38
Propinsi SUMATERA SELATAN 2012 Potensi Investasi 1 A. GAMBARAN WILAYAH A.1. Letak dan Batas Wilayah Secara geografis wilayah Provinsi Sumatera selatan terletak di sebelah Selatan garis khatulistiwa pada 1o - 4o Lintang Selatan dan 102 o-108 o Bujur Timur dengan luas daratan 87.017 Km². Sumatera Selatan sering pula disebut sebagai Daerah Batang Hari Sembilan, karena kawasan ini terdapat 9 sungai besar yang dapat dilayari sampai jauh ke hulu. Yakni, Sungai Musi, Ogan, Komering, Lematang, Lakitan, Kelingi, Rawas, Batanghari Leko dan Lalan. Batas wilayahnya sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Jambi Sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Bengkulu Sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Lampung Sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Potensi Investasi Provinsi Sumatera Selatan 2012

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Potensi Investasi Provinsi Sumatera Selatan 2012

Citation preview

  • Propinsi SUMATERA SELATAN

    2012

    Potensi Investasi 1

    A. GAMBARAN WILAYAH

    A.1. Letak dan Batas Wilayah

    Secara geografis wilayah Provinsi Sumatera

    selatan terletak di sebelah Selatan garis

    khatulistiwa pada 1o - 4o Lintang Selatan dan

    102 o-108 o Bujur Timur dengan luas daratan

    87.017 Km. Sumatera Selatan sering

    pula disebut sebagai Daerah Batang

    Hari Sembilan, karena kawasan ini

    terdapat 9 sungai besar yang dapat dilayari

    sampai jauh ke hulu. Yakni, Sungai Musi,

    Ogan, Komering, Lematang, Lakitan, Kelingi, Rawas, Batanghari Leko dan Lalan. Batas

    wilayahnya sebagai berikut :

    Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Jambi

    Sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Bengkulu

    Sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Lampung

    Sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

  • Propinsi SUMATERA SELATAN

    2012

    Potensi Investasi 2

    A.2. Topografi

    Di pantai timur tanahnya terdiri dari rawa-rawa dan perairan payau yang dipengaruhi oleh

    pasang surut. Vegetasinya berupa tumbuhan palmaseae dan kayu rawa (bakau). Sedikit kearah

    barat merupakan dataran rendah yang luas. Lebih jauh masuk ke dalam wilayah daratan bagian

    barat semakin berbukit-bukit konturnya. Sumatera Selatan memiliki Bukit Barisan yang

    membelah Sumatera Selatan dalam daerah perbukitan dan daerah lembah. Daerah perbukitan

    memiliki ketinggian 900 sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut. Beberapa puncak

    tertinggi pada Bukit Barisan antara lain puncak Gunung Seminung (1.964 meter), Gunung

    Dempo (3.159 meter), Gunung Patah (1.107 meter) dan Gunung Bungkuk (2.125 m). Bagian barat

    Bukit Barisan merupakan lereng. Sepanjang wilayah ini terdapat daerah-daerah perkebunan

    karet, kelapa sawit dan pertanian seperti kopi, teh dan berbagai macam sayuran

    A.3. Iklim dan Cuaca

    Sumatera Selatan beriklim tropis yang hanya

    dipengaruhi dua musim sepanjang tahun, yakni

    musim hujan dan musim panas, dengan suhu udara

    bervariasi 24 sampai 32 derajat celcius dan

    tingkatkelembaban 73 sampai 84 persen.Musim hujan

    relatif jatuh pada bulan Oktober sampai April dengan

    curah hujan berkisar 2.100 mmsampai 3.264 mm.

    Musim panas atau kemarau biasanya dimulai bulan

    Juni sampai September setelahmasa transisi bulan

    Mei.

    A.4. Pembagian Wilayah.

    Provinsi Sumatera Selatan memiliki 15 Kabupaten/Kota dengan jumlah kecamatan dan desa

    masing-masing mencapai 220 buah dan 2803 buah. Wilayah yang terluas adalah kabupaten Ogan

    Komering Ilir dengan luas 1.705.832 Ha. Wilayah terkecil adalah Kota Palembang dengan luas

    37.403 Ha.

    Tabel A-1 Luas Wilayah provinsi Sumatera Selatan menurut Kabupaten / Kota Tahun 2010

    NO Kabupaten/Kota

    Regency / Municipality Ibukota

    / Capital City Luas wilayah

    / Area

    Jumlah / Total

    Kecamatan / Sub district

    (unit)

    Desa / Villages (unit)

    Kota / Urban (unit)

  • Propinsi SUMATERA SELATAN

    2012

    Potensi Investasi 3

    1 Ogan Komering Ulu (OKU)

    Baturaja 277,256 12 134 20

    2 Ogan Komering Ilir (OKI) Kayu Agung 1,705,832 18 291 19

    3 Muara Enim Muara Enim 858,794 22 307 19

    4 Lahat Lahat 407,606 21 350 26

    5 Musi Rawas Muara Beliti 1,213,457 21 273 4

    6 Musi Banyuasin Sekayu 1,447,700 14 211 7

    7 Banyuasin Pangkalan Balai 1,214,273 15 281 23

    8 OKU Selatan Muara dua 549,394 19 253 6

    9 OKU Timur Martapura 341,015 20 276 17

    10 Ogan Ilir Indralaya 251,309 16 212 29

    11 Empat Lawang Tebing Tinggi 255,644 7 153 3

    12 Palembang Palembang 37,403 16 3 104

    13 Prabumulih Prabumulih 42,162 6 19 18

    14 Pagar alam Pagar Alam 57,916 5 19 16

    15 Lubuk Linggau Lubuk Linggau 41,980 8 21 51

    Jumlah / Total 8,701,741 220 2803 362

    Sumber : Kanwil Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera Selatan

    B. KEPENDUDUKAN DAN TENAGA KERJA

    B.1. Kependudukan

    Jumlah penduduk provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2010 adalah 7.450.394 jiwa.

    Wilayah yang memiliki jumlah penduduk tertinggi adalah kota Palembang (1.455.284 jiwa)

    sedangkan jumlah penduduk terendah berada di kabupaten Pagar Alam (126.181 jiwa).

    Kepadatan penduduk tertinggi setelah kota Palembang (3.890 jiwa/km2) adalah kabupaten

    lubuk linggau (479 jiwa/km2).

    Tabel B-1 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin,Rasio Jenis Kelamin dan Kabupaten / Kota Tahun 2010

    Kabupaten/ Kota Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk

    ( per Km2)

    1. Ogan Komering Ulu (OKU) 324,045 116.88

    2. Ogan Komering Ilir (OKI) 727,376 42.67

    3. Muara Enim 716,676 83.45

    4. Lahat 369,974 90.77

    5. Musi Rawas 525,508 43.31

    6. Musi Banyuasin 561,458 38.78

    7. Banyuasin 750,110 61.77

    8. OKU Selatan 318,428 57.96

    9. OKU Timur 609,982 178.87

    10. Ogan Ilir 380,904 151.57

    11. Empat Lawang 221,176 86.52

    12. Palembang 1,455,284 3,890.82

  • Propinsi SUMATERA SELATAN

    2012

    Potensi Investasi 4

    13. Prabumulih 161,984 374.19

    14. Pagar alam 126,181 217.87

    15. Lubuk Linggau 201,308 479.53

    Sumatera Selatan 7,450,394 85.6

    Sumber: Sumatera Selatan Dalam Angka Tahun 2011

    B.2. Struktur Angkatan Kerja

    Angkatan kerja di provinsi Sumatera Selatan

    berjumlah sekitar 3.770.673 jiwa yang terdiri dari

    2.313.769 jiwa laki-laki dan 1.456.904

    perempuan atau 61 % adalah laki-laki. Apabila

    dilihat dari tingkat pendidikan yang dimiliki

    50,8% berasal dari tingkat pendidikan rendah

    (SD).

    Tabel B-2 Angkatan Kerja Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin

    Pendidikan Daerah Jumlah

    Laki-laki Perempuan

    SD 1,116,450 802,022 1,918,472

    SMTP 477,981 240,122 718,103

    SMTA UMUM 452,975 208,465 661,440

    SMTA KEJURUAN 131,516 61,266 192,782

    Diploma I /II / III / Akademi 47,172 57,500 104,672

    Universitas 87,675 87,529 175,204

    Jumlah 2,313,769 1,456,904 3,770,673

    Sumber : BPS , Survey Angkatan Kerja Nasional Agustus 2011 di olah Pusdatinaker

    C. INFRASTRUKTUR

    C.1. Transportasi Darat

    Total panjang jalan yang dimiliki oleh provinsi Sumatera

    Selatan adalah 9.943 Km yang terdiri dari Jalan Nasional

    (1.290Km), jalan Provinsi (1.624 Km) dan JAlan KAbupaten

    ( 7.029 Km). Dari total panjang jalan yang dimiliki 64,8%

    dalam kondisi Mantap, 22,6% kondisi baik sisanya kondisi

    sedang,tidak mantap maupun rusak ringan dan berat.

  • Propinsi SUMATERA SELATAN

    2012

    Potensi Investasi 5

    Tabel C-1 Kondisi Jalan

    No. Status Jalan Panjang ( KM )

    Kondisi

    Mantap Baik Sedang Tidak Mantap

    Rusak Ringan Rusak Berat

    1 Jalan Nasional 1,290 1,098 611 486 192 147 45

    2 Jalan Provinsi 1,624 1,340 54 1,285 284 170 114

    3 Jalan Kabupaten / Kota 7,029 4,012 1,583 2,429 3,017 2,588 429

    Total Panjang Jalan 9,943

    C.2. Transportasi Laut

    Tabel C-2 Pelabuhan Laut Di Sumatera Selatan

    No Nama Pelabuhan

    Lokasi Tahun Mooring (GRT)

    Fasilitas Bongkar Muat

    Konstruksi Dermada

    Lintas yang dilayani

    Kab / Kota

    1 35 ILIR Kota Palembang

    1988 300 MB BETON Palembang - Muntok

    2 Tanjung Api - Api

    Kab. Banyu Asin 2001 - - BETON -

    sumber : Direktorat LLASDP, 2011

    Pelabuhan Sungai

    Tabel C-3 Pelabuhan Sungai Di Sumatera Selatan

    Dermaga Lokasi Jenis Dermaga Type Dermaga

    Jenis Konstruksi Tahun Dibangun

    Tahun Operasi Kab / Kota

    Gasing - Sungai Gasing Ponton Jetty 2003 -

    Jaka baring Palembang Sungai Musi Ponton Jetty 2003 -

    Karang Agung Banyuasin Sungai - - - -

    Keramasan Palembang Sungai Musi Ponton Jetty - -

    Lais Palembang Sungai Musi - Jetty 2004 -

    Sungai Gandus Palembang - - - - -

    Sungai Lilin MUBA - - - - -

  • Propinsi SUMATERA SELATAN

    2012

    Potensi Investasi 6

    Sungai Lumpur OKI Sungai Lumpur - - - -

    Sungai Mesuji OKI Sungai Mesuji - - - -

    Simpang PU Banyuasin - - - 1997 -

    Sungsang Banyuasin Sungai - - 20014 -

    Tangga Buntung Palembang - - - - -

    Tulung Senapan OKI Sungai - - 1999 -

    C.3. Transfortasi Udara.

    Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II terletak di koodinat 2 53 52,52 LS-

    104 42 4,96 BT. Dengan menyediakan terminal

    Domestik & Internasional. Dengan landas pacu

    sepanjang 300 meter x 60 meter menjadi 3.000

    meter x 60 meter, pembangunan tempat parkir

    kendaraan seluas 20.000 meter yang dapat

    menampung 1.000 kendaraan serta

    pembangunan gedung terminal penumpang tiga

    lantai seluas 13.000 meter persegi yang dapat

    menampung 1250 penumpang, dilengkapi garbata

    dan terminal kargo dan bangunan penunjang

    lainnya seluas 1.900 meter persegi. Hasil pengembangan ini membuat Bandara Internasional

    Sultan Mahmud Badaruddin II dapat didarati pesawat Airbus A330 dan sejenisnya serta Boeing

    747 . Selain itu, arus penumpang diproyeksikan akan naik dari 7.720 penumpang menjadi 16.560

    penumpang. Setelah itu akan ada pembangunan jalan tol Indralaya-Palembang-Bandara Sultan

    Mahmud Badarudin II untuk mempermudah akses ke Bandara.

    Tabel C-4 Area Landasan Bandara Sultan Mahmud Badarudin II

    Landas Pacu Permukaan

    Ft M

    9.678 3000 aspal

    Terminal Domestik

    Batavia Air (Jakarta) Garuda Indonesia (Jakarta) Kartika Airlines (Batam) Lion Air (Jakarta,Tanjung Pandan) Sriwijaya Air (Batam, Jakarta)

    Terminal Internasional.

    AirAsia (Kuala Lumpur) Silk Air (Singapura)

    http://kvaleberg.com/extensions/mapsources/index.php?params=2_53_52.52_S_104_42_4.96_E_type:airporthttp://id.wikipedia.org/wiki/Lintang_Selatanhttp://kvaleberg.com/extensions/mapsources/index.php?params=2_53_52.52_S_104_42_4.96_E_type:airporthttp://id.wikipedia.org/wiki/Bujur_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Landas_pacuhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Garbata&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kargohttp://id.wikipedia.org/wiki/Airbus_A330http://id.wikipedia.org/wiki/Boeing_747http://id.wikipedia.org/wiki/Boeing_747http://id.wikipedia.org/wiki/Boeing_747http://id.wikipedia.org/wiki/Indralayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Palembanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Batavia_Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Garuda_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kartika_Airlineshttp://id.wikipedia.org/wiki/Lion_Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sriwijaya_Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/AirAsiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Silk_Air

  • Propinsi SUMATERA SELATAN

    2012

    Potensi Investasi 7

    C.4. Transfortasi Kereta Api

    Sebagai perusahaan yang mengelola perkeretaapian

    di Indonesia, PT.KERETA API INDONESIA (PERSERO)

    telah banyak pengoprasian KA penumpangnya, baik

    KA Utama (Komersil dan non komersil), salah satunya

    KA Di Sumatera, yang terdiri dari :

    Tabel C-5 Rute dan Kelas Kereta Api

    NO NAMA KERETA API RELASI KELAS

    1 Sriwijaya Tanjungkarang Kertapati Eksekutif Bisnis

    2 Sindang Marga Lubuklinggau Kertapati Eksekutif Bisnis

    3 Rajabasa Tanjungkarang Kertapati Ekonomi

    4 Bukit serelo Lubuklinggau Kertapati Ekonomi

    C.5. Perbankan

    Table C-1 Lembaga Keuangan dan Perbankan di Sumatera Selatan

    Jenis / Type 2006 2007 2008 2009 2010

    Bank Pemerintahan dan Bank pembangunan Daerah / Government and Local Development Bank

    Kantor Cabang / Branch 33 34 31 35 35

    Kantor Pembantu / Auxiliary 50 60 71 82 75

    Bank Unit Desa /Village Bank 92 93 89 105 121

    Kantor Inspeksi Inspection Office 1 1 1 1 1

    Kanwil Supervisor / representative 4 4 4 3 3

    Kantor Pusat / Central Office 1 1 1 1 1

    Kantor Kas / Cash Office 50 49 21 51 59

    Kas Mobil / Mobile Cash 4 4 3 3 3

    Loket Pelayanan / Payment Point Office 19 21 21 21 21

    Bank Swasta / Private Bank

    Kantor Cabang / Branch 23 26 27 33 40

    Kantor Pembantu / Auxiliary 70 73 90 130 161

    Bank Unit Desa /Village Bank - - - - -

    Kantor Inspeksi Inspection Office - - - - -

    Kanwil Supervisor / representative 14 15 17 18 18

    Kantor Pusat / Central Office - - 9 - -

    Kantor Kas / Cash Office 9 9 9 9 11

    Kas Mobil / Mobile Cash 1 1 1 1 1

    Jumlah / total 371 391 386 493 550

    Catatan : *) Data BPR hanya Jumlah Kantor Pusat BPR, di Tahun 2010 selain 18 Kantor Pusat ada 7 Kantor cabang BPR dan 5 kantor Cabang pembantu BPR. Sumber Bank Indonesia Cabang Palembang Source : Bank Indonesia Regional Office of Palembang

  • Propinsi SUMATERA SELATAN

    2012

    Potensi Investasi 8

    C.6. Kelistrikan

    Sebelum tahun 2005, PLN Wilayah IV Sumatera

    Selatan menggunakan tenaga diesel, uap dan gas

    sebagai sumber tenaga pembangkit listrik. Tetapi selama

    tahun 2010 ini, PLN hanya memanfaatkan pembangkit

    listrik tenaga diesel. Jumlah tenaga listrik yang

    diproduksi dari mesin diesel ini adalah sebesar 9.775.269

    Kwh dari sebanyak 40 pembangkit listrik diesel di tahun

    2010. PLN menyalurkan listrik kepada pelanggannya yang

    terdiri atas kelompok rumahtangga, usaha, industri,

    instansi pemerintah dan lainnya. Total energi listrik yang disalurkan adalah 2.739.948 Kwh.

    Sebesar 53,80 persen dari jumlah tersebut disalurkan ke konsumen rumahtangga, 15 persen

    kepada kelompok usaha, 18,86 persen ke pelanggan indutri, 5,24 persen ke instansi pemerintah,

    dan sisanya 7,09 persen untuk pelanggan kategori lainnya. Jika dilihat dari sisi banyaknya

    pelanggan PLN di Sumatera Selatan pada tahun 2010, jumlah pelanggan listrik PLN adalah

    sebanyak 906.203 pelanggan. Daya listrik yang tersambung untuk tiap-tiap kelompok

    rumahtangga, usaha, industri, instansi pemerintah, dan lain-lain masing-masing sebesar 755.274

    kva; 223.475 kva; 171.884 kva; 57.152 kva; 51.730 kva

    Daftar pembangkit Listrik di Sumatera Selatan:

    Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Kecamatan Muaradua Kisam, Desa

    Sugihan Kapasitas Infrastruktur Kapasitas Terpasang: 0 MW.

    Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Desa Penyandingan Kapasitas

    Infrastruktur Kapasitas Terpasang: 0 MW.

    Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Desa Pagar Agung Kapasitas

    Infrastruktur Kapasitas Terpasang: 0 MW.

    PLTU ( Batu Bara) Kapasitas Infrastruktur Kapasitas Terpasang: 260 MW Kemampuan

    Daya: 228 MW.

    Produksi: 1.607.510 MWH.

    PLTU (Gas) Kapasitas Infrastruktur Kapasitas Terpasang: 25 MW Kemampuan Daya: 7

    MW Produksi: 79.761 MWH

    PLTG Gas Turbin Kapasitas Infrastruktur Kapasitas Terpasang: 343 MW Kemampuan

    Daya: 150 MW Produksi: 1.273.760 MWH

  • Propinsi SUMATERA SELATAN

    2012

    Potensi Investasi 9

    PLTGU Kapasitas Infrastruktur Kapasitas Terpasang: 40 MW Kemampuan Daya: 36 MW

    Produksi: 186.347 MWH

    PLTD Kapasitas Infrastruktur Kapasitas Terpasang: 25 MW Kemampuan Daya: 20 MW

    Produksi: 27.322 MWH

    PLTD (isolated) Kapasitas Infrastruktur Kapasitas Terpasang: 5 MW Kemampuan Daya: 3

    MW Produksi: 6 MWH

    PLTGU Asrigita Kapasitas Infrastruktur Kapasitas Terpasang: 150 MW Kemampuan Daya:

    150 MW Produksi: 1.103.490 MWH

    PLTG Gunung Megang Kapasitas Infrastruktur Kapasitas Terpasang: 80 MW

    Kemampuan Daya: 80 MW

    Produksi: 441.965 MWH

    PLTG Musi 2 Kapasitas Infrastruktur Kapasitas Terpasang: 14 MW Kemampuan Daya: 14

    MW Produksi: 140.114 MWH

    PLTG Prabumulih Kapasitas Infrastruktur Kapasitas Terpasang: 12 MW Kemampuan

    Daya: 12 MW Produksi: 86.796 MWH

    PLTG Sako Kapasitas Infrastruktur Kapasitas Terpasang: 12 MW Kemampuan Daya: 12

    MW Produksi: 81.076 MWH

    C.7. Kawasan.

    Kawasan Industri PUSRI Kawasan Industri Seni Ukir Lokasi di 19 Hilir,

  • Propinsi SUMATERA SELATAN

    2012

    Potensi Investasi 10

    Kawasan Industri Songket Kawasan Industri Pertamina Plaju

    Rencana Pembangunan Kawasan Industri Pelabuhan Tanjung Api Api

    Pelabuhan Tanjug Api Api akan dibangun sebagai perwujudan pembangunan infrastruktur

    regional utama dalam rangka percepatan akselerasi Provinsi Sumatera Selatan sebagai

    Lumbung Pangan dan Lumbung Energi Nasional. Untuk menuju Pelabuhan Tanjung Api Api

    akan dibangun rel kereta api ( railway track ) dan jalan raya ( highway). Sumber daya alam di

    Sumatera Selatan merupakan daya tarik yang kuat bagi masuknya investor baik dalam negeri

    maupun luar negeri baik di sektor industri, pertambangan, perkebunan dan jasa.

    Pelabuhan Tanjung Api api terletak di daerah yang strategis antara Pulau Sumatera dengan

    Pulau Jawa, dan Provinsi Sumatera Selatan dengan negara tetangga seperti Singapura dan

    Malaysia.

    Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin, Rencana Induk Kawasan Industri Tanjung

    Api Api No 15 tahun 2009, akan dibangun:

    1. City 75 ha

    2. Housing 1.494 ha

    https://hermansuryantoadaapahariini.files.wordpress.com/2012/05/54754_rancangan_pelabuhan_tanjung_api_api1.jpg

  • Propinsi SUMATERA SELATAN

    2012

    Potensi Investasi 11

    3. Various Industries 1.153 ha

    4. Research Center for Technology and Education 415 ha

    5. Metal Industry 1. 869 ha

    6. Water Recration 105 ha

    7. Chemical Industry 1.664 ha

    8. Sports Area and Green Parks 1.741 ha

    9. Business Center 284 ha

    10. Logistic Center 622 ha

    11. Swamp Forest and Tourism 491 ha

    D. PEREKONOMIAN DAERAH

    D.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

    Tabel D-1 Produk Domestik Regional Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Tahun 2007 -2010

    Lapangan Usaha 2007 2008 2009 2010

    1. Pertanian 11113699 11567788 11927064 12454564

    2. Pertambangan dan Penggalian 13411653 13616652 13836934 14003781

    3. Industri Pengolahan 9801805 10136764 10353290 10949279

    Industri Migas 2087757 2114175 2133649 2126168

    Industri Tanpa Migas 7714048 8022589 8219641 8823111

    4. Listrik, Gas dan Air Bersih 267073 281069 295377 314021

    5. Bangunan 4157657 4412936 4737050 5151465

    6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7567159 8086906 8340138 8916330

    7. Pengangkutan dan Komunikasi 2534185 2886983 3284286 3700755

    Pengangkutan 1596752 1703748 1832771 1978656

    Komunikasi 937433 1183235 1451515 1722099

    8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

    2197304 2386939 2550333 2738700

  • Propinsi SUMATERA SELATAN

    2012

    Potensi Investasi 12

    9. Jasa-Jasa 4211579 4689418 5128472 5507104

    Pemerintahan Umum 2461461 2761434 2978488 3187245

    Swasta 1750118 1927964 2149984 2319859

    PDRB Dengan Migas 56262114 58065455 60452944 63735999

    PDRB Tanpa Migas 42106149 44763105 47029273 50294815

    D.2.Inflasi

    Tabel D-2 Inflasi Kota Palembang 2008-2011

    Bulan Palembang

    2008 2009 2010 2011

    Januari 0,91 -0,28 0,61 0,82

    Februari 0,35 0,37 0,28 -0,32

    Maret 1,83 -0,15 -0,31 -0,77

    April 2,38 -0,28 0,01 -0,28

    Mei 1,56 0,17 0,22 0,79

    Juni 3,41 0,19 0,95 0,65

    Juli 1,32 0,41 1,40 0,70

    Agustus 0,79 -0,14 0,07 0,69

    September 1,05 1,29 1,01 0,59

    Oktober -0,09 0,15 -0,06 0,50

    November -0,40 0,07 1,16 0,02

    Desember 0,19 0,03 0,54 0,35

    D.3. Upah Minimum Regional

    Tabel D-3 UMP Provinsi Sumatera Selatan

    Tahun 2010 2011 2012 Kenaikan (%)

    Sumatera Selatan 927,825,00 1048,440,00 1,195,220,00 146,780 13%

    D.4. Perkembangan Ekspor

    Tabel D-4 Neraca Ekspor Provinsi Sumatera Selatan

    Tabel Neraca Perdagangan Luar Negeri Sumatera Selatan 2006-2010 (000 US$)

    Tahun Ekspor Impor Neraca

    Perdagangan Pertumbuhan (%)

    2006 2.390.576,90 283.962,80 2.106.614,10 100.89

    2007 2.725.871,40 167.698,70 2.558.172,70 21,44

    2008 3.471.835,90 225.741,30 3.246.094,60 26,89

    2009 2.015.510,40 224.827,30 1.790.683,10 -44,84

    2010 3.516.895,90 365.850,60 3.151.045,30 75,97

    Sumber : Indikator Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2012

  • Propinsi SUMATERA SELATAN

    2012

    Potensi Investasi 13

    E. POTENSI INVESTASI PROVINSI SUMATERA SELATAN

    E.1. Sektor Perikanan Dan Kelautan

    Hasil perikanan Sumatera Selatan baik laut maupun perairan umum dan darat mencapai

    178.684,6 ton. Dari hasil ikan laut mencapai 35.484,40 ton terkonsentrasi di Ogan Komering Ilir

    dan Banyuasin. Sementara hasil ikan darat, perairan umum, tambak, sawah, dan keramba

    mencapai 143.199,60 ton, terpusat di Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan

    Komering Ulur, Ogan Komering Ulu Selatan, dan Ogan Komering Ulu Timur.

    Produksi Perikanan Tangkap Tahun 2009 :

    JENIS IKAN :

    Ikan Manyung : 2.977 Ton, Ikan Sebelah : 579 Ton,

    Ikan Selar : 878 Ton, Ikan Bawal Hitam : 1.473 Ton,

    Ikan Bawal Putih : 856 Ton, Ikan kakap Putih : 842

    Ton,Ikan Golok-golok : 1.435 Ton, ikan Japuh : 558

    Ton,Ikan Teri : 2.136 Ton, Ikan Gerot Gerot : 1.578

    Ton, Ikan Peperek : 1.373 Ton,

    Ikan Kakap Merah : 1.001 Ton, Ikan Belanak : 647 Ton, ikan kuro/Senangin : 386 Ton, Ikan Gulamah :

    511 Ton, Ikan Tongkol Krai : 866 Ton, Ikan Kembung : 688 Ton,

    ikan Tenggiri : 969 Ton, Ikan Tenggiri Papan : 1.010 Ton, Ikan Layur : 445 Ton, Ikan Cucut Lanyam :

    1.707 Ton, Ikan Pari Kembang : 1.857 Ton, Ikan Lainnya : 9.928 Ton

    BINATANG KULIT KERAS :

    Udang Dogol : 298 Ton, Udang Putih : 1.100 Ton, Udang Windu Jumbo : 749 Ton, Udang lainnya : 1.663 Ton,

    Kepiting : 797 Ton

    E.2. Sektor Pertanian dan Perkebunan

    Provinsi Sumatera Selatan hingga saat ini

    memiliki potensi bidang pertanian dan

    perkebunan dapat dimanfaatkan untuk

    investor asing maupun pemilik modal swasta

    nasional. Pengembangan lahan sawah yang

    perlu dikelola di Sumsel sekarang ini

    mencapai luas 752.150 hektare, lahan yang

    perlu dikembangkan itu dalam upaya

  • Propinsi SUMATERA SELATAN

    2012

    Potensi Investasi 14

    mendukung program Sumsel lumbung pangan nasional. Selain lahan yang perlu dikembangkan

    tersebut, juga telah tersedia lahan seluas 238.974 ha sementara ini tidak diusahakan dan

    berpotensi untuk dikembangkan menjadi sawah baru. Sedangkan lahan yang baru digarap satu

    kali tanam (IP 100) seluas 399.521 ha, dapat dikembangkan menjadi dua kali tanam (IP 200)

    seluas 155.322 ha dengan dukungan kegiatan rehabilitasi sarana irigasi atau drainase,

    pengembangan melalui alsintan (traktor tangan, pompa air), penggunaan benih unggul,

    pemupukan dan penyuluhan serta pendampingan, katanya. Selanjutnya, luas panen dan

    produksi tanaman pangan Sumsel tahun 2010, untuk padi sawah seluas 690.250 hektare, padi

    ladang 77.228 ha, jagung 33.796 ha, kedelai 7.532 ha, ubi kayu 10.184 ha, ubi jalar 3.268 ha,

    kacang tanah 4.632 ha dan kacang hijau 2.432 ha.

    Potensi sektor perkebunan Sumsel hingga saat ini menjadi pemasok sekitar 28 persen dari total

    produksi karet nasional. Produksi karet alam Sumsel untuk kebutuhan ekspor dunia mencapai

    6,7 juta ton dengan peningkatan permintaan rata-rata 2,1 persen per tahun. Kabupaten Musi

    Rawas merupakan wilayah yang mempunyai fungsi dan peran cukup strategis dalam konstelasi

    provinsi Sumatera Selatan. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) provinsi Sumatera

    Selatan, kabupaten Musi Rawas termasuk dalam wilayah pengembangan wilayah bagian barat

    yang difungsikan sebagai lumbung pangan, lumbung energi, pengembangan sektor perkebunan

    dan sebagai daerah kawasan penyangga (buffer) Sumatera Selatan. Potensi sumber daya alam

    bidang perkebunan dengan komoditas unggulannya adalah karet. Luas areal kebun karet

    329,521,95 ha yang didominasi perkebunan karet rakyat dengan jumlah produksi sebesar

    243.003,15 ton.

    E.3. Sektor Peternakan.

    Hasil ternak yang dominan di provinsi Sumatera Selatan antara lain Sapi, populasinya sekitar

    450.300 ekor, Kerbau 86.777 ekor, Kambing 463.720 ekor, Domba 60.890 ekor, Babi 28.711 ekor,

    Ayam Buras 11.875 ekor, dan Itik 1.843 ekor. Produksi Daging, Telur dan Susu, masing-masing

    mencapai 44.825 ton, 46.683 ton, dan 239.000 liter. Semua terkonsentrasi di Kabupaten Ogan

    Komering Ilir, Lahat, Muara Enim, Musi Rawas, Musi Banyuasin, Kota Palembang dan Lubuk

    Linggau.

    E.4. Sektor Pertambangan

    A. Geothermal

    Provinsi Sumatera Selatan memiliki sumber daya panas bumi sebanyak 1.911 MW atau sekitar

    13,83 % dari potensi sumber daya panas di Pulau Sumatera atau 7,04 % dari potensi nasional.

  • Propinsi SUMATERA SELATAN

    2012

    Potensi Investasi 15

    Peluang investasi geothermal ini akan ditawarkan kepada calon investor yang berminat di

    Rantau Dedap Muara Enim, setelah daerah tersebut di masukkan oleh Kementrian Energi

    Sumber Daya Mineral sebagai Wilayah Kerja Pemanfaatan ( WKP ) tanggal 26 April 2010.

    B. Batubara

    Cadangan batubara di Sumatera Selatan 18,13 milyar

    ton. Umumnya batubara di Sumatera Selatan berjenis

    lignit dengan kandungan kalori antara 4800 - 5400

    cal/kg. Cadangan batubara tersebut baru dikelola oleh

    PT Bukit Asam dan PT Bukit Kendi sebanyak 5, 06

    millyar ton, sedangkan sisanya sebanyak 13, 07 milyar

    ton belum dikelola.

    C. Minyak Bumi

    Cadangan minyak bumi di Sumatera Selatan tercatat sebanyak 704.518 MSTB atau sekitar 404

    juta barel

    D. Gas Alam

    Cadangan gas alam di Kabupaten Musi Banyuasin, Lahat, Musi Rawas dan Ogan Komering Ilir

    mencapai 7.238 BSCF. Produksi eksploitasi dalaam 4 tahun terakhir baru mencapai 2.247,124

    MMSCF.

    E.5. Sektor Pariwisata

    Obyek wisata yang juga Ikon dari Sumatera Selatan adalah Jembatan Ampera yang terdapat di

    Palembang, ibukota provinsi Sumatera Selatan. Namun Wisatawan juga bisa mendatangi

    tempat wisata lain yang terdapat di provinsi Sumsel seperti tempat obyek wisata liburan

    menarik yang ada di Sumatera Selatan.

    Air Terjun Temam Sumatera Selatan

    Tempat Wisata Alam Air Terjun Temam Lubuk Linggau

    Sumatera Selatan dengan ketinggian12 m dan lebar 25

    m. Lokasinya dikelilingi batu-batuan alam serta

    pepohonan yang hijau dengan kondisi lingkungan

    alam yang masih alami. Objek wisata ini berlokasi 11

    km ke arah selatan dari pusat Kota Lubuk Linggau,

    Kabupaten Musi Rawas, Propinsi Sumatera Selatan.

    http://wisata.tokobunganusantara.com/sumatera-barat/htmlhttp://wisata.tokobunganusantara.com/wp-content/uploads/2012/04/air-temam-sumsel.jpg

  • Propinsi SUMATERA SELATAN

    2012

    Potensi Investasi 16

    Lubuk Linggau sendiri dapat ditempuh dengan 6.5 jam perjalanan dengan kendaraan bermotor

    dari Palembang. Sebagai alternatif lain, kota ini juga dapat dicapai melalui Bengkulu dan berjarak

    sekitar 4 jam perjalanan dari Bengkulu. Air Terjun ini sendiri terletak 50 m dari jalan poros yang

    menghubungkan antara Kelurahan Air Temam dan Kelurahan Rahma. Bagi wisatawan yang akan

    berkunjung ke kawasan tersebut membutuhkan waktu 30 menit dari pusat Kota Lubuklinggau.

    Air Terjun Bidadari Lahat Sumatera Selatan

    Objek Wisata Air Terjun Bidadari terletak di Desa Karang

    Dalam, Kec. Pulau Pinang, Lahat,Sumatera Selatan.Di sebut

    Air Terjun Bidadari Konon di Air Terjun ini tempat biasa

    Bidadari Mandi. Untuk menikmati Air Terjun ini tidaklah

    susah, dari Kota Lahat berjarak 16 km atau 231 km dari

    Palembang.Di sekitar lokasi Air Terjun Bidadari, ada 3 Air

    Terjun lagi yaitu Air Terjun Bujang Gadis dengan ketinggian

    sekitar 4 m, Air Terjun Sumbing dengan ketinggian sekitar 35 m dan Air Terjun Naga dengan

    ketinggian sekitar 10 m yang dapat dinikmati dengan menyusuri aliran dari Air Terjun Bidadari

    hingga ke bawah Air Terjun Naga.

    Sungai Manna Sumatera Selatan

    Sungai Manna di wilayah Kecamatan Tanjungsakti

    Kabupaten Lahat, atau sekitar 40 km dari kota

    Pagaralam, Sungai Manna yang membelah bagian

    Selatan Provinsi Bengkulu ini bagian hulunya berada

    di wilayah Sumatera Selata. Sungai ini memiliki

    tingkat kesulitan bervariasi, keadaan sungai cukup

    lebar di bagian awal, sedangkan sepanjang 15 Km

    berikutnya terdapat jalur sungai yang sempit dan

    arusnya deras bergemuruh, sehingga cukup

    menantang bagi penggemar olah raga arung jeram. Jalur sungai sangat jeram yang berupa

    patahan (hole) dengan dinding batuan padas di pinggiran sungai, serta keadaan arus di ujung

    jeram yang membentuk cekungan dan arus memutar. Jeram Sungai Manna mempunyai kategori

    kesulitan maksimal grade-IV. Keindahan alam yang berupa tebing-tebing di kiri-kanan sungai

    menawarkan keindahan alam hutan hujan tropis yang sangat memukau. Lokasi start awal Jeram

    Manna berada di wilayah Kecamatan Tanjungsakti Kabupaten Lahat, atau sekitar 40 Km dari

    Kota Pagaralam.

    http://wisata.tokobunganusantara.com/sumatera-utara/htmlhttp://wisata.tokobunganusantara.com/wp-content/uploads/2012/04/airterjun_bidadari.lahat_.jpg

  • Propinsi SUMATERA SELATAN

    2012

    Potensi Investasi 17

    Candi Bumi Ayu Sumatera Selatan

    Objek Wisata Candi Bumi Ayu terletak di Desa Bumiayu

    Kecamatan Tanah Abang. Candi ini merupakan satu-

    satunya Kompleks Percandian di Sumatera Selatan,

    sampai sekarang tidak kurang 9 buah Candi yang telah

    ditemukan dan 4 diantaranya telah dipugar, yaitu Candi 1,

    Candi 2, Candi 3 dan Candi 8. Percandian Bumiayu meliputi

    lahan seluas 75,56 Ha, dengan batas terluar berupa 7

    (tujuh) buah sungai parit yang sebagian sudah mengalami

    pendangkalan. Tanah yang sudah dikuasai oleh

    Pemerintah Kabupaten Muara Enim seluas 6,50 Ha,

    selebihnya 69,06 Ha masih dikuasai oleh masyarakat. Lahan ini terdiri dari pemukiman

    masyarakat, kebun karet, kebun jeruk, tanah desa dan rawa-rawa. Sesuai dengan Studi Rencana

    Induk Pelestarian Situs Bumiayu Sumatera Selatan tahun 1996/1997 yang dilakukan oleh

    Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Secara bertahap

    lahan tersebut akan dibebaskan, mengingat lahan tersebut merupakan Situs Purbakala. Candi

    Bumi Ayu pada saat ini masih dalam proses pengkajian dan pemugaran, sehingga belum banyak

    informasi yang dapat diketahui, sedangkan informasi tertulis dari Candi tersebut masih dalam

    proses dipahami oleh Tim Pengkajian Peninggalan Purbakala Propinsi Sumatera Selatan.

    Pulau Kemaro

    Merupakan sebuah delta di sungai musi, sekitar 5 km sebelah hilir Jembatan Ampera. Di pulau ini

    terdapat sebuah vihara. Dalam perayaan Cap Go Me ribuan masyarakat Cina termasuk yang

    datang dari berbagai kota bahkan dari luar negeri berkunjung ke pulau Kemaro untuk

    melakukan sembahyang atau berziarah. Perayaan ini berlangsung 2 3 hari. Dari pulau Kemaro

    dapat juga disaksikan kilang minyak PERTAMINA di Plaju dan Sungai Gerong serta pabrik pupuk

    PT Pusri di samping berbagai kegiatan di sungai Musi.

    F. KONDISI SOSIAL BUDAYA

    Sumatera Selatan di kenal juga dengan sebutan Bumi Sriwijaya karena wilayah ini di abad VII - XII

    Masehi merupakan pusat kerajaan maritim terbesar dan terkuat di Indonesia yakni Kerajaan

    Sriwijaya. Pengaruhnya bahkan sampai ke Formosoa dan Cina di Asia serta Madagaskar di Afrika.

    http://wisata.tokobunganusantara.com/yogyakarta/htmlhttp://wisata.tokobunganusantara.com/wp-content/uploads/2012/04/candi-bumi-ayu-sumsel.jpg

  • Propinsi SUMATERA SELATAN

    2012

    Potensi Investasi 18

    Di provinsi yang amat sangat terkenal dengan kain songket dan kain pelanginya ini terdapat 12

    jenis bahasa daerah dan delapan suku, di antaranya dominan adalah Suku Palembang, Suku

    Komering, Suku Ranau, dan Suku Semendo. Untuk menjaga keragaman ini tetap berada dalam

    harmoni, pemerintah lokal membuat peraturan daerah yang bertujuan untuk mengelola

    kebudayaan yang ada. Peraturan ini mencakup pemeliharaan bahasa, sastra serta aksara daerah,

    pemeliharann kesenian, pengelolaan kepurbakalaan kesejarahan serta nilai tradisional dan

    museum. Pariwisata Sumatera Selatan bahkan dalam koridor peraturan daerah ini, agar

    pariwisata di sana tetap berbasis kebudayaan Sumatera Selatan di satu sisi dan bernilai ekonomi

    tinggi di sisi yang lain.

    Masyarakat Sumatera Selatan umumnya hidup rukun dan agamis. Selama periode 2004 - 2006,

    misalnya, tidak terdapat catatan buruk tentang konflik antar kelompok atau antarsuku tertentu.

    Kendati demikian, sebagai langkah preventif pemerintah harus berupaya menggalang

    kerukunan diantara masyarakatnya dengan menghadirkan tokoh agama terkenal, dan lain

    sebagainya. Di berbagai forum semacam itulah pemerintah menekankan pentingnya harmoni

    dan stabilitas demi kelanjutan pembangunan.Agama di Sumatera Selatan meliputi 5 agama yaitu

    : Islam, Khatolik, Kristen, Budha dan Hindu. Persentase pengikut agama Islam sebesar 95,16

    persen, Budha 1,53 persen, Khatolik 1,29 persen, kristen 1,16 persen dan Hindu 0,86 persen.

    Hubungan sosial terutama di dasarkan kepada semangat kebangsaan, walaupun dalam

    kehidupan sehari-hari sangat dipengaruhi oleh adat istiadat, seperti dalam bercakap-cakap atau

    cara bicara yang sopan. Pada umumnya penduduk Sumatera Selatan sangat hormat kepada

    para tamu dan pengunjung yang berasal dari daerah lain. Gaya hidup mereka sangat dipengaruhi

    oleh era modernisasi. Sebagian besar penduduk sangat terbuka dalam perilaku mereka

    terutama dengan aspek positif serta menyambut baik reformasi dan inovasi terutama yang

    berkaitan dengan konsep pembangunan.

  • Kabupaten OGAN KOMERING ULU

    2012

    Peluang Investasi Daerah 1

    A. Gambaran Wilayah

    Kabupaten Ogan Komering Ulu merupakan satu dari 15 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sumatera

    Selatan, dengan luas wulayah 361.760 hektar. Ibu Kota kabupaten ini adalah Baturaja. Dengan UU No. 37

    Tahun 2003, kabupaten ini dimekarkan menjadi tiga kabupaten, yaitu:

    1. Kabupaten Ogan Komering Ulu (induk)

    2. Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

    3. Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

    A.1 Letak Geografis

    Secara geografis, Kabupaten Ogan Komering Ulu terletak antara 103040 - 104033 Bujur Timur dan antara

    3045 4055 Lintang Selatan. Batas-batas Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah sebagai berikut:

    Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Martapura dan Kecamatan Madang Suku II, Kabupaten

    Ogan Komering Ulu Timur.

    Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Semendo dan Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten

    Muara Enim.

    Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Rambang Lubai, Kabupaten Muara Enim dan

    Kecamatan Muara Kuang, Kabupaten Ogan Ilir.

    Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Simpang dan Kecamatan Buay Pemaca, Kabupaten

    Ogan Komering Ulu Selatan.

    A.2 Topografi

    Topografi terdiri dari dataran rendah berbukit-bukit dan bergunung-gunung dengan rata-rata tingginya 45

    1.643 meter di atas permukaan laut. Puncak yang paling tinggi adalah Gunung Seminung (1.881 meter) yang

    terletak di daerah Banding Agung. Bentuk wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu bervariasi dari datar

    sampai bergunung-gunung atau dari 02 % hingga diatas 40 %, dengan rincian sebagai berikut: lereng 0-2 %

    seluas 61.781 ha, lereng 2-15 % seluas 142.968 ha dan lereng 15-40 % seluas 71.564 ha.

  • Kabupaten OGAN KOMERING ULU

    2012

    Peluang Investasi Daerah 2

    A.3 Iklim dan Cuaca

    Secara umum Kabupaten Ogan Komering Ulu beriklim tropis dan basah dengan temperatur bervariasi antara

    22 31 [0C].Kabupaten Ogan Komering Ulu termasuk daerah yang bercurah hujan tinggi. Pada tahun 2010

    curah hujan bervaruasi antara 174,5 mm sampai dengan 558 mm, dengan hari hujan terbanyak terjadi dibulan

    Januari, Februari dan April yaitu sebanyak 15 hari hujan. Bulan Pebruari merupakan puncak dari musim

    penghujan di tahun 2010, sedangkan hari hujan paling sedikit terjadi pada bulan Desember yang hanya terjadi

    8 hari hujan pada bulan tersebut.

    A.4 Pemerintahan

    Kabupaten Ogan Komering Ulu dikepalai oleh seorang bupati.Bupati dalam melaksanakan tugasnya dibantu

    oleh 3 (tiga) organisasi perangkat staf pemerintah daerah, yaitu Sektretaris Daerah (Sekda), Badan

    Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Inspektorat.Bappeda disamping bertugas secara teknis

    juga mengkoordinasi dan mengintegrasikan usaha penyusunan rencana dan program kerja.Inspektorat

    merupakan unsur pengawasan dengan tugas pokok melakukan pengawasan umum atas jalannya roda

    pemerintahan daerah sesuai dengan rencana dan peraturan yang berlaku.

    Wilayah Ogan Komering Ulu meliputi areal seluas 3.617,60 km2. Kabupaten ini terdiri dari 12 kecamatan, yaitu:

  • Kabupaten OGAN KOMERING ULU

    2012

    Peluang Investasi Daerah 3

    Tabel A-1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2010

    No Nama Kecamatan Luas [km2] No Nama Kecamatan Luas [km2]

    1. Lengkiti 700,00 7. Peninjauan 453,69

    2. Sosoh Buay Rayap 260,40 8. Lubuk Batang 507,22

    3. Pengandonan 94,79 9. Sinar Peninjauan 190,00

    4. Semidang Aji 467,53 10. Baturaja Timur 148,87

    5. Ulu Ogan 236,00 11. Lubuk Raja 126,00

    6. Muara Jaya 298,00 12. Baturaja Barat 134,86

    Sumber: Ogan Komering Ulu Dalam Angka 2010/2011

    B. Potensi Wilayah

    B.1 Perekonomian

    Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh berbagai

    sektor/lapangan usaha yang melakukan kegiatan usahanya di suatu daerah (region) tanpa memperhatikan

    pemilikan atas sektor produksi.Secara agregatif PDRB menggambarkan kemampuan suatu daerah

    menghasilkan pendapatan/balas jasa faktor-faktor yang ikut berproduksi di daerah tersebut. Berikut dibawah

    ini tabel PDRB Kabupaten Ogan Komering Ulu yang dikelompokkan berdasarkan lapangan usaha (9 sektor

    ekonomi) dari tahun 2006 hingga tahun 2010.

    Tabel B-1 Produk Domestik Bruto Kabupaten Ogan Komering Ulu Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000

    (dengan migas dalam Juta Rupiah), Tahun 2006 2010

    No Lapangan Usaha 2006 2007 2008*) 2009*) 2010**)

    1 Pertanian 599.826 647.953 687.690 714.628 760.361

    2 Pertambangan & Penggalian

    609.937 611.538 614.747 617.382 620.776

    3 Industri 249.856 258.197 266.634 275.926 291.260

    4 Listrik, Gas dan Air Minum 4.973 5.247 5.520 5.787 6.111

    5 Bangunan/Konstruksi 165.805 177.538 188.634 196.689 207.015

    6 Perdagangan, Hotel dan Restoran

    369.104 399.121 427.337 455.517 486.554

    7 Angkutan dan Komunikasi

    43.418 46.928 52.907 69.117 68.165

    8 Keuangan & Jasa Persewaan

    92.824 97.453 104.778 112.212 120.782

    9 Jasa-jasa 212.512 224.649 241.507 260.900 280.705

    PDRB 2.348.255 2.468.624 2.589.754 2.699.158 2.841.729

    Sumber: Ogan Komering Ulu Dalam Angka 2010/2011

  • Kabupaten OGAN KOMERING ULU

    2012

    Peluang Investasi Daerah 4

    Rata-rata kenaikan PDRB atas dasar harga konstan setiap tahun pada periode 2006 2010 adalah 4,88%.

    Listrik, gas dan air minum merupakan sektor penyumbang PDRB yang paling kecil, hal ini bisa menjadi indikasi

    sedikitnya jaringan listrik, gas, dan air minum di Kabupaten Ogan Komering Ulu.

    B.2 Kependudukan dan Tenaga Kerja

    Salah satu modal dasar dalam pelaksanaan pembangunan adalah jumlah penduduk yang besar. Jumlah

    penduduk yang besar tentu saja akan menjadi modal utama, bilamana dilengkapi dengan pendidikan dan

    keterampilan yang memadai serta berada dalam usia produktif.Jumlah penduduk terbesar berada di

    Kecamatan Baturaja Timur sebanyak 90.557 jiwa dan penduduk paling sedikit berada di Kecamatan Ulu

    Ogan sebanyak 8.705 jiwa. Dilihat dari keadaan masing-masing kecamatan, maka Kecamatan Baturaja Timur

    merupakan yang terpadat yaitu sebesar 608 jiwa per km2, diikuti Kecamatan Baturaja Barat, dan Lubuk Raja

    yakni masing-masing sebesar 238 dan 218 jiwa per km2. Sedangkan kepadatan penduduk terkecil adalah

    Kecamatan Muara Jaya sebesar 22 jiwa per km2.

    Tabel B-2 Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga Kabupaten Ogan Komering Ulu

    Berdasarkan Kecamatan, Tahun 2010

    No Kecamatan

    Jumlah

    Kepadatan [Jiwa/km2]

    Sex Ratio

    Desa Penduduk [Jiwa]

    Rumah Tangga

    1 Lengkiti 21 25.369 6.089 36 109,18

    2 Sosoh Buay Rayap 11 11.871 2.910 46 109,92

    3 Pengandonan 12 9.071 2.178 96 102,66

    4 Semidang Aji 21 24.719 5.438 53 106,03

    5 Ulu Ogan 7 8.705 1.886 37 109,81

    6 Muara Jaya 7 6.617 1.325 22 109,13

    7 Peninjauan 24 39.861 9.656 88 106,67

    8 Lubuk Batang 15 27.107 6.700 53 106,67

    9 Sinar Peninjauan 6 20.602 5.440 108 107,68

    10 Baturaja Timur 4 90.557 22.449 608 101,32

    11 Lubuk Raja 5 27.498 7.293 218 106,60

    12 Baturaja Barat 7 32.068 7.604 238 103,17

    Ogan Komering Ulu 140 324.045 78.968 90 105,13

    Sumber: Ogan Komering Ulu Dalam Angka 2010/2011

  • Kabupaten OGAN KOMERING ULU

    2012

    Peluang Investasi Daerah 5

    Rasio jenis kelamin (sex ratio) adalah perbandingan penduduk perempuan dan laki-laki. Pada tahun 2010 sex

    ratio sebesar 105,13. Jika dilihat sex ratio per kecamatan, sex ratio tertinggi terdapat di Kecamatan Ulu Ogan

    yaitu sebesar 109,81 dan terendah di Kecamatan Baturaja Timur sebesar 101,32.

    Penduduk usia kerja adalah penduduk yang berumur 15 tahun keatas, mereka terdiri dari angkatan kerja dan

    bukan angkatan kerja. Perbandingan penduduk yang tergolong angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja

    dikenal dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), dimana pada tahun 2010 sebesar 65,64%.

    Berdasarkan Lapangan pekerjaan dari 228.242 orang yang bekerja, 38,11% bekerja di sektor pertanian,20,05%

    bekerja di sektor jasadan 3,89% di sektor industri.

    Tabel B-3 Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan

    di Kabupaten Ogan Komering Ulu, 2010

    No Jenis Kegiatan Pendidikan yang Ditamatkan

    SD ke Bawah

    SLTP SLTA ke Atas

    Jumlah

    I Angkatan Kerja 69.043 29.662 51.104 149.809

    Bekerja 66.576 29.005 46.044 14.1625

    Menganggur 2.467 657 5.060 8.184

    II Bukan Angkatan Kerja (Sekolah, Mengurus Rumah Tangga dan lainnya)

    33.514 28.777 16.142 78.433

    Jumlah 102.557 58439 67.246 228.242

    Tingkat PartisipasiAngkatan Kerja 67,32 50,76 76,11 65,64

    Tingkat Pengangguran 3,57 2,21 9,90 5,46

    Sumber: Ogan Komering Ulu Dalam Angka 2010/2011

    B.3 Upah Minimum Kabupaten

    Upah Minimum Kabupaten (UMP) Ogan Komering Ulu pada tahun 2007 berjumlah Rp.662.000, pada tahun

    2008 berjumlah Rp.743.000, tahun 2009 berjumlah Rp.824.000, tahun 2010 berjumlah Rp.927.825 dan pada

    tahun 2011 berjumlah Rp.1.048.440.

    Maka bisa dikatakan, tiap tahun upah minimum kabupaten Ogan Komering Ulu, Propinsi Sumatera Selatan

    selalu mengalami kenaikkan.

  • Kabupaten OGAN KOMERING ULU

    2012

    Peluang Investasi Daerah 6

    Tabel B-4 Upah Minimum Kabupaten Ogan Komering Ulu

    Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011

    Rp 662.000 Rp 743.000 Rp 824.750 Rp 927.825 Rp 1.048.440

    B.4 Prasarana wilayah

    Kelistrikan

    Faktor pendukung keberhasilan investasi banyak ditentukan oleh adanya energi listrik, karena keberadaan

    listrik dapat mengubah suatu daerah menjadi strategis bagi pengembangan industri.

    Sektor Ketenagalistrikan di Kabupaten Ogan Komering Ulu dipasok dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap

    Muara Enim, untuk memudahkan pelayanan kepada konsumen Perusahaan Listrik Negara di daerah ini dibagi

    dalam 2 (dua) ranting, yakni ranting yang ada di Kota Baturaja yang melayani hampir 70% daerah Kabupaten

    Ogan Komering Ulu dan selebihnya dilayani Ranting Martapura ( 34 Km dari Kota Baturaja). Listrik yang

    diproduksi oleh PLN Ranting Baturaja pada tahun 2010 sebesar 312.765.640 kWh, sedangkan listrik yang dijual

    sebesar 204.131.152 kWh. Sementara itu jumlah konsumen listrik PLN Ranting Baturaja sampai dengan tahun

    2010 sudah mencapai 5.707 pelanggan. Konsumen terbesar berada di Kecamatan Baturaja Timur sebanyak

    18.284 pelanggan.

    Tabel B-5 Pelanggan Pemakai Listrik Menurut Jenis Tarif di Kabupaten

    Ogan Komering Ulu, Tahun 2006 - 2010

    No Uraian Satuan Tahun

    2008 2009 2010

    I Aliran Listrik

    Produksi

    Dibeli

    Dijual

    kWh

    kWh

    kWh

    263.658.397

    ---

    174.255.766

    285.543.437

    ---

    183.255.170

    312.765.640

    ---

    204.131.152

    II Pembangkit Tenaga kW --- --- ---

    III Kapasitas KVA --- --- ---

    IV Panjang Jaringan Tenaga Menengah 2.Tenaga Rendah

    m m

    406.883 339.884

    406.883 339.884

    406.883 339.884

    V Jumlah Travo Buah 295 302 317

    VI Jumlah Konsumen Pelanggan 44.985 46.604 50.707

    Sumber: Ogan Komering Ulu Dalam Angka 2010/2011

  • Kabupaten OGAN KOMERING ULU

    2012

    Peluang Investasi Daerah 7

    Air bersih

    Air yang diproduksi oleh PDAM Kabupaten Ogan Komering Ulu pada tahun 2010 sebanyak 4.730.060 m3 dan

    air yang disalurkan sebanyak 4.581.848 m3. Sementara itu jumlah konsumen PDAM Kabupaten Ogan

    Komering Ulu sampai dengan Desember 2010 sebanyak 9.788 pelanggan yang terdiri dari 9.450 rumah

    tangga, 51 perusahaan/hotel/penginapan dan 287 tempat ibadah/sosial lainnya.

    Jalan raya

    Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan luas 361.760 Hektar merupakan kawasan yang tidak berbatasan

    langsung dengan laut, sehingga alat angkut dan sarana perhubungan utama yang ada di daerah ini adalah

    sarana perhubungan darat, baik berupa kendaran roda dua, roda empat atau lebih maupun kereta api. Secara

    geografis Kabupaten Ogan Komering Ulu cukup diuntungkan karena daerah ini dilalui oleh jalan lintas tengah

    sumatera, akibatnya mobilitas penduduk, barang dan jasa dari dan ke Kabupaten Ogan Komering Ulu cukup

    tinggi sepanjang tahun.

    Dengan tingginya mobilitas penduduk,barang dan jasa tersebut mengakibatkantumbuhnya sektor-sektor

    ekonomi pendukung, yang tentu saja dapat menyerap tenaga kerja. Untuk itu, agar proses dan keterkaitan

    ekonomi tersebut dapat terus tumbuh maka pemeliharaan jalan dan jembatan serta penambahan ruas jalan

    harus dilakukan dengan lebih baik lagi. Pada tahun 2010 jalan darat di Kabupaten Ogan Komering Ulu yang

    telah diaspal sepanjang 413.066 km, jalan kerikil sepanjang 100.950 km, dan jalan yang masih tanah sepanjang

    98.650 km.

    Pos dan Telekomunikasi

    Banyak surat yang dikirim dari suatu wilayah ke wilayah lain dapat menunjukkan tingkat hubungan

    masyarakat suatu daerah. Selama tahun 2010 banyaknya surat terdaftar yang dikirim melalui Kantor Pos dan

    Giro dalam wilayah Ogan Komering Ulu yaitu, surat biasa sebanyak 5.952 surat, dan yang diterima sebanyak

    45.639 surat. Selain itu pada tahun 2010 terdapat 2.722 surat kilat dikirim, dan 25.902 surat kilat diterima yang

    tercatat di kantor Pos Baturaja.

    Saat ini alternatif media komunikasi yang semakin banyak dimanfaatkan oleh masyarakat antara lain pesawat

    telepon, faximile, e-mail, dan lain-lain. Selain itu, dengan semakin maraknya penggunaan telephon genggam

    (HP), maka banyak dari masyarakat lebih memilih menggunakan fasilitas SMS (Short Message Service) sebagai

    pengganti surat, hal ini tentu saja berdampak pada penurunan jumlah surat yang dikirim melalui Kantor Pos,

    dan Giro di Kabupaten Ogan Komering Ulu.

    Sementara itu, jumlah satuan sambungan telepon (SST) yang telah terpasang di Kabupaten Ogan Komering

    Ulu sampai dengan desember 2010 adalah 1.149 SST untuk bisnis, 4.822 SST untuk rumah tangga, dan 15 SST

    untuk sosial. Sementara warung telekomunikasi (Wartelkom) yang beroperasi dalam wilayah Kantor UPP

    Baturaja pada bulan Desember 2010 berjumlah 2 dengan banyaknya sambungan 6 SST.

  • Kabupaten OGAN KOMERING ULU

    2012

    Peluang Investasi Daerah 8

    Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Sumbawa menurut draft Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

    Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2012 2032 adalah sebagai berikut:

    B.5 Kawasan lindung

    Kawasan lindung yang dimaksud adalah kawasan hutan lindung, kawasan perlindungan setempat, kawasan

    suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya serta kawasan rawan bencana alam. Pada tabel berikut

    dijelaskan lebih detail mengenai kawasan peruntukan dan lokasinya di Kabupaten Ogan Komering Ulu.

    Tabel B-6 Kawasan Lindung Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2012 - 2032

    No Kawasan Lindung Lokasi Luas [ha]

    Keterangan

    1. Hutan Lindung Kecamatan Ulu Ogan, Muara Jaya, Lengkiti (Bukit Nanti)

    55.698 Kemiringan lereng >40% atau berada pada ketinggian 2000 m dpl atau jenis tanah bersolum dangkal

    2. Kawasan Perlindungan Setempat

    Sempadan sungai Sepanjang Sungai Ogan dan sistim anak-anak sungai lainnya (ada sekitar 61 anak sungai)

    39.246 Sekurang-kurangnya 100 meter di kiri kanan sungai besar dan 50 meter di kiri kanan anak sungai yang berada di luar pemukiman. Untuk sungai di kawasan pemukiman berupa sempadan sungai yang diperkirakan cukup untuk dibangun jalan inspeksi (10 15 meter)

    Sempadan danau/waduk

    Mata air/danau kecil lainnya Sama dengan kriteria sempadan sungai, 100 m untuk danau besar, 50 m untuk danau kecil, dan 10 15 m di kawasan pemukiman

    Sekitar mata air Mata air/danau kecil lainnya 233 Radius 200 m dari sumber mata air

    Ruang terbuka hijau kota (RTHK)

    Ibukota Kabupaten, Ibukota Kecamatan, Kawasan Perkotaan, Kawasan Industri

    30 % dari luas wilayah kota

    3. Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya

    Suaka alam dan marga satwa

    Hutan Suaka, Gua Lubuk Hidung, Gua Tanjung Baru, Gua Putri, Gua Salabe, Batu Kabayan, Air Terjun Kambas, Air Terjun Tembulan, Air Kapayang, Air Panas Gemuhak

    Cagar budaya dan ilmu pengetahuan

    Bendali Rantau Kumpai (agrowisata), Bendali Mitra Ogan (Agrowisata)

    Kawasan yang merupakan lokasi ba-ngunan hasil budaya manusia yang bernilai tinggi maupun bentukan geologi alami yang khas

    Ogan, Lengkiti 3 suku asli Kabupaten Ogan

  • Kabupaten OGAN KOMERING ULU

    2012

    Peluang Investasi Daerah 9

    No Kawasan Lindung Lokasi Luas [ha]

    Keterangan

    Taman wisata alam

    Bukit Lesung Bintang Kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam.

    5. Kawasan Rawan Bencana Alam

    Tanah longsor Kecamatan Ulu Ogan, Kecamatan Pengandonan, Kecamatan Muara Jaya, Kecamatan Lengkiti, Kecamatan Sosoh Buay Rayap, Sepanjang Sungai Ogan dan anak-anak sungai

    kemiringan 30-40 %, daerah aliran sungai (tebing/gigirsungai)

    Banjir Sepanjang Sungai Ogan dan anak anak sungai Kecamatan Baturaja Barat, Kecamatan Baturaja Timur, Semidang Aji, Sinar Peninjauan, Peninjauan dan Lubuk Batang

    dataran rendah (kemiringan 0-3 %)

    Bencana gempa Kecamatan Ulu Ogan, Kecamatan Lengkiti, Pengandonan dan Sosoh Buay Rayap

    Pengaruh gempa vulkanik disekitar Pengunungan Bukit Barisan

    Cagar alam geologi

    Berada di kecamatan Baturaja Barat, Sosoh Buay Rayap, Lengkiti dan Kecamatan Semidang Aji

    Sumber: Draft Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2012 - 2032

    B.6 Kawasan budidaya

    Kawasan budidaya yang dimaksud adalah kawasan yang digunakan sebagai tempat kegiatan untuk

    melakukan/memenuhi suatu kegiatan ekonomi. Pada tabel berikut dijelaskan lebih detail mengenai kawasan

    peruntukan dan lokasinya di Kabupaten Ogan Komering Ulu.

    Tabel B-7 Kawasan Budidaya Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2012 - 2032

    No Kawasan Peruntukan Lokasi Luas [ha] Keterangan

    1. Pertanian tanaman pangan

    lahan basah Kec. Peninjauan dan Sinar Peninjauan

    7.296

    lahan kering Kec. Peninjauan, Kec. Lubuk Batang, Kec. Lubuk Raja, Kec. Sinar Peninjauan, Kec. Lengkiti, Kec. Semidang Aji, Kec. Pengandonan dan Kec. Sosoh Buay Rayap

    12.789

  • Kabupaten OGAN KOMERING ULU

    2012

    Peluang Investasi Daerah 10

    No Kawasan Peruntukan Lokasi Luas [ha] Keterangan

    2. Hortikultura Kec. Peninjauan, Kec. Lubuk Batang, Kec. Baturaja Barat, Kec. Baturaja Timur, Kec. Sosoh Buay Rayap, Kec. Muara Jaya, Kec. Lengkiti, Kec. Semidang Aji, dan Kec. Pengandonan

    15.832

    3. Perkebunan Kec. Peninjauan, Lubuk Batang, Muara Jaya, Pengandonan, Semidang Aji, Sosoh Buay Rayap, Lengkiti, Baturaja Barat, dan Kec. Baturaja Timur (sawit & karet)

    52.334 Perkebunan swasta

    Kec. Lubuk Raja, Kec. Peninjauan Kec. Sinar Peninjauan, Baturaja Timur, Baturaja Barat, Lubuk Batang, Sosoh Buay Rayap, Samidang Aji, Ulu Ogan, dan Lengkiti (karet & sawit); Kec. Ulu Ogan, Lengkiti, Muara Jaya, Pengandonan, Sososh Buay Rayap, dan Semdiang Aji (kopi & lada)

    191.379 Perkebunan rakyat

    4. Hutan Produksi Hutan Produksi (HP) di Kec. Lubuk Batang, Lubuk Raja, Samidang Aji.

    37.873

    Hutan Produksi Terbatas (HPT) di Kec. Samidang Aji, Muara Jaya, Ulu Ogan, Sosoh Buay Rayap, dan Lengkiti

    32.630

    5. Peternakan

    Sapi, kerbau, kambing & domba

    Kecamatan Peninjauan, dan Sinar Peninjauan

    Unggas seluruh kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu

    6. Budidaya Perikanan Alur sungai Ogan 330 Air tawar

    7. Pertambangan dan Energi 138.076

    Batu kapur, pasir kuarsa, galian pasir

    Kec. Baturaja Barat, Kec. Semidang Aji, Kec. Baturaja Timur, Kec. Pengandonan, Kec. Muara Jaya, Kec. Lubuk Batang, Kec. Ulu Ogan, Kec. Sososh Buay Rayap, Kec. Lengkiti, dan Kec. Peninjauan

    Batu mulia Kec. Lengkiti, dan Kec. Sosoh Buay Rayap, dan Segera Kembang

    jenis batuan rijang, obsidian, kristal kuarsa

    Batubara Kec. Baturaja, Kec. Angandonan, Kec. Paninjauan

    Minyak dan gas Kec. Paninjauan, Kec. Lubuk Batang, Kec. Semidang Aji, Kec. Sinar Peninjauan

    Panas bumi Kecamatan Ulu Ogan

    8. Industri Kecamatan Baturaja Barat 800 Industri besar, dan sedang untuk

  • Kabupaten OGAN KOMERING ULU

    2012

    Peluang Investasi Daerah 11

    No Kawasan Peruntukan Lokasi Luas [ha] Keterangan

    pengolahan hasil pertanian

    9. Pariwisata

    Wisata alam Desa Padang Bindu Kecamatan Samidang Aji

    Gua Putri

    Desa Ulak Lebar Kecamatan Ulu Ogan

    Air Terjun Kambas

    Desa Gunung Tiga Kecamatan Ulu Ogan

    Air Panas Gemuhak

    Wisata budaya Ogan (sekitar sungai Ogan), Komering (sekitar sungai Komering), dan daya (sekitar daerah Lengkiti)

    Wisata agro Bendali di Rantau Kumpai Kec. Sosoh Buay Rayap, dan Bendali Mitra Ogan di Kec. Lubuk Batang

    10. Permukiman 8.207

    Perdesaan Kawasan peruntukan permukiman perdesaan dikembangkan mengikuti pola pengembangan kawasan permukiman dengan dominasi mata pencaharian pada pertanian (pertanian lahan basah, lahan kering, hortikultura, dan perkebunan rakyat)

    Perkotaan perkotaan Baturaja, Peninjauan, Pengandonan, Batumarta II, Tanjung Lengkayap, Ulak Pandan, Lubuk Batang Baru, Penyandingan, Mendingin, Muara Saeh, dan Karya Mukti

    11. Obyek Militer Baturaja (OMIBA)

    Kecamatan Sosoh Buay Rayap, dan Kecamatan Lengkiti, dan sebagian wilayah Kecamatan Baturaja Barat, dan Baturaja Timur

    24.859 Pertahanan, dan Keamanan (Latihan dan Pendidikan). Jauh dari permukiman

    Sumber: Draft Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2012 - 2032

  • Kabupaten OGAN KOMERING ULU

    2012

    Peluang Investasi Daerah 12

    Gambar B-1 Peta Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering UluTahun 2012 -

    2032

    Sumber: Draft Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun, 2012 - 2032

    C. Peluang Investasi

    Peluang investasi energi terbarukan di Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah pembangkit listrik

    tenaga panas bumi (PLTPB) dan pembangkit listrik tenaga air skala mikro (PLTMH).Kedua

    potensi energi tersebut berada di kecamatan yang sama yaitu Kecamatan Ogan Ulu. PLTPB

    berada di Bukit Jambul Asahan, sedangkan potensi PLTMH adalah air terjun Kambas di Desa Ulak

    Lebar.Menurut Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi, potensi panas bumi Bukit

    Jambul Asahan adalah sebesar 5 MWe, sedangkan potensi air terjun Kambas adalah sebesar

    4,083 MW.

  • Kabupaten OGAN KOMERING ULU

    2012

    Peluang Investasi Daerah 13

    C.1. Profil Peluang Investasi Pembangkit Listrik Menggunakan Energi Terbarukan

    Beberapa Profil investasi pembangkit listrik tenaga panas bumi, dan tenaga air yang menjadi

    informasi penting bagi calon investor adalah sebagai berikut:

    a. Tahapan pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi

    Tahapan pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi menurut Undang-undang No.

    27 Tahun 2003 adalah sebagai berikut:

    Survei pendahuluan

    Eksplorasi

    Studi kelayakan

    Eksploitasi

    pemanfaatan

    Dari semua kegiatan di atas, pemerintah mempunyai kewajiban untuk melakukan survei

    pendahuluan dan dapat melakukan eksplorasi, sedangkan kegiatan lainnya sepenuhnya

    dilakukan oleh badan usaha.Ijin eksplorasi untuk badan usaha adalah 3 tahun. Ijin tersebut

    dapat diperpanjang maksimum dua kali, dengan masa perpanjangan masing-masing satu

    tahun.Waktu maksimum yang diberikan pemerintah untuk melakukan uji kelayakan adalah 2

    tahun. Ijin studi kelayakan hingga pemanfaatan energi panas bumi diberikan selama 30

    tahun.

    Gambar C-1 Kegiatan Operasional Panas Bumi

    Sumber: M&E, Vol. 6 No. 4, Desember 2008

    b. Harga jual listrik tenaga panas bumi1

    1 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 32 Tahun 2009

  • Kabupaten OGAN KOMERING ULU

    2012

    Peluang Investasi Daerah 14

    Dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik di dalam wilayah usahanya dan penggunaan

    energi ramah lingkungan, PT. PLN (Persero) ditugaskan untuk membeli tenaga listrik dari

    pembangkit listrik panas bumi. Pembelian tersebut dilaksanakan sesuai dengan Rencana

    Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PT. PLN (Persero). Daya listrik tenaga panas bumi dibeli oleh

    PT. PLN (Persero) dengan harga patokan tertinggi sebesar 9,70 sen USD/kWh.

    c. Harga jual listrik tenaga air2

    PT. PLN (Persero) wajib membeli tenaga listrik dari pembangkit tenaga listrik yang

    menggunakan energi terbarukan skala keeil dan menengah dengan kapasitas sampai dengan

    10 MW atau kelebihan tenaga listrik (excess power) dari badan usaha milik negara, badan

    usaha milik daerah, badan usaha swasta, koperasi, dan swadaya masyarakat guna

    memperkuat sistem penyediaan tenaga listrik setempat.

    Penetapan harga pembelian listrik oleh PT. PLN adalah sebagai berikut:

    Rp. 656/kWh x F, jika terinterkoneksi pada Tegangan Menengah;

    Rp. 1.004/kWh x F, jika terinterkoneksi pada Tegangan Rendah.

    Dimana F merupakan faktor insentif sesuai dengan lokasi pembelian tenaga listrik oleh PT

    PLN (Persero).Untuk wilayah Sumatera ditetapkan F = 1,2sehingga tenaga listrik yang

    dihasilkan oleh air terjun Kambas dapat dijual kepada PLN dengan harga:

    Rp 656/kWh x 1,2 = Rp 787,2/kWh jika terkoneksi pada tegangan menengah, dan

    Rp 1.004/kWh x 1,2 = Rp 1.204,8/kWh jika terkoneksi pada tegangan rendah.

    d. Kondisi lahan investasi pembangkit listrik tenaga air terjun Kambas

    Secara spesifik air terjun Kambas di Desa Ulak Lebar, Kecamatan Uluogan, Kabupaten OKU,

    terdiri dari tiga level.Masing-masing level memiliki ketinggian berbeda. Level satu air terjun

    dengan ketinggian sekitar 40 meter, level kedua sekitar 12 meter, dan level ketiga ketinggian

    sekitar 8 meter. Level ketiga air terjun kambas inilah yang dapat dimanfaatkan untuk

    kebutuhan masyarakat yang dialirkan melalui pipa. Jarak Desa Ulak Lebar berkisar 1 kilometer

    dari air terjun Kambas.

    Air terjun Kambas dikelilingi oleh perbukitan dan hutan serta terdapat bebatuan besar yang

    tak rata. Sedangkan air yang mengalir dari air Terjun Kambas ini menuju sungai Ogan. Lokasi

    air terjun Kambas berada dalam kawasan hutan lindung dan tidak terdapat pemukiman

    2 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 4 Tahun 2012

  • Kabupaten OGAN KOMERING ULU

    2012

    Peluang Investasi Daerah 15

    penduduk, memiliki ketinggian 425 meter di atas permukaan laut dengan koordinat

    04006.765 S dan 103044.785 E.

    e. Investasi dibidang pembangkit listrik tenaga panas bumi, dan pembangkit listrik tenaga air

    bukan merupakan daftar negatif investasi menurut Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2010

    tentang Daftar Bidang Usaha yang Terbuka Dengan Persyaratan dibidang Penanaman Modal.

    C.2. Peluang Pasar

    Pada tahun 2011 rasio elektrifikasi diKabupaten Ogan Komering Ulu adalah 86%, yang berarti 14%

    desa di kabupaten tersebut belum teraliri listrik PLN. Desa-desa tersebut merupakan peluang

    pasar bagi investor pembangkit listrik. Pada tabel berikut merupakan keterangan desa yang

    belum mendapatkan aliran listrik.

    Tabel C-1 Desa Yang Belum Mendapatkan Listrik di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Tahun 2012

    No Desa Kecamatan Jumlah Kepala Keluarga

    1 Merbau Lubuk Batang 400

    2 Panai Makmur Sumidang Aji 300

    Total 700

    Sumber: berbagai sumber

    Sedangkan pangsa pasar yang berada di sekitar Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah desa-desa

    yang berada pada kabupaten-kabupaten di sekitar kabupaten Ogan Komering Ulu, yaitu:

    Tabel C-2 Jumlah Desa yang Belum Terjangkau Jaringan Listrik PLN di Sekitar Kabupaten Ogan Komering Ulu Hingga Tahun 2011

    No Kabupaten Jumlah Desa

    1 Ogan Komering Ulu Selatan 105

    2 Ogan Ilir 78

    3 Musi Rawas 68

    4 Ogan Komering Ulu Timur 39

    5 Ogan Komering Ilir 38

    6 Banyuasin 123

    Total 451

    Sumber: Antara News.com

  • Kabupaten OGAN KOMERING ULU

    2012

    Peluang Investasi Daerah 16

    Jika diasumsikan jumlah kepala keluarga setiap desa adalah 300, dan setiap keluarga

    membutuhkan daya terpasang minimal 500 W, maka peluang pasar bagi investor adalah 68 MW,

    dengan rincian sebagai berikut:

    Peluang pasar di Kabupaten Ogan Komering Ulu:

    (300 KK + 400 KK) x 500 W = 350.000 W = 0,35 MW

    Peluang pasar di kabupaten sekitar Kabupaten Ogan Komering Ulu

    451 desa x 300 KK x 500 W = 67.650.000 = 67,65 MW

    C.3. Ketersediaan Lahan

    Pembangkit listrik tenaga panas bumi

    Menurut UU No 27 tahun 2003, luas wilayah kerja untuk eksplorasi yang dapat diberikan untuk

    satu IUP Panas Bumi tidak boleh melebihi 200.000 (dua ratus ribu) hektar. Pembangkit panas

    bumi hanya membutuhkan lahan seluas 3,5 km2 per Giga Watt3. Sehingga luas wilayah yang

    dibutuhkan untuk mengembangkan pembangkit sebesar 5 MWe adalah 0,005 GW x 3,5 km2/GW =

    0,0175 km2 (1,75 ha). Kebutuhan lahan dengan luas kurang dari seperlima kilometer persegi

    tersebut, dengan posisi di sekitar mata air panas, masih tersedia dan dapat dikuasai oleh investor

    pembangkit listrik tenaga panas bumi.

    Pembangkit listrik tenaga air (mikro hidro)

    Kebutuhan lahan untuk PLTA bergantung pada besarnya debit air, dan potensi maksimum daya

    listrik yang akan dibangkitkan. Wilayah disekitar air terjun dengan radius 1 kilometer, dan tidak

    terdapat pemukiman sehingga ketersediaan lahan memungkinkan untuk pembuatan bendungan.

    C.4. Besaran Investasi

    Pembangkit listrik tenaga panas bumi

    Berdasarkan data yang didapat, besaran nilai investasi pembangkit listrik tenaga panas bumi

    pada tahun 2008 adalah sebesar USD 2,770 untuk setiap KiloWatt daya yang akan dihasilkan.

    Rincian biaya investasi tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

    3 www.indoenergo.com/2012/04/keunggulan-dan-kelemahan-energi_5643.html

  • Kabupaten OGAN KOMERING ULU

    2012

    Peluang Investasi Daerah 17

    Tabel C-3 Biaya yang Dibutuhkan Dalam Industri Panas Bumi

    Biaya Investasi Satuan

    [USD/kW] A. Biaya Eksplorasi 150,00

    B. Biaya Pengembangan Lapangan 2.620,00

    Perizinan 20.00

    Pemboran sumur produksi 750.00

    Sistem pengelolaan uap 250.00

    Pembangkit listrik dan konstruksi 1,500.00

    Transmisi 100.00

    Total keseluruhan (A + B) 2.770,00

    Biaya Operasi dan Pemeliharaan

    C. Biaya operasi dan pemeliharaan US 2.2/kWh

    Sumber: M&E, Vol. 6 No. 4, Desember 2008

    Jika seluruh potensi panas Bukit JambulAsahan di eksploitasi untuk mengantisipasi pertumbuhan

    kebutuhan listrik setiap tahun, maka investasi yang dibutuhkan untuk membangun pembangkit

    listrik tenaga panas bumi tersebut adalah 2,770 [USD/kW] x 5,000 [kWe] = USD13,850,000 dengan

    biaya tambahan untuk operasi, dan pemelihaaran sebesar 0.022 [USD/kWh] x 5,000 [kWe] = 110

    [USD/hour].

    Pembangkit listrik mikro hidro

    Pada tahun 2006 Pemerintah Kabupaten Ogan Komiring Ulu telah menghitung biaya

    pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) untuk memanfaatkan potensi air terjun

    Kambas adalah sebesar 1,5 miliar Rupiah. Berikut tabel rincian biaya/besaran investasi yang

    dibutuhkan.

    Tabel C-4 Biaya yang Dibutuhkan untuk Pembangunan PLTA Air Terjun Kambas Tahun 2006

    No Deskripsi Biaya Investasi

    [Rp] 1. Pekerjaan Langsung

    Persiapan 50.000.000

  • Kabupaten OGAN KOMERING ULU

    2012

    Peluang Investasi Daerah 18

    No Deskripsi Biaya Investasi

    [Rp]

    Pekerjaan sipil 400.000.000

    Elektro-Mekanikal 100.000.000

    Distribusi 450.000.000

    Sambungan pelanggan 100.000.000

    Lain-lain 110.000.000

    2. Pekerjaan Tidak Langsung

    Desain 15.000.000

    Supervisi 60.000.000

    Manajemen 75.000.000

    3. Pajak 140.000.000

    Total 1.500.000.000

    Sumber: Sriwijaya Post Mobile, 20 Februari 2012.

    C.5. Ketentuan Investasi di Provinsi, Hukum, dan Peraturan Terkait

    Beberapa hukum dan peraturan yang terkait dengan investasi Pembangkit Listrik Tenaga panas

    bumi adalah:

    1. Undang-undang No. 27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi.

    Beberapa hal yang diatur oleh Undang-undang ini antara lain penguasaan pertambangan

    panas bumi; kewenangan pengelolaan pertambangan panas bumi; wilayah kerja kegiatan

    oprasional, dan pengusahaan; perizinan, dan hak, dan kewajiban pemegang izin usaha

    pertambangan panas bumi.

    2. Undang-undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.

    Beberapa hal yang diatur pada Undang-undang ini antara lain kebijakan dasar penanaman

    modal; bentuk badan usaha, dan kedudukan; perlakuan terhadap penanaman modal;

    ketenagakerjaan; bidang usaha; hak, kewajiban, dan tanggung jawab penanam modal;

    fasilitas penanaman modal; penyelenggaraan urusan penanaman modal; kawasan ekonomi

    khusus; dan ketentuan peralihan.

    3. Undang-undang No. 30 Tahun 2007 tentang Energi.

  • Kabupaten OGAN KOMERING ULU

    2012

    Peluang Investasi Daerah 19

    Beberapa hal yang diatur pada Undang-undang ini antara lain kebijakan energi, dan dewan

    energi nasional; pengelolaan energi; kewenangan pemerintah, dan pemerintah daerah serta

    ketentuan peralihan.

    4. Undang-undang No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan.

    Beberapa hal yang diatur pada undang-undang ini antara lain rencana umum

    ketenagalistrikan, usaha ketenagalistrikan, perizinan, penggunaaan tanah, harga jual, sewa

    jaringan, dan tarif tenaga listrik.

    5. Peraturan Pemerintah N.o 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi.

    Beberapa hal yang diatur pada peraturan ini antara lain tahapan kegiatan usaha panas bumi;

    lelang wilayah kerja, Izin Usaha Pertambangan panas bumi (IUP), hak dan kewajiban

    pemegang IUP, data panas bumi, dan ketentuan peralihan.

    6. Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi.

    Beberapa hal yang diatur pada peraturan ini antara lain tanggung jawab pemerintah,

    pemerintah daerah, pengusaha, dan masyarakat, pelaksanaan konservasi energi,

    kemudahan, insentif dan disinsentif.

    7. Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kawasan Hutan.

    Beberapa hal yang diatur pada peraturan ini antara lain penggunaan kawasan hutan untuk

    kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan (pembangunan instalasi pembangkit

    listrik), izin penggunaan kawasan, monitoring, dan evaluasi.

    8. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 32 Tahun 2009 tentang Harga

    Pembelian Tenaga Listrik Panas Bumi.

    9. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 4 Tahun 2012 tentang Harga

    Pembelian Tenaga Listrik Oleh PT PLN (Persero) dari Pembangkit Tenaga Listrik yang

    Menggunakan Energi Terbarukan Skala Kecil dan Menengah atau Kelebihan Tenaga Listrik.

    10. Peraturan Menteri Perindustrian No. 04/M-IND/PER/1/2009 tentang Pedoman Penggunaan

    Produksi Dalam Negeri Untuk Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan.

    Beberapa hal yang diatur pada peraturan ini antara lain tingkat komponen dalam negeri

    infrastruktur ketenagalistrikan, pelaksanaan pembangunan, penilaian besaran TKDN, dan

    referensi pengadaan barang dan jasa.

  • Kabupaten OGAN KOMERING ULU

    2012

    Peluang Investasi Daerah 20