Upload
dinhdieu
View
272
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
PRARANCANGAN PABRIK AMMONIUM SULFATE DARI
AMONIA DAN ASAM SULFAT DENGAN KAPASITAS
PRODUKSI 200.000 TON/TAHUN
Tugas Khusus Perancangan Saturator (STR-201)
(Skripsi)
Oleh
FITA DESTI SENJA
(1215041022)
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
ABSTRAK
MANUFACTURING OF AMMONIUM SULFATE FROM AMMONIA
AND SULFURIC ACID WITH CAPACITY OF PRODUCTION 200.000
TON/YEAR
Design of Saturator (STR-201)
Oleh
FITA DESTI SENJA
Ammonium sulfate is one of the chemical industry products used as fertilizer,
chemical raw materials, water treatment, food additives, additives in firefighting
and reagents in the laboratory. Ammonium sulfate can be produced by several
processes: 1) direct neutralization process, 2) Marseburg process, and 3) Morino
process. Industry’s utilities were used including water treatment and supply
systems, steam supply systems, cooling water, air supply systems and power
generation systems.
This plant will be produced 200,000 tons/year with operation time 330 days/year.
Factory location is planned on Klari, Karawang, West Java. The require of
employees are 192 people with formation of a Limited Liability Company that was
leaded by a President Director who is assisted by Director of Production and
Director of Marketing and Finance with line and staff organization structure.
From the economic analysis is gotten :
Fixed Capital Investment (FCI) = Rp 345.499.215.703
Working Capital Investment (WCI) = Rp 60.970.449.830
Total Capital Investment (TCI) = Rp 406.469.665.533
Break Even Point (BEP) = 35,68%
Shut Down Point (SDP) = 14,78%
Pay Out Time before taxes (POT)b = 1,59 years
Pay Out Time after taxes (POT)a = 1,90 years
Return on Investment before taxes (ROI)b = 39,05%
Return on Investment after taxes (ROI)a = 31,24%
Discounted cash flow (DCF) = 43,74%
Considering the summary above, it is proper to study the establishment of
ammonium sulfate plant further, because the plant is profitable and has good
prospects.
ABSTRAK
PRARANCANGAN PABRIK AMMONIUM SULFATE DARI AMONIA
DAN ASAM SUFAT DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 200.000
TON/TAHUN
Tugas Khusus Perancangan Saturator (STR-201)
Oleh
FITA DESTI SENJA
Ammonium sulfate merupakan salah satu produk industri kimia yang digunakan
sebagai pupuk, bahan baku ndustri kimia, pengolahan air, bahan aditif pada
makanan, zat tambahan dalam pemadam kebakaran dan reagen di laboratorium.
Ammonium sulfate dapat di produksi dengan beberapa proses yaitu 1) proses
netralisasi langsung, 2) Proses Marseburg, dan 3) Proses Morino. Penyediaan
kebutuhan utilitas pabrik berupa sistem pengolahan dan penyediaan air, sistem
penyediaan steam, cooling water, sistem penyediaan udara dan sistem pembangkit
tenaga listrik.
Kapasitas produksi pabrik direncanakan 200.000 ton/tahun dengan 330 hari kerja
dalam 1 tahun. Lokasi pabrik direncanakan didirikan di Kec. Klari, Kab. Karawang,
Jawa Barat. Tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 192 orang dengan bentuk
badan usaha Perseroan Terbatas (PT) yang dipimpin oleh seorang Direktur Utama
yang dibantu oleh Direktur Produksi dan Direktur Pemasaran dan Keuangan dengan
struktur organisasi line and staff.
Dari analisis ekonomi diperoleh:
Fixed Capital Investment (FCI) = Rp 345.499.215.703
Working Capital Investment (WCI) = Rp 60.970.449.830
Total Capital Investment (TCI) = Rp 406.469.665.533
Break Even Point (BEP) = 35,68%
Shut Down Point (SDP) = 14,78%
Pay Out Time before taxes (POT)b = 1,59 years
Pay Out Time after taxes (POT)a = 1,90 years
Return on Investment before taxes (ROI)b = 39,05%
Return on Investment after taxes (ROI)a = 31,24%
Discounted cash flow (DCF) = 43,74%
Mempertimbangkan rangkuman di atas, sudah selayaknya pendirian pabrik
ammonium sulfate ini dikaji lebih lanjut, karena merupakan pabrik yang
menguntungkan dan mempunyai prospek yang baik.
PRARANCANGAN PABRIK AMMONIUM SULFATE DARI
AMONIA DAN ASAM SULFAT DENGAN KAPASITAS
PRODUKSI 200.000 TON/TAHUN
Tugas Khusus Perancangan Saturator (STR-201)
Oleh
FITA DESTI SENJA
1215041022
(Skripsi)
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Teknik
Pada
Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Lampung
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Guruh Nangi-Lampung, pada tanggal
13 Desember 1994, sebagai putri ketiga dari tiga bersaudara,
dari pasangan Bapak Sumaryoto dan Ibu Suwati Wati Putri.
Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar Negeri 1
Merak Batin pada tahun 2006, Sekolah Menengah Pertama
Negeri 2 Negeri Katon pada tahun 2009, dan Sekolah Menengah Kejuruan Pelita
Gedong Tataan Pesawaran Lampung pada tahun 2012.
Pada tahun 2012, penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Lampung melalui Penerimaan Mahasiswa Perluasan
Akses Pendidikan (PMPAP) 2012. Melalui jalur penerimaan tersebut, penulis
mendapat keringanan bebas SPP, kemudian penulis berganti beasiswa dengan
menjadi penerima Beasiswa Bidikmisi yang memperoleh bantuan pendidikan dan
uang saku selama 8 semester.
Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah menjadi anggota muda BEM U KBM
unila bidang Sosial Politik periode 2012-2013, Anggota Divisi Media Informasi
Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Periode 2013-2014, menjadi Sekretaris
Umum Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Lampung Periode 2014–
2015, dan pada tahun 2015-2016, penulis menjadi Staff Kesekretariatan BEM
Fakultas Teknik Universitas Lampung.
Penulis pernah menjadi asisten dosen mata kuliah Etika Profesi Jurusan Teknik
Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Lampung pada tahun 2013-2014. Selain itu,
Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum, dengan asistensi sebagai berikut :
1. Kimia Terapan (PTK612103) pada Tahun Ajaran 2015/2016
2. Kimia Terapan (PTK612103) pada Tahun Ajaran 2014/2015
3. Praktikum Instruksional II (PTK612307) pada Tahun Ajaran 2015/2016
Pada tahun 2015, penulis melakukan Kerja Praktek di PT PERTAMINA (Persero)
RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Penulis ditempatkan di bagian Energy
Cont and Loss RU VI dengan Tugas Khusus “Evaluasi Kinerja Furnace 11-F-101
pada Crude Distillation Unit”. Selain itu, penulis melakukan penelitian dengan
judul “Absorpsi Gas CO2 pada Replika Gas Buang PLTU Tarahan Menggunakan
Larutan Na2CO3 (Variasi Laju Alir Na2CO3)”. Penelitian Ini juga Telah
dipublikasikan pada Seminar Nasional Riset dan Industri II Balai Riset dan
Standarisasi Industri Lampung tahun 2016 dengan Nomor ISBN : 978-602-70870-
2-6. Seminar tersebut mengusung tema “Peranan Teknologi dan Inovasi untuk
Pengembangan Industri Berbasis Sumber Daya Alam Lokal Secara Terpadu” yang
diselenggarakan pada tanggal 28 November 2016 di Hotel Emersia Bandar
Lampung.
.
Dengan segenap hati, ku ucapkan beribu syukur kepada :
Allah SWT,
Atas segala nikmat yang diberikan yaitu nikmat sehat, nikmat rizki dan nikmat ilmu
Dan atas segala karunia dan kehendaknya Nya hingga terciptalah sebuah karya kecil yang tertuang dalam sebuah tulisan
Yang ku persembahkan kepada :
Orang Tuaku sebagai tanda baktiku, terima kasih atas segalanya,
doa, kasih sayang, pengorbanan, kesabaran, dan keikhlasannya. Ini hanyalah setitik balasan yang tidak bisa dibandingkan dengan
berjuta-juta pengorbanan dan kasih sayang yang tidak pernah berakhir.
Kakak-kakaku dan Sahabatku
atas segalanya, kasih sayang dan doa.
Guru-guruku sebagai tanda hormatku,
terima kasih atas ilmu yang telah diberikan.
Kepada Almamaterku tercinta, semoga kelak berguna dikemudian hari.
Motto Dan Persembahan
”Sesungguhnya Allah akan meningkatkan beberapa derajat
orang - orang yang beriman diantaramu dan orang – orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”
(Qs. Al-Mujadalah : 11)
” keep moving, keep going, keep doing and you will get there”
(Dr.Elida Purba, S.T., M.Sc., 2012)
Yang menentukan setiap hasil adalah pikiran kita, karena pikiran
itulah yang akan menuntun setiap langkah kita, bangun pikiran
positif dan maju agar hasil menjadi
lebih baik dan indah.
If you wanna make your dream comes true, wake up!!
SANWACANA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang Maha Kuasa dan Maha
Penyayang, atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tugas akhir ini yang
berjudul “Prarancangan Pabrik Ammonium Sulfate dari Amonia dan Asam Sulfat
dengaan Kapasitas Produksi 200.000 Ton / Tahun” dapat diselesaikan dengan baik.
Tugas akhir ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna memperoleh
derajat kesarjanaan (S-1) di Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas
Lampung.
Penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari beberapa
pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Elida Purba, S.T.,M.Sc., Selaku Dosen Pembimbing I, yang telah
memberikan pengarahan, masukan, bimbingan, kritik dan saran selama
penyelesaian tugas akhir. Semoga ilmu bermanfaat yang diberikan dapat
berguna dikemudian hari.
2. Lia Lismeri, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing II, atas semua ilmu, saran,
masukan dan pengertiannya dalam penyelesaian tugas akhir.
3. Ir. Azhar, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Universitas Lampung.
4. Dr. Lilis Hermida, S.T., M.Sc. dan Dr. Herti Utami, S.T., M.T, selaku Dosen
Penguji yang telah memberikan saran dan kritik.
5. Seluruh Dosen Teknik Kimia Universitas Lampung, atas semua ilmu dan bekal
masa depan yang akan selalu bermanfaat.
6. Keluargaku tercinta, Ibu dan bapak, atas pengorbanan, doa, cinta dan kasih
sayang yang selalu mengiringi disetiap langkahku. Kakak ku Fani Akhto
Wardiono dan Fina Nur Utari atas kasih sayang dan doa. Budi Tri Wibowo atas
segala dukungan, kepercayaan, ketulusan, bantuan dan semangat. Semoga
Allah yang Maha kuasa dan Maha Penyayang memberikan perlindungan dan
Karunia-Nya kepada kalian.
7. Sahabat terbaikku Ria Putri Hermiyati atas segala kebaikan, bantuan dan
dukungan dalam setiap hal, baik dalam suka maupun duka.
8. Devy Purnama Sari, selaku Partner Tugas Akhir yang selalu bersama-sama
menyatukan pikiran, pendapat, ego, serta segala hal dalam mengerjakan Tugas
Akhir. Untuk keluarga Devy dan Elin, atas segala kabaikannya, kesabarannya
yang telah menjadikan saya keluarga baru.
9. Partner penelitian Finka Pertama Putri, kak Nilam dan kak Dai terimakasih
karena telah melewati proses bersama-sama. Yolanda Sefriantina, selaku
partner Kerja Praktek, karena telah membantu dalam melewati fase-fase di
tanah orang selama Kerja Praktek.
10. Teman angkatan Elliza Novia Shinta atas ilmu-ilmunya, Riana Okta Lestari dan
keluarga atas segala kebaikaannya, Dwi Derti S. atas segala bantuannya, dan
seluruh angkatan 2012 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih
atas segala bantuan dan doa kalian semua.
11. Kakak-kakak tingkatku (kak ricky, kak elin , kak nilam dan semua nya yang
tidak dapat disebutkan) atas segala ilmunya
12. Semua adik – adik angkatanku, terkhusus untuk adik asuh Tri Wiranti yang
selalu mendoakan dan memberikan dukungan, semoga cepat lulus ya adik –
adikku.
13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini.
Semoga Allah membalas semua kebaikan mereka terhadap penulis. Akhir kata,
Penulis menyadari bahwa skripsi ini mash jauh dari kesempurnaan, akan tetapi
sedikit harapan semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Bandar Lampung, Desember 2017
Penulis,
Fita Desti Senja
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
ABSTRAK ..................................................................................................... ii
ABSTRACT .................................................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iv
RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. viii
SANWACANA ............................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xx
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xxiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Kegunaan Produk ....................................................................................... 3
1.3 Ketersediaan Bahan Baku....................................................................... ... 4
1.4 Analisis Pasar.......................................................................................... ... 5
1.5 Rancangan Kapasitas Produksi Ammonium Sulfate ................................... 8
1.6 Lokasi Pabrik ............................................................................................. 10
xii
BAB II URAIAN PROSES
2.1 Jenis Proses Pembuatan Ammonium Sulfate ............................................. 12
2.1.1 Proses Netralisasi Langsung ............................................................... 13
2.1.2 Proses Marseburg ............................................................................... 15
2.1.3 Proses Morino ..................................................................................... 16
2.2. Tinjauan Proses ......................................................................................... 17
2.2.1 Tinjauan Ekonomi .............................................................................. 17
2.2.1.1 Proses Netralisasi Langsung ....................................................... 17
2.2.1.2 Proses Marseburg........................................................................ 20
2.2.1.3 Proses Morino ............................................................................. 24
2.2.2 Tinjauan Termodinamika ................................................................... 28
2.2.2.1 Proses Netralisasi Langsung ....................................................... 30
2.2.2.2 Proses Marseburg........................................................................ 31
2.2.2.3 Proses Morino ............................................................................. 34
2.3. Pemilihan Proses ....................................................................................... 37
2.4. Uraian Proses ............................................................................................ 38
2.4.1 Tahap Persiapan Bahan Baku ............................................................. 38
2.4.2 Reaksi dan Kristalisasi ....................................................................... 39
2.4.3 Tahap Pemisahan Kristal .................................................................... 41
2.4.4 Tahap Pengeringan dan Pendinginan Produk ..................................... 41
2.4.5 Bagging Unit ...................................................................................... 42
BAB III SPESIFIKASI BAHAN BAKU DAN PRODUK
3.1. Bahan Baku ............................................................................................... 43
3.1.1 Amonia (NH3) .................................................................................... 43
xiii
3.1.2 Asam Sulfat (H2SO4) .......................................................................... 45
3.2. Produk ...................................................................................................... 46
BAB IV NERACA MASSA DAN ENERGI
4.1 Neraca Massa ............................................................................................. 48
4.2 Neraca Energi ...................................................................................... ...... 54
BAB V SPESIFIKASI ALAT
5.1 Spesifikasi Alat Proses ............................................................................... 61
5.1.1 Tangki Asam Sulfat (ST-101) ............................................................ 61
5.1.2 Tangki Amonia (ST-102) ................................................................... 62
5.1.3 Vaporizer (V-101) .............................................................................. 62
5.1.4 Expander Valve (EV-101) .................................................................. 63
5.1.5 Saturator (STR-201) ........................................................................... 64
5.1.6 Centrifuge (CF-301) ........................................................................... 66
5.1.7 Rotary Dryer (RD-301) ...................................................................... 67
5.1.8 Screen (S-301) .................................................................................... 67
5.1.9 Rotary Cooler (RC-301) ..................................................................... 68
5.1.10 Heater Udara (H-301) ...................................................................... 69
5.1.11 Condenser (C-201) ........................................................................... 70
5.1.12 Ejector (E-201) ................................................................................. 71
5.1.13 Barometic Condenser (BRC-201) A/B ............................................ 72
5.1.14 Accumulator (T-202) ........................................................................ 73
5.1.15 Ventury Scrubber (VS-301) .............................................................. 74
5.1.16 Dissolving Tank (T-203) .................................................................. 74
xiv
5.1.17 Mother Liquor Tank (T-201) ............................................................ 76
5.1.18 Solid Storage (SS-301) ..................................................................... 77
5.1.19 Ware House (WH-301) .................................................................... 78
5.1.20 Pompa Proses ................................................................................... 78
5.1.20.1 Pompa Proses (PP-101) ............................................................ 78
5.1.20.2 Pompa Proses (PP-102) ............................................................ 79
5.1.20.3 Pompa Proses (PP-201) ............................................................ 80
5.1.20.4 Pompa Proses (PP-202) ............................................................ 80
5.1.20.5 Pompa Proses (PP-203) ............................................................ 81
5.1.20.6 Pompa Proses (PP-204) ............................................................ 82
5.1.20.7 Pompa Proses (PP-205) ............................................................ 82
5.1.20.8 Pompa Proses (PP-206) ............................................................ 83
5.1.21 Screw Conveyor (SC-301) ................................................................ 84
5.1.22 Belt Conveyor ................................................................................... 84
5.1.22.1 Belt Conveyor (BC-301) ........................................................... 84
5.1.22.2 Belt Conveyor (BC-302) ........................................................... 85
5.1.22.3 Belt Conveyor (BC-303) ........................................................... 85
5.1.22.4 Belt Conveyor (BC-304) ........................................................... 86
5.1.22.5 Belt Conveyor (BC-305) ........................................................... 87
5.1.22.6 Belt Conveyor (BC-306) ........................................................... 87
5.1.22.7 Belt Conveyor (BC-307) ........................................................... 88
5.1.23 Bucket Elevator (BE-301) ................................................................ 89
5.1.24 Fan .................................................................................................... 89
5.1.24.1 Fan (F-301) ............................................................................... 89
xv
5.1.24.2 Fan (F-302) ............................................................................... 90
5.1.24.3 Fan (F-303) ............................................................................... 90
5.1.24.4 Fan (F-304) ............................................................................... 91
5.2 Peralatan Utilitas ........................................................................................ 91
5.2.1 Peralatan Sistem Penyedia Air ........................................................... 91
5.2.1.1 Bak Sedimentasi ......................................................................... 91
5.2.1.2 Tangki Alum (ST-401) ............................................................... 92
5.2.1.3 Tangki Soda Kaustik (ST-402) ................................................... 92
5.2.1.4 Tangki Kaporit (ST-403) ............................................................ 93
5.2.1.5 Clarifier (CL-401) ...................................................................... 94
5.2.1.6 Sand Filter (SF-401) ................................................................... 95
5.2.1.7 Tangki Air Filter (FWT-401)...................................................... 95
5.2.1.8 Tangki Domestic Water Tank (DWT-401) ................................. 96
5.2.1.9 Hydrant Water Tank (HWT-401) ............................................... 97
5.2.1.10 Hot Basin (HB-401) .................................................................. 98
5.2.1.11 Cooling Tower (CT-401) .......................................................... 98
5.2.1.12 Cold Basin (CB-401) ................................................................ 99
5.2.1.13 Tangki Asam Sulfat (ST-404) .................................................. 100
5.2.1.14 Tangki Dispersan (ST-405) ...................................................... 100
5.2.1.15 Tangki Inhibitor (ST-406) ........................................................ 101
5.2.1.16 Cation Exchanger (CE-401) ..................................................... 102
5.2.1.17 Anion Exchanger (AE-401) ...................................................... 103
5.2.1.18 Demin Water Tank (DWT-401) ................................................ 104
5.2.2 Unit Penyedia Steam .......................................................................... 104
xvi
5.2.2.1 Deaerator (DA-401) ................................................................... 104
5.2.2.2 Storage Tank Hidrazin (ST-407) ................................................ 105
5.2.2.3 Boiler (B-401) ............................................................................. 106
5.2.2.4 Tangki Bahan Bakar (ST-408).................................................... 107
5.2.2.5 Blower Steam (BL-401) .............................................................. 107
5.2.3 Unit Penyedia Udara Instrumen ......................................................... 108
5.2.3.1 Air Dryer (AD-401) .................................................................... 108
5.2.3.2 Kompresor (AC-401) .................................................................. 108
5.2.3.3 Cyclone (CYC-401) .................................................................... 108
5.2.3.4 Blower Udara (BU-401) ............................................................. 109
5.2.3.5 Blower Udara (BU-402) ............................................................. 109
5.2.3.6 Blower Udara (BU-403) ............................................................. 110
5.2.3.7 Blower Udara (BU-404) ............................................................. 110
5.2.4 Unit Penyedia Listrik .......................................................................... 110
5.2.4.1 Generator (GS-401) .................................................................... 110
5.2.5 Pompa Utilitas .................................................................................... 111
5.2.5.1 Pompa Utilitas (PU-401) ............................................................ 111
5.2.5.2 Pompa Utilitas (PU-402) ............................................................ 111
5.2.5.3 Pompa Utilitas (PU-403) ............................................................ 112
5.2.5.4 Pompa Utilitas (PU-404) ............................................................ 112
5.2.5.5 Pompa Utilitas (PU-405) ............................................................ 113
5.2.5.6 Pompa Utilitas (PU-406) ............................................................ 114
5.2.5.7 Pompa Utilitas (PU-407) ............................................................ 115
5.2.5.8 Pompa Utilitas (PU-408) ............................................................ 115
xvii
5.2.5.9 Pompa Utilitas (PU-409) ............................................................ 116
5.2.5.10 Pompa Utilitas (PU-410) .......................................................... 117
5.2.5.11 Pompa Utilitas (PU-411) .......................................................... 117
5.2.5.12 Pompa Utilitas (PU-412) .......................................................... 118
5.2.5.13 Pompa Utilitas (PU-413) .......................................................... 119
5.2.5.14 Pompa Utilitas (PU-414) .......................................................... 119
5.2.5.15 Pompa Utilitas (PU-415) .......................................................... 120
5.2.5.16 Pompa Utilitas (PU-416) .......................................................... 121
5.2.5.17 Pompa Utilitas (PU-417) .......................................................... 121
5.2.5.18 Pompa Utilitas (PU-418) .......................................................... 122
5.2.5.19 Pompa Utilitas (PU-419) .......................................................... 123
5.2.5.20 Pompa Utilitas (PU-420) .......................................................... 123
5.2.5.21 Pompa Utilitas (PU-421) .......................................................... 124
5.2.5.22 Pompa Utilitas (PU-422) .......................................................... 125
5.2.5.23 Pompa Utilitas (PU-423) .......................................................... 125
BAB VI UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH
6.1 Unit Pengolahan Air ................................................................................... 128
6.1.1 Air untuk Keperluan Umum dan Sanitasi .......................................... 128
6.1.2 Air Pendingin ..................................................................................... 129
6.1.3 Air Umpan Boiler ............................................................................... 132
6.1.4 Air Proses ........................................................................................... 133
6.1.5 Air Pemadam Kebakaran .................................................................... 134
6.2 Penyedia Steam .......................................................................................... 141
6.2.1 Deaerasi .............................................................................................. 141
xviii
6.2.2 Steam Generator ................................................................................. 141
6.3 Unit Penyedia Udara Instrumen ................................................................. 142
6.4 Unit Pembangkit Tenaga Listrik ................................................................ 142
6.5 Unit Pengadaan Bahan Bakar..................................................................... 143
6.6 Laboratorium .............................................................................................. 143
6.7 Pengolahan Limbah .................................................................................... 148
BAB VII TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK
7.1 Lokasi Pabrik ...................................................................................... ...... 150
7.2 Tata Letak Pabrik ....................................................................................... 154
7.3 Estimasi Area Pabrik .................................................................................. 156
BAB VIII MANAGEMEN DAN ORGANISASI
8.1 Bentuk Perusahaan...................................................................................... 160
8.2 Struktur Organisasi Perusahaan ................................................................. 163
8.3 Tugas dan Wewenang ................................................................................ 166
8.4 Status Karyawan dan Sistem Penggajian ................................................... 173
BAB IX INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI
9.1 Investasi...................................................................................... ............... 184
9.2 Evaluasi Ekonomi ...................................................................................... 188
9.3 Angsuran Pinjaman .................................................................................... 191
9.4 Discounted Cash Flow (DCF) .................................................................... 191
xix
BAB X SIMPULAN DAN SARAN
10.1 Simpulan .................................................................................................. 194
10.2 Saran ......................................................................................................... 194
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN A
LAMPIRAN B
LAMPIRAN C
LAMPIRAN D
LAMPIRAN E
LAMPIRAN F
xx
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Daftar Pabrik yang Memproduksi Asam Sulfat di Indonesia .......... 4
Tabel 1.2 Daftar Pabrik yang Memproduksi Amonia di Indonesia ................. 5
Tabel 1.3 Data Impor Ammonium Sulfate di Indonesia pada Tahun 2005 –
2016 ................................................................................................. 6
Tabel 1.4 Data Ekspor Ammonium Sulfate di Indonesia pada Tahun 2005 –
2016.................................................................................................. 6
Tabel 2.1 Harga Bahan Baku dan Produk Proses Netralisasi Langsung ......... 19
Tabel 2.2 Harga Bahan Baku dan Produk Proses Marseburg .......................... 23
Tabel 2.3 Harga Bahan Baku dan Produk Proses Morino ............................... 27
Tabel 2.4 Data ∆H0f dan ∆G0 Komponen pada Kondisi Standar (298 K) ...... 29
Tabel 2.5 Nilai Cp untuk Komponen Proses Netralisasi Langsung pada
T = 30oC .......................................................................................... 30
Tabel 2.6 Nilai Cp untuk Komponen Proses Marseburg pada T = 60oC ......... 32
Tabel 2.7 Nilai Cp untuk Komponen Proses Morino pada T = 200oC ............ 35
Tabel 2.8 Perbandingan Proses Pembuatan Ammonium Sulfate ...................... 37
Tabel 4.1 Komposisi Bahan Baku Asam Sulfat (H2SO4) ............................... 49
Tabel 4.2 Komposisi Bahan Baku Amonia ...................................................... 49
Tabel 4.3 Komposisi Produk Ammonium Sulfate ((NH4)2SO4) ....................... 49
xxi
Tabel 4.4 Berat Molekul Komponen ............................................................... 49
Tabel 4.5 Neraca Massa Saturator (STR–201) ............................................... 51
Tabel 4.6 Neraca Massa Centrifuge (CF–301) ............................................... 51
Tabel 4.7 Neraca Massa Accumulator (T–202) .............................................. 51
Tabel 4.8 Neraca Massa Mother Liquor Tank (T–201) ................................. 52
Tabel 4.9 Neraca Massa Rotary Dryer (RD–301) ......................................... 52
Tabel 4.10 Neraca Massa Screen (S-301) ....................................................... 53
Tabel 4.11 Neraca Massa Rotary Cooler (RC-301) ........................................ 53
Tabel 4.12 Neraca Massa Ventury Scrubber (VS–301) .................................. 53
Tabel 4.13 Neraca Massa Dissolving Tank (T–203) ...................................... 54
Tabel 4.14 Neraca Massa Condenser (C-201) ................................................ 54
Tabel 4.15 Neraca Energi di Vaporizer (V-101) ............................................. 56
Tabel 4.16 Neraca Energi di Exvander Valve (EV-101) ................................. 56
Tabel 4.17 Neraca Energi di Saturator (STR-201) .......................................... 57
Tabel 4.18 Neraca Energi di Centrifuge (CF-301) ......................................... 57
Tabel 4.19 Neraca Energi di Rotary Dryer (RD-301) ..................................... 57
Tabel 4.20 Neraca Energi di Screen (S-301) .................................................. 58
Tabel 4.21 Neraca Energi di Heater (H–301) ................................................. 58
Tabel 4.22 Neraca Energi di Rotary Cooler (RC–301) ................................... 58
Tabel 4.23 Neraca Energi di Mother Liquor Tank (T-201) ............................ 59
Tabel 4.24 Neraca Panas di Dissolving Tank (T-203) .................................... 59
Tabel 4.25 Neraca Panas di Ventury Scrubber (VS-301) ............................... 59
Tabel 4.26 Neraca Panas di Accumulator (T-202) .......................................... 60
Tabel 4.27 Neraca Panas di Condenser (C-201) ............................................. 60
xxii
Tabel 6.1 Kebutuan Air untuk Air Pendingin ................................................. 130
Tabel 6.2 Kebutuhan Air untuk Air Umpan Boiler.......................................... 132
Tabel 6.3 Kebutuhan Air untuk Air Proses ...................................................... 133
Tabel 6.4 Tingkat Kebutuhan Informasi dan Sistem Pengendalian ................. 148
Tabel 6.5 Pengendalian Variabel Utama Proses .............................................. 148
Tabel 7.1 Perincian Luas Area Pabrik Ammonium Sulfate .............................. 156
Tabel 8.1 Jadwal Kerja Masing-Masing Regu ................................................. 176
Tabel 8.2 Perincian Tingkat Pendidikan .......................................................... 177
Tabel 8.3 Jumlah Operator Berdasarkan Jenis Alat ......................................... 178
Tabel 8.4 Jumlah Karyawan Berdasarkan Jabatan .......................................... 179
Tabel 9.1. Fixed Capital Investment ............................................................... 185
Tabel 9.2. Manufacturing Cost ....................................................................... 186
Tabel 9.3. General Expenses ........................................................................... 187
Tabel 9.4. Biaya Administratif ........................................................................ 187
Tabel 9.5. Minimum Acceptable Persent Return On Investment .................... 188
Tabel 9.6. Acceptable Pay Out Time untuk Tingkat Resiko Pabrik ................ 189
Tabel 9.7. Hasil Uji Kelayakan Ekonomi ....................................................... 192
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Data Impor Ammonium Sulfate di Indonesia Tahun 2005 –
2016 .............................................................................................. 7
Gambar 2.1 Blok Diagram Proses Netralisasi Langsung ................................. 14
Gambar 2.2 Blok Diagram Proses Marseburg ................................................. 15
Gambar 2.3 Blok Diagram Proses Morino ....................................................... 17
Gambar 4.1 Diagram Alir Neraca Massa ......................................................... 50
Gambar 4.2 Diagram Alir Neraca Panas .......................................................... 50
Gambar 7.1 Peta Kabupaten Karang – Jawa Barat .......................................... 157
Gambar 7.2 Area Sungai Citarum – Jawa Barat ............................................. 158
Gambar 7.3 Tata Letak Pabrik dan Fasilitas Pendukung ................................ 158
Gambar 7.4 Tata Letak Peralatan Proses ........................................................ 159
Gambar 8.1. Struktur Organisasi Perusahaan ................................................. 165
Gambar 9.1. Grafik Analisa Ekonomi ............................................................ 163
Gambar 9.2. Kurva Cummulative Cash Flow ................................................. 164
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan SDA (sumber daya
alam), baik yang terdapat di daratan maupun lautan. Saat ini Indonesia sedang
melakukan pembenahan dari berbagai sektor, yaitu mulai dari sektor pendidikan,
pertanian, kesehatan, kelautan, energi, maupun industri. Pembangunan industri di
Indonesia sampai saat ini terus berkembang guna memenuhi kebutuhan dalam negeri
dan guna menerobos pasar internasional. Kekayaan SDA di Indonesia seperti
perkebunan dan pertanian pun mulai mendapatkan perhatian, namun terdapat kendala
dalam pengembangan di sektor perkebunan dan pertanian yakni kurangnya pasokan
pupuk di Indonesia seperti pupuk ZA (zwavelzure ammonia) atau ammonium sulfate.
Pabrik pupuk ini sangat diperlukan di Indonesia, hal ini dikarenakan Indonesia
merupakan negara yang devisa utamanya diperoleh dari pertambangan dan
merupakan negara agraris.
Ammonium sulfate merupakan garam anorganik yang biasa digunakan sebagai
pupuk nitrogen selain pupuk urea, NPK, dan ammonium nitrat. Dalam pupuk ini
terkandung senyawa sulfur dalam bentuk anion sulfate yang mudah diserap tanaman,
2
dan senyawa nitrogen dalam bentuk kation ammonium yang mudah melepas
hidrogen. Di Indonesia, produsen ammonium sulfate hanya satu, yaitu PT Petrokimia
Gresik, dengan kapasitas produksi per tahun 650.000 ton ammonium sulfate. Produksi
ammonium sulfate yang ada belum cukup untuk memenuhi kebutuhan ammonium
sulfate dalam negeri, yang diperkirakan akan mencapai lebih dari 3 juta ton pada
2025. Keadaan ini memaksa Indonesia harus melakukan impor ammonium sulfate
untuk memenuhi kekurangan kebutuhan ammonium sulfate per tahun. Kebutuhan
ammonium sulfate di Indonesia ini diperkirakan akan meningkat terus pada tahun-
tahun berikutnya karena memiliki tanah yang subur dan berpotensi untuk
mengembangkan industri pertanian dan perkebunan.
Total kebutuhan ammonium sulfate relatif semakin meningkat, dan hanya
dipenuhi oleh PT Petrokimia Gresik. Kekurangan kebutuhan ammonium sulfate di
Indonesia juga dipenuhi dengan mengimpor ammonium sulfate dari luar negeri. Pada
tahun 2005-2008 kebutuhan ammonium sulfate tidak terlalu tinggi, namun pada
tahun 2009 hingga sekarang kebutuhan ammonium sulfate terus meningkat hingga
2500 kali lipat. Hal tersebut dapat dilihat dari data impor ammonium sulfate yang
melonjak pesat dari tahun 2005 yang hanya 432,1 ton/tahun menjadi 1,17 juta
ton/tahun pada tahun 2015.
Ketergantungan impor ammonium sulfate menyebabkan devisa negara
berkurang, sehingga diperlukan suatu usaha penanggulangan yaitu mendirikan
pabrik-pabrik ammonium sulfate di Indonesia. Adapun faktor-faktor yang menjadi
landasan pendirian pabrik ammonium sulfate yaitu:
3
1. Indonesia adalah negara agraris yang membutuhkan pasokan pupuk
khususnya ammonium sulfate yang sangat besar namun pabrik yang
memproduksi ammonium sulfate sangat sedikit, sehingga tidak mampu
memenuhi permintaan pasar yang sangat besar.
2. Pendirian pabrik ammonium sulfate ini akan menjadi salah satu pemasok
pupuk ZA sehingga akan memenuhi kebutuhan dalam negeri dan
mengurangi jumlah impor yang berarti menghemat devisa negara.
3. Dengan didirikannya pabrik ini, diharapkan dapat mendorong perkembangan
industri di Indonesia secara umum.
4. Dari segi sosial dan ekonomi dengan adanya pabrik ini dapat menyerap
tenaga kerja dan secara tidak langsung meningkatkan perekonomian
masyarakat.
5. Jumlah produksi amonia dan asam sulfat yang banyak di Indonesia sehingga
pendirian pabrik ammonium sulfate ini akan menambah pelanggan bagi
industri amonia dan asam sulfat tersebut.
Berdasarkan faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, sehingga sangat perlu
didirikannya pabrik ammonium sulfate di Indonesia.
1.2 Kegunaan Produk
Pada sektor pertanian dan perkebunan di Indonesia, ammonium sulfate sering
disebut pupuk ZA, dan memiliki rumus kimia (NH4)2SO4. Berikut ini merupakan
kegunaan dari ammonium sulfate :
4
1. Sebagai pupuk dan bahan aditif pada makanan yang digunakan sebagai
pengatur keasaman dalam tepung dan roti.
2. Untuk pengolahan air dan digunakan pada fraksinasi protein.
3. Sebagai bahan baku industri kimia, industri tekstil, industri farmasi.
4. Sebagai zat tambahan dalam pemadam kebakaran serta reagen di
laboratorium.
1.3 Ketersediaan Bahan Baku
Bahan baku dalam pembuatan ammonium sulfate adalah amonia (NH3) dan asam
sulfat (H2SO4). Amonia jumlahnya sangat banyak karena banyak pabrik di Indonesia
yang menghasilkan amonia dan juga jumlah asam sulfat yang jumlahnya banyak di
Indonesia, sehingga tidak perlu mengimpor kedua bahan baku tersebut dari luar
negeri. Berikut merupakan daftar pabrik yang memproduksi asam sulfat:
Tabel 1.1 Daftar Pabrik yang Memproduksi Asam Sulfat di Indonesia
No Nama Pabrik Lokasi Pabrik Produksi (ton/tahun)
1. PT Indonesia Acid Jakarta Timur 82.500
2. PT Mahkota Indonesia Jakarta Utara 72.500
3. PT Timur Raya Tunggal Tangerang 57.000
4. PT Indo-Bharat Rayon Purwakarta 54.750
5. PT South Pasific Viscous Purwakarta 18.000
6. PT Petrokimia Gresik Gresik 678.000
7. PT Liku Telaga Gresik 325.000
8. PT Madu Lingga Gresik 6.000
9. PT Copper Smelting Co Gresik 600.000
10. PT Aktif Indonesia Indah Surabaya 15.000
13. PT Dunia Kimia Utama Palembang 20.000
14. PT Ariaguna Nusantara Palembang 9.500
15. PT Utaki Medan 8.000
5
Tabel 1.2 Daftar Pabrik yang Memproduksi Amonia di Indonesia
No Nama Pabrik Lokasi Pabrik Kapasitas Produksi
(Ton/Tahun)
1. PT Pupuk Kujang Cikampek- Jawa Barat 660.000
2. PT Petrokimia Gresik Gresik-Jawa Timur 850.000
3. PT Pupuk Sriwijaya Palembang 1.335.000
4. PT Pupuk Kalimantan Timur Bontang-Kaltim 2.510.000
5. PT Kaltim Parna Industri Bontang-Kaltim 500.000
6. PT Pupuk Iskandar Muda Aceh Utara 386.000
Sumber: kemenperin.go.id, 2017
Dengan mempertimbangkan aspek lokasi pendirian pabrik ammonium sulfate
yang bertempat di Klari Karawang, maka di pilih pabrik pemasok bahan baku untuk
amonia yaitu PT Pupuk Kujang yang berada di Cikampek kabupaten Karawang dan
pemasok asam sulfat dari PT Indonesia Acid dan PT Mahkota Indonesia yang
semuanya berada di daerah Jakarta dan tidak jauh dari daerah Karawang-Jawa Barat.
Jika dalam skala jangka waktu panjang ingin melakukan peningkatan kapasitas
pabrik, maka tidak perlu dikhawatirkan dalam memperoleh bahan baku karena
melimpahnya produsen amonia dan asam sulfat di Indonesia.
1.4 Analisis Pasar
Kebutuhan ammonium sulfate di Indonesia diperkirakan akan selalu meningkat
karena penggunaannya cenderung besar khususnya pada sektor pertanian yang
digunakan sebagai pupuk. Saat ini pabrik yang memproduksi ammonium sulfate
hanya PT Petrokimia Gresik dengan kapasitas 650.000 ton/tahun. Produksi tersebut
belum mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap ammonium sulfate
(pupuk ZA) sehingga Indonesia harus mengimpor pasokan pupuk ZA dalam jumlah
6
yang cukup besar. Berikut ini adalah tabel yang memuat data kebutuhan impor
ammonium sulfate di Indonesia yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (2017).
Tabel 1.3 Data Impor Ammonium Sulfate di Indonesia pada Tahun 2005-2016
No Tahun Jumlah (Ton)
1 2005 432,1
2 2006 77,6
3 2007 1.142,4
4 2008 486,0
5 2009 338.394,6
6 2010 268.451,5
7 2011 503.391,6
8 2012 820.346,1
9 2013 728.487,2
10 2014 864.452,4
11 2015 1.170.193,8
12 2016 930.687,7
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2017
Berdasarkan Tabel 1.3 di atas, dapat dilihat bahwa jumlah impor pada tahun
2005 hingga 2008 sangat sedikit bila dibandingkan dengan tahun-tahun berikutnya.
Pada tahun 2009-2016, impor ammonium sulfate cenderung mengalami peningkatan
secara signifikan.
Tabel 1.4 Data Ekspor Ammonium Sulfate di Indonesia pada Tahun 2005-2016
No Tahun Jumlah (Ton)
1 2005-2008 0
2 2009 2.905,9
3 2010 7.683,7
4 2011 16.867,0
5 2012 7.525,0
6 2013 7.556,6
7 2014 40.323,3
8 2015 10.048,5
9 2016 6.378,1
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2017
7
Sampai pada tahun 2008 Indonesia tidak dapat mengekspor ammonium sulfate ,
namun pada tahun 2009 hingga sekarang Indonesia dapat mengekspor ammonium
sulfate dari PT Petrokimia Gresik, namun jumlah ekspor tersebut masih sangat kecil
jika dibandingkan dengan data impor ammonium sulfate di Indonesia.
Prarancangan pabrik ammonium sulfate direncanakan akan dibangun pada tahun
2025, sehingga untuk mengetahui kebutuhan ammonium sulfate di Indonesia pada
tahun tersebut maka dapat dibuat grafik berdasarkan data impor ammonium sulfate
pada Tabel 1.3 sehingga pada grafik akan didapatkan persamaan yang diperoleh
menggunakan metode regresi polinomial yang ditunjukkan ada Gambar 1.1 berikut
ini.
Gambar 1.1 Data Impor Ammonium Sulfate di Indonesia Tahun 2005-2016
Berdasarkan data pada Gambar 1.1, melalui metode regresi polinomial didapat :
y = ax + b
y = 2078.8x2 + 85311x - 198243
R² = 0.9105
0
200000
400000
600000
800000
1000000
1200000
1400000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Ka
pa
sita
s (T
on
/Ta
hu
n)
Tahun ke-
Data Impor Amonium Sulfat Poly. (Data Impor Amonium Sulfat)
8
dimana :
y = kebutuhan ammonium sulfate (ton/tahun)
x = tahun produksi
a = slope
b = intersept
Persamaan yang didapatkan yaitu y = 2078,8x2 + 85311x – 19824 ...(Pers.1.1)
Pada Gambar 1.1 tahun ke-1 dimulai dari tahun 2005, sehingga untuk menghitung
kebutuhan ammonium sulfate pada tahun 2025 yaitu tahun ke- 21 adalah:
y = 2078,8 (21)2 + 85311(21)- 198243
y = 2.509.686 ton
Sehingga dapat diperkirakan kebutuhan ammonium sulfate pada tahun 2025 akan
meningkat menjadi 2.509.686 ton .
1.5 Rancangan Kapasitas Produksi Ammonium sulfate
Adapun hal-hal yang menjadi dasar pertimbangan penentuan kapasitas yaitu:
a. Bahan baku amonia yang digunakan ini berasal dari PT Pupuk Kujang Cikampek
dengan kapasitas produksi 660.000 ton/tahun atau sekitar 2000 ton/hari. Sebagian
besar amonia yang dihasilkan dari PT Pupuk Kujang Cikampek ini digunakan
sebagai bahan baku pembuatan urea, dan sisa kebutuhan amonia yang tidak
digunakan di plant urea sekitar 13,3 ton/jam atau sekitar 105.000 ton/tahun.
Kelebihan amonia sebagian besar lagi disalurkan ke PT Multi Nitrokimia, dan
sebagian lagi dipasarkan ke beberapa wilayah.
9
b. Bahan baku asam sulfat ini didapat dari PT Indonesia Acid Industry dengan
kapasitas produksi asam sulfat 82.500 ton/tahun dan PT Mahkota Indonesia
dengan kapasitas produksi 72.500 ton/tahun.
c. Pabrik yang memproduksi pupuk ZA di Indonesia ini hanya ada satu yaitu PT
Petrokimia Gresik dengan kapasitas produksi 650.000 ton/tahun (3 plant). Pabrik
pupuk ZA yang pertama didirikan berkapasitas 200.000 ton/tahun dengan bahan
baku amonia dan asam sulfat, dan selanjutnya dilakukan perluasan dengan
pembangunan plant baru dengan kapasitas 200.000 ton/tahun untuk bahan baku
asam sulfat dan amonia, serta 250.000 ton/tahun untuk bahan baku gypsum,
amonia dan karbon dioksida.
Berdasarkan jumlah bahan baku yang tersedia, maka kapasitas produksi yang
dapat rancang adalah 200.000 ton/tahun. Menurut stoikiometri pada reaksi antara
asam sulfat dan amonia dengan kapasitas 200.000 ton/tahun dibutuhkan bahan baku
asam sulfat sekitar 150.000 ton/tahun dan amonia 50.000 ton/tahun. Sehingga
ketersediaan bahan bakunya sudah mencukupi. Selain itu pabrik ammonium sulfate
yang telah berdiri di Indonesia yaitu PT Petrokimia Gresik dengan proses netralisasi
langsung dibangun dengan kapasitas plant sebesar 200.000 ton/tahun juga.
Berdasarkan alasan tersebut, maka prarancangan pabrik ammonium sulfate ini
dirancang dengan kapasitas 200.000 ton/tahun atau sekitar 8% dari total kebutuhan
ammonium sulfate di Indonesia.
10
1.6 Lokasi Pabrik
Pemilihan lokasi suatu pabrik sangat dipengaruhi oleh kegiatan yang akan
dijalani, seperti kegiatan fabrikasi, produksi, dan distribusi. Perencanaan penentuan
lokasi pabrik yang baik akan dapat menekan biaya produksi dan distribusi. Lokasi
pabrik akan didirikan di Karawang tepatnya di Kec. Klari yang berbatasan dengan
Kawasan Industri Cikampek, Jawa Barat dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. Bahan baku
Bahan baku memegang peranan paling penting dalam proses produksi pabrik.
Lokasi yang dekat dengan penyediaan bahan baku akan lebih menghemat biaya
transportasi. Untuk bahan baku amonia akan diperoleh dari PT Pupuk Kujang
Cikampek dengan kapasitas produksi 660.000 ton/tahun, dan asam sulfat akan
diperoleh dari PT Indonesia Acid Industry, Jakarta Timur dengan kapasitas
produksi 82.500 ton/tahun dan PT Mahkota Indonesia dengan kapasitas produksi
72.500 ton/tahun.
b. Daerah pemasaran
Ammonium sulfate merupakan pupuk anorganik yang banyak digunakan dalam
sektor pertanian dan perkebunan. Dengan didirikannya pabrik di daerah
Karawang, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pupuk ammonium sulfate di
daerah Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.
c. Fasilitas transportasi
Akses jalur darat, Karawang dilewati jalan nasional yaitu jalur Pantura dan akses
laut dekat dengan Pelabuhan Tanjung Priok, sehingga diharapkan pemasokan
bahan baku dan pemasaran produk tidak mengalami kesulitan.
11
d. Penyediaan bahan bakar dan energi
Kabupaten Karawang sebagian besar merupakan kawasan industri terpadu,
sehingga penyediaan bahan bakar dan energi dapat dipenuhi.
e. Penyediaan utilitas
Penyediaan utilitas seperti air, dan listrik perlu diperhatikan agar proses produksi
bisa berjalan dengan baik. Air sangat diperlukan untuk kebutuhan proses,
pendingin, sanitasi, dan lain sebagainya. Penyediaan air dipenuhi dengan
pendirian penyediaan unit pengolahan air, dan airnya diambil dari Sungai
Citarum Jawa Barat.
f. Penyediaan tenaga kerja
Tenaga kerja yang digunakan dapat diperoleh dari penduduk yang bertempat
tinggal disekitar pabrik meliputi tenaga kerja tingkat bawah, menengah, dan atas.
Dengan didirikannya pabrik ini, maka akan memperluas lapangan kerja dan
mengurangi tingkat pengangguran baik dari penduduk sekitar maupun penduduk
urban.
g. Perizinan
Lokasi pabrik dipilih pada daerah khusus untuk kawasan industri, sehingga
memudahkan dalam perizinan pendirian pabrik. Pabrik yang didirikan harus jauh
dari pemukiman penduduk dan tidak mengurangi lahan produktif pertanian agar
tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Selain itu, lokasi pabrik harus memungkinkan untuk dilakukan pengembangan
area pabrik. Hal ini berkaitan dengan kemungkinan pengembangan pabrik
dimasa yang akan datang.
BAB X
KESIMPULAN DAN SARAN
10.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pra-rancangan pabrik ammonium sulfate dari
amonia dan asam dengan kapasitas produksi 200.000 ton/tahun maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Ditinjau dari segi pengadaan bahan baku, transportasi, pemasaran, dan
lingkungan, maka pabrik ini direncanakan berdiri di daerah Karawang,
Propinsi Jawa Barat.
2. Berdasarkan hasil analisis teknis dan ekonomi, maka pabrik ini layak untuk
didirikan dengan hasil perhitungan analisis ekonomi sebagai berikut:
a. Percent return on investment (ROI) sebelum pajak yaitu 39,05 % dan
sesudah pajak yaitu 31,24 %.
b. Pay out time (POT) sebelum pajak dengan menggunakan metode linier
adalah 1,58 tahun dan 1,90 tahun setelah pajak
c. Break even point (BEP) sebesar 35,68 %, dimana syarat umum pabrik
di Indonesia adalah 30 – 60 % kapasitas produksi untuk pabrik beresiko
tinggi. Nilai shut down point (SDP) sebesar 14,78 %, yaitu dengan
batasan kapasitas produksi tersebut pabrik harus berhenti berproduksi
194
karena jika beroperasi dibawah nilai SDP maka pabrik akan mengalami
kerugian.
d. Discounted cash flow rate of return (DCF) sebesar 43,74 %, nilai DCF
tersebut lebih besar daripada suku bunga bank sekarang sehingga
investor akan lebih memilih untuk berinvestasi ke pabrik ini ammonium
sulfate dibandingkan ke bank
10.2 Saran
Pabrik ammonium sulfate dari amonia dan asam sulfat dengan kapasitas
produksi 200.000 ton/tahun per tahun sebaiknya dikaji lebih lanjut baik dari segi
proses maupun ekonominya sebelum didirikan.
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, Fitria Nur. 2013. Laporan Kerja Praktek PT Petrokimia Gresik.
www.academia.edu. Diakses pada 7 Januari 2017
Badan Pusat Statistik. 2017. Statistic Indonesia. www.bps.go.id. Diakses 11
Januari 2017
Banchero, Julius T., and Walter L. Badger. 1988. Introduction to Chemical
Engineering. New York : McGraw Hill
Bank Indonesia. 2016. Nilai Kurs. www.bi.go.id. Diakses 7 November 2017
Brown, G. George. 1950. Unit Operation 6th Edition. USA : Wiley & Sons, Inc.
Brownell L.E, and Young E.H. 1959. Process Equipment Design 3rd Edition. New
York: John Wiley & Sons
Coulson, J.M. and Ricardson J.F.. 1988. Chemical Engineering Design. New
York : Pergamon Press
Coulson, J.M. and J. F. Richardson. 1999. Chemical Engineering Design 3rd
Edition. New York : Pergamon Press
Coulson J.M., and J. F. Richardson. 2005. Chemical Engineering 4th Edition.
Washington : Butterworth-Heinemann
Froment, G. F., and Bischoff, K. B. 1979. Chemical Reactor Analysis and Design
2nd Edition. New York : Pergamon Press
Geankoplis, C. J.. 1983. Transport Processes and Unit Operations 2nd Edition.
London : Allyn and Bacon, Inc.
Geankoplis, C.J.. 1993. Transport Processes and unit Operation 3rd Edition. New
Jersey : Prentice-Hall International, Inc.
Google Maps. 2017. Area Sungai Citarum.
https://www.google.co.id/maps/place/Area+Sungai+Citarum/. Diakses 15
September 2017
Hesse, W. 1991. Phenolic Resin. dalam Ulmann’s Encyclopedia of Industrial.
Chemistry. Vol. 19 Edisi 5. New York : VCH Publishers
Himmelblau, D.M., and Riggs J.B.. 1996. Basic Principles and Calculations in
Chemical Engineering. London : Prentice Hall International
Himmelblau, D.M., and Riggs J.B.. 2004. Basic Principles and Calculations in
Chemical Engineering. London : Prentice Hall International
Jones, D. S. J. 1996. Crystallization Process System 1st Edition. Washington :
Butterworth-Heinemann
Joshi, M. V., & Mahajani, V. V. 2000. Process Equipment Design 3rd Editon.
Macmillan India Limited.
Kern, D.1950. Process Heat Transfer. London : Mc Graw Hill International Book
Company
Kern, Donald Q. 1965. Process Heat Transfer. New York : McGraw-Hill Co.
Kern, D. Q. 1983. Process Heat Transfer. New York : McGraw-Hill Book
Company
Ludwig, E. Ernest. 1999. Applied Process Design for Chemical and
Petrochemical Plants 3rd edition. Houston : Gulf Publishing Company
Marty, Schmidt. 2016. Chemical Engineering Design Project. New York :
Gordon and Breach Science Publisher
Matches, 2016. Matches’ Process Equipment Cost Estimates. www.matche.com.
Diakses pada 7 November 2017
Mc Cabe, W.L.. 1985. Unit Operation of Chemical Engineering, Jilid. 2nd, 4th
Edition. New York : Mc Graw Hill Book Company
Mc Cabe, W.L. and Smith.J.C.. 1985. Operasi Teknik Kimia. Jakarta : Erlangga
Mc Cabe, Warren.Smith, J.C., and Peter Harriot. 1993. Unit operation of
Chemical Engineering, 4th Edition. New York : Mc.Graw Hill.
Mc Ketta, J.J. 1984. Encyclopedia of Chemical Processing and Design Vol.21.
USA : Marcel Dekker, Inc.
Moss, D. 2003. Pressure Vessel Design Manual, 3th Edition. Boston : Elvesier
Perry, Robert H., and Don W. Green. 1950. Perry’s Chemical Engineers’
Handbook 5th Edition. McGraw Hill : New York.
Perry, Robert H., and Don W. Green. 1995. Perry’s Chemical Engineers’
Handbook 5th Edition. McGraw Hill : New York.
Perry, Robert H., and Don W. Green. 1997. Perry’s Chemical Engineers’
Handbook 6th Edition. McGraw Hill : New York.
Perry, Robert H., and Don W. Green. 1999. Perry’s Chemical Engineers’
Handbook 7th Edition. McGraw Hill : New York.
Perry, Robert H., and Don W. Green. 2008. Perry’s Chemical Engineers’
Handbook 8th Edition. McGraw Hill : New York.
Peta Kabupaten Karawang. 2017. Karawang.
https://www.google.co.id/maps/place/Karawang/. Diakses 15 September
2017
Peters, M.S., Timmerhaus, K.D., and Ronald E. West. 1991. Plant Design an
Economic for Chemical Engineering 3rd Edition. New York : McGraw-Hill
Book Company
Peters, M.S., Timmerhaus, K.D., and Ronald E. West. 2002. Plant Design an
Economic for Chemical Engineering. New York : McGraw-Hill Book
Company
Powell, S.T.. 1954. Water Conditioning for Industry. New York : McGraw-Hill
Book Company
Rase. 1977. Chemical Reactor Design for Process Plant, Vol. 1st, Principles and
Techniques. New York : John Wiley & Sons
Severn, R. H. 1956. The Chemical Process Industries, 5th Edition. Tokyo : Mc
Graw Book Company, LTD.
Sinnott, R.K.. 2003. Chemical Engineering Design 3rd Edition. Oxford : Elsevier
Butterworth-Heinemann
Sinnott, R.K.. 2005. Chemical Engineering Design 4th Edition Vol. 6. Oxford :
Elsevier Butterworth-Heinemann
Smith, J.M., H.C. Van Ness, and M.M. Abbott. 2001. Chemical Engineering
Thermodynamics 6th Edition. New York : McGraw-Hill
Ulrich, G. 1984. A Guide to Chemical Engineering Process Design and
Economics. USA : University of New Hampshire
Vilbrant, F.C., Dryden, C.E. 1959. Chemical Engineering Plant Design 4th
Edition. Tokyo : Graw Hill Kogakusha Ltd.
Vogel, Arthur Israel, et al. 1979. Text Book of Quantitative Chemical Analysis 4th
Edition. New York : Jhon Wiley and Sons, Inc.
Vogel, Arthur Israel, et al. 1985. Text Book of Quantitative Chemical Analysis 5th
Edition. New York : Jhon Wiley and Sons, Inc.
Wallas, S.M.. 1988. Chemical Process Equipment. Stoneham USA : Butterworth
Publishers
Wallas, S.M.. 1990. Chemical Process Equipment. Stoneham USA : Butterworth
Publishers
Wang, L, K. 2008. Gravity Thickener, Handbook of Enviromental Engineering,
Vol. 6th. New Jersey : The Humana Press Inc.
Wilson, E. T. 2005. Clarifier Design. London : Mc Graw Hill Book Company
Yaws, Carl L.. 1996. Chemical Properties Handbook.. New York : Gulf
Publishing Company
Yaws, Carl L.. 1999. Chemical Properties Handbook. New York : Gulf
Publishing Company
http://www.alibaba.com/. Diakses pada 8 Agustus 2017
http://www.chemengonline.com/economicindicators/. Diakses pada 7 November
2017
http://www.kemenperin.go.id/. Diakses pada 2 Januari 2017
http://www.mhhe.com/. Diakses pada 7 November 2017
http://www.mpi-update.com/. Diakses pada 19 Februari 2017
http://www.pertamina.com/. Diakses pada 23 Oktober 2017
http://www.water.me.vccs.edu/. Diakses pada 5 Mei 2017