Click here to load reader
Upload
delva-eliusantia
View
68
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
POROS HORMONAL SISTEM REPRODUKSI
Badan pineal
Suatu kelenjar kecil, panjang sekitar 6-8 mm, merupakan suatu penonjolan dari
bagian posterior ventrikel III di garis tengah. Terletak di tengah antara 2 hemisfer
otak, di depan serebelum pada daerah posterodorsal diensefalon. Memiliki
hubungan dengan hipotalamus melalui suatu batang penghubung yang pendek
berisi serabut-serabut saraf.
Menurut kepercayaan kuno, dipercaya sebagai “tempat roh”.
Hormon melatonin : mengatur sirkuit foto-neuro-endokrin reproduksi. Tampaknya
melatonin menghambat produksi GnRH dari hipotalamus, sehingga menghambat
juga sekresi gonadotropin dari hipofisis dan memicu aktifasi pertumbuhan dan
sekresi hormon dari gonad. Diduga mekanisme ini yang menentukan pemicu /
onset mulainya fase pubertas.
Hipotalamus
Kumpulan nukleus pada daerah di dasar otak, di atas hipofisis, di bawah talamus.
Tiap inti merupakan satu berkas badan saraf yang berlanjut ke hipofisis sebgai
hipofisis posterior (neurohipofisis).
Menghasilkan hormon-hormon pelepas : GnRH (Gonadotropin Releasing
Hormone), TRH (Thyrotropin Releasing Hormone), CRH (Corticotropin
Releasing Hormone) , GHRH (Growth Hormone Releasing Hormone), PRF
(Prolactin Releasing Factor). Menghasilkan juga hormon-hormon penghambat :
PIF (Prolactin Inhibiting Factor).
Pituitari / hipofisis
Terletak di dalam sella turcica tulang sphenoid.
Menghasilkan hormon-hormon gonadotropin yang bekerja pada kelenjar
reproduksi, yaitu perangsang pertumbuhan dan pematangan folikel (FSH –
Follicle Stimulating Hormone) dan hormon lutein (LH – luteinizing hormone).
Selain hormon-hormon gonadotropin, hipofisis menghasilkan juga hormon-
hormon metabolisme, pertumbuhan, dan lain-lain. (detail2, cari / baca sendiri
yaaa…)
Ovarium
Berfungsi gametogenesis / oogenesis, dalam pematangan dan pengeluaran sel
telur (ovum).
Selain itu juga berfungsi steroidogenesis, menghasilkan estrogen (dari teka interna
folikel) dan progesteron (dari korpus luteum), atas kendali dari hormon-hormon
gonadotropin.
Endometrium
Lapisan dalam dinding kavum uteri, berfungsi sebagai bakal tempat implantasi
hasil konsepsi.
Selama siklus haid, jaringan endometrium berproliferasi, menebal dan
mengadakan sekresi, kemudian jika tidak ada pembuahan / implantasi,
endometrium rontok kembali dan keluar berupa darah / jaringan haid.
Jika ada pembuahan / implantasi, endometrium dipertahankan sebagai tempat
konsepsi.
Fisiologi endometrium juga dipengaruhi oleh siklus hormon-hormon ovarium.
(gambar)
Histological appearance of endometrial tissues during the menstrual cycle.
A. Normal proliferative (postmenstrual) endometrium, showing small, tube-like
patternof glands.
B. Early secretory (postovulatory) endometrium, with prominent subnuclear
vacuoles, alignment of nuclei, and active secretions by the endometrial glands.
C. Late secretory (premenstrual) endometrium, with predecidual stromal changes.
D. Menstrual endometrium, with disintegration of stroma / glands structures and
stromal hemorrhage.
D. HORMON-HORMON REPRODUKSI
GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormone)
Diproduksi di hipotalamus, kemudian dilepaskan, berfungsi menstimulasi
hipofisis anterior untuk memproduksi dan melepaskan hormon-hormon
gonadotropin (FSH / LH ).
FSH (Follicle Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel basal hipofisis anterior, sebagai respons terhadap GnRH.
Berfungsi memicu pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel-sel granulosa di
ovarium wanita (pada pria : memicu pematangan sperma di testis).
Pelepasannya periodik / pulsatif, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 3
jam), sering tidak ditemukan dalam darah. Sekresinya dihambat oleh enzim
inhibin dari sel-sel granulosa ovarium, melalui mekanisme feedback negatif.
LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating
Hormone)
Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH, LH berfungsi
memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-sel granulosa) dan juga
mencetuskan terjadinya ovulasi di pertengahan siklus (LH-surge). Selama fase
luteal siklus, LH meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum
pascaovulasi dalam menghasilkan progesteron.
Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam darah bervariasi setiap fase
siklus, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 1 jam). Kerja sangat cepat dan
singkat.
(Pada pria : LH memicu sintesis testosteron di sel-sel Leydig testis).
Estrogen
Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel di ovarium
secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar adrenal
melalui konversi hormon androgen. Pada pria, diproduksi juga sebagian di testis.
Selama kehamilan, diproduksi juga oleh plasenta.
Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada berbagai
organ reproduksi wanita.
Pada uterus : menyebabkan proliferasi endometrium.
Pada serviks : menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lendir serviks.
Pada vagina : menyebabkan proliferasi epitel vagina.
Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan payudara.
Juga mengatur distribusi lemak tubuh.
Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas sehingga memicu pertumbuhan
/ regenerasi tulang. Pada wanita pascamenopause, untuk pencegahan tulang
keropos / osteoporosis, dapat diberikan terapi hormon estrogen (sintetik)
pengganti.
Progesteron
Progesteron (alami) diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium, sebagian
diproduksi di kelenjar adrenal, dan pada kehamilan juga diproduksi di plasenta.
Progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik (fase sekresi)
pada endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium uterus berada pada
keadaan yang optimal jika terjadi implantasi.
HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas
(plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu
(sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar
1000 mU/ml), kemudian naik kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar
10.000 mU/ml).
Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi
hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga
memiliki fungsi imunologik.
Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan
adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).
LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin
Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu / meningkatkan
produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin ikut
mempengaruhi pematangan sel telur dan mempengaruhi fungsi korpus luteum.
Pada kehamilan, prolaktin juga diproduksi oleh plasenta (HPL / Human Placental
Lactogen).
Fungsi laktogenik / laktotropik prolaktin tampak terutama pada masa laktasi /
pascapersalinan.
Prolaktin juga memiliki efek inhibisi terhadap GnRH hipotalamus, sehingga jika
kadarnya berlebihan (hiperprolaktinemia) dapat terjadi gangguan pematangan
follikel, gangguan ovulasi dan gangguan haid berupa amenorhea.
http://hendracliquerz001.blogspot.com/2011/05/makalah-anatomi-dan-hormonal-
wanita.html
DAFTAR PUSTAKA
Golinko, 1990. Kesehatan reproduksi wanita. E.r : jakarta
Http//: kespro.wanita.blogspot.com
Notoatmodjo, S. 2003. reproduksi dan hormonal. Jakarta: Rineka Cipta
Winkjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Edisi 2. Hal 386-397. Jakarta : YBPSP
SIKLUS HORMONAL
Pada seorang wanita tumbuh dan berkembangnya alat reproduksi sangat dipengaruhi oleh hormon-hormon yang dihasilkan oleh glandula hypophyse dan ovarium. Hypophyse anterior menghasilkan 3 hormon :a. FSH (Folikel Stimulating Hormon)FSH dalam jumlah besar ditemukan di urine wanita menopouse, pada gadis umur 11 th dan jumlah terus bertambah sampai dengan dewasa. FSH dibentuk oleh sel b (Basophil) dari lobus anterior Hypophise. Pembentukan FSH ini akan berkurang pada pembentukan atau pemberian estrogen dalam jumlah cukup, kehamilan. Pengaruh FSH yaitu dapat menimbulkan beberapa folikel primordial yang dapat berkembang dalam ovarium menjadi folikel de graaf yang membuat estrogen (yang menimbulkan proliferasi pada endometrium). b. LH (Luteinizing Hormon)Banyak ditemukan pada wanita menopouse. LH bekerjasama dengan FSH menyebabkan terjadinya sekresi estrogen dari folikel de graaf, juga menyebabkan penimbunan substansi dari progesteron dalam sel granulosa. Bila estrogen dibentuk dalam jumlah cukup besar, maka akan menyebabkan pengurangan FSH. Sedang produksi LH bertambah sehingga tercapai suatu rasio produksi FSH & LH yang dapat merangsang terjadinya ovulasi. Corpus luteum berkembang dibawah pengaruh LH dan memproduki estrogen & progesteron (menyebabkan kelenjar-kelenjarnya berlekuku-leku dan bersekresi)c. Prolaktin (LTH= Luteo Tropic Hormon)Ditemukan pada wanita yang mengalami menstruasi, terbanyak pada urine wanita hamil, laktasi dan post menopouse. Dibentuk oleh sel Alpha (acidophil) dari lobus anterior hypophise. Fungsi hormon ini ialah untuk memulai dan mempertahankan produksi progesteron dari corpus luteum. Hormon ini keluarnya juga diatur dan dirangsang oleh pusat hypothalamus yang menghasilkan gonadotropine releasing faktor dan prolactin inhibitory hormon (PIH) yang menghambat produksi prolactin. Hormon-hormon dari ovarium :a. EstrogenTerdiri dari beberapa campuran yaitu oestriol, oestradiol, oestron. Diproduksi dibawah pengaruh FSH, menjelang granula sel-sel theca (interna) memperbanyak jumlahnya sampai proses kemunduran dari corpus luteum. Estrogen menimbulkan proliferasi dari endometrium, pengaruhnya juga lebih luas karena menyebabkan timbulnya tanda kelamin sekunder seperti tumbuhnya buah dada, rambut kemaluan, rambut pada ketiak,dll serta
menambah kontraktilitas uterus. Hormon ini digunakan untuk mengatur haid, untuk pengobatan menopouse, ada kalanya untuk memulai persalinan misalnya kalau janin mati dalam kandungan, serotinus. Estrogen ini juga berpengaruh pada produksi dari sekresi struktur epitel vagina, mendorong pertumbuhan dari basil doderlein (untuk keasaman vagina)b. Progesteron Dibentuk oleh corpus luteum setelah terjadi ovulasi dan plasenta. Seperti estrogen, progesteron dapat diisolir kecuali dari plasenta, juga dari glandula supra renalis dan darah vena ovarica. Kadar pregnandiol (metabolit dari progesteron dalam urine). Yang tertinggi dijumpai hari ke 20 & 21 setelah menstruasi dan berkurang sampai 2 hari sebelum menstruasi. Pengaruh dari hormon ini terutama pada alat-alat reproduksi terutama uterus dan mammae.Pengaruh terhadap uterus :1. Endometrium akan bersekresi kelenjarnya, semakin panjang berkelok-kelok seperti cork screw, sehingga tebal, oedematus, lembut mudah untuk nidasi. Dalam fase ini endometrium terdapat timbunan glikogen à untuk makanan telur dan mempertahankan kehamilan .2. Pengaruh terhadap dinding uterus: mengurangi kontraksi dinding uterus dan mengurangi pengaruh oksitosin.3. Pengaruh terhadap mammae : menyebabkan pertumbuhan dari sel-sel acini dan lobuli glandula mammae, seperti yang dijumpai pada fase post ovulatoir selama kehamilan. c. RelaxinHormon ini maksimum jumlahnya pada 38-42 minggu kehamilan, relaxin ini berpengaruh pada pengenduran panggul, kelembutan serviks, mendorong uterus untuk berkontraksi.
http://ilmu-pasti-pengungkap-kebenaran.blogspot.com/2011/11/siklus-hormonal.html
SIKLUS HORMONAL
Pada seseorang tumbuh dan berkembangnya alat reproduksi sangat di
pengaruhi oleh hormon-hormon yang di hasilkan oleh glandula hypophyse
dan ovarium.
Hypophyse anterior menghasilkan 3 hormon :
a. FSH
FSH dibentuk oleh sel β (basophil) dari lobus anterior hypophise.
Pembentukan FSH akan berkurang pada pembentukan atau pemberian
estrogen dalam jumlah cukup, kehamilan. Pengaruh FSH yaitu dapat
menimbulkan beberapa folikel primordial yang dapat berkembang dalam
ovarium menjadi folikel de graaf yang membuat estrogen (yang
menimbulkan proliferasi pada endometrium).
b. LH
LH bekerjasama dengan FSH menyebabkan terjadinya sekresi estrogen dari
folikel de graaf dan penimbunan substansi dari progesteron dalam sel
granulose. Produksi LH bertambah sehingga menyebabkan produksi FSH
dan LH yang dapat merangsang terjadinya ovulasi.
c. Prolaktin
Dibentuk oleh sel alpha (acidophil) dari lobus anterior hypophyse,
berfungsi untuk memulai dan mempertahankan produksi progesteron dari
corpus luteum.
Hormon-hormon dari ovarium
a. estrogen
terdiri dari campuran oestriol, oestradiol, oestron, diproduksi dibawah
pengaruh FSH. Estrogen menimbulkan proliferasi dari endometrium dan
berperan dalam merangsang timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder
seperti tumbuhnnya buah dada, rambut kemaluan, rambut ketiak,
menambah kontraktilitas uterus, untuk mengatur haid untuk pengobaatan
menpouse, ada kalanya untuk memulai persalinan,
b. progesteron
dibentuk oleh corpus luteum setelah terjadi ovulasi dan plasenta. Pengaruh
hormon ini adalah pada alat-alat reproduksi terutama uterus dan mammae.
Progesteron berfungsi dalam mempersiapkan uterus untuk menerima dan
mengembangkan sel ovum yang telah dibuahi.
c. Relaxin
Relaxin berpengaruh pada penggenduran panggul, kelembutan serviks,
mendorong uterus untuk berkontraksi.
A. Siklus Ovarium
fase folikular
Hari 1-8
kadar FSH dan LH yang cukup tinggi mamacu perkembangan 10-20 folikel
dengan satu folikel dominan.folikel dominan tampak pada fase mid
follicular, sisa folikel mengalami atresia.
Hari ke 9-14
Saat ukuran folikel meningkat lokalisasi cairan tampak sekitar sel granulose
dan menjadi konfluen, memberikan peningkatan pengisisan cairan diruang
sentral (antrum) yang merupakan transformasi folikel primer menjadi
folikel graaf.
Folikel Primordial
Pematangan gamet wanita tergantung pada interaksi kompleks antara
gamet yang sedang berkembang dan sel di sekitarnya yang membentuk
lapisan luar folikel. Selama profase meiosis pertama, oosit merangsang
organisasi sel di sekitarnya untuk membentuk granulose folikel primordial.
Folikel Praantrum (primer)
Sejak pubertas, beberapa folikel primordial memulai kembali
perkembangan dan membentuk aliran kontinu folikel praantrum atau
folilkel primer yang terus tumbuh. Sebagian folikel dini gagal berkembang
sempurna dan mengalami atresia. Karena sebagian besar folikel mengalami
regresi dan bukan terus berkembang, ovarium memiliki populasi folikel
atretik yang padat sehingga permukaan luar ovarium menjadi kasar.
Perkembangan folikel primordial menjadi folikel primer memerlukan waktu
sekitar 85 hari.
Folikel Antrum (sekunder)
Terbentuk suatu rongga dalam lapisan folikuler (antrum folikuli) yang
makin lama makin besar. Tetapi sel-sel folikuler yang berbatasan dengan
zona pellucida oosit primer tetap utuh dan menjadi cumulus oophorus.
Stadium perkembangan ini disebut stadium folikel sekunder.
Kemudian antrum folikuli semakin membesar, sementara bagian tepi luar
lapisan folikuler mulai dilapisi oleh dua lapisan jaringan ikat yaitu teka
interna (lapisan seluler, sebelah dalam, yang kemudian menghasilkan
hormon estrogen) dan teka eksterna (lapisan fibrosa, sebelah luar).
Folikel de Graaf
Ovum yang matang diselubungi oleh sel-sel folikel. folikel Graaf
menghasilkan hormon estrogen.
Pada pubertas, dibawah pengaruh hormon gonadotropin (FSH dan LH) yang dihasilkan kelenjar hipofise dan hormon releasing gonadotropin yang dihasilkan hipotalamus, folikel primordial mengalami pematangan menjadi folikel primer.
Folikel primer menghasilkan hormon estrogen sambil terus berkembang menjadi folikel sekunder.
Folikel sekunder menjadi matang/matur menjadi folikel de Graaf. Di dalam folikel de Graaf, oosit matang siap dilepaskan. Dari mulai folikel primordial sampai folikel de Graaf, dibutuhkan waktu 10 – 14
hari. Pelepasan oosit matang dari folikel de Graaf disebut Ovulasi. Setelah oosit matang terlepas (ovulasi), bekas folikel de Graaf berubah menjadi
korpus luteum. Korpus luteum ini menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
Hormon estrogen dan progesteron ini berguna untuk mematangkan endometrium.
Ovulasi
Hari ke 14
Ovulasi adalah pembesaran folikel sacara tepat yang diikuti dengan protrusi
dari permukaan korteks ovarium dan pecahnya folikel dengan ekstrusinya
oosit yang ditempeli oleh kumulus ooforus.
Fase Luteal
Sisa folikel tertahan dalam ovarium di penitrasi oleh kapilar dan fibroblas
dari teka. Sel granulosa mengalami luteinisasi menjadi korpus luteum.
Korpus luteum merupakan sumber utama hormon steroid, estrogen dan
progesteron disekresi oleh ovarium pada fase pasca-ovulasi.
Korpus luteum meningkatkan produksi progesteron dan estradiol.
Kedua hormon tersebut di produksi dari prekursor yang sama.
Selama fase luteal kadar gonadotropin mencapai nadir dan tetap
rendah sampai terjadi regresi korpus luteum yang terjadi pada hari ke 26-
28. Jika terjadi konsepsi dan implantasi,korpus luteum tidak mengalami
regresi karena di pertahankan oleh gonadotrofin yang dihasilkan oleh
trofoblas. Jika konsepsi dan implantasi tidak terjadi korpus luteum akan
mengalami regresi dan terjadilah haid. Setelah kadar hormon steroid turun
akan diikuti peningkatan kadar gonadotropin untuk inisiasi siklus
berikutnya.
B. Siklus Uterus
Dengan diproduksinya hormon steroid oleh ovarium secara siklik akan
menginduksi perubahan penting pada uterus, yang melibatkan endometrium
dan mukosa serviks.
Fase Folikuler / Proliferasi (hari ke-5 sampai hari ke- 14)
Pada masa ini adalah masa paling subur bagi seorang wanita. Dimulai dari
hari 1 sampai sekitar sebelum kadar LH meningkat dan terjadi pelepasan sel
telur (ovulasi). Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi
pertumbuhan folikel di dalam ovarium. Pada pertengahan fase folikuler,
kadar FSH sedikit meningkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3
- 30 folikel yang masing-masing mengandung 1 sel telur. Tetapi hanya 1
folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur.
Pada suatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon
terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Endometrium
terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan,
sedangkan lapisan dasarnya tetap dipertahankan dan menghasilkan sel-sel
baru untuk kembali membentuk kedua lapisan yang telah dilepaskan.
Pada akhir dari fase ini terjadi lonjakan penghasilan hormon LH yang
sangat meningkat yang menyebabkan terjadinya proses ovulasi.
Fase Luteal / fase sekresi / fase pramenstruasi (hari ke-14 sampai
harike-28)
Pada fase ini menunjukkan masa ovarium beraktivitas membentuk korpus
luteum dari sisa-sisa folikel-folikel de Graaf yang sudah mengeluarkan sel
ovum (telur) pada saat terjadinya proses ovulasi. Pada fase ini
peningkatkan hormon progesteron yang bermakna, yang diikuti oleh
penurunan kadar hormon-hormon FSH, estrogen, dan LH. Keadaan ini
digunakan sebagai penunjang lapisan endometrium untuk mempersiapkan
dinding rahim dalam menerima hasil konsepsi jika terjadi kehamilan,
digunakan untuk penghambatan masuknya sperma ke dalam uterus dan
proses peluruhan dinding rahim yang prosesnya akan terjadi pada akhir
fase ini.
Fase menstruasi (hari ke-28 sampai hari ke-2 atau 3)
Pada fase ini menunjukkan masa terjadinya proses peluruhan dari lapisan
endometrium uteri disertai pengeluaran darah dari dalamnya. Terjadi
kembali peningkatan kadar dan aktivitas hormon-hormon FSH dan
estrogen yang disebabkan tidak adanya hormon LH dan pengaruhnya
karena produksinya telah diheikan oleh peningkatan kadar hormon
progesteron secara maksimal. Hal ini mempengaruhi kondisi flora normal
dan dinding-dinding di daerah vagina dan uterus yang selanjutnya dapat
mengakibatkan perubahan-perubahan higiene pada daerah tsb dan
menimbulkan keputihan
Fase Regenerasi / pascamenstruasi (hari ke-1 sampai hari ke-5) Pada fase ini terjadi proses pemulihan dan pembentukan kembali lapisan endometrium uteri, sedangkan ovarium mulai beraktivitas kembali membentuk folikel-folikel yang terkandung di
http://alisarjunip.blogspot.com/2013/06/siklus-hormonal.html
Home > Askeb I (Kehamilan) > Siklus Hormonal
Siklus Hormonal
May 04, 2011 3 Comments by lusa
Seorang wanita untuk tumbuh dan berkembangnya alat reproduksi sangat dipengaruhi oleh hormon-hormon yang dihasilkan oleh glandula hypophyse dan ovarium.
Glandula Hypophyse
Hypophyse anterior menghasilkan 3 hormon yaitu:
1. FSH (Folikel Stimulating Hormon)2. LH (Luteizening Hormon)3. Prolactin (LTH=Luteo Tropic Hormon)
FSH (Folikel Stimulating Hormon)
FSH mulai ditemukan pada gadis usia 11 tahun dan jumlahnya terus bertambah sampai dewasa. FSH dalam jumlah besar ditemukan pada urine wanita menopause. FSH dibentuk oleh sel B (basophil) dari lobus anterior hypophyse. Pembentukan FSH akan berkurang pada pembentukan atau pemberian hormon estrogen dalam jumlah cukup maupun saat kehamilan. FSH dapat mempengaruhi folikel promodial yang berkembang dalam ovarium menjadi folikel de graaf yang dapat menimbulkan proliferasi pada endometrium.
LH (Luteinizing Hormon)
LH banyak ditemukan pada wanita menopause. LH bekerjasama dengan FSH menyebabkan terjadinya sekresi estrogen dari folikel de graaf, penimbunan subtansi dari progesteron dalam sel granulosa. Apabila estrogen dibentuk dalam jumlah besar, maka akan menyebabkan pengurangan FSH. Sedangkan produksi LH bertambah, sehingga akan tercapai suatu rasio produksi FSH dan LH yang dapat merangsang terjadinya ovulasi. LH juga mempengaruhi korpus luteum serta
memproduksi estrogen dan progesteron yang menyebabkan kelenjar-kelenjar berleku-leku dan bersekresi.
Prolactin (LTH=Luteo Tropic Hormon)
Prolaktin hormon ditemukan pada wanita yang mengalami menstruasi. Prolaktin hormon terbanyak pada urin wanita hamil, laktasi dan post menopause. Prolaktin dibentuk oleh sel alpha (achidophil) dari lobus anterior hyphopyse. Fungsi hormon prolaktin adalah memulai dan mempertahankan produksi progesteron dari korpus luteum, mempengaruhi proses metabolisme, dan merangsang pengeluaran air susu. Prolaktin diatur dan dirangsang oleh pusat hipotalamus yang menghasilkan gonadotropin releasing faktor dan Prolactin Inhibitory Hormon (PIH) yang menghambat produksi prolaktin.
Hormon-Hormon Ovarium
Hormon-hormon ovarium terdiri dari:
1. Esterogen 2. Progesteron 3. Relaxin
Esterogen
Esterogen menimbulkan proliferasi dari endometrium, juga menyebabkan timbulnya tanda kelamin sekunder dan menambah kontraktilitas uterus. Hormon esterogen berfungsi mengatur haid, pengobatan menopause, memulai persalinan (kasus KJDK, serotinus), mempengaruhi produksi dari sekresi epitel vagina dan mendorong pertumbuhan dari basil doderlein (keasaman vagina).
Progesteron
Progesteron dibentuk oleh korpus luteum, setelah terjadi ovulasi dan plasenta. Kadar pregnandiol (metabolit dari progesteron dalam urin) paling tinggi dijumpai pada hari ke 20 dan ke 21 setelah menstruasi dan berkurang 2 hari sebelum menstruasi. Hormon progesteron berpengaruh pada uterus dan mammae.Pengaruh progesteron pada uterus adalah sebagai berikut:
1. Endometrium akan bereaksi, kelenjar semakin panjang dan berkelok-kelok, sehingga endometrium menjadi tebal dan lembut sehingga memudahkan nidasi.
2. Pengaruh terhadap dinding uterus: mengurangi kontraksi dinding uterus dan mengurangi pengaruh oksitosin.
Pengaruh terhadap mammae adalah menyebabkan pertumbuhan dari acini dan lobulis glandula mammae, seperti yang dijumpai pada fase post ovulatoir dan selama kehamilan.
Relaxin
Hormon relaksin maksimum jumlahnya pada usia kehamilan 38-42 minggu. Hormon relaksin mempengaruhi pengenduran panggul, kelembutan serviks dan mendorong uterus untuk berkontraksi.
Referensi
Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Cetakan Ke III. Jakarta.Kusmiyati, Y. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Cetakan ke VI. Fitramaya. Yogyakarta.Neil, W.R. 2001. Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. Jakarta. Dian Rakyat.Salmah, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. EGC. Jakarta.Scott, J. 2002. Danforth Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Widya Medika. Jakarta.
http://www.lusa.web.id/siklus-hormonal/