Pipa Miring Debit 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

praktikum

Citation preview

5.2.2 DEBIT IIA. Menghitung debit air pada alat ukur Thompson

Rumus :Q=k . h5/2

Dimana :Q=Debit air pada alat ukur Thomson ( m3/detik )h=Tinggi air ( m )k=Koefisien debit ( m0,5/detik )=1,3533 + ( 0,004/h ) + 0,167 ( 8,4 + 12/D ) x ( h/B 0,09 )2D=Tinggi dari dasar saluran ke titik terendah dari mercu ( m )B=Lebar alat ukur Thomson bagian hulu (m)Diketahui:B=55 cm=0,55 mD=20.5 cm=0,205 mh=7,0cm= 0,07 mMaka :

k=1,3533 + + 0,0167 x = 1,3533 + + 0,167 x = 1,412 m0,5/dtSehingga di dapat : Q = k . h5/2=1,412 x 0,075/2=1,83 x 10-3 m3 / dt=0,002 m3/dtB.Menentukan Kemiringan Garis Hidrolik (Hydraulic Gradient) dan Kemiringan Garis Energi (Energy Gradient )Elevasi garis hidrolik ditentukan dengan mengurangi tinggi air pada tabung saat air mengalir dengan pada saat air tidak mengalir. Sedangkan elevasi garis energi ditentukan dengan menambah elevasi garis hidrolik dengan V2 / 2g, Dimana :V = Q / A

Q=Debit air pada Thomson (m3/detik)A = Luas penampang dari pipa (m2) ( A = . . D2 )D =Dimeter pipa dalam (m)Rumus elevasi garis hidrolik: Hg= H1 H0Contoh : Hg = H1 H0= 0,153 0= 0,153 mRumus elevasi garis energi: Eg= Hg + ( V2 / 2g ) + zDengan :Hg=Hydrolics Heads / Tekanan Hidrolik ( m )H1=Tinggi air pada manometer pada saat air mengalir ( m )H0=Tinggi air pada manometer saat tidak mengalir ( m )Eg=Energi Heads / Tinggi Tekanan Energi ( m )V=Kecepatan aliran ( m/detik )g=Percepatan gravitasi ( m/detik2 )Diketahui :Diameter dalam pipa I=6,1 ( 0,6 )=5,5 cmDiameter dalam pipa II=4,8 ( 0,6 )= 4,2 cmMenentukan kecepatan aliran : Pipa I=Untuk manometer 1 4V1= 0,002 / = 0,841 m/dtPipa II=Untuk manometer 5 7V2= 0,002 / = 1,443 m/dtContoh Perhitungan :H1 = 0,153 mH0 = 0Hg= 0,153 - 0 = 0,153 mV2/2g = 0,8412 / (2 x 9,81) = 0,036z= 0,093 mEg = 0,153 + 0,036 + 0,093 = 0,282Nilai Z untuk tiap manometerManometerZ

10,093

20,073

30,053

40,033

50,027

60,014

70,000

Tabel 5.2.12Kemiringan Garis Hidrolik Dan Kemiringan Garis Energi Debit II (2 x10-3m3/ detik) PercobaanManometer1234567

H1 (m)0.1530.1500.1550.1600.0850.0750.025

IH0 (m)0.0000.0000.0000.0000.0000.0000.000

OutletHg (m)0.1530.1500.1550.1600.0850.0750.025

BebasV2/2g0.0360.0360.0360.0360.1060.1060.106

Eg (m)0.2820.2590.2440.2290.2180.1950.131

H1 (m)0.1400.1430.1450.1550.0850.0850.048

IIH0 (m)0.0000.0000.0000.0000.0000.0000.000

OutletHg (m)0.1400.1430.1450.1550.0850.0850.048

Tak BebasV2/2g0.0360.0360.0360.0360.1060.1060.106

Eg (m)0.2690.2520.2340.2240.2180.2050.154

H1 (m)0.2450.2490.2550.2700.2080.2070.169

IIIH0 (m)0.0000.0000.0000.0000.0000.0000.000

Outlet Hg (m)0.2450.2490.2550.2700.2080.2070.169

TenggelamV2/2g0.0360.0360.0360.0360.1060.1060.106

Eg (m)0.3740.3580.3440.3390.3410.3270.275

(Sumber : Hasil Perhitungan)H1 adalah tinggi air pada manometer pada saat air mengalir. Sedangkan H0 adalah tinggi air pada manometer saat air tidak mengalir sehingga bernilai 0. Hg atau tinggi tekanan hidrolik didapatkan dari H1 - H0. Eg adalah tinggi tekanan energi air dalam pipa yang didapatkan dari penjumlahan tinggi tekanan dengan energi kinetik.Dari tiga percobaan diantaranya outlet bebas, outlet tak bebas dan outlet tenggelam terdapat perbedaan H1. Perbedaan tersebut disebabkan karena perbedaan tekanan pada ketiga outlet.Pada debit yang sama, untuk H1 outlet tenggelam lebih besar dibandingkan kedua outlet lainnya yaitu sebesar 0,245 m. Berdasarkan teori, nilai outlet bebas memiliki nilai H1 yang paling kecil daripada yang lainnya. Namun, dari data praktikum dihasilkan nilai yang menyimpang karena nilai H1 outlet bebas lebih besar dari H1 outlet tak bebas.Pada pengukuran nilai H1 dari manometer 1 sampai 7 memiliki pola yang sama setiap outlet. Yaitu adanya kenaikan nilai H1 pada manometer 1 hingga manometer 4 dan penurunan nilai H1 pada manometer 5 sampai 7. Pada manometer 1 hingga manometer 4 kenaikan H1 disebabkan perbedaan elevasi (garis ketinggian yang diukur dari permukaan air laut) setiap manometer yang berbeda, meski pada salah satu manometer pada outlet bebas memiliki nilai menyimpang yaitu nilai H1 sedangkan pada manometer 5-7 disebabkan pengecilan diameter pipa yang terjadi diantara manometer 4-5. Pengecilan pada pipa biasanya menyebabkan penurunan tekanan dan menaikkan kecepatan aliran serta kehilangan energi karena turbulensi aliran pipa yang mengalami perubahan.Pipa pada manometer 1, 2, 3, dan 4 memiliki luasan penampang yang sama begitu pula dengan pipa pada manometer 5, 6, dan 7. Hal ini menyebabkan perbedaan kecepatan. Kecepatan yang melalui pipa pada manometer 1, 2, 3, dan 4 memiliki kecepatan yang berbeda dengan manometer 5,6, dan 7. Sehingga mengakibatkan perbedaan hasil saat perhitungan v2/2g yang mana pada manometer 1, 2, 3, dan 4 bernilai 0,036 dan pada manometer 5,6, dan 7 bernilai 0,106.C. Menghitung Kehilangan Tinggi Tekan ( Head Loss )Kehilangan tinggi tekan dihitung berdasarkan data pengamatan setiap tabung manometer, dengan cara mengurangi elevasi garis energi tabung sebelumnya dengan tabung sesudahnya.Rumus :hfn=En En+1

Dengan :En = Tinggi garis energi tabung ke n ( m )En+1= Tinggi garis energi tabung ke n + 1 ( m )Keterangan :Percobaan I:Outlet bebasPercobaan II:Outlet tidak bebasPercobaan III:Outlet tenggelam Tabel 5.2.2Kehilangan Tinggi Tekanan Debit II (2 x10-3m3/ detik)

NO.Percobaan IPercobaan IIPercobaan III

TABUNGEg (m)Hf (m)Eg (m)Hf (m)Eg (m)Hf (m)

10.2820,2690,374

20.2590,0230,2520,0170,3580,016

30.244 0,0150,2340,0180,3440,014

40.2290,0150,2240,0100,3390,005

50.2180,0110,2180,0060,341-0,002

60.1950,0230,2050,0130,3270,014

70.1310,0640,1540,0510,2750,052

JUMLAH0,151JUMLAH0,115JUMLAH0,099

(Sumber : Hasil Perhitungan)

Pada saat pengamatan praktikum, tinggi pada setiap manometer diukur dan disebut sebagai tinggi tekanan. Sedangkan selisih dari tinggi manometer pada saat air mengalir dan tidak mengalir disebut sebagai tinggi tekanan energi. Selisih dari tinggi tekanan energi manometer menghasilkan kehilangan tinggi tekan. Manurut teori, energi akan terus berkurang dikarenakan adanya major losses dan minor losses. Major losses adalah kehilangan energi akibat gesekan air dengan dinding pipa, sedangakn minor losses adalah kehilangan tinggi karena masuknya air kedalam pipa, pengecilan pipa, pembesaran pipa, belokan, katup, dan pengeluaran pada pipa.Berdasarkan teori, seharusnya kehilangan tinggi tekan outlet I dengan yang lain harusnya bernilai sama, namun dalam data praktikum yang dihasilkan didapatkan hasil yang berbeda. Namun nilai kehilangan tinggi antar outlet memiliki nilai yang relatif sama atau penyimpangan yang terjadi tidak terlalu terpaut jauh. D.Menentukan Jenis AliranDidasarkan atas bilangan Reynold ( Re )Re = ( v . D ) /

Dimana :Re=Bilangan Reynoldv=Kecepatan rata-rata ( m/detik )D=Diameter pipa ( m )=Kekentalan kinematis (m2/detik)

Tabel 5.2.3Hubungan Kekentalan Kinematis dan Temperatur

Temperatur t (oC )051020253035100

= x 10-6 m2/dt1,7941,5191,3101,0100,8970,6570,6570,00

Karena temperatur telah didapatkan dari data, maka kita tidak menghitung kekentalan kinematis dengan cara interpolasi. Suhu yang didapatkan sebesar 25oC dengan kekentalan kinematis sebesar 0,897 m2/detikKriteria:1.Re < 2000=Aliran Laminer2.2000< Re < 4000=Aliran Transisi 3.Re > 4000=Aliran TurbulenTabel 5.2.4Perhitungan Jenis Aliran Debit II (2 x10-3m3/ detik)

PercobaanPipaT C (m2/dt)V(m/dt)D(m)ReJenis aliran

I(1-2)250,0000008970.8410,05551566.332Turbulen

(2-3)250,0000008970.8410,05551566.332Turbulen

(3-4)250,0000008970.8410,05551566.332Turbulen

(4-5)250,0000008971.4430,04267565.217Turbulen

(5-6)250,0000008971.4430,04267565.217Turbulen

(6-7)250,0000008971.4430,04267565.217Turbulen

II(1-2)250,0000008970.8410,05551566.332Turbulen

(2-3)250,0000008970.8410,05551566.332Turbulen

(3-4)250,0000008970.8410,05551566.332Turbulen

(4-5)250,0000008971.4430,04267565.217Turbulen

(5-6)250,0000008971.4430,04267565.217Turbulen

(6-7)250,0000008971.4430,04267565.217Turbulen

III(1-2)250,0000008970.8410,05551566.332Turbulen

(2-3)250,0000008970.8410,05551566.332Turbulen

(3-4)250,0000008970.8410,05551566.332Turbulen

(4-5)250,0000008971.4430,04267565.217Turbulen

(5-6)250,0000008971.4430,04267565.217Turbulen

(6-7)250,0000008971.4430,04267565.217Turbulen

Berdasarkan praktikum ditetapkan suhu air sebesar 25 sehingga didapatkan viskositas kinematis dari tabel sebesar 8,97 10-7. Untuk menentukan jenis aliran dapat digunakan rumus Re =(v.D)/. Dapat dilihat pada tabel diatas, jenis aliran termasuk turbulen karena angka Reynold lebih besar dari 4000. Untuk aliran pada pipa khususnya manometer 1 sampai 4 memiliki angka Reynold sebesar 51566.332sedangkan untuk aliran pada pipa yang mencakup manometer 5 sampai 7 memiliki angka Reynold sebesar 67565.217.