Pokok Bahasan i Deskripsi k3

Embed Size (px)

Citation preview

1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) POKOK BAHASAN I DESKRIPSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

K3 adalah faktor utama yang mutlak dikedepankan dari semua faktor dalam pengerjaan suatu proyek tetapi dalam realitas yang ada K3 hanyalah sekedar wacana yang seenaknya dilanggar serta disepelehkan, kemudian ada beberapa akhli teknik yang melihat situasi kompleks ini dan membuat aturan yang menjadikan keadaan terkontrol dalam pengerjaan proyek dengan melaksanakan ilmu K3. Secara filosofi K3 adalah suatu pemikiran dan adanya upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja untuk mencapai masyarakat adil dan makmur. Dibawah ini ada beberapa istilah dalam K3:1. Potensi bahaya: Suatu keadaan dimana memungkinkan dapat menimbulkan kecelakaan.(20)

2. Tingkat bahaya: Merupakan ungkapan adanya potensi bahaya secara relative / kondisi bahaya mungkin saja ada tetapi dapat tidak terjadi karena adanya tindakan.3. Resiko: Kemungkinan terjadinya kecelakaan/ kerugian pada periode tertentu. 4. Insiden: Kejadian yang tidak diinginkan yang melebihi ambang batas badan atau struktur

karena kontraksi dengan sumber bunyi. 5. Aman: Keadaan/kondisi dimana tidak adanya malapetaka.6. Tindakan tidak aman: Suatu pelanggaran tergahap prosedure keselamatan yang memberikan

peluang terjadinya kecelakaan.7. Keadaan tidak aman: Suatu kondisi fisik/ keadaan bahaya yang mungkin dapat langsung

mengakibatkan kecelakaan. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pengertian Keselamatan kerja (Sumakmur, 1987:1) adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat alat kerja, bahan dan proses pengelolaanya, landasan tempat kerja dan lingkungannya, serta cara-cara melakukan pekerjaan. (20) Obyek keselamatan kerja adalah segala tempat kerja, baik di darat, di permukaan air, di dalam air dan di udara. Sedangkan Pengertian Kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan yang bertujuan agar tenaga kerja memperoleh keadaan yang sempurna, baik fisik, mental maupun sosial, sehingga memungkinkan dapat bekerja secara optimal (Depnaker, 1994/1995:11). Adapun tujuan upaya keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan untuk melindungi keselamatan tenaga kerja di kapal ishartini

2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal, dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, pomosi kesehatan, pengobatan, dan rehabilitasi. (Abdul hakim 2003:65). Keselamatan dan kesehatan kerja diatur dalam Pasal 86 ayat (1), (2), (3), Undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yaitu: (10) 1) Setiap pekerja mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas: (1). keselamatan dan kesehatan kerja (2). moral dan kesusilaan (3). perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama 2) Untuk melindungi keselamatan pekerja guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja. 3) Perlindungan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) dan (2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan tertentu. Ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai keselamatan kerja di kapal pada umumnya mengacu pada Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan Ordonansi Kapal 1935 (Staatblad, 1935). Pada Pasal 14 Ordonansi kapal mengatur agar pemerintah dapat menetapkan ketentuan yang diperlukan sehubungan dengan tempat tinggal anak buah kapal, caracara perawatan pelaut dan ketentuan keselamatan selama tinggal dan bekerja di kapal. Jadi setiap perusahaan perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Apalagi mengingat resiko tenaga kerja di kapal sangat berat. Di dalam bekerja, baik di kapal ataupun didarat, resiko kerja yang dihadapi sama berbahayanya. Untuk itu didalam bekerja aturanaturan tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) perlu untuk diperhatikan dan dilakukan dengan semaksimal mungkin guna mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan. Di kapal ada beberapa tindakan-tindakan yang harus dipatuhi guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja antara lain:1. Memakai safety shoes setiap bekerja. 2. Memakai ear plug jika bekerja pada kondisi tingkat kebisingan yang melebihi ambang batas

pendengaran. 3. Memakai helem kerja hal ini dilakukan untuk menghindari adanya material yang jatuh.4. Memakai masker dan kaca mata ketika meggerinda dan membersihkan valve set. (20)

ishartini

3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)5. Menggunakan safety belt ketika melakukan pengerjaan di ketinggian. 6. Memakai kaca mata las, masker dan sarung tangan pada saat melakukan pengelasan. 7. Menyediakan fasilitas PMK ( pemadam kebakaran ) ketika melakuakan pengerjaan pengelasan 8. Memakai sarung tangan ketika bekerja dengan bendabenda atau alatalat yang tajam. 9. Menggunakan alatalat kerja sesuai dengan fungsinya.10. Memakai crane dan tekel ketika mengangkat beban yang berat.

11. Meletakkan barang dan alat pada tempatnya. 12. Selalu membersihkan tempat kerja dari sisasisa oli ketika selesai kerja, dan lainlain yang disesuaikan dengan kondisi tempat kerja. Dan masih banyak yang lainnya yang belum dapat saya sebutkan. Ada beberapa Tujuan dan Sasaran dari K3: (30) 1. Perlindungan terhadap tenaga kerja agar selalu terjamin keselamatan dan kesehatan 2. Perlindungan setiap orang lainnya yang berada ditempat kerja agar selalu dalam keadaan selamat dan sehat 3. Perlindungan terhadap bahan dan peralatan produksi 4. Mencegah atau mengurangi kecelakaan, kebakaran penyakit akibat kerja 5. Melindungi lingkungan sekitar dari bahaya pengerjaan proyek. 6. Menciptakan lingkungan dan tempat kerja yang aman, nyaman dan sehat

ishartini