PLTP Kamojang.docx

Embed Size (px)

Citation preview

1. Lokasi dan Denah PLTP Kamojang

UBP KamojangUnit Bisnis Pembangkit Kamojang berada di daerah perbukitan sekitar 1500 meter dari permukaan laut dan 42 Km ke arah tenggara kota Bandung. Kontur permukaan dan letak geografis mendukung kualitas atau mutu uap yang dihasilkan. Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Kamojang merupakan yang terbaik di Indonesia, karena uap yang dikeluarkan sangat keringPT Indonesia Power Unit Bisnis Pembagkitan Kamojang berlokasi di Kampung Pangkalan Desa Laksana Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat dengan alamat perusahaan yaitu komplek perumahan PLTP Kamojang kotak pos 125 Garut 44101. Gambar 1.8 dibawah ini menunjukkan denah lokasi kawasan PLTP Kamojang.

Denah lokasi kawasan PLTP Kamojang

2. Ruang Lingkup Kegiatan PT. Indonesia Power UBP KamojangKegiatan eksplorasi dikamojang yaitu dimulai sejak zaman pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Kegiatan eksplorasi tersebut berlangsung lebih dari 25 tahun. Eksplorasi pertama kali dilakukan oleh pemerintahan Hindia Belanda yaitu pada tahun 1926 sampai dengan tahun 1928, dengan menghasilkan sumur yang bernama KMJ-3 yaitu dengan kedalaman 66 meter dengan keluaran uap kering pada suhu 14000C, dan bertekanan 2,5 atmosfer (atm).Pada tahun 1971-1979 Geothermal Survey of Indonesia yang bekerja sama dengan New Zealand Geothermal Project kembali melakukan pemboran sebanyak 14 sumur eksplorasi. Pada tahun 1978 energi panas bumi Kamojang untuk pertama kalinya menghasilkan energi listrik sebesar 0,25 MW dan diresmikan pengoperasiannya oleh Menteri Pertambangan dan Energi, Prof. DR. Subroto.Selanjutnya, pada tahun 1979 2003 kembali dilakukan pengeboran sumur pengembangan dan produksi, kemudian pada 7 februari 1983, PLTP Kamojang Unit 1 dengan kapasitas 30 MW ditetapkan secara resmi oleh Presiden RI Soeharto sebagai lapangan panas bumi pertama di Indonesia, dilanjutkan dengan peresmian PLTP Unit 2 & 3 (2 x 55 MW) pada tahun 1988 dilanjutkan kemudian pada tahun 2003 - 2007 dengan PLTP Unit 4(60MW).Total kapasitas PLTP Kamojang saat ini sebesar 200 MW, terdiri atas empat unit yakni PLTP Unit 1 dengan produksi 30 MW, unit 2 dan 3 masing-masing kapasitas 55 MW, serta PLTP unit 4 sebesar 60 MW. Keseluruhan energi listrik yang dihasilkan PLTP Kamojang dialirkan guna mendukung sistem transmisi (interkoneksi) Jawa-Bali.Pengembangan potensi panas bumi di Kamojang terus dilakukan pemerintah untuk mengoptimalkan potensi yang ada dengan mengeluarkan Peraturan Menteri ESDM No. 02 Tahun 2010 Tentang Daftar Proyek-Proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik Tahap II serta transmisi terkait, dengan merencanakan pengembangan PLTP Kamojang unit 5 (40 MW) dan unit 6 (60 MW).3. Fasilitas Pabrik PLTP Kamojang3.1 Steam Receiving HeaderAlat ini merupakan suatu tabung yang memiliki diameter 1800 mm. Dan memiliki panjang 19500 mm yang memilki fungsi sebagai pengumpul uap sementara dari beberapa sumur produksi sebelum didistribusikan menuju turbin. Alat ini juga dilengkapi dengan sistem pengendalian kestabilan tekanan (katup) dan rufture disc yang berfungsi sebagai pengaman dari tekanan lebih dalam sistem aliran uap. Dengan adanya steam receiving header ini maka pasokan uap tidak akan mengalami gangguan meskipun terdapat perubahan pasokan uap dari sumur produksi.

Steam Receiving Header3.2 Vent StructureAlat ini merupakan pelepas uap dengan peredam suara. Vent structure ini terbuat dari beton bertulang berbentuk bak persegi panjang, bagian bawahnya disekat dan bagian atasnya diberi tumpukan batu agar pada saat pelepasan uap ke udara tidak mencemari lingkungan. Dengan menggunakan nozzle diffuser maka getaran dan kebisingan dapat diredam. Vent structure dilengkapi dengan katup - katup dengan sistem kerjanya pneumatic. Udara bertekanan yang digunakan untuk membuka untuk membuka dan menutup katup diperoleh dari dua buah kompresor yang terdapat di dalam rumah vent structure.Pengoperasian vent structure dapat dioperasikan dengan cara manual ataupun otomatis (system remote) yang dapat dilakukan dari panel ruangan kontrol (control room).Adapun fungsi dari vent structure adalah sebagai berikut:a. Sebagai pengatur tekanan ( agar tekanan uap masuk turbin selalu konstan),b. Sebagai pengaman yang akan membuang uap bila terjadi tekanan lebih di steam receiving header,c. Membuang kelebihan uap jika terjadi penurunan beban atau unit stop.

Vent Structure

3.3 SeparatorSeparator merupakan suatu alat yang berfungsi untuk memisahkan zat-zat padat, silica, dan zat lain yang bercampur dengan uap yang masuk ke dalam separator.Separator yang dipakai adalah jenis cyclone berupa silinder tegak dimana pipa tempat masuknya steam dirancang sedemikian rupa sehingga membentuk arah aliran sentrifugal. Uap yang masuk separator akan berputar akibat adanya perbedaan berat jenis, maka kondensat dan partikel-partikel padat yang ada dalam aliran uap akan terpisah dan jatuh ke bawah dan ditampung dalam dust collector sampai mencapai maksimum atau sampai waktu yang telah ditentukan. Sedangkan uap yang lebih bersih akan keluar melalui pipa bagian atas dari separator. Kotoran yang ada dalam dust collector di -drain secara berkala baik otomatis ataupun manual. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya korosi, erosi dan pembentukan kerak pada turbin.

Separator

3.4 DemisterAlat ini berbentuk tabung silinder yang berukuran 14.5 m3 didalamnya terdapat kisi-kisi baja yang berfungsi untuk mengeliminasi butir - butir air yang terbawa oleh uap dari sumur-sumur panas bumi. Di bagian bawahnya terdapat kerucut yang berfungsi untuk menangkap air dan partikel - partikel padat lainnya yang lolos dari separator, sehingga uap yang akan dikirim ke turbin merupakan uap yang benar-benar uap yang kering dan bersih. Karena jika uap yang masuk ke turbin tidak kering dan kotor, akan menyebabkan terjadinya vibrasi, erosi dan pembentukkan kerak pada turbin. Uap masuk dari atas demister langsung menabrak kerucut, karena perbedaan tekanan dan berat jenis maka butiran air kondensat dan partikel - partikel padat yang terkandung dalam di dalam uap akan jatuh. Uap bersih akan masuk ke saluran keluar yang sebelumnya melewati saringan terlebih dahulu dan untuk selanjutnya diteruskan ke turbin.Demister ini dipasang pada jalur uap utama setelah alat pemisah akhir (final separator) yang ditempatkan pada bangunan rangka besi yang sangat kokoh dan terletak di luar gedung pembangkit.

Demister

3.5 TurbinHampir di semua pusat pembangkit tenaga listrik memiliki turbin sebagai penghasil gerakkan mekanik yang akan diubah menjadi energi listrik melalui generator. Turbin yang digunakan disesuaikan dengan keadaan dimana turbin tersebut digunakan. Pada sistem PLTP Kamojang mempergunakan turbin jenis silinder tunggal dua aliran ( single cylinder double flow ) yang merupakan kombinasi dari turbin aksi ( impuls ) dan reaksi. Yang membedakan antara turbin aksi dan reaksi adalah pada proses ekspansi dari uapnya. Pada turbin aksi, proses ekspansi (penurunan tekanan) dari fluida kerja hanya terjadi di dalam baris sudu tetapnya saja, sedangkan pada reaksi proses dari fluida kerja terjadi baik di dalam baris sudu tetap maupun sudu beratnya.Turbin tersebut dapat menghasilkan daya listrik sebesar 55 MW per unit aliran ganda dengan putaran 3000 rpm. Turbin ini dirancang dengan memperhatikan efisiensi, dan performanya disesuaikan dengan kondisi dan kualitas uap panas bumi.Turbin di PLTP Kamojang dilengkapi dengan peralatan bantu lainnya, yaitu:a. Turbin Valve yang terdiri dari Main Steam Valve ( MSV ) dan Governor Valve, yang berfungsi untuk mengatur jumlah aliran uap yang masuk ke turbin.b. Turning Gear ( Barring Gear ) yang berfungsi untuk memutar poros turbin pada saat unit dalam kondisi stop atau pada saat pemanasan sebelum turbin start agar tidak terjadi distorsi pada poros akibat pemanasan / pendinginan yang tidak merata.c. Peralatan pengaman, yang berfungsi untuk mengamankan bagian-bagian peralatan yang terdapat dalam turbin jika terjadi gangguan ataupun kerusakan operasi pada turbin. Peralatan pengamn tersebut adalah : Eccentricity, Differential Expansion, tekanan minyak bantalan aksial, vibrasi bantalan, temperature metal bantalan, temperature minyak keluar bantalan, over speed, emergency hand trip.

Turbin

3.6 GeneratorGenerator adalah sebuah alat yang berfungsi untuk merubah energi mekanik putaran poros turbin menjadi energi listrik. PLTP kamojang mempergunakan generator jenis hubung langsung dan didinginkan dengan air, memiliki 2 kutub, 3 fasa, 50 Hz dengan putaran 3000 rpm.Sistem penguatan yang digunakan adalah rotating brushless type AC dengan rectifier, sedangkan tegangannya diatur dengan automatic voltage regulator ( AVR ). Kemampuan generator maksimum untuk unit 1 adalah 30 MW, sedangkan untuk unit 2 dan 3 adalah 55 MW.

Generator akan menghasilkan energi listrik bolak balik sebesar 11,8 kV ketika turbin yang berputar dengan putaran 3000 rpm mengkopel terhadap generator. Perputaran pada generator tersebut akan menghasilkan perpotongan gaya gerak magnet yang menghasilkan energi listrik.

Generator

3.7 Trafo utamaTrafo utama yang digunakan adalah type ONAN dengan tegangan 11,8 KV pada sisi primer dan 150 KV pada sisi sekunder. Tegangan output generator 11,8 KV ini kemudian dinaikkan ( Step Up Trafo ) menjadi 150 KV dan dihubungkan secara parallel dengan system Jawa - Bali. Kapasitas dari trafo utama adalah 70.000 KVA.

3.8 Switch yardSwitch yard adalah perangkat yang berfungsi sebagai pemutus dan penghubung aliran listrik yang berada di wilayah PLTP maupun aliran yang akan didistribusikan melalui sistem inter koneksi Jawa-Bali .

Switch Yard

3.9 KondensorKondensor adalah suatu alat untuk mengkondensasikan uap bekas dari turbin dengan kondisi tekanan yang hampa.. Uap bekas dari turbin masuk dari sisi atas kondensor, kemudian mengalami kondensasi sebagai akibat penyerapan panas oleh air pendingin yang diinjeksikan melalui spray nozzle. Uap bekas yang tidak terkondensasi dikeluarkan dari kondensor oleh ejector. Ejector ini juga berfungsi untuk mempertahankan hampa kondensor pada saat operasi normal dan membuat hampa kondensor sewaktu start awal. Air kondensat dipompakan oleh dua buah pompa pendingin utama ( Main Cooling Water Pump ) ke menara pendingin ( Cooling Tower ) untuk didinginkan ulang sebelum disirkulasikan kembali ke kondensor.Pada saat sedang operasi normal, tekanan dalam kondensor adalah 0,133 bar, dan kebutuhan air pendingin adalah 11.800 m3/jam. PLTP Kamojang menggunakan kondensor kontak langsung yang dipasang dibawah turbin, karena kondensor kontak langsung memiliki efisiensi perpindahan panas yang jauh lebih besar daripada kondensor permukaan, sehingga ukuran dan biaya investasinya juga lebih kecil. Pemakaian kondensor ini sangat cocok karena pembangkit listrik tenaga panas bumi memiliki siklus terbuka sehingga tidak diperlukan sistem pengambilan kembali kondensat seperti yang dilakukan oleh PLTU konvesional.

Kondensor

3.10 Main Cooling Water Pump (MCWP)Main Cooling Water Pump ( MCWP ) adalah pompa pendingin utama yang berfungsi untuk memompakan air kondensat dari kondensor ke cooling tower untuk kemudian didinginkan. Jenis pompa yang digunakan di PLTP Kamojang adalah Vertical Barriel type 1 Stage Double Suction Centrifugal Pamp, dengan jumlah dua buah pompa untuk setiap unit.

MCWP (main cooling water pump)

3.11 Cooling TowerCooling tower ( menara pendingin ) yang terpasang di PLTP Kamojang merupakan bangunan yang terbuat dari kayu yang telah diawetkan sehingga tahan air. Terdiri dari 3 ruang dan 3 kipas untuk unit 1, sedangkan untuk unit 2 dan 3 terdiri dari 5 ruang dengan 5 kipas hisap paksa. Jenis yang digunakan adalah Mechanical Draught Crossflow Tower.Air yang dipompakan dari kondensor didistribusikan kedalam bak (Hot Water Basin) yang terdapat di bagian atas cooling tower. Bak tesebut juga dilengkapi dengan noozle yang berfungsi utuk memancakan air sehingga menjadi butiran butiran halus dan didinginkan dengan cara kontak langsung dengan udara pendingin. Setelah terjadi proses pendinginan, air akan turun karena gaya gravitasi untuk seterusnya menuju bak penampung air ( Cool Water Basin ) yang terdapat di bagian bawah dari cooling tower dan seterusnya dialirkan ke kondensor yang sebelumnya melewati 4 buah screen untuk menyaring kotoran kotoran yang terdapat dalam air.Aliran udara yang melewati tiap ruang pendingin dihisap ke atas dengan kipas hisap paksa tipe aksial. Setiap kipas digerakkan oleh motor listrik induksi dengan perantaraan gigi reduksi ( Reduction Gear ). Cooling tower dilengkapi dengan sistem pembasah (Wetting Pump System) yang gunanya untuk memompakan air dari cool water basin dan disemprotkan ke semua bagian dari cooling tower agar kondisi kayu tetap basah.

Cooling Tower

Sistem Pembangkitan PLTP Kamojang

Gambar Flow Diagram PLTP KamojangSystem pembangkitan PLTP kamojang merupakan system pembangkitan yang memanfaatkan tenaga panas bumi yang berupa uap. Uap tersebut diperoleh dari sumur sumur produksi yang dibuat oleh Pertamina. Uap dari sumur produksi mula mula dialirkan ke steam receiving header, yang berfungsi menjamin pasokan uap tidak mengalami gangguan meskipun terjadi perubahan pasokan dari sumur produksi. Selanjutnya melalui flow meter, uap tersebut dialirkan ke Unit 1, Unit 2, dan Unit 3 melalui pipa pipa. Uap tersebutdialirkan ke separator untuk memisahkan zat zat padat, silica, dan bintik bintik air yang terbawa di dalamnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya vibrasi, erosi dan pembentukkan kerak pada turbine. Uap yang telah melewati separator tersebut kemudian dialirkan ke demister yang berfungsi sebagai pemisah akhir.Uap yang telah bersih itu kemudian dialirkan melalui main steam valve ( MSV ) governor valve menuju ke turbin. Di dalam turbin, uap tersebut berfungsi untuk memutar double flow condensing yang dikopel dengan generator, pada kecepatan 3000 rpm. Proses ini menghasilkan energi listrik dengan arus 3 fasa, frekuensi 50 Hz, dengan tegangan 11,8 KV. Melalui transformer step up, arus listrik dinaikkan tegangannya hingga 150 KV, selanjutnya dihubungkan secara parallel dengan system penyaluran Jawa Bali(interkoneksi).Agar turbin bekerja secara efisien, maka exhaust steam / uap bekas yang keluar dari turbin harus dalam kondisi vakum, dengan mengkondensasikan uap dalam kondensor kontak langsung yang dipasang di bawah turbin.Untuk menjaga kepakuman kondenseor, gas yang tak terkondensi harus dikeluarkan secara kontinyu olehsystem ekstraksi gas. Gas gas inimengandung : CO285 90% H2S 3,5% dan sisanya adalah N2dan gas gas lainnya. Disini system ekstaksi gas terdiri atas first-stage dan second-stage ejector.Gas gasyang tidak dapat dikondensasikan, dihisap olehsteam ejectortingkat 2 untuk diteruskan keaftercondensor,dimana gas gas tersebut kemudian kembali disiram leh air yang dipompakan olehprimary pump. Gas gas yang dapat dikondensasikan dikembalikan ke kondensor, sedanskan sisa gas yang tidak dapat dikondensasikan di buang ke udara.Exhaust steam dari turbin masuk dari sisi atas kondensor, kemudian terkondensasi sebagai akibat penyerapan panas oleh air pendingin yang diinjeksikan lewat spray nozzle. Level kondensat selalu dijaga dalam kondisi normal oleh dua buah main cooling water pump (MCWP) lalu didinginkan dalam cooling water sebelum disirkulasikan kembali. Air yang dipompakan oleh MCWP dijatuhkan dari bagian atas menara pendingin yang disebut kolam air panas menara pendingin. Menara pendingin berfungsi sebagaiheat exchanger( penukar kalor ) yang besar, sehingga mengalami pertukaran kalor dengan udara bebas.Air dari menara pendingin yang dijatuhkan tersebut mengalami penurunan temperature dan tekanan ketika sampai di bawah, yang disebut kolam air dingin( cold basin ).Air dalam kolam air dingin ini dialirkan ke dalam kondensor untukmendinginkan uap bekas memutar turbindan kelebihannya( over flow )diinjeksikan kembali kedalam sumur yang tidak produktif, diharapkan sebagai air pengisi atau penambah dalam reservoir, sedangkan sebagian lagi dipompakan oleh primary pump, yang kemudian dialirkan kedalanintercondensordanaftercondensoruntuk mendinginkan uap yang tidak terkondensasi(noncondensable gas ).System pendingin di PLTP Kamojang merupakan system pendingin dengan sirkulasi tertutup dari air hasil kondensasi uap, dimana kelebihan kondensat yang terjadi direinjeksi ke dalam sumur reinjeksi. Prinsip penyerapan energi panas dari air yang disirkulasikan adalah dengan mengalirkan udara pendingin secara paksa dengan arah aliran tegak lurus, menggunakan 5 fan cooling tower.Sekitar 70% uap yang terkondensasi akan hilang karena penguapan dalam cooling tower, sedangkan sisanya diinjeksikan kembali ke dalam reservoir. Reinjeksi dilakukan untuk mengurangi pengaruh pencemaran lingkungan, mengurangi ground subcidence, menjaga tekanan, serta recharge water bagi reservoir. Aliran air dari cold basin ke kondensor disirkulasikan lagi oleh primary pump sebagai media pendingin untuk inter cooler dan melallui after dan intercondensor untuk mengkondensasikan uap yang tidak terkondensasi di kondensor, air kondensat kemudian dimasukkan kembali ke dalam kondensor.Sistem Kelistrikan di PLTP KamojangListrik yang dihasilkan dari generator adalah sebesar 11,8 kV. Sebelum didistribusikan melalui system interkoneksi Jawa Bali, listrik tersebut diolah diolah dengan memperhatikan karakteristik dan listrik itu sendiri.4.1System 150 kVListrik yang dihasilkan dari PLTP Kamojang Unit 1, 2, dan 3 dengan total daya yang dihasilkan yakni mencapai 140 MW akan dialirkan ke berbagai wilayah di pulau Jawa dan Bali melalui jaringan transmisi listrik 150 kV. Tegangan sebesar 150 kV tersebut dapat dihasilkan dengan cara menaikan tegangan 11,8 kV yang keluar darigenerator dengan menggunakan trafo utama ( step up transformator ) pada masing masing unit ( T21 dan T31 ). Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kehilangan daya pada saluran transmisi.4.2System 11,8 kVSystem tegangan 11,8 kV merupakan hasil dari pembangkitan dari generator unit 1, unit 2, dan unit 3. Tegangan 11,8 kV ini kemudian akan dialirkan ke trafo utama step up untuk dinaikkan menjadi sebesar 150 kV.4.3System 6,3 kVUntuk mendapatkan tegangan sebesar 6,3 kV, dipasang beberapa transformator yaitu transformator T8 ( step down transformator ) yang menghasilkan listrik dengan tegangan 6,3 kV dari tegangan primer 150 kV. Kapasitas trafo ini adalah 7 MWA yang berfungsi untuk menyediakan listrik pada saat start up, baik unit 1, unit 2, maupun unit3.Trafo T22 dan T32 ( step down transformator )yang menghasilkan tegangan listrik 6,3 kV dari tegangan generator 11,8 kV. Tegangan dari kedua trafo ini akan digunakan setelah unit beroperasi normal.5Sistem Pemeliharaan Mesin PLTP KamojangMesin adalah suatu rangkaian yang dirangkai menjadi satu kesatuan dalam suatu system untuk mengerjakan suatu program atau kerja. Penggunaan mesin ini sangat luas cakupannya terutama dalam bidang perindustrtian. Karena cakupannya yang luas tersebut maka mesin dikategorikan menjadi beberapa bagian, seperti mesin perkakas, tools, mesin alat berat, otomotif, mesin produksi, dan sebagainya. Untuk itu konstruksi mesin dibuat pula berdasarkan aplikasi, factor factor intern dan ekstern seperti pengaruh gaya, beban, bahan, kondisi lingkungan, pemakaian, fluida kerja, dan lain sebagainya.Dalam hal ini, dengan karakteristik dari panas bumi yang tersedia secara kontinyu ( tidak terpengaruh oleh pergantian musim ) maka memacu perangkat konversi ( khususnya mesin ) untuk bekerja non stop dengan performa maksimal. Maka untuk menjaga agar pasokan uap yang dihasilkan dari energi panas bumi ini tidak terbuang maka disiapkan perangkat perangkat pendukung serta cadangan. Selain itu, perangkat perangkat bantu disediakan untuk kelancaran proses pembangkitan listrik.Fenomena yang timbul pada system yang telah beroperasi lama dan terus menerus adalah terjadinya penurunan efesiensi pada seluruh perangkat system pembangkit.Untuk menjaga agar perangkat pada system tetap memiliki efesiensi yangtinggi serta perangkat memilki umr operasi yang lama maka dilakukan penanganan khusus baik melalui tekhnik pemeliharaan, pelumasan, serta tekhnik pengoperasian yang procedural.Tekhnik pemeliharaan yang dilakukan di PT. INDONESIA POWER UBP Kamojang ada 4 macam,diantaranya Preventif, Periodik, Prediktif, dan Korektif.5.1.Pemeliharaan PreventifPemeliharaan yang dilakukan secara rutin yang sifatnya kontinyuNo.Jenis pemeliharaanPemeriksaan

1.RECEIVING HEADERKebersihan lokasi, kelainan suara, bocoran uap

2.SEPARATORLine uap, penunjukan vibrasi, penunjukan suhu bantalan, kekencangan baut, kondisi support pipa, keutuhan pndasi, kebersihan dan tanda tanda korosi.

3.DEMISTERLine uap, suara, kekencangan baut, kondisi support pipa, keutuhan pndasi, kebersihan dan tanda tanda krosi.

4.MAIN STOP VALVE ( MSV )Line air, line uap, line pelumas, unjukan suara, vibrasi, suhu bantalan, kekencangan baut, kondisi fleks join, kondisi support pipa, kebershan dan tanda tanda korosi.

5.GOVERNORE VALVELine uap, line pelumas, unjukan suara, vibrasi, suhu bantalan, kekencangan baut, kondisi fleks join, kondisi support pipa, kebershan dan tanda tanda korosi.

6.TURBINKebersihan turbin dan lokasi,kelainan suara, vibrasi, bocoran oli dan uap,serta tanda tanda korosi.

7.EJECTORLine uap, line udara, kelainan suara, kekencangan baut, line pelumas, vibrasi, penunjukan level pelumas, kopling, support pipa, keutuhan pondasi, kebersihan.

8.AFTER CONDENSORLine air, line uap, kelainan suara, kekencangan baut, support pipa, keutuhan pondasi, kebersihan dan tanda korosi.

9.INTER CONDENSORLine air, line uap, kelainan suara, kekencangan baut, support pipa, keutuhan pondasi, kebersihan dan tanda korosi.

10.PRIMARY PUMPKebersihan pompa, kelainan suara, vibrasi, bocoran air dan oli, kekencangan baut.

11.SECONDARY PUMPKebersihan pompa, kelainan suara, vibrasi, bocoran air dan oli, kekencangan baut.

12.MAIN COOLING WATER PUMP ( MCWP )Kebersihan lokasi dan pompa, kelainan suara, vibrasi, bocoran line air.

13.CONDENSORLine uap, line udara, kelainan suara, kekencangan baut, line pelumas, vibrasi, penunjukan level pelumas, kopling, support pipa, keutuhan pondasi, kebersihan dan tanda korosi.

14.COOLING TOWERKebersihan hot basin, kebersihan nozzle, kelainan suara, bocoran air, bocoran oli, pemeriksaan level oli.

15.FAN COOLING TOWERLine uap, line pelumas, line air, kelainan suara, kekencangan baut,penunjukan suhu bantalan, pelumas katup,penunjukan level pelumas, kopling, support pipa, keutuhan pondasi, kebersihan dan tanda korosi.

16.INTER COOLERLine udara, line pelumas, line air, kelainan suara, kekencangan baut ,penunjukan suhu bantalan,,penunjukan level pelumas, kopling, support pipa, keutuhan pondasi, kebersihan dan tanda korosi.

17.LUBE OIL COOLERLine air, line pelumas, line udara, penunjukan suara, vibrasi, kekencangan baut, penunjkna level pelumas, kopling, kondisi support pipa, keutuhan pondasi, kebersihan tanda korosi.

5.2.Pemeliharaan PeriodikPemeliharaan yang disesuaikan dengan jam operasi perangkat kerja guna penggantian pelumas dan penggantian spare part. Dan tekhnik pemeliharaan terumit dan beresiko adalah overhaul. Yaitu pemeliharaan perangkat utama yang dilakukan kurang lebih 12 bulanan atau 8000 jam kerja turbin. Pada saat dilakukan overhaul, semua perangkat baik itu perangkat Bantu maupunperangkat utama dalam satu unit pembangkitan dilakukan pemeliharaan. Inti dari overhaul adalah pemeriksaan dan pemeliharaan perangkat utama maupun perangkat bantu. Dan dilakukan penggantian bila perlu.5.3.Pemeliharaan PrediktifPemeliharaan yang dilakukan berupa pengujian perangkat untuk menganalisis kinerja alat sehingga umur alat bias diprediksi serta dapat dilakukan pemeliharaan dan penggantian alat sebelum alat itu rusak total dan tidak berfungsi.5.4.Pemeliharaan KorektifProses penggantian suatu perangkat saat perangkat itu rusak. Proses pemeliharaan ini diminimalisir dengan mengintefsikan proses pemeliharaan prediktif agar tidak terjadi kerusakan yang beruntun.6Data Data Teknik6.1.TurbinPabrik: Mitsubishi Heavy Industries LTD.Type: Double Flow, 5 (lima) tingkat condensing turbinKapasitas: Unit I= 30 MW ( terminal G )Unit II / III= 55 MW ( terminal G )Tekanan uap masuk: 6,5 bar abs ( masuk MSV )Tekanan uap keluar: 0,1 bar absSuhu uap masuk: 161,9ocelciusPutaran poros: 3.000 rpmKonsumsi uap: Unit I= 250 ton/jamUnit II/III= 388,9 ton/jam6.2.GeneratorPabrik: Mitsubishi Electric Corp.Phasa: 3 ( tiga )Frekuensi: 50 HzTegangan terminal: 11.800 VoltPutaran: 3.000 rpmKapasitas: Unit I= 37.000 kVAUnit II/III= 68.750 kVAArus nominal di MCR: Unit I= 1.835 AUnit II/III= 3.364 AFaktor daya: 0,86.3ExciterPabrik: Mitsubishi Eletric Corp.Type: BrushlessTegangan: Unit I= 200 VoltUnit II/III= 190 VoltArus: Unit I= 370 AUnit II/III= 845 AKapasitas: Unit I= 128 kVAUnit II/III= 278 kVAFaktor daya: 0,9Frekuensi: 200 HzPutaran: 3.000 rpm6.4. Trafo GeneratorPabrik: Unit I= AseaUnit II/III=FujiElectric Corp.LTDType: ONANTegangan primer: 11,8 kVTegangan sekunder: 150 kVFrekuensi: 50 HzPhasa: 3 ( tiga )Putaran: 3.000 rpm6.5KondensorPabrik: Mitsubishi Heavy Industries LTD.Type: Direct Contact, Spray/Tray jet.Design Vacuum: Unit I= 0,13 bar absUnit II/III= 0,10 bar absTemperature air pendingin: Unit I= 29ocelciusUnit II/III= 27ocelciusTemperature air panas: Unit I= 49,6ocelciusUnit II/III= 45,8ocelciusKapasitas air pendingin: 19,5 M36.6DemisterPabrik: Unit I= Mitsubisi Heavy Industries LTD.Unit II/III= Mitsubishi Electric Corp.Type: Vertical DrumAliran uap: Unit I= 250 ton/jamUnit II/III= 400 ton/jamTekanan operasi: 6,5 bar absTemperature operasi: 161,9 derajat celciusTekanan design: 11 bar absKapasitas: 19,5 M36.7Cooling towerPabrik: Unit I= Ishikawajima Harima IndustriesUnit II/III= Mitsubishi Heavy Industries LTD.Temperature air masuk: Unit I= 51oCUnit II/III= 43oCTempeatur air keluar: Unit I= 29oCUnit II/III= 27oCPutaran fan: Unit I= 113 rpmUnit II/III= 129 rpmPutaran motor: Unit I= 935/400 rpmUnit II/III= 1000/750 rpmDaya: Unit I= 100 KW/selUnit II/III= 120 KW/selJumlah sel: Unit I= 3Unit II/III= 56.8Final SeparatorPabrik: Unit I= Mitsubishi Heavy Industries LTDUnit II/III= Burgess-Miura Co. LTD.Type: Statis CycloneTekanan design: 10 bar absTemperature design: Unit I= 169oCUnit II/III= 205oC6.9Unit Trafo 11,8/6,3 VPabrik: Unit I= MeidenUnit II/III=FujiElectric Corp.LTDType: ONANTegangan Primer: 11,8 kVTegangan sekunder: 6,3 kVFrekuensi: 50 HzPhasa: 3 ( tiga )Kapasitas: 4.000 kVA6.10Unit Trafo 6.300/400 VPabrik: Unit I= MeidenUnit II/III= Fuji Electric Corp. LTDType: ANANTegangan primer: Unit I= 6.300 VUnit II/III= 6.000 VTegangan sekunder: Unit I= 380 VUnit II/III= 400 VOff load tap range:5%Frekuensi: 50 HzPhasa: 3 ( tiga )Kapasitas: Unit I= 1.250 kVAUnit II/III= 1.750 kVA6.11Unit trafo T5-T6 ( Station Service ) 6.300/380 VPabrik: Fujy Electric Corp.Type: ONANTegangan pengenal: 6000/400 VFrekuensi: 50 HzPhasa: 3 (tiga )Kapasitas: 2,5 MVAArus pengenal: 241/3608 AImpedansi: 9%Kenaikan suhu: Belitan= 65oCMinyak= 60oCSymbol hubungan: Dyn 11Berat total: 6.600 kgBerat tanpa tanki: 4.800 kgTotal isi tanki isolasi: 1.950 literTahun pembuatan: November 19866.12Unit trafo 150/6,3 kV ( T8 )Pabrik: Fuji Electric Corp.Type: ONANTegangan primer: 150 kVTegangan sekunder: 6,3 kVFrekuensi: 50 HzPhasa: 3 (tiga )Kapasitas: 7 MVAArus pengenal: 26,9/642 AImpedansi: 10,78%Kenaikan suhu: Belitan= 65oCMinyak= 60oCSymbol hubungan: YYN6Berat total: 21.900 kgBerat tanpa tanki: 10.500 kgPengubah sedapan: 550 literTahun pembuatan: November 1986Standard: IEC-76 ( 1986 )Total isi minyak isolasi: 5.050 liter6.13Unit Trafo 150/20 kV ( T7 )Pabrik:FujiElectric Corp.LTDType: ONANTegangan pengenal: 150/20 kVFrekuensi: 50 HzPhasa: 3 ( tiga )Kapasitas: 15 MVAArus pengenal: 57,7/433 AImpedansi: 10,21 %Kenaikan suhu: Belitan= 65oCMinyak= 60oCSimbol hubungan: Ynd5Berat total: 35.000 kgBerat tanpa tanki: 17.900 kgTahun pembuatan: November 1986Total minyak isolasi: 7.050 liter6.14Pompa Air Pendingin UtamaPabrik: Yoshiruka Kogya Corp. LTD.Type: Sentrifugal, hisap gandaJumlah per unit: 2 ( dua ) buahKapasitas: Unit I= 3.700 m3/jamUnit II/III= 6.400 m3/jamTotal head: Unit I= 28,5 mUnit II/III= 33 mPutaran: Unit I= 735 rpmUnit II/III= 600 rpmDaya: Unit I= 400 KWUnit II/III= 773 KW6.15Pompa Intercooler PrimerPabrik: Yoshikura Kogyo Corp. LTDType: sentrifugal, hisap gandaJumlah per unit: 2 ( dua ) buahKapasitas: Unit I= 560 m3/jamUnit II/III= 760 m3/jamTotal head: Unit I= 20 mUnit II/III= 30 mPutaran: Unit I= 1.460 rpmUnit II/III= 740 rpmDaya: Unit I= 48 KWUnit II/III= 85 KW6.16Pompa Intercooler SekunderPabrik: Yoshikura Kogyo Corp. LTDType: Sentrifugal,hisap gandaJumlah per unit: 2 ( dua ) buahKapasitas: 350 m3/jamTotal head: 35 mPutaran: 1.460 rpmDaya: Unit I= 55KWUnit II/III= 49 KW6.17Katup Pelepas UapPabrik:NipponFisherType: Vee BallJumlah: 6 ( enam ) buahUkuran: 4x16 dan 2x10Kapasitas pelepasan: 1264 ton/jam6.18Gas EjectorPabrik: Mitsubishi Heavy Industries LTD.Type: Unit I= elemen tunggal, 2 tingkatUnit II/III= elemen ganda,pancaranGeothermal: Unit I= 2.350 kg/jamUnit II/III= 1.885 kg/jamUdara: Unit I= 150 kg/jamUnit II/III= 290 kg/jamUap ( vapour ): Unit I= 580 kg/jamUnit II/III= 736 kg/jamTemperature gas: Unit I= 32oCUnit II/III= 29oCKapasitas tiap set: Unit I= 4.510 m3Unit II/III= 23.900 m3Jumlah set per unit: 1 ( satu ) buah