17
Puisi Baru (Lanjutan) dan Puisi Kontempore r Oleh: Andi Karman

Power point (03)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Power point (03)

Puisi Baru (Lanjutan)

dan Puisi Kontempore

rOleh: Andi

Karman

Page 2: Power point (03)

Puisi Baru Dilihat dari Bentuknya

O DistikonO TerzinaO KuatrainO KuintO SektetO SeptimeO Oktaf/StanzaO Soneta

Page 3: Power point (03)

1. DISTIKON => puisi yang tiap baitnya terdiri atas dua baris (puisi dua seuntai)

O CONTOH:Berkali kita gagalUlangi lagi dan cari akalBerkali-kali kita jatuhKembali berdiri jangan mengeluh(Or. Mandank)

Page 4: Power point (03)

2. TERZINA => puisi yang tiap baitnya terdiri atas tiga baris (puisi tiga seuntai).

Contoh:Dalam ribaan bahagia datangTersenyum bagai kencanaMengharum bagai cendanaDalam bah'gia cinta tiba

melayangBersinar bagai matahariMewarna bagaikan sari(Sanusi Pane)

Page 5: Power point (03)

3. KUATRAIN => puisi yang tiap baitnya terdiri atas empat baris (puisi empat seuntai)

Contoh :Mendatang-datang juaKenangan masa lampauMenghilang muncul juaYang dulu sinau silauMembayang rupa juaAdi kanda lama laluMembuat hati juaLayu lipu rindu-sendu

(A.M. Daeng Myala)

Page 6: Power point (03)

4. KUINT => puisi yang tiap baitnya terdiri atas lima baris (puisi lima seuntai)

O Contoh:Hanya Kepada Tuan karya

Or.Mandak

Page 7: Power point (03)

5. SEKTET => puisi yang tiap baitnya terdiri atas enam baris (puisi enam seuntai).

O Contoh:Merindu BagiaJika hari'lah tengah malamAngin berhenti dari bernapasSukma jiwaku rasa tenggelamDalam laut tidak terwatasMenangis hati diiris sedih(Ipih)

Page 8: Power point (03)

6. SEPTIME => puisi yang tiap baitnya terdiri atas tujuh baris (tujuh seuntai).

Contoh:Indonesia Tumpah DarahkuDuduk di pantai tanah yang permaiTempat gelombang pecah berderaiBerbuih putih di pasir terderaiTampaklah pulau di lautan hijauGunung gemunung bagus rupanyaDitimpah air mulia tampaknyaTumpah darahku Indonesia namanya(Mohammad Yamin)

Page 9: Power point (03)

7. OKTAF/STANZA => puisi yang tiap baitnya terdiri atas delapan baris (double kutrain atau puisi delapan seuntai).

Contoh:AwanAwan datang melayang perlahanSerasa bermimpi, serasa beranganBertambah lama, lupa di diriBertambah halus akhirnya seriDan bentuk menjadi hilangDalam langit biru gemilangDemikian jiwaku lenyap sekarangDalam kehidupan teguh tenang(Sanusi Pane)

Page 10: Power point (03)

O SONETA => puisi yang terdiri atas empat belas baris yang terbagi menjadi dua, dua bait pertama masing-masing empat baris dan dua bait kedua masing-masing tiga baris.

O Soneta => sonneto (Bahasa Italia) perubahan dari kata sono yang berarti suara.

O Contoh: Gembala karya Muhammad Yamin

Page 11: Power point (03)

Contoh:GembalaPerasaan siapa ta 'kan nyala ( a )Melihat anak berelagu dendang ( b )Seorang saja di tengah padang ( b )Tiada berbaju buka kepala ( a )Beginilah nasib anak gembala ( a )Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )Pulang ke rumah di senja kala ( a )Jauh sedikit sesayup sampai ( a )Terdengar olehku bunyi serunai ( a )Melagukan alam nan molek permai ( a )Wahai gembala di segara hijau ( c )Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )Maulah aku menurutkan dikau ( c )(Muhammad Yamin)

Page 12: Power point (03)

PUISI KONTEMPORE

R

Page 13: Power point (03)

1) Mantra

2) Mbeling

PUISI KONTEMPO

RER3) Konkret

Page 14: Power point (03)

1. MANTRA => puisi yang mengambil sifat-sifat mantra.

Contoh:Shang Hai karya Sutardji Calzoum Bachri

Page 15: Power point (03)

2. PUISI MBELING => bentuk puisi yang tidak mengikuti aturan. Kata-kata dalam puisi mbeling tidak perlu dipilih-pilih lagi. Dasar puisi mbeling adalah main-main.

Sajak Sikat GigiSeseorang lupa menggosok giginya sebelum tidurDi dalam tidur ia bermimpiAda sikat gigi menggosok-gosok mulutnya supaya terbukaKetika ia bangun pagi hariSikat giginya tinggal sepotongSepotong yang hilang itu agaknyaTersesat di dalam mimpinya dan tak bisa kembaliDan ia berpendapat bahwa, kejadian itu terlalu berlebih-lebihan(Yudhistira Ardi Nugraha dalam Sajak Sikat Gigi, 1974)

Page 16: Power point (03)

PUISI KONKRET =>

puisi yang disusun dengan mengutamakan

bentuk grafis berupa tata

wajah hingga menyerupai

gambar tertentu.

Doktorandus Tikus Iselusin togamengangaseratus tikus berkampusdiatasnyadosen dijeratprofesor diracunkucingkawindan buntingdengan predikatsangat memuaskan(F. Rahardi dalam Soempah WTS, 1983)

Page 17: Power point (03)

Kerjakanlah LKS 03 di

www.akarppsunm.com

dengan melihat masalah 03 di e-

Buku Siswa!

Selamat Belajar