103
EFEKTIVITAS PELATIHAN MENDENGARKAN PADA KARYAWAN PT. MITRA KARSA SUKSES MANDIRI Skripsi Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Oleh : Wisnu Cahya Ardian NIM : 129114032 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

EFEKTIVITAS PELATIHAN MENDENGARKAN PADA

KARYAWAN PT. MITRA KARSA SUKSES MANDIRI

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh :

Wisnu Cahya Ardian

NIM : 129114032

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

i

EFEKTIVITAS PELATIHAN MENDENGARKAN PADA

KARYAWAN PT. MITRA KARSA SUKSES MANDIRI

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh :

Wisnu Cahya Ardian

NIM : 129114032

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

iv

HALAMAN MOTTO

“Whatever you make a request for in prayer, have faith that it has been

given to you, and you will have it.”

- Mark 11:24 -

“Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia. Berlarilah tanpa

lelah, sampai engkau meraihnya.”

- Giring -

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan

hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja

untuk keabadian.”

- Pramoedya Ananta Toer -

“Semua harus dimulai dengan berani! Pemberani-pemberani

memenangkan tiga perempat dunia”

- Kartini -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

v

Halaman Persembahan

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

- Tuhan Yesus Kristus yang selalu melimpahkan berkat dan kasihNya serta

menjadi pengharapan serta kekuatan dalam menjalani hidup.

- Keluarga yang paling berharga, Ayah, Ibu dan Kakak yang selalu

memberikan semangat dan dukungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

vii

EFEKTIVITAS PELATIHAN MENDENGARKAN PADA KARYAWAN

PT. MITRA KARSA SUKSES MANDIRI

Wisnu Cahya Ardian

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efektivitas pelatihan mendengarkan pada

karyawan PT. Mitra Karsa Sukses Mandiri. Hipotesis penelitian menyatakan pengetahuan dan

perilaku mendengarkan meningkat setelah diberikan pelatihan mendengarkan. Subjek adalah 26 karyawan PT. Mitra Karsa Sukses Mandiri. Subjek dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok

eksperimen sejumlah 13 orang dan kelompok kontrol sejumlah 13 orang. Pengukuran efektivitas

pelatihan melalui 2 level yaitu level evaluasi pengetahuan dan level evaluasi perilaku. Data

diperoleh melalui pre-test dan post-test. Perhitungan paired sample t-test kelompok eksperimen

dalam evaluasi pengetahuan memperoleh nilai t = 6,698 pada probabilitas 0,00 (p < 0,05;

signifikan), dan kelompok kontrol memperoleh nilai t = 1,238 pada probabilitas 0,239 (p > 0,05;

tidak signifikan). Perhitungan paired sample t-test evaluasi perilaku kelompok eksperimen

memperoleh nilai t = 6,235 pada probabilitas 0,00 (p < 0,05; signifikan), dan kelompok kontrol

memperoleh nilai t = 0,236 pada probabilitas 0, 818 (p > 0,05; tidak signifikan). Perhitungan

independent sample t-test pada gain evaluasi pengetahuan memperoleh nilai t = 6,365 pada

probabilitas 0,00 (p < 0,05; signifikan), dan evaluasi perilaku memperoleh nilai t = 4,979 pada probabilitas 0,00 (p < 0,05; tidak signifikan). Hipotesis penelitian diterima karena kelompok

eksperimen mengalami peningkatan pengetahuan dan perilaku mendengarkan setelah pelatihan

secara signifikan.

Kata Kunci : mendengarkan, pelatihan, PT. Mitra Karsa Sukses Mandiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

viii

THE EFFECTIVENESS OF LISTENING TRAINING ON EMPLOYEES

IN PT. MITRA KARSA SUKSES MANDIRI

Wisnu Cahya Ardian

ABSTRACT

The study aims to determine the effectiveness of listening training on PT.Mitra Karsa

Sukses Mandiri employees. The research hypothesis states that knowledge and behaviors increase

after being given listening training. Subject is 26 employees of PT. Mitra Karsa Sukses Mandiri.

Subjects were divided into two groups. The experimental group was 13 people and the control

group was 13 people. The measurement of training effectiveness is through 2 levels; knowledge

evaluation level and behavior evaluation level. The measurement uses pre-test and post-test. The

paired sample t-test of the experimental group in the knowledge level evaluation obtained the t

value = 6,698 at the 0.00 probability (p <0.05; significant), and the control group obtained the

value of t = 1,238 in probability 0.239 (p> 0.05; unsignificant). The calculated paired sample t-

test of the behavior of the experimental group obtained t value = 6.235 at probability 0.00 (p

<0.05; significant), and the control group obtained t value = 0.236 at probability 0, 818 (p> 0,05;

unsignificant). The independent sample t-test for the evaluation of knowledge level obtained t

value = 6,365 at probability 0,00 (p <0,05; significant), and behavior got value t = 4,979 at

probability 0,00 (p <0,05; significant). Based on the data above, it is concluded that the research

hypothesis is accepted because the experimental group experiences significant increase in

knowledge and behavior listening after the training.

Keywords: listening, training, PT. Mitra Karsa Sukses Mandiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala

berkat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul ”Efektivitas Pelatihan Mendengarkan pada Karyawan PT. Mitra Karsa

Sukses Mandiri”, dengan baik. Selama penulisan skripsi ini, penulis mendapat

banyak sekali dukungan dan bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi dapat

diselesaikan. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih

kepada :

1. Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si. dan P. Eddy Suhartanto, M.Si. selaku

Dekan dan Kaprodi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

Terima kasih atas dukungannya sehingga proses pengerjaan skripsi

hingga diujikan dapat berjalan dengan lancar.

2. TM. Raditya Hernawa, M.Psi. selaku dosen pembimbing skripsi

yang sudah membimbing saya selama proses pengerjaan skripsi.

3. Teruntuk yang terkasih Babe, Mami, Mbak Wikan dan Mas Aji.

Terima Kasih atas dukungan semangat dan doa yang tulus. Semoga

skripsi ini bisa buat Babe, Mami, dan Mb. Wikan bangga.

4. Orang yang paling spesial: Deivi, yang terkadang bisa jadi adik,

teman, sahabat, dan mentor. Terima kasih untuk semua canda, tawa

dan motivasinya selama proses pengerjaan skripsi.

5. Anak-anak Cobra: Deivi, Lona, Lintang, Teteh, Bella, Yudha,

Sonia, Komang, Yosu, Gede. Goler-goler dan dolan-dolan bareng

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

xi

kalian terkadang sangat bermanfaat tatkala fisik terlalu lelah

dengan skripsi.

6. Teman-teman bimbingan Pak Tius: Ocik, Maureen, Vishnu, Ajeng,

Nia, Lindi, Rege. Antri bimbingan pasti membosankan kalau

sendirian.

7. Temen-temen SABOENAM: Bayu, Sandi, Seto, Dilon, Komang.

Terimakasih selalu menemani malam-malam lembur skripsiku

dengan alunan musik akustik yang berisik tapi berisi.

8. Mas Sigit selaku Direktur PT. Mitra Karsa Sukses Mandiri.

Terimakasih atas kesediaannya dalam membantu jalannya proses

penelitian sehingga penelitian dan pelatihan dapat berjalan sesuai

dengan yang diharapkan.

9. Mas Acong sebagai Fasilitator dalam pelatihan yang dilaksanakan

untuk kepentingan penelitian. Terimakasih karena telah bersedia

menjadi fasilitator pelatihan serta membantu dan memberikan

banyak saran yang sangat bermanfaat bagi penelitian.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang

membutuhkan.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ............................... ii

HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI ......................................... iii

HALAMAN MOTTO ................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi

ABSTRAK ................................................................................................... vii

ABSTRACT ................................................................................................... viii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............. ix

KATA PENGANTAR .................................................................................. x

DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................. 4

BAB II LANDASAN TEORI

A. Mendengarkan ....................................................................... 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

xiii

1. Pengertian Mendengarkan.................................................. 5

2. Proses Mendengarkan ........................................................ 7

3. Faktor-faktor Mendengarkan ............................................. 6

B. Pelatihan ................................................................................ 8

C. PT. Mitra Karsa Sukses Mandiri ............................................. 12

D. Hipotesis ................................................................................ 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian....................................................................... 14

B. Identifikasi Variabel ............................................................... 14

C. Definisi Operasional ............................................................... 14

D. Subjek Penelitian.................................................................... 15

E. Desain Penelitian.................................................................... 15

F. Prosedur Penelitian................................................................. 16

G. Alat Ukur .............................................................................. 17

H. Validitas dan Reliabilitas ....................................................... 18

I. Teknik Analisis Data ............................................................. 21

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................... 22

A. Pelaksanaan Pelatihan ............................................................ 22

B. Hasil Penelitian ...................................................................... 23

1. Data Deskriptif Penelitian .................................................. 23

2. Uji Asumsi ........................................................................ 24

2.1 Uji Normalitas ............................................................ 24

2.2 Uji Homogenitas ......................................................... 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

xiv

3. Hasil Uji Hipotesis............................................................. 25

C. Pembahasan ........................................................................... 27

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................ 31

B. Saran ...................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 33

LAMPIRAN ................................................................................................. 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Komposisi Skala ................................................................................ 18

Tabel 2 Reliabilitas Evaluasi Belajar ............................................................... 19

Tabel 3 Reliabilitas Mendengarkan ................................................................. 19

Tabel 4 Validitas Modul.................................................................................. 20

Tabel 5 Hasil Data Evaluasi Belajar ................................................................ 23

Tabel 6 Hasil Data Skala Mendengarkan ......................................................... 24

Tabel 7 Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 24

Tabel 8 Homogenitas ...................................................................................... 25

Tabel 9 Uji Hipotesis Pre dan Post tes Kel. Eksperimen ................................. 26

Tabel 10 Uji Hipotesis Pre dan Post tes Kel. Kontrol ...................................... 26

Tabel 11 Uji Hipotesis Post tes Kel. Eksperimen dan Kontrol ......................... 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Siklus Experiential Learning ......................................................... 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala Evaluasi Belajar ................................................................ 37

Lampiran 2 Skala Evaluasi Perilaku ................................................................ 42

Lampiran 3 Reliabilitas ................................................................................. 45

Lampiran 4 Statistik Deskriptif ...................................................................... 48

Lampiran 5 Paired Sample t-Test Evaluasi Belajar ........................................ 49

Lampiran 6 Independent Sample t-Test Evaluasi Belajar ............................... 50

Lampiran 7 Paired Sample t-Test Skala Mendengarkan ................................. 51

Lampiran 8 Independent Sample t-Test Skala Mendengarkan .......................... 52

Lampiran 9 Maching ....................................................................................... 53

Lampiran 10 Modul Pelatihan Mendengarkan ................................................. 54

Lampiran 11 Dokumentasi Pelatihan ............................................................... 75

Lampiran 12 CV Fasilitator ............................................................................ 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mitra Karsa Sukses Mandiri adalah perusahaan yang bergerak di

bidang industri manufaktur yang didirikan pada tahun 2003. Visi perusahaan

adalah menjadi perusahaan skala nasional di bidang precision parts, mold dan

die maker, special purpose machine, selalu memperbaharui teknologi dan

dikelola dengan highly component dan customer focused team. Misi

perusahaan adalah selalu mengedepankan kepuasan pelanggan, memberikan

nilai tambah yang bermanfaat bagi perkembangan industri, fokus pada sales

and service yang memuaskan, dan pengembangan yang berkesinambungan.

Perusahaan mengalami banyak kerugian akibat kerusakan produk dan

kerusakan alat. Kerusakan produk dan alat yang terjadi akibat kesalahan kerja

karyawan tercatat dalam dokumen PICA (problem Identification and

Corective Action). Pimpinan perusahaan menyebutkan bahwa salah satu

contoh kesalahan kerja adalah karyawan bagian engginering menuliskan

ukuran yang salah dalam pembuatan sebuah panel box sehingga ukuran panel

box yang diproduksi tidak sesuai dengan pesanan. Dokumen PICA

menyebutkan bahwa karyawan telah diperingatkan oleh atasan mengenai

satuan ukur yang digunakan salah, namun karyawan tersebut lupa

menggantinya. Hal tersebut menunjukan bahwa karyawan tidak melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

2

proses remembering yang merupakan salah satu proses di dalam

mendengarkan.

Kesalahan kerja lain dilakukan oleh mandor dalam menerima informasi

dari atasan sehingga informasi yang ia berikan pada operator juga tidak tepat.

Dokumen PICA menyebutkan bahwa mandor tidak mengerti tugas dari atasan

dan tidak melakukan konfirmasi atas tugas yang dimaksudkan. Hal tersebut

menunjukan bahwa karyawan tidak melakukan proses responding yang

merupakan salah satu proses di dalam mendengarkan. Pimpinan perusahaan

mengatakan bahwa beberapa kali kesalahan pembelian barang dilakukan oleh

karyawan. Dokumen PICA menyebutkan bahwa penugasan pembelian barang

dilakukan tanpa menggunakan memo atau parts list sehingga karyawan lupa

spesifikasi barang yang harus dibeli. Hal tersebut menunjukan bahwa

karyawan tidak melakukan proses remembering yang merupakan salah satu

proses di dalam mendengarkan. Needs analysis dengan wawancara dan data

dokumen PICA menunjukan bahwa permasalahan-permasalahan di dalam

perusahaan diakibatkan oleh kegagalan proses komunikasi, secara khusus

dalam proses mendengarkan.

Beebe, Beebe dan Redmond (2009) mengatakan bahwa mendengarkan

merupakan proses psikologis dalam kegiatan decoding yang terdiri dari proses

selecting (seleksi), attending (perhatian), understanding (mengerti),

remembering (mengingat), dan responding (merespon). Devito (2010)

menjelaskan bahwa mendengar (hearing) dan mendengarkan (listening)

mempunyai arti yang berbeda. Mendengar adalah proses fisik ketika indra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

3

pendengar menerima rangsangan suara. Mendengarkan adalah proses mental

dalam menerima rangsangan dan meresponnya dengan cara tertentu.

Mendengarkan berpengaruh terhadap keberhasilan proses komunikasi di

dalam organisasi.

Permasalahan dalam PT. Mitra Karsa Sukses Mandiri dapat

ditanggulangi dengan melakukan pelatihan terhadap karyawan. Pelatihan

mampu mengubah atau membentuk perilaku serta meningkatkan kemampuan

karyawan sesuai dengan materi pelatihan. Khanfar (2011) berpendapat bahwa

pelatihan merupakan sarana aktif yang memungkinkan individu untuk

memanfaatkan kemampuan dan kapabilitas potensialnya. Laing (dalam

Saheen, Naqfi dan Khan, 2013) mendefinisikan pelatihan adalah cara untuk

meningkatkan keterampilan, pengetahuan, kemampuan dan kinerja karyawan.

Evaluasi pelatihan dilakukan untuk menunjukan efektivitas pelatihan.

Kirkpatrick (2006) mengungkapkan bahwa evaluasi pelatihan yang terdiri dari

4 level, yaitu evaluasi reaksi (level 1); belajar (level 2); perilaku (level 3); dan

evaluasi hasil (level 4). Penelitian ini menggunakan evaluasi belajar (level 1)

dan perilaku (level 3) karena mampu menggambarkan secara langsung

perubahan subjek setelah mengikuti pelatihan.

Evaluasi tingkat belajar dan evaluasi tingkat perilaku diukur sebelum

dan sesudah mengikuti pelatihan untuk melihat efektivitas pelatihan. Hasil

evaluasi pelatihan digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan-

perbaikan pada pelatihan yang telah dilaksanakan. Peningkatan pengetahuan

dan perilaku mendengarkan setelah pelatihan diharapkan mengurangi potensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

4

kesalahan kerja akibat kesalahan dalam penerimaan informasi. Topno (2010)

menyatakan bahwa pelatihan menjadi alat bantu untuk menyelesaikan

permasalahan perusahaan melalui pengetahuan dan pembelajaran baru yang

diberikan dalam pelatihan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah penelitian adalah

apakah pelatihan mendengarkan efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan

perilaku mendengarkan pada karyawan PT. Mitra Karsa Sukses Mandiri?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas

pelatihan mendengarkan pada karyawan PT. Mitra Karsa Sukses Mandiri.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini memberikan sumbangan bagi psikologi komunikasi,

secara khusus dalam proses konsep mendengarkan.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini menjadi sumber informasi dan dasar dalam

melakukan evaluasi terhadap suatu program pelatihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Mendengarkan

Komunikasi dilakukan oleh dua orang atau lebih. Satu orang

bertindak sebagai pengirim pesan dan yang lainnya sebagai penerima pesan.

Mendengarkan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam proses komunikasi,

terutama dalam peran seseorang sebagai penerima pesan.

1. Pengertian Mendengarkan

DeVito (2010) berpendapat bahwa mendengarkan diartikan sebagai

proses aktif menerima rangsangan (stimulus) telinga (aural) dan

meresponnya dengan cara tertentu. Beebe et al. (2009) mengatakan bahwa

mendengarkan merupakan proses psikologis dalam kegiatan decoding yang

terdiri dari proses selecting (seleksi), attending (perhatian), understanding

(mengerti), remembering (mengingat), dan responding (merespon). Wood

(2013), menambahkan bahwa mendengarkan (listening) adalah sebagai

proses kompleks yang terdiri atas mendengar (hearing), berpikir, memilih

dan mengorganisasikan informasi, menerjemahkan informasi, merespon

situasi, dan mengingat.

Definisi dari DeVito, Beebe, dan Wood menyimpulkan bahwa

mendengarkan adalah proses aktif dalam kegiatan menerima pesan yang

melibatkan proses mendengar, memberikan perhatian, menyeleksi, mengerti

isi pesan, mengingat dan memberikan respon terhadap situasi yang terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

6

2. Proses Dalam Mendengarkan

Beebe et al. (2009) berpendapat bahwa mendengarkan merupakan

proses psikologis dalam kegiatan decoding yang terdiri dari proses :

a. Selecting : Proses memilah-milah pesan yang akan

dijadikan fokus perhatian.

b. Attending : Proses memfokuskan perhatian pada sumber

informasi.

c. Understanding : Proses memaknai informasi berupa suara atau

nonverbal yang telah melalui proses seleksi

dan menjadi fokus perhatian.

d. Remembering : Proses recalling (memanggil kembali)

informasi-informasi yang telah diterima.

e. Responding : Dilakukan agar orang lain tahu bahwa

informasi yang disampaikan telah diterima.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Mendengarkan

DeVito (2010) menjelaskan beberapa hal yang dapat menjadi

hambatan dalam mendengarkan, yaitu :

a. Sibuk dengan diri sendiri

Penerima pesan tidak memperhatikan pokok pembicaraan, namun

memusatkan perhatian pada kepentingan dan perilakunya sendiri.

b. Sibuk dengan masalah-masalah eksternal

Penerima pesan memusatkan perhatian pada masalah-masalah

yang tidak relevan dengan interaksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

7

c. Mempertajam

Penerima pesan menekankan pada satu atau dua aspek dari pesan

yang diterima.

d. Asimilasi

Penerima pesan merekonstruksi pesan sedemikian rupa sehingga

sesuai dengan sikap, prasangka, dan nilai-nilai pribadi.

e. Faktor kawan atau lawan

Penerima pesan mendistorsi pesan berdasarkan orang yang

menjadi lawan bicaranya.

f. Mendengar yang diharapkan

Penerima pesan tidak mendengarkan apa yang sebenarnya

dikatakan, namun mendengar apa yang diharapkan.

Tanner (dalam Oduolowu dan Akintemi, 2014) menambahkan bahwa

perbedaan jenis kelamin mempengaruhi proses mendengarkan karena

perbedaan gaya komunikasi antara pria dan wanita. Tanner menyebutkan

bahwa wanita sangat dipengaruhi oleh suasana hati.

B. Pelatihan

Pelatihan berpengaruh pada keberhasilan suatu perusahaan karena melalui

pelatihan, ilmu pengetahuan dan keterampilan baru dimiliki oleh karyawan

sehingga mampu bekerja secara optimal di dalam perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

8

1. Definisi Pelatihan

Hardjana (2001) mengemukakan bahwa pelatihan sebagai kegiatan

yang berlangsung dalam jangka waktu pendek. Muchinsky (2003)

mengatakan bahwa pelatihan merupakan proses ketika pengetahuan

(knowledge), keterampilan (skills), dan kemampuan (abilities) seseorang

bertambah atau meningkat. Gomes (2003) mengemukakan bahwa pelatihan

adalah setiap usaha untuk memperbaiki performansi pekerja pada suatu

pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya. Dessler (2009)

mengungkapkan bahwa pelatihan adalah proses mengajarkan keterampilan

dasar yang dibutuhkan karyawan untuk menjalankan pekerjaan serta menjadi

salah satu usaha dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia dalam

dunia kerja.

Definisi dari beberapa tokoh di atas menyimpulkan bahwa pelatihan

merupakan suatu program yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu yang

dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan

keterampilan karyawan terkait dengan pekerjaannya.

2. Experiential Learning

Pelatihan mendengarkan dilaksanakan dengan metode experiential

learning atau pembelajaran berbasis pengalaman dengan model structured

experiences (pengalaman berstruktur). Supratiknya (2008) mengatakan

bahwa experiential learning pada dasarnya merupakan student centered

learning atau pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pada metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

9

pembelajaran tersebut peserta pelatihan diajak untuk mengalami siklus

experiential learning. Berikut ini adalah siklus experiential learning:

Gambar 1. Siklus Experiential Learning

Experiencing : Melibatkan peserta pada aktifitas tertentu, baik secara

individu, berpasangan, kelompok kecil atau kelompok

besar.

Publishing : Pengalaman-pengalaman individu atau kelompok

dibagikan agar dapat diketahui oleh semua peserta.

Intinya peserta melaporkan data.

Processing : Melihat ulang pola-pola dan hubungan-hubungan dari

hasil sharing yang telah mereka laporkan.

Generalizing : Mengambil kesimpulan yang mereka dapatkan dari hasil

processing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

10

Applying : Menerapkan kesimpulan-kesimpulan yang didapatkan

pada tahap sebelumnya dalam situasi aktual yang mereka

alami sehari-hari.

3. Siklus Pelatihan

Pilbeam dan Corbridge (dalam Karim, 2012) memaparkan tentang

empat tahap utama siklus pelatihan, yaitu:

a. Identifying training needs yaitu tahap melakukan penelitian

tentang kebutuhan pelatihan dari permasalahan-permasalahan

yang ada.

b. Plan and design training yaitu tahap membuat rancangan

pelatihan sesuai dengan tujuan dan permasalahan yang ada.

c. Delivering training yaitu tahap pelaksanaan pelatihan.

d. Evaluating training yaitu tahap yang dilakukan untuk

melakukan penilaian terhadap pelatihan sehingga diketahui hal-

hal mana yang perlu diubah dalam pelatihan.

Hasil evaluasi pelatihan digunakan untuk meningkatkan kualitas

pelatihan dengan memperbaiki hal-hal yang dinilai kurang. Selanjutnya

siklus pelatihan akan dimulai lagi dari awal.

4. Evaluasi Pelatihan

Hardjana (2001) menyebutkan bahwa evaluasi pelatihan berarti

penilaian atas training yang sudah terlaksana. Data evaluasi dikumpulkan

melalui dua cara yaitu pre-test-posttest. Kirkpatrick (2006) menyebutkan

bahwa evaluasi program pelatihan dibedakan dalam 4 level yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

11

a. Evaluasi Reaksi (Reaction Evaluation) yaitu evaluasi terhadap

reaksi peserta pelatihan yang berkaitan dengan emosi dan

perasaan peserta (Rafiq, 2015). Evaluasi reaksi ditujukan untuk

mengukur kepuasan peserta terhadap penyelenggaraan

pelatihan. Pelatihan dianggap berkualitas apabila pelatihan

memuaskan dan memenuhi harapan peserta peserta sehingga

mereka mempunyai motivasi dan merasa nyaman untuk belajar.

b. Evaluasi Belajar (Learning Evaluation) digunakan untuk

melihat tingkat pengetahuan peserta pelatihan (Dhliwayo dan

Nyanumba, 2014). Evaluasi belajar didefinisikan sebagai

peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang akan

diterapkan pada pekerjaan setelah selesai mengikuti program

pelatihan. Peserta pelatihan dikatakan telah belajar apabila pada

dirinya telah mengalami perbaikan pengetahuan maupun

peningkatan keterampilan.

c. Evaluasi Perilaku (Behavior Evaluation) yaitu penilaian yang

difokuskan pada perubahan sikap yang terjadi setelah peserta

kembali ke tempat kerja. Pada level ini dinilai bagaimana

peserta mentransfer pengetahuan, sikap dan keterampilan yang

diperoleh selama training untuk diimplementasikan di tempat

kerjanya.

d. Evaluasi Hasil (Result Evaluation) yaitu evaluasi yang

difokuskan pada hasil akhir (final result) yang terjadi karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

12

peserta telah mengikuti suatu program. Evaluasi dilakukan

terhadap perubahan kinerja institusi, misalnya membandingkan

kualitas dan kuantitas hasil kerja serta waktu proses kerja,

sebelum dan sesudah ada pelatihan.

5. Manfaat Pelaksanaan Evaluasi Pelatihan

Hasil evaluasi pelatihan digunakan sebagai pertimbangan untuk

memutuskan apakah program pelatihan akan tetap dilaksanakan kembali di

kemudian hari atau tidak. Dey (2013) menyebutkan bahwa evaluasi

pelatihan bukanlah untuk menilai baik atau buruknya suatu program

pelatihan, namun untuk mengidentifikasi permasalahan dalam pelatihan

dan melihat tepat atau tidaknya suatu program pelatihan untuk mengatasi

permasalahan tertentu. Hogan, Capela, dan Fentress (2014)

mengemukakan bahwa evaluasi pelatihan digunakan untuk melihat hal-hal

yang perlu diperbaiki dalam pelatihan dan memutuskan apakah pelatihan

layak tepat untuk terus dilakukan.

C. PT. Mitra Karsa Sukses Mandiri

Mitra Karsa Sukses Mandiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang

industri manufaktur dan melayani pembuatan precision parts, automation

packaging machine, special purpose machine, stamping, forging dies,

inspection jig, machining jig, welding jig, dan aluminium die casting. Mitra

Karsa Sukses Mandiri didirikan pada tahun 2003 dan memiliki 60 karyawan

yang terbagi dalam dua divisi besar yaitu Divisi Technical yang berkaitan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

13

dengan proses produksi dan Divisi Operation yang berkaitan dengan

administrasi perusahaan serta marketing.

D. Efektivitas Pelatihan Mendengarkan Pada Karyawan PT. Mitra Karsa

Sukses Mandiri

Tujuan dari pelatihan mendengarkan adalah agar seluruh karyawan PT.

Mitra Karsa Sukses Mandiri memiliki kemampuan untuk memilah-milah suara

atau pesan nonverbal yang akan dijadikan fokus perhatian, memfokuskan

perhatian pada sumber informasi, memaknai informasi berupa suara atau

nonverbal yang telah melalui proses seleksi dan menjadi fokus perhatian,

mengingat atau melakukan proses recalling (memanggil kembali) informasi-

informasi yang telah diterima, dan memberikan respon atau tanggapan yang

berupa verbal ataupun nonverbal.

Robins dan Judge (2008) mengatakan bahwa sumber daya manusia

yang mempunyai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan dipandang

mampu mendukung peningkatan kinerja karyawan dan memberikan kontribusi

dalam menentukan masa depan perusahaan. Sesuai dengan pernyataan Robins

dan Judge, proses komunikasi didalam PT. Mitra Karsa Sukses Mandiri dapat

berjalan secara efektif dan seluruh informasi dapat diterima dengan baik oleh

karyawan apabila karyawan memiliki pengetahuan, keterampilan dan

kemampuan mendengarkan.

Apabila pelatihan mendengarkan yang dilakukan berhasil maka peserta

pelatihan memiliki pengetahuan dan perilaku berupa ketrampilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

14

mendengarkan sehingga potensi terjadinya kesalahan kerja akibat kesalahan

informasi yang diterima akan berkurang. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan

Kirkpatrick (2009) yaitu pelatihan adalah upaya sistematis untuk meningkatkan

pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap kerja (behaviors),

para karyawan melalui proses belajar.

E. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

HA : Ada peningkatan pengetahuan dan perilaku mendengarkan setelah

diberikan pelatihan

H0 : Tidak ada peningkatan pengetahuan dan perilaku mendengarkan setelah

diberikan pelatihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

15

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen yang menggunakan

penelitian lapangan. Penelitian dilakukan dengan cara memberikan pelatihan

mendengarkan yang kepada kelompok eksperimen. Kontrol dalam penelitian

ini dilakukan pada variabel jenis kelamin yaitu hanya menggunakan subjek

laki-laki. Kontrol terhadap jenis kelamin dilakukan sesuai pernyataan Tanner

(dalam Oduolowu dan Akintemi, 2014) yang menyebutkan bahwa ada

perbedaan yang sangat besar antara gaya komunikasi pria dan wanita.

B. Identifikasi Variabel

Variabel Bebas : Pelatihan mendengarkan

Variabel Tergantung : Mendengarkan

Variabel Kontrol : Jenis kelamin

C. Definisi Operasional

1. Pelatihan Mendengarkan

Pelatihan mendengarkan merupakan program untuk meningkatkan

pengetahuan dan perilaku mendengarkan dengan metode eksperiensial

learning yang dilaksanakan dalam 3 sesi selama 1 hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

16

2. Mendengarkan

Mendengarkan adalah proses menyeleksi sumber informasi,

memberikan perhatian, mengerti isi pesan, mengingat, dan memberikan

respon terhadap situasi yang diukur menggunakan lembar evaluasi belajar

dan skala mendengarkan melalui pre-test dan post-test.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah 30 karyawan PT. Mitra Karsa Sukses

Mandiri yang terdiri dari 15 orang sebagai kelompok eksperimen dan 15 orang

sebagai kelompok kontrol. Teknik sampling menggunakan random sampling

dan random assignment. Pembagian kelompok dilakukan dengan cara

matching.

E. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol yang dikenai pre-test dan post-test. Skema desain penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Ypre X Ypost

Qpre X Qpost

Keterangan :

pre = pengukuran sebelum perlakuan

post = pengukuran setelah perlakuan

Y = kelompok eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

17

Q = kelompok kontrol

X = perlakuan berupa pelatihan

X = tidak diberikan pelatihan

F. Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan Penelitian

Tahap persiapan penelitian diawali dengan melakukan Training

Need Analisis di PT. Mitra Karsa Sukses Mandiri. Peneliti menentukan

permasalahan perusahaan dan merancang modul pelatihan yang

diharapkan menjadi penyelesaian masalah di dalam perusahaan.

2. Tahap Penelitian

a) Prosedur Pengambilan Data

Tahap pengambilan data menggunakan pre-test dan post-test.

Pre-test diikuti oleh 30 karyawan PT. Mitra Karsa Sukses Mandiri

sebelum pelaksanaan pelatihan. Post-test dilakukan setelah

pelaksanaan pelatihan dan diikuti oleh 30 karyawan yang dibagi

menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol yang masing-masing berjumlah 15 orang.

b) Prosedur Pelatihan

Pelatihan mendengarkan dilaksanakan dalam tiga sesi. Sesi 1

membahas definisi dan konsep mendengarkan pada karyawan, sesi 2

membahas hambatan dan jenis-jenis non mendengarkan, sesi 3

membahas proses mendengarkan. Pelatihan dimulai pukul 08.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

18

sampai dengan pukul 17.00 di kantor pusat PT. Mitra Karsa Sukses

Mandiri. Perserta pelatihan adalah kelompok eksperimen. Fasilitator

pelatihan adalah salah satu penggiat eksperiensial learning yaitu Bpk.

Dian Wibowo Utomo.

G. Alat Ukur

Penelitian ini menggunakan dua alat ukur yaitu skala mendengarkan

dan lembar evaluasi belajar. Penjelasan detail mengenai masing-masing alat

ukur adalah sebagai berikut :

1. Alat Ukur Tingkat Pengetahuan / Evaluasi Belajar

Alat ukur pada tingkat pengetahuan digunakan untuk

mengukur pengetahuan mengenai materi pelatihan. Tambahan

pengetahuan merupakan suatu kriteria untuk menilai efektivitas

pelatihan. Tipe soal yang akan diberikan adalah pilihan ganda

dengan jumlah 30 soal. Penentuan jumlah soal tersebut telah sesuai

dengan pedoman pokok untuk membuat alat ukur pengetahuan

yang obyektif, yakni menggunakan pertanyaan pilihan ganda dan

pertanyaan benar atau salah (Moekijat, 1993).

2. Alat Ukur Tingkat Perilaku / Skala mendengarkan

Evaluasi tingkat perilaku digunakan untuk melihat

bagaimana peserta mentransfer pengetahuan, sikap dan

keterampilan yang diperoleh selama training untuk

diimplementasikan di tempat kerjanya. Skala mendengarkan terdiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

19

dari aitem-aitem yang berkaitan dengan proses mendengarkan

menurut Beebe et al. (2009) yaitu selecting, attending,

understanding, remembering, dan responding. Alat ukur tersebut

disusun dengan menggunakan skala likert dengan komposisi

sebagai berikut :

Tabel 1. Komposisi Skala

No. Aspek Fav Unfav Bobot

1 Selecting 1, 2 3, 4 20%

2 Attending 5, 6 7, 8 20%

3 Understanding 9, 10 11, 12 20%

4 Remembering 13, 14 15, 16 20%

5 Responding 17, 18 19, 20 20%

Total 20 100%

H. Validitas dan Reliabilitas

1. Skala Evaluasi Belajar

Validitas alat ukur menggunakan validitas isi yaitu diperiksa oleh

dosen pembimbing. Peneliti melakukan uji reliabilitas pada hasil post-test

kelompok eksperimen untuk menghindari ketidakakuratan data akibat

jawaban yang acak karena pengetahuan yang diukur belum pernah

diperoleh subjek sebelumya. Pengguguran aitem dilakukan dalam 2 tahap

untuk mendapatkan koefisien korelasi aitem-total (rix) ≥ 0,25.

Tahap pertama adalah pengguguran terhadap aitem nomor 3, 11,

13, 17, 19, 20, 21, 23, 25, 28, dan 29. Tahap kedua adalah pengguguran

terhadap aitem nomor 30. Dari proses pengguguran diperoleh 18 aitem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

20

yang digunakan sebagai alat ukur tingkat pengetahuan. Hasil reliabilitas

dan daya beda aitem dengan menggunakan perhitungan alpha cronbach’s

melalui program SPSS versi 18.0 for windows pada 18 butir soal yang

telah melalui tahap pengguguran aitem adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Reliabilitas Evaluasi Belajar

2. Skala Mendengarkan

Pengujian validitas untuk menentukan apakah aitem-aitem yang

digunakan layak untuk mendefinisikan suatu variabel juga telah dilakukan

dengan menggunakan validitas isi yaitu diperiksa oleh dosen pembimbing.

Uji reliabilitas menggunakan perhitungan alpha cronbach’s pada seluruh

aitem. Hasil perhitungan alpha cronbach’s melalui program SPSS versi

18.0 for windows adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Reliabilitas Skala Mendengarkan

Hasil perhitungan di atas menyimpulkan bahwa skala

mendengarkan sudah memenuhi syarat reliabilitas karena memiliki nilai

alpha cronbach’s sebesar 0,955. Hasil tersebut telah memenuhi syarat

Cronbach's Alpha

N of

Items

0,851 18

Cronbach's

Alpha N of Items

0,955 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

21

reliabilitas konstruk variabel yang baik yaitu memiliki alpha cronbach >

0,6 (Nugroho, 2005). Daya diskriminasi masing-masing aitem telah

melebihi 0,25 sehingga tidak dilakukan pengguguran aitem. Azwar (2005)

menyebutkan bahwa batasan koefisien korelasi aitem-total (rix) diturunkan

sampai dengan ≥ 0,25 untuk mendapat target soal yang telah ditentukan.

3. Validitas Modul

Validitas modul diukur menggunakan indeks validitas aiken. Indeks

validitas aiken berkisar antara 0 - 1. Indeks validitas aiken dikatakan

kurang valid apabila V < 0,4 dan sangat valid apabila V > 0,8. Aiken

(1985) merumuskan formula Aiken’s V untuk menghitung content-validity

coefficient yang didasarkan pada hasil penilaian dari panel ahli sebanyak n

orang terhadap suatu aitem dari segi sejauh mana aitem tersebut mewakili

konstrak yang diukur. Indeks validitas aiken dihitung dengan rumus

sebagai berikut :

V = Σ s / [n(c-1)]

S = r – lo

lo = angka penilaian validitas yang terendah (misalnya 1)

c = angka penilaian validitas tertinggi (misalnya 5)

r = angka yang diberikan oleh penilai

n = Jumlah ahli yang menilai

Tabel 4. Validitas Modul

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

∑ s

V

15

0,83

15

0,83

15

0,83

15

0,83

14

0,78

15

0,83

14

0,78

15

0,83

15

0,83

14

0,78

14

0,78

Skor Total 0,81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

22

Indeks validitas aiken dari penilaian tiga orang ahli yang telah

dihitung dengan rumus di atas menghasilkan V = 0,81 yang menunjukan

bahwa modul memiliki validitas yang sangat tinggi. Hasil perhitungan

tersebut membuktikan bahwa modul pelatihan yang telah dirancang oleh

peneliti layak untuk dilaksanakan.

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan adalah statistik inferensial

menggunakan paired sample t-test dan independent sample t-test. Santoso

(2010) mengatakan bahwa paired sample t-test digunakan untuk

membandingkan perbedaan mean dari dua sampel yang berasal dari dua

populasi yang berbeda. Independent sample t-test digunakan untuk melakukan

penelitian yang menggunakan satu sampel yang diukur dua kali. Paired

Sample T-test digunakan peneliti untuk mengetahui perbedaan tingkat

pengetahuan serta tingkat perilaku sebelum dan sesudah diberikan pelatihan

pada kelompok eksperimen. Independent Sample T-test digunakan peneliti

untuk mengetahui perbedaan gain antara kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Untuk melakukan analisis paired sample t-test dan independent

sample t-test, maka uji asumsi yang digunakan adalah uji normalitas dan uji

homogenitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

23

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Pelatihan

1. Pre-test

Pre-test dilakukan tanggal 24 November 2016 pada saat karyawan

melakukan briefing pagi pukul 08.00 - 09.00. Skoring dilakukan pada hari

yang sama. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen memiliki skor

rata-rata 6,38 pada evaluasi perilaku dan 52,15 pada evaluasi

pengetahuan. Kelompok kontrol memiliki skor rata-rata 5,38 pada

evaluasi perilaku dan 52,23 pada evaluasi pengetahuan.

2. Pelatihan Mendengarkan

Pelatihan mendengarkan dilaksanakan pada tanggal 25 November

2016, pukul 08.00 - 17.00. Jumlah peserta pelatihan pada awal sesi hanya

berjumlah 10 orang. Tiga orang peserta lain memasuki ruangan pelatihan

kurang lebih 5 menit setelah sesi pertama dimulai. Fasilitator memberi

instruksi pada ketiga peserta tersebut untuk mengikuti permainan yang

sedang berlangsung. Direktur PT. Mitra Karsa Sukses Mandiri

memberikan konfirmasi bahwa 2 orang peserta lain tidak dapat mengikuti

pelatihan karena memperoleh tugas mendadak. Jumlah peserta pelatihan

adalah 13 orang. Pelatihan berjalan dengan baik dan lancar sampai

dengan pelatihan berakhir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

24

3. Post-test

Post-test dilakukan 2 minggu setelah pelatihan dilaksanakan yaitu

pada tanggal 9 Desember 2016. Moekijat (1993) menyatakan bahwa

pengambilan skala pengamatan diri pada kelompok eksperimen dilakukan

minimal 2 minggu setelah tahap manipulasi, sehingga memungkinkan

bagi subyek untuk menerapkan pengetahuan dan perilaku berupa

keterampilan yang diperoleh selama mengikuti pelatihan. Post-test diikuti

oleh 13 orang dari kelompok eksperimen dan 13 orang dari kelompok

kontrol. Kelompok eksperimen memiliki skor rata-rata 12,53 pada

evaluasi pengetahuan dan 64,61 pada evaluasi perilaku. Kelompok

kontrol memiliki skor rata-rata 4,69 pada evaluasi pengetahuan dan 51,84

pada evaluasi perilaku.

B. Hasil Penelitian

1. Data Deskriptif Penelitian

a. Data Evaluasi Belajar

Data hasil evaluasi belajar untuk kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol pada tahap pre-test dan posttest adalah sebagai

berikut :

Tabel 5. Hasil Data Evaluasi Belajar

Kelompok Pre-test Post-test

Gain Mean Sd Mean Sd

Eksperimen 6,3846 2,59931 12,5385 3,30695 6,1539

Kontrol 5,3846 1,60927 4,6923 1,97419 -0,6923

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

25

b. Data Skala Mendengarkan

Data skala mendengarkan untuk kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol pada tahap pre-test dan post-test adalah sebagai

berikut :

Tabel 6. Hasil Data Skala Mendengarkan

Kelompok Pre-test Post-test

Gain Mean Sd Mean Sd

Eksperimen 52,1538 5,27330 64,6154 3,45298 12,461

Kontrol 52,2308 6,49556 51,8462 4,61603 -0,3846

2. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sebaran data pada

variabel tergantung. Peneliti menggunakan Shapiro-Wilk untuk

melakukan uji normalitas. Shapiro-Wilk merupakan metode uji

normalitas untuk sampel kurang dari lima puluh orang (Shapiro dan

Wilk dalam Oktaviani, 2014). Data dikatakan memiliki distribusi

normal apabila nilai sig (p) > 0,05. Uji normalitas menggunakan

program SPSS versi 18.0. for windows adalah sebagai berikut :

Tabel 7. Hasil Uji Normalitas

Kelompok / Tahap Evaluasi

Pengetahuan (p)

Skala

Mendengarkan (p)

Eksperimen / Pre-test 0,066 0,922

Eksperimen / Post-test 0,314 0,692

Kontrol / Pre-test 0,383 0,400

Kontrol / Post-test 0,502 0,668

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

26

Berdasarkan hasil uji normalitas diketahui bahwa sampel untuk

evaluasi tingkat pengetahuan dan skala mendengarkan berasal dari

populasi data berdistribusi normal (p > 0,05).

b. Uji Homogenitas

Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis independent

sample t-test untuk membuktikan bahwa varian dari populasi adalah

sama (Priyatno, 2008). Varian populasi yang sama ditunjukan apabila

nilai p > 0,05. Hasil uji homogenitas data dengan menggunakan

Levene’s Test dengan menggunakan program SPSS versi 18.0. for

windows adalah sebagai berikut :

Tabel 8. Homogenitas

Levene Statistic Sig.

Evaluasi belajar 2,207 0,150

Skala Mendengarkan 0,929 0,345

Berdasarkan hasil uji homogenitas diperoleh bahwa data pada

evaluasi belajar memiliki varian populasi sama yang ditunjukan oleh

nilai sig (p) 0,445 > 0,05 pada evaluasi belajar. Data pada skala

mendengarkan juga memiliki varian populasi sama yang ditunjukan

oleh nilai sig (p) 0,262 > 0,05.

3. Hasil Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas yang dilakukan,

peneliti menggunakan paired sample t-test dan independent sample t-test

untuk memutuskan penerimaan dan penolakan hipotesis penelitian. Hasil

yang diperoleh pada masing-masing perhitungan adalah sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

27

a. Hasil Uji Paired Sample t-Test Kelompok Eksperimen

Hasil uji paired sample t-test untuk evaluasi belajar dan skala

mendengarkan adalah sebagai berikut :

Tabel 9. Uji Hipotesis Pre dan Post tes Kel. Eksperimen

t Df Sig

Evaluasi Belajar 6,698 12 0,000

Skala mendengarkan 6,235 12 0,000

Uji paired sample t-test evaluasi belajar dan skala

mendengarkan pada p = 0,00 (p < 0,05) memperoleh nilai t = 6,698

dan t = 6,235. Hasil tersebut menunjukan bahwa kelompok

eksperimen mengalami peningkatan yang signifikan setelah

mengikuti pelatihan.

b. Hasil Uji Paired Sample t-Test Kelompok Kontrol

Hasil uji paired sample t-test untuk evaluasi belajar dan skala

mendengarkan adalah sebagai berikut :

Tabel 10. Uji Hipotesis Pre dan Post tes Kel. Kontrol

t Df Sig

Evaluasi Belajar 1,238 12 0,239

Skala mendengarkan 0,236 12 0,818

Uji paired sample t-test evaluasi belajar dan skala

mendengarkan memperoleh nilai t = 1,238 dan t = 0,236 pada

probabilitas 0,239 dan 0,818 (p > 0,05). Hasil tersebut menunjukan

bahwa kelompok kontrol tidak mengalami peningkatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

28

c. Hasil Uji Independent Sample t-Test

Hasil uji independent sample t-test untuk evaluasi belajar dan

skala mendengarkan adalah sebagai berikut :

Tabel 10. Uji Hipotesis Kel. Eksperimen dan Kontrol

t Df Sig

Evaluasi

Belajar

6,365 24 0,000

Skala

Mendengarkan

4,979 24 0,000

Tabel tersebut menunjukan hasil uji independent sample t-test

dari evaluasi belajar dan skala mendengarkan pada probabilitas

0,000 (p < 0,05) memperoleh nilai t = 6,365 dan t = 4,979. Hasil

tersebut menunjukan bahwa kelompok eksperimen memiliki gain

yang signifikan lebih tinggi dibanding kelompok kontrol.

C. Pembahasan

Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa pelatihan mendengarkan pada

karyawan PT. Mitra Karsa Sukses Mandiri dinilai efektif. Efektivitas

pelatihan mendengarkan diuraikan melalui level evaluasi belajar dan level

evaluasi perilaku menurut Kirkpatrick (2006) sebagai berikut :

Hasil perhitungan paired sample t-test pada kelompok eksperimen

dalam evaluasi tingkat pengetahuan memperoleh nilai p = 0,00 (p < 0,05) dan

t = 6,698. Perolehan skor rata-rata sebelum pelatihan adalah 6,38 dan setelah

mengikuti pelatihan 12,53. Hasil tersebut menunjukan bahwa kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

29

eksperimen mengalami peningkatan perolehan skor rata-rata yang signifikan.

Peningkatan perolehan skor rata-rata yang signifikan terjadi karena peserta

pelatihan telah memperoleh pengetahuan yang baru terkait materi

mendengarkan.

Hasil perhitungan paired sample t-test pada kelompok kontrol dalam

evaluasi tingkat pengetahuan memperoleh nilai p = 0,239 (p > 0,05) dan t =

1,238. Perolehan skor rata-rata sebelum pelatihan adalah 5,38 dan setelah

mengikuti pelatihan 4,69. Hasil tersebut menunjukan bahwa kelompok

kontrol mengalami penurunan perolehan skor rata-rata karena perbedaan

situasi, waktu, dan kondisi karyawan dalam post-test dan pre-test

mempengaruhi konsentrasi karyawan. Pre-test dilaksanakan pagi hari

sebelum karyawan mulai bekerja, sedangkan post-test dilakukan pada sore

hari setelah karyawan selesai bekerja.

Hasil perhitungan independent sample t-test dalam evaluasi tingkat

pengetahuan memperoleh nilai p= 0,00 (p < 0,05) dan t = 6,365. Gain pada

kelompok eksperimen sebesar 6,1539 dan kelompok kontrol sebesar -0,6923.

Hasil tersebut menunjukan bahwa kelompok eksperimen memiliki gain yang

signifikan lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Perbedaan gain

menunjukan bahwa kelompok eksperimen mengalami peningkatan

pengetahuan terkait materi mendengarkan secara signifikan.

Alyahya dan Norsiah (2014) menyatakan bahwa evaluasi pada tingkat

perilaku dilihat dari kemampuan mengimplementasikan materi pelatihan dan

keterampilan atas materi pelatihan yang telah diberikan. Perolehan skor rata-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

30

rata evaluasi perilaku kelompok eksperimen sebelum mengikuti pelatihan

adalah 52,15. Setelah mengikuti pelatihan mendengarkan kelompok

eksperimen memperoleh skor rata-rata 64,61. Perhitungan paired sample t-

test skala mendengarkan kelompok eksperimen memperoleh nilai p = 0,00 (p

< 0,05) dan t = 6,235. Hasil tersebut menunjukan perubahan intensi perilaku

subjek pada kelompok eksperimen. Perubahan intensi perilaku tersebut terjadi

karena di dalam pelatihan, subjek diarahkan untuk melakukan perilaku

tertentu sesuai dengan materi pelatihan mendengarkan.

Notoadmodjo (1992) menyatakan bahwa pelatihan pada akhirnya

menghasilkan perubahan perilaku sesuai tujuan dari sebuah pelatihan.

Perhitungan paired sample t-test evaluasi perilaku kelompok kontrol

memperoleh nilai p = 0, 818 (p > 0,05) dan t = 0,236. Perolehan skor rata-rata

sebelum pelatihan adalah 52,230 dan setelah mengikuti pelatihan 51,846.

Hasil tersebut menunjukan bahwa kelompok kontrol mengalami penurunan

skor rata-rata pada evaluasi intensi perilaku. Penurunan skor rata-rata pada

evaluasi intensi perilaku terjadi karena kelompok kontrol tidak diarahkan

untuk melakukan perilaku tertentu sesuai dengan materi pelatihan

mendengarkan sehingga subjek pada kelompok kontrol berperilaku sesuai

dengan kebiasaannya masing-masing. Perbedaan situasi, waktu, dan kondisi

karyawan dalam post-test dan pre-test mempengaruhi konsentrasi karyawan

sehingga terjadi penurunan skor rata-rata. Pre-test dilaksanakan pagi hari

sebelum karyawan mulai bekerja, sedangkan post-test dilakukan pada sore

hari setelah karyawan selesai bekerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

31

. Hasil perhitungan independent sample t-test evaluasi perilaku

memperoleh nilai p= 0,00 (p < 0,05) dan t = 7,987. Gain pada kelompok

eksperimen adalah 12,461 dan pada kelompok kontrol adalah -0,384. Hasil

tersebut menunjukan bahwa kelompok eksperimen memiliki gain yang

signifikan lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Perbedaan gain

menunjukan bahwa kelompok eksperimen memiliki intensi perilaku yang

lebih sesuai dengan tujuan dari pelatihan dibandingkan kelompok kontrol.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa pelatihan mendengarkan mampu

meningkatkan keterampilan mendengarkan pada karyawan PT. Mitra Karsa

Sukses Mandiri. Hasil penelitian berbanding lurus dengan penelitian

Oduolowu dan Akintemi (2014) bahwa keterampilan mendengarkan

ditingkatkan melalui storytelling. Persamaan hasil penelitian menyimpulkan

bahwa mendengarkan mampu ditingkatkan melalui metode pelatihan tertentu

sesuai dengan latar belakang peserta pelatihan.

Penelitian ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan

penelitian ini adalah efektivitas pelatihan dilihat dari dua level evaluasi yaitu

evaluasi belajar yang mengukur tingkat pengetahuan peserta pelatihan

mengenai materi pelatihan, dan evaluasi perilaku yang mengukur intensi

perilaku peserta terkait tujuan pelatihan yang diberikan. Kekurangan

penelitian ini adalah efektivitas pelatihan tidak diukur pada level evaluasi

reaksi dan hasil. Kekurangan lain penelitian ini adalah jumlah subjek hanya

26 orang dan data evaluasi perilaku berupa intensi, bukan penilaian terhadap

perilaku yang muncul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

32

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelatihan mendengarkan

efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku mendengarkan. Hasil

perhitungan paired sample t-test menunjukan bahwa kelompok eksperimen

mengalami peningkatan perolehan nilai yang signifikan setelah mengikuti

pelatihan, sedangkan kelompok kontrol tidak mengalami peningkatan.

Perhitungan independent sample t-test menunjukan bahwa kelompok

eksperimen memiliki gain yang signifikan lebih tinggi dibandingkan

kelompok kontrol.

B. Saran

1. Untuk peneliti selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya diharapkan melakukan pengukuran terhadap

perilaku yang muncul, bukan pengukuran terhadap intensi.

2. Untuk karyawan dan perusahaan

a. Karyawan diharapkan menerapkan proses mendengarkan dengan baik

dalam bekerja sehingga informasi diterima dengan tepat.

b. Perusahaan disarankan memberi pelatihan-pelatihan mendengarkan

untuk meningkatkan komunikasi antarpribadi karyawan dalam

bekerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

33

Daftar Pustaka

Agha, S.R. (2008). Evaluating and Benchmarking Non-Governmental Training

Programs: An Analytic Hierarchy Approach. Jordan Journal of

Mechanical and Industrial Engineering. Vol. 2, No. 2, p. 77 – 84.

Aiken, L.R. (1985). Three Coefficients for Analyzing the Reliability, and Validity

of Ratings. Educational and Psychological Measurement. No. 45, p. 131-

142.

Alyahya, M.S., dan Norsiah, M. (2014). Evaluation of Effectiveness of Training

And Development : The Krikpatrick Model. Asian Journal of Business and

Management Sciences. Vol. 2, No. 11, 14-24.

Azwar, S. (2005). Tes Prestasi : Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi

Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Beebe, S.A., Beebe, S.J., dan Redmond, M.V. (2009). Interpersonal

Communication: Relating To Others 6th Edition. United States: Pearson

Education, Inc.

Dessler, G. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Indeks.

Devito, J.A. (2010). Komunikasi Antar Manusia Edisi Kelima. Tangerang Selatan:

Karisma Publishing Group.

Dey, A. (2013). Evaluating Training Efficacy – Some Challengs. Indian Journal

of Research. Vol. 2.

Dhliwayo, S., dan Nyanumba, L.K. (2014). An Evaluation of an on The Job

Training Program at a UK Based Public Health Care Company. Problems

and Perspectives in Management. Vol. 12.

Dunnette. (1976). Keterampilan Mengaktifkan Siswa. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Gomes, F.C. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Penerbit

Andi.

Hardjana, A.M. (2001). Training SDM Yang Efektif. Yogyakarta: Penerbit

Kanisius.

Harianti, D. (2010). Metode Jitu Meningkatkan Daya Ingat. Jakarta: Tangga

Pustaka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

34

Hogan, R.L., Capela, D., dan Fentress, B. (2014). Training Evaluation: Audience

Resonse System as an Evaluation Tool. Journal of Education and Human

Development. Vol. 3, No. 2, p. 259 - 269.

Karim, M.R., Huda, K.N., dan Khan, R.S. (2012). Significance of Training and

Post Training Evaluation for Employee Effectiveness: An Empirical Study

on Sainsbury’s Supermarket Ltd, UK. International Journal of Business

and Management. Vol. 7, No 18.

Khanfar, S.M. (2011). Impact of Training on Improving Hotelling Service

Quality. Journal of Business Studies Quarterly. Vol. 2.

Kirkpatrick, D.L. (2007). The Hiddern Power Of Kirkpatrick Four Levels. T + D,

61(8). 34-37. Diakses 15 Januari 2016 dari

http://proquest.umi.com/pqdweb?index=1dandid=1327907221danSrchMo

de=1dansid=1danFmt=6danVInst=PRODdanVType=PQDdanRQT=309da

nVName=PQDdanTS=1190704277danclientId=78722.

Kirkpatrick, D.L., dan Kirkpatrick, J.D. (2006). Evaluating Training Programs:

The Four Level Third Edition. San Fransisco : Berrett-Koehler Publisher

inc.

Kirkpatrick, D.L., dan Kirkpatrick, J. D. (2009). Evaluating Training Programs.

San Fransisco : Berrett-Koehler Publisher inc.

Kristianto, E. (2004). Evaluasi Efektifitas Pelatihan. Jurnal Psiko Wacana, Vol.

III No. 1, Mei 2004 : 63-77.

Moekijat. (1993). Pengembangan Organisasi. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Muchinsky, P.M. (2003). Psychology Applied To Work: An Introduction To

Industrial And Organizational Psychology. Melbourne: Thomson Learning

Inc.

Notoadmodjo, S. (1992). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT.

Rineka Cipta.

Nugroho. (2005). Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS.

Yogyakarta : Andi Offset

Oduolowu, E., dan Akintemi, E.O. (2014). Effect of Storytelling on Listening

Skills of Primary One Pupil in Ibadan North Local Government Area of

Oyo State, Nigeria. International Journal of Humanities and Social

Science. Vol. 4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

35

Oktavani, M.A., dan Notobroto, H.B. (2014). Perbandingan Tingkat Konsistensi

Normalitas Distribusi Metode Kolmogorov-Smirnov, Lilliefors, Shapiro-

Wilk, dan Skewness-Kurtosis. Jurnal Biometrika dan Kependudukan. Vol.

3, No. 2.

Priyatno, D. (2008). Mandiri Belajar SPSS Untuk Analisis Data dan Uji Statistik.

Yogyakarta : Mediakom.

Rafiq, M. (2015). Training Evaluation in an Organization Using Krikpatrick: A

Case Study of PIA. Journal of Enterpreneurship dan Organization

Management. Vol. 1

Robbins, S.P., dan Timothy, A.J. (2008). Perilaku Organisasi. Jakarta. Salemba

Empat.

Saheen, A., Nafiq, S.M., dan Khan, M.A. (2013). Employees Training and

Organizational Performance: Mediation by Employees Performance.

Interdisciplinary Journal Of Contemporary Research In Business. Vol. 5.

Santoso, A. (2010). Statistik Untuk Psikologi. Yogyakarta: Penerbit Universitas

Sanata Dharma.

Santoso, S. (2010). Statistik Parametrik. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Seniati, Y., dan Setiadi. (2005). Psikologi Eksperimen. Jakarta: Indeks.

Supratiknya, A. (2011). Merancang Program dan Modul Psikoedukasi.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Topno, H. (2012). Evaluation of Training and Development: An Analysis of

Various Models. IOSR Journal of Business and Management. Vol. 5, No.

2, 16-22.

Wood, J.T. (2013). Komunikasi Interpersonal: Interaksi Keseharian. Jakarta:

Salemba Humanika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

36

L A M P I R A N

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

37

A. SKALA EVALUASI BELAJAR

I. Evaluasi Pengetahuan

Pilihlah dengan cara memberi tanda silang (x) pada pilihan jawaban

yang menurut anda tepat. Apabila anda ingin mengganti jawaban,

berikan tanda sama dengan (=) pada pilihan sebelumnya dan berikan

tanta silang (x) pada pilihan jawaban lain yang menurut anda tepat.

1. Pernyataan yang tepat dibawah ini adalah .....

a. Mendengarkan hanya merupakan proses fisik

b. Mendengar membutuhkan tenaga dan komitmen

c. Mendengarkan merupakan sesuatu yang lebih kompleks dari

sekedar mendengar

d. Tidak ada pernyataan yang tepat

2. Mendengarkan adalah suatu proses aktif dalam kegiatan

menerima pesan yang melibatkan proses dibawah ini kecuali .....

a. Menyeleksi

b. Mengerti isi pesan

c. Memberikan respon

d. Melihat

3. Pak Marsudi sedang mendengarkan rekan kerjanya berbicara,

namun di sekitar mereka ada banyak sumber suara seperti suara

lagu dari mp3 player dan suara orang lain yang juga sedang

berbicara. Dalam hal ini proses dalam mendengarkan yang

berperan agar pak Marsudi dapat mendengarkan dengan baik

adalah proses .....

a. Understanding

b. Hearing

c. Selecting

d. Listening

4. Pernyataan di bawah ini yang tepat terkait “hearing” dan “listening” adalah ..... a. Hearing dan listening merupakan kegiatan fisik dalam

proses komunikasi

b. Hearing dan listening merupakan kegiatan mental dalam

proses komunikasi

c. Dalam proses komunikasi, hearing merupakan kegiatan

fisik dan listening merupakan kegiatan mental

d. Dalam proses komunikasi, hearing merupakan kegiatan

mental dan listening merupakan kegiatan fisik

5. Seseorang yang dapat mengorganisasikan isi pesan yaitu

menghubungkan informasi yang diterima dengan pengetahuan

yang telah ia miliki menandakan bahwa orang tersebut telah

melalui proses ......

a. Understanding

b. Hearing

c. Selecting

d. Listening

6. Kegiatan menerima pesan melibatkan proses .....

a. Menyeleksi, memperhatikan, mengerti isi pesan, mengingat

dan merespon

b. Melihat, mendengar, memahami, mengingat dan

memberikan respon

c. Menyeleksi, mendengar, mengerti isi pesan, mengingat dan

memberikan respon

d. Menyeleksi, memberikan perhatian, evaluasi, mengingat dan

memberikan respon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

38

7. Hambatan dalam mendengarkan yang terjadi akibat penerima

pesan lebih memusatkan perhatian pada tindak-tanduknya

sendiri adalah

a. Sibuk dengan masalah-masalah eksternal

b. Sibuk dengan diri sendiri

c. Asimilasi

d. Tidak merespon

8. Hambatan dalam mendengarkan yang terjadi akibat penerima

pesan lebih memusatkan perhatian pada permasalahan lain yang

tidak ada hubungannya dengan konteks pembicaraan adalah .....

a. Sibuk dengan masalah-masalah eksternal

b. Sibuk dengan diri sendiri

c. Asimilasi

d. Tidak merespon

9. Banu sedang berbicara dengan Aan. Ketika Banu sedang

berbicara, Aan terlihat sesekali melihat kearah smartphone

miliknya karena ternyata Aan sedang bermain media sosial.

Kejadian di atas adalah contoh hambatan dalam mendengarkan

yaitu.....

a. Sibuk dengan diri sendiri

b. Tidak melihat

c. Tidak merespon

d. Tidak mendengarkan

10. Pak Alex sedang diajak bicara oleh pak Andi, namun ketika pak

Andi sedang berbicara, pak Alex sebenarnya juga sedang

memikirkan tentang laptop miliknya yang rusak karena terkena

virus. Kejadian diatas adalah contoh hambatan dalam

mendengarkan yaitu .....

a. Sibuk dengan masalah-masalah eksternal

b. Sibuk dengan diri sendiri

c. Asimilasi

d. Tidak merespon

11. Pernyataan yang tepat dibawah ini adalah .....

a. Ambushing bukan termasuk jenis-jenis non mendengarkan

b. Asimilasi bukan termasuk jenis-jenis non mendengarkan

c. Selective listening bukan termasuk jenis-jenis non

mendengarkan

d. Linear listening termasuk jenis-jenis non mendengarkan

12. Pura-pura untuk mendengarkan orang lain termasuk jenis non

mendengarkan yaitu .....

a. Selective listening

b. Literal listening

c. Pseudolistening

d. Asimilasi

13. Yang dimaksud dengan Ambushing adalah .....

a. Ketika seseorang memilih fokus hanya pada bagian tertentu

dari percakapan

b. Menilai ucapan seseorang yang sebenarnya tidak bertujuan

untuk menghina sebagai suatu hinaan dan serangan.

c. Proses mendengarkan dengan seksama yang bertujuan untuk

menyerang lawan bicara.

d. Proses mendengarkan yang hanya fokus pada isi semata

tanpa memperhatikan tingkatan hubungan pemaknaan.

14. Yang dimaksud dengan Selective listening adalah .....

a. Ketika seseorang memilih fokus hanya pada bagian tertentu

dari percakapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

39

b. Menilai ucapan seseorang yang sebenarnya tidak bertujuan

untuk menghina sebagai suatu hinaan dan serangan.

c. Proses mendengarkan dengan seksama yang bertujuan untuk

menyerang lawan bicara.

d. Proses mendengarkan yang hanya fokus pada isi semata

tanpa memperhatikan tingkatan hubungan pemaknaan.

15. Yang dimaksud dengan Defensive listening adalah .....

a. Ketika seseorang memilih fokus hanya pada bagian tertentu

dari percakapan

b. Menilai ucapan seseorang yang sebenarnya tidak bertujuan

untuk menghina sebagai suatu hinaan dan serangan.

c. Proses mendengarkan dengan seksama yang bertujuan untuk

menyerang lawan bicara.

d. Proses mendengarkan yang hanya fokus pada isi semata

tanpa memperhatikan tingkatan hubungan pemaknaan.

16. Yang dimaksud dengan Literal listening adalah .....

a. Ketika seseorang memilih fokus hanya pada bagian tertentu

dari percakapan

b. Menilai ucapan seseorang yang sebenarnya tidak bertujuan

untuk menghina sebagai suatu hinaan dan serangan.

c. Proses mendengarkan dengan seksama yang bertujuan untuk

menyerang lawan bicara.

d. Proses mendengarkan yang hanya fokus pada isi semata

tanpa memperhatikan tingkatan hubungan pemaknaan.

17. Selecting adalah proses ...... suara atau pesan nonverbal yang

akan dijadikan fokus perhatian.

a. Memilah-milah

b. Mendengarkan

c. Menghasilkan

d. Mengontrol

18. Didalam proses mendengarkan, setelah seseorang melakukan

proses selecting, attending, dan seterusnya sampai dengan

proses remembering maka orang tersebut akan melakukan

proses......

a. Responding

b. Identifikasi

c. Eliminasi

d. Konkulsi

19. Ketika seseorang dapat menghubungkan informasi yang mereka

terima dengan sesuatu yang telah mereka ketahui, maka orang

tersebut telah dapat mampu melalui proses ..... dalam

mendengarkan

a. Selecting

b. Attending

c. Understanding

d. Responding

20. Ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain dan melihat dunia

seperti yang orang lain lihat adalah definisi dari .....

a. Simpati

b. Empati

c. Mengerti

d. Memahami

21. Proses dimana seseorang dituntut untuk tidak hanya mendengar

saja tetapi juga memaknai setiap kata dan konteks yang ada

untuk dapat benar benar mencerna apa yang dimaksudkan oleh

orang lain melalui pesan yang disampaikannya adalah proses ...

a. Selecting

b. Attending

c. Understanding

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

40

d. Responding

22. Proses dalam mendengarkan dimana terjadi recalling

(memanggil kembali) informasi-informasi yang telah diterima

adalah proses .....

a. Remembering

b. Attending

c. Understanding

d. Responding

23. Di bawah ini merupakan jenis memori kecuali .....

a. Memori jangka pendek

b. Memori kerja

c. Memori perantara

d. Memori pasif

24. Ingatan yang telah keluar dari memori kerja, sebelum memasuki

memori jangka panjang akan melalui penampungan sementara

yang disebut .....

a. Memori jangka panjang

b. Memori kerja

c. Memori perantara

d. Memori pasif

25. Sebuah informasi dapat tersimpan dalam memori jangka

panjang tanpa perlu adanya pengulangan apabila informasi

tersebut .....

a. Terjadi pada usia balita

b. Mengandung muatan emosi yang kuat

c. Tidak ada muatan emosi

d. Berlangsung setelah bangun tidur

26. Malam ini Sanjaya belajar hingga larut malam karena dia harus

menghadapi ujian pada pagi harinya. Sistem kebut semalam ini

dia lakukan karena sebelumnya dia tidak pernah belajar. Pada

saat ujian Sanjaya dapat menjawab semua soal ujian karena

semua yang dia pelajari tadi malam keluar dalam soal-soal

tersebut. Meskipun demikian beberapa hari setelah itu sanjaya

tidak dapat mengingat kembali apa yang telah dia pelajari. Hal

tersebut menandakan bahwa informasi materi yang dipelajari

Sanjaya diproses dalam .....

a. Memori jangka panjang

b. Memori kerja

c. Memori perantara

d. Memori pasif

27. Memori yang tidak terbatas dan berdurasi selamanya adalah .....

a. Memori jangka panjang

b. Memori kerja

c. Memori perantara

d. Memori pasif

28. Teknik cerita adalah teknik meningkatkan daya ingat yang

digunakan untuk mengingat .....

a. Urutan angka

b. Beberapa kata yang tidak saling berhubungan

c. Alamat rumah

d. Penjumlahan angka

29. Teknik meningkatkan daya ingat dengan plesetan sering disebut

juga .....

a. Sound-a-man

b. Man-a-like

c. Like-a-man

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

41

d. Sound-a-like

30. Sesuatu yang dilakukan ketika kita menginginkan orang lain

tahu bahwa kita memahami atau tidak isi pesan yang telah

disampaikan pada kita adalah .....

a. Selecting

b. Attending

c. Understanding

d. Responding

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

42

B. SKALA EVALUASI PERILAKU

Yogyakarta, 20 November 2016

Kepada:

Yth. Rekan-rekan partisipan dalam penelitian

Dengan hormat, saya

Nama / NIM : Wisnu Cahya Ardian / 129114032

Saya merupakan mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma yang sedang melakukan penelitian untuk memenuhi

tugas akhir (skripsi). Oleh karena itu saya membutuhkan sejumlah data

yang akan saya dapatkan dengan bantuan dari rekan-rekan dengan

mengisi skala berikut ini. Skala ini terdiri dari sejumlah pernyataan.

Dalam mengisi skala ini tidak ada jawaban benar atau salah.

Saya berharap keterbukaan dan kejujuran rekan-rekan dalam pengisian

skala. Semua jawaban rekan-rekan akan terjaga kerahasiaannya

dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini saja.

Kerjasama rekan-rekan dalam menjawab pernyataan pada skala

ini merupakan kerjasama yang amat berarti bagi keberhasilan penelitian

ini. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Penyusun

PERNYATAAN KESEDIAAN

Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya mengisi skala ini

tanpa paksaan dengan suka rela demi membantu terlaksananya

penelitian.

Semua jawaban yang saya berikan sesuai dengan keadaan saya

saat ini dan bukan pada pandangan masyarakat pada umumnya. Saya

juga memberikan izin untuk jawaban saya dipergunakan sebagai data

dalam penelitian ini.

Cikarang, ..…. November 2016

Menyetujui,

(……………………………)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

43

IDENTITAS DIRI

Inisial : …………………………

Usia : …………………...…….

PETUNJUK PENGISIAN SKALA

Skala ini terdiri dari sejumlah pernyataan. Pilihlah jawaban

yang paling sesuai dengan diri anda. Anda dapat menjawab

pernyataan dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu dari

empat (4) alternatif jawaban di bawah ini :

SS : apabila anda Sangat Setuju dengan pernyataan tersebut

S : apabila anda Setuju dengan pernyataan tersebut

TS : apabila anda Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut

STS : apabila anda Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan

tersebut

Anda bebas menentukan pilihan yang sesuai dengan diri anda

sendiri, tidak ada jawaban yang benar atau salah karena jawaban ini

mencerminkan diri anda sendiri. Usahakan agar setiap pernyataan

dalam skala dapat dijawab tanpa ada yang terlewati.

Berikut ini contoh cara menjawab pernyataan :

No Pernyataan STS TS S SS

1. Saya merasa dicintai oleh

keluarga saya

X X

(ketika ada kesalahan, anda dapat mengganti dengan memberikan

coretan pada jawaban yang salah)

No. Pernyataan STS TS S SS

1

Saya memiliki kontrol penuh

untuk memilih apa yang akan

saya dengarkan meskipun kondisi

lingkungan kerja sangat bising

2

Saya memiliki kontrol penuh

untuk memilih apa yang akan

saya jadikan fokus perhatian

meskipun ada banyak hal yang

menarik perhatian saya

3

Saya kesulitan dalam memilah-

milah apa yang akan saya

dengarkan ketika kondisi

lingkungan kerja sangat bising

4

Saya kesulitan dalam memilah-

milah apa yang akan saya jadikan

fokus perhatian ketika ada

banyak hal yang menarik

perhatian saya

5

Saya dapat menyimak dengan

baik informasi yang diberikan

kepada saya meskipun kondisi

lingkungan kerja sedang tidak

kondusif.

6

Saya mampu memfokuskan

perhatian saya terhadap sumber

informasi dalam waktu yang

cukup lama.

7

Saya kesulitan dalam menyimak

informasi yang diberikan kepada

saya ketika kondisi lingkungan

kerja sedang tidak kondusif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

44

No. Pernyataan STS TS S SS

8

Saya kesulitan dalam

mempertahankan fokus perhatian

saya terhadap sumber informasi.

9

Saya dapat dengan mudah

memahami pesan atau informasi

yang disampaikan oleh rekan

kerja saya.

10

Saya menyadari dan mampu

menghubungkan informasi yang

saya terima dengan sesuatu yang

telah saya ketahui sebelumnya

11

Saya merasa kesulitan dalam

memahami pesan atau informasi

yang disampaikan oleh rekan

kerja saya.

12

Saya kesulitan untuk

menghubungkan informasi yang

saya terima dengan sesuatu yang

telah saya ketahui sebelumnya

13

Saya dapat mengingat secara

detail isi pesan atau informasi

yang disampaikan oleh rekan

kerja atau atasan saya terkait

dengan pekerjaan saya.

14

Saya tetap dapat mengingat inti

dari pesan atau informasi yang

disampaikan oleh rekan kerja

saya meskipun tidak secara

mendetail.

No. Pernyataan STS TS S SS

15

Saya kesulitan untuk mengingat

secara detail isi pesan atau

informasi yang disampaikan oleh

rekan kerja atau atasan saya

terkait dengan pekerjaan saya.

16

Terkadang saya melupakan

keseluruhan pesan atau informasi

yang disampaikan oleh rekan

kerja atau atasan saya.

17

Saya rasa penting untuk orang

lain ketahui bahwa saya telah

memahami pesan atau informasi

yang dia berikan.

18

Saya memberikan umpan balik

berupa ungkapan atau bahasa

tubuh pada rekan kerja saya

untuk menegaskan bahwa saya

telah menerima dan mengerti

pesan atau informasi yang

disampaikan pada saya.

19

Saya rasa orang lain tidak perlu

mengetahui apakah saya telah

memahami pesan atau informasi

yang dia berikan atau belum.

20

Saya tidak memberikan umpan

balik berupa ungkapan atau

bahasa tubuh pada rekan kerja

saya untuk menegaskan bahwa

saya telah menerima dan

mengerti pesan atau informasi

yang disampaikan pada saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

45

RELIABILITAS

1. Tingkat Pengetahuan

a. Tahap 1

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

,830 ,830 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Aitem01 13,1923 35,602 ,373 ,824 Aitem02 13,1923 33,762 ,695 ,813 Aitem03 13,3462 36,955 ,153 ,832 Aitem04 13,0769 35,354 ,439 ,822 Aitem05 13,2692 35,805 ,339 ,825 Aitem06 13,4615 35,218 ,503 ,820 Aitem07 13,2692 33,885 ,673 ,814 Aitem08 13,2692 35,965 ,312 ,826 Aitem09 13,2692 35,005 ,476 ,821 Aitem10 13,2692 36,125 ,285 ,827 Aitem11 13,2692 36,685 ,192 ,830 Aitem12 13,3462 35,675 ,372 ,824 Aitem13 13,1923 36,802 ,173 ,831 Aitem14 13,1154 35,386 ,422 ,823 Aitem15 13,2308 34,505 ,561 ,818 Aitem16 13,3077 36,142 ,285 ,827 Aitem17 13,2692 36,685 ,192 ,830 Aitem18 13,3462 34,955 ,498 ,820 Aitem19 13,3462 36,475 ,234 ,829 Aitem20 13,2692 37,405 ,074 ,834 Aitem21 13,3077 36,382 ,245 ,829 Aitem22 13,3077 35,342 ,422 ,823 Aitem23 13,4615 36,978 ,171 ,831 Aitem24 13,2308 35,065 ,464 ,821 Aitem25 13,3846 36,726 ,198 ,830 Aitem26 13,1923 33,922 ,666 ,814 Aitem27 13,1923 35,522 ,387 ,824 Aitem28 13,2692 37,325 ,087 ,834 Aitem29 13,2692 37,325 ,087 ,834 Aitem30 13,2692 36,045 ,298 ,827

b. Tahap 2

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

,850 ,850 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

46

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Aitem01 8,5385 22,578 ,372 ,846 Aitem02 8,5385 21,058 ,711 ,831 Aitem04 8,4231 22,414 ,432 ,844 Aitem05 8,6154 22,486 ,392 ,845 Aitem06 8,8077 22,562 ,435 ,844 Aitem07 8,6154 21,206 ,677 ,833 Aitem08 8,6154 22,566 ,375 ,846 Aitem09 8,6154 22,486 ,392 ,845 Aitem10 8,6154 22,886 ,306 ,849 Aitem12 8,6923 22,462 ,410 ,845 Aitem14 8,4615 22,418 ,419 ,844 Aitem15 8,5769 21,934 ,511 ,840 Aitem16 8,6538 22,875 ,312 ,849 Aitem18 8,6923 22,142 ,481 ,841 Aitem22 8,6538 22,475 ,399 ,845 Aitem24 8,5769 22,254 ,441 ,843 Aitem26 8,5385 21,138 ,692 ,832 Aitem27 8,5385 22,498 ,389 ,846 Aitem30 8,6154 23,126 ,255 ,851

c. Tahap 3

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

,851 ,851 18

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Aitem01 8,0769 21,194 ,358 ,848 Aitem02 8,0769 19,594 ,727 ,831 Aitem04 7,9615 20,918 ,444 ,844 Aitem05 8,1538 21,095 ,380 ,847 Aitem06 8,3462 21,115 ,434 ,845 Aitem07 8,1538 19,735 ,693 ,832 Aitem08 8,1538 21,015 ,397 ,846 Aitem09 8,1538 20,935 ,415 ,846 Aitem10 8,1538 21,335 ,326 ,850 Aitem12 8,2308 20,985 ,417 ,845 Aitem14 8,0000 20,960 ,423 ,845 Aitem15 8,1154 20,666 ,475 ,843 Aitem16 8,1923 21,522 ,289 ,851 Aitem18 8,2308 20,745 ,472 ,843 Aitem22 8,1923 21,042 ,396 ,846 Aitem24 8,1154 20,826 ,438 ,845 Aitem26 8,0769 19,914 ,651 ,834 Aitem27 8,0769 20,954 ,411 ,846

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

47

2. Skala Mendengarkan

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.955 20

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Aitem01 48.5333 118.878 .782 .951 Aitem02 48.6333 116.654 .755 .952 Aitem03 48.6333 128.654 .259 .958 Aitem04 48.6667 124.644 .511 .955 Aitem05 48.5667 116.599 .790 .951 Aitem06 48.5000 123.569 .583 .954 Aitem07 48.5667 129.151 .275 .957 Aitem08 48.4333 124.461 .714 .953 Aitem09 48.5667 116.530 .831 .950 Aitem10 48.4667 114.189 .891 .949 Aitem11 48.5333 120.602 .832 .951 Aitem12 48.4333 120.668 .852 .951 Aitem13 48.4667 118.947 .744 .952 Aitem14 48.5333 120.464 .781 .951 Aitem15 48.7667 123.771 .630 .953 Aitem16 48.5000 123.431 .552 .954 Aitem17 48.5333 119.706 .733 .952 Aitem18 48.5333 115.085 .873 .950 Aitem19 48.4667 120.947 .760 .952 Aitem20 48.5667 117.978 .833 .950

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

48

DISKRIPTIF

a. Evaluasi Belajar

1. Pre-test Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Eksperimen 13 3 12 6,3846 2,59931 Kntrol 13 3 9 5,3846 1,60927 Valid N (listwise) 13

2. Post-test Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Eksperimen 13 3 16 12,5385 3,30695 Kntrol 13 1 8 4,6923 1,97419 Valid N (listwise) 13

b. Skala Mendengarkan

1. Pre-test Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Eksperimen 13 43 61 52,1538 5,27330 Kntrol 13 43 63 52,2308 6,49556 Valid N (listwise) 13

2. Post-test Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Eksperimen 13 60 72 64,6154 3,45298 Kntrol 13 43 58 51,8462 4,61603 Valid N (listwise) 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

49

ANALISIS

A. EVALUASI BELAJAR

1. Paired Sample T Test Kel. Eksperimen

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pretest 6,3846 13 2,59931 ,72092

Posttest 12,5385 13 3,30695 ,91718

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pretest ,253 13 ,023 ,878 13 ,066

Posttest ,259 13 ,017 ,927 13 ,314

a. Lilliefors Significance Correction

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval Difference

Lower Upper

Pretest –

Posttest

-6,15385 3,31276 ,91879 -8,15573 -4,15197 -6,698 12 ,000

2. Paired Sample T Test Kel. Kontrol

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pre_trst 5,3846 13 1,60927 ,44633

Post_test 4,6923 13 1,97419 ,54754

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pre_test ,210 13 ,121 ,934 13 ,383

Post_test ,209 13 ,124 ,943 13 ,502

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

50

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig.

(2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pre_test -

Post_test

,69231 2,01596 ,55913 -,52593 1,91054 1,238 12 ,239

3. Independent Sample T Test

Group Statistics

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Evaluasi_Belajar Eksperimen 13 6,1538 3,31276 ,91879

Kontrol 13 -,6923 2,01596 ,55913

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Evaluasi_Belajar ,194 26 ,013 ,919 26 ,042

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Independent Samples Test

Evaluasi_Belajar

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Equal variances

assumed

2,207 ,150 6,365 24 ,000 6,84615 4,62633 9,06598

Equal variances

not assumed

6,365 19,816 ,000 6,84615 4,60126 9,09105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

51

B. SKALA MENDENGARKAN

1. Paired Sample T Test Kel. Eksperimen

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pretest 52,1538 13 5,27330 1,46255

Posttest 64,6154 13 3,45298 ,95768

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

Pretset ,125 13 ,200* ,973 13 ,922

Posttest ,113 13 ,200* ,956 13 ,692

a. Lilliefors Significance Correction

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pretest -

Posttest

-12,46154 7,20666 1,99877 -16,81648 -8,10660 -6,235 12 ,000

2. Paired Sample T Test Kel. Kontrol

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pre_trst 52,2308 13 6,49556 1,80154

Post_test 51,8462 13 4,61603 1,28026

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pre_trst ,152 13 ,200* ,935 13 ,400

Post_test ,141 13 ,200* ,955 13 ,668

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

52

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig.

(2-

tailed) Mean

Std.

Deviatio

n

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pre_test -

Post_test

,38462 5,88130 1,63118 -3,16942 3,93865 ,236 12 ,818

3. Independent Sample t Test

Group Statistics

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Skala_Mendengarkan Eksperimen 13 12,4615 7,20666 1,99877

Kontrol 13 -,3846 5,88130 1,63118

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Skala_Mendengarkan ,112 26 ,200* ,970 26 ,616

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Independent Samples Test

Skala_Mendeng

arkan

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Equal variances

assumed

,929 ,345 4,979 24 ,000 12,84615 7,52153 18,17078

Equal variances

not assumed

4,979 23,073 ,000 12,84615 7,51018 18,18213

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

53

MACHING

1. Evaluasi Belajar Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Equal variances

assumed

1,252 ,274 1,179 24 ,250 -,74998 2,74998

Equal variances not

assumed

1,179 20,021 ,252 -,76857 2,76857

2. Skala Mendengarkan Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Equal variances

assumed

,756 ,393 -,033 24 ,974 -4,86615 4,71231

Equal variances

not assumed

-,033 23,028 ,974 -4,87688 4,72303

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

54

MODUL

PELATIHAN MENDENGARKAN

A. Rundown

No Waktu Durasi Acara Keterangan

1 08.00 – 08.15 15 menit Pembukaan Ucapan selamat datang

2 08.15 – 08.45 30 menit Pretest Pengisian skala pretest

3 08.45 – 09.00 15 menit

Sesi 1

Mendengarkan

Game (Fase mengalami)

4 09.00 – 09.10 10 menit Sharing (Fase mempublikasikan)

5 09.10 – 09.20 10 menit Tugas 1 (Fase memproses)

6 09.20 – 09.50 30 menit Materi (Fase generalisasi)

7 09.50 – 10.00 10 menit Tugas 2 (Fase Mengaplikasikan)

8 10.00 – 10.15 15 menit Sesi 2

Hambatan dalam

mendengarkan dan

jenis non

mendengarkan

Game (Fase mengalami)

9 10.15 – 10.25 10 menit Sharing (Fase mempublikasikan)

10 10.25 – 10.40 15 menit Tugas 1 (Fase memproses)

11 10.40 – 11.40 60 menit Materi (Fase generalisasi)

12 11.40 – 12.00 20 menit Tugas 2 (Fase Mengaplikasikan)

13 12.00 – 13.00 60 menit Istirahat Ishoma

14 13.00 – 13.20 20 menit

Sesi 3

Keterampilan

mendengarkan

Game (Fase mengaami)

15 13.20 – 13.30 10 menit Sharing (Fase mempublikasikan)

16 13.30 – 14.45 15 menit Tugas 1 (Fase memproses)

17 14.45 – 16.15 90 menit Materi (Fase generalisasi)

18 16.15 – 16.30 15 menit Tugas 2 (Fase Mengaplikasikan)

19 16.30 – 17.00 30 menit Penutup Pengisian skala posttest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

55

Sesi 1

1. Topik

Mendengarkan

2. Tujuan

a. Tujuan Umum

Pada akhir kegiatan diharapkan peserta:

1) Memahami konsep mendengarkan

2) Memahami adanya proses-proses yang terjadi dalam mendengarkan

b. Tujuan Khusus

Pada akhir kegiatan diharapkan peserta:

1) Mampu menjelaskan definisi yang tepat dari mendengarkan

2) Mampu menunjukan perbedaan antara mendengar dengan mendengarkan

3. Waktu

90 menit

4. Tata Ruang

a. Sebuah ruang berukuran minimal 5 x 10 meter dengan penerangan dan sirkulasi udara

yang baik.

b. Kursi yang dilengkapi alat tulis berjumlah 50 buah yang ditata membentuk huruf U

c. Dua pasang meja dan kursi untuk fasilitator dan kofasilitator yang ditata di sudut

kanan atau kiri depan.

d. Sebuah LCD Projector beserta perlengkapan audio dan alat kelengkapannya ditata di

depan sesuai dengan fungsi dan kegunaan masing-masing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

56

5. Materi

Semua orang di ruangan ini pastinya tidak asing ketika mendengar kata

“mendengarkan”. Namun terkadang kita lupa bahwa mendengar dan mendengarkan

adalah dua kata yang berbeda. Kata mendengarkan berasal dari kata dengar yang diberi

imbuhan “ me dan kan” sedangkan kata mendengar hanya mendapat imbuhan “me”.

Mendengar dan mendengarkan di dalam bahasa inggris juga diterjemahkan dengan dua

kata yang berbeda yaitu hearing dan listening. Jika mendengar adalah proses fisik yaitu

ketika indra pendengar kita menerima rangsangan suara, maka mendengarkan diartikan

sebagai proses mental dalam menerima rangsangan dan meresponnya dengan cara

tertentu.

Ketika ada seseorang yang sedang berbicara, pastinya setiap orang di sekitarnya yang

tidak memiliki gangguan pendengaran mampu mendengarnya. Namun untuk dapat

“mendengarkan” memerlukan lebih dari sekedar telinga sebagai indra pendengaran.

Mendengar merupakan sesuatu yang lebih kompleks dari sekedar mendengar karena

mendengarkan memerlukan tenaga dan komitmen.

Mendengarkan adalah suatu proses aktif dalam kegiatan menerima pesan yang

melibatkan proses menyeleksi, memberikan perhatian, mengerti isi pesan dengan

menterjemahkan isi pesan serta mengorganisasikan informasi, mengingat dan

memberikan respon terhadap situasi yang sedang terjadi. Di dalam proses mendengarkan,

seseorang juga dituntut untuk memiliki keterampilan pada masing-masing proses agar

dapat mendengarkan dengan baik.

6. Prosedur

a. Fase Mengalami

Dalam fase ini peserta akan diajak untuk mengalami materi yang diberikan melalui

permainan Robot dan Robet. Adapun petunjuk permainan ini adalah sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

57

1) Fasilitator mengajak semua peserta untuk berdiri, kemudian fasilitator

menjelaskan bahwa fasilitator akan menceritakan sebuah cerita, namun apabila di

dalam cerita tersebut fasilitator menyebut kata ROBET maka semua peserta harus

duduk dan apabila fasilitator menyebut kata ROBOT, maka semua peserta harus

berdiri

2) Fasilitator bercerita tentang kejadian sehari-hari dan menyisipkan kata ROBET

dan ROBOT pada cerita tersebut.

3) Permainan dimulai

b. Fase Mempublikasikan

Peserta pelatihan dipersilahkan duduk kemudian beberapa peserta ditunjuk untuk

menceritakan apa yang telah mereka alami. Fasilitator juga akan memberikan

beberapa pertanyaan pada peserta yang ditunjuk.

c. Fase Memproses

Masih dengan posisi duduk yang sama, fasilitator meminta peserta pelatihan agar

membuka Handout mereka pada Lembar Kerja 1 dan mempersilahkan peserta

pelatihan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalamnya.

d. Fase Generalisasi

1) Fasilitator menunjuk dua peserta yang paling sering melakukan kesalahan dalam

permainan dan peserta yang paling jarang melakukan kesalahan untuk

mensharingkan alasan mereka sering melakukan kesalahan ataupun bagaimana

cara mereka sehingga sangat jarang melakukan kesalahan.

2) Fasilitator menanggapi sharing peserta dengan menghubungkannya dengan materi

Mendengarkan yang ada pada Handout.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

58

e. Fase Mengaplikasikan

1) Peserta pelatihan diminta untuk membentuk kelompok kecil berjumlah 2 orang

yaitu dengan rekan yang ada di sebelahnya kemudian saling berbagi pengalaman

masing-masing sesuai dengan Lembar Kerja 1.

2) Peserta saling menanggapi pengalaman yang telah dibagikan oleh rekan sesuai

dengan kelompoknya

3) Peserta mengisi Lembar Kerja 2 yang berisi pertanyaan tentang apa yang

diperlukan agar kita dapat mendengarkan dengan baik

f. Evaluasi

Seluruh kegiatan pelatihan ini akan diakhiri dengan penyelenggaraan evaluasi pada

tahap evaluasi pengetahuan dan evaluasi perilaku.

g. Media

1. Handout peserta dan handout fasilitator

2. Lembar kerja peserta pelatihan

7. Sumber Pustaka

Devito, Joseph A. (2010). Komunikasi Antar Manusia Edisi Kelima. Tangerang Selatan:

Karisma Publishing Group.

Wood, Julia. T. 2013. Komunikasi Interpersonal: Interaksi Keseharian. Jakarta: Salemba

Humanika.

......................................................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

59

Sesi 2

1. Topik

Hambatan Dalam Mendengarkan dan Jenis-Jenis Non Mendengarkan

2. Tujuan

a. Tujuan Umum

Pada akhir kegiatan diharapkan peserta:

1) Memahami adanya faktor-faktor yang dapat menghambat dalam mendengarkan.

2) Memahami bahwa ada beberapa hal yang digolongkan sebagai non mendengarkan

atau bukan termasuk mendengarkan

b. Tujuan Khusus

Pada akhir kegiatan diharapkan peserta:

1) Mengerti dan mampu menjelaskan faktor-faktor yang dapat menghambat dalam

mendengarkan.

2) Mengerti dan mampu menjelaskan hal-hal apa saja yang termasuk dalam jenis-

jenis non mendengarkan

3. Waktu

120 menit

4. Tata Ruang

a. Sebuah ruang berukuran minimal 5 x 10 meter dengan penerangan dan sirkulasi udara

yang baik.

b. Kursi yang dilengkapi alat tulis berjumlah 50 buah yang ditata membentuk huruf U

c. Dua pasang meja dan kursi untuk fasilitator dan kofasilitator yang ditata di sudut

kanan atau kiri depan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

60

d. Sebuah LCD Projector beserta perlengkapan audio dan alat kelengkapannya ditata di

depan sesuai dengan fungsi dan kegunaan masing-masing.

5. Materi

Hambatan dalam mendengarkan adalah sebagai berikut:

1. Sibuk dengan diri sendiri sehingga pendengar tidak memperhatikan apa yang menjadi

pembicaraan, tetapi lebih memusatkan perhatian kepada tindak tanduknya sendiri.

Maksudnya adalah pendengar tidak menyimak dengan baik informasi yang diberikan

karena sibuk dengan apa yang sedang dikerjakannya sehingga informasi yang

diterima tidak maksimal. Contoh : Ada rekan kerja yang sedang menyampaikan

informasi pada kita tetapi kita mendengarkannya sambil bermain facebook atau

memperhatikan hal lain di sekitar kita sehingga tidak dapat fokus pada rekan kerja

yang menyampaikan informasi

2. Sibuk dengan masalah-masalah eksternal sehingga ada kecenderungan untuk

memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang tidak ada hubungannya dengan

pembicaraan. Dalam hal ini pendengar memikirkan hal lain yang tidak berhubungan

dengan informasi yang diterima yang menyebabkan perhatiannya tidak tertuju penuh

pada orang yang sedang menyampaikan informasi. Contoh: kita sedang bingung

karena HP rusak. Saat itu ada rekan kerja yang sedang menyampaikan informasi

tetapi ketika mendengarkan dia menyampaikan informasi, kita sambil memikirkan

dimana tempat reparasi Hp yang murah dan bagus.

3. Kecenderungan untuk menyoroti dan menekankan pada satu atau dua aspek dari

pesan yang diterima. Di dalam hal ini pendengar sudah memfokuskan perhatiannya

pada sumber informasi, namun hanya sesaat saja pada beberapa kata atau kalimat saja.

Akibatnya informasi yang diterima kurang tepat. Contoh : ketika ada suatu pekerjaan

yang berhubungan dengan ukuran dan rekan kerja menyampaikan ukuran suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

61

barang 3 inci. Pada saat itu kita hanya fokus pada angka 3. Akibatnya yang kita

tangkap dari informasi tersebut adalah 3cm bukan 3 inci.

4. Asimilasi, yaitu kecenderungan untuk merekonstruksi pesan sedemikian rupa

sehingga sesuai dengan sikap, prasangka, kebutuhan, dan nilai-nilai pribadi. Contoh :

ada informasi yang disampaikan oleh rekan kerja mengenai adanya perubahan

kebijakan dari perusahaan. Orang yang memiliki prasangka buruk akan beranggapan

bahwa pasti kebijakan baru yang dikeluarkan akan menyengsarakan karyawan

ataupun sebaliknya.

5. Faktor kawan atau lawan. Faktor ini seringkali membuat seseorang mendistorsi pesan

karena sikap kita terhadap orang lain. Contoh : apa bila informasi disampaikan oleh

orang yang disukai maka akan didengarkan dengan penuh perhatian, namun saat

orang yang menyampaikan adalah orang yang tidak disukai maka seseorang

cenderung merasa tidak penting untuk memperhatikannya

6. Kecenderungan untuk tidak mendengarkan apa yang sebenarnya dikatakan, tapi

mendengar apa yang kita harapkan. Contoh : rekan kerja menyampaikan informasi

bahwa perusahaan akan memiliki cabang dan beberapa karyawan lama akan naik

jabatan dan ditempatkan di cabang baru tersebut. Seseorang akan beranggapan bahwa

dia akan naik jabatan. Padahal tidak semua karyawan akan naik jabatan.

Setelah mengetahui tentang hambatan-hambatan dalam mendengarkan, kita juga harus

mengerti hal-hal seperti apa yang tidak termasuk mendengarkan karena terkadang

seseorang terlihat seperti mendengarkan, namun sebenarnya dia tidak sedang melakukan

proses mendengarkan. Beberapa jenis non mendengarkan tersebut juga erat kaitannya

dengan faktor-faktor yang menjadi hambatan dalam mendengarkan. Adapun jenis-jenis

non-mendengarkan adalah sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

62

Pseudolistening : Adalah pura-pura untuk mendengarkan orang lain. ketika

melakukan pseudolistening kita tampak seperti benar-benar

memperhatikan, tetapi pikiran kita entah melayang dimana.

Hal ini sering terjadi karena seseorang tidak dapat fokus

terhadap informasi yang diterima, tapi tidak enak pada orang

yang sedang berbicara sehingga kita bersikap seolah-olah

mendengarkannya. Tindakan seperti ini akan sangat fatal

karena orang yang memberikan informasi merasa bahwa dia

telah didengarkan dan informasi telah diterima dengan baik.

Dalam hal ini, sibuk dengan urusan pribadi dan masalah

eksternal menjadi faktor utama penyebab seseorang

melakukan pseudolistening

Monopoli pembicaraan : Adalah sikap memonopoli komunikasi dengan berpusat pada

diri sendiri tanpa menghiraukan topik pembicaraan yang

disampaikan oleh lawan bicara. Hal semacam ini akan sangat

mengganggu proses komunikasi karena informasi yang

seharusnya akan di sampaikan justru tidak tersampaikan

secara maksimal.

Selective listening : Adalah ketika seseorang memilih fokus hanya pada bagian

tertentu dari percakapan. Contohnya adalah pada saat

mengikuti pertemuan atau rapat kita hanya fokus pada

pembicaraan yang menyangkut divisi kita saja, sedangkan

ketika sedang membicarakan divisi lain, kita tidak

mempedulikannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

63

Defensive listening : Adalah menilai ucapan seseorang yang sebenarnya tidak

bertujuan untuk menghina sebagai suatu hinaan dan serangan.

Contohnya adalah ketika ada rekan kerja yang memberi

masukan atas hasil kerja kita yang tidak sesuai dengan yang

seharusnya. Rekan kerja kita sebenarnya berniat baik agar kita

tidak mendapatkan teguran dari atasan atas kesalahan kita,

namun kita menilai ucapannya adalah sebagai hinaan atau

bertujuan untuk menyerang kita.

Ambushing : Adalah proses mendengarkan dengan seksama yang bertujuan

untuk menyerang lawan bicara. Hal semacam ini biasanya

terjadi ketika kita mendengarkan orang yang tidak kita sukai.

Alasan kita mendengarkan semata-mata hanyalah untuk

mencari kesalahannya saja. Alhasil kita tidak menyerap semua

informasi dengan baik.

Literal listening : Merupakan proses mendengarkan yang hanya fokus pada isi

semata tanpa memperhatikan tingkatan hubungan pemaknaan.

Biasanya hal semacam ini terjadi karena kita hanya terfokus

pada kata-kata yang keluar dari mulut pemberi informasi.

Padahal dalam setiap tingkatan kata sebenarnya mengandung

makna tertentu. Contohnya kata “dibantai” memiliki arti

dibunuh dengan kejam. Biasanya korban lebih dari satu orang.

Namun kata dibantai dalam kalimat “dalam pertandingan

semalam Indonesia dibantai 3-0” . terkadang satu kata

memiliki arti lain tergantung kalimat dan konteksnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

64

6. Prosedur

a. Fase Mengalami

Dalam fase ini peserta akan diajak untuk mengalami materi yang diberikan melalui

permainan Crazy Stick. Adapun petunjuk permainan ini adalah sebagai berikut :

1) Peserta dipersilahkan untuk membentuk kelompok dengan jumlah 5 orang.

2) Masing-masing kelompok menunjuk satu orang untuk ditugaskan mengawasi

kelompok lain yang melakukan kesalahan dalam permainan

3) Setiap kelompok diminta untuk berbaris membentuk dua bersap

4) Kelompok ditugaskan untuk mengangkat tongkat menggunakan satu jari mereka

dari posisi mereka jongkok hingga posisi berdiri

5) Setiap kelompok akan diawasi oleh satu orang dari kelompok lain yang ikut

bermain juga dalam kelompok mereka

6) Apa bila ada salah satu jari peserta yang tidak menyentuh tongkat (termasuk

pengawas dari kelompok lain), maka dinyatakan gagal dan harus mengulangnya.

b. Fase Mempublikasikan

Peserta pelatihan dipersilahkan duduk kemudian beberapa peserta ditunjuk untuk

menceritakan apa yang telah mereka alami.

c. Fase Memproses

Masih dengan posisi duduk yang sama, fasilitator meminta peserta pelatihan agar

membuka Handout mereka pada Lembar Kerja 3 dan menuliskan refleksi mereka

tentang permainan yang mereka lakukan.

d. Fase Generalisasi

1) Fasilitator menunjuk dua kelompok yang paling awal menyelesaikan permainan

dan kelompok yang paling akhir menyelesaikan permainan untuk mensharingkan

apa yang terjadi di dalam kelompok mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

65

2) Fasilitator menanggapi sharing peserta dengan menghubungkannya dengan materi

Hambatan Dalam Mendengarkan dan Jenis-Jenis Non Mendengarkan yang ada

pada Handout.

e. Fase Mengaplikasikan

1) Peserta pelatihan diminta untuk berkumpul dengan kelompok masing-masing

kemudian pengawas dari masing-masing kelompok menceritakan apa yang terjadi

di dalam kelompok lain.

2) Kelompok diminta menanggapi dan mengidentifikasi apa yang terjadi di dalam

kelompok lain berkaitan dengan materi yang telah dibahas

3) Tanggapan dan identifikasi terhadap kelompok lain dituliskan pada lembar kerja 4

f. Evaluasi

Seluruh kegiatan pelatihan ini akan diakhiri dengan penyelenggaraan evaluasi pada

tahap evaluasi pengetahuan dan evaluasi perilaku.

g. Media

1. Handout peserta dan handout fasilitator

2. Lembar kerja peserta pelatihan

3. Frame tenda sebagai magic stick

7. Sumber Pustaka

Devito, Joseph A. (2010). Komunikasi Antar Manusia Edisi Kelima. Tangerang Selatan:

Karisma Publishing Group.

Wood, Julia. T. 2013. Komunikasi Interpersonal: Interaksi Keseharian. Jakarta: Salemba

Humanika.

......................................................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

66

Sesi 3

1. Topik

Keterampilan Mendengarkan

2. Tujuan

a. Tujuan Umum

Pada akhir kegiatan diharapkan peserta memahami bahwa diperlukan keterampilan-

keterampilan tertentu dalam masing-masing proses mendengarkan.

b. Tujuan Khusus

Pada akhir kegiatan diharapkan peserta mampu:

1) Mengerti keterampilan-keterampilan yang harus dimiliki dalam masing-masing

proses mendengarkan

2) Menyadari dan mengelola keterampilan-keterampilan dalam masing-masing

proses mendengarkan.

3. Waktu

150 menit

4. Tata Ruang

a. Sebuah ruang berukuran minimal 5 x 10 meter dengan penerangan dan sirkulasi udara

yang baik.

b. Kursi yang dilengkapi alat tulis berjumlah 50 buah yang ditata membentuk huruf U

c. Dua pasang meja dan kursi untuk fasilitator dan kofasilitator yang ditata di sudut

kanan atau kiri depan.

d. Sebuah LCD Projector beserta perlengkapan audio dan alat kelengkapannya ditata di

depan sesuai dengan fungsi dan kegunaan masing-masing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

67

5. Materi

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa proses mendengarkan juga

membutuhkan suatu keterampilan agar komunikasi dapat berjalan secara efektif. Oleh

sebab itu setiap orang harus memiliki keterampilan mendengarkan yaitu :

f. Selecting

Adalah proses memilah-milah suara atau pesan nonverbal yang akan dijadikan

fokus perhatian. Kunci utama dari proses ini adalah kemampuan untuk menetapkan

satu sumber informasi yang penting dan tidak mempedulikan sumber suara ataupun

sumber informasi lain.

g. Attending

Proses memfokuskan perhatian pada sumber informasi. Seseorang cenderung akan

memfokuskan perhatiannya pada hal-hal lain yang lebih menarik perhatiannya.

Seperti pada permainan sebelumnya, setelah kita melalui tahap dimana kita

menentukan satu dari beberapa gelas yang ada sebagai fokus perhatian kita, maka

kita memasuki fase dimana kita harus konsisten menetapkan fokus perhatian kita

pada satu gelas tersebut.

h. Understanding

Memahami adalah proses memaknai informasi berupa suara atau nonverbal yang

telah melalui proses seleksi dan menjadi fokus perhatian. Seseorang yang dapat

memahami dengan baik adalah ketika seseorang dapat menghubungkan informasi

yang mereka terima dengan sesuatu yang telah mereka ketahui. Pada tahap ini,

seseorang dituntut untuk tidak hanya mendengar saja tetapi juga memaknai setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

68

kata dan konteks yang ada untuk dapat benar benar mencerna apa yang

dimaksudkan oleh orang lain melalui pesan yang disampaikannya.

Seseorang akan lebih mudah melalui tahap ini apabila orang tersebut mampu

berempati pada lawan bicaranya. Kenapa? Kita simpan dulu pertanyaan ini.

Empati.

Empati menurut ahli (Devito, 2011) adalah ikut merasakan apa yang dirasakan

mereka dan melihat dunia seperti yang mereka lihat. Maksudnya adalah

menempatkan diri kita pada orang lain yaitu seolah-olah kita ada di posisi orang

tersebut sehingga kita juga dapat merasakan apa yang mereka rasakan dan

memikirkan apa yang mereka pikirkan karena kita juga menggunakan sudut

pandang mereka. Contoh : Seseorang dengan jabatan tertentu mungkin tahu

mengapa seseorang dengan jabatan lain mengalami depresi dan stres saat

mengalami situasi tertentu, namun hal ini tidak akan membuat dia paham akan

perasaan emosional yang dialami mereka. Untuk dapat merasakan, dia harus

menempatkan diri pada posisi seseorang dengan jabatan lain tersebut, bermain peran

dan mulai merasakan apa yang sebenarnya mereka rasakan dan berpikir menurut

jalan pikiran mereka. Dengan penjelasan tentang empati dan contoh yang ada maka

terjawablah pertanyaan sebelumnya. Dengan berempati seseorang dapat melalui

tahap understanding dengan mudah karena melalui empati, kita dapat memahami

maksud orang lain sepenuhnya.

i. Remembering

Mengingat adalah proses recalling (memanggil kembali) informasi-informasi yang

telah diterima. Mengingat mungkin dianggap sebagai hal yang sederhana karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

69

hampir setiap hari kita melakukan aktivitas ini. Mengingat berkaitan erat dengan

ingatan atau memori. Mengingat adalah proses memanggil kembali memori yang

disimpan didalam otak kita.

Jenis memori

Memori dibagi menjadi 4 yaitu:

a. Memori jangka pendek

Memori ini hanya berdurasi 15 – 30 detik dengan 5-9 kapasitas memori. Oleh

karena itu memori ini hanya berfungsi sebagai tempat penampungan sementara

informasi yang akan diolah. Contoh : coba ulang urutan angka yang saya

sebutkan. 57463849, 75937503, 095628455, 08563856. Coba anda ulang lagi

urutan angka yang pertama saya sebutkan. Mungkin anda cukup kesulitan untuk

mengulang urutan angka pertama meskipun sebenarnya anda sudah cukup dapat

mengingatnya sehingga dapat mengulangi urutan angka tersebut sebelumnya.

Namun apabila anda mengulang terus menerus informasi yang diperoleh,

kemungkinan besar informasi tersebut akan masuk ke dalam jenis memori

lainnya yaitu memori kerja.

b. Memori kerja

Memori ini dapat menyimpan informasi mulai dari beberapa menit hingga

beberapa jam kemudian. Memori ini biasanya berfungsi ketika memperbaharui

informasi yang ada, memanggil kembali informasi, membuat perbandingan, dan

membagi perhatian. Mungkin orang-orang IT atau yang mengerti komputer

dapat menyamakannya seperti halnya RAM yang bekerja pada saat suatu

program sedang berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

70

c. Memori perantara

Memori yang telah keluar dari memori jangka pendek dan memori kerja

kemudian masuk ke tempat penampungan sementara yang disebut memori

perantara dan kemudian akan di transfer menuju memori jangka panjang.

d. Memori jangka panjang

Memori ini tidak terbatas dan berdurasi selamanya. Di dalam memori jangka

panjang, informasi dapat dipanggil kembali sewaktu waktu. Transfer informasi

dari memori jangka pendek menuju memori jangka panjang dapat mengalami

hambatan yang disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah seberapa

penting informasi tersebut bagi seseorang. Informasi yang dikategorikan penting

ini termasuk juga informasi yang mengandung muatan emosi yang kuat.

Semakin penting informasi itu maka akan semakin cepat tersimpan ke dalam

memori jangka panjang meskipun tanpa melakukan pengulangan atas informasi

tersebut. Contohnya seseorang tidak perlu digigit anjing berkali-kali sehingga

untuk seumur hidup mengingat bahwa dia pernah merasakan takut dan kesakitan

karena digigit anjing.

Teknik meningkatkan daya ingat

Seperti yang kita ketahui bahwa beberapa informasi yang kita terima bisa saja

hanya diproses pada memori jangka pendek kita. Akibatnya terkadang kita

kesulitan untuk mengingat informasi tersebut setelah beberapa waktu kemudian.

Didalam pekerjaan, hal tersebut bisa berdampak fatal. Ada beberapa teknik yang

dapat digunakan untuk meningkatkan daya ingat kita. Pada pertemuan ini kita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

71

hanya akan membahas dua teknik yang kemungkinan besar dapat dengan mudah

diterapkan.

1. Teknik cerita

Teknik ini dapat digunakan untuk mengingat kata yang tidak saling

berhubungan dalam jumlah yang cukup banyak.

Contoh :

Cobalah mengingat beberapa kata yang akan saya ucapkan sesuai urutannya:

Budi, sepeda, piring, rumah, tongkat, mobil, kuda, meja, atas, bulan.

Nah kemungkinan ada beberapa orang yang dapat menghafal kata-kata

tersebut dalam waktu kurang dari satu menit. Namun apakah kita masih bisa

mengingatnya besok atau bahkan beberapa jam lagi? Apabila informasi

hanya kita olah sebatas menggunakan memori jangka pendek, maka

kemungkinan besar beberapa jam setelah ini kita akan melupakannya. Untuk

menghapalkan beberapa kata yang tidak saling berhubungan diatas dan

mengingatnya sampai dengan waktu yang lama mungkin memang cukup

sulit apa bila tidak melakukan pengulangan secara terus menerus. Namun

coba rangkaian kata tersebut dibuat sebuah cerita maka akan lebih mudah

mengingatnya hanya dengan beberapa kali mengulang.

Contohnya kata-kata tersebut kita rubah menjadi sebuah cerita yaitu: Budi

naik sepeda dan tidak sengaja menabrak piring di depan rumah penjual

tongkat. Lalu ada mobil yang lewat membawa kuda yang sedang berdiri di

atas meja sambil melihat keatas kearah bulan. Coba dengan memvisualkan

apa yang sedang terjadi pada cerita diatas. Dengan cara tersebut kita akan

lebih mudah menghafalnya dan dapat mengingatnya dengan mudah pula.

Oleh karena itu teknik ini menuntut kreatifitas dan imajinasi yang tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

72

2. Teknik plesetan

Teknik plesetan biasanya juga disebut sound-a-like karena menggunakan

kemiripan pengucapan kata. Biasanya teknik ini digunakan untuk mengingat

kata-kata asing yang kita masih belum cukup familiar. Sama seperti teknik

sebelumnya, teknik ini juga menuntut kreatifitas dan imajinasi yang tinggi.

Kata Asing Arti Plesetan Plesetan Pengait

Kuchi (jepang) Mulut Kunci Mulut dikunci

Goat (inggris) Kambing Got Kambing kecebur got

House (inggris) Rumah Haus Rumah yang kehausan

j. Responding

Respon adalah sesuatu yang kita lakukan ketika kita menginginkan orang lain tahu

bahwa kita memahami isi pesan yang telah disampaikan pada kita. Respon dapat

berupa nonverbal ataupun dengan verbal. Contoh : apakah kamu berkata bahwa

kamu tidak ingin menghabiskan waktu lebih banyak lagi untuk bersama dengan

saya?

Mungkin kebanyakan orang menganggap hal ini tidak penting, namun dengan

memberikan respon maka kita dapat mencegah kesalah pahaman dengan

menanyakan apakah maksud yang ditangkap sudah benar seperti maksud dari orang

yang menyampaikan informasi. Selain itu respon juga dapat berupa pernyataan

kejelasan dan pertanyaan terkait hal lain yang berkaitan erat dengan informasi yang

diterima sehingga dapat menggali informasi dengan lebih dalam lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

73

6. Prosedur

a. Fase Mengalami

Dalam fase ini peserta akan diajak untuk mengalami materi yang diberikan melalui

permainan Transfer Kata. Adapun petunjuk permainan ini adalah sebagai berikut :

1) Peserta pelatihan dibagi menjadi dua kelompok atau lebih dan berbaris satu lajur

ke belakang

2) Peserta paling depan berperan sebagai pengirim pesan, peserta paling belakang

berperan sebagai penerima pesan terakhir, dan peserta yang ada di tengah

berperan sebagai perantara pesan

3) Peserta paling depan bertugas memberikan instruksi pada peserta paling belakang

melalui perantara pesan yaitu peserta yang ada di tengah

4) Fasilitator memberikan suatu tugas yang harus diselesaikan oleh peserta paling

belakang berdasarkan instruksi dari peserta paling depan menggunakan kalimat

yang terbalik.

5) Permainan dilaksanakan dua kali dengan instruksi yang berbeda

6) Instruksi yang diberikan adalah sebagai berikut. :

k. Gambarlah lingkaran yang besar dan jangan di hapus

l. Tuliskan instruksi yang sebelumnya kamu terima dan jangan sampai ada kata

yang terlewat

7) Selama permainan berlangsung, fasilitator memutar musik melalui mp3 player

b. Fase Mempublikasikan

Peserta pelatihan dipersilahkan duduk kemudian beberapa peserta ditunjuk untuk

menceritakan apa yang telah mereka alami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

74

c. Fase Memproses

Masih dengan posisi duduk yang sama, fasilitator meminta peserta pelatihan agar

membuka Handout mereka pada Lembar Kerja 5 dan menuliskan refleksi mereka

tentang permainan yang mereka lakukan.

d. Fase Generalisasi

Fasilitator menyampaikan materi Keterampilan Mendengarkan yang ada pada

Handout dan menghubungkannya dengan hal-hal yang terjadi pada permainan yang

telah dilakukan.

e. Fase Mengaplikasikan

1) Peserta pelatihan diminta untuk berkumpul dengan kelompok masing-masing

kemudian mendiskusikan apa yang terjadi di dalam kelompok mereka pada saat

permainan berlangsung

2) Kelompok diminta menuliskan keterampilan dalam proses mendengarkan apa saja

yang tidak mereka maksimalkan dalam melakukan permainan pada lembar kerja 6

f. Evaluasi

Seluruh kegiatan pelatihan ini akan diakhiri dengan penyelenggaraan evaluasi pada

tahap evaluasi pengetahuan dan evaluasi perilaku.

g. Media

1. Handout peserta dan handout fasilitator

2. Lembar kerja peserta pelatihan

7. Sumber Pustaka

Beebe, S. A.,. Beebe, S. J., dan Redmond M. V. 2009. Interpersonal Communication:

Relating To Others 6th Edition. United States: Pearson Education, Inc.

......................................................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

75

Dokumentasi Pelatihan Mendengarkan Pada Karyawan

PT. Mitra Karsa Sukses Mandiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

CURR

Name

Nick Name

Place and Date of Birth

Nationality

Sex

Religion

Marital Status

Permanent Address

Temporary Address

Telephone

Email Address

RRICULUM VITAE

: Dian Wibowo Utomo

: Aan/ Aconk

: Purwokerto / October, 5th 1982

: Indonesian

: Male

: Christian

: Single

: Jl. Raya Karang Kemiri No. 41, Karang K

Lewas, Purwokerto, Indonesia

: Jl. Garuda RT 04/ RW 40, Maredan, Sen

Berbah, Sleman, Jogjakarta, Indonesia

: 081 7269 836

: [email protected]

[email protected]

ng Kemiri, Karang

Sendang Tirto,

76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

About me

• Willing to learn

• Quick learner

• Honest and trustworthy

• Hardworking and having great sense of responsibility

• Highly motivated and like changing

• Like traveling

Educations

2015 Certified Experiential Learning Programmer, Badan Nasional Sertifikasi

Profesi; Indonesia

2008 Psychology; Sanata Dharma University; Yogyakarta

1997 Senior High School, SMU N 2; Purwokerto

1994 Junior High School; SMP N 2; Purwokerto

1988 Elementary School; SD N 2; Karang Kemiri; Purwokerto

Competences

• Developing People with Adventure & Experiential Learning Method

• Facilitation Skill & Technique

• Training Need Analysis

• Personal & Team Development Training Program

• Safety & Risk Management

• Presentation & Negotiation Skill

• Coaching & Counselling Skill

• Delegation & Time Management

• Effective Leadership

• Interpersonal Communication Skill

• Talent Management Program

77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

Training and Courses

2016 - Training For Trainer Batch I; DPD AELI DIY; Certificate

- Certified Organization Development “Strategic Workforce Planning” by

Pungki Purnadi & Associates; held in Duta Wacana Christian University

Yogyakarta; Certificate

- Certified Organization Development “Organizational Change Management”

by Pungki Purnadi & Associates; held in Duta Wacana Christian University

Yogyakarta; Certificate

2015 - Certified Organization Development “The Important of Vision Mission for

the Company Organization” by Pungki Purnadi & Associates; held in Duta

Wacana Christian University Yogyakarta; Certificate

- Certified Organization Development “Strategic Human Capital Planning” by

Pungki Purnadi & Associates; held in Duta Wacana Christian University

Yogyakarta; Certificate

- Certified Organization Development “Designing Effective Organization” by

Pungki Purnadi & Associates; held in Duta Wacana Christian University

Yogyakarta; Certificate

- Certified Organization Development “Job Analysis in Making Job

Description” by Pungki Purnadi & Associates; held in Duta Wacana Christian

University Yogyakarta; Certificate

- Penyusunan Kerangka Pedoman Keselamatan Pendakian Gunung; Kelompok

Studi Kawasan Merapi, Certificate

- Workshop “Facilitation Techique & Marketing for Experiential Learning

Program” by DPD AELI DIY, Certificate

- Workshop “Inclusivity for Disability” by Y. Hastadi Kurniawan; WGLC;

Certificate

- Kelas SiuNg (Sinau BareNg) DPD AELI DIY; 10 Batch (#1 Teknik Presentasi; #2

Peran & Tanggung Jawab Fasilitator; #3 Kategorisasi Game; #4 Operasional

Sistem dalam Manajemen Kerja, #5 Teknik Fasilitasi Program Rekreasi, #6

Administrasi Logistik, #7 Maintenance & Repair, #8 Understanding Human

Needs, #9 Safety Awareness & Risk Analysis, #10 Rope Course); Yogyakarta;

Certificate

2014 - Workshop “River Running System” by Tonny Dumalang; Magelang

78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

- Workshop “To Be Great With Experiential Learning Process”; AELI (Asosiasi

Experiential Learning Indonesia) Daerah Istimewa Yogyakarta; Yogyakarta;

Certificate

- Workshop 2 for DPD AELI; AELI (Asosiasi Experiential Learning Indonesia);

Yogyakarta; Certificate

2012 - Training of Trainer Tahap I; AELI (Asosiasi Experiential Learning Indonesia)

Pengda Jatim; Certificate

2011 - AELI Seminar Series “Creative Facilitation Skills for More Effective Learning”;

AELI (Asosiasi Experiential Learning Indonesia) Pusat; Bukit Berani, Bogor;

Certificate

- Uji Coba Sertifikasi SKKNI Kementrian Pariwisata & Ekonomi Kreatif – AELI

(Asosiasi Experiential Learning Indonesia); Jatiluhur, Purwakarta

- Basic Safety Training; CV. Safar Bersaudara, Semarang; Certificate

Hazard Identification and Risk Analysis Control (HIRAC) Training; CV. Safar

Bersaudara, Semarang; Certificate

- Work Permit System Training; CV. Safar Bersaudara, Semarang; Certificate

Task Risk Assesment Training; CV. Safar Bersaudara, Semarang; Certificate

2009 - Breaking the Limit; Asmi Desanta, Jogjakarta; Certificate

2007 - Personal Effectiveness Workshop; Gloria Edukasindo; Jogjakarta; Certificate

Touch My Heart; Penerbit Andi Offset; Jogjakarta; Certificate

- White Water Rafting III; Forum Arung Jeram Yogyakarta; Jogjakarta;

Certificate

- Training Of Trainer; Performind Consultainment, Jogjakarta; Certificate

- Training Of Trainer; Performind Consultainment, Jogjakarta; Certificate

2006 - Training of Public Speaking; Psychology of Sanata Dharma University;

Certificate

2005 - Training for Leader, Psychology of Sanata Dharma University,

Jogjakarta,Certificate

2004 - Training for Trainer; Psychology of Sanata Dharma University; Jogjakarta;

Certificate

2003 - Pendidikan Dasar Search & Rescue; Sanata Dharma University, Jogjakarta

2002 - Team Building Training; Psychology of Sanata Dharma University; Certificate

2001 - Pelatihan Pengembangan Kepribadian; Sanata Dharma University, Certificate

79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

Working/ Organizational Experiences

2014 – Now Secretary at Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Experiential Learning Indonesia

Daerah istimewa Yogyakarta

2013 – Now Coordinator at Asosiasi Penggiat Experiential Learning Yogyakarta; Jogjakarta

2013 – Now Creative Program Development Manager at Jelajah Archipelago, Jogjakarta

2013 – 2014 Consultant at Care for Disability Team, Jogjakarta

2009 – 2011 People Development Consultant at CV. Interkoneksi Persada; Jogjakarta

2008 – Now Managing Director & Experiential Learning Facilitator at Wit Gedhang

Consulturement; Jogjakarta

2009 Manager at Orisa Satifa Band; Jogjakarta

2007 - 2009 Road Manager at Perfect Band; Jogjakarta

2007 - 2008 Facilitator for Experiential Learning Program at Transformind Consultainment;

Jogjakarta

2006 Customer Service at Victory Studio Disc; Jogjakarta

2003 – 2005 Facilitator for Experiential Learning Program at Watu Kali Training Center

Experiences

At Wit Gedhang Consulturement, Jogjakarta:

2016 Lynn Hotel; Program Designer & Facilitator

Allianz Jawa Tengah; Program Designer & Facilitator

Balance Mountaineer Club “Safety Awareness”; Facilitator

Desa Wisata Karang Asri “Training for Facilitator”; Program Designer &

Facilitator

2015 PT. Sumber Cipta Multiniaga; Program Designer & Course Director

Aqua Danone; Program Designer

CV. Tajusutama; Program Designer & Facilitator

Arbeiter Samariter Bund for Desa Wisata Kebon Agung; Program Designer &

Course Director

Alumni SMP Budya Wacana ’76; Course Director

Kanaan Global School; Program Designer & Course Director

GSK; Operational Support

Astra Credit Company; Operational Support

80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

2014 Sari Husada Supply Chain Dept.; Course Director

Red Hat; Program Designer & Course Director

KPEI for Anggota Kliring; Program Designer

PNPM Magelang; Program Designer

Yayasan Antasena; Program Designer & Course DIrector

MPM Finance Head Office Program; Course Director

MPM Finance Batch 15, 16, 17; Management Trainee Program; Course

Director

K24; Program Designer

STIE YKPN; Program Designer & Course Director

2013 MPM Finance Batch 14; Management Trainee Program; Course Director

STIE YKPN; Program Designer & Course Director

Pemda Jabung Timur; Jambi, Course Director

Care for Disability Team; Course Director

Dairy Danone; Program Designer & Course Director

MPM Finance Branch Office; Course Director

PT. Ciputra Optima Mitra; Program Designer & Course Director

Rodamas Grup; Program Designer & Course Director

2012 PT. Ciputra Optima Mitra; Program Designer & Course Director

Wyeth – Pfiezer; Course Director,

Supply Chain Dept. PT. Sari Husada; Program Designer

P3UKDW; Course Director

Aqua Danone; Program Designer & Course Director

Bank Central Asia Regional IV; Program Designer & Course Director

Amigo Grup, Klaten; Program Designer & Course Director

PT. Sadar Djaya Komputer, Solo; Program Designer & Course Director

BTPN Collection Div., BTPN Pusat; Program Designer & Course Director

2011 SMA Stella Maris BSD City, Tangerang; Facilitator

Politeknik Banjarnegara; Facilitator

Bank Syariah Jogjakarta; Program Designer & Course Director

Bank Kesejahteraan Ekonomi, Relationship Manager; Facilitator

81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia, Marketing; Program Designer

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Program Internasional; Course

Director

PT. Sari Husada, Supply Chain Department; Facilitator

PT. Sari Husada, Plant SH 2; Program Designer

2010 BRI Syariah BSD City; Course Director

Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar; Program Designer

Pt. Fonterra Brands Indonesia; Course Director

Bank Mandiri Jakarta; Game Master

SMP I Kranggan Temanggung; Facilitator

PT. Sari Husada; Course Director

2009 Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Program Internasional;

Program Designer

PT. Interbat Solo; Course Director

PT. Interbat Jogja; Course Director

PT. Sari Husada; Program Designer

CV. Interkoneksi Persada; Program Designer

CV. Jogja 4 Roda; Course Director

RSU Simo Boyolali; Course Director

Dinas Pengairan Jawa Timur; Facilitator

PT. Sumaplan Adicipta; Course Director

2008 Herbalife; Course Director & Facilitator

Sogan Village Resto; Facilitator

PT. Kalbe Morinaga Jakarta; Facilitator

At Transformind Consultainment, Jogjakarta:

2008 WOM Finance; Facilitator

2007 WOM Finance; Facilitator

82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

At Watu Kali Training Center, Jogjakarta:

2005 Silver Quint Band Jakarta; Facilitator

Herbalife Jogjakarta; Facilitator

2004 GKJ Mergangsan; Facilitator

2003 SMP 5 Jogjakarta; Facilitator

Others:

2011 Citylink Surabaya; held by Kreative Entertrainment, Surabaya; Facilitator

United Tractor; held by Experiential Learning Facilitator - PT WARANI,

Bandung; Facilitator

Pemkab Nganjuk, Jawa Timur; held by Tree Jump Adventure, Surabaya;

Facilitator

KPP. Singosari, Jawa Timur; held by SongAdventure, Surabaya; Facilitator

Kompas Gramedia; held by Pancawati Outdoor Training, Bogor; Facilitator

KPP. Jatinegara; held by Pancawati Outdoor Training, Bogor, Facilitator

KPP. Tamansari I Jakbar; held by Pancawati Outdoor Training, Bogor;

Facilitator

PT. GNI Ceragon; held by Arus Liar, Sukabumi, Facilitator

Jaringan Komunikasi Keuskupan Semarang; held by Unison Outbound

Training, Jogjakarta; Facilitator

2010 PT. Astra Credit Company; held by Experiential Learning Facilitator – PT.

WARANI, Bandung; Facilitator

Pt. Yamaha Motor Kencana Indonesia; Facilitator

Politeknik Banjarnegara; Facilitator

Apotek K 24; Facilitator

UOB Buana Jogjakarta; held by PT. Gaia Consultant, Jogjakarta; Facilitator

PT. Intan Pariwara Jogjakarta; held by PT. Gaia Consultant, Jogjakarta;

Facilitator

2009 Fakultas Sains & Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta; held by

Divisi Training Fak. Psikologi USD; Technical Support

PDAM Kulonprogo; held by PT. Gaia Consultant, Jogjakarta; Facilitator

83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

Bank Danamon Jogja; held by PT. Gaia Consultant, Jogjakarta; Facilitator

Bank Mandiri; held by PT. Gaia Consultant, Jogjakarta; Facilitator

Yakkum Solo; held by PT. Gaia Consultant, Jogjakarta; Facilitator

Keluarga Ikatan Notaris Jogja; held by PT. Gaia Consultant, Jogjakarta;

Facilitator

Wahana Disc; held by PT. Gaia Consultant, Jogjakarta; Facilitator

Kantor Wilayah Pajak DIY; held by PT. Gaia Consultant, Jogjakarta; ass. Course

Director and Game Master

Astra Company Jawa Tengah dan DIY; held by PT. Gaia Consultant, Jogjakarta;

Facilitator

SMU Stella Duce II Yogyakarta; held by Aswangga Psychology Center,

Jogjakarta; Facilitator

Training OMR Telkomsel Kalimantan; held by Aswangga Psychology Center,

Jogjakarta; Technical Support

Mudika Delanggu; held by Aswangga Psychology Center, Jogjakarta;

Facilitator

Penerima Beasiswa Misserior Jerman; held by Aswangga Psychology Center,

Jogjakarta; Technical Support

2008 LPPM Surabaya University; held by PT. Grhatma Semesta, Jogjakarta;

Technical Support

Deutch Bank, Jakarta; held by PT. Gaia Consultant, Jogjakarta; Facilitator

Alumni SMA 1 Jogjakarta; held by PT. Gaia Consultant, Jogjakarta; Facilitator

PT. Unilever Jogjakarta; held by PT. Gaia Consultant, Jogjakarta; Facilitator

Kedokteran Internasional UGM; held by PT. Gaia Consultant, Jogjakarta;

Facilitator

Lippo Bank Jogjakarta; held by PT. Gaia Consultant, Jogjakarta; Facilitator

Bank Danamon Jogjakarta; held by PT. Gaia Consultant, Jogjakarta; Facilitator

BRI Purworejo; held by PT. Gaia Consultant, Jogjakarta; Facilitator

BNI 46 Jogjakarta; held by PT. Gaia Consultant, Jogjakarta; Facilitator

Bank Jogja; held by PT. Gaia Consultant, Jogjakarta; Facilitator

Prodia Banjarmasin; held by PT. Gaia Consultant, Jogjakarta; Facilitator

FasNet UGM; held by PT. Gaia Consultant, Jogjakarta; Facilitator

84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/10720/1/129114032_full.pdf · hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

2007 Bank Tabungan Negara Jakarta; held by Performind Consultainment, Jakarta;

Facilitator

PT. Artha Jasa Jakarta; held by Performind Consultainment, Jakarta; Facilitator

PT. Frisian Flag Jakarta; held by Performind Consultainment, Jakarta;

Facilitator

SD Kristen Maria Fatima Jember; Facilitator

SD Kristen Santa Maria Banyuwangi; Facilitator

Supervisor for Placement Test SMU N I Jogjakarta

Trauma Healing Facilitator Pasca Gempa Jogjakarta, Psychosocial Department

at Pusat Rehabilitasi Yakkum, Jogjakarta

2006 SMA Yos Sudarso Sokaraja; held by Divisi Training Fak. Psikologi USD,

Jogjakarta; Technical Support

Program Sekolah Darurat Pasca Gempa, Jogjakarta; Facilitator

Merapi Disaster, Jogjakarta; Facilitator

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI