25
KELOMPOK 2 MATA SAYA BURAM, DOK

PPT Kel. 2 Seminar 3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gfnjcdjntyj

Citation preview

MATA SAYA BURAM, DOK

KELOMPOK 2MATA SAYA BURAM, DOKIbu Wati, seorang ibu rumah tangga berumur 56 tahun datang ke poli mata tempat anda bertugas dengan keluhan mata buram disertai sakit kepala. Keluhan ini dirasakan oleh pasien sejak satu tahun yang lalu. Pasien memakai kacamata hanya pada saat membaca.keluhan sakit kepala bersifat hilang timbul dan terutama muncul bila pasien sedang menghadapi masalah, dan hilang bila pasien beristirahat. Pasien juga mengeluh bila berjalan sering menabrak benda benda di sekitarnya. Pasien mempunyai riwayat hipertensi tetapi jarang berobat ke dokter.Laporan kasus Mata buram adalah penurunan tajam penglihatan.Kacamata baca adalah alat yang di gunakan untuk membantu mata mencapai visus normal saat menggunakannya.Hipertensi adalah tekanan darah sistolik > 120 mmHg dan tekanan darah diastolik >80 mmHg.Terminologi Ibu Wati (56 tahun)Sejak satu tahun yang lalu Mata buram Sakit kepala (hilang timbul ) Menggunakan kaca mata bacaProses degeneratif berjalan sering menabrak bendaPenurunan lapang pandang Faktor resiko Riwayat hipertensiHumor aqueous merupakan cairan jernih yang di produksi oleh prosesus ciliaris.Humor aqueous mengisi camera oculi anterior (COA) dan camera oculi posterior (COP).Sudut kamera okuli anterior yang dibentuk oleh kornea perifer dan iris, berperan penting dalam aliran aqueous humor.

AnatomiHumor aqueous dihasilkan dengan kecepatan sekitar 5 ml/hari oleh prosesus siliaris.Fungsi untuk memberikan nutrisi kepada jaringan mata di segmen anterior (lensa, kornea dan trabecular meshwork) dan menjaga stabilnya tekanan intraokular.

Fisiologi Humor Aqueous

Aliran humor aqueous dari camera oculi posterior pupil camera oculi anterior kanalis schlemm v. episkelara v.siliaris v. opthalmikus superior muara di sinus kavernosus.Aliran humor aqueous dari camera oculi posterior pupil camera oculi anterior kanalis schlemm v.konjungtival v. palpebralis v.angularis v. opthalmikus superior / v. fasialis muara di sinus kavernosus

Fisiologi Humor AqueousApabila terjadi gangguan pada produksi (berlebihan) dan aliran (sumbatan) humor aqueous maka dapat menyebabkan: Tekanan intraokular meningkat glaukomaMendorong lensa ke dalam vitreous humor -> menekan lapisa saraf di retina-> kerusakan retina & N.II -> kebutaan.

Fisiologi Humor AqueousGlaukomaGlaukoma adalah kelainan pada mata yang ditandai dengan meningkatnya tekanan intraokular, atrofi papil saraf optik, dan menurunnya lapang pandang.DefinisiGlaukoma terjadi karena peningkatan tekanan intraokular yang disebabkan oleh:Bertambahnya produksi humor aqueous oleh procesus ciliaris.Berkurangnya pengeluaran humor aqueous di daerah sudut bilik mata atau celah pupil.EtiologiPrevalensi glaukoma diperkirakan mengalami peningkatan, yaitu dari 60,5 juta (2010) menjadi 79,6 juta (2020).Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, prevalensi glaukoma di Indonesia 4,6%.Epidemiologi Usia (>40 tahun)DMHipertensiRiwayat keluarga glaukomaMiopiaPenyempitan Ras kulit hitamPasca bedahFaktor ResikoPatofisiologiMemicu stress oxidative (ROS)Elevasi TIODistorsi lamina cribrosaKompresi pembuluh darah papil optikMenurunkan tek. Perfusi okularHipoksia regionalAktivasi autoregulasi kompensasiElevasi tek. darahElevasi tek a.ciliarisUltrafiltrasi aquaeous Sedikit elevasi tek. venaPenurunan clearance aquaeousDisregulasi vaskular sekunder-Hipertensi kronik-Ageing-Peningkatan viskositas-Gg. vaskular

-Iskemik-Penurunan metabolismeKerusakan DNA dan komponen proteinKehilangan ganglion saraf defek penglihatanGlaukoma primer- glaukoma sudut terbuka (Glaukoma simpleks)- glaukoma sudut tertutup Glaukoma kongenital- primer atau infantil- menyertai kelainan kongenital lainnyaGlaukoma sekunder- perubahan lensa- kelainan uvea- trauma- bedah- rubeosis- steroid dan lainnyaKlasifikasi (Vaughen) Glaukoma Sudut TerbukaUmum ditemukanEtiologi tidak diketahuiBersifat herediterPe TIO terjadi perlahan disertai penekanan N.II.Penglihatan turun mendadak.Dapat menyebabkan kebutaan.Penyebabnya karena hambatan aliran humor aqueous.Bersifat bilateral dan herediterGejala: mata kabur mendadak, mata merah & bengkak, mata berair, bilik mata depan dangkal, pupil midriasis, refleks pupil (-), terlihat halo, TIO , pusing, mual-muntah.Glaukoma Sudut TertutupGlaukoma Kongenital saat lahir atau tahun pertama Disebabkan oleh kelainan perkembangan struktur anatomi mata gg. Aliran humor aqueous gejala : pembesaran bola mata, mata merah, mata berair berlebihan, pe diameter kornea, kornea berawan karena edema epitel, fotofobia, pe TIO, pencekungan diskus optikus

disebabkan apabila mata mengalami kerusakan karena infeksi, peradangan, tumor, trauma. kelainan mata sebelumnya seperti katarak, kelainan uvea, tindakan bedah dan penggunaaan steroid dapat menyebabkan glaukoma sekunderGlaukoma SekunderTonometri schiozot, untuk mengetahui tekanan intraokular.TIO Normal 10-21 mmHg, usia tua 24mmHg.glaukoma pe TIOOftalmoskopi, untuk melihat dan mengetahui adanya gangguan pada saraf optik.Glaukoma atrofi diskus pembesaran dan pemucatan diskus cawanGonioskopi, untuk melihat struktur bilik mata, menentukan klasifikasi glaukoma, serta mengetahua penyebab glaukoma sekunder.

Pemeriksaan GlaukomaTes lapang pandangGlaukoma mengenai 30 derajat lapang pandang bagian sentral.Tes provokasi: Tes Minum air. Glaukoma kenaikan tensi 8mmHg atau lebih. Pressure congestion test. Kenaikan 9 mmHg atau lebih mencurigakan, apabila kenaikan > 11 mmHg pasti patologis.

Pemberian obat-obatanBeta blocker & Carbonic anhidrase inhibitor : menurunkan produksi aqueous humourAgonis kolinergik (pilokarpin, karbakol, aseklidin) Kolinesterase inhibitor (neostigmin)Analog prostaglandinObat simpatomimetik ( epinefrin, dipivefrin)

Penatalaksanaan me drainaseaqueoushumourB.Laser Trabekuloplasti - apabila dengan obat-obatan gagal Tindakan bedah - apabila dengan obat-obatan dan laser Trabekuloplasti gagal - Tersering TrabekulektomiSyarat : anatomi masih baik Komplikasi Kataraktekanan bola mat sangat tinggi gangguan permeabilitas kapsul lensa kekeruhan lensa.Kerusakan saraf optikusKebutaan peningkatan TIO tidak terkontrol kerusakan saraf optik kebutaan

Prognosis Ad vitam : ad bonamAd functionam : dubia ad malamAd sanationam : dubia ad malam