Upload
vutuyen
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DAN UPAYA REMEDIASI
PADA TOPIK PENERAPAN PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL
KELAS VII B SMP PANGUDI LUHUR GIRIWOYO WONOGIRI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Calcilea Deny Krisnawati
NIM : 111414008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DAN UPAYA REMEDIASI
PADA TOPIK PENERAPAN PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL
KELAS VII B SMP PANGUDI LUHUR GIRIWOYO WONOGIRI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Calcilea Deny Krisnawati
NIM : 111414008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Hidup dengan perjuangan dan pengorbanan itu asyik”
Halaman ini, saya persembahkan untuk:
1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang
selalu menyertai
2. Orang tua ku Antonius Sutarjo dan
Fransisca Priwantari yang senantiasa
mendoakan
3. Adikku Prisca dan Wine yang
senantiasa mendoakan
4. Sahabat tercinta, Septy, Meta, Dini
yang selalu memberi semangat
5. Erwan Eko Prasetiyo yang selalu
memberi semangat
6. Teman – teman P.Mat USD 2011
yang senantiasa mendukung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Calcilea Deny Krisnawati (111414008). “Analisis Kesulitan Belajar Siswa dan
Upaya Remediasi dalam Pokok Bahasan Penerapan Persamaan Linear Satu
Variabel Kelas VII B SMP Pangudi Luhur Giriwoyo Wonogiri”. Skripsi Program
studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian dalam skripsi ini, bertujuan untuk mengetahui jenis–jenis kesulitan
belajar yang dihadapi siswa dalam pokok bahasan penerapan persamaan linear satu
variabel, faktor–faktor penyebab kesulitan belajar dan hasil upaya remediasi untuk
mengatasi kesulitan belajar siswa.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
Pendekatan kuantitatif juga digunakan sebagai pendukung, dalam mengolah hasil
pengamatan terstruktur dan mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret–Mei 2015 di SMP Pangudi Luhur,
Giriwoyo. Dengan pengambilan objek adalah kesulitan–kesulitan yang dialami oleh
siswa–siswi dalam pokok bahasan penerapan persamaan linear satu variabel dan
subjek pada penelitian ini adalah semua siswa–siswi yang mengalami kesulitan
belajar. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes diagnostik,
pengamatan dan teknik wawancara.
Hasil penelitian ini adalah jenis–jenis kesulitan belajar yang dihadapi siswa
pada pokok bahasan penerapan persamaan linear satu variabel meliputi kesulitan
memahami maksud soal, kesulitan dalam memodelkan (mengubah kalimat dalam
formula), dan kesulitan dalam keterampilan proses penyelesaian soal. Selain itu,
faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa yaitu faktor internal siswa kurang
berani mengemukakan pendapat, kurang aktif bertanya dan faktor eksternal yaitu
materi sulit dipahami, hubungan dengan teman di kelas kurang harmonis dan
lingkungan belajar kurang kondusif. Berdasarkan hasil analisis dari tes diagnostik,
terdapat 23 dari 33 siswa yang mengalami kesulitan belajar atau 69,69% siswa yang
mengikuti pengajaran dan tes remediasi. Hasil pengajaran dan tes remediasi diperoleh
sebanyak 16 siswa yang tuntas dan 23 siswa mengalami pengurangan banyaknya
jenis kesalahan dalam mengerjakan soal. Sedangkan dari hasil evaluasi pengajaran
remediasi melalui wawancara dengan guru dan beberapa siswa menyatakan bahwa,
pengajaran remediasi sangat memberi dampak positif bagi siswa yaitu meningkatkan
pemahaman materi penerapan persamaan linear satu variabel.
Kata kunci: jenis–jenis kesulitan belajar, penerapan persamaan linear satu
variabel, faktor–faktor penyebab kesulitan belajar, pengajaran
remediasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Calcilea Deny Krisnawati (111414008). "Analysis of Student Learning
Difficulties and Remediation Efforts on the topics Application of Linear
Equations Highlights One Variable of Class VII B at SMP Pangudi Luhur
Giriwoyo Wonogiri". Thesis Mathematics Education Study Program
Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teachers
Training and Education, Sanata Dharma University.
The research for this thesis aimed to determine the kinds of difficulties faced
by students on the topic of application of linear equations of one variable, factors that
cause learning difficulties and the results of remediation efforts to address student
learning difficulties.
The method used in this research was qualitative-descriptive. Quantitative
approach was also used as a support, to processing structured observations and to
identify students who are having difficulty learning. Data were collected in March-
May 2015 in Pangudi Luhur, Giriwoyo Junior High School. The object of this study
was the set of difficulties experienced by students in the topic of the application of
linear equations in one variable and its subject of this study is all students who have
difficulty learning. Data collected by using the diagnostic test, observation and
through interview techniques.
The Results of this research are a kinds of learning difficulties faced by
students on the topic of the application of linear equations of the variables include the
difficulty understanding the intent matter, the difficulty in modeling (change the
wording in the formula), and difficulties in the process of problem-solving skills. In
addition, factors-factors that cause students' learning difficulties are internal factors
students are less daring expression, less active questioning and on external factors,
namely the material elusive and relationships with friends in class less harmonious.
Based on the analysis of diagnostic test, there are 23 of the 33 students who have
learning difficulties or 69,69% of students who take teaching and test remediation.
And once held teaching remediation and remediation tests there are 16 students who
completed, and as many as 23 students or all students experience a reduction in the
number of types of errors in the work on the problems. While the results of the
evaluation of teaching remediation, from interviews with the teacher and several
students stated that, teaching remediation have a positive impact for students is to
improve understanding of the material application of one variable linear equations.
Keywords: types of learning difficulties, the implementation of one variable linear
equations, factors-factors that cause learning difficulties, teaching remediation
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih dan
penyertaan Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan dan
Ilmu Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Skripsi ini dapat tersusun berkat bantuan, bimbingan dan diorongan dari
berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika.
3. Veronika Fitri Rianasari, M.Sc selaku dosen pembimbing akademik yang
telah memberikan dukungannya.
4. Dominikus Arif Budi Prasetyo, M. Si selaku dosen pembimbing yang telah
menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan kepada
penulis dengan sabar dan penuh perhatian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
5. FX. Koko Tahwan, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SMP Pangudi luhur
Giriwoyo yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melaksanakan penelitian di sekolah.
6. Simon Sutedjo, S.Pd. selaku guru pembimbing yang telah memberikan
dukungan serta bantuan dengan setia dan sabar kepada penulis.
7. Seluruh siswa kelas VII B SMP Pangudi Luhur Giriwoyo tahun ajaran
2014/2015 yang telah bekerja sama dengan baik dalam pelaksanaan
pembuatan skripsi ini.
8. Orang tua dan adik-adik ku tersayang, Antonius Sutarjo, Fransisca Priwantari,
Prisca Devi Yanuarti dan Winefrida Prita Oktavelia yang sudah, sedang dan
akan terus mendoakan, mendukung, sehingga skripsi ini dapat selesai dengan
baik.
9. Semua sahabat, teman, yang sudah turut mendukung dalam segala hal, tetapi
tidak dapat penulis sebutkan. Terimakasih banyak.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca
dan dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.
Yogyakarta, 14 Juli 2015
Penulis,
Calcilea Deny Krisnawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.......................................................... v
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI...................................................... vi
ABSTRAK....................................................................................................... vii
ABSTRACT.................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR..................................................................................... ix
DAFTAR ISI................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah............................................................................ 3
1.3 Rumusan Masalah............................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian................................................................................. 4
1.5 Batasan Masalah.................................................................................. 4
1.6 Batasan Istilah..................................................................................... 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
1.7 Manfaat Penelitian............................................................................... 5
1.8 Sistematika Penulisan.......................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI.......................................................................... 8
2.1 Hakekat Belajar................................................................................... 8
2.2 Hakekat Belajar Matematika............................................................... 9
2.3 Kesulitan Belajar................................................................................. 11
2.4 Diagnosis Kesulitan Belajar................................................................ 15
2.5 Pengajaran Remediasi......................................................................... 29
2.6 Penerapan Persamaan Linear Satu Variabel........................................ 34
2.7 Penelitian Terdahulu............................................................................ 39
2.8 Kerangka Berfikir................................................................................ 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................... 42
3.1 Jenis Penelitian................................................................................... 42
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian............................................................ 43
3.3 Objek dan Subjek Penelitian.............................................................. 44
3.4 Metode Pengumpulan Data................................................................ 45
3.5 Instrumen Pengumpulan Data............................................................ 47
3.6 Teknik Analisis Data.......................................................................... 51
3.7 Validasi Instrumen.............................................................................. 57
3.8 Keabsahan Data.................................................................................. 58
3.9 Prosedur Pelaksanaan Penelitian........................................................ 58
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................... 62
4.1 Deskripsi Pelaksanaan Pengambilan Data.......................................... 62
4.2 Analisis Data....................................................................................... 79
4.3 Pembahasan......................................................................................... 104
4.4 Keterbatasan dalam Penelitian............................................................ 136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB V PENUTUP....................................................................................... 137
5.1 Kesimpulan....................................................................................... 137
5.2 Saran................................................................................................. 139
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 141
LAMPIRAN.................................................................................................. 144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Tabel Perbedaan Pengajaran Remediasi dan Biasa............................. 29
3.1 Tabel Deskripsi Rencana Pengambilan Data....................................... 43
3.2 Tabel Kisi-kisi Tes Diagnostik............................................................ 49
3.3 Tabel Pedoman Wawancara................................................................ 50
3.4 Tabel Kriteria Aktivitas Pembelajaran Guru....................................... 51
3.5 Tabel Indikator Jenis-jenis Kesalahan Newman................................. 53
3.6 Tabel Analisis Transkrip Wawancara................................................. 56
4.1 Tabel Deskripsi Pengambilan Data..................................................... 62
4.2 Tabel Perbaikan Soal Tes Diagnostik................................................. 74
4.3 Tabel Penilaian Aktivitas Guru........................................................... 81
4.4 Tabel Penilaian Aktivitas Siswa......................................................... 84
4.5 Tabel Bentuk-bentuk Kesalahan Siswa............................................... 87
4.6 Tabel Hasil Nilai dan Ketuntasan Tes Diagnostik.............................. 105
4.7 Tabel Pengelompokan Jenis-jenis Kesalahan..................................... 108
4.8 Tabel Perbandingan Bentuk Kesalahan.............................................. 128
4.9 Tabel Keterangan Simbol Bentuk-bentuk Kesalahan......................... 129
4.10 Tabel Perbandingan Jumlah Jenis Kesalahan..................................... 130
4.11 Tabel Perbandingan Nilai Tes Diagnostik dan Remediasi................. 131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
A.1 Instrumen Pengamatan………………………………….............. 144
A.2 Soal Tes Diagnostik……………………………………............... 151
A.3 Rubrik Penilaian Tes Diagnostik…………………………............ 152
A.4 Soal Tes Remedi…………………………………………............. 167
B.1 Lembar Validasi Instrumen Pengamatan……………….............. 168
B.2 Lembar Validasi Soal……………………………………..... ....... 169
B.3 Lembar Validasi RPP Remedial………………………….... ........ 170
C.1 Hasil Pekerjaan Tes Diagnostik…………………………............ 172
C.2 Hasil Pekerjaan Tes Remedi…………………………….............. 178
C.3 Hasil Pengamatan……………………………………….............. 182
C.4 Transkrip Wawancara……………………………………........... 191
C.5 Transkrip Wawancara Evaluasi…………………………............. 239
D RPP Remediasi………………………………………….............. 243
E.1 Dokumentasi………………………………………….................. 245
E.2 Surat Ijin Penelitian……………………………………............... 246
E.3 Surat Melaksanakan Penelitian………………………................. 247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu dasar yang digunakan secara luas dalam
berbagai bidang kehidupan, yaitu dalam pelajaran kimia, fisika, dan
perhitungan keuangan pada akuntansi tidak lepas dari konsep matematika.
Matematika juga dapat diartikan sebagai suatu mata pelajaran yang banyak
mengandung ide-ide dan konsep-konsep abstrak. Objek matematika yang
abstrak tersusun secara hirearkis, terstruktur, logis dan sistematis mulai dari
yang sederhana sampai yang paling kompleks. Melalui pembelajaran
matematika siswa diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berfikir
kritis, logis, dan sistematis dalam memecahkan masalah. Untuk mencapai
tujuan pembelajaran tersebut, siswa dituntut lebih aktif dalam kegiatan
pembelajaran di kelas.
Tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran matematika salah satunya
dapat dinilai dari keberhasilan siswa dalam memahami ide-ide dan konsep-
konsep serta pemecahan masalah matematika maupun bidang ilmu lain. Ide-
ide dan konsep-konsep yang abstrak menjadi salah satu faktor penyebab
tujuan pembelajaran matematika sulit tercapai. Karena itu, siswa mempelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
matematika memerlukan kegiatan berfikir yang sangat tinggi, sehingga
banyak siswa mengalami kesulitan belajar.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika kelas VII
menyatakan bahwa melalui pengamatan dari tahun ke tahun, siswa-siswi
sebagian besar mengalami kesulitan belajar matematika pada materi sistem
persamaan linear satu variabel khususnya pada topik penerapan persamaan
linear satu variabel. Beliau mengungkapkan bahwa, kegiatan analisis dan
remediasi jarang dilakukan, hal ini disebabkan karena keterbatasan waktu
dalam proses pembelajaran. Sehingga, jenis-jenis, faktor-faktor, penyebab
kesulitan belajar dan upaya perbaikan belum dapat diketahui.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa di SMP Pangudi
Luhur Giriwoyo menyatakan bahwa mereka kurang menyukai pelajaran
matematika. Hal ini disebabkan bahwa, pelajaran matematika merupakan
salah satu pelajaran yang sulit dipahami, materi yang dipelajari terlalu abstrak,
dan banyak rumus serta perhitungan. Mereka juga berpendapat bahwa,
matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang menakutkan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ungki Pawestri dkk pada
tahun 2013, menyatakan bahwa, jenis-jenis kesulitan belajar siswa selalu
berkaitan dengan konsep dan penyebab kesulitan belajar muncul dari berbagai
faktor internal dan eksternal. Selain itu, upaya meminimalkan kesulitan
belajar juga harus dilakukan guna peningkatan pemahaman siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Berdasarkan uraian diatas, peneliti melakukan penelitian yang berjudul
“Analisis Kesulitan Belajar Siswa dan Upaya Remediasi pada Topik
Penerapan Persamaan Linear Satu Variabel Kelas VII B SMP Pangudi Luhur
Giriwoyo Wonogiri”. Penelitian ini bertujuan agar siswa dapat mempelajari
matematika, khususnya topik penerapan persamaan linear satu variabel pada
kesempatan selanjutnya, dengan konsep yang benar.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka identifikasi masalah adalah sebagai
berikut.
1. Ada siswa yang mengalami kesulitan belajar dalam pokok bahasan
penerapan persamaan linear satu variabel.
2. Kegiatan analisis kesulitan belajar siswa jarang dilakukan di SMP
Pangudi Luhur Giriwoyo.
3. Kegiatan pengajaran remedial jarang dilakukan di SMP Pangudi Luhur
Giriwoyo.
1.3 Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah yang sudah dikemukakan di atas, peneliti
mengangkat beberapa rumusan masalah yaitu sebagai berikut.
1. Apa saja jenis-jenis kesulitan belajar yang dihadapi siswa-siswi dalam
pokok bahasan penerapan persamaan linear satu variabel?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2. Apa saja faktor-faktor penyebab kesulitan belajar yang dialami siswa-
siswi?
3. Bagaimana hasil upaya remediasi untuk mengatasi kesulitan yang
dihadapi siswa-siswi dalam mengerjakan soal-soal penerapan persamaan
linear satu variabel?
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk.
1. Mendeskripsikan jenis-jenis kesulitan belajar yang dihadapi siswa dalam
pokok bahasan penerapan persamaan linear satu variabel.
2. Mengetahui faktor-faktor penyebab kesulitan belajar yang dialami siswa
tersebut.
3. Melakukan upaya remediasi untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi
siswa-siswi dalam mengerjakan soal-soal penerapan persamaan linear
satu variabel.
1.5 Batasan Masalah
Dengan memperhatikan keterbatasan waktu dan biaya, maka dalam
penelitan analisis kesulitan belajar ini dibatasi pada mengidentifikasi kesulitan
dari aspek kognitif siswa yang ditunjukkan pada kesalahan yang dilakukan
siswa dalam menyelesaikan soal-soal penerapan persamaan linear satu
variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1.6 Batasan Istilah
1. Diagnosis adalah penentuan jenis masalah dengan cara meneliti dan
menganalisis gejala-gejala terhadap suatu hal.
2. Belajar adalah suatu proses dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan dengan cara
mengamati, membaca, meniru, mencoba, mendengar dan mengikuti.
3. Kesulitan adalah suatu situasi atau keadaan seseorang mengalami
hambatan dalam mencapai tujuan.
4. Kesulitan belajar adalah kondisi terhambatnya tujuan belajar di dalam
ilmu pendidikan, psikologi maupun kedokteran.
5. Diagnosis kesulitan belajar adalah upaya menemukan kesulitan belajar
siswa berdasarkan gejala-gejala yang tampak.
6. Penerapan Persamaan Linear satu Variabel
Materi yang menjadi pokok bahasan penelitian ini adalah Penerapan
Persamaan Linear Satu variabel. Menurut KTSP Matematika SMP, pokok
bahasan ini diajarkan di kelas VII semester 1. Persamaan linear satu
variabel merupakan persamaan yang hanya memuat satu variabel dengan
pangkat satu.
1.7 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
a. Mengetahui letak kesulitan siswa dalam mempelajari pokok bahasan
penerapan persamaan linear satu variabel.
b. Membantu siswa mengatasi kesulitan dalam mempelajari penerapan
persamaan linear satu variabel.
2. Bagi Guru
a. Membantu guru untuk mendeskripsikan kesulitan belajar yang dialami
siswa.
b. Memberikan gambaran kepada guru matematika mengenai faktor-
faktor penyebab siswa melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal
pada materi persamaan linear satu variabel.
c. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
d. Membantu guru dalam melakukan tes perbaikan atau tes remediasi.
3. Bagi Mahasiswa
Mengembangkan kemampuan, sikap tanggung jawab, dan kreatifitas
dalam mengembangkan sebuah pembelajaran yang inovatif.
4. Bagi Masyarakat
Meningkatkan kualitas penelitian.
1.8 Sistematika Penulisan
1. Bab I : Membahas pendahuluan yang meliputi latar belakang,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
sistematika penulisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. Bab II : Membahas kajian pustaka yang meliputi kajian teori, yaitu:
hakekat belajar matematika, kesulitan belajar, diagnosis kesulitan belajar,
pengajaran remediasi, penerapan persamaan linear satu variabel dan
kerangka berfikir.
3. Bab III : Membahas metode penelitian yang meliputi jenis penelitian,
tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, metode
pengumpulan data, instrumen pengumpulan data dan teknik analisis data,
validasi instrumen, keabsahan data dan prosedur pelaksanaan penelitian.
4. Bab IV : Membahas tahap penelitian dan pembahasan yang meliputi
deskripsi pengambilan data, analisis data dan pembahasan hasil
pengambilan data.
5. Bab V : Membahas tentang kesimpulan dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Hakekat Belajar
Menurut Aunurrahman (2011:38), belajar adalah suatu aktivitas atau
suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan memperbaiki
sikap. Menurut Harold Spears dalam Eveline Siregar dan Hartini Nara
(2011:4) menyatakan bahwa belajar adalah mengamati, membaca, meniru,
mencoba sesuatu pada dirinya sendiri, mendengar dan mengikuti aturan.
Sedangkan menurut Muhibbin Syah (2003:68), belajar merupakan tahapan
perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif. Dengan demikian, belajar merupakan suatu proses dengan
lingkungan yang melibatkan proses kognitif untuk memperoleh pengetahuan
dan keterampilan dengan cara mengamati, membaca, meniru, mencoba,
mendengar dan mengikuti.
Menurut Makmun Khairani (2014:12) hakekat belajar merupakan
suatu proses usaha yang dilakukan secara sadar dan terus menerus melalui
bermacam-macam aktivitas dan pengalaman guna memperoleh pengetahuan
baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku yang lebih baik.
Perubahan tersebut ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
dalam hal pemahaman, pengetahuan, perubahan sikap, tingkah laku dan daya
penerimaan.
Menurut Oemar Hamalik (2013:27) Belajar bukan hanya mengingat,
akan tetapi memiliki pengertian yang lebih luas yaitu mengalami. Belajar
merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.
Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan perubahan
tingkah laku. Perubahan itu tampak pada salah satu atau beberapa aspek
sebagai berikut yaitu pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan,
apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis (budi pekerti), dan sikap.
2.2 Hakekat Belajar Matematika
Menurut Abdurrahman (2012: 202), matematika menurut sebagian
orang merupakan bidang studi yang paling sulit. Meskipun demikian, semua
orang harus mempelajarinya karena merupakan sarana untuk memecahkan
masalah kehidupan sehari-hari.
Menurut Paling (dalam Abdurrahman, 2012: 203) ide manusia tentang
matematika berbeda-beda, tergantung pada pengalaman dan pengetahuan
masing-masing. Ada yang mengatakan bahwa matematika hanya perhitungan
yang mencakup tambah, kurang, kali dan bagi. Ada pula yang melibatkan
topik-topik seperti aljabar, geometri dan trigonometri. Selain itu ada pula yang
beranggapan bahwa matematika mencakup segala sesuatu yang berkaitan
dengan berfikir logis. Selanjutnya, Paling mengemukakan bahwa matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
adalah suatu cara untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi
manusia dan suatu cara menggunakan informasi, pengetahuan, dan
perhitungan.
Menurut Liebeck (dalam Abdurrahman, 2012:204) ada dua macam
hasil belajar matematika yang harus dikuasai oleh siswa, perhitungan
matematis (mathematics calculation) dan penalaran matematis (mathematics
reasoning). Berdasarkan hasil belajar matematika semacam itu maka Lerner
(dalam Abdurrahman, 2012:204) mengemukakan bahwa kurikulum bidang
studi matematika hendaknya mencakup tiga elemen: (1) konsep, (2)
keterampilan, dan (3) pemecahan masalah. Konsep menunjuk pada
pemahaman dasar. Siswa mengembangkan suatu konsep ketika mereka
mampu mengklasifikasikan atau mengelompokkan benda-benda atau ketika
mereka dapat mengasosiasikan suatu nama dengan kelompok benda tertentu.
Selanjutnya, keterampilan menunjuk pada sesuatu yang dilakukan seseorang,
sebagai contoh, proses menggunakan operasi dasar dalam penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian. Suatu keterampilan dapat dilihat dari
kinerja anak secara baik atau kurang baik, secara cepat atau lambat, dan
secara mudah atau sangat sukar. Keterampilan cenderung berkembang dan
dapat ditingkatkan melalui latihan. Sedangkan, pemecahan masalah adalah
aplikasi dari konsep dan keterampilan. Dalam pemecahan masalah biasanya
melibatkan beberapa kombinasi konsep dan keterampilan dalam suatu situasi
baru atau situasi yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2.3 Kesulitan Belajar
2.3.1 Pengertian kesulitan belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kesulitan adalah
keadaan atau situasi yang sulit. Menurut Dimyati dan Mudjiono
(2013:235) kesulitan adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami
hambatan dalam mencapai suatu tujuan sehingga hasilnya kurang
maksimal dan dibutuhkan usaha yang lebih untuk mengatasinya.
Dengan demikian, kesulitan merupakan suatu situasi atau keadaan
seseorang mengalami hambatan dalam mencapai tujuan.
Mulyono Abdurrahman (2012:1) menyatakan bahwa kesulitan
belajar merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris yaitu learning
disability yang berarti ketidakmampuan belajar. Kesulitan belajar
merupakan suatu konsep multidisipliner yang digunakan di lapangan
ilmu pendidikan, psikologi, maupun ilmu kedokteran. Sedangkan
Muhibbin Syah (2003:184) menyatakan kesulitan belajar merupakan
kondisi terhambatnya pencapaian tujuan belajar. Dengan demikian,
kesulitan belajar adalah suatu kondisi terhambatnya tujuan belajar di
dalam ilmu pendidikan, psikologi maupun kedokteran.
Kesulitan belajar menunjuk pada sekelompok kesulitan yang
dimanifestasikan dalam bentuk kesulitan yang nyata dalam kemahiran
dan penggunaan kemampuan mendengarkan, bercakap-cakap,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
membaca, menulis, menalar, atau kemampuan dalam bidang studi
matematika. Gangguan tersebut intrinsik dan diduga disebabkan oleh
adanya disfungsi sistem saraf pusat.
Menurut Lerner (dalam Mulyono Abdurrahman, 2012:210) ada
beberapa karakteristik anak berkesulitan belajar matematika, yaitu
(1)adanya gangguan dalam hubungan keruangan, (2)abnormalitas
persepsi visual, (3)asosiasi visual-motor, (4)perverasi, (5)kesulitan
mengenal dan memahami simbol, (6)gangguan penghayatan tubuh,
(7)kesulitan dalam bahasa dan membaca, dan (8)Performance IQ jauh
lebih rendah daripada skor verbal IQ.
1. Gangguan Hubungan Keruangan
Konsep hubungan keruangan seperti atas-bawah, puncak-dasar,
jauh-dekat, tinggi-rendah, depan-belakang, dan awal-akhir
umumnya telah dikuasai oleh anak pada saat mereka belum masuk
SD. Anak-anak memperoleh pemahaman tentang berbagai konsep
hubungan keruangan tersebut dari pengalaman mereka dalam
berkomunikasi dengan lingkungan sosial mereka atau melalui
berbagai permainan. Anak berkesulitan belajar sering mengalami
kesulitan dalam berkomunikasi dan lingkungan social juga sering
tidak mendukung terselenggaranya suatu situasi yang kondusif bagi
terjalinnya komunikasi antar mereka. Adanya gangguan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
memahami konsep-konsep hubungan keruangan dapat mengganggu
pemahaman anak tentang sistem bilangan secara keseluruhan.
2. Abnormalitas Persepsi Visual
Anak berkesulitan belajar matematika sering mengalami
kesulitan untuk melihat berbagai objek dalam hubungannya dengan
kelompok atau set. Anak yang mengalami abnormalitas persepsi
visual akan mengalami kesulitan bila mereka diminta untuk
menjumlahkan dua kelompok benda yang masing-masing terdiri
dari lima dan empat anggota. Anak yang memiliki abnormalitas
persepsi visual juga sering tidak mampu membedakan bentuk-
bentuk geometri.
3. Asosiasi Visual-Motor
Anak berkesulitan belajar matematika sering tidak dapat
menghitung benda-benda secara berurutan.
4. Perverasi
Gangguan perhatian yang melekat pada suatu objek dalam jangka
waktu yang relative lama.
5. Kesulitan Mengenal dan Memahami Simbol
Kesulitan ini disebabkan oleh adanya gangguan memori tetapi juga
dapat disebabkan oleh adanya gangguan persepsi visual.
6. Gangguan Penghayatan Tubuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Anak yang memiliki gangguan tubuh akan merasa sulit untuk
memahami hubungan bagian-bagian dari tubuhnya sendiri.
7. Kesulitan dalam Bahasa dan Membaca
Matematika itu sendiri pada hakikatnya adalah simbolis. Oleh
karena itu, kesulitan dalam bahasa dapat berpengaruh terhadap
kemampuan anak di bidang matematika. Soal matematika yang
berbentuk cerita menuntut kemampuan membaca untuk
memecahkannya. Anak yang mengalami kesulitan membaca akan
mengalami kesulitan pula dalam memecahkan soal matematika
yang berbentuk cerita tertulis.
8. Skor PIQ Jauh Lebih Rendah daripada Skor VIQ
Hasil tes intelegensi dengan menggunakan WISC menunjukkan
bahwa anak berkesulitan belajar matematika memiliki skor PIQ
yang jauh lebih rendah dari pada skor VIQ. Rendahnya skor PIQ
pada anak berkesulitan belajar matematika tempaknya terkait
dengan kesulitan memahami konsep keruangan, gangguan persepsi
visual, dan adanya gangguan asosiasi visual-motor.
2.3.2 Gejala-gejala kesulitan belajar
Menurut Makmun Khairani (2014:201), cara mengenali siswa
yang mengalami kesulitan belajar adalah sebagai berikut.
1. Menunjukkan prestasi yang rendah di bawah rata-rata yang dicapai
oleh kelompok kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2. Hasil belajar yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang
dilakukan. Ia berusaha dengan keras tetapi nilai siswa tersebut
selalu rendah.
3. Lambat dalam melakukan tugas-tugas belajar. Ia selalu tertinggal
dengan kawan-kawan lain dalam segala hal, misal : dalam
mengerjakan soal-soal, dalam menyelesaikan tugas-tugas.
4. Menunjukkan sikap yang kurang wajar seperti : acuh tak acuh,
berpura-pura, dusta dan lain-lain.
5. Menunjukkan tingkah laku yang berlainan. Misalnya mudah
tersinggung, murung, pemarah, bingung, cemberut, kurang gembira,
selalu sedih.
2.4 Diagnosis Kesulitan Belajar Siswa
Menurut M.Entang (1984:1) diagnosis adalah penentuan jenis masalah
atau kelainan dengan meneliti latar belakang penyebabnya atau dengan cara
menganalisis gejala-gejala yang tampak. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, diagnosis adalah penentuan jenis penyakit dengan cara meneliti
gejala-gejalanya terhadap suatu hal. Dengan demikian, diagnosis adalah
penentuan jenis masalah dengan cara meneliti dan menganalisis gejala-gejala
terhadap suatu hal. Sedangkan menurut Muhibbin Syah (2003:184), kesulitan
belajar merupakan kondisi terhambatnya pencapaian tujuan belajar yang
disebabkan oleh faktor-faktor tertentu. Sedangkan menurut M. Entang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
(1984:1) Kesulitan belajar adalah suatu gejala yang nampak pada peserta
didik yang ditandai dengan adanya prestasi belajar yang rendah atau dibawah
nilai/ukuran yang telah ditetapkan.
Menurut M. Entang (1984:1) diagnosis kesulitan belajar adalah upaya
untuk menemukan kesulitan yang dialami siswa dalam belajar dengan cara
yang sistematis berdasarkan gejala-gejala yang nampak dan menemukan
faktor penyebabnya baik yang mungkin terletak pada diri siswa atau yang
berasal dari luar diri siswa. Sedangkan menurut Muhibbin Syah (2003:186),
diagnosis kesulitan belajar adalah upaya mengenali gejala dengan cermat
terhadap fenomena yang menunjukkan kemungkinan adanya kesulitan belajar
yang melanda siswa tersebut. Dengan demikian, diagnosis kesulitan belajar
adalah upaya menemukan kesulitan belajar siswa berdasarkan gejala-gejala
yang tampak.
Menurut Samuel A. Kirk (dalam Abdurrahman, 2012:217)
mengemukakan bahwa prosedur diagnosis mencakup lima langkah, (1)
menentukan potensi atau kapasitas anak, (2) menentukan taraf kemampuan
dalam suatu bidang studi yang memerlukan pengajaran remediasi, (3)
menentukan gejala kegagalan dalam suatu bidang studi, (4) menganalisis
faktor-faktor yang terkait, dan (5) menyusun rekomendasi untuk pengajaran
remediasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2.4.1 Alat diagnosis
Menurut Dalyono (2010:249) untuk melihat gejala-gejala
kesulitan belajar siswa dapat digunakan berbagai cara antara lain
sebagai berikut:
1. Tes Diagnostik
Tes diagnostik merupakan tes yang digunakan untuk
mengetahui letak kesulitan belajar yang dihadapi siswa-siswi. Hasil
tes ini memberikan informasi tentang konsep-konsep yang belum
dipahami dan yang telah dipahami (Djemari Mardapi, 2008:89).
Dalam penelitian ini tes diagnostik digunakan untuk menganalisis
kesulitan yang dialami siswa.
Bentuk soal pada tes diagnostik ini berupa uraian. Menurut
Nana Sudjana (2010:35) tes uraian bertujuan untuk:
a. Mengukur proses mental yang tinggi atau aspek kognitif tingkat
tinggi.
b. Mengembangkan kemampuan berbahasa, baik lisan maupun
tulisan, dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah
bahasa.
c. Melatih kemampuan berfikir teratur atau penalaran, yakni
berfikir logis, analitis dan sistematis.
d. Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah (problem
solving).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2. Pengamatan
Menurut Margono (2010:158), pengamatan adalah pencatatan
secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.
Pengamatan dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar
atau rekaman suara. Menurut Sugiyono (2012: 205) Pengamatan
dibagi menjadi dua yaitu pengamatan terstruktur dan pengamatan
tidak terstruktur. Pengamatan terstruktur adalah pengamatan yang
telah dirancang secara matematis, tentang apa yang akan diamati,
kapan dan di mana tempatnya. Sedangkan, pengamatan tidak
terstruktur adalah pengamatan yang tidak dipersiapkan secara
sistematis tentang apa yang akan diteliti.
3. Wawancara
Menurut Margono (2010:165), wawancara adalah
teknik pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah
pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Arikunto
Suharsimi (2006:156), Interview atau wawancara atau kuesioner lisan
adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer)
untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewer).
Interviu digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang.
Ditinjau dari pelaksanaannya, interviu dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu:
a. Wawancara bebas(Inguided interview)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Pewawancara bebas menanyakan apa saja, tetapi juga mengingat
akan data apa yang akan dikumpulkan. Dalam pelaksanaannya,
pewawancara tidak membawa pedoman apa yang akan
ditanyakan.
b. Wawancara terpimpin (Giuded interview)
Wawancara yang dilakukan oleh pewawancara dengan
membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci seperti
yang dimaksud dalam wawancara terstruktur.
c. Wawancara bebas terpimpin
Kombinasi antara interviu bebas dan interviu terpimpin. Dalam
pelaksanaannya, pewawancara membawa pedoman yang hanya
merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan.
2.4.2 Teknik diagnosis kesulitan belajar
Tujuan dari kegiatan diagnosis pada dasarnya adalah untuk
memahami karakteristik dan faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya kesulitan. Dari pola pendekatan C. Ross dan Julian Stanley
dalam Abin Syamsudin Makmun (1996: 283-285), dapat disimpulkan
bahwa teknik diagnosa kesulitan belajar adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi siswa yang diperkirakan mengalami kesulitan
belajar
Identifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar dilakukan
dengan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
a. Menganalisis prestasi belajar, dengan melihat prestasi siswa
yang mengalami kesulitan yang menurun dari sebelumnya
dan prestasi yang dicapai berada di bawah kemampuan
sebenarnya.
b. Menganalisis perilaku yang berhubungan dengan proses
belajar, dengan membandingkan perilaku siswa yang
mengalami kesulitan terhadap siswa lainnya yang sekelas.
c. Menganalisis hubungan sosial, dengan mengamati intensitas
interaksi sosial siswa yang mengalami kesulitan dengan
kelompoknya.
2. Mengalokasikan letak kesulitan atau permasalahannya
Setelah menemukan individu siswa yang diduga mengalami
kesulitan belajar, maka selanjutnya adalah mengelompokan
kesulitan belajar siswa, apakah kesulitan yang didapatnya hanya
terjadi pada salah satu mata pelajaran saja atau lebih.
3. Memperkirakan alternatif pertolongan
Setelah mengalokasikan letak kesulitan siswa, maka dilanjutkan
dengan memperkirakan alternative pertolongan pada siswa yang
mengalami kesulitan tersebut, serta menyusun rencana atau
kegiatan yang dapat dilakukan dalam mengatasi kesulitan belajar
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2.4.3 Penyebab kesulitan belajar
Menurut Slameto (2010:54) ada dua faktor penyebab kesulitan
belajar yaitu (a) faktor internal dan (b) faktor eksternal. Faktor internal
yaitu kurangnya bakat khusus untuk suatu situasi belajar tertentu.
Sebagai halnya intelegensi, bakat juga merupakan wadah untuk
mencapai hasil belajar tertentu, kurangnya kemampuan dasar yang
dimiliki oleh peserta didik, kurangnya motivasi atau dorongan untuk
belajar, adanya gangguan kesehatan, cacat tubuh, gangguan
penglihatan, gangguan pendengaran dan sebagainya. Sedangkan yang
kedua adalah faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar
lingkungan sosial yang mempengaruhi belajar siswa diantaranya yaitu
lingkungan sosial siswa di rumah yang meliputi seluruh anggota
keluarga, lingkungan sosial siswa di sekolah yaitu teman sebaya,
teman lain kelas, guru serta karyawan lainnya dan lingkungan social
dalam masyarakat yang terdiri dari seluruh anggota masyarakat.
Menurut Abdurrahman (2012:8) prestasi belajar dipengaruhi
oleh dua faktor, yaitu internal, dan eksternal. Penyebab utama
kesulitan belajar (learning disabilities) adalah faktor internal, yaitu
kemungkinan adanya disfungsi neurologis; sedangkan penyebab utama
problema belajar (learning problems) adalah faktor eksternal, yaitu
antara lain berupa strategi pembelajaran yang keliru, pengelolaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar anak, dan
pemberian ulangan penguatan (reinforcement) yang tidak tepat.
Menurut Burton dalam M.Entang (1984:4) mengelompokkan
penyebab kesulitan belajar menjadi dua kategori yaitu (a) faktor-faktor
yang terdapat dalam diri siswa dan (b) Faktor-faktor yang terletak di
luar diri siswa.
1. Faktor-faktor yang terdapat dalam diri siswa
a. Kelemahan secara fisik, seperti suatu pusat susunan syaraf
tidak berkembang secara sempurna luka atau cacat, atau sakit,
sehingga sering membawa gangguan emosional serta penyakit
menahun yang menghambat usaha-usaha belajar secara
optimal.
b. Kelemahan-kelemahan secara mental (baik kelemahan yang
dibawa sejak lahir maupun karena pengalaman) yang sukar di
atasi oleh individu yang bersangkutan dan juga oleh
pendidikan, seperti kelemahan mental, tetapi sebenarnya:
kurang minat, kebimbangan, kurang usaha, aktivitas yang
tidak terarah, kurang semangat, kurang percaya diri, kurang
menguasai keterampilan dan kebiasaan fundamental dalam
belajar.
c. Kelemahan-kelemahan emosional, antara lain terdapatnya
rasa tidak aman, penyesuaian yang salah terhadap orang-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
orang, situasi dan tuntutan-tuntutan tugas dan lingkungan,
tercekam rasa pobia (takut, benci dan antipasti),
ketidakmatangan.
d. Kelemahan yang disebabkan oleh karena kebiasaan dan sikap-
sikap yang salah, antara lain: banyak melakukan aktivitas
yang bertentangan dan tidak menunjang pekerjaan sekolah,
menolak atau malas belajar, kurang berani dan gagal untuk
berusaha memusatkan perhatian, kurang kooperatif dan
menghindari tanggung jawab, sering bolos atau tidak
mengikuti pelajaran, gugup.
e. Tidak memilki keterampilan-keterampilan dan pengetahuan
dasar yang diperlukan seperti: ketidakmampuan membaca,
berhitung, kurang menguasai pengetahuan dasar untuk
sesuatu bidang studi yang sedang diikutinya secara
sekuensial, memiliki kebiasaan belajar dan cara bekerja yang
salah.
2. Faktor-faktor yang terletak di luar diri siswa (situasi sekolah dan
masyarakat)
a. Kurikulum yang seragam, bahan dan buku-buku yang tidak
sesuai dengan tingkat-tingkat kematangan dan perbedaan-
perbedaan individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
b. Ketidaksesuaian standard administrative (sistem pengajaran,
penilaian, pengelolaan kegiatan dan pengalaman belajar
mengajar)
c. Terlalu berat beban belajar (siswa) dan atau mengajar (guru),
terlampau besar populasi siswa dalam kelas, terlalu banyak
menuntut kegiatan di luar.
d. Terlalu sering pindah sekolah atau program tinggal kelas.
e. Kelemahan dari sistem belajar mengajar pada tingkat-tingkat
pendidikan (dasar asal) sebelumnya.
f. Kelemahan yang terdapat dalam kondisi rumah tangga
(pendidikan, status sosial ekonomi, keutuhan keluarga,
ketentraman dan keamanan sosial psikologis).
g. Terlalu banyak kegiatan di luar jam pelajaran sekolah atau
terlalu banyak terlibat dalam kegiatan extra-curricular.
h. Kekurangan makan (gizi).
2.4.4 Jenis-jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika
Menurut Soedjadi (2000:1), menyatakan bahwa kesalahan-
kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika dapat
diklasifikasikan, diantaranya:
1. Kesalahan prosedural yaitu dalam menggunakan Algoritma
(prosedur pekerjaan), misalnya kesalahan melakukan operasi
hitung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2. Kesalahan dalam mengorganisasikan data, misalnya kesalahan
menuliskan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan dari suatu
soal.
3. Kesalahan mengurutkan, mengelompokkan dan menyajikan data.
4. Kesalahan dalam pemanfaatan simbol, tabel dan grafik yang
memuat suatu informasi.
5. Kesalahan dalam melakukan manipulasi secara matematis, sifat-
sifat dalam menyelesaikan soal.
6. Kesalahan dalam menarik kesimpulan. Misalnya kesalahan dalam
menuliskan kesimpulan dari persoalan yang telah dikerjakan.
White (2009:249) menyatakan bahwa,” Newman (1977,1983)
defined five specific reading skills as crucial to performance on
mathematical word problems. They are reading, comprehension,
transformation, process skills, and encoding”. Newman (1977,1983 )
mendefinisikan lima keterampilan spesifik membaca yang penting
dalam masalah-masalah matematis, yaitu membaca, pemahaman,
transformasi, keterampilan proses, dan penarikan kesimpulan.
Jenis kesalahan yang dimaksud antara lain adalah yang pertama,
reading eror yaitu kesalahan membaca. Menurut Singh (2010:266)
kesalahan membaca terjadi ketika siswa tidak mampu membaca kata-
kata maupaun simbol yang terdapat dalam soal. Siswa melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
kesalahan dalam membaca kata-kata penting dalam pertanyaan atau
siswa salah dalam membaca informasi utama, sehingga siswa tidak
menggunakan informasi tersebut untuk menyelesaikan soal. Kesalahan
memahami masalah (Reading Comprehesion difficulty) yaitu kesalahan
yang dilakukan siswa satelah siswa mampu membaca permasalahan
yang ada dalam soal namun tidak mengetahui permasalahan apa yang
harus diselesaikan. Menurut Singh (2010:266) kesalahan memahami
masalah terjadi ketika siswa mampu untuk membaca pertanyaan tetapi
gagal untuk mendapatkan apa yang ia butuhkan sehingga menyebabkan
dia gagal dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Kesalahan
Transformasi (Transform error) yaitu sebuah kesalahan yang dilakukan
oleh siswa dalam mengubah informasi yang diberikan dalam soal ke
dalam kalimat matematika. Menurut Singh (2010: 266), kesalahan
transformasi merupakan sebuah kesalahan yang terjadi ketika siswa
telah benar memahami pertanyaan dari soal yang diberikan, tetapi gagal
untuk memilih operasi matematika yang tepat untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut. Kesalahan keterampilan proses (Weakness in
proses skill) yaitu kesalahan yang dilakukan siswa dalam proses
perhitungan. Menurut Singh (2010: 266), sebuah kesalahan akan disebut
kesalahan kemampuan memproses apabila siswa mampu memilih
operasi yang diperlukan untuk menyelesaikan persoalan namun ia tidak
dapat menjalankan prosedur dengan benar. Siswa dalam menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
kaidah atau aturan sudah benar, tetapi melakukan kesalahan dalam
melakukan penghitungan atau komputasi. Kesalahan penulisan jawaban
akhir (Encoding error) yaitu kesalahan dalam penarikan kesimpulan.
Pada tahap ini siswa sudah mampu menyelesaikan permasalahan yang
diinginkan oleh soal, tetapi ada sedikit kekurangtelitian siswa yang
menyebabkan berubahnya makna jawaban yang ia tulis. Menurut Singh
(2010 : 267), sebuah kesalahan masih tetap bisa terjadi meskipun siswa
telah selesai memecahkan permasalahan matematika yaitu bahwa siswa
salah menuliskan apa yang dimaksudkan.
2.4.5 Keterkaitan kesalahan dengan kesulitan belajar siswa
Menurut Abdurrahman (2012:7) Kesulitan belajar dibagi
menjadi dua yaitu kesulitan belajar yang berhubungan dengan
perkembangan dan kesulitan belajar akademik. Kesulitan belajar yang
berhubungan dengan perkembangan mencakup gangguan motorik dan
persepsi. Kesulitan belajar akademik menunjuk pada adanya kegagalan-
kegagalan pencapaian prestasi akademik yang sesuai dengan kapasitas
yang diharapkan. Kegagalan-kegagalan tersebut mencakup penguasaan
keterampilan dalam membaca, menulis atau matematika. Kegagalan-
kegagalan pengusaan keterampilan dalam matematika dapat dilihat
melalui kesalahan-kesalahan dalam menyelesaikan soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2.4.6 Tahap-tahap pemecahan masalah dalam matematika
Menurut George Polya (1981), tahap-tahap pemecahan masalah dalam
matematika yaitu:
a. Pemahaman atas masalah.
b. Perencanaan cara atau metode untuk memecahkan masalah tersebut.
c. Pelaksanaan rencana (metode, cara) yang telah disusun untuk
memecahkan masalah tersebut.
d. Pemeriksaan kembali jawaban (solusi) yang telah diperoleh beserta
langkah-langkah yang digunakan dalam memecahkan masalah
tersebut.
Sedangkan menurut Akbar Sutawijaya, dkk (1991:50)
menyatakan bahwa langkah-langkah yang dapat dijadikan pedoman bagi
siswa untuk menyelesaikan soal cerita matematika yaitu:
a. Menemukan apa yang ditanyakan dalam soal cerita.
b. Menemukan informasi atau keterangan yang esensial.
c. Memilih operasi yang sesuai.
d. Membuat kalimat matematikanya.
e. Menyatakan jawab tersebut dalam bahasa indonesia sehingga
menjawab pertanyaan dari soal cerita tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2.5 Pengajaran Remediasi
Pengajaran remediasi berbeda dengan proses belajar mengajar biasa.
Menurut M. Entang (1984:11) pengajaran remediasi merupakan upaya
pendidik dalam membantu siswa yang mendapat kesulitan belajar dengan
jalan mengulang atau mencari alternative kegiatan lain sehingga siswa yang
bersangkutan dapat mengembangkan dirinya seoptimal mungkin dan dapat
memenuhi kriteria tingkat keberhasilan minimal yang diharapkan.
Sedangkan menurut Abin Syamsudin Makmun (1996:345), pengajaran
remediasi adalah usaha guru untuk menciptakan suatu yang memungkinkan
individu atau kelompok siswa tertentu mampu mengembangkan dirinya
seoptimal mungkin, sehingga dapat memenuhi kriteria keberhasilan minimal
yang diharapkan melalui suatu proses interaksi yang terencana, terorganisasi,
terarah, terkoordinir dan terkontrol dengan lebih objektif individu dan
kelompok siswa yang bersangkutan serta daya dukung sarana dan
lingkungan. Menurut M.Entang (1984:10) perbedaan pengajaran remediasi
dengan proses belajar mengajar biasa terletak pada:
Tabel 2.1 Perbedaan pengajaran remediasi dengan pembelajaran biasa
No Aspek Perbedaan Pengajaran Remediasi Pengajaran Biasa
1 Tujuan Peningkatan penguasaan
bahan sehingga sekurang-
kurangnya siswa yang
bersangkutan dapat
memenuhi kriteria
keberhasilan minimal.
Penguasaan bahan
materi secara tuntas
sehingga tujuan
instruksional maupun
tujuan pengiring
tercapai secara
maksimal.
2. Strategi Strategi bersifat sangat Strategi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
individual dan lebih
ditekankan pada
keragaman siswa baik
yang berhubungan dengan
kemampuan umum,
kemampuan khusus,
penguasaan bahan dan
penyampaian harus
bervariasi serta langkah-
langkahnya disusun secara
sistematis.
mengajar lebih
diarahkan untuk
kemajuan kelas secara
keseluruhan.
3. Bahan Bahan dikembangkan
dengan penggalan yang
lebih kecil-kecil dari pada
bahan yang dikembangkan
untuk pengajaran biasa.
Materi pembelajaran
bersifat menyeluruh.
Menurut M.Entang (1984:31) dalam melaksanakan kegiatan
pengajaran remediasi, seorang guru dituntut:
1. Menelaah kembali siswa yang akan diberi bantuan
Kegiatan ini dimaksudkan agar kita memperoleh gambaran yang
lebih definitive tentang seorang siswa dengan permasalahan yang
dihadapinya, kelemahan yang dideritanya, letak kelemahannya, faktor
utama penyebab kelemahan tersebut apakah masih bisa ditolong guru atau
memerlukan bantuan orang lain, berapa lama bantuan harus diberikan,
kapan, oleh siapa dan sebagainya.
2. Alternatif Tindakan
Jika telah mendapatkan gambaran yang lengkap tentang siswa yang
memerlukan bantuan, barulah direncanakan alternative tindakan sesuai
dengan karakteristik kesulitan yang dihadapinya. Alternatif tindakan ini
bisa berupa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
a. Disuruh mengulangi bahan yang telah diberikan.
b. Disuruh mencoba alternative kegiatan lain yang setara dengan
kegiatan belajar mengajar yang sudah ditempuhnya dan mempunyai
tujuan yang sama baik yang sifatnya intruksional maupun efek
pengiring.
c. Bila kesulitan belajar siswa yang bersangkutan bukan semata-mata
kesulitan dalam belajar akan tetapi disebabkan juga karena hal lain
seperti kesulitan belajar karena berlatar belakang sikap negative
terhadap guru, pelajaran dan situasi belajar, kebiasaan belajar yang
salah atau masalah lain dalam hubungan dengan orang tua, teman
sebayanya dan sebagainya, maka kepada siswa tersebut harus terlebih
dahulu diberikan pelayanan bimbingandan penyuluhan yang bersifat
psikoterapi.
d. Evaluasi Pengajaran Remediasi
Pada akhir kegiatan pengajaran remediasi hendaknya dilakukan
evaluasi kembali (re-evaluasi) sampai sejauh mana pengajaran
remediasi tersebut dapat meningkatkan prestasi mereka.
Menurut Thulus Hidayat (1986, 71) metode-metode yang dapat dilakukan
dalam program pengajaran remediasi, yaitu:
1. Pemberian tugas
Siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar dibantu dengan
memberikan tugas tertentu untuk dilaksanakan. Jenis dan sifat tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
sesuai dengan latar belakang kesulitan belajaranya. Pemberian tugas ini
dapat secara individual maupun kelompok, sesuai dengan kesulitannya.
Dengan metode ini siswa diharapkan:
a. Mampu memahami diri
b. Lebih memperluas bahan yang dipelajari
c. Dapat memperbaiki cara belajar yang lama
2. Diskusi
Digunakan untuk menciptakan interaksi individu dengan kelompok untuk
memperbaiki kesulitan belajar. Dengan diskusi diharapkan:
a. Siswa dapat mengenal diri dan kesulitannya dan menemukan
pemecahannya
b. Menumbuhkan kepercayaan diri
c. Mengembangkan kerjasama antar pribadi
d. Menumbuhkan rasa tanggung jawab
3. Tanya jawab
Metode Tanya jawab digunakan untuk mengenal siswa-siswi yang
mengalami kesulitan belajar. Dengan tanya jawab diharapkan siswa
dapat:
a. Memahami dirinya sendiri
b. Menumbuhkan rasa harga diri
c. Meningkatkan motivasi belajar
d. Menciptakan hubungan yang erat antara guru dan siswa-siswi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
4. Kerja kelompok
Anggota kelompok berinteraksi satu dengan yang lain dengan maksud
terjadinya perbaikan pada siswa-siswi yang mengalami kesulitan belajar.
Hal ini disebabkan karena:
a. Adanya pengaruh anggota kelompok yang pandai dan berpengalaman
b. Kehidupan kelompok dapat meningkatkan minat belajar.
c. Memupuk rasa tanggung jawab
5. Tutor
Tutor adalah siswa sebaya yang ditunjuk untuk membantu teman-
temannya yang mengalami kesulitan belajar dengan diberi petunjuk oleh
gurunya. Tutor ini ditunjuk atas dasar prestasi mereka dan hubungan
sosial dan mendapat sambutan yang sesuai dengan teman-temannya.
Kelebihan metode tutor:
a. Tercapainya hubungan yang lebih akrab antara tutor dengan yang
diberi pelajaran.
b. Bagi tutor tugas tutorisasinya berarti menambah kekayaan dan
menambah motivasi belajar.
c. Meningkatkan perasaan tanggung jawab dan kepercayaan diri.
6. Pengajaran Individual
Metode ini menunjukkan adanya interaksi antara guru dengan
siswa secara individual dalam proses belajar mengajar. Dalam metode
pengajaran individual pendekatannya bersifat individual sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
kesulitan yang dihadapi siswa. Adapun materi yang diberikan mungkin
mengulangi bahan lama, mungkin materi baru, dan mungkin pula bahan
pengayaan yang telah dimiliki siswa. Untuk melakukan pengajaran
individual guru dituntut memiliki kemampuan membimbing dan bersikap
sabar, ulet, bertanggung jawab, menerima dan memahami.
2.6 Penerapan Persamaan Linear Satu Variabel
Standar kompetensi dan kompetensi dasar pada pembelajaran penerapan
persamaan linear satu variabel yang diambil berdasarkan RPP guru
matematika kelas VII B, yaitu:
1. Standar Kompetensi : Aljabar
3. Menggunakan bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear
satu variabel, dan perbandingan dalam pemecahan masalah.
2. Kompetensi Dasar :
3.1 Membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan
persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel.
3.2 Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan
dengan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel.
2.6.1 Persamaan
Definisi 2.6.1.1 : (Negoro dan Harahap, 2010:70)
Persamaaan adalah kalimat terbuka yang menyatakan hubungan
“sama dengan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Contoh 2.6.1.2 :
1.
2.
Sifat-sifat 2.6.1.3 : (Negoro dan Harahap, 2010: 269-270)
Persamaan matematika mempunyai tiga sifat-sifat, yaitu:
1. Sifat Penambahan kedua ruas persamaan. Jika kedua ruas suatu
persamaan ditambah dengan bilangan yang sama, maka akan
diperoleh persamaan baru yang himpunan penyelesaiannya sama
dengan persamaan semula.
Contoh:
2. Sifat pengurangan kedua ruas persamaan. Jika kedua ruas
persamaan dikurangkan dengan bilangan yang sama, maka akan
diperoleh persamaan baru yang himpunan penyelesaiannya sama
dengan persamaan semula.
Contoh:
Mengurangi kedua ruasnya dengan bilangan 3, maka,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Persamaan mempunyai penyelesaian
3. Sifat mengalikan kedua ruas persamaan. Jika kedua ruas suatu
persamaan dikalikan dengan bilangan tidak nol yang sama, maka
akan diperoleh persamaan baru yang ekuivalen dengan
persamaan semula.
Contoh:
(Kedua ruasnya dikalikan dengan )
Diperoleh,
Persamaan ekuivalen dengan persamaan,
Himpunan penyelesaiannya adalah
2.6.2 Persamaan Linear
Definisi 2.6.2.1 : (Sukino dan Wilson Simangunsong, 2006:119)
Persamaan Linear adalah persamaan yang memuat satu atau lebih
suatu variabel, dengan pangkat tertinggi satu.
Contoh 2.6.2.2 :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
1.
2.
2.6.3 Persamaan Linear Satu Variabel
Definisi 2.6.3.1 : (Sukino dan Wilson Simangunsong, 2006:119)
persamaan linear satu variabel adalah persamaan yang memuat satu
variabel dengan pangkat satu.
Contoh 2.6.3.2 :
1.
2.
Sifat-sifat 2.6.3.3 : (Husein Tampomas, 2007: 138)
Persamaan linear satu variabel mempunyai empat sifat-sifat, yaitu:
1. Jika kedua ruas suatu persamaan ditambah dengan suatu bentuk
aljabar atau suatu konstanta tak nol, maka diperoleh persamaan
baru yang ekuivalen dengan persamaan aljabar semula.
2. Jika kedua ruas suatu persamaan aljabar dikurangi dengan suatu
bentuk aljabar atau suatu konstanta tak nol, maka diperoleh
persamaan aljabar baru yang ekuivalen dengan persamaan
semula.
3. Jika kedua ruas suatu persamaan dikalikan dengan suatu bentuk
aljabar atau suatu konstanta tak nol, maka diperoleh persamaan
baru yang ekuivalen dengan persamaan semula.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
4. Jika kedua ruas suatu persamaan aljabar dibagi dengan bentuk
aljabar atau suatu konstanta tak nol, maka diperoleh persamaan
aljabar baru yang ekuivalen dengan persamaan aljabar semula.
Penyelesaian 2.6.3.4: (Adinawan Cholik dan Sugijono, 2005: 116)
Penyelesaian persamaan linear satu variabel mempunyai empat cara,
yaitu:
1. Menyelesaikan persamaan dengan cara subsitusi
Menyelesaikan persamaan dengan cara subsitusi artinya adalah
menyelesaikan persamaan dengan cara mengganti variabel dengan
bilangan-bilangan yang telah ditentukan, sehingga persamaan
tersebut menjadi kalimat benar.
2. Menyelesaikan persamaan dengan cara menambah atau
mengurangi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama.
3. Menyelesaikan persamaan dengan mengalikan atau membagi
kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama
4. Menyelesaikan persamaan bentuk pecahan
Persamaan bentuk pecahan adalah persamaan yang variabelnya
memuat pecahan, atau bilangan konstannya berbentuk pecahan,
atau keduanya memuat pecahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Penerapan 2.6.3.5: (Adinawan Cholik dan Sugijono, 2005: 117)
Penyelesaian soal-soal persamaan linear satu variabel dalam
kehidupan sehari-hari yang berbentuk cerita, diperlukan langkah-
langkah berikut agar dapat membantu penyelesaian:
1. Jika memerlukan diagram (sketsa), misalnya untuk soal yang
berhubungan dengan geometri, buatlah diagram (sketsa)
berdasarkan kalimat cerita tersebut.
2. Salah satu besaran yang belum diketahui dimisalkan dengan
sebuah variabel.
3. Menerjemahkan kalimat cerita menjadi kalimat matematika
dalam bentuk persamaan.
4. Menyelesaikan persamaan tersebut.
2.7 Penelitian Terdahulu
Sebelum peneliti melakukan penelitian mengenai analisis kesulitan
belajar siswa dan upaya remediasi, sudah terdapat penelitian dari:
1. Vincentia Septi Puspitawati mengenai “Diagnosis Kesulitan Siswa dalam
Menyelesaikan Soal-soal Aturan Sinus Kosinus dan Luas Segitiga serta
Upaya Remedialnya Kelas X Sang Timur Yogyakarta”. Pada penelitian
tersebut, ada 4 jenis kesalahan siswa dalam mengerjakan soal meliputi
kesalahan data, kesalahan intepretasi bahasa, kesalahan menggunakan
rumus dan kesalahan teknis. Selain itu, dengan melakukan upaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
remediasi menggunakan metode diskusi kelompok, pemahaman materi
siswa mengalami kenaikan sebesar 64%.
2. Fakhrul Jamal mengenai “Analisis Kesulitan Belajar Siswa dalam Mata
Pelajaran Matematika pada Materi Peluang kelas XI IPA SMA
Muhannadiyah Meulaboh Johan Pahlawan”. Pada penelitian tersebut,
jenis-jenis kesulitan belajar yang dihadapi siswa pada pokok bahasan
peluang meliputi kurangnya pemahaman konsep dan faktor penyebab
kesulitan belajar meliputi kurangnya minat belajar siswa.
3. Leonardo Errick Pradika “Analisis Kesalahan Siswa Kelas VIII SMP N 1
Karanganyar dalam Mengerjakan Soal pada Pokok Bahasan Bangun
Ruang Sisi Datar serta Upaya Remediasinya dengan Media Bantu
Program Cabri 3D”. Pada penelitian tersebut, menunjukkan bahwa
kesalahan yang dilakukan siswa secara umum terletak pada kesalahan
dalam memahami apa yang diketahui dari soal dan kesulitan dalam
memvisualisasi bangun ruang sisi datar, terutama dalam memahami
bentuk, unsur-unsur dan sifat bangun ruang. Selain itu, upaya remediasi
dengan media bantu 3D dapat disimpulkan bahwa siswa cukup terbantu
dalam memperbaiki kesalahannya.
2.8 Kerangka Berfikir
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika di SMP
Pangudi Luhur Giriwoyo, sebagian besar siswa-siswi mengalami kesulitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
belajar matematika pada topik penerapan persamaan linear satu variabel.
Kesulitan belajar yang dialami siswa tersebut, dapat disebabkan oleh
berbagai faktor. Faktor dari dalam (internal) seperti pada aspek emosional
dan aspek sikap yang berkaitan dengan diri siswa secara pribadi. Sedangkan
faktor dari luar (eksternal) yaitu faktor yang berkaitan dengan situasi
lingkungan siswa yang berpengaruh pada aktivitas belajar siswa.
Analisis kesulitan belajar bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-
jenis dan faktor penyebab kesulitan belajar siswa. Langkah awal dalam
proses analisis ini adalah melakukan observasi pembelajaran di kelas.
Selanjutnya, siswa diberikan tes diagnostik yang bertujuan untuk
mengidentifikasi siswa-siswi yang mengalami kesulitan belajar dan
mendeskripsikan jenis-jenis kesalahan dalam menyelesaikan soal. Pada
tahap selanjutnya, peneliti melakukan wawancara pada semua siswa yang
bertujuan untuk mengetahui penyebab kesulitan belajar. Upaya remediasi
dilakukan melalui pembelajaran dengan metode diskusi kelompok. Siswa
yang mengalami kesulitan belajar, harus mengikuti pengajaran dan tes
remediasi.
Dengan demikian, untuk pembelajaran selanjutnya guru dapat
merencanakan langkah dalam mengatasi kesulitan belajar dengan melakukan
inovasi metode dan strategi pembelajaran. Diharapkan untuk pembelajaran
selanjutnya, dari tahun ke tahun banyak siswa yang mengalami kesulitan
akan berkurang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono (2012:15)
menyatakan bahwa pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang digunakan
untuk meneliti obyek yang alamiah, peneliti sebagai instrumen kunci, analisis
data bersifat induktif dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada
generalisasi. Sedangkan menurut Nusa Putra (2012:44) menyatakan bahwa
pendekatan kualitatif merupakan pendekatan yang bertujuan memahami
pandangan individu, mencaritemukan dan menjelaskan proses, membentuk
atau merumuskan teori berbasis perspektif partisipan yang diteliti, dan
menggali informasi mendalam tentang subjek atau latar penelitian yang
terbatas. Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan yang bertujuan
menggali informasi mendalam tentang subjek, mencaritemukan dan
menjelaskan proses dan menekankan makna dari pada generalisasi.
Pendekatan kualitatif digunakan oleh peneliti karena peneliti ingin
mengetahui fenomena yang terjadi saat ini, yang tidak terikat oleh suatu
variabel atau hipotesa tertentu. Pendekatan ini digunakan untuk membantu
menganalisis faktor–faktor dan penyebab kesulitan belajar. Pendekatan ini
dapat memudahkan peneliti untuk dekat dengan subjek yang diteliti dan lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
peka terhadap pengaruh berbagai fenomena yang ada di lapangan. Akan
tetapi, pendekatan kuantitatif juga digunakan sebagai pendukung, misalnya
dalam mengolah hasil pengamatan terstruktur dan mengidentifikasi siswa
yang mengalami kesulitan belajar.
Dalam penelitian ini, peneliti berusaha memahami perilaku dan
tindakan siswa yang terjadi di dalam kegiatan penelitian serta
mendeskripsikannya dalam bentuk kata-kata dan bahasa
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian
Untuk memperoleh data tentang diagnosis kesulitan belajar siswa pada pokok
bahasan penerapan persamaan linear satu variabel, maka penelitian dilakukan
pada:
Waktu Penelitian : Februari-Juli 2015
Waktu Pengambilan Data : Maret-April 2015
Tempat : SMP Pangudi Luhur Giriwoyo
Alamat : Danan, Sedangagung, Giriwoyo,
Kabupaten Wonogiri
Berikut ini adalah deskripsi rencana waktu pengambilan data:
Tabel 3.1 Deskripsi rencana waktu pengambilan data
No Waktu Penelitian Deskripsi Kegiatan
1. Senin, 23 Maret 2015 Pengamatan I
2. Jumat, 27 Maret 2015 Pengamatan II
3. Sabtu, 28 Maret 2015 Pengamatan III
4. Senin, 30 Maret 2015 Tes Diagnostik
5. Jumat, 10 April 2015 Wawancara I
6. Sabtu, 11 April 2015 Wawancara II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
7. Jumat, 17 April 2015 Pengajaran remediasi dan tes
remediasi
8. Jumat, 24 April 2015 Evaluasi pengajaran remediasi
(wawancara dengan guru)
9. Sabtu, 25 April 2015 Evaluasi pengajaran remediasi
(wawancara dengan siswa)
3.3 Objek Dan Subjek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah kesulitan belajar yang dialami oleh
siswa-siswi dalam pokok bahasan penerapan persamaan linear satu variabel
yang didasarkan pada kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa pada
saat mengerjakan tes diagnostik. Sedangkan, subyek penelitian adalah siswa-
siswi SMP Pangudi Luhur Giriwoyo kelas VII B yang mengalami kesulitan
belajar pada pokok bahasan penerapan persamaan linear satu variabel.
Berikut ini adalah tahapan dalam menentukan beberapa siswa yang
dijadikan subjek penelitian:
1. Peneliti menggunakan nilai KKM yang sudah ditetapkan oleh sekolah
sebagai batas kelulusan.
2. Peneliti meneliti hasil tes diagnostik, dengan acuan rubrik penilaian.
3. Peneliti membandingkan nilai tes diagnostik dengan nilai KKM.
4. Peneliti mengelompokkan dan mencatat siswa yang memiliki nilai tes
diagnostik di bawah nilai batas kelulusan atau nilai KKM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah suatu cara yang dilakukan peneliti
untuk mendapatkan data yang diperlukan. Berikut ini adalah metode
penelitian yang digunakan:
1. Pengamatan
Pengamatan adalah metode atau cara-cara menganalisis dan
mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan
melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung.
(Ngalim Purwanto, 2009:149). Menurut Zainal Mustafa (2009:94)
pengamatan adalah suatu metode untuk mendapatkan data primer, yaitu
dengan cara melakukan pengamatan langsung secara seksama dan
sistematis, dengan menggunakan alat indera. Pengamatan adalah suatu
metode untuk mendapatkan data dengan cara melihat atau mengamati
aktivitas individu atau kelompok secara seksama, dan mengadakan
pencatatan secara sistematis.
Menurut Sugiyono (2012:205) Pengamatan dibagi menjadi dua
yaitu pengamatan terstruktur dan pengamatan tidak terstruktur.
Pengamatan terstruktur adalah pengamatan yang telah dirancang secara
matematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan di mana tempatnya.
Sedangkan, pengamatan tidak terstruktur adalah pengamatan yang tidak
dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Penelitian akan dimulai dengan pengamatan pada bulan Maret
yang dilakukan di kelas VII B SMP Pangudi Luhur Giriwoyo. Bentuk
pengamatan yang digunakan adalah pengamatan terstruktur dan tidak
terstruktur, yang dilakukan oleh peneliti dan guru matematika (kelas VIII
dan IX). Pengamatan meliputi aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam
proses pembelajaran.
2. Tes Tertulis
Tes tertulis terdiri dari 2 tes, yaitu tes diagnostik dan tes remediasi.
a. Tes Diagnostik
Dalam penelitian ini, tes diagnostik digunakan untuk mengetahui
siswa-siswi yang mengalami kesulitan belajar yang dilihat melalui
kesalahan–kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal-
soal penerapan persamaan linear satu variabel.
b. Tes Remediasi
Tes remediasi bertujuan untuk melihat hasil yang diperoleh siswa
setelah mengikuti pembelajaran remediasi, apakah mengalami
peningkatan atau tidak. Tes remediasi dilaksanakan setelah
pembelajaran remediasi.
3. Wawancara
Wawancara merupakan proses tanya jawab dalam penelitian yang
berlangsung secara lisan, dua orang atau lebih bertatap muka
mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
keterangan. Ciri utama dari wawancara adalah kontak langsung dengan
tatap muka antara pencari informasi (interviewer) dan sumber informasi
(interviewe).
Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mencari tahu
bagaimana cara berfikir siswa dalam menyelesaikan soal–soal persamaan
linear satu variabel. Selain itu, wawancara juga dilakukan sebagai
kelanjutan dari tes diagnostik untuk mengidentifikasi kesulitan belajar
siswa sehingga untuk selanjutnya memperoleh hasil yang lebih baik.
Wawancara dilakukan kepada semua siswa yang mengikuti tes
diagnostik. Selanjutnya, dalam melakukan wawancara peneliti
menggunakan media recorder dan pedoman wawancara.
3.5 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data yaitu:
1. Lembar pengamatan
Sebelum instrumen pengamatan digunakan, peneliti melakukan uji
validitas instrumen pada dosen pembimbing, berikut ini instrumen yang
digunakan peneliti dan guru matematika (Kelas VIII dan IX) dalam
melakukan pengamatan (Lampiran A.1)
2. Soal tes tertulis
a. Soal tes diagnostik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Bentuk soal pada tes diagnostik berupa uraian yang
dimaksudkan agar peneliti dapat menemukan secara tepat apa saja
kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal mengenai
penerapan persamaan linear satu variabel. Hal ini juga dimaksudkan
bahwa tes berupa uraian cocok untuk mengetahui kemampuan
berfikir teratur atau penalaran, yakni berfikir logis, analisis dan
sistematis secara langsung. Dalam penyusunan tes ini peneliti
melibatkan guru bidang studi untuk berkonsultasi mengenai
penyusunan tiap butir soal yang harus disesuaikan dengan indikator
yang harus dicapai siswa dalam RPP.
Sebelum soal ini diujikan di kelas, soal tersebut di uji pakar.
Uji pakar adalah diujikan kepada guru mata pelajaran matematika
dan selanjutnya di uji oleh dosen pembimbing yang sudah dianggap
pakar. Setelah soal tersebut disetujui oleh pakar, maka soal tersebut
layak untuk diujikan. Waktu yang disiapkan pada tes diagnostik ini
adalah 40 menit dengan jumlah 3 butir soal. Berikut adalah kisi-kisi
tes diagnostik:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 3.2 Kisi-kisi soal tes diagnostik
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Bentuk soal No.
Soal
Menggunakan
bentuk aljabar,
persamaan dan
pertidaksamaan
linear satu variabel
dan perbandingan
dalam pemecahan
masalah.
Membuat model
matematika dari
masalah yang
berkaitan dengan
persamaan dan
pertidaksama-an
linear satu variabel.
Aljabar
a. Model
persamaan
linear satu
variabel
b. Penyelesaian
masalah yang
berkaitan
dengan model
persamaan
linear satu
variabel.
Mengubah kedalam masalah
matematika berbentuk
persamaan linear satu variabel
Uraian 1,3
Menyelesaikan
model matematika
dari masalah yang
berkaitan dengan
persamaan dan
pertidaksama-an
linear satu variabel
Menyelesaikan suatu masalah
yang berkaitan dengan
persamaan linear satu variabel.
Uraian 2,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
b. Soal tes remediasi
Bentuk soal pada tes remediasi berupa uraian. Dalam
mempersiapkan tes remediasi, peneliti melibatkan guru bidang studi
untuk memberikan arahan dan masukan pada penyusunan tes
remediasi. Penyusunan tiap butir soal tes harus disesuaikan dengan
indikator yang harus dicapai siswa dalam RPP Remediasi. Setelah soal
tesebut disetujui oleh guru matematika kelas VII maka soal tersebut
layak untuk diujikan. Waktu yang disiapkan untuk mengerjakan tes
remediasi adalah 40 menit dengan jumlah 3 butir soal. Kisi-kisi tes
remediasi pada tabel 3.2.
3. Pedoman wawancara
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara bebas
terpimpin. Wawancara bebas terpimpin merupakan kombinasi antara
wawancara bebas dan terpimpin. Jadi pewawancara hanya membuat
pokok-pokok masalah yang akan diteliti. Pedoman wawancara berfungsi
sebagai pengendali jangan sampai proses wawancara kehilangan arah.
Berikut adalah pedoman wawancara yang digunakan dalam penelitian:
Tabel 3.3 Pedoman wawancara
No Pertanyaan Jawaban
1. Menurutmu materi ini sulit tidak?
Kalau ada yang sulit, pada bagian
sub bagian mana?
2. Coba jelaskan proses dalam
menyelesaikan soal ini?
3. Mengapa kamu menjawab demikian?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
4. Bagaimana hubungan mu dengan
teman dan orang tua?
5. Apa penyebab kesulitan kamu dalam
mengerjakan soal?
3.6 Teknik Analisis Data
Berikut ini adalah teknik dalam menganalisis data.
1. Pengamatan
Dalam melakukan analisis data hasil pengamatan, yang dilakukan peneliti
yaitu:
a. Mengumpulkan data hasil pengamatan dari Peneliti dan Guru
matematika (kelas VIII dan IX).
b. Mengolah data hasil pengamatan pembelajaran guru di kelas.
1) Mencari rata-rata hasil pengamatan peneliti dan guru pada setiap
aspek yang diamati pada masing-masing pengamatan.
2) Mencari rata-rata dari hasil pengamatan I, II dan III pada setiap
aspek yang diamati.
3) Hasil rata-rata kemudian dianalisis, untuk memberikan penilaian
hasil aktivitas guru, dengan tabel sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kriteria aktivitas pembelajaran guru di kelas
Rata-rata Aktivitas guru Penjelasan
rata-rata Aktivitas guru dalam proses
pembelajaran sangat tinggi
rata-rata Aktivitas guru dalam proses
pembelajaran tinggi
rata-rata Aktivitas guru dalam proses
pembelajaran rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
rata-rata Aktivitas guru dalam proses
pembelajaran sangat rendah
(Sugiyono, 2012:251)
c. Mengolah data hasil pengamatan aktivitas pembelajaran siswa di kelas
1) Menghitung ketuntasan belajar klasikal
a) Menghitung persentase dari masing-masing penilaian guru
dan peneliti pada tiap indikator. Dengan menggunakan rumus:
b) Mencari rata-rata persentase dari peneliti dan guru pada setiap
indikator.
c) Mencari rata-rata pada tiga tahap pengamatan pada setiap
indikator.
d) Ketuntasan belajar klasikal pada setiap indikator adalah hasil
rata-rata pada tahap sebelumnya.
2) Mencari rata-rata skor aktivitas fisik
Mencari rata-rata hasil ketuntasan belajar klasikal di setiap
indikator pada aspek aktivitas fisik. Dengan menggunakan rumus:
3) Mencari rata-rata skor aktivitas emosional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Mencari rata-rata hasil ketuntasan belajar klasikal di setiap
indikator pada aspek aktivitas emosional. Dengan menggunakan
rumus:
2. Tes Tertulis
a. Tes Diagnostik
Dalam menganalisis tes diagnostik, yang dilakukan peneliti yaitu:
1) Memeriksa hasil pekerjaan siswa dengan melihat kesalahan-
kesalahan yang dilakukan dalam mengerjakan soal tes diagnostik.
2) Mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa,
kemudian mengelompokkan kesalahan-kesalahan siswa tersebut
berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Newman dalam White
(2005:249) yang telah disajikan pada BAB II. Berikut ini,
pedoman pengelompokan jenis-jenis kesalahan dalam
mengerjakan soal penerapan persamaan linear satu variabel:
Tabel 3.5 Indikator jenis-jenis kesalahan Newman
No Kategori Kesalahan Indikator
1. Tahap Membaca
(Reading)
Pada tahap ini, siswa
salah membaca kata -kata
penting dalam pernyataan.
Siswa tidak dapat membaca dengan
benar kalimat pada soal. Hal ini
dapat diketahui pada saat
wawancara.
2. Tahap pemahaman
(Comprehension)
Pada tahap ini siswa
a. Tidak bisa menentukan apa
yang diketahui.
b. Salah menentukan apa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
sebenarnya mampu
membaca soal dengan
baik namun tidak mampu
memahami secara
sempurna pertanyaan
yang dimaksud.
diketahui.
c. Tidak lengkap menentukan apa
yang diketahui.
d. Tidak bisa menentukan apa
yang ditanyakan.
e. Salah menentukan apa yang
ditanyakan.
3. Tahap Transformasi
(Transformation)
Pada tahap ini siswa
melakukan kesalahan
dalam mengubah
informasi yang diberikan
dalam soal ke dalam
kalimat matematika.
a. Salah dalam menentukan
model matematika.
b. Tidak menuliskan model
matematika.
c. Salah memilih model
penyelesaian.
4. Tahap Keterampilan
Proses (Skill Process)
Pada tahap ini kesalahan
yang terjadi pada siswa
adalah kesalahan dalam
melakukan proses operasi
bilangan atau aljabar.
a. Salah dalam mengoperasikan
hitungan.
b. Tidak bisa melakukan proses
pengerjaan.
c. Salah dalam menentukan
sistematika penyelesaian.
5. Tahap Pengkodean
(Encoding) kesalahan
dalam penulisan jawaban
akhir.
a. Salah dalam menentukan
kesimpulan jawaban akhir.
b. Tidak bisa menentukan
kesimpulan jawaban akhir.
3) Setelah itu, mengidentifikasi kesulitan belajar berdasarkan jenis-
jenis kesalahan, jenis-jenis kesalahan yang dapat dijadikan sebuah
kesulitan belajar adalah jenis kesalahan yang berkaitan dengan
konsep, keterampilan dan pemecahan masalah.
4) Kemudian, hasil tes diagnostik ini, digunakan sebagai acuhan
untuk wawancara dan pengajaran remediasi.
b. Tes Remediasi
Setelah dilakukan pengajaran remediasi bagi siswa-siswi yang
mengalami kesulitan belajar, selanjutnya peneliti memberikan tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
remediasi. Dalam penyusunan tes remediasi, peneliti berkoordasi
langsung dengan guru mata pelajaran.
1) Mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa,
kemudian mengelompokkan kesalahan-kesalahan siswa tersebut
berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Newman dalam White
(2005:249) yang telah disajikan pada BAB II. Pedoman
pengelompokan jenis-jenis kesalahan pada tabel 3.5
2) Kemudian, hasil tes remediasi ini, digunakan sebagai acuan untuk
mengetahui jenis-jenis kesalahan siswa.
3) Kemudian, hasil tes remediasi dikoreksi dan dianalisis dengan
membandingkan jenis kesalahan pada tes remediasi dan tes
diagnostik. Hasil perbandingan tersebut, menjadi tolok ukur
apakah siswa mengalami perbaikan setelah mengikuti pengajaran
remediasi.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk semua siswa kelas VII B. Pada tahap
wawancara ini, satu per satu peneliti mewawancarai siswa-siswi dengan
bantuan lembar jawab tes diagnostik, pedoman wawancara dan alat bantu
media recorder. Berikut ini adalah tahapan dalam menganalisis
wawancara siswa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
a. Peneliti melakukan analisis transkrip wawancara dengan
mengindentifikasi jenis-jenis kesalahan siswa yang didasarkan pada
teori Newman.
Tabel 3.6 Analisis jenis kesalahan berdasarkan transkrip wawancara
No Jenis-jenis Kesalahan
Newman
Pokok pertanyaan Contoh Transkrip
1. Kesalahan membaca
(Reading erors)
Cara siswa
membaca
P: “Coba kamu baca
soal nomor 1!”
S:”Dona memiliki.......”
P:”Apakah kamu paham
kata-kata di dalam soal
tersebut?”
2. Kesalahan
pemahaman soal
(Reading
comprehension erors)
Cara siswa
memahami setiap
kalimat pada soal
P:”Apakah kamu paham
apa yang diketahui dari
soal ini?”
S:”iyaa...paham Bu..”
P:”Apakah kamu paham
apa yang ditanyakan
dari soal ini?”
3. Kesalahan
memodelkan
(Transformation
erors)
Cara siswa
mengubah
kalimat soal ke
dalam kalimat
matematika
P:”Mengapa kamu bisa
menuliskan model
matematika x+5 dari
soal tersebut?”
S: “x nya itu banyaknya
ayam Susi lalu limanya
itu lebihnya banyak
ayamnya Dona”
4. Kesalahan
keterampilan proses
(Weakness in skill
Process)
Cara siswa
menjelaskan
tahap-tahap pada
hasil pekerjaan
P:”mengapa kamu bisa
menjawab 7x?”
S: “Dari 2x ditambah
5x”
5. Kesalahan penulisan
kesimpulan jawaban
akhir. (Encoding)
Cara siswa
menuliskan
jawaban akhir
dengan
P:”mengapa kamu
menuliskan jawaban
akhir 2x-1?”
S:”karena yang
ditanyakan dalam soal
adalah sisi yang
terpendek”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
b. Mendeskripsikan jenis-jenis kesulitan belajar siswa melalui transkrip
wawancara yang dikategorikan berdasarkan jenis-jenis kesalahan yang
dikaitkan pada konsep, keterampilan proses dan pemecahan masalah.
c. Mendeskripsikan penyebab kesulitan belajar yang didasarkan pada
hasil tes diagnostik dan transkrip wawancara.
3.7 Validasi Instrumen
Sebelum instrumen-instrumen digunakan untuk pengambilan data, terlebih
dahulu peneliti melakukan uji validasi terhadap pakar:
1. Validitas lembar pengamatan
Validasi instrumen pengamatan dilakukan pada tanggal 20 Maret 2015
oleh dosen pakar. Lembar validasi instrumen pada (Lampiran B.1.)
2. Validitas soal tes diagnostik
Validasi instrumen soal dilakukan pada tanggal 23 Maret 2015 dan 24
Maret 2015 oleh guru kelas VII dan dosen pakar. Lembar validasi
instrumen pada (Lampiran B.2)
3. Validitas RPP remediasi
Validasi instrumen RPP Remediasi dilakukan pada tanggal 8 April 2015
oleh guru matematika kelas VII dan dosen pembimbing. Lembar validasi
instrumen pada (Lampiran B.3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
3.8 Keabsahan Data
Keabsahan data pada penelitian ini diperoleh dengan melakukan
pengumpulan data secara cermat. Triangulasi sebagai salah satu teknik
pemeriksaan data secara sederhana dapat disimpulkan sebagai upaya
mengecek data dalam suatu penelitian, dimana peneliti tidak hanya
menggunakan satu sumber data atau satu metode pengumpulan data.
Triangulasi peneliti menggunakan lebih dari satu peneliti dalam mengadakan
pengamatan atau wawancara. Karena setiap peneliti memiliki gaya, sikap, dan
persepsi yang berbeda dalam mengamati suatu fenomena maka hasil
pengamatan dapat berbeda dalam mengamati fenomena yang sama. Menurut
Bachri (2010:57) dalam Imam Gunawan, pengamatan dan wawancara dengan
menggunakan dua atau lebih pengamat/ pewawancara akan dapat memperoleh
data yang lebih absah. Selain itu, peneliti memeriksa kembali data yang sudah
diperoleh dengan membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil
wawancara dan isi dokumen (hasil pekerjaan siswa) yang bersesuaian.
3.9 Prosedur Pelaksanaan Penelitian
1. Tahap Persiapan
a. Menemui kepala sekolah untuk meminta ijin melakukan pengamatan
dan penelitian di sekolah.
b. Menemui wakakurikulum untuk memita ijin melakukan pengamatan
dan penelitian di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
c. Menemui guru pengampu bidang studi matematika untuk meminta ijin
melakukan penelitian.
d. Menyerahkan surat ijin dari kampus ke sekolah yang bersangkutan.
e. Menyesuaikan jadwal pengambilan data dan materi pembelajaran.
2. Tahap Pengamatan
Pengamatan dilakukan agar peneliti mampu memahami keadaan
sekolah, kelas dan siswa. Pengamatan di kelas dilakukan agar peneliti
mampu memahami aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
Pengamatan yang dilakukan adalah pengamatan non sistematis dan
sistematis. Pengamatan sistematis dilakukan oleh pengamat dengan
menggunakan instrumen pengamatan. Pengamatan dilakukan oleh peneliti
dan guru matematika (Kelas VIII dan IX). Waktu pelaksanaan
pengamatan dilakukan pada bulan Maret.
3. Tahap Persiapan Tes
a. Membuat tes diagnostik bersama guru bidang studi yang didasarkan
pada indikator pencapaian tujuan belajar.
b. Melakukan validasi pakar untuk soal-soal.
c. Melakukan uji keterbacaan soal pada tes diagnostik.
4. Tahap Tes dan Wawancara
a. Tahap pertama adalah tes diagnostik. Tes dilaksanakan setelah guru
menyelesaikan materi ajar persamaan linear satu variabel dengan sub
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
pokok bahasan penerapan persamaan linear satu variabel. Setelah soal
tes dikerjakan siswa maka:
1) Memeriksa hasil tes diagnostik, dengan cara mencari kesalahan-
kesalahan siswa dalam mengerjakan soal. Siswa yang nilai tes nya
kurang dari KKM ( , dinyatakan bahwa siswa tersebut
mengalami kesulitan belajar.
2) Mengelompokkan kesalahan-kesalahan tersebut berdasarkan teori
yang dikemukakan oleh Newman (Bab II).
3) Menggolongkan kesulitan belajar dari jenis-jenis kesalahan yang
berdasarkan konsep, keterampilan dan pemecahan masalah.
b. Tahap kedua yaitu wawancara. Wawancara dilaksanakan pada saat
jam pelajaran matematika. Subjek yang diwawancarai adalah semua
siswa kelas VII B.
5. Tahap Pengajaran Remediasi
Pengajaran Remediasi diadakan setelah tes diagnostik. Materi yang
diberikan pada pengajaran remediasi sama dengan materi yang diberikan
guru, namun lebih memfokuskan dan mengkerucutkan pada bagian-bagian
kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal. Metode yang
digunakan dalam pengajaran remediasi adalah diskusi kelompok. Setelah
diadakan pengajaran remediasi, akan dilaksanakan tes remediasi untuk
mengetahui hasil perbaikan belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
6. Evaluasi Pengajaran Remediasi
Evaluasi pengajaran remediasi dilaksanakan setelah pengajaran
remediasi. Evaluasi dilakukan melalui wawancara dengan guru dan
beberapa siswa yang mengikuti pengajaran dan tes remediasi. Evaluasi ini
bertujuan untuk melihat seberapa jauh pemahaman siswa setelah
mengikuti pengajaran remediasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Pelaksanaan Pengambilan Data
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII B SMP Pangudi Luhur
Giriwoyo pada pokok bahasan penerapan persamaan linear satu variabel.
Tabel di bawah ini menampilkan kegiatan yang dilaksanakan selama
pengambilan data:
Tabel 4.1 Deskripsi pelaksanaan pengambilan data
No Waktu Pengambilan Data Deskripsi Kegiatan
1. Senin, 23 Maret 2015 Pengamatan I
2. Selasa, 24 Maret 2015 Uji coba tes diagnostik
3. Jumat, 27 Maret 2015 Pengamatan II
4. Sabtu, 28 Maret 2015 Pengamatan III dan uji perbaikan
tes diagnostik
5. Senin, 30 Maret 2015 Tes Diagnostik
6. Senin, 13 April 2015 Wawancara I
7. Senin, 20 April 2015 Wawancara II
8. Senin, 27 April 2015 Pengajaran remediasi dan tes
remediasi
9. Jumat, 9 Mei 2015 Evaluasi pengajaran remediasi
(wawancara dengan guru)
10. Sabtu, 10 Mei 2015 Evaluasi pengajaran remediasi
(wawancara dengan siswa)
Adapun penjelasan mengenai kegiatan-kegiatan dalam pengambilan data
adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
4.1.1 Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan sebanyak tiga kali pada tanggal 23
Maret 2015, 27 Maret 2015 dan 28 Maret 2015. Berikut ini, penjelasan
hasil Pengamatan.
1. Pengamatan I
Peneliti melakukan Pengamatan I pada hari Senin, 23 Maret
2015 bersama Ibu Anik (Guru Matematika kelas VIII dan IX).
Pengamatan dilakukan pada pukul 09.55-11.15 WIB atau pada jam
pelajaran ke-5 dan 6. Sebanyak 33 siswa mengikuti kegiatan
pembelajaran di kelas. Materi yang disampaikan guru yaitu
pengenalan terhadap bentuk aljabar dan unsur-unsurnya serta
operasi dalam bentuk aljabar. Dengan indikator yang hendak
dicapai dalam pembelajaran yaitu menjelaskan pengertian koefisien,
variabel, konstanta, faktor, suku dan suku sejenis serta
mengidentifikasi dengan cermat berbagai bentuk persamaan linear
satu variabel.
Pada awal pembelajaran, Guru memberikan salam kepada
siswa-siswi, dilanjutkan dengan perkenalan materi baru yang akan
dipelajari. Kemudian, dilanjutkan dengan penjelasan materi
pelajaran. Pada saat guru menjelaskan, sebagian besar siswa
memperhatikan penjelasan guru tetapi ada juga yang mengobrol
dengan teman sebangku dan mengajak temannya bermain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Guru memberikan soal latihan berupa pengidentifikasian
terhadap pernyataan dan kalimat terbuka. Soal yang diberikan
sebanyak 6 butir dengan waktu pengerjaan kurang lebih sekitar 20
menit. Dalam pengamatan, siswa cukup antusias mengerjakannya.
Kemudian, guru memandu siswa-siswi untuk mengerjakan dan
mempresentasikan hasil pekerjaannya di papan tulis. Guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk memperesentasikan hasil
jawabannya tetapi hanya ada 2 siswa yang dengan kesadaran diri
melakukannya. Agar semuanya terlibat aktif, guru menunjuk siswa
yang lain untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya. Pada saat
proses presentasi dari beberapa siswa, belum ditemukan kesalahan
dalam mengerjakan soal.
Guru melakukan penilaian proses belajar berupa
pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dan
penilaian hasil belajar berupa pemberian kuis di akhir proses
pembelajaran. Di akhir pembelajaran, guru memberikan PR untuk
siswa yaitu mempelajari materi selanjutnya.
Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas di kelas, dalam hal
aktivitas fisik, siswa kurang aktif bertanya dan memecahkan
masalah soal. Sedangkan dalam hal emosional siswa kurang berani
mengemukakan pendapat berkaitan hal tersebut. Dalam hal aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
guru di kelas, guru mampu melakukan pembelajaran, dan
mengelola interaksi kelas dengan baik.
2. Pengamatan II
Peneliti melakukan Pengamatan II pada hari Jumat, 27
Maret 2015 bersama Ibu Anik (Guru Matematika kelas VIII dan
IX). Penelitian dilakukan pada pukul 08.20-09.40 WIB. Sebanyak
33 siswa mengikuti proses pembelajaran di kelas. Materi yang
disampaikan guru yaitu penyelesaian persamaan linear satu
variabel. Indikator yang hendak dicapai pada pembelajaran ini yaitu
menyelesaikan soal persamaan linear satu variabel dengan tepat.
Pada awal pembelajaran, Guru memberikan salam kepada
siswa-siswi, kemudian mengingatkan materi pada pertemuan
sebelumnya. Guru menjelaskan materi pelajaran berkaitan dengan
penyelesaian persamaan linear satu variabel. Pada saat guru
menjelaskan, sebagian besar siswa memperhatikan penjelasan guru
tetapi ada juga yang mengobrol dengan teman sebangku dan
menjahili teman lainnya. Sesekali guru memperingatkan siswa
tersebut, untuk tidak gaduh. Beberapa menit pertama setelah guru
memperingatkan, suasana kelas menjadi tenang, tetapi setelah lima
menit kemudian suasana kelas menjadi kurang kondusif lagi.
Setelah menjelaskan materi, guru meminta siswa mencatat
hal-hal penting di papan tulis. Kemudian, guru memberikan soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
latihan berupa penyelesaian persamaan linear satu variabel, dengan
banyak soal yang diberikan 6 butir dan waktu pengerjaan kurang
lebih 25 menit. Kemudian, guru memandu siswa-siswi untuk
mengerjakan dan mempresentasikan hasil pekerjaannya di papan
tulis. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
memperesentasikan hasil pekerjaannya tetapi hanya 3 siswa yang
dengan kesadaran diri melakukannya. Hal ini meningkat 1 anak
dibandingkan pada pengamatan I. Agar semuanya terlibat aktif,
guru membuat undian dari nomor 1 sampai 34(kecuali nomor 4),
dalam teknisnya, guru mengambil undian, kemudian menunjuk
siswa yang memiliki nomor presensi sama dengan undian tersebut,
untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya, dan demikian
seterusnya.
Pada saat proses presentasi, sebagian siswa tampak
memperhatikan dan mendengarkan penjelasan temannya. Guru juga
berkeliling untuk melihat hasil pekerjaan siswa. Dan dari hasil
presentasi dan pekerjaan siswa, ditemukan beberapa kesalahan
siswa dalam mengerjakan soal, sebagai berikut.
a. Siswa membuat kesalahan dalam mengoperasikan persamaan
linear satu variabel dalam menjumlahkan bilangan bulat
dengan suatu variabel. Berikut ini bukti kesalahan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Pada saat guru berkeliling, guru menemukan kesalahan dalam
mengerjakan soal, kesalahan pengoperasian ini juga sama
persis terjadi pada saat salah satu siswa mempresentasikan
hasil pekerjaannya di kelas. Setelah mengetahui kesalahan
tersebut, guru dengan cepat membetulkan hasil pekerjaaan
siswa tersebut. Dengan memberikan penjelasan berkaitan
penjumlahan variabel dengan bilangan dalam persamaan
linear satu variabel di depan kelas.
b. Siswa membuat kesalahan dalam mengoperasikan bilangan
bulat khususnya dalam menjumlahkan bilangan bilangan
bulat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Pada saat proses presentasi, ada salah satu siswa yang
melakukan kesalahan dalam proses perhitungan bilangan
bulat. Setelah mengetahui kesalahan tersebut, salah satu siswa
membetulkannya ke depan kelas. Selain itu, guru juga
mengingatkan agar siswa teliti dalam melakukan perhitungan
bilangan.
c. Siswa mengalami kesalahan dalam menyelesaikan persamaan
linear satu variabel khususnya operasi pembagian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Pada saat guru berkeliling, ada salah satu siswa yang
melakukan kesalahan dalam proses perhitungan pembagian.
Setelah mengetahui kesalahan tersebut, guru membetulkannya
dengan cara meminta siswa untuk menghitungnya kembali.
Selain itu, guru juga mengingatkan agar siswa teliti dalam
melakukan perhitungan bilangan.
Selanjutnya, guru memberikan penguatan pada siswa agar
tidak berkecil hati setelah melakukan kesalahan, tetapi berusaha
bangkit untuk memperbaiki kesalahan tersebut.
Guru melakukan penilaian proses belajar berupa
pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dan
penilaian hasil belajar berupa pemberian kuis pada akhir proses
pembelajaran. Di akhir pembelajaran, guru memberikan PR
berkaitan penyelesaian terhadap persamaan linear satu variabel.
Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa di kelas,
dalam hal aktivitas fisik, siswa kurang aktif menanyakan materi.
Sedangkan dalam hal emosional siswa kurang berani
mengemukakan pendapat berkaitan hal tersebut. Tetapi, hal ini
keaktifan dan keberanian siswa lebih meningkat dari Pengamatan I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Dalam hal aktivitas guru di kelas, guru mampu melakukan
pembelajaran, mengelola interaksi kelas dengan baik.
3. Pengamatan III
Peneliti melakukan Pengamatan III pada hari Sabtu, 28
Maret 2015 bersama Ibu Anik (Guru Matematika kelas VIII dan
IX). Penelitian dilakukan pada pukul 07.00-08.20 WIB.
Berdasarkan hasil pengamatan, sebanyak 33 siswa mengikuti
kegiatan pembelajaran. Materi yang disampaikan guru yaitu
penerapan persamaan linear satu variabel. Indikator yang akan
dicapai dalam pembelajaran yaitu menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan penerapan persamaan linear satu variabel.
Pada awal pembelajaran, Guru memberikan salam kepada
siswa-siswi, dilanjutkan dengan mengingatkan materi pada
pertemuan sebelumnya. Guru menyuruh siswa-siswi untuk
mengumpulkan PR yang diberikan pada pertemuan sebelumnya.
Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan materi pelajaran berkaitan
dengan penerapan persamaan linear satu variabel. Seperti pada
Pengamatan I dan Pengamatan II, ada beberapa siswa yang
menyebabkan kondisi kelas menjadi kurang kondusif. Tetapi
sebagian besar siswa memperhatikan dan mencatat penjelasan guru.
Setelah pemberian materi, Guru memberikan soal latihan
berupa penerapan persamaan linear di dalam kehidupan sehari-hari,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
soal yang diberikan sebanyak 6 butir dengan bentuk soal cerita dan
waktu pengerjaan soal sekitar kurang lebih 25 menit. Kemudian
dilanjutkan dengan pembahasan hasil pekerjaan siswa. Guru
memandu siswa-siswi untuk mengerjakan dan mempresentasikan
hasil pekerjaan di depan kelas dengan memberi kesempatan kepada
siswa, tetapi hal ini sama seperti pada pengamatan II, 3 siswa yang
sama dan dengan kesadaran diri melakukannya. Agar semuanya
terlibat aktif, guru mengambil nomor undian, selanjutnya menunjuk
siswa yang memiliki nomor presensi tersebut untuk
mempresentasikan hasil jawabannya di depan kelas. Pada saat
proses presentasi dari beberapa siswa, ditemukan kesalahan siswa
dalam mengerjakan soal.
a. Ada beberapa siswa yang melakukan kesalahan dalam
memodelkan soal cerita persamaan linear satu variabel. Setelah
mengetahui kesalahan tersebut, guru meluruskan hasil pekerjaan
siswa dengan mengulangi dalam pembacaan soal dan
menggarisbawahi kata-kata kunci pada soal.
b. Kesalahan dalam mengoperasikan variabel dan bilangan.
Kembali, setelah pada Pengamatan II, guru sudah menekankan
berhati-hati dalam pengoperasian variabel dan bilangan. Siswa
kembali melakukan kesalahan dalam operasi penjumlahan.
Berikut ini bukti kesalahan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Setelah mengetahui kesalahan tersebut, guru memberi
kesempatan siswa yang lain untuk mengerjakannya. Dari
jawaban yang dikemukakan oleh 2 siswa tersebut, guru
menemukan kesalahan pada siswa pertama dalam menjumlahkan
bilangan dengan variabel dan untuk siswa kedua guru tidak
menemukan kesalahan. Kemudian, guru memberi kesempatan
pada siswa kedua untuk menjelaskan kepada teman-temannya
berkaitan dengan hasil pekerjaannya tersebut.
c. Kesalahan dalam mengalikan suatu persamaan dengan bilangan
bulat. Kembali, setelah pada Pengamatan II, guru sudah
menekankan berhati-hati dalam pengoperasian variabel dan
bilangan. Siswa kembali melakukan kesalahan dalam operasi
perkalian. Berikut ini bukti kesalahan yang dilakukan siswa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Setelah mengetahui kesalahan tersebut, guru kemudian
mengoreksi kesalahan siswa tersebut. Dan memberi penguatan
agar berhati-hati dalam melakukan operasi penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian bilangan dengan
variabel.
4.1.2 Uji keterbacaan soal tes diagnostik
Tes keterbacaan soal dilaksanakan pada hari Selasa, 24 Maret
2015. Tes keterbacaan soal dilakukan melalui tes tertulis dan
wawancara. Sebanyak 5 siswa mengikuti tes tertulis dan wawancara.
Siswa-siswi yang menjadi subjek adalah siswa-siswi yang berasal dari
SMP yang setara dan memiliki tingkat kemampuan bervariasi. Dari
hasil tes tertulis diperoleh bahwa, sebanyak 5 siswa merasa kesulitan
dalam mengerjakan soal nomor satu. Hal ini dapat dianalisis melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
penulisan hal yang diketahui, ditanyakan, dan penulisan jawaban akhir
yang kurang tepat. Sedangkan untuk soal nomor 2, terdapat 4 siswa
yang mampu menuliskan dengan tepat hal yang diketahui, hal yang
ditanyakan dan kesimpulan jawaban akhir. Pada soal nomor 3,
terdapat 3 siswa yang mampu menuliskan dengan tepat hal yang
diketahui, hal yang ditanyakan dan kesimpulan jawaban akhir.
Berdasarkan hasil wawancara diperoleh, sebanyak 4 siswa
menyatakan bahwa soal nomor 1 sulit dipahami. Sedangkan untuk soal
nomor 2 dan 3, sebanyak 4 siswa yang menyatakan bahwa soal mudah
dipahami. Oleh karena itu, tingkat keterbacaan pada soal nomor 1
sangat rendah, maka perlu dilakukan perbaikan soal. Berikut ini adalah
perbaikan soal nomor 1.
Tabel 4.2 Tes soal diagnostik dan perbaikan soal diagnostik
No Soal tes diagnostik Perbaikan soal tes diagnotik
1 Ikhsan mempunyai
ayam empat kali lebih
banyak dari ayam
Amir, sedangkan ayam
Amir dua ekor kurang
dari banyaknya ayam
Endro. Dan, diketahui
bahwa ayam Endro
adalah ekor.
Tentukan model
matematika dari
banyaknya ayam
Ikhsan!
Dona mempunyai ayam sebanyak ekor.
Sedangkan Susi mempunyai ayam dua
ekor kurang dari banyaknya ayam Dona.
Buatlah model matematika dari
banyaknya ayam Susi!
Tes keterbacaan soal perbaikan, dilaksanakan pada hari Sabtu,
28 Maret 2015. Tes keterbacaan soal dilakukan melalui wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
dengan 5 siswa. Hasil wawancara diperoleh bahwa, 5 siswa
menyatakan bahwa, kata-kata dan kalimat pada soal perbaikan mudah
dimengerti. Selanjutnya diperoleh bahwa, 3 dari 5 siswa menjawab
dengan tepat hal yang diketahui, hal yang ditanyakan dan model
matematika. Oleh karena itu, soal perbaikan nomor 1 dapat diujikan
pada tes diagnostik.
4.1.3 Tes diagnostik
Tes diagnostik dilaksanakan pada hari Senin, 30 Maret 2015, pada
jam mata pelajaran matematika. Waktu pengerjaan tes diagnostik adalah
40 menit atau satu jam pelajaran. Jumlah soal ada tiga butir yang
meliputi pemodelan dan penyelesaian persamaan linear satu variabel.
Tes Diagnostik diikuti oleh 33 siswa. Dalam pengerjaannya ada
beberapa siswa yang berusaha meminta dan memberikan jawaban ke
teman yang lain. Hal ini menyebabkan suasana kelas menjadi kurang
tenang. Berikut ini bukti tes diagnostik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
4.1.4 Wawancara
Wawancara dilaksanakan pada dua tahap, wawancara pertama
dilaksanakan pada hari Senin, 13 April 2015 pada saat jam pelajaran
matematika dan tahap kedua dilaksanakan pada tanggal Senin, 20 April
2015. Wawancara tahap I diikuti oleh 11 siswa dan wawancara pada
tahap kedua diikuti oleh 20 siswa. Wawancara meliputi pertanyaan
berkaitan hasil jawaban siswa dan hal-hal yang mempengaruhi kegiatan
belajar siswa. Secara satu per satu siswa bergantian melakukan
wawancara.
4.1.5 Pengajaran Remediasi dan Tes Remediasi
Menurut hasil wawancara dengan Guru Matematika, pengajaran
remediasi jarang dilakukan di SMP Pangudi Luhur Giriwoyo, karena
jam efektif pelajaran tidak memungkinkan digunakan untuk pengajaran
remediasi. Hal ini, berkaitan dengan tuntutan materi yang tidak sedikit
untuk disampaikan kepada siswa.
Pengajaran remediasi dilaksanakan pada hari Senin, 27 April
2015, pada pukul 09.55-10.35 WIB. Pengajaran remediasi diikuti
sebanyak 23 siswa atau 69,69% dari keseluruhan siswa di kelas. Teknis
dalam pengajaran remediasi, peneliti menggunakan metode diskusi
kelompok. Pada saat 10 menit pertama, peneliti melakukan review
beberapa sub bab materi yang dirasa cukup sulit oleh siswa. Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
proses review materi, beberapa siswa tidak segan-segan untuk bertanya
mengenai materi yang belum dipahami.
Kemudian, 10 menit berikutnya, siswa-siswi dibagi dalam 7
kelompok secara heterogen, setiap kelompok terdiri dari 3 sampai 4
siswa. Pemilihan kelompok berdasarkan tingkat kemampuan akademik
dan jenis kelamin. Dalam setiap kelompok, peneliti memilih seorang
koordinator. Koordinator bertanggung jawab dalam mengkoordinasi
anggota kelompok agar terlibat aktif dalam pembahasan setiap soal.
Setelah dibentuk kelompok, peneliti memberikan satu soal pada setiap
kelompok untuk dibahas secara bersama-sama dalam kelompok dan
diberikan batas waktu diskusi. Suasana diskusi kelas cukup kondusif,
sekitar 90% siswa terlibat aktif dalam pemecahan masalah soal. Sisanya,
siswa kurang peduli atau acuh tak acuh pada pemecahan masalah, yaitu
ada siswa yang mengajak bermain dengan teman di kelompok lain dan
ada siswa yang kurang nyaman dengan anggota kelompok sehingga
memilih untuk mengerjakan soal sendiri.
Setelah diskusi selesai, peneliti meminta semua kelompok untuk
melaporkan hasil jawaban, kemudian peneliti memilih salah satu
kelompok untuk menjelaskan hasil diskusi di depan kelas. Pada saat
salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, hampir semua
kelompok yang lain mendengarkan dan memperhatikan. Dan, jika pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
saat pembahasan soal ada yang kurang jelas, ada beberapa siswa yang
meminta pengulangan penjelasan jawaban.
Tes remediasi dilaksanakan setelah 1 jam pelajaran,
dilaksanakannya pengajaran remediasi. Tes remediasi diikuti oleh 23
siswa. Tes remediasi merupakan salah satu aksi dari evaluasi
pembelajaran remediasi yang telah dilaksanakan. Pengerjaan soal
remediasi sekitar 40 menit atau 1 jam pelajaran. Sebagian besar siswa
mengerjakan secara mandiri, tetapi ada beberapa yang kurang percaya
diri sehingga menyebabkan suasana kelas kurang kondusif. Sekitar 90%
siswa sudah selesai mengerjakan soal sebelum waktu berakhir.
Berikut ini adalah hasil dokumentasi pelaksanaan pengajaran remediasi.
(Siswa sedang berdiskusi dalam kelompok)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
(Salah satu siswa sedang menjelaskan materi kepada teman-temannya)
4.1.6 Evaluasi Pengajaran Remediasi
Evaluasi pengajaran remediasi dilakukan dengan melakukan
wawancara pada Guru matematika kelas VII dan 6 siswa yang
mengikuti pengajaran remediasi. Pengambilan subjek yang
diwawancara berdasarkan hasil nilai tes remediasi, 3 siswa yang
mengalami kenaikan nilai yang besar dan 3 siswa yang mengalami
kenaikan nilai remediasi yang standar. Secara garis besar wawancara
berisi tentang pendapat berkaitan dengan pengajaran remediasi.
4.2 Analisis Data
4.2.1 Pengamatan
Peneliti mengolah data hasil pengamatan peneliti dan guru
matematika (Kelas VIII dan IX). Pertama, peneliti mengolah data hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
pengamatan guru dalam proses pembelajaran kemudian dilanjutkan
dengan mengolah data hasil pengamatan siswa.
1. Hasil pengamatan pembelajaran guru di kelas
Dalam mengolah data hasil pengamatan guru, peneliti
menghitung rata-rata aktivitas guru mengajar dalam setiap aspek
yang diteliti. Berikut ini tabel hasil analisis pengamatan aktivitas
guru di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel 4.3 Hasil penilaian aktivitas guru di kelas
Aspek yang Diamati Indikator Pengamatan I Pengamatan II
Pengamatan
III
Rata-
Rata
P G P G P G
1. Melakukan pembelajaran di kelas
1.1 5 5 5 5 5 5
1.2 5 4 5 4 5 4
Rata-Rata 4,75 4,75 4,75 4,75
2. Mengelola interaksi kelas
2.1 5 5 5 5 4 5
2.2 4 4 5 4 4 4
2.3 4 5 4 4 5 4
Rata-Rata 4,5 4,5 4,33 4,44
3. Melakukan penilaian proses dan
hasil belajar
3.1 5 4 4 4 5 4
3.2 5 5 5 5 4 5
Rata-Rata 4,75 4,5 4,5 4,58
4. Kesan umum melaksanakan
pembelajaran
4.1 5 5 5 5 5 5
4.2 5 5 4 5 4 5
4.3 4 4 5 4 4 4
Rata-Rata 4,67 4,67 4,5 4,61
Keterangan pada (Lampiran A.1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Berdasarkan tabel 3.4 dan tabel 4.3 diperoleh bahwa, rata-rata
dari Pengamatan I, II dan III pada aspek pertama, sebanyak 4,75
sehingga dapat dikategorikan bahwa guru mampu melaksanakan
proses pembelajaran di kelas dengan sangat baik. Pada aspek yang
kedua diperoleh 4,44 sehingga dapat dikategorikan bahwa guru
mampu mengelola interaksi kelas dalam hal ini melakukan
komunikasi, menumbuhkan partisipasi aktif dan menumbuhkan
kepercayaan diri siswa dengan sangat baik. Pada aspek yang ketiga,
diperoleh 4,58 sehingga dapat dikategorikan, guru melakukan
penilaian proses dan hasil belajar dengan sangat baik. Dan aspek yang
terakhir, diperoleh rata-rata sebanyak 4,61 sehingga dapat
dikategorikan penguasaan materi, penampilan mengajar dan
keefektifan mengajar dilaksanakan dengan sangat baik.
2. Hasil pengamatan proses pembelajaran siswa
Untuk menganalisis lembar pengamatan aktivitas siswa,
peneliti menghitung ketuntasan belajar klasikal pada setiap
indikatornya dengan menggunakan rumus:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Selanjutnya, mencari rata-rata skor aktivitas fisik dan skor
aktivitas emosional siswa secara keseluruhan. Dengan menggunakan
rumus:
Berikut ini adalah rekapitulasi hasil perhitungan ketuntasan belajar
klasikal pada setiap indikator dan rata-rata skor aktivitas fisik, aktivitas
emosional pada pengamatan I, pengamatan II dan pengamatan III.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Tabel 4.4 Hasil penilaian aktivitas siswa di kelas
Keterangan indikator pada (Lampiran A.1)
Aspek Indikator
Pengamatan I Pengamatan II Pengamatan III Rata –
rata
Indikator
(%)
Banyak
siswa Persentase (%)
Banyak
siswa Persentase (%)
Banyak
siswa Persentase
P G P G P G P G P G P G
Fisik
1.1 29 28 87,88 84,85 31 30 93,94 90,91 29 30 87,88 90,91
89,39 Rata – rata 86,36 Rata – rata 92,42 Rata – rata 89,39
1.2 25 26 75,76 78,79 30 31 90,91 93,94 29 31 87,88 93,94
86,87 Rata – rata 77,27 Rata – rata 92,42 Rata – rata 90,91
1.3 3 3 9,09 9,09 4 4 12,12 12,12 5 5 15,15 15,15
12,12 Rata – rata 9,09 Rata – rata 12,12 Rata – rata 15,15
1.4 8 9 24,24 27,27 17 16 51,52 48,49 14 15 42,42 45,46
39,9 Rata – rata 25,76 Rata – rata 50 Rata – rata 43,94
1.5 25 23 75,76 69,69 20 21 60,61 63,64 23 22 69,69 66,67
67,68 Rata – rata 72,73 Rata – rata 62,12 Rata – rata 68,18
1.6 12 15 36,36 45,46 12 12 36,36 36,36 11 11 33,33 33,33
36,87 Rata – rata 40,91 Rata – rata 36,36 Rata – rata 33,33
Emosi-
onal
2.1 8 7 24,24 21,21 7 7 21,21 21,21 9 8 27,27 24,24
23,23 Rata – rata 22,73 Rata – rata 21,21 Rata – rata 25,76
2.2 17 19 51,51 57,58 18 19 54,55 57,58 15 16 45,46 48,49
52,53 Rata – rata 54,55 Rata – rata 56,06 Rata – rata 46,97
2.3 15 16 45,46 48,49 17 17 51,52 51,52 14 15 42,42 45,46
47,48 Rata – rata 46,97 Rata – rata 51,52 Rata – rata 43,94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
a. Ketuntasan Belajar Klasikal
Dari tabel 4.4 diperoleh bahwa, rata-rata indikator
menunjukkan hasil dari ketuntasan belajar klasikal pada
setiap indikator-indikator. Ketuntasan belajar klasikal yang
kurang dari 50% ( ditunjukkan pada indikator 1.3
(Siswa bertanya dalam proses pembelajaran) sebesar
12,12%, indikator 1.4 (Siswa aktif memecahkan masalah
yang diberikan) sebesar 39,9%, indikator 1.6 (Siswa
menjawab pertanyaan dengan tepat) sebesar 36,87%,
indikator 2.1 (Siswa berani mengemukakan pendapat
tentang pemecahan masalah yang harus digunakan) sebesar
23,23%, indikator 2.3 (Siswa termotivasi dalam mengikuti
proses pembelajaran) sebesar 47,48%.
b. Skor Aktivitas fisik dan emosional siswa secara
keseluruhan
Berikut ini adalah penjabaran perhitungan rata-rata skor
aktivitas fisik dan aktivitas emosional siswa secara
keseluruhan yang dilakukan pada pengamatan I,
pengamatan II dan pengamatan III.
a. Rata-rata skor aktivitas fisik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
b. Rata-rata skor aktivitas emosional
4.2.2 Tes Diagnostik
Dalam menganalisis data, peneliti mengolah data hasil tes diagnostik
sebagai berikut.
1. Memeriksa hasil jawaban dari setiap siswa.
2. Memberikan skor dari setiap jawaban siswa, berdasarkan rubrik
penilaian pada (Lampiran A. 3)
3. Menganalisis kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa pada tabel
4.5.
4. Mengelompokkan bentuk-bentuk kesalahan yang dilakukan siswa ke
dalam kategori jenis-jenis kesalahan menurut Newman (Bab II) dan
kesulitan dikelompokkan berdasarkan dengan konsep, keterampilan
dan pemecahan masalah.
5. Menghitung banyak nya persentase siswa yang melakukan kesalahan
untuk setiap nomor berdasarkan jenis kesalahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Tabel 4.5 Bentuk-bentuk Kesalahan siswa dalam mengerjakan Soal Penerapan Persamaan Linear Satu Variabel
Nomor
Soal
Contoh Kesalahan Bentuk Kesalahan Subyek
1
a. Penulisan hal yang
diketahui dalam soal
kurang tepat.
b. Kesalahan dalam
mengubah informasi
soal ke dalam
kalimat matematika.
c. Kesalahan dalam
menentukan
kesimpulan jawaban
akhir.
S8
a. Kesalahan dalam
penulisan hal yang
diketahui dalam
soal.
b. Kesalahan dalam
mengubah informasi
soal ke dalam
kalimat matematika.
S16, S18,
S32
a
b
c
a
b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
a. Penulisan hal yang
ditanyakan dalam
soal kurang tepat.
b. Kesalahan dalam
mengubah informasi
soal ke dalam
kalimat matematika.
S16, S29
a. Kesalahan dalam
mengubah informasi
soal ke dalam
kalimat matematika.
b. Kesalahan dalam
menentukan
kesimpulan jawaban
akhir.
S3,S6, S10,
S28
Kesalahan dalam
mengubah informasi
soal ke dalam
kalimat matematika.
S2, S5, S7,
S9, S11,
S13, S14,
S19, S20,
S21, S22,
S23, S24,
S25, S26,
S27, S30,
S31, S33,
S34
a
b
a
b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
2
a. Proses penyelesaian
operasi bilangan dan
variabel tidak
dikerjakan.
b. Kesalahan dalam
mensubstitusi nilai
ke persamaan.
c. Kesalahan dalam
menentukan
kesimpulan jawaban
akhir.
S5, S11, S30
a. Kesalahan dalam
menjumlahkan atau
mengurangkan
variabel dengan
bilangan.
b. Kesalahan dalam
mensubstitusi nilai
ke persamaan.
c. Kesalahan dalam
menentukan
kesimpulan jawaban
akhir.
S8, S10,
S18, S24,
S28
a
b
c
a
b
c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
a. Kesalahan dalam
menjumlahkan atau
mengurangkan
variabel dengan
bilangan.
b. Kesalahan dalam
mensubtitusi nilai ke
persamaan.
S6, S15,
S21, S23
Kesalahan dalam
mensubtitusi nilai ke
persamaan.
S9
b
a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
a. Kesalahan dalam
mensubstitusi nilai
ke persamaan.
b. Kesalahan dalam
menentukan
kesimpulan jawaban
akhir.
S14, S33
a
b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
a. Tidak menuliskan
hal yang diketahui
dalam soal.
b. Tidak menuliskan
hal yang ditanyakan
dalam soal.
c. Kesalahan dalam
menjumlahkan atau
mengurangkan
variabel dengan
bilangan.
d. Tidak menentukan
kesimpulan jawaban
akhir.
S16
a. Kesalahan dalam
menjumlahkan atau
mengurangkan
variabel dengan
bilangan.
b. Kesalahan dalam
mensubstitusi nilai
ke persamaan.
c. Tidak menentukan
kesimpulan jawaban
akhir.
S26, S29
c
a
b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Kesalahan dalam
menjumlahkan atau
mengurangkan
variabel dengan
bilangan.
S34
3
a. Kesalahan dalam
mengubah informasi
soal ke dalam
kalimat matematika.
b. Kesalahan dalam
melakukan
pengurangan pada
bilangan.
c. Tidak menentukan
kesimpulan jawaban
akhir.
S1, S22
a
b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
a. Kesalahan dalam
mengubah informasi
soal ke dalam
kalimat matematika.
b. Penyelesaian tidak
dikerjakan.
c. Kesalahan tidak
menentukan
jawaban akhir.
S2
a. Penulisan hal yang
diketahui dalam soal
kurang tepat.
b. Kesalahan dalam
mengubah informasi
soal ke dalam
kalimat matematika.
c. Kesalahan dalam
menentukan
kesimpulan jawaban
akhir.
S3, S14,
S18, S27,
S33
a
a
b
c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
a. Kesalahan dalam
mengubah informasi
soal ke dalam
kalimat matematika.
b. Kesalahan dalam
melakukan operasi
perkalian atau
pembagian.
S5
a. Kesalahan dalam
mengubah informasi
soal ke dalam
kalimat matematika.
b. Kesalahan dalam
menjumlahkan atau
mengurangkan
variabel dengan
bilangan.
c. Tidak menentukan
kesimpulan jawaban
akhir.
S6
a
b
a
b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
a. Kesalahan dalam
mengubah informasi
soal ke dalam
kalimat matematika.
b. Kesalahan dalam
menentukan
kesimpulan jawaban
akhir.
S7, S9, S12,
S13, S21,
S32
a. Penulisan hal yang
diketahui dalam soal
kurang tepat
b. Kesalahan dalam
mengubah informasi
soal ke dalam
kalimat matematika.
c. Kesalahan dalam
melakukan operasi
perkalian atau
pembagian bilangan.
d. Tidak menentukan
kesimpulan jawaban
akhir.
S8, S16, S26
a
b
a
b
c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
a. Kesalahan dalam
mengubah informasi
soal ke dalam
kalimat matematika.
b. Kesalahan dalam
menentukan
kesimpulan jawaban
akhir.
S9
a. Tidak menuliskan
hal yang diketahui
atau hal ditanya dari
soal.
b. Kesalahan dalam
mengubah informasi
soal ke dalam
kalimat matematika.
c. Tidak menentukan
kesimpulan jawaban
akhir.
S10
a
b
b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Kesalahan dalam mengubah
informasi soal ke dalam
kalimat matematika.
S11
a. Kesalahan dalam
mengubah informasi
soal ke dalam
kalimat matematika.
b. Tidak menentukan
kesimpulan jawaban
akhir.
S15, S25
a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
a. Kesalahan dalam
penulisan hal yang
diketahui dalam
soal.
b. Kesalahan dalam
mengubah informasi
soal ke dalam
kalimat matematika.
c. Tidak menentukan
kesimpulan jawaban
akhir.
S17
a. Kesalahan dalam
penulisan hal yang
diketahui dalam
soal.
b. Kesalahan dalam
mengubah informasi
soal ke dalam
kalimat matematika.
S20
a
b
a
b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
a. Kesalahan dalam
penulisan hal yang
diketahui dalam
soal.
b. Kesalahan dalam
mengubah informasi
soal ke dalam
kalimat matematika.
c. Kesalahan dalam
menjumlahkan atau
mengurangkan
variabel dengan
bilangan.
d. Tidak menentukan
kesimpulan jawaban
akhir.
S23, S29
a. Kesalahan dalam
mengubah informasi
soal ke dalam
kalimat matematika.
b. Kesalahan dalam
melakukan
pengurangan pada
bilangan.
c. Kesalahan dalam
menentukan
kesimpulan jawaban
akhir.
S24
a
b
c
a
b
c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
a. Kesalahan tidak
menuliskan hal yang
diketahui dalam
soal.
b. Kesalahan dalam
mengubah informasi
soal ke dalam
kalimat matematika.
c. Kesalahan dalam
menjumlahkan atau
mengurangkan
variabel dengan
bilangan.
d. Kesalahan dalam
menentukan
kesimpulan jawaban
akhir.
S28
a. Kesalahan dalam
menjumlahkan atau
mengurangkan
variabel dengan
bilangan.
b. Kesalahan dalam
menentukan
kesimpulan jawaban
akhir.
S30
b
c
c
a
b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
a. Kesalahan dalam
penulisan hal yang
diketahui dalam
soal.
b. Kesalahan dalam
mengubah informasi
soal ke dalam
kalimat matematika.
c. Kesalahan dalam
menjumlahkan atau
mengurangkan
variabel dengan
bilangan.
d. Kesalahan dalam
menentukan
kesimpulan jawaban
akhir.
S34
.
a
b
c
d
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh bahwa, bentuk-bentuk
kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal penerapan persamaan linear
satu variabel yaitu penulisan hal yang diketahui dalam soal kurang tepat,
penulisan hal yang ditanyakan dalam soal kurang tepat, tidak mneuliskan
hal yang diketahui atau ditanyakan dalam soal, kesalahan dalam
mengubah inforasi soal ke dalam kalimat matemtika, kesalahan dalam
menjumlahkan atau mengurangkan variabel dengan bilangan, kesalahan
dalam melakukan operasi perkalian atau pembagian bilangan, kesalahan
dalam mensubstitusi nilai ke persamaan, kesalahan dalam melakukan
pengurangan pada bilangan, penyelesaian tidak dikerjakan, kesalahan
dalam menentukan kesimpulan jawaban akhir dan tidak menentukan
kesimpulan jawaban akhir.
4.2.3 Wawancara
Setelah melakukan wawancara kepada 33 siswa, dilakukan analisis pada
transkrip wawancara sebagai berikut.
1. Menganalisis hasil transkrip wawancara yang mengarah kepada
kesulitan siswa.
2. Menggolongkan kesulitan-kesulitan siswa tersebut ke dalam
kelompok jenis kesulitan.
3. Menganalisis hasil transkrip wawancara untuk memperoleh penyebab
kesulitan belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
4.2.4 Tes Remediasi
Setelah dilakukan tes diagnostik dan wawancara, peneliti mengadakan tes
remediasi. Tes Remediasi bertujuan untuk melakukan evaluasi
pembelajaran remediasi. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan
oleh peneliti dalam menganalisis hasil tes remediasi.
1. Memeriksa hasil jawaban dari setiap siswa.
2. Menganalisis kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa dari
setiap soal.
3. Membandingkan nilai yang diperoleh pada tes diagnostik dengan tes
remediasi apakah mengalami kenaikan atau tidak.
4.2.5 Evaluasi Pengajaran Remediasi
Evaluasi pengajaran remediasi dilaksanakan setelah pengajaran
remediasi dan tes remediasi. Evaluasi dilakukan melalui wawancara
dengan guru matematika dan beberapa siswa yang mengikuti pengajaran
remediasi. Peneliti melakukan analisis hasil transkrip wawancara yang
mengarah kepada hasil upaya pengajaran remediasi.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Identifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar
Dalam mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar, peneliti
memeriksa hasil tes diagnostik, selanjutnya menentukan siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
mengalami kesulitan belajar berdasarkan ketercapaian nilai tes diagnostik
dengan batas nilai KKM yang ditetapkan sekolah (nilai<70).
Berikut ini adalah hasil jawaban dan keterangan ketuntasan siswa.
Tabel 4.6 Hasil nilai dan ketuntasan tes diagnostik
No Subyek Skor
Total Nilai
Kriteria
Ketuntasan
1. S1 15 50 Tidak tuntas
2. S2 11 36,67 Tidak tuntas
3. S3 23 76,67 Tuntas
4. S4
5. S5 15 50 Tidak tuntas
6. S6 13 43,33 Tidak tuntas
7. S7 21 70 Tuntas
8. S8 13 43,33 Tidak tuntas
9. S9 18 60 Tidak tuntas
10. S10 11 36,67 Tidak tuntas
11. S11 14 46,67 Tidak tuntas
12. S12 25 83,33 Tuntas
13. S13 23 76,67 Tuntas
14. S14 20 66,67 Tidak tuntas
15. S15 19 63,33 Tidak tuntas
16. S16 8 26,67 Tidak tuntas
17. S17 20 66,67 Tidak tuntas
18. S18 16 53,33 Tidak tuntas
19. S19 21 70 Tuntas
20. S20 21 70 Tuntas
21. S21 15 50 Tidak tuntas
22. S22 19 63,33 Tidak tuntas
23. S23 14 46,67 Tidak tuntas
24. S24 13 43,33 Tidak tuntas
25. S25 21 70 Tuntas
26. S26 11 36,67 Tidak tuntas
27. S27 21 70 Tuntas
28. S28 13 43,33 Tidak tuntas
29. S29 14 46,67 Tidak tuntas
30. S30 18 60 Tidak tuntas
31. S31 28 93,33 Tuntas
32. S32 21 70 Tuntas
33. S33 19 63,33 Tidak tuntas
34. S34 13 43,33 Tidak tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Dari tabel 4.6, ada 23 siswa yang tidak tuntas dan 10 siswa yang
tuntas. Sebanyak 23 siswa yang tidak tuntas tersebut, digolongkan ke
dalam siswa yang mengalami kesulitan belajar dan wajib mengikuti
pengajaran dan tes remediasi.
4.3.2 Identifikasi masalah
1. Kategori jenis kesalahan siswa
Berdasarkan hasil analisis dari tes diagnostik, diperoleh
beberapa bentuk kesalahan yang dilakukan oleh siswa, yaitu penulisan
hal yang diketahui dalam soal kurang tepat, penulisan hal yang
ditanyakan dalam soal kurang tepat, tidak menuliskan hal yang
diketahui atau ditanyakan dalam soal, kesalahan mengubah informasi
soal ke dalam kalimat matematika, kesalahan dalam menjumlahkan
atau mengurangkan variabel dengan bilangan, kesalahan dalam
melakukan operasi perkalian atau pembagian bilangan, kesalahan
dalam mensubstitusi nilai ke persamaan, kesalahan dalam melakukan
pengurangan pada bilangan, penyelesaian tidak dikerjakan atau proses
penyelesaian operasi bilangan dan variabel tidak dikerjakan, kesalahan
dalam menentukan kesimpulan jawaban akhir dan tidak menentukan
jawaban akhir.
Dari bentuk-bentuk kesalahan diatas, kemudian digolongkan ke
dalam jenis-jenis kesalahan Newman. Hal ini bertujuan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
mempermudah dalam menentukan jenis-jenis kesulitan belajar siswa.
Berikut ini adalah tabel pengelompokan jenis-jenis kesalahan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Tabel 4.7 Pengelompokan jenis-jenis kesalahan menurut Teori Newman
No Jenis Kesalahan Bentuk kesalahan yang dibuat
siswa
Subyek yang melakukan Kesalahan pada Soal
1 2 3
1. Kesalahan Membaca
(Reading erors) Tidak ada
Berdasarkan hasil wawancara dengan peneliti, dari 33 siswa,
semua dapat membaca kata-kata penting atau simbol yang
disampaikan di dalam soal.
2. Kesalahan dalam
pemahaman
(Reading Comprehesion
difficulty)
a. Penulisan hal yang
diketahui dalam soal
kurang tepat.
S8,S16,S18,S32
S3, S8, S14,S16,
S17, S18, S20, S23,
S26, S27,S28, S29,
S33, S34
b. Penulisan hal yang
ditanyakan dalam soal
kurang tepat.
S29
c. Tidak menuliskan hal
yang diketahui atau
ditanyakan dalam soal.
S16 S10, S14
Jumlah Siswa 5 1 15
3. Kesalahan transformasi
(Transform error)
Kesalahan dalam
mengubah informasi
soal ke dalam kalimat
matematika.
(memodelkan)
S2, S3, S5, S6, S7,
S8, S9, S10, S11,
S13, S14, S16, S17,
S18, S19, S20, S21,
S22, S23, S24, S25,
S26, S27, S28, S29,
S30, S31, S32, S33,
S34
S1, S2, S3, S5, S6,
S7, S8, S9, S10,
S11, S12, S13, S14,
S15, S16, S17, S18,
S19, S20, S21, S22,
S23, S24, S25, S26,
S27, S28, S29, S32,
S33, S34
Jumlah Siswa 30 0 31
4. Kesalahan dalam proses
(Weakness in process
skill)
a. Kesalahan dalam
menjumlahkan atau
mengurangkan
variabel dengan
S2, S6, S8, S10,
S15, S16, S18,
S21, S23, S24,
S26, S28, S29,
S6, S22, S23, S28,
S29, S30, S34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
dengan bilangan. S34
b. Kesalahan dalam
melakukan operasi
perkalian atau
pembagian bilangan.
S5, S8, S16, S26
c. Kesalahan dalam
mensubtitusi nilai ke
persamaan.
S1, S2, S5, S6,
S8, S9, S10,
S11, S14, S15,
S18, S21, S23,
S24, S26, S28,
S29, S30, S33
d. Kesalahan dalam
melakukan
pengurangan pada
bilangan.
S1, S24
e. Penyelesaian tidak
dikerjakan atau
Proses penyelesaian
operasi bilangan dan
variabel tidak
dikerjakan
S1, S5, S11,
S30
S2
Jumlah Siswa 0 21 14
5. Kesalahan penulisan
jawaban akhir
(Encoding error)
a. Kesalahan dalam
menentukan
kesimpulan jawaban
akhir.
S3, S6, S8
S1, S2, S5, S8,
S10, S11, S14,
S18, S24, S28,
S30, S33
S2, S3, S7, S9,
S12, S13, S14, S18,
S21, S24, S27, S28,
S30, S32, S33, S34
b. Tidak menentukan
kesimpulan jawaban
akhir.
S16, S26, S29 S1, S2, S6, S8,
S10, S15, S16, S17,
S19, S22, S23, S25,
S26, S29
Jumlah Siswa 3 15 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh bahwa pada soal nomor 1
sebanyak 5 atau 15,15% siswa melakukan jenis kesalahan pemahaman
(Reading Comprehesion), sebanyak 30 atau 90,91% siswa melakukan
jenis kesalahan transformasi (Transform Erors) dan sebanyak 3 atau
9,09% siswa melakukan jenis kesalahan penulisan jawaban akhir
(Ecoding Erors). Pada soal nomor 2 sebanyak 1 atau 3,03% siswa
melakukan jenis kesalahan pemahaman (Reading Erors), sebanyak 21
atau 63,64% siswa melakukan jenis kesalahan keterampilan proses
(Weakness in Process Skill), dan sebanyak 15 atau 48,48% siswa
melakukan jenis kesalahan penulisan jawaban akhir (Ecoding Erors).
Pada soal nomor 3 sebanyak 15 atau 48,48% siswa melakukan jenis
kesalahan pemahaman (Reading Comprehesion), sebanyak 31 atau
93,94% siswa melakukan jenis kesalahan transformasi (Transform
Erors), sebanyak 14 atau 42,43% siswa melakukan kesalahan
keterampilan proses (Weakness in Process Skill) dan sebanyak 29 atau
87,88% siswa melakukan kesalahan dalam penulisan jawaban akhir
(Ecoding Erors).
b. Kategori jenis-jenis kesulitan belajar siswa
Dari hasil tes diagnostik dan wawancara diperoleh kesulitan yang
dialami siswa dalam materi penerapan persamaan linear satu variabel.
Penggolongan jenis kesulitan belajar diperoleh dari analisis jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
kesalahan dalam mengerjakan tes yang dikaitkan dengan konsep,
keterampilan dan pemecahan masalah. Berikut ini adalah beberapa
kesulitan yang dialami siswa yang ditinjau melalui hasil tes diagnostik
dan wawancara:
1) Kesulitan memahami maksud soal
Ada beberapa siswa yang merasa kesulitan dalam
memahami maksud soal.
Berdasarkan hasil pekerjaan di atas, siswa mengalami
kesalahan dalam menuliskan hal yang ditanyakan dalam soal.
Menurut teori Newman (Bab II) bentuk kesalahan ini dapat
digolongkan ke dalam jenis kesalahan dalam pemahaman soal.
Jenis kesalahan ini berkaitan dengan pemahaman konsep,
sehingga dapat dikatakan sebagai kesulitan dalam memahani
maksud soal. Kesalahan ini, banyak ditemukan pada soal nomor 1
dan nomor 3. Hal ini dibuktikan melalui banyaknya persentase
kesalahan yang dilakukan siswa secara berurutan yaitu 15,15%
dan 48,49%. Berikut ini, adalah hasil transkrip wawancara yang
diungkapkan salah satu subyek wawancara:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
P :”Haloo...nama panggilannya siapa?”
S17 :”...............”
P :”Nah .........., kan kemarin udah ngerjain to soal nomor
stau, dua dan tiga. Nah dari ketiga soal tersebut, yang paling sulit yang
mana?”
S17 :”Sebenarnya itu gak ada tapi bingung”
P :”Bingungnya?”
S17 :”Memahami soalnya”
P :”Oooh...okee”
Berdasarkan hasil wawancara dari 33 siswa, sebanyak 14 siswa
mengalami kesulitan dalam memahami maksud soal. Kesulitan
dalam memahami maksud soal dapat dilihat melalui kesalahan
siswa pada saat menuliskan dengan kurang tepat hal yang
diketahui atau pun hal yang ditanyakan dari soal.
2) Kesulitan dalam memodelkan (Mengubah informasi soal ke dalam
model matematika)
Sebagian besar siswa mengalami kesalahan dalam
memodelkan soal ke dalam kalimat matematika.
Berdasarkan hasil pekerjaan di atas, siswa melakukan kesalahan
dalam mengubah informasi yang diberikan dalam soal ke dalam
model matematika. Siswa mengalami kebingungan dalam
menuliskan model matematika yang tepat karena kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
menguasai konsep dasar materi persamaan linear satu variabel.
Kesalahan ini banyak ditemukan pada soal nomor 1 dan 3,
banyaknya siswa yang mengalami kesalahan secara berurutan
yaitu 90,91% dan 93,94%. Jenis kesalahan ini berkaitan dengan
pemahaman konsep, sehingga dapat dikatakan bahwa siswa
mengalami kesulitan dalam menuliskan model matematika.
Berikut ini adalah salah satu bukti transkrip wawancara
dengan subyek yang mengalami kesulitan dalam memodelkan :
P :”Nomor tiga...Okee... Nah tanya yang nomor satu dulu.
Nah kenapa kamu bisa menjawab x plus dua min x dari mana?”
S14 :”Karena Susi mempunyai dua terus Donanya x terus sama
ininya x” (Sambil menunjuk)
P :”Okee...Nah gini ya. Nah kan yang ditanyakan apa? Model
matematika dari banyaknya ayam Su..?”
S14 :”..Susi”
P :”Nah...dilihat ini (Sambil menunjuk) Sedangkan Susi
mempunyai ayam dua ekor kurang dari banyaknya ayam Dona. Nah
banyaknya ayam Dona tadi apa? Diketahui apa dari sini?” (Sambil
menunjuk)
S14 :”x..”
P :”Berarti dua ekor kurang dari banyaknya ayam Dona sama
dengan x min du..?”
S14 :”...Dua”
P :”Du..aa. Gitu ya”
S14 :”Iyaa..”
Berdasarkan hasil wawancara di atas, subyek tampak bingung
dalam menerjemahkan bahasa ke dalam model matematika.
Sebanyak 33 siswa atau semua siswa mengalami kesulitan dalam
membuat model matematika.
3) Kesulitan dalam keterampilan proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam
keterampilan proses soal, hal ini dibuktikan dengan beberapa
kesalahan yang dilakukan siswa:
i) Kesalahan dalam menjumlahkan variabel dengan bilangan
Berdasarkan hasil pekerjaan siswa di atas, siswa
melakukan kesalahan dalam menjumlahkan dengan 4. Hal
ini dikarenakan siswa kurang teliti dan cermat dalam
menentukan hasil penjumlahan. Berikut ini adalah bukti
transkrip wawancara yang diungkapkan salah satu subyek
wawancara:
P :”Nah, yang nomor dua, kok kamu bisa menjawab 6x dari
mana?”
S6 :”ehmnnn....”
P :”apakah x ditambah 3 ditambah 2x ditambah x, begitu?”
S6 :”iyaaa...”
P :”nah sebenarnya jika variabel dijumlahkan dengan
bilangan hasilnya tetap ya, misalnya tiga ditambah x hasilnya
bukan tiga x tapi tetap 3 ditambah x kecuali jika perkalian 3 dikali
x hasilnya menjadi tiga x “(sambil menjelaskan dengan menulis)
S6 :”iyaa”
Berdasarkan hasil wawancara dari 33 siswa, sebanyak 15
siswa mengalami kesalahan dalam menjumlahkan variabel
dengan bilangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
ii) Kesalahan dalam mensubstitusi nilai ke persamaan.
Berdasarkan hasil pekerjaan di atas, siswa melakukan
kesalahan dalam mensubstitusi hasil nilai ke dalam
persamaan. Siswa mensubstitusi nilai ke dalam
persamaan dan dengan mengganti
tanda hubung penjumlahan dengan perkalian. Berikut ini
adalah bukti transkrip wawancara terhadap subyek yang
mengalami kesalahan dalam mensubstitusi nilai ke dalam
persamaan:
P :”Okee. Yang nomor dua ini kamu udah benar yang
diketahui ditanya dan ini cara kamu udah benar variabel ditambah
variabel ditambah variabel, bilangan ditambah bilangan ditambah
bilangan. Nah tapi sampai ini, kenapa jadi tiga dikali dua (sambil
menunjuk). Mengapa ndak langsung kamu tambah dua, kan
persamaannya x ditambah tiga kenapa menjadi x dikali tiga setelah
disubstitusikan?”
S9 :”(Diam sejenak)”
P :”Masih bingung dalam menstubtitusi atau gimana?
S9 :”Iya..bu”
P :” Kalau yang itu seharusnya tiga ditambah dua (sambil
menunjuk), nah kalau ini baru dikali (sambil menunjuk) 2 dikali
satu. Gitu, sekarang udah paham ya, kalau seumpama ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
persamaan gini (sambil menunjuk) disubstitusi tanda tambah tidak
bergamti kali, tetep penjumlahan. Okee yang nomor tiga, kamu kok
bisa menjawab lima dikali x sama dengan seratus lima?”
S9 :”Hhmnn..”
Berdasarkan hasil wawancara sebanyak 33 siswa, ada 18
siswa yang mengalami kesalahan dalam mensubstitusi nilai ke
persamaan.
iii) Kesalahan dalam melakukan operasi pada bilangan
(penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian).
Berdasarkan hasil pekerjaan siswa di atas, diperoleh bahwa
siswa mengalami kesalahan dalam melakukan operasi
perkalian bilangan. Kurang tepat bahwa dikali dikali
hasilnya adalah . Berikut ini adalah bukti wawancara
subyek yang mengalami kesalahan dalam melakukan operasi
pada bilangan:
P :”Terus ini aku mau tanya, kok ini (sambil menunjuk) bisa
sama dengan x?”
S8 :”ehmnn...”
P :”Hayoo darimana?
S8 :”Ohh...iya bu, ini maksudnya 25x tak kira ini pembagian”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
P :”Nah...inget ya ini perkalian bukan pembagian”
S8 :”Iyaa...bu”
Berdasarkan hasil wawancara diatas, siswa tampak
kurang cermat dan teliti dalam melakukan perhitungan pada
operasi perkalian bilangan. Sebanyak 6 siswa mengalami
kesalahan dalam melakukan operasi penjumlahan,
pengurangan, pembagian atau perkalian bilangan.
Berdasarkan pemaparan kesalahan keterampilan proses di atas,
diperoleh sebanyak 63,64% siswa melakukan kesalahan pada soal
nomor 2 dan sebanyak 42,43% siswa melakukan kesalahan pada soal
nomor 3.
4.3.3 Identifikasi Penyebab Kesulitan Belajar
1. Berdasarkan hasil pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dan guru matematika (kelas
VIII dan IX) ada beberapa penyebab kesulitan belajar siswa, yaitu:
a. Dalam segi emosional siswa kurang berani mengemukakan
pendapat
Dari pengamatan sebanyak tiga kali, siswa kurang berani
dalam mengemukakan pendapat. Misalnya guru bertanya kepada
siswa, sebagian siswa kurang berani menjawab pertanyaan
tersebut. Siswa akan menjawab nya jika guru menunjuk siswa
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Hal ini dapat dibuktikan melalui hasil pengamatan secara
terstruktur bahwa pada pengamatan pertama siswa yang berani
mengemukakan pendapat sebanyak 22,73%, pada pengamatan
kedua sebanyak 21,21% dan pada pengamatan ketiga sebanyak
25,76% atau dapat dikatakan bahwa rata-rata ketuntasan belajar
klasikal pada indikator ini adalah 23,23%. Persentase ini berada
dibawah 50%, sehingga dapat dikatakan bahwa secara klasikal,
siswa sangat kurang berani dalam mengemukakan pendapat.
b. Dalam segi emosional siswa kurang termotivasi dalam belajar
Dari pengamatan sebanyak tiga kali, siswa kurang
termotivasi dan semangat dalam belajar. Hal ini dapat dilihat
melalui keaktifan rasa ingin tahu yang besar terhadap materi.
Hal ini dapat dibuktikan melalui hasil pengamatan secara
terstruktur bahwa pada pengamatan pertama siswa yang
termotivasi dalam proses belajar sebanyak 46,97%, pada
pengamatan kedua sebanyak 51,52% dan pada pengamatan ketiga
sebanyak 43,94% atau dapat dikatakan bahwa rata-rata ketuntasan
belajar klasikal pada indikator ini adalah 47,48%. Persentase ini
berada dibawah 50%, sehingga dapat dikatakan bahwa Siswa
sangat kurang motivasi dalam proses pembelajaran.
c. Dalam segi sikap siswa kurang aktif dalam bertanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Dari pengamatan sebanyak tiga kali, siswa kurang berani
dalam bertanya. Padahal, pada saat mengerjakan soal, banyak
siswa masih kebingungan dalam memahami maksud soal,
memodelkan sampai menyelesaikannya. Siswa enggan bertanya
kepada guru maupun kepada teman yang sudah paham.
Hal ini dapat dibuktikan melalui hasil pengamatan secara
terstruktur bahwa pada pengamatan pertama siswa yang aktif
bertanya sebanyak 9,09%, pada pengamatan kedua sebanyak
12,12% dan pada pengamatan ketiga sebanyak 15,15% atau dapat
dikatakan bahwa rata-rata ketuntasan belajar klasikal pada
indikator ini adalah 12,12%. Persentase ini berada dibawah 50%,.
Persentase ini berada dibawah 50%, sehingga dapat dikatakan
bahwa siswa secara klasikal sangat kurang aktif dalam bertanya.
d. Dalam segi sikap siswa kurang memperhatikan guru
Dari pengamatan sebanyak tiga kali ada beberapa siswa
yang kurang memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi
pelajaran. Misalnya mengobrol dengan teman sebangku, mengajak
teman untuk bermain.
Hal ini dapat dibuktikan melalui hasil pengamatan secara
terstruktur bahwa pada pengamatan pertama siswa yang
memperhatikan guru sebanyak 77,27%, pada pengamatan kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
sebanyak 92,42% dan pada pengamatan ketiga sebanyak 90,91%
atau dapat dikatakan bahwa rata-rata ketuntasan belajar klasikal
pada indikator ini adalah 86,87%.
e. Dalam segi sikap siswa kurang aktif dalam memecahkan masalah
Dari pengamatan sebanyak tiga kali ada beberapa siswa
yang kurang aktif dalam memecahkan masalah. Sebagai contoh
pada saat guru memberikan soal untuk dipecahkan di kelas, ada
beberapa siswa yang menunggu instruksi guru dan menunggu
ditunjuk ke depan kelas.
Hal ini dapat dibuktikan melalui hasil pengamatan secara
terstruktur bahwa pada pengamatan pertama siswa yang aktif
dalam memecahkan masalah sebanyak 25,76%, pada pengamatan
kedua sebanyak 50% dan pada pengamatan ketiga sebanyak
43,94% atau dapat dikatakan bahwa rata-rata ketuntasan belajar
klasikal pada indikator ini adalah 39,9%. Persentase ini berada
dibawah 50%,. Persentase ini berada dibawah 50%, sehingga
dapat dikatakan bahwa secara klasikal siswa-siswi sangat kurang
berani dalam mengemukakan pendapat.
f. Dalam segi sikap siswa kurang dapat menjawab pertanyaan
dengan tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Dari pengamatan sebanyak tiga kali, kurang dari 50%
siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan tepat. Hal ini
dapat dilihat melalui pengerjaan siswa ke depan kelas, maupun
pengerjaan di buku latihan siswa.
Hal ini dapat dibuktikan melalui hasil pengamatan secara
terstruktur bahwa pada pengamatan pertama siswa kurang dapat
menjawab pertanyaan dengan tepat sebanyak 40,91%, pada
pengamatan kedua sebanyak 36,36% dan pada pengamatan ketiga
sebanyak 33,33% atau dapat dikatakan bahwa rata-rata ketuntasan
belajar klasikal pada indikator ini adalah 39,9%. Persentase berada
dibawah 50%, sehingga dapat dikatakan bahwa secara klasikal
siswa-siswi siswa sangat kurang berani dalam menjawab
pertanyaan dengan tepat.
Berdasarkan hasil analisis data skor aktivitas fisik dan
emosional siswa secara keseluruhan diperoleh bahwa, rata-rata skor
aktivitas fisik siswa adalah dan rata-rata skor aktivitas
emosional siswa adalah . Sehingga diperoleh bahwa rata-rata
skor aktivitas emosional siswa lebih rendah dari pada skor aktivitas
sikap.
2. Berdasarkan hasil wawancara
1) Faktor Internal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
a) Cara belajar siswa
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, ada dua jenis
kesalahan dalam cara belajar siswa:
i) Siswa belajar hanya buka-buka buku catatan
Cara belajar siswa yang kurang tepat yaitu, membuka-
buka buku catatan tanpa membaca, memahami dan
latihan. Berikut ini adalah bukti transkrip wawancara:
P :”Terus mau tanya lagi. Kalau di kelas kamu paham
enggak apa yang dijelaskan guru?”
S19 :”Ada yang paham, ada yang enggak..hehehe”
P :”Oooh..okee..Terus misalnya kamu dapat nilai
jelek, orang tua mu komentar ndak?”
S19 :”Ya, cuma suruh belajar”
P :”Terus kamu belajar?”
S19 :”Enggak..hehehe”
P :”Hahaha”
S19 :”Lha Cuma raketan mbukak mbukak buku kono.
Kulo nggeh namung mbukak buku gitu”
P :”Cuma buka-buka, ndak dipelajari?”
S19 :”Enggak..hehehe”
P :”Okee...misalnya besok ada matematika, kamu
malemnya belajar ndak?”
S19 :”Enggak”
ii) Siswa belajar jika ada ulangan
Berdasarkan hasil wawancara, ada beberapa subyek yang
belajar jika ada ulangan atau PR. Cara belajar seperti ini
kurang efektif, karena sebagian materi yang sudah di
pelajari akan lupa, mengingat waktu belajar yang kurang
terencana. Berikut ini adalah bukti wawancara dengan
salah satu subyek:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
P:”Misalnya besok ada matematika, kamu malemnya belajar
enggak?”
S21:”Nggeh nek wonten PR..(Yaa kalau ada PR)”
P:”Kalau gak ada PR belajar?”
S21:”Enggak..nggeh kalau ada ulangan belajar (Enggak..ya
kalau ada ulangan baru belajar)”
b) Materi yang dianggap sulit
i) Membuat model matematika
Berdasarkan hasil wawancara, sebagian besar besar siswa
mengalami kesulitan dalam mengubah bahasa ke dalam
model matematika. Berikut ini adalah salah satu bukti
transkrip wawancara:
P :” Terus mau tanya lagi, e... menurutmu materi ini sulit
ndak?”
S5:”Sulit”
P :”Sulit, okee..pada bagian materi mana yang sulit?”
S5:”memodelkan”
Sebanyak 25 siswa atau 60% siswa mengatakan bahwa
materi memodelkan adalah bagian materi yang sulit.
ii) Menyelesaikan model matematika
Berdasarkan hasil wawancara, sebagian siswa mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan model matematika, yang
meliputi proses operasi aljabar. Berikut ini adalah bukti
wawancara dengan salah satu subyek:
P :”Oke, besok dijelasin lagi. Ini mau tanya menurutmu
materi ini sulit ndak?”
S2:”Agak sulit”
P :”oke, yang sulit pada bagian apa?”
S2:”Yang menyelesaikan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Sebanyak 25% siswa yang mengatakan bahwa bagian
menyelesaikan sangat sulit dibandingkan dengan
memodelkan.
iii) Membuat pemodelan dan menyelesaikan pemodelan
Berdasarkan hasil wawancara, sebagian siswa mengalami
kesulitan dalam membuat dan menyelesaikan model
matematika, yang meliputi mengubah informasi soal ke
dalam model matematika dan menyelesaikannya dengan
menggunakan operasi aljabar. Berikut ini adalah bukti
wawancara dengan salah satu subyek:
P :”Lumayan susah atau lumayan enggak?”
S10:”Lumayan susah..”
P :”Banyak susahnya?”
S10:”Iyaa...”
P :”Iyaak okee.. terus yang paling sulit itu bagian apa?”
S10:”eee...buat model matematika sama ngitungnya...”
Sebanyak 15% siswa yang mengatakan bahwa bagian
memodelkan dan menyelesaikan sangat sulit.
c) Konsep dasar materi ada yang lupa
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, diperoleh bahwa
ada siswa yang lupa dalam menjumlahkan variabel dengan
bilangan, sehingga proses operasi penjumlahan disamakan
dengan proses operasi perkalian. Berikut ini adalah bukti
transkrip wawancara:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
P :”Nah, apakah benar 3 ditambahkan dengan x hasilnya
3x?”
S24 :”Salah..”
P :”Lah kok ini bisa jadi 3x?”
S24 :”Lupa bu kalau penjumlahan..”
P :”Enggak....kecuali kalau dika..?”
S24 :”Di kali..”
2) Faktor Eksternal
a) Hubungan dengan teman sekelas yang kurang harmonis
i) Hubungan pribadi dengan teman kurang harmonis
Berdasarkan hasil wawancara, ada siswa yang kurang
nyaman di kelas. Hal ini dikarenakan mempunyai
hubungan yang kurang harmonis dengan salah satu teman
sekelasnya. Berikut ini adalah salah satu bukti transkrip
wawancara:
P :”okeee...siip..Eee hubungan mu sama teman
teman di kelas gimana?”
S10 :”Baik...tapi ada salah satu yang agak slek
gitu”
P :”Slek? Maksudnya slek?”
S10 :”Enggak temenan..”
P :”masalahnya?”
S10 :”Masalah...yaa seorang cowok..”
P :”Oalaah...sama siapa? Gapapa?”
S10 :”Sama ...............”
P :”.......”
S10 :”Saya tu yaa,punya...suka gitu sama si ..........
7A, terus ....... bilang satu kelas sama kakak kakak kelas itu
terus kaka kakak kelas itu tanya terus .......bilang, wong aku ra
kondo tek? Lha tapi kakak kelas tek dho ngerti?”
P :”He..eh.”
S10 :”Akhirnya marahan...Terus waktu itu juga saya
dikirain suka sama ......... temen nya sono padahal saya ndak
suka Cuma sms an gitu”
P :”He..eh,,Ohhh”
S10 :”Masalah itu..”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
ii) Hubungan dengan kelompok teman di kelas kurang
harmonis
Berdasarkan hasil wawancara, ada siswa yang kurang
nyaman di kelas. Hal ini dikarenakan mempunyai
hubungan yang kurang harmonis dengan beberapa teman
di kelas. Berikut ini adalah salah satu bukti transkrip
wawancara:
P :”Okee hubunganmu dengan teman di kelas
gimana?”
S28 :”Kadang-kadang akur..”
P :”Kadang-kadang enggak?”
S28 :”Iyaa...”
P :”Gimana? Cerita aja?”
S28 :”Ya soalnya, teman-temen itu temenannya
pilih-pilih gak mau temenan sama yang bodoh yang pinter
temenannnya sama yang pinter”
P :”Berarti kayak nge-gep gitu?”
S28 :”Iyaa..”
b) Lingkungan atau suasana kelas yang kurang kondusif
Berdasarkan hasil wawancara, ada siswa yang merasa kurang
nyaman dengan suasana kelas untuk belajar.
Berikut ini adalah salah satu bukti transkrip wawancara
dengan salah satu siswa:
P :”terus kalau di kelas paham ndak yang dijelaskan guru”
S9 :”Paham kalau tidak gojek,”
P :” Banyak gojeknya kalau dikelas?”
S9 :”Yaa, terkadang. Diajak teman”
P :”Sebenernya, pengen konsentrasi kalau di kelas?”
S9 :”Iyaa...Tapi gak enak sama teman, kalau menolak ajakan
teman”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
P :”Ooh... Iyaa..”
4.3.4 Hasil upaya pengajaran dan tes remediasi
Dalam pelaksanaan pengajaran remediasi, siswa-siswi sangat
antusias, dan metode diskusi kelompok mampu meningkatkan
kemampuan siswa. Hal ini terbukti dari peningkatan hasil tes remediasi
dibandingkan dengan tes diagnostik. Berikut ini adalah hasil
perbandingan bentuk-bentuk kesalahan pada tes diagnostik dan tes
remediasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Tabel 4.8 Perbandingan bentuk kesalahan yang dilakukan siswa pada tes diagnostik dan tes remediasi
No Subjek Soal I Soal II Soal III
Diagnostik Remediasi Diagnostik Remediasi Diagnostik Remediasi
1. S1 M M D5, D3, E1 E1 C, D4, E2 D5, E2
2. S2 C C D1, D3, E1 M C, D5, E2 C
3. S5 C M D5, D3, E1 M C, D2 C, D4
4. S6 C, E1 M D1, D3 M C, D1, E2 M
5. S8 B1, C, E1 M D1, D3, E1 M B1, C, D2, E2 D1, E2
6. S9 C M D3 M E1 M
7. S10 C, E1 M D1, D3, E1 M B3, C, E2 C, E2
8. S11 C M D3, D5, E1 D3, E1 C D4
9. S14 C M D3, E1 M B1, C, E1 C, E1
10. S15 M M D1, D3 M C, E2 C, E1
11. S16 B1, C C, E1 B2, B3, D1, E2 D3, D5, E2 B1, C, D2, E2 B1, C, E2
12. S17 B1, C M M E2 B1, C, E2 M
13. S18 C M D1, D3, E1 M B1, C, E1 C, E1
14. S21 C M D1, D3 D2 C, E1 C
15. S22 C M M M C, D1, E2 C, D4
16. S23 C M D1, D3 M B1, C, D1, E2 C, E2
17. S24 C C D1, D3, E1 M C, D4, E1 C, D5
18. S26 C M D1, D3, E2 B1, D5, E1 B1, C, D2, E2 B1, E1
19. S28 C, E1 M D1, D3, E1 M B3, C, D1, E1 C, E2
20. S29 B2, C M D1, D3, E2 M B1, C, D1, E2 M
21. S30 C M D3, D5, E1 M D1, E1 C
22. S33 C C D3, E1 M B1, C, E1 C
23. S34 C M D1 M B1, C, D1, E1 M
Berikut ini adalah keterangan dari tabel 4.8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Tabel 4.9 Keterangan simbol bentuk-bentuk kesalahan
No Simbol Jenis Kesalahan Bentuk Kesalahan
1. B1
Kesalahan pemahaman
Penulisan hal yang diketahui dalam soal kurang tepat
2. B2 Penulisan hal yang ditanyakan dalam soal kurang tepat
3. B3 Tidak menuliskan hal yang diketahui atau ditanyakan dalam soal
4. C Kesalahan transformasi Kesalahan dalam mengubah informasi soal ke dalam kalimat matematika
5. D1
Kesalahan dalam proses
Kesalahan dalam menjumlahkan atau mengurangkan variabel dengan bilangan.
6. D2 Kesalahan dalam melakukan operasi perkalian atau pembagian bilangan
7. D3 Kesalahan dalam mensubstitusi nilai ke persamaan
8. D4 Kesalahan dalam melakukan pengurangan pada bilangan
9. D5 Penyelesaian tidak dikerjakan atau proses penyelesaian operasi bilangan dan variabel
tidak dikerjakan
10. E1 Kesalahan penulisan
jawaban akhir
Kesalahan dalam menentukan kesimpulan jawaban akhir.
11. E2 Tidak menentukan kesimpulan jawaban akhir.
12. M Tidak membuat kesalahan dalam mengerjakan soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Berdasarkan hasil analisis tabel 4.8 diperoleh bahwa, pada soal nomor 1,
sebanyak 17 siswa mengalami perbaikan kesalahan, sebanyak 1 siswa mengalami
perbaikan dan penambahan jenis kesalahan, sebanyak 2 siswa mengalami keajegan
kebenaran dan sebanyak 3 siswa mengalami keajegan kesalahan. Pada soal nomor 2,
diperoleh hasil bahwa sebanyak 19 siswa mengalami perbaikan kesalahan, sebanyak 2
siswa mengalami perbaikan dan penambahan jenis kesalahan, sebanyak 1 siswa
mengalami keajegan kebenaran dan sebanyak 2 siswa mengalami keajegan kesalahan.
Pada soal nomor 3, diperoleh hasil bahwa sebanyak 14 siswa mengalami perbaikan
kesalahan dan 9 siswa mengalami perbaikan dan penambahan jenis kesalahan.
Berikut ini adalah rekapitulati perbandingan jumlah jenis kesalahan yang
dilakukan siswa pada tes diagnostik dan tes remediasi
Tabel 4.10 Perbandingan jumlah jenis kesalahan pada tes diagnostik dan tes
remediasi
No Subjek Soal yang
salah
Jumlah jenis
kesalahan
pada tes
Diagnostik
Jumlah jenis
kesalahan
pada tes
Remediasi
Banyak
Kesalahan
1. S1 2 dan 3 3 2 Berkurang
2. S2 1, 2 dan 3 3 1 Berkurang
3. S5 1, 2 dan 3 3 2 Berkurang
4. S6 1,2 dan 3 3 0 Berkurang
5. S8 1, 2 dan 3 4 2 Berkurang
6. S9 1, 2 dan 3 3 0 Berkurang
7. S10 1, 2 dan 3 4 2 Berkurang
8. S11 1, 2 dan 3 3 2 Berkurang
9. S14 1, 2 dan 3 4 2 Berkurang
10. S15 2 dan 3 3 2 Berkurang
11. S16 1, 2 dan 3 4 3 Berkurang
12. S17 1, 2, dan 3 3 1 Berkurang
13. S18 1, 2 dan 3 4 2 Berkurang
14. S21 1, 2 dan 3 3 2 Berkurang
15. S22 1 dan 3 3 2 Berkurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
16. S23 1, 2 dan 3 4 2 Berkurang
17. S24 1, 2 dan 3 3 2 Berkurang
18. S26 1, 2 dan 3 4 3 Berkurang
19. S28 1, 2 dan 3 4 2 Berkurang
20. S29 1, 2 dan 3 4 0 Berkurang
21. S30 1, 2 dan 3 3 1 Berkurang 22. S33 1, 2 dan 3 4 1 Berkurang 23. S34 1, 2 dan 3 4 0 Berkurang
Dari hasil analisis tabel 4.10, diperoleh bahwa setelah mengikuti
pengajaran remediasi, tingkat kesalahan siswa berkurang. Hal ini dapat
dibuktikan dari hasil tes remediasi, sebanyak 23 siswa jenis kesalahan dalam
mengerjakan soal berkurang. Berikut ini adalah hasil pengajaran remediasi
yang ditinjau berdasarkan perolehan nilai tes.
Tabel 4.11 Perbandingan nilai tes diagnostik dan tes remediasi
No Subyek Nilai
Diagnostik
Nilai
Remediasi
Keterangan Kriteria
Ketuntasan
1. S1 50 60 Naik Tidak tuntas
2. S2 36,67 70 Naik Tuntas
3. S5 50 73,33 Naik Tuntas 4. S6 43,33 100 Naik Tuntas 5. S8 43,33 70 Naik Tuntas 6. S9 60 100 Naik Tuntas 7. S10 36,67 63,32 Naik Tidak tuntas
8. S11 46,67 53,33 Naik Tidak tuntas
9. S14 66,67 73,33 Naik Tuntas 10. S15 63,33 73,33 Naik Tuntas 11. S16 26,67 36,67 Naik Tidak tuntas
12. S17 66,67 86,67 Naik Tuntas
13. S18 53,33 66,67 Naik Tidak tuntas
14. S21 50 73,33 Naik Tuntas 15. S22 63,33 76,67 Naik Tuntas 16. S23 46,67 70 Naik Tuntas 17. S24 43,33 56,67 Naik Tidak tuntas
18. S26 36,67 43,33 Naik Tidak tuntas
19. S28 43,33 70 Naik Tuntas 20. S29 46,67 100 Naik Tuntas 21. S30 60 76,67 Naik Tuntas 22. S33 63,33 70 Naik Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
23. S34 43,33 100 Naik Tuntas
Berdasarkan tabel 4.11, sebanyak 16 dari 23 siswa yaitu S2, S5, S6, S8,
S9, S14, S15, S17, S21, S22, S23, S28. S29, S30, S33, dan S34 yang tuntas
pada pengerjaan tes remediasi atau dapat dikatakan ada 7 siswa yang belum
tuntas.
Berikut ini adalah perhitungan persentase kelulusan siswa pada tes
remediasi:
Hasil perhitungan di atas merupakan persentase kelulusan siswa dalam
mengikuti tes remediasi berdasarkan perolehan nilai. Sebanyak 69,57% siswa
yang tuntas setelah mengikuti pengajaran remediasi.
Berdasarkan hasil analisis dari tabel 4.10 dan tabel 4.11, diperoleh
bahwa sebanyak 23 siswa mengalami pengurangan jenis kesalahan dalam
mengerjakan soal dan nilai tes remediasi naik. Oleh karena itu, upaya
remediasi dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam mengerjakan soal
penerapan persamaan linear satu variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
4.3.5 Evaluasi pengajaran remediasi
Evaluasi pengajaran remediasi dilakukan dengan melakukan wawancara
terhadap guru matematika dan 6 siswa yang mengikuti pengajaran
remediasi. Pengambilan subjek pada wawancara siswa, berdasarkan hasil
nilai tes remediasi, 3 siswa yang mengalami kenaikan nilai yang besar
yaitu S6, S29 dan S34 dan 3 siswa yang mengalami kenaikan nilai
remediasi yang standar yaitu S8, S17 dan S16. Secara garis besar
wawancara berisi tentang pendapat berkaitan dengan pemahaman setelah
mengikuti pengajaran remediasi.
1. Hasil wawancara dengan guru matematika
Berikut ini adalah bukti transkrip wawancara dengan guru matematika:
P :”Selamat sore Pak”
G :”Iyaa..Soree...Gimana den?”
P :”Begini Pak, mau tanya, perihal pengajaran remediasi yang
kemarin,,”
G :”hehm...(Sambil mengangguk)”
P :”Apakah pendapat bapak perihal pembelajaran remediasi
kemarin?”
G :”Iyaaa... pembelajaran remediasi itu memang yang pertama
pengulangan materi...”
P :”Nggeh...”
G :”Terus juga, metode, itu juga perlu diganti, untuk perbaikan..”
P :”Nggeh...Lajeng yen wonten dampak positif nya niku berupa
nopo?”
G :”Dampak positif ya pemahaman anak dengan materi itu lebih baik
sehingga bentuk-bentuk soal bervariasi anak bisa mengerjakan... lalu
pemahaman anak mengenai pertidaksamaan linear satu variabel menjadi
lebih mudah karena konsep persamaan linear satu variabel sudah dikuasai
sebagian besar siswa dengan baik”
P :”Oooh...nggeh..Terus...”
G :”Apalagi?”
P :”Biasanya apakah bapak selalu melaksanakan pengajaran
remediasi jika ada lebih dari 50 % siswa nilainya dibawah KKM?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
G :”Iyaaa...terkadang...karena mengingat jika pengajaran remediasi
selalu dilaksanakan, terkadang materi yang lainnya tidak akan keburu.. ”
P :”Hee...Ehmnn rencana bapak selanjutnya?”
G :”Yaa...itu kalau saya dalam setiap pembelajaran ya itu yang
diambil memang pengubahan metode pembelajaran atau mungkin bentuk
soal disederhanakan...ya mungkin itu”
P :”Ooh...nggeh Pak..”
Berdasarkan hasil dari wawancara dengan guru matematika,
diperoleh bahwa pengajaran remediasi memberikan dampak positif
bagi siswa, hal ini dibuktikan dengan pemahaman konsep
pertidaksamaan linear satu variabel yang dapat diterima dengan mudah
oleh sebagaian besar siswa dikarenakan pemahaman konsep dasar
persamaan linear satu variabel sudah dikuasai dengan baik. Pemberian
metode diskusi kelompok juga sesuai dalam pengajaran remediasi, hal
ini dikarenakan pengubahan dan perbaikan metode pembelajaran
sebelumnya.
2. Hasil wawancara dengan beberapa siswa
Berikut ini akan dibuktikan hasil transkrip wawancara 2 dari 6 orang
siswa yang mengikuti tes remediasi.
a. Bukti transkrip wawancara dengan S17 (kenaikan nilai standar)
P :”Selamat pagiii ...”
S17 :”Selamat pagiii buu..”
P :”Tit.....mau ngobrol-ngobrol nih sebentar”
S17 :”Iyaa...bu”
P :”Setelah pembelajaran remediasi kemarin, kamu jadi lebih
paham enggak sih?”
S17 :”Iyaa...paham sekali bu...”
P :”Yang lebih paham pada bagian mana?”
S17 :”Yang memodelkan bu sama mencari penyelesaian dari
pemodelan..seperti pada soal latihan yang nomor 2 dan 3..”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
P :”Ooh..okee..kamu lebih paham pembelajaran dengan
diskusi kelompok gitu atau dijelaskan guru di depan kelas?”
S17 :”Lebih paham diskusi bu...soalnya jika mau tanya ke teman
itu nggak sungkan buu...”
P :”Oalaah...yayaya...hemnnn..Setelah pembelajaran
remediasi, kira-kira kamu paham materi penerapan persamaan linear
satu variabel berapa persen?”
S17 :”Hhmnn...hehehe...berapa ya?”
P :”Hayooo....berapa?”
S17 :”Heee....95% bu...”
P :”Bener nih?”
S17 :”Iyaa...bu..”
b. Bukti transkrip wawancara dengan S29 (kenaikan nilai besar)
P :”Halooo..”
S29 :”Iyaaa bu...”
P :”Udah siap?”
S29 :”Siap...apa bu?”
P :”Hehehe....ngobrol-ngobrol sama saya..”
S29 :”(mengangguk)”
P :”Gini ........, setelah pembelajaran remediasi kemarin, kamu
jadi tambah paham atau ndak materi penerapan persamaan linear satu
variabel?”
S29 :”Iyaaa...bu..”
P :”Tambah paham banget...atau tambah aja?”
S29 :”Tambah paham banget bu..”
P :”Okeee...sin..bagian materi mana yang kamu mengerti?”
S29 :”Semuanyaa bu, yang diajarkan pada saat pembelajaran
remediasi kemarin, semuanya paham...”
P :”Pemodelan?penyelesaian soal cerita?”
S29 :”Iyaa bu...”
P :”okee...seberapa persen pemahamanmu mengenai materi
ini?”
S29 :”Yaaa...”
P :”Berapa sin?”
S29 :”Sekitar 90% an bu...”
P :”Lha yang 10%?”
S29 :”Heee....ya masih agak ragu bu, sama soal yang lebih sulit
dari latihan-latihan kemarin”
P :”Ooh...okee...asalkan kamu bisa memahami maksud soal
dan kamu menguasai konsep,, bentuk soal apapun pasti kamu bisa
ngerjain kok”
S29 :”Hehe...iyaa bu..”
Berdasarkan hasil wawancara dengan 6 siswa diperoleh
bahwa, secara umum siswa menjadi paham mengenai materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
penerapan persamaan linear satu variabel setelah dilaksanakan
pengajaran remediasi. Ada 5 siswa yang menyatakan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan diskusi kelompok menjadi
lebih asyik dan paham. Dari 6 siswa yang diwawancarai semua
menjawab lebih dari 80% siswa menjadi lebih paham setelah
mengikuti pengajaran remediasi.
4.4 Keterbatasan dalam Penelitian
1. Peneliti kurang mendapatkan informasi tentang penyebab-penyebab
kesulitan belajar siswa-siswi kelas VII B SMP Pangudi Luhur
Giriwoyo. Hal ini disebabkan karena pertanyaan wawancara kurang
dapat menggali jawaban siswa yang spesifik.
2. Peneliti tidak melakukan uji coba tes diagnostik pada kelas lain yang
memiliki kemampuan yang setara, hal ini dimaksudkan untuk
memperoleh tingkat kevalidan soal. Peneliti hanya menggunakan uji
pakar dan uji keterbacaan soal pada beberapa siswa, untuk
memperoleh validitas soal tes diagnostik.
3. Peneliti melakukan pengajaran remediasi hanya satu kali jam
pelajaran (40 menit). Hal ini disebabkan keterbatasan waktu yang
diberikan kepada peneliti dalam melaksanakan pengambilan data di
sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengidentifikasi jenis-jenis kesulitan
yang dialami siswa kelas VII B SMP Pangudi Luhur Giriwoyo dalam
mengerjakan soal-soal penerapan persamaan linear satu variabel dan upaya
remediasinya.
1. Jenis-jenis kesulitan belajar yang dihadapi siswa dapat diketahui melalui
tes diagnostik dan wawancara, yaitu sebagai berikut:
a. Kesulitan memahami maksud soal
Siswa mengalami kesulitan dalam menuliskan hal yang ditanya atau
diketahui dalam soal. Hal ini dibuktikan pada saat mengerjakan tes
diagnostik, sebanyak 15,15% dan 48,49% siswa secara berurutan,
melakukan kesalahan dalam menuliskan hal yang ditanya atau
diketahui pada soal nomor 1 dan 3.
b. Kesulitan dalam membuat model matematika
Siswa mengalami kesulitan dalam mengubah informasi soal ke dalam
model matematika. Hal ini dibuktikan pada saat mengerjakan tes
diagnostik, sebanyak 90,01% siswa dan 93,94% siswa secara berurutan
mengalami kesalahan pada soal nomor 1 dan nomor 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
c. Kesulitan dalam keterampilan proses
Siswa mengalami kesulitan dalam melakukan operasi-operasi
penyelesaian. Hal ini dibuktikan dengan kesalahan dalam
menjumlahkan variabel dengan bilangan, kesalahan dalam
mensubstitusi nilai ke persamaan dan kesalahan dalam operasi
(penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perkalian) bilangan.
2. Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa sebagai berikut:
a. Faktor Internal
Faktor internal penyebab kesulitan belajar, meliputi:
1) Faktor internal dari aspek emosional yaitu, siswa kurang berani
mengemukakan pendapat, kurang termotivasi dalam belajar.
2) Faktor internal dari aspek sikap yaitu siswa kurang aktif bertanya,
siswa kurang memperhatikan guru, siswa kurang aktif dalam
memecahkan masalah, siswa kurang dapat menjawab pertanyaan
dengan tepat, cara belajar siswa yang kurang tepat, materi yang
dianggap sulit (memodelkan atau menyelesaikan persamaan) dan
ada konsep materi yang lupa.
b. Faktor Eksternal
Faktor Eksternal penyebab kesulitan belajar, meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
1) Hubungan dengan teman sekelas yang kurang harmonis termasuk
hubungan individu dengan individu maupun individu dengan
kelompok.
2) Suasana kelas yang kurang kondusif.
3. Upaya remediasi dilakukan melalui diskusi kelompok. Untuk melihat
adanya pengaruh upaya remediasi maka dilakukan tes remediasi. Dari
hasil nilai tes remediasi, diperoleh sebanyak 16 siswa dari 23 siswa yang
tuntas dalam mengerjakan tes. Kriteria keberhasilan siswa dalam
mengikuti tes remediasi adalah dengan memperoleh nilai . Ada
sebanyak siswa yang tuntas mengikuti tes remediasi. Sedangkan
melalui perbaikan dari jumlah jenis kesalahan, diperoleh sebanyak 23
siswa. Sehingga dapat dikatakan, dari segi pengaruh upaya remediasi yang
telah dilaksanakan, mampu mengatasi kesulitan belajar siswa dalam
pokok bahasan penerapan persamaan linear satu variabel.
5.2 Saran
Beberapa saran yang dapat disampaikan guna meningkatkan kemampuan
pendidikan dalam bidang matematika berdasarkan hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Kegiatan analisis kesulitan belajar dan pengajaran remediasi perlu
dilakukan oleh guru guna memperbaiki kesulitan belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
2. Dalam melaksanakan pengajaran remediasi, pertemuan dan alokasi waktu
harus ditambah, guna mengoptimalkan perbaikan tingkat pemahaman
siswa.
3. Dalam mempersiapkan tes diagnostik, uji validasi perlu dilakukan pada
kelas lain yang setara, guna memperoleh tingkat validitas soal yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
DAFTAR PUSTAKA
Abin Syamsudin Makmun. 1996. Psikologi Kependidikan. Bandung: Rosdakarya.
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Adinawan Cholik dan Sugijono. 2005. Matematika untuk SMP/ MTs kelas VII.
Jakarta: Erlangga.
Akbar Sutawijaya. 1992. Pendidikan Matematika III. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Anton dan Rorres. 2004. Aljabar Linear Elementer. Jakarta: Erlangga.
Aunurrahman. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Bana Kartosasmito dkk. 1988. Kamus Matematika. Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
Cholid Narbuko. 2007. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Dalyono,M. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djemari Mardapi. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta:
Mitra Cendikia.
Errick Pradika, Leonardo. 2012. Analisis Kesalahan Siswa Kelas VIII I SMPN 1
Karanganyar dalam Mengerjakan Soal pada Pokok Bahasan Bangun Ruang
Sisi Datar serta Upaya Remediasinya dengan Media Bantu Program Cabri
3D. Jurnal Ilmiah Universitas Sanata Dharma.
Fakhrul Jamal. 2014. Analisis Kesulitan Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran
Matematika pada Materi Peluang Kelas XI IPA Sma Muhammadiyah
Meulaboh Johan Pahlawan. Jurnal Ilmiah STKIP Bina Bangsa Meulaboh.
Imam Gunawan. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.
Karush, William. 1989. Dictionary Of Mathematics. New York: Webster’s New
World.
Koestoer Partowisastro dan Hadisuparto. 1984.Diagnosa dan Pemecahan Kesulitan
Belajar Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Makmun Khairani. 2014. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Marsigit. 2009. Matematika SMP Kelas VII. Anggota Ikapi: Yudhistira.
M.Entang. 1984. Diagnosis Kesulitan Belajar. Jakarta : Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Muhibbin Syah. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Mulyono Abdurrahman. 2012. Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Nana Sudjana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Negoro, St. dan B. Harahap. 2010. Ensiklopedia Matematika. Anggota IKAPI.
Ngalim Purwanto. 2009. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Nusa Putra. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Oemar Hamalik. 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Rochman Natawijaya. 1996. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Polya, George. 1981. Mathematical Discovery. New York: John Willey.
Purwanto. 2009. Evaluasi hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ruseffendi. 1990. Pengajaran Matematika Modern dan Masa Kini. Bandung:
Tarsito.
Sarwiji Suwandi. 2010. Model Assesmen dalam Pembelajaran. Surakarta: Yuma
Pustaka.
Septi Puspitawati, Vincentia. 2013. Diagnosis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan
Soal-soal Aturan Sinus Kosinus dan Luas Segitiga Serta Upaya Remedialnya
Kelas X Sang Timur Yogyakarta. Skripsi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Singh, P., Rahman, A.A. Sian Hoon, T. 2010. The Newman Procedure for Analizing
Primary Four Pupils Erors on Written Mathematical Task. A Malaysian
Perspective Procedia on International Conference on Mathematics Education
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Research 2010 (ICMER 2010) Procedia Social and Behavioral Sciences 8
(2010) 264-271. Shah Alam University Technology MARA.
Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Soedjadi, R. 2000. Kiat-kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta:
Depdiknas.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administratif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Metode penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R & D. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Kesalahan Prosedur Newman Pada Siswa Sekolah Menengah
Pertama Pacitan. Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi.
Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sukino dan Wilson Simangunsong. 2006. Matematika untuk SMP Kelas VII. Jakarta:
Erlangga.
Suyoto dan Haryanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja
Rosdakarya Offset.
Tampomas, Husein. 2007. Matematika Plus 1A. Jakarta: Yudhistira.
Thulus Hidayat. 1984. Masalah Belajar dan Bimbingan. Jakarta: Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Ungky Pawestri. 2013. Analisis Kesulitan Pembelajaran Matematika dengan
Pengantar Bahasa Inggris pada Materi Pokok Bentuk Logaritma Kelas X
Imersi SMA Negeri Karangpandan Karanganyar 2012/2013. Jurnal Ilmiah
FKIP UNS.
Zainal Mustafa E Q. 2009. Mengurai Variabel hingga Instrumentasi. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
http://kamusbahasaindonesia.org/ diakses pada tanggal 15 Juli 2015.
http://www.mav.vic.edu.au/files/conferences/2009/08White.pdf/ diakses pada
tanggal 23 Maret 2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran A.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Lampiran A.2
TES DIAGNOSTIK
1. Dona mempunyai ayam sebanyak ekor. Sedangkan Susi mempunyai ayam
dua ekor kurang dari banyaknya ayam Dona. Buatlah model matematika dari
banyaknya ayam Susi!
2. Sebuah segitiga memiliki panjang sisi – sisi sebagai berikut
. Sedangkan, memiliki panjang keliling .
Jika diketahui dalam model matematikanya, yaitu
. Maka, tentukan panjang sisi terpendeknya!
3. Berat badan Bima lebih dari berat Rita. Sedangkan berat badan Rita
adalah . Jika jumlah berat badan mereka adalah . Hitunglah berat
badan Bima!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Lampiran A.3
RUBRIK PENILAIAN TES DIAGNOSTIK
No Soal Jawaban Bobot
Skor
Rubrik
1. Dona mempunyai ayam
sebanyak ekor.
Sedangkan Susi mempunyai
ayam dua ekor kurang dari
banyaknya ayam Dona.
Buatlah model matematika
dari banyaknya ayam Susi!
Diketahui:
Banyaknya ayam Dona :
Banyaknya ayam Susi dua ekor kurang dari
banyaknya ayam Dona
Tanya:
Model matematika dari banyaknya ayam Susi!
Jawab:
Banyaknya ayam Dona adalah
(Diketahui)
Banyaknya ayam Susi dua ekor kurang dari
banyaknya ayam Dona maka pemodelannya
yaitu
5 Siswa dapat memahami soal cerita. Dengan
menuliskan dengan tepat:
a. Apa yang diketahui
b. Apa yang ditanya
c. Model matematika
3 Siswa dapat memahami soal cerita. Dengan
menuliskan:
a. Apa yang diketahui dengan tepat.
b. Apa yang ditanya dengan tepat.
c. Model matematika kurang tepat.
2 a. Siswa menuliskan hal yang diketahui
dengan tepat.
b. Siswa menuliskan hal yang ditanya
dengan tepat.
c. Siswa tidak menuliskan model
matematika.
Atau
a. Siswa menuliskan dengan tepat salah
satu aspek yaitu :
hal yang diketahui dalam
soal.
hal yang ditanyakan dalam
soal
b. Siswa menuliskan model matematika
yang kurang tepat.
1 a. Siswa menuliskan dengan tepat salah
satu aspek yaitu :
hal yang diketahui dalam
soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
hal yang ditanyakan dalam
soal
b. Siswa tidak menuliskan model
matematika.
Atau
a. Siswa menuliskan hal yang diketahui
dengan kurang tepat.
b. Siswa menuliskan hal yang ditanya
dengan kurang tepat.
c. Siswa menuliskan model matematika
dengan kurang tepat.
0 Soal tidak dikerjakan.
Atau
a. Siswa menuliskan hal yang diketahui
dengan kurang tepat.
b. Siswa menuliskan hal yang ditanya
dengan kurang tepat.
c. Siswa tidak menuliskan model
matematika.
2. Sebuah segitiga memiliki
panjang sisi – sisi sebagai
berikut
. Sedangkan,
memiliki panjang keliling
. Jika diketahui
dalam model
matematikanya, yaitu
. Maka,
tentukan panjang sisi
terpendeknya!
Diketahui:
Sisi – sisi segitiga :
Panjang keliling : .
Model Matematika :
Tanya :
Panjang sisi terpendek segitiga!
Jawab :
.
10 Siswa dapat memahami soal cerita. Dengan
menuliskan dengan tepat:
a. Apa yang diketahui
b. Apa yang ditanya
c. Penyelesaian dalam soal
d. Jawaban akhir
9 Siswa dapat memahami soal cerita. Dengan
menuliskan:
a. Dengan tepat salah satu aspek yaitu:
hal yang diketahui dalam
soal.
hal yang ditanyakan dalam
soal
b. Penyelesaian (langkah – langkah
menemukan jawaban dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Mensubstitusi nilai x
a.
b.
c. d.
Jadi, sisi terpendeknya adalah
menghitung) dengan tepat
c. Jawaban akhir dengan tepat
Atau
a. Siswa menuliskan hal yang diketahui
dengan tepat.
b. Siswa menuliskan hal yang ditanya
dengan tepat.
c. Penyelesaian (langkah – langkah
menemukan jawaban dengan
menghitung) dengan tepat
d. Jawaban akhir kurang tepat.
8 Siswa dapat memahami soal cerita. Dengan
menuliskan:
a. Dengan tepat salah satu aspek yaitu:
hal yang diketahui dalam
soal.
hal yang ditanyakan dalam
soal
b. Penyelesaian atau tahap – tahap
dalam menghitung tepat
c. Jawaban akhir kurang tepat
Atau
a. Siswa menuliskan hal yang diketahui
dan ditanya dari soal kurang tepat.
b. Penyelesaian atau tahap – tahap
dalam menghitung tepat.
c. Jawaban akhir tepat.
6 a. Siswa menuliskan hal yang diketahui
dan ditanyakan dengan tepat.
b. Dalam penyelesaian ada tahap –
tahap dalam perhitungan yang kurang
tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
c. Jawaban akhir tepat.
5 a. Siswa menuliskan dengan tepat salah
satu aspek yaitu:
hal yang diketahui dalam
soal.
hal yang ditanyakan dalam
soal
b. Dalam penyelesaian ada tahap –
tahap dalam perhitungan yang kurang
tepat.
c. Jawaban akhir tepat.
Atau
a. Siswa menuliskan hal yang diketahui
dan ditanyakan dengan tepat.
b. Dalam penyelesaian ada tahap –
tahap dalam perhitungan yang kurang
tepat.
c. Jawaban akhir kurang tepat.
4 a. Siswa menuliskan hal yang diketahui
dan ditanya dengan tepat.
b. Dalam penyelesaian semua tahap –
tahap dalam perhitungan kurang
tepat.
c. Jawaban akhir tepat.
3 a. Siswa menuliskan hal yang diketahui
dan ditanya dengan tepat.
b. Siswa tidak menuliskan tahap – tahap
atau langkah – langkah dalam
penyelesaian.
c. Jawaban akhir tepat (Langsung
jawaban)
Atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
a. Siswa menuliskan hal yang diketahui
dan ditanya dengan tepat.
b. Dalam penyelesaian semua tahap –
tahap dalam perhitungan kurang
tepat.
c. Jawaban akhir kurang tepat.
Atau
a. Siswa menuliskan dengan tepat salah
satu aspek yaitu:
hal yang diketahui dalam
soal.
hal yang ditanyakan dalam
soal
b. Dalam penyelesaian semua langkah
tidak tepat
c. jawaban akhir tepat.
2
a. Siswa menuliskan hal yang diketahui
dan hal yang ditanya dengan tepat.
b. Siswa tidak menuliskan penyelesaian
dan jawaban.
Atau
a. Siswa menuliskan dengan tepat salah
satu aspek yaitu:
hal yang diketahui dalam
soal.
hal yang ditanyakan dalam
soal
b. Siswa tidak menuliskan langkah –
langkah dalam penyelesaian
c. Jawaban akhir benar (langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
jawaban benar)
1 a. Siswa menuliskan dengan tepat salah
satu aspek yaitu:
hal yang diketahui dalam
soal.
hal yang ditanyakan dalam
soal
b. Tidak menuliskan penyelesaian dan
jawaban
Atau
1. Siswa tidak menuliskan hal yang
diketahui dan ditanya
2. Siswa tidak menuliskan penyelesaian.
3. Siswa menuliskan langsung jawaban
yang tepat.
0 a. Siswa tidak menuliskan hal yang
diketahui, ditanya dan langkah –
langkah penyelesaian dalam soal
tetapi langsung menulis jawaban yang
tidak tepat.
Atau
Siswa tidak mengerjakan soal.
3. Berat badan Bima
lebih dari berat Rita.
Sedangkan berat badan Rita
adalah . Jika jumlah
berat badan mereka adalah
. Hitunglah berat
badan Bima!
Diketahui :
Berat badan Rita :
Berat badan Bima lebih dari berat badan
Rita
Jumlah berat badan mereka adalah
Tanya :
Berat badan Bima.
Jawab :
Model matematika dari berat badan Bima
15 a. Siswa menuliskan hal yang diketahui
dengan tepat.
b. Siswa menuliskan hal yang ditanya
dengan tepat.
c. Siswa menuliskan model matematika
dengan tepat.
d. Siswa menuliskan penyelesaian
dengan tepat.
e. Siswa menuliskan jawaban akhir
dengan tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Maka,
Jadi berat badan Bima adalah
tahun.
14 a. Siswa menuliskan dengan tepat salah
satu aspek yaitu:
hal yang diketahui dalam
soal.
hal yang ditanyakan dalam
soal
b. Siswa menuliskan model matematika
dengan tepat
c. Siswa menuliskan penyelesaian
(tahap – tahap perhitungan) dengan
tepat.
d. Siswa menuliskan jawaban akhir
dengan tepat.
Atau
a. Siswa menuliskan hal yang diketahui
dengan tepat.
b. Siswa menuliskan hal yang ditanya
dengan tepat.
c. Siswa menuliskan model matematika
dengan tepat.
d. Siswa menuliskan penyelesaian tepat
e. Siswa menuliskan jawaban akhir
dengan kurang tepat
12 a. Siswa menuliskan hal yang diketahui
dengan tepat.
b. Siswa menuliskan hal yang ditanya
dengan tepat.
c. Siswa menuliskan model matematika
dengan tepat.
d. Siswa menuliskan penyelesaian
dengan ada langkah yang kurang
tepat dalam melakukan hitungan.
e. Siswa menuliskan jawaban akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
dengan tepat.
11 a. Siswa menuliskan hal yang diketahui
dengan tepat.
b. Siswa menuliskan hal yang ditanya
dengan tepat.
c. Siswa menuliskan model matematika
dengan kurang tepat
d. Siswa menuliskan penyelesaian
dengan tepat (dalam melakukan
hitungan)
e. Siswa menuliskan jawaban akhir
dengan tepat.
Atau
a. Siswa menuliskan dengan tepat salah
satu aspek yaitu:
hal yang diketahui dalam
soal.
hal yang ditanyakan dalam
soal
b. Siswa menuliskan model matematika
dengan tepat.
c. Siswa menuliskan penyelesaian
dengan kurang tepat (semua langkah
kurang tepat dalam melakukan
hitungan)
d. Siswa menuliskan jawaban akhir
dengan tepat
10 a. Siswa menuliskan hal yang diketahui
dengan tepat.
b. Siswa menuliskan hal yang ditanya
dengan tepat.
c. Siswa menuliskan model matematika
dengan tepat.
d. Siswa menuliskan penyelesaian
dengan kurang tepat (semua langkah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
kurang tepat dalam melakukan
hitungan)
e. Siswa menuliskan jawaban akhir
dengan tepat
Atau
a. Siswa menuliskan hal yang diketahui
dengan tepat.
b. Siswa menuliskan hal yang ditanya
dengan tepat.
c. Siswa menuliskan model matematika
dengan kurang tepat
d. Siswa menuliskan penyelesaian
dengan tepat (dalam melakukan
hitungan)
e. Siswa menuliskan jawaban akhir
dengan kurang tepat.
9 a. Siswa menuliskan hal yang diketahui
dengan tepat.
b. Siswa menuliskan hal yang ditanya
dengan tepat.
c. Siswa menuliskan model matematika
dengan tepat.
d. Siswa menuliskan penyelesaian
dengan kurang tepat (semua langkah
kurang tepat dalam melakukan
hitungan)
e. jawaban akhir kurang tepat
Atau
a. Siswa menuliskan dengan tepat salah
satu aspek yaitu:
hal yang diketahui dalam
soal.
hal yang ditanyakan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
soal
b. Siswa menuliskan model matematika
dengan tepat.
c. Siswa menuliskan penyelesaian
dengan kurang tepat (semua langkah
kurang tepat dalam melakukan
hitungan)
d. Siswa tidak menuliskan jawaban
akhir
8 a. Siswa menuliskan hal yang diketahui
dengan tepat.
b. Siswa menuliskan hal yang ditanya
dengan tepat.
c. Siswa menuliskan model matematika
dengan tepat.
d. Siswa menuliskan penyelesaian
dengan kurang tepat (semua langkah
kurang tepat dalam melakukan
hitungan)
e. Siswa tidak menuliskan jawaban
akhir.
Atau
a. Siswa menuliskan salah satu dengan
tepat:
hal yang diketahui
hal yang ditanya
b. Siswa menuliskan model matematika
dengan tepat.
c. Siswa menuliskan penyelesaian
dengan kurang tepat (semua langkah
kurang tepat dalam melakukan
hitungan)
d. jawaban akhir kurang tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Atau
a. Siswa menuliskan hal yang diketahui
dengan tepat.
b. Siswa menuliskan hal yang ditanya
dengan tepat.
c. Siswa menuliskan model matematika
dengan kurang tepat.
d. Siswa menuliskan penyelesaian
dengan ada langkah yang kurang
tepat dalam melakukan hitungan.
e. Siswa menuliskan jawaban akhir
tepat
7 a. Siswa menuliskan hal yang diketahui
dengan tepat.
b. Siswa menuliskan hal yang ditanya
dengan tepat.
c. Siswa menuliskan model matematika
dengan kurang tepat.
d. Siswa menuliskan penyelesaian
dengan ada langkah yang kurang
tepat dalam melakukan hitungan.
e. Siswa menuliskan jawaban akhir
dengan kurang tepat
Atau
a. Siswa menuliskan salah satu dengan
tepat:
hal yang diketahui
hal yang ditanya
b. Siswa menuliskan hal yang ditanya
dengan tepat.
c. Siswa menuliskan model matematika
dengan kurang tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
d. Siswa menuliskan penyelesaian
dengan ada langkah yang kurang
tepat dalam melakukan hitungan.
e. Siswa menuliskan jawaban akhir
dengan tepat
6 a. Siswa menuliskan hal yang diketahui
dengan tepat.
b. Siswa menuliskan hal yang ditanya
dengan tepat.
c. Siswa menuliskan model matematika
dengan kurang tepat.
d. Siswa menuliskan penyelesaian
dengan ada langkah yang kurang
tepat dalam melakukan hitungan.
e. Siswa tidak menuliskan jawaban
akhir.
5 a. Siswa menuliskan hal yang diketahui
dengan tepat.
b. Siswa menuliskan hal yang ditanya
dengan tepat.
c. Siswa menuliskan model matematika
dengan kurang tepat.
d. Siswa menuliskan penyelesaian
dengan semua langkah kurang tepat
dalam hitungan.
e. Siswa menuliskan jawaban akhir
dengan kurang tepat
4 a. Siswa menuliskan hal yang diketahui
dengan tepat.
b. Siswa menuliskan hal yang ditanya
dengan tepat.
c. Siswa menuliskan model matematika
dengan kurang tepat.
d. Siswa menuliskan penyelesaian
dengan semua langkah kurang tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
dalam hitungan.
e. Siswa menuliskan jawaban akhir
kurang tepat.
Atau
a. Siswa menuliskan hal yang diketahui
dengan tepat.
b. Siswa menuliskan hal yang ditanya
dengan tepat.
c. Siswa menuliskan model matematika
dengan kurang tepat.
d. Penyelesaian tidak dikerjakan.
e. Siswa menuliskan jawaban akhir
tetapi salah.
3 a. Siswa menuliskan hal yang diketahui
dengan tepat.
b. Siswa menuliskan hal yang ditanya
dengan tepat.
c. Siswa menuliskan model matematika
dengan kurang tepat.
d. Penyelesaian tidak dikerjakan.
e. Tidak menuliskan jawaban akhir.
Atau
a. Siswa menuliskan hal yang diketahui
dengan tepat.
b. Siswa menuliskan hal yang ditanya
dengan tepat.
c. Siswa tidak menuliskan model
matematika
d. Siswa tidak menuliskan penyelesaian.
e. Siswa menuliskan jawaban akhir
yang kurang tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
2 a. Siswa menuliskan hal yang diketahui
dengan tepat.
b. Siswa menuliskan hal yang ditanya
dengan tepat.
c. Siswa tidak menuliskan model
matematika.
d. Siswa tidak menuliskan penyelesaian.
e. Siswa tidak menuliskan jawaban
akhir.
Atau
a. Siswa tidak menuliskan hal yang
diketahui.
b. Siswa tidak menuliskan hal yang
ditanya.
c. Siswa tidak menuliskan penyelesaian.
d. Siswa menuliskan jawaban akhir
dengan tepat.
1 a. Siswa menuliskan hal yang diketahui
dengan tepat.
b. Siswa menuliskan hal yang ditanya
dengan tepat.
c. Siswa menuliskan model diketahui,
ditanya, model dan penyelesaian
tidak dikerjakan, Langsung menulis
jawaban akhir (benar)
0 a. Siswa tidak menuliskan hal yang
diketahui.
b. Siswa tidak menuliskan hal yang
ditanya.
c. Siswa tidak menuliskan penyelesaian.
d. Siswa menuliskan jawaban akhir
yang salah (Langsung jawaban tanpa
penyelesaian).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Atau
Siswa tidak mengerjakan soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Lampiran A.4
TES REMEDIASI
Nama :
Nomor Absen :
Jawablah soal berikut dengan jujur, runtut dan teliti!
1. Suatu persegi panjang memiliki lebar . Sedangkan panjang nya adalah
dua kali lebarnya. Buatlah model matematika dari panjang persegi tersebut!
2. Sebuah segitiga memiliki panjang sisi – sisi sebagai berikut
. Dan, memiliki panjang keliling . Jika
diketahui dalam model matematikanya, yaitu . Maka,
tentukan panjang sisi terpendeknya!
3. Umur Adik adalah tahun. Sedangkan umur kakak adalah tahun lebih tua
dari umur Adik. Jika jumlah umur mereka adalah tahun. Tentukan umur
Adik!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Lampiran B.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Lampiran B.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Lampiran B.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Lampiran C.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Lampiran C.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Lampiran C.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
Lampiran C.4
Transkrip Wawancara S1
S1 :”Bu”
P :”Oh iya, A..... T.., ya”
S1 :”Nggeh”
P :”Oke, kemarin kan sudah mengerjakan tes diagnostik, dari soal nomor satu, dua dan tiga
(Sambil menunjuk) yang paling sulit mana?”
S1 :”Dua”
P :”Dua, oke nomor dua, alasannya apa?”
S1 :”Susah”
P :”Susahnya karena apa?”
S1 :”Sulit mengerjakannya”
P :”Oke, yaudah, lanjut yang nomor satu, ini yang dimaksud y itu apa (sambil menunjuk
jawaban)?
S1 :”Y”
P :”iya yang ini”
S1 :”Jumlah ayam Dona”
P :”oke, oke, lalu untuk soal yang nomor dua itu, kamu yang diketahui dan yang ditanyakan
sudah tepat, selanjutnya saya mau tanya, ini kok bisa (Sambil menunjuk) dari mana?
S1 :”Ngawur”
P :”ngawur?”
S1 :”Iya bu”
P :” Selanjutnya,kan persamaannya kenapa setelah disubstitusi menjadi ?”
S1 :”Hmmmn”
P :”oke, dalam persamaan ini kan (sambil menunjuk) tanda penghubungnya adalah
penjumlahan, maka jika disubstitusi pun penghubungnya tetap penjumlahan bukan perkalian ya
misalnya, selanjutnya kita akan menstitusikan ke dalam persamaan, maka sambil
menunjuk diganti 3 hasilnya berapa?”
S1 :”6”
P :”iya, 6, oke paham, bukan menjadi 9 ya?”
S1 :”iya bu”
P :”oke yang nomor tiga, ini (sambil menunjuk) yang diketahui dan ditanyakan sudah tepat,
Cuma pemodelannya yang kurang tepat, oke mau tanya , ini (sambil menunjuk)
pemodelan untuk apa?”
S1 :”Jumlah keduanya, ayam Bima dan Rita”
P :”Nah ayo di cek dulu. Dari soal ini kan (sambil menunjuk soal nomor tiga), berat badan
Bima lima kilo lebih berat dari Rita, sedangkan berat badan Rita adalah kilo. Gimana? Berarti
berat badan Rita sama dengan dan berat badan Bima?”
S1 : “
P :” Paham? Nah berarti dalam pemodelanmu tersebut, dalam persamaan kurang dijumlah
variabel ”
S1 :”oke, sudah”(sudah berdiri)
P :”beluuum”(sambil tertawa)
S1 :”hehehe”
P :”Materi penerapan persamaan linear satu variabel sulit enggak?”
S1 :”Sulit”
P :”Bagimu yang paling sulit itu pada bagian apa?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
S1 :”Ehmmmn...Menyelesaikan dari suatu pemodelan”
P :”Nah, kalau dikelas itu, paham enggak apa yang dijelaskan guru?”
S1 :”Ehmnnn”
P :”jujur saja”(sambil tersenyum)
S1 :” ”Kadang paham, kadang tidak”
P :”Terus misalnya kamu dapat nilai jelek, nah kalau dirumah itu, bapak ibu suka komentar
enggak?”
S1 :”Tidak”
P :”Berarti terserah kamu mau dapet nilai berapa gitu?”
S1 :”hehehehe”
P :”okeoke. Di suruh belajar ndak kalau dirumah?”
S1 :”Iya”
P :”terus hubungan mu dengan keluargamu gimana?”
S1 :”iya, baik”
P :”Sama teman – teman sekelas?”
S1 :”Baik”
P :” Selanjutnya, dari angket, kok kamu bisa menjawab karena saya sangat lumayan
yakin, yang membuat kamu yakin benar pada jawabanmu apa?”
S1 :”ehmnn”
P :”atau Cuma ngawur ngisinya?(Sambil tertawa)
S1 :”hehehhe”
P :”Yaudah, selanjutnya yang nomor dua kok bisa 30% karena saya tidak yakin yang membuat
tidak yakin yang mana, yang ini (sambil menunjuk)?”
S1 :”Enggih”
P :”Oke, yaya. Selanjutnya yang ketiga kenapa bisa karena saya yakin benar, apa yang
membuatmu yakin benar?”
S1 :” Pemodelan yang ini (sambil menunjuk)”
P :”Pemodelan? Oke sip. Makasih ya. Nanti kamu tolong panggilkan yang nomor absen 2 ya,
Terimakasih”
S1 :”Nggih.....”
Transkrip Wawancara S2
P :”........... ya?, oke silahkan duduk”
S2 :”Iya bu”
P :”oke, dari soal nomor satu, dua dan tiga yang paling sulit yang mana?”
S2 :”ehmnn...”
P :”Coba dilihat lagi?”
S2 :”Semuanya” (sambil tertawa)
P :”hayo dilihat lagi”
S2 :”Nomor satu”
P :”Berarti yang memodelkan?”
S2 :”iyaa...”
P :”okee, mau tanya yang nomor satu ini kenapa kok kamu bisa menjawab dari mana?”
S2 :” nya dari ekor dua nya dari dua ekor kurang dari banyaknya ayam Dona”
P :”Nah begini, kan yang diketahui banyaknya ayam Dona sebanyak dan banyak nya ayam
Susi adalah dua ekor kurang dari banyaknya ayam Dona, berarti gimana? Kalau ayam Dona tadi
berarti banyaknya ayam Susi?”
S2 :”e...ehmnn”
P :”Nah berarti banyaknya ayam Dona dikurangi dua jadi pemodelannya adalah
Paham?“
S2 :”Paham”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
P :”oke terus yang nomor dua, kok bisa dapat darimana?”
S2 :”Ini tambah ini tambah ini (sambil menunjuk jawaban siswa)”
P :”Nah masih ingat enggak, bahwa variabel jika dijumlahkan dengan suatu bilangan hasilnya
tetap ya, maksudnya begini, kita ambil contoh pada soal jika tidak jadi tetapi tetap
kecuali jika maka hasilnya adalah , Paham? Nah, selanjutnya bisa dapat darimana?”
S2 : “Ehmnn....dari....ini (sambil menunjuk) ”
P :”Kok bisa?”
S2 :”Ini tambah ini, ini tambah ini..”
P :”Oooh...oke, begini, misalnya ya , hasilnya berapa? ?
S2 :”iya (sambil menganguk)”
P :”Begini ya, ingat ya cara bersusun (sambil menjelaskan dengan tulisan tangan) ,
maka ingat kalau bersusun komanya harus sejajar jadi hasilnya adalah , maka jika
hasilnya adalah . Paham ?”
S2 :”Iya...”
P :”Selanjutnya ini kan persamaannya adalah bukan menjadi ya? Ingat kalau dalam
persamaan tanda penhubungnya adalah tambah maka hasilnya tetap yaitu , kecuali kalau
tandanya perkalian akan menjadi , Paham?
S2 :” yaa...”
P :”Terus ini yang nomor tiga, kok ngerjainnya belum selesai?”
S2 :”Gak keburu, hehehe”
P :”Nah ini kok kamu bisa menjawab pemodelannya ?”
S2 :” ehmnnn... “
P :” Nah, dibaca lagi itu adalah jumlah dari berat badan Bima dan Rita, sedangkan
berat badan Rita adalah kg dan berat badan Bima adalah lima kilogram lebih dari berat Rita
berarti dapat dikatakan pemodelannya yaitu , bingung?“
S2 :”eh....”
P :”nah berat badan Rita kan tadi nah berat badan Bima, apa? Lima kilo lebih dari berat
Rita, Berat Rita tadi apa? x kan? Jadi berat badan Bima adalah 5 ditambah?”
S2 :” “
P :”Nah diketahui bahwa jumlah berat badan mereka adalah kilo jadi berat badan Rita
ditambah berat badan Bima jadi? Lima ditambah x ditambah x sama dengan?”
S2 :” Seratus lima“
P :”Paham?”
S2 :”eeehhmmm”
P :”Bingung?”
S2 :”hehe”
P :”Oke, besok dijelasin lagi. Ini mau tanya menurutmu materi ini sulit ndak?”
S2 :”Agak sulit”
P :”oke, yang sulit pada bagian apa?”
S2 :”Yang menyelesaikan”
P :”oke, kalau di kelas itu paham enggak apa yang dijelaskan Guru?”
S2 :”Agak paham”
P :”Banyak enggaknya atau banyak pahamnya?”
S2 :”hehehe...banyak enggaknya”
P :”okeee. Kalau kamu dapat nilai jelek, bapak ibu ssuka komentar enggak?”
S2 :”Komentar”
P :”Oooh...okee. Kalau dirumah sering belajar enggak?”
S2 :”Kadang – kadang”
P :”Bapak ibu suka nyuruh belajar?”
S2 :” Iyaa...”
P :”Terus, hubnganmu dengan bapak ibu, teman teman di kelas, gimana?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
S2 :”Baik..”
P :”Okee sip. Sekarang mau tanya ini, kok pada angket nomor satu kamu bisa menjawab 65 %
karena saya agak bisa?
S2 :”(Diam sejenak)”
P :”Hayoo apa? kan tadi kamu bilang kalau soal ini yang paling sulit?”
S2 :”ehmnnn”
P :”Okee ndak tahu gapapa. Terus yang nomor dua kok kamu bisa menjawab 80 %?
S2 :”Yang membuat saya agak yakin itu pada jawaban empat x ditambah enam..”
P :”Terus yang membuat kamu bisa menjawab 50 % pada nomor tiga itu karena apa?”
S2 :”karena jawabnya belum selesai”.
P :”Okee lanjut yang tadi pada nomor satu kok kamu bisa menjawab 65% darimana?”
S2 :”karena agak ragu yang ini pemodelannya (sambil menunjuk)”
P :”Okee sip makasih ya ....”
S2 :”Iyaa bu”
P :”Nanti tolong dipanggilkan absen selanjutnya ya?”
S2 :”Nggeh bu”
Transkrip Wawancara S3 P :”Tit........ ya?”
S3 :”iya”
P :”Ehmnn gini, kan kemarin udah ngerjain to, soal dari nomor satu, dua sama tiga. Nah soal
yang paling sulit yang mana?”
S3 :”Nomor satu”
P :”Nomor satu?okee...Selanjutnya, kamu kok bisa jawab modelnya x sama dengan dua
dikurangi x dari mana?”
S3 :”(Diam sejenak)”
P :”Hayooo gimana?”
S3 :”Dari ini (sambil menunjuk)”
P :”Ooh...okee..sebenarnya ini pemodelannya kurang tepat ya, Gini, Dona mempunyai ayam
sebanyak x ekor ya kan?”
S3 :”(Mengangguk)”
P :”Nah, sedangkan Susi mempunyai ayam dua ekor kurang dari banyaknya ayam Dona. Nah,
banyaknya ayam Dona tadi apa?”
S3 :”x”
P :”Nah, dua ekor kurang dari banyaknya ayam Dona. Jadi dimodelkan apa, Ayam Susi sama
dengan?”
S3 :”...x dikurangi dua”
P :”Iyaa...Udah paham?”
S3 :”Udah..”
P :”Yang nomor dua, kamu udah benar...Sip..Yang nomor tiga, nah ini yang berat badan Bima
itu, apakah lima kilo?(Sambil menunjuk jawaban) Coba dibaca lagi? Coba dibaca lagi”
S3 :”(Membaca Soal)”
P :”Nah...lima kilo dari berat Rita kan?”
S3 :”Hem...”
P :”Nah ini pemodelannya yang kurang tepat (Sambil menunjuk) Sebenarnya ini itu Pemodelan
untuk berat badan Bima. Nah kalau x nya itu berat badan Ri...?”
S3 :”....ta”
P :”Kalau berat badan keduanya kan x ditambah x ditambah lima sama dengan seratus li...”
S3 :”ma..”
P :”Okee...mau tanya lagi, menurutmu materi ini sulit gak?”
S3 :”Yaa...”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
P :”Jujur aja kalau bilang sulit...hehehe”
S3 :”Yaa....sulit”
P :”Sulit, Okee...Yang paling sulit yang bagian apa?”
S3 :”Yang menentukan model matematika”
P :”Yang memodelkan...okee...Terus kalau di kelas kamu paham ndak yang dijelaskan Guru?”
S3 :”Yaa...Paham..”
P :”Paham? Kalau sampai di rumah paham?
S3 :”Paham (Mengangguk)”
P :”Paham...okee...Eeem...gini misalnya kamu dapat nilai jelek terus bapak ibu gimana
komentarnya? Komentar atau gak?”
S3 :”Enggak”
P :”Suka disuruh belajar ndak sama bapak ibu?”
S3 :”iyaa...(Mengangguk)”
P :”terus kamu belajar?”
S3 :”Belajar”
P :”Misalnya hari ini ada matematika gitu, kamu malemnya belajar ndak?”
S3 :”Belajar”
P :”Bener?”
S3 :”Iyaa..”
P :”Sering?”
S3 :”Sering”
P :”Selalu?”
S3 :”yaa...”
P :”Okee...Terus gimana hub dg teman sekelas?
S3 :”Baik”
P :” Sama orang tua?”
S3 :”Baik”
P :”Okee... makasih......., nanti tolong panggilkan nomor absen empat belas ya.. Makasih”
S3 :”Iyaaa...”
Transkrip wawancara S5
P :”Tit...........ya? “
S5 :” Iyaa bu“
P :” duduk dulu“
S5 :” iyaa bu“
P :” mau tanya, dari soal nomor satu, nomor dua dan nomor tiga yang paling sulit yang
mana?“
S5 :” semuanya“
P :” yang paling sulit?“
S5 :” sek sek..., nomor tiga“
P :”nomor tiga yang sulit?”
S5 :”he’eh”
P :”okeoke, selanjutnya mau tanya yang nomor satu ini kok kamu bisa jawab x sama dengan
dua kali x, dari mana?/”
S5 :”Ngawur...”
P :”Ngawur? Kok bisa ngawur? Atau gak paham pertanyaannya atau gimana?”
S5 :”(senyam senyum)”
P :”Nah kan yang diketahui, dona mempunyai ayam sebanyak x ekor “
S5 :”nggih”
P :”sedangkan susi mempunyai ayam dua ekor kurang dari banyaknya ayam dona, nah
banyaknya ayam dona tadi apa? x to?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
S5 :”x”
P :”berarti gimana pemodelan dari banyaknya ayam Susi?”
S5 :”(senyam – senyum)”
P :”Nah dua ekor kurang dari banyaknya ayam Dona, berarti? X dikurangi?”
S5 :”dua”
P :”Nah berarti jawan mu kurang tepat, oke terus pada angket nomor satu kenapa kamu bisa
jawab sebanyak 60%? Apa alasannya?”
S5 :”Ngawur”
P :”yaudah. Terus ini yang nomor dua kok kamu bisa dapat tiga x? Gimana?”
S5 :”dari ini (sambil menunjuk)”
P :”dari ini tambah ini tambah in?” (sambil menunjuk)
S5 :”Irok-irok gurune”
P :”ya, enggaklah”
S5 :”jenenge we mung ngawur”
P :”Menurutmu bisa ndak variabel dan bilangan dijumlahkan?”
S5 :”enggak..”
P :”kecuali kalau dika...”
S5 :”li...”
P :”oke,, terus ini (sambil menunjuk) kok kamu bisa jawab lima kali x dari mana?”
S5 :”dari sini (sambil menunjuk)”
P :”limanya yang mana? Ini?”
S5 :”nggeh”
P :”terus dikali x?”
S5 :”nggeh”
P :”terus dapetnya lima puluh lima kilo?”
S5 :”nggeh”
P :”nah ini jawabannya udah bener tapi prosesnya kurang tepat yaa”
S5 :”iyaa”
P :”Terus ini (sambil menunjuk) kamu menuliskan 70 % itu darimana?”
S5 :”dari ini bu, saya agak yakin jawabannya ini (sambil menunjuk)”
P :”Okee, terus yang nomor tiga itu kok kamu bisa jawab 50 % itu darimana?”
S5 :”sedikit bingung”
P :”Yang buat bingung?”
S5 :”Cara ngawur saya, saya masih ragu dengan cara ngawur saya”
P :” Terus mau tanya lagi, e... menurutmu materi ini sulit ndak?”
S5 :”Sulit”
P :”Sulit, okee..pada bagian materi mana yang sulit?”
S5 :”memodelkan”
P :”terus kalau di kelas itu paham enggak apa yang dijelaskan guru?”
S5 :”agak bingung”
P :”banyak bingungnya atau enggaknya?”
S5 :”banyak bingungnya”
P :”kalau seumpama kamu dapat nilai jelek, dirumah bapak ibu suka komentar engak?”
S5 :”banyak komentar ”
P :”Selalu?”
S5 :”selalu”
P :”okee, kalau dirumah itu kamu sering belajar ndak?”
S5 :”enggak”
P :”terus hubunganmu sama bapak ibu, sama teman teman itu gimana?”
S5 :”biasa”
P :”baik?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
S5 :”baik”
P :”beneran?”
S5 :”beneran”
P :”okee, Cuma begitu saja. Makasih ya. Nanti kamu tolong panggilnya ke nomor absen
selanjutnya ya”
S5 :”nggeh”
Transkrip wawancara S6
P :”haloo”
S6 :”iyaa bu”
P :”nama panggilannya siapa?”
S6 :”Tit.........”
P :”oke ..............., kemarin kan kamu ngerjain soal dari soal nomor satu, dua dan tiga yang
paling sulit yang mana?”
S6 :”nomor tiga”
P :”dari soal yang nomor satu kok kamu bisa jawab x dikurangi dua sama dengan dua dari
mana?”
S6 :”ehmnnn...”
P :”nah pemodelannya kurang tepat ya, misalnya xnya ini (sambil menunjuk) Tak ganti dengan
lima, nah lima dikurangi 2 berapa?”
S6 :”tiga”
P :”nah apakah tiga itu sama dengan dua?”
S6 :”tidak”
P :”beda, berarti pemodelanmu kurang te..?”
S6 :”..pat”
P :”nah kalau kamu kemarin jawab banyaknya ayam dona sama dengan x dikurangi dua sudah
tepat..”
S6 :”he...”
P :”gitu, yaa... nah kan dari soal tersebut yang ditanyakan adalah modelnya dan di soal
diketahui dalam sebuah variabel maka jawabnnya itu juga mengandung varia...?”
S6 :”...bel”
P :”nah begitu ya..”
S6 :”iya...”
P :”Nah, yang nomor dua, kok kamu bisa menjawab 6x dari mana?”
S6 :”ehmnnn....”
P :”apakah x ditambah 3 ditambah 2x ditambah x, begitu?”
S6 :”iyaaa...”
P :”nah sebenarnya jika variabel dijumlahkan dengan bilangan hasilnya tetap ya, misalnya
tiga ditambah x hasilnya bukan tiga x tapi tetap 3 ditambah x kecuali jika perkalian 3 dikali x hasilnya
menjadi tiga x “(sambil menjelaskan dengan menulis)
S6 :”iyaa”
P :”nah terus ini (sambil menunjuk) dapatnya dua dari mana? Dari ini? (sambil menunjuk)
S6 :”iyaa...”
P :”Nah, sebenarnya kalau kamu menstubtitusi suatu nilai x pada persamaan dan
persamaannya itu tanda penghubungnya adalah tambah maka dalam proses substitusi tanda tambah
tidak menjadi kali ya?”
S6 :”(menggangguk)”
P :”okee sip, terus yang nomor tiga ini kok bisa dapet lima ditambah x sama dengan seratus
lima?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
S6 :”Dari ini”(sambil mmenunjuk)
P :”nah yang diketahui itu seratus lima adalah berat badan Rita dan Bima, maka dalam
pemodelan mu itu kurang ditambah berat badan Ri...?”
S6 :”...ta”
P :”nah okee. Mau tanya lagi. Kok kamu bisa jawab 60 % pada angket nomor satu ini dari
mana?”
S6 :”masih agak belum bisa dalam memodelkan”
P :”okee... ni yang nomor dua kok kamu bisa jawab 80% dari mana?”
S6 :”jawabnnya ini (sambil menunjuk) x sama dengan dua”
P :”okeee... Terus yang nomor tiga kok kamu bisa jawab 50 % dari mana?”
S6 :”(diam dan senyam senyum)”
P :”hayoo apa?”
S6 :”(diam)”
P :”okee...yaudah kalau gitu, materi ini menurutmu susah ndak?”
S6 :”agak”
P :”banyak enggaknya atau banyak susahnya?”
S6 :”banyak susahnya”
P :”okee..terus menurutmu bagian materi yang sulit ini yang mana sih?”
S6 :”yang menyelesaikannya”
P :”okee..terus nha kalau dikelas itu paham enggak apa yang dijelaskan guru?”
S6 :”ya kalau dijelasin gitu paham...”
P :”nah tapi nanti kalau udah ngerjain sendiri ndak paham?”
S6 :”ndak...hehehe”
P :”yang keempat misalnya kalu ulangan terus dapat nilai jelek bapak ibu suka komentar
ndak?”
S6 :”komen...”
P :”Komentarnya gimana?”
S6 :”ditanya belajar atau ndak gitu...”
P :”oooh...okee.. biasanya dirumah disuruh belajar enggak sama bapak ibu?”
S6 :”iyaa..”
P :”terus kamu belajar?”
S6 :”ya...belajar..”
P :”seumpama besok ada pelajaran matematika, malemnya kamu belajar ndak?”
S6 :”belajar..”
P :”belajar...okee sip..mau tanya hubunganmu sama bapak ibu gimana? Baik?”
S6 :”baik”
P :”terus sama temen dikelas, gimana? Baik?”
S6 :”baik”
P :”ooh...okee..siip..makasih ya...........”
S6 :”iyaa”
P :”nanti tolong panggilkan teman nomor absen selanjutnya ya, makasih..”
S6 :”sama – sama”
Transkrip wawancara S7
P :” Tit......... ya?“
S7 :” iyaa“
P :” waduh nama kita sama.“
S7 :”hehehehe”
P :”okee.. ....... kemarin kan sudah ngerjain soal diagnostik, dari soal nomor satu, dua dan tiga
yang paling sulit menurutmu yang mana?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
S7 :”satu dan tiga”
P :”okee...satu dan tiga.. dari nomor satu ini kamu kok bisa menjawab x min dua sama dengan
x? Ini x yang dimaksud apa?”
S7 :”banyaknya ayam Susi”
P :”oooh oke seharusnya variabel untuk menunjukkan banyaknya ayam Sus dibedakan ya”
S7 :” he...e’h”
P :”okeee yang nomor dua kamu ndak ada masalah, lalu yang nomor tiga kok kamu bisa
menjawab lima kali x sama dengan seratus lima, dari mana?”
S7 :”saya kira itu dikali”
P :”oooh...dikali? okee berat badan Rita disini diketahui apa?”
S7 :”x”
P :”okee...kalau berat badan Bima?”
S7 :”lima kilogram lebih dari berat Rita”
P :”berarti gimana pemodelannya?”
S7 :”5 ditambah....”
P :”x..”
S7 ;”x”
P :”Nah, kalau lima ditambah x itu kan baru berat badan Bim...”
S7 :”...ma”
P :”sedangkan berat badan Rita adalah x. Nah kalau berat badan keduanya adalah lima
ditambah...”
S7 :”x”
P :”...ditambah x sama dengan?”
S7 :”seratus lima”
P :”Paham?”
S7 :”paham”
P :”oooh..oke sip ini kok angket nomor satu kamu bisa menjawab tingkat kepercayaannya sama
dengan 50 % dari mana?”
S7 :”masih ragu – ragu”
P :”yang membuat kamu masih ragu – ragu yang mana?”
S7 :”yang... x nya itu “
P :”yang ininya” (sambil menunjuk)
S7 :”iyaa...”
P :”yang nomor dua ndak ada masalah sih, memang benar 100%”
S7 :”hehehe...iyaa..”
P :”terus yang nomor tiga itu, kok kamu bisa menjawab 80%?
S7 :”masih ragu dengan 5 kali x pemodelannya”
P :”okeee... terus mau tanya lagi, menurutmu materi ini susah ndak?”
S7 :”Agak susah..”
P :”banyak susahnya atau banyak enggaknya?”
S7 :”banyak enggaknya...”
P :”okee...banyak enggaknya...yang paling sulit pada materi ini bagian apa?”
S7 :”bagian pemodelan matematikanya”
P :”okee sip..kalau dikelas kamu paham enggak apa yang dijelaskan guru?”
S7 :”sedikit paham”
P :”berarti banyak enggaknya..hehehe”
S7 :”iyaa..hehehe”
P :”Pak Tedjo terlalu cepat ndak kalau ngajar?”
S7 :”enggak”
P :”okee.. ehmnn..misalnya ya, kamu ulangan terus dapet nilai jelek ba[sk ibu suka komentar
ndak?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
S7 :”iya”
P :”komennya gimana?”
S7 :”yaa...dimarahi..”
P :”dimarahi? Okeee..suka disuruh belajar ndak sama bapak ibu?”
S7 :”ya...suka”
P :”suka? Terus seumpanya besok ada pelajaran matematika kamu malemnya belajar ndak?”
S7 :”belajar”
P :”Terus hubunganmu dengan teman sekelas, gimana?”
S7 :”baik”
P :”sama orang tua?”
S7 :”baik”
P :”okee sip..terimakasih .... nanti tolong panggilin teman nomor absen selanjutnya ya..”
S7 :” iyaa..”
P :”okee makasih ....”
Transkrip wawancara S8
P :”Tit.........”
S8 :”iyaa.. “
P :”haloo Tit....gini kan kemarin kamu udah ngerjain soal nomor satu, dua dan tiga, yang
paling sulit itu yang mana?”
S8 :”nomor dua”
P :”Nomor dua...iyaa..berarti yang menyelesaikan.. okee...mau tanya nomor satu nih, kamu
paham ndak maksud soalnya itu?”
S8 :”Lumayan..”
P :”Lumayan..hehehe..nah dari jawaban, kamu menuliskan x, nah x yang dimaksud ini apa?”
S8 :”ehmnn...”
P :”kemarin itu kurang dalam penulisan hal yang diketahui yaa..nah selanjutnya kamu kok bisa
jawab x sama dengan x min dua?”
S8 :”hhhmnn..”
P :”apa dari ini, dua ekor kurang dari banyaknya ayam Dona?”
S8 :”(diam cukup lama)”
P :”hayoo...oke ini aja dapetnya x dari mana?”
S8 :”Dona mempunyai ayam sebanyak x ekor”
P :”terus x min duanya itu banyaknya ayam Susi?”
S8 :”iyaa”
P :”nah kan beda banyaknya ayam Dona itu tidak sama dengan banyaknya ayam Susi, Nah ini
kan (sambil menunjuk) tanda sama dengan. Tanda sama dengan itu berguna untuk menyatakan ruas
kanan itu sama dengan ruan kiri. Jadi misalnya dari pemodelan itu nilai x itu saya ganti tiga jadi
pada ruas kiri 3 selanjutnya pada ruas kana itu tiga dikurangi dua selanjutnya, dari hasil persamaan
tersebut, apakah tiga itu sama dengan satu?”
S8 :”hehehe...enggak”
P :” Selanjutnya ini kok kamu bisa jawab 3x dari mana? X ditambah tiga ya?“
S8 :”iyaaa.. “
P :”hayooo apakah bisa variabel ditambah bilangan? “
S8 :” Enggak..hehhe“
P :”nah misalnya ada x ditambah 3 hasilnya tetap x ditambah tiga tetapi jika x dikali tiga
hasilnya tiga x. Begitu yaa “
S8 :”iyaa...hehehe”
P :”Terus ini aku mau tanya, kok ini (sambil menunjuk) bisa jadi kali?”
S8 :”ehmnn...”
P :”Dari sini (sambil menunjuk)?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
S8 :”iyaa...”
P :”okeee...sip...ingat yajadi variabel kalau dijumlahkan dengan variabel tidak bisa. Terus ini
yang nomor tiga, nah lima kilo dari berat badan Bima padahal berat badan bima itu lima kilo lebih
dari berat Ri..?”
S8 :”....ta”
P :”Tapi paham apa yang diketahui, ditanyakan dari soal ini?”
S8 :”Paham”
P :”Paham...okee sip...Terus ini lima kali x dapetnya darimana?”
S8 :”(diam cukup lama)”
P :”nah, dari kata – kata yang mana?”
S8 :”Berat badan Bima lebih dari berat Rita”
P :”Berat badan Bima lebih dari berat badan Rita..nah ini kalau lebih dari itu dikali atau
ditambah? Seumpama ya, lima tiga lebih dari tiga itu apakah lima dikali tiga atau lima ditambah
tiga?”
S8 :”Lima ditambah tiga..hehe”
P :”okee...mau tanya lagi, menurutmu materi ini sulit enggak?”
S8 :”Lumayan”
P :”maksudnya lumayan. Banyak lumayan sulitnya atau lumayan enggaknya?”
S8 :”banyak enggaknya..”
P :”ooh..okee..menurutmu yang sulit itu materi yang bagian mana?”
S8 :”kalau menghitung keliling”
P :”berarti yang menyelesaikan?”
S8 :”iyaa...”
P :”okee...terus kamu paham enggak kalau di kelas itu apa yang dijelaskan guru?”
S8 :”yaa...lumayan..”
P :”lumayan...apa?hehehe”
S8 :”yaa...lumayan paham”
P :”banyak pahamnya atau banyak enggaknya?”
S8 :”banyak pahamnya”
P :”okeee...kalau misalnya ni ya kamu ulangan terus dapet nilai jelek gitu bapak ibu suka
komentar enggak?”
S8 :”suka”
P :”suka...gimana?”
S8 :”suruh belajar lebih giat”
P :”okee...suruh belajar lagi..Terus suka disuruh belajar gitu ndak sama bapak ibu?”
S8 :”suka..”
P :”Suka, misalnya ya besok ada pelajaran matematika nah malemnya kamu belajar ndak?atau
siang gitu?”
S8 :”belajar”
P :”belajar...selalu?”
S8 :”iyaa...”
P :”yaaa...terus hubungan mu sma teman teman di kelas gimana? baik atau gimana atau biasa
atau?”
S8 :”baik”
P :”baik....sama orang tua juga to?”
S8 :”iyaa...”
P :”terus ini(sambil menunjuk) kok kamu bisa jawab 60 %, alesannya apa?”
S8 :”dari model matematikanya”
P :”x nya ini?”
S8 :”iyaa”
P :”terus yang nomer dua ini, yang membuat kamu 70 %, alesannya apa?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
S8 :”mencari kelilingnya”
P :”mencari keliling? Mencari sisi terpendeknya maksudnya?”
S8 :”iya (sambil mengangguk)”
P :”Dari ini (sambil menunjuk) kalau prosesnya yang mana yang membuat kamu agak ragu
atau ini jumlahin ini atau?”
S8 :”Yang jumlahin ini” (sambil menunjuk)
P :”Terus yang nomor tiga, alesan kamu bisa jawab 50%? Modelkannya atau
menyelesaikannya?”
S8 :”Penyelesaian”
P :”penyelesaiannya ya, okee sip..Terimakasih ..........atas partisipasinya. Nanti tolong
panggilkan yang nomor sembilan ya.”
S8 :”Makasih”
P :”Iya..”
Transkrip wawancara S9
P :”Tit..........”
S9 :”eh..”
P :”Dari soal nomor satu, nomor dua dan tiga yang paling sulit yang mana hayo?”
S9 :”(Diam sejenak)”
P :”Yang paling sulit yang mana?”
S9 :”Yang nomor tiga”
P :”Yang nomor tiga, okee..mau tanya nih soal yang nomor satu, kamu bisa jawab dua x sama
dengan dua kali x dari mana?”
S9 :”(Diam sejenak)”
P :”Dari mana hayo? Ngawur? Hehehe”
S9 :”Nggeh. Mboten saget kok”
P :”Masih bingung memodelkannya?”
S9 :”Masih”
P :”Okee. Yang nomor dua ini kamu udah benar yang diketahui ditanya dan ini cara kamu
udah benar variabel ditambah variabel ditambah variabel, bilangan ditambah bilangan ditambah
bilangan. Nah tapi sampai ini, kenapa jadi tiga dikali dua (sambil menunjuk). Mengapa ndak
langsung kamu tambah dua, kan persamaannya x ditambah tiga kenapa menjadi x dikali tiga setelah
disubstitusikan?”
S9 :”(Diam sejenak)”
P :”Masih bingung dalam menstubtitusi atau gimana? Kalau kemarin itu seharusnya tiga
ditambah dua, nah kalau ini baru dikali (smabil menunjuk) 2 dikali satu. Gitu, sekarang udah paham
ya, kalau seumpama ada persamaan gini (sambil menunjuk) disubstitusi tanda tambah tidak bergamti
kali, tetep penjumlahan. Okee yang nomor dua, kamu kok bisa menjawab lima dikali x sama dengan
seratus lima?”
S9 :”Ngawur”
P :”hehe...ngawur? Kan gini, ini kan (sambil menunjuk) jumlah berat badan mereka seratus
lima jadi maksudnya mereka itu adalah Rita dan Susi. Nah kalau disini berat badan Rita apa? lima
ditambah?”
S9 :”x”
P :”Berat Rita adalah x.. Nah sedangakan jumlah berat merekan, berat Bima ditambah berat
badan Rita..Berat badan Bima, lima ditambah x?”
S8 :”Iyaa”
P :”Okee... Berat badang Bima ditambah berat badan Rita sama dengan?”
S9 :”x”
P :”Terus ini kok kamu bisa jawab 50 %, yang buat lupa yang mana?”
S9 :”Semuanya,,,”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
P :”Semuanya, masih ragu sama pemodelannya.”
S9 :”masih”
P :”Terus yang nomor dua kok kamu bisa yakin dari mana?
S9 :”S9...hehehe”
P :”Dapet nilai x nya ini?”
S9 :”Twrus yang nomot tiga yang membvuat kamu jawab 60 %, katena?”
P :”Beluma paham sama soal?”
S9 :”Belum”
P :”okeee...menurutmu materi ini sulit ndak? Beneran. Yakkk)” Yang nomor satu dan dua bisa
ngerjain?”
S9 :”mudah kalau soalnya mudah”
P :”terus kalau di kelas paham ndak yang dijelaskan guru” Paham kalau tidak gojek, banyak
gojeknya kalau dikelas?”
S9 :”Yaa, terkadang. Diajak teman”
P :”Sebenernya, pengen konsentrasi kalau di kelas?”
S9 :”Iyaa”
P :”Tapi gak enak sama teman, kalau menolak ajakan teman?”
S9 :”Iyaa...”
P :”E.....gini misalnya kamu ulangan terus kamu dapet nilai jelek, Nha kalau sampai di rumah
itu, dimarahin bapak ibu ndak?”
S9 :”Enggak, dikasih tahu”
P :”Dikasih tahu, ngasih tahunya gimana?”
S9 :”Kalau belajar itu suruh ayng giat”
P :”Suruh yang bener gitu ya”
S9 :”iyaa...”
P :”Okee...Misalnya besok ada matematika, kamu malemnya belajar ndak?”
S9 :”belajar”
P :”Jujur hloo”
S9 :”Belajar”
P :”bener?”
S9 :”Bener..”
P :”Sip...Terus hubunganmu sam teman – teman di kelas gimana?”
S9 :”yaa....baik”
P :”Baik,, sama orang tua?”
S9 :”Baik...”
P :”okee... makasih ........, makasih yaa...tolong panggilin temen yang absen selanjutnya ya”
S9 :”okee..”
P :”Makasih”
S9 :”Sama – sama”
Transkrip wawancara S10
S10 :”Bu...”
P :”Iyaa...nama panggilannya siapa?”
S10 :”Tit..............”
P :”hallooo...Tit....emnn.. Nha kan kemarin dah ngerjain soal to? Soal nomer satu nomer dua
dan nomer tiga, Nah yang paling sulit yang mana?”
S10 :”Nomer dua sama tiga”
P :”Nomer dua sama tiga, okee...mau tanya dulu, yang soal nomer satu ya..Nah ini kamu yang
diketahui udah tepat, yang ditanya juga udah tepat, Nah kamu dapet x dikurangi dua sama dengan
dua dari mana?”
S10 :”Dari ini” (sambil menunjuk)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
P :”Dari ini..dari kalimat ini (sambil menunjuk)...Ohh...oke kalau kamu menjawab xdikurangi
dua udah bener sebenernya..Kan ini x dikurangi dua sama dengan dua terus misalnya kita substitusi
ya, x sama dengan tiga gitu ya (sambil menjelaskan dengan coret coretan) tiga dikurangi dua
berapa?”
S10 :”Satu”
P :”Satu apakah sama dengan dua?”
S10 :”Beda”
P :”Beda...berarti ini kurang tepat...Nah terus yang ini kalau pemodelan, kalau di dalam
pertanyaan itu berupa variabel, maka jawabannya nanti berupa varia..?”
S10 :”Variabel”
P :”Bukan bentuk bila...?”
S10 :”...ngan”
P :”oKee...sip...terus yang nomer dua Nah ini dapetnya enam x per enam dari mana?”
S10 :”Ehmmnn...mana?”
P :”Apakh ini dijumlah dijumlah dijumlah gitu?”
S10 :”Iyaaa...”
P :”terus ini ditambah ditambah, terus dikurangi gitu?”
S10 :”Iyaa...”
P :”ingat yaa... kalau variabel dijumalahkan sama bilangan itu ndak bisa kecuali kalau dikali,
kalu tiga, tiga dikali x sama dengan tiga?”
S10 :”...x”
P :”Kalau tiga ditambah x itu berbeda berarti tetap tiga ditambah ?”
S10 :”..x”
P :”Gitu yaa....”
S10 :”iyaaa...”
P :”Ookee... Terus ini dapetnya ini dikali enam apakah dikali hasilnya ini?”
S10 :”iyaaa..”
P :”Kok bisa berfikir sampai begitu?”
S10 :”Lah ini gini, ini kan, dapetnya dari semuanya enam terus ini gini dapetnya delna belas, ini
gini dapetnya dua belas tapi ini ndak dihitung...”
P :”Ooh...x nya?”
S10 :”Iyaa...Cuma yang didepan depannya..”
P :”Berarti tiga kali enam dua kali enam? Ooh...oke okee”
S10 :”Hee...”
P :”Terus yang nomor tiga ini kok ndak ada yang diketahui, ditanya?”
S10 :”ehmnn...hee..”
P :”Paham ndak maksud soalnya?”
S10 :”Nggak..”
P :”Enggak paham?”
S10 :”Enggak”
P :”Masih bingung?”
S10 :”Masih...”
P :”Sebenernya itu yang diketahui berat badan bima lima kilo lebih dari berat badan Rita,
selanjutnya berat badan Rita adalah x kilo yang ditanyakan apa, dari soal ini??”
S10 :”Hitung berat badan Bima..”
P :”He.eh..betul berat badan bima..Nah ini dicari pemodelannya dulu baru
penyelesaiannya..Nah okee... Nah ini kok kamu bisa jawab 75 % dari mana?”
S10 :’ini (sambil menunjuk) jawabannya empat...”
P :”Jwabannya em..?”
S10 :”Empat..”
P :”Okee..teru yang nomor dua, sepeluh persen, yang membuat kamu bisa menjawab itu?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
S10 :”Ininya ...”(sambil menunjuk)
P :”Prosesnya...penjumlahannya berati...”
S10 :”iyaaa...”
P :”Oookee...yang nomer tiga kok kamu bisa jawab sepuluh %?”
S10 :”Gak ada itunya...”
P :”Gak ada yang ditanya sama diket?”
S10 :”Iyaa...”
P :”Apakah ini (sambil menunjuk jawaban nomor tiga) kamu menjawab ini waktunya kepepet
atau nggak?”
S10 :”Enggak..”
P :”Enggak, Emang itu..?”
S10 :”Iyaa...”
P :”okeee...menurutmu materi ini susah ndak?”
S10 :”Lumayan...”
P :”Lumayan susah atau lumayan enggak?”
S10 :”Lumayan susah..”
P :”Banyak susahnya?”
S10 :”Iyaa...”
P :”Iyaak okee.. terus yang paling sulit itu bagian apa?”
S10 :”eee...model sama ngitungnya...”
P :”ooh...berarti dua duanya susah..okeee...kalau di kelas paham enggak apa yang dijelaskan
guru?”
S10 :”Pahaam tapi kalau sampai rumah sambil capek gitu sering lupa..”
P :”Lupaa....okee..hehehe...Ini misalnya kamu ulangan ya dapet nilai jelek, Nah sampai
dirumah itu bapak ibu suka komentar gitu enggak?”
S10 :”Iyaa...”
P :”Komentarnya gimana?”
S10 :”Belajar e piye to nduk kok entuk elek?”
P :”oooh...hehe..okee..kalu misalnya besok ada pelajaran matematika gitu kamu malemnya
belajar enggak?”
S10 :”Belajar..”
P :”Belajar...Selalu?”
S10 :”Selalu...”
P :”okeee...siip..Eee hubungan mu sama teman teman di kelas gimana?”
S10 :”Baik...tapi ada salah satu yang agak slek gitu”
P :”Slek? Maksudnya slek?”
S10 :”Enggak temenan..”
P :”masalahnya?”
S10 :”Masalah...yaa seorang cowok..”
P :”Oalaah...sama siapa? Gapapa?”
S10 :”Sama Tit.......”
P :”Tit...”
S10 :”Saya tu yaa,punya...suka gitu sama si Yanu 7A, Terus Dila bilang satu kelas sama kakak
kakak kelas itu terus kaka kakak kelas itu tanya terus Dila bilang, wong aku ra kondo tek? Lha tapi
kakak kelas tek dho ngerti?”
P :”He..eh.”
S10 :”Akhirnya marahan...Terus waktu itu juga saya dikirain suka sama Dimas temen nya sono
padahal saya ndak suka Cuma sms an gitu”
P :”He..eh,,Ohhh”
S10 :”Masalah itu..”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
P :”Ooh...masalah itu..Okeee...makasih Diana dah mau di wawancarai, Oke panggil yang
absen sebelas ya,, oke makasih Diana...Semangat belajarnya yaa..”
S10 :”Iyaa..”
P :”Okee sip...”
S10 :”Makasih bu..”
P :”Iyaa...”
Transkrip wawancara S11
P :”Sini...nama mu Tit........?”
S11 :”Iya bu”
P :”Nama panggilannya?”
S11 :”Tit.........”
P :”Tit.....okee.. Duwi, mau tanya dari soal nomor satu, nomor dua, nomor tiga yang paling
sulit yang mana?”
S11 :”Boleh dilihat?”
P :”Boleeh.., dipegang juga boleh”
S11 :”Wee...hueee...Nomor dua bu..”
P :”Nomor dua...okee..Mau tanya dulu ysng nomor satu, maksudnya gimana kok kamu bisa
njawab x sama dengan dua kali x?”
S11 :”Piyee...yoo..hehehe”
P :”Paham gak dulu maksud soalnya?”
S11 :”Paham bu nek soalnya bu..”
P :”Paham...”
S11 :”Tapi jawabnya lupa...”
P :”hehehe...kenapa kamu bisa jawab x sama dengan dua kali x?”
S11 :”Saya kira ini x ituu dua bu (sambil menunjuk)”
P :”eh...ini kan (sambil menunjuk) variabel x ya, kan x itu sama dengan dua kali
x...Ehmnn...gini misal x nya saya substitusi satu ya, apakah satu sama dengan dua?”
S11 :”Tidak”
P :”Berarti kurang tepat...”
S11 :”Oohh..”
P :”Gitu...Itu yang nomer dua, paham maksud soal yang nomer dua? Yang diketahui, yang
ditanya?”
S11 :”Paham..”
P :”Paham ya..Nah kamu kok bisa jawab tiga x ditambah dua x ditambah satu x dari
mana?Apakah ini, x tambah tiga, x tambah dua atau dua x dikurangi satu? Tiga tambah x kan tiga x?
S11 :”Nggeh..”
P :”Kayak gitu?”
S11 :”Ehmnn...”
P :”Nah ingat hloo.. variabel itu dijumlahkan dengan bilangan tidak bisa...tetap..”
S11 :”Ooh...”
P :”Tapi kalau perkalian, misalnya x dikali dua itu bisa jadi dua..?”
S11 :”...x”
P :”misalnya x ditambah dua, tetap..”
S11 :”Ooh...berarti x ditambah dua gak bisa ditambah bu..”
P :”Ndak bisa.. Ini sebenernya tetap... x ditambah dua.. kecuali nanti kamu kelompokkan dulu
ini ditambah ini ditambah ini terus ini ditambah ini ditamabah ini, ikelompokkan dulu. Jadi kalu yang
sama – sama variabel dijumlahin yang sama – sama bilangan dijumlahin..Gitu?”
S11 :”(Mengangguk)”
P :”Okee..siip..Nomer tiga...”
S11 :”Nah bigung?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
P :”Ehmnn..paham maksud soalnya enggak?”
S11 :”Nek soalnya paham, yang ditanyakan belum..”
P :”Hloo??”
S1 :”heemnn..”
P :”Belum paham berarti yang ditanyakan apa? Sebenarnya itu, pertamanya kamu mencari
dulu berat badan Bima itu modelnya gimana, kan dari ini to?”
S11 :”lima ....”
P :”Lima ditambah berat badan Rita apa?”
S11 :”...x”
P :”Nah ini, lima ditambah?”
S11 :”...x”
P :”Berat badan Rita apa?”
S11 :”Berat badan Rita?”
P :”Ini hloo...sedangkan berat badan Rita?”
S11 :”...x”
P :”Jumlah berat badan mereka seratus lima...Nah jumlah itu berati berat badan Bima
ditambah berat badan Ri..?”
S11 :”Ritaa...”
P :”Nah...Ritaa..”
S11 :”Nah gitu bu, intinya, bu..”
P :”berarti proses berpikirnya, okee..tapi dah paham sekarang?”
S11 :”Sudah..makasih bu...”
P :”Eh...belum..”
S11 :”Hloo..hehe”
P :”Ada pertanyaan lagi...menurutmu materi ini susah nggak?”
S11 :”Dikit”
P :”Dikit apa?”
S11 :”Dikit – dikit susah”
P :”Dikit – dikit susah berarti banyak gampangnya?”
S11 :”Nggeh..”
P :”yaa,, Terus yang paling susah itu bagian mana?”
S11 :”Prosesnya”
P :”Terus di kelas itu paham nggak apa yang dijelaskan guru?”
S11 :”Paham..”
P :”Bener hloo..”
S11 :”Bener..”
P :”Gak main sendiri hloo?”
S11 :”Gak main..”
P :”terus, kalau misalnya ya, ulangan kamu dapet nilai jelek, Nah bapak ibu suka kasih
komentar enggak?”
S11 :”Yaa...kalau bapak ada di rumah suka...”
P :”Yang komentar bapak, ibu gak?”
S11 :”Ibu enggak...hehhe”
P :”Terus misalnya di rumah suka disuruh belajar enggak?”
S11 :”Disuruh..tapi nggak belajar”
P :”Misalnya besok ada matematika maelmnya belajar enggak?”
S11 :”Belajar”
P :”Ehmnn..Pretlah..hehehe...tadi bilangnya enggak”
S11 :”Kan tadi malem ada matematika to, nah belajar malah gak jadi ulangan”
P :”Ooh...hehehe...okee...Hubungan sama teman – teman di kelas gimana?”
S11 :”Maksudnya?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
P :”Baik atau ada masalah enggak..”
S11 :”Baik..”
P :”Sama orang tua juga baik ya...”
S11 :”Baik..”
P :”Okee...sip..makasih Duwi...”
S11 :”makasih ya bu,”
P :”Bilang ke temen nya ya yang nomer dua belas”
S11 :”Okee..”
Transkrip wawancara S12
P :”Haloo Tit..........”
S12 :”(Mengangguk)”
P :”Namanya, panggilannya apa?”
S12 :”Tit..........”
P :”Tit...okee.. Nah mau tanya, kan kemarin udah ngerjain tesnya to? Nah dari soal nomor
satu, nomor dua sama nomor tiga, yang paling sulit yang mana?”
S12 :”Yang paling sulit nomer ti...ga”
P :”Nomor tiga, okee.. mau tanya dulu duwi, yang nomor satu ya, kamu udah bener, berarti
kamu dah paham ya?”
S12 :”Ya...”
P :”Okee..sip..Nomor dua juga udah bener, bagus sekali terus yang nomer tiga ini kok kamu
bisa jawab x ditambah lima sama dengan seratus lima, padahal kan seratus lima itu jumlah berat
badan Bima sama Rita sedangkan x ditambah lima adalah pemodelan berat badan , apa?”
S12 :”Bima”
P :”Nha lima lebih dari berat badan Rita...berarti berat badan Bima itu lima plus x to?”
S12 :”x..”
P :”Nhaa...berarti ini kurang apa? x ditambah x ditambah lima..sama dengan seratus lima
kan? Seharusnya begini ya? (sambil menunjuk)”
S12 :”Iyaaa...”
P :”Udah paham?”
S12 :”Yaaa...”
P :”Okeee...menurutmu materi yang paling sulit ini apa? Maksudnya modelkannya atau
penyelesain?”
S12 :”Iyaa bu...pemodelan..”
P :”Kalau penyelesaian, gampang nyelesaikannya?”
S12 :”Gampang bu, bisaa...”
P :”Okee...sip...Okee...selanjutnya, kalau di kelas paham gak apa yang dijelaskan guru?”
S12 :”Kalau Pak Tedjo itu, kalau seumpamanya belum paham itu, diulang lagi”
P :”Berarti paham?”
S12 :”Paham..”
P :”Okee..Biasanya orang tuamu nyuruh kamu belajar gak?”
S12 :”Nyuruh..”
P :”Oke...seumpama kamu dapet nilai jelek gitu, orang tuamu sering komentar gitu ndak?”
S12 :”Sering...(sambil tertawa)”
P :”Komentar nya gimana?”
S12 :”Sering komentar, sering dimarahin bahkan gak boleh bermain”
P :”Okee...terus misalnya besok ada matematika, kamu malemnya belajar gak?”
S12 :”Belajar..”
P :”Okee..Selalu itu?”
S12 :” Iyaa..kalau belajar itu, selalu buat soal sendiri”
P :”Terus dikerjain sendiri?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
S12 :”Iyaa...”
P :”Okee...terus hubungan kamu sama orang tua, gimana?”
S12 :”Baik...tapi kalau soal nilainya jelek ya dimarahin”
P :”Terus, kalau hubungan sama temen – temen dikelas?”
S12 :”Baik..”
P :”Okee...sip makasih ya........, nanti minta tolong panggilkan nomor absen selanjutnya
ya..makasih..”
S12 :”Iyaa..sama sama”
Transkrip wawancara S13
P :”Halooo...Nama panggilannya siapa?”
S13 :”Tit....”
P :”Oyaa... Tit... kan kemarin udah ngerjain tes, nah dari soal nomor satu, dua dan nomor tiga
yang paling sulit yang mana?”
S13 :”Yang ini mbak...(sambil menunjuk)”
P :”Yang nomor tiga?”
S13 :”Enggih...”
P :”Okeee... mau tanya yang nomor satu dulu ya, nomor satu kamu kok bisa jawab 2 sama
dengan x min 2?”
S13 :”Ni...(sambil menunjuk) 2 sama dengan x dikurangi dua..”
P :”Dua sama dengan?”
S13 :”..x dikurangi 2..”
P :”Kok bisa?”
S13 :”(Hanya diam...)”
P :”(Sambil menunjuk soal) dua ini kan, Dona mempunyai ayam sebanyak x ekor kan
banyaknya ayam Dona. Sedangkan, banyaknya ayam Susi, itu dua ekor kurang dari banyaknya ayam
Dona...Berarti...Ayam Dona dikurangi dua to?”
S13 :”x kurangi 2..”
P :”Berarti x kurangi 2 ya kan, itu banyaknya ayam Su..?”
S13 :”...Si..”
P :”Nah...Sedangkan yang ditanyakan Cuma pemodelan dari banyaknya ayam Susi...Berarti
Cuma..x min?”
S13 :”Du..a..”
P :”Cuma gitu...Paham?”
S13 :”(mengangguk)...”
P :”Nomor dua udah gak ada masalah ya?”
S13 :”Iyaa...”
P :”Terus yang nomor tiga...ini kamu kok bisa jawab x plus lima sama dengan seratus lima,
Hayooo?”
S13 :”...hehehe”
P :”Sedangkan, berat badan maeraeka kan berat badan bIma sama berat badan Ri...”
S13 :”...ta..”
P :”Nah berat badan Bima itu, apa pemodelannya?”
S13 :”Pemodelanyaa...”
P :”Jadii...lima ditambah x sama dengan seratus lima. Nah, sebenarnya yang seratus lima itu
jumlah berat badan Bima dan Rita lho...Itukan baru Bima, berat badan Bima itu, lima ditambah x nah
modelnya, sedangkan berat badan Rita itu adalah x, jadi kalau jumlah berat badan mereka adalah
lima, gimana?”
S13 :”Lima...”
P :”Ditambah...x ditambah x lagi sama dengan seratus?”
S13 :”Limaa..”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
P :”Lima...karena ini (sambil menunjuk) pemodelan berat badan Bima, ini (sambil menunjuk)
pemodelan berat badan Rita..”
S13 :”Ritaa..”
P :”Berarti kemarin kurang apa, Berat badan?”
S13 :”Rita...”
P :”Udah paham?”
S13 :”He’em”
P :”Okee...Terus mau tanya, ini kok kamu bisa jawab lima puluh persen ini dari mana?(sambil
menunjuk Angket)”
S13 :”Yaa...saya gak percaya mbak jawabannya ini benar..”
P :”Heee..Masih ragu?”
S13 :”Eh’em..”
P :”Yang buat ragunya yang mana?”
S13 :”Ya...yang ini nya tadi (sambil menunjuk)”
P :”Modelnya?”
S13 :”Enggih..”
P :”Okee...yang nomor dua, kok kamu bisa jawab 90 %, padahal ini bener hloo?”
S13 :”Yaa...ndak percaya mbak...”
P :”Ooh...ndak percaya (sambil tertawa)...Yang buat kamu bisa mengatakan 90% yang
mana?”
S13 :”Yang ini (sambil menunjuk)”
P :”Ini...Okee yang nomor tigaa..kok kamu bisa jawab 90 %, yang buat kamu yakin? Apakah
ini jika disubstitusi ini hasilnya benar gitu?”
S13 :”Iyaa...”
P :”Okee...Mau tanya lagi, menurutmu materi ini sulit ndak?”
S13 :”Lumayan..”
P :”Banyak sulitnya atau enggaknya?”
S13 :”Banyak enggaknya..”
P :”Okee...yang sulit bagian mana?Modelkan atau nyelesaikannya?”
S13 :”Model..”
P :”Terus kalau dikelas dijelaskan paham gak?”
S13 :”Paham...”
P :”Misalnya ya, kalau ulangan dapat nilai jelek, orang tua suka komentar gak?”
S13 :”Enggak..Cuma suruh belajar aja...”
P :”Okee...terus misalnya besok ada pelajaran matematika, kamu malemnya belajar ndak?”
S13 :”Belajar..”
P :”Selalu atau kadang – kadang?”
S13 :”Kadang...kadang...ya kalau lagi males, kadang – kadang belajar..”
P :”Tergantung mood ya?”
S13 :”Iyaa...”
P :”Okee...Terus hubungan dengan teman dikelas gimana?”
S13 :”baik..”
P :”Sama orang tua?”
S13 :”Baik..”
P :”Okee...terimakasih ......”
S13 :”Iyaa..”
Transkrip wawancara S14
P :”Tit........ya?”
S14 :”Iyaa..”
P :”Panggilannya benar Tit...?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
S14 :”Iyaa..”
P :”Okee, kan kemarin udah ngerjain soal to? Dari nomor satu, nomor dua, nomor tiga...Nah
menurutmu yang paling sulit yang mana? Dilihat dulu...”
S14 :”Yang ini (sambil menunjuk) nomor tiga”
P :”Nomor tiga...Okee... Nah tanya yang nomor satu dulu. Nah kenapa kamu bisa menjawab x
plus dua min x dari mana?”
S14 :”Karena Susi mempunyai dua terus Donanya x terus sama ininya x” (Sambil menunjuk)
P :”Okee...Nah gini ya. Nah kan yang ditanyakan apa? Model matematika dari banyaknya
ayam Su..?”
S14 :”..Susi”
P :”Nah...dilihat ini (Sambil menunjuk) Sedangkan Susi mempunyai ayam dua ekor kurang dari
banyaknya ayam Dona. Nah banyaknya ayam Dona tadi apa? Diketahui apa dari sini?” (Sambil
menunjuk)
S14 :”x..”
P :”Berarti dua ekor kurang dari banyaknya ayam Dona sama dengan x min du..?”
S14 :”...Dua”
P :”Du..aa. Gitu ya”
S14 :”Iyaa..”
P :”Okee...terus yang nomor dua...Nah yang ini nih, nomor dua kamu dah benar caranya. Nah
tapi kok sampai sini (Sambil menunjuk), Nah kalau menstubtitusi nilai x ke persamaan ini (Sambil
menunjuk) tetap ya?”
S14 :”Iyaa..”
P :”Jadi, tanda hubungnya pakai tambah. Nah yang ini ganti perkalian. Nah kurang tepat ya?
Okee... Udah paham?”
S14 :”Sudaah”
P :”Oke sip yang nomoro tiga, Nah ini kamu yang kurang tepat, yang diketahui ini berat badan
Bima lima kilo lebih dari berat badan Rita.Nah, kurang dikit ya..”
S14 :”Iyaaa..”
P :”Nah yang ini pemodelannya ini (Sambil menunjuk) juga kurang tepat. Nah pemodelan lima
plus x itu adalah pemodelan untuk berat badan Bi..?”
S14 :”Bimaa..”
P :”lima lebih dari berat Rita berarti berat Rita tadi x berati lima plus?”
S14 :”x”
P :”Nah...ini kurang tepat ini kalau berat badan keduanya berarti harus ditambahkan x lagi
kan?”
S14 :”Iyaaa”
P :”Berat badan Rita...Okee..Paham?”
S14 :”Paham...”
P :”yaa... Oke mau tanya lagi menurutmu materi ini sulit ndak?”
S14 :”Agaak sulit”
P :”Agak sulit, okee banyak sulitnya atau enggaknya?”
S14 :”Banyak sulitnya”
P :”Bnayka sulitnya...okee.. ee...yang paling sulit itu bagian mana sih?”
S14 :”memodelkan sam menyelesaikannya”
P :”Keduanya?”
S14 :”Iyaa..”
P :”okee..terus kalau di kelas itu paham gak apa yang dijelaskan Guru?”
S14 :”Yaa...sedikit paham”
P :”Banyak gak pahamnya?heee”
S14 :”Iyaa..hehe”
P :”okee...Terus ini misalnya kamu dapet nilai jelek terus komentar orang tua mu gimana?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
S14 :”Disuruh belajar lagi..”
P :”Disuruh belajar lagi?okee..Terus kalau kamu disuruh belajar gitu kamu belajar ndak?”
S14 :”Iyaa..belajar..Tapi kalau suruh nyoba sendiri ndak tahu”
P :”heeemnn..okee terud hubunganmu sam orang tua itu gimana?”
S14 :”Baik..”
P :”Sama teman – teman di kelas?”
S14 :”Juga baik”
P :”Baik...okee..Yaudah gitu aja yesi ya... Nanti tolong panggilin nomor absen lima belas ya?
Makasih yaa”
S14 :”Okee..”
Transkrip wawancara S15
P :”Nama panggilannya siapa?”
S15 :”Tit........ bu”
P :”Tit.....okee..Nah ....... kan kemarin udah ngerjain to nomer satu, dua sama tiga”
S15 :”hehmn”
P :”Nah dari soal nomor satu, dua sama tiga itu yang paling sulit yang mana?”
S15 :”Nomer dua bu..”
P :”Nomer dua..okee..Tanya yang nomor satu dulu ini yang dimaksud y itu y apa?” (Sambil
menunjuk)
S15 :”Anuuu...ayam nya Susi”
P :”Oh..Okee okee..Terus nomor dua Nah ini ni, kenapa kamu dapet tujuh x min satu dari
mana?”
S15 :”Mana bu?”
P :”ini hloo (sambil menunjuk)”
S15 :”ohh...niki bu x plus tiga ditambah x plus dua ditambah dua x min satu jadinya tujuh x min
satu”
P :”Apakah boleh variabel ditambahkan bilangan..hehe”
S15 :”Tidak Bu”
P :”Lhoo...kenapa ditambahkan?(sambil tertawa)kecuali kalau dika..?”
S15 :”...li”
P :”He’em...okee..kalau ditambah tetep ya?”
S15 :”Enggih...”
P :”kalau x plus 3 tetep ya. x plus tiga...”
S15 :”Enggih...”
P :”Nahh..gitu, Okee...terus yang nomor tiga kamu pemodelannya yang kurang tepat...Nah
sekarang coba dilihat..lima plus x itu pemodelan untuk apa? Berat badan Bi...?”
S15 :”Bima..”
P :”Bima...berat bima lebih dari berat Rita. Nah seratus lima itu jumlah berat mereka kan?”
S15 :”Enggih...”
P :”Rita ditambah Bi..?”
S15 :”Bimaa...”
P :”Berarti ini kurang ditambah berat badan Rita? Apa tadi berat badan Rita?”
S15 :”x..”
P :”berarti berat badan Bima 5 plus x “
S15 :”Nggeh..”
P :”Berat badan Rita apa?”
S15 :”x...”
P :”Berarti lima ditambah x ditambah x sama dengan seratus lima..okee terus mau tanya lagi,
menurutmu materi ini sulit ndak?”
S15 :”Enggak...gampang?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
P :”Gampang...Aseek..ini aja ya, gak ada yang sulit ya? Memodelkan, menyelesaikan?”
S15 :”Gampang...”
P :”Gak ada yang sulit ya?”
S15 :”Enggak..”
P :”Kalau di kelas, paham enggak apa yang dijelaskan guru?”
S15 :”Paham..”
P :”Paham??Sering bertanya kalau gak paham?”
S15 :”Yaa...tanya..”
P :”Okeee...kalau misalnya kamu dapat nilai jelek, komentar orang tua mu gimana?”
S15 :”Ya...komentarnya anu...ken ngurangi dolan..sama belajar e lebih di lebih ke gitu”
P :”Suruh lebih giat gitu?”
S15 :”Enggih..”
P :”Okee..terus kalau disuruh belajar gitu, kamu belajar gak?”
S15 :”Belajar...enggak disuruh udah belajar”
P :”Misalnya besok ada ulangan matematika malemnya belajar?”
S15 :”Belajar..”
P :”Okee...bagus, terus hubunganmu sama teman – teman di kelas gimana?”
S15 :”Ya baik bu...”
P :”Sama orang tua?”
S15 :”Baik..”
P :”Okee...gitu aja......., nanti tolong panggilin nomor absen 16 ya...”
S15 :”Okee..”
P :”Makasih..”
Transkrip Wawancara S16
P :”Haloo Tit..........ya..”
S16 :”Iyaa...bu..”
P :”Mau tanya nih, kan kemarin udah ngerjain soal nomor satu, dua sama tiga, menurutmu
soal yang paling sulit mana?”
S16 :”Nomer dua..”
P :”Nah oke mau tanya yang nomer satu dulu, nah ini yang dikethaui adalah x ekor yang
diketahui x ekor yang mana?”
S16 :”Ini”
P :”Berarti banyaknya ayam..Do..?”
S16 :”...Na..”
P :”Okee... terus ini kamu kok bisa jawab x kali 2 dari mana? Hayoo dilihat dulu”
S16 :”Ini..Ayam Dona”
P :”Hehehe...hayoo dilihat dulu..ini yang ditanyakan apa sih? Pemodelan matematika dari
banyaknya ayam Su?”
S16 :”...Si..”
P :”Nah...okee..Coba dipahami dalam kalimat ini, sedangkan banyaknya ayam Susi adalah dua
ekor kurang dari banyaknya ayam?”
S16 :”Dona...”
P : “Dua ekor kurang dari banyaknya ayam Dona. Banyaknya ayam Dona tadi apa?”
S16 :”x ekor..”
P :”x ekor...Nah kurang dari banyaknya ayam Dona, berarti x dikurangi dua kan?”
S16 :”Iyaa..”
P :”Okee...yang nomer dua...kamu paham maksud soalnya?”
S16 :”(Diam saja)”
P :”enggak???hehehe...okee”
S16 :”(tersenyum)”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
P :”Nah ini kan yang diketahui sisi – sisi ya, x plus tiga., x plus dua, dua x min satu memiliki
panjang keliling 12 cm, Nah ini udah diketahui ya?”
S16 :”(mengangguk)”
P :”Jika dikethaui dalam model matematika, seperti ini (sambil menunjuk). Maka tentukan
panjang sisi terpendeknya..Nah..ini nanti dioperasikan dulu, jadi x ditambah x ditambah 2x nah nanti
ditambah baru dikurung tiga ditambah dua dikurangi satu.. Jadi variabael ditambah variabel
ditambah variabel nah itu disendirikan ditambah bilangan ditambah bilangan dikurangi ini satu...
Oke??? Paham? ”
S16 :”(mengangguk)”
P :”Nanti akan ketemu nilai x nya, setelah nanti ketemu nilai x baru nanti dimasukin kesini,
misalnya x nya dua, kalau dua ditambah tiga berapa?”
S16 :”lima”
P :”dua ditambah dua berapa?”
S16 :”Empat...”
P :”Dua kali dua?”
S16 :”Empat..”
P :”Empat kurangi satu?Tiga..Nah berarti sisi terpendeknya adalah? 2x-1 karena tadi sama
dengan ti..?”
S16 :”tigaa...”
P :”Udah paham?”
S16 :”Paham...”
P :”Yang nomor tiga...paham makseud soalnya?”
S16 :”enggak.”
P :”Enggak...hehehe”
S16 :”Okee...ini kan dalam soal berat badan Bima lima kilo lebih dari berat Rita, lima kilo itu
titik titik ditambah lima...”
P :”Sedangkan berat badan Rita adalah? X, nah...oleh karena itu gimana pemodelan berat
bima? Kan udah diketahui pemodelan berat badan Rita adalah x, berarti pemodelan berat badan
Bima adalah? Lima plus x..”
S16 :”...x..”
P :”Gitu yaa...jadi nanti jumlah berat badan mereka adlah seratus lima...seratus lima sama
dengan lima ditambah x ditambah x lagii...kan lima ditamabah x adalah berat badan Bima..ditambah
x itu berat badan Rita...Gitu...Paham?”
S16 :”Paham..”
P :”Okee...terus mau tanya lagi...menurutmu materi ini sulit gak?”
S16 :”Agak...”
P :”Banyak sulitnya atau banyak enggaknya?”
S16 :”Banyak sulitnya...”
P :”Banyak sulitnya? Okee...Ehmnn..menurutmu yang sulit itu bagian mana?”
S16 :”(Diam sejenak)”
P :”Yang mana?”
S16 :”Yang ditanya?”
P :”Maksudnya memahami maksud soal?”
S16 :”Iyaa..”
P :”Oh...okee...Ehmmn..kalau di kelas paham gak apa yang di jelaskan guru?”
S16 :”paham...”
P :”Sampai di rumah paham?”
S16 :”Ehmmn...hehehe”
P :”Udah lupa?”
S16 :”Iyaa..”
P :”Okee...Misalnya kamu dapet nilai jelek gitu, komentar orang tua mu gimana?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
S16 :”Suruh belajar...”
P :”Suruh belajar lagi?”
S16 :”Iyaa...”
P :”Okee...terus kamu kalau disuruh belajar lagi, kamu belajar gak?”
S16 :”iyaa..”
P :”Misalnya besok ada matematika, kamu malemnya belajar enggak?”
S16 :”Iyaaa...”
P :”Okee...hubungan kamu dengan orang tua gimana?”
S16 :”Biasaa..”
P :”Sama temen di kelas?”
S16 :”Baik...”
P :”Bener???”
S16 :”Iyaa...”
P :”Okee...siip...gitu aja ....makasih ya, nanti tolong panggilin nomor absen selanjutnya ya..”
S16 :”Iyaaaa..”
Transkrip wawancara S17
P :”Haloo...nama panggilannya siapa?”
S17 :”Tit.........”
P :”Adiknya mbak lisa ya?”
S17 :”Iyaaa...”
P :”Nah Tit..., kan kemarin udah ngerjain to soal nomor satu, dua dan tiga. Nah dari ketiga
soal tersebut, yang paling sulit yang mana?”
S17 :”Sebenarnya itu gak ada tapi bingung”
P :”Bingungnya?”
S17 :”Memahami soalnya”
P :”Oooh...okee...Tanya yang nomor satu dulu, kenapa kamu bisa jawab x sama dengan 2 min
x?”
S17 :”Kan ini x, x sama dengan mempunyai dua ekor, dua dikurangi ayam Dona masih x”
P :”Ehmmmn...okee..x nya ini (sambil menunjuk jawaban) berarti banyaknya ayam Susi?”
S17 :”Iyaaa...”
P :”Nah...Sebenernya...eee..untuk memodelkan variabelnya ini bisa kamu ganti gak sama sama
yang banyaknya ini (sambil menunjuk) ayam Donanya gitu...Paham?”
S17 :”Paham..”
P :”Okee...Yang nomor dua udah benar..Yang nomor tiga...ini jawabannya benar, Cuma saya
masih bingung alur berfikirnya dari mana? Ini kok bisa x plus lima sama dengan seratus lima?”
S17 :”Eee...lima ini...ehmnn...ini (sambil menunjuk) itu model matematikanya..”
P :”He’ehmnn..”
S17 :”Terus...ehmnn...seratus lima dikurangi lima...ini sebenarnya tu Cuma di awur awur gitu..”
P :”Nah...sebenarnya pemodelan berat badan bima itu, lima lebih dari berat Rita, nah berat
Rita tadi apa?”
S17 :”...x..”
P :”Nah...berarti pemodelan untuk berat badan Bima adalah lima ditambah?”
S17 :”...x..”
P :”...x..Sedangkan berat badan Rita adalah x...sudah diketahui kan? Berati jumlah berat
badan mereka adalah?”
S17 :”Seratus lima..”
P :”Nah berarti berat badan Bima ditambah berat badan Rita sama dengan seratus?”
S17 :’...lima..”
P :”Berat badan Bima apa pemodelannya? Lima ditambah?”
S17 :”...x..”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
P :”Terus ditambah x lagi sama dengan seratus?”
S17 :”Limaa...”
P :”Paham?”
S17 :”Paham”(mengangguk)
P :”Nah..menurutmu materi ini sulit gak?”
S17 :”Sebenarnya enggak, cuma pemahamannya tadi...”
P :”pemahaman soal?”
S17 :”Iyaa..”
P :”Kalau di kels itu, paham gak apa yang dijelaskan guru?”
S17 :”Kalau yang sulit, yan kadang – kadang enggak, kalau yang gampang juga langsung
paham, bisa..”
P :”Okee...misalnya kamu dapet nilai jelek, gimana komentar orang tuamu dirumah?”
S17 :”Ya...kok bisa gitu hloo (sambil tertawa) belajar enggak, gitu..”
P :”Ditanya gitu?”
S17 :”Iyaa..”
P :”Okee..terus kalau di rumah disuruh belajar gak?”
S17 :”Iyaa...harus..”
P :”Okee...terus hubunganmu sama teman – teman di kelas gimana?”
S17 :”Ya...sangat dekat..”
P :”Baik?”
S17 :”Iyaa...”
P :”semua?”
S17 :”Iyaa...”
P :”Sama orang tua?”
S17 :”Iya baik...”
P :”Okee...gitu aja...makasih ya..”
S17 :”Iyaa sama – sama..”
P :”Nanti tolong panggilin nomor absen selanjutnya ya..”
S17 :”iyaa..”
Transkrip wawancara S18
P :”Haloo...nama panggilannya siapa?”
S18 :”Tit......”
P :”Okee...Tit....Kan kemarin udah ngerjain soal nomor satu, dua dan tiga to, nah dari soal ini
yang paling sulit yang mana?”
S18 :”Yang nomor dua”
P :”Nomor dua. Okee..tanya yang nomor satu dulu ya. E...kamu kok ketemu jawaban
pemodelannya dua min x sama dengan x plus dua dari mana? Coba dilihat dulu....”
S18 :”Yang dua kan dari Susi...”
P :”He’ehmnn..”
S18 :”Terus yang x dari ayam Dona terus saya balik...Hehehe”
P :”Okeee..(sambil tertawa).. Nah...gini ya..kan yang diketahui apa sih? Ayam Dona sebanyak
x?”
S18 :”Ekor...”
P :”Ekor...Nah ayam Susi, dua ekor kurang dari?”
S18 :”Ayam Dona”
P :”Ayam Dona...Nah yang ditanyakan adalah ayam Susi to?”
S18 :”Iya...”
P :”Karena dua ekor kurang dari banyaknya ayam Dona itu gimana? Jadi ayam Dona
dikurangi dua ekor kan?”
S18 :”Iyaa...”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
P :”Nah.....banyaknya ayam Dona tadi apa?”
S18 :”Banyaknya ayam Dona tadi dua ekor...”
P :”Apa hayo? Ini (sambil menunjuk soal)”
S18 :”Oooh...x...(Sambil tertawa)”
P :”Berarti x min du...?”
S18 :”....Dua..”
P :”Nah pemodelannya begitu...Oke...Paham?”
S18 :”Iya...”
P :”Nah selanjutnya yang ini (sambil menunjuk) kok bisa tujuh x dari mana?”
S18 :”Ini ditambah ini (sambil menunjuk)”
P :”Hhhmnn...apakah boleh variabel ditambah bilangan?”
S18 :”Gak boleh...(sambil tertawa)”
P :”Gak boleh...kecuali...kalau dika...?”
S18 :”Di kali...”
P :”Nah...kalau ini kayaknya Cuma kamu kurangi tiga x sama dengan delapan kurang tepat
dalam menjumlahkannya. Nanti jawabannya dua x pokoknya, ingat kalau variabel ditambah bilangan
itu ndak bo...?”
S18 :”Ndak boleeh”
P :”Kecuali kalau dikali ya?”
S18 :”Oke....”
P :”Paham?”
S18 :”Paham...”
P :”Terus...Nah ini, kalau kamu seumpama udah ketemu x nya, nah kamu masukin dalam
persamaan, tanda penghubungnya tetap ya ndak diganti kali kecuali kalau tiga x gitu boleh...ini
misalnya x ini tiga kamu kalikan, kecuali kalau x plus tiga x nya seumpama 1,71 ini ditambah
tiga...Gitu ya?”
S18 :”Ya...”
P :”Oke...selanjutnya yang nomor tiga...Kamu kok bisa jawab ini pemodelannya lima kali x
sama dengan seratus lima dari mana?”
S18 :”Yang lima puluh dari badan Bima...”
P :”Hehmnn...”
S18 :”Terus x itu dari berat badan Rita...”
P :”Sekarang yang ditanyakan adalah berat badan Bi...?”
S18 :”...Bima...Oh..iya..”
P :”Berat badan Bima itu, lima lebih dari berat Ri...?”
S18 :”Berat Rita..”
P :”Berat Rita tadi apa?”
S18 :”...x..”
P :”Terus pemodelan untuk berat badan Bima adalah? Lima ditambah...?”
S18 :”...x...”
P :”...x...Nah berat badan Rita udah diketahui x untuk memodelkan berat badan keduanya itu
sama dengan lima ditambah x itu berat badan Bima ditambah berat badan Rita itu apa? x nya?”
S18 :”...Ya..”
P :”Sama dengan seratus...?”
S18 :”...Lima..”
P :”Limaa...Nah paham?”
S18 :”Paham...”
P :”Okee...Sip...Terus mau tanya lagi menurutmu materi ini sulit gak?”
S18 :”Hhmnn...Iyaa...sulit..”
P :”Okee...yang sulit itu bagian mana?”
S18 :”Apa ya?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
P :”Memodelkan?”
S18 :”Yaa...memodelkan...”
P :”Memahami soal?”
S18 :”Iya...(sambil tertawa)”
P :”Okee...kalau di kelas itu paham gak apa yang dijelaskan guru?”
S18 :”Paham...(sambil tertawa)”
P :”Sampai dirumah paham?”
S18 :”Iyaa...”
P :”Benar?(sambil tertawa)”
S18 :”(Tertawa)”
P :”Terus misalnya ya, kamu dapat nilai jelek. Nah sampai rumah dimarahin gak?”
S18 :”Ya...Cuma apa ya? Hehmnn apa ya?”
P :”Hayoo...apa?”
S18 :”Hhmnn...kok bisa dapet segini gitu”
P :”Suka disuruh belajar gak?”
S18 :”Iyaa...”
P :”Terus kamu belajar?”
S18 :”Iyaaa..”
P :”Okeee...misalnya ya, besok ada matematika kamu malemnya gitu belajar gak?”
S18 :”Iyaa....belajar..”
P :”Selalu?”
S18 :”Iya...”
P :”Terus hubunganmu dengan orang tua gimana?”
S18 :”Yaa....masih baik..”
P :”Sama teman – teman di kelas?”
S18 :”Iyaa...baik..”
P :”Okee...Sip....”
S18 :”Iyaa..”
P :”Nanti tolong panggilin nomor absen sembilan belas ya...Makasih..”
S18 :”Makasih Bu..”
Transkrip wawancara S19
P :”Nama panggilannya siapa?”
S19 :”Tit......”
P :”Oke...Tit...kan kemarin udah ngerjain to? Dari soal nomor satu, dua dan tiga yang paling
sulit mana?”
S19 :”Yang paling sulit, yang ini (sambil menunjuk)”
P :”Yang nomor tiga...Oke tanya yang nomor satu kayaknya kamu kurang tepat jawabnya. Ini
kamu bisa dapat x sama dengan x min dua dari mana?”
S19 :”Bingung saya bu..”
P :”Bingung apanya?”
S19 :”Ada masukan dari teman – teman itu bu(sambil tertawa)”
P :”Bukan murni kamu yang ngerjain?”
S19 :”Mboten (sambil tertawa...Salok..”
P :”Tanya tanya?”
S19 :”Nggeh salok....Niki niku asline kula bener bu, gek niki seking konco kula nggeh salah”
P :”Tapi paham sama jawabanmu dulu bisa jawab x min dua?”
S19 :”Paham...”
P :”Paham ya?”
S19 :”Enggih...”
P :”Okeee...yang nomor dua, kamu dah benar. Dah paham ya yang nomor dua?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
S19 :”Ya...lima puluh persen...Yang ini lupa..”
P :”Ohh....cari sisi terpendeknya?”
S19 :”Iyaaa...”
P :”Kan tinggal ini disubstitusi ke sini to (sambil menunjuk jawaban siswa) atau kamu gak
jawab sendiri?”
S19 :”Jawab sendiri bu..”
P :”Oke...Ini yang nomor tiga...kamu kok bisa jawab lima plus x sama dengan seratus lima dari
mana?”
S19 :”Lha ini..tanya – tanya..”
P :”Dari temen?”
S19 :”(tertawa)”
P :”Sebelumnya, kalau kamu gak tanya – tanya paham?”
S19 :”Ya...bingung gitu hloo...”
P :”Maksud soalnya paham?”
S19 :”Ya..tergantung soalnya...lha beda – beda..”
P :”Berat badan Bima itu, apa sih pemodelannya?”
S19 :”Lima kilo lebih dari berat Rita..”
P :”Berat Rita apa?Disini (sambil menunjuk soal) yang diketahui?”
S19 :”....x..”
P :”Jadi pemodelan untuk berat badan Bima adalah lima ditambah?”
S19 :”...x..”
P :”Paham gak?”
S19 :”lima ditambah x...Paham...Nggeh..”
P :”Nah....terus jika jumlah berat badan mereka adalah seratus lima. Jumlah berat badan
mereka yang dimaksud siapa sih?”
S19 :”Ya...mereka berdua Bima sama Rita..”
P :”Berarti pemodelannya gimana? Pemodelan yang jumlah berat badan?”
S19 :”lima ditambah x sama dengan seratus lima di... ditambah?”
P :”Nah....gini...berat badan Bima tadi apa pemodelannya?”
S19 :”lima ditambah x..”
P :”Terus berat badan Rita?”
S19 :”...x..”
P :”Kalau jumlah keduanya, berarti berat badan Bima ditambah berat badan Ri..?”
S19 :”...ta”
P :”Ritaa...berarti lima ditambah x ditambah?”
S19 :”Seratus..”
P :”....x”
S19 :”Ditambah x?”
P :”Kan x plus lima baru berat badan Bima kan harus ditambah berat badan Rita biar jadi
seratus lima...Gitu...Paham?”
S19 :”Paham...”
P :”Okee...Sip...Bener?”
S19 :”Nggeh..”
P :”Menurutmu materi ini sulit gak?”
S19 :”Ndak terlalu sulit”
P :”Berarti banyak enggaknya?”
S19 :”Ya...”
P :”Terus kalau di kelas itu paham gak apa yang dijelaskan Guru? Jujur?”
S19 :”Ada yang paham, ada yang ndak..”
P :”Okee...terus misalnya kamu dapet nilai jelek gitu, orang tuamu komentar gak?”
S19 :”Ya...Cuma suruh belajar...”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
P :”Terus kamu belajar?”
S19 :”Enggak (sambil tertawa)”
P :”(Tertawa)”
S19 :”Yaa..raketan mbukak mbukak buku kono! Yo kula nggeh mbukak mbukak buku (sambil
tertawa)”
P :”Cuma buka buku aja?(sambil tertawa)”
S19 :”(Tertawa)”
P :”Oke...misalnya besok ada matematika, kamu malemnya belajar gak?”
S19 :”Enggak..”
P :”Enggak...kalau besok ada ulangan matematika kamu belajar gak?”
S19 :”Belajar..”
P :”Oke...hubunganmu sama orang tua gimana?”
S19 :”Harmonis(sambil tertawa)”
P :”Oke...sama teman – teman dikelas?”
S19 :”Ya...baik”
P :”Bener?”
S19 :”Beneran...”
P :”Okee..sip..Makasih ya ....”
S19 :”Iyaa...bu..”
Transkrip wawancara S20
P :”Halooo namanya siapa?”
S20 :”Tit......(sambil tersenyum)”
P :”Okee..Tit.....Gini Tit. kan kemarin udah ngerjain to nomor satu, nomor dua sama noor tiga.
Nah, menurutmu yang paling sulit yang mana?”
S20 :”Nomor satu”
P :”Okee..mau tanya dulu yang nomor satu, kok kamu bisa jawab dua min x sama dengan x
darimana?”
S20 :”Ini dua ekor terus banyaknya ayam Dona ken belum diketahui, jadinya x sama dengan dua
x nya yang ini(sambil menunjuk soal)”
P :”x itu...(sambil tertawa)”
S20 :”Iya...(sambil tertawa)”
P :”Coba dilihat dulu, Dona itu mempunyai ayam sebanyak ...x e....?”
S20 :”....kor”
P :”Nah yang ditanyakan apa sih? Pemodelan banyaknya ayam Su...?”
S20 :”....Susi..”
P :”Berarti kalau dilihat, dua ekor dari banyaknya ayam Dona. Lihat kalimant ini (boleh kok
sambil menunjuk soal)
S20 :”Dua
P :”Iyaa...gak sedih?”
S20 :”Iya..”
P :”Banyaknya ayam Dona apa tadi?”
S20 :”....x”
P :”Berati xmin dua. Paham?”
S20 :”Paham”
P :”Oke...yang nomor dua udah bener...Yang nomor tigs kita lihat kamu kok bisa jawab lima
plus x dari mana hayo?”
S20 :”Lebih berat dari berat Rita kan belum diketahui..”
P :”He’ehmnn...”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
S20 :”Jadinya tambah x jika jumlah mereka sama dengan seratus lima jadinya lima kilogram
tambah x sama dengan seratus lima”
P :”Yuk coba dilihat lagi..Pemodelan berat badan Bima apa?”
S20 :”lima kilogram lebih dari berat Rita..”
P :”Berarti pemodelan untuk berat badan Bima lima ditambah x itu pemodelan untuk berat
badan Bi..?”
S20 :”..Bimaa..”
P :”Pemodelan untuk berat badan Rita itu apa?”
S20 :”....x”
P :”Nah...kalau jumlah berat badan mereka adalah seratus lima berarti berat badan Bima
ditambah berat badan Ri...?”
S20 :”...Ritaa..”
P :”Berat badan Bima apa tadi?”
S20 :”lima ditambah x...”
P :”...ditambah? x lagi?”
S20 :”...x”
P :”Nah gitu sama dengan seratus lima..Paham?”
S20 :”(tertawa)”
P :”Okee... Menurutmu materi ini susah gak?”
S20 :”Iya kalau lagi mudeng itu, bisaa tapi kalau enggak ya enggak(sambil tertawa)”
P :”Oke....yang sulit itu bagian apa?”
S20 :”Cara memodelkannya masih bingung..”
P :”Oke...Ehmmn..kamu kalau di kelas itu paham enggak apa yang dijelaskan guru?”
S20 :”Kadang – kadang paham..Kalau gak paham itu biasanya saya tanya Gema, terus
dijelasin..Nah itu jadi paham”
P :”Oke...”
S20 :”Kalau sama temen sendiri paham..”
P :”Okee...misalnya kamu dapat nilai jelek komentar orang tuamu gimana?”
S20 :”Ehmnn..., gini orang temen kamu aja bisa masak kamu gak bisa..”
P :”terus kalau kamu disuruh belajar gitu, belajar?”
S20 :”Iyaa...”
P :”Selalu?”
S20 :”Iyaa...”
P :”Misalnya, besok ada matematika, kamu malemnya belajar enggak?”
S20 :”Cuma baca – baca..”
P :”Oke...Ooh hubunganmu sama teman – teman di kelas gimana?”
S20 :”Baik..”
P :”Baik semua?”
S20 :”He’eh(sambil mengangguk)”
P :”Okee...sama orang tua?”
S20 :”Baik.Tapi kalau sama teman itu kadang kalau beda pendapat sering cek cok gitu..”
P :”Itu dah biasa..”
S20 :”Iyaa...”
P :”Gitu ya...Okee sip makasih ....”
S20 :”Iyaa...”
P :”Nanti tolong panggilin nomor absen 21 ya..”
S20 :”Iyaa...makasih bu..”
P :”Iyaa...sama – sama”
Transkrip wawancara S21
P :”Sini...duduk..”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
S21 :”Nggeh...”
P :”Nama panggilannya siapa?”
S21 :”Tit...”
P :”Okee...Tit...kan kemarin udah ngerjain to soal nomor satu, nomor dua sama tiga.. Nah
menurutmu yang paling sulit yang mana?”
S21 :”Paling sulit nomor tiga..”
P :”Okee mau tanya yang nomor satu...Kenapa kamu bisa jawab x plus dua x.”
S21 :”Nggeh...nggeh..ngoten(sambil tertawa)”
P :”Dari mana?”
S21 :”Dari.... dari....dari mana ya?”
P :”Dari mana – mana?”
S21 :”Dari buku...”
P :”Dari buku?”
S21 :”Nggeh..”
P :”Coba dibaca dulu...Ini kan Dona mempunyai ayam sebanyak x ekor..Sedangkan Susi
mempunyai?”
S21 :”Dua ekor kurang dari banyaknya ayam Dona..”
P :”Dua ekor kurang dari banyaknya ayam Dona sama dengan banyaknya ayam Dona
dikurangi dua kan?”
S21 :”Nggeh...”
P :”Paham?”
S21 :”Paham..”
P :”Jadi banyaknya ayam Dona apa tadi?”
S21 :”....x”
P :”Berarti x dikurangi du..?”
S21 :”dua..”
P :”Ini (sambil menunjuk) kok kamu bisa jawab ini?”
S21 :”(tertawa) Lha niki niku ajeng di min ke, dadi plus kok sama siapa itu yang nurun..”
P :”(tertawa)...Oke yang nomor dua..Nah maksudnya ini apa, koma – koma?”
S21 :”Mana bu..”
P :”Ini (sambil menunjuk jawaban) Dapetnya x dari mana?”
S21 :”Nurun..”
P :”Nurun? Ndak paham blas?”
S21 :”Mboten, lali”
P :”Maksud soal?”
S21 :”Tahu..”
P :”Atau gak bisa jawab?”
S21 :”Lali..Nggeh”
P :”Berarti ini nurun ndak tahu asal muasalnya?”
S21 :”Nggeh mboten”
P :”Atau ini tambah ini terus mbok tambah ini tambah ini (sambil menunjuk lembar jawab)”
S21 :”Ooh...Nggeh..”
P :”Terus ini dapetnya enam itu, tiga ditambah dua terus ditambah satu?”
S21 :”Nggeh ngoten..”
P :”Terus ini kok bisa dikalikan itu hlo?”
S21 :”Haduuh...”
P :”Kan persamaannya ini ditambah to?”
S21 :”Enggih”
P :”Kok bisa kamu kalikan?”
S21 :”Haduhh piye ya”
P :”Nurun?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
S21 :”Mboten....dituruni”
P :”Kenapa kok bisa dikali?”
S21 :”Piye ya, nek dikali ke nurun..”
P :”Nurun?”
S21 :”Enggih”
P :”Nih (sambil menunjuk) kok kamu bisa jawab lima plus x sama dengan seratus lima?”
S21 :”(tertawa)”
P :”Coba dilihat berat badan Bima itu lima lebih dari berat Rita..Berat Rita apa?”
S21 :”....x”
P :”x to? Pemodelan untuk berat badan Bima adalah lima ditambah x. Nah seratus lima itu
apakah berat badan Bima? Jumlah kedua..nya. Berarti untuk mendapatkan pemodelan ini berat badan
Bima ditambah berat badan Ri...?”
S21 :”Rita”
P :”Berarti lima ditambah x ditambah x ditambah x sama dengan?”
S21 :”Seratus lima”
P :”Paham?”
S21 :”Paham”
P :”Materi ini sulit gak menurutmu?”
S21 :”Ya...kalau sudah bisa nggeh mboten..”
P :”Ee...kalau di kelas paham gak apa yang dijelaskan guru?”
S21 :”Paham...”
P :”Kalau sampai rumah?”
S21 :”Paham”
P :”Misalnya kamu dapat nilai jelek...terus gimana reaksi orang tuamu?”
S21 :”Ditokne”
P :”Ditokne? Gak pernah komentar?”
S21 :”Nggeh komentar. Nggeh diken sinau sregep niku..”
P :”Disuruh belajar. Terus kamu belajar?”
S21 :”Enggak (sambil tertawa)”
P :”Misalnya besok ada matematika, kamu malemnya belajar enggak?”
S21 :”Nggeh nek wonten PR..”
P :”Kalau gak ada PR belajar?”
S21 :”Enggak..nggeh kalau ada ulangan belajar”
P :”Ooh...Terus hubunganmu sama temen – temen di kelas gimana?”
S21 :”Nggeh baik...”
P :”Sama orang tua?”
S21 :”Baik...”
P :”Okee Sip makasih ......., nanti minta tolong panggilin yang nomer absen dua puluh dua
ya..”
S21 :”Nggeh..”
P :”Makasih..”
S21 :”Sama – sama”
Transkrip wawancara S22
P :”Halloo...Tit.......”
S22 :”Nama panggilannya siapa?”
P :”Tit....Yaa...kan kemarin udah ngerjain soal nomor satu, nomor dua sama nomor tiga. Nah,
soal yang paling sulit itu yang mana?”
S22 :”Yang ini kak..”
P :”Yang nomor 3?”
S22 :”Enggih..”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
P :”Tanya yang nomor satu kenapa kok bisa jawab x sama dengan x min 2. Dari mana?”
S22 :”Lhaa ya itu...”
P :”Nurun?”(sambil tertawa)
S22 :”Mbooten..hhmnn..”
P :”Nah...coba dicek dulu...yang diketahui dari ayam Dona apa sih?”
S22 :”...x..”
P :”Ayam Susi itu dua ekor kurang dari banyaknya ayam Do...?”
S22 :”...Na..”
P :”Nah berarti dua ekor kurang dari banyaknya ayam Dona itu sama dengan banyaknya ayam
Dona dikurangi Du...?”
S22 :”Dua...”
P :”Paham?”
S22 :”Paham..”
P :”Nah...ayam Dona diketahuinya apa tadi?”
S22 :”Ehmnn...x..”
P :”Berarti...x min?”
S22 :”Dua..”
P :”Itu adalah pemodelan banyaknya ayam Su...?”
S22 :”Susi....”
P :”Okee yang nomor dua. Kayaknya kamu nurun deh..Iya atau enggak?”
S22 :”Enggih...”
P :”Soalnya ini prosesnya gini (sambil menunjuk), kamu jawabannya gini. Tapi kamu paham
yang nomor 2?”
S22 :”Enggih”
P :”Caranya paham?”
S22 :”Paham...”
P :”Terus kalau variabel apakah boleh dijumlahkan dengan bilangan?”
S22 :”Enggak..”
P :”Okee...yang nomor tiga, Tolong dijelasin ini gimana maksudnya? Lima ditambah x sama
dengan seratus lima dari mana hayo?”
S22 :”Lima kilo lebih dari berat Rita..”
P :”Berarti kan, berat badan Rita apa?”
S22 :”...x kg”
P :”Berarti lima ditambah x...itu adalah pemodelan untuk berat badan Bi...?”
S22 :”Bimaa...”
P :”Terus berat badan Rita, apa tadi?”
S22 :”...x..”
P :”Nah jumlah berat badan keduanya adalah?”
S22 :”Seratus lima...”
P :”Nah seratus lima kalau jumlah berat badan keduanya. Berati berat badan Bima ditambah
berat badan Ri...?”
S22 :”...Ta..”
P :”Berat badan Bima apa pemodelannya?”
S22 :”Berarti lima ditambah x..”
P :”ditambahkan lagi dengan?”
S22 :”x...ohh..gitu..yayaya..”
P :”Paham?”
S22 :”Paham..”
P :”Okee...terus tanya lagi, menurutmu materi ini sulit gak?”
S22 :”Lumayan Kak...”
P :”Banyak sulitnya atau enggaknya?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
S22 :”Lumayan Kak...Ya kalau ini banyak sulitnya..”
P :”Okee...yang sulit bagian mana?”
S22 :”Yang memodelkan..”
P :”okee..terus kalau di kelas itu paham gak apa yang dijelaskan guru?”
S22 :”Kalau dijelaskan itu malah paham Bu, tapi kalau mengerjakan bersama – sama itu bisa.
Tapi kalau mengerjakan sendiri – sendiri itu malah susah..”
P :”Gini, misalnya kamu dapat nilai jelek, bagaimana reaksi orang tuamu?”
S22 :”Ya...dimarahin Kak..”
P :”Dimarahinnya gimana?”
S22 :”Iki kok koyo ngene opo ra sinau?”
P :”Terus biasanya disuruh belajar gak?”
S22 :”Disuruh...”
P :”Terus kamu belajar..”
S22 :”Enggih..”
P :”Kalau seumpama besok ada matematika malemnya kamu belajar gak?”
S22 :”Belajar...”
P :”Benar...”
S22 :”Enggih...”
P :”Okee...Terus hubungan sama orang tua gimana?”
S22 :”Ya...baik buk..”
P :”Sama teman – teman di kelas baik?”
S22 :”Enggih..”
P :”Okee...sip gitu aja ......., makasih yaa..nanti tolong bilangin nomor absen 23 ya..”
S22 :”Okee... sip...mkasih ya kak..”
P :”Iyaa.. sama sama”
Transkrip wawancara S23
P :”Halloo Tit.........”
S23 :”Iya..bu..”
P :”Tit......., kan kemarin udah ngerjain soal dari nomor satu, nomor dua sampai nomor
tiga...Nah yang paling sulit yang mana?”
S23 :”Yang paling sulit itu...ehmnn...(diam sejenak) yang ini kali (sambil mneunjuk) yang ini”
P :”Yang nomor du..?”
S23 :”Yang nomor dua”
P :”Okee...ini yang nomor satu dulu, kenapa kamu bisa jawab x plus dua sama dengan x min
satu. Dari mana?”
S23 :”Ehmnn....x...x plus dua dari x ekor ditambah dua ayam, dua ekor kurang dari banyaknya
ayam Dona ini dua ekor plus dua terus kurang dari banyaknya ayam Dona pemisalannya itunya..”
P :”Okee...yuk kita lihat sama – sama..Nah, lha ini banyaknya ayam Dna adalah x ekor kan?”
S23 :”....x ekor”
P :”Kan udah diketahui..Nah disini yang ditanyakan apa? Banyaknya ayam Susi
pemodelannya. Nah coba dilihat disini (sambil menunjuk). Susi mempunyai ayam dua ekor kurang
dari banyaknya ayam Dona, berarti sama aja banyaknya ayam Dona dikurangi dua ekor, ya gak?”
S23 :”Iyaa...”
P :”Iyaa....banyaknya ayam Dona apa?”
S23 :”Ehmnnn...x..”
P :”Berarti x min?”
S23 :”...dua”
P :”Terus yang nomor dua. Nih kamu dapetnya tiga x plus empat dari mana?”
S23 :”(diam sejenak)”
P :”Gimana?Atau ini tambah ini gitu?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
S23 :”Iyaa....iyaa...”
P :”Mau tanya, apakah variabel itu dapat dijumlahkan dengan bilangan?”
S23 :”Enggak...”
P :”Enggak kan? Kecuali kalau dika...?”
S23 :”Di kali...”
P :”Gitu ya...oke terus nomor tiga itu pemodelannya ini dari mana dapetnya?”
S23 :”Lima ditambah lebih dari berat rita kan x...”
P :”He’eh”(sambil menggangguk)
S23 :”Terus sama dengan lima, lima ditambah lima kilo lebih dari berat Rita..”
P :”Okee... ini pemodelan dari berat badan Bima adalah lima ditambah x, gitu berarti ini
(sambil menunjuk) kurang ditambah berat badan Rita. Kan ini seratus lima jumlah keduanya. Berarti
lima ditambah x ditambah x..”
S23 :”...x”
P :”Terus mau tanya lagi, menurutmu materi ini sulit gak?”
S23 :”Hhhmnn gak begitu sulit Cuma kurang memahami”
P :”Oke...yang kurang dipahami bagian apa?”
S23 :”Iyaa memodelkan..”
P :”Okee...Terus kalau di kelas itu paham gak apa yang dijelakan guru?”
S23 :”Paham..”
P :”Sampai di rumah paham?”
S23 :”Paham (sambil tertawa)”
P :”Kalau kamu dapat nilai jelek, komentar orang tuamu gimana?”
S23 :”Nilainya jelek, apa kurang belajar gitu?”
P :”Oke...kamu disuruh belajar gak sama orang tua?”
S23 :”Disuruh..”
P :”Terus kamu belajar?”
S23 :”Iyaa..”
P :”Okee...Terus hubunganmu sama temen – temen giman?”
S23 :”Baik...baik sekali..”
P :”Sama orang tua juga?”
S23 :”Iyaa...”
P :”Okee...sip...makasih ya ...... nanti tolong panggilin nomor absen 24 ya..”
S23 :”Iyaa...”
P :”Okee...makasih..”
Transkrip wawancara S24
P :”Haloo...nama panggilannya siapa?”
S24 :”Tit......”
P :”Okee...Tit, Nah kan kemarin udah ngerjain soal to? Nomor satu, nomor dua dan nomor
tiga..Nah yang paling sulit yang mana?”
S24 :”Yang...”
P :”Soal nomor berapa?”
S24 :”Nomor dua”
P :”Nomor dua...Oke tanya yang nomor satu. Kenapa kok kamu bisa jawab dua x sama dengan
x min dua dari mana?”
S24 :”Gak tahu...lupa..”
P :”Yaa...coba kita cek ya, ini banyaknya ayam Dona itu adalah x e..?”
S24 :”...ekor..”
P :”nah yang ditanyakan apa sih dari sini? Model matematika dari banyaknya ayam Su..?”
S24 :”Susi..”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
P :”Nah disini coba dilihat, sedangkan Susi mempunyai ayam dua ekor kurang dari banyaknya
ayam Dona maksudnya dua ekor kurang dari banyaknya ayam Dona berarti sama aja banyaknya
ayam Dona dikurangi du..?”
S24 :”Dua...”
P :”Berarti banyaknya ayam Dona apa disitu?”
S24 :”x ekor..”
P :”Berarti pemodelannya x min du..?”
S24 :”Dua..”
P :”Oke...ehmnn..Nah kamu kok bisa jawab ini tiga x ditambah dua x ditambah satu x, apakah
dari sini, x plus tiga, x plus dua dan dua x min satu?”
S24 :”x plus tiga..”
P :”Oooh...dari sini?”
S24 :”Iyaa...”
P :”Nah, apakah bisa variabel ditambahkan dengan bilangan?”
S24 :”Enggak..”
P :”Enggak....kecuali kalau dika..?”
S24 :”Di kali..”
P :”Jadi kalau ini ditambahkan ini ditambah ini (sambil menunjuk) ditambah ini, bukan ini
ditambah ini, ini ditambah ini gitu...Paham?”
S24 :”Paham...”
P :”Iyaa...oke...terus yang nomor tiga, kamu kok bisa jawab x plus lima sama dengan seratus
lima dari mana?”
S24 :”Gak tahu..”
P :”Atau dari ini lima lebih dari berat Rita adalah x?”
S24 :”Ya... Cuma pernah ngerjain kayak gini terus saya giniin”
P :”Oooh..(sambil tertawa)..Coba dilihat berat badan Bima adalah? Lima ditambah berat Rita
itu apa?”
S24 :”...x”
P :”Nah...jumlah berat badan Rita adalah? Jika jumlah berat badan keduanya adalah seratus
lima berarti itu yang dimaksud berat badan Bima ditambah berat badan Ri...?”
S24 :”Rita..”
P :”Sama dengan seratus?”
S24 :”Lima..”
P :”Okee...mau tanya menurutmu materi ini sulit gak?”
S24 :”Sulit..”
P :”Yang sulit bagian apa?”
S24 :”Bagian model..”
P :”Okee...Oh paham gak kalau di kelas dijelaskan guru?”
S24 :”Paham...tapi kalau suruh ngerjain gak tahu..”
P :”Misalnya kamu dapet nilai jelek.. terus gimanakomentar orang tua mu?”
S24 :”Kok dapet segitu apa gak pernah belajar?”
P :”Suka disuruh belajar gak sama orang tua?”
S24 :”Suka...”
P :”Terus kamu belajar?”
S24 :”Belajar..”
P :”Selalu?”
S24 :”Selalu..”
P :”Oke...hubunganmu sama temen-temen di kelas gimana?”
S24 :”Yaa...biasa aja..”
P :”Sama orang tua?”
S24 :”Baik..”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
P :”okee...sip makasih ya erem , nanti tolong panggilin nomor absen 25 ya...”
Transkrip wawancara S25
P :”Haloo... nama panggilannya siapa?”
S25 :”Tit..........”
P :”Oke... Tit.......... kan kemarin udah ngerjain to soal nomor satu, nomor dua sama nomor
tiga..Nah soal yang paling sulit yang mana?”
S25 :”Nomor tiga..”
P :”Okee... mau tanya dulu yang nomor satu, kamu bisa jawab x sama dengan x min dua dari
mana?”
S25 :”(tertawa)”
P :”Nah, yang disini kan yang diketahui adalah berat badan Bima lima lebih dari berat Ri..?”
S25 :”...Ta..”
P :”Berat Rita apa disini?(sambil menunjuk)”
S25 :”....x”
P :”Nah pemodelan untuk berat badan Bima itu apa? Lima ditambah?”
S25 :”...x”
P :”Iyaa..berarti yang disini, yang diketahui jumlah berat badan mereka adalah seratus lima.
Berarti berat badan Bima ditmabah berat badan Ri..?”
S25 :”...ta..”
P :”Nah ini kamu kurang ditambah berat badan Rita? Kan ini lima plus x berat badan Bima
berarti kurang ditambah x lagi kan?”
S25 :”...Ya..”
P :”Sama dengan seratus li..?”
S25 :”...Lima..”
P :”Okee...menurutmu materi ini sulit gak?”
S25 :”Lumayan sulit..”
P :”Banyak sulitnya?”
S25 :”Iyaa...”
P :”Okee yang sulit pada bagian mana?”
S25 :”Menyelesaikan”
P :”Okee...menyelesaikannya...Kalau di kelas paham gak apa yang dijelaskan guru?”
S25 :”Paham”
P :”Sampai di rumah paham?”
S25 :”Iya paham”
P :”Okee...misalnya kamu dapat nilai jelek gitu, komentar orang tuamu gimana?”
S25 :”Ya, kurang belajar gitu..”
P :”Disuruh belajar?”
S25 :”Iya..”
P :”Terus kalau disuruh belajar, kamu belajar gak?”
S25 :”Iyaa...”
P :”Seumpama kalau besok ada matematika, kamu malemnya belajar gak?”
S25 :”Iyaa...”
P :”Selalu?”
S25 :”Iyaa...”
P :”Okee..terus hubunganmu sama orang tua gimana?”
S25 :”Baik..”
P :”Sama temen- temen di kelas?”
S25 :”Baik..”
P :”Okee...sip..Makasih......, nanti tolong panggilin nomor absen 26 ya..”
S25 :”Iyaa...”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
Transkrip wawancara S26
P :”Haloo silahkan duduk...nama panggilannya siapa?”
S26 :”Tit...........”
P :”Nah...kan kemarin udah ngerjain soal nomor satu, nomor dua sama nomor tiga. Nah soal
yang paling sulit yang mana?”
S26 :”Nomor tiga..”
P :”Okee..mau tanya yang nomor satu kenapa bisa jawab dua x sama dengan x min satu, dari
mana?”
S26 :”Ehmnn...”
P :”Dari ini (sambil menunjuk) atau dari mana?”
S26 :”dari dua ekor”
P :”Nah...oke...sebenarnya ini kan yang ditanyakan model matematika dari banyaknya ayam
Su..?”
S26 :”...Susi”
P :”Nah...coba dilihat..banyaknya ayam Susi, dua ekor kurang dari banyaknya ayam ?”
S26 :”Dona..”
P :”Nah...Coba dilihat..banyaknya ayam Dona dikurangi?”
S26 :”...Dua”
P :”Banyaknya ayam Dona, apa disitu?”
S26 :”...x.”
P :”Berarti x min du..?”
S26 :”Dua..”
P :”Gitu ya...Terus yang nomor dua itu, kamu kok bisa dapet 6? Apakah ini ditambah ini
(sambil menunjuk)? Atau tiga ditambah x itu jadinya tiga x gitu?”
S26 :”Iyaa...”
P :”Apakah variabel boleh ditambahkan dengan bilangan?”
S26 :”(tertawa)”
P :”Gak boleh...kecualii kalau dikali...?”
S26 :”...kali..”
P :”Gitu ya...yang nomor 3, ini kok bisa jawab lima kali x sama dengan seratus lima?”
S26 :”Ehmnn...”
P :”Gimana?”
S26 :”Dari berat badan Bima”
P :”Berat badan Bima disitu diketahui apa sih? Lima lebih dari berat Ri..?”
S26 :”Rita”
P :”Berat Rita apa disitu?”
S26 :”...x”
P :”Berarti pemodelan untuk berat badan Bima adalah lima ditambah x. Gitu...berarti kalau
disini kan jumlah berat badan mereka adalah seratus?”
S26 :..lima..”
P :”Berarti jumlah berat badan keduanya berarti berat badan Bima ditambah berat badan
Ri..?”
S26 :”...Rita..”
P :”Pemodelannya lima ditambah?”
S26 :”...x”
P :”Ditambah?x seharusnya atau ditambah berat badan Rita, gitu ya..Paham?”
S26 :”Paham..”
P :”Oke...menurutmu materi ini sulit gak?”
S26 :”Lumayan..”
P :”Banyak sulitnya?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
S26 :”Iyaa(sambil tertawa)”
P :”Okee.. yang sulit bagian mana?”
S26 :”Hhmn...memodelkan”
P :”Kalau di kelas paham paham gak apa yang dijelaskan guru?”
S26 :”Kalau baru dijelaskan paham..”
P :”Kalau sampai di rumah gitu, lupa?”
S26 :”Lupa..”
P :”Misalnya dapat nilai jelek, komentar orang tuamu gimana?”
S26 :”Disuruh belajar lagi..”
P :”Terus kamu belajar?”
S26 :”Ya belajar (sambil tertawa) tapi Cuma sebentar..”
P :”Misalnya besok ada matematika gitu. Kamu malemnya belajar gak?”
S26 :”Belajar..”
P :”Terus hubunganmu sama orang tua gimana?”
S26 :”Biasa-biasa aja”
P :”Sama temen – temen di kelas?”
S26 :”Baik-baik”
P :”Okee...gitu aja..Terimakasih ......., nanti tolong panggilin nomor absen 27 ya..”
S26 :”Iyaa..”
P :”Makasih..”
Transkrip wawancara S27
P :”Haloo..nama panggilannya siapa?”
S27 :”Tit.......”
P :”Tit....., kan kemarin udah ngerjain nomor satu, nomor dua sama nomor tiga, soal yang
paling sulit menurutmu yang mana?”
S27 :”Yang suruh buat model matematika..”
P :”Oke...aku mau nanya ini kok kamu bisa jawab dua min x sama dengan x dari mana?”
S27 :”Dua itu dari banyaknya ayam Dona..”
P :”He’eh..”
S27 :”Dikurangi x banyaknya ayam, itu dua tu ayamnya Susi dikurangi ayamnya Dona”
P :”Yuk kita lihat, ini kan Susi mempunyai ayam dua ekor kurang dari banyaknya ayam Do..?”
S27 :”...na..”
P :”Itu sama aja, banyaknya ayam Dona dikurangi Du...?”
S27 :”...dua..”
P :”Nah, banyaknya ayam Dona disitu apa?”
S27 :”...x..”
P :”Berarti x dikurangi?”
S27 :”Duaa”
P :”Dua...gitu..paham?”
S27 :”Paham”
P :”Iyaa..okee yang nomor dua kamu dah benar, terus nomor tiga. Kamu paham maksud soal
yang nomor tiga?”
S27 :”Hhhmnn...sedikit”
P :”Okee...kamu bisa jawab lima plus x sama dengan seratus lima dari mana?”
S27 :”Lima lebih berat dari x tandanya ditambah”
P :”Oke..Eee..coba dilihat berat badan itu lima lebih dari berat Ri..?”
S27 :”Ri...ta”
P :”Berarti lima ditambah?”
S27 :”...x”
P :”Itu adalah berat badan Bi...?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
S27 :”Bima..”
P :”Nah coba dilihat, jumlah berat badan mereka itu adalah berat badan Bima ditambah berat
badan Ri...?”
S27 :”...rita..”
P :”Nah, berat badan bima itu lima ditambah?”
S27 :”...x”
P :”Ditambah x lagi, Nah x itu adalah berat badan Ri..?”
S27 :”Rita”
P :”Sama dengan seratus lima...gitu..paham?”
S27 :”Nggeh”
P :”menurutmu materi ini sulit gak?”
S27 :”Sulit..”
P :”Okee...yang sulit bagian mana?”
S27 :”Itu tu kadang- kadang tu, x itu tu bisa dikurangi bisa ditambah gitu..”
P :”Ohh..yang memodelkan?”
S27 :”Iyaaa..”
P :”kalau dikelas gitu paham gak apa yang dijelaskan guru?”
S27 :”Ya...sedikit-sedikit..”
P :”Banyak enggaknya?”
S27 :”Oke..misalnya kamu dapat nilai jelek gitu, komentar orang tuamu gimana?”
P :”Yaa...harus lebih giat lagi belajar..”
S27 :”Gitu...”
P :”Terus kamu belajar gitu kalau di rumah?”
S27 :”Belajar”
P :”Misalnya besok ada pelajaran matematika gitu, malemnya belajar?”
S27 :”Kadang-kadang..”
P :”Okee..hubunganmu sama orang tua gimana?”
S27 :”baik-baik aja”
P :”Sama temen-temen di kelas?”
S27 :”Iyaa...”
P :”Okee...sip...gitu aja ....., nanti tolong panggilin nomor absen 28 ya..makasih..”
S27 :”Iyaa..sama sama”
Transkrip wawancara S28
P :”Haloo..nama panggilannya siapa?”
S28 :”Tit....”
P :”Okee..Tit.., kan kemarin udah ngerjain soal nomor satu, nomor dua sama nomor tiga, Nah
soal yang paling sulit yang mana?”
S28 :”Nomor satu”
P :”Nah, kamu nomor satu kok bisa jawab x min dua sama dengan dua dari mana?”
S28 :”Dua ekor banyaknya dari ayam Dona”
P :”Yuk coba kita lihat, Nah banyaknya ayam Dona itu, x e...?”
S28 :”x ekor”
P :”Sedangkan...Nah ini, banyaknya ayam Susi dua ekor kurang dari banyaknya ayam Do..?”
S28 :”...na..”
P :”nah, dua ekor kurang ari banyaknya ayam Dona itu, sama aja banyaknya ayam Dona
dikurangi du..?”
S28 :”..dua..”
P :”Nah, banyaknya ayam Dona apa? x kan?”
S28 :”He’eh..”
P :”Berarti, x min du..?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
S28 :”..aa”
P :”Gitu...Paham?”
S28 :”(mengangguk)”
P :”Oke...yang nomor dua...Ini kok dapet 6...Dari mana? Apakah ini ditambah ini ditambah
ini?(sambil menunjuk jawaban)”
S28 :”Iyaa...”
P :”Apakah variabel boleh ditambahkan dengan bilangan?”
S28 :”(tersenyum)”
P :”Gak boleh kan? Kecuali kalau dika..?”
S28 :”...li..”
P :”Pada persamaan ini variabel dijumlahkan dengan variabel, bilangan dijumlahkan dnegan
bilangan, gitu yaa..”
S28 :”(mengangguk)”
P :”Oke...Terus tanya yang nomor tiga, kenapa kamu bisa jawab lima plus x sama dengan
seratus lima dari mana?”
S28 :”(diam sejenak) berat badan Bima ditambah berat badan Rita..”
P :”Oke...Nah, disini pemodelannya berat badan Bima itu, lima kilo lebih dari berat Ri..?”
S28 :”..ta..”
P :”Berat Rita, apa disitu?”
S28 :”....x...”
P :”Berarti pemodelan untuk berat badan Bima adalah lima ditambah?”
S28 :”...x..”
P :”Ini yang diketahui kan, jumlah berat badan bima ditambah berat badan Ri..?”
S28 :”...ta..”
P :”Berarti berat badan Bima tadi apa?”
S28 :”lima ditambah x”
P :”Terus ditambah berat badan Rita tadi apa disini?”
S28 :”(diam)”
P :”...x..kan? sama dengan sertus li..?”
S28 :”...ma..”
P :”Gitu...menurutmu materi ini sulit gak?”
S28 :”Sulit..”
P :”Yang sulit bagian apa?”
S28 :”Menyelesaikan”
P :”Kalau di kelas, paham gak apa yang dijelaskan guru?”
S28 :”Kadang-kadang”
P :”Misalnya kamu dapat nilai jelek gitu, bagaimana komentar orang tuamu di rumah?”
S28 :”Kalau bapak gak komentar”
P :”Ibuk?”
S28 :”Ibuknya....ibuknya itu gak ada dirumah.”
P :”Terus kalau di rumah selalu belajar gak?”
S28 :”Belajar..”
P :”Okee...misalnya besok ada matematika kamu malemnya belajar gak?”
S28 :”Belajar..”
P :”Selalu?”
S28 :”yaa...enggak (sambil tertawa)”
P :”Okee hubunganmu dengan teman di kelas gimana?”
S28 :”Kadang-kadang akur..”
P :”Kadang-kadang enggak?”
S28 :”Iyaa...”
P :”Gimana? Cerita aja?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
S28 :”Ya soalnya, teman-temen itu temenannya pilih-pilih gak mau temenan sama yang bodoh
yang pinter temenannnya sama yang pinter”
P :”Berarti kayak nge-gep gitu?”
S28 :”Iyaa..”
P :”Ohh...okee..gitu..Sip makasih yan ......, nanti tolong panggilin ... ya, disuruh kesini, maksih
ya...”
S28 :”Iyaa...”
Transkrip wawancara S29
P :”Haloo...Tit...”
S29 :”Iya...”
P :”Mau tanya nih, kan kemarin udah ngerjain soal nomor satu, dua dan tiga...Soal yang
paling sulit mana?”
S29 :”Semua”
P :”Okee..mau tanya soal yang nomor dua nih, ini kok bisa dapet delapan x dari mana?”
S29 :”Ehmmn...”
P :”Okee...apakah variabel boleh dijumlahkan dengan bilangan?”
S29 :”Enggak..”
P :”Nah, kalaupun mau tetep dijumlahkan hasilnya tetap, misalnya x plus dua, x plus tiga..
Lanjut nomor tiga ya, nah ini kamu pemodelannya kurang tepat kamu dapet lima kali x dari mana?”
S29 :”Ehmnn..”
P :”Dari ini?(sambil menunjuk)”
S29 :”Iya...”
P :”Oooh..oke...menurutmu materi ini sulit gak?”
S29 :”Enggak”
P :”Kalau di kelas, kamu paham gak apa yang dijelaskan guru?”
S29 :”Paham..”
P :”Okee...kalau besok ada matematika, kamu malemnya belajar gak?”
S29 :”Belajar..”
P :”Terus misalnya kamu dapet nilai jelek, orang tuamu komentar gak?”
S29 :”Iya..”
P :”Gimana komentarnya?”
S29 :”Suruh belajar lagi...”
P :”Okee...hubunganmu sama orang tua gimana?”
S29 :”Baik..”
P :”Sama teman di kelas?”
S29 :”Baik..”
P :”Ooh oke..., makasih ya..”
S29 :”Iya..sama-sama”
Transkrip wawancara S30
P :”Haloo...namanya siapa?”
S30 :”Tit....”
P :”Okee...Andika...kan kemarin udah ngerjain soal nomor satu, dua dan tiga. Menurutmu soal
yang paling sulit yang mana?”
S30 :”Nomor dua..”
P :”Kok kamu bisa jawab x sama dengan x min dua dari mana?”
S30 :”(diam sejenak)”
P :”Ehmnn...atau dari sini (sambil menunjuk) gitu?”
S30 :”Iyaa...”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
P :”Okee...terus ini (sambil menunjuk) kok ini bisa tiga kali du belas gitu? Langsung? Ini dikali
ini gitu?”
S30 :”Ya...”
P :”Terus ini (sambil menunjuk jawaban) kok bisa jawab enam x dari mana?”
S30 :”(Diam cukup lama)”
P :”Atau lima ditambah x ditambah x?”
S30 :”Iyaa..”
P :”Oke...Terus menurutmu materi ini sulit gak?”
S30 :”Kalau belum paham, yaa...sulit”
P :”Okee...yang sulit bagian mana?”
S30 :”Modelnya..”
P :”Okee...kalau di kelas itu paham gak apa yang dijelaskan guru?”
S30 :”Kalau paham tu paham”
P :”Kalau ngerjain sendiri gak?”
S30 :”Iyaa...”
P :”Okee...kalau misalnya kamu dapet nilai jelek gitu, gimana reaksi orang tuamu di rumah?”
S30 :”Ya...nasehatin suruh belajar lagi...”
P :”Terus kamu belajar gak?”
S30 :”Belajar...”
P :”Okee...hubunganmu sama teman-teman di kelas gimana?”
S30 :”Baik”
P :”Sama orang tua?”
S30 :”Baik..”
P :”Okee...sip..makasih Andika”
S30 :”Sama-sama..”
Transkrip wawancara S31
P :”Tit........ ya...”
S31 :”Iyaa..”
P :”okee...dari soal, satu, dua sama nomor tiga yang paling sulit yang mana?”
S31 :”Nomer satu”
P :”Oke...tanya yang nomor satu, kok kamu bisa jawab x sama dengan x min 2 dari mana?
S31 :”Ehmnn...x nya itu adalah model matematika dari banyaknya ayam Susi, terus x min duanya
itu banyaknya ayam Dona dikurangi ayam Susi”
P :”Nah ini pemodelannya kurang tepat ya, coba dilihat, kamu memisalkan x nya itu jangan
sama dengan x nya banyaknya ayam Susi..”
S31 :”Ohh..iyaa”
P :”Ini akan lebih tepat, kalau kamu menuliskannya model matematika dari banyaknya ayam
Susi adalah x min dua”
S31 :”(mengangguk)”
P :”Okee..paham?”
S31 :”Iyaa...paham..”
P :”Okee yang nomor dua sama nomor tiga kamu dah betul...Udah paham ya, yang nomor dua
sama tiga?”
S31 :”Iyaa..sudah..”
P :”Okee..mau tanya lagi...menurutmu materi ini sulit gak?”
S31 :”Sedang..”
P :”Okee...kalau di kelas gitu, kamu paham gak apa yang dijelaskan guru?”
S31 :”Yaaa...paham..”
P :”Okee...kalau misalnya... kamu dapet nilai jelek, gitu ya, bagaimana komentar orang
tuamu?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
S31 :”Yaa...disuruh belajar lagi....”
P :”Terus kamu belajar?”
S31 :”Iyaa...belajar”
P :”Terus...seumpama kalau besok ada matematika kamu malemnya belajar gak?”
S31 :”iyaa...belajar”
P :”Selalu?”
S31 :”Iyaa...selalu”
P :”Okee..terus hubunganmu sama teman-teman di kelas gimana?”
S31 :”Biasa aja..”
P :”Sama orang tua?”
S31 :”Baik..”
P :”Okee.. makasih ya.....nanti tolong panggilin nomor absen selanjutnya ya..”
S31 :”Iyaa...”
P :”Makasih..”
S31 :”Sama sama..”
Transkrip wawancara S32
P :”Tit.........ya...”
S32 :”Iyaa..”
P :”okee...dari soal, satu, dua sama nomor tiga yang paling sulit yang mana?”
S32 :”Nome..er tiga”
P :”Oke...tanya yang nomor satu, ini yang dimaksud x ekor ini apa?(sambil menunjuk) Apakah
banyaknya ayam Susi?
S32 :”Iya...”
P :”Nah ini pemodelannya kurang tepat ya, coba dilihat, sedangkan Susi mempunyai ayam dua
ekor kurang dari banyaknya ayam Susi. Berarti sama aja banyaknya ayam Dona dikurangi du..?”
S32 :”...aa..”
P :”Berarti banyaknya ayam Dona, apa disini?”
S32 :”...x...”
P :”Berarti x min du...?”
S32 :”...aa...”
P :”Yang nomor dua udah betul.. Terus yang nomor tiga, nah ini ada lima plus x, nah ini baru
pemodelan berat badan Bi...?”
S32 :”...ma..”
P :”Nah ini kan kalau seratus lima berat badan Bima ditambah berat badan Ri..?”
S32 :”...ta..”
P :”Nah berarti ini (sambil menunjuk) kurang ditambah berat badan Ri..?”
S32 :”...ta..”
P :”berarti lima plus x ditambah?”
S32 :”....x”
P :”iyaa...menurutmu materi ini sulit gak?”
S32 :”Sedang..”
P :”Okee...kalau di kelas gitu, kamu paham gak apa yang dijelaskan guru?”
S32 :”Paham..”
P :”Okee...kalau misalnya kamu dapet nilai jelek, gitu ya, bagaimana komentar orang tuamu?”
S32 :”Marah...”
P :”Marah??Gimana marahnya?”
S32 :”(tertawa)”
P :”Seumpama kalau besok ada matematika kamu malemnya belajar gak?”
S32 :”Belajar”
P :”Okee..terus hubunganmu sama teman-teman di kelas gimana?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
S32 :”Baik..”
P :”Sama orang tua?”
S32 :”Baik..”
P :”Okee.. makasih ya.....nanati tolong paggilin nomor absen selanjutnya ya..”
S32 :”Iyaa...”
Transkrip wawancara S33
P :”Oke Tit..... ya..”
S33 :”Kan kemarin udah ngerjain soal nomor satu, dua sama tiga..Nah menurutmu soal yang
paling sulit yang mana?”
S33 :”Dua..”
P :”Nomor dua ya, okee..mau tanya nomor satu, kenapa kamu bisa jawab x sama dengan dua
min x?”
S33 :”Karena...”
P :”Apa hayo?”
S33 :”Dari ini (sambil menunjuk kalimat soal)”
P :”Coba dilihat, Susi mempunyai ayam dua ekor kurang dari banyaknya ayam Dona berarti
sama dengan banyaknya ayam Dona dikurangi du..?”
S33 :”...aa”
P :”Nah banyaknya ayam Dona apa?”
S33 :”...x”
P :”Nah...berarti x min du..?”
S33 :”aa..”
P :”Okee...yang nomor dua itu, kamu udah tepat langkahnya Cuma kamu kurang tepat dalam
mensubstitusi nilai ke persamaan (sambil menunjuk), Nah dua x itu, dua dikali dua, nah ini kalau dua
dikali dua berapa?”
S33 :”Empat..”
P :”Empat dikurangi satu?”
S33 :”tigaa..”
P :”Okee...yang nomor tiga kamu kurang tepat dalam memodelkannya, berat badan Bima disini
apa pemodelannya?”
S33 :”Ehmnn..”
P :”Lima ditambah?”
S33 :”...x..”
P :”Nah coba dilihat disini, jumlah berat badan mereka adalah seratus li..?”
S33 :”..ma”
P :”Seratus lima itu berarti berat badan Bima ditambah berat badan Ri..?”
S33 :”...ta...”
P :”Berat badan Bima itu, lima ditambah x dan Rita itu apa?”
S33 :”...x”
P :”Berarti pemodelan berat badan keduanya lima ditambah x ditambah?”
S33 :”...x..”
P :”sama dengan seratus li?”
S33 :”...ma..”
P :”Menurutmu materi ini sulit gak?”
S33 :”Agak sulit..”
P :”Banyak sulitnya?”
S33 :”iyaa..”
P :”Okee yang sulit, bagian mana?”
S33 :”Memodelkan”
P :” Okee..kalau dikelas paham gak apa yang dijelaskan guru?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
S33 :”Paham..”
P :”Okee...misalnya kalau kamu dapet nilai jelek, komentar orang tuamu gimana?”
S33 :”Cuma disuruh belajar..”
P :”Terus kamu belajar?”
S33 :”Iyaa..”
P :”Terus, misalnya besok ada matematika, kamu malemnya belajar gak?”
S33 :”Belajar..”
P :”belajar..okee..terus mau tanya, hubunganmu sama orang tua gimana?”
S33 :”Baik..”
P :”Sama temen-temen dikelas?”
S33 :”Baik..”
P :”Okee..siip..makasih yaa..”
S33 :”Iyaa...”
Transkrip wawancara S34
P :”Ohh..ya kmau panggilannya siapa?”
S34 :”Tit...”
P :”okee...Tit...kan kemarin udah ngerjain soal nomor satu, dua sama tiga, menurutmu soal
yang paling sulit yang mana?”
S34 :”Duaa..”
P :”Okee...tanya yang nomor satu dulu, kamu paham gak maksud soalnya?”
S34 :”Sedikit..”
P :”Kenapa kok kamu bisa jawab x min dua sama dengan x?”
S34 :”ini itu, x itu mempunyai Dona, terus sedangkan Susi mempunyai ayam dua ekor..”
P :”Ohh..”
S34 :”Terus maksud saya itu ini dikurangi dua..”
P :”Nah, ini (sambil menunjuk) x nya ini apa?”
S34 :”Ehmnnn..”
P :”Banyaknya ayam Susi?”
S34 :”Iyaa..”
P :”Nah ini pemisalannya jangan sama dengan banyaknya ayam Susi ya..”
S34 :”Iyaaa..”
P :”Ini (sambil menunjuk jawaban) kalau variabel ditambah dengan bilangan itu bisa ndak?”
S34 :”enggak..”
P :”Nah...kecuali kalau dika..?”
S34 :”...li..”
P :”Terus yang nomor tiga, kamu pemodelannya kurang tepat ini, gitu ya?”
S34 :”Iyaa...”
P :”Okee...kalau menurutmu materi ini sulit gak?”
S34 :”E...sedikit sulit.. “
P :”Okee...kslsu di kelas, paham gak apa yang dijelaskan guru?”
S34 :”Paham...”
P :”Kalau sampai dirumah paham?”
S34 :”Paham..”
P :”Nah...misalnya kamu apet nilai jelek gitu, gimana komentar orang tua mu?”
S34 :”Ya...disuruh belajar lebih tekun..”
P :”Terus kamu belajar?”
S34 :”Iyaa..”
P :”Okee...terus hubunganmu sama orang tua gimana?”
S34 :”Yaa...mendukung..”
P :”Okee...terus hubunganmu sama teman dikelas gimana?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
S34 :”Baik...”
P :”Okee...sip makasih yaa..”
S34 :”Iyaa..sama sama”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
Lampiran C.5
a. Transkrip wawancara dengan guru
P :”Selamat sore Pak”
G :”Iyaa..Soree...Gimana den?”
P :”Begini Pak, mau tanya, perihal pengajaran remediasi yang kemarin,,”
G :”hehm...(Sambil mengangguk)”
P :”Apakah pendapat bapak perihal pembelajaran remediasi kemarin?”
G :”Iyaaa... pembelajaran remediasi itu memang yang pertama pengulangan
materi...”
P :”Nggeh...”
G :”Terus juga, metode, itu juga perlu diganti, untuk perbaikan..”
P :”Nggeh...Lajeng yen wonten dampak positif nya niku berupa nopo?”
G :”Dampak positif ya pemahaman anak dengan materi itu lebih baik sehingga
bentuk-bentuk soal bervariasi anak bisa mengerjakan... lalu pemahaman anak mengenai
pertidaksamaan linear satu variabel menjadi lebih mudah karena konsep persamaan linear
satu variabel sudah dikuasai sebagian besar siswa dengan baik”
P :”Oooh...nggeh..Terus...”
G :”Apalagi?”
P :”Biasanya apakah bapak selalu melaksanakan pengajaran remediasi jika ada lebih
dari 50 % siswa nilainya dibawah KKM?”
G :”Iyaaa...terkadang...karena mengingat jika pengajaran remediasi selalu
dilaksanakan, terkadang materi yang lainnya tidak akan keburu.. ”
P :”Hee...Ehmnn rencana bapak selanjutnya?”
G :”Yaa...itu kalau saya dalam setiap pembelajaran ya itu yang diambil memang
pengubahan metode pembelajaran atau mungkin bentuk soal disederhanakan...ya mungkin
itu”
P :”Ooh...nggeh Pak..”
b. Transkrip wawancara dengan siswa
P :”Selamat pagiii ...”
S17 :”Selamat pagiii buu..”
P :”Tit....mau ngobrol-ngobrol nih sebentar”
S17 :”Iyaa...bu”
P :”Setelah pembelajaran remediasi kemarin, kamu jadi lebih paham enggak sih?”
S17 :”Iyaa...paham sekali bu...”
P :”Yang lebih paham pada bagian mana?”
S17 :”Yang memodelkan bu sama mencari penyelesaian dari pemodelan..seperti pada
soal latihan yang nomor 2 dan 3..”
P :”Ooh..okee..kamu lebih paham pembelajaran dengan diskusi kelompok gitu atau
dijelaskan guru di depan kelas?”
S17 :”Lebih paham diskusi bu...soalnya jika mau tanya ke teman itu nggak sungkan
buu...”
P :”Oalaah...yayaya...hemnnn..Setelah pembelajaran remediasi, kira-kira kamu
paham materi penerapan persamaan linear satu variabel berapa persen?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
S17 :”Hhmnn...hehehe...berapa ya?”
P :”Hayooo....berapa?”
S17 :”Heee....95 % bu...”
P :”Bener nih?”
S17 :”Iyaa...bu..”
P :”Halooo..”
S29 :”Iyaaa bu...”
P :”Udah siap?”
S29 :”Siap...apa bu?”
P :”Hehehe....ngobrol-ngobrol sama saya..”
S29 :”(mengangguk)”
P :”Gini Tit........, setelah pembelajaran remediasi kemarin, kamu jadi tambah paham
atau ndak materi penerapan persamaan linear satu variabel?”
S29 :”Iyaaa...bu..”
P :”Tambah paham banget...atau tambah aja?”
S29 :”Tambah paham banget bu..”
P :”Okeee...sin..bagian materi mana yang kamu mengerti?”
S29 :”Semuanyaa bu, yang diajarkan pada saat pembelajaran remediasi kemarin,
semuanya paham...”
P :”Pemodelan?penyelesaian soal cerita?”
S29 :”Iyaa bu...”
P :”okee...seberapa persen pemahamanmu mengenai materi ini?”
S29 :”Yaaa...”
P :”Berapa sin?”
S29 :”Sekitar 90 % an bu...”
P :”Lha yang 10 %?”
S29 :”Heee....ya masih agak ragu bu, sama soal yang lebih sulit dari latihan-latihan
kemarin”
P :”Ooh...okee...asalkan kamu bisa memahami maksud soal dan kamu menguasai
konsep,, bentuk soal apapun pasti kamu bisa ngerjain kok”
S29 :”Hehe...iyaa bu..”
P :”Halooo..”
S6 :”iyaa bu..”
P :”kita ngobrol-ngobrol ya…”(sambil tertawa)…..Hhmnn…menurutmu setelah
pembelajaran kemarin, kamu seakin dong atau blong?(Sambil tertawa)”
S6 :”Dong kok Bu..”
P :”Okee… kan kamu dapet seratus ya?”
S6 :”Iyaa…bu..”
P :”Itu kemarin ngerjain sendiri atau nyontek?”
S6 :”Ngerjain sendiri Bu..”
P :”Okee…yang semakin dong, materi bagian apa?”
S6 :”Semuanya bu…”
P :”Okee…seumpama kalau dikasih soal, di ubah-ubah dikit, bias ngerjain ya?”
S6 :”Semoga bu…(sambil tertawa)”
P :”Berapa besar pemahaman mu setelah mengikuti pembelajaran ini?”
S6 :”Ya….. 80% lah bu…”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
P :”Okee…Pembelajaran pakai sistem diskusi kelompok, enak gak? Kamu semakin
paham ndak?”
S6 :”Iyaa…bu..enak..jadi bisa Tanya temen-temen..”
P :”Ohh..oke gitu aja Tit.”
S6 :”iyaa bu..”
P :”Makasih yaa…”
S6 :”Iyaa sama-sama Bu..”
P :”Haii…Tit..”
S8 :”Iyaa…bu..”
P :”Tit....ngobrol-ngobrol sebentar ya”
S8 :”Iyaa...bu”
P :”Cuma sebentar aja kok…hehehe….Setelah pembelajaran remediasi kemarin, kamu
jadi lebih paham enggak sih?”
S8 :”Hmnnn..”
P :””Hayooo?”
S8 :”Iyaa...paham bu...”
P :”Berapa persen tingkat pemehaman mu setelah pembelajaran kemarin?”
S8 :”hmn…80% lah bu”
P :”Lah yang 20% kemana?”
S8 :”Masih ragu bu…hehehe”
P :”Okee..yang lebih paham pada bagian mana?”
S8 :”Yang memodelkan bu ..”
P :”Ooh..okee..kamu kalau proses pembelajaran gitu, lebih paham pembelajaran
dengan diskusi kelompok gitu atau dijelaskan guru di depan kelas?”
S8 :”Lebih paham dijelaskan bu...Soalnya kalau diskusi itu, ada temen yang buat usil”
P :”Oalaah...yayaya...hemnnn..Okeee…”
S8 :”Hmnn (mengangguk)”
P :”Okee…begitu saja Tit…”
S8 :”Iyaa bu...”
P :”Makasih yaa..”
S8 :”Iyaa...bu..”
P :”Hallooo Tit…”
S34 :”Iyaa..bu..”
P :”Monggo…silahkan duduk dulu…hehe”
S34 :”Maksih bu…”
P :”Mau ya, ngobrol-ngobrol bentar..”
S34 :”Ditanyain apa bu?”
P :”Rahasia…(Sambil tertawa)”
S34 :”Yahh…”
P :”Okee… setelah pembelajaran remediasi kemarin, kamu jadi lebih paham ndak
sih? Atau sama aja?”
S34 :”Ya…paham bu…”
P :”Yang semakin paham pada bagian apa?”
S34 :”Itu bu…yang ngubah itu hloo..”
P :”yang mana? Memodelkan?”
S34 :”Nah…iya bu..”
P :”Okee… tingkat pemahamn mu berapa persen?”
S34 :”81% bu…”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
P :”Okee… kan kemarin metodenya pakai diskusi kelompok to, kalau pakai metode itu
jadi paham ndak belajar ny?”
S34 :”Iyaa…bu…paham kok..Bener bu…asyik malahan..”
P :”Asyik bisa mainnya?”(Sambil tertawa)
S34 :”enggak ya bu…”
P :”Ohh..okee kalau gitu, makasih ya Tit….”
S34 :”Iyaa…sama-sama bu…”
P :”Halooo..”
S16 :”Iyaa…bu…”
P :”Kamu gimana kemarin, bisa ngerjain tes nya ndak?”
S16 :”Iyaa,,,bu bisa..”
P :”Okee…mau Tanya nih, setelah pembelaajran kemarin, kamu jadi lebih paham
ndak sih? Atau jadi tambah bingung?” (Sambil tertawa)
S16 :”jadi mudeng bu…”
P :”Yang lebih mudeng, bagian mana?”
S16 :”Yang…penyelesainnya bu..”
P :”yang memodelkan?”
S16 :”Yaaa…lumayan sih..”
P :”Okee…tingkat pemahamnmu berapa persen?”
S16 :”Hhmnn…80%..bu..”
P :”tapi ini udah lumayan kok, walaupun belum tuntas yaa..Belajar yang rajin lagi
ya..”
S16 : “Iyaa…bu..”
P :”okee… kan kemarin belajarnya pakai metode diskusi kelompok, kamu jadi mudeng
dalam belajar atau ndak?”
S16 :”Mudeng bu…soalnya bisa Tanya-tanya pada yang lebih pinter…”(Sambil
tertawa)
P :”Ooh…okee Tit….makasih yan untuk waktunya..”
S16 :”Iyaa,,,bu…”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
Lampiran D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
(Siswa mengerjakan dan mempresentasikan hasil
jawaban di depan kelas)
(Suasana kelas pada saat mengerjakan soal)
(Guru membimbing siswa dalam mengerjakan
soal)
(Guru menjelaskan materi)
i)
(Suasana kelas pada saat pembelajaran
remediasi)
(Siswa – siswi kelas VII B)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
Lampiran E.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
Lampiran E.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI