41
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PRODUKSI MINUMAN EKSTRAK BIJI PETAI (Parkia speciosa) SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER ANTIOKSIDAN Bidang Kegiatan : PKM Penelitian Oleh : Dessy Pratiwi Hidayanti Citra Risma Mega Fajarani Lestari Sofa Dewi Alfian

PKM Petai sebagai antioksidan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

penjelasan mengenai pembuatan minuman petai sebagai sumber antioksidan dengan tambahan buah nanas yang membuat rasanya menjadi enak untuk dikonsumsi

Citation preview

Page 1: PKM Petai sebagai antioksidan

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PRODUKSI MINUMAN EKSTRAK BIJI PETAI (Parkia

speciosa) SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER

ANTIOKSIDAN

Bidang Kegiatan :

PKM Penelitian

Oleh :

Dessy Pratiwi Hidayanti

Citra Risma

Mega Fajarani Lestari

Sofa Dewi Alfian

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2008

Page 2: PKM Petai sebagai antioksidan

LEMBAR PENGESAHAN

USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan : Produksi Minuman Ekstrak Biji Petai

(Parkia speciosa) sebagai Alternatif

Sumber Antioksidan

2. Bidang Kegiatan : PKMP PKMK

PKMT PKMM

3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Dessy Pratiwi Hidayanti

b. NIM/NRP : D1E050019

c. Jurusan : Farmasi

d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Padjadjaran

e. Alamat Rumah/Telp/Fax : Jl. Manglid No. 25 Rt 01/Rw11

Margahayu Selatan, Bandung 40226

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar: Ade Zuhrotun, S.Si, Apt

b. NIP : 132 317 756

6. Biaya Kegiatan Total

Dikti : Rp. ………………..

Sumber Lain : Rp. ………………..

7. Jangka Waktu Pelaksanaan : Bulan …...........s/d …..............tahun ….

Jatinangor, Juni 2008

Menyetujui Ketua Pelaksana,

Ketua Jurusan/Pembimbing

( ………………………..) (Dessy Pratiwi Hidayanti)

NIP. …………… NIM D1E050019

Page 3: PKM Petai sebagai antioksidan

Pembantu/Wakil Rektor Bidang Dosen Pendamping

Kemahasiswaan/Direktur Politeknik/ Ketua

Sekolah Tinggi

Cap dan tanda tangan tanda tangan

( ………………………..) ( ……………………..)

NIP. …………… NIP. ……………

A. JUDUL PROGRAM

Page 4: PKM Petai sebagai antioksidan

Produksi Minuman Ekstrak Biji Petai (Parkia speciosa) sebagai Alternatif

Sumber Antioksidan

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Senyawa antioksidan memiliki peran yang sangat penting dalam

kesehatan. Berbagai bukti ilmiah menunjukkan bahwa senyawa antioksidan

mengurangi risiko terhadap penyakit kronis seperti kanker dan penyakit

jantung koroner. Karakter utama senyawa antioksidan adalah kemampuannya

untuk menangkap radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul yang sangat

reaktif karena memiliki elektron yang tidak berpasangan dalam orbital luarnya

sehingga dapat bereaksi dengan molekul sel tubuh dengan cara mengikat

elektron molekul sel tersebut. Radikal bebas tersebut dapat mengoksidasi

asam nukleat, protein, lemak, bahkan DNA sel dan menginisiasi timbulnya

penyakit degeneratif. Senyawa antioksidan yang dihasilkan dari tumbuhan

seperti vitamin C, vitamin E, karoten, golongan fenol terutama polifenol, dan

flavonoid diketahui berpotensi mengurangi risiko penyakit degeneratif

tersebut (Okawa et al., 2001).

Hasil penelitian ilmiah menunjukkan bahwa buah-buahan, sayuran dan

biji-bijian adalah sumber antioksidan yang baik dan bisa mengurangi reaksi

berantai radikal bebas dalam tubuh, yang pada akhirnya dapat menekan proses

penuaan dini. Banyak tanaman yang ada di sekitar kita ternyata mengandung

antioksidan. Penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli di Departmen

Biokimia FKUI, menunjukkan bahwa bawang-bawangan, tomat dan petai

kaya akan antioksidan (Sofia, 2008).

Petai seringkali diabaikan karena selalu dianggap sebagai makanan

tidak bernilai. Namun demikian, petai memiliki nilai gizi yang seimbang

dengan makanan sehat lainnya. Petai diyakini mengandung antioksidan yang

bisa menangkal macam-macam penyakit (Catarina, 2007).

Biji Parkia speciosa mengandung saponin, flavonoida dan polifenol

(Osman et. al., 2000). Zat aktif antioksidannya mampu mengurangi aktivitas

radikal bebas superoksida hingga lebih dari 70%. Hal ini dikemukakan oleh

Page 5: PKM Petai sebagai antioksidan

Department of Environmental and Molecular Toxicology, Oregon State

University. Kini diketahui hampir 80 % dari total antioksidan dalam buah dan

sayuran berasal dari flavonoid, yang dapat berfungsi sebagai penangkap anion

superoksida, lipid peroksida radikal, kuensing oksigen singlet, dan pengkelat

logam (Sofia, 2008).

Fenomena menunjukkan bahwa semakin banyak konsumen sadar akan

pentingnya kesehatan, menempatkan produk pangan/makanan fungsional

menjadi sumber pangan masa kini. Salah satu akibatnya adalah peningkatan

permintaan konsumen terhadap pangan fungsional, termasuk minuman

kesehatan. Pengembangan produk olahan pangan yang memiliki potensi

meningkatkan kesehatan, seperti minuman ekstrak biji petai ini dengan

sendirinya mempunyai prospek yang baik dimasa yang akan datang

( beritaiptek.com, 2005).

Pengembangan produk minuman kesehatan sari biji petai diharapkan

dapat meningkatkan nilai petai yang selama ini diabaikan dan dianggap tidak

memiliki potensi lebih oleh sebagian besar masyarakat serta memberikan

alternatif sumber antioksidan yang dapat mencegah berbagai penyakit.

Teknologi yang digunakan untuk mengolah sari biji petai adalah teknik

pengawetan dengan proses termal (panas) dan penambahan bahan-bahan

lainnya yang bisa meningkatkan citarasa dari sari biji petai.

C. PERUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara membuat sediaan minuman dari ekstrak biji petai?

2. Bagaimana cara mengevaluasi mutu dari sediaan minuman tersebut?

D. TUJUAN PROGRAM

1. Membuat sediaan minuman dari ekstrak biji petai

2. Mengevaluasi mutu dari sediaan minuman tersebut

Page 6: PKM Petai sebagai antioksidan

E. LUARAN YANG DIINGINKAN

Setelah dilakukan penelitian ini diharapkan dapat dihasilkan suatu

produk minuman kesehatan bercita rasa tinggi tanpa efek samping dan

toksisitas dari bahan alami ekstrak biji petai (Parkia speciosa) sebagai

alternatif sumber antioksidan yang dapat diterima dengan baik oleh

masyarakat.

F. KEGUNAAN PROGRAM

Program ini memanfaatkan bahan alam Indonesia sehingga meningkatkan

harga, nilai dan daya guna. Program ini diharapkan dapat berguna dalam :

1. Memberikan alternatif pemanfaatan petai (Parkia speciosa) sebagai

sumber antioksidan kepada masyarakat.

2. Meningkatkan nilai ekonomis petai (Parkia speciosa) yang banyak

terdapat di Indonesia.

G. TINJAUAN PUSTAKA

1. Uraian Tumbuhan

1.1 Klasifikasi

Gambar 1. Parkia speciosa Hassk.

Page 7: PKM Petai sebagai antioksidan

Tumbuhan petai yang akan digunakan dalam penelitian ini

memiliki klasifikasi sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae

Subfamili : Mimosoideae

Genus : Parkia

Species : Parkia speciosa

1.2 Kandungan Kimia

Biji Parkia speciosa mengandung saponin, flavonoida dan

polifenol. Komponen volatile utamanya adalah 1,2,4-trithiolane, 1,3,5-

trithiane dan 3,5-dimethyl-1,2,4-trithiolane. Konstituen utama pada biji

segar adalah hydrogen sulfide , ethanol and 1,2,4-trithiolane (Osman

et. al., 2000).

Disamping itu, berdasarkan analisis yang telah dilakukan,

ditemukan 77 jenis senyawa yang terkandung di dalam tanaman ini.

Sebagian diantaranya adalah asam propanoat dan 3,

3'-thiobis - didodecyl ester ditemukan dalam persentase

yang tinggi. Senyawa utama lainnya antara lain linoleic

acid chloride, palmitic acid, linoleic acid, myristic acid,

arachidonic acid, undecanoic acid dan 2-hexyl-1-

decanol. Senyawa terpenoid β-sitosterol dan squalene

dapat teridentifikasi pada segala kondisi, sedangkan

senyawa lainnya seperti stigmasterol, lupeol dan

campesterol hanya ditemukan pada kondisi tertentu

(Salman et.al., 2006).

Page 8: PKM Petai sebagai antioksidan

2 Biji Petai

2.1 Sifat Umum

Petai, yang memiliki nama latin Parkia speciosa, kaya akan

senyawa belerang atau sulfur yang membuatnya berbau tajam.

Zat aktif antioksidannya mampu mengurangi aktivitas radikal

bebas superoksida hingga lebih dari 70%. Khasiat itu diduga berkaitan

dengan kandungan alkaloidnya (Wanli & Pothiruckit, 1988).

2.2 Kandungan Gizi

Dibandingkan apel, petai memiliki protein empat kali lebih

banyak, karbohidrat dua kali lebih banyak, tiga kali lipat fosfor, lima

kali lipat vitamin A dan zat besi, dan dua kali lipat jumlah vitamin dan

mineral lainnya. Petai merupakan sumber energi yang baik, yaitu 142

kkal per 100 g biji. Petai mengandung tiga macam gula alami, yaitu

sukrosa, fruktosa, dan glukosa yang dikombinasikan dengan serat.

Kandungan fosfor pada petai juga cukup baik, yaitu 115 mg per

100 g biji. Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak setelah kalsium.

Kurang lebih satu persen berat tubuh kita terdiri dari fosfor. Pada

umumnya jumlah fosfor yang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh orang

dewasa adalah 800 mg per hari, kira-kira sama dengan kalsium.

Petai juga mengandung vitamin C yang cukup tinggi, yaitu 46

mg per 100 g biji. Kandungan vitamin A pada petai juga cukup baik,

yaitu 200 IU per 100 g. Selain nilai gizinya yang tinggi, petai juga

mengandung beberapa senyawa kimia lain seperti Cyclic polysulphida

dan Thiozoline-4-Carbocyclic (TCA), yang dapat digunakan untuk

pengobatan (Catarina, 2007).

2.4 Khasiat

Gangguan-gangguan yang diyakini dapat diatasi dengan

pemanfaatan biji petai diantaranya adalah tekanan darah tinggi, stroke,

Page 9: PKM Petai sebagai antioksidan

diabetes melitus, merelaksasikan saraf, luka lambung, kemampuan

otak, PMS (premenstrual syndrome).

3 Antioksidan

3.1 Radikal Bebas

Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan elektron,

sehingga molekul tersebut menjadi tidak stabil dan selalu berusaha

mengambil elektron dari molekul atau sel lain. Radikal bebas muncul

sebagai konsekuensi dari adanya kehidupan itu sendiri. Setiap makhluk

hidup perlu energi untuk bertahan hidup. Makhluk hidup, termasuk

manusia, akan selalu memproduksi radikal bebas sebagai produk

samping dari proses pembentukan energi.

Selain timbul dari proses metabolisme, radikal bebas juga

muncul pada setiap kejadian pembakaran, misalnya merokok,

memasak, juga aktivitas pembakaran bahan bakar pada mesin dan

kendaraan bermotor. Ketika sinar ultraviolet menerpa suatu benda

terus-menerus, elektron atom benda tersebut akan melompat dari

orbitnya, dan terciptalah radikal bebas (Wasitaatmaja, 2003).

Radikal bebas yang berlebihan akan mengambil elektron dari

jaringan yang normal dan sehat, yang akan menciptakan keruskan

serius pada sel-sel tubuh. Bahkan yang paling serius, ternyata radikal

bebas yang tidak terkontrol dapat mengubah struktur DNA. Hal ini

dapat menyebabkan mutasi dan perubahan program gen. Keadaan ini

dapat memicu proses kanker. Penyakit parkinson, katarak,

arterosklerosis, abnormalitas sperma, emfisema, anemia, proses

penuaan, dan stroke sering dihubungkan dengan jumlah radikal bebas

yang berlebihan dalam tubuh (Sofia, 2008).

Radikal bebas dapat diatasi oleh elemen-elemen berikut :

a. Reaksi enzimatik antioksidan speseifik

b. Antioksidan yang ditemukan dalam berbagai makanan dan

minuman alami

Page 10: PKM Petai sebagai antioksidan

c. Zat kimia tumbuhan tertentu dengan sifat antioksidan, termasuk

flavanoid, sulfur, terpenoid yang ada dalam buah-buahan, sayuran,

padi-padian dan polong

Hidrogen peroksida, superoxide anion, dan hidroksil

merupakan contoh-contoh radikal bebas. Molekul tersebut sangat tidak

stabil, sangat reaktif, dan merusak jaringan. Ia baru tidak berdaya bila

berhadapan muka dengan antioksidan (Mukhlis, 2007).

3.2 Pengertian dan Mekanisme Antioksidan

Antioksidan adalah substansi yang diperlukan tubuh untuk

menetralisir radikal bebas and mencegah kerusakan yang ditimbulkan

oleh radikal bebas terhadap sel normal, protein, dan lemak.

Antioksidan menstabilkan radikal bebas dengan melengkapi

kekurangan elektron yang dimilikinya, dan menghambat terjadinya

reaksi berantai dari pembentukan radikal bebas yang dapat

menimbulkan stres oksidatif (Wasitaatmaja, 2003).

Dalam proses mengatasi radikal bebas, peran antioksidan

eksogen sangat sistematis. Pertama-tama vitamin E akan menangkap

(scavenging) radikal bebas. Namun, vitamin E itu lalu berubah

menjadi vitamin E radikal sehingga perlu pertolongan vitamin C.

Setelah menangkap vitamin E radikal, vitamin C akan ikut menjadi

vitamin C radikal. Akhirnya, barulah kemudian glutation yang mampu

menetralkan vitamin C radikal menjadi senyawa yang lebih tenang

tanpa menjadikan dirinya turut radikal (Wasitaatmaja, 2003).

3.3 Sumber Antioksidan

Berbagai sumber nutrisi yang mengandung anti-oksidan

diantaranya adalah semua biji-bijian, buah-buahan dan sayuran, hati,

tiram, unggas, kerang, ikan, susu dan daging. Vitamin E alami dapat

ditemukan pada wheat germ (gandum), minyak sayur, sayuran berdaun

hijau, kuning telur dan kacang-kacangan. Sedangkan vitamin C alami

Page 11: PKM Petai sebagai antioksidan

dapat ditemukan pada buah sitrus, tomat, melon, kubis, jambu biji,

strawberry, dsb. Selain itu beta karoten (pro-vitamin A) yang

merupakan antioksidan penting dari karotenoid banyak dijumpai pada

buah apricot, wortel, belewah, bit, daun singkong, daun bayam dan ubi

merah. Sumber antioksidan terbaik, tentunya yang berasal dari

makanan alami. Namun, jika memperoleh antioksidan dari sumber

makanan alami sangat terbatas, untuk proses pencegahan tidak ada

salahnya untuk mengkonsumsi suplemen/makanan tambahan

(Tambunan, 2008).

Suplemen yang paling utama dibutuhkan masyarakat adalah

vitamin C dengan dosis antara 100-500 miligram per hari. Masalah

dosis memang masih menjadi kontroversi. Sebab jika vitamin C yang

diasup ternyata berlebihan bagi tubuh, maka vitamin C tersebut justru

menjadi vitamin C radikal yang sifatnya sama dengan radikal bebas.

Glutation tidak lagi sempat menetralkannya karena jumlahnya yang

berlebihan. Memang, sebagian yang berlebih itu dapat larut bersama

urine, tetapi potensi radikal tetap ada. Hal yang sama berlaku pada

vitamin E, yang jika berlebihan dapat menjadi vitamin E radikal

(Bjelakovic & Gluud, 2007).

Orang di luar kondisi yang berpotensi stres oksidatif praktis

tidak dianjurkan mengonsumsi suplemen antioksidan. Sebaliknya,

sangat dianjurkan berusaha mengonsumsi makanan cukup gizi, sebab

asupan antioksidan dari makanan sangat kecil risiko berlebihan

(Wasitaatmaja, 2003).

Selain efek langsung kegiatan antioksidan yang menjaga kadar

radikal bebas, antioksidan juga mendukung proses detoksifikasi secara

keseluruhan. Sistem detoksifikasi xenobiotik dan detoksifikasi

antiokasidan saling bekerjasama menurunkan beban toksin dan radikal

bebas, sehingga memungkinkan seseorang untuk hidup lebih lama dan

lebih sehat.

Page 12: PKM Petai sebagai antioksidan

            Sumber Radikal bebas yang di tangani oleh Sistem

Detoksifikasi Antioksidan yang berasal dari lingkungan meliputi :

kebiasaan merokok, radiasi, sinar ultra violet, ozon, pestisida, pelarut

sintetis,hasil industri. Dari dalam tubuh berupa respirasi energi, makan

berlebihan,peradangan, reaksi terhadap besi dan logam lain, olahraga

berlebihan. (Mukhlis, 2007).

Di samping penggolongan antioksidan di atas, ada pula

senyawa lain yang dapat menggantikan vitamin E, yaitu flavonoid. Hal

ini dikemukakan oleh Department of Environmental and Molecular

Toxicology, Oregon State University. Kini diketahui hampir 80 persen

dari total antioksidan dalam buah dan sayuran berasal dari flavonoid,

yang dapat berfungsi sebagai penangkap anion superoksida, lipid

peroksida radikal, kuensing oksigen singlet, dan pengkelat logam

(Sofia, 2008).

Polifenol adalah antioksidan paling melimpah yang terdapat

dalam makanan. Total asupannya dapat mencapai 1 g/d, jauh lebih

tinggi dari senyawa fitokimia lainnya. Aktivitas antioksidannya 10 kali

lebih tinggi daripada vitamin C dan 100 kali lebih tinggi daripada

vitamin E dan karotenoid. Sumber utamanya adalah minuman yang

berasal dari buah-buahan dan tanaman, seperti jus buah, teh, kopi dan

anggur merah. Sayuran, sereal, coklat dan kacang-kacangan juga

berperan sebagai sumber polifenol.

H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM

1. Penelusuran pustaka

2. Pengumpulan bahan

Bahan penelitian adalah biji petai dalam bentuk segar yang diperoleh

dari pasaran.

3. Determinasi tanaman

Determinasi dilakukan di Laboratorium Sistematika

Tumbuhan, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu

Page 13: PKM Petai sebagai antioksidan

Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran, dengan menggunakan

seluruh bagian tumbuhan.

4. Penyiapan simplisia

a. Pengupasan

Dilakukan untuk memisahkan biji petai dari kulitnya.

b. Sortasi

Dilakukan untuk memisahkan biji petai yang busuk atau rusak

dengan yang kondisinya baik atau bahan-bahan asing lainnya 

yang tidak digunakan dalam  pembuatan simplisia 

c. Pencucian

Pencucian bertujuan untuk menghilangkan kotoran dan

mengurangi mikroba-mikroba yang menempel pada biji petai.

Pencucian harus dilakukan dalam waktu yang sesingkat mungkin

untuk menghindari larut dan terbuangnya zat yang terkandung

dalam simplisia.

d. Pengirisan

Biji petai diiris-iris dengan ketebalan 7 – 8 mm. Ukuran

perajangan sangat berpengaruh pada kualitas  bahan simplisia,

jika pengirisan terlalu tipis dapat menambah kemungkinan

berkurangnya zat yang terkandungnya, jika terlalu tebal maka

kandungan air dalam simplisia akan sulit dihilangkan.

e. Pengeringan

Pengeringan dilakukan dengan penjemuran di bawah sinar

matahari. Tetapi penjemuran langsung dengan matahari seringkali

menyebabkan bahan mudah tercemar dan keadaan cuaca yang

tidak menentu akan menyebabkan pembusukan. Untuk

menghindari terurainya kandungan kimia dan debu maka perlu

ditutup dengan kain hitam. Agar proses pengeringan berlangsung

lebih singkat bahan harus dibuat rata dan tidak bertumpuk.

Sedangkan untuk alas penjemuran digunakan anyaman bambu,

lantai penjemur atau tikar.

Page 14: PKM Petai sebagai antioksidan

5. Skrining fitokimia

Dilakukan untuk mengetahui golongan senyawa metabolit

sekunder yang terkandung dalam simplisia. Senyawa metabolit

sekunder yang diuji pada simplisia ini yaitu flavonoid dan polifenol.

6. Formulasi sediaan

Pertama-tama simplisia diekstraksi dengan cara dekokta yang

didalam prosesnya ditambahkan bunga melati untuk mengurangi

aroma tajam pada simplisia.

Pembuatan sediaan dilakukan dengan cara mencampurkan

ekstrak dengan bahna-bahan tambahan antara lain Na-CMC, sari buah

nanas, larutan gula dengan variasi konsentrasi sehingga diperoleh

kondisi yang optimum.

7. Pengemasan

Minuman sari biji petai dikemas dalam kemasan gelas atau plastik.

8. Evaluasi produk minuman kesehatan

a. Organoleptik

Penelitian organoleptik meliputi aroma, warna, dan rasa

b. Uji kesukaan/hedonitas

Produk minuman kesehatan sari biji petai diujikan kepada

responden yang diharapkan memberikan respon terhadap cita

rasa minuman kesehatan.

c. Uji stabilitas

Analisa yang dilakukan selama penyimpanan adalah pengukuran

nilai pH, viskositas, total asam tertitrasi, warna secara objektif,

mikrobiologi. Analisis dilakukan setiap minggu pada

penyimpanan selama sebulan.

9. Analisis data

I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM

Page 15: PKM Petai sebagai antioksidan

KegiatanBulan Ke

1 2 3 4 5Pengumpulan bahanDeterminasi tanamanPenyiapan simplisiaSkrining fitokimiaUji aktivitas antioksidanFormulasi minuman kesehatanEvaluasi minuman kesehatanAnalisis data

J. NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA

1. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Dessy Pratiwi Hidayanti

b. NIM : D1E050019

c. Fakultas/Program Studi : Farmasi

d. Perguruan Tinggi : Universitas Padjadjaran

e. Waktu untuk kegiatan PKM : 5 jam/minggu

2. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : Mega Fajarani Lestari

b. NIM : D1E050038

c. Fakultas/Program Studi : Farmasi

d. Perguruan Tinggi : Universitas Padjadjaran

e. Waktu untuk kegiatan PKM : 5 jam/minggu

a. Nama Lengkap : Citra Risma

b. NIM : D1E050011

c. Fakultas/Program Studi : Farmasi

d. Perguruan Tinggi : Universitas Padjadjaran

Page 16: PKM Petai sebagai antioksidan

e. Waktu untuk kegiatan PKM : 5 jam/minggu

a. Nama Lengkap : Sofa Dewi Alfian

b. NIM : 260110070030

c. Fakultas/Program Studi : Farmasi

d. Perguruan Tinggi : Universitas Padjadjaran

e. Waktu untuk kegiatan PKM : 5 jam/minggu

a. Nama Lengkap :

b. NIM :

c. Fakultas/Program Studi : Farmasi

d. Perguruan Tinggi : Universitas Padjadjaran

e. Waktu untuk kegiatan PKM : 5 jam/minggu

K. NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING

1. Nama Lengkap dan Gelar : Ade Zuhrotun, S.Si, Apt

2. Golongan Pangkat dan NIP : IIIb/ Penata Muda Tingkat I

132 317 756

3. Jabatan Fungsional :

4. Jabatan Struktural :

5. Fakultas/Program Studi :

6. Perguruan Tinggi : Universitas Padjadjaran

7. Bidang Keahlian : Kimia Bahan Alam

8. Waktu untuk kegiatan PKM : jam/minggu

L. BIAYA

1. Bahan habis pakai

a. Biji Petai

b. Air

c. Etanol

d. asam klorida 5 N

Page 17: PKM Petai sebagai antioksidan

e. Amilalkohol

f. Besi (III) klorida

g. Metanol

h. Bunga melati

i. Buah nanas

j. Gula pasir

k. Na-CMC

2. Peralatan penunjang PKM

3. Perjalanan

4. Lain-lain

DAFTAR PUSTAKA

Beritaiptek.com. 2005. Cinna-Ale sebagai Minuman Pencegah Penyakit

Degeneratif. http://www.beritaiptek.com. [diakses 31 Mei 2008]

Bjelakovic G., C. Gluud. 2007. Surviving Antioxidant Supplements. JNCI

Journal; 99(10):742-743.

Catarina,dr. Gizi Petai Sekelas Apel. 2007.

http://www.jawaban.com/news/health/detail.php. [Diakses tanggal 2

Mei 2008].

Mukhlis. Radikal Bebas dan Antioksidan.

2007.http://hidupsehatalami.multiply.com/journal/item/5/Radikal_Beb

as_dan_Antioksidan. [Diakses tanggal 2 Mei 2008].

Page 18: PKM Petai sebagai antioksidan

Okawa M, Kinjo J, Nohara T, dan Ono M, 2001. DPPH (1,1-Diphenyl-2-

Picrylhydrazyl) Radical Scavenging Activity of Flavonoids Obtained

from Some Medicinal Plants, Biol. Pharm. Bull, 24(10): 1202–5.

Osman F, K Kosuke, M Mitsuo. 2000. Volatile Components of Parkia Speciosa.

Nat-Prod-Lett. 44: 38-40.

Salman Z., M Azizi, N Norulaini, M Omar. 2006. Gas

Chromatography/Time-of-Flight Mass Spectrometry for Identification

of Compounds from Parkia Speciosa Seeds Extracted By Supercritical

Carbon Dioxide. Proceedings of the 1st International Conference on

Natural Resources Engineering & Technology 2006, 24-25th July

2006. Malaysia : Putrajaya. 112-120.

Sofia, Dina. Antioksidan dan Radikal bebas. 2008. http://www.chem-is-try.org/?

sect=artikel&ext=81. [Diakses tanggal 2 Mei 2008].

Tambunan. Antioksidan Terbaik. 2008. http://www.info-sehat.com/news.php?

nid=59. [Diakses tanggal 2 Mei 2008].

Wanli S., P. Pothiruckit. 1988. Proteins in Parkia speciosa seeds. Songklanagarind

Medical Journal. 6(3): 23-30.

Wasitaatmadja, Sjarif. Antioksidan, Radikal Bebas, dan Penuaan. 2003.

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,2013.0.html. [Diakses

tanggal 2 Mei 2008].

Page 19: PKM Petai sebagai antioksidan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Dessy Pratiwi Hidayanti

Nama Panggilan : Dessy

NPM : D1E050019

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 2 Desember 1987

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat Rumah : Jl. Manglid No. 25 Rt 01/ Rw 11

Margahayu Selatan – Bandung 40226

Alamat Tempat Kost :

No. Telp Rumah : (022)5416376

No. HP : 081322355425

Agama : Islam

Email : [email protected]

Motto Hidup : Usaha, doa, tawakal

Riwayat Pendidikan :

No. Jenjang Pendidikan Tahun Kota

1 TK. Seruni 1992-1993 Bandung

Page 20: PKM Petai sebagai antioksidan

2 SDN Angkasa VIII 1993-1999 Bandung

3 SLTPN 1 Margahayu 1999-2002 Bandung

4 SMUN 1 Margahayu 2002-2005 Bandung

5 Farmasi UNPAD 2005-… Bandung

Pengalaman Organisasi :

No. Nama Organisasi Jabatan Tahun

1 PHARMA Farmasi Unpad Div. Keputrian 2005-2006

2 PHARMA Farmasi Unpad Div. Danus 2008-2009

3 BEM KEMAFAR UNPAD Staf Dept.

Akademik

2008-2009

Pengalaman Kepanitiaan :

No. Nama Kepanitiaan Jabatan Tahun

1 Seminar Interaktif Love Your Body Sie. Publikasi 2006

2 Talk Show Closer To Rasul Sie. Publikasi 2006

3 Analgesik 06 Farmasi UNPAD Sie. PK 2006

4 Studi Dasar Islam (SDI) Farmasi Sie. Konsumsi 2006

5 Mentoring Al-Islam (MAI) Farmasi Sie. Evaluasi 2007

6 Talk Show The Way To Heaven Sie. Danus 2007

7 Metronidazol ’07 Farmasi Unpad Sie. PK 2007

8 Workshop Karya Tulis Ilmiah 2008 Panitia 2008

9 Gebyar Pharma 2008 Sie. Dekorasi 2008

10 Mentoring Al-Islam (MAI) Farmasi Sie. Adtor 2008

11 Penyuluhan Obat GRANULA Sie. Danus 2006

12 Pharmacy Tuang Bareng Sarerea Sie. Konsumsi 2005

Page 21: PKM Petai sebagai antioksidan

Nama Lengkap : Mega Fajarani Lestari

Nama Panggilan : Mega

NPM : D1E050038

Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 21 Oktober 1987

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat Rumah : Jl. Kebon Kosong XV/18 Kemayoran Jakpus

Alamat Tempat Kost : Jl. Hegarmanah No.31 D Jatinangor

No. Telp Rumah : 021 – 4216439

No. HP : 08128292545

Agama : Islam

Email : [email protected]

Motto Hidup :

Riwayat Pendidikan :

No. Jenjang Pendidikan Tahun Kota

1 TK CEMPAKA 1991 – 1993 Jakarta

2 SDN 15 PAGI 1993 – 1999 Jakarta

3 SLTPN 78 1999 – 2002 Jakarta

4 SMUN 68 2002 – 2005 Jakarta

Page 22: PKM Petai sebagai antioksidan

5 Farmasi UNPAD 2005 - … Jatinangor

Pengalaman Organisasi :

No. Nama Organisasi Jabatan Tahun

1 PHARMA Farmasi UNPAD Mading 2005 – 2006

2 JMKI Farmasi UNPAD Humas 2005 – 2006

3 JMKI Farmasi UNPAD Sekretaris 2007 – 2008

4 PHARMA Farmasi UNPAD RTM 2008 – 2009

5 BEM KEMAFAR UNPAD Kesekretariatan 2008 – 2009

Pengalaman Kepanitiaan :

No. Nama Kepanitiaan Jabatan Tahun

1 Seminar Interaktif Love Your Body Sie. Publikasi 2006

2 Talk Show Closer To Rasul Sie. Acara 2006

3 Analgesik 06 Farmasi UNPAD Sie. OLGA 2006

5 Studi Dasar Islam (SDI) Farmasi Sie. Acara 2006

6 Mentoring Al-Islam (MAI) Farmasi Sie. Sekretaris 2007

7 Talk Show The Way To Heaven Sie. Bendahara 2007

8 Metronidazol ’07 Farmasi Unpad Sie. PK 2007

9 Gebyar Pharma 2008 Sie. Dekorasi 2008

10 Mentoring Al-Islam (MAI) Farmasi Sie. Sekretaris 2008

11 Diabetes Day Sie. Sekretaris 2007

12 World No Tobacco Day Sie. Pudok 2007

13 Training For Delegation Sie. Bendahara 2007

14 LENTERA Sie. Sekretaris 2006

15 GRANULA Sie. Dekorasi 2006

Page 23: PKM Petai sebagai antioksidan

16 PLANAR Sie. Acara 2008

17 Pharmacy Tuang Bareng Sarerea Sie. Humas 2005

Nama Lengkap                     : Citra Risma

Nama Panggilan : Citra

NPM                       : D1E050011

Tempat, Tanggal Lahir : Lampung, 7 Juli 1987

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat Rumah        : Jl. Way Jepara Rt.01 Rw.01 Rajabasa Lama

Lampung Timur 34196

No. Telp Rumah : (0725) 44528

No. HP : 085224450312

Agama : Islam

Email : [email protected]

Motto Hidup : Just Be Yourself

Riwayat Pendidikan :

No. Jenjang Pendidikan Tahun Kota

1 TK PERTIWI 1990 – 1993 Lampung

2 SDN 1 Rajabasa Lama 1993 – 1999 Lampung

Page 24: PKM Petai sebagai antioksidan

3 SLTPN 2 Way Jepara 1999 – 2002 Lampung

4 SMUN 1 Way Jepara 2002 – 2005 Lampung

5 Farmasi UNPAD 2005 - … Jatinangor

Pengalaman Organisasi :

No. Nama Organisasi Jabatan Tahun

1 PHARMA Farmasi Div. Kajian Islam 2005 – 2006

2 PHARMA Farmasi Div. Kajian Islam 2006 – 2007

3 JMKI Farmasi Humas 2005 – 2006

4 PHARMA Farmasi Div. Tahsin 2007 – 2008

5 BEM KEMAFAR Biro Rohani 2008 – 2009

Pengalaman Kepanitiaan :

No. Nama Kepanitiaan Jabatan Tahun

1 Pharmacy Tuang Bareng Sarerea Sie. Konsumsi 2005

2 Talk Show Closer To Rasul Sie. Acara 2006

3 Analgesik 06 Farmasi UNPAD Sie. OLGA 2006

4 Studi Dasar Islam (SDI) Farmasi Sie. Konsumsi 2006

5 Mentoring Al-Islam (MAI) Farmasi Sie. Iqob 2007

6 Talk Show The Way To Heaven Sie. Acara 2007

7 Metronidazol ’07 Farmasi Unpad Sie. PK 2007

8 Gebyar Pharma 2008 Sie. Lapangan 2008

9 Mentoring Al-Islam (MAI) Farmasi Sie. Bendahara 2008

10 Diabetes Day Sie. Acara 2007

11 Pharanoit Sie. Konsumsi 2006

12 Spiritual Journey Sie. Keamanan 2007

13 Studi Dasar Islam (SDI) Farmasi Sie. Mentoring 2008

Page 25: PKM Petai sebagai antioksidan

14 GRANULA Sie. Danus 2006

15 PLANAR Sie. Danus 2008

Nama Lengkap                     : Sofa Dewi Alfian

Nama Panggilan : Sofa, Oof

NPM                       : 260110070030

Tempat, Tanggal Lahir : tasikmalaya, 27 Juli 1988

Jenis Kelamin : perempuan

Alamat Rumah        : Perum Pondok Tandala Jl. Anggur 198

Kawalu. Tasikmalaya 46182

No. Telp Rumah : (0265)329985

No. HP : 081323063277

Agama : Islam

Email : [email protected]

Motto Hidup : Tidak Ada Peperangan Yang Ditaburi Bunga

Riwayat Pendidikan :

No. Jenjang Pendidikan Tahun Kota

Page 26: PKM Petai sebagai antioksidan

1 TK PGRI Handayani 1993-1995 Tasikmalaya

2 SD Picungremuk 1 1995-2001 Tasikmalaya

3 SMP N 2 Tasikmalaya 2001-2004 Tasikmalaya

4 SMA N 1 Tasikmalaya 2004-2007 Tasikmalaya

5 Farmasi UNPAD 2007-… Tasikmalaya

Pengalaman Organisasi :

No. Nama Organisasi Jabatan Tahun

1 BEM KEMAFAR Staf Departemen

Sosial

2008-2009

2 PHARMA Farmasi Div. Mading 2008-2009

3 ISMAFARSI Staf

Pengembangan

Organisasi

2008-2009

4 PKMT Anggota 2007-2008

Pengalaman Kepanitiaan :

No. Nama Kepanitiaan Jabatan Tahun

1 APOTEK Sie.Acara 2007

2 PACIFIC Sie. Pubdok 2008

3 PLASEBO Koor. Acara 2008

4 PARAMEDIK Sie. Acara 2008

5 WNTD ISMAFARSI Wakil Ketua 2008

6 Musyawarah Wilayah ISMAFARSI Sie. Konsumsi 2008

7 PERAK Sie. Humas 2008

8 Gebyar PHARMA 2008 Sie. Danus 2008

9 MABIM 2008 Sie. Acara 2008

10 Peduli Anak Yatim (PAY) Sekretaris 2008

11 PELET Penyebar leaflet 2008 12 PKMT Goes To School PK 2008

Page 27: PKM Petai sebagai antioksidan

Nama Lengkap                     :

Nama Panggilan :

NPM                       :

Tempat, Tanggal Lahir :

Jenis Kelamin :

Alamat Rumah        :

No. Telp Rumah :

No. HP :

Page 28: PKM Petai sebagai antioksidan

Agama :

Email :

Motto Hidup :

Riwayat Pendidikan :

No. Jenjang Pendidikan Tahun Kota

1

2

3

4

5

Pengalaman Organisasi :

No. Nama Organisasi Jabatan Tahun

1

2

3

4

Pengalaman Kepanitiaan :

No. Nama Kepanitiaan Jabatan Tahun

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Page 29: PKM Petai sebagai antioksidan

10