Upload
rizky-mukti-sejati
View
29
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
PRIMARY OPEN ANGLE GLAUCOMA
Rizky Mukti Sejati01.208.5773
GLAUKOMA
DEFINISIPenyakit mata yang ditandai oleh meningkatnya tekanan intraokuler yang disertai oleh pencekungan diskus optikus dan pengecilan lapang pandang
Tekanan bola mata yang normal = 15-20 mmHg
Tekanan bola mata yang tinggi kerusakan saraf penglihat kebutaan
Pada orang tertentu dengan tekanan bola mata normal telah memberikan kerusakan pada serabut saraf optik (Normal tension glaucoma – glaukoma tekanan rendah)
KLASIFIKASI GLAUKOMA
• Glaukoma Primer1. Glaukoma simpleks (sudut terbuka)2. Glaukoma sudut tertutup
Glaukoma Congenital Glaukoma Sekunder Glaukoma Absolut
PATOFISIOLOGI
Pada glaucoma sudut terbuka kelainan terjadi pada jaringan trabekular, sedangkan sudut bilik mata terbuka lebar. Jadi tekanan intra okuler meningkat karena adanya hambatan outflow humor akuos akibat kelainan pada jaringan trabekular.
Pada glaucoma sudut tertutup, jaringan trabekular normal sedangkan tekanan intraokuler meningkat karena obstruksi mekanik akibat penyempitan sudut bilik mata, sehingga outflow humor akuos terhambat saat menjangkau jalinan trabekular. Keadaan seperti ini sering terjadi pada sudut bilik mata yan sempit (tertutup).
GEJALA DAN TANDA
Glaukoma disebut sebagai “pencuri penglihatan” karena berkembang tanpa ditandai dengan gejala yang nyata.
Pada fase lanjut glaukoma, gejala-gejala berikut mungkin timbul:
Hilangnya lapang pandang periferSakit kepalaPenglihatan kaburMelihat pelangi bila melihat sumber cahaya.
DIAGNOSIS
Funduskopi. Tonometri. Gonioskopi. Perimetri.
PENATALAKSANAAN
Terapi obat-obatanTerapi awal yang diberikan adalah penyekat beta (timolol, betaxolol, levobunolol, carteolol, dan metipranolol) atau simpatomimetik (adrenalin dan depriverin).
TERAPI BEDAH
Trabekuloplasti jika TIO tetap tidak bisa terkontrol dengan
pengobatan medikamentosa yang maksimal.
Iridectomy ataupun Trabekulotomi (bedah drainase) jika trabekuloplasti gagal,
atau kontraindikasi dengan trabekuloplasti atau diperlukan TIO yang lebih rendah lagi. Dapat juga dilakukan cryotherapi (altrnatif terakhir) pada mata yang prognosanya sudah sangat jelek
KOMPLIKASI
Glaukoma dapat menyebabkan hilang penglihatan sebagian atau seluruhnya
PROGNOSIS
Semakin dini deteksi glaukoma maka akan semakin besar tingkat kesuksesan pencegahan kerusakan mata
STATUS PASIEN
Nama lengkap : Nn. N Umur : 20 tahun Agama : Islam Pekerjaan : Mahasiswa Alamat : Bae 2/1, Kudus Tanggal Pemeriksaan : 26 Januari 2013 Pemeriksa : Rizky Mukti Sejati Moderator : dr. Rosalia S., Sp.M
ANAMNESISAnamnesis secara : Auto anamnesis pada tanggal 26 Januari 2013
Keluhan Utama : Pasien mengeluh mata merah dan sering pusing
Riwayat Penyakit Sekarang:Pasien datang ke RS dengan keluhan kedua mata sering merah dan pusing. Keluhan biasa timbul saat pasien mengerjakan tugas di depan laptop ataupun saat membaca dan menonton televisi terlalu lama. Pasien juga mengeluhkan pandangannya kabur, terdapat perasaan silau, sering nrocos dan gatal pada kedua mata. Biasanya keluhan timbul pada saat malam hari. Mual muntah disangkal, riwayat melihat seperti pelangi atau melihat kabut disangkal. Pasien mengaku memiliki riwayat menggunakan kacamata sejak usia 12 tahun.
Riwayat Penyakit Dahulu Pasien mengatakan belum pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya
Riwayat Hipertensi (-) Riwayat DM (-) Riwayat Operasi mata (-) Riwayat menggunakan kaca mata (+) Riwayat trauma (-)
Riwayat Penyakit Keluarga :Tidak ada keluarga pasien yang mengalami keadaan serupa.
Riwayat sosial ekonomi :Berobat menggunakan Askes. Kesan ekonomi cukup
PEMERIKSAAN FISIKA. VITAL SIGN Tensi (T) : 100/70 mmHgNadi (N) : 86 kali/ menitSuhu (T) : 36.5o C Respiration Rate (RR) : 20 x / menitKeadaan Umum : BaikKesadaran : Compos mentisStatus Gizi : Cukup
B. STATUS OFTALMOLOGI
Keterangan : dalam batas normal
OCULI DEXTRA(OD) PEMERIKSAAN OCULI SINISTRA(OS)
6/15 Visus 6/12Pin Hole maju
S -0,5 6/6Koreksi Pin Hole maju
S -0,75 6/6
Gerak bola mata normal,
enoftalmus (-),
eksoftalmus (-),
strabismus (-),
Bulbus okuliGerak bola mata normal,
enoftalmus (-),
eksoftalmus (-),
strabismus (-)
Edema (-), hiperemis(-), nyeri
tekan(-),
blefarospasme (-), lagoftalmus
(-),
ektropion (-),
entropion (-)
Palpebra
Edema (-), hiperemis(-),
nyeri tekan (-),
blefarospasme (-),
lagoftalmus (-)
ektropion (-),
entropion (-)
Edema (-),
injeksi konjungtiva (-),
injeksi siliar (-),
infiltrat (-),
hiperemis (-)
Konjungtiva
Edema (-),
injeksi konjungtiva (-),
injeksi siliar (-),
infiltrat (-),
hiperemis (-)
Putih Sklera Putih
Bulat, jernih, edema (-) keratik presipitat(-), infiltrat (-),
sikatriks (-)
KorneaBulat, jernih, edema (-),
keratik presipitat(-), infiltrat (-), sikatriks (-)
Jernih, kedalaman cukup,Arkus senilis (-),
hipopion (-),hifema (-),
Camera Oculi Anterior(COA)
Jernih, kedalaman cukup,Arkus senilis (-)
hipopion (-), hifema (-),
Kripta(+),warnacoklat,(-), edema(-), synekia (-) Iris
Kripta(+),warnacoklat,(-), edema(-), synekia (-)
bulat,diameter ± 3mm, letak sentral, refleks pupil langsung (+),
refleks pupil tak langsung (+) Pupil
bulat, diameter ± 3mm, letak sentral, refleks pupil langsung (+), refleks pupil
tak langsung (+)
Jernih Lensa Jernih
Injeksi konjungtiva (-) Konjungtiva Injeksi konjungtiva (-)
Papil N.II bulat, batas tegas, ablatio (-), mikroaneurisma (-), eksudat (-), cotton wool spot (-), perdarahan (-),
CD ratio (0,5)Retina
Papil N.II bulat, batas tegas, ablatio (-), mikroaneurisma (-), eksudat (-), cotton wool spot (-), perdarahan (-), CD ratio
(0,4)
BaikPersepsi Sinar Baik
BaikPersepsi Warna Baik
(+) Fundus Refleks (+)
(-) Shadow test (-)
Dengan tonometer digital 25,4
TIO Dengan tonometer digital 15,7
Epifora (-), lakrimasi (-) Sistem Lakrimasi Epifora (-), lakrimasi(-)
DIAGNOSA BANDING ODS Glaukoma Primer Sudut Terbuka ODS Glaukoma Primer Sudut Tertutup
DIAGNOSA KERJAODS Glaukoma Primer Sudut Terbuka
Dasar diagnosis:Kedua mata sering merah dan pusing. Keluhan biasa timbul saat pasien mengerjakan tugas di depan laptop ataupun saat membaca dan menonton televisi terlalu lama. Pasien juga mengeluhkan pandangannya kabur, silau, nrocos dan gatal pada kedua mata. Biasanya keluhan timbul pada saat malam hari. Mual muntah disangkal, riwayat melihat seperti pelangi atau melihat kabut disangkal. Pasien mengaku memiliki riwayat menggunakan kacamata sejak usia 12 tahun.
PEMERIKSAAN OBYEKTIFOCULI DEXTRA(OD) PEMERIKSAAN OCULI SINISTRA(OS)
6/7,5 Visus 6/6
Pin Hole maju
S -0,50 6/6
Koreksi Pin Hole maju
S -0,75 6/6Jernih, kedalaman cukup,
Arkus senilis (-),hipopion (-),hifema (-),
COAJernih, kedalaman cukup,
Arkus senilis (-),hipopion (-),hifema (-),
Injeksi konjungtiva (-) Konjungtiva Injeksi konjungtiva (-)
Papil N.II bulat, batas tegas, ablatio (-), mikroaneurisma (-), eksudat (-), cotton wool spot (-), perdarahan (-),
CD ratio (0,5)Retina
Papil N.II bulat, batas tegas, ablatio (-), mikroaneurisma (-), eksudat (-), cotton wool spot (-), perdarahan (-),
CD ratio (0,4)
(+) Fundus Reflek (+)
Dengan tonometer digital 25,4TIO
Dengan tonometer digital 15,7
TERAPIMedikamentosa: Timol 0,5% 2 x 2 tts ODS Cendo Lyteers 3 x 2 tts ODS Sohobion 2 x 1 tab
PrognosisOculi Dextra (OD) Oculi Sinistra (OS)
Ad Visam Ad Bonam Ad Bonam
Ad Sanam Ad Bonam Ad Bonam
Ad Kosmetikam Ad bonam Ad bonam
Ad Vitam Ad Bonam Ad bonam
USUL DAN SARANUsul : Dilakukan pemeriksaan tekanan bola
mata (TIO) secara rutin
Saran: Gunakan tetes mata secara teratur. Konsumsi obat secara teratur. Segera mengistirahatkan mata apabila
terasa pusing saat membaca Kontrol mata secara teratur
TERIMA KASIH