Upload
others
View
13
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING
TEKNIK JIGSAW DALAM MENGENAL SATUAN JARAK
DAN KECEPATAN PADA SISWA KELAS V SD N PUCUNG
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
OLEH :
NAMA : ALBERTUS KRISTIANTA WICAKSANA
NIM : 081134243
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING
TEKNIK JIGSAW DALAM MENGENAL SATUAN JARAK
DAN KECEPATAN PADA SISWA KELAS V SD N PUCUNG
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
OLEH :
NAMA : ALBERTUS KRISTIANTA WICAKSANA
NIM : 081134243
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 14 Desember 2010
Penulis
Albertus Kristianta Wicaksana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Albertus Kristianta Wicaksana
Nomor Induk Mahasiswa : 081134243
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM MENGENAL SATUAN JARAK DAN KECEPATAN PADA SISWA KELAS V SD N PUCUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalitas kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 14 Desember 2010
Yang menyatakan
Albertus Kristianta Wicaksana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
ABSTRAK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM MENGENAL SATUAN JARAK DAN
KECEPATAN PADA SISWA KELAS V SD N PUCUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Albertus Kristianta Wicaksana
Universitas Sanata Dharma 2010
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar menggunakan cooperative learning teknik jigsaw dalam mengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini berawal dari rendahnya prestasi siswa dalam materi mengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi belajar siswa dalam materi mengenal satuan jarak dan kecepatan dalam persentase. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah tugas individu secara tertulis, yang meliputi mengerjakan soal pre tes, mengerjakan LKS dan mengerjakan soal post tes sebagai evaluasi. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas lima SD N Pucung yang berjumlah 22 siswa. Peneliti melaksanakan penelitian dalam dua siklus, yang sebelumnya didahului dengan pre tes untuk mengetahui kondisi awal siswa sebelum penelitian. Kemudian diadakan siklus I dan siklus II. Siklus I terdiri dari dua pertemuan (empat jam pelajaran), dan siklus II terdiri dari dua pertemuan (empat jam pelajaran). Pembelajaran pada siklus I menggunakan cooperative learning teknik jigsaw, dengan materi jarak tempuh. Sedangkan pada siklus II pembelajaran menggunakan cooperative learning teknik jigsaw dengan materi kecepatan dan waktu tempuh. Penggunaan strategi ini dapat membantu meningkatan prestasi belajar siswa dalam materi mengenal satuan jarak dan kecepatan. Pada kondisi awal sebelum penelitian, siswa belum seluruhnya memenuhi target pencapaian KKM, 45% yang memenuhi KKM dengan nilai rata-rata 58,64. Nilai KKM Matematika SD N Pucung adalah 60. Pada akhir siklus I, 73% siswa telah memenuhi KKM dengan nilai rata-rata 67,05. Pada siklus II, 82% siswa berhasil memenuhi KKM, dengan nilai rata-rata seluruh siswa sebesar 71,82. Dari data tersebut dapat dilihat kemajuan siswa dalam memperoleh nilai pada materi mengenal satuan jarak dan kecepatan. Kondisi ini menggambarkan keberhasilan penelitian dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan cooperative learning teknik jigsaw dapat meningkatkan prestasi siswa dalam mengenal satuan jarak dan kecepatan pada siswa kelas V SD N Pucung tahun pelajaran 2010/2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
Kata kunci : Prestasi belajar, cooperative learning teknik jigsaw. ABSTRACT
THE IMPROVING LEARNING ACHIEVEMENT USING COOPERATIVE LEARNING JIGSAW TECHNIQUE
IN THE KNOW YOUR DISTANCE AND SPEED FORCE ON STUDENT CLASS V PUBLIC ELEMENTARY SCHOOL PUCUNG
ACADEMIC YEAR 2010/2011
Albertus Kristianta Wicaksana Sanata Dharma University
2010
This study aims to determine the increase learning achievement using cooperative learning jigsaw technique in identifying the unit of distance and speed. This research started from low student achievement in familiar material unit distance and speed. This research is a quantitative descriptive research that describes the increase in the value of student achievement in familiar material unit distance and speed in percentage. The techniques used in this study is the duty of the individual in writing, which includes work on the problems pre-test, doing worksheets and post tests as do the problems of evaluation.
Subjects in this experiment were students in fifth grade Public Elementary School Pucung totaling 22 students. Researchers carry out research in two cycles, which is preceded by a pre test to determine students' initial conditions before the study. Then place the cycle I and cycle II. Cycle I consists of two meetings (four hours of lessons), and cycle II consists of two meetings (four hours of lessons). Learning on the first cycle using a jigsaw cooperative learning techniques, with material mileage. While on the second cycle of learning using a jigsaw cooperative learning techniques with the material speed and travel time. The use of these strategies can help improve student achievement in familiar material unit distance and speed.
In the initial conditions before the study, students are not yet fully meet the achievement target KKM, 45% who meet the KKM with an average rating of 58.64. Elementary Math Score Public Elementary School Pucung KKM is 60. At the end of cycle I, 73% of students have fulfilled KKM with a 67.05 average score. In the second cycle, 82% of students successfully meet the KKM, with an average rating of all students at 71.82. From this data can be viewed student progress in acquiring the material to know the value at unit distance and speed. This situation illustrates the success of research in the implementation of Classroom Action Research. Thus, it can be concluded that learning to use a jigsaw cooperative learning techniques to improve student achievement in the familiar units of distance and speed in fifth grade elementary school students Public Elementary School Pucung academic year 2010/2011.
Keywords: Learning achievement, cooperative learning jigsaw technique.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Bapa di surga yang telah melimpahkan kasih
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Peningkatan Prestasi Belajar Menggunakan Cooperative Leraning Teknik
Jigsaw dalam Mengenal Satuan Jarak dan Kecepatan pada Siswa Kelas V SD N
Pucung Tahun Pelajaran 2010/2011”.
Banyak hambatan dan rintangan yang penulis alami dalam proses penyusunan
skripsi ini. Namun, karena anugerah-Nya, keterlibatan, dan bantuan dari berbagai
pihak sehingga penulis dapat melaluinya dengan baik. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan memberkatiku.
2. F. Tri Darminta dan S. Yuliana selaku orang tuaku yang selalu
mendoakanku.
3. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed,. PhD. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
5. Bapak Drs. Sukardjono, M.Pd. selaku dosen pembimbing I.
6. Bapak Drs. YB Adimassana, M.A. selaku dosen pembimbing II.
7. Bapak Maryoto, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD N Pucung.
8. Saudara Agustina Wahyu Utami selaku teman dekatku yang selalu
memberiku semangat dan membantuku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
9. Ibu Dyah Eka Pitasari selaku teman kerjaku yang selalu memberikan aku
semangat.
10. Para Bapak dan Ibu Guru SD N Pucung yang memberikan semangat dan
mendoakanku.
11. Semua pihak yang telah mebantu penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Semoga kebaikan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis
senantiasa mendapat berkat dan rahmat yang melimpah dari Allah Bapa di surga.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Segala kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan skripsi ini akan penulis terima dengan senang
hati.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca,
khususnya para calon guru Sekolah Dasar.
Yogyakarta, 14 Desember 2010
Penulis
Albertus Kristianta Wicaksana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …...............…………………………………………………. ...i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...............………………………… ..ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………..............……………… .iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………................... .iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................................................v
ABSTRAK ………………………………………………………………..................vi
ABSTRACT ..............................................................................................................vii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………..viii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………....x
DAFTAR TABEL ….……………………………………………………………...xiii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………….……………………………………...1
B. Batasan Masalah …………………………………………………………3
C. Rumusan Masalah ………………………………………………………..3
D. Batasan Pengertian ……………………………………………………….3
E. Pemecahan Masalah …………………………………………... ………...4
F. Tujuan ………….……………………………………………… ………...4
G. Manfaat …………….…………………………………………………….5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar……………..……………………......................................6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
B. Cooperative Learning …………………………………………………...8
1. Pembelajaran Cooperative Learning ………………………………...8
2. Tujuan Pembelajaran Cooperative Learning ………………………12
C. Cooperative Learning Teknik Jigsaw ………………………………….14
1. Pengertian Cooperative Learning Teknik Jigsaw .............................14
2. Langkah-langkah Cooperative Learning Teknik Jigsaw ……..…….19
3. Keunggulan Cooperative Learning Teknik Jigsaw ………………...20
D. Jarak dan Kecepatan ……………………………………………………20
1. Pengertian Jarak …………………………………………………….20
2. Pengertian Kecepatan ……………………………………………….21
E. Kerangka Berpikir ………………………………………………………22
F. Hipotesis Tindakan ……………………………………………………..22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian …………………………………………………………23
B. Setting Penelitian ……………………………………………………….23
1. Tempat Penelitian …………………………………………………..23
2. Subjek Penelitian …………………………………………………...23
3. Objek Penelitian ……………………………………………………23
4. Waktu Penelitian ……………………………………………………24
5. Desain Penelitian …………………………………………………...24
C. Rencana Tindakan ……………………………………………... ……….24
1. Persiapan ……………………………………………………………24
2. Rencana Tindakan Setiap Siklus ……………………………………25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
D. Pengumpulan Data dan Instrumennya ………………………………….28
E. Analisis Data ……………………………………………………………28
F. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian …………..…………………….30
1. Analisis Item-item Soal ……………………………………………..30
2. Pengujian Validitas …………………………………………………33
3. Pengujian Reliabilitas ………………………………………………34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian …………………………………………………………36
1. Kegiatan Pretes ……………………………………………………..36
2. Kegiatan Siklus I ……………………………………………………37
3. Kegiatan Siklus II …………………………………………………..44
4. Kesimpulan …………………………………………………………51
B. Pembahasan …………………………………………………… ……….52
1. Refleksi Siklus I …………………………………………………….52
2. Refleksi Siklus II ……………………………………………………53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ……………………………………………………………..55
B. Saran ……………………………………………………………………55
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
A. Tabel 1 Pengumpulan Data dan Instrumen ……………………………………..28
B. Tabel 2 Sasaran Penelitian ……………………………………………………...28
C. Tabel 3 Pengubahan Skor Menjadi Nilai ……………………………………….28
D. Tabel 3 Indeks Kesukaran ………………………………………………………31
E. Tabel Indeks Diskriminasi ……………………………………………………...33
F. Tabel 4 Koefisien Korelasi ……………………………………………………..34
G. Tabel 6 Acuan Penilaian Reliabilitas …………………………...........................35
H. Tabel Analisis Pretes ...........................................................................................36
I. Tabel 7 Hasil Tes Siklus I ………………………………………………………42
J. Tabel 8 Tabel Analisis Siklus I ………………………………………………...44
K. Tabel 9 Hasil Tes Siklus II ........................ ……………………..........................49
L. Tabel 10 Tabel Analisis Siklus II ………………………………………………51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
A. Lampiran 1 Silabus
B. Lampiran 2 RPP
C. Lampiran 3 LKS
D. Lampiran 4 Kisi-kisi Soal
E. Lampiran 5 Uji Validitas dan Reliabilitas
F. Lampiran 6 Tabel Harga Kritis
G. Lampiran 7 Soal Evaluasi
H. Lampiran 8 Surat Keterangan Penelitian
I. Lampiran 9 Daftar Nilai Kelas V B SD N Pucung
J. Lampiran 10 Instrumen Pengumpulan Data
K. Lampiran 11 Dokumentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah Dasar adalah salah satu jenjang pendidikan yang paling penting.
Pendidikan di SD salah satunya berfungsi untuk mempersiapkan siswa
menghadapi jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Pendidikan di SD terdapat
jenjang atau tingkat pendidikan yaitu dari kelas I sampai kelas VI. Siswa dapat
dikatakan siap untuk mengikuti pelajaran dijenjang berikutnya dan naik kelas
ditentukan dari prestasi belajarnya. Salah satu syarat siswa dapat naik kelas adalah
nilainya memenuhi KKM yang telah ditentukan oleh SD tempat siswa bersekolah.
Pelajaran yang menuntut siswa untuk nilainya memenuhi KKM salah satunya
adalah Matematika. SD N Pucung menentukan KKM Matematika di kelas V
adalah 60. Sehingga siswa yang dianggap memenuhi KKM adalah yang nilainya
60 atau lebih dari 60.
SD N Pucung adalah sekolah yang berada di Dusun Pucung, Desa
Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Provinsi DIY. Saat ini
SD N Pucung terdiri atas 9 kelas yaitu kelas I, kelas II, kelas III A, kelas III B,
kelas IV A, kelas IV B, kelas V A, kelas V B, dan kelas VI. Jumlah murid SD N
Pucung adalah 222 siswa. Syarat menjadi siswa baru di SD N Pucung adalah anak
berusia 7 tahun ke atas dan lulus TK. Kelas yang diteliti oleh peneliti adalah kelas
V B. Jumlah siswa kelas V B adalah 22 siswa, terdiri dari delapan perempuan dan
14 laki-laki. Tempat tinggal mereka berada di daerah sekitar SD, yaitu di Desa
Tamanmartani. Jarak rumah para siswa kelas V B dengan SD antara satu sampai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
tiga kilometer. Keadaan fisik siswa kelas V B cukup baik. Jumlah guru SD N
Pucung adalah 15 guru, pendidikan terakhir mereka yaitu SPG ada satu guru, DII
ada tujuh guru, dan S1 ada tujuh guru. Menurut lama mengajar para guru yaitu,
dua sampai lima tahun ada lima guru, lima sampai sepuluh tahun ada dua guru,
dan 10 tahun ke atas ada tujuh guru.
Dalam hal pelajaran, Matematika adalah pelajaran yang dianggap paling
sulit oleh siswa kelas V SD N Pucung. Keadaan ini menjadikan pelajaran
Matematika menakutkan bagi siswa. Salah satu kompetensi dasar yang ada dalam
pelajaran Matematika kelas V adalah mengenal satuan jarak dan kecepatan.
Dalam kompetensi dasar mengenal satuan jarak dan kecepatan, siswa kelas V B
SD N Pucung yang mendapat nilai kurang dari KKM (60) adalah 55% dan yang
memenuhi KKM (60) adalah 45% dengan nilai rata-rata kelas 58,64. Ini
menunjukkan kemampuan siswa kelas V B SD N Pucung dalam mengenal satuan
jarak dan kecepatan masih kurang. Kemungkinan penyebabnya adalah
pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah sehingga siswa kurang aktif
dalam pelajaran, siswa merasa malas mengikuti pelajaran, dan siswa kurang
terlibat dalam pembelajaran. Masalah yang dialami oleh siswa kelas V B dalam
pembelajaran Matematika ini adalah memilih strategi pembelajaran yang dapat
meningkatkan prestasi siswa dalam mengenal satuan jarak dan kecepatan. Untuk
itu peneliti ingin mencoba meningkatkan prestasi siswa dalam mengenal satuan
jarak dan kecepatan menggunakan strategi cooperative learning teknik jigsaw.
Peneliti memilih strategi cooperative learning teknik jigsaw dalam mengenal
satuan jarak dan kecepatan karena strategi ini menuntut siswa aktif dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
pembelajaran dan setiap siswa akan mendapat tanggung jawab dalam pelaksanaan
pembelajarannya sehingga siswa dapat terlibat langsung dalam pembelajaran.
B. Batasan Masalah
Agar lebih terarah, masalah dalam penelitian ini dibatasi dalam materi
pokok hubungan jarak, kecepatan, dan waktu di kelas V B SD N Pucung tahun
pelajaran 2010/2011.
C. Rumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
Apakah pembelajaran menggunakan cooperative learning teknik jigsaw dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mengenal satuan jarak dan kecepatan
siswa kelas V B SD N Pucung tahun pelajaran 2010/2011?
D. Batasan Pengertian
1. Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau kemampuan
menguasai pelajaran yang diterima (KBBI:2002).
2. Strategi cooperative learning adalah serangkaian aktifitas dalam kelompok
atau grup yang bersifat sosial dan masing-masing pembelajar bertanggung
jawab atas pembelajaran yang mereka jalani (Slavin:2008).
3. Teknik Jigsaw adalah untuk meningkatkan keterampilan membaca,
menulis, menyimak, berbicara dengan menggabungkan berbagai informasi
lintas ilmu (Slavin:2008). Cara kerja teknik ini adalah siswa dibagi dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
kelompok dan setiap anak mendapatkan tugas yang berbeda, kemudian
anak yang tugasnya sama membuat kelompok ahli untuk mengerjakan
bersama. Setelah selesai mengerjakan, anak kembali ke kelompok semula
untuk membahas hasil kerja setiap anak.
4. Jarak adalah ruang sela (panjang atau jauh) antara dua benda atau tempat.
(KBBI:2002). Salah satu satuan jarak yang sering digunakan adalah km.
5. Kecepatan adalah waktu yang digunakan untuk menempuh jarak tertentu
(KBBI:2002).
6. Prestasi belajar siswa dikatakan meningkat apabila nilai yang memenuhi
KKM adalah lebih dari 45% atau lebih dari keadaan awal siswa.
E. Pemecahan Masalah
Rendahnya prestasi belajar siswa dalam mengenal satuan jarak dan
kecepatan siswa kelas V B SD N Pucung tahun pelajaran 2010/2011 akan diatasi
dengan pembelajaran menggunakan cooperative learning teknik jigsaw agar siswa
dapat terlibat aktif dalam pembelajaran.
F. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran
menggunakan cooperative learning teknik jigsaw dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa kelas V B SD N Pucung tahun pelajaran 2010/2011 dalam mengenal
satuan jarak dan kecepatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
G. Manfaat
1. Bagi peneliti sendiri, merupakan pengalaman berharga dalam menerapkan
strategi cooperative learning teknik jigsaw dalam pembelajaran mengenal
satuan jarak dan kecepatan.
2. Bagi SD N Pucung, dapat menambah khazanah strategi pembelajaran
Matematika.
3. Bagi USD, dapat menambah referensi PTK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
Winkel dalam Mulyani (1984:64) mengatakan bahwa prestasi adalah bukti
usaha yang dapat dicapai. Untuk mengetahui hasil dari usaha dalam pembelajaran
perlu diukur secara langsung dengan menggunakan tes untuk mengetahui tingkat
keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Prestasi belajar adalah penguasaan
pengetahuan dari pelajaran-pelajaran yang diterima atau kemampuan menguasai
pelajaran yang diberikan oleh guru yang selalu dikaitkan dengan tes hasil belajar
atau tes prestasi (Mulyono, 1995:150). Prestasi belajar selain dipengaruhi oleh
kemampuan kognitif yang dimiliki siswa juga dipengaruhi oleh pengalaman
belajar.
Dalam Masidjo (1995 : 38-40) prestasi adalah hasil proses belajar yang
khas yang dilakukan dengan secara sengaja sebagai hasil suatu pengukuran dari
hasil proses belajar yang merupakan kemampuan aktual yang diperoleh sewaktu
mempelajari suatu bahan pelajaran. Sejumlah perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap dalam proses belajar mengajar dapat
diketahui. Tingkat keberhasilan dalam mengikuti proses pembelajaran diukur
dengan melalui kegiatan pengukuran dan penilaian sifat suatu obyek dalam
kegiatan belajar yang khas, yang dilakukan dengan secara sengaja dalam bentuk
pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, sikap, dan nilai. Proses pengukuran itu
dilaksanakan dalam suatu tes evaluasi hasil belajar.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Prestasi belajar siswa juga dipengaruhi oleh tenaga pendidikan
profesional, yang memiliki kompetensi dengan kemajuan yang dapat diandalkan,
berdaya guna, dan berhasil guna untuk melayani dan membantu siswa dalam
proses belajar mengajar. Karena tuntutan profesi, maka tugas guru meliputi
mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berarti memberi bimbingan kepada
anak agar dapat berkembang seoptimal mungkin dan dapat meneruskan serta
mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti memberikan pengajaran
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Melatih berarti
memberikan diri untuk menjadi fasilitator bagi anak untuk berlatih. Faktor lain
yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana guru dapat menciptakan situasi
belajar yang membuat anak merasa nyaman dan bahagia dalam menjalani proses
belajar di sekolah. Pengukuran penguasaan hasil belajar/prestasi belajar selalu
dikaitkan dengan tes prestasi atau tes hasil belajar. Metode dan alat evaluasi harus
menentukan baik jenis perilaku maupun materi (terhadap materi siswa berbuat
sesuatu, sesuai dengan aspek isi dalam tujuan instruksional), sehingga prestasi
yang diberikan oleh siswa benar-benar mencakup hasil belajar yang harus
dicapainya (Winkel, 2004. 620-621).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah ukuran
kemampuan siswa dalam suatu pelajaran. Prestasi belajar siswa diukur dengan alat
evaluasi yaitu dalam bentuk tes atau evaluasi hasil belajar. Tes atau evaluasi hasil
belajar dilaksanakan setelah pembelajaran dilaksanakan sehingga dapat mengukur
prestasi belajar siswa dalam pelajaran yang telah diberikan. Pendidik atau guru
termasuk yang berperan penting dalam hubungannya dengan prestasi belajar siswa
karena cara mengajar guru mempengaruhi hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
B. Cooperative Learning
1. Pembelajaran Cooperative Learning
Dalam pembelajaran, guru harus memahami hakikat materi pelajaran yang
diajarkannya dan memahami berbagai strategi pembelajaran yang dapat
merangsang kemampuan siswa untuk belajar dengan perencanaan pengajaran
yang matang. Guru yang memahami berbagai strategi pembelajaran akan dapat
menyelesaikan masalah yang dialami disaat pembelajaran.
Strategi pembelajaran cooperative learning merupakan salah satu strategi
pembelajaran yang mendukung pembelajaran kontekstual. Sistem pengajaran
cooperative learning dapat didefinisikan sebagai sistem kerja/belajar kelompok
yang terstruktur. Roger dan David Johnson dalam Suprijono (2009:58)
mengatakan yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsur pokok yaitu
saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal,
keahlian bekerja sama, dan proses kelompok.
Falsafah yang mendasari pembelajaran cooperative learning
(pembelajaran gotong royong) dalam pendidikan adalah “homo homini socius”
yang menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial.
Cooperative learning adalah suatu strategi belajar mengajar yang
menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di
antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri
dari dua orang atau lebih.
Pembelajaran cooperative learning adalah salah satu bentuk pembelajaran
yang berdasarkan faham konstruktivisme. Pembelajaran cooperative learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok
kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas
kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan
saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran
cooperative learning, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu anggota
dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.
Belajar kelompok adalah salah satu cara untuk belajar yang dapat
diterapkan dalam pembelajaran. Penerapan belajar kelompok dapat dilaksanakan
saat di kelas maupun saat di rumah. Belajar kelompok yang dianggap cooperative
lerning adalah belajar kelompok untuk membuat semua anggota kelompok
menguasai bahan pelajaran atau masalah yang diberikan oleh guru. Apabila salah
satu anggota kelompok belum mengerti bahan pelajaran yang dibahas, maka
anggota yang lain wajib membantunya sampai mengerti.
Menurut Anita Lie dalam bukunya “cooperative learning”, bahwa strategi
pembelajaran cooperative learning tidak sama dengan sekadar belajar kelompok,
tetapi ada unsur-unsur dasar yang membedakannya dengan pembagian kelompok
yang dilakukan asal-asalan. Roger dan David Johnson dalam Suprijono (2009:58)
mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperative
learning, untuk itu harus diterapkan lima unsur strategi pembelajaran gotong
royong yaitu :
a. Saling Ketergantungan Positif
Keberhasilan suatu karya sangat bergantung pada usaha setiap anggotanya.
Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu menyusun tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya
sendiri agar yang lain dapat mencapai tujuan mereka.
Setiap anggota kelompok terdapat saling ketergantungan dalam
menyelesaikan tugasnya masing-masing. Sehingga perlu ada kerja sama yang baik
dalam kelompok tersebut. Agar kerja kelompok dapat berjalan dengan efektif,
maka pengajar perlu menyiapkan tugas yang akan diberikan kepada kelompok
dengan matang sesuai tujuan yang hendak dicapai.
b. Tanggung Jawab Perseorangan
Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur strategi
pembelajaran cooperative learning, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab
untuk melakukan yang terbaik. Pengajar yang efektif dalam strategi pembelajaran
cooperative learning membuat persiapan dan menyusun tugas sedemikian rupa
sehingga masing-masing anggota kelompok harus melaksanakan tanggung
jawabnya sendiri agar tugas selanjutnya dalam kelompok bisa dilaksanakan.
Belajar kelompok yang disebut cooperative learning menuntut siswa
untuk bertanggung jawab dengan tugasnya. Setiap siswa dalam kelompok
diberikan tanggung jawab masing-masing dan diberi peran untuk menyelesaikan
tugasnya. Tugas yang dibebankan setiap siswa harus selesai karena diperlukan
untuk menyelesaiakan tugas kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
c. Tatap Muka
Dalam pembelajaran cooperative learning setiap kelompok harus
diberikan kesempatan untuk bertatap muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini
akan memberikan para pembelajar untuk membentuk sinergi yang
menguntungkan semua anggota. Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan,
memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan.
Interaksi antar anggota kelompok dapat berguna bagi semua anggota
kelompok. Setiap anggota kelompok dapat mengembangkan pengetahuannya
melalui teman-temannya di kelompok dengan belajar bersama, saling membantu,
berdiskusi menyelesaiakan perbedaan pendapat untuk menyatukan sebuah
pendapat menjadi sebuah kesimpulan.
d. Komunikasi antar Anggota
Unsur ini menghendaki agar para pembelajar dibekali dengan berbagai
keterampilan berkomunikasi, karena keberhasilan suatu kelompok juga
bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan
kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka. Keterampilan
berkomunikasi dalam kelompok juga merupakan proses panjang. Namun, proses
ini merupakan proses yang sangat bermanfaat dan perlu ditempuh untuk
memperkaya pengalaman belajar dan pembinaan perkembangan mental dan
emosional para siswa.
Keterampilan komunikasi siswa dapat terlatih dalam sebuah kelompok
belajar. Antar anggota kelompok dalam berdiskusi memerlukan komunikasi untuk
menyelesaikan tugasnya. Hal ini membuat siswa yang belum bisa berkomunikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
antar siswa, dapat belajar untuk mengembangkan keterampilan komunikasi dan
sekaligus mempererat jiwa sosial mereka.
e. Evaluasi Proses Kelompok
Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk
mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar
selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif. Evaluasi juga dapat membantu
anggota kelompok untuk mengetahui hal-hal apa saja yang harus diperbaiki lagi
saat bekerja kelompok.
Evaluasi proses kerja kelompok bermanfaat bagi kelompok dan anggota
kelompok. Manfaat evaluasi proses kerja kelompok antara lain adalah
memperbaiki hal-hal yang belum benar dalam kerja kelompok untuk digunakan
saat mereka belajar lagi dalam sebuah kelompok.
2. Tujuan Pembelajaran Cooperative Learning
Tujuan pembelajaran cooperative learning berbeda dengan kelompok
konvensional yang menerapkan sistem kompetisi, dimana keberhasilan individu
diorientasikan pada kegagalan orang lain. Sedangkan tujuan dari pembelajaran
cooperative learning adalah menciptakan situasi dimana keberhasilan individu
ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. Strategi
pembelajaran cooperative learning dikembangkan untuk mencapai setidak-
tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum oleh Anita Lie
(2002:30), yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
a. Hasil Belajar Akademik
Dalam belajar cooperative learning meskipun mencakup beragam tujuan
sosial, juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting
lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu
siswa memahami konsep-konsep sulit. Para pengembang strategi ini telah
menunjukkan bahwa strategi struktur penghargaan cooperative learning telah
dapat meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang
berhubungan dengan hasil belajar. Di samping mengubah norma yang
berhubungan dengan hasil belajar, pembelajaran cooperative learning dapat
memberi keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas
yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik.
Belajar kelompok yang disebut cooperative learning bertujuan agar siswa
mengembangkan kemampuan akademiknya. Kemampuan akademik dapat didapat
dari tugas yang dibebankan oleh setiap siswa dalam kelompok dan saat diskusi
kelompok.
b. Penerimaan Terhadap Perbedaan Individu
Tujuan lain strategi pembelajaran cooperative learning adalah penerimaan
secara luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial,
kemampuan, dan ketidakmampuannya. Pembelajaran cooperative learning
memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk
bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan melalui struktur
penghargaan cooperative learning akan belajar saling menghargai satu sama lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Sebuah kelompok tentu terdapat lebih dari satu orang anggota. Setiap
orang tentu memiliki sifat yang berbeda dengan sifat orang lain. Belajar dalam
kelompok bertujuan untuk membuat siswa mau menerima perbedaan sifat setiap
anggota kelompoknya, karena dengan demikian tugas mereka dapat dilaksanakan
dengan baik.
c. Pengembangan Keterampilan Sosial
Tujuan penting ketiga pembelajaran cooperative learning adalah
mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi.
Keterampilan-keterampilan sosial penting dimiliki oleh siswa sebab saat ini
banyak anak muda masih kurang dalam keterampilan sosial.
Tujuan belajar kelompok untuk memupuk keterampilan sosial bermaksud
agar siswa mampu bersosial dengan orang lain yang memiliki perbedaan dengan
dirinya. Kerja sama dalam mengerjakan tugas tentu membutuhkan komunikasi,
dan komunikasi tesebut memerlukan keterampilan sosial agar komunikasi dapat
berjalan lancar.
C. Cooperative Learning Teknik Jigsaw
1. Pengertian Cooperative Learning Teknik Jigsaw
Strategi cooperative learning biasa didefinisikan sebagai kerja/belajar
kelompok yang terstruktur. Johnson & Johnson (1987) dalam Slavin (2008)
merinci lima unsur pokok yang termasuk di dalam struktur ini, yaitu saling
ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
bekerja sama dan proses kelompok. Dalam strategi cooperative learning terdapat
teknik jigsaw yaitu kerja kelompok yang terstruktur didasarkan pada kerja sama
dan berbagai tanggung jawab. Kelas dibagi dalam sejumlah kelompok. Tugas
dibagikan dalam sejumlah kelompok yang telah ditentukan. Setiap siswa
mendapat tugas masing-masing untuk dirancang atau diperiksa dalam kelompok.
Guru dapat memberikan tugas khusus untuk anggota kelompok atau membiarkan
kelompok berunding sendiri.
Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot Aronson
dan teman-teman di Universitas Texas, dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan
teman-teman di Universitas John Hopkins (Arends, 2001).
Teknik mengajar Jigsaw dikembangkan oleh Aronson et. al. sebagai
strategi cooperative learning. Teknik ini dapat digunakan dalam pengajaran
membaca, menulis, mendengarkan, ataupun berbicara.
Dalam teknik ini, guru memperhatikan skema atau latar belakang
pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skemata ini agar bahan
pelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu, siswa bekerja sama dengan sesama
siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk
mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
Pembelajaran cooperative learning teknik jigsaw adalah suatu tipe
pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok
yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu
mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Arends,
1997).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Strategi pembelajaran cooperative learning teknik jigsaw merupakan
strategi pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang
terdiri dari 4 – 6 orang secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan
yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang
harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok
yang lain (Arends, 1997).
Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap
pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya
mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan
dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan
demikian, “siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama
secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan” (Lie, A., 1994).
Para anggota dari tim-tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu
untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang topik
pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswa itu kembali
pada tim / kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain
tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli.
Pada strategi pembelajaran cooperative learning teknik jigsaw, terdapat
kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok induk siswa
yang beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga
yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli.
Kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal
yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk
kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal. Langkah-langkah dalam
penerapan teknik jigsaw adalah sebagai berikut :
• Guru membagi suatu kelas menjadi beberapa kelompok, dengan setiap
kelompok terdiri dari 4 – 6 siswa dengan kemampuan yang berbeda.
Kelompok ini disebut kelompok asal. Jumlah anggota dalam kelompok
asal menyesuaikan dengan jumlah bagian materi pelajaran yang akan
dipelajari siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Dalam teknik jigsaw ini, setiap siswa diberi tugas mempelajari salah satu
bagian materi pembelajaran tersebut. Semua siswa dengan materi
pembelajaran yang sama belajar bersama dalam kelompok yang disebut
kelompok ahli (Counterpart Group/CG). Dalam kelompok ahli, siswa
mendiskusikan bagian materi pembelajaran yang sama, serta menyusun
rencana bagaimana menyampaikan kepada temannya jika kembali ke
kelompok asal. Kelompok asal ini oleh Aronson disebut kelompok jigsaw
(gigi gergaji). Misal suatu kelas dengan jumlah 40 siswa dan materi
pembelajaran yang akan dicapai sesuai dengan tujuan pembelajarannya
terdiri dari 5 bagian materi pembelajaran, maka dari 40 siswa akan
terdapat 5 kelompok ahli yang beranggotakan 8 siswa dan 8 kelompok asal
yang terdiri dari 5 siswa. Setiap anggota kelompok ahli akan kembali ke
kelompok asal memberikan informasi yang telah diperoleh atau dipelajari
dalam kelompok ahli. Guru memfasilitasi diskusi kelompok baik yang ada
pada kelompok ahli maupun kelompok asal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
• Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok ahli maupun kelompok asal,
selanjutnya dilakukan presentasi masing-masing kelompok atau dilakukan
pengundian salah satu kelompok untuk menyajikan hasil diskusi kelompok
yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi pada materi
pembelajaran yang telah didiskusikan.
• Guru memberikan kuis untuk siswa secara individual.
• Guru memberikan penghargaan pada kelompok melalui skor penghargaan
berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor
dasar ke skor kuis berikutnya.
• Materi sebaiknya secara alami dapat dibagi menjadi beberapa bagian
materi pembelajaran.
• Perlu diperhatikan bahwa jika menggunakan jigsaw untuk belajar materi
baru maka perlu dipersiapkan suatu tuntunan dan isi materi yang runtut
serta cukup sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidaklah selalu berjalan
dengan mulus meskipun rencana telah dirancang sedemikian rupa. Hal-hal yang
dapat menghambat proses pembelajaran terutama dalam penerapan strategi
pembelajaran cooperative learning diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya pemahaman guru mengenai penerapan pembelajaran
cooperative learning.
2. Jumlah siswa yang terlalu banyak yang mengakibatkan perhatian guru
terhadap proses pembelajaran relatif kecil sehingga yang hanya segelintir
orang yang menguasai arena kelas, yang lain hanya sebagai penonton.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
3. Kurangnya sosialisasi dari pihak terkait tentang strategi pembelajaran
cooperative learning.
4. Kurangnya buku sumber sebagai media pembelajaran.
5. Terbatasnya pengetahuan siswa akan sistem teknologi dan informasi yang
dapat mendukung proses pembelajaran.
Agar pelaksanaan pembelajaran cooperative learning dapat berjalan
dengan baik, maka upaya yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Guru senantiasa mempelajari teknik-teknik penerapan strategi
pembelajaran cooperative learning di kelas dan menyesuaikan dengan
materi yang akan diajarkan.
2. Pembagian jumlah siswa yang merata, dalam artian tiap kelas merupakan
kelas heterogen.
3. Diadakan sosialisasi dari pihak terkait tentang strategi pembelajaran
cooperative learning.
4. Meningkatkan sarana pendukung pembelajaran terutama buku sumber.
5. Mensosialisasikan kepada siswa akan pentingnya sistem teknologi dan
informasi yang dapat mendukung proses pembelajaran.
2. Langkah-langkah Cooperative Learning Teknik Jigsaw
Tahap-tahap pembelajaran dengan strategi cooperative learning teknik
jigsaw menurut Ratumanan (2004), adalah sebagai berikut;
a. Pembentukan kelompok heterogen.
b. Penentuan wakil-wakil kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
c. Pembentukan kelompok ahli dari wakil-wakil kelompok.
d. Diskusi dan pembahasan materi di kelompok ahli.
e. Wakil-wakil kelompok menjelaskan materi pada kelompoknya.
f. Penghargaan kelompok.
3. Keunggulan Cooperative Learning Teknik Jigsaw
Beberapa keunggulan strategi cooperative learning teknik jigsaw adalah
sebagai berikut:
a. Setiap siswa akan memiliki tanggung jawab akan tugasnya.
b. Mengembangkan kemampuan siswa mengungkapkan ide/gagasan
dalam memecahkan masalah tanpa takut membuat salah.
c. Dapat meningkatkan kemampuan social, mengembangkan rasa
harga diri dan hubungan interpersonal yang positif.
d. Waktu pelajaran lebih efisien dan efektif.
e. Dapat berlatih berkomunikasi dengan baik.
D. Jarak dan Kecepatan
1. Pengertian Jarak
Jarak adalah ruang sela (panjang atau jauh) antara dua benda atau tempat .
(KBBI:2002). Satuan jarak sering digunakan pada satuan yang dinyatakan dengan
meter (m) yaitu km, hm, dam, dm, cm, dan mm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Jarak dapat dihitung dengan cara membentangkan alat ukur jarak dari satu
tempat ke tempat yang lain. Selain itu dapat dihitung mulai dari suatu benda
bergerak seperti sepeda motor, dengan alat yang disebut speedometer.
2. Pengertian Kecepatan
Kecepatan adalah waktu yang digunakan untuk menempuh jarak tertentu
(KBBI:2002). Kecepatan dari benda yang bergerak adalah besaran yang
merupakan hasil pembagian antara jarak tempuh dengan waktu yang digunakan
untuk menempuh jarak yang dimaksud. Dalam mengukur kecepatan ada dua cara
yaitu secara tidak langsung dan secara langsung. Pengukuran kecepatan secara
tidak langsung menggunakan rumus kecepatan adalah jarak yang ditempung
dibagi waktu tempuh atau disingkat v = s/t. Pengukuran kecepatan secara
langsung adalah menggunakan alat yang bernama speedometer. Speedometer
dipakai pada kendaraan bermotor yang berguna untuk menunjukkan kecepatan
kendaraan bermotor sewaktu melaju di jalan. Satuan kecepatan yang sering
dipakai adalah km/jam.
Kecepatan dapat terjadi apabila sebuah benda atau mahkluk hidup mulai
bergerak berpindah dari tempatnya. Kecepatan dihitung dari jarak perpindahan
benda atau makhluk hidup tersebut dan waktu yang diperlukan untuk berpindah
sampai tempat tujuan. Sehingga dapat disimpulkan kecepatan adalah hasil bagi
antara jarak dan kecepatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
E. Kerangka Berpikir
Dalam pembelajaran mengenal satuan jarak dan kecepatan strategi
cooperative leraning teknik jigsaw memiliki beberapa keunggulan yaitu siswa
akan belajar sendiri mengenal satuan jarak dan kecepatan. Guru dalam
pembelajaran ini sebagai fasilitator dan siswa aktif menyelesaikan tugas atau
masalah yang diberikan oleh guru dan guru pada awalnya memberikan petunjuk
terlebih dahulu. Dengan menggunakan strategi cooperative learning teknik
jigsaw, siswa semakin terbantu mengenal satuan jarak dan kecepatan karena
pembelajaran yang digunakan menambah interaksi antar siswa semakin tinggi
dalam saling membantu dan bekerja sama menyelesaikan tugas atau masalah
dalam kelompok.
C. Hipotesis Tindakan
Dengan pembelajaran menggunakan cooperative learning teknik jigsaw,
prestasi belajar dalam mengenal satuan jarak dan kecepatan kelas V SD N Pucung
tahun pelajaran 2010/2011 ini akan meningkat. Peningkatan ini akan ditandai
dengan meningkatnya persentasi siswa yang memenuhi KKM dari kondisi awal
45%. Hal ini disebabkan karena pembelajaran menggunakan cooperative learning
teknik jigsaw mengajak siswa untuk aktif menyelesaikan masalah. Siswa
diberikan tanggung jawab untuk menyelesaiakan masalah yang diberikan saat
pelajaran. Dalam menyelesaikan masalah tersebut, siswa berdiskusi dengan
temannya, apabila mengalami kesulitan dapat didiskusikan dalam kelompok.
Dengan diskusi, dapat meringankan siswa dalam menyelesaikan masalah,
sehingga siswa dapat mengerti materi yang diberikan guru dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian
Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di sebuah kelas untuk
memecahkan masalah yang timbul di kelas dengan melakukan tindakan. Dalam
penelitian ini, guru dan siswa sebagai pelakunya.
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini di SD N Pucung yang terletak di Dusun Pucung,
Desa Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta.
2. Subjek Penelitian
Penelitian ini menggunakan subjek penelitian semua siswa kelas V B SD
N Pucung tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 22 orang siswa.
3. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah tingkat prestasi belajar siswa dalam mengenal
satuan jarak dan kecepatan.
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September tahun pelajaran
2010/2011.
5. Desain Penelitian
Deskripsi model penelitian yang dipilih yaitu model Kemmis dan
Mc.Taggart.
Langkah pertama adalah mengadakan perencanaan, kemudian melakukan
tindakan. Di dalam melaksanakan tindakan, sekaligus melaksanakan pengamatan
jalannya tindakan yang sedang dilakukan. Setelah dilakukan tindakan dan
pengamatan maka diadakan refleksi. Hasil refleksi dipergunakan untuk
menentukan apakah akan dilaksanakan ke siklus selanjutnya atau tidak.
C. Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini peneliti akan mengambil dua siklus dengan rencana
sebagai berikut:
1. Persiapan
a. Menentukan materi sesuai kompetensi dasarnya.
REFLEKSI TINDAKAN
pengamatan
SIKLUS II
PERENCANAAN
REFLEKSI TINDAKAN
pengamatan
SIKLUS I
PERENCANAAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
b. Menyusun silabus dan RPP.
c. Membuat LKS.
d. Membuat kisi-kisi soal tes/evaluasi untuk pretes siklus I dan siklus
II.
e. Membuat soal tes/evaluasi untuk pretes siklus I dan siklus II.
2. Rencana Tindakan Setiap Siklus
a. Siklus I
Tindakan
Menerapkan tindakan yang mengacu pada rencana pembelajaran
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Siswa dibagi dalam empat kelompok, yaitu dua kelompok terdiri dari
lima anak dan dua kelompok terdiri dari enam anak.
2) Menentukan wakil-wakil kelompok untuk kelompok ahli.
3) Guru membagikan soal kepada setiap kelompok dan membagi soal
tersebut kepada setiap anak.
4) Guru membagikan LKS pada setiap siswa dan menjelaskan cara
kerjanya.
5) Siswa berkelompok ke kelompok ahli, yaitu berkelompok dengan
siswa yang soalnya sama dan membahasnya bersama.
6) Siswa kembali ke kelompoknya semula dan setiap siswa memaparkan
hasil dari pembahasan kelompok ahli.
7) Setiap kelompok membuat laporan dari tugas yang telah diberikan
dengan cara mengisi LKS.
8) Guru dan seluruh siswa membahas bersama laporan setiap kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
9) Guru memberikan pujian kepada kelompok yang tugasnya bagus dan
memotivasi kelompok yang belum bagus.
10) Post tes.
Pengamatan
Observer melakukan pengamatan saat tindakan sedang dilakukan.
Pengamatan ini dilakukan oleh dua observer menggunakan lembar
pengamatan.
Refleksi
1) Melakukan evaluasi dari hasil pengamatan tindakan I.
2) Memperbaiki pelaksanaan tindakan I sesuai hasil evaluasi untuk
digunakan pada siklus II.
b. Siklus II
Tindakan
Dalam siklus II akan dilaksanakan tindakan II yaitu sebagai berikut:
1) Siswa dibagi dalam lima kelompok, yaitu tiga kelompok terdiri dari
empat anak dan dua kelompok terdiri dari lima anak.
2) Menentukan wakil-wakil kelompok untuk kelompok ahli.
3) Guru membagikan soal kepada setiap kelompok dan membagi soal
tersebut kepada setiap siswa.
4) Guru membagikan LKS pada setiap siswa dan menjelaskan cara
kerjanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
5) Siswa berkelompok ke kelompok ahli, yaitu berkelompok dengan
siswa yang soalnya sama dan membahasnya bersama.
6) Siswa kembali ke kelompoknya semula dan setiap siswa memaparkan
hasil dari pembahasan kelompok ahli.
7) Setiap kelompok membuat laporan dari tugas yang telah diberikan
dengan cara mengisi LKS.
8) Guru dan seluruh siswa membahas bersama laporan setiap kelompok.
9) Guru memberikan pujian kepada kelompok yang tugasnya bagus dan
memotivasi kelompok yang belum bagus.
10) Post tes.
Pengamatan
Observer melakukan pengamatan saat tindakan sedang dilakukan.
Pengamatan ini dilakukan oleh dua observer menggunakan lembar
pengamatan.
Refleksi
1) Mengevaluasi tindakan II dari hasil pengamatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
D. Pengumpulan Data dan Instrumennya
No. Peubah Indikator Jenis
Data
Pengumpulan
Data
Instrumen
1. Prestasi
belajar
Jumlah siswa
yang memenuhi
KKM
Nilai Tes Soal tes
E. Analisis Data
Kondisi awal prestasi belajar siswa dan kondisi akhir yang diharapkan
adalah sebagai berikut:
No. Indikator Kondisi Awal
(%)
Kondisi akhir siklus (%)
I II
1. Jumlah siswa yang
memenuhi KKM. 45% 70% 80%
Dalam pelaksanaan analisis ini kegiatan utamanya adalah mengolah skor
menjadi nilai. Tahap analisisnya adalah sebagai berikut:
1. Mengubah skor menjadi nilai.
No. Skor Nilai
1. 20 100
2. 19 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
No. Skor Nilai
3. 18 90
4. 17 85
5. 16 80
6. 15 75
7. 14 70
8. 13 65
9. 12 60
10. 11 55
11. 10 50
12. 9 45
13. 8 40
14. 7 35
15. 6 30
16. 5 25
17. 4 20
18. 3 15
19. 2 10
20. 1 5
Nilai = N__ x 10
2
2. Menghitung mean dengan rumus M=∑s_ x 100%
N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Keterangan:
M = Nilai rata-rata
∑s = Jumlah nilai seluruh siswa
N = Jumlah siswa
F. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan instrument berupa tes tertulis. Untuk
memastikan bahwa item-item soal sahih dan handal, perlu dilakukan analisis item-
item soal dan dilakukan pengujian validitas serta reliabilitas soal. Soal yang telah
dibuat sebelum digunakan penelitian diujicobakan terlebih dahulu kepada kelas
yang lebih tinggi satu tingkat di atasnya. Dalam penelitian ini yang digunakan
untuk mengujicobakan soal adalah kelas VI.
Dari beberapa indikator yang telah ditentukan peneliti, peneliti membuat
25 soal yang akan diujikan pada siswa. Namun pada penelitian nanti hanya akan
digunakan 20 soal saja, sedangakan lima soal sisanya digunakan sebagai cadangan
bila nantinya dalam pengujian soal terdapat soal tidak valid.
1. Analisis Item-item Soal
Untuk mengetahui keadaan atau mutu item-item soal dari tes hasil belajar,
perlu diadakan analisis soal. Dengan analisis dapat diketahui sejauh mana suatu
item dijawab secara benar oleh seluruh siswa, apakah ada perbedaan jawaban
benar antara siswa-siswa yang tergolong kelompok atas ( pandai) dengan siswa
kelompok bawah (bodoh) terhadap item-item sama, serta hubungan antara taraf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
kesukaran (IK) dengan taraf pembeda suatu item (ID). Berikut ini adalah
penjelasan tentang taraf kesukaran dan taraf pembeda:
a. Taraf Kesukaran atau Indeks Kesukaran (IK)
Indeks kesukaran adalah bilangan yang merupakan hasil perbandingan
antara jawaban benar yang diperoleh dengan jawaban benar yang seharusnya
diperoleh dari suatu item. Indeks kesukaran berkisar antara 0,00 sampai 1,00.
Untuk menghitung bilangan indeks kesukaran suatu item dipergunakan rumus
sebagai berikut:
IK = B
N x Skor maksimal
Keterangan rumus:
IK = indeks kesukaran
B = jumlah jawaban benar yang diperoleh siswa.
N = kelompok siswa
Skor maksimal = besarnya skor yang dituntut oleh suatu
jawaban benar dari suatu item.
Berikut adalah acuan penilain IK yang diperoleh adalah:
IK –IK Kualifikasi IK
0,81 – 1,00
0,61 – 0,80
0,41 – 0,60
0,21 – 0,40
0,00 – 0,20
Mudah sekali
Mudah
Sedang
Sukar
Sukar sekali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
b. Taraf Pembeda Suatu Item
Taraf pembeda suatu item adalah taraf sampai dimana jumlah jawaban
benar dari siswa-siswa yang tergolong kelas atas (pandai) berbeda dari siswa yang
tergolong kelas bawah (bodoh) untuk suatu item. Bilangan yang menunjukkan
perbandingan antara perbedaan jawaban benar dari siswa-siswa kelas atas dengan
perbedaan jawaban benar dari siswa-siswa kelas bawah disebut indeks
diskriminasi (ID). Untuk menghitung bilangan indeks diskriminasi suatu item
dipergunakan rumus sebagai berikut:
ID = KA - KB
NKA atau NKB x skor maksimal
Keterangan rumus:
ID = Indeks diskriminasi
KA = Jumlah jawaban benar kelas atas
KB = jumlah jawaban benar kelas bawah.
NKA/NKB = jumlah siswa yang tergolong KA atau KB.
Jika ID real ≥ ID minimal maka ID real membedakan prestasi
kelompok atas dan kelompok bawah. Untuk mencari ID minimal
peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:
Z = G √NKA + NKB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Keterangan rumus:
G = Indeks diskriminasi minimal
NKA + NKB = jumlah siswa kelompok atas dan bawah.
Z = Besarnya tuntutan perbedaan jawaban benar kelompok
atas dan bawah atas dasar taraf signifikansi tertentu.
Berikut ini adalah tabel penilan ID yang diperoleh:
ID – ID Kualifikasi
0,80 – 1,00
0,6 – 0,79
0,40 – 0,59
0,20 – 0,39
Negatif - 0,19
Sangat membedakan
Lebih membedakan
Cukup membedakan
Kurang membedakan
Sangat kurang membedakan
2. Pengujian Validitas
Dalam Masidjo (1995:242), validitas adalah taraf sampai dimana suatu tes
mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu tes dikatakan valid selain
dilihat langsung dari keadaan dirinya juga dapat dilihat setelah diperbandingkan
dengan suatu tes lain yang telah valid. Koefisien validitas tes dinyatakan dalam
suatu bilangan koefisien antara -1,00 sampai dengan 1,00. Validitas item soal
diukur dengan menganalisis signifikansi hubungan (uji korelasi) antara skor
nomor soal dengan total skor yang didapat oleh masing-masing siswa. Nilai
korelasinya dikelompokan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91 – 1,00
0,71 – 0,90
0,41 – 0,71
0,21 – 0,40
Negatif – 0,20
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat rendah
Dari 25 soal yang diujicobakan pada masing-masing siklus terdapat 20
soal yang memenuhi kriteria validitas, sedangkan lima soal yang lain tidak
memenuhi kriteria validitas. Soal yang memenuhi kriteria validitas adalah soal
yang akan dipakai dalam penelitian.
3. Pengujian Reliabilitas
Dalam Masidjo (1995:209), reliabilitas suatu tes adalah taraf samapai
dimana suatu tes mampu menunjukan konsistensi hasil pengukurannya yang
diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Taraf reliabilitas suatu tes
dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas (rtt).
Koefisien reliabilitas dinyatakan dalam suatu bilangan koefisien antara - 1,00
sampai dengan 1,00. Untuk menguji taraf reliabilitanya peneliti menggunakan
metode Kuder-Richardson (KR) 21. Reliabilitas dengan menggunakan KR-21
menggunakan rumus:
rtt = nS2t - Mt (n – Mt)
(n – 1) St2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Keterangan rumus:
rtt = koefisien reliabilitas
St = deviasi standar
n = jumlah item
Mt = mean
Berikut ini adalah tabel acuan penilaian tingat reliabilitas item:
Koefisien korelasi Kualifikasi
0,91 – 1,00
0,71 – 0,90
0,41 – 0,70
0,21 – 0,40
Negatif – 0,20
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat rendah
Dalam penelitian ini peneliti dalam mengukur taraf kesukaran, taraf
pembeda, validitas dan reliabilitas menggunakan sistem manual agar hasil yang
diperoleh lebih jelas dan dapat dipahami satu persatu masing-masing item soal.
Tabel pengukuran dapat dilihat pada lampiran lima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V B SD Negeri Pucung dengan
jumlah siswa 22 anak. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus dengan
indikator pembelajaran dan materi yang berbeda namun masih dalam satu
kompetensi dasar yang sama, serta standar kompetensi yang sama pula. Masing-
masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Penelitian dilakukan melalui proses
yang dimulai dengan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
1. Kegiatan Pretes
Kegiatan pretes dilaksanakan pada hari Jumat, 17 September 2010 pukul
07.35 – 08.45. Dalam kegiatan ini, peneliti memberikan soal pretes kepada siswa
kelas V SD N Pucung untuk mengetahui kondisi awal siswa yang berupa nilai.
Hasil pretes yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut :
Tabel Analisis Data Pretes
Data Jumlah
Siswa
Jumlah siswa yang
memenuhi KKM (%)
Nilai
Rata-rata
Data Awal 22 45% 58,64
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2. Kegiatan Siklus I
a. Persiapan Siklus I
Peneliti berdiskusi dengan kedua observer untuk mempersiapkan yang
akan digunakan dalam siklus I. Hasil diskusi peneliti dengan observer adalah
sebagai berikut :
1.) Meminta izin kepada Kepala Sekolah untuk melaksanakan
penelitian.
2.) Materi pembelajaran adalah “Jarak Tempuh” dengan satuan jarak
km, hm, dam, m, dm, cm, dan mm.
3.) Indikator pembelajaran :
- Menjelaskan satuan jarak, satuan waktu, dan kecepatan.
- Menentukan jarak jika waktu dan kecepatan diketahui.
4.) Menentukan jumlah kelompok siswa yaitu empat kelompok, dua
kelompok terdiri dari lima siswa dan dua kelompok terdiri dari
enam siswa.
5.) Silabus, RPP, dan kisi-kisi soal evaluasi I. (Terlampir)
6.) Instrumen pembelajaran :
- Lembar Kerja Siswa (Terlampir)
- Soal Evaluasi I (Terlampir)
- Kunci Jawaban (Terlampir)
7.) Siklus I dilaksanakan dalam dua pertemuan ( 4 x 35 menit).
8.) Pengamatan :
- Lembar pengamatan (Terlampir)
- Kamera
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
b. Rencana Tindakan Siklus I
Peneliti merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam kegiatan
pembelajaran dalam meteri jarak tempuh dengan menggunakan cooperative
learning teknik jigsaw dan mengembangkannya dalam RPP, LKS, kisi-kisi soal,
dan instrument penelitian yang akan digunakan.
Siklus I ini terdiri dari dua kali pertemuan. Pada siklus I ini membahas
materi jarak tempuh menggunakan cooperative learning teknik jigsaw. Pada
siklus ini siswa dibagi dalam empat kelompok, dua kelompok terdiri dari lima
siswa dan dua kelompok terdiri dari enam siswa. Setiap siswa bekerja berdasarkan
LKS dan petunjuk guru.
c. Pelaksanaan Siklus I
Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan yaitu pada hari Jumat, 24
September 2010 pukul 07.35 - 08.45 dan hari Sabtu, 25 September 2010 pukul
08.10 - 09.35. Pada siklus I ini peneliti menggunakan strategi cooperative
learning teknik jigsaw. Siswa dibagi dalam empat kelompok, yaitu dua kelompok
terdiri dari lima siswa dan dua kelompok terdiri dari enam siswa. Materi yang
dibahas adalah jarak tempuh.
Pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan berbagai sumber buku
dan LKS untuk memudahkan siswa dalam pembelajaran. Pembagian anggota
kelompok dibuat heterogen berdasarkan kemampuan siswa. Agar kemampuan
anak yang kurang, dapat mengikuti kemampuan anak yang lebih. Pembelajaran
awal dimulai dengan berdoa bersama, kemudian salam dan mengabsen siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Apersepsi digunakan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa tentang materi
yang akan disampaikan oleh guru, agar anak lebih mudah memahami pengetahuan
yang lebih kompleks. Apersepsi yang dilakukan adalah tanya jawab tentang cara
siswa berangkat sekolah, karena cara berangkat siswa berhubungan dengan alat
transportasi yang ada kaitannya dengan kecepatan, jarak, serta waktu. Kemudian
dilanjutkan dengan penyampaian indikator pembelajaran. Guru menjelaskan
tentang jarak tempuh.
Pada kegiatan pembelajaran inti siswa dibagi dalam empat kelompok,
yaitu dua kelompok terdiri dari lima siswa dan dua kelompok terdiri dari enam
siswa. Setelah kelompok terbentuk guru memberikan penjelasan tentang materi
jarak tempuh.
Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan siswa
di dalam kelompok dan membagikan LKS kepada setiap kelompok. Dalam LKS
terdapat lima soal dan soal tersebut dibagikan kepada siswa yang ada dalam
kelompok. Setelah itu, siswa membuat kelompok ahli sesuai dengan nomor soal
yang mereka dapatkan atau membuat kelompok ahli dengan siswa yang sama soal
yang didapatkan. Jadi kelompok ahli ini memiliki soal yang sama. Kemudian
mereka mengerjakan soal tersebut dalam kelompok ahli. Dalam kelompok ahli,
mereka bekerjasama untuk mengerjakannya. Setelah selesai mengerjakan, mereka
kembali ke kelompok semula. Setelah kembali ke kelompok semula, mereka
membahas bersama hasil kerja mereka dari kelompok ahli. Setiap siswa
menjelaskan hasil pekerjaannya dan didiskusikan. Setelah itu hasil pekerjaan yang
telah didiskusikan, dituliskan di LKS yang disediakan. Setiap kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
melaporkan hasil kerja kelompok kepada guru, kemudian hasil kerja kelompok
dibahas bersama guru dan siswa. Dalam membahas hasil kerja siswa ini ternyata
ada kelompok yang pekerjaannya salah, kemudian guru menjelaskan kesalahan
yang telah dilakukan oleh semua siswa agar tau kebenarannya.
Setelah pembahasan berakhir masuklah pada kegiatan akhir yaitu
menyimpulkan hasil dari kerja kelompok dan materi yang diberikan guru, serta
memberikan catatan kepada siswa. Kesimpulan pelajaran ini adalah untuk mencari
jarak, kita perlu mengetahui kecepatan dan waktu yang diperlukan dalm
menempuh jarak tersebut. Setelah memberikan catatan guru membagikan soal
evaluasi (pos tes) untuk mengukur kemampuan siswa pada materi hubungan jarak,
waktu, dan kecepatan. Sebelum pembelajaran ditutup guru dan siswa
merefleksikan tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan, meliputi kesulitan
yang masih dialami oleh siswa dan yang siswa dapatkan dari pembelajaran yang
telah dilakukan dengan tanya jawab.
d. Pengamatan
Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti dan observer adalah sebagai
berikut :
1) Pembagian kelompok memakan waktu terlalu lama karena siswa
sering bercanda dengan teman-temannya.
2) Siswa merasa senang dan semangat sewaktu pembagian
kelompok.
3) Komunikasi siswa berjalan baik dalam diskusi kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
4) Dalam pembelajaran, terdapat dua kelompok yang ramai saat
berdiskusi karena siswa sibuk dengan dirinya masing-masing.
5) Terdapat empat siswa yang bingung dalam mengerjakan
tugasnya karena tidak mengerti penjelasan peneliti.
e. Refleksi Siklus I
Pelaksanaan siklus I masih banyak kekurangan, oleh karena itu peneliti
perlu memperbaikinya. Peneliti perlu mempersiapkan dengan matang mekanisme
pembagian kelompok dan mengarahkan siswa agar tidak terlalu lama dalam
pembagian kelompok. Pada saat pembelajaran, siswa perlu diawasi agar tidak
sibuk dengan dirinya sendiri. Peneliti perlu meningkatkan manajemen kelas, agar
pada saat menjelaskan, semua siswa memperhatikan dan siswa tidak bingung
dalam mengerjakan tugas. Aspek positif dalam siklus ini adalah siswa aktif
mengikuti pembelajaran dan tidak malu dalam berdiskusi dengan anggota
kelompok. Sedangkan aspek negatif dalam siklus I ini adalah manajemen waktu
pembelajaran yang tidak sesuai dengan rencana.
Peneliti dan observer mendiskusikan pelaksanaan siklus I ini dan hal-hal
yang perlu diperbaiki. Hasil diskusi antara peneliti dan observer adalah sebagai
berikut :
- Pembagian kelompok dibuat sebelum pelajaran dimulai agar tidak
memakan waktu lama.
- Setiap kelompok ditunjuk salah satu siswa sebagai ketua kelompok
untuk mengatur anggota kelompok agar mengerjakan tugasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
- Memberikan perhatian khusus dalam menjelaskan langkah-langkah
mengerjakan tugas kepada empat siswa yang belum jelas saat
siklus I.
e. Hasil Pengukuran
Pengukuran pada siklus I dengan alat ukur tes yaitu tes tertulis. Nilai yang
hendak dicapai adalah 70% siswa memenuhi KKM dengan nilai KKM 60. Berikut
ini adalah hasil dari tes siklus I:
Tabel Hasil Tes Siklus I
No. Nama Nilai Tuntas Tidak Tuntas
1 s1 50 - √
2 s2 65 √ -
3 s3 50 - √
4 s4 75 √ -
5 s5 90 √ -
6 s6 80 √ -
7 s7 90 √ -
8 s8 70 √ -
9 s9 50 - √
10 s10 70 √ -
11 s11 60 √ -
12 s12 80 √ -
13 s13 40 - √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
No. Nama Nilai Tuntas Tidak Tuntas
14 s14 70 √ -
15 s15 80 √ -
16 s16 55 - √
17 s17 70 √ -
18 s18 70 √ -
19 s19 60 √ -
20 s20 80 √ -
21 s21 70 √ -
22 s22 50 - √
Jumlah 1475 16 6
Rata-rata / Persentase 67,05 73% 27%
f. Hasil Analisis Data
Setelah pembelajaran pada siklus I berakhir, diadakan analisis data untuk
mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi yang diajarkan oleh guru dengan
strategi cooperative learning teknik jigsaw. Berdasarkan tabel hasil tes siswa
dapat dilihat perolehan nilai kelas V B untuk evaluasi I adalah 73% siswa
memenuhi KKM. Nilai pada pretes adalah 45% siswa memenuhi KKM, sehingga
dapat diperoleh analisis data sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel Analisis Data Siklus I
Data Jumlah
Siswa
Jumlah siswa yang
memenuhi KKM (%)
Nilai
Rata-rata
Data Awal 22 45% 58,64
Siklus I 22 73% 67,05
Dari tabel di atas tersebut dapat dilihat bahwa ada peningkatan persentase
jumlah siswa yang memenuhi KKM yaitu dari 45% menjadi 73%. Jadi persentase
jumlah siswa yang memenuhi KKM dari kondisi awal ke siklus I naik 28%.
Persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM belum memenuhi target peneliti
yaitu 80%. Untuk mencapai target persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM
80%, maka peneliti melanjutkan penelitian pada siklus II.
3. Kegiatan Siklus II
a. Persiapan Siklus II
Peneliti dan observer berdiskusi untuk melaksanakan siklus II dengan
memperbaiki pelaksanaan siklus I untuk diterapkan di siklus II. Hasil diskusi
tersebut adalah sebagai berikut :
1.) Materi pembelajaran adalah “ Kecepatan dan Waktu Tempuh”
dengan satuan kecepatan km/jam, satuan waktu jam, menit dan
detik.
2.) Indikator pembelajaran :
- Menentukan kecepatan jika jarak dan waktu diketahui.
- Menentukan waktu jika jarak dan kecepatan diketahui.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
3.) Menentukan jumlah kelompok siswa yaitu lima kelompok, tiga
kelompok terdiri dari empat siswa dan dua kelompok terdiri dari
lima siswa. Kelompok dibuat sebelum pelajaran dimulai.
4.) Menyusun silabus, RPP, dan kisi-kisi soal evaluasi II. (Terlampir)
5.) Instrumen pembelajaran :
- Lembar Kerja Siswa (Terlampir)
- Soal evaluasi II (Terlampir)
6.) Silus II dilaksanakan dua pertemuan ( 4 x 35 menit).
7.) Pengamatan :
- Lembar pengamatan
- Kamera
b. Rencana Tindakan Siklus II
Perencanaan tindakan siklus II ini tidak jauh berbeda dengan rencana
tindakan siklus I. Peneliti merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan
dalam kegiatan pembelajaran yaitu untuk meteri kecepatan dan waktu tempuh
dengan menggunakan strategi cooperative learning teknik jigsaw dan
mengembangkannya dalam RPP, LKS, kisi-kisi soal, dan instrument penelitian
yang akan digunakan.
Siklus II ini terdiri dari dua kali pertemuan. Pada siklus II ini membahas
materi kecepatan dan waktu tempuh menggunakan strategi cooperative learning
teknik jigsaw. Pada siklus ini siswa dibagi menjadi lima kelompok, yaitu tiga
kelompok terdiri dari empat siswa dan dua kelompok terdiri dari lima siswa .
Setiap siswa bekerja berdasarkan LKS dan petunjuk guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
c. Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan siklus II ini tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan siklus I.
Siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan yaitu pada hari Senin, 27 September
2010 pukul 07.35 - 08.45 dan hari Selasa, 28 September 2010 pukul 09.00 - 10.10.
Pada siklus II ini peneliti menggunakan strategi cooperative learning teknik
jigsaw. Siswa dibagi dalam lima kelompok yaitu tiga kelompok terdiri dari empat
siswa dan dua kelompok terdiri dari lima siswa. Materi yang dibahas adalah
kecepatan dan waktu tempuh.
Pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan berbagai sumber buku
dan LKS untuk memudahkan siswa dalam pembelajaran. Pembagian anggota
kelompok dibuat heterogen berdasarkan kemampuan siswa. Agar kemampuan
anak yang kurang, dapat mengikuti kemampuan anak yang lebih. Pembelajaran
awal dimulai dengan berdoa bersama, kemudian salam dan mengabsen siswa.
Kegiatan apersepsi, guru mengajak siswa bernyanyi “ Naik Delman Istimewa”.
Kemudian mengulang sejenak pelajaran Matematika yang telah diajarkan
sebelumnya. Setelah itu dilanjutkan dengan penyampaian indikator pembelajaran.
Peneliti menjelaskan pelajaran tentang materi kecepatan dan waktu
tempuh. Pada kegiatan pembelajaran inti siswa dibagi dalam lima kelompok yaitu
tiga kelompok terdiri dari empat siswa dan dua kelompok terdiri dari lima siswa.
Siswa berkelompok sesuai kelompok yang telah dibuat oleh peneliti sebelumnya
dan peneliti menunjuk ketua kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Peneliti memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan
siswa di dalam kelompok dan membagikan LKS kepada setiap kelompok.
Kemudian setiap kelompok diberikan soal. Soal dibagikan kepada setiap anak
untuk dikerjakan. Setelah itu, anak membuat kelompok ahli sesuai dengan nomor
soal yang mereka dapatkan atau membuat kelompok ahli dengan siswa yang sama
soal tugas yang didapatkan. Jadi kelompok ahli ini memiliki soal yang sama.
Kemudian mereka mengerjakan soal tersebut dalam kelompok ahli. Setelah
selesai mengerjakan, mereka kembali ke kelompok semula. Setelah kembali ke
kelompok semula, mereka membahas bersama hasil kerja mereka dari kelompok
ahli. Setiap kelompok melaporkan hasil kerja kelompok kepada peneliti,
kemudian hasil kerja kelompok dibahas bersama peneliti dan siswa.
Setelah pembahasan berakhir masuklah pada kegiatan akhir yaitu
menyimpulkan hasil dari kerja kelompok dan materi yang diberikan peneliti, serta
memberikan catatan kepada siswa. Setelah memberikan catatan peneliti
membagikan soal evaluasi (pos tes) untuk mengukur kemampuan siswa pada
materi kecepatan dan waktu tempuh. Sebelum pembelajaran ditutup peneliti dan
siswa merefleksikan tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan, meliputi
kesulitan yang masih dialami oleh siswa dan yang siswa dapatkan dari
pembelajaran yang telah dilakukan dengan tanya jawab.
d. Pengamatan
Peneliti dan observer melakukan pengamatan saat siklus II dilaksanakan
dan mendapatkan hasil pengamatan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
1.) Pelaksanaan siklus II setiap tahapnya sesuai dengan alokasi waktu
yang telah ditentukan.
2.) Tahap apersepsi pembelajaran terdapat dua siswa yang bertanya
tentang materi sebelumnya.
3.) Pembagian kelompok berjalan dengan lancar karena kelompok
sudah ditentukan peneliti sebelum pelajaran.
4.) Tahap diskusi kelompok terdapat tiga siswa yang bertanya tentang
cara pengisian LKS.
5.) Siswa mengikuti pelajaran dengan senang dan semangat.
6.) Terdapat tiga siswa yang bermain saat diskusi kelompok.
7.) Kominukasi antar siswa dalam berdiskusi berjalan baik.
8.) Pelaksanaan siklus II berakhir tepat waktu.
e. Refleksi Siklus II
Pelaksanaan siklus II berjalan dengan lancar dan peneliti beserta observer
mendiskusikan hasil pelaksanaan siklus II. Hasil pelaksanaan siklus II adalah
sebagai berikut :
1.) Manajemen waktu baik karena pelaksanaan sesuai dengan alokasi
waktu yang telah ditentukan.
2.) Manajemen kelas baik karena siswa cepat mengerti langkah-langkah
mengerjakan dalam menyelesaikan tugasnya dan segera
melaksanakan.
3.) Nilai tes evaluasi II meningkat dari nilai evaluasi I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
f. Hasil Pengukuran Siklus II
Pengukuran pada siklus II dengan alat ukur tes yaitu tes tertulis. Nilai
yang hendak dicapai adalah 80% jumlah siswa yang memenuhi KKM dengan nilai
KKM 60. Berikut ini adalah hasil dari tes pada siklus II:
Tabel Hasil Tes Siklus II
No. Nama Nilai Tuntas Tidak Tuntas
1. s1 75 √ -
2 s2 70 - -
3 s3 70 - -
4 s4 85 √ -
5 s5 95 √ -
6 s6 90 √ -
7 s7 90 √ -
8 s8 80 √ -
9 s9 55 - √
10 s10 70 √ -
11 s11 70 √ -
12 s12 85 √ -
13 s13 50 - √
14 s14 70 √ -
15 s15 80 √ -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
No. Nama Nilai Tuntas Tidak Tuntas
16 s16 50 - √
17 s17 80 √ -
18 s18 70 √ -
19 s19 65 - -
20 s20 70 √ -
21 s21 60 √ -
22 s22 50 - √
Jumlah 1580 18 4
Rata-rata/presentase 71,82 82% 18%
g. Hasil Analisis Data siklus II
Setelah pembelajaran pada siklus II berakhir, diadakan analisis data untuk
mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi yang diajarkan oleh guru dengan
strategi cooperative learning teknik jigsaw. Berdasarkan tabel hasil tes siswa
dapat dilihat perolehan nilai kelas V B untuk evaluasi II adalah 82% memenuhi
KKM. Nilai pada siklus I adalah 73% memenuhi KKM, sehingga dapat diperoleh
analisis data sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel Analisis Data Siklus II
Data Jumlah
Siswa
Jumlah siswa
yang memenuhi
KKM (%)
Nilai
Rata-rata
Data Awal 22 45% 58,64
Siklus I 22 73% 67,05
Siklus II 22 82% 71,82
Dari tabel di atas tersebut dapat dilihat bahwa ada peningkatan persentase
jumlah siswa yang memenuhi KKM yaitu dari 73% menjadi 82%. Persentase
jumlah siswa yang memenuhi KKM dari siklus I ke siklus II naik 9%. Persentase
jumlah siswa yang memenuhi KKM yang diharapkan adalah 80%. Pelaksanaan
siklus II mengahasilkan 82% nilai yang memenuhi KKM, sehingga penelitian ini
memenuhi target yang hendak dicapai oleh peneliti.
4. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data maka diperoleh hasil yaitu persentase jumlah
siswa yang memenuhi KKM pada siklus I adalah 73%, sedangkan siklus II adalah
82%. Dari hasil pelaksanaan di atas maka dapat disimpulkan bahwa:
a. Penelitian pada siklus I dan siklus II berhasil mencapai target
persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM setiap siklus karena
yang diperoleh dari tes evaluasi yaitu siklus I 73% dan siklus II 82%,
persentase yang diharapkan pada siklus I 70% dan siklus II 80%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
b. Penelitian ini tidak perlu dilanjutkan pada siklus III karena target
persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM sudah tercapai.
c. Pembelajaran menggunakan cooperative learning teknik jigsaw dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD N Pucung tahun
pelajaran 2010/2011 dalam mengenal satuan jarak dan kecepatan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan prestasi siswa telah
melampaui kondisi awal dan melebihi target yang direncanakan pada siklus I dan
siklus II.
B. Pembahasan
Refleksi dalam setiap akhir siklus penelitian ditujukan untuk mengetahui
kendala maupun hal-hal yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tersebut.
Berikut ini merupakan rangkuman dari refleksi masing-masing siklus:
1. Refleksi Siklus I
a. Kendala yang muncul
1) Pembagian kelompok memakan waktu terlalu lama karena siswa
sering bercanda dengan teman-temannya.
2) Dalam pembelajaran terdapat dua kelompok yang ramai saat
berdiskusi karena siswa sibuk dengan dirinya masing-masing.
3) Terdapat empat siswa yang bingung dalam mengerjakan tugasnya
karena tidak mengerti penjelasan peniliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
b. Kualitas Proses Pelaksanaan Siklus I
1) Siswa merasa senang dan semangat sewaktu pembagian kelompok.
2) Komunikasi siswa berjalan baik dalam diskusi kelompok.
3) Persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM mengalami
kenaikan dari kondisi awal 45% menjadi 73%.
2. Refleksi Siklus II
a. Kendala yang muncul
1) Terdapat tiga siswa yang belum jelas cara pengisian LKS.
2) Terdapat tiga siswa yang bermain saat diskusi kelompok.
b. Kualitas Proses Pelaksanaan Penelitian Siklus II
1) Siswa mengikuti pelajaran dengan senang dan semangat.
2) Komunikasi antar siswa dalam berdiskusi berjalan baik.
3) Manajemen waktu baik karena pelaksanaan sesuai dengan alokasi
waktu yang telah ditentukan.
4) Manajemen kelas baik karena siswa cepat mengerti langkah-
langkah mengerjakan dalam menyelesaikan tugasnya dan segera
melaksanakan.
5) Persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM mengalami
kenaikan dari kondisi awal 73% menjadi 82%.
Berdasarkan uraian refleksi di atas, banyak hal yang perlu
diperhatikan oleh peneliti diantaranya yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
1. Kondisi awal siswa perlu diketahui secara jelas.
2. Persiapan sebelum pembelajaran harus matang agar pembelajaran
berjalan sesuai dengan rencana, baik dari segi persiapan materi dan
instrument pembelajaran.
3. Pentingnya sumber belajar yang lain untuk menambah pengetahuan
siswa.
4. Pentingnya memberi kesempatan siswa untuk menyampaikan yang
ingin diketahui siswa ataupun kesulitan yang dialami siswa.
5. Perlunya antisipasi jika terdapat siswa yang belum bisa mengikuti
pelajaran dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian tindakan kelas yang sudah dilaksanakan pada siswa kelas V B
SD Negeri Pucung tahun pelajaran 2010/2011 untuk peningkatan prestasi belajar
siswa dalam mengenal satuan jarak dan kecepatan menggunakan cooperative
learning teknik jigsaw dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan
cooperative learning teknik jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
kelas V SD N Pucung tahun pelajaran 2010/2011 dalam mengenal satuan jarak
dan kecepatan. Ini dibuktikan dengan peningkatan persentase jumlah siswa yang
memenuhi KKM dari keadaan awal adalah 45% dan setelah siklus II berakhir
persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM dapat mencapai 82%.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, penulis
menyarankan:
1. Bagi guru, dalam pembelajaran perlu menggunakan strategi dan
teknik pembelajaran yang beragam dan inovatif sesuai dengan
materi, karakteristik siswa, dan lingkungan sehingga indikator
pembelajaran dapat tercapai.
2. Bagi peneliti, sebelum penelitian dilaksanakan perlu
mempersiapkan instrument penelitian dengan baik dan sesuai
kondisi objek penelitian agar tidak menghambat proses penelitian.
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
3. Bagi sekolah, perlu memberikan kesempatan kepada guru untuk
mengembangkan keterampilan mengajar menggunakan strategi dan
teknik yang inovatif agar dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
DAFTAR PUSTAKA
Ambarita, Alben.2006. Manajemen Pembelajaran. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Darma, Aliyah.2007. Intisari Bahasa Indonesia untuk SD Kelas 4,5 dan 6.
Bandung: Pustaka Setia.
Ekosiswoyo, Rasdi dan Rachman, Maman.2002. Manajemen Kelas. CV. Ikip
Semarang Press.
Lie, Anita.2002. Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia.
Masidjo.1995. Penilaian Pencapaian Hasil Beajar Siswa di Sekolah.Yogyakarta:
Kanisius.
Masidjo.2007.Modul Evaluasi Pembelajaran II. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Mulyasa, E.2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyati. 2005. Psikologi Belajar. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.
Slavin, Robert.2008. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media
Sumantri, Mulyani.1999. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Tarigan, Djago.1997. Kependidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta:
Universitas Terbuka Departemen Pendidikan Nasional.
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia.2002. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Wibawa, Basuki dan Mukti, Farida.2001. Media Pengajaran. Bandung:
CV.Maulana.
Winkel. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
http://trimanjuniarso.files.wordpress.com/2008/02/c00perative-learning.pdf
(tanggal 15 Juni 2010).
http://www.questia.com/library/education/educational-psychology/learning-styles-
and-theories/cooperative-learning.jsp?CRID=cooperative_learning&OFFID=se1
(tanggal 15 Juni 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI