210
1

Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

1

Page 2: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

2

Page 3: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

3

Page 4: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

4

Page 5: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

5

Page 6: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

6

Page 7: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

7

Page 8: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

8

Page 9: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

9

Page 10: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkawinan endogami adalah suatu perkawinan antara etnis, klan,

suku, atau kekerabatan dalam lingkungan yang sama. Dalam sistem endogami,

seseorang, diharuskan untuk mencari jodoh di lingkungan sosialnya sendiri,

misalnya di lingkungan kerabat, klan, lingkungan kelas sosial, atau yang

sangat dekat hubungan kekerabatannya. Perkawinan endogami, biasanya

dilakukan dengan alasan antara lain agar harta kekayaan tetap beredar di

kalangan sendiri, memperkuat pertahanan klan dari serangan musuh,

mempertahankan garis darah (nasab) atau motif lainnya yang lebih bersifat

eksklusif.

Perkawinan endogami masih marak terjadi dimasyarakat hingga

sekarang ini. Sebagian masyarakat menjadikan perkawinan endogami ini

sebagai kebiasaan (adat) yang sulit mereka hilangkan. Para ahli memandang

perkawinan endogami ini dinilainya kurang baik dan mempunyai dampak

negatif terhadap keturunannya, misalnya keturunan yang dihasilkan dari

perkawinan ini, mengalami cacat fisik dan mental atau mempunyai penyakit

bawaan/turunan, karena hubungan darah antara suami dan isteri terlalu dekat.

Dusun Jembangan Agung merupakan bagian dusun dari Desa Sruwen

yang letak wilayahnya terpisah dengan dusun-dusun lainnya. Dusun ini

Page 11: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

11

memiliki tradisi perkawinan unik. Sampai tahun 1990, hampir semua

penduduknya melakukan perkawinan dengan cara endogami. (wawancara

dengan bapak Supadi pada tanggal 15 Maret 2014) Baru di atas tahun 2000

terdapat beberapa masyarakat yang melakukan pernikahan eksogami.

Perkawinan eksogami ini dilakukan oleh generasi muda di mana orangtuanya

dulu melakukan perkawinan secara endogamy. Perubahan kebudayaan yang

terjadi di Dusun Jembangan Agung ini merupakan suatu keniscyaan dan tidak

dapat dielakkan. Karena masyarakat tidak pernah statis, selalu dinamis

berubah dari satu keadaan ke keadaan lainnya yang disebabkan oleh berbagai

faktor. Perubahan ini mungkin dimaksudkan sebagai wujud tanggapan

manusia terhadap tantangan lingkungannya.

Bentuk perkawinan endogamy ini dilakukan oleh seluruh lapisan

masyarakat, tidak hanya yang miskin, kaya, berpendidikan dan tidak

berpendidikan. Ada seorang sarjana yang memiliki pengalaman dan tingkat

pendidikan yang cukup tinggi dibandingkan dengan masyarakat lain, akan

tetapi dia juga melakukan perkawinan secara endogamy.

Selain tradisi perkawinan endogami di Dusun Jembangan ini

berlangsung pula tradisi perkawinan pada usia dini. Bahkan ada kasus

perkawinan yang dilakukan secara endogami sekaligus juga dilakukan dalam

usia yang sangat muda, karena belum lulus sekolah dasar. Berdasarkan

pengakuan salah seorang pelaku pernikahan tersebut dia melakukan

pernikahan dengan tetangga dekat pada umur 12 tahun. Waktu itu dia belum

lulus sekolah Madrasah Ibitidaiyah. Lebih unik lagi perkawinan tersebut

Page 12: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

12

berjalan dengan lancar tanpa ada kendala administrasi. Padahal sebetulnya

perkawinan tersebut menyalahi UU No I Tahun 1974 tentang Perkawinan Bab

2 pasal 7 ayat 1 berbunyi “Perkawinan hanya diijinkan jika pihak pria sudah

mencapai umur 19 tahun (sembilan belas) tahun dan pihak wanita sudah

mencapai umur 16 (enambelas) tahun. Selanjutnya dalam Peraturan Menteri

Agama No.11 tahun 2007 Tentang Pencatatan Nikah Bab IV pasal 8 “Apabila

seorang calon sumi belum mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun dan

seorang calon isteri belum mencapai umur 16 (enambelas) tahun, harus

mendapat dispensasi dari pengadilan”. Ketika kami Tanya mengapa hal

tersebut terjadi, jawabnya tidak tahu karena hanya taat kepada orangtua yang

sudah menjodohkannya. Sekarang diusianya 43 tahun dia sudah punya cucu.

Hal ini menggambarkan bahwa pernikahan usia dini yang dia lakukan terjadi

pula pada anaknya. Sedangkan anaknya tersebut melakukan pernikahan secara

eksogami. (Wawancara dengan Ibu Supinah salah satu pelaku perkawinan

endogamy dan sekaligus menikah diusia dini).

Ada berbagai macam model perkawinan endogamy yang terjadi di

Dusun Jembangan Agung. Antara lain perkawinan dengan tetangga dekat

(masyarakat setempat menyebutnya dengan peknggo kepanjangan dari ngepek

tonggo), ada juga perkawinan endogamy yang dilakukan dengan saudara

dekat. Masyarakat setempat menyebutnya dengan istilah peklur artinya ngepek

sedulur. (wawancara pada tanggal 15 Maret 2014)

Walaupun sistem perkawinan endogamy tidak dilarang dalam Islam

akan tetapi, model perkawinan eksogami dalam ajaran Islam sangat dianjurkan

Page 13: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

13

dengan tujuan untuk memperluas tali silaturrahim dan menghindari

kemungkinan kawin atau menikah dengan saudara sesusuan. Oleh karena itu

perkawinan endogami ini, banyak juga kita jumpai di masyarakat dengan

berbagai alasan dan berbagai faktor, diantaranya faktor budaya, menjaga dan

mempertahankan status sosial, dan menjaga harta warisan. namun yang

menjadi topik pembahasan dalam penelitian ini adalah apa yang menjadi

alasan mereka melakukan perkawinan endogami dan bagaimana dampak yang

timbul dari perkawinan ini. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui alasan utama tentang perkawinan endogami dan mengungkapkan

dampak dan akibat yang timbul dari pelaksanaan perkawinan endogami

tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang melatarbelakangi terjadinya perkawinan endogami di Dusun

Jembangan Agung?

2. Bagaimana pola perkembangan perkawinan endogami yang terjadi pada

masyarakat Dusun Jembangan Agung Desa Sruwen?

3. Apa implikasi pernikahan endogami terhadap kehidupan rumah tangga?

C. Signifikansi

1. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah wacana bagi peneliti

khususnya dan pengamat hukum perkawinan di Indonesia pada umumnya.

Page 14: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

14

2. Sebagai bahan masukan bagi masyarakat Dusun Jembangan Agung dalam

melaksanakan perkawinan pada generasi selanjutnya.

D. Telaah Pustaka

Perkawinan endogami merupakan salah satu tradisi perkawinan yang

ada di masyarakat yang memiliki motif dan juga implikasi juga pola berbeda-

beda. Sehingga terus saja menarik untuk dikaji dan juga diteliti lebih

mendalam. Karena tetap memiliki nilai-nilai ketertarikan tersendiri bagi

pemerhati hukum perkawinan, sosiologi, juga bagi para feminis baik untuk

mengapresiasi atau untuk mengkritiknya. Kajian terhadap pernikahan model

ini tentu saja tidak dilepaskan dari nilai-nilai budaya sekaligus norma yang

berlaku di masyarakat Indonesia. Kasus ini tidak saja terjadi di pedesaan yang

jauh dari hiruk pikuk kehidupan, namun juga di perkotaan yang penuh dengan

perkembangan peradaban.

Di antara kajian yang pernah dilakukan dalam kaitannya dengan model

perkawinan ini adalah dilakukan oleh Hamka Siregar dengan judul

Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di Kota Pontianak.

Penelitian ini dilakukan dalam rangka memperoleh gelar doktor dalam bidang

ilmu agama di UIN Sunan Kalijaga. Penelitian menunjukkan bahwa pola

perkawinan endogami didasarkan pertimbangan untuk mempertahankan nasab

keturunan juga disisipi motif ekonomi dan politis. Penerapan sistem

perkawinan endogami ini diberlakukan secara ketat di kalangan Arab

Alawiyyun di Kota Pontianak yang membawa dampak terselubung terhadap

Page 15: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

15

eksistensi masyarakat di luar kelompok Alawiyyun dan eksistensi kaum

wanita. (Disertasi UIN Sunan Kalijaga Yokyakarta)

Penelitian juga pernah dilakukan oleh Ahmad Fauzi (skripsi) dengan

judul Perkawinan Endogami di Kabupaten Pemekasan, dengan

mengemukakan beberapa faktor terjadinya perkawinan endogami antara lain

faktor budaya, ekonomi (menjaga warisan) dan juga faktor sosial

(mempertahankan kehormatan keluarga). Penelitian serupa dilakukan oleh

Duwi Nuryani, Setiaji, dan Puji Lestari dengan mengambul judul Latar

Belakang dan Dampak Perkawinan Endogami di Desa Sigide Kabupaten

Jepara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang melatarbelakangi

perkawinan ini adalah: orientasi kewilayahan, kemurnian keturunan, menjaga

harta, dan perjodohan. Dengan rumusan masalah yang sama Kurnia Rizkiyati

menyusun skripsi dengan judul Perkawinan Endogami pada Masyarakat

Keturunan Arab: Studi di Kampung Arab Al Munawar Kota Palembang. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

perkawinan endogami masih dipertahankan karena dilatarbelakangi oleh

kebudayaan yang masih dipegang kuat oleh masyarakat keturunan Arab,

kuatnya keinginan untuk tetap mempertahankan identitas dirinya sebagai

keturunan Arab yang dilakukan dengan cara membuat batasan dalam

pemilihan pasangan dalam perkawinan sehingga upaya untuk kemurnian

keturunan darah, kepercayaan dan keamanan harta tetap dijaga. Selain

perkawinan dilakukan atas dasar emosional saling menyukai, peran orang tua

Page 16: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

16

juga memiliki peranan penting dalam proses pemilihan jodoh yaitu dengan

melakukan sistem perjodohan.

Penelitian juga dilakukan oleh Rina Yulianti dengan judul Resistensi

Nilai Budaya Perkawian Endogami Pada Masyarakat Kampung Pakoran

Terhadap Modernisasi. Penelitian ini menghasilkan bahwa faktor terjadinya

perkawinan endogami adalah dalam rangka mempertahankan keturunan Nur

Bayan seorang tokoh agama dan tokoh masyarakat di kampung tersebut.

(Jurnal Masyarakat Kebudayaan dan Politik, Volume 22, Nomor 4: 304-309).

Dari berbagai penelitian yang sudah ada kami masih tertarik untuk

meneliti. Kalau kebanyakan penelitian di atas menjawab tentang faktor-faktor

terjadinya perkawinan endogami maka kami akan lebih mengamati terhahadap

perkembangan budaya perkawinan endogami tersebut dan juga implikasinya

dalam bidang pendidikan dan ekonomi masyarakat atau keluarga yang

melaksanakan perkawinan secara endogami.

E. Sistimatika Pembahasan

Rencana penelitian ini membahas tentang pola perkembangan

endogami yang terjadi pada masyarakat Dusun Jembangan Agung Desa

Sruwen Kecamatan Tengaran. Agar penyajian laporan tersusun secara

sistematis dan terarah, laporan ini akan terdiri dari tiga bagian, yakni:

pendahuluan, isi dan penutup.1 Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh

langkah sebagai berikut. Langkah pertama pendahuluan yang terdiri dari latar

1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, hlm.211-215

Page 17: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

17

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan

pustaka, serta sistematika pembahasan penelitian.

Langkah kedua, berisi tentang perspektif teoritik yang digunakan

sebagai perspektif baik dalam membantu merumuskan masalah (kembali)

fokus penelitian maupun dalam melakukan analisis data atau membahas

temuan-temuan penelitian. Penyajian teori ini meliputi teori perubahan

budaya, teori tindakan sosial, serta gambaran umum tentang perkawinan di

Indonesia.

Langkah ketiga, menyajikan metode penelitian yang digunakan dalam

proses penelitian. Metode tersebut meliputi pendekatan yang digunakan serta

alasan penggunaannya, fokus penelitian, cara-cara pengumpulan data, uji

keabsahan data, analisis data.

Langkah keempat, hasil penelitian yang meliputi gambaran umum

Desa Sruwen dan sekitarnya yang meliputi: sejarah lahirnya, struktur sosial

kemasyarakatan, keagamaan, adat perkawinan Dusun Jembangan Agung,

keadaan pendidikan serta ekonomi masyarakat. Selanjutnya disajikan hasil

penelitian tentang pola perkembangan perkawinan endogami di Dusun

Jembangan Agung Desa Sruwen Kecamatan Tengaran secara sistematik sesuai

urutan pokok masalah. Dalam bab ini akan disajikan hasil penelitian yang

merupakan rangkaian fakta perkawinan endogami yang sudah direduksi

secara cermat, sehingga tidak hanya merupakan kesan selintas peneliti apalagi

hasil manipulasi.

Page 18: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

18

Langkah kelima, analisis temuan-temuan penelitian. Dalam bab ini

akan diungkap hal-hal yang melatarbelakangi terjadinya perkawinan endogami

pola perkembangan serta implikasinya dalam bidang pendidikan dan juga

perkembangan ekonomi.

Langkah terakhir (keenam) menyimpulkan hasil penelitian dengan

singkat dan jelas.

Page 19: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

19

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini, bila dilihat dari pendekatannya, maka penelitian

ini termasuk penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

pendekatan sosiologis-empiris, dengan menggunakan instrument observasi

dan interview. Adapun lokasi penelitiannya adalah Dusun Jembangan Agung

Kelurahan Sruwen Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Sampai saat

ini masyarakat masih menjadikan perkawinan endogami sebagai kebiasaan

yang sudah turun temurun mereka lakukan.

Dalam penelitian kualitatif, pertama yang harus dilakukan adalah

menentukan research question atau fokus penelitian. Karena dalam penelitian

kualitatif gejala itu bersifat holistik atau menyeluruh dan tidak dapat

dipisahkan. makna yang terkandung didalamnya adalah kita tidak akan

menetapkan penelitian kita hanya berdasarkan pada variabel penelitian, tetapi

keseluruhan situasi sosial yang akan kita teliti yang meliputi aspek tempat,

pelaku, dan aktifitas yang berinteraksi secara sinergis.

Fokus penelitian mempunyai makna batasan penelitian, karena dalam

lapangan penelitian banyak gejala yang meyangkut tempat, pelaku, dan

aktifitas, namun tidak semua tempat, pelaku dan aktifitas kita teliti semua.

Page 20: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

20

untuk menentukan pilihan penelitian maka harus membuat batasan yang

dinamakan fokus penelitian.

Pohan (2007:14) mengatakan bahwa membatasi penelitian merupakan

upaya pembatasan dimensi masalah atau gejala agar jelas ruang lingkupnya

dan batasan yang akan di teliti. dalam hasil hal ini kita mengusahakan

melakukan penyempitan dan penyederhanaan terhadap sarana riset yang

terlalu luas dan rumit. dan tidak berharap berada di hutan belantara karena kan

memboroskan tenaga dan biaya. Sebagai ilustrasi jika fokus penelitian yaitu

ketika kita ditengah hutan belantara kita sebagai peneliti dan tidak mungkin

kita meneliti semua isi hutan, mulai dari hewan, tumbuhan dan apa yang ada

dihutan. berapa waktu yang kita butuhkan?berapa biaya yang akan kita

gunakan?tentu tak terhitung..benar gak?akan lebih baik kita buat fokus

penelitian yaitu membuat batasan, misalnya hanya meneliti tentang kayu

jatinya. dalam penelitian kualitatif lebih ditekankan pada fokus yang sempit

tapi mendalam. artinya satu persoalan yang dikaji lebih baik daripada semua

masalah di hutan dikaji tapi tidak mengarah.

Fokus juga bisa di artikan sebagai domian tunggal atau beberapa

domain yang terkait dengan situasi sosial. menurt Sugiyono (2007:34)

pembatasan masalah dan topik dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan

pada tingkat kepentingan, urgensi dan feasibility masalah yang akan

dipecahkan, selain juga faktor keterbatasan tenaga, dana dan waktu. suatu

masalah di katakan penting apabila masalah tersebut tidak dipecahkan melalui

penelitian akan semakin menimbulkan masalah baru.

Page 21: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

21

Penentuan fokus penelitian ini bertujuan untuk memberikan arah

selama penelitian berlangsung. Utamanya pada saat pengumpulan data, agar

peneliti mampu membedakan antara data yang relevan dengan tujuan

penelitian. Namun fokus penelitian ini sangat memungkinkan berubah pada

saat berada di lapangan. (Bagong Suyanto: 2005: 170-171)

Penelitian ini akan difokuskan pada pola perubahan budaya

perkawinan endogami serta dampak dan juga latar belakangnya di Dusun

Jembangan Agung. Sebuah wilayah yang terisolir dari wilayah dusun lain

yang berada di kelurahan Sruwen Kecamatan Tengaran, karena dibatasi

dengan sawah yang luas dan juga sungai yang panjang.

B. Setting dan Subjek Penelitian

Setting dan subjek penelitian merupakan satu kesatuan yang telah

ditentukan sejak awal penelitian. Setting penelitian ini menunjukkan

komunitas yang akan diteliti sekaligus kondisi fisik dan sosial mereka.

Subjek penelitian ditentukan secara sengaja sesuai dengan fokus

penelitian, yang kemudian akan menjadi informan dalam penelitian. Informan

penelitian ini meliputi beberapa macam; pertama, informan kunci (key

informan), yaitu keluarga yang melakukan perkawinan secara endogami.

Kedua, informan utama, yaitu mereka yang terlibat langsung proses

perkawinan endogami dalam hal ini bisa wali ataupun orangtua pasangan

perkawinan endogami, tokoh masyarakat atau aparat kelurahan. Ketiga,

informasi tambahan, yaitu mereka yang dapat memberikan informasi

Page 22: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

22

walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti, yaitu

masyarakat Dusun Jembangan pada umunya. (Bagong Suyanto: 171-172)

C. Jenis Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menghasilkan data deskriptif

mengenai kata-kata lesan. Oleh karena itu jenis penelitian yang akan

dilakukan adalah penelitian kualitatif. Terdapat lima ciri pokok dalam

penelitian ini yaitu: penelitian kualitatif mempunyai latar belakang alami dan

peneliti sendiri berperan sebagai informan, bersifat deskriptif, lebih

menekankan proses dari pada produk, cenderung menganalisis data secara

induktif, dan makna sangat penting artinya. (Zamroni: 1992: 81-82) Adapun

pendekatan yang akan dilakukan adalah pendekatan sosiologis.

D. Teknik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data bisa dilakukan dengan observasi

(pengamatan), interview (wawancara), dan juga dokumentasi. Dalam

penelitian ini kami akan menggunakan wawancara sekaligus pengamatan

ataupun observasi dan juga dokumentasi. Wawancara akan dilakukan kepada

para pasangan perkawinan endogami, tokoh masyarakat ataupun orangtua/wali

dari pasangan suami istri. Wawancara ini dilakukan dalam rangka menggali

data yang berupa lesan. Sedangkan observasi atau pengamatan dilakukan

dalam rangka menggali data tentang gambaran umum tempat penelitian, mulia

dari pola kehidupan masyarakat, sifat karakteristik, dan juga tradisi-tradisi

Page 23: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

23

yang ada dalam mesyarakat Dusun Jembangan. Selain itu juga dilakukan pada

keluarga pasangan perkawinan endogami, mulai dari bentuk keluarga, letak

rumah, bahkan juga tingkat ekonomi. Sedangkan dokumentasi dilakukan

dalam rangka memperoleh data tentang data-data yang berupa angka, mulai

dari jumlah penduduk, jumlah dan jenis pekerjaan, tingkat kesejahteraan,

tingkat pendidikan dan lain-lain. Agar penggunaan masing-masing metode ini

bisa sesuai dengan pedoman dalam penelitian kualitatif maka pendalama teori

tentang ketiga metode penggalian data tersebut menjadi sangat penting.

1. Wawancara

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan

makna dalam suatu topik tertentu. (Sugiyono: 2001: 95) Wawancara

merupakan cara yang dipergunakan untuk memperoleh keterangan secara

lisan guna mencapai tujuan tertentu. (Burhanudin Ashshofa: 2001: 95)

Tujuan wawancara dalam penelitian ini untuk mendapatkan informasi

secara lengkap pola perkaiwnan endogami yang terjadi di dusun

Jembangan Agung. Alasan wawancara sebagai alat untuk mengumpulkan

data adalah karena fleksibel sehingga jawaban-jawaban dari informan atau

responden akan menjadi landasan percakapan yang mengalir. (Cristin

Daymon: tt: 259) Selain itu wawancara juga akan bisa diketahui hal-hal

secara mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan

fenomena yang terjadi, di mana hal ini tidak bisa ditemukan melalui

observasi.

Page 24: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

24

Ada beberapa macam jenis wawancara, (Cristin Daymon: 264-

268) namun kami hanya menggunakan satu yaitu wawancara tak

berstruktur (unstructured interview). Wawancara yang bebas di mana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun

secara sistematis dan lengkap. Akan tetapi peneliti hanya akan

menggunakan garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

Mengingat peneliti belum tahu secara persis data apa yang akan diperoleh,

sehingga peneliti akan banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh

responden. (Sugiyono:tt: 233-234) Keadaaan ini dimaksudkan agar

wawancara bisa berlangsung secara luwes dengan arah yang lebih terbuka.

Sebelum melakukan wawancara peneliti menyusun langkah-

langkah agar data yang dimaksud bisa terpenuhi. Langkah-langkah

tersebut adalah: (Sugiyono: 235)

a. Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan

pembicaraan.

b. Menetapkan kepada siapa wawancara itu dilakukan.

c. Mengawali atau membuka alur wawancara.

d. Melangsungkan alur wawancara.

e. Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya.

f. Menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan.

g. Mengidentifikasikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah

diperoleh.

Page 25: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

25

Supaya hasil wawancara dapat terekam dengan baik, dan peneliti

memiliki bukti telah melakukan wawancara kepada informan atau sumber

data, maka peneliti mencatat langsung setiap melakukan wawancara.

Selain menyiapkan langkah-langkah dan juga melakukan pencatatan, agar

tidak muncul kecurigaan atas berbagai pertanyan yang muncul, maka

peneliti harus mampu menciptakan suatu hubungan yang akrab dengan

subjeknya. Langkah selanjutnya yang peneliti lakukan adalah segera

menulis kembali dalam bentuk narasi. Atau mendeskripsikan hasil

penelitian agar tidak lupa.

2. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti

melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat

dari dekat kegiatan yang dilakukan (Riduwan, 2004 : 104). Metode

observasi sering kali diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap gejala yang tampak pada subyek penelitian. Teknik

observasi sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik hendaknya

dilakukan pada subyek yang secara aktif mereaksi terhadap obyek.

Adapun kriteria yang hendak diperhatikan oleh observeser antara lain:

a. Memiliki pengetahuan yang cukup terhadap obyek yang hendak

diteliti.

b. Pemahaman tujuan umum dan tujuan khusus penelitian yang

dilaksanakannya.

c. Penentuan cara dan alat yang dipergunakan dalam mencatat data.

Page 26: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

26

d. Penentuan kategori pendapatan gejala yang diamati.

e. Pengamatan dan pencatatan harus dilaksanakan secara cermat dan

kritis.

f. Pencatatan setiap gejala harus dilaksanakan secara terpisah agar tidak

saling mempengaruhi.

g. Pemilikan pengetahuan dan keterampilan terhadap alat dan cara

mencatat hasil observasi.

Pada dasarnya teknik observasi digunakan untuk melihat dan mengamati

perubahan fenomena–fenomena sosial yang tumbuh dan berkembang yang

kemudian dapat dilakukan perubahan atas penilaian tersebut, bagi

pelaksana observaser untuk melihat obyek moment tertentu, sehingga

mampu memisahkan antara yang diperlukan dengan yang tidak diperlukan.

(Margono, 2007:159)

Menurut Kusumah (2011:66-76) Pengamatan atau observasi adalah proses

pengambilan data dalam penelitian dimana peneliti atau pengamat melihat

situasi penelitian. Untuk mencapai tujuan pengamatan, diperlukan adanya

pedoman pengamatan. Pengamatan sebagai alat pengumpul data ada

kecenderungan terpengaruh oleh pengamat atau observer sehingga hasil

pengamatan tidak objektif.

Macam-Macam Observasi

Ada berbagai macam bentuk yang bisa digunakan dalam penelitian

lapangan antara lain:

Page 27: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

27

a. Observasi Partisipatif. Adalah peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-

hari orang yang sedang diamati atau digunakan sebagai sumber data.

Artinya peneliti terlibat langsung dalam kegiatan mencari data yang

diperlukan melalui pengamatan. Melalui observasi partisipatif, data

yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada

tingkat makna dari setiap perilaku atau gejala yang muncul. Menurut

Stainback Observasi partisipatif dapat digolongkan menjadi empat

yaitu: partispasi pasif, partisipasi moderat, observasi yang terus terang

dan tersamar, dan observasi yang lengkap.

b. Observasi Terus Terang atau Tersamar. Dalam observasi jenis ini

peneliti menyatakan keterusterangannya kepada narasumber bahwa ia

sedang melakukan penelitian. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga

tidak terus terang atau tersamar kepada narasumber untuk memperoleh

data yang sifatnya rahasia. Kemungkinan kalau dilakukan dengan terus

terang, maka peneliti tidak akan diijinkan untuk melakukan observasi.

c. Observasi Tidak Terstruktur. Adalah observasi yang tidak dipersiapkan

secara sistematis tentang apa yang diobservasikan. Dalam melakukan

pengamatan peneliti tidak menggunakan instrumen yang telah baku,

tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan.

Manfaat Observasi

Menurut Patton sebagaimana dikutip Nasution, manfaat observasi adalah

sebagai berikut.

Page 28: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

28

a. Dengan observasi dilapangan peneliti akan lebih mampu memahami

konsteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat

diperoleh padangan yang holistik atau menyeluruh.

b. Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman langsung,

sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif,

jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya.

Pendekatan induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan.

c. Dengan observasi peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak

diamati orang lain. Khususnya orang yang berada dalam lingkungan

itu, karena telah dianggap biasa dan karena itu tidak akan

terungkapkan dalam wawancara.

d. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya

tidak akan terungkapkan oleh responden dalam wawancara karena

bersifat sensitif atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama

lembaga.

e. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang di luar

persepsi responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang

komperhensif.

f. Melalui pengamatan dilapangan, peneliti tidak hanya mengumpulkan

data yang kaya, tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi, dan

merasakan suasana atau situasi sosial yang diteliti.

Obyek Observasi

Page 29: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

29

Obyek penelitian kualitatif yang di observasi menurut Spradley dinamakan

situasi sosial, yang terdiri atas tiga komponen yaitu tempat, pelaku, dan

aktivitas. Tempat dimana interaksi dalam situasi sosial sedang

berlangsung. Pelaku atau orang-orang yang sedang memainkan peran

tertentu. Kegiatan yang dilakukan oleh aktor dalam situasi sosial yang

sedang berlangsung.

3. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2011:329-330) dokumentasi merupakan catatan

peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar,

atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk

tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, ceritera, biografi,

peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto,

gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya

misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-

lain. Hasil penelitian dari observasi atau wawancara, akan lebih kridibel

atau dapat dipercaya kalau di dukung oleh sejarah pribadi kehidupan masa

kecil, sekolah, di tempat kerja, di masyarakat, dan autobiografi. Namun

juga sebaliknya bahwa tidak semua dokumen memiliki kredibilitas yang

tinggi, sebagai contoh banyak foto yang tidak mencerminkan keadaan

aslinya, karena foto dibuat untuk kepentingan tertentu. Demikian juga

autobiografi yang ditulis untuk dirinya sendiri, sering subjektif.

Macam-Macam Bahan dan Jenis Dokumen

Page 30: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

30

Menurut Burhan Bungin (2008) bahan dokumen itu berbeda secara gradual

dengan literatur, dimana literatur merupakan bahan-bahan yang diterbitkan

sedangkan dokumenter adalah informasi yang disimpan atau

didokumentasikan sebagai bahan dokumenter. Mengenai bahan-bahan

dokumen tersebut, Sartono Kartodirdjo (dikutip oleh Bungin, 2008)

menyebutkan berbagai bahan seperti; otobiografi, surat pribadi, catatan

harian, momorial, kliping, dokumen pemerintah dan swasta, cerita roman /

rakyat, foto, tape, mikrofilm, disc, compact disk, data di server / flashdisk,

data yang tersimpan di web site, dan lainnya.

Dari bahan-bahan dokumenter di atas, para ahli mengklasifikasikan

dokumen ke dalam beberapa jenis yaitu:

a. Menurut Bungin (2008); dokumen pribadi dan dokumen resmi.

Dokumen pribadi adalah catatan seseorang secara tertulis tentang

tindakan, pengalaman, dan kepercayaannya. Berupa buku harian, surat

pribadi, & otobiografi. Dokumen Resmi terbagi dua: pertama intern;

memo, pengumuman, instruksi, aturan lembaga untuk kalangan

sendiri, laporan rapat, keputusan pimpinan, konvensi; kedua ekstern;

majalah, buletin, berita yang disiarkan ke mass media, pemberitahuan.

(termasuk dalam klasifikasi di atas, pendapat lexy Moleong dan

Nasution)

b. Menurut Sugiyono (2005), berbentuk tulisan, gambar, dan karya.

Bentuk tulisan, seperti; catatan harian, life histories, ceritera, biografi,

peraturan, kebijakan, dan lainnya. Bentuk gambar, seperti; foto,

Page 31: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

31

gambar hidup, sketsa, dan lainnya.Bentuk karya, seperti; karya seni

berupa gambar, patung, film, dan lainnya.

c. Menurut E. Kosim (1988) jika diasumsikan dokumen itu merupakan

sumber data tertulis, maka terbagi dalam dua kategori yaitu sumber

resmi dan tak resmi. Sumber resmi merupakan dokumen yang

dibuat/dikeluarkan oleh lembaga/perorangan atas nama lembaga. Ada

dua bentuk yaitu sumber resmi formal dan sumber resmi informal.

Sumber tidak resmi, merupakan dokumen yang dibuat/dikeluarkan

oleh individu tidak atas nama lembaga. Ada dua bentuk yaitu sumber

tak resmi formal dan sumber tak resmi informal.

Posisi Studi Dokumen dalam Penelitian kualitatif.

Metode dokumenter merupakan salah satu jenis metode yang

sering digunakan dalam metodologi penelitian sosial yang berkaitan

dengan teknik pengumpulan datanya. Terutama sekali metode ini banyak

digunakan dalam lingkup kajian sejarah. Namun sekarang ini studi

dokumen banyak digunakan oleh lapangan ilmu sosial lainnya dalam

metodologi penelitiannya, karena sebagian besar fakta dan data sosial

banyak tersimpan dalam bahan-bahan yang berbentuk dokumenter. Oleh

karenanya ilmu-ilmu sosial saat ini serius menjadikan studi dokumen

dalam teknik pengumpulan datanya. Data dalam penelitian kualitatif

kebanyakan diperoleh dari sumber manusia atau human resources, melalui

observasi dan wawancara. Akan tetapi ada pula sumber bukan manusia,

non human resources, diantaranya dokumen, foto dan bahan statistik.

Page 32: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

32

Studi dokumen yang dilakukan oleh para peneliti kualitatif, posisinya

dapat dipandang sebagai ”nara-sumber” yang dapat menjawab pertanyaan;

”Apa tujuan dokumen itu ditulis?; Apa latarbelakangnya?; Apa yang dapat

dikatakan dokumen itu kepada peneliti?; Dalam keadaan apa dokumen itu

ditulis?; Untuk siapa?” dan sebagainya.(Nasution, 2003)

Menurut Sugiyono (2005) studi dokumen merupakan pelengkap

dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian

kualitatif. Bahkan kredibilitas hasil penelitian kualitatif ini akan semakin

tinggi jika melibatkan / menggunakan studi dokumen ini dalam metode

penelitian kualitatifnya hal senada diungkapkan Bogdan (seperti dikutip

Sugiyono) “in most tradition of qualitative research, the phrase personal

document is used broadly to refer to any first person narrative produce by

an individual which describes his or her own actions, experience, and

beliefs”.

Metode kualitatif menggunakan beberapa bentuk pengumpulan

data seperti transkrip wawancara terbuka, deskripsi observasi, serta

analisis dokumen dan artefak lainnya. Data tersebut dianalisis dengan tetap

mempertahankan keaslian teks yang memaknainya. Hal ini dilakukan

karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami fenomena dari

sudut pandang partisipan, konteks sosial dan institusional. Sehingga

pendekatan kualitatif umumnya bersifat induktif. Selain itu, di dalam

penelitian kualitatif juga dikenal tata cara pengumpulan data yang lazim,

yaitu melalui studi pustaka dan studi lapangan. Studi pustaka (berbeda

Page 33: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

33

dengan Tinjauan Pustaka) dilakukan dengan cara mengkaji sumber tertulis

seperti dokumen, laporan tahunan, peraturan perundangan, dan

diploma/sertifikat. Sumber tertulis ini dapat merupakan sumber primer maupun

sekunder, sehingga data yang diperoleh juga dapat bersifat primer atau

sekunder. Pengumpulan data melalui studi lapangan terkait dengan situasi

alamiah. Peneliti mengumpulkan data dengan cara bersentuhan langsung

dengan situasi lapangan, misalnya mengamati (observasi), wawancara

mendalam, diskusi kelompok (Focused group discussion), atau terlibat langsung

dalam penilaian.( Djoko Dwiyanto, [email protected])

Kajian dokumen merupakan sarana pembantu peneliti dalam

mengumpulkan data atau informasi dengan cara membaca surat-surat,

pengumuman, iktisar rapat, pernyataan tertulis kebijakan tertentu dan

bahan-bahan tulisan lainnya. Metode pencarian data ini sangat bermanfaat

karena dapat dilakukan dengan tanpa mengganggu obyek atau suasana

penelitian. Peneliti dengan mempelajari dokumen-dokumen tersebut dapat

mengenal budaya dan nilai-nilai yang dianut oleh obyek yang diteliti.

Pengumpulan data perlu didukung pula dengan pendokumentasian, dengan

foto, video, dan VCD. Dokumentasi ini akan berguna untuk mengecek

data yang telah terkumpul. Pengumpulan data sebaiknya dilakukan secara

bertahap dan sebanyak mungkin peneliti berusaha mengumpulkan.

Maksudnya, jika nanti ada yang terbuang atau kurang relevan, peneliti

masih bisa memanfaatkan data lain. Dalam fenomena budaya, biasanya

Page 34: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

34

ada data yang berupa tatacara dan perilaku budaya serta sastra lisan.

(Endraswara, http://fisip.untirta.ac.id/teguh/?p=16/)

Penggunaan Studi Dokumen dalam Penelitian Kualitatif

Seperti telah dikemukakan di atas, bahwa studi dokumen menjadi

metode pelengkap bagi penelitian kualitatif, yang pada awalnya

menempati posisi yang kurang dimanfaatkan dalam teknik pengumpulan

datanya, sekarang ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari teknik

pengumpulan data dalam metodologi penelitian kualitatif. Hal senada

diungkapkan Nasution (2003) bahwa meski metode observasi dan

wawancara menempati posisi dominan dalam penelitian kualitatif, metode

dokumenter sekarang ini perlu mendapatkan perhatian selayaknya, dimana

dahulu bahan dari jenis ini kurang dimanfaatkan secara maksimal. Ada

catatan penting dari Sugiyono (2005) mengenai pemanfaatan bahan

dokumenter ini, bahwa tidak semua dokumen memiliki kredibilitas yang

tinggi, sehingga harus selektif dan hati-hati dalam pemanfaatannya. Ada

beberapa keuntungan dari penggunaan studi dokumen dalam penelitian

kualitatif, seperti yang dikemukakan Nasution (2003);

a. Bahan dokumenter itu telah ada, telah tersedia, dan siap pakai.

b. Penggunaan bahan ini tidak meminta biaya, hanya memerlukan waktu

untuk mempelajarinya.

c. Banyak yang dapat ditimba pengetahuan dari bahan itu bila dianalisis

dengan cermat, yang berguna bagi penelitian yang dijalankan.

Page 35: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

35

d. Dapat memberikan latar belakang yang lebih luas mengenai pokok

penelitian.

e. Dapat dijadikan bahan triangulasi untuk mengecek kesesuaian data.

f. Merupakan bahan utama dalam penelitian historis.

Dokumen sebagai sumber data banyak dimanfaatkan oleh para

peneliti, terutama untuk untuk menguji, menafsirkan dan bahkan untuk

meramalkan. Lebih lanjut Moleong (2007) memberikan lasan-alasan

kenapa studi dokumen berguna bagi penelitian kualitatif, diantaranya;

a. Karena merupakan sumber yang stabil, kaya dan mendorong.

b. Berguna sebagai bukti (evident) untuk suatu pengujian.

c. Berguna dan sesuai karena sifatnya yang alamiah, sesuai dengan

konteks, lahir, dan berada dalam konteks.

d. Relatif murah dan tidak sukar ditemukan, hanya membutuhkan waktu.

e. Hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih

memperluas tubuh pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki.

E. Uji Keabsahan Data

Banyak Hasil Penelitian kualitatif yang diragukan kebenarannya

karena beberapa hal, yaitu subjektivitas peneliti yang merupakan hal dominan

dalam penelitian kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara

dan observasi mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka

dan apalagi tanpa kontrol, dan sumber data kualitatif yang kurang credible

akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian.

Page 36: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

36

Selama pelaksanaan penelitian, suatu kesalahan dimungkinkan dapat

timbul. Entah itu berasal dari diri peneliti atau dari pihak informan. Untuk

mengurangi dan meniadakan kesalahan data tersebut, peneliti perlu

mengadakan pengecekan kembali data tersebut sebelum diproses dalam

bentuk laporan dengan harapan laporan yang disajikan nanti tidak mengalami

kesalahan.

Ada 3 teknik yang dapat dilakukan dalam pemeriksaan keabsahan data

1. Memperpanjang masa pengamatan.Hal ini memungkinkan peningkatan

derajat kepercayaan data yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan

dan dapat menguji informasi dari responden, dan untuk membangun

kepercayaan para responden terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri

peneliti sendiri.

2. Pengamatan yang terus menerus. Dilakukan untuk menemukan ciri-ciri

dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau

isu yang sedang diteliti, serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara

rinci.

3. Triangulasi. Pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu

yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data tersebut. Triangulasi juga bisa disebut sebagai

teknik pengujian yang memanfaatkan penggunaan sumber yaitu

membandingkan dan mengecek terhadap data yang diperoleh. Triangulasi

dilakukan dengan sumber data dan penelitian atau pengamat lain. Teknik

Page 37: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

37

triangulasi yang digunakan adalah teknik pemeriksaan yang memanfaatkan

penggunaan sumber (wawancara dan triangulasi) dengan sumber berarti

membandingkan dengan mengecek balik derajat kepercayaan suatu

informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam

metode kualitatif. Triangulasi ini dilakukan dengan cara :

a. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa

yang dikatakan secara pribadi.

b. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

saling berkaitan.

c. Mengadakan perbincangan dengan banyak pihak untuk mencapai

pemahaman tentang suatu atau berbagai hal.

Mengingat bahwa penelitian ini merupakan penelitian kualitatif

dengan melibatkan informan, maka uji keabsahan data akan dilakukan dengan

trianggulasi. Hal ini digunakan dalam rangka menguji pemahaman peneliti

dengan pemahaman informan tentang hal-hal yang diinformasikan kepada

peneliti. (Burhan Bungin: 2010: 204) Trianggulasi ini bisa dilakukan dengan

dua cara yaitu, pertama, dilakukan setelah wawancara. Peneliti langsung

melakukan uji pemahaman kepada informan. Kedua, jika wawancara

dilakukan berkali-kali, maka trianggulasi dilakukan saat wawancara berakhir

dan draf laporan sudah disusun sebelum diujikan dengan meminta informan

membaca draf laporan tersebut.

Page 38: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

38

Uji kebenaran data dalam penelitian ini dalam rangka memperoleh

kebenaran intersubjektif. Oleh karena itu sesuatu dianggap benar apabila

kebenaran itu mewakili kebenaran orang banyak atau kebenaran stakeholder.

Kebenaran bukan saja muncul dari wacana etik, namun juga menjadi wacana

etnik dari masyarakat yang diteliti. (Burhan Bungin: 205)

F. Teknik Analisis Data

1. Pengertian analisis data dalam penelitian kualitatif .

Data diperoleh dari berbagai berbagai sumber dan dengan menggunakan

berbagai macam teknik pengumpulan data yang dilakukan secara terus

menerus sampai data itu jenuh. Bogdan menyatakan bahwa “Data analysis

is the process of systenatically searching and arranging the interview

transcripts, fieldnotes, and other materials that you accumulate to

increase your own understanding of them and to enable you to present

what you have discovered to others”. Analisis data adalah proses mencari

dan meyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,

catatan lapangan, dan bahan –bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami,

dan temuannya dapat diinformasikankepada orang lain. Analisis data

dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya kedalam unit-

unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang

penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat

diceriterakan kepada orang lain. Menurut Sugiyono (2011:244), analisis

data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

Page 39: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

39

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,

dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke

unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana

yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga

mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Analisis data

kualitatif bersifat induktif yang selanjutnya dikembangkian menjadi suatu

hipotesis kemudian selanjutnya dicarikan kembali secara berulang-ulang

sehingga menghsilkan keputusan apakah hipotesis tersebut bisa diterima

dan jika iya maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori.

2. Proses analisis data dalam penelitian kualitatif,

Proses analisis data berlangsung baik sebelum terjun ke lapangan, selama

di lapangan dan setelah selesai di lapangan.

a. Analisis sebelum di lapangan analisis dilakukan berdasarkan hasil

studi pendahuluan atau data sekunder yang akan menentukan fokus

penelitian. Diibaratkan seseorang ingin mencari hiu putih di suatu laut.

Berdasarkan pada suhu dan kedalaman laut diperkirakan bahwa dilaut

tersebut terdapat hiu putih. Sehingga peneliti memfokuskan untuk

menemukan hiu putih dalam laut tersebut setelah peneliti masuk

kedalam laut namun tidak menemukan keberadaan hiu putih maka jika

ia seorang peneliti kuantitatif maka tentu ia akan membatalkan

penelitiannya. Tetapi jika penelitian kualitatif tidak akan

membatalkannya karena fokus penelitian bersifat sementara. Dalam

penelitian kualitatif jika tidak ditemukan fokus penelitian yang telah

Page 40: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

40

dirumuskan dalam proposal maka peneliti akan merubah fokus

penelitiannya yang tidak lagi berfokus pada hiu putih tetapi akan

merubah kepada ikan-ikan lainnya bahkan juga mengamati terumbu

karang yang ada di laut tersebut. Kedua. Analisis Data di lapangan

Model Miles dan Huberman Analisis data kualitatif dilakukan pada

saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan

data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara peneliti sudah

melakukan analisis terhadap jawaban yang di wawancarai. Bila

jawaban informan setelah dianalisis terasa belum memuaskan maka

peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu.

Aktifitas dalam analisis data yaitu data reduction, data display dan data

conclusion drawing atau verification.

b. Data reduction ( reduksi data ) Data yang diperoleh dari lapangan

sangat banyak oleh karena itu perlu dicatat secara teliti dan rinci.

Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal- hal yang pokok,

memfokuskan pada hal- hal yang penting, dicari tema dan polanya. Hal

ini berarti data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang

lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan

data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan . Dalam mereduksi

data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai.

Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh

karena itu, jika peneliti dalam melakukan penelitian, menemukan

Page 41: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

41

segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki

pola, justru itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti dalam

melakukan reduksi data. Ibarat melakukan penelitian di laut, maka

ikan-ikan atau terumbu karang yang belum dikenal selama ini, justru

dijadikan fokus untuk pengamatan selanjutnya.

c. Data Display (Penyajian Data) Dalam penelitian kualitatif penyajian

data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan

antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dan penyajian data yang

sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang

bersifat naratif.

d. Conclusion Drawing atau verification Langkah selanjutnya dalam

analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan

kesimpulan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat

sementara dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang

kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal

didukung dengan bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti

kembali ke lapangan mengumpulkan data maka kesimpulan yang

dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan

dalam penelitian kualitatif kemungkinan dapat menjawab rumusan

masalah yang dirumuskan sejak awal atau kemungkinan juga tidak

karena seperti yang telah diketahui bahwasanya masalah dan rumusan

masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan

Page 42: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

42

berkembang setelah penelitian berada di lapangan. Kesimpulan dalam

penelitian kualitatif adalah temuan baru yang sebelumnya belum

pernah ada. Temuan dapat berupa diskusi atau gambaran suatu objek

yang sebelumnya masih samar-samar sehingga setelah diteliti menjadi

jelas. Kesimpulan dapat berupa hubungan kausal atau interaktif,

hipotesis atau teori.

Analisis Data di Lapangan Model Spradley Spradley (1980) membagi

analisis data penelitian kualitatif menjadi beberapa tahapan penelitian.

Menurutnya proses penelitian kualitaif setelah memasuki lapangan dengan

tahapan sebagai berikut:

a. Menetapkan seorang informan kunci (key informant) yang dipercaya

mampu memberikan penjelasan-enjelasan untuk bisa memasuki objek

penelitian.

b. Setelah itu peneliti melakukan wawancara kepada informan tersebut

dengan tidak lupa untuk mencatat hasil wawancaranya.

c. setelah itu perhatian peneliti pada objek penelitian

d. dan memulai mengajukan pertanyaan deskriptif,

e. yang kemudian dilanjutkan dengan analisis terhadap hasil wawancara.

f. Berdasarkan hasil dari analisis wawancara selanjutnya peneliti

melakukan analisis domain.

g. Pada langkah selanjutnya peneliti sudah menentukan fokus dan

melakukan analisis taksonomi.

Page 43: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

43

h. Berdasarkan hasil analisis taksonomi selanjutnya peneliti mengajukan

pertanyaan kontras yang dilakukan dengan analisis komponensial.

Hasil dari analisis komponensial selanjutnya peneliti menemukan

varian-varian pola perkawinan endogami.

i. Berdasarkan temuan-temuan tersebut selanjutnya peneliti menuliskan

laporan penelitian perubahan pola perkawinan endogami di Dusun

Jembangan. Proses penelitian bermula dari yang luas kemudian

memfokus dan kemudian meluas kembali.

j. Memilih situasi soaial

k. Menulis laporan penelitian kualitatif temuan budaya

l. Melakukan analisis tema

m. Melakukan analisis komponensial

n. Melaksanakan observasi partisipan

o. Mencatat hasil observasi dan wawancara

p. Melakukan observasi deskriptif

q. Melakukan analisis domain

r. Melakukan observasi terfokus

s. Melaksanakan analisis taksonomi

t. Melakukan observasi terseleksi

u. Melakukan analisis komponensial

v. Melakukan analisis tema

w. Temuan budaya

x. Menulis laporan penelitian kualitatif

Page 44: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

44

Data diperoleh dari minitour question yang hasilnya berupa

gambaran umum tentang objek yang diteliti yang sebelumnya belum

pernah diketahui. Dalam analisis ini informasi yang diperoleh belum

mendalam namun sudah menemukan domain atau kategori dari situasi

sosial yang diteliti. Spradley mengatakan bahwa suatu domain adalah

merupakan kategori budaya yang terdiri dari tiga elemen yaitu cover term,

included term, dan semantic relationship. Untuk menemukan domain dari

objek yang diteliti, Spradley menyarankan untuk melakukan analisis

hubungan semantik antar kategori yang meliputi sembilan tipe yaitu jenis,

ruang, sebab akibat, rasional, lokasi untuk melakukan sesuatu, fungsi, cara

mencapai tujuan, urutan dan atribut. Included Term Hubungan Semantik

Cover Term tradisi perkawinan endogami adalah karakter masyarakat

Dusun Jembanagan.

Analisis Taksonomi Setelah peneliti melakukan analisis domain

maka selanjutnya domain yang dipilih oleh peneliti ditetapkan sebagai

fokus penelitian, perlu di perdalam lagi melalui pengumpulan data di

lapangan. Pengumpulan data dilakukan terus menerus melali pengamatan,

wawancara mendalam dan dokumentasi sehingga data yang terkumpul

menjadi banyak. Analisis taksonomi adalah analisis terhadap keseluruhan

data yang terkumpul berdasarkan domain yang telah di tetapkan. Hasil

analisis taksonomi dapat disajikan dalam bentuk diagram kotak, diagram

garis dan simpul. Misalkan domain yang ditetapkan adalah varian-varian

Page 45: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

45

dari pola perkawinan endogami maka melalui analisis taksonomi

ditemukan varian perkawinan endogami yang terjadi di Dusun Jembangan.

Analisis Komponensial Dalam analisis taksonomi , yang diurai adalah

domain yang telah ditetapkan menjadi fokus. Melalui analisis taksonomi

setiap domain dicari elemen yang serupa. Itu diperoleh melalui observasi

dan wawancara serta dokumentasi yang terfokus. Dalam analisis

komponensial yang dicari untuk diorganisasikan dalam domain adalah

yang memiliki perbedaan yang kontras. Data ini dicari melalui observasi ,

wawancara dan dokumentasi yang terseleksi. Sebagai contoh dalam

analisisi taksonomi telah ditemukan berbagai varian perkawinan

endogami, selanjutnya dicari elemen yang spesifik dan kontras pada setiap

varian dalam pola perkawinan endogami tersebut mulai dari faktor,

dampak dan pengaruhnya terhadap pola kehidupan keluarga.

Analisis Tema Budaya Analisis tema merupakan upaya untuk

mencari titik permasalahannya “benang merah”. Dengan ditemukannya

benang merah dari hasil analisis domain, analisis taksonomi dan analisis

komponensial maka akan tersusun suatu konstruksi bangunan objek

penelitian yang awalnya masih samar-samar. Inti dari analisis tema budaya

adalah bagaimana peneliti mampu menyusun pola perubahan budaya

perkawinan endogami di Dusun Jembangan dengan berbagai faktor dan

implikasinya sehingga menjadi kesatuan yang utuh.

Analisis data menurut Bogdan proses mencari dan menyusun

secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

Page 46: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

46

lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami, dan

temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data

dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam

unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana

yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang

akan diceritakan kepada orang lain. ( Sugiyono: 244)

Page 47: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

47

BAB III

KERANGKA TEORI

A Perkawinan Di Indonesia

1. Pengertian, Syarat dan Rukun Perkawinan

Di dunia ini Allah SWT telah mencipatakan segala sesuatu

dengan cara berpasang-pasangan. Bila ada siang tentu ada malam, ada

panjang ada pendek. Hampir dapat dipastikan bahwa itu adalah

keniscayaan yang universal. Bagi manusia selain diciptakan berpasang-

pasangan; ada laki-laki ada perempuan, oleh Yang Maha Kuasa sengaja

diberikan rasa saling mencintai dan hasrat ingin hidup bersama dalam

keluarga. Sejak awal keujudan manusia, manusia dapat perhatikan

hubungan berpasangan ini telah wujud. Di mana lelaki pasanganya wanita,

langit pasangannya bumi, matahari pasangannya bulan, siang pasangannya

malam.

Hidup berpasangan merupakan kehendak Allah kepada

makhluk-Nya, sehingga mereka dalam menjalani hidup di dunia dapat

merasa nyaman dan tenteram. Selain itu yang terpenting adalah rasa

tenteram itu tercipta sebagai pelajaran kepada manusia untuk berpikir

tentang Tuhan dan kekuasaan-Nya. Allah menegaskan dalam Al Qur‟an

Surat Al Fathir: 11 yang artinya: ”Dan Allah menciptakan kamu dari

Page 48: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

48

tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu

berpasang-pasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang

perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan

dengan pengetahuan-Nya”.

Jika melihat ke belakang, pernikahan telah dilakukan semenjak

Nabi Adam AS dengan Hawa. Mereka membangun keluarga dan

menjalani kehidupan dengan anak dan cucunya. Sistem pernikahan pada

saat itu masih sederhana, dikarenakan jumlah populasi manusia masih

sedikit, dan belum ada ketetapan atau peraturan dari Allah tentang syariat

pernikahan. Sehingga seorang kakak diperbolehkan menikahi adiknya.

Hal ini biasa disebut dengan pernikahan silang. Pernikahan semacam ini

masih berlaku dikalangan orang-orang Majusi.

Seiring dengan berjalannya waktu, dan Allah telah menurunkan

petunjuk melalui rasul-rasulnya, masalah pernikahan menjadi persoalan

tertentu dan mendapatkan respon ayng serius dari Allah SWT. Selanjutnya

mengenai pernikahan ini Allah telah memberikan tuntunan atau ketetapan

hukum yang mengatur persoalan pernikahan, mulai dari syarat, rukun, dan

sebagainya. Peraturan pernikahan dalam Islam tidak hanya mengatur boleh

tidaknya nikah dengan saudara kandung saja, tapi juga kepada perempuan

yang dikategorikan sebagai muhrim yang tidak boleh dinikahi oleh sesama

muhrimnya. Dengan adanya peraturan agama tentang proses pernikahan

Page 49: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

49

ini akan membuat proses pernikahan menjadi lebih bermakna, teratur,

tidak merugikan orang lain dan dapat dipertanggungjawabkan.

Pembahasan pernikahan dalam Islam dimulai dari pengertian

nikah. Dalam berbagai pandangan, pengertian nikah dapat dibedakan:

pertama menurut bahasa dan kedua menurut syara‟.

Az-zawaaj atau nikah adalah kata dalam bahasa arab yang

menunjukan arti: bersatunya dua perkara, atau bersatunya ruh dan badan

untuk kebangkitan. Sebagaimana firman Allah „azza wa jalla (yang

artinya): “Dan apabila ruh-ruh dipertemukan (dengan tubuh)” (Q.S At-

Takwir : 7) dan firman-Nya tentang nikmat bagi kaum mukminin di surga,

yang artinya mereka disatukan dengan bidadari :“Kami kawinkan mereka

dengan bidadari-bidadari yang cantik lagi bermata jeli (Q.SAth-Thuur :

20)

Dalam buku Nasrul Umam dikutip pendapat Al Farra‟

mengatakan;”an-nukh” merupakan sebutan yang digunakan untuk

kemaluan. Dan Al Azhari mengatakan, pengertian nikah dalam akar kata

bahasa Arab berarti hubungan badan, dan juga ia mengatakan bahwa

berpasangan dapat diartikan sebagai nikah. (Nasrul:tt:22) Karena

perkawinan menunjukkan makna bergandengan, maka disebut juga “Al¬-

Aqd, yakni bergandengan (bersatu)nya antara laki-laki dengan perempuan,

yang selanjutnya diistilahkan dengan “zawaaja.

Page 50: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

50

Di dalam kitab suci al-Quran, banyak sekali ayat yang

membicaralan tentang persoalan pernikahan ada 103 ayat, baik dengan

menggunakan kosa kata nikah yang berarti”berhimpun” maupun kata

zauwj yang bermakna berpasangan. Kata nikah dalam berbagai bentuknya

disebut sebanyak 23 kali, sementara kata zauwj ditemukan sebanyak 81

kali.

Adapun secara syar‟i perkawinan itu ialah ikatan yang

menjadikan halalnya bersenang-senang antara laki-laki dengan perempuan,

dan tidak berlaku, dengan adanya ikatan tersebut, larangan-larangan

syari‟at.

Pengertian nikah menurut pandangan ahli ushul fiqh memiliki

beberapa makna. Golongan Hanafi mengatakan nikah menurut arti

sebenarnya berarti bersetubuh (bahda‟a) dan menurut arti manajazinya

(kiasan) akad yang dapat mengahalalkan hubungan kelamin antara laki-

laki dengan perempuan. Dari sini bisa diambil pengertian bahwa seorang

laki-laki dan perempuan yang melakukan hubungan diluar nikah

hukumnya haram, Namun anak yang dilahirkan tetap memiliki hubungan

nasab dengannya. Jika anak yang lahir itu perempuan maka tetap tidak

boleh dinikahi oleh ayahnya karena anak tersebut tetap keturunannya

walau tetap tidak mendapatkan hak waris juga tidak bisa menjadi wali

nikah. (Nusril:24)

Page 51: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

51

Menurut golongan Syafii nikah adalah akad yang menghalalkan

hubungan kelamin antara laki-laki dengan perempuan. Dan menurut

majazinya berarti bersetubuh. Dari sini menurut golongan Syafii anak

perempuan yang berbuat zina dengan seorang laki-laki boleh dinikahi oleh

anak laki-laki tersebut. Bahkan laki-laki itu boleh menikahi perempuan

hasil dari hubungan gelapnya, karena menurut pengertian madzhab Syafii

tidak ada hubungan nasab antara laki-laki tersebut dengan perempuan hasil

perzinaannya, yaitu tidak ada akad karena hanya dengan akad nasab akan

terjalin.

Pendapat Imam Syafii ini dinilai oleh banyak kalangan sebagai

pendapat yang paling ekstrem di antara imam yang lain. Sedangkan Imam

Hanafi dipandang sebagai pendapat yang paling moderat dalam persoalan

ini. Penadapt Imam Syafii tentang nikah sama persis dengan proses

transaksi jual beli barang. Syarat-syarat yang diajukan oleh Imam Syafii

dalam pernikahan sama dengan syarat-syarat yang ada dalam jual beli.

Yaitu penjual, pembeli, barang yang diperjualbelikan, harga dan sighat.

Posisi mempelai laki-laki sebagai pembeli diharuskan untuk

membayar mahar. Pihak mempelai perempuan sebagai pihak yang

diperjualbelikan diminta oleh pihak mempelai laki-laki dari wali dengan

lafal ”Saya nikahi putri anda dengan mahar sekian...” dan dijawab pihak

wali perempuan, ”Saya terima nikah anda dengan mahar yang telah

disebutkan.” Proses ini tidak berbeda dengan transaksi jual beli barang,

Page 52: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

52

tinggal mengganti ”nikah” dengan ”beli” dan ”perempuan” diganti dengan

”barang”

Kalau dibandingkan pendapat Imam Syafii dan Imam Hanafi

masing-masing memiliki argumentasi yang baik tentang pengertian nikah.

Namun dalam penggunaan dalil Imam Syafii lebih kuat karena Imam

Syafii melihat dari sudut pandang syariah sedangkan Imam Hanafi dari

sudut pandang bahasa.

Selanjutnya, ikatan pernikahan merupakan ikatan yang paling

utama karena berkaitan dengan dzat manusia dan mengikat antara dua jiwa

dengan ikatan cinta dan kasih sayang, dan karena ikatan tersebut

merupakan sebab adanya keturunan dan terpeliharanya kemaluan dari

perbuatan keji.

Menurut KUH Perdata perkawinan merupakan ikatan seorang

pria dan seorang wanita, berarti perkawinan sama dengan perikatan

(verbindtenis). Sedangkan dalam hukum perdata pasal 36 KUH Perdata

dikatakan Undang-undang memandang soal perkawinan hanya dalam

hubungann perdata dan dalam pasal 81 KUH Perdata dikatakan bahwa

‟tidak ada upacara keagamaan yang boleh diselenggarakan sebelum kedua

pihak membuktikan kepada pejabat agama mereka, bahwa perkawinan

dihadapan pegawai pencatat sipil sudah berlangsung.

Dalam hukum adat, perkawinan tidak hanya merupakan ikatan

perdata dan juga ikatan keagamaan, akan tetapi perkawinan juga

Page 53: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

53

merupakan ‟perikatan adat‟ dan sekaligus merupakan ‟perikatan

kekerabatan dan ketetanggaan‟. Jadi terjadinya suatu ikatan perkawinan

bukan semata-mata membawa akibat terhadap hubungan-hubungan

keperdataan seperti hak dan kewajiban suami istri, harta bersama,

kedudukan anak, hak dan kewajiban orangtua, tetapi juga menyangkut

hubungan-hubungan adat istiadat kewarisan, kekeluargaan, kekerabatan

dan ketetanggaan serta menyangkut upacara-upacara adat dan keagamaan.

(Hadikusumah: 2007:7-8)

Menurut Sajuti Tahlib, yang dikutip oleh Amiur dalam bukunya

Hukum Perdata Islam di Indonesia bahwa perkawinan adalah suatu

perjanjian yang suci kuat dan kokoh untuk hidup bersama secara sah

antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan membentuk keluarga

yang kekal, santun-menyantuni, kasih-mengasihi, tentram dan bahagia.

(Amiur: 2004:40)

Dalam Undang-undang No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan

tercantum dalam pasal 1 menerangkan bahwa Perkawinan ialah ikatan

lahir-batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami-

istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia

dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Nampaknya UU Perkawinan bukan hanya merupakan ikatan

perdata akan tetapi juga merupakan ”perikatan keagamaan”. Hal ini bisa

dilihat dari pasal 1 UU No I Tahun 1974 bahwa perkawinan itu bertujuan

Page 54: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

54

untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal

berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Jika disandingkan definisi perkawinan menurut fiqh dan menurut

UU No I Tahun 1974 memberikan kesan yang berbeda. Dalam fiqh

definisi mengesankan bahwa perempuan ditempatkan sebagai objek

kenikmatan bagi sang laki-laki. Yang dilihat dari wanita adalah aspek

biologisnya saja. Implikasi yang lebih jauh dari definisi tersebut adalah

bahwa perempuan menjadi pihak yang dikuasai oleh laki-laki seperti yang

tercermin dalam berbagai peristiwa-peristiwa perkawinan.

Kondisi ini berbeda jika kita lihat definisi yang ada dalam UU

No I/1974. Setidaknya dalam pasal 2 ayat 1 secara eksplisit ada beberapa

hal yeng perlu untuk dicatat.

Pertama, Perkawinan tidak lagi hanya dilihat sebagai hubungan

jasmani saja tetapi juga merupakan hubungan batin. Pergeseran ini

mengesankan perkwinan yang selama ini hanya sebatas ikatan jasmani

ternyata juga mengandung aspek yang lebih substansial dan berdimensi

jangka panjang. Dimensi masa dalam definisi ini dieksplisitkan dengan

kata-kata bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa.

Kedua, dalam UU No I/1974 tujuan perkawinan dengan kata

bahagia. Pada akhirnya perkawinan dimaksudkan agar setiap manusia

baik laki-laki ataupunn perempuan dapat memperoleh kebahagiaan.

Perkawinan tidak hanya dilihat dari hukum formal saja.

Page 55: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

55

Ketiga, terkesan dalam UU No I/1974 perkawinan itu hanya

sekali seumur hidup. Ini terlihat dalam penggunaan kata kekal, yang

memiliki makna bahwa dengan perkawinan masing-masing pasangan

harus menjaga kesetiaan agar mahligai perkawinan tersebut agar tidak

goyah.

Syarat dan Rukun Perkawinan di Indonesia

Syarat dan rukun merupakan perkara yang urgen dalam

perbuatan yang menyangkut dengan maslah hukum. Terutama yang

menyangkut dengan sah dan tidaknya perbuatan tersebut dari segi hukum.

Kedua hal tersebut mengandung arti yang sama dalam hal bahwa

keduanya merupakan sesuatu yang harus diadakan. Terkait dengan

perkawinan syarat dan rukun perkawinan tidak boleh disepelekan. Karena

perkawinan tidak sah di mata hukum jika tidak lengkap syarat dan

rukunnya.

Rukun merupakan sesuatu yang berada di dalam hakikat dan

merupakan bagian atau unsur yang mewujudkannya, sedangkan syarat

adalah sesuatu yang berada di luarnya dan bukan merupakan

unsurnya.(Amir Syarifuddin: 2006:59) Rukun perkawinan adalah segala

yang harus terwujud dalam suatu perkawinan.

Menurut ulama Syafi‟iyah unsur pokok suatu perkawinan adalah

laki-laki dan perempuan yang akan kawin, akad perkawinan itu sendiri,

wali yang malangsungkan akad dengan suami, dua orang saksi yang

Page 56: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

56

menyaksikan berlangsungnya akad perkawinan. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa rukun dalam perkawinan antara lain:

a. Calon mempelai laki-laki, syaratnya beragama Islam, laki-laki, jelas

orangnya, dapat memberikan persetujuan, dan tidak terdapat halangan

perkawinan. Pasal 29 KHI memberikan ruang kepada calon mempelai

laki-laki di mana dalam keadaan tertentu dapat mewakilkan dirinya

kepada orang lain dengan syarat ada surat kuasa dan pernyataan bahwa

orang yang diberinya kuasa adalah mewakili dirinya. (Amiur: 2004:74)

b. Calon mempelai perempuan, syaratnya beragama Islam, perempuan,

jelas orangnya, dapat memberikan persetujuan, tidak terdapat halangan

perkawinan.

c. Wali dari mempelai perempuan, syaratnya laki-laki, dewasa,

mempunyai hak perwalian, tidak terdapat halangan perwaliannya. Wali

nikah merupakan rukun yang harus dipenuhi oleh pihak mempelai

perempuan. Pasal 20 KHI menyatakan bahwa terdiri dari wali nasab

dan wali hakim. Wali nasab boleh diganti oleh wali hakim menurut

pasal 23 KHI: jika wali nasab tidak ada atau tidak mungkin menghadiri

atau tidak diketahui tempat tinggalnya atau ghaib atau‟adhal atau

enggan. Penggantian dari wali nasab ke wali „adhal ini berdasarkan

atas keputusan hakim.

d. Dua orang saksi, syaratnya minimal dua orang laki-laki, hadir dalam

ijab qabul, Islam, dewasa. Adanya saksi ini ditujukan untuk

Page 57: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

57

menghindari timbulnya sanggahan dari pihak-pihak yang berakad

dikemudian hari. (Amir:2006:81-82)

e. Ijab yang dilakukan oleh wali, qabul yang dilakukan oleh suami,

syaratnya ada pernyataan mengawinkan dari wali, ada pernyataan

menerima dari calon mempelai pria, memakai kata-kata nikah, tazwij

atau terjemahan dari dua kata tersebut, antara ijab dan qabul

bersambungan, ijab dan qabul jelas maksudnya, orang yang sedang

terikat dengan ijab dan qabul tidak sedang melakukan ibadah haji dan

umrah, majlis ijab dan qabul harus dihadiri minimum empat orang

yaitu calon mempelai pria atau wakilnya, wali mempelai wanita dan

dua orang saksi. (Siti Musawwamah dkk:2012:42-43)

Rukun dan syarat perkawinan tersebut wajib dipenuhi karena jika

tidak terpenuhi maka perkawinan yang dilaksanakan dinyatakan tidak sah.

Adapun mahar yang harus ada dalam perkawinan tidak termasuk ke dalam

rukun, karena mahar tersebut tidak mesti disebut dalam akad perkawinan

dan tidak mesti diserahkan pada waktu akad itu berlangsung. Dengan

demikian mahar masuk dalam syarat perkawinan. (Amir :2006:61)

Berbeda dengan perspektif fiqh, UU No I/1974 tidak mengenal

adanya rukun perkawinan. Tampaknya UUP hanya memuat hal-hal yang

berkenaan dengan syarat-syarat perkawinan. Di dalam bab II pasal 6

ditemukan syarat-syarat perkawinan sebagai berikut:

Perkawinan harus didasarkan atas persetujuan kedua calon

mempelai.

Page 58: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

58

1. Untuk melangsungkan perkawinan seorang yang belum mencapai

umur 21 (duapuluh satu) tahun harus mendapat izin kedua orang tua.

2. Dalam hal salah seorang dari kedua orangtua telah meninggal dunia

atau dalam keadaan tidak mampu menyatakan kehendaknya, maka izin

dimaksud ayat (2) pasal ini cukup diperoleh dari orang tua yang masih

hidup atau dari orang tua yang mampu menyatakan kehendaknya.

3. Dalam hal kedua orang tua telah meninggal duriia atau dalam keadaan

tidak mampu untuk menyatakan kehendaknya, maka izin diperoleh

dari wali, orang yang memelihara atau keluarga yang mempunyai

hubungan darah dalam garis keturunan lurus ke atas selama mereka

masih hidup dan dalam keadaan dapat menyatakan kehendaknya.

4. Dalam hal ada perbedaan pendapat antara orang-orang yang disebut

dalam ayat (2),(3) dan (4) pasal ini, atau salah seorang atau lebih

diantara mereka tidak menyatakan pendapatnya, maka Pengadilan

dalam daerah hukum tempat tinggal orang yang akan melangsungkan

perkawinan atas permintaan orang tersebut dapat memberikan izin

setelah lebih dahulu mendengar orang-orang tersebut dalam ayat (2),

(3) dan (4) pasal ini.

5. Ketentuan tersebut ayat (1) sampai dengan ayat (5) pasal ini berlaku

sepanjang hukum rnasing-masing agamanya dan kepercayaannya itu

dari yang bersangkutan tidak menentukan lain.

Selanjutnya pada pasal 7, terdapat persyaratan-persyaratan yang

lebih rinci. Berkenaan dengan calon mempelai pria dan wanita, undang-

Page 59: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

59

undang mensyaratkan batas minimum umur calom suami sekurang-

kurangnya berumur 19 tahun dan calon istri sekurang-kurang berumur 16

tahun.

Jika terjadi penyimpangan terhadap pasal 7,

1. Dapat dilakukan dengan meminta dispensasi kepada pengadilan atau

pejabat lain, yang ditunjuk oleh kedua orangtua pihak pria maupun

pihak wanita. Perkawinan hanya diizinkanjikan pihak pria sudah mencapai

umur 19 (sembilan belas) tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur 16

(enam belas) tahun.

2. Dalam hal penyimpangan terhadap ayat (1) pasal ini dapat meminta

dispensasi kepada Pengadilan atau pejabat lain yang ditunjuk oleh

kedua orang tua pihak pria maupun pihak wanita.

3. Ketentuan-ketentuan mengenai keadaan salah seorang atau kedua

orang tua tersebut dalam Pasal 6 ayat (3) dan (4) Undang-undang ini,

berlaku juga dalam hal permintaan dispensasi tersebut ayat (2) pasal

ini dengan tidak mengurangi yang dimaksud dalam Pasal 6 ayat (6).

Batasan umur yang ditetapkan oleh UU ini memiliki tujuan untuk

menerobos hukum adat dan kebiasaan yang dijumpai dalam masyarakat di

Indonesia. Yahya Harahap berpendapat dengan dibatasi umur minimal

untuk menikah ini, maka kekaburan terhadap penafsiran batas usia nikah

menurut hukum adat dan juga menurut fiqh bisa dihindari.(Amiur: 71-72)

Selain itu juga dalam rangka menghindari laju kelahiran serta untuk

mencegah terjadinya kematian ibu dan juga anak saat

melahirkan.(Wila:2001: 75-80)

Page 60: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

60

2. Asas-asas Perkawinan

Perkawinan dalam hukum perdata adalah perkawinan perdata,

maksudnya adalah perkawinan hanya merupakan ikatan lahiriah antara

pria dan wanita, unsur agama tidak dilihat. Tujuan perkawinan tidak untuk

memperoleh keturunan oleh karena itu dimungkinkan perkawinan in

extrimis.

Sebaliknya, Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974

menyebutkan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara pria dan

wanita dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal

berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Perkawinan menurut Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 1974 bukan hanya ikatan lahiriah saja, tapi juga

ada ikatan batiniah, dimana ikatan ini didasarkan pada kepercayaan calon

suami isteri. Menurut Pasal 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974,

perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing

agama dan kepercayaannya itu. Agar tujuan perkawinan tercapai dengan

baik maka dalam hukum perdata ataupun UU No I Tahun 1974 menganut

beberapa asas dalam perkwinan yaitu:

a. Asas Monogami

Asas-asas perkawinan menurut KUHPerdata sebagaimana

disebutkan dalam pasal 27 dan 28 KUHPerdata bahwa asas

perkawinan adalah monogami serta menganut adanya asas kebebasan

Page 61: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

61

kata sepakat di antara para calon suami istri, melarang adanya

poligami. Pasal 27 KUHPerdata berisi: Dalam waktu yang sama

seorang laki-laki hanya diperbolehkan mempunyai satu orang

perempuan sebagai istrinya, seorang perempuan hanya satu orang

laki-laki sebagai suaminya.

Pasal 28 KUHPerdata berisi: Asas perkawinan menghendaki

adanya kebebasan kata sepakat antara calon suami-istri. Didalam

hukum Islam, asas perkawinan itu sebenarnya monogamy tidak

mutlak, hokum poligami seorang laki-laki boleh mempunyai istri lebih

dari seorang (maximal 4 orang) asal dapat memenuhi syarat yang

ditentukan. Syarat utama beristri lebih dari seorang, suami harus

mampu berlaku adil terhadap istri-istri dan anak-anaknya. Apabila

syarat utama yang disebut dalam ayat(2) tidak mungkin dipenuhi,

suami dilarang beristri lebih dari seorang (Pasal 55 ayat 2 dan 3

kompilasi hokum islam).

Dalam Alquran surat 4 (an-nisa ayat 3) menyatakan sebagai

berikut: Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap

(hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka

kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi, dua, tiga atau

empat, kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka

(kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki, yang

demikian itu lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.

Page 62: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

62

Berlaku adil adalah perlakuan yang adil dalam meladeni istri

seperti pakaian, tempat, giliran dan lain-lain yang bersifat lahiriyah.

Islam memperbolehkan poligami dengan syarat-syarat yang utama

adalah harus berlaku adil. Asas monogami.dalam hukum perdata di

Indonesia ini bersifat absolut/mutlak, tidak dapat dilanggar.

Apabila seorang suami berniat ingin melakukan poligiami

maka ia wajib mengajukan permohonan secara tertulis kepada

Pengadilan, sesuai yang tercantum dalam Pasal 4 ayat (1) Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yaitu:

Ayat 1 : Dalam hal seorang suami akan beristeri lebih dari

seorang, sebagaimana tersebut dalam Pasal 3 ayat 2 Undang-undang

ini, maka ia wajib mengajukan permohonan kepada Pengadilan di

daerah tempat tinggalnya.

Pengadilan agama, baru dapat memberikan ijin kepada

suami untuk berpoligami apabila ada alasan yang tercantum sesuai

dengan persyaratan-persyaratan dalam Pasal 4 ayat (2) Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yaitu:

Ayat 2 : Pengadilan dimaksud data ayat (1) pasal ini hanya

memberikan izin kepada seorang suami yang akan beristeri lebih dari

seorang apabila :

1. istri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai isteri

2. istri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat

disembuhkan.

Page 63: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

63

3. istri tidak dapat melahirkan keturunan.

Untuk mendapatkan ijin dari pengadilan, suami harus pula

memenuhi syarat-syarat tertentu disertai dengan alasan yang dapat

dibenarkan. Tentang alasan yang dapat dibenarkan ini lebih lanjut

diatur dalam Pasal 5 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

Perkawinan yang menentukan:

Ayat 1 : Untuk dapat mengajukan permohonan kepada

Pengadilan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) Undang-

undang ini, harus dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1. Adanya persetujuan dari istri/istri-istri.

2. Adanya kepastian bahwa suami mampu menjamin keperluan-

keperluan hidup isteri-isteri dan anak-anak mereka.

3. Adanya jaminan bahwa suami akan berlaku adil terhadap istri-istri

dan anak-anak mereka.

Ayat 2 : Persetujuan yang dimaksud pada ayat (1) huruf a

pasal ini tidak diperlukan bagi seorang suami apabila isteri/isteri-

isterinya tidak mungkin dimintai persetujuannya dan tidak dapat

menjadi pihak dalam perjanjian, atau apabila tidak ada kabar dari

isterinya selama sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun, atau karena

sebab-sebab lainnya yang perlu mendapat penilaian dari Hakim

Pengadilan.

b. Asas Pencatatan Perkawinan

Page 64: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

64

Asas berikutnya adalah bahwa perkawinan merupakan

perkara perdata sehingga harus dilakukan di depan pegawai pencatat

nikah sebagaimana disebutkan dalam UU No I Tahun 1974 pasal 2

ayat 2: Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Selanjutnya di dalam PP No 9 tahun 1975

tentang pelaksanaan undang-undang perkawinan pasal 3 dinyatakan:

Pasal 1: Setiap orang yang akan melangsungkan perkwinan

memberitahukan kehendaknya kepada Pegawai Pencatat di tempat

perkawinan akan dilangsungkan.

Pasal 2: Pemberitahun tersebut dalam ayat 1 dilakukan

sekurang-kurangnya 10 hari kerja sebeleum perkwinan

dilangsungkan.

Dari berbrbagai peraturan yang ada tersebut maka suatu

perkawinan belum dapat diakui keabsahannya jika tidak dicatatkan.

Pencatatan itu untuk tertib administrasi, memberikan kepastian hukum

bagi status hukum suami, istri, anaknya, dan jaminan perlindungan

terhadap hak yang timbul seperti hak waris, hak untuk memperoleh

akta kelahiran. “Pencatatan ini harus memenuhi syarat dan prosedur

dalam UU Perkawinan.”

Mengapa nikah harus dicatat? Ada beberapa manfaat

pencatatan pernikahan:

Page 65: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

65

1) Mendapat perlindungan hukum, misalnya terjadi kekerasan dalam

rumah tangga (KDRT). Jika sang istri mengadu kepada pihak yang

berwajib, pengaduannya sebagai istri yang mendapat tindakan

kekerasan tidak akan dibenarkan. Alasannya, karena sang isteri

tidak mampu menunjukkan bukti-bukti otentik akta pernikahan

yang resmi.

2) Memudahkan urusan perbuatan hukum lain yang terkait dengan

pernikahan. Akta nikah akan membantu suami isteri untuk

melakukan kebutuhan lain yang berkaitan dengan hukum.

Misalnya hendak menunaikan ibadah haji, menikahkan anak

perempuannya yang sulung, pengurusan asuransi kesehatan, dan

lain sebagainya.

3) Legalitas formal pernikahan di hadapan hukum.Pernikahan yang

dianggap legal secara hukum adalah pernikahan yang dicatat oleh

Petugas Pencatat Nikah (PPN) atau yang ditunjuk olehnya.

Karenanya, walaupun secara agama sebuah pernikahan yang tanpa

dicatatkan oleh PPN, pada dasarnya illegal menurut hukum.

4) Terjamin keamanannya. Sebuah pernikahan yang dicatatkan secara

resmi akan terjamin keamanannya dari kemungkinan terjadinya

pemalsuan dan kecurangan lainnya. Misalnya, seorang suami atau

istri hendak memalsukan nama mereka yang terdapat dalam Akta

Nikah untuk keperluan yang menyimpang. Maka, keaslian Akta

Page 66: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

66

Nikah itu dapat dibandingkan dengan salinan Akta Nikah tersebut

yang terdapat di KUA tempat yang bersangkutan menikah dahulu.

c. Asas Kebebasan dan kesepakatan dalam memilih pasangan

Perkawinan merupakan persetujuan antara seorang laki-laki

dan seorang perempuan di bidang hukum keluarga. Asas kesepakatan

sebagaimana tercantum dalam Bab II Pasal 6 UU No. 1 Tahun 1974):

1. Perkawinan harus didasarkan atas persetujuan kedua calon

mempelai.

2. Bila calon mempelai belum mencapai umur 21 tahun, maka ia

harus mendapat izin kedua orangtua atau salah satunya bila salah

satu orangtua telah meninggal dunia atau dalam keadaan tidak

mampu untuk menyatakan kehendaknya. Apabila keduanya telah

meninggal dunia atau dalam keadaan tidak mampu untuk

menyatakan kehendaknya, maka izin diperoleh dari wali, orang

yang memelihara atau keluarga yang mempunyai hubungan

darah dalam garis keturunan lurus ke atas selama mereka masih

hidup dan dalam keadaan dapat menyatakan kehendaknya.

3. Dalam hal ada perbedaan pendapat antara orang-orang yang

disebut di atas atau salah seorang atau lebih di antara mereka

tidak menyatakan pendapatnya, maka Pengadilan dalam daerah

hukum tempat tinggal orang yang akan melangsungkan

Page 67: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

67

perkawinan atas permintaan orang tersebut dapat memberikan

izin melakukan perkawinan.

4. Ketentuan di atas tidak bertentangan atau tidak diatur lain oleh

hukum rnasing-masing agamanya dan kepercayaannya yang

bersangkutan.

d. Asas perkawinan sah maka harus memenuhi syarat-syarat yang

ditentukan undang-undang. Pasal 2 UU No I Tahun 1974 menerangkan

bahwa: ayat 1 Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut

hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu. Ayat 2:

Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

e. Asas Bahagia dan kekal. Asas ini memiliki rujukan yang jelas dan

tegas seperti yang termuat dalam al Qur‟an dan Hadits selanjutnya

disebut dengan keluarga sakinah. Sebagaimana definisi perkawinan

pasal 1 perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan

seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga

(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang

Maha Esa. Perkawinan pada azasnya adalah untuk membentuk

keluarga yang bahagia dan kekal, suami istri saling membantu dan

melengkapi untuk mencapai kesejahteraan spritual maupun materil.

Dalam azas ini, prinsip hukumnya adalah bahwa perkawinan itu

dibentuk untuk mendapatkan kebahagian suami istri, yang keduabelah

Page 68: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

68

pihak wajib mendapatkan perlakuan yang sama dan setara dalam

rangka meraih kebahagian dalam hidup mereka berdua. Oleh karena

itu pasangan suami istri harus tinggal dalam satu rumah untuk mereka

satu sama lain merajut rasa kasih dan sayang dalam rangka

mewujudkan kebahagian diri mereka berdua. Sebagaimana ditegaskan

dalam Pasal 32 ayat 1 dan 2. " Pasal satu; Suami istri harus

mempunyai tempat kediaman yang tetap. Pasal dua; Ruamh tempat

kediaman yang dimaksud dalam ayat 1 pasal ini ditentukan oleh suami

istri bersama"

Prinsip hukum berikutnya adalah, bahwa sebutan "Perkawinan ialah

ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita" bermakna

bahwa perkawinan haruslah antara seorang pria dengan seorang

wanita. Maka tidaklah boleh/ tidaklah sah perkawinan antara laki-laki

dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan, laki-laki dengan

banci dan perempuan dengan banci atau sebaliknya.

Prinsip hukum berikutnya adalah, bahwa dalam penyebutan kata

'kekal' dimaknai, perkawinan itu sesungguhnya tidak boleh dibatasi

oleh waktu dengan sebuah perjanjian antara suami istri. Perkawinan

dalam Islam adalah bersifat lestari dan langgeng sampai tua, sampai

dengan ketika saat ajal menjemput.

f. Asas pertalian darah, perkawinan menyebabkan pertalian darah.

Page 69: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

69

Dalam Islam nikah dengan wanita-wanita yang diharamkan karena

senasab atau hubungan kekeluargaan karena pernikahan, berdasarkan

firman Allah Ta‟ala

ول ت نكحوا ما نكح آباؤكم من النساء إلا ما قد سلف إناه كان فاحشة

حرمت عليكم أماهاتكم وب ناتكم وأخواتكم (22)ومقتا وساء سبيل

ت أرضعنكم وعمااتكم وخالتكم وب نات الخ وب نات الخت وأماهاتكم اللا

ت ف حجوركم من وأخواتكم من الراضاعة وأماهات نسائكم وربائبكم اللا

ت دخلتم بنا فإن ل تكونوا دخلتم بنا فل جناح عليكم نسائكم اللا

وحلئل أب نائكم الاذين من أصلبكم وأن تمعوا ب ي الخت ي إلا ما قد

والمحصنات من النساء إلا ما (23)سلف إنا اللاه كان غفورا رحيما

{ملكت أ انكم كتاا اللاه عليكم وأحلا لكم ما وراء ذلكم

dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh

ayahmu, terkecuali pada masa yang telah lampau. Sesungguhnya

perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-buruk jalan

(yang ditempuh).

“Diharamkan atas kamu (menikahi) ibu-ibumu, anak-anak

perempuanmu, saudara-saudara perempuanmu, saudara-saudara

perempuan ayahmu, saudara-saudara perempuan ibumu, anak-anak

Page 70: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

70

perempuan dari saudara laki-lakimu, anak-anak perempuan dari

saudara perempuanmu, ibu-ibu yang menyusuimu, saudara-saudara

perempuan yang satu susuan denganmu, ibu-ibu isterimu (mertua),

anak-anak perempuan dari isterimu (anak tiri) yang dalam

pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu

belum mencampurinya (dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa

atasmu (jika menikahinya), (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri

anak kandungmu (menantu), dan (diharamkan) mengumpulkan (dalam

pernikahan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah

terjadi pada masa lampau. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha

Penyayang.” [An-Nisaa' : 22-23]

g. Asas Selektivitas. Seseorang yang hendak menikah harus terlebih

dahulu menyeleksi dengan siapa ia boleh menikah dan dengan siapa ia

terlarang menikah. Kebolehan dan juga larangan untuk menikahi

seseorang in ini berdasarkan pada hukum agama atau fiqh, adat dan

juga hukum perdata dan UU perkawinan.

Larangan perkawinan dalam fiqh dikenal dengan sebutan mahram atau

orang-orang haram dinikahi. Ulama fiqh membagi mahram menjadi

dua. Pertama: mahram mu‟aqqat yakni larangan menikahi dalam

waktu tertentu. Wanita-wanita yang dilarang dinikahi dalam waktu

tertentu seperti yang termuat dalam KHI pasal 40 dinyatakan dilarang

Page 71: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

71

melangsungkan perkawinan antara seorang pria dengan seorang wanita

karena keadaan tertentu. Keadaan tertentu tersebut adalah:

(1) Karena wanita yang bersangkutan masih terikat dengan satu

perkawinan dengan pria lain.

(2) Seorang wanita yang masih dalam masa iddah dengan pria lain.

(3) Seorang wanita yang tidak beragama Islam.

Kedua: mahram mu‟abbad yaitu larangan untuk selamanya. Wanita

yang dilarang dinikahi untuk selamanya terbagi menjadi tiga

kelompok. yaitu wanita yang haram di nikahi karena pertalian nashab

atau hubungan darah, wanita yang haram di nikahi karena hubungan

semenda, dan wanita yang haram di nikahi karena pertalian

sepersusuan.

3. Prinsip, Tujuan dan fungsi Perkawinan

Sebelum berbicara syarat dan rukun perkawinan lebih dahulu

dibahas tentang prinsip-prinsip perkawinan di Indonesia. Menurut M.

Yahya Harahap prinsip-prinsip perkawinan dalam UU perkawinan

antara lain:

a. Menampung segala kenyataan-kenyataan yang hidup dalam

masyarakat bangsa Indonesia . UU perkawinan menampung di

dalamnya unsur-unsur ketentuan hukum agama dan kepercayaan

masing-masing.

Page 72: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

72

b. Sesuai dengan perkembangan zaman, termasuk di dalamnya adalah

terpenuhinya aspirasi wanita yang menuntut adanya emansipasi, di

samping perkembangan sosial ekonomi, ilmu pengetahuan tehknologi

yang telah membawa implikasi soaial dalam kehidupan sosial dan juga

pemikiran.

c. Tujuan perkawinan adalah membentuk keluarga yang kekal. Tujuan

perkawinan ini bisa dielaborasi menjadi tiga hal. Pertama, suami istri

saling bantu membantu serta saling melengkapi. Kedua, masing-

masing dapat mengembangkan kepribadiannya. Ketiga, keluarga yang

bahagia sejahtera spiritual dan material.

d. Perkawinan harus dilakukan berdasarkan hukum agama dan

kepercayaan masing-masing, serta memenuhi ketentuan administrasi

pemerintah dalam bentuk pencatatan perkawinan.

e. Menganut asas monogami, akan tetapi tetap terbuka peluang

melakukan poligami selama hukum agamanya mengizinkan.

f. Perkawinan dan pembentukan kelauarga dilakukan oleh pribadi-

pribadi yang telah matang jiwa dan raganya.

g. Kedudukan suami dan istri dalam kehidupan adalah seimbang baik

dalam kehidupan rumah tangga maupun dalam masyarakat. (Amiur

Nuruddin: 2004: 51-52)

Dalam perspektif lain Musdah Mulia menjelaskan bahwa prinsip

perkawinan berdasarkan al Qur‟an ada empat:

a. Prinsip kebebasan dalam memilih jodoh.

Page 73: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

73

Prinsip ini sebenarnya merupakan kritik terhadap tradisi bangsa Arba

yang menempatkan perempuan pada posisi yang lemah, sehingga

untuk dirinya sendiri saja ia tidak memiliki kebebasan untuk

menentukan apa yang terbaik pada dirinya. Oleh sebab itu kebebasan

memilih jodoh adalah hak dan kebebasan bagi laki-laki dan perempuan

sepanjang tidak bertentangan dengan syari‟at Islam.

b. Prinsip mawaddah wa rahmah

Prinsip ini didasarkan pada firman Allah QS. Ar Rum:21. Mawaddah

wa rahmah adalah karakter manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk

lainnya. Perkawinan yang dilakukan oleh manusia bertujuan untuk

mencapai ridlo Allah di samping tujuan yang bersifat biologis.

c. Prinsip saling melengkapi dan melindungi

Prinsip ini didasarkan pada firman Allah SWT. Yang terdapat dalam

QS. Al Baqarah: 187 yang menjelaskan istri-istri adalah pakain

sebagaimana layaknya dengan laki-laki juga sebagai pakaian untuk

wanita.

d. Prinsip mu‟asarah bil ma‟ruf

Prinsip ini didasarkan pada QS. An Nisa: 19 yang memerintahkan

kepada setiap laki-laki untuk memperlakukan istrinya dengan cara

yang ma‟ruf. Di dalam prinsip ini sebenarnya pesan utamanya adalah

pengayoman dan penghargaan kepada wanita. (Amiur Nuruddin:52-

53)

Page 74: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

74

Jika disederhanakan, prinsip perkawinan itu menurut UU No

I/1974 ada enam:

a. Tujuan perkwinan adalah membentuk keluarga yang bahagia dan

kekal.

b. Sahnya perkawinan sangat tergantung pada ketentuan hukum agama

dan kepercayaan masing-masing.

c. Asas mongami.

d. Calon suami dan istri harus telah dewasa jiwa dan raganya.

e. Mempersulit terjadinya perceraian.

f. Hak dan kedudukan suami istri adalah seimbang.

Dari berbagai prinsip di atas bisa dipahami bahwa perkawinan

merupakan langkah awal untuk membentuk keluarga yang selanjutnya

membentuk warga masyarakat sebagai embrio dari berdirinya sebuah

negara. Oleh karena itu sebuah perkawinan seyogyanya dilakukan sesuai

dengan hukum agama dan juga hukum pemerintah, karena negara akan

berdiri dengan baik jika diawali dengan keluarga yang baik.

Selain memiliki prinsip-prinsip sebagaimana tersebut di atas,

perkawinan juga memiliki tujuan yang sangat mulya. Karena perkawinan

itu ikatan yang mulia dan penuh barakah. Allah Subhanahu Wa Ta‟ala

mensyari‟atkan untuk kemaslahatan hamba-Nya dan kemanfaatan bagi

manusia, agar tercapai maksud-maksud yang baik dan tujuan-tujuan yang

mulia. Dan diantara tujuan pernikahan itu antara lain:

a. Mendapatkan keturunan atau anak

Page 75: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

75

Dianjurkan dalam pernikahan tujuan pertamanya adalah untuk

mendapatkan keturunan yang shaleh, yang menyembah pada Allah dan

mendo‟akan pada orangtuanya sepeninggalnya, dan menyebut-sebut

kebaikannya di kalangan manusia serta menjaga nama baiknya. Sungguh

ada dalam hadits dari Anas bin Malik Radhiyallahu „anhu

berkata : Adalah Nabi salallahu „alaihi wa sallam menyuruh kami

menikah dan melarang membujang dengan larangan yang keras dan belia

bersabda : “Nikahkah oleh kalian perempuan-perempuan yang pecinta dan

peranak, maka sungguh aku berbangga dengan banyaknya kalian dari

para Nabi di hari kiamat.

Al Walud (banyak anak), Al Wadud (pecinta), di mana dia

mempunyai unsur-unsur kebaikan dan baik perangainya dan mencintai

suaminya, Al-Makaatsarat ialah bangga dengan banyaknya umat

shallallahu alaihi wa alaihi wa sallam di hari kiamat, maka Nabi,

Berbangga dengan banyaknya umatnya dari semua para Nabi. Karena

siapa yang umatnya lebih banyak maka pahalanya lebih banyak dan bagi

beliau mendapat seperti pahala orang yang mengikutinya sampai hari

kiamat. Inilah tujuan yang besar dari pernikahan. Berfirman Allah SWT

(yang artinya) :

“Dan Dia (Allah) telah menjadikan bagimu dari istri-istrimu itu,

anak-anak dan cucu-cucu. (Q.S An-Nahl-72)

Page 76: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

76

Al-Hafadah (jama‟ dari hafid artinya cucu; yang dimaksud dalam

ayat ini adalah anaknya anak dan anak-anak keturunan mereka. Maka

manusia dengan fitrah yang Allah berikan padanya dijadikan rnencintai

anak-anak karena Allah menghiasi manusia dengan cinta pada anak-anak.

Allah Subhanahu Wa Ta‟ala berfirman (yang artinya) : “Dijadikan indah

pada (pandangan ) manusia, kecintaan kepada apa-apa yang diingini,

yaitu ; wanita-wanita, anak-anak,… (Q.S Ali-Imran -14)

Manusia memiliki naluri cinta pada anak-anak, karenanya Allah

Subhanahu wa Ta‟ala jadikan anak-anak sebagai perhiasan kehidupan

dunia. Berfirman Allah (yang artinya): “Harta dan anak-anak adalah

perhiasan kehidupan dunia.” Namun karena terlalu cintanya pada anak-

anaknya, kadang-kadang bisa menjerumuskan ke dalam fitnah, sehingga

dia bermaksiat pada Allah dengan sebab anak-anaknya. Allah berfirman

yang artinya: Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan

(bagimu) dan di sisi Allah-lah pahala yang besar. (Q.S At-Taghabun : 15)

Dan bila telah keterlaluan fitnah anak pada manusia, maka bisa

mendorong pada perbuatan haram, seperti usaha yang haram untuk

menafkahi mereka, atau meninggalkan kewajiban, seperti meninggalkan

jihad di jalan Allah, karena takut kalau meninggalkan anak. Maka anak

dalam hal ini sama kedudukannya dengan musuh, sehingga wajib berhati-

hati dari keterikatan pada mereka. Dan ini adalah makna dari firman Allah

Ta‟ala yang artinya : “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di

Page 77: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

77

antara isteri-isteri dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu,

maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan

dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya

Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S At-Taghabun:14)

Telah ada dalam sebab nuzul ayat ini apa yang diriwayatkan

Imam Tirmidzi dan Hakim dan lainnya dari Abdullah bin Abbas

Radhiyallahu „anhuma berkata : “Telah turun ayat ini (At-Taghabun-14)

tentang suatu kaum dari ahli Makkah, mereka telah masuk Islam, lalu istri-

istri mereka dan anak-anak mereka menolak ajakan mereka. Maka ketika

mereka datang pada Rasulullah Shalallahu‟alaihi Wassallam di Madinah,

mereka melihat orang-orang yang mendahului mereka dengan hijrah.

Sungguh mereka telah pandai-pandai dalam urusan agama, maka mereka

ingin menghukum istri-istri dan anak-anak mereka, lalu Allah turunkan

pada mereka ayat : “Dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta

mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi

Penyayang (Q.S At-Taghabun : 14)

b. Menjaga diri dari yang haram

Tidak diragukan lagi bahwa yang terpenting dari tujuan nikah ialah

memelihara dari perbuatan zina dan semua perbuatan-perbuatan keji,

serta tidak semata-mata memenuhi syahwat saja. Memang bahwa

memenuhi syahwat itu merupakan sebab untuk bisa menjaga diri,

akan tetapi tidaklah akan terwujud iffah (penjagaan) itu kecuali

Page 78: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

78

dengan tujuan dan niat. Maka tidak benar memisahkan dua perkara

yang satu dengan lainnya, karena manusia bila mengarahkan semua

keinginannya untuk memenuhi syahwatnya dengan menyandarkan

pada pemuasan nafsu atau jima‟ yang berulang-ulang dan tidak ada

niat memelihara diri dari zina, maka dimanakah perbedaannya antara

manusia dengan binatang.

Oleh karena itu, maka harus ada bagi laki-laki dan perempuan tujuan

mulia dari perbuatan bersenang-senang yang mereka lakukan itu,

yaitu tujuannya memenuhi syahwat dengan cara yang halal agar hajat

mereka terpenuhi, dapat memelihara diri, dan berpaling dari yang

haram. Inilah yang ditunjukkan oleh Rasulullah salallahu „alaihi wa

sallam . Sungguh diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim dari

Abdullah bin Mas‟ud Radhiyallahu „anhu berkata : telah berkata

Rasulullah .: “Wahai para pemuda, barang siapa diantara kalian

yang mampu maka nikahlah, karena sesungguhnya itu dapat

menundukan pandangan dan memelihara kemaluan, maka barang

siapa yang tidak mampu hendaknya dia berpuasa, karena

sesungguhnya itu benteng baginya.

Al- Wijaa‟, adalah satu jenis pengebirian, yaitu dengan

mengosongkan saluran mani yang menghubungkan antara testis dan

dzakar. Dan makna hadits ini adalah : Barang siapa yang mampu di

antara kamu wahai pemuda untuk berjima‟ dan telah mampu untuk

Page 79: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

79

memikul beban-beban pernikahan dan amanahnya, maka nikahlah.

Karena nikah itu akan menundukkan pandangan dan memelihara

kemaluan. Jika tidak mampu hendaknya dia berpuasa, karena puasa

itu akan menghancurkan kekuatan gejolak syahwat, bagai

pengebirian pada binatang buas untuk menghilangkan syahwatnya.

Maka jelaslah dari hadits ini bahwa Nabi salallahu „alaihi wasallam

memberikan pada pernikahan itu dua perkara yang membantu pada

kedua mempelai, yaitu pertama menundukan pandangan dari

pandangan-pandangan yang diharamkan Allah Ta‟ala dari para

wanita, kedua memelihara kemaluan dari “zina” dan semua

perbuatan-perbuatan keji. Sehubungan dengan makna ini telah ada

hadits yang mulia yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Jabir

bin Abdullah Radhiyallahu „anhuma berkata :”Aku mendengar

Rasulullah bersabda :“Apabila seseorang diantara kamu terkagum-

kagum pada wanita lalu terkesan atau terjatuh dalam hati; maka

hendaklah segera menemui isterinya lalu penuhilah hasratnya

dengan isterinya, karena sesungguhnya itu akan menolak apa yang

ada dihatinya atau jiwanya.

Adapun orang-orang yang telah menikah dan semua keinginannya

dari pernikahan adalah syahwat dan jima‟ semata, maka mereka tidak

bertambah dengan jima‟ tersebut kecuali tambah syahwat, dan dia

Page 80: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

80

tidak cukup dengan isterinya yang halal. Bahkan dia akan berpaling

pada yang haram. (http://menikahsunnah.wordpress.com)

c. Membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan

Yang Maha Esa atau kelaurag yang sakinah, mawaddah wa rahmah.

Orang yang sudah mempunyai sakan (rumah) dan memppunyai istri ,

intinya sudah mempunyai tenpat kembali sehingga merasa nyaman.

Dengan pernikahan menjadikan pasangan dipenuhi dengan

kehidupan yang rahmah, artinya penuh kasih sayang. Sebelumnya

menikahi karena kecantikan, harta, ataupun menyukai yang dzahir.

Setelah menikah kecantikan akan pudar dan rasa kasih sayang-pun

akan muncul dan istri atau suami dipahami sebagai rahmat. Tujuan

ini tidak akan terbentuk jika pernikahan itu dilakukan tidak

berdasarkan pada agama yang sama. (disarikan dari tulisan Ratna

Ajeng Tejomukti pada koran harian Republika 12 September 21014

pada dialog jumat: 2)

Agar keluarga yang bahagia dan kekal ini terwujud maka masing-

masing pasangan harus saling mengasihi dan juga menasihati. Dan

masing-masing memiliki rasa tanggungjawab untuk mewujudkan

rumah tangga yang bercahaya dengan nilai-nilai Islam. Keluarga

harus menjadi role model miniatur kehidupan Islami.

Seseorang yang sudah menikah juga akan jauh lebih tenang secara

psikologis. Orang yang belum menikah cenderung tidak seimbang

karena menahan sesuatu yang natural secara biologis. Kemantapan

Page 81: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

81

psikhis akan membuat orang bisa melakukan ibadah secara lebih

kusyuk. (disarikan dari tulisan Hanif Muftisany pada koran harian

Republika 12 September 21014 pada dialog jumat: 2)

4. Bentuk-bentuk Perkawinan

Indonesia memiliki berbagai adat, suku juga bahasa. Salah satu

adatnya adalah bentuk perkawinan yang terjadi di masyarakat. Adapun

bentuk-bentuk perkwinan yang terjadi di masyarakat Indonesia bisa

ditinjau dari berbagai segi. Diantaranya menurut jumlah suami atau istri,

asal suami atau istri, dan hubungan kekerabatan.

a. Menurut jumlah suami atau istri

1) Monogami (mono berarti satu, gamos berarti kawin), yaitu

perkawinan antara satu laki-laki dan satu orang perempuan.

2) Poligami (poli berarti banyak), yaitu perkawinan antara satu orang

laki-laki atau wanita dan lebih dari satu wanita atau laki-laki.

Dengan kata lain, beristri atau bersuami lebih dari satu orang.

Sedangkan bentuk poligami dibagi menjadi dua :

a) Poligini, yaitu seorang laki-laki beristri lebih dari satu orang.

Poligini sendiri dibagi lagi menjadi dua macam yaitu:

Page 82: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

82

(1) poligini sororat, bila para istrinya beradik kakak

(2) poligini non-sororat bila para istrinya bukan beradik kakak

b) Poliandri, yaitu seorang istri yang mempunyai suami lebih dari satu

orang. Poliandri dibagi menjadi dua macam, yaitu:

(1) poliandri fraternal, bila para suami beradik kakak

(2) poliandri non-fraternal, bila para suami bukan beradik kakak

b. Asal suami atau istri

1) Endogami ialah perkawinan dilingkungan sendiri, misalnya dalam

satu klen, etnis, atau kerabat dalam lingkungan yang sama.

2) Eksogami ialah perkawinan yang dilakukan diluar lingkungan

keluarga sendiri. Perkawinan eksogami bebas memilih jodoh diluar

klen, kerabat, atau etnisnya.

c. Hubungan kekerabatan.

1) Cross cousin (sepupu silang), yaitu perkawinan antara saudara

sepupu, yakni anak saudara laki-laki ibu (anak paman) atau anak

saudara perempuan ayah.

2) Paralel cousin (sepupu sejajar), yaitu perkawinan antara pria dan

wanita dimana ayah atau ibu mereka bersaudaraan.

5. Perkawinan Endogami

a Pengertian Perkawinan Endogami

Page 83: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

83

Perkawinan endogami ialah perkawinan dilingkungan sendiri,

misalnya dalam satu klen, etnis, atau kerabat dalam lingkungan yang

sama. Lebih jelasnya adalah perkawinan antar kerabat atau perkawinan

yang dilakukan antar sepupu (yang masih memiliki satu keturunan)

baik dari pihak ayah sesaudara (patrilineal) atau dari pihak ibu

sesaudara (matrilineal), kaum kerabat boleh menikah dengan saudara

sepupunya karena mereka yang terdekat dengan garis utama keturunan

dipandang sebagau pengemban tradisi kaum kerabat, perhatian terbesar

dicurahkan terhadap silsilah atau geneology.

Istilah endogami sebenarnya memiliki arti yang relatif,

sehingga perlu dijelskan batas-batasnya. Penentuan batas-batas

tersebut tergantung pada budaya yang dipegang oleh setiap masyarakat

yang tentunya akan berbeda antara masyarakat yang satu dengan

masyarakat yang lainnya. Batasan itu bisa berupa endogami agama,

endogami desa, endogami suku/keturunan, endogami ekonomi dan

endogami kasta. Misalnya endogami agama yang melarang melakukan

perkawinan dengan seseorang yang memiliki agama yang berbeda dari

agama yang kita anut. Endogami kasta pada masyarakat Hindu di Bali,

misalnya adanya larangan untuk melakukan perkawinan dengan pihak

di luar kasta. (id.m.wikipedia.org/wiki/endogami)

Perkawinan endogami biasanya dilakukan dalam rangka

mempertahankan harta kekayaan agar tidak pindah ke keluarga lain

dan tetap beredar pada kalangan keluarga sendiri, memperkuat

Page 84: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

84

pertahanan klan dari serangan musuh, mempertahankan garis darah

atau motif lainnya yang bersifat eksklusif.

b Dampak Perkawinan Endogami

Salah satu praktik perkawinan endogami yang dilakukan oleh

masyarkat adalah perkawinan yang dilakukan dengan kerabat atau

suadara. Pekawinan endogami semacam ini bisa dilakukan antar

kerabat atau perkawinan yang dilakukan antar sepupu (yang masih

memiliki satu keturunan) baik dari pihak ayah sesaudara (patrilineal)

atau dari pihak ibu sesaudara (matrilineal) tapi bukan saudara kandung.

Tentu tidak aneh jika seseorang menikah dengan kerabat terdekat

misalnya diambil contoh dengan sepupu. Untuk di Indonesia sendiri,

masih banyak yang melakukan perkawinan tersebut dengan tujuan

untuk mempererat tali kekeluargaan. Dalam keluarga kerajaan atau

orang-orang kaya, hal itu lumrah dilakukan untuk menjaga keturunan,

akan tetapi dibalik itu semua terdapat suatu hal negatif yang bisa

membahayakan keturunannya.

Perkawinan sedarah atau berdekatan keluarga dalam bahasa

medis disebut inbreeding (cosanguineus). Hal ini berlaku untuk 2

individu yang melakukan hubungan pernikahan dalam suatu keluarga

atau dengan keluarga terdekat. Individu hasil dari inbdreeding disebut

indbred. Sedangkan lawan dari Inbreeding adalah outbreeding

(perkawinan random). Derajat keparahan inbreeding tergantung

dengan tingkat kedekatan keluarga. Jadi, semakin dekat ikatan

Page 85: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

85

keluarga, semakin memperbesar kesempatan mendapat keturunan yang

memiliki gen resesif (kemungkinan besar cacat).

Semakin dekat hubungan keluarga, terdapat gen-gen

penyusun individu yang semakin mirip. Nah, apabila dalam satu

keluarga terdapat gen resesif (gen yang lemah), kemudian ada anggota

keluarga yang melakukan perkawinan sedarah, maka kemungkinan

besar persentase munculnya gen resesif semakin besar. Gen resesif

muncul jikalau genotifnya homozigot (misalnya rr, kalau heterozigot

misal Rr maka r resesif ditutupi R dominan). Pengaruh inbreeding

adalah :

Kurangnya fraksi heterozigot secara keseluruhan (Hal itu

dibuktikan G. Mendel pada percobaan tanaman kacang yang

melakukan reproduksi sendiri).

Maka fraksi homozigot akan bertambah ( pada manusia yang

memiliki gen resesif homozigot menyebabkan banyak kelainan genetic

dan kadang-kadang letal (mati)).

Perkawinan terdekat dalam satu keluarga disebut incest,

contohnya antara orang tua dan anak maupun saudara laki-laki dengan

saudara perempuan. Akan tetapi incest tidak diperbolehkan dalam

masyarakat Indonesia karena termasuk tabu dan dosa dalam agama kita

(perkawinan ortu ma anak). Perkawinan incest hanya dilakukan pada

zaman nabi sebelum Nabi Muhammad SAW yaitu antara saudara laki2

dan saudara perempuan. Pelarangan ini karena mengandung bahaya

Page 86: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

86

terhadap keturunan yang dihasilkan. Anak dari pasangan inbreeding

memiliki resiko lebih besar dalam masalah kesehatan atau

perkembangan dibandingkan dengan anak dari pasangan outbreeding.

Resiko inbreeding jika dipandang dari genetiknya :

c Jika orang tua memiliki hubungan darah yang dekat maka ada

kemungkinan orang tua membagikan gena resesif mutan

kepada keturunannya

d Manusia mempunyai 30000 pasangan gena dalam setiap sel

tubuh yang bertanggungjawab pada kesehatan umum &

perkembangan.

e Setiap orang membawa beberapa gena yang oleh suatu sebab dpt

mengalami mutasi dan membahayakan karena secara tidak

langsung berpengaruh terhadap kesehatan individu tsb. Gena

normal biasanya mampu mengatasi gena mutan (jika gena mutan

adalah resesif)

f Pada umumnya 2 orang yang tidak mempunyai hubungan darah

tidak mempunyai gena mutan yang sama, tidak seperti pada 2

orang yang mempunyai hubungan darah

g Terjadi peningkatan resiko untuk membawa gena mutan

berbahaya(merugikan) yang sama di antara 2 orang yang

mempunyai hubungan darah.

h Kemungkinan untuk mempunyai anak cacat pada pasangan

inbreeding lebih besar daripada yang outbreeding

Page 87: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

87

i Pada keturunan dari inbreeding mempunyai resiko 30%

kematian bayi atau menderita abnomalitas berat.

j Retardasi mental tanpa kelainan fisik juga meningkat pada

populasi inbreeding

k Pada inbreeding sepupu dari keluarga tanpa sejarah kelainan

genetic dalam keluarga, mempunyai resiko 2 kali lebih besar

daripada yang outbreeding

l Resiko total untuk munculnya abnormalitas bayi dari pasangan

inbreeding sepupu adalah ± 5-6%

m Resiko kecacatan bayi dari inbreeding dengan hubungan darah

yang lebih dekat semakin meningkat.

(www.genetics.com.au/Genetics2003)

n Pada umumnya kejadian peningkatan resiko tidak terjadi pada

kelainan yang disebabkan oleh genaresesif X-linked atau

autosomal dominan

Test yang dapat dilakukan bagi pasangan inbreeding :

a Pada keluarga dengan tanpa sejarah kelainan yang

spesifictidak ada test yang dapat memprediksi status untuk

bayi yang akan dilahirkan, apakah mempunyai resiko menderita

kelainan tsb atau tidak.

Page 88: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

88

b Jika dari keluarga yang menunjukkan adanya individu yang

kelainan genetik, besarnya resiko tergantung pada pola keadaan

inheritance pada keluarga tsb

c Pada beberapa kelainan genetic seperti cystic fibrosis atau

thalasemia, orang tua dapat ditest untuk melihat apakah mereka

membawa gena mutan untuk kelainan ini. Resiko dari yang

inbreeding lebih besar dari pada outbreeding.

d Untuk kelainan genetic poligena maupun multifaktorial seperti

spina bifida, beberapa bentuk congenital heart disease, terjadi

peningktan resiko pada inbreeding (sulit untuk menghitungnya/

memperkirakan besarnya resiko tsb.)

6. Bentuk-Bentuk Keluarga

Terdapat beberapa definisi keluarga antara lain: Keluarga adalah

sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang

bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan

perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota

keluarga (Duvall dan Logan, 1986).

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu

rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi.

Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran

masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya

(Bailon dan Maglaya,1978 ).

Page 89: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

89

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri

dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di

suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan

(Departemen Kesehatan RI, 1988).

Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia

yang hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil

dan biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan

lainnya, tinggal bersama dalam satu rumah yang dipimpin oleh seorang

kepala keluarga dan makan dalam satu periuk.

Dari berbagai definisi di atas bisa disimpulkan bahwa keluarga

setidaknya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Terdiri dari orang-orang yang memiliki ikatan darah atau adopsi.

b. Anggota suatu keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu

rumah dan mereka membentuk satu rumah tangga.

c. Memiliki satu kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan saling

berkomunikasi, yang memainkan peran suami dan istri, bapak dan ibu,

anak dan saudara.

d. Mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar

berasal dari kebudayaan umum yang lebih luas.

Bentuk Keluarga dibagi menjadi beberapa bentuk berdasarkan

garis keturunan, jenis perkawinan, pemukiman, jenis anggota keluarga dan

kekuasaan.

Page 90: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

90

Berdasarkan garis keturunan patrilinear adalah keturunan

sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi,

dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah. Matrilinear adalah

keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa

ganerasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.

Berdasarkan jenis perkawinan bentuk keluarga dibagi menjadi

dua yaitu monogamy dan poligami. Monogami adalah keluarga dimana

terdapat seorang suami dengan seorang istri.Poligami adalah keluarga

dimana terdapat seorang suami dengan lebih dari satu istri.

Berdasarkan pemukiman. Patrilokal adalah pasangan suami istri,

tinggal bersama atau dekat dengan keluarga sedarah suami.

Matrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan

keluarga satu istri. Neolokal adalah pasangan suami istri, tinggal jauh dari

keluarga suami maupun istri.

Berdasarkan jenis anggota keluarga. Bentuk keluarga menurut

Goldenberg (1980) : Pada dasarnya ada berbagai macam bentuk keluarga.

Menurut pendapat Goldenberg (1980) ada sembilan macam bentuk

keluarga, antara lain :

a. Keluarga inti (nuclear family)keluarga yang terdiri dari suami, istri

serta anak-anak kandung.

b. Keluarga besar (extended family)keluarga yang disamping terdiri

dari suami, istri, dan anak-anak kandung, juga sanak saudara lainnya,

baik menurut garis vertikal (ibu, bapak, kakek, nenek, mantu, cucu,

Page 91: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

91

cicit), maupun menurut garis horizontal (kakak, adik, ipar) yang

berasal dari pihak suami atau pihak istri.

c. Keluarga campuran (blended family) keluarga yang terdiri dari

suami, istri, anak-anak kandung serta anak-anak tiri.

d. Keluarga menurut hukum umum (common law family) keluarga yang

terdiri dari pria dan wanita yang tidak terikat dalam perkawinan sah

serta anak-anak mereka yang tinggal bersama.

e. Keluarga orang tua tunggal (single parent family), keluarga yang

terdiri dari pria atau wanita, mungkin karena bercerai, berpisah,

ditinggal mati atau mungkin tidak pernah menikah, serta anak-anak

mereka tinggal bersama.

f. Keluarga hidup bersama (commune family). Keluarga yang terdiri

dari pria, wanita dan anak-anak yang tinggal bersama, berbagi hak,

dan tanggung jawab serta memiliki kekayaan bersama.

g. Keluarga serial (serial family),keluarga yang terdiri dari pria dan

wanita yang telah menikah dan mungkin telah punya anak, tetapi

kemudian bercerai dan masing-masing menikah lagi serta memiliki

anak-anak dengan pasangan masing-masing, tetapi semuanya

menganggap sebagai satu keluarga.

h. Keluarga gabungan/komposit (composite family),keluarga terdiri dari

suami dengan beberapa istri dan anak-anaknya (poliandri) atau istri

dengan beberapa suami dan anak-anaknya (poligini) yang hidup

bersama.

Page 92: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

92

i. Keluarga tinggal bersama (cohabitation family) keluarga yang terdiri

dari pria dan wanita yang hidup bersama tanpa ada ikatan

perkawinan yang sah.

Berdasarkan kekuasaan, keluarga dibagi tiga:patriakal adalah

keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah

dipihak ayah. Matrikal adalah keluarga yang dominan dan memegang

kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ibu. Equalitarium adalah keluarga

yang memegang kekuasaan adalah ayah dan ibu.

Fungsi Keluarga

a. Terdapat 5 fungsi keluarga dalam tatanan masyarakat, yaitu Fungsi

Biologis ini penting dalam rangka, meneruskan keturunan,

memelihara dan membesarkan anak, memberikan makanan bagi

keluarga dan memenuhi kebutuhan gizi, merawat dan melindungi

kesehatan para anggotanya, memberi kesempatan untuk berekreasi.

b. Fungsi psikologis, terjaga identitas keluarga serta rasa aman dan

kasih sayang, pendewasaan kepribadian bagi para anggotanya,

perlindungan secara psikologis, mengadakan hubungan keluarga

dengan keluarga lain atau masyarakat.

c. Fungsi Sosial Budaya atau Sosiologi, fungsi ini memiliki tujuan

dalam rangka meneruskan nilai-nilai budaya, sosialisasi,

Page 93: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

93

pembentukan noema-norma, tingkah laku pada tiap tahap

perkembangan anak serta kehidupan keluarga.

d. Fungsi Sosial. Fungsi ini merupakan fungsi keluarga dalam rangka

mencari sumber-sumber untuk memenuhi fungsi lainnya, pembagian

sumber-sumber tersebut untuk pengeluaran atau tabungan,

pengaturan ekonomi atau keuangan.

e. Fungsi Pendidikan. Penanaman keterampilan, tingkah laku dan

pengetahuan dalam hubungan dengan fungsi-fungsi lain.Persiapan

untuk kehidupan dewasa. Memenuhi peranan sehingga anggota

keluarga yang dewasa.

Selain memiliki fungsi, keluarga juga memiliki peranan. Peranan

keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,

kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi

tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola

perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.

Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai

berikut :

a. Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan

sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman,

sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya

Page 94: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

94

serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota

masyarakat dari lingkungannya.

b. Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai

peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan

pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok

dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari

lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari

nafkah tambahan dalam keluarganya.

c. Peran Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai

dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan

spiritual.

Sedangkan tugas-tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai

berikut : memeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya, memelihara

sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga, pembagian tugas masing-

masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing,

sosialisasi antar anggota keluarga, pengaturan jumlah anggota keluarga,

pemeliharaan ketertiban anggota keluarga, penempatan anggota-anggota

keluarga dalam masyarakat yang lebih luas, membangkitkan dorongan dan

semangat para anggotanya.

Setiap pasangan yang melakukan perkawinan akan selalu

mendambakan keluarga yang ideal. Keluarga ideal adalah unit terkecil

masyarakat Indonesia yang terdiri kepala keluarga dan beberapa orang

Page 95: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

95

yang terkumpul, tinggal di suatu tempat dalam keadaan saling

ketergantungan. Di dalam keluarga ideal Indonesia terdapat lebih dari dua

pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan

hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan

didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan

suatu kebudayaan. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi keluarga

ideal antara lain:

a. Kasih sayang orang tua sangat diperlukan oleh seluruh anggota

keluarganya. Seorang anak, suami bahkan isteri akan merasa senang

walaupun berkata dia jengkel karena diberi perhatian lebih, kurangnya

kasih sayang orang tua sering terjadi pada anak sehingga memicu anak

untuk berbuat yang tidak baik di luar rumah.

b. Komunikasi yang baik, merupakan hal yang sangat penting untuk

menjaga hubungan antara sesama anggota keluarga, hal ini sangat

berpengaruh juga terhadap lingkungan sekitar untuk menjaga

silaturahmi antar tetangga dan keluarga besar untuk mempererat rasa

kekeluargaan.

c. Kepercayaan, hal ini perlu ditanamkan pada setiap anggota keluarga,

saling percaya satu sama lain akan mempererat hubungan. Orang tua

berperan penting di sini untuk memberi suatu kepercayaan terhadap

anak-anaknya agar mereka belajar dan mampu bertanggung jawab.

Page 96: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

96

d. Kejujuran, kejujuran akan berdampak baik pada lingkungan sekitar

juga, karena dengan kejujuran seseorang dapat di percaya oleh orang

lain .

e. Kebersamaan, dengan kebersamaan suatu keluarga akan terjaga

silaturahminya, seorang anak akan terpantau bagaimana

perkembangannya begitu juga dengan kebutuhan nya sebagai anak

akan terpenuhi dengan melihat keluarga nya bersama.

B Teori Perubahan Budaya

1. Teori Perubahan Budaya

Budaya secara harfiah berasal dari bahasa Latin yaitu colere yang

memiliki arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang. Menurut

Soerjanto Poespowardoyo budaya adalah keseluruhan sistem gagasan

tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat

yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar.

Perubahan kebudayaan pada suatu masyarakat merupakan

keniscyaan dan tidak dapat dielakkan. Masyarakat tidak pernah statis,

selalu dinamis berubah dari satu keadaan ke keadaan lainnya yang

disebabkan oleh berbagai faktor. Perubahan ini dimaksudkan sebagai

wujud tanggapan manusia terhadap tantangan lingkungannya. Hal inilah

yang terjadi pada Dusun Jembangan Agung Desa Sruwen Kecamatan

Tengaran. Pola perkawinan endogami lambat laun ditinggalkan oleh

Page 97: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

97

generasi muda. Dalam menggali data tersebut peneliti akan menggunakan

teori perubahan kebudayaan sebagai berikut:

1. Teori Evolusi

Teori evolusi menggambarkan bahwa perubahan kebudayaan terjadi

secara perlahan-lahan dan bertahap. Setiap masyarakat mengalami

proses evolusi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, masing-masing

masyarakat menunjukkan kebudayaan yang berbeda-beda. Salah satu

masyarakat dikenal telah maju, sedangkan masyarakat yang lain masih

dianggap atau tergolong sebagai masyarakat yang belum maju. Dalam

teori evolusi, kemudian dibagi menjadi dua:

a. Teori Evolusi Universal

Sebuah kebudayaan yang ada dalam sebuah komunitas masyarakat

manusia adalah dampak atau hasil dari pemakaian atau penggunaan

energi dan teknologi yang mereka gunakan dalam kehidupan mereka

pada fase-fase perkembangannya. Dengan rumusan yang disebutnya

sebagai “hukum” evolusi kebudayaan ini, White sampai pada sebuah

kesimpulan bahwa terjadinya sebuah evolusi kebudayaan dalam

sebuah komunitas merupakan hasil dari mengemukanya perubahan

dalam sistem yang melakukan transformasi energi dengan bantuan

teknologi yang ada saat itu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa

dalam teori mengenai evolusi kebudayaan ini terdapat beberapa konsep

Page 98: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

98

baru yang diketengahkan White, yaitu thermodinamika (sistem yang

melakukan transformasi energi), energi dan transformasi.

b. Teori Evolusi Multilinier

Menurut teori multilinier, terjadinya evolusi kebudayaan berhubungan

erat dengan kondisi lingkungan, dimana setiap kebudayaan memiliki

culture core, berupa teknologi dan organisasi kerja. Dengan demikian,

terjadinya evolusi dalam sebuah kebudayaan ditentukan oleh adanya

interaksi yang terjalin antara kebudayaan tersebut dengan lingkungan

yang ada di dalamnya. Seperti halnya teori yang dikemukakan oleh

White di atas, teori multilinier juga memunculkan konsep-konsep baru

yang belum pernah ada sebelumnya, yaitu lingkungan, culture core,

adaptasi dan organisasi kerja.

2. Teori Difusi

Teori difusi kebudayaan dimaknai sebagai persebaran kebudayaan

yang disebabkan adanya migrasi manusia. Perpindahan dari satu

tempat ke tempat lain, akan menularkan budaya tertentu. Hal ini akan

semakin tampak dan jelas kalau perpindahan manusia itu secara

kelompok dan atau besar-besaran, di kemudian hari akan menimbulkan

difusi budaya yang luar biasa. Setiap ada persebaran kebudayaan, di

situlah terjadi penggabungan dua kebudayaan atau lebih. Akibat

pengaruh kemajuan teknologi-komunikasi, juga akan mempengaruhi

Page 99: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

99

terjadinya difusi budaya. Keadaan ini memungkinkan kebudayaan

semakin kompleks dan bersifat multikultural.

Perubahan kebudayaan yang dijelaskan di atas merupakan akibat

dari berbagai macam faktor yang terjadi dalam kehidupan masyarakat,

antara lain:

a. Adanya penemuan/inovasi baru yang bermanfaat dan dapat diterima

oleh masyarakat kebudayaan.

b. Penyebaran unsur kebudayaan dari masyarakat satu ke lainnya.

c. Kehilangan kebudayaan, diakibatkan suatu masyarakat secara terus-

menerus menerima inovasi baru yang menggantikan unsur-unsur

kebudayaan asli dari generasi pendahulu.

d. Akulturasi.

e. Adanya perubahan kebudayaan yang sebagai akibat dari suatu usaha

perubahan oleh kelompok masyarakat kebudayaan lain (pembunuhan

kebudayaan/genocide). Hal ini sering disebabkan oleh konflik politik.(

http://sosbud.kompasiana.com)

Perubahan sosial dan kebudanyaan dapat dibedakan kedalam

beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut:

a. Perubahan lambat (evolusi) dan perubahan cepat (revolusi);

b. Perubahan kecil dan perubahan besar;

c. Perubahan yang dikehendaki (intended change) atau perubahan yang

direncanakan (planned change) dan perubahan yang tidak dikehendaki

Page 100: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

100

(unitanded change) atau perubahan yang tidak direncanakan. (arif93

budiman. Blogspot.com)

Pemahaman tentang nilai-nilai sosial budaya yang mendasari

lahirnya pola perilaku perlu dikemukakan sebab melalui pemahaman

tentang nilai itulah akan memberikan pemahaman tentang apa yang

menjadi dasar individu dan kelompok masyarakat itu melakukan atau tidak

melakukan sesuatu khususnya terkait dengan perkawinan.

Sutan Takdir Alisjahbana (Soekanto, 2001) mengemukakan

bahwa kebudayaan itu merupakan penjelmaan budi manusia yang selalu

tersusun dalam suatu pola atau konfigurasi nilai-nilai. Bila dicermati pada

suatu kelompok masyarakat, akan tampak walaupun sifat-sifat individu

berbeda-beda, para warga keseluruhannya akan memberikan reaksi yang

sama terhadap gejala-gejala tertentu. Menurut TO Ihromi (Masinambow,

2000) reaksi yang menggambarkan suatu sikap hidup yang sama dalam

menanggapi suatu gejala atau persoalan dan menjadi milik bersama dalam

antropologi disebut kebudayaan. Dengan cara pandang seperti itu,

menyebut budaya hukum maksudnya adalah tanggapan umum yang sama

dari suatu masyarakat maksudnya terhadap gejala-gejala hukum.

Tanggapan itu merupakan kesatuan pandangan terhadap nilai-nilai dan

perilaku hukum. Jadi, suatu budaya hukum menunjukkan tentang pola

perilakau individu sebagai angota masyarakat yang menggambarkan

Page 101: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

101

tanggapan (orientasi) yang sama terhadap kehidupan hukum yang dihayati

masyarakat yang bersangkutan.

Salmon Keyzer dan C. F. Winter (dalam Soepomo : 2000)

seorang guru besar di Delf dan sekretaris pada Koninklijk Instituut voor

Taal Lan In Volkerkunde van Nederland Indie adalah orang pertama yang

mengemukakan teori receptio in complexu. Pendapat mereka kemudian

diikuti dan dikembangkan oleh L.W.C van Den Berg yang intinya

menyatakan : Receptio in complexu oleh bangsa Hindu dari hukum Hindu,

oleh kaum Islam dari hukum Islam, oleh kaum Kristen dari hukum

Kristen. Selama bukan sebaliknya dapat dibuktikan, menurut ajaran ini

hukum pribumi ikut agamanya, karena jika memeluk sesuatu agama, harus

juga mengikuti hukum-hukum agama itu dengan setia. Jika dapat

dibuktikan bahwa satu atau beberapa bagian, adat-adat seutuhnya atau

bagian-bagian kecil sebagai kebalikannya, maka terdapat penyimpangan-

penyimpangan dalam hukum agama itu, dan bahwa penyusun ajaran itu

mau mengakui bukti penyangkal itu adalah suatu tanda, bahwa ia telah

mempunyai penglihatan serta menghargai setinggi-tingginya kesadaran

hukum nasional dari rakyat berkulit sawo dari raja Belanda.

Apa yang dikemukakan dalam teori receptio in complexu di atas

bila dicermati, sebetulnya teori ini melihat kemampuan dari hukum agama

yang mampu menguasai hukum adat. Jadi, apa pun yang diperbuat

seseorang didominasi oleh keyakinan dan dasar keagamaan dan keimanan

Page 102: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

102

yang dianutnya. Berdasarkan rumusan demikian, hukum agama telah

menutup sama sekali peluang keberlakuan sistem hukum lain.

Menurut paham ilmu bangsa-bangsa (etnologi) sistem

perkawinan dapat dikategorikan atas: (1) eksogami, yaitu seorang pria

harus mencari calon istri di luar marga (klan patrilenial) dan dilarang

kawin dengan wanita yang berasal dari satu kelompok marga; (2)

endogami yaitu seorang pria diharuskan mencari calon istri di dalam

lingkungan kerabat (suku, klan, famili) sendiri dan dilarang mencari dari

luar lingkungan kerabat; dan (3) eleutherogami yaitu sistem ini cenderung

banyak berkembang dan dipertahankan karena dalam sistem ini tidak ada

lagi kecenderungan mempertahankan aturan kebolehan dan larangan,

tetapi larangan pada batas-batas hubungan keturunan dekat (nasab),

periparan (musyaharah) sebagimana ketentuan dalam hukum agama Islam

atau hukum perundangan lain yang berlaku (Sudarsono, 2005).

Menurut hukum Islam tersebut pada Qur‟an surat An-Nisa‟ ayat

23, ada 14 (empat belas) macam perempuan yang tidak boleh dikawin,

baik karena pertalian darah atau pertalian semenda, yaitu: bekas istri bapak

(ibu tiri), ibu kandung, anak kandung, saudara kandung, saudara bapak,

saudara ibu, anak saudara laki-laki, anak saudara perempuan, perempuan

yang pernah menyusuinya, saudara sesusu, ibu istrinya (mertua

perempuan), anak tiri yang ibunya sudah dicampurinya, istri anak sendiri

(menantu perempuan), dan saudara istri jika masih hidup.

Page 103: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

103

Dengan melihat ketentuan di atas pada prinsipnya endogami

dibolehkan dalam Islam dengan syarat hubungan darah antara laki-laki dan

perempuan yang akan menikah tidak terlalu dekat atau harus di luar ke

empat belas perempuan tersebut dalam Qur‟an surat An-Nisa 23.

C Teori Tindakan Sosial

Menurut pandangan Marx Weber, sosiologi merupakan ilmu yang

berusaha untuk menafsirkan dan memahami (interpretative understanding)

terhadap tindakan sosial antar hubungan sosial untuk sampai kepada

penjelasan kausal. Dalam definisi ini terkandung dua konsep dasarnya, yaitu

konsep tindakan sosial dan konsep tentang penafsiran dan pemahaman; yang

menyangkut metode untuk menerangkan konsep tindakan sosial.(George

Ritzer:2003:38)

Bertolak dari konsep dasar tentang tindakan sosial antar hubungan

sosial tersebut, Weber mengemukakan lima ciri pokok yang menjadi

sasaran penelitian sosiologi yang terkait dengan tindakan sosial, yaitu:

a. Tindakan manusia, yang menurut si pelaku (pasangan pernikahan

endogami) mengandung makna subjektif: yang meliputi berbagai

tindakan nyata.

b. Tindakan nyata yang bersifat membantu yang sepenuhnya dan bersifat

subjektif.

c. Tindakan yang meliputi pengaruh positif dari suatu situasi, tindakan

yang sengaja diulang dan tindakan dalam bentuk persetujuan secara

diam.

Page 104: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

104

d. Tindakan itu diarahkan kepada seseorang atau beberapa individu.

e. Tindakan itu memeperhatikan tindakan orang lain dan terarah kepada

orang lain itu. (George Ritzer:39)

Mempelajari tindakan sosial, Weber menganjurkan melalui

penafsiran dan pemahaman (interpretative understanding) atau verstehen.

Dalam kaitannya dengan penelitian ini peneliti akan mencoba

menginterpretasikan tindakan masyarakat Dusun Jembangan Agung

dalam melakukan perkawinan endogami, serta memahami motif tindakan

pernikahan tersebut. Oleh karena itu peneliti akan melakukan dua tindakan

dalam penelitian ini. Pertama, dengan melalui kesungguhan dalam usaha

untuk memahami terhadap tindakan perkawinan masyarakat Dusun

Jembangan Agung. Kedua, dengan mencoba menyelami secara mendalam

pengalaman orang yang melakukan perkawinan endogami.

Weber memberikan klaisifikasi perilaku sosial sebagai berikut:

a. Melakukan yang diarahkan secara rasional kepada tercapainya suatu

tujuan.

b. Kelakuan yang berorientasi kepada suatu nilai estetis, politik,

keagamaan, dan lain-lain.

c. Kelakuan yang menerima orientasinya dari perasaan atau emosi

seseorang, (kelakuan efektif atau emosional).

d. Kelakuan yang menerima arahnya dari tradisi (kelakuan tradisional)

(K.J.Veeger:1985:171)

Page 105: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

105

Weber membedakan adanya empat macam rasionalitas yang

mendasari tindakan sosial. Semakin rasional, tindakan social akan semakin

mudah dipelajari. Keempat macam rasionalitas tindakan tersebut adalah:

a. Zwerkrational, yaitu tindakan social murni di mana pelaku perkawinan

endogami tidak hanya menilai cara terbaik untuk mencapai tujuannya,

tetapi juga menentukan nilai dari tujuan itu sendiri. Tujuan dalam

zwerkrasional tidak absolut. Ia dapat juga menjadi cara dan tujuan lain

berikutnya. Bila actor berkelakuan dengan cara yang paling rasional,

maka mudah untuk memahami tindakannya tersebut. Tindakan ini

merupakan suatu tindakan sosial yang dilakukan seseorang didasarkan

atas pertimbangan dan pilihan sadar yang berhubungan dengan tujuan

tindakan itu dan ketersediaan alat yang dipergunakan untuk

mencapainya. Contohnya : Seorang siswa yang sering terlambat

dikarenakan tidak memiliki alat transportasi, akhirnya ia membeli

sepeda motor agar ia datang kesekolah lebih awal dan tidak terlambat.

Tindakan ini telah dipertimbangkan dengan matang agar ia mencapai

tujuan tertentu. Dengan perkataan lain menilai dan menentukan

tujuan itu dan bisa saja tindakan itu dijadikan sebagai cara untuk

mencapai tujuan lain.

b. Werkrational action, dalam tindakan tipe ini masyarakat tidak dapat

menilai apakah cara-cara yang dipilihnya itu merupakan sebuah cara-

cara yang paling cepat ataukah lebih cepat untuk mencapai tujuan yang

lain. Ini menunjuk kepada tujuan itu sendiri. Dalam tindakan ini

Page 106: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

106

memang antara tujuan dan cara-cara mencapainya cenderung menjadi

sukar untuk dibedakan. Namun tindakan ini rasional, karena pilihan

terhadap cara-cara kiranya sudah menentukan tujuan yang diinginkan.

Tindakan tipe kedua ini masih dapat dikategorikan rasional, meskipun

tingkat rasionalitasnya berada di bawah tipe yang pertama. Tindakan

yang masuk dalam kategori tipe kedua ini masih dapat

dipertanggungjawabkan untuk dipahami. Sedangkan tindakan rasional

nilai memiliki sifat bahwa alat-alat yang ada hanya merupakan

pertimbangan dan perhitungan yang sadar, sementara tujuan-tujuannya

sudah ada di dalam hubungannya dengan nilai-nilai individu yang

bersifat absolut. Contoh : perilaku beribadah atau seseorang

mendahulukan orang yang lebih tua ketika antri sembako. Artinya,

tindakan sosial ini telah dipertimbangkan terlebih dahulu karena

mendahulukan nilai-nilai sosial maupun nilai agama yang ia miliki.

c. Affectual action, yang merupakan tindakan yang dibuat-buat. Tindakan

ini dipengaruhi oleh emosi dan kepura-puraan si pelaku perkawinan

endogami. Tindakan ini sukar dipahami atau tidak rasional. Tipe

tindakan sosial ini lebih didominasi perasaan atau emosi tanpa refleksi

intelektual atau perencanaan sadar. Tindakan afektif sifatnya spontan,

tidak rasional, dan merupakan ekspresi emosional dari individu.

Contohnya: hubungan kasih sayang antara dua remaja yang sedang

jatuh cinta atau sedang dimabuk asmara.Tindakan ini biasanya terjadi

atas rangsangan dari luar yang bersifat otomatis sehingga bias berarti

Page 107: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

107

d. Traditional action-yaitu tindakan yang didasarkan atas kebiasaan-

kebiasaan mengerjakan sesuatu dimasa lalu saja. (George Ritzer: 40-

41) Dalam tindakan jenis ini, seseorang memperlihatkan perilaku

tertentu karena kebiasaan yang diperoleh dari nenek moyang, tanpa

refleksi yang sadar atau perencanaan. Tindakan pulang kampong disaat

lebaran atau Idul Fitri.

Teori tindakan ini dapat digunakan untuk menginterpretasikan

tindakan-tindakan pelaku dan memahami rasionalitas di balik tindakan

pelaku tersebut. Sejalan dengan penelitian tentang fenomena perkawinan

endogami, studi kasus di Dusun Jembangan Agung Desa Sruwen ini, kita

dapat melakukan interpretasi terhadap motiv apa yang mendasari mereka

melakukan atau memilih menikah dengan cara endogami tersebut. Dengan

menggunakan kerangka pandang dalam teori ini, diharapkan dapat

mengungkapkan lebih jauh terhadap apa yang melandasi atau motif dari

masyarakat Dusun Jembangan Agung dalam penelitian ini.

Page 108: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

108

BAB IV

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum Desa Sruwen

1. Desa Sruwen dalam Lintasan Sejarah

Desa Sruwen merupakan desa yang tidak berdiri begitu saja,

akan tetapi ada cerita turun temurun yang dimulai dari subuah perjalanan

panjang seorang pengembara, yang konon merupakan salah seorang murid

seorang Wali Jawa yang sangat terkenal yaitu Sunan Kalijaga.

Sang pengembara itu bernama Slamet, lahir di Pasuruan sekitar

tahun 1504 M / 923 Hijriyah, anak dari Suyuti. Beliau sebenarnya tiga

bersaudara, tetapi dua orang saudaranya sudah wafat.

Konon, semenjak berumur sepuluh tahun, Slamet sudah tertarik

dengan kegiatan syiar Islam , ritual ibadah , terutama bacaan Dzikir , yang

menurutnya sangat bisa merasuk di hati hingga bisa menikmatinya

melebihi ritual ibadah yang lainnya. Kemudian beliau mohon ijin dan restu

dari kedua orang tuanya untuk lebih mendalami ajaran Islam, yaitu

berguru kepada seorang Kyai.

Dengan ketekunan yang luar biasa beliau bisa mendalami ilmu

agama Islam, sehingga beliau sangat disayang oleh Gurunya, sehingga

Page 109: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

109

sering diajak sowan kepada para Ulama‟ dan para Wali untuk silaturahmi

dan tentunya menambah wawasan ilmu.

Di usia lima belas tahun, ayahnya wafat dan satu tahun kemudian

Ibunya pun meninggal dunia. Hidup sebatang kara, beliau diasuh dan

dididik oleh sang Guru. Tapi satu tahun kemudian yaitu di usianya ke

tujuh belas, Gurunya meninggal . Walaupun sudah ditinggal pergi untuk

selamanya oleh orang orang yang sangat berjasa , kecintaan untuk belajar

masih tinggi dan bertambah semangat. Maka beliau melanjutkan

pengembaraan, mencari sosok Guru yang terkenal akhirnya bertemu

dengan Sunan Kalijaga, seorang Wali Jawa yang sangat melegenda sampai

saat ini. Maka mulailah Ia menjadi murid Sang Wali.

Saat menjadi murid Sang Wali, ia punya Sahabat akrab bernama

Ngaliman. Keduanya sama sama pintar dan disenangi teman temannya.

Untuk lebih mudah membedakan keduanya, Sunan memberi nama

belakang Slamet yaitu menjadi Slamet Pasuruan, yang pada akhirnya

teman temannya memanggilnya Pasuruan.

Suatu hari Pasuruan mengajak Ngaliman kembali ke kampung

halaman dengan niat mengembangkan ilmu / berdakwah. Tapi karena

mendapat tantangan berat dari warga sekitar, akhirnya keduanya kembali

lagi ke pada Sang Wali, mengadukan nasibnya. Kemudian oleh Sunan

dianjurkan berdakwah di tempat lain. Dalam melaksanakan tugas, beliau

mendapat amanat yang harus dipatuhi, yaitu :

Page 110: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

110

a. Keduanya disuruh berjalan menyusuri Sungai Serang.

b. Selama dalam perjalanan, harus melaksanakan Puasa.

c. Tidak boleh berhadas / selalu dalam kondisi suci / menggantung

Wudlu‟.

d. Tidak boleh beranjak dari Sungai sebelum diserang oleh binatang buas.

Berangkatlah keduanya dengan mohon ridlo dari Sang Wali.

Dalam melaksanakan puasa, untuk makan Buka & Sahur hanya

mengandalkan air, dedaunan dan buah buahan yang ditemuinya. Selama

empat puluh hari perjalanan, bertemu dengan dua ekor Buaya yang sedang

kawin. Buaya tersebut sangat ganas sehingga menyerang keduanya hingga

keduanya lari ke daratan demi keamanan. Sesuai pesan Sang Guru ( poin

empat ), tempat tersebut ditancapkan sebatang Tongkat dari Bambu

Kuning. Buaya kawin ( jawa : Boyo Kromo ), maka daerah itu dikenal

dengan Desa Boyoromo ( Kec. Suruh ).

Kemudian melanjutkan perjalanan darat sampai masuk waktu

Maghrib. Kemudian mencari air untuk wudlu dan Shalat. Usai Shalat

segera meninggalkan tempat tersebut yang berisi bebatuan besar, yang

sekarang dikenal dengan Desa Karang Gede ( Kab. Boyolai ).

Perjalanan malam dilanjutkan hingga keduanya mendengar suara

seorang Kakek yang sedang berdzikir. Maka mampirlah disitu . Dalam

percakapannya, si tamu bertanya, disini sepi ya Kek ? Si Kakek menjawab

Page 111: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

111

bahwa besuk bakal rame. Kata Bakal Rame menjadikan desa itu sekarang

dikenal dengan nama Desa Bakal Rejo ( Susukan ).

Siang hari kembali berjalan dan di tepi tebing / jurang sepi,

terdengar sura nenek bernyanyi ( kidung ) namun setelah mencoba

didekati suara itu semakin jauh, hingga daerah itu dikenal dengan Desa

Ketawang. Setelah bertemu dengan nenek itu, ternyata bukan orang

sembarangan. Dia adalah Sekar Sinumpit atau orang memanggilnya Raden

Ajeng Sekar Sinumpit yang konon merupakan adik kandung dari Syekh

Maulana Maghribi Pantaran.

Mengetahui keduanya murid Sunan Kalijaga, beberapa hari

dimohon menginap karena pada malam Jum‟at Kliwon di timur desa

Tawang akan ada pertemuan para Wali dan keduanya dimohon hadir.

Setelah waktunya tiba keduanya mohon pamit. Oleh si Nenenk dipesankan

untuk hati hati karena banyak Singa buas. Ternyata benar, dalam

perjalanannya bertemu banyak Singa buas besar yang mondar mandir

tetapi tidak mengganggu perjalanan atas ijin Allah Swt. Keduanyapun

heran. Akhirnya dalam pertemuan para Wali itu keduanya dinobatkan

sebagai Kyai Muda dengan sebutan Kyai Ngalim ( Ki Ageng Ngalim ) dan

Kyai Suru ( Ki Ageng Suru ). Dan tempat pertemuan yang dijaga Singa

tersebut sekarang dikenal dengan Desa Singo Walen.

Karena kecakapan ilmunya keduanya diajak menyebarkan ajaran

Islam di daerah itu. Dan untuk mengikat jangan sampai pergi Ki Ageng

Page 112: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

112

Ngalim dinikahkan dengan putri Ki Demang. Karena temannya sudah

menikah, maka Ki Ageng Suru pamit untuk melanjutkan perjalanan.

Sampailah di suatu tempat yang tandus dan ditumbuhi banyak bambu.

Menetap disitu beberapa lama, sambil berdakwah warga masyarakat

diajari memanfaatkan bambu untuk membuat perlengkapan rumah tangga

dari anyaman bambu. Dengan keberhasilan ketrampilan itu warga

masyarakat sekitar bisa lebih makmur, badan menjadi sehat. Badan Sehat

dalam bahasa jawa Rogo Mulyo yang akhirnya manjadi sebutan desa.

Kemudian beliau dinikahkan dengan putri Ki Demang.

Dua puluh tahun menikah hidup bahagia tetapi belum dikarunia

anak, sehingga selama beberapa bulan Ki Ageng Suru menyepi. Setelah

pulang, istrinya ikut prihatin dan keduanya pergi menyepi ke suatu daerah

sambil membuat Keris. Keris Ki Ageng Suru sangat terkenal hingga

banyak orang pesan dan berguru. Daerah Empunya Keris sekarang dikenal

dengan dusun Putatan ( salah satu desa Sruwen yang berada di sebelah

timur Dusun Prusakan2 ). Karena tempat tersebut berlatar belakang orang

lagi menyepi / prihatin, maka konon tidak cocok untuk kegiatan keramaian

/ pertunjukan. Hal ini menurut penuturan warga sudah banyak buktinya,

banyak grup kesenian bubar setelah mengadakan kegiatan / pentas di

dusun Putatan. Bahkan jika ada seseorang yang memiliki pangkat tinggi

2 Berdasarkan wawancara dengan beberapa masyarakat Dusun Prusakan merupakan

wilayah yang sudah ada sejak zaman Belanda. Pada waktu itu dusun tersebut merupakan

perusahaan bunga. Setelah bunga itu dipetik kemudian disimpan dalam sebuah gudang di dekat

jalan raya. Tempat di mana gudang tersebut ada sekarang disebut dengan Dusun Gudang.

Page 113: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

113

kalau masuk desa Putatan pangkatnya akan turun. (Wawancara dengan

Bapak Rokhim dan Bapak Darno pada hari minggu 30 Agustus 2014)

Walaupun sebagian masyarakat sudah tidak percaya dengan

mitos tersebut akan tetapi masih ada cerita yang bersumber dari Bapak

Darno bahwa salah satu dari saudaranya ada yang jadi polisi kemudian

berniat ingin membeli tanah di daeah Putatan. Pak Darno sudah

mengingatkan tentang adanya mitos tersebut, akan tetapi adiknya tidak

menghiraukan. Setelah melihat tanah tersebut beberapa bulan kemudian

orang tersebut turun pangkatbnya. Sedangkan mitos yang lain tentang

bubarnya group seniman setelah pentas di Putatan juga diungkapkan oleh

Bapak Rokhim. Ada salah satu group kesenian rebana yang sudah lama

ada tapi setelah pentas di Putatan sekarang juga sudah tidak ada lagi.

Bapak Rokhim menekankan bahwa kasus-kasus tersebut masih ada hanya

saja masyarakat percaya atau tidak hal itu hanya Allah saja yang tahu.

Selain meninggalkan dusun Putatan, konon Kyai Suru juga

meninggalkan kenang kenangan yaitu hasil hentakan kakinya hingga

menimbulkan mata air yang sampai sekarang masih baik dan dikenal

dengan sungai Buyutan . Sumber air di Buyutan tersebut sampai sekarang

masih bisa di lihat oleh warga.

Beberapa tahun menetap di Desa Sruweu hingga meninggal

tahun 1576 M. Sebelum wafat, beliau berpesan, agar dimakamkan di

sekitar ditancapkannya Tongkat kesayangannya.

Page 114: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

114

Dan setelah wafat tak seorangpun yang bisa mencabut tongkat itu

hingga Jenazah almarhum dimakamkan sebelah timur tongkat itu. Di

sebelah liang kubur, ada pohon Jati yang sangat besar sehingga sekarang

dikenal dengan nama Makam Jati. Dua tahun kemudian istrinya meninggal

dunia.

Makam Kyai Suru pada zaman dulu berada ditengah-tengah

pagar (dadah) yang subur dan lebat. Setiap orang yang masuk makam

siapapun orangnya harus masuk dulu ke makam kyai Suru, dengan dijaga

oleh aparat desa. Sehingga setiap orang yang lewat tidak bisa lepas dari

masuk dulu ke makam kyai Suru.(wawncara dengan Bapak Prapto pada

hari minggu 28 September 2014)

Makam Jati tempat dimakamkannya Ki Ageng Suru konon

menjadi legenda asal muasal nama desa, yang mana daerah tersebut kini

dikenal dengan nama Desa Sruwen. Tempat di mana Ki geng Suru itu

dimakamkan sampai saat ini dijaga oleh keberadaannya, karean tempat

makan tersebut sekarang menjadi makam umum bagi masyarakat Desa

Sruwen.

Selain sebagai makam umum saat ini sebagian masyarakat yang

memiliki kepercayaan akan adanya kekuatan spritualitas tersendiri jika

memanjatkan doa disekitar makam Kayi Suru. Konon kabarnya jika ada

perempuan tua yang tidak segera mendapatkan jodoh maka jika mau

melakukan bertapa di makan tersebut akan segera mendapatkan jodoh.

Page 115: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

115

Demikian ringkasan cerita yang dapat dirangkum dari berbagai

sumber. Tentang kebenaran pastinya, hanya Alah SWT Yang Maha Tahu.

Dikisahkan dari berbagi sumber, diantaranya :Bp. Tukimin ( Juru kunci

Makam Jati, Bp. Suyono Kadus Putatan Mbah Wiryo ( Bayan Suruan /

Rogomulyo, Mizan Warga Sruwen )

2. Letak Geografis Desa Sruwen

Desa Sruwen terletak di Kecamatan Tengaran, Kabupaten

Semarang yang memiliki jarak 3 Km dari Kantor kecamatan. Desa Sruwen

memiliki wilayah yang cukup luas, dan memiliki 11 dusun dengan 10

rukun warga (RW) dan 32 rukun tetangga (RT)

Page 116: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

116

Batas wilayah :

Sebelah Utara : Desa Tengaran, Kec. Tengaran.

Sebelah Timur : Desa Sugihan & Duren, Kec. Tengaran.

Sebelah Selatan : Desa Urut Sewu, Ampel, Kab. Boyolali

Sebelah Barat : Desa Tegalrejo, Kec. Tengaran.

Page 117: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

117

3. Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sruwen

Berdasarkan klasifikasi desa di Kecamatan Tengaran,

Kelurahan Sruwen termasuk desa yang sangat maju. Hal tersebut

dibuktikan dengan banyaknya Usaha Kecil Menengah (UKM) yang

terdapat di Kelurahan Sruwen seperti, budidaya lele, peternakan ayam,

budidaya jamur, pembuat kue, pembuatan pupuk kompos, ukiran, dan

usaha kayu glondongan.

Sruwen, seperti kebanyakan desa-desa lain di Indonesia. Masih

banyak dijumpai area persawahan yang cukup luas, di ujung timur desa

ini dapat dijumpai “hutan kecil” yang membuat Anda merasakan sensasi

kesejukan uang tidak dapat Anda jumpai di perkotaan.

Sebagian besar masyarakat Desa Sruwen adalah sebagai petani

dengan berbagai macam tanaman.3 Mulai dari padi, jagung, polowijo,

juga berbagai macam sayur. Tidak hanya sawah tapi juga perkebunan.

Bagi masyarakat yang tidak memiliki lahan sawah ataupun perkebunan

mereka bisa menjadi petani penggarap ataupun buruh tani.

Ada beberapa model kerjasama pertanian yang ada di Desa

Sruwen antara lain: model gaden yaitu ada masyarakat yang butuh uang

kepada salah satu warga dengan jaminan sawah atau ladang. Sawah atau

3 Kondisi ini sesuai dengan salah satu ciri masyarakat pedesaan menurut Pudjiwati

yang ditulis oleh Taofik Hiadayat dalam http//taufikhidayah21.wor bahwa selain memiliki nilai

kekerabatan yang sangat tinggi, pekerjaan sebagai petani merupakan pekerjaan yang sangat

dominan.

Page 118: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

118

ladang yang dijadikan jaminan ada pada kekuasaan orang yang

memberikan hutang untuk ditanami. Sedangkan hasiln panen

sepenuhnya milik orang yang menghutangi. Ada juga model sromo yaitu

orang punya sawah menyuruh kepada orang untuk digarap dengan

kesepakatan hasilnya dibagi 50% yang punya tanah 50% petani

penggarap. Akan tetapi jika jenis tanaman itu sayur mayur makan 70 %

petani penggarap 30 % yang punya tanah, karena biaya yang dikeluarkan

lebih banyak. (wawancara dengan Bapak Rokhim)

Selain menjadi petani banyak juga masyarakat yang memilih

menjadi buruh pabrik di sekitar Salatiga maupun di sekitar Karang Jati,

terutama mereka yang muda dan memiliki ijazah. Sedangkan sebagian

masyarakat memilih menjadi penjual makanan ringan dari sekolah ke

sekolah. Ada yang menjual cilot, mainan anak-anak, ice cream, menjual

sayuran kepasar, tukang kayu, tukang batu, wiraswasta dan lain-lain.

Banyak juga masyarakat Desa Sruwen yang menjadi PNS, mulai dari

guru, dosen, karyawan dan lain-lain. Selain itu ada juga ABRI,

pensiunan, penjahit, pengrajin, peternak juga yang memiliki indistri

kecil. untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalan tabel di bawah ini.

Tabel Mata Pencaharian Masyarakat Desa Sruwen

Mata Pencaharian :

A Buruh Tani 317

Page 119: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

119

B Petani 863

C Peternak 125

D Pedagang 95

E Tukang Kayu 93

F Tukang Batu 99

G Penjahit 16

H PNS 72

I Pensiunan 260

J TNI/Polri 14

K Perangkat Desa 16

L Pengrajin 17

M Industri kecil 35

N Buruh Industri 679

O Lain-lain 43

Dari berbagai jenis pekerjaan tersebut maka akan

mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat. Sebagaimana bisa

dilihat dalam tabel di bawah ini:

Page 120: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

120

Kesejahteraan Sosial :

A Jumlah KK Prasejahtera

B Jumlah KK Sejahtera

C Jumlah KK Kaya

D Jumlah KK Sedang

E Jumlah KK Miskin 524

Walau tabel tersebut belum mewakili semua tingkat

kesejahteraan masyarakat Desa Sruwen akan tetapi bisa dilihat dari 6149

penduduk yang terbagi menjadi 1732 KK hanya 524 KK yang miskin.

Sehingga lebih dari dua pertinga penduduk Desa Sruwen hidup dalam

tingkat kesejahteraan kaya, sedang, sejahtera dan pra sejahtera.

Tingkat kesejahteraan ini bisa dilihat juga dari sarana dan

prasarana yang ada di Desa Sruwen Kecamatan Tengaran Kabuoaten

Semarang sebagaimana yang tertera dalam table berikut:

Tabel. Sarana dan Prasarana desa Sruwen

NO

JENIS SARANA DAN

PRASARANA DESA

JUMLAH KETERANGAN

1 Kantor Desa 1

Page 121: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

121

2 Gedung SLTA 0

3 Gedung SLTP 0

4 Gedung SD 3

5 Gedung MI 3

6 Gedung TK 5

7 Masjid 9

8 Musholla 33

9 Pasar Desa 0

10 Polindes 1

11 Panti PKK 0

12 Poskamling 5

13 Jembatan 4

14 Gedung TPQ 1

15 Madrasah Diniyah 1

16 Hotel Melati ( Ken Dedes ) 1

17

BPR ( Restu Klepu Makmur

)

1

18 Klinik ( Wira Medika ) 1

19 Terminal Transit Bis Malam 1

Jika dilihat dari tabel sarana dan prasarana juga menggambarkan

bahwa masyarakat akan bisa mengakses jenis pekerjaan dengan adanya

hotel, terminal, Koperasi Restu Makmur, dan gedung-gedung sekolah.

Page 122: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

122

Tempat-tempat tersebut bisa dijadikan tempat untuk usaha atau berjualan

atau bentuk-bentuk pekerjaan lain yang bisa meningkat kesejahteraan

masyarakat.

4. Sosial Keagamaan Desa Sruwen

Masyarakat pedesaan dikenal sangat religius. Artinya, dalam

keseharian mereka taat menjalankan ibadah agamanya. Secara kolektif,

mereka juga mengaktualisasi diri ke dalam kegiatan budaya yang

bernuansa keagamaan. Misalnya: tahlilan, rajaban, Jumat Kliwonan, dll.

Desa Sruwen merupakan wilayah yang masyarakatnya

memiliki rasa religiusitas yang sangat tinggi. Hal ini bisa dilihat dari

tampilan fisik masyarakatnya, suasana rumah, banyak tempat ibadah

ataupun juga banyaknya kegiatan keagamaan yang berjalan di

masyarakat.

Suasana religius ini bisa dilihat langsung ketika kita bertamu ke

rumah. Hampir setiap rumah memiliki tempat ibadah walau hanya sangat

sederhana. Merupakan pemandangan yang tidak asing lagi jika di ruang

tamu ada sebuah tempat (amben) yang terpasangkan sajadah di atasnya.

juga meiliki padasan sebagai tempat air untuk wudlu. Bangunan tempat

ibadah dalam hal ini masjid hampir semua dusun yang ada di Sruwen

memiliki masjid sebagai tempat juma‟tan, Sedangkan mushalla sebagai

tempat shalat berjamaah dan juga belajar membaca al Quran hampir ada

pada setiap RT. Bahkan pembelajaran Al Quran ini tidak hanya

dilaksanakan di mushalla tapi juga di rumah para ustad atau ustdzah.

Page 123: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

123

Para pengajar atau ustad ustadzah mengajarkan Al Quran dengan ikhlas

dan tidak pernah memungut bayaran.

Kegiatan-kegiatan keagamaan yang ada di Desa Srwuen antara

lain, Membaca shalawat Al Barjani setiap Minggu malam Senin di

mushala, masjid dan juga anjangsana dari rumah ke rumah. Kegiatan

tahlilan biasa dilaksanakan setiap malam Jum‟at dilakukan secara

individu maupun kelompok. Dilaksanakan di Masjid, mushalla atau

bahkan dilakukan di makam yang ada. Selain itu juga ditradisikan

peringatan-peringatan hari besar Islam seperti Maulud Nabi, Rajabiyah,

Tahun baru Hijriah dan lain-lain.

Sejak dulu sampai sekarang Desa Sruwen memiliki tradisi

pawai atau arak-arakan dalam rangka lomba takbir setiap menjelang hari

raya Idul Fitri. Lomba ini disambut dengan antusias oleh semua

masyarakat Desa Sruwen. Persiapan mengikuti lomba diadakan sebulan

sebelum lebaran. Mulai dari pembentukan panitia, pengumuman dan

persiapan-persiapan lain. Sedangkan umat Islam antusias untuk selalu

mengikuti dengan menampilkan berbagai seni yang bernuansa Islam.

Ada dusun yang menampilkan kaligrafi, miniatur masjid, miniatur Al

Quran, pejuang Islam, dan lain-lain. Sehingga suasana menyambut hari

kemenangan bagi umat Islam di Desa Sruwen sangat terasa dan

mengharukan.

Suasana religius ini juga bisa dilihat dari lembaga pendidikan

tingkat dasar. Desa Sruwen memiliki 7 lembaga pendidikan formal.

Page 124: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

124

Empat lembaga pendidikan formal tingkat dasar itu MI sedangkan 3 SD.

Jika dibandingkan dari jumlah siswa yang bersekolah, MI memiliki

siswa lebih banyak dibandingkan dengan SD. Hal ini membuktikan

bahwa motivasi orangtua untuk menyekolahkan anak ke lembaga agama

lebih tinggi dibandingkan dengan menyekolahkan anak ke lembaga

pendidikan umum. Kalau wilayah pada umunya banyak yang

menganggap bahwa sekolah di SD lebih baik dari pada sekolha di MI,

maka masyarakat Desa Sruwen berpendapat sebaliknya.

Selain menyekolahkan anak-anak ke MI, banyak orangtua yang

memasukkan ke pondok pesantren baik untuk sekolah atau hanya untuk

belajar agama saja.

Mayoritas penduduk Desa Sruwen beragama Islam. Jika ada

penduduk atau warga yang beragama non Islam, maka itu bisa dipastikan

bukan asli penduduk Desa Sruwen. Biasanya mereka pendatang yang

bertugas di Desa Sruwen misalnya menjadi guru di SD atau membeli

tanah dan kemudian mendirikan rumah. Jumlah mereka sangat sedikit.

Selain sedikit mereka juga tidak mampu dan mungkin juga tidak berani

menyebarkan agama di linghkungan Desa Sruwen. Sehingga mereka

tetap nyaman dan tidak pernah terjadi konflik antar agama, baik dalam

sekala kecil maupun berskala besar. Dalam urusan sosial kemasyarakatn

warga non muslim berbaur dangan masyarakat yang lain sebagaimana

warga lain yang beragama Islam.

Page 125: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

125

Selain itu juga bisa dilihat dari jumlah pemeluk agama

sebagaimana dalam tabel di bawah ini.

Tabel Jumlah Pemeluk Agama

No Agama Jumlah

B Islam 6139

C Protestan -

D Katolik 10

E Hindu -

F Budha -

Dokumen RPJDES

Pak Suroto

5. Keadaan Pendidikan

Desa Sruwen merupakan desa yang terletak di pinggir jalan

raya Solo Semarang. Sehingga masyarakat sangat mudah dalam

mengakses transportasi jika akan bepergian kemana saja. Karena selain

jurusan Solo Semarang bis jurusan Jakarta, Bandung, Bogor ataupun

kota lainnya melewati jalan tersebut. Hal ini mebawa dampak besar

terahadap tingkat pendidikan masyarakatnya. Walaupun pendidikan

tingkat SD masih mendominasi, akan tetapi tingkat sarjana juga lumayan

banyak. Tingkat pendidikan ini juga mempengaruhi tingkat

Page 126: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

126

kesejahteraan masyarakat. Untuk lebih jelas melihat tingkat pendidikan

pada masyarakat Desa Sruwen bisa dilihat tabel di bawah ini:

Tabel Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan :

A Tidak tamat SD 2479

B SD 1237

C SLTP 1225

D SLTA 682

E Diploma/Sarjana 142

Dari tabel tersebut bisa dilihat bahwa penduduk Desa Sruwen

memiliki timgkat pendidikan yang tinggi. Bahkan banyak warga yang

memiliki pekerjaan dengan menggunakan kesarjanaannya. Ada yang jadi

dosen, guru, penilik sekolah, dokter, tentara, polisi, pegawai kemenag

pegawai kecamatan, dan lain-lain. Selain pendidikan formal banyak

masyarakat yang menempuh pendidikan di pondok pesantren baik yang

mengkaji kitab-kitab kuning ataupun mereka yang menghafal al Qur‟an.

Masyarakat yang hafal al Quran tidak dapat dihitung dengan sepuluh jari

alias banyak. Para penghafal Al Qur‟an memiliki kelompok atau jama‟ah

dengan kegiatan menghafal secara bergantian dari satu rumah anggota

Page 127: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

127

ke rumah anggota yang lainnya. Tradisi ini sudah berjalan sejak lama

dan memiliki banyak jama‟ah. Biasannya dilakukan setiap selapan (35

hari) sekali.

Tingkat pendidikan yang tinggi ini selain dilatarbelaangi oleh

letak geografi yang strategis juga faktor orangtua yang sudah banyak

memiliki pengetahuan tentang pentingnya pendidikan.

6. Gambaran Umum Dusun Jembangan

Agar mendapatkan gambaran yang lebih mendalam tentang

masyarakat Dusun Jembangan terkaita dengan masyarakatnya ataupun

wilayahnya, maka akan lebih baik jika kita mengemaukakan lebih

dahulu tentang apa dan bagaimana Dusun Jembangan itu sendiri.

a. Jembangan Agung Dalam Lintasan Sejarah

Dusun Jembangan merupakan salah satu dusun yang ada di

Desa Sruwen, yang terletak di ujung Timur berbatasan dengan sawah

dan sungai besar. Dari sini terlihat bahwa dusun ini berlimpah

dengan air. Sehingga masyarakat tidak pernah kekurangan air

walaupun musim kemarau karena letaknya yang berada di dataran

rendah sehingga air mudah mengalir dari arah Barat ke Timur.

Sebelah Barat dusun Jembangan ada selokan yang dialirkan dari

sungai besar (Padasplorot) untuk mengairi sawah sampai pada daerah

Page 128: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

128

Kecamatan Susukan. Jika dilihat dari keadaan geografis ini sangat

tepat jika dusun ini dinamakan dusun Jembangan.

Dalam bahasa jawa jembangan adalah merupakan tempat

air yang berbentuk bulat seperti mangkok dibuat dari tanah liat yang

diletakkan di dapur dekat dengan tungku, karena air yang ada dalam

jembangan tersebut dikhususkan untuk masak. Air tersebut biasanya

diambil dari sumur atau sumber yang jernih. Namun sebenarnya ada

mitos yang tersembunyi dibalik nama jembangan tersebut.

Berdasarkan wawancara dengan warga yang bernama Lasiman (pada

hari Sabtu tanggal 23 Agustus 2014) bahwa pada zaman dahulu kala

(mungkin zaman kerajaan) ada seseorang yang menyimpan

jembangan berisikan perhiasan emas. ditimbun di wilayah tersebut

persinya ada dibelakang rumah salah satu warga. Konon ada yang

bercerita bahwa ada seseorang yang berkeinginan keras untuk

mengambil jembangan tersebut akan tetapi syaratnya orang yang

mengambil tersebut ikut dengan yang menjaga jembangan tersebut.

Akhirnya orang itu mengurungkan niatnya.

Sedangkan yang memberi nama Dusun Jembangan adalah

seseorang yang bertapa dipinggir dusun di tepi sungai. Tempat

tersebut sekarang disebut Jurang Grawah. Menurut Bapak Senin

(wawancara tanggal 31 Agustus 2014) orang tersebut bernama

Mbah Karel. Sedangkan menurut Mbah Muhdi (80 tahun)

menyebutnya dengan Mbah Kare. Namun orang tersebut sampai

Page 129: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

129

sekarang tidak bisa dilacak keturunannya. Karena menurut Bapak

Senin Mbah Karel tersebut hidup sudah sangat lama, mungkin zaman

Belanda. Bahkan Bapak Senin mengatakan bahwa Dusun Jembangan

merupakan Dusun yang sudah sangat tua, karena lebih dulu Dusun

Jembangan dari pada Desa Sruwen.

Sedangkan sesepuh yang masih dikenal oleh masyarakat

Dusun Jembangan sampai saat ini adalah Mbah Wiryo Sumarno.

Mbah Wiryo Sumarano diyakini oleh masyarakat Dusun Jembangan

merupakan orang yang digdaya (masyarakat menyebutnya orang

yang paling dogdeng). Dia sangat disegani oleh masyarakat. Tidak

hanya mbah Wiryo Sumarno akan tetapi juga anak keturunannya.

Masyarakt Dusun Jembangan zaman dulu memanggilnya dengan

panggilan raden (den). Bahkan lingkungan tempat tinggal mbah

Wiryo disebut Krajan (kerajaan). Menurut Bapak Lasiman pada

zaman dulu Dusun Jembangan itu dibagi menjadi tiga. Wilayah

Barat disebut Dusun Rekesan, Tengan disebut Dusun Krajan dan

wilayah Timur disebut Dusun Jembangan. Tidak diketahui mulai

kapan akhirnya hanya terkenal dengan Dusun Jembangan. Pada masa

pemerintahan dengan lurah Bapak Damam Susilo nama Jembangan

kemudian ditambah dengan nama Agung jadilah Dusun Jembangan

Agung.

Karena letak dusun ini terpisah dari dusun-dusun yang ada

di Desa Sruwen maka hampir seluruh fasilitas tertinggal jika

Page 130: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

130

dibandingkan dengan dusun-dusun yang ada disekitarnya. Misalnya

listri masuk desa. Pengaspalan jalan, media elktronika dan lain-lain.

Namun saat ini fasilitas yang ada sudah termasuk lumayan. Pada

akhir penelitian pengaspalan jalan mulai masuk dengan mendapatkan

dana aspirasi dari salah satu DPR tingkat II.

b. Karakter Masyarakat Dusun Jembangan

Dusun Jembangan merupakan salah satu dusun yang ada di

Desa Sruwen yang terletak di wilayah terpencil karena jauh dari

dusun-dusun yang lain. Keadaan ini mempengaruhi sifat dan karakter

masyarakatnya. Koentjaraningrat (2005), berpendapat bahwa

masyarakat di pedesaaan merupakan sebuah komunitas kecil yang

memiliki ciri-ciri khusus dalam pola tata kehidupan, ikatan pergaulan

dan seluk beluk masyarakat pedesaan, yaitu ; 1) para warganya

saling mengenal dan bergaul secara intensif, 2) karena kecil, maka

setiap bagian dan kelompok khusus yang ada di dalamnya tidak

terlalu berbeda antara satu dan lainnya, 3) para warganya dapat

menghayati lapangan kehidupan mereka dengan baik. Selain itu

masyarakat pedesaan memiliki sifat solidaritas yang tinggi,

kebersamaan dan gotong royong yang muncul dari prinsip timbal

balik. Artinya sikap tolong menolong yang muncul pada masyarakat

desa lebih dikarenakan hutang jasa atau kebaikan.

Page 131: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

131

Sikap gotong royong Dusun Jembangan Agung ini terlihat

ketika ada acara walimahan ataupun hajatan lainnya. Para tetangga

rela meluangkan waktu juga tenaga bahkan mereka juga

menyumbangkan sebagian hartanya untuk membantu hajatan. Hal ini

dilakukan tidak hanya sebentar akan tetapi bisa lebih dari satu

minggu. Selain memiliki karakter tersebut masayarakat Dusun

Jembangan juga memiliki karakter ataupun juga kebiasaan yang

mulya, misalnya mereka sangat hangat dan juga sopan ketika ada

tamu yang datang. Mereka segera membukakan pintu dan

menyuruhnya masuk. Serta segera menyajikan minuman atau

makanan sederhana, bahkan bisa juga makan siang atau makan

malam jika tamu tersebut lumayan lama dalam bertamu. Sikap

seperti peneliti rasakan langsung ketika mengadakan wawancara

dengan mereka. Perilaku dan karakter masyarakat Dusun Jembangan

ini jika direlevansikan dengan hasil penelitian Anshoriy (2008)

memiliki kesesuaian. Dalam penelitiannya tentang kearifan

lingkungan di tanah jawa, bahwa kehidupan sosiokultural masyarakat

di pedusunan (pedesaan) memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Menjunjung tinggi kebersamaan seperti gugur gunung, sambatan

dan lain-lain. Ciri ini bisa dilihat dalam acara-acara

walimah/mantu, kematian, ngedekke omah/ mendirikan rumah

jika rumah itu terbuat dari kayu, memperbaiki rumah dan lain-

lain.

Page 132: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

132

2) Suka kemitraan dengan menganggap siapa saja sebagai saudara

dan wajib dijamu bila berkunjung ke rumah. Ciri ini bisa peneliti

langsung amati karena peneliti termasuk orang yang berkunjung

ke rumah-rumah. Karena lumayan lama maka peneliti kadang-

kadang mendapatkan makan siang atau minuman dan makanan

rngan. Selain itu juga mereka sangat senang dan ikhlas

meluangkan waktu untuk berbagi cerita dengan peneliti. Walau

kadang-kadang keluar dari tujuan penelitian.

3) Mementingkan kesopanan dalam wujud unggah-ungguh, tata

krama, tata susila dan lain sebagainya yang berhubungan dengan

etika sopan santun. Tata kesopanan ini juga bisa diperlihatkan

dari sikap dalam menerima kami dengan baik serta tidak

menaruh curiga sedikitpun.

4) Memahami pergantian musim (pranata mangsa) yang berkaitan

dengan masa panen dan masa tanam,. Mayoritas penduduk

Dusun Jembangan adalah petani, sehingga mereka memahami

betul toto mongso dengan hitungan bulan nasional. Mongso

papat, limo, nenem dan seterusnya

5) Memiliki pertimbangan dan perhitungan religius (hari baik dan

hari buruk) dalam setiap agenda dan kegiatannya, hal ini juga

nampak terlihat ketika kami wawancara dengan Bapak Judi

tentang hari pernikahan anaknya. Petung ini dipegangai dengan

ketat oleh masyarakat Dusun Jembangan terutama dalam

Page 133: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

133

menjodohkan anak-anaknya, juga kapan dia menikah juga

mengadakan slametan atau walimah. Karena saking hati-hati dan

percayanya masayarakat Dusun Jembangan dengan hitungan

jawa mereka menyebutnya dengan istilah tritit genit larit-larit.

6) Memiliki rasa toleransi yang tinggi dalam memaafkan dan

memaklumi setiap kesalahan orang lain terutama pemimpin atau

tokoh masyarakat. Konsep ini masih begitu terlihat pada

masyarakat Dusun Jembangan. Sampai saat ini tidak pernah

mendengar terjadinya konflik baik konflik kecil apalagi konflik

yang besar atau serirus. Dalam hal berpolitik mereka memegangi

erat partai yang memiliki basis Islam. Sebelum reformasi mereka

bersikukuh dengan piliham Partai Persatuan Pembangunan

sedangkan pasca reformasi mereka ada yang pindah ke partai

lain, akan tetapi tetap yang berbasiskan Islam.

7) Mencintai seni dan dekat dengan alam. Begitu masuk ke Dusun

Jembangan maka kita akan langsung melihat pemandangan alam

yang indah. Bentangan sawah dengan air yang tidak pernah

kurang, kebun dengan tanaman sayur-mayur mulai dari cabe,

kolbis, bayam. Kolam-kolam ikan yang menjadi salah satu

alternatif penghasilan. Sungai yang terus mengalir jernih airnya,

juga bukit yang ada disebelah utara dusun. Hanya saja

masyarakat Dusun Jembangan kurang begitu mencitai nilai-nilai

Page 134: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

134

kesenian. hal terbukti dari tidak adanya group-group kesenian,

namun mereka tidak membenci kesenian.

Ciri-ciri tersebut masih melekat juga di masyarakat Dusun

Jembangan. Selain ciri tersebut karakter masyarakatnya bisa dilihat

juga dari kepadatan penduduk dengan melihat langsung dari

banyaknya rumah yang ada. Tidak seperti dusun lainnya yang ada di

Sruwen, rumah-rumah yang ada di Dusun Jembangan memiliki letak

yang saling berdekatan bahkan berhimpitan. Kalau dusun yang lain

rumah terletak dipinggir jalan dan memiliki halaman depan atau

belakang, rumah di Dusun Jembangan lebih banyak yang tidak

memiliki halam. Karena terletak di belakang rumah. Biasanya rumah

orangtuanya di depan kemudian anak-anaknya membangun di

belakang atau disampingnya. Dan yang unik mereka semua memiliki

hubungan saudara. Berbeda dengan kepadatan penduduk di kota,

walau rumah mereka saling berhimpitan akan tetapi mereka kadang

tidak saling kenal mengenal antara satu dengan lainnya.

Tidak hanya tradisi sosial yang bisa dilihat di sana, akan

tetapi juga sifat patriotisme atau cinta kepada negara yang sangat

tinggi. Hal ini bisa dilihat dari kekonsistensian mereka dalam

melaksanakan perkawinan dengan mematuhi hukum perkawinan

yang berlaku di Indonesia. Mereka selalu mencatatkan perkawinan

mereka ke Pegawai Pencatat Nikah, sehingga tidak ada kasus

Page 135: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

135

pasangan keluarga yang menikah secara sirri atau illegal wedding.

Sifat patriotisme ini juga bisa dilihat dalam peringatan hari ulang

tahun kemerdakaan RI. Mereka mengadakan lomba-lomba yang

sangat meriah, salah satu contohnya adalah lomba panjat pinang

yang dilaksanakan malam hari. Walau mereka hidup lumayan jauh

dari hiruk pikuk kehidupan modern akan tetapi kecintaannya kepada

negara tidak diragukan lagi.

c. Sosial Keagamaan Masyarakat

Masyarakat pedesaan dikenal sangat religius. Artinya,

dalam keseharian mereka taat menjalankan ibadah agamanya. Secara

kolektif, mereka juga mengaktualisasi diri ke dalam kegiatan budaya

yang bernuansa keagamaan. Misalnya: tahlilan, peringatan hari-hari

besar Ialsm, Jumat Kliwonan, dll.

Dusun Jembangan Desa Sruwen merupakan wilayah yang

masyarakatnya memiliki rasa religiusitas yang sangat tinggi. Hal ini

bisa dilihat dari tampilan fisik masyarakatnya, suasana rumah,

banyak tempat ibadah ataupun juga banyaknya kegiatan keagamaan

yang berjalan di masyarakat.

Suasana religius ini bisa dilihat langsung ketika kita

bertamu ke rumah. Hampir setiap rumah memiliki tempat ibadah

walau hanya sangat sederhana. Merupakan pemandangan yang tidak

asing lagi jika di ruang tamu ada sebuah tempat (amben) yang

terpasangkan sajadah di atasnya. juga meiliki padasan sebagai

Page 136: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

136

tempat air untuk wudlu. Bangunan tempat ibadah dalam hal ini

masjid termasuk bangunan yang bagus, mengingat letak dusun yang

ada di pedalaman. Semua wilayah RT yang ada di Dusun Jembangan

memiliki 3 mushalla sebagai tempat shalat berjamaah dan juga

belajar membaca al Quran khususnya bagi anak-anak,. Bahkan anak-

anak tidak hanya belajar ngaji di mushalla atau masjid tetapi juga di

rumah-rumah masyarakat yang mau mengajarkan membaca Al

Qur‟an. Selain ada kegiatan rutin di mushala dalam setiap harinya,

juga ada kegiatan-kegiatan rutin mingguan seperti tahlilan dan juga

membaca al Barjanji memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi

Muhammad SAW setiap malam Senin dan juga malam Jumat.

Masih ada lagi kegiatan rutin bulanan (selapan) biasanya dengan

menggunakan hari pasaran, misalnya malam insidental seperti

peringatan hari-hari besar Islam seperti peringatan maulud Nabi

Muhammad SAW, Isro‟ Mi‟roj, santunan anak-anak yatim piatu

setipa bulan Muharram, dan lain-lain.

Sealin terlihat pada ibadah-ibadh ritual suasana religius ini

juga terlihat dari perilaku yang mencerminkan nilai-nilai moral atau

akhlak yang mulia. Sebagai contoh dalam memulyakan tamu, mereka

akan segera membuat air minum jika ada tamu, bahkan segera

menghentikan segala macam pekerjaan untuk segera menerima tamu.

Suasana lainnya bisa dilihat dari semangatnya mencari rizqi yang

Page 137: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

137

tidak kebnal lelah akan tetapi tetap qanaah atas rizqi yang diberikan

oleh allah SWT.

d. Sosial Ekonomi dan Pendidikan

Masyarakt Dusun Jembangan adalah masyarakat yang

terkenal ayen tentrem kerto raharjo kalau dalam Islam dikenala

dengan istilah qanaah. Masyarakat Jembangan mengistilahkan

dengan ntrimo ing pandum. Hal ini bisa dilihat dari tingkat ekonomi

yang cukup dan cenderung kurang, akan tetapi mereka tetap hidup

dalam keadaan bahagi tidak pernah mengeluh. Walau mereka tidak

bisa hidup lebih dari cukup,. Karena mata pencaharian masyarakat

Dusun Jembangan mayoritas menggantungkan hidupnya dengan

hasil pertanian sawah. Padaha sawah mereka sangat terbatas karena

mereka berbatasan dengan sungai besar. Sementara sawah-sawah

yang ada di sekitar Dusun Jembangan tidak hany dimiliki oleh

masyarakat Jembangan akan tetapi juga dimiliki oleh masyarakat

Sruwen.

Namun saat ini ekonomi mereka cukup meningkat karena

ada seorang sarjana pertanian yang membuka peluang dan juga

menularkan ilmunya dengan menggunakan lahan yang sedikit tapi

hasil cukup menjanjikan yaitu dengan berternak ikan lele. Ternak

ikan lele ini lumayan bisa meningkatkan penghasilan, karena selain

beternak mereka tetap bertani. Bahkan saat ini ada warga yang

Page 138: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

138

memiliki usaha pupuk. Ini cukup untuk meningkatkan ekonomi

masyarakat sekitar.

Tingkat ekonomi masyarakat Dusun Jembangan juga bisa

dilihat dari tingkat pendidikan masyarakat yang ada. Dari 418

jumlah penduduk Dusun Jembangan hanya dua orang yang menjadi

PNS. Selainnya ada yang menjadi buruh pabrik, berwiraswasta, dan

lain-lain. Juga bisa dilihat dari bentuk bangunan rumah. Saat ini

banyak masyarakat yang sudah membangun rumahnya dengan

bangunan permanent, bahkan banuak juga yang lantai rumahnya

sudah berkeramik.

Sedangkan kondisi pendidikan saat ini jauh lebih baik jika

dibandingkan dengan tahun-tahun sebalumnya. Kalau dulu sekolah

dasar atau SD/MI saja tidak lulus maka sekarang mayotritas lulus

SMP. Sebagian lulus SMA dan sebagian kecil sampai bangkuk

kuliah. Mereka yang menempuh pendidikan sampai bangku kuliah

biasanya orangtuanya juga memiliki pendidikan yang tinggi atau

mereka yang memiliki pekerjaan yang lebih mapan jika

dibandingkan dengan yang lain.

B. Profil Keluarga Perkawinan Endogmi

1. Pasangan Lsmn dan Ngtn

Kira-kira 45 tahun yang lalu pak Lsmn dilahirkan di Dusun

Jembangan. Sejak kecil dia hidup dengan suasana religius karena oleh

Page 139: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

139

orangtuanya disekolahkan di Madrasah Ibtidaiyah, kemudian meneruskan

ke Madrasah Tsanawiyah. Mungkin karena keadaan ekonomi dan juga

lingkungan yang tidak mendukung untuk meneruskan sekolah ke tingkat

atas, maka pak Lsmn hanya berhenti sampai tingkat tsanawiyah. Setelah

itu membantu orangtuanya bekerja di sawah dan juga pekerjaan yang lain

di rumah.

Sebagaimana remaja yang lainnya pak Lsmn hidup menjadi

dewasa dan memiliki ketertarikan dengan lawan jenisnya. Saat itulah

ternyata orangtuanya telah mencarikan jodoh. Perempuan yang dijodohkan

itu ternyata tetangga dekat hanya selisih beberapa rumah saja. Bahkan

masih termasuk kerabat dekat karena masih saudara sepupu. Istri pak

Lsmn adalah anak dari kakaknya ibu kandung Pak Lsmn. Jadi dalam

hubungan keluarga istrinya lebih tua dan Pak lsmn harus memanggilnya

dengan sebutan mbakyu.

Tidak mau dicap anak yang durhaka dengan orangtuanya maka

dengan terpaksa pak Lsmnn menerima perjodohan tersebut. Ketika peneliti

bertanya kenapa mau dijodohkan? dengan nada rendah pak Lasiman

menjawa: lha piye to mbak, lha wong tuo kuwi gusti Allah sing ketok. Sak

jane ngono aku yo pengen karo wong adoh mbak (gimana harus menolak

kehendak orangtua, kan orangtua itu itu Tuhan yang kelihatan, sebetulnya

saya juga ingin menikah dengan perempuan di luar sini). Selanjutnya Pak

Lsmn, mengatakan : kalau untuk anak-anak sekarang sudah beda

keadaannya, sangat mungkin tidak mau dijodohkan oleh orangtuanya. dan

Page 140: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

140

orangtuanya juga tidak berusaha untuk mencarikan jodoh. Hal ini terjadi

karena keadaan sudah berubah. Anak-anak sekarang sudah pada bekerja

ke luar wilayah. Mereka sudah pengalaman dan mencari sendiri siapa

yang akan diajak menikah nantinya.

Saat ini dia sudah dikarunia 2 anak, laki-laki dan perempuan.

Anak laki-laki kini sudah bekerja di salah satu perusahaan yang ada di

Jakarta, karena anak laki-lakinya tersebut menampuh sekolah sampai

SMA. Sedangkan anak yang nomor dua perempuan kini sedang

menempuh sekolah SMP di Pondok Pesantren Bina Insani Susukan.4

Sehingga kini dia hanya hidup di rumah dengan istrinya saja. Kegiatan

sehari-harinya pergi ke sawah mengurus tanaman sedangkan istri

membantu di rumah dengan menyediakan segala keperluan dalam rumah

tangga. Mereka kelihatan bahagia karena ntrimo.

2. Pasangan Zqn dan Jmn

Berbeda dengan pemuda di lingkungan pada umumnya, Bapak

Zqn sejak kecil memiliki cita-cita dan semangat yang tinggi. Dalam

menggapai cita-citanya tersebut maka dia rela menikah agak terlambat

dibandingkan dengan teman-teman yang ada di lingkungannya, karena

lebih mementingkan menuntut ilmu. Banyak kendala yang dia alami akan

tetapi Bapak dari tiga anak ini tetap sabar hingga akhirnya lulus akademi

pertanaian dari sebuah perguruan tinggi di Boyolali.

4 Wawancara dengan Bapak Lasiman pada hari Sabtu tanggal 23 Agustus 2014

Page 141: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

141

Dengan bekal ilmu yang dimiliki, kini Bapak Zrqn bekerja

sebagai tenaga penyuluh pertanian di Kabupaten Semarang. Selain itu juga

memiliki usaha perikanan, pertanian dan bahkan membuat usaha pupuk.

Pada tahun 1998 Zrqn akhirnya menikah dengan perempuan

pujaan hatinya. Yakni seorang perempuan yang bernama Jmn tetangga

dekat rumahnya. Tidak beda dengan tradisi yang ada di Dusun Jembangan

pada umumnya yang biasa menikah dengan tetangga dekatnya, bahkan pak

Zrqn-pun menikah karena dijodohkan oleh orangtuanya. Hal ini dia

lakukan karena tidak berani menentang kehendak orangtuanya, namun dia

mengajukan syarat yakni pihak perempuan (Jmn) harus sekolah minimal

sampai tingkat SMA. Menurutnya dengan sekolah yang tinggi maka

seorang perempuan akan bisa diajak jalan bersama dengan baik dalam

menjalani kehidupan rumah tangga. Orangtuanya menyetujui syarat

tersebut sehingga waktu menikah lumayan berjarak lama dari

perjodohannya, karena dia dijodohkan sejak kecil. Selain dalam rangka

berbakti kepada kedua orangtua, perjodohan ini diterima karena dalam

rangka menjaga persaudaraan yang sudah terjalin dengan sangat baik. Pak

Zqn tidak tahu apa yang terjadi seandainya perjodohan itu akhirnya tidak

jadi. Dia akan merasa sangat malu, seandainya perjodohan itu tidak jadi

dia bertekad harus keluar dari desa tersebut dan pergi jauh.

Setelah pernikahan berlangsung dia hidup bersama istrinya

bersatu dengan orangtuanya. Baru pada tahun 1995 dia berpisah dan

membuat rumah sendiri yang berada tidak jauh dari rumah orangtuanya.

Page 142: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

142

Pasangan ini kini sudah dikaruniai tiga orang anak. Anak yang pertama

perempuan sudah lulus D 3 kearsipan, kini sudah bekerja di sebuah

perusahaan. Sedangkan anak yang nomor dua sudah lulus SMK tidak mau

kuliah karena ingin jadi polisi. Adapaun anak yang nomor tiga masih

duduk di kelas dua SD.

Ketika kami bertanya apakah ada rencana menjodohkan anak

perempuannya, Pak Zqn menjawab sedikitpun tidak punya niat untuk

mencarikan jodoh anaknya. Karena anak sekarang sudah berbeda dengan

anak dulu. Kini mereka lebih berpendidikan juga lebih berpengalaman.

Mereka kini pasti sudah tidak mau dijodohkan. berbeda dengan orang dulu

yang tidak berpendidikan, juga tidak pengalaman. Orang-orang dulu juga

tidak pernah keluar dari desa sehingga mereka hanya tahu dan juga kenal

dengan teman-teman di lingkungannya saja.5 Saat ini selain menjabat

sebagai RW, Pak Zrqn juga memiliki banyak kesibukan terkait dengan

pekerjaan sehari-harinya.

3. Pasangan Jdi dan Mgfr

Sedikit berbeda dengan pasangan suami istri pada umumnya

yang menikah di waktu masih muda serta dijodohkan oleh orantuanya.

Pasangan Jd dan Mgfrh ini menikah di waktu usia yang sudah matang dan

tidak dijodohkan oleh orangtuanya. Namun walau begitu tetap saja

berjodoh dengan tetangga dekat dan juga masih tergolong saudara.

5 Wawancara dengan pasangan Zarqani dan Jumini pada Tanggal 30 Agustus 2014

Page 143: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

143

Padahal jika ditinjau dari pengalaman, Bapak Jdi waktu mudanya

tergolong pemuda yang memiliki pengalaman dan juga memiliki banyak

teman di luar wilayah Dusun Jembangan, karena Bapak Jdi ini memiliki

profesi sebagai juru kamera (tukang foto). Pada tahun 1980an jika ada

masyarakat berkeinginan foto maka ada penjual jasa foto berkeliling dari

satu daerah ke daerah. Selain itu Bapak Jdi juga sering bekerjasama

dengan juru rias manten. Ternyata pengalaman tersebut tidak

mempengaruhi pola berpikirnya khususnya dalam hal mencari jodoh.

Hanya bedanya Bapak Jdi mencari sendiri, sedangkan kebanyakan mereka

dijodohkan oleh kedua orang tuanya. Pernikahan dengan tetangga bahkan

saudara ini dilakukan hanya kebetulan saja tidak ada motif lain.

Kini Bapak Jdi dan Ibu Mgfr sudah dikaruniai tiga orang anak.

Anak yang pertama sudah menikah dengan orang dari Karang jati dan kini

sudah punya anak. Ternyata pernikahan dengan tetangga dekat tidak

terjadi pada anaknya. Hal ini dikarenakan anaknya sudah berpengalaman

sehingga sudah tidak mau dijodohkan. Sedangkan Bapak Jdi sendiri juga

tidak berniat menjodohkan anaknya apalagi dengan tetangga dekatnya.

Sedangkan anak yang nomor dua juga menikah satu bulan yang lalu yakni

bulan Agustus 2014, dengan perempuan tetangga dusun. Awalanya mau

menikah pas di bulan Ramadhan akan tetapi dicegah oleh kakeknya karena

menyalahi kebiasaan masyarakat yang tidak pernah menikahkan anaknya

di bulan puasa. Setelah menikah mereka hidup bersama layaknya suami

istri. Karena belum punya rumah maka mereka tinggal bergantian.

Page 144: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

144

Kadang-kadang di rumah orangtua pihak laki-laki, kadang-kadang di

rumah orangua pihak perempuan. Pernikahannya berlangsung di Kantor

Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tengaran. Selang dua bulan menikah

baru diadakan walimah atau biasa masyarakat menyebutnya mantu.6

4. Pasangan Snn, Hrt dan Sprh

Snn adalah merupakan anak dari pasangan Bapak Mdri dan Ibu

Snn. Bapak Mdri dan Ibu Snn dulu waktu menikah juga dijodohkan

dengan tetangga dekat. Pada usia 25 tahun Senen dijodohkan dengan

seorang perempuan tetangga yang bernama Hrt. Waktu itu Hrt berumur 18

tahun. Perjodohan ini berdasarkan pada perhitungan jawa yang masih

dipegangi oleh masyarakat Jembangan pada umumnya. Karena orangtua

selalu mendidik anak-anaknya untuk taat kepada agama sekaligus taat

kepada kedua orangtuanya, maka antara Snn dan Hrt-pun tidak berani

menolak kehendak kedua orangtua mereka. Walau sebenarnya Hrt sangat

tidak setuju dengan perjodohan tersebut. Setelah perjodohan itu disetujui

oleh masing-masing keluarga kemudian ditentukan hari pernikahan

sekaligus walimah, pada tahun 1995. Menjadi salah satu tradisi di Dusun

Jembangan bahwa walimah yang merupakan salah satu bentuk tasyakuran

atas pernikahan anak, diadakan secara meriah dengan mengundang sanak

kerabat, tetangga dan handai taulan. Para tamu undangan dihibur dengan

mengundang penyanyi dangdut (nanggap dangdut/dangdutan).

6 Wawancara dengan pasangan Zuhdi dan Maghfiroh pada tanggal 30 Agustus 2014

Page 145: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

145

Manusia hanya bisa berencana Allah SWT jualah yang

menentukan. Sehari setelah pesta pernikahan itu diadakan Hrt langsung

pergi dari rumah dalam keadaan dan status sebagai istri dari Snn yang

sedikitpun belum tersentuh oleh suaminya. Dengan tekad yang bukat Hrt

meninggalkan rumah dan tidak pernah kembali. Hrt bekerja sebagai TKW

di Malasyia. 10 Tahun Hrt tidak pernah kembali, tetapi selalu

mengirimkan uang untuk kedua orangtuanya. Harti sepriki mboten nate

wangsul mbak, ning kirin arto terus, nggih remen tiyang sepahipun saget

tumbas sawah, mbangun omah.7

Sepuluh tahun Snn hidup dengan status beristri tapi tidak pernah

merasakan memiliki istri. Akhirnya Snn mengajukan perceraian ke

Pengadilan Agama Salatiga. Setelah akte cerai keluar Snn mulai berniat

ingin menikah kembali. Agar peristiwa sepuluh tahun yang lalu tidak

terulangi lagi, maka Snn berusaha mencari sendiri perempuan idaman hati

yang akan dinikahinya. Namun karena tidak berani mengungkapkan isi

hatinya dengan perempuan yang bernama Sprh, akhirnya Sprh dipinang

oleh laki-laki lain dusun dan kemudian menikah dengan cara sirri. Karena

tidak ada kecocokan dalam menjalani rumah tangga, pernikahan sirri Sprh

hanya berjalan sekitar 6 bulan.8

Pernikahan antara Snn dan Sprh berlangsung pada tahun 2009.

Selain tetangga, Sprh dan Snn juga masih ada hubungan keluarga.

Sebagaimana pasangan lain yang dijodohkan oleh orangtuanya dengan

7 Wawancar dengan salah satu tetangga Senen pada tanggal 21 September 2014

8 Wawancar dengan salah satu tetangga Senen pada Tanggal 21 September 2014

Page 146: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

146

dasar petung jowo, Snn juga mengaku sebelum melamar Sprh juga

menghitung hari dan tanggal lahir. Ketika hitungan itu cocok maka Snn

mantap bahwa pernikahan ini akan berjalan dengan baik.

Kini mereka tinggal bersama dalam satu rumah yakni di rumah

Snn. Karena rumah mereka tidak berjauhan, maka hampir setiap hari Sprh

mengunjungi rumahnya untuk mengurus ternak kambingnya. Baru kalau

malam hari Sprh tinggal serumah dengan suaminya. Sedangkan Snn sibuk

dengan pekerjaan rutinnya memeras susu sapi ke berbagai tetangganya,

kemudian dijual ke pengepul kadang juga langsung ke konsumen. Lima

tahun menikah Snn dan Sprh belum juga dikaruniai anak. Sesauai dengan

karakter masyarakat Dusun Jembangan pada umumnya yang tetap ntrimo

terhadap apa yang menjadi taqdirnya. Pasangan Snn dan Sprh ini walau

hidup dalam keterbatasan ekonomi mereka kelihatan bahagia. Hal ini bisa

dilihat dari pancaran mata mereka berdua.

5. Pasangan Yrm dan Sbr

Yrm adalah seoarang anak perempuan yang mengenyam sekolah

MI dan sempat lulus sehingga memiliki ijazah. Setelah lulus dari MI orang

tuanya ternyata sudah menjodohkan dengan tetangga dan sekaligus

suadara. Sbr adalah laki-laki yang hanya mengenyam pendidikan sampai

kelas tiga MI sehingga tidak lulus sampai kelas enam yang kemudian

dijodohkan dengan Yrm. Mereka tidak mampu menolak perjodohan

orangtuanya tersebut. Yrm waktu itu masih anak-anak karena baru berusia

Page 147: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

147

14 tahun sedangkan Sbr sudah bekerja srabutan di Semarang. Mereka tidak

bisa menolak kehendak oarangtua untuk menjodohkannya. Pada tahun

1983 mereka menikah. Setelah menikah mereka tinggal dengan orangtua

secara bergantian. Kadang-kadang di rumah keluarga pihak perempuan

kadang-kadang di rumah keluarga laki-laki. Selain merupakan tetangga

dekat antara Yrm dan Sbr juga masih ada hubungan keluarga, yaitu satu

simbah buyut.

Kini Sbr dan Yrm sudah dikaruniai 3 anak. Anak pertama

perempuan sudah menikah dengan tetangga dekat hanya selisih dua

rumah. Berbeda dengan orangtuanya yang dijodohkan. Anak perempuan

Yrm dan Sbr ini walau nikah dengan tetangga dekat akan tetapi tidak

dijodohkan oleh orangtuanya. Kini mereka tinggal di Jakarta dan bekerja

di sana.

Yrm dan Sbr sudah tidak kuasa berbuat seperti orangtuanya dulu

yang menjodohkannya. Hal ini didorong oleh pengalaman anaknya saat ini

yang bekerja di Jakarta. Namun demikian ternyata pengalaman bekerja di

luar Dusun Jembangan ini tidak mempengaruhi model perkawinan

endogami.

6. Pasangan Jrn dan Ksty

Bapak Jrn adalah seoarang sarjana pendidikan satu-satunya di

dusun Jambangan yang kini menjadi guru Mi di desa Sruwen. Walau

berpendidikan sarjana akan tetapi Bapak Jrn dalam memilih istri tetap

Page 148: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

148

dijodohkan oleh kedua orangtuanya. Sebagaimana orangtua juga kakek

yang dulu menikah dengan cara dijodohkan oleh orangtuanya.

Bapak Jrn dijodohkan dengan Ibu Ksty pada waktu Bapak Jrn

duduk di bangku Madrasah Aliyah Negeri, sedangkan Ibu Ksty saat itu

masih duduk di bangku Madarsah Tsanawiyah. Karena masih sekolah

mereka belum berpikir pernikahan. Namun walau begitu mereka tidak bisa

menolak kehendak orangtua. Karena menurutnya orangtua memiliki tujuan

dan maksud yang baik yakni agar anak-anaknya hidupnya bahagia. Selain

itu juga perjodohan ini memiliki maksud bahwa orangtua itu mengetahui

betul kehidupan anak-anaknya dalam berkeluarga. Sehingga sejak

pemilihan istri ataupun suami itu tidak keluar dari wilayah Dusun

Jembangan bahkan mereka masih ada hubungan keluarga.9 Sedangkan

Bapak Jrn sendiri tidak berani menolak kehendak orangtuanya, begitu juga

dengan Ibu Kty.

Pada tahun 1989 akhirnya mereka menikah. Pada waktu itu

bapak Jrn belum selesai kuliah. Sedangkan Ibu Ksty baru lulus PGA.

Karena mereka belum memiliki pekerjaan, maka setelah menikah mereka

masih hidup serumah dengan orangtua. Baru setelah empat tahun menikah

Bapak Jrn dan Ibu Ksty ini membuat rumah yang terletak di samping

orangtua Bapak Jrn.

Ibu Ksty adalah guru MI yang sudah diangkat menjadi PNS

setelah beberapa tahun menikah. Kini mereka sudah dikarunai 2 anak laki-

9 Wawancara dengan Bapak Jaroni pada Tanggal 21 September 2014

Page 149: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

149

laki. Anak laki-laki pertamanya kini kuliah di salah satu perguruan Islam

di Salatiga, di mana Bapak Jrn dulu kuliah.

Proses perjodohan sebagaiman dilakukan orangtua terhadap

Bapak Jrn saat ini sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman.

Karena anak-anak sekarang lebih berpengalaman dan juga lebih

berpendidikan. Sehingga Bapak Jrn tidak akan menjodohkan anak-

anaknya apalagi dengan tetangga dekatnya. Bocah saiki wis bedo mbak,

wis podo pengalaman.

Jika dibandingkan dengan pasangan suami istri lain, pasangan ini

terlihat lebih mapam karena selain sudah memiliki tanah pemberian dari

kedua orangtua masing-masing, mereka berdua juga memiliki pekerjaan

yang tetap.

7. Pasangan Rhm dan Zmr

Ibu Rhm adalah seorang perempuan yang menuntut ilmu di

pondok pesantren di Jawa Timur. Tidak puas dengan pencarian ilmunya

Ibu Rhm meneruskan ngajinya ke pondok pesantren di desa Bener yang

hanya berjarak beberapa km dari rumahnya. Sebagaimana remaja pada

umunya dia juga mengalami masa puber dan menicintai lawan jenisnya.

Saat itu terjadi ada santri laki-laki yang mengincarnya dan mengajaknya

menikah. Tapi dia belum merasa mantap untyk menerima ajakan untuk

hidup bersama dengan laki-laki tersebut. Sesuai dengan pendidikannya

dia-pun mencoba shalat istikharah minta petunjuk dari Allah siapa laki-

Page 150: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

150

laki yang kelak akan menjadi pendampingnya. Akhirnya petunjuk Allah

datang lewat mimpinya. Namun ternyata laki-laki yang muncul dalam

mimpi adalah bukan laki-laki teman nyantri yang mengajaknya untuk

menikah. Laki-laki yang muncul berkali-kali dalam mimpi adalah tetangga

dekat sekaligus masih ada hubungan kerabat.

Pada hari-hari berikutnya adik laki-laki ibu Rhm ini datang ke

pondok dan mengajaknya pulang. Begitu sampai di rumah ternyata kedua

orangtuanya sudah bersepakat menjodohkan dengan laki-laki yang muncul

dalam mimpinya tersebut. Ibu Rhm sudah pasrah dan tidak sedikitpun

kuasa menolaknya. Surat-surat kelangkapan pancatatan pernikahan sudah

dicarikan oleh orangtuanya. Sedangkan hari pernikahanpun sudah

ditentukan.10

Sedangkan Zmr adalah pemuda alumni MAN yang sudah bekerja

di salah satu perusahaan, selain juga masih tetap bertani membantu

orangtuanya. Walau rumah mereka berdampingan akan tetapi mereka

hanya sebatas kenal. Tidak pernah bergaul apalagi bercengkarama

sebagaimana layaknya remaja pada umumnya. Sampai kemudian mereka

menikah baru mereka akrab dan merasakan jatuh cinta.

Setelah menikah pada tahun 1994 mereka tinggal serumah

dengan orangtuanya. Setahun setelah menikah mereka dikaruniai seorang

anak perempuan yang kini sudah kuliah salah satu perguraun tinggi Islam

negeri di Salatiga.

10

Wawancara dengan Ibu Rahmah pada hari Minggu Tanggal 21 September 2014

Page 151: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

151

Berdasarkan wawancara dengan ibu dari Bapak Zmr perjodohan

ini dilakukan atas dasar perhitungan jawa yang mengacu pada hari lahir

dan juga tanggal lahir. Setelah dihitung tidak ada hal-hal jelek yang akan

terjadi nanti maka perjodohan itu diteruskan.Oh mpriki niki riyen tiyang-

tiyang sepah etungane mpremet bu. Tritit genit larit-larit kata simbah

yang mengaku bernama Tomblok, namun sebenarnya nama aslinya adalah

Suwarni. Simbah ini bercerita bahwa hampir semua orang tua di Dusun

Jembangan ini selalu mendasarkan hitungan Jawa dalam melakukan

berbagai peristiwa penting seperti jodoh, nikah, mantu, ngunduh mantu

dan lain-lain.11

8. Pasangan Srj dan Tgn

Srj adalah seorang pemuda tetangga Ibu Tgn. Jarak rumah

mereka mungkin hanya dua ratus meter. Namun mereka awalnya tidak

saling berpacaran dalam menuju rumahtangganya. Walau mereka lumayan

berpendidikan karena mereka alumni M.Ts dan juga SMP, akan tetapi

dalam memilih pasangan mereka mengikuti adat kebiasaan yang berlaku di

Dusun Jembangan yaitu dengan dijodohkan oleh kedua orangtua mereka.

Hal ini dilakkukan karena mengikuti kehendak orangtua dan dalam rangka

mempercayai bahwa jodoh sudah takdir dari Yang Maha Kuasa.

Setelah menikah mereka tinggal serumah dengan orangtua

mereka. Namun karena Tgnh hanya memiliki satu saudara yang semuanya

11

Wawancara dengan Simbah Suwarni pada hari Minggu Tanggal 21 September 2014

Page 152: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

152

perempuan maka akhirnya Bapak Srj dan Ibu Tngh ini tetap tinggal

dengan orangtuanya yang kini hanya tinggal dengan ibunya saja, karena

ayahnya sudah meninggal dunia. Mereka memperbaiki rumah

peninggalan ayahnya agar lebih kuat dan juga lebih besar. Dalam

menghidupi keluarganya Bapak Srj bekerja sebagai petani. Selain itu dia

juga sering bekerja sebagai pembuat jenang yang dipesan oleh masyarakat

yang akan mengadakan walimah.

Kini pasangan Srj dan Tgnh ini sudah dikaruniai dua anak. Anak

yang pertama sedang sekolah tingkat atas di Kota Salatiga, sedangkan

anak yang kedua laki-laki sedang sekolah di MI. Bapak Srj mengaku

bahwa dia tidak akan menjodohkan anak-anaknya jika sudah waktunya

menikah. Sebagaimana bapak Srj ini mengatakan: lare sak niki nopo

purun mbak dipadoske jodoh, lare sak niki sampun sami pengalaman,

mboten kados kulo rumiyin, entene namung manut tiyang sepah.

9. Pasangan Sp dan Skw

Bapak Skwn dan Ibu Sp adalah pasangan yang menikah pada

usia yang sangat muda. Pada Tahun 1982 waktu itu ibu Sp masih duduk di

bangku kelas enam MI yang tinggal beberapa bulan ujian. Tiba-tiba

orangtuanya dalam hal ini paman (karena paman tidak mempunyai anak

maka Sp dirawat oleh pamannya yang rumahnya hanya bersebelahan

dengan orangtua kandungnya) menjodohkan dengan bapak Skwn seorang

pemuda berumur 18 tahun namun sudah bekerja di Semarang. Perjodohan

Page 153: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

153

itupun tidak bisa ditolak oleh Sp yang masih anak-anak. Akhirnya

pernikahan itupun terjadi dan mereka hidup bersama layaknya suami istri.

Sebagaimana pasangan keluarga pada umumnya, setelah hidup bersama

ibu Sp-pun hamil. Karena ujian tinggal menghitung bulan saja maka Sp

tetap bersekolah untuk menyelesaikan hingga mendapatkan ijazah dalam

keadaan hamil. Kondisi kehamilan ini tidak diketahui oleh pihak sekolah.

Kini mereka sudah dikaruniai empat orang anak. Anak yang

pertama sudah menikah dengan laki-laki asal Ungaran. Ketika peneliti

bertanya kenapa tidak dijodohkan dengan tetangga dekat saja Bapak dan

Ibu Sp ini bercerita. Sebetulnya sudah dojodohkan dengan laki-laki

tetangga dusun dan juga sudah dilamar. Namun entah kenapa anak

perempuan tersebut akhirnya tidak mau, dan malah pergi tanpa pamit

dengan laki-laki lain. Karena sudah terlanjur menerima pinangan dari laki-

laki dusun sebelah, Bapak Skwn dan Ibu Sp tidak merestui hubungannya

dengan laki-laki yang membawanya pergi tanpa pamit tersebut. Setelah

satu tahun pergi tanpa kabar akhirnya anaknya pulang dengan maksud

minta izin bapaknya untuk menikah dengan laki-laki yang mengajaknya

pergi tersebut. Karena sudah terikat dengan laki-laki yang telah meminang

tadi bapak Skwn tetap bersikeras tidak mau menikahkan sampai akhirnya

anak tersebut mengajukan perkara ke pengadilan agama perihal

keengganan bapaknya untuk menjadi wali nikah.

10. Pasangan Mnh dan Tkr

Page 154: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

154

Tidak berbeda dengan pasangan suami istri lain yang dinikahkan

dengan dijodhkan sejak masa kecil. Pasangan Mnh dan Tkr adalah

dijodohkan oleh orangtua sejak kecil dan menikah pada usia yang sangat

muda. Pada waktu itu Mnh baru duduk di kelas 3 SD dan Tkr duduk di

bangku kelas 4 SD. Mereka mengaku belum tahu apapun tentang keluarga

pada saat menikah. Namun mereka tetap saja menjalani dengan ikhlas

karena memang sudah menjadi tradisi di Dusun Jembangan menikah pada

usis muda. Mereka menganggap sekolah tidak penting, bahkan

orangtuanya juga tidak pernah mendukung anak-anaknya untuk sekolah.

Sehingga bekal untuk berkeluargapun minim.

Kebetulan pasangan Mnh dan Tkr ini tidak memiliki hubungan

kerabat akan tetapi tentangga yang tinggal beberapa meter dari rumah

orangtua Mnh. Walau begitu mereka sekarang bisa hidup bahagia dengan

empat orang anak dan sudah memiliki cucu.

Pernikahan dengan pola endogami sebagaimana yang terjadi

pada orangtuanya, terjadi juga pada salah satu anaknya. Walau anaknya

sempat sekolah sampai lulus MTs namun tetap saja pendidikan tersebut

tidak mempengaruhi pola berpikir dalam hal perkawinan. Anak perempuan

yang sempat sekolah MTs ini menerima saja perjodohan orangtuanya.

Bahkan sedikitpun tidak punya niat untuk meneruskan sekolah ke jenjang

di atasnya. Sedangkan tiga dari empat anaknya menikah dengan pola

eksogami. Selain karena lumayan berpendidikan ketiga anaknya tersebut

kebetulan bekerja di luar wilayah Jembangan.

Page 155: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

155

C. Tradisi Perkawinan di Dusun Jembangan Agung Desa Sruwen

Sebagaimana adat perkawinan pada umumnya bahwa Dusun

Jembangan juga berlaku pertunangan atau lamaran sebelum mereka resmi

menikah. Pertunangan adalah suatu fase sebelum perkawinan, dimana pihak

laki-laki telah mengadakan prosesi lamaran kepada pihak keluarga perempuan

dan telah tercapai kesepakatan antara kedua belah pihak untuk mengadakan

perkawinan. Pihak keluarga laki-laki akan memberi tahukan lebih dahulu

tentang kedatangan ke rumah pihak perempuan untuk melamarnya. Lamaran

ini bisa dilakukan oleh orangtua pihak laki-laki atau mengirim utusan.

Pertunangan baru mengikat apabila pihak laki-laki telah

memberikan kepada pihak perempuan tanda pengikat yang kelihatan (Jawa:

peningset atau panjer) Pertunagan juga bisa diartikan sebagai suatu

persetujuan antara pihak keluarga laki-laki dengan keluarga pihak wanita

sebelum dilangsungkan suatu perkawinan. Walau belum ada ijab dan qabul

namun lamaran ini membawa dampak moral. Seorang perempuan yang sudah

dipinang oleh laki-laki tidak boleh menerima pinangan dari laki-laki lain.

Implikasi moral ini dipegangi betul oleh masyarakat Dusun

Jembangan. Sebagaimana terjadi pada keluarga Bapak Skwn yang memiliki

anak perempuan dalam pinangan. Anak perempuan tersebut ternyata memilih

laki-laki lain dan berniat menikah. Akan tetapi wali aqrab (Bapak Skwn tidak

mau menjadi wali) sampai menunggu laki-laki yang meminangnya menikah

lebih dahulu. (wawancara dengan Bapk Skwn)

Page 156: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

156

Peminangan ini dilakukan setelah para calon mempelai yang

mayoritas dijodohkan oleh orangtuanya. Perjodohan ini berdasarkan

perhitungan Jawa yang mengacu pada tanggal bulan dan hari lahir. Sedangkan

dalam menghitung hari lahir didasarkan pada dino lan pasaran. Misalnya

Kamis Pahing, Senin Kliwon dan lain sebagainya. Setelah diadakan

perehitungan mereka cocok berarti mereka baik untuk menjadi suami istri.

Setelah itu baru mengadakan lamaran. (Wawancara dengan Bapak Prapto).

Hampir 75% keluarga yang tinggal di Dusun Jembangan ini pernikahannya

dijodohkan oleh orangtua. Tradisi perjodohan dengan tetangga dekat juga

saudara atau kerabat ini dilakukan karena ada mitos bahwa: nak golek bojo ojo

ngalor, sebabe ngalor ki nabrak jurang. Ugo ojo ngulon, sebabe ngulor nerak

pancuran, nak ngetan nyebrang segoro getih. Makna dari mitos ini adalah

tidak boleh menikahi dengan orang luar Jembangan karena hidupnya akan

menemui hal-hal yang tidak baik. Selain karena alasan mitos tersebut juga

karena masyarakatnya belum berpengalaman sehingga tidak tahu dunia luar.

Selain itu juga karena diyakini masing-masing pasangan sudah diketahui oleh

masing-masing orangtua. Khususnya terkait dengan karakter anak maupun

orangtuanya. Sehingga orangtua tidak kahawatir akan terjadi hal-hal yang

buruk dalam mengarungi rumah tangga dikemudian hari.

Setelah pinangan atau lamaran dilakukan kemudian mereka

mengadakan kesepakatan untuk melakukan hajatan atau mantu. Dalam

menentukan hari baik untuk mengadakan mantu ini ditanyakan kepada salah

satu orang yang tahu tentang hari baik (petung jawa). Karena sangat

Page 157: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

157

percayanya dengan petungan tersebut orang Jembangan mengistilahkan

dengan tritit genit larit-larit, atau juga disebut riwen, klenik dan lain-lain.

(Wawancara dengan Bapak Prapto pada hari Minggu tanggal 28 September

2014)

Dalam melaksanakan pernikahan Dusun Jembangan Agung ini bisa

dikategorikan menjadi tiga yakni tradisi mantu dan ngunduh mantu. Selain

tradisi tersebut Dusun Jembangan memiliki tradisi slametan dalam berbagai

peristiwa. Slametan berasal dari kata slamet (Arab: salamah) yang berarti

selamat, bahagia, sentausa. Selamat dapat dimaknai sebagai keadaan lepas dari

insiden-insiden yang tidak dikehendaki. Sementara itu, Clifford Geertz[]

slamet berarti gak ana apa-apa (tidak ada apa-apa), atau lebih tepat “tidak

akan terjadi apa-apa” (pada siapa pun).

Konsep tersebut dimanifestasikan melalui praktik-praktik slametan.

Slametan adalah kegiatan-kegiatan komunal Jawa yang biasanya digambarkan

oleh ethnografer sebagai pesta ritual, baik upacara di rumah maupun di desa,

bahkan memiliki skala yang lebih besar, mulai dari tedak siti (upacara

menginjak tanah yang pertama), mantu (perkawinan), hingga upacara tahunan

untuk memperingati ruh penjaga. Dengan demikian, slametan merupakan

memiliki tujuan akan penegasan dan penguatan kembali tatanan kultur umum.

Di samping itu juga untuk menahan kekuatan kekacauan (talak balak).

Slametan ini juga masih berjalan dengan baik di Dusun Jembangan

baik dalam skala kecil ataupun skala besar. Slametan ini biasa dilakukan oleh

individu atau keluarga. Misalnya ketika mereka mulai membangun rumah,

Page 158: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

158

setelah menemukan hari baik masyarakat akan melakukan slametan dengan

membuat makanan untuk dimakan bersama sebelum rumah itu didirkan.

Sebelumnya berdoa dulu kepada Allah SWT dengan dipimpin oleh salah

seorang tokoh yang dituakan. Slametan juga dilakukan dalam ngupati

(slametan mendoakan calon bayi yang masih umur empat bulan dalam

kandungan), mithoni (slametan untuk calon bayi yang masih umur tujuh bulan

dalam kandungan), brokoan, puputan (lepas pusar), selapanan, wetonan dan

masih banyak lainnya. Namun konsep slametan yang ada sekarang sudah

berkurang tidak seribet pada zaman dahulu. Saat ini pelaksanaan slametan

dilaksanakan lebih sederhana cukup dengan masak nasi sayuran (biasanya

dikenal dengan sego kluban) sering juga ditambah dengan jajan pasar.

Mantu

Dalam tradisi atau budaya jawa, pesta pernikahan biasa disebut

mantu. Kata mantu ini singkatan dari sing di eman-eman metu. Kata Mantu ini

bisa bermakna benda-benda yang disayangi atau dicitai dilepaskan atau

dikeluarkan. Barang ini bisa dimaknai harta benda atau anak tercintanya.

Harta benda yang selama ini disimpan-simpan (dieman-eman) kemudian

dikeluarkan dalam rangka untuk membaiayai pesta perkawinan. Namun bisa

juga bermakna anak perempuan atau laki-laki yang selama ini di eman-eman

harus dilepaskan dan menjadi milik orang lain.

Guna melakukan prosesi pernikahan atau mantu ini masyarakat

Dusun Jembangan selalu mencari hari "baik", maka perlu dimintakan

Page 159: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

159

pertimbangan dari ahli penghitungan hari "baik" berdasarkan patokan Primbon

Jawa. Sekarang ini masyarakat Dusun Jembangan mempercayakan hitungan

hari baik ini dengan Bapak Mitrojono. Namun saat ini masyarakat Dusun

Jembangan sudah tidak begitu percaya dengan hari baik berdasarkan petung

jawa, karena masyarakat Dusun Jembangan saat ini lebih menyerahkan segala

sesuatu kepada Allah SWT. Dengan mendasarkan kepercayaan kepada Allah

SWT maka kehidupan akan berjalan aman, tidak terjadi wadon winadon, ora

sak karepe dewe.

Sebelum pernikahan dilakukan, ada beberapa prosesi yang "harus"

dilakukan, baik oleh keluarga pihak laki-laki maupun perempuan antara lain

Pertama, kangkroh, yaitu mengumpulkan sanak saudara juga

tetangga untuk musyawarah tentang hala-hal yang berhubungan dengan

pekerjaan-pekerjaan mantu, mulai dari awal sampai selesai mantu. Siapa yang

bertugas memnyebarkan undangan, undang-undang (undangan secara lesan),

omong tamu, sinoman, adang( masak nasi), godog wedang, kapan membuat

tratak dan lain-lain. Pada tahap ini, yang akan punya hajat mengundang para

sesepuh dan sanak saudara untuk membentuk panitia guna melaksanakan

kegiatan acara-acara pada waktu sebelum, bertepatan, dan sesudah hajatan.

Mantu, tahap ini bertujuan untuk menciptakan nuansa bahwa hajatan

mantu sudah tiba. Ada beberapa acara dalam tahap ini, yaitu:

Paasang tratag dan tarub. Pemasangan tratag sekarang disebut deklet

yang dilanjutnya dengan pasang tarub digunakan sebagai tanda resmi bahwa

akan ada hajatan mantu dirumah yang bersangkutan. Tarub dibuat menjelang

Page 160: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

160

acara inti. Adapun ciri kahs tarub adalah dominasi hiasan daun kelapa muda

(janur), hiasan warna-warni, dan kadang disertai dengan ubarampe berupa nasi

uduk (nasi gurih), nasi asahan, nasi golong, kolak ketan dan apem.

Kembar mayang. Berasal dari kata "kembar" artinya sama dan

"mayang" artinya bunga pohon jambe atau sering disebut Sekar Kalpataru

Dewandaru, lambang kebahagiaan dan keselamatan. Jika pawiwahan telah

selesai, kembar mayang dilabuh atau dibuang di perempatan jalan, sungai atau

laut dengan maksud agar pengantin selalu ingat asal muasal hidup ini yaitu

dari bapak dan ibu sebagai perantara Tuhan Yang Maha Kuasa. Barang-barang

untuk kembar mayang adalah”:

a. Batang pisang, 2-3 potong, untuk hiasan. Biasanya diberi alas dari tabung

yang terbuat dari kuningan.

b. Bambu aur untuk penusuk (sujen), secukupnya.

c. Janur kuning,

d. Daun-daunan: daun kemuning, beringin beserta ranting-rantingnya, daun

apa-apa, daun girang dan daun andong.

e. Nanas dua buah, pilih yang sudah masak dan sama besarnya.

f. Bunga melati, kanthil dan mawar merah putih.

g. Kelapa muda dua buah, dikupas kulitnya dan airnya jangan sampai

tumpah. Bawahnya dibuat rata atau datar agar kalau diletakkan tidak

terguling dan air tidak tumpah.

Tahapan-tahapan yang lain seperti pasang tuwuhan (pasren)

Tuwuhan dipasang di pintu masuk menuju tempat duduk pengantin. Tuwuhan

Page 161: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

161

biasanya berupa tumbuh-tumbuhan yang masing-masing mempunyai makna.

Janur Harapannya agar pengantin memperoleh nur atau cahaya terang dari

Yang Maha Kuasa. Tradisi ini saat ini tidak semua msyarakat Dusun

Jembangan melaksanakannya. Tahapan-tahapan tersebut antara lain:

a. Midodareni adalah malam sebelum akad nikah, yaitu malam melepas masa

lajang bagi kedua calon pengantin. Acara ini dilakukan di rumah calon

pengantin perempuan. Dalam acara ini ada acara nyantrik untuk

memastikan calon pengantin laki-laki akan hadir dalam akad nikah dan

sebagai bukti bahwa keluarga calon pengantin perempuan benar-benar siap

melakukan prosesi pernikahan di hari berikutnya. Midodareni berasal dari

kata "widodareni" (bidadari), lalu menjadi "midodareni" yang berarti

membuat keadaan calon pengantin seperti bidadari. Dalam dunia

pewayangan, kecantikan dan ketampanan calon pengantin diibaratkan

seperti Dewi Kumaratih dan Dewa Kumajaya. Tradisi ini juga sudah tidak

dipegangi secara kuat oleh masyarakat Dusun Jembangan.

b. Puncak acara mantu. Peristiwa penting dalam hajatan mantu adalah ijab

qobul dimana sepasang calon pengantin bersumpah di hadapan naib yang

disaksikan wali, pinisepuh dan orang tua kedua belah pihak serta beberapa

tamu undangan.Upacara panggih, dalam upacara ini sebagaian masyarakat

Dusun Jembangan masih memegangi tapi sebagian masyarakat juga tidak

memperhatikan. Dalam prakteknya tergantung pada juru rias yang

diundangnya tapi juga tergantung pada siapa yang punya hajat.

Page 162: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

162

c. Selanjutnya upacara puncak yang terdiri dari berbagai tahapan. hanya saja

masyarakat Dusun Jembangan juga berbeda-beda dalam praktek. Sebagian

masyarakat masih memegaingi adat Jawa, sebagian masyarakat yang lain

tidak. Ada juga masyarakat yang mengisi acara mantu ini dengan

pengajian. Setelah melalui tahap panggih, pengantin diantar duduk di

sasana riengga, di sana dilangsungkan tata upacara adat Jawa, yaitu:

d. Timbangan. Bapak pengantin putri duduk diantara pasangan pengantin,

kaki kanan diduduki pengantin putra, kaki kiri diduduki pengantin putri.

Dialog singkat antara Bapak dan Ibu pengantin putri berisi pernyataan

bahwa masing-masing pengantin sudah seimbang

e. Kacar-kucur. Pengantin putra mengucurkan penghasilan kepada pengantin

putri berupa uang receh beserta kelengkapannya. Mengandung arti

pengantin pria akan bertanggung jawab memberi nafkah kepada

keluarganya.

f. Dulangan.Antara pengantin putra dan putri saling menyuapi. Hal ini

mengandung kiasan laku memadu kasih diantara keduanya (simbol

seksual). Dalam upacara dulangan ada makna tutur adilinuwih (seribu

nasihat yang adiluhung) dilambangkan dengan sembilan tumpeng yang

bermakna:

a) tumpeng tunggarana : agar selalu ingat kepada yang memberi hidup.

tumpeng puput : berani mandiri.

b) tumpeng bedhah negara : bersatunya pria dan wanita.

c) tumpeng sangga langit : berbakti kepada orang tua.

Page 163: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

163

d) tumpeng kidang soka : menjadi besar dari kecil.

e) tumpeng pangapit : suka duka adalah wewenang Tuhan Yang Maha

Esa.

f) tumpeng manggada : segala yang ada di dunia ini tidak ada yang abadi.

g) tumpeng pangruwat : berbaktilah kepada mertua.

h) tumpeng kesawa : nasihat agar rajin bekerja

g. Sungkeman. Sungkeman adalah ungkapan bakti kepada orang tua, serta

mohon doa restu. Caranya, berjongkok dengan sikap seperti orang

menyembah, menyentuh lutut orang tua pengantin perempuan, mulai dari

pengantin putri diikuti pengantin putra, baru kemudian kepada bapak dan

ibu pengantin putra.

Selain tradsis upacara tersebut di atas, ada tradisi lain setelah acara

itu selesai. Biasanya dilakukan sehari setelah puncak acara yaitu makan

jenang sungsumg bersama. Makan jenang sungsum ini bertujuan untuk

menghilangkan rasa cape setelah berhari-hari bekerja untuk persiapan puncak

acara. Ada juga tradisi ater-ater. Memberi nasi bersama lauk pauk kepada

para tetangga khusunya yang terlibat (rewang)dalam acara walimah tersebut.

Ngunduh Mantu

Kata-kata Ngunduh = memetik yang dilakukan khusus oleh orang tua

dari mempelai lelaki, yang berarti mendatangkan mempelai berdua di rumah

orang tua mempelai lelaki, biasanya setelah 5 hari anaknya lelaki itu berada di

Page 164: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

164

rumah mertuanya sejak hari dilangsungkan perkawinannya, untuk secara

bergantian dirayakan di rumah orang tuanya sendiri (orang tua mempelai

lelaki) dengan maksud untuk memperkenalkan mempelai kepada keluarganya

dan handai taulan. Namun ngunduh mantu bisa juga terjadi dengan tidak

menunggu waktu lima hari atau bisa lebih, akan tetapi bisa langsung dalam

satu hari. Biasanya hal ini terjadi karena jarak rumah mereka berdekatan,

sehingga tidak membutuhkan waktu dan juga biaya yang banyak. Selain itu

juga dalam rangka memperkecil biaya. Tradisi ini sebagaimana terjadi pada

keluarga pasangan Bapak Zuhdi dan Ibu Maghfiroh yang ngunduh mantu

dalam waktu sehari. Pagi harinya ada acara di tempat mempelai perempuan

langsung siang harinya setelah melaksanakan ibadah shalat dhuhur acara di

tempat mempelai laki-laki. Ngunduh mantu sepenuhnya menjadi

tanggungjawab dari keluarga pihak laki-laki. Ngunduh mantu dalam tradisi

masyarakat Dusun Jembangan jika dilihat dari sifat kegotongroyongannya ada

dua macam yaitu menerima sumbangan dan masyarakat yang biasa disebut

nompo-nompo dan tidak menerima sumbangan dari masyarakat yang biasa

disebut ora nompo.

Ngunduh mantu dilaksanakan lebih sederhana jika dibandingkan

dengan mantu yang dilaksanakan keluarga pihak perempuan. Biasanya tidak

ada upacara-upacara sebagaimana yang ada di pihak perempuan. Acara

ngunduh mantu lebih simpel hanya terdiri dari upacar serah terima dari wakil

pengantin pihak perempuan kepada keluarga pihak laki-laki.

Page 165: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

165

Tradisi Jawa yang dulu sangat kental, sekarang sudah mulai ada

perubahan. Saat ini upacara-upacara walimah lebih bersifat sederhana dan

hanya mengambil yang inti. Dalam ngunduh mantu biasanya hanya terdiri dari

acara sebagai berikut:

a. Pembukaan

b. Pembacaan ayat-ayat suci al Quran

c. Serah terima dari pihak penganten perempuan kepada pihak keluarga laki-

laki

d. Mauidlah hasanah dari kyai atau tokoh agama

e. penutup.

Perubahan ini dipengaruhi oleh keadaan ekonomi masing-masing

keluarga, kepercayaan, dan juga tingkat pengetahuan keagamaan masyarakat.

Page 166: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

166

BAB V

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A Faktor-Faktor Terjadinya Perkawinan Endogami di Dusun Jembangan

Endogami adalah suatu perkawinan antara etnis, klan, suku, atau

kekerabatan dalam lingkungan yang sama. Lebih jelasnya, perkawinan

endogami ini adalah perkawinan antar kerabat atau perkawinan yang

dilakukan antar sepupu (yang masih memiliki satu keturunan) baik dari pihak

ayah sesaudara (patrilineal) atau dari ibu sesaudara (matrilineal). Kaum

kerabat boleh menikah dengan saudara sepupunya karena mereka yang

terdekat dengan garis utama keturunan dipandang sebagai pengemban tradisi

kaum kerabat, perhatian yang besar dicurahkan terhadap silsilah atau

genealogy.

Istilah endogami sebenarnya memiliki arti yang relatif, sehingga kita

selalu perlu menjelaskan apa batas-batasnya. Penentukan batas-batas tersebut

tergantung pada budaya yang dipegang oleh setiap masyarakat yang tentunya

akan berbeda antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain.

Batasan itu dapat berupa endogami agama, endogami desa, endogami

suku/keturunan, endogami ekonomi ataupun endogami kasta. Misalnya

endogami agama yang merupakan larangan untuk melakukan perkawinan

dengan seseorang yang memiliki agama yang berbeda dari agama yang kita

Page 167: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

167

anut. Seperti endogami kasta pada masyarakat Bali, adanya larangan untuk

melakukan perkawinan dengan pihak dari luar kasta.

Tradisi perkawinan endogami yang terjadi di Dusun Jembangan Desa

Sruwen adalah perkawinan yang dilakukan antar kerabat atau perkawinan

yang dilakukan antar sepupu (yang masih memiliki satu keturunan) baik dari

pihak ayah sesaudara (patrilineal) atau dari ibu sesaudara (matrilineal). Selain

itu juga terjadi dalam satu wilayah. Selain antar kerabat perkwinan endogami

yang terjadi di masyarakat Dusun Jembangan juga antar satu wilayah yakni

baik pihak calon pengantin perempuan ataupun calon pengantin laki-laki

berasal dari Dusun Jembangan. Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi

terjadinya perkawinan endgoami tersebut antara lain:

1. Faktor Pendidikan.

Masyarakat Dusun Jembangan rata-rata hanya mengenyam pendidikan

sampai tingkat SD atau MI. Hal ini terjadi karena selain biaya yang

dikeluarkan harus banyak, juga karena kurang ada motivasi dari orangtua.

Jika ada satu atau dua yang memiliki pendidikan tingkat atas atau bahkan

sarjana namun ternyata pendidikan tersebut tidak mampu mengubah tradisi

perkwinan endogami tersebut. Dengan tingkat pendidikan yang rendah

maka pengetahuan juga rendah. Karena tidak memiliki bekal pendidikan

maka pengalaman untuk bekerja juga terbatas. Karena dunia juga terbatas

maka masyarakat Dusun Jembangan hanya mencukupkan pekerjaan

dengan bertani. Lahan pertanian yang dimiliki oleh masyarakat Dusun

Page 168: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

168

Jembangan berada disekitar dusun. Sehingga merekapun tidak memiliki

wawasan ataupun pengalaman yang luas, bahkan juga tidak memiliki

teman dan handai taulan di luar dusun Jembangan.

2. Faktor Ekonomi.

Mayoritas masyarakat Dusun Jembangan memiliki mata pencaharian

bertani. Dalam mengejakan lahan pertanian mereka dibagi menjadi dua

kategori. Yakni petani murni dengan mengerjakan lahan pertanian milik

sendiri dan juga buruh tani. Walau hasil pertanian masyarakat dusun ini

cukup menggembirakan karena pasokan air tidak pernah mengalami macet

alias tidak pernah kekeringan, akan tetapi lahan mereka cukup sempit.

Karena letak geografis yang tidak mendukung. Bagian utara dan timur dari

dusun Jembangan ini berbatasan langsung dengan sungai besar yang tidak

mungkin dijadikan lahan pertanian. Karena jurang terjal dan gumuk-

gumuk. Sedangkan bagian barat dan selatan berbatasan dengan dusun

Putatan dan Sruwen. Sehingga lahan pertanian yang terbatas tersebut

membuat penghasilan masyarakatnya hanya cukup memenuhi kehidupan

sehari-hari. Keterbatasan penghasilan ini bisa dilihat dari pola hidup yang

sederhana mulai dari tampilan bentuk rumah, gaya hidup, tingkat

pendidikan dan lain-lain. Faktor ini juga memiliki pengaruh terhadap

pemilihan jodoh baik oleh orangtua maupun bagi pasangan itu sendiri.

Walau kufu‟ khususnya dalam bidang ekonomi tidak menjadi ukuran

dalam memilih jodoh dalam Islam akan tetapi dalam tradisi Jawa ada

Page 169: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

169

istilah bebet, bibit dan bobot. Dalam memilihkan jodoh untuk anak-

anaknya kamampuan dalam bidang ekonomi tetap menjadi pertimbangan

tersendiri bagi masyarakat Dusun Jembangan. Jika calon mempelai laki-

laki atau juga calon mempelai perempuan dipandang tidak memiliki sawah

dan juga sapi maka orangtua tidak akan mengizinkan anaknya untuk

dinikahi oleh laki-laki tersebut. Menurut pengakuan salah satu penduduk

Dusun Jembangan ketika itu sangat ingin menikah dengan salah satu

perempuan tetangganya akan tetapi belum juga melamar perempuan itu

sudah ada penolakan dari pihak orangtua perempuan. Penolakan ini

dikarenakan orangtua dari pemuda itu tidak memiliki sawah ataupun sapi.

Kasus seperti berulang sampai empat kali. Akhirnya pemuda itu

memutuskan untuk menikah dengan perempuan di luar Dusun Jembangan.

Akan tetapi pemuda itu berniat ingin tetap tinggal di Dusun Jembangan

dan bertekad ingin bekerja dengan giat dan membuktikan bisa menghidupi

keluarga dengan baik.

Selain faktor tersebut, faktor ekonomi dalam rangka untuk menjaga

kelestarian harta dari masing-masing keluarga juga nampak menjadi faktor

pendorong terjadinya perkawinan endogami. Walau faktor ini tidak secara

eksplisit diungkapkan oleh masyarakat. Akan tetapi nampak adanya

maksud tersebut. Faktor ini terbukti adanya perjodohan antar keluarga

yang memiliki kekayaan yang lebih dibandingkan keluarga yang lain,

dengan keluarga yang memiliki kekayaan yang lebih juga. Pernah ada

Page 170: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

170

perjodohan yang nampaknya tidak kufu dalam ekonomi dan ternyata

perojodohan tersebut ditolak.

3. Faktor Agama.

Faktor ini merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap

pelanggengan tradisi ini. Seratus persen masyarakat Dusun Jembangan

memeluk agama Islam serta taat beribadah serta memegangi ajaran agama

dengan baik. Dalam masalah pernikahan mereka memegangi hadits Nabi

yang bermakna: ”Apabila datang kepadamu laki-laki yang kamu sukai

agama dan akhlaknya, maka hendaklah kawinkan (anakmu) dengannya.

Jika kamu tidak berbuat demikian tentu akan mudah menimbulkan fitnah

dan malapetaka di muka bumi.” Kala sahabat bertanya kepada Nabi SAW

tentang hal itu: ” Ya Rasulullah, bagaimana jika orang tersebut memiliki

kekurangan? beliau menjawab dengan ucapan tadi dan diucapkan hingga

tiga kali.”

Hadits ini ditujukan kepada para wali nikah agar menikahkan putrinya

yang ada di bawah perwaliannya dengan laki-laki yang saleh dan

berperilaku baik, walaupun tidak memiliki keturunan yang baik, kekayaan

yang melimpah dan tidak memiliki kedudukan dalam dunia sosialnya.

Kebetulan masyarakat Dusun Jembangan merupakan masyarakat yang

memiliki gaya hidup sederhana, tidak terlalu mewah dan memegang teguh

ajaran agama. Sehingga dalam mencarikan jodoh untuk anak-anaknya para

Page 171: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

171

orangtua cukup mencari tetangga atau kerabat yang tinggal

dilingkungannya.

4. Faktor wilayah

Sudah merupakan salah satu karakter orang Jawa pada umumnya bahwa

mereka tidak mau berpisah dengan keluarga walaupun hidup dalam

keandaan tidak lebih dari cukup. Sikap hidup seperti sesuai dengan filsafat

Jawa yang sangat terkenal mangan ora mangan waton ngumpul (makan

ora makan asal kumpul). Filsafat ini dipegangi kuat oleh masyarakat

Dusun Jembangan, sehingga dalam memilih pasangan hidup tidak keluar

dari wilayah tersebut. Andaikan terpaksa harus menikah dengan

perempuan di luar Dusun Jembangan maka mereka akan mengajak

perempuan tersebut tinggal di Dusun Jembangan. Kasus ini terjadi pada

keluarga Bapak Spryd dan juga beberapa keluarga ;ain yang menikah

dengan pola eksogami.

Mayoritas pasangan keluarga yang menikah dengan pola perkawinan

endogami tetap tinggal dilingkungan keluarga baik keluarga pihak laki-

laki maupun keluarga pihak perempuan. Karena kebetulan diantara

pasangan itu hanya tetangga dekat ada juga yang ruamhnya berdampingan.

5. Faktor Mitos

Tidak semua masyarakat Dusun Jembangan mengetahui akan

adannya mitos atas tradisi perkawinan mereka yang selama ini terjadi.

Page 172: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

172

Mereka tidak menyadari sebetulnya apa dibalik motivasi akan tradisi

perkawinan endogami antar kerabat atau tetangga. Hampir 90 % pasangan

suami istri yang tinggal di Dusun Jembangan adalah melakukan

perkawinan dengan model endogami. Berdasarkan wawancara dengan

salah satu sesepuh yang semasa hidupnya mengalami dua penjajahan yaitu

penjajahan Belanda dan penjajahan Jepang mengatakan bahwa sebetulnya

ada kepercayaan yang berkembang dikalangan para orangtua yang

kemudian tidak diturunkan kepada generasi berikutnya. Sehingga tidak ada

yang tahu bahwa sebetulnya kenapa masyarakat Dusun Jembangan selalu

saja menjodohkan dengan kerabat dan tetangga dekat. Ada mitos yang

diyakini bahwa: nak golek bojo ojo ngalor, sebabe ngalor ki nabrak

jurang. Ugo ojo ngulon, sebabe ngulor nerbak pancuran, nak ngetan

nyebrang segoro getih. Makna dari mitos ini adalah tidak boleh menikahi

dengan orang luar Jembangan karena hidupnya akan menemui hal-hal

yang tidak baik.

Jika dilihat dari letak geografis wilayah Dusun Jembangan

memang berbatasan dengan sungai besar yang tidak mungkin untuk

disebrangi atau dibuat jembantan. Selain ada sungai besar juga ada gumuk-

gumuk. Bahkan sampai saat ini masih ada mitos bahwa sungai yang

terletak di sebelah utara Dusun Jembangan memiliki kekuatan tersendiri.

Sehingga tidak ada orang yang berani mengunjungi atau melewati sungai

tersebut. Masyarakat biasa menyebutnya dengan jurang grawah. Konon

ceritanya tempat itu merupakan tempat pertapaan seorang yang bernama

Page 173: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

173

Kare yang kemudian membuka wilayah itu menjadi sebuah dusun yaitu

Dusun Jembangan.

Weber mengemukakan lima ciri pokok yang menjadi sasaran

penelitian sosiologi yang terkait dengan tindakan sosial, ciri ini jika ditarik

pada tindakan sosial masyarakat Dusun Jembangan dalam melakukan

perkawinan endogmi adalah sebagai berikut:

Mempelajari tindakan sosial, Weber menganjurkan melalui

penafsiran dan pemahaman (interpretative understanding) atau verstehen.

Dalam kaitannya dengan penelitian ini peneliti akan mencoba

menginterpretasikan tindakan masyarakat Dusun Jembangan Agung

dalam melakukan perkawinan endogami, serta memahami motif tindakan

pernikahan tersebut. Oleh karena itu peneliti melakukan dua tindakan

dalam penelitian ini. Pertama, dengan melalui kesungguhan dalam usaha

untuk memahami terhadap tindakan perkawinan masyarakat Dusun

Jembangan Agung. Kedua, dengan mencoba menyelami secara mendalam

pengalaman orang yang melakukan perkawinan endogami. Setelah peneliti

melakukan pengamatan dan wawancara mendalam ditemukan bahwa ada

motivasi dibalik tindakan tradisi perkawinan endogami yang terjadi di

masyarakat Dusun Jembangan. Jika ditinjau dari teori tindakan Weber

yang mengklasifikasi perilaku sosial menjadi beberapa kategori, maka

perilaku masyarakat Dusun Jembangan bisa diklasifikasikan menjadi:

a. Perilaku yang didasarkan atau diarahkan secara rasional kepada

tercapainya suatu tujuan. Dalam hal ini masyarakat memiliki tujuan

Page 174: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

174

agar anak-anaknya berjodoh dengan orang yang sudah diketahui

karakter dan sifat calon suami/istri juga keluarga besar pihak istri atau

pihak suami. Sehingga tidak akan terjadi kesalahan dalam memilih

jodoh dengan harapan keluarga yang akan dibangun bisa kekal dan

bahagia. Latar belakng tindakan ini sebagaimana diakui oleh pasangan

suami istri Jrn dan Kstyh. Sedangkan jika dihubungkan dengan teori

dalam ushul fiqh mungkin bisa kita tarik pada dalil hukum sadd adz

dzari.ah.

b. Kelakuan yang berorientasi kepada suatu nilai estetis, politik,

keagamaan, dan lain-lain. Masyarakat Dusun Jembangan memang

kurang memiliki nilai-nilai estetika dan juga dalam berpolitik, akan

tetapi memiliki rasa keagamaan yang tinggi. Maka dalam tradisi

perkawinan endogami bisa kita lihat bahwa tindakan perkawinan

endogami ini sangat berorientasi pada nilai-nilai keagamaan. Hal ini

bisa dilihat dari keengganan anak-anak yang dijodohkan oleh

orangtuanya untuk menolak niat kehendak dari orangtua mereka.

Motivasi tindakan ini bisa dilihat dari pengakuan bapak Lsmn bahwa

dia tidak berani menolak keinginan orangtua karena orang tua adalah

Tuhan yang kelihatan. Pernyataan ini Lsmn ini didasarkan juga pada

hadis tentang ridlo Allah adalah ridlo orangtua. Selain itu juga

masyarakat Dusun Jembangan tidak berani melanggar aturan dalam

agama dalam perjodohan. Masyarakat sangat memegangi konsep

mahrom dalam fiqh. Sehingga walau mereka menjdodhkan dengan

Page 175: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

175

kerabat dekat tapi mereka tetap menyeleksi (asas selektivitas) apakah

wanita atau calon mempelai tersebut saling memiliki hubungan

mahram atau tidak.

c. Kelakuan yang menerima orientasinya dari perasaan atau emosi

seseorang, (kelakuan efektif atau emosional). Praktik dari kelakuan

yang didasarkan pada emosional juga terjadi pada masyarakat yang

melakukan perkawinan endogami, mislanya terjadi pada pasangan Zhd

dan Mgfrh. Pasangan ini melakukan perkawinan dengan pola

endogami atas dasar cinta yang sudah terjalin sebelumnya. Mereka

tinggal berdekatan dan masih ada hubungan kerabat, namun memang

tidak dijodohkan oleh kedua orangtua mereka, sebagaimana layaknya

pasangan lain yang mayoritas dijodohkan oleh orangtua masing-

masing.

d. Kelakuan yang menerima arahnya dari tradisi (kelakuan tradisional)

(K.J.Veeger:1985:171) Banyak masyarakat Dusun Jembangan yang

menjodohkan anak-anak mereka dengan kerabat sekaligus tetangga

dekat yang hanya didasarkan pada tradisi yang sudah dipraktikkan oleh

nenek moyang mereka. Mereka tidak tahu betul alasan menjodohkan

anak-anaknya.

Weber membedakan adanya empat macam rasionalitas yang

mendasari tindakan sosial. Semakin rasional, tindakan social akan semakin

mudah dipelajari. Keempat macam rasionalitas tindakan tersebut adalah:

Page 176: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

176

a. Perkawinan endogami yang dilakukan masuarakat Dusun Jembangan

bisa dikatergorikan kedalam rasionalitas tindakan zwerkrational, yaitu

tindakan sosial murni di mana pelaku perkawinan endogami tidak

hanya menilai cara terbaik untuk mencapai tujuannya, tetapi juga

menentukan nilai dari tujuan itu sendiri. Tujuan dalam zwerkrasional

tidak absolut. Ia dapat juga menjadi cara dan tujuan lain berikutnya.

Bila masyarakat berkelakuan dengan cara yang paling rasional, maka

mudah untuk memahami tindakannya tersebut. Tindakan ini

merupakan suatu tindakan sosial yang dilakukan seseorang didasarkan

atas pertimbangan dan pilihan sadar yang berhubungan dengan tujuan

tindakan itu dan ketersediaan alat yang dipergunakan untuk

mencapainya. Selain memiliki tujuan yang didasatrkan apda agama,

masyarakat Dusun Jembangan juga memiliki tujuan dalam perkawinan

endogami yaitu agar tidak terjadi konflik antar keluarga yang akhirnya

membawa perceraian, maka masyarakat Dusun Jembangan mencari

jodoh dengan kerabat atau tetangga yang sudah diketahui betul tentang

karakter dan juga sifat bahkan tingkat ekonominya. Dalam mengukur

nilai-nilai kerasionalan dari perjodohan tersebut didasarkan pada pola

kehidupan sehari-hari yang terlihat tidak keluar dari ketentuan agam

dan juga adat atau tradisi yang berjalan di Dusun tersebut. Dan pada

kenyataannya bisa dikatakan tidak pernah terjadi perceraian dari

perkawinan dengan pola endogami.

Page 177: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

177

b. Werkrational action, dalam tindakan tipe ini masyarakat tidak dapat

menilai apakah cara-cara yang dipilihnya itu merupakan sebuah cara-

cara yang paling cepat ataukah lebih cepat untuk mencapai tujuan yang

lain. Ini menunjuk kepada tujuan itu sendiri. Dalam tindakan ini

memang antara tujuan dan cara-cara mencapainya cenderung menjadi

sukar untuk dibedakan. Namun tindakan ini rasional, karena pilihan

terhadap cara-cara kiranya sudah menentukan tujuan yang diinginkan.

Tindakan tipe kedua ini masih dapat dikategorikan rasional, meskipun

tingkat rasionalitasnya berada di bawah tipe yang pertama. Tindakan

yang masuk dalam kategori tipe kedua ini masih dapat

dipertanggungjawabkan untuk dipahami. Sedangkan tindakan rasional

nilai memiliki sifat bahwa alat-alat yang ada hanya merupakan

pertimbangan dan perhitungan yang sadar, sementara tujuan-tujuannya

sudah ada di dalam hubungannya dengan nilai-nilai individu yang

bersifat absolut. Dalam melakukan perjodohan untuk anak-anak

mereka masyarakat Dusun Jembangan (orangtua) selalu mendasarkan

pada nilai-nilai sosial dan juga agama. Artinya mereka selalu mencari

jodoh untuk anak-anak dengan orang yang tidak memiliki hubungan

mahram. Selain itu juga mempertimbangkan tingkat ekonomi dan juga

status sosial. dalam konsep fiqh Islam, bahwa perkawinan endogami

yang dilakukan tetap mengacu pada konsep kufu.

c. Traditional action-yaitu tindakan yang didasarkan atas kebiasaan-

kebiasaan mengerjakan sesuatu dimasa lalu saja. (George Ritzer: 40-

Page 178: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

178

41) Tindakan ini sangat terlihat dalam masyarakat Dusun Jembangan

yang melakukan pernikahan dengan pola endogami. Banyak

masyarakat yang tidak tahu sebenarnya apa yang melatarbelakangi

perkawinan endogami. Mereka hanya mengikuti adat atau tradisi yang

sudah dilakukan oleh masyarakat sejak nenek moyang mereka tanpa

mempertimbangkan alasan-alasan yang mendasari perilaku tersebut.

B Tradisi Perkawinan Endogami dan Variannya

1. Dijodohkan sejak kecil.

Perkawinan endogami dengan dijodohkan oleh orangtuanya sejak

usia masih sangat muda bahkan sejak kecil ini merupakan tradisi yang

sudah melekat dan dipertahankan secara turun temurun oleh masyarakat

dusun Jembangan. Sehingga sudah merupakan tradisi yang akarnya saat

ini sulit untuk dilacak. Perjodohan sejak usia masih sangat muda ini tidak

hanya berhenti sampai perjodohan saja, akan tetapi juga sering terjadi

pernikahan dalam usia yang sangat muda. Pasangan yang menikah pada

usia di bawah ketentuan UU No I/1974 yang memberlakukan usia nikah

minimal 16 tahun bagi mempelai perempuan dan 19 tahun bagi mempelai

laki-laki. Untuk memperoleh izin dan bisa dicatatkan ke pegawai pencatat

nikah biasanya para orang tua membuat surat kelahiran yang tidak sesuai

dengan tanggal lahir aslinya dengan merubah menjadi umur yang lebih

tua. Kasus ini sudah berlangsun sejak peneliti masih kecil bahwa Dusun

Jembangan ini terkenal dengan pernikahan dalam usia yang masing sangat

Page 179: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

179

muda. Banyak teman-teman sekolah MI yang tidak meneruskan sekolah

karena dinikahkan oleh orangtuanya. Sehingga banyak teman-teman yang

seusia dengan kami sudah memiliki cucu. Karena anak-anaknya juga

dinikahkan dalam usia yang masih muda. Seperti yang terjadi pada

pasangan Sp dan Skwn. Sp adalah seoarang anak perempuan adik kelas

peneliti. Pada usia yang masih duduk di kelas VI MI dia dijodohkan oleh

pamannya (karena kebetulan dia hidup dengan pamannya) dan sedikitpun

Sp tidak mampu untuk menolaknya. Akhirnya Sp menikah dengan Skwn.

Selain tetangga dekat, karena hanya selisih satu rumah dengan rumah

pamannya, juga masih ada hubungan kerabat. Saat pernikahan dilakukan

Ujian MI tinggal beberapa bulan. Akhirnya Sp tetap ikut ujian dan lulus.

Sp mengikuti ujian dalam keadaan hamil.

Tipologi ini juga terjadi pada pasangan lainnya. Misalnya terjadi

juga pada Pasangan Zrkn dan Jmn. Mereka dijodohkan sejak kecil oleh

kedua orangtua mereka. Mereka tidak bisa menolak perjodohan tersebut.

Namun Zrkn mengajukan syarat akan meneruskan sekolahnya lebih dulu

bahkan sampai bangku kuliah. Syarat tersebut juga berlaku pada pihak

perempuan. Jmn juga harus sekolah minimal sampai tingkat SMA. Setelah

mereka menamatkan sekolahnya kemudian menikah sesuai dengan

perjodohan orangtua masing-masing. Perjodohan sekaligus menikah dalam

usia yang sangat muda ini juga terjadi pada pasangan Mnh dan Tkr. Saat

mereka menikah Mnh baru duduk di bangku kelas tiga SD kira-kira umur

10 tahun sedangkan Tkr baru duduk dibangku kelas empat SD kira umur

Page 180: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

180

11 tahun. Masih banyak lagi pasangan yang menikah pada usia yang

sangat mud ahaya tidak peneliti sajikan semuanya.

2. Dijodohkan dengan tetangga dekat dan masih ada hubungan kerabat.

Salah satu dampak dari pola perkawinan endogami adalah

padatnya penduduk. Dan kepadatan penduduk itu sendiri terdiri dari

orang-orang pribumi. Sehingga mereka hampir bisa dikatakan tidak ada

orang lain yang tinggal di Dusun tersebut. Maksudnya penduduk yang

tinggal di Dusun Jembangan hampir semua memiliki hubungan

kekerabatan. Walau tetap saja ada yang bukan kerabat. Sehingga sangat

wajar jika perkawinan endogami yang terjadi mayoritas masih memiliki

hubungan kerabat.

Banyak pasangan perkawinan endogami yang dijodohkan oleh

orangtuanya dengan tetangga dekat sekaligus masih ada hubungan kerabat.

Misalnya terjadi pada pasangan Lsmn dan Ngtn. Lsmn adalah anak dari

paman Ngtn. Jika diurutkan hubungan kerabat Ngtn lebih tua dalam

panggilan jika dibandungkan dengan Lsmn, karena posisi dan nasab

keluarga pasangan ini Lsmn adalah anak dari adiknya bapaknya Ngtn.

Dalam istilah Jawa hubungan ini dikenal dengan saudara sepupu atau

tunggal mbah. Sementara jarak rumah mereka hanya berselang beberapa

rumah. Kalau diukur dengan ukuran panjang mungkin hanya 200 m. Kini

mereka tinggal di rumah orangtua Bapak Lsmn sementara ibunya yang

masih hidup bertempat tinggal dengan anak yang paling kecil

Page 181: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

181

berdampingan dengan Lsmn. Varian ini juga terjadi pada pasangan Rhmh

dan Zmr. Mereka tidak hanya tetangga dekat tapi juga kerabat dekat.

Rumah mereka berdampingan. Setelah menikah dan mampu membuat

rumah, mereka membuat rumah deket dengan kedua orangtua mereka.

Kasus ini terjadi juga pada pasangan Snn dan Sprh, hubungan

kerabat antara keduanya agak jauh. Hubungan mereka bertemu pada

tingkatan Mbah buyut. Ada juga hubungan kerabat tapi jauh seperti terjadi

pada pasangan srj dan Tgnh.

Dari berbagai kasus tersebut maka varian hubungan keluarga bisa

dibagi lagi menjadi tiga yaitu: pertama, hubungan kerabat yang bertemu

pada satu simbah (tunggal mbah). Dalam teori sosiologi disebut dengan

paralel cousin (sepupu sejajar), yaitu perkawinan antara pria dan wanita

dimana ayah atau ibu mereka bersaudaraan.

Kedua, hubungan yang bertemu pada tingkat mbah buyut

(tunggal mbah buyut. Dalam teori sosiologi disebut cross cousin (sepupu

silang), yaitu perkawinan antara saudara sepupu, yakni anak saudara laki-

laki ibu (anak paman) atau anak saudara perempuan.

Ketiga saudara jauh. Pasangan suami istri tersebut mengetahui

adanya hubungan kerabat akan tetapi bukan cross cousin dan juga bukan

paralel cousin

Page 182: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

182

3. Dijodohkan dengan tetangga tapi tidak ada hubungan keluarga

Perkawinan dengan pola endogami yang terjadi di Dusun

Jembangan selain terjadi antar kerabat juga terjadi antar tetangga yangb

tidak ada hubungan keluarga. Misalnya terjadi pada pasangan Mnh dan

Tkr yang dijodohkan orangtuanya. Jika dibandingkan dengan perkawinan

endogami yang ada hubungan kerabat perkawinan endogami jenis ini lebih

sedikit terjadi. Menurut katerangan salah satu warga Dusun Jembangan

perbandingan bisa 80%:20%.

4. Tidak dijodohkan

Kategori ini memang tidak banyak terjadi pada masyarakat

Dusun Jembangan. Karena mayoritas mereka dijodohkan oleh kedua

orangtua baik pihak perempuan maupun pihak laki-laki. Hal ini bisa

dilatarbelakangi oleh pengalaman masing-masing pasangan juga bisa

dilatarbelakangi oleh pendidikan mereka. Model perkawinan endogami

yang tidak dijodohkan oleh orangtuanya tidak banyak. biasanya ini terjadi

pada pasangan yang usianya sudah di atas 20 tahun atau lebih. Sehingga

mereka sudah bisa memilih sendiri siapa calon istri atau calon suaminya.

Pernikahan endogami dengan tidak dijodohkan ini misalnya terjadi pada

pasangan Zhd dan Mgfr. Terjadi juga pada pasangan Mhfd dan Jmh. Mhfd

adalah adalah laki-laki yang sudah pernah melakukan menikah dengan

pola eksogami namun kemudian bercerai. Pada tahun berikutnya ia

Page 183: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

183

menikah lagi dengan tetangga dekat. Berubah dari pola eksogami menjadi

endogami.

C Dampak Tradisi Endogami terhadap Kehidupan Keluarga

Desa Sruwen terdiri dari sebelas dusun dengan tingkat ekonomi,

pendidikan yang berbeda. Namun masing-masing dusun memiliki tradisi yang

sama. Hanya Dusun Jembangan saja yang sedikit berbeda dalam pelaksanaan

pernikahan. Selain terkenal dengan nikah pada usia dini, masyarakat Dusun

Jembangan memiliki tradisi menikah dengan tetangga dekat dan atau kerabat.

Tradisi ini turun temurun dari nenek moyang mereka tanpa harus mengerti

mengapa tradisi tersebut dipertahankan.

Jika ditinjau dari bentuk-bentuk perkawinan yang terjadi di masyarakat

Indonesia, perkawinan yang terjadi di Dusun Jembangan hampir tidak pernah

terjadi bentuk pernikahan poligami. Sehingga bisa dikatakan bahwa

masyarakat Dusun Jembangan bentuk perkawinannya monogami (mono

berarti satu, gamos berarti kawin), yaitu perkawinan antara satu laki-laki dan

satu orang perempuan.

Tetapi jika dilihat dari asal suami atau istri, bentuk perkawinan

masyarakat Dusun Jembangan adalah endogami. Yaitu perkawinan

dilingkungan sendiri, misalnya dalam satu klen, etnis, atau kerabat. Walau

kemudian berubah menjadi perkawinan eksogami. Yaitu perkawinan yang

dilakukan diluar lingkungan keluarga sendiri. Perkawinan eksogami bebas

memilih jodoh diluar klen, kerabat, atau etnisnya. Perkawinan endogami yang

Page 184: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

184

terjadi di masyarakat Dusun Jembangan terjadi antar kerabat dan juga tetangga

dekat, dan bukan terjadi pada klan atau etnis. Karena mereka tidak memiliki

klan, sedangkan etnis mereka semua ber-etnis jawa.

Perkawinan endogami yang terjadi di Dusun Jembangan jika ditinjau

dari hubungan kekerabatan ada bentuk perkawinan Cross cousin (sepupu

silang), yaitu perkawinan antara saudara sepupu, yakni anak saudara laki-laki

ibu (anak paman) atau anak saudara perempuan ayah. Perkawinan endogami

cross cousin ini misalnya terjadi pada pasangan Rmh dan Zmr juga terjadi

pada pasangan Lsmn dan Ngtn.

Paralel cousin (sepupu sejajar), yaitu perkawinan antara pria dan

wanita dimana ayah atau ibu mereka bersaudaraan. Perkawinan dalam bentuk

ini kerap terjadi, karena dijodohkan oleh orangua masing-masing calon

mempelai dengan harapan keluarga mereka semakin dekat.

Ada beberapa dampak yang terjadi dalam kehidupan keluarga akibat

dari tradisi perkawinan endogami yang ada di Dusun Jembangan yaitu:

a. Bidang pendidikan

Jika tingkat pendidikan menjadi salah satu faktor terjadinya perkawinan

endogami ternyata perkawinan endogami ini berdampak juga pada

pendidikan keluarga mereka. Karena orangtua merasa memiliki tingkat

pendidikan yang rendah sehingga perkembangan kehidupan keluarga

mereka lambat, maka pasangan endogami tersebut memiliki motivasi

pendidikan yang lumayan tinggi dibandingkan dengan tingkat

pendidikan orangtua mereka. Saat ini pasangan perkawinan endogami

Page 185: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

185

mulai berpikir untuk menyekolahkan anak-anak mereka sampai tingkat

tinggi bahkan sampai tingkat perguruan tinggi. Dengan harapan masa

depan anak-anak mereka lebih baik dibandingkan orangtuanya.

Dampak dalam bidang pendidikan ini terlihat pada hampir semua

pasangan perkawinan endogami. Selain itu juga mampu merubah

maindseatt orangtua dalam mencarikan jodoh bagi anak-anaknya.

Bahkan saat ini mereka tidak berani mencarikan jodoh atau

menjodohkan anak-anak mereka sebagaimana yang berlaku pada dirinya.

b. Bidang ekonomi

Kondisi ekonomi yang berada pada tingkat menengah cenderung tingkat

rendah pada masyarakat Dusun Jembangan ini tidak berubah bahkan

cenderung statis. Hal ini karena dipengaruhi oleh kondisi keluarga yang

tidak memiliki visi untuk berkembang dan cenderung menerima apa

adanya. Pasangan calon suami atau calon istri tidak memiliki

kemampuan untuk menolak kehendak orangtua yang menjodohkan

mereka walau pada prinsipnya mereka tidak pernah siap adalam bidang

ekonomi. Sehingga setelah menikah pasangan baru ini belum mampu

hidup mandiri dan masih tinggal bersama kedua orangua mereka. Karena

rumah mereka berdekatan maka mereka tinggal bergantian dari keluarga

pihak suami dan juga keluarga pihak istri. Jika ingin mendirikan rumah

mereka juga akan memilih lokasi yang tidak jauh dari tempat tinggal

keluarga istri juga tidak jauh dari keluarga suami. Sedangkan tanah yang

Page 186: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

186

mereka tempati biasanya pemberian dari salah satu orangtua mereka.

Bahkan biaya pendirian rumah juga masih dibantu oleh masing-masing

keluarga pihak istri dan juga pihak suami. Dari sini bisa dilihat bahwa

perkawinan dengan model endogami di Dusun Jembangan ini

berdampak pada tidak berkembangnya ekonomi masyarakat. Karena

perkawinan hanya terjadi pada lingkungan sendiri. Dengan lahan

pertanian yang terbatas, kesempatan kerja terbatas. Juga tidak menambah

kekerabatan yang lebih luas sehingga pengalaman dalam mencari kerja

juga terbatas.

c. Pola Hidup

Masyarakat Dusun Jembangan bisa dikatakan sebagai masyarakat yang

memiliki ciri-ciri tersendiri dalam hidup bermasyarakat teruatam model

perkawinannya. Perbedaan ini tampak dalam perilaku kesehariannya

yang digambarkan dalam pola kehidupannya. Pada situasi dan kondisi

tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan

masyarakat desa di Jawa. Akan tetapi menjadi unik karena hampir semua

masyarakat yang tinggal di Dusun Jembangan memiliki hubungan

kekerabatan. Hubungan kekerabatan ini terbentuk karena hampir semua

pasangan yang bertempat tinggal di Dusun Jembangan melakukan

perkawinan dengan model endogami baik dengan kerabat atau dengan

tetangga dekat. Oleh karena itu mereka memiliki kesamaan dalam

menjalankan pola hidup baik dalam beribadah maupun bersosial.

Page 187: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

187

Pola hidup yang selama ini ada dalam masyarakat Dusun Jembangan

antara lain: menjunjung tinggi nilai kesopanan, menghargai orang lain

lebih-lebih terhadap yang lebih tua, mengedepankan musyawarah dalam

mengambil keputusan, gotong royong atau sambatan dalam

menyelesaikan suatu pekerjaan, dan religious. Masyarakat Dusun

Jembangan juga dikenal sangat religius. Artinya, dalam keseharian

mereka taat menjalankan ibadah agamanya. Secara kolektif, mereka juga

mengaktualisasi diri ke dalam kegiatan budaya yang bernuansa

keagamaan. Karena budaya bukan hanya mencakup masalah keagamaan

namun juga masalah ekonomi, social, politik, ilmu pengetahuan serta

pandangan hidup masyarakat. Pola hidup yang demikian tetap bisa

bertahan sampai sekarang karena masyarakat Dusun Jembangan hanya

terdiri dari masyarakat yang berada dalam lingkungannya. Hampir bisa

dikatakan tidak ada orang luar (yang memiliki budaya ataupun pola

hidup yang berbeda) masuk dan kemudian bertempat tinggal menetap.

d. Bentuk keluarga.

Pernikahan endogami membawa dampak yang cukup signifikan dalam

perkembangan ilmu sosiologi khususnya terkait dengan bentuk keluarga.

Dalam ilmu sosiologi, berdasarkan jenis perkawinan bentuk keluarga

dibagi menjadi dua yaitu monogamy dan poligami. Monogami adalah

keluarga dimana terdapat seorang suami dengan seorang istri.Poligami

Page 188: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

188

adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dengan lebih dari satu

istri.

Karena pernikahan endogami dilakukan dengan perjodohan dari

oarangtua dengan kerabat dan juga tetangga dekat maka pasangan

tersebut selalu saja berhubungan dengan masing-masing keluarga baik

dari pihak istri maupun dari pihak suami. Hal ini memudahkan

pengawasan dari keluarga masing-masing. Orangtua masing-masing

pihak masih bisa mengontrol perilaku keluarga tersebut, apalagi

perkawinan yang dilakukan dengan kerabat. Mereka akan selalu menjaga

nama baik keluarga mereka dengan berusaha untuk tidak berbuat hal-hal

yang tidak baik. Ternyata perkawinan endogami di Dusun Jembangan ini

mampu mengantisipasi terjadinya perkawinan poligami. Sehingga

masyoritas bentuk keluarga pada masayarakat Dusun Jembangan adalah

monogami.

Pernyataan peneliti ini diperkuat dengan keterangan dari masyarakat

akan adanya perkawinan poligami yang dilakukan oleh pasangan yang

menikah dengan pasangan yang bukan tetangga dekat.

Sedangkan berdasarkan pemukiman, dalam ilmu sosiologi terdapat

bentuk keluarga patrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama

atau dekat dengan keluarga sedarah suami. Matrilokal adalah pasangan

suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan keluarga satu istri.

Neolokal adalah pasangan suami istri, tinggal jauh dari keluarga suami

maupun istri.

Page 189: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

189

Keluarga atau pasangan suami istri di Dusun Jembangan tidak termasuk

dalam tiga kategori di atas. Karena tempat tinggal mereka yang sudah

menikah berada dekat dengan keluarga pihak laki (Patrilokal) tetapi juga

dekat dengan keluarga pihak perempuan (matrilokal). Hal ini bisa terjadi

karena pernikahan endogaminya mayoritas hanya dengan tetanga yang

hanya berjarak beberapa rumah saja. Sehingga tidak mungkin mereka

akan bertempat tinggal jauh dari keluarga suami dan jauh dari keluarga

istri (neolokal). Jika ditinjau dari pemukiman maka bentuk keluarga

masyarakat Dusun Jembangan bisa disebut dengan mediolokal yaitu

berada dekat dengan keluarga suami juga dekat dengan keluarga istri.

Sedangkan jika ditinjau dari macam keluarga mayoritas mereka adalah

terdiri dari keluarga inti, (nuclear family) keluarga yang terdiri dari

suami, istri serta anak-anak kandung. Berdasarkan kekuasaan, keluarga

dibagi tiga:patriakal adalah keluarga yang dominan dan memegang

kekuasaan dalam keluarga adalah dipihak ayah. Matrikal adalah keluarga

yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak

ibu. Equalitarium adalah keluarga yang memegang kekuasaan adalah

ayah dan ibu. Keluarga patrilakal sampai saat ini masih mendominasi.

Hal ini juga dipengaruhi oleh budaya mereka yang masih menempatkan

suami adalah kepala rumah tangga.

e. Kepadatan penduduk

Jika dibandingkan dengan perkembangan jumlah penduduk dusun lain

yang berada di wilayah Desa Sruwen, Dusun Jembangan memiliki

Page 190: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

190

kepadatan penduduk yang sangat tinggi. Selain dilohat dari jumlah

penduduknya, kepadatan ini bisa dilihat dari banyak jumlah rumah dan

saling berdekatan. bisa dikatakan sudah tidak ada lahan kosong

diwilayah pemukiman itu. Bahkan banyak rumah-rumah penduduk yang

tidak memiliki halaman juga tidak memiliki akses jalan. Banyak rumah

yang berada dalam himpitan rumah orangtuanya dan juga saudara-

saudaranya. Bahkan antara rumah yang satu dengan rumah lainnya tidak

berjarak. Mereka berdampingan dengan orangtuanya atau juga saudara-

saudaranya.

f. Kelanggengan dalam berkeluarga

Sampai saat ini kehidupan keluarga dari para pasangan perkawinan

endogami hampir bisa dikatakan terjadi percekcokan yang membawa

pada tingkat serius. Realitas yang terjadi di Dusun Jembangan bisa

dikatakan tidak ada perceraian yang terjadi di antara mereka. Kalau ada

hanya pada tingkat kecil. Itupun karena sejak awal perjodohan pihak

calon perempuan tidak setuju. Namun karena menjaga perasaan dan juga

hormat kepada orangtua calon pihak perempuan tersebut tidak berani

menolak keinginan orangtuanya. Kasus ini hanya terjadi pada satu

pasangan saja. Kasus ini juga tidak mempengaruhi pada orang lain.

Sehingga tetap saja perkawinan dengan model endogami tetap berjalan.

Selain kasus tersebut tidak ada perceraian yang terjadi pada pasangan

suami istri yang menikah dengan pola endogami. Sehingga kekhawatiran

akan terjadi konflik antara keluarga pihak laki-laki dan keluarga pihak

Page 191: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

191

perempuan tidak pernah terjadi. Memang ada juga pasangan suami istri

yang melakukan perceraian akan tetapi justru yang dilakuakn dengan

pola eksogami

Dari sini bisa dilihat bahwa tujuan perkawinan sebagaimana tertera

dalam definisi perkawinan menurut UU No I Tahun 1974 tercapai. Yaitu

perkawinan yang kekal dan bahagia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha

Esa. Kelanggengan berkeluarga ini tetap terjaga karena di antara mereka

justru saling memiliki rasa untuk menjaga hubungan baik, karena mereka

tinggal sangat berdekatan.

g. Tidak ada cacat pada anak

Penelitian tentang pola perkawinan endogami antar kerabat berdampak

pada kecacatan pada anak hasil perkawinan tersebut. Misalnya terjadi

pada perkawinan endogami di Desa Sidigede. Selain terjadi keretakan

hubungan keluarga terjadi pula kecatatan pada anak. Akan tetapi pola

perkawinan endogami yang terjadi di Dusun Jembangan tidak anak yang

lahir cacat badan atau cacat dalam susunan syaraf. Walau juga tidak ada

anak yang menonjol prestasinya dalam sekolah akan tetapi tingkat

kecerdasan tidak ada yang dibawah standar (maksud pen adalah ediot).

Tetapi justru sebaliknya ada satu kasus anak lahir cacat dan juga kurang

dalam bidang kecerdasan otaknya, akan tetapi anak tersebut tidak lahir

dari pasangan endogami sebagaimana yang terjadi pada pasangan suami

istri pada umunya. Anak yang kebetulan lahir cacat tersebut adalah

Page 192: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

192

dilahirkan dari pasangan suami istri yang menikah bukan dengan kerabat

walau tetap dengan tetangga dekat.

D Perubahan Budaya Perkawinan Endogami dan Pengaruhnya pada

Perilaku Masyarakat

Perubahan kebudayaan pada suatu masyarakat merupakan keniscayaan

dan tidak dapat dielakkan. Masyarakat tidak pernah statis, selalu dinamis

berubah dari satu keadaan ke keadaan lainnya yang disebabkan oleh berbagai

faktor. Perubahan ini dimaksudkan sebagai wujud tanggapan manusia

terhadap tantangan lingkungannya. Hal inilah yang terjadi pada Dusun

Jembangan Desa Sruwen Kecamatan Tengaran. Pola perkawinan endogami

lambat laun ditinggalkan oleh generasi muda menuju pada model perkawinan

eksogami.

Jika ditinjau dari teori perubahan kebudayaan, perubahan model

perkawinan endogami ke eksogami ini menggambarkan bahwa perubahan

kebudayaan di Dusun Jembangan terjadi secara perlahan-lahan dan bertahap.

Setiap masyarakat mengalami proses evolusi yang berbeda-beda. Oleh karena

itu, masing-masing masyarakat menunjukkan kebudayaan yang berbeda-beda.

Salah satu anggota masyarakat dikenal telah maju, sedangkan masyarakat

yang lain masih dianggap atau tergolong sebagai masyarakat yang belum

maju. Hanya saja tingkat masyarakat maju di Dusun jembangan ini belum

mencapai standar masyarakat maju sebagaimana yang terjadi di kota. Walau

masyarakat Dusun Jembangan ini sudah berubah namun pola kehidupan desa

Page 193: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

193

masih sangat kental dipraktikkan oleh masyarakat. Perubahan kebudayaan itu

terjadi hanya pada model pernikahan yang awalnya endogami menjadi

eksogami. Sedangkan budaya ataupun tradisi yang lain tidak begitu berubah.

Bentuk-bentuk perubahan budaya perkawinan endogami ini terjadi

atau berkembangan pada varian-varian sebagai berikut:

1. Dari dijodohkan sejak kecil dan dinikahkan saat usia masih sangat dini

menjadi tidak dijodohkan oleh orangtua dan menikah pada usia yang

sudah dewasa walau masih terjadi pada lingkungan Dusun Jembangan.

2. Dari perkawinan yang masih ada hubungan kerabat juga tetangga dekat

menjadi pernikahan dengan orang yang bertempat tinggal jauh dari

lingkungan dan juga bukan kerabat.

3. Dari adanya paksaan dari orangtua menjadi tidak adanya paksaan dari

orangtua untuk menikah dengan salah satu pilihan orangtua. Bahkan

orangtua sudah tidak berusaha untk mencarikan jodoh untuk anak-

anaknya.

4. Anak yang awalnya tidak berani membangkang atas pilihan orangtua

untuk menikah menjadi anak yang beranio menentang kehendak orangtua

untuk dijodohkan dengan pilihan orangtua.

5. Dari perjodohan berdasarkan petung jowo, yang sangat teliti dan hati-hati

menjadi kurang diperhatikan, dalam hal pemilihan jodoh.

Adapun hal-hal yang melatarbelakangi perubahan budaya dalam

model perkawinan yang terjadi di Dusun Jembangan adalah terjadinya evolusi

kebudayaan berhubungan erat dengan kondisi lingkungan, di mana setiap

Page 194: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

194

kebudayaan memiliki culture core, berupa teknologi dan organisasi kerja.

Dengan demikian, terjadinya evolusi dalam sebuah kebudayaan ditentukan

oleh adanya interaksi yang terjalin antara kebudayaan tersebut dengan

lingkungan yang ada di dalamnya. Seperti halnya teori yang dikemukakan

oleh White di atas, teori multilinier juga memunculkan konsep-konsep baru

yang belum pernah ada sebelumnya, yaitu lingkungan, culture core, adaptasi

dan organisasi kerja.

Faktor-faktor yang melatarbelakangi perubahan pola perkawinan

endogami menjadi pola perkawinan eksogami antara lain:

a. Faktor Pendidikan

Masyarakat Dusun Jembangan yang awalnya tidak berpendidikan secara

formal sehingga tidak memiliki ilmu yang memadai, saat ini banyak

generasi muda yang menempuh pendidikan walau tidak banyak yang

sampai bangku kuliah. Setidaknya saat ini banyak pemuda yang

mengenyam pendidikan sampai tingkat SMA juga pondok pesantren.

Sehingga sudah banyak masyarakat yang memiliki pengalaman dan

pengetahuan, sehingga mereka lebih memiliki padangan yang luas dalam

hal pemilihan jodoh.

b. Faktor Agama

Walaupun agama tidak melarang pola perkawinan endogami namun faktor

ini cukup mempengaruhi tingkat kesadaran masyarakat untuk merubah

tradisi yang sudah lama dipraktikkan di masyarakat Dusun Jembangan.

Kalau awalnya mereka selalu mendasarkan perjodohan dengan hitungan

Page 195: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

195

jawa, saat ini dengan pengetahuan agama yang lebih mendalam mereka

sudah tidak lagi mempertimbangkan yang namanya petung jowo. Sebagian

masyarakat menyerahkan sepenuhnya jodoh anak-anaknya kepada Allah

SWT. Selain terjadi pada tradisi perkawinan, juga terjadi pada tradisi-

tradisi yang lain. Misalnya ketika menanam padi, ketika panen dan lain-

lain.

c. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi ini memiliki hubungan erat dengan tingkat pendidikan.

Jika pada perkawinan endogami faktor ekonomi ini ada pada tujuan

menyatukan harta (sawah dan jugab sapi) dari pihak perempuan dan pihak

laki-laki biar tidak berpindah kepada orang lain, faktor ekonomi yang

mempengaruhi perubahan pola endogami ke pola eksogami ini adalah

terkait dengan jenis pekerjaan. Banyak pemuda ataupu pemudi Dusun

Jembangan yang sekarang tidak mengikuti jenis pekerjaan orangtuanya

yang bertani. Dengan bekal ijzah yang dimiliki maka mereka bisa kerja di

pabrik-pabrik. Kerja di pabrik selalu mendapatkan gaji atau upah dalam

setiap minggu atau bulannya. Sehingga mereka secara ekonomi lebih

mapan jika dibandingkan dengan sebagai petani yang harus menunggu

masa panen. Dengan bekal gaji atau upah dari pabrik yang besarannya

sudah pasti itu mereka berani menikah dengan teman satu pabrik, atau

perempuan lain di luar Dusun Jembangan dan juga tidak memiliki

hubungan kerabat. Bisa juga terjadi perkawinan dengan teman

seperantauan ketika kerja di Jakarta atau di tempat-tempat yang lain. Hal

Page 196: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

196

ini terlihat adanya sebagian masyarakat yang menikah dengan orang

Sragen, Purwokerto, Ungaran, Karangjati juga tempat-tempat lainnya yang

tidak bisa disebut satu-persatu dalam laporan penelitian ini.

d. Faktor Pengalaman

Dengan bekal ijazah yang mereka miliki, kemudian mereka

mencoba mencari pekerjaan keluar wilayah Dusun Jembangan.

Masyarakat yang awalnya hanya menjadi petani kini menjadi buruh

pabrik, berdagang ke pasar dan lain-lain. Dengan demikian masyarakat

banyak berkomunikasi dan juga memiliki relasi yang cukup dengan

masyarakat di luar Dusun Jembangan. Dari sinilah kemudian mereka

mencoba merubah cara pandang dalam memilih jodh atau pasangan hidup.

Awalnya hanya mengikuti tradisi nenek moyang yang menjodohkan anak-

anak dengan tetangga bahkan kerabat kini mereka para orangtua sudah

tidak mau bahkan tidak bercita-cita ingin menjodohkan anak-anaknya.

Perubahan budaya perkawinan dari endogami ke eksogami ini

tidak terjadi secara besar-besar, juga tidak begitu mempengaruhi budaya

lainnya, sehingga tidak nampak ada perubahan yang signifikan dalam

tradisi kehidupan. Mereka para orangtua yang awalnya bertani sampai saat

ini juga tetap bertani. Sedangkan pola kehidupan yang lain seperti tradisi.-

tradisi yang melekat pada kehidupan orang di desa tetap berjalan dengan

baik.

Page 197: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

197

Dari analisis tersebut di atas bisa disimpulkan bahwa perubahan

budaya yang terjadi di Dusun Jembangan bersifat evolusi dan juga

perubahan yang sangat kecil.

Selain dipengaruhi oleh tingkat pendidikan secara formal

perubahan budaya ini juga dipengaruhi oleh pemahaman tentang nilai-nilai

sosial budaya dan agama yang mendasari lahirnya pola perilaku. Perlu

kami garis bawahi bahwa melalui pemahaman tentang nilai sosial dan juga

agama itulah akan memberikan pemahaman tentang apa yang menjadi

dasar individu dan kelompok masyarakat itu melakukan atau tidak

melakukan sesuatu khususnya terkait dengan perkawinan.

Perubahan budaya perkawinan endogami ke eksogami diikuti

juga dengan budaya lain khususnya terkait dengan rangkaian acara

perkawinan. Kalau dulu masyarakat Dusun Jembangan selalu

mendasarkan petung jowo dalam melakukan segala aktifitas terutama

penentuan hari tanggal dan bulan untuk menikahkan anak, saat ini sudah

tidak dipegangi secara kuat walau tetap masih ada yang memeganginya.

Page 198: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

198

BAB VI

KESIMPULAN DAN PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Perkembangan Pola Perkawinan

Endogami: Studi Kasus Masyarakat Dusun Jembangan Desa Sruwen

Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang dapat diambil beberapa

kesimpulan antara lain:

1. Faktor yang melatarbelakanngi terjadinya perkawinan endogami antara

lain: pertama, tingkat pendidikan masyarakat Dusun Jembangan yang

mayoritas tidak lulus sekolah dasar, kedua, ekonomi masyarakat yang

hanya mengandalkan hasil panen di sawah atau di kebun, ketiga,

pemahaman agama yang masih minim namun sangat taat dengan ajaran-

ajaran agama yang mereka anut, keempat, kecintaan terhadap tanah

kelahiran sehingga mereka enggan meninggalkan Dusun Jembangan, dan

kelima adanya mitos yang diyakini oleh para orangtua untuk tidak

menikahkan anak-anak mereka dengan orang di luar Dusun Jembangan.

2. Pola perkawinan endogami yang sudah menjadi tradisi masyarakat Dusun

Jembangan ini lambat laun berubah menjadi pola perkawinan eksogami.

Hal ini dilatarbelakangi oleh beberapa faktor antara lain: pertama

berubahnya tingkat pendidikan masyarakat, kedua, meningkatnya ekonomi

masyarakat, ketiga, pemahaman terhadap ajaran agama Islam yang lebih

Page 199: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

199

mendalam, dan yang keempat hilangnya mitos pada sebagian masyarakat.

Sedangkan pola perkembangannya terjadi dengan pelan-pelan oleh

sebagian masyarakat dan belum terjadi pada masyarakat secara

keseluruhan dalam melakukan perkawinan secara eksogami. Adapun

bentuk-bentuk perubahan tersebut antara lain: jika awalnya perjodohan

dari orangtua bahkan saat anak-anak mereka masih kecil dan kemudian

juga dinikahkan saat usia masih sangat dini, berkembang menjadi tidak

dijodohkan oleh orangtua dan menikah pada usia yang sudah dewasa

walau masih terjadi pada lingkungan Dusun Jembangan. Hal ini

mempengaruhi juga pada status kedua mempelai. Jika awalnya mereka

masih ada hubungan kerabat juga tetangga dekat, berubah menjadi

pernikahan yang dilakukan dengan orang yang bertempat tinggal jauh dari

lingkungan dan juga bukan kerabat. Dari adanya paksaan dari orangtua

menjadi tidak adanya paksaan dari orangtua untuk menikah dengan salah

satu pilihan orangtua. Bahkan orangtua sudah tidak berusaha untk

mencarikan jodoh untuk anak-anaknya. Anak yang awalnya tidak berani

membangkang atas pilihan orangtua untuk menikah menjadi anak yang

berani menentang kehendak orangtua untuk dijodohkan dengan pilihan

orangtua.Dari perjodohan berdasarkan petung jowo, yang sangat teliti dan

hati-hati menjadi kurang diperhatikan, dalam hal pemilihan jodoh.

Perubahan pola perkawinan ini merupakan dampak dari pola perkawinan

orangtuanya yang ternyata tidak membawa perubahan pada tingkat

ekonomi maupun pendidikan

Page 200: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

200

3. Dampak perkawinan endogami yang terjadi di Dusun Jembangan terhadap

kehidupan keluarga bisa diklasifikasikan menjadi dua, yakni dampak

positif dan dampak negatif. Di antara dampak positif yaiti: pertama, lebih

bersemangat dalam bidang pendidikan, ini terlihat pada hampir semua

pasangan perkawinan endogami, merubah mindsett dari tidak menganggap

penting pendidikan menjadi menganggap penting pendidikan. Selain itu

juga mampu merubah mindsett orangtua dalam mencarikan jodoh bagi

anak-anaknya. Bahkan saat ini mereka tidak berani mencarikan jodoh atau

menjodohkan anak-anak mereka sebagaimana yang berlaku pada

dirinya.Kedua, terjalinnya hubungan kekerabatan yang semakin dekat,

ketiga, birrul walidain, keyakinan yang kuat atas ajaran agama Islam

tentang kewajiban anak berbakti kepada orangtua, sehingga mereka tidak

berani menolak dijodohkan oleg orangtua mereka walau pada prinsipnya

mereka tidak pernah siap dalam bidang ekonomi, ketiga, kekalnya

hubungan suami istri, terbukti dari pasangan yang menikah secara

endogami tidak terjadi perceraian.

Adapaun dampak negatif dari pola perkawinan endogami adalah: pertama,

bidang ekonomi, kondisi ekonomi yang berada pada tingkat menengah

cenderung tingkat rendah pada masyarakat Dusun Jembangan ini tidak

berubah bahkan cenderung statis. Hal ini karena dipengaruhi oleh kondisi

keluarga yang tidak memiliki visi untuk berkembang dan cenderung

menerima apa adanya. Kedua, pola hidup, tidak adanya perkembangan

pola hidup karena mereka menikah dalam kondisi ekonomi, sosial, budaya

Page 201: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

201

yang sama, sehingga nampak tidak ada perkembangan dalam berbagai

bidang..

Sedangkan dampak yang bisa dilihat secara umum dalam ilmu sosiologi

adalah: bentuk keluarga, pernikahan endogami membawa dampak yang

cukup signifikan dalam perkembangan ilmu sosiologi khususnya terkait

dengan bentuk keluarga. Sehingga mayoritas bentuk keluarga pada

masyarakat Dusun Jembangan adalah monogami. Sedangkan berdasarkan

pemukiman, dalam ilmu sosiologi terdapat bentuk keluarga

patrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan

keluarga sedarah suami. Matrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal

bersama atau dekat dengan keluarga satu istri. Neolokal adalah pasangan

suami istri, tinggal jauh dari keluarga suami maupun istri. Keluarga atau

pasangan suami istri di Dusun Jembangan tidak termasuk dalam tiga

kategori di atas. Karena tempat tinggal mereka yang sudah menikah berada

dekat dengan keluarga pihak laki (Patrilokal) tetapi juga dekat dengan

keluarga pihak perempuan (matrilokal). Hal ini bisa terjadi karena

pernikahan endogaminya mayoritas hanya dengan tetanga yang hanya

berjarak beberapa rumah saja. Sehingga tidak mungkin mereka akan

bertempat tinggal jauh dari keluarga suami dan jauh dari keluarga istri

(neolokal). Jika ditinjau dari pemukiman maka bentuk keluarga

masyarakat Dusun Jembangan bisa disebut dengan mediolokal yaitu

berada dekat dengan keluarga suami juga dekat dengan keluarga istri.

Kelima, kepadatan penduduk, jika dibandingkan dengan perkembangan

Page 202: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

202

jumlah penduduk dusun lain yang berada di wilayah Desa Sruwen, Dusun

Jembangan memiliki kepadatan penduduk yang sangat tinggi. Selain

dilohat dari jumlah penduduknya, kepadatan ini bisa dilihat dari banyak

jumlah rumah dan saling berdekatan. bisa dikatakan sudah tidak ada lahan

kosong diwilayah pemukiman itu. Bahkan banyak rumah-rumah penduduk

yang tidak memiliki halaman juga tidak memiliki akses jalan. Banyak

rumah yang berada dalam himpitan rumah orangtuanya dan juga saudara-

saudaranya. Bahkan antara rumah yang satu dengan rumah lainnya tidak

berjarak. Mereka berdampingan dengan orangtuanya atau juga saudara-

saudaranya. .

B. Saran-saran

1. Kepada para orangtua khususnya warga masyarakat Dusun Jembangan

tingkatkan perhatian dalam pendidikan anak-anak, baik dalam bidang

agama maupun ilmu umum, agar memiliki bekal ilmu yang lebih dalam

menghadapi kehidupan keluarga.

2. Kepada P3M STAIN Salatiga tingkatkan pengabdianmu kepada

masyarakat Kota Salatiga, terkait dengan penyuluhan-penyuluhan

pentingnya hidup berkeluarga dengan memasukkan ke dalam program

kerja P3M. Mengingat banyaknya warga yang membutuhkan pencerahan

dalam bidang keluarga akan tetapi jumlah penyuluh atau ustadz dan

ustdzahnya sangat terbatas.

Page 203: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

203

3. Kepada Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam khususnya program Studi

Ahwal Al Syakhsiyyah perlu mengadakan penyuluhan sekaligus penelitian

yang lebih mendalam terhadap kasus-kasus perkawina yang ada di wilayh-

wilayah pelosok yang jauh dari jangkauan informasi. Karena ternyata

banyak keunikan-keunikan yang terajdi terkait dengan peristiwa-peristiwa

perkawinan.

4. Kepada Lembaga STAIN perlu ditingkatkan kembali dana penelitian agar

para dosen lebih giat lagi dalam memperdalam ilmunya dengan penelitian.

Sehingga para dosen memiliki bekal yang lebih luas lagi tentang materi

yang mereka dalami untuk bahan dalam proses belajara mengajar.

5. Khusus Kepada teman-teman yang mengampu matakuliah hukum

perkawinan ataupun fiqh munakahat ada kasus unik untuk diteliti lebih

mendalam di Dusun Jembangan yaitu pernikahan di usia dini.

Semoga hasil penelitian ini bisa menjadi bahan pertimbangan bagi

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga dalam meningkatkan

program pengabdian kepada masyarakat khususnya untuk wilayah Kota

Salatiga, terkait dengan penyuluhan hukum perkawinan di Indonesia.

Page 204: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

204

Page 205: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

205

Daftar Pustaka

Aulawi, Wasit, Sejarah Perkembangan Hukum Islam di Indonesia dalam

Amrullah Ahmad (ed) Dimensi Hukum Islam dalam Sistem Hukum

Nasional Jakarta: Gema Inasni Pres, 1996

Ashshofa, Burhan, Metode Penelitian Hukum, Jakarta; Rineka Cipta: 2001

Badri, Mudhofar dkk, Panduan Pengajaran Fiqh Perempuan di Pesantren,

Yogyakarta, YKF,tt.

Bungin, Burhan Analisis Data Penelitian Kualitatif Pemahaman Filosofis dan

Metodologis Penguasaan Model dan Aplikasi, Jakarta: Raja Grafindo

Persada: 2010

Bungin Nurhan, ed, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Raja Grafindo

Persada: 2011.

Daymon, Cristine & Immy Holloway, Qualitative Reasearch Methods in Public

Relations and Marketing Communications, terj. Cahya Wiratama,

Yogyakarta: Bentang Pustaka: 2008

Hadikusuma, Hilman, Hukum Perkawinan Indonesia, Bandung, Mandar Maju,

2007

Hazairin, Hukum Kekeluargaan Nasional Indonesia, Jakarta: Tintamas, 1961.

Meleong, L.J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya:

1998.

Page 206: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

206

Narwoku,J. Dwi Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, Jakarta, Kencana

Prenada Media Group, 2004.

Nasuka, Teori Sistem sebagai Salah Satu Alternatif Pendekatan dalam Ilmu-ilmu

Agama Islam, Jakarta: Kencana: 2005.

Nuruddin, Amir, Hukum Perdata Islam Di Indonesia Studi Kritis Perkembangan

Hukum Islam dari Fikih, UU No. I/1974 sampai KHI, Jakarta, Prenada

Media, 2004.

Pals, Daniel Seven Theories of Religion, terj. Inyiak Ridwan Muzir, M. Syukri

Yogyakarta: IRCiSoD: 2001.

Polomo, Margaret M, Sosisologi Kontemporer, Jakarta, Raja Grafindo Persada,

2007.

Ramulyo, Mohd. Idris Hukum Perkawinan, Hukum Kewarisan, Hukum Acara

Peradilan Agama dan Zakat menurur Hukum Islam, Jakarta: Sinar

Grafika,2006.

Ritzer, George & Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi dari Teori Klasik sampai

Perkembangan Mutkahir Teori Sosial Postmodern, Yogyakarta: Kreasi

Wacana: 2009.

Ritzer, George, Teori Sosial Modern, Yogyakarta: Kreasi Wacana: 2009

____________, Sosiologi IlmuPengetahuan Berparadigma Ganda, Jakarta, Raja

Grafindo Persada: 2003.

Page 207: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

207

Roibin, Sosiologi Hukum Islam Telaah Sosio-Historis Pemikiran Imam Syafii,

Malang: UIN Malang Press, 2008.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung:

Alfabeta: 2010.

Suyanto, Bagong, Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan,

Jakarta: Kencana Prenada Media Group: 2005.

Strauss, Anselm &Juliet Corbin, Basics of Qualitative Research Grounded Theory

Procedures and Techniques, terj. Muhammad Shodiq, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar: 2007.

Syarifuddin, Amir,Hukum Perkawinan Islam di Indonesia antara Fiqh

Munakahat dan Undang-Undang Perkawinan, Jakarta, Kencana Prenada

Media Group,2006.

Yasin, M Nur, Hukum Perkawinan Islam Sasak, Malang; UIN Malang Press;

2008.

Zamroni, Pengantar Pengembangan Teori Sosial, Yogyakarta, Tiara Wacana,,

1992.

Bukan Buku

arif93 budiman. Blogspot.com

Himpunan Peraturan Perundang-undangan, Yogyakarta, Lintang Pustaka, 2004

Jurnal Masyarakat Kebudayaan dan Politik , Volume 22, Nomor 4

http://inparametric.com/[email protected]/

http://fisip.untirta.ac.id/teguh/?p=16/

Page 208: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

208

Page 209: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

209

Page 210: Pola Perkawinan Endogami di Desa Sruwen - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4011/3/A.Upload.Perkawinan... · Perkawinan Endogami Pada Komunitas Arab Alawiyyun di

210