18
JOURNAL READING

Presentasi Journal Reading

  • Upload
    niken

  • View
    14

  • Download
    12

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jurnal ppt

Citation preview

  • JOURNAL READING

  • Journal ReadingBagian Radiologi Fakultas KedokteranUniversitas Islam Sultan Agung

    PERBANDINGAN TOMOGRAPHY DAN USG UNTUK MENDIAGNOSIS ABSES JARINGAN LUNAKNama Kelompok :

    Dovi Pratama012085638Idiah Hapsari Ratnaningrum012106187Selly Nonitha Risqia012106273Sutrisno012106281

  • Identitas JurnalTitlePERBANDINGAN TOMOGRAPHY DAN USG UNTUK MENDIAGNOSIS ABSES JARINGAN LUNAKAuthorRomolo Gaspari*, Matt Dayno, Justin Briones, and David BleharPublisherDepartment of Emergency Medicine, University of Massachusetts University Hospital, 55 Lake Ave North Worcester, MA, 01655, USADateApril 2012

  • Latar BelakangDiagnosis abses superfisial biasanya diperoleh melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik tapi USG tempat tidur dan tomografi terkomputerisasi (CT) kadang-kadang digunakan untuk membantu penegakan diagnosis. Tidak jelas bagaimana modalitas pencitraan lebih unggul untuk pasien dengan infeksi jaringan lunak superfisial. Kami membandingkan akurasi diagnostik CT dan US pada pasien dengan infeksi jaringan lunak dan kulit

  • MetodePenelitian ini adalah penelitian retrospektif.Subjek dari penelitian ini adalah pasien yang dicurigai menderita abses kulit dalam periode lebih dari 18 bulan.Kriteria inklusi : pasien dengan suspek abses kulit dan dilakukan pemeriksaan lengkap USG dan CT scan.Kriteria eksklusi : Pasien dengan suspek abses kulit tetapi tidak lengkap di lakukan pemeriksaan USG ataupun CT scan.

  • Pemeriksaan USG :Dua dokter yang berpengalaman dalam jaringan lunak USG tidak tahu karakteristik pasien, dan hasil dari CT dan gambaran US maupun adanya abses. Dalam keadaan di mana ada perbedaan pendapat antara interpretasi ini, seorang dokter ketiga memutuskan temuan dengan meninjau gambar.Pasien dengan kecurigaan abses (Pasien yang memiliki adanya keluhan pembengkakan lokal, nyeri, indurasi, dan panas)

  • Pemeriksaan CT :Interpretasi ada atau tidaknya abses pada gambaran CT ditentukan menggunakan interpretasi akhir pada rekaman pasien. Tidak ada pasien pada studi ini yang memliki perubahan pada penemuan interpretasi CT.Detail pencitraan dirangkum menggunakan skala pra-penentuan 4-titik berdasarkan derajat dari detail terlihatnya dengan jumlah yang lebih sesuai dengan lebih rinci. Kehadiran klinis abses didefinisikan dengan evakuasi bedah dari purulensi.

  • Sensitivitas dan spesifisitas untuk kedua CT dan US dihitung dengan menggunakan analisis Chi Square. Perbandingan antara detail pencitraan dilakukan dengan menggunakan Student t-test. Data disajikan dengan (interval kepercayaan 95%) kecuali dinyatakan lain.

  • Gambar 1. Gambaran tingkat rongga absesTingkat detail yang terlihat baik CT dan US diukur menggunakan skala 4 poin.

    Nilai 1 berhubungan dengan perubahan pada jaringan lunak tetapi tidak mengatur kumpulan cairan. Nilai 2 berhubungan dengan visualisasi rongga abses yang berlainan tapi bukan detail internal. Nilai 3 berhubungan dengan visualisasi isi heterogen dari rongga abses tanpa detail yang jelas.Nilai 4 berhubungan dengan detail yang jelas di rongga abses.

  • HasilSelama lebih dari 18 bulan periode 612 pasien menerima USG jaringan lunak di tempat tidur dengan 65 orang pasien menerima CT dengan keluhan yang sama. 30 dari 65 pasien mengalami abses yang terletak di kepala dan leher (37%), pantat (17%), ekstremitas bawah (17%), ekstremitas atas (13%), badan (13%), atau tangan (3% ). US menunjukkan sensitivitas dan spesifisitas untuk diagnosis abses 96,7% (87,0% sampai 99,4%) dan 85,7% (77,4% sampai 88,0%) masing-masing. Sensitivitas dan spesifisitas keseluruhan CT untuk diagnosis abses adalah 76,7% (65,5% menjadi 82,8%) dan 91,4% (81,8% sampai 96,7%) masing-masing peringkat detail gambar keseluruhan adalah unggul untuk US dibandingkan CT (3,5 vs 2,3, p = 0,0001).

  • Secara keseluruhan untuk detail gambar untuk US dibandingkan dengan CT (3,5 vs 2.3, p = 0,0001).

  • Gambar (A) menunjukkan gambaran CT dari seorang pasien dengan abses perirectal. Perhatikan damparan di jaringan lunak (panah putih) tetapi kurangnya rongga abses divisualisasikan seperti ditafsirkan oleh ahli radiologi awal,

    Gambar (B) menunjukkan pencitraan sonografi pasien yang sama (orientasi sumbu panjang) dengan kehilangan karakteristik jaringan lunak superior dan lateral ke rongga abses anechoic. Perpanjangan rongga "poin" abses menuju ke permukaan kulit.

  • Gambar 3. US and CT pada pasien buttock abscess. gambar (A) menunjukan gambaran CT pada pasien dengan buttock abscess. Perhatikan batas di jaringan lunak with small central abscess cavity (panah putih). (B) menunjukan gambaran sonografi di pasien yang sama (long axis orientation) dengan divisualisasikan sebagai debris di bagian tersendiri dari abscess cavity and posterior enhancement dalam ke the abscess cavity. (C) menunjukkan gambaran sonographic dari tissue lateral to the abscess cavity dengan gumpalan anechoic diantara small pulau jaringan hiperekoik.

  • Kesimpulan

    US lebih sensitif daripada CT, tetapi CT lebih spesifik untuk abses jaringan lunak. US menunjukkan detail yang lebih terlihat dalam rongga abses dibandingkan dengan CT.

  • PICO ANALYSISPatientPasien yang dicurigai abses kulitInterventionTomographyComparisonUltrasonographyOutcomeUS lebih sensitif daripada CT, tetapi CT lebih spesifik untuk abses jaringan lunak. US menunjukkan detail yang lebihterlihat dalam rongga abses dibandingkan dengan CT.

  • CRITICAL APPRAISALApakah bukti tentang aspek ini valid??

  • VALID