28
PRIMARY OPEN ANGLE GLAUCOMA Rizky Mukti Sejati 01.208.5773

POAG

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: POAG

PRIMARY OPEN ANGLE GLAUCOMA

Rizky Mukti Sejati01.208.5773

Page 2: POAG

GLAUKOMA

DEFINISIPenyakit mata yang ditandai oleh meningkatnya tekanan intraokuler yang disertai oleh pencekungan diskus optikus dan pengecilan lapang pandang

Page 3: POAG

Tekanan bola mata yang normal = 15-20 mmHg

Tekanan bola mata yang tinggi kerusakan saraf penglihat kebutaan

Pada orang tertentu dengan tekanan bola mata normal telah memberikan kerusakan pada serabut saraf optik (Normal tension glaucoma – glaukoma tekanan rendah)

Page 4: POAG

KLASIFIKASI GLAUKOMA

• Glaukoma Primer1. Glaukoma simpleks (sudut terbuka)2. Glaukoma sudut tertutup

Glaukoma Congenital Glaukoma Sekunder Glaukoma Absolut

Page 5: POAG

PATOFISIOLOGI

Pada glaucoma sudut terbuka kelainan terjadi pada jaringan trabekular, sedangkan sudut bilik mata terbuka lebar. Jadi tekanan intra okuler meningkat karena adanya hambatan outflow humor akuos akibat kelainan pada jaringan trabekular.

Pada glaucoma sudut tertutup, jaringan trabekular normal sedangkan tekanan intraokuler meningkat karena obstruksi mekanik akibat penyempitan sudut bilik mata, sehingga outflow humor akuos terhambat saat menjangkau jalinan trabekular. Keadaan seperti ini sering terjadi pada sudut bilik mata yan sempit (tertutup).

Page 6: POAG
Page 7: POAG

GEJALA DAN TANDA

Glaukoma disebut sebagai “pencuri penglihatan” karena berkembang tanpa ditandai dengan gejala yang nyata.

Pada fase lanjut glaukoma, gejala-gejala berikut mungkin timbul:

Hilangnya lapang pandang periferSakit kepalaPenglihatan kaburMelihat pelangi bila melihat sumber cahaya.

Page 8: POAG

DIAGNOSIS

Funduskopi. Tonometri. Gonioskopi. Perimetri.

Page 9: POAG

PENATALAKSANAAN

Terapi obat-obatanTerapi awal yang diberikan adalah penyekat beta (timolol, betaxolol, levobunolol, carteolol, dan metipranolol) atau simpatomimetik (adrenalin dan depriverin).

Page 10: POAG

TERAPI BEDAH

Trabekuloplasti jika TIO tetap tidak bisa terkontrol dengan

pengobatan medikamentosa yang maksimal.

Iridectomy ataupun Trabekulotomi (bedah drainase) jika trabekuloplasti gagal,

atau kontraindikasi dengan trabekuloplasti atau diperlukan TIO yang lebih rendah lagi. Dapat juga dilakukan cryotherapi (altrnatif terakhir) pada mata yang prognosanya sudah sangat jelek

Page 11: POAG

KOMPLIKASI

Glaukoma dapat menyebabkan hilang penglihatan sebagian atau seluruhnya

Page 12: POAG

PROGNOSIS

Semakin dini deteksi glaukoma maka akan semakin besar tingkat kesuksesan pencegahan kerusakan mata

Page 13: POAG

STATUS PASIEN

Nama lengkap : Nn. N Umur : 20 tahun Agama : Islam Pekerjaan : Mahasiswa Alamat : Bae 2/1, Kudus Tanggal Pemeriksaan : 26 Januari 2013 Pemeriksa : Rizky Mukti Sejati Moderator : dr. Rosalia S., Sp.M

Page 14: POAG

ANAMNESISAnamnesis secara : Auto anamnesis pada tanggal 26 Januari 2013

Keluhan Utama : Pasien mengeluh mata merah dan sering pusing

Riwayat Penyakit Sekarang:Pasien datang ke RS dengan keluhan kedua mata sering merah dan pusing. Keluhan biasa timbul saat pasien mengerjakan tugas di depan laptop ataupun saat membaca dan menonton televisi terlalu lama. Pasien juga mengeluhkan pandangannya kabur, terdapat perasaan silau, sering nrocos dan gatal pada kedua mata. Biasanya keluhan timbul pada saat malam hari. Mual muntah disangkal, riwayat melihat seperti pelangi atau melihat kabut disangkal. Pasien mengaku memiliki riwayat menggunakan kacamata sejak usia 12 tahun.

Page 15: POAG

Riwayat Penyakit Dahulu Pasien mengatakan belum pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya

Riwayat Hipertensi (-) Riwayat DM (-) Riwayat Operasi mata (-) Riwayat menggunakan kaca mata (+) Riwayat trauma (-)

Page 16: POAG

Riwayat Penyakit Keluarga :Tidak ada keluarga pasien yang mengalami keadaan serupa.

Riwayat sosial ekonomi :Berobat menggunakan Askes. Kesan ekonomi cukup

Page 17: POAG

PEMERIKSAAN FISIKA. VITAL SIGN Tensi (T) : 100/70 mmHgNadi (N) : 86 kali/ menitSuhu (T) : 36.5o C Respiration Rate (RR) : 20 x / menitKeadaan Umum : BaikKesadaran : Compos mentisStatus Gizi : Cukup

Page 18: POAG

B. STATUS OFTALMOLOGI

Keterangan : dalam batas normal

Page 19: POAG

OCULI DEXTRA(OD) PEMERIKSAAN OCULI SINISTRA(OS)

6/15 Visus 6/12Pin Hole maju

S -0,5 6/6Koreksi Pin Hole maju

S -0,75 6/6

Gerak bola mata normal,

enoftalmus (-),

eksoftalmus (-),

strabismus (-),

Bulbus okuliGerak bola mata normal,

enoftalmus (-),

eksoftalmus (-),

strabismus (-)

Edema (-), hiperemis(-), nyeri

tekan(-),

blefarospasme (-), lagoftalmus

(-),

ektropion (-),

entropion (-)

Palpebra

Edema (-), hiperemis(-),

nyeri tekan (-),

blefarospasme (-),

lagoftalmus (-)

ektropion (-),

entropion (-)

Edema (-),

injeksi konjungtiva (-),

injeksi siliar (-),

infiltrat (-),

hiperemis (-)

Konjungtiva

Edema (-),

injeksi konjungtiva (-),

injeksi siliar (-),

infiltrat (-),

hiperemis (-)

Putih Sklera Putih

Page 20: POAG

Bulat, jernih, edema (-) keratik presipitat(-), infiltrat (-),

sikatriks (-)

KorneaBulat, jernih, edema (-),

keratik presipitat(-), infiltrat (-), sikatriks (-)

Jernih, kedalaman cukup,Arkus senilis (-),

hipopion (-),hifema (-),

Camera Oculi Anterior(COA)

Jernih, kedalaman cukup,Arkus senilis (-)

hipopion (-), hifema (-),

Kripta(+),warnacoklat,(-), edema(-), synekia (-) Iris

Kripta(+),warnacoklat,(-), edema(-), synekia (-)

bulat,diameter ± 3mm, letak sentral, refleks pupil langsung (+),

refleks pupil tak langsung (+) Pupil

bulat, diameter ± 3mm, letak sentral, refleks pupil langsung (+), refleks pupil

tak langsung (+)

Jernih Lensa Jernih

Injeksi konjungtiva (-) Konjungtiva Injeksi konjungtiva (-)

Papil N.II bulat, batas tegas, ablatio (-), mikroaneurisma (-), eksudat (-), cotton wool spot (-), perdarahan (-),

CD ratio (0,5)Retina

Papil N.II bulat, batas tegas, ablatio (-), mikroaneurisma (-), eksudat (-), cotton wool spot (-), perdarahan (-), CD ratio

(0,4)

Page 21: POAG

BaikPersepsi Sinar Baik

BaikPersepsi Warna Baik

(+) Fundus Refleks (+)

(-) Shadow test (-)

Dengan tonometer digital 25,4

TIO Dengan tonometer digital 15,7

Epifora (-), lakrimasi (-) Sistem Lakrimasi Epifora (-), lakrimasi(-)

Page 22: POAG

DIAGNOSA BANDING ODS Glaukoma Primer Sudut Terbuka ODS Glaukoma Primer Sudut Tertutup

Page 23: POAG

DIAGNOSA KERJAODS Glaukoma Primer Sudut Terbuka

Dasar diagnosis:Kedua mata sering merah dan pusing. Keluhan biasa timbul saat pasien mengerjakan tugas di depan laptop ataupun saat membaca dan menonton televisi terlalu lama. Pasien juga mengeluhkan pandangannya kabur, silau, nrocos dan gatal pada kedua mata. Biasanya keluhan timbul pada saat malam hari. Mual muntah disangkal, riwayat melihat seperti pelangi atau melihat kabut disangkal. Pasien mengaku memiliki riwayat menggunakan kacamata sejak usia 12 tahun.

Page 24: POAG

PEMERIKSAAN OBYEKTIFOCULI DEXTRA(OD) PEMERIKSAAN OCULI SINISTRA(OS)

6/7,5 Visus 6/6

Pin Hole maju

S -0,50 6/6

Koreksi Pin Hole maju

S -0,75 6/6Jernih, kedalaman cukup,

Arkus senilis (-),hipopion (-),hifema (-),

COAJernih, kedalaman cukup,

Arkus senilis (-),hipopion (-),hifema (-),

Injeksi konjungtiva (-) Konjungtiva Injeksi konjungtiva (-)

Papil N.II bulat, batas tegas, ablatio (-), mikroaneurisma (-), eksudat (-), cotton wool spot (-), perdarahan (-),

CD ratio (0,5)Retina

Papil N.II bulat, batas tegas, ablatio (-), mikroaneurisma (-), eksudat (-), cotton wool spot (-), perdarahan (-),

CD ratio (0,4)

(+) Fundus Reflek (+)

Dengan tonometer digital 25,4TIO

Dengan tonometer digital 15,7

Page 25: POAG

TERAPIMedikamentosa: Timol 0,5% 2 x 2 tts ODS Cendo Lyteers 3 x 2 tts ODS Sohobion 2 x 1 tab

Page 26: POAG

PrognosisOculi Dextra (OD) Oculi Sinistra (OS)

Ad Visam Ad Bonam Ad Bonam

Ad Sanam Ad Bonam Ad Bonam

Ad Kosmetikam Ad bonam Ad bonam

Ad Vitam Ad Bonam Ad bonam

Page 27: POAG

USUL DAN SARANUsul : Dilakukan pemeriksaan tekanan bola

mata (TIO) secara rutin

Saran: Gunakan tetes mata secara teratur. Konsumsi obat secara teratur. Segera mengistirahatkan mata apabila

terasa pusing saat membaca Kontrol mata secara teratur

Page 28: POAG

TERIMA KASIH