105
PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP PENGIRIMAN PASOKAN MINYAK UNTUK MESIR TERKAIT POSISI MESIR PADA RESOLUSI SURIAH DI DK PBB TAHUN 2016-2017 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) oleh: Fitrah Aisyah Adam 1113113000015 PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

  • Upload
    halien

  • View
    223

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP

PENGIRIMAN PASOKAN MINYAK UNTUK MESIR

TERKAIT POSISI MESIR PADA RESOLUSI SURIAH

DI DK PBB TAHUN 2016-2017

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

oleh:

Fitrah Aisyah Adam

1113113000015

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat
Page 3: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat
Page 4: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat
Page 5: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

iv

ABSTRAK

Skripsi ini menganalisis perubahan kebijakan Arab Saudi terhadap Mesir

terkait penghenentian pasokan minyak 2016-2017. Tujuan penelitian ini adalah

mengungkapkan faktor-faktor yang melatarbelakangi Arab Saudi mengubah

kebijakannya terhadap Mesir, dari yang awalnya menghentikan pasokan minyak

ke Mesir terkait keberpihakan Mesir pada Resolusi Rusia untuk Suriah di Dewan

Keamanan PBB, kemudian mengirimkan kembali pasokan minyak ke Mesir.

Skirpsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif

analitis dengan teknik depth interview atau wawancara dan tehnik pengumpulan,

pengolahan data sekunder (library research). Dalam proses penelitian, data dan

fakta yang diperoleh kemudian dikaitkan dengan kerangka pemikiran Realisme

Neoklasik untuk menjawab pertanyaan penelitian. Hasil dari penelitian

selanjutnya dipaparkan menjadi sebuah analisis ilmiah. Dari hasil analisis

menggunakan Realisme Neoklasik, dapat disimpulkan bahwa perubahan

kebijakan Arab Saudi yang akhirnya memutuskan untuk mengirimkan kembali

pasokan minyaknya ke Mesir, dilatarbelakangi oleh dua faktor utama, yaitu

systemic incentive berupa faktor pengaruh Iran, terancamnya posisi Arab Saudi di

kawasan Timur Tengah, dan desakan Amerika Serikat. Faktor selanjutnya yaitu

faktor internal yang dalam hal ini berupa pengaruh persepsi dari Raja Salman dan

Keluarga kerajaan Arab Saudi yang didasarkan pada relative material power Arab

Saudi, diukur dengan melihat pertumbuhan ekonomi dan militer Arab Saudi yang

menurun pada tahun 2016.

Kata kunci: Arab Saudi, Mesir, pemutusan pasokan minyak, perubahan

kebijakan, Realisme Neoklasik

Page 6: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, segala puji bagi Allah atas segala nikmat dan

rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat beserta

salam selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad Shalallahu „alaihi wa salam,

beserta para keluarga, sahabat-sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir

zaman. Penulis menyadari jika penulisan skripsi ini tidak akan selesaikan tanpa

bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini,

penulis hendak mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Keluarga penulis, terutama kepada Ayahanda Adam Salomo, Ibunda

Zaenab, Uci dan juga seluruh keluarga besar atas doa dan dukungan moral

serta materilnya.

2. Pembimbing skripsi, yakni Ibu Inggrid Galuh yang selalu bersedia untuk

bersabar, memberi nasihat, meluangkan waktu, tenaga, dan juga

pikirannya untuk penulis. Tanpa Ibu mungkin saya hanyalah debu.

3. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Bapak Zulkifli, Ketua Program Studi Hubungan Internasional

Bapak Ahmad Alfajri dan Sekretaris Program Studi Hubungan

Internasional Ibu Eva Mushafa.

4. Sahabat yang selalu memotivasi penulis untuk menyelsaikan skripsi,

terutama kepada Wiya, Kak Gufron, terimakasih atas bantuan dan kritikan

kalian selama ini, sungguh membangun.

Page 7: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

vi

5. Sahabat lainya yang selalu bemberi semangat untuk penulis, terimaksih

teruntuk Putri, Euis, Opin, Yusi, Lita, Zulva, Fadel, Revy, Zida, Ojan,

Hamzah, Daus, Alip, Cello, Ghalib, Tika, dan Tami.

6. Seluruh Dosen Jurusan Hubungan Internasional UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan pengalaman, ilmu, nasihat, dan motivasi

kepada penulis.

7. Seluruh teman seperjuangan di Jurusan Hubungan Internasional angkatan

2013, terutama untuk “Grup Jihad S. Sos” yang telah bersedia menjadi

teman yang memberikan masukan, nasihat, serta pengalaman-pengalaman

berharga.

8. Terimakasih juga kasih kepada seluruh pihak yang tidak dapat penulis

sebutkan namanya satu persatu. Semoga segala dukungan, doa, dan

bantuannya dapat menjadi pemberat timbangan amal kebaikan.

Terakhir, penulis sangat menyadari bila skripsi ini masih banyak memiliki

kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat dan menambah wawasan bagi setiap pembacanya, khususnya bagi

perkembangan studi Hubungan Internasional.

Jakarta, 15 Januari 2018

Fitrah Aisyah Adam

Page 8: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

vii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI .............................................. ii

PENGESAHAN PANITIAN UJIAN SIDANG SKRIPSI ......................... iii

ABSTRAK ...................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ................................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi

BAB I

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Pertanyaan Penelitian .......................................................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitia ............................................................. 7

D. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 8

E. Kerangka Pemikiran ............................................................................ 11

F. Metode Penelitian ................................................................................ 14

G. Sistematika Penulisan ......................................................................... 16

BAB II DINAMIKA HUBUNGAN BILATERAL ARAB SAUDI-MESIR

A. Gambaran hubungan politik Arab Saudi-Mesir .................................. 19

B. Gambaran hubungan ekonomi Saudi-Mesir......................................... 26

C. Bantuan Energi Arab Saudi ke Mesir ................................................. 31

BAB III PENGHENTIAN PENGIRIMAN PASOKAN MINYAK ARAB

SAUDI KE MESIR TAHUN 2016

A. Arab Saudi dan Mesir Dalam Memandang Konflik di Suriah ............ 36

Page 9: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

viii

B. Posisi Arab Saudi dan Mesir dalam Resolusi Suriah di Dewan

Keamanan PBB ................................................................................... 38

C. Penghentian Pengiriman Minyak Arab Saudi Ke Mesir ...................... 41

D. Dampak penghentian minyak yang dihadapi Mesir ............................ 44

E. Upaya yang dilakukan Mesir untuk Mendapatkan pasokan minyak

dari negara lain .................................................................................... 48

BAB IV FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN

KEBIJAKAN LUAR NEGERI ARAB SAUDI TERHADAP MESIR

TERKAIT PENGIRIMAN MINYAK 2017.

A. Perubahan Kebijakan Luar Negeri Arab Saudi Mengirimkan Kembali

Pasokan minyak ke Mesir pada tahun 2017 .................................. 50

B. Faktor – Faktor yang medorong Arab Saudi mengirimkan Kembali

Pasokan Minyak ke Mesir 2017 .................................................... 51

B.1 Systemic Incentive (Faktor Eksternal) .......................................... 52

B.2 Intervening Variable (Faktor Internal) .......................................... 58

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 68

B. Saran .............................................................................................. 69

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... xiii

Page 10: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

ix

DAFTAR TABEL

Tabel II.1. Bantuan GCC (The Gulf Cooperation Council Countries) ke Mesir

..................................................................................................... 31

Tabel IV.1. Peringkat negara-negara militer terkuat dunia 2017 ................... 60

Page 11: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

x

DAFTAR GAMBAR

Grafik II.1. Foreign Direct Investment (FDI) ke Mesir dari tahun 1980-2015 30

Grafik II. 2. Total pengiriman minyak dan konsumsi minyak Mesir

2010-2015 ........................................................................................................ 31

Gambar IV. 1 PDB Arab Saudi dari berbagi sektor 2010-2016 ..................... 57

Gambar IV.2 Produksi minyak mentah Arab Saudi 2010-2016 ...................... 58

Page 12: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

xi

DAFTAR SINGKATAN

PBB Perserikatan Bangsa-bangsa

DK Dewan Keamanan

ARAMCO Arabian American Oil Company

EGPC Egyptian General Petroleum Corporation

OAPEC Organzation of Arab Portelium Expoting Countries

AGSIW Arab Gulf States Institute for Washington

NCR Neoclassical Realism

LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

FDI Foreing Direct Invesment

KTT Konfrensi Tingkat Tinggi

ISIS Islamic State in Iraq and Syria

PDB Produk Domestik Bruto

GCC Gulf Cooperation Council

Page 13: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Transkrip wawancara .......................................................... xxvi

Lampiran 2 Dokumen Resolusi Rusia..................................................... xxx

Lampiran 3 Dokumen Resolusi Prancis dan Spanyol ............................ xxxiii

Page 14: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Skripsi ini menganalisis faktor-faktor di balik perubahan kebijakan luar

negeri Arab Saudi terkait pengiriman kembali pasokan minyak ke Mesir pada

2017. Sebelumnya pada awal Oktober tahun 2016, Arab Saudi dengan tiba-tiba

menghentikan pengiriman pasokan minyak ke Mesir karena dukungan Mesir pada

resolusi Rusia untuk Suriah di Dewan Keamanan PBB. Hal ini menimbulkan

pertanyaan atas alasan Arab Saudi memasok kembali minyak ke Mesir dimana

posisi Mesir terhadap konflik Suriah masih tetap sama yaitu mendukung resolusi

Rusia.

Suriah merupakan salah satu negara di Timur Tengah yang terkena

dampak Arab Spring. Secara umum, Arab Spring merupakan gelombang revolusi

yang disebabkan oleh adanya ketidakpuasan politik dan tuntutan demokratisasi

dari masyarakat terhadap pemerintah yang sedang berkuasa. Berawal dari

penentangan terhadap rezim Ben Ali di Tunisia pada akhir 2010, gelombang

revolusi ini kemudian menular ke sejumlah negara-negara lain di kawasan Afrika

Utara dan Timur Tengah, tidak terkecuali Suriah.1

Konflik di Suriah terjadi sejak 6 Maret 2011 yakni ketika gelombang

demonstrasi prodemokrasi menyebar ke seluruh penjuru Suriah terutama di kota

1 Steven Heydemann, “Tracking the Arab Spring: Syria and the Future of

Authoritarianism”, Journal of Democracy vol. 24, no. 4 (Oktober 2014): 59.

Page 15: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

2

Deraa, Suriah.2 Dalam perkembangannya, pemerintah menggunakan kekuatan

militer untuk menghadang aksi para demonstran yang membuat korban

berjatuhan. Tindakan pemerintah yang dinilai melanggar hak asasi manusia ini

membuat rakyat semakin tidak puas dengan kinerja pemerintah Suriah yang

dipimpin oleh Bassar Al-Assad. Setidaknya, jumlah korban jiwa sejak konflik

dimulai hingga Februari 2016, mencapai 470.000 jiwa.3 Konstelasi konflik yang

terjadi di Suriah, tidak hanya ditenggarai ketidak puasan rakyat atas rezim Bassar

Al-Assad. Konflik ini semakin rumit dengan munculnya aktor lain diantaranya

adalah Arab Saudi, Rusia, Mesir, AS, Iran, dan Turki.

Polemik yang memuncak, mengharuskan Perserikatan Bangsa-Bangsa

(PBB) turun tangan untuk menyelesaikan konflik di Suriah. Melalui forum Dewan

Keamanan (DK) PBB, sejumlah negara anggota melakukan pertemuan untuk

membahas masalah yang terjadi di Suriah. Tindakan Dewan Keamanan PBB

dalam menyelesaikan konflik di Suriah selalu mengalami konflik internal,

terutama pada level anggota tetapnya. Jalan buntu sering ditemui pada

perundingan, dan bila resolusi akan dikeluarkan selalu ada bayangan penggunaan

veto. Seperti yang terjadi pada 8 Oktober 2016 Dewan Keamanan PBB

mengalami kegagalan dalam mengadopsi resolusi diajukan Prancis dan Rusia.

Resolusi tersebut diajukan setelah beberapa hari sebelumnya terjadi serangan

udara oleh pesawat militer milik Rusia di kota Aleppo, Suriah. Adapun isi resolusi

tersebut;

2 Trias Kuncahyono, Musim Semi di Suriah: Anak-anak Penyulut Revolusi. (Jakarta:

Kompas, 2012), hlm. 114.

3 “Syiriah Events of 2016”. Human Rights Watch, 2017, tersedia di

https://www.hrw.org/world-report/2017/country-chapters/syria (diakses pada 2 oktober 2017)

Page 16: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

3

Resolusi Pertama, digagas oleh Prancis dan Spanyol menuntut agar semua

pihak yang menunggangi konflik segera menghentikan pemboman udara, dan

penerbangan militer di kota Aleppo. Selanjutnya Resolusi ini mengusulkan opsi

untuk pemantauan gencatan senjata yang diawasi oleh Dewan Keamanan PBB,

dan mengancam untuk mengambil tindakan lebih lanjut jika terjadi

ketidakpatuhan oleh pihak manapun dalam konflik domestik Suriah.4

Tetapi, Resolusi gagasan Prancis dan Spanyol ini gagal diadopsi oleh

Dewan Keamanan PBB, karena dalam proses pemungutan suara, Rusia

mengeluarkan hak veto untuk menolak resolusi tersebut. Selain itu, Dokumen

Resolusi Prancis dan Spanyol menghasilkan sebelas dukungan dari negara

anggota Dewan Keamanan PBB termasuk Mesir, serta dua negara memilih

abstain seperti China dan Angola.5

Resolusi Kedua, digagas oleh Rusia yang menuntut agar permintaan

penghentian perlawanan pada pihak pemerintah di Suriah. Dokumen resolusi ini

juga menekankan semua pihak untuk mencegah bantuan finansial dan material

dari pihak yang berhubungan dengan kelompok-kelompok teroris seperti Al-

Qaeda, ISIS, dan Jabat al-Nusra.6 Sama halnya dengan Resolusi yang digagas oleh

Prancis dan Spanyol, resolusi yang diajukan Rusia juga gagal untuk diadopsi oleh

4 “France in fresh diplomatic push to end fighting in Syria's Aleppo”, France24

International News, tersedia di http://www.france24.com/en/20161007-syria-france-diplomacy-

resolution-russia-aleppo-ayrault-fighting-assad (diakses pada 2 oktober 2017) 5 UN Security Council, “Security Council Fails to Adopt Draft Resolution to End Attacks

on Aleppo as Two Permanent Members Cast Veto”

https://www.un.org/press/en/2016/sc12609.doc.htm (diakses pada 2 oktober 2017) 6 “Russia slams UN Security Council resolution on Syria”, DW News, tersedia di

http://www.dw.com/en/russia-slams-un-security-council-resolution-on-syria/a-35950417 (diakses

pada 1 oktober 2017)

Page 17: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

4

Dewan Keamanan dikarenakan hanya Mesir, China dan Venezuela yang memilih

bergabung untuk mendukung resolusi Rusia.7

Hal yang menarik dalam pembahasan dua resolusi yang digagas Prancis

dan Spanyol serta resolusi saingan dari Rusia, adalah posisi Mesir yang memilih

untuk menyetujui kedua resolusi tersebut. Keputusan Mesir mendukung kedua

resolusi tersebut menempatkan Mesir dalam posisi ambigu. Hal ini menimbulkan

berbagai kecaman pada Mesir terutama dari Arab Saudi dan Qatar.

Setelah pembahasan Resolusi Suriah, Arab Saudi menyampaikan

kekecewaannya pada Mesir yang diwakilkan oleh Duta Besar Arab Saudi untuk

PBB, Abdullah al-Muallami yang mengatakan bahwa keputusan Mesir

mendukung resolusi Rusia sangat menyakitkan bagi Arab Saudi dan masyarakat

Suriah.8 Lebih lanjutnya Abdullah Al-Muallami menambahkan negara seperti

Senegalese dan Malaysia lebih setuju pada keputusan Arab Saudi daripada Mesir

yang notabenenya merupakan anggota Liga Arab.9

Selain kritik dari Arab Saudi dan Qatar, keputusan Mesir juga menuai

kekecewaan dari masyarakat Arab Saudi. Kekecewaan masyarakat Saudi

digambarkan melalui sosial media yaitu twitter dengan memberikan hastag

7 “ Egypt votes for rival UNSC resolutions on Syria from Russia and France”,

MadaMars, tersedia di https://www.madamasr.com/en/2016/10/09/news/u/egypt-votes-for-rival-

unsc-resolutions-on-syria-from-russia-and-france/amp/ (diakses pada 1 oktober 2017) 8 “Saudi anger as Egypt votes with Russia in UN vote”, Middle Eats Eyed, tersedia di

http://www.middleeasteye.net/news/saudi-anger-egypt-votes-russia-un-vote-1258726322 (diakses

pada 21 september 2017) 9،يصر تصوث نًشروعيٍ يتعارضيٍ في يجهس األيٍ حول حهب.. وانسعوديت تُتقذ انقاهرة"" Huff Post

Arabi News, tersedia di http://www.huffpostarabi.com/2016/10/09/story_n_12412684.html

(diakses pada 21 september 2017)

Page 18: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

5

#EgyptVotesInFavourOfRussia,10

menandakan kemarahan masyarakat Arab Saudi

terhadap keputusan Mesir yang sangat melukai hati masyarakat Suriah.

Ketegangan politik yang terjadi antara Arab Saudi dan Mesir di Dewan

Keamanan PBB, berimplikasi pada pemutusan pasokan minyak ke Mesir. Pada

awal Oktober, secara tiba-tiba Arab Saudi melalui Aramco (Arabian-American

Oil Company) mengumumkan penghentian pengiriman pasokan minyak untuk

Mesir dengan batas waktu yang tidak ditentukan.11

Sebelumnya, Arab Saudi dan

Mesir telah menyepakati pengiriman 700.000 ton produk minyak Arab Saudi,

setiap bulan selama lima tahun. Tidak hanya itu, Aramco dan Egyptian General

Petroleum Corporation (EGPC) memiliki kesepakatan untuk memberikan

bantuan sebesar $23 Miliar pada Mesir.12

Penghentian pengiriman pasokan minyak ini tentunya sangat mengejutkan

bagi Mesir di tengah krisis perekonomian yang melanda Mesir. Tetapi hal ini

tidak mengubah putusan Mesir untuk mendukung Resolusi Rusia, ini dibuktikan

dengan pernyataan Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi, yang tetap konsisten pada

pilihannya dalam resolusi Suriah. Dimana El Sisi menyatakan bahwa posisi Mesir

terkait resolusi untuk Suriah tidak akan berubah, dan menganggap hal posisi

Mesir tersebut merupakan solusi politik yang tepat. Kemudian El Sisi

menambahkan terkait penghentian pengiriman minyak oleh Arab Saudi, bukan

10

https://twitter.com/Dr_Kassab?ref_src=twsrc%5Egoogle%7Ctwcamp%5Eserp%7Ctwgr

%5Eauthor, 2016. 11

“Do oil shipments to Egypt mark new chapter for Egypt, Saudi relations?”, Al-Monitor,

tersedia di http://www.al-monitor.com/pulse/originals/2017/03/egypt-saudi-arabia-resume-oil-

shimpments.html (diakses pada 21 September 2017)

12 “ Egypt: Saudi Arabia halts fuel shipments indefinitely”, Aljazeera, tersedia di

http://www.aljazeera.com/news/2016/11/egypt-saudi-arabia-halts-fuel-shipments-indefinitely-

161107143700518.html (diakses pada 1 Oktober 2017)

Page 19: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

6

masalah yang besar bagi Mesir. El Sisi mengatakan bahwa, Mesir tidak akan

patuh pada siapapun kecuali kepada Tuhan.13

Namun, kebijakan Arab Saudi menghentikan pasokan minyak ke Mesir

hanya berlangsung enam bulan saja. Pada awal April 2017 Arab Saudi kembali

mengirimkan kembali minyak ke Mesir dan kembali menyetujui untuk

menyediakan 700.000 ton produk minyak sulingan per bulannya dalam jangka

waktu lima tahun ke depan.14

Meskipun penghentian pengiriman pasokan minyak

Arab Saudi ke Mesir hanya berlangsung enam bulan, namun kondisi ini sangat

berpengaruh bagi perekenomian Mesir yang sedang mengalami krisis.15

Perubahan kebijakan Arab Saudi mengirim kembali pasokan minyak ke

Mesir menjadi poin penting dalam pembahasan skripsi ini. Kembalinya Arab

Saudi mengirim minyak ke Mesir, menandakan perubahan kebijakan Arab Saudi

yang sebelumnya tiba-tiba menghentikan pengiriman pasokan minyak ke Mesir

setelah Mesir memberikan dukungan terhadap Resolusi Rusia di Dewan

Keamanan PBB. Hal ini yang kemudian melandasi penulis untuk melakukan

penelitian yang berjudul Perubahan Kebijakan Arab Saudi Terhadap

Pengiriman Pasokan Minyak Untuk Mesir Terkait Posisi Mesir Pada Resolusi

Suriah Di DK PBB Tahun 2016-2017.

13

Are Egyptian-Saudi disputes just a passing crisis or a decisive storm?, Al Monitor, 23

Oktober 2016 https://www.al-monitor.com/pulse/originals/2016/10/egypt-saudi-crisis-un-

resolution-syria.html (diakses pada 1 Desember 2017) 14

“Saudi Arabia to restart Egypt oil shipments”, Financial Times, 16 Maret 2017 tersedia

di https://www.ft.com/content/9896514e-0a57-11e7-97d1-5e720a26771b (diakses pada 24

September 2017)

15 “Do oil shipments to Egypt mark new chapter for Egypt, Saudi relations?”, Al-Monitor,

, 16 Maret 2017, tersedia di http://www.al-monitor.com/pulse/originals/2017/03/egypt-saudi-

arabia-resume-oil-shimpments.html (diakses pada 21 September 2017)

Page 20: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

7

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan pemaparan di atas maka pertanyaan penelitian yang diajukan

penulis sebagai berikut:

Apa faktor yang mempengaruhi Arab Saudi mengubah kebijakannya untuk

kembali mengirim pasokan minyak ke Mesir pada 2016-2017?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah:

1. Menjelaskan faktor-faktor dibalik kembalinya Arab Saudi mengirim

pasokan minyak ke Mesir pada awal April 2017, setelah sebelumnya

mengentikan pengiriman pasokan minyak ke mesir pada Oktober 2016

lalu.

2. Mengetahui lebih jauh bagaimana Arab Saudi mengontrol Mesir melalui

penyediaan pasokan minyak.

3. Memahami lebih jauh arah kebijakan Arab Saudi demi mempertahankan

eksistensinya di Timur Tengah.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penulisan skripsi ini adalah:

1. Agar dapat menambah literatur mengenai perubahan kebijakan sebuah

negara khususnya Arab Saudi.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian

selanjutnya terkait tentang hubungan antara Arab Saudi dan Mesir.

Page 21: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

8

E. Tinjauan Pustaka

Penelitian tentang Perubahan Kebijakan Arab Saudi Terhadap Mesir

Terkait Penghentian Pasokan Minyak Tahun 2016-2017 telah banyak dibahas

dalam bentuk jurnal, paper, dan artikel. Maka dari itu, penulis menggunakan

beberapa literatur terkait perubahan kebijakan Arab Saudi dan literatur yang

sekiranya berkaitan dengan isu yang dibahas dalam skripsi ini sebagai tinjauan

pustaka guna mengetahui persamaan dan perbedaan literatur tersebut dalam

skripsi ini.

Literatur pertama adalah penelitian yang berjudul Arab Foreing Aid:

Disbursement Patterns, Aid Policies and Partner ditulis oleh Espen Villager.16

Argumentasi utama yang dikemukakan Espen Villager dalam tulisannya adalah

motif utama dibalik pemberian bantuan yang diberikan negara-negara Arab.

Selanjutnya Espen Villager menjelaskan tiga alasan pemberian bantuan oleh

negara Arab. Pertama, negara – negara Arab telah menjadi pendonor utama

negara-negara bantuan asing dan Arab Saudi merupakan salah satu pendonor

tunggal dalam hubungan bilateral di dunia. Kedua, bantuan Arab digunakan untuk

tujuan strategis dan motif agama. Ketiga, bantuan Arab digunakan untuk

mempromosikan Islam dan membangun solidaritas Arab.

Lebih lanjutnya, Espen Villager menambahkan bantuan Arab digunakan

untuk menghargai sekutu dalam konflik militer atau dalam membangun aliansi

strategis. Arab telah membangun aliansi dengan memberikan bantuan ke negara-

16

EspenVillanger,“ArabForeignAid: Disbursements,Patterns,AidPolicies,andMotives,”

(Bergen:CMI Report,2007) tersedia di https://www.cmi.no/publications/file/2615-arab-foreign-

aid-disbursement-patterns.pdf

Page 22: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

9

negara yang membantu kepentingan strategis. Kemudian hal ini dikaitkan dengan

pemberian bantuan Arab Saudi terhadap Mesir, Turki, dan Maroko yang dianggap

dapat mendukung kepentingan strategis Arab Saudi.

Persamaan penelitian Espen Villager dengan penelitian ini adalah merujuk

pada alasan negara seperti Arab Saudi dalam memberikan bantuan terhadap

negara seperti Mesir. Penelitian ini, banyak membantu penulis dalam menjelaskan

dukungan Arab Saudi dilatarbelakangi ideologi yang dianut oleh Arab Saudi.

Adapun perbedaan dari penelitian yang di lakukan Espen Villager dan penelitian

ini adalah, fokus kajiannya, dimana penelitian tersebut fokus pada motif strategis

dibalik pemberian bantuan Arab Saudi terhadap negara-negara Arab salah satunya

Mesir. Sedangkan penelitian ini fokus pada hal apa yang mengubah kebijakan

Arab Saudi mengirimkan kembali pasokan minyak ke Mesir yang tadinya

menghentikan pengiriman pasokan minyak ke Mesir, karena Mesir memberikan

dukungan terhadap resolusi Rusia untuk Suriah.

Literatur selanjutnya adalah penelitian karya Victory Lavy yang berjudul

The Economic Embargo of Egypt by Arab States: Myth and Reality.17

Dalam

jurnal tersebut Victory menjelaskan hubungan Arab dan Mesir yang memburuk

pada tahun 1970-an. Hal tersebut dikarenakan perjanjian damai antar Mesir dan

Israel pada tahun 1979. Perjanjian damai tersebut membuat negara-negara Arab

khususnya Arab Saudi mengecam perbuatan Mesir dan memberikan sanksi

embargo terhadap Mesir termasuk penghentian pasokan minyak. Selain itu, Mesir

menerima penangguhan dari organisasi regional Arab seperti termasuk OAPEC

17

Lavy, Victor. “The Economic Embargo of Egypt by Arab States: Myth and

Reality.” Middle East Journal, vol. 38, no. 3, 1984. JSTOR, tersedia di

www.jstor.org/stable/4326855.

Page 23: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

10

(Organzation of Arab Portelium Expoting Countries), Dana Moneter Arab,

Konferensi Islam, berbagai perusahaan transportasi, bank, dll. Jurnal karya

Victory juga menjelaskan secara rinci berbagai dampak dari sanksi embargo dan

krisis perekonomian yang dialami Mesir.

Persamaan jurnal karyanya Victory Lavy dan penelitian ini adalah, fokus

pada kebijakan Arab Saudi memberikan sanksi embargo termasuk penghentian

pengiriman minyak terhadap Mesir. Bedanya adalah Victory Lavy melakukan

analisis pada kebijakan negara-negara Arab sementara analisis penelitian ini fokus

pada kebijakan Arab Saudi.

Terakhir yaitu, “ Arab Gulf States Institute for Washington (AGSIW)

karya Fahad Nazer pada tahun 2015 dengan judul Saudi-Egyptian Relations at the

Crossroads.18

Dalam tulisannya Nazer menjelaskan bagaimana Arab Saudi dan

Mesir menjadi dua pilar utama dalam kekuatan di Timur Tengah dalam aspek

politik dan juga aspek keamanan, sedang mengalami kedekatan. Mesir sebagai

negara Arab dengan populasi terbesar dan sebagai pusat dari sebagian besar

budaya popular Arab dan output intelektual. Saudi Arabia sudah tidak

dipertanyakan lagi tentang statusnya sebagai pusat keagamaan bagi muslim Sunni,

khususnya di dunia Arab, dan juga sebagai negara terbesar dan terkuat di antara

negara-negara teluk pengekspor minyak.

Hubungan yang harmonis diantara keduanya menandakan adanya

kebersamaan dan perlakuan kooperatif bagi sumber daya manusia dan alam

yang tersedia di dunia Arab kontemporer. Dalam hal ini, kuatnya ikatan Arab

Page 24: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

11

Saudi dan Mesir, selain menjadi simbol juga mempunyai praktek yang signifikan

bagi dunia Arab. Dalam tulisan ini Nazer lebih banyak mengulas latar belakang

dari hubungan Arab Saudi dan Mesir untuk menyediakan informasi apa yang

terjadi jika keduanya melakukan kerjasama untuk konsolidasi persekutuannya

dan bekerjasama untuk memperkuat postur individualnya masing-masing.

F. Kerangka Pemikiran

Guna mengetahui faktor-faktor yang mendorong Pemerintah Arab Saudi

mengubah kebijakannya mengirim kembali pasokan Minyak ke Mesir, penelitian

ini akan menggunakan kerangka berpikir Realisme Neoklasik (Neoclassical

Realism) alat analisis tersebut menjadi landasan berpikir untuk menjawab

pertanyaan penelitian dalam skripsi ini.

Realisme Neoklasik merupakan teori yang pertama kali dikembangkan

oleh Gideon Rose dalam tulisannya yang berjudul “Neoclassical Realism and

Theory of Foreign Policy” pada tahun 1998. Teori ini merupakan pandangan baru

yang dihasilkan dari perpaduan antara realisme klasik dan neo-realisme. Berbeda

dari keduanya, Realisme Neoklasik fokus pada sistem internasional (faktor

eksternal) dan keadaan domestik (faktor internal) serta interaksi kompleks antara

keduanya dalam mempengaruhi kebijakan pemerintah.

Realisme Neoklasik mengasumsikan negara sebagai aktor yang paling

penting dalam politik internasional. Seperti halnya varian dari realisme lainnya,

Realisme Neoklasik berpendapat bahwa politik adalah a perpetual struggle di

Page 25: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

12

antara negara-negara berbeda demi material power dan security di dunia yang

langka akan sumber daya dan pervasive uncertainty. Teori ini melihat bahwa

negara cenderung merespon ketidak pastian anarki internasional dengan berusaha

seeking to control and shape lingkungan eksternal mereka. Negara merespon

lingkungan eksternal mereka melalui bagaimana systemic pressure atau systemic

incentive diterjemahkan oleh intervening variable yang terlibat seperti decision

maker perception dan struktur domestik negara. Mereka melihat bahwa tindakan

pemimpin dunia dibatasi oleh politik domestik dan internasional.19

Artinya, pengaruh dari sistem internasional tidak serta merta langsung

mempengaruhi unit, namun harus didasarkan pada relative power atau kapabilitas

(ekonomi, sosial, sumber daya alam dan militer) dari negara dan juga karakter

internalnya yang mempengaruhi penilaian pemimpin terhadap ancaman dan

peluang dalam dunia internasional serta diplomasi aktual, militer, dan kebijakan

ekonomi luar negeri yang ingin dicapai. kebijakan luar negeri dibentuk oleh

pemimpin politik dan elit yang mendasarkannya pada persepsi terhadap relative

power dari berbagai sisi bukan hanya kapasitas militernya.20

Selanjutnya, Realisme Neoklasik berpendapat bahwa ketika negara

mengalami peningkatan relative material power maka negara akan memberi

pengaruh lebih ke luar negeri atau lingkungan eksternalnya (seek more influence

abroad). Namun, para elit tidak memiliki kebebasan mutlak untuk menggunakan

19

Gideon Rose. “Neoclassical Realism and Theories of Foreign Policy”. World Politics ,

Vol. 51, hal. 151 20

Gideon Rose, “Neoclassical Realism and Theories of Foreign Policy”, World Politics,

vol.

51, Hal. 145

Page 26: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

13

sumber daya negerinya. Analisis kapabilitas ini pun harus menguji kekuatan dan

struktur negara yang bersangkutan dengan masyarakatnya.21

Dengan kata lain, relative material power merupakan faktor utama

pemahaman para pengambil keputusan terhadap systemic incentive sebagai faktor

eksternal yang mendorong pemimpin untuk mengambil kebijakan tertentu.

Selanjutnya, intervening variable atau pengambil kebijakan khususnya presiden

atau pemerintah akan didasarkan pada kapabilitas dan hubungannya dengan

negara lain.

Bagan I.1 Variabel dalam Neo-Classical Realism

Sumber: Gideon Rose, “Neoclassical Realism and Theories of Foreign Policy”, World Politics, vol. 51, no. 1 (Oktober 1998).

Dari hal-hal tersebut, dapat dikatakan bahwa kebijakan luar negeri

menurut Realisme Neoklasik merupakan hasil dari pengaruh tekanan yang

diberikan oleh faktor-faktor yang ada pada level sistem (independent variable)

21

Gideon Rose, “Neoclassical Realism and Theories of Foreign Policy”, vol. 51, Hal. 147

Systemic Incentives

(Independent

variable)

Foreign Policy

(Dependent

variable)

Intervening variable

Page 27: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

14

dan faktor yang ada pada level internal (intevening variable). Realisme Neoklasik

menjadikan systemic pressures sebagai independent variable karena sifatnya yang

tidak dapat dipengaruhi. Dalam kata lain, systemic pressures merupakan sesuatu

yang justru mempengaruhi, bukan dipengaruhi. Kemudian, Realisme Neoklasik

menjadikan faktor-faktor pada level internal sebagai intervening variable karena

faktor-faktor internal mengintervensi pengaruh dari tekanan sistemik dan faktor-

faktor internal ini tidak kalah pentingnya dengan faktor sistem dalam pembuatan

kebijakan luar negeri sebuah negara.22

Dengan demikian, teori ini akan digunakan untuk menganalisa faktor apa

saja yang mempengaruhi perubahan kebijakan Arab Saudi terkait pengiriman

kembali pasokan minyak ke Mesir pada tahun 2017. Dimana adanya sistemic

incentive yang ada berupa ancaman Iran, dan ancaman hilangnya pengaruh

geopolitik Arab Saudi. Maupun keadaan relative power Arab Saudi, yang

kemudian ditafsirkan atau diterjemahkan oleh intervening variable di unit

domestik yaitu para policy maker di Arab Saudi

G. Metode Penelitian

Metode yang diguakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

kualitatif. Menurut Moleong, penelitian kualitatif adalah penelitian yang

bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang didalam objek penelitian

22

Gideon Rose, “Neoclassical Realism and Theories of Foreign Policy”, 154

Page 28: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

15

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan Bahasa. Dengan demikian dari

hasil tersebut dapat memperoleh hasil yang rasional.23

Penulis menggunakan metode kualitatif karena penelitian ini akan

menyajikan analisa yang luas, mendalam, dan kompleks. Dengan kata lain,

penulis tidak hanya memperhitungkan seluruh variabel yang terlibat di dalam

penelitian ini. Dengan demikian, penulis menganggap bahwa kekuatan narasi

akan sangat dibutuhkan dalam mendeskripsikan dan menjelaskan secara rinci

kasus yang akan diteliti.

Tehnik pengumpulan data yang digunakan penulis guna mendukung

penelitian ini ada dua yaitu data primer (primarily data) dan data sekunder

(secondary data). Maksud dari data primer adalah data yang dikumpulkan melalui

teknik melalui studi pustaka yang diambil dari buku, jurnal ilmiah, penelitian,

artikel, dan media online. Penulis melakukan validitas yaitu menyesuaikan

literatur dengan fakta-fakta yang ada. Hal ini dilakukan dengan menggabungkan

sumber primer dan sumber sekunder untuk diuji relevansinya. Proses ini

dilakukan guna mengetahui kecocokan kedua sumber dengan penelitian yang

akan dibahas sehingga bisa menghasilkan analisis yang luas, mendalam dan

kompleks dan tentunya berdasarkan data yang valid dan akurat.

Kemudian, data sekunder yakni tehnik pengumpulan data melalui depth

interview atau wawancara mendalam dengan pihak yang dianggap telah kompeten

dalam bidangnya yang tentunya berkaitan dengan isu yang dibahas oleh penulis

23

Lexy J, Moleong. “Metodologi Penelitian Kualitatif”. Remaja Rosdakarya, Bandung

hal. 5

Page 29: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

16

seperti peneliti dan para stakeholder.24

Dalam hal ini, penulis melakukan

wawancara untuk mendapatkan data yang lebih akurat. Karena keterbatasan waktu

penulis hanya melakukan wawancara secara langsung dengan satu narasumber

yaitu Nostalgiawan Wahyudi sebagai Pengamat Politik Timur Tengah di Lembaga

Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang juga merupakan salah satu dosen di

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, FISIP UIN Jakarta. Selanjutnya data yang

diperoleh oleh narasumber kemudian diolah menjadi jawaban penelitian.

H. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan awal dari penulisan skripsi yang memuat

pernyataan masalah yang diangkat dan pertanyaan penelitian. Selain itu, bab

ini juga memuat beberapa tinjauan pustaka yang digunakan penulis dalam

membantu proses penelitian. Teori dan konsep yang akan digunakan dalam

melakukan analisis juga dijabarkan dalam Bab I ini. Penjelasan mengenai

metode penelitian dan sistematika penulisan dijelaskan dalam bab ini.

BAB II DINAMIKA HUBUNGAN BILATERAL ARAB SAUDI-

MESIR

Pada bab ini, penulis akan menjelaskan dinamika hubungan kerjasama

antara Arab Saudi dan Mesir serta secara rinci akan menjelaskan kerjasama

ekspor minyak yang dilakukan Arab Saudi sampai pada kebijakan Arab

24

Haris Herdiansyah, Metode Penelitian Kualitatif. 2010. Jakarta : Greentea. Hal. 6-7

Page 30: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

17

Saudi untuk menghentikan pengiriman minyak ke Mesir pada awal Oktober

2016.

BAB III PENGHENTIAN PENGIRIMAN PASOKAN MINYAK ARAB

SAUDI KE MESIR 2016

Pada awal bab ini, penulis akan menjelaskan penghentian pengiriman

minyak Arab Saudi ke Mesir, yang diawali dengan pandangan Arab Saudi

dan Mesir dalam menyelsaikan konflik di Suriah, bab ini juga menjelaskan

posisi Mesir memberikan dukungan terhadap resolusi Rusia di Dewan

Keamanan PBB, sebagai dasar penghentian pengiriman minyak Arab Saudi

ke Mesir pada awal Oktober 2016.

BAB IV FAKTOR-FAKTOR PENDORONG PERUBAHAN

KEBIJAKAN ARAB SAUDI KE MESIR TERKAIT

Bab ini akan dipaparkan perubahan kebijakan Arab Saudi

mengirimkan kembali minyak ke Mesir. Kemudian untuk menjawab

pertanyaan penelitian mengenai faktor yang mendrong perubahan kebijakan

luar negeri Arab Saudi mengirimkan kembali pasokan minyak ke Mesir pada

tahun 2017, penulis menggunakan Neo classical realism sebagai alat analisis

guna menjelaskan faktor-faktor baik dari domestik maupun lingkup eksternal

yang mempengaruhi kebijakan Arab Saudi tersebut.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan hasil dari keseluruhan penelitian dan memuat

jawaban atas pertanyaan penelitian. Hasil akhir dan metode penelitian yang

Page 31: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

18

sesuai dengan teori dan konsep yang digunakan terangkum secara lengkap

dalam bab ini.

Page 32: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

19

BAB II

DINAMIKA HUBUNGAN BILATERAL ARAB SAUDI-MESIR

Bab ini akan membahas dinamika hubungan Arab Saudi-Mesir dalam

bidang ekonomi, politik, dan militer, serta menunjukkan bagaimana posisi

ataupun pengaruh kedua negara tersebut di kawasan, mengingat keduanya

memiliki sejarah yang cukup panjang dan berpengaruh terhadap kawasan Timur

Tengah. Dinamika hubungan Arab Saudi-Mesir yang akan dibahas dalam bab ini,

dimulai dari tahun 1952 sampai pertengahan 2017.

Alasan utama bab ini membahas hubungan Arab Saudi dan Mesir sejak

tahun 1952, karena pada tahun tersebut Presiden Gamal Abdul Nasser menggagas

semangat Pan Arabisme Mesir degan berusaha membangun kembali semangat

dunia Islam dalam melawan Israel. Hal ini yang kemudian mendorong hubungan

Arab Saudi dan Mesir membawa kedua negara pada hubungan yang saling

bersahabat dan cenderung kooperatif.

A. Gambaran hubungan politik Arab Saudi-Mesir

Di tahun 1955, Kerjasama politik antara Arab Saudi dan Mesir

menekankan pada aspek kerjasama militer yakni berupa penandatanganan

pembatasan Pakta Baghdad 1955. Pakta Baghdad merupakan sebuah Pakta

pertahanan pada masa perang dingin yang beberapa negara yaitu, Inggris, Turki,

Page 33: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

20

Irak, Iran dan Pakistan.25

Pakta Baghdad ini, bertujuan untuk membangun aliansi

teluk yang diarahkan untuk melawan Gamal Abdul Nasser, menghentikan

gelombang nasionalisme (pan arabisme) yang melanda negara-negara Arab, serta

menghentikan dukungan Mesir terhadap gerakan kemerdekaan di Afrika dan

Asia.26

Hal ini lah yang mendorong Arab Saudi dan Mesir untuk mengakhiri pakta

tersebut dengan membangun kerjasama militer dan berhasil mencegah negara-

negara di Arab salah satunya Jordania bergabung pada pakta tersebut.27

Namun, kerjasama yang dibangun antara Arab Saudi dan Mesir pecah

dikarenakan kecemasan Arab Saudi terhadap kedekatan Mesir pada Uni Soviet.

Hal tersebut membawa Arab Saudi dan Mesir pada persaingan untuk

membuktikan mereka memiliki kekuatan dominan di Timur-Tengah. Persaingan

tersebut dapat digambarkan pada konflik Yaman tahun 1962 dimana konflik sipil

tersebut merupakan panggung bagi Arab Saudi dan Mesir ikut melakukan

intervensi militer. Ikut campurnya Arab Saudi dan Mesir pada konflik Yaman

semakin memperparah keadaan, dimana Arab Saudi dan Mesir berusaha

menginternasionalisasi konflik dengan mencari dukungan dari luar dan mendesak

para pendukung mereka untuk terlibat secara aktif pada konflik tersebut.28

25

Baghdad pact, https://www.globalsecurity.org/military/world/int/cento 26

Bouthaina Shaaban, “The Treacherous Alliance”, Indonesia Center For Middle East

Studies. 2017 tersedia di http://ic-mes.org/politics/aliansi-berbahaya-the-treacherous-alliance/

(diakases pada 29 September) 27

Bouthaina Shaaban, “The Treacherous Alliance”, Indonesia Center For Middle East

Studies. 2017 tersedia di http://ic-mes.org/politics/aliansi-berbahaya-the-treacherous-alliance/

(diakases pada 29 September) 28

Fawaz A. Gerges, “The Kennedy Administration and the Egyptian-Saudi Conflict in

Yemen”, Middle East Journal, Vol. 49

Page 34: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

21

Ketegangan antara Arab Saudi dan Mesir berlanjut pada tahun 1970an,

yakni saat Mesir berada di bawah kepemimpinan Anwar Sadat, Arab Saudi

memutuskan hubungan diplomatik dengan Mesir karena menyetujui perjanjian

damai antar Mesir dan Israel yang disebut perjanjian Camp David pada tahun

1979 mengingat Israel merupakan musuh bersama negara-negara Arab. Perjanjian

damai antara Mesir dan Israel juga berdampak pada penghentian bantuan yang

diberikan Arab Saudi pada Mesir yang dimulai sejak 1970an.29

Perjanjian damai

tersebut membuat negara-negara Arab khususnya Arab Saudi mengecam

perbuatan Mesir dan memberikan sanksi embargo terhadap Mesir termasuk

penghentian pasokan minyak. Selain itu, Mesir menerima penangguhan dari

Organisasi regional salah satunya Liga Arab.30

Kemudian, setelah meninggalnya Presiden Anwar Sadat yang posisinya

digantikan oleh Hosni Mubarak, Mesir memilih untuk melanjutkan perjanjian

Camp David dengan Israel. Hal ini menyebabkan hubungan Mesir dan Arab Saudi

kembali renggang dan Mesir mengalami pengasingan dari Liga Arab.31

Namun,

hubungan Arab Saudi-Mesir kembali dipulihkan dan diperkuat dengan terjalinnya

kembali hubungan diplomatik antar kedua negara. Pemulihan hubungan ini diikuti

dengan kembalinya Mesir diintegrasikan ke dalam kerjasama regional Arab.32

29

Faksh, Mahmud A.. “Egypt under Mubarak: The Uncertain Path”. Canadian Institute

of International Affairs. 1983 30

Lavy, Victor. “The Economic Embargo of Egypt by Arab States: Myth and

Reality.” Middle East Journal, vol. 38, no. 3, 1984, Tersedia di www.jstor.org/stable/4326855. 31

David T. Dumke, “Congress And The Arab Heavyweights: Questioning The Saudi And

Egyptian Alliances”, Middle East Policy, Vol. 13, Tersedia di www.jstor.org/stable/4326855. 32

James Wynbrandt, “A Brief History of Saudi Arabia”, New York: Infobase Publishing,

2010 , Hal. 239.

Page 35: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

22

Selama era Presiden Mubarak, hubungan Arab Saudi-Mesir kembali

mencair. Hal ini dikarenakan kedekatan hubungan pribadi antara Presiden

Mubarak dengan para Raja Arab antara lain Raja Fahd dan Raja Abdullah.

Kedekatan tersebut menjadikan Mesir sebagai salah satu mitra Arab Saudi yang

paling andal. Presiden Mubarak, juga turut mendukung berbagai kebijakan luar

negeri Arab Saudi di Timur Tengah. Dukungan Presiden Mubarak pada Arab

Saudi tidak diragukan lagi, salah satunya kerjasama antar keduanya pada tahun

1990-1991 pada Perang Teluk untuk mengusir pasukan Irak dari Kuwait.33

Ketika fenomena Arab Spring melanda dunia Arab, Mesir dan Tunisia

adalah dua negara yang mengalami dampak terbesar dari Arab Spring dengan

runtuhnya rezim Mubarak dan berubahnya sistem pemerintahan otoritarian

menjadi sistem demokrasi liberal.34

Dalam hal ini Arab Saudi banyak memainkan

peran guna menjaga kestabilan dunia Arab terutama di Mesir.

Sikap Arab Saudi pada krisis politik yang melanda Mesir mencirikan

kontra revolusi artinya, Arab Saudi tidak menyetujui perubahan sistem

pemerintahan demokrasi liberal di Mesir. Maka, demi menstabilkan krisis politik

tersebut, Arab Saudi memberikan berbagai dukungan terhadap rezim Mubarak

berupa dukungan diplomatik, politik, dan keuangan. Tidak sampai di situ, Arab

33

F. Gregory Gause, III, “The International Relations of the Persian Gulf”, New York:

Cambridge University Press, 2012, hal. 106. 34

Kabir Afrose Nahid, “Egypt‟s Arab Spring: will the flowers blossom?”, Australia

International Centre for Muslim and Non-Muslim Understanding, 2011, Tersedia di

https://www.unisa.edu.au/Documents/EASS/MnM/commentaries/kabir-egypts-arab-spring.pdf

Page 36: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

23

Saudi juga berusaha keras untuk meyakinkan pemerintah Amerika Serikat untuk

melanjutkan dukungan politiknya terhadap rezim Mubarak.35

Setelah rezim Mubarak berakhir dengan penggulingan pada Februari

2011, kemudian pada tahun 2012 kursi kepresidenan Mesir akhirnya digantikan

Mohamed Mursi dari kelompok Ikhwanul Muslimin yang terpilih secara

demokratis dengan perolehan suara 51,7 persen, Mursi juga menjadi penguasa

sipil pertama sekaligus presiden Islamis pertama di Mesir.36

Hal ini tentunya menjadi ancaman tersendiri bagi Arab Saudi, di satu sisi

Mursi merupakan pemimpin Mesir yang berasal dari Ikhwanul Muslimin.37

Kemudian dilain sisi dengan sistem demokrasi Mesir adalah ancaman besar bagi

legitimasi Arab Saudi di dunia Arab akan runtuh dan menimbulkan gerakan-

gerakan yang menginspirasi untuk menantang sistem pemerintahan Saudi dari

dalam negeri.38

Diawal pemerintahan Mursi stabilitas politik Mesir masih tetap bergejolak.

Hal ini ditandai demonstrasi yang setiap hari terjadi, bentrok antara pendukung

35

Rieger René, “In Search of Stability: Saudi Arabia and the Arab Spring”, Gulf

Research Centre Cambridge.,UK,2014, hal. 8 36

“Kronologi kejatuhan muhammad mursi”, International Kompas, 4 Juli 2013, tesedia

di,https://internasional.kompas.com/read/2013/07/04/1104085/Kronologi.Kejatuhan.Muhammad.

Mursi (diakses pada 12 September 2017)

37 Ikhwanul Muslimin didirikan di Mesir pada tahun 1928, pembentukan itu di pelopori

oleh Hassan al-Banna dan enam orang rekannnya. IM memiliki prinsip dasar untuk

memperjuangkan ajaran Islam sebagai ajaran dasar dan kehidupan bermasyarakat dan beragama.

Dalam gerakan dan pemikirannya, Ikhwanul Muslimin mewakili masyarakat Mesir yang semakin

resah dengan ulah pemimpin politik dan tokoh intelektual Mesir yang sekuler dan IM menjadi

pionir bagi gerakan Islam lain di berbagai negeri Muslim. Dalam perkembangannya Im sering

dianggap sebagai organisasi yang radikal, salah satunya Arab Saudi yang mengangap IM sebagai

terroris. 38

David Hearst. “Why Saudi Arabia is taking a risk by backing the Egyptian coup”, The

Guardian, 20 Agustus 2013, Tersedia di

https://www.theguardian.com/commentisfree/2013/aug/20/saudi-arabia-coup-egypt diakses pada

10 November 2017

Page 37: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

24

dan penentang pemerintah, protes-protes terhadap dekrit presiden, dan

pelaksanaan referendum.39

Krisis politik di Mesir mencapai puncaknya pada

tanggal 3 Juli 2013 militer Mesir yang dipimpin oleh panglima Angkatan

Bersenjata, Abdel Fattah El-Sisi, mengkudeta tampuk kepresidenan Mursi.

Kudeta atas Presiden Mursi lebih didasarkan pada dua kubu.

Kubu pertama, adalah kelompok Ikhwanul Muslim yang merupakan

pendukung dalam memotori kemenangan Presiden Mursi dalam pemilu

demokratis pertama di Mesir. Sedangkan kubu kedua anti Mursi yang menuntut

agar Presiden Mursi mundur dari jabatannya, karena Mursi dinilai tidak mampu

melakukan reformasi sistem ekonomi menjadi sistem yang adil, jujur dan pantas.

Mursi juga dianggap tidak mampu menjalin kesepakatan dengan militer dan

enggan menanggapi suara keberatan pihak oposisi terhadap rancangan konstitusi

baru.40

Memanfaatkan krisis domestik yang terjadi di Mesir, Arab Saudi yang

kontra dengan rezim Mursi, ikut serta mendukung kudeta Presiden Mursi. Arab

Saudi juga ikut serta menyediakan dana militer Mesir sebanyak 1 miliar dollar

guna menggulingkan rezim Mursi dan berbagai bantuan politik maupun finansial

demi bergantinya rezim Mursi ke rezim El sisi.41

Tidak hanya itu, Arab Saudi juga

39

“Protesters across Egypt call for Mohamed Morsi to go”, The Guardian, 0 Juni 2013,

tersedia di https://www.theguardian.com/world/2013/jun/30/mohamed-morsi-egypt-protests 40

Kaza dan Saeri M, “Dukungan Arab Saudi Terhadap Kudeta Mesir Tahun 2013” Jurnal

Transnasional, Vol. 5, No. 2, (Februari 2014) 41

“Saudi Arabia accused of giving Egypt $1B to oust Morsi” The Washington Times, 30

Juli 2013, Tersedia di https://www.washingtontimes.com/news/2013/jul/30/saudi-arabia-accused-

giving-egypt-1b-oust-morsi/ (diakses pada 23 November 2017)

Page 38: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

25

ikut menunjuk bahwa gerakan separatis Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi

teroris.42

Secara resmi dukungan Arab Saudi disampaikan oleh Raja Arab Saudi

yakni Raja Abdullah melalui berbagai pemberitaan baik nasional maupun

internasional. Raja Abdullah menyerukan bahwa keamanan Mesir kini tengah

diserang oleh kaum pembenci. Ia memperingatkan bagi siapa pun yang

mencampuri urusan dalam negeri Mesir sama dengan memicu hasutan. Raja

Abdullah juga memberi ucapan selamat kepada pemimpin militer Mesir Jenderal

Abdul Fattah al-Sisi.43

Dengan berhasilnya penggulingan presiden Mursi dan selanjutnya

digantikan oleh pemimpin militer Mesir Jenderal Abdul Fattah al-Sisi,

mengantarkan Mesir dan Arab Saudi mencapai berbagai kesepakatan dibidang

politik, militer, dan ekonomi. Arab Saudi menganggap rezim El-Sisi dapat

membantu mesir menggencarkan agenda politik luar negerinya. Maka, sampai

saat ini Arab Saudi banyak memberikan berbagai politic, militer, and economic,

aassistance44

untuk Mesir.

42

“Saudi: Muslim Brotherhood a terrorist group,” Al Arabiya, 7 Maret 2014, Tersedia

http://english.alarabiya.net/en/News/middle-east/2014/03/07/Saudi-Arabia-declares-Muslim-

Brotherhood-terrorist-group.html (diakses pada 23 November 2017) 43

“After Morsi‟s Ousting, Egypt Swears in New President, Cracks Down on the Muslim

Brotherhood”, 4 Juli 2013, tersedia di http://world.time.com/2013/07/04/after-morsis-ousting-

egypt-swears-in-new-president-cracks-down-on-the-muslim-brotherhood/ (diakses pada 23

November 2017) 44

Saudi menggunakan politics, militer, economic assistance untuk memperluas

pengaruhnya di kawasan. Ini adalah Arab Saudi dalam meningkatkan powernya di kawasan Timur

tengah. Sehingga, assistance ini menimbulkan rasa utang budi dan menciptakan keterikatan antara

negara penerima bantuan dengan Arab Saudi sebagai negara pemberi bantuan.

Page 39: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

26

B. Gambaran hubungan ekonomi Arab Saudi-Mesir

Pada tahun 1970an Mesir mulai menjalin hubungan ekonomi dengan

beberapa negara di Arab khususnya Arab Saudi. Perlu untuk diketahui

sebelumnya, hubungan kerjasama antara Arab Saudi dan Mesir tidak hanya

sebatas hubungan bilateral. Kedua negara banyak terintegrasi dalam kerjasama

melalui berbagai institusi di kawasan Timur Tengah.

Hubungan ekonomi yang terjalin antara Mesir dan negara-negara Arab,

cukup menguntungkan, khususnya bagi Mesir dimana Mesir banyak mendapatkan

bantuan ekonomi dari negara-negara Arab. Kerjasama ini juga berdampak pada

peningkatan pertumbuhan sektor pariwisata di negara-negara Arab, meningkatnya

jumlah tenaga kerja Mesir di negara-negara Arab, serta perdagangan barang dan

jasa antara Mesir dan negara Timur Tengah lainnya ikut berkembang.45

Setelah kurang lebih delapan tahun Arab Saudi dan Mesir menjalin

kerjasama, kedua negara mengharapkan keuntungan berbeda. Artinya, dalam

kerjasama, Arab Saudi banyak memberikan bantuan ekonomi untuk Mesir guna

menjaga stabilitas politik, dan mendukung berbagai kebijakan politik Arab Saudi

di Timur Tengah. Meski dengan situasi seperti itu, hubungan keduanya tidaklah

statis. Setidaknya ada empat fase penting yang bisa diidentifikasi untuk melihat

dinamika hubungan ekonomi Arab Saudi-Mesir yang dipengaruhi oleh kebijakan

politik dari kedua negara.

45

Lavy, Victor. “The Economic Embargo of Egypt by Arab States: Myth and

Reality.” Middle East Journal, vol. 38, no. 3, 1984, Hal.1. Tersedia di

www.jstor.org/stable/4326855.

Page 40: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

27

Fase pertama, yaitu pada tahun 1978 kebijakan Mesir menyetujui

perjanjian Camp David, membawa dampak buruk pada hubungan Mesir dan

negara-negara Arab khususnya Arab Saudi. Beberapa saat setelah Mesir

menyetujui perjanjian Camp David, negara-negara Arab yang dipimpin oleh Arab

Saudi menggelar pertemuan di Baghdad, Irak untuk membahas kebijakan Mesir.

Hasil dari pertemuan tersebut mencapai sebuah konsensus yang di setujui semua

negara-negara di Arab untuk memberlakukan sanksi politik dan ekonomi

(embargo) pada Mesir.46

Dengan sanksi embargo Arab Saudi, dapat dipastikan Mesir tidak akan

lagi menerima bantuan dari kerajaan Saudi, dan negara Arab lainnya terutama dari

kawasan Teluk Arab yang sebelumnya banyak memberikan bantuan finansial.

Sebelumnya sejak tahun 1973 Mesir telah menerima bantuan dari kerjaan Arab

Saudi setidaknya 7 miliar dollar, bantuan tersebut tidak termasuk sumbangan dan

pinjaman Mesir.47

Fase Kedua, yaitu pada Awal tahun 1980 merupakan titik balik meredanya

ketegangan yang terjadi antara Mesir, Arab Saudi dan Negara Arab lainnya,

ditandai dengan kembalinya Mesir diintegrasikan ke dalam Liga Arab. Ini juga

berdampak pada pertumbuhan hubungan ekonomi dan perdagangan antara Arab

Saudi-Mesir yang meningkat dua kali lipat dari sebelumnya. Tidak hanya itu,

46

Lavy, Victor. “The Economic Embargo of Egypt by Arab States: Myth and

Reality.” Middle East Journal, vol. 38, no. 3, 1984, Hal.1. Tersedia di JSTOR,

www.jstor.org/stable/4326855. 47

Thapar, R. S. 2009. "Saudi-Egypt Rupture". Institute for Defence Studies and Analyses

(Taylor & Francis).

https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/09700167909421496?journalCode=rsan20.

Page 41: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

28

pemerintah Mesir mencatat Arab Saudi sebagai negara investor terbesar di Mesir

dengan berbagai investasi dalam bidang pertanian, industri, dan pariwisata serta

investasi perusahaan swasta Arab Saudi 200 juta dollar.48

Setelah investasi pertama yang dilakukan Arab Saudi ke Mesir pada tahun

1980an, investasi dilanjutkan pada tahun 2008 Arab Saudi untuk kedua kalinya

kembali mendirikan investasi di Kairo, Mesir. Melalui Construction Project

Holding Company merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi

Arab Saudi berinvestasi sebesar 120 juta dollar. Setahun setelahnya, pada tahun

2009 investasi Arab Saudi ke Mesir meningkat dikarenakan sekitar 2.500

perusahaan Arab Saudi yang tersebar di Mesir berinvestasi sebesar 11 miliar

dollar.49

Fase ketiga, yaitu setelah revolusi Mesir pada tahun 2011. Revolusi Mesir

yang ditandai dengan pergantian rezim Mubarak ke Mursi, membawa Mesir pada

kemerosotan ekonomi yang cukup signfikan. Situasi tersebut berdampak pada

penurunan cadangan devisa Mesir yang mulanya pada tahun 2011 berjumlah 36

miliar dollar, ditahun 2012 turun menjadi 14.4 miliar dollar. Ini juga membuat

para wisatawan dan investor asing takut untuk menjalin relasi dengan Mesir.50

Mengakibatkan pada penurunan investasi Arab Saudi melalui FDI (Foreign

48

Lavy, Victor. “The Economic Embargo of Egypt by Arab States: Myth and

Reality.” Middle East Journal, vol. 38, no. 3, 1984, Hal. 423 Tersedia di JSTOR,

www.jstor.org/stable/4326855. 49

“Paradoxes of Egyptian-Saudi relations”, Washington Institute, 2009, tersedia di

https://www.washingtoninstitute.org/uploads/Documents/opeds/4b1e9a6395bc6.pdf 50

“Egypt, Saudi Arabia sign 60 billion Saudi riyal investment fund pact”, Reuters, 10

April 2016, tersedia di https://www.reuters.com/article/us-egypt-saudi/egypt-saudi-arabia-sign-60-

billion-saudi-riyal-investment-fund-pact-idUSKCN0X60VQ (diakses pada 25 november 2017)

Page 42: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

29

Direct Investment) turun hingga 500 juta dollar pada tahun 2011. Tidak hanya itu,

ditahun 2012-2013 Mesir juga mengalami ketidakpastian investasi dari FDI.51

Pada fase ini, Arab Saudi memainkan peran penting dalam memperbaiki

dan meningkatkan perekonomian Mesir, Arab Saudi juga turut serta dalam

penggulingan presiden Mursi dan menjadi pendukung pemerintahan baru Mesir

yang dipimpin oleh pemimpin militer Abdel Fatah El-Sisi. Guna mendukung

penggulingan Mursi, Arab Saudi menyediakan dana sejumlah 1 miliar dollar.52

Fase terakhir, yaitu rezim El- Sisi, mengaktifkan kembali aliran bantuan

dan sumbangan bahan bakar untuk Mesir dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan

Kuwait. Kemudian, Arab Saudi menjanjikan paket bantuan senilai 5 miliar dollar

ke Mesir. Bantuan ini terdiri dari, dana hibah sejumlah 1 miliar dollar, uang

jaminan di Bank Sentral Mesir sejumlah 2 miliar dollar, serta produk minyak

bumi sejumlah 2 miliar dollar.53

Sehingga total bantuan yang dijanjikan Arab

Saudi, Uni Emrat Arab, dan Kuwait sebesar 12 miliar dollar dan tambahan 8,8

miliar dollar pada awal 2014 untuk meringankan beban ekonomi Mesir

pemerintahan El-Sisi.54

Untuk mempererat hubungan ekonomi dan militer dengan sekutunya, Arab

Saudi kembali memberikan bantuan untuk Mesir. Pada akhir 2015, putera

51

“Saudi Arabia Comes to the Rescue of the Egyptian Economy“ 2016.

Geopoliticalmonitor, 25 April 2016, tersedia di https://www.geopoliticalmonitor.com/saudi-

arabia-comes-to-the-rescue-of-the-egyptian-economy/ (diakses pada 25 November 2017) 52

“Saudi Arabia accused of giving Egypt $1B to oust Morsi “, Washington Times, Juli

2013, tersedia di https://www.washingtontimes.com/news/2013/jul/30/saudi-arabia-accused-

giving-egypt-1b-oust-morsi/ (diakses pada 12 desember 2017) 53

Nicolas Parasie dan Jay Solomon, “Gulf States Pledge Aid to Egypt, U.S. Balks”, The

Wall Street Journal, tersedia di https://www.wsj.com/articles/gulf-states-pledge-additional-12-

billion-in-aid-to-egypt-1426262660 54

Steven A. Cook, "Egypt‟s Solvency Crisis", Council on Foreign Relations Press,

tersedia di http://www.cfr.org/egypt/egypts-solvency-crisis/p32729 (2014)

Page 43: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

30

Sumber: www.unctad.org, UNCTAD, GAFI, 2016

mahkota Saudi Raja Salman dan Menteri Pertahanan Arab Saudi Mohammed Bin

Salman, melakukan kunjungan ke Kairo, untuk melakukan investasi senilai 30

miliar Riyal atau setara dengan 8 miliar dollar ke Mesir untuk mendukung

kebutuhan minyak Mesir selama lima tahun, dan membantu meningkatkan

pengembangan jalur lalu lintas Terusan Suez.55

Investasi berlanjut pada tahun 2016, dimana Arab Saudi Dan Mesir

menandatangani kesepakatan investasi Arab Saudi sejumlah 60 miliar dollar

untuk mengembangkan wilayah Sinai. Kesepakatan ini berupa sebuah nota

kesepahaman yang ditandatangani kedua pihak yakni Saudi Public Investment

Fund (badan investasi resmi milik Arab Saudi) dan Kementerian Kerjasama

Internasional Mesir untuk mendirikan zona bebas ekonomi di Sinai.56

Kerjasama

ini juga untuk membangun jembatan penghubung antara Mesir dan Arab Saudi di

atas Laut Merah.

Grafik II.1. Foreign Direct Investment (FDI) ke Mesir dari tahun 1980-2015

55

“Saudi pledges $8 billion to Egypt“, Middle East Eye, 16 Desember 2015, tersedia di

http://www.middleeasteye.net/news/saudi-pledges-8-billion-dollars-egypt-1349705491, (diakses

pada 27 november 2017) 56

. “Egypt, Saudi Arabia sign 60 billion Saudi riyal investment fund pact“, Reuters, 10

April 2016 tersedia di https://www.reuters.com/article/us-egypt-saudi/egypt-saudi-arabia-sign-60-

billion-saudi-riyal-investment-fund-pact-idUSKCN0X60VQ (diakses pada 25 november 2017)

Page 44: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

31

Grafik di atas menunjukkan fluktuasi Investasi Arab Saudi di Mesir dari

tahun 1980-2015. FDI mencatat, investasi Arab Saudi di Mesir mencapai level

tertinggi ketika memasuki tahun 2003-2008 dengan jumlah hingga mencapai 11

miliar dollar. Namun, revolusi dan ketidakstabilan politik yang terjadi di Mesir

pada tahun 2011-2013 mengakibatkan Investasi kembali menurun. Sampai pada

tahun 2015 Investasi di Mesir kembali meningkat, FDI memperkirakan jumlah

investasi mencapai angka 8-10 miliar dollar.

C. Bantuan Energi Arab Saudi ke Mesir

Hubungan Arab Saudi dan Mesir tidak hanya dalam bentuk bantuan,

pinjaman serta investasi kerjasama juga mencakup dalam bidang energi. Dalam

hal ini Mesir yang sering mengalami krisis energi, seperti yang terjadi pada krisis

energi yang melanda Mesir pada tahun 2011 dimana terus meningkatnya

konsumsi minyak bumi dan diiringi stagnasi (pertumbuhan ekonomi yang lemah)

pada tahun 2000-2011 jumlah kebutuha gas alam dengan rata-rata mencapai 46%

dan minyak, 41%. Selain meningkatnya konsumsi produksi minyak Mesir,

kekacauan perpolitikan dalam negeri Mesir juga menjadi salah satu pemicu

terjadinya krisis.57

Pada tahun 2013 setelah revolusi Mesir dan bergantinya pemerinthanan

Mesir yang dipimpin oleh Abdel Fattah Elsisi, terjadi beberapa perubahan

57

“Egypt Crisis in the energy sector”, Bnpparibas The Economic Reaserch Portal, 2013,

tersedia di

http://economicresearch.bnpparibas.com/Views/DisplayPublication.aspx?type=document&IdPdf=

23025 (diakses pada 12 Desember 2017)

Page 45: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

32

kebijakan guna untuk terpenuhinya kebutuhan energi Mesir. Pemerinthan Mesir

dibawah El Sisi, pada tahun 2014 berusaha memangkas anggaran pengeluaran

untuk subsidi energi mencapai 70%.58

Untuk mengatasi krisis energi, pemerintah Mesir dibawah El Sisi sangat

bergantung pada impor minyak dari Arab Saudi. Dapat dilihat bantuan energi

yang diberikan negara anggota GCC (The Gulf Cooperation Council Countries)

sejak tahun 2013 Arab Saudi menduduki posisi pertama, dimana Arab Saudi

menyediakan persediaan energi untuk Mesir sebesar 2 miliar dollar, dan kemudian

pada tahun 2014 semakin meningkatnya nilai investasi Arab Saudi ke Mesir

artinya, jumlah penyediaan energi Arab Saudi untuk Mesir juga semakin

meingkat.59

Tabel II.1. GCC (The Gulf Cooperation Council Countries) bantuan ke Mesir

Sumber:http://www.agsiw.org/wpcontent/uploads/2016/12/Hussein_AbdelMonem

_GCCEgypt_ONLINE. The Arab Gulf State Institute In Wasington. 2016.

58

“The Power Generation Crisis in Egypt”, Middle East Institute, 3 Sepetember 2014,

tersedia di http://www.mei.edu/content/at/power-generation-crisis-egypt (diakses pada 12

Desember 2017) 59

Abdel Monem Said Aly and Hussein Ibish. “The AGSIW Gulf Rising Series Egypt-

GCC Partnership: Bedrock of Regional Security Despite Fissures”, The Arab Gulf State Institute

In Wasington, vol 11. (2016)

Page 46: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

33

Kertergantungan pasokan energi Mesir tersebut dapat digambarkan pada

grafik dibawah ini.

Grafik II. 2. Total pengiriman minyak dan konsumsi minyak Mesir 2010-

2015

Sumber : www.iea.org/oilmarketreport, IEA, 2016

Ketergantungan pasokan energy Mesir pada Arab Saudi semakin terlihat

ketika kunjungan Raja Salman raja Arab Saudi pada April 2016. Melalui

Aramco60

Arab Saudi sepakat untuk memenuhi permintaan minyak Mesir dengan

kesepakatan 700.000 ton produk minyak setiap bulannya selama 5 tahun ke Mesir.

Kesepakatan tersebut meliputi; 400.000 ton gas oil, 200.000 ton benzena, dan

100.000 bahan bakar berkualitas rendah.61

Dengan demikian, hal ini sering

dijadikan alat bagi Arab Saudi untuk mengontrol kebijakan luar negeri Mesir.

60

Saudi Aramco , nama resminya adalah Saudi Arabian Oil Co. adalah perusahaan

minyak nasional Arab Saudi yang berkantor pusat di Dhahran, Arab Saudi. Aramco juga

merupakan perusahaan minyak terbesar di dunia. 61

“Saudi Arabia Comes to the Rescue of the Egyptian Economy“ 2016.

Geopoliticalmonitor, 25 April 2016, tersedia di https://www.geopoliticalmonitor.com/saudi-

arabia-comes-to-the-rescue-of-the-egyptian-economy/ (diakses pada 25 November 2017)

Page 47: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

34

Namun, selang enam bulan proses kesepakatan antara Arab Saudi dan

Mesir terkait pengiriman minyak ke Mesir, secara tiba-tiba Arab Saudi

menghentikan pengiriman minyak yang telah disepakati. Penghentian pengiriman

pasokan minyak ini, diumumkan oleh Arab Saudi pada awal oktober 2016 melalui

perwakilan Aramco untuk menghentikan pengiriman pasokan minyak untuk Mesir

dengan batas waktu yang tidak ditentukan.62

62

“Do oil shipments to Egypt mark new chapter for Egypt, Saudi relations?”, Al-Monitor,

16 Maret 2017, tersedia di http://www.al-monitor.com/pulse/originals/2017/03/egypt-saudi-arabia-

resume-oil-shimpments.html, (diakses pada 29 September 2017)

Page 48: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

35

BAB III

PENGHENTIAN PENGIRIMAN PASOKAN MINYAK ARAB SAUDI KE

MESIR TAHUN 2016

Penghentian pengiriman pasokan minyak Arab Saudi ke Mesir ini,

dikarenakan tensi politik yang sebelumnya terjadi antara Arab Saudi dan Mesir.

Dalam hal ini, perbedaan pandangan antara Arab Saudi dan Mesir mempengaruhi

hubungan antar keduanya. Tidak hanya itu, tensi politik yang terjadi antara kedua

negara aliansi ini, juga dipengaruhi oleh pihak lain dalam hal ini Rusia.

Posisi Mesir yang berada di pihak pemerintah Suriah bersama Russia pada

resolusi konflik Suriah di Dewan Keamanan PBB ini lah yang menjadi pemicu

retaknya hubungan Arab Saudi dan Mesir. Keputusan Mesir dalam resolusi Suriah

menuai berbagai kecaman terutama dari Arab Saudi. Arab Saudi tidak hanya

mengecam keputusan Mesir tersebut, Saudi juga mengambil tindakan tegas

dengan menghentikan pasokan minyak untuk Mesir yang sebelumnya telah

disepakati.

Meskipun Arab Saudi adalah pendukung kuat rezim El-Sisi di bidang

politik dan ekonomi. Hal tersebut tidak menjadikan kedua negara yang beraliansi

ini, selalu sejalan dalam pengambilan kebijakan. Khususnya dalam melihat

memandang konflik di Suriah. Sebagai negara yang memiliki pengaruh besar di

Timur Tengah, Arab Saudi dan Mesir memiliki cara masing-masing dalam

menyelesaikan konflik di Suriah.

Page 49: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

36

Perbedaan pandangan antara Arab Saudi dan Mesir dalam menyelsaikan

konflik di Suriah, akan mengawali penjelasan pada bab ini yang sekiranya akan

memudahkan dalam memahami faktor yang mempengaruhi Arab Saudi dalam

menghentikan dan kemudian mengirimkan kembali pasokan minyaknya pada

Mesir.

A. Arab Saudi dan Mesir Dalam Memandang Konflik di Suriah

Pada tahun 2011 Suriah mengalami dampak dari Arab Spring yang

berujung pada konflik internal antara rezim Bashar al-Assad dengan pemberontak

Sunni. Rezim Assad yang represif menciptakan perlawanan rakyatnya yang

kemudian membentuk kelompok-kelompok pemberontak yang mayoritas adalah

muslim Sunni yang secara ideologis berlawanan dengan rezim Bashar al-Assad.63

Konflik Suriah tidak terlepas dari campur tangan di balik layar antara Amerika

Serikat dan sekutunya yang mayoritas negara Sunni seperti Arab Saudi, Turki,

Qatar melawan Rusia yang didukung China dan Iran.

Dalam konflik Suriah, Arab Saudi memberikan dukungan kepada pihak

oposisi. Arab Saudi mengecam atas pembunuhan masal yang dilakukan oleh

pemerintahan Suriah. Arab Saudi menyatakan dukungannya kepada kelompok

oposisi dan mendukung penuh atas tindakan yang dilakukan kelompok oposisi

dalam menggulingkan Bashar al-Assad dari kekuasaanya.

63

"Syria: The story of the conflict", BBC, 9 juni 2016, tersedia di

http://www.bbc.com/news/world-middle-east-26116868 (diakses pada 1 desember 2017)

Page 50: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

37

Upaya yang dilakukan Arab Saudi dalam menekan Suriah dilakukan

dengan diplomasi politik di Timur Tengah maupun di dunia internasional. Arab

Saudi juga menekan Suriah dengan cara mempersenjatai kelompok oposisi,

memberi bantuan dana dan juga bantuan kemanusiaan kepada pengungsi Suriah.64

Selain itu, Raja Arab Saudi Salman membentuk sebuah kampanye bantuan

kemanusiaan untuk Suriah dan mengumpulkan sebanyak 100 juta riyal atau

setara dengan 27 juta dollar. Tidak hanya itu Raja Salman, Putera Mahkota Saudi

Mohammed Bin Nayed dan putera mahkota Mohammed bin Salman juga ikut

memberikan bantuan kemanusiaan untuk Suriah melalui dana pribadi mereka

sendiri.65

Berbeda dengan Arab Saudi, sejak awal posisi Mesir yang mendukung

Rusia terlihat jelas dalam KTT Liga Arab yang diadakan pada 29 Maret 2015 di

Sharm El-Sheikh, Mesir. Pada KTT tersebut, El-Sisi mengejutkan banyak pihak

karena ia menerima surat dari Presiden Rusia Vladimir Putin, yang menuliskan

kecaman atas pihak-pihak ekstrimis termasuk ISIS yang semakin memperparah

keadaan di Suriah. Dalam suratnya Putin juga menuliskan dukungannya terhadap

negara-negara Arab dalam menyelesaikan konflik di Suriah tanpa campur tangan

eksternal. 66

64

“Saudi Akan Terus Beri Dukungan militer pada Oposisi Suriah” International

Sindonews, 12 Mei 2016, tersedia di https://international.sindonews.com/read/1107835/43/saudi-

akan-terus-beri-dukungan-militer-pada-oposisi-suriah-1462993337 (diakses pada 1 desember

2017) 65

“King Salman campaign for Syria aid begins” , Al Arabiya, 26 Desember 2016, dapat

diliat di https://english.alarabiya.net/en/News/gulf/2016/12/26/Saudi-Arabia-s-King-Salman-

orders-36-mln-for-Syrian-humanitarian-aid.html (diakses pada 23 Oktober 2017) 66

“Saudi Arabia accuses Putin of hypocrisy over letter urging peace when russia „part of

problem” The Independent, 30 Maret 2015, tersedia di

http://www.independent.co.uk/news/world/middle-east/saudi-arabia-accuses-putin-of-hypocrisy-

Page 51: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

38

Menanggapi hal tersebut Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Saudi

Al Faisal, menyampaikan teguran yang cukup keras pada Presiden Putin. Arab

Saudi menganggap surat yang dikirimkan Putin merupakan sebuah kemunafikan,

dimana pernyataan kecemasannya terhadap konflik di Suriah, seolah-olah

menempatkan Rusia tidak ada hubungannya dengan konflik yang terjadi di

Suriah. Sedangkan, dukungan Rusia untuk rezim Presiden Assad membuat konflik

di Suriah semakin rumit.67

B. Posisi Arab Saudi dan Mesir dalam Resolusi Suriah di Dewan Keamanan

PBB

Polemik yang memuncak mengharuskan Perserikatan Bangsa-Bangsa

(PBB) turun tangan untuk menyelesaikan konflik di Suriah. Melalui forum Dewan

Keamanan (DK) PBB, sejumlah negara anggota melakukan pertemuan untuk

membahas masalah yang terjadi di Suriah. Tindakan Dewan Keamanan dalam

menyelesaikan konflik di Suriah selalu mengalami konflik internal, terutama pada

anggota tetapnya.

Posisi Mesir yang berpihak pada Rusia semakin terlihat jelas pada

pembahasan resolusi untuk Suriah pasca serangan udara yang dilakukan oleh

pesawat militer milik Rusia. Dengan demikian, Pada 8 Oktober 2016 Dewan

over-letter-urging-peace-when-russia-part-of-problem-10143131.html (diakses pada 5 Desember

2017) 67

Lizzie Dearden, “Saudi Arabia accuses Putin of hypocrisy over letter urging peace

when Russia „part of problem,‟” The Independent,

http://www.independent.co.uk/news/world/middle-east/saudi-arabia-accuses-putin-ofhypocrisy-

over-letter-urging-peace-when-russia-part-of-problem-10143131.html.

Page 52: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

39

Keamanan PBB membahas dua resolusi untuk Suriah. Resolusi Pertama, digagas

oleh Prancis dan Spanyol menuntut agar semua pihak yang menunggangi konflik

segera menghentikan pemboman udara, dan penerbangan militer di kota Aleppo.

Selanjutnya Resolusi ini mengusulkan opsi untuk pemantauan gencatan senjata

yang diawasi oleh Dewan Keamanan PBB, dan mengancam untuk mengambil

tindakan lebih lanjut jika terjadi ketidakpatuhan oleh pihak manapun dalam

konflik domestik Suriah.68

Resolusi Kedua, digagas oleh Rusia yang menuntut agar permintaan

penghentian perlawanan pada pihak pemerintah di Suriah. Dokumen resolusi, ini

juga menekankan semua pihak untuk mencegah bantuan finansial dan material

dari pihak yang berhubungan dengan kelompok-kelompok teroris seperti Al-

Qaeda, ISIS, dan Jabhat al-Nusra.69

Namun, kedua resolusi di atas gagal diadopsi oleh Dewan Keamanan PBB.

Dimana, dokumen resolusi pertama yang diajukan Prancis dan spanyol gagal

diadopsi karena, dalam proses pemungutan suara Rusia mengeluarkan hak veto

untuk menolak resolusi tersebut. Selain itu, Dokumen Resolusi Prancis dan

Spanyol menghasilkan sebelas dukungan dari negara anggota termasuk Mesir,

serta dua negara memilih abstain seperti China dan Angola70

Sementara itu,

68

“France in fresh diplomatic push to end fighting in Syria's Aleppo”, France24

International News, tersedia di http://www.france24.com/en/20161007-syria-france-diplomacy-

resolution-russia-aleppo-ayrault-fighting-assad (diakses pada 2 oktober 2017) 69

“Russia slams UN Security Council resolution on Syria”, DW News, tersedia di

http://www.dw.com/en/russia-slams-un-security-council-resolution-on-syria/a-35950417 (diakses

pada 1 oktober 2017) 70

UN Security Council, “Security Council Fails to Adopt Draft Resolution to End

Attacks on Aleppo as Two Permanent Members Cast Veto”

https://www.un.org/press/en/2016/sc12609.doc.htm (diakses pada 2 oktober 2017)

Page 53: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

40

dokumen resolusi kedua yang diajukan Rusia, juga gagal untuk diadopsi oleh

Dewan Keamanan dikarenakan hanya Mesir, China dan Venezuela yang memilih

bergabung untuk mendukung resolusi Rusia.71

Hal yang menarik dalam pembahasan dua resolusi yang digagas Prancis

dan Spanyol serta resolusi saingan dari Rusia, adalah posisi Mesir yang memilih

untuk menyetujui kedua resolusi tersebut. Keputusan Mesir mendukung kedua

resolusi tersebut menempatkan Mesir dalam posisi ambigu, disatu sisi Mesir

memilih untuk satu suara dengan Prancis dan Spanyol yang menginisiasikan

perdamaian untuk rakyat Suriah, di sisi lain Mesir memilih untuk satu Suara

dengan Rusia sebagai pendukung utama pemerintahan Suriah utntuk menyerang

masyarakat Suriah. Hal ini menimbukan berbagai kecaman pada Mesir terutama

dari Arab Saudi dan Qatar.

Setelah pembahasan Resolusi Suriah, Arab Saudi menyampaikan

kekecewaanya pada Mesir yang diwakilkan oleh Duta Besar Arab Saudi untuk

PBB, Abdullah al-Muallami yang mengatakan bahwa keputusan Mesir

mendukung resolusi Rusia sangat menyakitkan bagi Arab Saudi dan masyarakat

Suriah.72

Lebih lanjutnya Abdullah al-Muallami menambahkan negara seperti

71

“ Egypt votes for rival UNSC resolutions on Syria from Russia and France”,

MadaMars,16 Januari 2017, tersedia di https://www.madamasr.com/en/2016/10/09/news/u/egypt-

votes-for-rival-unsc-resolutions-on-syria-from-russia-and-france/amp/ (diakses pada 21 september

2017) 72

“Saudi anger as Egypt votes with Russia in UN vote”, Middle Eats Eyed,12 Oktober

2016, tersedia di http://www.middleeasteye.net/news/saudi-anger-egypt-votes-russia-un-vote-

1258726322 (diakses pada 21 september 2017)

Page 54: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

41

Senegalese dan Malaysia lebih setuju pada keputusan Arab Saudi daripada Mesir

yang notabenenya merupakan anggota Liga Arab.73

Menanggapi hal tersebut, juru bicara pemerintahan Mesir Ahmed Abu

Zaid, mengatakan bahwa tuduhan Arab Saudi terhadap Mesir menyimpang. Lebih

lanjutnya Ahmed Abu Zaid menekankan bahwa Mesir, memilih menyetujui

dokumen resolusi Rusia bukan karena Mesir berkenan untuk menjadi pendukung

Rusia. Tetapi, keputusan Mesir tersebut lebih pada Mesir tidak akan pernah dapat

tahan terhadap rancangan resolusi yang meminta gencatan senjata yang diusulkan

resolusi Prancis, dan kemudian Mesir setuju untuk pemberian bantuan

kemanusiaan terhadap masyarakat Suriah, serta memerangi kelompok terorisme

yang ikut menunggangi konflik di Suriah.74

Dengan kata lain, posisi Mesir yang memilih menyetujui dua resolusi

ajuan Perancis dan Rusia, dikarenakan Mesir hanya ingin yang terbaik untuk

penyelsaian konflik di Suriah. Hal ini lah yang memicu kemarahan Arab Saudi

yang berimplikasi pada penghentian pasokan minyak Arab Saudi untuk Mesir.

C. Penghentian Pengiriman Pasokan Minyak Arab Saudi Ke Mesir

Klarifikasi Mesir terhadap resolusi tersebut tidaklah meredakan

kemarahan Arab Saudi. Selang beberapa hari setelah pembahasan resolusi

73

،يصر تصوث نًشروعيٍ يتعارضيٍ في يجهس األيٍ حول حهب.. وانسعوديت تُتقذ انقاهرة"" Huff Post

Arabi News, tersedia di http://www.huffpostarabi.com/2016/10/09/story_n_12412684.html

(diakses pada 21 september 2017) 74

Elwatan News, 10 ,انسوريت انقضيت يٍ يصر يوقف يع يتفق انًتحذة األيى في روسيا يشروع :"انخارجيت"

Oktober 2016. Tersedia di https://www.elwatannews.com/news/details/1482536, (diakses pada 15

Oktober 2017)

Page 55: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

42

tersebut, juru bicara Menteri Perminyakan Arab Saudi Hamda Abd al-Aziz,

mengumumkan bahwa Aramco akan melakukan penghentian pengiriman pasokan

minyak ke Mesir dengan waktu yang tidak ditentukan. Penghentian tersebut

meliputi penghentian pengiriman diesel, dan bensin yang telah ditetapkan setiap

bulannya sebanyak 700.000 ton yang sebelumnya telah disepakati Arab Saudi-

Mesir akan berjalan selama lima tahun.75

Tidak hanya itu, penghentian juga

meliputi penghentian bantuan sebesar 23 miliar dollar untuk Mesir yang telah di

sepakati Arab Saudi melalui Saudi Aramco dan Egyptian General Petroleum

Corporation (EGPC).76

Berbagai media internasional menuliskan kebijakan Arab Saudi

menghentikan pasokan minyak ke Mesir merupakan gambaran keretakan

hubungan antar kedua negara yang menemui puncaknya pada keputusan Mesir

mendukung resolusi Rusia. Disamping itu, Arab Saudi dan Mesir telah mengalami

berbagai ketegangan.

Sebelumnya dalam kasus Yaman yang membuat Arab Saudi marah pada

pemerintah Mesir. Arab Saudi mengharapkan Mesir mengirimkan pasukan darat

ke Yaman guna untuk melancarkan penyerangan dan Mesir sebagai bagian dari

koalisi Arab Saudi. Namun Mesir tidak melakukan hal tersebut. Kemarahan Arab

75

“Are Egyptian-Saudi disputes just a passing crisis or a decisive storm?” Al Monitor, 23

Oktober 2016, tersedia di https://www.al-monitor.com/pulse/originals/2016/10/egypt-saudi-crisis-

un-resolution-syria.html (diakses pada 1 Oktober 2017) 76

“ Egypt: Saudi Arabia halts fuel shipments indefinitely”, Aljazeera,8 November 2016

tersedia di http://www.aljazeera.com/news/2016/11/egypt-saudi-arabia-halts-fuel-shipments-

indefinitely-161107143700518.html (diakses pada 1 Oktober 2017)

Page 56: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

43

Saudi juga terlihat pada pertemuan antara pejabat Mesir dan perwakilan

pemberontak Syiah Yaman yang tentunya mendapatkan dukungan dari Iran.77

Selain itu, pemicu kemarahan Arab Saudi juga dikarenakan hubungan

Mesir dengan Iran dan Rusia. Di bawah pemerintahan El Sisi Mesir berusaha

untuk memelihara saluran komunikasi yang baik dengan Teheran dan menjalin

hubungan baik dengan negara-negara Syiah salah satunya pemerintahan Irak saat

ini.78

Kemudian, kerjasama Militer antara Mesir dan Rusia juga menjadi ancaman

tersendiri bagi Arab Saudi.

Kerjasama militer Mesir dan Rusia dimulai pada tahun 2014, Rusia

menyetujui sebuah kesepakatan bernilai miliaran dollar dengan menyediakan

helikopter serbu dan pesawat fighter MiG29 kepada Mesir. Tidak hanya itu,

Mesir juga memperoleh S-300 (24 sistem antirudal bergerak) dan senjata

pertahanan udara Tor dan Pantsir, komplek peluncur roket anti tank Kornet, serta

helikopter Mi-17 dan Mi-35.79

Hal ini menjadi penting karena semenjak 1970an,

Mesir selalu bergantung pada Amerika Serikat dalam urusan persenjataan.80

77

“Egypt finds other sources after halt in Saudi fuel shipments”, Dailiy Mail, 12

Okbober 2016, tersedia di http://www.dailymail.co.uk/wires/ap/article-3834004/Egypt-finds-

sources-halt-Saudi-fuel-shipments.html (diakses pada 31 Oktober 2017) 78

“Egypt finds other sources after halt in Saudi fuel shipments”, Dailiy Mail, 12

Okbober 2016, tersedia di http://www.dailymail.co.uk/wires/ap/article-3834004/Egypt-finds-

sources-halt-Saudi-fuel-shipments.html (diakses pada 31 Oktober 2017) 79

“Mesir Perkuat Pertahanan Militer dengan S-300 dari Rusia” Russiabeyond, 2 Oktober

2014, tersedia di

https://id.rbth.com/technology/2014/10/02/mesir_perkuat_pertahanan_militer_dengan_s-

300_dari_rusia_25347 (diakses pada 23 September 2017)

80

Richard Connolly and Cecilie Sendstad, “Russia‟s Role as an Arms Exporter: The

Strategic and Economic Importance of Arms Exports for Russia”. The Royal Institute of

International Affairs, Chatham House. ISBN 978 1 78413 200 2. 2017. h 17

Page 57: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

44

Selain itu, penyerahan dua pulau di Laut Merah ke Arab Saudi telah juga

menjadi alasan memanasnya hubungan antar Arab Saudi dan Mesir.81

Dimana

Sebelumnya, Pada tanggal 8 April tahun 2016, Mesir dan Arab Saudi

menyepakati sebuah perjanjian tentang penyerahan dua pulau yang dimiliki oleh

Mesir, yakni Pulau Tiran dan Sanafir. Kesepakatan tentang penyerahan pulau itu

juga bersamaan dengan disepakatinya beberapa perjanjian lain yang dialakukan

ketika pimpinan Saudi, Raja Salman bin Abdul Aziz melakukan kunjungan

kenegaraan.82

Tetapi, kesepakatan itu menimbulkan respon penentangan yang

keras dari sebagian masyarakat Mesir. Hal inilah yang menghambat El Sisi

menyerahkan kedua pulau tersebut yang berimplikasi pada merenggangnya

hubungan Arab Saudi dan Mesir.83

D. Dampak penghentian minyak yang dihadapi Mesir

Pengehentian minyak Arab Saudi, menempatkan Mesir dalam situasi sulit

dimana penghentian pengiriman Aramco menyebabkan kerugian yang cukup

signifikan mempengaruhi ekonomi Mesir. Berdasarkan kesepakatan antara

Aramco dan Mesir pada April 2016, disepakati Mesir akan melakukan

pembayaran senilai 23 miliar dollar selama lima belas tahun dan diberikan

tenggang waktu tiga tahun untuk melunasi pembayaran tersebut. Artinya selama

81

“Egypt finds other sources after halt in Saudi fuel shipments”, Dailiy Mail, 12

Okbober 2016, tersedia di http://www.dailymail.co.uk/wires/ap/article-3834004/Egypt-finds-

sources-halt-Saudi-fuel-shipments.html (diakses pada 31 Oktober 2017) 82

Pierre Emmanuel Duppont dan Brian McGarry, The Egypt-Saudi Arabia Agreement on

Tiran and Sanafir, London Center of International Law Practice, April 2016. 83

“Protests in Egypt against Red Sea islands deal”, Ahram News, 26 April 2016,

http://english.ahram.org.eg/NewsContent/1/64/199636/Egypt/Politics-/Update--Protests-in-Egypt-

against-Red-Sea-islands-.aspx, (diakses pada 30 Oktober 2017)

Page 58: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

45

periode delapan belas tahun, Mesir wajib melunasi total pembayaran senilai 30,8

miliar dollar. Maka, Aramco akan memasok 400.000 diesel, 200.000 ton bensin

dan 100.000 ton bahan bakar minyak, per bulan selama periode lima tahun.84

Untuk melunasi biaya impor minyak Mesir membutuhkan 3,8 miliar dollar per

tahunnya untuk memenuhi 80% kebutuhan impor minyak yang telah disepakati

Aramco dan Mesir.

Penghentian pengiriman minyak Arab Saudi juga menempatkan

perekonomian Mesir pada situasi sulit ditengah kenaikan harga minyak dunia.

Kenaikan harga minyak mentah diakhir tahun 2016, membawa mengharuskan

kementerian perminyakan Mesir untuk meminta dana tambahan sebanyak 10%

karena kenaikan harga minyak yang awalnya 40 dollar per barrel naik hingga 50

dollar per barrel. Dengan kata lain Mesir mengalami defisit karena melampaui

alokasi dana yang telah disiapkan. Hal ini juga di perparah dengan nilai tukar

dollar Amerika yang melonjak.85

Secara lebih jelas, The Arab Weekly mengutip penjelasan krisis yang alami

Mesir melalui juru bicara Kementerian Perminyakan Mesir Hamdy Abdel Aziz

yang menjelaskan bahwa, "Jika kita membeli jumlah minyak yang sama dari pasar

lain sekarang, kita harus membayar hampir 1 miliar dollar, mengingat kenaikan

harga minyak, dibandingkan dengan harga di bulan April 2016" sedangkan jika

berdasarkan kesepakatan Aramco, Mesir akan membayar 700 juta dollar untuk

setiap pengiriman minyak Saudi. Artinya Mesir mengalami penambahan biaya

84

, Erem News, sempetember 2016 tersedia di

https://www.eremnews.com/economy/energy/468789 (diakses pada 31 Oktober 2017) 85

“Rise in international oil prices challenges Egypt's budget”, Egypt Today, 13 November

2017, tersedia di https://www.egypttoday.com/Article/3/32195/Rise-in-international-oil-prices-

challenges-Egypt-s-budget (diakses pada 26 Desember 2017)

Page 59: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

46

pembelian minyak yang menekan cadangan mata uang asing Mesir. Sedangkan,

Mesir sendiri sedang mengalami kemerosotan ekonomi yang cukup tajam. Di sisi

lain, pendapatan pariwisata dan ekspor Mesir mengalami penurunan yang cukup

signifakan. Hal ini juga berdampak pada Matinya industry mesir karena

memerlukan bahan bakar untuk melakukan produksi. Mesir untuk berjuang untuk

mendapatkan impor cadangan makanan dan pinjaman dari International Monetary

Fund (IMF).86

World Bank menunjukkan penurunan pertumbuhan Mesir pada tahun

2016, menempati posisi 4,2% karena kekurangan mata uang asing menahan

manufaktur dan industri pariwisata melambat. Pertumbuhan Mesir akan kembali

melambat pada tahun 2017 menuju laju 4,0% jika impor minyak Mesir tidak

menujukkan posisi yang stabil.87

Artinya dengan, penghentian minyak dari Arab

Saudi, laju perekonomian Mesir akan semakin menurun bebrepa tahun kedepan.

Berikut data pertumbuhan laju ekonomi Timur Tengah:

86

“Tough time for Egypt after Aramco oil cut”, The Arab Weekly, Oktober 2016, tersedia

di http://www.thearabweekly.com/News-&-Analysis/6753/Tough-time-for-Egypt-after-Aramco-

oil-cut (diakses pada 31 Oktober 2017) 87

“Global Economic Prospects 2017: Middle East & North Africa”, World Bank.

http://www.worldbank.org/en/region/mena/publication/gep-mena-weak-investment-in-uncertain-

times (diakses pada 26 Desember 2017)

Page 60: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

47

Gambar. III.2. Pertumbuhan Ekonomi Timur Tengah

Sumber: World Bank. 2017

Menurut para pengamat, penghentian pemasokan minyak Arab Saudi ke

Mesir dipengaruhi oleh faktor politis. Seperti yang dikemukakan Hossam Arafat,

kepala Divisi Produk Minyak pada Cairo Chamber of Commerce mengungkapkan

bahwa penghentian pasokan minyak dikarenakan ketegangan politik antar kedua

negara Arafat menambahkan, bahwa "Tidak ada yang bisa menyangkal

ketegangan beberapa bulan terakhir karena perbedaan posisi politik kedua negara

mengenai konflik di Libya, Yaman dan Suriah." Dimana konfrontasi tersebut

mencapai puncaknya setelah Mesir menyetujui resolusi yang diajukan Rusia. Arab

Saudi mengutus duta besarnya di PBB Abdullah Al-Muallami untuk menegur

Page 61: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

48

Mesir setelah mereka menentang resolusi Prancis yang didukung Saudi di

Suriah.88

E. Upaya yang dilakukan Mesir untuk Mendapatkan pasokan minyak

dari negara lain.

Guna untuk memenuhi kebutuhan minyaknya, Mesir berupaya untuk

membangun komunikasi dengan berbagai negara penghasil minyak untuk

mendapatkan pasokan minyak bumi. Hal ini ditunjukkan dengan pernyataan Tarek

el-Mulla, sebagai Menteri Sumber Daya Minyak dan Mineral Mesir untuk

menerima berbagai tawaran untuk memenuhi kebutuhan minyak Mesir.

Selanjutnya, Mesir mulai melakukan kunjungan ke beberapa negara untuk

membangun komunikasi tawar menawar harga minyak.

Kunjungan pertama Mesir, dimulai pada tanggal 27 Oktober 2016 di

Yordania. Dalam kunjungan ke Yordania, El Mulla mulai membangun diskusi

dengan Ibrahim Saif, Menteri Energi Dan Sumber Daya Yordania yang

membahas tentang berbagai aspek kerja sama di sektor minyak dan gas diantara

kedua negara.89

Berlanjut pada tanggal 29 Oktober 2016, El Mulla menuju Irak

untuk membahas kerja sama Mesir-Irak pada sektor industri minyak dan ekspor.90

Terakhir, Mesir melakukan kunjungan ke Kuwait pada 7 Desember 2016. El

88

“What were the reasons behind Saudi Arabia‟s decision to halt oil shipments to Egypt

in October, asks Sherine Abdel-Razek “, Ahram News, tersedia di

http://weekly.ahram.org.eg/News/17562.aspx (diakses pada 25 Desember 2016) 89

http://www.youm7.com/story/2016/استيراد-يجاالث-في-انتعاوٌ-األردٌ-يع-يبحث-انبترول-وزير-

انغاز90

“How oil is bringing Iraq, Egypt closer” Al-Monitor, Oktober 2016. tersedia di

https://www.al-monitor.com/pulse/originals/2016/10/iraq-egypt-saudi-oil-iran-sisi-abadi.html

(diakses pada 25 Desember 2016)

Page 62: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

49

Mulla membahas kerja sama diladang minyak dan gas dengan Duta Besar Kuwait

untuk Kairo Mohammed Saleh Thuwaikh.91

Disaat yang bersamaan Iran, menawarkan Mesir untuk mebangun kerja

sama dalam sektor minyak. Hal ini berdasarkan kutipan media Iran, Tehran Times

yang menyuarakan kesediaan Iran menggantikan Arab Saudi untuk menyokong

kebutuhan minyak Mesir.92

Kunjungan Mesir ke Iran mulai dilakukan pada

tanggal 7 November 2016, dengan di wakili El Molla, Mesir mencoba untuk

melakukan kesepakatan minyak dengan Iran.93

91

,Elbadad News, 7 Desember 2016 ”,انًصريت بانًعايم نتكريرِ انكويتي انخاو استيراد :انبترول وزير

tersedia di http://www.elbalad.news/2522995 (diakses pada 25 Desember 2016) 92

“Iranian crude to replace Saudi oil in Egypt” Tehran Times, Oktober 2016, tersedia di

http://www.tehrantimes.com/news/407294/Iranian-crude-to-replace-Saudi-oil-in-Egypt (diakses

pada 25 Desember 2016) 93

“ Egypt's oil minister makes rare trip to Iran for oil talks after Saudi suspension”

Reuters, 7 November 2016, tersedia di https://www.reuters.com/article/us-egypt-iran-oil/egypts-

oil-minister-makes-rare-trip-to-iran-for-oil-talks-after-saudi-suspension-idUSKBN131125 (diakses

pada 24 September 2017)

Page 63: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

50

BAB IV

FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG PERUBAHAN KEBIJAKAN

LUAR NEGERI ARAB SAUDI TERHADAP MESIR TERKAIT

PENGIRIMAN MINYAK 2017.

Pada bab sebelumnya telah dijelaskan penghentian pengiriman minyak

Arab Saudi ke Mesir karena keberpihakan Mesir terhadap Resolusi Rusia untuk

Suriah di Dewan Keamanan PBB. Namun, penghentian minyak yang dilakukan

Arab Saudi ke Mesir hanya berlangsung enam bulan, Arab Saudi kembali

memasok pengiriman Minyak dan bantuan ke Mesir. Dengan demikian, bab ini

akan menjelaskan secara terperinci apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi

kembalinya Arab Saudi mengirimkan pasokan minyak ke Mesir.

A. Perubahan Kebijakan Luar Negeri Arab Saudi Mengirimkan Kembali

Pasokan minyak ke Mesir pada tahun 2017

Setelah mengalami penghentian minyak oleh Arab Saudi, Mesir tentunya

membutuhkan sokongan minyak dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan

minyaknya. Situasi inilah yang membawa Mesir untuk membuka peluang

kerjasama dan menerima berbagai tawaran bekerjasama dengan negara-negara

seperti Yordania, Irak, Kuwait dan Iran.

Melihat peluang kerjasama yang dibangun Mesir dengan negara-negara

yang menjadi musuh Arab Saudi, mengharuskan penghentian pengiriman minyak

Arab Saudi ke Mesir hanya berlangsung enam bulan saja. Karena, pada awal April

Page 64: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

51

2017 Arab Saudi kembali mengirimkan minyak ke Mesir dan kembali menyetujui

untuk menyediakan 700.000 ton produk minyak sulingan per bulannya untuk

lima tahun kedepan.94

B. Faktor – Faktor yang medorong Arab Saudi mengirimkan Kembali

Pasokan Minyak ke Mesir 2017

Di balik perubahan kebijakan Arab Saudi mengirimkan kembali pasokan

minyak ke Mesir pada April 2017 dapat dilihat sebagai bentuk kekhawatiran Arab

Saudi terhadap Iran dan negara-negara musuh Arab Saudi, yang mulai melakukan

pendekatan ke Mesir pasca penghentian pengiriman minyak. Seperti yang telah

dijelaskan sebelumnya pada bab tiga, negara-negara seperti Irak dan Iran

merupakan musuh Arab Saudi di kawasan Timur Tengah, menawarkan kerjasama

minyak pada Mesir.

Maka dari itu, bab ini akan menjawab pertanyaan penelitian mengenai

mengapa Arab Saudi memutuskan untuk mengirimkan kembali pasokan minyak

ke Mesir pada tahun 2017 dengan menggunakan teori Realisme Neoklasikal.

Systemic incentive (faktor eksternal) dan intervening variable (faktor internal)

yang menjadi salah satu poin dalam teori neo classical realism menjadi fokus

bahasan pada bab ini. Selain itu, Relative Material Power dari Arab Saudi

membantu bagaimana intervening variable atau pengambil kebijakan dalam

menerjemahkan systemic incentive sehingga pada akhirnya dapat diketahui alasan

94

“ Egypt's oil minister makes rare trip to Iran for oil talks after Saudi suspension”

Reuters, 7 November 2016, tersedia di https://www.reuters.com/article/us-egypt-iran-oil/egypts-

oil-minister-makes-rare-trip-to-iran-for-oil-talks-after-saudi-suspension-idUSKBN131125 (diakses

pada 24 September 2017)

Page 65: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

52

ataupun faktor apa saja yang mempengaruhi Arab Saudi mengirim kembali

minyak ke Mesir.

B.1 Systemic Incentive (Faktor Eksternal)

Gideon Rose menjelaskan, Realisme Neoklasik melihat bahwa negara

cenderung merespon ketidakpastian anarki internasional dengan berusaha seeking

to control and shape lingkungan eksternal mereka. Negara merespon lingkungan

eksternal mereka melalui bagaimana systemic incentive diterjemahkan oleh

intervening variable atau pengambil kebijakan yang terlibat seperti presiden dan

para elit. Alur pemikiran dalam pembentukan kebijakan luar negeri Realisme

Neoklasik bermula dari adanya insentif/dorongan di level sistem yang kemudian

dipertimbangkan oleh unit level domestik (intervening variable).95

Dalam kasus ini, Arab Saudi mengubah kebijakan luar negerinya karena

ada fenomena yang berubah di level sistem. Perubahan di level sistem tersebut

dijabarkan dalam wawancara dengan Nostalgiawan Wahyudi, seorang Pengamat

Politik Timur di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan bahwa

Systemic incentive atau dorongan dari lingkungan eksternal (yang mempengaruhi

perubahan kebijakan Arab Saudi), dikarenakan beberapa faktor yankni pertama

pengaruh Iran terhadap Mesir, Kedua yaitu posisi Arab Saudi yang terdesak di

Timur Tengah, dan yang ketiga adalah desakan Amerika Serikat;

Pertama, Iran menjadi faktor utama dibalik kembalinya Arab Saudi

mengirim pasokan minyak ke Mesir. Hal ini menjadi kekhawatiran tersendiri bagi

95

Gideon Rose, Neo Classical Realism and Theories of Foreign Policy, 157

Page 66: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

53

Arab Saudi dimulai ketika Tarek el-Mulla, Menteri Sumber Daya Minyak dan

Mineral Mesir mulai melakukan kunjungan ke Iran guna membahas kesepakatan

kerjasama minyak. Iran juga menjanjikan Mesir untuk memenuhi kebutuhan

produk minyak bumi dan gas alam Mesir yang mencapai 87,7 juta ton, 42,3 juta

ton produk minyak bumi dan 45,4 juta ton gas alam.96

Dengan kata lain Iran siap

menggantikan posisi Arab Saudi yang menjadi pemasok utama perminyakan

Mesir.

Sebelum tahun 2012, Iran berusaha untuk membangun kedekatan dengan

Mesir. Iran melakukan beberapa upaya untuk membuat kesepakatan dengan

Mesir, salah satunya dengan Iran menawarkan untuk mentransfer pengalamannya

di berbagai bidang teknologi dan ilmiah pada Mesir, termasuk menawarkan untuk

memasukkan rudal jarak jauh ke Mesir. Namun, Mesir mengabaikan tawaran

tersebut, mengingat Mesir merupakan sekutu Arab Saudi.97

Perubahan arah politik Mesir di bawah kepemimpinan El Sisi, juga

menjadi kekhawatiran bagi Arab Saudi meskipun telah banyak memberikan

bantuan politik dan ekonomi. Dengan kata lain, Arab Saudi sulit untuk

mengontrol Mesir untuk selalu berpihak di sisi Arab Saudi. Hal ini ditunjukan

dengan pernyataan Abdel Fatah El Sisi yang disampaikan sehari setelah kecaman

96

“Egypt's oil minister makes rare trip to Iran for oil talks after Saudi suspension”,

Reuters, 7 November 2016, tersedia di https://www.reuters.com/article/us-egypt-iran-oil/egypts-

oil-minister-makes-rare-trip-to-iran-for-oil-talks-after-saudi-suspension-idUSKBN131125 (diakses

pada 10 Desember 2017) 97

Coptstoday, 16 April 2012, Tersedia ,”انًذى بعيذة َوويت صواريخ دخول يصر عهي تعرض ايراٌ“

di https://www.coptstoday.com/World-News/Detail.php?Id=10135 (diakses pada 1 Desember

2016)

Page 67: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

54

Arab Saudi terkait keputusan Mesir terhadap Resolusi Rusia dalam konflik

Suriah.98

Dikutip oleh media Timur Tengah Al Monitor El Sisi mengatakan :

“Egypt has adopted an independent policy seeking to secure Arab

national security through adopting a national vision. Our position

toward the Syrian crisis is fixed and will not change. It relies upon

finding a political solution to the present crisis, maintaining the

unity of Syrian territories and respecting the will of the Syrian

people. Furthermore, armed groups must be disarmed and Syria

must be rebuilt.”

Kemudia El Sisi menambahkan,

“Egypt bows to no one but God alone”

Arah politik luar negeri Mesir di bawah kepemimpinan El Sisi yang

cenderung pragmatis, tentunya ini membahayakan strategi Arab Saudi di Timur

Tengah. Hal ini dapat dilihat jika membandingkan posisi Mesir di Timur Tengah

yang lebih moderat dibandingkan Arab Saudi. Kemudian dalam melihat Syiah,

jika Arab Saudi menganggap hal tersebut sebagai ancaman sedangkan, Mesir

dalam memandang Syiah bukan merupakan ancaman. Hal inilah yang membawa

hubungan Mesir dengan negara-negara Syiah semakin mencair. Mesir di bawah El

Sisi, berusaha membangun hubungan yang akomodatif pada Kristen, Syiah,

maupun kelompok-kelompok agama lainnya.

Sikap pragmatis Mesir inilah yang memudahkan Iran untuk membangun

kedekatan dengan Mesir khususnya dalam kerjasama minyak. Setidaknya ada dua

alasan mengapa Mesir mau melakukan kerjasama dengan Iran. Pertama, Mesir

98

Are Egyptian-Saudi disputes just a passing crisis or a decisive storm?, Al Monitor, 23

Oktober 2016 https://www.al-monitor.com/pulse/originals/2016/10/egypt-saudi-crisis-un-

resolution-syria.html (diakses pada 1 Desember 2017)

Page 68: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

55

memang memandang Arab Saudi sebagai sekutunya tetapi, Arab Saudi dapat

digantikan dengan Iran jika sewaktu-waktu terjadi perselisihan antara Mesir dan

Arab Saudi. Kedua, Mesir akan lebih mempertimbangkan posisi Iran dalam

pilihan kebijakan luar negerinya.99

Selain itu, pengamat politik modern Arab, dan juga anggota di Dewan

Atlantik dan Royal United Services Institute London, HA Hellyer mengatakan

bahwa Mesir memiliki kebijakan yang independen terutama dalam memandang

konflik di Suriah. Hal ini juga menujukkan posisi Mesir yang oportunis.

“Egypt has its own perspective on Syria which happens to

converge with the Iranian one. Cairo wants a viable Syrian state

and is worried about Islamist groups. With regard to extremists,

that is a valid concern. On the other hand, Egypt has often flirted

with the Russians, seemingly to show the west that Egypt has

options.”

Arab Saudi melihat kerjasama Mesir dan Iran terkait erat dengan

kepentingan politik. Dengan kata lain, pasokan minyak Iran akan mengakibatkan

„tagihan‟ politik yang sangat tinggi, dan hal ini dipastikan akan merusak

hubungan Mesir dengan negara-negara di wilayah Timur Tengah. Selain itu hal

ini dapat mengakhiri bantuan keuangan dari negara-negara di Timur Tengah yang

selama ini diperoleh Mesir.100

Artinya, dengan menjadi pemasok minyak Mesir,

99

“Sisi‟s Risky Gamble: How the Resetting of Egyptian Foreign Policy Will Change the

Middle East Power Structure?”,Middle East Observer, 14 November 2016, tersedia di

https://www.middleeastobserver.org/2016/11/14/article-on-the-iranian-factor-in-egyptian-saudi-

arabian-relations/ (diakses pada 1 Desember 2017) 100

“Will Egypt accept Iran‟s offer to supply oil?”, Al Monitor, 19 Desember 2016,

tersedia di https://www.al-monitor.com/pulse/originals/2016/12/egypt-looks-for-alternatives-

saudi-petroleum-products-import.html (diakses pada 27 November 2017)

Page 69: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

56

Iran akan sangat mudah mengontrol Mesir untuk tunduk pada kebijakan yang

dibuat Iran.

Maka, menurut pengamat politik, Ammar Ali Hassan, jika Mesir

menerima tawaran Iran untuk memenuhi kebutuhan minyaknya, akan semakin

memperburuk hubungan antara Mesir dan Arab Saudi.101

“The current Saudi administration will not be understanding of the

move, and for sure ties with Saudi Arabia and the Gulf countries

will worsen in case Egypt accepts that offer.”

Hal inilah yang membawa Arab Saudi mengundang Mesir pada

Konferensi Internasional Sumber Daya Mineral yang ke-14. Undangan tesebut

bertujuan untuk normalisasi hubungan antar kedua negara setelah ketegangan

yang terjadi setelah Mesir mendukung resolusi Rusia untuk Suriah di Dewan

Keamanan PBB, dan juga untuk membahas pengiriman kembali pasokan minyak

ke Mesir.102

Kedua, posisi Arab Saudi yang terdesak di kawasan Timur Tengah. Hal ini

dikarenakan Arab Saudi pada dekade ini mengalami banyak ketegangan politik

dengan negara-negara di Timur Tengah seperti Qatar, Oman, Kuwait, dan yang

terakhir masalah perbedaan pandangan Mesir pada konflik Suriah. Artinya, pada

titik tertentu Arab Saudi akan semakin terkucilkan di kawasan dan posisi Arab

Saudi akan semakin terancam sebagai leader di timur tengah. Maka, Arab Saudi

memandang ada faktor yang dapat dinegosiasikan dengan Mesir guna mendukung

101

“Will Egypt accept Iran‟s offer to supply oil?”, Al Monitor, 19 Desember 2016,

tersedia di https://www.al-monitor.com/pulse/originals/2016/12/egypt-looks-for-alternatives-

saudi-petroleum-products-import.html (diakses pada 27 November 2017) 102

“Saudi Arabia Invites Egypt To Discuss Suspended Oil Shipments”, Oil Price, 22

Novemver 2016, tersedia di https://oilprice.com/Latest-Energy-News/World-News/Saudi-Arabia-

Invites-Egypt-To-Discuss-Suspended-Oil-Shipments.html (diakses pada 27 November 2017)

Page 70: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

57

eksistensi Arab Saudi di Timur Tengah. Inilah yang menjadi alasan Arab Saudi

mengirim kembali pasokan minyak ke Mesir.103

Arab Saudi melihat Mesir sebagai aktor yang penting untuk mendukung

stabilitas ekonomi dan militernya di kawasan. Maka, jika Mesir bergabung dengan

musuh Arab Saudi (Rusia-Iran), akan semakin melemahkan posisi Arab Saudi.

Mengingat penanganan konflik di Suriah dan Yaman belum berhasil, pengaruh

Turki di wilayah Timur Tengah juga bertentangan dengan Arab Saudi, dan

ancaman terbesar Arab Saudi yakni Rusia yang cenderung membuka diri terhadap

pemain utama Arab seperti Mesir, Irak dan UEA.104

Ketiga, AS juga merupakan salah satu faktor Arab Saudi mengirim

kembali pasokan minyak ke Mesir. Dalam hal ini Donald Trump sebagai Presiden

Amerika Serikat, memandang Arab Saudi dan Mesir sebagai sekutu begitu

penting bagi AS untuk mendukung starategi anti ISIS nya.105

Hal ini dibenarkan

oleh mantan diplomat Arab Saudi, Abdullah Alshamiri yang mengatakan bahwa

“Because of the trump factor and the new Saudi Strategy to

counter Iran, we are back into a forgive and forget policy”

Setelah melihat adanya systemic incentive serta insentif yang akan

membahayakan posisi Arab Saudi di Timur Tengah, maka menurut Neoklasikal

Realis, pengambil kebijakan atau intervening variable mengambil tindakan sesuai

103

“Wawancara dengan Nostalgiawan Wahyudi” , Pada 14 Desember 2017 104

“A New Start For Egypt And Saudi Arabia‟s Weathered Relationship”, Oilprice, 22

Maret 2017, tersedia di https://oilprice.com/Geopolitics/International/A-New-Start-For-Egypt-

And-Saudi-Arabias-Weathered-Relationship.html (diakses pada 22 November 2017) 105

“Saudi Arabia to restart Egypt oil shipments”, Financial Times, 16 Maret 2017,

tersedia di https://www.ft.com/content/9896514e-0a57-11e7-97d1-5e720a26771b (diakses pada 27

Agustus 2017)

Page 71: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

58

dengan relative material power atau kapabilitas yang dimilikinya. Maka,

pembahasan selanjutnya akan fokus kepada relative material power Arab Saudi,

B.2 Intervening Variable (Faktor Domestik)

Inervening Variable atau pengambil kebijakan adalah faktor internal yang

diasumsikan neoclassical realism sebagai faktor penting dalam pembentukan

kebijakan luar negeri (dependent variable).106

Systemic incentive akan

diterjemahkan oleh intervening variable melalui kapabilitas atau relative material

power yang dimiliki negara. Dalam pembahasan ini, intervening variable yang

berperan adalah Raja Salman sebagai raja Arab Saudi dan keluarga kerajaan Arab

Saudi.

a. Relative Material Power Arab Saudi

Relative material power menurut Neo-Classical Realism adalah

kapabilitas yang dimiliki oleh suatu negara. Kapabilitas ini berupa militer,

ekonomi, sosial, sumber daya alam dan manusia. Namun yang akan menjadi fokus

dalam bahasan ini adalah kapabilitas secara militer dan ekonomi saja. Bagi neo-

classical realist, mempelajari efek dari relative power dalam pengambilan

kebijakan internasional merupakan subjek inti dalam menganalisis setiap

kebijakan luar negeri karena menjadi tolok ukur kekuatan suatu negara. Ketika

relative material power meningkat maka negara akan memberi pengaruh lebih ke

106

Gideon Rose, “Neoclassical Realism and Theories of Foreign Policy”, Hal. 147

Page 72: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

59

luar negeri (seek more influence abroad) atau lingkungan eksternalnya, begitupun

sebaliknya.

Dalam hal ini, Arab Saudi mengalami penurunan relative material power.

Hal ini merujuk pada penurunan PDB pada tahun 2016 yaitu sebesar 9,5% dimana

pada tahun 2014-2015 stabil pada angaka 10,1%. Dengan konsolidasi fiskal yang

terus berlanjut, di tengah melemahnya sentimen investor dan konsumen, konsumsi

pemerintah dan swasta diperkirakan akan melambat pada 2016.107

Berikut grafik

PDB per kapita Arab Saudi per tahunnya. Berikut grafik PDB per kapita sampai

pada tahun 2016

Gambar IV. 1 PDB Arab Saudi dari berbagi sektor 2010-2016

Sumber: World Bank 2016

http://pubdocs.worldbank.org/en/702641475460797325/Saudi-Arabia-MEM-Fall-

2016-ENG.pdf diakses pada 1 Desember 2016.

107

“Saudi Arabia MEM Fall” World bank, 2016, tersedia di

http://pubdocs.worldbank.org/en/702641475460797325/Saudi-Arabia-MEM-Fall-2016-ENG.pdf

(diakses pada 25 Desember 2017)

Page 73: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

60

Penurunan PDB Arab Saudi juga dikarenakan krisis harga minyak dunia.

Pada tahun 2016 harga minyak Arab Saudi mencapai 43 dollar. Hal ini tidak

mencukupi ukuran fiskal pemerintah Arab Saudi, yang diproyeksikan

ukuransebesar 13,6% dari PDB. Secara keseluruhan, pertumbuhan diperkirakan

melambat menjadi 1,0% di tahun 2016.108

Berikut grafik produksi minyak mentah

Arab Saudi

Gambar IV.2 Produksi minyak mentah Arab Saudi 2010-2016

Sumber World Bank 2016

http://pubdocs.worldbank.org/en/702641475460797325/Saudi-Arabia-MEM-Fall-

2016-ENG.pdf diakses pada 1 Desember 2016

Jika merujuk pada data PDB dan produksi minyak Arab Saudi di atas,

Arab Saudi mengalami penurunan relative material power dalam hal ini dibidang

ekonomi. World Bank memperkirakan, Arab Saudi harus memulihkan jumah

108

“Saudi Arabia MEM Fall” World bank, 2016, tersedia di

http://pubdocs.worldbank.org/en/702641475460797325/Saudi-Arabia-MEM-Fall-2016-ENG.pdf

(diakses pada 25 Desember 2017)

Page 74: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

61

ekspor harga minyaknya secara bertahap pada tahun 2017 dan 2018.109

Dengan

demikian, penjualan minyak Arab Saudi dapat kembali stabil, dan PDB Arab

Saudi dapat kembali stabil.

Untuk itu, kembalinya Arab Saudi mengirimkan pasokan minyak ke Mesir

dikarenakan Arab Saudi membutuhkan Mesir sebagai konsumen. Hal serupa juga

benarkan oleh Nostalgiawan Wahyudi sebagai narasumber mengatakan :

“ Ditengah krisis minyak dunia yang terjadi sekarang, tentunya

Arab Saudi memiliki ukuran dalam perubahan kebijakan luar

negerinya paa Mesir. dengan kata lain Arab Saudi membutuhkan

Mesir konsumen dalam penjualan minyaknya”

Selain ekonomi, kapabilitas negara menurut neo-classical realism perlu

dilihat dari kemampuan militernya. Arab Saudi merupakan negara yang memiliki

kecukupan financial namun Arab Saudi tidak memiliki kapasitas militer yang

cukup baik, dibandingkan Mesir dan Yaman, Arab Saudi tidak memiliki

kemandirian dalam urusan militer.110

Selama ini guna menjaga stabilitas

keamanannya Arab Saudi mengandalkan bantuan militer dari AS.

Jika merujuk pada tahun 1990an sampai pada tahun 2013, pengeluaran

militer Arab Saudi cukup signifikan mencapai angka 67 miliar dollar.

Persenjataan teknologi tinggi membuat Arab Saudi termasuk negara-negara

bersenjata paling padat didunia, dengan peralatan militernya dipasok terutama

109

“Saudi Arabia‟s Economic Outlook- Fall 2016” tersedia di

http://www.worldbank.org/en/country/gcc/publication/saudi-arabias-economic-outlook-fall-2016 .

(diakses pada 25 Desember 2017) 110

F. Gregory Gause III, “Saudi Arabia in the New Middle East”, Council Foreing

Relation, desember 2011, tersedia di https://www.cfr.org/report/saudi-arabia-new-middle-east

(diakses pada 12 September 2017)

Page 75: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

62

oleh Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris.111

Menurut SIPRI, pada tahun 2010

sampai pada 2014 Arab Saudi menjadi pengimpor senjata kedua terbesar di dunia.

Impor utama pada 2010 sampai 2014 mencakup 45 pesawat tempur dari Inggris,

38 helikopter tempur dari AS, 4 kapal tanker dari Spanyol dan lebih dari 600

kendaraan lapis baja dari Kanada dan 27 pesawat tempur lainnya dari Inggris.112

Meskipun belanja milter Arab Saudi yang cukup besar, tidak menjamin

kekuatan militer Arab Saudi. Hal ini dapat dibuktikan dengan kerjasama dan

ketergantungan Arab Saudi terhadap militer Mesir. dimana pada 25 Maret 2015

sebuah koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi meluncurkan serangan udara ke

Yaman untuk menghentikan kemajuan gerakan Houthi. Dalam hal ini Arab Saudi

meminta bantuan Mesir untuk mengirimkan pasukan militernya untuk membantu

serangan di Yaman.

Kemudian jika merujuk pada data the Global Firepower Index 2017 yang

merilis 25 peringkat negara-negara yang memiliki kekuatan militer terkuat

didunia, Mesir menepati peringkat ke-12 sedangkan Arab Saudi menempati

peringkat 24. Aratinya, kekuatan mliter Mesir lebih unggul dari Arab Saudi.

Berikut data negara –negara yang memiliki kekuatan militer didunia:

111

“Coutry Profile : Saudi Arabia, United States Library of Congress

https://www.loc.gov/collections/country-studies/about-this-collection/

112

Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), Yearbook: Armaments,

Disarmament and International Security.

Page 76: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

63

Tabel IV.1. Peringkat negara-negara militer terkuat dunia 2017

Sumber : Bussines Insider http://www.businessinsider.com/the-worlds-

most-powerful-militaries-2017-3/?IR=T (diakses pada 31 Desember 2017)

Merujuk pada data diatas, dapat dilihat relative material power (militer)

Arab Saudi pada tahun 2017, tidak lebih unggul dari Mesir. data diatas

menujukkan Mesir memiliki lebih dari satu juta personil militer aktif, yang berarti

tiga kali lipat dari 260.000 tentara Saudi. Personil militer Mesir juga jauh lebih

banyak terlatih dan kuat. Mesir juga memiliki lebih dari 800.000 personil militer

cadangan, sementara Arab Saudi memiliki 25.000 personil militer cadangan.

Page 77: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

64

Jika hubungan Arab Saudi dan Mesir tetap memanas dan negara lain tidak

berada pada posisi persamaan dengan Arab Saudi, maka hal ini akan

membahayakan posisi Arab Saudi di Timur Tengah. Selain penurunan PDB pada

tahun 2016, lemahnya kekatan militer Arab Saudi juga menjadi salah satu faktor

yang mempengaruhi perubahan kebijakan Arab Saudi mengirimkan kembali

pasokan minyak ke Mesir.

b. Prespektif Raja Salman

Arab Saudi merupakan sebuah negara yang menganut sistem monarki,

yang diatur sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1992. Sistem hukum Arab

Saudi, sebagian besar berdasarkan pada mazhab Hanbali dalam hukum Islam

Sunni sebagaimana ditafsirkan dan diterapkan oleh orang yang ditunjuk hakim

agama di Arab Saudi.113

Pengambilan keputusan politik dilakukan oleh kalangan

elit yang dipimpin oleh raja dan anggota senior dengan pengawasan 150

Anggtotan Dewan Nasional Shura, tidak ahanya memberikan pengawan

Anggtotan Dewan Nasional Shura juga memberikan saran masukan pada

beberapa keputusan pemerintah.114

Arab Saudi yang sejak tahun 2015 dipimpin oleh Raja Salman, membawa

Saudi pada penerapan strategi kebijakan luar negeri yang lebih tegas dan

intervensionis demi terlaksananya kepentingan nasional. Sejak kenaikan Raja

Salman, ia banyak merestrukturisasi garis tahta Arab Saudi, hal ini karena

113

Kéchichian, A. Joseph, “Legal and Political Reforms in Saudi Arabia”. New York:

Routledge, 2013. 114

Christopher M. Blanchard, “Saudi Arabia: Background and U.S. Relations”

Congressional Research Service report, tersedia di https://fas.org/sgp/crs/mideast/RL33533.pdf

(diakses pada 15 Desember 2017)

Page 78: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

65

keraguan tentang kesehatan Raja Salman dan kapasitas fungsionalnya untuk

memerintah secara aktif. Hal ini mengakibatkan pengaruh Mohammad Bin

Salman sebagai, Pageran Mahakota semakin kuat terutama dalam pengambilan

kebijakan dan dipemerintahan Arab Saudi.115

Pengaruh dari Pangeran Mahakota Mohammad Bin Salman, berimplikasi

signifikan bagi pengambilan keputusan kebijakan luar negeri. Inisiatif kebijakan

luar negeri yang agresif seperti intervensi militer terhadap Houthi di Yaman,

pembentukan Aliansi Militer Islam 34 negara melawan terorisme dan prakarsa

diplomatik untuk memperkuat hubungan dengan Turki dan Qatar.116

Ataupun

yang dalam perbedaan pandagan dengan Mesir dalam Resolusi Suriah di dewan

keamanan PBB yang berimplikasi pada penghentian pengiriman minyak Arab

Saudi ke Mesir.

Kareteristik pengambilan kebijakan luar negeri Arab Saudi yang bersifat

intervensionis, justru membawa Arab Saudi pada kerenggangan hubungan dengan

negara-negara di Timur Tengah. Hal ini berimplikasi pada penurunan ekonomi

Arab Saudi yang sejak diterapkan kebijakan tersebut, sejak awal 2016 Arab Saudi

mengalami penurunan PDB dan tentunya menempatkan Saudi pada posisi yang

sulit.

Terkait masalah meburuknya hubungan Arab Saudi dan Mesir, yang

berimplikasi pada penghentian pengiriman pasokan minyak ke Mesir. Arab Saudi

115

Umer Karim, “The Evolution of Saudi Foreign Policy and the Role of Decision-

making Processes and Actors”, Italian Journal of International Affairs, Vol. 52, 2017, tersedia di

http://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/03932729.2017.1308643 116

Jenkins, B. M. A, “Saudi-Led Military Alliance to Fight Terrorism: Welcome Muscle

in the Fight Against Terrorism, Desert Mirage, or Bad Idea?”, Rand National Security Reaserch

Difision, tersedia di https://www.rand.org/pubs/perspectives/PE189.html

Page 79: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

66

tentunya memiliki ukuran dalam memandang Mesir, di tengah tekanan yang

terjadi di Internal Arab Saudi sendiri. Hal ini dapat dibuktikan dengan pernyataan

Raja Salman, sebagai Raja Arab Saudi melalui akun twitternya, bahwa:117

“The kingdom is looking forward to stronger ties with brothers and

friends to continue the journey of stability and growth.”

Pernyataan Raja Salman dapat diartikan sebagai ketakutan Arab Saudi

menghadapi resiko perselisahan yang berkepanjangan dengan Mesir. Hal ini di

benarkan oleh Anwar Eshki, mantan Jenderal Pertahanan Arab Saudi dan juga

Direktur Pusat Studi Strategis dan Hukum Timur Tengah, mengatakan, Tweet

Raja Salman mengindikasikan fase baru aliansi antara Kairo dan Riyadh untuk

menghadapi risiko yang mengancam kawasan Timur Tengah. Anwar Eshki,

menambahkan, dengan melanjutkan pengiriman minyak akan menghilangkan

perbedaan pendapat antara kedua negara.118

Dalam proses perubahan kebijakan Arab Saudi yang mengirimkan

kembali pasokan minyak ke Mesir, systemic incentive dari yang diterima Arab

Saudi merupakan ancaman baik dari Iran, maupun ancman menurutnya pengaruh

geopolitiknya di Timur tengah, dengan menyesuaikan relative material power

Arab Saudi yang memang menurun, diterjemahkan oleh intervening variable

117

“ Saudi deputy crown prince, Trump meeting a 'turning point': Saudi adviser”, Reuters,

15 Maret 2017, tersedia di https://www.reuters.com/article/us-saudi-usa/saudi-deputy-crown-

prince-trump-meeting-a-turning-point-saudi-adviser-idUSKBN16L2CT (diakses pada 15

Desember 2017) 118

“Do oil shipments to Egypt mark new chapter for Egypt, Saudi relations?” Al Monitor,

14 Maret 2017 https://www.al-monitor.com/pulse/originals/2017/03/egypt-saudi-arabia-resume-

oil-shimpments.html (diakses pada 15 Desember 2017)

Page 80: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

67

sebagai bentuk kegagalan kebijakan luar negeri Arab Saudi yang intervensionis,

justru membawa Arab Saudi pada kerenggangan hubungan dengan negara-negara

di Timur Tengah. Pada akhirnya intervening variable dapat membantu

menerjemahkan faktor dibalik perubahan kebijakan Arab Saudi karena

membutuhkan Mesir untuk Seeking power to control and shep.

Page 81: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

68

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perbedaan pandangan antara Arab Saudi dan Mesir dalam menyelesaikan

konflik di Suriah melalui Resolusi Dewan Keamanan PBB menjadi trigger

kemarahan Arab Saudi pada Mesir. Setelah sebelumnya hubungan kedua negara

memanas terkait konflik di Yaman, dan Mesir tidak kunjung serta menyerahkan

teluk Sinai dan Safir pada Arab Saudi, seperti yang telah dijanjikan sebelumnya.

Hal ini berimplikasi pada penghentian pasokan minyak dari Arab Saudi ke Mesir

pada tahun 2016.

Penghentian minyak Arab Saudi sangat cukup menyakitkan bagi Mesir di

tengah krisis ekonomi yang melanda Mesir. Situasi demikian, mengharuskan

Mesir memasok keperluan dari negara lain seperti Irak, Kuwait, dan Iran. Hal ini,

dianggap Arab Saudi sebagai ancaman, sehingga Arab Saudi kembali

mengrimkan pasokan minyaknya ke Mesir pada tahun 2017.

Dengan menggunakan teori Neoclassical Realism (Gideon Rose), ada dua

faktor penentu utama bagaimana kebijakan luar negeri suatu negara dapat

terbentuk. Pertama adanya systemic incentive, intervening variable yang akan

didasarkan pada relative material power. Insentif tersebut datang dari lingkungan

ekstenal Arab Saudi, dimana Arab Saudi merasa terancam ketika Iran mulai

mendekati Mesir untuk menawarkan pasokan minyak pasca penghentian minyak

Page 82: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

69

oleh Arab Saudi, yang tentunya akan berpengaruh pada semakin dekatannya

hubngan Mesir-Iran, yag juga akan mempengaruhi semakin eratnya kerjasama

militer anatar Mesir dengan Rusia.

Faktor intensif lainnya adalah posisi Arab Saudi yang terdesak dikawasan

Timur Tengah dikarenakan konflik-konflik yang terjadi antara Arab Saudi dengan

beberapa negara di Timur Tengah. Dengan kata lain Arab Saudi membutuhkan

Mesir sebagai teman di tengah memlemahnya eksistensinya di Timur Tengah. AS

juga merupakan insentif yang mempengaruhi perubahan kebiakan Arab Saudi, AS

menganggap Mesir dan Arab Saudi sebagai sekutu kuat di Timur Tengah untuk

mendukung berbagai kebijakannya di Timur Tengah.

Insentif tersebut dikombinasikan dengan adanya faktor intervening

variable yaitu Raja Salman dan Keluarga kerajaan Arab Saudi yang didasarkan

pada relative material power Arab Saudi yang secara ekonomi dan militer

menurun pada tahun 2016. Sehingga hal inilah yang menjadi faktor perubahan

kebijakan Arab Saudi mengirimkan kembali pasokan minyak ke Mesir pada tahun

2017, guna terus meningkatkan pengaruhnya di lingkungan eksternal.

B. Saran

Penelitian ini mengenai faktor-faktor yang melatarbelakangi perubahan

kebijakan Arab Saudi terkait penghentian pasokan minyak ke Mesir 2016-2017.

Penelitian ini diharapkan mampu menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya

terkait hubungan Arab Saudi dan Mesir. Untuk menyempurnakan penelitian ini,

diharapkan agar penelitian selanjutnya dapat menggunakan narasumber yang lebih

Page 83: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

70

untuk memperkaya sudut pandang dan fakta. Selain itu, dapat menggunakan

kerangka teori berbeda sesuai dengan perkembangan hubungan maupun kebijakan

Arab Saudi terhadap Mesir.

Page 84: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

xiii

DAFTAR PUSTAKA

Buku

F. Gregory Gause, III. 2012. “The International Relations of the Persian Gulf”.

New York: Cambridge University Press, hal. 106.

Faksh, Mahmud A. 1983. “Egypt under Mubarak: The Uncertain Path”. Canada:

Canadian Institute of International Affairs.

Herdiansyah, Haris. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : Greentea, Hal. 6

7.

Kuncahyono, Trias. 2012. Musim Semi di Suriah: Anak-anak Penyulut Revolusi.

Jakarta: Kompas hlm. 114.

Malik, Niblock. 2007. The Political Economy of Saudi Arabia 1st Edition. New

York: Routledge.

Moleong, Lexy J. n.d. “Metodologi Penelitian Kualitatif”. Bandung hal. 5:

Remaja Rosdakarya.

René, Rieger. 2014. “In Search of Stability: Saudi Arabia and the Arab Spring”.

UK: Gulf Research Centre Cambridge, hal. 8.

Wynbrandt, James. 2010. “A Brief History of Saudi Arabia”. New York: Infobase

Publishing Hal. 239.

Artikel, Jurnal, Working Paper, etc.

Abdel Monem Said Aly and Hussein Ibish. “The AGSIW Gulf Rising Series

Egypt-GCC Partnership: Bedrock of Regional Security Despite Fissures”,

The Arab Gulf State Institute In Wasington, Vol. 11. (2016)

Page 85: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

xiv

Bnpparibas The Economic Reaserch Portal. “Egypt Crisis in the energy sector”.

2013.http://economicresearch.bnpparibas.com/Views/DisplayPublication.as

px?type=document&IdPdf=23025

Christopher M. Blanchard. "“Saudi Arabia: Background and U.S. Relations”."

Congressional Research Service report.

https://fas.org/sgp/crs/mideast/RL33533.pdf.

Cook, Steven A. 2014. ""Egypt‟s Solvency Crisis"." Council on Foreign

Relations Press. http://www.cfr.org/egypt/egypts-solvency-crisis/p32729.

Dumke, David T. 2016. "“Congress And The Arab Heavyweights: Questioning

The Saudi And Egyptian Alliances”." Middle East Policy vol. 13, no. 6.

http://www.mepc.org/journal/congress-and-arab-heavyweights-

questioning-saudi-and-egyptian-alliances.

Gerges, Fawaz A. 1995. "“The Kennedy Administration and the Egyptian-Saudi

Conflict in Yemen”." Middle east Journal (JSTOR) Vol. 49, no. 2.

https://www.jstor.org/stable/i399044.

Gideon Rose. 1998. "“Neoclassical Realism and Theories of Foreign Policy”."

World Politics Vol. 51, no. 1.

Human Rights Watch. 2017. "Syiriah Events of 2016."

https://www.hrw.org/world-report/2017/country-chapters/syria.

Jenkins, Brian Michael. 2015. "Saudi-Led Military Alliance to Fight Terrorism:

Welcome Muscle in the Fight Against Terrorism, Desert Mirage, or Bad

Idea?,." Rand National Security Reaserch Difision, (The RAND

Corporation ). https://www.rand.org/pubs/perspectives/PE189.html.

Kabir Afrose Nahid. 2011. "Egypt‟s Arab Spring: will the flowers blossom?”."

Australia International Centre for Muslim and Non-Muslim

Understanding vol. 6.

https://www.unisa.edu.au/Documents/EASS/MnM/commentaries/kabir-

egypts-arab-spring.pdf.

Page 86: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

xv

Karim, Umer. n.d. "“The Evolution of Saudi Foreign Policy and the Role of

Decision-making Processes and Actors”,." Italian Journal of International

Affairs Vol. 52,.

http://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/03932729.2017.1308643.

Kéchichian, Joseph A. 2014. "Legal and Political Reforms in Saudi Arabia."

International Journal of Middle East Studies (Cambridge University

Press) 46. https://www.cambridge.org/core/journals/international-journal-

of-middle-east-studies/article/joseph-akechichian-legal-and-political-

reforms-in-saudi-arabia-new-york-routledge-2013-pp-361-160-cloth-5195-

paper/A04330B7B1A49F0EC2D45509DAB82193.

Lavy, Victor. 1984. "The Economic Embargo of Egypt by Arab States: Myth and

Reality." Middle East Journal (JSTOR) Vol. 38, no. 3.

www.jstor.org/stable/4326855.

M, Kaza dan Saeri. 2014. "“Dukungan Arab Saudi Terhadap Kudeta Mesir Tahun

2013”." Jurnal Transnasional Vol. 5, No. 2.

Nicolas Parasie, Jay Solomon. 2011. "Gulf States Pledge Aid to Egypt, U.S.

Balks" The Wall Street Journal. https://www.wsj.com/articles/gulf-states-

pledge-additional-12-billion-in-aid-to-egypt-1426262660.

Richard Connolly and Cecilie Sendstad. 2017. "Russia‟s Role as an Arms

Exporter: The Strategic and Economic Importance of Arms Exports for

Russia". The Royal Institute of International Affairs, Chatham House.

https://www.chathamhouse.org/sites/files/chathamhouse/publications/resea

rch/2017-03-20-russia-arms-exporter-connolly-sendstad.pdf.

Steven A. Cook, "Egypt‟s Solvency Crisis", Council on Foreign Relations Press, tersedia

di http://www.cfr.org/egypt/egypts-solvency-crisis/p32729 (2014)

Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI). "Yearbook:

Armaments, Disarmament and International Security".

Thapar, R. S. 2009. "Saudi-Egypt Rupture". Institute for Defence Studies and

Analyses (Taylor & Francis).

Page 87: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

xvi

https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/09700167909421496?journ

alCode=rsan20.

UN Security Council. 2016. "Security Council Fails to Adopt Draft Resolution to

End Attacks on Aleppo as Two Permanent Members Cast Veto".

https://www.un.org/press/en/2016/sc12609.doc.htm.

Villanger, Espen. 2007. "Arab Foreign Aid: Disbursements, Patterns ,Aid

Policies,and Motives". https://www.cmi.no/publications/file/2615-arab-

foreign-aid-disbursement-patterns.pdf.

Washington Institute. 2009. "Paradoxes of Egyptian-Saudi relations".

https://www.washingtoninstitute.org/uploads/Documents/opeds/4b1e9a63

95bc6.pdf .

World bank. 2016. "Saudi Arabia MEM Fall".

http://pubdocs.worldbank.org/en/702641475460797325/Saudi-Arabia-

MEM-Fall-2016-ENG.pdf.

World Bank. 2017. "Global Economic Prospects 2017: Middle East & North

Africa". http://www.worldbank.org/en/region/mena/publication/gep-mena-

weak-investment-in-uncertain-times.

Young, Karen E. 2015. "The Limits of Gulf Arab Aid: Energy Markets and

Foreign Policy". EUCERS Vol. 1.

Website

Elwatan ,يشروع روسيا في األيى انًتحذة يتفق يع يوقف يصر يٍ انقضيت انسوريت :"انخارجيت"

News, 10 Oktober 2016. Tersedia di

https://www.elwatannews.com/news/details/1482536, (diakses pada 15

Oktober 2017)

يصر تصوث نًشروعيٍ يتعارضيٍ في يجهس األيٍ حول حهب.. وانسعوديت تُتقذ انقاهرة"" Huff Post

Arabi News, tersedia di

Page 88: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

xvii

http://www.huffpostarabi.com/2016/10/09/story_n_12412684.html

(diakses pada 21 September 2017)

,Coptstoday, 16 April 2012 ,”ايراٌ تعرض عهي يصر دخول صواريخ َوويت بعيذة انًذى“

Tersedia di https://www.coptstoday.com/World-

News/Detail.php?Id=10135 (diakses pada 1 Desember 2017)

http://www.youm7.com/story/2016/يجاالث-في-انتعاوٌ-األردٌ-يع-يبحث-انبترول-وزير-

انغاز-استيراد

يتاستيراد انخاو انكويتي نتكريرِ بانًعايم انًصر :وزير انبترول ”, Elbadad News, 7 Desember

2016, tersedia di http://www.elbalad.news/2522995 (diakses pada 25

Desember 2017)

“A New Start For Egypt And Saudi Arabia‟s Weathered Relationship”, Oilprice,

22 Maret 2017, tersedia di

https://oilprice.com/Geopolitics/International/A-New-Start-For-Egypt-

And-Saudi-Arabias-Weathered-Relationship.html (diakses pada 22

November 2017)

“After Morsi‟s Ousting, Egypt Swears in New President, Cracks Down on the

Muslim Brotherhood”, 4 Juli 2013, tersedia di

http://world.time.com/2013/07/04/after-morsis-ousting-egypt-swears-in-

new-president-cracks-down-on-the-muslim-brotherhood/ (diakses pada 23

November 2017)

“Are Egyptian-Saudi disputes just a passing crisis or a decisive storm?” Al

Monitor, 23 Oktober 2016, tersedia di https://www.al-

monitor.com/pulse/originals/2016/10/egypt-saudi-crisis-un-resolution-

syria.html (diakses pada 1 Oktober 2017)

“Baghdad pact”, tersedia di

https://www.globalsecurity.org/military/world/int/cento (diakses pada 29

September 2017)

“Do oil shipments to Egypt mark new chapter for Egypt, Saudi relations?”, Al-

Monitor, 16 Maret 2017, tersedia di http://www.al-

Page 89: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

xviii

monitor.com/pulse/originals/2017/03/egypt-saudi-arabia-resume-oil-

shimpments.html (diakses pada 21 September 2017)

“Egypt Crisis in the energy sector”, Bnpparibas The Economic Reaserch Portal,

2013, tersedia di

http://economicresearch.bnpparibas.com/Views/DisplayPublication.aspx?t

ype=document&IdPdf=23025 (diakses pada 12 Desember 2017)

“Egypt finds other sources after halt in Saudi fuel shipments”, Dailiy Mail, 12

Okbober 2016, tersedia di http://www.dailymail.co.uk/wires/ap/article-

3834004/Egypt-finds-sources-halt-Saudi-fuel-shipments.html (diakses

pada 31 Oktober 2017)

“Egypt votes for rival UNSC resolutions on Syria from Russia and France”,

MadaMars,16 Januari 2017, tersedia di

https://www.madamasr.com/en/2016/10/09/news/u/egypt-votes-for-rival-

unsc-resolutions-on-syria-from-russia-and-france/amp/ (diakses pada 21

september 2017)

“Egypt, Saudi Arabia sign 60 billion Saudi riyal investment fund pact”, Reuters,

10 April 2016, tersedia di https://www.reuters.com/article/us-egypt-

saudi/egypt-saudi-arabia-sign-60-billion-saudi-riyal-investment-fund-pact-

idUSKCN0X60VQ (diakses pada 25 november 2017)

“Egypt: Saudi Arabia halts fuel shipments indefinitely”, Aljazeera,8 November

2016 tersedia di http://www.aljazeera.com/news/2016/11/egypt-saudi-

arabia-halts-fuel-shipments-indefinitely-161107143700518.html (diakses

pada 1 Oktober 2017)

“Egypt's oil minister makes rare trip to Iran for oil talks after Saudi suspension”

Reuters, 7 November 2016, tersedia di https://www.reuters.com/article/us-

egypt-iran-oil/egypts-oil-minister-makes-rare-trip-to-iran-for-oil-talks-

after-saudi-suspension-idUSKBN131125 (diakses pada 24 September

2017)

Page 90: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

xix

“How oil is bringing Iraq, Egypt closer” Al-Monitor, Oktober 2016. tersedia di

https://www.al-monitor.com/pulse/originals/2016/10/iraq-egypt-saudi-oil-

iran-sisi-abadi.html (diakses pada 25 Desember 2016)

“Iranian crude to replace Saudi oil in Egypt” Tehran Times, Oktober 2016,

tersedia di http://www.tehrantimes.com/news/407294/Iranian-crude-to-

replace-Saudi-oil-in-Egypt (diakses pada 25 Desember 2016)

“King Salman campaign for Syria aid begins” , Al Arabiya, 26 Desember 2016,

dapat diliat di

https://english.alarabiya.net/en/News/gulf/2016/12/26/Saudi-Arabia-s-

King-Salman-orders-36-mln-for-Syrian-humanitarian-aid.html (diakses

pada 23 Oktober 2017)

“Kronologi kejatuhan muhammad mursi”, International Kompas, 4 Juli 2013,

tesedia di,

https://internasional.kompas.com/read/2013/07/04/1104085/Kronologi.Kej

atuhan.Muhammad.Mursi (diakses pada 12 September 2017)

“Mesir Perkuat Pertahanan Militer dengan S-300 dari Rusia” Russiabeyond, 2

Oktober 2014, tersedia di

https://id.rbth.com/technology/2014/10/02/mesir_perkuat_pertahanan_mili

ter_dengan_s-300_dari_rusia_25347 (diakses pada 23 September 2017)

“Protesters across Egypt call for Mohamed Morsi to go”, The Guardian, 30 Juni

2013, tersedia di

https://www.theguardian.com/world/2013/jun/30/mohamed-morsi-egypt-

protests (diakses pada 10 November 2017)

“Rise in international oil prices challenges Egypt's budget”, Egypt Today, 13

November 2017, tersedia di

https://www.egypttoday.com/Article/3/32195/Rise-in-international-oil-

prices-challenges-Egypt-s-budget (diakses pada 26 Desember 2017)

“Saudi Akan Terus Beri Dukungan militer pada Oposisi Suriah” International

Sindonews, 12 Mei 2016, tersedia di

Page 91: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

xx

https://international.sindonews.com/read/1107835/43/saudi-akan-terus-

beri-dukungan-militer-pada-oposisi-suriah-1462993337 (diakses pada 1

desember 2017)

“Saudi anger as Egypt votes with Russia in UN vote”, Middle Eats Eyed,12

Oktober 2016, tersedia di http://www.middleeasteye.net/news/saudi-anger-

egypt-votes-russia-un-vote-1258726322 (diakses pada 21 september 2017)

“Saudi Arabia accused of giving Egypt $1B to oust Morsi “, Washington Times,

Juli 2013, tersedia di

https://www.washingtontimes.com/news/2013/jul/30/saudi-arabia-

accused-giving-egypt-1b-oust-morsi/ (diakses pada 12 desember 2017)

“Saudi Arabia accuses Putin of hypocrisy over letter urging peace when russia

„part of problem” The Independent, 30 Maret 2015, tersedia di

http://www.independent.co.uk/news/world/middle-east/saudi-arabia-

accuses-putin-of-hypocrisy-over-letter-urging-peace-when-russia-part-of-

problem-10143131.html (diakses pada 5 Desember 2017)

“Saudi Arabia Comes to the Rescue of the Egyptian Economy“ 2016.

Geopoliticalmonitor, 25 April 2016, tersedia di

https://www.geopoliticalmonitor.com/saudi-arabia-comes-to-the-rescue-

of-the-egyptian-economy/ (diakses pada 25 November 2017)

“Saudi Arabia Invites Egypt To Discuss Suspended Oil Shipments”, Oil Price, 22

Novemver 2016, tersedia di https://oilprice.com/Latest-Energy-

News/World-News/Saudi-Arabia-Invites-Egypt-To-Discuss-Suspended-

Oil-Shipments.html (diakses pada 27 November 2017)

“Saudi Arabia to restart Egypt oil shipments”, Financial Times, 16 Maret 2017,

tersedia di https://www.ft.com/content/9896514e-0a57-11e7-97d1-

5e720a26771b (diakses pada 24 September 2017)

“Saudi deputy crown prince, Trump meeting a 'turning point': Saudi adviser”,

Reuters, 15 Maret 2017, tersedia di https://www.reuters.com/article/us-

Page 92: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

xxi

saudi-usa/saudi-deputy-crown-prince-trump-meeting-a-turning-point-

saudi-adviser-idUSKBN16L2CT (diakses pada 15 Desember 2017)

“Saudi pledges $8 billion to Egypt“, Middle East Eye, 16 Desember 2015,

tersedia di http://www.middleeasteye.net/news/saudi-pledges-8-billion-

dollars-egypt-1349705491, (diakses pada 27 november 2017)

“Saudi: Muslim Brotherhood a terrorist group,” Al Arabiya, 7 Maret 2014,

Tersedia http://english.alarabiya.net/en/News/middle-

east/2014/03/07/Saudi-Arabia-declares-Muslim-Brotherhood-terrorist-

group.html (diakses pada 23 November 2017)

“Sisi‟s Risky Gamble: How the Resetting of Egyptian Foreign Policy Will

Change the Middle East Power Structure?”,Middle East Observer, 14

November 2016, tersedia di

https://www.middleeastobserver.org/2016/11/14/article-on-the-iranian-

factor-in-egyptian-saudi-arabian-relations/ (diakses pada 1 Desember

2017)

“Syria: The story of the conflict”, BBC, 9 juni 2016, tersedia di

http://www.bbc.com/news/world-middle-east-26116868 (diakses pada 1

desember 2017)

“The Power Generation Crisis in Egypt”, Middle East Institute, 3 Sepetember

2014, tersedia di http://www.mei.edu/content/at/power-generation-crisis-

egypt (diakses pada 12 Desember 2017)

“The Treacherous Alliance”, Indonesia Center For Middle East Studies. 2017

tersedia di http://ic-mes.org/politics/aliansi-berbahaya-the-treacherous-

alliance/ (diakases pada 29 September)

“Tough time for Egypt after Aramco oil cut”, The Arab Weekly, Oktober 2016,

tersedia di http://www.thearabweekly.com/News-&-

Analysis/6753/Tough-time-for-Egypt-after-Aramco-oil-cut (diakses pada

31 Oktober 2017)

Page 93: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

xxii

“Twitter”, tersedia di

https://twitter.com/Dr_Kassab?ref_src=twsrc%5Egoogle%7Ctwcamp%5E

serp%7Ctwgr%5Eauthor, 2016

“What were the reasons behind Saudi Arabia‟s decision to halt oil shipments to

Egypt in October, asks Sherine Abdel-Razek “, Ahram News, tersedia di

http://weekly.ahram.org.eg/News/17562.aspx (diakses pada 25 Desember

2016)

“Why Saudi Arabia is taking a risk by backing the Egyptian coup”, The

Guardian, 20 Agustus 2013, Tersedia di

https://www.theguardian.com/commentisfree/2013/aug/20/saudi-arabia-

coup-egypt (diakses pada 10 November 2017)

“Will Egypt accept Iran‟s offer to supply oil?”, Al Monitor, 19 Desember 2016,

tersedia di https://www.al-monitor.com/pulse/originals/2016/12/egypt-

looks-for-alternatives-saudi-petroleum-products-import.html (diakses pada

27 November 2017)

Page 94: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

xxiii

Lampiran 1

Hasil wawancara dengan Bapak Nostalgiawan Wahyudi M. HSPs

Pengamat Politik Timur Tengah di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Wawancara langsung di kantor LIPI, pada Kamis, 14 Desember 2017, pukul

10:35 WIB.

Pada tahun 2016 Arab Saudi menghentikan pemasokan minyak ke Mesir yang

telah terjalin sejak tahun 2015 dan direncanakan akan berlangsung selama lima

tahun kedepan. Namun, penghentian ini hanya berlangsung selama enam bulan

saja. Sehingga hal yang akan di pertanyakan;

1. Bagaimana sebenarnya relasi bidang ekonomi yang tercipta antara Arab Saudi

dan Mesir? Siapa menguntungkan siapa?

“Kita perlu akui bahwa Arab Saudi mau tidak mau posisinya sebagai polisi

di kawasan sebagai salah satu negara pemimpin di kawasan Teluk dan

lebih luasnya di Timur Tengah. Pada Arab Spring, terjadi banyak gejolak

terutama gerakan demokratisasi yang dimulai dari Tunisia yang kemudia

menjalar ke negara-negara di Timur Tengah. Apalagi dengan kampanye

Aljazeera dalam menyebarkan paham demokrasi, bagaimana selama ini

terjadi kesenjangan ekonomi, kesenjangan social, proses politik yang tidak

demokratis, yang kemudia hal ini terekspor sampai ke Mesir dan hal ini

kemudian mengakibatkan Honsi Mubarak tumbang begitupun pulan

dengan Khadafi. Sehingga muncul Presiden Mohammad Morsi yang di

pilih secara demokratis, dalam hal ini ada kesepakatan antra Arab Saudi

dan Mesir. Disatu sisi kita melihat Arab Saudi, Pertama akan sangat

terancam dengan adanya gerakan Arab spring karna Arab Saudi bukanlah

negara demokratis tetapi monarki absolut. Kedua melarang gerakan

Ikhwanul Muslimin karena hal ini dapat mengancam Arab Saudi. Apalagi

dengan naiknya Mohammad Morsi menjadi Presiden di Mesir dinilai dapat

Page 95: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

xxiv

menumbuhkan perkembangan Ikhwanul Muslimin di Mesir. Jadi ketika

kudeta militer yang dilakukan El Sisi, Arab Saudi sangat medukung hal

tersebut dengan memberikan dana untuk memperkuat militer Mesir. Dari

sini dapat kita simpulkan El Sisi bisa naik menjadi Presiden Mesir karena

bantuan politik dari Arab Saudi. Dari sini juga dapat dilhat konsekwesi

dari hal diatas cukup logis, dimana Arab Saudi memberikan bantuan

politik dan menjamin stok minyak untuk Mesir aman sehingga

pemerintahan El Sisi dapat berjalan dengan baik. Dibalik itu Arab Saudi

tentunya menginginkan timbal balik dari semua itu, bukan hanya dalam

bentuk ekonomi tetapi politik juga.

2. Saudi sering melakukan tindakan pemboikotan ketika ada kebijakan negara

lain yg tidak sesuai dengan kepentingan saudi, bagaimana menurut anda?

“Jadi jika berbicara tentang masalah kebijakan luar negeri suatu negara

pastinya didasari oleh kepentingan nasional sebuah negara. Benar atau

tidaknya kebijakan luar negeri tersebut selagi dapat memenuhi

kepentingan nasional sebuah negara, akan dianggap benar bagi negara

tersebut. Jika dikaitkan dengan Arab Saudi, ketika ia merasa kepentingan

nasionalnya terancam oleh Mesir, saya kira dalam tanda kutip itu hal yang

normal yang bisa dilakukan Arab Saudi, jadi Arab Saudi memaksimalkan

potensi-potensi yang ia miliki dalam hal ini dengan adanya kemamuan dia

mengekspor minyak terhadap Mesir dan membuat Mesir dalam tanda

kutip ketergantungan pada minyak Arab Saudi, itu merupakan sebuah

kekuatan. Hal ini merupakan karakter foreing policy Arab Saudi di

kawasan untuk menjaga eksistensi dia sebagai leader.”

3. Mengapa Saudi memutuskan untuk mengirimkan kembali, pasokan minyak

ke Mesir 2017?

“ Yang baru-baru ini terjadi ya, Jadi Arab Saudi memiliki ukuran ketika ia

harus membuka dan menutup kebijakan luar negerinya terhadap Mesir

terutama berkaitan dengan minyak. Saya kira setelah Arab Saudi

mengalami banyak kasus pada dekade terakhir ini, Arab Saudi berkasus

dengan Qatar, berkasus dengan Oman yang menjadi kaki tangan Amerka

Page 96: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

xxv

yang berkofrontasi dengan Iran, penolakan Kuwait waktu Arab Saudi

mengajukan GCC menjadi salah satu faktor pertahanan, permasalahan

houti yang belum tuntas, belum lagi permasalah Lebanon ketika Arab

Saudi menekan perdana mentri Hariri untuk mengikuti apa kebijakan Arab

Saudi, ataupn terakhir masalah palestina ketika Abbas tidak mengikuti

saran Arab Saudi, Arab Saudi menginginkan Abbas mundur. Itu

sebenarnya gaya-gaya politik Arab Saudi, dan jika kita melihat Arab Saudi

pada titik tertentu ia semakin terkucilkan dikawasan untuk saat ini jika

Arab Saudi membuat masalah-masalah baru makan posisinya akan

semakin terkucilkan di Timur Tengah. Sehingga pada ttik tertentu ada

negosiasi-ngosiasi yang bisa di penuhi antara Arab Saudi dengan Mesir

sehinga Arab audi bisa membuka kembali stok minyaknya untuk Mesir.

Nah, jadi kita melihatnya dalam konteks kawasan memang Arab Saudi

terdesak. Kemudia alasan lainnya jika kita liat secara lebih seksama,

walaupun belum ada gelagat yang lebih clear. Jadi permasalah resolusi

ajuan Rusia untuk Suriah mengalami banyak revisi sebenarnya di Dewan

Kamanan PBB sebenarnya resolusi yang paling bisa di terima disbanding

resolusi-resolusi ajuan Rusia sebelumnya.”

4. Adakah faktor eksternal yang mempengaruhi kebijakan Arab Saudi ini?

Mungkinkah Iran menjadi salah faktor pendorong kebijkan Arab Saudi?

“Jadi gini, Timur tengah itu tidak bia terlepas dari dua negara yang saling

bersiteru yang saling memperebutkan pengaruh dikawasan dalam hal ini

Iran dan Arab Saudi. Sejak Arab Petroleum Bomb yakni kenaikan harga

minya Arab Saudi menjadi negara kaya, kemudian adanya revolusi Iran

1979 Iran melakukan ekspansi, sedang Arab Saudi sejak Arab Petroleum

Bomb melakukan ekspansi kultural menyebarkan ajaran wahabi, dan juga

arajaran Islam dan juga menyearkan beasiswa keseluruh dunia. Jadi keda

negara ini sebenarnya secara kultural sudah bertanding, cuman akhir-akhir

ini memang jika kita lihat karakter politik luar negeri Arab Saudi lebih

keras/kasar, hal ini bisa kita lihat di kasus Qatar, tiba-tiba dia nyerang

Yaman, dan masalh bagaimana Arab Saudi mau melakukan kudeta

Page 97: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

xxvi

berdarah mendukung El Sisi di Mesir, dan juga di Libanon, dan juga

berbeda dengan pendapat internasional pada kasus Palestina. Sementara

Iran melakukan pendekatan-pendekatan yang lebih halus, dan lebih positif

ketika dia konflik di kawasan yang selalu masukkan Amerika, sekarang

malah Iran mampu menarik masuk Rusia untuk terlibat dikawaan itu

merupakan sebuah kekuatan, bargaining position yang dimiliki Iran untuk

memperkuat pengaruhnya di kawasan. Nah.. pemicu Arab Saudi merubah

kebijakannya kan sebenrnya diawali dengan kunjungan El Molla mentri

luar negeri mesir ke Iran untuk melihat peluang-peluang yang di tawarkan

Iran pasca pemblokadean minyak oleh Arab Saudi. Inilah yang menjadi

pertimbangan Arab Saudi, mengingat ia telah kehilangan Irak sebagai

aliansinya, kehilangan Qatar dengan kebijakan yang ceroboh, hampir

kehilangan Yaman, sekarang pertanyaanya mungkinkan Arab Saudi akan

kehilangan Mesir. Dengan kata lain jika Arab Saudi kehilangan Mesir

maka Arab Saudi kehilangan aliansi militer terkuatnya di kawasan Timur

Tengah, dan jika Iran memegang Mesir, maka akan menambah pengaruh

kekuatan Iran di Timur Tengah. ”

Page 98: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

xxvii

Lampiran 2

Page 99: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

xxviii

Page 100: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

xxix

Page 101: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

xxx

Lampiran 3

Page 102: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

xxxi

Page 103: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

xxxii

United Nations Security Council,

Recalling its resolutions 2042 (2012), 2043 (2012), 2118 (2013), 2139 (2014), 2165

(2014), 2175 (2014), 2191 (2014) 2209 (2015), 2254 (2015) 2258 (2015) and 2268

(2016),

Reaffirming its strong commitment to the sovereignty, independence, unity and territorial

integrity of Syria, and to the purposes and principles of the Charter of the United Nations,

Gravely distressed by the continued deterioration of the devastating humanitarian

situation in Syria, and the fact that now more than 13.5 million people are in need of

humanitarian assistance in Syria, and that about 6.1 million people are internally

displaced (in addition to the half a million Palestinian refugees who had settled in Syria),

several hundred thousands of people are suffering in besieged areas, Expressing outrage

at the alarming number of civilian casualties caused by escalating level of violence and at

the intensified campaigns, in recent days, of indiscriminate aerial bombings in Aleppo

and recalling in this regard the statements made on 25th September by the Secretary

General‟s Special Envoy for Syria, Staffan de Mistura, reporting a situation in eastern

Aleppo that “deteriorates to new heights of horror”, as well as by Under-Secretary-

General for Humanitarian Affairs and Emergency Relief Coordinator, Stephen O‟Brien,

on 29th September, reporting a situation of “now besieged eastern Aleppo”, Strongly

condemning the increased terrorist attacks resulting in numerous casualties and

destruction carried out by the control of Islamic State in Iraq and the Levant (ISIL, also

known as Da‟esh), Al Nusrah Front (ANF) and all other individuals, groups, undertakings

and entities associated with Al Qaeda or ISIL (also known as Daesh), and other terrorist

groups, as designated by the Security Council, and reiterating its call on all parties to

commit to putting an end to terrorist acts perpetrated by such organizations and

individuals while reaffirming that terrorism in all its forms constitutes one of the most

serious threats to international peace and security, and that any acts of terrorism are

criminal and unjustifiable, regardless of their motivation, wherever, whenever, and by

whomsoever committed,

Gravely concerned at the lack of effective implementation of its resolutions 2139 (2014),

2165 (2014), 2191 (2014) and 2258 (2016) and recalling in this regard the legal

obligations of all parties under international humanitarian law and international human

rights law, as well as all the relevant decisions of the Security Council, including by

ceasing all attacks against civilians and civilian objects, including those involving attacks

on schools, medical facilities and the deliberate interruptions of water supply, the

indiscriminate use of weapons, including artillery, barrel bombs and air strikes,

indiscriminate shelling by mortars, car bombs, suicide attacks and tunnel bombs, as well

as the use of starvation of civilians as a method of combat, including by the besiegement

of populated areas, and the widespread use of torture, ill-treatment, arbitrary executions,

extrajudicial killings, enforced disappearances, sexual and gender-based violence, as well

as all grave violations and abuses committed against children,

Taking note of the decision of the Secretary-General to establish an internal United

Nations Board of Inquiry on the incident involving bombing of a United Nations – Syrian

Arab Red Crescent relief operation to Urum al-Kubra, Syria, on 19 September 2016,

urging all parties concerned to cooperate fully with the Board and underlining the

importance of completing the investigation without delay with a view to hold the

perpetrators accountable,Strongly condemning the widespread violations and abuses of

Page 104: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

xxxiii

human rights and violations of international humanitarian law, stressing the need to end

impunity for these violations and abuses, and re-emphasizing in this regard the need that

those who have committed or are otherwise responsible for such violations and abuses in

Syria must be brought to justice,

Emphasizing that the humanitarian and human rights situation in Syria continues to

constitute a threat to peace and security in the region, and will continue to deteriorate

further in the absence of a political solution to the crisis, and stressing in this regard that

there is no military solution to the conflict in Syria, Reaffirming its intent, expressed in its

resolution 2258 (2015) to take further measures in the event of non-compliance with this

resolution or resolutions 2139 (2014), 2165 (2014) and 2191(2014),

Taking note of the efforts undertaken in the framework of the International Syria Support

Group to implement a cessation of hostilities in Syria and to facilitate humanitarian

access and assistance, and recalling its resolution 2268 urging all Member States,

especially members of the International Syria Support Group, to support efforts to create

conditions for a durable and lasting ceasefire,Recalling that Member States are obligated

under Article 25 of the Charter of the United Nations to accept and carry out the

Council‟s decisions,

1. Demands that all parties to the Syrian conflict, in particular the Syrian authorities,

immediately comply with their obligations under international humanitarian law and

international human rights law as applicable, including with respect to all besieged and

hard-to-reach areas, and fully and immediately implement all the provisions of Security

Council resolutions 2139 (2014), 2165 (2014) 2191 (2014), 2199 (2015), 2254 (2015),

2258 (2015) and 2268 (2016), and recalls that those violations and abuses committed in

Syria that may amount to war crimes and crimes against humanity shall not go

unpunished;

2. Urges immediate implementation of the cessation of hostilities as well as immediate,

safe and unhindered humanitarian access throughout Syria;

3. Demands that all parties immediately end all aerial bombardments of and military

flights over Aleppo city;

4. Calls on all parties to prevent material and financial support from reaching individuals,

groups, undertakings and entities associated with Al Qaeda or ISIL (also known as

Daesh), and other terrorist groups, as designated by the Security Council, and urges

members of the International Syria support group to dissuade any party from fighting in

collaboration with them;

5. Underlines the need for an enhanced monitoring of the respect of the cessation of

hostilities under the supervision of the United Nations, requests the Secretary General to

propose options to this effect, with a view to a swift implementation, and encourages all

member States, especially the members of the International Syria Support Group, to

increase their contribution to the information of the monitoring mechanism;

4. Demands all parties to comply with United Nations and their implementing partners

requests for humanitarian access including by observing the cessation of hostilities as

described in resolution 2268 (2016), and ending all bombardments of and military flights

over Aleppo city , in order to facilitate safe and unhindered humanitarian access including

to all of Aleppo by the United Nations and their implementing partners, recognizing this

requires a sustained absence of violence as determined sufficient by the United Nations

and their implementing partners to allow humanitarian assistance;

4. Underlines that humanitarian access should be to the full number of people in need as

identified by the United Nations and their implementing partners, with the full spectrum

of humanitarian assistance as determined by the United Nations and their implementing

Page 105: PERUBAHAN KEBIJAKAN ARAB SAUDI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42925/1/FITRAH... · kawasan Timur Tengah, ... segala puji bagi Allah atas segala nikmat

xxxiv

partners, and evacuation of urgent medical cases should be facilitated by all sides based

solely on urgency and need;

5. Requests further the Secretary-General to report to the Council on the implementation

of this resolution, by all parties to the Syrian domestic conflict, every two weeks;

6. Reiterates that the only sustainable solution to the current crisis in Syria is through an

inclusive and Syrian-led political process that meets the legitimate aspirations of the

Syrian people, with a view to full implementation of the Geneva Communiqué of 30 June

2012 as endorsed by resolution 2118 (2013), including through the establishment of an

inclusive transitional governing body with full executive powers, which shall be formed

on the basis of mutual consent while ensuring continuity of governmental institutions, as

well as full implementation of resolutions 2254 (2015) and 2268 (2016);

7. Expresses in this regard its fullest support for the Special Envoy‟s efforts towards a full

implementation of resolution 2254 and urges all parties to the Syrian domestic conflict to

cooperate constructively and in good faith with the Special Envoy to this end, especially

with a view to immediately address the situation in Aleppo;

8. Expresses its intent to take further measures under the Charter of the United Nations in

the event of non-compliance with this resolution by any party to the Syrian domestic

conflict;

9. Decides to remain actively seized of the matter.