164
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI LUDIRAMADU Tesis Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajad Magister Program Studi Kajian Budaya Minat Utama : Perubahan Sosial Budaya Oleh : SAWITRI S701008007 PROGRAM PASCA SARJANA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

  • Upload
    doantu

  • View
    264

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI,

DAN MAKNA TARI SRIMPI LUDIRAMADU

Tesis

Untuk Memenuhi Persyaratan

Mencapai Derajad Magister Program Studi

Kajian Budaya

Minat Utama : Perubahan Sosial Budaya

Oleh :

SAWITRI

S701008007

PROGRAM PASCA SARJANA

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

Berdirilah di jalan-Nya, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang yang

beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu.

(QS. AL. Mujadillah:11)

Cita-cita dapat terwujud berawal dari mimpi, dan dibarengi dengan doa dan usaha

yang tidak mengenal putus asa.

(Penulis)

“Makin besar dan mulia suatu tujuan yang akan dicapai, makin jauhlah jalannya

dan makin banyak rintangannya menuju kepada cita-citanya itu”

(Imam Ghazali)

Page 3: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini kupersembahkan untuk :

1. Drs. Narman, MM, Kepala Sekolah SMA N 1 Mojolaban

2. Drs. Djiwandono, M.Pd, dan Nurnaningsih, S.S, M.Hum selaku Kaprodi,

dan Sekprodi Bahasa dan Sastra Daerah Universitas Bangun Nusantara

Sukoharjo

3. Sukinem Yoko Suparto, Ibunda yang sangat saya cintai dan hormati serta

Ayah yang telah tiada

4. Agus Mariyadi, Varageta Leileta Ramadhani dan Nadeo Gibran Pandu

Ramadhan

Page 4: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya,

penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul “Perubahan Bentuk, Fungsi dan

Makna Tari Srimpi Ludiramadu”, untuk memenuhi sebagian persyaratan

menyelesaikan studi pada Universitas Sebelas Maret Surakarta Fakultas Sastra

dan Seni Rupa, Program Studi Kajian Budaya di Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dan dorongan dari

berbagai pihak, niscaya penulisan ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dan

penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.Pd, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Drs. Riyadi Santoso, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret Surakarta

3. Prof. Dr. Bani Sudardi, M.Hum, selaku Pembimbing I, yang dengan tekun

dan sabar telah memberikan pengarahan serta petunjuk yang sangat

berharga

4. Dr. Warta, M.Hum, selaku Pembimbing II, yang penuh perhatian dalam

memberikan bimbingan sejak awal hingga selesainya penulisan Tesis ini

5. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Pengampu Program Kajian Budaya

Pascasarjana Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

6. Wahyu Santoso Prabowo, S.Kar, M.S, memberikan informasi sejarah asal-

usul dan keberadaan Tari Srimpi Ludiramadu di era sekarang.

7. I Nyoman Chaya, S.Kar, M.S, dengan sabar memberikan data yang

dibutuhkan dalam penulisan Tesis ini

Page 5: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

8. I Nyoman Putera Adyana, S.Kar, M.Hum, dengan ikhlas memberikan data

yang membantu terselesainya tesis dan memberikan dorongan yang berarti

bagi penulis

9. Seluruh teman seperjuangan angkatan 2010 Program Studi Kajian Budaya

Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

10. Civitas Akademika Program Studi Kajian Budaya Pascasarjana Fakultas

Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta

11. Sukinem Yoko Suparto, Ibundaku tercinta yang telah memberikan

dorongan

12. Agus Maryadi, Suamiku tercinta yang banyak berkorban demi

terselesainya studi penulis di Perguruan Tinggi

13. Anak-anakku tercinta Varagetha Leiletha Ramadhani, Nadeo Gibran

Pandu Ramadan

Dan segenap rekan yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu,

yang telah turut memberikan dorongan bagi terwujudnya tesis ini. Semoga amal

dan kebaikan beliau-beliau dapat berkenan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis juga menyadari bahwa tesis ini jauh dari kata sempurna, maka

penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua

pihak. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi penulis mahasiswa Program Studi

Kajian Budaya Universitas Sebelas Maret dan umumnya bagi pemerhati Seni

Tradisi.

Surakarta, Februari 2012

Sawitri

S701008007

Page 6: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ABSTRAK

Perubahan Bentuk, Fungsi, dan Makna Tari Srimpi Ludiramadu (Sawitri, 2012, 246 halaman). Tesis, S.2, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Kajian Budaya, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta merupakan salah satu varian kebudayaan Jawa yang kaya akan bentuk seni tradisi klasik. Surakarta yang berdampak pada keberadaan seni tradisi keraton. Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari Srimpi Ludiramadu dan perubahan dalam masyarakat pendukungnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk, fungsi, dan makna sebelum berubah dan setelah mengalami perubahan termasuk faktor-faktor yang membuat dampak dalam perubahan. Selain itu juga untuk mengetahui proses perubahan dan mengetahui bentuk, fungsi, dan makna. Tari Srimpi Ludiramadu dalam rangka untuk pengembangan wawasan ilmu pengetahuan dibidang seni, dan khususnya untuk melihat keanekaragaman budaya di Indonesia. Manfaat yang lain sebagai identifikasi diri dan sebagai komunikasi lewat kebudayaan.

Penelitian ini menggunakan metode diskriptif kualitatif yang dilandasi oleh tiga teori, yaitu estetika, teori perubahan sosial, dan teori struktural fungsional. Teori estetika digunakan untuk melihat masyarakat Jawa khususnya Surakarta melihat kebudayaan khususnya pada seni tradisional klasik lewat seni pertunjukan tari. Teori strauktural untuk melihat dan menjelaskan perubahan fungsi seni tradisi klasik pada masyarakat pendukungnya dan teori perubahan sosial budaya untuk mengungkap keberadaan seni tradisi keraton yang mengalami perubahan pada makna sehingga mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap seni tersebut dan untuk memberikan warna penelitian kajian budaya (culture studies).

Untuk memperoleh data dilakukan tiga cara : observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Lokasi penelitian secara kewilayahan berada di wilayah Propinsi Jawa Tengah khususnya Karesidenan Surakarta yang meliputi Kabupaten Sukoharjo, Sragen, Boyolali, Karanganyar.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Seni Tradisi Klasik Keraton dapat mengalami pada perubahan pada bentuk, fungsi, dan makna. Perubahan pada bentuk disebabkan pada kebutuhan fungsi pertunjukan tari untuk pementasan sebagai pariwisata budaya, festifal seni, misi kesenian, materi perkuliahan, materi anak SMK, pekan seni pertunjukan, dan apresiasi seni. Bentuk berubah juga pada pengurangan vokabuler-vokabuler gerak dengan cara dirubah dengan proses pemadatan tari, pengurangan pada sekaran-sekaran, intensitas gerak. Pada iringan mengalami perubahan pada pengurangan gendhing-gendhing yang dirasa terlalu diulang-ulang dengan proses pemadatan fungsi ritus / ritual akhirnya berubah. Perubahan juga terjadi pada rias dan busana karena menyesuaikan fungsi untuk acara yang akan dipentaskan misal untuk acara dikeraton dan di luar keraton mengalami perbedaan yang sangat mencolok di luar lebih untuk kebutuhan praktis, ekonomis dan provan sehingga kebutuhan mistis / religius tidak ada. Perubahan juga terjadi pada durasi waktu pementasan yang awalnya 2-3 jam sampai hanya 15-18 menit.

Page 7: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Adapun faktor yang mempengaruhi dan berdampak pada perubahan pada faktor internal, penonton dan seniman serta faktor eksternal, politik, ekonomi, sosial, konotasi, dan teknologi sehingga keberlanjutan Tari Srimpi Ludiramadu tidak lepas dari kalangan pemerhati / pecinta budaya untuk berupaya melestarikan sehingga unsur pelaku seni, penonton, penyelenggaraan, dan tokoh masyarakat serta masyarakat Jawa sangat penting.

Seni Tradisional Klasik yang berwujud Tari Srimpi Ludiramadu kehadirannya selain untuk hiburanyang estetik (indah), namun juga untuk pengungkapan makna yang religius, sakral, magis tergantung masyarakat yang memaknai dan kembali pada individu masyarakat.

Perkembangan kehidupan Tari Srimpi Ludiramadu yang mengangkut pelestarian seni diawali pada tahun 1970. Adapun perkembangan yang berdampak perubahan menyangkut bentuk, fungsi, dan makna. Pada bentuk berdampak adanya perubahan bentuk penyajian, pengurangan sekaran-sekaran, gerak. Bentuk sajian yang hadir untuk berbagai kepentingan dan fungsi yaitu pariwisata, materi kuliah, lomba, apresiasi seni, dan festifal. Pada fungsi sebagai hiburan untuk berbagai keperluan pada lingkup yang lebih luas. Pada makna, berdampak makna yang semakin menipis bahkan tidak bermakna, dengan hadirnya nuansa berbagai kepentingan pribadi dan golongan serta kalangan akademika. Kata kunci : Seni Tradisional Klasik Keraton, Perubahan, Bentuk, Fungsi dan Makna

Page 8: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

ABSTRACT The Change of Form, Function, and Meaning of Srimpi Ludiramadu Dance (Sawitri, 2012, 246 pages). Thesis, S.2, Faculty of Letters and Fine Arts, Cultural Study, Surakarta Sebelas Maret University.

Surakarta is one variant of Javanese cultures rich of classical traditional art form. Surakarta affects the existence of court traditional art. For that reason, this research aims to find out the history and origin of Srimpi Ludiramadu Dance and the change of its supporting community.

This research aims to find out the form, function, and meaning before and after changing including the factors contributing to the change. In addition, it also aims to find out the process of change and to find out the form, function and meaning of Ludira Srimpi Dance in the attempt of developing insight into art field and particularly of seeing the cultural variability in Indonesia. Another advantage of this research is as self identity and as the communication means through culture.

This research employed a descriptive qualitative method based on three theories: esthetic, social change, and structural functional. The esthetic theory was used to see the Javanese society particularly Surakarta to see the cultural particularly the classical traditional art through dance performance art. The structural theory to see and to explain the change of classical traditional art function in its supporting community and the social cultural change theory to reveal the existence of court traditional art undertaking change of meaning thereby affecting the community’s perspective on the art and coloring the culture studies.

To collect the data, three methods were used: observation, interview, and library study. The research was taken place in Central Java Province, particularly Surakarta Residency including Sukoharjo, Sragen, Boyolali and Karanganyar Regencies.

Based on the result of research, it could be concluded that the Court Classical Traditional Art can change in form, function, and meaning. The change of form was due to the need for dance performance function as the cultural tour, art festival, art mission, lecture material, vocational middle school material, performing art fair, and art appreciation. The form also changed in the reduction of movement vocabularies, by means of compressing the dance, reducing sekaran, and movement intensity. In the term of accompanying music, it changed by reducing the gendhing considered as too much repeated with the process of ritual function compression. The change also occurred in makeup and fashion to adjust with the function of event that would be performed, for example, for the event inside or outside the court that had large difference because that for outside the

Page 9: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

court was more for practical, economic and profane needs so that there was no mystical and religious need. The change also occurred in duration of performance from 2-3 hours to only 15-18 minutes.

The factors affecting and contributing to the change included internal factor: spectator and artist, and external factors: political, economical, social, connotation, and technology so that the sustainability of Srimpi Ludiramadu Dance was not separated from the cultural lovers to attempt to preserve it so that art performer, spectator, organization, and public figure as well as Javanese society were very important.

The existence of Classical Traditional Art in the form of Srimpi Ludiramadu Dance, in addition to be an esthetical (beautiful) entertainment, served to reveal the religious, sacred, and magic meanings depending on the community defining it and returned back to the individual society.

The development of Srimpi Ludiramadu Dance life pertaining to the art preservation was began in 1970. The development affecting the change of meaning, function, and meaning. In the term of form, it affected the change of presentation form, sekaran-sekaran reduction, and movement. The presentation form present for a variety of interest and functions such as tourism, lecture material, competition, art appreciation, and festival. In the term of function, it served as an entertainment for a wide range of needs. In the term of meaning, the meaning of it increasingly attenuated, in the presence of nuance of various personal and class as well as academician interests.

Keywords: Court Classical Traditional Art, Change, Form, Function and Meaning

Page 10: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. iv

MOTTO .................................................................................................................. v

PERSEMBAHAN ................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

ABSTRAK ............................................................................................................. ix

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

1.2. Masalah Penelitian ........................................................................ 9

1.2.1. Identifikasi Masalah ......................................................... 9

1.2.2. Pembatasan Masalah ....................................................... 9

1.2.3. Perumusan Masalah ......................................................... 10

1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................... 10

1.3.1. Tujuan Umum .................................................................. 10

1.3.2. Tujuan Khusus .................................................................. 11

1.4. Sistimatika Penulisan ................................................................... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 14

2.1. Kajian Pustaka................................................................................ 14

2.2. Penelitian Terdahulu ................................................................... 33

2.3. Kerangaka Pemikiran..................................................................... 38

Page 11: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 39

3.1. Bentuk dan Strategi ...................................................................... 39

3.2. Sumber Data .................................................................................. 40

3.3. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 42

3.4. Validitas Data ............................................................................... 46

3.5. Teknik Analisis Data dan Penyajian Data .................................. 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 50

4.1. Asal-Usul dan Proses Penciptaan Tari Srimpi ludiramadu ........ 50

4.2. Faktor-faktor yang Mendorong Perubahan Bentuk, Fungsi, dan

Makna yang Lama ke makna yang Baru ..................................... 52

4.3. Proses Perubahan Bentuk, Fungsi, dan Makna Lama ke Makna

Yang Baru Tari Srimpi Ludiramadu ............................................ 81

4.4. Tanggapan Masyarakat Terhadap Perubahan Bentuk, Fungsi,

dan Makna Pada Tari Srimpi Ludiramadu .................................. 139

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 145

5.1 Kesimpulan .................................................................................... 145

5.2 Saran .............................................................................................. 149

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 150

GLOSARIUM ........................................................................................................ 156

LAMPIRAN

NARA SUMBER

BIODATA PENULIS

Page 12: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Paket pariwisata budaya ....................................................................... 76

Page 13: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 38

Gambar 2. Trianggulasi ..................................................................................... 47

Gambar 3. Bagan proses analisis data .............................................................. 49

Gambar 4. Gawang Srimpi Ludiramadu ......................................................... 91

Gambar 5. Posisi Tari Srimpi Ludiramadu Maju Beksan .............................. 165

Gambar 6. Posisi Tari Srimpi Ludiramadu Sekaran Jengkeng ...................... 165

Gambar 7. Posisi Tari Srimpi Ludiramadu Tolehan Menthang Asto .............. 166

Gambar 8. Posisi Tari Srimpi Ludiramadu Gerak Engkyek Ludira ................. 166

Gambar 9. Posisi Tari Srimpi Ludiramadu Gawang Gingsul ........................... 167

Gambar 10. Posisi Tari Srimpi Ludiramadu Kebyok Sampur .......................... 167

Gambar 11. Posisi Tari Srimpi Ludiramadu Maju Beksan ............................... 168

Gambar 12. Posisi Tari Srimpi Ludiramadu Duduk Trapsila ........................... 168

Gambar 13. Posisi Tari Srimpi Ludiramadu Nekuk Sampur ............................ 169

Gambar 14. Posisi Tari Srimpi Ludiramadu Ukel Seblak Sampur .................. 169

Gambar 15. Posisi Tari Srimpi Ludiramadu Menthang Asta ............................ 170

Gambar 16. Posisi Tari Srimpi Ludiramadu Ridhong Sampur ......................... 170

Gambar 17. Posisi Tari Srimpi Ludiramadu Kipat Srisik ................................. 171

Gambar 18. Posisi Tari Srimpi Ludiramadu Beksan Laras ............................... 171

Gambar 19. Posisi Tari Srimpi Ludiramadu Ukel Adu Manis .......................... 172

Gambar 20. Posisi Tari Srimpi Ludiramadu Trap Netra Kenseran ................. 172

Gambar 21. Posisi Tari Srimpi Ludiramadu Umpang Asto .............................. 173

Page 14: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

Gambar 22. Posisi Tari Srimpi Ludiramadu Mundur Beksan .......................... 173

Gambar 23. Srimpi Lagudhempel sajian untuk wisatawan mancanegara di

Bangsal Smarakata Keraton Kasunanan Surakarta ...................... 174

Gambar 24. Srimpi Sangapati yang dikenal sebagai “srimpi gelas” gaya

Kasunanan Suakarta ....................................................................... 174

Gambar 25. Wireng Bandayuda sajian tari untuk wisatawan mancanegara di

Bangsal Smarakata Keraton Kasunanan Surakarta ...................... 175

Gambar 26. Wireng Lawung sajian tari kemasan di Bangsal Smarakata

Keraton Kasunanan Surakarta ....................................................... 175

Gambar 27. Srimpi Ludiramadu sekarang untuk paket wisata di Bangsal

Smarakata Keraton Kasunanan Surakarta ..................................... 176

Gambar 28. Srimpi Ludiramadu sekarang untuk penyambutan tamu untuk

upacara pernikahan di Pendopo ISI Surakarta .............................. 176

Gambar 29. Srimpi Ludiramadu sekarang untuk penyambutan tamu untuk

upacara pernikahan di Pendopo ISI Surakarta .............................. 177

Gambar 30. Srimpi Ludiramadu sekarang untuk Pager Ayu Pada saat pasrah

manten untuk upacara pernikahan di Pendopo ISI Surakarta ...... 177

Gambar 31. Penari Srimpi Ludiramadu sedang melakukan gerakan

jengkeng di depan para tamu undangan di Pendopo ISI

Surakarta ......................................................................................... 178

Gambar 32. Penari Srimpi Ludiramadu sedang berfoto bersama kedua

mempelai di Pendopo ISI Surakarta .............................................. 178

Page 15: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Peneliti ..................................................... 162

Lampiran 2. Gambar Srimpi Ludiramadu di Keraton ............................... 165

Lampiran 3. Srimpi Ludiramadu Di Luar Keraton (Pembawaan dan

Tugas Akhir Mahasiswa ISI Surakarta dan Siswa SMKN 8

surakarta) ................................................................................ 168

Lampiran 4. Repertoar Untuk Paket Pariwisata di Keraton Kasunanan

Surakarta ................................................................................. 174

Lampiran 5. Diskripsi Karawitan Tari Srimpi Ludiramadu Utuh

Sebelum Mengalami Perubahan ............................................. 179

Lampiran 6. Diskripsi Tari Srmpi Ludiramadu setelah mengalami

Perubahan (Pemadatan) .......................................................... 188

Lampiran 7. Diskripsi Karawitan Tari Srimpi Ludiramadu Padat ........... 195

Lampiran 8. Rekapitulasi Makna dan Fungsi setelah Mengalami

Perubahan ............................................................................... 203

Lampiran 9. Rias dan Busana ...................................................................... 218

Lampiran 10. Perubahan Fungsi ................................................................... 220

Lampiran 11. Matrik Hasil Penelitian Tari Srimpi Ludiramadu ................ 221

Page 16: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang kaya di bidang kebudayaan yang berwujud

Tari, upacara tradisional peninggalan sejarah, peninggalan yang berwujud Tari

Tradisional Klasik banyak ragam : misal Bedhaya dan Srimpi yang di dalamnya

dengan berbagai ragam bentuk, fungsi, dan makna yang mencerminkan budaya

Indonesia yang kental dan mengakar pada keraton.

Kebudayaan merupakan suatu sistem dari tatanan kehidupan manusia,

karena kebudayaan suatu masyarakat dengan anggota masyarakatnya sendiri

tidaklah terpisahkan sebagai salah satu hasil dari kebudayaan suatu masyarakat

adalah kesenian, karena hasil dari masyarakat adalah kesenian itu sendiri tentunya

tidaklah terlepas dari berbagai segi tata kehidupan manusia dan masyarakat.

Dalam hal ini Umar Kayam menjelaskan sebagai berikut :

“Kesenian tidak pernah berdiri lepas dari masyarakat sebagai salah satu bagian yang penting dari kebudayaan, kesenian adalah ungkapan kreativitas dari kebudayaan itu sendiri masyarakat yang menyangga kebudayaan itu sendiri. Masyarakat yang menyangga kebudayaan dan demikian juga kesenian-mencipta, memberi peluang untuk bergerak, memelihara, menularkan, mengembangkan untuk kemudian menciptakan kebudayaan baru”. (Umar Kayam, 1981:38) Kesenian dapat dipahami dalam konteks makna sosial yang terkandung

didalamnya yang mencerminkan keserasian antara kesenian dengan nilai-nilai

yang mendasar atau pandangan hidup masyarakat sebagai mana keberadaan tari

tradisi Jawa tidak terlepas dari tatanan kehidupan masyarakatnya, baik yang

Page 17: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

bersifat sakral atau hubungan manusia dengan sesuatu yang dikeramatkan atau

disakralkan / suci maupun profan atau hubungan manusia dengan manusia lain.

Keanekaragaman khasanah kesenian yang berwujud seni tradisi keraton

yang mengandung sifat-sifat sakral pada dasarnya terkait dengan adanya

ungkapan-ungkapan yang tercipta pada peristiwa-peristiwa upacara yang masih

dipengaruhi budaya keraton dan adanya kepercayaan lama.

Tari Tradisional yang kita kenal sekarang terdiri dari Tari Tradisional

Surakarta dan Yogyakarta. Menurut karya sastra yang menyertai asal-usul

penciptaannya selalu dikembalikan kepada raja-raja yang berkuasa pada saat itu,

seperti panembahan senopati, Sultan Agung, Hamengku Buwana dan

Mangkunegaran Pakubuwana. Hal in sangat erat kaitannya dengan ciptaan tari

yang diciptakan oleh raja memiliki kedudukan yang lebih tinggi, karena dipercaya

kedudukan raja bersifat sama seperti dewa, yang berkuasa pada negara

makrokosmos dan mikrokosmos (Deliar Noer Penter, 1982:16).

Semua hasil karya seni penciptaannya dikembalikan kepada raja karena

raja adalah pusat kekuasaan, raja di atas segalanya. Raja sebagai tokoh besar

dinasti Mataram Baru, dianggap sebagai pencipta Tari Tradisional Jawa yang kita

kenal sekarang salah satunya Tari Srimpi Ludiramadu (Wahyu Santoso Prabowo,

1990:2).

Tari Srimpi Ludiramadu merupakan salah satu karya seni yang lahir pada

masa pemerintahan Paku Buwana IV (1618-1748) Jawa atau 1790-1820 Masehi).

Tari ini diciptakan oleh Hamengkunagara III (Putra Paku Buwana IV) setelah naik

tahta bergelar Paku Buwana V, memerintah pada tahuun 1820-1823 Masehi).

Page 18: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Secara implisit diungkapkan oleh pradja pangrawit bahwa tari Srimpi Ludiramadu

diciptakan oleh Hamengkunagara III penciptaannya diawali dengan penciptaan

Gendhing Ludiramadu dan dianggap sebagai tari Srimpi yang pertama di Keraton

Kasunanan Surakarta (PrajaPangrawit 1990:110-111).

Karya Seni Tari, Karawitan, Sastra, Kriya diciptakan Hamengkunagara III

dan karya tari memiliki ciri dan karakter hampir sama. Hal tersebut tidak jauh

menyimpang dari pemaparan Herbert Read bahwa karya seni terpengaruh tiga hal,

yaitu periode, generasi dan individu seniman (Read 1973:40). Tari Srimpi

Ludiramadu secara konvensional diyakini sebagai salah satu karya

Hamengkunagara III. Kemungkinan memiliki ciri dan sifat yang secara umum

melekat pada karya seni yang lahir pada masa Paku Buwana IV. Diungkapkan

oleh Pradjapangrawit bahwa hampir sebagian besar karya Hamengkunagara III

yang lahir pada masa Pakubuwana IV memiliki rasa halus, gecul dan prenes

(lincah, kenes) disini seperti watak kijang yang lincah. Hal ini cenderung

dipengaruhi oleh individu seniman (Hamengkunagara III) (Pradjapangrawit

1990:110).

Hasil kebudayaan apalagi yang berhubungan dengan karya selalu

berkembang menyesuaikan ruang dan waktu. Tari Srimpi melewati perjalanan

sejarah melewati waktu ke waktu hingga zaman kemerdekaan bahkan kini telah

memasuki era modern dimana perkembangan dinamika, kehidupan berbudaya

mengalami perubahan yang begitu drastis memberi dampak terhadap

perkembangan segi-segi kehidupan budaya yang senantiasa harus tunduk pada

perubahan nilai-nilai kehidupan zaman.

Page 19: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Tanpa adanya gangguan yang disebabkan oleh masuknya unsur budaya asing sekalipun suatu kebudayaan dalam masyarakat tertentu, pasti akan berubah dengan berlalunya waktu. Dalam setiap kebudayaan selalu ada kebebasan tertentu pada para individu memperkenalkan varisai dalam cara-cara berlaku dan variasi itu yang pada akhirnya dapat menjadi milik bersama dengan demikian di kemudian hari menjadi bagian dari kebudayaan (Ihromi, 1981:32). Seni tradisi sebagai bentuk karya seni warisan budaya telah mengalami

proses perjalanan yang panjang sudah barang tentu dalam perjalanannya banyak

mengalami perubahan an perkembangan sesuai dengan zaman. Seperti disebutkan

Humardani dalam buku “kumpulan kertas tentang tari”:….

Kesenian kita, juga tari tradisi sekarang, yaitu kegiatan kita dalam kehidupan kesenian sekarang, demikian adalah dan tidak dapat lain dari kegiatan budaya kita sekarang, yaitu kami dan kontemporer sifatnya. Kesenian sebagai wujud garap medium merupakan sarana bagi seniman

dalam menyampaikan pesan atau pengalaman jiwa kepada orang lain. Dengan

demikian wujud/bentuk dan kehidupannya tidak akan dapat dipisahkan dengan

manusia sebagai pelaku budaya pada zamannya.

Seperti halnya pada tari tradisi sebagai salah satu cabang seni tradisi,

keberadaan dan kehidupannya akan selalu menyesuaikan dengan kehidupan

manusia pada zamannya. Bertolak dari pemikiran tersebut diatas tari tradisi yang

hidup sekarang merupakan kesinambungan atau kelanjutan dari tradisi masa

lampau dalam hal ini adalah tari tradisi kraton untuk itu pengkajian atau

pembahasan masalah tari tradisi baik dari segi konsep maupun wujud garapnya

tidak akan dapat dilepaskan dari akarnya, yaitu tradisi masa lampau.

Kehidupan Tari tradisi kita mengenal bentuk, jenis garap, fungsi yang ada

pada Tari Srimpi (Srimpen). Bentuk garap tari mulanya lahir dan berkembang

Page 20: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

dilingkungan kraton. Tari Srimpi yang ditarikan empat orang penari putri dengan

rias dan busana sama yang merupakan kerabat keraton, disebutkan Nanuk Rahayu

dalam buku laporan penelitian tentang “Tari Tradisi Keraton”. Pada perjalanan

waktu Tari Srimpi kini menyebar dan hidup subur diluar tembok keraton, bahkan

kini banyak srimpen yang disusun oleh seniman-seniman muda diluar tembok

keraton tembok keraton diantaranya Srimpi Singasari disusun Dwi Maryani,

Srimpi Rarasati disusun Dewi Kristianti, Srimpi Jayaningsih, disusun oleh

Sunarno dan lain-lain.

Seni yang awalnya hidup didalam tembok keraton menyesuaikan zaman

karena seni cenderung fleksibel sehingga bentuk, fungsi dan maknapun

mengalami berbagai perubahan begitu juga perkembangan yang terjadi pada

Srimpi Ludiramadu yang banyak mengalami perubahan.

Kenyataan yang tak dapat dipungkiri bahwa setiap karya seni tidak dapat

diepaskan dengan lingkungan sosial budaya. Dengan kata lain bahwa antara

senman, kaya seni dan masyarakat ada pengaruh timbal balk dan tak dapat

dipisah-pisahkan. Hal ini juga berlaku dalam dunia pewayangan. Dapat dikatakan

bahwaseni selalu menyertai perjalanan hidup manusia sepanjang sejarah tidak

mungkin ditemuan kehidupan masyarakat tanpa seni, demkan ula seni tanpa

makna sosial, sampai dengan saat ini (Read dalam Sutopo, 1991:2.)

Perkembangan Seni Tari Keraton dewasa ini menunukkan kecenderungan

lebih subur ke arah hiburan dibanding dengan aspek siritual (kejiwaan yang

kreatif). Perkembangan penyajian Tari Srimi Ludiramadu yang demkian elah

Page 21: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

dimulai sejak + setelah 1945 dan sekitar tahun 1970 pemerintahan tidak lagi

ditangan raja melainkan pemerintah /walikota.

Modernisasi merupakan proses yang mengadaptasi institusi-institusi yang

berkembang dalam sejarah kepada fungsi-fungsi yang berubah dengan cepat yang

mencerminkan pertumbuhan pengetahuan manusia, suatu hal yang belum pernah

terjadi sebelumnya (Notosusanto, 1985:51) berbagai masalah timbul akibat proses

modernisasi. Dalam warisan budaya tradisioal tejadi perongrongan, sehingga

menimbulkan ketidakpastian fundamental dibidang norma dan nilai. Oleh sebab

itu masyarakat yang mengalami perubahan sosial yang cepat menyebabkan

warganya kehilangan identitasnya, atau menurut Sartono Kartodirjo masyarakat

kita sedang kebingungan.

Pergaulan kebudayaan makin hari semakin komplek dan cenderung

mengarah globalissi sehingga muncul kekhawatiran bahwa bentuk-bentuk

kesenian tradisional kemungkinannya akan tenggelam dilanda arus informasi,

komunikasi, dan globalisasi yang pada gilirannya bangsa itu akan kehilangan jati

dirinya. Produk karya seni berbeda dengan produk jasa atau barang-barang

komoditi. Kalau produk jasa/industri harus selalu berotientasi atau menurti selera

pasar global, apakah karya seni termasuk seni Tari Tradisi harus demikian. Seni

Tari Tradisi merupakan pengungkapan ekspresi jiwa manusia yang mendalam

yang diwujudkan dalam gerak.

Perubahan itu disebabkan faktor-faktor modernitas dan globalisasi selain

itu faktor seniman sendiri yang menghendaki perubahan karena kebutuhan misal

Srimpi Ludiramadu sebagai tari yang digunakan untuk materi kuliah, misi

Page 22: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

kesenian, apresasi seni, upacara penyambutan tamu (upacara perkawinan),

pariwisata budaya. Pemadatan yang dilakukan oleh ASKI dan PKJT atas prakarsa

Humardani. Perubahan yang terjadi dapat diamati pada bentuk, fungsi, makna Tari

Srimpi Ludiramadu yang berubah pada susunan tari, susunan karawitan, dan

waktu penyajian, seperti diungkap oleh Nanuk, bahwa perubahan menyebabkan

operubahan bentuk yaitu penggunaan vokabuler gerak, susunan tari, dan beberapa

unsur garab lainnya perubahan yang melekat pada penggunaan vokabuler gerak

meliputi vokabuler gerak pada susunan tari, penggarapan volume, tempo, irama

dan tekanan gerak tari. Hal ini akan berkaitan dengan penggarapan karawitan tari

dan waktu penyajiannya, walaupun penyajian tidak semua gerak berubah

(1982:22).

Kemajuan teknologi komunikasi membuat jarak dunia semakin kecil dan

kebudayaan-kebudayaan yang semula tumbuh dan berkembang di lingkungannya

sendiri tetapi sekarang terjadi percampuran dan silang budaya. Hal itu terjadi oleh

karena pengaruh kebudayaan industri yang progresif berdasarkan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknlogi.

Kehidupan kesenian juga tidak luput dari pengaruh kebudayaan modern,

dan tidak jarang bentuk-bentuk kesenian diciptakan untuk keperluan pasar, artinya

kesenian itu disajikan mementingkan unsur hiburan dangkal. Demikian pula

dalam pertunjukan Tari Tradisional itu juga terjadi. Pertunjukan Tari Tradisi

sekarang ini ada kecenderungan mengikuti selera pasar dan cenderung pada hal-

hal yang glamor (mewah/wah) dan mengabaikan nilai estetis (keindahan). Kita

maklumi bahwa seniman tari dan penari memiliki hak untuk mempertahankan

Page 23: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

hidupnya, namun demikian mereka perlu mengembangkan wawasan seni yang

positif, yaitu bahwa seni merupakan ekspresi jiwa yang estetis.

Dengan adanya perubahan bentuk, fungsi, dan makna Tari Srimpi

Ludiramadu sehingga banyak pertanyaan yang perlu diungkap pada Tari Srimpi

Ludiramadu mengalami berbagai hal dengan faktor-faktor yang mendrong terjadi

perubahan pada bentuk, fungsi, dan makna sebagaimana disebutkan

pradjapangrawit. Dalam Tari Srimpi Ludiramadu memiliki sifat dan watak alus,

gecul, prenes, Wedha pradanggo. (Pradjapangrawit 1990:110)

Sehubungan dengan hal di atas, perlu adanya studi yang membahas Tari

Srimpi Ludiramadu mengalami perubahan disebabkan aspek-aspek apa saja dan

bentuk, fungsi, dan makna setelah mengalami perubahan apakah mempengaruhi

kelangsungan dan perkembangan pada Tari Srimpi Ludiramadu. Fenomena yang

terjadi dalam jagad seni tari tradisi sekarang ini mengisyaratkan adanya

pergeseran cara pandang masyarakat baik para seniman dan penari serta pelaku

budaya.

Bertolak dari latar belakang penulisan di atas, penulis ingin mengetahui

lebih mendalam mengenai perubahan bentuk, fungsi dan makna Tari Srimpi

Ludiramadu yang dipengaruhi berbagai aspek perubahan. Perubahan yang dialami

Tari Srimpi Ludiramadu membuat keeksisan dan keberadaan Tari Srimpi

Ludiramadu diharapkan menjadi lebih baik atau sama sekali tidak memiliki

pengaruh baik didalam atau diluar tembok keraton.

Page 24: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

1.2 Masalah Penelitian

1.2.1. Identifikasi Masalah

Penelitian Tari Srimpi Ludiramadu sebenarnya sudah banyak yang menulis

yang dihasilkan oleh para ilmuan. Perhatian para ilmuan pada umumnya masih

ditujukan pada perubahan bentuk tarinya. Akan tetapi untuk mengungkap

pengetahuan pada Tari Srimpi Ludiramadu serta perubahan pada bentuk, fungsi,

dan makna yang tersimpan dalam kebudayaan Jawa yang ditulis pada gendhing

srimpi ludiramadura dan dinamai srimpi ludiramadu masih sedikit.

Analisis mengenai bentuk, fungsi, dan makna salah satu usaha untuk

menutupi kekurangan dari berbagai penelitian Tari Srimpi Ludiramadu yang

mengalami perubahan bentuk, fungsi, dan makna untuk melihat seberapa

pengaruh dalam perubahan yang terjadi pada makna yang terkandung dalam mitos

Tari Srimpi yang sakral di keraton dengan melakukan pendekatan pada bentuk,

fungsi, dan makna. Bahwa disini perubahan sosial budaya dapat diungkap dengan

perubahan makna yang terjadi pada bentuk gerak, rias, costum, perubahan fungsi

pertunjukan, dan juga tanggapan masyarakat mengenai makna itu di era yang

sekarang.

1.2.2. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, permasalahan yang berkaitan dengan

Tari Srimpi Ludiramadu yang sesungguhnya ada perubahan pada bentuk, fungsi,

dan makna dan disitu secara tidak sadar masyarakat Jawa merubah semua makna

yang ada pada bentuk, fungsi, dan makna sehingga perlu diketahui dengan

Page 25: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

menggunakan analisis makna yang berhubungan dengan mitos dari Roland

Barthes dan perubahan pada segi sosial budaya oleh William, sehingga penelitian

ini lebih ditekankan pada analisis yang berhubungan pada bentuk, fungsi, dan

makna yang menggunakan teori perubahan sosial budaya, estetika, mitos,

struktural fungsional, dan perubahan oleh Micheal Foucault.

1.2.3. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah asal-usul dan proses penciptaan Tari Srimpi Ludiramadu?

2. Bagaimanakah faktor-faktor yang mendorong perubahan pada bentuk, fungsi

dan makna dari lama yang ke baru?

3. Bagaimanakah proses perubahan bentuk, fungsi, dan makna Tari Srimpi

Ludiramadu?

4. Bagaimanakah tanggapan masyarakat terhadap perubahan bentuk, fungsi, dan

makna Tari Srimpi Ludiramadu

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perubahan

budaya pada masyarakat tradisi yang keberadaan di keraton yang mengalami

perubahan bentuk, fungsi, dan makna sering perkembangan waktu sekarang dalam

pengembangan seni tradisi dapat digunakan untuk pariwisata budaya, festifal,

Page 26: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

resepsi pernikahan, pertunjukan tari. Pada dasarnya seni tradisi untuk dapat

menemukan dan memperjelas perubahan dalam rangka memperkaya budaya

nasional sebagai bagian dari kerja keilmuan dalam upaya mencari dan

mengembangkan ilmu pengetahuan dibidang kebudayaan.

1.3.2. Tujuan Khusus

Secara khusus, penelitian dengan arah kajian budaya (culture studies) ini

bertujuan untuk menemukan jawaban atas rumusan masalah yang ada dalam

penelitian ini, yakni sebagai berikut:

1.3.2.1. Untuk mengetahui asal-usul dan proses penciptaan Tari Srimpi

Ludiramadu

1.3.2.2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mendorong perubahan bentuk,

fungsi dan makna yang baru

1.3.2.3. Untuk mengetahui proses perubahan bentuk, fungsi, dan makna yang baru

1.3.2.4. Untuk mengetahui tanggapan masyarakat terhadap perubahan bentuk,

fungsi, dan makna Tari Srimpi Ludiramadu.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan digunakan adalah sebagai berikut:

Pertama, menjelaskan dasar pemikiran yang menjadi tonggak yang

diperlukan dalam penelitian dan merupakan landasan untuk pembahasan bab-bab

berikutnya. Pembahasan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Dalam latar

Page 27: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

belakang masalah dijelaskan alasan-alasan mengapa perubahan bentuk, fungsi,

dan makna Tari Srimpi Ludiromadu dapat dipaparkan latar belakang masalah

dengan menjelaskan perubahan bentuk, fungsi, dan makna Tari Srimpi

Ludiromadu perlu diteliti. Dari latar belakang yang ada kemudian dirumusan

masalah selanjutnya menentukan tujuan penelitian yang ingin dicapai sesuai

rumusan masalah yang ada. Manfaat penelitian berisi harapan semoga hasil

penelitian ini dapat bermanfaat terhadap pengembangan ilmu pengetahuan

khususnya kajian budaya. Dalam sistimatika tulisan berisi tentang rincian isi yang

akan disajikan dalam penulisan.

Kedua, pada bab dua, tinjauan pustaka terdiri dari kajian pustaka,

penelitian terdahulu, dan kerangka pemikiran. Kajian pustaka merupakan konsep-

konsep teori sesuai dengan perubahan bentuk, fungsi, dan makna dalam penelitian

ini. Penelitian terdahulu berisi perbandingan penelitian dengan tema yang sama

mengenai Tari Tradisional Srimpi Ludiramadu namun berbeda fokus masalahnya

berbeda kerangka pemikiran menjelaskan arah dan kerangka pemikiran dalam

penelitian ini.

Ketiga, pada bab tiga, metode penelitian dari bentuk dan strategi, sumber

data, teknik pengumpulan data, validitas data, teknik analisis dan penyajian data.

Bentuk yang diambil adalah diskriptif dengan strategi stulegi studi kasus tunggal.

Dalam sumber data akan dijelaskan data diperoleh dari sumber mana saja dan

bagaimana teknik pengumpulan data dilakukan dalam penelitian ini. Setelah data

diperoleh kemudian dilakukan validitas data sebelum data disajikan.

Page 28: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Keempat, pada bab empat, hasil penelitian dan pembahasan berisi tentang

hasil penelitian yakni gambaran umum Tari Srimpi Ludiramadu, pencipta tari,

sejarah penciptaan tari, faktor-faktor yang mempengaruhi pandangan masyarakat.

Data-data tersebut kemudian dianalisis menggunakan konsep teori sesuai dalam

bab dua tinjauan pustaka.

Kelima, pada bab lima, penutup berisi kesimpulan dari pembahasan bab

sebelumnya. Saran disampaikan dengan harapan dapat bermanfaat bagi

pengembangan seni dan budaya Jawa.

Halaman berikutnya daftar pustaka dan lampiran dimana dalam halaman

tersebut dituliskan sumber-sumber rujukan yang diambil dalam penelitian ini,

lampiran pendukung penelitian yang berupa dokumentasi/foto yang berkaitan

dengan penelitian ini dan daftar informan.

Page 29: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kajian Pustaka

Kajian tentang Tari Srimpi Ludiramadu yang dilakukan dalam disiplin

ilmu kajian budaya merupakan kajian mengenai perubahan bentuk, fungsi, dan

makna sebagai sebuah simbol budaya masyarakat di luar keraton. Dalam kajian

ini tidak mengandalkan pengertian srimpi, bentuk srimpi secara umum atau

perwujudan srimpi dalam bentuk penyajian saja, tetapi dikembangkan lebih lanjut

pada pemahaman konsep-konsep yang menyertai dan teori-teori yang digunakan.

2.1.1. Makna Simbolik Tari Srimpi Bagi Masyarakat Tradisi

Geertz dalam studinya tentang konsep kebudayaan menunjukkan dengan

cukup konsisten bahwa konsep kebudayaan selalu terdiri dari dua bagian utama

yaitu kebudayaan sebagai sistem pengetahuan, sistem makna dan sistem nilai.

Bagian pertama dinamakan aspek kognitif kebudayaan, sedangkan bagian lainnya

dinamakan aspek evaluatif kebudayaan.

Aspek kognitif ini sebagai sebuah bentuk sentasi dinamakan model of,

sedangkan aspek representasi dinamakan model for. Model yang pertama model of

mempresentasikan kenyataan yang ada, seperti halnya dalam hal ini adalah Tari

Srimpi Ludiramadu di keraton Surakarta yang memiliki struktur gerak, pola lantai,

costum, rias adalah rias pada Tari Tradisi Jawa yang memerankan gerak adalah

manusia. Sebaliknya sistem nilai atau evaluatif berupa model for tidak

merepresentasikan suatu kenyataan yang sudah ada melainkan suatu kenyataan

Page 30: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

yang masih harus dibentuk atau diwujudkan dalam arti sebuah Tari Srimpi

Ludiramadu dalam kelompok seniman, koreografer atau kesenian sebagai

pariwisata budaya, apresiasi seni, yang harus dibanun atau diwujudkan.

Disini suatu struktur non simbolis atau struktur fisik (Tari Srimpi

Ludiramadu) harus disesuaikan dengan struktur simbolis berupa pariwisata

budaya, festifal seni, apresiasi seni bukan pada kapasitas penghayatan seni

melainkan disesuaikan seniman dan koreografer yang menata dan yang

menggunakannya. Sistem simbol memungkinkan interpretasi. Adapun titik

pertemuan antara pengetahuan dan nilai yang dimungkinkan oleh simbol

dinamakan makna (system of meaning). Melalui makna sebagai suatu instansi

perantara maka sebuah simbol dapat menerjemahkan seperangkat nilai menjadi

suatu sistem pengetahuan (Geertz, pengantar Kleden, 2008: XIV-XV).

Kata simbol berasal dari kata Yunani symbolis yang berarti tanda atau ciri

yang memberitahukan sesuatu hal kepada orang lain (Herusatoto, 2000:17). Lebih

lanjut Herusatoto mengartikan sim dapat diartikan penyatuan dua hal yang lebih

menjadi satu. Dalam simbolisme subyek menyatukan dua hal yang menjadi satu.

Simbul dan simbolisasi dapat diartikan dua macam pemikiran yang menjadi satu

yang imanen (Van Peursen, 1976). Dirasa pada diri manusia serba terkurung,

masih terpengaruh unsur lain. Di pihak lain ada pemikiran yang mengatakan

bahwa simbol itu transenden dan dalam dialog dengan yang lain akan ditemukan

jawaban. Menurut pandangan pihak ini simbol tidak hanya berdimensi horisontal

imanen melainkan juga berdimensi transjenden, dapat dikatakan wilayah simbol

berdimensi metafisika (Sumiyati, 1989:3).

Page 31: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Berapa pakar antropologi termasuk Hans J. Daeng (2000) menyetujui

pendapat Ernst (assier bahwa manusia-manusia disebut animal symbolicum. Hal

ini karena manusia sesuai struktur anatominya mempunyai reseptor dan sistem

efektor. Sistem reseptor berfungsi menerima rangsangan dari luar. Sedangkan

sistem efektor berfungsi sebagai pareaksi terhadap rangsangan dari luar. Kedua

sistem itu dalam satu ikatan yang sama disebut lingkaran fungsional binatang.

Lingkaran fungsional itu dapat berubah secara kuantitatif maupun kualitatif.

Faktor itulah yang membedakan manusia dengan binatang.

Oleh karena itu manusia dalam kehidupannya banyak menggunakan

simbol-simbol (Sumiyati, 1989:2). Micheal Faucault menekankan pada bahwa

manusia berkomunikasi dengan sesama menggunakan tanda-tanda dan kode-kode

yang tersusun secara realitas yang diciptakan oleh penari, pencipta tari, penonton,

dan penghayat. Memahami suatu karya tidak akan terlepas dari bentuk karya itu

sehingga digunakan untuk komunikasi dengan sesama dan sebagai penunjuk yang

berisikan tentang pengetahuan, (dalam Budiman, 2004:55-57)

Perubahan juga dipopulerkan oleh Micheal Foucault dalam pandangannya

perubahan yang diterima oleh masyarakat merupakan sebuah kebenaran

(Foucault, 2002:143) secara umum manusia berada dibawah kekuatan kekuasaan

yang lebih tinggi dan bagai terpenjara adanya aturan-aturan sebagai pengontrol

dari masyarakat. Kata perubahan memiliki prospektif yang sangat beragam terkait

dengan disiplin tertentu karena adanya pandangan yang berbentuk kekuasaan

sehingga mampu untuk mentransformasi keyakinan dari masyarakat bahwa

perubahan itu benar. Meurut Chrish Braker (2008:83) bahwa Micheal Foucault

Page 32: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

telah menyatukan perubahan yang ada dimasyarakat yang juga yang terjadi pada

kalangan penguasa sehingga dapat merubah pandangan masyarakat sehingga

makna obyek nanti akan berpengaruh pada perubahan sosial masyarakat hal ini

sebagai struktur yang bergerak dalam praktek sosial budaya sehingga adanya

kekuasaan yang mengontrol pergerakan sosial budaya masyarakat. Hal ini

disebabkan adanya kebenaran yang diyakini yang membentuk individu-individu

yang saling mempengaruhi dan akhirnya perubahan itu benar-benar fakta dan

patut untuk ditiru dan dijalankan di masyarakat.

Perubahan sesuai dengan perkembangan manusia atau masyarakat

disesuaikan dalam alam pikiran anggota kelompok, perubahan pada perilaku pada

awalnya dilarang tetapi pada suatu saat kemudian diperbolehkan. Proses

perubahan berawal adanya daya pikir dan motivasi anggota kelompok sosial

dalam usaha menyesuaikan diri terhadap lingkungan, dan menjelaskan tentang

fungsi kebudayan bagi masyarakat sebagai hasil karya dari perilaku, nilai-nilai,

kepercayaan, dan persepsi abstrak tentang jagat raya yang berada dibalik perilaku

manusia yang tercermin dalam perilaku kebudayaan William A Haviland,

(1988:331). Dalam pandangan Soedarsono 1989-1990 bahwa perubahan yang

dialami pada seni pertunjukan Jawa merupakan masa transisi beranjak pada segi

masa lampau yang dikemas terkait dengan usaha pengembangan budaya untuk

keberadaan kebudayaan agar tetap lestari walaupun mempengaruhi perubahan

pada bentuk, fungsi, dan makna pada tari tradisi Jawa cenderung sebagai satu

gejala komersialisasi seni budaya.

Page 33: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Karya Tari Srimpi Ludiramadu menggambarkan putri yang memiliki watak

seorang prajurit. Ditarikan empat orang gadis yang menggunakan busana yang

sama dan melakukan gerak yang sama pula, Tari Srimpi Ludiramadu berwatak

prajurit : “beksan enggal wau kaparingan nama beksan srimpi, punika

aggambaraken putri awatak prajurit.” (Praja Pangrawit, 1965:24). Terjemahan

dari serat : tari diberi nama srimpi, menggambarkan empat penari putri yang

berkarakter prajurit.

Tari Srimpi Ludiramadu berkarakter agung, berwibawa dan halus menurut

pendapat Tasman juga memiliki rasa sigrak, gagah dan prenes. Penyusunan Tari

Srimpi Ludiramadu, Hamengkunagara III dibantu oleh abdi dalem Langen

Mataya Kadipaten. Hamengkunagara III secara langsung memberikan contoh dan

tuntunan pada proses latihan Tari Srimpi Ludiramadu dalam Soemantri

Soemosapoetra, (1956:25).

Bentuk merupakan isi dari tari misal bentuk gerak, bentuk rias, kostum dan

juga pada bentuk pola lantai penari serta tempat yang digunakan untuk menari

pada Tari Srimpi Ludiramadu. Pada Tari Srimpi Ludiramadu bahwa tari ini hidup

dan berkembang pada lingkungan keraton sejajan dengan tari-tari srimpi yang

lainnya misal :

1. Srimpi Ludiramadu

2. Srimpi Dhempel

3. Srimpi Gandhakusuma

4. Srimpi Anglir Mendung

5. Srimpi Lobong

Page 34: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

6. Srimpi Bondan

7. Srimpi Tameng Gita

8. Srimpi Gambir Sawit

9. Srimpi Glondongpring

10. Srimpi Sangupati

Pada Tari Srimpi Ludiramadu terdapat pada buku serat pasinden bedhaya

srimpi oleh sastra kartika (1985:419) dapat diungkap srimpi-srimpi yang sering

dipentaskan untuk pelestarian dan pengembangan karya seni tari tradisi. Nama

Srimpi diambil dari nama gendhing (iringan yang mengiringnya), ada juga

pinciptaanya misal srimpi ludiramadu dengan gendhing ludiramadura, srimpi

dhempel gendhing dhempel, srimpi lobong dengan gendhing lobong dan Srimpi

Glondong Pring dengan gending juga glondong pring dan lain sebagainya.

Penari Srimpi ada empat penari yang memiliki nama masing-masing yaitu

Batak, Gulu, Dhadha dan Buncit. Nama tersebut menurut pandangan orang Jawa

ada kaitan dengan bagian tubuh manusia. Batak digambarkan sebagai kepala yang

mewujudkan pikir dan jiwa, Gulu menunjukkan bagian leher; Dhadha

menunjukkan bagian dada dan buncit menunjukkan bagian organ bawah yaitu

dubur atau anus (organ pengeluaran).

Manusia hidup pada kenyataannya dipengaruhi empat nafsu yang saling

berebut. Adakalanya nafsu supiah mempengaruhi nafsu aluamah, nafsu aluamah

mempengaruhi nafsu mutmainah, nafsu-nafsu tidak ada yang kalah dan tidak ada

yang menang. Di dalam makalah Koes Murtiah 23 Juli (1991:3) menyebutkan

bahwa Tari Srimpi juga mengandung sifat “edukatif” ialah manusia sedapat

Page 35: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

mungkin harus dapat mengendalikan nafsu yang kurang baik agar tidak

mempengaruhi hidup manusia.

Perilaku yang kurang baik pada Tari Srimpi Ludiramadu pada saat gerakan

perang, panahan, menggambarkan bahwa manusia terpengaruh nafsu yang kurang

baik, manusia harus berusaha menambah keyakinan serta kepercayaan, bahwa

sesungguhnya manusia harus dapat berperilaku seimbang sehingga tidak dikuasai

hawa nafsu jahat.

Di samping itu jumlah empat pada penari srimpi juga bisa dihubungkan

dengan kelahiran manusia, menurut kepercayaan orang Jawa/falsafah Jawa bahwa

pajupat diartikan dengan yang mengelilingi hidup manusia, pancer atau yang ada

di tengah / pusat diartikan manusia. (Nanik Sri Hartini, 1988:10-11). Sebetulnya

manusia sejak lahir dan menghirup udara yang pertama kali ia tidak sendiri tetapi

sudah memiliki saudara; yaitu :

1. Kakang kawah, sebagai saudara tua atau kakak karena lahir terlebih dahulu.

2. Adi ari-ari, adalah adik, karena ari-ari lahir setelah bayi

3. Getih putih (darah putih)

4. Getih abang (darah merah)

Jumlah empat pada srimpi ludiramadu bahwa empat melambangkan napsu

yang terdapat dalam diri manusia, yaitu :

1. nafsu amarah : manusia memiliki sifat mudah marah sulit mengendalikan

emosi sehingga grusa grusu (tergesa-gesa) memutuskan berbagai hal atau

masalah, cepat mengambil tindakan tanpa berfikir yang matang.

Page 36: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

2. nafsu aluamah : manusia biasa sulit menyeimbangkan kehidupan didunia dan

akhirat. Kebutuhan di dunia kadang lebih dipentingkan dibanding kehidupan

di alam kelanggengan (kekal). Nafsu serakah pada diri manusia sulit

dikendalikan apalagi minimnya iman pada diri manusia

3. nafsu supiah : manusia memiliki sifat pelupa (lupa dengan yang menciptakan /

Tuhan akhirnya bersikap sombong, congkak selalu merasa dirinya pintar,

cantik, yang paling kaya, dan lain-lain).

nafsu mutmainah : manusia harus memiliki sifat mutmainah sebagai penyeimbang

sikap-sikap yang diatas sehingga kehidupan akan seimbang dan manusia akan

sabar dengan segala cobaan, rintangan dan berbagai permasalahan yang dihadapi

sehingga hidup didunia dipersiapkan dengan baik apalagi kehidupan yang akan

datang (akhirat).

2.1.2. Tari Srimpi Ludiramadu Bagian Konsep Tradisi Besar

Konsep tradisi besar menurut Umar Kayam dalam Anis Sujana, 2007

menggambarkan sebagai kebudayaan yang berada didalam keraton yang

menciptakan karya-karya dan kebudayaan adalah Raja dan kerabat keraton atau

putra-putri raja (Sujana, 2007:263). Tari Srimpi Ludiramadu masuk pada budaya

keraton yang tradisi besar karena kebudayaan yang berasal dari raja dan hidup dan

proses penciptaan tari ada di keraton.

Tari srimpi dikatakan budaya keraton karena yang menciptakan Tari

Srimpi Ludiramadu adalah hasil karya Hamengkunagara III lahir pada

pemerintahan Paku Buwana IV. Pada masa itu beliau belum naik tahta sehingga

bergelar Hamengkunagara III. Ini dapat disimak pada Wedhapradangga yang

Page 37: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

secara eksplisit menyebutkan sebelum menjadi raja, Hamengkunagara III banyak

menciptakan karya seni : “Ingkang Sinuhun wau wiwit kala dereng jumeneng nata

sampun kathah iyasan-iyasan utawi anggitan dalem”. Terjemahan : sinuwun

memiliki bakat dalam penciptaan seni tari, rupa, sastra sebelum naik tahta menjadi

raja dan kemampuan sudah kelihatan dari karya-karya yang diciptakannya.

(Pradjapangrawit, 1990:11). Ungkapan ini secara lisan dikuatkan oleh

K.R.T.Hardjonagoro yang menyatakan bahwa hampir sebagian besar karya Paku

Buwana V. Karya-karya Hamengkunagara III lahir pada masa pemerintahan Paku

Buwana IV : artinya, karya-karya tersebut diciptakan oleh Paku Buwono V

semasa menduduki jabatan Pangeran Adipati Anom / Putra Mahkota (Wahyu

Santoso Prabowo, Wawancara 5 Desember 2011). Berdasarkan pernyataan

tersebut pada pemaparan selanjutnya penulis cenderung menggunakan sebutan

Hamengkunagara III setelah menjadi raja dengan gelar Paku Buwana V.

Kegiatan berkesenian Hamengkunagara III dapat terungkap di

Wedhapradangga sebagai berikut :

Kacariyos kala raksih jumeneng kanjeng gusti pangeran adipati anom, saben pasewakan ing dinten senen miwah kemis, saderengipun miyos dalem, kanjeng gusti kapareng lenggah ing bangsal pradangga nunggil abdi dalem niyaga, lajeng angasta rebab utawi sanesipun ingkang dados kepareng dalem. Cakipun alus ang rawit sarwa miraos. Ananging manawi ingkang rama (sampeyan balem ingkang dinuhun Paku Buwana IV) sampun katinga/lenggah ing kajogan prabasuyaso, kanjeng gusti wau anggenipun angasta (nabuh) lajeng kadamel-damel radi kaduk sembrana. Yen nuju ngasta bonang lajeng dipun imbalkacengkukaken ngantos gobyog sangat, adamel cingakipun ingkang sami sowan ing plataran, sami noleh tumuju ing bangsal pradangga. Sareng mangertos yen ingkang ngasta bonang kanjeng gusti, lajeng sami tumungkul ajrih (Pradjapangrawit, 1990:1170.

Terjemahan : pada saat masih bergelar putra mahkota/pangeran muda setiap ada latihan karawitan yang dilaksanakan setiap hari senin dan kamis.

Page 38: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Pangeran muda selalu duduk ditempat pangrawit (nayogo) dan memegang rebab dan alat musik yang lainnya. Kemampuan memainkan alat-alat karawitan Jawa dibuat sedikit salah dan ceroboh disaat ayahanda Pakubuwana IV sudah duduk dikursi singgasana/kursi kebesaran. Pangeran megang bonang dipukul keras sampai orang lain kaget bahkan jantungan, ternyata setelah dilihat pangeran muda yang memainkan, abdi dalem tidak berani menasehati.

Pada sumber yang sama karya Hamengkunagara III memiliki corak ini

dipandang sebagai corak baru pada masa pemerintahan Paku Buwana IV.

Kemudian dianut pada periode berikutnya. Misalnya, bentuk garap imbal

(pergantian) pada instrumen bonang yang kemudian dijadikan panutan pada

bentuk kesenian periode berikutnya, oleh Pradja Pangrawit diungkapkan sebagai

berikut :

Ingkang punika mula bukanipun wonten lagu bonangan imbal (imbal-imbalan) saha gendhing geculan sarta bonang imbal-imbalan wau kaangge nabuhi nayuban (lelangen tayuban) (1990:118) Terjemahan : beberapa kali dibunyikan iringan yang lucu disertai bonang yang berulang-ulang dipukul menyerupai iringan tayuban (tari tayub/ngibing).

Diungkapkan oleh Wahyu Santoso Probowo bahwa Hamengkunagara III

memberikan sentuhan kebaharuan pada hampir setiap karya seni pada masa

pemerintahan Paku Buwana IV. Hal ini tampak pada karya Hamengkunagara III,

karawitan, tari, sastra ataupun kriya (1965:98). Pemaparan tersebut ditegaskan

oleh Dipokusumo bahwa pada masa pemerintahan Paku Buwana IV hampir

seluruh kriya seni yang ada adalah karya Hamengkunagar III. Bahkan karya Paku

Buwana IV mendapat pengaruh dari karya Hamengkunagara III dan juga karya

Hamengkunagara III dipersembahkan sebagian besar untuk Paku Buwana IV

(Wahyu Santoso Prabowo, Wawancara, 5 Desember 2011)

Page 39: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Penciptaan karya seni Hamengkunagara III dalam bentuk gendhing

(iringan gamelan Jawa), misal : Sendhon, Bancak, Santiswara (gendhing trebang),

gendhing gambir sawit (Pradja Pangrawit, 1990:113).

Hamengkunagara III selain menciptakan karya yang erupa tari keraton

juga menciptakan karya-karya yang lain berupa sastra, keris, gendhing-gendhing

tari sampai tari-tari yang bersifat lucu dan gejul. Karya-karya Hamengkunagara

yang sampai sekarang diyakini memiliki kreativitas yang sangat tinggi karena

diciptakan oleh putra raja, karya-karyanya sebagai berikut:

1. Sastra : Serat Centhini / Suluk Tembang Raras (Ajaran Agama Islam dan

berbagai budaya tradisi Jawa yang meliputi ngelmu (ilmu), gendhing

(iringan), beksan (tari), masakan, petung Jawa (perhitungan hari), legenda

(cerita).

2. Kriya (Undhagi dan Tosan Aji : Keris/Tosan Aji, topeng, perahu dengan

hiasan canthik berwujud patung muka Rajamala setelah selesai, diberi nama

Kyai Rajamala dan perahunya disebut Perahu Rajamala.

3. Karawitan (gendhing-gendhing)/iringan : Gendhing gambirsawit Pancerana

pelog nem, Ayun-ayun pelog nem, sumyar pelog barang, Ladrang Manis

pelog lima, Gegot pelog nem, Bribil slendro manyura, loro-loro slendro

manyura.

Gendhing Trebang : kembang gayam pelog lima, kaum dhawuk pelog barang,

kidung-kidung pelog barang, dan kayon pelog barang. Gendhing trebang

disebut santi swara

4. Tari : Karya Tari Penthul (lucu/gecul), Tari Srimpi Ludiramadu

Page 40: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

2.1.3. Tari Srimpi sebagai Tari Sakral

Tari memiliki makna yang sakral karena hidup dan berkembang pada

wilayah keraton dan digunakan untuk upacara pada acara-acara penting di

keraton, dibilang sakral karena pementasannya selalu menggunakan ritual sesaji

yang lengkap misalnya pisang, sambal goreng, nasi wuduk, tumpeng, cenggereng,

jadah wajik, ingkung, dan lain-lain.

Di tempat pertunjukan diberi tempat tungku berbentuk kembang setaman

dan juga dupa. Sebelum pertunjukan dimulai ada pawang yang berasal dari

keraton menyalakan dupa itu supaya upacara yang ada dikeraton yang

menggunakan Tari Srimpi Ludiramadu dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Kesakralannya dikarenakan bahwa tari ini hasil karya putra raja sehingga

makna yang ada dalam tari memiliki makna yang sangat dalam. Kesakralan juga

dikarenakan pada waktu pementasan raja jumeneng di singgasananya sehingga

pada saat pementasan keadaannya hening (sunyi senyap) hal ini membuat kesan

suasananya terkesan magis.

2.1.4. Fungsi Tari Srimpi Ludiramadu bagi Keraton

Dalam Keraton Surakarta tari srimpi digunakan untuk wetonan raja

ingkang sinuwun sehingga menggunakan prosesi secara lengkap dan sesaji

lengkap. Wetonan bagi pihak keraton suatu prosesi yang mutlak di laksanakan

karena untuk memperingati hari kelahiran raja ke dunia fana. Sehingga harus

selalu di peringati untuk tidak lupa akan kelahiran dan umur yang sudah diberikan

kepada-Nya dan sebagai ucapan rasa syukur diberikan nikmat kesehatan yang

tidak ternilai sehingga tidak dapat dinilai denang uang dan apapun.

Page 41: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Bentuk sesaji dalam wetonan: sesuai gudangan / urap yang terdiri sayuran

kangkung, kenikir, kacang panjang, thokolan (kecambah), wortel, buncis,

mbayung dan lain-lain, ayam Jawa (ingkong) harus ayam jantan, telur, jenang

abang (merah) dan putih (warna putih), tumpeng menyesuaikan jenis kelamin

laki-laki berbentuk kerucut dan perempuan berbentuk ceper (leter), memakai alas

dan pisang diletakkan di nampan atau (tampah) selain itu menggunakan sesaji nasi

uduk, golong asahan, sambel goreng, peyek, serundeng, kerupuk, lentho, apem

jawa dan lain-lain.

Berfungsi juga untuk penyambutan tamu kerajaan Tari Srimpi Ludiramadu

merupakan Tari Klasik keraton yang juga berfungsi untuk penyambutan tamu

kerajaan misalkan ada tamu dari kerajaan Malaysia, Belanda bahkan dari kerajaan

Yogyakarta ataupun tamu-tamu penting misalnya: Presiden, Menteri pejabat

pemerintah, Walikota.

2.1.5. Perubahan Makna dan Fungsi Tari Srimpi Ludiramadu

Kebudayaan tidak dapat terlepas dari ruang dan waktu kebudayaan itu

diciptakan, dilestarikan, atau bahkan dirubah (Abdullah, 2006:4). Yang bertujuan

untuk orientasi nilai baru dalam bentuk lain yang berhubungan dengan tata ruang

yang telah menunjukkan pergeseran kekuasaan dan kepentingan. Kalau

kebudayaan sebenarnya memiliki kedudukan yang mapan dan bagus sehingga

memiliki kekuatan dominan sehingga dapat sebagai penentu karakter dari suatu

bentuk ruang sosial, negara pada akhirnya dapat beralih fungsi dan juga sebagai

pengambil peran dengan redivinsi ruang untuk mendukung suatu hubungan

kekuasaan, Giddens (dalam Abdullah, 2006:4) menyebut ini sebagai reproduction

Page 42: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

of locality, yaitu suatu proses pendefisian ulang ruang atau bahkan pembangunan

ruang dengan tujuan-tujuan untuk menjamin pelestarian dari kekuasaan kelompok

yang memerintah.

Dalam perubahan kekuasaan membuat mementingkan kepentingan

perseorangan / individual dan kelompok, sehingga berakibat hasil karya

kebudayaan dimanfaatkan untuk kepentingan legitimasi oleh pihak-pihak yang

berkepentingan. Simbol-simbol kebudayaan-kebudayaan kemudian, tidak lagi

mendapatkan suatu pengaruh generiknya sebagai pedoman atau acuan bagi

tingkah laku. Simbol dan maknanya menjadi suatu obyek yang kehadirannya

dihasilkan suatu proses negosiasi yang melibatkan sejumlah konsultasi dengan

kepentingan masing-masing. Menurut Friedman dan Miller, (dalam Abdullah,

2006:5) Kebudayaan yang dibentuk kemudian dilihat sebagai budaya diferensial

yang tumbuh akibat dari adanya intraksi yang terus menerus mengalami

perubahan. Manusia dalam hal ini dapat dikatakan sebagai aktor yang menentukan

pilihan-pilihan dan mebuat keputusan-keputusan untuk dirinya sendiri pendapat

ingold (dalam Abdullah, 2006:5). Di sisi lain harus diperhatikan secara seksama

bahwa di satu sisi pilihan-pilihan yang tersedia selalu sesuai dengan yang

dibutuhkan dan diharapkan, dan disisi lain keputusan harus tunduk dikarenakan

tekanan. Dalam hal ini kelas, usia, status, gender, adalah suatu pokok sebagai

pusat untuk yang perlu diperhatikan, sehingga makna kebudayaan menjadi suatu

yang batas-batasnya tidak tegas tergantung pada posisi struktur masing-masing

orang atau kelompok (Abdullah, 2006:6)

Page 43: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Kebudayaan tidak dapat lari dari kenyataan bahwa zaman akan terus

berkembang kearah yang modern tidak berhenti pada satu titik saja, terjadi

perubahan pada bentuk, fungsi dan makna yang awalnya berbentuk dengan durasi

waktu + 2 jam, costum pakem, rias alat dan bentuk tradisi ditentukan, sekarang

terjadi perubahan menjadi menyesuaikan fungsinya dan maknapun disesuaikan

pada siapa dan kebutuhan apa makna digunakan. Tari Srimpi berfungsi sebagai

wetonan dan penyambutan tamu beralih menjadi pariwisata budaya, apresiasi,

pertunjukan, festifal bahkan untuk upacara mantenan (mantu) bahkan Tari Srimpi

dengan garab iringan, costum, rias membuat seni tradisi yang menghibur.

Pada dasarnya bentuk gerak pada tari tradisi memiliki gerak yang

diciptakan sesuai dengan kebutuhan sehingga dipengaruhi oleh materi, energi, dan

waktu. Menurut Tasman (1996:70) ciri gerak antara lain:

2.1.4.1. Perpindahan materi yang mengandung energi dalam suatu ruang dalam

ukuran waktu.

2.1.4.2. Dorongan energi pada suatu materi dalam ruang dan waktu

2.1.4.3. Penggunaan ruang oleh suatu materi yang berenergi dalam ukuran waktu

2.1.4.4. Cara menggunakan waktu dan ruang oleh suatu materi yang bertenaga

Perwujudan kebudayaan, kesenian tradisional juga memiliki peranan atau

fungsi yang penting dalam masyarakat pendukungnya. Dengan mengetahui fungsi

akan diketahui pula peranannya. Kesenian tradisional memiliki fungsi yang

berbeda-beda. Perbedaan itu berhubungan erat dengan sejarah kesenian itu

diciptakan. Peran yang dimainkan bersifat sakral, magis dan religius digunakan

Page 44: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

untuk kepentingan upacara keagamaan, upacara tradisi, seni pertunjukan atau

untuk hiburan.

Seni memiliki fungsi yang beraneka ragam untuk kehidupan manusia

bahkan bangsa dan negara dan untuk kesejahteraan masyarakat. Seni berfungsi

menurut Meriem dalam Jazuki (1994:95) membagi fungsi seni menjadi beberapa

bagian, yaitu : (1) Sebagai sarana upacara; (2) Sebagai respon fisik; (3) sebagai

hiburan; (4) sebagai sarana komunikasi; (5) untuk persembahan; (6) enjaga

keseimbangan membuat harmonisasi dari segi norma dalam masyarakat; (7)

pondasi kehidupan institusi sosial; (8) kestabilan budaya; (9) integrasi

kemasyarakatan.

Tari tradisi sebagai apresiasi seni, seni pertunjukan, festifal, dan pariwisata

dengan mempertimbangkan nilai estetis.

Unity atau keutuhan adalah menunjukkan adanya sesuatu yang utuh, yaitu

adanya hubungan yang berarti, bermakna antara semua unsur-unsurnya, yang satu

memerlukan kehadiran yang lain, dan saling mengisi.

Intensity atau penonjolan pada bentuk karya seni mempunyai maksud

mengarahkan perhatian orang yang menikmatinya kesuatu hal yang dipandang

lebih penting dari yang lain. Penonjolan dapat dicapai dengan cara misalnya

mengeraskan suara pada musik dan melakukan perubahan kecepatan gerak pada

sebuah tari. Dengan terarah, yang akan menimbulkan suatu daya tarik atau

kekuatan pada karya. Kekuatan atau penonjolan ini yang akhirnya akan

memberikan rasa indah dan juga memberikan ciri pada suatu karya seni.

Page 45: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Complexity atau kerumitan yang ada pada suatu karya seni menurutnya

juga merupakan salah satu yang menyebabkan karya seni menjadi lebih bermutu.

Kerumitan dapat dihadirkan dengan cara diantaranya membuat adanya hal-hal

yang menjadikan sesuatu menjadi kontras, seperti kuat dan tidak kuat, seimbang

dan tidak seimbang. Keseimbangan dalam bentuk karya seni terjadi oleh adanya

dua bagian yang sama seperti misalnya tubuh manusia, pinang dibelah dua, sayap

kupu-kupu dan sebagainya. Keseimbangan semacam ini dapat memberikan rasa

tenang juga memberi kesan stabil. Sebalinya kerumitan juga dapat dihadirkan oleh

adanya ketidak seimbangan, yang menimbulkan kesan tidak stabil dan ada rasa

dinamis, seolah-olah akan berubah, berkesan akan bergerak. Dengan faktor inilah

ketidakseimbangan juga mempunyai daya tarik bagi orang yang menyaksikannya.

De Witt H. Parker (1945) menyebutkan, keseimbangan sebagai sebuah prinsip

bentuk estetik adalah persamaan dari elemen-elemen yang bertentangan atau

berlawanan.

Dalam keseimbangan yang dimaksud, walaupun elemen-elemen tersebut

bertentangan, namun yang satu memerlukan kehadiran yang lain dan secara

bersama-sama menciptakan kesatuan. Seperti halnya dalam tari berpasangan yang

masing-masing bergerak ke arah yang berlawanan, dan bertentangan, perbedaan

ini untuk mencapai keseimbangan dalam ruang.

Unsur penonjolan atau intensity yang dapat memberikan kekuatan pada

karya seni yang dikemukakan monroe ini digunakan untuk mengkaji nilai estetik

yang ada pada seni Tari Srimpi Ludiramadu. Unsur keutuhan (unity) dan unsur

kerumitan (complexity) digunakan untuk melihat bentuk dan makna Tari Srimpi

Page 46: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Ludiramadu dari yang sebelum berubah sampai yang sudah mengalami perubahan

pada vokabuler-vokabuler gerak, perubahan sekaran-sekaran gendhing,

pengurangan pada waktu pertunjukan, rias dan busana yang sudah menyesuaikan

pada kebutuhan pertunjukan untuk pariwisata budaya, untuk misi kesenian, untuk

festifal, untuk resepsi dalam pernikahan dan lain-lain.

Perubahan yang terjadi pada tari juga dapat diungkap menggunakan teori

tentang mitos menurut Barthes, pengertian mitos yang ada dalam Tari Srimpi

Ludiramadu yang diungkapkan dalam simbol-simbol memang memiliki tugas

untuk memberikan justifikasi alamiah kepada maksud-maksud historis, tetapi

masyarakat sebagai pengguna, pelaku, pencipta diberikan hak untuk memberikan

makna dan menggunakan makna, sehingga masyakakat pengguna dan penikmat

Tari Srimpi Ludiramadu diberikan wewenang untuk memaknai makna yang ada

dalam Tari Srimpi Ludiramadu. (Barthes, 1972:155).

Hal itulah yang menjadi dasar tanda merupakan yang bergerak dan

dipahami dari benda yang dikonsepkan untuk memahaminya. Pemaknaan tanda

dari Saussure dengan mengacu pada “oposisi” (baik x buruk) dari setiap benda

akan menentukan eksistensinya cara ini dapat dimungkinkan terjadi interpretasi

yang hanya dugaan semata. Semiotika menjadi ilmu yang sangat luas karena

tanda-tanda dapat bergerak kemana saja. Disekeliling kehidupan, akan ditemukan

banyak sekali tanda bergerak, sejauh manusia itu mencermatinya. Apapun bisa

menjadi tanda ketika adanya hubungan fenomena dengan fenomena lain

membentuk makna.

Page 47: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Masyarakat merupakan yang menciptakan tanda sehingga akan terbentuk

tanda baru Ferdinand de Saussure (1993:146) memahami bahwa bahasa yang ada

pada Tari Srimpi Ludiramadu yang akan tercipta makna merupakan warisan yang

akan selalu turun temurun sebagai bahasa primer dan juga bahasa sekunder.

Seiring dengan perkembangan jaman akan selalu berubah-ubah menyesuaikan

adanya panata sosial, kesepakatan pada masyarakat akhirnya akan merubah

pemikiran masyarakat dan terjadinya perubahan pada sosial budaya masyarakat.

Karya tari merupakan realitas yang telah direkonstruksi oleh pencipta

kekuatan tanda-tanda yang diungkapkan oleh makna sehingga dapat ditelaah

secara mendalam sehingga dapat mengacu pada teori sosial dalam masyarakat.

Sebuah karya tari juga akan memunculkan makna yang baru sebagai upaya

persebaran pengetahuan sebagai kebebasan penonton, penghayat, dan masyarakat

pada umumnya yang sama sekali tidak tahu tentang kebudayaan keraton

khususnya tari keraton. Hal ini dapat diungkap dengan teori semiotika tanda.

Teori struktural fungsional Talcot Persons, digunakan untuk melihat

keberadaan bentuk dan fungsi seni Tari Tradisional Klasik pada masyarakat

pendukungnya. Teori sistem sosial ini menganggap, masyarakat merupakan

sistem sosial yang terdiri atas bagian-bagian atau elemen-elemen yang saling

berkaitan dan saling menyatu dalam keseimbangan, Herbert Spenser menyebut

masyarakat adalah laksana organisme hidup, untuk itu Spenser membahas

masyarakat sebagai suatu organisme hidup sebagai berikut :

1. Masyarakat maupun organisme hidup sama-sama mengalami pertumbuhan

Page 48: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

2. Semakin besar suatu struktur sosial semakin banyak pula bagian-bagiannya

seperti halnya dengan sistem biologis

3. Tiap bagian didalam tubuh organisme biologis maupun organisme sosial

memiliki fungsi dan tujuan tertentu

4. Dalam sistem organisme maupun sistem sosial, perubahan pada suatu bagian

akan mengakibatkan perubahan pada bagian lain dan akhirnya di dalam sistem

secara keseluruhan

5. Bagian-bagian walaupun saling berkaitan merupakan suatu struktur mikro

yang dapat dipelajari secara terpisah (Margaret M. Polomo, 1994: 23-25)

Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat dapat

dilihat sebagai suatu sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang saling tergantung

satu sama lain-lain. Apabila salah satu bagian tidak bekerja, maka sistem tersebut

akan terganggu karena tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik.

Seni Tari Tradisi sebagai suatu wujud yang dibentuk oleh kesatuan unsur-

unsur tertentu, dan tidak dapat berdiri sendiri-sendiri. Demikian pula Tari Tradisi

sebagai bagian dari kebutuhan hidup manusia. Fungsi dan makna sebagai

penolong kehidupan masyarakat yang merupakan unsur yang terlibat kedalam

sistem kehidupan seni dalam masyarakat.

2.2. Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian Pujiani (1987) yang berjudul Tari Srimpi Ludiramadu

sebagai analisis gerak dan karakter garap padat. Tari yang berdurasi lama dapat

dipadatkan menjadi singkat dengan mengurangi gerak dan vokabuler yang ada

Page 49: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

dan mengurangi sekaran-sekaran pada gendhing. Dalam tata garap iringan dan

gerak tari, karena dapat digarap berdasarkan proses pemadatan dengan

pengurangan di bagian maju beksan, beksan dan mundur beksan menggunakan

pendekatan struktur garap medium gerak dan musik iringan.

Penelitian tersebut membahas vokabuler gerak tari srimpi yang berdurasi

lama dibuat lebih singkat dengan perubahan struktur dan medium gerak

sedangkan penelitian ini, yang mengkaji. Tari Srimpi Ludiramadu sebagai

perubahan sosial budaya dikarenakan adanya perubahan rias, busana, fungsi, dan

makna. Pada penelitian ini akan mengkaji secara keseluruhan perubahan pada

bentuk, fungsi dan makna dikarenakan berbagai faktor kebutuhan dan fungsi dan

mengikuti selera masyarakat dan penonton baik untuk kepentingan apresiasi,

festifal, seni pertunjukan sampai kepentingan pariwisata.

Hasil penelitian Soedarsono (1989/1990) berjudul Seni Pertunjukan Jawa

Tradisional dan Pariwisata di daerah Istimewa Yogyakarta, membahas tentang

pariwisata budaya di daerah Yogyakarta seni pertunjukan sebagai sarana

pariwisata budaya. Pada penelitian ini seni tradisi keraton difungsikan atau beralih

fungsi sebagai produck pariwisata. Dipaparkan berbagai jenis tari tradisi yang

berbentuk bedhaya, srimpi, wireng. Pada penelitian ini seniman/koreografer

sebagai pencipta industri dalam produck pariwisata budaya sehingga keraton serta

seniman mendapatkan kesejahteraan dengan peningkatan pendapatan tidak hanya

sebagai seniman yang eksis dibidang seni melainkan dapat memperhatikan dan

melestarikan budaya.

Page 50: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Penelitian tersebut menggunakan pendekatan pada bentuk, fungsi seni

tradisional yang dipaket sebagai pariwisata budaya menggunakan teori estetika

dari Thong Maguet dan Teori Komodifikasi.

Kebudayaan dalam antropologi dikatakan sebagai sistem gagasan,

tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang

dijadikan ningrat (1993:5) berpendapat bahwa dalam kebudayaan ada tiga wujud

yaitu : (1) sebagai suatu komplek dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,

peraturan dan sebagainya. (2) sebagai suatu komplek aktivitas serta tindakan

berpola dari manusia dan masyarakat, (3)sebagai benda-benda dan hasil karya

manusia. Dari ketiga wujud kebudayaan itu jelas bahwa, wujud pertama adalah

buddah dari akal dan budi manusia, wujud kedua adalah tindakan manusia, dan

yang ketiga merupakan buah atau hasil dari karya manusia. Kebudayaan terdiri

dari tujuh usnur : (1) sistem religi dan upacara keagamaan ; (2) sistem dan

organisasi masyarakat; (3) sistem pengetahuan; (4) bahasa; (5) kesenian; (6)

sistem mata pencarian; (7) sistem teknologi dan peraturan (Koentjoroningrat,

1993:2)

Koentjaraningrat (1980:31) dalam suatu teori evolusi sosial universal

mengatakan bahwa manusia selalu bergerak ke arah kemajuan, sehingga di dunia

ini telah berkembang dari tingkat sederhana ke tingkat yang makin tinggi serta

kompleks. Hal ini tentunya kita kaitkan dengan perkembangan dalam dunia seni

pertunjukan, yaitu terkait dengan keinginan manusia untuk menyesuaikan dengan

perkembangan budaya yang makin mengglobal, termasuk didalamnya upaya

Page 51: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

menciptakan sebuah paket-paket khusus yang dikemas untuk komsumsi

wisatawan yang berakar dari Seni Tradisional Jawa.

Pradjapangrawit dalam Wedhapradangga mengungkapkan tradisi besar

yang berlaku atas raja-raja Jawa di Surkarta dalam berkesenian. Sumber in banyak

menyampaikan informasi sejarah yang disusun berdasarkan penuturan lisan /

gotek diciptakan gendhing, gamelan, tari, ataupun wayang, mengbahis

karakteristik karya dengan periode, generasi, dan individu senimannya. Sumber

ini membantu penulis memahami kehidupan kesenian Hamengkunagara III pada

Masa Paku Buwana IV.

Nasib seni tradisi menjelang era tinggal landas sebuah laporan penelitian

yang ditulis oleh R.M. Soedarsono dalam jurnal ilmu-ilmu humaniora yang

diterbitkan oleh Gajah Mada University Press tahun 1991. Dalam laporan

penelitian diuraikan secara panjang lebar keberadaan seni pertunjukan Indonesia,

termasuk seni tari tradisi. Membahas tentang seni tradisi dari suatu masyarakat itu

sendiri dan produk seni yang dibuat oleh suatu kelompok masyarakat untuk

masyarakat lain oleh J. Maquet, yaitu : art by destination dan art of occulturation.

Soemantri Soemasaportra dalam buku Sunan Sugih mengungkap riwayat

kehidupan Hamengkunegara III lengkap dengan biografi, aktivitas dalam

ketatanegaraan, dan aktivitas dalam berkesenian. Diperoleh data mengenai

gambaran umum kehidupan kesenian pada zaman Paku Buwana IV serta bentuk

dan corak karya seni Hamengkunagara III yang lahir pada masa Pak Buwana IV,

didalam kebudayaan tidak ada sifat yang selalu tepat karena menyesuaikan laju

keadaan jaman dimana kebudayaan itu ada dan diciptakan.

Page 52: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Karya tari keraton identik dengan bentuk, fungsi dan makna baik kekinian

maupun makna yang telah ada sejak jaman dulu, dalam mengungkap hal tersebut

perubahan yang berupa gejala sosial budaya, struktur gerak/vocabuler bentuk

gerak tari keraton Surakarta. Struktur ekonomi tradisional masyarakat Jawa pada

masa lalu menurut Levi-Straus dalam (Ahim Saputra, 2006:445). Disitu seni

tradisional yang berasal dari keraton identik adanya hal diatas berupa bentuk,

fungsi dan makna pada tari.

Soedarsono, RM Depdikbud, (1989/1990) dalam tulisannya memaparkan

kehidupan Seni Pertunjukan Jawa Tradisional berkenaan dengan perkembangan

pariwisata. Menunjukkan keberadaan Seni Pertunjukan Jawa dalam masa transisi

yang dianggab mengalami perubahan pada fungsi dan nilai yang terkandung

didalamnya. Dari segi bentuknya sudah mulai beranjak pada segi masa lampau

yang dikemas terkait dengan usaha pengembangan pariwisata sehingga dapat

mempengaruhi perubahan pada bentuk, fungsi, dan makna pada Tari Tradisi Jawa

karena industri pariwisata sebagai satu gejala komersialisasi seni budaya.

Page 53: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

2.3. Kerangka Pemikiran

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Tari Srimpi Ludiramadu di

Keraton Surakarta

Bentuk, fungsi dan makna

Faktor pendorong perubahan bentuk, fungsi, dan makna dari lama ke baru

Proses perubahan bentuk, fungsi, dan makna lama ke baru

Festifal pariwisata lomba-lomba resepsi

perubahan

Tanggapan masyarakat

Page 54: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Bentuk dan Strategi

3.1.1. Bentuk Penelitian

Bentuk yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif. Kualitatif menurut Taylor dalam Molkong (2000:3) adalah penelitian

yang menggunakan prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

yang tertulis atau kesan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Dalam penelitian ini akan menyajikan data secara deskriptif kualitatif yang

dihasilkan dari wawancara, observasi dilapangan yang didukung studi pustaka

dengan mendiskripsikannya di dalam tulisan yang mudah dipahami dan

dimengerti. Secara narasi deskriptif akan dipaparkan sajian data temuan di

lapangan, kemudian di analisis agar terjawab rumusan masalah yang ada.

3.1.2. Strategi Penelitian

Strategi dalam penelitian ini menggunakan studi kasus. Studi kasus pada

intinya adalah meneliti kehidupan satu atau beberapa komunitas, organisasi atau

perorangan yang dijadikan unit analisis, dengan menggunakan pendekatan

kualitatif (Pawito, 2007:141). Study kasus dalam penelitian ini adalah studi kasus

tunggal karena akan dibatasi pada kasus tunggal yang difokuskan pada perubahan

bentuk, fungsi, dan makna Tari Srimpi Ludiramadu.

Page 55: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

3.2. Sumber Data

3.2.1. Informan

Penelitian ini dalam menentukan informan dengan menggunakan kriteria,

yakni informan yang akan diwawancarai adalah orang yang harus memenuhi

persyaratan wawancara yang diperlukan dalam penelitian. Oleh karena itu, kriteria

yang digunakan dalam teknik penentuan informan. Informan yang dipilih adalah

informan yang bisa diajak berkomunikasi, mengetahui tentang Tari Srimpi

Ludiramadu yang ada di keraton Surakarta, dan informan yang memiliki

pemahaman dan pengetahuan tentang gendhing Tari Srimpi Ludiramadu.

Gendhing yang melalui proses pemadatan dan yang tidak dipadatkan.

Informan-informan yang diwawancarai dalam kerja penelitian ini

dikelompokkan menjadi tiga yaitu informan dari keluarga keraton abdi dalem

informan dari kalangan akademika ISI Surakarta, SMK 8, TBS (Taman Budaya

Surakarta Jawa Tengah), informan dari pihak pemerintah yang menjalin kerja

sama keraton dan dinas pariwisata sehingga dapat memberikan informasi

mengenai pariwisata budaya.

3.2.2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian di keraton Surakarta yang berada dalam wilayah

administrasi yang dipimpin oleh Walikota masuk wilayah Provinsi Jawa Tengah.

Yang menjadi fokus lokasi penelitian tentang Tari Srimpi Ludiramadu ini di

keraton Surakarta dan di luar keraton untuk melihat pada perubahan yang terjadi

pada srimpi ludiramadu sehingga lokasi di luar keraton meliputi masyarakat

sekitar, kalangan seniman, penari, akademika dan lain-lain.

Page 56: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Keluarga keraton menggunakan Tari untuk upacara wetonan dan

penyambutan tamu kerajaan, seiring perkembangan zaman bahwa kreativitas

seniman atau seorang koreografer tidak pernah berhenti sehingga Tari Srimpi

Ludiramadu dimanfaatkan sebagai produck budaya yang digunakan untuk

pariwisata, festifal, resepsi pernikahan, apresiasi seni. Faktor keunikan pada

gerak, costum iringan gendhing srimpi yang menggunakan seperangkat gamelan

Jawa.

Penelitian yang mengambil lokasi di Keraton Surakarta dengan berbagai

aspek didalamnya. Penelitian ada yang difokuskan pada bangunan keraton

manuskrip Jawa, sejarah berdirinya Keraton, Tari Wireng, Tari Bedhaya, Srimpi

Tamenggita, Srimpi Sangupati, Srimpi Gondo Kusumo, Anglir Mendung dan juga

kehidupan yang ada di keraton yang terkesan sakral. Pada penelitian ini berbeda

akan mengambil fokus pada Tari Srimpi Ludiramadu yang ada di keraton

akhirnya ke luar sehingga terjadi perubahan pada bentuk, fungsi, dan makna.

3.2.3. Arsip atau Dokumen

Sumber data yang berupa dokumen diperoleh di dalam serat wedha

pradangga dalam prajapangrawit disitu ada paparan buku-buku yang ada pada

iringan Tari Srimpi Ludiramadu yang belum ada pemadatan tari, dalam Pujiani

hasil sekripsi yang ada arsip bahwa Tari Srimpi pernah mengalami perubahan

dengan proses pemadatan pada gerak dan gendhing. Dalam serat wedha taya dapat

diungkap tentang keluwesan gerak penari, tari, dan hal-hal yang berhubungan

dengan karya tari (wileg, laya, laras, wiraga, wirama, wirasa, hening, gandhes,

kewes, prenes, batak, gulu, buncit, dada) dan lain-lain.

Page 57: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Dokumen juga di dapat brosur keraton Surakarta dan paket pariwisata

budaya yang ada di keraton yang disertai jenis tari, serta sumber dari internet

melalui beberapa website.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data tentang Tari Srimpi Ludiramadu lebih

mengutamakan penggunaan alat-alat berikut.

Pertama, pedoman wawancara. Instrumen ini digunakan sebagai paduan

dalam melakukan wawancara dengan informan agar diperoleh data yang

diperlukan dalam upaya menemukan jawaban atas rumusan masalah penelitian.

Kedua, alat perekam gambar (kamera, handycome) dan alat perekam

suara. Alat perekam gambar digunakan untuk memperoleh data visual dari obyek-

obyek amatan, alat perekam suara digunakan dalam upaya merekam informasi

yang didapat dari wawancara dengan informan.

Ketiga, alat-alat tulis, alat ini banyak digunakan untuk proses pencatatan

sebagai bagian proses pengumpulan data, yaitu dalam wawancara, observasi, dan

studi dokumen.

Ataupun detail kerja teknik masing-masing dapat dipaparkan sebagai

berikut:

3.3.1. Observasi Langsung

Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari data berupa

pariwisata, perilaku, aktivitas, tempat dan lokasi penelitian, dan serta rekaman

gambar (Sutopo, 2006:75). Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Page 58: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

observasi langsung dengan berperan aktif di lokasi penelitian. Observasi berperan

aktif dilakukan dengan mendatangi lokasi penelitian kemudian berperan aktif

mengamati kehidupan kesenian di keraton, melihat bentuk Tari Srimpi ludiramadu

yang ada di keraton dan yang ada di luar keraton, mengamati proses latihan,

costum, gerak dan iringan gendhing yang digunakan, berinteraksi dengan

informan/nara sumber tentang hal-hal yang mengarah pada jawaban di rumusan

masalah yakni bentuk, fungsi, dan makna. Tari Srimpi Ludiramadu yang

mengalami perubahan. Dalam penelitian ini, hasil observasi diposisikan sebagai

data primer. Kendala dari teknik observasi disini adalah penelitian dituntut untuk

melakukan pendekatan secara personal terhadap keluarga keraton, penari,

pengrawit, dan pihak kalangan akademika, dinas pariwisata kebudayaan.

Observasi langsung untuk mengetahui seluk beluk Tari Srimpi Ludiramadu dan

keberadaannya di keraton dan dalam kehidupan tari di luar keraton, dan juga

dalam hal seni budaya untuk mendapatkan dokumentasi durasiw aktu, bentuk

gerak, costum, iringan, jumlah penari dan pola lantai pada Tri Srimpi Ludiramadu.

3.3.2. Wawancara Mendalam

Wawancara, yaitu suatu percakapan yang memiliki makna yang dapat

dilakukan minimal dua orang atau lebih yang diarahkan oleh salah seorang dengan

tujuan untuk mengetahui pengetahuan, pengalaman, perasaan, pendapat, persepsi,

pandangan dan penginderaan seseorang (Mulyana, 2002:180). Wawancara

mendalam dilaksanakan dalam tahapan yaitu, menentukan atau menyeleksi

informan yang diwawancarai, kemudian melakukan pendekatan informan terpilih

untuk diwawancarai. Sebelum wawancara dipersiapkan instrumen pendukung

Page 59: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

yaitu alat perekam suara, alat tulis, dan pedoman atau materi wawancara. Dalam

proses wawancara berusaha memelihara hubungan baik agar tetap kondusif dan

produktif sehingga tidak terkesan kaku dan memperoleh data yang hasilnya

kemudian dirangkum.

Penelitian kualitatif ini informan ditentukan dengan cuplikan yang diambil

lebih bersifat selektif. Cuplikan yang diambil didasarkan pada keterkaitan masalah

dengan teori yang digunakan, sehingga didapat data yang diperlukan dengan

tehnik non acak menggunakan metode purposive sampling yaitu informan dipilih

berdasarkan pada karakteristik yang dianggab mengetahui perihal penelitian yang

sudah diketahui sebelumnya (Umar, 2005:92).

Diawali dengan menggunakan purposive sampling dengan memilih

informan yang dianggab mempunyai sangkut paut tentang penelitian ini yakni staf

pengelola dinas pariwisata dan kebudayaan, keluarga keraton yang mengerti dan

bertanggung jawab keberadaan Tari Srimpi Ludiramadu di keraton, dan dari

kalangan akademika merupakan salah satu wadah yang diberi tanggung jawab

supaya seni tradisi agar tetap lestari dan dari perwakilan masyarakat di luar

keraton bahkan masyarakat umum.

Wawancara yang dilakukan bersifat mendalam (in-depth-interview).

Wawancara dilakukan dengan menggunakan pertanyaan yang bersifat “open

ended” dan mengarah pada kedalaman informasi. Wawancara dapat dihentikan

ketika peneliti sudah mendapatkan data yang lengkap, peneliti menggunakan

wawancara dengan berhadapan secara langsung dengan nara sumber atau

informan.

Page 60: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Wawancara digunakan untuk mengetahui data dari informan tentang

perubahan bentuk, fungsi, dan makna pada Tari Srimpi Ludiramadu yang

merupakan seni tradisi klasik keraton yang notabene keberadaannya di dalam

keraton, sehingga dapat diketahui perubahan bentuk, fungsi makna lama menjadi

makna yang baru / sekarang di era modern serta proses perubahan faktor-faktor

yang mendorong terjadinya perubahan pada bentuk, fungsi, dan makna Tari

Srimpi Ludiramadu serta tanggapan masyarakat setelah terjadi perubahan. Hasil

yang diperoleh sebagai data primer yang diperoleh dalam penelitian.

3.3.3 Studi Dokumen

Dengan obyek utama adalah Tari Srimpi Ludiramadu menjadi sangat

penting untuk dilakukan karena dalam Tari Srimpi Ludiramadu ada gerak ada rias

ada bentuk iringan yang didalamnya ada makna ada fungsi yang dapat

mempengaruhi pada kehidupan sosial masyarakat. Pada hakikatnya bahwa obyek

yang berupa sebuah teks tari, gerak, gendhing selalu mengalami perkembangan

yang akhirnya ada hubungannya pada realitas sosial masyarakat Jawa yang

melingkupinya. Analisis dokumen tidak hanya dilakukan untuk memaknai pada

bentuk, fungsi melainkan juga memaknai semua gerak yang bermakna akhirnya

akan memiliki makna yang ganda denotasi dan konotasi itulah yang dibilang

menungkap yang berhubungan dengan produksi makna sesuai dengan interpretasi

masing-masing individu yang memaknai. Dalam pengumpulan data tentang

dokumen dapat berupa tulisan, naskah, gambar, rekaman suara, dan rekaman

gambar yang terkait dalam penelitian ini, studi kepustakaan merupakan tindakan

awal untuk mengetahui apakah permasalahan dalam penelitian ini sudah pernah

Page 61: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

dilakukan oleh peneliti lain. Maka dari itu peneliti telah mencari dan memperoleh

data-data pustaka dari berbagai tempat, antara lain perpustakaan Radya Pustaka

Surakarta, Perpustakaan Sekolah Tinggi Seni Indonesia sekarang ISI (Institut Seni

Indonesia Surakarta), Perpustakaan S2 dan S3 Pasca Sarjana Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Studi dokumen dapat diperoleh dari brosur paket pariwisata budaya di

keraton, dinas pariwisata, kalangan akademika yang menggunakan Tari Srimpi

Ludiramadu untuk materi perkuliahan di ISI, SMK 8 materi mata pelajaran seni

tari tradisi Jawa juga didapat dari internet. Data lain yang merupakan dokumentasi

akan diperoleh dari foto keraton, kalangan akademika bahkan foto yang berasal

dari masyarakat umum yang memiliki dokumen Tari Srimpi Ludiramadu bahkan

foto yang diperoleh peneliti sebagai hasil dokumen pribadi yang diperoleh pada

saat menghadiri resesi pernikahan dengan penyambutan tamu Srimpi Ludiramadu.

3.4. Validitas Data

Validitas data digunakan untuk memantapkan dan menyimpulkan tafsir

makna dari sebuah hasil penelitian (Sutopo, 2006:92). Cara yang akan digunakan

untuk pengembangan validitas (kesuhihan) data dalam penelitian yaitu dengan

teknik trianggulasi dengan dua teknik: trianggulasi data sumber dan trianggulasi

metode. Tekik trianggulasi sumber dengan menggunakan satu jenis sumber yakni

dari informan. Informan atau nara sumber yang ditentukan dengan kelompok atau

tingkatan yang berbeda. Nara sumber akan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu

nara sumber dari keluarga keraton. Pengelola pariwisata budaya dan dinas

Page 62: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

pariwisata dan kebudayaan. Dari ketiga data kelompok tersebut akan

dibandingkan data sejenis yang diperoleh dari para nara sumber yang mungkin

memiliki pengalaman dan persepsi yang berbeda-beda. Selain itu digunakan

teknik trianggulasi dengan menggali informasi dari sumber-sumber data yang

berbeda jenisnya yaitu dari hasil wawancara mendalam, hasil observasi langsung

di lapangan, serta sumber tertulis.

Skema atau gambar trianggulasi data yang digunakan dalam penelitian ini.

Pada gambar :

Gambar 2. Trianggulasi Sumber (Sutopo, 2006:94)

Trianggulasi data atau sumber dari hasil wawancara yang diperoleh dari

tiga kelompok informan dibandingkan dan dicek berulang-ulang apakah jawaban

yang diberikan sama atau berbeda sehingga mendapatkan kesahihan

informasi/data wawancara dari dua informan memberikan jawaban/pendapat yang

sama. Trianggulasi dapat untuk ngecek data mengenai perubahan pada bentuk,

fungsi, dan makna dan faktor-faktor pendorong bentuk, fungsi, dan makna

Data Wawancara

Informan 1

Informan 2

Informan 3

Data

Wawancara

Sumber tertulis

Observasi

Informan

Dokumen dan internet

Aktifitas/perilaku/gambar

Page 63: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

berubah dengan proses perubahan dan tanggapan masyarakat terhadap perubahan

tersebut.

Metode trianggulasi digunakan untuk mengecek validitas dari hasil

jawaban dengan menggunakan 3 metode yaitu wawancara, sumber tertulis, dan

observasi. Dari ketiga metode tersebut apakah mendapatkan jawaban akan

rumusan masalah yang sama atau berbeda, data yang diperoleh saling terkait satu

sama lain.

3.5. Teknik Analisis Data dan Penyajian Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif

kualitatif yang berupa deskripsi secara mendalam terhadap Tari Srimpi

Ludiramadu dengan bentuk, fungsi, dan makna dulu sebelum berubah bagi

Keraton Surakarta dan warga masyarakat terhadap Tari Srimpi Ludiramadu dan

Tari Srimpi Ludiramadu dengan bentuk, fungsi, dan makna baru yang sekarang,

proses perubahan dan tanggapan masyarakat terhadap fenomena baru tersebut.

Dilakukan dengan teknik trianggulasi atau chek and re chek data yang diperoleh

melalui pencocokan data yang diperoleh, dari sumber tertulis dan tidak tertulis

dari pengamatan langsung, wawancara secara mendalam dengan informan, dan

dokumen terkait dengan penelitian, disusun ke dalam pola serta terfokus pada

permasalahan pokok penelitian. Semua catatan yang diperoleh dalam

pengumpulan data, direduksi dan dimasukkan ke dalam pola yang terfokus yang

mengacu pada rumusan masalah dari penelitian.

Page 64: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Hasil data direduksi selanjutnya di display secara tertentu untuk pola atau

tema masing-masing yang hendak dipahami dan dimengerti dalam konteks

kegunaannya dalam penelitian ini. Prosedur yang ditempuh dengan analisis adalah

interaktif, yaitu lebih seperti siklus rantai makanan yang tidak dapat dipisah-

pisahkan sendiri-sendiri. Diawali dengan pengumpulan data yang direduksi (data

reduction) dengan memilih dan memilah kedalam satuan konsep-konsep, dan

tema penelitian. Hasil reduksi data diorganisasikan ke dalam bentuk skets,

sinopsis, dan matriks (display data) untuk lebih memudahkan pemaparan dan

simpulan (conclution drawing and verification). Alur dapat digambarkan sebagai

berikut:

Gambar 3. Bagan proses analisis data (Sutopo, 1996:23)

Teknik penyajian hasil dari analisis adalah dengan menggunakan dua cara

yaitu formal dan informal, bar, bagan, atau foto-foto yang didapat untuk

melengkapi serta pendukung hasil analisis, informal merupakan penyajian hasils

ecara naratif.

Page 65: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Asal-Usul dan Proses Penciptaan Tari Srimpi ludiramadu

Karya Hamengkunagara III lahir pada pemerintahan Paku Buwana IV. Pada

masa itu beliau belum naik tahta sehingga bergelar Hamengkunagara III. Ini dapat

disimak pada Wedhapradangga yang secara eksplisit menyebutkan sebelum

menjadi raja, Hamengkunagara III banyak menciptakan karya seni : “Ingkang

Sinuhun wau wiwit kala dereng jumeneng nata sampun kathah iyasan-iyasan

utawi anggitan dalem”. Terjemahan : sinuwun memiliki bakat dalam penciptaan

seni tari, rupa, sastra sebelum naik tahta menjadi raja dan kemampuan sudah

kelihatan dari karya-karya yang diciptakannya. (Pradjapangrawit, 1990:11).

Ungkapan ini secara lisan dikuatkan oleh K.R.T.Hardjonagoro yang menyatakan

bahwa hampir sebagian besar karya Paku Buwana V. Karya-karya

Hamengkunagara III lahir pada masa pemerintahan Paku Buwana IV : artinya,

karya-karya tersebut diciptakan oleh Paku Buwono V semasa menduduki jabatan

Pangeran Adipati Anom / Putra Mahkota (Wahyu Santoso Prabowo, Wawancara

5 Desember 2011). Berdasarkan pernyataan tersebut pada pemaparan selanjutnya

penulis cenderung menggunakan sebutan Hamengkunagara III setelah menjadi

raja dengan gelar Paku Buwana V.

Kegiatan berkesenian Hamengkunagara III dapat terungkap di

Wedhapradangga sebagai berikut :

Kacariyos kala raksih jumeneng kanjeng gusti pangeran adipati anom, saben pasewakan ing dinten senen miwah kemis, saderengipun miyos

Page 66: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

dalem, kanjeng gusti kapareng lenggah ing bangsal pradangga nunggil abdi dalem niyaga, lajeng angasta rebab utawi sanesipun ingkang dados kepareng dalem. Cakipun alus ang rawit sarwa miraos. Ananging manawi ingkang rama (sampeyan balem ingkang dinuhun Paku Buwana IV) sampun katinga/lenggah ing kajogan prabasuyaso, kanjeng gusti wau anggenipun angasta (nabuh) lajeng kadamel-damel radi kaduk sembrana. Yen nuju ngasta bonang lajeng dipun imbalkacengkukaken ngantos gobyog sangat, adamel cingakipun ingkang sami sowan ing plataran, sami noleh tumuju ing bangsal pradangga. Sareng mangertos yen ingkang ngasta bonang kanjeng gusti, lajeng sami tumungkul ajrih (Pradjapangrawit, 1990:1170.

Terjemahan : pada saat masih bergelar putra mahkota/pangeran muda setiap ada latihan karawitan yang dilaksanakan setiap hari senin dan kamis. Pangeran muda selalu duduk ditempat pangrawit (nayogo) dan memegang rebab dan alat musik yang lainnya. Kemampuan memainkan alat-alat karawitan Jawa dibuat sedikit salah dan ceroboh disaat ayahanda Pakubuwana IV sudah duduk dikursi singgasana/kursi kebesaran. Pangeran megang bonang dipukul keras sampai orang lain kaget bahkan jantungan, ternyata setelah dilihat pangeran muda yang memainkan, abdi dalem tidak berani menasehati.

Pada sumber yang sama karya Hamengkunagara III memiliki corak ini

dipandang sebagai corak baru pada masa pemerintahan Paku Buwana IV.

Kemudian dianut pada periode berikutnya. Misalnya, bentuk garap imbal

(pergantian) pada instrumen bonang yang kemudian dijadikan panutan pada

bentuk kesenian periode berikutnya, oleh Pradja Pangrawit diungkapkan sebagai

berikut :

Ingkang punika mula bukanipun wonten lagu bonangan imbal (imbal-imbalan) saha gendhing geculan sarta bonang imbal-imbalan wau kaangge nabuhi nayuban (lelangen tayuban) (1990:118) Terjemahan : beberapa kali dibunyikan iringan yang lucu disertai bonang yang berulang-ulang dipukul menyerupai iringan tayuban (tari tayub/ngibing).

Diungkapkan oleh Wahyu Santoso Probowo bahwa Hamengkunagara

III memberikan sentuhan kebaharuan pada hampir setiap karya seni pada masa

Page 67: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

pemerintahan Paku Buwana IV. Hal ini tampak pada karya Hamengkunagara

III, karawitan, tari, sastra ataupun kriya (1965:98). Pemaparan tersebut

ditegaskan oleh Dipokusumo bahwa pada masa pemerintahan Paku Buwana

IV hampir seluruh kriya seni yang ada adalah karya Hamengkunagar III.

Bahkan karya Paku Buwana IV mendapat pengaruh dari karya

Hamengkunagara III dan juga karya Hamengkunagara III dipersembahkan

sebagian besar untuk Paku Buwana IV (Wahyu Santoso Prabowo,

Wawancara, 5 Desember 2011)

Penciptaan karya seni Hamengkunagara III dalam bentuk gendhing

(iringan gamelan Jawa), misal : Sendhon, Bancak, Santiswara (gendhing

trebang), gendhing gambir sawit (Pradja Pangrawit, 1990:113).

4.2 Faktor-faktor yang Mendorong Perubahan Bentuk, Fungsi, dan Makna

yang Lama ke makna yang Baru

4.2.1 Faktor Ekonomi

Faktor yang mendorong perubahan yang dikehendaki oleh keluarga

keraton (Raja), abdi dalem dikarenakan banyak hal. Apalagi masa pemerintahan

tidak lagi di tangan Raja, setelah tahun 1945 kekuasaan Raja dialihkan ke

Republik (walikota) sebagai pemerintah baru.

Pada saat itu keadaan di keraton terjadi konflik internal yang membuat

kekuasaan Raja berpindah ke Republik Indonesia. Di keraton ada 2 kubu yang

masing-masing mempunyai alasan untuk bergabung ke Republik Indonesia atau

Raja tetap memiliki kekuasaan pemerintahan yang disebut DIS (Daerah Istimewa

Surakarta) seperti di Yogyakarta, ada juga yang ingin begabung dengan Republik

Page 68: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Indonesia, pada akhirnya presiden Soekarno memutuskan untuk menonaktifkan

Raja untuk memerintah, hanya keraton sebagai pusat kebudayaan. Keadaan

keraton semakin tidak dapat dikendalikan menyebabkan ekonomi keraton morat-

marit. Pemerintah hanya memberikan subsidi untuk menyelenggarakan acara-

acara keraton tidak lagi memiliki kekuasaan untuk mengelola keuangan atau

pemerintahan.

Pemasukan dari pabrik tebu, pajak (upeti) yang berupa bahan pangan

(padi, jagung, sayuran dan uang kepeng / rupiah) dari rakyat (Sragen, Sukoharjo,

Wonogiri, Boyolali, Karanganyar) otomatis terhenti. Pengelolaan pabrik tebu dan

hasil sebagian diserahkan ke pemerintah Republik Indonesia. (Wahyu Santoso

Prabowo, wawancara, 5 Desember 2011).

Dengan keadaan keraton yang tidak kondusif mempengaruhi regenerasi

penari keraton. Putri keraton sdikit yang berlatih menari disebabkan keadaan

keuangan di keraton gonjang-ganjing, banyak yang putri keraton yang bekerja

tidak hanya menjadi putri keraton saja. Masuknya penari di luar tembok keraton

untuk memenuhi jumlah penari keraton yang sangat sedikit jumlahnya pada

akhirnya regenegarasi penari keraton sedikit mengalami kesulitan. Pada saat

keraton menerima tamu dari luar (Belanda, Inggris, Amerika, Jepang). Untuk

penyambutan tamu pihak keraton menyajikan Tari Srimpi Ludiramadu dan

mengambil penari dari luar (rakyat biasa) yang diambil dari mahasiswa STSI yang

sekarang bernama ISI Surakarta.

Keadaan ekonomi keraton berpengaruh pada perubahan bentuk, fungsi,

dan makna. Keraton sekarang tidak cukup uang untuk memberikan kesejahteraan

Page 69: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

bagi abdi dalem (pesuruh atau pembantu) dan juga kerabat keraton sebagai penari

keraton. Putra dan putri raja tidak semua menekuni tari sebagai mata pencaharian

karena tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan. Sehingga kekurangan penari

mengambil penari dari luar keraton yang sama sekali tidak ada hubungan

persaudaraan ataupun aliran darah dengan keraton.

4.2.2 Faktor sosial berpengaruh juga pada perubahan bentuk, fungsi, dan

makna Tari Srimpi Ludiramadu.

Pihak keraton merasa sangat membutuhkan pihak luar dalam membantu

melestarikan budaya Jawa karena keraton tidak mampu untuk melakukan sendiri.

Rasa prihatin yang ada di benak Raja bahwa penari keraton sedikit dikhawatirkan

masyarakat umum tidak mengetahui kesenian tradisi keraton, khususnya tari

keraton yang berbentuk Srimpi. Keinginan raja setelah tidak memerintah ingin

membaur dan dekat dengan rakyat dan mengenal masyarakat di luar tembok

keraton. (Wahyu Santoso Prabowo, wawancara, 5 Desember 2011).

Keterbukaan Raja dan keluarga membuka diri, dalam menggali kesenian

tradisi, yang diawali pada tahun 1970 dengan memanggil pengelola ASKI

Surakarta Gendhon Humardani untuk ikut dalam melestarikan kesenian tradisi dan

memberikan tempat untu latihan tari yang berbentuk (wireng, srimpi), kecuali

bedhaya ketawang srimpi digali pada tahun 1971 di Sasana Mulyo, PKJT (Pusat

Kesenian Jawa Tengah), pada masa pemerintahan Paku Buwana XXII, dan

sitinggil diserahkan untuk kampus ASKI (Akademi Seni Karawitan Indonesia)

yang sekarang menjadi ISI Surakarta (Institut Seni Indonesia Surakarta).

Page 70: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

4.2.3 Faktor seniman keraton

Perubahan pada Tari Srimpi Ludiramadu juga dipicu oleh kreativitas yang

berkembang dari seorang seniman untuk berkreasi dan menciptakan kebudayaan

atau karya yang baru karena sudah dipengaruhi oleh tempat individu hidup dan

bekerja (Selo Soemardjan, 1983:91) demikian halnya Tari Srimpi Ludiramadu

juga mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Faktor pihak keraton, seniman keraton yang terbuka dalam pembaharuan

dengan kekuasaan tidak lagi ditangan raja, seniman keraton lebih bebas berkreasi,

berimajinasi dengan pengungkapan jiwa yang disesuaikan dengan kepribadian,

selera, tujuan dan sistem nilai yang dianut dengan pengungkapan pada karya

disini gerak Tari Srimpi Ludiramadu menyesuaikan seniman yang menggali.

(Nanuk Rahayu, wawancara, 6 Desember 2011).

4.2.4 Faktor politik

Perkembangan kebudayaan yang terjadi tidak lepas adanya beberapa

sejarah masyarakat, warisan dan dasar politik didalam negara, man-power dengan

mentalitasnya (Phil Astrid, 1977:223) Peralihan Pemerintaan dari tangan Raja ke

tangan negara republik Indonesia mempengaruhi keberadaan kesenian tradisi

disini Tari Srimpi Ludiramadu tidak dipergunakan untuk upacara wetonan Raja

hanya digunakan misal ada tamu kerajaan, misi kesenian ke Inggris, Belgia,

Perancis, Arab, Singapura, Jepang, Amerika (Wahyu Santoso Prabowo,

wawancara, 6 Desember 2011).

Keluarga keraton disibukkan dengan kegiatan di luar keraton misal :

Kepartaian sebagai anggota DPRD, DPR, Pegawai Negeri Sipil bahkan

Page 71: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

usaha/bisnis dibidang lain selain keraton. Usaha untuk tetap mempertahankan

kesenian tradisi tetap berada didalam keraton dan bersifat adi luhung menjadi

pudar. Keadaan politik mempengaruhi kekuasaan Raja yang tidak memiliki kuasa

penuh menjalankan roda pemerintahan dan hanya sebagai cagar budaya yang

perlu dilestarikan keberadaannya (Wahyu Santoso Prabowo, wawancara, 6

Desember 2011).

4.2.5 Faktor pariwisata budaya

Pariwisata budaya pada tahun 1970-an yaitu dunia kepariwisataan menjadi

salah satu industri terbesar di dunia dan industri yang paling cepat berkembang

terkait dengan masalah itu pemerintah Indonesia telah menentukan sikap pada

tahun 1978 untuk mengembangkan kepaiwisataan. Hal tersebut dikuatkan dalam

TAP MPR No. II/MPR/1993, tentang Garis Besar Haluan Negara, khususnya

dalam melaksanakan pembangunan lima tahun keenam. Disini disebutkan bahwa :

Pembangunan kepariwisataan diarahkan pada peningkatan pariwisata menjadi sektor andalan yang mampu menggalakkan kegiatan ekonomi termasuk kegiatan sektor lain yang terkait, sehingga lapangan kerja, pendapatan masyarakat, pendapatan daerah, dan pendapatan negara, serta penerimaan devisa meningkat melalui upaya pengembangan dan pendayagunaan berbagai potensi kepariwisataan nasional. Dalam pembangunan kepariwisataan harus dijaga dan tetap terpeliharanya kepribadian bangsa serta kelestarian fungsi dan mutu lingkungan hidup. Kepariwisataan perlu ditata secara menyeluruh dan terpadu dengan melibatkan sektor lain yang terkait dalam suatu keutuhan usaha kepariwisataan yang saling menunjang dan saling menguntungkan, baik yang berskala kecil, menengah, maupun besar. Pengembangan pariwisata nusantara dilaksanakan sejalan dengan upaya memupuk rasa cinta tanah air dan bangsa, serta menanamkan jiwa, semangat, dan nilai-nilai luhur bangsa dalam rangka lebih memperkukuh persatuan dan kesatuan nasional, terutama dalam bentuk penggalakan pariwisata remaja dan pemuda dengan lebih meningkatkan kemudahan dalam memperoleh pelayanan kepariwisataan. Daya tarik Indonesia sebagai negara tujuan wisata mancanegara perlu ditingkatkan melalui upaya pemeliharaan benda dan khazanah bersejarah yang menggambaran

Page 72: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

ketinggian budaya dan kebesara bangsa, serta didukung dengan promosi yang mengikat. (Soedarsono, 1989 / 1990:14). Pada tahun 1990 terkena dampak globalisasi yang terkena dampak tidak

hanya bidang pemerintahan, ekonomi, sosial masyarakat, bahkan kebudayaan

tidak luput terkena dampak globalisasi. Hal ini dikenal dengan kebudayaan

mengalami modernitas budaya. Kesenian tradisi keraton ikut mengalami misal

wireng, bedhaya bahkan Tari Srimpi Ludiramadu. Keraton memiliki cara untuk

tetap melestarikan kesenian tradisi walaupun wujud tari tidak sama persis seperti

yang berada di dalam keraton/masa lampau. Keraton membuat paket budaya

dengan memadukan tari dan kuliner khas Jawa misal Serabi Notosuman, ledre,

tiwul sampai alat transportasi Jawa (Andong). Pemerintah juga mengadakan

transportasi untuk mengelilingi cagar budaya di Surakarta. Alat transportasi selain

sepeda ontel, bis kota Trans yang bernuansa batik sampai sepur lokomotif khas

tempo dulu.

Tari Srimpi Ludiramadu sekarang digunakan sebagai paket pariwisata

budaya berpengaruh pada perubahan bentuk, fungsi, dan makna pada Tari Srimpi

Ludiramadu. Pengembangan warisan budaya keraton menjadi kemasan atraksi dan

objek wisata budaya salah satu alternatif yang memungkinkan diperolehnya

sumber dana untuk kegiatan pelestarian dan pengembangan warisan budaya secara

berkelanjutan.

Wisata budaya berbentuk pertunjukan pada tari dilaksanakan pada malam

hari yang dinikmati oleh wisatawan mancanegara yang dikelola yayasan

pawiyatan keraton Kasunanan Surakarta yayasan ini dipimpin oleh G.R.Ay.

Koesmurtiyah Wirabhumi, Putri Paku Buwana XII. Wisata budaya yang diadakan

Page 73: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

pada malam hari sangat diminati para wisatawan dari Perancis, Inggris, Spanyol,

Italia, Belanda, Amerika dan lain-lain. (dalam Wahyu Santoso Prabowo 1983:80)

Keraton melakukan pelestarian dengan paket pariwisata dipadukan dengan

makanan keraton yang disukai Raja-Raja pada jaman dulu. Sebelum menikmati

Tari mereka disambut oleh pemandu wisata dan tuan rumah (keluarga

keraton/kerabat keraton) menuju Sasana Handrawina untuk makan malam dengan

makanan khas keraton misal : Garang asem, ayam bakar, Mangut, dan makanan

berbentuk serabi, ledre, tiwul dan lain-lain setelah itu baru ke Bangsal Smarakata

melihat pementasan Tari Srimpi, Wireng.

Kunjungan wisata malam hari di keraton diselenggarakan satu kali dalam

seminggu yaitu pada hari Rabu malam dengan rata-rata kunjungan lumayan

banyak, menghasilkan pemasukan bagi keraton dan kelangsungan pelestarian hasil

kebudayaan tetapi dibalik itu semua Tari Srimpi Ludiamadu perubahan dalam

bentuk, fungsi, dan makna karena menyesuaikan paket wisata budaya yang

dibilang sekedar untuk hiburan / refresing sehingga tidak membutuhkan waktu

lama tetapi para wisatawan hanya mengetahui gleger (bentuk global) Tari Srimpi

mereka tidak mengerti bahwa Tari Srimpi Ludiramadu memiliki fungsi yang

sakral, magis, religius pada zaman dulu.

Penyingkatan waktu atau durasi yang dilakukan untuk pariwisata budaya

berpengaruh pada perubahan bentuk, fungsi, dan makna karena untuk pariwisata

Tari Srimpi Ludiramadu dipentaskan hanya + 15 menit saja. Supaya penonton /

wisatawan mancanegara tidak jenuh untuk melihatnya tetapi merasa terhibur dan

berkesan sehingga lain waktu bersedia untuk datang lagi ke Solo / Surakarta.

Page 74: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Kesadaran wisatawan Mancanegara dengan kebutuhan Budaya dan

Rekreasi perkembangan peradaban manusia menjadikan manusia sadar akan

kekurangan-kekurangannya dan mengagumi berbagai kegiatan kebudayaan baik

kegiatan, kebudayaan di daerahnya maupun di luar daerah. Sehingga manusia

berusaha melakukan mobilitas untuk minat nengunjungi kebudayaan orang lain

serta melakukanaya dengan berrekreasi. Lalu suburlah, kini manusia melakukan

kunjungan-kunjungan kebudayaan lain dan rekreasi yang kedikenal dengan

Istilah. tourisme atau. pariwisata (dalam arti luas).

Hal inilah yang melatar belakangi lahirnya kegiatan berpariwisata. Baik

berpariwisata yang bersifat rekreasi ngenggar-enggar penggaalih, wisata

olahraga, wisata pendidikan, study tour, wisata ritual seperti Waisak di Mendut,

do'a Rosari di Goa Maria Sendangsono , Yakowiyu di jatinom Klaten, sekaten di

Keraton, dan lain-lain. Juga wisata yang bersifat politis seperti kegiatan-kegiatan

pergelaran dan workshop kesenian yang dimaksudkan terjadi diplomasi budaya,

sehingga masyarakat suatu negara dapat mengenali perilaku dan karakter

peradaban bangsa lain. Dengan demikian. luas pulalah kepariwisataan dewasa ini.

Pengertian mengenai istilah pariwisata, tetapi menurat peneliti, yang

paling penting dan umum mengenai pariwisata adalah suatu kegiatan manusia

yang berhubungan dengan mobilitas / perjalanan / berpergian dengan harapan dan

tujuan (baik tujuan utama maupun tujuan sampingan) untuk mendapatkan

kepuasan dan kebabagiaan. Jadi yang jelas pasti berhubungan dengan perjalanan

dan usaha mencari kenikmatan dari perjalanan itu. Dengan demikian berbagai

motivasi tujuan mobilitas manusia dapat pula menjadi dorongan tujuan

Page 75: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

kepariwisataan, baik sebagai tujuan utama maupun sampingan seperti telah

disebutkan diatas.

Pengertian wisatawan di negeri kita ini mengalami berbagai perubahan dan

perkembangan. Hal ini dapat terjadi karena sifat dari suatu perjalanan

kepariwisataan itu sendiri mengalami perkembangan. Pemerintah Republik

Indonesia menanggapi masalah-masalah kepariwisataan sebagai hal yang serius,

sebab pemerintah sadar bahwasanya kepariwisataan pada suatu ketika dapat

dijadikan sebagi suatu industri yakni "Industri Pariwisata".

Kita dapat menafsirkan pengertian industri disini yakni suatu badan usaha

yang berorientasi pada suatu produksi tertentu dan merupakan penawaran jasa

yang harus ditanggapi dengan hal keuntungan. Jadi suatu kesadaran untuk

menggarap pariwisata untuk kepentingan ekonomi negara.

Oleh karena itu pemerintah menurunkan keputusan-keputusan resmi

mengenai pengertian wisatawan tersebut. Pada tahun 1969 pemerintah

menurunkan Intruksi Presiden Republik Indonesia No. IX menyebutkan bahwa,

"Wisatawan (tourist) adalah setiap orang yang berpergian dari tempat tinggalnya

untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dan kunjungan”

(Prayoga 197 6; 9).

Adapun batas pengertian mengenai wisatawan secara internasional telah

dibicarakan di Perserikatan Bangsa-Baagsa (PBB) yang diadakan di Roma (Italia)

tahun 1965. Pembicaraan itu atas usulan I.U.O.T.O (The International Union of

Official Travel Organization) guna menemukan keseragaman pengertian

mengenai perjalanan / kunjungan dan kepariwisataan internasional.

Page 76: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Perkembangan berikutnya pada tahun 1968 batasan mengenai (tourist) sedikit

mengalami perubahan yakni istilah. pengunjung (visitor). Pengertian tersebut

sudah mencakup setiap orang yang berkunjang ke negara lain (bukan negara

tempat mereka tinggal) dengan maksud bekerja untuk mendapatkan upah

(Prayoga 1976: 10).

Pengertian pengunjung dibedakan dalam dua kategori wisatawan (tourist)

dan pelancong (excurtourst), Yang dimaksud dengan wisatawan ialah,

pengunjung sementara yang tinggal lebih dari 24 jam guna menikmati perjalanan.

Kategori wisatawan ini ialah yang bersifat pesiar yakni untuk keperluan rekreasi

hiburan, kesehatan, pendidikan, keagamaan dan olah raga. Ada pula yang bersifat

hubungan yaitu hubungan dagang, sanak keluarga, handai tolan, konperensi, misi

atau bentuk-bentuk diplomasi budaya lewat pertunjukan-pertunjukan bersama dan

latihan bersama. Sedangkan yang dimaksud dengan pelancong adalah pengunjung

sementara yang tinggal kurang dari 24 jam dan pengunjung tersebut berpindah-

pindah dari satu tempat ke tempat lain termasuk pengunjung dalam pesiar

walaupun pengunjung tersebut lebih dari 24 jam.

Karaton Kasunanan dan Pura Mangkunagaran masing-masing mempunyai

dua jenis kunjungan wisata yaitu, kunjungan wisata siang hari dan kunjungan

wisata malam hari. Kunjungan wisata siang hari adalah wisatawan domestik dan

wisatawan mancanegara. Kunjungan wisata malam hari diselenggarakan khusus

untuk wisatawan mancanegara. Oleh karena pusat perhatian pada penelitian ini

adalah tari kemasan wisata untuk wisatawan mancanegara, maka sebagai bahan

utama pembicaraan pada bab ini adalah jenis kunjungan wisata yang kedua, yakni

Page 77: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

kunjungan wisata malam hari. Sebagai tempat kunjungan wisata, masing-masing

istana mempunyai kesamaan pengelolaan di samping terdapat juga perbedaan-

perbedaannya. Hal tersebut akan diuraikan seperti di bawah ini.

Dengan tidak menutup kemungkinan bantuan dari berbagai pihak,

pelestarian semua warisan budaya keraton merupakan tanggung jawab langsung

keluarga dan kerabat keraton. Hal ini menyangkut berbagai upucara adat

tatacara, fisik bangunan, dan kelangsungan kehidupan keseniannya.

Pengembangan warisan budaya keraton menjadi kemasan atraksi dan objek

wisata budaya, merupakan salah satu alternatif yang memungkinkan diperolehnya

sumber dana untuk kegiatan pelestarian dan pengembangan warisan budaya

tersebut secara berkelanjutan.

Wisata kunjungan malam hari untuk wisatawan mancanegara adalah salah

satu kegiatan yang dikelola oleh Yayasan Pawiyatan Karaton Kasunanan

Surakarta. Yayasan ini dipimpin oleh G.R.Ay. Koesmurtiyah Wirabhumi, putra

Paku Buwana XII. Membicarakan kesenian, utamanya tari-tari keraton, tidak

akan lengkap tanpa menbicarakan peran sertanya. Koesmurtiyah dikenal sebagai

penari bedhaya dan srimpi yang andal. Penguasaannya terhadap sejumlah tari

bedhaya dan srimpi menjadikan dia sebagai nara sumber primer untuk berbagai

bentuk penelitian, khususnya tentang tari tradisional keraton. Kepakarannya di

bidang tari keraton khususnya tarian putri, dapat dilihat pada hari latihan yang

diadakan pada setiap hari Rabu, Sabtu, dan Minggu, dari pukul 14.00 sampai

16.00 di Bangsal Surakarta. Dalam waktu latihan garingan (latihan tanpa

karawitan), dia melatih secara langsung penari yunior dengan bantuan para penari

Page 78: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

dan mantan penari senior (perlu diketahui bahwa dilingkungan tradisi keraton, bila

mana seseorang penari yang kemudian menikah, maka status kepenariannya

secara otomatis ditanggalkan). Apabila tari bertemu dengan karawitan, peran dia

berfungsi ganda yaitu tebagai pengeprak. Pengeprak adalah orang yang bertugas

memukul alat yang terdiri atas kotak, ukuran kecil terbuat dari kayu yang salah

satu sisinya terbuka, dan pada salah satu sisi papannya tergantung dua atau tiga

lempengan logam yang ditumpuk. Alat ini disebut keprak.

Fungsi keprak pada sajian tari-tarian istana kalau tidak dapat disebut vital

adalah sangat penting. Pada keprak bergantung aba-aba atau tanda tentang dimulai

dan akhir dari suatu gerak tari, berfungsi sebagai ilustrasi setiap gerak tari,

memberi tanda kepada pengrawit (pemain gamelan) untuk memulai atau

mengakhiri suatu gendhing, dan juga memegang peranan untuk memperlambat

dan mempercepat laya (irama) gendhing. Untuk pentas formal, peran dia sebagai

pengeprak didelegasikan kepada salah seorang mantan penari senior yang juga

berkedudukan sebagai salah satu pembantu pelatih tari di keraton.

Kesadaran yang tinggi dari pihak keraton tentang industri pariwisata,

khususnya kunjungan malam hari, telah dipersiapkan dengan maksimal guna

menarik minat wisatawan pada kunjungannya yang pertama dan demi kunjungan-

kunjungan yang akan datang. Persiapan tersebut meliputi kendaraan jemputan,

menu makan malam berikut makanan kecil beserta minuman dingin atau panas,

dan penempatan tempat duduk wisatawan.

Wisatawan mancanegara yang berkunjung ke keraton datang dari negara

Perancis, Inggris, Spanyol, Amerika, Malaysia, Jepang, Australia, Singapura, dan

Page 79: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Italia. Jumlah mereka antara 20 orang hingga 30 orang. Mereka kebanyakan

terbang dengan pesawat maskapai Air Silk menuju Indonesia turun di Bandara

Polonia Medan. Perjalanan mereka sampai di Surakarta ditangani oleh biro

perjalanan Nataya Tours and Travel. Di Surakarta mereka bermalam di Hotel

Sahid Raya yang mempunyai kualifikasi bintang empat.

Keberangkatan wisatawan dari hotel Sahid Raya menuju keraton

berkendaraan andhong (kereta rodo empat yang ditarik kuda) yang akan tiba pada

pukul 18.00 WIB. Sesampainya di keraton, mereka disambut oleh pemandu

wisata dan tuan rumah menuju Sasana Handrawina untuk makan malam. Waktu

pementasan dimulai pukul 19.30 WIB. di Bangsal Smarakata. Apabila terjadi

keterlambatan relatif lama, kedatangan wisatawan tidak langsung makan malam,

melainkan setelah menyaksikan pementasan tari pertama yang biasanya disajikan

tari srimpi. Pada saat penyajian tari srimpi ini wisatawan tidak mendapatkan

jamuan yang berujud apapun. Hal ini juga berlaku bagi wisatawan yang datang

tepat waktunya. Tata cara ini dimaksudkan agar wisatawan ikut menghormati

sajian tari srimpi sebagai salah satu atribut kehormatan keraton. Sebelum

dimulainya sajian tari yang kedua, wisatawan dijamu makanan kecil berikut

minuman panas atau dingin. Sesaat sebelum tari pertama maupun tari kedua

disajikan, terlebih dahulu dibacakan latar belakang tari bersangkutan oleh salah

seorang yang telah ditunjuk pihak penyelenggara.

Untuk satu paket sajian seperti telah terurai di atas, setiap orang wisatawan

mengeluarkan beaya sebesar $ 28 U.S - $ 35 U.S. Adapun honorarium untuk

seorang penari sebesar Rp. 50.000,-, demikian juga para swarawati (pesindhen)

Page 80: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

dan pemain kendhang (pengendhang). Honorarium bagi pengrawit khusus untuk

tindhih (pemimpin karawitan) sebesar Rp. 30.000,- dan pangrawit yang lain

mendapat rata-rata Rp. 20.000,-. Pada era sekarang mengikuti perkembangan

rupiah dan kurs dollar untuk honor penari dan pengrawit Rp. 200.000,- sampai

Rp. 500.000,-

Dari hasil pengamatan, tari kemasan wisata di keraton didukung oleh para

penari rata-rata berkualitas baik, demikian pula para pengrawitnya. Sejumlah

delapan puluh persen asal penari dari luar lingkungan tembok keraton. Khususnya

para penari putra adalah para mahasiswa dan alumni Sekolah Tinggi Seni

Indonesia (STSI) Surakarta. Para pengrawit. pada umumnya telah mempunyai

status sebagai abdi-dalem keraton dengan masa kerja yang beragam.

Dalam mencapai hasil yang maksimal, dua atau tiga hari sebelum pentas

diadakan latihan guna memenuhi target waktu 15 menit untuk satu sajian tari.

Latihan ini hanya berlaku untuk tari srimpi yang penggarapannya lebih kompleks

daripada tari-tari putra pada umumnya. Satu tarian srimpi paling tidak terdiri atas

tiga gendhing pokok yang memerlukan banyak waktu dalam memainkanya

ditambah dua bentuk pathetan. Adalah suatu kesulitan tersendiri ketika durasi

tari srimpi yang sebenarnya rata-rata tiga-puluh hingga empat puluh menit beralih

menjadi singkat dengan durasi waktu lima belas menit. Selain itu juga harus

dipertimbangkan aspek rasa tari yang tetap kuat dengan ciri kelembutan gerak

tarinya dan jauh dari rasa tergesa-gesa. Untuk itu, meskipun tari-tari srimpi

tersebut telah dibakukan untuk sajian wisatawan, latihan sebelum pementasan

tetap disyaratkan. Garap gendhitig tarian putra pada umumnya tidak serumit garap

Page 81: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

gendhing pada tari srimpi. Rata-rata tarian putra terdiri atas dua gendhing pokok

yang relatif tidak memerlukan waktu yang lama untuk memainkannya, ditambah

bentuk ada-ada atau pathetan.

Promosi budaya keraton telah sering dilakukan di dalam maupun di luar

negeri. Promosi yang dilakukan untuk masyarakat luar negeri antara lain ke

negara Jepang, Hongkong, dan Amerika. Materi untuk lawatan ke luar negeri

selain mementaskan tari-tarian keraton juga menggelarkan upacara adat pengantin

keraton. Para bangsawan keraton cukup terbuka melihat perkembangan tari di luar

tembok keraton. Sikap keterbukaan ini merupakan salah satu dukungan

penyelenggaraan festival-festival kesenian. Kolaborasinya dengan pihak luar yang

pernah dilakukan adalah berjudul Passage Through the Gong (1993) dengan

Sardono Dance Company. Karya tari ini untuk memenuhi undangan Next Wave

Festival di Amerika Serikat. Kota-kota yang disinggahi pementasannya meliputi

Brooklyn, New York, San Fransico, dan Los Angeles. Karya yang sama

dipentaskan juga di Hongkong dalam forum Hongkong Arts Festival 1996.

Kunjungan wisata malam hari di keraton diselenggarakan satu kali dalam

seminggu yaitu pada tiap hari Rabu malam. Adapun jumlah kunjungan tahun 1993

sebanyak 18.367 orang; tahun 1994 sebanyak 11.813 orang; dan tahun 1995

sebanyak 8.852 orang.

Sebagaimana sifat budayanya (tradisi), tarian istana Surakarta yang

dilestarikan hingga sekarang merupakan hasil dari proses 'belajar-mengajar' secara

turun-temurun dari generasi sebelutnnya ke generasi berikutnya. Cara

penyampaiannya (transmisinya) yang dikenal paling tidak ada tiga macam yaitu

Page 82: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

pertama, 'metode' tradisional; kedua, 'metode' campuran antara metode tradisional

dengan 'metode' hitungan; dan ketiga membaca catatan. Pertama, metode

tradisional merupakan cara yang lazim digunakan oleh para empu tari. Pada

metode ini guru menari di depan dan murid menirukan di belakangnya, baik

bersamaan dengan karawitan langsung maupun tidak langsung. Kedua, metode

campuran adalah cara yang banyak digunakan pada sekolah-sekolah seni dan

sanggar-sanggar tari. Pada metode ini selain guru memberi contoh di depan untuk

ditirukan oleh murid, juga meminjam bentuk dan struktur karawitannya untuk

diganti dengan hitungan guna memudahkan penerimaan bagi murid. Ketigar

membaca catatan tari. Metode Ini hanya digunakan oleh penari-penari tingkat

lanjut lewat bimbingan atau tidak oleh guru. Hal demikian disebabkan oleh sifat

catatan tari yang banyak menggunakan peristilahan (terminologi) tari. Kegiatan

ini khususnya untuk naskah-naskah tari kuna yang biasa disebut sebagai

penggalian tari.

Dari ketiga cara yang telah disebut dihasilkan tiga bentuk tarian, yaitu

bentuk tarian lengkap, bentuk tarian padat, dan bentuk tarian ringkas atau singkat.

Pengertian bentuk tarian lengkap adalah menyajikan kembali suatu tari berikut

konsep koreografi tradisi yang menyertainya, antara lain konsep keseimbangan

dalam bentuk pengurangan sekaran (satuan gerak tari), konsep ruang dalam

bentuk penjelajahan ke empat arah mata angin, dan sebagainya.

Pengertian bentuk tarian padat adalah suatu tari yang secara fisik masih

mengacu kepada bentuk tari yang lama dalam garap padat. Konsep atau garap

padat adalah keterpadunn antara wujud lahir atau wadah (tempat) dengan isinya.

Page 83: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Sesuai dengan kata padat dalam arti harfiahnya yaitu singsat (Jawa: singset),

bernas, mattes, maka Larian bentuk padat ini lebih kecil dibandingkan dengan

bentuk aslinya. Untuk mencapai bentuk padat terdapat beberapa konsekuensi

antara lain, perubahan pada laya gendhing tari, penghilangan pengulangan

sekaran tari, dan perubahan pola lantai.

Pengertian tarian bentuk ringkas atau singkat adalah tarian yang secara

stuktur atau urut-urutan sekaran tari dan laya gendhing masih mengacu kepada

tari aslinya, tetapi terdapat pemangkasan atau pemotongan pada sekaran tari,

bentuk perangan (apabila tari tersebut sebagai tari perang), dan pengurangan pola

lantai. Khusus tarian yang disebut terakhir, meskipun dalam bentuk ringkas atau

singkat, masih bernuansa eksotik yang merupakan daya tarik tersendiri untuk

wisatawan. Selain itu relatif tidak terlalu memerlukan waktu yang lama untuk

penyajiannya. Pada kenyataannya hanya bentuk tarian ringkas atau singkat ini

sebagai sajian wisata, maka wajarlah bila disebut sebagai tari kemasan wisata, di

samping keperluan pelestarian sebagai ide pokoknya.

Tari kemasan untuk wisatawan mancanegara di Karaton Kasunanan dan

Pura Mangkunagaran Surakarta telah dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Hal

tersebut tercermin dalam setiap pementasannya yang senantiasa menjaga kualitas

pertunjukannya. Baik di keraton maupun di pura, masing-masing menyajikan dua

repertoan tari pada setiap malam kunjungan wisatawan. Hal yang sama, penyajian

tari diselenggarakan setelah jamuan makan malam yang merupakan bagian dari

keseluruhan paket kunjungan. Sesaat sebelum pertunjukan berlangsung, para

Page 84: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

wisatawan dijamu makanan kecil dan minuman panas, yang barangkali suatu hal

yang tidak biasa dilakukan oleh mereka.

Khususnya di Karaton Kasunanan Surakarta, paket wisata untuk

wisatawan mancanegara ini diselenggarakan satu kali seminggu pada setiap hari

Rabu malam. Para wisatawan datang dari negara Perancis, Spanyol, dan Inggris

dengan pesawat Silk Air. Untuk kunjungan ke keraton, mereka dikenakan beaya

setiap orang $ 28 U.S - $ 35 U.S. Jumlah rata-rata setiap kali kunjungan sebanyak

28 – 35 wisatawan.

Karaton Kasunanan Surakarta menyiapkan empat repertoar tari untuk

kunjungan wisatawan mancancgara. Koempat lari tersebut terdiri alas dua

repertoar tari jenis putri yaitu tari Srimpi Lagudhempel dan tari Srimpi Lobong

dan dua repertoar tari jenis putra yaitu Wireng Bandayuda dan Wireng Lawung.

Pada setiap pementasan disajikan dua repertoar tari yang diambil dari empat

repertoar tari yang telah dipersiapkan di atas, yakni tari srimpi (sebagai sajian tari

pertama) dan wireng (sebagai sajian tari kedua). Keempat repertoar tari tersebut

merupakan materi pokok dalarn arti sering dipentaskan untuk sajian wisatawan.

Repertoar tari lain sebagai cadangan adalah Wireng Bugis Keinbar dan Pethilan

Perang Kembang. Pada pementasannya tidak terdapat pembakuan apakah satu

repertoar tari srimpi tertentu habis bersamaan atau berdampingan dengan repertoar

tari wireng atau tari pethilan tertentu.

Gambaran repertoar tari untuk sajian wisatawan mancanegara dimaksud

sebagai berikut:

Page 85: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

1. Srimpi Gendhing Lagudhempel.

Menurut Catatan gendhing ini karya Paku Buwana VIII di Surakarta.

Secara umum yang ada pada tari srimpi adalah tarian tersebut dilakukan oleh

empat orang penari putri dengan kualitas gerak halus dan cenderung lembut.

Masing-rnasing penari mempunyai nama-nama tertentu yaitu batak, guhi, dhadha,

dan buncit. Selain itu nama tari srimpi selalu mengambil dari nama gendhing

(musik tari) yang mengiringinya.

Keempat penari Srimpi Lagudhempel mengenakan tata rias dan tata busana

yang sama. Tata rias yang digunakan adalah rias korektif putri (mempertegas garis

wajah dengan pensil rias, bayangan mata, dan pemerah pipi) yang dilengkapi

dengan segokan dan godhek.

Gendhing Srimpi Lagudhempel diawali pathetan slendro sanga untuk

masuk penari menuju gawang (tempat menari/pentas) yang dilanjutkan posisi

duduk paju-pat (keempat arah penjuru angin). Kemudian dilanjutkan Gendhing

Lagudhempel buka (intro) rebab, sementara itu para penari mulai menari dengan

gerak tari mangenjali (melakukan gerak sembah) dengan sikap gerak duduk.

Gendhing srimpi ini terdiri atas tiga bagian yaitu bagian merong, bagian minggah

ladrangan, dan bagian Ketawang Mijil Lagudhempel.

Ceritera yang ada pada cakepan (syair sindenan) di bagian merong dan

minggah ladrangan melukiskan Idiarisma Prabu Sri Dasarata raja Ngayodya. la

sebagai seorang raja yang benaiak iviku yang selalu berbuat baik dan jauh dari

prasangka buruk pada scsamanya. Oleh karena itu, raja-raja dari negara lain

semuanya tunduk tanpa peperangan segan oleh kebesaran atau keagungan

Page 86: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

budinya. Pada bagian Ketawang Lagu Dhempel berisi petuah tentang kehidupan.

Petuah atau nasihat itu antara lain, bahwa jagad yang digelar ini semuanya adalah

ilmu. Demikian pula semua peristiwa merupakan pengalaman yang harus

direnungkan untuk mencari benar dan salah mau pun baik dan buruk.

2. Srimpi Gendhing Lobong

Seperti halnya gendhing terdahulu, gendhing ini yasan Paku Buwana VIII

di Surakarta. Dengan diawali pathetan laras slendro manyura. sementara para

penari berjalan menuju gawang tari untuk duduk pada arah keempat penjuru

angin.

Keempat penari mengenakan rias korektif putri dan mengenakan tata

busana yang sama. Tata busana yang menghias kepala meliputi jamang, sumping,

cundhuk-wulu, dan kanthong-gelung. Leher mengenakan kalung pananggalan dan

lengan atas mengenakan kelat-bahu serta pergelangan tangan mengenakan gelang.

Kemudian berturut-turut baju tak berlengan, sampur, slepe, dan kain parang.

Gendhing Srimpi Lobong sebagai berikut. Dengan diawali oleh lagu atau

pathetan slendro manyura kemudian buka rebab sebagai awal dari bagian merong.

Sesudah itu minggah Pareanom dan dilanjutkan Ladrang Kandhamanyura.

Gendhing Srimpi Lobong ini semula menggunakan laras pelog pathet nem, dan

pada tahun 1774 oleh Pakubuwana VIII diganti laras slendro pathet manyura.

Ceritera yang ada pada cakepan menggambarkan perang Bharatayuda

antara Pandawa melawan Ngastina telah selesai. Situasi yang berangsur-angsur

damai tiba-tiba dikotori oleh Aswatama yang ingin membunuh Parikesit dengan

pusaka Cundhamanik milik Bhatari Wilutama. Dengan pusaka tersebut Aswatama

Page 87: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

dapat masuk ke pembaringan bayi Parikesit lewat lorong di bawah tanah

(ngesong: Jawa) yang dibuatnya. Parikesit tidur tanpa ditunggui oleh ibunya

maupun inangnya, melainkan sebuah panah pusaka Pawpati milik kakeknya,

Janaka. Tuhan melindungi bayi Parikesit. Ketika Aswatama akan menancapkan

pusaka ke tubuh Parikesit, tiba-tiba tanpa disengaja panah Pasopati yang

disandingnya melesat oleh jejakan kaki Parikesit sehingga mengenai dada

Aswatama hingga tewas bersama lepasnya pusaka Cimdamanik dari tangannya.

3. Wireng Bandayuda.

Tari perang ini yasan Susuhunan Paku Buwana IV (1787-1820) di

Surakarta. Tari ini diilhami oleh tari Wireng Lawung yang diciptakan oleh Sultan

Agung di Mataram (1613-1645), yang intinya mengungkapkan latihan perang

dengan senjata tombak.

Para penari Wireng Bandayuda berias korektif laki-laki dengan

mempertegas garis wajah dengan menggunakan pensil rias untuk alis dan garis

mata serta godhek; warna merah (rouge) pada pipi dan lipstick pada bibir, dan

mengenakan kumis pasangan. Penari mengenakan kain modang atau alas-alasan

kombinasi warna merah dengan putih, celana panjen merahhati, sabuk cindhen,

sampur hiring, epek hitam, timang kuning, dan kalung kaceh warna merah.

Kepala mengenakan kodhok-bineset dan leher mengenakan kalung ulur. Peralatan

yang digunakan adalah tongkat berukuran pendek dan tameng yang terbuat dari

rotan. Mereka mengenakan asesori keris.

Gendhig Wireng Bandayuda diawali dengan lagu ada-ada pelog barang

untuk mengawali seluruh gendhing tari ini. Maju beksan menggunakan Lancaran

Page 88: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Singanebah laras pelog pathet barang dan dilanjutkan Ladrang Bimakurda pelog

barang. Pada bagian perang-perangan kembali pada lancaran semula, demikian

pula pada beksan bagian kedua kembali pada ladrang. Pada bagian akhir yaitu

mundur beksan kembali ke Lancaran Singanebah.

Salah satu ciri wireng di Surakarta adalah tidak adanya penokohan. Namun

demikian, apabila di lihat dari cakepan (syair teks) ada-ada (lagu dengan iringan

dhodhogan) pada tari ini, terdapat nama-nama tokoh yaitu Jayengsari dan

Macanwulung yang terdapat pada ceritera Panji. Pada dasarnya tarian ini

mengungkapkan latihan perang dengan senjata yang sama yaitu tongkat berukuran

pendek dan tameng.

4. Wireng Lawung.

Berkaitan dengan asal mula Wireng Lawung ini, diketemukan dua sumber

tertulis yang berbeda. Sumber tertulis pertama menginformasikan bahwa tari

tersebut adalah yasan Paku Buwana XI di Surakarta. Sumber tertulis kedua

menginformasikan bahwa Wireng Lawung ini adalah salah satu warisan karya

Sultan Agung Prabu Hanyakrakusuma di Karaton Mataram (1613-1645).

Keempat penari mengenakan tata rias dan tata busana sama. Tata rias

wajah karakter gagah, dengan menebalkan alis, garis mata, dan godhek dengan

pensil hitam, pemerah pipi, dan kumis pasangan. Tata busana kepala mengenakan

ikat kepala kodhok-bineset dan summing. Kedua lengan mengenakan klat-bau dan

gelang tangan. Busana badan terdiri atas kalug-kaceh, sabuk-cinde, epek-timang,

kain-jarit, sampur, dan uncal. Mereka juga mengenakan celana panjen cinde dan

Page 89: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

binggel (gelang kaki). Punggung bagian bawah mengenakan asesori keris yang

diselipkan di antara lipatan sabuk, dan membawa properti tombak.

Gendhing Wireng Lawung sebagai berikut; Tayungan maju beksan

menggunakan Gangsaran laras 6 slendro manyura sebagai gendhing pertama.

Beksan bagian pertama yang dimulai dari sembahan jengkeng menggunakan

gendhing Ladrang Lawunggedhe kenahang kalih (kendhang dua) sebagai

gendhing kedua. Sesaat sebelum perangan garap gendhing sirep dan ketika

perangan kembali kepada gendhing pertama. Beksan kedua kembali kepada

gendhing yang kedua. Untuk mundur beksan kembali lagi kepada gendhing

pertama yaitu Gangsaran laras 6 slendro manyura.

Di lihat dari garap tari dan garap perangan Wireng Lawung termasuk tari

prajuritan. Tari ini rnencoba mengungkapkan kegagahan prajurit dengan

bersenjatakan tombak. Di dalamnya tidak ada penokohan.

Sejak tahun 1966 Indonesia mulai berbenah diri dan prioritas utama yang

diprogramkan adalah mengatasi masalah ekonomi dengan mengaktifkan lagi

pertanian yang sudah mulai tidak tergarap dan mengembangkan industri. Sejak

Pelita V sekitar mulai tahun 1988 industri Pariwisata mulai diperhatikan

potensinya di dalam program pembangunan Indonesia, jadi sangat tepat saatnya

dimana Keraton Kasunanan turun eksistensinya dan Indonesia menggalakkan

industri wisata budaya, sehingga untuk mempertahanksn eksistensi. Keraton

Kasunanan yang telah menjadi keraton yang tinggal musium (gleger) akhirnya

melangkah dengan jalur wisata, sejalan dengan langkah pemerintah Indonesia.

Untuk kepentingan itu, kerabat Keraton Kasunanan membentuk Team

Page 90: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Management Pariwisata Keraton Kasunanan. Team Itu dibentuk karena Keraton

Kasunanan kosong pimpinan dan team tersebut membiayai Istana Keraton

Kasunanan termasuk Juga Langen Praja yang mengelola bidang seni budaya.

Sejak tahun 1988 itu pula Team Management Pariwisata Keraton Kasunanan

memasarkan seni budaya Keraton Kasunanan melalui jalur wisata dan bergerak di

luar Biro Pariwisata yang ada di Keraton. Dua badan pariwisata keraton bergerak

sendiri-sendiri. Sedangkan Biro Pariwisata bertanggung jawab pada Keraton pada

waktu itu masih kosong kepemimpinan dan selanjutnya dipegang oleh Gray Koes

Moertiah sampai sekarang. Team ini membiayai istana tetapi memprioritaskan

kegiatan Langenprajan yang mengelola kegiatan kesenian yang meliputi latihan

dan penggalian tarif karawitan klenengan, gamelan pakurmatan, pedalangan dan

di luar Langenprajan adalah perpustakaan, dan sekarang juga mengelola untuk

paket pariwisata budaya.

Pada tahun 1988 Team Management Pariwisata mengadakan hubungan

dengan biro perjalanan Vista di Jakarta untuk menyalurkan para pelanggan

touristnya agar diantarkan singgah ke Keraton Kasunanan, maka pada tahun

tersebut itu ada 72 pemberangkatan dari De Buur En Wendel yang akan singgah

di Keraton Kasunanan Surakarta. Adapun tourist De Buur En Wendel itu obyek

wisata yang dinikmati ialah, masuk keraton, ramah tamah dan makan malam serta

diakhiri dengan melihat tari Keraton di pendapa Smarakata. Suasana yang akrab

ini menjadi gaya kepariwisataan yang dikelola oleh Team Management

Pariwisata, sehingga pelayanan ini menjadi sangat menyenangkan para tamu yang

lebih merasa akrab seperti kunjungan keluarga bila dibandingkan pelayanan di

Page 91: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

dunia internasional pada umumnya termasuk di Indonesia (Saskia, wawancara 19

Desember 2011).

Kepariwisataan di Indonesia terus berkembang dengan menggunakan

paket-paket yang saling menguntungkan antara wisatawan dan obyek wisata

(tempat wisata yang dikunjungi / wisata budaya). Di bawah ini beberapa ciri

pariwisata budaya yang berhubungan dengan karya seni tari akan tetap laku dan

diminati wisatawan.

Tabel 1. Paket pariwisata budaya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

No Ciri Seni Pertunjukan Bentuk Sajian 1 Tiruan dari aslinya Bentuk tiruan 2 Singkat atau padat dalam penyajian Durasi waktu + 15 menit 3 Penuh variasi Garap bervariasi 4 Tanpa nilai sakral / magis / religius Sesaji dan dupa dipergunakan

hanya untuk wisata 5 Murah Sesuai dengan kemampuan

wisatawan baik lokal maupun mancanegara

Sumber : Mulyatno, 1992 dan pengembangan penulis

Tari di Keraton yang mengalami perubahan yang digunakan untuk

pariwisata budaya di bawah ini. Daftar nama tari yang digunakan untuk

pariwisata budaya di Keraton.

Bentuk Putra Alus / Putra Gagah :

1. Palguna – Palgunadi

2. Janaka – Supala

3. Sancaya – Kusuma Wicitra

4. Klana – Jayengsari

5. Wira Pratama

Page 92: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

6. Gatutkaca Gandrung

7. Bandawala

8. Bandabaya

9. Bandayuda

10. Tohjaya – Bugis

11. Panji – Bugis

12. Handaya – Bugis

13. Lawung Alus

14. Harjuna – Newatakawaca

15. Harjuna Sastrabahu – Sumantri

16. Bambangan Cakil

17. Golek Clontong

18. Langendriyan Menakjingga lena

19. Langendriyan Damarwulan

20. Langendriyan Damarwulan Ngenger

21. Golek Lambangsari (Tari Gaya Yogya)

22. Mandrarini

23. Gambyong Campursari

24. Gambyong Pangkur Langen Kusuma

25. Gambyong Parenom

26. Srikandi Larasati

27. Srimpi Moncar

28. Langen Mandra Asmara

Page 93: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

29. Adanenggar

30. Adenenggar Kalaswara

31. Gambyong Simyar

32. Topeng Kelana

33. Bedhaya Bedah Madiun

34. Topeng Gunung Sari

35. Perang Kembang

36. Topeng Sekartaji

37. Srikandi Cakil

38. Srikandi Mustakaweni

39. Bambang Cakil

40. Yuda Asmara

41. Taman Soka

42. Drama Tari Narpada Krama

43. Drama Tari Topeng Narpada

44. Drama Tari Harjuna Wibawa

45. Werkudara Boyadenata

46. Gatutkaca Dadung Kuwuk

47. Sugriwa Subali

48. Srimpi Dempel

49. Srimpi Gondokusumo

50. Tameng Gita

Page 94: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

4.2.6 Teknologi dan komunikasi

Temuan dari hasil pengamatan dilapangan menunjukkan bahwa kesenian

Tari Tradisi dewasa ini ada kecenderungan makin berkembang menjadi bentuk-

bentuk hiburan dan sebagai komoditi dagangan (komersial) yaitu menekankan

pada kemampuan komunikasi dari pada penghargaan kritis dari khalayak

(penonton). Sang seniman dan penari cenderung menekankan pada estetika

resepsi (estetika menurut penoton) daripada estetika kreasi (berisi nilai moral

universal). Keindahan cenderung untuk memenuhi selera dan memenuhi

permintaan masyarakat dengan kebutuhan nyata (publik).

Perkembangan teknologi komunikasi yang begitu cepat membawa

implikasi yang sangat besar terhadap kehidupan kesenian termasuk Tari Tradisi.

Dengan hadirnya teknologi komunikasi dapat menghantarkan pertunjukkan tari

dirumah penduduk lewat media audio visual (televisi), internet di telpon genggam,

laptop, netbook, komputer dapat mengakses seni tradisi baik Tari, Musik

Karawitan, Pedalangan, dan lain-lain secara mudah. Perkembangan teknologi

komunikasi ternyata menawarkan berbagai macam pertunjukan tanpa keluar

rumah, keluar uang banyak tetapi dengan teknologi membuat daya apresiasi seni

masyarakat terhadap pertunjukkan Tari Tradisi semakin menurun.

Sejak zaman Orde Baru, berbagai teknologi komunikasi modern

merambah seluruh pelosok Indonesia. Tidak hanya itu saja peradaban modern

juga mulai diterapkan masyarakat Indonesia seperti sistem perekonomian modern,

sistem birokrasi dan administrasi modern, membangun negara yang demokratis

(Umar Kayam, 2000:385), dan lain sebagainya / semenjak Indonesia

Page 95: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

memproklamirkan kemerdekaannya, sistem sosial semakin longgar dan tampak

jelas.

4.2.7 Faktor Masyarakat Sebagai Penikmat Seni

Hadirnya peradaban Barat dibumi Indonesia seperti administrasi modern,

sistem komunikasi modern, birokrasi modern, serta perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, mengakibatkan terjadinya perubahan yang mendasar

yaitu perubahan sistem nilai. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

merubah pemikiran masyarakat dari dunia mistik-magis kedunia empirik rasional.

Hal yang demikian itu membawa kecenderungan masyarakat pada yang realistis,

dan sesuatu yang dapat dibuktikan. Kecenderungan masyarakat akan hal yang

realistis itu nampaknya memberikan pengaruh pula terhadap perubahan Tari

Tradisi keraton pada masa sekarang. Mempengaruhi kepercayaan masyarakat

bahwa Tari yang berada di dalam keraton yang bermakna sakral, magis tidak

dapat dibuktikan dengan pikiran/rasio yang realistis.

Masyarakat dewasa ini adalah satu masyarakat yang bergerak amat cepat,

seiring perubahan nilai dan perubahan sistem sosial yang terjadi. Dalam kondisi

seperti itu sebenarnya masyarakat kita sedang mengalami perbauran yang luar

biasa antar subkultur, antar kultur dan antar nilai-nilai. Pembauran itu terjadi

antara lain hadirnya pendidikan, pengetahuan, perkawinan antar suku, antar

negara. Maka kebudayaan yang awalnya masyarakat Jawa yang menikmati

sekarang masyarakat luar (Jawa), bahkan orang luar (bule) dengan perkawinan

mereka akhirnya berbaur dengan masyarakat Jawa. Pandangan masyarakat yang

Page 96: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

modern berbeda dalam memandang kesenian tradisi. Perbincangan antar mereka

melahirkan konsep-konsep baru dalam memandang Seni Tradisi.

Masyarakat sebagai penikmat seni dahulu ditambahi dengan rasa

penghayat seni menjadi pudar dan bahkan berpandangan berbeda pengalaman dan

pengetahuan akan kehidupan yang berwawasan kedepan membuat kesadaran

mereka menjadi bertambah pula sehingga kepercayaan pada kesenian tradisi

keraton hanya kesenian tradisi yang bersifat menghibur.

4.3 Proses Perubahan Bentuk, Fungsi, dan Makna Lama ke Makna Yang

Baru Tari Srimpi Ludiramadu

Perkembangan kehidupan Tari Srimpi diawali pada tahun 1952 Tari

Srimpi pertama kali dipentaskan atau dipergelarkan di luar keraton. Pergelaran

tersebut diselenggarakan oleh Himpunan Budaya Surakarta agar Tari Srimpi dapat

dilihat oleh kalangan masyarakat umum di luar keraton sehingga masyarakat

mengetahui keberadaan Tari Srimpi Ludiramadu.

Seniman berkeinganan untuk membuang atau meninggalkan warisan

tradisi itu untuk mencari bentuk baru. Dengan unsur-unsur tradisi itu berhasil

berkreasi membuat pemadatan tari sebagai bentuk baru pertunjukan tari. Hal ini

seperti yang dikemukakan oleh (George Simmel, 1986:287) sebagai berikut :

Individu-individu kreatif yang merasa terkungkung tidak leluasa oleh bentuk-bentuk budaya yang sudah mapan tidak pernah dapat membuang begitu saja warisan budaya yang masih hidup dan mulai lagi dari permulaan salah satu alasan, terlepas dari bahwa itu tidak mugkin, adalah bahwa pertumbuhan dan perkembangan kehidupan subyektif individu dan kemampuan kreatifnya menurut individu itu untuk mendarah-dagingkan paling tidak beberapa elemen kebudayaan yang masih hidup. Seseorang yang kreatif mungkin akhirnya mengatasi atau malah menolak bentuk-

Page 97: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

bentuk kebudayaan yang masih hidup itu masih relevan sebagai titik tolak untuk menciptakan bentuk-bentuk yang baru. Dalam proses mendarah dagingkan dasar budaya yang masih hidup ini, seseorang mengambil resiko bahwa kreativitas subyektif dapat ditekan dan dipaksa untuk sesuai dengan bentuk-bentuk yang sudah ada.

Pemadatan tari juga merupakan salah satu wujud ungkapan ketidakpuasan

terhadap Tari yang sudah ada yang berbentuk Tari ritual keraton dengan waktu +

90 menit bahkan + 120 menit pada warisan budaya leluhurnya. Tampaknya ia

tidak begitu saja menerima warisan itu sebagaimana adanya, tetapi ia berusaha

mengubah warisan itu agar dapat tetap hidup pada zamannya. Hal ini

menunjukkan bahwa ia ingin memberikan sumbangan warisan budaya kepada

zamannya dan generasi berikutnya. Seperti yang dikemukakan oleh (Duverger,

1981:356). “Tidak ada generasi yang puas dengan warisan pusaka (dalam hal ini

kesenian) yang diterimanya dari masa lalu, dia membuat sumbangannya sendiri.

Hal ini sesuai dengan pendapat Brakel yang menyatakan bahwa :

Dewasa ini tari-tarian keraton oleh penari puteri itu pasti ditarikan pula diluar, oleh karena tari-tarian itu sekarang diajarkan di Akademi karawitan, Tari dan instansi pemerintah. Tetapi pengetahuan yang benar tentang tari-tarian keraton itu biasanya tetap berada ditangan para ahli, yang dididik erat hubungannya dengan keraton. Disamping itu komposisi posisi yang diubah untuk sesuatu konteks khusus dalam kehidupan keraton biasanya mengalami perubahan di sana sini yang sedikit banyak drastis, apabila komposisi tersebut hendak ditarikan dilingkungan yang lain (Clara Brakel, 1991:431). Berbagai macam cara manusia untuk melestarikan karya seni diantaranya

adalah menempatkan sebuah karyaseni itu di dalam murium dikemas rapi tidak

ada orang yang boleh menyentuh karena akan berakibat fatal terhadap karya seni

tersebut. Ini dilakukan kepada karya seni yang bersifat statis, seperti karya-karya

seni rupa. Namun, berbeda dengan pelestarian terhadap karya seni tari, karawitan

Page 98: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

dan pedalangan. Pelestariannya justru dengan melibatkan diri, menyerahkan

kreativitas kita untuk meneruskan perjalanan karya seni tersebut, dalam hal ini

seni tradisi termasuk pemadatan tari juga bisa dikatakan sebagai usaha pelestarian

terhadap karya seni tradisi seperti yang dikemukakan oleh Humardani yang ditulis

oleh Ristopo sebagai berikut:

“…. Pemadatan Seni Tradisi adalah suatu tingkat komposisi tari. Pemadatan Seni Tari sewajarnya adalah pemadatan pernyataan. Waktu yang singkat adalah hasil, bukan tujuan. Yang dipertahankan dalam pemadatan Tari Tradisi bukan bentuk-bentuk lahirnya, melainkan kualitas yang muncul dari bentuk yang padat. Pemadatan pernyataan ini sifatnya sesuai dengan nafas sekarang. Dengan itu pemadatan Tari Tradisi adalah merupakan salah satu bentuk nyata dalam usaha pelestarian Tari Tradisi…..” (dalam Rustopo, 2001:182-183) Berawal dengan program penggalian dan pemadatan yang dilakukan oleh

PKJT dan ASKI Surakarta tahu 1970-an atas prakarsa Humardani. Secara jelas di

singgung oleh Sunarno bahwa dari program penggalian dan pemadatan tersebut

berhasil dipadatkan beberapa jenis tari srimpi, diantaranya Sangupati, Anglir

mendung, Gandakusuma, Dhempel dan tari berbentuk wireng. (1982:36).

Pemadatan Tari Srimpi Ludiramadu dilakukan oleh A. Tasman dengan dibantu

oleh beberapa orang penari diantaranya Tantin Sri Marwanti, Rusini, Endang

Sulistyawati, dan Maryatin, sedangkan pelatih Tari Srimpi dan Bedhaya Keraton

yaitu Yudhadiningrat, Sulomo, Darso Saputro, (Wahyu Santoso Prabowo,

wawancara, 6 Desember 2011)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988:634) disebutkan bahwa

isilah “padat” dapat berarti (1) sangat penuh hingga tidak berongga, padu,

mampat, pejal, (2) penuh sesak, penuh tempat (3) rapat sekali. Memadatkan

menjadikan padat, menjejal (mengisi, mengurangi, memasukkan) jadi, ada

Page 99: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

persoalan yang menyangkut dua hal yaitu temat atau wadah dan isinya. Dalam

konteks pembicaraan yang berkenaan dengan konsep pemadatan tari, kiranya

terdapat kesesuaian dengan pengertian diatas sebab dalam hal ini permasalahan

menyangkut “isi” dari sebuah karya seni tari secara konseptual, dalam tari ada

perbedaan atau pemisahan antara “wadah” dan “isi”. Wadah yang dimaksud

merupakan sarana ungkap atau bentuk fisik dari sebuah karya seni tari. Sedangkan

“isi” adalah apa yang hadir dari wujud visual yang telah dituangkan melalui

bentuk fisiknya. Dengan kata lain, “wadah” adalah sesuatu yang ditangkap indera

sebatas proses pengamatan, dan “isi” adalah hasil hayatan yang ditangap melalui

proses penghayatan dengan penjelajahan seluruh kemampuan jiwa. Wadah dan isi

dalam karya seni selalu melekat hadir secara bersamaan dan saling bergantungan

satu sama lain sebagai satu kesatuan yang utuh. Sebagaimana diungkapkan bahwa

“….. suatu ciri keberhasilannya karya seni ada suatu kesatuan bentuk (wadah) dan

“isi” (Humardani, 1978 / 1979:32). Persoalan “wadah” dan “isi” menjadi penting

dan mendasar ketika memperbincangkan masalah pemadatan dalam tari.

Pemadatan diterapkan pada karya-karya yang telah ada, dalam hal ini

kesenian tradisi / tari tradisi Jawa berbentuk Tari Srimpi Ludiramadu. Seni tradisi

mengalami perjalanan sejarah panjang diwariskan secara turun-temurun dari

generasi ke generasi berikutnya. Di tinjau dari segi penggarapannya, biasanya seni

tradisi memiliki pola-pola atau semacam aturan tertentu yang sering disebut

sebagai vokabuler. Secara teknik, bentuk,bentuk pemadatan yang telah dilakukan

senantiasa masih berpijak dari pola-pola yang telah ada dengan pengembangan-

pengembangan pada unsur-usnur garap tertentu misalnya : dengan mengurangi

Page 100: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

pengulangan-pengulangan, pengembangan bentuk sesuai dengan kemantapan rasa

garapan, atau sengaja menghilangkan unsur-unsur garap yang sama sekali

dianggap tidak menunjang.

Menurut Tasman, pemadatan Tari Srimpi Ludiramadu didasarkan pada

konsep pelestarian dan pengembangan tari tradisi gaya Surakarta, terutama tari

bedhaya dan srimpi. Konsep pemadatan itu sendiri bertolak dari waktu penyajian

Tari Srimpi Ludiramadu untuk yang dirasa terlalu panjang (waktu + 55 menit – 90

menit), sehingga perlu beberapa perubahan agar dapat dinikmati dalam waktu

yang lebih singkat oleh masyarakat sekarang. (wawancara, 6 Desember 2011)

Proses pemadatan Tari Srimpi Ludiramadu ini menimbulkan perubahan

struktur garap madiumnya. Secara umum perubahan yang terjadi pada proses

pemadatan tari srimpi meliputi aspek garap karawitan tari dan garap medium

pokok gerak. Penggarapan pada gerak meliputi aspek volume, tempo, irama dan

tekanan dinamik (Sunarno 1982:52)

Perubahan Tari Srimpi Ludiramadu berupa pengurangan tehadap

pengulangan ragam gerak yang dirasakan menimbulkan rasa bosan pada penyajian

tarinya. (I Nyoman Chaya, wawancara, 7 Desember 2011). Dijelaskan oleh

Tasman bahwa dalam proses pemadatan tari srimpi ludiramadu ada beberapa

perubahan, yaitu : waktu penyajian, pengurangan bentuk, pengurangan vokabuler

dan bentuk karawitan tari, tempo (kecepatan gerak). (wawancara, 7 Desember

2011)

Selanjutnya Tari Srimpi Ludiramadu dijadikan salah satu materi

perkuliahan untuk praktek tari putri gaya Surakarta di ASKI / STSI Surakarta dan

Page 101: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

SMK 8 atau SMKI Surakarta. Tari Srimpi Ludiramadu sekarang juga berfungsi

untuk apresiasi seni / pertunjukan tari, lomba-lomba seni tradisi, acara

penyambutan tamu pada acara resepsi pernikahan/punya gawe (mantu), misi

kesenian, pariwisata budaya.

Pada tahun 1978 Keraton (raja + abdi dalem) bekerja sama dan

berkolaborasi menggarab kesenian tradisi keraton (wireng, bedhaya, srimpi)

dengan tujuan mementaskan seni tradisi / tari untuk dikirim sebagai wakil

Indonesia dalam bidang kebudayaan keberbagai negara. Pihak keraton

mewakilkan beberapa penari dan putri keraton ditambah penari diluar tembok

keraton (lembaga / PKJT). Mahasiswa dan dosen jurusan tari dan karawitan dulu

dikenal dengan nama ASKI Surakarta. Materi tari mengambil Srimpi Ludiramadu

waktu dipadatkan lagi karena untuk pertunjukan + 15 menit – 18 menit.

Pemadatan dilakukan untuk misi kesenian berawal pada tahun 1979 mengirim

perwakilan kebudayaan ke Inggris berlanjut tahun 1980 ke negara Singapura,

tahun 1982 ke negara Belgia, tahun 1983 ke negara Perancis, tahun 1984 ke

negara Inggris, 1985 ke negara Thailand, 1986 ke negara Belanda, tahun 1987 ke

negara Cina, tahun 1988 ke negara Malaysia, tahun 1989 ke negara Jepang, tahun

1990 ke negara Vietnam sampai tahun 1997, Arab dan 1998 kembali ke Jepang.

Tari Srimpi Ludiramadu selalu berkembang mengikuti zaman

menyesuaikan ruang dan waktu pada masa kebudayaan itu ada hal ini sesuai

pernyataan Edi Sedyawati (1982:25) dan menurut Wahyu Santoso Prabowo,

kesenian tradisi/tari tradisi tidak pernah mandek, berjalan terus dari hari ke hari,

Page 102: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

tahun dan dekade serta era kebudayan yang mengikuti, zaman dulu sekarang atau

zaman yang akan datang. (wawancara, 7 Desember 2011)

Kesenian yang keluar keraton pada akhirnya berubah pada bentuk, fungsi

dan makna. Terbukti Srimpi Ludiramadu sekarang digunakan untuk apersiasi seni,

lomba tari tradisi, lomba (pekan seni / porseni SD, SMP, SMA), hiburan /

pertunjukan, resepsi pernikahan, pariwisata budaya.

Perubahan bentuk, fungsi, dan makna dapat dilihat melalui proses dalam

tembok keraton dan keluar tembok keraton. Pemadatan untuk mata

kuliah/pelajaran SMKI / STSI / ISI / berlanjut sebagai misi kesenian. Apresiasi,

festival seni, lomba-lomba, pertunjukan/hiburan, resepsi pernikahan di masa

sekarang. (I Nyoman Chaya, wawancara, 7 Desember 2011)

Proses panjang Tari Srimpi Ludiramadu menggeser makna pada tari

karena tergesernya zaman. Kepercayaan masyarakat pada kesenian keraton,

makna kesakralan tari hanya dianggab sebuah kreatifitas seniman mengekpresikan

karya dalam sebuah tari, tingkatan rasa penari, bentuk gerakan, iringan sebagai

apresiasi seni yang menarik dan layak dilihat dan ditonton. Pemaknaan batak,

gulu, dhadah, buncit dianggab sebagai jumlah penari empat karena ada gerakan

yang mengharuskan berhadapan, kelompok tari. Kehidupan di keraton dapat

sebagai simbol sifat / watak manusia supiah, almanah, mutmainah dianggab hanya

manusia sekarang tidak zaman dulu berkarakter sama baik dan buruk / jahat, putih

/ hitam, putih / merah, langit / bumi, air / udara, surga / neraka, cantik / jelek, kaya

/ miskin, dan lain-lain. Makna ada dua konotasi dan denotatif, menurut Batles.

Makna disini bisa dianggab sebagai makna yang sebenarnya dan makna yang

Page 103: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

tidak sebenarnya atau kiasan / penyerupaan (I Nyoman Chaya, wawancara, 7

Desember 2011).

Penulis mendiskripsikan bentuk Tari Srimpi Ludiramadu setelah

mengalami perubahan waktu / durasi, tempo, iringan karawitan, vokabuler gerak,

tata busana, tata rias sebagai berikut :

4.3.1 Perubahan Pola Susunan Gerak Pada Tari Srimpi Ludiramadu

4.3.1.1 Pola susunan gerak tari

Perubahan pada dewasa ini ada kecenderungan dikondisikan oleh minat

dan keinginan masyarakat pendukungnya. Apabila dicermati secara lebih

mendalam minat tersebut memiliki kecenderungan bersifat gayeng (guyup/ramai),

sangat menghibur yang mampu memberikan kepuasan pada penonton.

Proses perubahan merupakan usaha yang dilakukan untuk penyesuaian

bentuk kesenian. Tari tradisi yang lebih kekinian. Penyesuaian dilakukan supaya

mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan hiburan.

Perubahan yang timbul secara alamiah dan organik dari tubuh tradisi,

tetapi ada juga perubahan yang merupakan akibat dari proses dominasi atau

subversi budaya ada perubahan yang memperluas wawasan atau memperdalam

kemampuan suatu kesenian, tetapi ada juga perubahan yang mendangkalkan,

memiskinkan dan menyempitkannya. Menurut Philip Yampolsky (2006:236). Ini

dilihat dari perubahan fungsi yang ditujukan untuk kepentingan upacara-upacara

di keraton berubah untuk kepentingan hiburan / apresiasi seni, lomba-lomba,

pariwisata budaya dan lain-lain.

Page 104: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Gerak pada Tari Srimpi Ludiramadu dilihat oleh apa saja yang ada dalam

lingkungan kehidupan manusia. Hal ini tampak jelas pada istilah-istilah yang

digunakan untuk menyebut vokabuler gerak tari seperti sekar suwun, mucang

kanginan, lincak gagak, merak kesimpir, wedi kengser, jala-jala, gajah-gajah,

ombak banyu, secara jelas menunjuk adanya pendekatan visual. Wujud vokabuler-

vokabuler tari yang mengacu pada lingkungan alam seperti diatas, imitatif

(abstrak). Beberapa gerak menirukan gerak alam. Gerak-gerik alam disekitar

manusia ditinggalkan dan digayakan dengan imajinasi seniman hingga tarian sama

sekali tidak realitas melainkan sangat abstrak (Clifford Greeats 1983:381)

Susunan Tari Srimpi Ludiramadu sekarang memiliki pola susunan tari :

maju beksan ; beksan : dan mundur beksan. Maju beksan adalah bagian awal

suatu susunan tari, yakni penari mulai masuk menuju pelataran pentas (gawang

beksan). Pada bagian ini penari berjalan kapang-kapang dalam posisi urut kacang

nari batak berjalan paling depan, disusul penari gulu penari dada, dan penari

buncit setelah sampai gawang beksan duduk trapsila dengan gawang rakit. Tari

srimpi ludiramadu sekarang penari tidak diharuskan masuk ke tempat menari yang

berbentuk pendopo, gedng pertunjuan tidak dari posisi harus dari kanan karena

Raja yang berkuasa, diagunggung tidak lagi duduk di dampar kedhaton /

singgasana raja pada saat ini menggunakan gawang penari maju beksan.

Sajian Srimpi di keraton menurut fungsinya berkaitan dengan upacara

dengan upacara keraton. Kehadiran raja menjadi satu pertimbangan estetis dalam

garap madium gerak, sehingga Tari Srimpi selalu diawali dengan posisi duduk sila

Page 105: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

dan melakukan gerakan menyembah dua kali sebelum menari dan satu kali

sesudah menari.

Demikian juga dengan garap ruang ada kaitannya dengan tempat menari.

Kiblat papat lima pancer digunakan sebagai patokan, sehingga pola lantai pada

Srimpi bentuknya sistemis dan seimbang, sedang bentuk pada yang ada pada

Srimpi adalah rakit / susunan paju pat belah ketupat, ada pola berderet kebelakang

yang disebut urut kacang (Prabowo, 1990:34,5)

Sebelum masuk pada gambar pola lantai, pengertian pola lantai adalah

garis-garis lintasan yang dilalui para penari didalam ruang pentas. Dijelaskan juga

oleh K.R.T. Harjonagoro untuk pola lantai Tari Srimpi banyak menggunakan

garis lengkung dan lingkaran. Garis-garis tersebut diartikan dengan penggambaran

liku-liku hidup manusia di dunia (sedih, senang, kaya, miskin, dan lain-lain)

Berbicara pola ruang menurut pengamatan penulis berbentuk pola ruang

simetris atau bangun setangkup dan sesuai dengan pernyataan Sal Murgianto

(1986:24). Bunga setangkup apabila diamati dari depan atau samping merupakan

bentuk bayangan cermin, pola ruang bunga setangkup akan punya kesan yang

kokoh dan kuat.

Page 106: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Gambar sebagai berikut ini :

Gambar 3. Gawang Srimpi Ludiramadu

Sumber : Pujiani, 1992:46

Keterangan :

> : Arah hadap

Bt : Batak

Gl : Gulu

Dd : Dhadha

Bc : Buncit

Bt

Gl

Dd

Bc

Bt Gl

Dd Bc

a. Gawang urut kacang b. Gawang rakit

Bt

Gl Dd

Bc

c. Gawang urut kacang d. Dua-dua sehadap

e. Posisi Gendongan f. Posisi Gending

Gl Bt

Bc Dd

Gl

Bt

Dd

Bc

Page 107: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Beksan adalah bagian inti susunan tari. Bagian ini selalu diawali dan

diakhiri dengan gerak sembaha. Pada tengah bagian beksan biasanya terdapat

bagian yang mengungkapkan perang. Perang pada bagian ini, biasanya

diwujudkan dengan menggunakan garap ruang yang berbeda dan menarikan suatu

vokabuler yang biasa digunakan untuk mengungkapkan perang, seperti gerak

pistulan dan panahan.

Pada tari srimpi ludiramadu ada dua rangkaian vokabuler gerak. Artinya,

bagian inti susunan tarinya terbagi menjadi dua bagian: beksan bagian pertama

tersusun atas rangkaian vokabuler gerak tanpa menampilkan perang beksan;

sedangkan beksan bagian kedua tersusun atas rangkaian vokabuler gerak yang di

dalamnya terdapat perang beksan. Bagian kedua ini dapat disebut bagian perang

beksan atau perang gendhing. Setiap rangkaian beksan atau perang gendhing.

Setiap rangkaian beksan selalu diawali dan diakhiri sembahan, serta di antara

beksan bagian pertama dengan beksan bagian kedua diselingi dengan singgetan.

Tari Srimpi yang memiliki dua struktur rangkaian vokabuler gerak adalah Tari

Srimpi dhempel, Gandakusuma, Anglirmendung, dan Srimpi Ludiramadu.

Mundur Beksan adalah bagian akhir seluruh susunan tari. Pada bagian ini

penari berjalan meninggalkan lantai pentas (gawang beksa) dengan posisi urut

kacang. Selanjutnya diungkapkan pola susunan Tari Srimpi Ludiramadu, sebagai

berikut :

Page 108: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

4.3.1.2 Maju Beksan

Pada bagian ini penari berjalan menuju lantai pentas dengan posisi gawang

urut kacang. Penari batak paling depan disusul penari gulu, penari dhadha, dan

penari buncit. Pada bagian ini menggunakan bentuk pathetan.

4.3.1.3 Beksan

Pada bagian ini penari mulai menarikan ragam gerak yang telah ditentukan

dalam susunan tari. Adapun urutan ragam gerak yang ditarikan oleh penari, dapat

dipaparkan menjadi dua bagian, yaitu : beksan bagian pertama dan beksan bagian

kedua.

4.3.1.4 Mundur beksan

Pada bagian ini penari mulai berjalan debeg gejug mundur pada posisi

gawang rakit, kemudian berjalan kapang-kapang menjadi gawang urut kacang

untuk meniggalkan pentas. Penari masuk, keluar pentas tidak harus lewat sisi kiri

Raja, menyesuaikan Tari Srimpi dipentaskan dalam acara apa dan berfungsi untuk

apa.

4.3.1.5 Karawitan Tari Srimpi Ludiramadu

Maju Beksan : Pathetan barang ngelik pelog pathet barang, suwuk

Beksa I : Buka – merong – inggah – ludrang – suwuk

Interval : Pathetan Barang jugag, pelog pathet barang

Beksan II : Buka celok-ladrang kendang I – suwuk

Mundur Beksan : Pathetan barang ngelik pelog pathet barang suwuk

Adapun pola karawitan tari Srimpi Ludiramadu pada pokoknya

menggunakan bentuk gendhing kethuk papat kerep, yang terdiri atas: (1)

Page 109: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

gendhing maju beksan; (2) gendhing beksan, meliputi gendhing beksan bagian

pertama dan gendhing beksan Dagian kedua; dan (3) gendhing mundur beksan.

4.3.1.6 Gendhing Maju Beksan

Gendhing maju beksan pada Tari Srimpi Ludiramadu menggunakan

bentuk pathetan. Bentuk ini dimainkan sejak penari berjalan kapang-kapang

menuju gawang beksan hingga penari duduk trapsila. Ricikan (instrumen)

gamelan yang dimainkan dalam pathetan adalah rebab, gender, gambang, dan

suling. Sesuai dengan laras dan pathet gendhingnya, pathetan pada bagian ini

menggunakan pathet barang ngelik laras pelog pathet barang disertai vokal putra

bersama atau suluk (Wahyu Santoso Prabowo, wawancara 11 Desember 2011)

4.3.1.7 Gendhing Beksan

Sebagaimana pola susunan Tari Srimpi Ludiramadu, bentuk karawitan tari

Srimpi Ludiramadu terdiri dua bagian, yaitu gendhing beksan bagian pertama dan

gendhing beksan bagian kedua. Pada gendhing beksan bagian pertama digunakan

Gendhing Ludiramadura kethuk papat kerep minggah Kinanthi kethuk papat

kerep laras pelog pathet barang. Pada bagian beksan kedua digunakan gendhing

Ladrang Mijil Ludiramadura laras pelog pathet barang. Secara utuh beksan Tari

Srimpi Ludiramadu menggunakan Gendhing Ludiramadura kethuk papat kerep

minggah Kinanthi kethuk papat kerep pelog barang, kemudian suwuk (berhenti),

Setelah suwuk digunakan bentuk pathetan pelog pathet barang juga, dilanjutkan

gendhing beksan, bagian kedua yang dimulai dengan buka celuk dhawah Ladrang

Mijil Ludira laras pelog pathet barang, suwuk.

Page 110: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

4.3.1.8 Gendhing Beksan Bagian Pertama

Gendhing beksan bagian pertama Tari Srimpi Ludiramadu dimulai dari

buka, merong, kemudian menjadi Kinanthi kethuk papat kerep, lalu suwuk atau

berhenti. Gendhing beksan pada bagian pertama ini memiliki bentuk berbeda

dengan bentuk karawitan Tari Srimpi yang lainnya.

4.3.1.9 Gendhing Beksan Bagian Kedua

Gendhing beksan bagian kedua dimulai dari buka celuk,

“Wastrangangrang tebenging patani …” dilanjutkan (dhawah) Ladrang Mijil

Ludira pelog barang, kemudian suwuk.

4.3.1.10 Gendhing Mundur Beksan

Gendhing mundur beksan pada dasarnya memiliki bentuk yang sama

dengan gendhing maju beksan, yakni menggunakan gendhing pathetan. Pada

bagian ini, pathetan berfungsi mengiringi penari untuk mundur beksan atau

meninggalkan pentas. Seperti pada umumnya tari srimpi, pada bagian mundur

beksan Tari Srimpi Ludiramadu juga menggunakan bentuk pathetan Parang

Ngelik laras pelog pathet barang. Pada perkembangan selanjutnya (garap padat

STSI/ISI Surakarta) digunakan bentuk gendhing Ladrang Singa-singa laras pelog

pathet barang. Menurut Mlaya-widodo, penggunaan bentuk gendhing tersebut

memberikan rasa dan suasana sigrak.

4.3.1.11 Rias dan Busana Tari Srimpi Ludiramadu

Penataan rias meliputi penataan rambut dan penggunaan kosmetik untuk

merias wajah. Penataan rambut berupa menata bentuk sanggul atau gelung dan

menghias rambut. Sanggul ini dapat berbentuk sanggul kadhal menek, gelung

Page 111: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

ageng ataupun gelung tekuk (lungsen). Selain menggunakan sanggul, biasanya tari

srimpi juga menggunakan jamang atau irah-irahan kethu).

Rias wajah pada Tari Srimpi digolongkan sebagai rias wajah putri luruh,

dengan bentu alis melengkung (nangal sapisan), mata di-celak, bibir di-pulas

dengan warna merah, dan seluruh tubuh penari diolesi denga bedak (lulur) warna

kuning. Pada era sekarang menyesuaikan kebutuhan dimana tari itu di pentaskan

dan dalam acara apa. Pementasan ada penambahan pada mata ditambah idep

(palsu) mata pada penari ditambahi contack line, dimata pakai air leaner (hitam,

hijau, biru) menyesuaikan kostum.

Rias dapat diperinci lagi sebagai berikut :

1) Alis dengan bentuk bulan sabit, caranya dengan menggunakan pensil alis.

Dahulu untuk membuat alis menggunakan tinta Cina.

2) Godek berbentuk ngudup turi (runcing, lancip) digunakan untuk jenis busana

jamang (irah-irahan) diusahan tidak tertutup oleh sumping (hiasan telinga).

Cara membuat dengan pencil alis dibagian sela-sela garis dihitamkan.

3) Bibir dengan warna merah dahulu dikeraton merah ini dibuat oleh para penari

dengan makan sirih (nginang) menggunakan kapur, gambir, suruh, jambe.

Sekarang lebih mudah caranya dengan menggunakan lipstik warna merah bisa

dibilan pewarna buatan pabrik.

4) Menambah bersinar wajah, menari menggunakan lulur yang dibuat dari

ramuan daun-daunan, kunyit dan beras sehingga akan kelihatan kuning, bersih

bercahaya. Seperti disinggung pada buku Pesinden Bedhaya dan Srimpi,

Page 112: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

cakepan yang berbunyi : “awiwida sumunar sumunu, babo, atasikkaton

suluhing wadana, babo (Departemen P dan K 1983:759)”

Terjemahan cakepan diatas : para penari menggunakan bedak yaitu lulur

dan menimbulkan warna kuning pada kulit supaya bersinar cemerlang. Bedak

digunakan pada wajah supaya menambah gemilang dan bersih pada wajah penari.

(terjemahan penulis)

4.3.2 Busana

Pada buku Serat Pesinden Bedhaya menyinggung tentang busana Tari

Srimpi seperti cakepan sinden yang berbunyi sebagai berikut :

…. Kang busana, ambramarkata tumeja, babo, angarenyep kumitir-kitir ngujiwala, babo, sengkangira anelahi ing kalangyan, babo, akalpika tetajungan herbaskara, dhe, babo, uncal sutra mandhala tunparada, babo, arja sinjang wastra adi ing jro pura, dhe, babo ….. (Departemen P dan K 1983:759)

Cakepan tersebut maksudnya adalah : busana yang digunakan pada Tari

Srimpi kalau dilihat bersinar gemerlapan bagaikan sinarnya pelangi, sinar busana

yang gemerlapan itu diantaranya muncul dari selendang bahan dari sutera dengan

bagian tepi yang menggunakan wana keemasan yang disebut pada cakepan : uncal

sutra mandara linet parada. Selain sinar yang ditimbulkan dari busana juga pada

sinjang (jarit).

Penataan busana meliputi penggunaan perlengkapan busana pada bagian

kepala, lengan, tubuh, dan tungkai.

4.3.2.1 Perlengkapan Busana pada Bagian Kepala

Berdasarkan bentuk penataan riasnya, perlengkapan busana bagian

kepala pada tari srimpi ludiramadu sebagai berikut :

Page 113: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

1. Sanggul gedhe atau gelung ageng, terdiri atas: sanggul, cundhuk jungkat,

cundhuk mentul, centhung, bunga bokor mengkurep, penetep, paes, dan

kalung.

2. Kadhal menek terdiri atas: Jungkat kadhal (melengkung), centhung logam

permata, jambul, cundhuk mentul, kokar bros, borokan tiga (kembang

tanjung dari logam), giwang, dan kalung.

3. Jamangan terdiri atas: jamang, cundhuk jungkat, jambul, cundhuk mentul,

garudha mungkur, sumping, dan kalung.

4. Irah-irahan atau kethu terdiri atas: irah-irahan, sumping, dan kalung.

4.3.2.2 Perlengkapan Busana pada Bagian Lengan

Perlengkapan busana pada bagian lengan terdiri atas: kelat bahu dan

gelang. Penggunaan kelat bahu tergantung pada penggunaan perlengkapan busana

pada bagian kepala. Apabila bagian kepala menggunakan bentuk sanggul,

biasanya tidak menggunakan kelat bahu, dan apabila menggunakan bentuk

jamangan dan irah-irahan, biasanya menggunakan kelat bahu.

4.3.2.3 Perlengkapan Busana pada Bagian Tubuh

Perlengkapan busana pada bagian tubuh meliputi: mekakan, dodotan, dan

rompi. Mekakan terdiri atas: mekak, slepe, ilat-ilatan, dan sampur. Dodotan

terdiri atas: dodot, slepe, sampur, dan buntal. Rompi terdiri atas: rompi, slepe,

dan sampur.

4.3.2.4 Perlengkapan Busana pada Bagian Tungkai (Bawah)

Perlengkapan busana bagian tungkai (bawah) menggunakan beberapa jenis

kain batik, dikenakan dengan bentuk samparan. Adapun jenis kain yang

Page 114: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

digunakan pada tari srimpi memiliki motif batik yang khusus digunakan di

keraton.

Berdasarkan keberangan yang ada, tari Srimpi Ludiramadu diparkirakan

menggunakan dua bentuk tata rias dan busana, yaitu bentuk jamangan atau bentuk

sanggul kadhal menek. Menurut Hardjonagoro, pada dasarnya tari Srimpi

Ludiramadu menggunakan bentuk rias dan busana sanggul kadhal menek, gelug

gedhe. Tradisi lain yang berlaku di keraton, bahwa jamang selalu disimpan di

dalam istana raja dimungkinkan bahwa busana jamangan hanya boleh

dipergunakan dalam pertunjukan di istana raja. Setelah Hamengkunagara III

dinobatkan menjadi raja (Paku Buwana V), diperkirakan tari Srimpi Ludiramadu

mulai menggunakan tata rias dan busana jamangan (Wahyu Santoso Prabowo,

Wawancara, 8 Desember 2011)

4.3.3 Bentuk Sanggul Kadhal Menek

Yang dimaksud dengan sanggul kadhal menek adalah sejenis tata sanggul

rambut berbentuk lilitan yang melingkar dari bagian belakang bawah kepala

sampai bagian atas kepala (ubun-ubun). Jenis tata sanggul ini dilengkapi dengan:

jungkat kadhal (melengkung), centhung logam permata, jambul, cundhuk mentul,

kokar bros, borokan tiga (kembang tanjung dari logam), dan giwang. Busana yang

dikenakan adalah pamekak (mekak) yang dilengkapi dengan ilat-ilatan, slepe,

sampur, kalung, dan gelang, dhodhotan. Kain yang digunakan adalah kain

samparan bermotif lereng, dapat juga batik yang terpenting batik.

Page 115: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

4.3.4 Bentuk Jamangan

Jenis busana jamangan ditandai dengan pemakaian jamang pada kepala

penari yang dilengkapi dengan: cundhuk mentul, cundhuk jungkat, jambul,

garudha mungkur, dan sumping. Kelengkapan busana lainnya menggunakan

pamekak (mekak) yang dilengkapi dengan ilat-ilatan, slepe, sampur, kelat bahu,

gelang, dan kalang. Pamekak memiliki fungsi untuk menutup bagian tubuh

penari, Kemudian pada bagian bawah, penari mengenakan kain batik (jarit)

bermotif lereng, yang pada bagian tungkai berbentuk samparan.

4.3.5 Perubahan Pada Vokabuler Gerak Tari Srimpi Ludiramadu

Pada umumnya ada kesamaan pola susunan Tari Srimpi gaya Surakarta,

yaitu maju beksan, beksan, dan mundur beksan. Meskipun demikian, hampir

setiap pola susunan Tari Srimpi memiliki struktur rangkaian vokabuler gerak yang

berbeda. Hal ini tampak pada urutan vokabuler gerak yang digunakan.

Demikian juga Tari Srimpi Ludiramadu, pola susunan tarinya memiliki

bentuk khusus yang berbeda dengan Tari Srimpi yang lain. Pada pokoknya,

bentuk khusus itu terlihat pada penggunaan jenis vokabuler tertentu dalam bentuk

rangkaian geraknya. Bentuk khusus yang melekat pada penggunaan jenis

vokabuler gerak Tari Srimpi Ludiramadu padat maupun utuh terdapat pada

beksan bagian pertama dan beksan bagian kedua. Yang terdapat pada beksan

bagian pertama adalah vokabuler gerak beksan laras dan beksan lincak gagak,

sedangkan yang terdapat pada beksan bagian kedua adalah vokabuler gerak

engkyek ludira dan sangga nampa ukel adumanis.

Page 116: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

4.3.5.1 Beksan Laras

Berpijak dari keterangan S. Ngaliman bahwa Tari Srimpi memiliki beksan

laras yang berbeda-beda tergantung pada jenis tari Srimpi itu sendiri. Misalnya,

Tari Srimpi Anglir mendung, larasnya laras Anglir mendung, Tari Srimpi

Sangupati menggunakan laras Sangupati. Dengan demikian, beksan laras pada

Tari Srimpi Ludiramadu menjadi bentuk khusus yang tidak ada pada Tari Srimpi

yang lain. Hal tersebut tampak pada pelaksanaan geraknya.

4.3.5.2 Lincak Gagak

Seperti yang dituliskan pada Wedhapradangga sebagai berikut:

Beksan ngadeg dumugi ngajengaken gong, lajeng dipun senggaki saha keplok alok. Beksan pecat miring lajeng genjot pinjalan utawi prenjakan, dipun senggaki keplok imbal angadasih (Pradjapangrawit 1990:111).

Terjemahan : penari berdiri didepan gamelan disoraksi atau ditepuk tangan,

penari jinjit seleh jinjit seleh dengan dikeploki atau tepuk tangan dan

akhirnya sampai ada perpindahan gerak. (terjemahan penulis)

Secara Jelas ungkapan di atas menunjukkan bentuk khusus yang melekat

pada vokabuler ini. Pelaksanaan gerak licak gagak sendiri yang didukung oleh

garap gendhing karawitan tari berupa keplok alok.

4.3.5.3 Engkyek Ludira

Pada dasarnya vokabuler engkyek juga sering digunakan pada Tari Srimpi

yang lain, namun pada Tari Srimpi Ludiramadu memiliki bentuk pelaksanaan

gerak yang berbeda. Perbedaan itu tampak pada unsur pendukung pelaksanaan

gerak yang berupa bidang tubuh yang bergerak, properti (sampur) atau unsur

rangkaian geraknya.

Page 117: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

4.3.5.4 Sangga Nampa Ukel Adumanis

Sangga nampa ukel adumanis hanya ada pada susunan tari Srimpi

Ludiramadu sekarang jumlahnya dikurangi, hitungan dipersingkat, pemadatan

supaya durasi waktu sesuai, praktis, dan menghibur penonton, penikmat seni / tari

tradisi.

4.3.6 Perubahan makna Tari Srimpi Ludiramadu

Kehidupan sehari-hari kita dihadapkan berbagai permasalaan dalam

kehidupan dibidang ekonomi sosial, politik, kebudayaan. Dalam kebudayaan ada

berbagai hal yang melingkupi disekitar kita. Kesenian (Kuda Lumping, Reogan,

Upacara Tradisi, Kethoprak, Wayang Kulit, Wayang Orang, Tari Tradisi Keraton,

Tari Kerakyatan). Tari tradisi keraton tidak terlepas dari perkembangan dan

faktor-faktor pendorong pada perubahan bagitu juga pada makna tari tradisi disini

tidak luput dari perubahan makna tari itu sendiri. Tari Srimpi Ludiramadu salah

satu tari yang mengalami perubahan makna ada 2 makna, denotasi (sebenarnya),

konotasi (tidak sebenarnya atau makna kira-kira pada pemikiran manusia.

Tari Srimpi Ludiramadu memiliki makna dijabarkan oleh penulis sebagai

berikut misalnya : Dak sengguh : dak kira, artinya saya kira. Dalam Baoesastra

Djawa disebutkan, sengguh memiliki arti kira-kira, dugaan, perkiraan

(Prawiraatmadja, 1987:360). Sedangkan mungguh dalam pengertian sehari-hari

berarti sesuai, selaras pada tempatnya. Mungguh juga memiliki arti pantas, patut,

mapan.

Page 118: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Dalam pembicaraan tari Jawa, sengguh-mungguh dinyatakan dalam

beberapa penafsiran. Soeryobrongto mengungkapkan bahwa sengguh berkaitan

erat dengan rasa karakter. Apabila seorang penari telah mampu menampilkan

karakter tari yang dibawakannya dengan baik, ia dapat digolongkan penari yang

memiliki sengguh yang baik (1970:13). Secara mendasar pengertian tersebut

mengandung penafsiran bahwa sengguh merupakan kemampuan penari untuk

menafsirkan dan rnenampilkan karakter tari dengan baik.

Pengungkapan di atas selaras dengan pernyataan S. Ngaliman, bahwa

sengguh merupakan kemampuan rasa penari untuk menampilkan rasa karakter tari

yang dibawakannya. Sengguh lebih bersifat kedalaman rasa sesuai juga dengan

pernyataan (Wahyu Santoso Prabowo Wawancara, 8 Desember 2011)

Mungguh dalam pembicaraan tari Jawa memiliki arti keselarasan penerapan

sikap dan pola gerak dalam karakter tertentu (empan papan dalam menerapkan

satu pola sikap gerak dalam membawakan suatu tarian). Pada dasarnya kesesuaian

tersebut terkait dengan beberapa hal, yaitu rasa karakter tari, pola gerak yang

digunakan, dan gandar (postur tubuh ) penarinya. Mungguh dikehidupan sehari-

hari penari harus cantik, seksi, kulit kuning langsat tinggi semampai.

Dengan demikian, pengertian sengguh-mungguh dalam kehidupan tari

tradisi Jawa berkaitan erat dengan karakter; pola gerak yang digunakan penafsiran

penari yang berupa penghayatan dan penuangannya dalam bentuk pelaksanaan

gerak dan gandar penarinya.

Nyoman Chaya menyatakan bahwa sengguh memiliki arti semu yang

terdapat dalam tari. Artinya, sengguh / semu merupakan jenis kekuatan ekspresi

Page 119: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

dari satu garap medium yang disampaikan secara halus, karakteristik, dan bersifat

kejiwaan. Misal, dalam tari alus gaya Surakarta ada greget. Greget akan tampak

apabila bentuk dan gerak yang halus dan gemulai itu mampu menyentuh kejiwaan

secara enak dan pasti. Selanjutnya, perlu digarisbawahi bahwa sengguh

merupakan kekuatan ekspresi garap medium (Wawancara, 8 Desember 2011) .

Mungguh oleh Nyoman Chaya dipaparkan sebagai bentuk ketepatan konsep

medium dengan karakter yang diinterpretasikan, diinginkan dalam ekspresi

penari. Artinya, konsep gerak setara dengan cara membawakannya. Contohnya,

Duryudana yang diperankan orang yang berbadan kecil adalah kurang tepat,

walaupun secara konsep ia berhasil dalam membawakan karakter Duryudana

dilihat dari ekspresinya (Wawancara, 9 Desember 2011)

Pengungkapan Chaya tersebut, penulis menyimpulkan bahwa mungguh

merupakan bentuk kesesuaian antara konsep karakter tari dengan wujud gandar

penari. Hal tersebut juga diungkap oleh Humardani bahwa mungguh berkaitan erat

dengan wujud tari, dalam arti karakter tari berkaitan erat dengan gandar penari.

Dalam penulisan ini penulis mencoba menggunakan sengguh-mungguh

sebagai dasar pengamatan dan penafsiran terhadap karakter gerak. Dengan

demikian, penulia lebih menekankan aspek penggrapan gerak yang dapat diamati

secara objektif pada pelaksanaan gerak ataupun sikap gerak. Namun demikian,

untuk penafsiran karakter (kesan atau rasa) gerak penari tetap didasarkan pada

pola penggunaan ragam gerak ataupun sikap gerak yang selalu terkait dengan

karakter tertentu.

Page 120: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

4.3.6.1 Penerapan Sengguh-Mungguh dalam Tari Srimpi Ludiramadu

Berdasarkan pengertian di atas, sengguh-mungguh pada penulisan ini

digunakan sebagai satu pendekatan dalam pengamatan dan penafsiran makna.

Dengan pendekatan sengguh-mungguh sebagai dasar interpretasi dalam makna

gerak, diharapkan dapat ditemukan kesesuaian antara interpretasi makna gerak.

Untuk itu penulis mencoba menafsirkan sengguh-mungguh secara leluasa dalam

langkah memaknai suatu makna Tari Srimpi Ludiramadu.

Penerapan sengguh-mungguh dalam makna gerak dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Sengguh Jeneng

Sengguh jeneng dimaksudkan sebagai penafsiran nama vokabuler gerak.

Dengan demikian akan dipaparkan beberapa penafsiran, yaitu: (a) nama

diuraikan berdasarkan arti leksikonnya, (b) pengungkapan makna

simbolis/tidak sebenarnya dari nama vokabuler gerak. Pemaparan di atas

didasarkan pada kenyataan bahwa nama vokabuler pada tari Jawa

memiliki makna simbolis/tidak sebenarnya. Pengambilan nama vokabuler

gerak dan istilah pelaksanaan gerak, biasanya didasarkan pada rasa makna

gerak, juga diambil dari gerak-gerak alamiah. Nama vokabuler gerak,

misalnya: lincak gagak, mbantheng gambul, ngalap sari. Jenis istilah

pelaksanaan gerak misalnya ngganggeng kanyut, prenjak tinaji. mbanyu

mili, mucang kanginan. Ada juga beberapa vokabuler gerak yang memiliki

makna simbolis, misalnya: sembahan laras, dan angkring.

Page 121: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

b. Penyampaian deskripsi pelaksanaan gerak.

c. Analisis gerak untuk mengungkap kesan rasa gerak yang didasarkan pada

pelaksanaan gerak beserta komponen-komponen garap yang mendukung

pelaksanaan gerak.

Selanjutnya, mengenai makna gerak lebih diarahkari pada beberapa

vokabuler gerak Tari Srimpi Ludiramadu, yang memiliki pada spesifikasi gerak.

4.3.6.2 Penapsiran Makna denotasi dan Konotasi Beksan Laras

Beksan laras dilakukan setelah sembahan. Gerak ini dilakukan dalarn

posisi berdiri. Laras memiliki arti indah, menawan. Laras juga memiliki

pengertian disesuaikan, ditimbang-timbang (Prawiraatmadja 1980:92).

Dalam tari tradisi, nama beksan laras memiliki makna simbolis/tidak

sebenarnya. Inti beksan adalah selalu ingat, manembah kepada Yang Maha esa.

Laras artinya ditimbang-timbang. Secara keseluruhan beksan laras memiliki

makna bahwa manusia harus selalu ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga

sebelum bertindak selalu dipertimbangkan baik dan buruknya perbuatan itu.

Dalam Wedhataya diungkapkan, bahwa laras dalam tari memiliki dua

pengertian. Pertama, laras dalam arti menyesuaikan gerak tubuh sesuai dengan

karakter tari yang dibawakan. Laras ini biasa disebut laras wadhag

(panglarasipun badan pribadi) Yang kedua, larasan batin, berupa kreativitas

yang terbentuk oleh kemampuan jiwa, sehingga mampu mewujudkan karakter

(rasa) tari yang dikehendaki.

Pengugkapan di atas menundukkan bahwa laras mengandung makna

keserasian antara wujud lahir (wiraga) dengan sisi kejiwaan (rasa ataupun

Page 122: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

karakter). Dengan demikian, laras merupakan bentuk ungkap keserasian, yang

secara mendasar melekat pada konsep budaya Jawa, seperti yang diungkapkan

oleh Clara Brakel, "laras merupakan ungkapan keserasian dalam konsep budaya

Jawa" ( 1991:20). Selanjutnya laras dan serasi dalam konsep budaya Jawa

hampir selalu berhubungan dengan bentuk-bentuk karawitan, kehalusan, baik

dalam etika maupun estetika (bentuk kesenian selalu mengekspresikan bentuk-

bentuk yang halus dan indah). Hal ini juga disinggung oleh Franz Magnis-Suseno

yang secara implisit meriyatakan bahwa dalam budaya Jawa pengekspresian

keindahan cenderung dalam bentuk yang halus, karena orang Jawa cenderung

menganggap bahwa sesuatu yang halus itu indah (1984:213).

Beksan laras biasanya memiliki karakter luruh, halus, dan lembut, Hal ini

tanpak pada setiap pelaksanaan gerak yang halus, tenang, dan terkendali. Seperti

yang diungkapkan oleh Clara Brakel bahwa hampir seluruh gerak tari putri lebih

mengekspresikan keindahan, kelembutan yang disertai pengekangan dan

pengendalian gravitasi tubuh (1991:20).

Menurut S. Ngaliman, istilah laras diambil dari khasanah karawitan.

Selanjutnya dijelaskan, beksan laras yang sering disebut dengan joged laras

disebut juga joged merong, karena terletak pada bagian gendhing merong (antara

buka dan inggah). Karena itu, setlap tari srimpi memiliki nama beksan

laras/joged laras yang berbeda. Nama beksan larasnya sesuai dengan nama

gendhing yang dipergunakan.

Page 123: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Beksan laras dalam susunan tari Srimpi Ludiramadu memiliki dua bentuk:

(1) bentuk beksan laras yang memiiiki struktur pelaksanaan gerak yang sama

dengan bentuk beksan laras sawit.

Beksan laras di atas merupakan ciri khas beksan laras ludira. Pada

pokoknya, gerak beksan laras ludira tersebut tersusun atas gerakan nekuk

ngenceng lengan kiri yang disertai gerakan kepala berupa tolehan dan gerakan

leyek. Sikap dan gerak kepala tolehan berupa sikap dan arah pandangan mata,

menunjukkan penerapan gerak kepala dan pandangan mata yang digunakan pada

tari putri berkarakter alus luruh. Ini tampak pada pelaksanaan sikap arah

pandangan luruh yang meliputi antara ruang gerak tangan (biasanya sipat bahu

ataupun sipat jari tangan). Pola dan sikap gerak lengan yang selalu bergerak

pada ruang gerak antara di bawah dada (susu) sampai di atas pinggang, dengan

pola sikap tangan ngrayung, merupakan penerapan pola sikap dan gerak tari

putri berkualitas alus. Hal ini juga tampak pada pola sikap dan gerak tubuh

leyek yang berupa pemindahan gaya gravitasi tubuh secara perlahan dan

mengalir. Gerak leyek ini merupakan penerapan bentuk laras mucang kanginan

karena mucang kanginan yang layak digunakan oleh tari putri yang berkualitas

alus. Pola gerak dan sikap kaki yang berupa sikap tanjak kanan dan sikap adeg

dua tumit berimpitan dengan ruang gerak selebar kain yang digunakan, serta

penggunaan pola sikap adeg tambak baya dan sikap tanjak tambak sampur,

merupakan penerapan aturan dan pola gerak tari putri berkualitas alus.

Sikap dan gerak lengan kiri berupa nekuk dan ngenceng yang dilakukan

dengan tempo mengalir secara lambat dengan sikap tangan ngrayung, lebih

Page 124: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

memungkinkan rasa halus, lembut. Kesan ini juga didukung arah tolehan dan

pandangan mata yang dilakukan searah dan selalu menyertai gerakan lengan.

Seperti yang diungkapkan S. Ngaliman bahwa arah dan pandangan mata yang

dilakukan tersebut merupakan aspek penting untuk membentuk rasa tenang, halus,

dan luruh. Hal itu berkaitan erat dengan ketajaman pandangan mata dan srah

pandangan mata yang selalu menyertai gerakan lengan dalam upaya pengendalian

gerak dan pembagian irama gerak (Wawancara, 9 Desember 2011)

Sikap dan gerak leyek yang dilakukan dengan tenang, lambat dengan posisi

tungkai dhengket (tumit berhimpitan), merupakan ekspresi rasa keputrian yang

anggun dan lemah gemulai, menjadikan gerak leyek cenderung mengungkapkan

kesan ras halus dan lembut. Hal ini juga diungkapkan oleh Clara Brakel:

Dalam gaya putri semua gerak-gerik tubuh cenderung bersifat mengayun, baik gerak-gerik rnenyamping, atau ke atas dan ke bawah, dengan cara bergantian melentur dan merenggang lutut, atau mengayun berat tubuh ke suatu sisi. Kesan umum yang dikehendaki oleh gaya gerak-gerik demikian ialah memperagakan pengekangan, ketenangan, dan kelembutan (1991:86). Dari pelaksanaan gerak, berupa pengulangan gerak lengan yang diikuti

gerakan kepala serta gerak leyek, lebih memantapkan kesan rasa halus, lembut.

Bahkan pelaksanaan gerak laras tersebut di atas lebih cenderung menambah rasa

regu, ini didukung dengan pelaksanaan gerak secara bersamaan dan rampak,

dengan wiled yang sama.

Menurut Wahyu Santoso Prabowo, gerak laras Ludiramadu memiliki rasa

ungkap halus, dan lebih mantap (Wawancara, 9 Desember 2011). Oleh Nyoman

Chaya, laras Ludiramadu lebih dirasakan memiliki rasa anggun, dan lembut

(Wawancara, 9 Desember 2011). Berdasarkan pemaparan di atas, dapat

Page 125: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

disimpulkan bahwa laras Ludiramadu mengungkapkan rasa halus, anggun, dan

lembut.

Secara utuh kesan rasa halus, dan lembut tersebut secara auditif didukung

bentuk gendhing karawitan tari yang rasa gendhingnya halus. Sebagaimana

diungkapkan dalam Wedhapradangga. Gendhing Ludiramadu termasuk gendhing

alus dan prenes

4.3.6.3 Beksan Lincak Gagak

Secara harfiah lincak gagak berarti meloncat-loncat tetapi dengan langkah

yang kecil-kecil (langkah kaki tidak terlalu jauh atau sangat dekat). Kata "lincak"

berarti meloncat. "Lincak-lincak" = meloncat-loncat. Dalam Baoesastra Djawa

disebutkan, "lincak" berarti meloncat, "lincak-lincak" artinya meloncat-loncat

(mumbul). "Nglincak" artinya meloncat berpindah tempat tetapi tidak jauh dan

tidak tinggi. "Lincak gagak / gagak lincak" artinya (1) meloncat dari tangan

menuju ke tempat hinggap (seperti burung galatik yang sedang belajar terbang);

(2) berpindah-pindah tempat tetapi dengan langkah loncatan kecil.

Pada Wedhapradangga gerak lincak gagak disebut dengan genjot pinjalan

atau prenjakan (Pradjapangrawit 1990:111). Istilah gerak ini didukung pernyataan

Clara Brake1 bahwa pada darsarnya pelaksanaan gerak lincak gagak sama dengan

pelaksanaan gerak gencot pinjalan atau prenjakan (1991:136—160). Persamaan

tersebut tampak pada sikap kedua tangan, langkah kaki, dan gerakan kepala.

Lincak gagak mungkin merupakan gerak yang diambi1 dari gerak yang

berasal dari gerak burung gagak yang meloncat-loncat. Gerak ini lebih

Page 126: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

mengekspresikan rasa lincah yang diwarnai dengan gerakan lincak-lincak pada

kaki.

Pada pokoknya gerak lincak gagak terdiri atas: (a) gerak kepala (dagu

ke kiri, ke kanan), (b) gerak mlurut dan ukel mlumah, (c) gerak napak

jinjit (lincak-lincak). Gerak yang mendominasi pada vokabuler lincak gagak

berupa gerak kaki dan gerak kepala (dagu).

Sikap gerak kepala berupa gerak dagu ke samping kiri dan kanan dengan

posisi arah pandang serong ke kiri, merupakan penerapan pola gerak tari putri

yang berwatak kenes (misalnya pada tari tledhek, gambyong). Sikap dan gerak

kepala tersebut layak disebut andenaya; artinya, sikap dan pandangan harus

manis, pasemon sumeh, bibir bersikap manis (ulat dan pasemon dalam menari

harus manis). Dituliskan dalam Kridhwayangga, "Andenaya punika teges

andamel ulat dados salebetipun beksa kedah manis, sumeh, dumunung ing lathi,

netra" (Sastrakartika 1925:125).

Sikap kedua tangan pada lincak gagak dapat disebut sikap silih asih, pada

sikap ini tarigan kiri ngrayung, dan tangan kanan nyempurit. Bentuk sikap kedua

tangan tersebut biasanya digunakan pada tari putri berkarakter alus dan madya.

Hal ini juga tampak pada ruang gerak kedua tangan tersebut, seperti umumnya tari

putri berkualitas alus ataupun madya. Ruang gerak kedua tangan pada sikap silih

asih ini berada di bawah dada (susu), dapat dilihat pada kenyataannya kedua

tangan tersebut terletak di depan pusat. Sikap dan gerak langkah kaki (lincak-

lincak) dilakukan dengan pola dan aturan tari putri. Ruang dan kualitas geraknya

sebatas selebar kain yang dikenakan.

Page 127: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

Pelaksanaan gerak lincak gagak secara utuh dapat ditangkap rasa kenes,

kemayu, berag. Kesan ini didukung oleh gerakan lincak-lincak kedua kaki yang

dilakukan dengan cara napak jinjit secara bergantian. Gerakan tersebut rngan,

sehingga menimbulkan kesan lincah. Kesan lincah dan sigrak pada gerak kaki

cenderung mendukung timbulnya kesan kenes, manis. Demikian pula gerakan

kepala (dagu) ke kiri dan ke kanan yang dlakukan dalam posisi miring memiliki

kesan kenes.

Koordinasi gerak kepala dan gerak kaki dengan beberapa kali pengulangan

secara utuh menambah kesan kenes, kemayu. Pengulangan gerak tersebut,

terutama dari gerak kaki napak jinjit secara bergantian, menimbulkan gerakan

ayunan yang halus, lembut pada tubuh. Ayunan tubuh yang halus dan atau lembut

tersebut, lebih menyakinkan timbulnya kesan manja, sekaligus Juga mendukung

timbulnya kesan rasa kenes atau kemayu. Kesan rasa Ini terutama timbul dari

gerakan kepala dan kaki.

Sikap silih asih yang terdiri dari sikap ngrayung tangan kiri dan nyempurit

tangan kanan merupakan perpaduan sikap tangan yang memiliki watak manis,

terutama sekali ada sikap tangan kanan (nyempurit). Pada sikap lengkung jari-jari

tangan tersebut menimbulkan kesan manis. Demikian pula gerakan ukel dan

mlurut sampur mendukung kesan manis. Kesan ini timbul dari gerakan ukel dan

lintasan gerak sampur.

Selanjutnya, kesan yang timbl secara utuh pada gerak lincah gagak secara

auditur didukung bentuk karawitan tarinya, baik dari strktur gendhng ataupun

garap gendhingnya. Seperti telah diungkapkan pada bab sebelumnya, bahwa

Page 128: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

beksan lincak gagak terdapat pada bagian gendhing inggah. Dijelaskan oleh

Mloyowidodo, gendhing inggah biasanya memiliki watak seseg, sigrak, bingar.

Bagian ini ditandai dengan perubahan rama, dimulainya sindhenan, koplok, dan

alok.

Bentuk gendhingnya, gerak lincak gerak didukung oleh keplok alok, serta

senggakan yang dilakukan dengan cara imbal, seperti yang diungkap pada

Wedhapradangga, "Beksan pecat miring, Lajeng gnenjot pinjalan, utawi

prenjakan dipun senggaki keplok imbal angadasih" (Pradjapangrawit 1990:111).

Keplok alok dan senggakan yang dilakukan dengan cara berimbal tersebut,

merupakan paduan variasi ritmis yang memberikan suasana dinamis. Keplok alok

dan senggakan dalam kesenian cenderung menampilkan koriotasi dan persepsi

prenes, gecul, dan ngglece. Dengan demikian, keplok alok lebih dekat dengan rasa

berag, prenes, dan mungkin juga kemayu pada bentuk tarinya. Menurut I Nyoman

Chaya, gerak lincak gagak memiliki ungkap rasa berag, kenes (Wawancara, 9

Desember 2011). Wahyu Santosa Prabowo menyatakan bahwa gerak lincak

gagak lebih mengungkapkan rasa kenes yang mantap, bahkan lebih mendekati

rasa kenes wadhag. Karena, gerakan lincak gagak pada tari Srimpi Ludiramadu,

secara ritmis manampilkan rasa wadhag (antara ritmis gerak dan ritmis keplok

alok imbal nampak tebal dan mungkus) (Wawancara, 9 Desember 2011).

Selanjutnya Wahyu Santoso Prabowo berpendapat bahwa lincak gagak pada tari

Srimpi Ludiramadu menampilkan rasa kenes (Wawancara, 9 Desember 2011).

Dengan demikian, gerak lincak gagak pada tari Srimpi Ludiramadu memiliki

ungkap rasa kenes, kemayu, berag.

Page 129: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

4.3.6.4 Beksan Engkyek Ludiramadu

Menurut Soedarsono, vokabuler gerak engkyek pada tari putri gaya

Surakarta (1986:41). Tari Srimpi Ludiramadu juga menggunakan vokabuler eng-

kyek, namun engkyek pada tari ini memiliki bentuk rangkaian gerak serta

pelaksanaan gerak yang berbeda dengan bentuk engkyek pada umumnya. Oleh

karena itu, engkyek yang digunakan pada susunan tari Srimpi Ludiramadu disebut

engkyek ludira.

Pelaksanaan gerak di atas, struktur gerak engkyek ludira pada pokoknya

terdiri dari: (a) gerak kepala yang terdiri atas gerak tolehan dan gedheg; (b) gerak

lengan kanan nekuk ngenceng: (c) gerak tungkai mendhak dan njujut (mancat kaki

kiri); (d) pengolahan properti berupa penggunaan sampur, yaitu miwir sampur, cul

sampur, kipat sampur, serta seblak sampur.

Gerak engkyek Ludiramadu secara utuh memiliki kecenderungan yang kuat

menimbulkan kesan rasa manis, kenes, berag, kemayu, galak. Mengenai rasa

karakter gerak tersebut juga dinyatakan oleh Wahyu Santoso Prabowo bahwa

engkyek lebih mengungkapkan rasa kemayu, galak (Wawancara, 9 Desember

2011)

Secara visual kesan yang dipaparkan di atas didukung oleh pelaksanaan

gerak engkyek Ludiramadu. Gerak nekuk ngenceng lengan kanan yang dilakukan

dengan miwir sampur menimbulkan kesan luwes, kewes. Kesan rasa ini lebih

mantap dengan dukungan sikap mendhak pada waktu melakukan gerak nekuk

lengan kanan dan sikap mancat kaki kiri njujut, pada waktu ngenceng miwir

sampur dengan disertai tolehan ke kanan searah dengan gerakan lengan. Kibasan

Page 130: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

dan kipat sampur yang dilakukan pada awal gerakan menimbulkan kesan sigrak,

kenes.

Gerakan leher ( pacak gulu) yang dilakukan dalam posisi sikap ngenceng

memberi, sentuhan rasa kenes, kemayu pada gerak engkyek Ludiramadu. Gerak

pacak gulu yang dilakukan tersebut disebut pacak gulu ganil, biasa digunakan

pada tari putri yang memiliki watak lanyap, mbrayak, kenes. Karena itu,

rangkaian gerak ini lebih cenderung memiliki rasa dan watak kenes.

Selanjutnya gerak cul sampur (melepas sampur) yang dilakukan bersama

gerak mendhak memberikan aksen (tekanan) rasa seleh tersendiri bagi gerak

engkyek ludira. Tekanan rasa seleh tersebut lebih memantapkan sentuhan rasa

yang timbul dari rangkaian nekuk ngenceng lengan kanan yang disertai gerakan

kepala pacak gulu ganil.

Seblak nampur yang mengakhiri gerakan engkyek ludira memberikan

sentuhan rasa keres, sigrak. Hal ini timbul dari kibasan sampur.

Aspek kerampakan dan kebersamaan yang timbul dari pelaksanaan gerak

secara kelompok lebih mendukung rasa sigrak dan berag dalam gerak engkyek

ludiramadu. Secara visual, kerampakan gerak kelompok tersebut selain didukung

oleh pelaksanaan gerak secara serentak dan bersama-sama juga didukung oleh

penggunaan garap ruang (posisi gawang) jejer wayang. Posisi gawang jejer

wayang lebih memungkinkan kerampakan gerak kelompok dapat diamati secara

lebih gamblang, sehingga sentuhan rasa sigrak dan berag akan lebih menyentuh

secara mantap. Pada posisi gawang jejer wayang dapat diamati secara jelas sikap

dan gerak yang dilakukan oleh penari, sejak dari sikap dan gerak kepala, lengan,

Page 131: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

tangan, tungkai, kaki, maupun pengolahan dan penggunaan properti. Terutama

sekali pada pengolahan dan penggunaan sampur, posisi sikap dan gerak

menunjukkan kekurangkompakan penari dalam melakukan gerak cul sampur /

lepas sampur)

Sisi auditif berupa karawitan tari menjadi komponen / pendukung yang kuat

untuk lebih memungkinkan timbulnya sentuhan rasa sigrak, berag. Ini terwujud

oleh bunyi kemanak dan keplok yang secara auditif membentuk tempo gerak

melalui ritme yang diwujudkan. Keplok yang dilakukan oleh beberapa orang

secara bersamaan pada seleh kethuk yang selalu bertepatan dengan gerak mendhak

maupun cul sampur memberikan rasa seleh yang mantap pada seleh geraknya.

Menurut penuturan lisan, gerak engkyek selalu disertai dengan bentuk garap

ricikan kendhang yang disebut kendhang engkyek. Hal ini berlaku pada setiap

gerak engkyek yang digunakan secara umum pada tari srimpi maupun bedhaya

(Mlayawidodo, wawancara 20 Desember 2011)

Penafsiran gerak engkyek Ludiramadu ini memiliki sengguh rasa kemayu,

galak, atau lebih dekat lagi rasa berag (Wawancara 10 Desember 2011). Rasa

tersebut menonjol pada gerak gulu / pacak gulu ganil serta pengolahan sampur

yang tersusun dalam rangkaian gerak engkyek ludira. Menurut Nora Kustantina

Dewi , engkyek Ludiramadu lebih mengungkapkan rasa anggun (Wawancara 10

Desember 2011). Menyimak pemaparan di atas, dapat dinyatakan bahwa engkyek

Ludiramadu memiliki rasa galak, kenes, berag, dan anggun.

Page 132: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

4.3.6.5 Beksan Sangga Nampa Ukel Adumanis

Dalam memaparkan pengertian vokabuler ini, penulis membagi menjadi

dua kelompok suku kata . Hal ini dilakukan dengan adanya perbedaan bentuk

sikap dan gerak yang melekat pada masing-masing suku kata. Sangga nampa ukel

adumanis terdiri dari dua bentuk pelaksanaan sikap dan gerak, yaitu: (1) sikap

dan gerak sangga nampa, dan (2) sikap dan gerak ukel adumanis.

Secara harfiah pengertian sangga nampa dipaparkan sebagai berikut: kata

sangga berarti sanggup, saguh, dari kata nampa berarti menerima (Prawiraatmadja

1987: 352). Adumanis berarti bersikap manis, menyenangkan (Ibid. : 334). Secara

utuh sangga nampa ukel adumanis dapat ditafsirkan memiliki makna simbolis

yang mengungkapkan sikap sanggup menerima dengan senang hati segala yang

terjadi. Penafsiran ini didasarkan pada kebiasaan pada tari tradisi Jawa, kanan dan

kiri selalu diasosiasikan sebagai kebaikan dan kejelekan misalnya, sikap gerak

buwang-balang ditafsirkan sebagai ungkapan bahwa manusia harus membuang

dan menghindar dari perilaku yang buruk (Yogyataya 1923:4).

Dalam pembahasan ini sangga nampa ukel adumanis merupakan satu

rangkaian gerak. Adapun pelaksanaan sikap dan geraknya adalah sebagai berikut.

Pada pokoknya rangkaian gerakan sangga nampa ukel adumanis terdiri

atas: gerakan tubuh leyek kanar dan kiri, gerakan ukel mlumah kanan kiri

secara bergantian, serta ukel adumanis. Pelaksanaan gerak di atas masih mengacu

pada dasar-dasar sikap dan gerak tari putri berkualitas alus. Hal ini tampak

pada penataan sikap geraknya. Sikap pandangan mata tajam dengan arah

pandang luruh sipat pundhak dan jari tangan sejajar sau pandangan dan kedua

Page 133: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

lengan atas merapat pada kedua sisi tubuh dengan ruang gerak ukel tangan

berada di antara pinggang dan dada (di bawah susu); sikap kedua tungkai

mendhak, lutut, terbuka selebar kain yang dikenakan, tumit berhimpitan.

Demikian pelaksanaan gerak ayunan tubuh / leyek yang dilakukan dengan

tempo perlahan dan mengalir menunjukkan penerapan sikap gerak tari putri

dengan kualitas alus luruh.

Dalam Kridhwayangga sikap dan pelaksanaan gerak tersebut termasuk

pada tradisi tari alus, gerakan tubuh rersebut disebut penerapan gerak mucang

kesisan (Sastrakartika 1925:114).

Secara utuh gerak sangga nampa ukel adumanis cenderung menimbulkan

kesan rasa alus, manis, dan prenes. Kesan tersebut didukung oleh gerakan ukel

mlumah, serta gerakan ukel adumanis yang dilakukan dengan sifat gerakan halus.

Sifat halus yang melekat pada gerakan ukel itu didukung oleh gerakan leyek

gerakan ayunan tubuh berupa pemindahan gravitasi tubuh dalam tempo mengalir

lambat, sehingga rasa halus yang timbul lebih mantap.

Rasa halus tersebut juga timbul dari bentuk sikap dan arah pandangan mata

yang luruh mengikuti gerakan tangan serta gerakan tubuh. Dari sikap dan arah

pandangan mata serta tolehan tersebut, dapat diamati bentuk pengendalian gerak

tangan yang melintasi ruang gerak pada perut bagian depan (antara pinggang

dengan dada). Hal ini merupakan satu bentuk pengendalian gerak untuk tetap

berada pada ruang gerak ataupun kualitas karakter (rasa).

Sentuhan rasa manis dan prenes cenderung timbul dari pengulangan gerak

ukel mlumah tangan kiri dan kanan secara bergantian dan disertai dengan gerakan

Page 134: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

kepala ataupun tubuh. Kesan ini juga timbul dari gerakan ukel adumanis.

Gerakan ukel adumaris tersebut dilakukan dengan memutar tangan dengan sikap

ngithing, kedua tangan diputar dan kedua pergelangan tangan bertemu sebagai

poros putarnya. Dari bentuk sikap tangan ngithing berputar dalam tempo lamban

tersebut; timbul kesan rasa manis. Pelaksanaan gerak secara kelompok yang

dilaksanakan dengan rampak memberikan sentuhan rasa prenesnya lebih mantap.

Sisi auditif yang berupa karawitan tari pada bagian ini memiliki rasa prenes

(dalam Rahayu Supanggah 23 Maret 1992:76), dengan demikian lebih

mendukung timbulnya rasa, prenes, manis yang mungkin timbul dari gerak

sangga nampa ukel adumanis yang disertai oleh rasa penari itu sendiri. Kesan

prenes, kenes dalam tari lambat lauk berubah karena penyesuaian-penyesuaian

yang tergantung pada seniman berkreasi dan berkreativitas seperti apa. Hal ini

juga berubah sesuai dengan seniman pembuat karya, dibalik ini perubahan juga

terjadi pada rias dan budana penari. Karena sifat seniman / bahwa manusia selalu

mengembangkan akal dan pikiran sehingga selalu ingin menemukan kebudayaan

baru / karya baru.

4.3.7 Rekapitulasi Makna Lama Menjadi Makna Yang Baru

Makna yang berada dalam Tari Srimpi Ludiramadu menurut Rolland

Barthes :

Barthes is writing were not the death of the writer (….) or of the subjct, or yet of the agent, but of the author the juthor. The author, who is not only taken to be auhority of the meaning of the text, but also, when possesed by authority, possessed by the fact of moral legal supremacy the power to influence the conduct or action of other, and when authorizing giving legal force to making legally valid. Thus even on the most listeral level of the dictionary the birth of the reader must be at the cost of the death of the

Page 135: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

author takes on difference resonance (Gayatri C, Spivak, dalam Sunardi 2004 : 329).

Kutipan diatas menjelaskan bahwa yang dimaksud kematian outhor

bukanlah kematian pengarang, namun merupakan pemegang otoritas makna final,

makna otentik. Jadi dapat dikatakan bahwa pemegang otoritas makna final atau

makna otentik itu adalah pengarang itu sendiri.

Pemberian dan keberhasilan dalam memberikan makna untuk mengetahui

konteks apa teks itu dibuat. Ketika teks dibuat oleh pencipta secara langsung

pemegang otoritas makna final, makna otentik adalah pencipta teks, memang

benar bahwa tidak langsung teks berinteraksi dengan pembaca. Ketika interaksi

berlangsung pencipta kehilangan otoritasnya sebagai pemegang makna final.

Pernyataan di atas memang benar, namun perlu diingat bahwa dalam

konteks apa dan bagaimana teks itu dibuat asih menarik untuk dikaji. Apabila

seorang pembaca memilki keinginan untuk mengetahui dalam konteks apa suatu

teks atau karya sastra diciptakan, pembaca harus menanyakan langsung kepada

pencipta teks. Hal inilah seorang pencipta teks masih memiliki otoritasnya yaitu

dalam menyampaikan pemaknaan dalam konteks produksinya. Makna teks dapat

dilihat dari tiga sudut pandang yaitu 1) Latar belakang sosio budaya seorang

pencipta, 2) Dalam rangka apa atau konteks apa seorang pencipta teks

memproduksi teks itu. Dalam teks ini yang dihasilkan adalah teks Tari Srimpi

Ludiramadu. Dapat diungkap bahwa berkaitan dengan pencipta Tari Srimpi

Ludiramadu yang dibahas pada pencipta teks yang pertama, latar belakang

pencipta teks Tari Srimpi Ludiramadu dibahas pada latar belakang budaya yang

dimiliki pencipta teks. Kedua, teks yang dihasilkan merupakan teks dalam Tari

Page 136: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

Srimpi Ludiramadu sebagai latar belakang penciptaan Tari Srimpi Ludiramadu

dan siapa penciptaanya.

Berbicara latar belakang pencipta teks Tari Srimpi Ludiramadu adalah

penting untuk mengetahui tentang teks yang dihasilkan pencipta berkaitan dengan

latar belakang budaya dari teks yang dihasilkan pencipta, hal ini dimaksudkan

untuk mengetahui konteks produksi teks kidung pujian. Mengenai bentuk tari,

diketahui bahwa tari srimpi menggunakan iringan gendhing Jawa sebagai

kerangka lagu. Hal ini berkaitan dengan latar belakang budaya pencipta teks yang

dituang dalam Tari Srimpi Ludiramadu.

Hamengkunagara III atau setelah jadi raja menjadi Paku Buwana IV adalah

nama yang menciptakan teks gendhing Srimpi Ludiramadu. Beberapa karya

beliau dalam tari, sastra, seni rupa ada beberapa yang digunakan untuk upacara

yang diselenggarakan di Keraton.

Pengetahuan dan pengalaman Hamengkunagara III dilahirkan di keluarga

keraton karena beliau putra Raja salah satu andil besar dalam penciptaan karya-

karya beliau dalam mengekspresikan perasaan misal : pujian, rasa cinta, marah,

sedih, haru dan lain-lain.

Mengacu pada pengertian simbol dan dibalik simbol ada makna yang dapat

diungkap baik tersirat maupun tersurat. The Liang Gie menyebutkan bahwa

simbol adalah tanda buatan bukan berwujud kata-kata untuk mewakili atau

menyingkap suatu artian apapun, serta sesuatu hal atau keadaan yang merupakan

perantara pemahaman terhadap ssuatu obyek. (Budiono Heru Satoto, 1985:11).

Oleh sebab itu dapat kita katakan bahwa simbol merupakan lambang bukan

Page 137: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

berwujud kata-kata, tetapi berupa ciri atau tanda atau ungkapan yang abstrak,

untuk menyatakan sesuatu hal kepada orang lain, serta merupakan perantara

pemahaman terhadap sesuatu obyek, mengenai mana simbolik secara umum dan

diungkap lagi menjadi makna kekinian dapat dipaparkan pada beberapa hal :

busana, waktu, sesaji / sesajen, karawitan, dan penyajiannya.

4.3.8 Pengaruh Perubahan Sosial Budaya pada Tari Srimpi Ludiramadu

Perkembangan kebudayaan menyesuaikan ruang dan waktu dimana budaya

itu berada. Perubahan karya yang berupa tari keraton tidak luput dari perubahan.

Perubahan-perubahan tersebut adalah :

4.3.8.1 Perubahan dalam ritus atau ritual

Pertunjukan pementasan Tari Srimpi Ludiramadu yang awalnya dilakukan

berbagai macam ritual sekarang sudah mengalami perubahan dan bersifat praktis

yaitu hanya bancakan dan sesaji (sajen) untuk penari dan abdi dalem serta pada

waktu pagelaran menyalakan dupa (kemenyan). Sementara tujuan bancaan dan

penyalaan dupa hanyalah seperti suatu rangkaian tradisi. Dengan adanya

perubahan ini mengakibatkan sifat ritual pada Tari Srimpi Ludiramadu yang

sakral hilang dan religius lebih hanya sebagai pementasan sebuah karya tari.

Seorang penari Srimpi Ludiramadu tidak lagi seorang yang perawan dan

menjalani tirakat (laku prihatin) seperti pada saat srimpi diciptakan, bahkan ada

yang sudah bersuami, punya anak lebih dari satu. Usia penari tidak ada ketentuan

bahkan tidak memandang dari kalangan bangsawan, abdi dalem, rakyat biasa atau

kalangan akademika yang terpenting penari memiliki bakat dan kemampuan untuk

menarikan tari tradisi Jawa.

Page 138: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

Penari tidak lagi melakukan berbagai ritual seperti pada masa

Hamengkunagara III yang terikat oleh aturan-aturan seperti harus puasa, tuturan,

tidak haid dan lain-lain. Pada upacara-upacara wetonan dan untuk penyambutan

tamu penari lebih cenderung lebih bebas dalam aturan dibandingkan pada jaman

dulu yaitu tidak ada keharusan harus puteri keraton, abdi dalem, kerabat keraton,

yang terpenting memiliki kemampuan dalam menari dapat bergerak yang luwes,

gandhes, kewes, prenes. Melakukan gerakan sesuai dengan estetika dalam menari

dan dapat menerapkan wiraga, wirama, wirasa selain itu juga mampu bergerak

sesuai hasta sawanda.

4.3.8.2 Perubahan fungsi

Tari Srimpi Ludiramadu sekarang ini sudah berubah fungsi yang awalnya

digunbakan untuk wetonan, penyambutan tamu raja sekarang hanya menjadi

pertunjukan sebagai atraksi pariwisata budaya, pentas seni, misi kesenian, lomba

seni dan budaya, festifal seni, sebagai materi perkuliahan, materi mata pelajaran

seni tradisi di SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) sampai keresepsi pernikahan

sekarang pementasan tidak terbatas di lingkungan keraton melainkan di luar

keraton semua orang dapat melihat dan menikmati pertunjukan Tari Srimpi

Ludiramadu. Tari Srimpi Ludiramadu yang awalnya memiliki nilai dalam budaya

yang tinggi karena ada di dalam keraton sekarang memiliki budaya yang rendah

karena masyarakat umumpun dapat melihat secara bebas.

Perubahan dapat dilihat juga pada penonton pada saat pertunjukan Tari

Srimpi Ludiramadu ada, proses pemadatan gerak menimbulkan penonton

mengambil pertunjukan tari hanya sebagai hiburan semata tidak lagi ada unsur

Page 139: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

rasa baik rasa penari, rasa gerak, rasa gendhing, dan juga suasana karena tidak lagi

di pendopo keraton Surakarta. Kostum tata panggung, tata rias mempengaruhi

minat penonton sehingga hanya bersifat menghibur semata. Perubahan yang

terjadi pada nama masing-masing penari batak, gulu, dhadha, buncit. Nama

tersebut menurut pandangan orang Jawa merupakan tubuh orang Jawa. Batak

digambarkan sebagai kepala yang mewujudkan pikir dan jiwa, gulu menunjukkan

bagian leher, dhadha menunjukkan bagian dada, dan buncit menunjukkan bagian

organ bawah yaitu dubur atau anus (organ pengeluaran) di era sekarang berubah

batak, gulu, buncit, dhadha hanya istilah dalam bahasa untuk menunjukkan

jumlah penari tidak ada hubungannya dengan anggota tubuh manusia.

Seorang penari memiliki sifat nafsu amarah, nafsu aluamah, nafsu supiah,

nafsu mutmainah dapat dipaparkan bahwa nafsu amarah manusia memiliki sifat

yang mudah marah sulit mengendalikan emosi, mengambil emosi tampa berpikir

yang matang. Nafsu aluamah : manusia sulit menyeimbangkan kehidupan didunia

dan akhirat akhirnya bersifat serakah. Nafsu supiah : memiliki sifat pelupa, lupa

akan yang menciptakan sehingga bersifat sombong, merasa dirinya pintar, cantik,

kaya dan lain-lain. Nafsu mutmainah : nafsu ini sebagai penyeimbang sikap-sikap

kehidupan sehingga manusia bersifat sabar menrima keadaan walaupun sangat

sulit dan mempersiapkan untuk kehidupan diakhirat. Berbanding terbalik dalam

kehidupan sekarang sifat-sifat diatas sudah dimiliki manusia baik dulu maupun

sekarang.

Dalam Tari Srimpi Ludiramadu empat penari dimaksudkan sebagai kakang

kawah, adi ari-ari, getih putih, getih abang. Hal ini ada hubungannya menurut

Page 140: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

kepercayaan orang Jawa bahwa yang mengelilingi manusia adalah kakang kawah,

adi ari-ari juga istilahnya pajupat lima pancer yang ditengah atau pusat adalah

Allah, Nanik Srihartini, (1988:10-11). Di dalam kehidupan masyarakat Jawa

sekarang ini hal itu hanya sebagai sebuah cerita yang berhubungan dengan mitos

sulit untuk dibuktikan dalam kehidupan nyata sekarang ini.

Penari yang hasta sawanda, wiraga, wirama, wirasa yang memiliki arti

yang sangat dalam kehidupan penari yang harus dimiliki waktu didalam keraton

sekarang ini sudah berubah menyesuaikan kebutuhan, tuntutan jaman dan dimana

tari itu akan dipentaskan dan dalam acara apa. Hal ini makna keseluruhan

diungkap oleh penulis secara mendalam yang diberikan pada lampiran hal. …..

a) Sebagai legitimasi raja / untuk eksistensi keraton

Tari Srimpi Ludiramadu pertama kali keluar dari tembok keraton pada

tahun 1970-an, pada waktu itu ada proyek penggalian dan pengembangan seni dan

budaya keraton bekerja sama antara keraton, kalangan akademika, dan pemerintah

PKJT (Pengembangan Kesenian Jawa Tengah), pada waktu itu Tari Srimpi

Ludiramadu tidak hanya perubahan pada bentuk saja tetapi pada fungsi dan makna

banyak perubahan.

Tari Srimpi Ludiramadu semula dipentaskan didepan raja tidak sembarang

dipergelarkan disembarang tempat dan waktu. Hal ini menegaskan bahwa Tari

Srimpi Ludiramadu merupakan tari ritual magis yang tak terpisahkan oleh

keberadaan raja sebagai penguasa pemerintahan pada waktu itu. Sesuai

perkembangan bahwa keraton sekarang hanya sisa-sisa pemerintahan tradisional

sudah tidak dapat lagi memenuhi semua hal yang berhubungan dengan hak dan

Page 141: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

kewajiban raja dibidang kekuasaan politik. Kekuasaan yang dulunya dimiliki raja

sudah lepas karena pemerintahan dipindah alihkan ke pemerintah republik

Indonesia setelah kemerdekaan pada tahun 1945, sekarang pemerintahan ditangan

walikota. Kekuasaan yang ditangan raja tidak dimiliki lagi karena pemindahan

kekuasaan. Usaha-usaha yang dilakukan pihak keraton untuk tetap

mempertahankan sisa-sisa kekuasaan dan untuk legitimasi raja walaupun keraton

hanya sekedar identitas budaya belaka, misalnya:

1) Pembuatan silsilah terlihat bahwa Hamengkunagara, Pakubuwana sampai

sekarang masih digunakan sebagai bukti bahwa mereka keturunan dari

kalangan keluarga keraton yang memiliki hak untuk tetap bertahta dan

berkuasa. Pada era sekarang hal ini hanya sebagai simbolisasi untuk

memperkuat kedudukan beliau dalam masyarakat Jawa.

2) Pengembangan budaya keraton dengan mengusahakan dan melestarikan

dengan cara menggali tari-tari srimpi keraton, tari bedhaya keraton dan yang

terpenting menggali Tari Srimpi Ludiramadu untuk menjelaskan pada

masyarakat sebagai usaha bahwa keraton sangat peduli dengan tari tradisional

yang merupakan warisan leluhur yang patut selalu ada sampai kapanpun, dulu

sekarang dan sampai nanti. Dikehidupan sekarang ini pembinaan selalu

dilakukan walupun kekuasaan raja tidak lagi dimiliki oleh keraton. Pembinaan

dan penggalian paling tidak untuk mencapai tujuan agar mereka tetap

dihormati oleh masyarakat, khususnya masyarakat Jawa.

Perubahan yang terjadi secara fisik pada Tari Srimpi Ludiramadu dapat

dipaparkan untuk kepentingan secara umum yang sudah tidak mempedulikan

Page 142: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

secara ritual. Tari Srimpi Ludiramadu yang ditarikan di luar tembok keraton sudah

terlepas dari pakem hasta sawanda, wiraga, wirama, wirasa. Bahkan makna

sudah hilang akhirnya tidak memiliki makna sama sekali, kehilangan rasa para

tari yang dulunya bersifat prenes, kewes, kenes, dan gandes.

Keraton tidak hanya menggali dan memelihara pada bentuk tari srimpi

maupun bedhaya tetapi memelihara juga pada pusaka-pusaka keraton yang setiap

tahun diadakan ritual jamasan pusaka walaupun sudah berubah fungsi juga

sebagai pariwisata budaya. Tari Srimpi Ludiramadu juga merupakan pusaka yang

patut dijaga dan dilestarikan seperti menjaga pula pusaka keraton hal ini

merupakan lambang bahwa raja walaupun sudah tidak berkuasa masih

memberikan perhatian, perlindungan terhadap rakyatnya.

Tari Srimpi Ludiramadu untuk upacara resepsi pernikahan, lomba seni,

pentas seni dan budaya, festifal, misi kesenian, wisata budaya akan dikurangi dan

dirubah sesuai dengan kebutuhan. Dibawah ini hal-hal yang berubah juga pada

Srimpi Ludiramadu sebagai berikut:

1) Durasi waktu hanya 15-18 menit

2) Kostum, rias disesuaikan dengan kebutuhan seniman karena sekarang hanya

untuk profan, praktis dan menghibur tidak sampai hayatan seni.

Tari Srimpi Ludiramadu merupakan tarian kelompok yang dilakukan oleh

empat orang penari wanita dengan komposisi berpasangan, srimpi berasal dari

kata sri dan impi, sri berarti raja, impi berarti angan-angan, harapan, gagasan, dan

cita-cita sedangkan ludiramadu, ludira yang berarti darah, madu dari kata Madura

memiliki asal atau tempat merupakan letak yang berasal dari Sumenep Madura

Page 143: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

jadi Srimpi Ludiramadu dapat diartikan tari yang diciptakan oleh raja yang berupa

impian dan pengharapan karena yang menciptakan tari memiliki aliran darah

Madura.

Karya Tari Srimpi Ludiramadu diciptakan Hamengkunagara III yang

memiliki aliran darah Madura dari Ibunda dan Ayah seorang Raja Surakarta yang

bernama Paku Buwana IV. Perselisihan dan perpisahan kedua orang tua yang

melatar belakangi terciptanya Tari Srimpi Ludiramadu, diawali dari pinciptaan

gendhing ludiramadu pada tahun 1718 – 1748 (1790-1820 Masehi).

(Pradjapangrawit 1990: 110-111).

Dalam Tari Srimpi Ludiramadu adalah impian seorang anak yang berharap

Ibu dan Bapak dapat kembali bersatu, rukun tidak terpisahkan oleh masalah

apapun dan keadaan apapun. Kedua orang tua Hamengkunagara III adalah

Kanjeng Ratu Anom Putri Cakraningrat, Bupati Pamekasan Madura

(Pradjapangrawit 1990:196).

Proses penciptaan Tari Srimpi Ludiramadu tidak terlepas dari tempat /

wilayah dimana pencipta itu berada. Tari Srimpi Ludiramadu diciptakan

Hamengkunagara III beliau Putra Paku Buwana IV, waktu menciptakan belum

duduk sebagai Raja. Kemampuan berkarya diperoleh tidak serta merla melainkan

melalui proses latihan, gemblengan dan pengaruh lingkungan sebagai penentu.

Karya yang diciptakan Hamengkunagara berwujud sastra, tari, seni rupa,

karawitan. Pada tari karya yang diciptakan tari penthul (gecul) dan Tari Srimpi

Ludiramadu.

Page 144: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

Kebudayaan yang diciptakan di Keraton selalu memiliki makna dan simbol

disini makna sakral, magis, religius tidak terlepas dari kebudayaan keraton

memiliki perbedaan dengan karya budaya yang berada pada luar keraton dan di

dalam Tari Srimpi Ludiramadu mempunyai simbol-simbol yang sangat kaya

tentang falsafah manusia Jawa yang berada disekitar kosmologis Jawa.

Masyarakat Jawa memiliki kepercayaan bahwa keraton dijaga oleh

kekuatan roh halus dari empat arah dan di dalam srimpi jumlah empat itu untuk

menghormati roh-roh atau biasa disebut pepundhen (roh nenek moyang zaman

dulu) diempat penjuru mata angin, semua pepundhen bertugas melindungi dan

menjaga keselamatan keraton Surakarta dan sekitarnya selain itu Tari Tradisi

Jawa juga memiliki konsep Hasta Sawanda (delapan unsur yang menjadi satu

kesatuan dan lebih penting dalam tari tradisi keraton tidak terlepas juga pada

konsep wiraga, wirama, wirasa (Prabowo, 1991:12-13)

Hal diatas yang membuat Tari Tradisi keraton disini Tari Srimpi

Ludiramadu memiliki makna dan berkonsep adi luhung yang sesuai dengan nilai-

nilai kehidupan manusia Jawa.

Masyarakat Jawa memiliki aktivitas religi yang berhubungan dengan

penguasa alam yang tujuannya untuk mengucap rasa syukur dan terima kasih

kepada penciptaNya bahwa manusia ada karena ada yang menciptakan disini

dengan melakukan berbagai upacara yang berhubungan dengan kelahiran,

kehidupan dan kematian. (Soepardi dan Atmadibrata 1977:70).

Manusia menciptakan kebudayaan karena manusia memiliki akal, pikiran,

daya, cipta dan karsa yang dapat diwujudkan dalam bentuk tari, karawitan,

Page 145: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

upacara, sastra dan lain-lain. Selain itu sifat manusia secara lahiriah ingin

bersosialisasi hidup berkelompok, bekerja sama, dan mencipta. (Soekanto,

1982:22).

Karya kebudayaan sendiri memiliki perkembanganyang bersifat dinamis

sehingga tiap individu-individu dan generasi melakukan penyesuaian-penyesuaian

dengan penyesuaian desain zaman. Tradisi dan kebudayaan masa lampau banyak

ditinggalkan, terkadang diperlukan beberapa penyelarasan, karena tidak sesuai

dengan tuntutan zaman baru. Generasi baru tidak hanya mewarisi suatu edisi

kebudayaan baru, tetapi juga suatu versi kebudayaan yang direvisi, hal ini juga

dialami pada Tari Srimpi Ludiramadu yang sebenarnya lahir, diciptakan dari

kebudayaan keraton menjadi kebudayaan yang berkembang ke luar keraton

sehingga terjadi perubahan. Perubahan dalam berbagai hal yaitu bentuk, fungsi

bahkan tidak luput dari perubahan makna. (Soemardjan, 1962:30).

Perubahan yang dialami kebudayaan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu

lingkungan alam, misalnya iklim kekurangan bahan makanan atau bahan bakar

dan berkurangnya jumlah penduduk. Hal tersebut memaksa manusia untuk

beradaptasi. Mereka tidak dapat mempertahankan cara hidup lama, tetapi harus

menyesuaikan dengan situasi baru. Perubahan disebabkan juga adanya kontak

dengan kelompok masyarakat yang memiliki norma-norma, nilai-nilai, dan

teknologi berbeda. Kontak budaya dapat terjadi secara damai atau bermasalah,

sukarela atau terpaksa, dan timbal balik (hubungan perdagangan atau progam

pertukaran pelajar dan mahasiswa) atau sepihak (invasi militer).

Page 146: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

Kebudayaan berubah disebabkan juga discovery (penemuan) dan invention

(penciptaan bentuk baru). Discovery adalah suatu bentuk penemuan baru yang

berupa persepsi mengenai hakikat suatu gejala atau hakikat hubungan antara dua

gejala atau lebih. Discovery biasanya membuka pengetahuan baru tentang sesuatu

yang pada dasarnya suda ada, misalnya penemuan untuk membangun pemahaman

manusia bahwa kebudayaan lama yang saral berubah menjadi tidak sakral,

memiliki makna bahkan tidak bermakna.

Masyarakat atau bangsa mengadopsi beberapa elemen kebudayaan material

yang telah dikembangkan oleh bangsa di tempat lain. Pengadopsian elemen-

elemen kebudayaan bersangkutan dari satu ke masyarakat lainnya, misalnya

teknologi komputer yang dikembangkan oleh bangsa Barat di adopsi berbagai

bangsa di dunia. Gejala tersebut menunjukkan adanya keterkaitan atau jaringan

antara kebudayaan yang satu dengan lainnya.

Bangsa Indonesia memodifikasi cara hidup dengan suatu pengetahuan atau

kepercayaan baru, atau disebabkan perubahan dalam pandangan hidup dan

konsepsinya tentang realitas. Perubahan tersebut berkaitan dengan munculnya

pemikiran atau konsep baru dalam pandangan hidup serta konsepsinya tentang

realitas, bidang filsafat, ilmu pengetahuan, dan agama serta kepercayaan. (Raga,

2000:23-24)

Hasil karya kebudayaan lebih khusus ke seni Tari Tradisi tidak bisa lari dari

perkembangan sehingga mengalami bentuk, fungsi, dan makna pada tari karena

pada saat itu keadaan ekonomi di keraton terjadi konflik internal yang membuat

kekuasaan raja berubah dan berpindah ke pemerintah Republik. Keraton sebagai

Page 147: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

pusat kebudayaan sulit mengendalikan dan menstabilkan laju ekonomi sehingga

pada saat itu sekitar tahun 1949-1945 ekonomi keraton morat-marit. Pemerintah

hanya memberikan subsidi untuk menyelenggarakan acara-acara keraton dan

keraton sendiri tidak memiliki hak untuk mengelola keuangan apalagi

pemerintahan.

Keraton tidak lagi memiliki pemasukan dari pabrik tebu, pajak, semua

ditangani pemerintah daerah dengan keadaan keraton yang tidak konsudif lagi

ternyata mempengaruhi regenerasi penari keraton. Putri keraton dan kerabat hanya

sedikit yang (kersa) meluangkan waktu untuk berlatih menari, pada akhirnya

untuk acara penyambutan tamu dan acara-acara di keraton terpaksa mengambil

pihak luar atau penari di luar keraton untuk menutupi jumlah kekurangan pada

penari.

Sehingga berpengaruh pada perubahan makna, misal : penari harus

keturunan dan kerabat keraton, suci (gadis), belum pernah menikah, umur + - 20

tahun, sebelum menari berpuasa, bahkan harus bisa Ngadisarira Ngadi Busana.

Hal ini tidak dapat diwujudkan dengan keterbatasan jumlah penari, disini mereka

sama sekali tidak ada hubungan darah atau persaudaraan dengan keraton bahkan

mereka hanya rakyat biasa (rakyat jelata).

Keadaan ekonomi pada saat itu yang tidak mendukung akhirnya putri

keraton tidak duduk manis, tinggal diam berpangku tangan mereka akhirnya

menjadi putri keraton yang berkarier tidak hanya di dalam keraton, misalnya

kegiatan membatik, berhias, menari, memasak, akhirnya bekerja di berbagai

Page 148: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

bidang negeri atau swasta, ada yang menjadi staff pengajar / dosen, politisi,

anggota DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), dan lain-lain. (Veeger, 1992:55).

Keraton merasa sangat membutuhkan pihak luar dalam membantu

melestarikan budaya Jawa karena keraton tidak mampu untuk melakukan sendiri

sehingga pada tahun 1970 pihak keraton memanggil pengelola ASKI (Akademi

Seni Karawitan Indonesia Surakarta) pada saat itu Gendhon Humardani untuk ikut

serta dalam melestarikan budaya Jawa sehingga beban yang ada pada pundak Raja

sedikit ringan dengan bantuan lembaga kesenian, di sini terbukti bahwa Raja yang

awalnya memiliki kekuasaan penuh untuk memerintah, mengelola dan punya

kekuatan seelah tidak duduk pada singgasana akhirnya memerlukan bantuan orang

lain dan bahkan menjalin hubungan dengan pihak luar keraton pada dasarnya Raja

dan kerabat serta abdi dalem keraton memiliki jiwa sosial dan tidak dapat hidup

tanpa bantuan orang lain sesuai dengan pernyataan (Malinowski, 1960:37).

Manusia sebagai pelaku budaya yang disalurkan dengan karya budaya yang

diciptakan karena manusia sendiri mempunyai rasa cipta untuk dapat mencukupi

berbagai kebutuhan baik batiniah atau lahiriah. Keutuhan yang bersifat lahiriah

dan batiniah diusahakan seimbang sehingga kehidupan sebagai makluk individu

dan sekaligus makluk sosial akan berjalan seimbang, manusia merupakan pencipta

budaya dengan melahirkan budaya baik meniru budaya lama, memperbarui atau

malah merusak kebudayaan yang sudah ada dengan kebudayaan yang diciptakan

dianggab benar walaupun kadang diterapkan dalam kehidupan tidak sesuai dengan

norma, nilai dan tata keakuan masyarakat Jawa. Soerjono Soekanto (dalam

Williams, 1982:177).

Page 149: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

Pencipta karya dibidang tari, karawitan, pedalangan yang mengabdikan

hidupnya untuk seni biasa disebut seniman: faktor seniman berpengaruh dalam

perubahan bentuk, fungsi, dan makna bedhaya selain faktor ekonomi, sosial yang

ada. Setelah kekuasaan tidak lagi ditangan Raja, para seniman bagaikan burung

lepas dari sangkar, era keterbukaan dan kebebasan berseniman mulai ada. Sekitar

tahun 1970-1971 seniman tari yang berada di keraton dan di luar keraton

berlomba menciptakankarya-karya baik memperbarui karya lama dengan karya

baru atau bahkan menciptakan karya yang sama sekali lepas dari pakem baku

“Hasta Sawanda atau wiraga, wirama, wirasa. Seniman berlomba-lomba

mengungkapkan imajinasi, pengngkapan jiwa, selera pribadi bahkan menciptakan

kaya sebagai identitas diri si pekarya seni (seniman). (Soemardjan, 1964:120-123)

Perkembangan kebudayaan selalu mengikuti dimana zaman dan manusia

yang menciptakan kebudayaan itu berada, karena kebudayaan selalu mengalami

perubahan-perubahan secara kontinu, dengan kata lain, tidak ada satu kebudayaan

pun yang tidak mengalami perkembangan kecuali kebudayaan itu telah mati. Pada

hakekatnya kebudayaan mengisi serta menentukan jalan kehidupan manusia,

walaupun hal ini jarang disadari oleh manusia sendiri. Wulansari (dalam William,

2009:83).

Kebudayaan yang ada yang dicptakan lewat Tari Srimpi Ludiramadu juga

mengalami perkembangan yang secara tidak sadar mempengaruhi perkembangan

pemikiran manusia itu sendiri tentang Tari Srimpi Ludiramadu yang awalnya

didalam keraton akhirnya sampai keluar keraton. Politik yang terjadi di

Indonesiab sebagai penyumbang bahkan membuat dampak pada tata kehidupan

Page 150: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

kebudayaan di keraton mengalami masa-masa kritis. Peralihan pemerintah

membuat kehidupan di bidang budaya menjadi kocar-kacir. Kegiatan yang

biasanya dapat dilaksanakan tanpa mengalami kendala sama sekali menjadi

permasalahan yang harus ada jawaban dan harus ada penyelesaian serta solus.

Tari Tradisi berupa Srimpi Ludiramadu pada awalnya hanya untuk wetonan dan

penyambutan tamu Raja akhirnya dengan keadaan politik yang tidak kondusif

makanya tari tidak hanya di dalam keraton waktu pentas akhirnya untuk tujuan

komersial, dipergunakan untuk lomba, misi kesenian, festival seni, apresiasi seni

bahkan hiburan.

Keraton sebagai tempat wadah kebudayaan terkena dampak politik,

keluarga keraton sendiri sibuk berpolitik dengan masuk partai sebagai solusi

untuk mencukupi kehidupan memperhitungkan tingkat kehidupan yang cukup

mentereng daripada mereka tetap sebagai putri keraton hanya menari, nyinden,

belajar gamel. Keadaan politik perpengaruh dalam hal kekuasaan Raja tidak dapat

menjalankan roda pemerintahan dan hanya cagar budaya ang hanya perlu

dilestarikan keberadaannya, sehingga keraton sendiri memutar otak untuk

mencukupi kebutuhan dan kelangsungan keraton akhirnya seni tradisi sebagai

obyek penghasil / alat untuk mendapatkan uang dengan cara pariwisata budaya.

Mengkomersilkan kebudayaan bersifat tradisi bahkan sakral, magis menjadi

sebuah paket pariwisata budaya yang memberikan hiburan tersendiri bagi para

wisatawan. Untuk kebutuhan pariwisata tidak mungkin srimpi tetap pada wujud

semula, bentuk penyajiannya akhirnya disesauikan dengan kebutuhan pasar

dimana penonton tidak jenuh tetapi terhibur dan tetap dapat melestarikan tari

Page 151: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

walaupun ada pertentangan istilahnya pro dan kntra mempertahankan makna atau

menghlangkan makna karena dalam pariwisata budaya makna itu hilang sama

sekali yang ada hanya apresiasi seni, bisnis saling menguntungkan. Di sini

penyelenggarakan dapat untung penari dapat honor, wisatawan dapat hiburan dan

wawasan tentang kebudayaan dan Tari Tradisi Keraton. Hal ini sesuai dengan

(Dirdjosisworo, 197:73).

Kesenian tradis yang berada pada wilayah pariwisata ada beberapa hal yang

mutlak harus ada bahwa kesenian di sini Srimpi Ludiramadu harus memiliki

sajian yang hanya berupa tiruan pada bentuk aslinya, durasi singkat, penuh variasi

pada vokabuler gerak tidak memiliki nilai sakral, magis, religius karena bersifat

profan (pertunjukan sebagai hiburan), walaupun ada sesaji di saat pertunjukan

hanya untuk kegiatan antara manusia dengan kekuatan alam sekitar dan Allah

sebagai pencipta manusia. (Rochana, 1993:82).

Perubahan pada fungsi Tari Srimpi Ludiramadu merupakan keinginan

untuk berfikir secara luas dan pandangan ke depan dengan meninggalkan

pemikiran dahulu walaupun tidak semua fungsi ditinggalkan, dengan proses

penyesuaian pada kondisi masyarakat pengguna kebudayaan tersebut.

(Selosoemardjan, 1962:379).

Tari Srimpi Ludiramadu juga mengalami perubahan tidak hanya pada

bentuk melainkan pada fungsi, dan makna Tari Srimpi Ludiramadu, makna yang

dalam dari simbol-simbol dalam tari berubah menjadi makna baru bahkan menjadi

tidak bermakna karena masyarakat berfikiran realistis dengan gampangnya

mengakses teknologi komunikasi dan pemikiran ke depan dengan berfikir luas,

Page 152: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

maju. Kebebasan berimajinasi dan menggunakan nalar yang berfikir positif

membuat pemikiran baru tentang makna pada Tari Srimpi Ludiramadu berubah.

Masyarakat Jawa sadar kebudayaan itu yang menciptakan, mengadakan adalah

manusia sehingga yang memaknaipun manusia itu sendiri sebagai pencipta dan

pelaku budaya. Perubahan makna juga dapat disebabkan adanya kontak individu

satu dengan individu lain sehingga saling mempengaruhi. Hubungan yang

dilakukan secara fisik antara kedua masyarakat, memiliki kecenderungan untuk

menimbulkan pengaruh timbal balik, artinya masing-masing masyarakat

memengaruhi masyarakat yang lainnya dan menerima pengaruh dari masyarakat

yang lain. Apabila pengaruh itu diterima tidak karena paksaan dari pihak yang

memengaruhi, maka hasilnya dalam ilmu ekonomi dinamakan demonstration

effect. Perubahan dapat terjadi mungkin dengan sadar, mungkin juga tidak sadar

oleh masyarakat dianggab tidak sesuai lagi dalam kehidupan sekarang dan perlu

diganti dengan makna baru bahkan tidak usah ada makna dalam seni tradisi

keraton. (Soemardjan, 1964:489-490).

Pada umumnya Tari Jawa merupakan “kitab adi” yang berisi muatan

pengertian-pengertian yang berupa lambang-lambang gerak. Nama-nama gerak

memiliki pengertian-pengertian yang dapat ditafsirkan sebagai suatu ajaran tata

kehidupan yang baik. Perlu disadari bahwa bangsa-bangsa Jawa sangat akrab

dengan bahasa simbol dan pralambang. Selian itu pada waktu dulu belum banyak

catatan atau buku yang dapat dibaca juga belum banyak orang yang bisa

membaca, maka sistem pendidikan informal dalam bentuk simbol-simbol gerak

dan tembang lebih effisien dan praktis. Menurut peneliti, dalam kehidupan

Page 153: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

sekarang hal ini tidak relevan lagi karena alat pendidikan kisi sudah banyak dan

serba canggih serta lebih praktis dan efisien. Dengan demikian tidak diperlukan

dunia simbol pada Tari Srimpi Ludiramadu karena tidak sesuai dengan kehidupan

masyarakat sekarang yang serba modern, hidup dengan peralatan yang sudah

mudah digunakan, diakses, dan tidak perlu waktu yang lama.

Masyarakat Jawa ikut berperan dan mempengarui terhadap perubahan

sosial budaya. Hal tersebut dibuktikan dengan munculnya fenomena dalam

masyarakat Jawa yang berkeinginan ingin bebas dan tidak terbelenggu oleh

kehidupan Tari Tradisi Keraton yang bermakna sakral, magis, religius menjadi

fungsi pariwisata, hiburan. Keberanian masyarakat Jawa menghilangkan ritus

yang berhubungan dengan semedi, rasa, manunggaling kawula gusti dengan lebih

cenderung pada profan dan menitik beratkan pada estetik keindahan untuk

menarik minat wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Partisipasi kalangan

akademika untuk menfasilitasi seniman serta penari untuk mengembangkan bakat

dan kemampuan serta memberikan wadah serta memfasilitasi demi kemajuan

kesenian.

Pengetahan seniman keraton, dan masyarakat membaca peluang bisnis yang

menjanjikan di bidang pariwisata yang bersumber pada kesenian Tradisi Keraton.

Secara tidak langsung mereka telah menerapkan aspek-aspek yang harus

dipertimbangkan dalam membuat pertunjukkan tari, kemasan tari (rias, busana,

gendhing, vokabuelr gerak, waktu) yang disesuaikan dengan pertimbangan yang

matang dengan menyesuaikan selera pasar. Hal tersebut menjadi indikator

Page 154: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

pengembangan Tari Srimpi Ludiramadu yang dilakukan Keraton serta masyarakat

Jawa.

4.4 Tanggapan Masyarakat Terhadap Perubahan Bentuk, Fungsi, dan

Makna Pada Tari Srimpi Ludiramadu

Perubahan sosial masyarakat terhadap Tari Srimpi Ludiramadu

mengalami perubahan :

4.4.1. Tanggapan masyarakat

Masyarakat sangat menyukai apalagi wisatawan mancanegara merasa

terhibur dengan waktu yang singkat dapat mengetahui keberadaan tari keraton

dan dengan biaya yang sangat terjangkau mendapatkan pengetahuan, ilmu dan

pengalaman Tari Srimpi Ludiramadu akhirnya hanya sebagai identitas budaya

keraton di era jaman yang modern. Pandangan masyarakat yang mengetahui

sejarah Tari Srimpi Ludiramadu yang sakral merasa sangat menyayangkan

karena ritual magis hilang sama sekal ditelan jaman karena harus

menyesuaikan tuntutan budaya modern

4.4.1.1 Kalangan masyarakat yang tidak mengerti keberadaan Tari Srimpi

Ludiramadu bersikap santai, netral dan tidak peduli tari keraton dapat

keluar tembok keraton bahkan ada yang acuh tak acuh karena merasa

tidak berpengaruh untuk kehidupan masyarakat

4.4.1.2 Perubahan masyarakat memaknai dari simbol-simbol pada Tari Srimpi

Ludiramadu sebagai dua makna yaitu bisa denotasi dan konotasi

dengan mengaitkan penanda dengan aspek-aspek kultural yang lebih

Page 155: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

luas disertai keyakinan, sikap, kerangka kerja dan ideologi suatu

formasi sosial. Makna hanya sebagai asosiasi tanda dengan kode

makna kultural lain, menurut sub kode atau leksikon yang digunakan

sehingga makna pada Tari Srimpi Ludiramadu memiliki makna yang

berlipat-lipat bahkan berlapis-lapis. Konotasi membawa nilai-nilai

ekspresif yang muncul dari akumulasi rangkaian kekuatan (secara

sintagmatis) atau, lebih umum, melalui perbandingan dengan alternatif

yang tidak hegemonik, artinya diterima sebagai sesuatu yang “normal”

dan “alami”, maka ia bertindak sebagai makna konseptual yang

dengannya seseorang memahami dunianya, sehingga dapat dibuktikan

bahwa makna yang berada didalam Tari Srimpi Ludiramadu hanya

sebagai mitos hanya bermain pada wilayah tanda. Di mana ada tanda,

maka disitu ada ideologi. Barthes, mitos adalah sistem semiologis

usutan kedua atau neta bahasa. Mitos adalah bahasa kedua yang

berbicara tentang bahasa tingkat pertama. Tanda pada sistem pertama

(penanda dan petanda) yang membentuk makna denotatif menjadi

penanda pada urutan kedua makna mitologis konotatif.

4.4.2 Perubahan pada nilai filosofis dalam Tari Srimpi Ludiramadu

Tari srimpi merupakan bentuk tari sakral yang memiliki makna yang

didalamnya berisi simbol-simbol yang melambangkan tentang kehidupan

manusia yang digunakan sebagai tuntunan hidup dan pandangan hidup pada

masyarakat Jawa pada masa lampau. Hal ini dapat kita ketahui dalam Tari

Srimpi Ludiramadu memiliki vokabuler gerak yang halus, anggun, prenes,

Page 156: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

kenes yang didalamnya juga ada simbol-simbol yang mengandung makna

pada berbagai makna formasi gerak dan pola lantai yang mengisyaratkan

pengolahan batin dengan laku prihatin masyarakat Jawa untuk mencapai

tujuan hidup manusia di dunia dan di akhirat.

Tari Srimpi Ludiramadu mengalami perkembangan dengan perjalanan

panjang dari tahun ke tahun dari masa ke masa sampai di era yang sekarang

ini semua makna yang ada pada tari berubah menyesuaikan pada

perkembangan jaman dan dimana kondisi jaman itu menyertainya. Pada masa

pemerintahan Pakubuwana IV kesenian tari mengalami puncak kejayaan,

karena pada masa itu banyak karya-karya tari yang muncul yang disertai

dengan gerak, bentuk, dan iringan yang menyesuaikan pada kondisi jaman

pada saat itu tetapi di era yang sekarang Tari Srimpi Ludiramadu harus

menyesuaikan keadaan sehingga perlu disempurnakan baik bentuk, fungsi,

dan makna pada tari itu sehingga menyesuaikan keberadaannya dan fungsinya

pada era sekarang ini. Sifat sakral, religius, magis berangsur-angsur hilang

dari makna tari itu walaupun awalnya keberadaannya di keraton tetapi di luar

keraton keberadaan hilang dari makna, simbol sehingga menjadi tidak ada

makna sama sekali walaupun awalnya tari ini merupakan seni pertunjukan

keraton yang selalu disebut sebagai kagungan dalem yang secara harfiah yang

berarti bahwa Tari Srimpi Ludiramadu merupakan milik raja.

Kehidupan tari keraton merupakan hasil ekspresi dan pengungkapan

jiwa yang barang tentu kehadirannya ditentukan pemikiran para penguasa dari

suatu kelompok masyarakat pendukungnya dalam kelompok masyarakat

Page 157: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

istana yang mengikuti sistem patrimonial, raja merupakan penguasa tunggal

yang menentukan segala sesuatu mengenai kehidupan yang berada di dalam

istana. Seni yang berada di keraton dipengaruhi juga oleh gaya kepemimpinan

seorang raja yang memerintah. Pada saat itu raja sudah memiliki pengetahuan,

pengalaman yang maju untuk menciptakan kebudayaan yang bernilai tinggi

bisa dilihat dalam karya tari karawitan, sastra, dan juga sejarah, dengan hal ini

keraton digunakan sebagai pusat kebudayaan Jawa pada saat itu dan pada saat

sekarang keraton digunakan untuk menandai identitas kebudayaan yang dulu

pernah ada dan menjadi tanda kejayaan pada masa lampau walaupun hanya

tinggal sedikit sisa kejayaan itu masih dapat kita lihat walaupun banyak sekali

terjadi perubahan pada bentuk, fungsi, dan makna.

4.4.3 Perubahan makna yang dulu memiliki nilai filsafat pada Tari

Srimpi Ludiramadu

Dapat dilihat pada proses penciptaan Tari Srimpi Ludiramadu yang

pada awalnya berfungsi untuk legitimasi kekuasaan raja yang digunakan untuk

upacara wetonan raja, penyambutan tamu raja. Tari ini salah satu tari yang

digunakan untuk memunculkan status raja yang berkuasa dan keraton yang

mereka kuasai hasil kebudayaan digunakan untuk meningkatkan pamor bahwa

raja memiliki kuasa penuh dalam pemerintahan dan juga dalam membuat hasil

karya kebudayaan. Dalam Tari Srimpi Ludiramadu yang awal penciptaannya

diawali dari impian atau mimpi seorang Hamengkunagara III yang diungkap

dalam gerak, iringan, dan dalam rias dan busana juga pola lantai pada awalnya

memiliki tujuan yang sangat agung karena didalam Tari Srimpi Ludiramadu

Page 158: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

juga mengandung cerita dengan awal penciptaan gendhing ludiramadura disini

dapat diungkap bahwa Hamengkunagara memiliki darah dari seorang ibu yang

berasal dari kerajaan Sumenep Madura sehingga proses penciptaan tari bahwa

mencapai tujuan hidup dengan apa yang dia inginkan harus berusaha dengan

keras.

Di dalam Tari Srimpi Ludiramadu merupakan salah satu tari kelompok

yang terdiri dari empat orang penari dengan perannya sendiri-sendiri sudah

dipaparkan penulis pada bab IV. Penari-penari itu membawakan peran sebagai

batak, gulu, dhadha, dan buncit peran-peran didalamnya bahwa batak

merupakan simbol kepala yang berarti manusia harus memiliki akal pikiran

dan berpikir yang jernih dalam melakukan sesuatu hal, gulu merupakan

perwujudan leher seorang manusia Jawa, dhadha sebagai perwujudan organ

tubuh manusia bahwa dhadah adalah tempat untuk mengendalikan hawa nafsu

dan sebagai pengendali diri, buncit adalah organ tubuh atau perwujudan

pengeluaran manusia atau anus sehingga dapat diungkap bahwa simbol empat

orang penari bisa dimaksudkan patjupat lima pancer dan yang berada

ditengah adalah yang mengendalikan manusia adalah Allah.

Tari Srimpi Ludiramadu adalah tari yang dapat menyeimbangkan

bahwa kehidupan manusia ada kekuatan makro cosmos dan mikro cosmos

yang keduanya harus dalam keadaan seimbang dan sesuai supaya ada

keseimbangan kehidupan dialam semesta sehingga manusia akan terhindar

oleh hawa nafsu supiah, aluamah, amarah.

Page 159: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

Perwujudan Tari Srimpi ludiramadu di masa sekarang sudah tidak ada

pementasan yang digunakan yang memiliki hubungan dengan unsur

kekuasaan atau pemerintahan seperti masa lampau. Hal ini karena keraton

hanya sebagai tempat melestarikan nilai-nilai dan butir-butir budaya Jawa

saja. Tari Srimpi Ludiramadu setelah mengalami pemadatan pada tahun 1970

sekarang sudah digunakan untuk tujuan pariwisata budaya selain itu lebih

bertujuan ke hiburan dengan sering diadakannya festifal seni, lomba seni, misi

kesenian baik yang diadakan secara nasional maupun secara internasional.

Pertunjukan Tari Srimpi Ludiramadu yang sekarang dengan

menghilangkan vokabuler-vokabuler gerak yang dirasa tidak perlu karena

adanya pengulangan-pengulangan gerak tetapi tetap menggunakan gerak maju

beksan, beksan, dan mundur beksan walupun didalamnya sudah berubah

untuk menyesuaikan kebutuhan dimana tari itu berfungsi. Kreativitas seniman

pada masa sekarang yang memegang peran penting dalam melestarikan

budaya, dan makna yang sekarang ada adalah siapa orang yang memaknai

sehingga makna hanya pada tingkatan seseorang yang menandai makna itu

dan siapa yang menciptakan makna sehingga dapat kita ketahui siapa yang

menciptakan karya akan menciptakan makna itu pula. Di era yang sekarang

Tari Srimpi Ludiramadu melambangkan keberadaan manusia yang modern

yang cenderung pada kehidupan yang praktis, instan dan ekonomis serta

mementingkan pada segi hiburan.

Page 160: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Keberadaan seni tradisional klasik yang pada awalnya hidup dan

berkembang di dalam keraton pada dasarnya merupakan kehidupan kultural yang

sudah berakar secara turun-temurun yang menjadi salah satu perwujudan budaya.

Rentangan sejarah keberadaan keraton sampai sekarang melatarbelakangi

kehidupan masyarakat Jawa yang berada disekitar keraton untuk ikut berperan

dalam kegiatan berkesenian sampai hasil karya seni yang notabene berada di

dalam keraton dapat keluar dari dalam keraton sehingga menjadikan seni yang

klasik yang bersifat magis, sakral, religius berubah mengikuti arus zaman.

Dari perubahan bentuk, fungsi, dan makna tari kajian tentang Tari

Tradisional Klasik yang berupa Srimpi Ludiramadu, penelitian ini menghasilkan

kesimpulan sebagai berikut.

Kedua, yang berkaitan dengan perubahan bentuk, yang terdiri dari

vokabuler gerak dengan bagian maju beksan, beksan dan mundur beksan dengan

pengulangan pada sekaran-sekaran beksan laras, lincak gagak, engkyek ludira,

sangganampa ukel adu manis yang dilakukan berulang-ulang dipadatkan sehingga

tidak terjadi pengulangan pada vokabuler gerak seperti sebelum berubah.

Perubahan bentuk gerak tradisi juga pada kecepatan / tempo mengalami

peningkatan pada tempo setiap gerakan, waktu berubah dikarenakan pemadatan

gerak dan kecepatan pada tempo sekarang + 15-18 menit. Iringan yang berupa

Page 161: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

146

karawitan dengan garap gendhing yang mengulang-ulang dipadatkan : percepatan

tempo dalam gendhing membuat kesan Tari Srimpi Ludiramadu lebih kenes,

tregel karena penari menyesuaikan gerak dengan iringan. Bentuk rias Tari Srimpi

Ludiramadu sekarang menggunakan kosmetik buatan pabrik berbeda pada zaman

dulu waktu tari masih dalam keraton. Keberadaan langes (angus) tinta cina, jambe

(nginang), lulur dari beras dan kunir serta pandan berubah ke product buatan

pabrik. Pupur (bedak) lipstik (benges), pensil alis (celak), eye shadow (pemerah

pipi dan lulur dengan berbagai merk. Busana untuk menari Tari Srimpi banyak

mengalami perubahan dari gelung gedhe, dhodhotan (pakaian tari / kemben /

jarit). Aksesoris rambut, kepala, gelang, kalung, semua dibuat lebih menarik

dengan penyesuaian kebutuhan profan, penambahan batu-batu warna-warni, kaca-

kaca gemerlap, bulu-bulu untuk kiasan kepala, jarit sinjang (kain bawahan untuk

menari) tidak lagi harus warna coklat, hitam dengan motif menyesuaikan sendiri

dan kemauan penari dan seniman, lereng menyesuaikan penari gemuk atau

langsing. Perubahan fungsi, Tari Srimpi Ludiramadu berfungsi untuk pariwisata,

misi kesenian, festifal, seni pertunjukan, pekan seni, apresiasi seni, dan untuk

penyambutan tamu waktu resepsi pernikahan. Tari Srimpi Ludiramadu mengalami

perubahan pada makna pada awalnya sakral, magis, religius berubah menjadi

tidak sakral bahkan tidak bermakna.

Pertama : Perubahan bentuk, fungsi, dan makna dapat terjadi karena ada

hal yang mempengaruhi sehingga perubahan pada Tari Srimpi Ludiramadu yang

awal penciptaannya di dalam keraton dapat ke luar keraton selain itu faktor yang

mempengaruhi tidak hanya sekedar mempengaruhi tetapi menimbulkan dampak

Page 162: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

147

pada perubahan bentuk, fungsi, dan makna. Adapun faktor internal, yaitu adanya

tuntutan dari masyarakat yang sifatnya alami, karena dirasakan monoton dan

menjemukan selain itu pihak seniman berkeinginan menayangkan kreativitas dan

faktor eksternalnya adalah enonomi, politik, komunikasi, teknologi, pariwisata.

Sebagai temuan bentuk, fungsi, dan makna pada Tari Srimpi Ludiramadu

diperuntukkan pada tahapan pariwisata, hiburan, hanya sekedar sebagai apresiasi

seni.

Ketiga : Keberlanjutan Seni Tari yang berwujud Srimpi Ludiramadu

merupakan bagian perjalanan budaya yang sangat ditentukan oleh seniman dan

masyarakat pendukungnya. Dalam mencermati hal tersebut, ada tiga hal yang

merupakan penyangga kehidupannya. Unsur penyangga pertama adalah

masyarakat sebagai faktor internal, terdiri atas para pelaku seni atau disebut

seniman, penonton, penyelenggara (pemilik dana), dan pendukung yaitu kalangan

budayawan dan pemerhati seni serta lembaga resmi, kalangan akademika SMKI,

ISI Surakarta, Taman Budaya Surakarta Jawa Tengah, Keraton. Keteraturan

jalannya sistem yang didukung oleh unsur diatas merupakan salah satu aspek yang

menyebabkan supaya Tari Srimpi Ludiramadu akan selalu ada dan berkembang di

tengah-tengah keadaan arus zaman yang semakin tidak dapat dikendalikan

sehingga mempengaruhi keberadaan kesenian yang bersifat tradisi.

Perkembangan yang terjadi pada Tari Srimpi Ludiramadu yang

menyebabkan perubahan pada bentuk, fungsi, dan makna. Dengan adanya

perubahan bentuk, fungsi, dan makna, terjadi pula pada akhirnya perubahan pada

tujuan yang ingin disampaikan yang berdampak pada perubahan bentuk, fungsi,

Page 163: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

148

dan makna. Lewat perubahan yang disajikan mempengaruhi pada pandangan

masyarakat dilihat makna didalamnya yang ingin disampaikan.

Mencermati perkembangan seni tradisi keraton yang dapat keluar dari

keraton secara teoritis kajian budaya (cultural studies), telah terjadi perubahan

sosial pada masyarakat terbukti adanya perubahan pandangan masyarakat

mengenai seni tradisi keraton. Namun demikian adanya perubahan yang

disebabkan berbagai faktor pendorong perubahan bukan berdampak negatif saja

karena dapat memberikan makna positif bagi perkembangan seni tradisi keaton

dapat dinikmati masyarakat umum dan masyarakat dapat ikut serta

melestarikannya.

Perubahan sosial masyarakat terhadap Tari Srimpi Ludiramadu mengalami

perubahan.

· Tanggapan masyarakat

Masyarakat sangat menyukai apalagi wisatawan mancanegara merasa

terhibur dengan waktu yang singkat dapat mengetahui keberadaan tari keraton

dan dengan biaya yang sangat terjangkau mendapatkan pengetahuan, ilmu dan

pengalaman Tari Srimpi Ludiramadu akhirnya hanya sebagai identitas budaya

keraton di era jaman yang modern. Pandangan masyarakat yang mengetahui

sejarah Tari Srimpi Ludiramadu yang sakral merasa sangat menyayangkan

karena ritual magis hilang sama sekal ditelan jaman karena harus

menyesuaikan tuntutan budaya modern.

· Kalangan masyarakat yang tidak mengerti keberadaan Tari Srimpi

Ludiramadu bersikap santai, netral dan tidak peduli tari keraton dapat keluar

Page 164: PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TARI SRIMPI …... · Oleh sebab itu penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan asal-usul Tari ... oleh tiga teori, ... materi kuliah, lomba,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

149

tembok keraton bahkan ada yang acuh tak acuh karena merasa tidak

berpengaruh untuk kehidupan masyarakat

5.2 Saran

Untuk menambah keunikan tari dapat ditambahkan gerakan-gerakan yang

unik dengan penjiwaan tari yang maksimal. Menumbuhkan minat generasi muda

untuk tetap melestarikan tari tradisi, dibuka kerja sama antara pihak keraton

dengan masyarakat luas dengan mengadakan seminar-seminar budaya bagi guru

seni tingkat TK, SD, SMP, SMA, SMK, Perguruan tinggi sehingga terjalin

komunikasi antara semua pihak, sehingga keberadaan tari tradisi keraton akan

selalu ada di tengah perkembangan era globalisasi yang tidak terkendali.

Agar pementasan Tari Srimpi Ludiramadu lebih aktraktif lagi semakin

banyak pertunjukan yang diadakan lewat acara festifal tari tradisi, pentas seni

budaya, pertunjukan tari supaya masyarakat luas terdorong dan punya krenteg

(kemauan) untuk mempelajari tari ini secara sungguh-sungguh sehingga

regenerasi penari tradisi akan selalu ada dan Tari Srimpi Ludiramadu akan tetap

ada walaupun jaman terus berkembang.