Upload
akhmat9
View
2.173
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
aku ngambil ppt dr FE
Citation preview
Oleh:
Kelompok IV
Yeshy ike N.D(07510031)
Hindun A (07510032)
Widya A (07510089)
Ratna tri Y.S (07510057)
M. Agus (075100114)
Arfianto Y.S (07510033)
Ahmad hamid (07510061)
Sejarah Berdirinya Koperasi
Gerakan koperasi digagas oleh Robert Owen (1771-1858), yang menerapkannya pertama kali pada usaha pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia.
Gerakan koperasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh William King (1786–1865) – dengan mendirikan toko koperasi di brighton, inggris. Pada 1 mei 1828, King menerbitkan publikasi bulanan yang bernama The Cooperator, yang berisi berbagai gagasan dan saran-saran praktis tentang mengelola toko dengan menggunakan prinsip koperasi.
Koperasi akhirnya berkembang di negara-negara lainnya.
Pengertian koperasi Pengertian koperasi Indonesia secara yuridis
dapat dlihat pada Undang-undang Koperasi No. 12 Tahun 1967 pasal 3. koperasi adalah Badan Usaha yang beranggotakan orang seorang atau Badan Hukum Koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi , sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat atas asas kekeluargaan. bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya.
anggota koperasi yaitu: Perorangan, Badan hukum koperasi,
Fungsi Koperasi Indonesia
Koperasi Indonesia harus berfungsi sebagai alat perjuangan rakyat untuk mewujudkan Demokrasi Ekonomi.
Koperasi Idonesia harus berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa Indonesia
Koperasi harus berfungsi sebagai soko guru ekonomi nasional Indonesia yang menjamin kemajuan dan kemakmuran rakyat Indonesia.
Koperasi Indonesia sebagai suatu gerakan masyarakat
Fungsi dan peran KoperasiMenurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa fungsi dan peran koperasi sebagai berikut:
Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya;
Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan masyarakat
Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya
Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi
Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi para pelajar
Prinsip KoperasiMenurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan prinsip koperasi, yaitu:
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka Pengelolaan dilakukan secara demokratis Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan
secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha (andil) masing-masing anggota
Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
Kemandirian Pendidikan perkoprasian kerjasama antar koperasi
Jenis-jenis Koperasi Koperasi secara umum dapat
dikelompokkan menjadi koperasi konsumen, koperasi produsen dan koperasi kredit (jasa keuangan).
Koperasi dapat pula dikelompokkan berdasarkan sektor usahanya.
Koperasi Simpan Pinjam Koperasi Konsumen Koperasi Produsen Koperasi Pemasaran Koperasi Jasa
Sumber Modal Koperasi
Modal sendiri meliputi sumber modal sebagai berikut:
Simpanan Pokok Simpanan Wajib Simpanan khusus/lain-lain Dana Cadangan Hibah
modal pinjaman koperasi berasal dari Anggota dan calon anggota Koperasi lain dan atau anggotanya dengan
perjanjian kerjasama antar koperasi Bank dan Lembaga keuangan keuangan
lainnya yang dilakukan berdasarkan peraturan perudang-undangan yang berlaku
Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
Sumber lain yang sah
Mekanisme pendirian Koperasi
Pertama adalah pengumpulan anggota, karena untuk menjalankan koperasi membutuhkan minimal 20 anggota.
Kedua, Para anggota tersebut akan mengadakan rapat anggota, untuk melakukan pemilihan pengurus koperasi ( ketua, sekertaris, dan bendahara ).
Setelah itu, koperasi tersebut harus merencanakan anggaran dasar dan rumah tangga koperasi itu. Lalu meminta perizinan dari negara. Barulah bisa menjalankan koperasi dengan baik dan benar.
Perangkat Organisasi Koperasi
Rapat Anggota: adalah wadah aspirasi anggota dan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
Pengurus: badan yang dibentuk oleh rapat anggota dan disertai dan diserahi mandat untuk melaksanakan kepemimpinan koperasi, baik dibidang organisasi maupun usaha.
Pengawas: suatu badan yang dibentuk untuk melaksanakan pengawasan terhadap kinerja pengurus.
Lambang koperasi indonesia
Arti lambang koperasi indonesia
1. Rantai: persahabatan yang kokoh.2. Roda bergigi: upaya keras yang ditempuh
secara terus menerus.3. Kapas dan padi berarti: kemakmuran
rakyat yang diusahakan oleh koperasi.4. Timbangan: keadilan sosial sebagai salah
satu dasar koperasi.
5. Bintang dalam perisai: Pancasila, merupakan landasan ideal koperasi.
6. Pohon beringin: sifat kemasyarakatan dan kepribadian Indonesia yang kokoh berakar.
7. Koperasi Indonesia: kepribadian koperasi rakyat Indonesia.
8. Warna merah dan putih: Rantai melambangkan persahabatan yang kokoh
Gerakan Organisasi Koperasi
Koperasi diperkenalkan di Indonesia oleh R. Aria wiriatmadja di purwokerto, jawa tengah pada tahun 1896. Dia mendirikan koperasi kredit dengan tujuan membantu rakyatnya yang terjerat hutang dengan rentenir. Koperasi tersebut lalu berkembang pesat dan akhirnya ditiru oleh boedi oetomo dan SDI
Belanda yang khawatir koperasi akan dijadikan tempat pusat perlawanan, mengeluarkan UU no. 431 tahun 19 yang isinya yaitu :
Harus membayar minimal 50 gulden untuk mendirikan koperasi
Sistem usaha harus menyerupai sistem di Eropa
Harus mendapat persetujuan dari Gubernur Jendral
Proposal pengajuan harus berbahasa belanda
Hal ini menyebabkan koperasi yang ada saat itu berjatuhan karena tidak mendapatkan izin Koperasi dari Belanda. Namun setelah para tokoh Indonesia mengajukan protes, Belanda akhirnya mengeluarkan UU Nomor 91 pada Tahun 1927, yang isinya lebih ringan dari UU no. 431. hingga Koperasi mulai menjamur kembali.
Beberapa organisasi gerakan Koperasi
Internasional Cooperative Alliance (ICA) International Cooperative Alliance atau
disingkat ICA, dibentuk pada konggres koprasi sedunia tahun 1895 di London.
Negara-negara yang memplopori berdirinya lembaga gerakan koprasi dunia ini adalah: Inggris, Australia, Belgia, Prancis, Jermen, Belanda, Italia, Swiss, dan Rumania. Masing-masing lembaga gerakan koprasi yang ada dinegaranya
Melalui badan ini setiap anggotanya, tanpa memandang adanya warna atau kebangsaan, bergabung dan bersatu dalam memperjungkan tercapainya cita-cita koprasi secara Internasional.
tujuan umum ICA sebagai berikut : ICA melanjutkan kerja para pelopor Rochdale, sesuai dengan prinsip-prinsipnya, berusaha dengan kebebasan penuh dan dengan metode-metodenya sendiri, untuk menggantikan system yang semata-mata mencari keuntungan dengan suatu system koprasi yang diorganisasikan untuk kepentingan seluruh masyarakat dan berdasarkan saling bantu-membantu.
Melalui ICA maka masing-masing anggota berusaha memainkan peranan dalam mempertahankan kepentingan koperasi dan turut memajukan gerakan koperasi di negara mereka masing-masing. Melalui badan ini juga dibahas masalah peningkatan hubungan tata niaga serta lalu-lintas pembiayaan dan permodalan guna mempermudah upaya pengembangan koperasi. Melalui badan ini juga diupayakan penyaluran aspirasi-aspirasi yang timbul dalam gerakan koperasi, yaitu agar dapat diperjuangkan.
Asean Cooperative Organization (ACO)
Atas prakarsa Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN), pada tahun 1977 (5-7 Desember) telah diselenggarakan Konperensi Pertama Koperasi Negara-negara ASEAN di Jakarta,yang menghasilkan dua keputusan penting;
Pertama kerja sama antara gerakan koperasi di
negara-negara ASEAN ,serta membentuk landasan yang kuat
bagi kegiatan-kegiatan bersama dan daya upaya regional untuk mengembangkan perkoperasian.
Kedua,membentuk organisasi koperasi ASEAN (Asean Cooperative Organization) diSingkat ACO ,sebagai wadah untuk mengembangkan kerja sama antara gerakan koperasi di negara-nagara Asean
Konstitusi ACO telah ditandatangani oleh wakil gerakan koperasi Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan tahiland tanggal 6 Desember 1977 di Jakarta
Gerakan Koprasi di Indonesia
koperasi telah dikenal di Indonesia sejak tahun 1895, namun lembaga gerakan koperasi, baru muncul sekitar 50 tahun kemudian. Lembaga gerakan koperasi yang pertama, yang bernama Sental Organisasi Koperasi Republik Indonesia (SOKRI) itu, lahir melalui Kongres Koperasi I yang berlangsung di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada tahun 1947.
Lembaga gerakan koperasi Indonesia dapat bergerak secara lebih baik setelah dibentuknya Dewan Koperasi Indonesia (DKI) pada tahun 1953
Sentral Organisasi Koperasi Republik Indonesia (SOKRI)
diadakanya Kongres Koprasi seluruh Indonesia.pada tanggal 12 juli 1947 di tasikmalaya, atas prakasa pusat koperasi priangan. Jumlah peserta pada kongres itu berjumlah sekitar 500 orang, yaitu utusan koperasi-koperasi yang terdapat di jawa-madura, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi, dalam kongres itu maka disepakati untuk meresmikan berdirinya organisasi koprasi tingkat nasional pertama dengan nama “ sentral organisasi koperasi republic Indonesia” .tetapi organisasi gerakan koperasi ini tidak dapat menjalankan fungsinya.
Dewan Koprasi Indonesia (DKI) Kongres koperasi kedua berlangsung
pada tanggal 15-17 juli 1953 di Bandung. Jumlah peserta kongres yang hadir tercatat sebanyak 206 orang, yaitu mewakili 83 pusat-pusat koperasi yang terdapat di berbagai daerah di Indonesia
maka dibentuklah organisasi gerakan koperasi yang baru dengan nama Dewan Koperasi Indonesia (DKI). Pada kongres ini juga disepakati untuk mengangkat Bung Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia.
Usaha DKI untuk memajukan koperasi
Menyebarkan, memelihara dan mempertahankan cita-cita koperasi;
Memperhatiikan dan membentu pelaksanaan kepentingan perkumpulan koperasi;
Dan, membela hak hidup dan berkembang secara bebas bagi perkumpulan koperasi terhadap usaha-usaha yang merintanginya. Apabila perlu dengan bekerja sama terurtama denngan seluruh gerakan koperasi serta memandangnya dari sudut perkembangan ekonomi nasional.
Para pelopor gerakan koperasi bersama-sama dengan pemerintah berusaha melaksanakan keputusan kongres koperasi kedua tersebut dengan menyusun Undang-undang Koperasi yang dipandang sangat perlu sebagai landasasn operasional dalam mengembangkan koperasi. Hasil usaha ini adalah disahkannya undang-undang no 79 btahun 1958 tentang perkumpulan koperasi.
Penutupan Gerakan koperasi selalu dalam suasana
yang kompak, pada pucuk pimpinannya di pusat maupun di daerah-daerah, sehingga Koperasi mampu bertindak sebagai wakil gerakan di dalam maupun di luar negeri. Dalam suasana sejuk seperti ini, gerakan koperasi anggotanya, dengan segala keterbatasannya, dapat bekerja bersama-sama membangun koperasi.