PO3 WAWANCARA

Embed Size (px)

Citation preview

  • WAWANCARA RIWAYAT PENGOBATANSatu tahap mengenal pasien

  • Tujuan:mendapat informasi mengenai berbagai aspek penggunaan obat pasien yang dapat membantu pengobatan pasien secara keseluruhan

  • Sekarang (era pharmaceutical care) : dirasakan bahwa informasi yang diperoleh dari tenaga kesehatan lain tidak cukup lengkap terutama tentang alergi, penggunaan obat tanpa resep, pengobatan alternative/jamu, dll perlu melakukan wawancara riwayat pengobatanJaman dulu :farmasis tergantung pada profesi kesehatan lain dalam memperoleh informasi tentang pengobatan pasien, tanggung-jawab langsung terhadap pengobatan pasien terbatas

  • Informasi tersebut dapat digunakan utk:membandingkan profil pengobatan skrg dg sebelumnyamemverifikasi riwayat pengobatan yang diperoleh dan memberikan informasi tambahan jika perlumendokumentasikan adanya alergi dan ADRskrining interaksi obatmenilai kepatuhan pasienmenilai rasionalitas obat yang diresepkanmenilai kejadian penyalahgunaan obat, dll

  • Wawancara riwayat pengobatan sangat penting untuk memberi kesempatan :memantapkan hubungan dengan pasien dan menjelaskan peranan farmasis dalam perawatan pasienmemulai konseling awal menggunakan informasi yang diperoleh utk membentuk dasar pharmaceutical care planDengan wawancara langsung dengan pasien dapat mengamati pasien dan lingkungannya (status kesehatan, ekonomi, kepatuhan terhadap pengobatan/diit tertentu, dukungan sosial

  • Contoh :penatalaksanaan hipertensi mungkin tidak efektif jika pasien tdk patuh diit garampasien mungkin tidak paham mengenai regimen pengobatan yang komplekspasien mungkin tidak bisa menggunakan obat-obat non-oral (suppo, inhaler)kondisi ekonomi dan kesehatan(well-being) pasien mungkin dapat dilihat dari bagaimana pasien berpakaian, berhiaspakaian panjang dan topi lebar pada musim yang tidak cocok mungkin dpt menunjukkan adanya fotosensitivitas atau menyembunyikan sesuatu (luka, cacat, belang, dll yang dianggap memalukan)

  • lanjutanadanya bunga, kartu, bingkisan dari teman/saudara dukungan sosial yang baikadanya buku, koran, tabloid pasien bisa membaca dan peduli pada kehidupan di luar dirinyamakanan tidak habis pasien tidak mau makan, hilang nafsu makan, tidak suka makanan RS, ada obat-obat yang menekan nafsu makanbanyak makanan di ruang pasien diabetes perlu diingatkan

  • DATA YANG PERLU DIPEROLEH DARIWAWANCARA RIWAYAT PENGOBATAN1. Identifikasi pasien (Nama, No. Reg, umur, jenis kelamin, BB/TB, Tanggal Masuk)Faktor-faktor ini berpengaruh terhadap pemilihan obat (resep dan OTR), dosis pengobatan, cara pemberian Contoh : pasien yg bekerja dg mesin, sopir, yang perlu waspada jangan gunakan obat yang bikin ngantuk, lemes, gemetar

    2. Keluhan utama (chief complaint)Keluhan utama adalah pernyataan singkat mengenai alasan mengapa pasien datang / konsultasi dengan dokter, yang dinyatakan menggunakan katakata pasien sendiri. Agar dapat menyatakan seakurat mungkin gejala (symptoms) pasien, maka tidak digunakan istilah dan diagnosis medis.

  • 3. Riwayat penyakit sekarang (history of present illness/HPI)

    HPI merupakan keterangan deskriptif gejala (symptoms) pasien yang lebih lengkap. Biasanya mencakup: Waktu/tanggal awitan (onset/mulai timbul/dirasakan) gejala Lokasi (precise location) Sifat, kegawatan/tingkat keparahan (severity), dan lama/periode awitan gejala Ada tidaknya perburukan (eksaserbasi) dan perbaikan (remisi) kondisi Efek dari terapi yang diberikan Hubungan antara gejala lain jika ada, fungsi tubuh, atau aktivitas (misalnya aktivitas, makan). Tingkat gangguan terhadap aktivitas seharihari.

  • 4. Riwayat penyakit terdahulu (past medical history/PMH)

    PMH meliputi penyakit serius, prosedur tindakan (misalnya bedah), dan jejas (injury) yang dialami pasien sebelumnya. Keluhan minor (misalnya influenza) biasanya diabaikan.

  • 5. Riwayat penyakit keluarga (family history/FH)

    Untuk penyakit yang kemungkinan ada kaitannya dengan faktor keturunan.Riwayat keluarga meliputi usia dan kesehatan orangtua pasien, saudara kandung dan anakanak.Untuk keluarga yang telah meninggal, usia dan sebab kematian dicantumkan. Terutama, penyakitmenurun dan resiko/kecenderungan (misalnya diabetes mellitus, penyakit kardiovaskular,keganasan/kanker, arthritis rematik, obesitas).

  • 6. Riwayat sosial (social history/SH)

    Riwayat sosial meliputi karakteristik pasien dan faktor lingkungan dan kebiasaan yang berperan pada perkembangan penyakit. Termasuk di sini status perkawinan, jumlah anak, latarbelakang pendidikan, pekerjaan, aktivitas fisik, hobi, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol dan obat lain.

  • 7. Riwayat pengobatan (medical history/Meds)

    Riwayat pengobatan mencakup dokumentasi akurat obatobat yang dipakai oleh pasien saat ini baik yang diresepkan maupun digunakan tanpa resep. Karena memiliki pengetahuan yang luas mengenai produk obat baik yang digunakan dengan resep maupun bebas (tanpa resep), farmasis dapat memberikan kontribusi yang berharga kepada tim kesehatan dengan cara memperoleh data riwayat pengobatan pasien yang lengkap meliputi nama, dosis, jadwal dan lama terapi semua obat termasuk obatobat suplemen dan alternatif.

    Pengobatan yang pernah diperoleh sebelumnyanama obatdosis dan waktu pemberianindikasitanggal mulai dan berhenti penggunaan obatalasan penghentian obatoutcome terapiPengobatan tanpa resep yang pernah diperoleh sebelumnyaPengobatan alternative yang sekarang dan pernah diterima

  • 8. Alergi (All)/ESO, Kepatuhan

    Alergi terhadap obat, makanan, hewan peliharaan dan faktor lingkungan (misalnya rumput, debu, serbuk sari bunga) juga dicantumkan. Deskripsi akurat mengenai reaksi alergi yang timbul juga dicantumkan. Juga harus diperhatikan apakah reaksi yang timbul merupakan efek samping obat (upset stomach) ataukah merupakan reaksi alergi yang sesungguhnya (hives).

    AlergiNama obat penyebab alergiDosisTanggal kejadian reaksiDeskripsi reaksiBagaimana reaksi diatasiAdverse drug reaction (idem alergi)Kepatuhan

  • 9.Tinjauan sistem organ (review of systems/ROS) atau kajian status klinik

    Pada tinjauan sistem organ, pemeriksa (examiner) bertanya kepada pasien mengenai adanya gejala yang berkaitan dengan setiap sistem (organ) tubuh. Pada kebanyakan kasus, hanya temuan positif dan negatif yang relevan yang dicatat. Pada ROS yang lengkap, sistem organ tubuh didaftar mulai dari kepala sampai kaki dan dapat termasuk di dalamnya kulit, kepala, mata, telinga, mulut dan tenggorokan, leher, kardiovaskular, pernafasan /respirasi, gastrointestinal, genitourinari, endokrin, muskuloskeletal, dan sistem neuropsikiatri. Tujuan ROS adalah untuk mengevaluasi status setiap sistem organ tubuh dan untuk mencegah pengabaian informasi yang penting. Informasi yang sudah tercantum pada HPI tidak diulang pada ROS.

  • 10. Pemeriksaan fisik (physixal examination/PE)

    Prosedur yang dilakukan selama pemeriksaan fisik bervariasi tergantung pada keluhan utama dan riwayat kesehatan pasien. Pada beberapa klinik, mungkin hanya dilakukan beberapa pemeriksaan fisik tertentu. Pada klinik psikiatri, misalnya, pemeriksaan lebih ditekankan pada jenis dan keparahan gejala dan tidak terlalu pada pemeriksaan fisik. Dianjurkan untuk merujuk pada buku teks yang relevan untuk mengerti prosedur khusus yang dilakukan untuk tiap sistem organ. Secara umum pemeriksaan fisik adalah sebagai berikut:

  • Keadaan umum (general appearance/Gen)Nampak sakit, kurus, dll.Tandatanda vital (vital signs/VS) tekanan darah, denyut nadi, frekuensi nafas, temperatur(bobot dan tinggi badan biasanya dicantumkan, walaupun secara teknis bukan merupakantanda vital)Kulit (integumentary)Kepala, mata, telingan, hidung dan tenggorokan (head, eyes, ears, nose and throat/HEENT)Paruparu/toraks (pulmonary)Kardiovaskular (Jantung/CV)Abdomen (Abd)Genitalia/rektal (Genit/Rect)Muskuloskeletal dan ekstremitas (MS/Ext)Neurologis (Neuro)

  • 11. Laboratorium (Labs)

    Hasil uji laboratorium dicantumkan pada hampir semua kasus. Rentang normal atau nilai /rentang rujukan untuk suatu uji laboratorium ditentukan berdasarkan nilai yang diperoleh dari sampelsampel yang mewakilipopulasi umum. Nilai/rentang rujukan dapatberbedabeda pada setiap laboratorium. Pada situasi yang sebenarnya, selalu gunakan nilai/ rentangrujukan setiap laboratorium lembaga/institusi yang terkait.

  • Kendala :Tidak semua pasien suka ditanya-tanya perlu keahlianTidak semua pasien bisa ditanya pasien tuli, skizopren, bingung, masalah bahasa jika ada keluarganya, bisa dimintakan informasi pada keluargapasien mungkin tidak hafal/ tidak tahu tentang nama obat yang diminumnya tanyakan detail obatnya (warnanya, bentuknya, ukurannya)obat yang dipakai PRN tanyakan bagaimana pemakaiannya

  • TEKNIK WAWANCARAketuk pintu dan minta ijin masuk untuk wawancaraperkenalkan diriusahakan mendapatkan situasi yang privacypastikan pasien merasa nyamanambil posisi nyaman, bisa untuk kontak matahilangkan penganggu (suara bising radio, penunggu, dll)sampaikan tujuan wawancarapastikan/verifikasi identitas pasien gunakan open-ended question pada awal wawancara bagaimana, apa, siapajangan gunakan leading question jawaban biasberikan kesempatan pasien untuk berpikir dan menjawabgunakan open-ended dan closed-ended questionsecara seimbang

  • PROSEDUR UMUMJika tidak bisa mencover semua pasien, lakukan prioritas thd pasien berdasarkan : penderita yang dirujukpenderita dengan gejala DRPspenderita dg gejala akut dan parahpenderita dg riwayat ketidakpatuhan, respon terapi yang tidak memadai, ADRs, dllpenderita yang pernah menerima obat dengan rentang terapi sempitpenderita yang sebelumnya diopname karena kesalahan pengobatanpenderita dengan polifarmasi atau multiple disease statependerita geriatrik/lanjut usiapenderita pediatrik/anak-anakpenderita psikiatris

  • lakukan review thd dokumentasi dan informasi penderita terpilihkonsul dengan tenaga kesehatan profesional lain jika dibutuhkanlakukan wawancara dgn memperhatikan lokasi, waktu, cara memulai, dan teknik wawancarapada akhir wawancara, pastikan bahwa informasi tentang pasien telah lengkap, dan sampaikan bahwa setelah ini mungkin masih akan ada diskusi lebih lanjut jika diperlukanevaluasi hasil interview (mis. ada tidaknya DRP), termasuk strategi yg diperlukan untuk mengatasi masalah jika ada digunakan untuk menyusun rencana pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care plan)

    *