66

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias
Page 2: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

INDUSTRI TANAMAN AIR

BANK INDONESIA

Page 3: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

iBANK INDONESIA

KATA PENGANTAR

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian nasional

memiliki peran yang penting dan strategis. Namun demikian, UMKM masih memiliki

kendala, baik untuk mendapatkan pembiayaan maupun untuk mengembangkan

usahanya. Dari sisi pembiayaan, masih banyak pelaku UMKM yang mengalami

kesulitan untuk mendapatkan akses kredit dari bank, baik karena kendala teknis,

misalnya tidak mempunyai/tidak cukup agunan, maupun kendala non teknis, misalnya

keterbatasan akses informasi ke perbankan. Dari sisi pengembangan usaha, pelaku

UMKM masih memiliki keterbatasan informasi mengenai pola pembiayaan untuk

komoditas tertentu. Di sisi lain, ternyata perbankan juga membutuhkan informasi

tentang komoditas yang potensial untuk dibiayai.

Sehubungan dengan hal tersebut, dalam rangka menyediakan rujukan bagi

perbankan untuk meningkatkan pembiayaan terhadap UMKM serta menyediakan

informasi dan pengetahuan bagi UMKM yang bermaksud mengembangkan

usahanya, maka menjadi kebutuhan untuk penyediaan informasi pola pembiayaan

untuk komoditi potensial tersebut dalam bentuk model/pola pembiayaan komoditas

(lending model). Sampai saat ini, Bank Indonesia telah menghasilkan 88 judul buku pola

pembiayaan komoditi pertanian, industri dan perdagangan dengan sistem pembiayaan

konvensional dan 21 judul dengan sistem syariah. Dalam upaya menyebarluaskan

lending model tersebut kepada masyarakat maka buku pola pembiayaan ini telah

dimasukkan dalam website Sistem Informasi Terpadu Pengembangan UKM (SI-PUK)

yang terintegrasi dalam Data dan Informasi Bisnis Indonesia (DIBI) dan dapat diakses

melalui internet di alamat www.bi.go.id.

Dalam penyusunan buku pola pembiayaan ini, Bank Indonesia bekerjasama

dengan Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (DKP) dan

memperoleh masukan dari banyak pihak antara lain dari perbankan, lembaga/instansi

Page 4: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

ii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

terkait lainnya, asosiasi dan UMKM. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih atas

segala bantuan dan kerjasamanya selama ini.

Bagi pembaca yang ingin memberikan kritik, saran dan masukan bagi

kesempurnaan buku ini atau ingin mengajukan pertanyaan terkait dengan buku ini

dapat menghubungi:

Direktorat Kredit, BPR dan UMKMBiro Pengembangan UMKMTim Penelitian dan Pengembangan Perkreditan dan UMKMJl. M.H. Thamrin No.2 Jakarta PusatTelp. (021) 381.8922 atau 381.7794Fax. (021) 351.8951

Besar harapan kami bahwa buku ini dapat melengkapi informasi tentang pola

pembiayaan komoditi potensial bagi perbankan dan sekaligus memperluas replikasi

pembiayaan oleh UMKM pada komoditi tersebut.

Jakarta, Desember 2008

Page 5: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

iiiBANK INDONESIA

RiNGKAsAN

No Unsur Pembiayaan Uraian1 Jenis usaha Usaha budidaya tanaman air2 Lokasi usaha Kabupaten Bogor3 Pola usaha Budidaya lahan basah

4 Dana yang diperlukanInvestasi = Rp 48 juta•Modal kerja = Rp 141 juta•Total = Rp 189 juta•

5Sumber dana untuka. Investasi

Dana sendiri Rp 17 juta dan kredit •Rp 31 juta

b. Modal kerjaSeluruhnya kredit sebesar Rp 141 •juta

6 Kelayakan usahaa. Periode proyek Tiga tahun•b. Skala usaha Satu hektar (1 Ha)•c. Teknologi Sederhana•d. Produk Tanaman air•e. Pemasaran Utamanya ekspor•

7 Kriteria kelayakan usahaa. NPV Rp 231 juta•b. IRR 149 %•c. BEP rata-rata Rp 217 juta•d. Payback period 1,0 tahun•e. B/C ratio 4,6•Penilaian Layak dilaksanakan

8 Analisis sensitivitasa. Harga turun 31 persen NPV Rp 559.535• IRR 17, 22 %• Penilaian Layak •b. Harga turun 32 persen NPV Rp 7,5 juta (minus)• IRR 12.47 %• Penilaian Tidak layak•

Page 6: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

iv POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

DAFTAR isi

Halaman

Kata PeNgaNtaR .......................................................................................... i

RiNgKasaN..................................................................................................... iii

DaftaR isi........................................................................................................ iv

DaftaR taBel................................................................................................. vi

DaftaR gaMBaR............................................................................................ vii

BaB i PeNDaHUlUaN................................................................................. 1

BaB ii PROfil UsaHa DaN POla PeMBiaYaaN........................................ 3

2.1. Profil Usaha ................................................................................ 3

2.2. Pola Pembiayaan ......................................................................... 4

BaB iii asPeK PasaR DaN PeMasaRaN .................................................... 5

3.1. ASPEK PASAR............................................................................... 5

3.1.1.Permintaan......................................................................... 5

3.1.2. Penawaran........................................................................ 8

3.1.3. Analisis persaingan dan peluang pasar............................... 9

3.2. ASPEK PEMASARAN..................................................................... 10

3.2.1. Harga................................................................................ 11

3.2.2. Jalur pemasaran produk.................................................... 13

3.2.3. Kendala pemasaran........................................................... 14

BaB iV asPeK teKNis PRODUKsi................................................................. 15

4.1. Lokasi usaha................................................................................ 15

4.2. Fasilitas produksi dan peralatan.................................................... 17

4.3. Bahan baku.................................................................................. 19

4.4. Tenaga kerja................................................................................. 21

4.5. Teknologi..................................................................................... 21

4.6. Proses produksi............................................................................ 21

Page 7: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

vBANK INDONESIA

Jumlah, jenis, mutu produksi ................................................. 234.7.

Produksi optimum ................................................................ 264.8.

Kendala produksi .................................................................. 264.9.

BaB V asPeK KeUaNgaN ......................................................................... 27

5.1. Pemilihan Pola Usaha ............................................................. 27

5.2. Asumsi dan Jadual Kegiatan ................................................... 27

5.3. Komponen dan Struktur Biaya Investasi dan Biaya Operasional

5.3.1. Biaya Investasi .............................................................. 29

5.3.2. Biaya Operasional ........................................................ 30

5.4. Kebutuhan Dana Investasi dan Modal Kerja ........................... 30

5.5. Produksi dan Pendapatan ....................................................... 31

5.6. Proyeksi Laba Rugi dan Break Even Point ................................ 32

5.7. Proyeksi Arus Kas dan Kelayakan Proyek ................................ 33

5.8. Analisis Sensitivitas Kelayakan Usaha ...................................... 34

BaB Vi asPeK eKONOMi, sOsial DaN DaMPaK liNgKUNgaN ........... 35

6.1. Aspek Ekonomi dan Sosial ....................................................... 35

6.2. Dampak Lingkungan ............................................................... 35

BaB Vii KesiMPUlaN DaN saRaN ........................................................... 37

7.1. Kesimpulan ............................................................................ 37

7.2. Saran ..................................................................................... 38

DaftaR laMPiRaN ...................................................................................... 40

Page 8: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

vi POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

DAFTAR TAbEl

TabelHalaman

1 Ekspor tanaman air, 2000-2006................................................. 6

2 Ekspor tanaman air, Januari-Desember 2006............................. 7

3 Jumlah dan nilai kumulatif ekspor tanaman air 2000-2004....... 8

4 Daftar harga beberapa jenis tanaman air per satuan kemasan di tingkat eksportir.........................................................................

12

5 Banyaknya kebutuhan fasilitas dan peralatan menurut satuanluas...........................................................................................

19

6 Asumsi-asumsi yang digunakan dalam analisis keuangan........... 28

7 Jadwal proses budidaya tanaman air.......................................... 28

8 Biaya investasi ........................................................................... 29

9 Biaya operasional per tahun....................................................... 30

10 Kebutuhan dana investasi dan modal kerja................................. 31

11 Produksi dan pendapatan menurut tahun.................................. 32

12 Laba rugi menurut tahun........................................................... 33

13 Kondisi kas dan beberapa kewajiban usaha menurut tahun....... 33

14 Hasil analisis sensitivitas.............................................................. 34

Page 9: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

viiBANK INDONESIA

DAFTAR GAmbAR

TabelHalaman

1 Bentuk order list menurut jenis tanaman air................................. 11

2 Pola jalur pemasaran tanaman air................................................ 13

3 Luas petak tanaman air................................................................ 16

4 Petak-petak persemaian/pertanaman pada sebidang tanah.......... 16

5 Lay out ruangan pengemasan tanaman air................................... 18

6 Proses pemindahan bibit/stek tanaman air................................... 19

7 Bahan-bahan pengemasan.......................................................... 20

8 Proses produksi budidaya tanaman air......................................... 22

9 Contoh beberapa jenis tanaman air............................................. 24

10 Proses pengemasan hasil tanaman air.......................................... 25

Page 10: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

HalaMaN iNi seNgaJa DiKOsONgKaN

Page 11: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

1BANK INDONESIA

bAb iPENDAHUlUAN

Tanaman air (Aquatic Plants) adalah tanaman yang habitatnya di dalam air

baik pada saat produksi maupun pada saat penggunaannya di dalam akuarium.

Dua golongan tanaman air yang bersifat komersil saat ini dapat digolongkan ke

dalam tanaman air asin (marine plants) dan tanaman air segar (fresh water plants).

Budidaya dan perdagangan tanaman air asin sudah sejak lama ada di Indonesia

karena jenis tanaman air ini hidup dan berkembang secara luas di perairan nusantara.

Sementara budidaya tanaman air segar di Indonesia merupakan kegiatan budidaya

yang tergolong baru.

Kehadiran tanaman air segar (yang selanjutnya hanya disebut tanaman air)

di dalam dunia pertanian Indonesia belum banyak dibicarakan. Ini sangat bertolak

belakang dengan potensi alam nusantara yang subur, curah hujan cukup, kaya akan

khazanah tumbuhan dan tanaman serta masyarakatnya yang terbiasa dengan upaya-

upaya pembudidayaan. Hal ini sangat menarik,dengan munculnya dan semakin

meluasnya petani-petani yang terjun dalam tanaman air belakangan ini, masuk daftar

budidaya tanaman di negeri yang hijau dan indah ini bertambah satu lagi.

Mengapa budidaya tanaman air ini muncul belakangan dan memberi nuansa

baru dalam budidaya tanaman Indonesia dapat dijelaskan, karena jenis-jenis tanaman

air yang diusahakan para petani saat ini justru sebagian besar bibitnya berasal dari

luar Indonesia. Dengan kata lain, tanaman air yang berasal dari bumi pertiwi masih

terbilang minim. Sekalipun demikian, terdapat sejumlah jenis tanaman air yang asli

nusantara dan dibudidayakan para petani kita ditemukan oleh peneliti dan peminat

tanaman air yang justru berasal dari luar Indonesia.

Tidak aneh bahwa budidaya tanaman air ini selain menjadi pendatang baru

di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias ini juga jenisnya didominasi

oleh yang berasal dari luar Indonesia. Satu hal yang menarik, sekalipun jenis-jenis

Page 12: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

2 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

tanaman air tersebut yang jumlahnya ratusan, dengan mudah bisa tumbuh dan

beradaptasi di lahan-lahan petani yang hanya dengan sedikit perlakuan. Ini menjadi

satu kesempatan bagi petani-petani untuk melakukan diversifikasi usaha dan

meningkatkan pendapatan mereka. Apalagi, berbagai jenis tanaman air ini umumnya

diekspor ke luar negeri khususnya Eropa.

Namun demikian, petani-petani yang tergolong masuk ke dalam UMKM

hampir selalu mendapat kendala untuk mendapatkan pembiayaan maupun untuk

mengembangkan usahanya, utamanya akses terhadap dunia perbankan. Sedangkan

bagi petani yang ingin terjun langsung ke bidang budidaya tanaman air ini masih

memiliki keterbatasan informasi mengenai teknik budidaya dan pola pembiayaan

untuk menjalani usaha budidaya tanaman air. Terlebih lagi informasi tentang tanaman

air ini masih sangat terbatas. Demikian juga halnya ketika perbankan mendapat

permintaan pembiayaan tentang budidaya tanaman air juga masih kekurangan

informasi bagaimana harus menyikapinya untuk menentukan seberapa layak dapat

dibiayai.

PENDAHULUAN

Page 13: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

3BANK INDONESIA

bAb iiPROFil UsAHA DAN POlA PEmbiAYAAN

2.1. Profil Usaha

Usaha budidaya tanaman air di tanah air dapat dikatakan sebagai usaha

budidaya yang belum lama berkembang. Saat ini usaha budidaya tanaman air ini

hanya terdapat di beberapa wilayah. Selain di Bogor dan sekitarnya, yang pelakunya

terbilang banyak, juga sudah mulai ditemukan di Jawa Timur dan Bali. Wilayah Bogor

sebagai salah satu sentra utama tanaman air saat ini, pengaruhnya sudah mulai

meluas, sehingga usaha tanaman air ini juga mulai berkembang ke Sukabumi, Cianjur

dan Bandung.

Umumnya usaha budidaya tanaman air dilakukan dengan cara yang bersahaja.

Para petani memanfaatkan lahan yang tersedia dengan teknik budidaya ‘ala’ petani.

Hal ini karena teknik-teknik pembudidayaan yang diterapkan hanya semata-mata

mengacu pada pemahaman dan pengalaman yang mereka dapatkan dari waktu ke

waktu. Referensi para petani dalam membudidayakan tanaman air hanya berpedoman

pada situasi dan kondisi dimana tanaman bisa tumbuh, berkembang dan bisa dipanen

hasilnya. Dengan kata lain, bagaimana tanah disiapkan, pembibitan, penanaman,

pemupukan dan perawatan selama ini hampir tanpa pedoman yang baku (teruji).

Instansi terkait di Kabupaten Bogor belum sepenuhnya bisa membantu bagaimana

teknik budidaya yang seharusnya dapat dilakukan oleh para petani.

Para petani tanaman air umumnya adalah petani sawah atau petani yang

sebelumnya mengusahakan sawah. Namun jika diperhatikan dari pola pengusahaan

tanaman air yang dilakukan oleh petani adalah mengusahakan sebidang tanah yang

terdiri dari banyak tanaman di dalam petak-petak yang dibuat di dalam satu bidang

tanah. Para petani tanaman air dapat menanamnya di dalam satu bidang tanah yang

terdiri dari puluhan atau ratusan jenis tanaman air.

Page 14: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

4 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Namun demikian, sekalipun para petani mengusahakan puluhan atau ratusan

jenis tanaman air di dalam satu bidang tanah, tidaklah sulit untuk dilakukan. Hal ini

karena pola budidaya satu sama lain jenis tanaman air tersebut mirip dimana tanah

digunakan untuk budidaya harus selalu basah. Dengan demikian, dalam satu bidang

tanah yang hanya terdiri dari satu are dapat dibuat petak-petak berukuran 1 x 2

meter dimana masing-masing petak ditanami satu jenis tanaman air. Pengamatan di

lapangan, para petani mengusahakan lahan dengan luas yang berbeda-beda, mulai

dari satu are sampai dengan satu hektar.

2.2. Pola Pembiayaan

Usaha budidaya tanaman air yang masih tergolong baru dan jumlah petaninya

belum banyak, maka dengan sendirinya usaha budidaya tanaman air ini belum dikenal

luas. Pola budidaya yang umumnya diusahakan dalam skala-skala yang kecil dan

cenderung tidak menggunakan tenaga kerja masih dimungkinkan dilakukan dengan

modal sendiri. Apalagi kegiatan budidaya tanaman air ini hanya merupakan bagian

dari keseluruhan usaha yang dilakukan para petani.

Dengan demikian pola pembiayaan usaha budidaya tanaman air bisa dikatakan

masih tercampur dengan usaha budidaya tanaman yang lainnya. Oleh karenanya,

pola pembiayaan tanaman air yang spesifik belum ditemukan di kalangan petani. Ini

dengan sendirinya, keterlibatan pihak lain seperti bank atau lembaga keuangan lainnya

belum ditemukan di lapangan. Hanya saja, beberapa petani yang coba meningkatkan

luas lahannya yang membutuhkan modal lebih dari biasa yang dilakukan merasa

ragu-ragu untuk mendapatkan permodalan dari bank. Hal ini karena para petani yang

mengusahakan tanaman air ini umumnya belum ada yang fokus. Pihak bank yang

dihubungi di lapangan juga belum mengenal budidaya tanaman air ini sehingga

mereka sulit memberi tanggapan bagaimana pola pembiayaannya.

PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN

Page 15: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

5BANK INDONESIA

bAb iiiAsPEK PAsAR DAN PEmAsARAN

3.1. aspek Pasar

Pasar tanaman air Indonesia pada dasarnya dapat dibedakan antara pasar

internasional dengan pasar domestik. Di dalam negeri, hasil-hasil produksi tanaman

air ini belum banyak diperjualbelikan. Hal ini karena jenis tanaman air ini selain belum

dikenal luas, para petani cenderung masih merespon pasar internasional sebagai

komoditas ekspor. Sementara di pasar internasional, dinamikanya terdapat di sejumlah

negara, seperti Belanda (Eropa), Jepang (Asia) dan Kanada (Amerika Utara). Sampai

saat ini berbagai jenis tanaman air yang diproduksi oleh petani-petani Indonesia

umumnya masih berorientasi ekspor.

Permintaan3.1.1.

Permintaan tanaman air segar di Indonesia sampai saat ini masih sangat

tergantung konsumen di luar negeri. Menurut para petani, hampir semua produk

yang mereka hasilkan diekspor ke manca negara. Jumlah dan jenis tanaman air yang

diekspor berfluktuasi dari waktu ke waktu (tabel-1). Booming ekspor tanaman air

perdana terjadi pada tahun 2002. Jika diperhatikan, jumlah dan volume ekspor

tanaman air segar masih relatif kecil jika dibandingkan dengan tanaman air asin.

Namun peranan tanaman air segar relatif semakin meningkat diantara tanaman air

lainnya baik dari sisi jumlah maupun nilai ekspornya.

Page 16: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

6 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

tabel-1. ekspor tanaman air, 2000-2006

Tahun

Tanaman air asin(HS060290310)

Tanaman air segar(HS060290320)

Tanaman air lainnya(HS060290900)

Jumlah (Kg)Nilai* ( US $)

Jumlah (Kg)

Nilai* ( US $)

Jumlah (Kg)

Nilai* ( US $)

2000 55.222 81.581 16.521 10.498 52.300 22.645

2001 91.113 112.714 1.785 6.671 1.482 5.817

2002 1.008.064 1.311.058 31.094 217.449 166.750 124.125

2003 81.735 124.863 1.146 571.209 27.158 8.537

2004 1.480.399 2.651.814 9.570 248.402 200.543 160.267

2005 3.685.126 5.828.932 Jumlah = 379.592; Nilai = 168.142

2006 1.952.817 3.727.085 Jumlah = 882.149; Nilai = 676.404

Keterangan: * Value F.O.B.Sumber: BPS

Ekspor tanaman air dari Indonesia ke luar negeri sesungguhnya berlangsung

sepanjang tahun (tabel-2)..Hal ini karena negara tujuan ekspor Indonesia meliputi

negara-negara yang berada di iklim sedang dan daerah tropis. Namun, karena tujuan

utama ekspor sampai saat ini adalah negara-negara Eropa, maka pada musim dingin

permintaan tanaman air cenderung menurun drastis. Hal ini diduga karena pada musim

itu banyak warga negara tujuan ekspor tersebut berlibur ke luar negeri. Sebaliknya

pada musim-musim panas dan musim bunga permintaan tanaman air meningkat.

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Page 17: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

BUDIDAYA TANAMAN AIR

7BANK INDONESIA

tabel-2. ekspor tanaman air, Januari-Desember 2006

BulanTanaman air asin Tanaman air lainnya

Jumlah (Kg)

Nilai* ( US $)

Jumlah (Kg)

Nilai* ( US $)

Jan 202.438 318.812 32.150 20.530

Feb 132.964 220.713 93.866 132.782

Mar 161.703 279.394 81.479 37.412

Apr 204.515 336.989 110.120 79.068

Mei 182.689 328.989 77.099 63.407

Jun 154.493 258.525 135.954 63.886

Jul-Sep 390.947 629.153 252.812 208.716

Okt 169.576 717.770 35.152 28.030

Nov 176.278 340.662 28.428 20.033

Dec 177.214 296.078 35.089 22.540Jumlah 1.952.817 3.727.085 882.149 676.404

Keterangan: * Value F.O.BSumber: BPS

Dua negara yang menjadi tujuan tetap ekspor tanaman air segar dari Indonesia

sampai saat ini adalah Jepang dan Belanda. Jumlah negara yang menjadi negara

tujuan ekspor Indonesia sejak tahun 2000 sampai tahun 2004 tercatat sebanyak 28

negara (tabel-3). Namun pada tahun 2004, negara tujuan hanya tersisa sebanyak

12 negara. Sejak tahun 2000 Singapura tidak termasuk lagi sebagai negara tujuan

ekspor Indonesia.

Page 18: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

8 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

tabel-3. Jumlah dan nilai kumulatif ekspor tanaman air 2000 - 2004

Negara tujuan Jumlah (Kg) Nilai (US$)1. Jepang 2.849 22.6402. Belanda 5.061 64.5443. Jerman 1.725 796.4104. Austria 788 3.6145. Spanyol 2.728 3.3166. Francis 6.955 10.5867. Hong Kong 3.919 2.8678. Amerika Serikat 1.534 5.0389. Swedia 700 8.42510. Czech 5.010 62.22912. Rusia 566 1.21013. Italia 2.159 12.30914. Portugal 3.207 17.96415. Kanada 4.271 15.30616. Lebanon 14 24817. Arab Saudi 60 47418. Siprus 1 2919. Belgia 30 22520. Denmark 69 39721. Irlandia 861 14.41822. Yunani 440 1.55123. Liechtenstein 11 1824. Hungaria 84 87825. Polandia 191 2.77726. Dominika 150 1.5082.7. Australia 858 1.09328. Singapura 15.875 4.155

Jumlah 60.116 1.054.229Sumber:BPS

Penawaran3.1.2.

Penawaran tanaman air dari petani-petani tanaman air dilakukan hanya

karena adanya permintaan melalui eksportir. Namun karena permintaan untuk ekspor

terjadi tiap bulan maka para petani dalam mengusahakan budidaya tanaman air ini

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Page 19: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

BUDIDAYA TANAMAN AIR

9BANK INDONESIA

melakukannya sepanjang tahun. Oleh karena umumnya tanaman air dibudidayakan

bukan dengan biji melainkan umbi dan stek, maka kesinambungan tanaman ini harus

diupayakan sepanjang tahun. Akibat adanya fluktuasi permintaan untuk ekspor para

petani sulit mengantisipasi seberapa luas lahan yang harus diusahakan.

Hasil pengamatan di tingkat pengumpul di Kabupaten Bogor, antara

permintaan dengan yang ditawarkan tidak selalu sesuai. Adakalanya pesanan eksportir

tidak dapat dipenuhi baik jenis maupun jumlahnya. Akan tetapi jika yang diproduksi

lebih banyak daripada yang dipesan, produksi tetap dikirim. Biasanya pada kondisi

permintaan lebih besar dari yang diproduksi para petani akan meningkatkan produksi

berikutnya. Namun jika terjadi over supply, pada tingkat pengumpul, kelebihan

tanaman air itu dapat dikirim melebihi pesanan atau ditanam kembali.

Namun yang menarik, jika permintaan terhadap jenis tertentu relatif sedikit,

maka kelebihan produksi di tingkat petani yang tidak tersalurkan langsung dapat

ditanam kembali sebagai persemaian maupun penanaman baru. Akan tetapi

menurut pengakuan yang diverifikasi dengan melihat catatan pedagang pengumpul

di Kabupaten Bogor, kekurangan pasokan baik menurut jenis maupun jumlah yang

dipesan lebih sering terjadi daripada kelebihan produksi. Ini mengindikasikan bahwa

penawaran dari petani masih jauh daripada yang dipesan oleh eksportir.

analisis Persaingan dan peluang pasar3.1.3.

Persaingan di tingkat petani pada saat ini belum menunjukkan tanda-tanda

adanya persaingan yang ketat. Pada saat penelitian ini dilakukan, hanya terdapat tiga

pedagang pengumpul di Kabupaten Bogor. Umumnya kegiatan ekspor dilakukan dua

atau tiga kali seminggu dengan negara tujuan ekspor yang berbeda-beda. Masing-

masing pedagang pengumpul ini mengumpulkannya dari sejumlah petani yang

tersebar di Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur. Para

petani sangat tergantung pada pesanan eksportir melalui pedagang pengumpul.

Adanya hubungan yang erat antara pedagang dengan petani membuat persaingan

antar sesama petani kurang terasa. Demikian juga antar pedagang sebab para

pedagang juga memiliki keterkaitan yang erat dengan para eksportir.

Page 20: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

10 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Peluang pasar untuk ekspor saat ini sangat tergantung pada permintaan para

importir di luar negeri. Para importir ini dapat dikatakan berasal dari negara-negara

yang selama ini menjadi tujuan ekspor. Banyak negara-negara yang membutuhkan

tanaman air ini, namun karena di negara tersebut tidak terdapat importir yang

memesan dari Indonesia maka dalam jangka panjang negara tujuan ekspor ini dapat

dikembangkan. Peranan eksportir sangat diharapkan untuk mengembangkan pasar-

pasar tujuan agar peluang pasar tanaman air dari Indonesia meningkat.

Disamping pasar ekspor, pasar domestik masih dimungkinkan untuk

dikembangkan. Hal ini melihat pertumbuhan dan perkembangan tanaman hias

yang selalu meningkat dan kepemilikan akuarium di tingkat rumahtangga yang juga

semakin meningkat. Hanya saja, promosi dan penyebarluasan informasi tanaman air

ini masih terbilang minim sebagai akibatnya permintaan domestik belum beranjak

dari keadaan yang ada saat ini.

3.2. aspek pemasaran

Perkembangan usaha budidaya tanaman air ke depan sangat dipengaruhi

oleh banyak hal. Selain masalah keterbatasan jumlah negara tujuan ekspor dan pasar

domestik yang belum berkembang, maka upaya-upaya pemasaran tanaman air

masih banyak keterbatasan. Ini berarti tantangan utama saat ini adalah bagaimana

mengembangkan pasar agar pertumbuhan dan perkembangan usaha budidaya

tanaman air memiliki prospek di masa yang akan datang. Namun demikian, aspek-

aspek yang terkait dengan situasi dan kondisi pemasaran yang ada saat ini juga

memerlukan perhatian dan keseriusan dari petani, pedagang pengumpul dan eksportir

khususnya masalah mutu.

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Page 21: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

BUDIDAYA TANAMAN AIR

11BANK INDONESIA

Harga3.2.1.

Harga per satuan unit produksi tanaman air sangat bervariasi antar jenis

tanaman air. Oleh karena peranan eksportir masih dominan, maka umumnya harga

ditentukan sepihak oleh para eskportir. Para petani dalam hal ini belum memiliki

bargaining yang kuat. Penawaran hasil-hasil produksi petani yang terbilang tanpa

batas dibatasi oleh banyak sedikitnya pesanan dari para importir di luar negeri. Dengan

kata lain permintaan para eksportir sangat tergantung permintaan para importir. Hal

ini dengan sendirinya harga yang diterima oleh petani tanaman air bersifat menerima

(given) dan tidak didasarkan pada unit cost budidayanya. Harga-harga per satuan

order dibedakan ke dalam tiga kategori bentuk pengemasan, yaitu harga per satuan

loose, bunch dan pot atau dalam unit kilogram (gambar-1).

gambar-1. Bentuk order list menurut jenis tanaman air

Jenis tanaman

Daftar produksi

(Kg)

Order list*total boxloose bunch pot

12345

dstJumlah

Keterangan:1 loose = 25-50 batang sesuai jenis•1 bunch/pot = 3-12 batang sesuai jenis•1 box = tergantung jumlah kantong plastik (loose, bunch dan pot)•

Jika jumlah produksi > pesanan – dijadikan bibit untuk ditanam lagiJika jumlah produksi < pesanan – ambil lagi dari lahan terdekat

Page 22: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

12 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Oleh karena hubungan antara pedagang dan petani bersifat saling

ketergantungan, maka penentuan harga pada tingkat petani hanya ditentukan

berdasarkan persentase. Besarnya persentase yang diterima para petani berkisar

antara 60-80 persen harga yang diterima pedagang di tingkat eksportir. Daftar harga

menurut kemasan pada tingkat eksportir dapat dilihat pada tabel-4.

tabel-4. Daftar harga beberapa jenis tanaman air per

satuan kemasan di tingkat eksportir

Nama ilmiah(Scientific name)

Harga per: (rupiah)

Pot Bunch LooseAcorus pussilus 1.700 1.700 325Acorus gramineus “variegates” 1.700 1.700 375Alternanthera red”malang” 2.000 2.000 175Alternanthera rosaefolia 1.700 1.700 175Ammania senegalensis 1.700 1.700 200Anubias sp 1.700 1.700 250Aponogeton undulatus”plant” 1.700 1.700 300Aquafern (soft leaf) 1.700 1.700 300Azolla caroliniana (kg) - - 8.500Anubias barteri 7.000 7.000 6.000Croton species 1.700 1.700 750Cryptocoryne balansae 1.700 1.700 300Cryptocoryne cordata 1.700 1.700 550Cryptocoryne hudoroii 2.400 2.300 900Cryptocoryne lingua 2.200 2.100 650Cryptocoryne nevellii 2.200 2.100 650Cryptocoryne pontederifolia 1.700 1.700 250Cryptocoryne retrospiralis 1.700 1.700 300Echinodorus”a flame” 3.500 3.500 3.000Echinodorus ozelot 3.500 3.400 3.000Echinodorus“oki fancy twist” 3.500 3.500 3.000Echinodorus”oki bright star” 3.500 3.500 3.000Echinodorus uruguayensis 5.700 5.600 5.000

Keterangan: Daftar lengkap lihat lampiran

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Page 23: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

BUDIDAYA TANAMAN AIR

13BANK INDONESIA

Jalur pemasaran produk3.2.2.

Jalur pemasaran hasil produksi tanaman air saat ini umumnya melalui ekspor.

Dalam hal ini peranan eksportir sangat sentral. Sebagaimana eksportir sangat

tergantung importir maka jalur pemasaran tanaman air yang berlangsung selama ini

adalah ditentukan oleh importir. Ini yang menyebabkan pasar-pasar untuk tanaman

air ini tidak dinamis atau bersifat tradisional. Dengan kata lain, penawaran (petani)

terjadi jika ada permintaan (importir). Jalur pemasaran utama tanaman air dapat

digambarkan sebagaimana dapat dilihat pada gambar-2.

gambar-2. Pola jalur pemasaran tanaman air

Petani

Pedagang Pengumpul

Eksportir

Petani Petani Petani

Pedagang Pengumpul

Pedagang Pengumpul

Eksportir

Importir

Rumahtangga dan Pasar lokal

Importir di luar negeri memesan sejumlah tertentu dari berbagai jenis tanaman

air kepada rekanannya di Indonesia yang berperan sebagai eksportir. Kemudian

eksportir melakukan kerja sama dengan pedagang pengumpul untuk mengumpulkan

berbagai jenis tanaman air yang akan dikapalkan pada hari dan jam yang ditentukan.

Importir

Rumah tangga dan Pasar lokal

Page 24: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

14 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Banyaknya tanaman air yang dikumpulkan oleh pedagang ini merupakan jumlah

pesanan eksportir. (boleh jadi eksportir melakukan hal yang sama terhadap pedagang

pengumpul lainnya).

Pedagang pengumpul melakukan tugasnya dengan menghubungi semua

petaniyang merupakan anggota-anggota kelompoknya untuk memanen dan

membawanya ke pusat pengumpulan baik dalam bentuk ‘asalan’ maupun yang sudah

dikemas dalam bentuk loose, bunch dan pot. Semua petani yang berada di bawah

jaringan kerjasamanya akan datang dengan hasil produksinya pada hari dan jam yang

ditentukan (biasanya sore sampai malam hari, karena pengangkutan langsung ke

bandara yang ditentukan dilakukan pada pagi hari).

Jalur pemasaran lainnya adalah pasar domestik. Namun sampai saat studi ini

dilakukan belum terbentuk. Para petani atau pedagang di beberapa pasar tertentu

seperti di Jakarta menawarkan atau memesannya. Pasar-pasar ini tidak dapat dikatakan

sebagai pasar yang menampung hasil-hasil dari petani, karena aliran komoditi dari

petani maupun pesanan pedagang tidak bersifat kontinu. Pengamatan di pasar-pasar

dimana ditemukan komoditi tanaman air menunjukkan transaksi tanaman air ini

sangat kecil dan kurang populer.

Kendala pemasaran3.2.3.

Kendala utama pemasaran tanaman air pada hematnya adalah kesulitan dalam

pengemasan dan mempertahankan kualitas tanaman selama dalam perjalanan dari

sentra tanaman air ke pasar tujuan. Yang paling kritis dalam proses penanganannya

adalah pada tingkat petani/pedagang pengumpul hingga masuk ke dalam pesawat.

Pada tingkat petani, untuk mempertahankan tanaman tetap segar dapat disimpan

dalam penyimpanan berupa bak air dimana hasil produksi dalam bentuk loose,

bunch dan pot. Sementara untuk pengemasan yang di dalam kardus suhu udara

selama perjalanan dapat berubah-ubah yang dapat mempengaruhi kelembaban

udara di dalam kardus. Pada kondisi ekstrim, tanaman air menjadi layu dan tidak bisa

tumbuh.

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Page 25: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

15BANK INDONESIA

BaB iV

asPeK teKNis PRODUKsi

4.1. lokasi usaha

Lokasi usaha budidaya tanaman air sangat sesuai pada daerah-daerah yang

memiliki kelembaban sedang dengan curah hujan cukup sepanjang tahun. Disamping

itu, lokasi yang dapat mendukung pertumbuhan tanaman air di lahan-lahan yang

memiliki tingkat kesuburun tinggi, aliran air yang cukup, tidak tercemar, pH air sekitar

6.

Usaha persemaian dan penanaman dilakukan pada sebidang tanah dengan

permukaan datar. Di dalam setiap bidang lahan dibuat pematang selain berfungsi

sebagai batas antar petak juga berfungsi sebagai jalan atau pijakan selama menyiangi

dan memanen (gambar-3). Pada masing-masing jalur antara dua pematang dibuat

petak-petak yang dibatasi dengan selokan kecil untuk mengalirkan air. Jarak selokan

ini tergantung luasan petak persemaian atau pertanaman. Pengamatan di lapangan

luas petak adalah panjang antara dua hingga tiga meter dan lebar satu meter. Pada

masing-masing petak ini berbagai jenis tanaman air ditanam—satu petak satu jenis

tanaman (gambar-4).

Page 26: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

16 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

ASPEK TEKNIS PRODUKSI

gambar-3. luas petak tanaman air

Pematang (lebar 30 cm)

Saluran air (lebar 20 cm)

1 m

2-3 m

gambar-4. Petak-petak persemaian/penanaman pada sebidang tanah

Sumber air

Pembuangan air Pembuangan air

Page 27: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

BUDIDAYA TANAMAN AIR

17BANK INDONESIA

4.2 fasilitas produksi dan peralatan

Fasilitas produksi para petani pada umumnya mengikuti fasilitas yang biasa

digunakan dalam usaha-usaha pertanian lainnya seperti padi sawah atau tanaman

palawija. Hanya saja di sebelah hulu bidang lahan dibuat saluran air dari sumber air

yang mengalir (lihat kembali Gambar-4) . Dari saluran air ini air didistribusikan pada

masing-masing selokan di dalam petak persemaian/penanaman. Untuk mengurangi

dampak air yang meluap sebaiknya saluran air pembagi terbuat dari tanggul dan

pada posisi sumber air dibuat kolam pengontrol air yang terbuat dari semen. Fungsi

pengontrolan air ini sangat kritis karena kondisi fisiologis tanaman air sangat sensitif

terhadap perubahan debit air (terlalu basah dan terlalu kering).

Untuk lahan yang lebih luas (katakanlah 1 Ha), fasilitas terintegrasi antara

lahan yang terdiri dari petak-petak produksi dengan sarana dan prasarana yang terkait

dengan fungsi produksi dan fungsi pasca panen. Prasarana dalam hal ini adalah jalan

akses menuju bangunan yang berada di tengah lahan. Sarana yang utama adalah

bangunan yang digunakan sebagai kantor, tempat saprotan, gudang dan tempat

tinggal penjaga (mandor). Di dalam bangunan disediakan ruang pengemasan yang

di dalamnya meliputi bak air penyimpanan tanaman. Lay out ruangan untuk kegiatan

pengemasan dapat diperhatikan pada gambar-5,

Page 28: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

18 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

gambar-5. lay out ruangan pengemasan tanaman air

Ruang penam pung

an hasil dari

lahan mejaa

pemilahan sesuai jenis

Bak fiber air sim pan

Bak air sim pan

Bak air pembersihan Bahan

Peralatan Me ja un tuk me ni ris kan air

Plastik dan kotak

Garasi

Bangku

Peralatan yang digunakan untuk sebidang tanah seluas satu are terdiri dari

cangkul, garpu, dan alat meratakan tanah yang dapat dibuat dari kayu. Selama masa

perawatan tanaman digunakan alat semprot fungisida. Sedangkan untuk keperluan

memanen digunakan gunting atau ani-ani, baskom, dan keranjang. Namun demikian,

jika satuan produksi cukup besar (misal 1 Ha), selain peralatan tersebut juga diperlukan

meja, kursi tamu, komputer dan printer, telepon dan mesin faksimili, filling cabinet,

mesin air dan kendaraan (minimal sepeda motor). Peralatan lainnya seperti selang,

serokan, gayung, bangku, dan ember serta sepatu boot. Perbandingan kebutuhan 1

are dan 1 Ha disajikan dalam tabel-5.

ASPEK TEKNIS PRODUKSI

Page 29: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

BUDIDAYA TANAMAN AIR

19BANK INDONESIA

tabel-5. Banyaknya kebutuhan fasilitas dan peralatan menurut satuan luas

No Uraian 1 Are 1 Ha1 Saluran air Tradisional Irigasi

Alat semprotan 1 buah 7 buah2 Bangunan - Permanen3 Mesin air - 1 buah4 Komputer/printer - 1 set5 Kendaraan - 1 sepeda motor6 Telepon/faksimili - 1 set7 Peralatan lainnya secukupnya secukupnya

4.3. Bahan baku

Bahan baku sebagai bahan input dalam budidaya tanaman air ini terdiri

sejumlah input pada masing-masing tahap dalam budidaya. Pada tahap penanaman

dibutuhkan bibit dan pupuk kandang. Bibit ini merupakan stek yang diambil dari petak

lain baik sebagai tanaman yang siap di panen maupun sisa hasil pada saat panen (lihat

gambar-6). Bahan baku lainnya adalah pupuk kandang, utamanya pupuk kandang

yang berasal dari kotoran kambing. Untuk mengubah dan meningkatkan kesuburan

tanah dapat ditaburkan pupuk urea pada saat pengolahan tanah.

gambar-6. Proses pemindahan bibit/stek tanaman air

Petak/lahan yang siap dipanen atau sisa hasil panen

Petak/lahan baru yang kosong dan

siap ditanam Bibit/stek dipetik dan ditanam

Page 30: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

20 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Pada tahap pemanenan berbagai bahan baku yang dibutuhkan dapat

dibedakan ke dalam dua golongan (gambar-7). Pertama, bahan baku untuk proses

pengikatan beberapa batang tanaman air menjadi satu ikat yang siap dijual, yaitu:

Busa, untuk pengikat loose yang juga berfungsi sebagai penyimpan air.•Glasswool, untuk pengikat bunch yang juga berfungsi sebagai penyimpan air•Timah, untuk pengikat bunch yang juga berfungsi sebagai pemberat bunch dan •pot.

Pot, wadah untuk bunch yang juga berfungsi sebagai tatakan di dasar air.•

Kedua, bahan-bahan yang digunakan untuk wadah dalam bentuk lot

pengiriman yang terdiri dari plastik, kotak (kardus/streofom) dan lack ban. Untuk

menormalisasi suhu udara di dalam satu kotak dibentuk batangan es yang dibalut

dengan kertas koran.

gambar-7. Bahan-bahan pengemasan

Timah pengikat Ukuran 0.7 x 7.5 cm

Pot Ukuran tinggi 6 cm Diameter 4 dan 5 cm

Kardus dan penutup Ukuran 60 x 50 x 40 cm

Busa/glasswool

ASPEK TEKNIS PRODUKSI

Page 31: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

BUDIDAYA TANAMAN AIR

21BANK INDONESIA

4.4. tenaga kerja

Tenaga kerja yang dibutuhkan pada masing-masing tahapan budidaya adalah

satu orang per satu are selama satu bulan yang meliputi kegiatan mengolah tanah,

menanam, menyiangi, memupuk, merawat tanaman dan membersihkan hama dan

penyakit serta memanen dan melakukan pengemasan. Oleh karena siklus tanaman air

ini kira-kira dua bulan, maka selama satu tahun proses budidaya terdapat enam siklus.

Ini berarti satu orang akan bekerja selama satu tahun untuk mengerjakan lahan satu

are. Namun untuk lahan satu hektar jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan idealnya

sebanyak tujuh orang. Hal ini mengingat lahan satu hektar tidak semua lahan yang

untuk petak tanaman tetapi juga kantor, parkir, gudang dan tempat pengemasan.

4.5. teknologi

Teknologi yang digunakan dalam budidaya tanaman air ini relatif sederhana

kecuali peralatan untuk mengukur keasaman air. Namun untuk lahan yang lebih luas

dapat menggunakan teknologi lainnya, seperti saluran irigasi dan kolam penampungan

air yang dapat dijadikan sebagai reservoir maupun persediaan air jika musim kemarau

atau ketika debit air tidak mencukupi. Selain itu, penggunaan komputer diperlukan

untuk proses pencatatan keuangan khususnya tingkat harga menurut jenis. Juga

komputer sangat diperlukan dalam proses perkiraan produksi dan jumlah yang dijual

sehingga memudahkan untuk merencanakan berapa banyak petak menurut jenis

yang perlu disiapkan.

4.6. Proses produksi

Proses produksi tanaman air adalah proses produksi yang unik. Di dalam satu

hamparan lahan/petak ditanam berbagai jenis tanaman air yang jumlahnya bahkan

bisa ratusan jenis. Sementara siklus tanaman (tanam sampai panen) bervariasi antar

jenis tanaman mulai dari satu bulan hingga dua bulan. Oleh karena itu, pada satu

hamparan yang terdiri dari banyak petak/lahan tanaman air akan tampak sangat

beragam. Di antara petak-petak tersebut juga terdapat petak berupa kolam yang

Page 32: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

22 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

digunakan khusus untuk tanaman air yang dibudidayakan di dalam air. Tanaman air

yang ditanam di lahan basah adalah tanaman air yang sifatnya tegak sedangkan yang

di dalam kolam air adalah yang sifatnya menjalar.

Namun demikian, proses produksi tanaman air baik yang dilakukan di lahan

basah maupun di dalam air merupakan serangkaian proses mulai dari pengolahan

tanah, persemaian, penanaman sampai pemanenan hasil yang disesuaikan dengan

masa siklus menurut jenis tanaman. Secara umum rangkaian proses produksi tanaman

air tersebut dapat digambarkan sebagaimana dapat diperhatikan pada gambar-8.

gambar-8. Proses produksi budidaya tanaman air

I. Pengolahan tanah

II. Persemaian atau tanam baru

III. Perawatan

IV.Pemanenan (Panen berikutnya)

Pemanenan (Panen sebelumnya)

Pemupukan (urea)

Penyiangan

Pemupukan (p.kandang) Fungisida

Tanah yang sudah diolah dalam petak-petak datar sebaiknya ditiriskan dahulu

sebelum dilakukan penanaman. Tanah yang ditiriskan ini dibiarkan selama satu atau

dua hari agar pupuk bereaksi dengan tanah sebelum bibit tanaman ditanam. Bibit

berupa tanaman yang akan ditanam diambil dari petak/lahan lain (lihat gambar-6).

ASPEK TEKNIS PRODUKSI

Page 33: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

BUDIDAYA TANAMAN AIR

23BANK INDONESIA

Kemudian pada tahap perawatan dilakukan penyiangan, pemupukan dan

fungisida serta pembersihan tanaman agar terlihat bersih. Pada saat perawatan ini

dapat dilakukan seleksi tanaman dimana tanaman yang memiliki vigour yang bagus

dipertahankan dan yang kurang baik dapat dipangkas atau dicabut. Selanjutnya pada

tahap panen hasil yang memiliki vigour baik diambil sedangkan tunas-tunas yang segar

dijadikan bibit untuk persemaian atau pada penanaman baru. Proses pemanenan

sebaiknya digunakan gunting baik untuk jenis tanaman yang memiliki banyak cabang

maupun tanaman tunggal. Tanaman yang sudah dipotong langsung disimpan pada

wadah yang didalamnya berisi air (agar tetap segar dan tidak cepat layu).

4.7. Jumlah, jenis, mutu produksi

Usaha budidaya tanaman air adalah usaha budidaya berbagai jenis tanaman

air. Saat survei dilakukan di lapangan terdapat sebanyak 280 jenis tanaman air yang

sudah diusahakan oleh petani (gambar-9). Umumnya asal berbagai jenis tanaman

air itu bibitnya didatangkan dari luar negeri tetapi dalam beberapa tahun terakhir ini

sudah berhasil diperbanyak oleh petani. Oleh karenanya, ketersediaan jumlah dan

jenis sudah sangat mencukupi.

Page 34: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

24 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

gambar-9. Contoh beberapa jenis tanaman air

A_capuronii A_crispus A_gracilisAlternantherareineckii

Anubiasheterophylla-

B_heudilotii E_nactii E_osiris E_parviflorus E_rubin

E_ulvaceus H_polyspermaHygrophillaDiformis

L_laevigatum N_aquatica

NupharJavonicaPolygonum_javanicum

S_rivularis A_gracilis B_heudilotii

Sumber: http://direktori.o-fish.com (diakses Agustus 2008)

Mutu produksi sangat tergantung pada dua hal. Pertama, pada saat proses

produksi sebagaimana diuraikan di atas. Kedua, pada saat penanganan hasil panen

(pasca panen). Dalam proses pasca panen ini, pengemasan menjadi salah satu faktor

kritis dalam mempertahankan mutu tanaman agar tetap terjaga hingga ke tangan

konsumen.

ASPEK TEKNIS PRODUKSI

Page 35: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

BUDIDAYA TANAMAN AIR

25BANK INDONESIA

Dalam proses pengemasan, penyortiran dilakukan untuk memilah tanaman

yang memiliki ukuran standar disatukan dalam satu ikatan (loose dan bunch). Tanaman

yang tidak segar dan tanaman yang segar tetapi tidak terjual dapat dijadikan bibit

lagi. Kemudian proses pengikatan dilakukan. Satu ikatan yang juga satu satuan unit

jual disesuaikan dengan jenis tanaman. Dalam satu ikatan yang dibedakan antara

ikatan loose dan ikatan bunch. Satu bunch terdiri dari 3-12 batang. tergantung

dari besaran tangkai/batang yang dijadikan satu ikatan. Sedangkan satu loose terdiri

dari 25-50 batang yang umumnya jenis tanaman air yang tampilannya kecil. Masing-

masing satu ikatan loose dan bunch ini dilapisi dengan busa sebelum diikat dengan

timah dan dimasukkan dalam pot (gambar-10) Busa ini berfungsi sebagai pengikat

dan juga penyimpan air agar tanaman yang diikat dalam loose maupun bunch batang

tanaman tidak mudah tergores atau terkelupas.

gambar-10. Proses pengemasan hasil tanaman air

Satu ikat

Diikat dengan busa /glasswool dan timah Dimasukkan

dalam pot

Dibungkus dalam kantong plastik Dikemas dalam kardus dan siap

diangkut/kirim

Petak/ lahan petani

Mobil box AC

Page 36: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

26 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

4.8. Produksi optimum

Produksi optimum dapat dicapai pada proses pertanaman yang terdiri dari

petak-petak 1x2 meter atau 1x3 meter. Petak-petak serupa ini dimaksudkan karena

tanaman dalam bentuk rumpun maka untuk memudahkan perawatan dan pengaliran

air. Hasil dari setiap petak menurut jenis tanaman sangat beragam, karena masing-

masing jenis tanaman memiliki kerapatan tanaman yang berbeda-beda.

4.9. Kendala produksi

Kendala produksi yang dihadapi oleh petani tanaman air adalah masalah

penanganan penyakit. Obat-obat yang dibutuhkan untuk perawatan belum tersedia

di pasaran. Disamping itu, kendala lainnya adalah kualitas air yang tidak tercemar

atau air yang mengandung bibit penyakit atau keong. Yang juga termasuk masalah

bagi petani dalam mengendalikan suhu normal di dalam kotak sampai saat ini belum

berhasil dipecahkan.

ASPEK TEKNIS PRODUKSI

Page 37: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

27BANK INDONESIA

bAb VAsPEK KEUANGAN

5.1. Pemilihan Pola Usaha

Pola usaha yang dilakukan dalam usaha tanaman air terdiri dari usaha

pembudidayaan di lahan basah dan usaha pembudidayaan di dalam air (kolam).

Umumnya di lapangan, para petani memilih pola pembudidayaan di lahan basah. Hal

ini lebih praktis karena tanaman lebih mudah dikontrol daripada dibudidayakan di

dalam air. Namun demikian, untuk beberapa jenis (tidak banyak) tanaman air harus

dibudidayakan di dalam air karena sifat tanamannya sendiri membutuhkan media air

untuk menopang batang dan daunnya. Dengan demikian maka analisis keuangan

yang dilakukan dalam hal ini mengacu pada pola pembiayaan pembudidayaan

tanaman air di lahan basah, dengan skala usaha/luas lahan yang digunakan satu

hektar (1 Ha).

5.2. asumsi dan Jadual Kegiatan

Untuk keperluan analisis keuangan pada dasarnya perlu ditetapkan sejumlah

asumsi yang dikaitkan dengan proyeksi penerimaan dan pengeluaran biaya-biaya

dalam proses usaha budidaya. Asumsi-asumsi tersebut ditetapkan berdasarkan hasil

pengamatan di lapangan (tabel-6). Disamping itu, dalam melakukan perhitungan

analisis keuangan juga diasumsikan bahwa terjadi kenaikan persentase biaya-biaya

maupun harga-harga setiap tahunnya.

Page 38: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

28 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

ASPEK KEUANGAN

tabel-6. asumsi-asumsi yang digunakan dalam analisis keuangan

Uraian satuan JumlahPeriode proyek Tahun 3Luas lahan Hektar 1Luas petak meter 1x2 atau 1x3Tenaga kerja a. Produksi orang 7b. Administrasi orang 1Produksi/minggu Pot/Bunch/loose 12.000Jumlah minggu/bulan minggu 4Jumlah bulan./tahun bulan 10Harga jual (rupiah) Pot/Bunch/loose 1000Produksi/bulan Pot/Bunch/loose 48.000Disccount rate persen 16

Asumsi lainnya yang ditetapkan dalam analisis keuangan adalah siklus

produksi. Pada tahap pertama proyek akan mengikuti pola yang seragam dimana

pada minggu ke-1 melakukan pengolahan tanah, kemudian penanaman dan panen

serta pengolahan tanah kembali pada minggu ke-9 (tabel-7). Oleh karena umur siap

panen berbeda antar tanaman, maka untuk selanjutnya waktu tanam akan berbeda-

beda setiap jenis tanaman. Dengan demikian masa produksi (tanam-panen) akan

berlangsung sepanjang tahun.

tabel-7. Jadwal proses budidaya tanaman air

Uraian Perkiraan waktuPengolahan tanah Minggu ke-1

Penanaman Minggu ke-2

Perawatan Minggu ke-4-7

Panen Minggu ke-8

Pengolahan tanah kembali Minggu ke 9

Page 39: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

BUDIDAYA TANAMAN AIR

29BANK INDONESIA

5.3. Komponen dan struktur Biaya investasi dan Biaya Operasional

Ada dua jenis biaya dalam usaha tanaman air ini yang dapat dibedakan sebagai

biaya investasi dan biaya operasional. Komponen dan struktur kedua biaya tersebut

diuraikan pada seksi berikut.

5.3.1. Biaya investasi

Biaya investasi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan sebelum usaha beroperasi

(tiga bulan). Dalam hal ini biaya-biaya yang dikeluarkan utama pembangunan fisik

dan pengadaan peralatan dan perlengkapan produksi. Ke dalam biaya investasi ini

termasuk biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan-kegiatan proses produksi yang

masih dalam tahap percobaan (petak percobaan).

Komponen utama biaya investasi dalam usaha tanaman air ini adalah untuk

kebutuhan pembangunan tempat pusat kegiatan usaha di dalam lahan yang sama.

Bangunan yang dimaksud dalam hal ini adalah bangunan semi permanen yang terdiri

dari ruang-ruang seperti untuk tempat penyimpanan alat, tempat pengemasan dan

ruangan kantor. Besarnya biaya investasi di awal kegiatan adalah sebanyak Rp 48,6

juta (tabel-8).

tabel-8. Biaya investasi

Uraian Nilai (rupiah)Perijinan 2.000.000Bangunan (luas 36, semi permanen) 31.500.000 Mesin-mesin dan peralatan 4.000.000 Kendaraan ( satu sepeda motor) 7.000.000 Peralatan kantor (meja, kursi computer) 3.550.000 Lain-lain 640.000 Total 48.690.000

Page 40: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

30 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Biaya-biaya yang jumlah penggunaannya cukup besar adalah biaya-biaya

untuk pembelian mesin-mesin, seperti mesin air, kendaraan seperti sepeda motor

dan peralatan seperti cangkul, alat semprot, bak penyimpanan dan pembersihan hasil

tanaman.

5.3.2 Biaya Operasional

Biaya operasional adalah biaya-biaya yang digunakan untuk kegiatan

operasional dalam usaha tanaman air yang secara teknis dibutuhkan untuk keperluan

pembelian bibit, pupuk dan upah tenaga kerja serta biaya sewa tanah. Banyaknya

biaya operasional Rp 141 juta per tahun (tabel-9)

tabel-9. Biaya operasional per tahun

Uraian Nilai (rupiah)Upah tenaga kerja produksi(7 orang @ Rp 1 juta/bulan)

84.000.000

Upah tenaga kerja non produksi( 1 orang @ Rp 1,5 juta/bulan)

18.000.000

Bahan baku 31.196.222

Sewa tanah 8.000.000

total 141.196.222

5.4. Kebutuhan Dana investasi dan Modal Kerja

Kebutuhan dana dalam usaha tanaman air yang terdiri dari dana investasi dan

dana modal kerja. Dana investasi bersumber dari dana sendiri sebesar 35 persen dan

65 persen dari pinjaman. Sedangkan sumber dana modal kerja semuanya berasal dari

pinjaman. Penarikan dana untuk masing-masing kebutuhan dana usaha tanaman air

tersebut sesuai dengan kebutuhannya (tabel-10)

ASPEK KEUANGAN

Page 41: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

BUDIDAYA TANAMAN AIR

31BANK INDONESIA

tabel-10. Kebutuhan dana investasi dan modal kerja

Uraian NilaiDana investasi:a. Dana sendiri 17.041.500b. Pinjaman 31.648.500 Total 48,690,000Modal kerjaa. Dana sendiri 0b. Pinjaman 141.196.222 Total 141.196.222

5.5. Produksi dan Pendapatan

Produksi tanaman air didasarkan pada kemampuan tanaman air untuk

menghasilkan produksi. Bibit dan tumbuhan tanaman air dapat diproduksi sepanjang

tahun tanpa terkendala dengan musim, asal saja di lahan dimana tanaman air tersebut

dibudidayakan tersedia cukup air. Ini berarti kapasitas produksi dalam hal ini merupakan

jumlah maksimum yang dapat dihasilkan dalam luas tanam yang diusahakan. Dengan

demikian produksi ditentukan oleh luas tanam yang diusahakan.

Untuk luas tanam dalam satu hektar lahan dapat diproduksi tanaman air dari

berbagai jenis rata-rata 12.000 unit per minggu. Jika diasumsikan 4 minggu sebulan

dan 10 bulan dalam satu tahun maka produksi per tahun adalah sebanyak 480

ribu unit (pot/bunch/loose). Dengan pertimbangan siklus tanam-panen dan potensi

produksi dapat ditingkatkan dari tahun ke tahun, maka mula-mula kapasitas produksi

sebesar 70 persen dapat ditingkatkan padai tahun berikutnya menjadi 80 persen,

dan dapat ditingkatkan lagi pada tahun berikutnya menjadi kapasitas penuh 100

persen (tabel-11).

Page 42: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

32 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

tabel-11. Produksi dan pendapatan menurut tahun

Uraian tahun1 2 3

Kapasitas produksi (Unit) 480,000 480,000 480,000Utilitas (%) 70 80 100Produksi (unit) 336,000 384,000 480,000Volume penjualan (unit) 336,000 384,000 480,000Pendapatan (juta rupiah) 336 384 480

Sementara pendapatan usaha tanaman air dalam hal ini didasarkan pada

besarnya nilai penjualan yang diperoleh. Dengan adanya kenaikan kapasitas produksi

dari tahun ke tahun pada kemampuan maksimum penjualan maka nilai pendapatan

yang diperoleh meningkat dari tahun ke tahun. Oleh karena persediaan yang ada

masih berada di dalam petak produksi, maka tingkat persediaan dianggap sama

dengan nol. Ini berarti keseluruhan volume penjualan adalah semua hasil produksi

(panen). Dengan asumsi harga per unit adalah Rp 1000, maka pada tahun pertama

pendapatan sebesar Rp 336 juta dan pada tahun kedua Rp 384 juta serta pada tahun

ketiga Rp 480 juta.

5.6. Proyeksi laba Rugi dan Break even Point

Proyeksi laba rugi didasarkan pada berbagai proyeksi yang dilakukan

sebelumnya, seperti proyeksi pengeluaran dan proyeksi penjualan. Proyeksi pengeluaran

terdiri dari sejumlah pengeluaran seperti upah, bibit dan pemasaran. Sedangkan

proyeksi penjualan hanya didasarkan pada besarnya jumlah yang dapat dijual. Ini

berarti proyeksi laba rugi merupakan suatu penggambaran potensi keuntungan atau

kerugian yang akan diperoleh dari suatu rencana usaha tiga tahun ke depan.

Rata-rata keuntungan bersih selama lima tahun produksi adalah sebesar

Rp 107 juta dimana pada tahun pertama sudah menguntungkan sebesar Rp

63 juta dan mencapai keuntungan maksimum di tahun ketiga sebesar Rp 163 juta.

Sementara kondisi Break Even Point (BEP) berkisar antara Rp 206 juta dan Rp 227 juta

(tabel-12).

ASPEK KEUANGAN

Page 43: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

BUDIDAYA TANAMAN AIR

33BANK INDONESIA

tabel-12. laba rugi menurut tahun

Uraian tahun1 2 3

Total pendapatan (juta rp) 336 384 480

Pengeluaran (juta rp) 262 269 283

Laba sebelum pajak (juta rp) 74 115 197

Pajak perusahaan (15%) 11 19 34

Laba bersih (juta rp) 63 96 163

BEP (juta rp) 226.8 217.4 206.9

5.7. Proyeksi arus Kas dan Kelayakan Proyek

Proyeksi arus kas merupakan proyeksi yang mengindikasikan berbagai

pengeluaran yang dikategorikan sebagai kas. Dalam proyeksi arus kas ini juga tercatat

semua pengeluaran dan pendapatan yang diterima oleh usaha. Kegunaan proyeksi

arus kas adalah untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban keuangannya kepada pihak lain dengan tetap berupaya mendapatkan

keuntungan (tabel-13).

tabel-13. Kondisi kas dan beberapa kewajiban usaha menurut tahun

Uraian tahun1 2 3

Kas awal (juta rp) 0 80 136

Kas akhir (juta rp) 80 136 233

Pembayaran cicilan utang bank (juta rp) 5.9 5.9 5.9

Pembayaran bunga (juta rp) 4.7 3.8 2.8

Biaya provisi bank (ribu rp) 243 254 272

Untuk menentukan kelayakan usaha dilakukan perhitungan NPV (Net Present

Value) dan IRR (Internal Rate Return). Kedua ukuran kelayakan tersebut merupakan

ukuran yang mengindikasikan keseluruhan net arus kas dengan cara melakukan

discount. Berdasarkan hasil perhitungan besarnya nilai NPV adalah Rp 231 juta dan

IRR sebesar 149.13 %. Sedangkan untuk payback period sendiri adalah 1.0 tahun dan

B/C ratio sebesar 4.6. Ini berarti bahwa usaha tanaman air ini layak untuk dilakukan.

Page 44: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

34 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

5.8. analisis sensitivitas Kelayakan Usaha

Analisis sensitivitas merupakan ukuran kelayakan yang lain setelah

memperhatikan NPV dan IRR. Analisis dilakukan untuk melihat seberapa jauh usaha

tanaman air ini dilaksanakan sensitif terhadap perubahan harga input dan harga

output yang memperkuat penilaian terhadap kelayakan usaha yang akan dijalankan.

Oleh karena harga jual sebagai satu-satunya variabel yang sangat dekat dengan

ketidakpastian dalam usaha budidaya tanaman air, maka dalam analisis sensitivitas

hanya variabel harga jual yang dapat dijadikan sebagai referensi. Dalam hubungan

ini jika NPV negatif maka IRR akan jatuh berada di bawah tingkat suku bunga. Jika

ini yang terjadi dengan adanya perubahan harga jual maka usaha menjadi tidak layak

dilaksanakan.

Hasil simulasi menunjukkan bahwa penurunan harga jual sebesar 31 persen

menunjukkan nilai NPV adalah positif, sedangkan jika harga turun lagi satu persen

(32 persen) maka nilai NPV menjadi negatif (tabel-14). Sementara itu nilai IRR pada

harga turun 31 persen adalah sebesar 17.22 persen dan pada harga turun 32 persen

adalah 12.47 persen. Sebagaimana asumsi tingkat suku bunga yang ditetapkan

dalam perhitungan adalah 16 persen, maka .penurunan harga jual tanaman air

menjadi sensitif pada kisaran 31-32 persen. Ini mengindikasikan bahwa jika terjadi

penurunan harga jual hingga 31 persen usaha budidaya tanaman air dapat dianggap

layak dilaksanakan.

tabel-14. Hasil analisis sensitivitas

Kriteria kelayakanHarga turun hingga:

31 persen 32 persen

NPV (rupiah) 559.535 -7.515.048

IRR (persen) 17.22 12,47

ASPEK KEUANGAN

Page 45: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

35BANK INDONESIA

bAb ViAsPEK EKONOmi, sOsiAl DAN

DAmPAK liNGKUNGAN

Usaha tanaman air pada hakekatnya memiliki peranan yang positif dalam

dunia usaha, perekonomian masyarakat dan kehidupan sosial serta memiliki dampak

lingkungan yang rendah. Hal ini karena usaha tanaman air selain merupakan usaha

yang bersifat subtitusi dengan usaha tanaman lain seperti usaha sawah, usaha palawija

dan lain sebagainya sehingga secara teknis dapat diusahakan berdampingan dengan

usaha-usaha lainnya.

6.1. aspek ekonomi dan sosial

Aspek ekonomi dari usaha tanaman air ini adalah sebagai usaha alternatif

yang dapat diusahakan masyarakat yang dari sisi penyerapan tenaga kerja cukup

besar. Oleh karena usaha ini secara teknis tidak membutuhkan teknologi yang padat

modal dan hanya membutuhkan biaya investasi yang relatif kecil maka dimungkinkan

masyarakat untuk mengembangkannya apalagi pasarnya sudah terbuka untuk pasar

ekspor dan pasar domestik yang belum sepenuhnya digarap.

6.2. Dampak lingkungan

Dampak lingkungan usaha tanaman air pada hakekatnya sangat kecil karena

tidak terlalu mencemari lingkungan baik karena penggunaan input maupun limbah

dari sisa hasil produksi. Bahkan secara teknis lahan-lahan yang kurang kondusif

bagi tanaman lain (kurang unsur hara tanah), tanaman air bahkan bisa tumbuh dan

berkembang dengan baik karena sebagian tanaman air ini dapat dikembangbiakkan

di dalam kolam yang hanya membutuhkan mineral dari air itu sendiri.

Page 46: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

36 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

HalaMaN iNi seNgaJa DiKOsONgKaN

Page 47: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

37BANK INDONESIA

bAb ViiKEsimPUlAN DAN sARAN

7.1. Kesimpulan

Usaha tanaman air dapat diusahakan karena secara teknis sesuai dengan

lingkungan dan lahan-lahan yang terdapat di Indonesia. Selain mudah dilakukan

dan para petani dapat mengusahakannnya sebagai usaha alternatif yang cukup

menguntungkan dan memiliki kelayakan yang tinggi. Namun demikian, karena usaha-

usaha ini masih relatif sedikit sementara pasar ekspornya sudah lama terbuka maka

dengan sendirinya usaha ini akan memberi peluang bagi banyak pihak. Bagi petani

usaha ini dapat menguntungkan dan bagi pihak perbankan merupakan usaha-usaha

yang dapat dibantu dari sisi keuangan dan turut membangun dunia pertanian nasional.

Berikut adalah kesimpulan yang dapat menjadi referensi bagi para pembaca.

Usaha budidaya tanaman air dilakukan di lahan basah yang cukup dengan •teknik sederhana dan dapat dilakukan dalam skala kecil maupun skala besar.

Peluang pasar tanaman air saat ini sangat bagus, karena ekspor tanaman •air dari waktu ke waktu terlihat meningkat. Dengan tingkat kesuburan dan

kecukupan air yang memadai di lahan-lahan petani, pertumbuhan impor

akan dapat dipenuhi. Sementara itu, para petani yang dalam orientasi ekspor

dan pasar yang masih terbatas di Indonesia, memungkinkan peluang pasar

tanaman air di masa datang akan tetap cerah. Kendala yang tergantung pada

pasar ekspor dapat ditumbuhkan pada pengembangan pasar domestik.

Kendala yang nyata dalam menyongsong era pertumbuhan dan perkembangan •budidaya tanaman air saat ini adalah belum adanya pihak-pihak yang

kompeten seperti balai-balai atau lab di perguruan tinggi yang mempelajari

perilaku tanaman air ini jika terjadi situasi kondisi iklim yang berubah atau

munculnya hama dan penyakit yang melumpuhkannya.

Page 48: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

38 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Kebutuhan biaya untuk usaha budidaya tanaman air ini terbilang tidak besar •dan karenanya dimungkinkan setiap individu dapat melakukannnya dan

mengharapkan keuntungan yang cukup tinggi. Sumber pembiayaan dapat

dari dana sendiri atau yang berasal dari kredit perbankan.

Berdasarkan analisis keuangan yang dilakukan bahwa budidaya tanaman air •dengan biaya yang relatif sedikit dapat mendatangkan hasil penjualan dan

keuntungan yang besar. Jika pembiayaan harus tergantung dari pihak luar,

para petani dapat mengembalikan modal dalam waktu kurang-lebih satu

tahun. Ini berarti bahwa usaha budidaya tanaman air dinilai layak, apalagi

NPV dan IRR yang cukup tinggi serta sensitivitas yang rendah pada perubahan

harga.

7.2. saran

Usaha tanaman air yang secara teknis dapat dengan mudah diusahakan

oleh petani dan secara ekonomis cukup menguntungkan dan secara sosial dapat

diterima di masyarakat maka perlu ditumbuhkembangkan pengusahaannya terutama

di daerah-daerah lain. Hanya saja sampai saat ini teknik budidaya tanaman air ini

masih memerlukan perbaikan dan mendapat dukungan dari segi penyebarluasan dan

pembiayaan.

Untuk menjaga kelangsungan usaha bagi individu yang saat ini masih

mengandalkan pasar ekspor dapat diselenggarakan dengan penerapan manajemen

yang cermat dan pembentukan unit-unit yang tergabung dalam kelompok. Sebab

dengan adanya kelompok dimungkinkan jenis tanaman yang jumlahnya ratusan

dapat fokus pada masing-masing petani dan keragaman jenis tanaman air yang

diekspor semakin bervariasi. Variasi jenis tanaman air merupakan tipikal kegiatan

usaha budidaya tanaman air.

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 49: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

39BANK INDONESIA

lAmPiRAN

Page 50: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

40 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

DAFTAR lAmPiRAN

Hal

LAMPIRAN 1 : BERBAGAI JENIS TANAMAN AIR YANG DIBUDIDAYAKAN PETANI....41

LAMPIRAN 2 : RUMUS PERHITUNGAN DALAM ASPEK KEUANGAN.......................45

1. Menghitung Net Present Value (NPV) ........................................ 45

2. Menghitung Internal Rate of Return (IRR)................................... 50

3. Menghitung Payback Period ..................................................... 52

4. Menghitung Benefit Cost Ratio ................................................. 53

5. Menghitung Titik Penjualan Pulang Pokok ................................ 54

LAMPIRAN

Page 51: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

BUDIDAYA TANAMAN AIR

41BANK INDONESIA

lAmPiRAN 1

bERbAGAi JENis TANAmAN AiR YANG DibUDiDAYAKAN PETANi

NoScientific name

(Nama latin)No

Scientific name(Nama latin)

1 Acorus pussilus 111 Hygrophilla corimbosa”compacta”2 Acorus gramineus “variegates” 112 Hygrophilla corimbosa var

3 Alternanthera bettzickiana”brown” 113 Hygrophilla costata

4 Alternanthera bettzickiana”giant” 114 Hygrophilla difformis/synema triflorum

5 Alternanthera bettzickiana”green” 115 Hygrophilla difformis“varigatus”6 Alternanthera bettzickiana”red” 116 Hygrophilla lacustris7 Alternanthera cardinalis 117 Hygrophilla polysperma8 Alternanthera lilacina 118 Hygrophilla polysperma”broadleaf”

9 Alternanthera reinecki ocipus 119Hygrophilla polysperma”rosanervig/sunset”

10 Alternanthera red”malang” 120 Hygrophilla polysperma”variegatus”11 Alternanthera rosaefolia 121 Hygrophilla red species

12 Alternanthera sessilis 122Hygrophilla red stricta/hemigraphis species

13 Alternanthera species 123 Hygrophilla/nomaphila salicifolia14 Ammania gracilis 124 Hygrophilla 15 Ammania senegalensis 125 Hygrophilla/nomaphila siamensis

16Ammoricia aquatica / Physostegia purpurea

126 Hygrophil/nomaphila stricta

17 Anubias sp 127 Hygroryhza aristata18 Aponogeton crispus”bulb” 128 Lilaeopsis brasiliensis/new zelandie19 Aponogeton crispus”plant” 129 Limnophilla aquatica20 Aponogeton undulatus”bulb” 130 Limnophilla aromatica21 Aponogeton undulatus”plant” 131 Limnophilla hippuroides22 Aquafern (hard leaf/”Borneo”fern) 132 Limnophilla sessiliflora23 Aquafern (soft leaf) 133 Lindernia rotundifolia24 Azolla caroliniana 134 Lindernia rotundifolia”variegates”25 Anubias barteri 135 Lobelia cardinalis26 Bacopa amplexicaulis ‘e’ 136 Lobelia cardinalis”small from”

Page 52: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

42 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

27 Bacopa lanigera 137 Ludwigia arquata28 Bacopa monieri 138 Ludwigia bravipes29 Bacopa myriophilloides 139 Ludwigia grandulosa30 Bacopa rotundifolia/caroliniana 140 Ludwigia inclinata31 Balsamica 141 Ludwigia inclinata”cuba”32 Blyxa aubertii 142 Ludwigia inclinata”green”33 Blyxa japonica 143 Ludwigia natan palustris”emersed”34 Cambomba aquatica 144 Ludwigia natan palustris”submersed”35 Cambomba caroliniana 145 Ludwigia natan palustris”green”36 Cambomba piauhyensis 146 Ludwigia ovalis37 Caladium 147 Ludwigia repens38 Cardamine lyrata 148 Ludwigia sediodes39 Ceratophyllum demersum 149 Lysimachia nummularia40 Ceratopteris thalictroides 150 Lysimachia nummalaria”aurea”41 Chlorophytum bichetti 151 Marsilea quadrifolia

42Cold water mix(cambomba+densa+lysch

152 Mayaca fern”bogoriensis”

43 Cordyline”compacta” 153 Mayaca fluviatilis44 Cordyline”red edge” 154 Micranthenum orbiculatum45 Crassula helmsii 155 Micranthenum umbrosum46 Croton species 156 Microsorium pteropus47 Cryptocoryne balansae 157 Microsorium pteropus”grand leaf”48 Cryptocoryne becketti 158 Microsorium pteropus”long leaf”49 Cryptocoryne ciliata 159 Microsorium pteropus”sp/windelov”50 Cryptocoryne cordata 160 Myriophillum mattogrossense51 Cryptocoryne hudoroii 161 Myriophillum proserpinacoides52 Cryptocoryne lingua 162 Myriophillum scabratum53 Cryptocoryne nevellii 163 Najas guadalupensis54 Cryptocoryne pontederifolia 164 Najas indica55 Cryptocoryne retrospiralis 165 Nesaesa species56 Cryptocoryne wendtii”broad leaf” 166 Nuphar japonica57 Cryptocoryne wendtii (green/red) 167 Nuphar japonica”bulb”58 Cryptocoryne wilisii 168 Nymphaea lotus var”viridis”59 Cyperus alternifolius 169 Nymphaea micrantha60 Cyperus haspens 170 Nymphaea species”red”/rubra61 Cyperus helferi 171 Nymphaea stellata62 Diafenbaeka 172 Nymphoides aquatica*

LAMPIRAN 1

Page 53: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

BUDIDAYA TANAMAN AIR

43BANK INDONESIA

63 Dracaena dremensis 173 Nymphaea zenkeri64 Dracaena sanderiana 174 Ophiopogon jaburan65 Dracaena”variegates” 175 Ophiopogon jaburan”variegatus”66 Echinodorus”a flame”* 176 Ophiopogon japonicum67 Echinodorus cord’mini’ 177 Ophiopogon japonicum”kyoto”68 Echinodorus gricsebachii 178 Ottelia alismoides69 Echinodorus”indian red” 179 Pistia stratiotes70 Echinodorus latifolius 180 Polygonum sp71 Echinodorus marble queen 181 Potamageton gayii72 Echinodorus martii/major 182 Potamageton malaianus73 Echinodorus nitcheii-parviflours 183 Potamageton perfoliatus74 Echinodorus ozelot 184 Riccia fluitans75 Echinodorus“oki fancy twist”* 185 Rotala indica/rotundifolia76 Echinodorus”oki bright star”* 186 Rotala indica spec.”green”77 Echinodorus paniculatus-bleheri 187 Rotala macrandra “emersed”78 Echinodorus paniculatus-bleheri XL 188 Rotala macrandra “submersed”79 Echinodorus puriensis amazonicus 189 Rotala macrandra “narrow leaf”80 Echinodorus radican/cordifolius 190 Rotala walichii/mayaca species81 Echinodorus radican”broadleaf” 191 Rotala walichii”long leaf”82 Echinodorus “red special”* 192 Sagittaria natans83 Echinodorus schlueteri 193 Sagittaria platyphilla84 Echinodorus species 194 Sagittaria sabulata pussila85 Echinodorus”stardust” 195 Sagittaria spatyphylum-hattoni86 Echinodorus tenellus 196 Salvinia natans87 Echinodorus”tri color” 197 Samolus valerandi88 Echinodorus uruguayensis 198 Saururus cernuus

89 Egeia crispa/Lagarosiphon major 199Selaginnela sp/”selaginnela-water cactus”

90 Egeria densa 200 Selaginnela wildenowii91 Egeria densa”major” 201 Shinnersia rivularis “variegates”92 Egeria najas 202 Singapore pride/rheo discolour93 Egeria nuttalii 203 Spattyphylum cannaefolium94 Eichhornia crassipes 204 Spattyphylum sp95 Eleocharis parvula 205 Spattyphylum willisii96 Eleocharis vivipara 206 Syngonium podophylum97 Eriocaulon cinereum 207 Tonina fluviatilis

Page 54: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

44 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

98 Eustralis stellata 208 Tonina sp 99 Fittonia species 209 Utricularia species100 Glossostigma 210 Vallisneria gigantea101 Gymnocoronis spilanthoides 211 Vallisneria gigantean “marmor”102 Hemigraphis colorata 212 Vallisneria natans103 Hemigraphis exotica 213 Vallisneria noetropicalis104 Hemigraphis repanda 214 Vallisneria asiatica biwaensis105 Houyttonia species 215 Vallisneria spiralis asiatica106 Hydrocotle leococephala 216 Vallisneria spiralis corkseren107 Hydrocotle sibtirthoides 217 Vallisneria spiralis rubra108 Hydrocotle verticillata 218 Vallisneria spiralis

109 Hygrophilla/Nomaphilla angustifolia 219 Vallisneria spiralis torta

110 Hygrophilla corimbosa/cherry leaf 220 Vesicularia dubyana /java”moss”

111 Hygrophilla corimbosa”compacta” 221 Vesicularia dubyana sp/Indonesian pelia

112 Hygrophilla corimbosa var 222 Water lily

LAMPIRAN 1

Page 55: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

BUDIDAYA TANAMAN AIR

45BANK INDONESIA

lAmPiRAN 2RUmUs PERHiTUNGAN DAlAm AsPEK KEUANGAN

Menghitung 1. Net Present Value (NPV)

NPV adalah nilai sekarang dari arus yang dihasilkan usaha di masa yang akan

datang dikurangi nilai investasi pada awal periode. NPV dirumuskan sebagai berikut:

n CFn

NPV = ∑ ------------------ - I0 t=1 (1+WACC)n

Keterangan:

CFn = arus kas pada periode ke n

WACC = rata-rata tertimbang biaya modal (weighted average cost of capital)

I0 = investasi pada awal periode.

Arus kas (CFn) terdiri dari arus kas masuk dan arus kas keluar. Selisih kedua

arus kas tersebut disebut sebagai arus kas bersih. Dengan mendiskontokan arus kas

bersih tersebut dengan biaya modal (WACC), maka diperoleh nilai sekarang (present

value) dari arus kas tersebut. Arus kas bisa positif bisa pula negatif. Investasi awal

tentu merupakan arus kas negatif. Total seluruh arus kas tersebut akan menghasilkan

nilai bersih arus kas (net present value).

Jika NPV positif berarti usaha layak untuk dijalankan. Jika NPV negatif

berarti usaha tersebut tidak layak dijalankan. Jika NPV sama dengan nol berarti

imbal hasil (return) investasi tersebut sama persis dengan biaya modalnya. Investasi

di sektor ril mempunyai resiko yang lebih besar daripada deposito misalnya. Untuk

mengkompensasi resiko yang besar tersebut, investor meminta imbal hasil yang

besar pula. Jika imbal hasil usaha yang akan dianalisis ini tidak lebih baik daripada

investasi lain yang resikonya lebih kecil, investor tidak akan menjalankan usaha ini.

Cara menghitung NPV adalah seperti pada Tabel L1.1.

Page 56: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

46 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Tabel L1.1

Contoh Perhitungan NPVTahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun

Uraian 0 1 2 3 4 5ARUS KAS MASUKLaba Operasi x (1 - Tarif Pajak) 2.500 2.500 2.500 2.500 2.500Biaya Penyusutan 200 200 200 200 200Nilai Sisa Harta Tetap 500Nilai Sisa Modal Kerja Bersih 750Total Arus Kas Masuk 2.700 2.700 2.700 2.700 3.950

ARUS KAS KELUARHarta Tetap 6.000Perubahan Modal Kerja Bersih 370 300 0 0 0 0Total Arus Kas Keluar 6.370 300 0 0 0 0Arus Kas Bersih -6.370 2.400 2.700 2.700 2.700 3.950Discount Rate = WACC 15,5% 1,0000 0,8657 0,7494 0,6487 0,5615 0,4861PV -6.370 2.078 2.023 1.751 1.516 1.920NPV 2.918

Cara mendapatkan angka-angka pada Tabel L1.1 di atas adalah sebagai berikut:

Laba operasi diperoleh dari proyeksi laba rugi.1.

Biaya penyusutan dan nilai sisa harta tetap didapatkan dari nilai perolehan harta 2.

tetap dibagi dengan nilai ekonomisnya (metode penyusutan garis lurus). Nilai sisa

harta tetap adalah selisih antara nilai perolehan dan akumulasi penyusutannya

pada akhir tahun proyeksi (dalam contoh ini akhir tahun kelima).

Nilai sisa modal kerja diperoleh dari selisih harta lancar dan utang lancar pada 3.

akhir tahun proyeksi (dalam contoh ini akhir tahun kelima.

Harta tetap pada awal periode adalah total kebutuhan harta tetap yang 4.

dibutuhkan.

Perubahan modal kerja bersih diperoleh dengan cara sebagai berikut:5.

Hitung kebutuhan modal kerja yaitu untuk mendanai harta lancar yang terdiri •dari kas untuk berjaga-jaga, piutang usaha, persediaan bahan baku, barang

dalam proses, barang jadi, dan biaya sewa. Dana tersebut sebagian sudah

dibutuhkan sejak awal periode, misalnya untuk biaya sewa, membeli bahan

baku dan biaya pengolahannya.

URaiaN

LAMPIRAN 2

Page 57: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

BUDIDAYA TANAMAN AIR

47BANK INDONESIA

Hitung utang lancar yang dapat digunakan untuk menalangi sebagian •kebutuhan dana untuk harta lancar di atas, khususnya utang yang diberikan

oleh pemasok bahan baku.

Hitung selisih harta lancar dan utang lancar, sehingga diperoleh modal kerja •bersih. Jadi, kebutuhan dana yang masih harus dicarikan adalah sebesar

modal kerja bersih tersebut. Sumber dananya bisa berasal dari modal sendiri

atau pinjaman. Pada Tabel L1.2 tampak bahwa modal kerja bersih pada awal

periode sebesar Rp.370 dan tahun pertama dan seterusnya adalah Rp670.

Hitung perubahan modal kerja bersih dari waktu ke waktu. Modal kerja bersih •pada awal periode adalah Rp370. Sedangkan pada tahun kedua dibutuhkan

sebesar Rp.670. Jadi, tambahan modal kerja yang dibutuhkan pada tahun

pertama adalah Rp.300. Dengan cara yang sama diperoleh tambahan modal

kerja untuk tahun-tahun berikutnya sebesar Rp0. Angka-angka perubahan

modal kerja inilah yang dimasukkan kedalam Tabel L1.1

Perubahan modal kerja bersih dapat didanai dengan modal sendiri dan •pinjaman. Jika 30% didanai dengan modal sendiri dan sisanya dengan

pinjaman, maka besarnya dana yang harus disediakan oleh pemilik pada awal

periode adalah Rp.111 dan pinjaman Rp.259. Pada tahun pertama tambahan

dana untuk modal kerja dari pemilik adalah Rp.90 dan pinjaman Rp.210.

Bunga pinjaman dihitung atas pinjaman yang sudah ditarik. Karena pinjaman •modal kerja bisa diperpanjang (roll over), maka bagi kredit modal kerja usaha

ini adalah Rp.259 + Rp.210 = Rp.469. Biaya bunga dihitung atas pinjaman

yang sudah ditarik tersebut (outstanding loan).

Untuk menghitung biaya modal (WACC) digunakan formula berikut:•

E DWACC = ------- Ke + ------- Kd (1-t) E + D E + D

Keterangan:

E = modal sendiri

D = pinjaman

Page 58: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

48 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Ke = biaya modal sendiri

Kd = biaya modal pinjaman

t = tarif pajak

Tabel L1.2

Perhitungan Modal KerjaTahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun

Uraian 0 1 2 3 4 5Kas 20 20 20 20 20 20Piutang Usaha 0 250 250 250 250 250Persediaan Bahan Baku 200 200 200 200 200 200Persediaan Barang Dalam Proses 300 300 300 300 300 300Persesiaan Barang Jadi 0 50 50 50 50 50Biaya Sewa 150 150 150 150 150 150Total 670 970 970 970 970 970Utang Usaha 300 300 300 300 300 300Modal Kerja Bersih 370 670 670 670 670 670Perubahan Modal Kerja Bersih 370 300 0 0 0 0PendanaanModal Sendiri 30% 111 90 0 0 0 0Pinjaman Bank 70% 259 210 0 0 0 0Total 100% 370 300 0 0 0 0

Langkah-langkah untuk menghitung biaya modal usaha tersebut adalah sebagai

berikut:

Hitung porsi pendanaan harta tetap yang berasal dari modal sendiri dan pinjaman. 1.

Misalnya 30% dari modal sendiri dan sisanya pinjaman bank. Buat perhitungan

seperti pada Tabel L1.3.

Tentukan biaya modal pinjaman, misalnya 16% per tahun (biasanya disamakan 2.

dengan tingkat bunga pinjaman). Kemudian tentukan biaya modal sendiri, yaitu

dengan menambahkan tingkat bunga pinjaman dengan persentase tertentu

(spread) untuk menutupi resiko usaha, misalnya 4% di atas tingkat bunga

pinjaman, berarti biaya modal sendiri adalah 20%.

Hitung biaya modal pinjaman setelah pajak, sementara biaya modal sendiri tidak 3.

dikenakan pajak. Mengapa biaya modal sendiri tidak dikenakan pajak? Proses

penurunan rumusnya adalah sebagai berikut:

Perhatikan bagian bawah dari laporan laba rugi (mulai dari laba operasi sampai a.

URaiaN

LAMPIRAN 2

Page 59: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

BUDIDAYA TANAMAN AIR

49BANK INDONESIA

dengan laba bersih yang terdiri dari:

Laba Operasi (EBIT)

- Biaya Bunga (I)

= Laba sebelum pajak (EBT)

- Pajak (T)

= Laba Bersih (NI)

Keterangan:

NI = laba bersih (net income = NI)

EBT = laba setelah pajak (earning before tax = EBT)

T = Pajak, t = tarif pajak

EBIT = laba sebelum biaya bunga bunga dan pajak (eaning before interest and

taxes = EBIT)

Dalam bentuk persamaan bagian laba rugi di atas dapat dibuat sebagai b.

berikut:

NI = EBT – T

NI = EBT–EBT x t

NI = EBT (1–t)

Sementara EBT = EBIT – I

Substitusikan (EBIT–I) ke dalam persamaan di atas, sehingga diperoleh:

NI = (EBIT – I)(1–t)

NI = EBIT(1–t) – I(1–t)

EBIT (1–t)=I(1–t)+NI

Jadi, EBIT dibagikan kepada kreditur dalam bentuk biaya bunga (I) yang

besarnya sama dengan pinjaman (debt = D) dikalikan dengan tingkat bunganya

(kd). Sedangkan laba bersih (net income = NI) diberikan kepada pemilik yang

besarnya minimal sama dengan modal yang ditanam (equity = E) dikalikan

dengan biaya modalnya (Ke),sehingga diperoleh: EBIT (1-t) = D kd (1–t) + E ke

Page 60: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

50 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Bagi persamaan di atas dengan total pendanaan (E+D), maka diperoleh: c.

EBIT (1-t) E D ------------ = -------- Ke + -------- Kd (1-t) (E+D) (E+D) (E+D

E DWACC = ------- Ke + ------- Kd (1-t)

E + D E + D

EBIT(1-t)/(E+D) adalah biaya modal dari usaha (WACC). Jadi, usaha tersebut

harus menghasilkan return minimum sebesar WACC, Jika tidak NPV akan

negatif.

Kalikan porsi pendanaan dengan biaya modal setelah pajak. Jumlah dari hasil d.

perkalian tersebut adalah rata-rata terimbang biaya modal usaha (WACC).

Dalam contoh ini adalah 15,5%.

Tabel L1.3

Menghitung Biaya Modal UsahaPorsi Biaya Biaya Modal

Sumber Pendanaan Pendanaan Modal Setelah Pajak Perkalian(1) (2) (3) (4) = (1)x(3)

Modal Sendiri 30% 20% 20,0% 6,0%Pinjaman 70% 16% 13,6% 9,5%Total 100% WACC = 15,5%

Menghitung 2. Internal Rate of Return (iRR)

Internal rate of return (IRR) adalah tingkat pengembalian investasi yang

menyamakan arus kas masuk dan arus kas keluar. Jadi, pada posisi tersebut NPV

sama dengan nol. Untuk menghitung IRR dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu

manual dan formula komputer (program Excel). Penggunaan formula komputer

dapat dilakukan bila perhitungan dibuat dalam spreadsheet Excel. Cara menghitung

IRR adalah sebagai berikut:

SumberPendanaan

SumberPendanaan

LAMPIRAN 2

Page 61: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

BUDIDAYA TANAMAN AIR

51BANK INDONESIA

formula Komputer (excel)a.

Formula Excel untuk berbagai perhitungan dapat dilihat dengan meng-klik fx

yang ada pada Toolbars komputer anda. Formula IRR adalah =IRR(arus kas bersih,%

sembarangan). Untuk lebih jelasnya lihat contoh perhitungan pada Tabel L1.4. Pada

sel C42 kita rumuskan: =IRR(C41:H41;10%). Tanda pemisah dalam rumus-rumus

Excel ada yang menggunakan koma (,) atau titik-koma (;), tergantung pada setting

yang dilakukan. Bila komputer menolak ketika digunakan separator koma, coba ganti

dengan titik-koma dan sebaliknya.

Tabel L1.4

Contoh Data Untuk Menghitung IRR dengan Formula ExcelA B C D E F G H

0 1 2 3 4 541 Arus Kas Bersih -6.370 2.400 2.700 2.700 2.700 3.95042 IRR 32,4%43

Cara ManualB.

Perhitungan IRR dengan cara manual menggunakan formula interpolasi

sebagai berikut: NPV1

IRR = r1 + (r2-r1) x --------------------- NPV1 – NPV2

Keterangan:

r1 = tingkat diskonto yang menghasilkan NPV1 bernilai positif

r2 = tingkat diskonto yang menghasilkan NPV2 bernilai negatif

Untuk menghitung IRR secara manual kita harus mempunyai dua NPV, satu

bernilai positif dan satu lagi negatif. Kita sudah mendapatkan NPV yang bernilai positif

seperti pada Tabel L1.1. Untuk mendapatkan NPV yang negatif, gunakan discount

rate yang besar. Jika kita sudah mendapatkan IRR dengan formula Excel, maka untuk

mendapatkan NPV negatif, gunakan discount rate yang lebih besar dari IRR komputer

tersebut. Contoh perhitungan dapat adalah seperti pada Tabel L1.5.

Page 62: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

52 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Dalam menggunakan rumus IRR di atas perlu diperhatikan bahwa NPV2 bernilai

negatif, bila dikurangkan terhadap NPV1 akan menghasilkan penjumlahan. Misalnya,

seperti pada Tabel L1.4 tampak bahwa NPV1 = 2.918 dan NPV2 = -320, maka (NPV1

– NPV2) = 3.238. Jika perbedaan antara r1 dan r2 kecil, maka hasil perhitungan IRR

manual akan sama dengan hasil perhitungan dengan formula Excel. Semakin besar

perbedaan r1 dan r2, maka perbedaan hasil perhitungan IRR manual dan formula Excel

akan semakin besar pula. Oleh rena itu, disarankan untuk menghitung IRR dengan

formula Excel lebih dahulu, kemudian bandingkan dengan cara manual.

Tabel L1.5

Contoh Perhitungan IRR Cara Manual

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun TahunNo. Uraian 0 1 2 3 4 51 NPV POSITIF

Arus Kas Bersih -6.370 2.400 2.700 2.700 2.700 3.950Discount Rate (1) 15,5% 1,0000 0,8657 0,7494 0,6487 0,5615 0,4861PV -6.370 2.078 2.023 1.751 1.516 1.920NPV (1) 2.918

2 NPV NEGATIFArus Kas Bersih -6.370 2.400 2.700 2.700 2.700 3.950Discount Rate (2) 35,0% 1,0000 0,7407 0,5487 0,4064 0,3011 0,2230PV -6.370 1.778 1.481 1.097 813 881NPV (2) -320r1 0,16r2 0,35NPV1 2.918NPV2 -320IRR 33,1%

Menghitung 3. Payback Period

Contoh perhitungan jangka waktu pengembalian investasi (payback period) adalah

seperti pada Tabel L1.6. Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:

Ambil arus kas bersih dari Tabel L1.1.a. Buat akumulasi arus kas bersih tersebut, sehingga akan tampak perubahan b. akumulasi kas tersebut dari negatif ke positif. Sampai dengan akhir tahun kedua

akumulasi kas masih negatif dan pada akhir tahun ketiga sudah positif.

UraianNo.

LAMPIRAN 2

Page 63: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

BUDIDAYA TANAMAN AIR

53BANK INDONESIA

Untuk akumulasi kas yang negatif kita tuliskan angka 1 di bawahnya (tidak c. termasuk tahun 0).

Jumlahkan angka-angka pada baris tahun tersebut. Diperlukan lebih dari 2 tahun d. untuk membuat supaya akumulasi arus kas tersebut positif.

Untuk menghitung waktu di atas tahun kedua sampai akumulasi arus kas tersebut e. sama dengan nol, kita asumsikan bahwa arus kas sama besarnya tiap bulan. Jika

arus kas pada tahun ketiga sebesar Rp2.700, maka rata-rata arus kas sebulan

adalah Rp225. Jadi, untuk menutupi arus kas negatif sebesar Rp1.270 pada akhir

tahun kedua dibutuhkan waktu selama 5,6 bulan (1.270/225) atau 0,47 tahun.

Jadi, total waktu untuk mengembalikan investasi tersebut adalah 2,47 tahun.

Tabel L1.6

Contoh Menghitung Payback Period

Uraian Total 0 1 2 3 4 5Arus Kas Bersih -6.370 2.400 2.700 2.700 2.700 3.950Akumulasi Arus Kas Bersih -6.370 -3.970 -1.270 1.430 4.130 8.080Tahun 2 1 1 0 0 0Bulan 0,47 0,00 0,00 0,47 0,00 0,00

Menghitung4. Benefit-Cost Ratio

Untuk menghitung B-C ratio lakukan langkah-langkah berikut:

Ambil present value (PV) pada Tabel L1.1 dan tempatkan seperti pada Tabel L1.7a.

Tempatkan PV arus kas yang positif pada baris kedua Tabel L1.7 dan PV arus kas b.

yang negarif pada baris berikutnya.

Hitung jumlah PV yang positif dan yang negatif pada baris yang bersangkutan.c.

Bagi jumlah PV positif dan jumlah PV negatif. Hasilnya adalah B-C Ratio yang d.

dicari, yaitu 1,37.

Page 64: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

54 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Tabel L1.7

Contoh Menghitung Benefit-Cost Ratio

Uraian Total 0 1 2 3 4 5PV -6.370 2.078 2.023 1.751 1.516 1.920PV Positif 9.288 0 2078 2023 1751 1516 1920PV Negatif -6.370 -6370 0 0 0 0 0B-C Ratio 1,46

Menghitung titik Penjualan Pulang Pokok5.

Titik penjualan pulang pokok (break even sales) adalah nilai atau volume

penjualan yang memberikan laba sama dengan nol. Jadi, pada posisi pulang pokok,

nilai penjualan sama dengan biaya-biayanya. Perlu disadari bahwa titik penjualan

pulang pokok bukanlah ukuran untuk menilai kelayakan usaha. Indikator ini hanya

sebagai pedoman bagi pengusaha untuk melihat batas penjualan minimum yang

harus dicapai supaya memperoleh keuntungan. Secara matematis kondisi pulang

pokok dinyakan sebagai berikut:

Laba = Penjualan – Biaya-biaya

Pada titik pulang pokok laba = 0, maka

Penjualan – Biaya-biaya = 0

Biaya-biaya dapat dikelompokan atas biaya tetap dan biaya variabel. Biaya

tetap adalah biaya-biaya yang tidak terpengaruh atau tidak berubah bila terjadi

perubahan dalam volume atau nilai penjualan, misanya biaya penyusutan, biaya sewa,

biaya bunga, dan gaji karyawan tetap. Sedangkan biaya variabel adalah biaya-biaya

yang berubah-ubah mengikuti perubahan penjualan, misalnya biaya bahan baku,

biaya upah tenaga tidak tetap, dan biaya pemasaran.

LAMPIRAN 2

Page 65: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias

BUDIDAYA TANAMAN AIR

55BANK INDONESIA

Bila kita uraikan komponen penjualan dan biaya-biaya diperoleh bahwa

penjualan (sales = S) adalah hasil perkalian antara volume penjualan (quantity =Q)

dengan harga jual per unit (price = p) atau Qp. Sedangkan biaya terdiri dari biaya

tetap (fixed cost = F) dan biaya variabel (variable cost = V). Karena biaya variabel

berfluktuasi mengikuti penjualan, kita dapat menyatakan total biaya variabel tersebut

sebagai volume penjualan dikalikan dengan biaya variabel per unit (v), sehingga biaya

variabel sama dengan (Qv). Jadi, pada titik pulang pokok:

Penjualan – Biaya-biaya = 0

Qp = F + V

Qp = F + Qv

Qp - Qv = F

Q(p-v) = F

Q = F/(p-v)

Faktor (p-v) disebut juga sebagai contribution margin. Jika ruas kanan pada persamaan

Q = F/(p-v) dibagi dengan p, maka diperoleh: Q = (F/p)/(1-v/p)

Kalikan kedua ruas persamaan di atas dengan p, maka diperoleh: Qp = F/(1-v/p). Jika

biaya variabel per unit dan harga per unit pada pembagi persamaan di atas dikalikan

dengan volume penjualan (Q), maka diperoleh rumus penjualan pada titik pokok

(break even sales =BES) sebagai berikut:

FBES = ------------------ V 1 – ---------- S

Page 66: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 10 Proses pengemasan hasil tanaman air..... 25. viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL ... di belantika tanaman yang masuk kategori tanaman hias