Pewarna Makanan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

aa

Citation preview

Lembar Tugas MandiriNama: Putu G Chiyoda WNPM/Kelompok: 1206253003/Kelompok 6Tugas 1 : Perkembangan dan Peranan Kimia Organik dalam KehidupanJudul : Peranan Kimia Organik dalam Kehidupan Khususnya Pewarna Makanan Apa itu kimia organic?Kimia organik adalah bagian ilmu kimia yang mempelajari tentang struktur, sifat, komposisi, reaksi, dansintesissenyawa organik. Kimia organik menjadi sangat penting untuk di pelajari karena semua organisme hidup tersusun atas senyawa-senyawa organik. Dari rambut yang menghias kepala kita, kulit, otot, kuku dan DNA yang mengontrol penurunan genetik, sertaobatdan makanan yang dikonsumsi, semuanya tersusun dari senyawa yang merupakan senyawa organik.Kimia organikmempelajari banyak subjek yang semuanya berkaitan dengan senyawa organik. Senyawa organik itu sendiri secara sederhana di definisikan sebagai senyawa yang di peroleh dari makhluk hidup.Senyawa organikdibangun oleh unsur-unsur seperti karbon dan hidrogen, selain itu dapat juga mengandung unsur-unsur lain seperti nitrogen, oksigen, fosfor, dan belerang. Ciri utama senyawa organik adalah adanya ikatan antara aton karbon dan hidrogen. Ciri ini yang membedakan senyawa organik dengan senyawa anorganik.Mempelajari kimia organik tidaklah berbeda jauh dari mempelajari kimia biasa. Hanya saja setiap subjek berkaitan dengan senyawa kimia, baik itu yang menyangkutstruktur atom, konfigurasi elektron, reaksi-reaksi, stereokimia, dll. Butuh pemahaman dasar tentang ilmu kimia secara umum untuk bisa mempelajari kimia organik secara benar.

Bahan Pewarna MakananPewarna makanan termasuk salah satu zat aditif atau bahan tambahan pangan yang dimaanfaatkan dalam berbagai proses pengolahan makanan. Secara umum pewarna makanan dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu pewarna alami dan pewarna buatan. Pewarna alami dapat diperoleh dari tanaman atau hewan yang memiliki pigmen. Sedangkan pewarna buatan untuk makanan diperoleh melalui proses sintesis kimia buatan yang sudah pasti mengandalkan bahan bahan kimia atau bisa juga dari bahan yang mengandung pewarna alami tetapi diekstraksi secara kimiawi.

Manfaat Pewarna Makanan

Setelah kita tahu apa itu bahan pewarna makanan, saatnya mengetahui manfaat atau fungsi dari pewarna makanan tersebut. Manfaat pewarna makanan dalam makanan antara lain : memberi kesan menarik bagi konsumen, menyeragamkan warna makanan, menstabilkan warna, menutupi perubahan warna selama proses pengolahan, serta mengatasi perubahan warna selama penyimpanan. Setelah kita lihat manfaatnya, kita bisa simpulkan kalau pewarna makanan memiliki peran yang sangat penting karena warna adalah salah satu hal pertama yang dilihat. Warna juga merupakan daya tarik paling utama bagi anak anak. Mereka bisa tidak memperdulikan rasa makanan atau minuman yang mereka inginkan. Aroma yang wangi, rasa yang enak, atau tekstur makanan yang beragam bisa jadi diabaikan jika seandainya warna makanan atau minuman tersebut tidak menarik. Warna makanan juga menjadi salah satu indikator kesegaran, kematangan bahan, serta kualitas percampuran dan pengolahan.

Contoh Pewarna Alami dan Proses Pembuatannya

Ada banyak sekali contoh contoh tanaman atau hewan yang dapat menjadi pewarna alami, tetapi sebenarnya di dalam tanaman atau hewan tersebut ada zat zat berikut yang menghasilkan warna dan digunakan sebagai pewarna makanan alami. 1. KAROTEN(-C=CH-CH=CH-C=CH-------------------------CH=C-CH=CH-CH=C-CH3 CH3 CH3 CH3), menghasilkan warna jingga sampai merah. Biasanya digunakan untuk mewarnai produk-produk minyak dan lemak seperti minyak goreng dan margarin. Dapat diperoleh dari wortel, papaya dan sebagainya. Karotenoid mempunyai sifat-sifat tertentu diantaranya tidak larut dalam air, larut sedikit dalam minyak, larut dalam hidrokarbon alifatik dan aromatik seperti heksana dan benzena serta larut dalam terklorinasi seperti kloroform dan metilen klorida. Karotenoid harus selalu disimpan dalam ruangan gelap (tidak ada cahaya), tidak mengandung nitrogen dan dalam ruangaan vakum, suhu -200C. Karotenoid yang terbaik disimpan dalam bentuk padatan kristal dan didalamnya terdapat pelarut hidrokarbon seperti petroleum, heksana atau benzene.2. BIKSIN, memberikan warna kuning seperti mentega. Biksin diperoleh dari biji pohonBixa orellanayang terdapat di daerah tropis dan sering digunakan untuk mewarnai mentega, margarin, minyak jagung dan salad dressing.3. KARAMEL, berwarna coklat gelap dan merupakan hasil dari hidrolisis (pemecahan) karbohidrat, gula pasir, laktosa dan sirup malt. Karamel terdiri dari 3 jenis, yaitu karamel tahan asam yang sering digunakan untuk minuman berkarbonat, karamel cair untuk roti dan biskuit, serta karamel kering. Gula kelapa yang selain berfungsi sebagai pemanis, juga memberikan warna merah kecoklatan pada minuman es kelapa ataupun es cendol4. KLOROFIL,menghasilkan warna hijau, diperoleh dari daun. Banyak digunakan untuk makanan. Saat ini bahkan mulai digunakan pada berbagai produk kesehatan. Pigmen klorofil banyak terdapat pada dedaunan (misal daun suji, pandan, katuk dan sebaginya). Daun suji dan daun pandan, daun katuk sebagai penghasil warna hijau untuk berbagai jenis kue jajanan pasar. Selain menghasilkan warna hijau yang cantik, juga memiliki harum yang khas.5. ANTOSIANIN,penyebab warna merah, oranye, ungu dan biru banyak terdapat pada bunga dan buah-buahan seperti bunga mawar, pacar air, kembang sepatu, bunga tasbih/kana, krisan, pelargonium, aster cina, dan buah apel,chery, anggur, strawberi, juga terdapat pada buah manggis dan umbi ubi jalar. Bunga telang, menghasilkan warna biru keunguan. Bunga belimbing sayur menghasilkan warna merah. Penggunaan zat pewarna alami, misalnya pigmen antosianin masih terbatas pada beberapa produk makanan, seperti produk minuman (sari buah, juice dan susu).6. KURKUMIN,berasal dari kunyit sebagai salah satu bumbu dapur sekaligus pemberi warna kuning pada masakan yang kita buat.Berikut adalah cara untuk mendapatkan pigmen cair yang pekat. Dibutuhkan alat-alat yang lebih baik yaitu pelarut petroleum eter(PE), kertas saring, penyaring vakum, evaporator vakum (untuk menguapkan pelarut), lemari es. Ekstrak yang diperoleh dari ekstraksi cara sederhana disaring dengan penyaring vakum guna mempercepat pemisahan antara pigmen dan ampas bahan. Penyaringan tersebut dengan kertas saring. Tambahkan petroleum eter 2 %, guna memisahkan pigmen antosianin dengan bahan pencampurnya (non antosianin) Ambil warna yang ada pada petroleum eter kemudian diuapkan dengan alat evaporator vakum dengan suhu 40 50 C. Dihasilkan pigmen pekat yang lebih murni.Contoh Pewarna Sintetis/Buatan dan Proses PembuatannyaKita juga sudah mengetahui definisi dari pewarna buatan. Sekarang akan dipaparkan contoh contoh pewarna sintetis/buatan yang ada berdasarkan kelarutannya di air. Rhodamin B : memiliki rumus molekul C28H31N2O3Cl, dengan berat molekul sebesar 479.000 Beberapa sifat fisik Rhodamin B sebagai berikut :1. kristal hijau atau serbuk-unggu kemerah-merahan2. mudah larut dalam air yang akan menghasilkan warna merah kebiru-biruan dan berflourensi kuat.3. larut dalam alkohol, HCl dan NaOH.NoPewarna SintetisWarnaMudah larut di air

1Rhodamin BMerahTidak

2Methanil YellowKuningTidak

3Malachite GreenHijauTidak

4Sunset YelowKuningYa

5TatrazineKuningYa

6Brilliant BlueBiruYa

7CarmoisineMerahYa

8ErythrosineMerahYa

9Fast Red EMerahYa

10AmaranthMerahYa

11Indigo CarmineBiruYa

12Ponceau 4RMerahYa

Proses pembuatan zat warna sintetis biasanya melalui perlakuan pemberian asam sulfat atau asam nitrat yang sering kali terkontaminasi oleh arsen atau logam berat lain yang bersifat racun. Pada pembuatan zat pewarna organic sebelum mencapai produk akhir harus melalui suatu senyawa diantara yang kadang berbahaya dan sering tertinggal dalam bagian akhir atau malah berbentuk senyawa baru yang berbahaya. Zat warna yang akan digunakan harus menjalani pengujian dan prosedur penggunaannya yang disebut proses sertifikasi (pengujian kimia, biokimia, toksikologi, dan analisis media terhadap zat warna tsb).

Efek Samping dari Pewarna Alami dan BuatanUmumnya, pigmen-pigmen dalam pewarna alami ini bersifat tidak cukup stabil terhadap panas, cahaya, dan pH tertentu. Walau begitu, pewarna alami umumnya aman dan tidak menimbulkan efek samping bagi tubuh. Tetapi pewarna buatan memiliki efek samping atau dampak yang tidak baik bagi kesehatan. Menurut BBPOM (2006), secara medis, pewarna sintetis yang bersifat toksik dapat menimbulkan berbagai reaksi seperti kanker hati atau gangguan fungsi hati, kanker kandung kemih atau saluran kemih, iritasi pada kulit, iritasi pada saluran nafas dan lain sebagainya. Selain itu laporan Center for Science in Public Interest menunjukkan bahwa pewarna makanan dapat menyebabkan hiperaktivitas pada anak-anak, bahkan dapat mengakibatkan alergi dan kanker. Penelitian muktahir menunjukkan bahwa banyak jenis makanan yang mengandung pewarna buatan dapat memiliki efek negatif pada perilaku anak. Anak-anak mengalami kesulitan dalam belajar, fokus, berpikir, dan mengontrol impuls, bahkan tingkat energi mereka menurun. Banyak dari pewarna buatan tersebut bersifat toksik karena penggunaan yang tidak pada tempatnya atau penggunaan yang berlebihan. Menurut Winarno (1984), hal yang mungkin memberi dampak negatif tersebut akan terjadi jika :1. Bahan pewarna sintetis ini di makan dalam jumlah kecil dan berulang.2. Bahan pewarna sintetis ini di makan dalam jangka waktu yang lama.3. Kelompok masyarakat luas dengan daya tahan yang berbeda-beda, yaitu tergantung pada umur, jenis kelamin, berat badan, mutu makanan seharihari dan keadaan fisik.4. Berbagai lapisan masyarakat yang menggunakan bahan pewarna sintetis secara berlebihan.5. Penyimpanan bahan pewarna sintetis oleh pedagang.6. Bahan kimia yang tidak memenuhi persyaratan

Daftar Pustaka

Winarno, F.G., 1984, Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta BBPOM, 2006, Rhodamin B dan Metanil Yellow, Badan POM RI. http://www.organicindonesia.org/02produsen-artikel.php?id=127 (diakses 23 Februari 2013) http://www.indonesian-publichealth.com/2012/10/mewaspadai-zat-pewarna-makanan.html (diakses 23 Februari 2013) http://catatankimia.com/catatan/bahan-pewarna-makanan.html (diakses 23 Februari 2013) http://www.bee-health.com/m/news/view/Bahaya-Pewarna-Makanan(diakses 23 Februari 2013) http://nakedfisher.blogspot.com/2009/05/pigmen-karotenoid-1.html (diakses 23 Februari 2013) http://wanibesak.wordpress.com/2011/06/01/pewarna-makanan/ (diakses 23 Februari 2013) http://kamusq.blogspot.com/2013/02/kimia-organik-adalah-pengertian-kimia.html (diakses 24 Februari)