Upload
lydang
View
245
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
www.worldbank.org/water | www.blogs.worldbank.org/water | @WorldBankWater
Ringkasan Hasil SurveyPENINGKATAN KAPASITAS - PAMSIMAS
Tujuan Penilaian Cepat
1. Memetakan ketersediaan dan efektifitas program pengembangan kapasitas program Pamsimas di berbagai tingkatan.
2. Memahami faktor-faktor yang mendorong dan menghambat keefektifan program.
3. Memahami respon dan penilaian target sasaran program.
4. Mendapatkan masukan-masukan untuk perbaikan program.
3
Metode Pemilihan Wilayah dan SampelTingkatan/Cluster Purposif Random
Pusat Semua responden -Provinsi 5 provinsi (intervensi program paling
besar)5 provinsi
Kabupaten - 4 kabupaten/provinsiKomunitas Desa Pasca: 1 desa berfungsi baik
dan 1 desa tidak berfungsi baik-
No. Provinsi (Purposif), Kabupaten (Random) Provinsi (Random), Kabupaten (Random)
1. Sumatera Barat: Solok, Tanah Datar, Agam, dan Pesisir Selatan.
Sumatera Selatan: Musi Rawas, Ogan Ilir, OKU Selatan, dan Lahat.
2. Jawa Tengah: Pekalongan, Karang Anyar, Purbalingga, dan Kendal.
Jawa Barat: Tasik, Sumedang, Kuningan, dan Cirebon.
3. Nusa Tenggara Timur:Nagekeo, Manggarai, Lembata, dan Ende.
Nusa Tenggara Barat: Dompu, Bima, Lombok Timur, dan Lombok Tengah.
4. Sulawesi Selatan:Luwu Utara, Bantaeng, Selayar, dan Pinrang.
Sulawesi Tengah: Toli-toli, Sigi, Buol, dan Poso
5. Kalimantan Selatan: Bankar, Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Kotabaru
Maluku: Buru, Buru Selatan, Maluku Tengah, dan Maluku Tenggara.
Responden dipilih oleh koordinator lapangan.
4
A. Survey OnlineJenis Kuesioner:• Kuesioner Umum (siklus
pelaksanaan proyek)• Kuesioner Manajemen Proyek• Kuesioner Rencana Aksi Daerah
Media bantu: www.surveymonkey.net
B. Wawancara Mendalam
Stakeholder DaerahKonfirmasi hasil survey online pada responden terbatas (27 orang)
Target Responden dan Metode Pengumpulan Data
Tahapan per-siklus diambil dari Juknis PAMSIMAS
Tingkatan/ Jumlah total
Kelompok Pemerintah
Konsultan Program Kelompok Komunitas
10 Provinsi/ 100 orang
PPMU (Dinas PU, Dinkes, BPMD) dan SKPD (Bappeda)
ROMS (PC, LG, TC, QAS, FMS, dan Korprop STBM)
-
40 Kabupaten/ 440 orang
DPMU (Dinas PU, Dinkes, BPMD), SKPD (Bappeda), Satker, Panitia Kemitraan Non SKPD.
ROMS (DC, FK CD, FK Teknik, Faskap STBM)
Asosiasi BPSPAMS
80 Desa Pasca/ 560 orang
Sanitarian FM CD dan FM Teknik KKM, Satlak, dan BPSPAMS
Stakeholder PusatVisi Pamsimas VS Penilaian program CB PamsimasJumlah responden 14 orang (CPMU, CMAC, TDS)
5
Variable Opsi Jawaban
Informasi terkait ketersediaan program CB Pamsimas Ya/Tidak
Keterlibatan dalam program CB Ya/Tidak
Kemanfaatan program CB Ya/Tidak
Tingkat kepuasan program CB/alat bantu pengelolaan program Skala Kepuasan: 1 sampai 5
Saran perbaikan Jawaban terbuka
Ilustrasi tingkat kepuasaan
1 53
Sangat Tidak Puas
Sangat Puas
Cukup
2 4
Benchmark > 3.5
Struktur Kuesioner
6
No. Tahapan Jumlah Responden
1 Pemilihan Desa 274
2 Perencanaan Masyarakat 401
3 Pemicuan Perubahan Perilaku 127
4 Pelaksanaan Kegiatan 423
5 Operasi dan Pemeliharaan 369
6 Penguatan Keberlanjutan 200
Total 699
Kuesioner Umum (Siklus Pelaksanaan Proyek)
Total Responden: 699 orang (Laki-Laki 76%; Perempuan 24%)
Tingkat Partisipasi (data terkumpul):• Pemerintah: 61%• Konsultan: 72% • Komunitas: 59%
0-6 bulan 6-12 bulan 1-2 tahun > 2 tahun0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
9%13%
27%
52%
Lama Terlibat di PAMSIMAS
A.Tingkat Partisipasi dan Karakteristik Responden
9
B.1-3: Pengetahuan dan keterlibatan dalam program CB Pamsimas
• 97% responden tahu bahwa Pamsimas memiliki program CB, namun hanya 91% yang pernah mengikuti program CB Pamsimas.
• Pemda belum menjadi target utama program CB Pamsimas.
Pokja AMPL
SKPD Kab.
Satker kab
Fasilitator masyarakat
KKM&Satlak
Asosiasi
Faskab STBM
Stakeholder Prov (ROMS,
Korprop)
0 20 40 60 80 100 1209
44
46
15
25
53
112
36
112
61
19
47
30
40
38
7
34
39
14
23
51
106
34
108
59
19
47
31
40
38
Ikut Tahu
10
B.4 Apa saja program pengembangan CB Pamsimas yang pernah Anda ikuti?
• Selain sosialisasi dan pelatihan, program CB lainnya belum banyak dikenal oleh stakeholders Pamsimas.
• Program CB lebih berfokus pada tahap awal program.
11
C. Penilaian manfaat program CB Pamsimas C.I. Apakah pernah mendapat CB tentang tata cara dan prinsip pemilihan desa?
• 82% pernah mendapatkan CB terkait dengan tata cara dan prinsip pemilihan desa• Tiga stakeholders utama memiliki keterlibatan terendah dalam CB pemilihan desa
12
D. Penilaian kepuasan dan saran perbaikan D.I.1 Sosialisasi: Skor rata-rata 3.64
• Mengapa DPMU, Sanitarian dan Stakeholder Provinsi menilai lebih rendah kegiatan Sosialisasi?
• Perlukah mereka mendapatkan lebih besar?
13
Ringkasan Temuan Tahap Pemilihan Desa
No Tahapan Skor < 3.5 2 Alasan Utama Ketidakpuasan1 Sosialisasi 3.64 DPMU, Sanitarian,
PPMU• Waktu pelaksanaan tidak sesuai dan dana
operasional terbatas.• Sanitarian/pelaku STBM belum dilibatkan
2 IMAS-1 3.46 Pakem, DPMU, ROMS Kab, PPMU
• Tidak ada yang memfasilitasi secara khusus• Waktu tidak sesuai siklus, hanya formalitas.
3 Penyusunan Proposal
3.39 Fkab STBM, Pakem, DPMU, ROMS Kab, PPMU
• Tidak sesuai hasil IMAS1, pendampingan kurang, dan pelaku STBM belum terlibat
• Waktu dan dana untuk penyusunan kurang.
4 Verifikasi Proposal 3.58 PPMU • Tidak melibatkan semua sektor, tidak diverifikasi ke lapangan.
• Terlambat, waktu kurang, dana tidak cukup.
5 Daftar Pendek dan Penetapan Desa
3.65 PPMU • Prinsip tidak selalu dipegang, • Tidak semua anggota PAKEM terlibat.
Saran: Perlunya perbaikan waktu, penyederhanaan dan pemanfaatan IMAS1, dan peningkatan kapasitas dan keterlibatan pemda, terutama Pakem.
14
C.2. Apakah pernah mendapat CB terkait perencanaan masyarakat?
• 84% pernah mendapatkan program CB terkait perencanaan masyarakat • Pemkab dan sanitarian memiliki peran strategis jangka panjang, perlukah mereka
memiliki kapasitas dan pemahaman dalam perencanaan masyarakat?
D. Penilaian kepuasan dan saran perbaikan D.2.1 Pelaksanaan IMAS 2: Skor rata-rata 3.55
• Hanya 2 stakeholder yang memberi penilaian >3.5• Disconnect apa yang terjadi antara stakeholder masyarakat dan di atasnya?
16
Ringkasan Temuan Tahap Perencanaan Masyarakat
No Tahapan Skor < 3.5 2 Alasan Utama Ketidakpuasan1 IMAS-2 3.55 Fkab STBM, ROMS
Kab, DPMU, Sanitarian• Mobilisasi FM terlambat.• Pendamping/pelaku belum paham dan belum
menjalankan proses dengan baik.
2 Pembentukan KKM dan Satlak
3.59 Sanitarian, DPMU, Fkab STBM, ROMS Kab
• Pendamping/pelaku belum paham dan belum menjalankan proses dengan baik.
• Prinsip pembentukan (intervensi, penokohan, dll) belum diterapkan.
3 Pembentukan BPSPAMS
3.49 Sanitarian, Fkab STBM, DPMU, ROMS Kab
• BPSPAMS belum terbentuk karena BLM belum cair. • BPSPAMS tidak aktif melakukan tugas dan
fungsinya.
4 Penyusunan PJM Proaksi
3.42 Sanitarian, Fkab STBM, DPMU, ROMS Kab, KKM & Satlak
• Tidak paham tujuan PJM ProAksi.• Kualitas tidak memadai, formalitas, tidak sinkron
dengan rencana desa.
5 Penyusunan RKM
3.54 Sanitarian, ROMS Kab, DPMU
• Kapasitas pendamping tidak optimal, pelaku STBM belum dilibatkan.
• Tahapan proses terlalu banyak, rumit, dan menghabiskan waktu.
Saran: Memastikan komitmen dan meningkatkan kapasitas pengurus KKM, Satlak, dan BPSPAMS.
17
C.3. Apakah pernah mendapat CB terkait pemicuan perubahan perilaku?
• Program CB Pamsimas menjangkau 91% stakeholders terkait Pemicuan Perubahan Perilaku
• ROMS Kabupaten (DC) memiliki keterlibatan terendah dalam CB perubahan perilaku
D. Penilaian kepuasan dan saran perbaikan D.3.1 Persiapan pemicuan: Skor rata-rata 3.49
• Program CB Pamsimas menjangkau 91% stakeholders terkait Pemicuan Perubahan Perilaku
• Koordinasi antara ROMS/FM dan Sanitarian dan Faskab STBM masih belum lancar?
19
Ringkasan Temuan Tahap Pemicuan Perubahan Perilaku
No Tahapan Skor < 3.5 2 Alasan Utama Ketidakpuasan1 Persiapan Pemicuan 3.49 ROMS Kab • Tidak melibatkan para pihak, tidak ada
identifikasi awal. • Sanitarian kurang aktif, tidak merasa
tupoksinya.
2 Pelaksanaan Pemicuan 3.63 ROMS Kab • Sanitarian kurang terlibat.• Kapasitas tim pemicu menggunakan alat bantu
dan melakukan tahapan pemicuan masih rendah.
3 Pendampingan Menuju status SBS
3.3 ROMS Kab, Sanitarian
• Pemahaman tentang kegiatan dan dukungan yang harus dilakukan pasca pemicuan masih rendah.
• Monitoring belum dilakukan oleh sanitarian, bidan, kader secara rutin.
Saran: Keterlibatan para pihak terutama sanitarian dan pemerintah desa, serta kapasitas pelaku dalam melaksanakan pemicuan dan memfasilitasi kegiatan pasca pemicuan perlu ditingkatkan.
20
C.4. Apakah pernah mendapat CB terkait pelaksanaan kegiatan?
• Program CB tahap pelaksanaan kegiatan menjangkau 83% stakeholders yang relevan.
• Jangkauan kepada elemen Pemerintah Daerah masih yang terendah; <70%
D. Penilaian kepuasan dan saran perbaikan D.4.1 Pencairan dana BLM: Skor rata-rata 3.5
1 2 3 54
• Adanya transparansi dan proses yg tidak rumit adalah faktor pendukung kepuasan masyarakat
• Peningkatan dampingan, kontrol dan ketepatan waktu pencairan diharapkan untuk perbaikan.
22
Ringkasan Temuan Tahap Pelaksanaan Kegiatan
No Tahapan Skor < 3.5 2 Alasan Utama Ketidakpuasan1 Pencairan Dana
BLM 3.5 DPMU, FM, ROMS
Kab• Pencairan terlambat.• Dampingan dari FM kurang.
2 Pelatihan masyarakat
3.54 DPMU, Sanitarian • Belum/ terlambat dilaksanakan karena BLM belum cair.
• Penyelenggaraan belum maksimal (kekurangan dari segi: waktu, metode, materi, peserta)
3 Pengadaan Barang dan Jasa
3.44 DPMU, ROMS Kab, KKM & Satlak, FM
• Dampingan FM masih kurang• Pelaksanaan tidak sesuai rencana (ada temuan,
kendala prosedur dan administratif).
4 Pembangunan SAMS Sekolah
3.55 Sanitarian, DPMU • Kendala anggaran (BLM belum cair)• Kualitas sarana tidak sesuai harapan.
5 Promosi Perubahan Perilaku Sanitasi
3.42 ROMS Kab, FM,DPMU, KKM & Satlak
• Koordinasi faskap STBM, sanitarian, dan fasilitator PAMSIMAS lain belum bagus.
• Kualitas, frekuensi, media, sebaran, dan anggaran untuk promosi masih kurang.
6 Administrasi dan Pembukuan Dana BLM
3.47 DPMU, Satker, KKM&Satlak, ROMS Kab
• Dampingan FMA masih kurang, format terlalu rumit.• Kualitas laporan masih rendah.
Saran:. Perlu penguatan kualitas dampingan TFM dan perbaikan waktu serta mekanisme pengawasan pelaksanaan kegiatan.
23
C.5. Apakah pernah mendapat CB terkait Operasi dan Pemeliharaan?
• Program CB tahap pelaksanaan kegiatan menjangkau 81% stakeholders yang relevan.
• Jangkauan kepada elemen Pemerintah Daerah masih yang terendah; <50%; • Sekitar 20% FM tidak mendapat CB untuk Operasional dan Pemeliharaan
D. Penilaian kepuasan dan saran perbaikan D.5.1 Penerapan Iuran Air Minum: Skor rata-rata 3.15
1 2 3 54
• Penetapan iuran tidak berdasarkan perhitungan teknis.• Lemahnya kemampuan BPSPAMS untuk mensosialisasikan dan menarik iuran, serta
pendampingan yang tidak intensif merupakan faktor ketidakpuasan
25
Ringkasan Temuan Tahap Operasional dan Pemeliharaan
No Tahapan Skor < 3.5 2 Alasan Utama Ketidakpuasan1 Penerapan Iuran Air
Minum 3.15 DPMU, SKPD kab, ROMS
kab,Asosiasi, FM, FK, BPSPAMS
• Iuran tidak cukup, tidak berdasar perhitungan teknis.
• Kesadaran dan partisipasi masyarakat rendah.
2 Teknis Pengoperasian dan Pemeliharaan Sarana
3.26 DPMU, ROMS kab, SKPD kab, Asosiasi, FM,FK, BPSPAMS
• Kurang dampingan, salah perencanaan. • Sarana tidak berfungsi, masyarakat tidak
membayar.
3 Pengelolaan dan Pembukuan Keuangan BPSPAMS
3.14 DPMU, SKPD kab, ROMS kab, FM, Asosiasi, FK, BPSPAMS
• SAM tidak beroperasi, tidak ada iuran, tidak ada pembukuan
• Kapasitas BPSPAMS masih rendah, tidak aktif, belum dipercaya masyarakat.
4 Pertanggungjawaban Rutin Pengelolaan Sarana Kepada Masyarakat/Pelanggan
3.11 DPMU, ROMS kab, SKPD kab, FM, Asosiasi, FK,BPSPAMS
• BPSPAMS tidak membuat laporan rutin, tidak transparan.
• Dampingan dan monev belum maksimal.
5 Pengelolaan dan Pemeliharaan Sumber Air Baku
3.19 DPMU, ROMS kab, Asosiasi, FK,FM, BPSPAMS,SKPD kab
• Belum paham konsep dan belum pernah melaksanakan.
• Sumber air baku belum terlindungi, kering di kemarau
Saran:. Perlu peningkatan kapasitas BPSPAMS yang lebih intensif, peningkatan partisipasi masyarakat dalam membayar iuran yang didukung oleh sarana dan layanan yang berfungsi baik/berkualitas.
26
C.6. Apakah pernah mendapat CB terkait Penguatan Keberlanjutan?
• Program CB terkait penguatan keberlanjutan menjangkau hampir seluruh stakeholders terkait
D. Penilaian kepuasan dan saran perbaikan D.6.1 Sinkronisasi PJM ProAksi ke dalam RPJM Desa/ Renstra Kelurahan/RKP Desa/ Renja Kelurahan: Skor rata-rata 3.1
1 2 3 54
• Apakah ada disconnect pemahaman tentang keberlanjutan?
28
Ringkasan Temuan Tahap Penguatan Keberlanjutan
No Tahapan Skor < 3.5 2 Alasan Utama Ketidakpuasan1 Sinkronisasi PJM ProAksi ke
dalam RPJMN Desa/Renstra Kelurahan/RKP Desa/Renja
3.1 ROMS kab, Asosiasi, BPSPAMS, SKPD kab, FK
• Kurangnya pemahaman dan kapasitas KKM/kader/FK untuk mengawal sinkronisasi
• PJM belum sinkron ke dalam RPJMDes/ jika sudah hanya terakomodir sedikit.
2 Pengembangan dan Peningkatan Kualitas dan Cakupan Layanan Air Minum BPSPAMS
3.21 ROMS kab, SKPD kab, BPSPAMS, Asosiasi, FK
• Pemahaman dan kapasitas BPSPAMS lemah, tidak ada rencana pengembangan
• Kendala non-teknis (iuran tidak berjalan, debit air kecil, kendala geografis)
3 Penyusunan Program dan Rencana Kerja Asosiasi (RKA)
3.05 ROMS kab, SKPD kab, BPSPAMS, FK, Asosiasi
• Belum ada Asosiasi/ tidak aktif• RKA belum terealisasi
4 Pemantauan Kinerja dan Pendampingan BPSPAMS
3.23 ROMS kab, SKPD kab, BPSPAMS, Asosiasi, FK
• Asosiasi dan pemda kurang terlibat.• Pemantauan kinerja dan pendampingan
belum optimal.
5 Pengembangan Kemitraan BPSPAMS/Asosiasi dengan Pihak Lain
2.66 ROMS kab, SKPD kab, BPSPAMS, FK, Asosiasi
• Belum ada kemitraan dengan pihak lain. • Dukungan pemda untuk membangun
kemitraan masih kurang.
Saran:. Perlu peningkatan pemahaman dan kapasitas BPSPAMS, Asosiasi, dan dukungan pemda.
29
Jangkauan VS Kepuasan Siklus Pelaksanaan Program
Skala Kepuasan
Jang
kaua
n ke
pada
pem
angk
u ke
pent
inga
n ya
ng r
elev
an
30
Kesimpulan
• Jangkauan Program CB Pamsimas antara 81-88%. Terendah pada aspek O&M dan tertinggi pada Penguatan Keberlanjutan.
• Responden cenderung puas pada 4 siklus awal (pemilihan desa, perencanaan, pemicuan perubahan perilaku, dan pelaksanaan) dan tidak puas pada 2 siklus akhir (OM dan keberlajutan).
• Pengembangan kapasitas masih lebih berfokus pada siklus awal program.
• Jenis kegiatan pengembangan kapasitas yang paling banyak diperoleh adalah pelatihan dan sosialisasi.
• Hampir di seluruh siklus, tingkat kepuasan terendah ada pada kelompok pemerintah.
• Pemda belum menjadi target utama peningkatan kapasitas PAMSIMAS
• Jawaban terbuka menunjukkan masih diperlukannya peningkatan kapasitas konsultan dan fasilitator untuk mampu meningkatkan kapasitas komunitas dan mendapatkan dukungan masyarakat dan pemda.
31
Kuesioner Manajemen Proyek (Alat Bantu dan Mekanisme Pengelolaan Program)
No. Tahapan Jumlah Responden
1 Prinsip dan Pemenuhan Aturan (Compliance)
282
2 Pengelolaan Program 282
3 Kepuasan Penggunaan Alat Bantu 277
Total responden 282
32
Tingkat Partisipasi dan Karakteristik Responden
Total Responden: 282 orang (Laki-Laki 73%; Perempuan 27%)
PPMUROMS
Korprov STBMDPMU
SKPD KabSatker Kab
Faskab STBMFK
0% 5% 10% 15% 20% 25% 30%3%
24%4%
6%6%
3%10%
16%
Peran di PAMSIMAS
Peran di PAMSIMAS
0-6 bulan 6-12 bulan 1-2 tahun > 2 tahun0%
10%20%30%40%50%60%70%80%
6% 3%
21%
71%
Lama Terlibat di PAM-SIMAS
Lama Terlibat di PAMSIMAS
Tingkat Partisipasi (respon vs target):• Pemerintah: 57%• Konsultan: 79%
B.1-2: Apakah Anda tahu tentang Prinsip dan Pemenuhan Aturan (Compliance)? Jika iya, tahap/kegiatan apa yang harus memenuhi compliance?
33
• 62% Tahu tentang mekanisme pemenuhan aturan (compliance) dalam PAMSIMAS• Compliance umumnya dipahami sebagai: 1) siklus program dan 2) prinsip-prinsip
(partisipatif, akuntabel, transparan) • Istilah pemenuhan aturan/compliance kurang dipahami. • “Kami sangka compliance itu komplen oo rupanya prinsip dan mekanisme. Ke depan agar
menggunakan istilah yang mudah dipahami” (DC)
Refleksi: Jika 38% tidak tahu, bagaimana mereka menjaga prinsip dan aturan program?
34
C.1: Apakah pernah mendapat CB Pengelolaan Program (Quality Assurance dan Quality Control)?
• Apakah Pemda perlu juga mendapat CB pengelolaan program PAMSIMAS?
35
C.4: Apakah pernah menggunakan alat bantu Monev dalam mengelola program PAMSIMAS?
• Lebih dari 80% stakeholders kabupaten telah menggunakan alat bantu Monev. • Pengguna terendah ada di pelaku pemerintah, apakah perlu ditingkatkan?
36
D. Penilaian kepuasan dan saran perbaikan D.I.1 SIM: Skor 3.58
• Disconnect apa yang terjadi antara pengelola SIM dengan pembuat keputusan di tingkat kabupaten?
37
Ringkasan Temuan Alat Bantu Monev
No Alat Bantu Skor < 3.5 2 Alasan Utama Ketidakpuasan
1 SIM 3.58 Korprov STBM, PPMU, SKPD Kab, Satker Kab
• Kesulitan akses internet.• Kesulitan analisis karena format tidak sinkron
dengan data real dan monev STBM.
2 Website PAMSIMAS
3.67 SKPD Kab, Satker Kab, PPMU.
• Kendala jaringan/akses.• Tampilan dan isi kurang menarik, kurang lengkap.
3 Uji Petik 3.35 Semua, kecuali FK • Tidak pernah ikut, tidak paham• Penyelenggaraan tidak optimal, output tidak jelas,
tidak ada tindak lanjut.
4 Pengelolaan pengaduan
3.31 Semua, kecuali ROMS • Tidak paham, kurang tersosialisasi• Kurang responsif, transparan
5 Quick Status 3.61 PPMU, SKPD Kab, Satker Kab, Korprov STBM, DPMU.
• Tidak paham, kurang tersosialisasi• Data tidak sinkron dengan QS manual
6. Evaluasi Kinerja Konsultan dan Fasilitator
3.39 ROMS, PPMU, SKPD Kab, Korprov STBM.
• Belum efektif, transparan, objektif• Tidak ada feed back
Saran: Perlu peningkatan sosialisasi manfaat dan respon penggunaan alat bantu monev.
38
Jangkauan VS Kepuasan(Penggunaan alat bantu Monev di PAMSIMAS)
39
Kuesioner RAD
No. Tahapan Jumlah Responden
1 Pemahaman tentang RAD 121
2 Pelatihan dan Pendampingan RAD 118
3 Kepuasan Pemanfaatan RAD 117
Total 121
40
Tingkat Partisipasi dan Karakteristik Responden
Total Responden: 121 orang (Laki-Laki 81%; Perempuan 19%)
0-6 bulan 6-12 bulan 1-2 tahun > 2 tahun0%
10%20%30%40%50%60%70%
4% 9%
25%
62%
Lama Terlibat di PAM-SIMAS
Lama Terlibat di PAMSIMAS
Tingkat Partisipasi (respon vs target):• Pemerintah: 63%• Konsultan: 70%
41
B.1: Apakah Anda tahu tentang RAD AMPL?
• 97% tahu tentang RAD AMPL
42
C.1: Apakah Anda pernah mendapat peningkatan kapasitas terkait RAD AMPL?
• 80.49% pernah mendapat CB tentang RAD AMPL.• 67% dari yang belum pernah mendapat CB telah terlibat di dalam PAMSIMAS >
2 tahun.• Kenapa penguatan CB di tingkat kabupaten lebih sedikit?
43
Ringkasan Pemanfaatan RAD
No Alat Bantu Skor < 3.5 2 Alasan Utama Ketidakpuasan
1 Penyusunan RAD AMPL 3.26 ROMS Prov (LG dan PC), DC, SKPD Kab
• Keterlibatan dan dukungan SKPD kurang.• Teknis penyusunan, ketersediaan data,
dan dampingan masih lemah.
2 Integrasi/ sinkronisasi RAD AMPL ke dalam perencanaan dan penganggaran kabupaten
3.11 ROMS Prov (LG dan PC), DC, SKPD Kab
• Belum menjadi acuan perencanaan dan penganggaran
• Data, dukungan pemda, dan dampingan masih kurang.
3 Monev program AMPL 2.83 ROMS Prov (LG dan PC), DC, SKPD Kab
• Kapasitas tim monev lemah.• Tidak pernah, jarang dilakukan
4 Penyusunan/penyesuaian peraturan lokal terkait AMPL
3.06 ROMS Prov (LG dan PC), DC, SKPD Kab
• Belum ada aturan, masih banyak SKPD yang kurang paham.
• Belum dilakukan, masih tahap penyusunan
5 Peningkatan realisasi anggaran AMPL
2.96 ROMS Prov (LG dan PC), DC, SKPD Kab
• RAD tidak berdampak terhadap penambahan anggaran
• Jika ada, anggaran terlalu sedikit
Saran: Perlu peningkatan dampingan dan penguatan kepada pemerintah daerah.
44
Penilaian Pengelola PAMSIMAS di tingkat Pusat: Konfirmasi dan “Disconnect” dengan Temuan Lapangan
Konfirmasi a. “Baru sekitar 50% konsultan yang
dipandang mampu” Tingkat kepuasan pelaksanaan lapangan secara umum.
b. “Pemerintah Daerah, Tim Teknis, Pokja AMPL Belum Berperan Maksimal” secara umum tingkat kepuasan pemda lebih rendah
c. “Perlu penguatan manajemen dan analisis untuk pengelola program”
Hanya separuh merasa pernah mendapat CB pengelolaan program
“Disconnect” a. Visi pengarusutamaan dan
keberlanjutan VS Kepuasaan pada Penguatan Keberlanjutan dan RAD yang rendah.
b. Pengembangan kapasitas merupakan ruh dari Pamsimas VS Konsep CB yang dipahami baru sebatas pelatihan
c. Konsultan dan fasilitator adalah tulang punggung program VS 38% pelaku tidak tahu prinsip pemenuhan aturan (compliance)
45
Rekomendasi Strategis
• Pengembangan kerangka kerja pengembangan kapasitas air minum dan sanitasi perdesaan
• Pengkayaan metode delivery dan penciptaan iklim belajar yang kondusif untuk pelaksana program dan memunculkan champion-champion lokal.
• Mekanisme evaluasi dan feedback frekuentif untuk meningkatkan kinerja program
• Mekanisme pelembagaan dalam sistem pemerintah daerah untuk mendukung visi pengarusutamaan dan keberlanjutan
www.worldbank.org/water | www.blogs.worldbank.org/water | @WorldBankWater
TERIMA KASIH