Upload
diahindirapranegari
View
65
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
hyuh
Citation preview
AKADEMI FARMASI SARASWATIDENPASAR2012
LUH EKA UDIARTI09.9.0.01.007
Berdasarkan KepMenKes RI nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004,
Apotek adalah tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat.
Sediaan farmasi yang dimaksud adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetik.
Perbekalan kesehatan adalah semua bahan selain obat dan peralatan yang diperlukan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
Menurut PP RI Nomor 51 Tahun 2009,
Pekerjaan Kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.
Menurut PP No. 25 Tahun 1980, kewajiban apotek:
Wajib melayani resep dokter, dokter gigi, dokter hewan yang telah memiliki izinWajib membuat, mengelola, mengubah bentuk, menyimpan, dan menyerahkan obat/bahan obatPengadaan, penyimpanan, penyaluran, penyerahan perbekalan farmasi yang bermutu baikMerahasiakan resep atau copy resep pasienMemberikan pelayanan informasi perbekalan farmasi kepada dokter, tenaga kesehatan dan masyarakatMemberikan informasi khasiat, keamanan, bahan dan mutu obat kepada konsumen agar tidak terjadi penyalahgunaan obat dan alkes.
APOTEKKIMIA FARMA 34
VISI DAN MISIVisi :Melangkah lebih maju.Menjadikan Kimia Farma sebagai perusahaan utama di Indonesia dan berdaya saing di pasar global.
Misi :Menjadikan Kimia Farma 34 sebagai BUMN yang bergerak di bidang farmasi yang bertujuan untuk menyalurkan, menyediakan, mengadakan obat dan alkes serta ikut mendukung program pemerintah dengan prinsip-prinsip pengelolaan usaha yang sehat.
Struktur Organisasi
Pengelolan perbekalan farmasiPerencanaan obatDilakukan dengan menggunakan sistem pareto, yaitu jumlah barang yang terjual selama kurun waktu tiga bulan menjadi prediksi jumlah barang yang harus dipesan untuk periode selanjutnya.
Pengadaan obat
Pengadaan di Apotek Kimia Farma 34 dilakukan dengan cara:
Pemesanan ke gudang kimia farma pusatApotek mengirim BPBA Gudang
Obat tersediaObat tidak tersedia
Gudang menyiapkan obat sesuai jumlah dan item
Gudang memesan ke PBFGudang membuat droping
Obat dikirim langsung ke apotek
Apotek membuat SPPBFKimia FarmaSP psikotropika dibuat rangkap duaSP narkotika dibuat rangkap empat
Tiap SP hanya untuk memesan satu jenis narkotikaTiap SP dapat untuk lebih dari satu jenis psikotropikaB. Pemesanan langsung ke PBF
PBF Lain
3. Penerimaan obatBarang diterimaoleh AA
cek kelengkapan barang dengan droping (jumlah, jenis, bentuk sediaan, expired date, nomor batch dan cek keadaannya) apakah ada yang rusak atau tidakBarang telah sesuai Barang rusak
Diretur ke gudang ataupun ke PBFDientry ke komputer
4. PenyimpananPenyimpanan obatDidasarkan pada bentuk sediaan, obat paten, obat generik, OKT (disimpan di rak terpisah dan terkunci), Narkotika (disimpan di lemari kayu terkunci dengan dua pintu), sediaan steril, suhu penyimpanan.
Penyimpanan obat juga dilakukan dengan menggunakan sistem FIFO (First In First Out). Dan pada masing-masing penyimpanan dilengkapi dengan kartu stok.
Penyimpanan resep
Dilakukan oleh AA. Resep disimpan (diarsipkan) perhari berdasarkan pada nomor resep dan warnanya (resep kontan warna nomor resep adalah biru dan untuk resep kredit warnanya merah). Kecuali untuk resep kredit diarsipkan berdasarkan pada nama instansi/debitur untuk kemudian ditagih pada akhir bulan.
5. PendistribusianPendistribusian obat/alkesPasienKlinikApotek KimiaFarma lain
Berdasarkan pada resep atau UPDSberdasarkan pada surat pesanan yang dikirim klinikmembawa BPBA ke Kimia Farma 34
Pelayanan resepPasien datang & menyerahkan resep
Bagian penerimaan resepPemeriksaan keabsahan resepPemeriksaan ketersediaan obatPenetapan harga
Resep ditolakResep diterima
Transaksi tunaiTransaksi kredit
Transaksi tunaiTransaksi kredit
PembayaranPemberian nomor resepPenyerahan tanda pengambilan resep
KasirPemberian nomor resep kredit dan tanda pengambilan resep
Pengerjaan resepNon RacikanPengambilan obatPemberian etiketPengemasan obatPembuatan copy resep atau kwitansi
RacikanPerhitungan racikanPengambilan obatPengecekanPengerjaan racikanPengemasan obatPemberian etiketPembuatan copy atau kwitansi
Pemeriksaan resepKesesuaian obat/jumlah obat, nama pasien, dan nomor resepKesesuaian etiketKesesuaian copy resep/kwitansi
Pemeriksaan resepKesesuaian obat/jumlah obat, nama pasien, dan nomor resepKesesuaian etiketKesesuaian copy resep/kwitansi
Koreksi AkhirPenyerahan obat kepada pasienResep diarsip sesuai ketentuan
Pasien pulangKIE
6. PemusnahanPemusnahan obatDilakukan dengan cara dibakar dengan membuat Berita Acara Pemusnahan dengan tembusan ke Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala BPOM dengan seorang saksi dari apotek. Pemusnahan obat jarang dilakukan karena perputaran obat relative cepat (cepat habis).
Pemusnahan resep
Dilakukan pada resep yang telah diarsipkan dan disimpan selama 3 tahun dengan membuat Berita Acara Pemusnahan dengan tembusan ke Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala BPOM dan untuk arsip apotek.
7. Pelaporan
Laporan narkotika dan psikotropika
Dibuat setiap satu bulan sekali Ditandatangani oleh Kepala Apotek dengan tembusan ke Kepala Balai POM Denpasar, Dinas Kesehatan Propinsi Bali, Penanggung jawab Narkotika PT. Kimia Farma Tbk, dan Arsip.
Tenaga Teknis Kefarmasian sangat berperan membantu apoteker dalam pelayanan resep dan pelayanan kefarmasian pada jam buka apotek.Tenaga Teknis Kefarmasian juga berperan dalam pengelolaan perbekalan farmasi.Pengelolaan perbekalan farmasi di Apotek Kimia Farma 34 sudah baik mulai dari perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, dan pendistribusian obat dan alkes, pemusnahan dan pelaporan.
KesimpulanPeranan Apotek bagi masyarakat yaitu sebagai sarana penyalur perbekalan farmasi dan pelayanan informasi tentang obat dan perbekalan kesehatan lainnya. Peranan Ahli Madya Farmasi di apotek yaitu membantu apoteker dalam pekerjaan kefarmasian, dan dalam hal manajemen pengelolaan obat yang meliputi perencanaan pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pelayanan, pencatatan dan pelaporan.