41
PRESENTASI KASUS INDIVIDU PRESENTASI KASUS INDIVIDU CVA EMBOLI” CVA EMBOLI” Oleh: Reni Rifanti PEMBIMBING Dr. Irawan SpS Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan

PPT SARAF

Embed Size (px)

DESCRIPTION

neurologi

Citation preview

Page 1: PPT SARAF

PRESENTASI KASUS INDIVIDUPRESENTASI KASUS INDIVIDU“ CVA EMBOLI”“ CVA EMBOLI”

Oleh:

Reni Rifanti

PEMBIMBING

Dr. Irawan SpS

Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan

Page 2: PPT SARAF

Bab 1 - Pendahuluan

Page 3: PPT SARAF

Epidemiologi

Page 4: PPT SARAF

Epidemiologi

Kelainannya terdapat pada otak,

terutama pembuluh darah otak.

Angka kematian meningkat Laki-laki >> wanita

Page 5: PPT SARAF
Page 6: PPT SARAF

BAB 2 – Laporan Kasus

Tn. I.H, 45 tahunTn. I.H, 45 tahun

- RPS --Lemah badan

- memberat pada saat pasien bangun tidur

- kedua kaki dan kedua tangan pasien tidak dapat digerakkan,

- tidak dapat berbicara

KU: Lemah badan

Rpsos: Pasien perokok aktif

Page 7: PPT SARAF

Cont…

Page 8: PPT SARAF
Page 9: PPT SARAF
Page 10: PPT SARAF

Cont…

- Kesadaran : GCS : E3VXMX (Somnolen)-Rangsang meningeal : Kaku kuduk (-), Kernig (-), Brudzinsky I-II (-)- Pemeriksaan N. Cranialis:

1. N. I : SDE2. N. II : SDE3. N. III, IV, VI : SDE4. N V: SDE5. N VII: SDE6. N VIII: SDE7. N IX: SDE8. N X: SDE9. N XI : SDE10. N XII: SDE

Pemeriksaan MotorikKekuatan: sde Tonus : sde

Re Reflek FisiologisBPR +/+ KPR +/+TPR +/+ APR +/+

Reflek PatologisHofman -/- Chaddock -/- Tromer -/- Babinsky -/-Gordon -/- Oppenheim -/- Gonda -/- Schaefer -/-

Page 11: PPT SARAF

Fungsi SSO : BAB (+), BAK (+), Keringat (+)

Reflek dinding perut:

th. 9 +/+th.10 +/+th 11 +/+

Sensibilitas Eksteroseptif

Nyeri: sdeSuhu: sdeRaba: sde

PropioseptifSikap: normalNyeri dalam: sde

Pemeriksaan Fungsi Luhur

Afek/emosi: sdeKemampuan bahasa: sdeMemori: sdeVisuospasial: sdeIntelegensia: sde

Page 12: PPT SARAF

Pemeriksaan Laboratorium

Diffcount : 0/0/66/23/11Hematokrit : 28,1 %Hb : 8,9 mg/dlLED : 37/65 /jamLekosit : 6.900Trombosit : 378.000OT/PT : 19/18 U/LClorida Serum : 106 m mol/lKalium serum : 3,3 m mol/lNatrium serum : 138 m mol/lSerum creatinin : 0,7 mg/dlUrea : 18 mg/dlUric acid : 6,0 mg/dlCholesterol : 142 mg/dlHDL cholesterol : 35,6 mg/dlLDL cholesterol : 86,4 mg/dlTrigliserida : 110 mg/dlGDA : 85

Page 13: PPT SARAF

Foto thorax AP Tidur EKG

Page 14: PPT SARAF

CT scan kepala tanpa kontras

Page 15: PPT SARAF
Page 16: PPT SARAF
Page 17: PPT SARAF
Page 18: PPT SARAF
Page 19: PPT SARAF

Edukasi

Page 20: PPT SARAF

PEMBAHASAN

Pada kasus ini di dapatkan bahwa Tn. I.H, 45 tahun, di diagnosis sebagai

stroke atau cva infark (emboli), disertai dengan gejala afasia global, dimana pada anamnesis dan pemeriksaan fisik serta penunjang sesuai dengan teori.

Pada kasus ini di dapatkan bahwa Tn. I.H, 45 tahun, di diagnosis sebagai stroke atau cva infark (emboli), disertai dengan gejala afasia global, dimana pada anamnesis dan pemeriksaan fisik serta penunjang sesuai dengan teori.

-hilangnya rasa, atau sensasi abnormal, -kelemahan atau kelumpuhan, -hilangnya penglihatan atau- pendengaran, -pemglihatan ganda,- bicara pelo, -tidak dapat berbicara sama sekali ataupun tidak mengerti,- sulit menelan,- mulut miring, -hilangnya keseimbangan atau bahkan- kehilangan kesadaran

-hilangnya rasa, atau sensasi abnormal, -kelemahan atau kelumpuhan, -hilangnya penglihatan atau- pendengaran, -pemglihatan ganda,- bicara pelo, -tidak dapat berbicara sama sekali ataupun tidak mengerti,- sulit menelan,- mulut miring, -hilangnya keseimbangan atau bahkan- kehilangan kesadaran

-lemah pada tangan- lemah badan- tidak dapat berbicara sama sekali

-lemah pada tangan- lemah badan- tidak dapat berbicara sama sekali

Page 21: PPT SARAF

Pada pasien ini didapatkan faktor resiko berupa gejala aritmia. Aritmia adalah gangguan irama jantung, suatu kondisi di mana jantung berdenyut tidak menentu. Irama jantung mungkin terlalu cepat (takikardia), terlalu lambat (bradikardia) atau tidak teratur. dimana pada pasien ini ditemukan selalu mengalami bradikardi.

Bila jantung berdenyut lambat, maka jumlah darah yang mengalir disirkulasi menjadi berkurang, sehingga kebutuhan tubuh tidak terpenuhi. Hal ini akan menimbulkan gejala seperti mudah capek, kelelahan, sesak, keleyengan, bahkan sampai pingsan.yang berbahaya jika jumlah darah yang menuju ke otak menjadi berkurang bahkan minimal sehingga terjadi pingsan atau perasaan melayang. Namun pada keadaan yang lebih parah dapat menyebabkan stroke.

Page 22: PPT SARAF

Pada riwayat social, pasien adalah perokok aktif, dimana dalam sehari saja pasien dapat menghabiskan 3 bungkus rokok. Rokok sendiri menjadi salah satu faktor resiko dari stroke, dimana merokok menimbulkan gangguan dari pada jantung seperti aritmia dll, dan pada tingkat yang lebih parah dapat mengakibatkan stroke.

Hal ini sesuai dengan teori , dimana paparan asap rokok menjadi salah satu

faktor risiko penyebab serangan jantung. Bahan kimia dalam asap rokok dapat mengiritasi lapisan arteri sehingga

menyebabkan terjadinya peradangan.

Page 23: PPT SARAF

Pada temuan hasil CT-scan kepala didapatkan lesi hipodense temporal

sinistra

Afasia global

Page 24: PPT SARAF

Afasia adalah suatu gangguan berbahasa yang diakibatkan oleh kerusakan otak. Afasia adalah suatu tanda klinis dan bukan penyakit. Afasia dapat timbul akibat cedera otak atau proses patologik pada area lobus frontal, temporal atau parietal yang mengatur kemampuan berbahasa,

Page 25: PPT SARAF

Pada manusia, fungsi pengaturan bahasa mengalami lateralisasi ke hemisfer kiri otak pada 96-99% orang yang dominan tangan kanan (kinan) dan 60% orang yang dominan tangan kiri (kidal). Pada pasien yang menderita afasia, sebagian besar lesi terletak pada hemisfer kiri.

Pada manusia, fungsi pengaturan bahasa mengalami lateralisasi ke hemisfer kiri otak pada 96-99% orang yang dominan tangan kanan (kinan) dan 60% orang yang dominan tangan kiri (kidal). Pada pasien yang menderita afasia, sebagian besar lesi terletak pada hemisfer kiri.

Afasia global, adalah bentuk afasia yang paling berat. Ini disebabkan lesi yang luas yang merusak sebagian besar atau semua area bahasa pada otak. Keadaan ini ditandai oleh tidak ada lagi atau berkurang sekali bahasa spontan dan menjadi beberapa patah kata yang diucapkan secara berulang-ulang, misalnya “baaah, baaah, baaah” atau “maaa, maaa, maaa”. Pemahaman bahasa hilang atau berkurang. Repetisi, membaca dan menulis juga terganggu berat.

Afasia global, adalah bentuk afasia yang paling berat. Ini disebabkan lesi yang luas yang merusak sebagian besar atau semua area bahasa pada otak. Keadaan ini ditandai oleh tidak ada lagi atau berkurang sekali bahasa spontan dan menjadi beberapa patah kata yang diucapkan secara berulang-ulang, misalnya “baaah, baaah, baaah” atau “maaa, maaa, maaa”. Pemahaman bahasa hilang atau berkurang. Repetisi, membaca dan menulis juga terganggu berat.

Page 26: PPT SARAF
Page 27: PPT SARAF

.c c c c "c c#cccc&c c/ccc c0c/cc c1cc

Daerh otak secara makro di vaskularisasi oleh oleh 3 sistem pembuluh darah:1.Circle of wilisi2.Middle cerebral arteri3.Basilary artery

Page 28: PPT SARAF

BAB 3- Tinjauan Pustaka

Definisi

Gangguan fungsional otak, yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis baik fokal maupun global yang berlangsug > 24 jam, atau dapat menimbulkan kematian, yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak

Page 29: PPT SARAF

Etiologi

Page 30: PPT SARAF
Page 31: PPT SARAF
Page 32: PPT SARAF
Page 33: PPT SARAF
Page 34: PPT SARAF
Page 35: PPT SARAF

PATOFISIOLOGI

Page 36: PPT SARAF

Gejala klinis

Page 37: PPT SARAF

Gejala Klinis

Page 38: PPT SARAF

CT-Scan

Stroke hemoragik Hiperdense Stroke non hemoragik hipodens

Page 39: PPT SARAF

Pengobatan stroke

Prinsip 5B : 1. Breathing 2. Blood 3. Brain 4. Bowel 5. Bladder

Terapi medikamentosa:

1. Beri trombolisis rt-PA maksimal dalam 3 jam onset (terapi yang diijinkan Food and Drug Association). 2. Beri anti koagulan dan anti platelet seperti aspirin 165-325 mg/hr dalam 48 jam sejak onset.

Page 40: PPT SARAF

Terapi Afasia

Speech Terapi

Page 41: PPT SARAF