1
Kaji Banding Dosis dan Waktu Pemberian Effective Microorganism 4 (EM4) terhadap Pertumbuhan Bibit Sirsak (Annona muricata L.) Bambang Hariyanto 1 dan Deden Fardenan 2 Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika 1 dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat Jl. Raya Solok-Aripan Km. 8, Kotak Pos 27301, Solok dan Jl. Budi Utomo No. 45 Pontianak Kalimantan Barat E-mail: [email protected] dan [email protected] PENDAHULUAN Mikroorganisme merupakan bagian integral dari tanah yang mengakibatkan tanah mampu menyediakan unsur hara serta membentuk struktur tanah yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Aplikasi teknologi miroorganisme efektif dan pengembalian bahan organik ke dalam tanah merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan produktivitas tanah serta menjaga stabilitas produksi tanaman. Salah satu aplikasi mikroorganisme efektif tersebut adalah dengan penggunaan effective microorganism 4 yang dikenal dengan nama EM4. Aplikasi EM4 pada tanaman berbeda-beda dan tergantung pada stadia pertumbuhan tanaman. Agar tanaman dapat tumbuh dan berproduksi secara maksimal maka pengaplikasian EM4 ke tanaman memerlukan interval waktu dan dosis yang tepat. TUJUAN andingkan dosis dan waktu pemberian EM4 terhadap pertumbuhan bibit sirsak. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan (KP) Aripan, Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, Solok, Sumatera Barat dari Desember 2012 sampai Mei 2013 dengan menggunakan rancangan acak kelompok dan di ulang 4 kali. Perlakuan yang dicoba sebanyak 7 perlakuandan setiap perlakuan terdiri dari 6 tanaman sampel. Perlakuan terdiri dari 6 perlakuan dosis dan interval waktu pemberian EM4 dan 1 kontrol. Bahan tanaman yang digunakan adalah tanaman sirsak sambungan (grafting) antara batang atas varietas sirsak Ratu dan varietas lokal sebagai batang bawah yang berumur 8 minggu setelah sambung dan relatif seragam. Benih sirsak ditanam pada polibag ukuran 18 x 25 cm yang berisi campuran media tanam tanah dan pupuk kandang 3:1 (v:v). Pemberian EM4 dilakukan dengan cara penyiraman konsentrasi EM4 sesuai dengan perlakuan ke tanah di dalam polibag dengan volume 120 ml/polibag. Peubah yang diamati terdiri dari tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), panjang daun (cm), lebar daun (cm), dan diameter batang (cm). BAHAN DAN METODE Perbandingan Pengaruh Dosis dan Waktu Pemberian EM4 terhadap Tinggi Tanaman dan Lebar Daun Perbandingan pengaruh dosis dan waktu pemberian EM4 yang diaplikasikan pada bibit sirsak menyebabkan adanya perbedaan tinggi tanaman dan lebar daun yang diperoleh. Perbandingan pengaruh aplikasi dosis dan waktu pemberian EM4 setiap 2 minggu menunjukkan adanya perbedaan terhadap tinggi tanaman dan lebar daun, namun tidak terdapat perbedaan pada perbandingan lainnya. (a) (b) Gambar 1. Hubungan (a) tinggi tanaman, (b) lebar daun dengan dosis EM4 waktu pemberian setiap 2 minggu Perbandingan Pengaruh Dosis dan Waktu Pemberian EM4 terhadap Jumlah Daun, Panjang Daun & Diameter Batang Perbandingan pengaruh dosis dan waktu pemberian EM4 yang diaplikasikan pada bibit sirsak tidak mengakibatkan adanya perbedaan jumlah daun, panjang daun, dan diameter batang yang diperoleh (Tabel 1). Hal tersebut membuktikan bahwa perlakuan perbandingan dosis dan waktu pemberian EM4 pada penelitian ini tidak daun, panjang daun, dan diameter batang. Pertumbuhan jumlah daun, panjang daun dan diameter batang dipengaruhi oleh genotip dan lingkungan (Gardner et al., 1991). Penggunaan dosis EM4 hingga 15 mL / 1L air diduga belum mampu menyediakan unsur hara yang optimal untuk pertumbuhan jumlah daun, panjang daun dan diameter batang. Tabel 1. Perbandingan pengaruh dosis dan waktu pemberian EM4 terhadap jumlah daun, panjang daun dan diameter batang bibit sirsak pada umur 24 minggu setelah sambung. Keterangan : tn = Tidak nyata menurut uji Ortogonal Kontras taraf 5% Dari hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan yang nyata pada tinggi tanaman dan lebar daun pada perlakuan perbandingan dosis dan waktu pemberian EM4 setiap 2 minggu (A4 vs A5A6). Perlakuan perbandingan dosis EM4 10 ml/l air dan 15 ml/l air dengan waktu pemberian setiap 2 minggu lebih baik dari dosis EM4 5 ml/l air dengan waktu pemberian setiap 2 minggu untuk peubah tinggi tanaman dan lebar daun. KESIMPULAN Perbandingan perlakuan F-hitung Jumlah daun Panjang daun Diameter batang A0 Vs A1A2A3A4A5A6 A1A2A3 Vs A4A5A6 A1 Vs A2A3 A2 Vs A3 A4 Vs A5A6 A5 Vs A6 1,429 tn 0,063 tn 0,418 tn 0,674 tn 2,123 tn 0.198 tn 0,03217 tn 0,00008 tn 0,28789 tn 0,15940 tn 1,84904 tn 0,00018 tn 1,898 tn 0,055 tn 2,077 tn 0,253 tn 0,435 tn 3,765 tn

Poster Pemupukan Sirsak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Poster penelitian pemupukan pohon sirsak menggunakan EM4.

Citation preview

PowerPoint Presentation

Kaji Banding Dosis dan Waktu Pemberian Effective Microorganism 4 (EM4) terhadap Pertumbuhan Bibit Sirsak (Annona muricata L.) Bambang Hariyanto1 dan Deden Fardenan2Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika1 dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan BaratJl. Raya Solok-Aripan Km. 8, Kotak Pos 27301, Solok dan Jl. Budi Utomo No. 45 Pontianak Kalimantan Barat E-mail: [email protected] dan [email protected]

PENDAHULUANMikroorganisme merupakan bagian integral dari tanah yang mengakibatkan tanah mampu menyediakan unsur hara serta membentuk struktur tanah yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Aplikasi teknologi miroorganisme efektif dan pengembalian bahan organik ke dalam tanah merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan produktivitas tanah serta menjaga stabilitas produksi tanaman. Salah satu aplikasi mikroorganisme efektif tersebut adalah dengan penggunaan effective microorganism 4 yang dikenal dengan nama EM4. Aplikasi EM4 pada tanaman berbeda-beda dan tergantung pada stadia pertumbuhan tanaman. Agar tanaman dapat tumbuh dan berproduksi secara maksimal maka pengaplikasian EM4 ke tanaman memerlukan interval waktu dan dosis yang tepat.TUJUANMembandingkan dosis dan waktu pemberian EM4 terhadap pertumbuhan bibit sirsak.HASIL DAN PEMBAHASANPenelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan (KP) Aripan, Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, Solok, Sumatera Barat dari Desember 2012 sampai Mei 2013 dengan menggunakan rancangan acak kelompok dan di ulang 4 kali. Perlakuan yang dicoba sebanyak 7 perlakuandan setiap perlakuan terdiri dari 6 tanaman sampel. Perlakuan terdiri dari 6 perlakuan dosis dan interval waktu pemberian EM4 dan 1 kontrol. Bahan tanaman yang digunakan adalah tanaman sirsak sambungan (grafting) antara batang atas varietas sirsak Ratu dan varietas lokal sebagai batang bawah yang berumur 8 minggu setelah sambung dan relatif seragam. Benih sirsak ditanam pada polibag ukuran 18 x 25 cm yang berisi campuran media tanam tanah dan pupuk kandang 3:1 (v:v). Pemberian EM4 dilakukan dengan cara penyiraman konsentrasi EM4 sesuai dengan perlakuan ke tanah di dalam polibag dengan volume 120 ml/polibag. Peubah yang diamati terdiri dari tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), panjang daun (cm), lebar daun (cm), dan diameter batang (cm).

BAHAN DAN METODE

Perbandingan Pengaruh Dosis dan Waktu Pemberian EM4 terhadap Tinggi Tanaman dan Lebar Daun

Perbandingan pengaruh dosis dan waktu pemberian EM4 yang diaplikasikan pada bibit sirsak menyebabkan adanya perbedaan tinggi tanaman dan lebar daun yang diperoleh. Perbandingan pengaruh aplikasi dosis dan waktu pemberian EM4 setiap 2 minggu menunjukkan adanya perbedaan terhadap tinggi tanaman dan lebar daun, namun tidak terdapat perbedaan pada perbandingan lainnya.

(a) (b)Gambar 1. Hubungan (a) tinggi tanaman, (b) lebar daun dengan dosis EM4 waktu pemberian setiap 2 minggu

Perbandingan Pengaruh Dosis dan Waktu Pemberian EM4 terhadap Jumlah Daun, Panjang Daun & Diameter Batang

Perbandingan pengaruh dosis dan waktu pemberian EM4 yang diaplikasikan pada bibit sirsak tidak mengakibatkan adanya perbedaan jumlah daun, panjang daun, dan diameter batang yang diperoleh (Tabel 1). Hal tersebut membuktikan bahwa perlakuan perbandingan dosis dan waktu pemberian EM4 pada penelitian ini tidak menunjukkan adanya perbedaan terhadap jumlah daun, panjang daun, dan diameter batang. Pertumbuhan jumlah daun, panjang daun dan diameter batang dipengaruhi oleh genotip dan lingkungan (Gardner et al., 1991). Penggunaan dosis EM4 hingga 15 mL / 1L air diduga belum mampu menyediakan unsur hara yang optimal untuk pertumbuhan jumlah daun, panjang daun dan diameter batang.

Tabel 1. Perbandingan pengaruh dosis dan waktu pemberian EM4 terhadap jumlah daun, panjang daun dan diameter batang bibit sirsak pada umur 24 minggu setelah sambung.

Keterangan : tn = Tidak nyata menurut uji Ortogonal Kontras taraf 5%

Dari hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan yang nyata pada tinggi tanaman dan lebar daun pada perlakuan perbandingan dosis dan waktu pemberian EM4 setiap 2 minggu (A4 vs A5A6). Perlakuan perbandingan dosis EM4 10 ml/l air dan 15 ml/l air dengan waktu pemberian setiap 2 minggu lebih baik dari dosis EM4 5 ml/l air dengan waktu pemberian setiap 2 minggu untuk peubah tinggi tanaman dan lebar daun.KESIMPULAN

Perbandingan perlakuanF-hitungJumlah daunPanjang daunDiameter batangA0 Vs A1A2A3A4A5A6A1A2A3 Vs A4A5A6A1 Vs A2A3A2 Vs A3A4 Vs A5A6A5 Vs A61,429 tn0,063 tn0,418 tn0,674 tn2,123 tn0.198 tn0,03217 tn0,00008 tn0,28789 tn0,15940 tn1,84904 tn0,00018 tn1,898 tn0,055 tn2,077 tn0,253 tn0,435 tn3,765 tn