21
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR RESIKO DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAMEUNGPEUK Tri Nur Jayanti 220110100131

PPT UP 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

USULAN PENELITIAN

Citation preview

Hubungan antara faktor-faktor resiko dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja puskesmas pameungpeuk

Hubungan antara faktor-faktor resiko dengan kejadian diare pada balitadi wilayah kerja puskesmas pameungpeukTri Nur Jayanti220110100131

1Diare: Suatu keadaan buang air besar dengan konsistensi lebih cair dan frekuensi lebih sering dari biasanya ( 3 kali dalam sehari) (Depkes RI, 2011)

Balita: Kelompok usia rentan diare

Dampak: KematianUNICEF (2012), diare menjadi penyebab utama kematian balita di duniaWHO (2012), 31.200 balita di INDONESIA meninggal karena diarePrevalensi diare balita di INDONESIA 6,7%,JAWA BARAT masuk ke dalam 10 besar provinsi yang memiliki prevalensi > 6,7% (Riskesdas, 2013)KAB. BANDUNG memiliki angka kejadian diare balita terbanyak, 192.637 (Dinkes Prov. Jabar, 2007)Kejadian diare di Kab. Bandung tahun 2012, 3,72%KEC. PAMEUNGPEUK memiliki prevalensi kasus diare tertinggi, 4,30% (Dinkes Kab. Bandung, 2012)LATAR BELAKANGBeberapa ibu menggunakan sumur gali dan sumur pompa sebagai sarana air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hariPada tahun 2013, terdapat 253 balita di wilayah kerja Puskesmas Pameungpeuk terkena diareRata-rata ibu balita mengetahui bahwa diare adalah saat anaknya buang air besar lebih encer dan lebih sering, disebabkan karena lingkungan yang kurang bersihTidak ditemukan adanya status gizi buruk pada balita2 ibu balita melakukan cuci tangan sebelum memberikan makan kepada anaknyaSemua responden memiliki jambanStudi PendahuluanRUMUSAN MASALAHApakah ada hubungan antara faktor-faktor resiko dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pameungpeuk?Mengetahui hubungan antara faktor-faktor resiko dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas PameungpeukTUJUAN PENELITIANTUJUAN UMUMTUJUAN KHUSUSMANFAAT PENELITIANBALITAFaktor anak:- Status giziFaktor ibu:PengetahuanKebiasaan mencuci tanganKejadian diare pada balitaAda hubunganTidak ada hubunganFaktor lingkungan:Sarana air bersihJambanKERANGKA PEMIKIRANMETODE PENELITIANMetode penelitian yang digunakan adalah survey analitik, dengan desain penelitian case-kontrol dan dengan pendekatan retrospektif.Rancangan PenelitianVariabel Dependen: Kejadian diare pada balitaVariabel Independen: Status gizi anakPengetahuan ibuKebiasaan ibu mencuci tanganSarana air bersihJambanVariabel PenelitianDEFINISI KONSEPTUAL & OPERASIONALPOPULASI DAN SAMPEL PENELITIANKriteria inklusi:Didiagnosa diare dalam 1 minggu terakhir (kasus) dan tidak didiagnosa diare dalam 1 bulan terkahir (kontrol)Kriteria eksklusi:Tidak bersedia menjadi respondenTeknik non random sampling: Quota samplingLOKASI DAN WAKTU PENELITIANDi wilayah kerja Puskesmas Pameungpeuk, Kabupaten BandungMaret Juni 2014LOKASIWAKTUETIKA PENELITIANRespect for human dignityInform concentAnonimity and confidentialityAutonomyBalancing harms and benefitsJusticeINSTRUMEN PENELITIANStudi pendahuluanMenemukan masalahKajian teoritisMenentukan judulMembuat proposal dan instrumenSeminar proposal

Perijinan penelitian ke Kesbang dan Dinkes Kab. Bandung, dan Puskesmas pameungpeukMenentukan kelompok kasus dan kontrolMelakukan pengumpulan dataPengolahan dan analisa data

TahapPelaksanaanPenyusunan laporanPersetujuan dosen pembimbingSidangTahapAkhirTahapPersiapanPROSEDUR PENELITIAN1. Editing data2. Coding3. Entry data4. Cleaning data0. Diare, jika selama 1 minggu terakhir didiagnosa diare1. Bukan diare, jika selama 1 bulan terakhir tidak didiagnosa diare0. Kebiasaan negatif, jika nilai jawaban < median/mean1. Kebiasaan positif, jika nilai jawaban median/mean0. Pengetahuan kurang, jika nilai jawaban < median/mean1. Pengetahuan baik, jika nilai jawaban median/mean0. Gizi buruk, jika z-score < -3,0Gizi kurang, jika z-score -3,0 s/d < -2,0Gizi baik, jika z-score -2,0 s/d 2,0Gizi lebih, jika z-score > 2,00. Tidak memenuhi syarat, jika tidak semua persyaratan terpenuhi1. Memenuhi syarat, jiak semua persyaratan terpenuhiKejadian diare pada balitaStatus gizi anakPengetahuan ibuSarana air bersihKebiasaan ibu mencuci tangan0. Tidak memenuhi syarat, jika tidak semua persyaratan terpenuhi1. Memenuhi syarat, jiak semua persyaratan terpenuhiJambanPENGOLAHAN DATAANALISA DATAUnivariatBivariatFaktorKelompokTotalX2P valueSimpulanKasusKontrolFP (%)FP (%)FP (%)Status Gizi AnakBuruk23,230023,2361,000Tidak Ada HubunganKurang23,2369,68812,9Baik2540,322540,325080,65Lebih23,230023,23Pengetahuan IbuKurang1219,3558,063327,423,971

0,046

Ada HubunganBaik1930,652641,942972,58Kebiasaan Ibu Mencuci TanganBuruk2133,871219,353353,235,2480,022Ada HubunganBaik1016,131930,652946,77Sarana Air BersihTidak memenuhi syarat1422,581524,192946,770,0650,799Tidak Ada HubunganMemenuhi syarat1727,421625,813353,23JambanTidak memenuhi syarat2743,55812,93556,4523,6850,000Ada HubunganMemenuhi syarat46,452337,12743,55An. UnivariatAn. BivariatHASIL PENELITIANPEMBAHASANKESIMPULANDari 62 responden, sebagian besar anak memiliki status gizi baik (80,65%), lebih dari sebagian ibu memiliki pengetahuan kurang (72,58%), lebih dari sebagian ibu memiliki kebiasaan mencuci tangan yang buruk (53,23%), lebih dari sebagian responden memiliki sarana air bersih memenuhi syarat (53,23), dan lebih dari sebagian responden memiliki jamban tidak memenuhi syarat (56,45%)Tidak ada hubungan antara status gizi anak (p = 1,000) dan sarana air bersih (p = 0,799) dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pameungpeuk Kabupaten BandungAda hubungan antara pengetahuan ibu (p = 0,046), kebiasaan ibu mencuci tangan (p = 0,022), dan jamban (p = 0,000) dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pameungpeuk Kabupaten BandungTERIMA KASIH. . .TERIMA KASIH. . .