2
Pikiran Rakyat "' ....... "1' ,,'{'_'"" ____ "tb""""" •• :y-"",-". ~ ...,.".•...~-~ ...•.•.. .:.-" .. ~- ,''''''--"'''- ~~ .•.. o Selasa o Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu Minggu G) ._-- 3 4 5 6 7 9 10 11 12 13 14 15 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 o Mar OApr OMei OJun OJul OAgs OSep OOkt ONov Oleh EDI HARYONO ENDRA serius de- ngan Teater Modern Indonesia. Menurut dia, salah satu pen- dukung penting ke- berlangsungan teater modern ya itu naskah. Ucapan dia di tahun 1960-an itu dibuktikannya dengan menerjemahkan berbagai drama dari teks bahasa Inggris. Dukungannya yang besar itu ditunjukkan tidak hanya dalam bentuk terjemahan dari asli naskah drama, melainkan juga dari bentuk asli se- buah cerita pen- dek, sebut saja terjemahan yang dikenalluas di kalangan orang teater, beberapa di antaranya: Lawan Catur, Mencari Keadilan,dan Kereta Kencana. Jumlah naskah terjemahan warisan Rendra niscaya lebih 50 . judul (sampai sekarang Burung- merak Presstengah mencari terjernahan beliau yang tersebar sejak 1960-an). Dari kerja artistik semacam ini yang menarik adalah gagasan Rendra me- ngenai naskah yang mampu memenuhi kebutuhan pencinta teater. Hal itu terasa benar, misalnya, pada halaman muka naskah Kereta Kencana, Ren- dra menulis: drama ini bagi para aktor yang haus tantangan akting. Kemungkinan apa saja bisa di- gali dan diwujudkan dari sebuah naskah. Dengan demikian, naskah merupa- kan ciri utama dan sekaligus 'nyawa' dari mana Teater Modern Indonesia bertumbuh dan berkembang. Inilah yang membantu masyarakat bermeta- bolisme dengan nilai-nilai barn temuan kehidupan. Eksperimen naskah Rendra selalu tergoda bereksperimen (ia menolak disebut menemukan yang baru). Pada periode sebelumke Ameri- ka, tahun 1964, Rendra bekerja (me- nerjemahkan) dari balik meja. Satu ilustrasi, di tahun 1962, di rumah kon- trakannya yang belum ada listrik, Ren- dra menyadur naskah Oedipus Rex karya Sophocles diterangi lampu teplok (lampu minyak). Periode berikutnya, pulang dari Amerika, Oktober 1967, ia dan Azwar AN (kemudian Moerti Poer- noma dan Bakdi Soemanto) memben- tuk BengkeI Teater mening- galkan kerja di balik meja. la bereksperimen mencip- takan drama di tengah gelanggang la- tihan (workshop, kemudian disebut bengkel). Lahirlah nomor-nomor eksperimen (oleh Goenawan Mohamad disebut Teater Minikata): Bib Bob, . Rambate Rate Rata, dll. . Tidak lebih dari dua tahun masa subur Minikata, Rendra berubah lagi. la tergoda dengan kalimat-kalimat ab- surd dari Samuel Beckett yang lahir dari aktor di gelanggang workshop. la menyadur teks Beckett (mengaku pada saya: paham bahasa Prancis-pen.) Kliping Humas Unpad 201'1.

Pikiran Rakyat - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/01/pikiranrakyat... · Pikiran Rakyat "' ..... "1 ... menerjemahkan berbagai drama dari teksbahasa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pikiran Rakyat - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/01/pikiranrakyat... · Pikiran Rakyat "' ..... "1 ... menerjemahkan berbagai drama dari teksbahasa

Pikiran Rakyat"' ....... "1' ,,'{'_'"" ____ "tb""""" •• :y-"",-". ~...,.".•...~-~...•.•...:.-" ..~- ,''''''--"'''- ~~ .•..o Selasa o Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu • Minggu

G) ._--3 4 5 6 7 9 10 11 12 13 14 15

20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30oMar OApr OMei OJun OJul OAgs OSep OOkt ONov

Oleh EDI HARYONO

ENDRA serius de-ngan Teater ModernIndonesia. Menurutdia, salah satu pen-dukung penting ke-berlangsungan teatermodern ya itu naskah.Ucapan dia di tahun

1960-an itu dibuktikannya denganmenerjemahkan berbagai drama dariteks bahasa Inggris. Dukungannyayang besar itu ditunjukkan tidak hanyadalam bentuk terjemahan dari aslinaskah drama, melainkan juga daribentuk asli se-buah cerita pen-dek, sebut sajaterjemahan yangdikenalluas dikalangan orangteater, beberapa diantaranya: LawanCatur, MencariKeadilan,danKereta Kencana.Jumlah naskah

terjemahanwarisan Rendraniscaya lebih 50 .judul (sampaisekarang Burung-merak Presstengahmencari terjernahanbeliau yang tersebarsejak 1960-an). Darikerja artistiksemacam ini yangmenarik adalahgagasan Rendra me-ngenai naskah yangmampu memenuhikebutuhan pencintateater. Hal itu terasabenar, misalnya, padahalaman muka naskahKereta Kencana, Ren-dra menulis: drama inibagi para aktor yang haus tantanganakting. Kemungkinan apa saja bisa di-gali dan diwujudkan dari sebuahnaskah.Dengan demikian, naskah merupa-

kan ciri utama dan sekaligus 'nyawa'dari mana Teater Modern Indonesiabertumbuh dan berkembang. Inilahyang membantu masyarakat bermeta-bolisme dengan nilai-nilai barn temuankehidupan.

Eksperimen naskahRendra selalu tergoda bereksperimen

(ia menolak disebut menemukan yangbaru). Pada periode sebelumke Ameri-ka, tahun 1964, Rendra bekerja (me-nerjemahkan) dari balik meja. Satuilustrasi, di tahun 1962, di rumah kon-trakannya yang belum ada listrik, Ren-dra menyadur naskah Oedipus Rexkarya Sophocles diterangi lampu teplok(lampu minyak). Periode berikutnya,pulang dari Amerika, Oktober 1967, iadan Azwar AN (kemudian Moerti Poer-noma dan Bakdi Soemanto) memben-tuk BengkeI Teater mening-

galkan kerja dibalik meja. la bereksperimen mencip-takan drama di tengah gelanggang la-tihan (workshop, kemudian disebutbengkel). Lahirlah nomor-nomoreksperimen (oleh Goenawan Mohamaddisebut Teater Minikata): Bib Bob, .Rambate Rate Rata, dll. .Tidak lebih dari dua tahun masa

subur Minikata, Rendra berubah lagi.la tergoda dengan kalimat-kalimat ab-surd dari Samuel Beckett yang lahirdari aktor di gelanggang workshop. lamenyadur teks Beckett (mengaku padasaya: paham bahasa Prancis-pen.)

Kliping Humas Unpad 201'1.

Page 2: Pikiran Rakyat - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/01/pikiranrakyat... · Pikiran Rakyat "' ..... "1 ... menerjemahkan berbagai drama dari teksbahasa

dengan disiplin kontekstual.Generasi Bengkel Teater berubah

masuk anggota-anggota baru. Kerjakreatif pun berganti lagi. Rendrabereksperimen dengan berita-beritakoran, jurnalisme, dan improviasasi

. adegan. Jadilah pementasan drama"Dunia Azwar". Bersamaan denganspirit penolakan terhadap gairahkekuasaan yang ditebarkan oleh rezimuntuk membebekkan massa. Rendramengumumkan berdirinya KaumUrakan di Pantai Parangtritis, PantaiSelatan Yogyakarta. Segera para seni-man, budayawan me-

nyatakan bergabungdan senapas dengan Urakan (baca:menolak pemapanan, pembekuan, ke-takberdayaan). Sementara para peting-gi yang mapan segera merasa terusikdan gerah posisinya.

Rendra dinabikan oleh anak-anakmuda. la menolak, tetapi massa takmau peduli, fanatik. Mereka meng-hadap-hadapkan sosok Rendra denganpenguasa paling bersenjata. Rendraberontak. la menganggap penting men-jelaskan posisi dirinya sebagai penyair.Massa anak muda (mahasiswa) danmassa rakyat bawah disimbolkan seba-gai Burung Kondor, di satu pihak. Di Penulis, editor buku-buku Rendra.