Upload
putrielinda
View
102
Download
16
Embed Size (px)
DESCRIPTION
yarsi
Citation preview
WRAP UP Blok Gastrointestinal Skenario 1 Nyeri Ulu Hati
WRAP UPBlok Gastrointestinal Skenario 1Nyeri Ulu Hati
Kelompok B.19Ketua: Putri Elinda Karina1102013231Sekretaris: Qonny Welendri1102013237Anggota: Saddam Fadhli1102011250 Topo Riansa1102009285 Mochammad Reza Ikhwanuddin 1102010168 Muhammad Rayhan1102013183 Nadia Hardianti 1102013199 Nurul Astrid Rumbia 1102013219 Tri Intan Sari 1102013288 Wenny Damayanti 1102013299
SKENARIO 1NYERI ULU HATI
Ny M, 40 tahun, mengeluh nyeri di ulu hati dan buang air besar berwarna hitam sejak 1 minggu yang lalu. Pasien mengaku sering mengkonsumsi obat anti nyeri. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan di epigastrium. Hasil pemeriksaan laboratorium pada feses menunjukkan darah samar positif. Dokter menduga terdapat gangguan saluran cerna bagian atas dan kerusakan enzim pencernaan, sehingga menganjurkan untuk dilakukan pemeriksaan gastroskopi. Hasil pemeriksaan tersebut menunjukkan ulkus peptikum sehingga diberikan obat dan makanan yang sesuai untuk mencegah komplikasi dari penyakit tersebut.
SASARAN BELAJAR
LI. 1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi GasterLO.1.1 Anatomi MakroskopikLO.1.2 Anatomi MikroskopikLI. 2. Memahami dan Menjelaskan Fisiologi GasterLI. 3. Memahami dan Menjelaskan Biokimiawi pencernaanLO. 2.1 Pencernaan Karbohidrat, Protein, dan LemakLI. 4. Memahami dan Menjelaskan Sindrom DispepsiaLO.4.1 Definisi Sindrom DispepsiaLO.4.2 Etiologi Sindrom DispepsiaLO.4.3 Epidemiologi Sindrom DispepsiaLO.4.4 Klasifikasi Sindrom DispepsiaLO.4.5 Patofisiologi Sindrom DispepsiaLO.4.6 Manifestasi Klinis Sindrom DispepsiaLO.4.7 Diagnosis dan Diagnosis Banding Sindrom DispepsiaLO.4.8 Penatalaksanaan Sindrom DispepsiaLO.4.9 Pencegahan Sindrom DispepsiaLO.4.10 Komplikasi Sindrom DispepsiaLO.4.11 Prognosis Syndrom Dyspepsia
Anatomi GASTERAnatomi Makroskopik Gaster
Anatomi Mikroskopik Gaster
Anatomi Mikroskopik Gaster
Fisiologi Gaster Fungsi GasterPenyimpan makanan. Produksi kimus. Digesti protein. Produksi mukus. Produksi faktor intrinsik.Absorbsi. Fisiologi sekresi gaster
Motilitas Lambung(1) pengisian lambung/gastric filling, (2) penyimpanan lambung/gastric storage, (3) pencampuran lambung/gastric mixing, dan(4) pengosongan lambung/gastric emptying. Faktor Motilitas dan Pengosongan Lambung
Biokimiawi pencernaan Pencernaan dan Absorbsi Karbohidrat
Pencernaan dan absorbsi lipid
Pencernaan dan absorbsi protein
16Enzim enzim Pencernaan Enzim ptyalinEnzim amylase Enzim maltaseEnzim pepsinEnzim tripsinEnzim renninAsam khlorida (HCl) Cairan empeduEnzim lipase
Sindrom Dispepsia Definisi Sindrom DispepsiaDalam konsensus Roma II tahun 2000, disepakatai bahwa definisi disepsia sebagai dyspepsia refers to pain or discomfort centered in the upper abdomen (dispepsia merupakan rasa sakit atau tidak nyaman di daerah abdomen atas).
Etiologi Sindrom Dispepsia
Epidemiologi Sindrom DispepsiaDistribusi Frekuensi Berdasarkan :Umur Jenis Kelamin EtnikTempat Waktu
Klasifikasi Sindrom Dispepsia1. Dispepsia organik, Dispepsia tukak (ulcer-like dyspepsia)Dispepsia bukan tukakRefluks gastroesofagealPenyakit saluran empeduKarsinomaPankreatitisDispepsia pada sindroma malabsorbsiDispepsia akibat obat-obatanGangguan metabolisme
Klasifikasi Sindrom Dispepsia2. Dispepsia non organik / dispepsia fungsional Dispepsia mirip ulkus {ulcer-like dyspepsia)Dispepsia mirip dismotilitas (dysmotility-like dyspepsia) Dyspepsia non-spesificPatofisiologi Sindrom Dispepsia
Manifestasi Klinis Sindrom Dispepsia Nyeri perut (abdominal discomfort)Rasa pedih di ulu hatiMual, kadang-kadang sampai muntahNafsu makan berkurangRasa cepat kenyangPerut kembungRasa panas di dada dan perutRegurgitasiBanyak mengeluarkan gas asam dari mulut (ruktus)
Diagnosis Sindrom DispepsiaAnamnesisPeneriksaan FisikPemeriksaan Laboratorium dan PenunjangPemeriksaan laboratorium untuk mengidentifikasi adanya faktor infeksi seperti lekositosis, pankreatitis (amilase/lipase) dan keganasan saluran cerna.Pemeriksaan ultrasonografi untuk mengidentifikasi kelainan-kelainan seperti: batu kandung empedu, kolesistitis, sirosis hepatis dan sebagainya.Pemeriksaan endoskopi (esofagogastroduodenoskopi) Pemeriksaan radiologi Ultrasonografi (USG)
Diagnosis Banding Sindrom Dispepsia
Penatalaksanaan Sindrom Dispepsia Antasid
Penghambat pompa proton (PPI)
Antagonis H2Antibiotik Untuk H. pylori
Antasid sistemikAntasid non-sistemik Natrium Bikarbonat Aluminium Hidroksida (Al(OH)3)Kalsium Karbonat Magnesium Hidroksida (Mg(OH)2) Magnesium Trisilikat Omeprazol Esomeprazol Lansoprazol Rebeprazol Pantoprazol Pencegahan Sindrom Dispepsia Hindari penggunaan yang tidak perlu NSAIDGunakan dosis efektif rendah dari NSAIDHindari makanan yang bersifat pedas, asam atau kopiMakan makanan yang bergiziTidak merokok ataupun meminum alkohol
Komplikasi Sindrom Dispepsia Penderita sindroma dispepsia selama bertahun-tahun, dapat memicu adanya komplikasi yang tidak ringan. Salah satunya komplikasi Ulkus Peptikum, yaitu luka di dinding lambung yang dalam atau melebar, tergantung berapa lama lambung terpapar oleh asam lambung. PrognosisDispepsia fungsional yang ditegakkan setelah pemeriksaan klinis dan penunjang yang akurat mempunyai prognosis yang baik.
TERIMAKASIH