105
KORELASI BODY FAT PERCENTAGE TERHADAP HbA1c PADA STAF WANITA DEWASA SEHAT DI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Maria Patrisia Triyasari Nala NIM : 118114007 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

  • Upload
    vocong

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

KORELASI BODY FAT PERCENTAGE TERHADAP HbA1c PADA STAF

WANITA DEWASA SEHAT DI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Maria Patrisia Triyasari Nala

NIM : 118114007

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

i

KORELASI BODY FAT PERCENTAGE TERHADAP HbA1c PADA STAF

WANITA DEWASA SEHAT DI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Maria Patrisia Triyasari Nala

NIM : 118114007

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

iv

“Jadilah seperti orang yang berjalan

dengan kepala tegak sebab orang

tersebut akan selalu berjalan dengan

mantap walaupun sesaat akan jatuh

oleh batu sandungan”

-Sary Nala-

Karya yang tidak sempurna ini kupersembahkan kepada

Yesus Kristus yang selalu mendampingiku

Bapa, Mama, Kakak, dan Adik yang selalu mendukungku

Sahabat - Sahabatku dan Kekasihku yang selalu setia bersamaku

Keluarga besarku Muryono dan Nala

Serta Almamaterku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

vi

PRAKATA

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena atas bimbingan, perlindungan, dan cinta kasih-Nya, penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Korelasi Body Fat Percentage Terhadap

HbA1c Pada Staf Wanita Dewasa Sehat di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta”, sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana farmasi (S.Farm.) di

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Pada kesempatan ini penulis hendak menyampaikan ungkapan

terimakasih yang sedalam - dalamnya, kepada semua pihak yang telah membantu

penulis lewat dukungan tenaga, pikiran, waktu, dan curahan cinta agar penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Ungkapan terimakasih tersebut penulis

sampaikan kepada:

1. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk berdiskusi serta

mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi.

2. Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Wakil Rektor I yang telah memberikan

izin untuk melakukan penelitian di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Aris Widayati, M.si, Ph.D., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta dan dosen penguji skripsi yang telah mendukung

terselenggaranya penelitian ini dan bersedia memberikan saran serta arahan

yang berharga kepada penulis.

4. Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt. selaku dosen penguji skripsi yang telah

bersedia memberikan saran serta arahan yang berharga kepada penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

vii

5. Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran

Universitas Gadjah Mada yang telah menyetujui pelaksanaan penelitian ini

dengan memberikan ethical clearance.

6. Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang telah

membantu penulis dalam analisis darah untuk kepentingan penelitian.

7. Staf wanita Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah bersedia untuk

terlibat sebagai subyek penelitian.

8. Seluruh Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang

telah memberikan ilmu pengetahuan, pengarahan, dan bimbingan kepada

penulis selama perkuliahan di Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta.

9. Kedua orang tuaku dan pahlawanku Bapa Alo dan Mama Rini yang telah

memberikan cinta, kasih sayang, doa, dukungan, dan bimbingan kepadaku

selama ini.

10. Kakakku Toni dan Siska serta adik bungsuku Ria yang selalu mendukung dan

menghiburku selama ini.

11. My lovely “Christian D.D. Nabi” yang bersedia menemaniku selama 5 tahun

dan memberikan cinta, kasih sayang, dukungan, serta motivasi yang begitu

berharga.

12. Sahabat - sahabatku ”Animal Crue” dan “Rakat Generation” yang telah

bersedia untuk berbagi canda tawa disaat suka dan duka.

13. My aunt “Wenny Adiningsih” dan my uncle “OMA” yang selama ini

memberikan perlindungan, bimbingan, dan arahan untuk tetap semangat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

viii

14. Keluarga besar Muryono dan Nala yang telah memberikan dukungan dan

arahan positif kepada penulis.

15. Teman - teman FKK A 2011 dan semua angkatan 2011 yang telah bersama -

sama berbagi suka dan duka di Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta.

16. Teman - teman seperjuanganku “skripsi payung 14” “Asri, Bona, Bagas, Oca,

Lala, Lisa, Vento, Shinta, Deta, Arvita, Avis, Tika, dan Deby”.

17. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan

dan masih jauh dari kesempurnaan. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran

yang dapat membantu dalam perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Yogyakarta, 06 November 2014

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ iv

HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ............................................................. v

PRAKATA ................................................................................................................. vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................... ix

DAFTAR ISI .............................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xv

INTISARI ................................................................................................................... xvii

ABSTRACT ................................................................................................................. xviii

BAB I. PENGANTAR ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................................. 1

1. Perumusan Masalah .................................................................................... 3

2. Keaslian Penelitian ..................................................................................... 3

3. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 10

B. Tujuan ............................................................................................................... 10

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA........................................................................ 11

A. Antropometri..................................................................................................... 11

1. Pengukuran Skinfold Thickness .................................................................. 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

xi

B. Body Fat Percentage ........................................................................................ 16

C. Obesitas............................................................................................................. 17

D. HbA1c ............................................................................................................... 19

E. Resistensi Insulin dan DM Tipe 2 .................................................................... 20

F. Landasan Teori ................................................................................................. 21

G. Hipotesis ........................................................................................................... 23

BAB III. METODE PENELITIAN............................................................................ 24

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................................ 24

B. Variabel Penelitian............................................................................................ 24

C. Definisi Operasional ......................................................................................... 25

D. Subyek Penelitian ............................................................................................. 26

E. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................... 28

F. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................ 29

G. Teknik Sampling ............................................................................................... 30

H. Instrumen Penelitian ......................................................................................... 31

I. Tata Cara Penelitian .......................................................................................... 31

1. Observasi Awal ........................................................................................... 31

2. Permohonan Izin dan Kerjasama ................................................................ 32

3. Pembuatan Informed Consent dan Leaflet .................................................. 33

4. Pencarian Subyek Penelitian ...................................................................... 34

5. Validitas dan Realiabilitas Instrumen Penelitian ........................................ 35

6. Pengukuran Parameter Antropometri dan Pengambilan Darah .................. 36

7. Pembagian Hasil Pengukuran Antropometri dan Pemeriksaan Darah ....... 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

xii

8. Pengolahan Data ......................................................................................... 37

J. Analisis Data ..................................................................................................... 37

K. Keterbatasan Penelitian .................................................................................... 39

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 40

A. Karakteristik Subyek Penelitian ....................................................................... 40

1. Umur ........................................................................................................... 41

2. Triceps Skinfold Thickness ......................................................................... 43

3. Suprailiac Skinfold Thickness ..................................................................... 44

4. Abdominal Skinfold Thickness .................................................................... 45

5. Body Fat Percentage .................................................................................. 45

6. HbA1c ......................................................................................................... 47

B. Perbandingan Rerata HbA1c Pada Kelompok Body Fat Percentage ≥ 30,1%

dan Body Fat Percentage < 30,1% ................................................................... 49

C. Korelasi Body Fat Percentage Terhadap HbA1c ............................................. 51

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 55

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 55

B. Saran ................................................................................................................. 55

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 56

LAMPIRAN ............................................................................................................... 63

BIOGRAFI PENULIS ............................................................................................... 86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel I. Kriteria Nilai Body Fat Percentage Wanita .......................................... 17

Tabel II. Penelitian - Penelitian Pendukung Hipotesis ......................................... 22

Tabel III. Kriteria Nilai Body Fat Percentage Wanita ........................................... 26

Tabel IV. Interpretasi Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Kekuatan Korelasi,

Nilai p, dan Arah Korelasi ..................................................................... 38

Tabel V. Karakteristik Subyek Penelitian ............................................................ 41

Tabel VI. Hasil Perbandingan Rerata HbA1c Pada Kelompok

Body Fat Percentage ≥ 30,1% dan < 30,1% ......................................... 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skinfold Caliper .................................................................................. 12

Gambar 2. Teknik Pengukuran Skinfold Thickness .............................................. 14

Gambar 3. Teknik Pengukuran Triceps Skinfold Thickness ................................. 14

Gambar 4. Teknik Pengukuran Suprailiac Skinfold Thickness ............................ 15

Gambar 5. Teknik Pengukuran Abdominal Skinfold Thickness ............................ 16

Gambar 6. Upper Body Obesity (“Apple Obesity”) .............................................. 18

Gambar 7. Skema Pencarian Subyek Penelitian ................................................... 28

Gambar 8. Bagan Kajian Penelitian Payung ......................................................... 30

Gambar 9. Grafik Distribusi Umur Subyek Penelitian ......................................... 42

Gambar 10. Grafik Distribusi Triceps Skinfold Thickness Subyek Penelitian ...... 44

Gambar 11. Grafik Distribusi Suprailiac Skinfold Thickness Subyek Penelitian ... 44

Gambar 12. Grafik Distribusi Abdominal Skinfold Thickness Subyek Penelitian .. 45

Gambar 13. Grafik Distribusi Body Fat Percentage Subyek Penelitian ................ 46

Gambar 14. Grafik Distribusi HbA1c Subyek Penelitian ....................................... 48

Gambar 15. Diagram Sebaran Korelasi Body Fat Percentage Terhadap HbA1c .. 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian ....................................................................... 64

Lampiran 2. Ethical Clearance ........................................................................... 65

Lampiran 3. Surat Izin Peminjaman Tempat Penelitian ..................................... 66

Lampiran 4. Hasil Pemeriksaan Laboratorium Subyek Penelitian Wanita ......... 67

Lampiran 5. Leaflet (Tampak Depan dan Belakang) .......................................... 68

Lampiran 6. Informed Consent ........................................................................... 69

Lampiran 7. Pedoman Wawancara ..................................................................... 70

Lampiran 8. Form Pengukuran Antropometri .................................................... 71

Lampiran 9. Uji Validitas dan Realiabilitas Intrumen Penelitian (Skinfold

Caliper Merek Phi Zhi Hou Du Fi®

) (Wanita Umur 42 Tahun) .... 72

Lampiran 10. Dokumentasi Pengukuran Skinfold Thickness (Triceps, Suprailiac,

Abdominal) ..................................................................................... 73

Lampiran 11. Dokumentasi Pengambilan Darah Subyek Penelitian .................... 75

Lampiran 12. Deskriptif dan Uji Normalitas Umur .............................................. 76

Lampiran 13. Deskriptif dan Uji Normalitas Triceps Skinfold Thickness ........... 77

Lampiran 14. Deskriptif dan Uji Normalitas Suprailiac Skinfold Thickness ........ 78

Lampiran 15. Deskriptif dan Uji Normalitas Abdominal Skinfold Thickness ....... 79

Lampiran 16. Deskriptif dan Uji Normalitas Body Fat Percentage ..................... 80

Lampiran 17. Deskriptif dan Uji Normalitas HbA1c ............................................ 81

Lampiran 18. Deskriptif dan Uji Normalitas HbA1c Pada Kelompok Body Fat

Percentage ≥ 30,1% dan < 30,1% .................................................. 82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

xvi

Lampiran 19. Uji Komparatif Antara HbA1c Pada Kelompok Body Fat

Percentage ≥ 30,1% dan < 30,1% ................................................. 84

Lampiran 20. Uji Korelasi Spearman Body Fat Percentage Terhadap HbA1c .... 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

xvii

INTISARI

Obesitas merupakan faktor risiko DM tipe 2. Hampir 90% penyandang

DM tipe 2 mengalami obesitas. Obesitas dapat dinilai dari body fat percentage,

sedangkan DM tipe 2 dapat dinilai dari HbA1c. Tujuan Penelitian ini adalah

mengetahui korelasi antara body fat percentage terhadap HbA1c.

Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

rancangan cross sectional. Subyek penelitian adalah staf wanita dewasa sehat di

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta berjumlah 52 orang, yang telah memenuhi

kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan sampel secara non-random dengan

jenis purposive sampling. Pengukuran yang dilakukan adalah skinfold thickness

pada bagian triceps, suprailiac, dan abdominal untuk menghitung body fat

percentage serta pengukuran HbA1c. Data yang diperoleh dihitung secara statistik

dengan taraf kepercayaan 95% menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, Shapiro-

Wilk, Mann-Whitney, dan Spearman.

Hasil penelitian menunjukan median umur subyek penelitian adalah 44

tahun, median body fat percentage sebesar 33,65 %, dan rata - rata HbA1c sebesar

5,52%. Hasil uji korelasi menunjukan korelasi positif tidak bermakna (p = 0,358)

dengan kekuatan korelasi sangat lemah (r = 0,130) antara body fat percentage

terhadap HbA1c.

Kesimpulan penelitian adalah terdapat korelasi positif tidak bermakna

dengan kekuatan korelasi sangat lemah antara body fat percentage dengan HbA1c

pada subyek penelitian.

Kata kunci : skinfold thickness, body fat percentage, HbA1c

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

xviii

ABSTRACT

Obesity is a risk factor for type 2 diabetes mellitus. Nearly 90% of people

with type 2 diabetes mellitus are obese. Obesity can be judged from the body fat

percentage, whereas type 2 diabetes mellitus can be assessed by HbA1c. The

purpose of this study was to determine the correlation between body fat

percentage on HbA1c.

This study is an observational analytic with cross sectional design.

Subjects were healthy adult female staff at Sanata Dharma University in

Yogyakarta totaling 52 people, who have met the inclusion and exclusion criteria.

Sampling was carried out in a non-random with the type of purposive sampling.

Measurements made are skinfold thickness at the triceps, suprailiac, and

abdominal to calculate body fat percentage and measurement of HbA1c. Data

obtained were statistically calculated with 95% confidence level using the

Kolmogorov-Smirnov, Shapiro-Wilk, Mann-Whitney, and Spearman.

The results showed a median age of study subjects was 44 years, median

body fat percentage of 33.65 %, and the average HbA1c of 5.52 %. Correlation

test results showed a positive correlation was not significant ( p = 0.358 ) with the

strength of a very weak correlation ( r = 0.130 ) between body fat percentage on

HbA1c.

The conclusion of study revealed that there is no significant positive

correlation with the strength of a very weak correlation between body fat

percentage and HbA1c in the study subjects.

Keywords : skinfold thickness, body fat percentage, HbA1c

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Obesitas adalah suatu kelainan metabolik yang ditandai dengan

penimbunan lemak berlebih pada tubuh (World Health Organization, 2014).

Penderita kelebihan berat badan di dunia pada tahun 2008 mencapai 1,4 miliar

jiwa, dan dari angka kejadian tersebut sekitar 200 juta jiwa laki - laki dan 300 juta

jiwa perempuan mengalami obesitas (World Health Organization, 2014). Menurut

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2013) diketahui bahwa 19,7% laki -

laki dan 32,9% perempuan di Indonesia mengalami obesitas. Prevalensi obesitas

meningkat maksimal 6 dekade pada wanita dan 7 dekade pada pria (Dipiro,

Talbert, Yee, Matzke, Wells, and Posey, 2008). Berdasarkan data angka kejadian

obesitas di dunia dan di Indonesia tersebut, diketahui bahwa wanita lebih berisiko

mengalami obesitas dibandingkan pria. Perbedaan hormonal antara pria dan

wanita menjadi salah satu penyebab wanita lebih berisiko mengalami obesitas

(Khokhar, Sharda, and Kaur, 2010; Cleg and Woods, 2004).

Obesitas adalah faktor risiko terbesar diabetes melitus (DM) tipe 2 (Porth

and Matfin, 2009). Angka penyandang DM di dunia mencapai 239,3 juta jiwa

pada tahun 2010 dan diperkirakan akan meningkat hingga 300 juta jiwa pada

tahun 2020. Dari angka kejadian DM di dunia tersebut, sekitar 90% - 95% total

penyandang DM menderita DM tipe 2, dan hampir 90% penyandang DM tipe 2

mengalami obesitas (Arisman, 2013; Adnan, Mulyati, dan Isworo, 2013;

Sherwood, 2011). Jumlah pengidap DM di Indonesia pada tahun 2030 mencapai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

2

21,257 juta jiwa dan di Kota Yogyakarta jumlah kasus DM pada tahun 2012 yaitu

sekitar 7434 kasus (Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, 2013;

Arisman, 2013; Adnan, dkk, 2013). DM tipe 2 dapat dideteksi melalui

pemeriksaan glukosa darah puasa, glukosa darah sewaktu, dan HbA1c. HbA1c

sering digunakan dan direkomendasikan dalam penilaian terhadap status DM tipe

2 (American Diabetes Association, 2010). HbA1c adalah hemoglobin

terglikosilasi yang dapat mengukur konsentrasi glukosa di dalam plasma dalam

jangka waktu yang lama (3 bulan sebelumnya) (Dinsmoor, 2014; Reinhold and

Earl, 2014).

Obesitas dapat dideteksi melalui antropometri yaitu pengukuran pada

tubuh manusia untuk menilai status nutrisi maupun sebagai indikator kesehatan

(Indriati, 2010; Dioum, Gartner, Bernard, Delpeuch, and Wade, 2005). Salah satu

pengukuran antropometri yang sering dianjurkan dalam penilaian obesitas adalah

skinfold thickness. Skinfold thickness adalah salah satu teknik pengukuran lemak

di dalam tubuh yang kemudian dinyatakan dalam bentuk body fat percentage (de

Menezes, Lopes, Chunca, Jansen, and Santos, 2012). Body fat percentage dapat

menggambarkan secara langsung adipositas pada tubuh, hal ini yang menjadi

dasar skinfold thickness lebih dianjurkan dalam penilaian obesitas (Guyton and

Hall, 2006).

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Kim, Han, and Yang

(2011), body fat percentage memiliki hubungan dengan kejadian hiperglikemia

yaitu semakin tinggi body fat percentage maka semakin tinggi mengalami

hiperglikemia (OR 1,56 (1,18 - 2,17)). Hal ini didukung oleh kesimpulan hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

3

penelitian yang dilakukan oleh Gomez-Ambrosi, Silva, Escalda, Santos, Gil,

Valenti, et al. (2011), yaitu body fat percentage dapat membantu memprediksi

risiko mengalami DM tipe 2.

Berdasarkan uraian keterkaitan tingginya persentase penyandang DM

tipe 2 dengan obesitas dan berdasarkan hasil penelitian - penelitian sebelumnya,

mengenai hubungan body fat percentage dengan keadaan hiperglikemia dan DM

tipe 2, penulis tertarik untuk melakukan identifikasi apakah terdapat korelasi

bermakna antara body fat percentage sebagai salah satu parameter penilaian

obesitas, terhadap parameter penilaian DM tipe 2 yaitu HbA1c pada staf wanita

dewasa sehat di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini diharapkan

dapat memberikan gambaran kepada masyarakat mengenai hubungan body fat

percentage dengan HbA1c.

1. Perumusan masalah

Apakah terdapat korelasi bermakna antara body fat percentage terhadap

HbA1c pada staf wanita dewasa sehat di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?

2. Keaslian penelitian

Berdasarkan hasil pencarian informasi terkait penelitian mengenai

korelasi body fat percentage terhadap HbA1c yang pernah dilakukan sebelumnya,

ditemukan beberapa penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini. Penelitian -

penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

4

a. “The Relation of Body Fat Distribution and Body Mass With Haemoglobin

A1c, Blood Preassure and Blood Lipids in Urbans Japanese Men” (Iso,

Kiyama, Naito, Sato, Kitamura, Iida, et al., 1990).

Penelitian yang dilakukan oleh Iso, et al. (1990) melibatkan 874 responden pria

pada rentang umur 40 - 59 tahun. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui

hubungan antara body fat distribution dan body mass index terhadap A1c, tekanan

darah, dan kadar lipid di dalam darah. Parameter body fat distribution yang

digunakan adalah rasio lingkar pinggang panggul. Hasil yang diperoleh adalah

terdapat hubungan yang signifikan antara body fat distribution dengan A1c (p =

0,02) dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara body mass index dengan

A1c (p = 0,32).

b. “Associations of Body Composition With Type-2 Diabetes Mellitus” (Han,

Feskens, Lean, and Seidell, 1998).

Penelitian yang dilakukan oleh Han, et al. (1998) merupakan penelitian cross

sectional yang melibatkan 5887 responden pria dan 7018 responden wanita, pada

rentang umur 20 - 59 tahun yang diambil secara random. Hasil penelitian ini

adalah body compositions mempunyai korelasi signifikan dengan DM tipe 2 (p <

0,01). Korelasi yang terjadi adalah tingginya nilai body mass index (BMI) (OR 4,1

(95% Cl: 2,0 - 8,4) pada pria dan OR 2,1 (95% Cl: 1,0 - 4,2) pada wanita), rasio

lingkar pinggang panggul (OR 18,4 (95% Cl: 4,3 - 78,5) pada pria dan OR 5,3

(95% Cl: 2,0 - 14,0) pada wanita), dan lingkar pinggang (OR 4,9 (95% Cl: 2,1 -

11,7) pada pria dan OR 2,7 (95% Cl: 1,2 - 5,9) pada wanita) akan berdampak pada

tingginya risiko mengalami DM tipe 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

5

c. “Relationships of Age, Menopause and Central Obesity on Cardiovascular

Disease Risk Factors in Chinese Woman” (Chang, Wu, Yao, Yang, Wu, and

Lu, 2000).

Penelitian yang dilakukan oleh Chang, et al. (2000) merupakan penelitian cross

sectional yang melibatkan 136 responden wanita Chinese premenopausal dan 193

wanita Chinese postmenopausal dengan body mass index < 30kg/m2. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengevaluasi hubungan umur dan status menopause

terkait dengan perubahan obesitas general (body fat percentage dan body mass

index) dan obesitas sentral (rasio lingkar pinggang panggul dan centrality index)

terhadap faktor risiko kardiovaskular (yang diukur adalah tekanan darah, uji

toleransi glukosa, HbA1c, dan profil lipid). Hasil penelitian adalah penuaan, status

menopause, dan obesitas sentral mempunyai hubungan yang lebih signifikan

terhadap faktor risiko kardiovaskular dibandingkan dengan wanita premenopause

dan obesitas general.

d. “Body Fat Distribution and Risk of Type 2 Diabetes in the General

Population: are There Differences Between Men and Women? The

MONICA/KORA Augsburg Cohort Study 1’2’3” (Meisinger, Doring, Thorand,

Heier, and Lowel, 2006).

Penelitian yang dilakukan oleh Meisinger, et al. (2006) merupakan penelitian

cohort study prospektif yang melibatkan 3055 responden pria dan 2957 responden

wanita pada rentang umur 35 - 74 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk

menguji relevansi body fat terhadap perkembangan diabetes melitus tipe 2. Hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

6

yang diperoleh adalah body fat sangat terkait dengan perkembangan diabetes

melitus tipe 2.

e. “Body Adiposity and Type 2 Diabetes : Increased Risk With a High

Percentage Even Having a Normal BMI” (Gomez-Ambrosi, et al., 2011).

Penelitian yang dilakukan oleh Gomez-Ambrosi, et al. (2011) merupakan

penelitian cross sectional yang melibatkan 4828 responden berkulit putih (587

normal, 1320 overweight, dan 2921 obese berdasarkan klasifikasi BMI, dengan

66% adalah perempuan) pada rentang umur 18 - 80 tahun. Hasil penelitian ini

adalah body fat percentage mengalami kenaikan yang signifikan pada pria (P =

0,008) dan wanita (P < 0,0001) prediabetes atau DM tipe 2 dengan kategori

normal menurut BMI. Kesimpulan dari penelitian ini adalah body fat percentage

dapat membantu mediagnosa DM tipe 2 di luar informasi yang diberikan oleh

BMI.

f. “Body Mass Index, Waist Circumference, Body Fat, Fasting Blood Glucosa in

a Sample of Moroccan Adolescents Aged 11-17 Years” (Mehdad, Hamrani,

Kari, Hamdouchi, Barakat, Mzibri, et al., 2012).

Penelitian yang dilakukan oleh Mehdad, et al. (2012) bertujuan untuk menilai

hubungan antara body fat terhadap body mass index (BMI) dan waist

circumference (WC), serta bertujuan untuk menguji efektivitas fat mass (FM),

percent of body fat (PBF), BMI, dan WC dalam memprediksi kenaikan kadar

glukosa darah puasa (FBG). Penelitian ini melibatkan 167 responden remaja laki -

laki dan perempuan pada rentang umur 11 - 17 tahun. Hasil penelitian adalah

terdapat korelasi positif antara FM dan PBF dengan BMI dan terdapat korelasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

7

signifikan antara FM dan PBF dengan WC pada anak laki - laki dan perempuan.

Hasil penelitian ini juga menunjukan FBG berkorelasi dengan FM dan PBF pada

anak perempuan. Kesimpulannya adalah FM dan PBF dapat digunakan sebagai

prediktor kelebihan lemak tubuh dan mengalami kenaikan kadar glukosa darah

puasa.

g. “Obesity Indicators by Race/Ethnicity for Diagnosis of Cardiometabolic

Diseases for a US Representative Sample of Adults” (Vaccaro and Huffman,

2013).

Penelitian yang dilakukan oleh Vaccaro and Huffman (2013) melibatkan 8850

responden pria dan wanita (umur ≥ 21 tahun) dengan 4 ras/etnik yaitu Mexican

Americans, other Hispanics, Black non-Hispanics, dan White non- Hispanics.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah indikator obesitas memiliki

hubungan dengan penyakit kardiometabolik dan apakah perbedaan ras/etnik

mempengaruhi efek indikator obesitas terhadap penyakit kardiometabolik.

Indikator obesitas yang digunakan adalah subscapular skinfold thickness, triceps

skinfold thickness, body mass index, dan lingkar pinggang. Kardiometabolik yang

dinilai adalah hiperglikemia, hipertensi, dan dislipidemia. Hasil yang diperoleh

adalah perbedaan ras/etnik tidak mempengaruhi efek indikator obesitas terhadap

penyakit kardiometabolik, terdapat hubungan yang signifikan antara subscapular

skinfold thickness, lingkar pinggang, dan obesitas sentral terhadap hiperglikemia,

hipertensi, dan dislipidemia, terdapat hubungan yang signifikan antara body mass

index dengan hiperglikemia, dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara

triceps skinfold thickness terhadap hiperglikemia, hipertensi, dan dislipidemia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

8

h. “Hubungan Obesitas Dengan Kadar HbA1c Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di

Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek

Provinsi Lampung” (Putri dan Larasati, 2013).

Penelitian yang dilakukan oleh Putri dan Larasati (2013) merupakan penelitian

analitik dengan desain potong lintang menggunakan teknik accidental sampling.

Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 46 orang pasien diabetes melitus

tipe 2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan obesitas dengan

kontrol glikemik pasien diabetes melitus tipe 2 yang diukur melalui pemeriksaan

HbA1c. Hasil penelitian adalah tidak terdapat hubungan bermakna antara obesitas

dengan kadar HbA1c.

i. “Korelasi Body Mass Index (BMI) dan Abdominal Skinfold Thickness

Terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa” (Pika, 2011).

Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain

cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive

sampling. Responden dalam penelitian ini berjumlah 57 orang dengan umur 39 ±

5 tahun. Taraf kepercayaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 95%. Uji

statistik korelasi Spearman menunjukan tidak ada korelasi bermakna antara BMI

dengan kadar glukosa darah puasa (P = 0,141) dan antara abdominal skinfold

thickness dengan kadar glukosa darah puasa (p = 0,077).

j. “Korelasi Body Mass Index (BMI) dan Percent Body Fat (% BF) Terhadap

Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Mahasiswa dan Mahasiswi di Kampus III

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta” (Kusumasari, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

9

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi positif antara BMI dan % BF

terhadap kadar glukosa darah puasa pada mahasiswa dan mahasiswi di kampus III

Universitas Sanata Dhrama Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah observasional

analitik dengan rancangan penelitian cross sectional dan teknik pengambilan

sampel adalah non-random dengan jenis purposive sampling. Penelitian ini

melibatkan 124 mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Pengukuran yang dilakukan adalah skinfold thickness (triceps,

abdominal, dan suprailiac), berat badan, tinggi badan, dan glukosa darah puasa.

Hasil penelitian ini adalah terdapat korelasi positif tidak bermakna antara BMI

dengan glukosa darah puasa pada pria dan wanita (r = 0,061; p = 0,652 dan r

=0,105; p = 0,400) dan korelasi positif tidak bermakna antara % BF dengan

glukosa darah puasa pada pria dan wanita (r = 0,087; p = 0,521 dan r = 0,084; p =

0,500).

k. “Korelasi Abdominal Skinfold Thickness dan Body Mass Index Terhadap

Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Diabetes Melitus Tipe 2 Di RSUD

Kabupaten Temanggung” (Ludji, 2014).

Penelitian yang dilakukan oleh Ludji (2014) merupakan penelitian observasional

analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Responden penelitian adalah

penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung berjumlah

98 orang, terdiri dari 39 pria dan 59 wanita yang dipilih menggunakan teknik non-

random purposive sampling. Data abdominal skinfold thickness, body mass index,

dan kadar glukosa darah puasa yang diperoleh, dianalisis secara statistik

menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk untuk pria dan Kolmogorov-Sminorv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

10

untuk wanita, uji Man-Whitney, serta uji korelasi Spearman dengan taraf

kepercayaan 95%. Hasil penelitian adalah terdapat korelasi tidak bermakna

abdominal skinfold thickness terhadap kadar glukosa darah puasa pada responden

pria (p = 0,330; r = -0,160) dan korelasi bermakna pada wanita (p = 0,002; r = -

0,190). Terdapat korelasi tidak bermakna body mass index terhadap kadar glukosa

darah puasa pada responden pria (p = 0,248; r = -0,190) dan responden wanita (p

= 0,957; r = 0,007) di RSUD Kabupaten Temanggung.

3. Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini sekiranya dapat menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan kesehatan masyarakat khususnya mengenai korelasi body fat

percentage terhadap HbA1c.

B. Tujuan

Mengetahui adanya korelasi bermakna body fat percentage terhadap

HbA1c pada staf wanita dewasa sehat di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

11

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Antropometri

Antropometri sering digunakan dalam praktek klinis sebab metode ini

tergolong ekonomis dan mudah dalam pelaksanaannya. Antropometri merupakan

pengukuran pada tubuh yang meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, body

mass index (BMI), pengukuran pada kaki dan tangan, pengukuran lingkar tubuh,

pengukuran pada robusitas, kepala, dan wajah, serta pengukuran skinfold

thickness (tebal lipatan kulit). Informasi mengenai hasil pengukuran pada tubuh

biasanya digunakan oleh dunia kesehatan untuk menilai status gizi, status

pertumbuhan dan obesitas (Indriati, 2010; Haryono dan Prastowo, 2009; Preedy,

2012). Pengukuran body mass index (BMI), lingkar tubuh, dan skinfold thickness,

merupakan pengukuran yang wajib dilakukan untuk menilai status obesitas serta

kemungkinan mengalami DM tipe 2 dan dislipidemia (Haryono dan prastowo,

2009; Arisman, 2013).

1. Pengukuran skinfold thickness

Pengukuran skinfold thickness merupakan pengukuran jaringan lemak

subkutan yang terletak langsung di bawah kulit. Syarat utama yang harus dipenuhi

dalam pengukuran skinfold thickness adalah lipatan kulit dan jaringan lemak

subkutan pada daerah tubuh yang akan diukur harus dapat terjepit dan ditinggikan.

Sekitar 70% - 90% total jaringan lemak berada pada daerah subkutan, sehingga

pengukuran skinfold thickness dapat digunakan untuk memprediksi total lemak

pada tubuh yang memiliki hubungan dengan obesitas (Bray and Bouchard,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

12

2005; National Obesity Observatory, 2009). Faktor - faktor yang mempengaruhi

hasil pengukuran skinfold thickness yaitu umur, jenis kelamin, dan etnik.

Pengaruhnya berhubungan dengan distribusi lemak pada tubuh (Gibney, 2009;

Preedy, 2012).

Pengukuran skinfold thickness menggunakan alat bantu yaitu skinfold

caliper. Skinfold caliper tersedia dalam berbagai macam model dan brand. Setiap

brand skinfold caliper memiliki prosedur pengukuran dan pengaturan tekanan

rahang caliper (jaw) yang berbeda - beda, sehingga pembacaan hasil pengukuran

juga akan berbeda. Pengukuran skinfold thickness sangat tidak dianjurkan untuk

menggunakan skinfold caliper dengan brand yang berbeda - beda (Bray and

Bouchard, 2005; Preedy, 2012).

Gambar 1. Skinfold caliper

Perbedaan lipatan kulit antara individu merupakan salah satu faktor

pengganggu pembacaan hasil pengukuran skinfold thickness (Bray and Bouchard,

2005). Kesalahan dalam pembacaan hasil pengukuran dapat diminimalkan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

13

melakukan kalibrasi pada skinfold caliper (Norton and Olds, 2004; Beta

Technology, 2008). Tekanan pada jaw dibuat konstan selama pengukuran dengan

standar tekanan konstan jaw sebesar 10 g.mm2

dan akurasi 0,1 mm (Sirbu, Curscu,

Popa, and Popa, 2009; Hall, Gripp, Allanson, and Slavotinek, 2007; Singh and

Mehta, 2009).

Cara pengukuran skinfold thickness dengan menggunakan skinfold

caliper adalah menandai bagian tubuh (kulit) yang akan diukur dengan penanda

(spidol/bulpoin). Tujuan memberi penanda pada kulit yang akan diukur adalah

untuk memperkirakan letak kulit yang akan dicubit dan ditarik serta

memperkirakan letak jaw caliper saat diaplikasikan. Langkah selanjutnya adalah

bagian yang telah ditandai dicubit dan ditarik menjauhi tubuh dengan ibu jari dan

jari telunjuk (yang dicubit adalah jaringan subkutan bukan otot), kemudian jaw

caliper ditempatkan pada lipatan kulit yang terbentuk, dibiarkan 2 - 3 detik agar

caliper stabil kemudian dibaca hasilnya (gambar 2) (Hall, et al., 2007; Beta

Technology, 2008; Tufts, Brown, and Hopkinis, 2003). Titik - titik pengukuran

skinfold thickness yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu triceps, suprailiac,

dan abdominal. Pemilihan titik anatomis ini didasarkan pada pertimbangan

kenyamanan dari responden, kemudahan dalam melakukan pengukuran, titik

pengukuran harus mempunyai korelasi yang tinggi dengan lemak tubuh (terkait

dengan bagian tubuh yang memiliki distribusi/penumpukan lemak paling banyak),

dan dapat diaplikasikan pada semua individu (umur, jenis kelamin, etnik)

(National Obesity Observatory, 2009; Bray and Bouchard, 2005; Sirbu, et al.,

2009; Hall, et al., 2007; Beta Technology, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

14

Gambar 2. Teknik pengukuran skinfold thickness (Skyndex, 2013)

a. Triceps skinfold thickness. Pengukuran triceps skinfold thickness

dilakukan dengan cara lipatan kulit dicubit dengan ibu jari dan jari

telunjuk pada linea mid akromiale - radiale posterior. Lipatannya harus

vertikal dan paralel terhadap garis lengan atas. Lipatan kulit diambil dari

permukaan paling posterior lengan di atas muskulus triceps dilihat dari

samping. Tempat lipatan kulit yang diambil harus dapat dilihat dari

samping sebab hal ini menandakan bahwa, lipatan kulit tersebut

merupakan titik paling posterior di atas triceps pada posisi anatomis

(setinggi linea mid akromio - radiale). Posisi lengan harus relaksasi

dengan sendi bahu eksorotasi ringan dan siku ekstensi di samping badan

(Indriati, 2010). Nilai normal triceps skinfold thickness yaitu pada pria 15

mm dan wanita 25 mm (Rolfes, Pinna, and Whitney, 2012).

Gambar 3. Teknik pengukuran triceps skinfold thicknes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

15

b. Suprailiac skinfold thickness. Pengukuran dilakukan dengan memastikan

subyek dalam posisi tegak dan santai, tujuannya agar caliper tetap stabil

saat pembacaan hasil pengukuran serta memberi kemudahan saat

mencubit dan menarik lipatan kulit. Langkah selanjutnya adalah lipatan

kulit diukur pada krista iliaka segaris dengan midaksila pada sisi lateral

badan. Skinfold caliper ditempatkan pada lipatan tersebut dan dibaca

hasilnya (Tufts, et al., 2003; Indriati, 2010). Menurut Junior, Scelza,

Boaventura, Custodio, Moreira, and Oliveira (2012) cut off dari

suprailiac skinfold thickness pada pria dan wanita yaitu 17,9 mm dan

19,8 mm.

Gambar 4. Teknik pengukuran suprailiac skinfold thickness

c. Abdominal skinfold thickness. Pengukuran dilakukan dengan memastikan

subyek berdiri tegak dan santai, kemudian lipatan kulit vertikal diambil 5

cm (kira - kira di midline belly rectus abdominis) dari sisi tangan

omphalion (titik tengah nevel/lubang tali pusar). Pada pengukuran ini

cubitan pertama harus kuat dan luas dengan maksud untuk

meminimalkan kesalahan dalam perkiraan ketebalan lapisan subkutan

jaringan. Catatan yang penting dalam pengukuran ini adalah tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

16

diperbolehkan menempatkan caliper di dalam lubang tali pusar (Indriati,

2010).

Gambar 5. Teknik pengukuran abdominal skinfold thickness

B. Body Fat Percentage

Body fat percentage menggambarkan jumlah lemak di dalam tubuh

secara langsung yang dinyatakan dalam persen (Kopelman, Caterson, and Dietz,

2010). Body fat percentage dijadikan sebagai metode untuk memprediksi obesitas

karena mudah dalam pelaksanaannya dan ekonomis (Deurenberg, Deurenberg-

Yap, Wang, Lin, and Schmidt, 2000). Jumlah lemak di dalam tubuh tidak dapat

ditentukan dengan pasti, artinya kita hanya dapat memperkirakan jumlah lemak

yang ada di dalam tubuh. Jumlah lemak di dalam tubuh dapat diperkirakan dengan

menggunakan metode skinfold thickness. Skinfold thickness paling sering

digunakan karena ekonomis, portable, dan mudah dalam pelaksanaannya (Bray

and Bouchard, 2005). Body fat percentage dengan metode skinfold thickness

diperoleh dari hasil konversi tebal lipatan lemak pada bagian yang diukur (de

Menezes, et al., 2012). Nilai body fat percentage dapat dihitung menggunakan

beberapa formula tergantung dari variabel yang diperoleh berdasarkan metode

yang digunakan (Arisman, 2013). Menurut Jackson, et al., (cit., Eston and Reilly,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

17

2009), formula yang digunakan untuk menghitung body fat percentage pada

wanita dengan tiga titik pengukuran skinfold thickness yaitu sebagai berikut:

Body fat percentage sering dijadikan sebagai penanda obesitas

dibandingkan body mass index. Body mass index bukan merupakan suatu

pengukuran langsung terhadap adipositas dan tidak dapat dipakai pada individu

dengan body mass index yang tinggi akibat besarnya massa otot (Guyton and

Hall, 2006).

Tabel I. Kriteria nilai body fat percentage wanita (Hoeger and Hoeger, 2014)

≥ 40 tahun (%)

Underweight < 12

Normal 20,0-30,0

Overweight 30,1-35,0

Obese ≥ 35,1

C. Obesitas

Obesitas adalah kelebihan lemak di dalam tubuh. Obesitas disebabkan

oleh genetik, gaya hidup tidak aktif, pengaturan makanan yang tidak baik, dan

kelebihan nutrisi (Dipiro, et al., 2008). Obesitas dapat dinilai dari body fat

percentage. Sesorang dikatakan mengalami obesitas jika body fat percentage ≥

31,1% pada pria dan ≥ 35,1% pada wanita (umur ≥ 40 tahun) (Hoeger and

Densitas badan wanita = 1,099421 – 0,0009929 (∑3F) + 0,0000016

(∑3F)2 – 0,0001392 (umur,tahun)

Body fat percentage = [(4,95/ Densitas badan) – 4,5] x 100

Keterangan : ∑3F = Jumlah 3 bagian skinfold thickness yang diukur pada wanita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

18

Hoeger, 2014; Guyton and Hall, 2006). Obesitas timbul sebagai akibat dari

ketidakseimbangan antara energi yang keluar dari tubuh. Energi (makanan) yang

masuk ke dalam tubuh dalam jumlah besar akan disimpan sebagai lemak. Jaringan

lemak tersebut akan tersimpan dalam adiposity (jaringan subkutan) dan pada

rongga intraperitoneal (Guyton and Hall, 2006; Porth and Matfin, 2009).

Obesitas merupakan faktor risiko DM tipe 2. Obesitas dibagi menjadi dua

(berdasarkan letak distribusi lemak) yaitu upper body obesity dan lower body

obesity. DM tipe 2 lebih disebabkan karena distribusi lemak berlebih pada daerah

“upper body” (central, abdominal, visceral) (gambar 6). Lower body obesity

kurang berkaitan dengan komplikasi metabolik (penyebab DM tipe 2) (Porth and

Matfin, 2009; Vague (cit., International Chair on Cardiometabolic Risk, 2014)).

Pengaruh obesitas terhadap DM tipe 2 diawali dengan penurunan sensitifitas

insulin yang berujung pada resistensi insulin (Dipiro, et al., 2008; American

Diabetes Association, 2010). Pengaruh obesitas terhadap sensitifitas insulin yang

merupakan penanda DM tipe 2 adalah sebagai berikut:

Gambar 6. Upper body obesity (“apple obesity”) (Porth and Matfin, 2009)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

19

1. Pada kondisi obesitas produksi adiponektin dan adipokin lainnya menurun.

Adiponektin bekerja untuk meningkatkan sensitifitas terhadap insulin dengan

meningkatkan efek insulin. Penurunan jumlah adiponektin dan adipokin

lainnya akan berakibat pada menurunnya sensitifitas insulin sehingga efek

insulin menjadi lemah;

2. Pada kondisi obesitas jumlah jaringan lemak meningkat. Jaringan lemak dapat

menghasilkan hormon resistin yang mendorong resistensi insulin dengan

mengganggu kerja insulin;

3. Asam - asam lemak bebas yang dihasilkan meningkat akibat meningkatnya

jaringan lemak. Asam - asam lemak tersebut dapat menumpuk secara

abnormal pada otot sehingga menggangu kerja dari insulin

(Sherwood, 2011).

D. HbA1c

HbA1c sering digunakan dan direkomendasikan sebagai penilaian DM

tipe 2. HbA1c merupakan hemoglobin terglikosilasi yang dapat mengukur

konsentrasi glukosa di dalam plasma dalam jangka waktu yang lama (3 bulan

sebelumnya). Kadar HbA1c tidak dipengaruhi oleh peningkatan sementara

glukosa di dalam darah akibat asupan makanan atau minuman (American

Diabetes Association, 2010; Reinhold and Earl, 2014; Acton, 2013).

Proses glikolisasi hemoglobin terjadi melalui proses non-enzimatik

(terjadi secara spontan tanpa bantuan enzim). Gugus aldehida dari glukosa akan

berikatan secara kovalen dengan gugus amino terminal-N protein (residu serin,

treonin, dan asparagin) pada rantai-β hemoglobin. HbA1c dapat memperkirakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

20

kadar glukosa darah dalam kurun waktu 3 bulan, sebab proses glikolisasi terjadi

selama 120 hari (± 3 bulan) atau mengikuti umur dari sel darah merah (Marks,

Marks, and Smith, 2010).

Penambahan glukosa pada hemoglobin (hemoglobin A1c) sebanding

dengan kadar glukosa di dalam darah, artinya bila kadar glukosa darah berada

dalam kisaran normal selama 120 hari terakhir maka hasil hemoglobin A1c akan

menunjukan nilai normal, dan sebaliknya (Marks, et al., 2010; Dinsmoor, 2014;

USCN, 2012). Menurut American Diabetes Association (2010), seseorang

dikatakan mengalami diabetes jika nilai HbA1c ≥ 6,5%.

E. Resistensi Insulin dan DM Tipe 2

Resistensi insulin merupakan gangguan respon biologis terhadap insulin.

Resistensi insulin diawali dengan kompensasi tubuh terhadap peningkatan

konsentrasi insulin sebagai akibat dari peningkatan glukosa darah. Keadaan

konsentrasi insulin yang tinggi secara terus menerus akan mengakibatkan

perubahan pada sensitifitas reseptor insulin (McFarlane, Banerji, and Sowers,

2001). Perubahan pada sensitifitas reseptor insulin akan menyebabkan insulin

tidak terikat pada reseptor sehingga glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel

(National Diabetes Information Clearinghouse, 2012). Faktor utama penyebab

resistensi insulin adalah obesitas. Pada keadaan obesitas jumlah jaringan lemak

meningkat. Jaringan lemak akan mengalami lipolisis sehingga terjadi

peningkatkan fatty fat acid. Fatty fat acid akan dilepaskan ke sirkulasi portal dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

21

mengalir ke hati. Fatty fat acid dapat merangsang penurunan sensitifitas insulin di

jaringan perifer (Dipiro, et al., 2008).

Masalah mendasar pada DM tipe 2 bukan karena kekurangan insulin

tetapi terjadi penurunan kepekaan sel - sel sasaran terhadap insulin. DM tipe 2

bermula dari sindrom metabolik yang mencakup obesitas, resistensi insulin,

hiperglikemia puasa, abnormalitas lipid, dan hipertensi (Guyton and Hall, 2006).

Pada DM tipe 2 kadar glukosa di dalam darah yaitu puasa ≥ 126 mg/dl (7,0

mmol/L), tidak puasa ≥ 200 mg/dl (11,1 mmol/L), dan kadar HbA1c ≥ 6,5%

(American Diabetes Association, 2010).

F. Landasan Teori

Antropometri merupakan pengukuran pada tubuh yang digunakan untuk

menilai status gizi, status pertumbuhan, dan obesitas. Antropometri yang sering

digunakan untuk menilai status obesitas adalah skinfold thickness. Skinfold

thickness merupakan metode yang digunakan untuk memperkirakan jumlah lemak

di dalam tubuh. Jumlah lemak hasil pengukuran skinfold thickness akan di

konversikan ke dalam body fat percentage. Body fat percentage sering dijadikan

sebagai penanda obesitas sebab body fat percentage dapat menggambarkan

jumlah lemak di dalam tubuh secara langsung (Indriati, 2010; Bray and Bouchard,

2005; de Menezes, et al., 2012; Guyton and Hall, 2006).

Obesitas adalah kelebihan lemak di dalam tubuh yang disebabkan oleh

genetik, gaya hidup tidak aktif, pengaturan makanan yang tidak baik, dan

kelebihan nutrisi. Obesitas dapat menyebabkan sejumlah kondisi yang dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

22

mempengaruhi aktifitas dari insulin yaitu pengurangan hormon adipoknetin,

peningkatan hormon resistin, dan peningkatan asam - asam lemak bebas. Kondisi

- kondisi tersebut jika terjadi secara terus menerus dapat memicu terjadinya

resistensi insulin yang merupakan penanda DM tipe 2. DM tipe 2 merupakan

keadaan hiperglikemia yang diakibatkan karena resistensi insulin. DM tipe 2

ditandai dengan adanya peningkatan HbA1c di dalam darah. HbA1c dapat

memberikan gambaran konsentrasi glukosa di dalam darah dalam jangka waktu

yang lama (3 bulan sebelumnya) (Dipiro, et al., 2008; Sherwood, 2011; Guyton

and Hall, 2006; American Diabetes Association, 2010; Reinhold and Earl, 2014).

Peningkatan terhadap body fat percentage mengindikasikan obesitas,

sedangkan obesitas dapat memicu DM tipe 2 yang ditandai dengan peningkatan

kadar HbA1c di dalam darah. Body fat percentage dapat memberikan gambaran

mengenai kadar glukosa di dalam darah dan dapat digunakan untuk memprediksi

risiko DM tipe 2 (Kim, et al., 2011; Gomez-Ambrosi, et al. , 2011).

Tabel II. Penelitian - penelitian pendukung hipotesis

Peneliti Judul Rancangan

Penelitian

Subyek

Penelitian

Hasil

Kim, et

al. (2011)

Implication of High-

Body-Fat

Percentage on

Cardiometabolic

Risk in Middle-Aged

Healthy, Normal-

Weight Adults

Cross

sectional

5852 wanita

sehat pada

rentang

umur 30 -

49 tahun

Semakin tinggi

body fat

percentage

maka, semakin

tinggi

mengalami

hiperglikemia

(OR 1,56 (1,18

- 2,17)).

Gomez-

Ambrosi,

et al.

(2011)

Body Adiposity and

Type 2 Diabetes :

Increased Risk With

a High Percentage

Even Having a

Cross

sectional

4828 (587

normal,

1320

overweight,

dan 2921

Body fat

percentage

mengalami

kenaikan yang

signifikan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

23

Normal BMI obese pada

rentang

umur 18 -

80 tahun

pria (P = 0,008)

dan wanita (P <

0,0001)

prediabetes atau

DM tipe 2

G. Hipotesis

Terdapat korelasi bermakna antara body fat percentage terhadap HbA1c

pada staf wanita dewasa sehat di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik

dengan rancangan potong lintang/cross sectional. Penelitian observasional analitik

digunakan untuk mencari korelasi antara faktor risiko dengan faktor efek

(Notoatmodjo, 2012). Rancangan penelitian potong lintang/cross sectional yaitu

penelitian dinamika korelasi antara faktor risiko dengan faktor efek yang

dilakukan pada satu waktu, artinya penelitian terhadap subyek dilakukan satu kali

saja tanpa adanya tindak lanjut atau pengulangan pengukuran. Rancangan

penelitian ini dipilih sebab cocok untuk penelitian klinis, baik deskriptif maupun

analitik (Saryono, 2011; Notoatmodjo, 2012).

Pada penelitian ini dilakukan analisis mengenai korelasi antara body fat

percentage terhadap HbA1c. Body fat percentage merupakan faktor risiko,

sedangkan HbA1c merupakan faktor efek. Penelitian terhadap subyek dilakukan

satu kali saja tanpa tindak lanjut atau pengulangan pengukuran. Data yang

diperoleh kemudian dianalisis secara statistik untuk mengetahui ada tidaknya

korelasi bermakna antara body fat percentage terhadap HbA1c.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : body fat percentage

2. Variabel tergantung : HbA1c

3. Variabel pengacau :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

25

a. Terkendali : umur dan jenis kelamin

b. Tidak terkendali : gaya hidup atau lifestyle, aktifitas, dan keadaan

patologis

C. Definisi Operasional

1. Subyek penelitian adalah staf administratif dan edukatif wanita dewasa

pertengahan sehat pada umur 40 - 50 tahun di Kampus I, II, dan III

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang masih aktif dan bersedia ikut di

dalam penelitian serta telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah

ditetapkan.

2. Karakteristik penelitian meliputi pengukuran antropometri dan hasil

pemeriksaan laboratorium. Pengukuran antropometri meliputi pengukuran

skinfold thickness dan hasil pemeriksaan laboratorium yaitu HbA1c.

3. Pengukuran skinfold thickness yaitu pengukuran lipatan kulit pada bagian

triceps, suprailiac, dan abdominal dengan skinfold caliper yang dinyatakan

dalam bentuk mm.

4. Body fat percentage yaitu nilai dalam bentuk % yang diperoleh dari hasil

pengukuran 3 skinfold thickness yaitu triceps, suprailiac, dan abdominal

berdasarkan formula menurut Jackson, et al., (cit., Etson and Reilly, 2009)

Densitas badan wanita = 1,099421 – 0,0009929 (∑3F) + 0,0000016

(∑3F)2 – 0,0001392 (umur,tahun)

Body fat percentage = [(4,95/ Densitas badan) – 4,5] x 100

Keterangan: ∑3F = Jumlah 3 bagian skinfold thickness yang diukur pada wanita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

26

5. HbA1c diperoleh dari hasil pemeriksaan di Laboratorium Rumah Sakit

Bethesda Yogyakarta yang dinyatakan dalam %.

6. Standar yang digunakan di dalam penelitian ini adalah:

a. Nilai HbA1c kategori diabetes berdasarkan American Diabetes

Association (2010) yaitu ≥ 6,5%.

b. Klasifikasi body fat percentage berdasarkan Hoeger and Hoeger

(2014) yaitu:

Tabel III. Kriteria nilai body fat percentage wanita

≥ 40 tahun (%)

Underweight < 12

Normal 20,0-30,0

Overweight 30,1-35,0

Obese ≥ 35,1

D. Subyek Penelitian

Subyek penelitian yaitu staf administratif dan edukatif wanita dewasa

sehat di Kampus I, II, dan III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang masih

aktif serta telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan di

dalam penelitian. Pemilihan staf wanita dewasa sehat di Kampus I, II, dan III

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sebagai subyek penelitian, didasarkan

pada beberapa pertimbangan yaitu kemudahan dalam berinteraksi dengan subyek

penelitian (terkait dengan lokasi yang dekat) dan hasil penelitian ini diharapkan

dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan staf wanita di Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta mengenai korelasi antara body fat percentage

terhadap HbA1c.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

27

Kriteria inklusi yang ditetapkan adalah wanita dengan rentang umur

antara 40 - 50 tahun dan bersedia menandatangani informed consent. Kriteria

eksklusi yang ditetapkan adalah tidak hadir saat pengambilan data, mengidap

penyakit - penyakit degeneratif (diabetes melitus, hipertensi, dislipidemia, dan

kardiovaskular), mengkonsumsi obat - obatan rutin (obat - obatan terkait penyakit

diabetes melitus, hipertensi, dislipidemia dan kardiovaskular), menopause,

menggunakan alat kontrasepsi (kecuali IUD), paska operasi (khususnya operasi

rahim), dan hamil.

Jumlah subyek penelitian diperoleh dengan cara mengetahui populasi

umum terlebih dahulu. Populasi umum adalah jumlah keseluruhan staf

administratif dan edukatif wanita di Kampus I, II, dan III Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta yang diperoleh dari Biro Personalia, yaitu sebanyak 247

orang. Langkah selanjutnya adalah menentukan populasi target dari jumlah

populasi umum yaitu sebanyak 94 orang. Populasi target adalah staf administratif

dan edukatif wanita di Kampus I, II, dan III Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta yang berumur 40 - 50 tahun. Dari populasi target tersebut dilakukan

sampling dengan target minimal sampel yang digunakan adalah 60 sampel.

Menurut Umar (2007) dan Lodico, Spaulding, and Voegtle (2010) minimal

sampel untuk metode korelasi adalah sebanyak 30 sampel untuk tiap kelompok.

Pada penelitian ini akan dilakukan uji komparatif yaitu membandingkan dua

kelompok data, sehingga untuk masing - masing kelompok data dibutuhkan

minimal 30 sampel. Hal inilah yang menjadi dasar menetapkan target minimal

sampel penelitian yaitu sebanyak 60 sampel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

28

Skema pencarian subyek penelitian dapat dilihat pada gambar 7 yaitu

sebagai berikut:

Gambar 7. Skema pencarian subyek penelitian

E. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kampus I dan Kampus III Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta selama 5 hari. Penelitian dilaksanakan pada minggu ke IV

bulan September 2014, dilanjutkan pada minggu pertama dan minggu kedua bulan

Oktober 2014. Perincian tempat dan waktu penelitian adalah sebagai berikut :

a. Pengambilan data pertama dilaksanakan pada tanggal 25 September

2014 dari pukul 06.30 - 12.00 WIB, bertempat di Hall Utara Kampus III

Paingan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Populasi umum

247

Populasi target

94

Hasil sampling

63

Tidak hadir saat

pengambilan data

11

Subyek

penelitian

52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

29

b. Pengambilan data kedua dilaksanakan pada tanggal 26 September 2014

dari pukul 07.00 - 10.00 WIB, bertempat di Ruang Seminar Gedung

LPPM Kampus I Mrican Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

c. Pengambilan data ketiga dilaksanakan pada tanggal 02 Oktober 2014

dari pukul 07.00 - 09.30 WIB, bertempat di Ruang Kerja masing -

masing subyek penelitian Kampus I Mrican Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

d. Pengambilan data keempat dilaksanakan pada tanggal 03 Oktober 2014

dari pukul 08.00 - 09.30 WIB, bertempat di Ruang Kerja masing -

masing subyek penelitian Kampus III Paingan Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

e. Pengambilan data kelima dilaksanakan pada tanggal 09 Oktober 2014

dari pukul 07.00 - 09.00 WIB, bertempat di Ruang Kerja masing -

masing subyek penelitian Kampus I Mrican Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan bagian dari penelitian payung,

dengan dua judul utama yaitu “Korelasi Pengukuran Antropometri Terhadap

Rasio Lipid dan HbA1c Pada Staf Pria dan Wanita Dewasa Sehat di Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta” dan “Laju Filtrasi Glomerulus Pada Staf Pria dan

Wanita Dewasa Sehat dengan Formula Cockroft-Gault (CG), Modification of Diet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

30

in Renal Disease (MDRD), dan Chronic Kidney Disease Epidemiology (CKDE)

di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”.

Kajian yang diangkat oleh peneliti di dalam penelitian ini dibatasi

lingkupannya pada korelasi body fat percentage terhadap HbA1c pada staf wanita

dewasa sehat di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Gambar 8. Bagan kajian penelitian payung

G. Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-

random sampling dengan jenis purposive sampling. Teknik non-random sampling

adalah pengambilan sampel yang tidak didasarkan atas kemungkinan yang dapat

diperhitungkan, artinya setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang

Antropometri

Body fat percentage

Staf pria dewasa sehat

Staf wanita dewasa sehat

Body mass index

Staf pria dewasa sehat

Staf wanita dewasa sehat

LP/RLPP

Staf pria dewasa sehat

Staf wanita dewasa sehat

Laju filtrasi glomerulus

Staf pria dewasa sehat

Staf wanita dewasa sehat

Rasio

lipid/

HbA1c

Universitas

Sanata

Dahrma

Yogyakarta

Formula: CG, MDRD,

dan CKDE

Universitas

Sanata

Dahrma

Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

31

sama untuk diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012). Purposive sampling

yaitu pengambilan sampel dilakukan atas pertimbangan yang dibuat oleh peneliti,

berdasarkan identifikasi karakteristik populasi yaitu ciri atau sifat - sifat populasi

yang sudah diketahui sebelumnya (Notoatmodjo, 2012; Sastroasmoro dan Ismael,

2011). Pada penelitian ini pengambilan sampel didasarkan pada kriteria inklusi

dan eksklusi yang telah ditentukan sebelumnya.

H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah skinfold caliper merek phi zhi hou du fi®

untuk mengukur lipatan kulit subyek penelitian di area triceps, suprailiac, dan

abdominal yang dinyatakan dalam mm, serta Cobas C 581® digunakan untuk

mengukur kadar HbA1c di dalam darah yang dinyatakan dalam %.

I. Tata Cara Penelitian

1. Observasi awal

Observasi awal yang dilakukan adalah pencarian informasi mengenai

jumlah staf wanita yang masih aktif di Kampus I, II, dan III Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta, pencarian tempat atau lokasi yang sesuai untuk pelaksanaan

penelitian/pengambilan data, dan pencarian laboratorium untuk menganalisis

sampel darah subyek penelitian. Hasil dari observasi awal adalah keputusan

memilih Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta untuk

menganalisis sampel darah subyek penelitian dengan alasan laboratorium tersebut

telah terakreditasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

32

2. Permohonan izin dan kerjasama

Permohonan izin pertama diajukan kepada Komisi Etik Penelitian

Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta untuk memperoleh ethical clearance. Ethical clearance dibutuhkan

sebab, di dalam penelitian ini menggunakan sampel darah manusia dan hasil

penelitian ini dapat dipublikasikan. Ethical clearance diperoleh dari Komisi Etik

Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah

Mada Yogyakarta pada tanggal 14 Agustus 2014 dengan nomor Ref:

KE/FK/896/EC.

Permohonan izin kedua ditujukan kepada Wakil Rektor I Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta untuk memperoleh izin melaksanakan penelitian di

lingkungan Kampus Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang selanjutnya

izin tersebut diteruskan ke Bagian Personalia agar dapat memperoleh izin untuk

melibatkan staf wanita Kampus I, II, dan III Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta dalam penelitian. Izin dari Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta diberikan pada tanggal 04 Agustus 2014 dengan tembusan ditujukan

kepada Kepala Biro Personalia untuk menyediakan data staf wanita administratif

dan edukatif Kampus I, II, dan III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Permohonan izin ketiga ditujukan kepada kepala bagian Rumah Tangga

untuk peminjaman ruangan yang akan digunakan dalam penelitian. Izin dari

kepala bagian Rumah Tangga diberikan pada tanggal 03 September 2014.

Permohonan kerjasama pertama diajukan ke bagian Laboratorium Rumah

Sakit Bethesda Yogyakarta untuk pengambilan dan analisis darah. Permohonan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

33

kerjasama kedua diajukan kepada subyek penelitian dengan menggunakan

informed consent.

3. Pembuatan informed consent dan leaflet

a. Informed consent. Merupakan bukti tertulis pernyataan kesediaan calon

subyek penelitian untuk ikut terlibat di dalam penelitian. Informed

consent disusun berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Komisi Etik

Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas

Gadjah Mada Yogyakarta. Seluruh subyek penelitian yang bersedia

terlibat di dalam penelitian ini, wajib mengisi data berupa nama, umur,

tanggal lahir, alamat, dan nomor telepon/HP yang dapat dihubungi pada

informed consent, kemudian menandatanganinya sebagai bukti

kerjasama, setelah mendapat penjelasan singkat mengenai penelitian.

b. Leaflet. Digunakan untuk membantu subyek penelitian dalam memahami

gambaran penelitian. Leaflet di dalam penelitian ini berjudul “Korelasi

Antropometri dan Pengukuran Laju Filtrasi Glomerulus” yang disusun

dengan ukuran A4. Konten/isi dari leaflet ini yaitu tujuan penelitian,

manfaat penelitian bagi subyek penelitian, penjelasan singkat mengenai

pengukuran antropometri yang meliputi pengukuran lingkar pinggang,

rasio lingkar pinggang - panggul, body fat percentage, dan body mass

index, penjelasan singkat mengenai pengukuran laju filtrasi glomerulus,

serta pemeriksaan laboratorium yang meliputi kadar LDL, HDL, total

kolesterol, HbA1c, dan serum kreatinin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

34

4. Pencarian subyek penelitian

Waktu pencarian subyek penelitian dilakukan setelah mendapatkan izin

penelitian dari Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Izin

tersebut diteruskan kepada Kepala Bagian Personalia Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta untuk memperoleh data berupa jumlah dan informasi lengkap (nama

lengkap, TTL, Jenis kelamin, pekerjaan/bagian) staf administratif dan edukatif

wanita di Kampus I, II, dan III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Data yang

telah diperoleh dikelompokkan berdasarkan umur yaitu antara umur 40 - 50 tahun

(kriteria inklusi) untuk menentukan jumlah populasi target. Langkah selanjutnya

adalah pencarian subyek penelitian (menggunakan teknik sampling) dengan

mendatangi tempat atau ruangan kerja subyek penelitian secara langsung

berdasarkan informasi yang telah diperoleh sebelumnya. Peneliti mendatangi

subyek penelitian kemudian menyampaikan maksud kedatangan, menjelaskan

secara singkat gambaran penelitian yang akan dilakukan, melakukan wawancara

terhadap subyek penelitian berdasarkan pedoman wawancara, serta menanyakan

kesediaan subyek penelitian untuk terlibat di dalam penelitian. Subyek penelitian

yang bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian dan telah memenuhi kriteria

yang telah ditetapkan, akan diberikan informed consent yang selanjutnya diisi dan

ditandatangani oleh subyek penelitian sebagai bukti kesediaannya untuk

berpartisipasi di dalam penelitian ini. Subyek penelitian juga mendapatkan leaflet

dan pemberitahuan mengenai tempat serta waktu pelaksanaan penelitian. Subyek

penelitian akan dihubungi melalui SMS atau telepon sehari sebelum pelaksanaan

penelitian untuk mengingatkan subyek penelitian bahwa akan diadakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

35

pengambilan darah dan pengukuran antropometri pada jam dan tempat yang telah

ditentukan sebelumnya. Subyek penelitian yang tidak hadir pada saat pelaksanaan

kegiatan, juga akan dihubungi melalui SMS atau telepon untuk memastikan

kehadirannya di dalam penelitian.

5. Validitas dan realiabilitas instrumen penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah skinfold caliper merek phi

zhi hou du fi®

untuk mengukur lipatan kulit subyek penelitian di area triceps,

suprailiac, dan abdominal yang dinyatakan dalam mm. Validitas menunjukan

keakuratan dari alat/instumen penelitian untuk dapat mengukur apa yang hendak

kita ukur, sedangkan realiabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh

mana hasil pengukuran suatu alat/instrument selalu konsisten dalam pengukuran

yang dilakukan berulang kali (Notoatmodjo, 2012; Weiner, 2007). Indeks

realiabilitas ditunjukan dengan CV (Coefficient of Variation) (Doi and Williams,

2013). Menurut Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik (2011),

alat/instrument dikatakan reliable jika CV ≤ 5%.

Pada penelitian ini dilakukan uji validitas dan realiabilitas pada skinfold

caliper merek phi zhi hou du fi®

dengan cara mengukur lipatan kulit triceps,

suprailiac, dan abdominal masing - masing sebanyak 5 kali (lima kali replikasi)

pada partisipan wanita dewasa sehat (umur 42 tahun). Hasil yang diperoleh adalah

nilai CV pada pengukuran lipatan kulit triceps sebesar 1,34%, suprailiac sebesar

0,90%, dan abdominal sebesar 1,47%. Nilai CV yang dihasilkan pada 3

pengukuran lipatan kulit masing - masing kurang dari 5%, sehingga dapat

dikatakan bahwa skinfold caliper merek phi zhi hou du fi®

valid dan reliable.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

36

Alat/instrumen merek Cobas C 581® yang digunakan untuk mengukur kadar

HbA1c di dalam darah, disediakan oleh pihak Laboratorium Patologi Klinik

Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

6. Pengukuran parameter antropometri dan pengambilan darah

Parameter yang diukur oleh peneliti adalah triceps skinfold thickness,

suprailiac skinfold thickness dan abdominal skinfold thickness, sedangkan

pengambilan darah subyek penelitian untuk pengukuran nilai HbA1c dilakukan

oleh tenaga ahli dari Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Bethesda

Yogyakarta. Pengukuran triceps skinfold thickness dilakukan dengan cara, subyek

penelitian dalam posisi berdiri tegak membelakangi peneliti, posisi tangan lurus

disamping pinggang, dan relax (tidak kaku atau tegang). Subyek penelitian

diminta kesediaannya untuk mengangkat lengan baju agar yang terukur benar -

benar adalah lipatan kulit. Peneliti kemudian mencubit dan menarik kulit dengan

ibu jari dan jari telunjuk pada bagian linea mid akromiale - radiale posterior.

Lipatannya vertikal dan paralel terhadap garis lengan atas. Langkah selanjutnya

adalah Jaw caliper (bagian dari skinfold caliper) ditempatkan pada lipatan kulit

yang terbentuk, dibiarkan beberapa detik agar caliper stabil kemudian dibaca

hasilnya.

Pengukuran suprailiac skinfold thickness dan abdominal skinfold

thickness dilakukan dengan cara, subyek penelitian dalam posisi berdiri tegak

berhadapan dengan peneliti, posisi tangan bebas, dan relax (tidak kaku atau

tegang). Subyek penelitian diminta kesediaannya untuk mengangkat baju agar

yang terukur benar - benar adalah lipatan kulit. Bagian kulit yang dicubit dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

37

ditarik untuk pengukuran suprailiac adalah krista iliaka segaris dengan midaksila

pada sisi lateral badan. Pada pengukuran abdominal lipatan diambil secara

vertikal 5 cm (kira - kira di midline belly rectus abdominis) dari sisi tangan

omphalion (titik tengah nevel/lubang tali pusar). Langkah selanjutnya adalah jaw

caliper ditempatkan pada lipatan kulit yang terbentuk, dibiarkan beberapa detik

agar caliper stabil kemudian dibaca hasilnya.

7. Pembagian hasil pengukuran antropometri dan pemeriksaan darah

Hasil pengukuran antropometri dan pemeriksaan darah diberikan kepada

subyek penelitian, segera setelah mendapatkan hasil pemeriksaan darah oleh pihak

Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Peneliti

mendatangi subyek penelitian dan menjelaskan secara singkat mengenai hasil

pengukuran antropometri dan pemeriksaan darah. Peneliti juga memberikan saran

non farmakologis terkait hasil yang tidak normal.

8. Pengolahan data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian, selanjutnya diolah dengan

menyusun data sejenis dan menggolongkan data tersebut sesuai dengan kategori

yang telah ditetapkan. Setelah kategorisasi data sejenis dilakukan, langkah

selanjutnya adalah analisis data.

J. Analisis Data

Data dianalisis secara statistik dengan taraf kepercayaan 95%,

menggunakan SPSS versi 16 yang telah disediakan oleh Perpustakaan Kampus III

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pada penelitian ini uji normalitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

38

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (n > 50). Data dikatakan terdistribusi

normal jika nilai p > 0,05. Distribusi data juga dapat dilihat dari histogram yaitu

jika histogram yang dihasilkan simetris tidak miring kiri maupun kanan dan tidak

terlalu tinggi atau rendah. Uji komparatif dimulai dengan uji normalitas pada dua

kelompok data yaitu body fat percentage ≥ 30,1% dan < 30,1% menggunakan uji

Shapiro-Wilk (masing - masing kelompok n ≤ 50). Uji komparatif yang digunakan

di dalam penelitian ini adalah Mann-Whitney, sebab salah satu dari kelompok data

tidak terdistribusi normal. Dalam uji komparatif jika nilai p > 0,05 maka kedua

kelompok data yang dianalisis tidak berbeda bermakna. Uji korelasi yang

digunakan adalah uji Spearman, sebab salah satu variabel penelitian tidak

terdistribusi normal. Suatu korelasi dianggap bermakna jika nilai p < 0,05

(Dahlan, 2009).

Tabel IV. Interpretasi hasil uji hipotesis berdasarkan kekuatan korelasi, nilai p, dan

arah korelasi (Dahlan, 2009)

Parameter Nilai Interpretasi

Kekuatan korelasi

(r)

0,00 – 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,80 – 1,000

Sangat lemah

Lemah

Sedang

Kuat

Sangat kuat

Nilai (p) p < 0,05

p > 0,05

Terdapat korelasi yang

bermakna antara dua variabel

Tidak terdapat korelasi

bermakna antara dua variabel

Arah korelasi + (positif)

- (negatif)

Searah, semakin besar nilai satu

variabel, semakin besar pula

variabel lainnya

Berlawanan arah. Semakin besar

nilai satu variabel, semakin

kecil pula variabel lainnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

39

K. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan di dalam penelitian ini adalah pada saat pencarian subyek

penelitian yaitu kesulitan untuk menemui subyek penelitian dikarenakan jadwal

kerja yang berbeda - beda. Keterbatasan lainnya adalah beberapa subyek

penelitian yang ditemui sangat sulit untuk diajak terlibat dalam penelitian,

sehingga membutuhkan waktu dan tenaga yang ekstra untuk mengajak subyek

penelitian tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

40

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah staf wanita dewasa sehat di Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta pada rentang umur 40 - 50 tahun. Subyek penelitian yang

bersedia terlibat di dalam penelitian yaitu sebanyak 52 orang dan telah memenuhi

kriteria inklusi dan eksklusi yang ditetapkan sebelumnya. Jumlah subyek

penelitian di dalam penelitian ini telah mencukupi kebutuhan sampel untuk

metode korelasi yaitu sebanyak 30 sampel tiap kelompok (Umar, 2007; Lodico, et

al., 2010).

Sebelum melakukan uji perbandingan dan uji korelasi, langkah awal

yang harus dilakukan adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif bertujuan

untuk menggambarkan karakteristik data subyek penelitian yang telah kita peroleh

dari hasil penelitian (Dahlan, 2009). Karakteristik data subyek penelitian yang

akan dibahas meliputi umur, triceps skinfold thickness, suprailiac skinfold

thickness, abdominal skinfold thickness, body fat percentage, dan HbA1c. Profil

karakteristik data yang akan disajikan disesuaikan dengan normalitas data yaitu

jika data terdistribusi normal maka data yang disajikan adalah mean ± SD,

sedangkan jika data tidak terdistribusi normal maka data yang disajikan adalah

median (maksimum - minimum) (Dahlan, 2009). Pada penelitian ini data umur

dan body fat percentage tidak terdistribusi normal (P < 0,05) sehingga profil data

yang akan disajikan adalah median (minimum - maksimum), sedangkan data

triceps skinfold thickness, suprailiac skinfold thickness, abdominal skinfold

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

41

thickness, dan HbA1c terdistribusi normal (P > 0,05) sehingga profil data yang

akan disajikan adalah mean ± SD. Pengujian normalitas data menggunakan

Kolmogorov-Smirnov sebab jumlah data penelitian adalah ≥ 50.

Tabel V. Karakteristik subyek penelitian

NO Karakteristik Profil

(n=52)

P

1 Umur 44,00 (40,00-50,00)* 0,005

2 Triceps skinfold thicknes 25,41 ± 7,80 ** 0,200

3 Suprailiac skinfold thickness 25,37 ± 7,95 ** 0,200

4 Abdominal skinfold thickness 30,30 ± 7,94 ** 0,200

5 Body fat percentage 33,65 (17,46-55,75)* 0,043

6 HbA1c 5,52 ± 0,47 ** 0,200

Keterangan : * = median (minimum - maksimum)

** = mean ± SD

1. Umur

Pada penelitian ini rentang umur yang digunakan adalah 40 - 50 tahun.

Pengujian normalitas umur subyek penelitian menggunakan Kolmogorov-Smirnov

dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil yang diperoleh adalah data tidak

terdistribusi normal dilihat dari signifikansi (p) yaitu 0,005 dan dapat dilihat dari

histogram yaitu tidak simetris serta cendrung miring ke kiri (Gambar 9). Ukuran

pemusatan umur dinyatakan dengan median yaitu 44,00 dan ukuran

penyebarannya dinyatakan dalam minimum - maksimum yaitu 40,00 - 50,00.

Range umur yang digunakan di dalam penelitian ini tergolong ke dalam

kategori dewasa pertengahan. Menurut Santrock (2004), kategori dewasa

pertengahan adalah dari umur 40 - 60 tahun. Dewasa pertengahan merupakan

umur transisi antara dewasa dini dengan usia lanjut (Papalia, Olds, and Feldman,

2008). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kanniyappan, kalidhas, and

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

42

Aruna (2011) yang melibatkan 490 responden (228 pria dan 262 wanita) pada

rentang usia 29 - 59 tahun ditemukan bahwa usia 40 - 59 tahun merupakan usia

yang rentan mengalami sindrom metabolik salah satunya adalah kenaikan glukosa

darah (hiperglikemia). Menurut National Institute on Aging (2014), wanita mulai

mengalami menopause pada usia 51 tahun. Pada penelitian ini status menopause

merupakan salah satu kriteria eksklusi, sehingga range umur yang digunakan

dibatasi antara 40 - 50 tahun.

Gambar 9. Grafik distribusi umur subyek penelitian

Perubahan berat badan seseorang berkaitan dengan pertambahan usia.

Pada wanita kenaikan berat badan akan terhenti pada umur 60 tahun (Dipiro, et

al., 2008). Kelebihan lemak pada tubuh dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain

gaya hidup yang tidak aktif dan perilaku makan yang tidak sehat. Status sosial

ekonomi terutama yang berkaitan dengan pekerjaan, memiliki kontribusi yang

kuat dalam perubahan gaya hidup tidak aktif dan perilaku makan yang tidak sehat

(Dipiro, et al., 2008; Guyton and Hall, 2006). Pekerjaan yang menuntut

seseorang untuk lebih banyak “duduk” mengakibatkan kurangnya aktifitas fisik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

43

sehingga pengeluaran energi dan asupan makanan menjadi tidak seimbang

(Barnett and Kumar, 2009). Menurut Dipiro, et al. (2008) status sosial ekonomi

mempengaruhi prevalensi obesitas pada umur 25 - 54 tahun.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Choi and Shi (2001) yang

melibatkan 69.494 responden pada umur ≥ 12 tahun, menunjukan bahwa

prevalensi diabetes melitus meningkat seiring dengan peningkatan umur. Hal ini

juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Mihardja, Soetrisno, dan

Soegondo (2013) yang melibatkan 15.332 orang dewasa pria dan wanita pada

rentang umur 18 - 55 tahun, menunjukan bahwa kejadian diabetes melitus pada

wanita lebih tinggi dibandingkan pria dan kejadian diabetes melitus meningkat

seiring dengan bertambahnya umur. Prevalensi diabetes juga meningkat pada

kelompok dengan status sosial ekonomi tinggi.

2. Triceps skinfold thickness

Pengujian normalitas triceps skinfold thickness subyek penelitian

menggunakan Kolmogorov-Smirnov dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil yang

diperoleh adalah data triceps skinfold thickness terdistribusi normal (p = 0,200)

dan dapat dilihat dari histogram yaitu simetris dan tidak miring ke kanan maupun

ke kiri (Gambar 10). Ukuran pemusatannya dinyatakan dengan mean yaitu 25,41

dan ukuran penyebarannya dinyatakan dalam standar deviasi yaitu 7,80. Menurut

Poskitt (cit., Ahmad, Ahmed, and Airede, 2013) triceps skinfold thickness

merupakan salah satu site dalam pengukuran skinfold thickness yang paling sering

digunakan dalam skrining obesitas, dengan alasan kemudahan dalam akses lokasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

44

pengukuran pada tubuh dan terkait dengan tingkat kenyamanan yang tinggi

dibandingkan site lainnya.

Gambar 10. Grafik distribusi triceps skinfold thickness subyek penelitian

3. Suprailiac skinfold thickness

Hasil uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov dengan taraf kepercayaan

95%) suprailiac skinfold thickness yaitu data terdistribusi normal dilihat dari p =

0,200 dan dapat dilihat dari histogram yaitu simetris dan tidak miring ke kanan

maupun ke kiri (Gambar 11). Ukuran pemusatan dinyatakan dengan mean yaitu

25,37 dan ukuran penyebaran dinyatakan dengan standar deviasi yaitu 7,95.

Gambar 11. Grafik distribusi suprailiac skinfold thickness subyek penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

45

4. Abdominal skinfold thickness

Pengujian normalitas abdominal skinfold thickness subyek penelitian

menggunakan Kolmogorov-Smirnov dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil yang

diperoleh adalah data terdistribusi normal dilihat dari signifikansinya (p) = 0,200

dan dapat dilihat dari histogram yaitu simetris dan tidak miring ke kanan maupun

ke kiri (Gambar 12). Ukuran pemusatan dinyatakan dengan mean yaitu 30,30 dan

ukuran penyebarannya dinyatakan dalam standar deviasi yaitu 7,94.

Gambar 12. Grafik distribusi abdominal skinfold thickness subyek penelitian

5. Body fat percentage

Nilai body fat percentage diperoleh melalui perhitungan terhadap 3 titik

pengukuran skinfold thickness yaitu triceps, suprailiac, dan abdominal yang

dinyatakan dalam bentuk %. Pengujian normalitas body fat percentage subyek

penelitian menggunakan Kolmogorov-Smirnov dengan taraf kepercayaan 95%.

Hasil yang diperoleh adalah data tidak terdistribusi normal dilihat dari signifikansi

(p) yaitu 0,043 dan dapat dilihat dari histogram yaitu tidak simetris dan cendrung

miring ke kanan (Gambar 13). Ukuran pemusatan body fat percentage dinyatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

46

dengan median yaitu 33,65 (kategori overweight) dan ukuran penyebarannya

dinyatakan dalam minimum - maksimum yaitu 17,46-55,75.

Gambar 13. Grafik distribusi body fat percentage subyek penelitian

Body fat percentage menggambarkan distribusi lemak subkutan yang

diperoleh dari hasil konversi pengukuran skinfold thickness. Dalam perhitungan

nilai body fat percentage minimal dibutuhkan 3 titik pengukuran skinfold

thickness (Indriati, 2010). Pemilihan triceps, suprailiac, dan abdominal untuk

pengukuran skinfold thickness didasarkan atas pertimbangan kenyamanan dari

subyek penelitian, kemudahan dalam melakukan pengukuran, titik pengukuran

harus mempunyai korelasi yang tinggi dengan total lemak tubuh, dan dapat

diaplikasikan pada semua individu (umur, jenis kelamin, etnik) (National Obesity

Observatory, 2009; Bray and Bouchard, 2005; Sirbu, et al., 2009; Hall, et al.,

2007; Beta Technology, 2008).

Body fat percentage sering dijadikan sebagai penanda obesitas

dibandingkan body mass index sebab, body mass index bukan merupakan suatu

pengukuran langsung terhadap adipositas dan tidak dapat dipakai pada individu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

47

dengan body mass index yang tinggi akibat besarnya massa otot (Guyton and

Hall, 2006). Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Nooyens,

Koppes, Visscher, Twisk, Kemper, Schuit, et al. (2007) yaitu pengukuran lemak

subkutan dapat memprediksi kelebihan berat badan dan obesitas dibandingkan

dengan body mass index.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mott, Wang, Thornton, Allison,

Heymsfield, and Pierson (1999), usia dewasa pertengahan (middle age) memiliki

body fat percentage yang lebih tinggi dibandingkan pada usia muda dan lansia (p

< 0,001). Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Gallagher,

Visser, Sepulveda, Pierson, Harris, and Heymsfied (cit., Carpenter, Yan, Chen,

Hong, Arechiga, Kim, et al., 2013), body fat percentage pada usia tua lebih tinggi

dibandingkan dengan usia muda.

6. HbA1c

Pada penelitian ini uji normalitas data HbA1c subyek penelitian

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil

yang diperoleh adalah data HbA1c terdistribusi normal dilihat dari nilai p yaitu

0,200 dan dilihat dari histogram yaitu simetris dan tidak miring ke kanan maupun

ke kiri (Gambar 14). Ukuran pemusatan HbA1c dinyatakan dengan mean yaitu

5,52 % (kategori normal) dan ukuran penyebarannya dinyatakan dalam standar

deviasi yaitu 0,47. Menurut American Diabetes Association (2010), standar

diabetes yaitu jika HbA1c ≥ 6,5%. Berdasarkan rata - rata HbA1c yaitu 5,52 %

dapat dikatakan bahwa kadar HbA1c subyek penelitian masih dalam kisaran

normal. Meskipun standar deviasi dapat dikatakan kecil, namun masih ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

48

beberapa subyek penelitian yang nilai HbA1c melebihi nilai normal. Hal ini dapat

dilihat dengan jelas pada gambar 14, yaitu terdapat data yang arahnya cendrung ke

kanan (HbA1c semakin tinggi) dan terpisah dari data yang lain.

Gambar 14. Grafik distribusi HbA1c subyek penelitian

HbA1c merupakan hemoglobin terglikosilasi yang dapat mengukur

konsentrasi glukosa di dalam plasma dalam jangka waktu yang lama (3 bulan

sebelumnya) (American Diabetes Association, 2010). Obesitas merupakan salah

satu faktor penyebab kenaikan kadar HbA1c di dalam darah. Obesitas dapat

mengakibatkan gangguan pada proses uptake glukosa ke dalam sel sehingga

mengakibatkan kadar glukosa di dalam darah meningkat (Sherwood, 2011).

Penambahan glukosa pada hemoglobin (HbA1c) sebanding dengan kadar glukosa

di dalam darah, artinya bila kadar glukosa darah berada dalam kisaran normal

selama 120 hari terakhir maka hasil HbA1c akan menunjukan nilai normal, dan

sebaliknya (Marks, et al., 2010; Dinsmoor, 2014; USCN, 2012).

HbA1c sering digunakan dan direkomendasikan untuk penilaian DM tipe

2 (American Diabetes Association, 2010). Hal ini didukung dengan penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

49

yang dilakukan oleh Edelman, Olsen, Dudley, Harris, and Oddone (2005), yaitu

HbA1c berguna untuk skrining diabetes periodik, artinya HbA1c dapat membantu

memprediksi risiko diabetes melitus di masa mendatang. Penelitian serupa juga

dilakukan oleh Ibrahim, Ismail, Zukri, Ismail, and Bebakar (2009), yaitu HbA1c

memiliki sensitifitas dan spesifikasi yang baik untuk mendiagnosa abnormalitas

toleransi glukosa dan diabetes melitus tipe 2.

B. Perbandingan Rerata HbA1c pada kelompok body fat percentage ≥

30,1% dan body fat percentage < 30,1%

Uji komparatif atau perbandingan di dalam penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui apakah terdapat perbedaan bermakna antara HbA1c pada kelompok

body fat percentage ≥ 30,1% dengan HbA1c pada kelompok body fat percentage

< 30,1%. Uji komparatif dapat menggambarkan hasil korelasi antara body fat

percentage dengan HbA1c. Uji komparatif yang digunakan ditentukan dari hasil

uji normalitas pada kelompok data body fat percentage ≥ 30,1% dan body fat

percentage < 30,1%.

Uji normalitas yang digunakan adalah Shapiro-Wilk, sebab jumlah data

dari masing - masing kelompok ≤ 50. Hasil yang diperoleh adalah kelompok body

fat percentage ≥ 30,1% (n = 41) tidak terdistribusi normal dilihat dari nilai p =

0,000, sedangkan kelompok body fat percentage < 30,1% (n = 11) terdistribusi

normal dilihat dari nilai p yaitu 0,922. Berdasarkan hasil uji normalitas maka pada

penelitian ini uji komparatif yang digunakan adalah Mann-Whitney. Hasil uji

komparatif dapat dlihat dari nilai signifikansi (p). Nilai p > 0,05 menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

50

bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara kedua kelompok data (Dahlan,

2009). Hasil uji perbandingan rerata dua kelompok data disajikan pada tabel VI

yaitu sebagai berikut:

Tabel VI. Hasil perbandingan rerata HbA1c pada kelompok body fat percentage ≥

30,1% dan < 30,1%

Body fat percentage ≥

30,1% (n = 41)

Body fat percentage <

30,1% (n = 11)

p

HbA1c 5,54 ± 0,51 5,44 ± 0,31 0,703

Hasil uji komparatif menunjukan bahwa tidak ada perbedaan bermakna

antara HbA1c pada kelompok body fat percentage ≥ 30,1% dan antara kelompok

body fat percentage < 30,1%. Hal ini dilihat dari nilai signifikansi (p) = 0,703. Uji

komparatif yang tidak bermakna juga didukung oleh mean kedua kelompok data

yang sama-sama dalam kisaran normal (American Diabetes Association, 2014).

Perbedaan yang tidak bermakna pada uji komparatif menunjukan bahwa

seseorang yang mempunyai body fat percentage normal maupun tidak normal

(overweight/obese) sama - sama memperlihatkan profil HbA1c yang normal.

Body fat percentage menggambarkan lemak subkutan dari hasil

pengukuran skinfold thickness. Menurut Despres (2012), lemak viseral lebih

bertanggung jawab terhadap resistensi insulin dibandingkan dengan lemak

subkutan. Lemak viseral (terakumulasi di bagian dalam perut) melepaskan lebih

banyak asam - asam lemak yang dapat menyebabkan gangguan pada metabolisme

glukosa sehingga dapat meningkatkan risiko diabetes melitus (Liebmaan-Smith

and Egan, 2007). Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Kim, et al. (2011), yaitu terdapat perbedaan bermakna pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

51

kejadian hiperglikemia antara body fat percentage normal (< 30%) dan body fat

percentage tinggi (≥ 30%) yaitu dilihat dari nilai p = 0,004. Penelitian tersebut

melibatkan 5852 responden wanita sehat pada rentang umur 30 - 49 tahun. Secara

garis besar, hasil penelitian tersebut adalah semakin tinggi body fat percentage

maka semakin tinggi mengalami hiperglikemia (nilai OR 1,56 (1,18 - 2,17)).

Perbedaan hasil penelitian dapat disebabkan karena perbedaan dalam pengukuran

untuk memperoleh nilai body fat percentage. Penelitian yang dilakukan oleh Kim,

et al. (2011) menggunakan bioelectrical impedance analysis (BIA) instrument,

sedangkan penelitian ini menggunakan metode antropometri yaitu skinfold

thickness. BIA lebih menunjukan body fat percentage yang konsisten

dibandingkan dengan skinfold thickness, namun memiliki kelemahan dalam

mengukur body fat percentage pada ras yang berbeda (National Obesity

Observatory, 2009; Martin, Gomez, and Antrozan, 2001).

C. Korelasi body fat percentage terhadap HbA1c

Uji korelasi antara body fat percentage terhadap HbA1c menggunakan

uji korelasi Spearman, dikarenakan hasil uji normalitas body fat percentage

menunjukan data yang tidak terdistribusi normal, sedangkan HbA1c terdistribusi

normal. Hasil korelasi Spearman menunjukan bahwa terdapat korelasi positif

dengan kekuatan korelasi sangat lemah antara body fat percentage terhadap

HbA1c yaitu dilihat dari nilai r = 0,130. Korelasi antara body fat percentage

terhadap HbA1c merupakan korelasi yang tidak bermakna dilihat dari nilai p =

0,358. Korelasi positif sangat lemah dan tidak bermakna menunjukan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

52

kenaikan body fat percentage tidak mempengaruhi kadar HbA1c di dalam darah.

Diagram sebaran korelasi body fat percentage terhadap HbA1c yaitu sebagai

berikut:

Gambar 15. Diagram sebaran korelasi body fat percentage terhadap HbA1c

Diagram sebaran korelasi di atas menunjukan bahwa kenaikan body fat

percentage tidak mempengaruhi kenaikan pada HbA1c. Nilai maksimum body fat

percentage = 55,75%, dan nilai minimumnya = 17,46%, sedangkan nilai

maksimum HbA1c = 7,73% dan nilai minimumnya = 4,93%.

Berdasarkan data body fat percentage dan HbA1c yang diperoleh dari

hasil penelitian terhadap 52 orang staf wanita dewasa sehat di Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta, ditemukan fakta bahwa terdapat satu subyek penelitian yang

memiliki nilai HbA1c sangat tinggi yaitu 7,73. Berdasarkan klasifikasi menurut

American Diabetes Association (2010) kadar HbA1c 7,73% menunjukan subyek

penelitian telah mengalami diabetes melitus, namun pada kasus ini subyek

penelitian tersebut tidak mengetahui/menyadarinya. Fakta unik lainnya adalah

nilai body fat percentage subyek penelitian tersebut lebih rendah dari nilai body

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

53

fat percentage maksimal pada penelitian ini (55,75%) yaitu sebesar 31,09%.

Menurut klasifikasi body fat percentage Hoeger and Hoeger (2014) body fat

percentage sebesar 31,09% menunjukan bahwa subyek penelitian tersebut tidak

mengalami obesitas. Fakta - fakta ini juga ditunjukan dari diagram sebaran

korelasi, yaitu nampak data yang keluar dari sebaran data. Data tersebut

menunjukan nilai HbA1c yang tinggi sedangkan body fat percentage bukan

merupakan nilai maksimum. Fakta - fakta yang dijumpai di dalam penelitian ini

dapat disebabkan karena telah terjadi proses lipolisis dan penguraian protein

akibat dari keadaan hiperglikemia yang dialami subyek penelitian. Menurut

Sherwood (2011) dan Porth and Matfin (2009) pada orang yang mengalami

diabetes melitus terdapat konsekuensi pada metabolime lemak dan protein yaitu

terjadi lipolisis lemak dan penguraian protein yang berakibat pada penurunan

jumlah lemak dan berat badan. Hal ini tercermin dari nilai body fat percentage

yang bukan merupakan kategori obesitas, sehingga dapat diperkirakan subyek

penelitian telah mengalami penurunan jumlah lemak dari keadaan sebenarnya,

namun perlu dilakukan wawancara lebih lanjut terkait dengan apakah sebelumnya

subyek penelitian mengalami penurunan berat badan yang signifikan.

Body fat percentage di dalam penelitian ini merupakan hasil konversi

dari pengukuran skinfold thickness pada bagian triceps, suprailiac, dan

abdominal. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Chang, et al. (2000), obesitas

sentral (rasio lingkar pinggang panggul dan centrality index) mempunyai

hubungan yang lebih signifikan terhadap hiperglikemia dibandingkan dengan

obesitas general (body fat percentage dan body mass index). Hal ini disebabkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

54

karena body fat percentage lebih menggambarkan lemak subkutan dibandingkan

lemak viseral, sedangkan rasio lingkar pinggang panggul dan centrality index

lebih menggambarkan lemak viseral. Menurut penelitian yang dilakukan oleh

Vaccaro and Huffman (2013), triceps skinfold thickness tidak memiliki hubungan

yang signifikan terhadap hiperglikemia, sehingga terdapat kemungkinan bahwa

titik pengukuran dapat mempengaruhi hasil di dalam penelitian ini.

Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Gomez-Ambrosi, et al. (2011), yaitu body fat percentage dapat membantu

mendiagnosa DM tipe 2. Perbedaan hasil penelitian ini dimungkinkan karena

perbedaan umur pada subyek penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh Gomez-

Ambrosi, et al. (2011) melibatkan subyek penelitian pada rentang umur 18 - 90

tahun, sedangkan pada penelitian ini rentang umur yang digunakan adalah 40 - 50

tahun. Penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Kim, et al. (2011), yaitu semakin tinggi body fat percentage maka semakin tinggi

kejadian hiperglikemia (nilai OR 1,56 (1,18-2,17)). Hasil Penelitian yang berbeda

dengan hasil penelitian ini, dapat disebabkan karena perbedaan dalam pengukuran

untuk memperoleh nilai body fat percentage dan rentang umur subyek penelitian.

Penelitian yang dilakukan oleh Kim, et al. menggunakan bioelectrical impedance

analysis (BIA) instrument, sedangkan penelitian ini menggunakan metode

antropometri yaitu skinfold thickness. Rentang umur di dalam penelitian ini adalah

40 - 50 tahun, sedangkan penelitian yang dilakukan Kim, et al. menggunakan

rentang umur 30 - 49 tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Terdapat korelasi positif tidak bermakna dengan kekuatan korelasi sangat

lemah antara body fat percentage terhadap HbA1c pada staf wanita dewasa sehat

di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

B. Saran

1. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan parameter

glukosa darah puasa dalam pengujian body fat percentage terhadap HbA1c.

2. Pada penelitian selanjutnya diharapkan untuk melakukan pengukuran

hemoglobin sebelum dilakukan pengukuran HbA1c.

3. Pada penelitian selanjutnya diharapkan menaikan jumlah sampel penelitian.

4. Bagi masyarakat umum khususnya staf wanita di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta (subyek penelitian), agar rutin melakukan pemeriksaan darah

terkait dengan kadar glukosa darah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

56

DAFTAR PUSTAKA

Acton, A., 2013, Blood Proteins-Advances in Research and Applicationn,

Sholarly Editions, Atlanta, p. 293.

Adnan, M., Mulyati, T., dan Isworo, J.T., 2013, Hubungan Indeks Massa Tubuh

(IMT) Dengan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus (DM) Tipe 2

Rawat Jalan di RS Tugurejo Semarang, Jurnal Gizi Universitas

Muhammadiyah Semarang, 2 (1), 19.

Ahmad, M.M., Ahmed, H., and Airede, K.I., 2013, Triceps Skinfold Thickness as

a Measure of Body Fat in Nigerian Adolescents, Niger J Paed, 40 (2),

179-183.

American Diabetes Association, 2010, Diagnosis and Classification of Diabetes

Mellitus, ADA, http://care.diabetesjournals.org/content/33/supplement1/

S62.long, diakses tanggal 8 April 2014.

American Diabetes Association, 2014, Diagnosing Diabetes and Learning About

Prediabetes, ADA, http://www.diabetes.org/diabetes-basics/diagnosis/,

diakses tanggal 31 Oktober 2014.

Arisman, 2013, Buku Ajar Ilmu Gizi: Obesitas, Diabetes Melitus, Dislipidemia,

EGC, Jakarta, hal. 1-39.

Barnett, A.H., and Kumar, S., 2009, Obesity and Diabetes, Wiley-Blackwell,

USA, pp. 285-295.

Beta Technology, 2008, Lange Skinfold Caliper, Beta Technology, USA, pp. 1-8.

Bray, G.A., and Bouchard, C., 2005, Handbook of Obesity: Etiology and

Phatophysiology, Second Edition, Marcel Dekker, New York, pp. 59-60.

Carpenter, C.L., Yan, E., Chen, S., Hong, K., Arechiga, A., Kim, W.S., et al.,

2013, Body Fat and Body-Mass Index Among a Multiethnic Sampel of

Collage-Age Men and Women, Journal of Obesity, 2013, 1-7.

Chang, C.J., Wu, C.H., Yao, W.J., Yang, Y.C., Wu, J.S., and Lu, F.H., 2000,

Relationships of Age, Menopause and Central Obesity on Cardiovascular

Disease Risk Factors in Chinese Woman, Int J Obes Relat Metab Disord,

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11126227, diakses tanggal 21

Oktober 2014.

Choi, B.C., and Shi, F., 2001, Risk Factors for Diabetes Mellitus by Age and Sex:

Results of the National Population Health Survey, Diabetologia, 44 (10),

1221-1231.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

57

Cleg, D., and Woods, S., 2004, The Physiology of Obesity, Clinical Obstetrics

and Gynecology, 47 (4), 967-979.

Dahlan, M.S., 2009, Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan : Deskriptif,

Bivariat, dan Multivariat Dilengkapi Aplikasi Dengan Menggunakan

SPSS, Salemba Medika, Jakarta, hal. 1-235.

De Menezes, M.C., Lopes, A.C.S., Cunha, L.P., Jansen, A.K., and Santos, C.D.,

2012, An Optimal Method for Measuring Body Fat in Overweight

Individuals in Clinical Practice, Endocrinology & Metabolic Syndrom, http://omicsonline.org/an-optimal-method-for-measuring-body-fat-in-

overweight-individuals-in-clinical-practice-2161-1017.S2-002.pdf, diakses

tanggal 5 April 2014.

Despres, J., 2012, Body Fat Distribution and Risk of Cardiovascular Disease : An

Update, Journal of the American Heart Association, 126, 1301-1213.

Deurenberg, P., Deurenberg-Yap, M., Wang, J., Lin, F.P., and Schmidt, G., 2000,

Prediction of Percentage Body Fat From Anthropometry and Bioelectrical

Impedance in Singaporean and Beijing Chinese, Asia Pacific J Clin Nutr,

9 (2), 93-98.

Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, 2013, Profil Kesehatan Daerah

IstimewaYogyakarta, DINKES DIY, http://www.depkes.go.id/downloads/

PROFIL KES PROVINSI 2012/14profilkes.Prov.DIYogyakarta2012.pdf,

diakses tanggal 25 Maret 2014.

Dinsmoor, R.S., 2014, HbA1c, Diabetes Self-Management,

http://www.diabetesselfmanagement.com/Articles/DiabetesDefinitions/Hb

A1c/, diakses tanggal 8 April 2014.

Dioum, A., Gartner, A., Bernard, M., Delpeuch, F., and Wade, S., 2005, Body

Composition Predicted From Skinfold in African Women: a Cross-

Validation Study Using Air-Displacement Plethysmography and a Black-

Specific Equation, National Institute of Health, 93 (6), 973-979.

Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., and Posey,

L.M., 2008, Pharmacotherapy : a pathophysiologic Approach, Seventh

edition, Mc Graw Hill, New York, pp. 2437-2439.

Direktorat Bina Penunjang Medik, 2011, Uji Fungsi Alat Kimia Klinis dan

Hematologi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, hal. 2.

Doi, S.A.R., and Williams, G.M., 2013, Methods of Clinical Epidemiology,

Springer, USA, pp.39-49.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

58

Edelman, D., Olsen, M.K., Dudley, T.K., Harris, A.C., and Oddone, E.Z., 2005,

Utility of Hemoglobin A1c in Predicting Diabetes Risk, Journal of

General Internal Medicine, 19 (2), 1175-1180.

Eston, R., and Reilly, T., 2009, Kinanthropometry and Exercise Physiology

Laboratory Manual, Volume One: Anthropometry, 3rd

, Routledge, New

York, p. 31.

Gibney, M.J., 2009, Introduction to Human Nutrition, Wiley-Blackwell, America,

p. 23.

Gomez-Ambrosi, J., Silva, C., Galofre, J.C., Escalada, J., Santos, S., Gil, M.J., et

al., 2011, Body Adiposity and Type 2 Diabetes : Increased Risk With a

High Percentage Even Having a Normal BMI, Obesity (Silver Spring), 19

(7), 1439-1444.

Guyton, A.C., and Hall, J.E., 2006, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11,

EGC, Jakarta, hal. 917-918.

Hall, J.G., Gripp, K.W., Allanson, J.E., and Slavotinek, A.M., 2007, Handbook of

Physical Measurements, Second Edition, Oxford University Press, New

York, pp. 67-71.

Han, T.S., Feskens, E.J., Lean, M.E., and Seidell, J.C., 1998, Associations of

Body Composition With Type-2 Diabetes Mellitus, Diabet Med, 15 (2),

129-135.

Haryono, I.R., dan Prastowo, N.A., 2009, Comparison of the Anthropometric

Measurements and Health Risks in People With Normal Weight

According to the Body Mass-for-Age Charts, Medical Journal Indonesia,

18 (1), 41-46.

Hoeger, W.W.K., and Hoeger, S.A., 2014, Principles and Labs for Fitness and

Wellness, 12th

Edition, Wadsworth Cengage Learning, USA, pp. 132, 142.

Ibrahim, H., Ismail, S.B., Zukri, S.M., Ismail, A.H., and Bebakar, W.M.W., 2009,

The Use of HbA1c in the Diagnosis of Type 2 Diabetes Mellitus Among

High Risk Group in Hospital Universiti Sains Malaysia, International

Medical Journal, 16 (2), 125-129.

Indriati, E., 2010, Antropometri: Untuk Kedokteran, Keperawatan, Gizi, dan

Olahraga, Citra Aji Parama, Yogyakarta, hal. 1-4, 22-25,84,142.

International Chair on Cardiometabolic Risk, 2014, Abdominal Obesity, ICCR,

http://www.myhealthywaist.org/fileadmin/pdf/3%20Abdominal%20Obesity

.pdf, diakses tanggal 14 Januari 2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

59

Iso, H., Kiyama, M., Naito, Y., Sato, S., Kitamura, A., Iida, M., et al., 1990, The

Relation of Body Fat Distribution and Body Mass with Haemoglobin A1c,

Blood Pressure and Blood Lipids in Urban Japanese Men, International

Journal of Epidemiology, 20 (1), 88-94.

Junior, H.L.R., Scelza, M.F.Z., Boaventura, G.T., Custodio, S.M., Moreira,

E.A.M., and Oliveira, D.D., 2012, Relation Between Oral Health and

Nutritional Condition in the Elderly, Journal of Applied Oral Sciences, 20

(1), 38-44.

Kanniyappan, D., Kalidhas, P., and Aruna, R.M., 2011, Age, Gender, Related

Prevalence of Cardiovaskular Risk Factors in Overweight and Obese

South Indian Adults, International Journal of Biological & Medical

Research, 2 (2), 513-522.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2013, Riset Kesehatan Dasar, Bakti

Husada, Jakarta, hal. 4.

Khokhar, K.K., Sharda, S., and Kaur, G., 2010, Corellation Between Leptin Level

and Hypertension in Normal and Obese Pre- and Postmenopausal Women,

European Journal of Endocrinology, 163 (6), 873-878.

Kim, J.Y., Han, S., and Yang, B., 2011, Implication of High-Body-Fat Percentage

on Cardiometabolic Risk in Middle-Aged Healthy, Normal-Weight

Adults, Journal Obesity, 21 (8), 1571-1577.

Kopelman, P.G., Caterson, I.D., and Dietz, W.H., 2010, Clinical Obesity in Adults

and Children, Third Edition, Wiley-Blackwell, UK, p. 384.

Kusumasari, F.A., 2013, Korelasi Body Mass Index (BMI) dan Percent Body Fat

(%BF) Terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Mahasiswa dan

Mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Skripsi,

23, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Liebmaan-Smith, J., and Egan, J., 2007, Body Signs: How to be Your Own

Diagnostic Detective, diterjemahkan oleh Rahmah, L., hal.180, UFUK

PRESS, Jakarta.

Lodico, M., Spaulding, D., and Voegtle, K., 2010, Methods in Educational

Research : from Theory to Practice, John Wiley & Sons, San Fransisco.

Ludji, L., 2014, Korelasi Abdominal Skinfold Thickness dan Body Mass Index

Terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Diabetes Melitus Tipe 2 Di

RSUD Kabupaten Temanggung, Skripsi, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

60

Marks, D.B., Marks, A.D., and Smith, C.M., 2010, Biokima Kedokteran Dasar,

EGC, Jakarta, hal. 85.

Martin, M., Gomez, G., and Antrozan, G., 2001, Measurement of Body Fat With

Bioelectric Impedance, Skinfold Thickness, and Equations Based on

Anthropometric Measurements Comparative Analysis, Rev Esp Salud

Publica, 75 (3), 221-236.

McFarlane, S.I., Banerji, M., and Sowers, J.R., 2001, Insulin Resistance and

Cardiovascular Disease, J Clin Endocrinol Metab, 86 (2), 713-718.

Mehdad, S., Hamrani, A., Kari, K.E., Hamdouchi, A.E., Barakat, A., Mzibri,

M.E., et al., 2012, Body Mass Index, Waist Circumference, Body Fat,

Fasting Blood Glucosa in a Sample of Moroccan Adolescents Aged 11-17

Years, Journal of Nutrition and Metabolism,

http://dx.doi.org/10.1155/2012/510458, diakses tanggal 24 Maret 2014.

Meisinger, C., Doring, A., Thorand, B., Heier, M., and Lowel, H., 2006, Body Fat

Distribution and Risk of Type 2 Diabetes in the General Population: are

There Differences Between Men and Women? The MONICA/KORA

Augsburg Cohort Study 1’2’3, The American Journal of Clinical Nutrition,

http://ajcn.nutrition.org/content/84/3/483, diakses tanggal 28 Maret 2014.

Mihardja, L., Soetrisno, U., and Soegondo, S., 2013, Prevalence and Clinical

Profile of Diabetes Mellitus in Productive Aged Urban Indonesians,

Journal of Diabetes Investigation, 5 (5), 507-512.

Mott, J.W., Wang, J., Thornton, J.C., Allison, D.B., Heymsfield, S.B., and

Pierson, R.N., 1999, Relation Between Body Fat and Age in 4 Ethnic

Groups 1’2’3, American Journal of Clinical Nutrition, 69 (5), 1007-1013.

National Diabetes Information Clearinghouse, 2012, Insulin Resistance and

Prediabetes, National Institutes of Health (NIDDK), USA, pp. 1-3.

National Institute on Aging, 2014, Health & Aging, Departement of Health and

Human Service, http://www.nia.nih.gov/health/publication/menopause,

diakses tanggal 13 November 2014.

National Obesity Observatory, 2009, Obesity and Overweight Surveillance in

England, APH, England, pp. 6-7.

Nooyens, A.C.J., Koppes, L.L.J., Visscher, T.L.S., Twisk, J.W.R., Kemper,

H.C.G., Schuit, A.J., et al., 2007, Adolescents Skinfold Thickness is a

Better Predictor of High Body Fatness in Adults Than is Body Mass

Index, Am J Clin Nutr, 85 (6), 1533-1539.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

61

Norton, K., and Olds, T., 2004, Anthropometrica: a Textbook of Body

Measurement for Sports and Health Courses, University of New South

Wales Press, Sydney, pp. 25-73, 97-118, 171-195.

Notoatmodjo, S., 2012, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta,

hal. 37-38, 124, 164-170.

Papalia, D., Olds, S., and Feldman, R., 2008, Human Development, 11th Edition,

McGraw-Hill, New York.

Pika, 2011, Korelasi Body Mass Index (BMI) dan Abdominal Skinfold Thickness

Terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa, Skripsi, 18, Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta.

Porth, C.M., and Matfin, G., 2009, Pathophysiology: Concepts of Altered Health

States, Eighth Edition, Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia, pp.

992-994, 1058.

Preedy, V.R., 2012, Handbook of Anthropometry, Vol.1 Part 1-6, Springer,

London, pp. 1258-1260.

Putri, A.E., dan Larasati, T.A., 2013, Hubungan Obesitas dengan Kadar HbA1c

Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Laboratorium Patologi Klinik Rumah

Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek Provinsi Lampung, Medical Journal

of Lampung University, 2 (4), 9-18.

Reinhold, J.A., and Earl, G., 2014, Clinical Therapeutics Primer: Link to the

Evidence for the Ambulatory Care Pharmacist, Jones & Bartlett Learning,

Burlington, pp. 153-154.

Rolfes, S.R., Pinna, K., and Whitney, E., 2012, Understanding Normal and

Clinical Nutrition, Wadsworth Cengage Learning, USA, pp. 914-915.

Santrock, J.W., 2004, Life-Span Development, Ninth Edition, McGraw-Hill, New

York.

Saryono, 2011, Metodologi Penelitian Kesehatan: Penuntun Praktis Bagi Pemula,

Mitra Cendikia Press, Yogyakarta, hal. 49.

Sastroasmoro, S., dan Ismael, S., 2011, Dasar - Dasar Metodologi Penelitian

Klinis, Sagung Seto, Jakarta, hal. 100.

Sherwood, L., 2011, Fisiologi Kedokteran, Edisi 6, EGC, Jakarta, hal. 781-789.

Singh, S.P., and Mehta, P., 2009, Human Body Measurement Concepts and

Applications, PHI Learning, New Delhi, pp. 14-15, 42-43, 91-93.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

62

Sirbu, D., Curscu, D., Popa, M., and Popa, M.S., 2009, Anthropometric

Measurements for Assessment Fat in Young People, IFMBE, 26, 105-108.

Skyndex, 2013, System 1 Professional Skinfold Caliper, SkyndexTM

,

http://www.skyndex.com/resources/SKYNDEX%20SYSTEM%201%20M

anual.pdf, diakses tanggal 23 Oktober 2014.

Tufts, Brown, and Hopkinis, J., 2003, Anthropometry Protocol, TNC-CDAAR,

http://cdaar.tufts.edu/protocols/AnthropLNG.pdf, diakses tanggal 2 April

2014.

Umar, H., 2007, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, PT. Raja

Grafindo Persada, Jakarta, hal. 79.

USCN, 2012, Glycated Hemoglobin (HbA1c), USCN Life Science Inc,

http://www.uscnk.com/manual/Glycated-Hemoglobin--HbA1C--

P90190Hu01.pdf, diakses tanggal 24 Oktober 2014.

Vaccaro, J.A., and Huffman, F.G., 2013, Obesity Indicators by Race/Ethnicity for

Diagnosis of Cardiometabolic Diseases for US Representative Sample of

Adults, Cardiovascular System,

http://www.hoajonline.com/cardiovascsyst/2052-4358/1/4, diakses tanggal

21 Oktober 2014.

Weiner, J., 2007, Measurement: Reliability and Validity Measures, Johns Hopkins

Bloomberg School of Public Health,

http://ocw.jhsph.edu/courses/hsre/PDFs/HSRE_lect7_weiner.pdf, diakses

tanggal 28 Oktober 2014.

World Health Organization, 2014, Obesity and Overweight, WHO,

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/, diakses tanggal 26

Agustus 2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

63

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

64

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

65

Lampiran 2. Ethical Clearance

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

66

Lampiran 3. Surat Izin Peminjaman Tempat Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

67

Lampiran 4. Hasil Pemeriksaan Laboratorium Subyek Penelitian Wanita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

68

Lampiran 5. Leaflet

1. Leaflet Tampak Depan

2. Leaflet Tampak Belakang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

69

Lampiran 6. Informed Consent

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

70

Lampiran 7. Pedoman Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

71

Lampiran 8. Form Pengukuran Antropometri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

72

Lampiran 9 : Uji Validitas dan Realiabilitas Intrumen Penelitian (Skinfold

Caliper Merek Phi Zhi Hou Du Fi®) (Wanita Umur 42 Tahun)

NO Triceps Skinfold

Thickness (mm) (x1)

x2 SD CV (%)

1 20,50

20,20

0,27

1,34

2 20,00

3 20,50

4 20,00

5 20,00

NO Suprailiac Skinfold

Thickness (mm) (x1)

x2 SD CV (%)

1 24,50

24,40

0,22

0,90

2 24,50

3 24,50

4 24,50

5 24.00

NO Abdominal Skinfold

Thickness (mm) (x1)

x2 SD CV (%)

1 30,00

30,70

0,45

1,47

2 31,00

3 31,00

4 31,00

5 30,50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

73

Lampiran 10. Dokumentasi Pengukuran Skinfold Thickness

1. Dokumentasi pengukuran Triceps Skinfold Thickness

2. Dokumentasi pengukuran Suprailiac Skinfold Thickness

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

74

3. Dokumentasi pengukuran Abdominal Skinfold Thickness

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

75

Lampiran 11. Dokumentasi Pengambilan Darah Subyek Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

76

Lampiran 12 : Deskriptif dan Uji Normalitas Umur

Descriptives

Statistic Std. Error

Umur Mean 44.0769 .43494

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 43.2037

Upper Bound 44.9501

5% Trimmed Mean 43.9872

Median 44.0000

Variance 9.837

Std. Deviation 3.13642

Minimum 40.00

Maximum 50.00

Range 10.00

Interquartile Range 6.00

Skewness .307 .330

Kurtosis -1.225 .650

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Umur .150 52 .005 .919 52 .002

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

77

Lampiran 13 : Deskriptif dan Uji Normalitas Triceps Skinfold Thickness

Descriptives

Statistic Std. Error

Triceps Mean 25.4133 1.08207

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 23.2409

Upper Bound 27.5856

5% Trimmed Mean 25.2156

Median 25.8350

Variance 60.885

Std. Deviation 7.80289

Minimum 11.00

Maximum 51.17

Range 40.17

Interquartile Range 9.79

Skewness .384 .330

Kurtosis 1.299 .650

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Triceps .079 52 .200* .967 52 .160

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

78

Lampiran 14 : Deskriptif dan Uji Normalitas Suprailiac Skinfold Thickness

Descriptives

Statistic Std. Error

Suprailiac Mean 25.3713 1.10282

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 23.1573

Upper Bound 27.5853

5% Trimmed Mean 25.2859

Median 25.4150

Variance 63.243

Std. Deviation 7.95253

Minimum 9.00

Maximum 49.50

Range 40.50

Interquartile Range 9.37

Skewness .087 .330

Kurtosis .660 .650

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Suprailiac .096 52 .200* .973 52 .277

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

79

Lampiran 15 : Deskriptif dan Uji Normalitas Abdominal Skinfold Thickness

Descriptives

Statistic Std. Error

Abdominal Mean 30.2977 1.10052

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 28.0883

Upper Bound 32.5071

5% Trimmed Mean 30.0622

Median 30.2500

Variance 62.980

Std. Deviation 7.93596

Minimum 16.33

Maximum 52.50

Range 36.17

Interquartile Range 9.25

Skewness .518 .330

Kurtosis .324 .650

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Abdominal .091 52 .200* .971 52 .228

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

80

Lampiran 16 : Deskriptif dan Uji Normalitas Body Fat Percentage Descriptives

Statistic Std. Error

BFP Mean 33.4998 1.01109

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 31.4700

Upper Bound 35.5297

5% Trimmed Mean 33.5059

Median 33.6450

Variance 53.160

Std. Deviation 7.29110

Minimum 17.46

Maximum 55.75

Range 38.29

Interquartile Range 7.34

Skewness .016 .330

Kurtosis .859 .650

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

BFP .124 52 .043 .968 52 .173

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

81

Lampiran 17 : Deskriptif dan Uji Normalitas HbA1c

Descriptives

Statistic Std. Error

HbA1c Mean 5.5215 .06526

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 5.3905

Upper Bound 5.6526

5% Trimmed Mean 5.4805

Median 5.4200

Variance .221

Std. Deviation .47059

Minimum 4.93

Maximum 7.73

Range 2.80

Interquartile Range .58

Skewness 2.129 .330

Kurtosis 8.341 .650

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

HbA1c .104 52 .200* .841 52 .000

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

82

Lampiran 18 : Deskriptif dan Uji Normalitas HbA1c Pada Kelompok Body

Fat Percentage ≥ 30,1% dan < 30,1%

1. Deskriptif dan Uji Normalitas HbA1c Pada Kelompok Body Fat

Percentage ≥ 30,1%

Descriptives

Statistic Std. Error

HbA1c_BFP>=30,1%

Mean 5.5444 .07894

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 5.3848

Upper Bound 5.7039

5% Trimmed Mean 5.4948

Median 5.4400

Variance .255

Std. Deviation .50547

Minimum 4.93

Maximum 7.73

Range 2.80

Interquartile Range .60

Skewness 2.110 .369

Kurtosis 7.628 .724

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

HbA1c_BFP_>=30,1% .112 41 .200* .836 41 .000

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

83

2. Deskriptif dan Uji Normalitas HbA1c Pada Kelompok Body Fat

Percentage < 30,1%

Descriptives

Statistic Std. Error

HbA1c_BFP_<30,1% Mean 5.4364 .09405

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 5.2268

Upper Bound 5.6459

5% Trimmed Mean 5.4298

Median 5.4000

Variance .097

Std. Deviation .31194

Minimum 4.97

Maximum 6.02

Range 1.05

Interquartile Range .46

Skewness .267 .661

Kurtosis -.170 1.279

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

HbA1c_BFP_<30,1% .131 11 .200* .974 11 .922

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

84

Lampiran 19 : Uji Komparatif Antara HbA1c Pada Kelompok Body Fat

Percentage ≥ 30,1% dan < 30,1%

HbA1c_BFP

Mann-Whitney U 208.500

Wilcoxon W 274.500

Z -.381

Asymp. Sig. (2-

tailed) .703

a. Grouping Variable: Skala

Ranks

Skala N Mean Rank Sum of Ranks

HbA1c_BFP BFP>=30.1 41 26.91 1103.50

BFP<30.1 11 24.95 274.50

Total 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

85

Lampiran 20 : Uji Korelasi Spearman Body Fat Percentage Terhadap HbA1c

Correlations

BFP HbA1c

Spearman's rho BFP Correlation

Coefficient 1.000 .130

Sig. (2-tailed) . .358

N 52 52

HbA1c Correlation

Coefficient .130 1.000

Sig. (2-tailed) .358 .

N 52 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileiv “Jadilah seperti orang yang berjalan dengan kepala tegak sebab orang tersebut akan selalu berjalan dengan mantap walaupun

86

BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama lengkap Maria Patrisia Triyasari

Nala, lahir di Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah

Selatan, NTT pada tanggal 17 Maret 1992. Penulis

merupakan anak ketiga dari empat bersaudara

pasangan Aloysius Nala dan Triwahyuni Iriani.

Penulis menempuh jenjang pendidikan dimulai dari

TK Santo Yoseph Soe (1996-1998), kemudian

bersekolah di SD Yaswari Soe V (1998-2004), SMP

Negeri 1 Komodo Labuan Bajo (2004-2007), dan

SMA Negeri 1 Kom odo Labuan Bajo (2007-2010).

Selama masa SMP dan SMA penulis aktif dalam

berbagai kegiatan yaitu OSIS, mengikuti lomba

karya tulis tingkat kabupaten, dan mengikuti lomba

menulis artikel tingkat kabupaten. Pada tahun 2011

penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama menjalani perkuliahan penulis

aktif dalam kegiatan Kampus yaitu menjadi anggota Divisi Kesekretariatan

“TITRASI” (Tiga Hari Temu Akrab Farmasi) 2013, menjadi anggota Divisi Dana

dan Usaha “kampanye Informasi Obat”, kepanitiaan berbagai acara seminar, dan

penulis juga aktif sebagai asisten dosen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI