21
Intan Kumalasari 110610047 Asma Dalam Kehamilan Pembimbing Dr. Indra Buana, Sp.P

PPT ASMA dalam kehamilan paru

Embed Size (px)

DESCRIPTION

stase paru

Citation preview

Intan Kumalasari110610047

Asma Dalam Kehamilan

PembimbingDr. Indra Buana, Sp.P

DefinisiDefinisi• Asma adalah keadaan klinis yang ditandai

oleh masa penyempitan bronkus yang reversibel, dipisahkan oleh masa di mana ventilasi jalan nafas terhadap berbagai rangsang.

• Asma adalah radang kronis pada jalan nafas yang berkaitan dengan obstruksi reversible dari spasme, edema, dan produksi mucus dan respon yang berlebihan terhadap stimuli.

• Faktor Genetik– Atopi/Alergi– Hiperaktivitas bronkus– Jenis kelamin– Ras/etnik– Obesitas• Faktor Lingkungan• Faktor Lain ( Emosi, Obat, Exercise, Polusi,

Perubahan cuaca).

Faktor Resiko

Patofisiologi

Alergen Alergi

Otot saluran nafas mengkerut

Selaput lendir menebal

Dinding saluran nafas bengkak

Saluran nafas menyempit

Sesak / Asthma

Hubungan Kehamilan dan Fungsi Pernafasan

a. Rahim yang membesar Rahim yang membesar mendorong diafragma ke atas

rongga dada menyempit, gerakan paru terbatas untuk mengambil oksigen selama pernafasan hiperventilasi.

b. Perubahan hormonalc. Hormon progesteron meningkat selama hamil, membuat

otot-otot saluran pernafasan menjadi kendor mendorong terjadinya hiperventilasi. Volume tidal naik dari 450 cc 600 cc peningkatan ventilasi per menit. (efek progesteron terhadap resistensi saluran nafas & meningkatkan sensitifitas pusat pernafasan terhadap CO2).

Hubungan Kehamilan dan Fungsi Pernafasan

a. Metabolic Kebutuhan metabolic ibu meninggi

b. Perubahan Imunologik Bila kadar IgE pada penderita asma yang hamil meningkat,

ternyata hal ini menyebabkan penderita lebih rentan dan lebih sering dapat serangan asma atau lebih berat

Pengaruh asma terhadap kehamilan

Umumnya, asma tidak

mempengaruhi janin.

Kelahiran Prematur

Usia kehamilan

muda

Hipertensi pada

Kehamilan

Abrupsio Plasenta

Korioamnionitis

SCKEHAMILAN

Serangan asma berat dan asma yang tidak terkontrol dapat menyebabkan HIPOKSIA JANIN

• Mulai dari wheezing - bronkokonstriksi berat.• Hipoksia ringan dikompensasi dengan hiperventilasi.

Jika bertambah berat kelelahan retensi O2. • Tanda gagal napas : asidosis, hiperkapnea, adanya

pernapasan dalam, takikardi, pulsus paradoksus, ekspirasi memanjang, penggunaan otot asesoris pernapasan, sianosis sentral, sampai gangguan kesadaran.

• Manifestasi klinis asma yaitu dispnea, kesesakan dada, wheezing, dan batuk malam hari. Pasien melaporkan gejala seperti gangguan tidur dan nyeri dada.

Manifestasi klinis

• Pasien mengeluh sesak nafas kumat-kumatan, dada terasa berat, sukar bernafas + batuk tanpa atau dengan dahak.

• Pemeriksaan Fisik : – bentuk dada dapat normal, atau cembung bila serangan sering

kambuh dan serangan belangsung lama. – Perabaan dada normal, ruang antar iga normal– Perkusi normal (sonor)– Auskultasi terdengar wheezing ekspirasi dan terkadang ada

ronkhi.• Radiologi normal, bila infeksi terdapat konsolidasi• Pemeriksaan darah tepi eosinophil naik >3%, , IgE

meningkat.

Diagnosis & Kategori Asma

• Pemeriksaan Sputum normal• Spirometri Menilai FEV 1 dan APE

Diagnosis & Kategori Asma

ACT

Komplikasi Asma Pada Kehamilan

Asma tidak terkontrol

Preeklampsia

Hiperemesis gravidarum

Hipertensi pada

Kehamilan

Perdarahan pervaginam induksi

kehamilan

Kontraksi yang

prematur

KEHAMILANBagi IBU

Bagi Ibu

Komplikasi Asma Pada Kehamilan

Asma tidak terkontrol

Kematian

Gangguan Perkembangan

Kehamilan preterm

Hipoksia neonatal Solutio plasenta

BBLRJanin

Bagi Janin

• Penyesuaian terapi untuk mengatasi gejala. • Pemeriksaan janin sejak awal untuk mengetahui

perkembangannya.• Penghindaran faktor penyebab asma seperti

allergen, exercise, obat-obatan.• Pengobatan untuk mencegah serangan dan

penanganan dini bila terjadi serangan.• Pemberian obat sebaiknya inhalasi, untuk

menghindari efek sistemik pada janin.• Pemeriksaan fungsi paru ibu.

Tatalaksana Asma Pada Kehamilan

STEP UPSTEP DOWN

Tatalaksana Asma Pada Persalinan

• Selama kala I pengobatan asma selama masa prenatal harus diteruskan, ibu yang sebelum persalinan mendapat pengobatan hidrokortison 100 mg IV, dan diulangi tiap 8 jam sampai persalinan. Bila serangan akut saat persalinan penanganannya sama seperti saat kehamilan

• Persalinan kala II per vaginam adalah pilihan terbaik untuk penderita asma, kecuali jika ada indikasi SC. Jika SC, anastesi regional lebih dipilih dari GA intubasi trakea bronkospasme berat.