27
I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pedologi adalah ilmu yang mempelajari berbagai aspek geologi tanah. Di dalamnya ditinjau berbagai hal mengenai pembentukan tanah (pedogenesis), morfologi tanah (sifat dan ciri fisika dan kimia), dan klasifikasi tanah. Istilah ini dipinjam dari bahasa Inggris, pedology, yang membentuknya dari dua kata bahasa Yunani: pedon ("tanah") dan logos ("lambang", "pengetahuan").Pedologi merupakan satu dari dua cabang utama ilmu tanah, selain Edafologi (ilmu kesuburan tanah). Tanah adalah lapisan nisbi tipis pada permukaan kulit. Tanah bervariasi dari satu tempat ke tempat yang lain, karena keaneka ragaman ini, maka tanah dapat dipandang sebagai kumpulan individu-individu tanah. Pementukan tanah dari bongkahan bum mulai dari proses-proses pemecahan atau penghancura dimana bahan induk berkeping-keping secara halus . Tiap tanah berkembang secara baik dan masih dalam keadaan asli akan mempunyai sifat profil yang khas. Sifat-sifat ini yang dipakai dalam klasifikasi dan penjarangan tanah yang sangat besar manfatnya dalam menentukan pendapat tentang tanah dan sifat-sifat profil. Tanah begitu berarti bagi manusia sebagai sumber penghidupan manusia sehingga munculah istilah Soil Science atau ilmu tanah yaitu ilmu yang berhubungan dengan tanah MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 1

Piper Fendy

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Piper Fendy

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Pedologi adalah ilmu yang mempelajari berbagai aspek geologi tanah. Di dalamnya

ditinjau berbagai hal mengenai pembentukan tanah (pedogenesis), morfologi tanah (sifat dan

ciri fisika dan kimia), dan klasifikasi tanah. Istilah ini dipinjam dari bahasa Inggris, pedology,

yang membentuknya dari dua kata bahasa Yunani: pedon ("tanah") dan logos ("lambang",

"pengetahuan").Pedologi merupakan satu dari dua cabang utama ilmu tanah, selain Edafologi

(ilmu kesuburan tanah).

Tanah adalah lapisan nisbi tipis pada permukaan kulit. Tanah bervariasi dari satu

tempat ke tempat yang lain, karena keaneka ragaman ini, maka tanah dapat dipandang

sebagai kumpulan individu-individu tanah. Pementukan tanah dari bongkahan bum mulai dari

proses-proses pemecahan atau penghancura dimana bahan induk berkeping-keping secara

halus . Tiap tanah berkembang secara baik dan masih dalam  keadaan asli akan mempunyai

sifat profil yang khas. Sifat-sifat ini yang dipakai dalam klasifikasi dan penjarangan tanah

yang sangat besar manfatnya dalam menentukan pendapat tentang tanah dan sifat-sifat profil.

Tanah begitu berarti bagi manusia sebagai sumber penghidupan manusia sehingga

munculah istilah Soil Science atau ilmu tanah yaitu ilmu yang berhubungan dengan tanah

sebagai sumber penghidupan pada permukaan bumi yang mencakup pembentukan tanah serta

klasifikasi dan pemetaan berdasarkan sifat-sifat fisika, kimia hayati dan kesuburan tanah

dimana sifat-sifat ini berkaitan dengan pengolahan bagi produksi tanaman.

Pengenalan tanah di lapangan dilakukan dengan mengamati menjelaskan sifat-sifat

profil tanah. Profil tanah adalah urutan-urutan horison tanah, yakni lapisan-lapisan tanah

yang dianggap sejajar permukaan bumi. Profil tanah dipelajari menggali tanah dengan

dinding lubang vertikal kelapisan yang lebih bawah.

Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah, dibuat dengan cara

membuat lubang dengan ukuran panjang dan lebar serta kedalaman tertentu sesuai dengan

keadaan tanah dan keperluan penelitian. Tanah merupakan tubuh alam yang terbentuk dan

berkembang akibat terkena gaya-gaya alam (natural forces) terhadap proses pembentukan

MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 1

Page 2: Piper Fendy

mineral. Pembentukan dan pelapukan bahan-bahan organik pertukaran ion-ion, pergerakan

dan pencucian bahan-bahan koloid (Buckman, 1982).

Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya  dari fraksi tanah halus. Berdasar atas

perbandingan anyaknya butir-butir pasir, debu, liat maka tanah dikelompokkan kedalam

beberapa kelas tekstur. Dalam klasifikasi tanah tingkat famili kasar halusnya tanah

ditunjukkan dalam kelas sebaran besar butir yan mencakup seluruh tanah. Kelas besar butir

merupakan penyederhanaan dari kelas tekstur tanah tetapi dengan memperhatikan pula

banyaknya fragmen batuan atau fragsi tanah yang lebih besar dari pasir. Tanah-tanah

bertekstur liat ukuran butienya lebuh halus maka setiap satuan berat mempunyai luas luas

permukaan yang lebih besar sehingga kemampuan menahan air dan menyediakan unsur hara

tinggi. Tanah yang bertekstur halus lebih aktif dalam reaksi kimia daripada tanah bertekstur

kasar (Hardjowigeno,2003)

Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah. Gumpalan struktur

ini terjadi karena butir pasir, debu, liat terikat satu sama lain oleh suatu perekat seperti bahan

organik oksida-oksida besi dan lain-lain. Tingkat perkembangan struktur ditentukan

berdasarkan atas kemantapan atau ketahanan bentuk struktur tanah tersebut terhadap tekanan.

Didaerah curah hujan tinggi seperti pada profil dalam dan dangkal umunya ditemukan

struktur remah atau granular dipermukaan dan gumpal di horison bawah. Hal ini sesuai

dengan jenis tanah dan tingkat kelembaban tanah. Tanah-tanah dipermukaan banyak

mengandung humus biasanya mempunyai tingkat perkembangan yang kuat (Pairunan, 1983).

Warna tanah merupakan petujuk beberapa sifat tanah, karena warna tanah dipengaruhi

oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanah tersebut. Penyebab perbedaan warna

permukaan tanah pada umumnya oleh perbedaan bahan organik. Makin tinggi kandungan

bahan organik, warna tanah makin gelap. Bahan organik memberi warna kelabu, kelabu tua

atau coklat tua pada tanah kecuali bila bahan dasarnya tertentu sperti oksida dan besi atau

penimbunan garam memodifikasi warna. Akan tetapi banyak tanah tropika dengan

kandungan oksida (hematit) yang tiggi berwarna merah, bahkan dengan sejumlah besar bahan

organik (Nurhayati, 1986).

Batas lapisan dengan lapisan lainnya dalam suatu profil tanah dapat terlihat jelas atau

baur. Dalam pengamatan di lapangan ketajaman peralihan lapisan-lapisan ini dibedakan

kedalam beberapa tingkatan yaitu nyata (lebar peralihan kurang dari 2,5 cm), jelas (lebar

peralihan 2,5 – 6,5 cm) dan baur (lebar peralihan lebih dari  12,5 cm). disamping itu entuk

topografi dari batas horison tersebut dapat rata, berombak, tidak teratur atau terputus (Foth,

1988).

MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 2

Page 3: Piper Fendy

Karatan merupakan hasil pelapukan batuan tanah yang di pengaruhi oleh adhesi dan

kohesi. Karatan berwarna hitam mengandung banyak mangan (Mg) sedangkan berwarna

merah mengandung besi (Fe). Karatan merupakan hasil reaksi oksidasi dan reduksi dalam

tanah.

Karatan menunjukkan hasil reaksi oksidasi dan reduksi dalam tanah. Karatan

menunjukkan bahwa udara masih dapat kedalam tanah setempat sehingga terjadi oksidasi

ditempat tersebut dan terbentuk senyawa-senywa Fe3+ yang berwarna merah. Bila air tida

pernah menggenang tata udara dalam tanah selalu baik, maka seluruh profil tanah dalam

keaadaan oksidasi (Fe3+) oleh karena itu umumnya berwarna merah atau coklat. (Foth, 1988).

I.2. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang

diberikan oleh dosen mata kuliah morfologi dan klasifikasi tanah, dan mengetahui peranan

wana tanah dalam klasifikasi tanah, serta untuk membuat suatu makalah yang menarik,

bermanfaat dan baik.

I.3. Metode Penulisan

Adapun metode penulisan yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah buku

kepustakaan yaitu dengan membaca buku diperpustakaan yang berhubungan dengan pokok

bahasan pada makalah , dan mengutip dari internet tentang informasi-informasi lainnya yang

berhubungan dengan pokok bahasan pada makalah ini.

MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 3

Page 4: Piper Fendy

II. PEMBAHASAN

II.1. Tanah Secara Umum

Tanah didefiniskan sebagai lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang

telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolit

(lapisan partikel halus). Menurut Ahli Ilmu Alam Murni (berdasarkan pendekatan Pedologi)

Tanah didefinisikan sebagai bahan padat (baik berupa mineral maupun organik) yang terletak

dipermukaan bumi, yang telah dan sedang serta terus mengalami perubahan yang dipengaruhi

oleh faktor-faktor: bahan induk, iklim, organisme, topografi, dan waktu.

Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat

tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai

kebutuhan air dan udara, secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau

nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K,

Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota

(organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif

(pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman.

II.2. Faktor Pembentukan Tanah

Parent material. Beberapa tanah cuaca langsung dari bebatuan yang mendasarinya.

Ini "sisa" tanah memiliki kimia umum yang sama seperti batu asli. Lebih umum, bentuk tanah

dalam bahan yang telah pindah dari tempat lain. Bahan dapat bergerak mil banyak atau hanya

beberapa meter. Tertiup angin "loess" adalah umum di Midwest. Ini menguburkan "glasial

sampai" di banyak daerah. Glasial sampai merupakan bahan tanah dan digerakkan oleh

gletser. Materi dalam bentuk tanah yang disebut "orangtua material." Pada bagian bawah

tanah, bahan ini mungkin relatif tidak berubah dari ketika mereka disimpan oleh

memindahkan air, es, atau angin.

Sedimen di sepanjang sungai memiliki tekstur yang berbeda, tergantung pada apakah

sungai bergerak cepat atau lambat. air bergerak cepat-daun kerikil, batu, dan pasir. Lambat-

air bergerak dan danau meninggalkan bahan bertekstur halus (liat dan lumpur) ketika sedimen

dalam air menetap.

MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 4

Page 5: Piper Fendy

Iklim. Tanah bervariasi, tergantung pada iklim. Suhu dan kelembaban jumlah pola

yang berbeda menyebabkan pelapukan dan pencucian. Angin mendistribusikan kembali pasir

dan partikel lainnya terutama di daerah kering. Jumlah, intensitas, waktu, dan jenis

pembentukan presipitasi pengaruh tanah. perubahan musiman dan sehari-hari pada suhu

mempengaruhi efektivitas kelembaban, aktivitas biologis, tingkat reaksi kimia, dan jenis

vegetasi.

Topografi. Kemiringan dan aspek mempengaruhi kelembaban dan suhu tanah.

Lereng curam menghadap matahari yang hangat, sama seperti sisi selatan menghadap sebuah

rumah. Curam tanah mungkin terkikis dan kehilangan lapisan atas tanah mereka sebagai

mereka membentuk. Jadi, mereka mungkin lebih tipis dari tanah lebih hampir tingkat yang

menerima simpanan dari bukit daerah. Lebih dalam, tanah berwarna lebih gelap dapat

diharapkan di bawah tanah.

Faktor biologis. Tanaman, hewan, mikro-organisme, dan manusia mempengaruhi

pembentukan tanah. Hewan dan tanah mikro-organisme campuran dan membentuk liang dan

pori-pori. Tanaman akar membuka saluran dalam tanah. Berbagai jenis akar memiliki

dampak yang berbeda pada tanah. Akar Rumput adalah "fibrosa" dekat permukaan tanah dan

mudah membusuk, menambahkan bahan organik. Akar tunggang membuka jalur melalui

lapisan padat. Mikro-organisme mempengaruhi pertukaran kimia antara akar dan tanah.

Manusia dapat mencampur tanah sehingga luas bahwa bahan tanah ini lagi dianggap bahan

induk.

Vegetasi asli tergantung pada iklim, topografi, dan faktor biologi tanah plus banyak

faktor seperti kepadatan tanah, kedalaman, kimia, suhu, dan kelembaban. Daun dari tanaman

jatuh ke permukaan dan membusuk di tanah. Organisme ini mengurai daun dan campuran

mereka dengan bagian atas tanah. Pohon dan semak-semak memiliki akar besar yang dapat

tumbuh hingga kedalaman yang cukup.

Time. Waktu untuk semua faktor-faktor ini untuk berinteraksi dengan tanah juga

faktor. Seiring waktu, tanah fitur pameran yang mencerminkan faktor-faktor pembentuk

lainnya. proses pembentukan tanah adalah kontinu. Baru-baru ini diendapkan materi, seperti

pengendapan dari banjir, pameran ada fitur dari kegiatan pembangunan tanah. Permukaan

tanah sebelumnya dan cakrawala yang mendasari menjadi terkubur. Me-reset waktu jam

untuk tanah ini. Teras di atas dataran banjir aktif, sedangkan secara genetis mirip dengan

MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 5

Page 6: Piper Fendy

dataran banjir, adalah permukaan tanah yang lebih tua dan menunjukkan ciri-ciri

pembangunan yang lebih.

Faktor pembentukan tanah ini terus mempengaruhi tanah bahkan pada "stabil"

lanskap. Bahan didepositkan pada permukaan mereka, dan bahan-bahan yang ditiup atau

dihanyutkan dari permukaan. Penambahan, penghapusan, dan perubahan yang lambat atau

cepat, tergantung pada iklim, posisi landscape, dan aktivitas biologis.

Ketika tanah pemetaan, seorang ilmuwan tanah mencari daerah dengan faktor-faktor

pembentuk tanah yang sama untuk menemukan tanah yang sama. Warna, tekstur, struktur,

dan properti lainnya dijelaskan. Tanah dengan jenis properti yang sama diberi nama

taksonomi. Sebuah tanah umum di Midwest mencerminkan iklim, beriklim lembab dan

vegetasi padang rumput asli dengan lapisan, permukaan tebal hampir hitam. Lapisan ini

tinggi bahan organik dari rumput membusuk. Hal ini disebut "epipedon mollic." Ini adalah

salah satu dari beberapa jenis cakrawala permukaan yang kita sebut "epipedons." Tanah di

padang pasir umumnya memiliki "ochric" epipedon yang berwarna terang dan rendah dalam

bahan organik. cakrawala Bawah Permukaan juga digunakan dalam klasifikasi tanah. Banyak

kawasan hutan memiliki horison dengan akumulasi bawah permukaan tanah liat disebut

"argilik" cakrawala.

II.3. Morfologi Tanah

Morfologi tanah adalah sifat-sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di lapang.

Pengamatan di lapang dilakukan pada profil tanah yang barudibuat, biasanya dimulai dengan

membedakan lapisan-lapisan atauhorison-horison tanah. Sifat-sifat tanah diamati pada

masing-masinghorison-horison tanah, meliputi :

Kedalaman tanah

Warna tanah (matriks dan karatan)

Tektur tanah

Struktur tanah

Konsistensi tanah

Kutan

Konkresi dan nodul

Batas-batas horison.

MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 6

Page 7: Piper Fendy

Sifat morfologi tanah adalah sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di lapang

yang menunjukan profil tanah kearah dalam. Sebagian sifat morfologi tanah merupakan sifat-

sifat fisik dari tanah tersebut. Hal ini penting untuk diamati karena akar tanaman berjangkar

ditempat tersebut. Semakin baik akar berjangkar pada umumnya pertumbuhan tanaman

semakin baik dan sebaliknya.

Pengamatan profil tanah perlu dilakukan mengingat sifat morfologi tanah bisa sangat

menentukan pertumbuhan tanaman. Contoh sifat morfologi tersebut antara lain ketebalan top

soil,kedalaman efektif, batas horizon tanah, warna tanah, tekstur, struktur tanah serta tingkat

perkembangan struktur tanah, perakaran, relief, lereng, fisiografi tanah. Dari sifat- sifat

morfologi tersebut tergambar potensi tanah untuk digunakan sebagai media tumbuh tanaman.

Tingkat perkembangan tanah dinilai dari tingkat perkembangan horizon yang terjadi.

Berdasarkan perkembangan profil tanah, terbentuk beberapa kelompok tanah menjadi tanah

muda, tanah dewasa, dan tanah muda. Tanah-tanah ini akan menggambarkan potensi untuk

digunakan sebagai lahan pertanian.

Oleh karena pentingnya hal diatas maka mahasiswa perlu dibekali pengalaman

pengamatan sifat morfologi tanah, sehingga mempunyai gambaran umum tentang potensi

tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman.

II.4. Klasifikasi Tanah

Koperasi Nasional Survei Tanah mengidentifikasi dan peta lebih dari 20.000 berbagai

jenis tanah di Amerika Serikat. Kebanyakan tanah diberi nama, yang umumnya berasal dari

local dimana tanah yang pertama kali dipetakan. Dinamakan tanah disebut sebagai tanah seri.

Laporan survei tanah meliputi peta survei tanah dan nama-nama dan deskripsi dari

tanah di daerah laporan. laporan survei tanah ini diterbitkan oleh National Koperasi Survei

Tanah dan tersedia untuk semua orang.

MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 7

Page 8: Piper Fendy

Tanah diberi nama dan diklasifikasikan berdasarkan sifat fisik dan kimia dalam

cakrawala mereka (lapisan). "Tanah Taksonomi" menggunakan warna, tekstur, struktur, dan

sifat lain dari dua permukaan meter ke dalam tanah kunci ke sebuah sistem klasifikasi untuk

membantu orang menggunakan informasi tanah. Sistem ini juga menyediakan bahasa umum

untuk para ilmuwan.

Tanah dan cakrawala mereka berbeda satu sama lain, tergantung pada bagaimana dan

kapan mereka terbentuk. Tanah ilmuwan menggunakan lima faktor tanah untuk menjelaskan

bagaimana bentuk dan tanah untuk membantu mereka memprediksi di mana tanah yang

berbeda mungkin terjadi. Para ilmuwan juga memungkinkan untuk penambahan dan

penghapusan bahan tanah dan untuk kegiatan dan perubahan di dalam tanah yang terus setiap

hari.

Salah satu sistem klasifikasi tanah yang telah dikembangkan Amerika Serikat dikenal

dengan nama: Soil Taxonomy (USDA, 1975; Soil Survey Satff, 1999; 2003). Sistem

klasifikasi ini menggunakan enam (6) kateori, yaitu:

1. Ordo (Order)2. Subordo (Sub-Order)3. Grup (Great group)4. Sub-grup (Subgroup)5. Famili (Family)6. Seri.

Ciri Pembeda Setiap Kategori:

a. Kategori Ordo Tanah:

Ordo tanah dibedakan berdasarkan ada tidaknya horison penciri serta jenis (sifat) dari

horison penciri tersebut. Sebagai contoh: suatu tanah yang memiliki horison argilik dan

berkejenuhan basa lebih besar dari 35% termasuk ordo Alfisol. Sedangkan tanah lain yang

memiliki horison argilik tetapi berkejenuhan basa kurang dari 35% termasuk ordo Ultisol.

Contoh tata nama tanah kategori Ordo:

Ultisol.

(Keterangan: tanah memiliki horison argilik dan berkejenuhan basa kurang dari 35% serta

telah mengalami perkembangan tanah tingkat akhir = Ultus). Nama ordo tanah Ultisol pada

tata nama untuk kategori sub ordo akan digunakan singkatan dari nama ordo tersebut, yaitu:

Ult merupakan singkatan dari ordo Ultisol).

MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 8

Page 9: Piper Fendy

b. Kategori Sub-ordo Tanah:

Sub-ordo tanah dibedakan berdasarkan perbedaan genetik tanah, misalnya: ada

tidaknya sifat-sifat tanah yang berhubungan dengan pengaruh: (1) air, (2) regim kelembaban,

(3) bahan iduk utama, dan (4) vegetasi. Sedangkan pembeda sub-ordo untuk tanah ordo

histosol (tanah organik) adalah tingkat pelapukan dari bahan organik pembentuknya: fibris,

hemis, dan safris. Contoh tata nama tanah kategori Sub Ordo:

Udult.

(Keterangan: tanah berordo Ultisol yang memiliki regim kelembaban yang selalu lembab dan

tidak pernah kering yang disebut: Udus, sehingga digunakan singkatan kata penciri

kelembaban ini yaitu: Ud. Kata Ud ditambahkan pada nama Ordo tanahUltisol yang telah

disingkat Ult, menjadi kata untuk tata nama kategori sub-ordo, yaitu: Udult).

c. Kategori Great Group Tanah:

Great Group tanah dibedakan berdasarkan perbedaan: (1) jenis, (2) tingkat

perkembangan, (3) susunan horison, (4) kejenuhan basa, (5) regi suhu, dan (6) kelembaban,

serta (7) ada tidaknya lapisan-lapisan penciri lain, seperti: plinthite, fragipan, dan duripan.

Contoh tata nama tanah kategori Great Group:

Fragiudult.

(Keterangan: tanah tersebut memiliki lapisan padas yang rapuh yang disebut Fragipan,

sehingga ditambahkan singkatan kata dari Fragipan, yaitu: Fragi. Kata Fragi ditambahkan

pada Sub Ordo: Udult, menjadi kata untuk tata nama kategori great group, yaitu: Fragiudult)

d. Kategori Sub Group Tanah:

Sub Group tanah dibedakan berdasarkan: (1) sifat inti dari great group dan diberi

nama Typic, (2) sifat-sifat tanah peralihan ke: (a) great group lain, (b) sub ordo lain, dan (c)

ordo lain, serta (d) ke bukan tanah. Contoh tata nama tanah kategori Sub Group:

Aquic Fragiudult.

(keterangan: tanah tersebut memiliki sifat peralihan ke sub ordo Aquult karena kadang-

kadang adanya pengaruh air, sehingga termasuk sub group Aquic).

e. Kategori Famili Tanah:

Famili tanah dibedakan berdasarkan sifat-sifat tanah yang penting untuk pertanian dan

atau engineering, meliputi sifat tanah: (1) sebaran besar butir, (2) susunan mineral liat, (3)

regim temperatur pada kedalaman 50 cm. Contoh tata nama tanah pada kategori Famili:

MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 9

Page 10: Piper Fendy

Aquic Fragiudult, berliat halus, kaolinitik, isohipertermik.

(keterangan: Penciri Famili dari tanah ini adalah: (1) susunan besar butir adalah berliat halus,

(2) susunan mineral liat adalah didominasi oleh mineral liat kaolinit, (3) regim temperatur

adalah isohipertermik, yaitu suhu tanah lebih dari 22 derajat celsius dengan perbedaan suhu

tanah musim panas dengan musim dingin kurang dari 5 derajat celsius).

f. Kategori Seri Tanah:

Seri tanah dibedakan berdasarkan: (1) jenis dan susunan horison, (2) warna, (3)

tekstur, (4) struktur, (5) konsistensi, (6) reaksi tanah dari masing-masing horison, (7) sifat-

sifat kimia tanah lainnya, dan (8) sifat-sifat mineral dari masing-masing horison. Penetapan

pertama kali kategori Seri tanah dapat digunakan nama lokasi tersebut sebagai penciri seri.

Contoh tata nama tanah pada kategori Seri: Aquic Fragiudult, berliat halus, kaolinitik,

isohipertermik, Sitiung.

(Keterangan: Sitiung merupakan lokasi pertama kali ditemukan tanah pada kategori Seri

tersebut).

Sistem klasifikasi tanah ini berbeda dengan sistem yang sudah ada sebelumnya.

Sistem klasifikasi ini memiliki keistimewaan terutama dalam hal:

1. Penamaan atau Tata Nama atau cara penamaan.

2. Definisi-definisi horison penciri.

3. Beberapa sifat penciri lainnya.Sistem klasifikasi tanah terbaru ini memberikan

Penamaan Tanah berdasarkan sifat utama dari tanah tersebut.

Menurut Hardjowigeno (1992) terdapat 10 ordo tanah dalam sistem Taksonomi Tanah

USDA 1975 dengan disertai singkatan nama ordo tersebut, adalah sebagai berikiut:

1. Alfisol disingkat: Alf2. Aridisol disingkat: Id3. Entisol disingkat: Ent4. Histosol disingkat: Ist5. Inceptisol disingkat: Ept6. Mollisol disingkat: Oll7. Oxisol disingkat: Ox8. Spodosol disingkat: Od9. Ultisol disingkat: Ult10. Vertisol disingkat: Ert

MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 10

Page 11: Piper Fendy

Selanjutnya, sistem klasifikasi tanah ini telah berkembang dari 10 ordo pata tahun

1975 menjadi 12 ordo tahun 2003 (Rayes, 2007). Kedua-belas ordo tersebut dibedakan

berdasarkan:

1) ada atau tidaknya horison penciri,2) jenis horison penciri, dan3) sifat-sifat tanah lain yang merupakan hasil dari proses pembentukan tanah, meliputi:

a) penciri khusus, danb) penciri lainnya.

Horizon Penciri terdiri dari dua bagian:

a) horizon atas (permukaan) atau epipedon, danb) horizon bawah atau endopedon.

Epipedon atau horison atas / permukaan penciri dibedakan dalam 8 kategori (Soil Survey

Staff, 2003), yaitu:

a) epipedon mollik,

b) epipedon umbrik,

c) epipedon okrik,

d) epipedon histik,

e) epipedon melanik,

f) epipedon anthropik,

g) epipedon folistik, dan

h) epipedon plagen.

Endopedon atau horizon bawah penciri dibedakan menjadi 13 (Soil Survey Satff, 2003),

yiatu:

a) horizon argilik,b) horizon kambik,c) horizon kandik,d) horizon kalsik,e) horizon oksik,f) horison gipsik,g) horizon petrokalsik,h) horizon natrik,i) horizon plakik,j) horizon spodik,k) horizon sulfuric,l) horizon albik.

MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 11

Page 12: Piper Fendy

Beberapa Sifat Penciri Khusus, adalah:

a) konkresi,

b) padas (pan),

c) fraipan, (duripan),

d) Plintit,

e) slickenside,

f) selaput liat,

g) kontak litik,

h) kontak paralithik.

Beberapa Sifat Penciri Lain, adalah:

a) rezim suhu tanah,

b) rezim lengas tanah, dan

c) sifat-sifat tanah Andik.

Rezim suhu tanah dibedakan dalam 3 kategori, yaitu:

a) mesic: merupakan suhu tanah rata-rata tahunan 8oC s/d 15oC.

b) thermic: merupakan suhu tanah rata-rata tahunan 15oC s/d 22oC.

c) hyperthermic: merupakan suhu tanah rata-rata tahunan > 22oC.

Istilah iso (iso-mesic, iso-thermic, iso-hyperthermic) digunakan untuk menunjukkan

perbedaan suhu tanah rata-rata musim panas dan musim dingin < 6oC).

Rezim lengas tanah dibedakan dalam 4 kategori, yaitu:

a) aquic: tanah hampir selalu jenuh air, sehingga terjadi reduksi dan ditunjukkan oleh

adanya karatan dengan chroma rendah (chroma < 2 dan value < 4).

b) perudic: curah hujan setiap bulan selalu melebihi evapotranspirasi.

c) udic: tanah tidak pernah kering selama 90 hari (kumulatif) setiap tahunnya.

d) ustic: tanah setiap tahunnya kering lebih dari 90 hari (kumulatif) tetapi kurang dari

180 hari. Pengertian 10 ordo tanah menurut Hardjowigeno (1992) adalah sebagai

berikut:

MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 12

Page 13: Piper Fendy

Beberapa Jenis Tanah

Alfisol:

Tanah yang termasuk ordo Alfisol merupakan tanah-tanah yang terdapat penimbunan

liat di horison bawah (terdapat horison argilik)dan mempunyai kejenuhan basa tinggi yaitu

lebih dari 35% pada kedalaman 180 cm dari permukaan tanah. Liat yang tertimbun di horison

bawah ini berasal dari horison di atasnya dan tercuci kebawah bersama dengan gerakan air.

Padanan dengan sistem klasifikasi yang lama adalah termasuk tanah Mediteran Merah

Kuning, Latosol, kadang-kadang juga Podzolik Merah Kuning.

Aridisol:

Tanah yang termasuk ordo Aridisol merupakan tanah-tanah yang mempunyai

kelembapan tanah arid (sangat kering). Mempunyai epipedon ochrik, kadang-kadang dengan

horison penciri lain. Padanan dengan klasifikasi lama adalah termasuk Desert Soil.

Entisol:

Tanah yang termasuk ordo Entisol merupakan tanah-tanah yang masih sangat muda

yaitu baru tingkat permulaan dalam perkembangan. Tidak ada horison penciri lain kecuali

epipedon ochrik, albik atau histik. Kata Ent berarti recent atau baru. Padanan dengan sistem

klasifikasi lama adalah termasuk tanah Aluvial atau Regosol.

Histosol:

Tanah yang termasuk ordo Histosol merupakan tanah-tanah dengan kandungan bahan

organik lebih dari 20% (untuk tanah bertekstur pasir) atau lebih dari 30% (untuk tanah

bertekstur liat). Lapisan yang mengandung bahan organik tinggi tersebut tebalnya lebih dari

40 cm. Kata Histos berarti jaringan tanaman. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah

termasuk tanah Organik atau Organosol.

Inceptisol:

Tanah yang termasuk ordo Inceptisol merupakan tanah muda, tetapi lebih

berkembang daripada Entisol. Kata Inceptisol berasal dari kata Inceptum yang berarti

permulaan. Umumnya mempunyai horison kambik. Tanah ini belum berkembang lanjut,

sehingga kebanyakan dari tanah ini cukup subur. Padanan dengan sistem klasifikasi lama

adalah termasuk tanah Aluvial, Andosol, Regosol, Gleihumus, dll.

MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 13

Page 14: Piper Fendy

Mollisol:

Tanah yang termasuk ordo Mollisol merupakan tanah dengan tebal epipedon lebih

dari 18 cm yang berwarna hitam (gelap), kandungan bahan organik lebih dari 1%, kejenuhan

basa lebih dari 50%. Agregasi tanah baik, sehingga tanah tidak keras bila kering. Kata

Mollisol berasal dari kata Mollis yang berarti lunak. Padanan dengan sistem kalsifikasi lama

adalah termasuk tanah Chernozem, Brunize4m, Rendzina, dll.

Oxisol:

Tanah yang termasuk ordo Oxisol merupakan tanah tua sehingga mineral mudah

lapuk tinggal sedikit. Kandungan liat tinggi tetapi tidak aktif sehingga kapasitas tukar kation

(KTK) rendah, yaitu kurang dari 16 me/100 g liat. Banyak mengandung oksida-oksida besi

atau oksida Al. Berdasarkan pengamatan di lapang, tanah ini menunjukkan batas-batas

horison yang tidak jelas. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah

Latosol (Latosol Merah & Latosol Merah Kuning), Lateritik, atau Podzolik Merah Kuning.

Spodosol:

Tanah yang termasuk ordo Spodosol merupakan tanah dengan horison bawah terjadi

penimbunan Fe dan Al-oksida dan humus (horison spodik) sedang, dilapisan atas terdapat

horison eluviasi (pencucian) yang berwarna pucat (albic). Padanan dengan sistem klasifikasi

lama adalah termasuk tanah Podzol.

Ultisol:

Tanah yang termasuk ordo Ultisol merupakan tanah-tanah yang terjadi penimbunan

liat di horison bawah, bersifat masam, kejenuhan basa pada kedalaman 180 cm dari

permukaan tanah kurang dari 35%. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk

tanah Podzolik Merah Kuning, Latosol, dan Hidromorf Kelabu.

Vertisol:

Tanah yang termasuk ordo Vertisol merupakan tanah dengan kandungan liat tinggi

(lebih dari 30%) di seluruh horison, mempunyai sifat mengembang dan mengkerut. Kalau

kering tanah mengkerut sehingga tanah pecah-pecah dan keras. Kalau basah mengembang

dan lengket. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Grumusol atau

Margalit.

MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 14

Page 15: Piper Fendy

II.5. Peranan Warna Tanah Dalam Klasifikasi Tanah

Horizon tanah merupakan lapisan-lapisan tanah yang terbentuk karena hasil dari

proses pembentukan tanah (pedogenesis). Batas horizon tanah dengan horizon lainnya

bdalam profil yanah dapat diamati dengan mudah, namun dapat pula sukar. Di lapang,

ketajaman peralihan horizon di bedakan menjadi empat tingkat yaitu nyata (lebar peralihan

<>12.5 cm). bentuk horizon topografi tanah juga dibedakan dalam empat tingkat yaitu rata,

berombak, tidak teratur dan putus.

Penamaan horizon tanah dan cirinya yaitu pada horizon O, merupakan horizon

organic yang terbentuk di atas lapisan tanah mineral, ditemukan pada tanah yang belum

terganggu. Untuk O1, bentuk asli sisa tumbuhan masih terlihat jelas, O2 bentuk asli sisa

tumbuhan tidak tampak lagi. Horizon A, horizon di permukaan tanah yang terdiri dari

campuran bahan mineral dan organic, merupakan horizon eluviasi yang telah mengalami

pencucian. Dapat di kelompokkan, A1 bahan mineral bercampur humus dengan warna gelap;

A2 tempat terjadinya pencucian maksimum terhadap liat, Fe, Al dan bahan organic; AB

horizon peralihan ke B lebih menyerupai A. Horizon B, horizon penimbunan (illuviasi) dari

berbagai bahan liat, Fe dan bahan organik. Dikelompokkan dalam, B1 peralihan dari A ke B

lebih menyerupai B, B2 horizon penimbunan maksimum liat, Fe dan bahan organic, BC

horizon peralihan ke horizon C lebih menyerupai horizon B. Horizon C, bahan induk yang

sedikit terlapuk. Horizon D atau R, batuan keras yang belum terlapuk. Namun semua tanah

tidak selalu memiliki susunan horizon sesuai dengan susunan horizon yang telah dijelaskan.

Hanafiah (2005) mengungkapkan bahwa warna tanah merupakan: (1) sebagai

indikator dari bahan induk untuk tanah yang beru berkembang, (2) indikator kondisi iklim

untuk tanah yang sudah berkembang lanjut, dan (3) indikator kesuburan tanah atau kapasitas

produktivitas lahan. Secara umum dikatakan bahwa: makin gelap tanah berarti makin tinggi

produktivitasnya, selain ada berbagai pengecualian, namun secara berurutan sebagai berikut:

putih, kuning, kelabu, merah, coklat-kekelabuan, coklat-kemerahan, coklat, dan hitam.

Kondisi ini merupakan integrasi dari pengaruh: (1) kandungan bahan organik yang berwarna

gelap, makin tinggi kandungan bahan organik suatu tanah maka tanah tersebut akan berwarna

makin gelap, (2) intensitas pelindihan (pencucian dari horison bagian atas ke horison bagian

bawah dalam tanah) dari ion-ion hara pada tanah tersebut, makin intensif proses pelindihan

menyebabkan warna tanah menjadi lebih terang, seperti pada horison eluviasi, dan (3)

kandungan kuarsa yang tinggi menyebabkan tanah berwarna lebih terang.

Menurut Wirjodihardjo dalam Sutedjo dan Kartasapoetra (2002) bahwa intensitas warna

MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 15

Page 16: Piper Fendy

tanah dipengaruhi tiga faktor berikut: (1) jenis mineral dan jumlahnya, (2) kandungan bahan

organik tanah, dan (3) kadar air tanah dan tingkat hidratasi..

Pencatatan warna tanah dapat menggunakan buku Munsell Soil Color Chart, sebagai

contoh Tanah berwarna 7,5 YR 5/4 (coklat), yang berarti bahwa warna tanah mempunyai

nilai hue = 7,5 YR, value = 5, chroma = 4, yang secara keseluruhan disebut berwarna coklat.

Selanjutnya, jika ditemukan tanah dengan beberapa warna, maka semua warna harus

disebutkan dengan menyebutkan juga warna tanah yang dominannya.

Warna tanah memainkan peran penting dalam klasifikasi tanah. warna tanah dapat

menunjukkan fitur tanah yang terkait dengan aerasi tanah, bahan organik, konten dan

kesuburan. Alat standar yang digunakan untuk mengelompokkan warna tanah adalah Munsell

Soil Colour chart. Ini menggunakan sistem klasifikasi, hue (naungan), nilai (ringan) dan

chroma (intensitas). warna tanah yang dicocokkan grafik warna dan diberi kode, misalnya

5YR. Tanah warna mencerminkan jenis oksida besi dan jumlah materi organik serta kondisi

lingkungan di mana tanah telah dikembangkan.

Warna tanah juga menunjukkan kimia tanah dan dapat digunakan untuk memprediksi

bagaimana tanah akan bereaksi terhadap aplikasi pupuk. Tanah memakan waktu yang lama

terbentuk. Warna Anda mengamati mungkin dihasilkan dari kondisi lingkungan yang

berpengalaman lama. Pastikan warna Anda mengamati dan diagnosis selanjutnya Anda

berkaitan dengan lingkungan tanah ini.

MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 16

Page 17: Piper Fendy

III. PENUTUP

III.1. Kesimpulan

Tanah diberi nama dan diklasifikasikan berdasarkan sifat fisik dan kimia dalam

cakrawala mereka (lapisan). "Tanah Taksonomi" menggunakan warna, tekstur, struktur, dan

sifat lain dari dua permukaan meter ke dalam tanah kunci ke sebuah sistem klasifikasi untuk

membantu orang menggunakan informasi tanah.

Warna tanah memainkan peran penting dalam klasifikasi tanah. warna tanah dapat

menunjukkan fitur tanah yang terkait dengan aerasi tanah, bahan organik, konten dan

kesuburan.

Tanah warna mencerminkan jenis oksida besi dan jumlah materi organik serta kondisi

lingkungan di mana tanah telah dikembangkan.Warna tanah juga menunjukkan kimia tanah

dan dapat digunakan untuk memprediksi bagaimana tanah akan bereaksi terhadap aplikasi

pupuk.

III.2. Saran

Agar dapat dibuat makalah lanjutan yang berhubungan dengan peranan warna tanah

dalam klasifikasi tanah, sehingga dapat memperoleh pengetahuan baru mengenai hal tersebut.

MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 17

Page 18: Piper Fendy

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, S. 1979. Konservasi Tanah. Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian

Bogor.

Hanafiah, K. A. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Divisi Buku Perguruan Tinggi. PT. Raja

Grafindo Persada. Jakarta. 360 halaman. Hardjowigeno, S. 1992. Ilmu Tanah. Edisi

ketiga. PT. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta. 233 halaman.

Hardjowigeno, S. 1992. Ilmu Tanah. Edisi ketiga. PT. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta.

233 halaman.

_______________ 1993. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akademika Pressindo.

Jakarta.274Halaman.

Madjid, A. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Bahan Ajar online. Jurusan Tanah. Fakultas

Pertanian. Universitas Sriwijaya. Http://dasar2ilmutanah.blogspot.com

Nugroho, Budi dan Yayat Hidayat. 2009. Penuntun Praktikum Ilmu Tanah. Institut Pertanian

Bogor : Bogor

Rayes, M. L. 2007. Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan. Penerbit Andi Yogyakarta.

Yogyakarta. 298 halaman

Wirjodihardjo, M. W. dan K. H. Tan. 1964. Ilmu Tanah. Jilid II. Pradnyaparamita. Jakarta

MAKALAH MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH FENDY PRABOWO 18