Ppt Intoksiasi

Embed Size (px)

Citation preview

INTOKSIKASI DALAM MAKANAN

TUJUAN

Menjelaskan mekanisme toksisitas suatu zat. Mengetahui jenis pemeriksaan, dosis, cara dan lama pemberian suatu zat dalam pemberiannya dengan sifat toksik zat tersebut. Menjelaskan kemungkinan etiologi, mekanisme toksisitas, gejala dan tanda yang muncul akibat intoksikasi makanan kaleng (toksin botulinum), jamur beracun (amatoksin, phallotoksin, virotoksin, muskarin, dll), logam berat (merkuri, arsen, timbal dan cadmium), dll. Menjelaskan hasil pemeriksaan fisik, tes diagnostik yang mendukung, dan prinsip terapi (suportif dan antidotum) pada masing-masing kasus intoksikasi. Menjelaskan zat aditif apa saja yang mungkin ada pada makanan dan efek negatif apa saja yang bisa muncul akibat adanya zat-zat tersebut. Menjelaskan apa pengaruh proses pengolahan makanan seperti pengasapan, pembakaran, pengalengan, pengasinan pada makanan.

INTOKSIKASIDEFINISI TOKSIKOLOGI : ilmu yang mempelajari keamanan dan sifat-sifat toksik setiap zat kimia yang berasal dari berbagai sumber dan dapat masuk ke dalam tubuh manusia. DEFINISI INTOKSIKASI : Gangguan kesehatan yang timbul akibat mengkonsumsi toksin dari bakteri yang telah terbentuk dalam makanan. FUNGSI: Uji toksisitas menghasilkan data toksisitas yang dapat digunakan sebagai dasar penggunaan zat kimia atau bahan alam sebagai obat, sehingga tidak menimbulkan efek toksik. CARA: Pemeriksaan toksisitas suatu zat atau bahan harus berdasar pada sifat zat (sifat kimia) yang akan digunakan serta cara penggunaannya. Diperlukan beberapa uji untuk menetukan efek dan toksisitas suatu zat, meliputi uji farmakokinetik, uji farmakodinamik, dan uji toksisitas.

MANFAAT MAKANAN : Mempertahankan hidup Mendapatkan energi memperbaiki sel-sel yang rusak Pertumbuhan Menjaga suhu Menjaga badan agar tidak terserang penyakit.

SYARAT MAKANAN SEHAT : Mengandung karbohidrat cukup Mengandung lemak cukup Mengandung protein cukup Mengandung mineral cukup Mengandung vitamin cukup Tidak mengandung zat adiktif Diproses dngan baik

PENYUSUN ZAT ADIKTIF : Zat pengawet : formalin, boraks, natamysin, BHA dan BHT, Nitrium nitrat, kalsium benzoate , sulfur dioksida, Sodium sulfit (E221), Natrium propionate, Natrium metasulfat, Trans Fat / Lemak trans Zat pewarna : Rhodamin B, Ponceau 4R, Carmoisine, Quinoline Yellow, Metanil Yellow, Tartrazin Yellow (E102) Zat pemanis : . Siklamat, Aspartam, Sakarin, Dulsin, High Fructose Corn Syrup (HFSC) / Sirup Jagung Fruktosa Tinggi. Zat penyedap rasa : Monosodium Glutamat (MSG), Sodium Sulfosuccinate, Maltol

PROSES PENGOLAHAN MAKANAN : 1. Sumber bahan makanan (bebas dari mikroba, tidak busuk). 2. Transportasi bahan makanan (transportasi harus higienis). 3. Penyimpanan bahan makanan (tidak terlalu lembab atau dingin). 4. Pemanasan (masa pemanasan setiap jenis bahan makanan berbeda). 5. Pengolahan (harus memenuhi standart pegolahan mulai dari alat sampai kehigienisan pemasak). PENYEBAB INTOKSIKASI PADA MAKANAN KALENG : Pengkaratan tinplate, terutama pada bahan pangan yang bersifat asam Reaksi kimiawi, misalnya reaksi kecoklatan non enzimatis . (penggembungan karena karbondioksida), pembebasan timah oleh nitrat dan sebagainya. Pertumbuhan mikroorganisme sebagai akibat tidak danya pemanasan atau pemanasan yang kurang sempurna, pembusukan bahan sebelum diolah, pencemaran sesudah diolah sebagai hasil dari lipatan kaleng yang cacat pendinginan yang kurang. Fluktuasi tekanan atmosfer.

Senyawa atau substrat yang mungkin terkandung dalam makanan atau minuman kaleng yang dikonsumsi dapat berupa: a.Arsen b.Cadmium c.Merkuri d.Pestida dalam makanan air minum dalam makanan atau air minum senyawa karbamat fungisida jamur

Pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan untuk memastikan penyebab intoksikasi makanan kaleng dengan cara menggunakan metode identifikasi paling sederhana melalaui pemeriksaan lab. Seperti timah dalam darah, merkuri dalam urine, darah, kuku, dan rambut.

Jamur merupakan tubuh buah yang tampak di permukaan media tumbuh dari sekelompok fungi (Basidiomycota) yang berbentuk seperti payung. Bentuk tubuh buah jamur pada umumnya tersusun oleh bagian-bagian yang dinamakan tudung (pileus), bilah (lamellae), cincin (annulus), batang/tangkai (stipe), cawan (volva) dan akar semu (rhizoids).

Tanda tanda Kerusakan pada Makanan Kaleng:Mikroba perusak 1. Busuk asam (flat sour) Termofil:Bacillus stearothermophillus Penampakan kaleng Kaleng datar, kemungkinan kehilangan vakum selama penyimpanan Kerusakan/penampakan Produk Penampakan biasanya tidak berubah: pH menurun (asam); bau agak menyimpan; kadangkadang cairan menjadi keruh Produk mengalami fermentasi, bau asam, bau keju,atau bau butirat. Kaleng datar ; gas H2S diserap oleh produk Kaleng kembung; Biasanya berwarna hitam; bau telur busuk. Tekstur rusak; pH sedikit

2. Anaerob termofil Closrridium thermosaccharolyticum 3. Kebusukan sulfida C. nigrificans C. bifermentans 4. Anaerob putrefaktif Mesofil P.A.3679 C. botilinum proteolitik C. sporogenes C. putrefaciens 5. Pembentuk spora aerob

Kaleng kembung, mungkin Meledak

mungkin meledak

diatas normal; bau busuk

Kaleng datar; biasanya tidak kembung pada daging + NO3+ gula

Koagulasi pada susu evaporai; warna hitam pada beet

Makanan kaleng Asam (pH 3,7-4,0): 1. Busuk asam (Pada sari buah tomat) Termofil B.thermoacidurans (B.coagulans) 2. Anaerob butirat (Pada tomat dan sari tomat) Mesofil C.butyricum. C.pasteurianum 3. Bakteri tidak berspora (Kebanyakan bakteri laktat) Makanan kaleng berasam rendah (pH