Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BUKU PEDOMAN PRAKTEK KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIKA II
DOSEN PENGAMPU
BINUKO AMARSETO SSt.Ft., M.Or
TATA TERTIB PELAKSANAAN PRAKTIKUM
KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIKA
PROGRAM STUDI D-IV FISIOTERAPI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL
2017
A. KETENTUAN UMUM
1. Mahasiswa harus hadir 5 menit sebelum acara praktikum dimulai. Bagi yang terlambat
15 menit, tidak diperkenankan mengikuti praktikum.
2. Mahasiswa yang karena alasan tertentu tidak dapat mengikuti praktikum, wajib
membuat permohonan izin terlebih dahulu kepada dosen pengampu praktikum.
3. Tidak diselenggarakan praktikum susulan.
4. Mahasiswa wajib mengenakan pakaian praktikum yang telah ditentukan oleh prodi
5. Mahasiswa wajib menjaga ketertiban dan kebersihan selama mengikuti kegiatan
praktikum di laboratorium.
6. Pengambilan alat atau bahan sesuai dengan kebutuhan.
7. Setelah selesai praktikum, semua peralatan praktikum harus dalam keadaan bersih dan
rapi.
8. Mahasiswa yang merusak/memecahkan alat harus segera melapor kepada laboran.
9. Ketentuan lain yang belum tercantum pada tata tertib ini, akan diatur kemudian.
B. KETENTUAN KHUSUS
1. Setelah kegiatan praktikum selesai, mahasiswa wajib mengembalikan alat-alat dalam
keadaan bersih seperti kondisi sebelumnya.
2. Mahasiswa tidak boleh meminjam alat untuk dibawa pulang.
3. Mahasiswa dilarang mengambil/mencuri alat atau bahan praktikum tanpa sepengetahuan
dosen pengampu atau laboran. Jika mahasiswa terbukti mencuri alat atau bahan
praktikum, akan mendapatkan sanksi sesuai dengan keputusan dari direksi STIKES.
Materi Praktek Kinesiologi dan Biomekanika II
NO Materi Strategi Belajar
1 Kinesiologi dan biomekanika Cranium Demonstrasi dan student central learning
2 Kinesiologi dan biomekanika Temporomandibular join Demonstrasi dan Student central learning
3 Kinesiologi dan biomekanika Temporomandibular join Demonstrasi dan Student central learning
4 Kinesiologi dan biomekanika Vertebralis Cervicalis Demonstrasi dan Student central learning
5 Kinesiologi dan biomekanika Vertebralis Cervicalis Demonstrasi dan Student central learning
6 Kinesiologi dan biomekanika Vertebralis Thorakalis Demonstrasi dan Student central learning
7 Kinesiologi dan biomekanika Vertebralis Thorakalis Demonstrasi dan Student central learning
9 Kinesiologi dan biomekanika Vertebralis Lumbalis Demonstrasi dan Student central learning
10 Kinesiologi dan biomekanika Vertebralis Lumbalis Demonstrasi dan Student central learning
11 Kinesiologi dan biomekanika Sacrum Demonstrasi dan Student central learning
12 Analisa postur tubuh normal Demonstrasi dan Student central learning
13 Analisa postur tubuh pathologis Demonstrasi dan Student central learning
14 Analisis gait normal Demonstrasi dan Student central learning
15 Analisis gait pathologis Demonstrasi dan Student central learning
Sumber Buku :
IA. Kapanji. The physiology of the joint the trunk and the vertebrae collum. Churchill Living Stone. 3Volume, 1974.
Robert Donatelly.Orthopaedic Physical Therapy. Churchill Living Stone, 1989. David J. Magee. Orthopedic physical assesment. W.B. Saunders Company, 1987.
Jac quelein M.D. Gait analysis normal and pathological function. Slack incorporated, 1992
JADWAL PERTEMUAN PRAKTIKUM
No Materi Tanggal Ruang
1 Kinesiologi dan biomekanika Cranium 6 September 2017 Laboratorium Fisio
2 Kinesiologi dan biomekanika Temporomandibular join 13 September 2017 Laboratorium Fisio
3 Kinesiologi dan biomekanika Temporomandibular join 20 September 2017 Laboratorium Fisio
4 Kinesiologi dan biomekanika Vertebralis Cervicalis 27 September 2017 Laboratorium Fisio
5 Kinesiologi dan biomekanika Vertebralis Cervicalis 4 Oktober 2017 Laboratorium Fisio
6 Kinesiologi dan biomekanika Vertebralis Thorakalis 11 Oktober 2017 Laboratorium Fisio
7 Kinesiologi dan biomekanika Vertebralis Thorakalis 18 Oktober 2017 Laboratorium Fisio
9 Kinesiologi dan biomekanika Vertebralis Lumbalis 1 November 2017 Laboratorium Fisio
10 Kinesiologi dan biomekanika Vertebralis Lumbalis 8 November 2017 Laboratorium Fisio
11 Kinesiologi dan biomekanika Sacrum 15 November 2017 Laboratorium Fisio
12 Analisa postur tubuh normal 22 November 2017 Laboratorium Fisio
13 Analisa postur tubuh pathologis 29 November 2017 Laboratorium Fisio
14 Analisis gait normal 6 Desember 2017 Laboratorium Fisio
15 Analisis gait pathologis 13 Desember 2017 Laboratorium Fisio
PEDOMAN PRAKTEK KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIKA II
KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIKA CRANIUM
Pertemuan ke : 1
I. Standar Kompetensi
Mahasiswa mengetahui, memahami, kinesiologi dan biomekanika pada tubuh manusia, terutama
pada cranium.
II. Kompetensi Dasar
1. Memahami, dan memiliki wawasan tentang prinsip – prinsip biomekanika cranium ( osteokinematika & arthrokinematika ).
2. Memahami tentang prosedur inspeksi pada cranium3. Memahami tentang prosedur palpasi pada cranium.
III. Indikator
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa dapat :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang anatomi cranium, tulang, saraf, otot.2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang kineisiologi dan biomekanika pada persendian di
cranium.3. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang prosedur inspeksi pada cranium4. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang prosedur palpasi pada cranium
IV. Tujuan
1. Mengerti anatomi dari cranium terkait tulang, saraf dan otot.2. Mengerti kinesiologi dan biomekanika pada cranium3. Mengerti tentang prosedur inspeksi pada cranium4. Mengerti tentang prosedur palpasi pada cranium
V. Definisi
1. Kinesiologi dan biomekanika pada cranium adalah tentang prinsip-prinsip mekanika dipakai
dalam penyusunan konsep, analisis, desain dan pengembangan peralatan/system dan juga
gerakan pada cranium.
2. Cranium adalah Tulang Tengkorak atau Cranium merupakan tulang pelindung otak yang
sangat diperlukan agar sistem koordinasi tubuh kita masih berfungsi secara normal.
Tulang cranium terbagi dalam dua bagian yaitu Tulang Neuro Cranium (Tulang-
tulang Cranial) dan Vicero Cranium (tulang-tulang Facial).
Gambar 1.1 Os Cranium. (Aponema, 2011)
VI. Kinesiologi dan Biomekanika Cranium
1. Anatomi cranium terkait tulang, saraf dan otot
2. Kinesiologi dan biomekanika cranium
3. Inspesksi pada cranium
4. Palpasi pada cranium
VII. Prosedur
1. Anatomi cranium, terkait tulang, saraf dan otot. a. Persiapan alat dan bahan
Manekin tengkorak Buku anatomi Buku catatan
b. Prosedur Mahasiswa diberikan kesempatan untuk melihat dan meraba langsung bagian-
bagian dari cranium manekin. Mahasiswa melihat buku anatomi kemudian mencari letak anatomi cranium terkait
tulang, saraf, dan otot. Mahasiswa membagi setiap bagian berdasarkan penyusunnya. Mahasiswa kemudian mampu menyebutkan bagian-bagian dari cranium dan
mengetahui letaknya.2. Kinesiologi dan biomekanika cranium
a. Persiapan alat Manekin tengkorak Buku anatomi Buku catatan
b. Prosedur Mahasiswa diberikan kesempatan untuk melihat dan meraba langsung bagian-bagian
dari sendi di cranium manekin. Mahasiswa mampu mengerti tipe, nama dan letak persendian yang berada di
cranium. Mahasiswa harus memperhatikan permukaan sendi.
3. Prosedur inspeksi craniuma. Persiapan alat
Manekin tengkorak Buku anatomi Buku catatan
b. Prosedur Mahasiswa diberikan kesempatan untuk melihat dan meraba langsung bagian-bagian
dari cranium manekin. Mahasiswa kemudian melihat wajah rekan praktikum untuk diamati dimana letak
anatomis terkait tulang, saraf dan otot pada os cranium.
4. Prosedur palpasi craniuma. Persiapan alat
Manekin tengkorak Buku anatomi Buku catatan
b. Prosedur Mahasiswa diberikan kesempatan untuk melihat dan meraba langsung bagian-bagian
dari cranium manekin. Mahasiswa kemudian mempalpasi wajah rekan praktikum untuk mengetaui dimana
letak anatomis terkait tulang, saraf dan otot pada cranium.
PEDOMAN PRAKTEK KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIKA II
TEMPOROMANDIBULAR JOINT
Pertemuan ke : 2 dan 3
I. Standar kompetensi
Mahasiswa mengetahui, memahami, kinesiologi dan biomekanika pada tubuh manusia,
terutama pada temporomandibular joint.
II. Kompetensi Dasar
1. Memahami dan memiliki pengertian tentang struktur temporomandibular joint.
2. Memahami otot pengerak temporomandibular joint.
3. Memahami komponen struktur jaringan temporomandibular joint.
4. Memahami gerakan osteokinematik dan arthrokinematika temporomandibular joint.
III. Indikator
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa dapat :
1. Mempraktekkan untuk membagi bagian dari struktur pembentuk temporomandibular
joint.
2. Mempraktekkan untuk menemukan otot-otot penggerak temporomandibular joint.
3. Mempraktekkan untuk menjelaskan struktur jaringan temporomandibular joint.
4. Mempraktekkan untuk melihat komponen dalam gerakan osteokinematika dan
arthrokinematika temporomandibular joint.
IV. Tujuan
Mengerti bagian dan struktur pembentuk temporomandibular joint.
Menentukan otot-otot penggerak temporomandibular joint.
Mengerti tentang struktur dan jaringan pembentuk temporomandibular joint.
Mengerti komponen dalam gerakan osteokinematika dan arthrokinematika
temporomandibular joint.
V. Definisi
1. Kinesiologi dan biomekanika pada cranium adalah tentang prinsip-prinsip mekanika
dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, desain dan pengembangan peralatan/system
dan juga gerakan pada cranium.
2. TMJ (temporomandibular joint) adalah sendi yang melekat pada tulang tengkorak
(cranium), sendi ini mempunyai fungsi untuk mengunyah, menguap, berbicara, dll.
Gangguan pada sendi rahang (TMJ) menyebabkan rasa sakit dan nyeri pada sendi ini.
Gambar 2.1 Temporomandibular joint, lateral view (Cummings, 2000).
VI. Kinesiologi dan Biomekanika Temporomandibular Joint
1. Anatomi terapan dan biomekanika pada temporomandibular joint
2. Komponen struktur jaringan sendi, gerakan (osteokinematika dan arthrokinematika)
3. Inspeksi dan palpasi pada temporomandibular joint
VII.Prosedur
1. Anatomi terapan dan biomekanika pada temporomandibular jointa. Persiapan alat
Manekin temporomandibular joint Buku anatomi Buku catatan
b. Prosedur Mahasiswa diberikan kesempatan untuk melihat dan meraba langsung bagian-bagian
dari temporomandibular joint Mahasiswa kemudian mampu menganalisa bentuk permukaan sendi pembentuk
temporomandibular joint
Mahasiswa kemudian menggerakkan temporomandibular joint dan mempelajari biomekanikanya
2. Komponen struktur jaringan sendi, gerakan (osteokinematika dan arthrokinematika)a. Persiapan alat
Manekin temporomandibular joint Buku anatomi Buku catatan
b. Prosedur Mahasiswa diberikan kesempatan untuk melihat dan meraba langsung bagian-bagian
dari temporomandibular joint Mahasiswa membagi setiap bagian berdasarkan penyusun anatomisnya (saraf,
tulang, dan otot). Mahasiswa mengerti proses gerakan fisiologis normal dari temporomandibular joint.
3. Inspeksi dan palpasi pada temporomandibular jointa. Persiapan alat
Manekin temporomandibular joint Buku anatomi Buku catatan
b. Prosedur Mahasiswa diberikan kesempatan untuk melihat dan meraba langsung bagian-bagian
dari temporomandibular joint Mahasiswa melihat temporomandibular joint dari manekin kemudian melihat secara
langsung kepada teman satu praktikan. Mahasiswa mempalpasi temporomandibular joint dari manekin kemudian
mempalpasi secara langsung kepada teman satu praktikan.
PEDOMAN PRAKTEK KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIKA II
VERTEBRAE CERVICAL
Pertemuan ke : 4 dan 5
I. Standar kompetensi
Mahasiswa mengetahui, memahami, kinesiologi dan biomekanika pada tubuh manusia,
terutama pada vertebrae cervical.
II. Kompetensi Dasar
1. Inspeksi dan palpasi pada vertebrae cervical.
2. Anatomi terapan dan biomekanika pada vertebrae cervical.
3. Komponen struktur jaringan sendi, gerakan (osteokinematika dan arthrokinematika)
III. Indikator
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mahasiswa mampu mengerti letak tulang, saraf dan otot yang berada di regio vertebra
cervical.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan komponen dan struktur dari jaringan vertebra cervical
3. Mahasiswa mampu menjelaskan biomekanika baik osteokinematika dan arthrokinematika
pada vertebra cervical.
4. Mahasiswa mampu menyebutkan otot-otot penggerak dan mengetahui letak anatomisnya
dengan palpasi pada regio vertebra cervical.
IV. Tujuan
1. Mengerti letak tulang, saraf, dan otot yang berada di regio vertebra cervical
2. Mengerti komponen dan struktur jaringan vertebrae cervical
3. Mengerti osteokinematika dan arthrokinematika vertebra cervical
4. Mengerti otot-otot penggerak dan mengetahui letak anatomisnya pada regio vertebra
cervical.
V. Definisi
1. Kinesiologi dan biomekanika pada cranium adalah tentang prinsip-prinsip mekanika
dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, desain dan pengembangan peralatan/system
dan juga gerakan pada vertebra cervical.
2. Vertebra cervical secara umum memiliki bentuk tulang yang kecil dengan spina atau
procesus spinosus (bagian seperti sayap pada belakang tulang) yang pendek, kecuali tulang
ke-2 dan 7 yang procesus spinosusnya pendek. Diberi nomor sesuai dengan urutannya dari
C1-C7 (C dari cervical), namun beberapa memiliki sebutan khusus seperti C1 atau atlas, C2
atau aksis. Setiap mamalia memiliki 7 tulang vertebra cervical, seberapapun panjang
lehernya.
Gambar 3.1. Vertebra cervical. (Chiropractic, 2011).
VI. Kinesiologi dan Biomekanika Vertebra Cervical
1. Anatomi terapan dan biomekanika pada vertebra cervical
2. Komponen struktur jaringan sendi, gerakan (osteokinematika dan arthrokinematika)
3. Inspeksi dan palpasi pada vertebra cervical
VII. Prosedur
1. Anatomi terapan dan biomekanika pada vertebra cervical a. Persiapan alat
Manekin vertebra cervical Buku anatomi Buku catatan
b. Prosedur Mahasiswa diberikan kesempatan untuk melihat dan meraba langsung bagian-bagian
dari vertebra cervical Mahasiswa kemudian mampu menganalisa bentuk permukaan sendi pembentuk
vertebra cervical Mahasiswa kemudian menggerakkan vertebra cervical dan mempelajari
biomekanikanya
2. Komponen struktur jaringan sendi, gerakan (osteokinematika dan arthrokinematika)a. Persiapan alat
Manekin vertebra cervical
Buku anatomi Buku catatan
b. Prosedur Mahasiswa diberikan kesempatan untuk melihat dan meraba langsung bagian-bagian
dari vertebra cervical Mahasiswa membagi setiap bagian berdasarkan penyusun anatomisnya (saraf,
tulang, dan otot). Mahasiswa mengerti proses gerakan fisiologis normal dari vertebra cervical.
3. Inspeksi dan palpasi pada vertebra cervicala. Persiapan alat
Manekin vertebra cervical Buku anatomi Buku catatan
b. Prosedur Mahasiswa diberikan kesempatan untuk melihat dan meraba langsung bagian-bagian
dari vertebra cervical. Mahasiswa melihat vertebra cervical dari manekin kemudian melihat secara
langsung kepada teman satu praktikan. Mahasiswa mempalpasi vertebra cervical dari manekin kemudian mempalpasi secara
langsung kepada teman satu praktikan.
PEDOMAN PRAKTEK KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIKA II
VERTEBRAE THORAKAL
Pertemuan ke : 6 dan 7
I. Standar kompetensi
Mahasiswa mengetahui, memahami, kinesiologi dan biomekanika pada tubuh manusia,
terutama pada vertebrae thorakal.
II. Kompetensi Dasar
1. Memahami dan mempunyai pengetahuan tentang struktur anatomi vertebrae thorakal
2. Memahami otot penggerak sendi vertebrae thorakal.
3. Memahami gerakan yang terjadi pada sendi vertebra thorakal.
III. Indikator
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mahasiswa mampu mengerti letak tulang, saraf dan otot yang berada di regio vertebra
thorakal.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan komponen dan struktur dari jaringan vertebra thorakal
3. Mahasiswa mampu menjelaskan biomekanika baik osteokinematika dan arthrokinematika
pada vertebra thorakal.
4. Mahasiswa mampu menyebutkan otot-otot penggerak dan mengetahui letak anatomisnya
dengan palpasi pada regio vertebra thorakal.
IV. Tujuan
1. Mengerti letak tulang, saraf, dan otot yang berada di regio vertebra thorakal
2. Mengerti komponen dan struktur jaringan vertebrae thorakal
3. Mengerti osteokinematika dan arthrokinematika vertebra thorakal
4. Mengerti otot-otot penggerak dan mengetahui letak anatomisnya pada regio vertebra
thorakal.
V. Definisi
1. Kinesiologi dan biomekanika pada cranium adalah tentang prinsip-prinsip mekanika
dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, desain dan pengembangan peralatan/system
dan juga gerakan pada vertebra thorakal.
2. Vertebra thorakal memiliki procesus spinosus akan berhubungan dengan tulang rusuk.
Beberapa gerakan memutar dapat terjadi. Bagian ini dikenal juga sebagai 'tulang punggung
dorsal' dalam konteks manusia. Bagian ini diberi nomor T1 hingga T12.
Gambar 4.1. Vertebra thorakalis (Pickquerry, 2012).
VI. Kinesiologi dan Biomekanika Vertebra Thorakal
1. Anatomi terapan dan biomekanika pada vertebra thorakal.
2. Komponen struktur jaringan sendi, gerakan (osteokinematika dan arthrokinematika)
3. Inspeksi dan palpasi pada vertebra thorakal.
VII. Prosedur
1. Anatomi terapan dan biomekanika pada vertebra thorakal.a. Persiapan alat
Manekin vertebra thorakal. Buku anatomi Buku catatan
b. Prosedur Mahasiswa diberikan kesempatan untuk melihat dan meraba langsung bagian-bagian
dari vertebra thorakal. Mahasiswa kemudian mampu menganalisa bentuk permukaan sendi pembentuk
vertebra thorakal. Mahasiswa kemudian menggerakkan vertebra thorakal.dan mempelajari
biomekanikanya
2. Komponen struktur jaringan sendi, gerakan (osteokinematika dan arthrokinematika)a. Persiapan alat
Manekin vertebra thorakal.
Buku anatomi Buku catatan
b. Prosedur Mahasiswa diberikan kesempatan untuk melihat dan meraba langsung bagian-bagian
dari vertebra thorakal. Mahasiswa membagi setiap bagian berdasarkan penyusun anatomisnya (saraf,
tulang, dan otot). Mahasiswa mengerti proses gerakan fisiologis normal dari vertebra thorakal.
3. Inspeksi dan palpasi pada vertebra thorakal a. Persiapan alat
Manekin vertebra thorakal. Buku anatomi Buku catatan
b. Prosedur Mahasiswa diberikan kesempatan untuk melihat dan meraba langsung bagian-bagian
dari vertebra thorakal. Mahasiswa melihat vertebra thorakal dari manekin kemudian melihat secara
langsung kepada teman satu praktikan. Mahasiswa mempalpasi vertebra thorakal dari manekin kemudian mempalpasi secara
langsung kepada teman satu praktikan.
PEDOMAN PRAKTEK KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIKA II
VERTEBRAE LUMBAL
Pertemuan ke : 9 dan 10
I. Standar kompetensi
Mahasiswa mengetahui, memahami, kinesiologi dan biomekanika pada tubuh manusia,
terutama pada vertebrae lumbal.
II. Kompetensi Dasar
1. Memahami dan mempunyai pengetahuan tentang struktur anatomi vertebra lumbal
2. Memahami otot penggerak sendi vertebra lumbal
3. Memahami gerakan yang terjadi pada sendi vertebra lumbal
III. Indikator
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mahasiswa mampu mengerti letak tulang, saraf dan otot yang berada di regio vertebra
lumbal.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan komponen dan struktur dari jaringan vertebra lumbal
3. Mahasiswa mampu menjelaskan biomekanika baik osteokinematika dan arthrokinematika
pada vertebra lumbal.
4. Mahasiswa mampu menyebutkan otot-otot penggerak dan mengetahui letak anatomisnya
dengan palpasi pada regio vertebra lumbal.
IV. Tujuan
1. Mengerti letak tulang, saraf, dan otot yang berada di regio vertebra lumbal
2. Mengerti komponen dan struktur jaringan vertebrae lumbal
3. Mengerti osteokinematika dan arthrokinematika vertebra lumbal
4. Mengerti otot-otot penggerak dan mengetahui letak anatomisnya pada regio vertebra
lumbal.
V. Definisi
1. Kinesiologi dan biomekanika pada cranium adalah tentang prinsip-prinsip mekanika
dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, desain dan pengembangan peralatan/system
dan juga gerakan pada vertebra lumbal.
2. Vertebra lumbal atau tulang pinggang merupakan bagian dari kolumna vertebralis yang
terdiri dari lima ruas tulang dengan ukuran ruasnya lebih besar dibandingkan dengan ruas
tulang leher maupun tulang punggung.
Gambar 5.1. Vertebra lumbal (Pickquerry, 2012).
VI. Kinesiologi dan Biomekanika Vertebra Lumbal
1. Anatomi terapan dan biomekanika pada vertebra lumbal
2. Komponen struktur jaringan sendi, gerakan (osteokinematika dan arthrokinematika)
3. Inspeksi dan palpasi pada vertebra lumbal
VII. Prosedur
1. Anatomi terapan dan biomekanika pada vertebra lumbal c. Persiapan alat
Manekin vertebra lumbal. Buku anatomi Buku catatan
d. Prosedur Mahasiswa diberikan kesempatan untuk melihat dan meraba langsung bagian-bagian
dari vertebra vertebra lumbal Mahasiswa kemudian mampu menganalisa bentuk permukaan sendi pembentuk
vertebra vertebra lumbal Mahasiswa kemudian menggerakkan vertebra lumbal dan mempelajari
biomekanikanya
2. Komponen struktur jaringan sendi, gerakan (osteokinematika dan arthrokinematika)c. Persiapan alat
Manekin vertebra lumbal Buku anatomi Buku catatan
d. Prosedur Mahasiswa diberikan kesempatan untuk melihat dan meraba langsung bagian-bagian
dari vertebra lumbal Mahasiswa membagi setiap bagian berdasarkan penyusun anatomisnya (saraf,
tulang, dan otot). Mahasiswa mengerti proses gerakan fisiologis normal dari vertebra lumbal
3. Inspeksi dan palpasi pada vertebra lumbal c. Persiapan alat
Manekin vertebra lumbal Buku anatomi Buku catatan
d. Prosedur Mahasiswa diberikan kesempatan untuk melihat dan meraba langsung bagian-bagian
dari vertebra lumbal Mahasiswa melihat vertebra lumbal dari manekin kemudian melihat secara langsung
kepada teman satu praktikan. Mahasiswa mempalpasi vertebra lumbal dari manekin kemudian mempalpasi secara
langsung kepada teman satu praktikan.
PEDOMAN PRAKTEK KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIKA II
VERTEBRAE SACRUM
Pertemuan ke : 11
I. Standar kompetensi
Mahasiswa mengetahui, memahami, kinesiologi dan biomekanika pada tubuh manusia,
terutama pada sacrum.
II. Kompetensi Dasar
1. Memahami dan mempunyai pengetahuan tentang struktur anatomi sacrum
2. Memahami otot penggerak sacrum
3. Memahami gerakan yang terjadi pada sacrum
III. Indikator
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mahasiswa mampu mengerti letak tulang, saraf dan otot yang berada di regio sacrum
2. Mahasiswa mampu menjelaskan komponen dan struktur dari jaringan sacrum
3. Mahasiswa mampu menjelaskan biomekanika baik osteokinematika dan arthrokinematika
pada sacrum
4. Mahasiswa mampu menyebutkan otot-otot penggerak dan mengetahui letak anatomisnya
dengan palpasi pada sacrum
IV. Tujuan
1. Mengerti letak tulang, saraf, dan otot yang berada di regio sacrum
2. Mengerti komponen dan struktur jaringan pada sacrum
3. Mengerti osteokinematika dan arthrokinematika pada sacrum
4. Mengerti otot-otot penggerak dan mengetahui letak anatomisnya pada sacrum
V. Definisi
1. Kinesiologi dan biomekanika pada cranium adalah tentang prinsip-prinsip mekanika
dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, desain dan pengembangan peralatan/system
dan juga gerakan pada sacrum
2. Sacrum atau tulang punggung atau vertebra adalah tulang tak beraturan yang membentuk
punggung yang mudah digerakkan. terdapat 33 tulang punggung pada manusia, 5 di
antaranya bergabung membentuk bagian sacral, dan 4 tulang membentuk tulang ekor
(coccyx).
Gambar 6.1. Os Sacrum (Adam, 2006).
VI. Kinesiologi dan Biomekanika Vertebra Cervical
1. Anatomi terapan dan biomekanika pada sacrum
2. Komponen struktur jaringan sendi, gerakan (osteokinematika dan arthrokinematika)
3. Inspeksi dan palpasi pada sacrum.
VII. Prosedur
1. Anatomi terapan dan biomekanika pada sacruma. Persiapan alat
Manekin vertebra sacrum Buku anatomi Buku catatan
b. Prosedur Mahasiswa diberikan kesempatan untuk melihat dan meraba langsung bagian-bagian
dari vertebra sacrum Mahasiswa kemudian mampu menganalisa bentuk permukaan sendi pembentuk
vertebra sacrum Mahasiswa kemudian menggerakkan sacrum dan mempelajari biomekanikanya
2. Komponen struktur jaringan sendi, gerakan (osteokinematika dan arthrokinematika)a. Persiapan alat
Manekin sacrum Buku anatomi Buku catatan
b. Prosedur Mahasiswa diberikan kesempatan untuk melihat dan meraba langsung bagian-bagian
dari sacrum Mahasiswa membagi setiap bagian berdasarkan penyusun anatomisnya (saraf,
tulang, dan otot). Mahasiswa mengerti proses gerakan fisiologis normal dari sacrum
3. Inspeksi dan palpasi pada sacrum a. Persiapan alat
Manekin sacrum Buku anatomi Buku catatan
b. Prosedur
Mahasiswa diberikan kesempatan untuk melihat dan meraba langsung bagian-bagian dari sacrum
Mahasiswa melihat sacrum dari manekin kemudian melihat secara langsung kepada teman satu praktikan.
Mahasiswa mempalpasi sacrum dari manekin kemudian mempalpasi secara langsung kepada teman satu praktikan.
PEDOMAN PRAKTEK KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIKA II
POSTUR TUBUH NORMAL
Pertemuan ke : 12
I. Standar kompetensi
Mahasiswa mengetahui, memahami, kinesiologi dan biomekanika pada tubuh manusia,
terutama untuk postur tubuh normal.
II. Kompetensi Dasar
1. Memahami dan mempunyai pengetahuan tentang struktur untuk postur tubuh normal
2. Memahami postur bagian atas termasuk anatomi terapan dan biomekanikanya.
3. Memahami postur bagian bawah termasuk anatomi terapan dan biomekanikanya.
4. Memahami dan menerapkan prosedure analisa untuk postur tubuh normal.
III. Indikator
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mahasiswa mampu melakukan teknik analisa postur untuk tubuh normal terkait
biomekanika regio vertebra.
2. Mahasiswa mampu melakukan teknik analisa postur untuk tubuh normal terkait
biomekanika anggota gerak atas.
3. Mahasiswa mampu melakukan teknik analisa postur untuk tubuh normal terkait
biomekanika anggota gerak bawah.
IV. Tujuan
1. Mengerti teknik analisa postur untuk tubuh normal terkait biomekanika regio vertebra
2. Mengerti teknik analisa postur untuk tubuh normal terkait biomekanika anggota gerak atas.
3. Mengerti teknik analisa postur untuk tubuh normal terkait biomekanika anggota gerak
bawah.
V. Definisi
1. Kinesiologi dan biomekanika pada cranium adalah tentang prinsip-prinsip mekanika
dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, desain dan pengembangan peralatan/system
dan juga untuk postur normal.
2. Postur tubuh normal adalah postur atau sikap tubuh melibatkan pertimbangan mekanis,
seperti kelurusan segmen badan, kekuatan, tekanan otot,dan ikatan sendi, serta efek gaya
berat badan.
3. Evaluasi postur tubuh dapat dilakukan dengan dua cara yaitu statis dan dinamis.
Gambar 7.1. Postur tubuh normal (Healthy, 2012).
VI. Kinesiologi dan Biomekanika Postur Tubuh Normal
1. Analisa biomekanika postur tubuh normal terkait regio vertebra
2. Analisa biomekanika postur tubuh normal terkait anggota gerak atas
3. Analisa biomekanika postur tubuh normal terkait anggota gerak bawah
VII. Prosedur
1. Analisa biomekanika postur tubuh normal terkait regio vertebra
a. Persiapan alat
Buku anatomi
Manekin kerangka manusia
Buku catatan
b. Prosedur
Mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengamati manekin kerangka manusia
terutama pada bentuk curva vertebra pada postur tubuh normal.
Mahasiswa kemudian melihat curva vertebra pada teman praktikan, kemudian
menganalisa bentuk curva vertebra.
2. Analisa biomekanika postur tubuh normal terkait anggota gerak atas
a. Persiapan alat
Buku anatomi
Manekin kerangka manusia
Buku catatan
b. Prosedur
Mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengamati manekin kerangka manusia
terutama pada anggota gerak atas pada postur tubuh normal
Mahasiswa kemudian melihat anggota gerak atas pada teman praktikan dan
mengukur apakah termasuk kedalam postur tubuh normal atau tidak.
3. Analisa biomekanika postur tubuh normal terkait anggota gerak bawah
a. Persiapan alat
Buku anatomi
Manekin kerangka manusia
Buku catatan
b. Prosedur
Mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengamati manekin kerangka manusia
terutama pada anggota gerak bawah pada postur tubuh normal
Mahasiswa kemudian melihat anggota gerak bawah pada teman praktikan dan
mengukur apakah termasuk kedalam postur tubuh normal atau tidak.
PEDOMAN PRAKTEK KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIKA II
POSTUR TUBUH PATOLOGIS
Pertemuan ke : 13
I. Standar kompetensi
Mahasiswa mengetahui, memahami, kinesiologi dan biomekanika pada tubuh manusia,
terutama untuk postur tubuh patologis.
II. Kompetensi Dasar
1. Memahami dan mempunyai pengetahuan tentang struktur untuk postur tubuh patologis
2. Memahami postur tubuh patologis bagian atas termasuk anatomi terapan dan
biomekanikanya.
3. Memahami postur tubuh patologis bagian bawah termasuk anatomi terapan dan
biomekanikanya.
4. Memahami dan menerapkan prosedure analisa untuk postur tubuh patologis
III. Indicator
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mahasiswa mampu melakukan teknik analisa postur tubuh patologis terkait biomekanika
regio vertebra.
2. Mahasiswa mampu melakukan teknik analisa postur tubuh patologis terkait biomekanika
anggota gerak atas.
3. Mahasiswa mampu melakukan teknik analisa postur tubuh patologis terkait biomekanika
anggota gerak bawah.
IV. Tujuan
1. Mengerti teknik analisa postur tubuh patologis terkait biomekanika regio vertebra
2. Mengerti teknik analisa postur tubuh patologis terkait biomekanika anggota gerak atas.
3. Mengerti teknik analisa postur untuk tubuh patologis terkait biomekanika anggota gerak
bawah.
V. Definisi
1. Kinesiologi dan biomekanika pada cranium adalah tentang prinsip-prinsip mekanika
dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, desain dan pengembangan peralatan/system
dan juga untuk postur patologis
2. Postur tubuh patologis adalah postur atau sikap tubuh melibatkan pertimbangan mekanis,
seperti kelurusan segmen badan, kekuatan, tekanan otot,dan ikatan sendi, serta efek gaya
berat badan yang mengalami gangguan mobilisasi dan kesejajaran tubuh (body aligment)
Gambar 8.1. Postur tubuh patologis (Orthopedic, 2017).
VI. Kinesiologi dan Biomekanika Postur Tubuh Normal
1. Analisa biomekanika postur tubuh patologis terkait regio vertebra
2. Analisa biomekanika postur tubuh patologis terkait anggota gerak atas
3. Analisa biomekanika postur tubuh patologis terkait anggota gerak bawah
VII. Prosedur
a. Analisa biomekanika postur tubuh patologis terkait regio vertebra
a. Persiapan alat
Buku anatomi
Manekin kerangka manusia
Buku catatan
b. Prosedur
Mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengamati manekin kerangka manusia
terutama pada bentuk curva vertebra pada postur tubuh patologis
Mahasiswa kemudian melihat curva vertebra pada teman praktikan, kemudian
menganalisa bentuk curva vertebra patologis
b. Analisa biomekanika postur tubuh patologis terkait anggota gerak atas
a. Persiapan alat
Buku anatomi
Manekin kerangka manusia
Buku catatan
b. Prosedur
Mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengamati manekin kerangka manusia
terutama pada anggota gerak atas pada postur tubuh patologis
Mahasiswa kemudian melihat anggota gerak atas pada teman praktikan dan
mengukur apakah termasuk kedalam postur tubuh patologis atau tidak.
c. Analisa biomekanika postur tubuh patologis terkait anggota gerak bawah
a. Persiapan alat
Buku anatomi
Manekin kerangka manusia
Buku catatan
b. Prosedur
Mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengamati manekin kerangka manusia
terutama pada anggota gerak atas pada postur tubuh patologis
Mahasiswa kemudian melihat anggota gerak atas pada teman praktikan dan
mengukur apakah termasuk kedalam postur tubuh patologis atau tidak
PEDOMAN PRAKTEK KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIKA II
ANALISA GAIT NORMAL
Pertemuan ke : 14
I. Standar kompetensi
Mahasiswa mengetahui, memahami, kinesiologi dan biomekanika pada tubuh manusia,
terutama untuk gait normal
II. Kompetensi Dasar
1. Memahami dan mempunyai pengetahuan tentang gait normal
2. Memahami analisa tentang biomekanika gait normal
III. Indicator
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mahasiswa mampu melakukan teknik analisa terkait biomekanika gait normal
IV. Tujuan
1. Mengerti teknik analisa terkait biomekanika gait normal.
V. Definisi
1. Kinesiologi dan biomekanika pada cranium adalah tentang prinsip-prinsip mekanika
dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, desain dan pengembangan peralatan/system
dan juga untuk gait normal.
2. Gait normal adalah gerakan berjalan dengan pola jalan yang benar, yang didasari dari
pembentukan pola gerak tertentu.
Gambar 9.1 Gait normal pada manusia (Noraxon, 2000).
VI. Kinesiologi dan Biomekanika gait normal
1. Analisa biomekanika gait normal
VII. Prosedur
1. Analisa biomekanika gait normal
a. Persiapan alat
Buku anatomi
Video gait normal
Kamera recorder
b. Prosedur
Mahasiswa mengamati pola berjalan normal dari manusia melalui video tentang gait
normal dan pergerakan disetiap persendian
Mahasiswa menguraikan gerakan biomekanika yang terjadi pada tubuh yang berjalan
Mahasiswa mempraktekan berjalan dengan direkam oleh video recorder
Mahasiswa menganalisa gerakan setiap praktikan kemudian didiskusikan dari sisi
biomekanika.
PEDOMAN PRAKTEK KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIKA II
ANALISA GAIT PATOLOGIS
Pertemuan ke : 15
I. Standar kompetensi
Mahasiswa mengetahui, memahami, kinesiologi dan biomekanika pada tubuh manusia,
terutama untuk gait patologis
II. Kompetensi Dasar
1. Memahami dan mempunyai pengetahuan tentang gait patologis
2. Memahami analisa tentang biomekanika gait patologis
III. Indicator
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mahasiswa mampu melakukan teknik analisa terkait biomekanika gait patologis
IV. Tujuan
1. Mengerti teknik analisa terkait biomekanika gait patologis
V. Definisi
1. Kinesiologi dan biomekanika pada cranium adalah tentang prinsip-prinsip mekanika
dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, desain dan pengembangan peralatan/system
dan juga untuk gait patologis
2. Gait patologis adalah pola berjalan yang tidak benar yang diakibatkan dari adanya
gangguan muskuloskeletal ataupun sistem saraf dimana pola jalan yang terbentuk menjadi
tidak efektif dan efisien.
Gambar 10.1. Gait Patologis pada manusia (Nooraxon, 2000).
VI. Kinesiologi dan Biomekanika gait patologis
1. Analisa biomekanika gait patologis
VII. Prosedur
1. Analisa biomekanika gait patologis
a. Persiapan alat
Buku anatomi
Video gait normal
Kamera recorder
b. Prosedur
Mahasiswa mengamati pola berjalan normal dari manusia melalui video tentang gait
normal dan pergerakan disetiap persendian
Mahasiswa menguraikan gerakan biomekanika yang terjadi pada tubuh yang berjalan
Mahasiswa mempraktekan berjalan dengan direkam oleh video recorder
Mahasiswa menganalisa gerakan setiap praktikan kemudian didiskusikan dari sisi
biomekanika.