25
LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PELATIHAN PENGOLAHAN MINYAK BEKAS PAKAI (MINYAK JELANTAH) MENJADI SABUN BATANG BAGI ANGGOTA PKK DESA SOBANGAN, KECAMATAN MENGWI, KABUPATEN BADUNG BIDANG KEGIATAN PKM-PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Diusulkan Oleh: Ni Luh Okassandiari NIM. 1313011026 /TA: 2013 Ni Made Erlinta Devi NIM. 1213011109 /TA: 2012 Ni Putu Fitria Atrisa NIM. 1213031068 /TA: 2012 I Gede Wahyu Lesmana NIM. 1213031080 /TA: 2012 Ni Made Ritasari NIM. 1315011011 /TA: 2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2014

PKM-M_Pelatihan Pengolahan Minyak Bekas Pakai (Minyak Jelantah) Menjadi Sabun Batang Bagi Anggota PKK Desa Sobangan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung_1313011026_2013

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PKM

Citation preview

LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PELATIHAN PENGOLAHAN MINYAK BEKAS PAKAI (MINYAK

JELANTAH) MENJADI SABUN BATANG BAGI ANGGOTA PKK DESA

SOBANGAN, KECAMATAN MENGWI, KABUPATEN BADUNG

BIDANG KEGIATAN

PKM-PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Diusulkan Oleh:

Ni Luh Okassandiari NIM. 1313011026 /TA: 2013

Ni Made Erlinta Devi NIM. 1213011109 /TA: 2012

Ni Putu Fitria Atrisa NIM. 1213031068 /TA: 2012

I Gede Wahyu Lesmana NIM. 1213031080 /TA: 2012

Ni Made Ritasari NIM. 1315011011 /TA: 2013

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2014

ii

PENGESAHAN LAPORAN KEMAJUAN PKM-PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT

1. Judul Kegiatan : Pelatihan Pengolahan Minyak Bekas Pakai (Minyak

Jelantah) Menjadi Sabun Batang bagi Anggota PKK

Desa Sobangan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung

2. Bidang Kegiatan : PKM-M

3. Ketua Pelaksana Kegiatan:

a. Nama Lengkap : Ni Luh Okassandiari

b. NIM : 1313011026

c. Jurusan/Program studi : Pendidikan Matematika

d. Universitas : Pendidikan Ganesha

e. Alamat Rumah : Jln. Laksamana 5, Singaraja

f. No. HP : 085738156005

g. Alamat email : [email protected]

4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 orang

5. Dosen Pendamping :

a. Nama Lengkap dan Gelar : Dra. Ni Made Sri Mertasari, M.Pd.

b. NIDN : 0020096604

c. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Jl. Wijaya Kusuma, Singaraja,

08124660762

6. Biaya Kegiatan Total :

Dikti : Rp5.500.000,-

Sumber lain : -

7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan

Singaraja, 27 Juni 2014

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

PENGESAHAN ............................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

RINGKASAN .................................................................................................. 1

BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................. 2

BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ..................... 3

BAB 3. METODE PELAKSANAAN ............................................................ 4

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI .................................................................. 6

BAB 5. RENCANA TAHAPAN SELANJUTNYA ........................................ 10

LAMPIRAN

Dokumentasi Kegiatan

1

RINGKASAN

Pengolahan minyak bekas pakai di Desa Sobangan belum optimal.

Mayoritas ibu rumah tangga di Desa Sobangan, lebih memilih untuk membuang

minyak bekas pakai tersebut dan beberapa lainnya memilih menyimpan minyak

bekas pakai untuk digunakan lagi. Pelatihan pengolahan minyak bekas pakai

(minyak jelantah) menjadi sabun batang bagi PKK Desa Sobangan, Kecamatan

Mengwi, Kabupaten Badung, ditujukan agar pengolahan minyak bekas pakai

(minyak jelantah) di Desa Sobangan mendapat perhatian yang lebih khusus dari

masyarakat setempat. Sebab, minyak bekas pakai (minyak jelantah) tidak sehat

untuk dikonsumsi kembali dan jika dibuang, dapat mencemari lingkungan dan

menjadi tidak efisien. Padahal, minyak bekas pakai tersebut dapat diolah menjadi

sesuatu yang lebih bermanfaat. Bila ditinjau dari komposisi kimianya, asam lemak

tidak jenuh seperti asam oleat, asam linoleat, dan asam linolinat terdapat dalam

minyak goreng bekas merupakan trigliserida yang dapat digunakan sebagai bahan

baku alternatif pembuatan sabun menggantikan asam lemak bebas jenuh yang

merupakan produk samping proses pengolahan minyak goreng. (Jurnal Teknologi

Kimia dan Industri, Vol.2, No. 2, 2013, halaman 276).

Tujuan jangka panjang dari program pelatihan ini adalah agar

masyarakat Desa Sobangan, khususnya ibu – ibu rumah tangga, memiliki

keterampilan lebih, dalam pengolahan minyak jelantah, yang ke depannya dapat

dipertimbangkan sebagai peluang usaha. Metode yang digunakan dalam pelatihan

ini adalah sosialisasi dan visualisasi langsung mengenai pengolahan minyak bakas

pakai tersebut menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, dalam hal ini menjadi

sabun batang. Pelatihan ini ditujukan kepada ibu – ibu rumah tangga, anggota

PKK Desa Sobangan, karena dalam setiap kepala keluarga, ibu – ibu inilah yang

bersentuhan langsung dengan pengolahan minyak jelantah.

Kata kunci: minyak bekas pakai, sabun batang, Anggota PKK Desa Sobangan,

keterampilan.

2

BAB 1. PENDAHULUAN

Latar belakang diusulkannya PKM ini adalah terkait dengan kondisi

yang dihadapi masyarakat Desa Sobangan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten

Badung, Bali. Dewasa ini, produk hasil gorengan masih berada di peringkat atas

dalam hal kegemaran masyarakat Desa Sobangan. Hasil observasi menunjukkan,

setiap kepala keluarga di Desa Sobangan, rata– rata mengonsumsi ¼ liter minyak

goreng setiap harinya. Di Desa Sobangan terdapat 964 KK, berarti kebutuhan

minyak goreng di Desa Sobangan mencapai 241 liter setiap harinya. Rata – rata

minyak yang tersisa dalam 1 kali kegiatan memasak setiap harinya, adalah sekitar

¼ dari volume minyak awal. Jadi, dalam satu hari dihasilkan sekitar 60,25 liter

minyak bekas pakai (minyak jelantah).

Berkaitan dengan pengolahan minyak bekas pakai tersebut, beberapa

ibu rumah tangga mengaku mencampurkannya dengan makanan hewan ternak

seperti babi, atau membuang minyak jelantah yang sudah terlalu keruh. Padahal,

apabila minyak jelantah tersebut dibuang, tidaklah efisien dan mencemari

lingkungan. Beberapa lagi, ibu rumah tangga mengaku menyimpan minyak

goreng bekas pakai untuk dikumpulkan agar dapat digunakan kembali untuk

keperluan yang sama. Padahal, beberapa penelitian menunjukkan, penggunaan

minyak goreng yang melebihi batas SNI (3 sampai 4 kali), sangat berbahaya bagi

kesehatan tubuh maupun kesehatan lingkungan.

Ahli gizi IGA Ayu Dastini, B.Sc. memaparkan, karena pemakaian

yang berulang-ulang, minyak jelantah mengalami perubahan struktur kimiawinya.

Minyak jelantah mengandung asam lemak jenuh tinggi yang berbahaya bagi

tubuh. Kandungan kolesterol baik (HDL) di dalam minyak semakin berkurang

akibat pemanasan berulang-ulang, sementara kolesterol buruk (LDL)-nya semakin

meningkat. Hal ini dapat memicu berbagai penyakit seperti hipertensi,

penyumbatan peredaran darah, penyakit jantung, dan stroke. Bahkan lebih dari itu,

minyak jelantah dapat menyebabkan kanker colon pada usus besar.

Penggunaan minyak jelantah yang berbahaya bagi kesehatan tubuh

maupun lingkungan, membuat masyarakat Desa Sobangan perlu mencari solusi

untuk mengolah minyak jelantah. Berkaitan dengan hal tersebut dirasa perlu

mengadakan kegiatan pelatihan untuk dapat membantu masyarakat Desa

3

Sobangan mengolah minyak jelantah, salah satunya dengan pembuatan sabun

batang. Sasaran yang dituju dalam kegiatan pelatihan ini adalah ibu– ibu anggota

PKK, karena ibu– ibu inilah bagian dari setiap keluarga yang bersentuhan

langsung dengan penggunaan dan pengolahan minyak goreng. Perlu diketahui,

pembuatan sabun batang ini menurut beberapa rujukan di internet, yang sudah

terbukti keberhasilannya.

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, dapat dirumuskan

beberapa masalah penting untuk dikaji, yaitu: bagaimana metode pelatihan

pemanfaatan minyak jelantah menjadi sabun batang bagi anggota PKK Desa

Sobangan? Bagaimana pandangan masyarakat Desa Sobangan tentang pelatihan

pengolahan minyak jelantah ini? Serta bagaimana tindak lanjut dari hasil pelatihan

ini?

Tujuan umum dari program pelatihan ini adalah untuk

membangkitkan kesadaran masyarakat Desa Sobangan tentang bahaya

penggunaan minyak jelantah, serta membantu masyarakat untuk mengolah

minyak jelantah tersebut menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, sehingga tidak

mencemari lingkungan. Tujuan khusus dari kegiatan pelatihan ini adalah untuk

mengetahui metode pelatihan pemanfaatan minyak jelantah menjadi sabun batang

bagi anggota PKK Desa Sobangan, untuk mengetahui pandangan masyarakat

Desa Sobangan tentang pelatihan pengolahan minyak jelantah, serta untuk

mengetahui tindak lanjut dari hasil pelatihan pengolahan minyak jelantah ini.

Berdasarkan kegiatan pelatihan yang direncanakan, diharapkan luaran

berupa adanya pengolahan minyak jelantah yang tepat, sehingga tidak

mengganggu kesehatan ataupun mencemari lingkungan, terbuatnya produk berupa

sabun batang berbahan dasar minyak jelantah, serta adanya keterampilan yang

diperoleh masyarakat berupa produksi sabun batang, yang kemudian dapat

dipertimbangkan sebagai peluang usaha.

Kegunaan program pelatihan pemanfaatan minyak jelantah menjadi

sabun batang ini, adalah: bagi tim penyusun, memperoleh pengalaman terjun

langsung ke masyarakat. Di samping itu, melalui kegiatan ini, tim penyusun dapat

belajar mencari celah dalam memanfaatkan bahan yang belum terjamah secara

optimal sebagai salah satu upaya membantu masyarakat, serta belajar berinteraksi

4

dengan masyarakat. Bagi masyarakat, khususnya masyarakat Desa Sobangan,

dapat memperoleh informasi mengenai bahaya minyak jelantah, sebagai acuan

agar lebih menjaga kesehatan. Dalam pelatihan ini pula, masyarakat memperoleh

keterampilan membuat sabun batang, yang ke depannya dapat dipertimbangkan

sebagai peluang usaha. Bagi lingkungan, program pelatihan ini dapat mengurangi

limbah minyak jelantah yang berpotensi mencemari lingkungan.

BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Desa Sobangan merupakan satu dari dua puluh desa di Kecamatan

Mengwi, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Desa Sobangan terbagai menjadi 4

banjar adat, yakni Banjar Selat, Banjar Tengah, Banjar Tegalnarungan, dan Banjar

Dukuh. Data dari Kantor Perbekel Desa Sobangan per tahun 2013 menunjukkan,

luas wilayah Desa Sobangan 511 Ha, dengan jumlah penduduk 3.475 jiwa dari

964 kepala keluarga. 75% dari jumlah penduduknya berprofesi sebagai petani, dan

mayoritas merupakan petani bunga pacar air.

Setiap harinya, setiap kepala keluarga di Desa Sobangan, rata – rata

mengonsumsi ¼ liter minyak goreng. Sementara itu, dalam setiap kegiatan

memasak, rata – rata menghasilkan liter minyak bekas pakai sebanyak ¼ dari liter

semula. Hal ini berarti, dalam satu hari, secara keseluruhan masyarakat Desa

Sobangan menghasilkan sekitar 60,25 liter minyak bekas pakai (minyak jelantah).

Hal yang memprihatinkan dari keberadaan minyak bekas di Desa

Sobangan adalah kurang optimalnya pengolahan minyak bekas tersebut. Hasil

wawancara dengan ibu rumah tangga di Desa Sobangan, sekitar 25% dari ibu

rumah tangga tersebut memilih menyimpan minyak bekas untuk digunakan

kembali. Sementara, 75% diantaranya memilih membuang minyak bekas begitu

saja. Padahal, minyak bekas pakai mengandung zat – zat karsinogenik yang

berbahaya bagi kesehatan. Sementara apabila dibuang, minyak bekas cenderung

mencemari lingkungan, dan menjadi tidak efisien.

Untuk itu, dirasa perlu mengadakan suatu kegiatan pelatihan

pengolahan minyak jelantah agar menjadi sesuatu yang lebih berguna. Salah

satunya, minyak jelantah bisa diolah menjadi sabun batang. Pelatihan ini

ditujukan kepada ibu – ibu rumah tangga, anggota PKK Desa Sobangan, karena

5

dalam setiap kepala keluarga, ibu – ibu inilah yang bersentuhan langsung dengan

pengolahan minyak jelantah. Pelatihan ini juga ditujukan agar masyarakat Desa

Sobangan memiliki keterampilan yang dapat dijadikan sebagai usaha sampingan

bagi masyarakat yang berprofesi sebagai petani untuk membantu menambah

penghasilan.

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Adapun metode pelaksanaan dari kegiatan pelatihan pemanfaatan

minyak jelantah menjadi sabun batang, melalui beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Tahap Observasi

Pada tahap observasi, tim penyusun mengamati kegiatan masyarakat Desa

Sobangan secara umum. Dalam tahapan ini, tim penyusun mengambil sampel

secara acak (beberapa ibu rumah tangga dari setiap banjar). Tim penyusun

menemukan suatu permasalahan yakni, pengolahan minyak jelantah yang

belum tepat guna. Selanjutnya, tim mencari data kependudukan di kantor

perbekel Desa Sobangan, sebagai bahan analisis permasalahan minyak jelantah

yang dialami masyarakat Desa Sobangan scara umum.

2. Tahap Perumusan Gagasan

Melihat permasalahan penanganan minyak jelantah di Desa Sobangan, tim

penyusun berinisiatif membantu masyarakat mengolah minyak jelantah secara

optimal dan tepat guna melalui suatu kegiatan pelatihan. Tim merumuskan

gagasan yang bisa dilakukan untuk bisa membantu masyarakat mengolah

minyak jelantah. Setelah tercetus gagasan mengolah minyak jelantah menjadi

sabun batang, tim melakukan research di internet mengenai formula dan

metode yang tepat unutuk mengolah minyak jelantah menjadi sabun batang.

3. Tahap Pengajuan Gagasan

Sasaran yang hendak dituju dalam pelatihan ini adalah ibu – ibu rumah tangga

anggota PKK, sebagai bagian dari setiap kepala keluarga yang bersentuhan

langsung dengan pengolahan minyak jelantah tersebut. Berdasarkan rencana

tersebut, tim mengajukan gagasan mengenai kegiatan pelatihan ini kepada

Ketua Tim Penggerak PKK Desa Sobangan.

4. Tahap Persiapan

6

Setelah gagasan mengenai kegiatan pelatihan disetujui untuk didanai oleh dikti,

tim penyusun melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing, serta

membicarakan rencana selanjutnya terkait pelaksanaan PKM-M ini. Tim

mengonfirmasi rencana pelaksanaan PKM kepada Ketua Tim Penggerak PKK

Desa Sobangan, kemudian mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan

selama kegiatan pelatihan. Pada tahap persiapan pula, tim mencoba melakukan

pembuatan sabun batang dari minyak jelantah dengan alat seadanya.

5. Metode Sosialisasi, Pelatihan, dan Pendampingan

Sebelum dilakukan pelatihan, dilaksanakan sosialisasi mengenai bahaya

penggunaan minyak jelantah terus-menerus, serta teknik-teknik yang

digunakan dalam mengolah limbah minyak jelantah hingga menjadi sabun

batang yang bisa digunakan oleh masyarakat. Sosialisasi ini bertujuan

membangkitkan keinginan masyarakat untuk melakukan pemanfaatan terhadap

limbah minyak jelantah. Selain itu sosialisasi ini juga bertujuan untuk

membangkitkan kesadaran masyarakat Desa Sobangan untuk menjaga

kesehatannya, khususnya dari segi makanan. Proses sosialisasi ini dilakukan

melalui kerjasama dengan Tim Penggerak PKK Desa Sobangan.

Pelatihan dilakukan melaui beberapa tahapan yakni, pengenalan awal kegiatan

dilakukan melaui pelatihan awal dengan beberapa anggota PKK Desa

Sobangan tanpa melibatkan pihak formal lembaga PKK Desa Sobangan.

Pelatihan awal diikuti oleh beberapa anggota PKK Desa Sobangan, yang

dilaksanakan pada hari Sabtu berdasarkan kesepakatan dengan peserta.

Pelatihan riil dengan melibatkan aparat Desa serta anggota PKK dari keempat

dusun di Desa Sobangan.

6. Tahap Evaluasi

a. Evaluasi terhadap keterlaksanaan dan keberlanjutan program pelatihan ini.

Terutama untuk mengetahui sejauh mana respon masyarakat terhadap

program pelatihan pengolahan minyak jelantah menjadi sabun batang.

b. Evaluasi terhadap penyusunan laporan awal disertai dengan

pendokumentasian kegiatan yang dilakukan dalam pelatihan berdasarkan

tahap – tahap yang sudah disebutkan di atas.

c. Pengumpulan laporan.

7

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI

Tabel 1.Kemajuan Pelaksanaan Program

No. Minggu ke/

Bulan Tgl/Bln Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi

1 Januari 29 Januari

2014

Pengumuman

2 Pebruari 08 Pebruari

2014

Rapat anggota I:

- Membahas

persiapan

observasi &

penjajagan ke

Desa Sobangan.

- Membahas

organisasi

pelaksana dan

pembagian tugas.

- Menyusun

rencana kerja.

3 Maret 09 Maret 2014

15 Maret 2014

22 Maret 2014

Konfirmasi melalui

SMS kepada Ketua

Tim Penggerak

PKK Desa

Sobangan, bahwa

akan dilaksanakan

kegiatan pelatihan.

Penjajagan ke Ketua

Tim Penggerak

PKK Desa

Sobangan,

konfirmasi

pelatihan, observasi

tempat pelatihan,

mengambil sampel

minyak jelantah dari

rumah seorang

anggota PKK Desa

Sobangan.

Pembelian alat dan

bahan pelatihan

Tanggal pelatihan

belum bisa

dipastikan karena

karya yang

diselenggarakan

di Desa

Sobangan.

Oleh karena itu,

tim

mengancangkan

bulan April.

4 April 19 April 2014

Membuat sampel

sabun untuk

ditunjukkan kepada

peserta pelatihan.

Rapat anggota III: - Membahas

persiapan

pelatihan.

Waktu

pelaksanaan

pelatihan tidak

sesuai dengan

perencanaan

dikarenakan

terdapat

kesibukan

8

25 April 2014

26 April 2014

- Membahas teknis

pada saat

pelatihan.

- Membahas waktu

pelatihan.

Survei masyarakat

& konfirmasi

jadwal pelatihan

awal.

Melakukan

pengenalan awal

pelatihan

peserta

pelatihan

melaksanakan

upacara

keagamaan

5 Mei 24 Mei 2014

30 Mei 2014

Rapat anggota IV:

- membahas teknis

pelatihan

Konfirmasi kembali

kepada Ketua Tim

Penggerak PKK

Desa Sobangan

Disepakati

tanggal pelatihan

14 Juni 2014, di

Kantor Perbekel

Desa Sobangan

6 Juni 12 Juni 2014

14 Juni 2014

Rapat anggota V:

- Pembagian tugas

saat pelatihan.

- Briefing dan

simulasi pelatihan.

- Packing peralatan

dan bahan-bahan

yang akan dibawa

saat pelatihan.

Pelaksanaan

Pelatihan

Pelatihan

terlambat

dimulai,

dikarenakan

keterlambatan

tim pelatih

mempersiapkan

tempat pelatihan.

Bimbingan dengan dosen pembimbing dilakukan secara insidental,

disesuaikan dengan kondisi yang ada. Target luaran yang sudah tercapai yaitu

80%. Hal ini dikarenakan dari 20 kegiatan yang direncanakan, baru 16 tahap

terlaksana. Dari kegiatan yang direncanakan, ada beberapa tahap yang sedang dan

belum dilaksanakan antara lain: 1) Evaluasi kegiatan dan pemeriksaan sabun yang

dibuat bersama saat pelatihan, 2) Penyaluran alat dan bahan pembuatan sabun

sebagai inventaris PKK Desa Sobangan, 3) pembuatan laporan akhir, dan 4)

9

penggandaan laporan. Adapun rincian target luaran yang telah tercapai disajikan

dalam bentuk IKJP.

Tabel 2.IKJP Rincian Target Luaran Pelaksanaan Program

No. Jenis Kegiatan Waktu

Pelaksanaan Indikator Hasil/Produk

1 Bimbingan

dengan Dosen

Pembimbing

terkait:

Membahas

usulan, jurnal

kegiatan,

rencana kerja,

dan tempat

kegiatan.

07 Pebruari

2014

Mampu

menentukan

rencana awal

kegiatan

pelaksanaan

pelatihan

PKM-M

Rencana awal

kegiatan meliputi:

(1) persiapan,

(2) waktu dan

tempat, serta (3)

peserta pelatihan

2 Rapat anggota,

terkait:

a. Membahas

persiapan

observasi &

penjajagan ke

Desa

Sobangan.

b. Membahas

organisasi

pelaksana

dan

pembagian

tugas.

c. Menyusun

rencana

kerja.

08 Pebruari

2014

a. Mampu

menetapkan

tanggal

observasi ke

Sobangan.

b. Adanya

pembagian

tugas secara

jelas.

c. Adanya

rencana kerja

yang jelas.

a. Ditetapkannya

tanggal

observasi ke

Sobangan

yakni tanggal

b. Pembagian

tugas

disesuaikan

kemampuan

tim PKM-M.

c. Draft rencana

kerja pada saat

observasi.

3 Pencarian izin

pelaksanaan

kegiatan dengan

mengonfirmasi

instansi terkait.

15 Maret 2014

Tim pelaksana

PKM-M mendapat

izin dari Kepala

Desa Sobangan

dan Ketua Tim

Penggerak PKK

Desa Sobangan

Mendapatkan izin

melaksanakan

peatihan bulan

Mei-Juni 2014

4 Bimbingan

dengan dosen

mengenai

rencana

pembuatan

sampel produk.

17 Maret 2014 Mampu

menetapkan

rencana

pembuatan sampel

produk

Jenis produk

berupa sabun

batang dengan

aroma jeruk

10

5 Survei alat dan

bahan untuk

pelatihan.

20 Maret 2014 a. Mengetahui

alat dan bahan

yang akan

digunakan.

b. Mengetahui

toko tempat

memperoleh

bahan dan alat

untuk pelatihan

Strategi

pembuatan sabun

batang dan

gambaran alat dan

bahan untuk

membuat sabun

6 Pembelian alat

dan bahan

pelatihan.

22 Maret 2014 Mampu

menyiapkan alat

dan bahan

pelatihan

Alat dan bahan

untuk pelatihan

sudah siap

8 Melakukan

pembuatan

sampel sabun

batang dari

minyak jelantah.

19 April 2014 Mampu membuat

sampel produk

sabun dari minyak

jelantah

Sampel produk

berupa sabun

batang berwarna

orange dengan

aroma jeruk.

9 Bimbingan

dengan dosen

pembimbing

terkait produk

yang dihasilkan.

20 April 2014 Variasi bentuk

sabun, dengan

berbagai cetakan

agar tidak

menyulitkan

masyarakat yang

akan mencoba.

Rencana produk

yang dibuat

berupa sabun

batang dengan

aneka bentuk.

10 Pembuatan

panduan praktis

pembuatan

sabun.

22 April 2014 Mampu membuat

panduan praktis

pengolahan

minyak jelantah

menjadi sabun

disampaikan

Panduan praktis

pengolahan

minyak jelantah

menjadi sabun

berupa print out

materi yang akan

disampaikan

11 Bimbingan

dengan dosen

mengenai

panduan praktis

pembuatan

sabun dari

minyak jelantah

23 April 2014 Penambahan

gambar pada print

out materi yang

akan disampaikan,

agar memudahkan

peserta pelatihan

Panduan praktis

pengolahan

minyak jelantah

menjadi sabun

berupa print out

materi yang akan

disampaikan yang

dilengkapi dengan

gambar.

12 Pengenalan awal

kegiatan

26 April 2014 Terselengaranya

pelatihan awal

bagi beberapa

anggota PKK dari

Banjar Selat,

Sobangan

Terlatihnya

beberapa anggota

PKK Desa

Sobangan, sebagai

pengenalan awal

dan persiapan

awal

11

13 Konfirmasi

kembali kepada

Ketua Tim

Penggerak PKK

Desa Sobangan

30 Mei 2014 Mampu

menetapkan waktu

dan tempat

pelaksanaan

pelatihan.

Ditetapkannya

waktu dan tempat

pelaksanaan

pelatihan.

14 Peninjauan

ulang tempat

pelaksanaan,

survei

masyarakat, dan

konfirmasi

jadwal pelatihan

13 Juni 2014 Mampu

memastikan

tempat dan waktu

pelaksanaan

kegiatan

Tempat: Kantor

Perbekel desa

Sobangan

Waktu: 14 Juni

2014 pkl. 10.00

WITA

15 Pelaksanaan

kegiatan

pelatihan

14 Juni 2014 Terselenggaranya

sosialisasi hingga

kegiatan pelatihan

Sosialisasi awal

dan pelatihan

berjalan lancar.

16 Penyusunan

laporan

kemajuan PKM

14-27 Juni

2014

Laporan kemajuan

Rampung Laporan kemajuan

PKM siap

dikumpul

17 Evaluasi

kegiatan dan

pemeriksaan

sabun yang

dibuat bersama

saat pelatihan

29 Juni 2014 Terselenggaranya

evaluasi kegiatan

bersama anggota

PKK Desa

Sobangan

18 Penyaluran alat

dan bahan

pembuatan

sabun sebagai

inventaris PKK

Desa Sobangan

29 Juni 2014 Tersedianya alat

dan bahan untuk

berlatih membuat

sabun bagi

anggota PKK Desa

Sobangan

19 Pembuatan

laporan akhir

14-30 Juni

2014

Tersusun draf

laporan akhir

pelaksanaan PKMM

20 Perbanyakan

laporan akhir

30 Juni 2014 Laporan akhir

rampung

BAB 5. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

Untuk keberlanjutan program ini, tim pelaksana pelatihan berencana

menghadiri pertemuan anggota PKK Desa Sobangan pada bulan Juli 2014, untuk

mengevaluasi sabun yang dibuat bersama saat pelatihan 14 Juni 2014, serta

menyumbangkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan pengolahan

minyak jelantah menjadi sabun batang untuk PKK Desa Sobangan.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Pengunaan Biaya

No. Nama Komponen Jumlah

1 Dana DIKTI (70% dari Rp 5.500.000,00) Rp 3.850.000,00

Total Pemasukan Rp 3.850.000,00

2 Alat dan Bahan Pelatihan Rp 2.099.500,00

3 ATK dan lain-lain Rp 140.000,00

4 Konsumsi Rp 490.000,00

5 Kerohanian Rp 14.000,00

6 Transportasi Rp 400.000,00

Total Pengeluaran Rp 3.143.500,00

Sisa Uang Rp 706.500,00

ALAT DAN BAHAN PELATIHAN

No Tanggal Jenis

Pengeluaran

Jumlah

Pengeluaran

Harga per

Satuan

(Rp)

Jumlah (Rp)

1

22/03/2014

Masker 1 pack 25.000,00 25.000,00

2 Sarung

tangan karet 1 pack 64.000,00 64.000,00

3 Saringan 2 buah 10.000,00 20.000,00

4 Tissue 1 pack 11.000,00 11.000,00

5 Timbangan

dapur 2 buah 200.000,00 400.000,00

6 Kantung

plastik kecil 1 pack 5.000,00 5.000,00

7 Sendok

stainless steel 4 buah 7.000,00 28.000,00

8 Gelas kaca 4 buah 60.000,00 240.000,00

9 Blender 2 buah 500.000,00 1.000.000,00

10 Cetakan

(loyang kue) 2 buah 20.000,00 40.000,00

11 Pisau 2 buah 8.000,00 16.000,00

12 Plastik tipis 1 pack 5.000,00 5.000,00

13 Kain penutup 2 lembar 8.000,00 16.000,00

14 Kertas saring

kasar 2 lembar 5.000,00 10.000,00

15 Carbon Aktif

Granul H/R/J 1 Kg 15.000,00 15.000,00

16 Natrium

Hidroksida 1 Kg 16.000,00 16.000,00

17 Glycerin

PH@1 l 1 botol 42.000,00 42.000,00

18 13/06/2014

Esense

pewangi F.

Angel

50 ml 1.700,00 85.000,00

19

13/06/2014

Lap piring 5 lembar 5.000,00 25.000,00

20

Sarung

tangan Sensi

(S)

10 buah 650,00 6.500,00

21 Corong 9 4 buah 2.500,00 10.000,00

22 Baki Segi

Mkpl 1 buah 20.000,00 20.000,00

Total (Rp) 2.099.500,00

ATK DAN LAIN-LAIN

1 13/06/2014 Pencetakan

spanduk (3 x 1) m

2 60.000,00 60.000,00

2 14/06/2014

Print

pedoman

pembuatan

sabun

5 lembar 500,00 2.500,00

3 14/06/2014

Fotocopy

pedoman

pembuatan

sabun

150 lembar 150,00 22.500,00

4 17/06/2014

Print dan

jilid laporan

kemajuan

55.000,00

Total (Rp) 140.000,00

KONSUMSI

1 15/03/2014

Nasi

(penjajagan

ke Sobangan)

5 bungkus 8.000,00 40.000,00

2 Air mineral 5 gelas 500,00 2.500,00

3 22/03/2014

Nasi

(pembelian

alat dan

bahan)

5 bungkus 8.000,00 40.000,00

4 Air mineral 5 gelas 500,00 2.500,00

5 25/04/2014

Nasi (Survei

masyarakat &

konfirmasi

jadwal

pelatihan)

5 bungkus 8.000,00 40.000,00

6 Air mineral 5 gelas 500,00 2.500,00

7 12/06/2014 Nasi (packing 5 bungkus 8.000,00 40.000,00

dan persiapan

ke tempat

pelatihan)

8 Air mineral 5 gelas 500,00 2.500,00

9

14/06/2014

Air mineral

gelas 2 dus 25.000,00 50.000,00

10 Nasi 30 bungkus 8.000,00 240.000,00

11 Jajan lepas 30 bungkus 1.000,00 30.000,00

Total (Rp) 490.000,00

KEROHANIAN

12

14/06/2014

Canang sari 2 bungkus 2.000,00 4.000,00

13 Permen 1 bungkus 5.000,00 5.000,00

14 Dupa 1 bungkus 5.000,00 5.000,00

Total (Rp) 14.000,00

TRANSPORTASI

15 15/03/2014 Penjajagan ke

Sobangan 3 orang 25.000,00 75.000,00

16 22/03/2014

Pembelian

alat dan

bahan

5 orang 25.000,00 125.000,00

17 25/04/2014

Survei

masyarakat &

konfirmasi

jadwal

pelatihan

3 orang 25.000,00 75.000,00

18 14/06/2014

Transportasi

ke daerah

pelaksanaan

5 orang 25.000,00 125.000,00

Total (Rp) 400.000,00

Sisa Uang = Rp5.500.000,00 - Rp3.143.500,00 = Rp2.356.500,00

Lampiran 2. Panduan Pembuatan Sabun

PENGOLAHAN MINYAK GORENG BEKAS PAKAI (MINYAK

JELANTAH) MENJADI SABUN BATANG

1. Minyak goreng hanya boleh dipergunakan 3 sampai 4 kali.

2. Minyak bekas pakai (minyak jelantah) tidak sehat untuk dikonsumsi kembali

dan jika dibuang, dapat mencemari lingkungan.

3. Penggunaan minyak goreng melebihi 4 kali, dapat memicu berbagai penyakit

seperti hipertensi, penyumbatan peredaran darah, penyakit jantung, dan

stroke. Bahkan lebih dari itu, minyak jelantah dapat menyebabkan kanker

colon pada usus besar.

Langkah-langkah mengolah minyak goreng bekas menjadi dabun:

No. Langkah Pengolahan Keterangan

1 Timbang semua bahan:

(1) 400 gr minyak jelantah

(2) 30 gr karbon aktif

(3) 60 gr NaOH + 175 gr air

dalam kemasan

(4) Gliserin 120 gr

(5) 10 ml essense pewangi

2 Mengolah minyak goreng

bekas agar layak digunakan

menjadi sabun:

a. Panaskan minyak

b. Pisahkan miyak dari

buihnya

c. Dinginkan minyak

d. Tambahkan 1 sendok

makan NaOH (diamkan

selama 30 menit)

e. Siapkan botol yang

sudah diisi karbon aktif

f. Saring minyak dan

masukkan dalam botol

yang sudah diisi karbon

aktif (diamkan selama 1

malam)

3 a. Gunakan masker dan

sarung tangan

b. Larutkan NaOH ke

dalam air sejuk / dingin

(Jangan menggunakan

wadah aluminium.

Gunakan stainless steel,

gelas pyrex atau plastik-

poliproplen). Jangan

menuangkan air ke

NaOH. Tuangkan

NaOH ke dalam air

sedikit demi

sedikit. Aduk higga

larut. Pertama-tama

larutan akan panas dan

berwarna keputihan.

Setelah larut semuanya,

simpan di tempat aman

untuk didinginkan

sampai suhu

ruangan. Akan

didapatkan larutan yang

jernih.

4 Siapkan cetakan

Untuk cetakan anda bisa

menggunakan kayu atau

karton yang dilapisi plastik

tipis, bahkan pipa PVC bisa

dipakai. Jika menggunakan

pipa PVC tutup bagian

bawah dengan plastik yang

diikat dengan karet gelang,

semprotkan minyak ke

dalamnya, tuangkan hasil

sabun. Setelah mengeras

buka tutupnya, dorong lalu

potong akan menghasilkan

sabun yang bulat

5 a. Siapkan blender

b. Saring minyak dan

tuangkan ke dalam

blender

c. Tuangkan larutan

NaOH ke dalam blender

d. Tutup penutup blender

dengan kain agar tidak

menciprat

e. Blender pada putaran

terendah

4 Periksa jika larutan yang

diblender sudah mengental

5 Jika larutan sabun sudah

mulai mengental,

a. hentikan blender

b. masukkan gliserin,

kemudian putar blender

kembali

c. hentikan blender

d. masukkan pewarna dan

pewangi

e. putar blender kembali.

7 a. Tuang hasil sabun ini ke

dalam cetakan.

b. Tutup dengan kain

untuk insulasi.

c. Simpan sabun dalam

cetakan tadi selama satu

hingga dua hari.

Kemudian keluarkan

dari cetakan, potong

sesuai selera. Simpan

sekurang-kurangnya 3

minggu sebelum

dipakai.

DOKUMENTASI KEGIATAN

Gambar 1. Pelatihan Awal

Gambar 2. Pembukaan Pelatihan dan Sosialisasi Bahaya Minyak Jelantah

didampingi Kepala Desa Sobangan

Gambar 3. Praktik Bersama Membuat Sabun