Pewarnaan Graf

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pewarnaan Graf

Citation preview

  • Tugas 1

    Teori Graf

    PEWARNAAN GRAF

    NURKAMILA JAFAR (H12112014)

    Prodi Statistika

    Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

    Universitas Hasanuddin

    6 April 2014

  • PEWARNAAN GRAF

    A. Permasalahan 4 Warna

    Teorema Permasalahan 4 warna adalah salah satu teorema pewarnaan graf yang

    menyatakan bahwa pada setiap bidang yang terpisah dalam berbagai wilayah seperti

    Negara-negara dalam peta wilayah dapat diwarnai dengan maksimum empat warna sesuai

    syarat pewarnaan graf.

    Teorema permasalahan 4 warna :

    Bilangan kromatik dari graph planar tidak lebih dari empat warna, sehingga setiap dual

    daerah yang berdekatan memiliki warna yang berbeda.

    Pembuktian Graf planar sederhana

    Menurut De Morgan bahwa tidak ada lebih dari empat wilayah pada sebuah bidang

    dapat saling kontak satu sama lain. Peta yang terdiri dari tiga wilayah adalah sebuah

    segitiga dan bila ditambahkan satu wilayah lagi maka itu akan ditunjukkan oleh sebuah

    simpul lagi. Simpul ini harus diletakkan di dalam segitiga agar menunjukkan setiap wilayah

    saling berdampingan (adjoint). Hasil penggambaran kondisi ini adalah sebuah graf planar.

    Gambar 1: Sebuah graf planar (V = 4, E = 6)

    Bila simpul kelima ditambahkan, maka simpul itu hanya akan mencapai tiga dari

    empat simpul lainnya, dikarenakan keempat simpul tadi sudah terhubung dengan tiga sisi

    secara menyeluruh, sehingga membangun akses ke setiap simpul lainnya. Namun, tidak

    adanya graf dengan lima simpul yang berdampingan tidak otomatis meniadakan graf yang

    membutuhkan lima warna berbeda. Bila kita membuat jumlah maksimum hubungan antar

    simpul pada sebuah graf planar, selalu didapatkan bidang graf yang terbagi menjadi

  • wilayah bersegitiga (triangular), yaitu wilayah yang dibatasi oleh tiga sisi dan

    berhubungan hanya dengan tiga simpul. Dengan demikian, benarlah bahwa empat warna

    cukup untuk semua graf seperti ini, dengan kata lain memiliki bilangan kromatik = 4.

    Pembuktian yang Lebih Kompleks

    Apabila jumlah simpul, sisi, dan wilayah berturutturut disimbolkan dengan V, E,

    dan F, maka rumus Euler untuk bidang (atau ruang) adalah V E + F = 2. Setiap wilayah

    pada graf planar sederhana dibatasi oleh tiga sisi, dan setiap sisi merupakan batas dari dua

    wilayah, sehingga F = 2E/3, dan rumus Euler untuk graf planar sederhana menjadi E =

    3V 6. Setiap sisi dihubungkan oleh dua simpul, sehingga jumlah total sisi terhubung

    (attachment) dalam graf planar menjadi 2E = 6V 12, dan rata-rata jumlah sisi terhubung

    persimpul adalah 6 12/V. Selanjutnya untuk semua graf, jumlah rata-rata sisi terhubung

    per simpul adalah kurang dari enam. Ini mengimplikasikan bahwa berdasarkan rumus

    Euler, tidak ada graf yang membutuhkan lebih dari enam warna. Lebih jauh lagi, dengan

    sedikit pembuktian, kita akan mendapatkan bahwa tidak ada graf yang memiliki bilangan

    kromatik lebih dari lima. Oleh karena itu, bila ada graf yang memerlukan lebih dari lima

    warna, graf tersebut pasti memiliki lebih dari lima simpul. Sekarang lihat graf yang

    mengandung sebuah simpul dengan lima simpul tetangga dengan lima warna yang berbeda,

    seperti ilustrasi dibawah.:

    Gambar 2: Graph mengandung simpul yang dikelilingi lima

    simpul tetangga dengan warna berbeda

    Karena simpul tengah tak berwarna memiliki lima tetangga dengan warna yang

    berbeda, sepertinya kita membutuhkan warna ke enam ( = 6). Akan tetapi, kita bisa

    mengubah urutan (transpose) warna biru dan hijau pada cluster-2 biru/hijau pada sisi kiri

  • atas pentagon, sehingga warna biru menjadi hijau dan hijau menjadi biru. Setelah

    melakukan ini, simpul tengah tak berwarna akan memiliki tetangga dengan empat warna

    berbeda dan kita dapat memberinya warna biru ( = 5). Rumus Euler masih meninggalkan

    pertanyaan apakah harus membutuhkan lima warna, ataukah empat warna dapat

    mencukupi. Perhatikan graf berikut.

    Gambar 3: Graf mengandung simpul yang dikelilingi empat

    simpul tetangga dengan warna berbeda

    Simpul tak berwarna yang berada di tengah memiliki empat simpul tetangga dengan

    empat warna yang berbeda. Ini memperlihatkan bahwa dibutuhkan warna ke lima. Tetapi,

    dengan mengubah susunan warna biru dan kuning padacluster-2 diatas simpul tengah

    (ditunjukkan dengan garis outline merah), kita akan mendapatkan simpul-simpul tetangga

    hanya memiliki tiga warna berbeda (merah, hijau, biru). Simpul tak berwarna dapat diberi

    warna kuning ( = 4). Kita sudah melihat bahwa tidak ada graf yang membutuhkan lebih

    dari lima warna berbeda, menurut rumus Euler. Dengan menambah sisi, kita juga dapat

    membuat planar semua graf pada simpul V sehingga seluruh wilayahnya bersegitiga dan

    memiliki jumlah sisi terhubung tepat sebanyak 6V 12. Graf ini pastinya masih merupakan

    graf minimal lima warna karena kita belum menaikkan jumlah simpulnya, dan menambah

    sisi tidak dapat mengurangi jumlah warna yang dibutuhkan, mengingat tidak ada graf yang

    membutuhkan lebih dari lima warna. Karena itu, misalkan a5, a6, a7,... menunjuk jumlah

    simpul dengan 5, 6, 7 ,sisi terhubung berturut-turut, kita memiliki sebuah graf minimal

    lima warna sedemikian rupa sehingga

    6V - 12 = 5a5 + 6a6 + 7a7 + 8a8 + 9a9 ... (1)

    dimana V = a5 + a6 + a7 + a8 + a9 Mensubstitusi ekspresi ini ke dalam persamaan diatas

    dan meyusunnya kembali, kita mendapatkan

  • 12 = a5 - a7 - 2a8 - 3a9 ...(2)

    Ini menetapkan batasan yang cukup sulit terhadap berbagai graf minimal lima

    warna. Sebagai contoh, bila kita memperhatikan sebuah gaf serupa yang tidak memiliki

    lebih dari enam sisi terhubung pada setiap simpulnya, maka persamaan (2) menyatakan

    secara tidak langsung bahwa a5 = 12. Dengan kata lain, sebuah graf planar minimal lima

    warna dengan tidak lebih dari enam sisi terhubung per simpul, dipastikan memiliki tepat

    12 simpul dengan lima buah sisi terhubung pada setiap simpulnya. Ini mengindikasikan

    bahwa 12 simpul ini disusun secara global dalam bentuk sebuahicosahedron, dan sisa

    simpul lainnya yang memiliki enam sisi terhubung per simpul tersusun dalam bentuk

    segienam beraturan, mengisi wilayah dari icosahedron. Graf yang fundamental untuk tipe

    seperti ini, dengan a6 = 0, ditunjukkan oleh gambar berikut.

    Gambar 4: Graf icosahedron dengan a6 = 0

    Hal ini membuktikan kebenaran dari Teorema Empat Warna.

    B. Pewarnaan Simpul Suatu Graf

    Pewarnaan simpul (vertex coloring) adalah memberi warna pada simpul-simpul

    suatu graf sedemikian hingga tidak ada dua simpul bertetangga yang mempunyai warna

    yang sama. Kita dapat memberikan sembarang warna pada simpul-simpul asalkan berbeda

    dengan simpul- simpul tetangganya. Kita dapat memberikan sembarang warna pada

    simpul-simpul asalkan berbeda dengan simpul- simpul tetangganya. Dalam pewarnaan

    graf, kita tidak hanya sekedar mewarnai simpul-simpul dengan warna yang berbeda dengan

    warna simpul tetangganya saja, namun kita juga menginginkan agar jumlah warna yang

    digunakan sesedikit mungkin. Jumlah warna minimum yang dapat digunakan untuk

  • mewarnai simpul simpul disebut bilangan kromatik dari graf G, yang dinotasikan dengan

    () ( : dibaca chi). Gambar 5 memperlihatkan sebuah graf, dengan () = 3.

    Gambar 5

    Algoritma Welch-Powell dalam pewarnaan sutau graf G dapat diilustrasikan

    sebagai berikut :

    Urutkan semua simpul pada graf G berdasarkan derajat masing-masing simpul,

    dari besar menjadi kecil. Urutan tersebut tidak unik karena beberapa simpul

    mungkin mempunyai derajat yang sama.

    Gunakan warna pertama untuk mewarnai simpul pertama dan simpul lain yang

    berada pada urutan sepanjang simpul tersebut tidak bertetangga dengan simpul

    sebelumnya.

    Berikan warna kedua untuk mewarnai simpul pada urutan tertinggi (yang belum

    diwarnai), lakukan seperti point sebelumnya.

    Seperti point ketiga, dilakukan terus menerus sehingga setiap simpul pada graf

    tersebut menjadi berwarna semua.

    Algoritma Welch-Powell hanya memberikan batas atas untuk bilangan kromatik.

    Dengan demikian, algoritma ini tidak selalu memberikan jumlah warna minimum yang

    diperlukan dalam pewarnaan graf.

    Contoh :

    Gunakan algoritma Welch-Powell untuk pewarnaan graf berikut ini :

  • Derajat 4 3 3 3 2 1

    Simpul B a c d f e

    Dengan demikian, dapat dilakukan pewarnaan sebagai berikut :

    Warna I untuk simpul : b, f

    Warna II untuk simpul : a, d, e

    Warna III untuk simpul : c

    Contoh :

    Perhatikan graf bipartit K3,3 :

    Pewarnaan pada graf tersebut dapat dilakuakn dengan menggunakan dua warna, yaitu :

    Warna I untuk simpul : a, b, c

    Warna II untuk simpul : d, e, f

  • C. Pewarnaan Sisi Suatu Graf

    Pewarnaan sisi (edge coloring), yaitu memberikan warna berbeda pada sisi graf

    tanpa loop yang bertetangga sehingga tidak ada dua sisi yang bertetangga mempunyai

    warna yang sama. Jika suatu graf mempunyai pewarnaan sisi-k, maka dikatakan sisi-sisi

    di graf tersebut diwarnai dengan k warna.

    Sama halnya dengan pewarnaan simpul, simpul sisi juga memiliki jumlah warna

    minimum yang dapat digunakan untuk mewarnai sisi yang disebut bilangan kromatik dari

    graf G, yang dinotasikan dengan () ( : dibaca chi).

    Contoh :

    Pada gambar 7(a), indeks kromatik = 3 karena minimum banyaknya warna untuk

    mewarnai semua sisi pada gambar graph G adalah 3. Dan pada gambar 7(b), indeks

    kromatik = 4 karena minimum bayaknya warna untuk mewarnai semua sisi pada gambar

    graph G adalah 4.

    Sikel dengan n titik, Cn mempunyai (Cn) = 2 jika n genap dan (Cn) = 3 jika

    n ganjil

    G G

    (a) (a)

    Gambar 7

    Gambar 6

  • Untuk graph komplit dengan n titik, Kn diperoleh (Kn) = n 1 jika n genap dan

    (Kn) = n jika n ganjil.

    Teorema 1 : (Teorema Vizing)

    Jika G graf sederhana maka (G) (G) (G) + 1

    Bukti

    Misalkan G graf sederhana dengan (G) = dan v V(G) dengan d(v) = .

    Karena terdapat sisi G terkait di titik v, maka untuk memenuhi semua sisi tersebut

    diperlukan sebanyak warna. Sehingga sikel dengan n titik, Cn mempunyai indeks

    kromatik dengan (G) (G). Untuk membuktikan (G) (G) + 1, digunakan

    induksi pada |E(G)| = m. Untuk m = 0, maka (G) = 0 dan (G) = 0. Sehingga (G)

    = 0 0 + 1 = (G) + 1.

    Asumsikan pernyataan benar untuk |E(G)| = m 1.

    Akan ditunjukkan pernyataan benar untuk |E(G)| = m.

    Misalkan G graf sederhana dengan m sisi dan e = uv sebuah sisi G, maka graph G1=

    G-e adalah graf sederhana dengan m-1 sisi. Berdasarkan asumsi, (G) (G) + 1.

    Karena (G1) (G), maka (G1) (G) + 1. Ini berarti ada pewarnaan sisi ( (G) +

    1) pada graph G1. Karena dG1(u) (G1) (G), maka ada paling sedikit satu warna dari

    G + 1, warna tidak muncul pada sisi-sisi G1 yang terkait di titik v.

    Kasus 1: Warna yang muncul di u dan v sama

    Misalkan warna tidak muncul di u dan v dalam pewarnaan-( (G)+1) pada G1.

    Maka sisi c di graph G dapat diwarnai dengan menggunakan warna , sehingga diperoleh

    pewarnaan-( (G)+1) pada graph G, akibatnya (G) (G) + 1.

    Kasus 2 : Warna yang tidak muncul di u berbeda dengan warna yang tidak muncul di v.

    Misalkan warna tidak muncul di u dan warna tidak muncul di v. Klaim bahwa

    ada sisi e1terkait dengan u di graph G1bewarna . Sebab jika tidak, maka warna tidak

    muncul di u, padahal juga tidak muncul di v. Hal ini kontradiksi jadi haruslah ada sisi

    e2terkait dengan v di graph G1 bewarna .

  • Selanjutnya, perhatikan graf bagian G1 yang dibangun oleh sisi-sisi bewarna dan

    yaitu H(,). Kita tinjau dua subkasus.

    Subkasus 2.1 : Sisi e1 dan sisi e2 terletak pada rantai yang berbeda.

    Misalkan sisi e1 terletak pada rantai kempe K dan sisi e2 terletak pada rantai Kempe

    L. Terapkan argumen rantai kempe pada K, akibatnya warna tidak muncul di titik u.

    padahal warna dapat digunakan untuk mewarnai sisi e pada graf G, sehingga diperoleh

    pewarnaan-((G) + 1). Dengan demikian (G) (G) + 1.

    Subkasus 2.2 : Sisi e1 dan sisi e2 terletak pada rantai Kempe H(,) yang sama.

    Misalkan rantai Kempe K di H (,) memuat sisi e1 dan e2. Maka ada lintasan dari

    titik u ke titik v di K pada graph G1 Misalkan ada sisi lain dari G1 yang bewarna terkait

    di sebuah titik internal lintasan tersebut, misalnya titik w. Putus rantai k pada titik w yang

    sisi terkaitnya dengan w berwarna sehingga diperoleh H(,) yang memuat rantai kempe

    baru, namakan L.

    Terapkan argumen rantai kempe pada L, sehingga warna tidak muncul di titik w.

    Perhatikan K sudah terputus pada pewarnaan baru, selanjutnya terapkan argumen rantai

    Kempe pada K, maka warna tidak muncul di titik u; padahal warna juga tidak muncul

    di v, sehingga warna dapat digunakan untuk mewarnai sisi e pada graph G, akibatnya

    diperoleh pewarnaan-sisi-((G) + 1) pada graph G. Dengan demikian (G) (G) + 1.

    Jika tidak ada sisi bewarna yang terkait, maka K berupa lintasan. Putus lintasan tersebut

    pada w, dan terapkan argumen rantai Kempe pada rantai tersebut, maka warna tidak

    muncul di titik u. Karena warna juga tidak muncul di v, maka warna dapat digunakan

    untuk mewarnai sisi e pada graph G. Sehingga diperoleh pewarnaan-sisi-((G) + 1) pada

    graph G. Dengan demikian (G) (G) + 1.

    Teorema 2

    Jika G graf bipartisi dan tak kosong maka (G) = (G).