Upload
doananh
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS SUMBER-SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA (KAS) Studi Kasus pada Perusahaan PT. Primissima, Medari, Sleman, Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Yevida Chrismasari Novrita NIM : 001334046
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN Semangat biarlah jadi nafas hidup...
berbuat untuk mematrikan segunung harapan,
hidup membumi dan bergelut dengan deretan
aktivitas.
Kesadaran, ketabahan dan rutinitas
berusaha adalah kunci datangnya harapan
yang akan menimbulkan nuansa baru dalam
hidup. Dan nafas ada karena jiwa, jiwa tak
lepas dari hati...(H. Pras)
Untuk seluruh kekuatan dan keteguhan hati yang telah menuntunku hingga merasuk ke dalam pori-pori hidup ini...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
ANALISIS SUMBER-SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA (KAS) Studi Kasus pada Perusahaan PT. Primissima, Medari, Sleman, Yogyakarta
Yevida Chrismasari N Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2007
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) ketepatan penggunaan sumber dana (kas) dalam pembelanjaan; (2) kecenderungan kecukupan arus kas; (3) kecenderungan rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas; (4) hubungan antara kecukupan arus kas dengan rentabilitas. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Tekstil PT. Primissima, Medari, Sleman, Yogyakarta, pada periode 1999-2003. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah: (1) pengujian secara teoritis ketepatan penggunaan sumber dana (kas); (2) analisis trend; (3) analisis korelasi product moment.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) selama periode 1999-2003 penggunaan sumber dana (kas) sudah tepat. Adapun kenaikan sumber dan penggunaan dana (kas) adalah sebagai berikut: Rp. 3.688.472.518,03 untuk periode 1999, Rp. 4.809.135.474,75 untuk periode 2000, Rp. 4.750.235.789,86 untuk periode 2001, Rp. 6.552.395.330,11 untuk periode 2002, dan Rp. 8.632.464.835,39 untuk periode 2003; (2) ada kecenderungan meningkat untuk kecukupan arus kas; (3) ada kecenderungan meningkat untuk rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas; (4) ada hubungan positif antara kecukupan arus kas dengan rentabilitas (r hitung = 0,667 > r tabel = 0,428).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
ANALYSIS OF CASH FINANCIAL RESOURCES AND THEIR APPLICATION
A Case Study at Primissima Co. Ltd., Medari, Sleman Yogyakarta
Yevida Chrismasari N Sanata Dharma University
Yogyakarta 2007
The objectives of this research are to know: (1) the appropriateness of cash financial resource in expenses; (2) the sufficient tendency of cash flow; (3) the tendency of the liquidity, solvability, and rentability ratio; (4) the correlation between the sufficiency of the cash flow and the rentability.
This research was done in Cambric Manufacture of Primissima Co. Ltd., in Medari, Sleman, Yogyakarta from 1999-2003. The techniques of the data collection were interview, observation, and documentation. The techniques of data analysis were: (1) theoretical tests on the appropriateness of the application of cash financial resource; (2) trend analysis; (3) product moment correlation analysis.
The result of this research indicated that: (1) the application of cash financial resources during the period of 1999-2003 was appropriate. It increased from year to year during that period. In 1999 was Rp 3,688,472,518.03. In 2000 was Rp. 4,809,135,474.75. In 2001 was Rp. 4,750,235,789.86. In 2002 was Rp. 6,552,395,330.11. In 2003 was Rp 8,632,464,835.39; (2) the cash flow was tending upward and so (3) were the liquidity, solvability, and rentability ratio; (4) there was a positive correlation between the sufficiency of the cash flow and the rentability (rsum = 0.667 > rtable = 0.428).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Atas kasihNya Sang Gusti saya bisa menyelesaikan skripsi ini. Setelah sekian
lama tidak berkutat dan berkutat kembali, dengan hasil yang pas-pas saja tapi
saya tahu Engkau ada. Karena dibalik kegagalan pasti ada hikmah yang
terkandung. Terimakasih..
Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir penulis untuk meraih gelar S1 pada
Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Dengan kesadaran penuh dan hati yang tulus bahwa penulisan ini masih jauh dari
standar penulisan standar baku skripsi. Diakui pula banyak terdapat kekurangan
dalam penulisannya, oleh karena itu ijinkan saya menghaturkan maaf atas
kekurangannya. Walau demikian saya dengan segenap daya mengusahakan untuk
memberikan yang terbaik.
Tidak luput saya ucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Drs. Sutarjo Adisusilo J.R selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. S. Widanarto Prijuwuntato, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi Universitas Sananta Dharma Yogyakarta.
4. L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah menyediakan
waktunya hingga skripsi ini selesai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah
menyediakan waktunya hingga skripsi ini selesai.
6. Cornelio Purwantini, S.Pd selaku Dosen Penguji, para pengajar dan seluruh
staf Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
7. Papa Djum..... Mama Chris...... yang telah gali lubang tutup lubang untuk
sekolah (ku)....
8. Bapak(ku)... ibu.... terimakasih untuk pelajaran berharga dalam hidup ini.
Adanya kasih.. sayang.. cinta.. kekuatan.. keteguhan hati.. dan.. niat yang
tulus dapat menghantar kita pada tujuan yang ingin kita capai.
9. Cin... Semangat!! Mas keliknya juga ya... Kiki dan fir.... perjalanan masih
panjang dan berliku... tapi jangan kalah olehnya..
10. Anjang, Galih, Tung-tung.... dan anak-anak(ku) semua.... tanpa dukungan
kalian, semua tidak akan terwujud...
11. Keluarga besar nDiwak yang selalu menanyakan ”wes lulus durung...”
12. Teman-teman yang telah meninggalkanku.... aku datang........
13. Yang terlihat namun terlupakan... maupun yang tidak terlihat... matur
nuwun...
Yogyakarta, 21 Maret 2007
penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.......................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................
PERSEMBAHAN ...........................................................................................
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA..........................................................
ABSTRAK ......................................................................................................
ABSTRACT ......................................................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................
A. Latar Belakang Masalah...............................................................
B. Batasan Masalah...........................................................................
C. Perumusan Penelitian ...................................................................
D. Tujuan Masalah............................................................................
E. Manfaat Penelitian ........................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................
A. Pengertian dan Tujuan Sumber-Sumber dan Penggunaan
Dana (Kas) ..................................................................................
B. Arti Penting Sumber dan Penggunaan Kas .................................
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
x
xiii
xvii
1
1
4
5
6
7
8
8
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Klasifikasi Sumber-Sumber dan Penggunaan Kas .......................
D. Pengertian Kas dan Setara Kas dan Definisi Lainnya..................
E. Penyajian Laporan Arus Kas ........................................................
F. Teori Pendekatan Pengelolaan Kas...............................................
G. Standar Penilaian Kecukupan Arus Kas.......................................
H. Pengaruh Kenaikan atau Penurunan Kas Terhadap Likuiditas,
Solvabilitas dan rentabilitas Keuangan.........................................
I. Trend Sekular dengan Least Square Method ................................
J. Keterkaitan Kecukupan Arus Kas Dengan Rentabilitas................
K. Hipotesis Penelitian......................................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................................
A. Jenis Penelitian.............................................................................
B. Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................
C. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................
D. Variabel Penelitian ......................................................................
E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumennya..............................
F. Teknik Analisis Data.....................................................................
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .........................................
A. Sejarah Singkat Perusahaan .........................................................
B. Lokasi Perusahaan ........................................................................
C. Organisasi dan Bentuk Perusahaan ..............................................
D. Personalia .....................................................................................
E. Produksi ........................................................................................
12
18
18
20
21
23
27
28
29
32
32
32
32
33
33
34
42
42
45
45
53
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA .............................................................................
A. Deskripsi Data Penelitian .............................................................
B. Analisis Data ................................................................................
1. Penyusunan Laporan Arus Kas ................................................
2. Perkembangan Kecukupan Arus Kas.......................................
3. Perkembangan Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas PT.
Primissima.................................................................................
a. Perkembangan Likuiditas Keuangan PT. Primissima ...........
b. Perkembangan Solvabilitas Keuangan PT. Primissima ........
c. Perkembangan Rentabilitas Keuangan PT. Primissima ........
4. Hubungan Antara Kecukupan Arus Kas dengan rentabilitas...
C. Pembahasan ..................................................................................
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN.......................
A. Kesimpulan...................................................................................
B. Keterbatasan .................................................................................
C. Saran .............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
70
70
74
74
131
135
135
141
143
147
152
160
160
163
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Penggolongan Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Serta Jabatannya ..........................................................................
Tabel 2. Neraca PT. Primissima selama 6 periode, yaitu tahun 1998-
2003.............................................................................................. Tabel 3. Laporan Laba Rugi PT. Primissima selama 6 periode, yaitu
tahun 1998-2003 .......................................................................... Tabel 4. Neraca Komparatif PT. Primissima 31 Desember 1998 dan
1999.............................................................................................. Tabel 5. Neraca Komparatif PT. Primissima 31 Desember 1999 dan
2000.............................................................................................. Tabel 6. Neraca Komparatif PT. Primissima 31 Desember 2000 dan
2001.............................................................................................. Tabel 7. Neraca Komparatif PT. Primissima 31 Desember 2001 dan
2002.............................................................................................. Tabel 8. Neraca Komparatif PT. Primissima 31 Desember 2002 dan
2003 ............................................................................................. Tabel 9. Laporan Laba Rugi PT. Primissima 31 Desember 1999..............
Tabel 10. Laporan Laba Rugi PT. Primissima 31 Desember 2000..............
Tabel 11. Laporan Laba Rugi PT. Primissima 31 Desember 2001..............
Tabel 12. Laporan Laba Rugi PT. Primissima 31 Desember 2002..............
Tabel 13. Laporan Laba Rugi PT. Primissima 31 Desember 2003..............
Tabel 14. Laporan Bersih Neraca PT. Primissima 31 Desember 1999........
Tabel 15. Laporan Bersih Neraca PT. Primissima 31 Desember 2000........
Tabel 16. Laporan Bersih Neraca PT. Primissima 31 Desember 2001........
Hal
58
71
73
75
77
79
81
83
85
86
87
88
89
90
91
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 17. Laporan Bersih Neraca PT. Primissima 31 Desember 2002........
Tabel 18. Laporan Bersih Neraca PT. Primissima 31 Desember 2003........
Tabel 19. Konversi Accrual Basis ke Cash Basis PT. Primissima Tahun 1999..............................................................................................
Tabel 20. Konversi Accrual Basis ke Cash Basis PT. Primissima Tahun
2000.............................................................................................. Tabel 21. Konversi Accrual Basis ke Cash Basis PT. Primissima Tahun
2001.............................................................................................. Tabel 22. Konversi Accrual Basis ke Cash Basis PT. Primissima Tahun
2002.............................................................................................. Tabel 23. Konversi Accrual Basis ke Cash Basis PT. Primissima Tahun
2003.............................................................................................. Tabel 24. Laporan Arus Kas PT. Primissima 31 Desember 1999................
Tabel 25. Laporan Arus Kas PT. Primissima 31 Desember 2000................
Tabel 26. Laporan Arus Kas PT. Primissima 31 Desember 2001................
Tabel 27. Laporan Arus Kas PT. Primissima 31 Desember 2002................
Tabel 28. Laporan Arus Kas PT. Primissima 31 Desember 2003................
Tabel 29. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana (Kas) PT. Primissima 31 Desember 1999 .......................................................................
Tabel 30 Laporan Sumber dan Penggunaan Dana (Kas) PT. Primissima
31 Desember 2000 ....................................................................... Tabel 31. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana (Kas) PT. Primissima
31 Desember 2001 ....................................................................... Tabel 32. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana (Kas) PT. Primissima
31 Desember 2002 ....................................................................... Tabel 33. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana (Kas) PT. Primissima
31 Desember 2003 ....................................................................
Tabel 34. Penyesuaian Laporan Arus Kas PT. Primissima 31 Desember 1999..............................................................................................
93
94
96
97
98
99
100
101
103
105
107
109
111
112
113
114
115
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 35. Penyesuaian Laporan Arus Kas PT. Primissima 31 Desember 2000..............................................................................................
Tabel 36. Penyesuaian Laporan Arus Kas PT. Primissima 31 Desember
2001.............................................................................................. Tabel 37. Penyesuaian Laporan Arus Kas PT. Primissima 31 Desember
2002.............................................................................................. Tabel 38. Penyesuaian Laporan Arus Kas PT. Primissima 31 Desember
2003.............................................................................................. Tabel 39. Perhitungan Trend Kecukupan Arus Kas PT. Primissima Untuk
Tahun 1999-2003 ........................................................................
Tabel 40. Perhitungan Trend Kecukupan Arus Kas Dengan Pendekatan Analisis Regresi ...........................................................................
Tabel 41. Perhitungan Trend Current Ratio PT. Primissima Untuk Tahun
1999-2003 ....................................................................................
Tabel 42. Perhitungan Trend Current Ratio Dengan Pendekatan Analisis Regresi .........................................................................................
Tabel 43. Perhitungan Trend Quick Ratio PT. Primissima Untuk Tahun
1999-2003 .................................................................................... Tabel 44. Perhitungan Trend Quick Ratio Dengan Pendekatan Analisis
Regresi .........................................................................................
Tabel 45. Perhitungan Trend Solvabilitas PT. Primissima Untuk Tahun 1999-2003 ....................................................................................
Tabel 46. Perhitungan Trend Solvabilitas Dengan Pendekatan Analisis
Regresi ......................................................................................... Tabel 47. Perhitungan Trend Rentabilitas PT. Primissima Untuk Tahun
1999-2003 .................................................................................... Tabel 48. Perhitungan Trend Rentabilitas Dengan Pendekatan Analisis
Regresi .........................................................................................
Tabel 49. Perhitungan Rentabilitas .............................................................. Tabel 50. Perhitungan Koefisien Korelasi Kecukupan Arus Kas Dengan
Rentabilitas PT. Primissima Untuk Tahun 1999-2003 ................
117
118
119
120
133
135
137
138
139
140
142
143
145
146
147
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 51. Hasil Analisis Korelasi Pearson Variabel X dan Y......................
Tabel 52. Hasil Analisis Determinasi...........................................................
Tabel 53. Daftar Kriteria ROI ......................................................................
150
151
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Pedoman Wawancara
Lampiran II Struktur Organisasi
Lampiran III Surat Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan perkembangan di berbagai bidang yang pesat, persaingan
di sektor industri menjadi semakin kompetitif. Banyak perusahaan yang
bermunculan di sektor industri kecil, menengah maupun besar, baik yang
berorientasi profit maupun non profit. Kondisi tersebut tentu saja
menimbulkan persaingan usaha yang semakin ketat. Bentuk persaingan bisa
dalam berbagai macam, sebagai contoh: persaingan dalam hal mutu produk,
penggunaan alat-alat yang canggih dan modern, perekrutan karyawan, dan
pelayanan kepada konsumen. Akibat persaingan yang demikian, maka
perusahaan harus adatif terhadap lingkungan bisnis agar terus dapat menjaga
kelangsungan hidupnya
Salah satu cara yang dapat dijalankan adalah dengan memanfaatkan
berbagai sumber daya yang ada secara optimal dan mengarahkannya pada
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dengan cara-cara yang efektif dan
efisien. Pengelola perusahaan (manajer) harus mengusahakan agar
perusahaan yang dipimpinnya selalu berada dalam kondisi yang sehat.
Kondisi tersebut dapat diukur dari kemampuan perusahaan dalam
melaksanakan kegiatan operasional secara efektif (mampu memperoleh hasil
atau laba semaksimal mungkin), efisien (mampu menekan biaya serendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mungkin), serta didukung oleh suatu model pengelolaan (manajerial) yang
baik.
Usaha untuk mencapai tujuan perusahaan tentu tidak semudah
membalikkan telapak tangan. Perusahaan perlu dikelola secara sungguh-
sungguh. Hal ini perlu dilakukan sejalan dengan tantangan perkembangan
jaman dan pembangunan yang semakin berat dan kompleks. Persaingan
usaha sudah tidak lagi hanya berskala nasional, tetapi juga pada skala global.
Karenanya, sejalan dengan akan dibukanya pasar bebas, maka peningkatan
efisiensi waktu, kualitas, dan biaya dalam berbagai aspek harus dilakukan
oleh setiap perusahaan. Manajer juga perlu melakukan penilaian terhadap
pengelolaan usaha secara periodik.
Penilaian terhadap kinerja pengelolaan usaha dapat digolongkan dalam
dua sudut pandang utama. Berdasarkan pendapat Howell, dkk (1987:25-30),
penilaian kinerja dapat dilakukan dari dua sudut pandang:
1. Segi finansial, berupa laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan posisi keuangan pada kurun waktu tertentu.
2. Segi non finansial, yang meliputi pengukuran terhadap kualitas, penilaian kinerja mesin, dan persediaan.
Salah satu penilaian dari segi finansial adalah dalam hal penggunaan
dana. Penggunaan dana secara tepat sangat menentukan pencapaian kinerja
perusahaan. Pengelolaan dana atau kas dan uang membutuhkan pemahaman
yang baik terhadap keputusan operasi, investasi dan pendanaan. Keputusan
operasi dimaksudkan sebagai keputusan mengenai produk apa yang akan
dijual dan bagaimana cara menjualnya agar memperoleh laba. Keputusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
investasi yaitu keputusan yang menyangkut tentang dana yang dimiliki
perusahaan sebaiknya ditanamkan ke dalam aktiva bentuk apa. Sedangkan
untuk keputusan pendanaan atau pembiayaan dimaksudkan sebagai keputusan
yang menyangkut tentang sumber dana yang dibutuhkan untuk membiayai
investasi. Hasil dari ketiga keputusan penting tersebut dicerminkan pada
laporan keuangan utama yang dihasilkan oleh perusahaan, yaitu neraca dan
laporan laba-rugi (Dwi Prastowo, 2002:75).
Pemakai laporan keuangan membutuhkan informasi tentang arus kas
suatu perusahaan yang berguna sebagai dasar untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai kebutuhan
perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Laporan arus kas atau
disebut juga cash flow statement merupakan laporan keuangan utama di
Amerika sejak tahun 1989, sejak keluarnya FASB No. 95 dan dinilai lebih
banyak memberikan informasi tentang potensi arus kas perusahaan di masa
yang akan datang. Laporan ini diharapkan akan dapat (Sofyan Syafri
Harahap, 1996:80-81):
1. Memberikan umpan balik dari arus kas yang aktual 2. Membantu mengenal hubungan antara laba akuntansi dengan arus kas 3. Memberikan informasi tentang kualitas laba 4. Memperbaiki komparabilitas informasi dari laporan keuangan 5. Membantu menilai fleksibilitas dan likuiditas 6. Membantu meramalkan arus kas di masa yang akan datang.
Laporan arus kas ini juga dinilai banyak memberikan informasi tentang
kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba dan likuiditas di masa yang
akan datang. Kas merupakan aktiva yang paling likuid, karenanya semakin
besar jumlah kas yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan semakin tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pula tingkat likuiditasnya. Dipihak lain, suatu perusahaan yang mempunyai
tingkat likuiditas yang tinggi karena adanya kas dalam jumlah yang besar
menunjukkan tingkat perputaran kasnya tersebut rendah atau dengan kata lain
ada over investment dalam kas. Hal ini berarti bahwa perusahaan kurang
efektif dalam mengelola kas. Perusahaan perlu menentukan jumlah kas yang
tepat (tidak terlalu besar dan juga kecil) dalam perusahaan. Pendeknya,
perusahaan perlu mengelola kas dengan memperhatikan aspek likuiditas,
solvabilitas, dan rentabilitas.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk
mengambil judul “Analisis Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana (Kas)
Pada Perusahaan Tekstil PT. Primissima Di Medari Sleman
Yogyakarta” dengan maksud untuk mengetahui efisiensi dan efektivitas
pengelolaan sumber-sumber dan penggunaan dana. Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat sebagai bahan evaluasi dan penentuan kebijakan dalam
mengelola dana perusahaan di masa yang akan datang.
B. Batasan Masalah
Penelitian ini akan memfokuskan analisis terhadap dana dalam artian kas,
bukan dana dalam artian modal kerja. Cakupan analisis sumber dan
penggunaan dana (kas) dalam penelitian ini adalah:
1. Analisis penggunaan sumber dana PT. Primissima pada tahun 1999
sampai dengan tahun 2003.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Analisis kecukupan arus kas PT. Primissima pada tahun 1999 sampai
dengan tahun 2003.
3. Analisis tingkat likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas PT. Primissima
pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2003.
4. Analisis hubungan kecukupan arus kas dengan rentabilitas keuangan PT.
Primissima pada tahun 1999 sampai dengan 2003.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang penelitian, maka dalam penelitian
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah penggunaan sumber dana yang dilaksanakan PT. Primissima pada
tahun 1999 sampai dengan tahun 2003 sudah tepat?
2. Bagaimana kecukupan arus kas PT. Primissima dari tahun 1999 sampai
dengan tahun 2003?
3. Bagaimana perkembangan likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas
keuangan PT. Primissima dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2003?
4. Apakah ada hubungan kecukupan arus kas dengan rentabilitas keuangan
PT. Primissima dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2003?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah penggunaan dana yang dilaksanakan oleh PT.
Primissima pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2003 sudah tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Untuk mengetahui bagaimana kecukupan arus kas PT. Primissima dari
tahun 1999 sampai dengan tahun 2003.
3. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan likuiditas, solvabilitas, dan
rentabilitas keuangan PT. Primissima dari tahun 1999 sampai dengan
tahun 2003.
4. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kecukupan arus kas
dengan rentabilitas keuangan PT. Primissima dari tahun 1999 sampai
dengan tahun 2003.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat pada pihak-pihak tertentu
antara lain:
1. Bagi Perusahaan
Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi perusahaan
dalam mengevaluasi pengelolaan dana (kas) dan pengambilan kebijakan
sehubungan dengan pengelolaan dana (kas) tersebut.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi penelitian sejenis
dan sebagai referensi ilmiah khususnya dalam hal pengelolaan dana (kas)
dalam perusahaan.
3. Bagi Penulis
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis untuk mampu
memahami cara penerapan ilmu yang diperoleh selama kuliah dengan
kenyataan yang ada, sehingga ilmunya tidak hanya bersifat teoritis dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menambah wawasan dan pengalaman yang berhubungan dengan teori
yang telah diperoleh dengan praktek dan kenyataan yang dihadapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian dan Tujuan Laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana
(Kas)
Prinsip manajemen perusahaan menuntut agar dalam memperoleh dana
maupun menggunakan dana harus didasarkan pada pertimbangan efisiensi
dan efektivitas. Penggunaan dana yang berlebihan menunjukkan adanya dana
yang tidak produktif. Hal ini akan menimbulkan kerugian besar bagi
perusahaan yang bersangkutan karena terdapat dana yang menganggur,
sebaliknya apabila dalam perusahaan terjadi kekurangan dana maka
perusahaan tersebut akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh
keuntungan yang seharusnya didapatkan (opportunity cost). Sehingga dalam
menjaga kelangsungan hidupnya, perusahaan perlu beroperasi dengan skala
tertentu. Perusahaan di dalam operasinya harus membuat laporan keuangan
yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan posisi
keuangan perusahaan. Pada akhir-akhir ini muncul keinginan baik dari pihak
ekstern maupun intern untuk mengetahui perubahan yang terjadi atas posisi
keuangan dari satu periode ke periode yang lain. Laporan ini sering disebut
Laporan Dana (fund statement) atau Laporan Sumber dan Penggunaan Dana
(statement of changes in financial position) (Sofyan Syafri, 1996:80).
Dalam APB Opinion No. 3 yang berjudul “The Statement of Source and
Apllication of Funds” menggariskan bahwa laporan sumber dan penggunaan
dana ini baru dalam tahap penjelasan dan anjuran, tetapi dalam APB Opinion
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. 19 dengan judul Reporting Changes in Financial Position, laporan ini
sudah diwajibkan sebagai pelengkap neraca dan laporan laba-rugi.
Kelemahan yang terkandung dari sifatnya yang konvensional yakni bentuk
accrual accounting, mengakibatkan munculnya FASB No. 95 yang
mengganti laporan ini menjadi laporan arus kas (cash flow statement) yang
menggunakan cash basis accounting, dan pada hakikatnya hampir sama
dengan laporan sumber dan penggunaan dana konsep kas.
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana merupakan laporan yang diolah
dari dua periode akuntansi (laporan keuangan). Sesuai dengan sifat laporan
keuangan yang ada (neraca dan laba-rugi), laporan ini disajikan dalam dua
cara (Sofyan Syafri Harahap, 1996:80):
1. Laporan perubahan posisi keuangan dengan konsep modal 2. Laporan perubahan posisi keuangan dengan konsep kas
Tujuan dari laporan sumber dan penggunaan dana (kas) itu adalah untuk
mengetahui sumber kas yang diperoleh selama satu periode dan untuk apa kas
yang diterima tersebut. Hal ini sangat penting bagi para kreditur atau calon
kreditur jangka pendek, karena dapat diketahui kebijakan manajemen dalam
mengelola sumber dana yang ada. Di samping itu, dapat diperkirakan sumber
kas di masa yang akan datang, sehingga akan diketahui jaminan serta
kemampuan membayar yang dapat diberikan oleh perusahaan untuk
menentukan aliran kas. Dimana ini cukup sulit karena adanya pengaruh
pajak, penyusutan, inflasi dan nilai residu.
Dalam menyusun laporan arus kas, kita harus mengubah dasar
perhitungan dari akrual (accrual accounting) menjadi dasar tunai (cash
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
accounting). Hal ini dikarenakan investor menganggap informasi yang
disajikan menjadi sangat jauh dari pertimbangan terhadap arus kas yang
terjadi dalam perusahaan. Oleh karena itu perubahan tentang laba bersih
perusahaan tidak dapat diterima terlalu lama sebagai indikator kemampuan
menghasilkan laba suatu perusahaan. Selain itu laporan laba-rugi atau neraca
memiliki keterbatasan dalam pengakuan adanya inflasi (Efraim Ferdinand
Giri, 1995:61).
IAI dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.2 paragraf 01
menekankan bahwa perusahaan harus menyusun laporan arus kas sebagai
bagian integral dari laporan keuangan untuk setiap periode sajian laporan
keuangan. Tujuan penyusunan laporan arus kas (PSAK No. 2, 2002:
Pendahuluan), yaitu:
1. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas 2. Menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas.
Berdasarkan tujuan penyusunan laporan arus kas tersebut, maka dalam
proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan
evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara
kas serta kepastian perolehannya.
B. Arti Penting Sumber dan Penggunaan Kas
Selain laporan keuangan yang ada dan pada umumnya dibuat oleh suatu
perusahaan (neraca dan laporan laba-rugi), ada pula laporan keuangan yang
lain yaitu laporan sumber dan penggunaan dana. Bahkan banyak dari pihak-
pihak yang berkepentingan dengan suatu perusahaan menginginkan adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
laporan sumber dan penggunaan dana tersebut, karena analisa sumber dan
penggunaan dana tersebut merupakan alat analisa keuangan yang sangat
penting bagi financial manager ataupun para calon kreditur atau bagi bank
dalam menilai permintaan kredit yang diajukan kepadanya. Dengan analisa
sumber dan penggunaan dana akan dapat diketahui bagaimana perusahaan
mengelola atau menggunakan dana yang dimilikinya.
Analisis sumber-sumber dan penggunaan dana atau sering disebut juga
analisis aliran dana merupakan alat analisis finansial yang penting bagi
manajer keuangan tanpa mengesampingkan alat analisis finansial yang lain.
Arti penting dari analisis ini adalah untuk mengetahui bagaimana dana
digunakan dan bagaimana kebutuhan tersebut dibelanjai. Dengan kata lain
yaitu dengan menggunakan analisis aliran dana dapat diketahui darimana
dana itu berasal dan untuk apa dana itu digunakan (Bambang Riyanto,
2001:345).
Menurut IAI, kegunaan informasi laporan arus kas sebagai berikut (PSAK
No.2, 2002, paragraf 03): memberikan informasi yang memungkinkan para
pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan;
mengevaluasi struktur keuangan (termasuk likuiditas, solvabilitas dan
rentabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus
kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang; menilai
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan
memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan
membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dari berbagai perusahaan; meningkatkan daya banding pelaporan kinerja
operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan
perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang
sama.
Menurut Dwi Prastowo (2002:29), manfaat dari informasi laporan arus
kas antara lain untuk:
1. Mengetahui perubahan aktiva bersih, struktur keuangan dan kemampuan mempengaruhi arus kas
2. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas 3. Mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai
sekarang arus kas masa depan dari berbagai perusahaan 4. Dapat menggunakan informasi arus kas historis sebagai indikator jumlah
waktu, dan kepastian arus kas masa depan 5. Meneliti kecermatan taksiran arus kas masa depan dan menentukan
hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga.
C. Klasifikasi Sumber-Sumber dan Penggunaan Kas
Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan
diklasifikasikan menurut aktivitas operasi (operating activities), investasi
(investing activities) dan pendanaan (financing activities) (PSAK No.2,
2002).
1. Aktivitas Operasi
Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil
utama pendapatan perusahaan. Informasi mengenai unsur tertentu arus
kas historis bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi
arus kas operasi masa depan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi
penetapan laba atau rugi bersih.
Arus kas yang diterima misalnya dari:
a. Hasil penjualan barang dagangan dan jasa;
b. Pendapatan royalty, fees, komisi, dan pendapatan lain;
c. Penerimaan kas dari perusahaan asuransi sehubungan dengan premi,
klaim, anuitas, dan manfaat asuransi lainnya;
d. Penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat
diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas
pendanaan dan investasi;
e. Penerimaan kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi
usaha dan perdagangan.
Arus kas yang keluar misalnya dari:
a. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa;
b. Pembayaran kas dari perusahaan asuransi sehubungan dengan premi,
klaim, anuitas, dan manfaat asuransi lainnya;
c. Pembayaran (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat
diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas
pendanaan dan investasi;
d. Pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi
usaha dan perdagangan;
e. Pembayaran gaji karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Aktivitas Investasi
Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu
dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan
pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk
menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.
Arus kas yang diterima misalnya dari:
a. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva
tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain;
b. Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain;
c. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta
pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan).
Arus kas keluar misalnya berasal dari:
a. Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan
aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang
dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri;
b. Pembayaran kas sehubungan dengan future contracts, forward
contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali apabila
kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan (dealing or
treading), atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai
aktivitas pendanaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Aktivitas Pendanaan
Menyangkut bagaimana kegiatan kas diperoleh untuk membiayai
perusahaan termasuk operasinya. Dimana arus kas masuk merupakan
kegiatan mendapatkan dana untuk kepentingan perusahaan, sedangkan
arus kas keluar adalah pembayaran kembali kepada pemilik dan kreditur
atas dana yang diberikan sebelumnya.
Arus kas yang diterima misalnya dari:
a. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya;
b. Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan
pinjaman lainnya.
Arus kas keluar misalnya berasal dari:
a. Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau
menebus saham perusahaan;
b. Pelunasan pinjaman;
c. Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lesee) untuk mengurangi
saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan
(finance lease).
Menurut Bambang Riyanto (2001:346-349) yang dimaksud dengan
sumber-sumber dana adalah keseluruhan aktivitas yang mampu
meningkatkan jumlah dana (kas). Sedangkan penggunaan dana adalah
keseluruhan aktivitas yang mengurangi jumlah dana (kas) yang tersedia.
Adapun sumber-sumber dana meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Berkurangnya aktiva lancar selain kas, berarti bertambahnya dana atau
kas. Berkurangnya barang (inventory) dapat terjadi karena terjualnya
barang tersebut, dan hasil penjualan itu merupakan sumber dana atau kas
bagi perusahaan itu. Berkurangnya piutang berarti bahwa piutang itu telah
dibayar dan penerimaan piutang merupakan penambahan dana yang
diterima oleh perusahaan yang bersangkutan, demikian pula berkurangnya
surat-surat berharga atau efek berarti bahwa efek itu terjual dan hasil
penjualan tersebut merupakan sumber dana atau kas bagi perusahaan
tersebut.
2. Berkurangnya aktiva tetap, berarti bahwa sebagian dari aktiva tetap itu
dijual dan hasil penjualannya merupakan sumber dana. Berkurangnya
aktiva tetap neto juga merupakan sumber dana, karena berkurangnya
aktiva tetap neto tersebut berarti adanya depresiasi dalam tahun yang
bersangkutan dan depresiasi inipun merupakan sumber dana.
3. Bertambahnya setiap jenis utang, baik utang lancar maupun utang jangka
panjang merupakan sumber dana. Bertambahnya utang berarti adanya
tambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan.
4. Bertambahnya modal, misalnya disebabkan karena adanya emisi saham
baru, dan hasil penjualan saham baru itu merupakan sumber dana.
5. Adanya keuntungan dari operasinya perusahaan. Apabila perusahaan
mendapatkan keuntungan neto dari operasinya berarti bahwa ada
tambahan bagi perusahaan yang bersangkutan, misalnya penerimaan kas
karena sewa, bunga atau deviden dari investasinya, sumbangan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hadiah maupun adanya pengembalian kelebihan pembayaran pajak pada
periode-periode sebelumnya.
Sedangkan pengggunaan dana meliputi:
1. Bertambahnya aktiva lancar selain kas, karena pembelian barang, dan
pembelian barang membutuhkan dana. Dengan demikian penambahan
aktiva lancar merupakan penggunaan dana.
2. Bertambahnya aktiva tetap, karena adanya pembelian aktiva tetap, dan
pembelian aktiva tetap merupakan penggunaan dana.
3. Berkurangnya setiap jenis utang, baik utang lancar maupun utang jangka
panjang dapat terjadi karena perusahaan telah melunasi atau mengangsur
utangnya. Pembayaran kembali utang berarti penggunaan dana.
4. Berkurangnya modal, dapat terjadi karena pemilik perusahaan mengambil
kembali atau mengurangi modal yang tertanam dalam perusahaan.
Berkurangnya modal berarti berkurangnya dana. Ini berarti bahwa
pengurangan modal itu merupakan penggunaan dana.
5. Pembayaran deviden (cash devidend), jelas merupakan penggunaan dana.
Cash devidend dibayarkan dari keuntungan neto sesudah pajak.
6. Adanya kerugian dalam operasinya perusahaan dapat disertai dengan
berkurangnya aktiva atau bertambahnya utang. Sebenarnya bertambahnya
utang merupakan sumber dana, tetapi dengan adanya kerugian, tambahan
dana tersebut digunakan untuk menutupi kerugian. Dengan demikian
maka adanya kerugian merupakan penggunaan dana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Pengertian Kas dan Setara Kas dan Definisi Lainnya
Kas merupakan konsep dana yang paling berguna, karena keputusan para
investor, kreditur dan pihak lainnya terfokus pada penilaian arus kas di masa
datang. Perusahaan akan memanfaatkan kas menganggur dengan
menanamkannya pada investasi jangka pendek yang sangat likuid (Dwi
Prastowo, 2002:29).
Dalam pengertian kas ini tercakup pula pengertian setara kas. Kas terdiri
dari saldo kas (cash on hand) dan kas yang ada di bank dalam bentuk
rekening koran atau giro (cash in bank). Setara kas (cash equivalent) adalah
investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan
cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko
perubahan nilai yang signifikan. Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar
atau setara kas. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan
perusahaan (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang
bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Aktivitas
investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta
investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Aktivitas pendanaan (financing)
adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta
komposisi modal dan pinjaman perusahaan. (PSAK No.2, 2002 paragraf 05).
E. Penyajian Laporan Arus Kas
Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai
laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk
menggunakan arus kas tersebut. Analisis terhadap semua rekening neraca
kecuali kas dan setara kas adalah untuk menentukan arus kas masuk (cash
inflow) dan arus kas keluar (cash outflow). Arus kas masuk dan arus kas
keluar dihasilkan dari rekening-rekening sebagai berikut (Dwi Prastowo,
2001:31):
1. Arus kas masuk (cash inflow):
a. Hasil penjualan barang dagangan secara tunai
b. Pendapatan royalty, komisi, fee dan imbalan lain
c. Pendapatan bunga dan deviden
d. Penjualan aktiva tetap dan investasi jangka panjang
e. Penerbitan saham baru dan jangka panjang (misal obligasi)
2. Arus kas keluar (cash outflow):
a. Pembayaran gaji karyawan, pajak, bunga dan biaya lain-lain
b. Pembelian aktiva tetap dan investasi jangka panjang
c. Pembayaran deviden dan utang jangka panjang
d. Penarikan kembali saham (treasury stock).
Tidak seperti laporan keuangan utama lainnya, seperti: neraca dan laporan
laba-rugi, laporan arus kas tidak disusun dari neraca setelah penyesuaian.
Informasi yang diperlukan untuk menyusun laporan arus kas umumnya
diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut (Dwi Prastowo, 2002:34):
1. neraca komparatif, yang memberikan informasi tentang perubahan dalam aktiva, hutang, dan modal selama periode tertentu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. laporan laba-rugi (dan perubahan saldo laba), yang memberikan informasi tentang laba bersih dan komponennya serta pembayaran dividen selama suatu periode
3. informasi pendukung, yang diperoleh dari hasil analisis perubahan rekening-rekening neraca yang memberikan informasi tentang sebab-sebab perubahan kas dan setara kas.
F. Teori Pendekatan Pengelolaan Kas
Dalam pemenuhan kebutuhan dana, perusahaan dapat menguji secara
teoritis apakah pembelanjaan di dalam perusahaan tersebut sudah
menggunakan sumber dana yang tepat atau belum. Ukuran ketepatan menurut
Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (1998:171-173), dapat didasarkan pada
beberapa pendekatan, antara lain:
1. Pendekatan Hedging Strategi pendanaan ini membiayai setiap aktiva dengan dana yang jangka waktunya kurang lebih sama dengan jangka waktu perputaran aktiva tersebut menjadi kas. Dengan demikian, variasi jangka pendek aktiva lancar akan dibiayai dengan hutang jangka panjang atau modal sendiri, demikian pula untuk aktiva tetap. Strategi pendanaan hedging mendasarkan diri atas matching principle, yang menyatakan bahwa sumber dana hendaknya disesuaikan dengan berapa lama dana tersebut diperlukan. Kalau dana tersebut hanya untuk keperluan jangka pendek, maka sumber dana jangka pendek bisa dipergunakan. Sebaliknya penggunaan untuk jangka panjang seharusnya dibiayai dengan sumber dana jangka panjang pula. Dengan menyelaraskan antara struktur aktiva dan struktur hutang perusahaan, maka resiko yang dihadapi adalah penyimpangan aliran kas dari yang diharapkan. Kesulitan penggunaan strategi hedging adalah memperkirakan jangka waktu skedul arus kas besih dan skedul pembayaran utang. Selalu terdapat unsur ketidakpastian, karena itu muncul tradeoff antara profitabilitas dan resiko. Semakin besar margin of safety yang disediakan dalam penentuan jangka waktu pinjaman untuk menutup kemungkinan penyimpangan arus kas bersih, semakin aman bagi perusahaan. tetapi akibatnya perusahaan akan cenderung mencari dana yang melebihi jangka waktu dana tersebut akan dipergunakan dalam perusahaan. dengan kata lain akan terjadi kecenderungan dana menganggur, yang berarti penurunan profitabilitas. Dengan kata lain, resiko rendah, profitabilitas juga rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pendekatan Konservatif Pendekatan ini memberikan margin of safety yang cukup besar. Yaitu sebagian aktiva lancar bukan permanen, didanai dengan pendanaan jangka panjang (yaitu dengan hutang jangka panjang, modal sendiri, dan pendanaan spontan). Dengan kata lain, kalau diperkirakan dana tersebut akan diperlukan untuk enam bulan, perusahaan mungkin mencari pinjaman dengan jangka waktu dua belas bulan. Semakin besar margin of safety ini, semakin konservatif kebijakan pendanaan yang dianut.
3. Pendekatan Agresif Kalau pada cara pendanaan konservatif perusahaan lebih mementingkan faktor keamanan, maka cara pendanaan agresif perusahaan berani menanggung resiko. Tradeoff yang diharapkan adalah memperoleh profitabilitas yang tinggi. Strategi ini berarti mendanai sebagian kebutuhan jangka panjang dengan pendanaan jangka pendek. Apabila suku bunga kredit jangka pendek memang lebih rendah dari jangka panjang, maka strategi ini akan dikompensir dengan profitabilitas yang lebih tinggi.
G. Standar Penilaian Kecukupan Arus kas
Dalam buku Financial Statement Analysis, Woelfel (1995:158)
mengungkapkan standar yang dipakai. Standar diungkapkan dalam ratio
kecukupan arus kas. Rumus kecukupan arus kas yaitu:
devidenpembayaranaktivapembelianpanjangjangkautangpembayaranoperasidarikas
++
Kecukupan arus kas ini memberi pengertian bahwa kecukupan arus kas
yang dimaksud adalah kemampuan dalam menghasilkan arus kas operasi
dalam memenuhi kebutuhan. Istilah “cukup” sendiri, identik dengan tingkat
atau standar arus kas yang harus diupayakan dalam hubungannya dengan
jumlah arus kas. Arus kas sendiri pada dasarnya berhubungan dengan
penerimaan dan pengeluaran kas antara dua periode akuntansi.
Kecukupan arus kas dimana menempatkan arus kas operasi sebagai faktor
pembilang disebabkan karena aktivitas operasional (aktivitas penghasil utama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendapatan dan aktivitas lain di luar aktivitas investasi dan pendanaan)
merupakan kegiatan utama badan usaha. Maka, arus kas dari operasi
merupakan komponen dari setiap rasio kecukupan kas bahkan efisiensi.
Sebagai kegiatan utama, kegiatan operasi jelas memegang peranan yang
penting dan kontribusinya terhadap arus kas secara keseluruhan.
Sehubungan dengan utang jangka panjang, utang jangka panjang
merupakan kebutuhan badan usaha yang biasanya diwujudnyatakan untuk
kegiatan investasi baru atau ekspansi. Sedang utang jangka pendek
merupakan aktivitas yang timbul dari aktivitas jangka pendek.
Sehubungan dengan pembelian aktiva, merupakan bentuk kebutuhan yang
penting karena pembelian aktiva sendiri merupakan salah satu bentuk
ekspansi yang diharapkan memberikan kontribusi dana dimasa yang akan
datang. Dengan demikian kelangsungan usaha diharapkan terjamin dan relatif
lancar.
Pembayaran deviden merupakan ujud tanggung jawab yang dimiliki
badan usaha terhadap pihak luar yang berkepentingan dengan badan usaha
tersebut.
Dengan demikian kecukupan arus kas sebagai cerminan kemampuan
badan usaha dalam menghasilkan kas untuk memenuhi kebutuhan, yaitu
membayar utang jangka panjang, mereinvestasi dalam aktiva tetap dan
membayar deviden. Suatu nilai 1 atas rasio kecukupan arus kas hingga
beberapa tahun menunjukkan kemampuan badan usaha untuk menutupi
kebutuhan kas ini (Woelfel, 1995:159).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H. Pengaruh Kenaikan atau Penurunan Kas Terhadap Likuiditas,
Solvabilitas dan Rentabilitas Keuangan
1. Likuiditas
Likuiditas berhubungan dengan masalah kemampuan suatu
perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus
dipenuhi (Bambang Riyanto, 2001:25). Jumlah alat pembayaran (alat
likuid) yang dimiliki suatu saat merupakan kekuatan untuk membayar
dari badan usaha yang bersangkutan. Suatu perusahaan yang memiliki
kekuatan membayar belum tentu dapat memenuhi segala kewajiban
finansialnya yang segera harus dipenuhi.
Untuk menilai posisi keuangan likuiditas ada empat ratio (Bambang
Riyanto, 2001:26-28):
a. Current ratio = lancar utanglancar aktiva
Yaitu kemampuan untuk membayar utang yang harus di penuhi
dengan aktiva lancar
b. Cash ratio = lancar utangefek + kas
Yaitu kemampuan untuk membayar utang yang harus di penuhi
dengan kas dan efek yang dapat segera diuangkan
c. Quick ratio =lancarutang
persediaanlancaraktiva −
Yaitu kemampuan untuk membayar utang yang harus di penuhi
dengan aktiva lancar yang likuid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Working capital to total assets ratio =aktivajumlah
lancarutanglancaraktiva −
Yaitu likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja.
Penelitian akan dilakukan pada current ratio yang dilengkapi dengan
quick ratio. Apabila dalam mengukur tingkat likuiditas suatu perusahaan
menggunakan current ratio sebagai alat pengukurnya, maka tingkat
likuiditas atau current ratio suatu perusahaan dapat di pertinggi dengan
jalan sebagai berikut:
a. Dengan utang lancar (current liabilities) tertentu, diusahakan untuk
menambah aktiva lancar (current assets)
b. Dengan aktiva lancar tertentu, diusahakan untuk mengurangi jumlah
utang lancar
c. Dengan mengurangi jumlah utang lancar bersama-sama untuk
mengurangi aktiva lancar.
Tingkat quick ratio menjadi pusat perhatian yang utama secara terus-
menerus dari para kreditur, terutama bank-bank, dimana mereka
menghendaki agar utang-utang perusahaan kepada para kreditur tersebut
yang segera harus dibayar, haruslah tersedia alat-alat likuid yang cukup,
sehingga pada waktunya kewajiban-kewajibannya akan dapat dipenuhi
oleh perusahaan-perusahaan yang bersangkutan.
2. Solvabilitas
Solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban finansialnya bila sekiranya perusahaan
tersebut pada saat itu dilikuidasikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Perusahaan yang solvabel adalah perusahaan yang mempunyai aktiva
atau kekayaan cukup untuk membayar semua utang-utangnya. Dimana
solvabilitas dapat diukur dengan membandingkan aktiva (total aktiva)
dengan total utang yang di miliki. Atau dapat juga ditempuh dengan
membandingkan modal sendiri yang merupakan kelebihan atas nilai dari
aktiva di atas hutang disatu sisi dengan total utang dilain pihak.
Karena solvabilitas itu adalah angka perbandingan antara jumlah
aktiva dengan jumlah utang, maka setiap penambahan jumlah utang akan
menurunkan tingkat solvabilitasnya.
Jika dirumuskan akan tampak sebagai berikut (Bambang Riyanto,
2001:33-34):
Solvabilitas = utangtotalaktivatotal
Apabila jumlah utang bertambah, jumlah dari “excess value-nya”
dalam angka absolut adalah tetap, karena bertambahnya utang disertai
dengan bertambahnya aktiva, tetapi dalam angka relatif atau dalam
persentasenya adalah makin kecil.
3. Rentabilitas
Bagi perusahaan pada umumnya masalah rentabilitas adalah lebih
penting daripada masalah laba, karena laba yang besar saja belum tentu
dapat digunakan sebagai ukuran dalam menilai efisiensi operasi
perusahaan. Efisiensi baru dapat diketahui setelah membandingkan antara
laba dengan aktiva (kekayaan) atau dengan modal yang digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain efisiensi bisa diketahui
setelah menghitung rentabilitas.
Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba
bersih sebelum pajak dengan aktiva atau modal yang digunakan untuk
menghasilkan laba tersebut. Atau dapat dilihat (Bambang Riyanto,
2001:35):
Rentabilitas = aktivatotal
pajak)(sebelumbersihlaba
Dengan kata lain rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan
untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (Bambang Riyanto,
2001:35).
Suatu pembelanjaan atas aktiva tertentu selain mempengaruhi struktur
likuiditas dan solvabilitas juga berpengaruh pada rentabilitas. Maka suatu
perusahaan dalam pengelolaan dana (kas) harus mengadakan perimbangan
dari berbagai faktor di atas. Apabila perusahaan hanya mendasarkan pada
pertimbangan likuiditas saja, maka makin panjang umur kredit yang di tarik
adalah makin baik, karena makin panjangnya kesempatan untuk memperoleh
aliran kas masuk, yang ini berarti makin besarnya kemampuan untuk
membayar kembali utangnya. Makin pendek umur kredit maka besar resiko
tidak dapat membayar kembali utangnya karena makin kecilnya kesempatan
untuk mengumpulkan dan untuk membayar kembali utangnya. Tetapi dilain
pihak ditinjau dari sudut rentabilitas, pembiayaan dana dengan kredit jangka
panjang akan memperbesar biayanya, karena akan ada waktu-waktu atau
periode dimana dana yang dipinjam itu akan menganggur sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perusahaan tetap harus membayar bunganya. Sedang, bila perusahaan dalam
pemenuhan kebutuhan dana mendasarkan pada tujuan solvabilitas, maka
dapat dilihat kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka panjangnya. Dimana para kreditur jangka panjang sangat menaruh
perhatian, baik pada kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendek, yaitu kemampuan membayar bunga maupun jangka panjang,
yaitu kemampuan membayar pokok pinjaman (Bambang Riyanto, 2001:191-
200).
I. Trend Sekular Dengan Least Square Method
Analisis trend adalah suatu analisis yang dilakukan dengan menggunakan
data-data masa lalu perusahaan untuk tujuan komparasi. Dengan melihat
kecenderungan (trend) angka-angka ratio tertentu, dapat diperoleh gambaran
apakah ratio-ratio tersebut cenderung naik, turun, atau relatif konstan. Dari
gambaran ini, akan dapat dideteksi masalah-masalah yang sedang dihadapi
oleh perusahaan dan dapat diobservasi baik buruknya pengelolaan perusahaan
(Dwi Prastowo, 2002:54).
Dengan mempelajari trend kita juga dapat mengadakan proyeksi masa
mendatang. Dengan mempelajari trend kita dapat memisahkan trend dari
komponen time series (deret berkala) yang lain, sehingga dengan demikian
kita akan mudah mempelajari komponen-komponen time series yang lain
(Nugroho Budiyuwono, 2001:223).
Salah satu cara untuk menghitung trend adalah dengan menggunakan
metode jumlah kuadrat terkecil (the least square method). Yang dimaksud
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jumlah kuadrat terkecil adalah jumlah kuadrat penyimpangan (deviasi) nilai
data terhadap garis trend minimum atau terkecil. Apabila syarat ini dipenuhi,
maka garis trend tersebut akan terletak di tengah-tengah data asli. Persamaan
garis trend linear tersebut dirumuskan sebagai berikut (Nugroho
Budiyuwono, 2001:212):
Y= a+ bX
Dimana a = ΝΣΥ dan b =
2ΣΧΣΧΥ
Keterangan: Y = nilai variable yang akan ditentukan X = periode waktu dan tahun dasar a = nilai Y apabila X sama dengan nol b = kemiringan (slope) garis trend atau perubahan nilai Y dari waktu ke
waktu N = banyaknya tahun yang digunakan.
J. Keterkaitan Kecukupan Arus Kas dengan Rentabilitas
Kecukupan arus kas dimaksudkan sebagai pemenuhan dana dalam
perusahaan dimana perusahaan perlu menentukan jumlah kas yang tepat. Kas
merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal
kerja yang paling tinggi likuiditasnya. Makin besar jumlah kas yang dimiliki
oleh suatu perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Ini
berarti bahwa perusahaan mempunyai resiko yang lebih kecil untuk tidak
dapat memenuhi kewajiban finansialnya.
Tetapi ini tidak berarti bahwa perusahaan harus berusaha untuk
mempertahankan persediaan kas yang sangat besar, karena semakin besarnya
kas berarti makin banyaknya uang yang menganggur sehingga akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memperkecil profitabilitasnya. Sebaliknya kalau perusahaan hanya mengejar
profitability saja akan berusaha agar semua persediaan kasnya dapat
diputarkan. Kalau perusahaan menjalankan tindakan tersebut berarti
menempatkan perusahaan itu dalam keadaan illikuid apabila sewaktu-waktu
ada tagihan. Maka dalam hal ini perusahaan harus dapat bekerja dengan
efisien dalam masalah profitability, yaitu dengan menentukan rentabilitas
maksimal.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kas sangat berperan dalam
menentukan kelancaran kegiatan perusahaan, oleh karena itu kas harus
direncanakan dan diawasi dengan baik, baik penerimaannya (sumber-
sumbernya) maupun pengeluaran (penggunaannya).
K. Hipotesis Penelitian
Rentabilitas adalah perbandingan antara laba bersih sebelum pajak
dengan modal yang digunakan untuk menghasilkan laba, yaitu total aktiva.
Adapun kas dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan transaksi, di mana
suatu perusahaan membutuhkan uang kas untuk membayar transaksi harian.
Semakin meningkatnya luas usaha akan meningkatkan pula transaksi
finansial, dan akan menuntut kenaikan uang kas yang dibutuhkan. Transaksi
tersebut dapat berupa pembayaran utang dagang atau pembelian bahan,
pembayaran upah atau gaji, asuransi, pajak, dividen, dan lain-lain.
Kas dapat dipergunakan untuk spekulasi, di mana memegang uang
dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan dari kenaikan harga baik harga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
barang ataupun harga atau nilai uang itu sendiri. Apabila harga-harga barang
naik maka jelas memiliki uang.
Kas juga dipergunakan untuk berjaga-jaga. Karena keadaan yang tidak
pasti maka pengusaha akan selalu memperhitungkan ketidakpastian tersebut
dan berjaga-jaga untuk menjamin likuiditas perusahaan apabila penerimaan
kas tidak terjadi seperti yang direncanakan sebelumnya, maka harus dijaga
agar terdapat safety cash balance (persediaan besi kas).
Jika jumlah kas berlebih maka akan berdampak pada banyak uang yang
menganggur sehingga akan timbul risiko-risiko dan memperkecil keuntungan
pada perusahaan. Dan sebaliknya jika jumlah kas terlalu kecil maka kondisi
perusahaan akan berdampak defisit kas di mana bila sewaktu-waktu terjadi
penagihan dari utang-utangnya perusahaan tidak dapat membayarnya.
Rentabilitas ini dipergunakan untuk mengukur kecukupan arus kas di
dalam perusahaan. Kecukupan arus kas dapat diketahui dengan
membandingkan arus kas operasi dengan jumlah antara pembayaran utang
jangka panjang, pembelian aktiva dan pembayaran deviden. Jadi, kecukupan
arus kas dapat meningkatkan kegiatan operasional perusahaan dimana
kecukupan arus kas sebagai cerminan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas untuk memenuhi kebutuhan, yaitu membayar utang jangka
panjang, mereinvestasi dalam aktiva tetap dan membayar deviden. Sehingga
penjualan dapat meningkat dan pada akhirnya peningkatan laba dapat
tercapai. Berdasarkan logika tersebut, maka diturunkan hipotesis sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H: Terdapat hubungan yang signifikan antara kecukupan arus kas dengan
rentabilitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian studi kasus. Studi
kasus adalah suatu jenis penelitian tentang subjek dan lokasi tertentu dimana
subjek tersebut jumlahnya terbatas, maka kesimpulan yang ditarik nantinya
hanya berlaku pada subjek yang diteliti dan lokasi penelitian tersebut.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu penelitian dilakukan pada bulan September tahun 2005.
2. Tempat penelitian dilakukan pada perusahaan tekstil PT. PRIMISSIMA
yang berlokasi di Medari, Sleman, Yogyakarta.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah kepala bagian akuntansi atau
keuangan, kepala bagian administrasi dan umum, kepala bagian
pemasaran dan perdagangan, dan kepala bagian personalia.
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah data-data mengenai laporan keuangan
perusahaan yang berhubungan dengan sumber-sumber dan penggunaan
dana (kas). Data-data tersebut antara lain: perkembangan laporan
keuangan perusahaan (Neraca dan laporan Laba Rugi) yang ditinjau dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sisi likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas maupun laporan tambahan data
lainnya.
D. Variabel Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah ketiga, maka variabel-variabel yang
dianalisis dikelompokkan sebagai berikut:
1. Variabel bebas (X): kecukupan arus kas
2. Variabel terikat (Y): rentabilitas
E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumennya
1. Wawancara
Merupakan teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan tanya
jawab langsung dengan subjek penelitian atau kepada pihak-pihak yang
berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Teknik pengumpulan data
ini untuk mengetahui keadaan perusahaan secara umum (gambaran umum
perusahaan).
2. Observasi lapangan
Merupakan metode pengumpulan data dengan jalan mengadakan
pengamatan langsung terhadap objek penelitian. Dengan teknik ini
diharapkan dapat mengetahui situasi dan kondisi perusahaan, sehingga
data yang diperoleh dapat lebih akurat termasuk keadaan umum
perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Dokumentasi
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan
mempelajari data yang sudah diolah dan dikumpulkan oleh suatu
organisasi atau pihak lain, dan dengan cara mempelajari data keterangan
dari buku-buku. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data-data
keuangan yang meliputi neraca, laporan laba-rugi dan laporan tambahan
lainnya.
F. Teknik Analisis Data
1. Untuk menjawab permasalahan pertama digunakan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Menyusun laporan arus kas
Langkah-langkah penyusunannya adalah sebagai berikut (Dwi
Prastowo D dan Rifka Juliaty, 2002:35):
1) Menghitung perubahan saldo rekening kas dan setara kas dengan membandingkan antara saldo awal dan saldo akhir (neraca). Hasil langkah ini menyajikan kenaikkan atau penurunan bersih kas dan setara kas selama periode berjalan.
2) Menghitung perubahan bersih setiap rekening neraca selain kas dan setara kas, yang menjelaskan mengapa rekening kas dan setara kas berubah.
3) Menentukan arus kas (dipisahkan dalam tiga klasifikasi), aktivitas investasi dan pendanaan bukan kas, dan pengaruh perubahan kurs valuta asing. Informasi yang digunakan adalah neraca komparatif, laporan laba-rugi periode berjalan dan informasi tambahan. Arus kas dipisahkan berdasarkan aktifitas operasi, aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi. Aktivitas investasi dan pendanaan bukan kas disajikan pada skedul terpisah.
4) Menyusun laporan arus kas atas dasar hasil langkah-langkah sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Dari laporan sumber–sumber dan penggunaan dana (kas) yang telah
dibuat, maka langkah selanjutnya adalah menguji secara teoretis
apakah pembelanjaan di dalam perusahaan sudah menggunakan
sumber dana yang tepat. Ukuran ketepatan dalam hal ini didasarkan
pada pendekatan konservatif. Yang mengisyaratkan bahwa suatu
pembelanjaan tertentu didanai dengan sumber yang mempunyai
jangka waktu sama atau jangka panjang. Untuk itu pembelanjaan
lancar harus didanai dengan sumber yang lancar atau sumber dana
jangka panjang, sedangkan pembelanjaan jangka panjang didanai
dengan sumber jangka panjang pula. Pendekatan konservatif
memberikan margin of safety (margin aman) yang cukup besar pada
suatu usaha tertentu (Suad Husnan & Eny P, 1998:91).
Pengujian ketepatan pengunaan sumber dana dapat dihitung
menggunakan formula sebagai berikut:
Pembelanjaan jangka panjang xxxxx Sumber dana jangka panjang xxxxx _
Naik / Turun xxxxxx Pembelanjaan jangka pendek xxxxx Sumber dana jangka pendek xxxxx_ Naik / Turun xxxxxx + Naik / Turun sumber dan penggunaan dana (kas) xxxxxx Suatu pembelanjaan dapat dikatakan tepat jika telah terjadi
kecukupan atas pembelanjaan jangka panjang. Dan dikatakan tidak
tepat jika terjadi ketidakcukupan untuk pembelanjaan jangka panjang
yang akhirnya dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Untuk menjawab rumusan masalah kedua digunakan rumus kecukupan
arus kas sendiri sebagaimana diungkapkan oleh Woelfel (1995:158)
adalah:
devidenpembayaranaktivapembelianpanjangjangkautangpembayaranoperasidarikas
++
Analisa trend dengan metode least square
Y = a + bX
Dimana a = ΝΣΥ dan b =
2ΣΧΣΧΥ
Keterangan: Y = ratio kecukupan arus kas X = waktu a = intercept Y, yakni nilai Y bila X = 0 b = lereng garis trend N = jumlah data Bila trend-nya naik (dilihat dari lereng garis trend positif) berarti arus kas
yang dihasilkan semakin mampu untuk memenuhi kebutuhan, bila turun
berarti semakin mengalami ketidakcukupan arus kas, dan jika tetap berarti
kecukupan arus kas tetap atau sama dari tahun ke tahun. Suatu nilai 1 atas
rasio kecukupan arus kas hingga beberapa tahun menunjukkan
kemampuan badan usaha untuk menutupi kebutuhan kas ini.
3. Untuk menjawab rumusan masalah ketiga digunakan langkah sebagai
berikut:
a. Untuk mengetahui likuiditas perusahaan, maka akan dihitung trend
likuiditas keuangan PT. Primissima.
1) Curent ratio = lancarutanglancaraktiva
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2) Quick Ratio = lancarutang
persediaanlancaraktiva −
Analisa trend dengan metode least square (Nugroho Budiyuwono,
2001: 212):
Y = a + bX
Dimana a = ΝΣΥ dan b =
2ΣΧΣΧΥ
Keterangan: Y = current ratio X = waktu a = intercept Y, yakni nilai Y bila X = 0 b = lereng garis trend N = jumlah data
Bila trend-nya naik (dilihat dari lereng garis trend positif) berarti
kondisi keuangan semakin likuid, dan bila turun berarti semakin
illikuid, dan jika tetap berarti likuiditasnya tetap atau sama dari tahun
ke tahun.
b. Untuk mengetahui solvabilitas perusahaan, maka akan di hitung trend
solvabilitas keuangan PT. Primissima.
Solvabilitas = utangtotalaktivatotal
Analisis trend yang digunakan dengan metode least square:
Y = a + bX
Dimana a =
ΝΣΥ dan b =
2ΣΧΣΧΥ
Keterangan: Y = ratio solvabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
X = waktu a = intercept Y, yakni nilai Y bila X = 0 b = lereng garis trend N = jumlah data Apabila trend naik berarti kondisi keuangan semakin solvabel dan jika
tetap berarti solvabilitasnya tetap (sama).
c. Untuk mengetahui rentabilitas perusahaan, maka akan dihitung trend
rentabilitas PT. Primissima.
Rentabilitas = %100xaktivatotal
pajak) (sebelumbersihlaba
Dan analisis trend yang digunakan dengan metode least square:
Y = a + bX
Dimana a = ΝΣΥ dan b =
2ΣΧΣΧΥ
Keterangan: Y = ratio rentabilitas X = waktu a = intercept Y, yakni nilai Y bila X = 0 b = lereng garis trend N = jumlah data Bila trend-nya naik berarti perusahaan semakin mampu menghasilkan
laba, sedang bila tetap berarti rentabilitasnya tetap (sama).
4. Untuk menjawab permasalahan keempat yaitu apakah ada hubungan
antara kecukupan arus kas dengan rentabilitas, langkah-langkahnya
sebagai berikut:
a. Menghitung tingkat rentabilitas yang dicapai perusahaan setiap tahun
selama lima periode akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Untuk mengetahui hubungan antara kecukupan arus kas dengan
rentabilitas, dilakukan pengujian hipotesis dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Analisis korelasi product moment
Metode ini dapat digunakan untuk mengetahui besarnya korelasi
dan sekaligus arah hubungan antara variabel-variabel yang diteliti.
Koefisien korelasi adalah ukuran besar kecilnya atau kuat
lemahnya hubungan antara variabel X dan variabel Y. untuk
perhitungan koefisien korelasi (r) berdasarkan sekumpulan data
(X,Y) berukuran n dapat menggunakan rumus sebagai berikut
(Nugroho Budiyuwono, 2001:287):
} }{{ 2222 Y)(YnX)(Xn
Y)X)((XYnr∑−∑∑−∑
∑∑−∑=
dengan:
r = koefisien korelasi n = jumlah data X = variabel bebas Y = variabel terikat
Koefisien korelasi dinyatakan dengan bilangan bergerak antara 0
sampai dengan +1 atau dari 0 sampai dengan –1.
a) Bila r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antar dua
variabel dinyatakan positif dan sangat kuat.
b) Bila r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi antar dua variabel
dinyatakan sangat lemah dan atau tidak ada hubungan sama
sekali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c) Bila r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antar dua variabel
dinyatakan negatif dan sangat kuat.
d) Bila r > 0,5, maka korelasi antara dua variabel termasuk kuat.
e) Bila r < 0,5, maka korelasi antara dua variabel termasuk
lemah.
Bila r positif, maka korelasi antara dua variabel bersifat searah,
dengan kata lain kenaikan atau penurunan nilai X terjadi bersama-
sama dengan kenaikan atau penurunan nilai Y. Bila r negatif,
maka kenaikan nilai X terjadi bersama-sama dengan penurunan
nilai Y.
2) Uji signifikansi
Pengujian signifikansi dilakukan untuk mengetahui signifikan atau
tidak signifikan dari korelasi r. Uji signifikansi dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a) Menentukan formulasi hipotesis
0H : b1 = 0, Tidak ada hubungan yang signifikan antara
kecukupan arus kas dengan rentabilitas.
∂H : b1 # 0, Ada hubungan yang signifikan antara
kecukupan arus kas dengan rentabilitas.
b) Menentukan tingkat signifikansi tertentu (5%) dan Degree of
Freedom dihitung dengan (n-k-1).
c) Membandingkan probabilitas tingkat kesalahan r-hitung
dengan tingkat signifikansi tertentu (5%) atau α .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d) Membuat keputusan
Apabila probabilitas tingkat kesalahan r-hitung lebih kecil dari
tingkat signifikan (signifikan 5%) maka model yang diuji
adalah signifikan dalam menentukan hubungan antara variabel
X (kecukupan arus kas) dan variabel Y (rentabilitas).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
Perusahaan didirikan pertama kali pada tanggal 22 Juni 1971 dengan
nama PT. Cambric Primissima berdasarkan akte notaris R. Soerojo
Wongsodjojo, SH. Jakarta No. 31 tahun 1971, yang selanjutnya disebut PT.
Primissima. PT. Primissima merupakan perusahaan yang bergerak dalam
industri tekstil, yang merupakan perusahaan patungan (Joint Venture) antara
Pemerintah Republik Indonesia dengan pengusaha swasta nasional yang
tergabung dalam GKBI (Gabungan Koperasi Batik Indonesia) dengan tujuan
semula untuk memenuhi kebutuhan akan bahan baku batik halus yang berupa
kain Primissima (mori) dimana sebelumnya diimpor dari RRC, India, dan
Jepang.
Pada tahun 1971 perusahaan mulai membangun pabriknya yang berlokasi
di Medari Sleman, Yogyakarta. Pabrik I ini mulai berproduksi pada tanggal 2
Februari 1972 setelah diresmikan oleh Bapak Menteri EKUIN yang pada
waktu itu dipegang oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Pabrik I ini
mampu menampung kapasitas pemintalan 9.072 mata pintal dan 180 buah
mesin tenun, lengkap dengan mesin-mesin persiapan yang seluruhnya
didatangkan dari Eropa. Produksinya mencapai kurang lebih 4.000.000 yard
pertahun dengan jumlah karyawan pada waktu itu adalah 250 orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada awal Maret 1974, PT. Primissima mengadakan perluasan tahap
pertama (pabrik II). Pabrik II diresmikan pada tanggal 7 Agustus 1976 oleh
Bapak Presiden RI yang pada waktu itu dijabat oleh Soeharto. Pada perluasan
ini diadakan penambahan mesin pintal sebanyak 20.160 mata pintal dan 372
buah mesin tenun. Dengan perluasan ini, PT. Primissima berhasil
meningkatkan jumlah karyawan sebanyak 560 orang.
PT. Primissima mengadakan perluasan tahap kedua (Pabrik III) yang
dibangun mulai Juni 1981 dan selesai atau diresmikan pada tanggal 29 Maret
1984 oleh Bapak Ir. Hartarto yang pada waktu itu menjabat sebagai Menteri
Perindustrian RI. Pada perluasan ini diadakan penambahan mesin pintal
sebanyak 360.288 mata pintal dan 692 mesin tenun, sedangkan penambahan
karyawan sebanyak 1.315 orang. Hasil produksi pertahun adalah 20.000.000
yard.
Pada bulan April 1994, pabrik I direnovasi, yaitu penggantian 180 mesin
Loom dengan 60 Mesin Air Jet Loom (AJL), dan mulai produksi pada bulan
Oktober 1994. Produksi pertahun untuk pemintalan sebesar 2.900 ton,
sedangkan kain tenunnya menghasilkan 20.000.000 yard dengan jumlah
karyawan 1.235 orang.
Bulan Oktober 1999, PT. Primissima menambah mesin Air Jet Loom
(AJL) sebanyak 4 buah, bulan Juni 2001menambah 32 mesin AJL, dan bulan
Agustus 2001 menambah 8 Mesin AJL. Dengan penambahan ini, perusahaan
dapat menghasilkan 24.000.000 yard kain tenun dengan jumlah tenaga kerja
seluruhnya sebanyak 1.217 orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Modal awal PT. Primissima terdiri atas bantuan (grant) Kerajaan Belanda
kepada Pemerintah Indonesia dalam bentuk mesin. Nilai mesin tersebut
merupakan saham pemerintah RI (Departemen Keuangan RI), sedangkan
harga tanah, bangunan pabrik, perumahan dinas dan biaya pemasangan mesin
dari pihak GKBI yang merupakan saham Gabungan Koperasi Batik
Indonesia.
Pembangunan dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 54 / 1970 ditetapkan modal dasar
sebesar Rp. 1.230.000.000,- yang terdiri atas:
a. Saham Negara Republik Indonesia Rp. 730.000.000,00
b. Saham GKBI Rp. 500.000.000,00
Sehingga perbandingan saham saat didirikan sebagai berikut:
1. Pemerintah Republik Indonesia : 59,35 %
2. Gabungan Koperasi Batik Indonesia : 40,65 %
Pada awal tahun 1990, Gabungan Koperasi Batik Indonesia berhasil
menambah kepemilikan sahamnya. Sehingga komposisi perbandingan saham
Pemerintah RI dan GKBI menjadi:
1. Pemerintah Republik Indonesia : 52,79 %
2. Gabungan Koperasi Batik Indonesia : 47,21 %
Hasil produksi PT. Primissima berupa mori halus Primissima yang
digunakan sebagai bahan utama untuk membuat kain batik halus yang disebut
kain batik Primissima. Penjualan produk dilakukan dengan saluran penjualan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melalui koperasi-koperasi batik primer di daerah masing-masing yang
tergabung dalam GKBI.
B. Lokasi Perusahaan
PT. Primissima menempati areal tanah seluas 73.738 m2 yang terbagi atas
35.513 m2 untuk bangunan pabrik, dan 39.225 m2 untuk jalan, garasi, dan
tanah lapang. Letak perusahaan berada di Medari Sleman, Yogyakarta,
dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Letaknya berada di dekat jalan besar, sehingga mempermudah
komunikasi dan transportasi bagi bahan baku maupun produk yang akan
dipasarkan.
b. Perusahaan mudah memperoleh tenaga kerja dari penduduk sekitarnya.
c. Tanah di sekitar pabrik itu masih luas sehingga memungkinkan adanya
perluasan pabrik.
d. Letaknya agak di pinggir kota, sehingga polusi udara dan suara tidak
mengganggu masyarakat di sekitarnya.
Dengan pertimbangan lokasi yang cukup matang tersebut akan membantu
perusahaan dalam beroperasi dan berproduksi sehingga tujuan perusahaan
dapat tercapai.
C. Organisasi dan Bentuk Perusahaan
Karena saham Pemerintah Repubilk Indonesia lebih dari 50 %, maka PT.
Primissima berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk memperoleh gambaran mengenai bagian-bagian yang ada dalam
perusahaan, maka disajikan struktur organisasi PT. Primissima. Bentuk
struktur organisasi PT. Primissima adalah struktur organisasi garis dan
fungsional, yaitu kekuasaan dari pimpinan dilimpahkan kepada bawahan.
Dalam struktur ini setiap direksi mempunyai wewenang yang berbeda-beda
sesuai dengan fungsi yang ada. Pimpinan PT. Primissima dipegang oleh
anggota direksi yang terdiri dari 4 Direktur, yaitu:
1. Direktur Utama
Direktur utama diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
dan membawahi tiga direktur, yaitu: Direktur Produksi, Direktur
Administrasi dan Direktur Komersial. Tugas dari Direktur Utama adalah
mengkoordinasi seluruh bagian dan kegiatan di dalam perusahaan untuk
mencapai tujuan.
2. Direktur Produksi
a. Tugas
1). Menetapkan dan mengendalikan pelaksanaan rencana produksi
2). Melaksanakan kegiatan pengadaan bahan baku, bahan pembantu,
suku cadang dan accessories.
b. Wewenang
1). Menetapkan rencana dan pengendalian penyediaan mesin-mesin
2). Mengatur kegiatan teknis dan pemeliharaan peralatan produksi
3). Mengkoordinir usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka
perlindungan keselamatan kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Tanggung Jawab
Direktur produksi bertanggungjawab atas sistem administrasi produk
dan teknis.
3. Direktur Administrasi dan Keuangan
a. Tugas
1). Menyusun RAPBN perusahaan yang akan diajukan pada Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) berdasarkan rencana kerja yang
telah ditetapkan oleh direksi
2). Mengelola sistem administrasi dan menguasai serta mengamankan
kekayaan milik perusahaan
b. Wewenang
1). Mengelola perbendaharaan perusahaan
2). Melakukan hubungan dengan pihak luar baik dari instansi
pemerintah, swasta, maupun pihak asing kaitannya dengan
kegiatan administrasi.
c. Tanggung Jawab
1). Mengatur pelaksanaan anggaran berdasarkan RAPBN perusahaan
yang telah disahkan oleh RUPS
2). Mengelola kegiatan ketatausahaan, pelayanan umum, perawatan
kesehatan dan kerumahtanggaan serta kegiatan-kegiatan
protokoler yang ada di lingkungan perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Direktur Komersial
a. Tugas
1). Menyusun serta melaksanakan rencana-rencana dari penjualan
tahunan
2). Melaksanakan pengadaan barang-barang umum atas permintaan
direktorat-direktorat lain
b. Wewenang
1). Menetapkan pedoman dan kebijaksanaan penjualan hasil produksi
2). Mengelola kegiatan penyelenggaraan riset dan promosi
c. Tanggung Jawab
1). Mengatur pelaksanaan anggaran berdasarkan RAPBN perusahaan
yang telah disahkan oleh RUPS
2). Mengamankan pelaksanaan Pengendalian Mutu Terpadu (PMT)
pada direktoratnya
5. Kepala Departemen Personalia
a. Tugas
1). Menyusun rencana kebutuhan personil perusahaan
2). Mengelola sistem penggajian dan jaminan sosial karyawan
3). Mengatur kerja serta mengurusi mutasi, demosi dan penilaian
konduite untuk karyawan bagian personalia
b. Wewenang
1). Melakukan analisis secara berkala atas perkembangan bidang
personil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2). Merencanakan program pendidikan dan pelatihan karyawan baik
di dalam maupun di luar negeri
c. Tanggung Jawab
1). Menyelenggarakan pembinaan personil dan personalia
2). Mengatur pembinaan karyawan di bidang kesehatan, pembinaan
mental
6. Kepala Departemen Keuangan
a. Tugas
1). Menyusun dan melaporkan posisi keuangan perusahaan secara
berkala
2). Menyusun dan menginventarisasi kekayaan perusahaan yang
berupa aktiva dan passiva perusahaan
b. Wewenang
Melakukan kegiatan-kegiatan transaksi perusahaan dan meyusun
administrasinya termasuk pula kelengkapan dokumennya
c. Tanggung Jawab
Melaksanakan Pengendalian Mutu Terpadu (PMT) di Departemen
Keuangan
7. Kepala Departemen Komersial
a. Tugas
1). Mengelola penjualan barang yang meliputi hasil produksi
perusahaan, waste, barang bekas (yang tidak terpakai), meneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sah dan lengkap atau tidaknya jaminan (surat berharga
sehubungan dengan penjualan kredit)
2). Mengelola pengadaan barang yang meliputi penerimaan barang,
menyimpan dan pemeliharaan barang, barang inventaris, tools,
dan bahan pembantu, spare part dan accessories
b. Wewenang
Mengelola penelitian pasar dan promosi
c. Tanggung Jawab
Melakukan analisis berkala atas pelaksanaan tugasnya di bidang
penjualan dan pengadaan
8. Kepala Departemen Pemintalan
a. Tugas
1). Mengatur dan merawat semua alat kerja yang ada dibagiannya
2). Membantu pengadaan kebutuhan tenaga kerja, bahan baku, mesin-
mesin dan alat produksi
3). Memproduksi benang dan kapas dengan kualitas dan kuantitas
sebaik mungkin sesuai dengan rencana
b. Wewenang
Mengadakan hubungan dengan Kepala Departemen lainnya di dalam
lingkungan perusahaan demi lancarnya produksinya
c. Tanggung Jawab
Melaksanakan Pengendalian Mutu Terpadu (PMT) di Departemen
Pemintalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Kepala Departemen Penenunan
a. Tugas
1). Merencanakan produksi dan tiap-tiap macam produksi dengan
menyelesaikan rencana yang disusun oleh Direktorat Keuangan
dan Pemasaran
2). Menentukan alokasi mesin untuk macam-macam produksi
3). Membuat percobaan produk baru yang sekiranya akan laku di
pasaran
4). Menghitung kebutuhan akan benang, baik nomornya maupun
beratnya
5). Menentukan cutting (pcs)
b. Wewenang
Mengkoordinir semua aktivitas departemen
c. Tanggung Jawab
Melaksanakan Pengendalian Mutu Terpadu (PMT) di Departemen
Penenunan
10. Kepala Departemen Teknik Umum
a. Fungsi Pokok
Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan maintenance, overhaul,
rehabilitasi, dan pemasangan baru dalam rangka pelaksanaan
kebijaksanaan umum direksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Tugas
1). Mengawasi kegiatan mesin-mesin, reparasi listrik untuk mencapai
hasil yang maksimal
2). Menyelenggarakan kebutuhan suku cadang dan alat-alat proses
produksi
3). Perawatan, perbaikan dan penyempurnaan bangunan
c. Wewenang
Mengadakan hubungan dengan Kepala Deaprtemen lainnya di dalam
perusahaan
d. Tanggung Jawab
Melaksanakan Pengendalian Mutu Terpadu (PMT) di Departemen
Teknik Umum
11. Kepala Biro Pengendalian Intern/Satuan Pengawasan Intern (SPT)
a. Tugas
1). Mengkoordinir kepala-kepala bagian dalam pelaksanaan intern
2). Mengadakan analisa atau evaluasi perusahaan di segala aspek
kegiatan bulanan, triwulan, semester maupun tahunan
b. Tanggung Jawab
Melaksanakan Pengendalian Mutu Terpadu (PMT) di biro
pengendalian dan mengawasi PMT di seluruh bagian perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Personalia
PT. Primissima menjadikan para karyawannya sebagai asset perusahaan
yang sangat bernilai bagi perusahaan. Untuk menjaga karyawan agar dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik, PT. Primissima berusaha untuk
menjamin kesejahteraan tiap karyawannya, untuk itu pihak perusahaan dan
karyawan mengadakan Kesepakatan Kerja Bersama (KKB).
Tujuan diadakannya KKB ini adalah untuk menciptakan hubungan yang
harmonis dan adanya kepastian hak dan kewajiban pengusaha serta karyawan
yang dilandasi oleh Hubungan Industrial Pancasila (HIP). Pihak-pihak yang
terlibat dalam keseluruhan proses produksi dalam segala sikap dan
tindakannya harus selalu berpegang teguh pada TRI DARMA:
1. Merasa ikut memiliki
2. Ikut memelihara dan mempertahankan
3. Terus menerus mawas diri
Pertumbuhan perusahaan dan pengembangan usaha harus diusahakan
sejalan dengan tujuan pembangunan nasional, namun perlu disadari bahwa
unsur karyawan tidak dapat dikesampingkan sehingga perbaikan
kesejahteraan karyawan jasmaniah dan rohaniah merupakan sesuatu yang
tidak dapat diabaikan.
1. Jumlah Tenaga Kerja dan Klasifikasi
Cara pemenuhan tenaga kerja yang diperlukan lebih diutamakan dengan
mengambil tenaga kerja yang berasal dari perusahaan itu sendiri, yaitu
dengan promosi jabatan ataupun dengan mutasi. Hal ini dilaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
selain menghemat biaya juga agar pegawai tidak sulit dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja. Jika cara tersebut tidak dapat
dilakukan, maka perusahaan akan mencari tenaga kerja dari luar
perusahaan. Jumlah tenaga kerja PT. Primissima (tahun 2004) adalah
1.212 orang. Karyawan yang ada dikualifikasikan sebagai berikut:
a. Karyawan tetap.
Karyawan yang telah bekerja dengan melewati masa percobaan,
memenuhi persyaratan lain yang pernah diperlukan dan pernah
ditugaskan pada suatu jabatan tertentu dengan golongan atau
tingkatan serta gaji yang telah ditetapkan dengan batas usia 56 Tahun.
b. Karyawan harian
1). Karyawan harian tetap
Karyawan harian tetap adalah karyawan yang mempunyai
hubungan kerja dengan perusahaan tanpa tenggang waktu tertentu,
mendapatkan upah dan menerima hak–hak normatif serta
mendapatkan kesempatan untuk menjadi pekerja tetap.
2). Karyawan harian tidak tetap
Karyawan harian tidak tetap adalah karyawan yang mempunyai
hubungan kerja dengan perusahaan untuk tenggang waktu tertentu
dan mendapatkan upah.
c. Karyawan honorer
Karyawan honorer adalah karyawan yang memperoleh honor dari
perusahaan berdasarkan faktor–faktor sebagai berikut: mereka tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bekerja penuh di perusahaan dan, atau mereka telah melewati batas
umur 56 Tahun, sesuai dengan kebutuhan perusahaan pada formasi
yang diperlukan.
Calon karyawan yang dapat diangkat menjadi karyawan tetap apabila
telah melewati masa percobaan selama 3 bulan dengan baik, perusahaan
menganggap yang bersangkutan sanggup melakukan pekerjaan yang
ditugaskan kepadanya dan dapat mentaati semua peraturan dan tata tertib
yang berlaku, selama masa percobaan, kedua belah pihak dapat melaksanakan
PHK dengan pemberitahuan secara tertulis satu hari sebelumnya, dan mutasi
yang dijalankan untuk kelancaran tugas–tugas perusahaan serta untuk
pendayagunaan tenaga kerja secara maksimal. Perusahaan juga dapat
mengadakan mutasi dengan tujuan untuk memberikan kesempatan kepada
karyawan dan dapat mengembangkan karirnya dibidang lain, mengatasi
pekerjaan disuatu bagian yang memerlukan penambahan karyawan atau
sebaliknya, dimana terdapat daya kelebihan dibidang lain.
2. Jam kerja karyawan
PT. Primissima menerapkan jam kerja selama 40 jam perminggu sesuai
dengan Undang-Undang Kepegawaian dan peraturan perusahaan.
Kegiatan produksi dilakukan selama 24 jam kecuali hari Jumat selama
22,5 jam sedangkan hari besar dan hari libur tidak melaksanakan kegiatan
produksi.
Jam kerja yang berlaku dan waktu istirahat untuk tiap karyawan dibagi
menjadi sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Karyawan tetap
1). Karyawan non shift
Karyawan yang bekerja pada hari senin sampai dengan jumat
selama 9 jam kerja sehari termasuk 1 jam istirahat atau 40 jam
kerja setiap minggu, hari senin – jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB,
istirahat pukul 12.00 – 13.00 WIB.
2). Karyawan shift
Karyawan yang melakukan kerja secara bergilir dan teratur
menurut jadwal yang ditetapkan dengan jumlah jam kerja yang
sama untuk setiap kerja dengan ketentuan hari istirahat mingguan
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, yaitu:
a). Shift I : Pukul 06.00 – 14.00 WIB (istirahat pukul 11.30 –
12.30WIB)
b). Shift II : Pukul 14.00 – 22.00 WIB (istirahat Pukul 18.30 –
19.30 WIB )
c). Shift III : Pukul 22.00 – 06.00 WIB (istirahat pukul 03.00 –
04.00 WIB)
Untuk hari Sabtu hanya bekerja mulai pukul 07.30 – 13.00
WIB
b. Karyawan harian
1). Karyawan non shift
Hari senin – jumat pukul 08.00 – 16.00 Wib (istirahat pukul 12.00
– 13.00 WIB)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2). Karyawan shift
Sesuai dengan pengaturan pada pekerja tetap karyawan shift.
Kerja lembur tersebut merupakan kepentingan perusahaan dan
pada prinsipnya kerja lembur dan dapat dilaksanakan dengan
ketentuan sebagai berikut:
a). Memenuhi target yang diperlukan.
b). Menyelesaikan pekerjaan yang bertumpuk yang harus segera
diselesaikan.
c). Sebelum mengadakan pekerjaan lembur, terlebih dahulu
melaporkan kepada atasan alas an untuk melaksanakan kerja
lembur.
d). Pelaksanaan pekerjaan lembur baru dapat dilaksanakan apabila
mendapatkan persetujuan dari atasan bagian produksi.
3. Tingkat Pendidikan
Berdasarkan tingkat pendidikan yang dimiliki serta tugas-tugas yang
dipegang, karyawan perusahaan terbagi dalam beberapa golongan
yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 1 Penggolongan Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan, serta Jabatannya
Golongan Pendidikan Keterangan I SD Pelayanan / Pembersih Mesin II SMP Operator / Pembantu II III SMA Montir / Pembantu I IV SMA Kepala Regu / Pembantu
Utama V Sarjana Muda Kepala Urusan / Pengawas VI Sarjana / S1 Kepala Bagian VII Ahli Biro/Divisi
4. Sistem Pengupahan
Sistem pengupahan pada PT. Primissima menggunakan dasar golongan
atau jabatan karyawan yang bersangkutan, dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas kerja karyawan. Berdasarkan pengupahannya,
karyawan PT. Primissima dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu
sebagai berikut:
a. Karyawan Bulanan Tetap
Merupakan karyawan yang termasuk dalam golongan III dan IV,
pemberian gaji bersifat bulanan. Adapun ketentuannya sebagai
berikut:
1). Bagi karyawan bulanan, gaji dibayar setiap tanggal 1, untuk bulan
yang akan datang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2). Bagi karyawan bulanan yang terlambat masuk kerja, setiap 1
menit mendapat potongan 1/30% dari gaji utama, terlambat 2 jam
ke atas dianggap tidak masuk.
3). Bagi karyawan bulanan yang sakit gaji utama dipotong 3%, dan
diopname gaji pokok dipotong 2%, jika mangkir 1 hari, gaji
utamanya dipotong 4%, mangkir 2 hari/lebih berturut-turut atau
terpisah-pisah dalam satu bulanan gaji utama dipotong 5% setiap
harinya.
b. Karyawan Harian Tetap
Adalah karyawan dari golongan I dan golongan II. Perhitungan gaji
dilakukan secara harian namun pemberian gaji dilakukan setiap bulan
1). Bagi karyawan harian, gaji dibayarkan tiap tanggal 1, untuk bulan
yang telah berjalan.
2). Bagi karyawan harian, yang terlambat hadir kerja atau pulang
mendahului, maka upah bruto (upah utama atau tunjangan sosial)
akan dipotong setiap menit 1/30%, terlambat 2 jam ke atas
dianggap tidak masuk kerja.
3). Bagi karyawan harian, yang tidak kerja oleh karena mangkir,
permisi, sakit (tidak dengan advis dokter) upah tidak dibayar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Jaminan Sosial
Pengembangan tenaga kerja dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan
produktivitas karyawan dan karyawan dapat bekerja secara efisien.
Usaha-usaha yang dilakukan antara lain:
a. Pendidikan, meliputi:
1). Pendidikan Intern
a). Pra penempatan
b). Pemantapan/penyegaran ketrampilan
c). Gugus kendali mutu
2). Pendidikan ekstern
Kursus di Pusat Pembinaan dan Latihan Departemen Perindustrian
b. Pelatihan, meliputi:
1). Achievement Motivation Training.
2). Studi observasi dan komparasi ke perusahaan sejenis.
c. Pertemuan Rutin
d. Pemecahan Masalah
e. Jenjang karier
f. Kesepakatan Kerja
g. Perbaikan Sistem Pengupahan
Untuk memberi rangsangan (motivasi) pada karyawan berdasarkan
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) perusahaan memberikan beberapa
fasilitas atau tunjangan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan antara
lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Memberikan gaji ketiga belas sebesar satu kali gaji bruto pada saat itu.
b. Memberikan bonus yang besar tergantung dari besarnya keuntungan
perusahaan yang dicapai.
c. Memberikan insentif yang terdiri dari 3 macam:
1). Insentif absensi (Gol. I, II, dan III).
2). Insentif produktivitas.
3). Insentif mutu.
(Untuk 2 dan 3 diberikan Gol I, II, dan III pada Departemen Produksi).
d. Memberikan tunjangan jabatan.
e. Memberikan tunjangan perumahan.
f. Memberikan tunjangan kesehatan untuk keluarga ayah atau yang
tercantum dibagian personalia (isteri dan 2 anak)
g. Memberikan pakaian seragam kerja karyawan:
1). Pakaian kerja : 2 stel pertahun
2). Sepatu : 2 stel pertahun
3). Topi : 2 buah pertahun
4). Wearpack / kaos oblong : 2 buah pertahun
5). Sepatu khusus (disesuaikan dengan jenis pekerjaannya)
h. Perlengkapan kerja
1). Tutup telinga
2). Masker
3). Obat-obatan
4). Fire hydrant
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5). Gambar (peringatan) keselamatan kerja
i. Memberikan tunjangan sosial yang besarnya sesuai dengan jabatan dan
jumlah tanggungan keluarga.
j. Setiap karyawan yang bekerja selama 1 tahun mendapat cuti selama 12
hari.
k. Setiap karyawan yang bekerja selama 6 tahun mendapat cuti panjang
selama 3 bulan.
l. Memberikan fasilitas ibadah dan olah raga untuk karyawan.
m. Memberikan tunjangan pendidikan bagi karyawan berprestasi.
n. Memberikan sumbangan untuk karyawan yang akan menikah pertama
kali.
o. Memberikan sumbangan kematian untuk karyawan, sebesar satu kali gaji
bruto, kain kafan, asuransi, dan pesangon. Bila yang meninggal keluarga
sesuai yang terdaftar dibagian personalia, maka sumbangan berupa uang
setengah dari gaji bruto dan kain kafan
Untuk mempertahankan karyawan, perusahaan juga memberikan
pelayanan kesejahteraan, program keselamatan kesejahteraan kerja antara
lain:
a. Jamsostek, seluruh karyawan telah mendapat gaji atau upah diatas UMR
mendapat jaminan astek.
b. Kesejahteraan karyawan:
1). Makan 1 kali per hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2). Poliklinik pengobatan atau perawatan kesehatan, terutama
pemeriksaan secara berkala untuk pendengaran dan paru-paru
3). Pembinaan mental
4). Koperasi karyawan
5). Serikat pekerja
6). Panitia pembinaan K3.
E. Produksi
Produksi PT. Primissima dapat dibedakan dalam tiga bagian, yaitu
benang, grey, dan cambrics (grey yang diputihkan). Produk utama
perusahaan adalah grey, dimana produk yang paling banyak diminta oleh
pasar dalam negeri maupun luar negeri adalah grey.
Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi benang dan grey adalah
kapas, yang sebagian besar diimpor sebanyak ± 14.000 bal pertahun dari
USA, Australia, RRC, sedangkan dari dalam negeri hanya dari Kudus dengan
jumlah yang sangat terbatas, yaitu ± 2% dari kebutuhan. Alasan penggunaan
kapas impor, yaitu karena kapas dalam negeri seratnya kurang panjang
sehingga kurang sesuai untuk memproduksi jenis grey yang dibutuhkan,
disamping itu juga jumlahnya kurang memadai. Untuk produksi cambrics,
PT. Primissima menggunakan perusahaan lain, yaitu PT. Primatexco di
Pekalongan untuk pemutihan grey ini. Untuk menunjang kegiatan
produksinya, PT. Primissima menggunakan mesin produksi yang semuanya
adalah buatan Eropa, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Mesin pemintalan (Spinning) : Merk RIETER ex Switzerland
2. Mesin penenunan (Weaving) : Merk PICANON ex Belgium
3. Mesin lainnya : Merk SCHLAFHORTS ex Germany
Merk SPALECK ex Germany
Merk MONFORT ex Germany
Merk FADIS ex Germany
Merk VOLKMAN ex Germany
Merk SAVIO ESPERO ex Italy
Susunan unit yang ada pada PT. Primissima dalam melakukan kegiatan
produksi adalah sebagai berikut:
1. Departemen Spinning (Unit Pemintalan)
a. Bagian Persiapan
Mempersiapkan kapas agar dapat dipintal, bagian ini mempunyai lima
proses:
1). Proses Blowing
Berfungsi membuka kapas agar dapat dikembalikan ke bentuk
semula serta membersihkan kapas dari kotoran-kotorannya. Mesin
yang dipergunakan disini adalah:
a). Bale Opener
Bertugas membuka kapas dan membersihkan kapas tingkat
pertama, disini kotoran yang besar akan jatuh dan yang halus
akan terhisap oleh fan, di samping itu kotoran yang berwujud
metal akan terhisap oleh magnet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b). Waste Operator
Fungsinya sama dengan bale opener, hanya input muatannya
berupa sisa kapas dari mesin Carding, Drawing, dan Sliver
yang masih dapat dipakai/ diproses lagi (panjang serat kapas
masih syarat).
c). Monocylinder Cleaner
Membersihkan kotoran yang masih tertinggal, bagian utama
mesin adalah cylinder yang berlaku yang diputar oleh motor.
d). Automixer
Mesin pencampur kapaas agar kualitas dapat lebih merata,
distributor conveyer berjalan bolak-balik untuk membagi
kapas dalam 40-60 lapisan campur
e). ERM Cleaner
Berfungsi membersihkan kotoran dan memisahkannya
sebelum diproses di mesin Carding. Serat-serat panjang
diteruskan ke mesin berikutnya, sedang serat pendek dihisap
oleh fan.
2). Proses Carding
Berfungsi memisahkan dan membersihkan serat-serat,
membentuknya menjadi sliver. Mesin yang digunakan adalah:
a). Flock Feeder
Mesin ini adalah bagian terakhir dari proses blowing,
membersihkan kapas dengan silinder yang berpaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b). Carding
Carding adalah mesin pengurai, berfungsi antara lain:
(1). Membersihkan kapas yang terakhir dan memisahkan
serat-serat yang pendek
(2). Mengurai berkas kapas ke dalam bentuk serat-serat
individu tanpa merusakkan berkas tersebut
(3). Distribusi serat-serat individu kepada bentuk-bentuk
jaringan serat-serat panjang
(4). Membentuk serat-serat menjadi drafttable sliver (sumbu
panjang).
3). Proses Combing
Proses untuk menyejajarkan serat dan membuat sliver di samping
kotoran serat, seleksi serat pendek benang akan bermutu tinggi
apabila serat-seratnya berkaitan dengan uniform, dimana
kekuatannya sebagian besar didukung oleh penyejajaran disaat
draffing. Mesin yang dipergunakan antara lain:
a). Pre Drawing
Mesin untuk menyejajarkan dan meratakan dengan tarikan-
tarikan rol, rol yang pertama lambat, rol yang kedua lebih
cepat, dan rol yang ketiga lebih cepat lagi dan begitu
seterusnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b). Sliver Lap
Berfungsi membuat lap atau jajaran sliver untuk memberikan
umpan pada mesin comber
c). Ribbon Lap
Hasil dari sliver lap dirangkap agar kualitas pemintalan bahan
baku/ pemintalan barang akan selesai
d). Comber
Berfungsi menyisir dan memisah serat panjang dengan yang
pendek, juga membuat kotoran serat menjadi sliver. Di sini
dikeluarkan serat-serat kapas yang pendek dan tidak terpakai
(afval) sebesar ± 16%.
4). Proses Drawing
Proses menyejajarkan dan meratakan serat karena hasil dari mesin
Comber tidak rata lagi
5). Proses Roving
Berfungsi mengubah sliver menjadi roving dimana 1 meter sliver
akan menghasilkan roving sepanjang 11,25 meter (kelipatan 11,25
kali).
b. Bagian Ring Spinning
1). Disini hanya terdapat sebuah proses pemintalan benang yaitu
mengubah roving menjadi benang dengan kelipatan 33,33 kali (1
meter roving akan menjadi 33,33 meter benang)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2). Mesin kelos, berfungsi menggulung benang dari beberapa bobbin
(gulungan benang dari ring spinning) menjadi sebuah kelos yang
panjangnya 106.000 yard dengan berat 1 kg netto
3). Mesin Doubling (Fadis), berfungsi untuk menangkap dua helai
benang atau lebih
4). Mesin pembakaran dan penggintiran (Volkman) untuk
pembakaran benang dan penggintiran benang.
2. Departemen Weaving (Pertenunan)
Bagian Weaving merupakan bagian yang sangat penting karena pada
bagian ini proses untuk melakukan pengolahan materi dari benang
menjadi kain mori.
a. Bagian Persiapan Pertenunan
Bagian yang mempersiapkan benang lusi (benang memanjang),
benang pakan (benang melintang), mesin-mesin yang dipergunakan
antara lain:
1). Mesin Pirn Winder (Palet)
Berfungsi mengubah benang kelos menjadi benang yang disebut
palet, sebuah gulungan kelos menjadi 70 buah gulungan palet
2). Mesin Warper (Hani)
Mengubah benang kelos menjadi benang lusi yang digulung
dalam sebuah boom yang panjangnya ± 52.000 yard
3). Mesin Sizing (Kanji)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Benang perlu dikanji untuk menambah kekuatan, benang tahan
gesekan sewaktu ditenun dan bulu pada benang tidak mudah
keluar. Disini dilakukan perangkapan beberapa boom menjadi
sebuah boom yang sekaligus dikanji (menjadi boom kanji)
4). Mesin Reacing (Cucuk)
Berfungsi memasukkan benang lusi ke dalam yang disebut
dropper, gun dan sisir.
b. Bagian Pertenunan
Bagian yang bertugas menenun benang pakan dan benang lusi hingga
menghasilkan grey (kain yang belum diputihkan/ finishing)
c. Bagian Grey Finishing
Bertugas mencukur bulu-bulu pada grey serta mengadakan perbaikan
cacat grey yang ada, mesin-mesin yang dipergunakan:
1). Mesin Shearing (cukur)
Berfungsi mencukur bulu-bulu pada grey dan menghaluskan grey
agar mudah diadakan pemeriksaan
2). Mesin Inspecting Folding (periksa dan lipat)
Berfungsi untuk memeriksa grey bila ada cacat, memperbaikinya
dan sekaligus melipatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
ANALISIS DATA
Permasalahan berdasarkan pada bagian pertama bab V akan disajikan analisis
deskriptif atas obyek penelitian, bagian kedua berupa analisis data atas data
temuan yang telah disajikan dalam analisis deskriptif dan pada bagian ketiga atau
bagian terakhir bab V akan dibahas lebih lanjut berdasarkan hasil perhitungan
yang didapat dalam analisis data.
A. Deskripsi Data Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data tentang laporan keuangan
Perusahaan Cambrics PT. Primissima dari tahun 1998-2003. Laporan
keuangan tersebut terdiri dari laporan neraca dan laporan laba rugi. Berikut
ini akan disajikan laporan neraca dan laporan laba rugi Perusahaan Cambrics
PT Primissima selama 6 periode yaitu tahun 1998-2003.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 2 PT PRIMISSIMA
NERACA Per 31 Desember 2003, 2002, 2001, 2000, 1999, 1998
KETERANGAN 2003 2002 2001 2000 1999 1998
AKTIVA AKTIVA LANCAR
Kas-Bank
5.509.383.960,89
14.141.848.796,28
7.589.453.466,17
2.839.217.676,31
7.648.353.151,06
3.959.880.633,03
Deposito
14.800.000.000,00
14.834.250.000,00
7.844.508.181,00
8.285.685.444,00
1.089.676.649,00
1.491.534.661,00
Piutang Dagang
6.332.878.064,00
6.528.259.369,15
5.028.813.422,00
6.203.901.885,00
4.477.360.392,00
3.348.568.034,36 Cadangan Piutang Ragu2
(78.338,00)
(120.855.373,19)
(39.830.371,25)
(94.905.770,25)
(41.589.380,25)
(52.924.883,75)
Piutang Pegawai
2.419.500,00
987.500,00
3.145.500,00
4.500.000,00
6.000.000,00
2.119.500,00
Piutang Pajak
2.666.529.293,00
-
-
891.697.276,00
1.648.455.629,00
1.107.999.256,23
Piutang Lain-Lain
2.177.482.595,28
4.726.229.575,53
4.736.183.385,77
8.881.402.567,02
554.501.554,00
397.442.146,84
Persediaan
31.401.240.674,55
25.151.954.543,47
20.532.358.956,71
28.841.006.072,81
15.588.662.164,07
12.565.308.059,45 Biaya Dibayar Dimuka
424.875.375,02
183.023.000,00
192.435.437,00
364.004.278,06
190.467.760,00
170.178.286,00
Sub Jumlah
57.314.731.124,74
62.445.697.411,24
46.252.168.079,40
56.581.609.534,95
30.773.487.767,38
22.709.815.542,11
INVESTASI JK. PANJANG
65.000.000,00
65.000.000,00
65.000.000,00
65.000.000,00
15.000.000,00
15.000.000,00
AKTIVA TETAP
Tanah
289.848.573,75
289.848.573,75
289.848.573,75
289.848.573,75
289.848.573,75
57.699.573,75
Bangunan
5.466.884.957,54
4.727.678.406,65
4.727.678.406,65
4.702.077.086,65
4.702.077.086,65
4.702.077.086,65
Mesin
54.730.419.815,65
29.121.346.275,96
27.569.104.092,46
27.038.629.223,88
26.799.841.407,77
26.300.054.867,47
Instalasi TU&Lab
11.814.373.613,04
6.609.259.938,20
6.465.606.260,20
6.438.922.260,20
6.297.995.154,70
6.297.995.154,70
Inventaris Umum
2.481.369.301,33
2.379.622.029,78
1.716.227.197,78
1.327.613.901,78
1.374.969.581,78
1.208.921.181,78
74.782.896.261,31
43.127.755.224,34
40.768.464.530,84
39.797.091.046,26
39.464.731.804,65
38.566.747.864,35 Akumulasi Penyusutan
(36.855.938.910,66)
(34.342.562.537,29)
(32.336.507.779,05)
(30.088.779.402,99)
(27.723.446.674,45)
(25.322.971.613,99)
Sub Jumlah
37.926.957.350,65
8.785.192.687,05
8.431.956.751,79
9.708.311.643,27
11.741.285.130,20
13.243.776.250,36
AKTIVA LAIN-LAIN Aktiva Tetap Dlm Pembangunan
-
94.718.609,79
60.325.000,00
-
-
118.475.000,00
Kendaraan Leasing
-
-
-
130.800.000,00
-
-
Jaminan Permanen
85.770.000,00
85.770.000,00
85.770.000,00
85.770.000,00
85.770.000,00
85.770.000,00 Aktiva tidak Produktif
535.573.574,68
548.475.264,86
738.115.936,90
882.420.292,91
532.055.209,86
560.610.181,03
Aktiva Pajak Tangguhan
568.639.500,00
450.395.700,00
-
-
-
-
Piutang Jk Panjang
350.943.273,23
350.943.273,23
350.943.273,23
350.943.273,23
351.943.273,23
-
Sub Jumlah
1.540.926.347,91
1.530.302.847,88
1.235.154.210,13
1.449.933.566,14
969.768.483,09
900.755.181,03
JUMLAH
96.847.614.823,30
72.826.192.946,17
55.984.279.041,32
67.804.854.744,36
43.499.541.380,67
36.869.346.973,50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lanjutan…
PASSIVA
HUTANG JK PENDEK
Hutang Usaha
15.850.059.014,21
18.261.331.812,08
14.573.319.223,34
26.266.338.221,47
12.982.640.219,80
6.720.144.012,37
Hutang Bank 3.034.167.509
8.842.745.479,00
8.014.106.015,00
13.262.577.680,00
4.142.584.489,00
4.047.755.235,00
Hutang Pajak Jk Pendek
569.630.901,75
6.199.846.768,00
4.530.271.575,00
2.907.791.373,56
258.664.308,00
401.498.980,00
Hutang Lain-Lain
99.074.411,00
241.985.095,00
118.740.147,00
633.496.702,76
251.502.633,00
427.802.910,00
Hutang Deviden
-
-
-
-
177.764.275,00
627.764.275,00
Biaya Ymh Dibayar
2.302.826.366,48
2.194.063.330,83
1.528.924.134,04
1.795.572.041,58
1.325.889.458,61
1.205.460.129,52 Hutang Jk Pj Akan Jatuh Tempo
11.257.701.312,00
-
722.541.685,52
7.866.300.000,00
4.650.000.000,00
2.383.000.000,00
Sub Jumlah
37.922.037.484,96
30.931.394.514,91
25.428.025.767,90
43.585.956.887,37
23.931.880.055,84
15.796.002.321,76
HUTANG JK PANJANG
Hutang Pada Negara RI
-
-
-
922.541.685,52
922.541.685,52
922.541.685,52 Hutang Biaya Purna Tugas
1.062.412.203,00
1.882.259.325,00
250.238.034,00
441.104.165,00
220.552.085,00
-
Hutang Pd PT Tokai Lippo Bank
-
-
-
-
4.533.750.000,00
4.706.425.000,00
Hutang Pada Bank Mandiri
16.758.298.688,00
-
-
-
-
-
Hutang Pajak Jk Panjang
125.411.450,74
125.411.450,74
125.411.450,74
125.411.450,74
125.411.450,74
-
Sub Jumlah
18.946.122.341,74
2.007.619.775,74
375.649.485,74
1.489.057.301,26
5.802.255.221,26
5.628.966.685,52
MODAL
Modal Dasar
13.000.000.000,00
13.000.000.000,00
13.000.000.000,00
13.000.000.000,00
13.000.000.000,00
13.000.000.000,00
Saham Dalam Portepel
(9.251.000.000,00)
(9.251.000.000,00)
(9.251.000.000,00)
(9.251.000.000,00)
(9.251.000.000,00)
(9.251.000.000,00) Modal Sero Ditempatkan&Disetor
3.749.000.000,00
3.749.000.000,00
3.749.000.000,00
3.749.000.000,00
3.749.000.000,00
3.749.000.000,00
Agio Saham
121.311.594,05
121.311.594,05
121.311.594,05
121.311.594,05
121.311.594,05
121.311.594,05 Selisih Penilaian Kmbl Aktiva Tetap
1.756.008.856,76
1.756.008.856,76
1.756.008.856,76
1.756.008.856,76
1.756.008.856,76
1.756.008.856,76
Sub Jumlah
5.626.320.450,81
5.626.320.450,81
5.626.320.450,81
5.626.320.450,81
5.626.320.450,81
5.626.320.450,81
CADANGAN
Cadangan Statuter
20.690.164.670,00
10.965.682.768
11.733.312.041,46
9.488.752.995,30
9.488.752.995,30
9.488.752.995,30
Cadangan Dana Sosial
-
-
-
-
56.299.670,93
69.970.670,93
Cadangan Umum
1.645.400.503,00
1.541.272.003,00
1.195.004.803,46
1.195.004.803,46
1.195.004.803,46
1.195.004.803,46 Cadangan Biaya Manajemen
-
-
-
-
4.595.980,00
16.020.980,00
Sub Jumlah
22.335.565.170
11.506.954.771,00
12.928.316.844,92
10.683.757.798,76
10.744.653.449,69
10.769.749.449,69
Saldo Laba (Rugi)
10.559.176.334,08
17.753.903.432,84
11.214.548.281,95
6.419.762.306,16
(2.605.567.796,93)
(951.691.934,28)
JUMLAH
96.847.614.823,30
72.826.192.946,17
55.984.279.041,32
67.804.854.744,36
43.499.541.380,67
36.869.346.973,50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3
PT PRIMISSIMA LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN BUKU YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2003, 2002, 2001, 2000, 1999, 1998
(Dalam Rupiah)
KETERANGAN 2003 2002 2001 2000 1999 1998 Hasil Penjualan Kotor
109.967.224.827,00
95.395.321.725,00
95.569.873.775,00
101.210.361.538,00
41.375.747.321,00
38.865.579.785,00
Pot dan Retur Penj
(18.497.590,00)
(13.716.436,90)
(37.456.653,00)
(181.894.102,50)
(125.850.577,00)
(167.629.941,00)
Penjualan Bersih
109.948.727.237,00
95.381.605.288,10
95.532.417.122,00
101.028.467.435,50
41.249.896.744,00
38.697.949.844,00
Harga Pokok Penjualan
89.028.849.265,64
65.714.462.370,18
77.684.098.838,01
68.175.358.352,33
36.522.563.537,20
34.799.509.459,90
Laba Kotor Usaha
20.919.877.971,36
29.667.142.917,92
17.848.318.283,99
32.853.109.083,17
4.727.333.206,80
3.898.440.384,10
Biaya Usaha Biaya Umum dan Administrasi
4.352.981.464,14
3.609.810.272,38
3.042.688.826,44
2.567.060.542,02
1.951.742.374,53
2.052.728.798,15
Biaya Penjualan
2.144.057.089,20
2.489.643.797,12
2.691.432.812,96
2.834.381.536,47
1.083.770.834,36
1.005.199.091,56
6.497.038.553,34
6.099.454.069,50
5.734.121.639,40
5.401.442.078,49
3.035.513.208,89
3.057.927.889,71 Laba Bersih Usaha
14.422.839.418,02
23.567.688.848,42
12.114.196.644,59
27.451.667.004,68
1.691.819.997,91
840.512.494,39
Pendapatan/Biaya di Luar Usaha Pendapatan di Luar Usaha
27.940.956.334,10
13.278.343.752,19
28.188.759.031,83
42.681.455.705,42
5.121.438.663,37
695.710.248,79
Bi di Luar Usaha
25.213.576.959,44
13.278.343.752,19
21.387.927.458,47
53.761.150.250,17
8.467.134.523,93
2.468.562.777,46
2.727.379.374,66
13.278.343.752,19
6.800.831.573,36
(11.079.694.544,75)
(3.345.695.860,56)
(1.772.852.528,67)
Laba Luar Biasa
35.712.483,00
66.967.359,00
-
-
- -
2.763.091.857,66
13.345.311.111,19 - - - - Laba Bersih Sblm Bunga&PPh
17.185.931.275,68
36.912.999.959,61
18.915.028.217,95
16.371.972.459,93 - -
Biaya Bunga
1.627.216.341,60
682.951.972,90
2.124.298.336,00
3.080.391.754,00
- -
Laba Bersih Sebelum PPh
15.558.714.934,08
25.939.541.532,84
16.790.730.881,95
13.291.480.705,93
(1.653.875.862,65)
(932.340.034,28)
Taksiran Pajak Penghasilan
4.999.538.600,00
8.185.638.100,00 5576182600 4265318500
-
19.351.900,00
Laba (Rugi) Bersih Setelah Pajak
10.559.176.334,08
17.753.903.432,84
11.214.548.281,95
9.026.162.205,93
(1.653.875.862,65)
(951.691.934,28)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Analisis Data
Berdasarkan data yang sudah dideskripsikan, maka pada bagian ini akan
disajikan langkah-langkah analisis data sebagai berikut:
1. a. Penyusunan Laporan Arus Kas
1) Menghitung perubahan saldo rekening kas dan setara kas dengan
membandingkan antara saldo awal dan saldo akhir tahun berjalan.
Hasil langkah ini menunjukkan kenaikan atau penurunan bersih kas
dan setara kas selama tahun 1999 - 2003. Uraian dapat dilihat pada
tabel berikut:
(1). Neraca Komparatif 31 Desember 1998 dan 1999
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4 PT. PRIMISSIMA
NERACA KOMPARATIF Periode Yang Berakhir 31 Desember 1998 dan 1999
(Dalam rupiah)
REKENING 31 Desember 1998 31 Desember 1999 Naik atau Turun
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas-Bank 3.959.880.633,03 7.648.353.151,06 3.688.472.518,03
Deposito 1.491.534.661,00 1.089.676.649,00 (401.858.012,00)
Piutang Dagang 3.348.568.034,36 4.477.360.392,00 1.128.792.357,64
Cadangan Piutang Ragu-Ragu (52.924.883,75) (41.589.380,25) 11.335.503,50
Piutang Pegawai 2.119.500,00 6.000.000,00 3.880.500,00
Piutang Pajak 1.107.999.256,23 1.648.455.629,00 540.456.372,77
Piutang Lain-Lain 397.442.146,84 554.501.554,00 157.059.407,16
Persediaan 12.565.308.059,45 15.588.662.164,07 3.023.354.104,62
Biaya Dibayar Dimuka 170.178.286,00 190.467.760,00 20.289.474,00
Sub Jumlah 22.709.815.542,11 30.773.487.767,38 8.063.672.225,27
INVESTASI JK. PANJANG 15.000.000,00 15.000.000,00 -
AKTIVA TETAP
Tanah 57.699.573,75 289.848.573,75 232.149.000,00
Bangunan 4.702.077.086,65 4.702.077.086,65 -
Mesin 26.300.054.867,47 26.799.841.407,77 499.786.540,30
Instalasi TU&Lab 6.297.995.154,70 6.297.995.154,70 -
Inventaris Umum 1.208.921.181,78 1.374.969.581,78 166.048.400,00
38.566.747.864,35 39.464.731.804,65 951.487.657,00
Akumulasi Penyusutan (25.322.971.613,99) (27.723.446.674,45) (2.400.475.060,46)
Sub Jumlah 13.243.776.250,36 11.741.285.130,20 (1.502.491.120,16)
AKTIVA LAIN-LAIN
Jaminan Permanen 85.770.000,00 85.770.000,00 -
Aktiva Tetap Dalam Pembangunan 118.475.000,00 - (118.475.000,00)
Aktiva tidak Produktif 560.610.181,03 532.055.209,86 (28.554.971,17)
Piutang Jangka Panjang - 351.943.273,23 351.943.273,23
Sub Jumlah 900.755.181,03 969.768.483,09 69.013.302,06
JUMLAH 36.869.346.973,50 43.499.541.380,67 6.630.194.407,17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lanjutan…
PASSIVA
HUTANG JK PENDEK
Hutang Usaha 6.720.144.012,37 12.982.640.219,80 6.262.496.207,43
Hutang Bank 4.047.755.235,00 4.142.584.489,00 94.829.254,00
Hutang Pajak Jk Pendek 401.498.980,00 258.664.308,00 142.834.672,00
Hutang Lain-Lain 427.802.910,00 251.502.633,00 (176.300.277,00)
Hutang Deviden 627.764.275,00 177.764.275,00 (450.000.000,00)
Biaya Yang masih Harus Dibayar 1.205.460.129,52 1.325.889.458,61 120.429.329,09
Hutang Jangka Pj Akan Jatuh Tempo 2.383.000.000,00 4.650.000.000,00 2.267.000.000,00
Sub Jumlah 15.796.002.321,76 23.931.880.055,84 8.135.877.734,08
HUTANG JK PANJANG
Hutang Pada Negara RI 922.541.685,52 922.541.685,52 -
Hutang Biaya Purna Tugas - 220.552.085,00 220.552.085,00
Hutang Pd PT Tokai Lippo Bank 4.706.425.000,00 4.533.750.000,00 (172.675.000,00)
Hutang Pajak Jk Panjang - 125.411.450,74 125.411.450,74
5.628.966.685,52 5.802.255.221,26 173.288.535,74
MODAL
Modal Dasar 13.000.000.000,00 13.000.000.000,00 -
Saham Dalam Portepel (9.251.000.000,00) (9.251.000.000,00) -
Modal Sero Ditempatkan dan Disetor 3.749.000.000,00 3.749.000.000,00 -
Agio Saham 121.311.594,05 121.311.594,05 -
Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap 1.756.008.856,76 1.756.008.856,76 -
Sub Jumlah 5.626.320.450,81 5.626.320.450,81 -
CADANGAN
Cadangan Statuter 9.488.752.995,30 9.488.752.995,30 -
Cadangan Dana Sosial 69.970.670,93 56.299.670,93 (13.671.000,00)
Cadangan Umum 1.195.004.803,46 1.195.004.803,46 -
Cadangan Biaya Manajemen 16.020.980,00 4.595.980,00 (11.425.000,00)
Sub Jumlah 10.769.749.449,69 10.744.653.449,69 (25.096.000,00)
Laba (Rugi) Ditahan (951.691.934,28) (2.605.567.796,93) (1.653.875.862,65)
JUMLAH 36.869.346.973,50 43.499.541.380,67 6.630.194.407,17
Saldo rekening kas dan setara kas selama tahun 1999 mengalami kenaikan
sebesar Rp. 3.688.472.518,03 yang berarti ada kenaikan bersih tahun 1999
dari tahun 1998.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(2). Neraca Komparatif 31 Desember 1999 dan 2000
Tabel 5
PT. PRIMISSIMA NERACA KOMPARATIF
Periode Yang Berakhir 31 Desember 1999 dan 2000 (Dalam rupiah)
REKENING 31 Desember 1999 31 Desember 2000 Naik atau Turun
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas-Bank 7.648.353.151,06 2.839.217.676,31 (4.809.135.474,75)
Deposito 1.089.676.649,00 8.285.685.444,00 7.196.008.795,00
Piutang Dagang 4.477.360.392,00 6.203.901.885,00 1.726.541.493,00
Cadangan Piutang Ragu-Ragu (41.589.380,25) (94.905.770,25) (53.316.390,00)
Piutang Pegawai 6.000.000,00 4.500.000,00 (1.500.000,00)
Piutang Pajak 1.648.455.629,00 891.697.276,00 (756.758.353,00)
Piutang Lain-Lain 554.501.554,00 8.881.402.567,02 8.326.901.013,02
Persediaan 15.588.662.164,07 28.841.006.072,81 13.252.343.908,74
Biaya Dibayar Dimuka 190.467.760,00 364.004.278,06 173.536.518,06
Sub Jumlah 30.773.487.767,38 56.581.609.534,95 25.808.121.767,57
INVESTASI JK. PANJANG 15.000.000,00 65.000.000,00 50.000.000,00
AKTIVA TETAP
Tanah 289.848.573,75 289.848.573,75 -
Bangunan 4.702.077.086,65 4.702.077.086,65 -
Mesin 26.799.841.407,77 27.038.629.223,88 238.787.816,11
Instalasi TU&Lab 6.297.995.154,70 6.438.922.260,20 140.927.105,50
Inventaris Umum 1.374.969.581,78 1.327.613.901,78 (47.355.680,00)
39.464.731.804,65 39.797.091.046,26 332.359.241,61
Akumulasi Penyusutan (27.723.446.674,45) (30.088.779.402,99) (2.365.332.728,54)
Sub Jumlah 11.741.285.130,20 9.708.311.643,27 (2.032.973.486,93)
AKTIVA LAIN-LAIN
Kendaraan Leasing - 130.800.000,00 130.800.000,00
Jaminan Permanen 85.770.000,00 85.770.000,00 -
Aktiva tidak Produktif 532.055.209,86 882.420.292,91 350.365.083,05
Piutang Jangka Panjang 351.943.273,23 350.943.273,23 (1.000.000,00)
Sub Jumlah 969.768.483,09 1.449.933.566,14 480.165.083,05
JUMLAH 43.499.541.380,67 67.804.854.744,36 24.305.313.363,69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lanjutan…
PASSIVA
HUTANG JK PENDEK
Hutang Usaha 12.982.640.219,80 26.266.338.221,47 13.283.698.001,67
Hutang Bank 4.142.584.489,00 4.116.458.548,00 (26.125.941,00)
Hutang Pajak Jk Pendek 401.498.980,43 2.907.791.373,56 2.506.292.393,13
Hutang Lain-Lain 251.502.633,00 633.496.702,76 381.994.069,76
Hutang Deviden 177.764.275,00 - (177.764.275,00)
Biaya Yang masih Harus Dibayar 1.325.889.458,61 1.795.572.041,58 469.682.582,97
Hutang Jangka Pj Akan Jatuh Tempo 4.650.000.000,00 7.866.300.000,00 3.216.300.000,00
Sub Jumlah 23.931.880.055,84 43.585.956.887,37 19.654.076.831,53
HUTANG JK PANJANG
Hutang Pada Negara RI 922.541.685,52 922.541.685,52 -
Hutang Biaya Purna Tugas 220.552.085,00 441.104.165,00 220.552.080,00
Hutang Pd PT Tokai Lippo Bank 4.533.750.000,00 - (4.533.750.000,00)
Hutang Pajak Jk Panjang 125.411.450,74 125.411.450,74 -
Sub Jumlah 5.802.255.221,26 1.489.057.301,26 (4.313.197.920,00)
MODAL
Modal Dasar 13.000.000.000,00 13.000.000.000,00 -
Saham Dalam Portepel (9.251.000.000,00) (9.251.000.000,00) -
Modal Sero Ditempatkan dan Disetor 3.749.000.000,00 3.749.000.000,00 -
Agio Saham 121.311.594,05 121.311.594,05 -
Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap 1.756.008.856,76 1.756.008.856,76 -
Sub Jumlah 5.626.320.450,81 5.626.320.450,81 -
CADANGAN
Cadangan Statuter 9.488.752.995,30 9.488.752.995,30 -
Cadangan Dana Sosial 56.299.670,93 - (56.299.670,93)
Cadangan Umum 1.195.004.803,46 1.195.004.803,46 -
Cadangan Biaya Manajemen 4.595.980,00 - (4.595.980,00)
Sub Jumlah 10.744.653.449,69 10.683.757.798,76 (60.895.650,93)
Laba (Rugi) Ditahan (2.605.567.796,93) 6.419.762.306,16 9.025.330.103,09
JUMLAH 43.499.541.380,67 67.804.854.744,36 24.305.313.363,69
Saldo rekening kas dan setara kas selama tahun 2000 mengalami penurunan
sebesar Rp. 4.809.135.474,75 yang berarti ada penurunan bersih tahun 2000
dari tahun 1999.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(3). Neraca Komparatif 31 Desember 2000 dan 2001
Tabel 6
PT. PRIMISSIMA NERACA KOMPARATIF
Periode Yang Berakhir 31 Desember 2000 dan 2001 (Dalam rupiah)
REKENING 31 Desember 2000 31 Desember 2001 Naik atau Turun
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas-Bank 2.839.217.676,31 7.589.453.466,17 4.750.235.789,86
Deposito 8.285.685.444,00 7.844.508.181,00 (441.177.263,00)
Piutang Dagang 6.203.901.885,00 5.028.813.422,00 (1.175.088.463,00)
Cadangan Piutang Ragu-Ragu (94.905.770,25) (39.830.371,25) 55.075.399,00
Piutang Pegawai 4.500.000,00 3.145.500,00 (1.354.500,00)
Piutang Pajak 891.697.276,00 - (891.697.276,00)
Piutang Lain-Lain 8.881.402.567,02 4.736.183.385,77 (4.145.219.181,25)
Persediaan 28.841.006.072,81 20.532.358.956,71 (8.308.647.116,10)
Biaya Dibayar Dimuka 364.004.278,06 192.435.437,00 (171.568.841,06)
Sub Jumlah 56.581.609.534,95 46.252.168.079,40 (10.329.441.455,55)
INVESTASI JK. PANJANG 65.000.000,00 65.000.000,00 -
AKTIVA TETAP
Tanah 289.848.573,75 289.848.573,75 -
Bangunan 4.702.077.086,65 4.727.678.406,65 25.601.320,00
Mesin 27.038.629.223,88 27.569.104.092,46 530.474.868,58
Instalasi TU & Laboratorium 6.438.922.260,20 6.465.606.260,20 26.684.000,00
Inventaris Umum 1.327.613.901,78 1.716.227.197,78 388.613.296,00
39.797.091.046,26 40.768.464.530,84 971.373.483,00
Akumulasi Penyusutan (30.088.779.402,99) (32.336.507.779,05) (2.247.728.376,06)
Sub Jumlah 9.708.311.643,27 8.431.956.751,79 (1.276.354.891,48)
AKTIVA LAIN-LAIN
Aktiva Tetap Dalam Pembangunan - 60.325.000,00 60.325.000,00
Kendaraan Leasing 130.800.000,00 - (130.800.000,00)
Jaminan Permanen 85.770.000,00 85.770.000,00 -
Aktiva tidak Produktif 882.420.292,91 738.115.936,90 (144.304.356,01)
Piutang Jk Panjang 350.943.273,23 350.943.273,23 -
Sub Jumlah 1.449.933.566,14 1.235.154.210,13 (214.779.356,01)
JUMLAH 67.804.854.744,36 55.984.279.041,32 (11.820.575.703,04)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lanjutan…
PASSIVA
HUTANG JK PENDEK
Hutang Usaha 26.266.338.221,47 14.573.319.223,34 (11.693.018.998,13)
Hutang Bank 13.262.577.680,00 3.954.229.003,00 (9.308.348.674,00)
Hutang Pajak Jk Pendek 2.907.791.373,56 4.530.271.575,00 1.622.480.201,44
Hutang Lain-Lain 633.496.702,76 118.740.147,00 (514.756.555,76)
Biaya Yang masih Harus Dibayar 1.795.572.041,58 1.528.924.134,04 (266.647.907,54)
Hutang Jangka Pj Akan Jatuh Tempo 7.866.300.000,00 722.541.685,52 (7.143.758.314,48)
Sub Jumlah 43.585.956.887,37 25.428.025.767,90 (18.157.931.119,47)
HUTANG JK PANJANG
Hutang Pada Negara RI 922.541.685,52 - (922.541.685,52)
Hutang Biaya Purna Tugas 441.104.165,00 661.656.245,00 220.552.080,00
Hutang Pajak Jk Panjang 125.411.450,74 125.411.450,74 -
Sub Jumlah 1.489.057.301,26 787.067.695,74 (701.989.605,52)
MODAL
Modal Dasar ([email protected],00) 13.000.000.000,00 13.000.000.000,00 -
Saham Dalam Portepel (9.251.000.000,00) (9.251.000.000,00) -
Mo.Sero Ditempatkan&Disetor 3.749.000.000,00 3.749.000.000,00 -
Agio Saham 121.311.594,05 121.311.594,05 -
Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap 1.756.008.856,76 1.756.008.856,76 -
Sub Jumlah 5.626.320.450,81 5.626.320.450,81 -
CADANGAN
Cadangan Statuter 9.488.752.995,30 11.733.312.041,46 2.244.559.046,16
Cadangan Umum 1.195.004.803,46 1.195.004.803,46 -
Sub Jumlah 10.683.757.798,76 12.928.316.844,92 2.244.559.046,16
Laba (Rugi) Ditahan 6.419.762.306,16 11.214.548.281,95 4.794.785.975,79
JUMLAH 67.804.854.744,36 55.984.279.041,32 (11.820.575.703,04)
Saldo rekening kas dan setara kas selama tahun 2001 mengalami kenaikan
sebesar Rp. 4.750.235.789,86 yang berarti ada kenaikan bersih tahun 2001
dari tahun 2000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(4). Neraca Komparatif 31 Desember 2001 dan 2002
Tabel 7
PT. PRIMISSIMA NERACA KOMPARATIF
Periode Yang Berakhir 31 Desember 2001 dan 2002 (Dalam rupiah)
REKENING 31 Desember 2001 31 Desember 2002 Naik atau Turun
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas-Bank 7.589.453.466,17 14.141.848.796,28 6.552.395.330,11
Deposito 7.844.508.181,00 14.834.250.000,00 6.989.741.819,00
Piutang Dagang 5.028.813.422,00 6.528.259.369,15 1.499.445.947,15
Cadangan Piutang Ragu-Ragu (39.830.371,25) (120.855.373,19) (81.025.001,94)
Piutang Pegawai 3.145.500,00 987.500,00 (2.158.000,00)
Piutang Lain-Lain 4.736.183.385,77 4.726.229.575,53 (9.953.810,24)
Persediaan 20.532.358.956,71 25.151.954.543,47 4.619.595.586,76
Biaya Dibayar Dimuka 192.435.437,00 183.023.000,00 (9.412.437,00)
Sub Jumlah 46.252.168.079,40 62.445.697.411,24 16.193.529.331,84
INVESTASI JK. PANJANG 65.000.000,00 65.000.000,00 -
AKTIVA TETAP
Tanah 289.848.573,75 289.848.573,75 -
Bangunan 4.727.678.406,65 4.727.678.406,65 -
Mesin 27.569.104.092,46 29.121.346.275,96 1.552.242.183,50
Instalasi TU&Lab 6.465.606.260,20 6.609.259.938,20 143.653.678,00
Inventaris Umum 1.716.227.197,78 2.379.622.029,78 663.394.832,00
40.768.464.530,84 43.127.755.224,34 2.359.290.693,50
Akumulasi Penyusutan (32.336.507.779,05) (34.342.562.537,29) (2.006.054.758,24)
Sub Jumlah 8.431.956.751,79 8.785.192.687,05 353.235.935,26
AKTIVA LAIN-LAIN
Aktiva Tetap Dalam Pembangunan 60.325.000,00 94.718.609,79 34.393.609,79
Jaminan Permanen 85.770.000,00 85.770.000,00 -
Aktiva tidak Produktif 738.115.936,90 548.475.264,86 (189.640.672,04)
Aktiva Pajak Tangguhan - 450.395.700,00 450.395.700,00
Piutang Jk Panjang 350.943.273,23 350.943.273,23 -
Sub Jumlah 1.235.154.210,13 1.530.302.847,88 295.148.637,75
JUMLAH 55.984.279.041,32 72.826.192.946,17 16.841.913.904,85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lanjutan…
PASSIVA
HUTANG JK PENDEK
Hutang Usaha 14.573.319.223,34 18.261.331.812,08 3.688.012.588,74
Hutang Bank 8.014.106.015,00 4.034.167.509,00 (3.979.938.506,00 )
Hutang Pajak Jk Pendek 4.530.271.575,00 6.199.846.768,00 1.669.575.193,00
Hutang Lain-Lain 118.740.147,00 241.985.095,00 123.244.948,00
Biaya Yang masih Harus Dibayar 1.528.924.134,04 2.194.063.330,83 665.139.196,79
Hutang Jangka Pj Akan jatuh Tempo 722.541.685,52 - (722.541.685,52)
Sub Jumlah 25.428.025.767,90 30.931.394.514,91 5.503.368.747,01
HUTANG JK PANJANG
Hutang Biaya Purna Tugas 250.238.034,00 1.882.259.325,00 (1.632.021.291,00)
Hutang Pajak Jk Panjang 125.411.450,74 125.411.450,74 -
Sub Jumlah 787.067.695,74 1.007.619.775,74 220.552.080,00
MODAL
Modal Dasar 13.000.000.000,00 13.000.000.000,00 -
Saham Dalam Portepel (9.251.000.000,00) (9.251.000.000,00) -
Modal Sero Ditempatkan dan Disetor 3.749.000.000,00 3.749.000.000,00 -
Agio Saham 121.311.594,05 121.311.594,05 -
Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap 1.756.008.856,76 1.756.008.856,76 -
Sub Jumlah 5.626.320.450,81 5.626.320.450,81 -
CADANGAN
Cadangan Statuter 11.733.312.041,46 15.965.682.768,41 4.232.370.726,95
Cadangan Dana Sosial 1.195.004.803,46 1.541.272.003,46 346.267.200,00
Sub Jumlah 12.928.316.844,92 17.506.954.771,87 4.578.637.926,95
Laba (Rugi) Ditahan 11.214.548.281,95 17.753.903.432,84 6.539.355.150,89
JUMLAH 55.984.279.041,32 72.826.192.946,17 16.841.913.904,85
Saldo rekening kas dan setara kas selama tahun 2002 mengalami kenaikan
sebesar Rp.6.552.395.330,11 yang berarti ada kenaikan bersih tahun 2002
dari tahun 2001.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(5). Neraca Komparatif 31 Desember 2002 dan 2003
Tabel 8
PT. PRIMISSIMA NERACA KOMPARATIF
Periode Yang Berakhir 31 Desember 2002 dan 2003 (Dalam rupiah)
REKENING 31 Desember 2002 31 Desember 2003 Naik atau Turun
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas-Bank 14.141.848.796,28 5.509.383.960,89 (8.632.464.835,39)
Deposito 14.834.250.000,00 14.800.000.000,00 (34.250.000,00)
Piutang Dagang 6.528.259.369,15 6.332.878.064,00 (195.381.305,15)
Cadangan Piutang Ragu-Ragu (120.855.373,19) (78.338,00) 120.777.035,19
Piutang Pegawai 987.500,00 2.419.500,00 1.432.000,00
Piutang Pajak - 2.666.529.293,00 2.666.529.293,00
Piutang Lain-Lain 4.726.229.575,53 2.177.482.595,28 (2.548.746.980,25)
Persediaan 25.151.954.543,47 31.401.240.674,55 6.249.286.131,08
Biaya Dibayar Dimuka 183.023.000,00 424.875.375,02 241.852.375,02
Sub Jumlah 62.445.697.411,24 57.314.731.124,74 (5.130.966.286,50)
INVESTASI JK. PANJANG 65.000.000,00 65.000.000,00 -
AKTIVA TETAP
Tanah 289.848.573,75 289.848.573,75 -
Bangunan 4.727.678.406,65 5.466.884.957,54 739.206.550,89
Mesin 29.121.346.275,96 54.730.419.815,65 25.609.073.539,69
Instalasi TU&Lab 6.609.259.938,20 11.814.373.613,04 5.205.113.674,84
Inventaris Umum 2.379.622.029,78 2.481.369.301,33 101.747.271,55
43.127.755.224,34 74.782.896.261,31 32.655.141.036,97
Akumulasi Penyusutan (34.342.562.537,29) (36.855.938.910,66) (2.513.376.373,37)
Sub Jumlah 8.785.192.687,05 37.926.957.350,65 29.141.764.663,60
AKTIVA LAIN-LAIN
Aktiva Tetap Dalam Pembangunan 94.718.609,79 - (94.718.609,79)
Jaminan Permanen 85.770.000,00 85.770.000,00 -
Aktiva tidak Produktif 548.475.264,86 535.573.574,68 (12.901.690,18)
Aktiva Pajak Tangguhan 450.395.700,00 568.639.500,00 118.243.800,00
Piutang Jangka Panjang 350.943.273,23 350.943.273,23 -
Sub Jumlah 1.530.302.847,88 1.540.926.347,91 10.623.500,03
JUMLAH 72.826.192.946,17 96.847.614.823,30 24.021.421.877,13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lanjutan…
PASSIVA
HUTANG JK PENDEK
Hutang Usaha 18.261.331.812,08 15.850.059.014,21 (2.411.272.797,87)
Hutang Bank 8.842.745.479,52 3.034.167.509,00 (5.808.577.970,52 )
Hutang Pajak Jk Pendek 6.199.846.768,00 569.630.901,75 (5.630.215.866,25)
Hutang Lain-Lain 241.985.095,00 99.074.411,00 (142.910.684,00)
Biaya Yang masih Harus Dibayar 2.194.063.330,83 2.302.826.366,48 108.763.035,65
Hutang Jangka Pj Akan Jatuh Tempo - 11.257.701.312,00 11.257.701.312,00
Sub Jumlah 30.931.394.514,91 37.922.037.484,96 6.990.642.970,05
HUTANG JK PANJANG
Hutang Biaya Purna Tugas 882.208.325,00 1.062.412.203,00 180.203.878,00
Hutang Pada Bank Mandiri - 16.758.298.688,00 16.758.298.688,00
Hutang Pajak Jk Panjang 125.411.450,74 125.411.450,74 -
Sub Jumlah 1.007.619.775,74 18.946.122.341,74 17.938.502.566,00
MODAL
Modal Dasar 13.000.000.000,00 13.000.000.000,00 -
Saham Dalam Portepel (9.251.000.000,00) (9.251.000.000,00) -
Modal Sero Ditempatkan dan Disetor 3.749.000.000,00 3.749.000.000,00 -
Agio Saham 121.311.594,05 121.311.594,05 -
Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap 1.756.008.856,76 1.756.008.856,76 -
Sub Jumlah 5.626.320.450,81 5.626.320.450,81 -
CADANGAN
Cadangan Statuter 10.965.682.768,00 20.690.164.670,00 9.724.481.907,00
Cadangan Dana Sosial
1.541.272.003,00 1.645.400.503,00 104.128.500,00
Sub Jumlah 11.506.954.771,00 22.335.565.170,00 10.828.610.400,00
-
Laba Ditahan - (7.194.727.098,76)
JUMLAH 72.826.192.946,17 96.847.614.823,30 24.021.421.877,13
Saldo rekening kas dan setara kas selama tahun 2003 mengalami penurunan
sebesar Rp. 8,632,464,835.39 yang berarti ada penurunan bersih tahun 2003
dari tahun 2002.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(6). Laporan Laba Rugi 31 Desember 1999
Tabel 9
PT PRIMISSIMA LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN BUKU YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 1999
(Dalam Rupiah)
Rekening Nominal Kategori Hasil Penjualan Kotor 41.375.747.321,00 operasi Potongan dan Retur Penjualan (125.850.577,00) operasi Penjualan Bersih 41.249.896.744,00 Harga Pokok Penjualan 36.522.563.537,20 operasi Laba Kotor Usaha 4.727.333.206,80 Biaya Usaha Biaya Umum dan Adm 1.951.742.374,53 operasi Biaya Penjualan 1.083.770.834,36 operasi 3.035.513.208,89 Laba Bersih Usaha 1.691.819.997,91 Pendapatan/Biaya di Luar Usaha Pendapatan di Luar Usaha 5.121.438.663,37 operasi Biaya di Luar Usaha 8.467.134.523,93 operasi (3.345.695.860,56) Laba Bersih Sebelum PPh (1.653.875.862,65) Laba (Rugi) Bersih Setelah Pajak (1.653.875.862,65)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(7). Laporan Laba Rugi 31 Desember 2000
Tabel 10
PT PRIMISSIMA LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN BUKU YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2000
(Dalam Rupiah)
Rekening Nominal Kategori Hasil Penjualan Kotor 101.210.361.538,00 operasi
Potongan dan Retur Penjualan
(181.894.102,50) operasi Penjualan Bersih 101.028.467.435,50 Harga Pokok Penjualan 68.175.358.352,33 operasi Laba Kotor Usaha 32.853.109.083,17 Biaya Usaha Biaya Umum dan Administrasi 2.567.060.542,02 operasi Biaya Penjualan 2.834.381.536,47 operasi 5.401.442.078,49 Laba Bersih Usaha 27.451.667.004,68 Pendapatan/Biaya di Luar Usaha Pendapatan di Luar Usaha 42.681.455.705,42 operasi Biaya di Luar Usaha 53.761.150.250,17 operasi (11.079.694.544,75) Laba Bersih Sebelum Bunga dan PPh 16.371.972.459,93 Biaya Bunga 3.080.391.754,00 operasi Laba Bersih Sebelum PPh 13.291.480.705,93 PPh 4.265.318.500,00 operasi Laba (Rugi) Bersih Setelah Pajak 9.026.162.205,93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(8). Laporan Laba Rugi 31 Desember 2001
Tabel 11
PT PRIMISSIMA LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN BUKU YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2001
(Dalam Rupiah)
Rekening Nominal Kategori Hasil Penjualan Kotor 95.569.873.775,00 operasi Potongan dan Retur Penjualan (37.456.653,00) operasi Penjualan Bersih 95.532.417.122,00 Harga Pokok Penjualan 77.684.098.838,01 operasi Laba Kotor Usaha 17.848.318.283,99 Biaya Usaha Biaya Umum dan Adm 3.042.688.826,44 operasi Biaya Penjualan 2.691.432.812,96 operasi 5.734.121.639,40 Laba Bersih Usaha 12.114.196.644,59 Pendapatan/Biaya di Luar Usaha Pendapatan di Luar Usaha 28.188.759.031,83 operasi Biaya di Luar Usaha 21.387.927.458,47 operasi 6.800.831.573,36 Laba Bersih Sebelum Bunga dan PPh 18.915.028.217,95 Biaya Bunga 2.124.298.336,00 operasi Laba Bersih Sebelum PPh 16.790.730.881,95 PPh 5.576.182.600,00 operasi Laba (Rugi) Bersih Setelah Pajak 11.214.548.281,95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(9). Laporan Laba Rugi 31 Desember 2002
Tabel 12 PT PRIMISSIMA
LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN BUKU YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2002 (Dalam Rupiah)
Rekening Nominal Kategori Hasil Penjualan Kotor 95.395.321.725,00 operasi
Potongan dan Retur Penjualan
(13.716.436,90) operasi Penjualan Bersih 95.381.605.288,10 Harga Pokok Penjualan 65.714.462.370,18 operasi Laba Kotor Usaha 29.667.142.917,92 Biaya Usaha Biaya Umum dan Adm 3.609.810.272,38 operasi Biaya Penjualan 2.489.643.797,12 operasi 6.099.454.069,50 Laba Bersih Usaha 23.567.688.848,42 Pendapatan/Biaya di Luar Usaha Pendapatan di Luar Usaha 13.278.343.752,19 operasi Biaya di Luar Usaha 10.290.506.444,87 operasi 2.987.837.307,32 Laba Luar Biasa 66.967.359,00 3.054.804.666,32 Laba Bersih Sblm Bunga & PPh 26.622.493.514,74 Biaya Bunga 682.951.972,90 operasi Laba Bersih Sebelum PPh 25.939.541.532,84 Taksiran Pajak Penghasilan 8.185.638.100,00 operasi Laba (Rugi) Bersih Stlh Pajak 17.753.903.432,84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(10). Laporan Laba Rugi 31 Desember 2003
Tabel 13 PT PRIMISSIMA
LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN BUKU YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2003 (Dalam Rupiah)
Rekening Nominal Kategori
Hasil Penjualan Kotor 109.967.224.827,00 operasi Potongan dan Retur Penjualan (18.497.590,00) operasi Penjualan Bersih 109.948.727.237,00 Harga Pokok Penjualan 89.028.849.265,64 operasi Laba Kotor Usaha 20.919.877.971,36 Biaya Usaha Biaya Umum dan Adm 4.352.981.464,14 operasi
Biaya Penjualan 2.144.057.089,20 operasi 6.497.038.553,34 Laba Bersih Usaha 14.422.839.418,02 Pendapatan/Biaya di Luar Usaha Pendapatan di Luar Usaha 27.940.956.334,10 operasi Biaya di Luar Usaha 25.213.576.959,44 operasi 2.727.379.374,66 Laba Luar Biasa 35.712.483,00 2.763.091.857,66 Laba Bersih Sblm Bunga dan PPh 17.185.931.275,68 Biaya Bunga 1.627.216.341,60 operasi Laba Bersih Sebelum PPh 15.558.714.934,08 Taksiran Pajak Penghasilan 4.999.538.600,00 operasi Laba (Rugi) Bersih Setelah Pajak 10.559.176.334,08
2) Menghitung perubahan bersih masing–masing neraca selain kas dan
setara kas. Perubahan bersih pada masing–masing rekening neraca
perusahaan Primissima selama tahun 1999 sampai dengan 2003
dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(a). Laporan Bersih Neraca 31 Desember 1999
Tabel 14
PT PRIMISSIMA LAPORAN BERSIH NERACA
Periode Yang Berakhir 31 Desember 1999 Selain Kas dan Setara Kas
(Dalam Rupiah)
REKENING NOMINAL KATEGORI Deposito (401.858.012,00) Investasi Piutang Dagang 1.128.792.357,64 Operasi Penyisihan Piutang Ragu-Ragu 11.335.503,50 Operasi Piutang Pegawai 3.880.500,00 Operasi Piutang Pajak 540.456.372,77 Operasi Piutang Lain-Lain 157.059.407,16 Operasi Persediaan 3.023.354.104,62 Operasi Biaya Dibayar Dimuka 20.289.474,00 Operasi Tanah 232.149.000,00 Operasi Mesin 499.786.540,30 Investasi Inventaris Umum 166.048.400,00 Investasi Akumulasi Penyusutan (2.400.475.060,46) Operasi Aktiva Tetap Dalam Pembangunan (118.475.000,00) Operasi Piutang Jangka Panjang 351.943.273,23 Operasi Aktiva Tidak Produktif (28.554.971,17) Operasi Hutang Usaha 6.262.496.207,43 Operasi Hutang Bank 94.829.254,00 Pendanaan Hutang Pajak 142.834.672,00 Operasi Hutang Lain-Lain (176.300.277,00) Operasi Hutang Deviden (450.000.000,00) Operasi Biaya Yang masih Harus Dibayar 120.429.329,09 Operasi Hutang Jk Panjang Segera Bayar 2.267.000.000,00 Operasi Hutang Biaya Purna Tugas 220.552.085,00 Pendanaan Hutang Pd PT Tokai Lippo Bank (172.675.000,00) Pendanaan Hutang Pajak 125.411.450,74 Pendanaan Cadangan Dana Sosial (13.671.000,00) Pendanaan Cadangan Biaya Manajemen (11.425.000,00) Pendanaan Laba Ditahan * (1.653.875.862,65) * * Laba ditahan termasuk dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(b). Laporan Bersih Neraca 31 Desember 2000
Tabel 15
PT PRIMISSIMA LAPORAN BERSIH NERACA
Periode Yang Berakhir 31 Desember 2000 Selain Kas dan setara Kas
(Dalam Rupiah)
REKENING NOMINAL KATEGORI Deposito 7.196.008.795 Investasi Piutang Dagang 1.726.541.493,00 Operasi Penyisihan Piutang Ragu-Ragu (53.316.390,00) Operasi Piutang Pegawai (1.500.000,00) Operasi Piutang Pajak (756.758.353,00) Operasi Piutang Lain-Lain 8.326.901.013,02 Operasi Persediaan 13.252.343.908,74 Operasi Biaya Dibayar Dimuka 173.536.518,06 Operasi Investasi Jangka Panjang 50.000.000,00 Investasi Mesin 238.787.816,11 Investasi Instalasi TU&Lab 140.927.105,50 Investasi Inventaris Umum (47.355.680,00) Investasi Akumulasi Penyusutan (2.365.332.728,54) Operasi Piutang Jangka Panjang (1.000.000,00) Operasi Kendaraan Leasing 130.800.000,00 Investasi Aktiva Tidak Produktif 350.365.083,05 Operasi Hutang Usaha 13.283.698.001,67 Operasi Hutang Bank (26.125.941,00) Pendanaan Hutang Pajak 2.506.292.393,13 Operasi Hutang Lain-Lain 381.994.069,76 Operasi Hutang Deviden (177.764.275,00) Operasi Biaya Yang masih Harus Dibayar 469.682.582,97 Operasi Hutang Jk Panjang Segera Bayar 3.216.300.000,00 Operasi Hutang Biaya Purna Tugas 220.552.080,00 Pendanaan Hutang Pd PT Tokai Lippo Bank (4.533.750.000,00) Pendanaan Cadangan Dana Sosial (56.299.670,93) Pendanaan Cadangan Biaya Manajemen (4.595.980,00) Pendanaan Laba Ditahan* 9.025.330.103,09 * * Laba ditahan termasuk dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(c). Laporan Bersih Neraca 31 Desember 2001
Tabel 16
PT PRIMISSIMA LAPORAN BERSIH NERACA
Periode Yang Berakhir 31 Desember 2001 Selain Kas dan Setara Kas
(Dalam Rupiah)
REKENING NOMINAL KATEGORI Deposito (441.177.263,00) Investasi Piutang Dagang (1.175.088.463,00) Operasi Penyisihan Piutang Ragu-Ragu 55.075.399,00 Operasi Piutang Pegawai (1.354.500,00) Operasi Piutang Pajak (891.697.276,00) Operasi Piutang Lain-Lain (4.145.219.181,25) Operasi Persediaan (8.308.647.116,10) Operasi Biaya Dibayar Dimuka (171.568.841,06) Operasi Bangunan 25.601.320,00 Investasi Mesin 530.474.868,58 Investasi Instalasi TU & Laboratorium 26.684.000,00 Investasi Inventaris Umum 388.613.296,00 Investasi Akumulasi Penyusutan (2.247.728.376,06) Operasi Aktiva Tetap Dalam Pembangunan 60.325.000,00 Investasi Kendaraan Leasing (130.800.000,00) Investasi Aktiva Tidak Produktif (144.304.356,01) Operasi Hutang Usaha (11.693.018.998,13) Operasi Hutang Bank (9.308.348.674,00) Pendanaan Hutang Pajak 1.622.480.201,44 Operasi Hutang Lain-Lain (514.756.555,76) Operasi Biaya Yang masih Harus Dibayar (266.647.907,54) Operasi Hutang Jk Panjang Segera Bayar (7.143.758.314,48) Operasi Hutang Pada Negara RI (922.541.685,52) Pendanaan Hutang Biaya Purna Tugas 220.552.080,00 Pendanaan Cadangan Statuter 2.244.559.046,16 Pendanaan Laba Ditahan* 4.794.785.975,79 * * Laba ditahan termasuk dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(d). Laporan Bersih Neraca 31 Desember 2002
Tabel 17
PT PRIMISSIMA LAPORAN BERSIH NERACA
Periode Yang Berakhir 31 Desember 2002 Selain Kas dan Setara kas
(Dalam Rupiah)
REKENING NOMINAL KATEGORI Deposito 6.989.741.819,00 Investasi Piutang Dagang 1.499.445.947,15 Operasi Penyisihan Piutang Ragu-Ragu (81.025.001,94) Operasi Piutang Pegawai (2.158.000,00) Operasi Piutang Lain-Lain (9.953.810,24) Operasi Persediaan 4.619.595.586,76 Operasi Biaya Dibayar Dimuka (9.412.437,00) Operasi Mesin 1.552.242.183,50 Investasi Instalasi TU&Lab 143.653.678,00 Investasi Inventaris Umum 663.394.832,00 Investasi Akumulasi Penyusutan (2.006.054.758,24) Operasi Aktiva Tetap Dalam Pembangunan 34.393.609,79 Investasi Aktiva tidak Produktif (189.640.672,04) Operasi Aktiva Pajak Tangguhan 450.395.700,00 Operasi Hutang Usaha 3.688.012.588,74 Operasi Hutang Bank (3.979.938.506,00) Pendanaan Hutang Pajak 1.669.575.193,00 Operasi Hutang Lain-Lain 123.244.948,00 Operasi Biaya Yang masih Harus Dibayar 665.139.196,79 Operasi Hutang Jk Panjang Segera Bayar (722.541.685,52) Operasi Hutang Pada Bank Mandiri 220.552.080,00 Pendanaan Cadangan Statuter 4.232.370.726,95 Pendanaan Cadangan Dana Sosial 346.267.200,00 Pendanaan Laba Ditahan* 6.539.355.150,89 * * Laba ditahan termasuk dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(e). Laporan Bersih Neraca 31 Desember 2003
Tabel 18
PT PRIMISSIMA LAPORAN BERSIH NERACA
Periode Yang Berakhir 31 Desember 2003 Selain Kas dan Setara Kas
(Dalam Rupiah)
REKENING NOMINAL KATEGORI Deposito (34.250.000,00) Investasi Piutang Dagang 195.381.305,15 Operasi Penyisihan Piutang Ragu-Ragu (120.777.035,19) Operasi Piutang Pegawai (1.432.000,00) Operasi Piutang Pajak (2.666.529.293,00) Operasi Piutang Lain-Lain 2.548.746.980,25 Operasi Persediaan (6.249.286.131,08) Operasi Biaya Dibayar Dimuka (241.852.375,02) Operasi Bangunan (739.206.550,89) Investasi Mesin (25.609.073.539,69) Investasi Instalasi TU&Lab (5.205.113.674,84) Investasi
Inventaris Umum (101.747.271,55) Investasi Akumulasi Penyusutan 2.513.376.373,37 Operasi Aktiva Tetap Dalam Pembangunan 94.718.609,79 Investasi Aktiva tidak Produktif 12.901.690,18 Operasi Aktiva Pajak Tangguhan (118.243.800,00) Operasi Hutang Usaha 2.411.272.797,87 Operasi Hutang Bank (35.808.577.971,00) Pendanaan Hutang Pajak 5.630.215.866,25 Operasi Hutang Lain-Lain 142.910.684,00 Operasi Biaya Yang masih Harus Dibayar (108.763.035,65) Operasi Hutang Jangka Panjang Segera Bayar (11.257.701.312,00) Operasi Hutang Biaya Purna Tugas (180.203.878,00) Operasi Hutang Pada Bank Mandiri (16.758.298.688,00) Pendanaan Cadangan Statuter (6.182.874.939,84) Pendanaan Cadangan Dana Sosial (104.128.500,00) Pendanaan Laba Ditahan* 7.194.727.098,76 * * Laba Ditahan termasuk dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) Menentukan arus kas, aktivitas investasi, dan pendanaan non kas.
Pada langkah ini digunakan informasi: neraca komparatif, laporan
laba rugi tahun berjalan, dan informasi tambahan. Penyajian arus
kas yang berasal dari operasi ini dapat dilakukan dengan dua
metode: metode langsung dimana rekening–rekening penghasilan
dan biaya pada laporan laba rugi disajikan atas dasar cash basis.
Dengan demikian laporan laba rugi menggunakan accrual basis
tersebut dikonversi menjadi laporan laba rugi cash basis. Metode
tidak langsung, dimana angka laba bersih ditambah kembali atau
dikurangi dengan penyesuaian–penyesuaian yang diperlukan untuk
mengubah laba basis akrual menjadi laba basis kas. Alasan dasar
dari penyesuaian laporan dari accrual basis ke cash basis menurut
Efraim Ferdinand Giri (1995:61) disebabkan informasi yang
disajikan accrual basis jauh dari pertimbangan arus kas yang terjadi
dalam perusahaan, di samping dalam pengakuan laba. Maksudnya
yaitu investor menganggap informasi yang disajikan menjadi sangat
jauh dari pertimbangan terhadap arus kas yang terjadi dalam
perusahaan. Oleh karena itu perubahan tentang laba bersih
perusahaan tidak dapat diterima terlalu lama sebagai indikator
kemampuan menghasilkan laba suatu perusahaan. Selain itu laporan
laba-rugi atau neraca memiliki keterbatasan dalam pengakuan
adanya inflasi. Dengan demikian laporan laba rugi Perusahaan
Primissima yang menggunakan accrual basis perlu diubah menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
laporan laba rugi cash basis. Hasilnya dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
(a). Konversi Accrual Basis ke Cash Basis Tahun 1999
Tabel 19 PT PRIMISSIMA
KONVERSI ACCRUAL BASIS KE CASH BASIS UNTUK TAHUN 1999
(Dalam Rupiah)
ACCRUAL BASIS JUMLAH PENYESUAIAN TAMBAH/KURANG CASH BASIS
Hasil Penjualan Kotor
41.375.747.321 Potongan dan Retur Penjualan
(125.850.577)
Penjualan Bersih 41.249.896.744 Piutang Dagang naik
(1.128.792.358)
40.121.104.386
HPP
(36.522.563.537) Persediaan naik
(3.023.354.105)
Biaya Dibayar dimuka naik
(20.289.474)
Hutang Lain-lain turun
(176.300.277)
Piutang Pegawai naik
(3.880.500)
Piutang Lain-lain naik
(157.059.407)
Hutang Usaha naik
6.262.496.207
Biaya yang masih harus Dibayar naik
120.429.329
Aktiva tidak produktif turun
28.554.971
(33.491.966.792)
Laba Kotor Usaha 4.727.333.207
6.629.137.594
Biaya Usaha : Biaya umum & Adminstrasi
(1.951.742.375)
Biaya Penjualan
(1.083.770.834) Biaya Penyusutan
2.400.475.060
(635.038.148)
Laba Bersih Usaha
1.691.819.998
5.994.099.446 Pendapatan & Biaya di Luar Usaha :
Pendapatan di Luar Usaha
5.121.438.663 Hasil Lain yang akan diterima
-
Biaya di Luar Usaha
(8.467.134.524)
(3.345.695.861)
Laba sebelum PPH
(1.653.875.863)
2.648.403.585
Piutang Pajak naik
(540.456.373)
PPH
- Hutang Pajak naik
17.423.221
(523.033.152)
(1.653.875.863)
2.125.370.433
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(b). Konversi Accrual Basis ke Cash Basis Tahun 2000
Tabel 20 PT PRIMISSIMA
KONVERSI ACCRUAL BASIS KE CASH BASIS UNTUK TAHUN 2000
(Dalam Rupiah)
ACCRUAL BASIS JUMLAH PENYESUAIAN TAMBAH/KURANG CASH BASIS
Hasil Penjualan Kotor
101.210.361.538 Potongan dan Retur Penjualan
(181.994.103)
Penjualan Bersih
101.028.367.436 Piutang Dagang naik
(1.726.541.493)
99.301.825.943
HPP
(68.175.358.352) Persediaan naik
(13.252.343.909)
Biaya Dibayar dimuka naik
(173.536.518)
Hutang Lain-lain naik
381.994.070
Piutang Pegawai turun
1.500.000
Piutang Lain-lain naik
(8.326.901.013)
Hutang Usaha naik
13.283.698.002
Biaya yang masih harus Dibayar naik
469.682.583
Aktiva tidak produktif naik
(350.365.083)
(76.141.630.221)
Laba Kotor Usaha
32.853.009.083
23.160.195.722
Biaya Usaha : Biaya umum & Adminstrasi
(2.567.060.542)
Biaya Penjualan
(2.834.381.536) Biaya Penyusutan
2.365.332.729
(3.036.109.350)
Laba Bersih Usaha
27.451.567.005
20.124.086.372 Pendapatan & Biaya di Luar Usaha :
Pendapatan di Luar Usaha
42.681.455.705 Hasil Lain yang akan diterima
-
Biaya di Luar Usaha
(53.761.150.250)
(14.160.086.299) Laba sebelum Bunga & PPH
16.371.872.460
5.964.000.073
Biaya Bunga
(3.080.391.754)
13.291.480.706 Piutang Pajak turun
756.758.353
PPH
(4.265.318.500) Hutang Pajak naik
2.506.292.393
(1.002.267.754)
9.026.162.206
4.961.732.319
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(c). Konversi Accrual Basis ke Cash Basis Tahun 2001
Tabel 21
PT PRIMISSIMA KONVERSI ACCRUAL BASIS KE CASH BASIS
UNTUK TAHUN 2001 (Dalam Rupiah)
ACCRUAL BASIS JUMLAH PENYESUAIAN TAMBAH/KURANG CASH BASIS
Hasil Penjualan Kotor
95.569.873.775 Potongan dan Retur Penjualan
(37.455.653)
Penjualan Bersih
95.532.418.122 Piutang Dagang turun
1.175.088.463
96.707.506.585
HPP
(77.684.098.838) Persediaan turun
8.308.647.116
Biaya Dibayar dimuka turun
171.568.841
Hutang Lain-lain turun
(514.756.556)
Piutang Pegawai turun
1.354.500
Piutang Lain-lain turun
4.145.219.181
Hutang Usaha turun
(11.693.018.998)
Biaya yang masih harus Dibayar turun
(266.647.908)
Aktiva tidak produktif turun
144.304.356
(77.387.428.305)
Laba Kotor Usaha
17.848.319.284
19.320.078.280
Biaya Usaha : Biaya umum & Adminstrasi
(3.042.688.826)
Biaya Penjualan
(2.691.432.813) Biaya Penyusutan
2.247.728.376
(3.486.393.263)
Laba Bersih Usaha
12.114.197.645
15.833.685.017 Pendapatan & Biaya di Luar Usaha :
Pendapatan di Luar Usaha
28.188.759.032 Hasil Lain yang akan diterima
-
Biaya di Luar Usaha
(21.387.927.458)
4.676.533.237 Laba sebelum Bunga & PPH
18.915.029.218
20.510.218.254
Biaya Bunga
(2.124.298.336)
16.790.730.882 Piutang Pajak turun
891.697.276
PPH
(5.576.182.600) Hutang Pajak naik
1.622.480.201
(3.062.005.123)
11.214.548.282
17.448.213.131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(d). Konversi Accrual Basis ke Cash Basis Tahun 2002
Tabel 22
PT PRIMISSIMA KONVERSI ACCRUAL BASIS KE CASH BASIS
UNTUK TAHUN 2002 (Dalam Rupiah)
ACCRUAL BASIS JUMLAH PENYESUAIAN TAMBAH/KURANG CASH BASIS
Hasil Penjualan Kotor
95.395.321.725 Potongan dan Retur Penjualan
(13.716.437)
Penjualan Bersih
95.381.605.288 Piutang Dagang naik
(1.499.445.947)
93.882.159.341
HPP
(65.714.462.370) Persediaan naik
(4.619.595.587)
Biaya Dibayar dimuka turun
9.412.437
Hutang Lain-lain naik
123.244.948
Piutang Pegawai turun
2.158.000
Piutang Lain-lain turun
9.953.810
Hutang Usaha naik
3.688.012.589
Biaya yang masih harus Dibayar naik
665.139.197
Aktiva tidak produktif turun
189.640.672
(65.646.496.304)
Laba Kotor Usaha
29.667.142.918
28.235.663.037
Biaya Usaha : Biaya umum & Adminstrasi
(3.609.810.272)
Biaya Penjualan
(2.489.643.797) Biaya Penyusutan
2.006.054.758
(4.093.399.311)
Laba Bersih Usaha 23.567.688.848
24.142.263.726 Pendapatan & Biaya di Luar Usaha :
Pendapatan di Luar Usaha
13.278.343.752 Hasil Lain yang akan diterima
-
Biaya di Luar Usaha
(10.290.506.445)
Laba Luar Biasa
66.967.350
2.371.852.684 Laba sebelum Bunga & PPH 26.622.493.506
26.514.116.410
Biaya Bunga
(682.951.973)
25.939.541.533 Piutang Pajak turun
-
PPH
(8.185.638.100) Hutang Pajak naik
1.669.575.193
(6.516.062.907)
17.753.903.433
19.998.053.503
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(e). Konversi Accrual Basis ke Cash Basis Tahun 2003
Tabel 23
PT PRIMISSIMA KONVERSI ACCRUAL BASIS KE CASH BASIS
UNTUK TAHUN 2003 (Dalam Rupiah)
ACCRUAL BASIS JUMLAH PENYESUAIAN TAMBAH/KURANG CASH BASIS
Hasil Penjualan Kotor
109.967.224.827 Potongan dan Retur Penjualan
(18.497.590)
Penjualan Bersih 109.948.727.237 Piutang Dagang turun
195.381.305
110.144.108.542
HPP
(89.028.849.266) Persediaan naik
(6.249.286.131)
Biaya Dibayar dimuka naik
(241.852.375)
Hutang Lain-lain turun
(142.910.684)
Piutang Pegawai naik
(1.432.000)
Piutang Lain-lain turun
2.548.746.980
Hutang Usaha turun
(2.411.272.798)
Biaya ymh Dibayar naik
108.763.036
Aktiva tidak produktif turun
12.901.690
(95.405.191.548)
Laba Kotor Usaha 20.919.877.971 14.738.916.995
Biaya Usaha : Biaya umum & Adminstrasi
(4.352.981.464)
Biaya Penjualan
(2.144.057.089) Biaya Penyusutan
2.513.376.373
(3.983.662.180)
Laba Bersih Usaha 14.422.839.418 10.755.254.815 Pendapatan & Bi di Luar Usaha :
Pendapatan di Luar Usaha
27.940.956.334 Hasil Lain yang akan diterima
-
Biaya di Luar Usaha
(25.213.576.959)
Laba Luar Biasa
35.712.483
1.135.875.516 Laba sebelum Bunga & PPH 17.185.931.276 11.891.130.331
Biaya Bunga
(1.627.216.342)
15.558.714.934 Piutang Pajak naik
(2.666.529.293)
PPH
(4.999.538.600) Hutang Pajak turun
(5.630.215.866)
(13.296.283.759)
10.559.176.334 (1.405.153.429)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4) Menyusun laporan sumber dan penggunaan dana (kas). Atas dasar
hasil pada langkah-langkah sebelumnya dapat disusun laporan arus
kas dengan metode langsung. Hasilnya dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
(a). Laporan Arus Kas 31 desember 1999
Tabel 24 PT PRIMISSIMA
LAPORAN ARUS KAS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 1999
KETERANGAN JUMLAH
Arus Kas dari Aktivitas Operasi : Pendanaan Kas dari Pelanggan 40.121.104.386 Pembayaran Kas untuk Pemasok dan Karyawan (33.491.966.792) Pembayaran Kas untuk Biaya Lainnya (3.980.734.009) Pembayaran Kas untuk Pajak (14.834.672) 2.505.568.909 Arus Kas dari Aktivitas Investasi : Penurunan Aktivitas Tetap Dalam Pembangunan 118.475.000 Kenaikan Aktiva Tetap (951.487.657) Penurunan Deposito 401.858.012 (531.154.645) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan : Penurunan Hutang Jangka Panjang (172.675.000) Kenaikan Utang Jk Panjang Sgr Bayar 2.267.000.000 Kenaikan Hutang Bank 94.829.254 Penurunan Cadangan (25.096.000) Penurunan Hutang Deviden (450.000.000) 1.714.058.254 Kenaikan Kas & Bank 3.688.472.518 Kas & Bank Awal Periode 3.959.880.633 Kas & Bank Akhir Periode 7.648.353.151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan :
Pembayaran Kas untuk Biaya Lainnya
- Biaya umum & Adminstrasi (1.951.742.375)
- Biaya Penjualan (1.083.770.834)
- Biaya Penyusutan 2.400.475.060
- Pendapatan di Luar Usaha 5.121.438.663
- Biaya di Luar Usaha (8.467.134.524)
- Hasil Lain yang akan diterima naik -
(3.980.734.009)
- Laba Setelah PPH 31 Desember 1999 (1.653.875.863)
- Defisit Laba Ditahan 1Januari 1999 (951.691.934)
- Koreksi Defisit (0)
Laba yang Dibagi (2.605.567.797)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(b). Laporan Arus Kas 31 desember 2000
Tabel 25
PT PRIMISSIMA LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2000
KETERANGAN JUMLAH Arus Kas dari Aktivitas Operasi : Pendanaan Kas dari Pelanggan 99.301.825.943 Pembayaran Kas untuk Pemasok dan Karyawan (76.141.630.221) Pembayaran Kas untuk Biaya Lainnya (17.196.195.649) Pembayaran Kas untuk Pajak 2.506.292.393 8.470.292.466 Arus Kas dari Aktivitas Investasi : Kenaikan Aktiva Tetap (332.359.242) Kenaikan Deposito (7.196.008.795) (7.528.368.037) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan : Penurunan Hutang Jangka Panjang (4.533.750.000) Penurunan Hutang Bank (26.125.941) Penurunan Cadangan (60.895.651) Penurunan Hutang Deviden (177.764.275) Koreksi atas Defisit Laba Ditahan (952.524.037) (5.751.059.904) Penurunan Kas & Bank (4.809.135.475) Kas & Bank Awal Periode 7.648.353.151 Kas & Bank Akhir Periode 2.839.217.676
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan :
Pembayaran Kas untuk Biaya Lainnya
- Biaya umum & Adminstrasi (2.567.060.542)
- Biaya Penjualan (2.834.381.536)
- Biaya Penyusutan 2.365.332.729
- Pendapatan di Luar Usaha 42.681.455.705
- Biaya di Luar Usaha (53.761.150.250)
- Hasil Lain yang akan diterima naik -
- Biaya Bunga (3.080.391.754)
(17.196.195.649)
- Laba Setelah PPH 31 Desember 2000 9.026.162.206
- Defisit Laba Ditahan 1Januari 2000 (1.653.875.863)
- Koreksi Defisit (952.524.037)
Laba yang Dibagi 6.419.762.306
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(c). Laporan Arus Kas 31 desember 2001
Tabel 26
PT PRIMISSIMA LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2001
KETERANGAN JUMLAH
Arus Kas dari Aktivitas Operasi : Pendanaan Kas dari Pelanggan 96.707.506.585 Pembayaran Kas untuk Pemasok dan Karyawan (77.387.428.305) Pembayaran Kas untuk Biaya Lainnya 1.190.139.974 Pembayaran Kas untuk Pajak 1.622.480.201 22.132.698.455 Arus Kas dari Aktivitas Investasi : Kenaikan Aktivitas Tetap Dalam Pembangunan (60.325.000) Kenaikan Aktiva Tetap (971.373.485) Penurunan Deposito 441.177.263 (590.521.220) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan :
Penurunan Hutang Bank
(9.308.348.674) Penurunan Utang Jk Panjang (701.989.606) Kenaikan Cadangan 2.244.559.046 Koreksi atas Defisit Laba Ditahan (9.026.162.206) (16.791.941.440) Penurunan Kas & Bank 4.750.235.790 Kas & Bank Awal Periode 2.839.217.676
Kas & Bank Akhir Periode 7.589.453.466
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan :
Pembayaran Kas untuk Biaya Lainnya
- Biaya umum & Adminstrasi (3.042.688.826)
- Biaya Penjualan (2.691.432.813)
- Biaya Penyusutan 2.247.728.376
- Pendapatan di Luar Usaha 28.188.759.032
- Biaya di Luar Usaha (21.387.927.458)
- Hasil Lain yang akan diterima naik -
- Biaya Bunga (2.124.298.336)
1.190.139.974
- Laba Setelah PPH 31 Desember 2001 11.214.548.282
- Defisit Laba Ditahan 1Januari 2001 9.026.162.206
- Koreksi Defisit (9.026.162.206)
Laba yang Dibagi 11.214.548.282
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(d). Laporan Arus Kas 31 desember 2002
Tabel 27
PT PRIMISSIMA
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002
KETERANGAN JUMLAH
Arus Kas dari Aktivitas Operasi :
Pendanaan Kas dari Pelanggan 93.882.159.341
Pembayaran Kas untuk Pemasok dan Karyawan (65.646.496.304)
Pembayaran Kas untuk Biaya Lainnya (1.721.546.627)
Pembayaran Kas untuk Pajak 1.669.575.193
28.183.691.603
Arus Kas dari Aktivitas Investasi :
Kenaikan Aktivitas Tetap Dalam Pembangunan (34.393.610)
Kenaikan Aktiva Tetap (2.359.290.694)
Kenaikan Deposito (6.989.741.819)
(9.383.426.120)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan :
Penurunan Hutang Bank (3.979.938.506)
Penurunan Utang Jk Panjang (1.632.021.291)
Kenaikan Cadangan 4.578.637.927
Koreksi atas Defisit Laba Ditahan (11.214.548.282)
(12.247.870.150)
Kenaikan Kas & Bank 6.552.395.330
Kas & Bank Awal Periode 7.589.453.466
Kas & Bank Akhir Periode 14.141.848.796
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan :
Pembayaran Kas untuk Biaya Lainnya
- Biaya umum & Adminstrasi (3.609.810.272)
- Biaya Penjualan (2.489.643.797)
- Biaya Penyusutan 2.006.054.758
- Pendapatan di Luar Usaha 13.278.343.752
- Biaya di Luar Usaha (10.290.506.445)
- Laba Luar Biasa 66.967.350
- Biaya Bunga (682.951.973)
(1.721.546.627)
- Laba Setelah PPH 31 Desember 2002 17.753.903.433
- Defisit Laba Ditahan 1Januari 2002 11.214.548.282
- Koreksi Defisit (11.214.548.282)
Laba yang Dibagi 17.753.903.433
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(e). Laporan Arus Kas 31 desember 2003
Tabel 28
PT PRIMISSIMA LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003
KETERANGAN JUMLAH Arus Kas dari Aktivitas Operasi : Pendanaan Kas dari Pelanggan 110.144.108.542 Pembayaran Kas untuk Pemasok dan Karyawan (95.405.191.548) Pembayaran Kas untuk Biaya Lainnya (2.847.786.664) Pembayaran Kas untuk Pajak (5.630.215.866) 6.260.914.464 Arus Kas dari Aktivitas Investasi : Penurunan Aktivitas Tetap Dalam Pembangunan 94.718.610 Kenaikan Aktiva Tetap (32.655.141.037) Penurunan Deposito 34.250.000 (32.526.172.420) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan : Kenaikan Hutang Jangka Panjang 16.758.298.688 Penurunan Hutang Bank (5.808.577.971) Penurunan Cadangan (10.828.610.400) Koreksi atas Defisit Laba Ditahan (17.753.903.433) (17.632.793.120) Penurunan Kas & Bank (8.632.464.835) Kas & Bank Awal Periode 14.141.848.796
Kas & Bank Akhir Periode 5.509.383.961
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan :
Pembayaran Kas untuk Biaya Lainnya
- Biaya umum & Adminstrasi (4.352.981.464)
- Biaya Penjualan (2.144.057.089)
- Biaya Penyusutan 2.513.376.373
- Pendapatan di Luar Usaha 27.940.956.334
- Biaya di Luar Usaha (25.213.576.959)
- Laba Luar Biasa 35.712.483
- Biaya Bunga (1.627.216.342)
(2.847.786.664)
- Laba Setelah PPH 31 Desember 2003 10.559.176.334
- Defisit Laba Ditahan 1Januari 2003 17.753.903.433
- Koreksi Defisit (17.753.903.433)
Laba yang Dibagi 10.559.176.334
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(f). Laporan Sumber dan Penggunaan Dana 31 Desember 1999
Tabel 29 PT PRIMISSIMA
Laporan Sumber-sumber dan Penggunaan Dana (Kas) Per 31 Desember 1999
(Dalam rupiah)
Perubahan Arus Kas REKENING
Naik Turun Penggunaan Sumber
Deposito 401.858.012,00
401.858.012,00
Piutang Dagang
1.128.792.357,64
1.128.792.357,64
Cadangan Piutang Ragu-Ragu
11.335.503,50
11.335.503,50
Piutang Pegawai 3.880.500,00 3.880.500,00
Piutang Pajak
540.456.372,77
540.456.372,77
Piutang Lain-Lain
157.059.407,16
157.059.407,16
Persediaan 3.023.354.104,62 3.023.354.104,62
Biaya Dibayar Dimuka 20.289.474,00 20.289.474,00
Tanah 232.149.000,00 232.149.000,00
Mesin 499.786.540,30 499.786.540,30
Inventaris Umum 166.048.400,00 166.048.400,00
Akumulasi Penyusutan 2.400.475.060,46 2.400.475.060,46
Aktiva dalam penyelesaian 118.475.000,00
118.475.000,00
Aktiva tidak Produktif
28.554.971,17
28.554.971,17
Piutang Jangka Panjang 351.943.273,23 351.943.273,23
Hutang Usaha 6.262.496.207,43 6.262.496.207,43
Hutang Bank 94.829.254,00 94.829.254,00
Hutang Pajak Jk Pendek
142.834.672,00
142.834.672,00
Hutang Lain-Lain
176.300.277,00
176.300.277,00
Hutang Deviden 450.000.000,00 450.000.000,00
Biaya Yang masih Harus Dibayar 120.429.329,09 120.429.329,09
Hutang Jangka Pj Akan Jatuh Tempo 2.267.000.000,00 2.267.000.000,00
Hutang Biaya Purna Tugas 220.552.085,00
220.552.085,00
Hutang Pd PT Tokai Lippo Bank
172.675.000,00
172.675.000,00
Hutang Pajak Jk Panjang
125.411.450,74
125.411.450,74
Cadangan Dana Sosial
13.671.000,00
13.671.000,00
Cadangan Biaya Manajemen
11.425.000,00
11.425.000,00
Laba (Rugi) Ditahan
1.653.875.862,65
1.653.875.862,65
Kas-Bank*) 3.688.472.518,03 3.688.472.518,03
JUMLAH
12.301.514.590,90
12.301.514.590,90
12.301.514.590,90
12.301.514.590,90 *) Perkiraan kas dan bank mengalami kenaikan sebesar Rp. 3.688.472.518,03 berarti
telah diikutsertakan uang kas sebesar itu untuk pembelanjaan tahun 1999. Hal itu
diakibatkan sumber dana yang berlebihan dibandingkan dengan penggunaaan dana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(g). Laporan Sumber dan Penggunaan Dana 31 Desember 2000
Tabel 30 PT PRIMISSIMA
Laporan Sumber-sumber dan Penggunaan Dana (Kas) Per 31 Desember 2000
(Dalam rupiah)
Perubahan Arus Kas REKENING
Naik Turun Penggunaan Sumber
Deposito 7.196.008.795,00 7.196.008.795,00 Piutang Dagang 1.726.541.493,00 1.726.541.493,00 Cadangan Piutang Ragu-Ragu 53.316.390,00 53.316.390,00
Piutang Pegawai
1.500.000,00
1.500.000,00
Piutang Pajak
756.758.353,00
756.758.353,00 Piutang Lain-Lain 8.326.901.013,02 8.326.901.013,02 Persediaan 13.252.343.908,74 13.252.343.908,74
Biaya Dibayar Dimuka
173.536.518,06
173.536.518,06 Investasi Jk. Panjang 50.000.000,00 50.000.000,00
Mesin
238.787.816,11
238.787.816,11
Instalasi TU&Lab
140.927.105,50
140.927.105,50 Inventaris Umum 47.355.680,00 47.355.680,00 Akumulasi Penyusutan 2.365.332.728,54 2.365.332.728,54 Piutang Jangka Panjang 1.000.000,00 1.000.000,00 Kendaraan Leasing 130.800.000,00 130.800.000,00 Aktiva tidak Produktif 350.365.083,05 350.365.083,05 Hutang Usaha 13.283.698.001,67 13.283.698.001,67 Hutang Bank 26.125.941,00 26.125.941,00 Hutang Pajak Jk Pendek 2.506.292.393,13 2.506.292.393,13 Hutang Lain-Lain 381.994.069,76 381.994.069,76
Hutang Deviden
177.764.275,00
177.764.275,00 Biaya Yang masih Harus Dibayar 469.682.582,97 469.682.582,97 Hutang Jangka Pj Akan Jatuh Tempo 3.216.300.000,00 3.216.300.000,00 Hutang Biaya Purna Tugas 220.552.080,00 220.552.080,00 Hutang Pd PT Tokai Lippo Bank 4.533.750.000,00 4.533.750.000,00 Cadangan Dana Sosial 56.299.670,93 56.299.670,93 Cadangan Biaya Manajemen 4.595.980,00 4.595.980,00 Laba (Rugi) Ditahan 9.025.330.103,09 9.025.330.103,09
Kas-Bank*)
4.809.135.474,75
4.809.135.474,75
JUMLAH 37.138.247.856,91
37.138.247.856,91 37.138.247.856,91
37.138.247.856,91
*) Perkiraan kas dan bank mengalami penurunan sebesar Rp. 4.809.135.474,75 berarti
telah diikutsertakan uang kas sebesar itu untuk pembelanjaan tahun 2000. Hal itu
diakibatkan penggunaaan dana yang melebihi sumber dana yang dimiliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(h). Laporan Sumber dan Penggunaan Dana 31 Desember 2001
Tabel 31 PT PRIMISSIMA
Laporan Sumber-sumber dan Penggunaan Dana (Kas) Per 31 Desember 2001
(Dalam rupiah)
Perubahan Arus Kas REKENING Naik Turun Penggunaan Sumber
Deposito
441.177.263,00
441.177.263,00
Piutang Dagang
1.175.088.463,00
1.175.088.463,00
Cadangan Piutang Ragu-Ragu
55.075.399,00
55.075.399,00
Piutang Pegawai
1.354.500,00
1.354.500,00 Piutang Pajak 891.697.276,00 891.697.276,00
Piutang Lain-Lain
4.145.219.181,25
4.145.219.181,25
Persediaan
8.308.647.116,10
8.308.647.116,10
Biaya Dibayar Dimuka
171.568.841,06
171.568.841,06 Bangunan 25.601.320,00 25.601.320,00 Mesin 530.474.868,58 530.474.868,58 Instalasi TU & Laboratorium 26.684.000,00 26.684.000,00 Inventaris Umum 388.613.296,00 388.613.296,00 Akumulasi Penyusutan 2.247.728.376,06 2.247.728.376,06 Aktiva Tetap Dalam Penyelesaian 60.325.000,00 60.325.000,00 Kendaraan Leasing 130.800.000,00 130.800.000,00
Aktiva tidak Produktif
144.304.356,01
144.304.356,01
Hutang Usaha
11.693.018.998,13
11.693.018.998,13 Hutang Bank 9.308.348.674,00 9.308.348.674,00 Hutang Pajak Jk Pendek 1.622.480.201,44 1.622.480.201,44
Hutang Lain-Lain
514.756.555,76
514.756.555,76 Biaya Yang masih Harus Dibayar 266.647.907,54 266.647.907,54
Hutang Jangka Pj Akan Jatuh Tempo
7.143.758.314,48
7.143.758.314,48
Hutang Pada Negara RI
922.541.685,52
922.541.685,52 Hutang Biaya Purna Tugas 220.552.080,00 220.552.080,00 Cadangan Statuter 2.244.559.046,16 2.244.559.046,16
Laba (Rugi) Ditahan
4.794.785.975,79
4.794.785.975,79 Kas-Bank*) 4.750.235.789,86 4.750.235.789,86
JUMLAH 26.539.962.679,87 26.539.962.679,87 26.539.962.679,87 26.539.962.679,87
*) Perkiraan kas dan bank mengalami kenaikan sebesar Rp. 4.750.235.789,86 berarti
telah diikutsertakan uang kas sebesar itu untuk pembelanjaan tahun 2001. Hal itu
diakibatkan sumber dana yang berlebihan dibandingkan dengan penggunaaan dana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(i). Laporan Sumber dan Penggunaan Dana 31 Desember 2001
Tabel 32 PT. PRIMISSIMA
Laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana (Kas) Periode Yang Berakhir 31 Desember 2002
(Dalam rupiah)
Perubahan Arus Kas REKENING Naik Turun Penggunaan Sumber
Deposito
6.989.741.819,00
6.989.741.819,00
Piutang Dagang
1.499.445.947,15
1.499.445.947,15
Cadangan Piutang Ragu-Ragu
81.025.001,94
81.025.001,94
Piutang Pegawai
2.158.000,00
2.158.000,00
Piutang Lain-Lain
9.953.810,24
9.953.810,24
Persediaan
4.619.595.586,76
4.619.595.586,76
Biaya Dibayar Dimuka
9.412.437,00
9.412.437,00
Mesin
1.552.242.183,50
1.552.242.183,50
Instalasi TU&Lab 143.653.678,00 143.653.678,00
Inventaris Umum 663.394.832,00 663.394.832,00
Akumulasi Penyusutan 2.006.054.758,24 2.006.054.758,24
Aktiva Tetap Dalam Pembangunan 34.393.609,79 34.393.609,79
Aktiva tidak Produktif 189.640.672,04 189.640.672,04
Aktiva Pajak Tangguhan 450.395.700,00 450.395.700,00
Hutang Usaha 3.688.012.588,74 3.688.012.588,74
Hutang Bank
3.979.938.506,00 3.979.938.506,00
Hutang Pajak Jk Pendek
1.669.575.193,00
1.669.575.193,00
Hutang Lain-Lain 123.244.948,00 123.244.948,00
Biaya Yang masih Harus Dibayar
665.139.196,79
665.139.196,79
Hutang Jangka Pj Akan Jatuh Tempo
722.541.685,52
722.541.685,52
Hutang Biaya Purna Tugas 1.632.021.291,00 1.632.021.291,00
Cadangan Statuter 4.232.370.726,95 4.232.370.726,95
Cadangan Dana Sosial 346.267.200,00 346.267.200,00
Laba (Rugi) Ditahan
6.539.355.150,89
6.539.355.150,89
Kas-Bank*)
6.552.395.330,11
6.552.395.330,11
JUMLAH 19.862.700.269,83 19.862.700.269,83 19.862.700.269,83 19.862.700.269,83
*) Perkiraan kas dan bank mengalami kenaikan sebesar Rp. 6.552.395.330,11 berarti
telah diikutsertakan uang kas sebesar itu untuk pembelanjaan tahun 2002. Hal itu
diakibatkan sumber dana yang berlebihan dibandingkan dengan penggunaaan dana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(j). Laporan Sumber dan Penggunaan Dana 31 Desember 2003
Tabel 33 PT. PRIMISSIMA
Laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana (Kas) Periode Yang Berakhir 31 Desember 2003
(Dalam rupiah)
Perubahan Arus Kas REKENING naik Turun Penggunaan Sumber
Deposito 34.250.000,00 34.250.000,00
Piutang Dagang 195.381.305,15 195.381.305,15
Cadangan Piutang Ragu-Ragu 120.777.035,19 120.777.035,19
Piutang Pegawai 1.432.000,00 1.432.000,00
Piutang Pajak 2.666.529.293,00 2.666.529.293,00
Piutang Lain-Lain 2.548.746.980,25 2.548.746.980,25
Persediaan 6.249.286.131,08 6.249.286.131,08
Biaya Dibayar Dimuka 241.852.375,02 241.852.375,02
Bangunan 739.206.550,89 739.206.550,89
Mesin 25.609.073.539,69 25.609.073.539,69
Instalasi TU&Lab 5.205.113.674,84 5.205.113.674,84
Inventaris Umum 101.747.271,55 101.747.271,55
Akumulasi Penyusutan 2.513.376.373,37 2.513.376.373,37
Aktiva Tetap Dalam Pembangunan 94.718.609,79 94.718.609,79
Aktiva tidak Produktif 12.901.690,18 12.901.690,18
Aktiva Pajak Tangguhan 118.243.800,00 118.243.800,00
Hutang Usaha 2.411.272.797,87 2.411.272.797,87
Hutang Bank 5.808.577.971,00 5.808.577.971,00
Hutang Pajak 5.630.215.866,25 5.630.215.866,25
Hutang Lain-Lain 142.910.684,00 142.910.684,00
Biaya Yang masih Harus Dibayar 108.763.035,65 108.763.035,65
Hutang Jangka Pj Akan Jatuh Tempo 11.257.701.312,00 11.257.701.312,00
Hutang Biaya Purna Tugas 180.203.878,00 180.203.878,00
Hutang Pada Bank Mandiri 16.758.298.688,00 16.758.298.688,00
Cadangan Statuter 10.828.610.400,00 10.828.610.400,00
Cadangan Dana Sosial 104.128.500,00 104.128.500,00
Laba Ditahan 7.194.727.098,76 7.194.727.098,76
Kas-Bank*) 8.632.464.835,39 8.632.464.835,39
JUMLAH 56.432.388.118,14 56.432.388.118,14 56.432.388.118,14 56.432.388.118,14
*) Perkiraan kas dan bank mengalami penurunan sebesar Rp. 8.632.464.835,39 berarti
telah diikutsertakan uang kas sebesar itu untuk pembelanjaan tahun 2003. Hal itu
diakibatkan penggunaaan dana yang melebihi sumber dana yang dimiliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Analisis Sumber-sumber dan Penggunaan Dana (Kas)
Laporan sumber-sumber dan penggunaan dana (kas) dibuat untuk
mengetahui bagaimana dana digunakan dan bagaimana kebutuhan dana
tersebut dibelanjai atau dengan kata lain dengan aliran dana akan dapat
diketahui darimana datangnya dana dan untuk apa dana itu digunakan.
Dengan mengadakan analisis terhadap laporan tersebut dapat diketahui
bagaimana perusahaan itu menggunakan dana yang dimilikinya.
Tabel 34 PT Primissima
Laporan Arus Kas Untuk Tahun 1999
(Dalam rupiah)
Arus Kas REKENING
Penggunaan Sumber Deposito 401.858.012,00 Piutang Dagang 1.128.792.357,64 Cadangan Piutang Ragu-Ragu 11.335.503,50 Piutang Pegawai 3.880.500,00 Piutang Pajak 540.456.372,77 Piutang Lain-Lain 157.059.407,16 Persediaan 3.023.354.104,62 Biaya Dibayar Dimuka 20.289.474,00 Tanah 232.149.000,00 Mesin 499.786.540,30 Inventaris Umum 166.048.400,00 Akumulasi Penyusutan 2.400.475.060,46 Aktiva dalam penyelesaian 118.475.000,00 Aktiva tidak Produktif 28.554.971,17 Piutang Jangka Panjang 351.943.273,23 Hutang Usaha 6.262.496.207,43 Hutang Bank 94.829.254,00 Hutang Pajak Jk Pendek 142.834.672,00 Hutang Lain-Lain 176.300.277,00 Hutang Deviden 450.000.000,00 Biaya Yang masih Harus Dibayar 120.429.329,09 Hutang Jangka Pj Akan Jatuh Tempo 2.267.000.000,00 Hutang Biaya Purna Tugas 220.552.085,00 Hutang Pd PT Tokai Lippo Bank 172.675.000,00 Hutang Pajak Jk Panjang 125.411.450,74 Cadangan Dana Sosial 13.671.000,00 Cadangan Biaya Manajemen 11.425.000,00 Laba (Rugi) Ditahan 1.653.875.862,65 Kas-Bank 3.688.472.518,03 JUMLAH 12.301.514.590,90 12.301.514.590,90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 35 PT Primissima
Laporan Arus Kas Untuk Tahun 2000
(Dalam rupiah)
Arus Kas
REKENING Penggunaan Sumber
Deposito 7.196.008.795,00 Piutang Dagang 1.726.541.493,00 Cadangan Piutang Ragu-Ragu 53.316.390,00 Piutang Pegawai 1.500.000,00 Piutang Pajak 756.758.353,00 Piutang Lain-Lain 8.326.901.013,02 Persediaan 13.252.343.908,74 Biaya Dibayar Dimuka 173.536.518,06 Investasi Jk. Panjang 50.000.000,00 Mesin 238.787.816,11 Instalasi TU&Lab 140.927.105,50 Inventaris Umum 47.355.680,00 Akumulasi Penyusutan 2.365.332.728,54 Piutang Jangka Panjang 1.000.000,00 Kendaraan Leasing 130.800.000,00 Aktiva tidak Produktif 350.365.083,05 Hutang Usaha 13.283.698.001,67 Hutang Bank 26.125.941,00 Hutang Pajak Jk Pendek 2.506.292.393,13 Hutang Lain-Lain 381.994.069,76 Hutang Deviden 177.764.275,00 Biaya Yang masih Harus Dibayar 469.682.582,97 Hutang Jangka Pj Akan Jatuh Tempo 3.216.300.000,00 Hutang Biaya Purna Tugas 220.552.080,00 Hutang Pd PT Tokai Lippo Bank 4.533.750.000,00 Cadangan Dana Sosial 56.299.670,93 Cadangan Biaya Manajemen 4.595.980,00 Laba (Rugi) Ditahan 9.025.330.103,09 Kas-Bank 4.809.135.474,75 JUMLAH 37.138.247.856,91 37.138.247.856,91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 36 PT Primissima
Laporan Arus Kas Untuk Tahun 2001
(Dalam rupiah)
Arus Kas REKENING Penggunaan Sumber
Deposito 441.177.263,00 Piutang Dagang 1.175.088.463,00 Cadangan Piutang Ragu-Ragu 55.075.399,00 Piutang Pegawai 1.354.500,00 Piutang Pajak 891.697.276,00 Piutang Lain-Lain 4.145.219.181,25 Persediaan 8.308.647.116,10 Biaya Dibayar Dimuka 171.568.841,06 Bangunan 25.601.320,00 Mesin 530.474.868,58 Instalasi TU & Laboratorium 26.684.000,00 Inventaris Umum 388.613.296,00 Akumulasi Penyusutan 2.247.728.376,06 Aktiva Tetap Dalam Penyelesaian 60.325.000,00 Kendaraan Leasing 130.800.000,00 Aktiva tidak Produktif 144.304.356,01 Hutang Usaha 11.693.018.998,13 Hutang Bank 9.308.348.674,00 Hutang Pajak Jk Pendek 1.622.480.201,44 Hutang Lain-Lain 514.756.555,76 Biaya Yang masih Harus Dibayar 266.647.907,54 Hutang Jangka Pj Akan Jatuh Tempo 7.143.758.314,48 Hutang Pada Negara RI 922.541.685,52 Hutang Biaya Purna Tugas 220.552.080,00 Cadangan Statuter 2.244.559.046,16 Laba (Rugi) Ditahan 4.794.785.975,79 Kas-Bank 4.750.235.789,86
JUMLAH 26.539.962.679,87 26.539.962.679,87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 37 PT Primissima
Laporan Arus Kas Untuk Tahun 2002
(Dalam rupiah)
Arus Kas REKENING Penggunaan Sumber
Deposito 6.989.741.819,00 Piutang Dagang 1.499.445.947,15 Cadangan Piutang Ragu-Ragu 81.025.001,94 Piutang Pegawai 2.158.000,00 Piutang Lain-Lain 9.953.810,24 Persediaan 4.619.595.586,76 Biaya Dibayar Dimuka 9.412.437,00 Mesin 1.552.242.183,50 Instalasi TU&Lab 143.653.678,00 Inventaris Umum 663.394.832,00 Akumulasi Penyusutan 2.006.054.758,24 Aktiva Tetap Dalam Pembangunan 34.393.609,79 Aktiva tidak Produktif 189.640.672,04 Aktiva Pajak Tangguhan 450.395.700,00 Hutang Usaha 3.688.012.588,74 Hutang Bank 3.979.938.506,00 Hutang Pajak Jk Pendek 1.669.575.193,00 Hutang Lain-Lain 123.244.948,00 Biaya Yang masih Harus Dibayar 665.139.196,79 Hutang Jangka Pj Akan Jatuh Tempo 722.541.685,52 Hutang Biaya Purna Tugas 1.632.021.291,00 Cadangan Statuter 4.232.370.726,95 Cadangan Dana Sosial 346.267.200,00 Laba (Rugi) Ditahan 6.539.355.150,89 Kas-Bank 6.552.395.330,11
JUMLAH 19.862.700.269,83 19.862.700.269,83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 38 PT. PRIMISSIMA Laporan Arus Kas Untuk Tahun 2003
(Dalam rupiah)
Arus Kas REKENING Penggunaan Sumber
Deposito 34.250.000,00 Piutang Dagang 195.381.305,15 Cadangan Piutang Ragu-Ragu 120.777.035,19 Piutang Pegawai 1.432.000,00 Piutang Pajak 2.666.529.293,00 Piutang Lain-Lain 2.548.746.980,25 Persediaan 6.249.286.131,08 Biaya Dibayar Dimuka 241.852.375,02 Bangunan 739.206.550,89 Mesin 25.609.073.539,69 Instalasi TU&Lab 5.205.113.674,84 Inventaris Umum 101.747.271,55 Akumulasi Penyusutan 2.513.376.373,37 Aktiva Tetap Dalam Pembangunan 94.718.609,79 Aktiva tidak Produktif 12.901.690,18 Aktiva Pajak Tangguhan 118.243.800,00 Hutang Usaha 2.411.272.797,87 Hutang Bank 5.808.577.971,00 Hutang Pajak 5.630.215.866,25 Hutang Lain-Lain 142.910.684,00 Biaya Yang masih Harus Dibayar 108.763.035,65 Hutang Jangka Pj Akan Jatuh Tempo 11.257.701.312,00 Hutang Biaya Purna Tugas 180.203.878,00 Hutang Pada Bank Mandiri 16.758.298.688,00 Cadangan Statuter 9.724.481.907,00 Cadangan Dana Sosial 104.128.500,00 Laba Ditahan 7.194.727.098,76 Kas-Bank 8.632.464.835,39 JUMLAH 56.432.388.118,14 56.432.388.118,14
Berdasarkan laporan sumber-sumber dan penggunaan dana (kas) pengujian
ketepatan penggunaan sumber dana pada tahun 1999 - 2003 secara berturut-
turut disajikan dalam perhitungan berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana (Kas) 1999 1. Sumber Dana Kas Jangka Panjang Akumulasi Penyusutan 2.400.475.060,46 Aktiva Tetap Dalam Pembangunan 118.475.000,00 Biaya Yang masih Harus Dibayar 120.429.329,09 Hutang Jk Pj Akan Jatuh Tempo 2.267.000.000,00 Hutang Biaya Purna Tugas 220.552.085,00 Hutang Pajak Jangka Panjang 125.411.450,74 5.388.242.925,29 Penggunaan Dana kas Jangka Panjang Tanah 232.149.000,00 Mesin 499.786.540,30 Inventaris Umum 166.048.400,00 Piutang Jangka Panjang 351.943.273,23 Hutang Deviden 450.000.000,00 Hutang Pd PT Tokai Lippo Bank 172.675.000,00 Cadangan Dana Sosial 13.671.000,00 Cadangan Biaya Manajemen 11.425.000,00 Laba (Rugi) Ditahan 1.653.875.862,65 3.551.574.076,18 Kelebihan Dana Kas Jangka Panjang 1.836.668.849,11 2. Sumber Dana Kas Jangka Pendek Deposito 401.858.012,00 Aktiva tidak Produktif 28.554.971,17 Hutang Usaha 6.262.496.207,43 Hutang Bank 94.829.254,00 Hutang Pajak Jangka Pendek 142.834.672,00 6.913.271.665,61 Penggunaan Dana Kas Jangka Pendek Piutang Dagang 1.128.792.357,64 Cadangan Piutang Ragu-Ragu 11.335.503,50 Piutang Pegawai 3.880.500,00 Piutang Pajak 540.456.372,77 Piutang Lain-Lain 157.059.407,16 Persediaan 3.023.354.104,62 Biaya Dibayar Dimuka 20.289.474,00 Hutang Lain-Lain 176.300.277,00 5.061.467.996,69 Kelebihan Dana Kas Jangka Pendek 1.851.803.668,92 Kenaikan Kas & Bank Th 1999 3.688.472.518,03
Dari laporan sumber-sumber dan penggunaan dana (kas) tahun 1999
tampak bahwa penggunaan dana jangka panjang yang menonjol adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penambahan mesin, pembayaran hutang deviden, dan penurunan laba. Jumlah
penggunaan dana jangka panjang sebesar Rp. 3.551.574.076,18. Sedangkan
sumber dana jangka panjang sebesar Rp. 5.388.242.925,29. Sumber dana
jangka panjang yang menonjol adalah akumulasi penyusutan, dan hutang
jangka panjang akan jatuh tempo. Dengan sumber dana yang besar ini maka
PT. Primissima dapat mendanai semua pembelanjaan jangka panjang.
Sumber dana jangka pendek sebesar Rp. 6.913.271.665,61 berasal dari
sumber yang menonjol yaitu dari hutang usaha. Pembelanjaan jangka pendek
sebesar Rp. 5.061.467.996,69. Dengan kelebihan dana jangka pendek dan
dana jangka panjang yang besar ini, mengakibatkan kenaikan pada rekening
kas dan bank tahun 1999 dibanding tahun 1998 sebesar Rp.
3.688.472.518,03. Berdasarkan pendekatan konservatif yang mensyaratkan
bahwa pembelanjaan dana jangka panjang didanai dengan sumber dana
jangka panjang dan pembelanjaan jangka pendek didanai dengan sumber
dana jangka pendek atau jangka panjang, maka pembelanjaan yang
dilaksanakan PT. Primissima tahun 1999 tidak tepat. Pada tahun 1999
sejumlah kas menganggur. Dampaknya perusahaan makin tinggi
likuiditasnya dan perusahaan mempunyai resiko yang lebih kecil untuk tidak
dapat memenuhi kewajibannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana (Kas) 2000 1. Sumber Dana Kas Jangka Panjang Inventaris Umum 47.355.680,00 Akumulasi Penyusutan 2.365.332.728,54 Piutang Jangka Panjang 1.000.000,00 Hutang Biaya Purna Tugas 220.552.080,00 Laba (Rugi) Ditahan 9.025.330.103,09 11.659.570.591,63 Penggunaan Dana kas Jangka Panjang Investasi Jangka Panjang 50.000.000,00 Mesin 238.787.816,11 Instalasi TU&Lab 140.927.105,50 Hutang deviden 177.764.275,00 Hutang Pada PT Tokai Lippo Bank 4.533.750.000,00 Cadangan Dana Sosial 56.299.670,93 Cadangan Biaya Manajemen 4.595.980,00 5.202.124.847,54 Kelebihan Dana Kas Jangka Panjang 6.457.445.744,09 2. Sumber Dana Kas Jangka Pendek Cadangan Piutang Ragu-Ragu 53.316.390,00 Piutang Pegawai 1.500.000,00 Piutang Pajak 756.758.353,00 Hutang Usaha 13.283.698.001,67 Hutang Pajak 2.506.292.393,13 Hutang Lain-Lain 381.994.069,76 Biaya Yang masih Harus Dibayar 469.682.582,97 Hutang Jangka Pj Akan Jatuh Tempo 3.216.300.000,00 20.669.541.790,53 Penggunaan Dana Kas Jangka Pendek Deposito 7.196.008.795,00 Piutang Dagang 1.726.541.493,00 Piutang Lain-Lain 8.326.901.013,02 Persediaan 13.252.343.908,74 Biaya Dibayar Dimuka 173.536.518,06 Kendaraan Leasing 130.800.000,00 Aktiva Tidak Produktif 350.365.083,05 Hutang Bank 26.125.941,00 31.936.123.009,37 Kekurangan Dana Kas Jangka Pendek 11.266.581.218,84 Penurunan Kas & Bank Th 2000 4.809.135.474,75
Berdasarkan pendekatan konservatif yang mensyaratkan bahwa
pembelanjaan dana jangka panjang didanai dengan sumber dana jangka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
panjang dan pembelanjaan jangka pendek didanai dengan sumber dana
jangka pendek atau jangka panjang, tampak bahwa pembelanjaan yang
dilakukan PT. Primissima tidak tepat. Ketidaktepatan penggunaan sumber
dana ini diakibatkan oleh penambahan persediaan dan adanya piutang lain-
lain. Pembelanjaan jangka panjang yang menonjol adalah penambahan mesin,
pembayaran hutang deviden, dan pembayaran hutang pada PT. Tokai Lippo
Bank. Jumlah penggunaan dana jangka panjang sebesar Rp.
5.202.124.847,54. Sedangkan sumber dana jangka panjang yang menonjol
adalah penurunan laba dan akumulasi penyusutan. Sumber dana jangka
panjang sebesar Rp. 11.659.570.591,63. Pembelanjaan jangka pendek yang
menonjol adalah deposito yang mengalami peningkatan, piutang dagang,
piutang lain-lain, dan juga penambahan persediaan. Jumlah penggunaan
jangka pendek sebesar Rp. 31.936.123.009,37. Sedangkan sumber dana
jangka pendek yang menonjol adalah hutang usaha, hutang pajak, dan hutang
jangka panjang akan jatuh tempo. Sumber dana jangka pendek sebesar Rp.
20.669.541.790,53. Kekurangan sumber dana jangka pendek ditutup dengan
sumber dana jangka panjang. Kebijakan yang diambil oleh perusahaan
menutup kekurangan sumber dana jangka pendek dengan sumber dana jangka
panjang adalah tepat. Kelebihan dana jangka panjang sebesar Rp.
6.457.445.744,09 untuk menutup kekurangan dana jangka pendek sebesar Rp.
11.266.581.218,84 sehingga masih ada kekurangan dana sebesar Rp.
4.809.135.474,75. Hal ini mengakibatkan turunnya rekening kas dan bank
sebesar Rp. 4.809.135.474,75 tahun 2000 dibanding tahun 1999.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana (Kas) 2001 1. Sumber Dana Kas Jangka Panjang Akumulasi Penyusutan 2.247.728.376,06 Hutang Biaya Purna Tugas 220.552.080,00 Cadangan Statuter 2.244.559.046,16 Laba (Rugi) Ditahan 4.794.785.975,79 9.507.625.478,01 Penggunaan Dana kas Jangka Panjang Bangunan 25.601.320,00 Mesin 530.474.868,58 Instalasi TU&Lab 26.684.000,00 Inventaris Umum 388.613.296,00 Aktiva Tetap Dalam Pembangunan 60.325.000,00 Hutang Pada Negara RI 922.541.685,52 1.954.240.170,10 Kelebihan Dana Kas Jangka Panjang 7.553.385.307,91 2. Sumber Dana Kas Jangka Pendek Deposito 441.177.263,00 Piutang Dagang 1.175.088.463,00 Piutang Pegawai 1.354.500,00 Piutang Pajak 891.697.276,00 Piutang Lain-Lain 4.145.219.181,25 Persediaan 8.308.647.116,10 Biaya Dibayar Dimuka 171.568.841,06 Kendaraan Leasing 130.800.000,00 Aktiva Tidak Produktif 144.304.356,01 Hutang Pajak 1.622.480.201,44 17.032.337.201,86 Penggunaan Dana Kas Jangka Pendek Cadangan Piutang Ragu-Ragu 55.075.399,00 Hutang Usaha 11.693.018.998,13 Hutang Bank 9.308.348.674,00 Hutang Lain-Lain 514.756.555,76 Biaya Yang masih Harus Dibayar 266.647.907,54 Hutang Jangka Pj Akan Jatuh Tempo 7.143.758.314,48 19.835.486.719,91 Kekurangan Dana Kas Jangka Pendek 2.803.149.518,05 Kenaikan Kas & Bank Th 2001 4.750.235.789,86
Dari laporan sumber-sumber dan penggunaan dana kas tahun 2001,
tampak bahwa PT. Primissima telah menggunakan sumber dana yang tepat.
Ketepatan penggunaan sumber dana ini sejalan dengan pendekatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
konservatif yang mensyaratkan bahwa pembelanjaan dana jangka panjang
didanai dengan sumber dana jangka panjang dan pembelanjaan jangka
pendek didanai dengan sumber dana jangka pendek atau jangka panjang.
Pembelanjaan jangka panjang yang menonjol adalah kenaikan aktiva tetap
berupa mesin dan inventaris umum, dan juga pembayaran hutang pada
Negara RI. Jumlah penggunaan sumber dana jangka panjang sebesar Rp.
1.954.240.170,10, sedangkan sumber dana jangka panjang sebesar Rp.
9.507.625.478,01. Sumber dana jangka panjang yang menonjol yaitu
kenaikan laba, cadangan statuter, dan akumulasi penyusutan. Pembelanjaan
jangka pendek sebesar Rp. 19.835.486.719,91. Pembelanjaan jangka pendek
yang menonjol adalah pengembalian hutang usaha, dan hutang jangka
panjang akan jatuh tempo. Sumber dana jangka pendek sebesar Rp.
17.032.337.201,86. Mengakibatkan kurangnya sumber dana jangka pendek.
Kekurangan dana jangka pendek dapat dipenuhi dengan sumber dana jangka
panjang. Kebijakan yang diambil untuk menutup kekurangan dana jangka
pendek dengan dana jangka panjang adalah tepat. Kelebihan dana jangka
panjang sebesar Rp. 7.553.385.307,91 untuk menutup kekurangan dana
jangka pendek sebesar Rp. 2.803.149.518,05 dan masih sisa Rp.
4.750.235.789,86. Mengakibatkan makin besar jumlah kas dan bank yang
dimiliki perusahaan makin tinggi likuiditasnya, berarti perusahaan
mempunyai resiko yang lebih kecil untuk tidak memenuhi kewajibannya
tetapi dengan uang kas yang besar mengakibatkan banyaknya uang yang
menganggur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana (Kas) 2002 1. Sumber Dana Kas Jangka Panjang Akumulasi Penyusutan 2.006.054.758,24 Hutang Biaya Purna Tugas 1.632.021.291,00 Cadangan Statuter 4.232.370.726,95 Cadangan Dana Sosial 346.267.200,00 Laba Ditahan 6.539.355.150,89 13.344.599.916,08 Penggunaan Dana kas Jangka Panjang Mesin 1.552.242.183,50 Instalasi TU&Lab 143.653.678,00 Inventaris Umum 663.394.832,00 Aktiva Tetap Dalam Pembangunan 34.393.609,79 2.393.684.303,29 Kelebihan Dana Kas Jangka Panjang 10.950.915.612,79 2. Sumber Dana Kas Jangka Pendek Cadangan Piutang Ragu-Ragu 81.025.001,94 Piutang Pegawai 2.158.000,00 Piutang Lain-Lain 9.953.810,24 Biaya Dibayar Dimuka 9.412.437,00 Aktiva tidak Produktif 189.640.672,04 Hutang Usaha 3.688.012.588,74 Hutang Bank 3.979.938.506,00 Hutang Pajak 1.669.575.193,00 Hutang Lain-Lain 123.244.948,00 Biaya Yang masih Harus Dibayar 665.139.196,79 6.518.100.353,75 Penggunaan Dana Kas Jangka Pendek Deposito 6.989.741.819,00 Piutang Dagang 1.499.445.947,15 Persediaan 4.619.595.586,76 Aktiva Pajak Tangguhan 450.395.700,00 Hutang Jangka Pj Akan Jatuh Tempo 722.541.685,52 10.916.620.636,43 Kekurangan Dana Kas Jangka Pendek 4.398.520.282,68 Kenaikan Kas & Bank Th 2002 6.552.395.330,11
Dari laporan sumber-sumber dan penggunaan dana kas tahun 2002
tampak bahwa, PT. Primissima telah menggunakan sumber dana yang tepat.
Ketepatan penggunaan sumber dana ini sejalan dengan pendekatan
konservatif yang mensyaratkan bahwa pembelanjaan dana jangka panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
didanai dengan sumber dana jangka panjang dan pembelanjaan jangka
pendek didanai dengan sumber dana jangka pendek atau jangka panjang.
Pembelanjaan jangka panjang yang menonjol adalah kenaikan aktiva tetap
berupa mesin dan inventaris umum. Jumlah penggunaan sumber dana jangka
panjang sebesar Rp. 2.393.684.303,29, sedangkan sumber dana jangka
panjang sebesar Rp. 13.344.599.916,08. Sumber dana jangka panjang yang
menonjol yaitu adanya kenaikan laba, cadangan statuter, dan akumulasi
penyusutan. Pembelanjaan jangka pendek sebesar Rp. 10.916.620.636,43.
Pembelanjaan jangka pendek yang menonjol adalah deposito yang
mengalami peningkatan, piutang dagang, dan penambahan persediaan,
sedangkan sumber dana jangka pendek sebesar Rp. 6.518.100.353,75. Hal ini
mengakibatkan kurangnya sumber dana jangka pendek. Kekurangan dana
jangka pendek dapat dipenuhi dengan sumber dana jangka panjang.
Kebijakan yang diambil untuk menutup kekurangan dana jangka pendek
dengan jangka panjang adalah tepat. Kelebihan dana jangka panjang sebesar
Rp. 10.950.915.612,79 untuk menutup kekurangan dana jangka pendek
sebesar Rp. 4.398.520.282,68, dan masih ada sisa Rp. 6.552.395.330,11.
Mengakibatkan naiknya rekening kas dan bank tahun 2002 dibanding tahun
2001 sebesar Rp. 6.552.395.330,11, yang berarti makin tinggi likuiditasnya,
berarti perusahaan mempunyai resiko yang lebih kecil untuk tidak memenuhi
kewajibannya tetapi dengan uang kas yang besar mengakibatkan banyaknya
uang yang menganggur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana (Kas) 2003 1. Sumber Dana Kas Jangka Panjang Akumulasi Penyusutan 2.513.376.373,37 Aktiva Tetap Dalam Pembangunan 94.718.609,79 Hutang Biaya Purna Tugas 180.203.878,00 Hutang Pada Bank Mandiri 16.758.298.688,00 Cadangan Statuter 9.724.481.907 Cadangan Dana Sosial 104.128.500,00 26.833.600.989,00 Penggunaan Dana kas Jangka Panjang Bangunan 739.206.550,89 Mesin 25.609.073.539,69 Instalasi TU&Lab 5.205.113.674,84 Inventaris Umum 101.747.271,55 Laba (Rugi) Ditahan 7.194.727.098,76 38.849.868.135,73 Kekurangan Dana Kas Jangka Panjang 12.016.267.146,732. Sumber Dana Kas Jangka Pendek Deposito 34.250.000,00 Piutang Dagang 195.381.305,15 Piutang Lain-Lain 2.548.746.980,25 Aktiva tidak Produktif 12.901.690,18 Hutang Bank 5.808.577.971,00 Biaya Yang masih Harus Dibayar 108.763.035,65 Hutang Jangka Pj Akan Jatuh Tempo 11.257.701.312,00 20.966.322.293,75 Penggunaan Dana Kas Jangka Pendek Cadangan Piutang Ragu-Ragu 120.777.035,19 Piutang Pegawai 1.432.000,00 Piutang Pajak 2.666.529.293,00 Persediaan 6.249.286.131,08 Biaya Dibayar Dimuka 241.852.375,02 Aktiva Pajak Tangguhan 118.243.800,00 Hutang Usaha 2.411.272.797,87 Hutang Pajak 5.630.215.866,25 Hutang Lain-Lain 142.910.684,00 17.582.519.982,41 Kelebihan Dana Kas Jangka Pendek 3.383.802.311,34 Penurunan Kas & Bank Th 2003 8.632.464.835,39
Dari hasil sumber-sumber dan penggunaan dana (kas) tahun 2003 tampak
bahwa penggunaan dana jangka panjang yang menonjol adalah penambahan
aktiva tetap berupa mesin, dan instalasi TU dan laboratorium, beserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penurunan laba. Jumlah penggunaan dana jangka panjang sebesar Rp.
38.849.868.135,73. Sedangkan sumber dana jangka panjang sebesar Rp.
26.833.600.989,00. sumber dana jangka panjang tidak dapat memenuhi
penggunaan dana jangka panjang, hal ini mengakibatkan digunakannya
sumber dana jangka pendek. Berdasarkan pendekatan konservatif yang
mensyaratkan bahwa pembelanjaan dana jangka panjang didanai dengan
sumber dana jangka panjang dan pembelanjaan jangka pendek didanai
dengan sumber dana jangka pendek atau jangka panjang, maka pembelanjaan
yang dilaksanakan PT. Primissima tahun 2003 tidak tepat. Ketidaktepatan
pembelanjaan ini diakibatkan oleh kebijakan yang diambil oleh perusahaan
untuk mengadakan perluasan usaha dan untuk menutup penurunan laba
dengan akumulasi penyusutan dan hutang jangka panjang tidak diimbangi
dengan sumber dana jangka panjang. Sumber dana jangka pendek sebesar Rp.
20.966.322.293,75 jauh lebih besar dari pembelanjaan jangka pendek yang
sebesar Rp. 17.582.519.982,41. Kekurangan sumber dana jangka panjang
ditutup dengan sumber dana jangka pendek. Kebijakan yang diambil oleh
perusahaan menutup kekurangan sumber dana jangka panjang dengan sumber
dana jangka pendek adalah tidak tepat. Kelebihan dana jangka pendek sebesar
Rp. 3.383.802.311,34 untuk menutup kekurangan dana jangka panjang
sebesar Rp. 12.016.267.146,73 sehingga masih ada kekurangan dana sebesar
Rp. 8.632.464.835,39. Hal ini mengakibatkan turunnya rekening kas dan
bank sebesar Rp. 8.632.464.835,39 tahun 2003 dibanding tahun 2002.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Perkembangan Kecukupan Sumber Dan Penggunaan Dana (Kas) /Arus
Kas PT. Primissima
Kecukupan sumber dan pengunaan dana atau arus kas mencerminkan
kemampuan internal dalam mencukupi kebutuhan pengembangan usaha
dan pembayaran kewajiban kepada pihak internal dalam wujud
pembayaran cicilan atau bunga atau hutang jangka panjang jatuh tempo.
Untuk mengetahui trend atau perkembangan kecukupan sumber dan
pengunaan dana (kas) atau arus kas harus dihitung terlebih dahulu
mengenai ratio kecukupan sumber dan penggunaan dana (kas) atau arus
kas dengan rumus:
devidenpembayaranaktivapembelianpanjangjangkautangpembayaranoperasidarikas
++
Berikut ini akan disajikan perhitungan rasio arus kas:
Tahun 1999
Kas dari operasi : 2.505.568.909
Pembelian aktiva tetap : 897.983.984
Pembayaran hutang jangka panjang : 172.675.000
Biaya bunga deviden : 450.000.000
Ratio arus kas = %100000.000.450984.983.897000.675.172
909.568.505.2 x++
= 165%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tahun 2000
Kas dari operasi : 8.470.292.466
Pembelian aktiva tetap : 332.359.242
Pembayaran hutang jangka panjang : 4.533.750.000
Biaya bunga deviden : 177.764.275
Ratio arus kas = %100275.764.177242.359.332000.750.533.4
466.292.470.8 x++
= 168%
Tahun 2001
Kas dari operasi : 22.132.698.455
Pembelian aktiva tetap : 971.373.485
Pembayaran hutang jangka panjang : -
Biaya bunga deviden : -
Ratio arus kas = %100485.373.971
455.698.132.22 x
= 2.278%
Tahun 2002
Kas dari operasi : 28.183.691.603
Pembelian aktiva tetap : 2.359.290.694
Pembayaran hutang jangka panjang : -
Biaya bunga deviden : -
Ratio arus kas = %100694.290.359.2603.691.183.28 x
= 1.195%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tahun 2003
Kas dari operasi : 6.260.914.464
Pembelian aktiva tetap : 31.655.141.037
Pembayaran hutang jangka panjang : -
Biaya bunga deviden : -
Ratio arus kas = %100037.141.655.31464.914.260.6 x
= 20%
Dari hasil perhitungan ratio kecukupan sumber dan penggunaan dana
(kas) atau arus kas, maka langkah berikutnya adalah menganalisis trend
atau kecenderungan dari kecukupan sumber dan penggunaan dana (kas)
atau arus kas:
Tabel 39 Perhitungan Trend Kecukupan Arus Kas
PT. Primissima Untuk tahun 1999-2003
Tahun X Y* X2 XY 1999 -2 165 4 -3 2000 -1 168 1 -1 2001 0 2.278 0 0 2002 1 1.195 1 8 2003 2 20 4 -0
5 0 3.826 10 5 *) kecukupan arus kas dalam %
Dari perhitungan dapat dicari nilai a dan b (lereng garis trend) sebagai
berikut:
a = n∑Υ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a = 5826.3
a = 765,20
b = ∑∑
2XXY
b = 10737
b = 73,70
Setelah diketahui nilai a dan b, maka dapat disusun persamaan trend
untuk kecukupan sumber dan penggunaan dana (kas) atau arus kas adalah
sebagai berikut:
Y = 765,20 + 73,70X
Dari persamaan trend rasio arus kas di atas menunjukkan lereng yang
positif (nilai b positif). Hal ini menunjukkan bahwa tambahan nilai X
mengakibatkan nilai Y bertambah atau meningkat. Ini berarti bahwa
kemampuan PT. Primissima dalam memenuhi kebutuhan pengembangan
dan pembayaran kewajiban dalam tahun 1999-2003 mempunyai
kecenderungan meningkat atau dengan kata lain PT. Primissima memiliki
kemampuan dalam pemenuhan kewajiban jangka pendek maupun jangka
panjang.
Persamaan trend untuk kecukupan sumber dan penggunaan dana (kas)
atau arus kas dapat dicari dengan menggunakan analisis regresi dengan
program SPSS for Windows release 13.0, dengan hasil seperti tabel 40
berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 40 Perhitungan Trend Kecukupan Arus Kas
Dengan Pendekatan Analisis Regresi Coefficientsa
765.200 496.064 1.543 .22173.700 350.770 .120 .210 .847
(Constant)X
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Ya.
Berdasarkan tabel 40 di atas, dapat disusun persamaan trend untuk
kecukupan sumber dan penggunaan dana (kas) atau arus kas adalah
sebagai berikut:
Y = 765,20 + 73,70X
Persamaan trend kecukupan sumber dan penggunaan dana (kas) atau arus
kas tersebut memiliki nilai konstanta sebesar 765,20 yang artinya bahwa
tanpa nilai X, maka nilai Y akan meningkat sebesar satuan 765,20.
Demikian juga dengan nilai X akan meningkat pula sebesar satuan 73,70
secara proporsional dengan kenaikan satuan nilai Y yaitu 765,20.
3. Perkembangan Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas Keuangan PT
Primissima
a. Perkembangan Likuiditas Keuangan PT. Primissima
Masalah likuiditas adalah berhubungan dengan masalah kemampuan
suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansiilnya yang segera
harus dipenuhi. Jumlah alat-alat pembayaran yang dimiliki
perusahaan pada suatu saat tertentu merupakan kekuatan membayar
dari perusahaan yang bersangkutan. Pembelanjaan yang dilaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
suatu badan usaha akan mempengaruhi likuiditas keuangannya. Suatu
pembelanjaan yang benar akan mempengaruhi secara positif
likuiditas. Menurut Bambang Riyanto (2001:191) pembelanjaan
jangka panjang didanai oleh sumber dana jangka panjang, hal ini akan
mengakibatkan turun atau naiknya likuiditas keuangan badan usaha
tersebut. Pada bagian ini akan dibahas mengenai perkembangan
likuiditas keuangan PT. Primissima dari tahun 1999 – 2003. Untuk
melihat perkembangan atau trend likuiditas keuangan PT. Primissima
akan disajikan perhitungan rasio likuiditas keuangan yaitu current
ratio dan quick ratio. Perhitungan atas rasio-rasio tersebut akan
tampak sebagai berikut:
a. Current ratio 1999 2000 2001 2002 2003 Aktiva lancar Hutang lancar 128,59% 129,82% 181,89% 201,89% 151,14%
b. Quick ratio 1999 2000 2001 2002 2003 Al-Persediaan
Hutang lancar 63,45% 63,65% 101,15% 120,57% 68,33%
Dari perhitungan kedua rasio likuiditas di atas, tampak bahwa
pada saat terjadinya ketidaktepatan pembelanjaan mengakibatkan
rasio likuiditas turun sedangkan pada saat terjadi ketepatan
pembelanjaan mengakibatkan kenaikan rasio likuiditas naik. Hal ini
menunjukkan bahwa ketepatan atau ketidaktepatan pembelanjaan
akan mempengaruhi struktur rasio likuiditas keuangan. Untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
selanjutnya akan dilihat perkembangan rasio likuiditas yaitu current
ratio dan quick ratio pada tahun 1999 – 2003.
Langkah-langkah perhitungannya sebagai berikut:
Tabel 41 Perhitungan Trend Current Ratio
PT Primissima Untuk tahun 1999-2003
Tahun X Y* X2 XY 1999 -2 128,59 4 -257,18 2000 -1 129,82 1 -129,82 2001 0 181,89 0 0 2002 1 201,89 1 201,89 2003 2 151,14 4 302,28
5 0 793,33 10 117,17 *) current ratio dalam %
Dari perhitungan tersebut dapat di cari intersept Y (a) dan lereng garis
trendnya (b) sebagai berikut:
ΣY a=
n
a= 793,33
5
a= 158,67
ΣΧY
b= ΣΧ2
b= 117,17
10
b= 11,72
Setelah mengetahui nilai a dan b, maka dapat disusun persamaan
trend untuk current ratio adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Y = 158,67 + 11,72X
Dari persamaan trend current ratio di atas menunjukkan bahwa
nilai b positif atau lereng yang positif. Persamaan yang berlereng
positif menunjukkan bahwa tambahan nilai X mengakibatkan nilai Y
semakin bertambah. Hal ini berarti bahwa kemampuan aktiva lancar
untuk membayar hutang lancar yang dimiliki mempunyai
kecenderungan meningkat.
Persamaan trend untuk current ratio dapat dicari dengan
menggunakan analisis regresi dengan program SPSS for Windows
release 13.0, dengan hasil seperti tabel 42 berikut ini:
Tabel 42
Perhitungan Trend Current Ratio Dengan Pendekatan Analisis Regresi
Coefficientsa
158.666 13.731 11.555 .00111.717 9.709 .572 1.207 .314
(Constant)X
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Ya.
Berdasarkan tabel 42 di atas, dapat disusun persamaan trend untuk
current ratio adalah sebagai berikut:
Y = 158,67 + 11,72X
Persamaan trend current ratio tersebut memiliki nilai konstanta
sebesar 158,67 yang artinya bahwa tanpa nilai X, maka nilai Y akan
meningkat sebesar satuan 158,67. Demikian juga dengan nilai X akan
meningkat pula sebesar satuan 11,72 secara proporsional dengan
kenaikan satuan nilai Y yaitu 158,67.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sementara itu, perkembangan likuiditas ditinjau dari quick ratio
dapat dicari dengan langkah perhitungannya sebagai berikut:
Tabel 43 Perhitungan Trend Quick Ratio
PT. Primissima Untuk tahun 1999-2003
Tahun X Y* X2 XY 1999 -2 63,45 4 -126,9 2000 -1 63,65 1 -63,65 2001 0 101,15 0 0 2002 1 120,57 1 120,57 2003 2 68,33 4 136,66
5 0 417,15 10 66,68 *) current ratio dalam % (prosen)
Dari perhitungan tersebut di atas, dapat dicari nilai a dan b (lereng
garis trend) sebagai berikut:
a = n
Y∑
a = 5
15,417
a = 83,43
b = ∑∑
2XXY
b = 10
68,66
b = 6,67
Setelah mengetahui nilai a dan b, maka dapat disusun persamaan
trend untuk quick ratio adalah sebagai berikut:
Y = 83,43 + 6,67X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari persamaan trend quick ratio di atas menunjukkan nilai b
positif atau lereng yang positif. Persamaan yang berlereng positif
menunjukkan bahwa tambahan nilai X mengakibatkan nilai Y
semakin bertambah. Hal ini berarti bahwa kemampuan aktiva lancar
di luar persediaan mempunyai kecenderungan meningkat atau menaik.
Persamaan trend untuk quick ratio dapat dicari dengan
menggunakan analisis regresi dengan program SPSS for Windows
release 13.0, dengan hasil seperti tabel 44 berikut ini:
Tabel 44 Perhitungan Trend Quick Ratio
Dengan Pendekatan Analisis Regresi Coefficientsa
83.430 12.294 6.786 .0076.668 8.693 .405 .767 .499
(Constant)X
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Ya.
Berdasarkan tabel 44 di atas, dapat disusun persamaan trend untuk
quick ratio adalah sebagai berikut:
Y = 83,43 + 6,67X
Persamaan trend quick ratio tersebut memiliki nilai konstanta
sebesar 83,43 yang artinya bahwa tanpa nilai X, maka nilai Y akan
meningkat sebesar satuan 83,43. Demikian juga dengan nilai X akan
meningkat pula sebesar satuan 6,67 secara proporsional dengan
kenaikan satuan nilai Y yaitu 83,43.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Perkembangan Solvabilitas Keuangan PT. Primissima
Solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansiilnya apabila
perusahaan pada saat itu dilikuidasi, atau kemampuan perusahaan
untuk membayar semua hutang-hutangnya (baik jangka panjang
maupun jangka pendek). Pembelanjaan yang dilakukan oleh
perusahaan berpengaruh terhadap likuiditas dan juga berpengaruh
pada solvabilitas keuangan perusahaan. Hal ini dapat terlihat jelas
apabila pembelanjaan atas aktiva tidak mampu dipenuhi dengan
modal yang dimiliki. Akibat kekurangan tersebut harus dipenuhi
dengan hutang kepada pihak luar. Penggunaan sumber dari luar inilah
yang menyebabkan terpengaruhnya rasio solvabilitas. Berikut ini akan
disajikan perkembangan solvabilitas keuangan PT. Primissima tahun
1999-2003. Perhitungan rasio solvabilitas menggunakan rumus:
Rasio Solvabilitas = utangtotalaktivatotal
1999 2000 2001 2002 2003 146,29% 150,43% 213,56% 228,02% 170,30%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari hasil data di atas dapat dianalisis dengan langkah sebagai
berikut:
Tabel 45 Perhitungan Trend Solvabilitas
PT Primissima Untuk tahun 1999-2003
Tahun X Y* X2 XY
1999 -2 146,29 4 -292,58
2000 -1 150,43 1 -150,43
2001 0 213,56 0 0
2002 1 228,02 1 228,02
2003 2 170,3 4 340,6
5 0 908,6 10 125,61 *) Solvabilitas dalam %
Dari perhitungan tersebut dapat dicari nilai a dan b (lereng garis
trend) sebagai berikut:
ΣY a=
n
a= 908,6
5
a= 181,32
ΣΧY b=
ΣΧ2
b= 125,61
10
b= 12,56
Setelah diketahui nilai a dan b, maka dapat disusun persamaan
trend untuk solvabilitas adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Y=181,32 + 12,56 X
Dari persamaan trend ratio solvabilitas di atas menunjukkan
lereng yang positif (nilai b positif). Hal ini berarti bahwa nilai X
mengakibatkan nilai Y meningkat atau menaik.
Persamaan trend untuk solvabilitas dapat dicari dengan
menggunakan analisis regresi dengan program SPSS for Windows
release 13.0, dengan hasil seperti tabel 46 berikut ini:
Tabel 46 Perhitungan Trend Solvabilitas
Dengan Pendekatan Analisis Regresi Coefficientsa
181.720 16.216 11.206 .00212.561 11.467 .535 1.095 .353
(Constant)X
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Ya.
Berdasarkan tabel 46 di atas, dapat disusun persamaan trend untuk
solvabilitas adalah sebagai berikut:
Y = 181,72 + 12,56X
Persamaan trend solvabilitas tersebut memiliki nilai konstanta
sebesar 181,72 yang artinya bahwa tanpa nilai X, maka nilai Y akan
meningkat sebesar satuan 181,72. Demikian juga dengan nilai X akan
meningkat pula sebesar satuan 12,56 secara proporsional dengan
kenaikan satuan nilai Y yaitu 181,72.
c. Perkembangan Rentabilitas Keuangan PT. Primissima
Masalah rentabilitas adalah lebih penting daripada masalah laba,
karena laba yang besar saja belum tentu dapat digunakan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ukuran dalam menilai efisiensi operasi perusahaan. Efisiensi baru
dapat diketahui setelah membandingkan antara laba dengan aktiva
(kekayaan) atau dengan modal yang digunakan untuk menghasilkan
laba tersebut. Dengan kata lain efisiensi bisa diketahui setelah
menghitung rentabilitas.
Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara
laba bersih sebelum pajak dengan aktiva atau modal yang digunakan
untuk menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain rentabilitas adalah
kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama
periode tertentu. Berikut ini akan disajikan perkembangan rentabilitas
keuangan PT. Primissima tahun 1999-2003. Perhitungan ratio
rentabilitas menggunakan rumus:
aktivatotalpajak)(sebelumbersihlaba
1999 2000 2001 2002 2003
-3,80% 19,60% 29,99% 35,62% 16,07%
Dari hasil data di atas dapat dianalisis dengan langkah sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 47 Perhitungan Trend Rentabilitas
PT Primissima Untuk tahun 1999-2003
Tahun X Y* X2 XY 1999 -2 3,8 4 -7,6 2000 -1 19,6 1 -19,6 2001 0 29,99 0 0 2002 1 35,62 1 35,62 2003 2 16,07 4 32,14
5 0 105,08 10 40,56
*) Rentabilitas dalam %
Dari perhitungan tersebut dapat dicari nilai a dan b (lereng garis
trend) sebagai berikut:
ΣY a= n
a= 105,08 5
a= 21,016 ΣΧY b= ΣΧ2
b= 40,56 10
b= 4,056
Setelah diketahui nilai a dan b, maka dapat disusun persamaan
trend untuk rentabilitas adalah sebagai berikut:
Y = 21,02 + 4,06 X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari persamaan trend ratio rentabilitas di atas menunjukkan lereng
yang positif (nilai b positif). Hal ini berarti bahwa nilai X
mengakibatkan nilai Y bertambah.
Persamaan trend untuk rentabilitas dapat dicari dengan
menggunakan analisis regresi dengan program SPSS for Windows
release 13.0, dengan hasil seperti tabel 48 berikut ini:
Tabel 48 Perhitungan Trend Rentabilitas
Dengan Pendekatan Analisis Regresi Coefficientsa
21.016 5.490 3.828 .0314.056 3.882 .517 1.045 .373
(Constant)X
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Ya.
Berdasarkan tabel 48 di atas, dapat disusun persamaan trend untuk
rentabilitas adalah sebagai berikut:
Y = 21,02 + 4,06X
Persamaan trend rentabilitas tersebut memiliki nilai konstanta
sebesar 21,02 yang artinya bahwa tanpa nilai X, maka nilai Y akan
meningkat sebesar satuan 21,02. Demikian juga dengan nilai X akan
meningkat pula sebesar satuan 4,06 secara proporsional dengan
kenaikan satuan nilai Y yaitu 21,02.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Hubungan Antara Kecukupan Arus Kas Dengan Rentabilitas
Untuk menjawab permasalahan keempat yaitu, apakah ada hubungan
antara kecukupan arus kas dengan rentabilitas, langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
a. Menghitung tingkat rentabilitas yang dicapai perusahaan setiap tahun
selama lima periode akuntansi 1999 sampai dengan 2003, dengan
rumus:
Rentabilitas =aktivatotal
pajak)(sebelumbersihlaba
Berikut ini adalah tabel perhitungan rentabilitas
Tabel 49
Perhitungan Rentabilitas
Periode Laba bersih (sebelum pajak)
Jumlah Aktiva Usaha Rentabilitas
1999 -1.653.875.862,65 43.499.541.380,67 -0,04 (-4%)
2000 13.291.480.705,93 67.804.854.744,36 0,20 (20%)
2001 16.790.730.881,95 55.984.279.041,32 0,30 (30%)
2002 25.939.541.532,84 72.826.192.946,17 0,36(36%)
2003 15.558.714.934,08 96.847.614.823,30 0,16 (16%)
b. Untuk mengetahui hubungan antara kecukupan arus kas dengan
rentabilitas, dilakukan pengujian hipotesis dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Analisis korelasi product moment
Metode ini dapat digunakan untuk mengetahui besarnya korelasi
dan sekaligus arah hubungan antara variabel X dan variabel Y.
Rumus untuk perhitungan korelasi adalah:
} }{{ 2222 Y)(YnX)(Xn
Y)X)((XYnr∑−∑∑−∑
∑∑−∑=
dengan:
r = koefisien korelasi n = jumlah data X = variabel bebas (kecukupan arus kas) Y = variabel terikat (rentabilitas)
Tabel 50 Perhitungan Koefisien Korelasi Antara Kecukupan Arus Kas
Dengan Rentabiltas PT. Primissima
Untuk tahun 1999-2003
Tahun Kecukupan Arus Kas
(X)
Rentabilitas(Y) XY X2 Y2
1999 165 3,8 627 27.225 14.44 2000 168 19,6 3.292,8 28.224 384.16 2001 2.278 29,99 68.317,22 5.189.284 899.40 2002 1.195 35,62 42.565,9 1.428.025 1,268.782003 20 16,07 321,4 400 258.24
3.826 105,08 115.124,32 6.673.158 2,825.03
Data yang diperoleh untuk menghitung koefisien korelasi:
5n =
∑ = 826.3X
( ) 276.638.14X 2=∑
∑ =105,08Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
( ) 81,041.11Y 2=∑
∑ = 32,124.115XY
∑ = 158.673.6X2
∑ = 03,825.2Y2
( )( )( )( ) ( )} ( )( ) ( )}{{
( )( )
( )( )
0,67r3417,298.240
173.585,52r
020.293.743.57173.585,52r
3.083,3418.727.514173.585,52r
81,041.1115,125.41276.638.14790.365.3308,036.4026.621.575r
81,041.1103,825.25276.638.14158.673.6505,08)1(3.826)(32,124.1155r
=
=
=
=
−−−
=
−−−
=
Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi antara kedua
variabel (kecukupan arus kas dengan rentabilitas) sebesar 0,67.
Kategori nilai koefisien korelasi tersebut adalah positif dan sangat
kuat. Artinya, semakin efisien kecukupan arus kas semakin tinggi
tingkat rentabilitasnya.
Untuk mengetahui besarnya korelasi dan sekaligus arah hubungan
antara variabel X dan variabel Y, dapat juga dilakukan dengan
program SPSS for Windows release 13.0, dengan hasil seperti tabel 51
berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 51 Hasil Analisis Korelasi Pearson
Variabel X dan Y
Correlations
1 .667.218
5 5.667 1.218
5 5
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
X
Y
X Y
Berdasarkan tabel 51 di atas, diperoleh koefisien korelasi antara
kedua variabel (kecukupan arus kas dengan rentabilitas) sebesar 0,67.
Kategori nilai koefisien korelasi tersebut adalah positif dan memiliki
hubungan yang kuat . Artinya, semakin efisien kecukupan arus kas
maka semakin tinggi tingkat rentabilitasnya.
2) Uji Signifikansi
Pengujian signifikansi dilakukan untuk mengetahui signifikan atau
tidak signifikan dari korelasi r. uji signifikansi dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
b) Menentukan formulasi hipotesis
0H : b1 = 0, Tidak ada hubungan yang signifikan antara
kecukupan arus kas dengan rentabilitas.
∂H : b1 # 0, Ada hubungan yang signifikan antara
kecukupan arus kas dengan rentabilitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e) Menentukan tingkat signifikansi tertentu (5%) dan Degree of
Freedom dihitung dengan (n-k-1).
f) Membandingkan probabilitas tingkat kesalahan r-hitung
dengan tingkat signifikansi tertentu (5%) atau α .
g) Membuat keputusan
Apabila probabilitas tingkat kesalahan r-hitung lebih kecil dari
tingkat signifikan (signifikan 5%) maka model yang diuji
adalah signifikan dalam menentukan hubungan antara variabel
X (kecukupan arus kas) dan variabel Y (rentabilitas).
3) Perhitungan koefisien determinasi
Tabel 52 Hasil Analisis Determinasi
Model Summary
.667a .446 .261 13.07223Model1
R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), Xa.
Sedangkan hasil analisis koefisien determinasi R2 (R-Square)
digunakan untuk menunjukkan berapa persen hubungan variabel
X (kecukupan arus kas) dan variabel Y (rentabilitas). Berdasarkan
tabel 51 di atas, hasil analisis determinasi di atas diketahui
koefisien determinasi (R2) sebesar 0,446. Dengan demikian,
koefisien determinasi (R2) sebesar 0,446 dapat diartikan bahwa
44,60% jumlah rentabilitas PT. Primissima dijelaskan oleh variasi
variabel X (kecukupan arus kas). Sedangkan sisanya sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55,40% (100% - 44,60%) dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak dimasukkan ke dalam model penelitian ini.
C. Pembahasan
1. Penggunaan Sumber Dana PT. Primissima pada tahun 1999-2003 dibuat
untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan bagaimana kebutuhan
dana tersebut dibelanjai. Pembelanjaan dana jangka panjang didanai
dengan sumber dana jangka panjang dan pembelanjaan jangka pendek
didanai dengan sumber dana jangka pendek atau jangka panjang, hal
tersebut berdasarkan pada pendekatan konservatif. PT Primissima pada
tahun 2003 terjadi penggunaan sumber dana yang tidak tepat karena
penggunaan sumber dana jangka pendek untuk menutup kekurangan
pembelanjaan jangka panjang, dan tahun 1999 juga terjadi penggunaan
sumber dana yang tidak tepat karena adanya dana kas yang terlalu besar
sehingga kas menganggur. Untuk tahun 2000, 2001 dan 2002 PT
Primissima telah melakukan pembelanjaan yang tepat, hal ini terjadi
karena adanya kelebihan dana jangka panjang walaupun ada sebagian
dana jangka panjang digunakan untuk menutup kekurangan pembelanjaan
jangka pendek. Kelebihan atau kekurangan dana baik jangka panjang
maupun jangka pendek akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan
pada rekening kas dan bank.
2. Kecukupan arus kas PT. Primissima pada tahun 1999-2003
mencerminkan kemampuan internal dalam mencukupi kebutuhan
pengembangan usaha dan pembayaran kewajiban kepada pihak eksternal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam wujud pembayaran cicilan bunga atau hutang jangka panjang jatuh
tempo. Dari persamaan trend kecukupan sumber dan penggunaan dana
atau arus kas menunjukkan lereng yang positif (nilai b positif). Hal ini
berarti bahwa nilai X (kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kebutuhan pengembangan dan pembayaran kewajiban) mengakibatkan
nilai Y (kecukupan arus kas) bertambah. Ini berarti bahwa kemampuan
PT Primissima dalam memenuhi kebutuhan pengembangan dan
pembayaran kewajiban dalam tahun 1999 – 2003 mempunyai
kecenderungan meningkat dimana penggunaan sumber dana kas jadi
semakin efisien. Namun tahun 1999, 2000, dan 2003 mengalami
penurunan, hal ini dikarenakan adanya penurunan yang tajam kas dari
aktivitas operasi. Rasio kecukupan arus kas tahun 2001 mengalami
kenaikan. Meningkatnya ratio kecukupan arus kas tahun 2001
dikarenakan adanya penerimaan arus kas operasi yang lebih besar yang
kemudian digunakan untuk pembelian aktiva tetap dan pembayaran
hutang jangka panjang. Tahun 2002 penerimaan dari arus kas operasi juga
meningkat yang dilakukan hanya untuk pembelian aktiva tetap. Arus kas
operasi merupakan kegiatan utama yang memegang peranan penting dan
kontribusinya terhadap arus kas secara keseluruhan. Untuk menghasilkan
laba yang memuaskan maka perusahaan harus memanfaatkan aktiva yang
ada yaitu yang menghasilkan laba dan arus kas dan juga memanfaatkan
kesempatan untuk mengadakan investasi baru guna memperbesar laba
dan arus kas dimasa akan datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Perkembangan rasio likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas PT.
Primissima pada tahun 1999-2003 sebagai berikut:
a. Pembelanjaan yang dilakukan oleh PT Primissima mempunyai
hubungan yang positif terhadap likuiditas keuangan PT Primissima.
Hal ini berarti bahwa kemampuan aktiva lancar di luar persediaan
mempunyai kecenderungan meningkat atau menaik. Pada tahun 1999
dan 2003 mengalami ketidaktepatan dalam pembelanjaan
mengakibatkan penurunan ratio likuiditas dilihat dari segi current
ratio. Pada saat pembelanjaan mengalami ketepatan, current ratio
meningkat yaitu tahun 2000, 2001, dan 2002. Hal ini menyebabkan
trend atau kecenderungan current ratio menurun. Likuiditas keuangan
PT Primissima dilihat dari quick ratio dari tahun 1999-2003
mengalami trend atau kecenderungan menaik. Hal ini berarti bahwa
kemampuan PT Primissima untuk membayar hutang dengan aktiva
lancar diluar persediaan mempunyai kecenderungan menaik.
Dari perhitungan rasio likuiditas ditinjau dari current ratio dan quick
ratio diatas dapat disimpulkan bahwa ada ketidaktepatan
pembelanjaan yang dilaksanakan PT. Primissima yaitu tahun 2003.
Ketidaktepatan pembelanjaan didasarkan pada ketentuan bahwa dana
yang dibutuhkan hendaknya ditarik untuk jangka waktu yang sesuai
dengan jangka waktu penggunaan dana di dalam perusahaan.
Ketidaktepatan pada tahun 2003 mengakibatkan turunnya rasio
likuiditas, dimana PT. Primissima menggunakan sumber dana jangka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendek untuk pembelanjaan jangka panjang. Turunnya rasio likuiditas
PT. Primissima tahun 2003 diakibatkan pula pemakaian dana untuk
pemakaian aktiva tetap yang melebihi dari sumber dana jangka
panjang, turunnya rasio likuiditas dapat diatasi dengan menambah
dana jangka panjang untuk menutup penambahan aktiva yang
meningkat.
b. Pembelanjaan yang dilakukan oleh perusahaan berpengaruh pada
solvabilitas keuangan. Hal ini dapat dilihat jelas apabila pembelanjaan
atas aktiva tidak mampu dipenuhi dengan modal yang dimiliki, akibat
kekurangan tersebut harus dipenuhi dengan hutang kepada pihak luar.
Dari persamaan trend rasio solvabilitas di atas menunjukkan lereng
yang positif (nilai b positif). Hal ini berarti bahwa nilai X
(kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban
finansiilnya apabila pada saat dilikuidasi atau dibubarkan)
mengakibatkan nilai Y (rentabilitas) meningkat atau menaik. Rasio
solvabilitas dari tahun 1999-2003 mengalami trend atau
kecenderungan meningkat. Ini berarti bahwa kemampuan PT.
Primissima untuk memenuhi segala kewajiban finansiilnya apabila
pada saat dilikuidasi atau dibubarkan mempunyai kecenderungan atau
trend yang meningkat atau menaik. Rasio solvabilitas PT Primissima
untuk tahun 2001 dan 2002 cukup solvabel, namun untuk tahun 1999,
2000, dan 2003 rasio solvabilitas tidak solvabel. Hal ini terjadi karena
pada tahun tersebut ada kenaikan hutang jangka panjang. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bertambahnya hutang berarti tanggungan yang ditanggung PT.
Primissima lebih besar. Oleh karena solvabilitas itu perbandingan
antara jumlah aktiva dengan jumlah hutang maka setiap penambahan
jumlah hutang akan menurunkan tingkat solvabilitasnya. Untuk
meningkatkan solvabilitas, perusahaan dapat melakukan dengan dua
cara yaitu menambah aktiva tanpa menambah hutang atau mengurangi
hutang tanpa mengurangi aktiva. Hal ini tak lain mengharuskan
tambahan modal sendiri, karena untuk menambah aktiva atau
mengurangi hutang dengan menggunakan tambahan modal sendiri.
c. Pembelanjaan yang dilakukan oleh perusahaan juga berpengaruh pada
rentabilitas keuangan. Dimana rentabilitas suatu perusahaan diukur
dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan
aktivanya secara produktif. Rasio rentabilitas PT Primissima untuk
tahun 2000, 2001, dan 2002 cukup rendabel, namun untuk tahun 1999
dan tahun 2003 rasio rentabilitas tidak rendabel. Hal ini terjadi karena
pada tahun tersebut ada over investment dalam aktiva yaitu pembelian
aktiva tetap yang digunakan untuk operasi. Rasio rentabilitas dari
tahun 1999-2003 mengalami trend atau kecenderungan meningkat. Ini
berarti mencerminkan keuntungan yang diperoleh perusahaan PT
Primissima tanpa mengingat dari mana sumber modal dan untuk
menunjukkan tingkat efisiensi perusahaan PT Primissima dalam
melaksanakan operasi sehari-hari pada saat menghasilkan laba
mempunyai kecenderungan atau trend yang meningkat atau menaik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yang menunjukkan bahwa walaupun keuntungan yang besar tidak
menjamin atau bukan merupakan ukuran bahwa perusahaan tersebut
rendabel, sehingga bagi mangement atau pihak-pihak lain, rentabilitas
yang tinggi lebih penting daripada keuntungan yang besar.
4. Hubungan Kecukupan Arus Kas Dengan Rentabilitas Keuangan PT.
Primissima.
Hasil perhitungan di atas dapat di intrepretasikan bahwa analisis korelasi
digunakan untuk mengetahui apakah antara kecukupan arus kas dengan
rentabilitas terdapat hubungan dan untuk mengetahui arah hubungan yang
terjadi. Dari hasil analisis korelasi product moment diperoleh nilai r
sebesar 0,67. Nilai tersebut berarti bahwa hubungan antara kecukupan
arus kas dengan rentabilitas adalah positif dan memiliki hubungan yang
sangat kuat. Artinya, semakin tinggi kecukupan arus kas semakin tinggi
pula rentabilitas perusahaan.
Untuk membuktikan apakah antara kecukupan arus kas dengan
rentabilitas terdapat hubungan yang signifikan, maka dilakukan uji
signifikansi. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai probabilitas > α =
(5%), artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kecukupan
arus kas (X) dengan rentabilitas (Y). Untuk menghitung besarnya
pengaruh kecukupan arus kas terhadap rentabilitas dilakukan dengan
menghitung koefisien determinasinya. Hasil perhitungan koefisien
determinasi (R2) adalah sebesar 0,446, atau 44,60%. Hal ini berarti bahwa
besarnya kontribusi kecukupan arus kas dengan peningkatan rentabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
adalah sebesar 44,60%, sedangkan faktor lain yang turut berpengaruh
terhadap rentabilitas adalah 55,40%.
Hubungan kecukupan arus kas dengan rentabilitas tidak signifikan yang
artinya tidak ada hubungan antara kecukupan arus kas dengan rentabilitas
karena dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam
model penelitian ini. Adapun variabel lain tersebut merupakan tidak
adanya data mengenai biaya non operasional, yang merupakan pengurang
laba usaha untuk mendapatkan laba bersih sebelum pajak.
Adanya kontribusi kecukupan arus kas terhadap rentabilitas tergolong
besar, maka dapat dilihat ada indikasi bahwa kecukupan arus kas pada
perusahaan ini sudah efisien. Hal ini ditunjukkan dengan perhitungan
tingkat rentabilitas berturut-turut dari periode 1999 sampai dengan 2003
yang meningkat, yaitu -0,04 (-4%); 0,20 (20%); 0,30 (30%); 0,36 (36%);
dan 0,16 (16%). Kriteria tersebut didasarkan pada hasil perbandingan
antara hasil perhitungan rentabilitas perusahaan dengan suku bunga
simpanan rata-rata (deposito berjangka 1 tahun). Jika nilai rentabilitas
kurang dari suku bunga simpanan rata-rata maka terkategorikan rendah,
dan sebaliknya jika nilai rentabilitas lebih dari suku bunga simpanan rata-
rata maka terkategorikan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 53 Daftar Kriteria ROI
Periode ROI Suku Bunga Simpanan Rata-Rata * Kriteria
1999 -4% 26,01 (%) Rendah
2000 20% 18,33 (%) Tinggi
2001 30% 10,89 (%) Tinggi
2002 36% 12,17 (%) Tinggi
2003 16% 12,5 (%) Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pembahasan pada bab V, penulis dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Laporan sumber-sumber dan penggunaan dana (kas) atau aliran dana
dibuat untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan bagaimana
kebutuhan dana tersebut dibelanjai. Pembelanjaan dana jangka panjang
didanai dengan sumber dana jangka panjang dan pembelanjaan jangka
pendek didanai dengan sumber dana jangka pendek atau jangka panjang,
hal tersebut berdasarkan pada pendekatan konservatif. Dengan demikian
akan dapat dinilai apakah penggunaan sumber dana yang dimiliki oleh
suatu perusahaan untuk pembelanjaan sudah tepat.
a. Penggunaan sumber dana di PT Primissima pada tahun 1999 tidak
tepat. Hal ini disebabkan seluruh pembelanjaan dana jangka panjang
didanai dengan sumber dana jangka panjang dan pembelanjaan jangka
pendek didanai dengan sumber dana jangka pendek atau jangka
panjang. Di samping itu, terdapat sumber dana jangka panjang sebesar
Rp. 5.388.242.925,29 yang dapat dipergunakan untuk membiayai
kebutuhan sumber dana jangka pendek.
b. Penggunaan sumber dana di PT Primissima pada tahun 2000 tidak
tepat. Hal ini disebabkan oleh penambahan persediaan dan adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
piutang lain-lain. Dimana kelebihan dana jangka panjang sebesar Rp.
6.457.445.744,09 untuk menutup kekurangan dana jangka pendek
sebesar Rp. 11.266.581.218,84 sehingga masih ada kekurangan dana
sebesar Rp. 4.809.135.474,75.
c. Penggunaan sumber dana di PT Primissima pada tahun 2001 sudah
tepat. Hal ini disebabkan terpenuhinya seluruh pembelanjaan dana
jangka panjang didanai dengan sumber dana jangka panjang dan
pembelanjaan jangka pendek didanai dengan sumber dana jangka
pendek atau jangka panjang dan terdapat sumber dana jangka panjang
sebesar Rp. 9.507.625.478,01 yang dapat dipergunakan untuk
membiayai kebutuhan sumber dana jangka pendek.
d. Penggunaan sumber dana di PT Primissima pada tahun 2002 sudah
tepat. Hal ini disebabkan ada Rp. 13.344.599.916,08 kebutuhan
sumber dana jangka panjang yang dapat dipergunakan untuk
membiayai kebutuhan sumber dana jangka pendek.
e. Penggunaan sumber dana di PT Primissima pada tahun 2003 tidak
tepat. Hal ini disebabkan oleh kebijakan yang diambil oleh
perusahaan untuk mengadakan perluasan usaha dan untuk menutup
penurunan laba dengan akumulasi penyusutan dan hutang jangka
panjang tidak diimbangi dengan sumber dana jangka panjang. Sumber
dana jangka pendek sebesar Rp. 20.966.322.293,75 jauh lebih besar
dari pembelanjaan jangka pendek yang sebesar Rp.
17.582.519.982,41. Kekurangan sumber dana jangka panjang ditutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan sumber dana jangka pendek. Kebijakan yang diambil oleh
perusahaan menutup kekurangan sumber dana jangka panjang dengan
sumber dana jangka pendek adalah tidak tepat.
2. Pengelolaan kas di PT Primissima dari tahun 1999 – 2003 semakin
efisien. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kecenderungan semakin
meningkatnya nilai kecukupan arus kas.
3. Hasil perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas kemudian
dianalisis dengan menggunakan trend metode least square. Hasil analisis
tersebut akan dapat diketahui apakah rasio likuiditas, solvabilitas, dan
rentabilitas mengalami perkembangan yang membaik.
a. Perkembangan rasio likuditas keuangan PT. Primissima ditinjau dari
current ratio dari tahun 1999 – 2003 mengalami perkembangan yang
membaik. Sementara ditinjau dari quick ratio dari tahun 1999 – 2003
mengalami perkembangan yang membaik pula.
b. Perkembangan rasio solvabilitas keuangan PT. Primissima dari tahun
1999 – 2003 mengalami perkembangan yang membaik.
c. Perkembangan rasio rentabilitas keuangan PT. Primissima dari tahun
1999 – 2003 mengalami perkembangan yang membaik.
4. Hubungan antara kecukupan arus kas dengan rentabilitas adalah positif
dan sangat kuat. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan yang
menyeluruh bahwa koefisien nilai r sebesar 0,67.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Keterbatasan Penulisan
1. Dalam penelitian ini, penulis hanya memperoleh data dari tahun 1998-
2003 sehingga penulis tidak dapat memberikan keadaan keuangan secara
menyeluruh dan penulis hanya mengetahui kondisi keuangan dari tahun
1998-2003.
2. Dalam menganalisis data-data yang ada, penulis hanya berdasarkan hasil
interpretasi penulis sesuai dengan kemampuan penulis.
3. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini merupakan hasil selama
dilakukannya penelitian, sehingga tidak menutup kemungkinan keadaan
perusahaan berubah untuk masa mendatang.
C. Saran
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, penulis akan memberikan
saran-saran yang berkaitan dengan perkembangan kecukupan arus kas yang
dapat menjadi dasar pertimbangan manajemen perusahaan dalam
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan operasional
perusahaan pada periode-periode selanjutnya. Adapun saran-saran yang
diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Dalam melakukan pembelanjaan perusahaan harus memperhatikan
sumber dan penggunaan dana, sumber diperoleh dari mana sehingga
dalam pembelanjaan jangka panjang didanai oleh sumber dana jangka
panjang dan juga pembelanjaan jangka pendek didanai oleh jangka
panjang atau sumber dana jangka pendek sehingga pembelanjaan yang
dilaksanakan tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Penggunaan arus kas dari tahun 1998-2003 memang sudah semakin
efisien, akan tetapi perusahaan perlu memperhatikan tingkat perputaran
arus kas dan unsur-unsur yang membentuk arus kas tersebut. Dalam hal
ini yang perlu mendapat perhatian adalah perputaran piutang. Dimana
piutang yang dimiliki suatu perusahaan mempunyai hubungan yang erat
dengan volume penjualan kredit, yang dapat ditingkatkan dengan cara
memperketat syarat penjualan kredit, artinya waktu pembayarannya
diperpendek, misalnya dengan cara memberikan potongan bagi yang
melakukan pembayaran lebih cepat dari waktu yang ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Riyanto. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi 4. Yogyakarta: BPFE UGM.
Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty. 2002. Analisis Laporan Keuangan: Konsep Dan Aplikasi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Efraim Ferdinand Giri. 1995. Akuntansi Keuangan I. Yogyakarta: Bagian Penerbit STIE YKPN.
Howell, Robert A. 1987. Management Accounting in Manufacturing Environment, Montvale: National Association of Accountant.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta: Penerbit P.T. Salemba Empat.
Nugroho Budiyuwono. 2001. Pengantar Statistik Ekonomi dan Perusahaan. Edisi Revisi. Yogyakarta: UPP YKPN.
Suad Husnan dan Eny Pudjiastuti. 1998. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Sofyan Syafri Harahap. 1996. Teori Akuntansi: Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.
Woelfel, Charles J. (alih bahasa Herman Wibowo). 1995. Memantau Kesehatan Perusahaan Melalui Laporan Keuangan. Jakarta: Abdi Tandur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PERTANYAAN
1. Sejarah Perusahaan
a. Kapan perusahaan berdiri?
b. Apa nama perusahaan?
c. Kapan perusahaan mulai beroperasi?
d. Darimana modal perusahaan diperoleh?
e. Apakah perusahaan mengadakan kerjasama dengan perusahaan atau
lembaga lain?
2. Lokasi Perusahaan
a. Dimana perusahaan didirikan?
b. Atas alasan apa pemilihan lokasi tersebut?
c. Berapa luas bangunan perusahaan dan berapa luas tanah perusahaan?
d. Apakah perusahaan memiliki lokasi tersebut di atas?
e. Apakah perusahaan memiliki kantor cabang di lain daerah?
3. Organisasi Dan Bentuk Perusahaan
a. Apakah bentuk badan usaha perusahaan?
b. Bagaimana struktur organisasi perusahaan?
c. Bagaimana tugas, wewenang dan tanggung jawab tiap-tiap bagian dalam
perusahaan?
4. Personalia
a. Berapa karyawan yang bekerja pada perusahaan?
b. Berapa macam tenaga kerja yang ada dalam perusahaan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Bagaimana sistem kompensasi yang dilaksanakan di perusahaan?
d. Fasilitas apa yang diberikan kepada karyawan perusahaan?
5. Produksi
a. Berapa kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan pada saat ini?
b. Berapa kapasitas maksimal produksi perusahaan?
c. Bahan baku apa saja yang dipakai perusahaan?
d. Berapa jumlah bahan baku yang dipakai perusahaan?
e. Berapa dan apa saja jenis barang yang diproduksi perusahaan?
6. Keuangan
a. Berapa penjualan pada periode akuntansi 1999-2003?
b. Berapa kas tersedia selama periode akuntansi 1999-2003?
c. Dari sumber mana saja perusahaan mendapatkan dana kas?
d. Dalam hal apa saja perusahaan menggunakan dana kasnya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
STRUKTUR ORGANISASI PT. PRIMISSIMA MEDARI – YOGYAKARTA
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR ADM & KEU
DIREKTUR KOMERSIAL
DIREKTUR PRODUKSI
DEPARTEMEN PERSONALIA
DEPARTEMEN KEUANGAN
DEPARTEMEN KOMERSIAL
DEPARTEMEN SPINNING
DEPARTEMEN WEAVING
DEPARTEMEN TEKN UMUM
SPI
SAT PAM
UNIT 1 & 2
KEPEGAW
SEKRETARIAT
KSJ&DL
UANG
AKUNTANSI
LOGISTIK
PMS
SIMPAN
UNIT 3
UTILITY
LISTRIK
PPK
ASS OP
ASS AK
ASS ORG
PRS LOO M 1-2
PERS LOO M 3
PEMMSN
GREY FINISHING
BANGUNAN
APEM MSN
SS KOM INFO
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI