Upload
ricki-hardiana-zweiteilig
View
293
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BEBERAPA SPESIES LICHEN
DARI PULAU LEMUKUTAN, KALIMANTAN BARAT
PKM-P
Diusulkan oleh:
ROBI MAULANA SAPUTRA DS H13109006 ANGKATAN 2009
RICKI HARDIANA H13108028 ANGKATAN 2008
KARTIKA APRIANTI H13110016 ANGKATAN 2010
SITI HAJAR H13108051 ANGKATAN 2008
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2011
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Aktivitas Antioksidan Beberapa spesies Lichen dari Pulau Lemukutan, Kalimantan Barat
2. Bidang Kegiatan : (√) PKM-P ( ) PKM-K ( ) PKM-KC ( ) PKM-T ( ) PKM-M
3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian (√) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa ( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora ( ) Pendidikan
4. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Robi Maulana Saputra DSb. NIM : H13109006c. Jurusan : Kimiad. Universitas/Institut/Politeknik : Tanjungpura e. Alamat Rumah dan No Telp./HP : Jl. Tanjung Harapan/085252308299f. Alamat email : [email protected]
5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang 6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Lia Destiarti S. Si, M.Sib. NIP : 198312022008122002c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Pulau We No. 16
7. Biaya Kegiatan Total : a. Dikti : Rp 7.621.510b. Sumber lain : Rp 0
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan
Menyetujui Pontianak, Oktober 2011Pembantu Dekan III Ketua Pelaksana KegiatanFMIPA Universitas Tanjungpura
Dra. Harlia, M.Si Robi Maulana Saputra DS NIP. 195909161989032002 NIM. H13109006
MengetahuiPembantu Rektor III Dosen Pendamping Bidang Kemahasiswaan Universitas Tanjungpura
Ir. Waskitha, MM Lia Destiarti, S.Si, M.SiNIP. 195206011984031001 NIP. 198312022008122002
A. Judul:
Aktivitas Antioksidan Beberapa Spesies Lichen dari Pulau Lemukutan,
Kalimantan Barat
B. Latar Belakang
Tubuh manusia secara normal dan berkesinambungan akan melakukan
metabolisme untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
melakukan aktivitas. Namun, metabolisme juga menghasilkan produk samping
berupa sejumlah kecil partikel berenergi tinggi yang dikenal sebagai radikal
bebas. Selain dihasilkan oleh metabolisme yang terjadi di dalam tubuh, radikal
bebas juga banyak ditemukan pada lingkungan sekitar, yang merupakan tempat
berbagai sumber yang dapat meningkatan terjadinya paparan radikal bebas, seperti
asap rokok, polusi udara, obat-obatan tertentu, bahan tambahan makanan, sinar
ultraviolet, dan radiasi (Arief, 2008).
Pada keadaan normal, sejumlah kecil radikal bebas yang dihasilkan di
dalam tubuh bersifat aman dan efektif untuk melawan peradangan, membunuh
bakteri, dan memelihara fungsi organ tubuh. Namun, jika terjadi paparan radikal
bebas yang berlebihan terhadap tubuh, maka sebagian besar radikal bebas tersebut
dapat berperan dalam terjadinya berbagai proses penyakit degeneratif, seperti
katarak, kanker, gangguan autoimun, penyakit jantung, dan diabetes (Arief, 2008;
Pham-Huy et al., 2008). Hal ini dikarenakan radikal bebas bersifat sangat reaktif.
Reaksi rantai pada radikal bebas yang menjadikannya memiliki sifat sangat reaktif
dapat dihentikan jika radikal bebas tersebut dikurangi efek negatifnya oleh suatu
senyawa yang disebut antioksidan (Astuti, 2009).
Antioksidan merupakan senyawa yang dapat memperlambat proses
oksidasi radikal bebas dengan menahan inisiasi atau propagasi dari reaksi berantai
melalui penyumbangan satu atau lebih elektron kepada radikal bebas. Antioksidan
alami yang banyak berasal dari berbagai macam jenis tumbuhan lebih banyak
diminati sebagai antioksidan tambahan bagi tubuh dibandingkan antioksidan
sintetik, karena antioksidan sintetik diketahui dapat meningkatkan terjadinya
karsinogenesis (Rohman & Riyanto, 2005).
Beberapa tahun terakhir, banyak penelitian dilakukan terhadap tumbuhan
tingkat rendah khususnya lichen yang berpotensi sebagai sumber antioksidan
alami karena memiliki senyawa kimia yang dapat berperan sebagai antioksidan,
seperti alkaloid, flavonoid, dan polifenol (Din et al., 2010; Kosanić & Ranković,
2011). Lichen merupakan organisme yang dibentuk akibat asosiasi simbiosis
mutualisme antara fungi dan alga. Lichen dapat bertahan hidup pada kondisi
lingkungan yang ekstrim dan tidak menguntungkan seperti radiasi tinggi,
kekeringan, dan perbedaan temperatur yang cukup tinggi (Večeřová, 2010).
Lichen dapat tumbuh pada batuan, pada atau di dalam kulit kayu tanaman sebagai
epifit, pada kayu, tanah, dan daun suatu tumbuhan lainnya (Lutzoni &
Miadlikowska, 2009).
Penelitian terhadap lichen sebagai sumber antioksidan alami di Indonesia
hingga saat ini masih jarang dilakukan, padahal telah ditemukan beberapa spesies
lichen seperti Usnea rigida, Usnea hirta, Heterodermia sp., Ramalina sp., dan
Parmotrema reticulatum yang berasal dari Gunung Merbabu, Jawa Tengah
(Hardiana, dkk; 2011). Selain itu, Srimurni dkk (2010) juga telah berhasil
menemukan 4 spesies lichen yang berasal dari Pulau Lemukutan, Kalimantan
Barat. Namun, baru 2 spesies lichen yang telah diketahui namanya yaitu Peltigera
sp. dan Parmelia sp., sedangkan 2 spesies lainnya masih belum diketahui
namanya.
Berbeda dengan di Indonesia, penelitian terhadap lichen sebagai sumber
antioksidan alami telah banyak dilakukan di beberapa negara. Kekuda et al.
(2009) telah melakukan penelitian terhadap dua spesies lichen yang berasal dari
India yaitu Parmotrema pseudotinctorum dan Ramalina hossei untuk mengetahui
aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH. Hasil penelitian mengungkapkan
bahwa kedua spesies lichen tersebut memiliki aktivitas antioksidan yang cukup
tinggi dan berpotensi sebagai sumber antioksidan alami. Metode penelitian yang
sama dilakukan juga oleh Kosanić & Ranković (2011) terhadap beberapa spesies
lichen yang berasal dari negara asal mereka Serbia yaitu Cetraria islandica,
Lecanora atra, Parmelia pertusa, Pseudoevernia furfuraceae dan Umbilicaria
cylindrica. Hasil penelitian yang diperoleh pun sama dengan Kekuda et al. bahwa
spesies-spesies lichen tersebut memiliki aktivitas antioksidan yang cukup tinggi
dan sangat berpotensi sebagai sumber antioksidan alami.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk
mengetahui aktivitas antioksidan terhadap beberapa spesies lichen yang ada di
Indonesia khususnya spesies lichen yang berasal dari Pulau Lemukutan,
Kalimantan Barat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
untuk dilakukan penelitian lebih lanjut yang dapat berpotensi sebagai paten.
C. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana kandungan senyawa kimia yang terdapat pada beberapa
spesies lichen dari Pulau Lemukutan dengan metode penapisan fitokimia?
2. Bagaimana aktivitas antioksidan beberapa spesies lichen dari Pulau
Lemukutan dengan metode DPPH?
D. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini, yaitu:
1. Mengetahui kandungan senyawa kimia yang terdapat pada beberapa
spesies lichen dari Pulau Lemukutan dengan metode penapisan fitokimia.
2. Mengetahui aktivitas antioksidan beberapa spesies lichen dari Pulau
Lemukutan dengan metode DPPH.
E. Luaran yang diharapkan
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah diperolehnya informasi
ilmiah tentang kandungan senyawa kimia dan aktivitas antioksidan beberapa
spesies lichen dari Pulau Lemukutan, Kalimantan Barat. Informasi ini diharapkan
dapat menjadi rujukan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut yang hasilnya nanti
dapat berpotensi sebagai paten. Selanjutnya, laporan mengenai penelitian ini akan
dipublikasikan pada Seminar Nasional atau Jurnal Ilmiah terakreditasi.
F. Kegunaan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
beberapa spesies lichen dari Pulau Lemukutan, Kalimantan Barat yang memiliki
aktivitas antioksidan dan menjadikannya sebagai rujukan untuk dilakukan
penelitian yang sama terhadap spesies lichen lainnya yang ada di Indonesia.
G. Tinjauan Pustaka
G.1 Lichen sebagai Antioksidan
Lichen merupakan suatu bentuk simbiosis antara fungi (sebagai
mycobiont) dengan mitra fotosintetik yang dapat berupa ganggang hijau atau
cyanobacteria (Lutzoni & Miadlikowska, 2009). Lichen dapat ditemukan hampir
di semua habitat yang ada di bumi, dari daerah kutub, daerah tropis, daerah
pesisir, habitat air tawar, dan bahkan di lingkungan yang ekstrim. Lichen tidak
memiliki akar atau lapisan kutikula dan bergantung pada air dan nutrisi dari
lingkungan (Weissman, et al., 2005).
(a) (b) (c)
Gambar 1. Beberapa Jenis Lichen (a) Acaro sporahilaris, (b) Cetraria islandica,
(c) Cladina stellaris
Terdapat sekitar 13.500 spesies lichen yang tumbuh di seluruh dunia dan
menghasilkan berbagai senyawa kimia seperti flavonoid, alkaloid, dan polifenol
yang dapat berperan sebagai antioksidan (Gupta et al., 2010). Antioksidan
merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi oksidasi dengan menghalangi
proses inisiasi atau propagasi dari reaksi rantai radikal bebas. Antioksidan bekerja
dengan cara mendonorkan satu elektronnya kepada radikal bebas yang memiliki
elektron tidak berpasangan.
Terdapat dua jenis antioksidan, yaitu antioksidan alami dan antioksidan
buatan. Tubuh manusia tidak mempunyai cadangan antioksidan dalam jumlah
berlebih, sehingga jika terjadi paparan radikal bebas berlebih maka tubuh
membutuhkan antioksidan eksogen. Adanya kekhawatiran akan kemungkinan
efek samping dari antioksidan sintetik menyebabkan antioksidan alami menjadi
alternatif yang sangat dibutuhkan (Sunardi, 2007).
G.2 Mekanisme Inhibisi Radikal Bebas oleh Antioksidan
Radikal bebas adalah atom atau gugus atom yang memiliki satu atau lebih
elektron tak berpasangan. Radikal bebas dapat terbentuk jika terjadi pemutusan
ikatan kovalen. Mekanisme reaksi radikal bebas terdiri dari tiga tahapan, yaitu
inisiasi, propagasi, dan terminasi. Oleh karena sifatnya yang sangat reaktif, maka
radikal bebas dapat menimbulkan perubahan kimiawi dan merusak berbagai
komponen sel hidup seperti protein, gugus tiol, non protein, lipid, karbohidrat,
nukleotida (Atun, 2006).
Antioksidan dapat menginhibisi oksidasi dengan dua cara, yaitu dengan
penangkapan radikal bebas secara langsung, disebut antioksidan primer, dan
penangkapan radikal bebas secara tidak langsung, disebut antioksidan sekunder.
Antioksidan sekunder rmempunyai mekanisme yang bervariasi seperti pengikatan
ion logam, menangkap oksigen, mengubah hidroperoksida menjadi spesies non
radikal atau deaktivasi oksigen singlet.
Salah satu contoh reaksi antara senyawa antioksidan dengan senyawa
radikal bebas adalah pada senyawa 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH). DPPH
merupakan radikal bebas yang stabil pada suhu kamar dan sering digunakan untuk
mengevaluasi aktivitas antioksidan beberapa senyawa atau ekstrak bahan alam.
DPPH menerima elektron atau radikal hidrogen, sehingga akan membentuk
molekul diamagnetik yang stabil. Interaksi antioksidan dengan DPPH baik secara
transfer electron atau radikal hydrogen pada DPPH, akan menetralkan karakter
radikal bebas dari DPPH (Reynetson, 2007).
Gambar 2. Reaksi Senyawa Antioksidan (RH) dengan DPPH
Antioksidan yang baik akan bereaksi dengan radikal bebas segera setelah
senyawa tersebut terbentuk. Seringkali, kombinasi beberapa jenis antioksidan
memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap oksidasi dibanding dengan
satu jenis antioksidan saja.
H. Metode Penelitian
H.1 Lokasi Penelitian
Sampel lichen diperoleh dari Pulau Lemukutan, Kabupaten Bengkayang,
Kalimantan Barat. Penelitian dan analisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis
dilaksanakan di Laboratorium Kimia Program Studi Kimia Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura Pontianak.
H.2 Bahan
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 4 spesies lichen yang
diperoleh dari Pulau Lemukutan, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
Bahan-bahan yang digunakan adalah akuades, amoniak, asam klorida pekat, asam
sulfat pekat, benzena, besi (III) klorida (FeCl3), DPPH (2,2-difenil-1-pikril-
hidrazil), etanol, kertas saring, kloroform, natrium klorida, pereaksi Dragendroff,
pereaksi Mayer, dan vitamin C p.a.
H.3 Peralatan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah peralatan gelas
standar, ayakan 200 mesh, blender, botol semprot, mikropipet 200 µL dan 1000
µL, pipet tetes 5 mL dan 10 mL, neraca analitik, rotary evaporator, spatula,
spektrofotometer UV-Vis, water bath, dan vial 10 mL.
H.4 Prosedur Penelitian
H.4.1 Ekstraksi Lichen
Dihaluskan masing-masing sampel lichen yang telah dikeringkan dengan
menggunakan blender dan dilakukan pengayakan dengan ayakan 200 mesh.
Ditimbang masing-masing sampel sebanyak 500 mg. Dimaserasi selama 3x24 jam
dengan etanol sebanyak 50 mL dan setiap 1x24 jam etanol diganti dengan yang
baru. Hasil maserasi dievaporasi hingga diperoleh ekstrak dari masing-masing
sampel. Masing-masing ekstrak ditimbang dan dihitung randemennya.
H.4.2 Penapisan Fitokimia (Guevara, 2005)
Alkaloid
Sampel 10 mg ditambahkan 10 mL kloroform dan diaduk hingga larut.
Disaring dan dimasukkan ke tabung reaksi. Ditambahkan 0,5 mL H2SO4 1 M dan
dikocok perlahan. Dibiarkan beberapa saat dan lapisan atas yang jernih dipipet ke
dalam 2 tabung reaksi. Tabung I: ditambahkan 3 tetes pereaksi Dragendroff’s.
Reaksi positif jika terbentuk endapan kuning jingga. Tabung II: ditambahkan 3
tetes pereksi Mayer. Reaksi positif jika terbentuk endapan putih.
Antrakuinon
Sampel 10 mg ditambahkan 5 mL benzena dan diaduk hingga homogen.
Dibagi menjadi 2 tabung reaksi. Tabung I: sebagai kontrol. Tabung II:
ditambahkan 5 mL larutan amoniak 25% dan dikocok perlahan. Reaksi positif jika
terjadi perubahan warna merah pada lapisan larutan amoniak.
Flavonoid
Sampel 10 mg dicuci dengan heksana hingga larutan heksana tidak berwarna
dan warna pigmen hilang. Dipanaskan di atas penangas air untuk menghilangkan
sisa heksana. Ditambahkan 5 mL etanol dan dipindahkan ke dalam tabung reaksi.
Ditambahkan 0,1 gr serbuk Mg dan ditambahkan 0,5 mL HCl pekat. Warna merah
jingga sampai merah ungu menunjukkan adanya flavonoid. Warna kuning jingga
menunjukkan adanya flavon dan auron.
Saponin
Sampel 10 mg ditambahkan 10 mL air panas. Dikocok kuat-kuat selama 10
detik. Terbentuk buih-buih yang mantap selama minimal 10 menit setinggi 1-10
cm. Ditambahkan 1 tetes HCl 2 N. Jika buih tidak hilang, maka sampel positif
mengandung saponin.
Tanin/polifenol
Sampel 10 mg ditambahkan 20 mL akuades. Dididihkan selama 30 menit.
Ditambahkan 5 tetes NaCl 10%. Didinginkan dan disaring. Filtrat dipindahkan ke
dalam 2 tabung reaksi. Tabung I: sebagai kontrol. Tabung II: ditambahkan 3 tetes
larutan FeCl3. Warna biru hitam menunjukkan adanya tanin terhidrolisis. Warna
hijau kecoklatan menunjukkan adanya tanin terkondensasi.
H.4.3 Uji Aktivitas Antioksidan dengan Metode DPPH (Kekuda et al ., 2009;
Rao et al ., 2010)
Disiapkan masing-masing 5 mL larutan sampel dan vitamin C (sebagai
kontrol positif) dengan konsentrasi 1000 µg/mL dan 100 µg/mL dalam etanol.
Disiapkan 100 mL larutan DPPH dengan konsentrasi 40 µg/mL dalam etanol.
Dicampurkan 2 mL larutan sampel+2 mL larutan DPPH dan didiamkan selama 30
menit (kontrol negatif larutan sampel diganti dengan etanol). Diukur absobansinya
pada λmaks 516 nm dan dihitung aktivitas antioksidannya. Dilakukan triplo.
Setelah diketahui aktivitas antioksidan dari masing-masing spesies lichen
pada konsentrasi 1000 µg/mL dan 100 µg/mL, kemudian dilakukan uji lanjutan
untuk mengetahui nilai IC50 masing-masing spesies lichen. Dibuat grafik
konsentrasi terhadap aktivitas antioksidan untuk masing-masing sampel.
Persamaan garis y=ax+b yang diperoleh, digunakan untuk mencari nilai IC50
masing-masing spesies lichen.
I. Jadwal Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 bulan dari bulan Maret sampai
dengan Juli tahun 2012.
No. KegiatanBulan Ke-
1 2 3 4 5
1 Persiapan Alat dan Bahan
2 Preparasi Lichen
3 Ekstraksi Lichen
4 Penapisan Fitokimia
5 Uji Aktivitas Antioksidan
6 Penyusunan Laporan
J. Rancangan Biaya
J.1 Bahan Habis Pakai
No Uraian Volume Harga satuan (Rp) Harga (Rp)
1 Akuades 2000 ml 5000/L 10.0002 Amoniak 100 ml 315.700/L 31.5703 Asam Klorida pekat 100 ml 747.000/L 74.7004 Asam Sulfat pekat 100 ml 888.000/L 88.800
5 Benzena 100 ml 1.655.000/L 165.500
6 DPPH 50 mg 359.600/50 mg 359.600
7 Etanol 2500 ml 1.226.000/2,5L 1.226.000
8 Besi (III) Klorida 10 g 676.000/250 g 27.040
9 Natrium Klorida 100 g 430.100/kg 43.01010 Vitamin C 5 strip 757.900/50 strip 75.79011 Logam Mg 10 g 2.910.000/kg 29.10012 Pereaksi Mayer 1 botol 127.500/botol 127.500
13 Pereaksi dragendorff 10 ml 561.000/100 ml 56.100
14 Kloroform 100 ml 2.618.000/L 261.800
15 Plastik parafilm 2 roll 30.000/roll 60.000
16 Aluminium foil 2 roll 40.000/pack 80.000
17 Kertas Label 2 pack 2.500/pack 5.000
18 Kertas saring biasa 10 lembar 10.000/lembar 100.000
19 Kertas tissue 5 roll 4.000/roll 20.000
Total 2.841.510
J.2 Peralatan Penunjang
No Uraian Volume Harga satuan (Rp) Harga (Rp)
1 Botol Vial 100 bh 1.000/bh 100.0002 Keranjang Peralatan 2 bh 25.000/bh 50.000
3 Wadah Pencucian 1 bh 50.000/bh 50.000
4 Peralatan Pencucian 1 set 50.000/set 50.000
5 Plastik Wrapping 2 rol 40.000/rol 80.000
6 Ayakan 200 mesh 1 bh 250.000/buah 250.000
Total 580.000
J.3 Perjalanan
No Uraian Volume Harga satuan (Rp) Harga(Rp)
1Perjalanan Pontianak-P. Lemukutan, P. Lemukutan-Pontianak
5 orang 250.000/orang 1.250.000
2Penginapan 3 hari 2 malam
5 orang 250.000/orang 1.250.000
Total 2.500.000
J.4 Lain – lain
No Uraian VolumeHarga Satuan
(Rp)Harga (Rp)
1Biaya Analisis spektrofotometer UV-Vis
100 Sampel 10.000 1.000.000
2Biaya Determinasi Sampel
4 Sampel 25.000 100.000
3 Pembuatan Proposal 4 50.000 200.000
4Pembuatan Laporan Kemajuan 4 50.000 200.000
5 Pembuatan Laporan Akhir 4 50.000 200.000Total 1.700.000
Total Dana = Rp 2.841.510 + Rp 580.000 + Rp 2.500.000 + Rp 1.700.000
= Rp 7.621.510
K. Daftar Pustaka
Arief S. 2008. Radikal Bebas. Laporan Penelitian. Ilmu Kesehatan Anak,
Fakultas Kedokteran UNAIR. Surabaya.
Astuti N Y. 2009. Uji Aktivitas Penangkap Radikal DPPH oleh Analog Kurkumin
Monoketon dan N-Heteroalifatik Monoketon. Skripsi. Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Atun S. 2006. Aktivitas Oligoresveratrol dari Kulit Batang Hopta mengarawan
(Dipterocarpaceae) Sebagai Penangkap Radikal Hidroksil. Hayati 13(2):
65-68.
Din L B, Zakaria Z, Samsudim M W, Alex J A. 2010. Chemical Profile Of
Compounds From Lichens of Bukit Larut, Peninsulas Malaysia. Sains
Malaysiana 36(6): 901-908.
Gupta V K, Darokar M P, Shanker K, Negi A S, Srivastava S K, Gupta M M,
Khanuja S P S. 2010. Rapid and Sensitive HPLC Method for the
Determination of Polyphenols in Various Lichen Species of Himalaya
Origin. Journal of Liquid Chromatography and Related Technologies 30:
97-111.
Hardiana R, Jayuska A, Murningsih T, Windadri F I, Chairul. 2011. Sifat
Penangkal Radikal Bebas Terhadap Beberapa Jenis Lichen. Laporan
Penelitian. Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Tanjungpura. Pontianak.
Kekuda T R P, Vinayaka K S, Kumar S V P, Sudharshan S J. 2009. Antioxidant
and Antibacterial Activity of Lichen Extracts, Honey and Their
Combination. Journal of Pharmacy Research 2(12): 1875-1878.
Kosanić M, Ranković B. 2011. Lichens as Possible Sources of Antioxidants. Pak
J Pharm Sci 24(2): 165-170.
Lutzoni F, Miadlikowska J. 2009. Lichens. Department of Biology. Duke
University. Durham USA.
Pham-Huy L A, He H, Pham-Huy C. 2008. Free Radicals, Antioxidants in
Disease and Health. International Journal of Biomedical Science 4(2): 89-
96.
Reynertson A L. 2007. Phytochemical Analysis of Bioactive Constituents from
Edible Myrtaceae Fruits. Dissertation. University of New York.
Rohman A, Riyanto S. 2005. Daya Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Kemuning
(Murraya paniculata (L) Jack) Secara In Vitro. Majalah Farmasi
Indonesia 16(3): 136-140.
Srimurni U, Astari I M, Hasibuan, H T. 2010. Laporan Praktikum Lapangan
Sistematika Tumbuhan I di Pulau Lemukutan dan Penata Besar
Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Bengkayang. Laporan Praktikum
Lapangan. Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Tanjungpura. Pontianak.
Sunardi I K. 2007. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Belimbing Wuluh
(Averrhoa bilimbi, L.) Terhadap 1,1-Diphenyl-2-Picrylhidrazyl (DPPH).
Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Teknologi. Yogyakarta.
Večeřová K. 2010. Involvement of Antioxidants and Pigments in Photoprotection
of Lichen Photosynthesis Under Stress. Dissertation. Masarykova
Univerzita. Brno Czech Republic.
Weissman L, Garty J, Hochman A. 2005. Characterization of Enzymatic
Antioxidants in the Lichen Ramalina lacera and Their Response to
Rehydration. Applied and Environmental Microbiology 71(16): 6508-
6514.
L. Lampiran
L.1 Biodata Ketua Pelaksana dan Anggota Kelompok
L.1.1 Biodata Ketua Pelaksana
Nama Lengkap : Robi Maulana Saputra DS
NIM : H13109006
Tempat/tanggal lahir : Sambas/ 14 September 1992
Alamat : Jl. Tj. Harapan RT/RW 03/02 No.6 Hp. 08552308299
e-mail: [email protected]
Pendidikan :
1. Mahasiswa (S-1) Jurusan Kimia FMIPA Universitas Tanjungpura
Pontianak (2009 – sekarang).
2. SMA Negeri 1 Sambas (2006-2009)
3. SMP Negeri 1 Terentang (2003-2006)
4. SD Negeri 4 Terentang (1997-2003)
Lomba yang pernah diikuti :
1. Tahun 2011, Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Papan
Komposit dari Limbah Plastik Polietilen dan Limbah Tandan Kosong
Kelapa Sawit sebagai Bahan Baku Pembuatan Rumah Sederhana dan
Rumah Sangat Sederhana” yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian
Lingkungan Hidup Universitas Tanjungpura,
Hormat Saya,
( Robi Maulana Saputra DS )
NIM. H13109006
L.1.2 Biodata Anggota 1
Nama Lengkap : Ricki Hardiana
NIM : H13108028
Tempat/tanggal lahir : Bogor/ 31 Mei 1990
Alamat : Jl. RE Martadinata No.10 Pontianak Barat
e-mail: [email protected]
Pendidikan :
1. Mahasiswa (S-1) Jurusan Kimia FMIPA Universitas Tanjungpura
Pontianak (2008 – sekarang).
2. SMA Negeri 1 Leuwiliang (2005-2008)
3. SMP Negeri 1 Dramaga (2002-2005)
4. SD Negeri 1 Babakan Dramaga (1996-2002)
Lomba yang pernah diikuti :
1. Tahun 2011, Juara III Lomba Karya Ilmiah yang diselenggarakan oleh
Puslitbang Provinsi Kalimantan Barat, dengan judul “Meningkatkan
Nilai Ubi Kayu dengan Memanfaatkannya Sebagai Bahan Baku
Pembuatan Gula Cair Melalui Hidrolisis Pati Secara Enzimatis”.
Hormat Saya,
(Ricki Hardiana )
NIM. H13108028
L.1.3 Biodata Anggota 2
Nama Lengkap : Kartika Aprianti
NIM : H13110016
Tempat/tanggal lahir : Sekura/ 1 April 1992
Alamat : Jl. Silat Baru K.46 Komplek UNTAN Pontianak
e-mail: [email protected]
Pendidikan :
1. Mahasiswa (S-1) Jurusan Kimia FMIPA Universitas Tanjungpura
Pontianak (2010 – sekarang).
2. SMA Negeri 1 Singkawang (2007-2010)
3. SMP Negeri 3 Singkawang (2004-2007)
4. SD Negeri 10 Singkawang (1998-2004)
Lomba yang pernah diikuti :
1. Tahun 2010, Juara II Lomba Karya Tulis Ilmiah yang diselenggarakan
oleh Himpunan Mahasiswa Kimia Universitas Tanjungpura, dengan
judul “Tongkol Jagung Sebagai Bioplastik Masa Depan”.
Hormat Saya,
(Kartika Aprianti)
NIM. H13110016
L.1.4 Biodata Anggota 3
Nama Lengkap : Siti Hajar
NIM : H13108051
Tempat/tanggal lahir : Seruat/18 Juli 1990
Alamat : Jln. RE Martadinata Gang Puring No. 30
Pendidikan :
1. Mahasiswa (S-1) Jurusan Kimia FMIPA UniversitasTanjungpura
Pontianak (2008 – sekarang).
2. SMA Negeri 4 Pontianak (2005-2008)
3. MTs. Negeri 1 Pontianak (2002-2005)
4. SD Negeri 50 Pontianak (1996-2002)
Lomba yang pernah diikuti :
1. Tahun 2011, Juara III Lomba Karya Ilmiah yang diselenggarakan oleh
Puslitbang Provinsi Kalimantan Barat, dengan judul “Meningkatkan
Nilai Ubi Kayu dengan Memanfaatkannya Sebagai Bahan Baku
Pembuatan Gula Cair Melalui Hidrolisis Pati Secara Enzimatis”.
Hormat Saya,
(Siti Hajar)
NIM. H13108051
L.2 Biodata Dosen Pendamping
Nama lengkap (dengan gelar) Lia Destiarti, S.Si., M.Si Jabatan Fungsional Asisten AhliNIP 198312022008122002Tempat dan Tanggal Lahir Pontianak, 2 Desember 1983Alamat Rumah Jl. Pulau We No. 16 Pontianak 78121Nomor HP/e-mail 081345208035/[email protected] Kantor Jurusan Kimia FMIPA Univ. Tanjungpura Jl. A. Yani
Pontianak 78124Nomor Telepon/Faks Telp. 0561-577963/Faks : 0561-577963
L.2.1 Riwayat Pendidikan
Program : S-1 S-2
Nama PT UNTAN Pontianak UNPAD BandungBidang Ilmu Kimia Kimia AnalitikTahun Masuk 2002 2008Tahun Lulus 2006 2010Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Karakterisasi Senyawa
Flavonoid dari Kulit Batang Manggis (Garcinia mangostana)
Pengujian Kinerja Reaktor Fotokatalisis untuk Degradasi Limbah Industri Pelapisan Logam
Nama Pembimbing/Promotor Ari Widiyantoro, S.Si., M.Si Prof. Dr. Hj. Roekmi-ati Tjokronegoro
L.2.2 Pengalaman Penelitian (bukan skripsi, tesis, maupun disertasi)
No Tahun Judul PenelitianPendanaan
SumberJumlah
(Juta Rp)1. 2008 Daya Anthelmintik Senyawa Bioaktif
Dari Biji Langsat (Lansium Domesticum Jack) Terhadap Ascaris Sp.
Dosen MudaDP2M Dikti
10
2. 2008 Pengembangan Metode Analisis Polutan Organik dan Anorganik dari Limbah Industri Elektroplating
Hibah Tim Pascasarjana DP2M Dikti
70
3. 2008 Degradasi Detergen, Fenol, dan Logam (Cu, Zn, Ni, Cr) Sebagai Limbah Industri Elektroplating Secara Fotokatalisis Lapis Tipis – Konduktometri
Hibah Kompetitif Penelitian Sesuai Prioritas Nasional, KompetisiDP2M Dikti
90
L.2.3 Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal
No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor Nama Jurnal1. 2008 Isolation and Characterization
of Chemical Compound from Bark of Mangosteen (Garcinia mangostana Linn)
vol.7 No. 2 Journal of Tropical Wood Science and Technology, Indonesian Institute of Sciences
Pontianak, Oktober 2011Dosen Pembimbing,
( Lia Destiarti, S.Si., M.Si ) NIP. 198312022008122002