53
OLEH : Syifaul Qolbi 041013046 Dwiyanita Paramarini 041013092 Ula Winda Dewitasari 041013093 Mariyatul Qibthiyah 041013095 AUDIT SIKLUS PENGELUARAN

power point modern auditing chap 15

Embed Size (px)

DESCRIPTION

power point, auditingchp 15

Citation preview

Page 1: power point modern auditing chap 15

OLEH :

Syifaul Qolbi 041013046Dwiyanita Paramarini 041013092Ula Winda Dewitasari 041013093

Mariyatul Qibthiyah 041013095

AUDIT SIKLUS PENGELUARAN

Page 2: power point modern auditing chap 15

Siklus pengeluaran terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan akuisisi dan pembayaran barang serta jasa.

Aktivitas utama dari siklus pengeluaran adalah :

1. Membeli barang dan jasa (transaksi pembelian)

2. Melakukan pembayaran (transaksi pengeluaran kas)

Sifat siklus pengeluaran

Page 3: power point modern auditing chap 15

Bagi sebuah perusahaan manufaktur, siklus operasi kotor diestimasi oleh jumlah hari rata-rata yang dibutuhkan untuk memutar persediaan & menagih piutang.

Siklus operasi bersih =Siklus operasi kotor – hari perputaran hutang usaha

Hari perputaran hutang usaha yaitu waktu yang diberikan pemasok untuk menggunakan kredit dagang sebelum barang & jasa harus dibayar.

Pemahaman tentang bisnis dan industri klien

Page 4: power point modern auditing chap 15

Pemahaman tentang bisnis & industri ini akan membantu auditor dalam memahami risiko bisnis klien. Selain itu dapat membantu auditor dalam membuat pertimbangan tentang :

1) Materialitas siklus pengeluaran bagi pemakai laporan keuangan.

2) Risiko inheren dalam siklus pengeluaran.3) Pengendalian internal kunci dimana

auditor berharap dapat menentukan risiko pengendalian bisnis.

4) Pemberian jasa bernilai tambah.

Page 5: power point modern auditing chap 15

Pengalokasian materialitas ke akun-akun yang dipengaruhi oleh transaksi dalam siklus ini akan bervariasi sesuai dengan pertimbangan. Pentingnya siklus pengeluaran ini juga bisa bervariasi menurut jenis usaha yang dijalankan.

Misal: karena pemasok ingin segera memperoleh pembayaran, maka biaya untuk mendeteksi kesalahan hutang usaha tidak sebesar biaya untuk mendeteksi kesalahan putang usaha / persediaan. Akibatnya jumlah materialitas yang lebih kecil dialokasikan ke siklus pengeluaran dan hutang usaha.

1. Materialitas

Page 6: power point modern auditing chap 15

Faktor-faktor yang dapat memotivasi manajemen untuk menyalah sajikan asersi siklus pengeluaran meliputi :

Tekanan untuk menetapkan terlalu rendah beban agar dapat membuat laporan yang memenuhi target profitabilitas yang dalam kenyataan tidak tercapai.

Tekanan untuk menetapkan terlalu rendah hutang agar bisa membuat laporan yang menunjukkan tingkat modal kerja yang lebih tinggi pada saat perusahaan sedang menghadapi masalah likuiditas.

2. Risiko Inheren

Page 7: power point modern auditing chap 15

Siklus pengeluaran cenderung menanggung risiko kecurangan yang dilakukan karyawan melalui pengeluaran kas yang tidak diotorisasi. Faktor-faktor lainnya yang dapat menimbulkan salah saji dalam asersi antara lain :

Volume transaksi dalam siklus ini biasanya tinggiPembelian dan pengeluaran kas bisa dilakukan

tanpa otorisasi.Pembelian aktiva dapat diselewengkan.Pembayaran atas faktur penjual mungkin

dilakukan dua kali.Masalah akuntansi yang tidak tepat mungkin

terjadi.

Page 8: power point modern auditing chap 15

Risiko prosedur analitis merupakan unsur risiko deteksi bahwa prosedur analitis tersebut akan gagal mendeteksi kekeliruan yang material.

Rumus prosedur analitis yang umum digunakan :1. Jumlah hari perputaran hutang usaha =

rata-rata hutang usaha : pembelian x 3652. HPP terhadap hutang usaha =

HPP : hutang usaha

3. Risiko prosedur analitis

Page 9: power point modern auditing chap 15

3. Hutang sebagai persentase dari total aktiva =hutang usaha : total aktiva

4. Rasio lancar = aktiva lancar : kewajiban lancar

5. Rasio cepat = aktiva moneter lancar : kewajiban moneter lancar

Page 10: power point modern auditing chap 15

Lingkungan pengendalianberikut ini adalah faktor-faktor yang relevan pada siklus pengeluaran :

1. Integritas & nilai etis2. Komitmen terhadap kompetensi3. Struktur organisasi4. Penetapan kewenangan & tanggung jawab.

Mempertimbangkan komponen pengendalian Internal

Page 11: power point modern auditing chap 15

Penilaian Resiko Manajemena. Kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kebutuhan arus kas untuk transaksi pembelian.

b. Kontijensi kerugian yang berkaitan dengan komitmen pembelian.

c. Terus tersedianya perlengkapan yang penting & stabilitas pemasok yang penting.

d. Pengaruh kenaikan biaya terhadap perusahaan.

e. Atensi perusahaan terhadap risiko terjadinya pembayaran berganda & kecurangan yang dilakukan oleh pegawai.

Page 12: power point modern auditing chap 15

Informasi & komunikasi (sistem akuntansi)

Informasi yang harus dipahami auditor meliputi :

Bagaimana pembelian, pembayaran, dan retur diawali.

Bagaimana transaksi pembelian diperhitungkan ketika barang & jasa diterima / barang dikembalikan.

Catatan akuntansi, dokumen, akun, dan file komputer apa yang digunakan dalam akuntansi untuk berbagai tahapan dari setiap siklus pembelian.

Proses yang mengawali terjadinya pembayaran atas barang & jasa.

Page 13: power point modern auditing chap 15

PemantauanAktivitas pemantauan yang

mengharuskan auditor mendapatkan pengetahuan, mencakup :

umpan balik yang terus-menerus dari pemasok perusahaan menyangkut setiap masalah pembayaran.

Komunikasi dari auditor eksternal tentang kondisi yang dapat dilaporkan, yang ditemukan selama audit sebelumnya.

Penilaian periodik oleh auditor internal tentang kebijakan serta prosedur pengendalian yang berhubungan dengan siklus pengeluaran.

Page 14: power point modern auditing chap 15

Penilaian awal atas risiko pengendalianAuditor dapat melaksanakan beberapa

pengujian pengendalian secara berbarengan dengan prosedur untuk mendapatkan pemahaman yang diperlukan.

Page 15: power point modern auditing chap 15

Transaksi Pembelian

Aktivitas Pengendalian

Page 16: power point modern auditing chap 15

Dokumen dan Catatan yang UmumPermintaan

PembelianPesanan Pembelian Laporan penerimaan Faktur penjualan Voucher Laporan

pengecualianIkhtisar voucher Register voucher

File induk pemasok yang telah disetujui

File pesanan pembelian terbuka

File penerimaan File transaksi

pembelian File induk hutang

usaha File suspensi

penolakan

Page 17: power point modern auditing chap 15

Pengajuan pembelianPencantuman nama pemasok yang telah disetujuiPengajuan kembali permintaan barang dan jasaPembuatan pesanan pembelian

Penerimaan barang dan jasaPenerimaan barang Penyimpanan barang yang diterima untuk persediaan Pengembalian barang ke pemasok

Pencatatan kewajibanPembuatan voucher pembayaran dan pencatatan

kewajiban Pertanggungjawaban atas transaksi yang telah dicatat

Fungsi-Fungsi

Page 18: power point modern auditing chap 15

Setiap fungsi-fungsi penting itu harus dilimpahkan kepada orang yang berbeda atau departemen yang berbeda. Hal ini merupakan pemisahan tugas yang klasik dengan memisahkan otorisasi atas transaksi, penyimpanan aktiva, dan pencatatan transaksi.

Fungsi-Fungsi

Page 19: power point modern auditing chap 15

Pada umumnya, suatu transaksi diawali dengan proses pemberian persetujuan atas transaksi yang akan dilakukan dengan pihak ketiga. banyak perusahaan yang melakukan pemisahan sub fungsi ini untuk transaksi dalam jumlah tertentu

Pengajuan Pembelian

Page 20: power point modern auditing chap 15

Proses menyetujui pemasok yang akan mengirimkan barang dan jasa yang dibutuhkan perusahaan merupakan pengendalian yang penting. Hal ini untuk menghindari pengajuan pembelian dengan pemasok fiktif.

Mencantumkan Nama Pemasok pada Daftar Pemasok yang Disetujui

Page 21: power point modern auditing chap 15

permintaan pembelian merupakan awal dari jejak transaksi yang mendokumentasikan bukti dalam mendukung asersi manajemen seperti eksistensi atau kejadian transaksi pembelian.Pengendalian penting yang harus dipertimbangkan adalah bahwa seluruh permintaan memenuhi kebijakan otorisasi yang di tetapkan perusahaan

Permintaan Barang dan Jasa

Page 22: power point modern auditing chap 15

Pesanan permintaan yang dibuat dengan komputer akan mensyaratkan pemasukan nomor pegawai yang sah, yang akan digunakan komputer untuk mengecek apakah permintaan itu berada dalam batas otorisasi dari pegawai bersangkutan.Laporan kesalahan yang tidak urut harus dibuat secara rutin, dan setiap pengecualian harus segera diinvestigasi.

Permintaan Barang dan Jasa

Page 23: power point modern auditing chap 15

Departemen pembelian mempunyai kewenangan untuk menerbitkan pesanan pembelian hanya setelah menerima permintaan pembelian yang disetujui dengan benar. Pesanan pembelian harus berisi uraian yang jelas mengenai barang dan jasa yang diinginkan, kualitas, harga, dan nama serta alamat pemasok.

Pembuatan Pesanan Pembelian

Page 24: power point modern auditing chap 15

Pesanan pembelian juga dapat menjadi bagian dari jejak transaksi untuk mendokumentasikan bukti yang mendukung asersi eksistensi atau kejadianPengecekan independen atas disposisi pesanan pembelian untuk meriview status semua pesanan pembelian terbuka dan yang belum di penuhi berkaitan dengan asersi kelengkapan

Pembuatan Pesanan Pembelian

Page 25: power point modern auditing chap 15

Penerimaan barang atau jasa ini biasanya membuktikan bahwa suatu transaksi dan penetapan kewajiban telah terjadi. Personel departemen penerimaan harus membandingkan barang yang diterima dengan uraian yang tercantum pada pesanan pembelian, menghitung barang, dan memeriksa kemungkinan adanya barang yang rusak.

Permintaan Barang dan Jasa

Page 26: power point modern auditing chap 15

Laporan penerimaan bernomor urut harus dibuat untuk setiap pesanan yang diterima, untuk mendokumentasikan bahwa barang telah diterima, dan bahwa kewajiban telah ditetapkan. Laporan permintaan merupakan dokumen yang penting untuk mendukung asersi eksistensi atau kejadian.

Pembuatan Laporan Penerimaan

Page 27: power point modern auditing chap 15

Setelah menyerahkan barang ke gudang, klerk penerimaan harus meminta tanda terima. Salinan laporan penerimaan memberikan bukti lebih lanjut mengenai asersi eksistensi atau kejadian.Pemisahan fungsi penyimpanan barang dengan fungsi pembelian lainnya dapat mengurangi resiko terjadinya pembelian yang tidak diotorisasi atau penyalahgunaan barang.

Penyimpanan Barang yang Diterima Sebagai Persediaan

Page 28: power point modern auditing chap 15

Penerimaan barang atau jasa biasanya menetapkan suatu kewajiban bagi perusahaan untuk menyelesaikan transaksi. Banyak perusahaan yang membuat voucher untuk mengakui kewajiban dan mencatatnya dalam jurnal.Perusahaan menggunakan pengendalian keakuratan pencatatan kewajiban dengan data yang dimasukan ketika barang atau jasa diterima

Pencatatan Kewajiban

Page 29: power point modern auditing chap 15

Voucher merupakan dokumen bernomor urut yang berhubungan dengan pencatatan kewajiban. Biasanya departemen hutang usaha bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pembelian telah dicatat secara akurat. Seorang supervisor akuntansi harus memantau o Ketepatan klasifikasi akun yang diperlihatkan

dalam register vouchero Ketepatan waktu pencatatan dengan

membandingkan secara periodik tanggal ayat jurnal register voucher dengan tanggal pada salinan voucher.

Pembuatan Voucher dan Pencatatan Kewajiban

Page 30: power point modern auditing chap 15

Auditor dapat mengambil kesimpulan mengenai keefektifan pengendalian terprogram dengan mengevaluasi keefektifan operasi pengendalian umum komputer dan mengajukan pertanyaan serta menginspeksi dokumen yang berkaitan dengan prosedur yang digunakan untuk menindaklanjuti laporan pengecualian yang dihasilkan oleh pengendalian terprogram.

Perolehan Pemahaman dan Penilaian Risiko Pengendalian

Page 31: power point modern auditing chap 15

Auditor dapat menguji keefektfan pengendalian manajemen seperti pengendalian anggaran dan review manajemen atas transaksi yang menjadi tanggung jawabnya.

Perolehan Pemahaman dan Penilaian Risiko Pengendalian

Page 32: power point modern auditing chap 15

Jika auditor merencanakan untuk menilai risiko pengendalian pada tingkat rendah, makan biasanya harus o Menguji keefektifan pengendalian umumo Menggunakan teknik audit berbantuan

komputer untuk mengevaluasi keefektifan pengendalian terprogram

o Menguji keefektifan prosedur untuk menindaklanjuti pengecualian yang diidentifikasi oleh pengendalian terprogram.

Perolehan Pemahaman dan Penilaian Risiko Pengendalian

Page 33: power point modern auditing chap 15

Sifat dan luas pengujian pengendalian akan bervariasi secara terbalik dengan tingkat risiko pengendalian yang direncanakan auditor. Penilaian risiko pengendalian yang rendah akan membutuhkan bukti yang lebih kompeten daripada penilaian risiko pengendalian yang lebih tinggi.

Perolehan Pemahaman dan Penilaian Risiko Pengendalian

Page 34: power point modern auditing chap 15

TRANSAKSI PENGELUARAN KAS

AKTIVITAS PENGENDALIAN

Page 35: power point modern auditing chap 15

Dokumen dan Catatan penting yang digunakan dalam pemrosesan transaksi pengeluaran kas:

CekIkhtisar cekFile transaksi pengeluaran kasJurnal pengeluaran kas atau register cek

AKTIVITAS PENGENDALIAN-TRANSAKSI PENGELUARAN KAS

Page 36: power point modern auditing chap 15

Fungsi-Fungsi

Fungsi pengeluaran kas (cash disbursement function) adalah proses dimana perusahaan akan memberikan pertimbangan atas penerimaan barang dan jasa.

Fungsi pengeluaran kas biasanya meliputi pembayaran kewajiban secara simultan dan pencatatan pengeluaran kas.

AKTIVITAS PENGENDALIAN-TRANSAKSI PENGELUARAN KAS

Page 37: power point modern auditing chap 15

Pembayaran Kewajiban dan Pencatatan Pengeluaran.

Pengendalian atas pembuatan dan penandatanganan cek serta tujuan audit spesifik terkait mencakup hal berikut:

Pejabat yang berwenang di departemen keuangan harus bertanggung jawab atas penandatanganan cek.

Pengendalian yang terprogram atas cek untuk menentukan bahwa setiap cek telah dicocokkan secara tepat dengan voucher yang belum dibayar yang disetujui dan nama penerima pembayaran serta jumlah dalam cek telah sesuai dengan voucher.

AKTIVITAS PENGENDALIAN-TRANSAKSI PENGELUARAN KAS

Page 38: power point modern auditing chap 15

Pengendalian yang terprogram akan membatalkan nomor voucher dan mereview file voucher yang telah dibayar untuk mencegah voucher tersebut dibayar dua kali.

Untuk mengurangi risiko pencurian atau perubahan, departemen pengendali produksi cek harus mengendalikan pengiriman cek tersebut.

Tidak ada yang diterbitkan berupa “cek tunai” dan tidak ada blanko cek yang harus diterbitkan.

Cek bernomor urut harus dipertanggungjawabkan.Akses ke blanko cek dan cap tandatangan harus dibatasi

kepada pejabat yang diotorisasi.

AKTIVITAS PENGENDALIAN-TRANSAKSI PENGELUARAN KAS

Page 39: power point modern auditing chap 15

Pengendalian atas pengeluaran kas meliputi hal berikut:

Membandingkan saldo awal file pengeluaran kas ditambah transaksi, dengan saldo akhir yang diperkirakan dalam file transaksi pengeluaran kas serta file induk hutang usaha.

Pengecekan yang independen atas kesesuaian total cek yang diterbitkan dengan total batch voucher yang diproses untuk pembayaran.

Pengecekan yang independen oleh supervisor akuntansi atas kesesuaian jumlah yang dijurnal dan dibukukan ke hutang usaha dengan ikhtisar cek yang diterima dari bendahara.

Rekonsiliasi bank secara independen.

AKTIVITAS PENGENDALIAN-TRANSAKSI PENGELUARAN KAS

Page 40: power point modern auditing chap 15

Memperoleh Pemahaman & Penilaian Risiko PengendalianPengujian pengendalian merupakan cara untuk menilai keefektifan pengendalian internal. Penilaian tingkat risiko pengendalian yang lebih rendah akan membutuhkan bukti yang lebih kompeten tentang keefektifan operasi pengendalian internal. Bukti mengenai keefektifan pengendalian internal dapat diperoleh ketika auditor memperoleh pemahaman atau melalui pengujian pengendalian spesifik.

AKTIVITAS PENGENDALIAN-TRANSAKSI PENGELUARAN KAS

Page 41: power point modern auditing chap 15

Pengujian Subtantif atas Saldo Hutang Usaha

Page 42: power point modern auditing chap 15

Hutang usaha merupakan faktor yang signifikan dalam mengevaluasi solvensi jangka pendek perusahaan.

Audit atas hutag lebih ditekankan pada asersi kelengkapan daripada asersi eksistensi untuk menghindari manajemen memanipulasi hutang terlalu rendah agar dapat melaporkan posisi keuangan yang lebih menguntungkan.

Pengujian Subtantif atas Hutang Usaha

Page 43: power point modern auditing chap 15

Penentuan Resiko Deteksi untuk Pengujian RincianResiko pengujian rincian untukasersi hutang usaha dipengaruhi oleh resiko inheren, resiko analitis, dan faktor2 resiko pengendalian yang terkait.Auditor menggunakan metodologi matriks resiko audit untuk menentukan tingkat resiko deteksi yang dapat diterima pada tahap pengujian rincian.

Pengujian Subtantif atas Hutang Usaha

Page 44: power point modern auditing chap 15

Penentuan Risiko Deteksi Untuk Pengujian Rincian

Komponen Resiko EO C RV VA PD

Audit Risk L L L L L

Inherent Risk H H M H H

Control Risk-Purchase Transaction

L H M H M

Control Risk-Cash Disbursement Transaction

M L L L L

Page 45: power point modern auditing chap 15

1.Dapatkan Pemahaman bisnis dan industri klien dan tentukan:

Pentingnya pembelian dan hutang usaha bagi entittasPemacu ekonomik kunci yang mempenagurhi pembelian

dan hutang usaha klienSyarat perdagangan standar industri, termasuk saat

musim dsbg.Luas konsentrasi aktivitas dengan pemasok dan

komitmen pembelian

2.Lakukan prosedur awal atas saldo hutang usaha dan catatan yang harus diuji lebih lanjut:

Lacak (trace) saldo awal hutang usaha ke KKP tahun laluReview aktivitas buku besar hutang usaha dan selidiki

ayat-ayat yang tampak janggal Dapatkan daftar saldo hutang usaha pada tanggal neraca

dan tentukan keakuratannya

Initial Procedures (Prosedur Awal)

Pengujian Subtantif atas Hutang Usaha

Page 46: power point modern auditing chap 15

Prosedur AwalMemperoleh pemahaman tentang bisnis dan

industri klienMemahami tentang signifikansi siklus pembelian u/

penilaian resikoMemahami pemicu atau penggerak ekonomi

perusahaan, termin perdagangan standar dan seberapa luas konsentrasi bisnis perusahaan

Prosedur awal lainnya untuk pengujian substantif atas hutang usaha adalah menelusuri saldo awal kertas kerja tahun sebelumnya dan mengggunakan perangkat lunak audit tergeneraliasi dalam memeriksa akun buku besar serta menentukan kecepatan matematis dari daftar tersebut.

Pengujian Subtantif atas Hutang Usaha

Page 47: power point modern auditing chap 15

Prosedur Analitis Tujuan auditor dalam melakukan prosedur analitis adalah mengembangkan ekspektasi atas saldo hutang usaha, hubungan hutang usaha dengan pembelian atau persediaan. Prosedur analitis akan dilaksanakan dalam tahap akhir dari penugasan untuk memastikan bahwa bukti yang dievaluasi dalam pengujian rincian konsisten dengan gambaran menyeluruh yang dilaporkan pada laporan keuangan

Pengujian Subtantif atas Hutang Usaha

Page 48: power point modern auditing chap 15

Uji Rincian Transaksi Terdapat 4 pengujian substantif atas rincian

transaksia. Menelusuri Hutang yang Dicatat ke

Dokumentasi Pendukungb. Melaksanakan Pengujian pisah-batas

pembelianc. Melaksanakan Pengujian Pisah Batas

Pengeluaran Kasd. Melakukan Pencarian Hutang yang Belum

Tercatat

Pengujian Subtantif atas Hutang Usaha

Page 49: power point modern auditing chap 15

Pengujian Rincian SaldoKonfirmasi Hutang Usaha

Mengidentifikasi pemasok utama dengan mereview register voucher atau buku pembelian atau file induk hutang uasaha dan mengirimkan permintaan konfirmasi kepada pemasok dengan saldo yang besar, aktivitas yang tak biasa, bersaldo kecil atau no, dan bersaldo debet

Merekonsiliasi hutang yang belum dikonfirmasi dengan laporan bulanan yang diterima klien dari pemasok.

Pengujian Subtantif atas Hutang Usaha

Page 50: power point modern auditing chap 15

Penyajian dan Pengungkapano Bandingkan pelaporan hutang dengan GAAP:

Tentukan bahwa hutang telah diidentifikasi dan diklasifikasi dengan layak dan perkirakan periode pembayarannya

Tentukan apakah ada saldo debet yang jumlah keseluruhannya signifikan dan hasil harus direklasifikasi

Tentukan ketepatan pengungkapan sehubungan dengan pihak afiliasi atau hutang yang ada jaminannya

Tanyakan kepada manajemen keberadaan komitmen yang belum diungkapkan atau hutang kontijensi

Pengujian Subtantif atas Hutang Usaha

Page 51: power point modern auditing chap 15

Pengujian Rincian SaldoKonfirmasi Piutang

Konfirmasi piutang usaha mencakup komunikasi tertulis secara langsung antara pelanggan dan auditor. Pertibangan yang relevan dalam melakukan pengujian subtantif ini adalah sbb:Prosedur audit yang berlaku umum

Konfirmasi piutang adalah prosedur audit yang berlaku umum. Auditor tidak akan melakukan konfirmasi apabila : Piutang usaha bersifat tidak material terhadap laporan keuangan Penggunaan konfirmasi akan menjadi tidak efektif sebagai suatu

prosedur audit Penilaian auditor atas resiko inheren serta resiko pengendalian rendah

dan telah dapat diterima untuk asersi laporan keuangan yang berlaku.

Pengujian Subtantif atas Piutang Usaha

Page 52: power point modern auditing chap 15

Jasa Bernilai Tambah

Page 53: power point modern auditing chap 15

Biasanya auditor sangat memahami tentang bisnis serta praktik bisnis klien, sehingga manajemen dan dewan komisaris biasanya ingin secara penuh memanfaatkan pengetahuan auditor tersebut.Dalam pelaksanaan audit, auditor dapat menetapkan tolak ukur (benchmark) atas pengeluaran perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama.Jasa penting yang ditawarkan akuntan publik adalah membantu klien mengantisipasi jenis peluang dan membantu mengembangkan visi bagaimana membuat arus kas menjadi positif

Jasa Bernilai Tambah