10
DAFTARtSt (CONTENIS): o Aktivitas katalisNi/H.-NZA dan mekanismenya pada konversi jelantah menjadi senyawa fraksi solardan bensin denganumpanpancingan jenis metanol dan butanol. The Activity of N)/Hs-NZA catalyst and it'smechanismin the conversion of waste cookingoil to diesel and gasolinef uel fraction withinmethanoland butanol as catching-feed. D. Setyawan PH,(134-142) Kandungan protein dan lemak belut sawah (monopterus albus, zuieuw) pada berbagai ukuran daridesaseyegan sleman. The contains of protein and lipidbelut sawah (monopterus albus,zuieuw) atvarious lengthfrom seyegansleman YoniSuryani , (143-148) s-Speedstructure : seismogram analysis and fitting of earthquake c122zg7Aon RARobservation station. BagusJaya Santosa, (149-155) optimalisasi penggunaan atomic physics equipment dalam pbmuntuk pengem- bangan life skills mahasiswa.The optimalisation of the use of atomic physics equipment in instructional processto develop the life skilt of students. yusman Wiyatmo, Warsono, dan Sukardiyono, (.1 56-162) studi jenis, komposisi dan karakter sampah di lingkungan kampus Universitas Negeri Yogyakarta serta straiegi pengelolaannya. The study of kinds, compositions and characters of wesfe at campus Llniversitas Negeri yogyakarta and its manag ement sfrategies. H Yuli priyanto, (l 63- 17 2) Perancangan logika kabur untuk memperbaiki kinerja (propottional integral derivative power system stabitizer). Design o'f luzzy logic to improveproportional integral derivative power systemstabilizer performance. Toto Sukisno & Agus MamanAbadi, (173-180) Preparation and characterization of lanthanum (lll) selective electrode baseo on 1,1j-diaza-4,7,13,16{etraoxa-cyclooctadecane-n,n'-diacetic acid as an ionophore. Suyanta, Susanto l.R, Buchari dan IndraNoviandri, (181-1gZ) Reactionsof cis-[Ptcl(1'Nl4r1lro;1-,the flrst cisplatinhydrolytes with ihiols. 3:reactions with glutathione. SutopoHadi, (188-190) o o o o o o o

(PID) Power System Stabilizer

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: (PID) Power System Stabilizer

DAFTAR tSt (CONTENIS):

o Aktivitas katalis Ni/H.-NZA dan mekanismenya pada konversi jelantah menjadisenyawa fraksi solar dan bensin dengan umpan pancingan jenis metanol danbutanol. The Activity of N)/Hs-NZA catalyst and it's mechanism in the conversion ofwaste cooking oil to diesel and gasoline f uel fraction within methanol and butanol ascatching-feed. D. Setyawan PH, (134-142)

Kandungan protein dan lemak belut sawah (monopterus albus, zuieuw) padaberbagai ukuran dari desa seyegan sleman. The contains of protein and lipid belutsawah (monopterus albus, zuieuw) atvarious lengthfrom seyegan slemanYoni Suryani , (143-148)

s-Speed structure : seismogram analysis and fitt ing of earthquake c122zg7AonRAR observation station. Bagus Jaya Santosa, (149-155)

optimalisasi penggunaan atomic physics equipment dalam pbm untuk pengem-bangan life skills mahasiswa. The optimalisation of the use of atomic physicsequipment in instructional process to develop the life skilt of students. yusmanWiyatmo, Warsono, dan Sukardiyono, (.1 56-162)

studi jenis, komposis i dan karakter sampah di l ingkungan kampus Universi tasNegeri Yogyakarta serta straiegi pengelolaannya. The study of kinds, compositionsand characters of wesfe at campus Llniversitas Negeri yogyakarta and itsm a n ag e m e n t sfrategies. H Yul i priya nt o, (l 63- 17 2)

Perancangan logika kabur untuk memperbaiki kinerja (propottional integralderivative power system stabitizer). Design o'f luzzy logic to improve proportionalintegral derivative power system stabil izer performance. Toto Sukisno & AgusMamanAbadi, (173-180)

Preparation and characterization of lanthanum (ll l) selective electrode baseo on1,1j-diaza-4,7,13,16{etraoxa-cyclooctadecane-n,n'-diacetic acid as an ionophore.Suyanta, Susanto l .R, Buchar i dan Indra Noviandr i , (181-1gZ)

Reactions of cis-[Ptcl(1'Nl4r1lro;1-,the flrst cisplatin hydrolytes with ihiols.3:react ions wi th glutathione. Sutopo Hadi, (188-190)

o

o

o

o

o

o

o

Page 2: (PID) Power System Stabilizer

JURME ffiDffffitr MWWMDAtr $trtr$(JPMS)

ISS\: l j j , r_ I \ r , r ,Terakredi tasi sebagai Jurnal l lmiah

Berdasarkan Keputu s an D itje n DtKTt Depdikn as N o. 39/DIKTI/Kep/2004

Visi: Menjadi n-redia komunikasr vang ntalnpu sec;trJ I.l\3t3 nlenlberikan sumbangan terhadap

perkembangan bidang Pendrdrkan \ IIP \ dr InJt'rne s i,l

Misi: Menyebarluaskan hasil penelitian dan hastl kaj ian dalarr bidang Pendidikan MIPA.

Diterbitkan olehFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas \e-seri \b,eyakarta

Ketua PenYunting:Prof. Suryanto, Ed.D

Penyunting Pelaksana:Prof. Suryanto, Ed.DK.H Sugiyarto, Ph.D

Paidi, M.Si.Dr. Hari Sutrisno

Dr. Zuhdan Kun PrasetYo, M.Ed.SukiYa, M.Si.Fauzan, M.Sc.

Dadan Rosana. M.Si

Pen.v-unting Ahli:Prof. Drs. Sugeng Mardiyono. MApp.Sc.. Ph.D. tU\\- t

Prof. Dr. Soepamo Dannauidjaja tUG\It.Prof. Dr. Ir. Djoko Nlarsono (UG\l)

Prof. Dr. \\ 'uryadi. \'1.S. (L\\')Dr. Yateman Arivanto (UGI\'I)

Pembantu Pelaksana:Drs. Yudi Sutomo

Paekan

Luy outPaidi

Hari Sutrisno

Alamat Dewan PenYunting:Kampus FMlPAUniversitas Negeri Yogyakarta, Karangmalang, Yogyakarta, Gedung DOl

Telp. (0274) 548203,Fax. (0274) 540713

iffi S.

rs3JiLrcdr{

hehcriq!

ffd

)"9

Semga arlikel ,vang dimuat dalarn Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains sepenuhnya

merupakan p.ndop.t dan tanggung jag,ab penulis, bukanpendapat anggota DewanPenyunting'

Page 3: (PID) Power System Stabilizer

nnartilin

ne\

kluninader.TA"\, l9q

\\r3 50frs )budHid

ad h^:

F-r

&r"inylr:nalb

InTp':.tlm

'ga,mr

f/"{'Jfi,lml

e*.r;onm

JPMS, Edis iTahun Xl , No. 1, Juni2006

\CANGAN LOGIKA KABUR ANTUK MEMPERBAIKI KINERJATIONAL INTEGRAL DEMVATIVE POWER SYSTEM STABILIZER)

r OF FUZZY LOGIC TO IMPROVE PROPORTIONAL INTEGRAL DERIVATIVE POWERV STABILIZER PERFOB.MANCE)

snnrcnst), Agus Maman Abadi2)Fendidikan Teknik Elektro FT UNY YogyakartaFendidikan Matematika FMIPA UNY Yoevakarta

lryuan penulisan artikel ini adalah untuk mendapatkan rancangan kendali logikfl fwzy guna menggantikan; Froportional Inltegral Derivative Power System Stabilizer pada sistem eksitasi.Sadi stabilitas yang tepat dan kontinyu sangat diperlukan untuk menganalisis sistem supaya dapat bekerja

efehif. Untuk mempelajari stabilitas dinamis yaitu stabilitas generator yang mengalami perubahan beban,iigmakan pemodelan terhadap komponen-komponen seperti generator sinlvon, saluran transmisi, dan",,mg diturunkan dari persamaan-persamaan matematis yang mewakili perilaku dinamis sistem. Penurunan

persarTaan matematis yang mewakili perilaku dinamis sistem dapat dideslwipsikan dengann persamaan diferensial linear dan akibat yang terjadi yang berupa osilasi frekuensi rendah dapatkembali dengan menambahkan sinyal kendali tambahan. Penambahan sinyal kendali tersebut

dengan menambahkan blok PSS berupa blok washout dan lead compensator dengan masukan berupake c e p at an r o t or, p e r u b ahan fr e kuen s i at au p e r ub a han alrs e I e r as i day a.

"-p-va memperbaiki kompensator mendakului untuk sqat ini menggunakan kendali kompensator PIDIntegral Derivative). Kendali PID dapat memperbaiki tanggapan nansien dan mengeleminasi galat

; wtak. Tetapi di sisi lain, PID juga mempunyai kelemahan yaitu timhulnya lonjakan yang relatif besar danrrru*nu lrnccpaian kondisi tunak yang relatif lama. Berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut, dalam tulisan ini

,wncoba mendesain iistem kendali logika kabur untuk menggantikan kendali PID yang diharapkan dapati kelemohan-kelemahan pada kendali PID.

lffim' {rrrrc i.' kend al i P I D, I o g i ka fuoy, ke s t a b i I an.' . :

i

dmrr-u"-lhis aim of this paper was lo obtain a design of fuzzy logic to replace the Derivative Integral Proportional

/flmhffis- Ststem Stabilizer control at excitation system.*ability study correctly and continuously very needed to analyze of system so that can opeyate by effectively.

ilh, ru;rt: the dynamic stability that is generator stability experiencing load changing, hence used modeling touwqpmrents like synchranize generator, transmission line, and load which derived from mathematical equationsrltWlrrisflrr dynamic behwior of electric power system. Derivation of mathematical equations represent dynamicriffi*@Bmr of system can elqborated by using equation of dffirential of linear and ffict that happened which is inIttilh,.tirner of low frequency oscillation can be re-stabilized by enhancing the addition control signal. The addition ofilrl[niln"lu signal done by enhancing PSS block in the form washout block and lead compensator with the input in theM,:y change of rotor speed, change offrequency or change of power acceleration.

TW effort to improve the leod compensator in this time using the contol of compensator PID (DerivativeJrenC Proportianal). The control of PID can improve the transient response and eliminate error of steady state.

rn the other side, PID also have the weakness that is jump incidence which big relative and time ofmffirl,rment steady state which old relative. Based on the wealcness, in this article will try to design the fuzzy logic{6ffinqr{rrstem to rbplace the PID control expected cqn overcome the weakness of PID control.

,'iilicm' runj'rdr.' P I D control, fuzzy logic, stab ility.

Lin

3 J,Mi

laft:Hrtr

Page 4: (PID) Power System Stabilizer

JPMS, Edisi Tahun Xl, No' 1, Juni 2006

t74

A. Pendahuluan

Salah satu permasalahan yang muncul pada

sistem tenaga tistrif adalah masalah stabilitas dan

dinamika siitem terhadap adanya gangguan' Sebuah

generator dikatakan bekerja balk bila kecepatan

irekanik dari rotor sama dengan kecepatan

ierputarnya medan putar stator' Dalam satu unit

generator-yan g terhubun g j ari n gan yan g' m en gandung

generator-generator lain, jika putaran Jotornya turun

iraka sudul dayanya akan berkurang' Gangguan yang

terjadi pada iistim tenaga listrik, misalnya pada

geirerator dapat menimbulkan osilasi terhadap

f,arameter-parameter sistem seperti tegangan'

frekuensi,' dan daya, padahal kebutuhan sistem

menghendaki agat parameter-parameter tersebut

bernilai tetap paJa suatu titik operasi tertentu' Oleh

karena itu, permasalahan dalam stabilitas sistem

tenaga adalah bagaimana agar osilasi yang terjadi

akibat gangguan tersebut dapat secepat mungkin

kembali stabil.Studi stabilitas yang tepat dan kontinyu sangat

diperlukan untuk menganalisis sistem. supaya dapat

Uet<e4a dengan efektif. Untuk mempelajari stabilitas

dlnamis yaitu stabilitas generator yang mengalami

perubahan beban, maka digunakan pemodelan

ierhadap komponen-komponen seperti generator

sinkron, saluran transmisi, dan beban yang diturunkan

dari persamaan-persamaan matem{1t y-uttg mewakili

perilaku dinamii sistem. Menurut Yu (1983), osilasi

frekuensi rendah yang terjadi sebagai akibat dinamika

sistem dapat distabilkan kembali dengan

menambahkan sinyal kendali tambahan' Penambahan

sinyal kendali tersebut dilakukan dengan

menambahkan blok PSS (Power Systgm Stabilizer)

berupa blok washout dan lead compensator dengan

masukan berupa perubahan kecepatan rotor'

perubahan freku-ensi atau perubahan akselerasi daya'tPenalaan sinyal kendali tambahan secara

konvensional dilakukan dengan menghitung

parameter PSS berdasarkan data sistem yang

diketahui'Seiring dengan perkembangan di bidang imu

pengetahuan, upaya memperbaiki. kompensator

men"dahului selanjutnya digunakan kendali

kompensato r PID (Proporti onal Int egr.al D er iv ativ e)'

Pengendali ini merupakan pengendali proses linear

denlan teori matematika yang lengkap dan mampu

merancang secara tepat dan aman suatu kendali

l"tptogtu; Kendali PID dapat memperbaiki

tanggapan ranslen dan mengeleminasi galat kondisi

tuni[. Tetapi di sisi lain, PID juga mempunyai

kelemahan yaitu timbulnya lonjakan yang relatif besar

dan waktu pencapaian kondisi tunak yang relatif lama'

Berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut'

ditawarkan sebuah sistem pengendali berbasis logika

kabur untuk mengatasi kelemahan sistem kendali PID'

Pengendali logi[a kabur . yang tidak .memerlukanrnoi*t analisis telah terbukti memiliki banyak

keungulan (Abadi, dkk: 2004), tetapi kineda

f"nglnOufi l'ogika kabur sangat bergantung pada

k"uitiun dan peng4laman seorang pakar dalam

menentukan aturan-aturan dan fungsi keanggotaan'

Hal ini dikarenakan karena seorang pakar telah

seringkali atau banyak melak"ukan percobaan'

Untuk menghindari penelitian yang dilakukan

secara coba-coba, Takagi Sugeno Kang pada tahun

1985 memperkenalkan sebuah metode penalaran

logika kabui yang lebih cocok untuk analisa secara

mltematis, dan d[ebut sebagai metode Sugeno' Pada

metode Mamdani, baik input (antecedent) maupun

output (consequent) sistem berupa himpunan kabur'

sedangkan pada metode Sugeno, outputnya tidak

berupa himpunan kabur melainkan berupa konstanta

tegas atau Persamaan linear. Keuntungan yang

dif,eroleh dari penalaran logika kabur metode Sugeno

adalah komputasinya lebih cepat dan efisien, bekerja

paling baik untuk teknik-teknik linear seperti kendali

bto, Uefe4a paling baik untuk teknik optimasi, dan

lebih cocoi untuk. analisa atau pendekatan sistem

secara matematis.Berdasarkan uraian tersebut di atas,

permasalahan yang dlajukan dalam. tulisan ini adalah

tagaimana rancangan pengendali logika kabur yang

daiat menggantikan. blok Proportional Integral

Derivative PSS?

B. Tinjauan Pustaka

Suatu sistem tenaga listrik akan kehilangan

kestabilan apabila tidak memiliki peredaman atau

dikarenakan iorsi sinkronisasi yang tidak mencukupi'

Kondisi ketidakstabilan yang tidak segera diatasi akan

mengakibatkan kualitas layanan {an stabilitas

Oinamit< sistem menjadi terganggu bahkan dapat

mengakibatkan kelelahan poros generator yang pada

akhiinya akan memperpendek usia . pakai dari

peralatan tersebut. Oleh sebab itu diperlukan sebuah

,irtrt pengendali untuk mengatur redaman osilasi

sehingga sistem senantiasa berada dalam kondisi

stabil ,

1. Komponen Sistem Kendali Pada Pembangkit

Sistem tenaga listrik dapat diklasifikasikan

menjadi 3 bagian utama, yaitu sistem .pembangkigpenlalur dan beban. Komponen 1ist9m. kendali pada

pembangkit daya listrik terdiri dari turbin dan

gonrrnoi dengan kecepatan umpan balik L'at 'lenerator, eksitasi, regulator tegangan dengan

Page 5: (PID) Power System Stabilizer

'ID-kanyakerjaadalamlan";lah

kanLunnananrrdalrnrur-hhntangDO

q,ahtihlm

ts"Ulrgtd

II

Ll

FT

r$

I

IfiaE

d

umpan balik LV, , transformator, dan

ransmisi, seperti ditunjukkan pada gambar 1'I

Gambar l. Sistem kendali pada pembangkit

Berdasarkan gambar 6 tersebut dapat diuraikan$fifrngnr berikut: governor yaitu kendali torsi mekanisprrus merupakan masukan bagi generator sedangkanm"lrfi. pada eksitasi merupakan kendali keluaran,w@cnxtor yang disalurkan ke beban. Bila terjadi. minhan kecil pada beban maka kendali eksitasi inimur{rungsi sebagai umpan balik untuk mencapaiumrnbangan yang baru. Governor mempunyairillmrcn

-"-ang lambat bila dibandingkan dengan kendali,ffimsi yang mempunyai" respon cepat sehinggalDliimr pembahasan kestabilan dinamik respon

Eu'd€rror diabaikan.Dinamika sistem tenaga listrik adalah

uqnrdinya perubahan-perubahan kecil pada bebanqmw menyebabkan perubahan kecepatan sudut rotor

Srmerator dan tegangan terminal generator. Kecepatantmur rotor dan tegangan terminal generator akanmtrsar pada nilai-nilai nominalnya. Generatortri:rrnkan stabil apabila terjadi perubahan beban,iuurepatan rotor akan kembali pada kecepatan sinkronma nilai tegangannya berada pada tegangan nominal

,,iumg diijinkan.

A Sistem Tenaga Single Machine Intinite Bus

Plant yang digunakan dalam perancangan ininilt*,&h sebuah sistem single machine infinite busShm) dengan sebuah mesin generator tunggaltrnubung pada bus tak terhingga. Sebuah modelfrhflB dengan generator, arus jangkar I, teganganunminal V1, tegangan bus tak hingga Vo, impedansimfilmn transmisi Z, dan admitansi beban local Ydimrnjukkan pada gambar 2.

JPMS, EdisiTahun Xl, No. 1, Juni 2006

Gambar 2. Blok diagram fungsi alih sebuah mesin sinkronterhubung bus terhingga

Diagram fungsi alih pada gambar 2 tersebutterdapat 2 simpul utama yaitu simpul mekanis dansimpul elektris. Perubahantorsi(LTm - LTe) digunakan sebagai masukan dan

sudut torsi sebagai keluaran, Simpul mekanismempunyai dua buah blok fungsi alih, yaitu blokpertama yang 'didasarkan pada persamaankesetimbangan torsi dan blok kedua menunjukkanhubungan kecepatan sudut rotor. Dalam simpul

elektris, masukanirya adalah M,,,, dan sebagai

keluarannya adalah Aeo . Blok ini terdiri dari fungsi

alih yang menggambarkan rangkaian medan yangdipengaruhi oleh reaksi jangkar dan penguatan K3.Sinyal elektris ini mempunyai kontrol tambahan UEdikurangi perubahan , tegangan terminal Vt sebagai

masukan dan perubahan internal Aeu sebagai

keluaran.Adanya perubahan beban mengakibatkan

perubahan besar reaksi jangkar generator sinkronyang besarnya dinyatakan sebagai Ko.Diagram blok

reaksi jangkar tersebut ditunjukkan pada gambar 3.Perubahan beban tersebut akan akan menimbulkan

perubahan fluk bocor dan melalui K2 akan

menghasilkan torsi elektrik yang terdiri dari torsisinkronisasi dan torsi redaman. Besar torsisinkronisasi dari gambar 3 dinyatakan:

&At r{ffi+(l+s[J(+s{f,)

-ffifi$sfi. . . . . ( l )

Berdasarkan persamaan (l) torsi sinkronisasidan torsi redaman dapat dinyatakan:

:t*htt -

I

K,t . r t ;

Kt-

I +sln K.

a[=R

Page 6: (PID) Power System Stabilizer

176

*='t^{*ffitil*hl (3)

Gambar 3. Blok diagram reaksijangkar akibat perubahanbeban

Perubahan beban selain menyebabkan adanyaperubahan besar reaksi jangkar juga akan

mengakibatkan terjadinya perubahan tegangan

terminal yang besarnya dinyatakan sebagai Ks

seperti yang ditunjukkan pada gambar 4. Teganganyang berubah juga menyebabkan terjadinya

perubahan fluk bocor dan Kr-akan menimbulkan torsi

{" dan I,r. Besar nilai torsi sinkronisasi dan redaman

dari gambar 14 dapat dinYatakan:

Torsi elektrik ini terdiri dari torsi sinkronisasi dantorsi redaman yang masing'masing dapat dinyatakansebaeai:

JPMS, EdisiTahun Xl, No. 1, Juni z0oo

Gambar 4, Blok diagram perubahan tegangan terminal

akibat perubahan beban,

Sistem akan stabil apabila jumlah torsi

sinkronisasi dan torsi redaman bernilai positil

sehingga jika salah satu atau keduanya berharga

negatif maka sisitem menjadi tidak stabil. Dua

besaran ini dipengaruhi oleh nilai-nilai

Tdo,To,TA,K A,Krs I dKu, dimana ni lai-ni la i tersebut

sangat tergantung pada kondisi pembebanan sistem.Kondisi yang sering terjadi pada saat beban

puncak adalah nilai:Ks .berharga negatif sedangkan

K yang lain bernilai positif. 4t yung bernilai positif

akan menstabilkan sistem yang mempunyai delta

kecil, sebaliknya torsi redaman yang bernilai negatif

akan menjadikan'sistem menjadi tidak stabii.

Permasalahan ini sebenamya dapat diatasi dengandengan memperkecil penguatan AVR, namun karenapenguatan ini digunakan untuk membangkitkan torsi

sinkronisasi yang besar maka metode tersebut tidak

dilaksanakan.

3. Power System Stabilizer

Blok diagram power system stabilizer terdiri

dari rangkaian washout dan kompensator seperti

ditunjukkan pada gambar 5. Rangkaian washout

diperlukan untuk mengeleminasi bias pada kondisi

mantap keluaran PSS, sedangkan kompensatordiberikan untuk derajat mendahului (lead).

pcQ

Gambar 5. Blok diagram PSS

' t

mrMmI

iril

&1[

rti@

l.

iff

. (4)6,

A

[br

I + sI..,

| + sTnoK ,

t$*&,K^*fii$+lS+tt)P

Page 7: (PID) Power System Stabilizer

T* merupakan konstanta waktu washout, Kc

reempakan penguat PSS, T1 dan Tz merupakan

konstanta waktu derajat lead, Latmerupakan sinyal

masukan untuk PSS berupa perubahan kecepatan

rc'tor, dan Us merupakan sinyal keluaran PSS yang

,iimasukan ke dalam sistem eksitasi sebagai sinyal

:ambahan (supplementary control). Menurut Yu.1983), prosedur mendesain dari PSS adalah sebagai

herikut:t Menentukan alndari loop mekaniknya sendiri.

Dengan mengabaikan peredaman' persamaan loop

mekanisnya dapat ditulis:

'--t,1s2 + atu Krl=0

Dan solusinya adalah:

s=*(Dri@n=

JPMS, EdisiTahun Xl, No. 1, Juni 2006

lead (yang mendahului) diberikan oleh sebuah

blok kompensasi yaitu sekitar 34o untuk s:j2nradls sama.dengan 1 Hz.

Mendesain sebuah penguat K" untuk eksitasi

tambahan.

Untuk mendesain kontrol eksitasi ini, D* dan D

diabaikan. Sebuah pilihan yang layak untuk

koefisien ' redaman -'{, dari persamaan

karakteristik yang dinormalisasikan berkisar 0,1

sampai 0,3 p.u. Pengabaian Drdan D, akan

diperoleh:D,, =2(,at,M

Dengan demikian diperoleh:

Kc=2{,at,M (t2)

rc.rlc,.(i at,\lc ,,(i, ̂ \

e. Mendesain sebuah blok reset untuk ?.1'

Kontrol eksitasi tambahan akan bekerja hanyaapabila osilasi ,.frekwensi rendah mulai

berkembang dan secara otomatis akan berhentibila sistem berhenti berosilasi. Hal ini tidak akanberpengaruh,'lterhadap fungsi normal eksitasiselama operasi stabil pada frekwensi sistem. Olehkarena itu 'suatu blok reset dibutuhkan, yang

kemunskinan berbentuk:

d.

rsirif.ryahai|ai

hrt

hn

krnb. Menentukan sudut ketinggalan fasa lG,

u,,dan e, dari loop elektris. Fungsi alih

uodan eq, memasukkan pengaruh umpan

Kuyakni:

antara

antara

balik;itif

dtapfIti.Entcll

rsii|r

K nKtcuu= sIuHr,s l , l =,* , , - (14)

dirilrt:

n$dfu;rItr

jyD

c. Mendesain kompensasi sudut fasa lead untuk

sudut fasa /ag (ketinggalan) lGr'. Bila La

dipilih sebagai masukan tarnbahan eksitasi, makaakan diperoleh:

lGr, + lGu - 0; lGo(0 . . . . . . . . . . . . . . " . . . . . . . . . . . . . (10)

Kompensasi sudut fasa lead (yang mendahului)dapat direalisasikan dengan memakai op-ampdan fungsi alih yang paling sederhana dapatdipilih dalam bentuk:

r tk

G- =l lntTi I d imanak: I atau 2,7,> r , . . ' . ' . - . ( l l )' [+sr, I

Ada batas sudut fasa agar sebuah blok

kompensasi dapat ditetapkan dan Z, tidak bisa

terlalu kecil. Sebagai contoh untuk

Tz=0,2secon dan Tr =10T2, dan sudut fasa

f. Menganalisis nilai eigen pada sistem (sistem

dengan sinyal tambahan dan sistem tidak dengan

sinyal tambahan u,. ).

4. Kendali Proportional Integral Derivative

(PrD)

Sistem yang terkarakteristikkan oleh hubunganmasukan dan keluaran dikarenakan hubunganintemalnya tidak signifikan. Kendali sederhana sepertiproportional, integral atau derivative ataupungabungannya'dapat digunakan sebagai pengendali.Kendali PID rnenggabungkan keseluruhan kebaikandari masing-masing komponen pembentuknya.Kendali tersebut digunakan untuk rnemperbaikiisyarat galat e(t) dengan cara mengintegralkan danmenurunkan isyarat galat untuk memperoleh isyarat

Page 8: (PID) Power System Stabilizer

1'r8

galat yang mendekati nol. Persamaan kendali denganaksi gabungan itu diberikan oleh persamaan:

JPMS, EdisiTahun Xl, No. 1, Juni 2006

perancang mengetahui data kuantitatif tentanghubungan masukan dan keluaran seperti yang

diperlukan dalam metode konvensional. Metodepengaturan dengan logika kabur merupakan metodepengaturan yang menyamakan cara berpikir manusiadengan melibatkan ketidakpastian pada sistem fisik.Pengendali kabur membuat keputusan sebagai sinyalatur berdasarkan masukan dan keluaran yang telahterjadi dalam bentuk variabel linguistik denganmenggunakan aturan yang dijabarkan secara umumdalam bentuk:Jika e dan de, maka u

e : kesalahan keluaran sistemde : perubahan kesalahan keluaran sistemu : sinyal atur pengendali kabur

Aturan yang disusun pada sistem pengendalikabur bersifat bebas asalkan menjamin konsekwensilogis dari hubungan antar variabel yang terlibat.Struktur logika kabur yang digunakan dapatdigambarkan seperti ditunjukkan dalam gambar 7.

dAco

Gambar 7: Struktur pengendali FPIDPSS

C. Perancangan Kendali Logika Kabur SebagaiPengganti PIDPSS

Data yang akan digunakan sebagai pijakandalam perancangan kendali logika fuzzy untukmeningkatkan kendali PID ini merujuk pada databuku Electric Power System Dynamic (Yu, 1983).yai tu:

Generator : M : 9,26; T' 6o: 7,76; D = 0;X6 = 0,973 I x 'd = 0,190 ; xo: 0,550

Sistem Eksitasi : Kn: 50; Ta:0,05Saluran transmisi dan beban :R = -0,034

X = 0,997:'B = 0,262

Kondisi Awal : Pro: 1,0 ; Qro = 0,015 ;

V,o = 1,05

Berdasarkan data tersebut maka diperoleh nilai: Kr :

0,5442; Kz = 1 ,212;Kt = 0,6584; Kq= 0, '7037 I K:: -0,0945 ; dan Ko = 0,815, dan parameter PSS adalah T= 3,0; Tr : 0,6581i Tz = 0,1 i Kc = 7,0911.

sdffi

ry

u(t) = y,"1,, * f' I"tt'tat * x,r, #

ll

dimana , K, : penguatan proporsional; -

Ti = waktu integral;

r, = waktu turunan

Kendali proportional akan memberikan efekmengurangi waktu naik, tetapi tidak menghilangkankesalahan keadaan tunak. Kendali integral akanmemberikan efek menghilangkan kesalahan keadaantunak, tetapi berakibat memburuknya respon transient.Kendali derivative akan mernberikan efekmeningkatnya stabilitas sistem, mengurangiovershoot, dan menaikkan respon transfer.

Diagram fungsi alih dari sinyal PIDPSS dapat

dinyatakan seperti pada gambar 6.

Gambar 6. Blok diagram PIDPSS

5. Pengaturan dengan Logika Kabur

Rancangan pengaturan dengan metodekonvensional menghadapi permasalahan penurunanmodel matematik dalam mendeskripsikan sistemsehingga memerlukan pemahaman yang mendalammengenai proses fisis dinamika sistem besertavariabel-variabel yang terlibat. Metode tidak selalumudah terlebih lagi jika sistem sangat kompleks danrumit.

Rancangan pengaturan dengan logika kaburmeliputi pemodelan sistem secara kabur yangmenyangkut hubungan masukan dan keluaran dansekaligus mengumpulkan banyak parameter sistemsecara bersama-sama. Pengaturan berbasis logikakabur memberikan model peranoangan baru yangsangat berguna bagi sistem yang kompleks tanpa

Aro

fr

{trrd

EI!l

"{il

{

.01

G

,G: N)Ag

vtz t r

{

l+s7-)

Page 9: (PID) Power System Stabilizer

:n9

Selenjutnya, data-data tersebut dimasukkan ke dalambiok fungsi alih perangkat lunak Matlab/Simulink,scperti ditunjukkan pada gambar 8.

Cmrbar 8. Diagram Fungsi Alih Dalam Perangkat

Lunak Matlab/Simulink

Grafik perubahan kecepatan rotor, perubahan sudutruor, perubahan daya elektrik dan perubahanbgangan terminal pada kondisi awal dari kendaliPIDPSS ditunjukkan pada gambar 9.

JPMS, EdisiTahun Xl, No. 1, Juni 2006

Gambar 9b. Hasil Simulasi Perubahan Sudut Rotor

15

05

10

Gambar 9c. Hasil Simulasi Perubahan Daya Elektrik

0 2 4 6 S 10

Gambar 9d. Hasil Simulasi Perubahan Tegangan Terminal

Berdasarkan hasil running dari kendali PIDPSS,selanjutnya diperoleh nilai-nilai yang akan dijadikansebagai anggota himpunan dalam variabel inputfuzzy. Dalam kendali fuzzy ini, ada dua variabel input(variabel perubahan kecepatan rotor dan deltaperubahan kecepatan rotor) dan satu variabel output.Definisi fungsi keanggotaan secara diskrit dalamsistem kendali logika fuzry berdasarkan data runningdengan menggunakan kendali PIDPSS ditunjukkanpadatabel 1 dan tabel 2.

1.4

1.2

1

0.01

om5

0

{.m5

{01

{.015

0.s

0.6

04

0.2

10

Gambar 9a. Hasil Simulasi Perubahan Kecepatan Rotor

::

1' "" ' : """"t 't .

t :t :

' { , - " " ' r " " " 'It[ :t :' ' t / \ :l / \ '+l / :\ / i

10

Page 10: (PID) Power System Stabilizer

-0.011057 -0.008169 .0.004318 -0.00143 0.0014s8 0.005309 )-008197

P 0 0 0 0 0,3 i1 I

7r 0 0,3 0,7 1 o7 0,3 0

N I 4.7 0,3 0 0 0 0

JPMS, Edisi Tahun Xl, No. 1, Juni 2006 u180

Tabel 1. Definisi Fungsi Kenggotaan untuk Variabel Input Aar

Tabel2. Definisi Fungsi Kenggotaan untuk Variabel Input dLa

Selanjutnya, dari definisi fungsi keanggotaan tersebut

di atas kemudian disusun "fruty rule yang

menghubungkan besaran masukan dan keluaran,

seperti ditunjukkan pada tabel 3.

Tabel3. Susunan Fuzzy Rule

N Z PN MF1 MF4 MF7Z MF2 MF5 MF8P MF3 MF6 MF9

Visualisasi susunan fuzzy rule tersebut di atas dalamMatlab/Simulink ditunjukkan pada gambar 10.

f:----*-l[-----]r---lmtr---lt-:-----lt-.---___lt--l---_--1l---:-ln:. '_]

1 0€5 3.64?

Gambar 10. Visualisasi Fuzzy Rule dalamMatlab/Simulink

Tahap akhir dari perancangan kendali fuzzy ir'i adalahmengimplementasikan hasil rancangan ke dalam

perangkat lunak simulink guna melihat hasil

responnya. l{asil yang diharapkan dari rancangan

sisiem kendali fuzzy yang berfungsi menggantikan

kendali PIDPSS ini adalah kinerja sistem yang

semakin meningkat yang salah satunya ditunjukkan

dengan waktu osilasi perubahan kecepatan rotor,perubahan sudut rotor, perubahan daya elektrik danperubahan tegangan terminal yang semakin cepat.

D. KesimpulanBerdasarkan ura,ian dari pembahasan tersebut

dapat disimpulkan bahwa sistem kendali fuzzy dapat

digunakan dan diimplementasikan sebagai pengganti

kendali Proportionol Integral Derivative Power

System Stabilizer pada sistem eksitasi' Kinerja dari

kendali fuzzy ini sangat dipengaruhi oleh ketepatan

susunan fungsi keanggotaan dan pembobotannya.

Daftar Pustaka ' '

Abadi, A. M. (2004 )., Koor din as i P en gendal i Eks it qs i

dan Governor. D engan Menggunakan LogikaFuzzy. Laporan BBI.

Brunelle, Patrice. (2000). Power System Blockset.Canada: Teqsim lnternastional.

Saadat, Hadi. (1999). Power System Analysis.

Singapore: McGraw-Hill CoYao-nan Yu, ( I 983). Electric Power System

Dynamics" New York: Academic Press.

-rll

u{

nrL

G

F3tum

K!

Ihu,lhd,fug

lE

prsCI

K,

*)

-0.000807 -0.000539 -0.000181 0.000088 0.000346 0.000691 0.000950

P 0 0 0 0 0,3 0.7

7, 0 0,3 0; l 0.1 0,3 0

N I 0.7 0,3 0 0 0 0