Upload
others
View
13
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
17/02/2015
1
CECEP KUSMANA Fakultas Kehutanan
Institut Pertanian Bogor 2015
NILAI PENTING EKOSISTEM HUTAN MANGROVE : TANTANGAN DALAM PELESTARIAN DAN
PENGEMBANGANNYA
SUATU KOMUNITAS TUMBUHAN ATAU
SUATU INDIVIDU JENIS TUMBUHAN YANG
TUMBUH DI DAERAH PASANG SURUT
TUMBUHAN MANGROVE
FLORA DAN FAUNA YANG BERASOSIASI
DENGAN TUMBUHAN MANGROVE
FAKTOR LINGKUNGAN (Edafik, Geografis, Iklim, Pasang surut)
KOMUNITAS MANGROVE
EKOSISTEM MANGROVE
SUATU FORMASI HUTAN YANG TUMBUH DAN BERKEMBANG DI DAERAH PASANG SURUT DI WILAYAH TROPIK DAN SUB TROPIK, TERGENANG PADA SAAT PASANG DAN BEBAS
DARI GENANGAN PADA SAAT SURUT
Titik surut terendah
Titik pasang tertinggi
5
SUMBER DAYA MANGROVE
Lahan
Fauna Flora
Fauna Darat
Fauna Laut
Mangrove Sejati
Mangrove Non-Sejati
Hamparan Lumpur
(Mudflat) Air/Pasang
surut
17/02/2015
2
EKOSISTEM LAUT
EKOSISTEM DARAT INTERFACE
Ekosistem peralihan antara ekosistem daratan dan ekosistem pesisir/laut
7
MANGROVE SEBAGAI MODAL DASAR PEMBANGUNAN
Bidang sosial ekonomi
(penghasil barang : pangan, sandang,
papan, obat-obatan, energi).
Bidang Ekologis
(penyangga sistem kehidupan dan
keberlangsungan fungsi ekosistem)
FUNGSI MANGROVE
PENYEDIA PANGAN,
SANDANG, PAPAN,
ENERGI DAN OBAT-
OBATAN
PENYANGGA SISTEM KEHIDUPAN DAN
KEBERLANGSUNGAN FUNGSI EKOSISTEM
JASA LINGKUNGAN
(LEVEL EKOSISTEM)
Proteksi garis pantai dari hempasan gelombang
Proteksi dari tiupan angin kencang
Mengatur sedimentasi
Retensi nutrien
Memperbaiki kualitas air
Mengendalikan intrusi air laut
Pengaturan air bawah tanah
Stabilitas iklim mikro
BARANG/PRODUK
(LEVEL SUMBERDAYA)
FLORA
FAUNA
9
Proteksi Garis Pantai dari Hempasan Gelombang
• K = 3.000 pohon/ha, d = 15 cm, lebar hutan = 200 m mengurangi tinggi gelombang tsunami 50-60 % dan kecepatan tsunami 40-60 % (Harada dan Kawata, 2004).
• Tegakan Kadelia candel 6 th dalam jalur lebar 1,5 km mengurangi tinggi gelombang setinggi 1 m di lautan menjadi 0,05 m di pinggir pantai
Proteksi dari Tiupan Angin Kencang
Angin topan yang melewati tegakan mangrove setinggi 3 – 5 m menyebabkan
hanya 1 % jumlah pohon yang rusak (Saenger, 2002)
Angin
17/02/2015
3
Mengatur Sedimentasi
Tanah timbul lebar 5 m di depan tegakan mangrove
lebar 100 m
Mangrove berperan mengatur pergerakan sedimentasi
pengurangan daya erosif arus air, pengayaan deposit liat, dan
pengurangan daya resuspensi
Retensi Nutrien
Rapatnya batang dan susunan perakaran mangrove menyebabkan partikel liat terdeposisi dan nutrien
terserap dalam sedimen liat
Memperbaiki Kualitas Air
Rhizophora mucronata menyerap > 300 ppm Mn; 20 ppm Zn; 15
ppm Cu (Darmiyati et al., 1995).
Daun Avicennia marina mengakumulasi: Pb > 15 ppm; Cd
> 0,5 ppm; Ni > 2,4 ppm (Saepulloh, 1995)
Mengendalikan Intrusi Air Laut
Jarak intrusi air laut di Pantai Jakarta sejauh 1 km pada hutan mangrove yang lebarnya 0,75 m dan intrusi tersebut menjadi 4,24
km pada lokasi tanpa hutan mangrove (Hilmi, 1998)
Pengaturan Air Bawah Tanah
Saluran yang terbentuk di belakang mangrove dapat menjadi stock Groundwater pada saat musim kemarau yang berguna untuk
menstabilkan salinitas dan mensuplai nutrien ke ekosistem mangrove
Stabilitas Iklim Mikro
Komunitas mangrove yang tersusun oleh tegakan rapat dan ekstensif berperan dalam pengendalian suhu dan kelembaban di waktu siang dan malam hari
Evapotranspirasi dan reflektan panjang-
gelombang panjang dari kanopi mangrove yang ekstensif berkontribusi
terhadap curah hujan regional
17/02/2015
4
Habitat Fauna
Hamilton dan Snedaker (1984), melaporkan bahwa kelimpahan
individu dan keragaman jenis biota laut tertinggi
berada pada estuaria dengan kedalaman 0,3
sampai 1,5 m.
FAUNA MANGROVE
FAUNA DARAT (101 spesies)
FAUNA LAUT (156 spesies)
CRUSTACEA (67 spesies) :
Gastropoda (43 species) Bilvalvia (9 species)
MOLUSKA (26 spesies)
IKAN (63 spesies) MAMALIA (22 spesies)
SERANGGA (22 spesies)
BURUNG (44 spesies)
AMFIBI (2 spesies)
REPTIL (11 spesies)
TOTAL: 257 spesies
TEMPAT MEMIJAH
TEMPAT MENCARI MAKAN
TEMPAT BERKEMBANGBIAK
BERBAGAI JENIS IKAN
DAN UDANG Bentuk perakaran yang khas
Buahnya yang bersifat
viviparious
Adanya zonasi yang berbeda
Berbagai jenis fauna dan flora
Atraksi adat-istiadat tradisional
KEINDAHAN BENTANG ALAM DAN PEMELIHARA KUALITAS LINGKUNGAN
(JASA WISATA, KEINDAHAN DAN KEUNIKAN, JASA PENYERAP CO2 DAN PENGHASIL O2)
Pantai Sancang, Garut Hutan Wisata Mangrove DKI Jakarta 23
Ekowisata / Hutan Wisata
SARANA PEMBELAJARAN SARANA REKREASI
http://rds.yahoo.com/S=96062857/K=squirrel/v=2/SID=w/l=II/R=7/SS=i/OID=eee9e04df9290fe0/;_ylt=A0Je5maQcQ1EMTEAXQKJzbkF;_ylu=X3oDMTBjZmpxdmw3BHBvcwM3BHNlYwNzcg--/SIG=1dmq206k3/EXP=1141818128/*-http:/images.search.yahoo.com/search/images/view?back=http://images.search.yahoo.com/search/images?p=squirrel&ei=UTF-8&fr=FP-tab-web-t&x=wrt&w=473&h=450&imgurl=jeansandsilk.com/BOK_WEB/images/059_SQUIRREL_BEST_03.jpg&rurl=http://jeansandsilk.com/BOK_WEB/pages/059_SQUIRREL_BEST_03.html&size=38.5kB&name=059_SQUIRREL_BEST_03.jpg&p=squirrel&type=jpeg&no=7&tt=143,063&ei=UTF-8
17/02/2015
5
FUNGSI MANGROVE BERUPA PENYEDIA HASIL HUTAN NABATI (KAYU DAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU)
ARANG
KAYU SEBAGAI BAHAN BANGUNAN
KAYU BAKAR
KAYU (BAHAN BAKU INDUSTRI PULP DAN KERTAS)
25
Biji Avicennia: Karbohidrat : 21,4%
Lemak: 0,04% Protein: 10,8%
Serat kasar : 4,1 % Vit B : 3,7 mg
Vit C : 22,2 mg
Nypa fruticans (Palma serbaguna) - Nira (gula) - Selai (buah) - Atap, sigaret, bahan
baku kertas (daun) - Garam (pelepah)
PANGAN
Buah Sonneratia
Sirup
26
Biji Bruguiera
Madu
Tepung
Tepung
Dodol Onde-onde
Selai
Daun Rhizophora
PAKAN
Daun Api-Api:
Karbohidrat : 6,9%
Lemak : 0,07% Protein : 9,1%
Serat kasar : 15,8%
Vit B : 2,6 mg Vit C : 15,3 mg
Daun Sonneratia
27
Getah Excoecaria agallocha
(antibiotik)
Minyak Biji
Xylocarpus
(kosmetik)
Jus/teh daun Acanthus
(Penawar Racun dan teh obat
diabetes)
OBAT-OBATAN (FITOFARMAKA) DAN KOSMETIKA
Rebusan Ujung Akar Muda Akar
Rhizophora (Tonic)
28
OBAT-OBATAN (FITOFARMAKA)
Biji Avicennia:
Karbohidrat 21,4%
Lemak 0,04% Protein 10,8% Vit B 3,7 mg
Vit C 22,2 mg
Zat Aktif
Hasil Pengujian
Daun Kulit
Batang Batang Getah Akar Biji
Alkaloid ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++
Saponin ++++ +++ ++++ ++++ ++++ ++++
Tanin +++ ++ + + + ++++
Fenolik - - - - - +
Flavonoid ++ +++ +++ ++ +++ ++++
Triterpenoid ++++ +++ ++ + ++++ ++++
Steroid - - - - - -
Glikosida ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++
Zat aktif pada pohon Api-Api berpotensi sebagai antibiotik, antiserangga, anti bakteri, antioksidan, dan
sitotoksik (anti fertilitas) 29
Minyak Biji Cerbera (Crude Cerbera Oil)
ENERGI (BIODIESEL)
30
Getahnya (Cerberin) sebagai antibiotik
17/02/2015
6
FUNGSI MANGROVE BERUPA PENYEDIA HASIL HEWANI
IKAN, KEPITING, UDANG, KERANG-KERANGAN,
KEONG-KEONGAN 31
• PERLINDUNGAN MANGROVE PADA KAWASAN LINDUNG (Kawasan konservasi, hutan lindung, jalur hijau mangrove pada sempadan sungai dan pantai, sekitar mata air)
• MEREHABILITASI/MERESTORASI EKOSISTEM MANGROVE YANG RUSAK
• PEMANFAATAN EKOSISTEM MANGROVE DENGAN PRINSIP MULTIGUNA DAN BERKELANJUTAN
TANTANGAN DALAM PELESTARIAN MANGROVE DAN PENGEMBANGANNYA DI INDONESIA
PERLINDUNGAN MANGROVE PADA KAWASAN LINDUNG
Jalur hijau mangrove di sempadan sungai dan pantai
Kawasan konservasi mangrove (Balikpapan)
TEKNIK GULUDAN
Umur Tanam : 16 bulan
Tinggi : 2,35 m
Diameter : 2,42 cm
34
REHABILITASI MANGROVE
TEKNIK BREAK WATER (PEMECAH OMBAK)
PENANAMAN DI PEMATANG TAMBAK View Kawasan Rehabilitasi Mangrove
pada Umur Tanam 16 bulan
PEMANFAATAN EKOSISTEM MANGROVE
Sistem Silvofishery pola empang parit/wana tani (Belanakan, Subang) 36
Sistem Agrosylvofisherypastoral
(Bedagai, Sumatera Utara)
17/02/2015
7
2500 km
5000 km
Panjang Garis Pantai 95181 km
28 Pulau Besar 17.476 Pulau Kecil
92 Pulau Kecil Terluar
257 Kab/Kota Bermangrove
LUAS MANGROVE
DI INDONESIA
Kondisi Baik : 31 % Kondisi rusak: 69 %
Sumatera 576,956.056 ha
18%
Jawa, Madura, and Bali
36,406.672 ha 1%
Nusa Tenggara 32,599.629 ha
1%
Kalimantan 638,283.693 ha
20%
Sulawesi 147,018.307
5%
Maluku 178,750.649
5%
Papua 1,634,003.454 ha
50%
AREAL BERVEGETASI MANGROVE DI INDONESIA (BAKOSURTANAL 2009)
Sumatera 4,174,041.836 ha
54%
Jawa, Madura, and Bali
340,459.409 ha 4%
Nusa Tenggara 58,997.730 ha
1%
Kalimantan 1,373,300.830 ha
18%
Sulawesi 201,267.790 ha
3%
Maluku
171,922.000 ha 2%
Papua 1,438,421.000 ha
18%
KAWASAN BERHUTAN MANGROVE DAN BERPOTENSI DITANAMI MANGROVE DI INDONESIA
(DITJEN RLPS, KEMENHUT 2007)
Total : 3,244,018.46 ha
Total : 7,758,410.60 ha
Penebangan tak terkendali Konversi hutan
KERUSAKAN EKOSISTEM MANGROVE
Bencana ALam
Polusi air dan sampah
39
TAMBAK TAMBAK TUMPANG SARI
JALAN TOL BANDARA
PEMUKIMAN
PERTANIAN
Konversi kawasan mangrove menjadi bentuk penggunaan lahan lain
40
Lahan tambak atau pertanian
Pemanfaatan hutan
berkelanjutan Green belt Budidaya
Kerang/Tiram
Budidaya Ikan Keramba
Level air pasang tinggi
Level air pasang medium
Level air surut
SKEMA PEMANFAATAN EKOSISTEM MANGROVE YANG BERSIFAT MULTIGUNA DAN BERKELANJUTAN
41
ILUSTRASI NILAI TOTAL EKONOMI EKOSISTEM MANGROVE (CONTOH KASUS HUTAN MANGROVE SEDARI, KARAWANG )
No Manfaat Nilai Manfaat Bersih (Rp/Ha/Tahun)
Lahan Negara Lahan Milik
1 Manfaat langsung 3.348.980 3.428.560
2 Manfaat tidak langsung 5.142.584 7.269.454
3 Manfaat pilihan 135.263 135.263
4 Manfaat keberadaan 116.790 112.150
5 Manfaat pewarisan 60.000 11.005.427
8.803.617 11.005.427s Sumber: Budiyana, A.2005. Valuasi Ekonomi Ekosistem Mangrove Berbagai Tambak Tumpang Sari pada Status Lahan Negara dan Lahan Milik (Studi Kasus di Karawang, Jawa Barat). Tesis, Sekolah Pascasarjana IPB.
17/02/2015
8
Tipe ekosistem mangrove yang direkomendasikan dikonservasi:
a. Mangrove yang tumbuh di pulau-pulau kecil
b. Ekosistem mangrove yang unik atau khas
c. Ekosistem mangrove yang merupakan habitat satwaliar/biota yang endemik dan atau dilindungi
d. Mangrove yang tumbuh di estuaria dan muara sungai yang berperan mempertahankan keseimbangan ekologi di ekosistem tersebut.
e. Mangrove yang berfungsi sebagai habitat perikanan atau dekat kawasan penangkapan.
f. Mangrove yang berada pada kawasan yang rawan oleh kejadian bencana di pesisir (badai, abrasi, banjir).
g. Mangrove yang masih asli yang dialokasikan sebagai gene biodiversity bank.
h. Mangrove yang berfungsi sebagai perlindungan abrasi pantai, interusi air laut, dan lindungan lingkungan lainnya.
i. Mangrove untuk kepentingan diklat, penelitian, pariwisata, dan tujuan khusus lainnya.