142
POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT DAERAH (BAZDA) KOTA TANGERANG DALAM MENGENTASKAN KEMISKINAN DI KECAMATAN CIPONDOH Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I.) ' __ ,,,, ,,, _____ ,,,_,,_l \ tJH·"J S'\(,;\}·11[) .J/\V-./\Ffl A j SHOLAHUDDIN 102054025802 JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIFHIDAYATULLAHJAKARTA 1429 H./ 2008 M.

POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT DAERAH (BAZDA)

KOTA TANGERANG DALAM MENGENTASKAN KEMISKINAN

DI KECAMATAN CIPONDOH

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I.)

' __ ,,,, ,,, _____ ,,,_,,_l 1::;;Ef~F't.Js·r1\~<.i\.:\i'1 lJ'r/l.f\.11~ \

tJH·"J S'\(,;\}·11[) .J/\V-./\Ffl A j

!-··--·--·----·--·~--·-----·---~·-·"-•'

Ol~h SHOLAHUDDIN ~= 102054025802

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIFHIDAYATULLAHJAKARTA

1429 H./ 2008 M.

Page 2: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKA T DAERAH (BAZDA)

KOTA TANGERANG DALAM MENGENTASKAN KEMISKINAN

DI KECAMATAN CIPONDOH

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

untulc Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I.)

Oleh: SHOLAHUDDIN

Nllvi: 102054025802

Di bawah Bimbingan;

Drs. Has uddin Ibnu Hibban, M.A. NIP. 150.270.815

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1429 H./ 2008 M.

Page 3: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

PENGESAHAN P ANITIA UJIAN

Sk:ripsi berjudul POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT DAERAH (BAZDA) KOTA TANGERANG DALAM MENGENTASKAN KEMISKINAN DI KECAMATAN CIPONDOH telah diujikan dalam siding munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 23 Juni 2008. Sk:ripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I.) pada Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam.

Ciputat, 23 Juni 2008

Sidang Munaqasyah

-Drs. H. M ud Jalal, MA.

NIP. 150.202.342

Penguji I,

Tantan Hermansyah, M.Si. NIP. 150.370.228

Pembimbing,

Sekretaris Merangkap Anggota,

D a. Sukrna eti NIP. 150.234.867

Penguji II,

Dra ati Nilamsari M.Si. NIP. 150.293.232

Drs. Has ud · Ibnu Ribb M.A. NIP. 150.270.815

Page 4: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

LEMBARPERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata I di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah Jakarta

Sholahuddin

Page 5: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

ABSTRAK

Sholahuddin Pola Pendayagunaan Zakat Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kota Tangerang dalam Mengentaskan Kemiskinan Di Kecamatan Cipondoh.

Alasan penulis mengambil judul ini, karena penulis ingin lebih mengetahui tentang pola pendayagunaan zakat. Kerena zakat secara tidak langsung merupakan sumber dana yang potensial bagi suksesnya pembangunan ekonomi ummat khusunya ummat Islam. Dengan alasan demikian maka zakat harus dikelola dengan sungguh-sungguh dan dikembangan sebagaimana seharusnya menurut syariat Islam.

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan masalah pendayagunaan zakat yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kota Tangerang dalam mengentaskan kemiskinan di Kecamatan Cipondoh. Untuk memperoleh gambaran yang tidak gamblang tentang hal tersebut diatas, melalui wawancara, dokumentasi dan observasi diketahui subjek utama adalah orang atau sekelompok orang yang dapat memberikan informasi representatif, mereka terdiri dari dewan pengurus, direktur dan karyawannya serta beberapa masyarakat yang telah diberdayakan oleh Badan Amil Zakat Daerah Kota Tangerang. Seadangkan yang menjadi objek penelitian ini yaitu bagaimana pendayagunaan zakat pada Badan Amil Zakat Daerah Kota Tangerang dalam upaya mengentaskan kemiskinan di Kecamatan Cipondoh.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan suatu sifat otentik. Sebagaimana telah penulis kemukakan bahwa untuk pengumpulan data, penulis menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah data-data terkumpul kemudian mengambil kesimpulan.

Bahwa pendayagunaan zakat oleh Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kota Tangerang telah dilakukan dengan pelbagai cara dan program. Program yang dilakukan oleh BAZDA Kota Tangerang lebih diutamakan yang bersifat jangka panjang dan bersifat produktif meski tanpa menghilangkan program charity. Program yang bersifat produktif diantaranya, Paket A, untuk Program Modal Bergulir (PMB), Paket B, untuk program Pinjaman Modal Usaha (PMU), Paket C, untuk program Kemitraan Umum dan program Kemitraan Progresif. Program tersebut dibidang ekonomi agar para kaum miskin bisa bertahan serta melanjutkan hidupnya dengan mandiri dan tidak selalu berpangkutangan dan tidak membudidayakan kemiskinan. Alhasil dari program yang telah dilakukan oleh BAZDA Kota Tangrerang sedikit banyak telah membantu mengurangi jumlah kemiskinan berada di daerah kota Tangerang.

Page 6: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt sebagai pemilik alam semesta yang telah

memberikan Rahmat dan Karunia-Nya serta berbagai nikmat terutama nikmat

sehat wal afiat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Dan tak luput seraya panjatkan shalawat serta salam kepada Sang idola

seluruh wnmat yaitu Nabi Muhammad Saw, Beliaulah sosok yang tak pernah

tergantikan dan cermin insan kamil. Beliau yang telah membimbing umatnya ke

jalan yang diridhai oleh Allah Swt.

Penulis sangat menyadari dengan sepenuh hati dan mengingat akan jasa

baik yang telah diberikan dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam

proses penyelesaian skripsi ini, baik berupa materi dan in-materi. Maka penulis

menyampaikan banyak terimakasih serta penghargaan yang tinggi kepada :

I. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN SyarifHidayatullah Jakarta

Bapak Dr. Murodi M.A, besertajajaranya.

2. lbunda Dra. Mahmudah Fitriah Z.A, M.Pd, Ketua Jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi U1N Syarif

Hidayatullah Jakarta yang tak henti-henti menghimbau dan memotivasi

penulis untuk segera menyelesaikan skripsi.

3. lbu Dra. Wati Nilam Sari, M.Si, Sekretaris Jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi U1N Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah banyak membantu penulis secara

Page 7: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

4. Dr. Asep Usman Ismail, M.A, Dosen Penasehat Akademik yang juga

banyak memberi masukan serta bimbingan kepada penulis mengenai

masalah perkuliahan.

5. Bapak Drs. Hasanuddin lbnu Hibban, M.A, selaku pembimbing penulis

dalam penyusunan skripsi ini. Terimakasih atas luang waktu, bimbingan,

kesabaran, pengarahan dan petunjuk-petunjuk yang berharga kepada

penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan kbazanah keilmuan kepada

penulis sewaktu penulis berada di perkuliahan. Semoga ilmu yang engkau

berikan bermanfaat.

7. Pimpinan dan segenap karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan

Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah memfasilitasi penulis dalam

mencari bahan Jiteratur berkaitan dengan penulisan skripsi ini.

8. Staf BAZDA Kota Tangerang. Bapak Abdul Latief, SE dan Ir. Nur

Tachlis, MM, lbu Sari, lbu Uli serta Camat Cipondoh Bapak Drs. H.

Sachruddin dan staf kecamatan Cipondoh Kasie. Kemasyarakatan Bapak

Asep Kusnadi yang telah banyak meluangkan waktunya dan memberikan

informasi kepada penulis terkait tentang data yang penulis butuhkan guna

penyusunan skripsi ini.

9. Syukron katsiran teruntuk Ayah Drs. H. Ghozali Barmawi, M.Si dan

Mamah Hj. Siti Masyitoh yang telah memberikan lautan kasih sayang,

bimbingan serta kesabarannya dalam mendidik penulis. Doakan anakmu

Page 8: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

ini agar menjadi anak yang shaleh dan berbakti kepada kepada orang tua

serta nusa dan bangsa.

10. Adik-adiku. Bustomi Arifin, Wildan Fikri dan Fattiah Maulida Eratkan

tali persaudaraan kalian dan semangat untuk menjadi yang terbaik karena

kalian adalah penerus keluarga dan bangsa.

11. Keluarga besar 'Bani Arja' dan 'Barmawie' yang telah banyak

memberikan penulis pembelajaran dalam hidup.

12. Anita Puspitasari atas motivasi dan kesetiannya menemani penulis baik

dalam keadaan stabil dan Jabil. Penantianmu takkan ku sia-siakan.

ILMUso ..... .

13. Sahabat-sahabat Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI)

angkatan 2002. Akup, Ahmad Nabhani, Jajang Heriana, M. Andi Fakhri,

Calim, A. Musthofa, Dd Keling, Suryadi, Imat Ruhimat, Trie, Ita, Aar,

Mumun, Nuraini, Dede serta semua sahabat-sahabat sekelas. Mengenal

kalian tak merugi dan menjadi sejarah hidup.

14. Kawan-kawan sepergerakan HMI Fakultas Dakwah dan Komunikasi,

untuk penghuni Aula Insan Cita, khususnya Amay, Umar Kalake, , Rama,

Samsupian, Suryadi, Mujahid, Uci. Rafi'i serta kawan-kawan yang

lainnya. Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta, Pengabdi Y akin

Usaha Sampai.

15. Teman Bermain dan Belajar : Mimi, Icank, Irman, Dzikri, H. Kokom,

Syahroni, I-Boy, Tony, Pudin Sue, Jamal+Warungnya, aNNa, Iis dan Nur.

Page 9: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

Makasih ya atas doanya dan masukan yg berharga. Makasih juga untuk

kesetiaannya mendengarkan keluh kesah perjalanan hidup penulis.

Pada akhimya hanya kepada Allah Swt semua amal baik tersebut penulis

kembalikan, semoga Allah Swt membalas semua kebaikan mereka yang telah

diberikan kepada penulis dengan balasan yang berlipat ganda. Semoga hasil

penulisan skripsi ini bermanfaat dalam menambah wawasan khususnya bagi

penulis pribadi dan umumnya bagi insan akademis yang bersedia membaca.

Jazakumullah Khairan Kastiraan

Amien Yarobbal Alamien

Ciledug, 16 Juni 2008

Penulis

Page 10: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

DAFfARISI

ABSTRAK ............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii

DAFf AR ISi ..................................................................................................... vi

DAFf AR T ABEL ............................................................................................. ix

BABI

BAB II

PENDAHULUAN

A .. Latar Belakang Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ........................... 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................... 9

D. Metodologi Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 10

E. Tinjauan Pustaka ................................................... 14

F. Sistematika Penulisan ............................................. 17

TINJAUAN TEORITIS

TENTANGPOLAPENDAYAGUNAAN,ZAKAT

BAZDA DAN PENGENTASAN KEMISKINAN

A. Pola Pendayagunaan

1. Pengertian Pendayagunaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 19

2. Re-interpretasi Makna Pendayagunaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 19

3. Pola Pendayagunaan .......................................... 20

B. Zakat

1. Pengertian Zakat ............................................... 22

2. Jenis-jenis Zakat ............................................... 23

3. Mustahik Zakat ................................................ 24

C. Badan Amil Zakat Daerah

1. Pengertian Badan Amil Zakat Daerah ........................ 27

2. Dasar Pembentukan ............................................. 28

3. Fungsi Badan Amil Zakat Daerah ............................ 29

4. Struktur Badan Amil Zakat Daerah ........................... 30

Page 11: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

BABIIl

BAB IV

D. Kemiskinan

1. Pengertian Kemiskinan ......................................... 3 9

2. Faktor Penyebab Kemiskinan ................................. 42

3. Penanggulangan Kemiskinan .................................. 4 7

GAMBARAN UMUM BADAN AMIL ZAKAT

DAERAH (BAZDA) KOTA TANGERANG

DAN KECAMATAN CIPONDOH

A. Baclan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kota Tangerang

1. Sejarah Berdirinya Baclan Amil Zakat Daerah

(BAZDA) Kota Tangerang ................................... 52

2. Visi clan Misi Baclan Amil Zakat Daerah

(BAZDA) Kota Tangerang .................................... 53

3. Sruktur clan Manajemen Baclan Amil Zakat Daerah

(BAZDA) Kota Tangerang .................................... 54

4. Program-program Badan Amil Zakat Daerah

(BAZDA) Kota Tangerang ................................... 67

5. Kiprah Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA)

Kota Tangerang dalam Pengembangan Masyarakat ...... 70

B. Kecamatan Cipondoh

1. Letak Geografis ................................................ 73

2. Jumlah Penduduk ............................................. 75

3. Peta Sosial Ekonomi Kecamatan Cipondoh ................ 77

4. Peta Kemiskinan Kecamatan Cipondoh .................... 79

5. Upaya-upaya Pengentasan Kemiskinan . . . . . . . . . . . . . . . .....• 80

POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL

ZAKAT DAERAH (BAZDA) KOTA TANGERANG

DALAM MENGENTASKAN KEMISKINAN

A. Pola Pendayagunaan Zakat Badan Amil Zakat Daerah fnA'7~J.,T}" _ _.__.,...,

Page 12: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

B. Hasil-hasil di Lapangan ........................................... 97

C. Analisis .............................................................. I 02

BABV PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................... 107

B. Saran-saran .......................................................... 108

DAFTAR PUSTAKA LAMP IRAN

Page 13: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Klasifikasi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur .................. 75

2. Tabel 2 Status Kewarganegaraan Kecamatan Cipondoh ........................ 76

3. Tabel.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Angkatan Kerja ....................... 78

4. Tabel 4 Peta Kemiskinan Kecamatan Cipondoh ................................. 79

5. Tabel 5 Daftar Penerima Bantuan Modal Bergulir

Kecamatan Cipondoh 2007 .......................................................... 91

6. Tabel 6 Daftar Penerima Bantuan Peminjaman Modal Usaha

Kecamatan Cipondoh 2007 ......................................................... 94

Page 14: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

J(ft'l@. 'Y}f!N(j f(fl.'l()l'l(ft9{1(ft<JJIS

ft©fl[,Jtl{

Il:MV

Page 15: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

A. Latar Belakang Masalab

BABI

PENDAHULUAN

Kemiskinan itu adalah persoalan yang sudah tua, setua usia manusia itu

sendiri, namun kini masih tetap menjadi persoalan, bahkan menjadi tantangan,

baik di negara-negara maju yang sudah maju, lebih-lebih di negara yang sedang

berkembang. Termasuk negara Republik Indonesia yang kita cintai ini.

Setiap negara dan bangsa yang menjunjung azas-azas prikemanusiaan,

tentu tidak akan membiarkan kemiskinan merajalela, karena ia merupakan musub

besar bagi pembangunan bangsa dan negara, bahkan kalau tidak segera diatasi, ia

akan meruntubkan sendi-sendi moral dan akblak bangsa, yang berarti habislah

riwayat bangsa itu.

Kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi di sebuah negara yang kaya

dengan sumber daya alam dan mayoritas penduduknya beragama Islam, seperti

Indonesia merupakan suatu keprihatinan yang mendalam. Jumlah penduduk

miskin semakin terus meningkat sejak krisis ekonomi 1997 bingga sekarang.

Pengabaian atau tidak keseriusan penanganan terbadap nasib dan masa depan

puluhan juta kaum miskin yang tersebar di seluruh tauah air merupakan sikap

yang berlawanan dengan semangat dan komitmen Islam terhadap persaudaraan

dan keadilan sosial. Jika dicermati secara jelas ditemukan bukti-bukti empiris

bahwa pertambahan jumlah penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan

bukanlah karena persoalan kekayaan alam yang tidak sebanding dengan jumlah

Page 16: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

2

penduduk (over population), akan tetapi karena persoalan distribusi pendapatan

dan akses ekonomi yang tidak adil diakibatkan tatanan sosial yang buruk serta

rendalmya rasa kesetiakawanan di antara sesama anggota masyarakat.1

Problematika sosial yang paling serius saat ini ialah masalah kemiskinan,

sebab kemiskinan dapat memicu timbulnya konflik dan sesuai dengan ajaran

Islam kemiskinan dapat mendekatkan kepada kekufuran. Meningkatnya tindak

kejahatan seperti pencurian, perampokan, dan sebagainya akhir-akhir ini adalah

akibat dari kondisi sosial masyarakat yang sangat rendah sehingga mereka

menghalalkan segala cara demi kelangsungan hidup mereka. Oleh sebab itu untuk

meredam berkembangnya konflik, meningkatnya tindakan kekerasan dalam

masyarakat dan membebaskan masyarakat dari kekufuran serta meningkatkan

kesejahteraan hidup masyarakat, maka kemiskinan harus sesegera mungkin

ditanggulangi.

Sesuai dengan hadist Rasulullah Saw :

Artinya ; "Hampir-hampir kemiskinan itu menjadikan seseorang kufar." (H. R.

Abu Nu'aim).

Dilematika kemiskinan juga menjadi sorotan dalam agama Islam, orang-

orang miskin harus dibantu dalam memecahkan kebuntuan perekonomiannya

sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Salah satu jalan

Page 17: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

3

altematif bagi pemecahan persoalan yang kini menimpa golongan fakir miskin ini

adalah melalui optimalisasi dana zakat di Indonesia.

Banyaknya golongan fakir rniskin, kaum gelandangan dan penganguran

yang harus segera ditanggulangi, karena dituntut oleh Undang-undang Dasar

(UUD) 1945. sesuai dengan Dasar Negara Republik Indonesia, yaitu Pancasila

dan sesuai dengan ketentuan Pasal 29 UUD 1945, maka pemerintah mempunyai

tugas kewajiban untuk memberikan bimbingan dan bantuan dalam memperlancar

usaha pembangunan agama sesuai dengan ajaran agama masing-masing, termasuk

mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan soal-soal agama Islam,

mencaknp masalah pengelolaan zakat. 2

Salah satu syari'at Islam yang menjadi sumber dana kegiatan masyarakat

dalam upaya menanggulagi masalah-masalah sosial, pengentasan kerniskinan, dan

pemberdayaan ekonorni umat adalah zakat. Konsepsi Islam tentang zakat tidak

hanya mencaknp dimensi ibadah tetapi juga dimensi sosial. Dari sisi sosial, zakat

dapat digali, dikembangkan dan didayagunakan sebagai solusi dan altematif

utama pemecahan pengentasan kerniskinan, menanggulangi masalah-masalah

sosial, dan pemberdayaan ekonorni umat.

Secara ekonorni, zakat dapat berfungsi sebagai salah satu instrumen untuk

mengentaskan kerniskinan, memeratakan pendapatan dan mempersempit

kesenjangan antara kelompok kaya dan rniskin,3 sehingga terciptanya suatu

masyarakat yang harmonis.

2 Sjechul Hadi Permono, Pemerintah Republik lndanesia sebagai Pengelola Zakat, (Jakarta: PustakaFirdaus, 1993), h. 151-152.

Page 18: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

4

Islam pantas memperoleh penghargaan, bukan hanya karena dapat

membangun nilai-nilai yang luhur dan membangun watak yang merupakan sendi

dasar bagi tegaknya peradaban manusia. Hal ini dilaksanakan Islam dengan

pengumpulan dana yang disebut dengan zakat agar harta kekayaan tidak hanya

beredar di kalangan tertentu, dan sekaligus sebagai sarana untuk meningkatkan

kesejahteraan secara menyeluruh.4

Zakat pada dasarnya merupakan tatanan sosial yang dimiliki Islam, yang

merniliki dampak sangat besar dalam memperkecil kesenjangan antara si kaya dan

si rniskin, karena dalam konsep Islam harta tidak sepenuhnya ia rniliki, tetapi ada

hak orang-orang lain pada harta yang di kuasainya, karena itu hak-hak tersebut

harus di berikan setiap waktu sesuai dengan ketentuan syari'at.

Dengan dernikian, jika syari'at Islam tentang zakat ini dilaknkan seluruh

umat Islam, maka kerniskinan di kalangan umat Islam akan dapat di kurangi,

bahkan mungkin dapat dihapuskan. 5 Sayangnya, kesadaran sosial umat Islam

untuk menunaikan zakat dirasa masih sangat kurang. Ini karena Perhatian umat

Islam lebih tertuju kepada ibadah-ibadah lain, semacam shalat, puasa, dan haji.

Pandangan umum masyarakat hampir semuanya mengatakan pentingnya ibadah­

ibadah tersebut, tetapi zakat pada umumnya mendapatkan posisi yang lebih kecil.

Lemalmya kesadaran masyarakat untuk membayar zakat juga disebabkan

oleh beberapa ha! diantaranya adalah masalah kepercayaan terhadap proses

pengelolaan zakat. Secara tradisional masyarakat sebenarnya telah memulai

4 Maulana Muhammad Ali, lslamologi, (Jakarta: PT.1khtiar l3aru Van lioeve, 1991), ii. 315.

Page 19: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

5

menunaikan zakat, infak dan sedekahnya dilingkungan masing-masing. Dan

tentunya, zakat itu dikelola secara tradisional, artinya dikumpulkan kepada Kyai,

dan diserahkan kepada mustahiknya menurut ijtihad Kyai tersebut.

Menurut ajaran Islam, zakat sebenarnya dipungut oleh negara atau

pemerintah yang bertindak sebagai wakil fakir miskin untuk memperoleh sebagian

haknya yang ada pada harta orang-orang kaya. 6

Oleh karena itu maka pemerintah membuat Undang-undang Nomor 38

tahun 1998 tentang pengelolaan zakat, di tambah dengan Keputusan Menteri

Agama Republik Indonesia Nomor 373 tahun 2003 tentang pelaksanaan Undang­

undang No.38 tahun 1998, maka kuatlah pemerintah sebagai wakil fakir miskin

melalui lembaga zakat yang legitimasi oleh pemerintah.

Disinilah, perlunya lembaga pengelola zakat didirikan dan salah satunya

adalah Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kota Tangerang sebagai lembaga

pengelola zakat dari pemerintah, dimana zakat yang terkumpul dari masyarakat itu

bisa di manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Dan lembaga ini pula yang

bertanggungjawab terhadap proses pengumpulan dan pendistribusian serta

pendayagunaan zakat.

Pemerintah memandang zakat sebagai hal yang penting · dikalangan

masyarakat. Untuk menuju efektifitas, insentif, profesionalisme, peningkatan

kesadaran dan hasil pengumpulan, serta penempatan zakat sebagai dana yang

sangat potensial bagi peningkatan kesejahteraan, pendidikan, dan perekonomian

umat, maka pemerintahlah yang paling tepat untuk bertindak sebagai arnil. Karena

Page 20: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

6

bagaimanapun, mempunyai aparat yang cukup lengkap dan sarana serta prasarana

yang memadai, sehingga menjadi pendapat dan kecenderungan umum babwa

pemerintab yang menjadi titik sentral dalam proses pengelolaan zakat. 7

Keterlibatan pemerintab dalam persoalan zakat, terdapat pada Q.S. At-

Taubab : 103.

Artinya : " Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman bagi mereka dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. "(Q.S. At-Taubab: 103).

Masalab penting yang harus di perhatikan dalam permasalab zakat ini

adalab masalab pendistribusian dan pendayagunaan zakat, mengingat selama ini

pendistribusian zakat kepada fakir miskin sebagian besar masih bersifat sporadis

dan konsumtif belaka, yakni untuk pemenuhan kebutuhan sesaat tetapi setelah itu

mereka tetap tergolong fakir miskin, pa<labal visi zakat adalab mengubab

mustahik menjadi muzakki atau dengan kata lain mengubab kebiasaan menerima

dengan kebiasaan memberi.

Kemiskinan yang terjadi di Kota Tangerang ini jelas menjadi problem

serius bagi pemerintaban saat ini. Karena Kota Tangerang merupakan kota yang

sangat berdekatan dengan Ibukota Republik Indonesia yaitu Jakarta, jarak antara

DK! Jakarta dengan Kota Tangerang ± 27 km, luas Kota Tangerang 183.78 km'

Page 21: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

7

dan jumlah penduduk 1.488.666 jiwa.8 Dari jumlah penduduk tersebut terdapat

penduduk yang kurang mampu atau miskin sebanyak 242 ribu jiwa atau 58 KK

(Kepala Keluarga). Hal ini yang membuat Kota Tangerang semakin padat dengan

penduduk yang heterogen, sehingga bertambah pula jumlah orang miskin. Jika

kemiskinan tidak segera terpecahkan, maka dampaknya terhadap kehidupan sosial

politik dan ekonomi sangat terasa. Tentu kita masih ingat, betapa akibat

menurunnya daya beli masyarakat akibat krisis ekonomi pada tahun 1998

akibatnya justru memunculkan gejolak sosial politik yang begitu luar biasa yang

pada akhirnya berkembang menjadi tindakan anarkhisme di mana-mana. Tentu

kita tidak menginginkan hal-hal seperti itu terjadi dan terulang kembali di tengah

perekonomian yang sedang membutuhkan energi barn untuk menata kembali roda

kehidupannya.

Kecamatan Cipondoh merupakan salah satu Kecamatan yang ada di Kota

Tangerang terdiri dari sepuluh Kelurahan dengan jumlah penduduk ± 152.697

jiwa yang heterogen dengan mata pencarian dan agamanya, namun mayoritas

penduduk masyarakat Cipondoh beragama Islam. Jumlah masyarakat yang kurang

mampu pun berjumlah 1.802 jiwa pada pra-harga BBM melonjak, pasca harga

BBM melonjak maka secara otomatis masyarakat yang kurang mampu bertambah

menjadi 2.868 jiwa. Pihak Kecamatan sudah memberikan bantuan yang telah

disediakan oleh pemerintah seperti; Program Pengentasan Kemiskinan

Diperkotaan (P2KP), Program Nasional Pendayagunaan Mandiri (PNPM) dan

Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan lain sebagainya, namun hasilnya tidak

Page 22: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

8

memuaskan. Hal ini dikarenakan bantuan yang diberikan bersifat caritas

(santunan) saja, maka melihat ini pihak Kecamatan Cipondoh memberikan

bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu dengan memberi bantuan yang

bersifat konsumtif dan produktif dari dana zakat BAZ Kecamatan Cipondoh yang

bekerjasama dengan BAZDA Kota Tangerang.

Dengan dana zakat ini diharapkan dapat sedikit-banyak membantu

pemerintah dalam mengentaskan kerniskinan. Sebab kalau di tinjau lebih dalam

zakat memang merupakan sarana yang efektif bagi penanggulangan kerniskinan

sepanjang pola yang digunakan seperti; pengelolaan dan pendayagunaannya

dilaksanakan secara profesional. Oleh sebab itu Badan Amil Zakat Daerah

(BAZDA) Kota Tangerang lebih memfokuskan program kerja pendayagunaan

kepada masalah kerniskinan.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis ingin

menguraikan lebih lanjut yang ditulis dalam bentuk skripsi yang diberi judul :

"POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT DAERAH

(BAZDA) KOTA TANGERANG DALAM MENGENTASKAN

KEMISKINAN DI KECAMATAN CIPONDOH."

B. Pembatasan dan Pemmusan Masalah

Agar penulisan skripsi ini lebih terarah, penulis membuat batasan masalah

yang akan dibahas, yaitu pada pola pendayagunaan dan basil dari pola

pendayagunaan yang dilak:ukan oleh Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kota

Tangerang dalam mengentaskan kerniskinan di Kecamatan Cioondoh.

Page 23: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

9

Penulis merumuskan permasalahan pada hal-hal yang tidak terlalu luas,

agar pembahasan tidak melebar. Permasalahan yang akan difokuskan dan dibahas

dalam skripsi ini, secara sederhana dapat disimpulkan dalam bentuk pertanyaan

sebagai berikut:

I. Bagaimana pola pendayagunaan zakat yang dilakukan Badan Amil Zak.at

Daerah (BAZDA) Kota Tangerang dalam mengentaskan kemiskinan di

Kecamatan Cipondoh?

2. Apakah pola pendayagunaan zakat Badan Amil Zak.at Daerah (BAZDA)

Kota Tangerang dapat mengentaskan kemiskinan di Kecamatan

Cipondoh?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

a. Tujuan Penelitian

I. Untuk mengetahui bagaimana pola pendayagunaan yang dilakukan

Badan Amil Zak.at Daerah (BAZDA) Kota Tangerang dalam

mengentaskan kemiskinan di Kecamatan Cipondoh.

2. Untuk mengetahui apakah pola pendayagunaan zakat Badan Amil

Zak.at Daerah (BAZDA) Kota Tangerang dapat inengentaskan

kemiskinan di Kecamatan Cipondoh.

b. Manfaat Penelitian

1. Secara Akademis

a) Manfaat penelitian ini secara akademis adalah untuk mendapatkan

gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I.).

Page 24: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

IO

b) Untuk memperkaya atau menambah wawasan dan khazanah

keilmuan penulis tentang pola pendayagunaan dana zakat sebagai

pengembang masyarakat.

2. Secara Praktis

a) Memberikan masukan bagi perkembangan studi pengembang

masyarakat Islam, khususnya mengenai upaya meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

b) Untuk menggambarkan kinerja Badan Amil Zakat Daerah

(BAZDA) Kota Tangerang, penelitian ini diharapkan memberikan

masukan kepada Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kota

Tangerang dan menjadikan parameter dalam menjalankan tugas­

tugas selanjutnya.

D. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif, karena penulis bermaksud untuk meneliti secara mendalam.

Bogdan dan Taylor mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptifberupa kata-kata tertulis atau

tulisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati secara langsung.9

2. Metode

Dalam penelitian ini metode yang peneliti gunakan adalah :

0 -

Page 25: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

11

a. Wawancara

Wawancara adalah percakapan yang dilakukan secara mendalam

yang diarahkan pada masalah tertentu dengan tujuan tertentu dan dengan

bertanya langsung dengan responden, baik komunitas sasaran atau pihak

pelaksana. Wawancara itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewancara yang

mengajukan pertanyaan dan terwawancara, yang memberikan jawaban

atau pertanyaan yang diajukan. Wawancara itu sendiri dilakukan secara

langsung terhadap penerima bantuan dari Badan Amil Zakat Daerah

(BAZDA) Kota Tangerang.

b. Observasi

Observasi adalah usaha untuk memperoleh dan mengumpulkan

data dengan melakukan pengamatan terhadap suatu kegiatan secara akurat,

serta mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan

antar aspek dalam fenomena tersebut.

c. Dokumentasi

Peneliti mengumpulkan, membaca dan mempelajari berbagai

berbentuk data tertulis (buku-buku, dokumen) yang terdapat di BAZDA

Kota Tangerang, Kecamatan Cipondoh, Perpustakaan dan Sumber-sumber

tertulis lainnya.

3. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Pada jenis

penelitian deskkriptif, data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar

dan bukan angka-angk:a Dengan demikian laooran oenelitian akan berisi

Page 26: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

12

kutipan-kutipan data untuk memberikan garnbaran penyajian tersebut.

Data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan atau memo

dan catatan resmi lainnya.10

4. Tempat dan Waktu

Penulis mengarnbil Penelitian ini pada Badan Amil Zakat Daerah

(BAZDA) Kota Tangerang yang berdomisili di Jl.Jenderal Ahmad Yani

No.08 Kota Tangerang dan Kecarnatan Cipondoh yang beralarnatkan di

JI.KR. Hasyim Ashari Cipondoh - Kota Tangerang 15148. Waktu

penelitian dirnulai pada bulan Febrnari sampai dengan bulan Juni 2008.

on~Vjjv~ 5. Teknik P~~an Subjek Penelitian

Sesuai dengan karakteristik penelitian knalitatif, dalam memilih

~.e,.. ~;~t'"' re~ell ·mi dipilih secara sengaja, setelah sebelumnya membuat

tripologi (ideal) individu dalam masyarakat, yang penting disini bukan

jumlah responden khususnya, melainkan potensi tiap kasus untuk

memberikan pemahaman teoritis yang lebih baik mengenai aspek yang

dipelajari.

Berdasarkan pada konteks tersebut, maka penulis memilih

responden sebagai berikut :

a Sebagai data primer, pennlis mewancarai 4 (empat) orang yang

mendapat bantuan modal bergulir dan 1 (satu) orang yang

mendapatkan bantuan modal usaha Adapun informasi yang diperoleh

Page 27: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

13

mengenai harapan penerima bantuan terhadap BAZDA Kota

Tangerang dalam program pengentasan kemisk:inan.

6. Keabsahan Data

Teknik keabsahan data dalam penelitian ini memiliki kriteria, yaitu :

I) Kredibilitas (derajat kepercayaan)

Kredibilitas yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain, ha! ini dapat dicapai denganjalan:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara,

misalnya untuk mengetahui perasaan penerima bantuan ketika

menerima bantuan.

b. Membandingkan keadaan dan persfektif seseorang dengan

berbagai pendapat dan pandangan orang Jain, misalnya peneliti

membandingkanjawaban yang diberikan kepada pengurus dan staf

BAZDA Kota Tangerang dengan penerima bantuan.

c. Membandingkan hasil wawancara dengan hasil doknmen yang

berkaitan, masalah yang yang diajukan peneliti memanfaatkan

doknmen atau data sebagai bahan perbandingan.

2) Ketekunan atau keajengan pengamatan

Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan

unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau

isu yang sedang dicari kemudian memusatkan diri pada hal-hal

tersebut secara rinci. Maksud penulis hanya memusatkan dan mencari

jawaban sesuai dengan rumusan masalah saia.

Page 28: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

14

3) Kepastian dan teknik pemeriksaan audit kepastian

Auditor dalam ha! ini adalah dosen pembimbing. Disini

pemastian bahwa sesuatu itu adalah objektif atau tidak bergantung

pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan. Pendapatan dan

penemuan seseorang dapatlah dikatakan bahwa pengalaman seseorang

itu subjektif, sedangkan jika disepakati oleh beberapa orang barulah

dapat dikatakan objektif.

7. Teknik Analisa Data

Dalam menganalisa data penelitian ini, penulis akan

menggunakan analisis deskriptif, dengan menggunakan proses induktif.

Menurut Lexy J. Moleong, "analisis ini lebih merupakan pembentukan

abstraksi berdasarkan bagian-bagian yang telah dikumpulkan, kemudian

dikelompokan." Jadi penyususan teori ini berasal dari bawah ke atas, yaitu

sejumlah bagian yang banyak data dikumpulkan dan saling berhubungan.11

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini sebelum mengadakan penelitian lebih lanjut

kemudian menyusun menjadi suatu karya ilmiah, maka langkah awal yang penulis

lakukan dengan mengkaji terlebih dahulu skripsi yang sudah ada dan buku yang

berisi hasil-hasil penelitian yang telah diterbitkan yang mempunyai judul hampir

sama dengan yang akan penulis teliti. Maksud pengkajian ini adalah dapat

Page 29: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

15

diketahui bahwa apa yang penulis teliti sekarang tidak sama dengan penelitian

dari skripsi-skripsi terdahulu dan buku-buku yang telah diterbitkan.

Oleh karena itu, Wltuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti

menduplikasi hasil karya orang lain, maka penulis perlu mempertegas perbedaan

antara masing-masing judul skripsi dan buku dengan yang akan penulis bahas,

yaitu sebagai berikut :

1. "Pola Pendayagunaan Dana Zakat pada Badan Amil Zakat Daerah

(BAZDA) Kota Tangerang dalam Upaya Pemberdayaan Usaha Elwnomi

Lemak " Skripsi ini disusWl oleh Abdul Fikri, mahasiswa Fakultas

Dakwah dan KomWlikasi Jurusan Manajemen Dakwah Universitas UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahWl 2007. Skripsi berisikan tentang:

Pemberdayaan usaha ekonomi lemah serta kontribusi Badan Amil Zakat

Daerah Kota Tangerang dalam pemberdayaan usaha ekonomi lemah.

2. "Pola Pendayagunaan Zakat BMI' ATTIA dalam Pemberdayaan Elwnomi

Masyarakat di Kelurahan Mekarsari Cimanggis Depok. " Pada tahun

2007, disusun oleh mahasiswi Fakultas Dakwah dan KomWlikasi Jurusan

Manajemen Dakwah Universitas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi

ini berisikan tentang: Fiqih dan manajemen pendayagllilaan zakat BMT

ATTIA serta kontribusi BMT ATTIA terhadap pemberdayaan ekonomi

masyarakat di Kelurahan Mekarsari.

Setelah penulis mengadakan suatu kajian kepustakaan, akhirnya penulis

menemukan buku-buku berjudul :

Page 30: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

16

l. "Reinterpretasi Pendayagunaan ZIS." Karangan Masdar F. Mas'udi

(et.al). buku ini memuat persoalan dan pemikiran dalam ha!

pendayagnnaan zakat dari para ulama dan praktisi zakat yang ada di

Indonesia, bagaimana pandangan seputar pendayagnnaan zakat menurut

mereka dari berbagai aspek. Akan tetapi menitikberatkan kemungkinan

dan kelayakan ZIS untuk program-program non-charity (penyantunan),

seperti; advokasi kebijakan, pemberdayaan perempuan, pelestarian

lingkungan dan sebagainya.

2. "Pengelolaan Zakat oleh Negara untuk Memerangi Kemiskinan. "

Karangan Drs. H. Djamal Doa, buku ini memuat persoalan urgensi zakat

dikelola oleh Negara, manfaat zakat dikelola oleh Negara, intitusi atau

lembaga serta syarat-syarat menjadi amil, dan perbedaan zakat dengan

pajak.

Berbeda dengan karya-karya ilrniah diatas, bahwa penelitian yang akan

penulis lakukan berjudul "Pola Pendayagunaan Zakat Badan Amil Zakat Daerah

(BAZDA) Kota Tangerang dalam Mengentaskan Kemiskinan di Kecamatan

Cipondoh. " Skripsi ini bertujuan untuk memberikan penilaian secara kritis

tentang pendayagnnaan zakat di Badan Amil Zakat Daerah Kota Tangerang dan

sekaligus memaparkan antara teori dengan relitas yang terjadi di lapangan. Dalam

penelitian ini penulis isinya lebih memaparkan tentang kerniskinan serta langkah­

langkah yang telah di lakukan Badan Amil Zakat Daerah Kota Tangerang dalam

mengentaskan kerniskinan di Kecamatan Cipondoh.

Page 31: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

17

Demikan perbedaan pokok bahasan atau materi antara penulis dengan

skripsi dan buku tersebut.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan skripsi ini dalam menguraikan dan

menganalisa yang akan dibahas dan sekaligus agar pembaca dapat memahami

uraian selanjutnya, maka penulis membuat sistematika penulisan dalam beberapa

bab, yaitu:

BAB I, berisi tentang Pendahuluan, yang terdiri dari : Latar Belakang

Masalab, Pembatasan dan Perumusan Masalab, Tujuan dan Kegunaan Penelitian,

Tinjauan Pustaka, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II, berisi tentang Tinjauan Teoritis tentang Pola Pendayagunaan,

Zakat, BAZDA dan Pengentasan Kemiskinan, yang terdiri dari : Pola

Pendayagunaan yang terdiri dari : Pengertian Pendayagunaan, Re-interpretasi

Makna Pendayagunaan, Pola Pendayagunaan. Zakat yang terdiri dari Pengertian

Zakat, Jenis-jenis, Mustahik Zakat. Badan Amil Zakat Daerah yang terdiri dari:

Pengertian Badan Amil Zakat Daerab, Dasar Pembentukan, Fungsi Badan Amil

Zakat Daerah, Perkembangan Badan Amil Zakat Daerah. Kemiskinan yang terdiri

dari : Pengertian Kemiskinan, Faktor Kemiskinan dan Penanggulangan

Kemiskinan.

BAB m, berisi tentang Gambaran Umum Badan Amil Zakat Daerah Kota

Tangerang dan Kecamatan Cipondoh, yang terdiri dari : Badan Amil Zakat

Daerah (BAZDA) Kota Tangerang vang terdiri dari :Seiarah Berdirinva. Visi dan

Page 32: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

18

Misi, Struktur dan Manajemen, Program-program, dan Kiprah BAZDA Kota

Tangerang dalam Pengembangan Masyarakat. Kecamatan Cipondoh yang terdiri

dari : Letak Geogra:fis, Jumlah Penduduk, Peta Ekonomi Kecamatan Cipondoh,

Peta Kemiskiuan Kecamatan Cipondoh, dan Upaya-upaya Pengentasan

Kemiskinan.

BAB IV, berisi tentang, Pola Pendayagunaan Zakat Badan Amil Zakat

Daerah (BAZDA) Kota Tangerang dalam Mengentaskan Kemiskiuan, yang terdiri

dari : Pola Pendayagunaan Zakat Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kota

Tangerang, Hasil-hasil di Lapangan dan Analisis.

BAB V, berisikan tentang, Penutup, yang terdiri dari : Kesimpulan dan

Saran-saran yang di ambil berdasarkan analisa dari uraian terdahulu.

Page 33: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

TENTANG, POLA PENDAYAGUNAAN, ZAKAT, BAZDA DAN

PENGENTASAN KEMISKINAN

A. Pola Pendayagunaan

1. Pengertian Pendayagunaan

Kata pendayagunaan berasal dari kata "daya" yang artinya kemampuan

untuk melakukan sesuatu atau tindakan dan kata "guna" yang berarti manfaat,

adapun pengertian pendayagunaan sendiri menurut kamus besar bahasa Indonesia:

a. Pengusahaan agar mampu mendatangkan basil dan manfaat.

b. Pengusahaan (tenaga dan sebagainya) agar mampu menjalankan tugas

dengan baik.1

Beberapa usaha atau kegiatan yang saling berkaitan dalam mengusahakan

dan menciptakan tujuan tertentu dari penggunaan (tenaga dan sebagainya) secara

baik, tepat dan terarah sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Dari Pengertian pendayagunaan maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

pendayagunaan adalah cara atau usaha mendatangkan basil dan manfaat yang

lebih besar dan lebih baik.

2. Re-interpretasi Makna Pendayagunaan

Pendayagunaan mempunyai makna cara atau usaha mendatangkan basil

dan manfaat yang lebih besar dan lebih baik. Makna pendayagunaan ini jika

Page 34: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

20

didampingkan dengan kata zakat maka akan lebih terarah dengan yang akan

dilakukan, karena zakat harus di dayagunakan baik yang bersifat konsumtif

maupun yang bersifat produktif.

Adapun pendayagunaan zakat berarti usaha atau kegiatan yang saling

berkaitan dalam menciptakan tujuan tertentu dari penggunaan hasil zakat secara

baik, tepat dan terarah sesuai dengan tujuan zakat itu disyari'atkan.2

Pada masa lalu zakat hanya diberikan bagi orang yang berhak secara

charity atau bersifat konsumtif semata, namun dengan adanya perkembangan

zaman maka zakat di berikan bukan saja bersifat konsumtif akan tetapi

didayagunakan yang lebih bersifat produktif agar para mustahik dapat merubah

dirinya menjadi muzakki. Pendayagunaan zakat membutuhkan keilmuan,

keterampilan dan keseriusan tersendiri. Pendayagunaan yang baik maka akan

mendapatkan hasil yang baik pula.

3. Pola Pendayagunaan

Kata "pola" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya Sistem; cara

kerja, bentuk (struktur/yang tetap).3 Sedangkan "pendayagunaan" adalah

pengusahaan agar mampu mendatangkan hasil atau pengusahaan (tenaga dan

sebagainya) agar mampu menjalankan tugas dengan baik. 4

Pembicaraan tentang sistem atau pola pendayagunaan berarti

membicarakan beberapa usaha atau kegiatan yang saling berkaitan dalam

menciptakan tujuan tertentu dari hasil secara baik, tepat dan terarah.

2 Hl,\mi<.I Al:>ic;lin, Reint'!l'pret~i Pentft;IJ't;JK!Jnt;It,m Z/1$, (Jlllautil; Pinunedia. 2004). h. 8.

Page 35: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

21

Pola pendayagunaan zakat BAZDA Kota Tangerang yaitu menggunakan

dana zakat, infak dan shadaqah yang sudah terkumpul yang kemudian dipetakan

sesuai dengan skala prioritas terkait program yang akan dijalani setelah melihat

kebutuhan mustahik. Eksitensi dari pendayagunaan zakat yang dilakukan oleh

BAZDA Kota Tangerang agar para kaum mustahik bisa mandiri, sehingga tidak

selalu ketergantungan atau juga dapat dikatakan merubah hidup kaum mustahik

(tidak mampu) menjadi muzakki (mampu).

Pola pendayagunaan mempunyai ciri-ciri dan unsur-unsur pokok sebagai

berikut:

1. Mempunyai tujuan yang hendak dicapai

2. Mempunyai wadah kegiatan yang terorganisir

3. Aktifitas yang dilakukan terrencana, berkelanjutan serta harus sesuai

dengan kebutuhan dan sumberdaya setempat

4. Ada tindakan bersama dan terpadu dari berbagai aspek yang terkait

5. Ada perubahan sikap pada masyarakat selama tahap-tahap pemberdayaan

6. Menekankan pada peningkatan partisipasi masyarakat dalam ekonomi

terutama dalam wirausaha. 5

Jika melihat cirri-ciri pola pendayagunaan di atas, BAZDA Kota

Tangerang telah memenuhi kriteria tersebut. Dengan demikian pola

pendayagunaan bukan sekedar diartikan sebagai keharusan masyarakat untuk

mengikuti suatu kegiatan, melainkan dipahami sebagai kontribusi mereka dalam

setiap tahapan yang mesti dilalui oleh suatu program kerja pendayagunaan.

Page 36: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

23

kedudukan antara shalat dan zakat adalah sebanding bagi setiap muslim yang

mukallaf

2. Jenis-jenis Zakat

Secara umum zakat terbagi menjadi dua: pertama, zakat yang

berhubungan dengan badan atau raga manusia yang disebut zakat fitrah. Kedua,

zakat yang berhubungan dengan harta atau zakat ma/. Dalarn penulisan ini, lebih

memfokuskan mengenai kajian zakat ma/ yang telah mengalami perkembangan

pada perekonomian modem dalarn artian bisa didayagunakan yang bersifat

produktif dari dana zakat ma! yang terkumpul, sehingga dengan demikian hanya

sedikit membahas tentang zakat fitrah.

Zakat fitrah, merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap

muslim yang mempunyai kelebihan dari na1kah. Zakat fitrah diberikan kepada

yang berhak berupa beras senilai 2.5 liter. Hal ini dilaksanakan sesudah umat

muslim melakukan ibadah puasa ramadhan sebulan penuh dan batas waktu

mengeluarkan zakatnya maksimal sebelum khatib turun dari mirnbar pada hari

Raya I' dul Fitri, sebagai tanda syukur seorang makhluk kepada Allah karena telah

selesai menunaikan ibadah puasa. Selain untuk menggembirakan hati fakir miskin

pada hari Raya I' dul Fitri, zakat fitrah dimaksudkan untuk menyuci bersihkan

dosa-dosa kecil yang mungkin ada ketika melaksanakan puasa Rarnadhan.

Zakat Mal, adalah bagian dari harta kekayaan seseorang Quga badan

hukum) yang wajib dikeluarkan untuk golongan orang-orang tertentu setelah

dimiliki selarna iangka waktu tertentu dalarn iumlah minimal tertentu. Menurut

Page 37: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

24

Unclang-undang No.38 tahun 1999 dalam penjelasan pasal 11, zakat ma/ adalah

bagian harta yang disisihkan oleh seorang muslim atau badan dengan ketentuan

agama untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya.

Pada zakat mal inilah akan dielaborasi tentang pendayagunaan dari dana

zakat tersebut clan termasuk infak clan shadaqah yang dapat ditumbuhkembangkan

dari hasil dana yang terkumpul.

3. Mustahik Zakat

Sesuai dengan Firman Allah Swt, bahwa zakat diberikan kepada delapan

ashnaf (golongan) :

Artinya : "Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untukjalan Allah dan orang.orang yang sedang dalam peljalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah; dan A!lah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (Q.S. At-Taubah : 60).

a. Golongan Fakir

Orang yang memiliki harta namun kebutuhan hidupnya lebih banyak

dibandingkan dengan harta yang mereka miliki, atau orang-orang yang sehat clan

jujur tetapi tidak mempunyai pekerjaan, sehingga tidak memiliki penghasilan.

Fakir berarti orang yang sama sekali tidak mempunyai pekerjaan, atau mempunyai

Page 38: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

26

perkembangan zaman, budak dalam arti harfiyah seperti pada masa pra-Islam

mungkin sudah tidak ada lagi, tetapi perbudakan dalam bentuk lain masih banyak

maka alokasi dana zakat pada sektor ini, diberikan untuk menolong buruh-buruh

agar lebih berdaya.

f Golongan Gharim

Gharim adalah orang yang berhutang bukan untuk keperluan maksiat

seperti hutang untuk menafkahi dirinya, anak-anak dan istrinya serta hamba

sahaya miliknya.

g. Fisabilillah

Fisabilillah adalah sarana untuk menuju ridha Allah dalam semua

kepentingan bagi umat Islam secara umum, untuk menegakkan agama dan negara,

bukan untuk keperluan pribadi yang tujuannya untuk kebaikan serta kemaslahatan

orang banyak.

h. Ibnu sabil

Yang dimaksud ibnu sabil adalah musafir, orang yang bepergianjauh dan

kehabisan bekal dalam berpergian dengan maksud baik, misalnya menuntut ilmu,

mengajarkan agama dan sebagainya. 8

Page 39: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

27

C. Badan Amil Zakat Daerah

1. Pengertian Badan Amil Zakat Daerah

Badan Amil Zakat Daerah atau yang disingkat dengan BAZDA merupakan

bagian dari struktur Badan Amil Zakat (BAZ) secara keseluruhan. Badan Amil

Zakat (BAZ) merupakan pergantian nama dari BAZIS (Badan Amil Zakat, Infaq,

dan Shadaqah). Mengenai pengertian BAZDA tidak jauh berbeda dengan Badan

Amil Zakat (BAZ) atau BAZIS namun dispesifikasikan pada daerahnya.

BAZIS (Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah) mempunyai pengertian

lembaga swadaya masyarakat yang mengelola penerimaan, pengumpulan,

penyaluran dan pemanfaatan zakat, infaq, dan shadaqah secara berdaya guna dan

berhasil guna. Pengertian ini tercantum dalam Surat Keputusan Bersama (SKB)

Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama Nomor 29 tahun 1991/47 tahun 1991

tentang pembinaan badan amil zakat, infaq, dan shadaqah pada Pasal 1.

Secara subtansial, pengertian tersebut dapat ditemukan pula dalam UU

Nomor 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat. Pengertian itu kemudian

dipertegas lagi dalam Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 581

tahun 1999 tentang pelaksanaan Undang-undang Nomor 38 tahun 1999 tentang

pengelolaan zakat. Dalam Pasal 1 Ayat 1 Keputusan Menteri itu disebutkan

bahwa yang dimaksud dengan badan amil zakat adalah organisasi pengelola zakat

yang dibentuk oleh pemerintah terdiri dari unsur masyarakat dan pemerintah

dengan tugas mengumpulkan, mendistribusikan dan mendayagunakan zakat

sesuai dengan ketentuan agama.

Page 40: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

28

Kalau kita melihat lebih tegas lagi dari pengertian kedua di atas antara

SKB Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama serta UU Nomor 38 tahun 1999,

tampak adanya perbedaan. Menurut SKB, BAZIS itu adalah lembaga swadaya

masyarakat yang dibentuk oleh masyarakat; sedangkan menurut UU Nomor 38

tahun 1999, BAZIS itu dibentuk oleh Pemerintah. Untuk menengahi perbedaan

persepsi itu, maka dalam UU Nomor 38 tahun 1999 Pasal 1 Ayat 2 selain badan

amil zakat dilengkapi pula dengan lembaga amil zakat. Lembaga amil zakat ini

sama pengertiannya dengan BAZIS yang dikemukakan SKB. Dengan demikian,

dalam struktur organisasi pengelolaan zakat menurut UU Nomor 38 tahun 1999

dibedakan antara badan amil zakat dengan lembaga amil zakat. Kalau badan amil

zakat dibentuk oleh Pemerintah, sedangkan lembaga arnil zakat dibentuk atas

prakarsa masyarakat.9

Namun demikian, kedua pengelola zakat itu memiliki tugas dan fungsi

yang sama, yaitu mengumpulkan, mendistribusikan dan mendayagunakan harta

zakat yang dikumpulkan oleh umat Islam. Jika mayoritas muslim menyadari

kewajibannya dalam mengeluarkan zakat dan dikelola melalui lembaga-lembaga

zakat maka akan menjadi sumber pendapatan nasional yang signifikan.

2. Dasar Pembentukan

Sesuai dengan tuntutan Undang-undang RI Nomor 38 tahun 1999 tentang

pengelolaan zakat dalam BAB III Pasal 6, bahwa badan arnil zakat dibentuk oleh

pemerintah. Akan tetapi pemerintah tidak melakukan pengelolaan zakat, tetapi

Page 41: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

29

pemerintah ber:fungsi sebagai fasilitator, koordinator, motivator dan regulator bagi

pengelolaan zakat yang dilakukan oleh badan amil zakat.

Jadi dasar pembentukan Badan Amil Zakat (BAZ) diprakasi oleh

pemerintah. Badan amil zakat ini mempunyai hirarki dari tingkat nasional,

propinsi, kabupaten/kota dan sampai kecamatan. Adapun pembentukan badan

amil zakat disesuaikan pada pemerintah setempat. Misalnya: BAZ Nasional

dibentuk oleh Presiden atas usu! Menteri, BAZ Daerah Propinsi dibentnk oleh

Gubernur atas usul Kepala Kantor Wilayah Departemen Daerah Propinsi, BAZ

Daerah Kabupaten/Kota dibentnk oleh Bupati atau Wali Kota atas usul Kepala

Kantor Departemen Kabupaten atau Kota dan BAZ Daerah Kecamatan dibentnk

oleh Camat atas usul Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan.10

3. Fungsi Badan Amil Zakat Daerah

Badan Amil Zakat Daerah merupakan salah satu lembaga amil zakat yang

dibentnk oleh pemerintah, adapun fungsi dari badan amil zakat itu sendiri yaitu

sebagai berikut :

1. Mengumpulkan

2. Mengelola

3. Mendistribusikan

4. mendayagunakan.'1

'° Oepartemen Agama Rl, Pedoman Pengelolaan Zakat, (Jakarta: Oirektorat

Page 42: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

30

Dengan demikian dana zakat yang telah dikumpulkan, dikelola,

didistribusikan dan didayagunakan oleh badan amil zakat sepatutnya merubah

nasib para mustahik menjadi para muzakki.

4. Struktur Badan Amil Zakat Daerah

Agar kinerja dapat berjalan secara optimal, maka dalam ha! ini pihak

pemerintah telah membentuk suatu badan lembaga yang bertugas untuk

mengumpulkan, mengelola, mendistribusikan, dan mendayagunakan daua zakat

tersebut tepat sasaran yaitu badan amil zakat. Badan amil zakat ini dibentuk oleh

pemerintah secara berjenjang dari pusat sampai ke daerah-daerah.

Sebagaimana yang dicantumkan dalam UU Nomor 38 tahun 1999 tentang

Pengelolaan Zakat disebutkan dalam Pasal 2 mengenai susunan organisasi Poin 3

badan amil zakat mempunyai susunan hierarki mulai dari BAZ Nasional yang

berkedudukan di lbukota Negara, BAZ Propinsi berkedudukan di lbu Kota

Propinsi, BAZ Daerah berkedudukan di lbu Kota Kabupaten/Kota, dan terakhir

BAZ Kecamatan yang berkedudukan di !bu Kota Kecamatan.

Page 43: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

31

SUSUNAN HIERARKI

BADAN AMIL ZAKAT

BAZ Nasional

I BAZ

Propinsi

I BAZ

Kabupaten/Kota

I I I

BAZ BAZ Kecamatan Kecamatan

Adapun susunan struktur badan amil zakat daerah mempunyai susunan

sebagai berikut :

l. Badan amil zakat terdiri atas dewan pertimbangan, komisi pengawas dan

badan pelaksana.

2. Dewan pertimbangan meliputi unsur ketua, sekretaris dan anggota.

3. Komisi pengawas meliputi unsur ketua, sekretaris dan anggota.

4. Badan pelaksana meliputi unsur ketua, sekretaris, bagian keuangan,

balrian rengumoulan. balrian rendistribusian dan rendavlll!Uilllan.

Page 44: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

32

5. Anggota pengurus badan amil zakat terdiri atas unsur masyarakat dan

unsur pemerintab. Unsur masyarakat terdiri atas unsur ulama, katun

cendikia, tokoh masyarakat, tenaga profesional dan lembaga pendidikan

yang terkait.

STURKTUR BADAN AMIL ZAKAT

DEWAN 1---------- BAD AN .._ __________

KOMIS! PERTIMBANGAN PELAKSANA PENGAWAS

·~

KETUA KETUA WAKJLKETUA WAKJLKETUA

KETUAUMUM KETUA!

BENDAHARA - KETUAII ~ SEKRETARJS

SEKRETARlS l SEKRETARISil

SEKRETARIS SEKRETARIS WKL SEKRET ARIS WKL SEKRETARIS

ANGGOTA ANGGOTA 30RANG 30RANG

i i i i KEPALA DIVIS! KEPALADMSI KEPALADIVJSI KEPALADMSI PENGUMPULAN PEND!STRIBUSIAN PENDAYAGUNAAN PENGEMBANGAN

- "' ., .,,

UPZ.UPZ STAF-STAF STAF·STAF STAF-STAF

.,, .,, .,, .. MUZAKKI MUSTAlDK MUSTAIDK MOTIVATOR

Page 45: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

Fungsi dan Tugas Pokok Pengurus Badan Amil Zakat

a. Dewan Pertimbangan

1. Fungsi

33

Memberikan pertimbangan, fatwa, saran, dan rekomendasi kepada badan

pelaksana dan komisi pengawas dalam pengelolaan badan amil zakat, meliputi

aspek syari'ah dan aspek manajerial.

2. Tugas Pokok

a Memberikan garis-garis kebijakan umum badan amil zakat.

b. Mengesahkan rencana kerja dari badan pelaksana dan komisi pengawas.

c. Mengeluarkan fatwa syari'ah baik diminta rnaupun tidak berkaitan dengan

hukum zakat yang wajib diikuti oleh pengurus badan amil zakat.

d. Memberikan pertimbangan, saran dan rekomendasi kepada badan

pelaksana dan komisi pengawas baik diminta maupun tidak.

e. Memberikan persetujuan atas laporan tahunan hasil kerja badan pelaksana

dan komisi pengawas.

f. Menunjuk akuntan publik.

b. Komisi Pengawas

I. Fungsi

Sebagai pengawas internal lembaga atas operasional kegiatan yang

dilaksanakan badan pelaksana

2. Tugas Pokok

a Mengawasi pelaksanaan rencana kerja yang telah disahkan.

Page 46: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

34

b. Mengawasi pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan dewan

pertimbangan.

c. Mengawasi operasional kegiatan yang dilaksanakan badan pelaksana, yang

mencaknp pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan.

d. Melaknkan pemeriksaan operasional dan pemeriksaan syari'ah.

c. Badan Pelaksana

1. Fungsi

Sebagai pelaksana pengelolaan zakat

2. Tugas Pokok

a. Membuat rencana kerja.

b. Melaksanakan operasional pengelolaan zakat sesuai rencana kerja yang

telah disahkan dan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.

c. Menyusun laporan tahunan.

d. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada pemerintah.

e. Bertindak dan bertanggungjawab untuk dan atas badan amil zakat ke

dalam maupun ke luar.

Diantara tugas-tugas penting di atas, ada lagi salah satu tugas penting lain

dari lembaga pengelola zakat adalah melaknkan sosialisasi tentang zakat kepada

masyarakat secara terus-menerus dan berkesinambungan melalui media cetak:,

media audio dan visual, media khutbah jumat, majelis ta'lim, seminar, dan

diskusi.

Page 47: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

35

5. Perkembangan Badan Amil Zakat Daerah

Syari'at zakat sudah dimulai semenjak Rasul-rasul sebelum Nabi

Muhammad Saw akan tetapi menunjukan kewajiban pelaksanaannya secara actual

action yang konkrit bentuk pengamalannya di tengah masyarakat yang beriman

kepada Allah Swt barn pada masa kerasulan Muhammad Saw.

Hal tersebut di atas diawali pada masa periode Makkah, pada periode ini

mayarakat yang mau diajak untuk beragama Islam oleh Nabi Muhammad belum

begitu banyak, barn beberapa saja Dengan kondisi demikian, datangnya perintah

berzakat dari Allah Swt di Makkah belum ditentukan secara riil batas dan

besarnya zakat.

Pada masa Makkah ini diduga keras bahwa Nabi sendirilah yang menjadi

amil (petugas zakat) secara langsung yang memungut zakat dari orang-orang yang

telah beriman. Akan tetapi zakat yang termaktub di dalam surat-surat yang turun

di Makkah tidaklah sama dengan zakat yang diwajibkan di Madinah, dimana

nisab dan besarnya sudah ditentukan, orang-orang yang mengumpulkan dan

menyalurkannya sudah diatur serta negara yang bertanggungjawab mengelolanya.

Pengelolaan zakat di Makkah tidak ditentukan batas dan besarnya, diserahkan saja

kepada rasa iman, kemurahan hati dan perasaan tanggungjawab seseorang atas

seseorang yang sama-sama beriman.12

Sedangkan pada periode Madinah, zakat diwajibkan serta ditentukan nisab

dan haulnya Di Madinah mereka sudah merupakan jama'ah yang memiliki

daerah, eksistensi dan pemerintahan sendiri. Oleh karena itu beban tanggungjawab

Page 48: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

36

mereka mengambil bentuk baru sesuai dengan perkembangan tersebut yaitu

bentuk delimitasi bukan generalisasi, bentuk hukum-hukum yang mengikat bukan

hanya pesan-pesan yang bersifat anjuran. Hal itu mengakibatkan penerapannya

memerlukan kekuasaan di samping didasarkan atas perasaan iman tersebut.

Selanjutnya pada periode Madinah ini, dengan semakin berkembangnya

Islam dan bertambahnya wilayah kekuasaan serta pengaruh agama Islam, maka

Nabi Muhammad Saw menunjuk beberapa sahabat untuk membantu beliau di

dalam beberapa tugas. Diantara tugas-tugas itu yang diembankan oleh sahabat­

sahabat yang ditunjuk adalah sebagai sekretaris (katib), arnil (petugas pemungut

zakat) dan sebagai qadhi (haldm). 13

Setiap wilayah yang dibagi dalam propinsi saat itu mempunyai seorang

arnil. Saat itu konsentrasi pengumpulan zakat terpusat dalam arnil sendiri pada

setiap propinsi dan hasil pengumpulan zakatnya juga didistribusikan untuk

wilayah di mana zakat dikumpulkan. Tidak diketahui dengan jelas apakah zakat

yang terkumpul dari setiap wilayah propinsi-propinsi dihimpunkan dalam satu

wadah atau tidak.

Walaupun demikian pada periode Madinah sudah ada satu wadah sebagai

ciri-ciri keusahaan yang lebih konkrit terhadap masalah zakat, yakni dengan

adanya arnil-amil zakat yang ditunjuk langsung oleh Rasulullah.

Setelah Nabi Muhammad Saw wafat maka Abu Bakar sebagai khalifah

(pengganti Rasul) melanjutkan kepemimpinan Nabi Muhammad Saw sesuai

dengan apa yang beliau jalankan sebelumnya. Masalah zakat pertama Abu Bakar

Page 49: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

37

benahi adalah pembangkangan sebagian kaum muslimin yang tidak mau

menjalankan syari'at zakat. Orang-orang yang membangkang ini oleh Abu Bakar

diperangi. Hal ini menunjukan keseriusan soal zakat dalam Islam, sehingga

pemimpin Islam berhak untuk melakukan serangkaian tindakan yang bisa

mengembangtumbuhkan sekaligus menyadarkan masyarakat akan pentingnya

zakat. Beliau menegaskan : "Demi Allah, jika mereka enggan membayar seutas

tali yang mengikat seekor unta, yakni apa yang patut mereka bayarkan kepada

Nabi, saya akan menyatakan perang terhadap mereka karena keengganan

mereka. 14 Pada periode Abu Bakar pelaksanaan penghimpunan zakat tetap sama

polanya seperti pada zaman Rasulullah.

Setelah Abu Bakar wafat, maka sepeninggalanya kedudukan tersebut

digantikan oleh Umar R.A .. Beliau terkenal dengan manuver-manuver ijtihadnya

dalam menentukan suatu masalah terlebih-lebih yang bersinggungan dengan

permasalahan umat. Pada masa beliau menjabat, beliau menerapkan suatu gagasan

yang cemerlang yaitu dengan mendirikan suatu lembaga yang mengurusi

keuangan negara sebagai penopang ekonomi di dalam kenegaraan, lembaga ini

dikenal dengan Baitul Mal. Gagasan ini memang tidak muncul begitu saja dari

Umar melainkan sudah diawali semenjak zaman Nabi Muhammad Saw, yakni

kebiasaan Nabi Muhammad Saw mengumpulkan harta-harta yang didapat dari

perang (al-Ghanimah) di masjid yang selanjutnya dibagi rata kepada seluruh

tentara yang ikut perang.15

14 Afzaalurrahman, Doktrin Ekonomi Islam, (Y ogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf, 1995), jilid I, h. 162.

Page 50: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

38

Dengan adanya lembaga tersebut maim lebih luas jangkaunya dan lebih

terorganisir. Hal ini terbukti dari unsur-unsur harta yang dikumpulkan di baitul

ma!, yakni ghanimah, jizyah (pajak wajib non muslirn), urs, zakat dan sumber

harta lainnya termasuk barang yang terkena pajak eksport dan import pada masa

Umar.16

Dibawah baitul ma! inilah, zakat mengalami perkembangan dengan pola

dan sistem yang ditentukan oleh negara melalui amil-amil zakat yang ditunjuk

langsung oleh Umar sebagai Kepala Negara. Harta zakat yang pada masa khalifah

Abu Bakar masih terkonsentrasi pada amil-amil disetiap propinsi tidaklah

demikian lagi, sebab kebijakan Umar adalah setiap harta zakat yang terhirnpun

disetiap propinsi wajib diserahkan dan dikumpulkan kepada amil zakat tersebut

diwilayahnya. Kemudian harta zakat itu dibagikan keseluruh rakyat yang

membutuhkannya sesuai dengan ketentuan syari'at. Bila dari pembagian itu

temyata ada sisa dikarenakan kemakmuran yang telah tercapai dalam wilayah itu

barulah sisa harta zakat tersebut diserahkan ke baitul ma!. Pada masa inilah masa

keemasan umat Islam dalam perzakatan karena dana yang terkumpulkan melebihi

batas sehingga kaum miskin pada masa itu tidak ada lagi dan dana yang lebih itu

dipergunakan untuk keperluan negara.

Setelah wafatnya khalifah Umar R.A.. Malm kedudukan tersebut

dilanjutkan oleh khalifah Usman Bin Affan R.A. dan Ali Bin Abi Thalib. Pada

masa kepemimpinan Usman dan Ali masih saja menggunakan wadah untuk

Page 51: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

39

mengumpulkan zakat yaitu baitul ma!, akan tetapi hanya program kerja dan

pendistribusiannya saja yang berbeda.

Di Indonesia pun lembaga yang mengurusi masalah zakat sudah ada sejak

dahulu yang benamakan Badan Amil Zakat, Infak dan Shadaqah (BAZIS). Namun

sekarang lembaga tersebut berganti nama menjadi Badan Amil Zakat (BAZ)

setalah adanya UU No.38 tahun 1999, lembaga ini mempunyai stuktur

kepengurusan dari tingkat nasional sampai ke tingkat daerah. Lembaga ini

diprakasai oleh pemerintah, namun pemerintah tidak melakukan pengelolaan

zakat, tetapi berfungsi sebagai fasilitator, koordinator, motivator dan regulator

bagi pengelolaan zakat yang dilakukan oleh lembaga tersebut.

D. Kemiskinan

1. Pengertian Kemiskinan

Miskin adalah bentuk kata dasar dari kemiskinan, dalam kamus besar

Bahasa Indonesia, kata "miskin" memiliki arti tidak berharta benda, sebab

kekurangan (berpenghasilan sangat rendah). Sedangkan "kemiskinan" mempunyai

arti ha! miskin, keadaan miskin, situasi penduduk atau sebagaian penduduk yang

hanya dapat memenuhi makanan, pakaian, dan perumahan yang sangat diperlukan

untuk mempertahankan tingkat kebutuhan yang minimum.17

Dalam bahasa Arab kata "miskin" diambil dari dari kata sakana yang

berarti tenang atau diam. Kata miskin biasanya berkaitan dengan kata fakir yang

berasal dari kata faqr yang artinya orang yang patah tulang punggungnya, dalam

Page 52: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

40

arti bahwa beban yang dipikulnya sedemikian berat sehingga mematahkan tulang

punggungnya.18

KH. Ali Y a:fie berpendapat bahwa miskin adalah barang siapa yang

memiliki harta benda atau mata pencarian tetap, akan tetapi salah satunya atau

kedua-duanya hanya menutupi seperdua atau lebih dari kebutuhan pokoknya.19

Para ahli sosiologi banyak berkomentar tentang kemiskinan ini,

diantaranya Soejono Soekanto yang menyatakan bahwa kemiskinan diartikan

sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sangup untuk memelihara dirinya

sendiri yang sesuai dengan taraf hidup kelompoknya, dan tidak mampu

memanfaatkan tenaga, mental, serta fisiknya dalam kelompok tersebut.20

Dari beberapa pendapat diatas dapatlah diambil kesimpulan, bahwa hidup

dalam keadaan yang dialami oleh sebagian penduduk yang hidup dalam keadaan

serba keknrangan untuk memperoleh kebutuhan hidupnya yang pokok disebabkan

kurangnya kemampuan ekonomi atau bisa disebut juga dengan lemah usahanya

dan kemampuannya

Dalam kehidupan di masyarakat, kemiskinan adalah suatu hal yang nyata

adanya. Bagi mereka yang tergolong miskin, mereka sendiri merasakan dan

menjalankan kehidupan dalam kemiskinan tersebut. Tetapi kesadaran akan

kemiskinan mereka itu baru terasa bila mereka membandingkan kehidupan yang

mereka jalani dengan kehidupan orang lain yang lebih tinggi tingkat

kehidupannya.21

18 M. Qmaish Shihab, Wawasan Al-Qur'an. (Bandung: Miz.an, 1994), b. 449. ~~Ali Yafie, Menggagas Fiqih Sosial, (Bandung: Miz.an, 1994), h. 170.

Page 53: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

42

agar tidak jatuh dalam kemiskinan. Dengan sikap orang kaya yang menahan zakat

tersebut, maka modal kekayaan akan menumpuk di lingkungan orang-orang kaya

saja.

2. Faktor Penyebab Kemiskinan

Bangsa Indonesia saat ini sedang dilanda musibah berupa berbagai macam

krisis, terutama krisis ekonomi yang berkepanjangan. Ekonomi masyarakat kini

kian porak poranda. Meskipun banyak sumber daya alam di negara ini tetapi tidak

banyak yang bisa memanfaatkannya, sehingga menjadi masalah serius terjadinya

kemiskinan.

Kemiskinan adalah sesuatu yang tidak dikehendaki oleh setiap orang,

namun demikian kemiskinan ini pun banyak terjadi dalam masyarakat. Terdapat

banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kemiskinan ini. Dr. M. Quraish

Shihab berpendapat bahwa faktor utama penyebab kemiskinan adalah sikap

berdiam diri, enggan atau tidak dapat bergerak atau berusaha. Keengganan

berusaha adalah penganiayaan terhadap diri sendiri, sedang ketidakmampuan

berusaha antara lain disebabkan oleh penganiyaan orang lain. Ketidakmampuan

berusaha yang disebabkan oleh orang lain di istilahkan pula dengan kemiskinan

struktural. Kemiskinan terjadi akibat adanya ketidakseimbangan dalam perolehan

atau penggunaan sumber daya alam yang telah diberikan oleh Allah Swt kepada

makhluknya. 23

Seseorang yang hidupnya selalu diam atau tidak man berusaha atau tidak

dapat berusaha, tidak akan dapat memiliki sesuatu, padahal Allah Swt telah

Page 54: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

43

menyediakan sumber daya alam yang bisa dikelola oleh manusia yang tidak

terbatas jumlahnya. Sebagaimana Firman Allah Swt:

{it : · I I} • ~ • J~'-1 -. ~"1 ~ Y.. .) ('~ (J ',f

Artinya : "Dan Allah telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari sega/a apa yang kamu mohonkan kepadanya, dan jika kamu menghitung-hitung rahmat Allah, niscaya kamu tidak mampu menghinggakanya. Sesungguhnya manusia sangat dzalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)." (Q.S. Ibrahim : 34).

KH. Ali Yafie mengemukakan ada 6 (enam) hal yang menjadi penyebab

terjadinya kemiskinan :24

1. Kelemahan, yang meliputi kelemahan hati dan semangat, kelemahan

aka! dan ilmu atau kelemahan fisik.

2. Kemalasan, sifat ini merupakan pangkal utama dari kemiskinan.

3. Ketakutan, merupakan penghambat untuk mencapai sukses atau usaha

Keberhasilan pekerjaan tergantung pada keberanian pelakunya

4. Kepelitan, hal ini bersangkutan dengan pihak si kaya Karena dengan

sifat ini tanpa disadari, pelitnya itu membantu untuk tidak mengurangi

kemiskinan, sehingga kemiskinan terns terpelihara

5. Tertindih hutang, orang yang sudah terbiasa berhutang, maka ia akan

tersulit lepas dari jeratannya, sehingga dia tidak bisa keluar dari

kemiskinan.

6. Diperas atau diknasai oleh sesama manusia Pemerasan terhadap

manusia ini sangat rentan untuk menimbulkan perbudakan.

Page 55: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

44

Dari enam ha! diatas, ada tiga ha! yang merupakan penyebab kemiskinan

yang disebabkan oleh faktor intern yang muncul dari individu itu sendiri, ha!

tersebut adalah: kelemahan, kemalasan dan ketakutan. Ketiga faktor ini

merupakan faktor utama penyebab kemiskinan. Sedangkan tiga faktor lain

dimunculkan oleh faktor ekstern yang oleh orang lain, faktor ini merupakan faktor

penunjang terciptanya kemiskinan.

Sedangkan Dr. Musthofa Husni Assiba'i berpendapat bahwa kemiskinan

itu disebabkan karena salah satu dari dua sebab, yaitu kemalasan dan

ketidakmampuan bekerja atau karena kehilangan syarat-syarat untuk bekerja.25

Para ahli ilmu-ilmu sosial berpendapat bahwa sebab utama yang

melahirkan adanya kemiskinan adalah sistem ekonomi yang berlaku dalarn

masyarakat yang bersangkutan. Sistem ekonomi ini tercermin dalam pelbagai

pranata yang ada dalam masyarakat tersebut, yaitu sistem antar hubungan

peranan-peranan dan norma-norma yang terorganisasi untuk usaha pemenuhan

kebutuhan-kebutuhan sosial utama yang dirasakan sangat perlu dalam masyarakat.

Sistem ekonomi tersebut memberikan corak pada pola kehidupan ekonomi, yang

menghasilkan adanya ketidakmerataan ekonomi yang dirasakan oleh warga

masyarakat karena tidak semua warga masyarakat dapat mencapai pola ideal yang

ada dalam pola kehidupan ekonomi yang bersumber pada sistem ekonominya. 26

Ketidakmerataan ekonomi yang berpangkal dari orang-orang kaya dan

tidak memperoleh kesempatan berperan sebagai pelaku ekonomi karena

tertahannya hak-hak orang miskin berupa modal (zakat) di tangan orang-orang

25 Musthofil Husni Assiba'i. Kehiduoan Sosial Menuntt Islam. Tuntutan Hidun

Page 56: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

45

kaya merupakan sebuah realita yang dialami oleh masyarakat sekarang ini. Oleh

karena itu diharapkan bagi orang-orang kaya menjalankan fungsi harta dengan

berzakat melalui badan amil zakat. Agar harta tidak berkumpul pada golongan

orang-orang kaya saja sehingga terjadinya pemerataan ekonomi, dan selanjutnya

dari dana zakat itu bisa dijadikan modal usaha bagi orang miskin atau orang yang

kurang mampu dalam perekonomiannya.

Ahmad Sanusi menjelaskan bahwa dari segi sebabnya, kemiskinan dapat

dibedakan antara kemiskinan temporer atau aksidental dan kemiskinan struktural.

Atau antara kemiskinan alamiah dan kemiskinan buatan. Kemiskian temporer

adalah kemiskinan yang diakibatkan oleh cacat jasmani atau jiwa, atau akibat

malapetaka yang menimpa seseorang.27

Cacat jasmani atau mental dapat mengakibatkan seseorang tidak bisa

bekerja, sehingga ia tidak dapat produktif dan menjadi miskin. Demikian juga

bencana alam dapat menyebabkan kemiskinan. Jenis kemiskinan seperti ini

biasanya bersifat individual atau hanya menimpa pada sekelompok orang saja, dan

terjadi bersifat temporer. Karenanya akibat yang ditimbulkan dan cara relatiflebih

sederhana jika dibandingkan dengan kemiskinan struktural yang biasanya bersifat

masal dan telah berkembang sedemikian komplek.

Sedang kemiskinan struktural, Ahmad Sanusi mengutif pendapat Frans

Maguis Suseno, bahwa kemiskinan bukanlah akibat kehendak jelek orang miskin

itu sendiri (misalnya malas, suka main judi), atau orang kaya (misalnya ia pribadi

yang rakus), melainkan akibat strukturisasi proses-proses ekonomi, politik (bahwa

Page 57: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

46

hanya sekelompok kecil yang menguasai sarana produksi dan pengambilan

keputusan mengenai kehidupan masyarakat), sosial, budaya, dan ideologis,

sehingga masyarakat dibelenggu faham-faham yang menutup-nutupi

ketidakadilan, kemiskinan dan memperlihatkannya sebagai akibat faktor-faktor

obyektif be I aka. 28

Antropolog Oscar Lewis dalam bukunya The Children of Sanchez

mengungkapkan bahwa kemiskinan tidak bermula dari struktur sosial, tetapi

berasal dari karakteristik khas orang-orang miskin itu sendiri. Orang menjadi

miskin karena ia tidak mau bekerja keras, tidak mempunyai perencanaan, kurang

memiliki jiwa wiraswasta, tidak ada hasrat berprestasi dan sebagainya. Orang

yang miskin adalah orang yang mempunyai budaya tersendiri yaitu culture of

poverty (budaya kemiskinan), artinya kemiskinan adalah suatu cara hidup yang

diwariskan dari generasi ke generasi di sepanjang garis keluarga, sehingga budaya

kemiskinan ini memiliki modalitas dan akibat-akibat sosial dan kejiwaanya

sendiri bagi para anggotanya. 29

Dari beberapa pendapat dan analisa mengenai sebab-sebab terjadinya

kemiskinan, tampak bahwa pendapat masing-masing mengenai penyebab

kemiskinan selain tergantung pada jenis kemiskinan, juga sangat tergantung pada

kerangka berpikir atau cara memandang kemiskinan, serta kedudukan dan

kepentingannya.

Page 58: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

47

3. Penanggulangan Kemiskinan

Kemiskinan merupakan problem bagi kemanusiaan, khususnya disini bagi

ummat Islam. Kemiskinan merupakan masalah yang membebani laju dari

pergerakan menuju keteraturan.

Dalam masyarakat kita memunculkan sebuah kesepakatan baru atau

konsepsi bahwa siapa yang mempunyai keahlian, kepintaran, gelar yang tinggi

dan jaringan komunikasi yang luas akan bisa menacapai kesuksesan. Sedangkan

banyak sekali orang-orang pergi ke kota hanya bennodal nekat dan ingin mengadu

nasib, alhasil yang meraka rasakan hanya akan menjadi orang-orang pinggiran

yang bisa masuk dalam kategori orang miskin.

Di Indonesia program-program penanggulangan kemiskinan sudah banyak

pula dilaksanakan, seperti : pengembangan desa tertinggal, perbaikan kampung,

P2KP, PNPM dan BLT. Karena problem kemiskinan bersifat multi dimensional,

maka strategi penanggulangannya harus bersifat multi dimensional juga. Selama

ini (studi kasus Indonesia) yang dilakukan oleh pemerintah hanya bersifat

ek.onomi semata sehingga apabila kebutuhan ekonomi sudah tercapai, seolah-olah

proyek penanggulangan kemiskinan yang tidak berdeminsi ekonomi, seperti

kemiskinan struk:tural atau politik. Untuk itu ada beberapa langkah yang perlu

diperhitungkan dalam pemberdayaan lapisan masyarakat miskin guna sebagai

penanggulangan kemiskinan tersebut :

I. Pemberdayaan masyarakat merupakan prasyarat mutlak bagi upaya

penanggulangan masalah kemiskinan, yang bertujuan menekan perasaan

ketidakberdayaan masyarakat miskin bila berhadapan dengan struktur

Page 59: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

48

2. Upaya-upaya memutus hubungan yang bersifat eksploitatif terhadap

Iapisan orang miskin perlu dilakukan.

3. Tanamkan rasa kesamaan (egaliterian) dan berikan gambaran bahwa

kemiskinan bukan merupakan takdir tetapi sebagai penjelmaan dari

konstruksi sosial.

4. Merealisasikan perumusan pembangunan dengan melibatkan masyarakat

miskin secara penuh. Seperti Proyek Kawasan Terpadu (PKT).

5. Perlunya pembangunan sosial dan budaya bagi masyarakat miskin. Selain

perubahan struktur yang diperlukan, juga perubahan nilai-nilai budaya

6. Diperlukan redistribusi infrastruktur pembangunan yang lebih merata,

meskipun keenam langkah diatas dapat dipenuhi tanpa dukungan

infrastruktur yang memadai, orang miskin tetap saja tidak akan

memperoleh akses ekonomi yang akibatnya tidak memiliki juga akses

dibidang-bidang lainnya Apabila langkah-langkah dapat dilakukan secara

terpadu maka kemiskinan akan dapat ditanggulangi, langkah diatas

merupakan gambaran bahwa antara ekonomi dan politik tidak dapat

dipisahkan.30

Menurut pandangan Islam kemiskinan tidak semata-mata persoalan

ekonomi, kemiskinan juga harus dilihat salah satunya dari sisi sejauhmana

manusia yang mengalami kemiskinan tersebut menggunakan potensi yang ada

pada dirinya semaksimal mungkin. ini berkaitan dengan fungsi manusia di bumi

sebagai khalifah Allah Swt. Kemiskinan dalam pandangan Islam dilihat sebagai

Page 60: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

49

suatu kelemahan, ketidakberdayaan yang menjadi problem yang dapat

menurunkan martabat kehormatan manusia yang harus diatasi.

Strategi dan pendekatan yang dipakai dalam pengentasan kemiskinan akan

sangat dipengaruhi oleh masalah yang melatarbelakanginya Oleh karena itu,

apabila masalah kemiskinan disebabkan oleh individual, maka usaha yang

dilakukan adalah dengan merubah aspek manusia sebagai individu atau warga

masyarakat. Sedangkan apabila masalahnya disebabkan oleh faktor struktural atau

sistem, maka usaha yang harus dilakukan adalah perubahan pada struktur sistem.

Adapun kemiskinan alarniah biasanya diatasi dengan cara bentuk

pembangunan secara fisik, pemasukan modal dan pengenalan teknologi.

Sedangkan kemiskinan buatan bisa diatasi oleh perubahan struktural, perubahan

kelembagaan dan perubahan dalam berbagai bentuk sosial ekonomi.

Selanjutnya dalam tahap pelaksanaan program pengentasan kemiskinan

agar tepat sasaran, partisipasi kaum miskin dalam proses pelaksanaan program

tersebut mutlak diperlukan. Dalam ha! ini Kramer mengajukan model Community

Action Program (CAP) yang terdiri dari 4 (empat) bentuk partisipasi antara lain.31

1. Partisipasi dalam proses pengambilan keputusan pada kebijakasanaan

program yang akan dijalankan. Perwujudan partisipasi kaum miskin dalam

model ini dapat diwujudkan dengan adanya presentasi wakil-wakil mereka

dalam pelaksanan program.

Page 61: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

50

2. Partisipasi dalam perkembangan program. Dalam kapasitasnya sebagai

sasaran, maka pendapat, saran dan aspirasi kaum miskin harus didengar

terutama tentang kebutuhan dan kepentingan yang betul-betul riil.

3. Keterlibatan dalam gerakan sosial. Dalam bentuk ini, kaum miskin sebagai

pihak yang tidak berdaya (powerless) diberikan motivasi dan stimulasi

untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan.

4. Keterlibatan dalam berbagai pekerjaan. Karena kaum miskin menjadi

miskin akibat terbatasnya kesempatan dan kemampuan mereka untuk

melakukan pekerjaan yang dapat meningkatkan pendapatan, maka

diperlukan penyegaran lapangan usaha yang banyak melibatkan kaum

miskin. Padat karya adalah salah satu contohnya.

Bahwa bukan saja pemerintah Indonesia yang menyoroti problem

kemiskinan dan cara mengentaskannya, akan tetapi menjadi sorotan atau perhatian

suatu ajaran Islam. Karenanya ha! ini merupakan suatu ajaran Islam untuk

membantu menanggulaginya, baik melalui bantuan individu maupun lembaga

keuangan yang berperan mengisi pembangunan di negara Indonesia ini.

Dengan kesadaran membayar zakat, infaq dan shadaqah (ZIS), maka kaum

muslimin telah melihat lebih jauh bahwa dalam permasalahan kemiskinan ini

adalah masalah kita bersama. Maira dari itu diharapkan kaum muslimin membayar

ZIS guna membantu kaum yang kurang mampu.

Oleh karena itu, untuk pencapaian usaha pengentasan kemiskinan perlu

penelusuran akar masalah tersebut baik ditinjau dari dimensi ekonomi, sosial,

oolitik. ekolosris mauoun osiko]ogis situasi serta kondisi masvarakat. Selain itu.

Page 62: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

51

adanya keinginan dari kaum miskin itu sendiri untuk mengubah nasibnya menjadi

lebih baik, adanya usaha meningkatkan dan mengintensifkan kepedulian sosial

melalui zakat atau di luar zakat, dan perlunya perhatian pemerintah dalam

menjamin kehidupan rakyatnya. Disamping itu, mutlak diperlukan keterlibatan

kaum miskin dalam setiap program usaha tersebut, karena mereka itulah yang

nanti akanfollow-up (menindaklanjuti) program yang dijalankan.

Page 63: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

BABlll

GAMBARAN UMUM

BADAN AMIL ZAKAT DAERAH (BAZDA)

KOTA TANGERANG

A. Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kota Tangerang

1. Sejarab Berdirinya Badan Amil Zakat Daerab (BAZDA) Kota

Tangerang

Dalam langkah pemberdayaan ekonomi wnat Islam dan mengentaskan

kemiskinan perlu adanya lembaga yang mampu dalam pengwnpulan dan

pendistribusian dana zak:at.

Dengan demikian terbentuklah UU RI. No.38 tahun 1999 tentang

pengelolaan zak:at dari tingkat pusat sampai daerah-daerah. Pada dasamya

pembentukan lembaga atau badan yang mengeiola ZIS pada tingkat daerah sudah

lama terbentuk, hal ini terbukti dengan adanya Bazis Kota Tangerang yang

mengacu pada SK. Walikota Madya KDH Tingkat II Tangerang No.452.12/SK

171 Bag.Sos/1998 tentang pembentukan pengurus Badan amil zak:at, infak dan

shadaqah kota madya DT II Tangerang periode 1998-2002.1

Akan tetapi dengan berlakunya UU. No.38 tahun 1999 tentang

pengelolaan zak:at, maka perlu diadakan penyesuaian dan karena adanya

perubahan nama kota madya menjadi kota Tangerang maka turunlah keputusan

Walikota Tangerang No. 451.12/KP 112 - Depag 2003 pada tanggal 22 Oktober

2003 tentang pembentukan BAZDA Kota Tangerang yang dahulu bernama Bazis

Page 64: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

53

Kota Madya DT II Tangerang yang mengacu pada UU. No.22 tahun 1999 tentang

pemerintah daerah. 2

Bazda Kota Tangerang bertekad untuk bisa ikut ambil bagian dalam

menumbubkan kesadaran religius masyarakat dan mengatasi masalah kesulitan

ekonominya, dan Bazda Kota Tangerang pun berkeyakinan bahwa dana zakat

yang dikelola dengan baik dan terprogram akan mampu membangun dan

mengembangkan kegiatan-kegiatan keagamaan yang berdampak Juas bagi

masyarakat serta dapat menggugah kesadaran religius masyarakat bahwa berzakat

bukan semata-mata untuk kepentingan ibadah privat yang melangit namun lebih

kepada nilai ibadah yang membumi dan berdampak sosial Juas. Dengan berzakat

atau dana zakat mampu mengatasi kemiskinan kaum dhuafa, menumbuh

kembangkan kemandirian ekonominya dan mewujudkan kesejahteraan

masyarakat.

2. Visi dan Misi Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kota Tangerang

Dengan bermottokan "Merubah Mustahik Menjadi Muzakki" , maka

BAZDA Kota Tangerang akan melaksanakan tugas dan amanahnya secara jujur,

professional dan transparan dengan visi dan misi sebagai berikut:

Visi Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kota Tangerang

Menjadi lembaga amanah yang terpercaya, professional dan transparan

yang berusaha turut membangun dan mengembangkan masyarakat religius yang

sejahtera dan mandiri secara ekonomis.

Page 65: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

55

Adapun susunan organisasi BAZDA Kota Tangerang:4

1. Badan pelaksana

2. Dewan pertimbangan

3. Komisi pengawas

4. Bendahara

5. Sekretaris

6. Wakilketua

7. Sie. Pengumpulan

8. Sie. Pendayagunaan

9. Sie. Pendistribusian

10. Sie. Pengembangan

Untuk lebih jelasnya mengenai struktur organisasi dapat dilihat pada bagan

berikut:

Page 66: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

56

STRUKTUR ORGANISASI

BAZDA KOTA TANGERANG

DEWAN BADAN PELAKSANA KOMIS! PERTIMBANGAN <KETUA> PENGAWAS

BENDAHARA SEKRETARIS

I I

WKL.KETUAI WKL.KETUAil WKL. KETUA III

- SEKSI - SEKSI SE KS I PENGUMPULAN PENDISTRIBUSIAN - PENGEMBANGAN

~ SE KS I PENDAYAGUNAAN

Page 67: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

SUSUNANPENGURUSDEWANPERTIMBANGAN

PERIODE 2003-2006

KETUA (Sekda Kota) WKL.KETUA (Ka Kan Depag)

Sekretaris (Drs. H. Munir Al-Rasyid) Wkl.Ketua (KH. Romlie Fadhil) -

Anggota Anggota

57

H. Muhtar Djamil KH. Edy Djunaedi

Anggota Anggota Drs. H. Andi Bakri M. Naisan, SH

1. Dewan pertimbangan mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Memberikan pertimbangan fatwa, saran dan rekomendasi tentang

pengembangan hukum dan pemahaman mengenai pengelolaan zakat.

b. Menetapkan garis-garis kebijakan umum badan amil zakat bersama komisi

pengawas dan badan pelaksana

c. Mengeluarkan fatwa syari'ah baik diminta maupun tidak yang berkaitan

dengan hukum zakat yang wajib diikuti oleh pengurus badan amil zakat

d. Memberikan pertimbangan, saran dan rekomendasi kepada badan

pelaksana dan komisi pengawas

e. Menampung, mengelola dan menyampaikan pendapat tentang pengelolaan

zakat.5

Page 68: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

58

SUSUNAN PENGURUS BADAN PELAKSANA

PERIODE 2003-2006

Ketua Ors. H. A. Saefulmillah, MM. MBA

Bendabara Sekretaris : Drs. Asep Maman K Ors. Hadi Soelistijo

,___ Wkl. Sekrl : Drs. M. Bahtera Y Wkl.Sekrll : Drs. H. Adli M

Sekretaris

~ I. H. Taufiqurrobman, S.Ag 2. H. Hasmuni, Bsc 3. Abdul Latiel; SE

I I I

Wkl.Ketual WkLKetnall WkLKetnam H. A. Kemal Fauzie, SE. MM H. Hamidi Rnsdi H. M.Natsir

' I I

Kasie Kasie Kasie Kasie Pengumpnlan Pendayagunaan Pendistribnsian Pengembangao

Ors. H. Bambang S Ir. Nur Tachlis, MM Drs. H. Nasrullah, MN Ors. H. AriefF

Anggota Aoggota Aoggota Aoggota - Drs. H. Hany MZ - Ors. H. Ghozali B - Ors. Ali Usman - Drs. H. Encep,

Drs. H. Yahyal Ors. H. M. Nadjib Drs.ZaizM MM.MSc Drs.H. Masturo

Ust H. Zawawi, BA Ors. H. Encep M Ors. Fachrurahman H. Rahmat Abdul G H. A. Ghozali M f- Ors. Amsari N, M.Si ~ UntungS I -Ust H. Hasan Basri -

Sumber: SK Walikota No.451.12/Kep.112-DEPAG/2003

2. Badan pelaksana mempunyai togas sebagai berikut:

a. Badan pelaksana melaksanakan kebijakan badan amil zakat dalam

Page 69: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

59

b. Membuat rencana kerja yang meliputi rencana kerja pengumpulan,

pendistribusian, dan pendayagunaan

c. Melaksanakan operasional pengelolaan zakat sesuai rencana kerja yang

telah disahkan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan

d. Menyusun Japoran tabunan

e. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada pemerintab dan

dewan perwakilan rakyat sesuai tingkatnya

f. Bertindak dan bertanggungjawab untuk dan atas nama badan amil zakat ke

dalam maupun keluar. 6

SUSUNAN PENGURUS KOMISI PENGAWAS

PERIODE 2003-2006

KE TUA : Ir. Istiarso Soerjo, Meg. Sc WKL.Ketua : H. Yuyu Rohedi

Sekretaris : Drs. H. A. Lutfi

I I

Anggota Anggota Anggota H. Nur Hasan M, S.Ag KH. Lahmuddin Baihaki KH. Rahmatullah M

Page 70: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

60

3. Komisi pengawas

a. Melaksanakan pengawasan internal atas operasional kegiatan yang

dilaksanakan badan pelaksana

b. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja yang telah disahkan

c. Mengawasi pelaksanakan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan

d. Mengawasi operasional kegiatan yang dilaksanakan badan pelaksana yang

mencakup pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan

e. Melaknkan pemeriksaan operasional dan pemeriksaan syari'ah dan

peraturan perundang-undangan

f. Menunjuk akuntan publik

4. Seksi pengumpulan mempunyai tugas sebagai berikut7:

a Membuat daftar list nama dan alamat muzakki di seluruh wilayah kota

Tangerang

b. Membuat surat himbauan atau permintaan pengumpulan ZIS dilampirkan

brosur dan lain-Jain ditunjukan kepada golongan kaya

c. Merancang metode pengumpulan dari kelompok masyarakat umum

melalui jenjang pegawai, dinas, karyawan swasta, sekolah negeri, jaiur

pemerintahan kota

d. Membuat organisasi pengumpulan ZIS yang efektif untuk keperluan

pelaksaan poin c

e. Membuat formulir atau kupon yang diperlukan untuk menunjang

kelancaran pelaksanaan dan pelaporan

Page 71: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

61

f. Mengatur mekanisme pendistribusian formulir atau kupon dan mekanisme

pengumpulan uang ZIS dengan membentuk tim yang solid

g. Melaksanakan tertib adminsitrasi dengan ketatusahaan yang memadai pada

poin e - f untuk membangun kepercayaan masyarakat

h. Mengurusi sistem pemungutan zakat yang dapat mengurangi pembayaran

setoran pajak dan mensosialisasikan penerapannya pada lefel pimpinan

baik pegawai dinas maupun swasta dan juga perusahaan swasta muslim

i. Memonitor dan mengendalikan pelaksanaan pengumpulan ZIS di lapangan

j. Membuat laporan administrasi rinci dan sistematik

k. Dana ZIS yang terkumpul langsung dimasukan dalam rekening Bank

BAZDA kota, bukti setoran asli sebagai lampiran untuk pembukuan

bagian bendahara

I. Mempublikasikan hasil pengumpulan melalui media majalah, koran, radio

atau internet.

5. Seksi pendayagunaan mempunyai tugas sebagai berikut8:

a Bertanggungjawah penuh terhadap dana pendayagunaan untuk dikelola

bagi kepentingan mustahik.

b. Membuat program pendayagunaan dengan skala prioritas.

c. Membentuk tim survei untuk mendapatkan data yang akurat tentang

kondisi mustahik di bidang ekonomi, lingkungan, budaya dan

intelektualitas.

Page 72: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

62

d. Menganalisa data bersama tim survey dan konsultan pendamping untuk

membuat proposal terpadu yang komperhensif dan meliputi :

a) Bimbingan usaha mandiri dalam bidang ekonomi yang tergolong:

1. UKS (Usaha Kecil Sekali)

1) Perorangan pemula

2) Perorangan lanjutan

2. UKB (Usaha Kelompok Bersama)

1) Kelompok keahlian

2) Kelompok pedagang mandiri.

b) Bantuan dana yang terarah, meliputi:

I. Pemberian bantuan dana dengan persyaratan teknis

2. Penyertaan pendamping untuk memonitor, memberi bantuan

manajemen dan teknis.

e. Memberi perhatian pada industri kerajinan daerah (kalau ada), berusaha

menghidupkan kembali dan mengembangkannya.

f. Membentuk Baitul Qirath atau BMT untuk bantuan dana teknik

manajemen sebagai usaha yang berkelanjutan dan untuk pendidikan

mental usaha.

g. Berusaha membantu mengenai masalah-masalah lingkungan terutama

dalamhal:

a) Sumber air

b) Penataan MCK dan sanitasinya

Page 73: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

63

h. Berusaha membantu mengatasi masalah-masalah kesehatan dengan pola

pandang sehat, peduli kepada kebersihan dan perhatian terhadap gizi

makanan.

i. Berusaha membantu memanfaatkan pelayanan kesehatan baik dari

pemerintah maupun dari badan sosial swasta yang bersifat tindakan

preventif maupun yang bersifat pemeriksaan kesehatan berkala.

j. Memberi bimbingan rutin mental keagamaan terutama bagi mustahik yang

dibina yang dihimpun dalam program "Tabligh Dakwah''.

k. Mengadakan pelatihan ekonorni manajemen, ekonomi teknik,

kewiraswastaan, keterampilan dan kerajinan.

I. Menyalurkan bantuan biaya pendidikan bagi pelajar berbakat atau

berpotensi.

m. Berusaha membangun balai bacaan .

n. Membangun kernitraan usaha baik dengan instansi pemerintah, perusahaan

swasta, yayasan dan pihak terkait lainnya.

o. Membuat Japoran terinci dalam pertanggungjawaban keuangan dan

laporan evaluasi pemantapan secara berkala.

6. Seksi pendistribusian mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Bertanggungjawab terhadap kebijaksanaan mendistribusikan dana

santunan kepada mustahik yang berhak.

b. Membuat peta daerah kerniskinan yang akurat dan senantiasa diperbahrui

setiap tahunnya.

c. Menyusun daftar mustahik fakir rniskin dan k:Jasifika~inva_

Page 74: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

64

d. Menyusun daftar badan sosial yang layak dilengkapi dengan identitas yang

lengkap.

e. Melayani permintaan bantuan amal sosial dengan ramah bijaksana selektif

sesuai dengan anggaran yang tersedia.

f. Memberikan bantuan pada mustahik selain fakir msikin yang tidak

tergabung dalam badan sosial berdasarkan rekomendasi RT/RW dan lain­

lain atau menurut pengamatan pengurus.

g. Membuat surat jawaban resmi dengan alasan yang dapat diterima atas

permintaan bantuan yang tidak adapat diluluskan.

h. Membentuk tim penanggulangan bencana alam untuk menyalurkan

bantuan.

i. Membuat sistem atau aturan pendistribusian secara menyeluruh dari

tingkat DKM, kelurahan, kecamatan dan UPZ.

j. Memberikan pengarahan dan memonitor pendistribusian-pendistribusian

dari semua tingkatan.

k. Membuat laporan pertanggungjawaban dan pendistribusian dan

pelaksanaan secara kese!uruhan.9

7. Seksi pengembangan mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Memonitor perkembangan sistem organisasi BAZ di luar BAZ kota

Tangerang melalui pertukaran informasi, bentuk kerjasama, seminar,

artikel dari majalah atau koran maupun dari internet.

Page 75: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

66

Dan mengenai manajemen penyaluran dana zakat, infaq, dan shadaqah.

Penyaluran yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kota

Tangerang adalah sesuai dengan ketentuan tuntunan syari'at, yakni delapan asnaf

kecuali asnaf Riqoob (memerdekakan budak). Dana-dana yang terkumpul tersebut

disalurkan dalam berbagai bentuk program baik produktif maupun konsumtif.

Dana tersebut disalurkan kemasyarakat sekitar yang meliputi bidang sosial,

ekonomi, pendidikan dan lain sebagainya. Secara umum penyaluran dana tersebut

Iebih diprioritaskan pada penyaluran dana yang bersifat jangka panjang dan

produktif. Meskipun demikian penyaluran dana untuk tujuan konsumtif dan

jangka pendek juga tidak dihilangkan sepenulmya.

Program penyaluran dana zakat, infaq, dan shadaqah yang dilakukan oleh

Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kota Tangerang meliputi tiga program.

Pertama adalah program pengembangan sumber daya manusia (SDM). Program

ini meliputi program pemberian bea-siswa bagi pendidikan sekolah, program

kursus keterampilan dan peningkatan kompetensi bagi masyarakat, serta program

bantuan operasional atau fasilitas pendidikan. Kedua, adalah program peningkatan

kesejahteraan ummat yang terdiri dari program bantuan kesejahteraan bagi guru

Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ), Ustadz, penjaga masjid (marbot) dll,

bantuan pangan, bantuan kesehatan, serta bantuan bencana alam bagi masyarakat.

Ketiga, adalah program pengembangan ekonomi skala mikro yang meliputi

program pemberdayaan wirausaha masyarakat. Tujuan program ini adalah

membantu masyarakat baik dari segi permodalan maupun peningkatan kapasitas/

Page 76: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

67

kualitas sumber daya manusia melalui program yang dibentuk seperti kursus­

kursus dan keterampilan agar mereka dapat berdaya dan mandiri secara ekonomi.

4. Program-program Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kota Tangerang

Kata program menurut kamus besar bahasa indonesia mempunayai arti

rancangan mengenai asas-asas serta usaha-usaha yang akan dijalankan.11

Program dapat diartikan sebagai daftar atau rancangan suatu rangkaian

kegiatan yang akan dilaksanakan oleh sebuah organisasi untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan.

Dalam ha! ini BAZDA Kota Tangerang mempunyai program-program

yang akan dilaksanakan, diantaranya:

I. Pengembangan kelembagaan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

I) Penerapan Budaya Kerja dan Good Governance

a. Penerapan disiplin dan profesionalisme lembaga (reward and

punishment)

b. Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah mufakat dilandasi

itikad baik

c. Setiap kebijakan dipandu oleh ketentuan yang telah ditentukan (sistem

dan prosedur).

2) Peningkatan Kualitas SDM

a. Rekruitment pelaksana secara selektifberdasarkan kriteria tertentu

b. Pendidikan dan pelatihan berkala bagi pengurus dan pelaksana

Page 77: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

68

c. Kerja sama dan studi banding dengan lembaga lain yang sukses.

3) Perbaikan Administrasi dan Keuangan

a. Pemanfaatan teknologi informasi (komputer) untuk kegiatan

administrasi terutama administrasi keuangan (komputerisasi aknntasi)

b. Pelaksanaan kerja berdasarkan sistem dan prosedur yang telah

dibaknkan

c. Pengendalian keuangan berdasarkan sistem anggaran yang terbuka

d. Seluruh kegiatan dilaporkan secara aknrat dan terbuka.

4) Networking- UPZ dan LAZ

a. Membentuk dan membinajaringan UPZ

b. Mensosialisasikan kesamaan visi dan misi kelembagaan dan zakat

kepada UPZ & LPZ

c. Mendorong pengelolaan UPZ & LPZ dengan baik (good governance).

2. Penghimpun, sosialisasi ZIS Layanan penerimaan dana dan layanan donator

1) Sosialisasi ZIS

a. Publikasi di media massa, media cetak, SK folder, Jeaflef, radio dll

tentang visi, misi Jembaga dan visi zakat

b. Presentasi, syi'ar dan penggalangan kesamaan visi

c. Konsultasi ZIS (tatap muka, via phone, call, kontak e-mail)

d. Perusahaan peduli zakat, donasi, sherring bisnis.

2) Layanan Penerimaan Dana

a. Layanan langsung melalui outlet, UPZ dan layanan jemput

b. Layanan via Bank.

Page 78: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

69

3) Layanan Donatur

a Layanan komunikasi muzakki clan mitra

b. Pnblikasi penerimaan, penyaluran dan pendayagunaan dana

c. Insentif Pengurangan Penghasilan Kena Pajak sesuai UU Rl

No.17/2000.

3. Pendistribusian ( santunan dan layanan sosial)

I) Layanan Charity atau Santunan

a Penyedian clana darurat kritis clan dak.wah

b. Penyediaan clana santunan anak yatim, rumah jompo dan sarana sosial

c. Penyediaan clana pengembangan sarana ibadah.

2) Layanan Sosial

a. Penyedian layanan kesehatan, khitanan massal, pengobatan gratis bagi

kaum dhu'afa

b. Penyedian sarana sanitasi pedesaan, MCK, sumur pantek (penyedian

air bersih).

4. Pendayagunaan (pendayagunaan ekonomi clan Pendayaan SDM)

I) Pendayaan Ekonomi

a Pengembangan kelompok ekonomi mandiri

b. Pengembangan ekonomi produktif individual

c. Membangun kemitraan usaha

d. Mengembangkan iptek tepat guna

2) Pendayaan SDM

a Beasiswa atau Beastudi

Page 79: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

70

b. Pendidikan dan pelatihan kerja

c. Magang

d. Sekolah gratis.

5. Kiprah Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kota Tangerang dalam

Pengembangan Masyarakat

Zakat merupakan salah satu instrumen pemerataan pendapatan. Zakat yang

dikelola dengan baik akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan

pendapatan (economic growth with equity) yang diterima oleh golongan ekonomi

lemah, memiliki irnplikasi positif terhadap meningkatnya daya beli masyarakat

yang pada gilirannya akan mendorong peningkatan produksi. Zakat dalam sistem

pewarisan Islam mendorong distribusi pendapatan secara egaliter dan dinamis,

sehingga dengan demikian harta yang ada di tangan sebagian masyarakat atas

akan selalu beredar, tidak menumpuk.12

Zakat bukanlah sesuatu yang sifatnya ibadah individu semata, namun lebih

jauh zakat memiliki dua fungsi ganda, ibarat sebuah mata uang yang sisi-sisinya

tidak bisa terpisahkan begitu saja.

Salah satu fungsi zakat yang pada saat ini harus kita kobarkan kembali

dalam konteks kekinian. Maka re-orientasi zakat harus kita bangun, bahwa zakat

bukanlah sesuatu yang sifatnya membantu sesaat, danjangka pendek. Tetapi lebih

jauh dari itu, bahwa zakat merupakan sumber kekuataan umat Islam dalam

Page 80: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

71

memberdayakan para mustahik agar mereka mampu dan berdaya dalam posisi

ekonomi sekaligus mengurangi kemiskinan.

Sebagaimana yang telah menjadi visi pengelolaaan zakat dari Badan Amil

Zakat Daerah (BAZDA) Kota Tangerang, menjadikan mustahik menjadi muzzaki.

Maka kegiatan yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kota

Tangerang adalah berupaya mengembangkan masyarakat agar berdaya dan

mandiri sehingga mereka dapat menolong dirinya sendiri dan orang Jain. Karena

itu sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, bahwa program-program yang

dibuat oleh Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kota Tangerang khususnya pada

program penyaluran/pendistribusian dan pendayagunaan dana zakat, infaq, dan

shadaqah lebih banyak diorientasikan pada pelbagai bentuk program yang sifatnya

jangka panjang dan produktif yang mencakup berbagai bidang kehidupan

masyarakat seperti bidang pendidikan, sosial, ekonomi, kesehatan, dan

keagamaan. Semua program yang dibuat oleh Badan Amil Zakat Daerah

(BAZDA) Kota Tangerang diarahkan pada upaya pemberdayaan masyarakat agar

mereka mandiri serta peningkatan kualitas kehidupan masyarakal

Usaha yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kota

Tangerang dalam usahanya menjadikan mustahik menjadi muzzaki terrangknm

dalam tiga program besar, yakni program peningkatan SDM, program

peningkatan kesejahteraan umat, dan program pengembangan ekonomi skala

mikro.

Dalam program Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Misalnya,

Badan Amil Zakat Daemh ffiAZDA) Kofa T"""""'"" tel"h herh,.~il m1'nv,.lnrlrnn

Page 81: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

72

dan keberbagai lembaga pendidikan mulai dari tingkat dasar sampai Perguruan

Tinggi dalam bentuk program pemberian bea-siswa bagi murid yang berprestasi

dan knrang mampu.

Selain program beasiswa, Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kota

Tangerang juga telah menyalurkan dana dalam bentuk program kursus

keterampilan dan peningkatan kompetensi bagi masyarakat sekitar. Tujuan

program ini adalah memberikan keterampilan sekaligus upaya peningkatan

kompetensi bagi kelompok masyarakat yang menganggur, sehingga diharapkan

setelah mereka lulus dari program yang dibuat oleh Badan Amil Zakat Daerah

(BAZDA) Kota Tangerang ini, mereka dapat membuka usaha sendiri tanpa harus

bergantung pada lapangan pekerjaan dari orang lain. Selain itu Badan Amil Zakat

Daerah (BAZDA) Kota Tangerang juga telah menyalurkan dana zakat dalam

bentuk program bantuan operasional dan fasilitas pendidikan bagi lembaga

pendidikan yang membutuhkan.

Dalam program Peningkatan Kesejahteraan Ummat, Badan Amil Zakat

Daerah (BAZDA) Kota Tangerang juga telah berhasil menyalurkan dana zakat

untuk para guru Taman Pendidikan AI-Qur'an (TPQ), Ustadz/Ustadzah, penjaga

masjid (marbot) di!, bantuan pangan, bantuan kesehatan, serta bantuan bencana

alam bagi masyarakat Program yang terakhir adalah program pengembangan

ekonomi skala mikro. Dalam program ini, dana zakat yang terkurnpul disalurkan

dalam bentuk pinjaman usaha bagi para pedagang kecil yang kesulitan pendanaan

dalam usaha Selain itu tujuan program ini adalah bagaimana memberdayakan

masvarnlrnt auar kehiclnnan ekonominva meniacli lehih haik sehimn>a nredikat

Page 82: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

73

sebagai rnustahik dapat berubah rnenjadi rnuzzaki sesuai dengan cita-cita yang

ingin diwujudkan oleh Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kota Tangerang.

B. Kecamatan Cipondoh

1. Letak Geografts

Kota Tangerang keseluruhan secara geografis terletak antara 6°6' Lintang

Selatan sampai dengan 6°13' Lintang Selatan dan 106°36' Bujur Timur sampai

dengan 106°42' Bujur Timur. Batasnya wilayahnya

• Sebelah utara, berbatsan dengan Kecamatan Teluknaga dan Kecamatan

Sepatan Kabupaten Tangerang.

• Sebelah selatan, berbatasan dengan Kecamatan Curug, Kecamatan

Serpong dan Kecamatan Pondok Aren Kabupaten Tangerang.

• Sebelah timur berbatasan dengan DKl Jakarta.

• Sebelah barat,, berbatasan dengan Kecamatan Cikupa Kabupaten

Tangerang.

Letak geografis yang sedemikian itu sangat menguntungkan bagi daerah

Kota Tangerang, terutama dalam pengembangan ekonomi.

Luas wilayah kota Tangerang tercatat 183, 78 Km2 (termasuk luas Bandara

Soekarno-Hatta sebesar 19,69 Km2) yang berjarak sekitar 60 Km dari Ibukota

Propinsi Banten dan sekitar 27 Km dari DKl Jakarta.

Wilayah Kota Tangerang meliputi 13 Kecamatan yaitu Kecamatan

Ciledug (8.769 Km2), Larangan (9.397 Km2

), Karang Tengah (10.474 Km2),

Page 83: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

74

Jatiuwung (14.406 Km2), Cibodas (9.611 Km2

), Periuk (9.543 Km2), Batuceper

(11.583 Km2), Neglasari (16.077 Km2), Benda (5.919 Km2

) dan Kecamatan

Cipondoh (17.91 Km2).

13

Karena objek dari skripsi ini Kecamatan Cipondoh maka penulis akan

memfokuskan pada keadaan umum Kecamatan Cipondoh. Keadaan Cipondoh

terletak disebelah Timur Kota Tangerang dengan luas wilayah 1.833 Ha terdiri

dari Tanah Darat 1.483 Ha, Tanah Sawah 275 Ha dan Tanah Rawa 78 Ha. Letak

ketinggian dari permukaan laut sekitar 0,14 Km dengan curah hujan rata-rata

perbulan 100 mm.

Wilayah Kecamatan Cipondoh terbagi dalam 10 (sepuluh) Kelurahan,

terdiri dari 91 RW dan 525 RT, dengan pembagian wilayah sebagai berikut :14

l. Kelurahan Cipondoh

2. Kelurahan Cipondoh Makmur

3. Kelurahan Cipondoh Indah

4. Kelurahan Poris Plawad

5. Kelurahan Poris Plawad Utara

6. Kelurahan Poris Plawad Indah

7. Kelurahan Gondrong

8. Kelurahan Kenanga

9. Kelurahan Petir

10. Kelurahan Ketapang

Page 84: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

75

2. Jumlab Penduduk

1. Kependudukan

Jumlah Kepala Keluarga : 35.537 Jiwa

Jumlah Penduduk : 152697 jiwa

Jumlah Laki-laki : 77.711 Jiwa

Jumlah Perempuan : 74.986 Jiwa

2. Klasifikasi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur

Tabel.1

Klasifikasi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur

No. KELOMPOK UMUR LAKl-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1. Umur 0- 5 Tahun 5.887 5.824 11.711

2. Umur 6 - 10 Tahun 5.105 5.026 10.131

3. Umur 11 -16 Tahun 7.140 6.901 14.041

4. Umur 17 - 20 Tahun 7.459 6.966 14.425

5. Umur 21-25 Tahun 6.521 6.156 12.677

6. Umur 26 - 30 Tahun 7.211 6.955 14.166

7. Umur 31 - 35 Tahun 7.514 7.248 14.762

8. Umur 36 - 40 Tahun 7.170 6.866 14.036

9. Umur 41 - 45 Tahun 5.779 5.839 11.618

10. Umur 46 - 50 Tahun 4.859 4.687 9.546

11. Umur 51 - 55 Tahun 4.473 4.224 8.697

12. Umur 56 - 60 Tahun 3.888 3.935 7.823

13. Umur 61 - 65 Tahun 2.836 2.664 5.500

14. Umur 66 Tahun Keatas 1.869 1.695 3.564

JUMLAH 77.711 74.986 152.697

Page 85: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

76

Berdasarkan kelompok umur ternyata jumlah penduduk terbanyak adalah

penduduk umur (5-45) dan penduduk yang sedikit berdasarkan umur (46-66

keatas).

3. KTP (Kartu Tanda Penduduk)

Jumlah Penduduk Wajib KTP : 103.357 Jiwa

Jumlah Penduduk yang Memiliki KTP s.d.Bulan Ini 84.948 Jiwa

Jumlah Penduduk yang Belum Memiliki KTP s.d. Bulan Ini 18.426Jiwa

4. Status Kewarganegaraan

Status kewarganegaraan untuk membedakan antara penduduk asli

Indonesia atau penduduk asing dan atau penduduk asing yang menetap di

Indonesia. Berikut ini tabel status kewarganegaraan di kecamatan Cipondoh:

Tabel.2

Status Kewarganegaraan Kecamatan Cipondoh

a. WNIAsli 137.668 Jiwa Lk= 71.343 Pr= 66.482

b. WNI Keturunan

• Cina . 15.007 Jiwa Lk= 6.355 Pr= 8.495

.. Arab : - Jiwa Lk= - Pr= -• Pakistan . - Jiwa Lk= - Pr= -.

• Be Janda . - Jiwa Lk= - Pr= -.

• Perancis . - Jiwa Lk= - Pr= -• Jepang - Jiwa Lk= - Pr= -.. Taiwan . - Jiwa Lk= - Pr= -.. India . 16 Jiwa Lk= 8 Pr= 8

c. WNA

• Cina 3 Jiwa Lk= 3 Pr= -

Page 86: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

77

• Pakistan . - Jiwa Lk= - Pr= -• Belanda - Jiwa Lk= - Pr= -

• Perancis . - Jiwa Lk= - Pr= -

.. Jepang . 3 Jiwa Lk= 2 Pr= 1

• Taiwan - Jiwa Lk= - Pr= -Lainnya . - Jiwa Lk= - Pr= -.

JUMLAH 152.697 Jiwa Lk= 77.608 Pr= 74.986

Sumber : BPS Kecamatan Cipondoh

Pengklasifikasian penduduk kecamatan Cipondoh menurut

kewarganegaraan yaitu: WNI Asli berjumlah 137.668, WNI Keturunan dari Cina

berjumlah 15.007 jiwa, WNI Keturunan dari India berjumlah 16 jiwa, WNA Cina

berjumlah 3 jiwa, WNA Jepang berjumlah 3 jiwa.

5. Mutasi Penduduk

Selama bulan terakhir ini terjadi mutasi penduduk :

a. Datang : 369 Jiwa

Lahir : 36 Jiwa

b. Pindah

Mati

Jumlah

Jumlah

3. Peta Sosial Ekonomi Kecamatan Cipondoh

405 Jiwa

: 214 Jiwa

: 18 Jiwa

232Jiwa

Jumlah Penduduk di suatu daerah sebenarnya merupakan aset dan potensi

Page 87: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

78

dengan jumlah dan pertumbuhan penduduk yang pesat tetapi dengan kualitas yang

rendah akan menjadi beban besar bagi proses pembangunan.

Jumlah penduduk Kecamatan Cipondoh tahun 2007 tercatat 152697 jiwa.

Disamping itu sebagai daerah yang berbatasan dengan Ibukota Negara,

Kecamatan Cipondoh mau tidak mau harus menampung pula penduduk yang

aktifitas ekonomi kesehariannya di wilayah DKI Jakarta.

Dari jumlah penduduk sebanyak 152.697 jiwa tersebut terdapat angkatan

kerja sebanyak 29.657 jiwa dengan lapangan kerja sebagai berikut:

TabeL3

Jumlah Penduduk Berdasarkan Angkatan Kerja

No. PEKERJAAN JUMLAH

1. Petani 517 jiwa

2. Petani Penggarap 2.565jiwa

3. Buruh Tani 453jiwa

4. Pedagang 4.789 jiwa

5. Industri Rakyat 505jiwa

6. Buruh Industri 10.641 jiwa

7. Pertukangan 1.173 jiwa

8. PNS 1.287 jiwa

9. TNI?POLRI 203jiwa

10. Pensiunan 389jiwa

11. Purnawirawan 99jiwa

12. Perangkat Kelurahan 149jiwa

13. Penganguran Tidak Kentara 2.459 jiwa

14. Penganguran 3.982jiwa

Page 88: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

79

Peta sosial ekonomi Kecamatan Cipondoh menurut lapangan kerja

didominasi oleh pekerja yang berpenghasilan kecil seperti; Buruh lndustri

berjumlah 10.641 jiwa, Pedagang berjumlah 4.789 jiwa, Pengangguran berjumlah

3.928 jiwa, Petani Penggarap berjumlah 2.565 jiwa, Pengangguran Tidak Kentara

berjumlah 2.459 jiwa.

4. Peta Kemiskinan Kecamatan Cipondoh

Kemiskinan sangat berkaitan dengan ekonomi dan struktur sosial. Sturktur

sosial masyarakat yang ada relevansinya dengan kehidupan ekonomi, maka peta

kemiskinan di Kecamatan Cipondoh sangat bervariasi.

Tabel.4

Peta Kemiskinan Kecamatan Cipondoh

NO. KELURAHAN JUMLAH WARGA MISKIN

1. CIPONDOH 394jiwa

2. CIPONDOH MAKMUR 238jiwa

3. CIPONDOH lNDAH 201 jiwa

4. PORIS PLA WAD 373jiwa

5. PORIS PLAW AD UTARA 194 jiwa

6. PORIS PLA WAD lNDAH 180jiwa

7. GONDRONG 393jiwa

8. KENAN GA 379jiwa

9. PETIR 285jiwa

10. KETAPANG 231 jiwa

JUMLAH 2868jiwa

Sumber : BPS Nasional Tahun 200R

Page 89: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

81

1. Paket Senyum

Santunan anak yatim piatu, orang tua jompo dan bantuan sarana

keagamaan.

2. Paket Mawaddah Fil Qurba (Pendekatan Kasih Sayang)

Memberikan beasiswa, keterampilan dan bimbingan usaha disertai modal

agar lebih tegar mandiri.

3. Paket Bulan Sabit Hijau

Memberikan pelayanan kesehatan bagi kaum dhu'afa dan sanitasi

lingkungan.

4. Paket Tabligh As-Sakinah

Pembentukan akhlak mulia para mustahik untuk mengkaji masalah­

masalah yang dihadapi.

5. Paket Baitul Qirath

Lembaga keuangan mikro sebagai basil infak atau shadaqah para mustahik

yang dibina dalam Usaha Kecil Sekali (UKS) atau Usaha Kelompok

Bersama (UKB).15

Sedangkan yang bersifat produktif atau pemberdayaan ekonomi dan

pengembangan usaha kaum dhuafa yang terbentuk dalam program sebagai

berikut16:

1. Paket A, untuk program Modal Bergulir (MB)

Pinjaman ini diberikan kepada WKS (Wiraswasta Kecil Sekali) sebagai

tambahan modal bagi WKS yang sudah mempunyai usaha dan mempunyai

Page 90: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

82

peluang untuk ditingkatkan atau yang pernah menjadi WKS tapi modalnya

habis karena alasan yang dibenarkan. Untuk saat ini berjalan dengan

sistem usaha kelompok, masing-masing kelompok 10 orang yang

diusulkan dari tiap kecamatan kepada BAZDA Kota Tangerang.

Yang dimaksud WKS (Wiraswasta Kecil Sekali) itu adalah penjualan

sayuran, pedagang gado-gado, penjual kecil di pasar, penjual keliling

(tukang bakmi, tukang bakso, tukang buah) atau pedagang kecil yang

mangkal (tukang koran/rnajalah, penjual minuman ringan dan lain-lain).

Untuk besar pinjamanya, untuk tiap individu Rp.300.000,- dengan

pinjarnan selarna 12 bulan, dari 12 bulan tersebut dibagi menjadi 10 bulan

untuk membayar angsuran dan pada 2 bulan awal untuk masa tenggang

memutarkan modal. Pembayaran angsuran pinjaman sebesar Rp.30.000,­

tiap bulan yang paling lambat tanggal 5 tiap bulannya dan tanpa dikenakan

bunga pinjaman.

Mengenai prosedur peminjarnan: WKS yang akan mendapatkan modal

bergulir di usulkan oleh pihak keluruhan yang kemudian diajukan ke BAZ

Kecarnatan dan di sarnpaikan ke BAZDA Kota Tangerang, jumlah WKS

yang akan mendapatkan modal bergulir di tentukan pada setiap keluruhan

sebanyak 5 orang.

2. Paket B, untuk program Pinjaman Modal Usaha (PMU)

Pinjaman modal diberikan kepada WK (Wiraswasta Kecil) yang

kekurangan modal untuk pengernbangan usaha atau kepada dhu'afa yang

Page 91: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

83

merupakan kelanjutan dari program PDU (Pendayagunaan Dana Ummat

untuk Ummat), hanya saja PDU dengan sistem hibah.

Yang dimaksud WK (Wiraswasta Kecil) itu adalah wiraswasta kecil yang

jenis usaha umumnya, seperti: jual-beli sembako, usaha mebel, penjual

nasi soto dan pecel, tekstil kiloan dan konveksi, temak kambing, jual

limbah kayu dari pabrik, dan lain-lain. WK ini tingkatannya sudah agak

lumayan dari WKS.

Besar pinjaman di setiap kecamatan maksimal Rp.5.000.000,-. Mengenai

pembagian modal usaha Rp.5.000.000,- diatur oleh pihak BAZ Kecamatan

dan kemudian diajukan ke BAZDA. Rentang waktu pengembalian selama

30 bulan, dikembalikan ke BAZDA kota secara bertahap diatur dalam

skema pinjaman yang disetujui bersama Modal pengembalian di angsur,

pembayaran per 6 bulan sebesar 1/5 atau 20% dari pinjaman. Pinjaman ini

menggunakan sistem mudharabah, yaitu 6 bulan pertama dengan bagi hasil

50%, kedua 40%, ketiga 30%, keempat 20%, kelima 10% dan serta pihak

peminjam diupayakan memberikan shadaqah dan infak.

3. Paket C, untuk Program:

- Program Kemitraan Umum

Kemitraan adalah bentuk usaha patungan (Joint Venture) atau BAZDA

Kota Tangerang dengan patner yang mempunyai usaha mapan atau

membuat unit usaha baru dengan modal bersama

Jenis usaha yang menjadi patner adalah jenis usaha apa saja yang halal

dan ditentukan setelah di adakan kaiian kelavakan.

Page 92: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

84

Yang menjadi patner adalah tentunya orang muslim yang mempunyai

modal (harta dan kecakapan). Besarnya modal yang akan diinvest

sangat tergantung dari jenis usaha yang dilaksanakan. Mengenai

pengembalian modal dan pembagian keuntungan dirundingkan dengan

patner sesuai dengan saham masing-masing dan tertuang dalam MOU

(Memorandum of Understanding).

- Program Kemitraan Progresif

Program progresif adalah mengembangan dari program kemitraan.

Program ini tidak jauh berbeda dengan program kemitraan. Program

kemitraan progresif dikhususkan bagi pengusaha yang mendadak

membutuhkan bantuan modal untuk usaha atau proyek yang akan

dijalankan. Kriteria dan besarnya pinjaman akan ditentukan oleh

BAZDA langsung. Pengembalian modal pinjaman berjangka waktu

selama sebulan, keuntungan dibagi menjadi 60% untuk pengusaha dan

40% untuk BAZDA.

Page 93: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

BAB IV

POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT

BADAN AMIL ZAKAT DAERAH (BAZDA) KOTA TANGERANG

DALAM MENANGGULANGI KEMISKINAN

A. Pola Pendayagunaan Zakat Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kota

Tangerang

Zakat merupakan suatu konsep yang di dalamnya berisi ajaran tentang

pemerataan pendapatan, solidaritas antara kaum berpunya terhadap kaum yang

lemah. Di dalam harta orang yang berpunya (kaya) terdapat sebagian kecil harta

orang yang tak berpunya (miskin), karena itu Islam mewajibkan untuk

memberikan sebagian harta yang terkandung dalam harta seseorang tersebut

kepada orang yang berhak menerimanya.

Permasalahan zakat pada akhirnya berkembang sejalan dengan kemajuan

zaman. Zakat yang disalurkan secara pribadi dirasa kurang berdampak besar

terhadap kemaslahatan ummat kbususnya para mustahik. Sebab zakat yang

dikeluarkan langsung oleh muzakki kepada mustahik l:.anya sesaat dirasakan

manfaatnya. Karena itu perlu dilakukan perubahan terhadap pola penyaluran dana

zakat ke arah yang sifatnya jangka panjang dan produktif.

Zakat yang ada harus disalurkan melalui sebuah badan kbusus atau

lembaga yang benar-benar secara serius mengelola dana-dana zakat baik lembaga

pemerintahan atau non-pemerintahan. Dengan adanya sebuah lembaga yang

mengelola dana zakat tersebut, diharapkan permasalahan sosial yang dihadapi

oleh umat Islam kbususnya bangsa Indonesia dalam mengatasi dapat terpecahkan.

Page 94: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

86

Perlu adanya manajemen agar semua yang diharapkan bisa tercapai,

manajemen organisasi zakat ; pertarna. amanah, artinya sifat amanah merupakan

syarat mutlak yang harus dimiliki oleh setiap amil zakat, karena ha! ini

bersangkutan dengan moral dan akhlak. Kedua Profesonal, artinya hanya dengan

professional yang tinggi dana-dana zakat yang dikelola akan menjadi efektif dan

efesien, jadi dengan amanah saja tidak cukup jika tidak dibarengi dengan

professional. Ketiga. Transparan, dengan transparan menciptakan kontrol yang

baik. Dari ketiga unsur manajemen zakat, pihak BAZDA selalu menggunakan

unsur-unsur tersebut dalam melaksanakan program.

Dalam mengelola dan menyalurkan dana zakat sangat dibutuhkan adanya

sebuah konsep yang matang, khususnya konsep tentang penyaluran dana zakat

yang berorientasi pada manfaat produktif, meskipun manfaat secara konsumtif

tidak diabaikan sepenuhnya. Salah satu lembaga pengelolaan dana zakat yang

bernaung dibawah pemerintah Kota Tangerang yang ada di Indonesia adalah

Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kota Tangerang. Lembaga zakat

pemerintahan ini berperan dalam mengelola dana zakat yang terkumpul dari

masyarakat Kota Tangerang pada umumnya, baik dari lembaga pengumpul dana

zakat di kecamatan atau di kelurahan disekitar daerah Kota Tangerang maupun

muzakki yang menyetorkan langsung ke BAZDA Kota Tangerang dan

menyalurkan dana zakat tersebut kepada para mustahik yang membutuhkan yang

berada di daerah Kota Tangerang.

Sebagaimana pengertian zakat adalah proses optimalisasi distribusi dana

zakat lll!ar lebih efektif. bermanfaat dan berdavlll!llila. Maka dalam menentukan

Page 95: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

87

pola pendayagunaan dana zakat, skala prioritas harus ditetapkan dengan melihat

kebutuhan dan kesesuaian yang ada di masyarakat.

Dalam pendayagunaan zakat, ada tiga prinsip yang perlu diperhatikan

yaitu:

1. Diberikan kepada delapan ashnaf

2. Manfaat zakat itu dapat diterima dan dirasakan manfaatnya

3. Sesuai dengan keperluan mustahik (konsumtif dan produktit).1

Pendayagunaan zakat yang dikumpulkan oleh Badan Amil Zakat

diarahkan pada program-program yang memberi manfaat jangka panjang untuk

perbaikan kesejahteraan mustahik. Pendayagunaan zakat pada prinsipnya

bertujuan untuk meningkatkan status mustahik menjadi muzakki, melalui

peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemberdayaan sosial serta

pengembangan ekonomi.

Adapun langkah konkrit dalam mendayagunakan dana zakat, maka

BAZDA Kota Tangerang melaksanakan tugasnya dalam pendayagunaan zakat

berupa:

1. Melaksanakan pelatihan keterampilan.

Aplikasi pemberdayaan pengusaha kecil dan mikro, maka BAZDA Kota

Tangerang melaksanakan pelatihan keterampilan, salah satunya dengan

memberikan pelatihan pembuatan Mie Ayam yang bekerjasama dengan

indofood. Adapun pesertanya adalah perwakilan 1 orang dari setiap

kecamatan yang ada di Kota Tangerang.

Page 96: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

88

2. Memberikan bea siswa berkelanjutan.

Bea siswa diberikan unruk meningkatkan kualitas diri yang tidak hanya

bertumpu pada kecerdasan intelektual, melainkan juga pada dasar-dasar

moral serta akhlakul karimah. Bea siswa ini diberikan unruk pelajar dan

mahasiswa yang memiliki potensi, prestasi (bisa mempertahankan

prestasinya) serta memiliki akhlak yang baik.

3. Melaksanakan bimbingan usaha agar tegar madiri dan berakhlak mulia.

Dalam ha! ini BAZDA mengadakan pertemuan bulanan unruk

memberikan motivasi dan sharing kepada peserta yang menerima modal

unruk usaha. Dalam program ini dibungkus dengan acara pengajian unruk

membina para mustahik agar memiliki akhlak mulia.

4. Melaksanakan kerjasama usaha dengan pihak lain unruk lebih

meningkatkan dan memperluas jaringan pemberdayaan ekonomi mandiri.

Pihak BAZDA membuka pintu lebar-lebar bagi pengusaha yang ingin

bekerjasama. Hal ini bertujuan meningkatkan pemberdayaan ekonomi

mandiri serta unruk memperluas jaringan usaha. Program ini dibungkus

dengan program kemitraan.

5. Menciptakan lapangan kerja baru unruk para mustahik.

Dengan memberikan pelatihan keterampilan dan memberikan modal unruk

usaha merupakan salah satu langkah membuka lapangan kerja baru bagi

para mustahik yang ingin berusaha dan merubah hidupnya.

Page 97: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

89

Seclangkan BAZDA Kota Tangerang menyalurkan clana zakatnya sebagai

dana charity (bantuan sesaat) clan menganut prinsip manfaat dan produktif dalam

kemasan sebagai berikut:2

1. Paket Senyum.

Santunan anak yatim piatu, orang tua jompo clan bantuan sarana

keagamaan.

2. Paket Mawaddah Fil Qurba (Pendekatan Kasih Sayang).

Memberikan beasiswa, keterampilan clan bimbingan usaha disertai modal

agar lebih tegar mandiri.

3. Paket Bulan Sabit Hijau.

Memberikan pelayanan kesehatan bagi kaum dhu'afa clan sanitasi

lingkungan.

4. Paket Tabligh As-Sakinah.

Pembentukan akhlak mulia para mustahik untuk mengkaji masalah­

masalah yang dihadapi.

5. Paket Baitul Qirath.

Lembaga keuangan mikro sebagai hasil infak atau shadaqah para mustahik

yang dibina dalam Usaha Kecil Sekali (UKS) atau Usaha Kelompok

Bersama (UKB).

Pada kemasan paket Mawaddah Fil Qurba inilah program pendayagunaan

pada BAZDA Kota Tangerang berpijak, karena paket ini merupakan program

pemberdayaan ekonorni clan pengembangan usaha para kaum dhu'afa, BAZDA

Page 98: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

90

Kota Tangerang memiliki pola pendayagunaan tersendiri dalam rangka aplikasi

program kerja BAZDA Kota Tangerang yang dibagi dalam tiga paket yaitu:

1) Paket A, untuk program Modal Bergulir (MB)

Pinjaman ini diberikan kepada WKS (Wiraswasta Kecil Sekali) sebagai

tambahan modal bagi WKS yang sudah mempunyai usaha dan mempunyai

peluang untuk ditingkatkan atau yang pemah menjadi WKS tapi modalnya habis

karena alasan yang dibenarkan. Untuk saat ini berjalan dengan sistem usaha

kelompok, masing-masing kelompok 10 orang yang diusulkan dari tiap kecamatan

kepada BAZDA Kota Tangerang.

Yang dimaksud WKS (Wiraswasta Kecil Sekali) itu adalah penjualan

sayuran, pedagang gado-gado, penjual kecil di pasar, penjual keliling (tukang

bakmi, tukang bakso, tukang buah) atau pedagang kecil yang mangkal (tukang

koran/majalah, penjual minuman ringan dan lain-lain).

Untuk besar pinjamanya, untuk tiap individu Rp.300.000,- dengan

pinjaman selama 12 bulan, dari 12 bulan tersebut dibagi menjadi 10 bulan untuk

membayar angsuran dan pada 2 bulan awal untuk masa tenggang memutarkan

modal. Pembayaran angsuran pinjaman sebesar Rp.30.000,- tiap bulan yang

paling lambat tanggal 5 tiap bulannya dan tanpa dikenakan bunga pinjaman.

Mengenai prosedur peminjaman: WKS yang akan mendapatkan modal

bergulir di usu1kan oleh pihak keluruhan yang kemudian diajukan ke BAZ

Kecamatan dan di sampaikan ke BAZDA Kota Tangerang, jumlah WKS yang

akan mendapatkan modal bergulir di tentukan pada setiap keluruhan sebanyak 5

oran11:.

Page 99: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

91

Kontrol pelaksanaan di monitoring oleh BAZ Kecamatan yang telah

ditunjuk seeara intens, tetapi tetap tidak terlepas kontrol dari BAZDA Kota

Tangerang.

Pada periode 2006-2007 BAZDA mengumpulkan dana ZIS sebesar

Rp.388.924.460,- dan alokasi untuk pemberdayaan ekonomi sebesar

Rp.43.500.000,- untuk modal bergulir seluruhnya 14 kelompok dengan rincian

sebagai berikut:

a

b.

e.

d.

e.

f.

g.

NO. I. 2. 3. 4. 5.

6. 1. 8. 9.

Kee. Cipondoh : 3 kelompok

Kee. Tangerang : 3 kelompok

Kee. Neglasari : 3 kelompok

Kee. Karawaci : 1 kelompok

Kee. Batu Ceper : 2kelompok

Kee. Priuk : 1 kelompok

Kee. Pinang : 1 kelompok

TabeL5

Daftar Penerima Bantuan Modal Bergnlir

Kecamatan Cipondoh 2007

NAMA ALAMAT USAHA Acih Ku. Gunun11: Rt.04/03 Warun11: Emi Suhaemi Jl.KH.Hasvim Ashari Rt.03/02 Warun2 Nemik JLKH.Hasvim Ashari Rt.03/02 Warun1>; Salmah Cinondoh Rt.O 1/03 Warun2 Sumantrl Ko. Gtllluntz Rt.04/03 Ped.Rokok

AcbmadRudi Ketanan" Rt.O 1/06 Pe Carolina Laurensia Griva Indah No, 12 Rt.05/01 Ped, Klonton2 Hanniyatun Ketanan2 Rt.02/02 Pedairan" Ita Julvati JI. Darussalam VII Rt.06/01 Pedagang

KELURAHAN

CIPONDOH

KET AP ANG

Page 100: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

92

11. Marhumah JI. Kihajar Dewantoro Rt.03/04 Mie Rebus 12. Maryuti Gonclrong Rt.01/03 Nasi Uduk GONDRONG 13. Mursinah Gonclrone Rt.02/10 Ped. Savuran 14. Nenih JI. Kihaiar Dewantoro Rt.04/01 Nasi Uduk 15. Ruoiah JI. H. Mansur Rt.002/05 Ped. Savuran

16. Dahliah JI. Tueu K•rva 1 Rt.04/03 Tukang Pakaian PORIS 17. Khusnah JI. Panglima Polim Rt.02/05 Tukane Pakaian PLAWAD 18. Mardiah JI. Panglima Polim Rt.02/05 Ped. Rokok 19. Mariyati JI. KH. Mustofu Rt.01/04 Tukang Jahid UTARA

20. Sukavah Puri Dewata lndah Rt.06/06 Nasi Uduk

21. Ango:raini JI. Panelima Polim Rt.01/03 Wanmg 22. Eli Hermawati JI. Panglima Polim Rt.04/03 Wanmg PORlS 23. Neateman JI. Pan<'lima Polim Rt.04/03 Wanmg 24. Robiah JI. Pemban!!llllan Rt.02/03 Wanmg PLAWAD 25. Sunarti JI. Pan.,lima Polim Rt.03/03 Wanmg

26. Ar JI. Alhidayah Rt.04/03 Pedagaog Nasi

27. Budi JI. Nurul Yaqin Rt.04/04 Ped. Kelontong PORIS 28. Harnimah JI. Perdamaian Rt.O 1/03 Pedagaog Nasi PLAWAD 29. Sahri Irawan JI. Nurul Y aqin Rt.04/04 Ped. Kelontong IND AH 30. Sri Mastuti JI. H. ridan 1 Rt.02/02 Pedagang Kopi

31. Limah Kenanga Rt.03/01 Wanmg

32. Maesaroh Kenanga Rt.03/02 WanmgNasi

33. Nursiah Kenanga Rt.03/02 Wanmg KENAN GA 34. Sudarto Kenanga Rt.03/02 Wanmg

35. Syarifuddin/Masripah Kenanga Rt.03/02 Wanmg

36. Dulhadi Bin Wahid Kp. Dongkal Rt.008/03 PedagangEs

37. Ptijrull Porls Ibdah Balok E/744 Rl.13/0S Empek-empek CIPONDOH 38. Asna Diansyah Kp. Dongkal Rt.008/03 Batagor IND AH 39. Marini Kp. Dongkal Rt.007 /03 Otak-otak

40. Mudini Kp. Dongkal Rt.007 /03 Bakso

41. Jamilatief Rt.01/03 Toko Alat Jahit

42. H. Masari JI. M. Hasanuddin Rt.01/03 AyamPotong CIPONDOH 43. Mahluddin Rt.01/03 Pedagang Dean MAKMUR 44. Mulyanah Sipon Cipondoh Rt.01/03 Toko Klontong

45. Suadah JI. Karya Bakti No.20 Rt.O 1/02 Ped. Sayur

46. Hariroh JI. KH. A. Dahlan Rt.06/01 Pedagaog

47. Mailiyah Cantiga Rt.01/06 Pedagang

48. Mas'ud Basyar Kp. Petir Gg. H. Lebe Rt.09/01 Pedagaog PETIR 49. Rumsiah JI. KH. A. Dahlan Rt.02/01 Pedagaog

50. Y azid Hatomi JI. KH. A. Dahlan Rt.06/01 Pedagang

Page 101: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

93

2) Paket B, untuk program Pinjaman Modal Usaha (PMU)

Pinjaman modal diberikan kepada WK (Wiraswasta Kecil) yang

kekurangan modal untuk pengembangan usaha atau kepada dbu'afa yang

mempunyai kecakapan kemampuan clan peluang usaha. PMU ini merupakan

kelanjutan dari program PDU (Pendayagunaan Dana Ummat untuk Ummat),

hanya saja PDU dengan sistem hibah.

Yang dimaksud WK (Wiraswasta Kecil) itu adalah wiraswasta kecil yang

jenis usaha umumnya, seperti: jual-beli sembako, usaha mebel, penjual nasi soto

clan pecel, tekstil kiloan clan konveksi, temak kambing, jual limbah kayu dari

pabrik, clan lain-lain. WK ini tingkatannya sudah agak lumayan dari WKS.

Besar pinjaman di setiap kecamatan maksimal Rp.5.000.000,-. Mengenai

pembagian modal usaha Rp.5.000.000,- diatur oleh pihak BAZ Kecamatan clan

kemudian diajukan ke BAZDA. Rentang waktu pengembalian selama 30 bulan,

dikembalikan ke BAZDA kota secara bertahap diatur dalam skema pinjaman yang

disetujui bersama. Modal pengembalian di angsur, pembayaran per 6 bulan

sebesar 1/5 atau 20% dari pinjaman. Pinjaman ini menggunakan sistem

mudbarabah, yaitu 6 bulan pertama dengan bagi hasil 50%, kedua 40%, ketiga

30%, keempat 20%, kelima 10% clan serta pihak peminjam diupayakan

memberikan shadaqah clan infak.

Kontrol pelaksanaan sama dengan program MB, BAZ Kecamatan secara

intens melakukan kontrol, tetapi tetap tidak terlepas kontrol dari BAZDA Kota

Tangerang.

Page 102: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

94

Untuk program Peminjaman Modal Usaha (PMU) sebanyak sembilan

orang, dengan rincian sebagai berik:ut:

a.

b.

c.

d.

e.

NO.

l.

2.

3.

Kee. Batu Ceper : 2 orang

Kee. Neglasari : 2orang

Kee. Cipondoh : 3 orang

Kee. Larangan : I orang

Kee. Pinang : I orang

Tabel.6

Daftar Penerima Bantuan Peminjaman Modal Usaha

Keeamatan Cipondoh 2007

NAMA ALAMAT US AHA JUMLAH

A.Rogayah JI. KH. Hasyim Ashari Warung Rp.5.000.000

No.66 Rt.01/02 Semboko

An. Eka Setiati Puri Dewata Indah Cattering Rp2.500.000

No21 Rt.01/06

JamiLatief JI. Maulana Hasanuddin Semba.'<o Rp.2.500.000

No.3 Rt.O 1/03

KELURAHAN

Kenanga

Poris Plawad Utara

Cipondoh Malonur

3) Paket C, untuk Program :

a) Program Kemitraan Umum

Kemitraan adalah bentuk usaha patungan (Joint Venture) atau BAZDA

Kota Tangerang dengan patner yang mempunyai usaha mapan atau

Page 103: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

95

Jenis usaha yang menjadi patner adalahjenis usaha apa saja yang halal

dan ditentukan setelah di adakan kajian kelayakan.

Yang menjadi patner adalah tentunya orang muslim yang mempunyai

modal (harta dan kecakapan). Besarnya modal yang akan diinvest

sangat tergantung dari jenis usaha yang dilaksanakan. Mengenai

pengembalian modal dan pembagian keuntungan dirundingkan dengan

patner sesuai dengan saham masing-masing dan tertuang dalam MOU

(Memorandum of Understanding).

Untuk program kemitraan umum pada tahun 2007 ini telah berjalan

kerjasama dengan usaha "Depot Air Isi Ulang" yang bertempat di

Kecamatan Karawaci dan "Klinik Restu lbu" di Kecamatan Periuk.

b) Program Kemitraan Progresif

Program progresif adalah mengembangan dari program kemitraan.

Program ini tidak jauh berbeda dengan program kemitraan. Program

kemitraan progresif dikhususkan bagi pengusaha yang mendadak

membutuhkan bantuan modal untuk usaha atau proyek yang akan

dijalankan. Kriteria dan besarnya pinjaman akan ditentukan oleh

BAZDA langsung. Pengembalian modal pinjaman berjangka waktu

selama sebulan, keuntungan dibagi menjadi 60% untuk pengusaha dan

40% untuk BAZDA.

Untuk program kemitraan progresif telah berjalan yang dijalani oleh

Bapak Syaeful Ikhsan dengan usaha "pembuatan tas serta

nemasarannva" di Kecamatan Cioondoh.

Page 104: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

96

Dalam proses pemberdayaan dan pemberian pmJaman modal usaha,

BAZDA Kota Tangerang menggunakan metode:

I. Seleksi

2. Pengarahan

3. Pembekalan

4. Pelatihan

5. Pemberian atau pinjaman modal

6. Penilaian, untuk menilai layak atau tidaknya mustahik menerima bantuan

kembali dilihat dari kemajuan dan kemundurannya dalam menjalankan

usaha.

Penyaluran dana ZIS untuk bantuan dalam bentuk pinjaman modal usaha

memang mempunyai resiko macet, penyebabnya bisa jadi karena usaha mustahik

bangkrut, mustahiknya pindah alamat atau mustahiknya meninggal dunia sedang

ahli warisnya tidak mampu membayar. BAZDA Kota Tangerang pun mengalami

hal demikian, ada sebagian mustahik tidak mampu membayar cicilan pinajaman,

tetapi BAZDA Kota Tangerang memiliki solusi tersendiri yakni melakukan

pendekatan-pendekatan kepada mustahik diantaranya menganalisa masalah yang

urgent kenapa hal itu bisa terjadi, apakah penyebab terkait dengan modal, sumber

daya manusia atau hal yang lainnya. Dan BAZDA Kota Tangerang pun

mempunyai langkah-langkah preventif agar dana bantuan itu dapat digulirkan

kepada yang lainnya. Usaha yang dilakukan oleh BAZDA Kota Tangerang antara

lain dengan membuat perjanjian antara BAZDA Kota Tangerang dengan calon

mustahik untuk menaembalikan dana beruna surat nerianiian vana ham.~

Page 105: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

97

ditandatangani kedua belah pibak, yakni antara mustahik yang meminjam modal

dengan pengurus BAZDA Kota Tangerang.

B. Hasil-hasil di Lapangan

Pada setiap tahunnya besar prosentase ZIS yang disalurkan untuk

mustahik disesuaikan dengan perkembangan sosial masyarakat Tangerang dengan

terlebih dahulu di musyawarahkan melalui Rapat Badan Pembina kemudian di

tetapkan dengan keputusan BAZDA Kota Tangerang.

Untuk pendayagunaan basil pengumpulan ZIS BAZDA Kota Tangerang

pada periode 2006-2007 disalurkan sesuai dengan basil musyawarah antara

Dewan Pertimbangan, Badan Pelaksana dan Komisi Pengawas di tetapkan sebagai

berikut:3

- Untuk Fakir Miskin 54%

- Untuk Sabilillah

- Untuk Muallaf

- Untuk Gharimin

Untuk Ibnu Sabil

- Untuk Amilin

33,4%

1,8%

0,9%

0,9%

9%

Pemberian bantuan ini disesnaikan dengan kebutuhan nyata atau kondisi

(skala prioritas), kemudian aspek bantuan yang diberikan kepada mustahik

tersebut antara Jain bantuan fakir miskin yakni bantuan yang bersifat produktif

dan konsumtif, sedangkan untuk sabilillah untuk pembangunan baik yang bersifat

Page 106: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

98

, fisik maupun non-fisik, sedangkan umtuk muallaf, gharimin dan ibnu sabil

mendapatkan bantuan yang bersifat konsumtif.

Dalam penyaluran/pengeluaran dana ZIS terbagi dua yaitu bagian

penyaluran dari dana zakat dan penyaluran dari dana infak dan sedekah.

Penyaluran dari dana zakat khusus dialokasikan untuk delapan aslmaf, sedangkan

penyaluran yang terkumpul dari dana infak dan sedekah untuk pemberdayaan

usaha produktif dan keperluan operasional BAZDA, seperti; insentif pengurus,

kendaraan operasional, publikasi, kesekretariatan dan lain-lain.

Dengan demikian bila penyaluran dan kontrol yang dilakukan BAZDA

Kota Tangerang secara baik, serta dengan memperhatikan skala prioritas

penyaluran dana ZIS, maka dana ZIS benar-benar akan terasakan fungsi dan

manfaatnya oleh para mustahik.dan tentunya yang sangat diharapkan dari

penyaluran dana ZIS kepada mustahik adalah bagaimana nantinya para mustahik

bukan lagi sebagai penerima dana ZIS akan tetapi sebagai muzakki yang

memberikan dana ZIS.

Dalam mekanisme penyaluran dana ZIS, BAZDA Kota Tangerang

melakukan beberapa tahapan:

1. Bantuan diberikan atas dasar rekomendasi BAZ Kecamatan, karena BAZ

Kecamatan berada dibawah naungan BAZDA Kota Tangerang.

2. Bantuan diberikan sesuai kemampuan anggaran yang dialokasikan

BAZDA Kota Tangerang. Maksudnya apabila anggaran tersebut di luar

batas atau tidak sesuai dengan kemampuan anggaran yang dialokasikan

Page 107: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

99

BAZDA Kota Tangerang, dana tidak diberikan atau hanya diberikan

sebagai dana yang diminta.

Selanjutnya dalam mekanisme penyaluran bantuan pada BAZDA, berawal

dari BAZ Kecamatan. Artinya, proposal kegiatan yang diajukan oleh panitia

pelaksana yang ada di kelurahan dengan melampirkan foto copy KTP baik ketua,

sekretaris, maupun bendahara. Misalnya, meminta bantuan dalam kegiatan sosial

atau membentuk Usaha Kecil Sekali (UKS) dan Usaha Kelompok Bersama

(UKB).

Setelah proposal diajukan, harus ada rekomendasi dari kelurahan dan

tokoh masyarakat daerah yang bersangkutan. Setelah itu proposal di seleksi

kelayakannya di kecamatan, kemudian diusulkan ke BAZDA Kota Tangerang

dengan skala prioritas. Setelah diusulkan kepada BAZDA Kota Tangerang,

kemudian bantuan diberikan sesuai anggaran yang telah dialokasikan BAZDA

Kota Tangerang.

Dalam proses pencairan dana bantuan, ada beberapa prosedur yang harus

dilakukan yaitu:

I. Surat usulan atau proposal masuk ke sekretariat (kegiatan operasional

BAZDA) setelah ada rekomendasi dari BAZ Kecamatan.

2. Disposisi dari ketua ke wakil ketua yang membidanginya Artinya, badan

pelaksana (ketua BAZDA) memberikan wewenang kepada wakil ketua,

misalnya dalam BAZDA ada wakil ketua 1 yang bertugas sebagai

pengumpul dan pendayagunaan.

Page 108: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

100

3. Disposisi wakil ketua ke seksi yang melaksanakan melalui secretariat.

Maksudnya, setelah wakil ketua 1 diberikan wewenang tersebut kepada

seksi yang melaksanakan melalui sekretariat atau kegiatan operasional

BAZDA Kota Tangerang, misalnya, secretariat "membentuk Usaha Kecil

Sekali (UKS) dan Usaha Kelompok Bersama (UKB)".

4. Sekretariat mendistribusikan proposal tersebut di atas ke seksi pelaksana

teknis untuk dikaji kelayakan mendapat bantuan dan merekomendasi

kepada wakil ketua yang membidanginya agar mendapat persetujuan.

Atrinya, pelaksana teknis disini adalah orang berkompenten dan mengerti

tentang UKS dan UKB, yang selanjutnya proposal tersebut dikaji

kelayakannya. Apakah proposal tersebut layak mendapatkan bantuan atau

tidak? Apabila proposal tersebut layak mendapatkan bantuan, maka

proposal tersebut direkomendasikan kepada wakil ketua 1 agar mendapat

persetujuan.

5. Wakil ketua yang membidangi memberikan disposisi ke bendahara untuk

pencairan dana dan disesuaikan dengan kemampuan anggaran.

6. Bendahara koordinasi dengan ketua untuk pencairan dana.

7. Bendahara memberikan dana bantuan kepada pemohon dengan bukti

kuintasi sesuai aturan yang berlaku.

Dari pemberian bantuan Modal Bergulir dan Pinjaman Modal Usaha yang

diberikan oleh BAZDA Kota Tangerang kepada mustahik, tranformasi

Page 109: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

101

pemberdayaan yakni menuju kemandirian mustahik dan mustahik menjadi

muzakki cukup berhasil, di antara mustahik yang telah menjadi muzakki adalah:4

I. Bapak Jasim Damiri, beralamat di Kp. Kunciran RT.003/03, Kelurahan

Kunciran Kecamatan Pinang. Jenis usahanya adalah usaha sembako,

Bapak Jasim ini termasuk mustahik yang menerima dana bantuan modal

usaha dari program PDU (Pendayagunaan Dana Umat untuk Umat) tahun

2005-2006.

2. Bapak H. Jawahir, beralamat di n.H. llyas RT.001/03 Kelurahan

Peninggilan Utara Kecamatan Ciledug, jenis usahanya adalah service

telepon alat-alat listrik. Bapak Jawahir ini juga termasuk mustahik yang

mendapatkan dana bantuan modal usaha dari program PDU

(Pendayagunaan Dana Umat untuk Umat) tahun 2004-2005.

3. Bapak Kemal Pasya, beralamat di JI. Slada Raya No.4 RT.001/08

Kelurahan Cibodas Kecamatan Cibodas, jenis usahanya adalah usaha

konveksi atau dagang kain, Bapak Kemal ini juga termasuk mustahik yang

menerima bantuan modal usaha dari program PDU pada tahun 2004-2005.

4. Bapak Saefuddin, beralamat di JI. Mujaer I No.140 RT.005/10 Kelurahan

Karawaci Barn Kecamatan Karawaci, jenis usahanya adalah usaha mebeul,

Bapak Kemal ini juga termasuk mustahik yang menerima bantuan modal

usaha dari program PDU pada tahun 2004-2005.

5. Siti Syariah, beralamat di n. Larinda Timur Raya No.16 RT.00/07

Kelurahan Larangan Indah Kecamatan Larangan, jenis usahanya adalah

Page 110: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

102

usaha penjual sembako, Siti Syahriah ini mustahik yang mendapatkan

bantuan modal usaha dari program PMU pada tahun 2005-2006.

6. Bapak Usman, beralamat di Kecamatan Batuceper, jenis usahanya adalah

usaha rumah makan, Bapak Usman ini mustahik yang mendapat bantuan

modal usaha dari program PMU 2005-2006.

7. Muslilah Nurul Hasanah, beralamat di Kecamatan Priulc, jenis usahanya

Bimbel (bimbingan belajar), termasuk mustahik yang menerima bantuan

modal usaha dari program PMU tahun 2005-2006.

Dengan demikan pentingnya peran BAZDA Kota Tangerang dalam upaya

pengembangan masyarakat dalam menunjang keberhasilan membangun ataupun

mengembangkan usaha yang telah dijalani masyarakat, BAZDA Kota Tangerang

berharap bantuan modal yang diberikan dapat digunakan sebagaimana mestinya

dan bermanfaat serta dapat membawa perubahan yang signifikan dari kategori

mustahik menjadi muzakki.

C. Analisis

Problematika kemiskinaan serentak hampir di seluruh dunia

mengalarninya, bahkan di Indonesia sendiri masalah kemiskinan terus berlanjut

dan berkembang jumlahnya Secara umum masalah kemiskinan merupakan

tanggungjawab negara Kemiskinan tercipta karena pelbagai faktor penyebabnya,

meskipun secara garis besar kemiskinan tercipta karena faktor strukturaJ dan

kultural. Pelbagai macam solusi untuk mengentaskan kemiskinan telah dilakukan,

Page 111: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

104

Keberhasilan dan nilai keefektifan suatu lembaga amil zakat dapat dilihat

dari pengelolaan dana zakatnya. Baik dari . penghimpunannya atau

pendayagunaannya Apabila lembaga tersebut mengelola dana ZIS dapat

disalurkan secara tepat sasaran untuk kepentingan masyarakat yang kurang

mampu, maka lembaga tersebut dapat dikatakan berhasil dalam menyelesaikan

permasalahan masyarakat dalam mengentaskan kemiskinan sekaligus

meningkatakan kesejahteraan masyarakat.

Kurangnya animo masyarakat untuk membayar ZIS pada lembaga yang

sudah ada dikarenakan kurangnya rasa percaya masyarakat terhadap lembaga­

lembaga ZIS. Akan tet.api bila pengelolaan dan pemanfaat.an dana ZIS yang baik

akan menciptakan kepercayaan masyarakat, sehingga terjadinya simbiosis­

mutualisme dan masyarakat pun akan terketuk hatinya untuk menyalurkan

dananya kepada BAZDA Kot.a Tangerang daripada menyalurkannya secara

langsung kepada mustahik.

Mengenai manajemen pengelolaan zakat, BAZDA Kot.a Tangerang telah

melaksanakan tiga kat.a kunci di atas. Amanah, terbukti masih banyaknya para

muzakki yang menyerahkan dana zakatnya ke BAZDA Kot.a Tangerang,

meskipun jumlah dana zakat yang diterima oleh BAZDA Kot.a Tangerang masih

begitu kecil jika dibandingkan dengan BAZIS DKI, Dompet Dhuafa Repubika,

Rumah Zakat dan lain-lain. Hal ini disebabkan oleh kurangnya dukungan dari

Pemda Kot.a Tangerang yang tidak membuat Perda tent.ang perzakatan, kendati

dari pihak BAZDA Kot.a Tangerang sudak berkali-kali mengajukan Raperdanya

kepada Pemda Kot.a Taneeran!!:. Profesional. terhnkti natla snsnnan ru>nmm•~ v»no

Page 112: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

105

berkompenten dan berpengalaman dalam bidangnya yang termaktub dalam

susunan struktur organisasi BAZDA Kota Tangerang. Transparan, adanya

laporan tahunan yang di publikasikan kepada para muzakki dan masyrakat luas.

hnplementasi pandayagunan untuk mengentaskan kemiskinan sudah

berjalan dengan baik. Berupa program cahrity; Paket Senyum (santunan anak

yatim piatu, orang tua jompo dan bantuan sarana keagamaan), Paket Mawaddah

Fil Qurba (Pendekatan Kasih Sayang) berupa memberikan beasiswa,

keterampilan dan bimbingan usaha disertai modal agar lebih tegar mandiri, Paket

Bulan Sabit Hijau (memberikan pelayanan kesehatan bagi kaum dhu'afa dan

sanitasi lingkungan), Paket Tabligh As-Saldnah (pembentukan akhlak mulia para

mustahik untuk mengkaji masalah-masalah yang dihadapi), Paket Baitul Qirath

(lembaga keuangan mikro sebagai basil infak atau shadaqah para mustahik yang

dibina dalam Usaha Kecil Sekali atau Usaha Kelompok Bersama). Sedangkan

program yang bersifat produktif dan berjangka panjang untuk pemberdayaan

ekonomi dan pengembangan usaha para kaum dhu'afa, BAZDA Kota Tangerang

memiliki pola pendayagunaan tersendiri dalam rangka aplikasi program kerja

BAZDA Kota Tangerang yang dibagi dalam tiga paket yaitu : Pemberian bea

siswa, Pemberian Ketrampilan. Untuk pemberian modal usaha dibagi menjadi;

Paket A, untuk program Modal Bergulir (MB), Paket B, untuk program Pinjaman

Modal Usaha (PMU, Paket C, untuk Program Kemitraan Umum dan Program

Kemitraan Progresif.

Berdasarkan uraian diatas bahwa implentasi dari program pendayagunaan

yang dilakukan oleh BAZDA Kota Tan!l'eranu ~mfoh "nlmn h,.a, ,fan ,,.f',,.Jrtif' Aalam

Page 113: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

106

mengentaskan kemiskinan. Apalagi program pendayagunaan yang bersifat

produktif berupa pinjaman modal usaba, agar para masyarakat yang

membutuhkan bisa merubah kehidupannya secara mandiri dengan usaha yang

dijalaninya, tanpa harus berpangkutangan dengan mengahrapakan santunan.

Dengan beberapa langkah yang telah dilakukan oleh BAZDA Kota

Tangerang dalam mengentaskan kemiskinan, maka BAZDA Kota Tangerang

berharap agar para mustahik tidak selamanya menjadi mustahik, akan tetapi suatu

saat akan menjadi muzakki dan menjadi donator tetap di BAZDA Kota

Tangerang. Agar adanya keseimbangan antara program pengentaskan kemiskinan

dan biaya operasional, maka pihak BAZDA Kota Tangerang selalu

mensosialisasikan kepada muzakki untuk berzakat di BAZDA Kota Tangerang.

Page 114: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

A. Kesimpulan

BABY

PENUTUP

Kemiskinan yang terjadi di Indonesia identik dengan kemiskinan umat

Islam, karena sebagian terbesar penduduk Indonesia adalah mayoritas Muslim.

Kondisi demikian sangat ironis. Islam yang memiliki ajaran dasar pemerataan

ekonomi melalui zakat, karena zakat merupakan bukti otentik sebagai obat

mujarab untuk mengentaskan kemiskinan, asalkan pengelolaannya dan

pendayagunaannya dilakukan oleh negara, karena negara atau pemerintah lebih

mengetahui jumlah yang wajib menerima, ha! ini guna tepat sasaran dan

berjangka panjang. Lembaga yang dibentuk oleh negara seperti BAZDA (Bdan

Amil Zakat Daerah) Kota Tangerang yang memprioritaskan program kerja

pendayagunaan zakat untuk kemiskinan, tentu saja pendayagunaannya yang

bersifat berproduktif agar kaum miskin bisa mandiri dan tidak selalu

berpangkutanggan terhadap santunan.

Pola pendayagunaan dana zakat untuk mengentaskan kemiskinan yang

dilakukan oleh BAZDA Kota Tangerang di kecamatan Cipondoh yaitu dengan

cara dana zakat yang sudah terkumpul kemudian dikelola dan didayagunkan

menurut skala prioritas dengan melihat kebutuhan setempat yang diprogramkan

berupa charity (santunan) yang bersifat produktif, sepeti;

a) Paket Senyum

Page 115: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

108

Paket Senyum yaitu santunan anak yatim piatu, orang tua jompo dan

bantuan sarana keagamaan, dalam kemasan ini merupakan bantuan yang

bersifat konsumtif dan insindental saja.

b) Paket Mawaddah Fil Qurba

Yaitu memberikan beasiswa bagi pelajar yang mempunyai prestasi dan

potensi. Memberikan keterampilan bagi msutabik agar bisa dikembagkan

sendiri keterampilan yang telah didapat. Diberikan bimbingan usaha agar

mustabik termotivasi dan termenej dalam meajalankan usahanya. Serta

diberikan modal usaha, seperti;

a. Paket A. program Modal Bergulir, program ini dikhususkan untuk

wiraswasta kecil sekali.

b. Paket B. program Pinjaman Modal Usaha, program ini

dikhususkan untuk wiraswasta kecil.

c. Paket C. Program Kemitraan.

- Kemitraan Umum diperutukan bagi pengusaha yang ingin

bekerjasama dengan pihak BAZDA Kota Tangerang dalam

menjalankan usahanya.

- Kemitraan Progresif diperuntukan bagi pengusaha yang

mendadak mendapatkan peluang usaha atau proyek, akan tetapi

waktunya dipersempit untuk pengembalian dana pinjaman

terse but.

c) Paket Bulan Sabit Hijau.

Page 116: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

109

Yaitu Memberikan pelayanan kesehatan bagi kaum dhu'afa dan sanitasi

lingkungan.

d) Paket Tabligh As-Sakinah.

Pembentukan akhlak mulia para mustahik untuk mengkaji masalah­

masalah yang dihadapi, ha! ini diaplikasikan dalam bentuk pengajian

bulanan rutin.

e) Paket Baitul Qirath

Lembaga keuangan mikro sebagai hasil infak atau shadaqah para mustahik

yang dibina dalam Usaha Kecil Sekali (UKS) atau Usaha Kelompok

Bersama (UKB).

Dari pola pendayagunaan yang telah dibentuk sehingga mengahasilkan

program-program diatas, keselurahan sudah berjalan dengan baik dan efektif,

sehingga dapat membantu para mustahik dalam kebuntuan hidupnya dan dapat

mengurangi jumlah kemiskinan yang berada di Kota Tangerang.

B. Saran

1. Untuk Pemerintah

Pemerintah atau khususnya pemerintah Kota Tangerang hendaknya lebih

memperhatikan keberadaan lembaga badan amil zakat secara keseluruban

yang berada di Kota Tangerang dan Perda tentang perzakatan segera

terrealisasikan demi menunjang Motto Kota Tangerang "Berakhlakul

Karimah".

2. Bail Badan Amil 7.akat Daerah lRAZDA \ Knfa T"no,,...,.no

Page 117: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

110

a) Diharapkan agar selalu memperbaiki diri dalam hal manajemen

perencanaan, pengelolaan, pendayagunaan dan pendistribusian dana

zakat sehingga badan amil zakat daerah Kota Tangerang dapat diterima

penuh oleh kaum muslim sebagai sebuah lembaga pengumpul dan

penyaluran dana zakat yang amanah.

b) Harus lebih inisiatif dan kreatif dalam membuat program

pendayagunaan dana zakat yang bersifat produktif agar lebih berdaya

guna bagi masyarakat

c) Dan yang tak kalah pentingnya juga mengenai penyebaran informasi

tentang pentingnya membayar zakat melalui lembaga zakat juga harus

ditingkatkan sosialisasinya sehingga penyaluran dana zakat tidak

sebatas pada kelompok-kelompok tertentu saja melainkan juga diikuti

oleh masyarakat secara luas.

3. Bagi Masyarakat

Dalam prakteknya masyarakat masih saja kurang percaya terhadap kinerja

lembaga badan arnil zakat. Mulai dari sekarang kita harus menaruh rasa

percaya terhadap lembaga zakat untuk membayar zakat melalui lembaga

tersebut, khususnya para muzaki diharapkan kesadaran tentang pentingnya

membayar zakat dan melalui lembaga zakat serta disiplin membayar zakat,

sehingga dana tersebut dapat disalurkan ke arah yang lebih produktif

sebagai wujud kepedulian sosial kita kepada sesama.

Demikian kesimpulan dan saran yang penulis dapat utarakan, semoga apa

Page 118: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

111

perkembangan dan kemajuan lembaga amil zakat, khususnya Badan Amil Zakat

(BAZDA) Kota Tangerang dan pihak yang terkait dan yang terlebih bagi kita

semua pada umumnya.

Page 119: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

DAFTARPUSTAKA

Abidin, Hamid, Reinterpretasi Pendayagunaan ZIS, Jakarta: Piramedia, 2004.

Abu Bakar Al Husni Imam Taqiyyuddin, Kifayatul Ahyar Tarjamah, Surabaya:

PT Bina Ilmu, 1997, Jilid 1.

Afzaalurrahman, Doktrin Elwnomi Islam, Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf,

1995, jilid 1.

Alfian, et.al, Kemiskinan Sruktural : Suatu Bunga Rampai, Jakarta: Yayasan

Ilmu-ilmu Sosial, 1980.

Ali, Muhammad Daud, Sistem Elwnomi Islam: Zakat dan Wakaf, Jakarta:

Universitas Indonesia Press, 1998, cet. Ke-I.

Ali, Maulana Muhammad, Islamologi, Jakarta: PT. Ikhtiar Barn Van Hoeve, 1997.

Arikunto, Suharsimi Prosedur Suatu Penelitian Praktek, Jakarta: Rineka Cipta,

1992, cet. Ke-1.

Arsip BAWA Kota Tangerang.

Arsip Kecamatan Cipondoh.

Assiba'I, Musthofa Husni, Kehidupan Sosial Menurut Islam, Tuntutan Hidup

Bermasyarakat, alih bahasa M. Adhi Ratomi, Bandung: CV Diponegoro,

1993, cet. Ke-4.

Bariadi, Lili, et.al, Zakat dan Wirausaha, Jakarta: CED, 2005.

Brosur Info Zakat BAZDA Kota Tangerang.

Bungin Burhan, Analisa Data Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2003, Cet. Ke-2.

Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemah, Bandung: Tiara Wacana, 1986,

cet. Ke-1.

Departemen Agama RI, Pedoman Pengelolaan Zakat Jakarta: Direktorat

Pengembangan Zakat dan Wakaf, 2003.

----------, Peraturan Perundang-undangan Pengelolaan Zakat, Jakarta:

Direktorat Pengembangan Zakat dan Wakaf, 2003.

Page 120: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta: Balai Pustaka, 1998, Cet. Ke-1.

Doa, Djamal, Membangun Elwnomi Umat Melalui Pengeluaran Zakat Harta,

Jakarta: Nuansa Madani, 2000, cet. Ke-2.

---------------, Pengelolaan Zakat Oleh Negara Untuk Mengentaskan Kemiskinan,

Jakarta: KORPUS, 2004.

Kota Tangerang dalam Angka, 2004.

Moleong, Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2004.

Nata, Abuddin, Pengelolaan Zakat dan Infak I Sedekah di DKI Jakarta, Jakarta:

BAZIS DKI, 1999.

Nugroho, Heru, Negara Pasar dan Keadilan Sosial, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

Cetakan Ke-I.

Permono, Sjechul Hadi, Pemerintah Republik Indonesia sebagai Pengelola Zakar,

Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993.

Profile BAZDA Kota Tangerang.

Pulungan, J. Suyuti, Fiqh Siyasah: Ajaran, Sejarah dan Pemikiran, Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 1997, cet. Ke-3.

Qardhawi, Yusuf; Al-lbadah Fi Al-Islam, Mesir: Muassasah Al-Risalah, 1979.

---------, Konsepsi Islam dalam Mengentaskan Kemiskinan, Surabaya: PT.

Bina Ihnu, 1996, cet. Ke-3.

--------------, Hukum Zakar, Jakarta: PT. Pustaka Litera Antar Nusa dan Mizan,

1996, Cet ke-4.

--------------, Musykilah Al-faqr wa Kalfa 'Alajaha al-Islam, Mesir: Dar Ihya al-

Kutub al-Arabia, 1973.

Rahmat, Jalaluddin, Islam Aktual, Bandung: Mizan, 1998, cet. Ke X.

-------, IslamAlternatif, Bandung: Mizan, 1997, cet. Ke-7.

Ra'na, Irfan Mahmud, Sistem Elwnomi Pemerintahan Umar bin Khatab, Jakarta:

Pustaka Firdaus, 1997, cet. Ke-3.

Shihab, M. Quraish, WawasanAl-Qur'an, Bandung: Mizan, 1994.

Page 121: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

Tulus, H, Kebijakan Pemerinlah dalam Pengelolan Zakal dan Waka/, Jakarta:

Pusat Bahasa dan Budaya UIN SyarifHidayatullah Jakarta, 2003.

Y afie, Ali, Menggagas Fiqih Sosial, Bandung: Mizan, 1994.

Page 122: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

Hasil wawancara peneliti dengan :

Narna

Jabatan

Tempat

Tanggal

Waktu

Tanya

Jawab

Tanya

Jaw ab

Tanya

Jaw ab

Tanya

: Ir. Nur Tachlis, MM.

: Kasie. Pendayagunaan

: Kantor BAZDA Kota Tangerang

: 12 Mei 2008

: 12.20 WlB-14.15 WlB

: Apa program pendayagunaan dana zakat dalarn mengentaskan

kemiskinan yang ada di BAZDA Kota Tangerang?

: Program pendayagunaan dana zakat BAZDA mempunyai

program tersendiri untuk mengentaskan kemiskinan yaitu; Paket

Senyum., Paket Mawaddah Fil Qurba, Paket Bulan Sabit Hijau,

Paket Tabligh As-Sakinah, dan Paket Baitul Qirath. Pada

kemasan paket mawaddah jil qurba inilah program

pendayagunaan dibidang ekonomi pada BAZDA Kota

Tangerang, dibagi dalam tiga paket yaitu: Paket A, untuk

program Modal Bergulir (MB), Paket B, untuk program

Pinjaman Modal Usaha (PMU), dan Paket C, untuk Program:

Program Kemitraan Umum dan Program Kemitraan Progresif

: Bagaimana pola pendayagunaan dana zakat yang dilakukan oleh

BAZDA Kota Tangerang untnk pengentasan kemiskinan?

: Dari dana zakat yang telah dikumpulkan dibagi menurut skala

prioritas untuk didayagunakan bagi mustahik.

: Siapa saja yang mendapat bantuan dari BAZDA Kota

Tangerang?

: Secara keseluruhan mustahik yang berada di Kola Tangerang,

akan tetapi mustahik yang dimaksud mustahik yang

membutuhkan dan ingin berkembang.

: Berupa barang atau uang modal?

Page 123: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

Jaw ab

Tanya

Jawab

Tanya

Jaw ab

Tanya

Jawab

Tanya

Jaw ab

Tanya

Jaw ab

: Mayoritas diberikan berupa uang modal, agar bisa

dikembangkan. Ka/au barang, tidak ada dan berkesan BAZDA

menjadi tukang kredit.

: Bagaimana mekanisme prosesnya? Dan pengembaliannya?

: Program yang bersifat produktif mekanisme pemilifaman

melalui proposal yang dibuat oleh pihak peminjam yang

diajukan ke BAZ Kecamatan yang kemudian BAZ Kecamatan

yang menyampaikan ke BAZDA. Dari pihak BAZDA yang

mensurvey dan memberi penilaian kelayakan.

: Apakah program pengentasan kemiskinan menjadi prioritas

dalam program kerja BAZDA Kota Tangerang?

: Tentu saja, program yang telah dibuat untuk membantu para

mustahik atau bisa dikatakan untuk mengentaskan kemiskinan,

karena ini meraupakan misi dari BAZDA "membantu mengatasi

kaum dhua 'fa secara proaktif. serta menumbuh kembangkan

ekonomi umat miskin. "

: Apakah program pengentasan kemiskinan sudah efektif?

: Sejauh ini program pengentasan kemiskinan sudah beljalan

dengan baik dan efektif. meskipun masih banyak yang harus

dibenahi.

: Bagaimana basil pelaksanan program untuk mengentaskan

kemiskinan?

: Hasilnya sudah cukup baik, terbukti dengan adanya mustahik

yang bisa menjadi muzakki dengan adanya bantuan ekonomi

dari BAZDA dan program ini sudah berjalan kurang lebih

selama tiga tahun.

: Bagaimana pelaksanaan pengawasan yang dilakukan?

: Pelalrsanaan pengawasan dilakukan oleh BAZ Kecamatan,

karena BAZ Kecamatan masih dibawah naungan BAZDA dan

tanpa lepas tangan dari pengawasan pihak BAZDA langsung.

Page 124: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

Tanya

Jaw ab

:Apakah yang menjadi faktor penghambat dan pendukung dalam

pelaksanaan program pengentasan kemiskinan?

: Faktor yang menjadi penghambat yaitu; kurang adanya

dukungan dari Pemda Kofa Tangerang (be/um adanya Perda

yang mengatur tentang perzakatan), masih adanya sebagian

kecamatan yang be/um ingin memanfaatkan alokasi dana ZIS

yang telah dianggarkan BAZDA untuk pemberdayaan ekonomi,

pengawasan atau kontrol yang dilakukan oleh BAZ Kecamatan

kurang berjalan dengan baik, dan kurangnya dana Z/S yang

masuk. Sedangkan faktor pendukung yaitu; keljasama yang baik

dengan koordinator usaha kelompok yang membantu melakukan

kontrol terhadap kelompoknya, para mustahik memanfaatkan

program yang bersifat produktif (dana yang dialokasikan dapat

terrealisasi dengan baik dan tepat guna).

Narasumber Pewawancara a.-,

Sholahuddin

Page 125: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

Hasil wawancara peneliti dengan :

Nama

Status

Alamat

Tempat

Tanggal

Tanya

Jaw ab

Tanya

Jaw ab

Tanya

Jaw ab

Tanya

Jawab

Tanya

Jaw ab

Tanya

Jawab

Tanya

Jaw ab

Tanya

Jaw ab

Tanya

: Sukayah

: Penerima Bantuan Modal Bergulir

: JI. Puri Deawta Indah Rt.06/06

Poris Plawad Utara - Cipondoh

: Warung Thu Sukayah

: 09 Juni 2008

: Berapa jumlah keluarga Bapak/lbu?

: Jumlah keluarga saya ada 3 (tiga) orang, I (satu) anak puteri

: Apa pendidikan terakhir Bapak/lbu?

: Pendidikan saya cuma sampai SD (Sekolah Dasar)

: Berapa pengeluaran Bapak/lbu selama sebulan?

: Rp.J.500.000,- (termasuk pengeluaran untukjualan)

: Dalam tingkatan ekonomi, apakah Bapak/Ibu tergolong dalam

tingkat ekonomi?

: Miskin

: Usaha apa yang sedang Bapak/Ibu tekuni sekarang ini?

: Warung Nasi Uduk

: Berapa jumlah pinjaman yang diperoleh dari BAZDA Kota

Tangerang?

: Rp.300.000,-

: Berapa bunganya yang harus diangsur?

: Tidak dikenakan bunga pinjaman

: Apakah setelah memperoleh pinjaman, usaha yang dijalani

mengalami peningkatan?

: Biasa-biasa saja

: Apakah Bapak/lbu merasa tertolong dengan adanya bantuan dari

BAZDA Kota Tangerang?

Page 126: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

Tanya

Jaw ab

Tanya

Jaw ab

: Apa yang Bapak/Ibu rasakan dari adanya program pinjaman

modal usaha yang dilakukan oleh BAZDA Kota Tangerang?

: Membantu keuangan saya

: Dari segi perekonomian apakah Bapak/Ibu merasa pendapatan

Bapak/Ibu menjadi meningkat setelah mendapatkan pmJaman

modal usaha dari BAZDA Kota Tangerang?

: Menambah pemasukan keuangan

Narasumber Pewawancara

~=3 Sukayah

Page 127: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

Hasil wawancara peneliti dengan :

Nama : Sumantri

Status : Penerima Bantuan Modal Bergulir

Alamat : JI. Kp. Gunung Rt.04/03

Tempat

Tanggal

Tanya

Jawab

Tanya

Jawab

Tanya

Jawab

Tanya

Jawab

Tanya

Jawab

Tanya

Jawab

Tanya

Jawab

Tanya

Jawab

Tanya

Kel. Cipondoh Kee. Cipondoh

: Warung Bapak Sumantri

: 09 Juni 2008

: Berapa jumlah keluarga Bapak/lbu?

: Jumlah keluarga saya ada 5 (Zima) orang, 2 (dua) anak puteri

dan 1 (satu) anak putera

: Apa pendidikan terakhir Bapak/lbu?

: SLTA (Sekolah Lanjutan Ting!rat Atas)

: Berapa pengeluaran Bapak/lbu selama sebulan?

: Rp.1.000.000,-

: Dalam tingkatan ekonomi, apakah Bapak/lbu tergolong dalam

tingkat ekonomi?

: Miskin

: Usaha apa yang sedang Bapak/lbu tekuni sekarang ini?

: Pedagang Rokok

: Berapa jumlah pinjaman yang diperoleh dari BAZDA Kota

Tangerang?

: Rp.300.000,-

: Berapa bunganya yang harus diangsur?

: Tidak dikena!ran bunga pinjaman

: Apakah setelah memperoleh pinjaman, usaha yang dijalani

mengalami peningkatan?

: Alhamdulillah ada pening!ratan dalam pemutaran modal

: Apakah Bapak/lbu merasa tertolong dengan adanya bantuan dari

Page 128: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

Jawab

Tanya

Jawab

Tanya

Jaw ab

: Merasa tertolong dan tidak terbebani

: Apa yang Bapak/Ibu rasakan dari adanya program pmJaman

modal usaha yang dilakukan oleh BAZDA Kota Tangerang?

: Senang dengan adanya pinjaman tanpa bunga

: Dari segi perekonomian apakah Bapak/Ibu merasa pendapatan

Bapak/Ibu menjadi meningkat setelah mendapatkan pinjaman

modal usaha dari BAZDA Kota Tangerang?

: Tidak terlalu banyak, namun sudah ada peningkatan

Pewawancara

Sumantri

Page 129: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

Hasil wawancara peneliti dengan :

Nama : H. Masari

Status : Penerima Bantuan Modal Bergulir

Alamat : JI. Irigasi Rt.01/03

Tempat

Tanggal

Tanya

Jawab

Tanya

Jawab

Tanya

Jawab

Tanya

Jawab

Tanya

Jaw ab

Tanya

Jaw ab

Tanya

Jawab

Tanya

Jaw ab

Tanya

Kel. Cipondoh Makmur Kee. Cipondoh

: Kediaman Bapak H. Masari

: 10 Juni 2008

: Berapa jurnlah keluarga Bapak/lbu?

: 11 (sebelas) orang, 4 (empat) anak puteri dan 5 (lima) anak

put era

: Apa pendidikan terakhir Bapak/lbu?

: SD (Sekolah Dasar)

: Berapa pengeluaran Bapak/lbu selama sebulan?

: Rp.J.000.000,-

: Dalam tingkatan ekonomi, apakah Bapak/lbu tergolong dalam

tingkat ekonomi?

: Menengah

: Usaha apa yang sedang Bapak/lbu tekuni sekarang ini?

: Ayam Potong

: Berapa jurnlah pinjaman yang diperoleh dari BAZDA Kota

Tangerang?

: Rp.300.000,-

: Berapa bunganya yang harus diangsur?

: Tidak dikenakan bunga pinjaman

: Apakah setelah memperoleh pinjaman, usaha yang dijalani

mengalami peningkatan?

: Meningkat walau sedikit biar berkah

: Apakah Bapak/lbu merasa tertolong dengan adanya bantuan dari

Page 130: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

Jaw ab

Tanya

Jawab

Tanya

Jaw ab

: Alhamduli/lah bisa tertolong

: Apa yang Bapak/Ibu rasakan dari adanya program pinjaman

modal usaha yang dilakukan oleh BAZDA Kota Tangerang?

: Bersyukur atas pirifaman dari BAZDA dan pemerintah masih

ingat sama kaum miskin

: Dari segi perekonomian apakah Bapak/Ibu merasa pendapatan

Bapak/Ibu menjadi meningkat setelah mendapatkan pinjaman

modal usaha dari BAZDA Kota Tangerang?

: Alhamdulillah bisa meningkat

T-ber--r. ~=::::::::::;;;;=:::::::::~~

Pewawancara

H. Masari Sholahuddin

Page 131: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

Hasil wawancara peneliti dengan :

Nama : Sri Mastuti

Status : Penerima Bantuan Modal Bergulir

Alamat : JI. Poris Plawad Indah Rt.02/02

Tempat

Tanggal

Tanya

Jawab

Tanya

Jaw ab

Tanya

Jawab

Tanya

Jawab

Tanya

Jaw ab

Tanya

Jawab

Tanya

Jawab

Tanya

Jaw ab

Tanya

Ke!. Poris Plwad Indah Kee. Cipondoh

: Kediaman lbu Sri Mastuti

: 10 Juni 2008

: Berapa jumlah keluarga Bapak/lbu?

: Jumlah keluarga saya ada 3 (tiga) orang, 1 (satu) anak puteri

: Apa pendidikan terakhir Bapak/lbu?

: SMP (Seko/ah Menengah Pertama)

: Berapa pengeluaran Bapak/lbu selama sebulan?

: Rp.1.000.000,-

: Dalam tingkatan ekonomi, apakah Bapak/lbu tergolong dalam

tingkat ekonomi?

: Menengah

: Usaha apa yang sedang Bapak/lbu tekuni sekarang ini?

: Warung Kopi

: Berapa jumlah pinjaman yang diperoleh dari BAZDA Kota

Tangerang?

: Rp.300.000,-

: Berapa bunganya yang harus diangsur?

: Tidak dikenakan bunga pinjaman

: Apakah setelah memperoleh pinjaman, usaha yang dijalani

mengalami peningkatan?

: Masih /ancar berkat adanya bantuan dari BAZDA

: Apakah Bapak/lbu merasa tertolong dengan adanya bantuan dari

BAZDA Kota Tangerang?

Page 132: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

Hasil wawancara peneliti dengan :

Nama : Eka Setiati

Status : Penerima Bantuan Pinjaman Modal Usaha

Alamat : JI. Puri Dewata Indah No.21 Rt.01/06

Ke!. Poris Plawad Utara Kee. Cipondoh

Tempat : Kantor Kelurahan Poris Plawad Utara

Tanggal : 11 Juni 2008

Tanya : Berapajwnlah keluarga Bapak/Ibu?

Jawab : 4 (empat) orang, 2 (dua) anak putera

Tanya : Apa pendidikan terakhir Bapak/Ibu?

Jawab : SMA (Sekolah Menengah Atas)

Tanya : Berapa pengeluaran Bapak/Ibu selama sebulan?

Jawab : Rp.1.000.000,-sampai Rp.2.000.000,-

Tanya : Dalam tingkatan ekonomi, apakah Bapak/Ibu tergolong dalam

tingkat ekonomi?

Jawab

Tanya

Jaw ab

Tanya

Jaw ab

Tanya

Jaw ab

Tanya

Jaw ab

Tanya

: Menengah

: Usaha apa yang sedang Bapak/Ibu tekuni sekarang ini?

: Usaha Cattering

: Berapa jwnlah pinjaman yang diperoleh dari BAZDA Kota

Tangerang?

: Rp.2.500.000,-

: Berapa bunganya yang harus diangsur?

: Tidak dikenakan bunga pinjaman, akan tetapi infak/shadaqah

seikhlasnya

: Apakah setelah memperoleh pinjaman, usaha yang dijalani

mengalami peningkatan?

: Sedikit-sedikit mengalami peningkatan

: Apakah Bapak/Ibu merasa tertolong dengan adanya bantuan dari

Page 133: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

Jawab

Tanya

Jawab

Tanya

Jaw ab

: Merasa tertolong dan tidak terbebani

: Apa yang Bapak/Ibu rasakan dari adanya program pinjaman

modal usaha yang dilakukan oleh BAZDA Kota Tangerang?

: Membantu modal usaha, karena dengan adanya bantuan modal

dari BAZDA bisa menambah modal saya yang sedikit

: Dari segi perekonomian apakah Bapak/Ibu merasa pendapatan

Bapak/Ibu menjadi meningkat setelah mendapatkan pinjaman

modal usaha dari BAZDA Kota Tangerang?

: Dari pinjaman modal, usaha saya bisa meningkat dan secara

otomatis pendapatan ekonomi saya bertambah pula

Sholahuddin

Page 134: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

BAD AN AMIL ZAKAT DAERAH (BAZDA) KOTA TANGERANG

JI. Ahmad Yani No. 8 Telp. (021) 5534906

SURAT KETERANGAN Nomor : 15/BAZDA-KOTA/2008

Yang bertanda tangan di bawah ini pengurus BADAN AMIL ZAKAT

DAERAH (BAZDA) Kota Tangerang menerangkan bahwa :

N am a : Sholahuddin

Nomor Pokok : 102054025802

Jurusan : PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM (PMI) FAKULTAS DAKW AH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Nama tersebut di atas sesuai surat nomor : Un.Ol/F5/KM.01.3/249/2008

Tanggal 28 Januari 2008, telah melaksanakan wawancara I riset pada Badan Amil

Zakat Daerah Kota Tangerang untuk kepentingan penyusunan skripsi yang berjudul

"Pola Pendayagunaan Zakat BAZDA (Badan Amil Zakat Daerah) Kota

Tangerang Dalam Mengentaskan Kemiskinan Di Kecamatan Cipondoh."

Demikian surat keterangan ini di buat agar yang berkepentingan menjadi

maklum.

Page 135: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

CAMAT CIPONDOH JL. KH. HASYIM ASHARI NO ............ TELPON 55746255

CIPONDOH (15148)

REI<OMENDASI IJIN PENELITIAN/SURVEY NOMOR : 070.3/ J;..8 -Umum/2008

Berdasarkan Surat dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

Nomor : Un.Ol/F5/KM.01.3/248/2008, Tanggal 28 Januari 2008, Camat Cipondoh Kota

Tangerang dengan ini memberikan Ijin Penelitian/Survey kepada :

I. Nama : SHOLAHUDIN

NomorPokok : 102054025802

Jurusan/Semester : Pengembangan Masyarakat Islam I XI

Program : SI

Untuk melaksanakan penelitian/wawancara untuk bahan penulisan skripsi yang

berjudul 'Upaya Pendayagunaan Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) Kota Tangerang dalam

upaya Mengentaskan Kemiskinan di Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang .

. Demikian untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN : CIPONDOH

PADA TANGGAL : 02 Pebruari 2008

6~IPONDOH

Page 136: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

NO

1

2

3

4

5

NAMA

KECAMATAN

INSTANSI

ZISBULANAN

INFAQHAJI

BAZDA PROPINSI

JUMLAH

REKAPITULASI PENERIMAAN DANA ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH

BAZDA KOTA TANGERANG TAHUN 1428 H/2007 M

JENIS

FITRAH MAL INFAQ SHODAQOH

Ro 171.345.800 - . ' RP 46 379.230 RP 38,863,099 Ro 21.512.100

. Ro 26 990 213 Ro 41.784.018

- - Ro 36.050000

RP 6,000,000 - -Rp 223,725,030 Rp 65,853,312 Rp 99,346,118

JUMLAH

Ro 171 345.800

Ro 106,754.429

Ro 68 774.231

Ro 36.050.000

Ro 6,000,000

RP 388,924,460 ;

I KE TUA :,.: l. ·.~:·,;·;:: :.

'•·<"'.:;'.:::.,

TANGERANG, 31 DESEMBER 2007 / BENDAHARA

1;1i•'• . ,, , '\ ·:r

;,·-1 J l '!f ,. :1~ . •' .,,. i ,., I • .,,

, , ,/tl• I

-:;,' ·'!: :'1;,;;;·;;:::~~'.>·'/ Ors. H. A. SAEFULMILLAH, MM. MBA ABDUL LA'TIF, SE

,., ..... ,.

I

I I I I I

I

I I I I I

I

I I

' I

I I I

I I

/ ' I

' I I

' I

' ' ' I

I I

Page 137: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

ii~~A l{<j·(~ ;(i~icll.\~il

• ~i:TAN(;ERANG MULAI MENITI DAN c~~l:S<BAIK BIDANG KELEMBAGAAN,

..... ·· !:.!N,.MN. MAUPUN PEMBERDAYAAN

.-·",", ,.

:~e~. l'(QJ.t\. TANGERANG •,;KE[).~e:Jl,NAl{AN .. LEBIH

..... ·· '':1;1,.£0UNTER ZIS "····"··~·•1illfll.JM

Page 138: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

·~··.····· ......... ·.·····.· .. · .. ··. ' ' i '

'

PROGRAM KERJA ffUJUAN

TERWUJUDNYA PEMBERDAY AAN EKONOMI MANDIRI

TERCIPTANYA MUSTAHIK MENJADI

MUZAKI

KONDISI RHL

BELUM OPTIMALNYA KEGIATAN PEMBINAAN USAHA DAN PESERTA

YANG TERLIBAT (MUSTAHIK YANG MAU BERUSAHA)

KURANGNYA DUKUNGAN DARI BAZDA KEC.

BELUM SIAPNYA MUSTAHIK UNTUK BERUSAHA

"' w ¢'" "''' --~C!lill~mmma3[ITWOU +•··;·.······.:····c············· ·.········ ··.······1~.•·.·MJ~~~~lff'~:JFf~I~~~~!~~~~~~N

3. MEMBERll<AN)=•1N~AMAN MODAL USAHA/MITRA USAHA . . . 4: MEMBERIKAN BEA SISWA BERKELANJUTAN

5. MEl..AKSANAKAN BIMBINGAN USAHA AGAR TEGAR MANDIRI DAN BERAKHLAK MUUA. 6 .. MELAKSANAKAN KERJASA\'JIA USAHA DENGAN PIHAK LAIN UNTUK LEBIH

MENINGKATKAN DAN MEMPERLUAS JARINGAN PEMBERDAYAAN EKONOMI MANDIRI > 7. l\llENCIPTAKAN LAPANGAN KERJA BARU UNTUK PARA MUSTAHIK.

""'"

Page 139: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

<Pendayagunaan C])ana ZIS

Dana yang terkumpul pada BAZDA Kota Tangerang, disalurkan sebagai dana charity (bantuan sesaat) dan yang menganut prinsip manfaat I produktif dalam kemasan sebagai berikut :

Paket Senyum Santunan anak yatim piatu, Orang Tua jompo dan bantuan sarana keagamaan.

·~c .·· I .

Ors. H.A. Saefulmillah, MM. MBA sedang menyerahan bantuan kepada kaum Dhu'afa secara simbolis melalui Pengurus BAZDA Kecamatan.

Page 140: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

i . l

CO;•;)

sedang menyerahkan Bantuan Kemanusiaan langsung kepada korban Tsunami

Paket Mawaddatan Fil Qurba (Pendekatan Kasih Sayang) Memberikan beasiswa, keterampilan dan bimbingan usaha disertai modal agar lebih tegar mandiri.

Tiga tahun lalu Ust. Jasim Damisi tidak berkecukupan. Setelah mendapat bantuan dana dari BAZDA KOT A, saat ini bisa menyisihkan rezekinya untuk bantu bangun mushola, masjid dan fakir miskin disekitamya. Ustad Jasim Damisi (berbaju koko) Pemilik warung sembako tengah menerima arahan dari Sekum BAZDA Kota Tangerang, Disaksikan Kasie Pendayagunaan (Ir. Nur Tachlis, MM) bersama r•u~l"f""'lt.\IU....,i DA 7n.A l .... il'\rn1 ....

' i i

•,)

Page 141: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

Paket Baitul Qiroth Lembaga Keuangan Mikro sebagai hasil infaq I Shodaqoh para Mustahiq yang di bina dalam

Usaha Kecil Sekali (UKS) atau Usaha Kelompok Bersama (UKB).

Page 142: POLA PENDAYAGUNAAN ZAKAT BADAN AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16182/1/... · Sk: ripsi berjudul POLA ... Semoga kita menjadi Insan Akademis, Pencinta,

MITRAUSAHA BAZDA KOTA TANGERANG

DENGAN MASJID AL-MUHAJIRIN KEC. KARAWACI