11
SISTEM POLITIK DI INDONESIA MAKALAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: PKN Dosen Pengampu: Syamsul Ma’arif, M.Ag Disusun Oleh: Ahmad Munib (113411047) Amalina Mutabi’ah (113411068) Nanik Maningrum (113411090) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

Pkn Sistem Politik Di Indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

SISTEM POLITIK DI INDONESIAMAKALAHDisusun Guna Memenuhi TugasMata Kuliah: PKNDosen Pengampu: Syamsul Maarif, M.Ag

Disusun Oleh:Ahmad Munib (113411047)Amalina Mutabiah(113411068)Nanik Maningrum (113411090)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGOSEMARANG2014BAB IA. PendahuluanSistem politik Indonesia tidak bisa dipisahkan dari sejarah bangsa Indonesia sejak zaman kerajaan, penjajahan, kemerdekaan sampai masa reformasi sekarang. Para founding father bangsa telah merumuskan secara seksama sistem politik yang menjadi acuan dalam pengelolaan negara. Hal ini tentunya dilakukan dengan melihat kondisi dan situasi bangsa pada saat itu. Sistem politik Indonesia pada masa reformasi saat ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Bermunculan lembaga dan sistem yang baru dalam rangka merespon permasalahan bangsa yang semakin kompleks. Berdasarkan hal tersebut, mata kuliah ini disajikan sebagai dasar untuk pengenalan lebih jauh tentang apa dan bagaimana sistem politik Indonesia. Secara spesifik akan dikaji mengenai sistem politik sejak zaman demokrasi liberal, demokrasi terpimpin, demokrasi pancasila sampai masa reformasi.

B. Rumusan MasalahA. Apakah pengertian sistem politik?B. Bagaimana bentuk sistem kepartaian?C. Bagaimana proses politik yang berjalan di Indonesia?D. Apakah fungsi dan tujuan partai politik?

BAB II PembahasanA. Pengertian Sistem PolitikSistem adalah suatu kesatuan yang terbentuk dari beberapa unsur (elemen).[footnoteRef:2] Sedangkan politik berasal dari bahasa yunani yaitu polis yang artinya Negara kota. Pada awalnya politik berhubungan dengan berbagai macam kegiatan dalam Negara/kehidupan Negara.[footnoteRef:3] [2: Rusadi Kantaprawita, Sistem Politik Indonesia. Sinar Baru Bandung, 1988, hlm.3] [3: Mariam Budiarjo, dkk, Dasar-dasar ilmu Politik, Gramedia, Jakarta, 2003, hlm. 8]

Istilah politik dalam ketatanegaraan berkaitan dengan tata cara pemerintahan, dasar dasar pemerintahan, ataupun dalam hal kekuasaan Negara. Politik pada dasarnya menyangkut tujuan-tujuan masyarakat, bukan tujuan pribadi. Politik biasanya menyangkut kegiatan partai politik, tentara dan organisasi kemasyarakatan.[footnoteRef:4] [4: Murshadi Ilmu Tata Negara; untuk slta kelas III Rhineka Putra, Bandung, 1999, hlm. 31]

Dapat disimpulkan bahwa politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan kebijakan dan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu.Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip, yang membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau kelompok individu satu sama lain atau dengan Negara dan hubungan Negara dengan Negara.Sistem Politik adalah keseluruhan mekanisme yang mengatur bagaimana keputusan politik atau kebijaksanaan umum dirumuskan dan ditetapkan. [footnoteRef:5] [5: S. Pamudji, Demokrasi Pancasila dan Ketahanan Sosial, Bina Aksara, Jakarta, 1985. Hlm.73]

Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skala prioritasnya. Politik adalah semua lembaga-lembaga negara yang tersebut di dalam konstitusi negara (termasuk fungsi legislatif, eksekutif, dan yudikatif).

B. Sistem KepartaianMenurut literatur dapat diketahui bahwa terdapat banyak sistem kepartaian, diantaranya:a) Sistem multi partai atau sistem banyak partai. Yakni ketika mayoritas mutlak dalam lembaga perwakilan rakyat dibentuk atas dasar kerjasama dua kekuatan atau lebih.b) Sistem dua partai ( sistem partai-dua, sistem dwipartai, two party system, bi party system, bipartism) yaitu ketika mayoritas mutlak dalam lembaga perwakilan rakyat selalu dikuasai oleh salah satu dari dua kekuatan politik terbesar secara bergiliran menurut hasil pemilihan umum.c) Sistem satu-partai ( sistem partai-satu, system partai-tunggal, sistem eka partai; one party, unipartism) adalah sistem kepartaian di mana dalam negara atau badan legislatif ataupun dalam badan eksekutifnya hanya terdapat satu partai atau satu-satunya partai terbesar yang menguasai mayoritas secara terus menerus.[footnoteRef:6] [6: Rusadi Kantaprawita, Sistem Politik Indonesia. Sinar Baru Bandung, 1988, hlm.66]

C. Proses Politik di IndonesiaSejak Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945 sampai saat ini, proses politik masih terus berkembang. Selama periode yang panjang ini terjadi banyak pergantian pemimpind dan sistem pemerintahan. Itu juga yang menyebabkan terjadinya penggolongan proses politik di Indonesia. 1. Demokrasi Liberal (1945-1959)Masa demokrasi liberal berlangsung sejak 3 November 1945, yaitu sejak berlakunya sistem multi partai melalui Maklumat Pemerintah.[footnoteRef:7] Demokrasi liberal juga dikenal sebagai demokrasi parlementer karena sistem demokrasi ini berlangsung selama sistem pemerintahan parlementer. Pola kerjasama antara rakyat dan pemerintah belum cukup tersedia, karena tingginya tuntutan yang melebihi kemampuan sementara kemampuan sistem politik masih lemah. [7: Rusadi Kantaprawita, Sistem Politik Indonesia. Sinar Baru Bandung, 1988, hlm.184]

Pada masa ini keyakinan atas hak asasi manusia masih tinggi, sehingga menumbuhkan kesempatan dan kebebasan yang luas bagi masyarakat untuk menyampaikan ideologinya. Meski begitu pengelolaan sumber daya alam masih belum digunakan secara maksimal.2. Demokrasi Terpimpin (1959-1965)Dalam demokrasi terpimpin ini pemikiran ala demokrasi-barat mulai ditinggalkan. Presiden Soekarno yang memegang kepemimpinan saat itu mengatakan bahwa demokrasi liberal (demokrasi perlementer) tidak sesuai dengan kepribadian Bangsa Indonesia. Sistem pemungutan suara (voting) dalam lembaga MPR dinilai tidak efektif, kemudian Beliau memperkenalkan sistem musyawarah untuk mufakat.Dalam periode ini masih berlanjut besarnya tuntutan yang diajukan masyarakan dan melebihi kapasitas sistem. Untuk mengatasi masalah ini Presiden Soekarno melalui Front Nasional (FN) melakukan penyederhanaan partai politik yang kemudian justru malah membuat penyaluran tuntutan dari masyarakat semakin dibatasi, kecuali penyaluran tuntutan dari kelompok yang memberikan dukungan kepada elit politik yang berada dalam pemerintahan. Hal ini menyebabkan hak asasi manusia secara individu lebih dikesampingkan. Pada periode ini juga terjadi penyimpangan-penyimpangan terhadap UUD 1945. Diantaranya adalah:[footnoteRef:8] [8: http://muliadi-haneda.blogspot.com/2012/11/makalah-demokrasi-terpimpin.html diakses pada 24 Mei 2014 pada 10.04]

a. Pengangkatan Ir.Soekarno menjadi presiden seumur hidup.b. Pembentukan MPRS oleh presiden.c. Pembubaran DPR dan pembentukan DPRGR( Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong)d. Pembentukan Dewan Petimbangan Agung Sementara yang diketuai oleh presiden sendiri.e. Keterlibatan PKI dalam ajaran NASKOMf. Arah politik luar negeri yang cenderung memihak blok timur.3. Demokrasi pancasila (1966-1998)Demokrasi pancasila adalah paham demokrasi berdasarkan paham kekeluargaan dan kegotongroyongan yang ditujukan kepada kesejahteraan rakyat. Dasar Demokrasi pancasila adalah kedaulatan rakyat seperti uang tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Pelaksanaanya di atur dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945, yang berbunyi kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh majelis permusyawaratan rakyat.Dalam periode demokrasi pancasila ini penyaluran berbagai tuntutan dari masyarakat menimbulkan keseimbangan melalui hasil penyederhanaan sistem kepartaian, muncullah satu kekuatan politik yang dominan secara material penyaluran tuntutan lebih dikendalikan oleh koalisi besar antara GOLKAR dan ABRI. Meskipun hak asasi manusia sudah diakui tapi masih banyak terjadi pelanggaran HAM. 4. Masa reformasi (1998-sekarang)Reformasi merupakan suatu perubahan catatan kehidupan lama catatanan kehidupan baru yang lebih baik.Reformasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 merupakan suatu gerakan yang bertujuan untuk melakukan perubahan dan pembaruan, terutama perbaikan tatanan kehidupan dalam bidang politik, ekonomi, hukum, dan sosial.[footnoteRef:9] [9: Suryanegara, Ahmad Mansur, 1998. Menemukan Sejarah, cet. IV. Bandung: Mizan, hal. 92.]

Masa reformasi ini lahir karena ketidakpuasan rakyat terhadap masa orde baru yang dinilai terlalu banyak melakukan penyimpangan terhadap UUD 45 dan nilai-nilai dalam Pancasila. Reformasi bertujuan untuk menata kembali kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang lebih baik berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila.

D. Fungsi Partai1. Pendidikan politik (politik education), yaitu untuk meningkatkan pengetahuan politik rakyat dan agar mereka dapat berpartisipasi secara maksimal dalam sistem politiknya.2. Mempertemukan kepentingan (interest articulation) yang beraneka ragam dan nyata hidup dalam masyarakat. Masyarakat mempunyai pandangan, pendapat dan kepentingan yang berbeda, tergantung keadaan atau lingkungan yang mempengaruhi.3. Agregasi kepentingan (interest aggregation), yaitu menyalurkan semua aspirasi dan pendapat masyarakat kepada pemegang kekuasaan (regime) atau pemegang kekuasaan yang berwenang (authorities) agar tuntutan atau dukungan menjadi keputusan politik.4. Seleksi kepemimpinan (political selection), yaitu menyelenggarakan pemilihan pemimpin atau calon pemimpin bagi masyarakat.5. Komunikasi politik (political communication), gunanya untuk menghubungkan pikiran politik yang hidup dalam masyarakat, baik pikiran intra golongan, institut, asosiasi ataupun sektor kehidupan politik masyarakat dengan sektor pemerintah.Tujuan partai politik sangat luas, diantaranya sebagai berikut:1. Berpartisipasi dalam sektor pemerintah, dalam arti menjadikan orang-orangnya menjadi pejabat pemerintah, sehingga dapat turut serta mengambil atau menentukan keputusan politik. 2. Berusaha melakukan pengawasan, bahkan oposisi bila perlu terhadap kelakuan, tindakan, kebijaksanaan para pemegang otoritas (terutama dalam keadaan mayoritas pemerintah tidak berada dalam tangan parpol yang bersangkutan).3. Berperan untuk dapat memadu (streamlining) tuntutan-tuntutan yang masih mentah (raw opinion), sehingga partai politik bertindak sebagai penafsir kepentingan dengan mencanangkan political issue yang dapat dicerna dan diterima oleh masyarakat luas.

BAB III

Kesimpulan1. Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skala prioritasnya. Politik adalah semua lembaga-lembaga negara yang tersebut di dalam konstitusi negara (termasuk fungsi legislatif, eksekutif, dan yudikatif). 2. Ada beberapa sistem kepartaian: sistem multi partai atau sistem banyak partai, sistem dua partai dan sistem satu partai. 3. Penggolongan sistem politik Indonesia: zaman demokrasi liberal, demokrasi terpimpin, demokrasi pancasila sampai masa reformasi.4. Fungsi partai: Pendidikan politik (politik education), mempertemukan kepentingan (interest articulation), agregasi kepentingan (interest aggregation), seleksi kepemimpinan (political selection), komunikasi politik (political communication). Tujuan partai: Berpartisipasi dalam sektor pemerintah, berusaha melakukan pengawasan dan berperan untuk dapat memadu (streamlining) tuntutan-tuntutan yang masih mentahDaftar PustakaBudiarjo, Mariam dkk. 2003. Dasar-dasar ilmu Politik. Jakarta: Gramedia.Kantaprawita, Rusadi. 1988. Sistem Politik Indonesia. Bandung: Sinar Baru.Murshadi. 1999. Ilmu Tata Negara; untuk slta kelas III. Bandung: Rhineka Putra. Pamudji, S. 1985. Demokrasi Pancasila dan Ketahanan Sosial. Jakarta: Bina Aksara.Suryanegara, Ahmad Mansur. 1998. Menemukan Sejarah, cet. IV. Bandung: Mizanhttp://muliadi-haneda.blogspot.com/2012/11/makalah-demokrasi-terpimpin.html diakses pada 24 Mei 2014 pada 10.04

7