19
POKOK-POKOK PIKIRAN PGRI PROVINSI NTB DALAM MENDUKUNG AKSELERASI PENDIDIKAN DI KOTA MATARAM 2010 PGRI PROVINSI NTB MASA BAKTI XX UNTUK KOTA MATARAM

POKOK-POKOK PIKIRAN PGRI NTB UNTUK AKSELERASI PENDIDIKAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ketika sektor pendidikan dinomorduakan, maka akselerasi pembangunan bidang lainnya pun akan sulit mencapai tujuan yang diinginkan. Tujuan temporer mungkin saja tercapai, namun hakikat dari tujuan itu sendiri masih dipertanyakan. Hanya dengan pendidikan yang baik maka marwah sejati pembangunan dapat dicapai.

Citation preview

Page 1: POKOK-POKOK PIKIRAN PGRI NTB UNTUK AKSELERASI PENDIDIKAN

POKOK-POKOK PIKIRAN PGRI PROVINSI NTB DALAM

MENDUKUNG AKSELERASI PENDIDIKAN DI KOTA MATARAM

POKOK-POKOK PIKIRAN PGRI PROVINSI NTB DALAM

MENDUKUNG AKSELERASI PENDIDIKAN DI KOTA MATARAM

20102010

PGRI PROVINSI NTB MASA BAKTI XXUNTUK KOTA MATARAM

PGRI PROVINSI NTB MASA BAKTI XXUNTUK KOTA MATARAM

Page 2: POKOK-POKOK PIKIRAN PGRI NTB UNTUK AKSELERASI PENDIDIKAN

POKOK-POKOK PIKIRAN PGRI PROVINSI NTBDALAM MENDUKUNG AKSELERASI PENDIDIKAN

DI KOTA MATARAM

Ass. Warh. Wabr.

Rasional

Pengelolaan Pembangunan Bidang Pendidikan di Kota Mataram

hendaknya mengacu kepada kerangka kebijakan Kementerian

Pendidikan Nasional Tahun 2011. Hal ini menjadi keharusan, karena

pada dasarnya setiap kebijakan tersebut merupakan implementasi

amanat konstitusi dalam Amandemen UUD RI (Undang-Undang Dasar

Republik Indonesia) Tahun 1945, khususnya pada Pasal 28 dan Pasal

31 sebagai wujud bahwa negara menjamin hak asasi setiap warga atas

pendidikan. Implementasi Amandemen UUD RI Tahun 1945 tersebut

diantaranya telah dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) dan UU Nomor

14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Selanjutnya, amanat UU Nomor

20/2003 dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; PP Nomor 55 Tahun 2007

tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan; PP Nomor 47

Tahun 2008 tentang Wajib Belajar; dan PP Nomor 48 Tahun 2008

Tentang Pendanaan Pendidikan serta berbagai regulasi lainnya yang

sesungguhnya menjadi kompas bagi setiap jenjang pemerintahan untuk

konsen terhadap penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan

berkeadilan.

Strategi dan arah kebijakan pembangunan pendidikan di Kota

Mataram selain dihajadkan guna memperhatikan komitmen pemerintah

terhadap konvensi internasional mengenai pendidikan, khususnya

Konvensi Dakar tentang Pendidikan untuk Semua (Education For All),

Page 3: POKOK-POKOK PIKIRAN PGRI NTB UNTUK AKSELERASI PENDIDIKAN

Konvensi Hak Anak (Convention on the Right of Child), Millennium

Development Goals (MDGs), dan World Summit on Sustainable

Development, juga diarahkan sebagai arah dan pedoman bagi

penyelenggara pendidikan di Kota Mataram terkait dengan cara yang

diperlukan untuk mencapai sasaran strategis yang menggambarkan

tujuan-tujuan strategis. Telaah terhadap sasaran strategis,

mengindikasikan adanya sejumlah komponen yang dibutuhkan dalam

penyelenggaraan layanan prima pendidikan di Kota Mataram.

Pendidikan di Kota Mataram hendaknya memiliki standar kualitas

yang harus dicapai dalam lima tahun mendatang dengan meletakkan

patokan-patokan terstandar pada setiap tahapnya. Penanganan

pendidikan tidak boleh lengah dan berjalan secara linear (struktural)

tanpa ada perubahan yang secara sadar ditetapkan. Perubahan itu hanya

dapat dicapai dengan menetapkan tujuan-tujuan yang berbeda namun

terintegrasi pada setiap tahapnya. Tahapan tersebut dapat ditetapkan

dalam satu tahun anggaran. Dengan demikian ada lima patokan

(benchmarking) yang menjadi target capaian pembangunan pendidikan

sebagaimana diilustrasikan dalam bagan berikut:

Pendidikan Kota Mataram saat ini

(2010/2011)

Tujuan Pendidikan Kota Mataram 2012

Tujuan Pendidikan Kota Mataram 2014

Tujuan Pendidikan Kota Mataram 2013

Tujuan Pendidikan Kota Mataram 2015

Benchmarking

Benchmarking

Benchmarking

Benchmarking

Akunt

abili

tas

Kenali kondisi pendidikan Kota Mataram saat ini dengan menyusun Rencana Strategis yang menggambarkan kondisi kota Mataram yang sebenar-benarnya. Bukan memanipulasi kondisi buruk dan dilaporkan baik-baik saja agar terlihat berhasil. Pendidikan Kota Mataram perlu

melakukan evaluasi diri yang jujur.

Status Quo

Status Quo

Page 4: POKOK-POKOK PIKIRAN PGRI NTB UNTUK AKSELERASI PENDIDIKAN

Sebagai sebuah Organisasi Profesi yang sangat konsen dengan

perkembangan dan kemajuan pendidikan di Nusa Tenggara Barat,

khususnya di Kota Mataram, setelah melakukan kajian-kajian intens

selama beberapa tahun terakhir ini, PGRI Provinsi NTB berkewajiban

untuk turut menyumbangkan beberapa pokok pikiran yang diharapkan

dapat turut membantu akselerasi pendidikan di Kota Mataram. Kebutuhan

yang dimaksud dalam penyelenggaraan layanan prima di Kota Mataram

mencakup pendidik dan tenaga kependidikan, pembelajaran dan

penilaian, sarana dan prasarana, pendanaan, dan tata kelola yang

selanjutnya akan dielaborasi dalam beberapa sub tema berikut:

Reformasi Birokrasi

Pada prinsipnya, pendidikan diharapkan dikelola oleh figur-figur

terbaik Kota Mataram yang memiliki kompetensi memadai dalam bidang

pendidikan. Untuk itu, Pemerintah Kota Mataram hendaknya

mempertimbangkan Reformasi Birokrasi Dikpora secara Total terhadap

Pejabat Eselon yang harus sesuai dengan Analisis Kompetensi Aparatur.

Dibutuhkan pejabat yang memiliki kompetensi Akademik (75%) dan

kompetensi manajerial (25%). Hal ini dapat diwujudkan dengan

melakukan lima poin berikut:

a. Restrukturisasi organisasi yang mendukung visi dan misi pendidikan

Kota Mataram.

b. Penyempurnaan tata laksana;

c. Peningkatan kualitas sumber daya manusia;

d. Pengembangan sistem pengukuran dan remunerasi berbasis kinerja;

e. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi.

Dengan demikian dalam rangka profesionalisme pengelolaan

pendidikan di Kota Mataram, maka pejabat di lingkungan Dinas Dikpora

harus berlatar belakang Sarjana Pendidikan dan pernah bekerja sebagai

Hanya ber ja lan l in ier , j ika tanpa t ransformasi

Page 5: POKOK-POKOK PIKIRAN PGRI NTB UNTUK AKSELERASI PENDIDIKAN

pendidik atau tenaga kependidikan yang berkepribadian terpuji dan

akuntabel.

Penyegaran

Transformasi kualitas pendidikan Kota Mataram dapat berhasil bila

dilakukan penyegaran-penyegaran berkelanjutan. Hal ini dirasakan

penting mengingat terjadi disparitas kualitas antara sekolah-sekolah jalur

Langko-Pejanggik dengan sekolah-sekolah pinggiran kota. Ironis

memang, karena jumlah sekolah yang berlokasi di pinggiran kota lebih

banyak secara kuantitas tetapi termarginalkan secara kualitas. Hal ini

terjadi salah satunya turut disebabkan oleh menumpuknya guru-guru

berkualitas baik di tengah kota yang tentu saja selalu menjadi sorotan

pembinaan. Untuk itu, Pemerintah Kota Mataram hendaknya

mempertimbangkan dua hal berikut:

a. Penyegaran terhadap kepala sekolah yang berpengalaman untuk

dimutasi secara merata yang utamanya di daerah pingiran. Kebijakan

memberikan promosi bagi kepala sekolah pinggiran untuk menjabat

sekolah-sekolah favorit di tengah kota, barangkali perlu diseimbangkan

dengan menempatkan kepala-kepala sekolah favorit tersebut di

sekolah-sekolah pinggiran agar mereka dapat mengimbaskan

pengalamannya demi kemajuan sekolah pinggiran. Kepala-kepala

sekolah favorit pasti memiliki langkah-langkah strategis yang lebih jitu

untuk membangun pendidikan di wilayah pinggiran. Kemampuan

leadership, supervisi, manajerial dan kewirausahaan mereka dapat

ditularkan pada sekolah lain yang lebih membutuhkan kepemimpinan

yang kuat dan inovatif.

b. Masa tugas guru senior di sekolah favorit maksimal 8 tahun

selanjutnya disebarkan ke semua sekolah yang tingkat kelulusan dan

daya serapnya rendah. Hal ini menjadi salah satu catatan penting

mengingat guru-guru senior dan berpengalaman bagus menumpuk di

sekolah-sekolah favorit. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa

Page 6: POKOK-POKOK PIKIRAN PGRI NTB UNTUK AKSELERASI PENDIDIKAN

pengalaman para guru tersebut ditempa oleh kondisi dan tuntutan

sekolah favorit yang memiliki fasilitas yang lebih memadai dan tentu

saja persaingan sehat antarguru untuk mencari, menemukan,

mencoba dan mengimplementasikan pengetahuan-pengetahuan baru

yang lebih mudah diperoleh dari berbagai sumber di sekolah-sekolah

favorit tersebut.

Peningkatan Kualitas Proses dan Hasil Pendidikan

Beberapa tahun terakhir, Kota Mataram sepertinya selalu tertinggal

peringkat perolehan rerata nilai UN dari Kabupaten/Kota lainnya di NTB.

Tahun 2008 dan 2009 berada pada peringkat keenam. Hal ini menjadi

sangat ironis karena Kota Mataram selama beberapa dekade merupakan

barometer bagi kualitas pendidikan di NTB. Guru-guru terbaik Kota

Mataram menjadi fasilitator dalam berbagai kegiatan diklat baik tingkat

Provinsi maupun Nasional. Bahan ajar dan berbagai referensi pendukung

lebih mudah diperoleh. Informasi lebih cepat dan akurat diakses. Sarana

dan prasarana lebih memadai. Tim penyusun kurikulum, penyusun kisi-kisi

dan soal uji coba dan bahkan soal Ulangan Umum Bersama lebih

dominan berasal dari Kota Mataram. Namun, kondisi tersebut sepertinya

belum dapat mengantar Kota Mataram menempati urutan tertinggi

perolehan rerata nilai UN.

Menurut hemat Pengurus PGRI Provinsi NTB, bila penyegaran

tersebut dilakukan, maka akan menghasilkan pemerataan dan

meningkatkan mutu proses pembelajaran. Namun demikian, terdapat

beberapa konsep aplikatif yang dapat dilakukan sebagai berikut:

a. Mengefektifkan wadah guru-guru melalui MGMP bagi guru

SMP/MTs, SMA/SMK/MA dan gugus melalui PKG bagi guru-guru

SD/MI.

Penguatan pemahaman pengembangan KTSP untuk semua

jenjang mengingat sampai saat ini pemahaman guru di Kota Mataram

Page 7: POKOK-POKOK PIKIRAN PGRI NTB UNTUK AKSELERASI PENDIDIKAN

baru mencapai 43%. Peran MGMP di SMP/MTs dan SMA/SMK/MA

dan PKG pada Guru-guru yang tergabung dalam gugus di Sekolah

Dasar dan Madrasyah Ibtidaiyah diharapkan dapat menjadi wadah

utama bagi pembinaan para guru dalam memahami KTSP, metodologi

dan aplikasinya, penelitian dan pengembangan pembelajaran serta

hal-hal lain yang berkaitan dengan peningkatan kualitas pembelajaran

di kelas. Keberadaan MGMP induk di Kota Mataram diharapkan

menelorkan munculnya MGMP-MGMP Rumpun Mata Pelajaran di

setiap satuan pendidikan pada jenjang SMP/MTs dan SMA/SMK/MA.

Melalui wadah ini, para guru diharapkan dapat saling tukar pikiran,

berdiskusi, saling berbagi dan saling mendukung di luar jam belajar

efektif demi perbaikan pembelajaran yang akan dilakukan para guru di

dalam kelasnya masing-masing.

Penerapan Metodologi Pendidikan Akhlak Mulia dan Karakter Bangsa

a. Menanamkan pendidikan moral yang mengintegrasikan muatan

agama, budi pekerti, kebanggaan warga negara, peduli kebersihan,

peduli lingkungan, dan peduli ketertiban dalam penyelenggaraan

pendidikan;

b. Mengembangkan kurikulum pendidikan yang memberikan muatan

soft skills yang meningkatkan akhlak mulia dan menumbuhkan

karakter berbangsa dan bernegara;

c. Menumbuhkan budaya peduli kebersihan, peduli lingkungan, dan

peduli ketertiban melalui pembelajaran aktif di lapangan;

d. Penilaian prestasi keteladanan peserta didik yang

mempertimbangkan aspek akhlak mulia dan karakter berbangsa

dan bernegara.

b. Peningkatan Mutu melalui pembinaan terhadap siswa yang

berprestasi secara berjenjang.

Bilamana selama ini para siswa mengikuti berbagai jenis lomba

kecerdasan dan keahlian di berbagai level hanya berdasarkan bakat

Page 8: POKOK-POKOK PIKIRAN PGRI NTB UNTUK AKSELERASI PENDIDIKAN

alam. Bakat-bakat terpendam tersebut akan menjadi lebih baik,

produktif dan berkualitas bilamana dipoles dan dibina secara

berjenjang sesuai dengan jenjang kelas siswa. Dengan kata lain, para

siswa diharapkan dapat memperlihatkan kemajuan mereka setelah

mendapatkan pembinaan intensif.

c. Pembinaan terhadap pengawas, kepala sekolah dan guru yang

berprestasi secara berjenjang.

Sebagaimana diketahui bahwa setiap tahun Kementrian

Pendidikan Nasional secara berjenjang melaksanakan pemilihan

Guru, Kepala Sekolah, Pengawas pada setiap jenjang pendidikan

termasuk di dalamnya guru dan pegawas SLB Berdedikasi. Setiap

tahun pula Kota Mataram mengirimkan utusan sebanyak jenjang yang

dilombakan. Alhasil, mengingat guru, kepala sekolah dan pengawas

yang dikirim adalah para tenaga fungsional yang telah memiliki jam

terbang cukup dalam berbagai kegiatan di berbagai level. Namun

demikian, jumlah peserta yang berasal dari Kota Mataram yang dapat

lolos sampai ke tingkat nasional tidak tetap jumlahnya. Sesampainya di

tingkat nasional pun para peserta rontok satu per satu. Belum ada

peserta lomba yang mampu mengangkat nama Kota Mataram di

tingkat nasional. Para peserta sepertinya sangat jauh dari kualitas

prestasi dan inovasi yang dimiliki para peserta dari provinsi-provinsi

lainnya. Untuk itu, menurut akan lebih bijak bila Kota Mataram

menggagas program pembinaan berjenjang bagi peserta pemilihan

guru, pengawas, kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi.

d. Pembinaan sanggar sekolah yang menjadi ciri khas Kota Mataram

Kota Mataram yang heterogen, dihuni berbagai varian populasi

perlu memperhatikan dengan seksama keunikan dan jati diri. Salah

satu upaya untuk mempertahankan jati diri tersebut adalah dengan

menghidupkan sanggar sekolah dimana proses pembudayaan dan

Page 9: POKOK-POKOK PIKIRAN PGRI NTB UNTUK AKSELERASI PENDIDIKAN

penanaman karakter berbangsa dapat ditumbuhsuburkan di

lingkungan sekolah.

Lebih lanjut, penyelenggaraan pendidikan di Kota Mataram

hendaknya berbasis budaya yang diintegrasikan ke dalam mata

pelajaran maupun melalui penciptaan suasana lingkungan sekolah.

Hal ini relevan dengan kebijakan pendidikan nasional melalui program

“Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa” dan motto pembangunan

Kota Mataram “Maju, Religius dan Berbudaya”. Konsep persiapannya

dapat dilakukan dari sekarang dan setelah dirasa siap dapat

dicanangkan pelaksanaannya.

e. Pembinaan O2SN untuk semua jenjang.

Kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional merupakan salah

satu ajang yang dihajadkan untuk melahirkan atlet-atlet muda

berprestasi yang dimulai dari jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah. Hal ini diinspirasikan bahwa atlet-atlet berbakat itu berada

pada usia muda atau pada usia-usia sekolah. Agar benar-benar dapat

dijaring atlet-atlet muda usia yang potensial maka hendaknya

dilakukan pembinaan sejak dini. Pembinaan anak-anak sejak usia

TK/SD dan berkelanjutan sampai mereka benar-benar siap menjadi

atlet sesuai dengan cabang olahraga masing-masing.

f. Pembinaan kreatifitas siswa untuk semua jenjang

Kemampuan siswa berimprovisasi dan berinovasi terlihat sangat

jelas ketika mereka berusia muda. Pada tahap perkembangan mental

dari balita akhir menuju anak-anak sampai remaja awal merupakan

usia emas bagi pembinaan kreativitas siswa. Pembinaan ini

hendaknya dilakukan di semua jenjang pendidikan dengan

menghadirkan pakar sesuai dengan bidang ilmu masing-masing.

Selain itu, pembinaan kreativitas siswa ini dilakukan secara terprogram

dengan target-target tertentu yang dapat dipertanggung jawabkan.

Page 10: POKOK-POKOK PIKIRAN PGRI NTB UNTUK AKSELERASI PENDIDIKAN

Dinas Dikpora Kota Mataram dengan dukungan berbagai pihak

dan kerjasama yang apik dengan lembaga lain hendaknya

memfasilitasi dengan memperbanyak lomba-lomba yang menekankan

pada pemetaan kreativitas yang selanjutnya difasilitasi pembinaan dan

pengembangannya di sekolah masing-masing.

Untuk itu diperlukan pengembangan metodologi pendidikan yang

Membangun Manusia yang Berjiwa Kreatif, Inovatif, Sportif dan

Wirausaha dengan langkah-langkah berikut:

a. Melakukan kajian dan penyempurnaan kurikulum pendidikan dan

pelatihan agar lebih berorientasi pada pembentukan kreativitas dan

kewirausahaan peserta didik sedini mungkin;

b. Meningkatkan kualitas pendidikan nasional yang mendukung

penciptaan kreativitas dan kewirausahaan pada peserta didik sedini

mungkin;

c. Menciptakan akses pertukaran informasi dan pengetahuan

ekonomi kreatif antarpenyelenggara pendidikan;

d. Peningkatan jumlah dan perbaikan kualitas dan lembaga

pendidikan dan pelatihan formal dan informal yang mendukung

penciptaan insan kreatif dalam pengembangan ekonomi kreatif;

e. Menciptakan keterhubungan dan keterpaduan antara lulusan

pendidikan tinggi dan sekolah menengah kejuruan yang terkait

dengan kebutuhan pengembangan ekonomi kreatif;

f. Mendorong para wirausahawan sukses untuk berbagi pengalaman

dan keahlian di institusi pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi

dalam pengembangan ekonomi kreatif;

g. Fasilitasi pengembangan jejaring dan mendorong kerja sama

antarinsan kreatif Kota Mataram di dalam dan luar daerah.

Pembiayaan Pendidikan

Tujuan mulia Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya

diharapkan dapat membias pada pola pembiayaan pendidikan yang

Page 11: POKOK-POKOK PIKIRAN PGRI NTB UNTUK AKSELERASI PENDIDIKAN

merata berkeadilan. Betapa tidak anggaran pendidikan yang sudah

disepakati bersama sebesar 20% diharapkan dapat memberikan jaminan

bagi terselenggaranya pendidikan yang mudah diakses, berkualitas dan

relevan dengan sasaran pembangunan. Untuk itu, hal pertama yang

diusulkan yaitu anggaran pendidikan Kota Mataram hendaknya minimal

20% di luar gaji guru.

Hal lain yang turut meresahkan masyarakat Kota Mataram adalah

adanya berbagai bentuk pungutan dana penyelenggaraan pendidikan

oleh satuan pendidikan dengan berbagai dalih. Hal ini perlu diminimalisir

mengingat tidak adanya keseragaman pandangan dalam hal ini.

Pemerintah Pusat sudah melarang keras adanya pungutan-pungutan

dalam bentuk apapun akan tetapi praktiknya masih terjadi di Mataram.

Kondisi ini selalu berulang setiap tahun di Kota Mataram. Tim Evaluasi

Pungutan Dana Sekolah yang pernah terbentuk hendaknya diaktifkan

kembali dengan rancangan kegiatan baru menyangkut ketentuan

besarnya pungutan bagi sekolah yang diperbolehkan, mekanisme

pungutan, penggunaan dan pertanggungjawabannya dengan tetap

memperhatikan prinsip partisipasi, transparansi dan akuntabilitas.

Pungutan-pungutan siluman dilakukan oleh pihak sekolah ketika

masa Penerima Siswa Baru (PSB). Peristiwa ini sering kali menimbulkan

kisruh pada setiap tahun sehingga perlu dilakukan persiapan, sosialisasi

dan kontrol pelaksanaan yang tepat. Termasuk penataan program Bina

Lingkungan yang disinyalir 99% tidak tepat sasaran. Menurut pantauan

kami bahwa siswa baru yang masuk melalui jalur Bina Lingkungan

mayoritas dari orang tua yang sesungguhnya berkecukupan. Kebijakan ini

sebaiknya ditinjau kembali agar benar-benar berkeadilan.

Terakhir, bantuan bagi siswa dari keluarga tidak mampu disinyalir

banyak yang tidak tepat sasaran. Untuk itu dibutuhkan data base yang

akurat sehingga pemerintah benar-benar dapat melakukan pemetaan

masyarakat miskin kota yang memang perlu dibantu pendidikan,

kesehatan dan aksesnya dalam berbagai bidang.

Page 12: POKOK-POKOK PIKIRAN PGRI NTB UNTUK AKSELERASI PENDIDIKAN

Perluasan Akses Informasi, Teknologi dan Komunikasi

Sistem Informasi Pendidikan Kota Mataram sudah menunjukkan

geliat ke arah pertumbuhan yang baik. Namun sayangnya akses pada

kemudahan informasi, teknologi dan komunikasi tidak merata dinikmati

oleh sekolah-sekolah pinggiran. Ketika sekolah-sekolah favorit menikmati

hotspot dengan kecepatan tinggi, sekolah-sekolah pinggiran hanya bisa

mendengar tanpa mampu berbuat apa-apa. Ketidakberdayaan sekolah

untuk membangun dan mengembangkan perangkat lunak yang

menunjang perolehan informasi, teknologi dan komunikasi diharapkan

dapat diakses secara merata dan berkeadilan oleh seluruh jenjang dan

tingkatan pendidikan di Kota Mataram.

Penguatan dan Perluasan Pemanfaatan TIK di Bidang Pendidikan

dapat dilakukan dengan beberapa terobosan berikut:

a. Penyediaan sarana dan prasarana TIK serta muatan pembelajaran

berbasis TIK untuk penguatan dan perluasan e-pembelajaran pada

semua jenjang pendidikan.

b. Pengembangan e-manajemen, e-pelaporan, dan e-layanan untuk

meningkatkan efektivitas tata kelola dan layanan publik.

c. Pengembangan sistem pengelolaan pengetahuan untuk

mempermudah dalam berbagi informasi dan pengetahuan

antarpeserta didik dan tenaga pendidik.

d. Pengembangan pusat sumber belajar berbasis TIK pada pendidikan

dasar dan menengah.

e. Peningkatan kemampuan SDM untuk mendukung pendayagunaan TIK

di berbagai satuan pendidikan.

Pemberdayaan Masyarakat, Dunia Usaha, dan Dunia

Industri

Keberhasilan pendidikan sangat besar dipengaruhi oleh peran

sentral dan tanggung jawab tiga pilar utama yaitu pemerintah, sekolah dan

Page 13: POKOK-POKOK PIKIRAN PGRI NTB UNTUK AKSELERASI PENDIDIKAN

masyarakat. Untuk itu masyarakat hendaknya diberdayakan baik melalui

Dewan Pendidikan Kota Mataram maupun melalui jalinan kerjasama

dengan dunia usaha dan dunia industri yang peduli pendidikan.

Singkatnya pemberdayaan tersebut dapat berwujud:

a. Pembentukan sistem yang mengatur kemitraan sinergis dengan dunia

usaha dan dunia industri untuk peningkatan relevansi lulusan dengan

kebutuhan dunia usaha dan industri;

b. Optimisasi pemanfaatan dana Corporate Social Responsibility (CSR)

untuk bidang pendidikan;

c. Pembentukan sistem yang mengatur kemitraan sinergis dengan

organisasi kemasyarakatan seperti penyelenggaraan satuan

pendidikan dan dengan organisasi profesi seperti penyusunan program

sertifikasi profesi;

d. Membangun mekanisme kemitraan antara pemerintah, lembaga

pendidikan dan pelatihan dengan pelaku usaha untuk

mengembangkan pendidikan dan pelatihan berkualitas;

e. Mendorong pihak swasta untuk membangun lembaga pendidikan dan

pelatihan khususnya yang terkait dengan kebutuhan SDM;

f. Pemanfaatan potensi yang ada di masyarakat, dunia usaha dan dunia

industri untuk peningkatan kualitas pendidikan.

Penutup

Kontribusi pendidikan yang berhasil merupakan salah satu indikator

kesuksesan dalam kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota Mataram

periode 2010 s.d 2015. Beberapa pokok pikiran yang kami sumbangkan di

atas memang belum semuanya. Kami hanya melihat beberapa aspek

strategis yang dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan dan kondisi

Kota Mataram saat ini. Untuk dapat melaksanakan dengan sukses proses

transformasi kualitas pendidikan Kota Mataram, maka diperlukan asupan

dana memadai yang tersedia melalui APBD.

Page 14: POKOK-POKOK PIKIRAN PGRI NTB UNTUK AKSELERASI PENDIDIKAN

Demikian Pokok-pokok Pikiran yang dapat kami sampaikan kepada

Bapak Walikota semoga dapat dijadikan salah satu acuan dalam

akselerasi pembangunan pendidikan di Kota Mataram. Amin!