Upload
sinta-dewi-yanti
View
40
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
filsafat ilmu
Citation preview
PLAGIARISME DAN KEJUJURAN DALAM PENELITIAN
Untuk melaksanakan suatu cita cita menjadi tindakan yang direalisasikan pada kelompok
masyarakat akademik, diperlukan perilaku aktif berupa integritas akademik. Suatu iklim untuk
mempertahankan integritas berkewajiban untuk dikelola dengan ditopang dan dipelihara oleh
institusi, dengan memperkuat integritas kebijakan akademik dan prosedur dengan dukungan
pengajar dan mahasiswa, yang juga akan berdampak membyat suatu budaya masyarakat yang
memiliki integritas 1.
Plagiarisme bukanlah hal baru, tidak hanya mahasiswa yang sering dianggap
menjadi pelaku plagiarisme, nyatanya dosen atau bahkan tokoh-tokoh akademisi yang
memiliki gelar seperti doktor atau profesor tidak luput dari momok yang memalukan ini.
Sebagai seorang akademisi, kejujuran merupakan sebuah landasan agar tidak terperangkap
ke dalam plagiarisme. Oleh karena itulah seorang akademisi harus memiliki pengetahuan
mengenai plagiarisme.
Agar peneliti tidak masuk ke dalam lingkaran plagiarisme diperlukan adanya
kejujuran dari peneliti tersebut. Terlebih lagi saat peneliti tersebut mempublikasikan hasil
penelitiannya. Publikasi yang dilakukan oleh peneliti haruslah dalam bentuk yang
kesahihannya dapat dinilai dan dievaluasi secara bebas. Terkait dengan penelitian ilmiah
yang dilakukannya, penelitian ilmiah dibangun atas dasar kepercayaan, dimana peneliti
mempercayai bahwa data atau informasi yang dilaporkan oleh peneliti lain benar dan valid
adanya. Masyarakat percaya bahwa penelitian merefleksikan usaha yang jujur dari peneliti
untuk menjelaskan fenoman secara akurat tanpa bias. Kepercayaan ini hanya dapat
dipertahankan jika nilai dalam scientific conduct tetap dijunjung tinggi.
Plagiarisme terdiri dari dua kategori yaitu, plagiarisme atas karya orang lain dan
plagiarisme atas karya sendiri. Terkait dengan plagiarisme atas karya sendiri, terkait
dengan publikasi data penelitian yang sama berulang-ulang pada jurnal yang berbeda,
membagi-bagi atau memecah data penelitian yang harusnya menjadi satu kesatuan dan
diterbitkan menjadi artikel yang berbeda.
Integritas penelitian memiliki lima nilai dasar yang terdiri dari kejujuran, kepercayaan,
kewajaran, respect, dan tanggung jawab.Lima Hal yang merupakan pilar dalam kejujuran
akademik dalam penelitian adalah 1:
1. HONESTY
Kegiatan dalam lingkungan akademik yang terdiri dari pengajaran, pembelajaran,
penelitian, yang merupakan realisasi dari rasa hormat, dan tanggungjawab. Kebijakan
institusi pendidikan diharapkan memiliki aturan yang seragam tentang tindakan
berbohong (akademik), penipuan, pencurian, dan lainnya. Dengan melakukan kejujuran,
nilai kesejahteraan masyarakat akan distabilkan, dan begitu juga dengan derajat
akademis. Kejujuran harus melingkupi mahasiswa, staf pengajar, dan dimulai dari diri
sendiri.
2. TRUST
Suatu iklim saling percaya akan mendorong terjadinya pencapaian tertinggi
potensi orang-orang yang ada di dalamnya karena dapat dilakukan pertukaran ide dengan
bebas. Hanya dengan kepercayaan kita dapat percaya atas hasil penelitian orang lain,
bekerja sama dengan berbagai individu, dan berbagi informasi.
3. FAIRNESS
Diperlukan evaluasi yang adil dan akurat antara anggota universitas. Bagi
mahasiswa komponen yang penting dari keadilan adalah kredibilitas, harapan yang jelas
dan konsisten, dan adanya respon dari ketidakjujuran. Anggota fakultas juga memiliki
hak untuk mendapat perlakuan yang adil, begitu juga untuk rekan administrasi.
4. RESPECT
Sebuah komunitas akademik yang memiliki integritas mengakui partisipasi orang
lain dalam proses pembelajaran dan menghormati berbagai pendapat serta ide. Mereka
juga harus menghormati diri mereka sendiri dan satu sama lain untuk memperluas
pengetahuan, menguji keterampilan baru, dan mengembangkan keberhasilan yang telah
diraih, serta belajar dari kegagalan.
5. RESPONSIBILITY
Tanggung jawab dalam institusi pendidikan selayaknya dipikul bersama, dan
mendistribusikan kekuatan untuk mempengaruhi perubahan, membantu mengatasi sikap
apatis, dan merangsang investasi pribadi dalam menegakkan standar integritas akademik.
Individu diharapkan bertanggung jawab atas kejujuran mereka sendiri dan harus
mencegah dan berusaha untuk mencegah pelanggaran oleh orang lain.
Plagiarisme
Hal yang paling sering dilakukan yang merupakan pelanggaran atas kejujuran penelitian
adalah Plagiarisme. Berikut pengertian plagiarism menurut beberapa ahli :
a. Menurut Cambers English Dictionary, Plagiarisme adalah penggunaan kata-kata
lain, karya, pikiran, atau ide tanpa memberikan atribusi yang tepat untuk penulis
asli; Atau mencuri pikiran atau tulisan orang lain .
b. Menurut Kamus Besar Bagasa Indonesia (KBBI), Plagiator adalah orang yang
mengambil karangan (pendapat an sebagainya), milik orang lain dan disiarkan
sebagai karangan (pendapat dan sebagainya) sendiri. Menurut sejarah, asal kata
Plagiarisme berasal dari Plagium (Romawi), yang artinya adalah penculikan anak
atau budak, dengan pemikiran bahwa hasil ciptaan dinilai sebagai anak kandung
dari penciptanya, yang menggambarkan adanya hubungan hukum yang sifatnya
pribadi.
c. Menurut Black’s Law Dictionary yang merupakan referensi konseptual Hukum di
Amerika, definisi Plagiarisme tindakan imoral dan ilegal. Plagiasi merupakan
pelanggaran Undang Undang Hak Cipta bila yang diplagiasi merupakan “Original
Creative Expression”.
Dinyatakan dalam The World Intellectual Property Organization/ WIPO
dalam glossary 1980; Apabila sebuah karya dilindungi oleh UU hak cipta, maka bila terjadi
plagiat hal tersebut merupakan pelanggaran hak cipta; Sebaliknya, bila suat karya
merupakan Public Domain, maka hal ini bukan merupakan tindakan pelanggaran. Yang
membedakan kedua refrensi di atas adalah melihat manfaat keuntungan materi plagiarism bagi
pelaku dan ia diancam sanksi membayar ganti rugi secara perdata.
d. Sedangkan di Indonesia tindakan Plagiarisme diatur dalam Peraturan Mentri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi 6.
Tipe Plagiarisme yang disarikan dari tulisan Iyer dan Singh adalah sebagai berikut :
1. Plagiarisme Ide (Plagiarism of Ideas)
Hal ini adalah bila dua orang memikili ide yang mirip, atau bahkan sama. Hal ini
banyak terjadi di kehidupan berseni dan kegiatan kebudayaan, termasuk tafsir, sejauh bila
tidak dinyatakan sumbernya.
2. Plagiarisme kata demi kata (Word for Word Plagiarism)
Mengutip kata demi kata dari karya orang lain, tanpa disebutkan sumbernya.
3. Plagiarisme atas sumber (Plagiarism of Source)
Terjadi karena tidak menyebutkan secara selengkap lengkapnya referensi yang
dirujuk dalam kutipan.
4. Plagiarisme Kepengarangan (Plagiarism of Authorship)
Hal ini terjadi bila seseorang mengakui hasil karya yang disusul orang lain, atas
dasar kesadaran dan motif kesengajaan membohngi publik.
5. Hal lain yang sering tidak disadari adalah Self Plagiarism ,
Seperti yang dikutip Belinda dari Irving Hexam, Universitas Calgary, Albertha,
Kanada. Tindakan yang dibahas pada jenis plagiarisme ini dalah melakukan publikasi
artikel lebih dari satu jurnal, atau daur ulang pada teks.
Menurut Kaidah Dasar Moral yang ditulis oleh Felicia Utorodewo, berdasarkan kutipan
dari buku Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah. menggolongkan hal-hal berikut
sebagai tindakan plagiarisme :
1. Mengakui tulisan orang lain sebagai hasil karya sendiri
2. Mengakui gagasan pemikiran orang lain sebagai pemikiran sendiri
3. Mengakui penemuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri
4. Mengakui karya yang dihasilkan kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri
5. Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal-
usulnya
6. Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan
sumbernya
7. Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian kalimat
dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya.
Bagaimana upaya-upaya pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari
perilaku plagiarisme yaitu,
1. Dalam menulis karya ilmiah, rangkailah kata menjadi kalimat, kalimat
menjadi paragraf, paragraf menjadi tulisan.
2. Jika menggunakan ide, data, pendapat, pernyataan, atau ungkapan seseorang,
sebutkan acuan sumbernya sebagai pengakuan dan penghargaan atas
pemiliknya.
3. Jika menggunakan pendapat pernyataan, ungkapan, kalimat, atau paragraf
secara langsung dari tulisan orang lain, tidak hanya cukup dengan
menyebutkan sumbernya, tetapi harus menulisnya dengan kutipan untuk
mengatakan bahwa pendapat, pernyataan, ungkapan, kalimat, atau paragraf
tersebut bukan milik penulis, tapi adalah pinjaman.
4. Dalam penulisan karya ilmiah, berhentilah sebagai penyadur tulisan orang
lain yang dipindahkan ke tulisan kita.
5. Kita harus mengingatkan semua lingkungan sivitas akademika untuk
menegakkan perbuatan baik dan menghidari dari perbuatan tercela dalam
ilmu pengetahuan.
KESIMPULAN
Budaya menulis, atau berkarya, terutama dalam pendidikan tinggi harus dibangun diatas
dasar integritas penelitian yang kokoh. Integritas penelitian dalam akademik memiliki lima nilai
dasar yang terdiri dari kejujuran, kepercayaan, kewajaran, respect, dan tanggung jawab
Pencurian kekayaan intelektual sebagian besar dilakukan dengan sengaja, tetapi sisanya
adaah karena ketidak tahuan akan plagiarisme dan hukum.Aturan dan kebijakan wajib disahkan
dan disosialisasikan kepada seluruh civitas akademik sejak awal, dan dilakukan evaluasi secara
berkala.
REFERENSI
Sulistyo H. Kerangka Konseptual. Dalam Plagiarisme: Pelanggaran Hak Cipta dan Etika.
Yogyakarta. Kanisius IKAPI. 2011.
Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010
Chambers English Dictionary. 1988; 1112 7th ed. Available melalui:
http://www.lwionline.org/publications/plagiarism/lawschool.pdf (diakses pada tanggal 28
November 2013 pukul 11.53)
Universitas Alazhar Indonesia. 2013. SEMINAR PLAGIARISME DAN UPAYA
PENCEGAHANNYA DI LINGKUNGAN AKADEMIK DI INDONESIA. Melalui :
http://uai.ac.id/2013/07/03/seminar-plagiarisme-dan-upaya-pencegahannya-di-lingkungan-
akademik-di-indonesia/ (diakses tanggal 28 November 2013 pukul 11:28)
Keket, Hanna. 2012. Kejujuran akademik plagiarism. Melalui :
http://hannakeket.wordpress.com/2012/10/23/kejujuran-akademik-plagiarisme/ (diakses
pada tanggal 28 November 2013 pukul 11:58)