Upload
akbar-pandu-w
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/24/2019 PKM Gagasan Tertulis Pandu
1/17
HALAMAN JUDUL
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
PEMBUATAN BRIKET DARI LIMBAH DAUN KERING HUTAN
UNIVERSITAS INDONESIA SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF
BAGI MASYARAKAT KUKUSAN BEJI DEPOK
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GT
Diusulkan oleh:
Akbar Pandu Wijaksono/1406607786/2014
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2014
7/24/2019 PKM Gagasan Tertulis Pandu
2/17
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang MahaEsa karena akhirnya penulis dapat
menyelesaikan karya tulis yang akan diajukan sebagai PKM-GT tepat padawaktunya. Saat ini cadangan sumber energi tak terbaharukan seperti bahan bakar
fosil semakin menipis persediaannya. Di sisi lain masih minimnya inovasi energi
yang menyebabkan ketergantungan kita terhadap bahan bakar fosil dan gas,
membuat pilihan energi kita masih sedikit. Sehingga diperlukan biodiversitas
energi agar kita tidak bergantung pada salah satu energi. Oleh sebab itu, penulis
pun berinisiatif untuk memberikan sebuah solusi untuk masalah tersebut. Solusi
berupa gagasan, yaitu membuat briket daun kering sebagai sumber energi
alternatif ramah lingkungan..
Walaupun ada berbagai macam rintangan yang menghadang, penulis tetapbertekad untuk menyelesaikan karya tulis ini. Untuk itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
karya tulis ini.
Tak ada gading yang tak retak. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan adanya
kritik serta saran yang dapat memperbaiki karya tulis ini di kemudian hari.
Penulis berharap agar karya tulis ini bisa bermanfaat bagi masyarakat luas,
khususnya masyarakat Kukusan Beji, Depok dan tidak hanya menjadi gagasan
tapi menjadi solusi yang dapat diimplementasikan.
Depok, November 2014
Penulis
7/24/2019 PKM Gagasan Tertulis Pandu
3/17
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL .................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR .................................................................... iv
RINGKASAN ......................................................................................................... v
PENDAHULUAN...1Latar Belakang Masalah ........................................................................................... 1
Tujuan dan Manfaat ................................................................................................. 2
GAGASAN..4
Kondisi Kekinian ..................................................................................................... 4Kondisi Energi dan Bahan Bakar Minyak (BBM)di Indonesia......................... 4
Kondisi Terkini Pemanasan Global................................................................... 4
Kondisi Terkini Limbah Daun Kering .............................................................. 4
Kondisi Terkini Perkembangan Biomasa.......................................................... 5
Solusi Terdahulu ...................................................................................................... 5
Solusi Terdahulu Energi dan Bahan Bakar Minyak (BBM).............................. 5
Solusi Terdahulu Pemanasan Global ............................................................... 6
Solusi Limbah Limbah Daun Kering ............................................................... 6
Kondisi Kekinian yang Dapat Diperbaiki. ........................................................... 7
Potensi Biomasa .............................................................................................. 7
Potensi Limbah Daun Kering .......................................................................... 8Potensi Biomasa dari Limbah Daun Kering ................................................... 8
Proses Pembuatan Briket dari Limbah Daun Kering...................................... 8
Pihak-pihak Terkait ................................................................................................ 10
Langkah Strategis Implementasi Pembuatan Briket dari Limbah Daun
Kering.... ......................................................................................... 12
Peluang dan Tantangan dalam Mengaplikasikan Proses Pembuatan Briket dari
Limbah Daun Kering ............................................................................................. 12
KESIMPULAN.13Gagasan yang Diajukan ......................................................................................... 13
Teknik Implementasi ............................................................................................. 13Prediksi Hasil ......................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14
CURRICULUM VITAE ..................................................................................... 15
7/24/2019 PKM Gagasan Tertulis Pandu
4/17
iv
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
Gambar 1. Kuota dan Realisasi Subsidi BBM (Juta Kilo Liter (kl))..........2
7/24/2019 PKM Gagasan Tertulis Pandu
5/17
v
RINGKASAN
Energi saat ini menjadi masalah yang krusial di dunia, tak terkecua;I di
Indonesia. Indonesia masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil yang tidakdapat terbaharukan sehingga ketersediannya semakin menipis di bumi ini. Karena
ketergantungan tersebut, beberapa masalah yang ditimbulkan adalah pemanasan
global akibat limbah polusi pemanfaatan bahan bakar fosil dan permasalahan
ekonomi dimana harga bahan bakar minyak yang terus melonjak karena
permintaan terus meningkat tapi pasokannya semakin lama semakin menipis.
Indonesia yang terletak di iklim tropis memiliki kekayaan alam hayati dan hewani
yang merupakan sumber biomassa, khususnya lingkungan Universitas Indonesia.
Dengan luas hutan seluas 240 hektar, tiap harinya dihasilkan limbah daun atau
pun ranting dari hutan tersebut. Sayangnya potensi biomassa tersebut belum
dimanfaatkan secara maksimal sebagai sumber energi alternative. Limbah daun
tersebut biasanya hanya dibiarkan atau di buang ke tempat pembuangan akhirbahkan di bakar yang mengakibatkan polusi udara yang menjadi cikal bakal
terjadinya pemanasan global.
Gagasan yang diajukan dalam makalah ini adalah pembuatan briket dari
sampah daun ataupun ranting sebagai sumber energi alternatif. Briket ini
memiliki beberapa kegunaan dan kelebihan, yaitu sebagai sumber energi
terbarukan yang ramah lingkungan, bahan baku mudah didapat, dan mudah
diaplikasikan oleh masyarakat luas. Briket ini dibuat untuk emngurangi
ketergantungan masyarakat khususnya di sekitar Universitas Indonesia terhadap
bahan bakar fosil dan bisa dimanfaatkan untuk aktivitas masak memasak di dapur.
Implementasi dari pembuatan briket ini dapat dilakukan denganmelakukan kerjasama dengan berbagai pihak seperti lembaga penelitian, dan
bekerjasama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Implementasi juga dapat dilakukan dengan berkoordinasi bersama pemerintah,
pihak Uiniversitas sebagai penyedia bahan baku dan lembaga swadaya masyarakat
terkait untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas dengan media iklan,
poster, seminar, atau penyuluhan. Tentunya, dalam pengimplementasian gagasan
ini akan dihadapkan pada tantangan, seperti rasa enggan dan malas untuk
membuat briket karena terdapat briket atau arang pada umumnya yang dijual di
pasaran, informasi masyarakat mengenai briket yang bisa dibuat tidak hanya dari
batang pohon, tetapi juga daunnya masih sangat minim.
Penggunaan briket dari limbah daun ini berpotensi besar untuk membantumengurangi ketergantungan masyarakat khususnya di daerah Kukusan Beji,
Depok terhadap bahan bakar fosil dan menjadi sebagai biodiversitas energi agar
masyarakat tidak tergantung pada salah satu energi saja demi menjaga
ketersediaan energi yang ada. Selain itu, briket daun ini juga membelikan
keuntungan lebih dibandingkan briket/arang dari batang karena harganya lebih
murah meskipun membutuhkan bahan baku yang lebih banyak. Namun hal itu
tidak menjadi masalah melihat bahan baku yang tersedia cukup melimpah di
lingkungan Universitas Indonesia.
7/24/2019 PKM Gagasan Tertulis Pandu
6/17
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Salah satu masalah yang cukup fundamental dalam perkembangan zaman adalah
masalah energi. Sumber energi yang dimanfaatkan dewasa ini seperti minyak
bumi dan batubara ketersediaannya semakin menipis. Meskipun gas alam
sekarang mulai marak dioptimalkan pemanfaatannya, namun kebutuhan energy
yang semakin besar tak bisa dibendung. Apalagi dalam masa pertumbuhan
industry, kebutuhan energy tentu akan semakin meningkat pula. Bumi kita ini
lambat laun akan semakin rusak. Hal ini disebabkan naiknya suhu rata-rata
permukaan bumi akibat aktivitas manusia tersebut. Tidak seimbangnya O2 yang
dihasilkan oleh tumbuhan hijau dengan gas-gas beracun di atmosfer menjadi
penyebabnya.
Gas-gas beracun CO ataupun CFC yang merusak ozon, membuat keseimbangan
alam terganggu. Sinar matahari yang mengandung UV bebas masuk melalui
celah-celah ozon. Gas CO yang berlebihan di atmosfer membuat panas matahari
yang sebagian diserap bumi dan sebagian dipantulkan keluar bumi terhalang oleh
gas CO2 tersebut. Akibatnya sinar matahari yang seharusnya keluar bumi,
kembali di pantulkan ke permukaan bumi. Hal inilah yang disebut efek rumah
kaca. Bumi menjadi panas. Kualitas udara yang sehat pun menurun. Hal-hal
tersebut merugikan manusia yang ada di bumi. Kebanyakan masyarakat diIndonesia yang masih mengandalkan bahan bakar minyak dan batu bara memiliki
andil dalam menyumbang polusi di atmosfer.
Hal inilah yang mendorong pemerintah melakukan koversi energy bahan bakar
minyak menjadi gas. Beberapa stasiun pengisian bahan bakar gas dibuat.
Beberapa kendaran seperti bajaj ataupun kendaraan umum yang lain beralih
menggunakan bahan bakar gas. Banyak juga inovasi lain di bidang energy seperti
bio energy biofuel ataupun teknologi alternative yang lainnya.
Dalam lingkungan universitas Indonesia sendiri, belum banyak memanfaatkan
inovasi teknologi lingkungan. Padahal ui sendiri memiliki wilayah yang cukup
luas. Bahkan ui adalah penyerapan pertama air hujan sebelum mengalir ke ja
Jakarta. Dengan hutan yang dimiliki ui berperan sebagai paru-paru bagi depok
bahkan Jakarta itu sendiri. Setiap harinya daun ataupun ranting di hutan UI yang
gugur memiliki jumlah yang cukup besar.
Sayangnya potensi itu hanya terlewat begitu saja. Daun dan ranting hanya di sapu,
kemudian di bakar atau dikirim ke pembuangan sampah. Melihat potensi tersebut,
penulis mencoba menginovasikan suatu teknologi untuk memanfaatkan daun dan
7/24/2019 PKM Gagasan Tertulis Pandu
7/17
2
ranting tersebut untuk dijadikan briket. Briket adalah suatu arang dari proses
pemampatan biomassa yang kemudian dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk
memasak ataupun kegiatan rumah tangga lainnya. Sehingga potensi daun dan
ranting yang dihasilkan oleh hutan Universitas Indonesia tidak terbuang percuma
dan memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitar lingkungan Universitas
Indonesia.
Tujuan dan Manfaat
Penulisan ini bertujuan untuk:
Mengetahui dan memahami langkah-langkah yang tepat dilakukan untuk
mengimplementasikan proses pembuatan briket dari daun dan ranting.
Mengetahui prediksi peluang dan tantangan yang akan dihadapi dalampengimplementasian pembuatan briket dari daun dan ranting.
Memberikan pembelajaran kepada masyarakt dalam melihat potensi dalam
memanfaatkan teknologi alternative.
Adapun manfaat yang dapat dicapai dari penulisan ini adalah:
Memberikan opsi lebih kepada masyarakat dalam menggunakan energy.
Mengurangi polusi akibat pembakaran daun dan ranting.
Mengurangi efek rumah kaca.
Menghemat pengeluaran dalam pembelian bahan bakar untuk memasak.
GAGASAN
Kondisi Kekinian
Kondisi Energi dan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia
Energi merupakan masalah bagi setiap negara dimana kebutuhan BBM
membumbung tinggi seiring dengan pertumbuhan industri, transportasi, dan
kenaikan jumlah kendaraan bermotor namun tidak diiringi oleh naiknya
ketersediaan energi yang cukup untuk mengimbanginya.
Gambar 1. Kuota dan Realisasi Subsidi BBM (Juta Kilo Liter (kl))
7/24/2019 PKM Gagasan Tertulis Pandu
8/17
3
Besarnya subsidi BBM akan selalu menjadi masalah bagi pemerintah yang akan
datang. Realisasi penyaluran BBM bersubsidi hingga 28 Februari 2014 mencapai
7,26 juta kl atau sekitar 15 persen dari kuota tahun 2014 sebanyak 47,36 juta kl.
Realisasi itu terdiri atas 4,6 juta kl premium dan 2,48 juta kl solar. Konsumsi
premium naik 0,6 persen dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun
lalu, sementara konsumsi solar naik 2,24 persen. Konsumsi BBM per akhir
Februari tercatat sebesar 15 persen dari total kuota sehingga dikhawatirkan jika
2014 akan membengkak sekitar Rp30 triliun menjadi Rp240 triliun dari pagu
anggaran yang ditetapkan sebesar 210,7 triliun rupiah. Perkiraan tersebut
disebabkan karena anggaran subsidi BBM 2014 sebesar 210,7 triliun rupiah
dibuat dengan asumsi kurs Rp10.500 per dolar AS. Para pembuat kebijakan bisa
belajar dari kejadian tahun lalu di mana data realisasi subsidi BBM tahun 2013
yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2009-
2014 untuk tahun 2013 hanya 51,1 triliun rupiah. Adapun realisasi subsidi BBMtahun 2013 sekitar 210 triliun rupiah. Jika ditambah dengan subsidi BBM yang
belum dibayar pemerintah sebesar 40 triliun, berarti pelonjakannya sudah hampir
lima kali lipat. Jika subsidi BBM melonjak, subsidi listrik otomatis membengkak.
Kondisi Terkini Pemanasan Global
Gas Rumah Kaca (GRK) atau Green House Gases (GHG) yang berefek
terhadap adanya perubahan ikllim oleh akibat timbulnya gas-gas CO2, methan
(CH4), CFC dari AC, NOx, dan lain-lain yang masuk ke atmosfir dunia yang
makin bertambah dari hari ke hari oleh adanya berbagai sebab.
Diketahui bahwa GRK berasal dari CO2 mengambil bagian yang terbesar yaitu
sekitar 50%. Sisanya adalah gas-gas lain misaknya CFC, methan, NOx, Ozon dan
gas-gas lain yang dihasilkan oleh kegiatan hidup manusia. Oleh adanya GRK
tersebut menyebabkan temperatur atmosfir bumi meningkat dari waktu ke waktu,
yang perlu ditanggulangi oleh masyarakat dunia.
Oleh karena itu upaya dunia dalam mengatasi GRK tersebut terfokus pada upaya
untuk mengatasi bagaimana menekan produk CO2 yang tidak dapat terisap
kembali oleh kehidupan di bumi dan masuk ke dalam atmosfir, sudah barang tentuupaya untuk mengatasi terhadap gas-gas lainnya tersebut.
Dari hasil berbagai studi disimpulkan bahwa CO2 dihasilkan yang terbesar dari
deforestasi dan degradasi hutan, kemudia disusul dari sektor industri manufaktur,
kemudian transpoprtasi, rumah tangga dan lain-lain.
Kondisi Terkini Perkembangan Biomassa
Perkembangan dalam pemanfaatan biomassa di Indonesia masih sangat
kurang. Perhatian pemerintah selama ini terfokus terhadap bahan bakar minyak
dan gas dan kurang melihat potensi dari biomassa sendiri. padahal Indonesia
7/24/2019 PKM Gagasan Tertulis Pandu
9/17
4
merupakan Negara tropis dimana banyak hewan dan tumbuhan di dalamnya yang
bisa menjadi sumber biomassa untuk energi alternative. Sehingga potensi tersebut
hilang percuma, khususnya di lingkungan Universitas Indonesia. Universitas
Indonesia memiliki wilayah hutan cukup luas. Pepohonan besar yang rindang
menjadi pemandangan di setiap sudut wilayah universitas indonesia Dengan luas
hutan 240 hektar, setiap harinya puluhan kilogram daun kering terproduksi. Dan
sayangnya potensi tersebut belum dimanfaatkan. Sampah daun kering tersebut
hanya menjadi limbah yang tak berguna karena belum dimanfaatkan secara baik.
Potensi limbah biomass hanya dibuang ke tempat pembungan sampah dan di
bakar.
Solusi Terdahulu
Solusi Terdahulu Energi dan Bahan Bakar Minyak (BBM)
Solusi energi terdahulu untuk mengatasi ketergantungan terhadap bahan
bakar minyak adalah diantaranya pemanfaatan biofuel (BBN), konversi minyak
tanah ke LPG sejak tahun 2009, dan rencana pembangunan sektor energi yang
mencakup program percepatan pembangunan PLTU 10.000 MW tahap I dan
program percepatan pembangunan pembangkit energi terbarukan dan PLTU tahap
II. Sejauh ini konversi minyak tanah ke LPG adalah solusi yang paling terasa
dampaknya untuk mengatasi krisi energi dan ketergantungan terhadap bahanbakar minyak. Sekrang ini masyarakat hampir semuanya telah menggunakan LPG
untuk bahan bakar di dapurnya. Pemerintah mengeluarkan kebijakan Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006 Tentang Kebijakan Energi
Nasional untuk mengembangkan sumber energi alternatif sebagai pengganti bahan
bakar minyak. Namun sayangnya kurang dikembangkan inovasi energi di bidang
biofuel, biodiesel, bioethanol, dan biomassa. Meskipun beberapa penggiat energi
alternative telah mengkampanyekan inovasinya agar bisa membantu masyarakat
tuntuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Selain untuk
mengatasi ketergantungan bahan bakar minyak yang menipis dan semakin
melambungnya harga bahan bakar minyak, konversi dari bahan bakar minyak juga
bertujuan sebagai mitigasi perubahan iklim, yaitu kontribusi sektor energi terkait
dengan komitmen pemerintah terhadap perubahan iklim (target penurunan emisi
sebesar 26% pada tahun 2020). menerbitkan.
Solusi Terdahulu Pemanasan Global
Solusi terdahulu yang pernah dilakukan untuk mengatasi dan mengurangi
pemanasan global adalah dengan langkah penanaman sejuta pohon. Langkah ini
diambil karena pemanasan global disebabkan efek rumah kaca dari gas CO2 yang
ketersediannya sangat berlebihan di atmosfer akibat aktivitas manusia di dalam
7/24/2019 PKM Gagasan Tertulis Pandu
10/17
5
industry, transportasi, dan penebangan hutan tanpa diikuti oleh penanaman
kembali. Dengan adanya tanaman hijau, gas CO2 akan diubah bersama air untuk
menjadi cadangan makanan dan oksigen. Oksigen adalah komponen yang
dibutuhkan makhluk hidup untuk bernafas. Langkah lain yang dilakukan adalah
dengan menggalakkan hemat bahan bakar minyak dengan cara memanfaatkan
transportasi umum dalam beraktivitas. Ada pula yang menggalakan kerja
bersepeda untuk berkontribusi mengurangi emisi udara yang dapat menyebabkan
pemanasan global.
Kondisi Kekinian yang Dapat Diperbaiki
Energi yang tersimpan di bumi ini semakin sedikit bahkan akan habis.
Sehingga diperlukan biodiversitas energi.
Potensi Biomasa
Potensi biomasa di Indonesia cukup besar. Hal ini di dukung dengan iklim
tropis yang membuat tanah Indonesia subur sehingga mudah untuk bercocok
tanam. Karena itu pula Indonesia menjadi Negara biodiversitas tertinggi ke 2
dunia setelah Brazil. Indonesia pun memiliki hutan yang sangat luah. Hal ini
memungkinkan potensi biomassa yang bisa di ambil dari makhluk hidup, seperti
ampas tebu, sekam padi, serbuk gergaji, dan masih banyak yang lainnya.
Potensi Limbah Daun Kering
Kampus Universitas Indonesia memiliki wilayah hutan cukup luas, yakni
240 hektar. Sehingga dapat dibayangkan tiap harinya berapa kilogram daun yang
berguguran. Makhluk hidup, seperti tumbuhan khususnya yang dibahas di
gagasan ini adalah daun merupakan sumber biomassa di mana komponen ini
mengandung carbon sebagai unsur utama yang dapat dimafaatkan sebagai bahan
bakar memasak dalam bentuk briket. Pada dasarnya semua makhluk hidup
merupakan sumber biomassa, karena mengandung karbon, dalam hal ini bahan
baku yang tersedia di kampus UI berupa daun, maka dipilihlah sebagai bahan
dasar briket.
Potensi Briket Daun
Briket daun memliki keunggulan dari pada briket dari batang, yang utamaadalah tentunya harganya yang lebih murah. Dengan memanfaatkan daun, kita
tidak perlu menebang pohon dan diambil batangnya untuk dijadikan briket,
namun hanya dengan daun yang dihasilkan pohon tersebut setiap harinya.
Sehingga kita dapat memanfaatkan energi alternative tanpa membunuh tanaman.
Keunggulan lain adalah aroma yang dihasilkan. Tentunya aroma yang di dapat
sesua dengan daun dari pohon apa itu diambil.
7/24/2019 PKM Gagasan Tertulis Pandu
11/17
6
Proses Pembuatan Briket Daun Kering
Proses pembuatan briket membutuhkan alat dan bahan yang murah dan
sangat mudah dicari dipasaran. Dengan hal tersebut, kita tidak perlu
mengeluarkan biaya dan tenaga yang dikeluarkan secara berlebihan.
1. alat
a. Pipa paralon dengan diameter 2 inch tinggi 5 cm
b. Gunting/ pisau
c. Baskom
d. Kaleng roti wafer/ drum minyak tanah sebagai tungku pembakaran
e. Alat penumbuk/ penghalus
f. Ayakan
g. Alat pengaduk/ blender/ molen
h. Kompor briket dan kompor minyak tanah
2. Bahan
a. Sampah daun kering sebanyak 5 kg
b. Tepung tapioka sebanyak 0,5 kg
Prosesnya pun sangat mudah dan simple, langkah-langkahnya adalah :
1. Mempersiapkan pakaian kerja dan kelengkpannya,
2. Mempersiapkan semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan,
3. Potong kecil-kecil/ dicacah daun-daun kering yang ada,
4. Masukkan ke dalam tungku pembakaran (kaleng roti bekas) selama lebihdari 2 jam hingga daun telah menjadi arang,
5. Keluarkan arang daun, biarkan beberapa saat agar panas mereda,
6. Tumbuklah arang daun tersebut hingga halus dan diayak,
7. Panaskan tepung tapioka hingga menjadi bubur lem,
8. Campurkan arang halus dengan bubur lem tepung tapioka dengan
perbandingan ideal 1 kg bubur tapioka dengan 10 kg arang halus
(kelipatan perbandingannya) sampai merata,
9. Masukkan adukan ke dalam cetakan paralon,
10. Keringkan briket basah dengan menjemurnya di bawah sinar matahariatau panaskan dalam tungku pengering/ oven,
11. Setelah kering simpan briket sampah dan siap untuk digunakan.
Pihak-pihak Terkait
Sebagai langkah mengatasi krisis energi dan biodiversitas energi, perlu
digalakkan inovasi terhadap energi-energi alternative untuk dikembangkan, salah
satunya briket daun yang dibahas di makalah ini. Pemanfaatan daun sebagai briket
ini juga mengurangi aktivitas pembakaran sampah yang dilakukan di UI dan dapat
7/24/2019 PKM Gagasan Tertulis Pandu
12/17
7
menjadi sumber keuntungan ekonomi bagi masyarakat kukusan. Untuk
mendukung pengimplementasian langkah gagasan ini, dibutuhkan kontribusi dari
berbagai pihak, seperti :
1. Pemerintah Kota Depok
Pemerintah memiliki peran penting dalam mendukung gagasan mengenai
pembuatan briket daun ini. Pemerintah berperan untuk melakukan koordinasi
dengan pihak-pihak yang akan dibahas di bawah untuk mendukung gagasan
ini. Selain itu pemerintah Kota Depok melalui kecamatan wilayah kampus UI
untuk melakukan penyuluhan pembuatan briket ini agar dapat dimengerti oleh
masyarakat sekitar UI, khususnya masyarakat Kukusan Beji. Ketersediaan
bahan baku daun di hutan UI yang merupakan hutan Kota Depok diperlukan
izin dalam pemanfaatan di wilayah tanah milik pemerintah. Peran pemerintah
yang tidak kalah penting lainnya adalah pemerintah memperketat peraturaan
tentang penggunaan energi fosil yang dapat merusak lingkungan.2. Lembaga riset dan penelitian
Peran lembaga riset dan penelitian sangat penting dalam penelitian lebih lanjut
terhadap briket daun ini. Hal ini bertujuan agar pembuatan briket daun yang
memiliki kualitas yang bbaik dan hasil yang maksimal setelah melalui
perbaikan dari kekurangan briket daun ini. Sehingga dihasilkan briket daun
yang dapat bersaing dengan briket batang yang dijual dipasaran pada
umumnya. Selain itu, dapat diteliti kombinasi bahan yang dapat dicampurkan
dengan bahan baku daun untuk mendapatkan komposisi campuran material
briket daun dengan kualitas unggul serta ramah lingkungan dan tidak kalahdengan briket-briket dari bahan dasar lainnya..
3. Masyarakat sekitar lingkungan Universitas Indonesia
Peran masyarakat lingkungan kampus Universitas Indonesia khususnya
masyarakat Kukusan adalah sebagai sasaran utama untuk pengaplikasian
pembuatan briket daun ini. Tentu sangat diharapkan masyarakat kukusan juga
antusias dan dapat berperan kooperatif dalam penyelenggaraan serta
pengaplikasian pembuatan briket berbahan dasar daun ini.
4. Lembaga Swadaya Masyarakat
Peran lembaga swadaya masyarakat juga sanagat penting dalam mendukung
pengaplikasian gagasan ini dimana lembaga swada ini menjadi ujung tombak
dalam memberikan penyuluhan dan wawasan mengenai briket daun ini secara
langsung kepada masyarakat. Dengan hal tersebut diharapkan masyarakat
dapat memahami gagasan ini secara cepat dan efisien.
5. Dinas Pertanian dan Kehutanan
Dinas pertanian dan kehutanan memiliki peran yang tidak kalah pentingnya.
Dalam hal ini mereka sebagai dinas yang secara khusus mengelola pertanian
dan kehutanan yang dalam hal ini adalah hutan UI memiliki tugas sebagai
pemberdayaan sumberdaya hutan UI. Peran lainnya adalah memantau bahan
baku daun dari hutan UI agar dialokasikan kepada masyarakat sekitar UI
7/24/2019 PKM Gagasan Tertulis Pandu
13/17
8
untuk dijadikan bahan baku briket sesuai gagasan dalam makalah ini. Dengan
demikian, nantinya diharapkan limbah daun di hutan UI dapat diperoleh
dengan mudah untuk keberhasilan pelaksanaan gagasan ini.
Dibutuhkan kerjasama oleh semua pihak tersebut untuk dapat menjalankan
pembuatan energi tersebut dengan baik.
Langkah Strategis Implementasi Pembuatan Briket Daun Kering
Agar pengimplementasian gagasan ini dapat berjalan dengan baik
sebagaimana mestinya, maka diperlukan suatu langkah-langkah strategis dalam
penerapannya. Berikut ini beberapa langkah-langkah yang dapat diterapkan:
1. Melakukan kerjasama dengan lembaga riset dan penelitian, LIPI misalnya,
untuk meneliti, menganalisis, serta memperbaiki kekurangan briket daun ini.
Sehingga didapatkan komposisi briket daun yang terbaik dan sempurna agarbisa dimanfaatkan serta menjadi daya tarik masyarakat untuk menggunakan
briket ini.
2. Melakukan kerjasama dengan pemerintah Kota Depok dan dinas terkait untuk
memantau dan mengawasi ketersediaan bahan baku daun ini yang
dimanfaatkan menjadi briket.
3. Melakukan kerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat untuk melakukan
sosialisasi bersama ke masyarakat agar mereka paham dan mengerti akan
brket daun ini dengan efisien, cepat, dan efektif.
4. Membuat tata tertib dan prosedur yang didapatkan dari hasil yang dikeluarkan
lembaga riset dan penelitian untuk menjaga keamanan dan keberhasilan dalam
pembuatan briket daun ini.
5. Mensosialisasikan proses pembuatan briket daun pada masyarakat sekitar UI,
khususnya masyarakat Kukusan melalui media iklan, poster, seminar atau
penyuluhan langsung.
Peluang dan Tantangan dalam Mengaplikasikan Proses Pembuatan Briket
dari Daun Kering
Peluang-peluang yang didapat dari pembuatan bbriket daun ini adalah:
1.
Briket ini bisa menjadi bahan bakar untuk memasak dengan keunggulan lebih
cepat terbakar dan aroma yang lebih kuat.
2. briket ini mudah diaplikasikan dalam kehidupan di masyarakat serta ramah
lingkungan.
3.
Bahan baku briket ini yaitu limbah daun sangat melimpah di lingkungan hutan
Universitas Indonesia.
4.
Mengurangi dampak dari pemanasan global dan mengatasi krisis energi yang
semakin parah.
5.
Menjadikan biodiversitas energi sehingga tidak hanya bergantung pada satu
energi, sehingga dapat menjaga kestabilan ketersediaan energi.
7/24/2019 PKM Gagasan Tertulis Pandu
14/17
9
6. Memberikan keuntungan ekonomi masyarakat di mana bahan baku bisa
didapatkan secara gratis dan bisa dijadikan peluang usaha.
Dan tantangan yang akan dihadapi untuk menerapkan pembuatan briket
dari daun kering ini adalah:
1.
Rasa enggan masyarakat dalam meluangkan waktu untuk membuatnya dan
lebih memilih membeli briket arang meskipun jauh lebih mahal. Hal ini
dikarenakan kesibukan masyarakat terutama yang tinggal di daerah perkotaan
untuk meluangkan waktu untuk mengaplikasikan gagasan ini.
2. Informasi dan wawasan masyarakat mengenai biomassa masih skurang
sehingga diperlukan pemahaman dan penyuluhan mengenai wawasan tersebut.
3. Dengan kondisi masyarakat yang sudah terbiasa menggunakan bahan bakar
fosil sehingga mereka enggan menggunakan energi alternatif ini.
KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan
Dari penjabaran di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembuatan briket
daun kering bisa menjadi energi alternative baru yang bisa dimanfaatkan untuk
keperluan memasak. Tujuannya adalah menjadikan opsi energi atau biodiversitas
energi agar masyarakat tidak tergantung kepada salah satu energi saja agar terjadi
kestabilan ketersediaan energi. Briket daun ini bisa menjadi substitusi bagi
masyarakat yang masih menggunakan minyak tanah ataupun masyarakat yang
biasa menggunakan briket arang atau briket batu bara. Keunggulan briket ini
adalah bahan baku yang digunakan merupakan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui. Ditambah lagi bagian tumbuhan yang dimanfaatkan adalah daun
keringnya. Jadi kita tidak perlu harus menebang pohon untuk mendapatkan
sumber biomassa untuk dijadikan briket. Dari segi aroma khas briket yang
dikeluarkan briket daun lebih unggul dari briket arang dan tetap bergantung
dengan daun dari pohon apa ia diambil. Dengan memanfaatkan daun kering
menjadi briket, tidak perlu lagi repot untuk membuangnya ke tempat pembuangansampah. Banyak hal yang bisa dihemat dari hal tersebut. Masyarakat juga tidak
perlu membakarnya secara percuma karena akan menambah polusi udara yang
menjadi cikal bakal pemanasan global.
Teknik Implementasi
Dalam teknik implementasi dibutuhkan kerjasama dari beberapa pihak
agar briket ini dapat digunakan dan dimanfaatkan hingga ke depannya. Dalam
pengeimplementasiannya dibutuhkan kerja sama dari pihak-pihak yang terkait.
Dibutuhkan penelitian serta kerja sama dengan stake holders serta objek sasaran
7/24/2019 PKM Gagasan Tertulis Pandu
15/17
10
yang jelas sehingga dapat mendukung pengmplementasian gagasan ini. Setelah
prosesnya selesai, perlu dikeluarkan dari hasil penelitian berupa tata tertib dan
prosedur pembuatan briket daun kering ini. Dengan promosi dan sosialisasi,
pembuatan briket ini tidak hanya dapat dilakukan oleh masyrakat Kukusan tetapi
bisa kepada masyarakat yang lebih luas.
Prediksi Hasil
Dari gagasan yang diajukan, dapat dijadikan sebagai biodiversitas energi
yang memperbanyak pilihan bagi masyarkat agar tidak tergantung dengan salah
satu energi. Diharapkan nantinya tidak terjadi krisis di salah satu sumber energi
mengingat cadangan minyak dunia semakin menipis. Pembuatan briket nanti
tentunya tidak perlu melakukan penebangan pohon karena daun kering bisa
dijadikan briket. Pembakaran sampah dan energi yang dilakukan untukmengangkut sampah ke tempat pembuangan diprediksi bisa dikurangi demi
menjaga lingkungan dan menghindarkan dari dampak pemanasan global.
Pembuatan briket ini juga diprediksi menjadi penghematan pengeluaran rumah
tangga bahkan dapat menjadi peluang bisnis. Briket daun kering berpotensi lebih
baik dari briket arang dari segi cepatnya bara api, namun perlu dilakukan
penelitian ulang untuk menutupi kekurangan di dalam durasi lamanya bara api.
Sehingga diperlukan penelitian lebih lenjut untuk mengetahui material apa yang
dapat menutupi kekurangan tersebut. Tentunya gagasan ini akan dapat berjalan
dengan baik melalui kerjasa sama antara pemerintah, dinas pertanian dan
kehutanan, lembaga riset dan teknologi, lembaga swadaya masyarakat, serta
masyarakat sasaran dari gagasan ini.
7/24/2019 PKM Gagasan Tertulis Pandu
16/17
11
DAFTAR PUSTAKA
Tinjauan Subsidi Energi di Indonesia,
2014, Edisi 1.Vol 1. Maret 2014.Faisal Basri, Subsidi BBM Ancaman
Utama Bagi Perekonomian,Kompas, 21 April 2014.
http://www.esdm.go.id/regulasi/pp/doc_download/1255-ringkasan-eksekutif-
indonesia-energy-outlook-
2010.html&sa=U&ei=fXBaVJf6NIzkuQSvqYLgAQ&ved=0CDoQFjAH&sig
2=VXSQC6UYHFeTsb8OSOFfTw&usg=AFQjCNEggJq5Vc7vxmIWM85IN
UE_fbWEPg,4 Novemver 2014
http://www.esdm.go.id/batubara/doc_download/1443-kajian-indonesia-energy-
outlook.html&sa=U&ei=fXBaVJf6NIzkuQSvqYLgAQ&ved=0CDUQFjAG&
sig2=50YM3nCaA91bOMGZmHHC4g&,4 November 2014
http://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/Informasi_Iklim/Informasi_Perubahan_Iklim/Informasi_Trend_Suhu.bmkg,4 November 2014
http://www.tekmira.esdm.go.id/dwnload/ukarwsoelistijo/uwsgwindo.doc&sa=U&
ei=6JZaVKW_JM61uQTvnYDoAQ&ved=0CD4QFjAH&sig2=PSOFPquf7R
nYBRDcowVhSw&usg=AFQjCNEzqPqjWZ_X_frjV7fPspdZLyJGZA, 3
November 2014
www.ristek.go.id/file/upload/lain.../briket/briket_batubara_1.htm,3 November
2014
www.unej.ac.id/.../173-briket-sekam-padi-produksi-mahasiswa-fmipa,-disukai-
pengusaha-kerupuk.html,2 November 2014
www.bic.web.id/login/inovasi.../622-kompor-briket-nyala-besar-kecil,2November 2014
http://www.esdm.go.id/regulasi/pp/doc_download/1255-ringkasan-eksekutif-indonesia-energy-outlook-2010.html&sa=U&ei=fXBaVJf6NIzkuQSvqYLgAQ&ved=0CDoQFjAH&sig2=VXSQC6UYHFeTsb8OSOFfTw&usg=AFQjCNEggJq5Vc7vxmIWM85INUE_fbWEPghttp://www.esdm.go.id/regulasi/pp/doc_download/1255-ringkasan-eksekutif-indonesia-energy-outlook-2010.html&sa=U&ei=fXBaVJf6NIzkuQSvqYLgAQ&ved=0CDoQFjAH&sig2=VXSQC6UYHFeTsb8OSOFfTw&usg=AFQjCNEggJq5Vc7vxmIWM85INUE_fbWEPghttp://www.esdm.go.id/regulasi/pp/doc_download/1255-ringkasan-eksekutif-indonesia-energy-outlook-2010.html&sa=U&ei=fXBaVJf6NIzkuQSvqYLgAQ&ved=0CDoQFjAH&sig2=VXSQC6UYHFeTsb8OSOFfTw&usg=AFQjCNEggJq5Vc7vxmIWM85INUE_fbWEPghttp://www.esdm.go.id/regulasi/pp/doc_download/1255-ringkasan-eksekutif-indonesia-energy-outlook-2010.html&sa=U&ei=fXBaVJf6NIzkuQSvqYLgAQ&ved=0CDoQFjAH&sig2=VXSQC6UYHFeTsb8OSOFfTw&usg=AFQjCNEggJq5Vc7vxmIWM85INUE_fbWEPghttp://www.esdm.go.id/regulasi/pp/doc_download/1255-ringkasan-eksekutif-indonesia-energy-outlook-2010.html&sa=U&ei=fXBaVJf6NIzkuQSvqYLgAQ&ved=0CDoQFjAH&sig2=VXSQC6UYHFeTsb8OSOFfTw&usg=AFQjCNEggJq5Vc7vxmIWM85INUE_fbWEPghttp://www.esdm.go.id/regulasi/pp/doc_download/1255-ringkasan-eksekutif-indonesia-energy-outlook-2010.html&sa=U&ei=fXBaVJf6NIzkuQSvqYLgAQ&ved=0CDoQFjAH&sig2=VXSQC6UYHFeTsb8OSOFfTw&usg=AFQjCNEggJq5Vc7vxmIWM85INUE_fbWEPghttp://www.esdm.go.id/batubara/doc_download/1443-kajian-indonesia-energy-outlook.html&sa=U&ei=fXBaVJf6NIzkuQSvqYLgAQ&ved=0CDUQFjAG&sig2=50YM3nCaA91bOMGZmHHC4g&http://www.esdm.go.id/batubara/doc_download/1443-kajian-indonesia-energy-outlook.html&sa=U&ei=fXBaVJf6NIzkuQSvqYLgAQ&ved=0CDUQFjAG&sig2=50YM3nCaA91bOMGZmHHC4g&http://www.esdm.go.id/batubara/doc_download/1443-kajian-indonesia-energy-outlook.html&sa=U&ei=fXBaVJf6NIzkuQSvqYLgAQ&ved=0CDUQFjAG&sig2=50YM3nCaA91bOMGZmHHC4g&http://www.esdm.go.id/batubara/doc_download/1443-kajian-indonesia-energy-outlook.html&sa=U&ei=fXBaVJf6NIzkuQSvqYLgAQ&ved=0CDUQFjAG&sig2=50YM3nCaA91bOMGZmHHC4g&http://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/Informasi_Iklim/Informasi_Perubahan_Iklim/Informasi_Trend_Suhu.bmkghttp://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/Informasi_Iklim/Informasi_Perubahan_Iklim/Informasi_Trend_Suhu.bmkghttp://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/Informasi_Iklim/Informasi_Perubahan_Iklim/Informasi_Trend_Suhu.bmkghttp://www.tekmira.esdm.go.id/dwnload/ukarwsoelistijo/uwsgwindo.doc&sa=U&ei=6JZaVKW_JM61uQTvnYDoAQ&ved=0CD4QFjAH&sig2=PSOFPquf7RnYBRDcowVhSw&usg=AFQjCNEzqPqjWZ_X_frjV7fPspdZLyJGZAhttp://www.tekmira.esdm.go.id/dwnload/ukarwsoelistijo/uwsgwindo.doc&sa=U&ei=6JZaVKW_JM61uQTvnYDoAQ&ved=0CD4QFjAH&sig2=PSOFPquf7RnYBRDcowVhSw&usg=AFQjCNEzqPqjWZ_X_frjV7fPspdZLyJGZAhttp://www.tekmira.esdm.go.id/dwnload/ukarwsoelistijo/uwsgwindo.doc&sa=U&ei=6JZaVKW_JM61uQTvnYDoAQ&ved=0CD4QFjAH&sig2=PSOFPquf7RnYBRDcowVhSw&usg=AFQjCNEzqPqjWZ_X_frjV7fPspdZLyJGZAhttp://www.tekmira.esdm.go.id/dwnload/ukarwsoelistijo/uwsgwindo.doc&sa=U&ei=6JZaVKW_JM61uQTvnYDoAQ&ved=0CD4QFjAH&sig2=PSOFPquf7RnYBRDcowVhSw&usg=AFQjCNEzqPqjWZ_X_frjV7fPspdZLyJGZAhttp://www.ristek.go.id/file/upload/lain.../briket/briket_batubara_1.htmhttp://www.ristek.go.id/file/upload/lain.../briket/briket_batubara_1.htmhttp://www.ristek.go.id/file/upload/lain.../briket/briket_batubara_1.htmhttp://www.ristek.go.id/file/upload/lain.../briket/briket_batubara_1.htmhttp://www.ristek.go.id/file/upload/lain.../briket/briket_batubara_1.htmhttp://www.ristek.go.id/file/upload/lain.../briket/briket_batubara_1.htmhttp://www.ristek.go.id/file/upload/lain.../briket/briket_batubara_1.htmhttp://www.ristek.go.id/file/upload/lain.../briket/briket_batubara_1.htmhttp://www.ristek.go.id/file/upload/lain.../briket/briket_batubara_1.htmhttp://www.ristek.go.id/file/upload/lain.../briket/briket_batubara_1.htmhttp://www.ristek.go.id/file/upload/lain.../briket/briket_batubara_1.htmhttp://www.ristek.go.id/file/upload/lain.../briket/briket_batubara_1.htmhttp://www.unej.ac.id/.../173-briket-sekam-padi-produksi-mahasiswa-fmipa,-disukai-pengusaha-kerupuk.htmlhttp://www.unej.ac.id/.../173-briket-sekam-padi-produksi-mahasiswa-fmipa,-disukai-pengusaha-kerupuk.htmlhttp://www.unej.ac.id/.../173-briket-sekam-padi-produksi-mahasiswa-fmipa,-disukai-pengusaha-kerupuk.htmlhttp://www.unej.ac.id/.../173-briket-sekam-padi-produksi-mahasiswa-fmipa,-disukai-pengusaha-kerupuk.htmlhttp://www.unej.ac.id/.../173-briket-sekam-padi-produksi-mahasiswa-fmipa,-disukai-pengusaha-kerupuk.htmlhttp://www.bic.web.id/login/inovasi.../622-kompor-briket-nyala-besar-kecilhttp://www.bic.web.id/login/inovasi.../622-kompor-briket-nyala-besar-kecilhttp://www.bic.web.id/login/inovasi.../622-kompor-briket-nyala-besar-kecilhttp://www.bic.web.id/login/inovasi.../622-kompor-briket-nyala-besar-kecilhttp://www.bic.web.id/login/inovasi.../622-kompor-briket-nyala-besar-kecilhttp://www.unej.ac.id/.../173-briket-sekam-padi-produksi-mahasiswa-fmipa,-disukai-pengusaha-kerupuk.htmlhttp://www.unej.ac.id/.../173-briket-sekam-padi-produksi-mahasiswa-fmipa,-disukai-pengusaha-kerupuk.htmlhttp://www.ristek.go.id/file/upload/lain.../briket/briket_batubara_1.htmhttp://www.tekmira.esdm.go.id/dwnload/ukarwsoelistijo/uwsgwindo.doc&sa=U&ei=6JZaVKW_JM61uQTvnYDoAQ&ved=0CD4QFjAH&sig2=PSOFPquf7RnYBRDcowVhSw&usg=AFQjCNEzqPqjWZ_X_frjV7fPspdZLyJGZAhttp://www.tekmira.esdm.go.id/dwnload/ukarwsoelistijo/uwsgwindo.doc&sa=U&ei=6JZaVKW_JM61uQTvnYDoAQ&ved=0CD4QFjAH&sig2=PSOFPquf7RnYBRDcowVhSw&usg=AFQjCNEzqPqjWZ_X_frjV7fPspdZLyJGZAhttp://www.tekmira.esdm.go.id/dwnload/ukarwsoelistijo/uwsgwindo.doc&sa=U&ei=6JZaVKW_JM61uQTvnYDoAQ&ved=0CD4QFjAH&sig2=PSOFPquf7RnYBRDcowVhSw&usg=AFQjCNEzqPqjWZ_X_frjV7fPspdZLyJGZAhttp://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/Informasi_Iklim/Informasi_Perubahan_Iklim/Informasi_Trend_Suhu.bmkghttp://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/Informasi_Iklim/Informasi_Perubahan_Iklim/Informasi_Trend_Suhu.bmkghttp://www.esdm.go.id/batubara/doc_download/1443-kajian-indonesia-energy-outlook.html&sa=U&ei=fXBaVJf6NIzkuQSvqYLgAQ&ved=0CDUQFjAG&sig2=50YM3nCaA91bOMGZmHHC4g&http://www.esdm.go.id/batubara/doc_download/1443-kajian-indonesia-energy-outlook.html&sa=U&ei=fXBaVJf6NIzkuQSvqYLgAQ&ved=0CDUQFjAG&sig2=50YM3nCaA91bOMGZmHHC4g&http://www.esdm.go.id/batubara/doc_download/1443-kajian-indonesia-energy-outlook.html&sa=U&ei=fXBaVJf6NIzkuQSvqYLgAQ&ved=0CDUQFjAG&sig2=50YM3nCaA91bOMGZmHHC4g&http://www.esdm.go.id/regulasi/pp/doc_download/1255-ringkasan-eksekutif-indonesia-energy-outlook-2010.html&sa=U&ei=fXBaVJf6NIzkuQSvqYLgAQ&ved=0CDoQFjAH&sig2=VXSQC6UYHFeTsb8OSOFfTw&usg=AFQjCNEggJq5Vc7vxmIWM85INUE_fbWEPghttp://www.esdm.go.id/regulasi/pp/doc_download/1255-ringkasan-eksekutif-indonesia-energy-outlook-2010.html&sa=U&ei=fXBaVJf6NIzkuQSvqYLgAQ&ved=0CDoQFjAH&sig2=VXSQC6UYHFeTsb8OSOFfTw&usg=AFQjCNEggJq5Vc7vxmIWM85INUE_fbWEPghttp://www.esdm.go.id/regulasi/pp/doc_download/1255-ringkasan-eksekutif-indonesia-energy-outlook-2010.html&sa=U&ei=fXBaVJf6NIzkuQSvqYLgAQ&ved=0CDoQFjAH&sig2=VXSQC6UYHFeTsb8OSOFfTw&usg=AFQjCNEggJq5Vc7vxmIWM85INUE_fbWEPghttp://www.esdm.go.id/regulasi/pp/doc_download/1255-ringkasan-eksekutif-indonesia-energy-outlook-2010.html&sa=U&ei=fXBaVJf6NIzkuQSvqYLgAQ&ved=0CDoQFjAH&sig2=VXSQC6UYHFeTsb8OSOFfTw&usg=AFQjCNEggJq5Vc7vxmIWM85INUE_fbWEPghttp://www.esdm.go.id/regulasi/pp/doc_download/1255-ringkasan-eksekutif-indonesia-energy-outlook-2010.html&sa=U&ei=fXBaVJf6NIzkuQSvqYLgAQ&ved=0CDoQFjAH&sig2=VXSQC6UYHFeTsb8OSOFfTw&usg=AFQjCNEggJq5Vc7vxmIWM85INUE_fbWEPg7/24/2019 PKM Gagasan Tertulis Pandu
17/17
12
CURRICULUM VITAE
1.
Nama Lengkap : Akbar Pandu Wijaksono
NPM : 1406607786
Tempat/Tanggal lahir : Jombang, 27 Juni 1994
Fakultas/Departemen : Teknik/Teknik Kimia
Perguruan Tinggi : Universitas Indonesia