Upload
lamanh
View
231
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
ISSN:
Vol..Vl, No.2, Juli - Desember
JURNAL AKUNTANSI, BfsNfS, DAN INFORTY1ATIKA*€
POLITEKNIKANIKAJL. Kol. H. Burlian No" 992 Km 7,5 PalenrbangTelp. (0711) 410884, 7771044,Faks (07111410884E mail : pol ika_ani ka@ygf,,tgp,es-i*
l'1 ',,..c*,,,.., ,,-., ''..t'iriflliiffi.,*l*=,-*
Vol. Vl, No. 2, Juli- Desember 2014
Lrirv)HnPJffilssN 2085 - 0042
BI5NIS DAN INFORMATIKA
ffie-,9$JURNAL AKUNTANsI
Penanggung Jawab
Henny Yulsiati, S.E., M.Ak
Dewan Redaksi
Yusleli Herawati, S.E., M.M.
Desloehal Djumrianti, S.E., MIS
Firi Putra, S.H.
Eni Cahyani, S.E.
Dian Septianti, S.E., M.M
Pimpinan Redaksi
Maulan lrwadi, S.E., M.Si., Ak, CA
Sekretaris Redaksi
Maya Dini, S.E
Sirkulasi
Mariana Purba, S.Kom
Alanrat Redaksi
politeknik Anika
Jl. Kol. H. Burlian No. gg2 Km.7 /.palembangTelp. (0711) 410884,7771044, Faks. (071 1) 410 BB4
E-mail. polika [email protected]
Terbit Perdana Januari 200g
Frekuensi Terbit
Enam bulan sekali
tssN 2085 - 0042
Vol. Vl, No.2, Juli- Desember 2014
ffit.0sJURNAL AKUNTANSI BI5NIs DAN INFORMATTKA
Daftar lsi
Analisia pengukuran
telekomunikasi di lndonesia
added (EVA).
kinerja keuangan perusahaan
dengan pendekatan economic value
HennyYulsiati 1-19Perkembangan jumlah dan jenis kerugian atas pengelolaan
keuangan daerah
Nelly Masnila 20 - 34
Pengaruh daya guna, resiko, dan kepercayaan terhadap
pemanfaatan atm dalam teknologi informasi perbankan yang
modern (studi kasus pada mahasiswa Jurusan. Akuntansi
Politeknik Negeri Sriwijaya).
Yudhi Setiawan, Sri Hartaty ,.... 35 - 43
Pengaruh inflasi dan Bl rate terhadap laba perbankan di
lndonesia.-f
Maufan lrwadi 44 - 59
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode penilaian
persediaan pada perusahaan manufaktur di BEl.
Eri Triharyati ........... . 59 -72
Analisis kinerja keuangan ditinjau dari rasio likuiditas, rasio
aktivitas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas pada industri
hany roti dan roti gepeng morinaga di kota Lubuklinggau.
Dheo Rimbano 73 - 84
Aplikasi Game Kuis Edukasi menggunakan Nefbeans dan Mysql
Subhan Alrizal 85 - 94
Jquery Sebagai Komponen Usabilitas Antarmuka Aplikasi Web.
. Muhammad Aris Ganiardi
Robot Hand Gesture berbasis Wireless.
Eka Susanti ..............
Sistem irigasi dengan sensor air berbasis sms (shorf message
seruice).
Rosita Febriani
95 - 106
107 - 115
116 - 123
egara
'Lrhlik
Irtl21ril 3,
'rrblik
:r.r08.
1L'lt lQ II Danndaplurnal( 13):
Dunri
'lodalTedap
tlutanBEI).
Jurnal Ocpus, Vol. Vl, No. 2, .Juli - Desember 2014
FAKTOR- FAKTOR YAN G N,TENT PEN GARUHI PEI\{I LIIIAN NTE'TOD EPENILAIAN PERSEDIAAN.
PADA PERUSAI{AAN NIANUFAKTUR DI BEI
Eri TriharyatiDosen Jurusan Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ( S'IIE ) MURA
T riharyatieri6- 1' ahoo. co.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk ntenganalisis n'tengenai Jaktor-faktor yangmempengo.tuhi pemilihan metode penilaitn persediaan pada Perusahactn Mcrnufuktur DiBEI. Saw)et penelitian ini adalah perusahaan rnanufaktur yang rnentenuhi criteriapurposive santpling pada penelitian ini. Sampel akhir terdiri atas 66 penrsahaan selama 3tahun periode penelitian. AIat analisis yang digunakan untuk mengttji hipotesis adalahanalisis regresi. Hasil penelilian menunjukktn bahv,a ukuran pemsahaan, leverage,likuiditas dan rencana bonus secarq simultatt hanya berpengaruh sebesar I1,1% terhadappemilihan metode penilaian persediactn, secara parsiol bahwa variabel yctng berpengaruhterhadap pemilihan metode penilaian persedraan pttda peneiitian ini adrtlah variabelukuran perttsahaan dan variabel likuiditas, sedangkan variabel let,erage, dan variabelrencana bonus tidak beryengaruh terhadap pemilihan metode penilaian persediaan.
Kata Kunci : Persediaan, ukuran perusahaan, leverage, likuiditas, dan rencana bonus.
1. PENDAHULUAN dipergunakan. PSAK 14 (revisi 2008) danl.l.Latzr Belakang Penelitian peraturan perpajakan di lndonesia sama-
Berdasarkan PSAK 'J.4 (1994), sama hanya mengakui FIFO dan weightedpemilihan metode akuntansi yang diakui di overoge sa)a sebagai metode akuntansilndonesia ada tiga. Metode akuntansi persediaan. Hal ini tercermin dalamtersebut yaitu metode Masuk Pertama Undang-Undang No.36 tahun 2008 dimanaKeluar Pertama (MPKP) atau yang :ering metode akuntansi persediaan yang diakuidisebut dengan First ln First Out (FIFO), hanya FtFO dan weiqhted overdge. TetapiMasuk Terakhir Keluar Pertama (MTKP) apabila suatu perusahaan dalam laporanatau yang sering disebut dengan Lost In keuangannya menggunakan metodeFirst Out (LIFO), dan metode rata-rata atau identifikasi khusus atau LIFO maka untukweighted overoge. Tetapi sekarang ini tujuan pajak harus membuat kembaliterdapat revisi yang membedakan metode dengan metode yang diperbolehkan yaituakuntansi persediaan atau dengan kata lain metode rata-rata dan FIFO.telah dilakukannya revisi PSAK 14 (revisi Ukuran perusahaan adalah suatu2008). Jika sebelum revisi terdapat 3 skala dimana dapat diklasifikasikan besarmetode akuntansi persediaan yang diakui, atau kecil perusahaan menurut berbagaimaka setelah adanya revisi, hanya FIFO cara, anlara lain: total aktiva, Iog size, nllaidan weighted overoge yang diakui. Dengan pasar saham, dan lain-lain (Atarwaman,
kata lain, metode LtFO tidak diakui di pSAK 2011: 70) Selain ukuran perusahaan,
14 (revisi 2008), PSAK 14 (revisi 2008) lt'rera[t' juga berpengaruh terhadap
berbanding lurus dengan peraturan pernilihan tnetode penilaian persediaan,
perpajakan di lndonesia. Dapat dikatakan laverage menunjukkan kemampuan
demikian karena kesamaan pengakuan perusairaatt tnelnbayar hutangnya dengan
metode akuntansi persediaan yang ooleh kekalaatt yang dimilikinya' Rasio let'erage
59
Ocpus, Vol. Vl N,r. 2, 2014
adalah nlengukur seberapa besat
perusahaan dibiay'ai dengan utallg. Standar
industri untuk rasio lat'eruga aclalah 359 o
(Kasmii, 2011: 16.1). Likuiditas juga tidakkalair pentingrtl'a dengatr ukurau
perusahaan dan lcverugc yang juga harus
diperhitungkan dalam perrilihan metode
penilaian persediaan. Rasio likuiditu's
adalah kemampuan suatu perusahaan
memenuhi kewajiban langka pendeknya
secara tepat walctu ( Fahmi, 2011: 59)
Likuiditas yang diukur dengan rasio lancar
menunjukkan kemamPuan Perusahaandalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya. Cun'ent ratio 200%
dipertimbangkan sebagai current ratio yang
memuaskan bagi perusahaan industri atau
perusahaan komersial, sedangkan bagi
perusahaan jasa angka i00% dikatakansudah mencukupi. Jumingan (2009: 123).
Standar industri untuk rasio likuiditasadalah 20A% atau 2x (Kasmir, 201 1: 143).
Selain inkonsistensi hasil
penelitian terdahulu yang telah diuraikandi atas peneliti tertarik untuk menelitimasalah accounting choise khususnya
mengenai metode penilaian persediaan pada
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2009-201 1 dan
mengenai ukuran perusahaan. let'erage,
Iikuiditas, dan rencana bonus dikarenakanfenomena yang terjadi pada perusahaan
manufaktur di Bursa Etbk Indonesia yang
menjadi sampel dalam peneiitian ini jikadilihat ciari lampiran pada tabel 2, dari
sampel sebanyak 66 perusahaan 59
perusahaan menggunakan metode penilaianpersediaan dengan metode rata-ratasedangkan sisanya 7 Perusahaarrmenggunakan metode FIFO, seharusnya
seluruh perusahaan dalam penilaianpersediaannya menggunakan metode rata-
rata. Karena jika dilihat dari ukuranpenisahaan yang dinilai dari total oset
seluruh perusahaan tergolong sebagai
perusahaan dengan usaha skala besar
karena total aset yang dimiliki oleh seluruhperusahaan di atas Rp. I 0.000.000.000.
Fenomena Yang ter iadi unluk
sampel sebanyak 66 pemsahaan tingkat
lc't,cntqt: di atas 35o26 pada tairun 2009
adalah sebayak 47 perusahaan. tahun 2010
adalah sebanyak 43 perusahaan dan tahun
101 1 adalah sebatll'ak 'L ;retusahaau'Untuk lat't'rugc di bau,'ah 359'o Lllltuk tahun
1009 adalah 18 perusahaatl dau tahun 2010
adalah 2 l perusahaan serta tahun 20 1 I
adalah 23 perusahaan. Yang memenuhi
standar industri sebesar 35920 addlah untuktahun 2009 adalah sebanyak I perusahaan,
tahun 2010 adalah 2 perusahaan dan tahun
2011 adalah l perusahaan. Leverage dalam
penelitian ini dihitung dengan Debt to totalasset ratio, yailu rasio yang digunakanuntuk mengukur persentase besarnya dana
atau modal yang berasal dari pinjaman,semakin tinggi tingkat rasio ini semakin
tinggi resiko keuangan perusahaan. Dengan
kata lain semakin besar rasio ini, berartisemakin besar peranan dana dari luar untukmembelanjai aktiva dan semakin besar
risiko kreditor. Kondisi leverage pada
perusahaan yang menjadi sampel penelitianuntuk talrun 2009-2011 yaitu sebanyak 67o/o
berada di atas standar industri sehingga
resiko keuagan perusahaannya pun semakintinggi.
Fenomena yang ada di BEI untuksaat ini, likuiditas di atas 200% untuktahun2009 adalah 25 perusahaan, tahun 2010
adalah 25 perusahaan dan tahun 2011
adalah sebanyak 24 perusahaan. Rasio
likuiditas di bawah 200% unfuk tahun 2009
adalah 40 perusahaan, tahun 2010';dalah 40
perusahaan dan tahun 2011 adalah 42
perusahaatr. Yang memenuhi standar
untuk tahun 2009 adalah 1
perusahaan dan tahun 2010 adalah 1
perusahaan. Likuiditas disini dihitungdengan rasio lancar atau current ratio,rasio ini mengukur seberapa jauh harta
lancar dapat menjamin hutang jangka
pendek, dalam rasio ini semakin tinggitingkat rasio maka semakin likuid dan
sebaliknya semakin turun tingkat rasio
berarti likuiditasnya mundur atau ilikuid.Artinya rata-rata kondisi keuangan yang
ada pada perusahaan yang menjadi sampelpenelitian adalah dalam keadaan ilikuid,
F
60
Jurnal Ocpus, Vol. Vl, No. 2, Juli- Desember 201.1
,.n 2009..in 2010:I tahun--i sahaatl.',r{ tahun.,tn 20 I 0
-n 201 1
cnleltuhi:h untuku sahaan,
an tahunl. dalam: to tolQlgunakant\ a dana
-ljaman,semakinDeirgan. berarti3r untuk:l besar'. padarrelitian. ak 67'/o:hinggasenlakin
I untuk:k tahunn 2010:. 2011
R.asio:rr 20091alah 40.r.h 42slandar:alah l
"iah llfiitung: r.ttio,: harta
_rangkatinggi
:,! dan: rasio:.'ikuid.:-' \'allgs:rnpel.':kuid.
perusahaau tidak dapat segera mentenuhikeu'ajiban kcuangannva pada saal ciitasih
Selain ukr-rran perusahaatr. Iat'cru.gt',dan likriditus, rencana bonuspunlnerupakal] salah satu faklor yanu harusdiperhatikan dalarn pernilihan mctodepenilaian persediaan. Rencana bonus dapatdigunakan sebagai motivasi untukrneningkatkan kinerja, tetapi feiromena
lang ada untuk 66 perusahaan sampelternyata yang lnempunyai rencana bonussebanyak 50.p-erusahaan dan sisanya adalah16 perusahaan tidak mepunyai rencanabonus. Berdasarkan uraian tersebut. makapeneliti tertarik untuk melakukan penelitianlebih lanjut mengenai piiihan metodeakuntansi, dengan judul "Faklor-FaklorYang Mempengaruhi Pemililran MetodePenilaian Persediaan Pada PerusahaanN{anufaktur Di BEI "
1.2. Rumusan Masalah PenelitianRumusan rrasalah penelitian ini
adalah :
1. Bagainranakah pengaruh ukuranper.rsairaan, laverage, likuiditos, danrencana bonus secara simultan teriradappemihhan metode penilaian persediaan?
2. Bagaimanakah pengaruh ukuranperusahaan, leverage, liluiditas, danrencana bonus secara parsial terliadappemilihan metode perulaian persediaan?
1.3. Tujuan PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk:
1. Menganalisis pengaruh ukuranperusahaan, Ieverage, Iilaiditas, danrencana bonus secara simultanterhadap pemilihan metode penilaianpersediaan.
2. Menganalisis pengaruh ukuranpsrusahaan, leverage, liAuiditas, danrencana bonus secara parsial terhadappemilihan metode penilaian persediaan
1.4. Manfaat PenelitianPenelitian ini diharapkan dapat
ruremberi kontribusi pengembangan teoriakuntansi positif. Peneliliar-r ini diharapkandapat memberi kontribusi terciptan-va
perspektrf baru dalam teori akuntansi yans
tcrkait dengan manajernerr rang nrasil.r
clapat mcmanfaatkan kebijakan akuntansisebagai sarana untuk lne ugelola labaperu sahaan.
2. TINJAUAN PUSTAKA2. I Pengertian Persediaarr
Menurut Bragg (2010: 125)persediaan adalah asset yang dimiliki untukdijual dalam kegiatan bisnis sehari-hari,atau yang sedang dalam produksi untukdijual atau bahan atau perlengkapan yangdimaksudkan untuk dikonsumsi dalamproses produksi, sedangkan menurut PSAKNo.14 pengertian persediaan adalah suatuasset diklasifikasikan sebagai persediaanterganfung pada nature bisnis perusahaanmasing-masing. PSAK 14 (revisi 2008)rnendefinisikan persediaan adalah asset :
a. Tersedia untuk dijual dalarn kegiatanusaha biasa
b. Dalam proses prcduksi untuk penjualantersebut:atau
c. Dalam bentuk bahan alau perlengkapanuntuk digunakan dalam proses produksiatau pemberian jasa.(Martni, 2012: 245)
2.2. Pilihan Metode PenilaianPersediaan
Metode akuntansi yang digunakanuntuk menilai persediaau sangit penting,karena akan berpengaruh terhadap nilairupiah persediaan dan biaya barang langdijual. Pemilihan metode penilaianpersediaan untuk pelaporan keuangan diIndonesia diatur dalam Pemyataan StandarAkuntansi Keuangan (PSAK) No.14 yangmenyatakan bahwa diberlakukanya tigametode akuntansi persediaan yaitu FIFO(First In First Out), metode rata-ratatertirnbang(l/e ighted average), danLIFO(Zisr In First Out).1) FIFO (F.irst In First Out)2) LIFO (List In First Out)3) Metode Rata-rata
61
-lurnal Ocpus, Vol. Vl, No. 2, Juli - Desember 2014
2.3. Ilubungan Variabel X denganVaribel Y
l. Ukuran Perusahaan (Xl) dan MetotlePenilaian Persediaan (Y)
Ketentuan uutuk ukuran perusahaalldratur dalarn tru Ri No. 20 Tahun 2008.Peraturan tersebut rnenjelaskan 4 jenisukuran perusahaan yang dapat dinilai ciarijurnlah penjualan dan aset yang dirnilikioleh perusahaan tersebut. Keempat jenisukuran tersebut antara lain:1. Perusahaan dengan usaha ukuran mikro,
yaitu memiliki kekayaan bersihRp50.000.000,- ( tidak termasuk tanahdan t'angunan) dan memiliki jurnlahpenjualan Rp. 300.000.0C0,
2. Perusahaan dengan usaha ukuran kecil,yaitu rnemiliki kekayaan bersihRp.50.000.000 s/d Rp.500.000.000,(tidak termasuk tanah dan bangunan)serta memiliki jumlah penjualan Rp.300.000.000,- s/d Rp. 2.500.000.0rJ0,
3. Perusahaan dengan usaha ukuranmenengah, yaitu memiliki kekayaanbersih Rp. 500.000.000,- s/d Rp.10.000.000.000,- (tidak rerrnasuk tanahdan bangunan) serta merniliki jumlahpanjualan Rp. 2 500.000.000,- sampaidengan Rp. 50.000.000.000,-.
4. Perusahaan dengan usaha ukuran besar,yaitu memiliki kekayaan bersrli Rp.10.000.000.000,- (tidak termasuk tanahdan bangunan) serta memiliki jumlahpenjualan Rp. 50.000.000.000,-.
2.4. Leverage (X2) dan MetodePenilaian Persediaan(Y)
Leverage dalam penelitian inimerupakan proksi dari Debt CovenantPemilihan metode penilaian persediaan jugatergantung dari tingkat leverageperusahaan. Menurut Zmijewslc danHagerman (1981), apabila perusahaanmemiliki tingkat leverage yang tinggi,maka perusahaan akan memilih metode-metode penilaian yang dapat menaikkanlaba untuk menghindari terjadinyapelanggaran debt covenant atau perjanjianhutang dimana jika perjanjian hutangdilanggar maka akan menirnbulkan biaya,
oleh karena itu perusahaan dengan tingkatlcvarctge yang tinggi akan memilih rnetodeFIFO, dan sebaliknya perusahaau dengantingkat lcrt:rugc yang rendah akau rnernilihnretode rata-rata.
2.5 Likuiditas (X3) dan MetodePenila ian Persedia an(Y)
Likridita:^ dalam penelitian ininrerupakan proksi dari Debt CovenantLikuiditas yang diukur dengan rasio lancardigunakan untuk mengetahui kemampuansuatu perusahaan dalam memenuhikewajiban jangka pendeknya. Perusahaanyang memiliki tingkat likuiditas yang ringgimaka kepastian akan kesanggupan melunasikewajiban jangka pendeknya pun akanbesar, dan perusahaan yang memilikitingkat likuiditas yang rendah kepastianakan kesanggupan melunasi kewajibanjangka pendeknya juga akan rendah.
2.6. Rencana Bonus (X4) dan MetodePenilaian Persediaan(Y)
Rencana Bonus dalam penelitian irrimerupakan proksi dari Bonus plan dalamhipotesis bonus plan, motivasi manajemenmeririlih kebiiakan akuntansi yang dapatmenaikkan laba adalah agar mendapatkanbonus (Muklasin 2007) Dalam Hipotesisteori akuntansi positif, manajermenggunakan kebijaksanaan mereka untukmaringkatkan laba akuntansf dalam rangkauntuk memaksimalkan bonus mereka(hipotesis rencana bonus) dan untukmenghindari kendala terkait denganpinjaman ( hipotesis perjanjian utang)Watts dan Zimmerman ( I 990).
2.7. Penelitian TerdahuluBerikut adalah ringkasan hasil
penelitian yang berkaitan dengan variabeldependen dan variabel indeparden yangakan diteliti. Takwa.et al, (2003) dalampenelitiannya yang berjudul Faktor-faktoryang mempengaruhi metode akuntansipenilaian persediaan pada perusahaanmanufaktur di BEJ, dengan menggunakanmetode akuntansi persediaan sebagaivariabel dependen dan variabel
62
jurnal Ocpus, Vol. Vl, No. 2, Juli - Desember 2014
i.rn tlngkatrirh rneloder.1lt denganirl Inelnilih
r Nletode
:,itian inij,tvefiatll
asio lancaremampuan:nelnenuhi)erusahaan
ang tinggi: melunasipun akanmenlilikikepastian
keu'ajiban
':,
r Iletode
.:litian ini' dalam:najemen:lg dapatdapatkanHipotesismanajer
ita untuk: rangka
mereka. untuk
denganutang)
n hasilr ariabelI Vang
dalamr-iaklor.Jntansirsaitaanrnakansebagai,'riabel
independeml,a terdiri dari strukturkepemilikau. ukuran perusahaau. .finutttiullcrcrugc, variabilitas persediaan dan rasiolancar. Hasil pencliliannya adalah bahu,astruklur kepen-rrlikan, .finunciul le'vt't'ttgt'.dan rasio lancar tidak berpengaruhsignifikan terhadap metode akuntansipersediaan, sedangkan ukuran perusahaan
dan variabilitas persediaan berpengaruhsignifikan terhadap metode akuntansipersediaan.
3. METODE PENELITIAN3.1. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian iniadalah:l. Diduga bahwa ukuran perusairaan.
leterage, likttidilas, dan rencana bonussecara simultan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pemilihan metodepenilaian persediaan.
2. Diduga bahrva ukuran perusahaarylet,erage, likuidilqs, dan rencana bor.rus
secara parsial berpengaruh positif dansignifikan terhadap pemilihan metodepenilaian persediaan.
3.2. Jenis dan Sumber DataData dalam penelitian ini adalah data
sekunder yang diCapat dari laporan tahunanperusahaan-perusahaan yang terdaftar diBursa Efek Indonesia (BEi) untuk periode2009 sampai dengan 201 1 dengan cararnen- dov,n lo qd dari wwrv jsx.cp-id.
3.3. Populasi dan SampelDalam penelitian ini, peneliti
menggunakan populasi perusahaanmanufaktur yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia pada tahun 2009-2011 yaitusebayak 131 perusahaan. Teknik penarikansampel dalam penelitian ini adalah metrdepurposive sampling.
3.4. 0perasionalisasiPenelitian
l. Variabel Terikatl/ariabel)
\/ariabel
(Dependent
Variabel terikat yang digunakandalam penelitian ini adalah metode
penilaian persediaan yaitu FIFO dan
metode penilaian persediaan rata-rata.Dalam penelitian ini hanya diambil metodeFIFO dan metode persediaan rata-rata
karena menyesuaikan dengan UU
perpajakan No.36 tahun 2008. Selain itu, di
PSAK L4 (revisi 2008) juga hanya
menggunakan metode persedia'an FIFO dan
metode rata-rata. Variabel terikat ini
bersifat kualitatif dan merupakan variabel
dummy. Oleh karena itu, pengukurandilakukan dengan menggunakan skala
nominal. lndikator variabel ini memberikannilai 0 pada pemilihan metode FIFO danmemberikan nilai 1 pada pemilihan metodepersediaan rata-rata.2. Variabel Bebas llndependent
VariabellVariabel bebas yang digunakan
dalam penelitian ini terdiri dari 4 (empat)variabel. yaitu: Ukuran Perusahaan (X1-),
Leveroge (X21, Likuidifos (X3), Dan Rencana
Bonus (X4).
1) Ukuran Perusahaan (X1)
Besarnya perusahaan menunjukkanpencapaian operasi lancar dan pengendalianpersediaan. Cara yang diternpuh perusairaandalam rneningkatkan atau menurunkan labasalah satunya adalah dengan mengubahmetode persediaan sesuai dengan kondisiyang terjadi. Jika dalarr keadaan inflasi,maka perusahaan akan rnelggunakanmetode FIFO untuk menaikkan labanya cianjika dalam keadaan deflasi, penggunaanmetode rata-rata lebih menghasilkan labayang lebih besar daripada penggunaanmetode FIFO. Melihat penjelasan di atas,maka kesimpulan yang dapat diambiladalah bahwa ukuran perusahaan dapatmempengaruhi pernilihan metode akuntansipersediaan. Tetapi bagi perusahaan besar,perubahan metode akuntansi persediaaujuga tidak dapat dilakukan seenaknyakarena nantinya akan berdampak kurangbaik bagi perusahaan itu sendiri.2) Leverage (X2)
Setiap perusahaan dalaurrnenjalankan kegiatan operasionalnlasehari-hari pasti rnembutuhkan modal.
63
Jurnal Ocpus, Vol. Vl, No. 2, Juli - Desember 2014
Moclal tersebul bcrasal dari modal sendirilnaupun modal yang berasal dari pinjarnan.Perusahaan vang menggunakan sumberdana dari luar untuk rnernbiayaioperasional perusahaan baik yangmerupakan surnber pembtayaan jangkapendek maupun jangka panjang merupakanpenerapan dari kebijakan let'eragc. Jadi,leverage menggambarkan hubungan antarahutang perusahaan terhadap modal maupunasset. Rasio uii dapat digunakan untukmelihat seberapa besar perusahaan dibiayaioleh pihak luar dibanciing dengankemampiran perusahaan sendiri yangdigambarkan dengan modal.
Leverage dapat diukur deugan cara :
Leverage ' Total hutangTotal aktiva
3) tikuiditas (X3)
Likuiditas disini diukur dengan rasiolancar, yang dihitung dengan caramembagi asset lancar dengan hutang lancaryang diperoleh dari laporan keuanganperusahaan sampel. Semakin tinggi rasiolancar perusahaan maka semakin besar pulakemampuan perusahaan untuk membayarhutang atau kewajibannya kepada parakreditor. Tetapi sebaliknya, semakin rendahrasio lanr"ar maka kemampuan perrsahaandalarn membayar kewajibannya jug*semakin rendah. Rasio lancar dapat rnenjadiindikator kepercayaan kreditor. Kreditorakan sernakin loyal dalam memberikanpinjaman atau hutang jika ra;io lancarnyatinggi. Dengan rasio lancar yur,g ,.rukintinggi, kreditor trdak akan merasa khawatirperusahaan tidak mampu membayarkewajibannya. Oleh karena itu, parakreditor biasanya berpatokan atau meiihatpada rasio lancar perusahaan dalammemberikan pinjaman atau hutang. Rasiolancar dapat diukur dengan cara :
, Aktiva LancarKasto lancar
Hutang lancar
4) Rencana Bonus lBonus Plan (X4)Bonus plun adaiah perencanaan
bonus yang akan diterirna oleh manajerperusahaan yang didasarkan oada besaml,alaba akuntansi. Variabel ini diukurberdasarkan kebijakan bonus, bilaperusahaan ada skema kompensasi diberiskor 1, dan bila tidak menerapkan sisternbonus diberi skor 0. Data bonu.s plandidapat dari laporan keuangan tahunanemiten BEI dibagian gambaran umurnperusahaan.
3.5. Metode Analisis Data1. Analisis Regresi Logistik
Teknik statistik ini digunakan untukmengetahui pengaruh satu variabelindependen atau lebih (X) terhadap satuvariabel dependen (Y), dengan syarat:Variabel dependen harus merupakanvariabel dummy yang hanya punya duaalternatifyang di beri skor 1 dan skor 0, danvariabel independen mempunyai skala datainterval atau rasio. Regresi logistic inidipilih karena data dalam penelitian iniberupa data nominal dan data rasio,variabeldepandent berupa data nominal danindependentnya berupa data rasio dannominal, sehingga regresi logistic yangpaling tepat digunakan.2. Menilai Keseluruhan Model Fit
(Overall Fit lllodet)Sebelum melakukag analisis
terhadap regresi logit langkah pertamaadalah menilai overall ft ntodel terhadapdata dengan fungsi liketihood (Ghozali,2001).Hipotesis untuk menilai model fitadalah model yang dihipotesiskan fitdengan data. Dalam pengujian model fllikelihood (Z,) ditransformasikan menjadi-2LogL.Ghozali (200 I ) menyebutkan bahwastastitik-2LogL kadang-kadang disebutLikehood rqsio x2 statistik, dengandemikian maka pengujian atas fit modeldapat dilakukan dengan membandingkanantara nilai -2 Log Likelihood pada awal(Block: 0) untuk model dengan konstantasaja dengan nilat -2 Log Likelihood padaakhir (Block:l) untuk model dengankonstanta dan variabel independen.
64
Jurnal Ocpus, Vol. Vl, No 2, Juli - Desember 2014
3. Menguji Kelayakan N{odel Regresi
(Goodness of Fit Test)Kelayakan model reggesi dilakukan
dengan pengujian Hosmer and Lemeshov"'s
Penurunan nilai -2 Log Likelihootl
r-nengindikasi bahu'a model regresi semakin
baik.
Dari tabel di atas daPat dilihat
bahwa perusahaan yang mempunyai aset
kurang dari 100 rnilyar pada tahun 2009
adalah sebanyak 4 perusahaan, tahun 2010
adalah sebanyak 3 perusahaan dan tahun
Gootlness o/ Fit Test untuk mengetahut
apakah data ernpiris cocok atau sesuai
dengan modcl.3.6. Pengujian Hipotesis (Regresi
Logistik)Alat analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah regresi logistik' Model
,r:an g digunakan adalah :
P
Ln-- = p +BrUp +0zLEV +prLIK 1-0qRB+ € ..... . ..(3 1')
1-PKeterangan :
P I Pemilihan Metode Perulaian Persediaan
P : KonstantaUP : Llkuran Perusahaan
LEV : LeverageLIK : LikuiditasRB : Rencana Bonus
0r.. 0. : Koefisien regresia
f : Error
Pengujian hipotesis pada regresi logistik dilakukan dengan menggunakan tingkat
signifikansi (a) 5%. Kriteria penerimaan alau penolakan hipotesis akan didasarkan pada
pengambilan kepufusan sebagai berikut:
a. Jika piobabilitas > 0,05 maka hipotesis tiitolak
b. Jika probabilitas < 0,05 maka hipotesis diterima
4. Hasit Penelitian aset maka seluruh pemsahaan adalah
4.l.Ilasil Penelitian tergolong sebagai perusahaan dengan
1. Ukuran Perusahaan usaha skala besar' karena total aset yang
Ukuran perusahaan manufakiur dimiliki oleh seluruh perusahaan diatas Rp'
yangterdaftardiBEIjikadilihatdaritotall0.000.000.000.
Tabe1.4.1
Total Aset Industri Manufaktur di I"don"tiu p"tiod"
Kategori(dalamMilvaran Rp.)
Aset
2009 o//o 2010 o//o 201 I o//o
< 100 4 6 J 4
100 - 500 20 30 t9 29 l9 29
>500 42 64 44 21 46 70
Total 66 10002'o 66 t00% 66 r00%
Sumber: Data diolah dari lamPiran 2
201 1 sebanyak 1 perusahaan, artinya
perkembangau perusahaan jika dilihat dari
iotal aset adalah semakin baik karena
persentasi untuk lotal aset untuk
perusahaan \ang lrelnpunyai aset kurang
65
Jurnal Ocpus, Vol. Vl, No. 2, Juli _ Desember 2014
dari 100 rlilyar scmakilt lnenumn yaitu dari60% turLrn 4o/o dan turun lagi rnenjadi I 9ro .
Sebaliknya untuk perusahaan yangmempunyai aset autara 100 sarnpai dengau-500 milyar pada tahun 2009 adalah 309.,.6.
talrun 2010 adalah 29oA dan tahun 2011adalah 29%.Untuk perusahaan yangmempunyai asset lebih dari 500 milvaruntuk tahun 2009 sebanyak 640%, taliun2010 sebanyak 67% dan tahun 2011 adalah
sebany'ak 70o,ir. Hal ini menun_jukkan bahrvaperkembaugan perusahaan tlari tahuuketahun sernakin bagus jika dilihat dari tolalaset-
2. LeverageKondisi levcruge perusahaan yang
terdaftar di BEI tahun 2009-2011 yaitusebesar 67ohberada di atas.standar industri,sehingga resiko keuangan perusahaanpunturggi.
Rasio LeveraTabel.4.2
Lndustr faktur di lndones
Jika dilihat dari tabel di atas untukperusahaan yang mempunlai leteragedibawah 35% adalah untuk tahun Z0O9adalah 28o/o, tahun 2010 adalah 32%o.dantahun 20l l adalah sebanlak 35o/o. Artnyakondisi leverage perusahaan semakin baguskarenzr dari tahun ketahun perusahaan yingmempunyai rasio leverage dibawah 35o/osemakin naik .Untuk perusahaan yangmempunyai leverage sesuai dengan standarindustri yaitu 35%o adalah untuk tahun 2009adalah lo/o,tahun 2010 adalah 2o/o duttahun20ll adalah 1%. Untuk perusahaan yangmempunyai leverage diatas 359/o adalahuntuk tahun 2009 adalah 7lo/o, tahure}l}adalah 65Yo, dan tahun 201 I adalah 64%o,ini menandakan bahwa rasio leverageperusahaan semakin bagus karena Aari
Sumber: Data diolah dari lampiran-
ketahun
Rasio Likuiditas
penurunan,artinya dari tahun ketahunperusahaan yang dibiairai dengan hutangsemakin menurun, tetapi secara keseluruhankondisi leverage perusahaan manufakturpada tahun2009-2011 dalam kondisi 6j%berada diatas setandar industri, arltnya 67ohperusahaan dibiayai dengan hutang.
3. LikuiditasKondisi likuiditas pada perusahaan
yang menjadi sampel penelitian yaitu 62ohperusahaan mempunyai ffirgkat rasiolikuiditas dibawah standar industri dan 3g% perusahaan mempunyai trngkat rasiolikuiditas diatas standar industri, artinyasemakin tinggi tingkat rasio maka semakinIikuid dan sebaliknya semakin rendahtingkat rasio maka semakin ilikuicl.
tahun mengalami
Tabel.4.3lndustri ManUfaktur di Indonesia iode 2009-201 I
ustrl manu rcl' Kategoridalam persen
<35 18 f- 28 21 32 23 35J) I 2 J I
>35 4'7 71 43 65 42 64Total 66 I toov. 66 100% 66 rc0%
Kategori(dalam persen)
eLikuiditas
20tJ9 o//o 2010 o/./o 2011 o//n
< 200 40 61 40 61 42 64200 I
25fi-I I
>200 25 38 24 36Total 66 r 100% 66 100% 66 r00%
Surnber : Data diolah dari larnpiran 2
66
Jurnal Ocpus, Vol. VI, No. 2, Juli - Desember 2014
Jika 'dilihat clari tabel di atas
perusahaan ,vang rTiempunyat rasio
Iiktiditcts dibarvah 2009/n adaiah uiltuk
tahun 2009 adalah 619i,' tahun 2010 adalah
61% dan tahun 2011 adalah 64%. iriarlinya kemapuan perusahaan dalam
memenuhi kervajiban jangka pendeknya
sernakih rendah Untuk rasio likuitlitas
yang sesuai dengan standar industri adalah
untut tuttott 2009 adalah l%o,tahun 2010
adalah lo/o dan tahun 201i adalah O'Untuk
rasio likuiditas diatas 200% adalah untuk
tahun 2009 adalah 38%, tahun 2010 adalah
38% dan tahun 20ll adalah 360 , ini
arlinya kemampuan perusahaan dalam
melunasi keu'ajiban jangka pendeknya
semakin menurun.
4. Rencana bonusPerusahaan manufaktur Yang
menjadi sampel penelitian ini sebanyak
76Yo mempun,vai rencana bonus dan sisanya
24o/o tidak mempunlai rencana bonus' Hal
ini sesuai dengan pernyataan bahwa
akuntansi memberikan keleluasaan pada
manajer untuk memilih berbagai altematifkebijakan akuntansi baik )ang bersifat
menaikkan laba maupun menurunkan laba'
Sehubungan dengan hal tersebut, rnanajer
perusahaan mernpunyai kecenderungan
untuk memtlih kebijakan akuntansi yang
dapat menaikkan laba jika kinerja manajer
diperhitungkan berdasarkan pencapaian
laba perusahaan. Manajer perusahaan akan
bersifat oportunis, sehingga jika kinerjatidak didasarkan pada pencapaian laba
maka manajer juga tidak akan memaksakan
diri untuk rnemilih kebijakan akuntansi
yang menaikkan laba (Inoue dan Thomas,
1996). Hal ini tidak terlepas dari pengaruh
kontrak kompensasi antara manajer dengan
pemilik (Vincentb, et.al. 2001)'Manaiemen memilih Prosedur
akuntansi untuk mencapai laba akuntansi
yang dapat memberikan reu'ard bonus
untuk kepcntrngannya (Hefzi, 1988)'
N{anajer memilih strategi pelaporan yang
dapat memaksimalkan kompensasi dan
selanjutnya tnatlajetnen akan mendapatkan
koupensasi (Said. 200i). -ladi untuk
pcrusahaan mauufaktur .varlg ,' et.t-tpuuyai
rencana bonus sebanyak 76 9i, diindikasikan
bahu'a kinerja manajerny'a diperhitungkarl
berdasarkan pencapaian laba perusahaan,
dan sebaliknya untuk 240lo perusahaan yang
tidak mempunyai rencatla bonus
diindikasikan bahwa kinerja manajernya
tidak didasarkan pada pencapaian laba'
4. 2. Analisis Data1. Menilai Keseluruhan Model Fit(Overall Iit Model)
Untuk melilrat aPakah suatu model
fit dengan data perlu dilihat ntlai -2 I'ogLiketihood. Berdasarkan tabel 4'4 pada
lampiran 3 dapat diketahui bahwa jumlah
seluruh kasus yang diolah dalam penelitian
ini adalah 198 kasus dan setelah dilakukan
uji kelayakan model kasus yang dapat
dianalisis tetap sebesar 198 kasus yang
berarti tidak ada kasus yang mengalami
error. Output classifcation table pada
tabel 4.5 pada lampiran 3 menjelaskan
bahwa model regresi logistic Yangdigunakan telah cukup baik, karena mampu
memprediksi dengan benar 88,9 persen
kondisi yang terjadi.Tabel 4.6 Pada lamPiran 3
menunjukkan nllai -2 Log Likelihood untuk
model yang hanya memasukkan konstanta'
Kemudian untuk melihat nilai -2 Log
Likelihood, pengujian ini dilakukan dengan
membandingkan antara nilai -2 Log
Liketihood pada awal (Block : 0) untuk
model dengan konstanta saja dengan nilai -2 Log Likelihood pada akhir (Block=l)untuk model dengan konstanta dan variabel
independen. Penurunan nilai -2 Log
Liketihood mengindikasi bahwa model
regresi semakin baik'Tampilan outPut SPSS memberikan
2 nilai -2 Log Likelihood, yaitu untuk
model yang hanya memasukkan konstanta
(Tabel 4.6) dan untuk model yang dengan
konstanta dan variabel independen (Tabel
4.7). Nilai -2 Log Likelihood untuk model
yang hanya metnasukkan konstanta adalah
sebesar 133 .927 dan nilai -21'og
67
Jurnal Ocpus, Vol. Vl, No. 2, Juli - Desember 2014
menggunakan regresi logistik dilakukan2. Menguji Kelayakan Model Regresi dengan memasuklan seiuruh variabel(Goodness of Fit Model) independen, yaitu ukuran perusahaan,
Menguji keia.vakan atau ketepatan leverage, lil.uiditas dan rencana bonus padatnodel regresi dapat dilihat dari Hosnter and pemilihan metode penilaian persediaan.Lemeshow's Test.Jlka siknifikansi > 0,05 Pengujian ini bertujuan untuk melihatmaka model dinilai fit/sesuai dengan data. pengaruh variabel independent terhadapBerdasarkan pengujian pada tabel 4.8 pada variabel dependen.
Dari hasil repgesi logistik didapat persamaan regresi sebagai berikut:
Y: -5.917+ 0 .803 UP - 1.609 Lev - 0.305 Lik-uid + 0.622 RB + e
Likaliltootl untuk morlel dengan konstantadan variabel independen adalah sebesar122.847^ Penurunan nilai -2 LogLikelilrood dari 133.927 rlenjadi 122.847^ar(inya lelah terjadi pclturullan sebcslr.1 .1080 hal ini rneneindikasikan bahrvarnodel fit dengan da1a. Hal ini berartibahwa dengan adanya penambahanvariabel independen ukuran perusahaan,Iet,erqge, likuiditasdan rencana bonus dapat memperbaikimodel fit.
4.3. Hasil Pengujian Regresi Logistik1. Ukuran Perusahaan
Pengujian variabel ukuranperusahaan dengan menggunakan regresilogistic di tabel 9 pada lampran 3menghasilkan koefisien regresi bernilaipositif sebesar 0,803. Jika tidak melihatsiknifikansi pengaruhnya, nilai tersebutberarti bahwa semakin besar ukuranperusahaan maka akan semakin besarkemungkinan nya dapat mempengaruhidalam pemilihan metode penilaianpersediaan yaitu sebesar B0,3oh.Probabilitas sebesar 0.026, apabiladibandingkan dengan tingkat signifikansi0,05 (5%), maka nilai signifikansi ukuranperusahaan lebih kecil dari tingkatsignifikansi 0,05 sehingga dapatdisimpulkan bahwa ukuran perusahaanberpengaruh dan siknifikan dalampemilihan metode penilaian persediaan.2. Leverage
Pengujian variabel levcroge denganmenggunakan regresi logistic di tabel g
pada lampran 3 menghasilkan koefisien
lanrpiran 3. nilai statistik Hosmcr ondLcinc.shott''.s (iotxlness ol Fit lctil adalahsebesar 6.6-5t dengan tingkat signifikansisebesar 0.574 . Nilai signfikansi tersebut dialas 0,05 dengan dernikian dapatdisimpulkan bahwa rnodel tersebutditerirna, yang artinya tidak ada perbedaandengan data sehingga n-rodel dapatdikatakan fit
3. Pengujian Hipotesis (Regresi Logistik)Pengujian hipotesis dengan
regresi bernilai negatif sebesar -1.609. Jikatidak melihat siknifikansi pengaruhnya,nilai tersebut berarti bahwa seryrakin besarrasio leverage maka akan semakin kecilkemungkinannya dapat mempengaruhidalam pemilihan metode penilaianpersediaan yaitu halya sebesar 16,Ogy:o.Probabilitas sebesa*r 0.322, apabiladibandingkan dengan tingkat signifikansi0,05 (5%), maka nilai signifikansi leveragelebih besar dari tingkat signifikansi 0,05sehingga dapat disimpulkan bahwaleverage tidak berpengaruh siknifikandalam pemilihan metode penilaianpersediaan.3. Likuiditas
Penguj ian variabel likuiditas denganmenggunakan regresi logistic di tabel 9pada lampiran 3 menghasilkan koefisienregresi bernilai negatif sebesar -0.305. Jikatidak melihat siknifikansi pengaruhnya,nilai tersebut berarti bahwa semakin besarrasio likuiditas maka akan semakin kecilkemungkinannya dapat mempengaruhidalam pernilihan metode penilaian
68
Jurnal Ocpus, Vol. Vl, No 2, Juli - Desember 201.4
persdiaan yaitu hanya sebesar 30.59 o.
Probabilitas s.ebesar 0. 1 03 , apabila
dibanclingkan dengan tingkat signifikansi0.05 (5%), maka nilai signifikansi lik-uiditaslebrli besar dari turgkat signifikansi 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahrva
likuiditas tidak berpengarul-r siknifikandalarn pemilihan metode penilaian
persediaan.
4. Rencana BonusPengujian variabel rencana bonus
dengan menggunakan .regresi logistic ditabel 9 pada lampiran- 3 menghasilkankoefisien regresi bernilai positif sebesar
0.622. Jrka tidak rnelihat siknifikansipengaruhnya-, nilai tersebut berarti bahrvaperusahaan yang meniliki rencana bonusmaka akan semakin besar kemungkinan nya
dapat mempengaruhi dalam pernilihanmetode penilaian persediaan yaitu sebesar
62.2%. Probabilitas sebesar 0.268, apabila
dibandingkan dengan tingkat signifikansi0,05 (5%), maka nilai signifikansi rencana
bonus lebih besar dari tingkat signifikansi0,05 sehingga dapat Cisimpulkan bahwa
rencana bonus tidak berpengaruhsiknifikan dalam pemihhan metodepenilaian persediaan.
4.4. Hasil Pengujian Secara Parsial (
Panial test)Uji parsial digunakan untuk
mengetahui pengaruh variabel independenlsecara parsial terhadap variabel dependent.Dalam regresi logistik pengujian secara
parsial ( partial test ) dapat dilihat denganmembandingkan antara t hitung dengan ttabel, t hitung dalam regresi logistic adalahsama dengan nllai *-a I d.
a) Dapat diketahui bahwa t hitung pada
tabel t hasil pengujian regresi logtsticadalah sebesar 4.926 > 1.960 t tabel.jadi hipotesis nol ditolalq kesimpulannyayaitu bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap pemilihan metodepenilaian persediaan .
b) Dapat diketaliui bahwa t hitung pada
tabel t hasil pengujian regresi logisti,adalah sebesar 0.982 < 1.960 t tabel.
iadi hipotcsis nol diterirna.
ke simpulannya .vaitu bahtva lat'cruge
ticlak berpeugaruh terhadap peniliharllrelod e penilaian persediaan.
c) Dapat diketaliui ball.va t hitung pada
tabel 9 hasil pengujian rc'grc.ri logi.sti.adalah sebesar 2.664 > 1.960 t tabel.jadi hipotesis nol ditolak, kesirnpulannl'gyaitu bahwa likuiditas berpengaruhterhadap pernilihan m:tode penilaianpersediaan.
d) Dapat diketahui bahwa t httung pada
tabel t hasil pengujian regresi logisticadalah sebesar 1.227 < 1.960 t tabel,jadi hipotesis nol diterima,kesirnpulannya yaitu bahwa rencalubonus tidak berpengaruh terhadappemililran metode penilaian persediaan.
4.5. Hasil Pengujian Secara keseluruhan/Simultan ( overall test)
Untuk hasil pengujian secara
keseluruhan /simultan ( overall rest) dalarnregresi logistik dapat dilihat dari hasiloutput pada Cox-Snell R2 dan Nagelkerke R
di tabel 4.7, yang mempunyai analogi sama
dengan nilai R-,Sqrrare pada regresi linier,yang terlihat nilainya sebesar 0.111 artinya
keempat variabel bebas mampu
menjelaskan variabel tidak bebas sebesar
l1.l % dan sisanya yaitu sebesar 88.9 o/"
dijeiaskan oleh faktor lain yarrg tidak ditelitidalam penelitian ini. .;4.6. Pemtrahasana. Ukuran Perusahaan
Variabel ukuran perusahaan pada
penelitian ini berpengaruh positif dansignifikan terhadap pemililran metodepenilaian persediaan. Hal ini membuktikanbahwa adanya kesesuaian antara teoridengan hasil penelitian. Perusahaan besarcenderung memilih metode rata-rata yang
dapat menurunkan laba sehingga dapatmemilimalisasi pembayaran pajak, dansebalitnya, perusahaan kecil akan rnernilihmetode FIFO yang dapat menaikkan laba
untuk memberikan gambaran kurerja
perusahaan yang baik sehingga
kemungkinan memperoleh dana pinjarnan
dari kcditor akan rneningkat. I{asilpengulian ini mendukung penelitian yang
69
lurnal Ocpus, Vol. Vl, No. 2,,uli_ Desember 2014
dilakukan oleh Cushins dan Le Clere(1992), Mukhlasin (2001), Taqwa (2003),Mangena.et.al, (2008 ). Wahab. et.at,(2009),dan Mukhlasin(2007).
b. LeverageVariabel laverugc pada penelitian
ini tidak berpengaruh secara sigrifikanterhadap pernilihan metode penrlaianpersediaan. Meskipun secara konsepIeverage dapat menjadi faklor yangmempengaruhi pemilihan metode penilaian
. p-ersediaan, namun dalam penelitian initidak menyatakan demikian. penelitimenduga bahwa perusahaan tidakmemperhatikan besar kecilnya hutangjangka panjang dalam memilih metociepenilaian persediaan, melainkan perusahaancenderung memilih metode yang dapatmeminimalisa si pembayaran pajak.
Kemudian hasil regresimenunjukkan bahwa leverage berpengaruhnegatif terhadap pemilihan metodepenilaian persediaan. peneliti mendugabalrrva perusahaan dengan leverage yangtinggi justru akan ilemilih metode yangdapat mengurangi pemb ataran pajak agarbiaya yang ditanggung dapat berkurang,karena perusahaan dengan leverage yangtinggi memiliki biaya yang juga tinggi. Jadimetode yang digunakan adalah metode rata_rata, bukan FIFO. Hasil pengujian inimendukung penelitian Mangena(200g),Zinkevkiene & Rudzioniene (2005), danTaqwa (2003).
c. LikuiditasRasio lancar sebagai ukuran
likuidins perusahaan tidak berhasildibuktikan mempunyai pengaruh yangsignifikan terhadap pemilihin rn"tod"penilaian persediaan. Meskipun secarakonsep likuiditas dapat menjadi faktor yangmempengaruhi pemilihan metode penilaianpersediaan, namun dalam penelitian initidak menyatakan demikian. penelitimenduga hal ini disebabkan perusahaanselalu berusaha rneningkatkankesejahteraannya dengan rnemilih metodeyang dapat meminirnalkan pembayaran
pa1ak. Dengan dernikian, perusahaan akalrmernilih metode persediaan tanparnenrperhatikan besarnya hutang lancarpada perusahaan tersebut. penelitian inimendukung penelitian Abdullah (1999) clanTaqrva (2003), yang juga tidak menemukanbukti atas pengaruh likuiditu.s terhadappem ilihan rnetodd penilaian persediaan.
d. Rcncana BonusVariabel rencana bonus pada
penelitian ini tidak bcrpengaruh secarasignifikan terhadap pemilihan metodepenilaian persediaan. Meskipun secarakonsep rencana bonus dapat rnenjadi faktoryang mempengaruhi pemilihan metodepenilaian persediaan, nalnun dalampenelitian ini tidak menyatakan demikian.Peneliti menduga bahwa perusahaan tidakmemperhatikan rencana bonus dalammemilih metode penilaian persediaan,melainkan perusahaan cenderung memilihmetode yang dapat meminimalisasipembay'aran pajak dan untuk menghindarjtekanan politik karena sernakin besar labayang dilaporkan semakin besar juga bonusyang akan didapat tetapi efeknya semakinbesar juga pajak yang harus ditanggungperusahaan dan tekanan politik lang akandihadapi. Hasil pengu.jian ini mendukungpenelitian yang dilakukan olei,Gopalakrishnan (1994), Abdullah (tggg),Tawhk (2006), serta Astanami dan Manara(2006).
5. KESIMPULAN DAN SARAN5.1 Kesimpulanl) Ukuran perusahaan, Ieverage, likuiditas
dan rencana bonus secara simultan hanlaberpengaruh sebesar ll,loA terhadappemilihan metode penilaian persediaan.Hal ini disebabkan kondisi leverageperusahaan manufaktur pada tahunpenelitian yaitu tahun 2009-2011 dalamkondisi 67% berada tliatas standarindustri, arturya 67 % perusahaanmodalnya berasal dari hutang. Dan untukkondisi likuiditasnya laitu 62%perusahaan rnempunyai tingkat rasicllikuiditas dibarvah srandar irdustri.
70
Jurnal Ocpus, Vol. Vl, No. l, Juli - Deser.rber 201-4
artiu),a trngkat rasio likuidita s
perusahaan dalaur kondrsi ilikuitl.sedangkan u[tuk reucana bonus yaitumasih ada sebalvak 24ozb perusahaan
yaug tidak memrhki reltcana bouus,
seharusnya sernua pcrusahaan mernilikirencana bouus kareua bonus dapat
digunakan sebagai motivasi dan sarana
untuk rnerungkatkan knerja manajemen.2) Berdasarkan pengujian dengan regresi
logistilq secara parsial bahwa variabelyang berpengaruh terhadap pemilihanmetode penilaian'persediaan pa<ia
penelitian ini adalah variabel ukuranperusahaan dan variabel likuiditcts,sedangkan variabel let'erage, dan
variabel rencana bonus tidakbe.rpengaruh terhadap pemilihan metodepenilaian persediaan.
5.2 Saran1). Untuk Industri Manufaktur
Hendaknya perusahaan harusmenjaga kondisi rasio keuangannnya baikrasio levera,ge ataupun rasio likuiditasnyoagar tetap sesuai dengan standar industriyang berlaku, karena kalau rasiolet,eragenya terlalu tinggi maka akanmembahayakan perusahaan. Perusahaanakan masuk dalam kategori exteremelet,erage (utang exstrem) yaitu perusahaan
terjebak dalarn tingkat utang 1'ang tinggidan sulit untuk nelepaskan bebau utauglcrsebut. sedangkan uniLrk rasiohkuiditasn.va jangan sampai beracla dibau'ahstandar urdustri atau keadaan keuanganperusahaan jangan sarnpai berada dalamkondisi ilikid. Dalam kondisi ilikuidperusahaan tidak dapat segera n-remenuhlkewajiban keuangannya pada saat dttagih.Untuk perusahaan yang belurr menerapkanrencana bonus, hendaknya untukmempertimbangkannya karena bonus dapatdigunakan sebagai sarana untukrneningkatkan krnerja rnanajenren .
2). Untuk Peneliti SelanjutnyaBagi peneliti selanjutnya yang
berkaitan dengan pemilihan metodepenilaian persediaan, sebaiknyamempertimbangkan beberapa saran dibawah ini agar hasil penelitian yang lebihbaik dan akurat, yaitu;1) Periode penelitian sebaiknya lebih dari -a
tahun.2) Menambahkan beberapa variabel
penelitian lainnya, seperti jumlahkaryawan, biaya tenaga kerja dan modal.
3) Untuk mengelompokkan industrimanufaktur, misalnya kelompok sektorindustri dasar dan kimia, seklor anekaindustri dan industri barang konsumsi .
7l
Jurnal Ocpus, Vol. Vl, No. 2, luli - Desember 2014
DAI."TAR PUSTAKA
Atarwaman, Rita .1.D. 2011. AnalisisPengaruh Ukuran perusahaan"
Profitabilitas. dan KepernilikanManejerial Terhadap Praktik perataan
Laba yang Dilakukan OlehPerusahaan Manufaktur, Jumal llnutEkonomi Advantage, Volurne2, no2,Januari,www.Atarwaman
- - Perusahaan+Ma-rufaktur (diakses 21feb 2013)
Bowen R.M., Ducharme, L. Dan Shores, D.1999. "Economic And IndustryDeterminants Of Accounting MethodChoice." LJnit,ersit, Of W,ashingtonBusiness School, Seattle, lilashingtort.tlRL.http/iPaper.SSRN.Com (diakses22 feb 2013)
Broberg, Collin, and Tagesson, 2011. Whyreduce profit? Accounting choice ofimpairments in Swedrsh listedcorporations, Int. J. Accounting andFinance, Vol. 3, No. l, pp.49-71Inderscience Enterprises Ltd.(http :/iwww. sjdih. depkeu. go. idltullTe>a/2 002/23 I -KMK.06-2002Kep.htm.diakses 23 feb 2013 1
Buku Panduan Indeks Harga Saham BursaEfek Indonesia, 2010. IndonesiaStock Exchunge, Indonesia StockExchange Building Jl. Jend. SudirmanKeu.52-53 Jakarta 12190. Indonesi.Telephone (62-21 )5 I 6-05 I 5.Facsimile (62-21)51 5 -03 30
Colin, John and C.Donald Sinclair, 2001.Determinants of accounting choice inEglpt, The Journal of ApptiedAccounting Research, pp.4g-92(htQ./ {rvrry.emeraldinsight. com/journals.htm, diakses 22 feb 2013)
Cushing B.E. dan M.J Le Clere. lgg2.Evidence in the Determinants ofInventory Accounting policy Choice.The Accounting Revievt 67 (April),pp355-366. Published by: AmericanAcqquqlrlg Association
72