16
Sang Kreator Muda Pembawa Perubahan Disampaikan dalam Communication Student Summit HUTKOM UNAIR 2012 Tim Universitas Gadjah Mada: Eko Megawati, Bella Ayu Pertiwi, Ulya Amaliya

Presentasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Presentasi

Sang Kreator Muda Pembawa Perubahan

Disampaikan dalam Communication Student Summit HUTKOM UNAIR 2012

Tim Universitas Gadjah Mada:

Eko Megawati, Bella Ayu Pertiwi, Ulya Amaliya

Page 2: Presentasi

Latar Belakang

Media Mainstream

• Nilai diversity of content and ownership tak lagi menghiasi wajah demokrasi

media di negara kita.

New Media

• Menilik potensinya tersebut, new media dapat digunakan sebagai

basis pergerakan sosial-ideologis khususnya oleh kaum muda

Konten cenderung seragam

Penguasaan oleh sekelompok aktor kepentingan

Banyak dimanfaatkan kaum muda

Daya interaktivitas dapat dijadikan alternatif saluran komunikasi yang efektif dan efisien

Jangkauan tak terbatas

Page 3: Presentasi

Rumusan Masalah

“Bagaimana pemuda memanfaatkan new media dalam menciptakan gerakan sosial-ideologis?”

Page 4: Presentasi

Kerangka Teori

Fungsi dan Nilai dalam Media

• Menyampaikan Informasi

• Mendidik

• Menghibur

• Mempengaruhi

Effendy, dalam buku “Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek”

Page 5: Presentasi

Agenda

Korporasi

Agenda Publik

Agenda Civil

Society

Agenda Elit

Agenda Media Agenda

Negara

Media dan Berbagai Kontestasi Agenda

Skema Media dan Berbagai Kontestasi Agenda, A. Nyarwi dalam Modul “Peran Media dan Kaum Muda dalam Pemberantasan Korupsi”, Disampaikan dalam pelatihab CJAC SIDAK-INFOKORUPSI, Yogyakarta 24 Januari 2011.

Page 6: Presentasi

Gerakan Sosial-Ideologis

Gerakan Sosial-Ideologis muncul dan dapat eksis ketika:*

(1)tingkat akses terhdap lembaga-lembaga politik mengalami keterbukaan,

(2)ketika keseimbangan politik sedang tercerai berai sedangkan keseimbangan politik baru belum terbentuk,

(3)ketika para elit politik mengalami konflik besar dan konflik ini dipergunakan oleh para pelaku perubahan sebagai kesempatan,

(4)ketika para pelaku perubahan digandeng oleh para elit yang berada di dalam sistem untuk melakukan perubahan *Abdul Wahib Situmorang. 2007. Gerakan Sosial: Studi Kasus Beberapa Perlawanan. (Yogyakarta, pustaka pelajar) hlm 4

Teori Mobilisasi Sumberdaya (Mc Carthy): “Berhasil tidaknya sebuah gerakan sosial sangat ditentukan oleh seberapa besar sebuah kelompok gerakan sosial memobilisasi sumber daya yang ada mendukung sebuah perubahan sosial yang diinginkan”

Page 7: Presentasi

Pembahasan

Media Mainstream dan Kubu Kepentingan

Penyebab lahirnya budaya massa yang seragam antara media satu dengan lainnya: a. Tuntutan industri kepada pencipta untuk menghasilkan karya yang banyak

dalam waktu yang singkat. Demi mengejar target produksi yang harus dicapai dalam tempo yang telah ditentukan, kualitas output seringkali terabaikan.

b. Budaya massa cenderung ‘latah’ meniru segala sesuatu yang sedang naik daun. Hal ini berujuan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya.

Kepemilikan media oleh pihak yang sama juga menjadi penyebab lain dari budaya massa yang seragam dalam media mainstream.

Burhan Bungin. 2006. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana. Hal.100

Page 8: Presentasi

Kubu Kepemilikan Media

Kompas Gramedia Grup

Media Grup Viva Grup

Negara

Media Nusantara Citra Grup

Chairul Tandjung Corp.

Jawa Pos Grup

PT. Emtek

Page 9: Presentasi

Penggunaan Media sebagai Basis Gerakan Sosial-Ideologis

• Penggunaan new media tengah menjadi budaya populer di Indonesia • Konsumen new media tersebut rata-rata berasal dari kalangan pemuda, yang

menempati presentase 32,4% dari total penduduk Indonesia • Pada umumnya, akses para pemuda terhadap new media bersifat konsumtif dan

demi kesenangan belaka. Tidak jarang penggunaan new media menghambat produktifitas bahkan memberikan pengaruh buruk terhadap moralitas kaum muda.

• Namun sesungguhnya, new media dapat digunakan sebagai alternatif atas keseragaman konten dan kepentingan tertentu dari balik penguasaan media mainstream.

• Jejaring sosial (facebook, twitter) maupun blog, youtube, website, dsbg merupakan media dengan konten yang dapat dikreasikan sendiri oleh penggunanya.

• Kebebasan untuk menyajikan konten tersebut dapat digunakan untuk mengembalikan fungsi dan niai media untuk menyampaikan informasi, mendidik, mempengaruhi dan menghibur masyarakat.

• Karena itu, pemuda dengan segala idealisme yang dimilikinya dapat memanfaatkan new media sebagai basis gerakan sosial-ideologis yang dirintisnya

Page 10: Presentasi

Inilah mereka: para kreator muda pembawa perubahan yang telah mampu memanfaatkan new media sebagai basis dari gerakan sosial-ideologis yang dirintisnya.

Pemanfaatan Media oleh Pemuda dalam Menciptakan Gerakan Sosial-Ideologis

Page 11: Presentasi

Muhamad Iman Usman (20 tahun) dan INDONESIAN FUTURE LEADERS (IFL)

• Indonesian Future Leaders (IFL) merupakan “suatu komunitas yang mewadahi pemuda-pemudi Indonesia yang peduli akan nasib bangsa dan ingin melakukan perubahan-perubahan yang positif di berbagai bidang”

• Jaringan IFL telah menjangkau seluruh Indonesia melalui beragam media. Awalnya, IFL menjadikan blog sebagai media penyebarluasan gerakan, yakni lewat http://blog-ifl.blogspot.com/.

• Kemudian pada tahun 2011 IFL memiliki domainnya sendiri di indonesianfutureleaders.org/.

• IFL juga memanfaatkan beragam media sosial, seperti membuat page facebook http://www.facebook.com/pages/Indonesian-Future-Leaders dan akun twitter @ifutureleaders. Hal tersebut belum termasuk akun yang dikelola tiap cabang daerah, seperti @iflbandung, @iflbali, @iflmedan, @IFL_yogya hingga @IFLsulsel.

• Hingga April 2011, IFL tercatat telah memiliki lebih dari 50 staf, +500 relawan, dan 8000 online supporters , yang tersebar tidak hanya di Indonesia, tetapi juga mancanegara.

• Iman Usman sebagai salah satu kreator muda pembawa perubahan juga mengelola sebuah website dengan alamat www.inspire-cast.com yang berisi rekaman video dari orang-orang yang menginspirasi.

Page 12: Presentasi

“Saya memang tidak mempelajari secara formal mengenai media ataupun dunia komunikasi, tapi bisa dibilang saya senang memperhatikan, memanfaatkan, dan tentu saja mengkonsumsinya. Sebagai konsumen (setidaknya), saya makin prihatin melihat apa yang disajikan oleh media saat ini. Ketika menghidupkan televisi misalnya, yang didengar hanyalah berita soal korupsi, kriminalitas, kekerasan, berita tentang kehidupan pribadi orang lain, atau sejenisnya... Jika anda memiliki media sendiri (jejaring sosial, blog, dll), sampaikanlah hal-hal positif yang menurut anda layak untuk dibagikan. ”

(M. Iman Usman, http://imanusman.com/2012/04/cerita-kita-inspirasi-untuk-

indonesia/)

Page 13: Presentasi

Alanda Kariza (21 tahun) dan INDONESIAN YOUTH CONFERRENCE (IYC)

• Indonesian Youth Conferrence (IYC) merupakan “sebuah kegiatan yang direncanakan dan diselenggarakan oleh pemuda, yang bertujuan untuk mengumpulkan pemuda Indonesia untuk berbagi masalah dan ide, meningkatkan kepedulian mereka terhadap isu-isu terkini serta meyakinkan masyarakat bahwa suara pemuda harus didengar dan ditanggapi dengan serius.”

• Beberapa alamat jejaring social yang digunakan IYC untuk menyebarkan gerakan sosial-ideologisnya adalah sebagai berikut: http://indonesianyouthconference.org, http://shout.indonesianyouthconference.org, http://twitter.com/indonesianyouth, http://foursquare.com/indonesianyouth, http://youtube.com/indonesianyouthconf

• Karena dianggap unggul dalam pemanfaatan media, Indonesian Youth Conferrence yang didirikan pada 23 Januari 2009 akhirnya mendapatkan penghargaan dari People's Choice - IPA Solve Awards 2011. Penghargaan tersebut diberikan kepada asosiasi yang mampu memanfaatkan sejumlah fasilitas new media untuk meningkatkan eksistensinya di mata masyarakat luas.

Page 14: Presentasi

Kita tidak pernah peduli, dan kita tidak pernah ingin membuat perubahan.

Walaupun sebenarnya, kita bisa, dan kita mampu.

Padahal, saat muda adalah saat yang paling tepat, di mana rasa idealisme kita masih berada pada puncaknya.

(Alanda Kariza,

http://alandakariza.com/pemuda-pemudi-pembuat-perubahan/)

Page 15: Presentasi

• Konsep hegemoni dalam media didasarkan pada faktor ekonomi politik yang berkembang di dalamnya. Selain dipengaruhi selera pasar, adanya kepentingan komersial telah berpengaruh besar pada sajian dalam media-media mainstream yang cenderung jauh dari fungsi ideal dan nilai yang diembannya.

• New media dengan segala potensi yang ditawarkannya

telah memberikan angin segar bagi pergerakan sosial yang diinisiasi oleh pemuda. Dari new media inilah berbagai gerakan sosial ideologis tumbuh dan berkembang hingga memperoleh dukungan dari berbagai pihak.

Kesimpulan

Page 16: Presentasi

M. Iman Usman dan Alanda Kariza hanyalah sebagian kecil contoh, karena sesungguhnya pemanfaatan new media secara positif dapat dilakukan oleh pemuda manapun, oleh kita

bersama, mulai dari detik ini....