Upload
dedy-lesmana
View
149
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
P E N G A N T A R
Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) setiap tahun menerbitkan dua jenis Prakiraan Musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap bulan Maret dan Prakiraan Musim Hujan setiap bulan September.
Prakiraan Musim Kemarau 2008 ini memuat informasi Prakiraan Awal Musim Kemarau 2008, Perbandingan antara Awal Musim Kemarau 2008 terhadap Rata-Rata atau Normalnya selama 30 tahun (1971-2000), dan Prakiraan Sifat Hujan selama periode Musim Kemarau 2008.
Berdasarkan pengelompokan pola distribusi curah hujan rata-rata bulanan di seluruh wilayah Indonesia, maka secara klimatologis wilayah Indonesia terdiri atas :
a. Daerah - daerah yang mempunyai batas yang jelas antara periode musim hujan dan periode musim kemarau, yang selanjutnya disebut daerah Zona Musim (ZOM).
b. Daerah – daerah yang tidak mempunyai batas yang jelas antara periode musim hujan dan musim kemarau, yang selanjutnya disebut daerah Non ZOM.
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data periode 30 tahun (1971 – 2000) wilayah
Indonesia terdiri atas 220 Zona Musim (ZOM), yaitu Sumatera 26 ZOM, Jawa 94 ZOM, Bali 13 ZOM, Nusa Tenggara Barat 14 ZOM, Nusa Tenggara Timur 20 ZOM, Kalimantan 16 ZOM, Sulawesi 22 ZOM, Kepulauan Maluku 8 ZOM dan Papua 7 ZOM.
Prakiraan Musim Kemarau 2008 ini selain memuat informasi Prakiraan Musim Kemarau 2008 untuk 220 ZOM, juga menyajikan informasi Prakiraan Curah Hujan Periode April 2008 - September 2008 untuk 73 daerah di Luar Zona Musim (Non ZOM).
Selanjutnya di dalam Prakiraan Musim Kemarau 2008 ini disajikan pula informasi estimasi luas areal persawahan berkaitan dengan Prakiraan Musim Kemarau 2008 ini, baik terhadap Prakiraan “Awal Musim Kemarau 2008” maupun terhadap “Sifat Hujan”nya.
Demikian, diharapkan Prakiraan Musim Kemarau 2008 ini bermanfaat dalam mendukung berbagai kegiatan.
Jakarta, Maret 2008
Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika
Ir. Sri Woro B. Harijono, M.Sc
DAFTAR ISI
Halaman
PENGANTAR .......……………………………………………....... .. i
DAFTAR ISI .....………………………………………………….... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .......………………………………………...... v
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................... vii
I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1 A. El Nino dan La Nina ................................................................. 1B. Dipole Mode .............................................................................. 2C. Madden Julian Oscillation (MJO) .............................................. 2
II. RINGKASAN .................................................................................. 3
A. Kondisi Dinamika Atmosfer dan Laut ........................................ 3B. Prakiraan Musim Kemarau 2008 Pada 220 Zona Musim (ZOM) 6 C. Prakiraan Hujan Kumulatif Periode April 2008 – September 2008
Di Luar Zona Musim (Non ZOM) .............................................. 6D. Luas Areal Persawahan Terhadap Prakiraan Musim Kemarau 2008 Pada 220 Zona Musim (ZOM) ........................ 7
E. Beberapa Daerah Perlu Kewaspadaan .................................... 7
III. PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2008 PADA ZONA MUSIM (ZOM) DI INDONESIA .................................................................. 8
A. SUMATERA ………………………………………………………. 8B. JAWA ……………..……………….……………………………….. 13C. BALI ..……………………….…………………………………….. 25D. NUSA TENGGARA BARAT .…………………………………….. 29E. NUSA TENGGARA TIMUR ……………………………………… 33F. KALIMANTAN……………..………………………………............ 37G. SULAWESI ………………………………………………………. 42H. MALUKU ..…………………………………………………………. 47I. PAPUA ……………………………………………………………. 51
IV. PRAKIRAAN HUJAN KUMULATIF PERIODE APRIL 2008–SEPTEMBER 2008 DI LUAR ZONA MUSIM (NON ZOM) .......... 55
A. PRAKIRAAN CURAH HUJAN KUMULATIF PERIODE APRIL 2008 – SEPTEMBER 2008 …………........................... 55
B. PRAKIRAAN SIFAT HUJAN KUMULATIF PERIODE APRIL 2008 – SEPTEMBER 2008 ……................................... 56
V. LUAS AREAL PERSAWAHAN PADA ZONA MUSIM (ZOM) TERHADAP PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2008 .................. 59
A. LUAS AREAL PERSAWAHAN TERHADAP PRAKIRAAN AWAL MUSIM KEMARAU 2008 …………........................................... 59
B. LUAS AREAL PERSAWAHAN PADA “MAJU MUNDURNYA” AWAL MUSIM KEMARAU 2008 ............................................... 60
C. LUAS AREAL PERSAWAHAN TERHADAP PRAKIRAAN “SIFAT HUJAN” MUSIM KEMARAU 2008 ............................................. 61
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Prakiraan Musim Kemarau 2008 di Sumatera ............... 9
Tabel 2 : Prakiraan Musim Kemarau 2008 di Jawa ...................... 14
Tabel 3 : Prakiraan Musim Kemarau 2008 di Bali ........................ 26
Tabel 4 : Prakiraan Musim Kemarau 2008 di Nusa Tenggara Barat .............................................................................. 29
Tabel 5 : Prakiraan Musim Kemarau 2008 di Nusa Tenggara Timur ............................................................................. 34
Tabel 6 : Prakiraan Musim Kemarau 2008 di Kalimantan............... 38
Tabel 7 : Prakiraan Musim Kemarau 2008 di Sulawesi ................. 43
Tabel 8 : Prakiraan Musim Kemarau 2008 di Maluku .... ............... 48
Tabel 9 : Prakiraan Musim Kemarau 2008 di Papua .... ............... 52
Tabel 10 : Prakiraan “Curah Hujan” Kumulatif Periode April 2008 – September 2008 Di Luar Zona Musim (Non ZOM) ......... 55
Tabel 11 : Prakiraan “Sifat Hujan” Kumulatif Periode April 2008 – September 2008 di Luar Zona Musim (Non ZOM) ......... 56
Tabel 12 : Luas Areal Persawahan pada Zona Musim terhadap Prakiraan Awal Musim Kemarau 2008 ........................... 59
Tabel 13 : Luas areal persawahan pada “Maju Mundurnya” Awal Musim Kemarau 2008 ........................................... 60
Tabel 14 : Luas Areal Persawahan Pada Zona Musim Terhadap Prakiraan “Sifat Hujan” Musim Kemarau 2008 ............... 61
DAFTAR GAMBAR
Gambar A.1 : Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2008 dan
Perbandingan Terhadap Rata-ratanya Zona Musim di Sumatera ......................................................... 11
Gambar A.2 : Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2008 Zona Musim di Sumatera ......................... 12
Gambar B.1.a : Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2008 dan Perbandingan Terhadap Rata-ratanya Zona Musim
di Banten, DKI Jakarta danJawa Barat .............. 19
Gambar B.1.b : Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2008 Zona Musim di Banten, DKI Jakarta, danJawa Barat ......................................................... 20
Gambar B.2.a : Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2008 dan Perbandingan Terhadap Rata-ratanya Zona Musim
di Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta .............. 21
Gambar B.2.b : Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2008 Zona Musim di Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta .................................... 22
Gambar B.3.a : Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2008 dan Perbandingan Terhadap Rata-ratanya Zona Musim
di Jawa Timur .............................................. 23
Gambar B.3.b : Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2008 Zona Musim di Jawa Timur ......................... 24
Gambar C.1 : Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2008 dan Perbandingan Terhadap Rata-ratanya Zona Musim di Bali ........................................................ 27
Gambar C.2 : Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2008 Zona Musim di Bali .................................. 28
Gambar D.1 : Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2008 dan Perbandingan Terhadap Rata-ratanya Zona Musim di Nusa Tenggara Barat ..................................... 31
Gambar D.2 : Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2008 Zona Musim di Nusa Tenggara Barat ............. 32
Gambar E.1 : Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2008 dan
Perbandingan Terhadap Rata-ratanya Zona Musim di Nusa Tenggara Timur ................................... 35
Gambar E.2 : Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2008 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur ............... 36
Gambar F.1 : Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2008 dan Perbandingan Terhadap Rata-ratanya Zona Musim di Kalimantan ........................................... 40
Gambar F.2 : Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2008 Zona Musim di Kalimantan ...................... 41
Gambar G.1 : Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2008 dan Perbandingan Terhadap Rata-ratanya Zona Musim di Sulawesi ............................................ 45
Gambar G.2 : Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2008 Zona Musim di Sulawesi ................................. 46
Gambar H.1 : Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2008 dan Perbandingan Terhadap Rata-ratanya Zona Musim di Maluku dan Maluku Utara ...................... 49
Gambar H.2 : Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2008 Zona Musim di Maluku dan Maluku Utara............ 50
Gambar I.1 : Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2008 dan Perbandingan Terhadap Rata-ratanya Zona Musim di Papua ................................... 53
Gambar I.2 : Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2008 Zona Musim di Papua ................................... 54
Gambar J.1 : Peta Prakiraan Curah Hujan Periode April 2008 – September 2008 Luar Zona Musim(Non ZOM) di Indonesia ................................... 57
Gambar J.2 : Peta Prakiraan Sifat Hujan Periode April 2008 – September 2008 Zona Musim (Non ZOM) di Indonesia ................................... 58
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Istilah dan Pengertian dalam Prakiraan Musim Lampiran 2 : Tabel Normal Musim Kemarau Periode Tahun 1971-2000 Zona Musim (ZOM) di Indonesia
Lampiran 3 : Tabel rata-rata Curah Hujan Dasarian Periode 1971-2000 (milimeter) Zona Musim (ZOM) Di Indonesia
Lampiran 4 : Histogram Rata-Rata Curah Hujan Bulanan Periode 1971-2000 Zona Musim Di Sumatera dan Jawa
Lampiran 4 : Histogram Rata-Rata Curah Hujan Bulanan Periode (Lanjutan) 1971-2000 Zona Musim Di Jawa
Lampiran 4 : Histogram Rata-Rata Curah Hujan Bulanan Periode (Lanjutan) 1971-2000 Zona Musim Di Bali dan Nusa Tenggara Barat
Lampiran 4 : Histogram Rata-Rata Curah Hujan Bulanan Periode (Lanjutan) 1971-2000 Zona Musim Di Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan
Lampiran 4 : Histogram Rata-Rata Curah Hujan Bulanan Periode (Lanjutan) 1971-2000 Zona Musim Di Sulawesi, Maluku, dan Papua
Lampiran 5 : Tabel Rata-Rata Curah Hujan Bulanan Periode 1971-2000 Luar Zona Musim (Non ZOM)
Lampiran 6 : Histogram Rata-Rata Curah Hujan Bulanan Periode 1971-2000 Luar Zona Musim (Non ZOM)
I. PENDAHULUAN
Wilayah Indonesia memiliki posisi yang sangat unik, terletak diantara Benua Asia dan Australia, diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, dilalui oleh garis katulistiwa, terdiri dari beribu pulau, terdapat banyak selat dan teluk, serta posisi pulau-pulau yang membujur dari barat ke timur menyebabkan wilayah Indonesia rentan terhadap perubahan iklim/cuaca.
Akibat Posisi Indonesia yang sangat unik, menyebabkan iklim di Indonesia juga dipengaruhi oleh fenomena global seperti El Nino, La Nina, Dipole Mode, dan Madden Julian Oscillation (MJO), serta fenomena regional antara lain sirkulasi monsun Asia-Australia, Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis atau Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ) yaitu daerah pusat pertumbuhan awan, dan kondisi suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia.
Posisi geografi dan topografi Indonesia yang bergunung-gunung dan berlembah merupakan fenomena lokal yang mengakibatkan kondisi iklim di wilayah Indonesia sangat beragam, baik menurut ruang (wilayah) maupun waktu. Berdasarkan hasil analisis data periode 30 tahun (1971-2000), secara klimatologis wilayah Indonesia terdiri atas 293 pola iklim, dimana 220 zona merupakan Zona Musim (ZOM) yaitu daerah yang mempunyai perbedaan yang jelas antara periode musim hujan dan periode musim kemarau (pola Monsun), sedangkan 73 zona lainnya adalah zona non musim atau Non Zona Musim (Non ZOM). Daerah Non ZOM pada umumnya memiliki ciri mempunyai 2 kali puncak hujan dalam setahun (pola Ekuatorial), sepanjang tahun curah hujannya tinggi atau rendah, dan waktu terjadinya musim hujan dan musim kemarau kebalikan dengan daerah ZOM (pola Lokal).
Fenomena global yang mempengaruhi iklim/musim di Indonesia :
A. El Nino dan La Nina
El Nino merupakan fenomena global dari sistem interaksi laut dan atmosfer yang ditandai dengan memanasnya suhu muka laut di Pasifik Ekuator (Equatorial Pasific) atau anomali suhu muka laut di wilayah perairan tersebut positif (lebih tinggi dari rata-ratanya). Sedangkan La Nina merupakan kebalikan dari El Nino yaitu ditandai dengan mendinginnya suhu muka laut di Pasifik Ekuator (Equatorial Pasific) atau anomali suhu muka laut di wilayah perairan tersebut negatif (lebih rendah dari rata-ratanya).
Berdasarkan intensitasnya, El Nino dapat dikategorikan sebagai :
1. El Nino lemah (Weak El Nino) yaitu jika anomali suhu muka laut di Pasifik Ekuator bernilai positif antara (+0,5ºC) s/d (+1,0ºC) dan berlangsung selama 3 bulan berturut-turut atau lebih.
2. El Nino sedang (Moderate El Nino) yaitu jika anomali suhu muka laut di Pasifik Ekuator bernilai positif antara (+1,1ºC) s/d (+1,5ºC) dan berlangsung selama 3 bulan berturut-turut atau lebih.
3. El Nino kuat (Strong El Nino) yaitu jika anomali suhu muka laut di Pasifik Ekuator bernilai positif antara >1,5ºC dan berlangsung selama 3 bulan berturut-turut atau lebih.
Fenomena El Nino umumnya berdampak curah hujan di sebagian wilayah Indonesia
akan berkurang. Berkurangnya curah hujan tersebut sangat tergantung dari intensitas El Nino yang sedang berlangsung. Mengingat luasnya wilayah Indonesia dan posisi geografis Indonesia yang merupakan benua maritim, maka tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh El Nino.
Sebaliknya, fenomena La Nina umumnya akan berdampak meningkatnya curah hujan di Indonesia yang intensitasnya juga tergantung dari intensitas La Nina yang sedang berlangsung.
B. Dipole Mode
Dipole Mode merupakan fenomena interaksi laut–atmosfer di Samudera Hindia yang dihitung dari perbedaan nilai (selisih) antara anomali suhu muka laut di perairan sebelah timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera. Perbedaan nilai anomali suhu muka laut di kedua wilayah perairan ini disebut Indeks Dipole Mode (Dipole Mode Index/DMI).
Jika DMI positif (Dipole Mode Positif), maka secara umum curah hujan di wilayah Indonesia bagian barat akan berkurang, sedangkan jika DMI negatif (Dipole Mode Negatif), maka curah hujan di wilayah Indonesia bagian barat umumnya akan mengalami peningkatan.
C. Madden Julian Oscillation Madden Julian Oscillation (MJO) merupakan osilasi gerakan angin yang panjang
gelombangnya relatif pendek yaitu sekitar 40 hari (intra seasonal), sehingga dalam dalam penyusunan Prakiraan Musim Kemarau 2008 analisis MJO lebih ditekankan untuk memprakirakan Awal Musim Kemarau 2008.
II. RINGKASAN
A. Kondisi Dinamika Atmosfer dan Laut
Dinamika atmosfer dan laut dipantau dan diprakirakan berdasarkan 6 (enam) fenomena alam, yaitu 3 fenomena global dan 3 fenomena regional. Monitoring dan prakiraan kondisi dinamika atmosfer dan laut yang akan terjadi selama Musim Kemarau 2008, adalah :
1. Monitoring dan Prakiraan Fenomena Global
1. El Nino – La Nina
Hingga akhir Februari 2008 anomali suhu muka laut di Pasifik Ekuator berkisar sekitar -1,5ºC. Kondisi ini menggambarkan masih terjadinya fenomena La Nina yang sudah berlangsung sejak Agustus 2007 dan sejak Januari 2008 intensitasnya sedang hingga kuat. Kondisi ini diprakirakan masih akan berlangsung hingga Mei-Juni 2008, sedangkan mulai Juli 2008 diprakirakan mulai meluruh menuju normal.
2. Dipole Mode
Nilai Dipole Mode Index (DMI) pada bulan November 2007 (0,065) , Desember 2007 (-0,471) dan Januari 2008 (-0,1316). Hal ini mengindikasikan terjadinya pergerakan uap air dari Samudera Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat yang berkisar pada normalnya. Diprakirakan nilai DMI antara Februari hingga Oktober 2008 akan berkisar antara +0,6 hingga -0,6. Nilai DMI yang diprakirakan signifikan adalah pada bulan :
- April 2008 (+0,6) : arah pergerakan uap air dari Sumatera menuju Samudera Hindia, sehingga pada bulan April 2008 intensitas hujan di wilayah Sumatera diprakirakan akan berkurang.
- Juli 2008 (-0,6) : arah pergerakan uap air dari Samudera Hindia menuju wilayah Sumatera, sehingga pada bulan Juli 2008 diprakirakan intensitas hujan di wilayah Sumatera akan meningkat.
- Bulan-bulan lainnya nilai DMI tidak signifikan, arah pergerakan uap air antara Samudera Hindia dan Sumatera akan berkisar normalnya, sehingga intensitas hujan di Sumatera berkisar normal.
3. Madden Julian Oscillation (MJO)
Pada akhir Februari 2008 MJO masih berosilasi antara fase 8 dan fase 1 dengan intensitas lemah. Hal ini menunjukkan gerak angin vertikal (konvektif) di wilayah Indonesia dalam kondisi normal. Hingga Maret 2008 MJO berada pada fase 1 hingga 2 dengan intensitas sangat lemah yang berarti hingga pertengahan Maret 2008 gerak angin vertikal di Indonesia umumnya normal.
A. Monitoring dan Prakiraan Fenomena Regional
a. Sirkulasi Monsun Asia–Australia
Hingga akhir Februari 2008 kecepatan sirkulasi monsun di atas sebagian besar wilayah Indonesia berada di atas rata-rata, kecuali di wilayah Sumatera dan sekitarnya kecepatannya berada di sekitar rata-rata dan di bawah rata-ratanya. Arah angin di wilayah Indonesia umumnya masih dalam pola normalnya. Diprakirakan hingga pertengahan Maret 2008 kecepatan angin di wilayah Indonesia masih di atas rata-ratanya. Mulai April 2008
kecepatan angin akan berada di sekitar rata-ratanya, sedangkan arah anginnya berada dalam pola normalnya.
b. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical Convergence Zone/ITCZ)
Posisi ITCZ pada akhir Februari 2008 berada di sekitar Bengkulu memanjang ke Lampung, Jawa, Bali, NTB, dan bagian utara NTT. Dalam pergerakannya kearah utara, posisi ITCZ tersebut terlambat sekitar 1-2 minggu dari normalnya. Mulai April 2008 diprakirakan posisi ITCZ sudah berada di atas perairan sebelah selatan Kalimantan memanjang ke timur hingga sebelah utara NTT dan terus bergerak ke arah belahan bumi utara.
c. Suhu Muka Laut di Wilayah Perairan Indonesia
Sejak pertengahan Januari hingga Februari 2008 suhu muka laut di wilyah perairan Indonesia berkisar pada nilai rata-rata hingga di atas rata-rata dengan anomali antara 0,0ºC hingga 1,0ºC. Wilayah perairan Indonesia dengan suhu muka laut berkisar pada rata-ratanya adalah perairan di sekitar Jawa, Kalimantan dan Sulawesi, sedangkan wilayah perairan lain umumnya di atas rata-ratanya.
Kondisi suhu muka laut di wilayah perairan Indonesia selama Musim Kemarau 2008 diprakirakan sebagai berikut :- Laut China Selatan dan perairan sebelah timur Sumatera umumnya
normal hingga di bawah normal dengan anomali antara 0,0ºC hingga -0,5ºC. Suhu muka laut minimum 28,0ºC (Maret 2008) dan maksimum 29,5ºC (Mei 2008).
- Perairan di sebelah barat Sumatera umumnya normal hingga di bawah normal dengan anomali antara 0,0ºC hingga -0,5ºC. Suhu muka laut minimum 28,5ºC (Februari 2008) dan maksimum 30,0ºC (Juli 2008).
- Perairan di sebelah utara Jawa umumnya normal hingga di bawah normal dengan anomali antara 0,0ºC hingga -0,5ºC. Suhu muka laut minimum 27,5ºC (Maret 2008) dan maksimum 29,5ºC (Mei 2008).
- Perairan di sebelah selatan Jawa umumnya normal dengan suhu muka laut minimum 26,5ºC (Juli 2008) dan maksimum 29,5ºC (Maret 2008).
- Perairan di sekitar Bali, NTB dan NTT umumnya normal dengan suhu muka laut minimum 26,5ºC (Agustus 2008) dan maksimum 29,5ºC (April 2008).
- Perairan sekitar Sulawesi dan Kalimantan bagian timur umumnya normal hingga di atas normal dengan anomali antara 0,0ºC hingga 1,0ºC. Suhu muka laut minimum 28,5ºC (Maret 2008) dan maksimum 30,5ºC (Mei 2008).
- Perairan sekitar Maluku Tengah dan Maluku Utara umumnya normal hingga di bawah normal dengan anomali antara 0,0ºC hingga -0,5ºC. Suhu
muka laut minimum 28,5ºC (Agustus 2008) dan maksimum 30,5ºC (April dan Mei 2008).
- Perairan Maluku bagian selatan dan sebelah selatan Papua umumnya di bawah normal hingga di atas normal dengan anomali antara -0,5ºC hingga 0,5ºC. Suhu muka laut minimum 25,5ºC (Agustus 2008) dan maksimum 30,0ºC (Maret 2008)
- Perairan di sebelah utara Papua umumnya normal hingga di bawah normal dengan anomali antara 0,0ºC hingga -0,5ºC. Suhu muka laut minimum 28,5ºC (September 2008) dan maksimum 30,5ºC (Maret 2008).
B. Prakiraan Musim Kemarau 2008 Pada 220 Zona Musim (ZOM)
1. Prakiraan Awal Musim Kemarau 2008
- Maret 2008 : 3 ZOM ( 1,4% dari 220 ZOM)- April 2008 : 56 ZOM (25,5% dari 220 ZOM)- Mei 2008 : 70 ZOM (31,8% dari 220 ZOM)- Juni 2008 : 68 ZOM (30,9% dari 220 ZOM)- Juli 2008 : 22 ZOM (10,0% dari 220 ZOM)- Agustus 2008 : 1 ZOM ( 0,5% dari 220 ZOM)
2. Perbandingan Awal Musim Kemarau 2008 Terhadap Rata-Ratanya (Periode 1971–2000)
- Maju dari rata-ratanya : 29 ZOM (13,2% dari 220 ZOM)- Sama dengan rata-ratanya : 121 ZOM (55,0% dari 220 ZOM)- Mundur dari rata-ratanya : 70 ZOM (31,8% dari 220 ZOM)
3. Prakiraan ”Sifat Hujan“ Musim Kemarau 2008
- Diatas Normal (AN) : 22 ZOM (10,0% dari 220 ZOM)- Normal (N) : 151 ZOM (68,6% dari 220 ZOM)- Dibawah Normal (BN) : 47 ZOM (21,4% dari 220 ZOM)
Prakiraan Musim Kemarau 2008 secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Awal Musim Kemarau 2008 di 220 Zona Musim (ZOM) diprakirakan umumnya mulai bulan April, Mei dan Juni 2008. Beberapa ZOM di NTT Musim Kemarau 2008 sudah dimulai pada Maret 2008, sedangkan di Kolaka (Sulawesi Tenggara) Awal Musim Kemarau 2008 baru dimulai Agustus 2008.
2. Jika dibandingkan terhadap rata-ratanya selama 30 tahun (1971- 2000), Awal Musim Kemarau 2008 umumnya sama dan mundur terhadap rata-ratanya.
3. Sifat Hujan selama Musim Kemarau 2008 di sebagian besar Zona Musim (ZOM) diprakirakan Normal (N) dan Dibawah Normal (BN).
C. Prakiraan Hujan Kumulatif Periode April 2008–September 2008 di Luar Zona Musim (Non ZOM)
1. Curah hujan kumulatif selama periode April 2008 sampai dengan September 2008 di luar Zona Musim (Non ZOM) diprakirakan umumnya berkisar antara 1000-1500 mm, kecuali beberapa wilayah di Sulawesi dan Papua Barat < 1000 mm, sedangkan sebagian besar pesisir barat Sumatera, sebagian Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, sekitar Masamba, Maluku Utara, Seram bagian selatan, sekitar Sorong, Fakfak, dan Nabire, serta Timika dan Tanah Merah curah hujan > 1500 mm.
2. Sifat hujan di bagian tengah dan barat wilayah Indonesia di luar Zona Musim diprakirakan antara Normal dan Diatas Normal, sedangkan bagian timur Normal dan Dibawah Normal.
D. Luas Areal Persawahan Terhadap Prakiraan Musim Kemarau 2008 Pada 220 Zona Musim (ZOM)
1. Luas Areal Persawahan Terhadap Prakiraan Awal Musim Kemarau 2008
Dasarian I – III Maret 2008 : 1.441,75 hektarDasarian I – III April 2008 : 1.074.022,80 hektar Dasarian I – III Mei 2008 : 1.650.142.40 hektar Dasarian I – III Juni 2008 : 851.083.63 hektarDasarian I – III Juli 2008 : 126.789,98 hektarDasarian I – III Agustus 2008 : 423,98 hektar
a. Luas Areal Persawahan Terhadap Prakiraan “Sifat Hujan” Musim Kemarau 2008
Diatas Normal ( AN ) : 221.163,41 hektarNormal ( N ) : 2.611.736,10 hektarDibawah Normal ( BN ) : 871.004,99 hektar
Rincian selengkapnya luas areal persawahan terhadap Prakiraan Musim Kemarau 2008 pada 220 Zona Musim tercantum pada Tabel 12, 13, dan 14.
E. Beberapa daerah Perlu kewaspadaan
Daerah-daerah diprakirakan memasuki Musim Kemarau 2008 lebih awal (maju), pada akhir April dan awal Mei 2008 dengan sifat hujan Dibawah Normal (BN)
Sebagian Sumedang bagian selatan, Magetan bagian selatan, Pacitan bagian utara, Ponorogo bagian tengah, Trenggalek bagian utara, Tulungagung bagian barat, Jombang bagian tenggara, sebagian Malang bagian utara, Mojokerto bagian selatan, Blitar bagian timur, Malang bagian tengah, Kota Malang bagian selatan, Pasuruan bagian selatan, dan Probolinggo bagian tengah, Manggarai
bagian selatan, Belu, Timor Tengah Selatan bagian Timur, dan Timor Tengah Utara bagian tengah (NTT).
III. THE FORECASTING OF DRY SEASON 2008 IN INDONESIA
A. SUMATERA (ZOM/”Seasonal Zone” no. 1-26)
A.1. The begining of dry season 2008 on 26 Seasonal Zone (ZOM) at Sumatera, Predicted starts on Months of Mei, June and July 2008
There’s 8 ZOM, the beginning of dry season between week I – III Mei 2008, it covered Aceh Utara, Aceh Timur, Langkat, Deli Serdang, Most of Jambi, western of North Bengkulu, Northern of Musi Banyuasin, Most of South Lampung.
There’s 16 ZOM, the beginning of dry season between week I – III Juni 2008, coverage most of Sumatera.
There’s 2 ZOM, the beginning of dry season between week I – III Juli 2008, covered of Northern and Southern of Bangka.
Compared to the average of the first dry season on 1971-2000 periods, so there will be 1 ZOM moves toward from the average, 15 ZOM is equal and 10 ZOM turning back from the average.
A.2. “Rain characteristic” of the dry season 2008 on 26 Season Zone di Sumatera, predicted generally in Normal (N)
There’s 17 ZOM, in a Normal rain characteristic, covered most of Northern Aceh, Langkat, Deli Serdang, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Sawahlunto, Jambi, South Sumatera, Nothern Bengkulu, dan Northern Lampung.
There’s 5 ZOM, in Above of Normal rain characteristic, covered of Aceh Besar, Aceh Tengah, the central of North Sumatera, Most of the Nothern of West Sumatera, the western of Tanjung Jabung.
There’s 4 ZOM, in Under of Normal rain characteristic, covered most of Kampar, Bengkalis, Southern of Lampung.
Table 1. shows of the th details the forecasting of dry season 2008 on 26 season zone at Sumatera. The forecasting map of the beginning dry season 2008 and Perbandingan Terhadap Rata-Ratanya disajikan pada Gambar A.1, sedangkan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2008 di Sumatera disajikan pada Gambar A.2.
Tabel 1 : Forecasting of dry season 2008 at Sumatera
No. ZOM
Daerah / Kabupaten The beginning of dry season
Comparative of the
rain charac
Broad of ricefield
average(week)
teristic (Ha)
1 2 3 4 5 6
1 Aceh Besar Mei III - Jun II + 1 AN 10.723,27
2 North of Aceh, Nothern of Pidie Mei II - Jun I + 1 N 687,41
3 Central of Aceh Mei III - Jun II + 1 AN 5.493,91
4 East of Aceh Mei II - Jun I 0 N 137,86
5Nothern Langkat, Nothern Deli Serdang
Mei II - Jun I 0 N 320,90
6Southern Langkat, Southern Deli Serdang
Mei II - Jun I + 1 N 3.349,09
7Simalungun bagian selatan, sebagian Tapanuli bagian utara, Tapanuli Selatan bagian timur
Mei III – Jun II + 2 AN 3.922,60
8Pasaman bagian utara, Agam bagian timur, sebagian Tanah Datar, Lima Puluh Koto
Mei III - Jun II 0 AN 2.088,43
9Indragiri Hulu bagian selatan, Sawahlunto/Sijunjung
Mei III - Jun II 0 N 29,62
10 Sebagian besar Kampar Jun I - Jun III + 1 BN 209,60
11 Bengkalis, Kampar bagian timur Jun I - Jun III - 1 BN ---
12 Sebagian besar Indragiri Hilir Mei III - Jun II + 1 N 261,03
13 Tanjung Jabung bagian barat Jun II – Jul I 0 AN 25.913,31
14Sebagian besar Jambi, Musi Banyu Asin bagian utara
Mei II – Jun I 0 N 9.057,05
15 Bungotebo, Sarolangun bagian utara Mei III - Jun II + 1 N ---
16Bengkulu Utara bagian barat, Sarolangun bagian selatan
Mei II - Jun I + 2 N 324,18
17Rejang Lebong, Musi Rawas bagian barat
Mei III - Jun II 0 N 877,13
18Lahat, Muara Enim bagian selatan, Ogan Komering Ilir bagian barat
Mei III - Jun II 0 N 2.026,66
19
Sebagian besar Musi Rawas, Musi Banyuasin bagian selatan, sebagian besar Muara Enim, Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ilir bagian timur
Jun I - Jun III 0 N 5.354,11
20Lampung Barat, Ogan Komering Ilir bagian selatan
Jun II - Jul I 0 N 81,28
21Lampung Tengah bagian utara, Lampung Utara, Way Kanan, Tulang Bawang
Mei II - Jun I 0 BN 608,73
22Lampung Selatan bagian timur, Lampung Timur, Kota Metro
Mei III – Jun II 0 BN 3.489,56
23Tenggamus, Lampung Selatan bagian barat
Mei I - Mei III 0 N 3.921,49
1 2 3 4 5 6
24 Bangka bagian barat Jun I - Jun III + 1 N 1.304,29
25 Bangka bagian utara Jun III - Jul II 0 N ---
26 Bangka bagian selatan Jun III - Jul II 0 N 219,06
Gambar A.1
Gambar A.2
B. J A W A (ZOM nomor 27 s/d 120)
B.1. Awal Musim Kemarau 2008 pada 94 Zona Musim (ZOM) di Jawa, diprakirakan berkisar pada bulan April, Mei dan Juni 2008
Sebanyak 20 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III April 2008, meliputi sebagian besar Pantai Utara Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Pantai Utara Jawa Tengah bagian timur, sebagian Jawa Tengah bagian timur, Daerah Istimewa Yogyakarta bagian utara, sebagian besar Jawa Timur bagian utara dan selatan.
Sebanyak 45 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Mei 2008, meliputi sebagian Banten bagian utara, DKI Jakarta bagian selatan, Jawa Barat bagian tengah dan bagian utara, Pantai Utara Jawa Tengah, Jawa Tengah bagian timur dan selatan, DI Yogyakarta bagian selatan, sebagian Madura bagian barat, Jawa Timur bagian tengah dan selatan.
Sebanyak 29 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Juni 2008, meliputi Banten bagian selatan, Jawa Barat bagian tengah dan selatan, Jawa Tengah bagian tengah dan barat, sebagian Jawa Timur bagian tengah dan selatan.
Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim kemarau periode 1971-2000, maka sebanyak 14 ZOM maju (lebih awal) dari rata-ratanya, sebanyak 60 ZOM sama dengan rata-ratanya, dan sebanyak 20 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya.
B.2. “Sifat Hujan” Musim Kemarau 2008 pada 94 Zona Musim di Jawa,
diprakirakan umumnya Normal (N) dan Dibawah Normal (BN)
Sebanyak 66 ZOM, sifat hujannya Normal, meliputi sebagian besar Jawa Barat, Jawa Tengah, dan sebagian Jawa Timur bagian barat dan timur.
Sebanyak 22 ZOM, sifat hujannya Dibawah Normal, meliputi Sebagian Jawa Barat bagian tengah dan utara, Jawa Tengah bagian
utara dan sebagian besar Jawa Timur, sebagian besar Madura.
Sebanyak 6 ZOM, sifat hujannya Diatas Normal, meliputi Jawa Barat bagian selatan dan Jawa Tengah bagian selatan
Prakiraan Musim Kemarau 2008 pada 94 Zona Musim di Jawa, secara rinci disajikan pada Tabel 2. Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2008 dan perbandingan terhadap rata-ratanya di Jawa Barat , Banten, dan DKI Jakarta disajikan pada Gambar B.1.a, sedangkan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2008 disajikan pada Gambar B.1.b.
Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2008 dan perbandingan terhadap rata-ratanya di Jawa Tengah dan Yogyakarta disajikan pada Gambar B.2.a, sedangkan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2008 disajikan pada Gambar B.2.b.
Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2008 dan perbandingan terhadap rata-ratanya di Jawa Timur disajikan pada Gambar B.3.a, sedangkan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2008 disajikan pada Gambar B.3.b.
Tabel 2 : Prakiraan Musim Kemarau 2008 di Jawa
No. ZOM
Daerah / KabupatenAwal Musim
Kemarau Antara
Perbandi-ngan Thd Rata-rata(Dasarian)
Sifat Hujan
LuasSawah
(Ha)
1 2 3 4 5 6
27 Pandeglang bagian barat Mei III - Jun II 0 N 31.128,32
28Pandeglang bagian utara, Serang bagian selatan
Jun I - Jun III 0 N 17.138,43
29Lebak bagian barat, Pandeglang bagian timur
Jun II - Jul I +1 N 24.798,20
30Serang bagian utara, Tengerang bagian utara, DKI Jakarta bagian utara, Bekasi bagian utara
Apr II - Mei I +2 N 76.381,29
31
Serang bagian tenggara, Tangerang bagian selatan, DKI Jakarta bagian selatan, Bekasi bagian selatan, Kota Depok
Mei II - Jun I 0 N 36.011,71
32 Karawang bagian barat laut Apr II - Mei I +2 N 35.418,26
33Pantai utara Karawang/Subang/Indramayu
Apr II - Mei I +2 N 55.631,18
34Sebagian Sukabumi bagian barat, Kota Palabuhanratu
Mei II - Jun I 0 N 1.529,53
35Sukabumi bagian utara, Kota Sukabumi
Jun I – Jun III 0 N 16.236,06
36 Sukabumi bagian selatan Jun II – Jul I 0 N 3.887,20
37Cianjur bagian tengah, Sukabumi bagian timur
Jun I - Jun III 0 N 1.605,15
38Cianjur bagian timur, sebagian Bandung bagian barat
Jun I - Jun III +1 N 1.309,64
39 Cianjur bagian utara, Bandung Jun I - Jun III 0 N 52.484,77
bagian utara, Purwakarta bagian selatan
40Purwakarta bagian utara, Subang bagian barat daya
Jun I - Jun III 0 N 31.872,08
1 2 3 4 5 6
41Karawang bagian tengah, sebagian Subang bagian utara
Mei II - Jun I 0 N 78.599,58
42Indramayu bagian tengah, sebagian Subang bagian timur
Mei I - Mei III 0 BN 80.853,72
43 Sebagian Indramayu bagian utara Apr II - Mei I 0 BN 48.662,16
44Indramayu bagian timur, sebagian Cirebon bagian utara
Apr II - Mei I 0 N 55.839,36
45 Majalengka bagian utara Mei II - Jun I 0 N 44.973,53
46Subang bagian tenggara, Sumedang bagian utara
Mei II - Jun I 0 N 29.256,22
47Bandung bagian timur, Kota Bandung, sebagian Sumedang bagian barat
Mei I - Mei III 0 BN 36.512,82
48 Sebagian Sumedang bagian selatan Mei I - Mei III -2 BN 10.626,10
49Bandung bagian selatan, sebagian Garut bagian utara
Mei I - Mei III 0 N 50,18
50Sebagian besar Garut bagian utara, Tasikmalaya bagian barat, Majalengka bagian selatan
Jun I - Jun III 0 N 49.626,06
51Cianjur bagian selatan, Garut bagian selatan, Tasikmalaya bagian selatan
Jun II - Jul I 0 AN 3.229,62
52Ciamis bagian barat, Tasikmalaya bagian tengah
Jun II - Jul I 0 AN 812,97
53Ciamis bagian utara, sebagian Tasikmalaya bagian utara, Kuningan bagian selatan
Mei III - Jun II 0 N 27.595,22
54 Kuningan bagian tengah Mei I - Mei III -1 N 55.961,94
55Cirebon bagian utara, Brebes bagian utara, Kota Tegal, Tegal bagian utara
Mei I - Mei III +2 N 50.060,42
56Ciamis bagian timur, Cilacap bagian tengah
Jun I - Jun III 0 AN 32.699,93
57Cilacap bagian selatan, Kebumen bagian selatan
Mei III - Jun II -2 N 47.386,71
58Banyumas, Purbalingga bagian selatan
Mei III - Jun II 0 AN 46.263,03
59Brebes bagian selatan, sebagian Tegal bagian barat
Mei II - Jun I +1 N 7.607,26
60Brebes bagian selatan, Tegal bagian selatan, sebagian Pemalang bagian selatan
Jun I - Jun III 0 N 15.421,38
61
Pemalang bagian selatan, Pekalongan bagian selatan, Banjarnegara bagian barat, Purbalingga bagian utara
Mei III - Jun II 0 N 38.112,75
62 Bagian tengah Jun I - Jun III 0 N 53.348,13
Brebes/Tegal/Pekalongan
63Batang utara Pekalongan/Pemalang/Batang
Mei II - Jun I +1 N 4.294,98
1 2 3 4 5 6
64 Batang bagian selatan Mei I - Mei III 0 N 56.136,76
65Batang bagian utara, Kendal bagian utara, Demak bagian barat ,Kota Semarang
Mei I - Mei III 0 N 11.825,77
66Semarang bagian utara, Grobogan bagian barat, sebagian Kendal bagian timur
Mei III – Jun II 0 N 12.458,54
67Sebagian besar Temanggung, Magelang bagian barat
Mei III – Jun II 0 N 3.785,43
68Banjarnegara bagian timur, Wonosobo bagian utara
Jun I - Jun III 0 AN 16.449,21
69
Banjarnegara bagian selatan, Banyumas bagian timur, Magelang bagian barat, Purworejo bagian utara, Temanggung bagian barat daya, Wonosobo bagian selatan
Mei III – Jun II 0 AN 52.380,47
70
Bantul bagian selatan, Kebumen bagian selatan, Gunung Kidul bagian barat daya, Purworejo bagian selatan, Kulon Progo bagian selatan
Mei I - Mei III 0 N 16.022,45
71Kebumen bagian timur, Kulon Progo bagian barat, Purwerejo bagian Tengah
Mei I - Mei III 0 N 26.685,09
72Magelang bagian barat, sebagian Kulon Progo bagian utara
Mei II – Jun I 0 N 2.299,71
73
Magelang bagian utara, Salatiga bagian utara, Boyolali bagian tengah, Karanganyar bagian selatan, Sleman bagian utara
Apr III – Mei II 0 N 96.736,24
74Boyolali bagian barat, Salatiga bagian selatan
Apr III - Mei II 0 N 87.620,43
75
Bantul bagian utara, Sleman, Klaten, Boyolali bagian selatan, Gunung Kidul bagian utara, Kota Yogyakarta, Kulon Progo bagian tengah
Apr II - Mei I 0 N 7.947,95
76
Boyolali bagian timur, Karanganyar bagian selatan, Grobogan bagian selatan, Surakarta bagian utara, Wonogiri bagian utara, Ngawi bagian barat
Apr II - Mei I 0 N 93.489,51
77Karanganyar bagian utara, Sragen bagian selatan
Mei III - Jun II 0 N 31.921,02
78Demak bagian timur, Kudus bagian selatan, Grobogan bagian Tengah, Pati bagian selatan
Mei II – Jun I 0 BN 35.030,58
79Kudus bagian utara, Jepara bagian selatan, Pati bagian selatan
Mei II – Jun I 0 BN 35.974,47
80Pati bagian timur, Jepara bagian utara
Mei I – Mei III 0 N 30.967,70
1 2 3 4 5 6
81 Pati bagian timur Apr III - Mei II +1 BN 25.605,24
82 Grobogan bagian timur Mei I - Mei III 0 N 11.428,23
83Sebagian besar Gunung Kidul, Sukoharjo bagian selatan, Wonogiri bagian tengah
Apr III - Mei II 0 N 56.967,59
84Blitar bagian selatan, Pacitan bagian selatan, Tulungagung bagian selatan, Trenggalek bagian selatan
Apr I - Apr III 0 N 120.671,39
85
Magetan bagian selatan, Pacitan bagian utara, Ponorogo bagian tengah, Trenggalek bagian utara, Tulungagung bagian barat
Apr III - Mei II -1 BN 198.136,29
86Kediri bagian barat, Tulungagung bagian utara, Ponorogo bagian timur laut
Apr III - Mei II -1 N 93.712,60
87
Blora bagian selatan, Karanganyar bagian timur, Bojonegoro bagian selatan, Magetan bagian tengah, Madiun, Ngawi bagian timur
Apr III - Mei II -2 N 43.778,91
88Blora bagian tengah, Tuban bagian selatan, Bojonegoro bagian selatan
Apr II - Mei I 0 N 260.957,62
89Blora bagian utara, Rembang, Tuban bagian utara, Bojonegoro bagian utara
Apr I - Apr III +1 N 26.271,69
90Gresik bagian utara, Kota Surabaya, Tuban bagian timur, Lamongan bagian utara
Apr I - Apr III 0 BN 110.945,18
91
Gresik bagian selatan, Lamongan bagian selatan, Jombang bagian tengah dan utara, Mojokerto bagian utara, Nganjuk bagian tengah, Sidoarjo bagian utara
Apr II - Mei I 0 BN 270,45
92Jombang bagian tenggara, sebagian Malang bagian utara, Mojokerto bagian selatan
Apr III - Mei II -1 BN 59.642,17
93
Blitar bagian utara, Kediri bagian tengah, Malang bagian barat laut, Nganjuk bagian timur, Tulungagung bagian timur
Mei III - Jun II -1 BN 14.141,38
94Blitar bagian timur laut, Kediri bagian tenggara
Apr III - Mei II 0 BN 5.042,93
95Blitar bagian timur, Malang bagian tengah, Kota Malang bagian selatan, Pasuruan bagian selatan
Apr III - Mei II -1 BN 51.872,24
96Lumajang bagian barat, sebagian Malang bagian timur
Apr III - Mei II 0 BN 24.824,30
97 Lumajang bagian barat daya Mei III - Jun II 0 N 4.327,76
98 Jember bagian barat daya, Lumajang Mei II - Jun I 0 N 19.203,91
bagian timur
1 2 3 4 5 6
99 Jember bagian barat laut Mei II - Jun I 0 N 39.403,54
100 Jember bagian barat Mei III - Jun II -1 BN 43.677,33
101 Jember bagian tengah Mei III - Jun II -1 BN 2.050,94
102Bondowoso bagian barat, Jember bagian timur laut
Mei II - Jun I -1 N 29.978,53
103Jember bagian timur, sebagian Bondowoso bagian selatan
Mei I - Mei III +2 N 436,82
104Sebagian Pasuruan, Sidoarjo bagian timur, Kota Pasuruan
Mei II - Jun I +1 N 19.045,80
105Pasuruan bagian tenggara, Probolinggo bagian barat
Mei III - Jun II 0 N 21.206,95
106Pasuruan bagian timur, Probolinggo bagian utara
Apr II - Mei I +2 N 21.186,17
107Bondowoso bagian Barat, Probolinggo bagian selatan
Mei II - Jun I -1 BN 2.947,63
108 Probolinggo bagian tengah Apr II - Mei I -1 BN 45.285,84
109Bondowoso bagian utara, Situbondo bagian tengah
Apr II - Mei I +2 N 50.150,93
110Banyuwangi bagian utara, sebagian Situbondo bagian timur
Apr II - Mei I +2 N 6.577,42
111 Sekitar Gunuing Ijen-Banyuwangi Apr III - Mei II 0 N 38.261,84
112Banyuwangi bagian barat, Jember bagian selatan
Mei II - Jun I +1 N 274,96
113 Banyuwangi bagian timur Apr I - Apr III +1 N 5.500,57
114 Bangkalan bagian selatan Apr I - Apr III +1 BN 11.173,53
115Bangkalan bagian barat dan tengah, Pamekasan bagian barat
Mei I - Mei III 0 BN ---
116Sampang bagian tengah, Pamekasan bagian tengah
Mei I - Mei III 0 N 55.631,18
117Sampang bagian timur, sebagian Bangkalan bagian utara, sebagian Pamekasan bagian Utara
Apr I - Apr III +1 N 1.529,53
118 Sumenep bagian tengah dan timur Apr II - Mei I 0 BN 16.236,06
119 Pulau Bawean Mei I - Mei III 0 N 3.887,20
120 Kepulauan Kangean Apr III - Mei II +1 N 1.605,15
Gambar B.1.a
Gambar B.1.b
Gambar B.2.a
Gambar B.2.b
Gambar B.3.a
Gambar B.3.b
C. B A L I (ZOM nomor 121 s/d 133)
C.1. Awal Musim Kemarau 2008 pada 13 Zona Musim (ZOM) di Bali, diprakirakan berkisar pada bulan April, Mei dan Juni 2008
Sebanyak 10 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III April 2008, meliputi sebagian besar Bali
Sebanyak 2 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Mei 2008, meliputi sebagian besar Bali bagian tengah
Sebanyak 1 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Juni 2008, meliputi Badung bag. utara, Bangli bag. tengah, Gianyar bag. utara, Karang asem bag. barat, Tabanan bag. timur
Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim kemarau periode 1971-2000, maka sebanyak 2 ZOM sama dengan rata-ratanya, dan sebanyak 11 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya.
C.2. “Sifat Hujan” Musim Kemarau 2008 pada 13 Zona Musim (ZOM) di Bali, diprakirakan umumnya Normal (N).
Sebanyak 8 ZOM, sifat hujannya Normal, meliputi sebagian besar Bali bagian tengah
Sebanyak 2 ZOM, sifat hujannya Dibawah Normal, meliputi sebagian besar Bali bagian utara
Sebanyak 3 ZOM, sifat hujannya Diatas Normal, meliputi Badung bagian selatan, sebagian Buleleng, sebagian Bangli, sebagian besar Gianyar, Klungkung, dan Kodya Denpasar.
Prakiraan Musim Kemarau 2008 pada 13 Zona Musim di Bali, secara rinci disajikan pada Tabel 3. Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2008 dan perbandingan terhadap rata-ratanya di Bali disajikan pada Gambar C.1, sedangkan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2008 di Bali disajikan pada Gambar C.2.
Tabel 3. Prakiraan Musim Kemarau 2008 di Bali
No. ZOM
Daerah / KabupatenAwal Musim
Kemarau Antara
Perbandi-ngan Thd Rata-rata(Dasarian)
Sifat Hujan
LuasSawah
(Ha)
1 2 3 4 5 6
121Buleleng bagian utara, Jembrana bagian utara
Apr I - Apr III +1 BN 730,94
122Bangli bagian utara, Buleleng bagian tengah, Jembrana bagian timur
Apr I - Apr III +1 BN 617,52
123Buleleng bagian barat daya, Jembrana bagian barat
Apr II - Mei I +1 N 552,13
124
Badung bagian tengah, Bangli bagian selatan, Buleleng bagian selatan, Gianyar bagian tengah, Jembrana bagian selatan, Tabanan bagian tengah
Apr III - Mei II 0 N 1.875,32
125Badung bagian barat, Tabanan bagian selatan
Apr II - Mei I +1 N 643,95
126
Badung bagian selatan, Bangli bagian selatan, Gianyar bagian tengah, Karang Asem bagian barat daya, Klungkung bagian utara, Kota Denpasar
Apr II - Mei I +2 AN 1.675,62
127Gianyar bagian selatan, Klungkung bagian selatan
Apr II - Mei I +2 AN 1.067,47
128Karang Asem bagian selatan, Klungkung bagian timur
Apr I - Apr III +2 N 275,88
129 Karang Asem bagian timur Mar III - Apr II +1 N 162,38
130
Badung bagian utara, Bangli bagian tengah, Gianyar bagian utara, Karang Asem bagian barat, Tabanan bagian timur
Mei III - Jun II 0 N 482,46
131
Badung bagian utara, Bangli bagian utara, Buleleng bagian tenggara, Tabanan bagian timur laut, Karang Asem bagian utara
Mei I - Mei III +1 AN 161,86
132 Karang Asem bagian Timur laut Apr I - Apr III +1 N 254,96
133 Nusa Penida Mar III - Apr II +1 N ---
Gambar C.1
Gambar C.2
D. NUSA TENGGARA BARAT (ZOM nomor 134 s/d 147)
D.1. Awal Musim Kemarau 2008 pada 14 Zona Musim (ZOM) di Nusa Tenggara Barat, diprakirakan berkisar pada bulan April 2008
dan Mei 2008
Sebanyak 12 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III April 2008, meliputi sumbawa dan sebagian besar Lombok
Sebanyak 2 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Mei 2008, meliputi sebagian Lombok bagian selatan dan barat
Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim kemarau periode 1971-2000, maka sebanyak 7 ZOM sama dengan rata-ratanya, dan sebanyak 7 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya.
D.2. “Sifat Hujan” Musim Kemarau 2008 pada 14 Zona Musim di Nusa Tenggara Barat, diprakirakan umumnya Normal (N)
Sebanyak 12 ZOM, sifat hujannya Normal, meliputi Lombok, Sumbawa bagian timur, dan sebagian besar Sumbawa bagian barat
Sebanyak 2 ZOM, sifat hujannya Diatas Normal, meliputi Sumbawa Barat bagian timur
Prakiraan Musim Kemarau 2008 pada 14 Zona Musim di Nusa Tenggara Barat, secara rinci disajikan pada Tabel 4. Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2008 dan perbandingan terhadap rata-ratanya di Nusa Tenggara Barat disajikan pada Gambar D.1, sedangkan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2008 di Nusa Tenggara Barat disajikan pada Gambar D.2.
Tabel 4. Prakiraan Musim Kemarau 2008 di Nusa Tenggara Barat
No. ZOM
Daerah / KabupatenAwal Musim
Kemarau Antara
Perbandi-ngan Thd Rata-rata(Dasarian)
Sifat Hujan
LuasSawah
(Ha)
1 2 3 4 5 6
134 Lombok Barat bagian barat Apr III - Mei II +1 N 644,52
135Sebagian Lombok Tengah bagian selatan
Apr III - Mei II 0 N 456,36
136Sebagian Lombok Tengah bagian barat
Apr II - Mei I 0 N 1.474,54
1 2 3 4 5 6
137Lombok Barat bagian tengah, Lombok Tengah bagian utara
Apr I - Apr III +1 N 647,06
138Lombok Barat bagian utara, Lombok Timur bagian barat laut
Apr I - Apr III +1 N 711,96
139 Sebagian besar Lombok Timur Apr I - Apr III +1 N 1.824,60
140Sebagian Lombok Tengah bagian tengah
Apr II – Mei I 0 N 929,77
141Lombok Tengah bagian tenggara, Lombok Timur bagian selatan
Apr I - Apr III +1 N 899,68
142 Sumbawa bagian barat Apr I - Apr III 0 N 824,87
143 Sumbawa bagian utara Mar III - Apr II 0 N 502,86
144 Sumbawa bagian timur Mar III - Apr II 0 AN 2.247,82
145 Sumbawa bagian selatan Mar III - Apr II 0 AN 209,25
146Bima bagian utara, Dompu bagian utara
Mar III - Apr II +1 N 772,50
147Bima bagian selatan, Dompu bagian selatan
Mar III - Apr II +2 N 1.686,81
Gambar D.1
Gambar D.2
E. NUSA TENGGARA TIMUR (ZOM nomor 148 s/d 167)
E.1. Awal Musim Kemarau 2008 pada 20 Zona Musim (ZOM) di Nusa Tenggara Timur, diprakirakan berkisar pada bulan Maret, April dan Mei 2008
Sebanyak 3 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Maret 2008, meliputi sebagian Flores Timur bagian timur, Alor bagian barat, Sabu, sebagian besar Kupang.
Sebanyak 14 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III April 2008, meliputi sebagian besar Flores, Sumba, Rote, Kupang bagian timur
Sebanyak 3 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Mei 2008, meliputi Manggarai bagian utara dan barat.
Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim kemarau periode 1971-2000, maka sebanyak 3 ZOM maju (lebih awal) dari rata-ratanya, sebanyak 14 ZOM sama dengan rata-ratanya, dan sebanyak 3 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya.
E.2. “Sifat Hujan” Musim Kemarau 2008 pada 20 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur, diprakirakan umumnya Normal (N) dan Dibawah Normal (BN)
Sebanyak 11 ZOM, sifat hujannya Normal, meliputi sebagian besar Kabupaten Manggarai, Ende dan Sikka, sebagian besar Sumba, sebagian Timur Tengah bagian selatan, Rote, Sabu.
Sebanyak 9 ZOM, sifat hujannya Dibawah Normal, meliputi Manggarai bagian selatan, sebagian besar Flores bagian timur, Sumba Barat bagian selatan, Timor Tengah Selatan bagian selatan, sebagian besar Timur Tengah Selatan.
Prakiraan Musim Kemarau 2008 pada 20 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur, secara rinci disajikan pada Tabel 5. Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2008 dan perbandingan terhadap rata-ratanya disajikan pada Gambar E.1, sedangkan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2008 di Nusa Tenggara Timur disajikan pada Gambar E.2.
Tabel 5. Prakiraan Musim Kemarau 2008 di Nusa Tenggara Timur
No. ZOM
Daerah / KabupatenAwal Musim
Kemarau Antara
Perbandi-ngan Thd Rata-rata(Dasarian)
Sifat Hujan
LuasSawah
(Ha)
1 2 3 4 5 6
148 Manggarai bagian barat Apr III - Mei II 0 N 236,84
149 Manggarai bagian utara Mei I - Mei III -1 N 536,32
150 Manggarai bagian selatan Apr II - Mei I -1 BN 645,32
151Manggarai bagian timur, Ngada bagian barat laut
Apr II - Mei I 0 N 612,18
152Ende bagian barat, Ngada bagian tenggara
Apr II - Mei I 0 BN 187,33
153Ende bagian selatan, Sikka bagian barat daya
Mar III - Apr II +2 N 212,07
154Ende bagian utara, Flores Timur bagian barat laut, Sikka bagian utara
Apr I - Apr III +2 BN 86,39
155Flores Timur bagian barat daya, Sikka bagian selatan
Apr II - Mei I 0 BN 18,89
156 Flores, Alor bagian barat, Mar II - Apr I +2 BN 267,46
157 Alor bagian timur Apr I - Apr III 0 BN 6,27
158 Sumba Barat bagian utara Apr II - Mei I 0 N 840,12
159 Sumba barat bagian selatan Apr I - Apr III 0 BN 344,14
160 Sumba Timur bagian utara Mar III - Apr II 0 N 473,25
161 Sumba Timur bagian selatan Apr II - Mei I 0 N 549,34
162 Kupang bagian barat Mar II - Apr I 0 N 716,86
163 Kupang bagian timur Mar III - Apr II 0 N 362,41
164 Sebagian besar Kupang Mar II - Apr I 0 N 457,43
165 Timor Tengah Selatan bagian utara Mar III - Apr II 0 N 6,27
166Timor Tengah Selatan bagian selatan
Apr I - Apr III 0 BN 840,12
167Belu, Timor Tengah Selatan bagian Timur, Timor Tengah Utara bagian tengah
Apr III - Mei II -2 BN 344,14
Gambar E.1
Gambar E.2
F. KALIMANTAN (ZOM nomor 168 s/d 183)
F.1. Awal Musim Kemarau 2008 pada 16 Zona Musim (ZOM) di Kalimantan, diprakirakan berkisar pada bulan Mei, Juni dan Juli 2008
Sebanyak 1 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Mei 2008, meliputi Barito utara bagian tenggara, Berau bagian timur, Bulungan bagian tenggara, Kutai bagian timur, Pasir bagian barat, Tabalong bagian utara
Sebanyak 9 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Juni 2008, meliputi sebagian Kalimantan Tengah bagian selatan, sebagian Kalimantan Tengah bagian timur, sebagian Kalimantan Timur bagian barat, sebagian besar Kalimantan Selatan bagian barat.
Sebanyak 6 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Juli 2008, meliputi sebagian Kalimantan Barat bagian selatan, sebagian besar Kalimantan Tengah bagian utara dan barat.
Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim kemarau periode 1971-2000, maka sebanyak 2 ZOM maju (lebih awal) dari rata-ratanya, sebanyak 5 ZOM sama dengan rata-ratanya dan sebanyak 9 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya.
F.2. “Sifat Hujan” Musim Kemarau 2008 pada 16 Zona Musim di Kalimantan, diprakirakan umumnya Normal (N)
Sebanyak 10 ZOM, sifat hujannya Normal, meliputi sebagian Kalimantan Barat bagian selatan, sebagian besar Kalimantan Tengah bagian selatan, sebagian besar Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur bagian barat dan timur.
Sebanyak 4 ZOM, sifat hujannya Diatas Normal, meliputi Barito utara bagian selatan, Kapuas bagian tengah, Kota Waringin Timur bagian timur, Kutai bagian selatan, sebagian besar Banjar, Kotabaru bagian selatan, Tanah Laut bagian timur.
Sebanyak 2 ZOM, sifat hujannya Dibawah Normal, meliputi : Barito Utara bagian tenggara, Berau bagian timur, Balongan bagian tenggara, Kutai bagian timur, Pasir bagian barat, Tabalong bagian utara, dan Sebagian besar Hulu Sei.
Prakiraan Musim Kemarau 2008 pada 16 Zona Musim di Kalimantan, secara rinci disajikan pada Tabel 6. Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2008 dan perbandingan terhadap rata-ratanya disajikan pada Gambar F.1, sedangkan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2008 di Kalimantan, disajikan pada Gambar F.2.
Tabel 6. Prakiraan Musim Kemarau 2008 di Kalimantan
No. ZOM
Daerah / KabupatenAwal Musim
Kemarau Antara
Perbandi-ngan Thd Rata-rata(Dasarian)
Sifat Hujan
LuasSawah
(Ha)
1 2 3 4 5 6
168
Kapuas bagian barat, Ketapang bagian tengah, Kotawaringin Barat bagian tengah, Kotawaringin Timur bagian tengah
Jun III - Jul II +1 N 74.568,91
169Kota Palangkaraya bagian barat daya, Kotawaringin Timur bagian tengah
Jun I - Jun III +1 N 20.866,17
170Ketapang bagian tenggara, Kotawaringin barat bagian selatan , Kotawaringin Timur bagian selatan
Jun I - Jun III +1 N 2.473,19
171
Banjar bagian tengah, Barito Kuala bagian tengah, Barito Selatan bagian selatan, Hulu Sei Utara bagian timur, Kapuas bagian selatan, Kotabaru bagian barat, Tabalong bagian selatan, Tapin bagian selatan
Mei III - Jun II +2 N 27.677,38
172Barito Kuala bagian selatan, Kota Banjarmasin, Kotabaru bagian barat daya, Tanah laut bagian utara
Jun II - Jul I +1 AN 11.000,92
173Banjar bagian selatan, Tanah Laut bagian selatan
Jun I - Jun III +1 AN 782,13
174 Kotabaru bagian selatan , Tanah Laut bagian timur
Jul I - Jul III 0 AN ---
175
Banjar bagian tengah, Barito Kuala bagian utara, Barito Selatan bagian selatan, Kapuas bagian timur, Kotabaru bagian barat, Tabalong bagian selatan, Tapin bagian utara
Jun II - Jul I 0 N 13.442,69
176Kotabaru bagian tengah, Pasir bagian timur
Jul I - Jul III -2 N 2.698,17
177 Kotabaru bagian tenggara Jul I - Jul III -2 N ---
178Hulu Sei Selatan bagian utara, Hulu Sei Tengah bagian barat laut, Hulu Sei Utara bagian selatan
Mei III - Jun II 0 BN 880,04
1 2 3 4 5 6
179Barito Selatan bagian utara, Barito Utara bagian selatan, Kapuas bagian timur, Tabalong bagian barat laut
Jun I - Jun III +1 N ---
180Barito Utara bagian selatan, Kapuas bagian tengah, Kotawaringin Timur bagian timur, Kutai bagian selatan
Jun III - Jul II 0 AN 3.161,03
181Kota Balikpapan, Kota Samarinda, Kutai bagian tenggara, Pasir bagian utara
Jul II - Agt I 0 N 5.573,38
182
Barito utara bagian tenggara, Berau bagian timur, Bulungan bagian tenggara, Kutai bagian timur, Pasir bagian barat, Tabalong bagian utara
Mei II - Jun I +2 BN 568,95
183Berau bagian barat, Bulungan bagian tengah, Kutai bagian tengah
Jun I - Jun III +1 N 7,68
Gambar F.1
Gambar F.2
G. SULAWESI (ZOM nomor 184 s/d 205)
G.1. Awal Musim Kemarau 2008 pada 22 Zona Musim (ZOM) di Sulawesi, diprakirakan berkisar pada bulan Mei, Juni, Juli dan Agustus 2008
Sebanyak 4 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Mei 2008, meliputi Barru, Pangkajene Kepulauan, Gowa, Maros bagian timur, Jeneponto, Takalar bagian timur, Bantaeng bagian barat.
Sebanyak 7 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Juni 2008, meliputi sebagian besar Sulawesi Barat, Selayar, Muna bagian barat.
Sebanyak 10 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Juli 2008, meliputi Bone, sebagian Bulukumba, sebagian Gowa, Sinjai bagian barat, Wajo bagian timur, Enrekang, Poso bagian tenggara, Kolaka, sebagian besar Buton, Kendari bagian barat daya, Muna bagian timur, Bolaang Mangondow, Minahasa, Bitung, Manado.
Sebanyak 1 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Agustus 2008, yaitu Kolaka
Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim kemarau periode 1971-2000, maka sebanyak 4 ZOM maju (lebih awal) dari rata-ratanya, sebanyak 12 ZOM sama dengan rata-ratanya dan sebanyak 6 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya.
G.2. “Sifat Hujan” Musim Kemarau 2008 pada 22 Zona Musim (ZOM) di Sulawesi, diprakirakan umumnya Normal (N)
Sebanyak 18 ZOM, sifat hujannya Normal, meliputi Bolaang Mongondow, Minahasa, Bitung, Kodya Manado, Polewali, Mamasa, Tanah Toraja, Mamuju, sebagian Sulawesi Selatan bagian selatan, Kolaka, sebagian besar Buton, Kendari bagian barat daya, Muna bagian timur.
Sebanyak 2 ZOM, sifat hujannya Diatas Normal, meliputi Enrekang, Poso bagian timur.
Sebanyak 2 ZOM, sifat hujannya Dibawah Normal, meliputi Kendari bagian selatan, Buton bagian tengah, Muna bagian barat.
Prakiraan Musim Kemarau 2008 pada 22 Zona Musim di Sulawesi, secara rinci disajikan pada Tabel 7. Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2008 dan perbandingan terhadap rata-ratanya disajikan pada Gambar G.1, sedangkan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2008 di Sulawesi, disajikan pada Gambar G.2.
Tabel 7. Prakiraan Musim Kemarau 2008 di Sulawesi
No. ZOM
Daerah / KabupatenAwal Musim
Kemarau Antara
Perbandi-ngan Thd Rata-rata(Dasarian)
Sifat Hujan
LuasSawah
(Ha)
1 2 3 4 5 6
184Barru, Maros bagian barat, Kota Ujungpandang
Mei I - Mei III +1 N 7.939,88
185Gowa bagian utara, Maros bagian timur
Mei I - Mei III 0 N 1.129,23
186Gowa bagian barat, Jeneponto bagian utara, Takalar bagian timur
Apr III - Mei II +2 N 236,37
187Bone bagian selatan, Bulukumba bagian utara, Gowa bagian timur, Sinjai bagian barat
Jul II - Agt I -1 N 997,87
188Bantaeng bagian barat, Gowa bagian selatan
Mei II - Jun I 0 N 227,81
189Bone bagian timur, Kota Bone, Wajo bagian timur
Jul I - Jul III -2 N 11.657,07
190Mameje, Polewali Mamasa bagian barat
Jun I - Jun III +2 N 603,01
191Polewali Mamasa bagian utara, Tana Toraja
Jun II - Jul I +1 N 6.372,73
192 Mamuju Jun I - Jun III 0 N 5.265,31
193 Enrekang Jul I – Jul III 0 AN 539,04
194 Poso bagian tenggara Jun III - Jul II 0 AN 341,52
195 Kolaka Jul III - Agt II 0 N 423,98
196Buton bagian barat laut, Kendari bagian barat daya
Jul I - Jul III 0 N 743,75
197 Kendari bagian selatan Mei III - Jun II 0 BN 1.425,89
198Butan bagian tengah, Muna bagian barat
Jun I - Jun III -2 BN 149,52
199Butan bagian timur, Muna bagian timur
Jul I - Jul III -2 N 23.961,52
200 Selayar bagian utara Jun I - Jun III 0 N ---
201Bolaang Mangondow bagian barat laut, Buol Toli-Toli bagian timur, Gorontalo bagian utara
Jun II - Jul I 0 N ---
1 2 3 4 5 6
202Bolaang Mangondow bagian utara, Minahasa bagian barat
Jun III - Jul II 0 N 74,81
203Bolaang Mangondow bagian timur, Minahasa bagian tengah
Jun III - Jul II 0 N 131,39
204Bitung, Bolaang Mangondow bagian timur, Minahasa bagian timur
Jun III - Jul II +1 N 455,68
205Kota Manado, Minahasa bagian utara
Jun III - Jul II +1 N 481,22
Gambar G.1
Gambar G.2
H. MALUKU (ZOM nomor 206 s/d 213)
H.1. Awal Musim Kemarau 2008 pada 8 Zona Musim (ZOM) di Maluku diprakirakan berkisar pada bulan Mei, Juni dan Juli 2008
Sebanyak 1 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Mei 2008, yaitu Maluku Tengah bagian barat laut
Sebanyak 4 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Juni 2008, meliputi Maluku Tengah bagian utara, Maluku Tenggara.
Sebanyak 3 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Juli 2008, meliputi sebagian besar Maluku Utara, Maluku Utara bagian barat, Maluku Tengah bagian timur
Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim kemarau periode 1971-2000, maka sebanyak 4 ZOM maju (lebih awal) dari rata-ratanya, sebanyak 3 ZOM sama dengan rata-ratanya dan sebanyak 1 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya.
H.2. “Sifat Hujan” Musim Kemarau 2008 pada 8 Zona Musim di Maluku, diprakirakan umumnya Normal (N) dan Dibawah Normal (BN)
Sebanyak 3 ZOM, sifat hujannya Normal, meliputi sebagian besar Halmahera, Maluku Tengah bagian Utara, Maluku Tenggara bagian tengah
Sebanyak 5 ZOM, sifat hujannya Dibawah Normal, meliputi sebagian besar Maluku Tengah, Maluku Tenggara bagian timur, Maluku Tenggara bagian barat.
Prakiraan Musim Kemarau 2008 pada 8 Zona Musim di Maluku, secara rinci disajikan pada Tabel 8. Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2008 dan perbandingan terhadap rata-ratanya disajikan pada Gambar H.1, sedangkan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2008 di Maluku, disajikan pada Gambar H.2.
Tabel 8. Prakiraan Musim Kemarau 2008 di Maluku
No. ZOM
Daerah / KabupatenAwal Musim
Kemarau Antara
Perbandi-ngan Thd Rata-rata(Dasarian)
Sifat Hujan
LuasSawah
(Ha)
1 2 3 4 5 6
206Halmahera Tengah, Maluku Utara bagian timur dan utara
Jun III - Jul II 0 N 503,84
207 Maluku Utara bagian barat Jul I - Jul III 0 BN ---
208 Maluku Tengah bagian barat laut Mei I - Mei III +2 BN ---
209 Maluku Tengah bagian utara Mei III - Jun II 0 N 440,32
210 Maluku Tengah bagian timur Jul I - Jul III -1 BN ---
211 Maluku Tenggara bagian timur Jun II - Jul I -2 BN ---
212 Maluku Tenggara bagian barat Jun I - Jun III -1 BN ---
213 Maluku Tenggara bagian tengah Jun II - Jul I -2 N ---
Gambar H.1
Gambar H.2
I. PAPUA (ZOM nomor 214 s/d 220)
I.1. Awal Musim Kemarau 2008 pada 7 Zona Musim (ZOM) di Papua, diprakirakan berkisar pada bulan Mei, Juni dan Juli 2008
Sebanyak 4 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Mei 2008, meliputi sebagian besar Manokwari, Jayapura bagian tengah, Merauke bagian selatan.
Sebanyak 2 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Juni 2008, meliputi sebagian Manokwari bagian utara, sebagian Papua bagian tengah
Sebanyak 1 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Juli 2008, yaitu Kota Jayapura
Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim kemarau periode 1971-2000, maka sebanyak 1 ZOM maju (lebih awal) dari rata-ratanya, sebanyak 3 ZOM sama dengan rata-ratanya dan sebanyak 3 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya.
I.2. Sifat Hujan Musim Kemarau 2008 pada 7 Zona Musim di Papua, diprakirakan umumnya Normal (N) dan Dibawah Normal (BN)
Sebanyak 6 ZOM, sifat hujannya Normal, meliputi sebagian besar Zona Musim di Papua
Sebanyak 1 ZOM, sifat hujannya Dibawah Normal, meliputi Manokwari bagian utara
Prakiraan Musim Kemarau 2008 pada 7 Zona Musim di Papua, secara rinci disajikan pada Tabel 9. Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2008 dan perbandingan terhadap rata-ratanya disajikan pada Gambar I.1, sedangkan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2008 di Papua, disajikan pada Gambar I.2.
Tabel 9. Prakiraan Musim Kemarau 2008 di Papua
No. ZOM
Daerah / KabupatenAwal Musim
Kemarau Antara
Perbandi-ngan Thd Rata-rata(Dasarian)
Sifat Hujan
LuasSawah
(Ha)
1 2 3 4 5 6
214Sorong bagian timur laut, Manokwari bagian barat laut
Mei I - Mei III +1 N ---
215 Manokwari bagian utara Jun I - Jun III -1 BN 72,82
216 Sebagian Manokwari bagian timur Mei I - Mei III +1 N 26,10
217Jayapura bagian tengah, Jayawijaya bagian utara
Mei I - Mei III 0 N ---
218Fak Fak bagian timur, Jaya wijaya bagian tengah, Paniai bagian timur, Yapen Waropen bagian tenggara
Mei III – Jun II 0 N 11,89
219Sebagian Jayapura bagian timur, Kota Jayapura
Jun III - Jul II 0 N 681,72
220 Marauke bagian selatan Mei I - Mei III +1 N 27,78
Gambar I.1
Gambar I.2
IV. PRAKIRAAN HUJAN KUMULATIFPERIODE APRIL 2008 – SEPTEMBER 2008
DI LUAR ZONA MUSIM (NON ZOM)
A. PRAKIRAAN “CURAH HUJAN” KUMULATIF PERIODE APRIL 2008 – SEPTEMBER 2008
Curah hujan kumulatif selama periode April 2008 sampai dengan September 2008 di luar Zona Musim (Non ZOM), diprakirakan umumnya berkisar antara 1000 - 1500 mm, kecuali beberapa wilayah di Sulawesi dan Papua Barat kurang dari 1000 mm, sedangkan sebagian besar pesisir barat Sumatera, sebagian Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, sekitar Masamba, Maluku Utara, Seram bagian selatan, sekitar Sorong, Fakfak, dan Nabire, serta Timika dan Tanah Merah curah hujan lebih dari 1500 mm.
Prakiraan curah hujan di luar Zona Musim, secara rinci disajikan pada Tabel 10. Peta Prakiraan Curah Hujan Periode April 2008 – September 2008 di 73 daerah Luar Zona Musim disajikan pada Gambar J.1.
Tabel 10. Prakiraan “Curah Hujan” Kumulatif Periode April 2008 – September 2008 Di Luar Zona Musim (Non ZOM)
Prakiraan Curah Hujan
(Milimeter)Daerah
< 500Sekitar Palu dan Luwuk, Gowa bagian selatan, dan Pulau Banggai
500 – 1000
Sekitar Sambas, Gorontalo bagian selatan, sekitar Bulukumba, sebagian Sulawesi Tenggara bagian timur, Manokwari bagian selatan, Fakfak bagian timur, dan sekitar Kaimana
1000 – 1500
Aceh Tenggara, Pulau Nias, Sumatera Utara bagian timur, sekitar Bogor, bagian selatan Tasikmalaya dan Ciamis, sebagian Kalimantan Barat, Kalimantan Timur bagian utara, sebagian besar Sulawesi Tengah, sebagian Sulawesi Selatan bagian utara, Sorong bagian timur, Jayapura, dan Merauke bagian utara.
> 1500 Sebagian besar pesisir barat Sumatera, sebagian
Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, sekitar Masamba, Maluku Utara, Seram bagian selatan, Sorong bagian barat, Fakfak, dan Nabire, serta Timika dan Tanah Merah
B. PRAKIRAAN “SIFAT HUJAN” KUMULATIF PERIODE APRIL 2008 – SEPTEMBER 2008
Sifat hujan kumulatif selama periode April 2008 sampai dengan September 2008 di luar Zona Musim (Non ZOM), merupakan perbandingan antara curah hujan yang diprakirakan terhadap rata-rata periode 1971-2000 pada masing-masing daerah dalam periode yang sama. Sifat hujan tersebut dibagi dalam tiga kategori yaitu Diatas Normal (AN), Normal (N), dan Dibawah Normal (BN). Sifat hujan di bagian tengah dan barat wilayah Indonesia di luar Zona Musim diprakirakan antara Normal sampai Diatas Normal, sedangkan bagian timur Normal sampai Dibawah Normal.
Prakiraan Sifat Hujan di luar Zona Musim periode April 2008 – September 2008 secara rinci disajikan pada Tabel 11. Peta Prakiraan Sifat Hujan Periode April 2008 – September 2008 di 73 daerah Luar Zona Musim disajikan pada Gambar J.2.
Tabel 11. Prakiraan “Sifat Hujan” Kumulatif Periode April 2008 – September 2008 di Luar Zona Musim (Non ZOM)
Sifat Hujan Daerah
Diatas Normal Pesisir barat Sumatera Utara dan Sumatera Barat, sekitar Pangandaran, Kalimantan Tengah bagian utara, serta sekitar Palu dan Poso
Normal
Aceh bagian barat dan tenggara, Sumatera Utara bagian timur, pesisir barat Bengkulu, Tanjung Pandan, sekitar Bogor, sebagian Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur, sebagian besar Sulawesi, Maluku Utara, dan sebagian besar Papua Timur
Dibawah NormalSebagian Kalimantan Timur bagian utara, Sulawesi Tenggara bagian timur, sebagian Maluku bagian tengah, dan sebagian besar Papua Barat
Gambar J.1
Gambar J.2
V. LUAS AREAL PERSAWAHAN PADA ZONA MUSIM (ZOM) TERHADAP PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2008
A. LUAS AREAL PERSAWAHAN TERHADAP PRAKIRAAN AWAL MUSIM KEMARAU 2008
Luas areal persawahan pada Zona Musim terhadap Prakiraan Awal Musim Kemarau 2008 selengkapnya disajikan pada Tabel 12.
Tabel 12. Luas Areal Persawahan pada Zona Musim terhadap Prakiraan Awal Musim Kemarau 2008
Daerah Prakiraan Awal Musim Kemarau 2008
( Waktu dan Luasan / Hektar )Maret April Mei Juni Juli Agustus
Sumatera --- --- 18.406,71 61.774,8 219,06 ---
Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta
--- 271.932,25 424.435,75 261.723,72 --- ---
Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta
--- 101.437,46 505.202,5 350.226,6 --- ---
Jawa Timur--- 676.756,38 687.686 85.404,36 --- ---
Bali--- 5.980,85 2.037,18 482,46 --- ---
Nusa Tenggara Barat
--- 12.731,72 1.100,88 --- --- ---
Nusa Tenggara Timur
1.441,75 5.184,1 1.117,3 --- --- ---
Kalimantan--- --- 568,95 77.130,2 86.001,49 ---
Sulawesi--- --- 9.533,29 13.816,46 39.383,87 423,98
Maluku--- --- --- 440,32 503,84 ---
Papua--- --- 53,88 84,71 681,72 ---
Total (Ha)1.441,75 1.074.022,8 1,650.142,4 851.083,63 126.789,98 423,98
Luas areal persawahan terbesar diprakirakan saat awal musim kemarau berlangsung I – III Mei 2008 (1.650.142.4 hektar), selanjutnya diikuti pada dasarian I – III April 2008 (1.074.022,8 hektar), dasarian I – III Juni 2008 (851.083.63 hektar), dasarian I – III Juli 2008 (126.789,98 hektar), dasarian I – III Maret 2008 (1.441,75 hektar ).dan dasarian I – III Agustus 2008 ( 423,98 hektar).
B. LUAS AREAL PERSAWAHAN PADA “MAJU MUNDURNYA” AWAL MUSIM KEMARAU 2008
Luas areal persawahan pada maju mundurnya awal musim kemarau 2008 selengkapnya disajikan pada Tabel 13.
Tabel 13. Luas areal persawahan pada “Maju Mundurnya” Awal Musim Kemarau 2008
Daerah Maju Mundur Awal Musim Kemarau 2008
Maju (Lebih Awal) Mundur (Lebih Lambat) Sama Dengan Rata-rata
Sumatera--- 26.275,38 54.125,19
Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta
66.588,04 243.598,99 647.904,69
Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta
47.386,71 37.507,48 871.972,37
Jawa Timur585.223,86 143.752,57 720.870,31
Bali--- 6.142,71 2.357,78
Nusa Tenggara Barat
--- 7.187,13 6.645,47
Nusa Tenggara Timur
1.525,78 565,92 5.651,45
Kalimantan2.698,17 137.945,33 23.057,14
Sulawesi36.765,98 16.088,89 10.302,73
Maluku --- --- 944,16
Papua72,82 53,88 693,61
Total (Ha)740.261,36 619.118,28 2.344.524,9
Luas areal persawahan terbesar diprakirakan terdapat pada awal musim kemarau yang sama dengan rata-ratanya yaitu 2.344.524,9 hektar. Selanjutnya yang maju dari rata-ratanya sebesar 740.261,36 hektar, sedangkan yang mundur dari rata-ratanya sebesar 619.118,28 hektar.
C. LUAS AREAL PERSAWAHAN TERHADAP PRAKIRAAN “SIFAT HUJAN” MUSIM KEMARAU 2008
Luas areal persawahan pada Zona Musim terhadap Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2008 selengkapnya disajikan pada Tabel 14.
Tabel 14. Luas Areal Persawahan Pada Zona Musim Terhadap Prakiraan “Sifat Hujan” Musim Kemarau 2008
Daerah Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2008 dan Luas Sawah
Dibawah Normal Normal Diatas Normal
Sumatera4.307,89 27.951,16 48.141,52
Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta
176.654,8 777.394,33 4.042,59
Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta
96.610,29 712.463,63 147.792,64
Jawa Timur586.246,27 863.600,47 ---
Bali1.348,46 4.247,08 2.904,95
Nusa Tenggara Barat
--- 11.375,53 2.457,07
Nusa Tenggara Timur
2.740,06 5.003,09 ---
Kalimantan1.448,99 147.307,57 14.944,08
Sulawesi1.575,41 60.701,63 880,56
Maluku--- 944,.16 ---
Papua72,82 747,49 ---
Total (Ha871.004.99 2.611.736,1 221.163,41
Luas areal persawahan terbesar diprakirakan terdapat pada sifat hujan Normal (2.611.736,1 hektar). Selanjutnya pada sifat hujan Dibawah Normal diprakirakan sebesar 871.004,99 hektar dan sifat hujan Diatas Normal sebesar 221.163,41 hektar.
-----oo0oo-----