225
PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Disusun Oleh Tiara Puji Pangesti NIM 6662111198 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG, 2016

PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

  • Upload
    dokhanh

  • View
    254

  • Download
    7

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

�� �

PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Pada Program Studi Ilmu Komunikasi

Disusun Oleh

Tiara Puji Pangesti

NIM 6662111198

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG, 2016

Page 2: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
Page 3: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
Page 4: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
Page 5: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

v

“Bismillahir-rahmanir-rahim”

Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi

Maha Penyayang. (Q.S. Al-Fatihah, Ayat: 1)

“Dan sebuah keajaiban terjadi bukan dengan menunggu tapi

membuatnya, karena keajaiban merupakan nama lain dari

usaha . . . Jangan pernah katakana tidak bisa sebelum

berusaha” J

(Tiara Puji Pangesti)

Karya kecil yang berisikan pelajaran tentang doa, usaha,

kesabaran, kesungguhan, keikhlasan, keberuntungan, dan

keberhasilan.

Skripsi ini kupersembahkan untuk: Bapak, Ibu, Kakak-

kakak ku dan seluruh keluarga besar tercinta. Terima kasih

Page 6: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

vi

ABSTRAK

Tiara Puji Pangesti. NIM. 6662111198. Skripsi. Presentasi Diri Mahasiswa Homoseksual Di Kota Serang. Pembimbing I: Naniek Afrilla Framaniek., S.Sos., M.Si dan Pembimbing II: Husnan Nurjuman., S.Ag., M.Si.

Gay disadari sebagai sebuah orientasi seksual yang ada di dalam masyarakat

dan menimbulkan berbagai macam reaksi oleh lingkungan sekitarnya. Tidak terkecuali kota Serang, sebagai ibu kota Banten yang masih menjaga budaya ketimurannya dan Serang identik dengan kota santri. Sehingga, sebagai mahasiswa, yang notabenenya seseorang yang terpelajar, maka pandangan negatif akan segera dilayangkan pada mahasiswa gay. Mahasiswa juga merupakan calon intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali syarat dengan berbagai predikat.

Sehingga di mata masyarakat mahasiswa dianggap nyaris tidak

boleh memiliki kesalahan. Yang pada akhirnya, mahasiswa gay ini melakukan hal yang dapat menyelamatkan diri mereka sehingga supaya merasa diterima di lingkungan sosialnya yaitu dengan menghindari pengungkapan jati diri mereka kepada lingkungan sosialnyanya, dengan cara menjaga front personal mereka yaitu dari penampilan dan gaya mereka. Peneliti tertarik untuk meneliti masalah penelitian yaitu tentang presentasi diri mahasiswa homoseksual di kota Serang, dengan pertanyaan penelitian mengenai presentasi diri yang dilakukan mahasiswa homoseksual di panggung depan dan presentasi diri yang dilakukan mahasiswa homoseksual di panggung belakang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan tersebut. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan paradigma konstruktivisme. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dengan 3 key informan yaitu pria homoseksual dan 2 informan tambahan yaitu sahabat dari key informan dan psikolog. Peneliti menggunakan analisis teori Dramaturgi dari Erving Goffman, yang berlangsung dalam 2 bagian yaitu bagian panggung depan dan bagian panggung belakang. Hasil dari penelitian ini yaitu, Dalam hal ini mereka memiliki suatu peran yang sangat berbeda ketika berada di lingkungan rumah dan lingkungan kampus maupun lingkungan kelompok gaynya. Mereka berdramaturgi dalam proses kehidupannya.  Seperti dari gaya bicara, body language, dan penampilan, dalam aktivitas dan rutinitas mereka dijalankan dalam dua peran yang berbeda.

Kata Kunci: Homoseksual, Teori Dramaturgi, Pria Homoseksual.  

Page 7: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

vii

ABSTRACT

Tiara Puji Pangesti. Student Number. 6662111198. Essay. The Presentation Of Self About Homoseksual Student In The Serang City. Supervisor I: Naniek Afrilla Framaniek, S.Sos., M.Si and Supervisor II: Husnan Nurjuman, S.Ag., M.Si.

Gay considered as a sexual orientation that is in society and have a kinds of reaction by the environment. Is no exception serang city, as the capital Banten who was guarded its east culture and attack identical to the city of santri. So, as a student, who as someone who has been educated, so a negative view will soon be submitted on students gay. Student also is candidates intellectual or young scholars in a levels of society who often condition with various the predicate. So that in the citizens students considered barely may have a mistake. That in the end, students gay this do the can save them that that feel accepted in the neighborhood social namely by avoid the disclosure of who they are to social environment, with how to keep their personal front of appearance and their code. Researchers interested to scrutinize problems research which was about presentation self students homosexual in the Serang city, with questions research on presentation that has done students homosexual in the front stage and presentation soul that has done students homosexual in the back stage. This study attempts to know these problems. Researchers used research methodology qualitative approach phenomenology and paradigm constructivism. Technique data collection used the interview with 3 key informants namely homosexual man and 2 informants additional namely friend from key informants and psychologist. Researchers used analysis the theory Dramaturgy of Erving Goffman, which was held in 2 regions those regions of the front stage and regions of the back stage. The result of research is, in this case they have a role very different while in home environment and social life at the college and their gay’s group. They are drama in the process of their life. As from tone of speech, body language, and appearance, activity and about their business executed in two different roles.

Keywords: Homosexual, The Theory Dramaturgy, Homosexual man.

Page 8: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

viii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga

peneliti dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini dalam rangka

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa dengan judul “Presentasi Diri Mahasiswa Homoseksual Di Kota

Serang.”

Selama proses penyusunan skripsi ini, tentunya peneliti banyak sekali menerima

bantuan, bimbingan, dorongan, support, dan nasihat dari berbagai pihak, sehingga skripsi

penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu dalam kesempatan ini

peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Allah SWT, yang telah melimpahkan karunia, kemudahan dan hidayah-Nya.

2. Bapak Prof. Dr. Sholeh Hidayat, M.Pd selaku Rektor Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa beserta staff dan jajarannya.

3. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa beserta staff dan jajarannya.

4. Dr. Rahmi Winangsih., M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

5. Bapak Darwis Sagita., M.Kom selaku Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

6. Ibu Nurprapti Wahyu, M.Si selaku dosen Akademik. Terimakasih saran dan

bimbingan selama peneliti masuk kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

ix

7. Ibu Naniek Afrilla Framaniek, S.Sos., M.Si selaku dosen pembimbing I.

Terimakasih atas bimbingannya, kesabaran dan juga saran, kritik serta masukan

yang telah banyak membantu peneliti menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapak Husnan Nurjuman, S.Ag., M.Si selaku dosen pembimbing II dan penguji

sidang. Terimakasih atas bimbingannya, kesabaran, dan juga saran, kritik serta

masukan yang telah banyak membantu peneliti menyelesaikan skripsi ini.

9. Seluruh dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang

telah banyak memberikan ilmu pengetahuan selama peneliti duduk dibangku

perkuliahaan.

10. Orang tua tercinta, Ayahanda Marpujo dan Ibunda Daryatun yang selalu

memberi motivasi, mendoakan, serta memberikan dukungan moril maupun

materil, beserta seluruh keluarga besar yang turut memberikan dukungan dan doa

agar peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Kakak-kakak ku tersayang Arif Setia Budi, Retno Citra Dewi, dan Anggi Tri

Prayogo yang selalu memberikan motivasi, saran, masukan dan doa sehingga

dalam proses pengerjaan skripsi berjalan dengan lancar.

12. Dicky Cahyadhi selaku teman dekat saya yang selalu memberikan motivasi,

membantu dan menemani saya ke beberapa perpustakaan kampus lain, sehingga

pengerjaan skripsi menjadi lebih lancar dan menyenangkan.

13. AL, EL dan YEL selaku narasumber. Terimakasih atas ketersediaannya menjadi

key informan dalam memberikan informasi dan jawaban sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

x

14. Bapak Sake Pramuwisakti S.Psi, dan Laddy Marriet selaku narasumber.

Terimakasih atas ketersediaannya memberikan informasi yang dibutuhkan dalam

penelitian ini.

15. Kepada para sahabat tercinta, sahabat seperjuangan Ratna Rahayu, Dwi

Kurnia, Arin Novyanti, Ema Masriyah, Rifki Kurniawan dan sahabat yang

meski tidak berjuang bersama namun selalu memberikan semangat kepada

peneliti. Terimakasih atas dukungan, motivasi, serta selalu ada dalam suka dan

duka selama ini sehingga peneliti bisa menyelesaikan skripsi ini.

16. Teman-Teman seperjuangan C Humas 2011. Abel, Ade, Agung, Amanda, Dina,

Fairuz, Fauzul, Gima, Hari, Helmi, Ifat, Irene, Irhas, Isma, Laras, Lifah, Mitha,

Mutia, Neni, Noni, Nurjanah, Puti, Reza Ali, Triesty, Seftian, Tanya, Ufi, Yudi

dan Zahra. Terimakasih atas saran, motivasi, bantuan, doa, dukungan serta

kebersamaan selama ini.

17. Teh Lulu yang selalu memberikan nasihat dan semangat sehingga peneliti bisa

menyelesaikan skripsi ini.

18. Teman-teman Ilmu Komunikasi angkatan 2011 yang selalu memberikan saran,

dukungan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

19. Teman-teman KKM 05 2011. Terimakasih atas kebersamaan selama KKM di

Desa Waringin Kurung yang memberikan banyak ilmu bermanfaat.

20. Pihak-pihak yang telah membantu peneliti tetapi tidak dapat peneliti sebutkan

satu persatu.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, dikarenakan

keterbatasan wawasan peneliti. Oleh karena itu, peneliti dengan rendah hati memohon

maaf atas kekurangan dan kelemahan yang terdapat dalam skripsi ini, peneliti berharap

Page 11: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

xi

kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penelitian ini. Akhir kata,

peneliti berharap skripsi ini dapat berguna dan dapat menambah ilmu pengetahuan serta

wawasan bagi siapa pun yang membacanya.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Serang, Januari 2016

(Tiara Puji Pangesti)

 

Page 12: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

12

  DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i

LEMBAR ORISINALITAS ........................................................................................ ii

LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v

ABSTRAK ..................................................................................................................... vi

ABSTRACT ................................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................................ viii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xvii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 7 1.3 Identifikasi Masalah ................................................................................ 7 1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................... 7 1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................. 8

BAB 2 KAJIAN TEORI

2.1 Tinjauan Konsep ..................................................................................... 9 2.1.1 Komunikasi ................................................................................... 9 2.1.2 Komunikasi Sosial ....................................................................... 11 2.1.3 Komunikasi Interpersonal ........................................................... 12

2.2 Perspektif Teoritis ................................................................................ 13

Halaman

xii

Page 13: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

13

2.2.1 Teori Dramaturgi ......................................................................... 14 1. Pemahaman Mengenai Dramaturgi ......................................... 16 2. Presentasi Diri ......................................................................... 18 3. Panggung Pertunjukan ............................................................ 20 4. Front Stage (Panggung Depan) .............................................. 22 5. Back Stage (Panggung Belakang) ........................................... 24

2.3 Orientasi Seksual .................................................................................. 25 1. Pengertian Homoseks dan Homoseksualitas .................................. 28 2. Tipe-Tipe Homoseksual ................................................................... 29 3. Pengertian Gay atau Pria Homoseksual ........................................... 32

2.4 Mahasiswa ........................................................................................... 34 2.5 Kerangka Berpikir ............................................................................... 35 2.6 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 38

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian .......................................................................... 47 3.1.1 Metode Penelitian ........................................................................ 47 3.1.2 Paradigma Penelitian ................................................................... 50

3.2 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................... 51 3.3 Instrumen Penelitian ............................................................................ 52

3.3.1 Sumber Data ............................................................................... 52 3.3.2 Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 52

3.4 Informan Penelitian ............................................................................. 55 3.5 Teknik Analisis Data ........................................................................... 57 3.6 Lokasi Penelitian ................................................................................. 59 3.7 Jadwal Penelitian ................................................................................. 60

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Subjek Penelitian .................................................................. 61 4.1.1 Deskripsi Identitas key Informan ................................................. 62

1. Key Informan 1 AL ................................................................. 63 2. Key Informan 2 EL ................................................................. 65 3. Key Informan 3 YEL ............................................................... 67

4.1.2 Deskripsi Identitas Narasumber .................................................. 70 Sake Pramawisakti, S.Psi ............................................................ 70

4.1.3 Deskripsi Identitas Informan Tambahan .................................... 71 Laddy Marriet .............................................................................. 71

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................... 72 4.2.1 Panggung Pertunjukkan Individu gay ......................................... 75

4.2.1.1 Panggung Depan Individu gay ........................................ 76 1. Di dalam Lingkungan Keluarga ................................... 80 2. Di dalam Lingkungan Kampus .................................... 98

4.2.1.2 Pangggung Belakang Individu gay ................................ 122 Di Lingkungan kelompok Gay ....................................... 123

xiii

Page 14: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

14

4.3. Realitas Dramaturgi Mahasiswa Homoseksual .................................. 144

BAB 5 KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 161 1. Presentasi Diri Mahasiswa Gay di Lingkungan Keluarga

Sebagai Panggung Depan .............................................................. 161 2. Presentasi Diri Mahasiswa Gay di Lingkungan Kampus

Sebagai Panggung Depan .............................................................. 162 3. Presentasi Diri Mahasiswa Gay di Lingkungan Kelompok

Gay Sebagai Panggung Belakang .................................................. 162 5.2 Saran ................................................................................................... 163

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 165

LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................................... 167

RIWAYAT HIDUP ................................................................................................... 206

   

xiv

Page 15: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

15

DAFTAR TABEL

Tabel 2.2 Penelitian Sejenis ............................................................................................ 44 Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ............................................................................................ 60

   

xv

Page 16: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

16

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ......................................................................................... 37 Gambar 4.1 Informan Tambahan Sake Pramawisakti, S.Psi ............................................ 71 Gambar 4.2 Hasil Temuan Penelitian ............................................................................. 160

   

xvi

Page 17: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

17

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara informan ................................................................... 167 1. Pedoman Wawancara Key Informan ...................................................... 168 2. Pedoman Wawancara Sahabat Key Informan ........................................ 170 3. Pedoman Wawancara Narasumber ........................................................ 170

Lampiran 2 Hasil Jawaban Wawancara Key Informan .................................................. 171 1. Jawaban Wawancara Key Informan AL ................................................ 172 2. Jawaban Wawancara Key Informan EL ................................................. 180 3. Jawaban Wawancara Key Informan YEL .............................................. 187

Lampiran 3 Hasil Jawaban Wawancara Sahabat Key Informan ..................................... 195 Lampiran 4 Hasil Jawaban Wawancara Narasumber ..................................................... 198 Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian Kepada Psikolog Sake Pramawisakti, S.Psi. .............. 201 Lampiran 6 Buku Bimbingan Skripsi ............................................................................. 203                                                      

xvii  

Page 18: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

1

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Homogeny relationship merupakan suatu identitas seksual diluar

heteronormativitas yang tidak lagi mampu disangkal keberadaanya. Homosexual,

adalah ketertarikan seksual dimana pasangan yang dipilih dari sesama jenis.

Kelompok homoseksual dibedakan menjadi empat golongan, yaitu kelompok

lesbian, gay, biseksual dan transgender atau biasa disingkat menjadi LGBT.

Kelompok yang menjadi fokus penelitian yang dilakukan peneliti adalah

kelompok gay atau pria homoseksual. Biasanya karakteristik dari pria

homoseksual ini yaitu penampilannya yang modis, dan trendy.

Munculnya fenomena gay memang tidak lepas dari konteks kebudayaan.

Kebiasaan-kebiasaan pada masa anak-anak ketika mereka dibesarkan di dalam

keluarga, kemudian mendapat penegasan pada masa remaja menjadi penyumbang

terciptanya gay. Tidak satu pun gay yang “menjadi gay” karena proses mendadak.

Kesimpulannya bahwa tidak ada seorang gay yang lahir ke dunia ini lalu

kemudian murni menjadi gay tanpa adanya proses sosialisasi di dalamnya,

sehingga dalam tahap sosialisasi ini seorang gay bisa berperilaku tersebut

disebabkan oleh beberapa faktor.

Tidak semua gay di Indonesia secara terbuka dan berani menyatakan

bahwa dirinya adalah seorang gay dengan alasan demi menjaga nama baik mereka

1

 

2

1

Page 19: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

2

 

maupun keluarga. Sehingga hal inilah yang menyebabkan seorang gay lebih

memilih untuk menutupi identitas seksualnya dibandingkan harus membuka

dirinya sebagai seorang gay. Di samping itu beberapa hal yang menyebabkan

mereka menutupi identitas aslinya sebagai gay yaitu karena adanya nilai dan

norma sosial yang ada dimasyarakat.

Gay disadari sebagai sebuah orientasi seksual yang ada di dalam

masyarakat dan menimbulkan berbagai macam reaksi oleh lingkungan sekitarnya.

Perdebatan mengenai homoseksualitas telah lama menjadi perbincangan hangat

yang melahirkan pro dan kontra terhadap orientasi seksual diluar

heteronormativitas. Tidak sulit kita temukan kelompok orang yang

mengatasnamakan norma dan nilai agama tertentu untuk melakukan tindakan

kriminalisasi terhadap kaum gay. Sebagai contoh penyerangan dan terror yang

dilancarkan oleh Front Pembela Islam terhadap agenda Internasional Lesbian Gay

Assosiation (ILGA) di Surabaya pada tanggal 26-28 Maret 2010, dan mirisnya

pembubaran ini diamini oleh aparat kepolisian yang bertindak sebagai alat

pengamanan negara.1 Dari kasus tersebut, aparat kepolisian memiliki peran

sebagai alat pengamanan negara terhadap masyarakat yang mendominasi

kepemimpinan moral dan intelektual rakyatnya, yang pada akhirnya menyudutkan

keberadaan kaum gay. Selain dari kasus tindakan kriminalisasi diatas, masih

banyak kasus-kasus yang berkaitan dengan tindakan homoseksual.

Salah satu contoh kasus yang terjadi yaitu pada pasangan sesama jenis

yang menikah pada tanggal 12 januari 2012, menurut sumber dari Tempo yang                                                                                                                          1  Mahardika News (Heteronormativitas, Konstruksi atau Takdir?) diakses melalui perempuanmahardika.blogspot.com/2010/08. {28/03/2015}.  

Page 20: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

3

 

bernama Angelis, 41 tahun dan Angga Sucipto, 21 tahun telah meninggalkan

rumah mereka di Perumahan Puri Agung III, Blok B6 Nomor 20, Batam, setelah

masyarakat sekitar menggerebek mereka. Timbul niat warga menggerebek

pasangan Anggelis dan Angga ini, menurut salah seorang warga yang tak mau

disebutkan identitasnya, karena tingkah laku mereka yang kadang di luar norma.

Bahkan ketika digerebek, keduanya sedang tidak mengenakan pakaian lengkap,

jadi mudah diketahui jenis kelamin mereka. Angelis dan Angga adalah sesama

jenis, yaitu sama-sama perempuan.2

Dari kasus-kasus di atas kita bisa melihat bahwa masyarakat Indonesia

dengan nilai-nilai ketimurannya menganggap bahwa hubungan sesama jenis

adalah tabu, dianggap salah, dan tidak diakui bahkan dianggap aneh, pria

berpakaian seperti perempuan saja tidak dibolehkan apalagi pasangan sesama

jenis.

Di negara Indonesia sampai saat ini masih tidak melegalkan pernikahan

sesama jenis, karena pernikahan yang dianggap sah bagi Negara Indonesia adalah

pernikahan antar lawan jenis. Sehingga terdapat tindakan yang dilakukan oleh

Front Pembela Islam terhadap agenda Internasional Lesbian Gay Assosiation

(ILGA) di Surabaya, dan penggerebekan yang dilakukan oleh warga terhadap

pasangan homoseksual. Kondisi inilah yang menjadikan individu gay enggan

untuk membuka diri mengenai jati diri mereka yang sebenarnya, karena hal

tersebut dianggap bisa mendapatkan penolakan dari masyarakat.

                                                                                                                         2  http://nasional.tempo.co/read/news/2013/01/12/058453944/Pasangan-Nikah-Sesama-Jenis-Kabur-dari-Rumah. Diakses pada tanggal 9-06-2015.  

Page 21: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

4

 

Dari stigma-stigma sosial yang mendiskreditkan komunitas maupun

individu homoseksual di Indonesia. keberadaan kaum homoseksual di Indonesia

tetap ada, Begitu juga di daerah kota Serang, keberadaan individu

homoseksualpun telah berkembang. Kehidupan kaum homoseksual yang bertolak

belakang dengan kebiasaan kehidupan manusia secara normal dalam berperilaku

dan menentukan sikap membuat individu homoseksual itu sendiri tidak

mendapatkan tempat di masyarakat. Itu semua dikarenakan pola kehidupan

mereka dianggap akan mempengaruhi kehidupan masyarakat lain.

Masih ada kekhawatiran sebagian individu gay di kota serang untuk

terbuka kepada masyarakat mengenai identitas seksual mereka, karena terkait

dengan berita pelegalan pernikahan sejenis di Amerika, sehingga orang indonesia

langsung anti pati dengan keberadaan gay, sehingga membuat sebagian individu

gay merasa takut untuk membuka identitas mereka. Sehingga dari kasus tersebut,

Permasalahan yang tengah dihadapi oleh individu sebagai pelaku homoseksual

sekarang ini yaitu bagaimana menempatkan diri dalam kehidupan bermasyarakat.

Karena keberadaan mereka masih dibilang asing dalam kehidupan dan sedikit

sulit untuk di terima.

Terlebih lagi masyarakat Indonesia dengan budaya ketimurannya masih

memegang teguh nilai heteronormativitas sebagai hubungan yang dianggap sesuai

dengan budaya masyarakat indonesia. Heteronormativitas inilah yang selama ini

menjadikan gay merasa bahwa dirinya harus tetap menjaga kerahasian mengenai

pilihan orientasi seksual yang dipilihnya. Kaum gay juga tidak diuntungkan dalam

beberapa hal ketika dibandingkan dengan kaum mayoritas ketika berinteraksi.

Page 22: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

5

 

Dalam interaksinya dengan kaum dominan, kaum gay harus mengupayakan

sebuah cara berkomunikasi sendiri supaya tetap dapat berinteraksi dengan dunia

sosialnya.

Dari peristiwa sosial di atas yang memaparkan tentang semakin

berkembangnya keberadaan kaum homoseksual dan penolakan dari masyarakat

dengan keberadaan pelaku homoseksual dan pada realitasnya masyarakat selalu

meyisihkan mereka dengan tidak sebagaimana semestinya, karena masyarakat

menganggap para pelaku homoseksual berlaku tidak sesuai dengan norma-norma

yang berlaku. Sehingga para pelaku homoseksual sering melakukan tindakan-

tindakan yang mereka rasa menyelamatkan diri mereka sendiri. Seperti contoh

melakukan sandiwara atau mengelola kesan dengan sebaik mungkin untuk

mendapatkan pengakuan yang baik dan tetap diterima menjadi bagian dari

anggota di lingkungan tempat dia berada.

Sehingga masyarakat akan tetap mengganggap mereka dengan

sebagaimana semestinya, walaupun mereka adalah kaum homoseksual. Oleh

karena itu mereka mencoba untuk membentuk gambaran idealis mengenai diri

mereka sendiri misalnya, di lingkungan keluarga dan di depan umum. Karena

mereka merasa bahwa mereka harus menyembunyikan sesuatu dalam perbuatan

mereka.

Hal tersebut dilakukan karena manusia tidak hanya sebagai makhluk

individu, akan tetapi juga sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri

tanpa bantuan orang lain, yang dalam kesehariannya tidak terlepas dari berbagai

macam aktivitas yang melibatkan individu-individu lain untuk saling

Page 23: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

6

 

berkomunikasi dan saling bersosialisasi setiap saat mereka saling membutuhkan

untuk memenuhi kebutuhan masing-masing. Baik itu kebutuhan biologis seperti

makan, minum dan seks maupun kebutuhan psikologis, seperti rasa kasih sayang,

dihargai, diakui, rasa aman dan sebagainya.

Terdapat beberapa hal yang melatarbelakangi penelitian ini dilakukan di

kota Serang. Dengan pertimbangan bahwa Serang identik dengan kota santri,

dimana masyarakatnya mayoritas beragama islam dan menganggap bahwa

perilaku seks seperti ini dianggap salah karena tidak sesuai dengan norma yang

ada dan masih dianggap aneh oleh sebagian masyarakat, sehingga hal ini masih

menjadi permasalahan yang agak sedikit sensitif untuk diangkat. Perkembangan

kaum homoseksual di kota Serang yang semakin berkembang. Akan tetapi dari

semuanya masih banyak dari mereka yang enggan menunjukkan jati diri mereka

yang sebenarnya dikarenakan norma-norma yang ada. Sehingga tanpa kita sadari

dalam realita kehidupan sehari-hari terdapat individu gay yang berinteraksi

dengan lingkungan sekitar kita. Karena keberadaan mereka yang tak tampak

itulah, sehingga orang normal susah untuk membedakannya.

Mahasiswa sebagai remaja dewasa yang merupakan remaja yang berada

pada perkembangan psikoseksual yang sudah matang sehingga mereka memiliki

kebebasan untuk menentukan cara dan jalan yang dipilih untuk memenuhi

dorongan-dorongan yang ada, oleh karena itu mahasiswa menjadi objek utama

penelitian mengenai homoseksualitas ini. Sebagai mahasiswa, yang notabenenya

seseorang yang terpelajar, maka pandangan negatif akan segera dilayangkan pada

mahasiswa gay.

Page 24: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

7

 

Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti memilih untuk mengkaji

presentasi diri mahasiswa homoseksual di kota Serang adalah untuk mengetahui

tujuan tertentu terhadap pesan yang disampaikan oleh gay tersebut kepada orang

lain. Sehingga gay ini akan memperlihatkan sosok- sosok tertentu yang dapat

dipahami oleh orang lain yang melihatnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dapat dirumusan fokus

masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimanakah “Presentasi Diri Mahasiswa

Homoseksual di Kota Serang”.

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan rumusan masalah penelitian, maka dapat di identifikasikan

masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1) Bagaimana presentasi diri mahasiswa homoseksual di dalam lingkungan

keluarga dan di lingkungan kampusnya?

2) Bagaimana presentasi diri mahasiswa homoseksual di dalam kelompok

gay-nya?

1.4 Tujuan Penelitian

1) Untuk menjelaskan presentasi diri mahasiswa homoseksual di dalam

lingkungan keluarga dan di lingkungan kampusnya.

2) Untuk menjelaskan presentasi diri mahasiswa homoseksual di dalam

kelompok gay-nya.

Page 25: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

8

 

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat berguna bagi semua pihak

terutama bagi pihak yang memiliki kepentingan langsung terhadap permasalahan

yang dikaji dalam penelitian ini. Adapun hasilnya dapat bermanfaat dan berguna

sebagai berikut:

a. Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini dapat menyumbangkan pemikiran-

pemikiran baru, terutama dalam bidang Ilmu Komunikasi khususnya

dalam komunikasi sosial dan komunikasi antarpribadi yaitu terhadap

Presentasi Diri Mahasiswa Homoseksual.

b. Praktis

1) Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

berupa gambaran dan pemahaman terhadap Presentasi Diri

Mahasiswa Homoseksual di Kota Serang. Dimana pemahaman

tersebut diharapkan mampu memberikan sumbangan kerangka

pemikiran yang dapat di perankan dalam kehidupan

bermasyarakat.

2) Secara praktis penelitian ini juga dapat memberikan manfaat bagi

individu homoseksual agar keberadaan mereka dapat lebih

dipahami sebagai makhluk sosial yang memerlukan kegiatan

interaksi dengan dunia sosialnya.

Page 26: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

9

 

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Konsep

Agar tidak terjadi kekeliruan dalam pemaknaan mengenai judul penelitian

“Presentasi Diri Mahasiswa Homoseksual di Kota Serang”, maka peneliti akan

memberikan gambaran dari beberapa teori yang ada dengan judul penelitian

tersebut:

2.1.1. Komunikasi

Kata Komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari

kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communication, atau

communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama

(communis) adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal-usul kata

komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip.

Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan

dianut secara sama.3 Carl L. Hovland mendefinisikan komunikasi adalah proses

yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan

(biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain

(komunikate). Everett M. Rogers mendefinisikan komunikasi adalah proses di

                                                                                                                         3 Sudikin Basrowi. 2002. Metode Penelitian Kualitatif Perspektif Mikro. Surabaya: Insan Cendikia. Hal. 62.

 

9

Page 27: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

10

 

mana suatu ide dilahirkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan

maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.4

Dari pengertian komunikasi diatas, untuk memperjelasnya dapat

dianalogikan sesuai dengan objek kajian dalam penelitian ini yaitu individu

homoseksual, yang menjadi komunikator yang memungkinkan seorang individu

homoseksual (komunikator) untuk memberikan rangsangan berupa lambang-

lambang verbal dan non verbal, di mana ketika individu homoseksual

memberikan rangsangan tersebut, individu itu berusaha untuk menumbuhkan

kesan-kesan tertentu yang sesuai dengan harapannya agar dapat mengubah

perilaku komunikannya, yang mungkin akan berubah menjadi menerimanya

meskipun dia homoseksual.

Dalam hidup bermasyarakat, orang yang tidak pernah berkomunikasi

dengan orang lain niscahaya akan terisolasi dari masyarakatnya. Pengaruh

keterisolasian ini akan menimbulkan depresi mental yang pada akhirnya

membawa orang kehilangan keseimbangan jiwa. Oleh sebab itu menurut Dr.

Everett Kleinjan dari East West Center Hawaii, komunikasi sudah merupakan

bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas. Sepanjang manusia

ingin hidup maka ia perlu berkomunikasi.

Banyak pakar menilai bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan yang

sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. Wilbur Schramm

menyebutnya bahwa komunikasi dan masyarakat adalah dua kata kembar yang

tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi tidak mungkin

                                                                                                                         4  Deddy Mulyana. 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Rosda Karya. Hal. 62.  

Page 28: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

11

 

masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia tidak mungkin

dapat mengembangkan komunikasi (Schramm; 1982).5

Apa yang mendorong manusia sehingga ingin berkomunikasi dengan

manusia lainnya. Teori dasar biologi menyebut adanya dua kebutuhan, yakni

kebetuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan kebutuhan untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Oleh karena itu, manusia melakukan

berbagai cara agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan kebutuhan

untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya sesuai dengan apa yang menurut

mereka benar.

2.1.2. Komunikasi Sosial

Komunikasi sosial adalah kegiatan komunikasi yang diarahkan pada

pencapaian suatu situasi integrasi sosial. Komunikasi sosial sebagai salah satu

fungsi komunikasi adalah suatu proses sosialisasi untuk pencapaian stabilitas

sosial, tertib sosial, dan penerusan nilai-nilai lama dan baru yang diagungkan oleh

suatu masyarakat. Melalui komunikasi sosial inilah kesadaran masyarakat

dipupuk, dibina dan diperluas, melalui komunikasi sosial juga masalah-masalah

sosial dipecahkan secara konsensus.6 Komunikasi sosial setidaknya

mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk menbangun konsep diri kita,

aktualisasi diri, kelangsungan hidup, memperoleh kebahagian, terhindar dari

tekanan dan ketegangan dan mempunyai hubungan dengan orang lain.  

                                                                                                                         5    Hafied Cangara. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Hal 2.  6 Burhan Bungin. 2008. Sosiologi Komunikasi (Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi

Komunikasi di Masyarakat). Jakarta: Kencana Pradana Media Grup. Hal. 32.

Page 29: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

12

 

Komunikasi sosial pada dasarnya adalah komunikasi kultur, karena dua

istilah sosial dan kultur bagaimana dua sisi mata uang yang tidak dapat

dipisahkan. Budaya menjadi perilaku komunikasi, dan komunikasipun turut

menentukan, memelihara, mengembangkan, dan mewariskan budaya.7 Menurut

Hall “komunikasi adalah budaya, sebaliknya budaya adalah mekanisme sosialisasi

budaya masyarakat baik secara horizontal (dari anggota masyarakat ke anggota

masyarakat lainnya), ataupun secara vertical (dari generasi ke generasi

berikutnya). Laki-laki tidak gampang menangis, dan tidak bermain boneka. Anak

perempuan tidak bermain pistol-pistolan, pedang-pedangan atau mobil-mobilan.

Laki-laki berpasangan dengan perempuan dan sebaliknya perempuan berpasangan

dengan laki-laki.

2.1.3. Komunikasi Interpersonal

Komunikasi antar pribadi (KAP) merupakan proses komunikasi yang

dilakukan oleh dua orang atau lebih, tidak melalui media, efeknya segera dan

umpan balik bersifat langsung.8 Manusia membutuhkan komunikasi dengan orang

lain karena manusia merupakan makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan

orang lain. Oleh karena itu peneliti memilih untuk mengkaji komunikasi

interpersonal terhadap presentasi diri gay di kota Serang adalah untuk mengetahui

tujuan tertentu terhadap pesan yang disampaikan oleh gay tersebut kepada orang

lain. Sehingga seorang gay akan memperlihatkan sosok-sosok tertentu yang akan

                                                                                                                         7 Burhan Bungin. 2008. Sosiologi Komunikasi (Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi

Komunikasi di Masyarakat). Jakarta: Kencana Pradana Media Grup. Hal.14.  8 Ibid,.Hal.72.

Page 30: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

13

 

dipahami oleh orang yang melihatnya dari proses komunikasi interpersonal

tersebut.

Komunikasi Interpersonal atau Komunikasi antar pribadi adalah sebuah

komunikasi yang dilakukan orang-orang secara tatap muka (face to face) yang

memungkinkan untuk mendapatkan respon secara langsung baik verbal maupun

non-verbal.9 Ada 3 (tiga) prediksi analisis bertahap yang dilakukan dalam KAP,

yaitu sosiologi, antropologi, dan psikologi.10 Analisis sosiologi dan antropologi

cenderung menghasilkan stereotype karena orang-orang yang terlibat dalam

komunikasi bersifat homophily (adanya kesamaan norma, nilai-nilai

kemasyarakatan, budaya, dan sebagainya), makan dengan tangan kanan, jangan

melawan orang tua, duduklah dengan sopan, perempuan mengenakan rok, laki-

laki mengenakan celana, laki-laki berpasangan dengan perempuan dan sebaliknya

perempuan berpasangan dengan laki-laki. Sedangkan pada analisis psikologis,

sudah melibatkan aspek empati atau sama rasa senasib sepenanggungan atau

orang-orang yang terlibat di kegiatan komunikasi ini bersifat heterophily

(perbedaan dalam sifat dan tingkah laku tetapi mampu menyesuaikan satu sama

lain), sehingga seringkali menghasilkan saling menyesuaikan satu sama lain.

2.2. Perspektif Teoritis

Perspektif adalah suatu kerangka konseptual (conceptual framework),

suatu perangkat asumsi, nilai, atau gagasan yang mempengaruhi persepsi kita, dan

                                                                                                                         9 Deddy Mulyana. 2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Hal.81. 10 Ahmad Sihabudin, dan Rahmi Winangsih. 2012. Komunikasi Antar Manusia. Serang: Pustaka

Getok Tular. Hal. 72.

Page 31: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

14

 

pada gilirannya mempengaruhi cara kita bertindak dalam suatu situasi.11

Sedangkan teori digunakan oleh peneliti untuk menjustifikasi dan memandu

penelitian mereka. Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti menggunakan

kajian-kajian konsep sebagai berikut:

2.2.1 Teori Dramaturgi

Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori dramaturgi dari

Erving Goffman, salah satu pakar sosiologi yang terkenal pada abad ke-20

menggunakan sebuah metafora dramatis untuk menjelaskan bagaimana para

pelaku komunikasi menghadirkan dirinya. Teori dramaturgi menurut Goffman

yaitu, bahwa ketika orang-orang berinteraksi, mereka ingin menyajikan suatu

gambaran diri yang akan diterima orang lain sesuai dengan apa yang

diharapkan.12 Ia menyebut upaya itu sebagai “pengelolaan kesan” yaitu teknik-

teknik yang digunakan aktor untuk memupuk kesan-kesan tertentu dalam situasi

tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Upaya pengelolaan kesan untuk

membangun identitas dirinya dalam upaya menjaga kerahasiaan yang ada di

dalam dirinya tersebut. sehingga mereka mengelola kesan sebaik mungkin agar

orang lain menganggap mereka dengan sebagaimana mestinya.

Menurut Goffman, kebanyakan atribut, milik atau aktivitas manusia

digunakan untuk presentasi diri ini, termasuk busana yang aktor pakai, tempat

akor tinggal, cara aktor berjalan dan berbicara, dan juga pekerjaan yang aktor

lakukan. Memang segala sesuatu yang terbuka mengenai diri aktor atau pelaku

                                                                                                                         11  Dedy Mulyana. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya. Hal. 16.  12  George Ritzer & Douglas J. Goodman. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana. Hal.

298.  

Page 32: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

15

 

komunikasi sendiri dapat digunakan untuk memberi tahu orang lain siapa dia.

Aktor melakukan hal itu dari situasi ke situasi.

Seperti halnya subjek dalam penelitian ini yaitu mahasiswa homoseksual,

mereka juga berusaha untuk menyesuaikan diri mereka dengan menampilkan citra

diri mereka kepada orang lain yang sesuai dengan lingkungan sosialnya. Upaya

penyesuaian diri itu disebut juga pengelolaan kesan.

Goffman menyebut aktivitas untuk mempengaruhi orang lain itu sebagai

pertunjukkan (performance). Pertunjukkan itu dilakukan untuk meyakinkan orang

lain agar menganggap aktor sesuai dengan apa yang aktor harapkan. Menurut

Goffman, kehidupan sosial bagaikan teater yang memungkinkan sang aktor

memainkan berbagai peran diatas suatu atau beberapa panggung.

Dalam perspektif dramaturgis, kehidupan ini ibarat teater, interaksi sosial

yang mirip dengan pertunjukkan diatas panggung, yang menampilkan peran-peran

yang dimainkan para aktor. Menurut Goffman, kehidupan sosial itu dapat dibagi

menjadi “wilayah depan” (front region) dan “wilayah belakang” (back region).

Wilayah depan merujuk kepada peristiwa sosial yang memungkinkan

individu bergaya atau menampilkan peran formalnya. Mereka seperti sedang

memainkan perannya diatas panggung sandiwara di hadapan khalayak penonton.

Sebaliknya, wilayah belakang ibarat panggung sandiwara bagian belakang (back

stage) atau tempat pemain sandiwara bersantai dengan kehidupan di panggung

belakangnya, contohnya mereka akan merasa lebih santai dan menjadi diri mereka

yang apa adanya dengan gaya bicara, dan perilaku yang tidak ada yang

Page 33: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

16

 

disembunyikan, seperti halnya pada saat mereka berada di lingkungan pada

panggung depan mereka.

Dalam usaha untuk mempresentasikan dirinya, terkadang sang aktor

menghadapi kesenjangan antara citra diri yang ia inginkan dilihat orang lain, dan

identitas yang sebenarnya, karena ia memiliki stigma (cacat), baik stigma fisik

(orang buta, orang lumpuh, orang pincang, bertangan atau berkaki satu) ataupun

stigma sosial (mantan pembunuh, mantan perampok, gay, lesbian, dan

sebagainya).

Buku Goffman, stigma, menelaah interaksi dramaturgis antara orang-

orang yang memiliki stigma dan orang-orang normal. Sifat interkasi itu

bergantung pada jenis stigma. Dalam kasus stigma fisik, aktor mengasumsikan

bahwa khalayak mengetahui bahwa aktor memang secara fisik berbeda dengan

mereka, sedangkan dalam kasus stigma sosial khalayak tidak mengetahui dan

melihatnya, misalnya homoseksual. Bagi aktor yang memiliki stigma fisik,

problem dramaturginya adalah menegelola ketegangan yang berasal dari fakta

bahwa orang lain mengetahui cacat fisik sang aktor, sedangkan bagi aktor dengan

stigma sosial, problem dramaturgisnya adalah mengelola informasi agar stigma

sosial tersebut tetap tersembunyi bagi khalayak, misalnya homoseksual.13

1) Pemahaman Mengenai Dramaturgi

Dramaturgi adalah suatu pendekatan yang lahir dari pengembangan Teori

Interaksionisme Simbolik. Dramaturgi diartikan sebagai suatu model untuk

mempelajari tingkah laku manusia, tentang bagaimana manusia itu menetapkan                                                                                                                          13  Dedy Mulyana. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Rosdakarya. Hal.

122.  

Page 34: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

17

 

arti kepada hidup mereka dan lingkungan tempat dia berada demi memelihara

keutuhan diri.

Istilah dramaturgi dipopulerkan oleh Erving Goffman, salah seorang

sosiolog yang paling berpengaruh pada abad 20. Dalam bukunya yang berjudul

The Presentation of Self in Everyday Life yang diterbitkan pada tahun 1959,

Goffman memperkenalkan konsep dramaturgi yang bersifat penampilan teateris.

Yakni memusatkan perhatian atas kehidupan sosial sebagai serangkaian

pertunjukan drama yang mirip dengan pertunjukan drama di panggung.

Secara ringkas dapat dikatakan bahwa Goffman melihat banyak kesamaan

antara pementasan teater dan berbagai jenis peran yang kita mainkan dalam

interaksi dan tindakan sehari-hari.14 Ada aktor dan penonton. Tugas aktor hanya

mempersiapkan dirinya dengan berbagai atribut pendukung dari peran yang ia

mainkan, sedangkan bagaimana makna itu tercipta, masyarakatlah (penonton)

yang memberi interpretasi.

Individu tidak lagi bebas dalam menentukan makna tetapi konteks yang

lebih luas menentukan makna (dalam hal ini adalah penonton dari sang aktor).

Karyanya melukiskan bahwa manusia sebagai manipulator simbol yang hidup di

dunia simbol. Perhatian utama Goffman terletak di bidang interaksi. Ia

menyatakan, karena orang umumnya mencoba mempertunjukkan gambaran

idealis mengenai diri mereka sendiri di depan umum, maka tanpa terelakkan

                                                                                                                         14  George Ritzer & Douglas J. Goodman. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana. Hal.93.

Page 35: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

18

 

mereka merasa bahwa mereka harus menyembunyikan sesuatu dalam perbuatan

mereka.15

Dalam konsep dramaturgi, Goffman mengawalinya dengan penafsiran

“konsep-diri”, di mana Goffman menggambarkan pengertian diri yang lebih luas

daripada Mead (menurut Mead, konsep-diri seorang individu bersifat stabil dan

sinambung selagi membentuk dan dibentuk masyarakat berdasarkan basis jangka

panjang). Sedangkan menurut Goffman, konsep-diri lebih bersifat temporer,

dalam arti bahwa diri bersifat jangka pendek, bermain peran, karena selalu

dituntut oleh peran-peran sosial yang berlainan, contohnya pada saat individu

homoseksual berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, mereka tidak hanya

berinterkasi dengan lingkungan keluarganya saja, akan tetapi dengan lingkungan

sosial lainnya dengan situasi dan identitas sosial yang mungkin berbeda sehingga

memungkinkan untuk memainkan peran-peran sosial yang berlainan. Berkaitan

dengan interaksi, definisi situasi bagi konsep-diri individu tertentu dinamakan

Goffman sebagai presentasi diri.

2) Presentasi Diri

Menurut Goffman, presentasi diri merupakan suatu kegiatan yang

dilakukan oleh individu tertentu untuk memproduksi definisi situasi dan identitas

sosial bagi para aktor dan definisi situasi tersebut mempengaruhi ragam interaksi

yang layak dan tidak layak bagi para aktor dalam situasi yang ada.16

                                                                                                                         15 George Ritzer & Douglas J. Goodman. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana. Hal.

299. 16 Dedy Mulyana. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Rosdakarya. Hal.

110-111.  

Page 36: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

19

 

Lebih jauh presentasi diri merupakan upaya individu untuk menumbuhkan

kesan tertentu di depan orang lain dengan cara menata perilaku agar orang lain

memaknai identitas dirinya sesuai dengan apa yang ia inginkan. Dalam proses

produksi identitas tersebut, ada suatu pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan

mengenai atribut simbol yang hendak digunakan sesuai dan mampu mendukung

identitas yang ditampilkan secara menyeluruh.

Manusia adalah aktor yang berusaha menggabungkan karakteristik

personal dan tujuan kepada orang lain melalui “pertunjukan dramanya sendiri”.

Dalam mencapai tujuannya tersebut, manusia akan mengembangkan perilaku-

perilaku yang mendukung perannya tersebut. Selayaknya pertunjukan drama,

seorang aktor dalam drama kehidupan juga harus mempersiapkan kelengkapan

pertunjukan. Kemudian ketika perangkat simbol dan pemaknaaan identitas yang

hendak disampaikan itu telah siap, maka individu tersebut akan melakukan suatu

gambaran-diri yang akan diterima oleh orang lain. Upaya itu disebut Goffman

sebagai “pengelolaan kesan” (impression management), yaitu teknik-teknik yang

digunakan aktor untuk memupuk kesan-kesan tertentu dalam situasi-situasi

tertentu untuk mencapai tujuan tertentu (Mulyana, 2010: 112).

Menurut Goffman, kebanyakan atribut, milik atau aktivitas manusia

digunakan untuk presentasi diri, termasuk busana yang kita kenakan, tempat kita

tinggal, rumah yang kita huni berikut cara kita melengkapinya (furnitur dan

perabotan rumah), cara kita berjalan dan berbicara, pekerjaaan yang kita lakukan

dan cara kita menghabiskan waktu luang kita Lebih jauh lagi, dengan mengelola

informasi yang kita berikan kepada orang lain, maka kita akan mengendalikan

Page 37: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

20

 

pemaknaan orang lain terhadap diri kita. Hal itu digunakan untuk memberi tahu

kepada orang lain mengenai siapa kita.17

Dalam konsep dramaturgi, Goffman menyebut aktivitas untuk

mempengaruhi orang lain itu sebagai pertunjukkan (performance), yakni

presentasi diri yang dilakukan individu pada ungkapan-ungkapan yang tersirat,

suatu ungkapan yang lebih bersifat teateris, kontekstual, non-verbal dan tidak

bersifat intensional. Dalam arti, orang akan berusaha memahami makna untuk

mendapatkan kesan dari berbagai tindakan orang lain, baik yang dipancarkan dari

mimik wajah, isyarat dan kualitas tindakan.18 Menurut Goffman, perilaku orang

dalam interaksi sosial selalu melakukan permainan informasi agar orang lain

mempunyai kesan yang lebih baik. Kesan non-verbal inilah yang menurut

Goffman harus dicek keasliannya. Ketika individu akan mempengaruhi khalayak

penontonnya mengenai konsep ideal mengenai dirinya terdapat sebuah panggung

pertunjukkan, di mana ia akan memainkan sebuah peran dalam panggung

pertunjukan itu.

Goffman menyatakan bahwa hidup adalah teater, individunya sebagai

aktor dan masyarakat adalah penontonnya. Jadi kehidupan dapat juga diartikan

sebagai panggung pertunjukkan, misalnya untuk subjek dalam penelitian ini yaitu

mahasiswa homoseksual. Ketika individu dihadapkan pada panggung, ia akan

menggunakan simbol-simbol yang relevan untuk memperkuat identitas

karakternya, namun ketika individu tersebut telah habis masa pementasannya,

                                                                                                                         17  Dedy Mulyana. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT Remaja Rosdakarya. Hal.

112.  18 Ibid., Hal. 114.

Page 38: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

21

 

maka di belakang panggung akan terlihat tampilan seutuhnya dari individu

tersebut.

3) Panggung Pertunjukan

Dalam perspektif dramaturgis, kehidupan ini ibarat teater, interaksi sosial yang

mirip dengan pertunjukkan diatas panggung yang menampilkan peran-peran yang

dimainkan para aktor.19 Menurut Goffman, kehidupan sosial itu dapat dibagi

menjadi “wilayah depan” (front region) dan “wilayah belakang” (back region).

Goffman melihat ada perbedaan akting yang besar saat aktor berada di atas

panggung depan (front stage) dan panggung belakang (back stage) drama

kehidupan. Kondisi akting di panggung depan adalah adanya penonton (yang

melihat kita) dan kita sedang berada dalam bagian pertunjukan. Saat itu kita

berusaha memainkan peran kita sebaik-baiknya agar penonton memahami tujuan

dari perilaku kita. Perilaku kita dibatasi oleh konsep-konsep drama yang bertujuan

membuat drama yang berhasil. Sedangkan di panggung belakang adalah keadaan

di mana kita berada di belakang panggung dengan kondisi tidak ada penonton,

sehingga kita dapat berperilaku bebas tanpa memperdulikan plot perilaku

bagaimana yang harus kita bawakan.

Lebih jauh untuk memahami konsep dramaturgi, analogi individu gay

adalah sebagai contoh. Seorang gay senantiasa mempunyai dua sisi kehidupan

yang berbeda ketika berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Dia berupaya

melakukan teknik-teknik pengelolaan kesan yang baik, sehingga dapat diterima di

lingkungan sosial tempat dia berada pada saat itu, meskipun dia seorang gay.                                                                                                                          19 Dedy Mulyana. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT Remaja Rosdakarya. Hal.

114.  

Page 39: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

22

 

Karena akan sangat beresiko jika individu gay tersebut tertangkap basah dengan

identitas aslinya ketika berada di lingkungan yang mayoritas heteroseksusal,

karena akan menimbulkan kesan negatif.

Terdapat suatu resiko yang besar ketika panggung belakang atau “privat”

dari seorang individu bisa diketahui orang lain. Mengingat dalam hal ini,

panggung tersebut bersifat rahasia, maka hal yang wajar bagi individu untuk

menutupi panggung privat tersebut dengan tampilan luar yang “memukau”.

Lebih jelas akan dibahas dua panggung pertunjukan dalam kajian dramaturgi:

4) Front Stage (Panggung Depan)

Merupakan suatu panggung yang terdiri dari bagian pertunjukkan

(appearance) atas penampilan dan gaya (manner). Di panggung inilah aktor akan

membangun dan menunjukkan sosok ideal dari identitas yang akan ditonjolkan

dalam interaksi sosialnya. Pengelolaan kesan yang ditampilkan merupakan

gambaran aktor mengenai konsep ideal dirinya yang sekiranya bisa diterima

penonton. Aktor akan menyembunyikan hal-hal tertentu dalam pertunjukkan

mereka.20

Menurut Goffman, aktor menyembunyikan hal-hal tertentu tersebut

dengan alasan:

a. Aktor mungkin menyembunyikan kesenangan-kesenangan tersembunyi,

seperti meminum minuman keras, yang dilakukan sebelum pertunjukan,

atau kehidupan masa lalu, seperti pecandu alkohol, pecandu obat bius atau

perilaku kriminal yang tidak sesuai dengan panggung pertunjukan.                                                                                                                          20 Sudikin Basrowi. 2002. Metode Penelitian Kualitatif Perspektif Mikro. Surabaya: Insan

Cendikia. Hal. 49-51.

Page 40: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

23

 

b. Aktor mungkin ingin menyembunyikan kesalahan yang terjadi saat

persiapan pertunjukan, juga langkah-langkah yang diambil untuk

memperbaiki kesalahan tersebut. Misalnya, supir taksi mulai

menyembunyikan fakta ketika ia salah mengambil arah jalan.

c. Aktor mungkin merasa perlu menunjukkan hanya produk akhir dan

menyembunyikan proses memproduksinya. Misalnya dosen memerlukan

waktu beberapa jam untuk memberikan kuliah, namun mereka bertindak

seolah-olah mereka telah lama memahami materi kuliah itu.

d. Aktor mungkin perlu menyembunyikan “kerja kotor” yang dilakukan

untuk membuat produk akhir itu dari khalayak. Kerja kotor itu mungkin

meliputi tugas-tugas yang “secara fisik” kotor, semi-legal, kejam dan

menghinakan.

Dalam melakukan pertunjukan tertentu, aktor mungkin harus mengabaikan

standar lain. Akhirnya aktor mungkin perlu menyembunyikan hinaan, pelecehan

atau perundingan yang dibuat sehingga pertunjukan dapat berlangsung.

Goffman membagi panggung depan ini menjadi dua bagian yaitu front

pribadi, dan setting yakni situasi fisik yang harus ada ketika aktor harus

melakukan pertunjukkan. Tanpa setting, aktor biasanya tidak dapat melakukan

pertunjukkan. Misalnya: seorang mahasiswa yang memerlukan ruangan kelas,

seorang satpam memerlukan pos jaga, dan seorang pemain sepak bola

memerlukan lapangan bola. Front pribadi terdiri dari alat-alat yang dapat

dianggap khalayak sebagai perlengkapan aktor yang dibawa ke dalam setting.

Page 41: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

24

 

Misalnya seorang satpam memerlukan seragam satpam dan pentungan yang harus

dibawa.21

5) Back Stage (Panggung Belakang)

Merupakan panggung penampilan individu di mana ia dapat

menyesuaikan diri dengan situasi penontonnya. Di panggung inilah segala

persiapan aktor disesuaikan dengan apa yang akan dihadapi di lapangan, untuk

menutupi identitas aslinya. panggung ini disebut juga panggung pribadi, yang

tidak boleh diketahui oleh orang lain. Dalam arena ini individu memiliki peran

yang berbeda dari front stage, ada alasan-alasan tertentu di mana individu

menutupi atau tidak menonjolkan peran yang sama dengan panggung depan. Di

panggung inilah individu akan tampil “seutuhnya” dalam arti identitas aslinya.

Di panggung inilah, aktor boleh bertindak dengan cara yang berbeda

dibandingkan ketika berada di hadapan penonton, jauh dari peran publik. Di sini

bisa terlihat perbandingan antara penampilan “palsu” dengan keseluruhan

kenyataan diri seorang aktor. Panggung belakang biasanya berbatasan dengan

panggung depan, tetapi tersembunyi dari pandangan khalayak. Ini dimaksudkan

untuk melindungi rahasia pertunjukkan, dan oleh karena itu, khalayak biasanya

tidak diizinkan memasuki panggung belakang, kecuali dalam keadaan darurat.

Suatu pertunjukkan akan sulit dilakukan bila aktor membiarkan khalayak berada

di panggung belakang.22

                                                                                                                         21  Dedy Mulyana. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.Hal.

114. 22  Ibid.,Hal. 115.  

Page 42: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

25

 

Baik panggung depan ataupun panggung belakang tidaklah merujuk

kepada suatu tempat fisik yang tetap. Misalnya mahasiswa homoseksual yang

berinteraksi tidak hanya dengan lingkungan kampusnya saja, tetapi dapat juga

berinteraksi dengan lingkungan keluarga, lingkungan tempat tinggal, bahkan

lingkungan gaynya. Di mana dalam setiap tempat, mereka akan mengelola kesan

sesuai dengan situasi-situasi tertentu yang ada.

Maka, melalui kajian mengenai presentasi diri yang dikemukakan oleh

Goffman dengan memperhatikan aspek front stage dan back stage, upaya untuk

menganalisa pengelolaan kesan yang dilakukan oleh homoseksual dapat semakin

mudah untuk dikaji dalam perspektif dramaturgi. Karena walau bagaimanapun,

manusia tidak pernah lepas dalam penggunaan simbol-simbol tertentu dalam

hidupnya.

2.3. Orientasi Seksual

Orientasi seksual menunjuk kepada situasi di mana seseorang mengalami

ketertarikan dan memperoleh kenikmatan seksual dengan lawan jenis atau sesama

jenis.23 Pada umumnya orientasi seksual pada manusia bersifat heteroseksual

(hetero adalah kata Yunani yang berarti “yang lain”). Artinya orang merasa

tertarik dengan lawan jenis. Namun demikian ada orientasi seksual yang bersifat

homo-seksual di mana orang merasa tertarik dengan lawan jenis seks yang sama

(homo adalah kata Yunani yang berarti “sama”). Orientasi seksual secara garis

besar dapat dibedakan menjadi :

a. Heteroseksual, yaitu orang yang tertarik secara emosi dan seksual terhadap

                                                                                                                         23 Bernard Raho. 2014. Sosiologi. Anggota IKAPI: Ledalero. Hal 211.

Page 43: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

26

 

lawan jenisnya.

b. Homoseksual, yaitu orang yang tertarik secara emosi dan seksual terhadap

sesama jenisnya. Gay adalah istilah untuk homoseksual laki-laki, dan

lesbian adalah istilah untuk homoseksual perempuan.

c. Biseksual, yaitu orang yang tertarik secara emosi dan seksual terhadap

lawan dan sesama jenisnya.

Meskipun kebanyakan kebudayaan mendukung orientasi seksual yang

bersifat heteroseksual, namun ada juga orang-orang yang mentolerir atau bahkan

mendukung orientasi seksual yang homoseks atau lesbian. Namun karena

homoseksualitas tidak mungkin menjalankan fungsi reproduksi maka tidak

banyak kebudayaan yang mendukung adanya homoseksualitas ini. Bahkan ada

banyak kebudayaan yang menganggap kaum homo sebagai deviant. Dewasa ini

secara teoritis masyarakat umumnya sudah menerima adanya kaum waria. Tetapi

dalam kenyataannya, perlakuan terhadap mereka masih bersifat diskriminatif.

Prejudice dan tindakan diskriminatif ini menyebabkan banyak dari kaum mereka

tidak menampilkan diri secara terbuka.

Realitanya dalam kehidupan masyarakat Indonesia hanya ada 2 jenis

kelamin yang diakui yaitu laki-laki dan perempuan. Dimana konsep jenis kelamin

atau seks mengacu pada perbedaan biologis antara perempuan dan laki-laki, pada

perbedaan antara tubuh laki-laki dan perempuan. Sebagaimana dikemukakan

moored dan Sinclair (1995:117). “sex refers to the biological differences between

Page 44: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

27

 

men and women, the result of differences in the choromosomes of the embryo”.24

Definisi konsep seks tersebut menekankan pada perbedaan yang disebabkan oleh

perbedaan kromosom pada janin.

Dengan demikian, mana kala kita berbicara mengenai perbedaan Jenis

kelamin maka kita akan membahas perbedaan biologis yang umumnya dijumpai

antara kaum laki-laki dan perempuan, seperti perbedaan pada bentuk, tinggi, serta

berat badan, pada struktur organ reproduksi dan fungsinya, pada suara, pada bulu

badan, dan lain sebagainya. Sebagaimana dikemukakan oleh kerstan (1999), jenis

kelamin bersifat biologis dan dibawa sejak lahir sehingga tidak dapat diubah.

Contoh yang diberikannya, hanya perempuanlah yang dapat melahirkan; hanya

laki-lakilah yang dapat menjadikan seorang perempuan hamil.

Orientasi seksual dalam kelompok sosial manusia mempunyai cara-cara

untuk menentukkan berbagai aturan termasuk aktivitas biologis yang menyangkut

hubungan kekerabatan dan norma-norma sosial dan budaya yang berlaku dalam

kelompok tersebut meliputi hal-hal yang diperbolehkan dan dilarang. Aturan-

aturan dalam seksualitas sebagai bentuk ekspresi dalam konstruksi sosial berarti

masyarakatlah yang mengorganisisir dan mengatur seksualitas dalam berbagai hal

dan menjadikan seseorang seksualis.

Seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang mengalami, menghayati,

dan mengekspresikan diri sebagai makhluk seksual, bagaimana seseorang

berpikir, merasa dan bertindak berdasarkan posisinya sebagai makhluk seksual,

yaitu bagaimana mereka mengkomunikasikan perasaan tersebut kepada orang lain                                                                                                                          24  Sunarto Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia. Hal 110.  

Page 45: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

28

 

melalui tindakan yang dilakukannya seperti sentuhan, pelukan, ataupun perilaku

yang halus seperti isyarat gerak tubuh, cara berpakaian, dan perbendaharaan kata

termasuk pikiran, pengalaman, nilai, fantasi, emosi. Jadi seksualitas manusia

(human sexuality) merupakan topik yang kompleks dan sensitif. Ruang

lingkupnya meliputi perilaku, sikap, kepercayaan, nilai-nilai dan norma, orientasi

dan sebagainya.

Seksualitas adalah realitas yang dibangun secara sosial dan tidak sama

pada setiap orang. Seksualitas diciptakan oleh budaya dengan mendefinisikan

beberapa perilaku yang berhubungan dengan seksual serta dipelajari dari skrip

yang ada di masysrakat. Seksualitas adalah sebagai identitas seseorang.

Menurut Foucault, seksualitas adalah efek akhir, produk, pengawasan

akhir masyarakat, diskusi, klarifikasi dan regulasi jenis kelamin. Seksualitas

seseorang pada dasarnya terdiri dari:25

a. Identitas seksual (seks biologi) berupa gradasi kejantanan dan kebetinaan.

b. Perilaku (peran) gender baik sebagaimana ditentukan oleh budaya atau

berupa pilihan sendiri atau berupa pilihan sendiri yang bertentangan

dengan budaya itu.

c. Khusus pada masyarakat modern, ada orientasi (preferensi) seksualitas

yang menyimpang ataukah mematuhi budaya. (Sprecher dan Mc

Kinney,1993).

                                                                                                                         25  Argyo Demartoto. Mengerti, Memahami dan Menerima Fenomena Homoseksual. Universitas

Diponego. Hal. 4. Diakses melalui argyo.staff.uns.ac.id/files/2010/08/Seksualitas-Undip.pdf. {19-04-2015}.  

Page 46: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

29

 

Seksualitas menyangkut banyak aspek kehidupan dan diekspresikan dalam

bentuk perilaku yang beraneka ragam.

1) Pengertian Homoseks dan Homoseksualitas

Homoseksual adalah salah satu bentuk femonema penyimpangan orientasi

seksual yang dialami oleh seorang individu dengan menyukai sesama jenisnya.

Secara definitif pengertian dari gay dan homoseksual dapat dilihat dalam

pengertian sebagai berikut:

a. Homoseks dan Homophili adalah orang yang orientasi atau pilihan seks

pokok atau dasarnya, entah diwujudkan atau tidak, diarahkan kepada

sesama jenis kelaminnya (Utomo, 2001:6). Kees Mass mengatakan bahwa

istilah homoseks kurang tepat karena pengertiannya terlalu menekankan

aspek seksual dalam arti yang sempit. Ia menganjurkan menggunakan

istilah homophili. Ia memberi pengertian homophili adalah seseorang yang

tertarik atau jatuh cinta kepada orang yang berjenis kelamin sama, dengan

tujuan mengadakan persatuan hidup, baik untuk sementara maupun untuk

selamanya. Dalam persatuan ini, mereka menghayati cinta dan menikmati

kebahagiaan seksual yang sama seperti dialami oleh orang heteroseksual.

b. Pengertian yang lain tentang homoseks dapat dilihat dari Dede Oetomo

(2001) mendifinisikan bahwa yang dimaksud dengan homoseks adalah

orang-orang yang orientasi atau pilihan seks pokok atau dasarnya, entah

diwujudkan atau dilakukan maupun tidak, diarahkan sesama jenis

kelaminnya. Atau dengan kata lain secara emosional dan secara seksual

tertarik pada laki-laki.

Page 47: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

30

 

2) Tipe-Tipe Homoseksual

Tanpa disadari homoseksual juga memiliki tipe-tipe tersenderi. Itu semua

disadari dengan orientasi seksual yang berbeda-beda dari masing-masing individu

tersebut. Dalam penelitian ini terdapat 6 (enam) tipe homoseksual yang ada.

Semua itu mencerminkan msing-masing kepribadian dari homoseksual itu sendiri.

Baik itu dari tipe homoseksual yang telah berani mengungkapkan diri mereka,

sebaliknya juga terdapat tipe homoseksual yang masih tertutup dalam masalah

pengungkapan diri mereka. Berikut tipe-tipe homoseksual yang ada.26

a. The Blatant Homoseksual

Mereka dikenali dengan dengan penampilan mereka yang

kewanita-wanitaa. Digambarkan sebagai pria yang lemah atau yang

dianggap sebagai tipe sissy, kata itu dimaksudkan untuk menunjukkan

perilaku mereka yang secara aneh sebagai kewanita-wanitaan. Termasuk

juga dalam kategori ini tipe yang disebut sebagai leather boy, yaitu

mereka yang dengan sengaja memperlihatkan sadomakistik dari

homoseksualitasnya, seperti memakai jaket kulit, rantai sepatu bot, dan

lain-lain. Sedangkan kaum homoseks yang tidak Nampak secara nyata

atau tidak cenderung menunjukkan homoseksualitasnya, dikategorikan

sebagai tipe boyish.

b. The Desperate Homosexual

Kaum homoseksual yang mencari partner seksualnya di toilet

umum atau tempat-tempat mandi uap (sauna). Mereka biasanya kurang                                                                                                                          26  Ilham Akbar. 2011. Pola Komunikasi AntarPribadi Kaum Homoseksual Terhadap

Komunitasnya Di Kota Serang. Hal. 32.  (Skripsi  Sarjana,  FISIP  UNTIRTA.  Serang.  2011).  

Page 48: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

31

 

mampu atau kurang suka untuk menjalin hubungan homoseksual yang

serius untuk jangka panjang. Setengah dari mereka diketaui telah menikah

dan istrinya tidak mengetahui perilaku homoseksual suaminya tersebut.

c. The Secret Homosexual

Tipe ini ditunjukkan kepada homoseksual yang biasanya menikah

dan berusaha menyembunyikan perilaku homoseksualnya dari

lingkungannya. Mereka pandai menyembunyikan perilaku sehingga tidak

tampak berbeda dari orang lain di lingkungannya. Hidupnya dalam

ketakutan dan kegelisahan yang terus menerus sehingga seringkali

berakibat fatal baginya. Para ahli menyebutnya sebagai egodystonic

homosexuality, yaitu homoseksual yang mengalami konflik batin dan tidak

dapat menerima serta merasa tertekan terhadap pilihan orientasi seksual

yang dimilikinya.

d. The Situational Homosexual

Individu yang karena situasi tertentu terlibat dalam perlikau

homoseksual tanpa sepenuh hati. Mereka mungkin terlibat dalam kegiatan

homoseksual selama dipenjara, lembaga-lembaga atau pada situasi di

mana kesempatan untuk melakukan kegiatan heteroseksual tidak

memungkinkan.

e. The Adjusted Homosexual

Ditunjukkan kepada homoseksual yang sudah dapat menerima

orientasi homoseksualnya. Dia aktif dalam berbagai organisasi

homoseksual dan sering berada di dalam komunitas homoseksual. Banyak

Page 49: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

32

 

dari mereka yang berusaha untuk membentuk hubungan homoseksual

yang stabil tetapi tidak berlangsung lama, sekitar satu tahun. Para ahli

menyebut mereka dengan istilah ego-syntonic homosexuality.

f. The Homosexual Prostitute

Biasanya mereka yang tidak menganggap dirinya homoseksual.

Tetapi menjual jasa seksualnya kepada pasangan homoseks atau menjadi

pelacur itu telah berhasil secara finansial, biasanya mereka tidak akan

berperilaku lagi demikian. Jadi, perilaku homoseksualnya merupakan

suatu usaha ekonomis, dan mereka sendiri umumnya sanggup memelihara

identitasnya sebagai pria biasa di masyarakat.

Subjek penelitian dalam penilitian ini merupakan mahasiswa homoseksual

yang masuk ke dalam kategori “The Secret Homosexual”. Dimana subjek yang

diteliti yaitu mahasiswa homoseksual ini berusaha untuk menyembunyikan

perilaku homoseksualnya dari lingkungannya. Dimana dalam tipe homoseksual

ini, mereka pandai menyembunyikan perilaku sehingga tidak tampak berbeda dari

orang lain di lingkungannya, dengan sifatnya masing-masing yang dimiliki.

3) Pengertian Gay atau Pria Homoseksual

Gay, istilah ini menunjuk pada homophili laki-laki. Gay berarti orang yang

memiliki rasa ketertarikan terhadap sesama jenis laki-laki. Istilah ini muncul

ketika lahir gerakan emansipasi kaum homoseks (laki-laki maupun perempuan)

yang dipicu oleh Peristiwa Stonewall di New York pada tahun 60-an. Istilah gay

ini mengacu pada gaya hidup, suatu sikap bangga, terbuka, dan kadang-kadang

Page 50: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

33

 

militan terhadap masyarakat. Orang yang menyebut diri gay, ke-gay-annya itu

dianggap mencakupi keseluruhan pribadinya (Utomo, 2001: 6).

Dalam mendifinisikan homoseksualitas, ada tiga macam kategori, yaitu

homoseksualitas sebagai perilaku, orientasi erotic, dan sebagai identitas.

Pada level perilaku, homoseksualitas adalah kontak seksual antara dua

orang berjenis kelamin sama. Menurut Alfred C. Kinsley, homoseksualitas adalah

hubungan fisik maupun psikis antara 2 individu yang berjenis kelamin sama.27

Sementara pada level orientasi erotis, homoseksualitas adalah orientasi

erotis atau keterrtarikan fisik terhadapa seseorang berjenis kelamin sama.

Orientasi erotis dan perilaku merupakan 2 hal yang berbeda. Seseorang bisa saja

tertarik secara erotis dengan sesama jenis tanpa melakukan kontak seksual untuk

mewujudkan ketertarikannya itu. Jika dilihat dalam orientasi erotis, seseorang

yang tertarik dengan sesama jenis berarti ia homoseksual, walaupun

ketertarikannya tersebut tidak diwujudkan dalam kontak seksual apa pun.28

Homoseksualitas juga bisa didefinisikan sebagai sebuah identitas,

penerimaan dan penginternalisasian status homoseksual dalam diri seseorang.

Walaupun identitas homoseksual umumnya berkembang akibat adanya kontak

seksual maupun sensasi erotis terhadap sesama jenis kelamin, namun identitas tak

selalu membutuhkan kedua faktor tersebut. Seseorang bisa saja melakukan kontak

seksual ataupun tertarik dengan sesama jenis, tanpa menganggap dirinya

seseorang homoseksual. Di sisi lain, dengan pemberian label tertentu oleh

                                                                                                                         27 Rizal Iwan. 2001. Representasi Kelompok Gay Pada Film Indonesia. Hal. 63 (Skripsi Sarjana,

FISIP UI. Depok. 2001). 28 Margaeta Rosvita. 2004. Representasi Pria Dalam Arisan. Hal. 27 (Skripsi Sarjana, FISIP UI.

Depok. 2004).  

Page 51: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

34

 

masyarakat, seseorang bisa saja menganggap dirinya homoseksual walau ia tak

melakukan kontak seksual atau tertarik dengan sesama jenis.29

Kata “homoseksual” pertama kali digunakan oleh ilmuwan zaman Victoria

yang menganggap bahwa ketertarikan dan perilaku seksual terhadap sesama jenis

merupakan gejala dari gangguan mental dan kemunduran moral. Kaum

homoseksual kemudian memutuskan untuk menggunakan kata “gay” untuk

menghindarkan diri dari pelabelan “sakit” atau “abnormal”.30

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat dilihat makna antara gay dan

homoseks adalah sama, karena di masyarakat saat ini pengertian tentang

homoseksual sendiri berganti dengan gay. Biasanya gay digunakan untuk

membedakan antara homoseks laki-laki dengan homoseks perempuan.

2.4. Mahasiswa

Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di

Maperguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa. Usia mahasiswa meliputi

rentang usia 18/19 tahun sampai 24/25 tahun (Takwin, 2008). Para mahasiswa

khususnya mahasiswa baru masuk ke dalam kategori remaja akhir yang berusia

sekitar 18 - 21 tahun. Masa remaja adalah periode tengah dalam kehidupan

manusia (life-span) dimana seseorang mulai bertanya-tanya mengenai berbagai

fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya sebagai dasar bagi pembentukan

nilai diri mereka. Usia remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-

                                                                                                                         29 Margaeta Rosvita. 2004. Representasi Pria Dalam Arisan. Hal. 27 (Skripsi Sarjana, FISIP UI.

Depok. 2004). 30 Gay and Lesbian Information, Why Are people called homosexual or gay, what does it mean?

http://www.aert.org/hsexu5.htm. Dikutip oleh Margaeta Rosvita. 2004. Representasi Pria Dalam Arisan. Hal. 27 (Skripsi Sarjana, FISIP UI, Depok, 2004).  

Page 52: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

35

 

kanak menuju masa dewasa. Rentang umur mahasiswa ini masih dapat dibagi atas

periode 18/19 tahun sampai 20/21 tahun, yaitu mahasiswa dari semester 1 sampai

dengan semester IV, dan periode 21/22 tahun sampai 24/25 tahun, yaitu

mahasiswa semester V sampai dengan semester VIII.31

2.5. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir menggambarkan alur pikiran peneliti sebagai kelanjutan

dari kajian teori untuk memberikan penjelasan kepada pembaca guna memperjelas

maksud penelitian. Dalam hal ini, fokus permasalahan yang diangkat dalam

penelitian ini adalah “Bagaimana Presentasi Diri Mahasiswa Homoseksual di

Kota Serang?”

Realitanya dalam kehidupan di masyarakat terdapat orientasi seksual

selain heteroseksual yaitu homoseksual (gay dan lesbian). Karena orientasi

seksual ini bertentangan dengan nilai norma sosial serta agama yang ada di

masyarakat Indonesia. Sehingga menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Dan

pernikahan yang dianggap sah dan diakui di Indonesia hanyalah pernikahan antar

lawan jenis. Sehingga pilihan orientasi seksual yaitu homoseksual sampai saat ini

masih tidak diakui oleh masyarakat Indonesia. Pria berpakaian perempuan saja

tidak dibolehkan apalagi hubungan sejenis.

Karena adanya pro dan kontra di masyarakat mengenai keberadaan

homoseksual, pada akhirnya individu homoseksual melakukan tindakan-tindakan

berupa pengelolaan kesan dengan sebaik mungkin dengan cara menyampaikan

informasi berupa pesan verbal maupun simbol nonverbal kepada penerima sesuai                                                                                                                          31 Takwin. (2008). Menjadi mahasiswa. [Jurnal On-Line]. Melalui <http://bagustakwin.multiply

.com/journal/item/18> [07/1/15]

Page 53: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

36

 

dengan yang mereka harapkan agar tetap dapat diterima oleh orang lain meskipun

mereka adalah seorang homoseksual.

Untuk meneliti fenomena tersebut, maka dalam kajian penelitian ini

penulis menggunakan teori dramaturgis dari Erving Goffman. Dalam teori

tersebut Goffman mengasumsikan bahwa ketika orang-orang berinteraksi, mereka

ingin menyajikan suatu gambaran diri yang akan diterima oleh orang lain.32

Melalui proses dramaturgis, yaitu individu mempresentasikan diri untuk

menumbuhkan kesan tertentu di hadapan orang lain dengan cara menata perilaku

agar orang lain memaknai identitas dirinya sesuai dengan apa yang ia harapkan.

Dalam proses produksi identitas tersebut, dalam perspektif dramaturgis,

kehidupan ini ibarat teater, interaksi sosial yang mirip dengan pertunjukkan di

atas panggung, yang menampilkan peran-peran yang dimainkan para aktor. Ketika

individu homoseksual melakukan kegiatan untuk menumbuhkan kesan tertentu di

hadapan orang lain, terdapat wilayah yang menjadi sasaran dari individu

homoseksual dalam melakukan pengelolaan kesan yang sesuai dengan situasi-

situasi tertentu.

Menurut Goffman, kehidupan sosial itu dapat dibagi menjadi “wilayah

depan” (front region) dan wilayah belakang (back region).33 Wilayah depan

merujuk kepada peristiwa sosial yang memungkinkan individu gay bergaya atau

seperti sedang memainkan suatu peran diatas panggung sandiwara di hadapan

khalayak penonton, sedangkan wilayah belakang (back stage) tempat pemain

                                                                                                                         32 George Ritzer & Douglas J. Goodman. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana. Hal 298. 33  Deddy Mulyana. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Rosdakarya. Hal. 114.

Page 54: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

37

sandiwara bersantai dan bisa menjadi diri sendiri sesuai dengan identitas

seksualnya tanpa harus bersandiwara.

Dalam dialektika proses tersebut terjadilah realitas sosial individu gay

dalam mempertunjukkan gambaran idealis mengenai diri mereka, sehingga hasil

akhirnya menghasilkan Presentasi Diri Mahasiswa Homoseksual di Kota Serang.

Gambar 2.1

Proses dramaturgis

Fenomena GAY

1. Fenomena presentasi diri mahasiswa homoseksual di lingkungan keluarga dan di lingkungan kampus.

2. Fenomena presentasi diri mahasiswa homoseksual di Lingkungan Kelompok Gay.

Penerapan Teori Teori Dramaturgis Erving Goffman

Presentasi Diri

Panggung Belakang

Panggung Depan

Presentasi Diri Mahasiswa Homoseksual di Kota

Serang �

Kerangka Berpikir

Page 55: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

38

 

2.6. Penelitian Terdahulu

Peneliti mengawali dengan menelaah penelitian terdahulu yang berkaitan

dan relevan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Dengan

demikian, peneliti mendapatkan rujukan pendukung, pelengkap, pembanding dan

memberi gambaran awal mengenai kajian terkait permasalahan dalam penelitian

ini. Berikut ini peneliti temukan beberapa hasil penelitian terdahulu yang

berkiatan dengan judul penelitian mengenai “Presentasi Diri Mahasiswa

Homoseksual di Kota Serang”.

1. Penelitian yang dilakukan oleh Novetri (2003) dengan judul

“Fenomena Gay di Surabaya: Studi Eksplanatif Melalui

Graunded Theory Pada Gay dan Masyarakat Surabaya”.

Penelitian yang dilakukan oleh Novetri (2003) dengan judul

“Fenomena Gay di Surabaya: Studi Eksplanatif Melalui Graunded Theory

Pada Gay dan Masyarakat Surabaya”. Penelitian ini dipublikasikan di

Jurnal Psikologi Alternatif Antitesis Vol. 1, No.1. penelitian ini

merupakan penelitian lapangan yang dilakukan terhadap beberapa

masyarakat dan kaum homoseks di Surabaya. Hasil penelitian ini

menjelaskan mengenai fenomena penerimaan masyarakat terhadap

homoseks digolongkan dalam 4 kelompok yaitu: pertama adalah

kelompok yang tidak setuju, kedua adalah kelompok yang cenderung

menerima, ketiga adalah kelompok yang beranggapan bahwa menjadi gay

adalah hak asasi, keempat adalah kelompok yang beranggapan bahwa gay

adalah sumber penularan penyakit kelamin. Hasil penelitian juga

Page 56: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

39

 

memaparkan tentang adanya konflik dalam keagamaan yang dialami

mereka secara umum, tetapi penyebab konflik yang lebih berpengaruh

dalam kehidupan gay adalah konflik eksternal, missal penerimaan

masyarakat dan stigma-stigma masyarakat yang selalu memojokkan

homoseks atau gay.

2. Husnul Putrimah Laksana Kersana Dewi, Kajian Sosiologis

Tentang Mahasiswa/I “Jualan” Melalui Pendekatan Teori

Dramaturgi Di Perguruan Tinggi Kota Samarinda, 2015.

Artikel ini memarparkan tentang kenyataan mahasiswa/I yang

berprofesi ganda sebagai pelacur. Berdasarkan hasil analisa front stage

(Panggung Depan) seorang mahasiswa/I “jualan” hampir semua dari

mereka melakukan kamuflase dengan baik, yaitu dengan mereka berada

diantara mahasiswa/I yang memang mempunyai kebiasaan umum dengan

mereka yaitu mengenakan pakaian soopan pada saat dikampus atau

melakukan kegiatan oraginasasi kampus. Pada back stage (Panggung

Belakang) di panggung ini mereka bisa memperlihatkan status sebagai

mahasiswa/I “jualan”. Di lingkungan tersebut, terlihat sebagaimana diri

asli mereka yang disembunyikan. Salah satu dari informan yang biasa

mengenakan jilbab untuk kuliah, pada saat di luar kampus ia melepas

jilbabnya untuk “jualan”, dan dua informan lainnya di luar kampus biasa

mengenakan pakaian sexy agar bisa mendapatkan pembeli jasa mereka.

Page 57: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

40

 

3. Gisky Andria Putra. Pengelolaan Kesan Oleh Pengemis (Studi

Deskriptif Dramaturgis Terhadap Pengemis Di Sekitar Jalan

Permindo Kota Padang). 2013.

Fenomena pengemis merupakan suatu permasalahan yang dihadapi

oleh banyak kota, termasuk kota Padang. Jalan Permindo kota Padang

merupakan lokasi yang cukup strategis sebagai lokasi aktivitas

pengemisan. Ada sebagian pengemis yang memanfaatkan keterbatasan

fisik yang sesungguhnya da nada pula pengemis yang dengan sengaja

menciptakan kesan-kesan sebagai seorang pengemis. Permasalahannya

adalah bagaimana pengemis membentuk kesan-kesan pada dirinya agar

bisa mendatangkan belas kasihan dari orang lain (calon dermawan).

Tujuan dari penelitian adalah untuk mendeskripsikan bagaimana bentuk

pengelolaan kesan yang dilakukan oleh pengemis.

Penelitian ini menggunakan teori dramaturgi. Dramaturgi

merupakan pandangan tentang kehidupan sosial sebagai serentetan

pertunjukkan drama dalam sebuah pentas. Teori dramaturgi membagi

kehidupan sosial menjadi dua wilayah, yaitu wilayah panggung depan

(front stage) dan wilayah panggung belakang (back stage). Pendekatan

dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan jenisnya adalah

deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi,

wawancara dan dokumentasi. Informan penelitian dipilih dengan

menggunakan teknik purpose sampling. Teknik analisis data dilakukan

Page 58: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

41

 

melalui tiga tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan

serta pengujian kesimpulan.

4. Mita Handayani. Perilaku Penyanyi Wanita Club Malam

(Studi Dramaturgis Perilaku Penyanyi Wanita Club Malam Di

New Tropicana Karaoke & Café Bandung Dalam Menjalani

Kehidupannya). Unikom Bandung. 2012.

Dari deskripsi hasil penelitian mengenai Perilaku Penyanyi Wanita

Club Mlam (Studi Dramaturgi Perilaku Penyanyi Wanita Club Malam Di

New Tropicana Kaaoke & Café Bandung Dalam Menjalani

Kehidupannya).

Setelah melakukan wawancara dari ke empat informan utama dan

empat informan pendukung dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa

penyanyi wanita club malam hampir semuanya memerankan panggung

depan dengan baik, berdasarkan hasil wawancara dengan informan

penelitian berikut adalah salah satu ungkapan yang di telontarkan Ajeng

Kusuma Febriani: “Kita diatas panggung untuk menghibur orang, jadi

sebisa mungkin saya sembunyikan yaitu masalah pribadi, misalnya

sedang bête, gak mood, sakit atau semacamnya yang bisa mengurangi

kualitas dan aura diatas pangung”. (wawancara selasa, 10 januari 2012).

Seorang pelaku seni khususnya penyanyi club malam tentunya harus

memiliki sifat yang hangat, ramah terhadap penonton karena itu modal

awal seorang pelaku seni yang tentunya menginginkan agar apa yang

ditampilkannya mendapat apresiasi yang baik dari penonton. Terlepas dari

Page 59: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

42

 

begitu banyak masalah yang menimpa mereka, atau mungkin ada hal-hal

yang dapat merusak suasana. Hal itu semua seharusnya dikesampingkan

dahulu demi terpenuhinya sikap profesionalisme, dimana seorang pekerja

seni ketika dia harus membawa suasana menjadi senang, ramai seorang

entertaint harus dapat membuat suasana seperti itu tanpa harus melihat

problema apa yang sedang dia rasakan.

Dalam penelitian ini perilaku yang diteliti merupakan perilaku

penyanyi wanita club malam mereka atau keadaan mereka pada saat

berada di panggung depan dan panggung belakang. Penyanyi wanita club

malam dalam penelitian ini mampu memainkan dua peran yang berbeda

dalam menjalani kehidupannya, seperti dari cara berpenampilan, gaya

bicara, cara mereka berinteraksi, aktivitas dan rutinitas mereka dijalankan

dalam dua peran yang berbeda, dan mereka mampu menjalankan peran

tersebut secara bersamaan. Perilaku merupakan salah satu kajian

dramaturgis dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial.

Dramaturgi adalah: “ suatu pendekatan yang lahir dari pengembangan

teori interaksionisme simbolik. Dramaturgi diartikan sebagai suatu model

untuk mempelajari tingkah laku manusia, tentang bagaimana manusia itu

menetapkan arti kepada hidup mereka dan lingkungan tempat dia berada

demi memelihara keutuhan diri”.34

                                                                                                                           

Page 60: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

43

 

5. Megawati Tarigan. Komunikasi Interpersonal Kaum Lesbian

Di kota Pontianak Kalimantan Barat. Universiatas

Pembanguan Nasioanal “Veteran” Yogyakarta. 2011.

Penelitian ini mengenai komunikasi interpersonal kaum lesbian di

pontianak kalimantan barat merupakan penelitian dengan jenis deskriptif

kualitatif. Proses dalam melakukan penelitian merupakan penekanan dalam

riset kualitatif. Agar bisa dilakukan lebih mendalam, penelitian ini

difokuskan pada interaksi simbolik yang dilakukan oleh kaum lesbian

dalam komunikasi interpersonal. Penelitian ini mengamati bagaimana

kaum lesbian berinteraksi dengan masyarakat disekitar komunitas mereka

yang terbentuk dalam komunikasi interpersonalnya melalui metode

penelitian sosiokultural yang lebih menekankan pada observasi partisipan.

Page 61: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

44

 

No Item Peneliti 1 Peneliti 2 Peneliti 3 Peneliti 4 Peneliti 5

1 Penulis Novetri Husnul Putrimah Laksana Kersana Dewi

Gisky Andria Putra

Mita Handayani

Megawati Tarigan

2 Judul Fenomena Gay di Surabaya: Studi Eksplanatif Melalui Graunded Theory Pada Gay dan Masyarakat Surabaya.  

Kajian Sosiologis Tentang Mahasiswa/I “Jualan” Melalui Pendekatan Teori Dramaturgi Di Perguruan Tinggi Kota Samarinda

Pengelolaan Kesan Oleh Pengemis (Studi Deskriptif Dramaturgis Terhadap Pengemis Di Sekitar Jalan Permindo Kota Padang).

Perilaku Penyanyi Wanita Club Malam (Studi Dramaturgis Perilaku Penyanyi Wanita Club Malam Di New Tropicana Karaoke & Café Bandung Dalam Menjalani Kehidupannya).

Komunikasi Interpersonal Kaum Lesbian Di kota Pontianak Kalimantan Barat.

3 Tahun 2003 2015 2013 2012 2011

4 Tujuan Penelitian

Untuk menjelaskan mengenai fenomena penerimaan masyarakat terhadap homoseks yang ditinjau dari Graunded theory

Untuk mengetahui kehidupan panggung depan dan panggung belakang mahasiswa “jualan” (ayam kampus) di perguruan tinggi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan kesan yang dilakukan oleh pengemis.

Untuk mengetahui latar elakang perilaku dan seperti apa kehidupan panggung depan dan pangung belakang penyanyi club malam.

kaum lesbian berinteraksi dengan masyarakat disekitar komunitas mereka yang terbentuk dalam komunikasi interpersonalnya.

Tabel 2.2

  Penelitian Sejenis  

Page 62: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

45

 

Samarinda.

5 Teori Graunded Theory.

Teori Dramaturgi.

Teori Dramaturgi.

Teori Dramaturgi.

Teori Interaksionisme simbolik

6 Metode/

Paradigma

Kualitatif/ Kritis

Kualitatif/ Deskriptif

Kualitatif/ Deskriptif

Kualitatif/ Deskriptif

Kualitatif/ Deskriptif

7 Hasil Penelitian/ Kesimpulan

Hasil penelitian ini menjelaskan mengenai fenomena penerimaan masyarakat terhadap homoseks digolongkan dalam 4 kelompok yaitu: pertama adalah kelompok yang tidak setuju, kedua adalah kelompok yang cenderung menerima, ketiga adalah kelompok yang beranggapan bahwa menjadi gay adalah hak asasi, keempat adalah kelompok yang beranggapan bahwa gay adalah sumber penularan penyakit kelamin. Hasil penelitian juga memaparkan tentang adanya konflik dalam

Di kota samarinda ada istilah yang digunakan oleh mahasiswa/I yang menyambi sebagai pelacur terselubung serta orang yang terkait di dalam prostitusi tersebut. Dengan istilah “jualan” mungkin orang awam akan menyangka bahwa mahasiswa/I “jualan” terlihat seperti memang mempunyai kegiatan berjualan, entah itu berjualan pakaian, sepatu, jilbab, dan lain-lain. Tetapi istilah itu juga setidaknya,

Dari hasil data yang diperoleh, pengelolaan kesan oleh pengemis, meliputi aspek verbal dan non verbal. Aspek verbal yang digunakan di wilayah panggung depan (front stage) adalah dengan mengucapkan Assalamualaikum dan Alhamdulillah ,sedangkan aspek non verbal meliputi nada suara, gerakan tubuh, penampilan, ekspresi wajah, alat, dan mistifikasi. Di wilayah panggung belakang (back stage),

Pengelolaan kesan yang dilakukan meliputi manipulasi symbol-simbol seperti cara berpakaian, make-up (tata rias), aksesoris, gaya bahasa, serta sikap dan perilaku yang meliputi ruang lingkup universitas dan keluarga mulai dari bagaimana cara mereka bersikap ketika bersosialisasi dengan rekan-rekannya baik ketika berada di kantor, tempat

Berdasarkan hasil penelitian, beberapa kaum lesbian dapat menyatakan dirinya pada masyarakat melalui interaksi simboliknya. Lesbian yang memiliki pemahaman konsep diri positif lebih mudah untuk membuka diri atau melakukan komunikasi yang baik dengan masyarakat. Disisi lain ada kaum lesbian yang terpengaruh oleh hambatan-hambatan yang terjadi di dalam berkomunikasi, yaitu karena

Page 63: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

46

 

keagamaan yang dialami mereka secara umum, tetapi penyebab konflik yang lebih berpengaruh dalam kehidupan gay adalah konflik eksternal, missal penerimaan masyarakat dan stigma-stigma masyarakat yang selalu memojokkan homoseks atau gay.

mengecoh orang-orang yang tidak mengetahui menganggap bahwa mereka mahasiswa/I biasa yang kuliah sambil bekerja yaitu jualan, tanpa tau jualan apa sebenarnya mereka. Disini terlihat bagaimana para mahasiswa/I “jualan” berusaha untuk dapat menyembunyikan identitas mereka sedemikian rupa, agar pekerjaan nyambih mereka sebagai pelacur tidak diketahui oleh khalayak umum.

pengemis melakukan pengelolaan kesan melalui nada suara, gerakan tubuh penampilan dan ekspresi wajah. Pengemis menampilkan kesan yang berbeda pada kedua setting tersebut.

kerja, ataupun sekolah. Selain itu juga penyanyi wanita club malam membatasi sikap mereka ketika berada di panggung depan hal ini bertujuan untuk mengkamuflase diri mereka sendiri, gaya bicara yang mereka gunakanpun pada saat berada dipanggung depan benar-benar dijaga.

masing-masing kepentingan, motivasi dan prasangka sehingga memilih untuk tertutup sehingga mereka tidak menyatakan interaksi simboliknya pada masyarakat sekitar, artinya mereka lebih menetapkan informasi privat mereka pada batasan personal (personal boundry) saja..

8 Persamaan Meneliti tentang Homoseksual

Teori yang dipakai

Teori yang diapakai

Teori yang diapakai

Meneliti tentang Homoseksual

9 Perbedaan Teori yang dipakai

Subjek dan objek penelitian

Subjek dan objek penelitian

Subjek dan objek penelitian

Teori yang dipakai

Page 64: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

47

 

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metodologi Penelitian

Metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur yang kita gunakan untuk

mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan kata lain, metodologi adalah

suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian.35

3.1.1 Metode penelitian

Pendekatan dan Jenis Penelitian dalam penelitian ini, penulis

menggunakan pendekatan yang bersifat kualitatif. Pendekatan kualitatif yaitu

pendekatan penelitian yang menghasilkan data yang bersifat deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati.36 Untuk

mendekati subjek penelitian agar peneliti mendapatkan data senatural mungkin.

Alasan lain dari pemilihan kualitatif sebagai pendekatan penelitian, yaitu karena

pendekatan ini digunakan untuk menggali informasi yang lebih rinci dan lengkap

melalui wawancara mendalam yang dilakukan untuk mengungkap hal-hal yang

belum terlihat jika hanya melalui pengamatan. Berdasarkan hal tersebut, hasil

observasi yang dilakukan oleh peneliti pada Presentasi Diri Mahasiswa

Homoseksual di Kota Serang kemudian akan dilanjutkan dengan wawancara

mendalam sebagai konfirmasi serta pengungkapan hal-hal yang belum terlihat

saat peneliti melakukan observasi.                                                                                                                          35  Dedy Mulyanana. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Rosdakarya. Hal

115. 36  Lexy J. Moleong. 2003. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. Hal. 3.  

47

Page 65: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

48

 

Dengan digunakan pendekatan kualitatif, maka data yang didapat akan

lebih lengkap serta lebih mendalam sehingga tujuan penelitian ini dapat tercapai,

dan dapat ditemukan data yang bersifat proses kerja, perkembangan suatu

kegiatan, deskripsi yang luas dan mendalam, perasaan, norma, keyakinan, sikap

mental, etos kerja dan budaya yang dianut seorang maupun sekelompok orang

dalam lingkungan kerjanya.37

Untuk mengetahui pengelolaan informasi yang dilakukan oleh mahasiswa

homoseksual, peneliti menggunakan pendekatan fenomenologi, Untuk

mengetahui presentasi diri yang ditampilkan oleh mahasiswa homoseksual kepada

masyarakat atau lingkungan sosialnya, peneliti menggunakan pendekatan

fenomenologi, dimana dalam pendekatan ini peneliti langsung meneliti sebuah

kesadaran dari pengalaman (awareness of experience), yaitu keadaan yang

memberikan sudut pandang pengalaman dari orang pertama. Jadi dengan

menggunakan pendekatan fenomenologi, peneliti meneliti secara langsung pada

pria homoseksual yang secara jelas menyatakan dirinya sebagai seorang gay dan

bukan biseksual sebagai key informan penelitian ini, dan berusaha untuk menggali

pengelolaan kesan yang ditampilkan.

Dalam Buku Little John38 pendekatan fenomenologis berasumsi bahwa

orang-orang secara aktif menginterpretasi pengalaman-pengalamannya dan

mencoba memahami dunia dengan pengalaman pribadinya. Pendekatan

fenomenologi adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui dunia dari sudut                                                                                                                          37  Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Hal.

181.  38 Stephen W. Littlejohn & Karen A. Foss. 2011 Teori Komunikasi (Theories of Human

Comunication). Jakarta: Salemba Humanika. Hal. 65.

Page 66: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

49

 

pandang orang yang mengalaminya secara langsung dan berkaitan dengan sifat-

sifat alami pengalaman manusia, dan makna yang dilekatkan padanya.

Tidak hanya itu, untuk melengkapi penelitian yang dilakukan, peneliti

juga akan melakukan wawancara kepada sahabat dari key informan dan para ahli

dibidangnya, berkaitan dengan pilihan orientasi seksual seperti homoseksual dari

aspek psiklogis atau kepribadian. Wawancara tersebut peneliti lakukan untuk

memperkuat dan melengkapi penelitian mengenai ‘Presentasi Diri Mahasiswa

Homoseksual di Kota Serang’.

Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian

deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan suatu objek yang berkenaan

dengan masalah yang diteliti tanpa mempersoalkan hubungan antara variable

penelitian. Secara harfiah penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksud

untuk membuat panca indra (deskripsi). Menggambarkan mengenai situasi-situasi

atau kejadian-kejadian sebagaimana adanya pada saat penelitian dilakukan yang

diakumulasikan data kasar dalam cara deskriptif semata-mata tidak untuk mencari

atau mendapatkan makna dan implikasi dan data yang dikumpulkan berupa kata-

kata, gambar dan bukan angka.39 Oleh karena itu, pendekatan kualitatif lebih

cocok dengan fokus penelitian, dimana penelitian ini bukan dalam rangka

pengujian hipotesis untuk memperoleh signifikansi atau hubungan antar variabel,

melainkan hanya untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan yang telah dirumuskan

sebelumnya.

                                                                                                                         39 Mardalis. 1999. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara. Hal. 26.

Page 67: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

50

 

3.1.2. Paradigma Penelitian

Paradigma menurut Guba dan Lincoln (1994) dalam Hidayat (2003),

mengajukan tipologi yang mencakup empat paradigma: positivisme,

postpositivisme, Kritikal et al, dan konstruktivisme. Dikemukakan oleh Guba,

bahwa setiap paradigma membawa implikasi metodologi masing-masing. Dedi

Mulyana (2003) mendefinisikan paradigma adalah suatu cara pandang untuk

memahami kompleksitas dunia nyata. Adapun paradigma yang digunakan dalam

penelitian ini adalah paradigma kontruktivis. Paradigma konstruktivistis

menempatkan ilmu komunikasi sebagai analisis sistematis terhadap socially

meaningful action atau pengamatan langsung yang dilakukan secara alamiah.

Paradigma ini bersifat ilmiah, yakni menempatkan peneliti pada posisi objek yang

ditelitinya atau dengan kata lain peneliti berusaha memahami cara berfikir objek

yang ditelitinya.40

Paradigma ini menyatakan bahwa (1) dasar untuk menjelaskan kehidupan,

peristiwa sosial dan manusia bukan ilmu dalam kerangka positivistik, tetapi justru

dalam arti common sense. Menurut mereka, pengetahuan dan pemikiran awam

berisikan arti atau makna yang diberikan individu terhadap pengalaman dan

kehidupannya sehari-hari, dan hal tersebutlah yang menjadi awal penelitian ilmu-

ilmu sosial. Realitas sosial tergantung pada bagaimana seseorang memahami

dunia, bagaimana seseorang menafsirkannya. Karena itu, peristiwa dan realitas

yang sama, bisa saja menghasilkan konstruksi realitas yang berbeda-beda dari

orang yang berbeda pula. Karena, setiap orang mempunyai pengalaman, persepsi,                                                                                                                          40 Dedy N. Hidayat. 2003. Paradigma dan Metodologi Penelitian Sosial Empirik Klasik. Jakarta :

Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia. Hal. 3.  

Page 68: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

51

 

pendidikan tertentu dan lingkungan pergaulan atau sosial tertentu, dimana

kesemua itu suatu saat akan digunakan untuk menafsirkan realitas sosial yang ada

disekelilingnya dengan konstruksinya masing-masing. Karena itu, pertanyaan

kunci dalam penelitian konstruktivis adalah bagaimana seseorang memandang

realitas? Bagaimana mereka menciptakan dan membagi makna sehingga

mempunyai pemaknaan semacam itu.

Peneliti menggunakan paradigma konstruktivis untuk mengetahui

bagaimakah presentasi diri mahasiswa homoseksual yang mereka tampilkan di

depan masyarakat sehingga identitas mereka sebagai mahasiswa homoseksual

tetap terjaga. Dan karena dengan paradigma konstruktivis peneliti bisa

mendapatkan informasi yang lebih mendalam dari individu yang diteliti. Dimana

substansi bentuk kehidupan di masyarakat tidak hanya dilihat dari penilaian

objektif saja, melainkan dilihat dari tindakan perorangan yang timbul dari alasan-

alasan subjektif. Dan juga melihat bahwa tiap individu akan memberikan

pengaruh dalam masyarakatnya dimana tindakan sosial yang dilakukan oleh

individu tersebut harus berhubungan dengan rasionalitas dan tindakan sosial harus

dipelajari melalui penafsiran serta pemahaman.

3.2. Ruang Lingkup Penelitian

Setiap manusia memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap suatu hal.

Untuk itulah peneliti akan memberikan batasan dalam penelitian ini untuk

menghindari penafsiran yang keliru atas judul penelitian ini. Untuk mengindari

kesalahpahaman dalam menginterpretasi, sekaligus memudahkan pembaca dalam

memahami penelitian ini, maka penulis merasa perlu untuk mencantumkan

Page 69: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

52

 

batasan masalah dalam penelitian ini, sehingga tidak menimbulkan

kesimpangsiuran dalam pembahasan selanjutnya, adapun batasan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Peneliti memfokuskan penelitian ini kepada mahasiswa gay dengan fokus

penelitian Presentasi Diri Mahasiswa Homoseksual di Kota Serang.

2. Peneliti mengobservasi pada diri mahasiswa homoseksual mengenai

Presentasi Diri Mahasiswa Homoseksual di Kota Serang.

3.3. Instrumen Penelitian

3.3.1 Sumber Data

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data yang dikumpulkan yaitu data

primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

objek penelitian lapangan perorangan, kelompok dan organisasi.41 Sedangkan

menurut Bungin data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atas

data yang kita butuhkan.42

Adapun data yang menjadi sumber data primer adalah melalui wawancara

kepada individu homoseksual yang berprofesi sebagai seorang mahasiswa di

wilayah kota Serang, yang sesuai dengan kriteria dalam informan penelitian.

Sedangkan data sekunder adalah informan pendukung dan dari studi literatur.

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan faktor yang sangat penting dalam setiap

melakukan penelitian. Karena tanpa hal tersebut penelitian tidak akan berjalan

                                                                                                                         41 Rosady Ruslan. 2004. Metode Penelitian PR dan Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Hal

29. 42 Burhan Bungin. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Predana Grup. Hal

122.

Page 70: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

53

 

sesuai dengan apa yang kita inginkan. Bukan hanya pengetahun yang harus

dimiliki dalam melakukan penelitian, melainkan informasi dalam bentuk data

yang dapat disajikan sebagai bahan penelitian untuk dianalisis pada akhirnya,

karena tujuan utama suatu penelitian adalah mendapatkan data. Adapun teknik

pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi atau pengamatan lapangan adalah pengumpulan data

yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui objek yang akan diteliti

dengan cara mengamati lingkungan objek penelitian, mengajukan

pertanyaan-pertanyaan kepada beberapa responden untuk menggali

fenomena yang ada. Dalam hal ini, peneliti dapat memperoleh data murni

yang dikumpulkan melalui pengamatan secara langsung terhadap objek

yang diteliti.

Dalam penelitian kualitatif, ada dua jenis observasi yaitu observasi

participant dan non participant. Observasi participant yaitu peneliti terlibat

langsung dalam kehidupan sehari-hari informan yang diteliti. Sedangkan

observasi non participant, peneliti tidak terlibat langsung dan hanya

sebagai pengamat independen.

Penelitian ini, peneliti menggunakan observasi participant yaitu

metode tradisional yang digunakan dalam antropologi dan merupakan

sarana untuk peneliti masuk ke dalam masyarakat yang akan ditelitinya.

peneliti akan berusaha untuk menemukan peran untuk dimainkan sebagai

anggota masyarakat tersebut, dan mencoba untuk memperoleh perasaan

Page 71: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

54

 

dekat dengan nilai-nilai kelompok dan pola-pola masyarakat. Sehingga

metode ini bisa memakan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun

lamanya.43

Namun peneliti tidak perlu berada selamanya di lapangan atau

terus menerus mengikuti subjek penelitiannya itu. Peneliti cukup berada

pada setiap situasi yang diinginkannya untuk dipahami. Oleh karena itu

peneliti sebelum turun ke lapangan untuk melakukan observasi partisipan

wajib memiliki seperangkat acuan tertentu yang membimbingnya di

lapangan.

2. Interview

Interview atau wawancara adalah pengumpulan data yang dalam

pelaksanaanya adalah mengadakan tanya jawab terhadap orang-orang

yang erat kaitannya terhadap permasalahan, baik tertulis maupun lisan

guna memperoleh masalah yang diteliti. Wawancara menurut Moeleong

(2006:186) adalah percakapan dengan maksud tertentu, yang dilakukan

oleh kedua belah pihak, yaitu pewawancara (interviewer) sebagai orang

yang mengajukan pertanyaan dan yang di wawancarai (interviewee)

sebagai orang yang memberikab jawaban atas pertanyaan itu.44

Wawancara mendalam (depth interview) merupakan data primer

yang peneliti coba lakukan. Adapun yang akan di wawancara didalam

penelitian ini adalah mengenai presentasi diri mahasiswa homoseksual di

                                                                                                                         43 Engkus Kuswarno. 2011. Etnografi Komunikasi (suatu pengantar dan contoh penelitiannya).

Bandung: Widya Padjajaran. Hal. 49. 44 Lexy J. Moleong. 2003. Metode Penelitian Kualitatif edisi revisi. Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya. Hal. 183.

Page 72: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

55

 

kota Serang. Adapun orang-orang yang akan diwawancarai menggunakan

nama samara adalah AL selaku key informan pertama, EL selaku key

informan kedua, dan YEL selaku key informan ketiga.

3. Studi Literatur

Peneliti menggunakan pencarian data melalui sumber-sumber

tertulis untuk memperoleh informasi mengenai objek penelitian ini. Studi

literature dapat berasal dari berbagai sumber yaitu buku, jurnal ilmiah,

skripsi atau penelitian terdahulu, tanpa terkecuali situs-situs di internet dan

juga e-book untuk memperluas wawasan peneliti.

3.4. Informan Penelitian

Penentuan sampel dalam penelitian kualitatif dilakukan saat peneliti mulai

memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung. S. Nasution (1988)

menjelaskan bahwa penentuan unit sampel (responden) dianggap telah memadai

apabila telah sampai kepada taraf “redundancy” (datanya telah jenuh, ditambah

sampel lagi tidak memberikan informasi yang baru), artinya bahwa dengan

menggunakan informan selanjutnya tidak lagi diperoleh tambahan informasi baru

yang berarti.45 Sampel pada penelitian kualitatif bukan dinamakan responden,

tetapi sebagai narasumber, partisipan, informan, teman dan guru dalam

penelitian.46

Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah purposive

sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan

                                                                                                                         45 Lexy J. Moleong. 2003. Metode Penelitian Kualitatif edisi revisi. Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya. Hal. 219-220 46 Ibid., Hal. 216

Page 73: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

56

 

tertentu. Menurut Lincoln dan Guba (1985), dalam penelitian naturalistic

spesifikasi sampel tidak dapat ditentukan sebelumnya. Ciri-ciri khusus sampel

purposive, yaitu 1) Emergent sampling design/ sementara, 2) Serial selection of

sample units/ menggelinding seperti bola salju (snowball), 3) Continuous

adjustment or “focusing” of the sample/ disesuaikan dengan kebutuhan, 4)

Selection to the point of redundancy/ dipilih sampai jenuh.47

Berdasarkan hal tersebut, dalam penelitian ini peneliti menetapkan akan

menggunakan tiga jenis informan yaitu informan utama, informan pendukung dan

narasumber. Informan utama yaitu berasal dari individu gay yang ada di kota

Serang dengan jumlah 3 orang, sedangkan informan pendukung yaitu seorang

sahabat dari salah satu informan utama dan narasumber yaitu berasal dari

psikolog. Informan ini masih bersifat sementara, tidak menutup kemungkinan

bahwa informan yang akan peneliti ambil akan bertambah atau berkurang pada

saat peneliti mulai memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung.

Yang akan menjadi informan atau sumber informasi primer dalam

penelitian ini adalah dengan kriteria sebagai berikut:

1. Informan utama yaitu pelaku homoseksual, dengan kriteria:

a. Secara tegas menyatakan bahwa dirinya seorang gay dan bukan

biseksual maupun heteroseksual.

b. Pelaku homoseksual yang berada di wilayah kota Serang.

c. Diutamakan yaitu mahasiswa sebagai individu homoseksual.

d. Key informan yaitu mahasiswa dari perguruan tinggi ternama di kota                                                                                                                          47 Lexy J. Moleong. 2003. Metode Penelitian Kualitatif edisi revisi. Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya. Hal. 219

Page 74: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

57

 

Serang.

e. Bersedia untuk dijadikan informan.

f. Memberikan izin kepada peneliti untuk menulis dan meneliti informasi

yang diambil.

2. Informan pendukung, informan pendukung yang peneliti pakai dalam

penelitian ini yaitu seorang sahabat dari salah satu key informan dalam

penelitian ini, dengan kriteria:

a. Informan merupakan teman atau sahabat dari key informan.

b. Informan mengetahui identitas asli atas dasar kejujuran dari key

informan bukan atas dasar kecurigaan pribadi.

c. Informan menjaga rahasia tentang identitas asli key informan sebagai

homoseksual dari orang lain.

3. Narasumber dalam penelitian ini yaitu Psikolog. Dimana peneliti akan

meminta pendapat Psikolog tentang:

a. Individu seperti apa yang dapat digolongkan sebagai pelaku

homoseksual.

b. Nilai dan norma tentang identitas seksusal pada masyarakat Indonesia.

c. Pandangan mengenai kepribadian (psikis) pelaku homoseksual di

tengah-tengah masyarakat.

3.5. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan mengurai sesuatu sampai ke komponen-

komponenya dan kemudian menelaah hubungan masing-masing komponen

dengan keseluruhan konteks dari berbagai sudut pandang. Data yang telah

Page 75: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

58

 

diperoleh akan dianalisis secara kualitatif. Menurut Patton (Moleong, 2001:103),

analisis data adalah “proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke

dalam suatu pola, kategori dan uraian dasar”. Definisi tersebut memberikan

gambaran tentang betapa pentingnya kedudukan analisis data dilihat dari segi

tujuan penelitian. Prinsip pokok penelitian kualitatif adalah menemukan teori dari

data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan langkah-langkah seperti yang dikemukakan oleh Burhan Bungin

(2003:70), yaitu sebagai berikut

1) Pengumpulan Data (Data Collection)

Pengumpulan data merupakan bagian integral dari kegiatan

analisis data. Kegiatan pengumpulan data pada penelitian ini adalah

dengan menggunakan wawancara, dan observasi.

2) Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data, diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul

dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi dilakukan sejak

pengumpulan data dimulai dengan membuat ringkasan, mengkode,

menelusur tema, membuat gugus-gugus, menulis memo dan sebagainya

dengan maksud menyisihkan data/informasi yang tidak relevan.

3) Display Data

Display data adalah pendeskripsian sekumpulan informasi tersusun

yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Penyajian data kualitatif disajikan dalam bentuk

Page 76: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

59

 

teks naratif. Penyajiannya juga dapat berbentuk matrik, diagram, tabel dan

bagan.

4) Verifikasi dan Penegasan Kesimpulan (Conclution Drawing and

Verification)

Merupakan kegiatan akhir dari analisis data. Penarikan kesimpulan

berupa kegiatan interpretasi, yaitu menemukan makna data yang telah

disajikan. Antara display data dan penarikan kesimpulan terdapat aktivitas

analisis data yang ada. Masalah reduksi data, penyajian data dan penarikan

kesimpulan/ verifikasi menjadi gambaran keberhasilan secara berurutan

sebagai rangkaian kegiatan analisis yang terkait. Selanjutnya data yang

telah dianalisis, dijelaskan dan dimaknai dalam bentuk kata-kata untuk

mendiskripsikan fakta yang ada di lapangan, pemaknaan atau untuk

menjawab pertanyaan penelitian yang kemudian diambil intisarinya saja.

3.6 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dipilih adalah individu homoseksual yang

berprofesi sebagai seorang mahsiswa di wilayah kota Serang sebagai tempat

penelitian mengenai “Presentasi Diri Mahasiswa Homoseksual Di Kota Serang”.

Page 77: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

60

 

3.7. Jadwal Penelitian

Tabel 3.1 NO Uraian

Kegiatan MARET APR MEI JUNI JULI AGUST SEP OKT NOV DES JAN

1 Studi pustaka X X

2 Pengumpulan data, sumber dan informasi

3 Penyusunan Bab I-III

4 Sidang Outline

5 Penyusunan Bab IV-V

Page 78: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

61

 

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini berfokus pada presentasi diri

mahasiswa homoseksual di kota Serang, yaitu tentang upaya individu mahasiswa

homoseksual untuk menumbuhkan kesan tertentu di depan orang lain dengan cara

menata perilaku agar orang lain memaknai identitas dirinya sesuai dengan apa

yang ia inginkan. Homoseksual dipandang sebagai salah satu orientasi seksual

diluar nilai heteronormativitas yang masih menuai pro dan kontra dalam budaya

Indonesia, tidak terkecuali kota Serang. Kota Serang merupakan salah satu kota di

Indonesia yang masih menjaga budaya ketimurannya, khususnya mengenai

orientasi seksual. Di mana orientasi seksual yang diakui, dan diterima oleh

masyarakatnya yaitu heteroseksual.

Heteroseksual merupakan nilai dan norma sosial masyarakat mengenai

hubungan yang dianggap sah dan diterima yaitu hubungan antar lawan jenis, yaitu

hubungan antar laki-laki dengan perempuan dan sebaliknya perempuan dengan

laki-laki. Orientasi seksual dipandang memiliki kekhususan dalam budaya

Indonesia. Adanya nilai dan norma sosial yaitu mengenai heteroseksual yang

diterima oleh mayoritas masyarakat ini mengakibatkan keberadaan individu

homoseksual sendiri khususnya di kota Serang, membatasi ruang lingkupnya

dalam upaya bersosialisasi dan menunjukkan jati diri mereka yang sesungguhnya

61

Page 79: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

62

 

sebagai homoseksual. Untuk itulah peneliti melakukan penelitian mengenai

presentasi diri yang dilakukan mahasiswa homoseksual agar tetap dapat diterima

oleh orang lain sesuai dengan apa yang ia harapkan meskipun mereka adalah

homoseksual. Kajian penelitian ini menggunakan teori dari Erving Goffman yaitu

teori Dramaturgi.

4.1.1 Deskripsi Identitas Key Informan

Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan cara

mendatangi dan menanyai langsung kepada para informan mengenai hal-hal yang

menjadi kepentingan dalam penelitian. Dari pengumpulan data yang diperoleh

peneliti, informan pada penelitian ini berjumlah 5 (lima) orang yang terdiri dari 3

(tiga) orang key informan yaitu laki-laki yang pilihan orientasi seksualnya

homoseksual (gay), 1 (satu) orang informan tambahan yaitu sahabat dari salah

satu key informan, dan 1 (satu) nara sumber yaitu psikolog.

Alasan peneliti mengambil 3 (tiga) orang laki-laki homoseksual sebagai

key informan yaitu berkaitan dengan fenomena yang diteliti yaitu mengenai

presentasi diri yang ditampilkan oleh mahasiswa homoseksual gay kepada orang

lain ketika berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Hal tersebut dilakukan

untuk dapat memperoleh sebuah realitas yang objektif dari pelaku secara

langsung. Adapun ketiga orang laki-laki yang menjadi key informan peneliti

sudah mewakili kriteria informan yang telah dibahas di BAB III.

Sebenarnya dalam pencarian key informan, peneliti cukup mendapatkan

kesulitan dalam mendapatkan informan yang bersedia untuk diteliti. Meskipun

saat ini banyak individu homoseksual di kota Serang, namun tidak semua

Page 80: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

63

 

mahasiswa gay yang sesuai dengan kriteria dalam penelitian bersedia untuk di

wawancarai dan juga bersedia menjadi informan. Hal tersebut karena

homoseksual masih diaggap hal tabu oleh sebagian masyarakat sehingga laki-laki

homoseksual tersebut masih merasa hal tersebut sebagai aib, dan malu apabila

orang lain mengetahui.

Dalam penelitian ini, dikarenakan data diri key informan bersifat rahasia,

untuk itulah peneliti tidak menyebutkan nama asli key informan juga tidak

memakai dokumentasi key informan dan hanya memakai inisial nama. Untuk

informan tambahan peneliti menyertakan identitas asli. Berikut merupakan

informan dalam penelitian ini:

1. Key Informan 1 AL

AL laki-laki yang berusia 23 tahun ini merupakan anak terakhir dari 8

bersaudara, saudara-saudari AL sudah menikah dan mempunyai anak. AL

merupakan mahasiswa tingkat akhir di salah satu perguruan tinggi t ternama di

kota Serang. AL dilahirkan di lingkungan keluarga yang religius. Dalam keluarga,

AL merasa paling dekat dengan ibu dan saudara perempuannya yang masih

tinggal serumah dengannya dan orangtuanya. Karena waktu yang dihabiskan AL

dengan ayahnya lebih sedikit, waktu yang ada hanya sebatas pada waktu makan

malam saja. Ayah AL merupakan sesosok laki-laki yang taat sekali dengan

agama, sebagian besar waktunya dihabiskan untuk beribadah, yaitu untuk

memberikan ajaran mengenai agama kepada lingkungan sekitar tempat tinggalnya

dan juga untuk mengaji.

Page 81: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

64

 

Meskipun ayahnya mempunyai sedikit waktu dengan AL, dia tidak serta

merta menyalahkan ayahnya dengan kondisinya yang saat ini memutuskan untuk

menjadi seorang homoseksual. Banyak orang yang menyalahkan orang tuanya

dengan kondisi mereka menjadi seorang laki-laki homoseksual atau gay karena

kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari ayahnya. Tetapi AL tidak

sama sekali menyalahkan orang tuanya dengan kondisinya yang seperti ini.

Menurut AL dia bisa menjadi seorang gay karena itu pure dari pilihannya sendiri.

Pada saat kecil AL sudah ditanamkan nilai-nilai agama oleh orang tuanya,

karena latar belakang keluarga yang memang religius, orang tua menekankan

pada pendidikan agama, karena menurut mereka pendidikan agama itu yang

membawa seseorang untuk bekal di akherat. Tetapi, prinsip AL dalam hidupnya

lebih mendekatkan pada pendidikan ilmu pengetahuan, karena dengan semakin

tinggi ilmu pengetahuan yang di dapatkan oleh seseorang, maka orang lain akan

menghormati dan menghargainya. AL sendiri mengakui dia masih bingung

mengapa dia bisa menjadi laki-laki homoseksual gay, padahal dia sudah

mendapatkan pendidikan agama yang mencukupi dari orang tuanya. Dan waktu

AL TK (taman kanak-kanak), dia sekolah TK (taman kanak-kanak) sore yang

pendidikannya lebih ditekankan pada agama, AL juga SMP (sekolah menengah

pertama) dan SMA (sekolah menengah akhir) disekolahkan di sekolah agama.

AL mulai merasakan gejala dia lebih tertarik dengan sesama jenis yaitu

laki-laki pada saat dia SD (sekolah dasar) tepatnya pada saat AL duduk di bangku

kelas 3 SD (sekolah dasar). AL lebih tertarik bersosialisasi dengan perempuan,

tapi sikap yang ditampilkan AL pada saat itu tidak meniru seperti tingkah laku

Page 82: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

65

 

seorang perempuan yang apabila dalam bahasa pokem atau gaulnya yaitu

“ngondek”. AL mulai merasakan ada keanehan dalam dirinya ketika dia merasa

tertarik dengan laki-laki yang lebih dewasa sejak dia masih kecil. Pernah pada

saat dia masih kecil, AL menyaksikan adegan film “dewasa”, dan justru AL

merasa lebih tertarik melihat laki-lakinya ketimbang adegan yang dimainkan oleh

perempuan.

Key informan pertama ini yaitu AL merupakan pribadi dengan kriteria gay

sebagai tipe boyish. Karena tidak nampak secara nyata atau tidak cenderung

menunjukkan homoseksualitasnya. AL merupakan individu homoseksual gay

dengan karakter pribadinya yang masih cenderung tertutup dengan orang disekitar

lingkungan sosialnya mengenai identitasnya sebagai seorang gay. Hal ini

disebabkan karena lingkungan tempat tinggalnya yaitu di Cilegon dan kota Serang

tempat dia menjalani aktivitasnya sebagai seorang mahasiswa, masih memandang

bahwa individu homoseksual khususnya gay masih tabu dan belum bisa diterima

keberadaannya. Sehingga AL harus tetap menyesuaikan dirinya dengan

lingkungan sosialnya tersebut, sehingga AL menyadari bahwa dia seperti

mempunyai 2 (dua) kepribadian, dengan situasi sosial dan identitas sosial yang

berbeda.

2. Key Informan 2 EL

EL laki-laki kelahiran Serang, pada saat ini berusia 22 tahun. Merupakan

anak terakhir dari 3 bersaudara. Saudara pertama laki-laki dan yang kedua saudari

perempuan. EL merupakan mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi terkemuka

Page 83: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

66

 

yang ada di kota Serang. Dalam perkuliahannya dia mengambil jurusan

manajemen.

EL dibesarkan di lingkungan keluarga yang harmonis. Meskipun EL tidak

seperti AL yang dibesarkan di lingkungan keluarga yang menekankan kepada

ajaran agama atau religius tetapi EL memahami ajaran agamanya dengan baik. EL

mengetahui bahwa dalam ajaran agamamnya tidak diperbolehkan hubungan antar

sesama jenis. Oleh sebab itu sama halnya dengan AL, EL termasuk pribadi yang

tertutup mengenai pilihan orientasi seksualnya sebagai homoseksual gay di

lingkungan sosialnya. Hal ini karena EL merasa selaku individu homoseksual

yang tinggal di kota Serang, dengan serang yang identik dengan kota santri

sehingga masih sulit bagi EL untuk mengaktualisasikan dirinya sebagai gay ketika

bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.

“untuk gay mungkin dari cara pandang kita ya… it’s okay aja, ya kaya cewek sama cowok aja melakukan hubungan seksual kaya gitu, nah.. kalo ini bedanya kita ya sesama, cuma kalo untuk yang normalnya kalo di Indonesia itu sangat dilarang gitu, dan untuk di lingkungan saya sendiri di kota Serang itu menjadi masalah yang tabu, sangat tabu malah, karena mungkin masih daerah mungkin yaa mereka masih takut gitu, mungkin kaya kota-kota besar kaya Jakarta, Bandung, kalo gak Bali dan Bali juga baru ini katanya sudah ada pernikahan sesama kaya gitu.” 48

Proses EL mulai merasa tertarik dengan laki-laki hampir sama dengan key

informan yang pertama, yaitu pada saat dia masih duduk di bangku SD (sekolah

dasar), akan tetapi, EL mulai menyadari dan yakin bahwa dirinya adalah seorang

gay yaitu pada saat dia duduk di bangku SMA (Sekolah menengah atas), di mana

sewaktu SMA (sekolah menengah atas) adalah masa-masanya remaja yang sedang

mencari jati diri, penasasran akan segala hal. Di mana pada saat remaja itu dia                                                                                                                          48  EL dalam wawancara 29 september 2015.  

Page 84: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

67

 

pernah diajak oleh pasangan laki-lakinya untuk melakukan hubungan intim atau

making love, dan EL merasakan sebuah rasa kenikmatan seksual dan yang pada

akhirnya menguatkan perasaan EL lebih tertarik dengan laki-laki dibandingkan

dengan perempuan.

Penampilan EL seperti halnya laki-laki metroseksual dimana EL sangat

menjaga penampilan tubuhnya, mulai dari kerapihan cara berpakaian, menjaga

kebersihan badan dan kulit muka serta senang menggunakan parfum untuk wangi-

wangian di tubuhnya. EL mengakui bahwa merawat kebersihan badan terutama

kulit wajah sangat penting. Bahkan dia pun tidak sungkan untuk pergi ke salon

khusus hanya untuk sekedar facial dan merapihkan rambut dan ke tempat gym

untuk melakukan fitness. Menurut EL dia hampir sama dengan laki-laki

metroseksual yang senang untuk menjaga kebersihan dan kerapihan

penampilannya, hanya saja terdapat perbedaan yang terletak pada pilihan orientasi

seksualnya. Apabila pria metroseksual tertarik dengan perempuan, sedangkan dia

sebagai pria homoseksual lebih tertarik dengan sesama jenis yaitu laki-laki.

3. Key Informan 3 YEL

YEL merupakan laki-laki berusia 22 tahun yang berprofesi sebagai

seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di kota Serang. YEL tinggal di

daerah Cilegon. YEL merupakan anak terakhir dari 3 (tiga) bersaudara. Saudara

pertamanya adalah perempuan dengan jarak usia 7 tahun dengannya, sedangkan

saudari keduanya adalah perempuan dengan jarak usia 3 tahun dengan YEL.

Kedua saudara perempuannya sudah menikah dan mempunyai seorang anak. YEL

adalah anak yatim sejak usianya 9 tahun, dia tinggal bersama dengan ibu dan

Page 85: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

68

 

kedua saudara kandungnya. Di keluarga, YEL dekat dengan ibunya, karena

memang YEL sudah di tinggal pergi (yatim) oleh ayahnya dari usianya yang

masih kecil, gambaran mengenai sosok ayahnya sendiri sudah agak memudar dari

ingatannya, yang dia ingat ayahnya adalah sesosok laki-laki yang tegas.

Informan ketiga ini yaitu YEL mengakui bahwa keluarganya bukanlah

orang yang terlalu religius dengan agama. Bagi YEL kehidupan itu harus balance

sehingga dia tidak hanya menekankan kehidupanya dalam aspek agama tetapi

juga sosial dan ilmu pengetahuan. Meskipun begitu YEL tetap berusaha untuk

menjalankan rutinitas ibadah dalam agamanya dengan sebaik mungkin. YEL juga

memahami hal-hal yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan dalam agamanya,

salah satunya yaitu tentang pilihan orientasi seksual. Bahwa pilihan orientasi

seksual yang diperbolehkan yaitu heteroseksual, sedangkan pilihan orietasi yang

dipilihnya merupakan pilhan yang menyimpang dalam agamanya. Akan tetapi,

YEL memiliki kebebasan dalam memilih pilihan orientasi seksualnya tersebut.

Karena bagi YEL yang mengetahui perasaan dan keinginan yang sesungguhnya

diinginkan olehnya hanyalah dirinya seorang. Orang lain tidak bisa mengetahui

apa yang dia rasakan.

YEL merupakan individu dengan karakter yang ceria dan agak sedikit

lenjeh dari gaya berbicaranya. YEL termasuk juga dalam kategori gay sebagai

tipe sissy, kata itu dimaksudkan untuk menunjukkan perilaku mereka yang secara

aneh sebagai kewanita-wanitaa. YEL termasuk pribadi yang dapat meramaikan

suasana ketika sedang berkumpul dengan teman-temannya. YEL juga tidak

menutup kemungkinan untuk berteman dengan siapa saja. Karena baginya orang

Page 86: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

69

 

juga tidak akan menilai dirinya yang aneh-aneh atau berpikiran bahwa dirinya

adalah seorang pria homoseksual selagi YEL tetap berperilaku sebagaimana

semestinya dengan menjaga sikapnya. Meskipun karakter YEL yang dia

tampilkan seperti itu, YEL merupakan orang yang sangat menjaga akan

kerahasiaan orientasi seksualnya yang dianggap berbeda dengan yang lain. Dia

berusaha menyembunyikan perilaku homoseksualnya dari lingkungannya. Hal ini

dia lakukan sebagai upaya untuk tetap menjaga nama baik dan perasaan ibunya.

Dimana menurutnya ibunya merupakan seorang perempuan sensitif.

Proses key informan ketiga ini menjadi gay, berbeda dengan key informan

sebelumnya, di mana key informan yang ketiga ini, yaitu YEL pada saat dia masih

kecil, dia pernah mengalami pelecehan seksual, YEL sendiri pernah di suruh

untuk berbuat penetrasi “onani”. Beberapa tahun kemudian YEL pernah

melakukan kegiatan seksual seperti itu lagi terhadap sesama jenis, dan sadisnya

perbuatan tersebut dilakukan dengan saudaranya. Setelah peristiwa tersebut

terjadi, YEL merasakan mendapatkan kenikmatan seksual dari hsil berhubungan

intim (making love) nya tersebut dengan laki-laki, sehingga hal-hal ini yang

membuat EL merasa lebih nyaman dan merasa lebih tertarik dengan sesama jenis

yaitu laki-laki dibandingkan dengan seorang perempuan, yang pada akhirnya hal

ini menguatkan perasaan YEL, bahwa dia merasa berbeda dengan laki-laki normal

pada umumnya yang menyukai perempuan. Sehingga dia menyadari bahwa dia

adalah seorang homoseksual gay.

Meskipun YEL sering kali menyadari bahwa terdapat kontra di dalam

dirinya, YEL berusaha untuk meyakinkan akan jati diri yang sebenarnya, sampai

Page 87: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

70

 

YEL pernah menjalin hubungan dengan perempuan, akan tetapi dari hubungan

yang di jalin oleh YEL itu dengan perempuan, dia merasa ada ketidaknyamanan

dalam diri dan hatinya. Kemudian sejak peristiwa itu, YEL menyadari bahwa

dirinya berbeda dengan yang lain mengenai pilihan orientasi seksualnya yaitu

YEL lebih tertarik dengan laki-laki.

“sebenarnya mungkin sih dari kecil kali ya.. pernah dilecehkan kaya gitu, pernah ada pelecehan seksual, pernah disuruh sesuatu kaya onani gitu.. nah dari situ awalnya sih namanya anak kecil gimana sih ya.. ya ngikutin aja, terus udah selesai, terus berapa tahun kemudian pernah sama suadara juga kaya gitu, ya.. akhirnya jadi berkelanjutan, tapi pas SMA itu enggak terlalu mikirin seks banget, karena emang udah banyak banget kegiatan juga enggak mikirin kesana-sana, pas meyakinkan diri sendiri bahwa ini ada yang aneh dari gue.. tapi apa, dan gue cari-cari terus keganjelan itu, gue ngerasa tertarik sama cowok itu pas gue SMA sih sebenarnya, dan kebetulan tuh sekolah banyak yang kece, yang lucu-lucu yang kece-kece, kan temennya juga yang kadang suka iseng sering melukin, temenan sih temenan cuman kan kalo yang setiap hari dipeluk dari belakang lah, mungkin yang kadang mereka yang manjain kita, mereka yang minta manja sama kita, kan orang kadang-kadang timbul perasaan ya.. perasaan juga kebawa gitu loh, terus tiba-tiba ko aneh ya gitu loh, tapi disitu masih ada sedikit nyangkal juga, masih yang paling suka doang temenan segala macem.. gitu, dan mulai kuliah, saat gue punya temen-temen yang rajin sholat yang religius.. yang sering ngajakin gue sholat gue jadi ngerasa tertarik sama salah satu dari temen gue yang cowok itu.. dari situ yang ngerasa ko gue gini lagi.. terus nyangkal lagi dan gue berusaha untuk deket sama cewek dan pernah ngejalin hubungan sama cewek, tapi ko malah gak nyaman, gak ngerasa pas gitu sama hati.” 49

4.1.2 Deskripsi Identitas Narasumber Sake Pramawisakti, S.Psi

Informan pendukung yang pertama yakni seorang praktisi yaitu psikolog

Sake Pramawisakti. Berprofesi sebagai PNS yang bertugas di Rumah Sakit

Umum Serang, beliau juga berprofesi sebagai pengajar di perguruan tinggi, dan

juga membuka praktek mandiri. Psikolog lulusan Universitas Islam Bandung ini                                                                                                                          49  YEL dalam wawancara 1 oktober 2015.  

Page 88: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

71

 

aktif sebagai pengajar di perguruan tinggi dan sebelum tahun 2010 pernah

mengajar di jurusan ilmu komunikasi Untirta. Dalam penelitian ini Sake

Pramawisakti berperan sebagai informan yang memberikan informasi terkait

individu homoseksual di kota Serang dalam aspek psikologi dan juga kondisi

psikologis individu homoseksual gay dalam kaitannya tentang aktualisasi diri di

tengah-tengah masyarakat heteroseksual

Gambar 4.1

Informan Tambahan: Sake Pramawisakti, S.Psi

Sumber: Dokumentasi Peneliti, 07 Oktober 2015

4.1.3 Deskripsi Identitas Informan Tambahan

Lady Marriet

Informan pendukung yang kedua yakni seorang mahasiswi di salah satu

perguruan tinggi terkemuka dan ternama di kota Serang. Lahir di Tangerang.

Kelahiran tanggal 8 februari 1993. Anak terakhir dari 2 (dua bersaudara) ini,

memiliki hobi yaitu bermain futsal. Dan masih aktif dalam organisasi futsal yang

diikutinya sejak SMA (sekolah menengah atas). Perempuan ini merupakan

sahabat dari salah satu key informan yang menjadi objek dalam kajian penelitian

ini. Dia mengenal sahabatnya tersebut sejak awal masuk perkuliahan dan mulai

Page 89: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

72

 

menjadi teman dekat. Dia mengetahui bahwa sahabatnya tersebut adalah seorang

gay pada saat dia memasuki semester 6. Di mana sahabatnya itu yang

menceritakan mengenai kondisi dirinya itu sebagai seorang gay. Meskipun dia

sama sekali tidak mencurigai bahwa terdapat kelainan dalam diri sahabatnya

tersebut. Key informan ini bersedia untuk di wawancarai sebagai informan

tambahan dengan syarat, biodata asli berupa nama dan dokumentasi gambarnya

tidak diikutsertakan untuk dimasuki dalam penelitian ini. Untuk menghargai dan

menjaga rahasia akan jati diri sahabatnya tersebut.

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

Pada pembahasan ini, peneliti akan memaparkan mengenai berbagai hal

yang terjadi dilapangan berdasarkan dengan hasil sebenarnya yang ditemui dan

dirasakan oleh peneliti dilapangan berkaitan dengan judul penelitian yaitu

presentasi diri mahasiswa homoseksual di kota Serang. Berbagai data yang

peneliti peroleh dilapangan berkaitan dengan presentasi diri mahasiswa

homoseksual, disusun dan dialokasikan sebagai suatu hasil dari penelitian dengan

mengkombinasikan berbagai temuan tersebut dengan data-data tambahan lainnya.

Pemaparan proses penelitian ini dirasa penting sebagai jawaban yang ingin

disampaikan peneliti dalam upaya menentukan arah penelitian dengan

memberikan berbagai temuan dilapangan.

Setelah melakukan pencarian key informan, akhirnya peneliti

mendapatkan dan memutuskan untuk melakukan penelitian pada laki-laki

homoseksual yang menjaga sikap dan tingkah laku ketika bersosialisasi dengan

orang lain yang belum mengetahui akan pilihan orientasi seksualnya sebagai

Page 90: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

73

 

homoseksual, sesuai dengan kriteria penelitian. Untuk itu perlu waktu yang cukup

lama untuk dapat menemukan laki-laki yang bersedia menjadi key informan,

karena pembahasan yang dibahas sangatlah sensitif. Penelitian dilakukan melalui

kegiatan wawancara yaitu dimulai dari bulan September-Oktober 2015. Peneliti

melakukan pendekatan terlebih dahulu pada key informan. Selain itu, peneliti

melakukan wawancara secara langsung pada key informan dan juga pada

informan tambahan untuk melengkapi data penelitian. Wawancara dilakukan

dengan menggunakan alat bantu penelitian yaitu perekam suara handphone untuk

mempermudah peneliti dalam pengelolaan data.

Sebelum melakukan wawancara, peneliti terlebih dahulu melakukan

pendekatan kepada para key informan melalui BBM (BlackBerry Messenger).

Untuk informan tambahan peneliti mewawancarai seorang sahabat dari salah satu

key informan sebagai saksi atau bukti untuk memperkuat data dalam kajian

penelitian ini. Dan seorang narasumber ahli dalam bidang nya yang berkaitan

dengan orientasi seksual di tinjau dari aspek psikologis, yaitu pada psikolog.

Pertama, karena peneliti mempunyai kenalan dengan pria homoseksual

atau gay yang akhirnya peneliti memutuskan untuk menjadikannya sebagai key

informan dalam penelitian ini, yang tentunya peneliti meminta izin terlebih

dahulu, setelah itu atas dasar kesepakatan bersama key informan bersedia untuk

menjadi subjek dalam penelitian ini dari awal bulan September peneliti mulai

mencari dan melakukan pendekatan terlebih dahulu pada key informan, setelah itu

barulah peneliti melakukan wawancara. Wawancara secara langsung dilakukan di

tempat yang sama dan di waktu yang berbeda. Wawancara dengan key informan

Page 91: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

74

 

pertama yaitu dilakukan pada tanggal 29 September 2015 bertempat di salah satu

kosan yang beralamat di kompleks Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dimulai

dari pukul 08.00 s.d 09.30 WIB. Wawancara dengan key informan kedua

dilakukan di tempat yang sama pada tanggal yang sama dimulai pukul 12.30 s.d

14.00 WIB. Dan wawancara ketiga dilakukan di tempat yang sama yaitu di salah

satu kosan yang beralamat di kompleks Universitas Sultan Ageng Tirtayasa pada

tanggal 01 Oktober 2015 dimulai pada pukul 14.30 s.d 16.00 WIB.

Untuk informan tambahan wawancara dilakukan setelah peneliti selesai

melakukan wawancara pada key informan. Wawancara dengan salah satu sahabat

dari key informan dilakukan pada tanggal 07 Oktober 2015 bertempat di

Tangerang City Mall. Wawancara dengan psikolog dilakukan pada tanggal 08

Oktober 2015 bertempat di Klinik Teratai RSUD Serang.

Penelitian yang membahas tentang presentasi diri mahasiswa homoseksual

di kota Serang ini menggunakan analisis teori Dramaturgi yang dikemukakan oleh

Erving Goffman. Teori ini menggambarkan proses pengelolaan kesan yang

dilakukan individu homoseksual gay. Bahwa pada saat individu homoseksual gay

berinteraksi dengan orang lain, mereka ingin menyajikan suatu gambaran diri

yang akan diterima orang lain sesuai dengan apa yang dia harapkan. Sehingga

mempengaruhi ragam interaksi yang layak dan tidak layak bagi individu

homoseksual gay dalam situasi yang ada dan berupaya untuk menumbuhkan

kesan tertentu di depan orang lain. Dengan cara menata perilaku agar orang lain

memaknai identitas dirinya sesuai dengan apa yang ia harapkan. Menurut

Goffman, kehidupan ini ibarat teater, interaksi sosial yang mirip dengan

Page 92: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

75

 

pertunjukkan diatas panggung yang menampilkan peran-peran yang dimainkan

para aktor.

Dalam proses pengelolaan kesan tersebut dibutuhkan wilayah panggung

sebagai tempat aktor untuk memainkan fungsi dan perannya agar dapat dilihat

oleh penonton, yaitu ada panggung depan (front stage) dan panggung belakang

(back stage). Dimana panggung depan dan panggung belakang tersebut sebagai

tempat individu homoseksual dalam melakukan sosialisasi dengan lingkungan

sosialnya. Peneliti akan membahas bagaimanakah presentasi diri mahasiswa

homoseksual di kota Serang menggunakan tahap-tahapan dalam Teori Dramaturgi

dari Erving Goffman yaitu kegiatan presentasi diri mahasiswa homoseksual di

wilayah panggung depan dan panggung belakangnya, sehingga akan dilihat

bentuk realitas interaksi individu homoseksual dengan lingkungan sosialnya. Di

mana dalam kajian penelitian ini yang akan dibahas adalah lingkungan keluarga,

lingkungan kampus dan lingkungan kelompok gay.

4.2.1. Panggung Pertunjukan Individu Gay.

Dalam perspektif dramaturgis, kehidupan ini ibarat teater, interaksi sosial

yang mirip dengan pertunjukkan diatas panggung yang menampilkan peran-peran

yang dimainkan para aktor.50 Panggung dalam kajian penelitian ini adalah tempat

atau setting di mana para individu gay berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.

Di mana lingkungan sosial yang dihadapi oleh individu gay ini tidak hanya di

dalam satu panggung atau wilayah interaksi, tetapi terdapat lingkungan sosial

yang lain yang di dalamnya terdapat situasi dan identitas sosial yang berbeda,                                                                                                                          50  Deddy Mulyana. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Rosdakarya. Hal.

114.

Page 93: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

76

 

sehingga individu gay disini dituntut untuk bermain peran dengan peran-peran

sosial yang berlainan.

Untuk memainkan peran sosial tersebut, biasanya individu gay itu akan

menggunakan bahasa verbal dan dan menampilkan perilaku non verbal tertentu

serta mengenakan atribut-atribut tertentu. Menurut Goffman, kehidupan sosial itu

dapat dibagi menjadi wilayah depan (front region) dan wilayah belakang (back

region).51 Wilayah depan merujuk kepada peristiwa sosial yang memungkinkan

individu gay bergaya atau menampilkan peran formalnya. Mereka seperti sedang

memainkan sandiwara di hadapan orang umum yang heteroseksual. Sebaliknya,

wilayah belakang merujuk kepada tempat dan peristiwa yang memungkinkannya

untuk bersikap lebih santai, dan memikirkan konsep ideal dirinya ketika di

panggung depan. Lebih jelas akan dibahas dua panggung yaitu panggung depan

dan panggung belakang mahasiswa homoseksual di kota Serang.

4.2.1.1 Panggung Depan Individu Gay

Panggung Depan adalah bagian dari pertunjukan yang secara umum

berfungsi secara agak tetap dan umum untuk mendefinisikan situasi bagi mereka

yang memerhatikan pertunjukan tersebut.52 Panggung depan merupakan peristiwa

dimana individu gay atau “performer” tampil dengan konsep diri yang

sebelumnya telah dipikirkan dan dirancang pada panggung belakang (backstage).

                                                                                                                         51 Deddy Mulyana. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Rosdakarya. Hal.

114.  52 George Ritzer & Douglas J. Goodman. 2012. Teori Sosiologi – Dari Teori Sosiologi Klasik

Sampai Perkembangan Muktahir Teori Sosial Postmodern. Bantul: Kreasi Wacana Offset. Hal. 400.

Page 94: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

77

 

Di panggung inilah individu gay membangun dan menunjukkan sosok

ideal dari identitas yang akan ditampilkan dalam interaksi sosialnya. Pengelolaan

kesan yang ditampilkan merupakan gambaran mahasiswa gay mengenai konsep

ideal dirinya yang sekiranya bisa diterima penonton. Aktor akan

menyembunyikan hal-hal tertentu dalam pertunjukkan mereka.53 Seperti halnya

key informan pada penelitian ini yaitu mahasiswa homoseksual di kota Serang,

mereka memiliki panggung depan yang berbeda-beda.

Upaya individu gay itu ketika bermain peran dengan peran-peran sosial

yang berlainan yang disesuaikan dengan lingkungan sosial yang dihadapi

bertujuan untuk memupuk kesan-kesan tertentu dalam situasi tertentu untuk

mencapai tujuan tertentu. Seperti yang dikatakan oleh ketiga key informan dalam

penelitian ini, di mana di kota Serang sendiri mayoritas masyarakatnya

merupakan masyarakat yang beragama islam, di mana dalam ajaran agama

tersebut mengharamkan dan tidak memperbolehkan sikap atau perilaku layaknya

seperti individu gay. Sehingga memungkinkan ketiga key informan ini yaitu AL,

EL dan YEL untuk mengelola sikap dan perilaku mereka agar tidak terlihat atau

nampak seperti pria homoseksual atau gay. dan menungkinkan mereka untuk

memiliki 2 (dua) kepribadian yang disesuaikan dengan situasi dan identitas yang

berbeda dalam masing-masing lingkungan sosialnya. Hal ini seperti yang

diungkapkan oleh AL, dia mengatakan bahwa,

“ya.. pasti sih ada kesulitan ya, maksudnya dilihat dari budayanya kita sudah beda ya, jadi kita dalam istilahnya kita mesti mempunyai 2 (dua) kepribadian ya.. di mana kita di tengah masyarakat misalnya di

                                                                                                                         53 George Ritzer & Douglas J. Goodman. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana. Hal. 299.  

Page 95: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

78

 

lingkungan kampus dengan teman-teman, kita istilahnya kita seolah-olah normal gitu. Jadi, mau tidak mau jika kita menolak harus terpaksa kita mengikuti kultur atau budaya yang ada di masyarakat tersebut, jadi mau tidak mau kesulitan itu bisa jadi menjadi tekanan untuk kita sendiri.”54 Key informan kedua yaitu EL, dia juga sependapat dengan key informan

diatas, di mana dia mengatakan bahwa,

“Gue masih pengin hidup, kalau gue ungkapin ke masyarakat sama saja gue cari mati. Jadi ya gue mau enggak mau ya harus menyembunyikan identitas gue ini yang sebenarnya, ya dengan cara berperilaku normal saja layaknya laki-laki normal gitu.”55 Sama halnya dengan key informan ketiga ini yaitu YEL, dia juga

sependapat dengan kedua key informan diatas mengenai identitasnya sebagai

seorang gay.

“sebenarnya masih banyak yang kontroversial sih ya, soalnya kan mereka untuk Serang sendiri kan ya itu mereka lebih agamanya lebih kuat. Jadi kan makanya mereka enggak akan nerima yang kaya gitu. Kalau untuk orang tua sih. Kalau untuk anak muda tergantung gimana kita ngobrolnya sama mereka, pendekatan sama mereka. Tapi tetap kalau bisa ya ngejaga juga jangan sampai identitas kita ini ketahuan orang lain soalnya kan masih punya keluarga juga disini, kalau sampe isu kita yang gay itu ketahuan orang tua bisa entah apalah jadinya nanti”.56 Disinilah para individu gay memanipulasi penampilannya, dengan gaya

busana yang stylish, dan modis yang nampak seperti halnya laki-laki straight pada

umumnya. Ketika mereka berinteraksi dengan orang lain. Goffman menyebut

aktivitas untuk mempengaruhi orang lain itu sebagai “pertunjukkan”

(performance) ketika berada di panggung.57

                                                                                                                         54  AL dalam wawancara 29 september 2015. 55 EL dalam wawancara 29 September 2015.  56  YEL dalam wawancara 01 Oktober 2015. 57 Deddy Mulyana. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Rosdakarya. Hal.

113.

Page 96: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

79

 

Menurut Goffman, kehidupan sosial itu dapat dibagi menjadi wilayah

panggung depan (front stage) dan wilayah panggung belakang (back stage).58

Panggung dalam kajian penelitian ini berbeda dengan panggung pertunjukkan

teater, di mana wilayah panggung depan dan wilayah panggung belakang yang

dimainkan oleh individu gay ini hanya individu gay ini saja yang dapat

menetukan dan mengetahui tiap-tiap setting nya.

Goffman melihat ada perbedaan akting yang besar saat aktor berada di atas

panggung depan (front stage) dan panggung belakang (back stage) drama

kehidupan. Kondisi akting di panggung depan adalah adanya penonton (yang

melihat kita) dan kita sedang berada dalam bagian pertunjukan. Saat itu kita

berusaha memainkan peran kita sebaik-baiknya agar penonton memahami tujuan

dari perilaku kita. Perilaku kita dibatasi oleh konsep-konsep drama yang bertujuan

membuat drama yang berhasil. Sedangkan di panggung belakang adalah keadaan

di mana kita berada di belakang panggung dengan kondisi tidak ada penonton,

sehingga kita dapat berperilaku bebas tanpa memperdulikan plot perilaku

bagaimana yang harus kita bawakan.

Terdapat suatu resiko yang besar ketika panggung belakang atau “privat”

dari seorang individu bisa diketahui orang lain. Mengingat dalam hal ini,

panggung tersebut bersifat rahasia, maka hal yang wajar bagi individu untuk

menutupi panggung privat tersebut dengan tampilan luar yang “memukau”.

Ketika mereka berinteraksi dengan masyarakat luas individu gay tersebut

mengelola kesan dengan baik agar dapat menciptakan citra diri yang dapat                                                                                                                          58 Deddy Mulyana. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Rosdakarya. Hal.

114.  

Page 97: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

80

 

diterima oleh orang lain. Bukan hanya itu perilaku individu gay juga sangat

berpengaruh terhadap daya tarik masyarakat ketika berinteraksi dengan individu

gay tersebut, dari cara berbicara, body language, dan penampilan berpakaian.

Karena pada saat individu gay tersebut berinteraksi dengan masyarakat maka

masyarakat dapat menilai sesuai dengan citra diri yang ditampilkan oleh individu

gay tersebut.

Menurut Goffman, presentasi diri merupakan suatu kegiatan yang

dilakukan oleh individu tertentu untuk memproduksi definisi situasi dan identitas

sosial bagi para aktor dan definisi situasi tersebut mempengaruhi ragam interaksi

yang layak dan tidak layak bagi para aktor dalam situasi yang ada59. Bahwasannya

individu gay dapat menginterpretasikan situasi di lingkungan sosialnya yang

berada pada wilayah panggung depan secara beragam, mengelola kesan seperti

yang dikehendaki. Sejatinya penampilan sikap dan perilaku yang akan

ditampilkan oleh individu gay, yakni simbol dalam bentuk bahasa verbal maupun

gerak non verbal tidak dapat diprediksi oleh siapapun.

1. Di dalam Lingkungan Keluarga

Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan manusia,

Penanaman nilai dan norma, diajarkan oleh keluarga semenjak seseorang masih

dalam usia kanak-kanak. Karena para key informan memiliki latar belakang

keluarga yang berbeda-beda maka peneliti akan membahas latar belakang

keluarga dan penanaman nilai dan norma yang di dapatkan oleh masing-masing

                                                                                                                         59 Dedd, Mulyana. 2010. Metedologi Penelitian kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan

Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Hal. 112

Page 98: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

81

 

dari ketiga laki-laki homoseksual yang menjadi key informan dalam penelitian ini

dan presentasi dirinya dalam lingkungan keluarganya.

Keluarga merupakan agen pendidikan terbaik pertama bagi seorang anak

untuk membentuk karakter kepribadian anak. Keluarga, terutama orang tua pasti

akan mengarahkan anak ke hal-hal yang positif guna perkembangan anak untuk

menghadapi dunia sosialnya. Masing-masing dari keluarga key informan

mempunyai cara yang berbeda dalam memberikan dan menanamkan nilai-nilai

yang diperolah untuk anaknya.

Key informan pertama yaitu AL mengakui telah mendapatkan pendidikan

baik di lingkungan keluarga maupun lingkungan sekolah sejak dia kecil yang

menekankan kepada pendidikan agama. Karena orang tua telah menyekolahkan

dia di sekolah dengan basic agama dari dia TK sore (Taman Kanak-Kanak)

hingga dia SMA (Sekolah Menengah Atas).

“orang tua lebih menekankan pada pendidikan agama karena kenapa, karena menurut mereka pendidikan agama itu yang membawa mereka bekal di akhirat… saya dari kecil di didik agama kuat, maksudnya ya bapak sangat keras banget ya kalau misalnya untuk pendidikan agama. Tapi saya enggak tahu kenapa saya bisa seperti ini, itu istilahnya mungkin ya memang saya salah ambil jalan kali, karena saya berpikir secara logis, saya enggak mau menyalahkan orang lain. Dari kecil memang saya mendapatkan pendidikan masalah agama, saya sekolah agama, saya sekolah TK sore (Taman Kanak-kanak) sampai SMA (Sekolah Menengah Atas)”.60 Berbeda dengan 2 (dua) key informan selanjutnya yaitu EL dan YEL,

meskipun keluarga memberikan pengajaran nilai-nilai agama kepada mereka

sejak kecil, tetapi keduanya mengakui bahwa dalam keseharian, nilai pendidikan

                                                                                                                         60 AL dalam wawancara 29 September 2015.

Page 99: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

82

 

yang diberikan oleh kedua orangtuanya tidak terlalu menekankan kepada

pendidikan agama. Seperti yang dikatakan oleh EL.

“ya.. pertama memang dari agama gitu. Tapi ya kan kita harus open minded, dari kamu bisa open minded, otak sama hati kamu bisa balance gitu, istilahnya.. itu kunci utamanya meskipun elo pinter gitu, tapi kalau elo enggak pinter dalam arti sama hati lo gak balance percuma, istilahnya namanya orang hidup ya, namanya orang hidup gitu kan tetap ajalah jadi semuanya harus balance. Kaya gitu”.61

Menurut key informan ketiga yaitu YEL:

“kan emang aku dari kecil pas umur 9 tahun sudah ditinggal sama bapak ya, jadi tinggal sama ibu dan dua kakak dan ya dari keluarga juga bukan orang yang terlalu religius juga sama agama, ya biasa aja gitu. Aku sekolah juga disekolahin di sekolah umum biasa”.62 Dari latar belakang keluarga yang lebih menekankan pada nilai-nilai

agama, sehingga mempengaruhi presentasi diri AL dalam mengendalikan dan

menjaga sikap serta tingkah lakunya ketika berada di lingkungan keluarga.

“keluarga saya ini kan religius banget ya.. bapak ibu saya kan sudah naik haji bahkan sampai umur saya yang sekarang ini mereka masih menyuruh saya untuk sholat. Terutama ibu yang paling cerewet kalau urusan sholat. Ya padahal saya sudah sebesar ini tapi masih diingatkan untuk tetap sholat. Ya.. saya sebagai anak kan harus patuh sama perintah orang tua, apalagi kalau untuk urusan sholat orang tua saya itu lebih tegas yah. Jadi harus on time kalau waktunya sudah masuk untuk sholat, pasti saya langsung sholat”.63 Tidak seperti key informan pertama, di mana latar belakang keluarga EL

tidak se-religiuos key informan pertama. Pada saat kecil EL disekolahkan di

sekolah umum di daerah kota Serang yang tidak terlalu menekankan kepada

pendidikan agama.

                                                                                                                         61 EL dalam wawancara 29 September 2015. 62 YEL dalam wawancara 01 Oktober 2015.  63 AL dalam wawancara 29 September 2015.

Page 100: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

83

 

“keluarga kan emang biasa saja ya tidak terlalu religius. Ya balance saja gitu. Tapi kalau untuk urusan sholat pasti mengingatkan, tapi ya sekedar mengingatkan kan anaknya juga udah gede gitu, udah tahu mana yang baik dan enggak baik buat dirinya istilahnya udah ngerti pahala dan dosa. Jujur sih kalau untuk sholat masih suka ada yang bolong-bolong, ya kan kita manusia biasa juga yang kadang kan juga punya khilafnya.hehehe”.64 Key informan ketiga ini yaitu YEL dia sudah tidak mempunyai seorang

ayah sejak dia berumur 9 tahun. Dia hidup dengan ibu dan kedua saudara

kandungnya yang telah menikah dan mempunyai seorang anak.

“Keluarga biasa aja, cuma kan emang aku dari kecil pas umur 9 tahun udah ditinggal sama bapak yaa… dan tinggal sama ibu dan dua kakak dan dari yaa keluarga juga bukan orang yang terlalu religius juga sama agama, yaa biasa aja gitu..dan aku juga paling deket sama ibu karena emang bapak kan juga udah gak ada… kalau untuk urusan sholat sih, kan emang aku juga udah gede jadi ibu sama kakak-kakak aku yang lain enggak terlalu cerewet juga sih. Tapi aku tetap inget ya kalo urusan buat sholat mah”.65 Terdapat beberapa kesamaan dan perbedaan antara ketiga key informan

ini. Meskipun pada basic nya mereka sama-sama diberikan pengarahan berupa

pendidikan agama sejak dini, akan tetapi untuk keluarga AL lebih menekankan

pendidikan agama yang lebih kuat dibandingkan dengan keluarga EL dan YEL.

keluarga AL yang paling disiplin dalam menerapkan nilai-nilai keagamaan pada

anaknya. Sedangkan EL dan YEL meskipun dengan background keluarga yang

berbeda, keluarga menganggap bahwa mereka merupakan seorang anak yang

telah dewasa sehingga keluarga menganggap bahwa mereka dapat mengelola diri

mereka dengan baik, khususnya dalam hal untuk beribadah. Sehingga keluarga

                                                                                                                         64 EL dalam wawancara 29 September 2015. 65 YEL dalam wawancara 01 Oktober 2015.  

Page 101: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

84

 

EL dan YEL Nampak lebih santai dan tidak terlalu terpusatkan dalam menerapkan

nilai-nilai keagamaan terhadap anak-anaknya.

Dengan penanaman nilai-nilai pendidikan yang diberikan kepada keluarga

masing-masing key informan tersebut, secara tidak langsung mempengaruhi cara

penampilan yang mereka presentasikan kepada keluarga ketika berada di rumah.

Seperti yang dilakukan oleh key informan pertama AL dia mengakui dengan

background keluarga yang lebih kuat dalam penanaman nilai-nilai agama

sehingga hal ini mempengaruhi cara dia bersikap seperti halnya seorang laki-laki

straight dan tidak menunjukkan identitas aslinya sebagai seorang pria

homoseksual.

“jujur kalau di rumah saya bersikap kalau bahasa kitanya mah seperti laki-laki sesungguhnya, misalnya contoh saya berpakaian normal seperti laki-laki pada umumnya, ya secara kasat mata saya seperti laki-laki biasanya, ya sikap saya seperti laki-laki, kalau misalnya berbicara seperti body language sih maksudnya ya biasa ya apa adanya biasa saja, memang saya akui saya berbeda, tapi cara bersikap saya sama seperti orang normal lainnya gitu”.66 Sikap dan perilaku yang AL tampilkan ketika berada dirumah itu

bertujuan agar anggota keluarganya tidak mengetahui akan jati diri yang

sesungguhnya, karena bilamana identitas yang dianggap menyimpang dalam

agamnaya ini diketahui oleh anggota keluarganya maka dikhawatirkan akan

mendapatkan tekanan psikis, karena itu merupakan sebuah aib yang tidak hanya

memalukan dirinya sendiri, tetapi juga dapat mempengaruhi nama baik

keluarganya.

                                                                                                                         66 AL dalam wawancara 29 September 2015.

Page 102: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

85

 

“enggak.. enggak akan saya kasih tahu ke keluarga tentang diri saya yang seperti ini! Cukup saya dan teman-teman saya yang sesama seperti saya dan beberapa orang teman yang tahu seperti apa saya. Cukup keluarga itu tahu saya adalah anak kebanggaannya gitu”.67 Meskipun penerapan nilai pendidikan oleh keluarga key informan ini yaitu

EL tidak seperti halnya key informan diatas ketika di rumah, akan tetapi EL tetap

berusaha untuk menjaga sikap dan perilakunya guna menjaga rahasia akan

identitas aslinya sebagai seorang pria homoseksual.

“kalau sama keluarga mah tetap normal-normal saja, ngobrol kaya gitu, ya.. berusaha untuk sewajar mungkin saja, kaya laki-laki yang normal saja gimana sih, lagi pula kalau kitanya malah justru yang bersikap aneh nanti kan malah bisa buat mereka jadi malah curiga sama kita kan.. gitu”.68 “namanya orang tua ya apalagi setelah kejadian itu yang dialamin oleh anaknya sendiri, ngelihatnya homoseksual itu tuh.. adalah hal yang paling menjiijkan gitu tuh.. dan di agamanya pun homoseksual atau gay hubungan yang kaya gitu sangat dilarang, sangat diharamkan dan diagama juga jangan samapai terjadi gitu kan.. dan kasarnya lo lebih baik apa main perempuan yah atau gah lo mabok karena emang dosanya itu tidak melebihi atau tidak berlipat ganda ketimabng elo apa melakukan homoseksual kaya gitu.”69 Pengakuan dari key informan ketiga yaitu YEL sama seperti kedua key

informan sebelumnya, dimana anak terakhir dari tiga bersaudara ini mengakui

menjaga sikap dan perilaku guna menjaga rahasia akan identitas aslinya sebagai

pria homoseksual kepada anggota keluarga.

“sejauh ini hubungan sama keluarga sih baik.. tapi untuk masalah terbuka enggak! Masih banyak hal yang ditutupin juga soalnya kan kita juga enggak mau bikin orang tua kecewa juga atau sedih juga atau gimana kan ya.. jadi ya harus jaga sikap juga sih”.70

                                                                                                                         67 AL dalam wawancara 29 September 2015. 68 EL dalam wawancara 01 Oktober 2015.  69  EL dalam wawancara 01 Oktober 2015.  70 YEL dalam wawancara 01 Oktober 2015.

Page 103: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

86

 

Dari ketiga key informan diatas AL, EL dan YEL sepakat untuk

merahasiakan identitas aslinya sebagai seorang pria homoseksual kepada masing-

masing anggota keluarganya. Keluarga hanya cukup mengetahui bahwa mereka

merupakan anak kebanggaan dari keluarganya. Karena apabila identitas mereka

sebagai seorang pria homoseksual terbongkar, maka mereka khawatir keluarga

akan sedih, kecewa dan marah terhadap pilihan mereka tersebut. Karena pilihan

menjadi pria homoseksual merupakan sebuah aib yang tidak dapat diterima dalam

keluarganya terlebih mereka hidup di lingkungan masyarakat yang mayoritas

heteroseksual dan beragama. Di mana pilihan menjadi pria homoseksual hanya

akan membuat malu dirinya sendiri bahkan membuat malu nama baik

keluarganya.

Dari pengakuan yang diungkapkan oleh ketiga key informan diatas, bahwa

pentingnya menjaga rahasia identitas mereka sebagai pria homoseksual dari

anggota keluarganya mempengaruhi cara mereka mempresentasikan dirinya,

mulai dari cara gaya berbicara, bahasa yang diucapkan, dan body language dari

masing-masing key informan tersebut. Untuk key informan pertama AL, ketika dia

berada di rumah dia merupakan pribadi pendiam yang tidak terlalu banyak

berbicara.

“gaya berbicara saya dengan keluarga tidak ada yang ditutupin, cuman ya tetap istilahnya ya kan keluarga itu orang terdekat bagi kita ya, jadi sebisa mungkin saya gaya berbicara dengan keluarga yaitu sopan, santun, maupun baik. Jadi istilahnya kadang ya pembicaraan yang saya lakukan dalam keluarga itu memang tidak berlebihan hanya berbicara dalam keluarga ala kadarnya. Karena ada situasi yang di mana saya dituntut

Page 104: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

87

 

untuk berbicara di dalam keluarga, kalaupun tidak saya lebih baik diam”.71

Sedangkan key informan kedua yaitu EL ketika berada dirumah dia

termasuk pribadi yang santai dan terbuka kepada anggota keluarganya tetapi tetap

menampilkan dirinya dengan sebagaimana dia menjadi laki-laki straight.

“gaya berbicara ya normal saja, kaya laki-laki lain saja gitu. Bercanda sama kakak, sama orang tua, lagi pula keluarga orangnya asik sih, enggak yang terlalu tertutup juga sama keluarga, misal ya kalau ada maslah kadang suka cerita juga sama bapak kalau enggak ibu kalau enggak kakak, tapi liat dulu kalau masalah yang tentang diri saya yang lempeng aja paling yang diceritain kalau yang itu enggak. Lagi pula keluarga kalau ngomong blak-blakkan juga sih jadi nyantai. Ya sama kakak juga nyantai cuman kalau emang lagi berantem ya ngomong kadang suka keluar weh bego lu yang bener dong pake otak makanya! Suka gitu. Tapi tetap kalau ke orang tua ya sopan lah”.72 Key informan ketiga yaitu YEL merupakan anak yatim sejak usianya 9

(Sembilan) tahun mengaku bahwa ketika berada di rumah dia bisa menjadi

pribadi yang lebih dewasa dan bijaksana.

“kalau ngobrol sama keluarga biasa saja, yang wajar-wajar saja. Ya kan saya juga punya ponakan jadi yaa gimana sih, kan ngemong ponakan juga jadi lebih bijak juga kali ya, kan terlebih lagi bapak juga udah enggak ada sejak saya kecil tinggal sama ibu sama kakak juga ada ponakan juga, lebih menyesuaikan saja. Ibu juga kan udah tua ya, yang sensitive lah kalo orang udah tua itu, jadi kalau ngobrol ya dijaga omongannya jangan sampai nyakitin hati ibu. Kasian juga soalnya”.73

Ketiga key informan mengendalikan sikap dan perilakunya tidak hanya

dalam hal berkomunikasi dengan anggota keluarganya saja. Akan tetapi, body

language yang mereka tampilkan ketika berada di rumah juga mereka jaga. Sama

layaknya seperti laki-laki straight tidak mencirikan sikap atau perilaku berupa

                                                                                                                         71 AL dalam wawancara 29 september 2015. 72 EL dalam wawancara 29 september 2015.  73 YEL dalam wawancara 01 Oktober 2015.

Page 105: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

88

 

body language yang seperti kewanita-wanitaan. Seperti yang dikatakan oleh AL

bahwa,

“kalau dalam keluarga saya lebih hati-hati, karena keluarga juga kan religius. Hati-hati disini maksudnya saya enggak terlalu kebawa bablasnya, jadi yaitu tadi balik lagi, ketika saya berbicara dengan keluarga berarti body language saya berarti seadanya, berarti ala kadarnya saja. Karena itu tadi saya mau berhati-hati saja.agar orang rumah tidak curiga”.74 Sama halnya seperti key informan diatas, key informan kedua ini yaitu EL

juga mengendalikan sikap dan perilakunya terutama body language ketika berada

di rumah.

“body language ya tergantung orang, ada yang dari body languagenya mencirikan ada yang sudah memang menutupi, apa istilahnya biasanya supaya orang enggak tahu. Tapi kalau saya sih normal saja. Enggak ada kesulitan juga yang kaya gimana harus ngejaga body language nih, biar gak dinilai kaya bencong gitu, enggak juga ya normal saja”.75 Ketika berada di rumah key informan ketiga yaitu YEL sama seperti kedua

key informan diatas. Bahwa body language yang dia tampilkan sama layaknya

seperti laki-laki straight.

“biasa saja, karena memang dari dulu kan sudah tahu anaknya seperti apa, jadi yaudah. Kalau dari bahasa tubuh sih mereka (keluarga) enggak tahu gitu kalau saya seperti ini. Karena kan memang saya kalau di rumah juga enggak yang namanya gila-gilaan ya kalau dalam bersikap. Beda halnya kalau lagi sama teman gitu”.76 Meskipun ketiga key informan dalam penelitian ini merupakan pria

homoseksual, akan tetapi, sebenarnya pria homoseksual dengan pria straight

(normal) sama saja ketika mereka bersikap atau berperilaku di lingkungan

keluarga. Yaitu dengan menjadi pribadi yang bisa mengendalikan sikapnya agar                                                                                                                          74 AL dalam wawancara 29 September 2015. 75 EL dalam wawancara 29 September 2015.  76 YEL dalam wawancara 01 Oktober 2015.

Page 106: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

89

 

tidak seperti kewanita-wanitaan. Begitu pula dari cara mereka berpakaian. Pria

homoseksual sama halnya dengan laki-laki normal pada umumnya untuk

berpakaian tidak menirukan gaya berpakaian seperti layaknya seorang perempuan

misalnya menggunakan rok. Akan tetapi, untuk pria homoseksual rata-rata dari

mereka lebih menjaga penampilan tubuhnya, seperti pria metroseksual, yang

menjaga kebersihan dan kerapihan penampilan mereka. kelompok ini memiliki

kebiasaan dan ciri khas yaitu mengenakan pakaian yang stylish dan trendy dan

merupakan ciri yang tercermin dari kelompok gay atau pria homoseksual tersebut.

Hampir sebagian besar dari mereka, sangat memperhatikan penampilanya untuk

tetap rapi dan modis.

Seperti yang diungkapkan oleh ketiga key informan dalam penelitian ini.

EL mengatakan bahwa dia sangat menjaga kebersihan kulitnya, dia juga sering

melakukan facial dan fitness untuk menjaga penampilan dirinya.

“misalnya kalau untuk yang bisa dibedakan ya, antara homoseksual sama cowok metroseksual bisa.. istilahnya beda tipis, kalau cowok metroseksual memang dia laki-laki normal tulen yang suka sama cewek, cuman dia memang suka banget sama yang wangi-wangi yang menjaga kebersihan segala macam, menjaga penampilan kaya gitu.. nah kalau untuk yang homoseksual istilahnya dia memang setipe untuk kaya cara berpakaian, menjaga kebersihan dari mulai muka rambut, semuanya gitu dia sangat sangat menjaga banget, cuman untuk yang homoseksual itu cuman orientasi seksnya aja yang lebih cenderung ke laki-laki kaya gitu. Nah.. kalau saya kan emang orangnya paling rishi kalau ada jerawat bandel di muka gitu, makanya sering facial buat ngejaga kebersihan muka juga. Kalau buat ngejaga penampilan badan saya biasanya suka nge gym juga sama sauna, ada itu di daerah ciracas tempat gym gitu yang emang banyak juga kaum-kaum kaya kita gini. Cuman emang kalau orang awam mungkin agak susah juga kalau ngebedain ya”.77

                                                                                                                         77 EL dalam wawancara 29 September 2015.

Page 107: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

90

 

Sedangkan menurut AL selaku key informan pertama yang merupakan

mahasiswa di salah satu perguruan tinggi terkemuka dan ternama di kota Serang

menerangkan.

“cara berpakaian saya santai dan normal ketika berada dirumah.. saya bisa dibilang juga tipe orang yang memperhatikan kebersihan kulit muka dan badan, sama penampilan juga sih. Karena kalau badan kita bersih sama saja kan kita menjaga kesehatan kan, lagi pula kalau kita sehat dan bersih kan enak juga kalau dilihat sama orang.. gitu”.78 Sama seperti kedua key informan diatas, key informan ketiga ini yaitu

YEL seorang mahasiswa tingkat akhir di salah satu perguruan tinggi terkemuka

dan ternama di kota Serang yang berusia 22 tahun menyatakan bahwa

“cara berpakaian saya sih ya santai, normal”.79 Dengan berbagai nilai yang ditanamkan oleh masing-masing keluarga

kepada ketiga key informan, sehingga memungkinkan ketiga key informan untuk

merahasiakan mengenai identitas aslinya sebagai pria homoseksual kepada

keluarga, Karena permasalahan utama seorang pria homoseksual yaitu mengelola

informasi agar stigma sosial tersebut tetap tersembunyi bagi khalayak. Oleh

karena itu, masing-masing key informan berusaha untuk mengendalikan sikap dan

perilaku ketika mereka sedang berada di rumah dengan caranya masing-masing.

Meskipun ketiga key informan sudah berusaha untuk mengendalikan sikap dan

perilaku ketika berinteraksi dengan anggota keluarga, akan tetapi pada kenyataan

anggota keluarga ada yang sempat mencurigai identitas mereka sebagai pria

homoseksual. Oleh karena itu, mereka harus tetap pintar dalam mengelola

informasi agar rahasia mengenai diri mereka selaku pria homoseksual tetap                                                                                                                          78 AL dalam wawancara 29 September 2015. 79 YEL dalam wawancara 01 Oktober 2015.  

Page 108: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

91

 

tersembunyi dan aman dengan cara membuat berbagai macam alasan untuk

menangkis rasa kecurigaan yang timbul dari anggota keluaganya.

Seperti yang diungkapkan oleh AL, meskipun AL sudah berusaha sebaik

mungkin untuk mengendalikan sikapnya ketika berada di rumah, akan tetapi pada

kenyataannya anggota keluarga ada yang sempat mencurigai dirinya sebagai pria

homoseksual. Akan tetapi, dia membuat sebuah alasan sehingga dapat menepis

rasa kecurigaan yang timbul dari saudara perempuannya tersebut mengenai

identitasnya sebagai pria homoseksual.

“dulu sempat istilahnya curiga dengan sikap saya agak teledor ya.. agak teledor ketika saya mendapatkan sms mesra dari laki-laki ya, jadi itu kejadiannya waktu dirumah kakak saya, jadi pada saat saya meninggalkan handphone saya dan handphone saya berbunyi, kakak saya ya.. membuka isi sms-nya dia menanyakan ko sms-nya.. mesra dengan laki-laki! Kamu suka laki-laki! Saya ya itu.. mungkin dari rasa keteledoran itu ya saya berkilah ya.. maksudnya mencari alibi mungkin istilahnya itu salah nomor atau salah kirim ya.. cuman dari situ ada suatu macam peringatan ya.. warning dari kakak saya, mungkin dia menganggap gelagat adik bungsunya ini ada yang beda cuman mungkin ya.. dia semacam yaudahlah angin lalu saja gitu. Jadi kecurigaan itu pernah ada cuman saya bisa menepis dengan alasan bahwa sms mesra yang terkirim mesra ke nomor saya itu ya mungkin sms dari salah kirim.” 80 Sama seperti key informan sebelumnya, meskipun YEL sudah bersikap

santai dan apa adanya layaknya seperti laki-laki normal lainnya, akan tetapi rasa

kekhawatiran dan kecurigaan pun pernah dirasakan oleh kakaknya terhadap

kepribadian YEL yang sesungguhnya. Karena YEL pernah mengajak beberapa

temannya yang memiliki orientasi seksual yang sama dengannya yaitu gay.

Karena sikap dan tingkah laku teman yang YEL ajak ke rumah sedikit seperti

kewanita-wanitaan, sehingga membuat kakak YEL menaruh curiga. Kecurigaan                                                                                                                          80 AL dalam wawancara 29 september 2015.

Page 109: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

92

 

kakaknya tersebut terhadap tingkah laku temannya yang kemudian membuat YEL

semakin berhati-hati ketika akan membawa temannya untuk berkunjung ke

rumahnya. Antisipasi yang YEL lakukan ketika kakaknya menaruh kecurigaan

seperti itu dengan cara membuat sebuah alibi sedemikian rupa. Dikhawatirkan

dengan kecurigaan kakaknya itu, identitas aslinya sebagai seorang gay akan

diketahui oleh kakaknya.

“pernah ada yang curiga sih 2 (dua) orang kakak saya, cuman kan kita punya bantahan gitu aja.. kita kan juga punya alibi. Waktu itu curiga gara-gara bawa teman yang lenjeh, makanya saya kenapa..antisipasi bawa teman-teman yang seperti itu, jadi takutnya ya tadi mereka langsung berpikir seperti itu gitu.. kan yang saya bilang enggak semua, tapi yang ini pasti yang kelewat batas ya emang seperti itu ngondek. Saya bilang saja buat alibi itu tuh temen basket soalnya kan emang benar-benar sama teman-teman basket juga yang lain, kan jadinya.. yaudah biarin saja itu kan urusannya dia gitu loh, saya tinggal bilang, itu urusannya dia bukan urusannya saya mau dia nya gimana ya terserah, yang penting kan sayanya kan kelihatan enggak! Digituin aja.. kalo memang kelihatan ya mendingan saya pergi selesai! Ya kan.”81 EL anak terakhir dari 3 bersaudara ini, mengakui meskipun dia sudah

berusaha menjaga dan mengendalikan sikapnya pada saat di rumah, akan tetapi

dahulu orang tuanya sempat mengetahui akan jati dirinya sebagai seorang gay,

dari sebuah peristiwa atau kejadian tanpa sepengetahuan dan keinginan darinya.

“orang tua dan keluarga juga sudah tahu saya begini gitu kan, soalnya waktu yang dahulu pernah menjalani relationship, jalin hubungan sama orang yang memang notabenenya dia tuh usia diatas saya, pendidikan diatas saya, ya.. tapi istilahnya, dia tidak bisa menjaga mana yang baik, mana yang gak baik gitu tuh, pas kita udah finish ternyata semua rahasianya itu dibongkar gitu kan, jadinya keluarga saya juga tahu. Kalo nasihat atau enggak untuk ke depannya pasti ya adalah namanya juga orang tua apalagi kan bapak, jangan sampe diulangin lagi! Ya atau enggak jangan sampai bergaul sama teman-teman yang kaya gitu lagi, yang menjerumuskan kamu ke hal-hal yang enggak benar kaya gitu, terus juga paling kalo ngajak teman laki-laki paling di tanya dari mana, siapa

                                                                                                                         81 YEL dalam wawancara 1 oktober 2015.

Page 110: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

93

 

gitu, harus tahu bibit, bebet, bobot nya kaya gimana, dan jangan sampai terulang lagi kaya gitu. Gitu sih.”82 Ketiga key informan tersebut, mengakui bahwa masing-masing pernah

mengalami suatu kejadian di mana keluarga sempat ada yang menaruh kecurigaan

terhadap jati diri aslinya sebagai homoseksual dengan berbagai macam masalah

yang dihadapi. Tetapi untuk key informan ketiga yaitu EL dia tidak hanya sampai

dicurigai akan tetapi sempat terbongkar rahasia mengenai identitas dirinya oleh

keluarganya melalui pengakuan yang secara mengejutkan datang dari mantan

kekasih yang sesama jenisnya tersebut tanpa sepengetahuan dan keinginan dari

EL.

Setelah dari peristiwa itu, ketiga key informan lebih waspada lagi dalam

menjaga sikap dan perilakunya. Khususnya untuk key informan kedua yaitu EL di

mana semenjak pilihan orientasi seksualnya sebagai seorang pria homoseksual

sempat terbongkar EL

Terlebih lagi dengan peristiwa di mana terdapat kecurigaan dari kakaknya

sendiri dengan mempertanyakan orientasi seksualnya yang dianggap

menyimpang, AL berusaha untuk lebih berhati-hati dalam meletakkan benda yang

dianggap privasi seperti handphone-nya, dan lebih berhati-hati dalam bersikap

ketika berada di rumah. Hal ini juga disebabkan karena kondisi keluarga AL yang

memang religius, sehingga AL lebih menjaga sikap dan perilakunya terutama

yang berkaitan dengan masalah orientasi seksualnya yaitu gay. Karena keluarga

cukup mengetahui bahwa AL merupakan anak yang baik dan kebanggan

keluarganya.                                                                                                                          82 EL dalam wawancara 29 september 2015.

Page 111: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

94

 

“Jadi saya berusaha bersikap biasa aja. Cuman yah itu sekarang mah waspada aja, gak sembarangan simpan handphone.” 83 Sama halnya dengan key informan diatas, usaha pengendalian sikap yang

dilakukan oleh EL di dalam lingkungan keluarganya setelah kejadian yang

dialaminya mengenai kebocoran akan rahasia identitas aslinya sebagai seorang

homoseksual gay tanpa sepengetahuan dan keinginan darinya. EL berusaha untuk

menunjukkan kepada kedua orang tuanya bahwa dia telah bertaubat dan tidak

akan mengulangi perbuatan yang dianggap keluarganya sebagai perilaku yang

menyimpang. EL lebih mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta dengan

rajin beribadah. Karena seorang individu homoseksual gay yang identitasnya

telah diketahui oleh keluarganya, dan kebocoran rahasia yang atas dasar bukan

keinginan darinya dan tanpa sepengetahuannya tersebut, dapat menjadi tekanan

psikis yang dapat menimbulkan rasa ketidaknyamanan dalam dirinya pada saat

berada di rumah. Meskipun lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang

paling dekat dengan setiap orang.

“pokoknya yang sekarang orang tua gue tahu, gue itu baik. Udah enggak kaya gitu lagi. Istilahnya biar gue gay gini yang orang tua keluarga sempat tahu, gue mau nunjukin kalau gue sudah berubah. Gue juga tetap ko ngaji, shalat 5 waktu. Kalau soal dosa itu urusan gue sama tuhan”.84 Meskipun begitu untuk kasus key informan kedua ini yaitu EL, di mana

orang tua sempat mengetahui akan kondisinya sebagai seorang gay dan dia

mengaku kepada kedua orang tuanya sudah berubah dan tidak menjadi seorang

gay lagi, pada kenyataannya dia masih menjadi seorang gay tanpa sepengetahuan

dari keluarganya. Presentasi diri yang dia lakukan bahwa dia telah berubah                                                                                                                          83 AL dalam wawancara 29 september 2015. 84 EL dalam wawancara 29 september 2015.

Page 112: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

95

 

menjadi laki-laki straight bertujuan supaya orang tua dan keluarga tidak

berpandangan negatif lagi mengenai dirinya, dan tidak menaruh rasa kekecewaan.

“gue begini dari kecil. Gue gak bisa suka cewek, jadi kalau masyarakat menilai ini dosa, mereka enggak ngerti apa yang gue alami”.85

Sama seperti kedua key informan diatas, YEL juga menepis dengan

memberikan berbagai alasan kepada anggota keluarganya apabila dia merasa

dicurigai mengenai orintasi seksual yang dipilihnya itu.

“saya bilang saja buat alibi, itu tuh teman basket. Soalnya kan memang benar-benar sama teman basket. Kalau memang masih saja curiga dan enggak percaya, yaudah biarin aja itu kan urusannya dia gitu loh. Saya tinggal bilang itu urusannya dia bukan urusannya saya, mau dianya gimana ya terserah, yang penting sayanya kan keliatan apa enggak… digituin aja… kalau memang keliatan ya mendingan saya pergi. Selesai ya kan!”.86

Karena apabila keluarga sampai mengetahui akan jati diri AL yang

sebenarnya sebagai seorang laki-laki homoseksual atau gay, dikhawatirkan akan

timbul kemarahan dari orang tuanya, terutama dari ayahnya, karena ayahnya

adalah orang yang sangat tegas dengan nilai-nilai agama.

“takut sih.. cuman saya berpikir gak tahu sih wallahualam ya.. kalau saya berani bilang saya seperti ini mungkin bapak saya pasti marah! Cuman ibu saya kayaknya sih, ibu saya juga marah, cuman.. dia juga pasti.. gak tahu deh!hehehe saya belom bisa berpikiran seperti itu cuman yang saya takuti mereka marah!.” 87

Sama halnya dengan key informan diatas, kedua key informan selanjutnya

yaitu EL dan YEL juga tidak ingin memberitahukan keadaan yang sebenarnya

kepada keluarga mengenai identitas dirinya sebagai gay itu.

                                                                                                                         85 EL dalam wawancara 29 september 2015. 86 YEL dalam wawnacara 01 Oktober 2015.  87 AL dalam wawancara 29 september 2015.

Page 113: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

96

 

EL sebagai key informan kedua yang lahir di kota Serang dan berusia 22

tahun mengatakan.

“ya.. meskipun orang tua ada kekecewaan yang dulunya pernah kaya gimana gitu anaknya, ya nakal kaya gitu lah.. sampai ketahuan kaya gitu. Pastilah gitu tuh, terus juga orang tua enggak curiga sih kalau dari masalah ngobrol sama perilaku gitu sih enggak, paling yang kalo bawa teman aja gitu, paling di tanya teman cowok kaya gitu paling di tanya kaya gitu aja, ya sekarang harus bisa menjaga banget, menjaga rahasia diri gitu, istilahnya kebohongan demi kebaikan lah.”88 YEL sebagai key informan ketiga yang tinggal di kota Serang dan berusia

22 tahun ini mengatakan.

“menentang yah pasti, keluarga ibu bapak sama kakak mereka pasti menentang dan kalau bisa jangan sampai anaknya kaya gitu”.89 Sebagai seorang individu homoseksual yang lahir dan tinggal di kota

Serang yang mayoritas masyarakatnya adalah masyarakat yang beragama islam

dengan kondisi masyarakat yang masih memegang tinggi norma-norma sesuai

dengan ajaran agamanya. Sehingga individu gay harus pintar-pintar dalam proses

mengelola kesan dan menutupi masalah atau emosi yang sebenarnya terjadi yaitu

mereka sebagai individu gay, agar mendapatkan kesan yang baik dari keluarga

maupun masyarakat.

Meskipun keluarga merupakan lingkungan terdekat bagi AL, EL dan YEL

akan tetapi, mereka tidak berani dan masih tidak bisa untuk terbuka mengenai jati

diri mereka yang sebenarnya sebagai seorang gay. Padahal sejak kecil mereka

dibesarkan dan kumpul bersama anggota keluarganya, hal itu tidak bisa menjadi

tolak ukur bagi mereka untuk terbuka mengenai rahasia akan jati diri mereka yang

                                                                                                                         88 EL dalam wawancara 29 september 2015. 89 YEL dalam wawancara 01 Oktober 2015.  

Page 114: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

97

 

sebenarnya. Karena menjadi seorang gay merupakan keputusan yang mereka

anggap sebagai sesuatu yang sulit untuk diberitahukan kepada orang lain, tidak

terkecuali keluarga. Karena hal tersebut merupakan aib yang tidak hanya

menghancurkan nama baik dirinya sendiri, akan tetapi juga dapat menjadi aib bagi

keluarganya. Sehingga orang tua hanya perlu mengetahui mereka dari segi mereka

sebagai laki-laki normal dan sebagai anak baik-baik dan kebanggaan dari

keluarganya.

  Individu gay akan menutup jati diri aslinya tersebut, meskipun terhadap

keluarga yang merupakan lingkungan terdekat dengan seseorang. Dikarenakan

perilaku seksual yang dipilih merupakan perilaku yang dianggap menyimpang,

dan tidak dapat diterima baik di lingkungan keluarga maupun lingkungan sekitar

tempat tinggalnya, yang mayoritas adalah heteroseksual.

Dari hasil pengamatan, AL adalah tipe orang yang pintar dalam

menyembunyikan gesture tubuhnya, sehingga dia tidak terlalu terlihat apabila dia

merupakan individu gay. caranya berjalan, berpakaian maupun gaya berbicaranya

nampak sama seperti laki-laki straight pada umumnya yang memilih orientasi

seksual heteroseksual ketika dia berada dirumah. Meskipun AL merupakan

individu gay, akan tetapi untuk urusan ibadah dia sangat menjaga dan berusaha

untuk tetap sholat 5 (lima) waktu. Hal ini karena memang dilihat dari kondisi

keluarganya yang religius. Sehingga secara kasat mata, sama sekali tidak

mencirikan bahwa dia adalah seorang gay.

Dari gaya berpakaian ketika peneliti mengamati, untuk ketiga key

informan tersebut, pada saat mereka berada di rumah, cara berpakaian mereka

Page 115: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

98

 

santai, menggunakan celana pendek dan kaos oblong. Dimana gay biasanya

identik dengan laki-laki dengan sifat seperti kewanita-wanitaan. Akan tetapi para

key informan nampak seperti laki-laki straight yang gagah, dan dewasa. Disini

nampak terlihat ketika peneliti melakukan observasi, dimana ketiga key informan

ini masing-masing merupakan anak terakhir yang sudah memiliki banyak

keponakan, sehingga mereka terkadang terlihat seperti seorang laki-laki dewasa

yang bijaksana ketika menemani masing-masing keponakannya tersebut.

Para key informan ketika berinterkasi dengan orang tua nampak terlihat

sopan, dan tidak terlalu banyak bicara, terlihat sedikit tertutup. Untuk key

informan pertama terlihat ada sedikit jarak antara dia dengan ayahnya dan terlihat

sedikit kaku ketika berkomunikasi. Untuk key informan kedua, meskipun nampak

terlihat seperti terdapat sedikit jarak dengan ayahnya, akan tetapi tidak terlalu

kekakuan pada saat berkomunikasi dengan ayahnya. Sedangkan untuk key

informan ketiga yang memang sudah tidak memiliki sosok ayah sedari dia berusia

9 (Sembilan) tahun.

2. Di dalam Lingkungan Kampus

Pada kajian penelitian ini membahas presentasi mahasiswa homoseksual

di kota Serang. Subjek yang menjadi kajian pada penelitian ini yaitu mahasiswa

homoseksual. Sehingga salah satu ruang lingkup lingkungan sosial yang akan

dibahas pada SUB BAB ini yaitu di lingkungan sosial kampusnya. tempat

individu gay ini menjadi bagian dari anggota lingkungan sosial tersebut untuk

melakukan interaksi sosial dengan teman-teman sepergaulan di lingkungan

kampusnya.

Page 116: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

99

 

Lingkungan kampus merupakan lingkungan sosial kedua atau sosialisasi

sekunder setelah lingkungan keluarga. Di mana ketika seseorang telah memasuki

jenjang pendidikan di bangku universitas, maka orang tersebut dapat dinyatakan

sebagai orang yang telah melawati fase anak-anak dan remaja dan menuju fase

dewasa. Pada tahap ini di mana manusia atau seseorang yang telah disebut sebagai

manusia dewasa. Dia bukan hanya menempatkan dirinya pada posisi orang lain,

tetapi juga dapat bertenggang rasa dengan masyarakat secara luas. Seseorang telah

menyadari pentingnya peraturan-peraturan sehingga kemampuan bekerjasama

menjadi mantap. Dalam tahap ini, manusia telah menjadi warga masyarakat

sepenuhnya.

Hidup berbaur di lingkungan keluarga, sekolah maupun dalam masyarakat

menunjukkan terjadinya sosialisasi. Di lingkungan sekolah atau universitas,

seseorang pada awal tahun ajaran baru, di mana mahasiswa lama dan mahasiswa

baru berbaur menjadi satu. Bagi mahasiswa baru mereka akan bertemu dengan

teman-teman baru, dosen atau pengajar baru dan orang-orang lain yang belum

mereka kenal di sekolah sebelumnya. Setiap anggota baru dari kelompok atau

masyarakat harus mempelajari kebiasaan melalui suatu proses yang dinamakan

sosialisasi. Jadi, untuk bisa dianggap sebagai anggota dari lingkungan sosialnya

yaitu lingkungan kampusnya, seseorang harus mempelajari kebiasaan-kebiasaan

anggota masyarakat yang lain.

Di lingkungan sosial ini individu gay akan berusaha untuk mempelajari

peraturan-peraturan atau kebiasaan-kebiasaan yang ada di dalam lingkungan

kampusnya tersebut. Lingkungan kampus dalam penelitian ini berada di wilayah

Page 117: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

100

 

kota Serang, yang masyarakatnya merupakan masyarakat heteroseksual yang

beragama. Selain itu background kota Serang merupakan kota santri. Sehingga

individu gay yang menjadi seorang mahasiswa di wilayah kota Serang, harus

mengikuti peraturan dan kebiasaan dari mayoritas masyarakatnya, khususnya

yang berkaitan dengan pilihan orientasi seksual.

Di wilayah inilah individu gay itu akan membangun dan menunjukkan

sosok ideal dari identitas yang akan ditonjolkan dalam interaksi sosialnya.

Pengelolaan kesan yang ditampilkan merupakan gambaran individu mengenai

konsep ideal dirinya yang sekiranya dapat diterima oleh teman-teman sepergaulan

di kampusnya. individu gay akan menyembunyikan hal-hal tertentu dalam

penampilan mereka.

Key informan pertama yaitu AL, mengakui bahwa keberadaan

homoseksual gay di kota Serang sendiri masih belum dapat diterima

keberadaannya, dan masih menjadi kontroversi. Karena kondisi lingkungan sosial

di kota Serang, di mana masyarakatnya religius dan Serang identik dengan kota

santri, sehingga mayoritas masyarakatnya merupakan masyarakat yang

heteroseksual atau menyukai lawan jenis yaitu laki-laki berpasangan dengan

perempuan dan sebaliknya perempuan berpasangan dengan laki-laki. Sehingga

dari kondisi lingkungan masyarakat yang seperti ini. AL mengakui bahwa dia

memiliki peran ganda, atau dualisme peran. Ketika berada di lingkungan sosial

yang masyarakatnya heteroseksual seperti di lingkungan kampusnya, maka dia

akan berperilaku layaknya seperti laki-laki heteroseksual yang menyukai

perempuan.

Page 118: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

101

 

“keberadaan gay atau homoseksual sebenarnya masih kontroversi ya.. dimanakan kita tahu ya, kalau masyarakat kita itu masih memegang adat budaya timur, jadi kalangan kita sendiri khususnya yaitu kaum gay mereka masih tersembunyi, jadi hanya sesama komunitas saja kita tahu kalau misalnya kita itu gay. Untuk menghindari adanya keterbukaan pengungkapan jati diri kita.”90

Sama seperti key informan diatas, key informan kedua ini yaitu EL juga

mengakui bahwa dia memiliki kekhawatiran untuk membuka identitas dirinya

kepada masyarakat, yang pada akhirnya EL memutuskan untuk tetap

merahasiakan identitasnya tersebut kepada orang lain.

“Gue masih pengin hidup, kalau gue ungkapin ke masyarakat sama saja gue cari mati!. Jadi ya gue mau enggak mau ya harus menyembunyikan identitas gue ini yang sebenarnya, ya dengan cara berperilaku normal saja layaknya laki-laki normal gitu”.91

Ketiga key informan dalam penelitian ini sepakat, termasuk YEL. Dengan

kondisis masyarakat Serang yang mayoritas masyarakatnya merupakan

masyarakat beragama islam dengan kota Serang yang identik dengan kota santri,

tidak memungkinkan YEL untuk memberitahukan kepada orang lain termasuk

teman-teman di kampusnya mengenai identitasnya sebagai seorang gay. Tetapi

meskipun YEL merahasiakan identitasnya tersebut, dia tidak mau mejadi pribadi

yang tertutup.

“ya tadi itu, di Serang sendiri masih banyak yang kontroversial sih yaaa soalnya kan mereka untuk serang sendiri kan yaaah itu mereka lebih….agamanya lebih kuat jadi kan makanya mereka enggak akan nerima yang kaya begitu. kalau untuk orang tua sih, kalau untuk anak muda tergantung gimana kita ngobrol sama mereka, pendekatan sama mereka atau mereka tahunya kita seperti apa. Kaya gitu. jadi walaupun saya memang agak lenjeh sih yang sukanya bercandain teman juga lewat gaya bicara saya yang termasuk ceplas ceplos, tapi mereka sih sampai sejauh ini enggak ada yang ngerasa curiga gitu dengan kondisi saya

                                                                                                                         90 AL dalam wawancara 29 september 2015. 91 AL dalam wawancara 29 September 2015.  

Page 119: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

102

 

sebagai gay. Itu menurut saya sih ya, enggak tahu juga kalau teman yang lain mikirnya gimana.”92

Dari kondisi masyarakat kota Serang yang dianggap oleh ketiga key

informan ini masih memegang adat budaya timur, sehingga keberadaan kaum gay

masih sulit untuk diterima di kalangan masyarakat Serang, mengakibatkan

individu gay dalam penelitian ini, sedikit mengalami kesulitan pada saat

bersosialisasi dengan masyarakat heteroseksual.

Termasuk AL, AL memutuskan untuk melakukan kegiatan seperti

sandiwara di hadapan teman-teman kampusnya dengan cara mempunyai dua

kepribadian. Yaitu sebagai laki-laki heteroseksual ketika dia berada di lingkungan

kampusnya yang mayoritas heteroseksual dan sebagai individu gay atau menjadi

jati diri aslinya, ketika dia berada di lingkungan sesama gay. Upaya yang

dilakukan oleh AL ini dilakukan supaya AL tetap merasa diterima di lingkungan

sosialnya tersebut. Karena apabila identitas aslinya sebagai seorang gay diketahui

teman-teman kampusnya, maka dia bisa mendapatkan tekanan psikis berupa

anggapan-anggapan aneh yang ditunjukkan dari teman-temannya kepada dirinya.

“ya.. pasti sih ada kesulitan ya, maksudnya dilihat dari budayanya kita sudah beda ya, jadi kita dalam istilahnya kita mesti mempunyai 2 (dua) kepribadian ya.. di mana kita di tengah masyarakat misalnya di lingkungan kampus dengan teman-teman, kita istilahnya kita seolah-olah normal gitu. Jadi, mau tidak mau jika kita menolak harus terpaksa kita mengikuti kultur atau budaya yang ada di masyarakat tersebut, jadi mau tidak mau kesulitan itu bisa jadi menjadi tekanan untuk kita sendiri.”93 Key informan kedua ini yaitu EL mengungkapkan, bahwa keberadaan

homoseksual gay tidak dapat dikatakan sebagai sebuah ancaman dalam

                                                                                                                         92  YEL dalam wawancara 1 oktober 2015.  93 AL dalam wawancara 29 september 2015.

Page 120: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

103

 

kehidupan. Karena mereka sama halnya seperti laki-laki pada umumnya, seperti

dari cara berpakaian yang mereka pakai. Yang mungkin membedakan hanya

pilihan orientasi seksualnya saja. Dan selama mereka tidak menganggu aktivitas,

maupun mempengaruhi pola pikir dan tindakan masyarakat untuk berubah.

Keberadaaan kaum homoseksual khususnya gay, masih dianggap wajar dan dapat

diterima. Karena dari cara berpenampilan pun mereka tidak seperti laki-laki

kewanita-wanitaan yang sering disebut sebagai seorang waria.

“ya.. menurut saya sih selama dia tidak menganggu satu sama lain, tidak mengusik satu sama lain.. yang notabenenya istilahnya, dia seperti cowok normal saja gitu. Gak seperti yang kaya apa.. laki-laki kewanita-wanitaan kaya gitu gitu.. ya, gak masalah gitu, soalnya juga istilahnya dari cara berpakaian penampilan mereka juga kalau gay kaya gitu masih.. masih normal aja gitu, seperti laki-laki lain kaya gitu.”94 Pada saat di lingkungan kampus, ketika YEL sedang bersama dengan

teman-temannya. YEL mengakui bahwa dia termasuk tipe individu yang ceria.

Dan tidak terlalu mengambil pusing dengan kondisi dirinya sebagai gay pada saat

dia berinteraksi dengan lingkungannya, termasuk dengan teman-teman

kampusnya, dia bersikap santai dan menjadi dirinya yang apa adanya. Tetapi

meskipun sikapnya yang santai seperti itu, dia tetap berusaha untuk menjaga

identitas dirinya sebagai seorang gay, supaya tetap tidak diketahui oleh teman-

teman kampusnya.

“sebenarnya sih karena saya orangnya nyantai sih.. jadi enggak terlalu memikirkan banyak hal. Hal-hal sulitnya itu kalau misalnya mau pure dengan jalan seperti ini yaitu, ngasih tahu ke teman-teman kampus misalnya, pasti banyak banyak hal yang bakal dikorbanin juga nantinya juga gitu, makanya lebih baik kalau bagi saya yaudahlah jalan saja, nyantai saja, gitu. Kalau saya sih karena saya kan punya banyak teman, jadi nyantai-nyantai saja enggak ngasih tahu “eh” saya gini-gini loh.

                                                                                                                         94 EL dalam wawancara 29 september 2015.  

Page 121: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

104

 

Buat apa gitu loh! Enggak ada untungnya juga, malah ngerugiin juga ya kan.”95

Pada saat AL berada di lingkungan kampus, dan dia sedang bersama

dengan teman-temannya, AL merupakan pribadi yang ceria, cerewet dan dia

termasuk pribadi laki-laki yang lebay jika dibandingkan dengan teman laki-

lakinya di lingkungan kampusnya. Karena pada saat AL berada di lingkungan

kampus, dia merasa bebas untuk berekspresi, jika dibandingkan dengan di dalam

lingkungan keluarganya. Sehingga dia bisa menjadi dirinya yang apa adanya,

tetapi tetap untuk menjaga kerahasiaan jati diri aslinya sebagai gay kepada teman-

temannya.

“justru kalau di lingkungan kampus saya merasa bebas, jadi apa yang saya ucapkan ya plong.. tanpa mesti ada saya jaim, mesti saya istilahnya menutup diri, atau dalam arti saya tidak terbuka secara langsung, tapi mereka yang istilahnya menerka dari gaya bicara saya, maksudnya saya seperti apa, entah mereka menyadari atau tidak, karena mereka sendiri yang menerka, mungkin mereka bisa membaca gelagat dari gaya bicara saya ya mungkin beda.. karena, secara lebih aktif atau istilahnya lebih cerewet apa gimana gitu.”96

Untuk key informan kedua ini yaitu EL, dia mengatakan bahwa dia

merupakan pribadi yang tidak terlalu tertutup ketika berada di lingkungan

kampus. Sama seperti teman-teman di kampusnya yang lain, dia juga ikut

berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman-teman di kampusnya baik itu

perempuan ataupun laki-laki. Tetapi, EL mengungkapkan bahwa dia lebih sering

menghabiskan waktu untuk bersama dengan 2 (Dua) sahabat perempuannya

ketika berada di kampus.

                                                                                                                         95 YEL dalam wawancara 1 oktober 2015. 96 AL dalam wawancara 29 september 2015.  

Page 122: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

105

 

“kalau dari saya pribadi sih, kalau untuk komunikasi atau enggak berbaur sama teman-teman dikampus sih enggak ada masalah ya, saya juga bukan orang yang yang terlalu menutup diri. Istilahnya sama kaya yang lain saja, kaya teman-teman yang lain atau sama laki-laki lain yang ikut kumpul juga, yang istilahnya ngobrol-ngobrol bareng gitu sama teman-teman cowok lain. Tapi emang kalau di kampus itu saya lebih seringnya sama 2 (dua) sahabat cewek saya. Ya kadang teman yang cowok suka pada nanya, ko mainnya sama cewek 2 (dua) itu mulu sih, sini dong main sama kita-kita.”97

Pada saat di lingkungan kampus, ketika YEL sedang bersama dengan

teman-temannya. YEL mengakui bahwa dia termasuk tipe individu yang ceria.

Dan tidak terlalu mengambil pusing dengan kondisi dirinya sebagai gay pada saat

dia berinteraksi dengan lingkungannya, termasuk dengan teman-teman

kampusnya, dia bersikap santai dan menjadi dirinya yang apa adanya. Tetapi

meskipun sikapnya yang santai seperti itu, dia tetap berusaha untuk menjaga

identitas dirinya sebagai seorang gay, supaya tetap tidak diketahui oleh teman-

teman kampusnya.

“kalau untuk anak muda tergantung gimana kita ngobrol sama mereka, pendekatan sama mereka atau mereka tahunya kita seperti apa. Kaya gitu. jadi walaupun saya memang agak lenjeh sih yang sukanya bercandain teman juga lewat gaya bicara saya yang termasuk ceplas ceplos, tapi mereka sih sampai sejauh ini enggak ada yang ngerasa curiga gitu dengan kondisi saya sebagai gay. Itu menurut saya sih ya, enggak tahu juga kalau teman yang lain mikirnya gimana.”98

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, di mana AL merupakan pribadi

yang ceria, cerewet dan lebay, sehingga hal tersebut juga ikut mempengaruhi body

language AL. Menurut AL pribadi, body languagenya ketika dia sedang bersama

dengan teman-teman kampusnya, terkadang dia suka mempraktikkan gaya

kewanita-wanitaan, misalnya seperti slogan artis syahrini yang sedang hits pada

                                                                                                                         97 EL dalam wawancara 29 September 2015. 98 YEL dalam wawancara 1 oktober 2015.

Page 123: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

106

 

saat itu beserta dengan tingkah lakunya yang genit. Meskipun seperti itu, AL tidak

bermaksud untuk menunjukkan secara langsung kepada teman-temannya

mengenai rahasia akan jati dirinya yang sebenarnya sebagai seorang gay kepada

teman-teman kampusnya. Sebaliknya bagi AL sikap yang dia tunjukkan kepada

teman-temannya itu hanya sebatas untuk bahan bercandaan, supaya suasana pada

saat itu jadi lebih hidup atau ramai dan ceria. Dan perilaku AL yang seperti itu

hanya pada saat-saat tertentu saja. Sehingga tidak terbawa hingga ke kebiasaan

sehari-harinya pada saat beraktivitas.

“kalau saya di lingkungan kampus kan lebih dominan dan berinteraksi dengan wanita kan, karena di kelas juga di dominasi lebih banyak dari kaum wanita, jadi agak sedikit.. ya, mungkin saya agak kebablasan yang mengikuti body language atau bahasa tubuh yang mungkin sedang trend kali ya, kaya jargonnya syahrini yang “sesuatu” itu loh.. ya, kalo bercanda sama teman suka ngikutin gayanya saja. Tapi sebenarnya cuman buat ketawa-ketawa saja bukan untuk menunjukkan jati diri saya yang sebenarnya. Jadi saya agak terserempet mengikuti gaya atau body language yang sedang hits. Tapi kan itu ya.. balik lagi, itu kan untuk meramaikan suasana saja gitu, jadi istilahnya tetap body language saya agak kebablasan, tapi tidak sampai separah yang istilahnya mungkin dalam kita disebutnya ngondek kali ya.. kalo saya mungkin lebih masih taraf 10% kali ya.. jadi ya itu, tujuannya ya untuk meramaikan suasana saja.”99

Berbeda dengan key informan diatas, dari hasil pengamatan yang peneliti

lakukan selama berinteraksi dengan key informan kedua ini, berbeda dengan key

informan yang lainnya, EL lebih cenderung ke individu gay yang mainly.

“body language, ya.. tergantung orang ada yang apa.. dari body languagenya ada yang memang sudah mencirikan, ada yang memang menutupi, atau apa istilahnya biasanya biar orang enggak tahu.. tapi, kalau saya sih normal saja.”100

                                                                                                                         99 AL dalam wawancara 29 september 2015. 100 EL dalam wawancara 29 september 2015.  

Page 124: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

107

 

Untuk key informan ketiga ini yaitu YEL, berbeda dari kedua key

informan, dari hasil pengamatan yang peneliti lakukan selama penelitian, key

informan ketiga ini yaitu YEL dari bahasa tubuh seperti lentikan jari terlihat

sedikit seperti kewanita-wanitaan ketika sedang berbicara, dan memiliki nada

suara yang lembut, yang berbeda dengan kedua key informan sebelumnya. Ketika

YEL bersama dengan teman-teman dikampusnya, dia juga terlihat hampir sama

dengan key informan pertama, YEL termasuk pribadi yang dapat meramaikan

suasana, dengan pribadi yang mudah dekat dengan orang. Dengan sikap dan

gesture badan yang seperti kewanita-wanitaan, tetapi itu YEL akui sama halnya

seperti key informan pertama hanya untuk meramaikan suasana dan untuk bahan

joke. Meskipun body language yang dia tampilkan kepada teman-temannya yang

terkadang seperti kewanita-wanitaa itu teman-teman di kampusnya belum ada

yang sampai mencurigai dirinya, dan menanyakan langsung padanya bahwa dia

adalah seorang gay.

“body language ya… kalau saya sih biasa saja soalnya kan emang orangnya rame sih jadinya mau temenan sama siapa saja sih merekanya kan juga enggak ngelihat saya seperti apa gitu, jadinya yaudah santai… karena memang saya dari dulu juga, kalau dari bahasa tubuh sih rata-rata mereka sih enggak sadar kalau saya seperti ini, meskipun… yang dibilang tadi kan yang lenjeh atau yang menurut kita yang namanya ngondek, ya gak ngondek-ngondek gitu juga, kalau sama temen biasa ya saya biasa saja, paling kalau sama yang sudah dekat saya itu tipe orang yang sukanya ngeledekin juga sih, jadi suka ya kalau buat bercanda-bercandaan aja, itu juga kan bercandanya tergantung situasi".101

Meskipun terdapat perbedaan dari gaya berbicara, ataupun body language

yang ketiga key informan ini tampilkan ketika berinteraksi dengan teman-teman

di kampusnya, yaitu ada yang memang dari gaya berbicaranya lembut yang                                                                                                                          101 YEL dalam wawancara 01 Oktober 2015.

Page 125: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

108

 

terlihat seedikit seperti gaya wanita berbicara yang sedikit lenjeh, dan body

language yang pada situasi tertentu seperti menirukan seperti gesture wanita yaitu

dari lentikan jarinya. Bahkan ada yang dari gaya berbicara dan body language nya

tidak nampak seperti yang diatas, dan cenderung lebih mainly layaknya seperti

laki-laki straight pada umumnya. Tetapi ketiga key informan ini sepakat bahwa

meskipun pilihan orientasi seksual mereka yaitu gay dan sterotype di masyarakat

bahwa gay merupakan orang yang perilaku atau sikapnya nampak seperti

kewanita-wanitaan, akan tetapi untuk gaya berpakaian yang mereka kenakan sama

seperti halnya laki-laki pada umunya. Justru gaya berpakaian mereka nampak

stylish dan modis. Mereka untuk kaum gay juga sangat menyukai akan perawatan

tubuh seperti memperhatikan mulai dari tatanan rambut, hingga kebersihan kulit.

Beberapa dari mereka juga tidak jarang untuk melakukan facial. Seperti yang

dikatakan oleh key informan pertama yaitu AL, bahwa:

“gaya berpakaian seperti biasa ya umumnya laki-laki, seperti di rumah ataupun di kampus, ya istilahnya kan itu tadi ya saya bukan anak alay gitu, maksudnya yang mesti pakai kaya apalah, tapi ya sedikit mengikuti trend apa gitu yang sedang hits. Cuman ya itulah kalau dari segi berpakaian ya istilahnya sesuai dengan kepribadian saya sendiri, misalnya saya lebih nyaman seperti apa cara berpakaiannya, saya seperti ini berarti ya seperti ini”.102 Sama halnya dengan key informan sebelumnya, dimana key informan

kedua ini yaitu EL juga merupakan pribadi yang stylish dan modis dari cara

berpakaian dan suka merawat dan memperhatikan penampilan badan, mulai dari

tatanan rambut sampai ke kebersihan kulit.

“misalnya kalau untuk yang bisa dibedakan ya, antara homoseksual sama cowok metroseksual bisa.. istilahnya beda tipis, kalau cowok metroseksual

                                                                                                                         102 Al dalam wawancara 29 September 2015.

Page 126: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

109

 

memang dia laki-laki normal tulen yang suka sama cewek, cuman dia memang suka banget sama yang wangi-wangi yang menjaga kebersihan segala macam, menjaga penampilan kaya gitu.. nah kalau untuk yang homoseksual istilahnya dia memang setipe untuk kaya cara berpakaian, menjaga kebersihan dari mulai muka rambut, semuanya gitu dia sangat sangat menjaga banget, cuman untuk yang homoseksual itu cuman orientasi seksnya aja yang lebih cenderung ke laki-laki kaya gitu. Nah.. kalau saya kan emang orangnya paling rishi kalau ada jerawat bandel di muka gitu, makanya sering facial buat ngejaga kebersihan muka juga. Kalau buat ngejaga penampilan badan saya biasanya suka nge gym juga sama sauna, ada itu di daerah ciracas tempat gym gitu yang emang banyak juga kaum-kaum kaya kita gini. Cuman emang kalau orang awam mungkin agak susah juga kalau ngebedain ya”.103 Untuk key informan ketiga ini yaitu YEL sama seperti kedua key informan

diatas, dengan gaya berpakaian yang sama halnya seperti laki-laki straight pada

umumnya. Tetapi, key informan ketiga ini dari hasil pengamatan yang dilakukan

oleh peneliti ketika melakukan pengamatan kepada YEL, dia merupakan laki-laki

dengan gaya berpakaian yang santai, dan biasa saja. Tidak seperti kedua key

informan sebelumnya.

“kalau di kampus ya biasa saja santai aja. Ya kaya laki-laki lain, ya bukan karena mentang-mentang kita kaya gini gitu ya, yang orang bilang gay terus gaya berpakaiannya kaya perempuan juga gitu, itu mah namanya bencong. Ya biasa saja santai pakai kaos kalau enggak kemeja sama celana jeans saja kalau pas ke kampus”.104 Ketika berada di lingkungan kampus ketiga key informan ini tentu saja

mempunyai seorang atau beberapa sahabat. Jika orang terus berinteraksi dan

menyukai apa yang mereka temukan di satu sama lain, mereka mulai menganggap

diri mereka sebagai teman. Kriteria lain dari tahap ini adalah kepercayaan, yang

mengukuhkan persahabatan. Seperti yang dikatakan oleh AL selaku mahasiswa

                                                                                                                         103 EL dalam wawancara 29 September 2015.  104 YEL dalam wawancara 01 Oktober 2015.

Page 127: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

110

 

tingkat akhir di salah satu perguruan tinggi terkemuka dan ternama di kota Serang

yang mengambil jurusan komunikasi.

“kalau di kampus sih saya sebenarnya main dengan siapa saja, dengan teman-teman di kelas. Tapi memang kalau yang lebih dekatnya ada, saya punya sahabat di kampus 5 (lima) orang cewek. Saya memang lebih dekat dengan mereka ketika di kampus ketimbang dengan teman-teman cowok lain yang seangkatan sama siapa. Biasanya kalau kemana-mana kalau enggak lagi butuh bantuan biasanya saya minta tolong sama sahabat cewek saya yang 5 (lima) orang itu”.105

Key informan kedua ini yaitu EL merupakan seorang mahasiswa di salah

satu perguruan tinggi terkemuka dan ternama di kota Serang yang mengambil

jurusan manajemen. juga sama seperti key informan diatas, dia mengatakan bahwa

dia juga memiliki 2 (dua) sahabat perempuan ketika di kampus. EL mengatakan

meskipun ketika di kampus dia juga tidak menutup kemungkinan untuk ikut

bergaul dengan kawan-kawan laki-lakinya, akan tetapi dia lebih suka bergabung

dengan 2 (dua) sahabat perempuannya saja.

“kalau dari saya pribadi sih, kalau untuk komunikasi atau enggak berbaur sama teman-teman dikampus sih enggak ada masalah ya, saya juga bukan orang yang yang terlalu menutup diri. Istilahnya sama kaya yang lain saja, kaya teman-teman yang lain atau sama laki-laki lain yang ikut kumpul juga, yang istilahnya ngobrol-ngobrol bareng gitu sama teman-teman cowok lain. Tapi emang kalau di kampus itu saya lebih seringnya sama 2 (dua) sahabat cewek saya. Ya kadang teman yang cowok suka pada nanya, ko mainnya sama cewek 2 (dua) itu mulu sih, sini dong main sama kita-kita.”106 Key informan ketiga ini yaitu YEL yang merupakan mahasiswa tingkat

akhir di salah satu perguruan tinggi terkemuka dan ternama di kota Serang yang

mengambil jurusan teknik juga mengungkapkan hal yang sama seperti kedua key

informan diatas, YEL juga mempunyai 3 (tiga) orang sahabat di kampusnya yaitu

                                                                                                                         105 AL dalam wawancara 29 September 2015.  106 EL dalam wawancara 29 September 2015.

Page 128: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

111

 

adalaha seorang perempuan. Dia mengakui bahwa dia jauh lebih santai dan

nyambung ketika berbicara dengan perempuan, karena dia merasa mengetahui

berita-berita yang terhangat dan terupdate di lingkungannya, jadi dia lebih bisa

banyak berbicara atau ngobrol dengan perempuan ketimbang dengan laki-laki,

karena ketika dia ngobrol dengan laki-laki dia merasa bahan yang

diperbincangkan lebih biasa saja.

“karena memang kan dikelas ceweknya dikit ketimbang yang cowoknya ya.. jadi ya sebenarnya kalau ditanya bergaul dengan siapa saja sih ketika dikampus, punya sahabat dekat apa enggak, iyaa saya punya sahabat dekat, tapi ya itu sahabat dekat saya emang cewek 3 (tiga) orang, kan soalnya emang dikit ceweknya kan ketimbang cowoknya. Tapi ya entah kenapa emang lebih apa yaa… lebih nyambung juga sih kalau ngobrol sama teman cewek, jadi mungkin karena memang saya lebih mengetahui, maksudnya lebih open dalam mengetahui berita-berita yang terhangat di lingkungan saya. Kalau misalkan pun ngobrol sama teman-teman yang cowok juga biasanya kita ngobrol ala kadarnya gitu”.107

Kaum homoseksual khususnya gay juga mempunyai perasaan tertarik

dengan seseorang sama seperti orang umum yang heteroseksual. Tetapi, rasa

ketertarikan yang dialami oleh individu gay dengan orang umum yang

heteroseksual tentu berbeda, yaitu pilihan orientasi seksual yang dipilih oleh

individu gay yaitu ketertarikan terhadap sesama jenis laki-laki saja. Ketika ketiga

key informan ini berinteraksi dengan laki-laki di kampusnya, kemungkinan

mereka juga mempunyai rasa ketertarikan. Seperti yang diungkapkan oleh AL

sebagai key informan pertama yang merupakan mahasiswa gay di salah satu

perguruan tinggi terkemuka dan ternama di kota Serang.

“enggak sih yang tadi sebelumnya kan udah saya bilang juga, di kelas saya kan emang mayoritas cewek, kalau ada cowoknya pun paling cuma beberapa doang dan emang umurannya juga ada yang dibawah saya juga

                                                                                                                         107 YEL dalam wawancara 01 Oktober 2015.  

Page 129: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

112

 

kan, saya mah enggak suka sama yang kaya brondong-brondong gitu, saya lebih tertariknya sama yang usianya diatas saya. Kaya saya tuh pernah suka sih sama salah satu dosen di kampus saya, soalnya dia itu kelihatan religius gitu orangnya, baik, pinter lah pokoknya, kharismanya itu loh yang kadang kalau lagi ngejelasin mata kuliah suka senang saja ngelihatnya”.108

Sama dengan key informan sebelumnya, key informan kedua ini yaitu EL

dia lebih menyukai atau tertarik dengan laki-laki yang usianya jauh diatas dia,

karena menurut EL sebagai mahasiswa gay ini meskipun dia gay dengan sifatnya

yang lebih mainly dia mempunyai sifat kelembutan yang ingin dimanja oleh

pasangannya, oleh karena itu dia lebih tertarik dengan laki-laki yang usianya jauh

diatas dia, karena menurut dia laki-laki yang usianya diatas EL lebih bisa

ngemong dan menjaga.

“kalau saya sih lebih ngerasa nyamannya sama yang lebih tua gitu ya, kalau sama yang lebih tua nyaman saja sih beda saja gitu. Kalau laki-laki yang lebih tua itu lebih bisa ngemong, lebih bisa menjaga gitu, kaya ngerasanya itu kaya bapak sendiri maksudnya kaya lebih bapak ngejaga anaknya gitu”.109

Berbeda dengan kedua key informan sebelumnya, di mana key informan

ketiga ini yaitu YEL sebagai mahasiswa gay yang sifatnya lebih ke kewanita-

wanitaan atau sissy dibandingkan dengan key informan sebelumnya, ini pernah

merasakan ketertarikan terhadap teman kelasnya. YEL merasa tertarik dengan

teman sekelasnya itu, karena dia merasa diperlakukan special oleh teman-teman

sekelasnya yang laki-laki.

“sempat ngerasa suka sama teman sekelas sih pernah lebih ke tertarik kali ya, soalnya kan emang dikelas kan kebanyakan cowoknya, banyak juga yang kece-kece yang lucu-lucu, yang kadang suka-iseng-iseng melukin. Temanan sih temanan cuma kan kalau yang setiap hari sering

                                                                                                                         108 AL dalam wawancara 29 September 2015. 109 EL dalam wawancara 29 September 2015.

Page 130: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

113

 

dipelukin dari belakang kan kebawa gitu loh.. yang kadang-kadang mereka juga suka manjain kita”.110

Meskipun terkadang sifat AL yang seperti mengikuti gaya berbicara dan

body language seorang perempuan yang pada saat itu sedang nge-hits, akan tetapi

teman-teman di kampusnya tidak ada yang sampai mencurigai dia sebagai

seorang gay. Karena memang sifat AL yang seperti itu tergantung pada

situasinya. Pada saat situasi atau kondisi memungkinkan AL untuk bersikap serius

seperti layaknya laki-laki normal, maka dia pun dapat menyesuaikan dirinya

menjadi seperti seorang laki-laki yang pada umumnya.

“curiga sih kurang tahu sih ya.. cuman ya mungkin mereka sudah bisa menebak siapa saya, mungkin dari petunjuk-petunjuk dari saya bicara ataupun bersikap, karena kan saya lebih aktif berbicara, dan saya cerewet, jadi ya mungkin saja teman kampus ada yang sedikit menaruh rasa kecurigaan. Tapi juga saya kan tidak tahu mereka curiga apa enggak, kan dari mereka juga enggak ada yang pernah ngomong kamu gay ya.. kecuali kalau memang sampai ada yang ngomong gitu dan bisa membaca gerak-gerik saya, baru saya akan mengubah sikap dan tingkah laku saya.”111

Teman-teman kampus EL juga tidak menyadari ataupun ada yang

menaruh rasa kecurigaan terhadap EL, meskipun dia adalah seorang homoseksual

gay. Karena dari tampilan yang EL berikan kepada teman-teman di kampusnya, di

mana penampilan EL yang memang seperti laki-laki normal lainnya yang ada di

lingkungan kampusnya. sehingga hal ini, tidak membuat EL merasa bahwa

teman-teman kampusnya mencurigai identitas aslinya sebagai seorang gay.

“kalau curiga sih enggak. Tapi kalau orang tanggepannya lain atau ngomongnya lain kaya gitu ya.. wajarlah namanya juga orang, kan orang lebih banyak enggak sukanya ketimbang sukanya, gitu aja.”112

                                                                                                                         110 YEL dalam wawancara 01 Oktober 2015.  111 AL dalam wawancara 29 september 2015. 112 EL dalam wawancara 29 september 2015.  

Page 131: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

114

 

Untuk key informan ketiga ini yaitu YEL mengatakan bahwa meskipun

teman-teman di kampusnya kebanyakan laki-laki, dan tampilan YEL pada situasi

tertentu nampak seperti kewanita-wanitaan, teman-teman di kampusnya tidak

menaruh rasa kecurigaan terhadapnya. Karena menurut pengakuan dari YEL

teman-teman di kampusnya belum ada yang menanyakan padanya secara

langsung bahwa dia adalah seorang gay. Meskipun teman-teman di kampusnya

yang menurut YEL tidak menaruh kecurigaan terhadapnya itu dahulu sempat

salah satu teman laki-laki di kampusnya ketika mereka sedang ngobrol dan

bercanda, temannya itu secara spontan mengatakan bahwa sikapnya itu seperti

seorang wanita.

“kalau curiga sih kayanya mah enggak deh ya, tapi enggak tahu juga isi otak tiap orang-orang itu gimana nilai saya, dan enggak tahu juga pas saya enggak ada mereka ngomongin apa di belakang saya, tapi emang enggak ada sih yang jeplak ngomong ke saya lo tuh gay ya. Enggak ada yang kaya gitu, tapi dulu pernah temen kampus cowok, pas kita emang lagi di kelas kan saya lagi ngobrol sama teman saya yang cewek lagi asik-asik bercanda saja gitu, eh teman saya itu malah ngomong lo kaya cewek amat sih, gitu lah pokoknya dia ngomong, ya agak kesindir sama sakit hati juga sih di bilang gitu apalagi kan posisinya emang lagi lumayan ramai juga di kelas. Tapi yaudah sih santai saja, enggak usah yang terlalu dipikirin bannget kalau gitu. Kalau emang pun ada yang curiga yaudah bilang aja apa buktinya lo ngomong gitu, kalau enggak ya langsung diemin saja”.113

Meskipun ketiga key informan sama-sama tidak mengikuti kegiatan

organisasi dalam kampusnya masing-masing, mereka usahakan pada saat mereka

berada di kelas, mereka akan berusaha untuk aktif. Seperti yang dikatakan oleh

AL, AL sebagai mahasiswa yang mengambil jurusan komuniksi ini mengatakan

bahwa dia tidak aktif dalam kegiatan organisasi di kampusnya, meskipun begitu                                                                                                                          113 YEL dalam wawancara 01 Oktober 2015.

Page 132: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

115

 

dia berusaha untuk aktif di kelas dengan salah satunya menjadi ketua kelas dari

AL semester 1(satu) hingga dia semester 6 (enam).

“saya istilahnya kalau untuk kaya kegiatan organisasi di kampus kurang aktif ya… saya lebih aktifnya mungkin kalau lagi di kelas saja sih paling, kalau lagi ada yang memang di mata kuliah yang istilahnya memang saya kurang paham saya ya coba untuk bertanya. Ya menyimak dosen kalau lagi menerangkan, saya kalau lagi di kelas juga karena memang sukanya duduk di barisan bangku depan ya, soalnya kan istilahnya saya punya permasalahan di bagian pendengarann saya yang memang sedikit sulit untuk mendengar, dan istilahnya mungkin ya karena memang saya yang lumayan aktif ketika di kelas, saya juga jarang yang namanya absen, saya juga jadi ketua kelas dari semester 1(satu) sampai semester 6 (enam) jadi mungkin dosen-dosen juga istilahnya kan lumayan banyak kenal, kalau engak tahu saya gitu, jadi mungkin istilahnya pengaruh juga kali ya dengan saya seperti itu di kelas jadi nilai IPK saya alhadulillah selalu di atas 3 (tiga) sih”.114

Sama halnya seperti key informan sebelumnya, key informan yang satu ini

yaitu EL merupakan mahasiswa yang mengambil jurusan manajemen di salah satu

perguruan tinggi terkemuka dan ternama di kota Serang tersebut juga mengatakan

bahwa dirinya tidak begitu aktif dengan kegiatan organisasi di kampusnya.

“gue kalau di kampus enggak ikut organisasi apa-apa sih… gue kalau dikampus ya paling kalau udah selesai kuliah biasanya paling ya main aja gitu sama teman. Enggak, enggak ikut organisasi… kalau mahasiswa berprestasi ya, itu sih saya kan Alhamdulillah dapat beasiswa gitu, itu juga Alhamdulillah karena emang ipk nya kan Alhamdulillah bertahan di yaa lebih dari 3 (tiga). Jadi ya istilahnya lumayan buat bayar spp gitu”.115

Key informan ketiga ini yaitu YEL merupakan mahasiswa yang

mengambil jurusan tekhnik di salah satu universitas terkemuka dan ternama di

kota Serang ini, juga menyatakan hal yang sama, bahwa.

“enggak dibilang aktif juga sih kalau dikampus, biasa saja gitu saya mah. Enggak ikut organisasi juga sih. Biasa saja”.116

                                                                                                                         114 Al dalam wawancara 29 September 2015. 115 El dalam wawancara 29 September 2015. 116 YEL dalam wawancara 01 Oktober 2015.  

Page 133: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

116

 

Kesimpulan dari jawaban - jawaban informan di atas mengatakan hal yang

hampir sama pada intinya. Mereka memperhatikan sikap atau perilaku baik itu

verbal maupun non verbal pada saat berinteraksi dengan lingkungan keluarga

maupun dengan lingkungan kampusnya, yang merupakan panggung depan, hal

tersebut guna menjaga rahasia mengenai idenitas dirinya sebagai individu gay

tetap terjaga kerahasiaannya. Walaupun individu gay terkadang seperti melakukan

upaya sandiwara agar identitasnya sebagai gay tidak diketahui. Pendeknya,

masing-masing individu gay tersebut yang menjadi key informan dalam penelitian

ini ketika berada di lingkungan keluarga maupun lingkungan kampusnya, mereka

mengelola informasi yang mereka tampilkan kepada orang lain. Karena

penampilan yang mereka tampilkan tersebut ketika berada di lingkungan

sosialnya, yang berada pada wilayah depan (front region) dapat memandang

individu gay itu sebagai orang yang ingin individu gay itu tunjukkan.

Kemudian penulis juga menanyakan hal yang sama mengenai perilaku dan

sikap salah satu key informan dalam penelitian ini yaitu AL ketika berada di

lingkungan kampusnya kepada Laddy Marriet selaku sahabat perempuan di

kampusnya sekaligus informan pendukung, berikut jawabannya:

“emang sih dari cara ngomongnya sama kadang-kadang sikapnya dia tuh lebay, dia itu bisa dibilang untuk ukuran cowok ya, lebay dia tuh. Tapi.. lebay nya dia itu paling ya sama teman-teman cewek yang dekat sama dia saja. Ya contohnya saya gini deh.. suka yang kadang nyender ke badan saya, kaya manjanya cewek gitu, dari situ sih paling yang sifatnya dia lebay untuk ukuran cowok ya.”117

                                                                                                                         117 Lady Marriet dalam wawancara 7 oktober 2015.

Page 134: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

117

 

Tapi hal itu dia ketahui dari AL sendiri yang memang menceritakannya

secara langsung kepada sahabatnya itu kalau dia itu adalah seorang gay.

“dahulu tahunya itu dari cerita pas semester 6 (enam), jadi.. dia sendiri yang akhirnya ngakuin ke teman-temannya kalau dia itu memang ada kelainan ya kan. Dia tuh ngomongnya, pengin jujur tentang kepribadian dia.. nah, terus akhirnya pada suatu hari dia tuh ngumpulin kita nih teman-temannya yang 5 (lima) orang, buat jujur tentang jati diri dia tuh kaya gimana.. awalnya kita semua tuh enggak mikir macam-macam gitu kan, karena memang dia tuh, memang biasa saja gitu tuh! Penampilannya normal gitu, enggak ada yang mencurigakan, kaya laki-laki biasa.. nah, pas dia bilang kalau dia tuh sebenarnya enggak tertarik sama yang namanya cewek.. tapi dia tertarik sama yang namanya cowok, gitu kan.. nah disitulah aku merasakan shock yang amat dalam pas tau itu gitu.”118

Meskipun dari gaya berbicara dan body language yang ditampilkan oleh

AL kepada teman-teman di kampusnya yang seperti telah dijelaskan sebelumnya.

Hal tersebut tidak membuat teman-temannya, terutama sahabatnya sendiri

mencurigai akan jati diri AL sebagai seorang gay.

“enggak! Engak sama sekali curiga.. cuman memang yang kalau sudah setelah tahu ya.. setelah tahu kalau dia kaya gitu, sempat mikir.. oh pantesan.. dia tuh selalu yang namanya kalau handphone tuh gak pernah yang namanya boleh dipegang sama temannya, nah.. itu privasi banget, pokoknya kalau kita pinjem handphone dia itu enggak boleh, kalaupun boleh dia pasti ngelihat ngapain tuh. Ternyata memang di kontak dia tuh rata-rata kontak bbm dia rata-rata, isinya cowok kaya gitu semua.. dan dia juga ngoleksi foto pacarnya cowok gitu.”119

Kehidupan kaum homoseksual selalu dikaitkan dengan teman akrabnya

wanita. Semua itu telah teruji dalam penelitian ini, hasil penelitian ini

menjelaskan hampir semua key informan dalam penelitian ini memiliki teman

dekat perempuan untuk teman cerita mereka.

                                                                                                                         118  Lady Marriet dalam wawancara 7 oktober 2015. 119 Lady Marriet dalam wawancara 7 oktober 2015.  

Page 135: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

118

 

Dalam arti kata, beberapa orang terdekat kaum homoseksaul mengetahui

personal mereka. Tanpa memperdulikan dampak yang diciptakan. Akan tetapi,

individu homoseksual yang menceritakan dirinya kepada seseorang tidak dapat

begitu saja memilih orang untuk membuka rahasia yang disimpannya. Demikian

pula ketika mereka menceritakan mengenai rahasia tentang diri mereka itu,

merekapun harus memilih orang-orang yang dapat dipercaya, supaya identitas

mereka sebagai seorang gay, tidak menyebarluas ke masyarakat.

Itu semua dilakukan oleh seorang homoseksual, supaya kerahasiaan hidup

mereka dapat tersimpan dengan rapih tanpa diketahui masyarakat luas dengan

menceritakan segala keluh kesah mereka kepada orang-orang yang mereka

percayai. Sebagai wujud meringankan beban yang mereka rasakan.

Dan sebelum sahabatnya AL ini mengetahui akan jati diri AL yang

sebenarnya, sahabatnya ini sama sekali tidak menaruh kecurigaan bahwa dia

adalah seorang gay. Dan sahabatnya ini mengakui bahwa AL benar-benar sangat

handal dalam menjaga kerahasiaan akan jati dirinya sebagai seorang gay. Bahkan

sahabat dekatnya sendiri pun sama sekali tidak menaruh kecurigaan dan tidak

menyadari terhadap jati diri AL yang sebenarnya sebagai seorang gay.

“pinter banget, dia mainnya cantik banget.. sampai kita teman dekatnya saja enggak sadar, enggak tahu kalau dia tuh sebenarnya.. ada kelainan, dan itu kita orang pertama yang tahu kalau dia kaya gitu.”120

Sahabat salah satu key informan dalam penelitian ini pun masih sulit untuk

mengambarkan apakah dia benar-benar bisa menerima keberadaan sahabatnya

tersebut dengan pilihan orientasi seksualnya sebagai seorang gay. Meskipun pada

                                                                                                                         120  Lady Marriet dalam wawancara 7 oktober 2015.  

Page 136: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

119

 

kenyataannya sahabatnya itu merupakan orang terdekatnya yang memilih pilihan

orientasi seksual yang menyimpang menurut dia, akan tetapi dia tetap bisa

menerima keberadaannya sebagai seorang teman. Dan tetap menganggap salah

atas pilihan sahabatnya tersebut yang memutuskan sebagai seorang gay.

“Kalau dibilang nerima atau enggak sih sebenarnya keberatan gitu.. saya enggak nerima dengan keberadaan itu gitu, cuman.. kalau dilihat lagi kan masalahnya posisinya kejadian itu, itu tuh dialamin sama teman sendiri gitu kan.. kalaupun saya gak nerima, tapi dia tuh temen, jadi.. berusaha buat nerima. Kalau aku sih lebih nerima teman aku, kalau aku sih enggak nerima homoseksual, karena sudah jelas itu tuh dilarang banget kan”.121

Kesimpulan dari hasil penelitian ketiga key informan diatas dalam

panggung depannya yaitu ketika manusia melakukan proses komunikasi terdapat

nilai maupun norma mengenai tata kelakuan yang secara sadar maupun tidak

sadar memberikan batas-batas pada perilaku individu. Tata kelakuan juga

merupakan alat yang memerintahkan dan sekaligus melarang seorang anggota

masyarakat melakukan suatu perbuatan. Dalam hal ini, setiap masyarakat

mempunyai tata kelakuan masing-masing yang sering kali berbeda satu dengan

lainnya karena tata kelakuan timbul dari pengalaman masyarakat yang berbeda-

beda dari masyarakat yang bersangkutan.122

Ketiga key informan sepakat, bahwa mereka merupakan individu yang

memiliki peran sebagai makhluk sosial. Mereka melakukan kontak sosial dan

berkomunikasi dengan semua orang. Tidak terkecuali dengan masyarakat di

sekeliling mereka yang mayoritas merupakan masyarakat heteroseksual,

khususnya di kota Serang. Mereka sadar terhadap nilai dan norma sosial agama

                                                                                                                         121 Lady Marriet dalam wawancara 7 oktober 2015. 122 Soerjono Soekanto. 2014. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hal.

173.

Page 137: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

120

 

yang ada di masyarakat. Terutama mengenai pilihan orientasi seksual. Masyarakat

kota Serang yang mayoritas masyarakat yang beragama, merupakan masyarakat

heteroseksual yang masih menganggap pilihan orientasi seksual seperti

homoseksual masih tabu dan masih tidak dapat diterima.

Karena terdapat nilai maupun norma yang memberikan batas-batas pada

perilaku manusia. Misalnya perempuan tidak bermain kasar, perempuan bermain

boneka, laki-laki jangan menangis, laki-laki bermain pedang-pedangan dan pistol-

pistolan. Sehingga secara tidak langsung hal ini memberikan arti bahwa laki-laki

tidak boleh berperilaku seperti perempuan begitu juga sebaliknya. Apalagi

terdapat orientasi seksual seperti homoseksual, tentu itu tidak diterima dan masing

dianggap tabu oleh masyarakat khususnya kota Serang. Karena kota Serang

masyarakatnya didominasi oleh masyarakat yang beragama, dan memiliki

background sebagai kota santri. Terutama di kalangan orang-orang tua jaman

dahulu.

Ketika peneliti mengamati sikap dan sifat AL ketika dia berada di

lingkungan kampus, AL merupakan pribadi yang baik senang membantu teman-

temannya apabila mereka menemukan kesulitan dalam mata kuliah. AL

merupakan pribadi yang aktif ketika berada di dalam kelas, apabila terdapat hal-

hal yang tidak dia mengerti dia akan bertanya langsung kepada dosen di kelasnya.

Dia mengakui meskipun dia pernah melakukan hubungan seperti making love

terhadap pasangan sesama jenisnya, key informan satu ini mengakui bahwa dia

tetap rajin beribadah, tidak hanya ketika berada di rumah, ketika berada di

kampus pun dia akan sholat apabila sudah memasuki waktunya untuk beribadah.

Page 138: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

121

 

Untuk key informan ini dia terlihat asik berbincang dengan temamn-temannya

dan banyak sekali pertanyaan dan termasuk aktif dalam berbicara. Terkadang

ketika bercanda dengan temannya, apabila diamati terlihat sedikit lentikan jari.

Akan tetapi tidak terlalu terlihat. Tidak nampak. Sama halnya seperti laki-laki

pada umumnya, gaya berpakaiannya tampak rapih terkadang dia mengenakan

kemeja, atau kaos berkerah dan menggunakan celana jeans, memakai jam tangan,

tas punggung dan sepatu bertali. Key informan pertama ini juga termasuk tipe

laki-laki yang sangat memperhatikan penampilan dan kebersihan badan dan kulit

mukanya. Key informan ini ketika berada di kampus, teman-temannya

kebanyakan perempuan. Ketika berkumpul terdapat 5 (lima) orang perempuan

dengan 1 (satu) orang teman laki-lakinya.

Berbeda dengan key informan kedua EL, EL merupakan mahasiswa di

salah satu perguruan tinggi di kota Serang yang mengambil jurusan manajemen

ini, apabila dari hasil pengamatan yang peneliti lakukan terhadap EL ini bahwa

dia merupakan mahasiswa gay yang tidak nampak bahwa dia adalah seorang gay,

karena memang mulai dari cara dia berjalan, gaya dia berbicara, ataupun

penampilan berpakaian yang stylish dan nampak lumayan modis ini dengan

menggunakan celana jeans, jaket jeans dan sepatu sport nya, sehingga untuk

orang awam atau orang biasa mungkin sulit untuk mengetahui bahwa dia

merupakan seorang mahasiswa gay. Untuk gaya berbicara key informan kedua ini

yaitu EL ketika dia sedang bersama dengan teman-teman kampusnya, dia tidak

terlalu banyak berbicara, ketika berbicara dengan teman-temanya di kampus

terlihat rasa kaku di ekspresi wajahnya. Dari gaya berbicaranya terlihat sedikit

Page 139: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

122

 

gagap ketika berkomunikasi dengan teman-temannya. Key informan ini juga sama

dengan key informan sebelumnya. Dimana key informan kedua ini ketika berada

di kampus teman-teman dekatnya ialah perempuan. Ketika di kampus dia lebih

banyak menghabiskan waktu berkumpul dengan sahabat-sahabat perempuanya.

Sedangkan Untuk key informan ketiga ini yaitu YEL terdapat perbedaan

dari kedua key informan sebelumnya, Dimana key informan ini yaitu YEL

nampak terlihat dari gaya berbicaranya yang sedikit kewanita-wanitaan. Peneliti

mengamati bahwa dia nampak seperti gay dengan sifat sissy. Dimana key

informan ini yaitu YEL nampak terlihat dari gaya berbicaranya yang sedikit

kewanita-wanitaan. Peneliti mengamati bahwa dia nampak seperti gay dengan

sifat sissy. Dia merupakan orang yang mudah dekat dengan orang lain, dan

mendominasi percakapan. YEL key informan ketiga ini ketika peneliti melakukan

pengamatan pertama kali terhadap YEL, santai dan terkesan cuek. Tetapi setelah

peneliti melakukan pendekatan beberapa kali dia sudah mulai bisa untuk open

mengenai dirinya, dia terlihat lebih ceria, dan sedikit lenjeh ketika diajak bercanda

dan mengobrol, dengan nada suaranya yang lembut dan sedikit centil. Key

informan ketiga ini yaitu YEL, termasuk tipe laki-laki yang meskipun ketika

berbicara nampak seperti kewanita-wanitaan, akan tetapi untuk gaya

berpakaiannya sendiri sama halnya seperti kedua key informan sebelumnya, yaitu

seperti laki-laki straight. Dia mengenakan kaos oblong, dengan celana bawahan

jeans, dan tas selempang kecil serta sepatu bertali.

Page 140: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

123

 

4.2.1.2. Panggung Belakang Individu Gay

Goffman juga membahas panggung belakang (back stage) di mana fakta

disembunyikan di depan atau berbagai jenis tindakan informal mungkin timbul.123

Di panggung inilah segala persiapan mahasiwa gay disesuaikan dengan apa yang

akan dihadapi di lapangan, untuk menutupi identitas aslinya sebagai seorang gay.

Panggung ini disebut juga panggung pribadi, yang tidak boleh diketahui oleh

orang lain. Dalam area ini mahasiswa gay mempunyai sebuah peran yang berbeda

dari panggung depan (front stage), karena terdapat alasan-alasan tertentu di mana

mahasiswa gay tersebut menutupi atau tidak menampilkan peran yang sama

dengan panggung depan (front stage).

Di panggung belakang (back stage) inilah mahasiswa gay akan tampil

seutuhnya dalam arti menjadi identitas aslinya sebagai seorang gay. Dan mungkin

akan terdapat beberapa perbedaan yang ditampilkan oleh mahasiswa gay ini

ketika bersosialisasi dengan teman-teman sesama gay-nya. Misalnya seperti dari

peran, sikap, perilaku, bahasa tubuh, mimik wajah dan cara bertutur kata. Di area

panggung belakang inilah, mahasiswa gay bertindak dengan cara yang berbeda

dibandingkan ketika berada dihadapan masyarakat yang mayoritas heteroseksual.

Panggung belakang ini bersifat lebih santai, di mana mahasiswa gay bisa menjadi

dirinya sendiri tanpa harus ada yang ditutup-tutupi. Karena dalam panggung

belakang ini, mahasiswa gay berada di lingkungan yang memiliki persamaan rasa

dan nasib.

                                                                                                                         123  George Ritzer & Douglas J. Goodman. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana. Hal. 301.  

Page 141: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

124

 

1. Di Lingkungan Kelompok Gay

Di panggung belakang (back stage) inilah mahasiswa gay akan tampil

seutuhnya dalam arti menjadi identitas aslinya sebagai seorang gay. Dan mungkin

akan terdapat beberapa perbedaan yang ditampilkan oleh individu gay ini ketika

bersosialisasi dengan teman-teman sesama gay-nya. Misalnya seperti dari peran,

sikap, perilaku, bahasa tubuh, mimik wajah dan cara bertutur kata. Di area

panggung belakang inilah, mahasiswa gay bertindak dengan cara yang berbeda

dibandingkan ketika berada dihadapan masyarakat yang mayoritas heteroseksual.

Key informan yang pertama ini yaitu AL, mengatakan bahwa dia

mengenal teman-teman sesama gay-nya melalui facebook dan situs-situs media

sosial lainnya. Untuk di kota Serang sendiri, belum terdapat komunitas besar yang

menghimpun individu-individu homoseksual khususnya gay misalnya seperti

ILGA (Internasional Lesbian Gay Assosiation) sebuah organisasi yang

menghimpun individu-individu homoseksual salah satunya terdapat di kota

Surabaya. Karena menurut ketiga key informan dalam penelitian ini yaitu AL, EL

dan YEL keberadaan kaum homoseksual masih sulit untuk diterima, terutama

untuk di kota Serang yang mayoritas masyarakatnya adalah masyarakat

heteroseksual dan beragama dengan background kota Serang sebagai kota santri.

Hal ini seperti yang diungkapkan oleh key infroman pertama yaitu AL

Meskipun tidak terdapat komunitas besar yang menghimpun gay di kota Serang,

tetapi terdapat komunitas kecil yang dibentuk berdasarkan keinginan dari masing-

masing individu-individu gay. Yang mereka anggap bahwa teman-teman yang

Page 142: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

125

 

menjadi bagian dari komunitas kecil itu bisa diajak untuk saling share informasi,

dan nyaman pada saat berkomunikasi dengan yang lainnya.

“kita kan tinggal di daerah Serang maksudnya kalau buat semacam organisasi itu agak sulit, paling kalaupun ada kita hanya buat semacam kelompok kecil untuk komunitas kecil yang istilahnya kaum sesama homoseksual yang sesuai dengan keinginan kita yang nyambung dari segi obrolan. Karena kaum gay itu kan macam-macam sifatnya, karena ada emang blangsak, istilahnya manfaatin orang dan istilahnya ada yang intelektual, kita berusaha nyari teman baik, biar enggak terlalu ngerugiin orang lain.”124 Key informan yang kedua ini yaitu EL, awalnya dia bisa mengenal teman-

temannya yang sesama seperti dia yaitu gay, melalui sosial media. Mereka biasa

berkomunikasi dengan chatting melalui sosial media tersebut, salah satunya

facebook. Menurut EL terdapat ciri-ciri khusus yang dapat membedakan antara

laki-laki straight dengan gay yaitu dapat dilihat melalui foto di profile nya.

Menurut EL kalau laki-laki itu memasang foto yang kebanyakan isi fotoya

merupakan laki-laki telanjang, dan dalam akun facebook nya tersebut kebanyakan

dia berteman dengan laki-laki yang berpose telanjang dan nampak seksi,

kemungkinan dia bisa dinyatakan sebagai gay. Mereka juga mempunyai 1 (satu)

akun sosial media “palsu” miliknya yang identitasnya disamarkan seperti dari

gambar profile biasanya bukan gambar dari dirinya sendiri.

Setelah EL mengetahui perbedaan itu EL berani untuk memulai chatting

dengan mereka yang sesama gay melalui salah satu jejaring sosial media itu. Dan

biasanya dalam chatting tersebut isi pesan yang dibahas pun sama seperti

layaknya laki-laki dan perempuan. Dan EL mengetahui adanya jejaring sosial

media yang seperti itu dari usahanya yang sekedar mencari-cari tahu, kemudian                                                                                                                          124  AL dalam wawancara 29 september 2015.  

Page 143: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

126

 

menemukan adanya grup atau situs yang seperti itu. Dan awalnya dari sering

chatting dengan anggota di grup atau situs itu, di mana orangnya juga asik-asik

dan seru-seru diajak ngobrol, karena memiliki kesamaan dalam obrolan, kemudia

EL memutuskan untuk bertemu secara langsung. Dan misalnya setelah ketemuan

ternyata mereka berdua merasakan kecocokan maka hubungan yang tadi hanya

sebatas teman kenal lewat dunia maya, bisa menjadi pasangan atau menjalin

relationship.

“dari mulai saya mencari tahu siapa sih saya, siapa sih orang-orang yang sama seperti saya gitu.. istilahnya mulai kita kenalan lewat sosial media, lewat chatting kaya gitu, atau ngobrol kita layaknya kaya cewek sama cowok, dan mulai tahu ada jejaring sosial media yang kaya gitu ya.. nyari- nyari saja terus, ketemu sama grup kaya gitu, nah.. dari situ nemu saja ngobrol saja asik.. seru-seruan tahunya ada yang istilahnya nyantol gitu lah ya.. kita meet up, kita ketemu, kaya gitu.. udah gitu.. dan kalau cocok kita bisa ngejalin hubungan atau enggak kalo enggak ya kita cuman untuk jadi temen saja.”125

Key informan ketiga ini yaitu YEL sebagai mahasiswa gay di salah satu

perguruan tinggi terkemuka dan ternama di kota Serang, juga mengatakan hal

yang sama seperti kedua key informan sebelumnya, yang mengatakan bahwa

untuk di kota Serang masih belum terdapat komunitas gay. Tetapi terdapat

perkumpulan atau kelompok kecil yang merupakan kaum-kaum homoseksual kota

Serang, yang istilahnya genk. Mereka biasanya ada di alun-alun Serang pada

setiap minggu malam, kafe-kafe dan di tempat-tempat sauna.

“kalau mereka ngumpul itu biasanya per genk ada yang 5 (lima) atau 6 (enam) orang. Biasanya mereka itu ada di alun-alun, kafe-kafe atau enggak di tempat-tempat sauna. Kalau untuk komunitas, mereka enggak bikin komunitas mereka juga, mungkin masih memikirkan keluarga mereka yang tinggal disini kali ya, sama teman-teman mereka. Walaupun mereka udah free, tapi kan mereka juga memikirkan pandangan orang

                                                                                                                         125  EL dalam wawancara 29 september 2015.  

Page 144: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

127

 

lain, walaupun diluar mereka ada yang seperti itu. Kalau untuk bikin komunitas-komunits gitu kayaknya belum. Saya belum tahu.”126

Ketiga key informan dalam penelitian ini yaitu AL, EL dan YEL, supaya

rahasia mereka sebagai gay tetap aman, keluarga, teman dan masyarakat lain tidak

mengetahuinya. Maka tidak hanya dari segi teknik pengelolaan informasi berupa

body language, ekspresi wajah, gaya berbicara, atribut yang dipakai saja, akan

tetapi mereka juga mengelola informasi dari hal-hal yang kecil seperti membatasi

ruang lingkup pergaulan mereka dengan individu-individu gay, khususnya yang

dari segi penampilan seperti body language, ekspresi wajah, gaya berbicara,

atribut yang dipakai dapat mencirikan mereka sebagai seorang gay. karena

dikhawatirkan apabila mereka bergaul dengan individu-individu gay yang dari

front personal atau gaya penampilannya mencirikan, secara tidak langsung akan

memberikan informasi kepada masyarakat, bahwa mereka sama seperti individu

gay itu, meskipun kenyataannya mereka juga merupakan seorang gay.

Selain itu dengan mencari teman secara selektif, mereka dapat memiliki

seorang teman atau sahabat dengan pilihan orientasi seksual yang sama, yang

dapat diajak untuk saling bertukar pendapat tanpa harus khawatir memikirkan

tanggapan aneh yang timbul akibat pilihan orientasi seksualnya. Karena terdapat

kesamaan dan kepentingan sehingga terjalin hubungan persahabatan tersebut. Di

mana dalam hubungan pertemanan atau persahabatan itu terdapat kriteria khusus

yaitu adanya tingkat kepercayaan yang dimiliki satu sama lain. Tujuannya adalah

suapaya jati diri mereka sebagai seorang gay, tetap terjaga kerahasiaanya dari

mayarakat luas.                                                                                                                          126  YEL dalam wawancara 1 oktober 2015.  

Page 145: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

128

 

AL mengatakan bahwa dia pun sangat berhati-hati ketika memilih teman

yang sesama gay. AL tidak asal memilih teman sesama gay, misalnya dari body

language atau penampilan tingkah lakunya sudah terlihat bahwa dia adalah

seorang gay yang kewanita-wanitaan “ngondek”. Karena dia juga tidak ingin

masyarakat mengetahui akan jati diri aslinya sebagai seorang gay, akibat dia

bergaul dengan individu-individu gay yang sudah terlihat dari penampilan atau

body language-nya tersebut.

“saya pilih-pilih, kan saya enggak mau walaupun saya seperti ini, saya tidak mau keciri dan ketahuan. Maka dari itu saya pilih-pilih nyari teman juga, apakah dia ngondek atau enggak, kalau misalnya dia biasa saja yaudah hayo kita berteman, tapi kalau dia ngondek, saya enggak mau soalnya saya juga ya itu bukan keinginan saya untuk tidak berteman, saya tidak menutup diri juga untuk berteman, tapi saya juga berteman juga pilih-pilih, karena saya juga mainnya nyari aman, walaupun saya homoseksual tapi istilahnya saya tidak mau orang-orang sekitar saya tahu kalau saya main sama dia, cukup hanya kalangan tertentu saja yang tahu siapa saya.”127

Key informan kedua ini yaitu EL, merupakan mahasiswa gay yang bersifat

mainly juga menyatakan hal yang sama seperti halnya key informan sebelumnya,

yaitu dia lebih memilih teman yang memang bisa mengendalikan sikap dan

perilaku agar tak nampak seperti individu gay, meskipun pada kenyataannya EL

merupakan individu gay. Dikhawatirkan, dengan dia bergaul bersama individu-

individu gay yang dari sikap dan penampilannya nampak terlihat, maka orang-

orang sekitar, seperti keluarga dan teman-teman akan mencurigai dia dan akan

berpandangan aneh terhadapanya.

“gue juga kan mau cari aman, apalagi tempat tinggal disini, kenalan gue banyakan kan disini kalau misal gue gaul sama ibaratnya orang-orang kaya gitu, takut aja nanti misal ketemu tetangga terus tetangga ngomong

                                                                                                                         127  AL dalam wawancara 29 september 2015.  

Page 146: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

129

 

ke orang tua kalau anaknya kaya gitu, terlebih dulu kan sempat orang tua yang ibaratnya tau, nah kalau gue ketahuan gue masih kaya gini, mati lah gue! Jadi gue sih sekarang diusahain kalau cari teman ya dipilih-pilih dulu gitu mana yang bisa diajak main mana yang enggak”.128

Untuk key informan ketiga ini yaitu YEL cukup berbeda dengan kedua key

informan sebelumnya, di mana YEL terlihat lebih santai dalam memilih teman,

tidak terlalu memikirkan mengenai sikap dan perilaku teman-teman sesama

gaynya. Akan tetapi YEL lebih memperhatikan apakah teman-temannya itu dapat

menjaga rahasia mengenai identitasnya sebagai gay.

“…nah makanya itu juga kenapa kita juga pilih-pilih yang comel apa yang enggak kaya gitu kan.. kalau mereka enggak bawel, enggak comel sih gapapa”.129

Di area panggung belakang inilah, mahasiswa gay bertindak dengan cara

yang berbeda dibandingkan ketika berada dihadapan masyarakat yang mayoritas

heteroseksual. Panggung belakang ini bersifat lebih santai, di mana mahasiswa

gay bisa menjadi dirinya sendiri tanpa harus ada yang ditutup-tutupi. Karena

dalam panggung belakang ini, mahasiswa gay berada di lingkungan yang

memiliki persamaan rasa dan nasib. Hal ini seperti yang dikatakan oleh key

informan pertama dalam penelitian ini yaitu AL. Pada saat berbicara dengan

teman-temannya gaya berbicara AL terkesan lebih yang apa adanya, tanpa ada

rasa jaim atau menutupi-nutupi, dan cenderung “blak-blakkan” karena masing-

masing juga sama-sama sudah saling mengetahui bahwa mereka adalah gay yang

sama rasa dan sama nasib.

“terbuka, leluasa bahkan. Dari cara ngobrol juga kalau misalnya cewek kalau ngobrol pasti suka ngomongin cowok. Nah.. kita juga sama, cewek

                                                                                                                         128  EL Dalam Wawancara 29 September 2015. 129 YEL Dalam Wawancara 01 Oktober 2015.  

Page 147: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

130

 

kalau lagi patah hati apa sih yang diobrolin, kita juga sama. Ya.. jadi obrolannya itu lebih bebas, leluasa jadi kaya kita ngobrol sama teman kita yang senasib, jadi kita istilahnya enggak perlu jaim atau apa. Justru dari obrolan itu kita semacam dapat perasaan plooong, mungkin dari obrolan itu ada saran buat kita ya, siapa tahu kita kan punya beban masalah kita curhat sama dia, nah.. dia memberikan solusi. Nah.. itu kan istilahnya membuat tekanan batin kita juga agak sedikit berkurang. Karena selama dirumah menutup diri. Jadi ketika kita berkumpul dengan teman senasib ya kita sih bahagia gitu lah, karena ternyata enggak cuman saya doang loh di dunia ini yang seperti ini, ternyata ada juga yang senasib.”130 Key informan kedua ini yaitu EL sependapat dengan key informan

sebelumnya, meskipun pada lingkungan kampus dia mempunya 2 (dua) orang

sahabat perempuan yang telah mengetahui akan jati dirinya sebagai seorang gay,

EL lebih merasa baru bisa bersikap lebih santai dan leluasa menjadi dirinya

sendiri ketika dia bersama dengan teman-teman sesama gay nya saja. Karena

meskipun kedua sahabatnya itu telah mengetahui dirinya sebagai seorang gay atas

dasar keinginan darinya, tetapi tetap saja EL merasakan seperti terkadang

mendapatkan pandangan yang sedikit aneh dari teman-temannya itu. oleh karena

itu dia baru bisa merasa lebih santai dan tenang ketika menjadi jati dirinya sebagai

gay, ketika bersama dengan temam-teman sesama gaynya saja.

“tergantung orangnya gitu tuh, maksudnya kalau misal laki-laki normal diajak ngobrolnya enak nih, seru gitu tuh, dia bisa open minded kaya gitu. Yaa it’s okay.. tapi kebanyakan kalau laki-laki normal kan yang kaya ngelihat orang gay itu kan kaya ada tanggepan yang istilahnya tuh jijik gitu kan. Jadi kalau buat ngobrol yang bisa jadi ke diri yang apa adanya kaya gitu tuh, tanpa istilahnya kita munafik, kita ini kan kaya gini gitu, gay ya.. ya ke teman yang sesama yang kaya kita. Ya kan kalau sama teman kampus yang cewek 2 (dua) itu yang walaupun istilahnya dia juga sudah tahu, tapi kan istilahnya ya enggak tahu saya yang orangnya terlalu perasa atau gimana, tapi kadang kita ngerasa kaya suka ada pandangan aneh yang kadang kitanya sendiri jadi enggak nyaman gitu. Lagi pula kan kita enggak cuman bergaul sama cewek yang 2 (dua) itu aja kan, kita kan

                                                                                                                         130  AL dalam wawancara 29 september 2015.  

Page 148: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

131

 

juga perlu bersosialisasi sama yang lainnya. Ya itu tadi kalau yang bisa lebih leluasa, yang ngerasanya hati bisa plooong ya paling sama teman yang sesama itu tadi”.131

Seperti halnya kedua key informan sebelumnya, key informan ketiga ini

yaitu YEL, yang merupakan seorang gay dengan sifatnya yang ceria dan supel

dengan siapapun mengatakan bahwa dirinya tentu merasa lebih nyaman dengan

teman-teman sesama gaynya atau pasangan gaynya, dibandingkan dengan

masyarakat yang heteroseksual. Dia jauh merasa lebih santai atau rileks dan bisa

bersenang-senang dengan teman-teman sesama gaynya itu tanpa harus ada yang

ditutup-tutupi mengenai jati dirinya sebagai seorang gay, karena mereka juga

memiliki persamaan nasib dan persamaan ketertarikan terhadap sesama jenis laki-

laki.

"sebenarnya kan ya tadi saya itu kan orangnya yang santai, yang rame, yang apa.. enggak yang terlalu pilih-pilih teman juga ya kan, tapi kalau disuruh milih mana yang bisa buat lebih kita santai ya teman-teman yang sesama kaya kita gitu, kalau enggak pasangan kita juga gitu, iya yang kaya kita gini. Karena emang mereka juga udah tahu siapa kita. Jadi enggak ada yang mesti ditutup-tutupin juga. Rileks”.132 Biasanya dalam sebuah komunitas seperti kaum homoseksual terdapat

simbol-simbol atau tanda-tanda khusus yang hanya diketahui oleh masing-masing

dari anggota kelompoknya saja, seperti bahasa ataupun dari cara berpakaian,

atribut yang dikenakan. Dan setiap simbol-simbol khusus yang digunakan dalam

setiap komunitas, akan berbeda dengan komunitas lainnya, yang tidak bisa di

generalisir. Masyarakat heteroseksualpun sulit untuk mengetahui atribut-atribut

                                                                                                                         131 EL dalam wawancara 29 September 2015. 132 YEL Dalam Wawancara 01 Oktober 2015.  

Page 149: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

132

 

khusus yang dipakai. Karena ketentuan atau norma yang ada didalam sebuah

kelompok dibentuk atas dasar kesepakatan dari kelompok tersebut.

Key informan pertama ini yaitu AL salah satu mahasiswa di perguruan

tinggi di kota Serang, yang saat ini berusia 22 tahun. Untuk dikalangan kaum

homoseksual gay, khususnya di kota Serang tidak ada penggunaan simbol atau

atribut khusus, sebagai ciri khas dalam komunitas tersebut. Kehidupan

homoseksual di kota Serang lebih menekankan pada interaksi komunikasi biasa.

“saya tidak tahu kalau di Serang ada penggunaan simbol-simbol dalam berinteraksi. Kalau seadanya adapun pasti teman-teman saya juga kasih informasi mengenai penggunaan simbol atau kode tertentu. Namun ada reaksi-reaksi yang biasa dilakukan kaum homoseksual dalam menarik sesuatu yang menarik perhatian pasangan baik penggunaan bahasa tubuh dan lain-lain.”133

Menurut key informan ini yaitu EL. Mahasiswa di salah satu perguruan

tinggi di kota Serang, dengan usianya 22 tahun. Sama halnya dengan key

informan pertama. EL mengungkapkan bahwa tidak ada simbol atau kode khusus

untuk gay di kota Serang. Yang membedakan antara laki-laki straight dengan

laki-laki homoseksual, bisa dari gaya berjalan, gaya berbicara yang lemah lembut,

seperti meniru seorang perempuan, gaya duduk, lirikan mata dan lentikan jari.

“..tidak ada penggunaan simbol dalam kehidupan homoseksual yang ada di kota Serang. tapi ada ciri-ciri yang membuat seorang homoseksual nampak seperti berbeda dari pria-pria normal lainnya. Seperti, gerak-gerik, tingkah laku, gaya berjalan mereka dan penampilan lebih fashionable. Dalam arti kata kaum homoseksual lebih memperhatikan gaya busana mereka. Karena mereka berpikir penampilan sangat berpengaruh untuk menunjang kepribadian dirinya.”134

                                                                                                                         133  AL dalam wawancara 29 september 2015.  134 EL dalam wawancara 29 september 2015.

Page 150: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

133

 

Untuk kaum homoseksual di kota Serang, seperti pernyataan dari key

informan ketiga ini, bahwa tidak terdapat simbol-simbol atau atribut-atribut

khusus yang digunakan sebagai ciri-ciri dari kaum homoseksual di kota Serang.

Hal ini dikarenakan kota Serang keberadaan akan kaum homoseksualitas tidak

seperti kota-kota besar lainnya seperti Jakarta, Surabaya, Bali dan Yogyakarta. Di

mana di kota-kota besar tersebut sudah terdapat banyak perkumpulan-

perkumpulan atau pun komunitas besar yang menghimpun individu-individu

homseksual.

“kehidupan homoseksual kota Serang berbeda dari kota-kota besar lainnya, seperti Jakarta, Surabaya, Bali, Yogyakarta. Setahu saya sih enggak ada simbol-simbol tertentu yang diperlihatkan oleh kalangan homoseksual di kota Serang. Yang misalnya menggunakan pita warna apa, atau harus pake baju warna apa, atau lambang-lambang gitu. Enggak ada. Ya biasa saja.”135

Dari bahasa yang diucapkan para individu homoseksual, ketika

berkomunikasi dengan teman-teman sesama gay-nya tidak selalu menggunakan

bahasa-bahasa seperti pengucapan bahasa waria, Seperti berikut: Mawar (mau),

Sekong (sakit/panggilan homo), Lekong (laki-laki), Pewong (perempuan),

Lesbong (lesbi), Dengdong (danda), Ewita (ML), Lambreta (lama), Cus (ayo),

Sapose (siapa), Nek/Mamih/Chin/Jeung (panggilan akrab homoseksual), Cucok

(cakep/keren), Rempong (ribet). Realitanya, meskipun mereka adalah seorang

homoseksual, penggunaan bahasa khusus seperti itu, tidak diucapkan dalam

kegiatan sehari-hari, hanya pada situasi tertentu, misalnya untuk joke.

                                                                                                                         135 YEL dalam wawancara 1 oktober 2015.  

Page 151: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

134

 

“dalam bergaul biasanya bahasa kaya gini bukan menjadi bahasa yang wajib digunakan oleh kaum homoseksual. Cuman penggunaan bahasa “slang” kaya ini biasanya digunakan dalam joke tertentu.”136

Seperti yang diungkapkan oleh key informan kedua ini yaitu EL selaku

mahasiswa gay di salah satu perguruan tinggi di kota Serang, dalam kehidupan

sehari-hari EL ketika berinteraksi dengan lingkungan masyarakat heteroseksual,

dia menggunakan bahasa komunikasi Indonesia. Begitu juga ketika EL

berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman-teman sesama gay nya, dia selaku

individu gay yang sifatnya cenderung mainly lebih menekankan pada bahasa

komunikasi Indonesia biasa, daripada menggunakan bahasa waria seperti itu.

“penggunaan bahasa individu homoseksual dalam kehidupan ketika bersama dengan teman-teman sesamanya, tidak semua diterapkan. Bahkan dalam berkomunikasipun hanya sebagian dari kita menggunakan bahasa tersebut. Mayoritas dari homoseksual yang tergolong dengan sikap kecowok-cowokan (mainly) lebih cenderung menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa daerah. Dan gue pun tergolong orang yang kalau ngomong sama teman biasa. Enggak yang mengucapkan bahasa-bahasa kaya gitu. Kalaupun pernah paling pas situasi kaya buat bercanda”137

Berbeda halnya dengan key informan sebelumnya, key informan ketiga ini

yaitu YEL ketika dia bergaul dengan sesama kelompok gay-nya, pada situasi

tertentu, terkadang mereka menggunakan bahasa tersendiri. Di mana bahasa yang

diucapkan identik dengan penggunaan bahasa waria.

“ya tadi itu, paling kalau lagi ngumpul yang gila-gilaan sama teman ya bahasa kaya hey chin, sapose, kaya gitu-gitu sih, tapi ya itu ya enggak selalu!.”138

                                                                                                                         136  AL dalam wawancara 29 september 2015.  137 EL dalam wawancara 29 September 2015. 138 YEL dalam wawancara 1 Oktober 2015.

Page 152: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

135

 

Bahan pembicaraan yang dilakukan oleh para mahasiswa gay pun

layaknya seperti orang pada umumnya, mereka saling share mengenai masalah

hidup, percintaan dan lain sebagainya. Berbagai macam masalah hidup yang

mereka jalani dari sisi kehidupan mereka sebagai gay pun terkadang menjadi

beban untuk mereka, sehingga mereka membutuhkan teman berbagi untuk saling

bertukar suka maupun keluh kesah, mereka merasa lebih lepas dan bebas. Seperti

yang dikatakan oleh key informan pertama AL dalam penelitian ini bahwa,

“kalau misal ngobrol sama teman itu sih biasanya kalau kita saling share aja kali ya.. misalnya kaya apa ya, kaya kalau emang kita lagi ada masalah nih tentang kaya hubungan percintaan, ke siapa lagi sih kalau bukan ke teman kita yang sesama itu, kalau enggak dia lagi ada masalah apalah yang tentang hidupnya dia yang belok itu lah istilahnya terus dia minta solusi ya ada juga yang kaya gitu”.139

Begitu juga dengan key informan yang kedua yaitu EL, EL merasa lebih

lepas dan lebih bebas ketika berbicara dengan teman-temannya yang sesama itu,.

karena mereka sama-sama sudah saling mengenal dan mengetahui akan jati diri

masing-masing.

“kalau ngobrol ya ngobrol biasa aja gitu. Yang jelas sih kalau emnag ngobrol sama teman yang sesama itu lebih lepas saja, lebih bebas gitu. Enggak ada yang harus ditutup-tutupi, kalau obrolannya lebih menjurus ke hal yang berbau kaya homo gitu ya wajarin aja, emang udah pada tahu kita kaya gini, malah jadinya kaya buat bahan bercandaan kaya gitu”.140

Key informan yang ketiga ini yaitu YEL, dia mengatakan bahwa

pembicaraan yang mereka lakukan ketika sedang bersama tergantung dari pola

pikir masing-masing individu. Tetapi YEL mengakui bahwa pembicaraan yang

dia lakukan bersama dengan teman-temannya cenderung lebih lepas, dan bebas

                                                                                                                         139 AL dalam wawancara 29 September 2015  140 EL dalam wawancara 29 September 2015.

Page 153: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

136

 

tanpa harus khawatir memikirkan resiko beban moral seperti ketika mereka

berbincang dengan lingkungan sosial mereka yang mayoritas heteroseksual.

“kalau untuk bahan obrolan tergantung teman yang diajak ngobrol seperti apa, saya kebetulan punya teman yang kaya gitu kan banyak, terus kalau pola pikir mereka kan juga beda-beda juga, ada yang kalau ngobrol sama si A misalnya just seks seks and seks gitu kan, ada… ada yang sama si B ngobrolinnya masalah tentang percintaan sama pasangannya, kalau enggak ya paling ujung-ujungnya ngerumpi-ngerumpi gitu juga”.141

Sama halnya dengan orang umum yang heteroseksual lainnya, untuk kaum

homoseksual khususnya gay pun ketika dia mempunyai rasa ketertarikan terhadap

sesama jensinya itu, dia mempunyai cara tersendiri untuk mendekati lawan

sesama jenis yang ia sukai, misalnya dia akan memperlihatkan beberapa isyarat,

berupa gesture tubuh seperti lirikan mata untuk memancing lawannya tersebut,

dan untuk mengetahui apakah lawannya tersebut merupakan seorang gay yang

sama seperti halnya dia atau bukan.

Seperti yang diungkapkan oleh AL, Pada saat AL berkumpul bersama

dengan teman sesama gay-nya di sebuah café yang terletak di kota Serang,

terdapat beberapa body language nakal yang ditunjukkan oleh temannya apabila

dia mempunyai rasa ketertarikan terhadap sesama jenis, seperti lirikan mata ketika

melakukan kontak dengan orang lain yang menarik perhatiannya.

“dari body language sih sebenarnya sama saja, ya.. paling itu ada sedikit sedikit body language nakal, kadang ketika ngobrol ada salah satu teman saya yang mencoba main mata dengan berusaha menarik perhatian orang lain. Untuk menunjukkan bahwa dia tertarik dengan orang itu.”142

Berbeda halnya dengan key informan kedua ini yaitu EL, meskipun EL

merupakan seorang gay, akan tetapi dia mengatakan untuk body language yang

                                                                                                                         141 YEL dalam wawancara 01 Oktober 2015.  142 AL dalam wawancara 29 september 2015.

Page 154: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

137

 

dia tampilkan ketika bersama dengan teman gaynya tampilan sikapnya tidak

seperti kewanita-wanitaan. Karena dia merupakan seorang gay dengan sifatnya

yang mainly. Tetapi meskipun sifatnya yang mainly itu, ketika dia memiliki

perasaan tertarik dengan seseorang laki-laki dia akan memainkan lirikan mata,

untuk melihat apakah dia sama seperti dia atau tidak.

“Teman juga ada yang dari bahasa tubuhnya yang emang kelihatan ngondek gitu, tapi kalau gue sih emang orangnya dari bahasa tubuhnya enggak yang ngondek kaya gitu, lebih biasa. Tapi dulu pernah gue pas lagi nongkrong gitu di kafe sama teman kan, nah terus gue kalau emang sekiranya ngerasa tertarik sama dia, awalnya paling dengan kaya ngeliatin dia dulu nih, terus nanti kalau dia ngeliat balik ke kita kita alihin pandangan gitu, terus biasanya kalau emang dia kaya kita gitu, dia bakal ngasih kode lah ke kita, dengan kaya ngelihat terus sambil senyum gitu”.143

Key informan ketiga ini, berbeda dengan key informan sebelumnya. YEL

selaku key informan ketiga mengatakan, bahwa ketika dia bersama dengan teman-

teman sesama gay nya dia merasa lebih bebas, sehingga sikapnya seperti body

language yang dia tampilkan ketika bersama dengan teman-teman sesama gaynya

lebih apa adanya, tidak ada yang ditutup-tutupi. Ketika YEL bersenang-senang

dengan teman-temannya itu, maka secara spontan gesture tubuh dan gaya

berbicara antara YEL dengan teman-temannya itu terkadang juga seperti

kewanita-wanitaan. Tetapi hal ini tergantung dengan kondisi yang ada, apabila

situasi di tempat kos-kosan temannya itu ramai dia dan teman-temannya tentu saja

akan menjaga sikap karena apabila berperilaku seperti itu, maka orang-orang yang

ada disekitar dia ketika itu maka akan beranggapan aneh. Tetapi apabila kondisi

tempat sudah sepi dan memungkinkan barulah mereka bersenang-senang kembali.

                                                                                                                         143 EL dalam wawancara 29 september 2015.  

Page 155: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

138

 

“kalau body language terbuka sih ya pasti karena kan kita sama-sama sudah saling pada tahu juga kita seperti apa gitu kan, tapi tergantung kita mau ngobrolnya dimana pertama, kedua kita ngobrolnya apa, dan ketiga itu kalau lagi suntuk mau gila-gilaan nah, baru tuh keluar ngondek-ngondekannya.. kalau saya sendiri sih paling cuma kaya ngeramein saja, kalau enggak ngeledekin teman kaya gitu.. kalau ngumpul sih di kos-kosan teman. Kalau di tempat-tempat umum paling tunggu tempatnya sepi dulu baru tuh kita ngobrolnya seru-seruan, kalau yang misalnya rame-rame juga enggak berani sih yang kaya gitu”.

Setiap manusia ketika mereka bersama dengan pasangan, tentu akan

mendapatkan rasa kenyamanan. Rasa kenyamanan dan senang yang timbul dalam

dirinya karena terdapat perasaan saling menyayangi. Begitu juga dengan pasangan

homoseksual gay.

Peran yang dimainkan oleh AL biasanya adalah sebagai seorang

perempuannya, sedangkan pasangannya akan menjadi laki-lakinya. Dia akan lebih

manja pada saat dia bersama dengan pasangan laki-lakinya itu. Dan untuk

bertemu biasanya AL dan pasangannya lebih suka di luar kota Serang, seperti di

Tangerang dan Jakarta. Karena AL tetap ingin bermain aman. Apabila dia

melakukan kencan dengan pasangan laki-lakinya di daerah Serang, maka akan

diketahui oleh keluarganya dan juga teman-temannya. Kecuali kalau hanya untuk

bermesraan biasanya mereka di tempat kosan, baik itu kosan AL maupun kosan

pasangan laki-lakinya.

“saya sempat punya pacar (laki-laki) ya.. biasanya kalau saya lagi sama pasangan saya itu, saya bakal jadi yang ceweknya. Yang manja-manja ke dia yang kadang juga manjain dia, ya.. bisa lewat apa saja, kaya di sentuhan, making love juga. Saya lebih ke ceweknya sih. Dan biasanya kita juga kalau mau jalan gitu, enggak di Serang sih, soalnya kan cari aman ya, keluarga saya sama teman-teman saya kan kebanyakan di

Page 156: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

139

 

Serang, takutnya saja ada yang curiga. Makanya lebih sering sih kalo jalan itu ke daerah kaya Tangerang dan Jakarta. Gitu.”144

Meskipun EL merupakan seorang gay yang nampak dari luar terlihat

mainly akan tetapi ketika EL bersama dengan pasangannya maka dia akan

berubah menjadi seorang yang manja. Sama seperti key informan sebelumnya,

peran yang dimainkan oleh EL biasanya adalah sebagai seorang perempuannya

yang bersifat manja. Dia akan lebih manja pada saat dia bersama dengan pasangan

laki-lakinya, dan lebih senang untuk memuaskan pasangannya pada saat di

ranjang, EL juga tidak memungkiri bahwa dia dan pasangannya suka untuk

menghabiskan waktu berdua untuk making love, biasanya di tempat kosan, baik

itu kosan EL maupun kosan pasangan laki-lakinya. Dan untuk bertemu biasanya

AL dan pasangannya lebih di kota Serang, sekedar untuk jalan-jalan atau makan

berdua dengan pasangannya.

“kalo lagi sama pasangan, gue orangnya manja. Senang sama hal-hal yang berbau romantis. Kalau ketemuan biasanya di Serang, tapi enggak suka yang terumbar juga pacarannya, biasa aja. Kaya jalan sama makan berdua. Karena emang gue kan suka sama orang yang usianya diatas gue, jadi biasanya kalau sama yang usianya diatas gitu, paling sering kalau berduaan dikamar. Ya.. making love gitu sama pasangan. Biasanya gue yang suka muasin pasangan, istilahnya bikin dia sampe puas.”145

Untuk key informan ketiga ini yaitu YEL ketika dia bersama dengan

pasangannya, meskipun YEL merupakan seorang gay yang memiliki sifat lemah

lembut atau istilahnya sissy YEL tidak hanya suka dimanjakan oleh pasangannya

saja, akan tetapi dia juga menjakan pasangannya. Dia mengatakan dia seperti itu

karena mungkin hal itu terbawa dari lingkungan rumahnya yang memiliki banyak

sekali keponakan. sehingga sifatnyanya bisa lebih dewasa.                                                                                                                          144  AL dalam wawancara 29 september 2015.  145  EL dalam wawancara 29 september 2015.  

Page 157: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

140

 

“ya tergantung juga sih, soalnya kan kalau hubungan emang gak bisa manja terus atau manjain pasangan terus kan, makanya harus ada timbal balik. Kalau saya sih orangnya seneng di manja juga, tapi sering manjain juga, mungkin karena kebawa kali ya sama kondisi pas di rumah kan saya punya banyak ponakan jadi yang sukanya ngemong tuh, jadi mungkin kebawa juga kali ya kalau pas lagi sama pasangan juga suka ngemong juga”.

Ada beberapa alasan yang membuat homoseksual masih bertahan dengan

kehidupan mereka saat ini. Yaitu rasa kenyamanan yang didapat dari pasangan

saat ini, dan faktor biologis yang didapat. Di mana individu homoseksual gay

membutuhkan hasrat dan keinginan untuk melakukan hubungan biologis sesuai

dengan orientasi seksualnya.

Kemudian tidak terdapat ciri khusus yang nampak dari diri mahasiswa gay

secara fisik. Meskipun terdapat ciri khusus yang nampak dalam diri mahasiswa

gay tersebut, yang ada hanya berupa dari gaya berbicara, body language dan

penampilan. Akan tetapi untuk orang umum yang heteroseksual juga masih sulit

untuk dapat melihat secara jelas perbedaan-perbedaan tersebut. Hal ini seperti

yang dikatakan oleh Sake Pramawisakti selaku narasumber dalam penelitian

bahwa,

“…memang ada jenis lain dari homoseksual ini seperti kalangan waria. Yang memang secara fisikly dia laki-laki cuman dia mempunyai sifat kewanitaan. Kalau itu cirinya jelas, kalau untuk homoseksualitas waria. Tapi kalau untuk homoseksualitas gay sendiri tidak ada ciri khusus. Kalaupun dari perilakunya yang kemudian ada tanda-tanda khusus itu, hanya untuk kelompok mereka yang tahu. Sehingga kita-kita untuk orang awam yang heteroseksual masih sulit untuk membedakannya…”146

Tetapi dalam lingkungan kelompok gay tersebut mereka dapat

membedakan antara laki-laki straight dengan gay. Karena dalam istilah bahasa

                                                                                                                         146 Sake Pramawisakti dalam wawancara 08 Oktober 2015.

Page 158: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

141

 

mereka terdapat gay radar. Sehingga hanya dari kalangan sesama mereka saja

yang dapat melihat perbedaan tersebut.

Perilaku yang wajar terjadi apabila terdapat individu homoseksual yang

merahasiakan identitas dirinya sebagai seorang gay, karena terdapat tuntutan yang

harus mereka pilih di mana lingkungan sosialnya merupakan mayoritas

masyarakat yang heteroseksual. Hal ini seperti yang dikatakan oleh sake

pramawisakti, selaku seorang psikologi.

“Karena mungkin mereka menganggap bahwa mereka berbeda dengan yang lainnya ya, mana kala kita punya suatu perbedaan dengan yang lain ini pasti menutup diri dengan perbedaanya tersebut, itu normal ya. orang-orang yang punya perbedaan akan menutupi perbedaannya gitu. Bukan karena takut di judge negatif ya, tapi karena tidak umum…”147 Semenjak Banten menjadi provinsi baru dengan ibu kotanya yaitu kota

Serang, semua kehidupan mulai berkembang begitu juga dengan keberadaan

homoseksual di kota Serang. walaupun komunitas mereka tidak terdaftar secara

resmi. Namun memiliki ikatan yang cukup erat untuk saling berkumpul dan

menjalin pertemanan satu sama lain. belum tahu pasti kapan komunitas ini

berkembang di kota Serang. Namun, dari observasi yang telah dilakukan,

komunitas homoseksual itu sendiri berkembang pada akhir tahun 2006 dengan

jumlah komunitas yang tidak terdata pasti.

Karena ketidakpastian data jumlah komunitas homoseksual di kota

Serang, sehingga masyarakat luas khususnya masyarakat yang heteroseksual,

masih sulit untuk mengetahui keberadaan mereka. khususnya untuk mahasiswa

homoseksual yang masih menutupi identitas dirinya sebagai seorang gay. Dari

                                                                                                                         147 Sake Pramawisakti dalam wawancara 08 Oktober 2015.

Page 159: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

142

 

hasil observasi yang dilakukan pada saat peneliti melakukan proses wawancara

dengan para key informan, mereka berusaha untuk sangat berhati-hati ketika akan

memberikan sejumlah informasi terutama yang berkaitan dengan keberadaan

komunitas homoseksual di kota Serang, dengan gaya berbicara yang sebelumnya

ketika membicarakan mengenai diri mereka, dimana mereka bisa jauh lebih

santai, akan tetapi ketika ditanya mengenai keberadaan komunitas di kota Serang

dengan lokasi perkumpulan mereka, seketika kata-kata mereka menjadi terbata-

bata, dan ekspresi muka yang tadinya nampak ceria dan santai berubah menjadi

kaku.

Dalam situasi ini peneliti beranggapan bahwa mereka berusaha untuk tetap

menjaga rahasia, baik mengenai keberadaan teman-teman mereka maupun diri

mereka pribadi dengan penuh kehati-hatian. Apabila panggung belakang atau

panggung privasi mereka sampai diketahui oleh publik atau masyarakat luas yang

mayoritas heteroseksual, hal tersebut bisa menjadi boomerang bagi mereka, dan

menjadi sebuah resiko yang besar yang berakibat identitas mereka sebagai

seorang gay akan diketahui oleh orang lain.

Key informan pertama ini yaitu AL pada saat peneliti mengamatinya

ketika dia sedang bertemu dengan teman-temannya di sebuah kafe atau tempat

makan sekaligus tempat tongkrongan di salah satu kafe di daerah serang, dia

menggunakan pakaian yang rapih yaitu mengenakan kemeja, celana jeans,

membawa tas selempang kecil dan mengenakan jam tangan kulit berwarna hitam

serta memakai parfum. Ketika dia berkomunikasi dengan teman-temannya yang

terdiri dari 3 orang, nampak bahasa komunikasi Indonesia biasa saja yang

Page 160: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

143

 

digunakan, tidak terdapat bahasa khusus yang digunakan oleh mereka ketika

saling bertemu. Pembahasan yang mereka bicarakan nampak apa adanya tidak ada

yang ditutup-tutupi sesekali mereka membahas tentang perkuliahan.

Key informan kedua ini yaitu EL dia lebih sering mengadakan pertemuan

dengan teman-teman sesama gaynya di luar kota Serang, seperti di kota

Tangerang dan Jakarta. Biasanya mereka berkumpul di sebuah kafe-kafe. Dari

hasil observasi yang peneliti lakukan key informan kedua ini memiliki kulit yang

bersih, seperti orang yang suka melakukan perawatan kecantikan dan kebersihan

kulit. Key informan kedua ini nampak begitu sangat stylish dengan menggunakan

T-shirt berkerah berwarna biru muda, dengan jaket kulit berwarna hitam, rambut

yang klimis, mengenakan jam tangan, celana jeans, dan sepatu sporty serta tas

punggung berwarna hitam. Key informan kedua ini nampak begitu modis. Key

informan kedua ini yaitu EL juga nampak menggunakan bahasa komunikasi

Indonesia biasa seperti penggunaan bahasa Indonesia sehari-hari ketika

berkomunikasi dengan teman-teman sesama gay nya yang berjumlah 5 (lima)

orang. Tidak terdapat penggunaan bahasa khusus. Pembahasan yang mereka

bicarakan nampak apa adanya tidak ada yang ditutup-tutupi sesekali mereka

membahas tentang perkuliahan dan sesekali mereka membahas mengenai

hubungan percintaan mereka dengan pasangan sesama jenisnya. Dan terkadang

terdengar ucapan-ucapan mengenai seks.

Key informan ketiga ini yaitu YEL, dari segi penampilan bisa dikatakan

yang paling simple atau sederhana dibandingkan dengan kedua key informan

sebelumnya. Dia mengenakan kaos dan celana jeans serta mengenakan sepatu

Page 161: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

144

 

bertali. Key informan ketiga ini yaitu YEL berkumpul dengan teman-teman

sesama gay nya di sebuah kos-kosan yang terletak di kota Serang dengan teman-

temannya yang berjumlah 3 orang. dari hasil observasi yang didapatkan ketika itu,

terlihat pada awalnya terdapat sedikit kekakuan ketika mereka berkomunikasi,

akan tetapi tidak memerlukan waktu yang cukup lama, akhirnya mereka bisa

mencairkan suasana. Terkadang terdapat body language yang sedikit kewanita-

wanitaan terlihat nampak pada saat mereka sedang bercanda. Dan mereka

berbicara tanpa batasan, seperti membicarakan masalah seks, laki-laki macho

yang sedang telanjang dada, dan masalah percintaan.

Dalam panggung belakang ini mahasiswa homoseksual nampak lebih

santai dan bisa menjadi diri mereka yang apa adanya tanpa harus ada yang

ditutup-tutupi. Karena dalam panggung belakang ini, terdapat kesamaan nasib

atau norma diantara mereka sebagai seorang gay. Hal ini nampak seperti hasil

observasi yang didapatkan sewaktu peneliti terjun ke lapangan, ketika peneliti

berada ditengah-tengah para key informan yang sedang berinteraksi dengan teman

dekat sesama gaynya, nampak sangat terlihat jelas bahwa mereka sangat rileks

dan bahan obrolan yang dikatakan jauh lebih bebas dengan obrolan yang

dilontarkan nampak sedikit vulgar seperti soal seks, hubungan berpacaran yang

mereka lakukan dengan pasangan sesama jenis mereka, dan mengenai kepribadian

gay mereka.

4.3. Realitas Dramaturgi Mahasiswa Homoseksual

Hasil penelitian yang telah diuraikan diatas maka peneliti akan membahas

mengenai Presentasi Diri Mahasiswa Homoseksual di Kota Serang. Tipe-tipe

Page 162: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

145

 

homoseksual yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini yaitu “the secret

homosexual” yaitu tipe ini ditunjukkan kepada homoseksual yang berusaha untuk

menyembunyikan perilaku homoseksualnya dari lingkungannya. Mereka pandai

menyembunyikan perilaku sehingga tidak nampak berbeda dari orang lain di

lingkungannya, dengan sifat yang ditampilkan masing-masing para key informan

dalam penelitian ini. Karena para key informan ini berusaha untuk

menyembunyikan perilaku homoseksualnya dari lingkungannya, sehingga

memungkinkan mereka untuk memainkan peran yang berbeda dan sesuai dengan

situasi dan identitas sosial lingkungan sosialnya.

Hal ini terbukti dengan adanya peran yang mereka mainkan yaitu di

wilayah panggung depan (front stage), dan di wilayah panggung belakang (back

stage). Dalam front stage, Goffman membedakan antara setting dan front

personal.148 Setting mengacu pada pemandangan fisik yang biasanya harus ada

disitu ketika mahasiswa homoseksual ini memainkan perannya. Setting dalam

panggung depan mahasiswa homoseksual ini terbagi menjadi dua yaitu di

lingkungan rumahnya dan di lingkungan kampusnya, tempat ia menjadi seorang

mahasiswa. Sedangkan menurut Goffman front personal disini terbagi menjadi

penampilan dan gaya.149 Penampilan meliputi berbagai jenis barang yang

mengenalkan kepada kita status sosial dari mahasiswa homoseksual tersebut.

Gaya mengenalkan kepada masyarakat, peran macam apa yang diharapkan

mahasiswa homoseksual ini untuk dimainkan dalam situasi tertentu.

                                                                                                                         148George Ritzer & Douglash J. Goodman. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana.

Hal. 298. 149Ibid.,Hal. 299.  

Page 163: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

146

 

Setelah melakukan wawancara dari ke-3 (ketiga) key informan, 1 (satu)

informan pendukung dan 1 (satu) orang narasumber dapat ditarik sebuah

kesimpulan bahwa mahasiswa gay hampir semuanya memerankan peran sosial

ketika berinteraksi dengan lingkungan sosialnya yang berlainan dengan penuh

kehati-hatian dan melakukan pengendalian diri dengan baik.

Ketiga key informan sepakat, bahwa mereka merupakan individu yang

memiliki peran sebagai makhluk sosial. Mereka melakukan kontak sosial dan

berkomunikasi dengan semua orang. Tidak terkecuali dengan masyarakat di

sekeliling mereka yang mayoritas merupakan masyarakat heteroseksual,

khususnya di kota Serang. Mereka sadar terhadap situasi sosial dalam lingkungan

mereka, terutama mengenai nilai dan norma sosial agama yang ada di masyarakat

sekitar mengenai pilihan orientasi seksual yang dapat diterima. Masyarakat kota

Serang yang mayoritas masyarakat yang beragama, merupakan masyarakat

heteroseksual yang masih menganggap pilihan orientasi seksual seperti

homoseksual masih tabu dan masih tidak dapat diterima.

Karena terdapat nilai maupun norma yang memberikan batas-batas pada

perilaku manusia. Misalnya perempuan tidak bermain kasar, perempuan bermain

boneka, laki-laki jangan menangis, laki-laki bermain pedang-pedangan dan pistol-

pistolan. Sehingga secara tidak langsung hal ini memberikan arti bahwa laki-laki

tidak boleh berperilaku seperti perempuan begitu juga sebaliknya. Apalagi

terdapat orientasi seksual seperti homoseksual, tentu itu tidak diterima dan masih

dianggap tabu oleh masyarakat khususnya kota Serang. Karena kota Serang

masyarakatnya didominasi oleh masyarakat yang beragama, dan memiliki

Page 164: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

147

 

background sebagai kota santri. Terutama di kalangan orang-orang tua jaman

dahulu.

Sebagai mahasiswa, yang notabenenya seseorang yang terpelajar, maka

pandangan negatif akan segera dilayangkan pada mahasiswa gay. Mahasiswa

merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena

ikatan dengan perguruan tinggi. Mahasiswa juga merupakan calon intelektual atau

cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali syarat

dengan berbagai predikat.

Sehingga di mata masyarakat mahasiswa dianggap

nyaris tidak boleh memiliki kesalahan. Yang pada akhirnya, ketiga key informan

ini melakukan hal yang sama yaitu menghindari pengungkapan jati diri mereka

kepada masyarakat. Sehingga mahsiswa gay ini harus mau untuk melakukan

sebuah seni pengelolaan kesan, yang dapat diterima, agar mereka dapat

berinteraksi dalam dunia sosialnya.

Mempunyai pilihan orientasi seksual yang berbeda dengan mayoritas

masyarakat di lingkungan sosialnya tentu saja tidak mudah bagi mahasiswa gay,

karena pilihan menjadi seorang gay di kota Serang yang mayoritas masyarakatnya

beragama islam dan Serang identik dengan kota santri ini masih menjadi sesuatu

yang tabu yang tidak dapat diterima. Sehingga pilihannya itu hanya akan menjadi

sebuah aib yang dapat membuat malu keluarga bahkan lingkungannya. Sehingga

dengan adanya identitas sosial yang berlainan tersebut membuat mahasiswa gay

ini melakukan sebuah drama atau teknik-teknik pengelolaan informasi untuk

menyembunyikan jati dirinya sebagai seorang gay agar masyarakat yang

mayoritas heteroseksual tersebut tetap tidak mengetahui jati dirinya sebagai

Page 165: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

148

 

seorang gay, apalagi mereka yang memiliki status sebagai mahasiswa, yang pada

akhirnya mereka memiliki peran ganda atau dualisme peran.

Karena ketika manusia melakukan proses komunikasi, terdapat nilai

maupun norma mengenai tata kelakuan yang secara sadar maupun tidak sadar

memberikan batas-batas pada perilaku individu. Tata kelakuan juga merupakan

alat yang memerintahkan dan sekaligus melarang seorang anggota masyarakat

melakukan suatu perbuatan. Dalam hal ini, setiap masyarakat mempunyai tata

kelakuan masing-masing yang sering kali berbeda satu dengan lainnya karena tata

kelakuan timbul dari pengalaman masyarakat yang berbeda-beda dari masyarakat

yang bersangkutan.150

Sama seperti ketiga key informan dalam penelitian ini, di mana ketika

mereka berada di lingkungan keluarganya, yang meskipun keluarga merupakan

lingkungan terdekat bagi AL, EL dan YEL akan tetapi, mereka tidak berani dan

masih tidak bisa untuk terbuka mengenai jati diri mereka yang sebenarnya sebagai

seorang gay. Padahal sejak kecil mereka dibesarkan dan kumpul bersama anggota

keluarganya, hal itu tidak bisa menjadi tolak ukur bagi mereka untuk terbuka

mengenai rahasia akan jati diri mereka yang sebenarnya kepada keluarga. Karena

menjadi seorang gay merupakan keputusan yang mereka anggap sebagai sesuatu

yang sulit untuk diberitahukan kepada orang lain, tidak terkecuali keluarga.

Karena hal tersebut merupakan aib yang tidak hanya menghancurkan nama baik

dirinya sendiri, akan tetapi juga dapat menjadi aib bagi keluarganya. Sehingga

                                                                                                                         150 Soerjono Soekanto. 2014. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hal.173.

Page 166: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

149

 

orang tua hanya perlu mengetahui mereka dari segi mereka sebagai laki-laki

normal dan sebagai anak baik-baik dan kebanggaan dari keluarganya.

  Individu gay akan menutup jati diri aslinya tersebut, meskipun terhadap

keluarga yang merupakan lingkungan terdekat dengan seseorang. Dikarenakan

perilaku seksual yang dipilih merupakan perilaku yang dianggap menyimpang,

dan tidak dapat diterima baik di lingkungan keluarga maupun lingkungan sekitar

tempat tinggalnya, yang mayoritas adalah heteroseksual.

Nilai dan norma yang ada di masyarakat berkaitan dengan peraturan dan

pengendalian masyarakatnya dalam menjalani fungsi seksualnya itu lah, yang

menjadi permasalahan individu gay secara umum, yaitu perasaan terkungkung

atas jati diri sebenarnya yang dimiliki. Karena apabila mereka secara terang-

terangan atau terbongkar jati diri yang sebenarnya sebagai seorang gay, mereka

akan merasa tidak aman, dan mendapatkan tekanan psikis berupa rasa penolakan

atau rasa kekecewaan baik itu di lingkungan keluarganya sendiri selaku lingungan

yang paling dekat dengan setiap orang.

Menurut Goffman masalah dramaturgis itu terjadi pada orang-orang yang

mendapatkan stigma discreditable adalah stigma yang perbedaannya tidak

diketahui oleh anggota penonton, yaitu dalam penelitian ini mahasiswa

homoseksual. Masalah dramaturgis mendasar bagi seseorang yang mempunyai

stigma discreditable adalah pengelolaan informasi sedemikian rupa sehingga

masalahnya tetap tak diketahui oleh orang lain.151

                                                                                                                         151  George Ritzer & Douglash J. Goodman. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana. Hal. 303.  

Page 167: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

150

 

Seperti permasalahan yang dialami key informan yang kedua yaitu EL, di

mana orang tua sempat mengetahui akan jati dirinya sebagai seorang gay, melalui

sebuah kejadian yang tidak terduga, di mana dahulu pada saat EL menjalin

hubungan dengan kekasihnya (laki-laki), dan akhirnya hubungan tersebut

berakhir, kekasihnya merasa tidak terima dengan keputusan yang dianggap

sepihak itu, akhirnya membongkar semua rahasia EL mengenai identitas aslinya

sebagai gay, kepada orang tua EL. Orang tua merasa sangat marah dan kecewa

terhadap perilaku EL yang seperti itu. Dan menyuruh EL untuk bertaubat, dan

kembali pada jalan yang benar, yaitu menjadi laki-laki normal yang menyukai

perempuan. Semenjak kejadian tersebut, EL sangat menjaga sikap dan

perilakunya ketika berada di rumah seperti body language, ekspresi dan bertutur

kata, dan lebih rajin untuk menjalankan ibadah. Selain itu, pada saat mengajak

teman-teman sesama gay-nya. EL lebih berhati-hati dan memilih mana teman

yang bisa diajak ke rumah dan sifatnya tidak seperti kewanita-wanitaan. Selain

itu, EL juga berusaha sedemikian rupa untuk mengelola kesan dihadapan

keluarganya dan mengakui bahwa dia telah bertaubat dan berubah menjadi laki-

laki straight pada umumnya.

EL senantiasa mengelola kesannya pada saat di rumah, di mana dia

membatasi gaya berbicara, gaya berjalan, atau body language-nya pada saat

berinteraksi dengan anggota keluarganya. Hal ini dilakukan supaya keluarganya

yaitu orang tua, kakak, dan adiknya tetap tidak mengetahui akan jati dirinya yang

sebenarnya sebagai seorang gay. Karena ada suatu resiko yang besar ketika

panggung belakang “privat” dari seorang individu gay bisa diketahui oleh orang

Page 168: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

151

 

lain. Mengingat dalam hal ini, panggung tersebut bersiftat rahasia, maka hal yang

wajar bagi individu gay untuk menutupi panggung privat tersebut dengan

tampilan luar yang memukau. Karena apabila jati diri individu gay tersebut

terbongkar oleh anggota keluarganya, pasti individu gay ini akan mendapatkan

tekanan psikis dari keluarga, karena orang tua pasti akan merasa kecewa dengan

pilihannya menjadi seorang gay.

Sama halnya dengan key informan yang lainnya yaitu AL, dan YEL.

Mereka juga melakukan pengelolaan kesan untuk membentuk dan menjaga

hubungan dengan anggota keluarganya masing-masing. Supaya hubungan dan

komunikasi yang dijalin tetap berjalan dengan baik. Meskipun dalam hasil

wawancara yang telah dilakukan bahwa anggota keluarga dari masing-masing key

informan pernah menyatakan rasa kecurigaan mereka, para key informan berusaha

beralih atau membuat alibi sedemikian rupa, supaya rahasia mereka akan jati diri

sebagai seorang gay tetap terjaga.

Ketiga key informan dalam penelitian ini ketika berada di dalam

lingkungan keluarga lebih menjaga sikap mereka, di mana mereka membatasi

gaya bicara, gaya berjalan, atau body language mereka pada saat berinteraksi

dengan anggota keluarganya dengan gaya bicaranya yang sopan, body language

atau cara berjalan dan berbusana yang santai seperti laki-laki normal.

Begitu juga proses komunikasi yang dilakukan ketiga key informan ini, di

mana terdapat pengelolaan kesan yang hampir sama ketika mereka berada di

lingkungan kampusnya. Dari penjelasan yang diterangkan oleh masing-masing

key informan, di mana semua key informan, baik itu AL, EL dan YEL berusaha

Page 169: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

152

 

untuk melakukan pengelolaan kesan dihadapan teman-teman kampusnya, dengan

bersikap sesuai dengan penampilan yang mereka tunjukkan masing-masing

kepada teman-temannya tersebut. Dengan tujuan supaya teman-teman di

kampusnya tidak mengetahui akan jati diri mereka yang sebenarnya sebagai

seorang gay. Di mana terdapat perbedaan pada masing-masing key informan

dalam menunjukkan penampilan mereka di hadapan teman-teman atau di

lingkungan kampusnya.

Pada key informan pertama dan ketiga yaitu AL dan YEL mereka pada

dasarnya memang memiliki karakter pribadi yang ceria dan mudah untuk dekat

dengan orang lain. Untuk AL sendiri Karena dari latar belakang lingkungan

tempat dia bersosialisasi yang di dominasi oleh masyarakat heteroseksual dan

mayoritas masyarakatnya beragama dan menganggap bahwa perilaku

homoseksual tidak diterima dan masih dianggap tabu oleh sebagian besar

masyarakatnya. Sehingga memungkinkan AL untuk mengelola kesan sedemikian

rupa dihadapan lingkungan sosialnya tersebut, yaitu lingkungan kampusnya

dengan cara, memiliki 2 (dua) kepribadian. Menjadi pribadi heteroseksual pada

saat bersosialisasi dengan lingkungan kampusnya yang mayoritas adalah

mayarakat heteroseksual. Dan menjadi dirinya yang sebenarnya yaitu gay, ketika

dia bersama dengan lingkungan sosial teman-teman gay-nya.

Meskipun AL mempunyai 2 (dua) kepribadian. Hal itu tidak merubah

perilaku dan sikap yang AL tunjukkan kepada teman-temannya. AL termasuk

pribadi yang ceria dan mudah untuk bergaul dengan teman-teman kampusnya. AL

merupakan tipe laki-laki yang cerewet, lebay dan terkadang suka bersikap manja

Page 170: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

153

 

kepada teman-teman kampusnya seperti layaknya seorang wanita. Dan terkadang

suka menirukan sikap dan tingkah laku wanita, dengan body language yang lemah

gemulai. Tetapi hal itu dia lakukan hanya sekedar untuk menghibur teman-

temannya supaya suasana menjadi lebih menyenangkan. Hal itu juga sama seperti

yang diungkapkan oleh salah satu teman kampusnya yang mengetahui AL sebagai

seorang gay.

Meskipun dari gaya berbicara dan body language yang ditampilkan oleh

AL kepada teman-teman di kampusnya yang seperti telah dijelaskan sebelumnya.

Hal tersebut tidak membuat teman-temannya, terutama sahabatnya sendiri

mencurigai akan jati diri AL sebagai seorang gay. Kehidupan kaum homoseksual

selalu dikaitkan dengan teman akrabnya wanita. Semua itu telah teruji dalam

penelitian ini, hasil penelitian ini menjelaskan semua key informan dalam

penelitian ini memiliki ketika berada di lingkungan kampus lebis bisa dekat

dengan perempuan sehingga teman dekat mereka ketika berada di kampus yaitu

perempuan sebagai teman untuk berbagi cerita dengan mereka.

Dalam arti kata, beberapa orang terdekat kaum homoseksaul mengetahui

personal mereka. Tanpa memperdulikan dampak yang diciptakan. Akan tetapi,

individu homoseksual yang menceritakan dirinya kepada seseorang tidak dapat

begitu saja memilih orang untuk membuka rahasia yang disimpannya. Demikian

pula ketika mereka menceritakan mengenai rahasia tentang diri mereka itu,

merekapun harus memilih orang-orang yang dapat dipercaya, supaya identitas

mereka sebagai seorang gay, tidak menyebarluas ke masyarakat.

Page 171: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

154

 

Itu semua dilakukan oleh seorang homoseksual, supaya kerahasiaan hidup

mereka dapat tersimpan dengan rapih tanpa diketahui masyarakat luas dengan

menceritakan segala keluh kesah mereka kepada orang-orang yang mereka

percayai. Sebagai wujud meringankan beban yang mereka rasakan.

Dan sebelum sahabatnya AL ini mengetahui akan jati diri AL yang

sebenarnya, sahabatnya ini sama sekali tidak menaruh kecurigaan bahwa dia

adalah seorang gay. Dan sahabatnya ini mengakui bahwa AL benar-benar sangat

pandai dalam menjaga kerahasiaan akan jati dirinya sebagai seorang gay. Bahkan

sahabat dekatnya sendiri pun sama sekali tidak menaruh kecurigaan dan tidak

menyadari terhadap jati diri AL yang sebenarnya sebagai seorang gay sebelum

AL menceritakan sendirinya.

Meskipun dengan sikap dan tingkah laku yang AL tampilkan ketika

bersama dengan teman-temannya, yaitu AL merupakan tipe laki-laki yang

cerewet, lebay dan terkadang suka bersikap manja kepada teman-teman

kampusnya seperti layaknya seorang wanita. Dan terkadang suka menirukan sikap

dan tingkah laku wanita, dengan body language yang lemah gemulai. Teman-

temannya tidak menaruh rasa kecurigaan dan tidak menyadari bahwa dia adalah

seorang gay.

Untuk key informan ketiga, yaitu YEL dengan karakter pribadi yang dia

tampilkan kepada teman-teman kampusnya, yang tidak jauh berbeda dengan key

informan pertama yaitu AL. Di mana key informan ketiga ini yaitu YEL

mengungkapkan hal yang sama mengenai keberadaan homoseksual khususnya

gay di kota Serang. Dengan keadaan masyarakat kota Serang yang religius dan

Page 172: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

155

 

Serang identik dengan kota santri. Sehingga keberadaan homoseksual gay di kota

ini masih belum dapat diterima dan masih dianggap sebagai hal yang tabu dan

hanya akan menjadi aib bagi keluarganya. Sehingga untuk YEL menjaga jati

dirinya sebagai seorang gay sendiri dianggap penting.

Meskipun YEL menggangap bahwa menjaga rahasia mengenai jati diri

yang sebenarnya dianggap penting. Hal ini tidak mempengaruhi YEL ketika dia

bersosialisasi dengan teman-temannya. YEL merupakan individu dengan karakter

pribadi yang ceria dan santai sehingga memungkinkan dia mempunyai banyak

teman. Gaya berbicara yang blak-blakan dan body language yang seperti

kewanita-wanitaan atau lemah gemulai, tidak membuat citra YEL negatif, justru

dengan sikap dan tingkahnya yang seperti itu, memungkinkan suasana bersama

dengan teman-teman yang ada disekelilingnya menjadi lebih menyenangkan. Hal

ini lah yang membuat YEL jadi mempunyai banyak teman.

Meskipun penampilan yang diperlihatkan oleh YEL seperti itu, hal

tersebut tidak membuat teman-teman YEL menjadi curiga atau menyadari akan

jati dirinya yang asli sebagai gay. Karena YEL bertingkah seperti itu hanya pada

situasi tertentu saja dan hanya dengan teman dekatnya saja. Karena bagi YEL

tidak ada untungnya untuk memberitahukan akan jati dirinya yang sebenarnya

kepada orang lain bahwa dia adalah seorang gay. Karena hal tersebut merupakan

aib yang dapat mencemarkan nama baiknya dan hanya akan memalukan

keluarganya saja.

Sedangkan untuk key informan kedua yaitu EL, EL merupakan laki-laki

homoseksual atau gay yang tidak sama sekali terlihat bahwa dia adalah seorang

Page 173: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

156

 

gay. Baik secara fisik maupun tingkah laku atau body language-nya.

Penampilannya pun stylish, trendy dan fashionable. Pada saat peneliti melakukan

proses wawancara dan melakukan observasi terhadap sikap dan tingkah laku EL,

peneliti pun sangat terkejut dan tidak menyangka sama sekali bahwa dengan

tampang yang cukup tampan dan badan yang gagah seperti itu ternyata key

informan kedua ini yaitu EL adalah seorang gay.

EL merupakan laki-laki homoseksual yang metroseksual, yaitu laki-laki

homoseksual yang sangat menjaga kebersihan tubuhnya mulai dari muka sampai

rambut. Sehingga penampilannya pun sangat bersih, rapih dan wangi. Dengan

postur tubuh yang tinggi, kulit yang sawo matang dan bersih serta pakaian yang

fashionable membuat EL sangat berbeda dengan kedua key informan sebelumnya.

Bahkan body language yang ditampilkan EL pun tidak seperti kedua key informan

sebelumnya, dimana AL dan YEL terkadang suka menunjukkan body language

maupun gaya berbicara seperti kewanita-wanitaan atau lemah gemulai.

Sehingga teman-teman di lingkungan kampusnya pun tidak sama sekali

memiliki rasa kecurigaan ataupun menyadari akan jati diri yang sebenarnya

sebagai seorang gay. Jadi bisa sangat dibedakan antara ketiga key informan ini,

dimana masing-masing memiliki gaya dan tampilan yang berbeda-beda ketika

berhadapan dengan orang lain atau dengan teman di lingkungan kampusnya.

Karena dampak yang dapat ditimbulkan, apabila individu homoseksual

melakukan pengungkapan diri kepada lingkungan sosial, maka memungkinkan

reaksi yang didapatkan yaitu menimbulkan diskriminasi dari lingkungan sosial.

Diskriminasi dan tekanan sosial menyebabkan mereka hidup dengan identitas

Page 174: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

157

 

ganda di kehidupan heteroseksual. Mereka tidak dapat bebas mengekspresikan

dirinya sebagai seorang gay yang juga hidup untuk belajar dan bersosialisasi

dengan lingkungan sekitar tempat dia menjadi bagian dari anggota lingkungan

sosialnya tersebut, khususnya pada masyarakat yang mayoritas heteroseksual.

Karena individu homoseksual mendapatkan stigma terdiskreditkan dari

lingkungannya. Sehingga masalah dramaturgis mendasar bagi seorang yang

mempunyai stigma terdiskreditkan adalah pengelolaan informasi sedemikian rupa

sehingga masalahnya tetap tak diketahui oleh orang lain. 152

Mahasiswa homoseksual pada akhirnya berusaha untuk menyesuaikan diri

dengan nilai dan norma yang ada. Penyesuaian diri dalam bahasa aslinya dikenal

dengan istilah adjustment atau personal adjustment. Dalam hal ini penyesuaian

diri yang dimaksud adalah penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas terhadap

suatu norma. Pemaknaan penyesuaian diri seperti ini menyiratkan bahwa disana

individu seakan-akan mendapat tekanan kuat untuk mampu menghindarkan diri

dari penyimpangan perilaku, baik secara moral, sosial maupun emosional. Dalam

sudut pandang ini, individu selalu diarahkan kepada tuntuan konformitas dan

terancam akan tertolak dirinya manakala perilaku tidak sesuai dengan norma-

norma yang berlaku.153

Dalam penelitian ini ada beberapa cara individu homoseksual berperilaku

ganda dalam kehidupan dengan masyarakat heteroseksual. Seperti pandai menjaga

                                                                                                                         152 George Ritzer & Douglash J. Goodman. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana. Hal. 303. 153 Mohammad Ali & Mohammad Asrori. 2009. Psikologi Remaja Perkembagan Peserta Didik.

Jakarta: Bumi Aksara. Hal.173-174.

Page 175: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

158

 

diri, dan menempatkan diri ketika berada di lingkungan sosial, berusaha untuk

menutupi diri, serta berperilaku normal.

Ada beberapa alasan yang membuat homoseksual masih bertahan dengan

kehidupan mereka saat ini. Yaitu rasa kenyamanan yang didapat dari pasangan

saat ini, dan faktor biologis yang didapat. Di mana individu homoseksual gay

membutuhkan hasrat dan keinginan untuk melakukan biologis sesuai dengan

orientasi seksualnya.

Berat untuk menjalani kehidupan dengan dua sisi yang berbeda. Itu yang

dirasakan homoseksual gay dalam penelitian ini ketika berinteraksi dan berbaur

dengan lingkungan sosialnya yang berada di wilayah panggung depan. Sehingga

ketiga key informan ini juga membutuhkan tempat di mana mereka dapat

bersantai dengan orang-orang disekeliling mereka tanpa harus berpura-pura dan

bisa menjadi dirinya yang seutuhnya sebagai seorang gay. Dalam panggung

belakang inilah yang merupakan panggung pribadi bagi mahasisha gay untuk

berinteraksi dengan teman-teman yang sesama sepertinya yaitu gay.

Mereka merasakan mendapatkan kenyamanan karena mereka bisa berada

disekeliling orang-orang yang sama sepertinya yang memiliki perasaan senasib.

Sehingga mereka merasa bebas untuk mencurahkan masalah yang berkaitan

dengan pilihan orientasi mereka sebagai seorang gay itu tanpa harus takut dinilai

negatif oleh orang lain. Segala permasalahan yang ada ketika mereka menjalani

kehidupan sehari-hari baik dalam urusan percintaan, ataupun masalah hidup yang

lain, bisa mereka ceritakan kepada teman-temannya yang sesama gay itu.

Sehingga terjalin ikatan pertemenan diatara mereka. Tahap persahabatan atau

Page 176: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

159

 

pertemanan yaitu, di mana setiap orang apakah ada kesamaan dan kepentingan

yang terjalin selama menjalani suatu hubungan (Weinstock & Obligasi 2000).154

Kriteria lain dari tahap pertemanan atau persahabatan ini adalah adanya tingkat

kepercayaan satu sama lain. Tingkat kepercayaan yang tinggi akan mengukuhkan

jalinan persahabatan diatara mereka. Di mana AL, EL dan YEL mereka

sependapat bahwa pentingnya mendapatkan teman yang sama-sama dapat saling

menjaga rahasia akan jati diri asli sebagai gay, supaya masyarakat luas tetap

menganggap mereka dengan sebagaimana semestinya.

Kehidupan mahasiswa gay khususnya yang berada di kota Serang ini

ssendiri, tidak terdapat atribut-atribut khusus yang mencirikan bahwa mereka

merupakan anggota dari suatu komunitas tertentu, atau pun penggunaan bahasa

khusus. Karena menurut ketiga key informan dalam penelitian ini, bahwa untuk di

kota Serang sendiri memang belum adanya perkumpulan atau komunitas besar

yang menampung kaum-kaum gay untuk saling berjumpa. Meskipun ada untuk

gay di kota Serang hanya terdapat komunitas kecil, yang biasanya berkumpul

seperti sebuah “geng” yang terdiri dari 4-5 orang.

Penggunaan bahasa yang mereka ucapkan ketika berinterkasi dengan

teman-teman mereka yang sesama pun menggunakan bahasa komunikasi

Indonesia biasa. Sehingga untuk di kota Serang sendiri memang masih sulit untuk

mengetahui laki-laki mana yang merupakan seorang gay. Tetapi, biasanya

diantara sesama gay mereka dapat menebak siapa saja orang yang sama seperti

dirinya yaitu gay. Karena dalam istilah mereka terdapat gay radar, yaitu                                                                                                                          154Nia Kania Kurniawati. 2014. Komunikasi Antarpribadi Konsep dan Teori Dasar. Serang: Graha

Ilmu. Hal. 46.

Page 177: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

160

 

merupakan sebuah insting tersendiri yang dimiliki oleh masing-masing individu

gay. Biasanya mereka melihat dari kelenturan dan kelentikan jari tangan ketika

mereka sedang berjalan, dan sedikit dari gaya berbicara. Ketika mereka

berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman-teman sesama gay nya,

pembicaraan yang mereka lakukan lebih lepas dan lebih bebas, jika dibandingkan

ketika mereka berbicara dengan lingkungan sosial mereka yang mayoritas

heteroseksual. Di panggung belakang inilah mahasiswa gay yang menjadi key

informan dalam penelitian bertindak dengan cara yang berbeda dibandingkan

ketika berada di panggung depan, di mana di panggung belakang ini ketiga key

informan merasa lebih leluasa dalam bersikap.

Jika digambarkan dalam sebuah matrik secara umum maka dapat di

gambarkan seperti dibawah ini:

Page 178: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

161

� � � �

Gambar 4.2

Matriks Hasil Temuan Penelitian

Pengelolaan Kesan

Panggung Depan Panggung Belakang

Situasi Sosial: Nilai Dan Norma sosial Yang

Ditanamkan Sejak Kecil Dari Keluarga Kepada Diri

Individu. Sehingga Konsep Diri Yang Ditampilkan

Dirumah: 1. Menyembunyikan jati diri

asli sebagai seorang gay. 2. Menjaga sikap, seperti

body language, dan ekspresi agar tidak nampak seperti kewanita-wanitaan.

3. Sopan santun. 4. Rajin beribadah. 5. Membatasi gaya

berbicara.6. Berpenampilan rapih. 7. Pendiam (tidak terlalu

banyak berbicara). 8. Tidak terlalu terbuka

mengenai permasalahan pribadi.

Situasi Sosial: Mayoritas Lingkungan Ini Yaitu

Heteroseksual. Dan Background Diri Sebagai

Seorang Mahasiswa, Sehingga Konsep Diri Yang

Ditampilkan:

1. Menyembunyikan jati diri asli sebagai seorang gay.

2. Cerewet (Banyak Bicara). 3. Tidak aktif dalam kegiatan

kampus. 4. Body language terlihat

sedikit seperti kewanita-wanitaan (pada saat-saat tertentu). Untuk gay dengan sifat sissy.

5. Body language macho, tegap, dan gagah untuk gay dengan sifat boyish.

6. Berpenampilan rapih, modis dan trendy.

7. Lebih mudak akrab dengan perempuan. Sehingga rata-rata sahabatnya merupakan perempuan.

Lingkungan Kampus Lingkungan Rumah � � � � � � � � � � � �

� � � � � � � �

Situasi Sosial: Orientasi Seksual Yang Dimiliki

Sama, Sehingga Terdapat Kesamaan Nilai Dan Norma

Yang Dimiliki Dalam Kelompok. Sehingga Konsep

Diri Yang Ditampilkan: 1. Berpenampilan rapih, dan

wangi. 2. Merawat diri/tubuh (ke

tempat fitness dan facial). Untuk menarik pasangan.

3. Tidak ada atribut atau bahasa khusus yang digunakan.

4. Ketika bersama dengan teman sesama gay body language dan ekspresi lebih santai.

5. Bersikap bebas atau tidak terikat pada aturan.

6. Berbicara tanpa batasan. 7. Terbuka mengenai

permasalahan pribadi dan mengenai pilihan orientasi seksualnya.

Pengelolaan Kesan Yang Baik

Terjaga Kerahasiaan Akan Jati Diri Asli

Sebagai Seorang Gay

Pengelolaan Kesan Yang Tidak Berjalan Dengan Baik Dikhawatirkan Terbongkarnya

Jati Diri Sebagai Gay Sehingga Menimbulkan

1. Tekanan Psikis 2. Merasa Tak Diterima 3. Merasa Bersalah

Pengelolaan Kesan Yang Dilakukan

1. Membuat Berbagai Macam Alibi. 2. Mengaku Sudah Bertaubat 3. Lebih berhati-hati ketika akan memperkenalkan atau

membawa teman gay nya ke lingkungan keluarga.

Page 179: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

162

 

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya maka, peneliti dapat

mengemukakan beberapa hal yang ditarik sebagai kesimpulan-kesimpulan dari

uraian yang telah dijabarkan sebelumnya mengenai “Presentasi Diri Mahasiswa

Homoseksual di Kota Serang”.

1. Presentasi Diri Mahasiswa Gay dalam Lingkungan Keluarga Sebagai

Panggung Depan

Ketiga mahasiswa gay di kota Serang yang menjadi key informan dalam

penelitian ini semuanya mengelola informasi di lingkungan rumah dengan penuh

kehati-hatian. Dalam panggung depan ini mahasiswa gay akan menampilkan seni

pengelolaan informasi mengenai konsep ideal dirinya yang sekiranya bisa

diterima di lingkungan sosial dalam wilayah panggung depannya.

Situasi dan identitas sosial yang ada di rumah ketiga key informan ini

mengharuskan mereka untuk melakukan seni pengelolaan informasi dengan

penuh kehati-hatian. Di mana masing-masing dari ketiga key informan ini

mendapatkan basic sedari dini berupa pengajaran nilai dan norma sosial serta

agama yang baik dari keluarganya. Sehingga mereka benar-benar sangat

mengetahui bahwa pilihan mereka dengan menjadi seorang gay merupakan

sebuah aib yang dapat menimbulkan rasa kekecewaan dan kemarahan bagi

 

162

Page 180: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

163

 

keluarga apabila sampai pilihan orientasi seksual yang mereka pilih sebagai gay

diketahui oleh keluarganya. Yang pada akhirnya mengharuskan mereka untuk

melakukan seni pengelolaan informasi dengan penuh kehati-hatian. Yaitu ketika

mereka di rumah dan melakukan interaksi dengan anggota keluarganya ketiga key

informan ini yaitu AL, EL dan YEL dengan mengelola kesan dan menjaga sikap

seperti body language dan ekspresi yang tidak seperti kewanita-wanitaan yaitu

tidak nampak secara nyata atau tidak cenderung menunjukkan

homoseksualitasnya. Dan mereka pandai menyembunyikan perilaku sehingga

tidak nampak berbeda dari laki-laki lain ketika berada di rumah dan berinteraksi

dengan anggota keluarganya.

2. Presentasi Diri Mahasiswa Gay dalam Lingkungan Kampus Sebagai

Panggung Depan

Kedua, situasi dan identitas sosial yang ada di lingkungan teman-teman

kampus ketiga key informan ini yang berada di wilayah kota Serang, di mana nilai

dan norma yang berkaitan dengan homoseksualitas masih tabu dan tidak dapat

diterima. Sehingga, sebagai mahasiswa, yang notabenenya seseorang yang

terpelajar, maka pandangan negatif akan segera dilayangkan pada mahasiswa gay.

Yang pada akhirnya, ketiga key informan ini melakukan hal yang sama yaitu

menghindari pengungkapan jati diri mereka kepada teman-teman di lingkungan

kampusnya, mereka pandai menyembunyikan perilaku sehingga tidak tampak

berbeda dari orang lain di lingkunagn kampusnya.

Terdapat perbedaan sifat dan sikap masing-masing yang ditampilkan

ketika mereka berinteraksi dengan teman-teman di lingkungan kampusnya yaitu

Page 181: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

164

 

untuk AL sendiri masih tergolong tipe gay boyish yang tidak terlalu nampak atau

tidak cenderung menunjukkan sifat pria yang lemah atau seperti kewanita-

wanitaan ketika berinteraksi dengan teman-teman di lingkungan kampusnya,

meskipun AL termsuk pria yang cerewet tetapi dia tetap berusaha menjaga body

language dan ekspresi wajah yang dia tampilkan ketika melakukan interaksi

dengan teman-temannya. Begitu juga dengan EL selaku key informan kedua, dia

merupakan tipe gay boyish dengan penampilan dan gaya yang ditunjukkan mulai

dari body language, ekspresi ketika berinteraksi, gaya berpakaian, dan gaya

berbicaranya yang nampak seperti pria lainnya, yang bisa termasuk ke tipe pria

metroseksual yang menjaga penampilan mulai dari kebersihan kulit muka, gaya

rambut dan penampilan tubuh. Sedangkan untuk YEL selaku key informan ketiga

ini dia tergolong tipe gay sissy yaitu dianggap pria yang lemah, dan terdapat

perilaku yang menunjukkan perilaku yang secara aneh sebagai kewanita-

wanitaan. Seperti dari gaya berbicara dan apabila diamati terdapat body language

yang samar-samar terlihat dari lentikan jari yang sedikit seperti kewanita-

wanitaan. Meskipun seperti itu, YEL termasuk pria homoseksual yang pandai

menyembunyikan perilaku homoseksualitasnya tersebut ketika melakukan

interaksi dengan teman-teman di lingkungan kampusnya.

3. Presentasi Diri Mahasiswa Gay dalam Lingkungan Kelompok Gay

Sebagai Panggung Belakang.

Back Stage dipahami subjek penelitian sebagai panggung di mana mereka

bisa memperlihatkan status asli sebagai seorang gay tanpa ada yang ditutupi. Di

panggung ini sebagai seorang mahasiswa gay mereka memiliki keleluasaan dalam

Page 182: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

165

 

bersosialisasi, di mana tujuannya adalah mencapai suatu kebutuhan psikologis

seperti diterima, dihargai, memperoleh rasa aman dan nyaman serta afeksi (kasih

sayang) dan sebagainya.

Gaya berbicara, pokok bahasan dan body language yang mereka

tampilkan tidak ada yang ditutupi. Di wilayah ini mereka bersikap dan berperilaku

dengan apa adanya. Sedangkan untuk di kota Serang sendiri individu gaynya tidak

memiliki simbol-simbol khusus atau atribut khusus yang mereka kenakan. Yang

dapat membedakan hanyalah dari gesture tubuh atau gaya berbicara.

5.2 Saran

Dalam sebuah penelitian, seorang peneliti harus mampu memberikan

suatu masukan berupa saran-sarran yang bermanfaat bagi semua pihak yang

berkaitan dengan penelitian ini. Adapun saran-saran yang peneliti berikan setelah

permasalahan ini adalah :

1. Untuk penelitian tentang fenomena yang sama yaitu fenomena di

masyarakat mengenai mahasiswa homoseksual, peneliti menyarankan,

agar peneliti selanjutnya dapat memperluas dan menambah jumlah

informan yang diteliti. Dan juga disarankan agar peneliti menggunakan

paradigma kritis dan memakai teori komunikasi lainnya. Untuk

memperjelas data yang diperoleh, disarankan untuk lebih membaca

referensi-referensi dari berbagai literatur baik buku dalam negeri maupun

luar negeri sebagai tambahan yang lebih luas dan mendalam.

2. Homoseksual merupakan perilaku menyimpang, namun keberadaan

komunitas yang ada baik individu maupun kelompok, untuk tidak

Page 183: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

166

 

mendiskriminasikan keberadaan mereka, dan tidak mendapatkan

pengucilan dalam kehidupan sosial.

3. Tidak selamanya keberadaan kaum homoseksual itu berada dalam pola

pikir negatif, tetapi terdapat dari mereka yang termasuk dalam kategori

individu yang baik dan suka menolong terhadap sesama.

4. Sampai kapanpun keberadaan homoseksual tidak akan menghilang dalam

kehidupan, sehingga bagi kaum homoseksual baiknya untuk bersikap

sewajar mungkin dalam bermasyarakat serta mengetahui norma-norma

yang berlaku agar tidak mendapatkan diskriminasi dalam kehidupan

sosial.

 

Page 184: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

167

 

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana. ____________ . 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Predana Grup.

Basrowi, Sudikin. 2002. Metode Penelitian Kualititatif Perspektif Mikro. Surabaya: Insan Cendikia.

Cangara, Hafied. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kamanto, Sunarto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Kurniawati, Nia Kania. 2014. Komunikasi Antarpribadi Konsep dan Teori Dasar. Serang: Graha Ilmu.

Kuswarno, Engkus. 2011. Etnografi Komunikasi (suatu pengantar dan contoh penelitiannya). Bandung: Widya Padjajaran.

Littlejohn, Stephen W & Foss, Karen A. 2011 Teori Komunikasi (Theories of Human Comunication). Jakarta: Salemba Humanika.

Mardalis. 1999. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara.

Moleong, Lexy J. 2003. Metode Penelitian Kualitatif edisi revisi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Rosda Karya.

____________ . 2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. ____________ . 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja

Rosdakarya. N. Hidayat, Dedy. 2003. Paradigma dan Metodologi Penelitian Sosial Empirik

Klasik. Jakarta : Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia.

Sihabudin, Ahmad dan Winangsih, Rahmi. 2012. Komunikasi Antar Manusia. Serang: Pustaka Getok Tular.

Raho, Bernard. 2014. Sosiologi. Anggota IKAPI: Ledalero. Ritzer, George & J. Goodman, Douglas. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta:

Kencana. ____________ . Ritzer, George & J. Goodman, Douglas. 2012. Teori Sosiologi – Dari Teori Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern. Bantul: Kreasi Wacana Offset.

Ruslan, Rosady. 2004. Metode Penelitian PR dan Komunikasi, PT. Raja Grafindo, Jakarta.

Soekanto, Soerjono. 2014. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Page 185: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

168

 

Jurnal

Akbar, Ilham. 2011. Pola Komunikasi Antarpribadi Kaum Homoseksual Terhadap Komunitasnya Di Kota Serang. (Skripsi Sarjana, Fisip Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Serang). Demartoto, Argyo . 2010. Mengerti, Memahami dan Menerima Fenomena

Homoseksual. Universitas Diponego. Hal. 4. Diakses melalui argyo.staff.uns.ac.id/files/2010/08/Seksualitas-Undip.pdf. Diakses pada tanggal 19/04/2015.

Iwan, Rizal. 2001. Representasi Kelompok Gay Pada Film Indonesia. Skripsi Sarjana, Fisip Universitas Indonesia. Depok).

Rosvita, Margaeta. 2004. Representasi Pria Dalam Arisan. (Skripsi Sarjana, Fisip Universitas Indonesia. Depok).

Sumber Lain

Mahardika News (Heteronormativitas, Konstruksi atau Takdir?) diakses melalui perempuanmahardika.blogspot.com/2010/08. Pada tanggal 28/03/2015.

Takwin. 2008. Menjadi mahasiswa. [Jurnal On-Line]. Melalui http://bagustakwin.multiply .com/journal/item/18>. Diakses Pada Tanggal 07/08/15

http://nasional.tempo.co/read/news/2013/01/12/058453944/Pasangan-Nikah-Sesama-Jenis-Kabur-dari-Rumah. Diakses pada tanggal 9-06-2015.

Page 186: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

169

 

LAMPIRAN 1

PEDOMAN WAWANCARA

INFORMAN

Page 187: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

170

 

PEDOMAN WAWANCARA KEY INFORMAN

1. PRESENTASI DIRI DI RUMAH

1. Bagaimana proses anda bisa memutuskan pilihan anda menjadi seorang gay dan mengapa itu bisa terjadi? Bisa anda menceritakannya?

2. Pendidikan apa yang anda dapatkan di lingkungan keluarga anda? 3. Bisa anda menggambarkan latarbelakang keluarga anda? 4. Dengan latar belakang keluarga di sekitar anda yang seperti itu, apakah

anda menemukan kesulitan ketika berinteraksi dengan mereka? 5. Bagaimana untuk urusan ibadah ketika anda berada di rumah? 6. Dengan latar belakang keluarga seperti itu, bagaimana cara anda bersikap

dan menyesuaikan diri ketika di rumah dengan anggota keluarga yang lain?

7. Bagaimana gaya bicara anda ketika berinteraksi dengan orang-orang yang tinggal di rumah?

8. Bagaimana body language anda ketika berinteraksi dengan orang-orang yang tinggal di rumah?

9. Bagaimana berpakaian anda ketika anda berada di rumah? 10. Apakah dari keluarga anda ada yang pernah mencurigai perilaku anda?

Bagaimana mereka bisa curiga? Bisakah anda menceritakannya? 11. Lalu bagaimana sikap atau tindakan anda ketika mendapatkan sinyal

kecurigaan dari saudara anda? 12. Apakah anda merasa kesulitan menjaga sikap dan perilaku dalam

lingkungan keluarga dengan jati diri anda yang sebenarnya? 13. Suatu saat nanti apakah anda akan berusaha untuk jujur kepada keluarga

mengenai identitas diri anda sebagai seorang gay? Mengapa, bisa anda menceritakan?

2. PRESENTASI DIRI DI KAMPUS.

1. Menurut anda bagaimana tanggapan masyarakat di sekitar anda mengenai keberadaan gay/homoseksual?

2. Dengan pandangan masyarakat di sekitar anda yang seperti itu, apakah anda menemukan kesulitan ketika berinteraksi dengan mereka?

3. Bagaimana sikap anda ketika berinteraksi dengan teman-teman di lingkungan kampus?

4. Bagaimana dengan body language anda sendiri pada saat bersama dengan teman-teman kampus?

5. Untuk gaya berpakain sendiri di lingkungan kampus bagaimana? 6. Ketika anda di lingkungan kampus, anda lebih tertarik untuk bersosialisasi

dengan siapa? Mengapa? 7. Apakah ada rasa ketertarikan pada saat anda bersosialisasi dengan teman

pria ada di kampus? Mengapa?

Page 188: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

171

 

8. Teman-teman kampus anda ada yang pernah curiga tentang jati diri anda yg sebenarnya?

9. Apakah anda termasuk pribadi yang aktif ketika di kampus?

3. PRESENTASI DIRI DI LINGKUNGAN KELOMPOK GAY.

1. Apakah ada komunitas homoseksual (perkumpulan) di kota serang? 2. Bagaimana cara kalian sesama gay bertemu untuk saling berkomunikasi? 3. Bagaimana cara anda memilih teman sesama gay? 4. Apakah terdapat simbol atau atribut khusus yang dikenakan oleh

kelompok-kelompok gay yang ada di kota Serang? 5. Apakah terdapat penggunaan bahasa khusus yang digunakan oleh

kelompok-kelompok gay yang ada di kota Serang? 6. Seperti apa topik pembicaraan yang menjadi bahan pembicaraan diantara

teman-teman sesama gay anda? 7. Di lingkungan mana anda bisa mendapatkan rasa kenyamanan dan bisa

menjadi lebih terbuka menjadi diri anda sendiri ketika bersosialisasi dengan orang lain?

8. Bagaimana body language yang anda tampilkan ketika bersama dengan teman-teman gay anda?

9. Apakah anda pernah mempunyai kekasih (gay)? seperti apa gaya berpacaran yang kalian lakukan? Bisa anda menceritakannya?

Page 189: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

172

 

PEDOMAN WAWANCARA INFORMAN TAMBAHAN SAHABAT KEY INFORMAN

1. Bagaimana anda bisa mengetahui bahwa sahabat anda memiliki pilihan orientasi seksual sebagai seorang gay? bisa anda ceritakan?

2. Bagaimana sikap dan perilaku sahabat anda ketika sedang bersama dengan teman-teman di kampus?

3. Sebelum anda mengetahui sahabat anda seorang gay, terdapat rasa kecurigaan mengenai pilihan orientasi seksualnya?

4. Bagaimana menurut anda pengelolaan kesan yang dilakukan sahabat anda mengenai pilihan orientasi seksualnya tersebut?

5. Setelah anda tahu teman anda seperti itu, anda menerima keberadaan dia sebagai homoseksual?

PEDOMAN WAWANCARA NARASUMBER

1. Menurut bapak apa itu homoseksual? 2. Apakah terdapat ciri-ciri khusus yang nampak pada individu homoseksual

(gay)? 3. Ada beberapa individu homoseksual yang masih tertutup mengenai

identitasnya sebagai homoseksual. Bagaimana menurut bapak apabila dikaitkan dengan kondisi psikologis individu tersebut?

Page 190: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

173

 

LAMPIRAN 2 HASIL WAWANCARA KEY

INFORMAN

Page 191: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

174

 

HASIL JAWABAN WAWANCARA KEY INFORMAN AL

PRESENTASI DIRI DI RUMAH

1. Bagaimana proses anda bisa memutuskan pilihan anda menjadi seorang gay dan mengapa itu bisa terjadi? Bisa anda menceritakannya? JAWABAN: Sebenarnya saya yakin bahwa diri saya gay yaitu gejalanya dari SD sekitar kelas 5 disitu saya sudah mulai merasakan gejala saya lebih seneeeeng gitu yaa berkawan dengan perempuan tapi walaupun saya seneng berkawan dengan perempuan, tapi kan sikap saya seperti laki-laki yaa gak terlalu melambai, jalannya kaya banci gitu biasanya saya biasa saja seperti laki-laki, cuman yang anehnya kenapa saya berbeda itu pada saat saya Sd itu, kenapa saya suka dengan pria dewasa. Terus masuk SMP mungkin yaaa SMP itu kan masa-masanya sudah beda yaa hormonnya, sudah mulai memasuki masa pertumbuhan gitu ada juga rasa suka, tapi saya belom tahu ini rasa suka apa namanya, ya namanya juga mungkin jaman dulu belom ada internet jadi istilah belom tau apa itu gay, lesbi dan lainnya, lalu ketika masuk SMA itu rasa itu semakin menggebu-gebu ini ada apa dengan saya, maksudnya kok saya makin kesini makin berbeda lalu masuk lah internet jaman tahun 2009 2010 kalo gak salah, masuklah internet lalu saya searching terus saya mencari ciri-ciri di internet ternyata saya gay, cuman saya belom yakin maksudnya yaa masa iyaa saya gay terus ada yang salah tah dari saya, maksudnya kalo misal melihat dari belakang mungkin apa dari faktor keluarga kalo pada saat melihat dari kejadian awalnya, kenapa melihat dari keluarga yaaa… saya anak ke-8 terakhir itu kebanyakan anak laki-laki mungkin pada saat ibu saya hamil mungkin dia ngidam pengen anak perempuan tapi yang lahir anak laki-laki, mungkin dari segi gen atau apa atau dari keinginan ibu ketika hamil terbawa pada saat saya lahir, ituuu… akhirnya pada saat saya lulus SMA sempat kuliah D3 dulu tahun 2009 tuh yaaa, pas 2009 itu sempat kuliah di cilegon itu yaaaa, itu akhirnya saya menyatakan diri bahwa saya gay pada diri sendiri, tapi dengan ketentuan saya suka dengan pria dewasa bukan dengan seumuran, dan masalah saya suka dengan pria dewasa itu mungkin lebih kepada faktor kenyamanan gitu..

2. Pendidikan apa yang anda dapatkan di lingkungan keluarga anda? JAWABAN: Naaaaah itu…ada perbedaan antara orangtua dengan saya orangtua lebih menekankan pada pendidikan agama karena kenapa karena menurut mereka pendidikan agama itu yang memmbawa kita untuk bekal di akherat, naaah…. Kalo saya berprinsip kalo saya lebih mendekatkan pada pendidikan ilmu pengetahuan, karena kenapa, karena semakin tinggi ilmu pengetahuan seseorang maka orang lain akan hormat kepada kita tapi yaaa itu mereka gak tahu kenapa yaa… padahal saya dari kecil di didik agama kuat, maksudnya yaaa bapak sangat keras banget yaaa kalu misalnya untuk pendidikan agama,

Page 192: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

175

 

tapi gak tahu keknapa kok saya bisa seperti ini… itu istilahnya mungkin yaa memang saya salah ambil jalan kali , karena saya berpikir secara logis, saya gak mau menyalahkan orang lain, dari kecil memang saya mendapatkan pendidikan masalah agama, saya sekolah agama, saya sekolah Tk sore, tapi yaaa gak tahu kenapa yaa mungkin jujur saya dari kecil itu saya sudah merasakan ada yang berbeda sama saya gitu.

3. Bisa anda menggambarkan latarbelakang keluarga anda? JAWABAN: Jujur yaa kadang saya berpikir keluarga saya ini kan istilahnya religius banget yaa.. bapak ibu saya saja sudah haji bahkan sampai umur saya yang sekarang ini mereka masih menyuruh saya sholat jadi kadang saya berpikir dengan keadaan jati diri saya yang seperti ini yaa istilahnya yaa orang gay yaa kalo misalnya dalam Al-Quran itu istilahnya perbuatan terkutuk yaa, jadi kadang saya berpikir saya mungkin bisa jadi penyebab orang tua saya bisa jadi apa yaaa… wallahualamlaaah.. terhambat kesurganya padahal mereka rajin ibadah cuman walaupun mereka rajin ibadah, saya gak tahu maksudnya anaknya bakal seperti ini apakah bisa diterima atau enggak gitu… dan pastinya ada perasaan bersalah maksudnya saya bahkan mengutuk kenapa saya bisa jadi seperti ini sedangkan orangtua saya religius sedangkan saya seperti ini gitu…saya ngerasa kaya jadi penghalang buat mereka, saya juga ngerasa ibadah orangtua saya jadi sia-sia gitu…saya ngerasa buat apa gitu yaa hidup kalo misalnya menjadi penghalang bagi mereka mendapatkan hadiah surga di akhirat nanti tapi latar belakang keluarga saya memang religius tappi memang yaa itu saya agak sedikit berpikiran kalau saya, memang saya akui kalo saya kurang religius mungkin karena saya sudah banyak dimasukin doktrin-doktrin dari lingkungan sekitar dari lingkungan kmapus, jadi saya istilahnya 50%pemikiran saya religius 50% pemikiran saya open minded jadi saya menerima segala perbbedaan yang ada, kalau orang tua saya berpikiran saya religius jadi mereka apapun tindakan mereka mesti berbalik kepada Al-Quran

4. Dengan latar belakang keluarga di sekitar anda yang seperti itu, apakah anda menemukan kesulitan ketika berinteraksi dengan mereka? JAWABAN: Yaaa… pasti sih ada kesulitan yaa, maksudnya dilihat dari budayanya kita udah beda yaa, jadi kita istilahnya dalam istilahnya kita mesti mempunyai dua kepribadian yaa, dimana kita di tengah masyarakat kita istilahnya seolah-olah kita ini normal gitu, jadi mau tidak mau jika kita menolak harus terpaksa kita mengikuti kultur atau budaya yang ada di masyarakat tersebut, jadi mau tidak mau kesulitan itu bisa jadi menjadi tekanan untuk kita sendiri.

5. Bagaimana untuk urusan ibadah ketika anda berada di rumah? JAWABAN: Keluarga saya ini kan religius banget ya.. bapak ibu saya kan sudah naik haji bahkan sampai umur saya yang sekarang ini mereka masih menyuruh saya untuk sholat. Terutama ibu yang paling cerewet kalau urusan sholat. Ya padahal saya sudah sebesar ini tapi masih diingatkan untuk tetap sholat. Ya.. saya sebagai anak kan harus patuh sama perintah orang tua, apalagi kalau

Page 193: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

176

 

untuk urusan sholat orang tua saya itu lebih tegas yah. Jadi harus on time kalau waktunya sudah masuk untuk sholat, pasti saya langsung sholat.

6. Dengan latar belakang keluarga seperti itu, bagaimana cara anda bersikap dan menyesuaikan diri ketika di rumah dengan anggota keluarga yang lain? JAWABAN: Jujur kalau di rumah saya bersikap kalau bahasa kitanya mah seperti laki-laki sesungguhnya, misalnya contoh saya berpakaian normal seperti laki-laki pada umumnya, ya secara kasat mata saya seperti laki-laki biasanya, ya sikap saya seperti laki-laki, kalau misalnya berbicara seperti body language sih maksudnya ya biasa ya apa adanya biasa saja, memang saya akui saya berbeda, tapi cara bersikap saya sama seperti orang normal lainnya gitu.

7. Bagaimana gaya bicara anda ketika berinteraksi dengan orang-orang yang tinggal di rumah? JAWABAN: Gaya berbicara saya dengan keluarga tidak ada yang ditutupin, cuman ya tetap istilahnya ya kan keluarga itu orang terdekat bagi kita ya, jadi sebisa mungkin saya gaya berbicara dengan keluarga yaitu sopan, santun, maupun baik. Jadi istilahnya kadang ya pembicaraan yang saya lakukan dalam keluarga itu memang tidak berlebihan hanya berbicara dalam keluarga ala kadarnya. Karena ada situasi yang di mana saya dituntut untuk berbicara di dalam keluarga, kalaupun tidak saya lebih baik diam.

8. Bagaimana body language anda ketika berinteraksi dengan orang-orang yang tinggal di rumah? JAWABAN: Kalau dalam keluarga saya lebih hati-hati, karena keluarga juga kan religius. Hati-hati disini maksudnya saya enggak terlalu kebawa bablasnya, jadi yaitu tadi balik lagi, ketika saya berbicara dengan keluarga berarti body language saya berarti seadanya, berarti ala kadarnya saja. Karena itu tadi saya mau berhati-hati saja.agar orang rumah tidak curiga.

9. Bagaimana berpakaian anda ketika anda berada di rumah? JAWABAN: Cara berpakaian saya santai dan normal ketika berada dirumah.. saya bisa dibilang juga tipe orang yang memperhatikan kebersihan kulit muka dan badan, sama penampilan juga sih. Karena kalau badan kita bersih sama saja kan kita menjaga kesehatan kan, lagi pula kalau kita sehat dan bersih kan enak juga kalau dilihat sama orang.. gitu.

10. Apakah dari keluarga anda ada yang pernah mencurigai perilaku anda? Bagaimana mereka bisa curiga? Bisakah anda menceritakannya? JAWABAN: Dulu sempat istilahnya curiga dengan sikap saya agak teledor ya.. agak teledor ketika saya mendapatkan sms mesra dari laki-laki ya, jadi itu kejadiannya waktu dirumah kakak saya, jadi pada saat saya meninggalkan handphone saya dan handphone saya berbunyi, kakak saya ya.. membuka isi sms-nya dia menanyakan ko sms-nya.. mesra dengan laki-laki! Kamu suka laki-laki! Saya ya itu.. mungkin dari rasa keteledoran itu ya saya berkilah ya.. maksudnya

Page 194: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

177

 

mencari alibi mungkin istilahnya itu salah nomor atau salah kirim ya.. cuman dari situ ada suatu macam peringatan ya.. warning dari kakak saya, mungkin dia menganggap gelagat adik bungsunya ini ada yang beda cuman mungkin ya.. dia semacam yaudahlah angin lalu saja gitu. Jadi kecurigaan itu pernah ada cuman saya bisa menepis dengan alasan bahwa sms mesra yang terkirim mesra ke nomor saya itu ya mungkin sms dari salah kirim.

11. Lalu bagaimana sikap atau tindakan anda ketika mendapatkan sinyal kecurigaan dari saudara anda? JAWABAN: Jadi saya berusaha bersikap biasa aja. Cuman yah itu sekarang mah waspada aja, gak sembarangan simpan handphone.

12. Apakah anda merasa kesulitan menjaga sikap dan perilaku dalam lingkungan keluarga dengan jati diri anda yang sebenarnya? JAWABAN: Takut sih.. cuman saya berpikir gak tahu sih wallahualam ya.. kalau saya berani bilang saya seperti ini mungkin bapak saya pasti marah! Cuman ibu saya kayaknya sih, ibu saya juga marah, cuman.. dia juga pasti.. gak tahu deh!hehehe saya belom bisa berpikiran seperti itu cuman yang saya takuti mereka marah!.

13. Suatu saat nanti apakah anda akan berusaha untuk jujur kepada keluarga mengenai identitas diri anda sebagai seorang gay? Mengapa, bisa anda menceritakan? JAWABAN: Enggak.. enggak akan saya kasih tahu ke keluarga tentang diri saya yang seperti ini! Cukup saya dan teman-teman saya yang sesama seperti saya dan beberapa orang teman yang tahu seperti apa saya. Cukup keluarga itu tahu saya adalah anak kebanggaannya gitu.

PRESENTASI DIRI DI KAMPUS

1. Menurut anda bagaimana tanggapan masyarakat di sekitar anda mengenai keberadaan gay/homoseksual? JAWABAN: Keberadaan gay atau homoseksual sebenarnya masih kontroversi ya.. dimanakan kita tahu ya, kalau masyarakat kita itu masih memegang adat budaya timur, jadi kalangan kita sendiri khususnya yaitu kaum gay mereka masih tersembunyi, jadi hanya sesama komunitas saja kita tahu kalau misalnya kita itu gay. Untuk menghindari adanya keterbukaan pengungkapan jati diri kita.

2. Dengan pandangan masyarakat di sekitar anda yang seperti itu, apakah anda menemukan kesulitan ketika berinteraksi dengan mereka? JAWABAN: Ya.. pasti sih ada kesulitan ya, maksudnya dilihat dari budayanya kita sudah beda ya, jadi kita dalam istilahnya kita mesti mempunyai 2 (dua) kepribadian ya.. di mana kita di tengah masyarakat misalnya di lingkungan kampus

Page 195: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

178

 

dengan teman-teman, kita istilahnya kita seolah-olah normal gitu. Jadi, mau tidak mau jika kita menolak harus terpaksa kita mengikuti kultur atau budaya yang ada di masyarakat tersebut, jadi mau tidak mau kesulitan itu bisa jadi menjadi tekanan untuk kita sendiri.

3. Bagaimana sikap anda ketika berinteraksi dengan teman-teman di lingkungan kampus? JAWABAN: Justru kalau di lingkungan kampus saya merasa bebas, jadi apa yang saya ucapkan ya plong.. tanpa mesti ada saya jaim, mesti saya istilahnya menutup diri, atau dalam arti saya tidak terbuka secara langsung, tapi mereka yang istilahnya menerka dari gaya bicara saya, maksudnya saya seperti apa, entah mereka menyadari atau tidak, karena mereka sendiri yang menerka, mungkin mereka bisa membaca gelagat dari gaya bicara saya ya mungkin beda.. karena, secara lebih aktif atau istilahnya lebih cerewet apa gimana gitu.

4. Bagaimana dengan body language anda sendiri pada saat bersama dengan teman-teman kampus? JAWABAN: Kalau saya di lingkungan kampus kan lebih dominan dan berinteraksi dengan wanita kan, karena di kelas juga di dominasi lebih banyak dari kaum wanita, jadi agak sedikit.. ya, mungkin saya agak kebablasan yang mengikuti body language atau bahasa tubuh yang mungkin sedang trend kali ya, kaya jargonnya syahrini yang “sesuatu” itu loh.. ya, kalo bercanda sama teman suka ngikutin gayanya saja. Tapi sebenarnya cuman buat ketawa-ketawa saja bukan untuk menunjukkan jati diri saya yang sebenarnya. Jadi saya agak terserempet mengikuti gaya atau body language yang sedang hits. Tapi kan itu ya.. balik lagi, itu kan untuk meramaikan suasana saja gitu, jadi istilahnya tetap body language saya agak kebablasan, tapi tidak sampai separah yang istilahnya mungkin dalam kita disebutnya ngondek kali ya.. kalo saya mungkin lebih masih taraf 10% kali ya.. jadi ya itu, tujuannya ya untuk meramaikan suasana saja.

5. Untuk gaya berpakain sendiri di lingkungan kampus bagaimana? JAWABAN: Gaya berpakaian seperti biasa ya umumnya laki-laki, seperti di rumah ataupun di kampus, ya istilahnya kan itu tadi ya saya bukan anak alay gitu, maksudnya yang mesti pakai kaya apalah, tapi ya sedikit mengikuti trend apa gitu yang sedang hits. Cuman ya itulah kalau dari segi berpakaian ya istilahnya sesuai dengan kepribadian saya sendiri, misalnya saya lebih nyaman seperti apa cara berpakaiannya, saya seperti ini berarti ya seperti ini.

6. Ketika anda di lingkungan kampus, anda lebih tertarik untuk bersosialisasi dengan siapa? Mengapa? JAWABAN: Kalau di kampus sih saya sebenarnya main dengan siapa saja, dengan teman-teman di kelas. Tapi memang kalau yang lebih dekatnya ada, saya punya sahabat di kampus 5 (lima) orang cewek. Saya memang lebih dekat dengan mereka ketika di kampus ketimbang dengan teman-teman cowok lain yang

Page 196: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

179

 

seangkatan sama siapa. Biasanya kalau kemana-mana kalau enggak lagi butuh bantuan biasanya saya minta tolong sama sahabat cewek saya yang 5 (lima) orang itu.

7. Apakah ada rasa ketertarikan pada saat anda bersosialisasi dengan teman pria ada di kampus? Mengapa? JAWABAN: Enggak sih yang tadi sebelumnya kan udah saya bilang juga, di kelas saya kan emang mayoritas cewek, kalau ada cowoknya pun paling cuma beberapa doang dan emang umurannya juga ada yang dibawah saya juga kan, saya mah enggak suka sama yang kaya brondong-brondong gitu, saya lebih tertariknya sama yang usianya diatas saya. Kaya saya tuh pernah suka sih sama salah satu dosen di kampus saya, soalnya dia itu kelihatan religius gitu orangnya, baik, pinter lah pokoknya, kharismanya itu loh yang kadang kalau lagi ngejelasin mata kuliah suka senang saja ngelihatnya.

8. Teman-teman kampus anda ada yang pernah curiga tentang jati diri anda yg sebenarnya? JAWABAN: Curiga sih kurang tahu sih ya.. cuman ya mungkin mereka sudah bisa menebak siapa saya, mungkin dari petunjuk-petunjuk dari saya bicara ataupun bersikap, karena kan saya lebih aktif berbicara, dan saya cerewet, jadi ya mungkin saja teman kampus ada yang sedikit menaruh rasa kecurigaan. Tapi juga saya kan tidak tahu mereka curiga apa enggak, kan dari mereka juga enggak ada yang pernah ngomong kamu gay ya.. kecuali kalau memang sampai ada yang ngomong gitu dan bisa membaca gerak-gerik saya, baru saya akan mengubah sikap dan tingkah laku saya.

9. Apakah anda termasuk pribadi yang aktif ketika di kampus? JAWABAN: Saya istilahnya kalau untuk kaya kegiatan organisasi di kampus kurang aktif ya… saya lebih aktifnya mungkin kalau lagi di kelas saja sih paling, kalau lagi ada yang memang di mata kuliah yang istilahnya memang saya kurang paham saya ya coba untuk bertanya. Ya menyimak dosen kalau lagi menerangkan, saya kalau lagi di kelas juga karena memang sukanya duduk di barisan bangku depan ya, soalnya kan istilahnya saya punya permasalahan di bagian pendengarann saya yang memang sedikit sulit untuk mendengar, dan istilahnya mungkin ya karena memang saya yang lumayan aktif ketika di kelas, saya juga jarang yang namanya absen, saya juga jadi ketua kelas dari semester 1(satu) sampai semester 6 (enam) jadi mungkin dosen-dosen juga istilahnya kan lumayan banyak kenal, kalau engak tahu saya gitu, jadi mungkin istilahnya pengaruh juga kali ya dengan saya seperti itu di kelas jadi nilai IPK saya alhadulillah selalu di atas 3 (tiga) sih.

PRESENTASI DIRI DI LINGKUNGAN KELOMPOK GAY.

1. Apakah ada komunitas homoseksual (perkumpulan) di kota serang?

Page 197: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

180

 

JAWABAN: Kita kan tinggal di daerah Serang maksudnya kalau buat semacam organisasi itu agak sulit, paling kalaupun ada kita hanya buat semacam kelompok kecil untuk komunitas kecil yang istilahnya kaum sesama homoseksual yang sesuai dengan keinginan kita yang nyambung dari segi obrolan. Karena kaum gay itu kan macam-macam sifatnya, karena ada emang blangsak, istilahnya manfaatin orang dan istilahnya ada yang intelektual, kita berusaha nyari teman baik, biar enggak terlalu ngerugiin orang lain.

2. Bagaimana cara kalian sesama gay bertemu untuk saling berkomunikasi? JAWABAN: Yaaa kalo kit amah gak ada jaim-jaiman kan udah sama-sama tahu kalo kita gay, jadi kalau ngomong juga blak-blakan aja, justru kalo sama sesame itu saya jadi merasa lebih bebas sih gak ada yang namanya menutup nutupi diri, plooong juga kalo bertemu dengan mereka, untuk ngobrol-ngobrol, entah itu untuk curhat atau sharing, dan kita pun bebas ngobrolnya, ngobrol tentang seks lah tentang pria yang disuka lah udah blak-blakan aja.

3. Bagaimana cara anda memilih teman sesama gay? JAWABAN: Saya pilih-pilih, kan saya enggak mau walaupun saya seperti ini, saya tidak mau keciri dan ketahuan. Maka dari itu saya pilih-pilih nyari teman juga, apakah dia ngondek atau enggak, kalau misalnya dia biasa saja yaudah hayo kita berteman, tapi kalau dia ngondek, saya enggak mau soalnya saya juga ya itu bukan keinginan saya untuk tidak berteman, saya tidak menutup diri juga untuk berteman, tapi saya juga berteman juga pilih-pilih, karena saya juga mainnya nyari aman, walaupun saya homoseksual tapi istilahnya saya tidak mau orang-orang sekitar saya tahu kalau saya main sama dia, cukup hanya kalangan tertentu saja yang tahu siapa saya.

4. Apakah terdapat simbol atau atribut khusus yang dikenakan oleh kelompok-kelompok gay yang ada di kota Serang? JAWABAN: Saya tidak tahu kalau di Serang ada penggunaan simbol-simbol dalam berinteraksi. Kalau seadanya adapun pasti teman-teman saya juga kasih informasi mengenai penggunaan simbol atau kode tertentu. Namun ada reaksi-reaksi yang biasa dilakukan kaum homoseksual dalam menarik sesuatu yang menarik perhatian pasangan baik penggunaan bahasa tubuh dan lain-lain.

5. Apakah terdapat penggunaan bahasa khusus yang digunakan oleh kelompok-kelompok gay yang ada di kota Serang? JAWABAN: Dalam bergaul biasanya bahasa kaya gini bukan menjadi bahasa yang wajib digunakan oleh kaum homoseksual. Cuman penggunaan bahasa “slang” kaya ini biasanya digunakan dalam joke tertentu.

6. Seperti apa topik pembicaraan yang menjadi bahan pembicaraan diantara teman-teman sesama gay anda? JAWABAN:

Page 198: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

181

 

Terbuka, leluasa bahkan. Dari cara ngobrol juga kalau misalnya cewek kalau ngobrol pasti suka ngomongin cowok. Nah.. kita juga sama, cewek kalau lagi patah hati apa sih yang diobrolin, kita juga sama. Ya.. jadi obrolannya itu lebih bebas, leluasa jadi kaya kita ngobrol sama teman kita yang senasib, jadi kita istilahnya enggak perlu jaim atau apa. Justru dari obrolan itu kita semacam dapat perasaan plooong, mungkin dari obrolan itu ada saran buat kita ya, siapa tahu kita kan punya beban masalah kita curhat sama dia, nah.. dia memberikan solusi. Nah.. itu kan istilahnya membuat tekanan batin kita juga agak sedikit berkurang. Karena selama dirumah menutup diri. Jadi ketika kita berkumpul dengan teman senasib ya kita sih bahagia gitu lah, karena ternyata enggak cuman saya doang loh di dunia ini yang seperti ini, ternyata ada juga yang senasib.

7. Di lingkungan mana anda bisa mendapatkan rasa kenyamanan dan bisa menjadi lebih terbuka menjadi diri anda sendiri ketika bersosialisasi dengan orang lain? JAWABAN: Kalau misal ngobrol sama teman itu sih biasanya kalau kita saling share aja kali ya.. misalnya kaya apa ya, kaya kalau emang kita lagi ada masalah nih tentang kaya hubungan percintaan, ke siapa lagi sih kalau bukan ke teman kita yang sesama itu, kalau enggak dia lagi ada masalah apalah yang tentang hidupnya dia yang belok itu lah istilahnya terus dia minta solusi ya ada juga yang kaya gitu.

8. Bagaimana body language yang anda tampilkan ketika bersama dengan teman-teman gay anda? JAWABAN: Dari body language sih sebenarnya sama saja, ya.. paling itu ada sedikit sedikit body language nakal, kadang ketika ngobrol ada salah satu teman saya yang mencoba main mata dengan berusaha menarik perhatian orang lain. Untuk menunjukkan bahwa dia tertarik dengan orang itu.

9. Apakah anda pernah mempunyai kekasih (gay)? seperti apa gaya berpacaran yang kalian lakukan? Bisa anda menceritakannya? JAWABAN: Saya sempat punya pacar (laki-laki) ya.. biasanya kalau saya lagi sama pasangan saya itu, saya bakal jadi yang ceweknya. Yang manja-manja ke dia yang kadang juga manjain dia, ya.. bisa lewat apa saja, kaya di sentuhan, making love juga. Saya lebih ke ceweknya sih. Dan biasanya kita juga kalau mau jalan gitu, enggak di Serang sih, soalnya kan cari aman ya, keluarga saya sama teman-teman saya kan kebanyakan di Serang, takutnya saja ada yang curiga. Makanya lebih sering sih kalo jalan itu ke daerah kaya Tangerang dan Jakarta. Gitu.

Page 199: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

182

 

HASIL JAWABAN WAWANCARA KEY INFORMAN EL

PRESENTASI DI RUMAH.

1. Bagaimana proses anda bisa memutuskan pilihan anda menjadi seorang gay dan mengapa itu bisa terjadi? Bisa anda menceritakannya? JAWABAN: Proses saya bisa menjadi seperti ini mungkin ini kembali lagi pas dulu saya masih kecil ya, pas saya masih duduk di bangku SD pada saat itu, enggak tahu kenapa kaya ada yang aneh aja rasanya, gimana ya kaya pernah memendam rasa waktu itu sama orang yang lebih dewasa disbanding saya, tapi anehnya laki-laki. Waktu masih kecil karena emang kan masih enggak tahu ini tuh sebenarnya perasaan apa, rasa apa gitu, tapi lama-kelamaan jadi yakinnya itu ya saya sukanya sama laki-laki, beda enggak kaya teman saya yang laki-laki lain mereka kan sukanya sama perempuan. Dan yaudah itu saya pendem aja gitu rasanya. Tapi lama-kelamaan rasanya malah makin mengebu-gebu gitu. tapi saya yakinnya kalau saya ini gay gitu pas saya sudah masuk bangku SMA kali ya, karena kan emnag pas jaman-jamannya kita tuh mulai penasaran dengan segala sesuatunya. muali mencari tahu lewat kaya jejaring sosial gitu, terus dapat kenalan yang kaya gitu juga kan gay. dan pernah sih emang dulu juga pernah ngelakuin hubungan kaya gitu juga (making love) dimulai pas dari ya SMA itu tadi. Diajak gitu kan dulu sama sempat pernah punya pacar lah ya, iya pacar laki-laki di tempat kosannya dia waktu itu, kan dia emang usianya jauh diatas saya ya, karena emang kan saya sukanya sama yang usianya lebih dewasa dari saya. Ya terus merasakan sebuah rasa kenikmatan seksual dan ya akhirnya menguatkan perasaan saya lebih tertarik dengan laki-laki dibandingkan dengan perempuan.

2. Pendidikan apa yang anda dapatkan di lingkungan keluarga anda? JAWABAN: Ya.. pertama memang dari agama gitu. Tapi ya kan kita harus open minded, dari kamu bisa open minded, otak sama hati kamu bisa balance gitu, istilahnya.. itu kunci utamanya meskipun elo pinter gitu, tapi kalau elo enggak pinter dalam arti sama hati lo gak balance percuma, istilahnya namanya orang hidup ya, namanya orang hidup gitu kan tetap ajalah jadi semuanya harus balance. Kaya gitu.

3. Dengan latar belakang keluarga di sekitar anda yang seperti itu, apakah anda menemukan kesulitan ketika berinteraksi dengan mereka? JAWABAN: Gue masih pengin hidup, kalau gue ungkapin ke masyarakat sama saja gue cari mati. Jadi ya gue mau enggak mau ya harus menyembunyikan identitas gue ini yang sebenarnya, ya dengan cara berperilaku normal saja layaknya laki-laki normal gitu.

4. Bagaimana untuk urusan ibadah ketika anda berada di rumah? JAWABAN:

Page 200: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

183

 

Keluarga kan emang biasa saja ya tidak terlalu religius. Ya balance saja gitu. Tapi kalau untuk urusan sholat pasti mengingatkan, tapi ya sekedar mengingatkan kan anaknya juga udah gede gitu, udah tahu mana yang baik dan enggak baik buat dirinya istilahnya udah ngerti pahala dan dosa. Jujur sih kalau untuk sholat masih suka ada yang bolong-bolong, ya kan kita manusia biasa juga yang kadang kan juga punya khilafnya.hehehe.

5. Dengan latar belakang keluarga seperti itu, bagaimana cara anda bersikap dan menyesuaikan diri ketika di rumah dengan anggota keluarga yang lain? JAWABAN: Kalau sama keluarga mah tetap normal-normal saja, ngobrol kaya gitu, ya.. berusaha untuk sewajar mungkin saja, kaya laki-laki yang normal saja gimana sih, lagi pula kalau kitanya malah justru yang bersikap aneh nanti kan malah bisa buat mereka jadi malah curiga sama kita kan.. gitu.

6. Bagaimana gaya bicara anda ketika berinteraksi dengan orang-orang yang tinggal di rumah? JAWABAN: Gaya berbicara ya normal saja, kaya laki-laki lain saja gitu. Bercanda sama kakak, sama orang tua, lagi pula keluarga orangnya asik sih, enggak yang terlalu tertutup juga sama keluarga, misal ya kalau ada maslah kadang suka cerita juga sama bapak kalau enggak ibu kalau enggak kakak, tapi liat dulu kalau masalah yang tentang diri saya yang lempeng aja paling yang diceritain kalau yang itu enggak. Lagi pula keluarga kalau ngomong blak-blakkan juga sih jadi nyantai. Ya sama kakak juga nyantai cuman kalau emang lagi berantem ya ngomong kadang suka keluar weh bego lu yang bener dong pake otak makanya! Suka gitu. Tapi tetap kalau ke orang tua ya sopan lah.

7. Bagaimana body language anda ketika berinteraksi dengan orang-orang yang tinggal di rumah? JAWABAN: Body language ya tergantung orang, ada yang dari body languagenya mencirikan ada yang sudah memang menutupi, apa istilahnya biasanya supaya orang enggak tahu. Tapi kalau saya sih normal saja. Enggak ada kesulitan juga yang kaya gimana harus ngejaga body language nih, biar gak dinilai kaya bencong gitu, enggak juga ya normal saja.

8. Bagaimana berpakaian anda ketika anda berada di rumah? JAWABAN: Misalnya kalau untuk yang bisa dibedakan ya, antara homoseksual sama cowok metroseksual bisa.. istilahnya beda tipis, kalau cowok metroseksual memang dia laki-laki normal tulen yang suka sama cewek, cuman dia memang suka banget sama yang wangi-wangi yang menjaga kebersihan segala macam, menjaga penampilan kaya gitu.. nah kalau untuk yang homoseksual istilahnya dia memang setipe untuk kaya cara berpakaian, menjaga kebersihan dari mulai muka rambut, semuanya gitu dia sangat sangat menjaga banget, cuman untuk yang homoseksual itu cuman orientasi seksnya aja yang lebih cenderung ke laki-laki kaya gitu. Nah.. kalau saya kan emang orangnya paling rishi kalau ada jerawat bandel di muka gitu, makanya sering

Page 201: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

184

 

facial buat ngejaga kebersihan muka juga. Kalau buat ngejaga penampilan badan saya biasanya suka nge gym juga sama sauna, ada itu di daerah ciracas tempat gym gitu yang emang banyak juga kaum-kaum kaya kita gini. Cuman emang kalau orang awam mungkin agak susah juga kalau ngebedain ya.

9. Apakah dari keluarga anda ada yang pernah mencurigai perilaku anda? Bagaimana mereka bisa curiga? Bisakah anda menceritakannya? JAWABAN: Orang tua dan keluarga juga sudah tahu saya begini gitu kan, soalnya waktu yang dahulu pernah menjalani relationship, jalin hubungan sama orang yang memang notabenenya dia tuh usia diatas saya, pendidikan diatas saya, ya.. tapi istilahnya, dia tidak bisa menjaga mana yang baik, mana yang gak baik gitu tuh, pas kita udah finish ternyata semua rahasianya itu dibongkar gitu kan, jadinya keluarga saya juga tahu. Kalo nasihat atau enggak untuk ke depannya pasti ya adalah namanya juga orang tua apalagi kan bapak, jangan sampe diulangin lagi! Ya atau enggak jangan sampai bergaul sama teman-teman yang kaya gitu lagi, yang menjerumuskan kamu ke hal-hal yang enggak benar kaya gitu, terus juga paling kalo ngajak teman laki-laki paling di tanya dari mana, siapa gitu, harus tahu bibit, bebet, bobot nya kaya gimana, dan jangan sampai terulang lagi kaya gitu. Gitu sih.

10. Lalu bagaimana sikap atau tindakan anda ketika mendapatkan sinyal kecurigaan dari saudara anda? JAWABAN: Pokoknya yang sekarang orang tua gue tahu, gue itu baik. Udah enggak kaya gitu lagi. Istilahnya biar gue gay gini yang orang tua keluarga sempat tahu, gue mau nunjukin kalau gue sudah berubah. Gue juga tetap ko ngaji, shalat 5 waktu. Kalau soal dosa itu urusan gue sama tuhan…. Gue begini dari kecil. Gue gak bisa suka cewek, jadi kalau masyarakat menilai ini dosa, mereka enggak ngerti apa yang gue alami.

11. Menurut anda bagaimana keluarga menanggapi keberadaan gay setelah terjadi peristiwa seperti itu. JAWABAN: Namanya orang tua ya apalagi setelah kejadian itu yang dialamin oleh anaknya sendiri, ngelihatnya homoseksual itu tuh.. adalah hal yang paling menjiijkan gitu tuh.. dan di agamanya pun homoseksual atau gay hubungan yang kaya gitu sangat dilarang, sangat diharamkan dan diagama juga jangan samapai terjadi gitu kan.. dan kasarnya lo lebih baik apa main perempuan yah atau gah lo mabok karena emang dosanya itu tidak melebihi atau tidak berlipat ganda ketimabng elo apa melakukan homoseksual kaya gitu.

12. Suatu saat nanti apakah anda akan berusaha untuk jujur kepada keluarga mengenai identitas diri anda sebagai seorang gay? Mengapa, bisa anda menceritakan? JAWABAN: Ya.. meskipun orang tua ada kekecewaan yang dulunya pernah kaya gimana gitu anaknya, ya nakal kaya gitu lah.. sampai ketahuan kaya gitu. Pastilah gitu tuh, terus juga orang tua enggak curiga sih kalau dari masalah ngobrol sama

Page 202: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

185

 

perilaku gitu sih enggak, paling yang kalo bawa teman aja gitu, paling di tanya teman cowok kaya gitu paling di tanya kaya gitu aja, ya sekarang harus bisa menjaga banget, menjaga rahasia diri gitu, istilahnya kebohongan demi kebaikan lah.

PRESENTASI DIRI DI KAMPUS.

1. Menurut anda bagaimana tanggapan masyarakat di sekitar anda mengenai keberadaan gay/homoseksual? JAWABAN: Gue masih pengin hidup, kalau gue ungkapin ke masyarakat sama saja gue cari mati!. Jadi ya gue mau enggak mau ya harus menyembunyikan identitas gue ini yang sebenarnya, ya dengan cara berperilaku normal saja layaknya laki-laki normal gitu.

2. Dengan pandangan masyarakat di sekitar anda yang seperti itu, apakah anda menemukan kesulitan ketika berinteraksi dengan mereka? JAWABAN: Ya.. menurut saya sih selama dia tidak menganggu satu sama lain, tidak mengusik satu sama lain.. yang notabenenya istilahnya, dia seperti cowok normal saja gitu. Gak seperti yang kaya apa.. laki-laki kewanita-wanitaan kaya gitu gitu.. ya, gak masalah gitu, soalnya juga istilahnya dari cara berpakaian penampilan mereka juga kalau gay kaya gitu masih.. masih normal aja gitu, seperti laki-laki lain kaya gitu.

3. Bagaimana sikap anda ketika berinteraksi dengan teman-teman di lingkungan kampus? JAWABAN: Kalau dari saya pribadi sih, kalau untuk komunikasi atau enggak berbaur sama teman-teman dikampus sih enggak ada masalah ya, saya juga bukan orang yang yang terlalu menutup diri. Istilahnya sama kaya yang lain saja, kaya teman-teman yang lain atau sama laki-laki lain yang ikut kumpul juga, yang istilahnya ngobrol-ngobrol bareng gitu sama teman-teman cowok lain. Tapi emang kalau di kampus itu saya lebih seringnya sama 2 (dua) sahabat cewek saya. Ya kadang teman yang cowok suka pada nanya, ko mainnya sama cewek 2 (dua) itu mulu sih, sini dong main sama kita-kita.

4. Bagaimana dengan body language anda sendiri pada saat bersama dengan teman-teman kampus? JAWABAN: Body language, ya.. tergantung orang ada yang apa.. dari body languagenya ada yang memang sudah mencirikan, ada yang memang menutupi, atau apa istilahnya biasanya biar orang enggak tahu.. tapi, kalau saya sih normal saja.

5. Untuk gaya berpakain sendiri di lingkungan kampus bagaimana? JAWABAN: Misalnya kalau untuk yang bisa dibedakan ya, antara homoseksual sama cowok metroseksual bisa.. istilahnya beda tipis, kalau cowok metroseksual memang dia laki-laki normal tulen yang suka sama cewek, cuman dia

Page 203: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

186

 

memang suka banget sama yang wangi-wangi yang menjaga kebersihan segala macam, menjaga penampilan kaya gitu.. nah kalau untuk yang homoseksual istilahnya dia memang setipe untuk kaya cara berpakaian, menjaga kebersihan dari mulai muka rambut, semuanya gitu dia sangat sangat menjaga banget, cuman untuk yang homoseksual itu cuman orientasi seksnya aja yang lebih cenderung ke laki-laki kaya gitu. Nah.. kalau saya kan emang orangnya paling rishi kalau ada jerawat bandel di muka gitu, makanya sering facial buat ngejaga kebersihan muka juga. Kalau buat ngejaga penampilan badan saya biasanya suka nge gym juga sama sauna, ada itu di daerah ciracas tempat gym gitu yang emang banyak juga kaum-kaum kaya kita gini. Cuman emang kalau orang awam mungkin agak susah juga kalau ngebedain ya.

6. Ketika anda di lingkungan kampus, anda lebih tertarik untuk bersosialisasi dengan siapa? Mengapa? JAWABAN: Kalau dari saya pribadi sih, kalau untuk komunikasi atau enggak berbaur sama teman-teman dikampus sih enggak ada masalah ya, saya juga bukan orang yang yang terlalu menutup diri. Istilahnya sama kaya yang lain saja, kaya teman-teman yang lain atau sama laki-laki lain yang ikut kumpul juga, yang istilahnya ngobrol-ngobrol bareng gitu sama teman-teman cowok lain. Tapi emang kalau di kampus itu saya lebih seringnya sama 2 (dua) sahabat cewek saya. Ya kadang teman yang cowok suka pada nanya, ko mainnya sama cewek 2 (dua) itu mulu sih, sini dong main sama kita-kita.

7. Apakah ada rasa ketertarikan pada saat anda bersosialisasi dengan teman pria ada di kampus? Mengapa? JAWABAN: Kalau saya sih lebih ngerasa nyamannya sama yang lebih tua gitu ya, kalau sama yang lebih tua nyaman saja sih beda saja gitu. Kalau laki-laki yang lebih tua itu lebih bisa ngemong, lebih bisa menjaga gitu, kaya ngerasanya itu kaya bapak sendiri maksudnya kaya lebih bapak ngejaga anaknya gitu.

8. Teman-teman kampus anda ada yang pernah curiga tentang jati diri anda yg sebenarnya? JAWABAN: Kalau curiga sih enggak. Tapi kalau orang tanggepannya lain atau ngomongnya lain kaya gitu ya.. wajarlah namanya juga orang, kan orang lebih banyak enggak sukanya ketimbang sukanya, gitu aja.

9. Apakah anda termasuk pribadi yang aktif ketika di kampus? JAWABAN: Gue kalau di kampus enggak ikut organisasi apa-apa sih… gue kalau dikampus ya paling kalau udah selesai kuliah biasanya paling ya main aja gitu sama teman. Enggak, enggak ikut organisasi… kalau mahasiswa berprestasi ya, itu sih saya kan Alhamdulillah dapat beasiswa gitu, itu juga Alhamdulillah karena emang ipk nya kan Alhamdulillah bertahan di yaa lebih dari 3 (tiga). Jadi ya istilahnya lumayan buat bayar spp gitu.

Page 204: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

187

 

PRESENTASI DIRI DI LINGKUNGAN KELOMPOK GAY.

1. Apakah ada komunitas homoseksual (perkumpulan) di kota serang? JAWABAN: Dari mulai saya mencari tahu siapa sih saya, siapa sih orang-orang yang sama seperti saya gitu.. istilahnya mulai kita kenalan lewat sosial media, lewat chatting kaya gitu, atau ngobrol kita layaknya kaya cewek sama cowok, dan mulai tahu ada jejaring sosial media yang kaya gitu ya.. nyari- nyari saja terus, ketemu sama grup kaya gitu, nah.. dari situ nemu saja ngobrol saja asik.. seru-seruan tahunya ada yang istilahnya nyantol gitu lah ya.. kita meet up, kita ketemu, kaya gitu.. udah gitu.. dan kalau cocok kita bisa ngejalin hubungan atau enggak kalo enggak ya kita cuman untuk jadi temen saja.

2. Bagaimana cara kalian sesama gay bertemu untuk saling berkomunikasi? JAWABAN: Tergantung orangnya gitu tuh, maksudnya kalau misal laki-laki normal diajak ngobrolnya enak nih, seru gitu tuh, dia bisa open minded kaya gitu. Yaa it’s okay.. tapi kebanyakan kalau laki-laki normal kan yang kaya ngelihat orang gay itu kan kaya ada tanggepan yang istilahnya tuh jijik gitu kan. Jadi kalau buat ngobrol yang bisa jadi ke diri yang apa adanya kaya gitu tuh, tanpa istilahnya kita munafik, kita ini kan kaya gini gitu, gay ya.. ya ke teman yang sesama yang kaya kita. Ya kan kalau sama teman kampus yang cewek 2 (dua) itu yang walaupun istilahnya dia juga sudah tahu, tapi kan istilahnya ya enggak tahu saya yang orangnya terlalu perasa atau gimana, tapi kadang kita ngerasa kaya suka ada pandangan aneh yang kadang kitanya sendiri jadi enggak nyaman gitu. Lagi pula kan kita enggak cuman bergaul sama cewek yang 2 (dua) itu aja kan, kita kan juga perlu bersosialisasi sama yang lainnya. Ya itu tadi kalau yang bisa lebih leluasa, yang ngerasanya hati bisa plooong ya paling sama teman yang sesama itu tadi.

3. Bagaimana cara anda memilih teman sesama gay? JAWABAN: Gue juga kan mau cari aman, apalagi tempat tinggal disini, kenalan gue banyakan kan disini kalau misal gue gaul sama ibaratnya orang-orang kaya gitu, takut aja nanti misal ketemu tetangga terus tetangga ngomong ke orang tua kalau anaknya kaya gitu, terlebih dulu kan sempat orang tua yang ibaratnya tau, nah kalau gue ketahuan gue masih kaya gini, mati lah gue! Jadi gue sih sekarang diusahain kalau cari teman ya dipilih-pilih dulu gitu mana yang bisa diajak main mana yang enggak.

4. Apakah terdapat simbol atau atribut khusus yang dikenakan oleh kelompok-kelompok gay yang ada di kota Serang? JAWABAN: Tidak ada penggunaan simbol dalam kehidupan homoseksual yang ada di kota Serang. tapi ada ciri-ciri yang membuat seorang homoseksual nampak seperti berbeda dari pria-pria normal lainnya. Seperti, gerak-gerik, tingkah laku, gaya berjalan mereka dan penampilan lebih fashionable. Dalam arti kata kaum homoseksual lebih memperhatikan gaya busana mereka. Karena mereka

Page 205: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

188

 

berpikir penampilan sangat berpengaruh untuk menunjang kepribadian dirinya.

5. Apakah terdapat penggunaan bahasa khusus yang digunakan oleh kelompok-kelompok gay yang ada di kota Serang? JAWABAN: Penggunaan bahasa individu homoseksual dalam kehidupan ketika bersama dengan teman-teman sesamanya, tidak semua diterapkan. Bahkan dalam berkomunikasipun hanya sebagian dari kita menggunakan bahasa tersebut. Mayoritas dari homoseksual yang tergolong dengan sikap kecowok-cowokan (mainly) lebih cenderung menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa daerah. Dan gue pun tergolong orang yang kalau ngomong sama teman biasa. Enggak yang mengucapkan bahasa-bahasa kaya gitu. Kalaupun pernah paling pas situasi kaya buat bercanda.

6. Seperti apa topik pembicaraan yang menjadi bahan pembicaraan diantara teman-teman sesama gay anda? JAWABAN: Kalau ngobrol ya ngobrol biasa aja gitu. Yang jelas sih kalau emnag ngobrol sama teman yang sesama itu lebih lepas saja, lebih bebas gitu. Enggak ada yang harus ditutup-tutupi, kalau obrolannya lebih menjurus ke hal yang berbau kaya homo gitu ya wajarin aja, emang udah pada tahu kita kaya gini, malah jadinya kaya buat bahan bercandaan kaya gitu.

7. Di lingkungan mana anda bisa mendapatkan rasa kenyamanan dan bisa menjadi lebih terbuka menjadi diri anda sendiri ketika bersosialisasi dengan orang lain? JAWABAN: Tergantung orangnya gitu tuh, maksudnya kalau misal laki-laki normal diajak ngobrolnya enak nih, seru gitu tuh, dia bisa open minded kaya gitu. Yaa it’s okay.. tapi kebanyakan kalau laki-laki normal kan yang kaya ngelihat orang gay itu kan kaya ada tanggepan yang istilahnya tuh jijik gitu kan. Jadi kalau buat ngobrol yang bisa jadi ke diri yang apa adanya kaya gitu tuh, tanpa istilahnya kita munafik, kita ini kan kaya gini gitu, gay ya.. ya ke teman yang sesama yang kaya kita. Ya kan kalau sama teman kampus yang cewek 2 (dua) itu yang walaupun istilahnya dia juga sudah tahu, tapi kan istilahnya ya enggak tahu saya yang orangnya terlalu perasa atau gimana, tapi kadang kita ngerasa kaya suka ada pandangan aneh yang kadang kitanya sendiri jadi enggak nyaman gitu. Lagi pula kan kita enggak cuman bergaul sama cewek yang 2 (dua) itu aja kan, kita kan juga perlu bersosialisasi sama yang lainnya. Ya itu tadi kalau yang bisa lebih leluasa, yang ngerasanya hati bisa plooong ya paling sama teman yang sesama itu tadi.

8. Bagaimana body language yang anda tampilkan ketika bersama dengan teman-teman gay anda? JAWABAN: Teman juga ada yang dari bahasa tubuhnya yang emang kelihatan ngondek gitu, tapi kalau gue sih emang orangnya dari bahasa tubuhnya enggak yang ngondek kaya gitu, lebih biasa. Tapi dulu pernah gue pas lagi nongkrong gitu

Page 206: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

189

 

di kafe sama teman kan, nah terus gue kalau emang sekiranya ngerasa tertarik sama dia, awalnya paling dengan kaya ngeliatin dia dulu nih, terus nanti kalau dia ngeliat balik ke kita kita alihin pandangan gitu, terus biasanya kalau emang dia kaya kita gitu, dia bakal ngasih kode lah ke kita, dengan kaya ngelihat terus sambil senyum gitu.

9. Apakah anda pernah mempunyai kekasih (gay)? seperti apa gaya berpacaran yang kalian lakukan? Bisa anda menceritakannya? JAWABAN: Kalo lagi sama pasangan, gue orangnya manja. Senang sama hal-hal yang berbau romantis. Kalau ketemuan biasanya di Serang, tapi enggak suka yang terumbar juga pacarannya, biasa aja. Kaya jalan sama makan berdua. Karena emang gue kan suka sama orang yang usianya diatas gue, jadi biasanya kalau sama yang usianya diatas gitu, paling sering kalau berduaan dikamar. Ya.. making love gitu sama pasangan. Biasanya gue yang suka muasin pasangan, istilahnya bikin dia sampe puas.

HASIL JAWABAN WAWANCARA

KEY INFORMAN YEL

PRESENTASI DI RUMAH.

1. Bagaimana proses anda bisa memutuskan pilihan anda menjadi seorang gay dan mengapa itu bisa terjadi? Bisa anda menceritakannya? JAWABAN: Sebenarnya mungkin sih dari kecil kali ya.. pernah dilecehkan kaya gitu, pernah ada pelecehan seksual, pernah disuruh sesuatu kaya onani gitu.. nah dari situ awalnya sih namanya anak kecil gimana sih ya.. ya ngikutin aja, terus udah selesai, terus berapa tahun kemudian pernah sama suadara juga kaya gitu, ya.. akhirnya jadi berkelanjutan, tapi pas SMA itu enggak terlalu mikirin seks banget, karena emang udah banyak banget kegiatan juga enggak mikirin kesana-sana, pas meyakinkan diri sendiri bahwa ini ada yang aneh dari gue.. tapi apa, dan gue cari-cari terus keganjelan itu, gue ngerasa tertarik sama cowok itu pas gue SMA sih sebenarnya, dan kebetulan tuh sekolah banyak yang kece, yang lucu-lucu yang kece-kece, kan temennya juga yang kadang suka iseng sering melukin, temenan sih temenan cuman kan kalo yang setiap hari dipeluk dari belakang lah, mungkin yang kadang mereka yang manjain kita, mereka yang minta manja sama kita, kan orang kadang-kadang timbul perasaan ya.. perasaan juga kebawa gitu loh, terus tiba-tiba ko aneh ya gitu loh, tapi disitu masih ada sedikit nyangkal juga, masih yang paling suka doang temenan segala macem.. gitu, dan mulai kuliah, saat gue punya temen-temen yang rajin sholat yang religius.. yang sering ngajakin gue sholat gue jadi ngerasa tertarik sama salah satu dari temen gue yang cowok itu.. dari situ yang ngerasa ko gue gini lagi.. terus nyangkal lagi dan gue berusaha untuk deket

Page 207: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

190

 

sama cewek dan pernah ngejalin hubungan sama cewek, tapi ko malah gak nyaman, gak ngerasa pas gitu sama hati. Pendidikan apa yang anda dapatkan di lingkungan keluarga anda? JAWABAN: Kan emang aku dari kecil pas umur 9 tahun sudah ditinggal sama bapak ya, jadi tinggal sama ibu dan dua kakak dan ya dari keluarga juga bukan orang yang terlalu religius juga sama agama, ya biasa aja gitu. Aku sekolah juga disekolahin di sekolah umum biasa.

2. Dengan latar belakang keluarga di sekitar anda yang seperti itu, apakah anda menemukan kesulitan ketika berinteraksi dengan mereka? JAWABAN: Sebenarnya masih banyak yang kontroversial sih ya, soalnya kan mereka untuk Serang sendiri kan ya itu mereka lebih agamanya lebih kuat. Jadi kan makanya mereka enggak akan nerima yang kaya gitu. Kalau untuk orang tua sih. Kalau untuk anak muda tergantung gimana kita ngobrolnya sama mereka, pendekatan sama mereka. Tapi tetap kalau bisa ya ngejaga juga jangan sampai identitas kita ini ketahuan orang lain soalnya kan masih punya keluarga juga disini, kalau sampe isu kita yang gay itu ketahuan orang tua bisa entah apalah jadinya nanti.

3. Bagaimana untuk urusan ibadah ketika anda berada di rumah? JAWABAN: Keluarga biasa aja, cuma kan emang aku dari kecil pas umur 9 tahun udah ditinggal sama bapak yaa… dan tinggal sama ibu dan dua kakak dan dari yaa keluarga juga bukan orang yang terlalu religius juga sama agama, yaa biasa aja gitu..dan aku juga paling deket sama ibu karena emang bapak kan juga udah gak ada… kalau untuk urusan sholat sih, kan emang aku juga udah gede jadi ibu sama kakak-kakak aku yang lain enggak terlalu cerewet juga sih. Tapi aku tetap inget ya kalo urusan buat sholat mah.

4. Dengan latar belakang keluarga seperti itu, bagaimana cara anda bersikap dan menyesuaikan diri ketika di rumah dengan anggota keluarga yang lain? JAWABAN: Sejauh ini hubungan sama keluarga sih baik.. tapi untuk masalah terbuka enggak! Masih banyak hal yang ditutupin juga soalnya kan kita juga enggak mau bikin orang tua kecewa juga atau sedih juga atau gimana kan ya.. jadi ya harus jaga sikap juga sih.

5. Bagaimana gaya bicara anda ketika berinteraksi dengan orang-orang yang tinggal di rumah? JAWABAN: Kalau ngobrol sama keluarga biasa saja, yang wajar-wajar saja. Ya kan saya juga punya ponakan jadi yaa gimana sih, kan ngemong ponakan juga jadi lebih bijak juga kali ya, kan terlebih lagi bapak juga udah enggak ada sejak saya kecil tinggal sama ibu sama kakak juga ada ponakan juga, lebih menyesuaikan saja. Ibu juga kan udah tua ya, yang sensitive lah kalo orang udah tua itu, jadi kalau ngobrol ya dijaga omongannya jangan sampai nyakitin hati ibu. Kasian juga soalnya.

Page 208: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

191

 

6. Bagaimana body language anda ketika berinteraksi dengan orang-orang yang tinggal di rumah? JAWABAN: Biasa saja, karena memang dari dulu kan sudah tahu anaknya seperti apa, jadi yaudah. Kalau dari bahasa tubuh sih mereka (keluarga) enggak tahu gitu kalau saya seperti ini. Karena kan memang saya kalau di rumah juga enggak yang namanya gila-gilaan ya kalau dalam bersikap. Beda halnya kalau lagi sama teman gitu.

7. Bagaimana berpakaian anda ketika anda berada di rumah? JAWABAN: Cara berpakaian saya sih ya santai, normal.

8. Apakah dari keluarga anda ada yang pernah mencurigai perilaku anda? Bagaimana mereka bisa curiga? Bisakah anda menceritakannya? JAWABAN: Pernah ada yang curiga sih 2 (dua) orang kakak saya, cuman kan kita punya bantahan gitu aja.. kita kan juga punya alibi. Waktu itu curiga gara-gara bawa teman yang lenjeh, makanya saya kenapa..antisipasi bawa teman-teman yang seperti itu, jadi takutnya ya tadi mereka langsung berpikir seperti itu gitu.. kan yang saya bilang enggak semua, tapi yang ini pasti yang kelewat batas ya emang seperti itu ngondek. Saya bilang saja buat alibi itu tuh temen basket soalnya kan emang benar-benar sama teman-teman basket juga yang lain, kan jadinya.. yaudah biarin saja itu kan urusannya dia gitu loh, saya tinggal bilang, itu urusannya dia bukan urusannya saya mau dia nya gimana ya terserah, yang penting kan sayanya kan kelihatan enggak! Digituin aja.. kalo memang kelihatan ya mendingan saya pergi selesai! Ya kan.

9. Lalu bagaimana sikap atau tindakan anda ketika mendapatkan sinyal kecurigaan dari saudara anda? JAWABAN: Saya bilang saja buat alibi, itu tuh teman basket. Soalnya kan memang benar-benar sama teman basket. Kalau memang masih saja curiga dan enggak percaya, yaudah biarin aja itu kan urusannya dia gitu loh. Saya tinggal bilang itu urusannya dia bukan urusannya saya, mau dianya gimana ya terserah, yang penting sayanya kan keliatan apa enggak… digituin aja… kalau memang keliatan ya mendingan saya pergi. Selesai ya kan!

10. Apakah anda merasa kesulitan menjaga sikap dan perilaku dalam lingkungan keluarga dengan jati diri anda yang sebenarnya? JAWABAN: Menentang yah pasti, keluarga ibu bapak sama kakak mereka pasti menentang dan kalau bisa jangan sampai anaknya kaya gitu

11. Suatu saat nanti apakah anda akan berusaha untuk jujur kepada keluarga mengenai identitas diri anda sebagai seorang gay? Mengapa, bisa anda menceritakan? JAWABAN: Sejauh ini hubungan sama keluarga sih baik.. tapi untuk masalah terbuka enggak! Masih banyak hal yang ditutupin juga soalnya kan kita juga enggak

Page 209: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

192

 

mau bikin orang tua kecewa juga atau sedih juga atau gimana kan ya.. jadi ya harus jaga sikap juga sih.

PRESENTASI DIRI DI KAMPUS.

1. Menurut anda bagaimana tanggapan masyarakat di sekitar anda mengenai keberadaan gay/homoseksual? JAWABAN: Ya tadi itu, di Serang sendiri masih banyak yang kontroversial sih yaaa soalnya kan mereka untuk serang sendiri kan yaaah itu mereka lebih….agamanya lebih kuat jadi kan makanya mereka enggak akan nerima yang kaya begitu. kalau untuk orang tua sih, kalau untuk anak muda tergantung gimana kita ngobrol sama mereka, pendekatan sama mereka atau mereka tahunya kita seperti apa. Kaya gitu. jadi walaupun saya memang agak lenjeh sih yang sukanya bercandain teman juga lewat gaya bicara saya yang termasuk ceplas ceplos, tapi mereka sih sampai sejauh ini enggak ada yang ngerasa curiga gitu dengan kondisi saya sebagai gay. Itu menurut saya sih ya, enggak tahu juga kalau teman yang lain mikirnya gimana.

2. Dengan pandangan masyarakat di sekitar anda yang seperti itu, apakah anda menemukan kesulitan ketika berinteraksi dengan mereka? JAWABAN: Sebenarnya sih karena saya orangnya nyantai sih.. jadi enggak terlalu memikirkan banyak hal. Hal-hal sulitnya itu kalau misalnya mau pure dengan jalan seperti ini yaitu, ngasih tahu ke teman-teman kampus misalnya, pasti banyak banyak hal yang bakal dikorbanin juga nantinya juga gitu, makanya lebih baik kalau bagi saya yaudahlah jalan saja, nyantai saja, gitu. Kalau saya sih karena saya kan punya banyak teman, jadi nyantai-nyantai saja enggak ngasih tahu “eh” saya gini-gini loh. Buat apa gitu loh! Enggak ada untungnya juga, malah ngerugiin juga ya kan.

3. Bagaimana sikap anda ketika berinteraksi dengan teman-teman di lingkungan kampus? JAWABAN: Kalau untuk anak muda tergantung gimana kita ngobrol sama mereka, pendekatan sama mereka atau mereka tahunya kita seperti apa. Kaya gitu. jadi walaupun saya memang agak lenjeh sih yang sukanya bercandain teman juga lewat gaya bicara saya yang termasuk ceplas ceplos, tapi mereka sih sampai sejauh ini enggak ada yang ngerasa curiga gitu dengan kondisi saya sebagai gay. Itu menurut saya sih ya, enggak tahu juga kalau teman yang lain mikirnya gimana.

4. Bagaimana dengan body language anda sendiri pada saat bersama dengan teman-teman kampus? JAWABAN: Body language ya… kalau saya sih biasa saja soalnya kan emang orangnya rame sih jadinya mau temenan sama siapa saja sih merekanya kan juga enggak ngelihat saya seperti apa gitu, jadinya yaudah santai… karena memang saya

Page 210: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

193

 

dari dulu juga, kalau dari bahasa tubuh sih rata-rata mereka sih enggak sadar kalau saya seperti ini, meskipun… yang dibilang tadi kan yang lenjeh atau yang menurut kita yang namanya ngondek, ya gak ngondek-ngondek gitu juga, kalau sama temen biasa ya saya biasa saja, paling kalau sama yang sudah dekat saya itu tipe orang yang sukanya ngeledekin juga sih, jadi suka ya kalau buat bercanda-bercandaan aja, itu juga kan bercandanya tergantung situasi.

5. Untuk gaya berpakain sendiri di lingkungan kampus bagaimana? JAWABAN: Kalau di kampus ya biasa saja santai aja. Ya kaya laki-laki lain, ya bukan karena mentang-mentang kita kaya gini gitu ya, yang orang bilang gay terus gaya berpakaiannya kaya perempuan juga gitu, itu mah namanya bencong. Ya biasa saja santai pakai kaos kalau enggak kemeja sama celana jeans saja kalau pas ke kampus.

6. Ketika anda di lingkungan kampus, anda lebih tertarik untuk bersosialisasi dengan siapa? Mengapa? JAWABAN: Karena memang kan dikelas ceweknya dikit ketimbang yang cowoknya ya.. jadi ya sebenarnya kalau ditanya bergaul dengan siapa saja sih ketika dikampus, punya sahabat dekat apa enggak, iyaa saya punya sahabat dekat, tapi ya itu sahabat dekat saya emang cewek 3 (tiga) orang, kan soalnya emang dikit ceweknya kan ketimbang cowoknya. Tapi ya entah kenapa emang lebih apa yaa… lebih nyambung juga sih kalau ngobrol sama teman cewek, jadi mungkin karena memang saya lebih mengetahui, maksudnya lebih open dalam mengetahui berita-berita yang terhangat di lingkungan saya. Kalau misalkan pun ngobrol sama teman-teman yang cowok juga biasanya kita ngobrol ala kadarnya gitu.

7. Apakah ada rasa ketertarikan pada saat anda bersosialisasi dengan teman pria ada di kampus? Mengapa? JAWABAN: Pernah gak sih sempet ngerasa suka sama teman di kampus? Sempat ngerasa suka sama teman sekelas sih pernah lebih ke tertarik kali ya, soalnya kan emang dikelas kan kebanyakan cowoknya, banyak juga yang kece-kece yang lucu-lucu, yang kadang suka-iseng-iseng melukin. Temanan sih temanan cuma kan kalau yang setiap hari sering dipelukin dari belakang kan kebawa gitu loh.. yang kadang-kadang mereka juga suka manjain kita

8. Teman-teman kampus anda ada yang pernah curiga tentang jati diri anda yg sebenarnya? JAWABAN: Kalau curiga sih kayanya mah enggak deh ya, tapi enggak tahu juga isi otak tiap orang-orang itu gimana nilai saya, dan enggak tahu juga pas saya enggak ada mereka ngomongin apa di belakang saya, tapi emang enggak ada sih yang jeplak ngomong ke saya lo tuh gay ya. Enggak ada yang kaya gitu, tapi dulu pernah temen kampus cowok, pas kita emang lagi di kelas kan saya lagi ngobrol sama teman saya yang cewek lagi asik-asik bercanda saja gitu, eh

Page 211: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

194

 

teman saya itu malah ngomong lo kaya cewek amat sih, gitu lah pokoknya dia ngomong, ya agak kesindir sama sakit hati juga sih di bilang gitu apalagi kan posisinya emang lagi lumayan ramai juga di kelas. Tapi yaudah sih santai saja, enggak usah yang terlalu dipikirin bannget kalau gitu. Kalau emang pun ada yang curiga yaudah bilang aja apa buktinya lo ngomong gitu, kalau enggak ya langsung diemin saja.

9. Apakah anda termasuk pribadi yang aktif ketika di kampus? JAWABAN: Enggak dibilang aktif juga sih kalau dikampus, biasa saja gitu saya mah. Enggak ikut organisasi juga sih. Biasa saja.

PRESENTASI DIRI DI LINGKUNGAN KELOMPOK GAY.

1. Apakah ada komunitas homoseksual (perkumpulan) di kota serang? JAWABAN: Kalau mereka ngumpul itu biasanya per genk ada yang 5 (lima) atau 6 (enam) orang. Biasanya mereka itu ada di alun-alun, kafe-kafe atau enggak di tempat-tempat sauna. Kalau untuk komunitas, mereka enggak bikin komunitas mereka juga, mungkin masih memikirkan keluarga mereka yang tinggal disini kali ya, sama teman-teman mereka. Walaupun mereka udah free, tapi kan mereka juga memikirkan pandangan orang lain, walaupun diluar mereka ada yang seperti itu. Kalau untuk bikin komunitas-komunits gitu kayaknya belum. Saya belum tahu.

2. Bagaimana cara anda memilih teman sesama gay? JAWABAN: Sikap sih harus yaa… karena kita kan hidup juga sama orang-orang disekitar juga kan ya entah itu ibu-ibu bapak-bapak atau yang seumuran atau yang lebih mudah harus baik, karena kenapa kalo kita baik sama mereka mereka juga baik itu kalo sikap yaa, kalo keterbukaan yaa kita memilih juga dengan orang yang seperti apa, yaa misalnya gini ada beberapa orang yang masih berpikiran kolot da nada juga yang udah lebih nyantai…anak muda yang nyantai…udah kaa nyantai aja kaa sama gua mah gitu..beberapa orang juga udah tau itu juga karena mereka juga gak comel.. nah makanya itu juga kenapa kita juga pilih-pilih yang comel apa yang enggak kaya gitu kaan kalo mereka gak bawal gak comel sih gapapa…yang tahu saya seperti ini temen kuliah yaa ada beberapa soalnya kan yaa kita juga milih yang tadi kan..tetangga juga, tapi dia juga sama kaya gitu juga.

3. Apakah terdapat simbol atau atribut khusus yang dikenakan oleh kelompok-kelompok gay yang ada di kota Serang? JAWABAN: Kehidupan homoseksual kota Serang berbeda dari kota-kota besar lainnya, seperti Jakarta, Surabaya, Bali, Yogyakarta. Setahu saya sih enggak ada simbol-simbol tertentu yang diperlihatkan oleh kalangan homoseksual di kota Serang. Yang misalnya menggunakan pita warna apa, atau harus pake baju warna apa, atau lambang-lambang gitu. Enggak ada. Ya biasa saja.

Page 212: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

195

 

4. Apakah terdapat penggunaan bahasa khusus yang digunakan oleh kelompok-kelompok gay yang ada di kota Serang? JAWABAN: Ya tadi itu, paling kalau lagi ngumpul yang gila-gilaan sama teman ya bahasa kaya hey chin, sapose, kaya gitu-gitu sih, tapi ya itu ya enggak selalu!

5. Seperti apa topik pembicaraan yang menjadi bahan pembicaraan diantara teman-teman sesama gay anda? JAWABAN: Kalau untuk bahan obrolan tergantung teman yang diajak ngobrol seperti apa, saya kebetulan punya teman yang kaya gitu kan banyak, terus kalau pola pikir mereka kan juga beda-beda juga, ada yang kalau ngobrol sama si A misalnya just seks seks and seks gitu kan, ada… ada yang sama si B ngobrolinnya masalah tentang percintaan sama pasangannya, kalau enggak ya paling ujung-ujungnya ngerumpi-ngerumpi gitu juga.

6. Di lingkungan mana anda bisa mendapatkan rasa kenyamanan dan bisa menjadi lebih terbuka menjadi diri anda sendiri ketika bersosialisasi dengan orang lain? JAWABAN: Sebenarnya kan ya tadi saya itu kan orangnya yang santai, yang rame, yang apa.. enggak yang terlalu pilih-pilih teman juga ya kan, tapi kalau disuruh milih mana yang bisa buat lebih kita santai ya teman-teman yang sesama kaya kita gitu, kalau enggak pasangan kita juga gitu, iya yang kaya kita gini. Karena emang mereka juga udah tahu siapa kita. Jadi enggak ada yang mesti ditutup-tutupin juga. Rileks.

7. Bagaimana body language yang anda tampilkan ketika bersama dengan teman-teman gay anda? JAWABAN: Kalau body language terbuka sih ya pasti karena kan kita sama-sama sudah saling pada tahu juga kita seperti apa gitu kan, tapi tergantung kita mau ngobrolnya dimana pertama, kedua kita ngobrolnya apa, dan ketiga itu kalau lagi suntuk mau gila-gilaan nah, baru tuh keluar ngondek-ngondekannya.. kalau saya sendiri sih paling cuma kaya ngeramein saja, kalau enggak ngeledekin teman kaya gitu.. kalau ngumpul sih di kos-kosan teman. Kalau di tempat-tempat umum paling tunggu tempatnya sepi dulu baru tuh kita ngobrolnya seru-seruan, kalau yang misalnya rame-rame juga enggak berani sih yang kaya gitu.

8. Apakah anda pernah mempunyai kekasih (gay)? seperti apa gaya berpacaran yang kalian lakukan? Bisa anda menceritakannya? JAWABAN: Ya tergantung juga sih, soalnya kan kalau hubungan emang gak bisa manja terus atau manjain pasangan terus kan, makanya harus ada timbal balik. Kalau saya sih orangnya seneng di manja juga, tapi sering manjain juga, mungkin karena kebawa kali ya sama kondisi pas di rumah kan saya punya banyak ponakan jadi yang sukanya ngemong tuh, jadi mungkin kebawa juga kali ya kalau pas lagi sama pasangan juga suka ngemong juga.

Page 213: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

196

 

LAMPIRAN 3 HASIL WAWANCARA

SAHABAT KEY INFORMAN

Page 214: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

197

 

HASIL WAWANCARA SAHABAT KEY INFORMAN

1. Bagaimana anda bisa mengetahui bahwa sahabat anda memiliki pilihan orientasi seksual sebagai seorang gay? bisa anda ceritakan? JAWABAN: Dahulu tahunya itu dari cerita pas semester 6 (enam), jadi.. dia sendiri yang akhirnya ngakuin ke teman-temannya kalau dia itu memang ada kelainan ya kan. Dia tuh ngomongnya, pengin jujur tentang kepribadian dia.. nah, terus akhirnya pada suatu hari dia tuh ngumpulin kita nih teman-temannya yang 5 (lima) orang, buat jujur tentang jati diri dia tuh kaya gimana.. awalnya kita semua tuh enggak mikir macam-macam gitu kan, karena memang dia tuh, memang biasa saja gitu tuh! Penampilannya normal gitu, enggak ada yang mencurigakan, kaya laki-laki biasa.. nah, pas dia bilang kalau dia tuh sebenarnya enggak tertarik sama yang namanya cewek.. tapi dia tertarik sama yang namanya cowok, gitu kan.. nah disitulah aku merasakan shock yang amat dalam pas tau itu gitu.

2. Bagaimana sikap dan perilaku sahabat anda ketika sedang bersama dengan teman-teman di kampus? JAWABAN: Emang sih dari cara ngomongnya sama kadang-kadang sikapnya dia tuh lebay, dia itu bisa dibilang untuk ukuran cowok ya, lebay dia tuh. Tapi.. lebay nya dia itu paling ya sama teman-teman cewek yang dekat sama dia saja. Ya contohnya saya gini deh.. suka yang kadang nyender ke badan saya, kaya manjanya cewek gitu, dari situ sih paling yang sifatnya dia lebay untuk ukuran cowok ya.

3. Sebelum anda mengetahui sahabat anda seorang gay, terdapat rasa kecurigaan mengenai pilihan orientasi seksualnya? JAWABAN: Enggak! Engak sama sekali curiga.. cuman memang yang kalau sudah setelah tahu ya.. setelah tahu kalau dia kaya gitu, sempat mikir.. oh pantesan.. dia tuh selalu yang namanya kalau handphone tuh gak pernah yang namanya boleh dipegang sama temannya, nah.. itu privasi banget, pokoknya kalau kita pinjem handphone dia itu enggak boleh, kalaupun boleh dia pasti ngelihat ngapain tuh. Ternyata memang di kontak dia tuh rata-rata kontak bbm dia rata-rata, isinya cowok kaya gitu semua.. dan dia juga ngoleksi foto pacarnya cowok gitu.

4. Bagaimana menurut anda pengelolaan kesan yang dilakukan sahabat anda mengenai pilihan orientasi seksualnya tersebut? JAWABAN: Pinter banget, dia mainnya cantik banget.. sampai kita teman dekatnya saja enggak sadar, enggak tahu kalau dia tuh sebenarnya.. ada kelainan, dan itu kita orang pertama yang tahu kalau dia kaya gitu.

5. Setelah anda tahu teman anda seperti itu, anda menerima keberadaan dia sebagai homoseksual? JAWBAN:

Page 215: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

198

 

Kalau dibilang nerima atau enggak sih sebenarnya keberatan gitu.. saya enggak nerima dengan keberadaan itu gitu, cuman.. kalau dilihat lagi kan masalahnya posisinya kejadian itu, itu tuh dialamin sama teman sendiri gitu kan.. kalaupun saya gak nerima, tapi dia tuh temen, jadi.. berusaha buat nerima. Kalau aku sih lebih nerima teman aku, kalau aku sih enggak nerima homoseksual, karena sudah jelas itu tuh dilarang banget kan.

Page 216: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

199

 

LAMPIRAN 4 HASIL WAWANCARA

NARASUMBER

Page 217: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

200

 

HASIL WAWANCARA NARASUMBER

1. Menurut bapak apa itu homoseksual? JAWABAN: Homoseksual itu sejenis, kalau secara harfiah hubungan seksual dengan yang sejenis. Kalau misalkan secara definisi ketertarikan seseorang. Baik secara fisik, maupun secara seksual. Pada jenis kelamin yang sejenis. Jadi kalau homoseksualitas itu berarti maupun perempuan dengan perempuan, mau laki-laki dengan laki-laki itu sama. Itu namanya homoseksualitas. Cuma ada istilah kalau buat laki-laki itu gay. Kalau perempuan itu lesbian.

2. Apakah terdapat ciri-ciri khusus yang nampak pada individu homoseksual (gay)?\ JAWABAN: Enggak ada ciri khusus, ya sama saja ada yang macho, ada yang klemar klemer, jadi ya sama saja. Memang ada jenis lain dari homoseksual ini seperti kalangan waria, yang memang secara fisikly dia laki-laki cuman dia mempunyai sifat kewanitaan. Kalau itu cirinya jelas. Kalau untuk homoseksualitas waria. Tapi kalau untuk homoseksualitas gay sendiri tidak ada ciri yang khusus. Kalaupun dari perilakunya yang kemudian ada tanda-tanda khusus itu hanya untuk kelompok mereka, seperti bahasa, cara berpakaian, itu hanya kelompok mereka dan itu tidak bisa digeneralisir. Ada pakaian-pakaian khusus, ada tanda-tanda khusus yang hanya kalangan mereka yang tahu gitu. Kalau untuk orang umum yang heteroseksual memang agak sulit untuk mengetahuinya. Kecuali kalau memang kita pernah mengenal. Jadi ada ciri khusus ya secara ornamennya khas untuk mereka. Itu juga terbentuk karena kelompok, kan di dalam kelompok itu akan membentuk norma sendiri dan norma itu untuk mereka. Dan setiap daerah bisa beda.

3. Ada beberapa individu homoseksual yang masih tertutup mengenai identitasnya sebagai homoseksual. Bagaimana menurut bapak apabila dikaitkan dengan kondisi psikologis individu tersebut? JAWABAN: Karena mungkin mereka menganggap bahwa mereka berbeda dengan yang lainnya ya, mana kala kita punya suatu perbedaan dengan yang lain ini pasti menutup diri dengan perbedaannya tersebut, itu normal ya. Orang-orang yang punya perbedaan akan menutupi perbedaannya gitu. Bukan karena takut di judge negatif ya, tapi karena tidak umum. Nah sekarang, seperti ini contoh dulu pemakaian jilbab itu sesuatu yang aneh, tahun 80-an itu. bahkan sempat demo untuk bisa menggolkan mengenakan jilbab. Bahkan dilarang. Bahkan pemakaian jilbab pada tahun 80-an itu sempat demontrasi. Banyak aktivis-aktivisnya yang menggolkan pakaian jilbab itu. itu karena dulu belumbisa diterima, manakala sekarang sudah bisa diterima ya pakai jilbab seperti halnya biasa saja, kalau dulu orang yang mengenakan jilbab itu, yang dari pesantren, kalau sekolah-sekolah umum tidak. Nah.. begitu juga dengan perilaku seksual ini, kalau memang misalnya sudah banyak dan sudah meluas, mungkin mereka juga akan enjoy-enjoy saja. Semarang satu contoh, kalau misalkan kita

Page 218: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

201

 

melihat perilaku-perilaku yang hedonis yang kehidupan malam kan mereka cuek-cuek saja, dengan sesama mereka kelompoknya, mereka sudah tahu yang yaitu dengan kelompok-kelompok hedonism, dengan kelompok-kelompok yang bisa menerima mereka. Sama seperti perilaku gay tadi, ya karena mereka memiliki perbedaan dengan temna-temannya dan belum meluas, atau mungkin nanti kalau misal sudah meluas seperti di Negara-negara luar kan sudah ada penerimaan seperti di Amerika ada pelegalan pernikahan sejenis, jadi dengan kondisi seperti itu ya jadinya mereka mungkin jadinya akan terbuka. Kalau sekarang ini mereka untuk di wilayah-wilayah tertentu mereka masih tetap tertutup di kota Serang sendiri juga masih belum bermasyarakat. Untuk hal seperti itu ya.. terus kalau memang melihat masyarakat Serang yang religius kayaknya gak diterima ya mereka.

Page 219: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

LAMPIRAN 5 SURAT IJIN PENELITIAN

Page 220: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

202

 

Page 221: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

203

 

LAMPIRAN 6 BUKU BIMBINGAN SKRIPSI

Page 222: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
Page 223: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
Page 224: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
Page 225: PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI ...PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Tiara Puji Pangesti

NIM : 6662111198

Tempat Tanggal Lahir : Tangerang, 10 November 1993

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Nomor telepon : 082213354266

Email : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Periode Sekolah/Universitas Jurusan

1999 - 2005 SD Negeri Kampung Bambu 3, Tangerang

2005 - 2008 SMP Negeri 1 Legok, Tangerang

2008 - 2011 SMA Negeri 2 Kebumen, Kebumen IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)

2011 - 2016 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Ilmu Komunikasi

PENGALAMAN ORGANISASI :

1. Sekretaris Palang Merah Remaja “PMR” (2006-2007)

2. Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia “IMIKI” (2011)

3. Anggota UKM Olahraga UNTIRTA (2012)

PENGALAMAN KERJA :

1. Job Training di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Divisi Humas