Upload
vocong
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KORELASI BODY FAT PERCENTAGE TERHADAP HbA1c PADA STAF
WANITA DEWASA SEHAT DI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Maria Patrisia Triyasari Nala
NIM : 118114007
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
KORELASI BODY FAT PERCENTAGE TERHADAP HbA1c PADA STAF
WANITA DEWASA SEHAT DI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Maria Patrisia Triyasari Nala
NIM : 118114007
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
“Jadilah seperti orang yang berjalan
dengan kepala tegak sebab orang
tersebut akan selalu berjalan dengan
mantap walaupun sesaat akan jatuh
oleh batu sandungan”
-Sary Nala-
Karya yang tidak sempurna ini kupersembahkan kepada
Yesus Kristus yang selalu mendampingiku
Bapa, Mama, Kakak, dan Adik yang selalu mendukungku
Sahabat - Sahabatku dan Kekasihku yang selalu setia bersamaku
Keluarga besarku Muryono dan Nala
Serta Almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PRAKATA
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas bimbingan, perlindungan, dan cinta kasih-Nya, penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Korelasi Body Fat Percentage Terhadap
HbA1c Pada Staf Wanita Dewasa Sehat di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta”, sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana farmasi (S.Farm.) di
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Pada kesempatan ini penulis hendak menyampaikan ungkapan
terimakasih yang sedalam - dalamnya, kepada semua pihak yang telah membantu
penulis lewat dukungan tenaga, pikiran, waktu, dan curahan cinta agar penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Ungkapan terimakasih tersebut penulis
sampaikan kepada:
1. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk berdiskusi serta
mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi.
2. Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Wakil Rektor I yang telah memberikan
izin untuk melakukan penelitian di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Aris Widayati, M.si, Ph.D., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta dan dosen penguji skripsi yang telah mendukung
terselenggaranya penelitian ini dan bersedia memberikan saran serta arahan
yang berharga kepada penulis.
4. Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt. selaku dosen penguji skripsi yang telah
bersedia memberikan saran serta arahan yang berharga kepada penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
5. Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada yang telah menyetujui pelaksanaan penelitian ini
dengan memberikan ethical clearance.
6. Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang telah
membantu penulis dalam analisis darah untuk kepentingan penelitian.
7. Staf wanita Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah bersedia untuk
terlibat sebagai subyek penelitian.
8. Seluruh Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
telah memberikan ilmu pengetahuan, pengarahan, dan bimbingan kepada
penulis selama perkuliahan di Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta.
9. Kedua orang tuaku dan pahlawanku Bapa Alo dan Mama Rini yang telah
memberikan cinta, kasih sayang, doa, dukungan, dan bimbingan kepadaku
selama ini.
10. Kakakku Toni dan Siska serta adik bungsuku Ria yang selalu mendukung dan
menghiburku selama ini.
11. My lovely “Christian D.D. Nabi” yang bersedia menemaniku selama 5 tahun
dan memberikan cinta, kasih sayang, dukungan, serta motivasi yang begitu
berharga.
12. Sahabat - sahabatku ”Animal Crue” dan “Rakat Generation” yang telah
bersedia untuk berbagi canda tawa disaat suka dan duka.
13. My aunt “Wenny Adiningsih” dan my uncle “OMA” yang selama ini
memberikan perlindungan, bimbingan, dan arahan untuk tetap semangat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
14. Keluarga besar Muryono dan Nala yang telah memberikan dukungan dan
arahan positif kepada penulis.
15. Teman - teman FKK A 2011 dan semua angkatan 2011 yang telah bersama -
sama berbagi suka dan duka di Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta.
16. Teman - teman seperjuanganku “skripsi payung 14” “Asri, Bona, Bagas, Oca,
Lala, Lisa, Vento, Shinta, Deta, Arvita, Avis, Tika, dan Deby”.
17. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan
dan masih jauh dari kesempurnaan. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang dapat membantu dalam perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, 06 November 2014
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ............................................................. v
PRAKATA ................................................................................................................. vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................... ix
DAFTAR ISI .............................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xv
INTISARI ................................................................................................................... xvii
ABSTRACT ................................................................................................................. xviii
BAB I. PENGANTAR ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
1. Perumusan Masalah .................................................................................... 3
2. Keaslian Penelitian ..................................................................................... 3
3. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 10
B. Tujuan ............................................................................................................... 10
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA........................................................................ 11
A. Antropometri..................................................................................................... 11
1. Pengukuran Skinfold Thickness .................................................................. 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
B. Body Fat Percentage ........................................................................................ 16
C. Obesitas............................................................................................................. 17
D. HbA1c ............................................................................................................... 19
E. Resistensi Insulin dan DM Tipe 2 .................................................................... 20
F. Landasan Teori ................................................................................................. 21
G. Hipotesis ........................................................................................................... 23
BAB III. METODE PENELITIAN............................................................................ 24
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................................ 24
B. Variabel Penelitian............................................................................................ 24
C. Definisi Operasional ......................................................................................... 25
D. Subyek Penelitian ............................................................................................. 26
E. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................... 28
F. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................ 29
G. Teknik Sampling ............................................................................................... 30
H. Instrumen Penelitian ......................................................................................... 31
I. Tata Cara Penelitian .......................................................................................... 31
1. Observasi Awal ........................................................................................... 31
2. Permohonan Izin dan Kerjasama ................................................................ 32
3. Pembuatan Informed Consent dan Leaflet .................................................. 33
4. Pencarian Subyek Penelitian ...................................................................... 34
5. Validitas dan Realiabilitas Instrumen Penelitian ........................................ 35
6. Pengukuran Parameter Antropometri dan Pengambilan Darah .................. 36
7. Pembagian Hasil Pengukuran Antropometri dan Pemeriksaan Darah ....... 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
8. Pengolahan Data ......................................................................................... 37
J. Analisis Data ..................................................................................................... 37
K. Keterbatasan Penelitian .................................................................................... 39
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 40
A. Karakteristik Subyek Penelitian ....................................................................... 40
1. Umur ........................................................................................................... 41
2. Triceps Skinfold Thickness ......................................................................... 43
3. Suprailiac Skinfold Thickness ..................................................................... 44
4. Abdominal Skinfold Thickness .................................................................... 45
5. Body Fat Percentage .................................................................................. 45
6. HbA1c ......................................................................................................... 47
B. Perbandingan Rerata HbA1c Pada Kelompok Body Fat Percentage ≥ 30,1%
dan Body Fat Percentage < 30,1% ................................................................... 49
C. Korelasi Body Fat Percentage Terhadap HbA1c ............................................. 51
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 55
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 55
B. Saran ................................................................................................................. 55
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 56
LAMPIRAN ............................................................................................................... 63
BIOGRAFI PENULIS ............................................................................................... 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel I. Kriteria Nilai Body Fat Percentage Wanita .......................................... 17
Tabel II. Penelitian - Penelitian Pendukung Hipotesis ......................................... 22
Tabel III. Kriteria Nilai Body Fat Percentage Wanita ........................................... 26
Tabel IV. Interpretasi Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Kekuatan Korelasi,
Nilai p, dan Arah Korelasi ..................................................................... 38
Tabel V. Karakteristik Subyek Penelitian ............................................................ 41
Tabel VI. Hasil Perbandingan Rerata HbA1c Pada Kelompok
Body Fat Percentage ≥ 30,1% dan < 30,1% ......................................... 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Skinfold Caliper .................................................................................. 12
Gambar 2. Teknik Pengukuran Skinfold Thickness .............................................. 14
Gambar 3. Teknik Pengukuran Triceps Skinfold Thickness ................................. 14
Gambar 4. Teknik Pengukuran Suprailiac Skinfold Thickness ............................ 15
Gambar 5. Teknik Pengukuran Abdominal Skinfold Thickness ............................ 16
Gambar 6. Upper Body Obesity (“Apple Obesity”) .............................................. 18
Gambar 7. Skema Pencarian Subyek Penelitian ................................................... 28
Gambar 8. Bagan Kajian Penelitian Payung ......................................................... 30
Gambar 9. Grafik Distribusi Umur Subyek Penelitian ......................................... 42
Gambar 10. Grafik Distribusi Triceps Skinfold Thickness Subyek Penelitian ...... 44
Gambar 11. Grafik Distribusi Suprailiac Skinfold Thickness Subyek Penelitian ... 44
Gambar 12. Grafik Distribusi Abdominal Skinfold Thickness Subyek Penelitian .. 45
Gambar 13. Grafik Distribusi Body Fat Percentage Subyek Penelitian ................ 46
Gambar 14. Grafik Distribusi HbA1c Subyek Penelitian ....................................... 48
Gambar 15. Diagram Sebaran Korelasi Body Fat Percentage Terhadap HbA1c .. 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian ....................................................................... 64
Lampiran 2. Ethical Clearance ........................................................................... 65
Lampiran 3. Surat Izin Peminjaman Tempat Penelitian ..................................... 66
Lampiran 4. Hasil Pemeriksaan Laboratorium Subyek Penelitian Wanita ......... 67
Lampiran 5. Leaflet (Tampak Depan dan Belakang) .......................................... 68
Lampiran 6. Informed Consent ........................................................................... 69
Lampiran 7. Pedoman Wawancara ..................................................................... 70
Lampiran 8. Form Pengukuran Antropometri .................................................... 71
Lampiran 9. Uji Validitas dan Realiabilitas Intrumen Penelitian (Skinfold
Caliper Merek Phi Zhi Hou Du Fi®
) (Wanita Umur 42 Tahun) .... 72
Lampiran 10. Dokumentasi Pengukuran Skinfold Thickness (Triceps, Suprailiac,
Abdominal) ..................................................................................... 73
Lampiran 11. Dokumentasi Pengambilan Darah Subyek Penelitian .................... 75
Lampiran 12. Deskriptif dan Uji Normalitas Umur .............................................. 76
Lampiran 13. Deskriptif dan Uji Normalitas Triceps Skinfold Thickness ........... 77
Lampiran 14. Deskriptif dan Uji Normalitas Suprailiac Skinfold Thickness ........ 78
Lampiran 15. Deskriptif dan Uji Normalitas Abdominal Skinfold Thickness ....... 79
Lampiran 16. Deskriptif dan Uji Normalitas Body Fat Percentage ..................... 80
Lampiran 17. Deskriptif dan Uji Normalitas HbA1c ............................................ 81
Lampiran 18. Deskriptif dan Uji Normalitas HbA1c Pada Kelompok Body Fat
Percentage ≥ 30,1% dan < 30,1% .................................................. 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Lampiran 19. Uji Komparatif Antara HbA1c Pada Kelompok Body Fat
Percentage ≥ 30,1% dan < 30,1% ................................................. 84
Lampiran 20. Uji Korelasi Spearman Body Fat Percentage Terhadap HbA1c .... 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
INTISARI
Obesitas merupakan faktor risiko DM tipe 2. Hampir 90% penyandang
DM tipe 2 mengalami obesitas. Obesitas dapat dinilai dari body fat percentage,
sedangkan DM tipe 2 dapat dinilai dari HbA1c. Tujuan Penelitian ini adalah
mengetahui korelasi antara body fat percentage terhadap HbA1c.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan
rancangan cross sectional. Subyek penelitian adalah staf wanita dewasa sehat di
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta berjumlah 52 orang, yang telah memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan sampel secara non-random dengan
jenis purposive sampling. Pengukuran yang dilakukan adalah skinfold thickness
pada bagian triceps, suprailiac, dan abdominal untuk menghitung body fat
percentage serta pengukuran HbA1c. Data yang diperoleh dihitung secara statistik
dengan taraf kepercayaan 95% menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, Shapiro-
Wilk, Mann-Whitney, dan Spearman.
Hasil penelitian menunjukan median umur subyek penelitian adalah 44
tahun, median body fat percentage sebesar 33,65 %, dan rata - rata HbA1c sebesar
5,52%. Hasil uji korelasi menunjukan korelasi positif tidak bermakna (p = 0,358)
dengan kekuatan korelasi sangat lemah (r = 0,130) antara body fat percentage
terhadap HbA1c.
Kesimpulan penelitian adalah terdapat korelasi positif tidak bermakna
dengan kekuatan korelasi sangat lemah antara body fat percentage dengan HbA1c
pada subyek penelitian.
Kata kunci : skinfold thickness, body fat percentage, HbA1c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
ABSTRACT
Obesity is a risk factor for type 2 diabetes mellitus. Nearly 90% of people
with type 2 diabetes mellitus are obese. Obesity can be judged from the body fat
percentage, whereas type 2 diabetes mellitus can be assessed by HbA1c. The
purpose of this study was to determine the correlation between body fat
percentage on HbA1c.
This study is an observational analytic with cross sectional design.
Subjects were healthy adult female staff at Sanata Dharma University in
Yogyakarta totaling 52 people, who have met the inclusion and exclusion criteria.
Sampling was carried out in a non-random with the type of purposive sampling.
Measurements made are skinfold thickness at the triceps, suprailiac, and
abdominal to calculate body fat percentage and measurement of HbA1c. Data
obtained were statistically calculated with 95% confidence level using the
Kolmogorov-Smirnov, Shapiro-Wilk, Mann-Whitney, and Spearman.
The results showed a median age of study subjects was 44 years, median
body fat percentage of 33.65 %, and the average HbA1c of 5.52 %. Correlation
test results showed a positive correlation was not significant ( p = 0.358 ) with the
strength of a very weak correlation ( r = 0.130 ) between body fat percentage on
HbA1c.
The conclusion of study revealed that there is no significant positive
correlation with the strength of a very weak correlation between body fat
percentage and HbA1c in the study subjects.
Keywords : skinfold thickness, body fat percentage, HbA1c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Obesitas adalah suatu kelainan metabolik yang ditandai dengan
penimbunan lemak berlebih pada tubuh (World Health Organization, 2014).
Penderita kelebihan berat badan di dunia pada tahun 2008 mencapai 1,4 miliar
jiwa, dan dari angka kejadian tersebut sekitar 200 juta jiwa laki - laki dan 300 juta
jiwa perempuan mengalami obesitas (World Health Organization, 2014). Menurut
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2013) diketahui bahwa 19,7% laki -
laki dan 32,9% perempuan di Indonesia mengalami obesitas. Prevalensi obesitas
meningkat maksimal 6 dekade pada wanita dan 7 dekade pada pria (Dipiro,
Talbert, Yee, Matzke, Wells, and Posey, 2008). Berdasarkan data angka kejadian
obesitas di dunia dan di Indonesia tersebut, diketahui bahwa wanita lebih berisiko
mengalami obesitas dibandingkan pria. Perbedaan hormonal antara pria dan
wanita menjadi salah satu penyebab wanita lebih berisiko mengalami obesitas
(Khokhar, Sharda, and Kaur, 2010; Cleg and Woods, 2004).
Obesitas adalah faktor risiko terbesar diabetes melitus (DM) tipe 2 (Porth
and Matfin, 2009). Angka penyandang DM di dunia mencapai 239,3 juta jiwa
pada tahun 2010 dan diperkirakan akan meningkat hingga 300 juta jiwa pada
tahun 2020. Dari angka kejadian DM di dunia tersebut, sekitar 90% - 95% total
penyandang DM menderita DM tipe 2, dan hampir 90% penyandang DM tipe 2
mengalami obesitas (Arisman, 2013; Adnan, Mulyati, dan Isworo, 2013;
Sherwood, 2011). Jumlah pengidap DM di Indonesia pada tahun 2030 mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
21,257 juta jiwa dan di Kota Yogyakarta jumlah kasus DM pada tahun 2012 yaitu
sekitar 7434 kasus (Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, 2013;
Arisman, 2013; Adnan, dkk, 2013). DM tipe 2 dapat dideteksi melalui
pemeriksaan glukosa darah puasa, glukosa darah sewaktu, dan HbA1c. HbA1c
sering digunakan dan direkomendasikan dalam penilaian terhadap status DM tipe
2 (American Diabetes Association, 2010). HbA1c adalah hemoglobin
terglikosilasi yang dapat mengukur konsentrasi glukosa di dalam plasma dalam
jangka waktu yang lama (3 bulan sebelumnya) (Dinsmoor, 2014; Reinhold and
Earl, 2014).
Obesitas dapat dideteksi melalui antropometri yaitu pengukuran pada
tubuh manusia untuk menilai status nutrisi maupun sebagai indikator kesehatan
(Indriati, 2010; Dioum, Gartner, Bernard, Delpeuch, and Wade, 2005). Salah satu
pengukuran antropometri yang sering dianjurkan dalam penilaian obesitas adalah
skinfold thickness. Skinfold thickness adalah salah satu teknik pengukuran lemak
di dalam tubuh yang kemudian dinyatakan dalam bentuk body fat percentage (de
Menezes, Lopes, Chunca, Jansen, and Santos, 2012). Body fat percentage dapat
menggambarkan secara langsung adipositas pada tubuh, hal ini yang menjadi
dasar skinfold thickness lebih dianjurkan dalam penilaian obesitas (Guyton and
Hall, 2006).
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Kim, Han, and Yang
(2011), body fat percentage memiliki hubungan dengan kejadian hiperglikemia
yaitu semakin tinggi body fat percentage maka semakin tinggi mengalami
hiperglikemia (OR 1,56 (1,18 - 2,17)). Hal ini didukung oleh kesimpulan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
penelitian yang dilakukan oleh Gomez-Ambrosi, Silva, Escalda, Santos, Gil,
Valenti, et al. (2011), yaitu body fat percentage dapat membantu memprediksi
risiko mengalami DM tipe 2.
Berdasarkan uraian keterkaitan tingginya persentase penyandang DM
tipe 2 dengan obesitas dan berdasarkan hasil penelitian - penelitian sebelumnya,
mengenai hubungan body fat percentage dengan keadaan hiperglikemia dan DM
tipe 2, penulis tertarik untuk melakukan identifikasi apakah terdapat korelasi
bermakna antara body fat percentage sebagai salah satu parameter penilaian
obesitas, terhadap parameter penilaian DM tipe 2 yaitu HbA1c pada staf wanita
dewasa sehat di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini diharapkan
dapat memberikan gambaran kepada masyarakat mengenai hubungan body fat
percentage dengan HbA1c.
1. Perumusan masalah
Apakah terdapat korelasi bermakna antara body fat percentage terhadap
HbA1c pada staf wanita dewasa sehat di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?
2. Keaslian penelitian
Berdasarkan hasil pencarian informasi terkait penelitian mengenai
korelasi body fat percentage terhadap HbA1c yang pernah dilakukan sebelumnya,
ditemukan beberapa penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini. Penelitian -
penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
a. “The Relation of Body Fat Distribution and Body Mass With Haemoglobin
A1c, Blood Preassure and Blood Lipids in Urbans Japanese Men” (Iso,
Kiyama, Naito, Sato, Kitamura, Iida, et al., 1990).
Penelitian yang dilakukan oleh Iso, et al. (1990) melibatkan 874 responden pria
pada rentang umur 40 - 59 tahun. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
hubungan antara body fat distribution dan body mass index terhadap A1c, tekanan
darah, dan kadar lipid di dalam darah. Parameter body fat distribution yang
digunakan adalah rasio lingkar pinggang panggul. Hasil yang diperoleh adalah
terdapat hubungan yang signifikan antara body fat distribution dengan A1c (p =
0,02) dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara body mass index dengan
A1c (p = 0,32).
b. “Associations of Body Composition With Type-2 Diabetes Mellitus” (Han,
Feskens, Lean, and Seidell, 1998).
Penelitian yang dilakukan oleh Han, et al. (1998) merupakan penelitian cross
sectional yang melibatkan 5887 responden pria dan 7018 responden wanita, pada
rentang umur 20 - 59 tahun yang diambil secara random. Hasil penelitian ini
adalah body compositions mempunyai korelasi signifikan dengan DM tipe 2 (p <
0,01). Korelasi yang terjadi adalah tingginya nilai body mass index (BMI) (OR 4,1
(95% Cl: 2,0 - 8,4) pada pria dan OR 2,1 (95% Cl: 1,0 - 4,2) pada wanita), rasio
lingkar pinggang panggul (OR 18,4 (95% Cl: 4,3 - 78,5) pada pria dan OR 5,3
(95% Cl: 2,0 - 14,0) pada wanita), dan lingkar pinggang (OR 4,9 (95% Cl: 2,1 -
11,7) pada pria dan OR 2,7 (95% Cl: 1,2 - 5,9) pada wanita) akan berdampak pada
tingginya risiko mengalami DM tipe 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
c. “Relationships of Age, Menopause and Central Obesity on Cardiovascular
Disease Risk Factors in Chinese Woman” (Chang, Wu, Yao, Yang, Wu, and
Lu, 2000).
Penelitian yang dilakukan oleh Chang, et al. (2000) merupakan penelitian cross
sectional yang melibatkan 136 responden wanita Chinese premenopausal dan 193
wanita Chinese postmenopausal dengan body mass index < 30kg/m2. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengevaluasi hubungan umur dan status menopause
terkait dengan perubahan obesitas general (body fat percentage dan body mass
index) dan obesitas sentral (rasio lingkar pinggang panggul dan centrality index)
terhadap faktor risiko kardiovaskular (yang diukur adalah tekanan darah, uji
toleransi glukosa, HbA1c, dan profil lipid). Hasil penelitian adalah penuaan, status
menopause, dan obesitas sentral mempunyai hubungan yang lebih signifikan
terhadap faktor risiko kardiovaskular dibandingkan dengan wanita premenopause
dan obesitas general.
d. “Body Fat Distribution and Risk of Type 2 Diabetes in the General
Population: are There Differences Between Men and Women? The
MONICA/KORA Augsburg Cohort Study 1’2’3” (Meisinger, Doring, Thorand,
Heier, and Lowel, 2006).
Penelitian yang dilakukan oleh Meisinger, et al. (2006) merupakan penelitian
cohort study prospektif yang melibatkan 3055 responden pria dan 2957 responden
wanita pada rentang umur 35 - 74 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menguji relevansi body fat terhadap perkembangan diabetes melitus tipe 2. Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
yang diperoleh adalah body fat sangat terkait dengan perkembangan diabetes
melitus tipe 2.
e. “Body Adiposity and Type 2 Diabetes : Increased Risk With a High
Percentage Even Having a Normal BMI” (Gomez-Ambrosi, et al., 2011).
Penelitian yang dilakukan oleh Gomez-Ambrosi, et al. (2011) merupakan
penelitian cross sectional yang melibatkan 4828 responden berkulit putih (587
normal, 1320 overweight, dan 2921 obese berdasarkan klasifikasi BMI, dengan
66% adalah perempuan) pada rentang umur 18 - 80 tahun. Hasil penelitian ini
adalah body fat percentage mengalami kenaikan yang signifikan pada pria (P =
0,008) dan wanita (P < 0,0001) prediabetes atau DM tipe 2 dengan kategori
normal menurut BMI. Kesimpulan dari penelitian ini adalah body fat percentage
dapat membantu mediagnosa DM tipe 2 di luar informasi yang diberikan oleh
BMI.
f. “Body Mass Index, Waist Circumference, Body Fat, Fasting Blood Glucosa in
a Sample of Moroccan Adolescents Aged 11-17 Years” (Mehdad, Hamrani,
Kari, Hamdouchi, Barakat, Mzibri, et al., 2012).
Penelitian yang dilakukan oleh Mehdad, et al. (2012) bertujuan untuk menilai
hubungan antara body fat terhadap body mass index (BMI) dan waist
circumference (WC), serta bertujuan untuk menguji efektivitas fat mass (FM),
percent of body fat (PBF), BMI, dan WC dalam memprediksi kenaikan kadar
glukosa darah puasa (FBG). Penelitian ini melibatkan 167 responden remaja laki -
laki dan perempuan pada rentang umur 11 - 17 tahun. Hasil penelitian adalah
terdapat korelasi positif antara FM dan PBF dengan BMI dan terdapat korelasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
signifikan antara FM dan PBF dengan WC pada anak laki - laki dan perempuan.
Hasil penelitian ini juga menunjukan FBG berkorelasi dengan FM dan PBF pada
anak perempuan. Kesimpulannya adalah FM dan PBF dapat digunakan sebagai
prediktor kelebihan lemak tubuh dan mengalami kenaikan kadar glukosa darah
puasa.
g. “Obesity Indicators by Race/Ethnicity for Diagnosis of Cardiometabolic
Diseases for a US Representative Sample of Adults” (Vaccaro and Huffman,
2013).
Penelitian yang dilakukan oleh Vaccaro and Huffman (2013) melibatkan 8850
responden pria dan wanita (umur ≥ 21 tahun) dengan 4 ras/etnik yaitu Mexican
Americans, other Hispanics, Black non-Hispanics, dan White non- Hispanics.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah indikator obesitas memiliki
hubungan dengan penyakit kardiometabolik dan apakah perbedaan ras/etnik
mempengaruhi efek indikator obesitas terhadap penyakit kardiometabolik.
Indikator obesitas yang digunakan adalah subscapular skinfold thickness, triceps
skinfold thickness, body mass index, dan lingkar pinggang. Kardiometabolik yang
dinilai adalah hiperglikemia, hipertensi, dan dislipidemia. Hasil yang diperoleh
adalah perbedaan ras/etnik tidak mempengaruhi efek indikator obesitas terhadap
penyakit kardiometabolik, terdapat hubungan yang signifikan antara subscapular
skinfold thickness, lingkar pinggang, dan obesitas sentral terhadap hiperglikemia,
hipertensi, dan dislipidemia, terdapat hubungan yang signifikan antara body mass
index dengan hiperglikemia, dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
triceps skinfold thickness terhadap hiperglikemia, hipertensi, dan dislipidemia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
h. “Hubungan Obesitas Dengan Kadar HbA1c Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di
Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek
Provinsi Lampung” (Putri dan Larasati, 2013).
Penelitian yang dilakukan oleh Putri dan Larasati (2013) merupakan penelitian
analitik dengan desain potong lintang menggunakan teknik accidental sampling.
Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 46 orang pasien diabetes melitus
tipe 2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan obesitas dengan
kontrol glikemik pasien diabetes melitus tipe 2 yang diukur melalui pemeriksaan
HbA1c. Hasil penelitian adalah tidak terdapat hubungan bermakna antara obesitas
dengan kadar HbA1c.
i. “Korelasi Body Mass Index (BMI) dan Abdominal Skinfold Thickness
Terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa” (Pika, 2011).
Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain
cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive
sampling. Responden dalam penelitian ini berjumlah 57 orang dengan umur 39 ±
5 tahun. Taraf kepercayaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 95%. Uji
statistik korelasi Spearman menunjukan tidak ada korelasi bermakna antara BMI
dengan kadar glukosa darah puasa (P = 0,141) dan antara abdominal skinfold
thickness dengan kadar glukosa darah puasa (p = 0,077).
j. “Korelasi Body Mass Index (BMI) dan Percent Body Fat (% BF) Terhadap
Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Mahasiswa dan Mahasiswi di Kampus III
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta” (Kusumasari, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi positif antara BMI dan % BF
terhadap kadar glukosa darah puasa pada mahasiswa dan mahasiswi di kampus III
Universitas Sanata Dhrama Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah observasional
analitik dengan rancangan penelitian cross sectional dan teknik pengambilan
sampel adalah non-random dengan jenis purposive sampling. Penelitian ini
melibatkan 124 mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Pengukuran yang dilakukan adalah skinfold thickness (triceps,
abdominal, dan suprailiac), berat badan, tinggi badan, dan glukosa darah puasa.
Hasil penelitian ini adalah terdapat korelasi positif tidak bermakna antara BMI
dengan glukosa darah puasa pada pria dan wanita (r = 0,061; p = 0,652 dan r
=0,105; p = 0,400) dan korelasi positif tidak bermakna antara % BF dengan
glukosa darah puasa pada pria dan wanita (r = 0,087; p = 0,521 dan r = 0,084; p =
0,500).
k. “Korelasi Abdominal Skinfold Thickness dan Body Mass Index Terhadap
Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Diabetes Melitus Tipe 2 Di RSUD
Kabupaten Temanggung” (Ludji, 2014).
Penelitian yang dilakukan oleh Ludji (2014) merupakan penelitian observasional
analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Responden penelitian adalah
penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung berjumlah
98 orang, terdiri dari 39 pria dan 59 wanita yang dipilih menggunakan teknik non-
random purposive sampling. Data abdominal skinfold thickness, body mass index,
dan kadar glukosa darah puasa yang diperoleh, dianalisis secara statistik
menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk untuk pria dan Kolmogorov-Sminorv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
untuk wanita, uji Man-Whitney, serta uji korelasi Spearman dengan taraf
kepercayaan 95%. Hasil penelitian adalah terdapat korelasi tidak bermakna
abdominal skinfold thickness terhadap kadar glukosa darah puasa pada responden
pria (p = 0,330; r = -0,160) dan korelasi bermakna pada wanita (p = 0,002; r = -
0,190). Terdapat korelasi tidak bermakna body mass index terhadap kadar glukosa
darah puasa pada responden pria (p = 0,248; r = -0,190) dan responden wanita (p
= 0,957; r = 0,007) di RSUD Kabupaten Temanggung.
3. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini sekiranya dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan kesehatan masyarakat khususnya mengenai korelasi body fat
percentage terhadap HbA1c.
B. Tujuan
Mengetahui adanya korelasi bermakna body fat percentage terhadap
HbA1c pada staf wanita dewasa sehat di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Antropometri
Antropometri sering digunakan dalam praktek klinis sebab metode ini
tergolong ekonomis dan mudah dalam pelaksanaannya. Antropometri merupakan
pengukuran pada tubuh yang meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, body
mass index (BMI), pengukuran pada kaki dan tangan, pengukuran lingkar tubuh,
pengukuran pada robusitas, kepala, dan wajah, serta pengukuran skinfold
thickness (tebal lipatan kulit). Informasi mengenai hasil pengukuran pada tubuh
biasanya digunakan oleh dunia kesehatan untuk menilai status gizi, status
pertumbuhan dan obesitas (Indriati, 2010; Haryono dan Prastowo, 2009; Preedy,
2012). Pengukuran body mass index (BMI), lingkar tubuh, dan skinfold thickness,
merupakan pengukuran yang wajib dilakukan untuk menilai status obesitas serta
kemungkinan mengalami DM tipe 2 dan dislipidemia (Haryono dan prastowo,
2009; Arisman, 2013).
1. Pengukuran skinfold thickness
Pengukuran skinfold thickness merupakan pengukuran jaringan lemak
subkutan yang terletak langsung di bawah kulit. Syarat utama yang harus dipenuhi
dalam pengukuran skinfold thickness adalah lipatan kulit dan jaringan lemak
subkutan pada daerah tubuh yang akan diukur harus dapat terjepit dan ditinggikan.
Sekitar 70% - 90% total jaringan lemak berada pada daerah subkutan, sehingga
pengukuran skinfold thickness dapat digunakan untuk memprediksi total lemak
pada tubuh yang memiliki hubungan dengan obesitas (Bray and Bouchard,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2005; National Obesity Observatory, 2009). Faktor - faktor yang mempengaruhi
hasil pengukuran skinfold thickness yaitu umur, jenis kelamin, dan etnik.
Pengaruhnya berhubungan dengan distribusi lemak pada tubuh (Gibney, 2009;
Preedy, 2012).
Pengukuran skinfold thickness menggunakan alat bantu yaitu skinfold
caliper. Skinfold caliper tersedia dalam berbagai macam model dan brand. Setiap
brand skinfold caliper memiliki prosedur pengukuran dan pengaturan tekanan
rahang caliper (jaw) yang berbeda - beda, sehingga pembacaan hasil pengukuran
juga akan berbeda. Pengukuran skinfold thickness sangat tidak dianjurkan untuk
menggunakan skinfold caliper dengan brand yang berbeda - beda (Bray and
Bouchard, 2005; Preedy, 2012).
Gambar 1. Skinfold caliper
Perbedaan lipatan kulit antara individu merupakan salah satu faktor
pengganggu pembacaan hasil pengukuran skinfold thickness (Bray and Bouchard,
2005). Kesalahan dalam pembacaan hasil pengukuran dapat diminimalkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
melakukan kalibrasi pada skinfold caliper (Norton and Olds, 2004; Beta
Technology, 2008). Tekanan pada jaw dibuat konstan selama pengukuran dengan
standar tekanan konstan jaw sebesar 10 g.mm2
dan akurasi 0,1 mm (Sirbu, Curscu,
Popa, and Popa, 2009; Hall, Gripp, Allanson, and Slavotinek, 2007; Singh and
Mehta, 2009).
Cara pengukuran skinfold thickness dengan menggunakan skinfold
caliper adalah menandai bagian tubuh (kulit) yang akan diukur dengan penanda
(spidol/bulpoin). Tujuan memberi penanda pada kulit yang akan diukur adalah
untuk memperkirakan letak kulit yang akan dicubit dan ditarik serta
memperkirakan letak jaw caliper saat diaplikasikan. Langkah selanjutnya adalah
bagian yang telah ditandai dicubit dan ditarik menjauhi tubuh dengan ibu jari dan
jari telunjuk (yang dicubit adalah jaringan subkutan bukan otot), kemudian jaw
caliper ditempatkan pada lipatan kulit yang terbentuk, dibiarkan 2 - 3 detik agar
caliper stabil kemudian dibaca hasilnya (gambar 2) (Hall, et al., 2007; Beta
Technology, 2008; Tufts, Brown, and Hopkinis, 2003). Titik - titik pengukuran
skinfold thickness yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu triceps, suprailiac,
dan abdominal. Pemilihan titik anatomis ini didasarkan pada pertimbangan
kenyamanan dari responden, kemudahan dalam melakukan pengukuran, titik
pengukuran harus mempunyai korelasi yang tinggi dengan lemak tubuh (terkait
dengan bagian tubuh yang memiliki distribusi/penumpukan lemak paling banyak),
dan dapat diaplikasikan pada semua individu (umur, jenis kelamin, etnik)
(National Obesity Observatory, 2009; Bray and Bouchard, 2005; Sirbu, et al.,
2009; Hall, et al., 2007; Beta Technology, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Gambar 2. Teknik pengukuran skinfold thickness (Skyndex, 2013)
a. Triceps skinfold thickness. Pengukuran triceps skinfold thickness
dilakukan dengan cara lipatan kulit dicubit dengan ibu jari dan jari
telunjuk pada linea mid akromiale - radiale posterior. Lipatannya harus
vertikal dan paralel terhadap garis lengan atas. Lipatan kulit diambil dari
permukaan paling posterior lengan di atas muskulus triceps dilihat dari
samping. Tempat lipatan kulit yang diambil harus dapat dilihat dari
samping sebab hal ini menandakan bahwa, lipatan kulit tersebut
merupakan titik paling posterior di atas triceps pada posisi anatomis
(setinggi linea mid akromio - radiale). Posisi lengan harus relaksasi
dengan sendi bahu eksorotasi ringan dan siku ekstensi di samping badan
(Indriati, 2010). Nilai normal triceps skinfold thickness yaitu pada pria 15
mm dan wanita 25 mm (Rolfes, Pinna, and Whitney, 2012).
Gambar 3. Teknik pengukuran triceps skinfold thicknes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b. Suprailiac skinfold thickness. Pengukuran dilakukan dengan memastikan
subyek dalam posisi tegak dan santai, tujuannya agar caliper tetap stabil
saat pembacaan hasil pengukuran serta memberi kemudahan saat
mencubit dan menarik lipatan kulit. Langkah selanjutnya adalah lipatan
kulit diukur pada krista iliaka segaris dengan midaksila pada sisi lateral
badan. Skinfold caliper ditempatkan pada lipatan tersebut dan dibaca
hasilnya (Tufts, et al., 2003; Indriati, 2010). Menurut Junior, Scelza,
Boaventura, Custodio, Moreira, and Oliveira (2012) cut off dari
suprailiac skinfold thickness pada pria dan wanita yaitu 17,9 mm dan
19,8 mm.
Gambar 4. Teknik pengukuran suprailiac skinfold thickness
c. Abdominal skinfold thickness. Pengukuran dilakukan dengan memastikan
subyek berdiri tegak dan santai, kemudian lipatan kulit vertikal diambil 5
cm (kira - kira di midline belly rectus abdominis) dari sisi tangan
omphalion (titik tengah nevel/lubang tali pusar). Pada pengukuran ini
cubitan pertama harus kuat dan luas dengan maksud untuk
meminimalkan kesalahan dalam perkiraan ketebalan lapisan subkutan
jaringan. Catatan yang penting dalam pengukuran ini adalah tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
diperbolehkan menempatkan caliper di dalam lubang tali pusar (Indriati,
2010).
Gambar 5. Teknik pengukuran abdominal skinfold thickness
B. Body Fat Percentage
Body fat percentage menggambarkan jumlah lemak di dalam tubuh
secara langsung yang dinyatakan dalam persen (Kopelman, Caterson, and Dietz,
2010). Body fat percentage dijadikan sebagai metode untuk memprediksi obesitas
karena mudah dalam pelaksanaannya dan ekonomis (Deurenberg, Deurenberg-
Yap, Wang, Lin, and Schmidt, 2000). Jumlah lemak di dalam tubuh tidak dapat
ditentukan dengan pasti, artinya kita hanya dapat memperkirakan jumlah lemak
yang ada di dalam tubuh. Jumlah lemak di dalam tubuh dapat diperkirakan dengan
menggunakan metode skinfold thickness. Skinfold thickness paling sering
digunakan karena ekonomis, portable, dan mudah dalam pelaksanaannya (Bray
and Bouchard, 2005). Body fat percentage dengan metode skinfold thickness
diperoleh dari hasil konversi tebal lipatan lemak pada bagian yang diukur (de
Menezes, et al., 2012). Nilai body fat percentage dapat dihitung menggunakan
beberapa formula tergantung dari variabel yang diperoleh berdasarkan metode
yang digunakan (Arisman, 2013). Menurut Jackson, et al., (cit., Eston and Reilly,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2009), formula yang digunakan untuk menghitung body fat percentage pada
wanita dengan tiga titik pengukuran skinfold thickness yaitu sebagai berikut:
Body fat percentage sering dijadikan sebagai penanda obesitas
dibandingkan body mass index. Body mass index bukan merupakan suatu
pengukuran langsung terhadap adipositas dan tidak dapat dipakai pada individu
dengan body mass index yang tinggi akibat besarnya massa otot (Guyton and
Hall, 2006).
Tabel I. Kriteria nilai body fat percentage wanita (Hoeger and Hoeger, 2014)
≥ 40 tahun (%)
Underweight < 12
Normal 20,0-30,0
Overweight 30,1-35,0
Obese ≥ 35,1
C. Obesitas
Obesitas adalah kelebihan lemak di dalam tubuh. Obesitas disebabkan
oleh genetik, gaya hidup tidak aktif, pengaturan makanan yang tidak baik, dan
kelebihan nutrisi (Dipiro, et al., 2008). Obesitas dapat dinilai dari body fat
percentage. Sesorang dikatakan mengalami obesitas jika body fat percentage ≥
31,1% pada pria dan ≥ 35,1% pada wanita (umur ≥ 40 tahun) (Hoeger and
Densitas badan wanita = 1,099421 – 0,0009929 (∑3F) + 0,0000016
(∑3F)2 – 0,0001392 (umur,tahun)
Body fat percentage = [(4,95/ Densitas badan) – 4,5] x 100
Keterangan : ∑3F = Jumlah 3 bagian skinfold thickness yang diukur pada wanita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Hoeger, 2014; Guyton and Hall, 2006). Obesitas timbul sebagai akibat dari
ketidakseimbangan antara energi yang keluar dari tubuh. Energi (makanan) yang
masuk ke dalam tubuh dalam jumlah besar akan disimpan sebagai lemak. Jaringan
lemak tersebut akan tersimpan dalam adiposity (jaringan subkutan) dan pada
rongga intraperitoneal (Guyton and Hall, 2006; Porth and Matfin, 2009).
Obesitas merupakan faktor risiko DM tipe 2. Obesitas dibagi menjadi dua
(berdasarkan letak distribusi lemak) yaitu upper body obesity dan lower body
obesity. DM tipe 2 lebih disebabkan karena distribusi lemak berlebih pada daerah
“upper body” (central, abdominal, visceral) (gambar 6). Lower body obesity
kurang berkaitan dengan komplikasi metabolik (penyebab DM tipe 2) (Porth and
Matfin, 2009; Vague (cit., International Chair on Cardiometabolic Risk, 2014)).
Pengaruh obesitas terhadap DM tipe 2 diawali dengan penurunan sensitifitas
insulin yang berujung pada resistensi insulin (Dipiro, et al., 2008; American
Diabetes Association, 2010). Pengaruh obesitas terhadap sensitifitas insulin yang
merupakan penanda DM tipe 2 adalah sebagai berikut:
Gambar 6. Upper body obesity (“apple obesity”) (Porth and Matfin, 2009)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
1. Pada kondisi obesitas produksi adiponektin dan adipokin lainnya menurun.
Adiponektin bekerja untuk meningkatkan sensitifitas terhadap insulin dengan
meningkatkan efek insulin. Penurunan jumlah adiponektin dan adipokin
lainnya akan berakibat pada menurunnya sensitifitas insulin sehingga efek
insulin menjadi lemah;
2. Pada kondisi obesitas jumlah jaringan lemak meningkat. Jaringan lemak dapat
menghasilkan hormon resistin yang mendorong resistensi insulin dengan
mengganggu kerja insulin;
3. Asam - asam lemak bebas yang dihasilkan meningkat akibat meningkatnya
jaringan lemak. Asam - asam lemak tersebut dapat menumpuk secara
abnormal pada otot sehingga menggangu kerja dari insulin
(Sherwood, 2011).
D. HbA1c
HbA1c sering digunakan dan direkomendasikan sebagai penilaian DM
tipe 2. HbA1c merupakan hemoglobin terglikosilasi yang dapat mengukur
konsentrasi glukosa di dalam plasma dalam jangka waktu yang lama (3 bulan
sebelumnya). Kadar HbA1c tidak dipengaruhi oleh peningkatan sementara
glukosa di dalam darah akibat asupan makanan atau minuman (American
Diabetes Association, 2010; Reinhold and Earl, 2014; Acton, 2013).
Proses glikolisasi hemoglobin terjadi melalui proses non-enzimatik
(terjadi secara spontan tanpa bantuan enzim). Gugus aldehida dari glukosa akan
berikatan secara kovalen dengan gugus amino terminal-N protein (residu serin,
treonin, dan asparagin) pada rantai-β hemoglobin. HbA1c dapat memperkirakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
kadar glukosa darah dalam kurun waktu 3 bulan, sebab proses glikolisasi terjadi
selama 120 hari (± 3 bulan) atau mengikuti umur dari sel darah merah (Marks,
Marks, and Smith, 2010).
Penambahan glukosa pada hemoglobin (hemoglobin A1c) sebanding
dengan kadar glukosa di dalam darah, artinya bila kadar glukosa darah berada
dalam kisaran normal selama 120 hari terakhir maka hasil hemoglobin A1c akan
menunjukan nilai normal, dan sebaliknya (Marks, et al., 2010; Dinsmoor, 2014;
USCN, 2012). Menurut American Diabetes Association (2010), seseorang
dikatakan mengalami diabetes jika nilai HbA1c ≥ 6,5%.
E. Resistensi Insulin dan DM Tipe 2
Resistensi insulin merupakan gangguan respon biologis terhadap insulin.
Resistensi insulin diawali dengan kompensasi tubuh terhadap peningkatan
konsentrasi insulin sebagai akibat dari peningkatan glukosa darah. Keadaan
konsentrasi insulin yang tinggi secara terus menerus akan mengakibatkan
perubahan pada sensitifitas reseptor insulin (McFarlane, Banerji, and Sowers,
2001). Perubahan pada sensitifitas reseptor insulin akan menyebabkan insulin
tidak terikat pada reseptor sehingga glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel
(National Diabetes Information Clearinghouse, 2012). Faktor utama penyebab
resistensi insulin adalah obesitas. Pada keadaan obesitas jumlah jaringan lemak
meningkat. Jaringan lemak akan mengalami lipolisis sehingga terjadi
peningkatkan fatty fat acid. Fatty fat acid akan dilepaskan ke sirkulasi portal dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
mengalir ke hati. Fatty fat acid dapat merangsang penurunan sensitifitas insulin di
jaringan perifer (Dipiro, et al., 2008).
Masalah mendasar pada DM tipe 2 bukan karena kekurangan insulin
tetapi terjadi penurunan kepekaan sel - sel sasaran terhadap insulin. DM tipe 2
bermula dari sindrom metabolik yang mencakup obesitas, resistensi insulin,
hiperglikemia puasa, abnormalitas lipid, dan hipertensi (Guyton and Hall, 2006).
Pada DM tipe 2 kadar glukosa di dalam darah yaitu puasa ≥ 126 mg/dl (7,0
mmol/L), tidak puasa ≥ 200 mg/dl (11,1 mmol/L), dan kadar HbA1c ≥ 6,5%
(American Diabetes Association, 2010).
F. Landasan Teori
Antropometri merupakan pengukuran pada tubuh yang digunakan untuk
menilai status gizi, status pertumbuhan, dan obesitas. Antropometri yang sering
digunakan untuk menilai status obesitas adalah skinfold thickness. Skinfold
thickness merupakan metode yang digunakan untuk memperkirakan jumlah lemak
di dalam tubuh. Jumlah lemak hasil pengukuran skinfold thickness akan di
konversikan ke dalam body fat percentage. Body fat percentage sering dijadikan
sebagai penanda obesitas sebab body fat percentage dapat menggambarkan
jumlah lemak di dalam tubuh secara langsung (Indriati, 2010; Bray and Bouchard,
2005; de Menezes, et al., 2012; Guyton and Hall, 2006).
Obesitas adalah kelebihan lemak di dalam tubuh yang disebabkan oleh
genetik, gaya hidup tidak aktif, pengaturan makanan yang tidak baik, dan
kelebihan nutrisi. Obesitas dapat menyebabkan sejumlah kondisi yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
mempengaruhi aktifitas dari insulin yaitu pengurangan hormon adipoknetin,
peningkatan hormon resistin, dan peningkatan asam - asam lemak bebas. Kondisi
- kondisi tersebut jika terjadi secara terus menerus dapat memicu terjadinya
resistensi insulin yang merupakan penanda DM tipe 2. DM tipe 2 merupakan
keadaan hiperglikemia yang diakibatkan karena resistensi insulin. DM tipe 2
ditandai dengan adanya peningkatan HbA1c di dalam darah. HbA1c dapat
memberikan gambaran konsentrasi glukosa di dalam darah dalam jangka waktu
yang lama (3 bulan sebelumnya) (Dipiro, et al., 2008; Sherwood, 2011; Guyton
and Hall, 2006; American Diabetes Association, 2010; Reinhold and Earl, 2014).
Peningkatan terhadap body fat percentage mengindikasikan obesitas,
sedangkan obesitas dapat memicu DM tipe 2 yang ditandai dengan peningkatan
kadar HbA1c di dalam darah. Body fat percentage dapat memberikan gambaran
mengenai kadar glukosa di dalam darah dan dapat digunakan untuk memprediksi
risiko DM tipe 2 (Kim, et al., 2011; Gomez-Ambrosi, et al. , 2011).
Tabel II. Penelitian - penelitian pendukung hipotesis
Peneliti Judul Rancangan
Penelitian
Subyek
Penelitian
Hasil
Kim, et
al. (2011)
Implication of High-
Body-Fat
Percentage on
Cardiometabolic
Risk in Middle-Aged
Healthy, Normal-
Weight Adults
Cross
sectional
5852 wanita
sehat pada
rentang
umur 30 -
49 tahun
Semakin tinggi
body fat
percentage
maka, semakin
tinggi
mengalami
hiperglikemia
(OR 1,56 (1,18
- 2,17)).
Gomez-
Ambrosi,
et al.
(2011)
Body Adiposity and
Type 2 Diabetes :
Increased Risk With
a High Percentage
Even Having a
Cross
sectional
4828 (587
normal,
1320
overweight,
dan 2921
Body fat
percentage
mengalami
kenaikan yang
signifikan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Normal BMI obese pada
rentang
umur 18 -
80 tahun
pria (P = 0,008)
dan wanita (P <
0,0001)
prediabetes atau
DM tipe 2
G. Hipotesis
Terdapat korelasi bermakna antara body fat percentage terhadap HbA1c
pada staf wanita dewasa sehat di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik
dengan rancangan potong lintang/cross sectional. Penelitian observasional analitik
digunakan untuk mencari korelasi antara faktor risiko dengan faktor efek
(Notoatmodjo, 2012). Rancangan penelitian potong lintang/cross sectional yaitu
penelitian dinamika korelasi antara faktor risiko dengan faktor efek yang
dilakukan pada satu waktu, artinya penelitian terhadap subyek dilakukan satu kali
saja tanpa adanya tindak lanjut atau pengulangan pengukuran. Rancangan
penelitian ini dipilih sebab cocok untuk penelitian klinis, baik deskriptif maupun
analitik (Saryono, 2011; Notoatmodjo, 2012).
Pada penelitian ini dilakukan analisis mengenai korelasi antara body fat
percentage terhadap HbA1c. Body fat percentage merupakan faktor risiko,
sedangkan HbA1c merupakan faktor efek. Penelitian terhadap subyek dilakukan
satu kali saja tanpa tindak lanjut atau pengulangan pengukuran. Data yang
diperoleh kemudian dianalisis secara statistik untuk mengetahui ada tidaknya
korelasi bermakna antara body fat percentage terhadap HbA1c.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas : body fat percentage
2. Variabel tergantung : HbA1c
3. Variabel pengacau :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
a. Terkendali : umur dan jenis kelamin
b. Tidak terkendali : gaya hidup atau lifestyle, aktifitas, dan keadaan
patologis
C. Definisi Operasional
1. Subyek penelitian adalah staf administratif dan edukatif wanita dewasa
pertengahan sehat pada umur 40 - 50 tahun di Kampus I, II, dan III
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang masih aktif dan bersedia ikut di
dalam penelitian serta telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah
ditetapkan.
2. Karakteristik penelitian meliputi pengukuran antropometri dan hasil
pemeriksaan laboratorium. Pengukuran antropometri meliputi pengukuran
skinfold thickness dan hasil pemeriksaan laboratorium yaitu HbA1c.
3. Pengukuran skinfold thickness yaitu pengukuran lipatan kulit pada bagian
triceps, suprailiac, dan abdominal dengan skinfold caliper yang dinyatakan
dalam bentuk mm.
4. Body fat percentage yaitu nilai dalam bentuk % yang diperoleh dari hasil
pengukuran 3 skinfold thickness yaitu triceps, suprailiac, dan abdominal
berdasarkan formula menurut Jackson, et al., (cit., Etson and Reilly, 2009)
Densitas badan wanita = 1,099421 – 0,0009929 (∑3F) + 0,0000016
(∑3F)2 – 0,0001392 (umur,tahun)
Body fat percentage = [(4,95/ Densitas badan) – 4,5] x 100
Keterangan: ∑3F = Jumlah 3 bagian skinfold thickness yang diukur pada wanita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
5. HbA1c diperoleh dari hasil pemeriksaan di Laboratorium Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta yang dinyatakan dalam %.
6. Standar yang digunakan di dalam penelitian ini adalah:
a. Nilai HbA1c kategori diabetes berdasarkan American Diabetes
Association (2010) yaitu ≥ 6,5%.
b. Klasifikasi body fat percentage berdasarkan Hoeger and Hoeger
(2014) yaitu:
Tabel III. Kriteria nilai body fat percentage wanita
≥ 40 tahun (%)
Underweight < 12
Normal 20,0-30,0
Overweight 30,1-35,0
Obese ≥ 35,1
D. Subyek Penelitian
Subyek penelitian yaitu staf administratif dan edukatif wanita dewasa
sehat di Kampus I, II, dan III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang masih
aktif serta telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan di
dalam penelitian. Pemilihan staf wanita dewasa sehat di Kampus I, II, dan III
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sebagai subyek penelitian, didasarkan
pada beberapa pertimbangan yaitu kemudahan dalam berinteraksi dengan subyek
penelitian (terkait dengan lokasi yang dekat) dan hasil penelitian ini diharapkan
dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan staf wanita di Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta mengenai korelasi antara body fat percentage
terhadap HbA1c.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Kriteria inklusi yang ditetapkan adalah wanita dengan rentang umur
antara 40 - 50 tahun dan bersedia menandatangani informed consent. Kriteria
eksklusi yang ditetapkan adalah tidak hadir saat pengambilan data, mengidap
penyakit - penyakit degeneratif (diabetes melitus, hipertensi, dislipidemia, dan
kardiovaskular), mengkonsumsi obat - obatan rutin (obat - obatan terkait penyakit
diabetes melitus, hipertensi, dislipidemia dan kardiovaskular), menopause,
menggunakan alat kontrasepsi (kecuali IUD), paska operasi (khususnya operasi
rahim), dan hamil.
Jumlah subyek penelitian diperoleh dengan cara mengetahui populasi
umum terlebih dahulu. Populasi umum adalah jumlah keseluruhan staf
administratif dan edukatif wanita di Kampus I, II, dan III Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang diperoleh dari Biro Personalia, yaitu sebanyak 247
orang. Langkah selanjutnya adalah menentukan populasi target dari jumlah
populasi umum yaitu sebanyak 94 orang. Populasi target adalah staf administratif
dan edukatif wanita di Kampus I, II, dan III Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang berumur 40 - 50 tahun. Dari populasi target tersebut dilakukan
sampling dengan target minimal sampel yang digunakan adalah 60 sampel.
Menurut Umar (2007) dan Lodico, Spaulding, and Voegtle (2010) minimal
sampel untuk metode korelasi adalah sebanyak 30 sampel untuk tiap kelompok.
Pada penelitian ini akan dilakukan uji komparatif yaitu membandingkan dua
kelompok data, sehingga untuk masing - masing kelompok data dibutuhkan
minimal 30 sampel. Hal inilah yang menjadi dasar menetapkan target minimal
sampel penelitian yaitu sebanyak 60 sampel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Skema pencarian subyek penelitian dapat dilihat pada gambar 7 yaitu
sebagai berikut:
Gambar 7. Skema pencarian subyek penelitian
E. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Kampus I dan Kampus III Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta selama 5 hari. Penelitian dilaksanakan pada minggu ke IV
bulan September 2014, dilanjutkan pada minggu pertama dan minggu kedua bulan
Oktober 2014. Perincian tempat dan waktu penelitian adalah sebagai berikut :
a. Pengambilan data pertama dilaksanakan pada tanggal 25 September
2014 dari pukul 06.30 - 12.00 WIB, bertempat di Hall Utara Kampus III
Paingan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Populasi umum
247
Populasi target
94
Hasil sampling
63
Tidak hadir saat
pengambilan data
11
Subyek
penelitian
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
b. Pengambilan data kedua dilaksanakan pada tanggal 26 September 2014
dari pukul 07.00 - 10.00 WIB, bertempat di Ruang Seminar Gedung
LPPM Kampus I Mrican Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
c. Pengambilan data ketiga dilaksanakan pada tanggal 02 Oktober 2014
dari pukul 07.00 - 09.30 WIB, bertempat di Ruang Kerja masing -
masing subyek penelitian Kampus I Mrican Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
d. Pengambilan data keempat dilaksanakan pada tanggal 03 Oktober 2014
dari pukul 08.00 - 09.30 WIB, bertempat di Ruang Kerja masing -
masing subyek penelitian Kampus III Paingan Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
e. Pengambilan data kelima dilaksanakan pada tanggal 09 Oktober 2014
dari pukul 07.00 - 09.00 WIB, bertempat di Ruang Kerja masing -
masing subyek penelitian Kampus I Mrican Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan bagian dari penelitian payung,
dengan dua judul utama yaitu “Korelasi Pengukuran Antropometri Terhadap
Rasio Lipid dan HbA1c Pada Staf Pria dan Wanita Dewasa Sehat di Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta” dan “Laju Filtrasi Glomerulus Pada Staf Pria dan
Wanita Dewasa Sehat dengan Formula Cockroft-Gault (CG), Modification of Diet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
in Renal Disease (MDRD), dan Chronic Kidney Disease Epidemiology (CKDE)
di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”.
Kajian yang diangkat oleh peneliti di dalam penelitian ini dibatasi
lingkupannya pada korelasi body fat percentage terhadap HbA1c pada staf wanita
dewasa sehat di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Gambar 8. Bagan kajian penelitian payung
G. Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-
random sampling dengan jenis purposive sampling. Teknik non-random sampling
adalah pengambilan sampel yang tidak didasarkan atas kemungkinan yang dapat
diperhitungkan, artinya setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang
Antropometri
Body fat percentage
Staf pria dewasa sehat
Staf wanita dewasa sehat
Body mass index
Staf pria dewasa sehat
Staf wanita dewasa sehat
LP/RLPP
Staf pria dewasa sehat
Staf wanita dewasa sehat
Laju filtrasi glomerulus
Staf pria dewasa sehat
Staf wanita dewasa sehat
Rasio
lipid/
HbA1c
Universitas
Sanata
Dahrma
Yogyakarta
Formula: CG, MDRD,
dan CKDE
Universitas
Sanata
Dahrma
Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
sama untuk diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012). Purposive sampling
yaitu pengambilan sampel dilakukan atas pertimbangan yang dibuat oleh peneliti,
berdasarkan identifikasi karakteristik populasi yaitu ciri atau sifat - sifat populasi
yang sudah diketahui sebelumnya (Notoatmodjo, 2012; Sastroasmoro dan Ismael,
2011). Pada penelitian ini pengambilan sampel didasarkan pada kriteria inklusi
dan eksklusi yang telah ditentukan sebelumnya.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah skinfold caliper merek phi zhi hou du fi®
untuk mengukur lipatan kulit subyek penelitian di area triceps, suprailiac, dan
abdominal yang dinyatakan dalam mm, serta Cobas C 581® digunakan untuk
mengukur kadar HbA1c di dalam darah yang dinyatakan dalam %.
I. Tata Cara Penelitian
1. Observasi awal
Observasi awal yang dilakukan adalah pencarian informasi mengenai
jumlah staf wanita yang masih aktif di Kampus I, II, dan III Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, pencarian tempat atau lokasi yang sesuai untuk pelaksanaan
penelitian/pengambilan data, dan pencarian laboratorium untuk menganalisis
sampel darah subyek penelitian. Hasil dari observasi awal adalah keputusan
memilih Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta untuk
menganalisis sampel darah subyek penelitian dengan alasan laboratorium tersebut
telah terakreditasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2. Permohonan izin dan kerjasama
Permohonan izin pertama diajukan kepada Komisi Etik Penelitian
Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta untuk memperoleh ethical clearance. Ethical clearance dibutuhkan
sebab, di dalam penelitian ini menggunakan sampel darah manusia dan hasil
penelitian ini dapat dipublikasikan. Ethical clearance diperoleh dari Komisi Etik
Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta pada tanggal 14 Agustus 2014 dengan nomor Ref:
KE/FK/896/EC.
Permohonan izin kedua ditujukan kepada Wakil Rektor I Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta untuk memperoleh izin melaksanakan penelitian di
lingkungan Kampus Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang selanjutnya
izin tersebut diteruskan ke Bagian Personalia agar dapat memperoleh izin untuk
melibatkan staf wanita Kampus I, II, dan III Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta dalam penelitian. Izin dari Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta diberikan pada tanggal 04 Agustus 2014 dengan tembusan ditujukan
kepada Kepala Biro Personalia untuk menyediakan data staf wanita administratif
dan edukatif Kampus I, II, dan III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Permohonan izin ketiga ditujukan kepada kepala bagian Rumah Tangga
untuk peminjaman ruangan yang akan digunakan dalam penelitian. Izin dari
kepala bagian Rumah Tangga diberikan pada tanggal 03 September 2014.
Permohonan kerjasama pertama diajukan ke bagian Laboratorium Rumah
Sakit Bethesda Yogyakarta untuk pengambilan dan analisis darah. Permohonan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
kerjasama kedua diajukan kepada subyek penelitian dengan menggunakan
informed consent.
3. Pembuatan informed consent dan leaflet
a. Informed consent. Merupakan bukti tertulis pernyataan kesediaan calon
subyek penelitian untuk ikut terlibat di dalam penelitian. Informed
consent disusun berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Komisi Etik
Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta. Seluruh subyek penelitian yang bersedia
terlibat di dalam penelitian ini, wajib mengisi data berupa nama, umur,
tanggal lahir, alamat, dan nomor telepon/HP yang dapat dihubungi pada
informed consent, kemudian menandatanganinya sebagai bukti
kerjasama, setelah mendapat penjelasan singkat mengenai penelitian.
b. Leaflet. Digunakan untuk membantu subyek penelitian dalam memahami
gambaran penelitian. Leaflet di dalam penelitian ini berjudul “Korelasi
Antropometri dan Pengukuran Laju Filtrasi Glomerulus” yang disusun
dengan ukuran A4. Konten/isi dari leaflet ini yaitu tujuan penelitian,
manfaat penelitian bagi subyek penelitian, penjelasan singkat mengenai
pengukuran antropometri yang meliputi pengukuran lingkar pinggang,
rasio lingkar pinggang - panggul, body fat percentage, dan body mass
index, penjelasan singkat mengenai pengukuran laju filtrasi glomerulus,
serta pemeriksaan laboratorium yang meliputi kadar LDL, HDL, total
kolesterol, HbA1c, dan serum kreatinin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
4. Pencarian subyek penelitian
Waktu pencarian subyek penelitian dilakukan setelah mendapatkan izin
penelitian dari Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Izin
tersebut diteruskan kepada Kepala Bagian Personalia Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta untuk memperoleh data berupa jumlah dan informasi lengkap (nama
lengkap, TTL, Jenis kelamin, pekerjaan/bagian) staf administratif dan edukatif
wanita di Kampus I, II, dan III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Data yang
telah diperoleh dikelompokkan berdasarkan umur yaitu antara umur 40 - 50 tahun
(kriteria inklusi) untuk menentukan jumlah populasi target. Langkah selanjutnya
adalah pencarian subyek penelitian (menggunakan teknik sampling) dengan
mendatangi tempat atau ruangan kerja subyek penelitian secara langsung
berdasarkan informasi yang telah diperoleh sebelumnya. Peneliti mendatangi
subyek penelitian kemudian menyampaikan maksud kedatangan, menjelaskan
secara singkat gambaran penelitian yang akan dilakukan, melakukan wawancara
terhadap subyek penelitian berdasarkan pedoman wawancara, serta menanyakan
kesediaan subyek penelitian untuk terlibat di dalam penelitian. Subyek penelitian
yang bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian dan telah memenuhi kriteria
yang telah ditetapkan, akan diberikan informed consent yang selanjutnya diisi dan
ditandatangani oleh subyek penelitian sebagai bukti kesediaannya untuk
berpartisipasi di dalam penelitian ini. Subyek penelitian juga mendapatkan leaflet
dan pemberitahuan mengenai tempat serta waktu pelaksanaan penelitian. Subyek
penelitian akan dihubungi melalui SMS atau telepon sehari sebelum pelaksanaan
penelitian untuk mengingatkan subyek penelitian bahwa akan diadakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
pengambilan darah dan pengukuran antropometri pada jam dan tempat yang telah
ditentukan sebelumnya. Subyek penelitian yang tidak hadir pada saat pelaksanaan
kegiatan, juga akan dihubungi melalui SMS atau telepon untuk memastikan
kehadirannya di dalam penelitian.
5. Validitas dan realiabilitas instrumen penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah skinfold caliper merek phi
zhi hou du fi®
untuk mengukur lipatan kulit subyek penelitian di area triceps,
suprailiac, dan abdominal yang dinyatakan dalam mm. Validitas menunjukan
keakuratan dari alat/instumen penelitian untuk dapat mengukur apa yang hendak
kita ukur, sedangkan realiabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh
mana hasil pengukuran suatu alat/instrument selalu konsisten dalam pengukuran
yang dilakukan berulang kali (Notoatmodjo, 2012; Weiner, 2007). Indeks
realiabilitas ditunjukan dengan CV (Coefficient of Variation) (Doi and Williams,
2013). Menurut Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik (2011),
alat/instrument dikatakan reliable jika CV ≤ 5%.
Pada penelitian ini dilakukan uji validitas dan realiabilitas pada skinfold
caliper merek phi zhi hou du fi®
dengan cara mengukur lipatan kulit triceps,
suprailiac, dan abdominal masing - masing sebanyak 5 kali (lima kali replikasi)
pada partisipan wanita dewasa sehat (umur 42 tahun). Hasil yang diperoleh adalah
nilai CV pada pengukuran lipatan kulit triceps sebesar 1,34%, suprailiac sebesar
0,90%, dan abdominal sebesar 1,47%. Nilai CV yang dihasilkan pada 3
pengukuran lipatan kulit masing - masing kurang dari 5%, sehingga dapat
dikatakan bahwa skinfold caliper merek phi zhi hou du fi®
valid dan reliable.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Alat/instrumen merek Cobas C 581® yang digunakan untuk mengukur kadar
HbA1c di dalam darah, disediakan oleh pihak Laboratorium Patologi Klinik
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.
6. Pengukuran parameter antropometri dan pengambilan darah
Parameter yang diukur oleh peneliti adalah triceps skinfold thickness,
suprailiac skinfold thickness dan abdominal skinfold thickness, sedangkan
pengambilan darah subyek penelitian untuk pengukuran nilai HbA1c dilakukan
oleh tenaga ahli dari Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta. Pengukuran triceps skinfold thickness dilakukan dengan cara, subyek
penelitian dalam posisi berdiri tegak membelakangi peneliti, posisi tangan lurus
disamping pinggang, dan relax (tidak kaku atau tegang). Subyek penelitian
diminta kesediaannya untuk mengangkat lengan baju agar yang terukur benar -
benar adalah lipatan kulit. Peneliti kemudian mencubit dan menarik kulit dengan
ibu jari dan jari telunjuk pada bagian linea mid akromiale - radiale posterior.
Lipatannya vertikal dan paralel terhadap garis lengan atas. Langkah selanjutnya
adalah Jaw caliper (bagian dari skinfold caliper) ditempatkan pada lipatan kulit
yang terbentuk, dibiarkan beberapa detik agar caliper stabil kemudian dibaca
hasilnya.
Pengukuran suprailiac skinfold thickness dan abdominal skinfold
thickness dilakukan dengan cara, subyek penelitian dalam posisi berdiri tegak
berhadapan dengan peneliti, posisi tangan bebas, dan relax (tidak kaku atau
tegang). Subyek penelitian diminta kesediaannya untuk mengangkat baju agar
yang terukur benar - benar adalah lipatan kulit. Bagian kulit yang dicubit dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
ditarik untuk pengukuran suprailiac adalah krista iliaka segaris dengan midaksila
pada sisi lateral badan. Pada pengukuran abdominal lipatan diambil secara
vertikal 5 cm (kira - kira di midline belly rectus abdominis) dari sisi tangan
omphalion (titik tengah nevel/lubang tali pusar). Langkah selanjutnya adalah jaw
caliper ditempatkan pada lipatan kulit yang terbentuk, dibiarkan beberapa detik
agar caliper stabil kemudian dibaca hasilnya.
7. Pembagian hasil pengukuran antropometri dan pemeriksaan darah
Hasil pengukuran antropometri dan pemeriksaan darah diberikan kepada
subyek penelitian, segera setelah mendapatkan hasil pemeriksaan darah oleh pihak
Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Peneliti
mendatangi subyek penelitian dan menjelaskan secara singkat mengenai hasil
pengukuran antropometri dan pemeriksaan darah. Peneliti juga memberikan saran
non farmakologis terkait hasil yang tidak normal.
8. Pengolahan data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian, selanjutnya diolah dengan
menyusun data sejenis dan menggolongkan data tersebut sesuai dengan kategori
yang telah ditetapkan. Setelah kategorisasi data sejenis dilakukan, langkah
selanjutnya adalah analisis data.
J. Analisis Data
Data dianalisis secara statistik dengan taraf kepercayaan 95%,
menggunakan SPSS versi 16 yang telah disediakan oleh Perpustakaan Kampus III
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pada penelitian ini uji normalitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (n > 50). Data dikatakan terdistribusi
normal jika nilai p > 0,05. Distribusi data juga dapat dilihat dari histogram yaitu
jika histogram yang dihasilkan simetris tidak miring kiri maupun kanan dan tidak
terlalu tinggi atau rendah. Uji komparatif dimulai dengan uji normalitas pada dua
kelompok data yaitu body fat percentage ≥ 30,1% dan < 30,1% menggunakan uji
Shapiro-Wilk (masing - masing kelompok n ≤ 50). Uji komparatif yang digunakan
di dalam penelitian ini adalah Mann-Whitney, sebab salah satu dari kelompok data
tidak terdistribusi normal. Dalam uji komparatif jika nilai p > 0,05 maka kedua
kelompok data yang dianalisis tidak berbeda bermakna. Uji korelasi yang
digunakan adalah uji Spearman, sebab salah satu variabel penelitian tidak
terdistribusi normal. Suatu korelasi dianggap bermakna jika nilai p < 0,05
(Dahlan, 2009).
Tabel IV. Interpretasi hasil uji hipotesis berdasarkan kekuatan korelasi, nilai p, dan
arah korelasi (Dahlan, 2009)
Parameter Nilai Interpretasi
Kekuatan korelasi
(r)
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat lemah
Lemah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
Nilai (p) p < 0,05
p > 0,05
Terdapat korelasi yang
bermakna antara dua variabel
Tidak terdapat korelasi
bermakna antara dua variabel
Arah korelasi + (positif)
- (negatif)
Searah, semakin besar nilai satu
variabel, semakin besar pula
variabel lainnya
Berlawanan arah. Semakin besar
nilai satu variabel, semakin
kecil pula variabel lainnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
K. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan di dalam penelitian ini adalah pada saat pencarian subyek
penelitian yaitu kesulitan untuk menemui subyek penelitian dikarenakan jadwal
kerja yang berbeda - beda. Keterbatasan lainnya adalah beberapa subyek
penelitian yang ditemui sangat sulit untuk diajak terlibat dalam penelitian,
sehingga membutuhkan waktu dan tenaga yang ekstra untuk mengajak subyek
penelitian tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah staf wanita dewasa sehat di Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta pada rentang umur 40 - 50 tahun. Subyek penelitian yang
bersedia terlibat di dalam penelitian yaitu sebanyak 52 orang dan telah memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi yang ditetapkan sebelumnya. Jumlah subyek
penelitian di dalam penelitian ini telah mencukupi kebutuhan sampel untuk
metode korelasi yaitu sebanyak 30 sampel tiap kelompok (Umar, 2007; Lodico, et
al., 2010).
Sebelum melakukan uji perbandingan dan uji korelasi, langkah awal
yang harus dilakukan adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif bertujuan
untuk menggambarkan karakteristik data subyek penelitian yang telah kita peroleh
dari hasil penelitian (Dahlan, 2009). Karakteristik data subyek penelitian yang
akan dibahas meliputi umur, triceps skinfold thickness, suprailiac skinfold
thickness, abdominal skinfold thickness, body fat percentage, dan HbA1c. Profil
karakteristik data yang akan disajikan disesuaikan dengan normalitas data yaitu
jika data terdistribusi normal maka data yang disajikan adalah mean ± SD,
sedangkan jika data tidak terdistribusi normal maka data yang disajikan adalah
median (maksimum - minimum) (Dahlan, 2009). Pada penelitian ini data umur
dan body fat percentage tidak terdistribusi normal (P < 0,05) sehingga profil data
yang akan disajikan adalah median (minimum - maksimum), sedangkan data
triceps skinfold thickness, suprailiac skinfold thickness, abdominal skinfold
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
thickness, dan HbA1c terdistribusi normal (P > 0,05) sehingga profil data yang
akan disajikan adalah mean ± SD. Pengujian normalitas data menggunakan
Kolmogorov-Smirnov sebab jumlah data penelitian adalah ≥ 50.
Tabel V. Karakteristik subyek penelitian
NO Karakteristik Profil
(n=52)
P
1 Umur 44,00 (40,00-50,00)* 0,005
2 Triceps skinfold thicknes 25,41 ± 7,80 ** 0,200
3 Suprailiac skinfold thickness 25,37 ± 7,95 ** 0,200
4 Abdominal skinfold thickness 30,30 ± 7,94 ** 0,200
5 Body fat percentage 33,65 (17,46-55,75)* 0,043
6 HbA1c 5,52 ± 0,47 ** 0,200
Keterangan : * = median (minimum - maksimum)
** = mean ± SD
1. Umur
Pada penelitian ini rentang umur yang digunakan adalah 40 - 50 tahun.
Pengujian normalitas umur subyek penelitian menggunakan Kolmogorov-Smirnov
dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil yang diperoleh adalah data tidak
terdistribusi normal dilihat dari signifikansi (p) yaitu 0,005 dan dapat dilihat dari
histogram yaitu tidak simetris serta cendrung miring ke kiri (Gambar 9). Ukuran
pemusatan umur dinyatakan dengan median yaitu 44,00 dan ukuran
penyebarannya dinyatakan dalam minimum - maksimum yaitu 40,00 - 50,00.
Range umur yang digunakan di dalam penelitian ini tergolong ke dalam
kategori dewasa pertengahan. Menurut Santrock (2004), kategori dewasa
pertengahan adalah dari umur 40 - 60 tahun. Dewasa pertengahan merupakan
umur transisi antara dewasa dini dengan usia lanjut (Papalia, Olds, and Feldman,
2008). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kanniyappan, kalidhas, and
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Aruna (2011) yang melibatkan 490 responden (228 pria dan 262 wanita) pada
rentang usia 29 - 59 tahun ditemukan bahwa usia 40 - 59 tahun merupakan usia
yang rentan mengalami sindrom metabolik salah satunya adalah kenaikan glukosa
darah (hiperglikemia). Menurut National Institute on Aging (2014), wanita mulai
mengalami menopause pada usia 51 tahun. Pada penelitian ini status menopause
merupakan salah satu kriteria eksklusi, sehingga range umur yang digunakan
dibatasi antara 40 - 50 tahun.
Gambar 9. Grafik distribusi umur subyek penelitian
Perubahan berat badan seseorang berkaitan dengan pertambahan usia.
Pada wanita kenaikan berat badan akan terhenti pada umur 60 tahun (Dipiro, et
al., 2008). Kelebihan lemak pada tubuh dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain
gaya hidup yang tidak aktif dan perilaku makan yang tidak sehat. Status sosial
ekonomi terutama yang berkaitan dengan pekerjaan, memiliki kontribusi yang
kuat dalam perubahan gaya hidup tidak aktif dan perilaku makan yang tidak sehat
(Dipiro, et al., 2008; Guyton and Hall, 2006). Pekerjaan yang menuntut
seseorang untuk lebih banyak “duduk” mengakibatkan kurangnya aktifitas fisik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
sehingga pengeluaran energi dan asupan makanan menjadi tidak seimbang
(Barnett and Kumar, 2009). Menurut Dipiro, et al. (2008) status sosial ekonomi
mempengaruhi prevalensi obesitas pada umur 25 - 54 tahun.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Choi and Shi (2001) yang
melibatkan 69.494 responden pada umur ≥ 12 tahun, menunjukan bahwa
prevalensi diabetes melitus meningkat seiring dengan peningkatan umur. Hal ini
juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Mihardja, Soetrisno, dan
Soegondo (2013) yang melibatkan 15.332 orang dewasa pria dan wanita pada
rentang umur 18 - 55 tahun, menunjukan bahwa kejadian diabetes melitus pada
wanita lebih tinggi dibandingkan pria dan kejadian diabetes melitus meningkat
seiring dengan bertambahnya umur. Prevalensi diabetes juga meningkat pada
kelompok dengan status sosial ekonomi tinggi.
2. Triceps skinfold thickness
Pengujian normalitas triceps skinfold thickness subyek penelitian
menggunakan Kolmogorov-Smirnov dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil yang
diperoleh adalah data triceps skinfold thickness terdistribusi normal (p = 0,200)
dan dapat dilihat dari histogram yaitu simetris dan tidak miring ke kanan maupun
ke kiri (Gambar 10). Ukuran pemusatannya dinyatakan dengan mean yaitu 25,41
dan ukuran penyebarannya dinyatakan dalam standar deviasi yaitu 7,80. Menurut
Poskitt (cit., Ahmad, Ahmed, and Airede, 2013) triceps skinfold thickness
merupakan salah satu site dalam pengukuran skinfold thickness yang paling sering
digunakan dalam skrining obesitas, dengan alasan kemudahan dalam akses lokasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
pengukuran pada tubuh dan terkait dengan tingkat kenyamanan yang tinggi
dibandingkan site lainnya.
Gambar 10. Grafik distribusi triceps skinfold thickness subyek penelitian
3. Suprailiac skinfold thickness
Hasil uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov dengan taraf kepercayaan
95%) suprailiac skinfold thickness yaitu data terdistribusi normal dilihat dari p =
0,200 dan dapat dilihat dari histogram yaitu simetris dan tidak miring ke kanan
maupun ke kiri (Gambar 11). Ukuran pemusatan dinyatakan dengan mean yaitu
25,37 dan ukuran penyebaran dinyatakan dengan standar deviasi yaitu 7,95.
Gambar 11. Grafik distribusi suprailiac skinfold thickness subyek penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
4. Abdominal skinfold thickness
Pengujian normalitas abdominal skinfold thickness subyek penelitian
menggunakan Kolmogorov-Smirnov dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil yang
diperoleh adalah data terdistribusi normal dilihat dari signifikansinya (p) = 0,200
dan dapat dilihat dari histogram yaitu simetris dan tidak miring ke kanan maupun
ke kiri (Gambar 12). Ukuran pemusatan dinyatakan dengan mean yaitu 30,30 dan
ukuran penyebarannya dinyatakan dalam standar deviasi yaitu 7,94.
Gambar 12. Grafik distribusi abdominal skinfold thickness subyek penelitian
5. Body fat percentage
Nilai body fat percentage diperoleh melalui perhitungan terhadap 3 titik
pengukuran skinfold thickness yaitu triceps, suprailiac, dan abdominal yang
dinyatakan dalam bentuk %. Pengujian normalitas body fat percentage subyek
penelitian menggunakan Kolmogorov-Smirnov dengan taraf kepercayaan 95%.
Hasil yang diperoleh adalah data tidak terdistribusi normal dilihat dari signifikansi
(p) yaitu 0,043 dan dapat dilihat dari histogram yaitu tidak simetris dan cendrung
miring ke kanan (Gambar 13). Ukuran pemusatan body fat percentage dinyatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
dengan median yaitu 33,65 (kategori overweight) dan ukuran penyebarannya
dinyatakan dalam minimum - maksimum yaitu 17,46-55,75.
Gambar 13. Grafik distribusi body fat percentage subyek penelitian
Body fat percentage menggambarkan distribusi lemak subkutan yang
diperoleh dari hasil konversi pengukuran skinfold thickness. Dalam perhitungan
nilai body fat percentage minimal dibutuhkan 3 titik pengukuran skinfold
thickness (Indriati, 2010). Pemilihan triceps, suprailiac, dan abdominal untuk
pengukuran skinfold thickness didasarkan atas pertimbangan kenyamanan dari
subyek penelitian, kemudahan dalam melakukan pengukuran, titik pengukuran
harus mempunyai korelasi yang tinggi dengan total lemak tubuh, dan dapat
diaplikasikan pada semua individu (umur, jenis kelamin, etnik) (National Obesity
Observatory, 2009; Bray and Bouchard, 2005; Sirbu, et al., 2009; Hall, et al.,
2007; Beta Technology, 2008).
Body fat percentage sering dijadikan sebagai penanda obesitas
dibandingkan body mass index sebab, body mass index bukan merupakan suatu
pengukuran langsung terhadap adipositas dan tidak dapat dipakai pada individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
dengan body mass index yang tinggi akibat besarnya massa otot (Guyton and
Hall, 2006). Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Nooyens,
Koppes, Visscher, Twisk, Kemper, Schuit, et al. (2007) yaitu pengukuran lemak
subkutan dapat memprediksi kelebihan berat badan dan obesitas dibandingkan
dengan body mass index.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mott, Wang, Thornton, Allison,
Heymsfield, and Pierson (1999), usia dewasa pertengahan (middle age) memiliki
body fat percentage yang lebih tinggi dibandingkan pada usia muda dan lansia (p
< 0,001). Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Gallagher,
Visser, Sepulveda, Pierson, Harris, and Heymsfied (cit., Carpenter, Yan, Chen,
Hong, Arechiga, Kim, et al., 2013), body fat percentage pada usia tua lebih tinggi
dibandingkan dengan usia muda.
6. HbA1c
Pada penelitian ini uji normalitas data HbA1c subyek penelitian
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil
yang diperoleh adalah data HbA1c terdistribusi normal dilihat dari nilai p yaitu
0,200 dan dilihat dari histogram yaitu simetris dan tidak miring ke kanan maupun
ke kiri (Gambar 14). Ukuran pemusatan HbA1c dinyatakan dengan mean yaitu
5,52 % (kategori normal) dan ukuran penyebarannya dinyatakan dalam standar
deviasi yaitu 0,47. Menurut American Diabetes Association (2010), standar
diabetes yaitu jika HbA1c ≥ 6,5%. Berdasarkan rata - rata HbA1c yaitu 5,52 %
dapat dikatakan bahwa kadar HbA1c subyek penelitian masih dalam kisaran
normal. Meskipun standar deviasi dapat dikatakan kecil, namun masih ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
beberapa subyek penelitian yang nilai HbA1c melebihi nilai normal. Hal ini dapat
dilihat dengan jelas pada gambar 14, yaitu terdapat data yang arahnya cendrung ke
kanan (HbA1c semakin tinggi) dan terpisah dari data yang lain.
Gambar 14. Grafik distribusi HbA1c subyek penelitian
HbA1c merupakan hemoglobin terglikosilasi yang dapat mengukur
konsentrasi glukosa di dalam plasma dalam jangka waktu yang lama (3 bulan
sebelumnya) (American Diabetes Association, 2010). Obesitas merupakan salah
satu faktor penyebab kenaikan kadar HbA1c di dalam darah. Obesitas dapat
mengakibatkan gangguan pada proses uptake glukosa ke dalam sel sehingga
mengakibatkan kadar glukosa di dalam darah meningkat (Sherwood, 2011).
Penambahan glukosa pada hemoglobin (HbA1c) sebanding dengan kadar glukosa
di dalam darah, artinya bila kadar glukosa darah berada dalam kisaran normal
selama 120 hari terakhir maka hasil HbA1c akan menunjukan nilai normal, dan
sebaliknya (Marks, et al., 2010; Dinsmoor, 2014; USCN, 2012).
HbA1c sering digunakan dan direkomendasikan untuk penilaian DM tipe
2 (American Diabetes Association, 2010). Hal ini didukung dengan penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
yang dilakukan oleh Edelman, Olsen, Dudley, Harris, and Oddone (2005), yaitu
HbA1c berguna untuk skrining diabetes periodik, artinya HbA1c dapat membantu
memprediksi risiko diabetes melitus di masa mendatang. Penelitian serupa juga
dilakukan oleh Ibrahim, Ismail, Zukri, Ismail, and Bebakar (2009), yaitu HbA1c
memiliki sensitifitas dan spesifikasi yang baik untuk mendiagnosa abnormalitas
toleransi glukosa dan diabetes melitus tipe 2.
B. Perbandingan Rerata HbA1c pada kelompok body fat percentage ≥
30,1% dan body fat percentage < 30,1%
Uji komparatif atau perbandingan di dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah terdapat perbedaan bermakna antara HbA1c pada kelompok
body fat percentage ≥ 30,1% dengan HbA1c pada kelompok body fat percentage
< 30,1%. Uji komparatif dapat menggambarkan hasil korelasi antara body fat
percentage dengan HbA1c. Uji komparatif yang digunakan ditentukan dari hasil
uji normalitas pada kelompok data body fat percentage ≥ 30,1% dan body fat
percentage < 30,1%.
Uji normalitas yang digunakan adalah Shapiro-Wilk, sebab jumlah data
dari masing - masing kelompok ≤ 50. Hasil yang diperoleh adalah kelompok body
fat percentage ≥ 30,1% (n = 41) tidak terdistribusi normal dilihat dari nilai p =
0,000, sedangkan kelompok body fat percentage < 30,1% (n = 11) terdistribusi
normal dilihat dari nilai p yaitu 0,922. Berdasarkan hasil uji normalitas maka pada
penelitian ini uji komparatif yang digunakan adalah Mann-Whitney. Hasil uji
komparatif dapat dlihat dari nilai signifikansi (p). Nilai p > 0,05 menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara kedua kelompok data (Dahlan,
2009). Hasil uji perbandingan rerata dua kelompok data disajikan pada tabel VI
yaitu sebagai berikut:
Tabel VI. Hasil perbandingan rerata HbA1c pada kelompok body fat percentage ≥
30,1% dan < 30,1%
Body fat percentage ≥
30,1% (n = 41)
Body fat percentage <
30,1% (n = 11)
p
HbA1c 5,54 ± 0,51 5,44 ± 0,31 0,703
Hasil uji komparatif menunjukan bahwa tidak ada perbedaan bermakna
antara HbA1c pada kelompok body fat percentage ≥ 30,1% dan antara kelompok
body fat percentage < 30,1%. Hal ini dilihat dari nilai signifikansi (p) = 0,703. Uji
komparatif yang tidak bermakna juga didukung oleh mean kedua kelompok data
yang sama-sama dalam kisaran normal (American Diabetes Association, 2014).
Perbedaan yang tidak bermakna pada uji komparatif menunjukan bahwa
seseorang yang mempunyai body fat percentage normal maupun tidak normal
(overweight/obese) sama - sama memperlihatkan profil HbA1c yang normal.
Body fat percentage menggambarkan lemak subkutan dari hasil
pengukuran skinfold thickness. Menurut Despres (2012), lemak viseral lebih
bertanggung jawab terhadap resistensi insulin dibandingkan dengan lemak
subkutan. Lemak viseral (terakumulasi di bagian dalam perut) melepaskan lebih
banyak asam - asam lemak yang dapat menyebabkan gangguan pada metabolisme
glukosa sehingga dapat meningkatkan risiko diabetes melitus (Liebmaan-Smith
and Egan, 2007). Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Kim, et al. (2011), yaitu terdapat perbedaan bermakna pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
kejadian hiperglikemia antara body fat percentage normal (< 30%) dan body fat
percentage tinggi (≥ 30%) yaitu dilihat dari nilai p = 0,004. Penelitian tersebut
melibatkan 5852 responden wanita sehat pada rentang umur 30 - 49 tahun. Secara
garis besar, hasil penelitian tersebut adalah semakin tinggi body fat percentage
maka semakin tinggi mengalami hiperglikemia (nilai OR 1,56 (1,18 - 2,17)).
Perbedaan hasil penelitian dapat disebabkan karena perbedaan dalam pengukuran
untuk memperoleh nilai body fat percentage. Penelitian yang dilakukan oleh Kim,
et al. (2011) menggunakan bioelectrical impedance analysis (BIA) instrument,
sedangkan penelitian ini menggunakan metode antropometri yaitu skinfold
thickness. BIA lebih menunjukan body fat percentage yang konsisten
dibandingkan dengan skinfold thickness, namun memiliki kelemahan dalam
mengukur body fat percentage pada ras yang berbeda (National Obesity
Observatory, 2009; Martin, Gomez, and Antrozan, 2001).
C. Korelasi body fat percentage terhadap HbA1c
Uji korelasi antara body fat percentage terhadap HbA1c menggunakan
uji korelasi Spearman, dikarenakan hasil uji normalitas body fat percentage
menunjukan data yang tidak terdistribusi normal, sedangkan HbA1c terdistribusi
normal. Hasil korelasi Spearman menunjukan bahwa terdapat korelasi positif
dengan kekuatan korelasi sangat lemah antara body fat percentage terhadap
HbA1c yaitu dilihat dari nilai r = 0,130. Korelasi antara body fat percentage
terhadap HbA1c merupakan korelasi yang tidak bermakna dilihat dari nilai p =
0,358. Korelasi positif sangat lemah dan tidak bermakna menunjukan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
kenaikan body fat percentage tidak mempengaruhi kadar HbA1c di dalam darah.
Diagram sebaran korelasi body fat percentage terhadap HbA1c yaitu sebagai
berikut:
Gambar 15. Diagram sebaran korelasi body fat percentage terhadap HbA1c
Diagram sebaran korelasi di atas menunjukan bahwa kenaikan body fat
percentage tidak mempengaruhi kenaikan pada HbA1c. Nilai maksimum body fat
percentage = 55,75%, dan nilai minimumnya = 17,46%, sedangkan nilai
maksimum HbA1c = 7,73% dan nilai minimumnya = 4,93%.
Berdasarkan data body fat percentage dan HbA1c yang diperoleh dari
hasil penelitian terhadap 52 orang staf wanita dewasa sehat di Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, ditemukan fakta bahwa terdapat satu subyek penelitian yang
memiliki nilai HbA1c sangat tinggi yaitu 7,73. Berdasarkan klasifikasi menurut
American Diabetes Association (2010) kadar HbA1c 7,73% menunjukan subyek
penelitian telah mengalami diabetes melitus, namun pada kasus ini subyek
penelitian tersebut tidak mengetahui/menyadarinya. Fakta unik lainnya adalah
nilai body fat percentage subyek penelitian tersebut lebih rendah dari nilai body
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
fat percentage maksimal pada penelitian ini (55,75%) yaitu sebesar 31,09%.
Menurut klasifikasi body fat percentage Hoeger and Hoeger (2014) body fat
percentage sebesar 31,09% menunjukan bahwa subyek penelitian tersebut tidak
mengalami obesitas. Fakta - fakta ini juga ditunjukan dari diagram sebaran
korelasi, yaitu nampak data yang keluar dari sebaran data. Data tersebut
menunjukan nilai HbA1c yang tinggi sedangkan body fat percentage bukan
merupakan nilai maksimum. Fakta - fakta yang dijumpai di dalam penelitian ini
dapat disebabkan karena telah terjadi proses lipolisis dan penguraian protein
akibat dari keadaan hiperglikemia yang dialami subyek penelitian. Menurut
Sherwood (2011) dan Porth and Matfin (2009) pada orang yang mengalami
diabetes melitus terdapat konsekuensi pada metabolime lemak dan protein yaitu
terjadi lipolisis lemak dan penguraian protein yang berakibat pada penurunan
jumlah lemak dan berat badan. Hal ini tercermin dari nilai body fat percentage
yang bukan merupakan kategori obesitas, sehingga dapat diperkirakan subyek
penelitian telah mengalami penurunan jumlah lemak dari keadaan sebenarnya,
namun perlu dilakukan wawancara lebih lanjut terkait dengan apakah sebelumnya
subyek penelitian mengalami penurunan berat badan yang signifikan.
Body fat percentage di dalam penelitian ini merupakan hasil konversi
dari pengukuran skinfold thickness pada bagian triceps, suprailiac, dan
abdominal. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Chang, et al. (2000), obesitas
sentral (rasio lingkar pinggang panggul dan centrality index) mempunyai
hubungan yang lebih signifikan terhadap hiperglikemia dibandingkan dengan
obesitas general (body fat percentage dan body mass index). Hal ini disebabkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
karena body fat percentage lebih menggambarkan lemak subkutan dibandingkan
lemak viseral, sedangkan rasio lingkar pinggang panggul dan centrality index
lebih menggambarkan lemak viseral. Menurut penelitian yang dilakukan oleh
Vaccaro and Huffman (2013), triceps skinfold thickness tidak memiliki hubungan
yang signifikan terhadap hiperglikemia, sehingga terdapat kemungkinan bahwa
titik pengukuran dapat mempengaruhi hasil di dalam penelitian ini.
Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Gomez-Ambrosi, et al. (2011), yaitu body fat percentage dapat membantu
mendiagnosa DM tipe 2. Perbedaan hasil penelitian ini dimungkinkan karena
perbedaan umur pada subyek penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh Gomez-
Ambrosi, et al. (2011) melibatkan subyek penelitian pada rentang umur 18 - 90
tahun, sedangkan pada penelitian ini rentang umur yang digunakan adalah 40 - 50
tahun. Penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Kim, et al. (2011), yaitu semakin tinggi body fat percentage maka semakin tinggi
kejadian hiperglikemia (nilai OR 1,56 (1,18-2,17)). Hasil Penelitian yang berbeda
dengan hasil penelitian ini, dapat disebabkan karena perbedaan dalam pengukuran
untuk memperoleh nilai body fat percentage dan rentang umur subyek penelitian.
Penelitian yang dilakukan oleh Kim, et al. menggunakan bioelectrical impedance
analysis (BIA) instrument, sedangkan penelitian ini menggunakan metode
antropometri yaitu skinfold thickness. Rentang umur di dalam penelitian ini adalah
40 - 50 tahun, sedangkan penelitian yang dilakukan Kim, et al. menggunakan
rentang umur 30 - 49 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Terdapat korelasi positif tidak bermakna dengan kekuatan korelasi sangat
lemah antara body fat percentage terhadap HbA1c pada staf wanita dewasa sehat
di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
B. Saran
1. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan parameter
glukosa darah puasa dalam pengujian body fat percentage terhadap HbA1c.
2. Pada penelitian selanjutnya diharapkan untuk melakukan pengukuran
hemoglobin sebelum dilakukan pengukuran HbA1c.
3. Pada penelitian selanjutnya diharapkan menaikan jumlah sampel penelitian.
4. Bagi masyarakat umum khususnya staf wanita di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta (subyek penelitian), agar rutin melakukan pemeriksaan darah
terkait dengan kadar glukosa darah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
DAFTAR PUSTAKA
Acton, A., 2013, Blood Proteins-Advances in Research and Applicationn,
Sholarly Editions, Atlanta, p. 293.
Adnan, M., Mulyati, T., dan Isworo, J.T., 2013, Hubungan Indeks Massa Tubuh
(IMT) Dengan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus (DM) Tipe 2
Rawat Jalan di RS Tugurejo Semarang, Jurnal Gizi Universitas
Muhammadiyah Semarang, 2 (1), 19.
Ahmad, M.M., Ahmed, H., and Airede, K.I., 2013, Triceps Skinfold Thickness as
a Measure of Body Fat in Nigerian Adolescents, Niger J Paed, 40 (2),
179-183.
American Diabetes Association, 2010, Diagnosis and Classification of Diabetes
Mellitus, ADA, http://care.diabetesjournals.org/content/33/supplement1/
S62.long, diakses tanggal 8 April 2014.
American Diabetes Association, 2014, Diagnosing Diabetes and Learning About
Prediabetes, ADA, http://www.diabetes.org/diabetes-basics/diagnosis/,
diakses tanggal 31 Oktober 2014.
Arisman, 2013, Buku Ajar Ilmu Gizi: Obesitas, Diabetes Melitus, Dislipidemia,
EGC, Jakarta, hal. 1-39.
Barnett, A.H., and Kumar, S., 2009, Obesity and Diabetes, Wiley-Blackwell,
USA, pp. 285-295.
Beta Technology, 2008, Lange Skinfold Caliper, Beta Technology, USA, pp. 1-8.
Bray, G.A., and Bouchard, C., 2005, Handbook of Obesity: Etiology and
Phatophysiology, Second Edition, Marcel Dekker, New York, pp. 59-60.
Carpenter, C.L., Yan, E., Chen, S., Hong, K., Arechiga, A., Kim, W.S., et al.,
2013, Body Fat and Body-Mass Index Among a Multiethnic Sampel of
Collage-Age Men and Women, Journal of Obesity, 2013, 1-7.
Chang, C.J., Wu, C.H., Yao, W.J., Yang, Y.C., Wu, J.S., and Lu, F.H., 2000,
Relationships of Age, Menopause and Central Obesity on Cardiovascular
Disease Risk Factors in Chinese Woman, Int J Obes Relat Metab Disord,
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11126227, diakses tanggal 21
Oktober 2014.
Choi, B.C., and Shi, F., 2001, Risk Factors for Diabetes Mellitus by Age and Sex:
Results of the National Population Health Survey, Diabetologia, 44 (10),
1221-1231.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Cleg, D., and Woods, S., 2004, The Physiology of Obesity, Clinical Obstetrics
and Gynecology, 47 (4), 967-979.
Dahlan, M.S., 2009, Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan : Deskriptif,
Bivariat, dan Multivariat Dilengkapi Aplikasi Dengan Menggunakan
SPSS, Salemba Medika, Jakarta, hal. 1-235.
De Menezes, M.C., Lopes, A.C.S., Cunha, L.P., Jansen, A.K., and Santos, C.D.,
2012, An Optimal Method for Measuring Body Fat in Overweight
Individuals in Clinical Practice, Endocrinology & Metabolic Syndrom, http://omicsonline.org/an-optimal-method-for-measuring-body-fat-in-
overweight-individuals-in-clinical-practice-2161-1017.S2-002.pdf, diakses
tanggal 5 April 2014.
Despres, J., 2012, Body Fat Distribution and Risk of Cardiovascular Disease : An
Update, Journal of the American Heart Association, 126, 1301-1213.
Deurenberg, P., Deurenberg-Yap, M., Wang, J., Lin, F.P., and Schmidt, G., 2000,
Prediction of Percentage Body Fat From Anthropometry and Bioelectrical
Impedance in Singaporean and Beijing Chinese, Asia Pacific J Clin Nutr,
9 (2), 93-98.
Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, 2013, Profil Kesehatan Daerah
IstimewaYogyakarta, DINKES DIY, http://www.depkes.go.id/downloads/
PROFIL KES PROVINSI 2012/14profilkes.Prov.DIYogyakarta2012.pdf,
diakses tanggal 25 Maret 2014.
Dinsmoor, R.S., 2014, HbA1c, Diabetes Self-Management,
http://www.diabetesselfmanagement.com/Articles/DiabetesDefinitions/Hb
A1c/, diakses tanggal 8 April 2014.
Dioum, A., Gartner, A., Bernard, M., Delpeuch, F., and Wade, S., 2005, Body
Composition Predicted From Skinfold in African Women: a Cross-
Validation Study Using Air-Displacement Plethysmography and a Black-
Specific Equation, National Institute of Health, 93 (6), 973-979.
Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., and Posey,
L.M., 2008, Pharmacotherapy : a pathophysiologic Approach, Seventh
edition, Mc Graw Hill, New York, pp. 2437-2439.
Direktorat Bina Penunjang Medik, 2011, Uji Fungsi Alat Kimia Klinis dan
Hematologi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, hal. 2.
Doi, S.A.R., and Williams, G.M., 2013, Methods of Clinical Epidemiology,
Springer, USA, pp.39-49.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Edelman, D., Olsen, M.K., Dudley, T.K., Harris, A.C., and Oddone, E.Z., 2005,
Utility of Hemoglobin A1c in Predicting Diabetes Risk, Journal of
General Internal Medicine, 19 (2), 1175-1180.
Eston, R., and Reilly, T., 2009, Kinanthropometry and Exercise Physiology
Laboratory Manual, Volume One: Anthropometry, 3rd
, Routledge, New
York, p. 31.
Gibney, M.J., 2009, Introduction to Human Nutrition, Wiley-Blackwell, America,
p. 23.
Gomez-Ambrosi, J., Silva, C., Galofre, J.C., Escalada, J., Santos, S., Gil, M.J., et
al., 2011, Body Adiposity and Type 2 Diabetes : Increased Risk With a
High Percentage Even Having a Normal BMI, Obesity (Silver Spring), 19
(7), 1439-1444.
Guyton, A.C., and Hall, J.E., 2006, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11,
EGC, Jakarta, hal. 917-918.
Hall, J.G., Gripp, K.W., Allanson, J.E., and Slavotinek, A.M., 2007, Handbook of
Physical Measurements, Second Edition, Oxford University Press, New
York, pp. 67-71.
Han, T.S., Feskens, E.J., Lean, M.E., and Seidell, J.C., 1998, Associations of
Body Composition With Type-2 Diabetes Mellitus, Diabet Med, 15 (2),
129-135.
Haryono, I.R., dan Prastowo, N.A., 2009, Comparison of the Anthropometric
Measurements and Health Risks in People With Normal Weight
According to the Body Mass-for-Age Charts, Medical Journal Indonesia,
18 (1), 41-46.
Hoeger, W.W.K., and Hoeger, S.A., 2014, Principles and Labs for Fitness and
Wellness, 12th
Edition, Wadsworth Cengage Learning, USA, pp. 132, 142.
Ibrahim, H., Ismail, S.B., Zukri, S.M., Ismail, A.H., and Bebakar, W.M.W., 2009,
The Use of HbA1c in the Diagnosis of Type 2 Diabetes Mellitus Among
High Risk Group in Hospital Universiti Sains Malaysia, International
Medical Journal, 16 (2), 125-129.
Indriati, E., 2010, Antropometri: Untuk Kedokteran, Keperawatan, Gizi, dan
Olahraga, Citra Aji Parama, Yogyakarta, hal. 1-4, 22-25,84,142.
International Chair on Cardiometabolic Risk, 2014, Abdominal Obesity, ICCR,
http://www.myhealthywaist.org/fileadmin/pdf/3%20Abdominal%20Obesity
.pdf, diakses tanggal 14 Januari 2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Iso, H., Kiyama, M., Naito, Y., Sato, S., Kitamura, A., Iida, M., et al., 1990, The
Relation of Body Fat Distribution and Body Mass with Haemoglobin A1c,
Blood Pressure and Blood Lipids in Urban Japanese Men, International
Journal of Epidemiology, 20 (1), 88-94.
Junior, H.L.R., Scelza, M.F.Z., Boaventura, G.T., Custodio, S.M., Moreira,
E.A.M., and Oliveira, D.D., 2012, Relation Between Oral Health and
Nutritional Condition in the Elderly, Journal of Applied Oral Sciences, 20
(1), 38-44.
Kanniyappan, D., Kalidhas, P., and Aruna, R.M., 2011, Age, Gender, Related
Prevalence of Cardiovaskular Risk Factors in Overweight and Obese
South Indian Adults, International Journal of Biological & Medical
Research, 2 (2), 513-522.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2013, Riset Kesehatan Dasar, Bakti
Husada, Jakarta, hal. 4.
Khokhar, K.K., Sharda, S., and Kaur, G., 2010, Corellation Between Leptin Level
and Hypertension in Normal and Obese Pre- and Postmenopausal Women,
European Journal of Endocrinology, 163 (6), 873-878.
Kim, J.Y., Han, S., and Yang, B., 2011, Implication of High-Body-Fat Percentage
on Cardiometabolic Risk in Middle-Aged Healthy, Normal-Weight
Adults, Journal Obesity, 21 (8), 1571-1577.
Kopelman, P.G., Caterson, I.D., and Dietz, W.H., 2010, Clinical Obesity in Adults
and Children, Third Edition, Wiley-Blackwell, UK, p. 384.
Kusumasari, F.A., 2013, Korelasi Body Mass Index (BMI) dan Percent Body Fat
(%BF) Terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Mahasiswa dan
Mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Skripsi,
23, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Liebmaan-Smith, J., and Egan, J., 2007, Body Signs: How to be Your Own
Diagnostic Detective, diterjemahkan oleh Rahmah, L., hal.180, UFUK
PRESS, Jakarta.
Lodico, M., Spaulding, D., and Voegtle, K., 2010, Methods in Educational
Research : from Theory to Practice, John Wiley & Sons, San Fransisco.
Ludji, L., 2014, Korelasi Abdominal Skinfold Thickness dan Body Mass Index
Terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Diabetes Melitus Tipe 2 Di
RSUD Kabupaten Temanggung, Skripsi, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Marks, D.B., Marks, A.D., and Smith, C.M., 2010, Biokima Kedokteran Dasar,
EGC, Jakarta, hal. 85.
Martin, M., Gomez, G., and Antrozan, G., 2001, Measurement of Body Fat With
Bioelectric Impedance, Skinfold Thickness, and Equations Based on
Anthropometric Measurements Comparative Analysis, Rev Esp Salud
Publica, 75 (3), 221-236.
McFarlane, S.I., Banerji, M., and Sowers, J.R., 2001, Insulin Resistance and
Cardiovascular Disease, J Clin Endocrinol Metab, 86 (2), 713-718.
Mehdad, S., Hamrani, A., Kari, K.E., Hamdouchi, A.E., Barakat, A., Mzibri,
M.E., et al., 2012, Body Mass Index, Waist Circumference, Body Fat,
Fasting Blood Glucosa in a Sample of Moroccan Adolescents Aged 11-17
Years, Journal of Nutrition and Metabolism,
http://dx.doi.org/10.1155/2012/510458, diakses tanggal 24 Maret 2014.
Meisinger, C., Doring, A., Thorand, B., Heier, M., and Lowel, H., 2006, Body Fat
Distribution and Risk of Type 2 Diabetes in the General Population: are
There Differences Between Men and Women? The MONICA/KORA
Augsburg Cohort Study 1’2’3, The American Journal of Clinical Nutrition,
http://ajcn.nutrition.org/content/84/3/483, diakses tanggal 28 Maret 2014.
Mihardja, L., Soetrisno, U., and Soegondo, S., 2013, Prevalence and Clinical
Profile of Diabetes Mellitus in Productive Aged Urban Indonesians,
Journal of Diabetes Investigation, 5 (5), 507-512.
Mott, J.W., Wang, J., Thornton, J.C., Allison, D.B., Heymsfield, S.B., and
Pierson, R.N., 1999, Relation Between Body Fat and Age in 4 Ethnic
Groups 1’2’3, American Journal of Clinical Nutrition, 69 (5), 1007-1013.
National Diabetes Information Clearinghouse, 2012, Insulin Resistance and
Prediabetes, National Institutes of Health (NIDDK), USA, pp. 1-3.
National Institute on Aging, 2014, Health & Aging, Departement of Health and
Human Service, http://www.nia.nih.gov/health/publication/menopause,
diakses tanggal 13 November 2014.
National Obesity Observatory, 2009, Obesity and Overweight Surveillance in
England, APH, England, pp. 6-7.
Nooyens, A.C.J., Koppes, L.L.J., Visscher, T.L.S., Twisk, J.W.R., Kemper,
H.C.G., Schuit, A.J., et al., 2007, Adolescents Skinfold Thickness is a
Better Predictor of High Body Fatness in Adults Than is Body Mass
Index, Am J Clin Nutr, 85 (6), 1533-1539.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Norton, K., and Olds, T., 2004, Anthropometrica: a Textbook of Body
Measurement for Sports and Health Courses, University of New South
Wales Press, Sydney, pp. 25-73, 97-118, 171-195.
Notoatmodjo, S., 2012, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta,
hal. 37-38, 124, 164-170.
Papalia, D., Olds, S., and Feldman, R., 2008, Human Development, 11th Edition,
McGraw-Hill, New York.
Pika, 2011, Korelasi Body Mass Index (BMI) dan Abdominal Skinfold Thickness
Terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa, Skripsi, 18, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Porth, C.M., and Matfin, G., 2009, Pathophysiology: Concepts of Altered Health
States, Eighth Edition, Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia, pp.
992-994, 1058.
Preedy, V.R., 2012, Handbook of Anthropometry, Vol.1 Part 1-6, Springer,
London, pp. 1258-1260.
Putri, A.E., dan Larasati, T.A., 2013, Hubungan Obesitas dengan Kadar HbA1c
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Laboratorium Patologi Klinik Rumah
Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek Provinsi Lampung, Medical Journal
of Lampung University, 2 (4), 9-18.
Reinhold, J.A., and Earl, G., 2014, Clinical Therapeutics Primer: Link to the
Evidence for the Ambulatory Care Pharmacist, Jones & Bartlett Learning,
Burlington, pp. 153-154.
Rolfes, S.R., Pinna, K., and Whitney, E., 2012, Understanding Normal and
Clinical Nutrition, Wadsworth Cengage Learning, USA, pp. 914-915.
Santrock, J.W., 2004, Life-Span Development, Ninth Edition, McGraw-Hill, New
York.
Saryono, 2011, Metodologi Penelitian Kesehatan: Penuntun Praktis Bagi Pemula,
Mitra Cendikia Press, Yogyakarta, hal. 49.
Sastroasmoro, S., dan Ismael, S., 2011, Dasar - Dasar Metodologi Penelitian
Klinis, Sagung Seto, Jakarta, hal. 100.
Sherwood, L., 2011, Fisiologi Kedokteran, Edisi 6, EGC, Jakarta, hal. 781-789.
Singh, S.P., and Mehta, P., 2009, Human Body Measurement Concepts and
Applications, PHI Learning, New Delhi, pp. 14-15, 42-43, 91-93.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Sirbu, D., Curscu, D., Popa, M., and Popa, M.S., 2009, Anthropometric
Measurements for Assessment Fat in Young People, IFMBE, 26, 105-108.
Skyndex, 2013, System 1 Professional Skinfold Caliper, SkyndexTM
,
http://www.skyndex.com/resources/SKYNDEX%20SYSTEM%201%20M
anual.pdf, diakses tanggal 23 Oktober 2014.
Tufts, Brown, and Hopkinis, J., 2003, Anthropometry Protocol, TNC-CDAAR,
http://cdaar.tufts.edu/protocols/AnthropLNG.pdf, diakses tanggal 2 April
2014.
Umar, H., 2007, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta, hal. 79.
USCN, 2012, Glycated Hemoglobin (HbA1c), USCN Life Science Inc,
http://www.uscnk.com/manual/Glycated-Hemoglobin--HbA1C--
P90190Hu01.pdf, diakses tanggal 24 Oktober 2014.
Vaccaro, J.A., and Huffman, F.G., 2013, Obesity Indicators by Race/Ethnicity for
Diagnosis of Cardiometabolic Diseases for US Representative Sample of
Adults, Cardiovascular System,
http://www.hoajonline.com/cardiovascsyst/2052-4358/1/4, diakses tanggal
21 Oktober 2014.
Weiner, J., 2007, Measurement: Reliability and Validity Measures, Johns Hopkins
Bloomberg School of Public Health,
http://ocw.jhsph.edu/courses/hsre/PDFs/HSRE_lect7_weiner.pdf, diakses
tanggal 28 Oktober 2014.
World Health Organization, 2014, Obesity and Overweight, WHO,
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/, diakses tanggal 26
Agustus 2014.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Lampiran 2. Ethical Clearance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Lampiran 3. Surat Izin Peminjaman Tempat Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Lampiran 4. Hasil Pemeriksaan Laboratorium Subyek Penelitian Wanita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Lampiran 5. Leaflet
1. Leaflet Tampak Depan
2. Leaflet Tampak Belakang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Lampiran 6. Informed Consent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lampiran 7. Pedoman Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Lampiran 8. Form Pengukuran Antropometri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran 9 : Uji Validitas dan Realiabilitas Intrumen Penelitian (Skinfold
Caliper Merek Phi Zhi Hou Du Fi®) (Wanita Umur 42 Tahun)
NO Triceps Skinfold
Thickness (mm) (x1)
x2 SD CV (%)
1 20,50
20,20
0,27
1,34
2 20,00
3 20,50
4 20,00
5 20,00
NO Suprailiac Skinfold
Thickness (mm) (x1)
x2 SD CV (%)
1 24,50
24,40
0,22
0,90
2 24,50
3 24,50
4 24,50
5 24.00
NO Abdominal Skinfold
Thickness (mm) (x1)
x2 SD CV (%)
1 30,00
30,70
0,45
1,47
2 31,00
3 31,00
4 31,00
5 30,50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 10. Dokumentasi Pengukuran Skinfold Thickness
1. Dokumentasi pengukuran Triceps Skinfold Thickness
2. Dokumentasi pengukuran Suprailiac Skinfold Thickness
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
3. Dokumentasi pengukuran Abdominal Skinfold Thickness
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Lampiran 11. Dokumentasi Pengambilan Darah Subyek Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 12 : Deskriptif dan Uji Normalitas Umur
Descriptives
Statistic Std. Error
Umur Mean 44.0769 .43494
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound 43.2037
Upper Bound 44.9501
5% Trimmed Mean 43.9872
Median 44.0000
Variance 9.837
Std. Deviation 3.13642
Minimum 40.00
Maximum 50.00
Range 10.00
Interquartile Range 6.00
Skewness .307 .330
Kurtosis -1.225 .650
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Umur .150 52 .005 .919 52 .002
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lampiran 13 : Deskriptif dan Uji Normalitas Triceps Skinfold Thickness
Descriptives
Statistic Std. Error
Triceps Mean 25.4133 1.08207
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound 23.2409
Upper Bound 27.5856
5% Trimmed Mean 25.2156
Median 25.8350
Variance 60.885
Std. Deviation 7.80289
Minimum 11.00
Maximum 51.17
Range 40.17
Interquartile Range 9.79
Skewness .384 .330
Kurtosis 1.299 .650
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Triceps .079 52 .200* .967 52 .160
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lampiran 14 : Deskriptif dan Uji Normalitas Suprailiac Skinfold Thickness
Descriptives
Statistic Std. Error
Suprailiac Mean 25.3713 1.10282
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound 23.1573
Upper Bound 27.5853
5% Trimmed Mean 25.2859
Median 25.4150
Variance 63.243
Std. Deviation 7.95253
Minimum 9.00
Maximum 49.50
Range 40.50
Interquartile Range 9.37
Skewness .087 .330
Kurtosis .660 .650
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Suprailiac .096 52 .200* .973 52 .277
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 15 : Deskriptif dan Uji Normalitas Abdominal Skinfold Thickness
Descriptives
Statistic Std. Error
Abdominal Mean 30.2977 1.10052
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound 28.0883
Upper Bound 32.5071
5% Trimmed Mean 30.0622
Median 30.2500
Variance 62.980
Std. Deviation 7.93596
Minimum 16.33
Maximum 52.50
Range 36.17
Interquartile Range 9.25
Skewness .518 .330
Kurtosis .324 .650
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Abdominal .091 52 .200* .971 52 .228
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lampiran 16 : Deskriptif dan Uji Normalitas Body Fat Percentage Descriptives
Statistic Std. Error
BFP Mean 33.4998 1.01109
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound 31.4700
Upper Bound 35.5297
5% Trimmed Mean 33.5059
Median 33.6450
Variance 53.160
Std. Deviation 7.29110
Minimum 17.46
Maximum 55.75
Range 38.29
Interquartile Range 7.34
Skewness .016 .330
Kurtosis .859 .650
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
BFP .124 52 .043 .968 52 .173
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran 17 : Deskriptif dan Uji Normalitas HbA1c
Descriptives
Statistic Std. Error
HbA1c Mean 5.5215 .06526
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound 5.3905
Upper Bound 5.6526
5% Trimmed Mean 5.4805
Median 5.4200
Variance .221
Std. Deviation .47059
Minimum 4.93
Maximum 7.73
Range 2.80
Interquartile Range .58
Skewness 2.129 .330
Kurtosis 8.341 .650
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
HbA1c .104 52 .200* .841 52 .000
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 18 : Deskriptif dan Uji Normalitas HbA1c Pada Kelompok Body
Fat Percentage ≥ 30,1% dan < 30,1%
1. Deskriptif dan Uji Normalitas HbA1c Pada Kelompok Body Fat
Percentage ≥ 30,1%
Descriptives
Statistic Std. Error
HbA1c_BFP>=30,1%
Mean 5.5444 .07894
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound 5.3848
Upper Bound 5.7039
5% Trimmed Mean 5.4948
Median 5.4400
Variance .255
Std. Deviation .50547
Minimum 4.93
Maximum 7.73
Range 2.80
Interquartile Range .60
Skewness 2.110 .369
Kurtosis 7.628 .724
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
HbA1c_BFP_>=30,1% .112 41 .200* .836 41 .000
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
2. Deskriptif dan Uji Normalitas HbA1c Pada Kelompok Body Fat
Percentage < 30,1%
Descriptives
Statistic Std. Error
HbA1c_BFP_<30,1% Mean 5.4364 .09405
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound 5.2268
Upper Bound 5.6459
5% Trimmed Mean 5.4298
Median 5.4000
Variance .097
Std. Deviation .31194
Minimum 4.97
Maximum 6.02
Range 1.05
Interquartile Range .46
Skewness .267 .661
Kurtosis -.170 1.279
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
HbA1c_BFP_<30,1% .131 11 .200* .974 11 .922
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 19 : Uji Komparatif Antara HbA1c Pada Kelompok Body Fat
Percentage ≥ 30,1% dan < 30,1%
HbA1c_BFP
Mann-Whitney U 208.500
Wilcoxon W 274.500
Z -.381
Asymp. Sig. (2-
tailed) .703
a. Grouping Variable: Skala
Ranks
Skala N Mean Rank Sum of Ranks
HbA1c_BFP BFP>=30.1 41 26.91 1103.50
BFP<30.1 11 24.95 274.50
Total 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 20 : Uji Korelasi Spearman Body Fat Percentage Terhadap HbA1c
Correlations
BFP HbA1c
Spearman's rho BFP Correlation
Coefficient 1.000 .130
Sig. (2-tailed) . .358
N 52 52
HbA1c Correlation
Coefficient .130 1.000
Sig. (2-tailed) .358 .
N 52 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
BIOGRAFI PENULIS
Penulis bernama lengkap Maria Patrisia Triyasari
Nala, lahir di Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah
Selatan, NTT pada tanggal 17 Maret 1992. Penulis
merupakan anak ketiga dari empat bersaudara
pasangan Aloysius Nala dan Triwahyuni Iriani.
Penulis menempuh jenjang pendidikan dimulai dari
TK Santo Yoseph Soe (1996-1998), kemudian
bersekolah di SD Yaswari Soe V (1998-2004), SMP
Negeri 1 Komodo Labuan Bajo (2004-2007), dan
SMA Negeri 1 Kom odo Labuan Bajo (2007-2010).
Selama masa SMP dan SMA penulis aktif dalam
berbagai kegiatan yaitu OSIS, mengikuti lomba
karya tulis tingkat kabupaten, dan mengikuti lomba
menulis artikel tingkat kabupaten. Pada tahun 2011
penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi di Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama menjalani perkuliahan penulis
aktif dalam kegiatan Kampus yaitu menjadi anggota Divisi Kesekretariatan
“TITRASI” (Tiga Hari Temu Akrab Farmasi) 2013, menjadi anggota Divisi Dana
dan Usaha “kampanye Informasi Obat”, kepanitiaan berbagai acara seminar, dan
penulis juga aktif sebagai asisten dosen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI