6
II.3 Metode Mekanis Salah satu cara yang digunakan untuk menghitung luas daerah yang tidak beraturan adalah dengan cara mekanis yaitu dengan alat yang dinamakan dengan planimeter. Alat planimeter diletakkan diatas peta (gambar) yang akan dihitung luasnya. Kemudian alat tersebut mentrace (mengikuti) batas wilayah yang akan diukur luasnya. Dengan konversi tertentu, maka luas akan dapat dihitung. Ketelitian hasil sangat bergantung pada besar atau kecilnya skala peta. Semakin besar skala petanya, akan semakin teliti hasil luasannya. Ada dua jenis planimeter yaitu planimeter mekanik (manual) dan planimeter digital. Gambar 2.3 Planimeter 1

planimeter 1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: planimeter 1

II.3 Metode Mekanis

Salah satu cara yang digunakan untuk menghitung luas daerah yang tidak

beraturan adalah dengan cara mekanis yaitu dengan alat yang dinamakan dengan

planimeter. Alat planimeter diletakkan diatas peta (gambar) yang akan dihitung luasnya.

Kemudian alat tersebut mentrace (mengikuti) batas wilayah yang akan diukur luasnya.

Dengan konversi tertentu, maka luas akan dapat dihitung. Ketelitian hasil sangat

bergantung pada besar atau kecilnya skala peta. Semakin besar skala petanya, akan

semakin teliti hasil luasannya. Ada dua jenis planimeter yaitu planimeter mekanik

(manual) dan planimeter digital.

Gambar 2.3 Planimeter

1

Page 2: planimeter 1

II.3.1 Bagian-bagian planimeter :

Alat planimetri terdiri dari dari dua tangkai (batang) yang dihubungkan oleh sendi

yang memungkinkan kedua tangkai tersebut bergerak bebas pada meja gambar.

Tangkai yang pertama disebut tangkai jarum tetap atau tangkai batang (kutub),

dibagian ujung lain dari tangkai tetap terdapat jarum pelacak tetap yang disebut dengan

kutub planimeter.

Tangkai yang kedua disebut tangkai pelacak. Pada ujung-ujung tangkai pelacak

terdapat sebuah roda (roda ukur) dan jarum pelacak untuk menelusuri batas daerah yang

diukur. Roda ukur dapat berputar bersamaan dengan gerakan dari jarum pelacak.

Banyaknya putaran dapat dibaca pada piringan berskala yang dihubungkan dengan roda

ukur.

Gambar 2.4 Bagian-bagian Planimeter

Keterangan :

1. Batang kutub

2. Batang pelacak

3. Kutub planimeter (tetap)

4. Sendi (engsel)

2

13

2

5

69

4

78

Page 3: planimeter 1

5. Jarum pelacak

6. Roda ukur berskala

7. Piringan berskala

8. Klem (untuk mengatur panjang batang pelacak)

9. Nonius

II.3.2 Langkah-langkah menghitung luas peta (gambar)

Langkah-langkah dalam menghitung luas peta (gambar) yaitu :

1. Letakkan alat planimeter diatas peta (gambar) yang akan dihitung luasnya

2. Jarum kutub planimeter ditempatkan sedemikian serupa sehingga jarum pelacak

dapat menelusuri seluruh batas daerah yang akan diukur luasnya (dapat didalam

atau diluar daerah yang akan diukur)

3. Lihat titik merah pada lensa alat, kemudian tepatkan titik tersebut pada garis/

batas wilayah yang akan dicari luasannya.

4. Tempatkan jarum pelacak mulai dari titik awal (misal x0 ), yang telah ditentukan,

kemudian putar roda ukur maju (searah jarum jam) atau mundur (berlawanan arah

jarum jam) melalui x1 sampai kembali ketitik awal (x0).

5. Dengan konversi tertentu, maka luas akan dapat dihitung. Ketelitian hasil sangat

bergantung pada besar atau kecilnya skala peta. Semakin besar skala petanya,

akan semakin teliti hasil luasannya.

II.3.3 Rumus Perhitungan Planimeter

Untuk mendapatkan luasan suatu daerah permukaan bumi dipeta maka

diadakan pengukuran dengan metode planimetri dari titik awal x0 sampai dengan titik

akhir x1 dengan menggunakan rumus :

1)

2)

3

La = x Lb

Lb = x

Page 4: planimeter 1

Keterangan :

La = luas yang dicari (km2)

Lx = luas daerah dalam peta (cm2) diperoleh dari perhitungan

menggunakan planimeter

Ly = luas kalibrasi dalam peta (cm2) diperoleh dari perhitungan

menggunakan planimeter

Lb = luas kalibrasi (cm2)

p = panjang (cm)

l = lebar (cm)

X1=Titik Akhir X0= Titik Awal

Luasan lebar

panjang

Gambar 2.5 Pembanding (Daerah Kalibrasi)

II.4 Metode Digitasi

4